Daftar Isi Table of Contents Profil Perseroan Company Profile
02
Visi - Misi & Nilai-nilai Dasar Vision, Mission & Values
02
Tinjauan Kinerja Saham Stock Performance Review
09
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
10
Biodata Dewan Komisaris Board of Commissioners' Profile
12
Laporan Dewan Direksi Report from the Board of Directors
14
Biodata Dewan Direksi Board of Directors' Profile
16
Ikhtisar Keuangan & Grafik Financial Highlights & Graphic
18
Analisis & Pembahasan Manajemen Management Review & Analysis
20
Tata Kelola Perseroan Corporate Governance Report
24
Struktur Organisasi Organization Structure
29
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
30
Pertanggungjawaban Atas Penyusunan Laporan Tahunan 2010 Responsibility for 2010 Annual Report
32
Laporan Keuangan Financial Statement
33
Laporan Tahunan Annual Report 2010
01
Profil Perusahaan Company Profile
Visi
Vision
Menjadikan KABELINDO sebagai mitra strategis di
To make KABELINDO a strategic business
bidang ketenagalistrikan dan telekomunikasi di
partner in power and telecommunication in
Indonesia.
Indonesia.
Misi
1
Mission
Memproduksi kabel yang berkualitas, untuk
To produce high quality cables in enhancing
menunjang pengembangan ketenagalistrikan
power and telecommunication development to
dan telekomunikasi, agar mencapai kepuasan
achieve maximum customer satisfaction.
pelanggan yang optimal.
2 3
Sumber daya manusia yang memiliki integritas
To develop human resources who have
dan kompetensi, menjadi kunci utama untuk
integrity and competencies as the key success
beroperasi secara efisien dan produktif.
factor to operate efficiently and productively.
Menghasilkan laba bersih dan menjaga agar arus
To achieve net profit and maintain positive
kas positif.
cash flow.
Nilai-nilai Dasar
Values
•
Keterbukaan
•
Transparency
•
Kebersamaan
•
Togetherness
•
Integritas
•
Integrity
•
Bernilai Tambah
•
Added value
Tahunan 02 Laporan Annual Report 2010
UMUM
GENERAL
PT Kabelindo Murni, Tbk bergerak dalam bidang industri
PT Kabelindo Murni, Tbk is a Company that produces
pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan
electrical wires, telecommunication cables, and cable related
dengan pembuatan perlengkapan kabel. Sejarah Perseroan
accessories. The Company’s history was marked by the
diawali dengan berdirinya PT Kabel Indonesia (Kabelindo) pada
founding of PT Kabel Indonesia (Kabelindo) in 1972, a foreign
tahun 1972, sebuah perusahaan PMA yang juga merupakan salah
invested Company at the time and one of the first cable
satu produsen kabel pertama di Indonesia. Pada tahun 1979,
manufacturers in Indonesia. In 1979, the Company’s ownership
kepemilikan perusahaan berubah status menjadi Perusahaan
was transferred to Indonesians and the name was changed to
PMDN serta berubah namanya menjadi PT Kabelindo Murni. Akta
PT Kabelindo Murni. A Company Founding Certificate was
Pendirian Perseroan diterbitkan oleh Notaris Frederik Alexander
issued by Notary Frederik Alexander Tumbuan with certificate
Tumbuan dengan Akte No. 71 tanggal 11 Oktober 1979.
registered No. 71 dated October 11, 1979. This Company
Perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat pada Bursa
became Public Company listed in Indonesia Stock Exchange
Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1992. Perubahan Akte Terakhir Perseroan diterbitkan oleh Notaris Leolin Jayayanti, SH No. 19 tanggal 17 Juni 2010. Ruang lingkup kegiatan Perseroan bergerak dalam bidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telepon serta yang berhubungan dengan pembuatan perlengkapan kabel. Saat ini Kabelindo adalah merek kabel yang diakui keunggulannya dan juga merupakan produsen kabel terkemuka di Indonesia karena mutu dan pelayanan yang prima.
since 1992. The changes of A Company Founding Certificate was issued by Notary Leolin Jayayanti, SH No. 7 dated June 17, 2010. The Company’s main activity is the production of electrical wires, telephone cables, and cable related accessories. Today, Kabelindo is one of the most respected cable brands and one of the leading cable manufacturers in Indonesia, with reputable quality and service.
Kabelindo adalah merek kabel yang diakui keunggulannya dan juga merupakan produsen kabel terkemuka di Indonesia karena mutu dan pelayanan yang prima
Laporan Tahunan Annual Report 2010
03
Profil Perusahaan Company Profile
LOKASI
LOCATION
Terletak di Jalan Rawagirang No. 2, Kawasan Industri
Located at Jalan Rawagirang No. 2, Jakarta Industrial Estate of
Pulogadung, Jakarta Timur 13930. Kantor dan pabrik kami
Pulo Gadung, East Jakarta, 13930. The office and factories are
menempati areal seluas 8,3 hektar yang dilengkapi dengan
spread out over 8.3 hectares consisting of an electric power
fasilitas pembangkit listrik mandiri, penjernihan air,
plant, water purification plant, quality control laboratory,
laboratorium kendali mutu, bengkel kerja, kantor, kantin, ruang band, taman, masjid serta fasilitas-fasilitas olah raga seperti lapangan futsal, lapangan voli, meja pingpong dan lapangan badminton.
PRODUK Perseroan telah memproduksi berbagai jenis kabel yang
workshop, office, canteen, band room, park, mosque and sport facilities such as table tennis, footsal, volley and badminton field.
PRODUCT The Company has produced various types of cables,
secara umum dikelompokkan sebagai berikut :
generally classified as listed below :
1. Kabel Listrik Tegangan Rendah
1. Low Voltage Power Cable.
2. Kabel Listrik Tegangan Menengah
2. Medium Voltage Power Cable.
3. Kabel Telepon dan Kabel RF
3. Telephone Cable and RF Cable.
4. Kabel Khusus
4. Special Cable.
5. Konduktor
5. Conductors.
Tahunan 04 Laporan Annual Report 2010
Profil Perusahaan Company Profile
Jaminan kualitas atas produk yang dihasilkan adalah hal utama
The quality assurance of the products is the main issue that
yang selalu ditekankan oleh Perseroan. Untuk itu, peralatan
the Company emphasizes. Therefore, laboratory equipment
laboratorium untuk pengujian mutu dengan tenaga kerja yang
for quality control with dependable human resources will
andal selalu menjadi perhatian Perseroan.
always be the Company’s main attention.
Kabel listrik yang diproduksi Perseroan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) serta sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh LMK-PLN. Standar Internasinal yang sudah dipenuhi, antara lain : Standar International Electrotechnical Commision (IEC), Australian Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial Standard (JIS) dan Insulated Cable
The electrical cables produced by the Company has passed the Indonesian National Standard (SNI) and the National Power Company Standard (SPLN), and matched the specification of the LMK-PLN. The Company completes several international standards such as: Standard International Electrotechnical Commission (IEC), Australian
Engineers Association / National Electrical Manufacturers
Standard (AS), British Standard (BS), Japanese Industrial
Association (ICEA/NEMA) dan spesifikasi sesuai dengan
Standard (JIS) and Insulated Cable Engineers Association /
permintaan pelanggan.
National Electrical Manufacturers Association (ICEA/NEMA) and specification based on customer needs.
Kabel Telepon yang diproduksi Perseroan juga telah
The telephone cables produced by the Company also
memenuhi standar nasional sesuai dengan spesifikasinya yang
completes the national standard in accordance to the
ditetapkan oleh RISTI-Telkom.
specification set by RISTI-Telkom.
Untuk menunjang komitmen Perseroan terhadap mutu, maka
To support the Company’s commitment to quality, the
Perseroan juga telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 sejak tahun 1999. Saat ini Perseroan sedang dalam proses implementasi untuk perolehan sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001.
Company has the ISO 9001:2000 certificate. To support the Company’s commitment to quality, the Company has the ISO 9001:2000 certificate. The Company is in the process of implementation for the acquisition of ISO 14001 and OHSAS 18001.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Jumlah karyawan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010
HUMAN RESOURCES (HR)
dan 2009 masing-masing sebanyak 255 karyawan dan 243
By December 31, 2010 the total workers were 255
karyawan.
employees and by December 31, 2009 were 243 employees.
Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan, Perseroan
To upgrade the employee’s skill, the Company conducted
menyelenggarakan pelatihan baik berasal dari internal
training either by means of internal resources or from
maupun eksternal Perseroan. Beberapa pelatihan yang
external ones. Some training conducted by the year of 2010
diterapkan selama tahun 2010 diantaranya Pelatihan
aimed to upgrade the Supervisor’s level on leadership and
Supervisi Tenaga Kerja untuk meningkatkan kemampuan di
also the continuous training of 5R (Ringkas – Simple, Rapih
level Supervisor dan Pelatihan 5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat,
– Tidy, Resik – Clean, rawat – Maintain / Preserve, Rajin –
Rajin) yang berguna untuk meningkatkan efisiensi, semangat
Diligent) with the purpose to improve efficiency, working
kerja dan kondisi di tempat kerja yang nyaman dan bersih.
spirit and a comfortable clean workplace condition. In
Laporan Tahunan Annual Report 2010
05
Profil Perusahaan Company Profile
Jenis pelatihan-pelatihan lainnya juga diberikan kepada
addition, other general and technical trainings were also
karyawan baik yang bersifat umum maupun teknis kepada
provided to employees. The Company has been
karyawan. Dalam hal meningkatkan produktivitas karyawan,
utilizingBalance Scorecard (BSC) since 2005.
Perseroan telah menerapkan Balanced Scorecard (BSC) sejak tahun 2005.
In order to improve the quality of training facilitation for employee, Company has been renewing and adding the
Dalam hal meningkatkan kualitas sarana pelatihan untuk karyawan, Perseroan telah memperbaharui serta menambah fasilitas ruang pelatihan karyawan. Selain itu, guna meningkatkan komunikasi internal antar Departemen, Perseroan juga senantiasa memperbaharui sistem informasi di
training facilitation room. Moreover, in order to improve internal communication among Departments, Company also keeps renewing the information system inside the Company.
dalam Perusahaan. The Company also encourages good relationship between Perseroan juga mendorong terciptanya hubungan yang baik
management of the Company and employees represented
antara manajemen Perseroan dengan karyawan yang diwakili
by The union of PT Kabelindo Murni, Tbk through meetings
oleh serikat pekerja PT Kabelindo Murni, Tbk melalui
and regular dialogue.
pertemuan-pertemuan dan dialog yang rutin.
Tahunan 06 Laporan Annual Report 2010
Profil Perusahaan Company Profile
PEMEGANG SAHAM Susunan Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2010 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan adalah sebagai berikut :
SHAREHOLDERS The Company's shareholders, in accordance to shareholders list, issued by the Securities Administration Agency in 31 December 2010 are as follows :
Jumlah Saham Ditempatkan & Disetor Shares Placed & Fully Paid
Pemegang Saham / Share Holders
Jumlah Modal Saham/ Nominal Amount
(shares)
(Rupiah)
Persentase Percentage (%)
Saham / Shares Seri A : Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) / Public (each with shares less than 5%)
56,000,000
53,928,000,000
5.00
56,000,000
53,928,000,000
5.00
PT Erdikha Elit
226,934,000
33,586,232,000
20.26
Alpha Capital Agents, Ltd
200,000,000
29,600,000,000
17.86
Pacific Elite Group Ltd
180,000,000
26,640,000,000
16,07
PT Sibalec
100,000,000
14,800,000,000
8.93
Erwin Suryo Raharjo
100,000,000
14,800,000,000
8.93
Total Saham / Total Shares Seri A
Saham / Shares Seri B :
Surya Adiwijaya Soepono
71,765,200
10,621.249,600
6.41
PT Tutulan Sukma
70,000,000
10,360,000,000
6.25
BPPN
69,882,400
10,342,595,200
6.24
Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) / Public (each with shares less than 5%)
45,418,400
6,721,923,200
4.05
1.064,000,000
157,472,000,000
95.00
Total Saham / Total Shares Seri B
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL 1. Biro Administrasi Efek (BAE) /
STOCK MARKET SUPPORTER INSTITUTE :
Securities Administration Agency
PT Kabelindo Murni, Tbk Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung - Jakarta Timur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Senayan - Jakarta Selatan 12190
2. Akuntan Publik / Public Accountant
:
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (KAP DBS&D) Jl. Raya Kalimalang Blok E No. 4F, Duren Sawit - Jakarta Timur 13440
3. Notaris / Public Notary
:
Notaris Leolin Jayayanti, SH Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru - Jakarta 12170
Laporan Tahunan Annual Report 2010
07
Profil Perusahaan Company Profile
ANAK PERUSAHAAN Perusahaan mendirikan PT Hotelindo Murni, yang bergerak dalam bidang usaha perhotelan, dengan alamat kantor pusat di Jl. Rawagirang No. 2 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Adapun hotel yang dibangun bernama "The Pade Hotel", berlokasi di Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Berdasarkan Akte Notaris No. 134 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi tanggal
SUBSIDIARY COMPANY
23 Maret 2009, modal dasar anak Perusahaan ditingkatkan dari Rp
The Company established PT Hotelindo Murni which involved
20 milyar menjadi Rp 120 milyar serta modal ditempatkan dan
in the hospitality business, with its head office addresed in Jl.
disetor ditingkatkan dari Rp 20 milyar menjadi Rp. 30 milyar, dimana kepemilikan saham Perseroan sebesar 98,3 %. PT Hotelindo Murni telah beroperasi sejak bulan April 2008 dan laporan keuangan yang disusun sudah dapat menggambarkan hasil usaha perusahaan.
Rawagirang No. 2 Pulogadung Industrial Estade, East Jakarta. The Hotel named “The Pade Hotel”, located on Nangroe Aceh Darusalam (NAD). Based on a Notary Certification No. 134 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi dated March 23, 2009, the share capital on the subsidiary company was increased from Rp. 20 billion up to Rp. 120 billion and also its subscribed and paid-up capital in increase from Rp. 20 billion up to Rp. 30 billion, where company shareholder listed in the amount of 98,3 %. PT Hotelindo Murni has been operating since April 2008 and its financial statement created has been figured out the company progression.
Tahunan 08 Laporan Annual Report 2010
Tinjauan Kerja Saham Stock Performance Review Pergerakan harga saham Perseroan pada tahun 2010 bergerak
The Company's share price in 2010 moved within the range of
pada rentang Rp. 73 / saham sampai Rp. 153 / saham. Harga
Rp. 73 / share to Rp. 153 / share. The highest price was reached
tertinggi dicapai pada triwulan I tahun 2010, sedangkan harga
in 1st quarter 2010, the share price crawled up and closed at
terendah pada triwulan IV tahun 2010. Volume perdagangan
4th quarter 2010. Trading volume in 2010 reached 4.490.000
saham selama tahun 2010 mencapai 4.490.000 lembar saham.
shares.
Pergerakan Harga Saham / Shares Price Movement
2010
Triwulan I / Quarter I Triwulan II / Quarter II Triwulan III / Quarter III Triwulan IV / Quarter IV Satu Tahun / Full Year
2009
Triwulan I / Quarter I Triwulan II / Quarter II Triwulan III / Quarter III Triwulan IV / Quarter IV Satu Tahun / Full Year
Tertinggi/ Highest (Rp)
Terendah/ Lowest (Rp)
Volume (Saham)/ Volume (Shares)
153 133 123 73 174
121 118 110 73 73
1,370,500 2,877,000 110,000 132,500 4,490,000
Tertinggi/ Highest (Rp)
Terendah/ Lowest (Rp)
Volume (Saham)/ Volume (Shares)
130 130 115 115 130
105 115 115 115 105
3,541,500 1,484,000 815,000 387,500 6,228,000
Nilai (Rp)/ Value (Rp)
166,493,500 319,210,000 12,821,500 14,575,000 513,100,000 Nilai (Rp)/ Value (Rp)
423,552,000 174,122,000 93,725,000 44,562,500 735,961,500
Laporan Tahunan Annual Report 2010
09
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners Penjualan Perseroan pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 80,1%, yaitu dari Rp. 301,3 milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 542,6 milyar di tahun 2010 serta peningkatan laba bersih sebesar 122,5%, yaitu dari Rp 1,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 3.9 milyar ditahun 2010.
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Dewan Komisaris telah meneliti dan menyetujui Laporan
The Board of Commissioners has examined and approved
Keuangan Konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan
the Company Consolidated Financial Statement Report and
untuk tahun buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor
Its Subsidiary for the year of 2010 which has been audited
Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang sesuai dengan Laporan Auditor Independen No. R.2.2/081/03/11 tanggal 25 Maret 2011 dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian “.
by Registered Public Accountant Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang based on Independent Auditor Report No. R. 2.2/081/03/11 dated March 25, 2011 with the conclusion “Unqualified Opinion without Exception”.
Penjualan Perseroan pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 80,1%, yaitu dari Rp. 301,3
The Company sales was increased significantly by 80,1 %
milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 542,6 milyar di tahun 2010
from Rp. 301,3 billion in the year of 2009 to Rp. 542,6 billion
serta peningkatan laba bersih sebesar 122,5%, yaitu dari Rp
in the year of 2010. Certainly very encouraging, because
1,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 3.9 milyar ditahun 2010.
Indonesia had just released from the global economic crisis
Hal ini tentunya sangat menggembirakan, karena Indonesia
that hit the world in 2009.
baru saja terlepas dari krisis ekonomi global yang menerpa dunia ditahun 2009. The Board of Commissioners appreciate the hard work Dewan Komisaris sangat menghargai kerja keras dan usaha
being done by the Board of Directors as well as all the
yang telah dilakukan oleh jajaran Direksi, manajemen dan
Management Team and the employees for the result of
seluruh karyawan atas hasil yang dicapai selama tahun 2010.
2010. Hopefully this effort can be improved in the future so
Kiranya hal tersebut dapat lebih ditingkatkan lagi dimasa
that the Company may get a better result.
mendatang sehingga dapat memberikan hasil yang lebih memadai bagi Perseroan. Dewan Komisaris juga berpendapat bahwa Direksi dan jajaran manajemen telah menjalankan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan 10 Laporan Annual Report 2010
The Board of Commissioners also state that the Board of Directors and the Management Team has performed well
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioner
Perusahaan (RKAP) dengan baik yang telah disetujui
the Company Working Plan and Budgeting (RKAP) which
Dewan Komisaris, termasuk strategi perencanaan dan
was approved by the Board of Commissioners included the
pengembangan usaha dalam rangka meningkatkan
development and strategy plan in order to improve the
pertumbuhan dan efisiensi Perseroan. Prinsip-prinsip Good
company development and efficiency. Good Corporate
Corporate Governance (GCG) senantiasa menjadi perhatian
Governance (GCG) principles are also the concern of the
segenap unsur pimpinan Perseroan, dimana transparansi
Company’s leaders which tranparency and internal
serta sistem pengendalian internal telah dilakukan secara konsisten dibawah pengawasan Komite Audit.
monitoring system have been performed consistently under the control by the Audit Committee.
Akhir kata, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada Dewan Direksi dan jajaran manajemen serta karyawan Perseroan atas kerja
Lastly, the Board of Commissioners would like to say thank you and big appreciation to the Board of Directors and the
keras, dedikasi dan kontribusi yang diberikan kepada
Management Team as well as company’s employees for
Perseroan. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih
their hard work, dedication, and contribution given to the
kepada para pemegang saham, pelanggan, mitra kerja dan
Company. The Board of Commissioners also would like to
semua pihak yang telah memberikan kepercayaan dan
say thank you to the shareholders, customers, co-partners,
dukungan kepada Perseroan dalam meningkatkan kinerja
and all parties for their support and trust to the Company to
Perseroan.
improve the Company’s performance.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita
May God Almighty bless all of us and all the business that
semua dan usaha yang kita lakukan.
we run.
Jakarta, April 2011
ELLY SOEPONO Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Tahunan Annual Report 2010
11
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners’ Profile
4
1 Ny. Elly Soepono Presiden Komisaris / President Commissioner
2
3
2 Tan Robert Tanto Komisaris / Commissioner
1
3 D. N. Adnyana Komisaris Independen / Independent Commissioner
4 Dikdik Sugiharto Komisaris Independen / Independent Commissioner
PRESIDEN KOMISARIS – NY. ELLY SOEPONO
PRESIDENT COMMISSIONER – NY. ELLY SOEPONO
Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun
President Commissioner of the Company since 2007.
2007. Saat ini masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT
Currently also serves as president director of PT Sucaco, Tbk
Sucaco Tbk. sejak tahun 1994, Direktur PT Setia Sapta sejak
since 1994, Director of PT Setia Sapta since 1992, President
tahun 1992, Presiden Direktur PT Mesindo Agung sejak tahun
Director of PT Mesindo Agung since 1990 and Commercial
1990, Direktur Komersial PT Sibalec sejak tahun 1970 dan
Director of PT Sibalec since 1970 and President Commissioner
Presiden Komisaris PT Hotelindo Murni sejak tahun 2009.
of PT Hotelindo Murni since 2009. Previously, Commissioner
Pernah menduduki jabatan Komisaris di PT Sucaco Tbk untuk
of PT Sucaco, Tbk from 1991 until 1994
periode tahun 1991 sampai dengan 1994. KOMISARIS – TAN ROBERT TANTO
COMMISSIONER – TAN ROBERT TANTO
Mengawali karir sebagai Staff di PT Farmasi Pertiwi dan
Started his career as staff in PT Pharmacy Pertiwi and then
kemudian pada tahun 1972 sampai dengan tahun 2007
from 1972 until 2007 worked at PT Sucaco Tbk with last
bekerja di PT Sucaco Tbk dengan jabatan terakhir sebagai
position as Director. End of 2007, he held position as
Direktur. Pada akhir tahun 2007, beliau memegang jabatan
President Director of the company until 2010.
sebagai Presiden Direktur Perseroan sampai tahun 2010.
Tahunan 12 Laporan Annual Report 2010
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners’ Profile
KOMISARIS INDEPENDEN – D.N. ADNYANA
INDEPENDENT COMMISSIONER – D.N. ADNYANA
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak
Independent commissioner of the Company since 2006.
tahun 2006. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan
Graduated in Mechanical Enginering from the Bandung
Teknik Mesin pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Doktor
Institute of Technology (ITB) in 1975 and earned a
Metalurgi pada tahun 1981 dari Khatolieke Universiten
Doctorate in Metallurgy in 1981 from the Leuven Catholic
Leuvenm Belgia.
University, Belgium.
KOMISARIS INDEPENDEN – DIKDIK SUGIHARTO
INDEPENDENT COMMISSIONER – DIKDIK SUGIHARTO
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2009
Independent Commissioner of the Company since 2009,
dan merangkap sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2009.
also Chairman of audit committee since 2009. Starting his
Memulai karirnya sebagai Audit dan Bussiness Consulting di
career as auditor and business consultant in Arthur
Arthur Andersen (1992-2002). Sejak tahun 2002, beliau
Andersen (1992-2002). Currenly also serves as Director in
menjabat sebagai Direktur Deltaplus Consulting hingga
Deltaplus Consulting from 2002. He has a degree in
sekarang. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari
accounting from Atmajaya Catholic University.
Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
13
Laporan Dewan Direksi Report from the Board of Directors Pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tahun 2010 sudah kita lalui dengan baik, dan mari kita sama-sama menjalani tahun 2011 ini dengan positive expectation.
well, and let us together go through the year 2011 with a
Komitmen PT Kabelindo Murni Tbk. adalah setiap langkah yang diambil sebagai perusahaan publik, selalu didasarkan pada kebijakan dan praktek Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Perseroan berkeyakinan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) merupakan sebuah rangkaian terintegrasi yang harus diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan sebagai pemenuhan tanggung jawab kepada stake-holder. Sampai dengan akhir tahun 2010, PT Kabelindo Murni Tbk. berhasil memperoleh penjualan sebesar Rp.542,6 Miliar yang berarti mengalami kenaikan sebesar 80,1% dibandingkan penjualan di tahun 2009 sebesar Rp.301,3 Miliar dan merupakan suatu pencapaian yang patut dibanggakan. Kenaikan yang signifikan ini dicapai dari besarnya volume penjualan kabel dan juga naiknya harga tembaga dunia sebesar + 26% YoY. Implikasi dari membaiknya perekonomian Indonesia, ditandai dengan meningkatnya pembangunan perumahan dan infrastruktur sehingga ekspansi bisnis terus berkembang baik dari pemerintah maupun pihak swasta disektor riil, menjadi dasar permintaan kebutuhan kabel terus meningkat. Dalam mengantisipasi permintaan PLN, Perseroan turut berpartisipasi dalam proses pembangunan jaringan transmisi dan distribusi sesuai road map PLN. Ini adalah merupakan suatu kesempatan yang tidak boleh diabaikan oleh perseroan.
Praise to God the Almighty, in 2010 we made it through very positive expectation. The commitment of PT Kabelindo Murni Tbk. is that every step it takes as a public company, always based on the policies and practices of Good Corporate Governance. The Company believes that the principles of Good Corporate Governance is an integrated circuit that must be applied consistently and continuously as the fulfillment of responsibility to our stakeholders. Until the end of 2010, PT Kabelindo Murni Tbk. successfully achieved a sales amounted to Rp.542, 6 billion which means an increase of 80.1% compared to sales in 2009 amounted to Rp.301, 3 billion and is an achievement to be proud of. The significant increase was achieved from the large volume of sales of cable and also the rising world copper prices of + 26% YoY. Implications of improving Indonesia's economy, marked by the rising of housing development and infrastructure so that business expansion continues to grow both from government and private sector in real sector, the basic cable demand continues to increase. In anticipation of the demand of PLN, the Company participated in the development process of transmission and distribution according to road map of PLN. This is an opportunity that should not be ignored by the company.
Persyaratan TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri merupakan implementasi dari Keppres 80 tahun 2003 pasal 44 dan pasal 40 digunakan sebagai dasar pengaturan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dan ditindaklanjuti dengan munculnya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11 tahun 2006 tentang "Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri" mewajibkan setiap instansi menggunakan produksi dalam negeri yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) tertentu. Adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 tentang " Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah, maka PT Kabelindo Murni Tbk. sebagai produsen kabel dalam negeri yang terkemuka lebih optimis dapat meningkatkan market share dalam bisnis kabel di Indonesia.
Terms of TKDN or Domestic Component Level is the implementation of Decree 80 of 2003 article 44 and article 40 where it is used as the basis setting for Increasing Use of Domestic Production (P3DN) and followed up with the advent of the Minister of Industry No. 11 of 2006 on "Technical Guidelines for Use of Domestic Production "requires each agency to use domestic products which have the level of Domestic Component (TKDN) and Weight Benefits Company (BMP) specific. The existence of the Republic of Indonesia Presidential Instruction No. 2 of 2009 on "The Use of Domestic Products in Government Procurement of Goods or Services, PT Kabelindo Murni Tbk. as a producer in the country's leading cable is more optimistic to increase its market share in the cable business in Indonesia.
Tahunan 14 Laporan Annual Report 2010
Laporan Dewan Direksi Report from the Board of Directors
PT Kabelindo Murni Tbk. juga terus berinovasi dengan melakukan diversifikasi bisnis dan tidak hanya fokus pada bisnis kabel listrik. Perseroan melihat adanya potensi pasar yang besar terhadap kebutuhan kabel pada bisnis telekomunikasi wireless, khususnya untuk kabel RF (Radio Frequency) dimana saat ini semua kebutuhan kabel RF yang digunakan oleh operator di Indonesia masih di-import. Sejalan dengan persyaratan TKDN dan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dimasa mendatang, Perseroan mengambil langkah strategis dengan menjadi produsen kabel RF pertama di Indonesia bahkan di kawasan Asean. Perseroan selalu mencoba mengambil keputusan manajemen berdasar perspektif jangka panjang, dan bukan sekedar demi keuntungan finansial jangka pendek semata. Membangun sebuah proses produksi (manufacturing) yang sempurna demi menghasilkan produk dengan mutu yang baik; mampu meminimalkan waste; serta tidak memberikan beban berlebihan kepada mesin ataupun tenaga manusia (overburden process). Sebuah upaya terus menerus untuk melakukan perbaikan (continuous improvement) melalui standarisasi proses yang sistematis dan mudah di-observasi juga terus ditingkatkan. Setiap pencapaian berakar dari usaha terbaik tim dan manajemen, Perseroan yakin dengan dukungan penuh dari seluruh stake-holder, Perusahaan dapat memberikan nilai lebih bagi kita semua. Akhir kata, atas nama seluruh jajaran Direksi Perseroan, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris, dan para Pemegang Saham, atas kepercayaan dan apresiasi yang diberikan selama tahun 2010. Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh karyawan PT Kabelindo Murni Tbk. yang sudah mendedikasikan kerja keras, loyalitas, dan integritas kepada perusahaan.
PT Kabelindo Murni Tbk. also continues to innovate by diversifying its business and not just focus on the cable power business. The Company sees great market potential to the needs of the cable on the wireless telecommunications business, especially for RF cable (Radio Frequency) which currently all the needs of RF cables used by operators in Indonesia are still imported. In line with the requirement of TKDN and to increase corporate earnings in the future, the Company took a strategic step by becoming the first RF cable manufacturer in Indonesia, even in the Asean region. The Company always tries to take management decisions based on long-term perspective, and not just for the sake of short-term financial gain alone. Building a production process (manufacturing) is perfect for producing products with good quality; able to minimize waste, and not to give excessive weight to the machine or human power (overburden process). A sustained effort to make improvements (continuous improvement) through a standardization process in a systematic and easy-observation also continuously improved. Each achievement is rooted in the best business and management team, the Company believes with full support from all stake-holders, the Company can provide more value for all of us. Finally, on behalf of all Directors of the Company, we express our gratitude and highest appreciation to the Board of Commissioners, and the Shareholders, for their trust and appreciation given for the year 2010. We also do not forget to say a big thank you to all employees of PT Kabelindo Murni Tbk. who are dedicated hard working, loyal, and full of integrity to the company. Hopefully with the spirit of cooperation, we lead PT Kabelindo
Semoga dengan semangat kerjasama, kita membawa PT Kabelindo Murni Tbk. sebagai produsen kabel nasional yang terus berkembang dan terpercaya sehingga dapat menjadi salah satu pabrik kabel terbaik di Indonesia.
Murni Tbk. as a national cable manufacturer that continues to grow and reliable so it can be one of the best cable manufacturers in Indonesia.
Jakarta, April 2011
SURYA A. SOEPONO Presiden Direktur President Director
Laporan Tahunan Annual Report 2010
15
Profil Dewan Direksi The Board of Directors' Profile
1 Surya A. Soepono Presiden Direktur / President Director
1 2
3
2 Verdy Kohar Direktur / Director 3 Wibowo Direktur / Director
PRESIDEN DIREKTUR – SURYA A. SOEPONO
PRESIDENT DIRECTOR – SURYA A. SOEPONO
Menjabat sebagai Presiden Direktur mulai tahun 2010,
Director of the Company since 2010, previously served as
dimana sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden
President Director of the Company from 2005 until 2007
Direktur Perseroan dari tahun 2005 sampai 2007 dan
and as Commissioner of the company from 2007 until 2010.
dilanjutkan sebagai Komisaris Perseroan dari tahun 2007
His career commenced as sales manager of PT Sibalec
sampai tahun 2010 . Memulai karirnya sebagai Sales Manajer di PT Sibalec (1999-2000), seiring berjalannya waktu kemudian beliau menjabat sebagai Direktur PT Sinar Baru Tetap Agung (2000-sekarang), Direktur PT Sinar Baru Medan (2001-sekarang), Presiden Direktur PT Hotelindo Murni (2006sekarang) dan Komisaris di PT Erdikha Elit. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta.
Tahunan 16 Laporan Annual Report 2010
(1999 – 2000), currently also serving as Director in PT Sinar Baru Tetap Agung (2000-until now), Director of PR Sinar Baru from year 2001, Commissioner of PT Erdikha Elit (2006-until now). He had served as President Director of the Company from 2005 until 2007. He has a degree in Economics from Atma Jaya Catholic University Jakarta.
Profil Dewan Direksi The Board of Directors' Profile
DIREKTUR – VERDY KOHAR
DIRECTOR – VERDY KOHAR
Direktur Perseroan sejak Januari 2005. Lulusan Universitas
Director of the Company since January 2005. Holds a B,Sc
Trisaksi Jurusan Akuntansi. Beliau memulai karirnya dari
degree in Accounting from University of Trisakti. His career
Kantor Akuntan Drs.Utomo & Co (1984-1986) sebelum
commenced at Pulic Accountant Drs. Utomo & Co (1984 –
bergabung dengan PT Sucaco Tbk. (1986-2004) dengan
1986), prior to joining PT Sucaco Tbk. (1986 – 2004) where
jabatan terakhir sebagai Manajer Accounting. Pada tahun
his last position was Accounting Manager. He had served as
2006 - 2009 pernah menjabat sebagai Komisaris PT Hotelindo
Commissioner of PT Hotelindo Murni from 2006 until 2009
Murni dan sejak tahun 2009 sampai dengan saat ini beliau
and currently also a Director of PT Hotelindo Murni from
menjabat sebagai Komisaris di PT Hotelindo Murni tersebut.
2009.
DIREKTUR – WIBOWO
DIRECTOR – WIBOWO
Lulusan ITB tahun 1988 jurusan Teknik Industri, mengawali
Graduted in Industrial Technology from ITB University,
karirnya di PT Sucaco, Tbk pada tahun 1988 sebagai Project
starting his career at PT Sucaco, Tbk in 1988 as Project
Engineer Supervisor. Pada tahun 2008 sampai 2010 menjabat
Enginer Supervisor. Previously, Vice President for special
sebagai Vice President for Special Cable and Enamell Wire
cable and Enamel Wire Plant PT Sucaco Tbk from 1988 until
Plant PT Sucaco,Tbk. Pada tahun 2010, beliau dipercaya untuk
2010. In 2010, he was appointed to serve as Director of the
menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Company.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
17
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam Jutaan Rupiah
In Million Rupiah
Tahun
Year
Hasil Operasi
Operating Result
Penjualan Bersih
Net Sales
2010
2009
2008
2007
2006
542,618
301,331
539,697
499,480
285,490
Laba (Rugi) Kotor
Gross (Loss) Profit
31,537
25,151
25,761
38,784
35,021
Laba (Rugi) Usaha
Operating (Loss) Profit
12,076
8,445
9,916
27,148
24,216
Laba (Rugi) Bersih
Net (Loss) Profit
3,922
1,695
3,988
12,585
9,176
Jumlah Saham Yang Beredar (000.000)
Number of Issued Shares (000,000)
1120
1120
1,120
1,120
1,120
Posisi Keuangan
Financial Statement
Aset Lancar
Current Asset
165,483
114,083
216,839
198,729
111,399
Kewajiban Lancar
Current Liabilities
162,567
111,277
200,776
189,006
109,009
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
175,594
131,065
233,909
212,772
123,016
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
2,916
2,806
16,063
9,723
2,390
Ekuitas
Equity
227,151
223,230
211,535
271,547
151,021
Jumlah Aset
Total Assets
403,195
354,781
459,111
432,681
274,038
(Juta Rupiah) / (Million Rupiah)
1 354,78
233,909
212,772
403,1 95
(Juta Rupiah) / (Million Rupiah)
432 ,6 8 1
Penjualan Bersih Net Sales
600.000
200.000
0
0
Jumlah Aset / Total Assets
Tahunan 18 Laporan Annual Report 2010
2008
301,331
300.000 285,490
100.000
2007
542,618
400.000
100.000
2006
539,697 499,480
500.000
131,065
200.000
123,016
300.000
274,038
500.000 400.000
Jumlah Aset & Jumlah Kewajiban Total Assets & Total Liabilities
2009
2010
Jumlah Kewajiban / Total Liabilities
2006
2007
2008
2009
2010
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Tahun
Year
Rasio Usaha Pokok (dalam persentase)
Key Bussiness Rate (in percentage)
Laba (Rugi) Kotor / Penjualan Bersih
Gross (Loss) Profit / Net Sales
2010
5.8
2009
2008
2007
2006
8.3
4.8
7.8
12.3
Laba (Rugi) Usaha / Penjualan Bersih
Operating (Loss) Profit / Net Sales
2.2
2.8
1.8
5.4
8.5
Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih
Net (Loss) Profit / Net Sales
0.7
0.6
0.7
2.5
3.2
Laba (Rugi) Usaha / Ekuitas
Operating (Loss) Profit / Equity
5.3
3.8
4.7
10.0
16.0
Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas
Net (Loss) Profit / Equity
1.7
0.8
1.9
4.6
6.1
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aktiva
Net (Loss) Profit / Total Assets
0.9
0.5
0.9
2.9
3.3
Rasio Lancar
Current Ratio
101.8
102.5
108.0
105.1
102.2
Jumlah Kewajiban / Ekuitas
Total Liabilities / Equity
77.3
58.7
110.6
78.4
81.5
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva
Total Liabilities / Total Assets
43.6
36.9
50.9
49.2
44.9
Laba (Rugi) Per Saham Dasar
Basic Loss (Profit) per Share
Laba (Rugi) Usaha
Operating (Loss) Profit
Laba (Rugi) Bersih
Net (Loss) Profit
11
8
9
24
22
3
2
4
11
8
Laba (Rugi) Usaha Operating (Loss) Profit
Laba (Rugi) Bersih Net (Loss) Profit
(Juta Rupiah) / (Million Rupiah)
(Juta Rupiah) / (Million Rupiah)
14.000 30.000 25.000
12,585
12.000
27,148 24,216
10.000
20.000
9,176
8.000
15.000
12,076 9,916
6.000 3,988
8,445
10.000
3,922
4.000 1,695
5.000 2.000 0 0
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
Laporan Tahunan Annual Report 2010
19
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Review and Analysis 1. TINJAUAN OPERASI
1. OPERATIONAL REVIEW
Secara umum, pada awal tahun 2010, industri kabel di Indonesia
Generally, the Indonesia cable industry has not been fully
belum begitu pulih, dimana permintaan kabel untuk sektor
recovered yet on the first semester of 2010, which the demand of
pembangunan dan infrastruktur belum begitu banyak akibat
cable for development sector and infrastructure decreased as
dampak dari krisis ekonomi global, ditambah lagi dengan fluktuasi
the effect of global crisis. Moreover due to the significant
harga bahan utama perusahaan kabel, yaitu tembaga dan
fluctuation of copper and alumunium cost.
aluminium yang sangat signifikan. Namun memasuki trimester kedua, permintaan kabel mulai
Entering the second trimester, cable demand began to increase
meningkat seiring dengan pulihnya perekonomian dunia serta
in line with world economic recovery and the increased
meningkatnya pembangunan baik disektor perumahan maupun
development of housing and infrastructure sector. In the year
infrastruktur. Pada tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan
2010 the Company successfully posted sales of Rp. 542,6 billion,
penjualan sebesar Rp 542,6 milyar atau meningkat sebesar 80,1%
an increase of up to 80,1 compared to sales in 2009 of Rp. 301,3
jika dibandingkan penjualan tahun 2009 sebesar Rp 301,3 milyar.
billion. This sale increase contain of electricity cable up to the
Penjualan ini terdiri dari penjualan kabel listrik sebesar Rp 520,9
amount of Rp. 520,9 billion in 2010 and Rp. 273,9 billion in 2009,
milyar ditahun 2010 dan Rp 273,9 milyar ditahun 2009, yang berarti mengalami kenaikan sebesar 90,2 %, kabel telepon sebesar Rp 14,1 milyar ditahun 2010 dan Rp 18,9 milyar ditahun 2009, yang berarti mengalami penurunan sebesar 25,4 % dan pendapatan jasa hotel sebesar Rp 7,6 milyar ditahun 2010 dan
which means an increase of 90,2 %, telephone cable of Rp. 14,1 billion in 2010 and Rp. 18,9 billion in 2009, which means a decrease of 25,4 % and hotel services income of Rp. 7,6 billion in 2010 and Rp. 8,5 billion in 2009 a decrease of 10,6 %.
Rp 8,5 milyar ditahun 2009 yang berarti mengalami penurunan sebesar 10,6%. Aset Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 354,8 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 403,2 milyar ditahun 2010 atau kenaikan sebesar 13,6%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya piutang usaha Perseroan dari Rp 55,5 milyar pada tahun 2009
The Company assets also increased by 13,6 % from Rp. 354,8 billion in 2009 to Rp. 403,2 billion in 2010. This increase was especialy caused by the increase of trade receivable of the Company from Rp. 55,5 billion in the year of 2009 to Rp. 105,8 billion in 2010.
menjadi Rp 105,8 milyar ditahun 2010.
Pada tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 542,6 milyar atau meningkat sebesar 80,1%
Tahunan 20 Laporan Annual Report 2010
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Review and Analysis
Perseroan mempunyai kapasitas untuk memproduksi kabel
Company has the capacity to produce electricity cable and
listrik dan telepon sebanyak 8.400 ton konduktor (tembaga dan
telephone in the amount of 8.400 tons conductor (alumunium
aluminium) setahun. Jika dibandingkan dengan tahun 2009,
and copper) per year. If compare to the year of 2009we may see
maka hasil produksi kabel listrik mengalami kenaikan dari 4.168
that the production result has increased from 4.168 tons in 2009
ton konduktor ditahun 2009 menjadi 5.333 ton konduktor pada
to 5.333 tons conductor in 2010 or increase 27,9 %. This also can
tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 27,9%. Hal ini
be seen at the increase of selling electricity cable from Rp. 273,9
terlihat adanya peningkatan penjualan kabel listrik dari Rp 273,9
billion in the year 2009 to Rp. 520,9 billion in 2010.
milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 520,9 milyar ditahun 2010. Sedangkan hasil produksi kabel telepon dan tembaga
Meanwhile the telephone cable and copper result has decrease
mengalami penurunan dari 34.598 Sckm di tahun 2009 menjadi
from 34.598 Sckm in the year of 2009 to 28.970 Sckm in 2010 or
28.970 Sckm di tahun 2010 atau turun sebesar 16,3% akibat
decrease of 16,3 % as an effect by demand slope from customers
menurunnya permintaan pelanggan dan perubahan tehnologi
and other telecommunication companies which demanding
telekomunikasi yang saat ini banyak menggunakan bahan fiber
fiber optic.
optic. 2. KINERJA KEUANGAN a. Aset Pada tahun 2010, aset Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 354,8 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 403,2 milyar ditahun 2010 atau kenaikan sebesar 13,6%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya piutang usaha Perseroan dari Rp 55,5 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 105,8 milyar ditahun 2010 serta adanya aset dalam pembangunan ditahun 2010 sebesar Rp 3,5 milyar.
2. FINANCIAL PERFORMANCE a. Assets In 2010, the Company assets has an increment from Rp. 354,8 billion in 2009 to Rp. 403,2 billion in 2010 or increamental of 13,6 %. This increment especially because company trade receivable has been increased from Rp. 55,5 billion in the year of 2009 to Rp. 105,8 billion in 2010 and the existence of assets under construction of Rp. 3,5 billion in 2010.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
21
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Review and Analysis
b. Kewajiban
b. Liabilities
Kewajiban Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 131,1 milyar
The company liabilities has an increment from Rp. 131,1 billion
ditahun 2009 menjadi Rp 175,6 milyar ditahun 2010 atau
in the year 2009 to Rp. 175,6 billion in 2010 or an increase of
meningkat sebesar 33,9%. Kenaikan ini terutama pada
33,9 %. This increase especially in company current liabilities,
kewajiban lancar, yang mengalami kenaikan dari Rp 111,3
which increased from Rp. 111,3 billion in the year 2009 to Rp.
milyar ditahun 2009 menjadi Rp 162,6 milyar ditahun atau
162,6 billion in 2010 or increase of 46,1 %. This increase
mengalami kenaikan sebesar 46,1%. Kenaikan ini terutama
especially because the bank loan, Rp. 15,3 billion in the year
disebabkan karena meningkatnya hutang cerukan pada bank,
2009 became Rp. 38,5 billion in 2010 also the increase in trade
dari Rp 15,3 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 38,5 milyar
payables to related parties from Rp. 72,5 million in the year
ditahun 2010 serta meningkatnya hutang usaha pada
2009 to Rp. 105,4 billion in 2010. The increase of overdraft and
hubungan istimewa dari Rp 72,5 miyar ditahun 2009 menjadi
trade payable in line with the increase of purchasing cable
Rp 105,4 milyar ditahun 2010. Kenaikan hutang cerukan dan
materials to support customers demand.
hutang usaha ini berkaitan dengan meningkatnya pembelian bahan baku kabel untuk menunjang permintaan pelanggan. c. Operating Expenses c. Beban Usaha Beban usaha Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 16,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 19,7 milyar ditahun 2010 atau sebesar 16,2%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya beban pengangkutan kabel serta biaya
The company operating expenses has increased from Rp. 16,7 billion in the year 2009 to Rp. 19,7 billion in 2010 or 16,2 %. This increase especially because of the increased burden of transportation and marketing cost cable.
pemasaran. d. Laba Bersih Laba bersih Perseroan mengalami kenaikan dari Rp 1,7 milyar ditahun 2009 menjadi Rp 3,9 milyar ditahun 2010 atau sebesar 131,3%. Kenaikan ini terutama disebabkan karena meningkatnya penjualan yang cukup signifikan serta turunnya
d. Net Profit Net profit of the company in 2010 increased from Rp. 1,7 billion in the year 2009 to Rp. 3,9 billion or 131,3 %. This increase especially because of the increasing sales and decreased other cost in the year 2010.
biaya lain-lain ditahun 2010. 3. PEMBAYARAN HUTANG DAN KOLEKTIBILTAS PIUTANG Rata-rata pembayaran hutang usaha Perseroan di tahun 2010 dan 2009 masing-masing 70 hari dan 108 hari. Sedangkan rata-rata kolektibilitas piutang usaha adalah 54 hari ditahun 2010 dan 118 hari untuk tahun 2009. 4. IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Sampai dengan tanggal Laporan Akuntan Publik tahun 2010 dibuat, perseroan masih terikat perjanjian untuk pembelian barang modal dengan Rosendahl Maschinen G.m.b.h, Austria.
3. TRADE PAYABLES PAYMENT AND TRADE RECEIVABLES COLLECTION The average trade payables of the Company in 2010 and 2009 were 70 and 108 days, respectively. Meanwhile the average outstanding collectible of trade account receivables were 118 days in 2009 and 54 days in 2010. 4. MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL GOODS INVESMENT There is buying material commitment for capital goods investment with Rosendahl Maschinen G.m.b.h, Austria in 2010 until Audit Report date.
5. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANSI
5. INFORMATION AND MATERIAL FACTS THAT TOOK PLACE
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah
AFTER THE DATE OF AUDIT REPORT
tanggal laporan akuntansi.
There was no information and material facts taking place after the audit report date.
6. PROSPEK USAHA Kebutuhan kabel dalam negeri merupakan pangsa pasar yang
6. BUSINESS PROSPECT
sangat potensial bagi Perseroan, karena rasio elektrifikasi di
The need of domestic cable is a potential market for the Company, due to the fact that the electricity ratio in Indonesia is still low,
Tahunan 22 Laporan Annual Report 2010
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Review and Analysis
Indonesia saat ini masih rendah, sekitar 65% dari total masyarakat
approximately only 65 % of total population have the pleasure
yang telah menikmati aliran listrik. Apalagi kebutuhan listrik
of the electricity stream. Besides, the need of national electricity
nasional sepuluh tahun kedepan diperkirakan akan terus
presumably will be increased by 9,2 % per year for the next ten
meningkat rata-rata sebesar 9,2% per tahun. sehingga harus
years, so that it should be followed by new investment. To
diimbangi dengan investasi baru. Untuk mengantisipasi hal
anticipate, the Government has plans to build power plant in
tersebut, Pemerintah sudah merencanakan pembangunan
addition to the 55,000 MW electricity in Java - Bali, Western
pembangkit listrik sebesar 55.000 MW untuk penambahan listrik
and Eastern Indonesia.
wilayah Jawa – Bali, Indonesia bagian barat dan timur. Saat ini Pemerintah sedang melaksanakan proyek Percepatan
Currently, the Government is constructing a Speed up
Pembangunan Infrastruktur Pembangkit 10.000 MW tahap I dan
Infrastructure Developement Electricity Power project of 10.000
II, dimana untuk proyek tahap I diharapkan bisa diselesaikan pada
MW within stage I and stage II, in which on stage I estimated to
tahun 2011, sedangkan untuk tahap ke II diperkirakan selesai
be commencing in the year of 2011, while for stage II estimated
pada tahun 2014, yang mana dalam pelaksanaannya akan
to be commencing in the year of 2014, which the transmission
dibangun instalasi jaringan transmisi dan dilanjutkan dengan jaringan distribusi, akan membutuhkan banyak konduktor transmisi, kabel tegangan tinggi / menengah/ rendah, kabel control, dsb. Pemerintah melalui PLN, tetap melaksanakan proyek listrik masuk desa serta program sejuta pelanggan yang semuanya merupakan pasar potensial bagi indutri kabel. Kebutuhan akan jaringan komunikasi telepon terus meningkat sebagaimana diketahui adanya tiga perusahaan telekomunikasi utama yang mempunyai budget untuk pembelanjaan barang modal yang cukup signifikan dan tentunya akan ada kebutuhan untuk kabel telepon, RF Feeder Cable, Fiber Optic Cable, dsb.
installation network build and continue with the distribution transmission will the need of transmission conductor, high / medium / low voltage cable, control cable, etc. As well as the electricity comes to village program, Government which is conducted by PLN is still on going and a potential market for cable industry. The Company also anticipates the potential market of the need of telephone cable, as known that there are three main telecommunication companies which having their own budget to buy significant goods and also the need of telephone cable, RF Feeder Cable, Fiber Optic Cable etc.
7. ASPEK PEMASARAN Perseroan akan terus meningkatkan pangsa pasarnya melalui perluasan cakupan dan variasi jenis produk, memperkuat jaringan pemasaran, meningkatkan daya saing produk dari harga jual, meningkatkan kualitas produk kabel dan ketersediaan stok kabel.
7. MARKETING ASPECT The Company will continue to increase its market share by expanding its coverage and product variations, by
Agar harga jual dapat lebih terkontrol, maka Perseroan tetap
strengthening its marketing networks, by improving
melakukan strategi pemasaran berupa pembatasan terhadap
competitiveness of its products in term of the competitive
jumlah distributor serta melakukan “selective order” berdasarkan
price, quality and availability of stocked wires, and by
pesanan dengan jumlah tertentu guna menjaga efisiensi
maintaining the number of distributors in order to control
produksi.
the selling price and by applying “selective order” based on orders and their quantity to maintain production efficiency.
8. KEBIJAKAN DIVIDEN Pembayaran atau pembagian dividen ditentukan dalam Rapat
8. DIVIDEND POLICIES
Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan. Berdasarkan RUPS
Dividend distribution shall be determined in the General
tanggal 18 Mei 2010 telah ditetapkan bahwa tidak ada
Meeting of Shareholders. The General Meeting of Shareholders
pembagian dividen kepada para pemegang saham atas
held on 18 May 2010 for the year ended on December 31, 2009
keuntungan Perseroan tahun 2009, karena perolehan
has decided that there would not be dividend distribution to
keuntungan tersebut dipergunakan untuk memperkuat
shareholders for the profit gained by the Company in 2010
struktur permodalan Perseroan.
because the profit will be used to strengthen the capital structure of the Company.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
23
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang dalam
The Board of Commissioners responsible and authorized to
melakukan pengawasan atas tindakan, kebijakan dan keputusan
supervise the directors action, policies and decisions, to
Direksi agar sesuai dengan Anggaran Dasar, regulasi yang berlaku
comply with the Company's Article of Association, prevailing
dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta memberikan
regulations, as well as good corporate governance principles,
nasihat kepada Direksi bila diperlukan. Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, Dewan Komisaris mewakili kepentingan pemegang saham dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
and also providing advise to the directors when required. In performing the supervision, the Board of Commissioners represents the shareholders meeting (GSM). The Board of Commissioners is elected and decommissioned by the General Sharehoders Meeting.
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah mengadakan 6
In 2009, the Board of Commissioners has held six
(enam) kali Rapat Komisaris yang selalu dihadiri oleh seluruh
commissioners meeting: all were attended by all
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
commissioners and directors.
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi berhak dan berkuasa
According to the Company's Article of Association, the Board
mewakili dan mengikat Perseroan di dalam dan di luar
of Directors has the rights to represent the Company in and
pengadilan dan berhak melakukan untuk dan atas nama
out of court of law, and has the rights to act on behalf of the
Perseroan segala perbuatan pemilikan dan segala perbuatan
Company and be responsible for its duties in front of the
pengurusan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan
General Shareholders Meeting. The Board of Directors are
tugasnya pada Rapat Umum Pemegang Saham. Para anggota
elected and decommissioned by the General Shareholders
Dewan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum
Meeting.
Pemegang Saham. Selama tahun 2010, Dewan Direksi mengadakan rapat setidaknya sekali sebulan atau setiap waktu bila dipandang perlu oleh Presiden Direktur atau atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Setiap bulan, Dewan Direksi juga melakukan rapat dan
In the year 2010, the Board of Directors has held a meeting in at least once a month or every time the President Director feels that it is necessary, or at least one or more of the Board of Directors feels that it is necessary. Every month, Board of
pertemuan-pertemuan informal dengan Manajemen Perseroan
Directors also held Joint Meetings with the management and
guna membahas kinerja Perseroan, sehingga penerapan prinsip
several informal meetings in order to evaluate the Company's
Tahunan 24 Laporan Annual Report 2010
tata kelola perusahaan yang baik dapat berkembang di
performance, and uphold the principles of good corporate
lingkungan kerja Perseroan.
governance in the Company's working environment.
Dewan Direksi senantiasa mengembangkan diri dan mengikuti
The Board of Directors have always keep in touch with the
perkembangan pasar khususnya pasar kabel dan bidang-bidang
latest market growth especially cable market and other
lainnya yang terkait dan bila diperlukan setiap Direksi mengikuti pelatihan-pelatihan dalam menambah pengetahuan dan keterampilan di bidangnya. HONORARIUM DAN REMUNERASI PENGURUS Dewan Komisaris dan Direksi menerima honorarium dan remunerasi yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan
sections related and if it is important, every trainings will be followed by the Board of Directors in order to enhance their knowledge and skill on their duty. BOARD HONORARIUM AND REMUNERATION The Board of Commissioners and the Board of Directors receive
dengan nilai sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum
honorarium and remuneration, the disbursement of which is
Pemegang Saham Tahunan. Untuk tahun 2010, jumlah
provided for by the Article Association of the Company at an
honorarium dan remunerasi yang diterima oleh Dewan
amount that is determined by The Annual General Meeting of
Komisaris dan Dewan Direksi adalah sebesar Rp. 1,95 milyar.
Shareholders. The total honorarium and remuneration of the Board of Commissioner and the Board of Director in 2010 amounted to Rp. 1,95 billion.
Dewan Direksi senantiasa mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan pasar khususnya pasar kabel dan bidang-bidang lainnya yang terkait dan mengikuti pelatihan-pelatihan dalam menambah pengetahuan dan keterampilan di bidangnya.
Laporan Tahunan Annual Report 2010
25
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Tugas Komite Audit adalah melakukan pengawasan atas kinerja
The aim of Audit Committee is to monitor the Company’s
Perseroan, terlaksananya kualitas laporan keuangan Perseroan
performance, ensuring the quality of company financial
kepada badan-badan Pemerintah dan publik, sistem
statement to be sent to Government or other public parties,
pengendalian internal Perseroan terhadap keuangan dan
monitoring the Company internal system through accounting
akuntasi, kepatuhan terhadap etika dan hukum yang ada serta proses pelaporan audit dan akuntansi keuangan Perseroan. Komite Audit juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antara perseroan dengan eksternal auditor yang ditunjuk Perseroan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan serta pembahasan atas cakupan dan metode audit yang diterapkan.
and finance, code of conduct and law enforcement within the audit report and Company financial accounting. The Audit Committee also functions as mediator between the Company and external auditor appointed by Company to improve the financial report quality as well as the discussion of scope and audit method written.
Susunan dari Komite Audit yang ada di Perseroan, terdiri dari :
The standing Audit Committee in the Company is as follows :
Dikdik Sugiharto
: Ketua
Dikdik Sugiharto
: Chairman
Veronica Lukman
: Anggota
Veronica Lukman
: Member
Budi. I Surbakti
: Anggota
Budi. I Surbakti
: Member
Selama tahun 2010, Komite Audit telah mengadakan rapat setiap
Over the past 2010, the Audit Committee has met every month
tiga bulan sekali untuk membahas Laporan Keuangan Bulanan
to discuss the Monthly financial Statements of the Company and
Perseroan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan sistim
other issue related to the Company’s internal supervision.
pengendalian intern Perseroan. CORPORATE SECRETARY SEKRETARIS PERSEROAN
The duties of the Corporate Secretary are adjusted to the
Tugas dan wewenang Sekretaris Perusahaan telah disesuaikan
prevailing Indonesia stock market regulations. The Corporate
dengan regulasi Pasar Modal Indonesia yang berlaku. Sekretaris
Secretary has conducted her liaison function, to maintain the
Perusahaan telah melakukan fungsinya sebagai peran
good relations between the Company and the stock market
penghubung antara Perseroan dengan otoritas pasar modal,
authorities, the investors, and the public, through, primarily,
pemodal dan masyarakat, antara lain dengan menyelenggarakan
organizing and holding the GSMs and EGSMs, and also to ensure
RUPS dan RUPSLB, serta mengupayakan pemenuhan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam rangka tindakan korporasi yang dilakukan Perseroan. Tugas lain dari Sekretaris Perusahaan adalah menghadiri seluruh Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, dan Rapat Gabungan Manajemen Perseroan, serta senantiasa memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan Perseroan memenuhi persyaratan keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.
that prevailing rules and regulations are being complied within the corporate actions taken by the Company. Another task of the Corporate Secretary is to attend all Commissioners, Meetings, Directors Meeting and the Management Joint Meeting. The Corporate Secretary alaso has to inform and update the Board of Directors to always comply with the disclosure principle and other prevailing stock market regulations at all time.
Seluruh dokumen Perseroan, termasuk antara lain Daftar
All Company documents, including the shareholders List, the
Pemegang Saham, Risalah Rapat Direksi, Risalah Rapat Dewan
Directors Meeting Proceedings, The Board of Commissioners
Komisaris serta Risalah RUPS adalah ditata-usahakan oleh
Meeting proceedings, and the General Shareholders Meeting
Sekretaris Perusahaan.
Proceedings are administered by the Corporate Secretary.
Tahunan 26 Laporan Annual Report 2010
Sampai dengan Agustus 2010, Sekretaris Perseroan dijabat oleh
As of August 2010, Corporate Secretary was held by Helda G.A
Helda G.A Sihombing, Sarjana Hukum dari Universitas
Sihombing, Bachelor of Law from Padjadjaran University. As of
Padjadjaran, sedangkan periode September sampai Desember
September until December 2010, the Corporate Secretary was
2010, Sekretaris Perseroan dijabat oleh Verdy Kohar, yang
held by Verdy Kohar who held his position as the Company’s
merangkap sebagai Direksi Perseroan.
Director as well.
PENGENDALIAN INTERNAL Direksi melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal Perseroan sedikitnya sekali dalam setahun. Direksi menjamin keabsahan laporan keuangan Perseroan dimana angka-angka yang tercantum pada laporan tersebut memberikan gambaran yang wajar atas Perseroan termasuk hasil usaha dan
INTERNAL CONTROLLING The Board of Directors evaluates the internal controlling system of the Company at least once a year. The Board of Director ensures the independence of the Companys financial statement. The figures in the report give understandable
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
description of the Companys performance including its profits
2010.
and cash flows for the year ended on 31 December 2010.
RESIKO USAHA
BUSINESS RISK
Dalam industri kabel, resiko usaha yang dihadapi Perseroan
In the cable industry, the main risk commonly face the
terutama meliputi hal-hal sebagai berikut :
Company is as follows :
1.Krisis ekonomi global apabila berkelanjutan akan
1. Continuation global economic crisis may cause the
menyebabkan menurunnya daya beli pelanggan. 2. Fluktuasi harga tembaga dan aluminium sebagai bahan baku utama kabel yang harganya senantiasa berubah setiap saat
decrease of customer demand. 2. Cost fluctuation of copper and allumunium as raw materials which their cost always following the LME
sesuai harga LME (London Metal Exchange). Jika harga rata-
(London Metal Exchange) price. By the end of 2009, if the
rata tembaga pada akhir tahun 2009 sebesar US$ 6,982/MT
average cost of copper was US$ 6,982/MT and the average
dan aluminium adalah US$ 2,180/MT, maka pada akhir tahun
cost aluminum was US$ 2,180/MT, therefore on last 2010,
2010, harga rata-rata tembaga sebesar US$ 7,535/MT dan
the average of cost of copper was US$ 7,535/MT and the
aluminium sebesar US$ 2,173/MT.
average cost of aluminum was US$ 2,173/MT.
3. Persaingan yang ketat diantara pabrik kabel sehingga berpotensi menurunkan harga jual dan perolehan laba Perseroan. 4. Dengan mulai berlakunya AC-FTA (Asean-China Free Trade Area) dimana ancaman yang sudah jelas yaitu terkait dengan institusi, infrastruktur, stabilitas makro ekonomi, efisiensi pasar
3. The tight competition among cable manufactures potentially may cause the decrement of selling price and profit of the company. 4. Beginning the AC-FTA (Asean-China Free Trade Area) where threat arises related to institutions, infrastructure,
barang, tenaga kerja, pasar keuangan, teknologi dan market
economic, macro stability, goods market efficiency,
size bahwa Indonesia masih berada di bawah China.
workers, money market, technology, and market size state that Indonesia is still below China.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CSR) Perseroan terus berupaya mengimplementasikan Corporate
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES (CSR)
Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari penerapan Good
The Company keeps implementing the Corporate Social
Corporate Governance. Sejak tahun 2009 sampai saat ini,
Responsibility (CSR) as a part of implementing the Good
Perseroan menggunakan sebagian lahannya untuk kegiatan
Corporate Governance. Starting from 2009, the Company uses
Laporan Tahunan Annual Report 2010
27
Tata Kelola Perseroan Good Corporate Governance
Nursery (pembibitan tanaman) dengan menggunakan nama
a part of its land for Nursery activities named “Floraindo”. This
“Floraindo”. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya Perseroan dalam
activity's aim is not only as an efford from the Company to
mendukung Penghijauan di sekitar lokasi kerja Perseroan dan
involve the green areas activity nearby the Company location
pencegahan pemanasan global. Aktivitas lain yang berkaitan
and but also to avoid global warming. Another activity which
dengan Tanggung Jawab Sosial yang dilakukan Perseroan, antara lain secara kontinu Perseroan juga membuka kesempatan bagi siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan untuk melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diadakan oleh sekolahnya masing-masing. Selama tahun 2010, 70 siswa melaksanakan PKL di Perseroan serta menerima kunjungan studi
the company involves is to open an apprenticeship program (PKL) to all specialist high scholl student which conducted by their school continually. Over the past 2010, 70 students have done apprenticeship program (PKL) and received visitation from several schools to do comparative study.
banding dari beberapa sekolah. Dalam hal mendukung pendidikan, Perseroan juga menjalin
In line to support the educational institutions, the Company is
kerjasama Balai Pelatihan Pendidikan dengan memberikan
giving test certification to all students and their teacher from
bantuan dalam hal penilaian uji kompetensi yang disertifikasi
the education institutions as well. The Company also supports
kepada peserta Pelatihan serta memberikan kesempatan
the religion activities which internally presented in the
magang kepada guru-guru dari Lembaga Pelatihan tersebut.
Company.
Perseroan juga mendukung acara-acara keagamaan yang diadakan di dalam lingkungan Perseroan.
Tahunan 28 Laporan Annual Report 2010
SCS
Marketing Manager
Project Manager
Sales & Marketing Director
Process & Quality Assurance Manager
Internal Audit
Maintenance Manager
Corporate Secretary
Production Manager I
PPC Manager
Management Representative
Production Manager II
Plant Manager
Manufacturing Director
Surya A. Soepono
President Director
Accounting Manager
Finance & Purchasing Manager
Finance & Accounting Director
M I S
Human Resource Dev. Manager
General Affair Manager
HRD & GA Director
Struktur Organisasi Organization Structure
Laporan Tahunan Annual Report 2010
29
Laporan Komite Audit Audit Committee Report Jakarta, Maret 2011
Jakarta, March 2011
Kepada Yth.
To:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
PT Kabelindo Murni, Tbk
PT Kabelindo Murni, Tbk
Jakarta
Jakarta
Dengan hormat,
Dear Sir / Madam,
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Surat
In reference to the requirement of the Chairman of Bapepam
Edaran Ketua Bapepam No. SE-03/PM/2000 tentang Komite
as detailed in Circulation Letter No. SE-03/PM/2000,
Audit yang diperbaharui dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5
concerning the functions of the Audit Committee, which is
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004
amended by Bapepam Regulation No.IX.I.5, Attachment
tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan
Decision of the Chairman of Bapepam No. Kep-29/PM/2004
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka kami selaku
dated September 24, 2004 regarding the Composition and
Komite Audit Perseroan telah melakukan hal-hal sebagai
Working Guidelines of Audit Committee, have duly exercised
berikut :
the following duties to which we have been assigned:
1. Melakukan pembahasan dengan manajemen Perseroan
1. Held a meeting with the Company management and
dan Akuntan Publik setiap 3 (tiga) bulan untuk
public accountant once in every three months to analyze
membahas mengenai laporan keuangan Perseroan,
the Company's financial report, as well as the
termasuk laporan keuangan konsolidasi untuk periode
consolidated financial statement for the year ending 31
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
December 2010.
2. Melakukan pembahasan dengan Akuntan Publik terhadap sistim pengendalian intern Perseroan serta membahas cakupan dan program pemeriksaan Akuntan
2. Conducted a review of the Company's internal control system and the adequacy of the audit program with the public accountant.
Publik. 3. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan
3 . Assessed the Company's level of compliance with stock market regulations and other regulations pertaining to the Company's business.
dengan kegiatan Perseroan. 4. Melakukan pembahasan dengan Dewan Komisaris terhadap program kerja Perseroan yang memerlukan perhatian khusus agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.
Tahunan 30 Laporan Annual Report 2010
4. Conducted a review with the board of Commissioners about the Company's work program that requires special attention to ensure that the Company is performing well.
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Dalam rangka memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil
In fulfillment of the requirement to disclose the result of
penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan,
the Audit Committee's analysis of the Company's Annual
berikut ini kami sampaikan kesimpulan sebagai berikut :
report, herein we report the following:
1. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan telah disusun
1. The Consolidated Financial Reports of the Company have been well complied and presented in accordance
dan disajikan dengan baik, sesuai dengan prinsip
with generally accepted accounting principles in
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Indonesia. 2. Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan selalu 2. The Company has consistently complied with stock
mematuhi peraturan perundang-undangan pasar
market regulations and other laws and regulation
modal dan peraturan peundangan lainnya .
relating to the Company's business operations. 3. Penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku 2010 3. The assignment of the Public Accountant for the year
telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris Perseroan yang menerima wewenang dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang
2010 was based on the recommendation made by the Board of Commissioners with consideration on the aspects of independency and competence as well as
diadakan pada tanggal 19 Mei 2010.
approval from the Board of Commissioners, which had been authorized by the Company's shareholders in the General Shareholders Meeting, held on 19 May 2010.
Hormat kami Sincerely
Dikdik Sugiharto Ketua Komite Audit Audit Committee Chairman
Veronica Lukman Anggota Member
Budi I. Surbakti Anggota Member
Laporan Tahunan Annual Report 2010
31
Pertanggungjawaban Atas Penyusunan Laporan Tahunan 2010 Responsibilty for 2010 Annual Report Preparation Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan PT Kabelindo Murni, Tbk tahun 2010.
The Board of Commisioners and The Board of Directors are fully responsible as to the contents of the 2010 Annual Report of PT Kabelindo Murni, Tbk.
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Ny. Elly Soepono Presiden Komisaris President Commissioner
Tan Robert Tanto Komisaris Commissioner
D. N. Adnyana Komisaris Independen Independent Commissioner
Dikdik Sugiharto Komisaris Independen Independent Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
Surya A. Soepono Presiden Direktur President Director
Tahunan 32 Laporan Annual Report 2010
Verdy Kohar Direktur Director
Wibowo Direktur Director
Laporan Tahunan Annual Report 2010
33
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
Table of contents
Daftar isi Halaman/
Page Surat Pernyataan Direksi
Director’s Statements Report
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors Report
Neraca Konsolidasi
1–2
Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Consolidated Statements of Changes Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi
6 – 44
Notes to The Consolidated Financial Statements
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2010
Notes
2009
ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Deposito berjangka Piutang usaha – bersih Piutang lain-lain Persediaan Uang muka kepada pemasok Biaya dibayar dimuka
14.319.138.784 2.100.000.000 105.787.446.987 1.632.585.049 35.357.873.969 6.176.918.718 109.299.131
Jumlah Aset Lancar
165.483.262.638
ASET TIDAK LANCAR Aset tetap – bersih Aset dalam pembangunan
4 5 2c,2d,6 2e,7 23 2f
CURRENT ASSETS Cash on hand and in banks Time deposits Trade receivables – net Other receivables Inventories Advances for suppliers Prepaid expenses
114.083.157.147
Total Current Assets
238.056.887.055 – 1.141.593.431 1.499.235.880
Fixed assets – net Assets under construction Deferred charges – landrights Other assets
Aset lain-lain
232.988.366.743 3.489.900.000 1.061.884.019 171.301.868
Jumlah Aset Tidak Lancar
237.711.452.630
240.697.716.366
Total Non Current Assets
JUMLAH ASET
403.194.715.268
354.780.873.513
TOTAL ASSETS
Beban ditangguhan – hak atas tanah
2g,8
2.159.376.021 4.739.680.000 55.545.227.267 1.148.467.758 48.847.365.516 1.594.552.000 48.488.585
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (Continued)
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
DECEMBER 31, 2010 AND 2009
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2010
Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITES AND EQUITY
KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Cerukan Hutang usaha Hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Hutang bank jatuh tempo kurang dari 1 tahun Hutang sewa guna usaha
LIABILITIES CURRENT LIABILITIES Overdraft Trade payables Related parties Third parties Tax payables Accrued expenses Advance from customers Bank overdraft maturity less than 1 Years Leased payables
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang Kewajiban imbalan kerja
38.500.000.000
9
15.251.799.963
105.354.981.344 10.222.891.007 2.083.047.563 1.651.892.736 4.742.348.522
2d,10
72.498.074.866 9.740.301.382 901.888.324 430.846.381 9.153.535.722
– 11.853.000
2k,11a 12 13 14
162.567.014.172
9.977.706.878 – 3.048.825.085
3.200.000.000 100.259.000 111.276.705.638
11c 14 2i,21
10.414.799.578 7.200.000.000 2.173.785.431
NON CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Long term loans Employee benefit liabilities Total Current Liabilities
Jumlah Kewajiban Lancar
13.026.531.963
19.788.585.009
JUMLAH KEWAJIBAN
175.593.546.135
131.065.290.647
449.699.505
485.725.093
HAK MINORITAS
Total Current Liabilities
TOTAL LIABILITIES MINORITY INTEREST
EKUITAS
EQUITY
Modal saham – nilai nominal Rp 963 per saham seri A, Rp 148 per saham seri B, Modal dasar – 56.000.022 saham seri A dan 1.318.918.800 saham seri B Modal ditempatkan dan disetor 56.000.000 saham seri A dan 1.064.000.000 saham seri B pada tahun 2010 dan 2009
Capital stock – Rp 963 par value for A series shares, Rp 148 par value for B series shares, Authorized 56.000.022 for A series shares and 1.318.918.800 for B series shares. Subscribed and fully paid – 56.000.000 for A series shares and 1.064.000.000 for B series shares in 2010 and 2009
Agio saham Saldo laba
211.400.000.000 832.577.513 14.918.892.115
TOTAL EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
15 16
211.400.000.000 832.577.513 10.997.280.260
Premium on capital stock Retained earnings
227.151.469.628
223.229.857.773
TOTAL EQUITY
403.194.715.268
354.780.873.513
TOTAL LIABILITES AND EQUITY The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ 2010
Notes
2009
PENJUALAN
542.618.175.974
2h,17
301.330.733.974
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
511.080.741.467
2h,18
276.179.879.256
COST OF GOODS SOLD
25.150.854.718
GROSS PROFIT
3.967.136.019 15.494.661.151
1.869.383.639 14.836.185.667
OPERATING EXPENSES Selling and marketing General and administration
19.461.797.170
16.705.569.306
Total Operating Expenses
12.075.637.337
8.445.285.412
OPERATING INCOME
LABA KOTOR
31.537.434.507
BEBAN USAHA Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
2h,19
LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga Laba (rugi) selisih kurs Beban keuangan Amortisasi beban tangguhan
( ( (
Beban kerugian pengalihan saham
Lain-lain – bersih
164.607.380 345.888.198) 6.478.250.457) 79.709.412) – 490.955.916
Jumlah Beban Lain-Lain – Bersih
( 6.248.284.771)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK
5.827.352.566
2j 20
( ( ( ( (
203.415.511 66.290.131) 7.506.715.339) 79.709.412) 1.333.232.425) 1.000.243.702)
OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Gain (loss) on foreign exchange – net
Interest expense Amortization of deferred charges Loss on alienation of shares Miscellaneous– net
( 9.782.775.498) Total Other Charges ( 1.337.490.086) INCOME (LOSS) BEFORE TAX
TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
(
Jumlah Beban Pajak
( 1.941.766.300)
3.018.345.301
Total Tax Expense
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
3.885.586.266
1.680.885.215
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST
36.025.589
14.274.906
3.921.611.855
1.695.130.121
HAK MINORITAS LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba usaha Laba bersih
2.378.859.000) 437.092.700
2k 2k
(
2.329.837.440) Current 5.348.182.741 Deferred
22 11 3
8 2
MINORITY INTEREST NET INCOME NET EARNINGS PER SHARE – BASIC Income from Operation Net Income The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGE EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh /
Capital Stock Subscribed and Fully Paid Saldo 31 Desember 2008 Laba bersih Saldo 31 Desember, 2009 Laba bersih Saldo 31 Desember 2010
Agio Saham /
Saldo Laba /
Jumlah Ekuitas – Bersih /
Premium on Capital Stock
Retained Earnings
Total Equity – Net
211.400.000.000
832.577.513
9.302.150.139
221.534.727.652
–
–
1.695.130.121
1.695.130.121
211.400.000.000
832.577.513
10.997.280.260
223.229.857.773
–
–
3.921.611.855
3.921.611.855
211.400.000.000
832.577.513
14.918.892.115
227.151.469.628
Balance as of December 31, 2008 Net income Balance as of December 31, 2009 Net income Balance as of December 31, 2010
The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penghasilan bunga Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pihak ketiga lainnya Pembayaran bunga Pembayaran pajak
436.830.728.987 164.607.380
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan Cerukan Hutang lain-lain Pelunasan hutang bank dan cerukan Piutang lain-lain Deposito berjangka
389.939.452.977 203.415.511
(424.862.173.584) ( 376.098.426.209) ( 6.478.250.457) ( 5.252.860.723) – ( 616.271.502)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Aset dalam pembangunan Rugi penjualan aset tetap
2009
5.654.912.326
8.175.310.054
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Interest income Payment to supplier, employees other third parties Payment of interest Payment of income tax Net Cash provided (used in) by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
( (
5.009.012.309) ( 3.489.900.000) – (
7.633.607.817) – 64.239.150)
Acquisition of fixed assets Assets under construction Loss on disposal of fixed assets
( 8.498.912.309) ( 7.697.846.967)
Net Cash used in by Operating Activities
24.543.255.174 34.710.430.805 – 1.681.978.450 ( 11.695.055.137) ( 33.371.592.002) ( 484.117.291) ( 4.046.832.598) 2.639.680.000 ( 6.390.320.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase overdraft Other payables Payment of bank loan and overdraft Other receivables Time deposit
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
15.003.762.746 ( 7.956.335.345)
Net Cash used in by Operating Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN BANK
12.159.762.763 ( 7.478.872.258)
NET INCREASE (DECREASE) CASH ON HAND AND BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
2.159.376.021
9.638.248.278
CASH ON HAND AND BANKS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
14.319.138.784
2.159.376.021
CASH ON HAND AND BANKS AT ENDING OF YEAR
Kas dan bank akhir tahun terdiri dari: Kas Bank
43.378.519 14.275.760.265
64.855.244 2.094.520.777
Cash on hand and banks year ended consist of: Cash on hand Banks
Jumlah
14.319.138.784
2.159.376.021
Total The accompanying notes form integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
5
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
1. GENERAL
UMUM
a. Establishment of the Company’s
a. Pendirian Perusahaan PT Kabelindo Murni Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 71 dari Fredrik Alexander Tumbuan, S.H., tanggal 11 Oktober 1979. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/34/7 tanggal 9 Juli 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara No 59 tanggal 12 Januari 1982.
PT Kabelindo Murni Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 71 of Fredrik Alexander Tumbuan, S.H. dated October 11, 1979. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/34/7 dated July 9, 1981, and was published in the State Gazette No. 59, dated January 12, 1982.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No.01 dari Notaris Leolin Jayayanti, SH, tanggal 6 Oktober 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-87373.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, and the latest amendment was registered by notarial deed No. 01, of Leolin Jayayanti, S.H., dated October 6, 2008, concerning the changes in the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 of 2007. The Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia approved the amendment through its decision letter No. AHU-87373.AHA.01.02 Tahun 2008, dated November 18, 2008.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dibidang industri pembuatan kabel listrik, kabel telephone serta yang berhubungan dengan perlengkapan kabel.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities are to engage mainly in the manufacturing of electricity cable, cable telephone and concerning with cable equipment.
Perusahaan dan pabriknya berlokasi Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1979.
The Company and its plant are located at Jl. Rawagirang No.2, Kawasan Industri Pulo Gadung. The Company started its commercial operations in 1979.
Berdasarkan Akta Notaris No. 7 dari Leolin Jayayanti, SH, tanggal 05 Juni 2010 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan serta Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Based on the Notarial Deed No. 7 of Leolin Jayayanti, S.H. dated June 5, 2009, the Company’s Board of Commissioners, Directors and audit committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
2009
Commissioner : : : :
Elly Soepono Tan Robert Tanto Dewa Nyoman Adnyana Dikdik Sugiharto
6
: President Commissioner Surya Adiwijaya Soepono : Commissioner Dewa Nyoman Adnyana : Independent Commissioner Dikdik Sugiharto : Elly Soepono
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
a. Establishment of the Company’s (Continued)
a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan) 2010 Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur
2009
Directors : Surya Adiwijaya Soepono : Verdy Kohar : Wibowo
Tan Robert Tanto Verdy Kohar M. Ch. Abbas
: President Director : Director :
: Dikdik Sugiharto : Veronica Lukman : Budi I. Surbakti
Dikdik Sugiharto Veronica Lukman Budi I. Surbakti
: Head : Member :
Audit Committee
Komite Audit Ketua Anggota
Paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp 1,95 milyar dan Rp 1,66 milyar.
For the years 2010 and 2009, the total compensation for the commissioners and directors of the Company amounted to Rp 1,95 billion and Rp 1,66 billion, respectively.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai jumlah pegawai masing-masing sejumlah 255 dan 243 orang karyawan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
As of December 31, 2010, 2009, the Company and A Subsidiary have a total number of 255 and 243 permanent employees (unaudited), respectively. b. Public Offering of the Company’s Shares
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
In 1992, the Company conducted an Initial Public Offering (IPO) of 56 million shares. The shares offered to public in the IPO were listed on Jakarta Stock Exchange (JSX) in 1995. Company also has additional shares through Limited Public Offering. The shares were also listed on JSX.
Pada tahun 1992, Perusahaan melakukan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 56 juta saham. Penawaran saham kepada masyarakat tersebut telah dicatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1995, Perusahaan juga melakukan penambahan jumlah saham terdaftar melalui Penawaran Umum Terbatas. Saham-saham tersebut juga telah dicatatkan pada BEJ
c. Subsidiary
c. Anak Perusahaan
Persentase Kepemilikan /
Jumlah Aset /
Percentage of ownership
Total Asset Tahun operasional komersial /
Anak Perusahaan /
Domisili /
Subsidiary
Domicile
PT Hotelindo Murni
Jenis usaha /
Nanggroe Aceh Darussalam
Nature of activities Perhotelan / Hotel
31 Des / Dec 2010
31 Des / Dec 2009
98.33%
98.33%
7
Start of commercial operations April 2008
31 Des / Dec 2010
31 Des / Dec 2009
41.937.713.208
42.140.698.402
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan dan kebijakan akuntansi disusun Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standard Akuntansi Indonesia (PSAK), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur publik sebagaimana yang dirumuskan oleh BAPEPAM. Kebijakan akuntansi penting ditetapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK), Indonesian Capital Market Supervisory Board (“BAPEPAM”) regulations and guidelines for financial statements presentation for manufacturing companies. The significant accounting principles, which were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements, are as follows:
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
a. Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aset tertentu yang dinilai kembali. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan berdasarkan konsep akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
The consolidated financial statements have been prepared using the historical cost concept, except for inventories, which are stated at the lower of cost or net realizable value and certain fixed assets which are revalued. The consolidated financial statements have been prepared under accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan oleh untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah Indonesia.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method and classify of cash flow into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah. b. Principles of Consolidation
b. Prinsip Konsolidasi
The consolidated financial statements include the financial statements and its Subsidiary wherein the Company has ownership direct or indirect ownership interest of more than 50% (Note 1). All significant inter-company balances and transactions are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiary as one business entity. Minority interests in net assets of Subsidiary are presented as “Minority Interests” in the consolidated balance sheets”.
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Semua Saldo dan transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada neraca konsolidasi.
8
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
b. Principles of Consolidation (Continued)
b. Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Minority interest in net earning (loss) of Subsidiary is presented in the consolidated statements of income as additions to (deductions from) the consolidated income before minority interests to arrive at the net profit attributable to the Company. The losses applicable to the minority interests in the Subsidiary may exceed the minority interests’ equity in the Subsidiary. The excess, and any further losses applicable to the minority interests, are absorbed by the Company as the major shareholder and obligations of minority interest in net liabilities is became the obligation of the Company as the major shareholder except to the extent that minority interests have binding obligations to, and are able to make good of the losses. If the Subsidiary subsequently reports profits, the major interest holder, in the case, the Company is allocated all such profits until the minority’s share of losses previously recognized by the Company has been offset.
Hak minoritas atas laba (rugi) bersih anak Perusahaan dalam laporan laba rugi konsolidasi disajikan sebagai (penambah) pengurang dari laba bersih konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba (rugi) bersih Perusahaan. Kerugian Anak Perusahaan yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya atas ekuitas Anak Perusahaan tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Anak Perusahaan melaporkan laba tersebut, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup.
c. Trade Receivables
c. Piutang Usaha
Trade receivables recorded at gross less allowance for doubtful accounts. The Company and Subsidiary are provided allowance for doubtful accounts based on a result of the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
Piutang usaha dibukukan dalam jumlah kotor dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu–ragu, berdasarkan penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
d. Transactions with Related Parties
d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
The Company and its Subsidiary have transactions with parties, which are regarded as having special relationships, as defined under the PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. All significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
9
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
e. Inventories
e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in,
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost is determined using the first-in first-out (FIFO) method.
first-out method). f. Prepaid Expenses
f. Biaya Dibayar di Muka
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar dimuka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing.
g. Fixed Assets
g. Aset Tetap
Fixed assets, except land, are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun / Year Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor
20 8 – 20 5 5
Building and improvements Machinery and equipment Transportation – equipment Office equipment
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya di keluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to the consolidated statements of income of the current operations.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, jika ada, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah dalam neraca konsolidasi. Beban ditangguhkan tersebut diamortisasi selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land rights if any, are deferred and presented separately from the cost of land in consolidated balance sheets. Such deferred costs are being amortized over the legal term of the land-rights or economic life of the land, whichever is shorter. 10
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Fixed Assets (Continued)
g. Aset Tetap (Lanjutan) Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi, pada saat terdapat kejadian atas perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
The net recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income. The recoverable amount of an asset is measured as the higher of the net selling price or value in use.
Akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk aset tetap dalam pengerjaan atau pemasangan disajikan sebagai aset dalam penyelesaian sebagai bagian dari akun aset tetap. Apabila aset tersebut telah selesai dibangun dan siap digunakan, akumulasi biaya tersebut dipindahkan ke akun aset tetap bersangkutan.
The accumulated costs of assets in progress or under installation are presented as construction in progress under fixed assets. The construction in progress are transferred to the respective fixed assets when construction is completed and the assets is ready for use. h. Revenue and Expense Recognition
h. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Revenue is recognized when the products are delivered to customers and invoices are made. Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan sesuai dengan syarat-syarat penjualan.
i. Provision for Post-Employment Benefits
i. Penyisihan Imbalan Kerja Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
11
The Company and its Subsidiary adopted PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This Statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other longterm employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
i. Provision for Post-Employment Benefits (Continued)
i. Penyisihan Imbalan Kerja (Lanjutan) Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Kredit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti atau dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis Lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Based on PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law is determined using” the Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater than 10% of the present value of the defined benefit obligations or the fair value of any plan assets at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected remaining working lives employees.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu belum diakui.
The benefit obligation recognized in the consolidated balance sheets represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost. j. Foreign Currency Transactions and Balances
j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date and the resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia ada sebagai berikut (dalam satuan Rupiah)
The main exchange rate used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah):
2010 Dollar Amerika Serika (“USD”) Euro Eropa (“EUR”) Singapore Dollar (“SGD”)
2009
8.991 11.956 6.981
9.400 13.509 6.698
12
United States Dollars (“USD”) European Euro (“EUR”) Singapore Dollar (“SGD”)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
i. Income Tax
k. Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan.
Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax benefit or expense is calculated in accordance with PSAK No. 46,”Accounting for Income Tax”. The deferred income tax method is applied to reflect the effects of timing differences between financial reporting and income tax purposes and accumulated tax loss carry forward which is estimated to be fully recoverable.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligation are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company and Subsidiary when the result of the appeal is determined. l. Segment Information
l. Informasi Segmen
The Company presents segment information for the purpose of evaluating the performance of the segments and the allocation of resources. Segment information is presented according to the general classification of product as a business segment and marketing areas as geographical segment.
Perusahaan menyajikan informasi segmen untuk tujuan mengevaluasi kinerja segmen dan alokasi dari sumber daya. Informasi segmen disajikan berdasarkan produk sebagai segmen usaha dan area pemasaran sebagai segmen geografis.
m. Earning Per Share
m. Laba per Saham Dasar
Basic earning per shares is computed by dividing net income with the weighted-average number of shares outstanding during period.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
n. Use of estimates
n. Penggunaan Estimasi
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in the future periods might be based on amounts that differ from those estimates.
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasiestimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan dimasa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.
13
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
o. Quasi-Reorganization
o. Kuasi Reorganisasi Berdasarkan PSAK No 51 (Revisi 2003), “Akuntansi Kuasi–Reorganisasi”, kuasi –reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan kewajibannya, tanpa melalui reorganisasi secara hukum, dengan nilai wajar, untuk memulai dari awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit.
Based on PSAK No. 51 (2003 revision), “Accounting for Quasi - Reorganization”, a quasi-reorganization is an accounting procedure which will enable the Company to restructure its equity by eliminating any deficit and reappraise all its assets and liabilities, without going through a legal reorganization with fair value, from the beginning (fresh start) with a balance sheet showing the current values without being burden by any deficit.
Defisit dan selisih penilaian kembali dieliminasi ke selisih penilaian kembali aset tetap dan akun tambahan modal disetor. Dalam hal tambahan modal disetor tidak mencukupi untuk menghapus defisit setelah proses penilaian kembali aset dan kewajiban dan penilaian kembali aset tetap, sisa defisit akan dihapus ke modal saham. Untuk maksud ini modal saham akan direstrukturisasi lebih dulu dengan menurunkan nilai nominalnya dan menambahkan jumlah penurunan ini pada akun tambahan modal disetor.
Deficits and the revaluation difference shall be eliminated to revaluation increment in fixed assets and to the additional paid-in capital account. In the event the additional paid-in capital is not sufficient to eliminate the deficit after the assets and liabilities revaluation in assets and liabilities and fixed assets process, the balance of the deficit shall be eliminated to the capital stock account. For this purpose the capital stock shall be restructured first by reducing the par value and by adding the total reduction to the additional paid-in capital.
Nilai wajar aset dan kewajiban ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aset sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aset dan kewajiban yang bersangkutan, antara lain nilai sekarang (present value) atau arus kas didiskontokan (discounted cash flow) dengan mempertimbangkan tingkat resiko yang dihadapi.
The fair values of assets and liabilities shall be determined based on market values. If the market value is not available, the estimated fair value shall be based on the best information available. The estimates of the fair values shall be made by considering prices of the same type of assets and a valuation technique must suitable to the characteristic of the related assets and liabilities, among others, the present value or discounted cash flow by considering the level of the related risks. p. Financial Instruments
p. Instrumen Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No.50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut. 14
Starting January 1, 2010, the Company and its Subsidiaries adopted SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These revised SFAS, have been applied prospectively. The transaction costs of those already existing contracts at thetime these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) PSAK No.50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
SFAS No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
SFAS No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, availablefor-sale financial assets. The Company and its Subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diakui pada posisi keuangan jika dan hanya jika Perseroan dan Anak Perusahaan menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian instrumen keuangan.
Financial assets are recognized on the statements of financial position when, and only when, the Company and its Subsidiaries becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument.
15
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through statements of income, directly attributable transaction costs.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perseroan dan anak perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company and its subsidiary commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluate this designation at each financial year end
Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan bank dan piutang usaha. Perusahaan mengklasifikasikan seluruh aset keuangan mereka sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company’s financial assets include cash on hand and in banks and trade receivables. The Company classified all their financial assets as loans and receivables.
a. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
a. Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diperdagangkan dikasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan yang diperdagangkan adalah derivatif (termasuk derivatif melekat yang terpisah) atau aset keuangan yang dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Financial assets held for trading are classified as financial assets at fair value through profit or loss. Financial assets held for trading are derivatives (including separated embedded derivatives) or financial assets acquired principally for the purpose of selling in the near term. b. Loans and receivables
b. Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. 16
Financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
c. Held-to-maturity investments
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perseroan dan anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
Financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity are classified as held-tomaturity when the Company and its subsidiary have the positive intention and ability to hold the investment to maturity.
d. Available-for-sale financial assets
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam kategori yang lain.
Available-for-sale financial assets are financial assets that are not classified in any of the other categories.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diukur menggunakan biaya perolehannya dikurangi dengan rugi penurunan nilai.
Investments in equity instruments whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa, investasi pada perusahaan asosiasi dan aset yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables, other receivables third parties and related parties, investment in associated companies and assets which fall under the loans and receivables category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
17
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perseroan dan anak perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perseroan dan anak perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perseroan dan anak perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Financial Instruments (Continued) Financial assets (Continued) Derecognition A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through”arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiaries assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perseroan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. 18
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Financial Instruments (Continued)
Aset keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaannya. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and its Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. 19
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
p. Financial Instruments (Continued)
p. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kewajiban keuangan (Lanjutan)
Financial liabilities Continued)
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari hutang usaha, hutang lainlain, beban masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, penyisihan untuk penggantian perabot dan peralatan hotel dan hutang jangka panjang yang termasuk dalam kategori kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi.
The Company and Subsidiaries financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expense, unearned revenues, reserve for replacement of hotel’s furnitures and equipments and long-term loans which falls under financial liabilities measured at amortized cost category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan hutang jangka panjang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.
Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and borrowings are derecognized as well as through the effective interest method amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
20
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Financial Instruments (Continued)
Saling hapus instrumen keuangan
Offseting of financial statements
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
fair value of financial statements
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’slength market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan
Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough”; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. 21
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
STANDAR AKUNTANSI BARU Standar Akuntansi yang relevan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Relevant Accounting Standards issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) until the completion date of the financial statements of the Company are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
Effective on or after January 1, 2010:
a. PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya Pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
a. SFAS 26 (Revised 2008) "Borrowing Costs" Determining the cost of loans that are directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets are capitalized as part of the cost of that asset.
b. PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan.
b. SFAS 50 (Revised 2006) "Financial Instruments: Presentation and Disclosure" Contains requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that must be disclosed.
c. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan.
c. SFAS 55 (Revised 2006) "Financial Instruments: Recognition and Measurement" Set the basic principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items.
Adopsi PSAK di atas tidak menimbulkan perubahan yang mendasar terhadap kebijakan akuntansi perusahaan atau berdampak signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan.
The adoption of the above SFAS has not resulted in a substantial change to the company's accounting policies nor any significant impact on corporate financial statements to date.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
a. SFAS 1 (Revised 2009) "Presentation of Financial Statements" Setting the foundations for the presentation of general purpose financial statements (general purpose financial statements) in order to compare well with the financial statements of prior periods and with other entities' financial statements.
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
22
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (Continued)
STANDAR AKUNTANSI BARU (Lanjutan)
b. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b. SFAS 2 (Revised 2009) "Statement of Cash Flows" Provides information about the arrangement of historical changes in cash and cash equivalents through a cash flow statement which classifies cash flows from operating, investing, and financing (financing) during a period.
c. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
c. SFAS 5 (Revised 2009) "Operating Segments" Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial impact of business activity in which the entity involved and the economic environment in which the entity operates.
d. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
d. SFAS 25 (Revised 2009) "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors" Determining the criteria for the selection and changes in accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and correction of errors.
e. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
e. SFAS 48 (Revised 2009) "Impairment of Assets" Establish procedures that apply for asset is recorded does not exceed the recoverable amount, and if these assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
f. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
f. SFAS 57 (Revised 2009) "Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets" Aiming to regulate the recognition and measurement of estimated liabilities, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that adequate information has been disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing, and amount associated with that information.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company is currently evaluating and has not determined the impact of the revised standard on its financial statements.
23
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
4. CASH AND BANKS
KAS DAN BANK
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat
43.378.519 –
55.726.308 9.128.936
Cash on hand Rupiah US Dollar
Jumlah kas
43.378.519
64.855.244
Total Cash on hand
Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk City Bank NA PT Bank Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2010: US$ 403.422,98 dan 2009:US$ 23.803,91) Jumlah Bank Jumlah Kas dan Bank
5.
8.173.228.720 1.380.751.750 832.981.650 108.188.977 153.433.155
1.103.265.912 583.580.407 118.680.220 56.204.670 6.821.894 2.210.920
3.627.176.013
223.756.754
14.275.760.265
2.094.520.777
14.319.138.784
2.159.376.021
Total Cash on Hand and in Banks
This account consists of time deposits placed at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk which was used as a collateral for the government quotation with PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). The annual interest rate is ranging from 6,0% to 7,0% in 2010. This deposits can withdraw at due date if changes with other collateral.
6. TRADE RECEIVABLES
PIUTANG USAHA
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
a. Based on customers:
a. Berdasarkan pelanggan: Proyek pemerintah PT Perusahaan Listrik Negara
Total Cash in Banks
5. TIME DEPOSIT
DEPOSITO BERJANGKA Akun ini merupakan deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan sebagai jaminan dalam rangka untuk mengikuti tender pemerintah (PLN). Tingkat suku bunga deposito berkisar antara 6,0% sampai 7,0% pada tahun 2010. Deposito ini tetap dapat dicairkan pada saat jatuh tempo bila diganti dengan jaminan lain.
6.
Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Tbk City Bank NA PT Bank Niaga Tbk PT Bank Panin Tbk United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2010: US$ 403.422,98 and 2010: US$ 23.803,91)
3.539.710.443
8.838.731.998 24
Government project PT Perusahaan Listrik Negara
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
6. TRADE RECEIVABLES (Lanjutan)
PIUTANG USAHA (Lanjutan)
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Distributor PT PT PT PT PT PT
Sinar Baru Tetap Agung Cakra Lima Semarang Sumber Sejahtera Borneo Maju Jaya Mesindo Agung Nusantara Pradipta Naya Griwa
Pihak ketiga PT Pertamina (Persero) UP V PT Bintang Baja Sinar Cemerlang PT Intan Mufakat Raya PT Tehate Putra Tunggal PT Krakatau Engineering PT Surya Cakra Mandiri PT Rekayasa Industri PT Inpar Indonesia PT Ranita Sali Kabeltama PT Len Industri (Persero) PT Yudistira Energi PT Mitra Alam Sinar Sejahtera PT Indah Kiat Pulp & Paper Mills PT Sulfindo Adiusaha Lafarge Cement International Lain-lain Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
(
36.010.144.038 27.254.321.611 5.801.875.091 2.024.770.493 697.697.000 –
12.018.253.399 23.946.472.984 1.786.981.350 8.288.775 2.186.885.993 3.719.063.508
Distributors PT Sinar Baru Tetap Agung PT Cakra Lima PT Semarang Sumber Sejahtera PT Borneo Maju Jaya PT Mesindo Agung Nusantara PT Pradipta Naya Griwa
12.792.998.851 5.642.188.833 3.225.420.000 3.115.725.171 2.302.218.876 744.480.000 667.798.364 577.419.255 485.980.819 441.625.580 192.973.988 158.558.400 – – – 1.951.071.804
– 604.676.606 – – – – – 450.785.272 – 748.000.158 – – 395.685.950 475.915.000 398.875.958 1.806.141.946
Third parties PT Pertamina (Persero) UP.V PT Bintang Baja Sinar Cemerlang PT Intan Mufakat Raya PT Tehate Putra Tunggal PT Krakatau Engineering PT Surya Cakra Mandiri PT Rekayasa Industri PT Inpar Indonesia PT Ranita Sali Kabeltama PT Len Industri (Persero) PT Yudistira Energi PT Mitra Alam Sinar Sejahtera PT Indah Kiat Pulp & Paper Mills PT Sulfindo Adiusaha Lafarge Cement International Others
57.384.758.898 1.839.531.630)
Total Allowance for doubtful accounts
107.626.978.617 1.839.531.630 ) ( 105.787.446.987
Jumlah Piutang Usaha–Bersih
55.545.227.267
b. Based on the aging schedules:
b. Berdasarkan umur (hari) piutang usaha: 1 – 30 hari 31 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha–Bersih
Total Trade Receivables – Net
53.622.956.014 26.468.435.632 27.535.586.971 (
107.626.978.617 1.839.531.630 ) ( 105.787.446.987
33.758.677.717 22.038.203.357 1.587.877.823
1 – 30 days 31s/d 60 days > 90 days
57.384.758.898 1.839.531.630)
Total Allowance for doubtful accounts
55.545.227.267
25
Total Trade Receivables – Net
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
7.
6. TRADE RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG USAHA (Lanjutan) Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Citibank N.A, Indonesia (lihat Catatan 9).
Trade receivables are used as collateral to bank loans obtained from Citibank N.A, Indonesia (see Note 9).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Management believes that the allowance for doubtful account is adequate to cover losses on uncollectible accounts.
7. INVENTORIES
PERSEDIAAN
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Barang dalam proses (Catatan 18) Bahan baku Bahan jadi (Catatan 18) Bahan pembantu Lain-lain Jumlah Persediaan-Bersih
8.
2009
4.173.625.103 6.408.958.451 24.464.632.084 172.139.000 138.519.331
9.311.545.634 9.814.405.973 29.560.618.911 160.794.998 –
35.357.873.969
48.847.365.516
Work in process (Note 18) Raw materials Finished goods (Note 18) Indirect materials Others Total Inventories-Net
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000.
As of December 31, 2010 and 2009, the inventories are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp 20.000.000.000.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.
Based on the review of the condition of the inventories as December 31, 2010 and 2009 management believes that there is no need for allowance for inventory obsolescence. 8. FIXED ASSETS
ASET TETAP
31 Desember 2010 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor Aset Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan Jumlah Harga Perolehan
Saldo Awal /
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Beginning Balances
Additions/ Reclassification
Deduction/ Reclassification
144.633.163.000 62.839.892.896 166.761.180.137 4.212.075.051 4.117.666.046
– 4.117.347.593 – – 891.664.716
367.752.000
–
382.931.729.130
5.009.012.309
December 31, 2010
144.633.163.000 66.957.240.489 166.333.863.491 4.146.206.574 5.009.330.762
At cost Direct ownership Land Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
175.442.000
192.310.000
Lease Assets Transportation equipment
668.627.123
387.272.114.316
– – 427.316.646 65.868.477 –
26
Saldo Akhir/
Ending Balances
Total cost
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
8. FIXED ASSETS
ASET TETAP
31 Desember 2010
Saldo Awal /
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Beginning Balances
Additions/ Reclassification
Deduction/ Reclassification
Saldo Akhir/
Ending Balances
December 31, 2010 Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor
19.975.753.615 118.780.854.018 3.295.003.596 2.698.176.826
2.719.241.119 5.192.604.265 478.909.964 970.072.651
– – – –
22.694.994.734 123.973.458.283 3.773.913.560 3.753.238.913
Aset Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan
125.054.020
48.077.500
84.989.437
88.142.083
Jumlah Akumulasi Penyusutan
144.874.842.075
9.408.905.499
84.989.437
154.283.747.573
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
238.056.887.055
232.988.366.743
Net Book Value
31 Desember 2009 Harga Perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor Aset Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan Jumlah Harga Perolehan
Saldo Awal /
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Beginning Balances
Additions/ Reclassification
Deduction/ Reclassification
Lease Assets Transportation equipment
Saldo Akhir/
Ending Balances
December 31, 2009
142.606.063.000 60.608.677.074 164.263.957.990 3.751.957.201 4.099.484.046
2.027.100.000 2.231.215.822 2.704.682.147 460.117.850 18.182.000
– – 207.460.000 – –
144.633.163.000 62.839.892.896 166.761.180.137 4.212.075.051 4.117.666.046
At cost Direct ownership Land Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
175.442.000
192.310.000
–
367.752.000
Lease Assets Transportation equipment
375.505.581.311
7.633.607.819
207.460.000
382.931.729.130
Total cost Accumulated Depreciation Direct ownership Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Office equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabotan kantor
17.410.625.768 113.143.611.909 2.486.203.170 2.085.825.602
2.565.127.847 5.680.462.958 724.875.341 612.351.224
– 43.220.850 – –
19.975.753.615 118.780.854.018 3.295.003.596 2.698.176.826
Aset Sewa Guna Usaha Alat-alat pengangkutan
41.128.934
83.925.086
–
125.054.020
Jumlah Akumulasi Penyusutan
135.167.395.383
9.750.667.542
43.220.850
144.874.842.075
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
240.338.185.928
238.056.887.055
Net Book Value
Lease Assets Transportation equipment
Depreciation expenses were allocated to the following:
Biaya penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2010
2009
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi
6.487.564.742 2.921.340.757
6.914.885.122 2.835.782.420
Jumlah Beban Penyusutan
9.408.905.499
9.750.667.542
27
Factory overhead General and administrative expense Total Depreciation Expenses
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
8. FIXED ASSETS (Continued)
ASET TETAP (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset tetap, kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 229.753.500.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap resiko-resiko tersebut.
9.
9. OVERDRAFT
CERUKAN
This account consist of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Citibank, NA PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk Jumlah Cerukan
As of December 31, 2009 and 2008 fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting Rp 229.753.500.000, which in management’s opinion is adequate to cover possible losses from such risks.
2009
9.000.000.000 29.500.000.000 –
9.000.000.000 3.800.000.000 2.451.799.963
38.500.000.000
15.251.799.963
Citibank, NA PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Panin Tbk Total Overdraft
Sesuai dengan akte perjanjian kredit No 17 oleh Notaris Rismalena Kasri, SH tanggal 19 Juni 2008, perusahaan memperoleh fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing(OAF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 100.000.000.000 dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk dengan jangka waktu 1 tahun sejak tanggal 19 Juni 2008 dan dapat diperbaharui. Pinjaman ini digunakan untuk impor/pembelian bahan baku. Pada tahun 2010, tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,50% sampai dengan 11,00%.
According to credit agreement No 17 notarial deed of Rismalena Kasri,SH dated June, 19 2008, company obtained facilities of L/C, bank guarrantee and Open Account Financing (OAF) with a maximum amount of Rp 100.000.000.000 from PT Bank Danamon Indonesia, Tbk will be due in one year since June 19, 2008 to June 19, 2009 and can be renewed. The facilities will be used to pay raw material impor and local. In 2009, annual interest rate at ranging 10,50% to 11,00 %.
Berdasarkan Perjanjian Perubahan dan Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No: 320/PP&WK/OTF/CBD /XI/09 tanggal 3 November 2009. Perusahaan dan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk telah sepakat untuk menurunkan jumlah plafond fasilitas kredit L/C, bank garansi dan fasilitas Open Account Financing(OAF) menjadi jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 50.000.000.000 fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 19 Januari 2010 dan dapat diperpanjang kembali.
Based on Amendment Credit Agreement No. 320/PP&WK/OTF/CBD/XI/09, dated November 3, 2009, the Company and PT Bank Danamon Tbk which stated that the Bank increased the plafond amount facility of L/C, Bank Guarantee, and Open Account Financing (OAF) with a maximum amount of Rp 50.000.000.000 the facility is due on January 19, 2010 and can be revolved again.
28
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
9. OVERDRAFT (Continued)
CERUKAN (Lanjutan) Pada tanggal 21 September 2007 Perusahaan memperoleh fasilitas cerukan, LX, A/P dan A/R financing dari Citibank, NA dengan jumlah maksimum sebesar Rp 18.800.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Yudha Bakti. Tingkat bunga pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sebesar COF ditambah 3% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha dan tanah (Catatan 5 dan 8). Pinjaman ini berjangka waktu satu tahun. Pada tahun 2010, tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,50% sampai dengan 11,00%.
On September 21, 2007, the Company has obtained overdraft facility, LX, A/P, and A/R financing from Citibank, NA with a maximum amount of Rp 18.800.000.000. This facility was used to pay loan that obtained from PT Bank Yudha Bakti. The loan bears interest rate at COF plus 3% per year and secured by trade receivables and land (see Notes 5 and 8). Terms of this loans is 1 years. In 2010, the loan bears interest rate between 10,50% until 11,00% per annum.
Pada tanggal 13 Agustus 2008, anak Perusahaan mendapatkan fasilitas cerukan dari PT Bank Panin, Tbk dengan nilai maksimum sebesar Rp 3.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga antara 12,00% sampai 14,00% per tahun dan dijamin dengan tanah SHGB no.1 dan 2 serta bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl. Soekarno Hatta no.1 Desa Daroy Kameu, Aceh Besar, NAD
On August 13, 2008, the subsidiary has obtained overdraft facility from PT Bank Panin, Tbk., with a maximum amount of Rp. 3.000.000.000. Interest rate for this loan between 12,00% until 14,00% per annum. The loan was collaterized by land area and the hotel buildings which above of the land area of 7.207 m2 in Jl. Soekarno Hatta no.1 village Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SGHB no.1 and 2
Pada tanggal 1 November 2010, anak Perusahaan telah melunasi pinjamannya, berdasarkan surat keterangan dari PT Bank Panin, Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10.
On November 1, 2010, the Subsidiary has settle payment, based on letter payment form PT Bank Panin Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10 10. HUTANG USAHA
10. HUTANG USAHA
This account mainly consist of payables for the purchase of inventory which are as follows:
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul terutama atas pembelian persediaan dengan rincian sebagai berikut: 2010 Hubungan Istimewa PT Sucaco Tbk PT Setia Pratama Lestari Jumlah Pihak Ketiga PT Prisma Gemilang Sakti Zhuhai Hansen PT Walsin Lippo Industries PT Setia Pratama Lestari Sukma PT Ranita Sali Kabeltama Mitra SB PT Hoetama Chemindo PT Mentari Cipta Persada PD Nur Mahfud UD Prima Haspel
2009
94.585.493.053 10.769.488.291
66.197.780.866 6.300.294.000
Related parties PT Sucaco Tbk PT Setia Pratama Lestari
105.354.981.344
72.498.074.866
Total
3.382.586.750 2.430.953.091 1.068.705.754 1.036.799.625 848.962.400 104.478.000 98.173.645 79.392.115 27.808.000 22.942.500
–
29
– – 889.405.125 – – 88.325.567 84.713.750 53.740.000 74.130.000
Third parties PT Prisma Gemilang Sakti Zhuhai Hansen PT Walsin Lippo Industries PT Setia Pratama Lestari Sukma PT Ranita Sali Kabeltama Mitra SB PT Hoetama Chemindo PT Mentari Cipta Persada PD Nur Mahfud UD Prima Haspel
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. HUTANG USAHA (Lanjutan)
10. HUTANG USAHA (Lanjutan) 2010 Taihan Electric Wire, Co,Ltd PT Walsin Lippo Industries PT.Hutama Karya (Persero) PT Tunas Wijaya Sakti PT Langgeng Baja Pratama PT Panca Surya Lestari PT Lestari Jaya Abadi PT Stamina Inti Mandiri UD Haspelindo Jaya Lain-lain Jumlah Jumlah Hutang Usaha
2009
– – – – – – – – – 1.122.089.127
2.645.760.000 2.143.167.941 1.822.379.147 538.841.775 68.541.746 67.375.000 49.700.000 33.821.322 32.290.000 1.103.095.009
10.222.891.007
9.740.301.382
115.577.872.351
82.238.376.248
Total Total Trade Payables Composition of trade payable based on currencies are:
Komposisi hutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: Rupiah Dollar
113.146.919.260 2.430.953.091
82.238.376.248 –
Jumlah Hutang Usaha
115.577.872.351
82.238.376.248
Rupiah Dollar Total Trade Payables
As of December 31, 2010 and 2009 trade payablesrelated parties represents 63,69% and 62,75% of the total liabilities, respectively.
Hutang usaha pihak hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar, 63,69% dan 62,75% dari jumlah kewajiban.
11. TAXATION
11. PERPAJAKAN
a. Taxes payable
a. Hutang Pajak 2010 Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
Taihan Electric Wire, Co,Ltd PT Walsin Lippo Industries PT.Hutama Karya (Persero) PT Tunas Wijaya Sakti PT Langgeng Baja Pratama PT Panca Surya Lestari PT Lestari Jaya Abadi PT Stamina Inti Mandiri UD Haspelindo Jaya Others
2009
573.800.670 3.635.034 303.777.893 1.167.458.040 2.048.671.637
30
22.718.500 3.509.490 33.746.254 800.870.044 901.888.324
The Company Income taxes: Article 21 Article 23 Article 29 Value Added Tax
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. TAXATION (Continued)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
a. Taxes payable
a. Hutang Pajak 2010 Anak Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pajak PHR
2009
9.592.173 24.783.753 34.375.926 2.083.047.563
b. Income Taxes Expenses
b. Beban Pajak Penghasilan
A reconciliation between income before tax expenses as shown in the statements of income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan aktivitas dari taksiran laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba sebelum beban pajak dan Anak Perusahaan (setelah eliminasi) Laba sebelum pajak Perusahaan Beda Temporer: Penyisihan imbalan kerja Amortisasi beban tangguhan Penyusutan dan amortisasi Jumlah Beda Temporer
8.942.549 41.044.035 49.986.584 901.888.324
Subsidiary Income taxes: Article 21 PHR Tax
2009
2.211.423.093
2.672.355.939
Income (Loss) before income tax as shown in statements of income Income before tax expense subsidiary (after elimination)
8.038.775.659
1.334.865.853
Income before tax expense of the company
469.676.854 79.709.412 466.119.401
817.120.346 46.497.157 761.841.785
1.015.505.667
1.625.459.287
5.827.352.566
(
1.337.490.086)
Timing Differences: Provision for employee benefits Amortization of deferred charges Depreciation and amortization Total Timing Differences Permanent Differences: Representation and entertainment Donation
Beda tetap: Representasi dan hiburan Sumbangan Beban gaji Bagian rugi anak perusahaan Beban pajak Biaya pengurusan barang Kosultan manajemen Penghasilan bunga Lain-lain
191.486.573 158.105.970 12.215.857 – – – – – ( 99.346.500
252.292.777 207.609.980 1.529.714.174 2.175.450.530 772.554.809 174.906.500 85.303.450 20.961.057) 183.651.825
Loss charges of subsidiary Tax charges Handling expenses Management fee Interest income Others
Jumlah Beda Tetap
461.154.900
5.360.522.987
Total Permanent Differences
31
Salary charges
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. TAXATION (Continued)
11. PERPAJAKAN (Lanjutan)
b. Income Taxes Expenses (Continued)
b. Beban Pajak Penghasilan (Lanjutan) 2010
2009
Taksiran Kena Pajak
9.515.436.226
8.320.848.129
Estimated Taxable Income
Laba kena pajak – pembulatan Taksiran pajak penghasilan Pajak penghasilan dibayar dimuka Induk perusahaan
9.515.436.000 2.378.859.000
8.320.848.000 2.329.837.440
2.075.081.107) (
2.296.091.186)
Taxable Income – rounded Estimated income tax Prepayments of income tax Parent Company
(
Taksiran hutang pajak penghasilan Induk perusahaan
303.777.893
33.746.254
Taksiran hutang pajak penghasilan Anak Perusahaan
–
–
303.777.893
33.746.254
Taksiran hutang pajak penghasilan konsolidasi
Rincian dari aset dan (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
Kewajiban Pajak Tangguhan
Estimated income tax Subsidiary
Estimated income tax consolidated
c. Deferred Taxes
c. Beban Pajak Tangguhan
Perhitungan asset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: Saldo awal aset (kewajiban) pajak tangguhan Aset tetap Beban ditangguhkan Kewajiban Imbalan Kerja Aset tetap
Estimated income tax Parent Company
Details of assets and deferred tax liabilities company are as follows: 2009
(
10.414.799.578 ) ( – 319.673.487 ( 117.419.213 ( –
15.762.982.318) 3.119.659.347 13.019.204) 228.793.697) 2.470.336.294
The computation on deferred tax assets (liabilities) are as follows: Beginning balance of deferred tax assets (liabilities) Fixed assets Deferred charges Employee benefits liabilities subsidiary Fixed assets
(
9.977.706.878 ) (
10.414.799.578)
Deferred Tax Liabilities
32
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ACCRUED EXPENSES
12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
THR dan bonus Bunga pinjaman Astek / Jamsostek Lain-lain Jasa profesional Jasa penanganan Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar
2010
2009
665.000.000 537.483.494 210.507.603 175.601.639 63.300.000 –
– 24.433.730 – 340.412.652 – 66.000.000
THR allowances and bonus Interest Astek / Jamsostek Others Profesional services Handling fees
1.651.892.736
430.846.382
Total Accrued Expenses
13. ADVANCE FROM COSTUMER
13. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan uang muka atas pembelian distributor kepada pihak Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 2010 PT PLN Pikitring JBN PT Buana Global Mandiri PT Sinar Baru Tetap Agung PT Semarang Sumber Sejahtera PT Cakra Lima PT Pandaman Putra Utama PT Pradipta Naya Griwa PT Rekayasa Industri Lain-lain (dibawah Rp. 100 Juta) Jumlah Uang Muka Penjualan
2009
2.839.911.530 755.073.000 332.881.944 235.565.250 116.506.918 – – – 462.409.880
2.382.247.199 755.073.000 2.326.857.375 121.339.050 1.938.906.452 765.615.840 555.101.044 160.702.409 654.662.265
4.742.348.522
9.153.535.722
Total Advances From Customers
This account consists of:
Pinjaman jangka panjang terdiri dari: 2010 Pokok pinjaman Pinjaman jatuh tempo kurang dari 1 tahun
Jumlah Hutang jangka Panjang
PT PLN Pikitring JBN PT Buana Global Mandiri PT Sinar Baru Tetap Agung PT Semarang Sumber Sejahtera PT Cakra Lima PT Pandaman Putra Utama PT Pradipta Naya Griwa PT Rekayasa Industri Others (below Rp 100 Million)
14. LONG TERM LOANS
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pembayaran Hutang Bank Pelunasan Hutang Bank
This account consists of advances from the distributors of the Company which are as follows:
(
2009
7.200.000.000 3.200.000.000 ( 10.400.000.000 10.400.000.000) –
10.400.000.000 3.200.000.000) 7.200.000.000 – 7.200.000.000
33
Loans Short term Loans Maturity Less than 1 year
Bank Loan Payment Bank Loan Total Long Term Loans
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. LONG TERM LOANS (Continued)
14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Pada tanggal 13 Agustus 2008, anak perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Tbk dengan nilai nominal pinjaman sebesar Rp 14.000.000.000 untuk masa pembayaran sampai dengan 13 Februari 2013. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12,5% pertahun dan dijamin dengan tanah seluas 4.504 m2 dan bangunan hotel diatasnya seluas 7.027 m2 di Jl.Soekarno Hatta No.1 desa Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SHGB No.1 dan 2.
a. 0n August 13, 2008, the subsidiary has obtained loans facility from Panin Bank, Tbk with amount of Rp 14.000.000.000, until 13 February 2013. Interest rate for this loan is 12,50% per annum. The loan was collaterized by land area and the hotel buildings which above of the land area of 7.027 m2 in Jl. Soekarno Hatta No. 1 village Daroy Kameu, Aceh Besar NAD, SHGB No. 1 an 2.
Berdasarkan surat keterangan PT Bank Panin Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10 tanggal 22 Oktober 2010, Anak Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut.
Based on letter payment from PT Bank Panin Tbk, no. 2309/JAP-CPO/EXT/10 dated October 2010, the Subsidiary has repay loan.
b. Hutang kepada bank BPPN sebesar Rp 1.518.727.000. Berdasarkan surat BPPN No. Prog 6346/AMK-PAK1/BPPN/1102 tanggal 29 Nopember 2002, diberitahukan bahwa piutang BPPN kepada Perusahaan telah dialihkan kepada konsorsium Bank Mandiri dan PT Anugra Cipta Investa efektif tanggal 15 Nopember 2002, sehingga pemilikan saham BPPN pada Perusahaan juga beralih kepada konsorsium tersebut.
b. The Company has a long-term loan from IBRA amounting to Rp 1,518,727,000. Based on the letter from IBRA with No. Prog-6346/AMK-PAK1/BPPN/ 1102 dated November 29, 2002, announced that IBRA’S receivable to the Company have been taken over by consortium Bank Mandiri and PT Anugra Cipta Investa effective November 15, 2002.
Pinjaman jangka panjang tersebut merupakan bagian dari hutang sindikasi, sehubungan dengan restrukturisasi hutang perusahaan tahun 2001, dan telah dilunasi pada tahun 2008.
The long-term loan was part of syndicated loan concerning of the Company’s loan restructure in 2001, that have not been settled.The loan has been fully paid in 2008 15. CAPITAL STOCK
15. MODAL SAHAM
2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Pemegang saham Saham Seri A Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Jumlah Saham Seri A
Number of shares Subscribed and Fully Paid
Persentase kepemilikan/
Percentage of Ownership
Jumlah/
(%)
Amount
Stockholders A Series shares
56.000.000
5
53.928.000.000
56.000.000
5
53.928.000.000
34
Public (each of ownership is less than 5%) Total A Series Shares
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. CAPITAL STOCK (Continued)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan)
2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Persentase kepemilikan/
Number of shares Subscribed and Fully Paid
Percentage of Ownership
Jumlah/
(%)
Amount
226.934.000 200.000.000 180.000.000 100.000.000 100.000.000 71.765.200 70.000.000 69.882.400
20,26 17,85 16,07 8,92 8,92 6,40 6,25 6,24
33.586.232.000 29.600.000.000 26.640.000.000 14.800.000.000 14.800.000.000 10.621.249.600 10.360.000.000 10.342.595.200
45.418.400
4,10
6.721.923.200
Jumlah Saham Seri B
1.064.000.000
95.00
157.472.000.000
Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B
1.120.000.000
100.00
211.400.000.000
Total A and B Series Shares
Pemegang saham Saham Seri B PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S. PT Tutulan Sukma BPPN* Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Stockholders B Series shares PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited PT Sibalec Erwin Suryo Raharjo Surya Adiwijaya S. PT Tutulan Sukma BPPN*
Public (each of ownership is less than 5%)
2009 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh /
Pemegang saham Saham Seri A Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Number of shares Subscribed and Fully Paid
Persentase kepemilikan/
Percentage of Ownership
Jumlah/
(%)
Amount
Stockholders A Series shares Public (each of ownership is less than 5%)
56.000.000
5
53.928.000.000
56.000.000
5
53.928.000.000
224.108.500 200.000.000 180.000.000 171.707.200 100.000.000 70.000.000 69.882.400
20,01 17,86 16,07 15,33 8,93 6,25 6,24
33.168.058.000 29.600.000.000 26.640.000.000 25.412.665.600 14.800.000.000 10.360.000.000 10.342.595.200
48.301.900
4,31
7.148.681.200
Jumlah Saham Seri B
1.064.000.000
95.00
157.472.000.000
Total B Series Shares
Jumlah Saham Seri A dan B
1.120.000.000
100.00
211.400.000.000
Total A and B Series Shares
Jumlah Saham Seri A Saham Seri B PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited Elly Supono Erwin Suryo Raharjo PT Tutulan Sukma BPPN* Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Total A Series Shares B Series shares
35
PT Erdhika Elit Alpha Capital Agents Ltd Pacific Elite Group Limited Elly Supono Erwin Suryo Raharjo PT Tutulan Sukma BPPN*
Public (each of ownership is less than 5%)
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. MODAL SAHAM (Lanjutan) *)
Berdasarkan surat BPPN No. Prog-6346/AMK-PAK1/BPPN/1102 tanggal 29 Nopember 2002, diberitahukan bahwa piutang BPPN kepada perusahaan telah dialihkan kepada konsorsium Bank Mandiri dan PT. Anugra Cipta Investa efektif tanggal 15 Nopember 2002, sehingga pemilikan saham BPPN pada perusahaan juga beralih kepada konsorsium tersebut.
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. CAPITAL STOCK (Continued) *)
Based on the letter from IBRA No. Prog-6346/AMK-PAK1/BPPN/ 1102 dated November 29, 2002, it was announced that IBRA’S receivables have been taken over by consortium of Bank Mandiri and PT Anugra Cipta Investa effective November 15, 2002, accordingly, the share holding of IBRA in the Company was also taken over by the consortium.
Pada tanggal 31 Mei 2007, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi, dimana dampak dari kuasireorganisasi ini adalah pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh dan penurunan nilai nominal saham setelah eliminasi dari selisih penilaian aktiva dan kewajiban, selisih penilaian kembali aktiva tetap Rp 52.610 Juta digabung dengan selisih penilaian kembali aset tetap Rp 85.425 Juta dan Agio saham sebesar Rp 147.926 Juta belum cukup untuk menutupi jumlah defisit sebesar Rp 326.588 Juta.
On May 31, 2007, the Company implemented the quasireorganization. The impact of the reorganization was by reducing the capital stock, subscribed and paid-in capital and decreasing the par value per share after eliminating the differences from valuation of assets and liabilities, revaluation increment in of fixed assets is amounting to Rp 52.610 million added with differences from valuation of assets and liabilities Rp 85.425 million and capital surplus of Rp 147.926 million is not sufficient to eliminate the deficit of amaount Rp 326.588 million.
Akibat kekurangan ini , eliminasi selanjutnya adalah menggunakan modal disetor dan modal ditempatkan akibatnya nilai masing-masing saham terdelusi sebesar Rp. 37 dimana nilai saham seri A turun dari Rp. 1.000 menjadi Rp. 963 sementara nilai saham seri B perlembar turun dari Rp. 185 menjadi Rp. 148, penurunan tersebut menyisakan Rp. 833 juta dan dicatat sebagai akun agio saham. (lihat Catatan 2 dan 25). Berdasarkan Akta Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui kuasi-reorganisasi, dan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta penurunan nilai nominal saham sehubungan dengan kuasi-reorganisasi. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Akta perubahan tersebut sudah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat keputusan nomor : AHU-02100.AH.01.02.Tahun 2008 pada tanggal 16 Januari 2008.
As the result, further elimination is made delusion of paid in and subscribed capital to each Rp. 37 (that A series reduce from Rp. 1.000 to Rp. 963 per share and B series reduce from Rp. 185 to Rp. 148 per share), the elimination balance is amounting to Rp. 833 million is recorded as capital surplus (see Notes 2 and 25). Based on Notarial Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H., dated December 28, 2007, the stockholders agreed to implement quasi-reorganization and reduce the capital stock, subscribed and paid-in capital and also reduce the par value per share. Up to date of independent auditor report’s, such amendment has been agreed by Ministry of Justice and Human Rights according to decision l etter No. : AHU-02100.AH.01.02.Year 2008 dated January 16, 2008.
16. AGIO SAHAM
16. PREMIUM ON CAPITAL STOCK
Akun ini merupakan agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 1992 sebesar Rp 1.500.000.000, ditambah perbedaan harga pelaksanaan konversi hutang dengan nominal saham sebesar Rp 146.426.154.196, sebagai akibat kesepakatan restrukturisasi pada tahun 2001.
The premium on capital stock come from initial public offering in 1992 amounting to Rp 1.500.000.000, plus the difference of the realization price on the debt conversion with par value amounting to Rp 14.426.154.196, as a result from the restructuring in 2001.
Pada tanggal 31 Mei 2007, agio saham ini dieliminasi ke akun selisih penilaian aset dan kewajiban yang digunakan untuk menghapus defisit pada tanggal 31 Mei 2007 dalam hubungannya dengan kuasireorganisasi (lihat Catatan 2o dan 24). 36
As of May 31, 2007, premium on capital stock is eliminated to difference in valuation of assets and liabilities to eliminate a deficit as of May 31, 2007 in connection with a quasi-reorganization (see Notes 2o and 24).
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
17. NET SALES
17. PENJUALAN BERSIH
The details of net revenues are as follows:
Rincian pendapatan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kabel listrik Kabel telepon Pendapatan jasa hotel
507.032.841.053 28.024.409.919 7.560.925.002
273.902.630.347 18.954.234.560 8.473.869.067
Electricity cables Telecommunication cables Hotel service incomes
Jumlah Pendapatan – Bersih
542.618.175.974
301.330.733.974
Total Net Sales
The details of customer from whom purchases exceeded 10% from net sales are as follows:
Rincian penjualan melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2010
2009
Persentase dari penjualan/
Persentase dari penjualan /
Percentage from sales (%)
Jumlah/
Amount
Amount
Percentage from sales (%)
Customers
PT Sinar Baru Tetap Agung
168.858.003.736 157.486.210.928
31,12 29,02
110.957.836.798 91.370.703.448
36,82 30,30
PT Sinar Baru Tetap Agung
Jumlah
326.344.214.664
60.14
202.328.540.246
67,12
Total
Jumlah/ Pelanggan PT Cakra Lima
18. COST OF GOOD SOLD
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
The details of cost of revenues are as follows:
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi Pemakaian bahan haspel Penyusutan Listrik, solar dan air Perbaikan dan pemeliharaan Keperluan Hotel Perlengkapan pabrik Pengangkutan Bahan pembantu Representasi Bahan penutupan dan pengecatan haspel Beban pengujian Barang Cetakan Lain-lain Jumlah beban pabrikasi
PT Cakra Lima
2010
2009
374.737.636.976 6.145.807.568
206.821.834.594 5.329.002.709
6.776.204.500 6.487.564.742 4.280.933.003 3.802.387.847 2.868.330.534 747.892.642 587.306.871 554.448.397 242.375.000
4.020.058.000 6.914.885.122 4.920.294.758 3.224.654.281 3.104.890.191 245.355.672 1.570.554.108 236.740.456 32.934.400
Raw material used Direct labor Factory overhead Haspel Material Depreciation Electricity. fuel and water Repairs and maintenance Hotel supplies and materials Factory equipment Freight Indirect materials Representation
159.981.650 142.235.050 15.843.500 15.837.554
127.061.100 170.791.150 31.010.500 5.727.250
Shutting and paint of haspel Try out expense Printing Others
26.681.341.290
24.604.956.988
37
Total Factory Overhead
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. COST OF GOOD SOLD (Continued)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
Jumlah beban produksi Barang dalam proses Pada awal periode (Catatan 7) Pada akhir periode (Catatan 7)
2010
2009
407.564.785.834
236.755.794.291
9.311.545.634 4.173.625.103) (
(
Total Manufacturing Cost Work in process At beginning of period (Note 7) At end of period (Note 7)
15.915.274.296 9.311.545.634)
Beban Pokok Produksi
412.702.706.365
243.359.522.953
Cost of Goods Manufactured
Beban Pokok Produksi
412.702.706.365
243.359.522.953
Cost of Goods Manufactured
Barang jadi Pada awal periode (Catatan 7) Pembelian Pada akhir periode (Catatan 7)
(
Jumlah Beban Pokok Penjualan
29.560.618.911 93.282.048.275 24.464.632.084) ( 511.080.741.467
Finished goods At beginning of period (Note 7) Purchases At end of period (Note 7)
19.935.973.931 42.445.001.283 29.560.618.911)
Total Cost of Goods Sold
276.179.879.256
The suppliers which represent more than 10% of total purchases consist of the following:
Rincian pembelian yang melebihi 10% dari pembelian bersih perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Persentase dari beban pokok penjualan/
Persentase dari beban pokok penjualan/
Jumlah/
Amount
Percentage from cost of good sold (%)
Amount
Percentage from cost of good sold (%)
PT Sucaco Tbk.
477.001.577.340
93,33
277.646.783.407
100,44
PT Sucaco Tbk.
Jumlah
477.001.577.340
93,33
202.328.540.246
100,44
Total
Jumlah/ Pelanggan
19. OPERATING EXPENSES
19. BEBAN USAHA
The details of cost of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010
2009
Beban Penjualan dan Pemasaran
Pengangkutan Publikasi dan pemasaran Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dinas Representasi Lain-lain Jumlah Beban Penjualan dan Pemasaran
Customers
2.003.967.492 1.115.053.163
904.149.249 246.362.744
520.894.861 285.805.977 39.691.526 1.723.000
468.016.380 169.563.552 37.800.138 25.491.576
3.967.136.019
1.869.383.639 38
Selling and Marketing Expenses Loading and unloading Publication and Marketing Salaries. wages and employees welfares Traveling Representation Others Total Selling and marketing expenses
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. OPERATING EXPENSES (Continued)
19. BEBAN USAHA (Lanjutan) Beban Umum dan Administrasi
General and Administration Expenses
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan Perbaikan dan pemeliharaan Pajak bumi dan bangunan Honorarium tenaga ahli Perjalanan dinas Telepon, teleks dan fax Representasi Sumbangan dan iuran Perlengkapan kantor/komputer Publikasi Asuransi Administrasi saham Bahan bakar Kebersihan Lain-lain
Salaries. wages and employees welfares Depreciation Repairs and maintenance Land and building tax Professional fees Traveling Telephone. telex and facsimile Representation Donation and contribution Office/computer equipment Publication Insurance Administration of shares Fuel Cleaning Others
9.115.950.448 2.921.340.757 858.882.614 466.288.512 295.056.123 265.479.884 230.106.804 191.486.573 187.499.878 136.962.554 120.908.157 118.328.259 113.000.000 44.499.331 – 428.871.257
8.136.170.039 2.835.782.420 905.712.095 415.494.572 378.241.772 284.492.997 263.366.766 141.694.120 207.609.980 290.578.089 124.425.807 160.663.836 113.006.500 40.802.397 309.214.300 228.929.977
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
15.494.661.151
14.836.185.667
Total General and Administration Expenses
Jumlah Beban Usaha
19.461.797.170
16.705.569.306
Total Operating Expenses
20. INTEREST EXPENSES
20. BEBAN BUNGA
This account represent intereset expenses on the loan, the baolance as of December 31, 2010 and 2009 amounting respectively Rp 7.506.715.339 and Rp 6.478.250.457
Akun ini merupakan beban bunga terhadap pinjaman, saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 6.478.250.457 dan Rp 7.506.715.339
21. EMPLOYEE BENEFITS
21. IMBALAN KERJA Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 255 dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in Companies. Total employees who are qualified for the benefits are 255 and 243 for period ended December 31, 2010 and 2009.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used to determine the employee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows: 39
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. EMPLOYEE BENEFITS (Employee Benefits)
21. IMBALAN KERJA (Lanjutan) Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk seluruh karyawannya sesuai dengan Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.150/2000 (Kep-150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 255 dan 243 karyawan masing-masing pada periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company computed and recorded provision for employee benefits for all their employee as outline in Law No.13 year 2003 about “Labor” and Decree of Ministry of Manpower No.150/2000 (Kep-150) regarding the Settlement of work dismissed and determination of separation, appreciation and compensation payments in Companies. Total employees who are qualified for the benefits are 255 and 243 for period ended December 31, 2010 and 2009.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pekerja oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :
The principal assumptions used to determine the employee benefits cost by PT Binaputera Jaga Hikmah, independent actuarial, are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel mortalitas Usia pensiun
2010
2009
10,00% 9,00% TMI II 1999 55 tahun
10,00% 9,00% TMI II 1999 55 tahun
Movement of plan liabilities is as follows:
Mutasi kewajiban program adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja Pembayaran manfaat Saldo Akhir Tahun
(
Discount rate Annual salary increases Mortality rate Retirement age
2009
2.173.785.431 928.376.854 53.337.200) ( 3.048.825.085
1.356.665.085 961.539.702 144.419.356) 2.173.785.431
Beginning balance Employee benefits expense Contribution Ending Balance
22. EARNING PER SHARE
22. LABA PER SAHAM DASAR
Basic earning par shares is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding shares during the period.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan.
40
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. EARNING PER SHARE (Continued
22. LABA PER SAHAM DASAR (Lanjutan) 2010 Laba usaha Laba bersih Saham dasar
2009
Income from operations Net income Basic shares
12.075.637.337 3.921.611.855
8.445.285.412 1.695.130.121
56.000.000 1.064.000.000
56.000.000 1.064.000.000
1.120.000.000
1.120.000.000
Laba usaha per saham dasar
11
8
Income from operations per shares – basic
Laba bersih per saham dasar
3
2
Net income per share – basic
Jumlah rata-rata tertimbang saham seri A Jumlah rata-rata tertimbang saham seri B
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
Total weight average A series shares Total weight average B series shares
Weighted average shares outstanding
23. AGREEMENT WITH THIRD PARTIES
23. PERJANJIAN DENGAN PIHAK KETIGA
On 7 June 2010, the company entered into an agreement (engagement) with third parties, Rosendahl Maschinen G.m.b.H based in Austria, to buy Insulation line for cables physically foamed RK-C and RF Corrugation line RK-W and Technology transfer of some 2.5 million EURO . Advances reflected in the estimate of advances to suppliers.
Pada tanggal 7 June 2010, perusahaan melakukan perjanjian (perikatan) dengan pihak ketiga, Rosendahl Maschinen G.m.b.H yang berkedudukan di Austria, untuk membeli Insulation line for physically foamed cables RK-C dan RF Corrugation line RK-W and Technology transfer sejumlah EURO 2.500.000. Uang muka yang dibayar dibukukan dalam perkiraan uang muka kepada pemasok.
24. FINANCIAL INSTRUMENTS
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
The table below presents the comparison of the carrying value and fair value of financial instruments The Company and its Subsidiaries are recorded in the consolidated financial statements at 31 December 2010:
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010: Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value Financial aset
Aset keuangan Kas dan bank Deposito berjangka Piutang usaha – bersih Piutang lain-lain Jumlah
14.319.138.784 2.100.000.000 105.787.446.987 1.632.585.049
14.319.138.784 2.100.000.000 105.787.446.987 1.632.585.049
123.839.170.820
123.839.170.820
41
Cash on hand and in banks Time deposits Trade receivables – net Other receivables Total
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
24. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Kewajiban keuangan Cerukan Hutang usaha Hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
Financial liability 38.500.000.000
38.500.000.000
105.354.981.344 10.222.891.007
105.354.981.344 10.222.891.007
115.577.872.351
115.577.872.351
Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek
Overdraft Trade payables Related parties Third parties
Total
Assets and financial liabilities are short-term
Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang bank jangka pendek dan biaya masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut
Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang:
The fair value of cash and bank, trade receivables, other receivables, accounts payable, short-term bank debt and accrued expenses due in the short-term carrying values close to the estimated fair value of the duration of the short maturity of these financial instruments. Assets and financial liabilities are long-term
Nilai wajar pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.
The fair value of long-term borrowings approaching the carrying value because interest rates reset periodically assessed. 25. OPERATING SEGMENT INFORMATION
25. INFORMASI SEGMEN USAHA Sejak 1 Januari 2003, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
Since January 1, 2003, the Company has implemented Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No.5 (Revision 2000), “Segment Reporting”.
Standar ini memberikan pedoman yang lebih rinci untuk menetapkan segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen pada laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas produk Perusahaan sebagai segmen usaha utama dan daerah pemasaran sebagai segmen geografis. Manajemen menyajikan informasi segmen usaha sesuai dengan kegiatan usaha sebagai berikut:
The standard specificly provides directions to determine Company’s segment by product and geographic that should be reported. The financing informations should be reported based on the information which is used by the management to inform all activities of each segment and continue the allocation of resources. In accordance with this, the segment information which is stated in consolidated financial statements were presented based on general classification of group of product as a core business and market area as a geographic segment. The management has presented operating segment information in accordance with operating activities are as follows:
42
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 25.
25. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
OPERATING SEGMENT INFORMATION (Continued)
2010
2009
Daerah geografis Domestik – Lokal
542.618.175.974
301.330.733.974
Geographic areas Domestic – Local
Jumlah
542.618.175.974
301.330.733.974
Total
Jenis produk Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel
520.933.220.696 14.124.030.276 7.560.925.002
273.876.221.111 18.980.643.796 8.473.869.067
Type of product Electrical cables Telecommunication cables Hotel service
Jumlah
542.618.175.974
301.330.733.974
Total
Harga pokok penjualan Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel
494.404.247.801 13.808.163.132 2.868.330.534
253.830.127.483 17.885.456.751 4.464.295.022
Cost of goods sold Electrical cables Telecommunication cables Hotel service
Jumlah
511.080.741.467
276.179.879.256
Total
10.465.780.918 3.488.593.639 5.507.422.613
10.874.798.187 753.639.128 5.077.131.991
19.461.797.170
16.705.569.306
Beban usaha Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel Jumlah Laba (rugi) operasi Kabel listrik Kabel telepon Jasa hotel Jumlah
( (
16.063.191.977 3.172.726.495) 814.828.145) ( 12.075.637.337
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI
9.171.295.441 341.547.917 1.067.557.946) 8.445.285.412
26.
Operating expenses Electrical cables Telecommunication cables Hotel service Total Income (loss) from operations Electrical cables Telecommunication cables Hotel service Total
IMPLEMENTATION OF QUASI – REORGANIZATION
Untuk memulai awal yang baik dengan neraca yang dinilai dengan nilai wajar dan tanpa dibebani defisit, Perusahaan mengimplementasikan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Mei 2007 (lihat catatan 2).
To achieve a ‘fresh-start” performance with the balance sheet stated at fair-value and without being burdened by deficit, the Company implemented quasireorganization as of May 31, 2007 (see Note 2).
Kuasi – reorganisasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 November 2007 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris No.13 dari Leolin Jayayanti, S.H., tanggal 28 Desember 2007.
This quasi-reorganization have been approved in the Extraordinary Meeting of Stockholders dated November 1, 2007 which was notarized in Notarial Deed No.13 of Leolin Jayayanti, S.H, dated December 28, 2007.
Manajemen percaya bahwa Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang setelah melakukan kuasi – reorganisasi . 43
Management believes that the Company will achieve profit in coming years after quasi-reorganization.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
The original financial statements includes herein are in Indonesian language
PT KABELINDO MURNI Tbk. AND A SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT KABELINDO MURNI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. IMPLEMENTATION OF QUASI – REORGANIZATION (Continued)
26. IMPLEMENTASI KUASI – REORGANISASI (Lanjutan) Posisi keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2007 sebelum dan sesudah kuasi – reorganisasi dapat dilihat sebagai berikut:
The financial position of the Company as of May 31, 2007 before and after quasi-reorganization is shown below:
Sebelum /
Sesudah /
Before
After
Aset Aset lancar Aset tidak lancar
169.938.040.425 224.666.121.046
169.938.040.425 224.666.121.046
Assets Current assets Non – current assets
Jumlah Aset
394.604.161.471
394.604.161.471
Total Assets
Kewajiban Hutang lancar Hutang tidak lancar
162.092.147.203 17.822.224.753
162.092.147.203 17.822.224.753
Liabilities Current liabilities Non – current liabilities
Jumlah Kewajiban
179.914.371.956
179.914.371.956
Total Liabilities
Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan
2.457.212.002
2.457.212.002
Ekuitas Modal saham Agio saham Selisih penilaian kembali aset tetap
252.840.000.000 147.926.154.196 85.425.393.138
211.400.000.000 832.577.513 –
Selisih penilaian aset dan kewajiban Defisit Jumlah Ekuitas
52.609.553.935 ( 326.568.523.756) 212.232.577.513
– – 212.232.577.513
Minority interest in net assets of subsidiary Equity Capital Stock Premium on capital stock Revaluation increment in fixed assets
Difference in valuation of assets and liabilities Deficit Total of Equity
27. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
27. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
The financial statements were approved by the Company’s management and authorized for issuance on March 25, 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011. 44