Daftar Isi Table of Contents
02
Visi Misi Vision Mision
20
Nilai-nilai Perseroan Company Values
03
Strategi Perseroan Company Strategy
21
Struktur Organisasi Organization Structure
04
Jejak Langkah Milestones
22
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
04
Peristiwa Penting 2013 Significant Events 2013
26
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
05
Penghargaan Awards
30
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
06
Sekilas GEMS GEMS at a Glance
36
Analisis Manajemen Management Analysis
07
Profil Perseroan Company Profile
48
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
08
Struktur Perseroan Company Structure
52
Komite Audit Audit Committee
10
Lokasi Pertambangan Mining Locations
53
Manajemen Eksekutif The Executive Management
11
Produk Batubara Coal Products
54
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
11
Pangsa Pasar Perseroan Company Market Share
72
12
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
13 16
Ikhtisar Saham Stock Highlights Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Hidup Health, Safety & Environment
76
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
80
Pernyataan Pertanggungjawaban Statement of Responsibility
81
Laporan Keuangan Financial Statement
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
02
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Visi Vision
Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia dengan menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan dan pemangku kepentingan. To be the leading mining company in Indonesia by creating added value to customers & stakeholders.
Misi Mision
1. Membangun budaya korporat yang berpusat pada sumber daya manusia. 2. Fokus kepada keunggulan kegiatan operasional. 3. Membangun pertumbuhan berkesinambungan melalui standar keselamatan kerja yang tinggi, pengembangan program kemasyarakatan yang baik dan pengelolaan lingkungan hidup yang tangguh. 1. Develop the best corporate culture centered on human capital. 2. Focus on excellence in operations. 3. Build sustainable growth through high safety standards, good community program development, and strong environmental management.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
Strategi Perseroan
Company Strategy
Perseroan dan Anak Perusahaan terus berusaha untuk meningkatkan kinerja dan mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan ini, Perseroan dan Anak Perusahaan menetapkan strategi usaha utama yang mencakup: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia Peningkatan produksi batubara Peningkatan efisiensi biaya penambangan Pembinaan dan peningkatan hubungan dengan pelanggan Peningkatan kapabilitas perdagangan dan pemasaran batubara Perluasan jaringan distribusi pasar Peningkatan jumlah sumber daya dan cadangan batubara Operasional berkelanjutan melalui pemeliharaan lingkungan Pengembangan hubungan baik dengan komunitas lokal
The Company and its Subsidiaries strive to improve work performance and achieve long term sustainable growth. To achieve the goal, the Company and its Subsidiaries provide primary business strategies which include: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Improve the quality of Human Resources Increase production of coal Increase efficiency of mining cost Increase the improvement of customer relationships Improve trading and marketing capability Expansion of the market distribution network Increase the amount of coal resources and reserves Sustainable operation through environmental management Develops good relation with local communities
03
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
04
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Jejak Langkah Milestones
1997 13 Maret March 13 Perseroan didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti. The Company was established under the name PT Bumi Kencana Eka Sakti.
20072009
2006 Perseroan mengakuisisi PKP2B yang terletak di Kalimantan Selatan, yakni PT Borneo Indobara melalui Anak Perusahaan PT Roundhill Capital Indonesia. The Company acquired CCOW located in South Kalimantan, i.e PT Borneo Indobara through a Subsidiary Company PT Roundhill Capital Indonesia.
Perseroan meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kegiatan operasional pertambangan di PT Borneo Indobara. Infrastruktur yang dibangun meliputi pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan Bunati, serta pembangunan mess dan kantor perwakilan di Kalimantan Selatan.
2009 The Company increased infrastructure developments to support mining operational activities at PT Borneo Indobara. The infrastructures being developed covered roads, bridges, Bunati port, and the building of employee dormitories and a representative office in South Kalimantan.
Perseroan diakuisisi oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. The Company was acquired by PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
Peristiwa Penting 2013
Significant Events 2013
3 Mei 2013 May 3, 2013
19 Agustus 2013 August 19, 2013
5 Desember 2013 December 5, 2013
RUPST Perseroan diselenggarakan di Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII) Menara II, Lantai 39, Ruang Paseo, Jln. MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat.
Pendirian anak perusahaan baru yang bergerak di bidang usaha perdagangan PT Bumi Anugerah Semesta.
Public Expose 2013 diselenggarakan di Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII) Menara III, Lantai Basement 1, Ruang Narwastu, Jln. MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat.
The Company AGMS was conducted at Sinar Mas Land Plaza (formerly known as Plaza BII) Tower II, 39th floor, Paseo Room, Jln. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta.
Establishment of a subsidiary engaging in trade business PT Bumi Anugerah Semesta.
Public Expose 2013 was conducted at Sinar Mas Land Plaza (formerly known as Plaza BII) Tower III, 1th Lower Ground, Narwastu Room, Jln. MH Thamrin No. 51, Central of Jakarta.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
20092010
2010
Perseroan memperbesar kegiatan usaha utama di pertambangan dengan mengakuisisi beberapa wilayah penambangan baru yang terletak di Sumatera dan Kalimantan. The Company expanded its core business activities in mining by acquiring several new mining areas located in Sumatera and Kalimantan.
2011
05
2012
16 November November 16
17 November November 17
13 Juli July 13
12 Oktober October 12
Nama Perseroan diubah menjadi PT Golden Energy Mines Tbk.
Pencatatan Saham Perdana Perseroan di PT Bursa Efek Indonesia.
Pendirian Anak Perusahaan Perseroan, GEMS Coal Resources Pte. Ltd yang berkedudukan di Singapura.
Peresmian kantor baru Perseroan di Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII), Tower II, lantai 6, Jln. MH Thamrin no. 51, Jakarta Pusat
The Company’s name was changed to PT Golden Energy Mines Tbk.
Initial Stock Listing on PT Bursa Efek Indonesia.
Penghargaan
Awards
Perseroan berhasil menjaga sustainability Perusahaan sehingga dinobatkan menjadi 100 Top Emiten 2013 versi Majalah Investor edisi Mei 2013. Company succeeded in maintaining Corporate sustainability so that it is crowned as Top 100 Issuers 2013 according to Investor Magazine May 2013 edition.
The establishment of the Company’s subsidiary, i.e. GEMS Coal Resources Pte. Ltd, based in Singapore.
Inauguration of the Company’s new office at Sinar Mas Land Plaza (formerly known as Plaza BII), Tower II, 6th Floor, Jln. MH Thamrin No. 51 Central of Jakarta.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
06
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Sekilas GEMS
GEMS at a Glance
PT Golden Energy Mines Tbk bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan. Pada tanggal 13 Maret 1997 Perseroan didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti yang kemudian berubah nama menjadi PT Golden Energy Mines Tbk pada tanggal 16 November 2010. PT Golden Energy Mines Tbk is engaged in the business of trading sector of mining products and mining services. On March 13, 1997 the Company was established under the name of PT Bumi Kencana Eka Sakti which was later changed to PT Golden Energy Mines Tbk on November 16, 2010.
Pada tanggal 17 November 2011, Perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat di papan utama Bursa Efek Indonesia. Melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) tersebut, Perseroan memperoleh dana sebesar Rp 2,205 triliun. Dalam IPO tersebut, GMR Coal Resources Pte. Ltd. (sebelumnya bernama GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (“GMR”), yang merupakan anak perusahaan GMR Group, sebuah kelompok usaha infrastruktur terkemuka di India menjadi investor strategis Perseroan dengan memegang/memiliki 30% (tiga puluh persen) saham dari seluruh modal yang disetor dan ditempatkan oleh Perseroan.
On November 17, 2011, the Company became a public company and was listed on the main board of Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia). Through the Initial Public Offering, the Company was able to collect funds amounting to Rp2,205 trillion. In that IPO, GMR Coal Resources Pte. Ltd. (previously named GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (“GMR”), which is a subsidiary of GMR Group, a leading infrastructure business group in India which became the Company strategic investor by holding/having 30% (thirty percent) shares from the total issued and paid-up capital by Company.
Perseroan dan GMR sebelumnya telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara pada tanggal 11 Agustus 2011 untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun sejak pengiriman batubara pertama kali. Perjanjian Jual Beli Batubara tersebut juga didukung dengan Perjanjian Penunjang Jual Beli Batubara antara Anak Perusahaan Perseroan dengan Perseroan dan GMR yang mengatur dukungan ketersediaan batubara dari Anak Perusahaan Perseroan kepada Perseroan dan GMR serta Perjanjian Jasa Manajemen dan Teknikal dimana GMR memberikan jasa manajemen dan teknikal kepada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan Perseroan.
Company and GMR, prior to the IPO, had signed a Coal Sales Agreement dated August 11, 2011 for a term of 25 (twenty five) years since the first coal shipment. The Coal Sales Agreement was also supported by a Coal Sales Support Agreement between Company Subsidiaries with Company and GMR which arranged the support of coal availability from the Subsidiaries to Company and GMR and also Management and Technical Service Agreement where GMR should provide management and technical service to Company and/or Company’s Subsidiaries.
Pada tanggal 13 Juli 2012, Perseroan mendirikan Anak Perusahaan dengan kepemilikan 100% yang berbasis di Singapura, dengan nama GEMS Coal Resources Pte. Ltd. yang kemudian berubah nama menjadi GEMS Trading Resources Pte. Ltd. (GEMSTR) pada tanggal 27 Januari 2014. GEMSTR adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan yang akan mendukung kegiatan usaha utama Perseroan di luar negeri.
On July 13, 2012 the Company established a Subsidiary with 100% ownership based in Singapore under the name of GEMS Coal Resources Pte. Ltd. which then changed to GEMS Trading Resources Pte. Ltd. (GEMSTR) on January 27, 2014. GEMSTR is a Company engaging in the trading sector which will support Company’s main business overseas.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
07
Profil Perseroan Company Profile
Nama Perseroan Name of Company
PT Golden Energy Mines Tbk
Tanggal Berdiri Date of Establishment
13 Maret 1997 March 13, 1997
Berkedudukan di Incorporated in
Jakarta Pusat - Indonesia Central Jakarta, DKI, Indonesia
Tanggal Pencatatan Di Bursa Listing Date
17 November 2011 November 17, 2011
Kode Saham Shares Code
GEMS
Bidang Usaha Lines of Business
Bergerak di bidang pertambangan melalui Anak Perusahaan dan perdagangan batubara Engaged in mining, through subsidiaries, and coal trading
Alamat Address
Sinar Mas Land Plaza Tower II 6th floor Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Indonesia
Nomor Telepon Phone Number
(021) 5018 6888
Faksimili Facsimile
(021) 3199 0319
Email
[email protected]
Laman Website
http://www.goldenenergymines.com
Modal Dasar Authorized Capital
Rp 2,000,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
Rp 588,235,300,000
Jumlah Saham Tercatat Di Bursa Number of Shares Listed
5.882.353.000 lembar saham 5,882,353,000 shares
Nilai Nominal per Saham Nominal Value per Share
Rp. 100 per saham Rp. 100 per share
Akuntan Publik* Public Accountant
Purwantono, Suherman & Surja, anggota Ernst & Young Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II, 7th floor Jln. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telepon : (021) 5289 5000, Fax: (021) 5289 4100 Website : www.ey.com/id
Biro Administrasi Efek** Share Administration Bureau
PT Sinartama Gunita Sinar Mas Land Plaza Tower III, 9th floor Jl. MH Thamrin No. 51, Jakarta 10350 - Indonesia Telepon : (021) 392 2332, Fax : (021) 392 3003
*
Akuntan Publik Perseroan memberikan jasa audit Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk tahun buku 2013 dengan biaya sebesar Rp. 2.186.390.000
*
The Company’s Public Accountant provides auditing services of the Company and its subsidiaries Financial Report for the fiscal year 2013 at a fee of Rp. 2.186.390.000
**
Perseroan membayar Fee kepada Biro Administrasi Efek, yaitu PT Sinartama Gunita ("BAE") untuk Pemeliharaan Data Saham tahunan serta biaya pembagian dividen Tunai dan Interim dengan total biaya sebesar Rp. 83.000.000 (termasuk ppn 10%)
**
Company paid Fee to Share Administration Bureau (“BAE”), i.e. PT Sinartama Gunita for annual Stock Data Maintenance and cost of Cash and Interim dividend distribution in the amount of Rp.83,000,000 (eighty three million rupiah ) including 10% VAT
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
08
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Struktur Perseroan
Company Structure
GEMS
99,999%
100,000%
99,998%
70,000%
99,016%
BAS
GEMS TR
KIM
TKS
RCI
0,001%
99,173%
99,992%
99,800%
99,600%
99,981%
99,070%
TBBU
KCP
BBU
BHBA
BNP
BIB
0,002%
0,008%
0,200%
0,400%
0,019%
0,825%
Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki GEMS: Subsidiaries which majority shares are owned by GEMS: RCI BIB TKS KIM GEMS TR BAS
: PT Roundhill Capital Indonesia : PT Borneo Indobara : PT Trisula Kencana Sakti : PT Kuansing Inti Makmur : GEMS Trading Resources Pte. Ltd : PT Bumi Anugerah Semesta
TBBU KCP BBU BHBA BNP
: PT Tanjung Belit Bara Utama : PT Karya Cemerlang Persada : PT Bungo Bara Utama : PT Bara Harmonis Batang Asam : PT Berkat Nusantara Permai
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
09
PEMILIKAN LANGSUNG / Direct Ownership ENTITAS ANAK Subsidiaries
ALAMAT Address
JENIS USAHA
Nature of Business
KEPEMILIKAN 2013 (%)
TAHUN OPERASI KOMERSIAL
Ownership 2013 (%)
Start of Commercial Operations
PT Roundhill Capital Indonesia
Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 7th floor Jl. MH Thamrin No. 51, Central Jakarta 10350
Penyertaan Saham Holding
99,016%
-
PT Kuansing Inti Makmur
Desa Tanjung Belit, Tanjung Belit - Jujuhan, Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,998%
2005
PT Trisula Kencana Sakti
Jl. Padat Karya No. 7, RT 19 RW 06, Lanjas-Teweh Tengah, Barito Utara, Kalimantan Tengah
Pertambangan Batubara Coal Mining
70%
2008
GEMS Trading Resources Pte. Ltd.
1 Raffles Place #28-02, One Raffles Place, Singapore
Perdagangan Besar Trading
100%
2012
PT Bumi Anugerah Semesta
Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 6th floor Jln. MH Thamrin No. 51, Central Jakarta 10350
Perdagangan Besar Trading
99,999%
-
KEPEMILIKAN 2013 (%)
TAHUN OPERASI KOMERSIAL
PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG / Indirect Ownership ENTITAS ANAK
ALAMAT
JENIS USAHA
Ownership 2013 (%)
Start of Commercial Operations
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,070%
2005
Desa Tanjung Belit, Tanjung Belit - Jujuhan Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,992%
2011
PT Bungo Bara Utama (melalui/through KIM)
Jl. Rangkayo Hitam RT/RW : 014/005, Muara Bungo Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,800%
-
PT Bara Harmonis Batang Asam (melalui/through KIM)
Desa Ujung Tanjung-Jujuhan, Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,600%
2010
PT Berkat Nusantara Permai (melalui/through KIM)
Desa Tanjung Belit, Tanjung Belit-Jujuhan, Muara Bungo Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,981%
-
PT Tanjung Belit Bara Utama (melalui/through KIM)
Jl. Rangkayo Hitam RT/RW : 014/005, Muara Bungo Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan Batubara Coal Mining
99,173%
-
Address
Nature of Business
PT Borneo Indobara (melalui/through RCI)
Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 7th floor Jl. MH Thamrin No. 51 Central Jakarta 10350
PT Karya Cemerlang Persada (melalui/through KIM)
Subsidiaries
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
10
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Lokasi Pertambangan
Mining Locations
Lokasi pertambangan milik Anak-anak Perusahaan Perseroan yaitu BIB, KIM dan Anak Perusahaannya (“KIM Blok”) serta TKS seluruhnya berada di wilayah Indonesia yang tersebar di Kalimantan Selatan, Jambi dan Kalimantan Tengah.
The mining locations belonging to the Company's subsidiaries, namely, BIB, KIM and its subsidiary (”KIM Block”), along with TKS, are located within the Republic of Indonesia, in territories spread throughout South Kalimantan, Jambi and Central Kalimantan.
KIM BLOK
TKS
BIB
Jambi/ Jambi
Kalimantan Tengah / Central Kalimantan
Kalimantan Selatan / South Kalimantan
Perijinan / Permit Luas / Size Lokasi / Location
: IUP (2009-2029) : 2.610 ha : Kabupaten Bungo, Jambi Bungo Regency, Jambi
Perijinan / Permit Luas / Size Lokasi / Location
Luas area proyek pertambangan dari semua Anak Perusahaan seluas 38.165 hektar.
: IUP (2009-2028) : 11.455 ha : Kabupaten Barito Utara dan Barito Timur, Kalimantan Tengah North Barito and East Barito Regencies, Central Kalimantan
Perijinan / Permit Luas / Size Lokasi / Location
: PKP2B (2006-2036) : 24.100 ha : Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan
The total mining area of all Company Subsidiaries is calculated at 38,165 hectares.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
11
Produk Batubara Coal Products
Perseroan memiliki beragam jenis produk batubara sesuai dengan kadar kualitas yang terkandung di dalamnya.
The Company has various types of coal products based on the quality grade.
COAL SPECIFICATION PROXIMATE ANALYSIS Calorific Value Calorific Value Total Moisture Moisture Ash Volatile Matter Fixed Carbon Total Sulphur HGI Size
BIB 4000
BIB 4300
KIM 4700
TKS 5300
4000 5500 38 15 7 42 41 0.5 55 0-50
4300 5700 35 15 7 42 41 0.5 55 0-50
4700 5700 27 13 15 39 38 1.2 60 0-50
5300 5600 24 14 8 40 39 2 53 0-50
As Received Air Dried As Received Air Dried Air Dried Air Dried Air Dried Air Dried Approximately Mm
kcal/kg g % g % % % % % %
Pangsa Pasar Perseroan
Company Market Share
Keunggulan Perseroan adalah harga dari batubara yang diproduksi dan biaya kirim yang lebih murah bagi pelanggan Asia, dibandingkan dengan batubara yang berasal dari Afrika Selatan atau Australia. Hal tersebut disebabkan oleh lokasi pertambangan di Indonesia yang diuntungkan secara geografis.
The superiority of the Company is on the price of coal produced and the lower cost of shipment for customers from Asia compared to coal from South Africa or Australia. This is due to the locations of mining in Indonesia that has advantages geographically.
Pada tahun 2013, Perseroan memproduksi 5,35 juta ton diikuti dengan volume penjualan sebesar 8,37 juta ton. Perseroan menjual batubara untuk komsumsi domestik sebesar 39% dan sisanya 61% untuk konsumsi ekspor. Sebagian besar negara tujuan ekspor Perseroan adalah China, India, Thailand, Malaysia, dan Pakistan.
In year 2013, Company produced 5.35 million tons which followed by a sales volume of 8.37 tons. Company has sold coals for domestic consumption by 39% and the rest of 61% for export consumption. Mostly, countries of Company’s export destination are China, India, Thailand, Malaysia, and Pakistan.
PENJUALAN BATUBARA PERSEROAN Company Coal Sales
Domestik Domestic
39% 61%
Ekspor Export
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
12
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights dalam miliar Rp, kecuali dinyatakan lain
in billion Rp, except otherwise stated
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
Penjualan bersih
Net Sales
Laba bruto
Gross Profit
Laba usaha
Income from operations
Laba bersih
2013
2012
2011
4.428
3.959
2.862
784
720
835
45
119
388
Net income
170
179
319
Laba bersih – pemilik entitas induk
Net income – owners of the parent
169
178
314
Laba bersih – kepentingan nonpengendali
Net income – non-controlling interests
1
1
4
Jumlah laba komprehensif – pemilik entitas induk
Total comprehensive income – owners of the 252
197
315
parent Jumlah laba komprehensif – kepentingan nonpengendali
Total comprehensive income – non-
Issued shares – in shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham – dalam
Weighted average number of shares – in
lembar
2
2
4
5.882.353.000
5.882.353.000
5.882.353.000
5.882.353.000
5.882.353.000
5.108.783.247
28,75
30,22
61,53
controlling interests
Jumlah saham beredar – dalam lembar
shares
Laba neto per saham dasar – Rp
Basic earnings per share – in Rp
dalam miliar Rp
in billion Rp
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Aset lancar Aset tidak lancar
2013
2012
2011
Current assets
1.862
1.796
2.481
Noncurrent assets
2.160
1.644
847
Jumlah aset
Total assets
4.022
3.440
3.329
Liabilitas jangka pendek
Current liabilities
1.016
506
457
Liabilitas jangka panjang
Noncurrent liabilities
38
32
23
Jumlah liabilitas
Total liabilities
1.053
539
480
Jumlah ekuitas
Total equity
2.969
2.901
2.848
Jumlah ekuitas – pemilik entitas induk
Total equity – owners of the parent
2.962
2.896
2.843
Modal kerja bersih
Net working capital
846
1.290
2.024
Jumlah investasi
Total investment
168
305
125
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
Rasio laba terhadap aset
2013
2012
Return on assets
4,20%
5,17%
9,44%
Rasio laba terhadap ekuitas
Return on equity
5,71%
6,14%
11,06%
Rasio laba terhadap pendapatan
Net income to net sales ratio
3,82%
4,49%
10,98%
Rasio lancar (x)
Current ratio (x)
1,83
3,55
5,42
Rasio utang terhadap ekuitas (x)
Debt to equity ratio (x)
0,02
-
0,01
Rasio utang terhadap aset (x)
Debt to assets ratio (x)
0,01
-
0,01
2011
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
13
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology of Listed Shares
Pada tanggal 17 November 2011, saham Perseroan tercatat dan diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia dengan kode saham GEMS. Perseroan mencatatkan 5.882.353.000 lembar saham dengan harga saham Perseroan pada saat IPO sebesar Rp. 2.500 per saham. Selama tahun 2013, harga saham Perseroan sempat menyentuh angka tertinggi pada harga saham Rp. 2.450 per lembar saham dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp. 14.411.764.850.000.
On November 17, 2011, the Company’s shares were listed and traded on the Indonesia Stock Exchange, under the business identifier code GEMS. The Company recorded 5,882,353,000 shares at a price following the Company’s IPO at Rp. 2,500 per share. During 2013, the Company’s share price touched its highest rate, at a price of Rp. 2,450 per share with a market capitalization of Rp. 14.411.764.850.000.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
14
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Harga dan Volume Transaksi Saham Per Triwulan di Bursa Efek Indonesia (Rupiah) Quarterly Stock and Transaction Volume at The Indonesia Stock Exchange (Rupiah) VOLUME (JUMLAH SAHAM)
TERTINGGI
TERENDAH
PENUTUPAN
Highest (Rp)
Lowest (Rp)
Closing (Rp)
2,950
2,500
2,725
4,517,000
Kuartal Pertama / First Quarter
3,150
2,550
2,850
79,000
PERIODE Period
Volume (No of Shares)
2011 Kuartal Keempat / Fourth Quarter
2012 Kuartal Kedua / Second Quarter
3,025
2,450
2,625
150,500
Kuartal Ketiga / Third Quarter
2,900
2,000
2,500
-
Kuartal Keempat / Fourth Quarter
2,575
2,050
2,375
-
2013 Kuartal Pertama / First Quarter
2,450
2,000
2,450
-
Kuartal Kedua / Second Quarter
2,450
2,000
2,350
-
Kuartal Ketiga / Third Quarter
2,350
2,000
2,200
-
Kuartal Keempat / Fourth Quarter
2,250
1,700
2,175
15,000
Jumlah Saham Number of Shares
KINERJA SAHAM PERSEROAN / Stock Highlights Rp 3,300 3,200 3,100 3,000 2,900 2,800 2,700 2,600 2,500 2,400 2,300 2,200 2,100 2,000 1,900 1,800 1,700 1,600
27,000,000
3,150 3,025 2,950
24,000,000
2,900
2,850
21,000,000
2,725 2,625
18,000,000
2,575 2,500
2,450
2,450
15,000,000
2,350 2,550
2,500
2,250 2,450
2,450
2,375 2,000
2,000
2,350
2,050 79,000
Kuartal Keempat Fourth Quarter 2011
Kuartal Pertama First Quarter 2012
TERTINGGI Highest (Rp)
9,000,000 2,200
2,175
2,000
2,000
1,700
2,950
150,500
Kuartal Kedua Second Quarter 2012
0
0
0
0
0
15,000
Kuartal Ketiga Third Quarter 2012
Kuartal Keempat Fourth Quarter 2012
Kuartal Pertama First Quarter 2013
Kuartal Kedua Second Quarter 2013
Kuartal Ketiga Third Quarter 2013
Kuartal Keempat Fourth Quarter 2013
TERENDAH Lowest (Rp)
PENUTUPAN Closing (Rp)
VOLUME (JUMLAH SAHAM) Volume (No of Shares) (Rp)
12,000,000
6,000,000 3,000,000 -
INDEKS PERTAMBANGAN Mining Index
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (3.941.166.500 lembar saham/shares)
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM
PT Sinar Mas Cakrawala (10.000 lembar saham/shares)
66,998%
GMR Coal Resources Pte. Ltd (1.764.706.000 lembar saham/shares)
30%
Shareholders Structure
Masyarakat / Public (176.470.500 lembar saham/shares)
0,002%
3%
* Direktur Perseroan, Bapak Mochtar Suhadi memiliki 1500 lembar saham Perseroan * Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan, Bapak Indradjaja Lazuardi memiliki 500 lembar saham Perseroan * The Director of the Company, Mr. Mochtar Suhadi owns 1500 Company’s shares * Unaffiliated Director of the Company Mr. Indradjaja Lazuardi owns 500 Company’s shares
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
15
Dividen
Dividend
Perseroan telah beberapa kali membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sejak Perseroan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia pada 17 November 2011, dengan rincian sebagai berikut :
The Company has paid cash dividends to shareholders several times since the Company was listed in the Indonesia Stock Exchange on November 17, 2011, detailed as follows:
PERIODE Period
DIVIDEN FINAL 2011 Final Dividend 2011
DIVIDEN INTERIM 2012 Interim Dividend 2012
DIVIDEN FINAL 2012 Final Dividend 2012
Tanggal pelaksanaan pembagian dividen
8 Agustus 2012
20 Desember 2012
18 Juni 2013
Date of dividend distribution Nominal per lembar saham
August 8, 2012 Rp 5,75.-
December 20, 2012 Rp 17,5.-
June 18, 2013 Rp 31,5.-
Dividend per share Harga saham sebelum pembagian dividen
2,800
2,375
2,375
Stock price before the distribution of dividends Harga Saham setelah pembagian dividen
2,750
2,375
2,350
Stock price after dividend distribution
PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN Ultimate Shareholders
PT SINAR MAS*
TEGUH GANDA WIJAYA
INDRA WIDJAJA
MUKTAR WIDJAJA
FRANKY OESMAN WIDJAJA
90,84%
2,29%
2,29%
2,29%
2,29%
PT SINAR MAS TUNGGAL
MASYARAKAT
59,899%
40,101%
PT DIAN SWASTATIKA SENTOSA TBK
66,998%
PT GOLDEN ENERGY MINES TBK Catatan / Notes : * PT Sinar Mas dikendalikan oleh keluarga Widjaja * PT Sinar Mas is controlled by the Widjaja family
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
16
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Perseroan fokus dalam memperkuat nilai-nilai dan budaya korporasi dalam menciptakan organisasi yang efektif yang didukung oleh sistem dan infrastruktur SDM yang sehat.
Company focuses on strengthening corporate culture and values in creating an effective organization supported by a healthy HR infrastructure system.
Perseroan menyadari pentingnya mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berperan aktif dalam mempertahankan keberlangsungan usaha Perseroan terutama di tengah lingkungan usaha yang semakin kompetitif. Perseroan meyakini bahwa karyawan merupakan mitra strategis dalam mencapai sukses bisnis Perseroan. Oleh Karena itu, Perseroan fokus dalam memperkuat nilai-nilai dan budaya korporasi dalam menciptakan organisasi yang efektif yang didukung oleh sistem dan infrastruktur SDM yang sehat.
Company is aware of the importance in realizing a quality Human Resources (HR) that has an active role in maintaining Company’s business continuity especially amidst the increasingly competitive business environment. Company believes that employees are its strategic partners in achieving Company’s business success. Therefore, Company focuses on strengthening the corporate culture and values in creating an effective organization that is supported by a healthy HR system and infrastructure.
Peningkatan kompetensi setiap SDM merupakan aktivitas rutin yang telah dan akan terus dilakukan Perseroan. Peningkatan kualitas pengelolaan risiko dan kompetensi yang sesuai dengan budaya kinerja tinggi dan selaras dengan nilai-nilai utama Perseroan diyakini akan mendorong keberhasilan kinerja yang akan berdampak pada perkembangan usaha serta menciptakan level kinerja baru yang berkesinambungan jangka panjang.
Competency improvement of every HR is a routine activity that has been and will be implemented continuously by Company. Quality enhancement in managing risks and competence in accordance with the high performance culture and in harmony with the Company’s core values is believed to be driving the success of performance that will have an impact to the business development and to create a new level of a long-term sustainable performance.
Dengan berlandaskan kebijakan SDM yang terencana dan berkesinambungan, Perseroan secara konsisten mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif yang menjunjung nilai kebersamaan antar sesama karyawan. Dalam pelaksanaan yang efektif dari
Based on the planned and sustainable HR policies, Company consistently develops working environment that is conducive which honors the value of togetherness among fellow employees. In the effective implementation of the HR policy, Company also makes sure
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
kebijakan SDM tersebut, Perseroan juga memastikan bahwa karyawan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan cara terbaik dan paling efisien. Perseroan secara berkesinambungan melakukan pengkajian secara berkala dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memperhatikan daya saing Perseroan.
Kompetensi SDM dan peningkatan kualitas pengelolaan risiko untuk menjamin keberhasilan kinerja, menjadi fokus Perseroan dalam mengembangkan usaha serta menciptakan level kinerja baru yang berkesinambungan jangka panjang.
17
that employees shall perform their duties and responsibilities in the best and the most efficient manner. Company shall continuously conduct periodic study in improving employees’ welfare by taking into account Company’s competitiveness.
Competency of HR and the enhancement of risk management quality to guarantee successful performance becomes the focus of the Company in developing business and creating a new level of long-term sustainable performance.
Proses rekrutmen dilakukan berdasarkan hasil analisa kebutuhan j a n g k a p a n j a n g Pe r s e r o a n y a n g d i l a k u k a n d e n g a n mempertimbangkan kompetensi karyawan yang ada. Perseroan menerapkan kebijakan rekrutmen umum dalam menyeleksi karyawan baru. Di samping itu, Perseroan juga bekerja sama dengan Headhunter JDA & Kelly dalam memenuhi pemetaan kebutuhan SDM Perseroan terutama untuk posisi critical.
Recruitment process is conducted based on analysis of Company’s long term needs performed by taking into consideration competences of the existing employees. Company applies general recruitment policy in selecting new employees. Aside from that, Company also works with JDA & Kelly Headhunter in meeting the mapping of Company’s HR needs especially for critical positions.
Sampai dengan akhir tahun 2013, Perseroan mempekerjakan 644 tenaga-tenaga profesional baik permanen maupun kontrak yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya masing-masing. Pencapaian prestasi Perseroan hingga hari ini pun tidak lepas dari dukungan yang diberikan karyawan Perseroan.
Up to end of 2013, Company has recruited 644 professionals both permanent and contract staff who are competent and experienced in their respective fields. The achievement of Company’s performance up to today also cannot be separated from the supports given by the Company’s employees.
Selama tahun 2013, Perseroan melakukan pengembangan individual secara berkesinambungan dalam mendukung rencana pertumbuhan di seluruh jajaran operasional Perseroan. Pelatihan dan edukasi yang dilakukan secara berkala diberikan sebagai salah satu upaya Perseroan dalam mengembangkan kapasitas serta bakat karyawan.
During 2013, Company has conducted individual development continuously to support the growth plans to all operational personnel of the Company. Training and education which conducted periodically are given as one of the Company’s efforts in developing the capacity and talent of employees.
Perseroan menyelenggarakan 92 program pelatihan baik teknikal maupun non teknikal dengan jumlah peserta sebanyak 482 karyawan dan total waktu pelatihan hingga 9.983 jam. Jenis pendidikan dan pelatihan bervariasi mulai dari pelatihan ketrampilan, kompetensi teknis/fungsional, pendidikan keahlian, pendidikan manajerial yang berguna untuk mempertajam kualitas Sumber Daya Manusia Perseroan.
Company has organized 92 training programs both technical and non-technical with a total participants of 482 employees and a total training time of 9,983 hours. The type of education and training varied, starting from training of skills, technical/functional competence, proficiency education, to managerial education that would be beneficial in sharpening the quality of Company's Human Resources.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
18
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Berbagai program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Perseroan pada tahun 2013 mencakup di antaranya:
Various program of training and education conducted by Company in year 2013 include among others:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Basic Knowledge Forestry Basic Management Program Modul 1 Basic Management Program Modul 2 Basic Safety Basic Management Program 1 and 2 Building Team For The Success Transformation Competent Leadership To The Team Success and Company BIB
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Consultative Selling Approach Finance For Non Finance Negotiation skill and motivation New Employee Orientation Supervisory Development Program 1 and 2 Strive for Excellence Training Project Management
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Pengetahuan Dasar Kehutanan Program Manajemen Dasar Modul 1 Program Manajemen Dasar Modul 2 Keselamatan Dasar Basic Management Program 1 dan 2 Pembinaan Tim untuk Kesuksesan Transformasi Kepemimpinan yang Kompeten untuk Tim Sukses dan Perusahaan BIB Pendekatan Penjualan Konsultatif Keuangan untuk Non-Keuangan Kemampuan Negosiasi dan Motivasi Orientasi Karyawan Baru Supervisory Development Program 1 dan 2 Upaya menuju Keunggulan Pelatihan Manajemen Proyek 4%
0% 3%
KOMPOSISI SDM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN Composition of HR based on level of Education
50%
37%
Sekolah Dasar Elementary School
Diploma Diploma
Sekolah Menengah Pertama Junior High School
Sarjana Bachelor Degree
Sekolah Menengah Atas Senior High School
Magister Master Degree
6%
Program pelatihan berbasis kompetensi dan penerapan Key performance Indicators (KPI) merupakan salah satu penilaian kinerja karyawan. Perseroan melakukan kajian Key Performance Indicators (KPI) dua kali dalam setahun terhadap semua karyawan Perseroan untuk menilai kinerja karyawan. Perseroan selalu berusaha agar KPI dapat selalu selaras dengan strategi bisnis, rencana dan target Perseroan.
Training program based on competence and application of Key Performance Indicator (KPI) is one of the elements in the employee performance appraisals. Company shall conduct studies on Key Performance Indicators (KPI) twice a year to all Company’s employees in order to appraise the performance of employees. Company always seeks to have the KPI in harmony with Company’s business strategies, plans and goals.
Perseroan juga mengadakan Employee Excellent Award secara rutin untuk memberikan motivasi kepada karyawan dalam memberikan kontribusi bagi Perseroan. Employee Excellent Award ini diadakan setiap kuartal dan diberikan kepada karyawan yang berprestasi dalam menciptakan pengembangan berkelanjutan bagi Perseroan.
Company also organizes Employee Excellent Award routinely to provide motivation to employees in giving contribution to the Company. This Employee Excellent Award event is held every quarter and granted to employees who excel in creating sustainable development for the Company.
Perseroan juga menyediakan sarana komunikasi bagi karyawan melalui HR Care Center guna meningkatkan komunikasi antara manajemen dan bawahan mereka. Komunikasi yang efektif diharapkan akan membangun hubungan yang positif dan tetap produktif.
Company also provides a communication facility for employees through HR Care Center in order to improve communication between management and its subordinates. Effective communication is expected to build a positive and productive relationship.
Perseroan mengembangkan Teknologi Informasi (TI) berupa Sunfish dan sistem TI rekrutmen untuk mendukung pencapaian efisiensi operasional berbasis TI yang memungkinkan manajemen mengambil keputusan berdasarkan ketersediaan data yang terkini, akurat dan dapat dipercaya.
Company develops an Information Technology (IT) in the form of Sunfish and recruitment IT system to support the achievement of ITbased operational efficiency which allows the management to make a decision based on the latest, accurate and reliable data available.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
19
Kode Etik Berperilaku
Code of Conduct
Pedoman Kode Etik merupakan salah satu tools Perseroan dalam meningkatkan integritas insan Perseroan di setiap level, sehingga penerapan Good Corporate Governance (GCG) Perseroan dapat maksimal. Kode Etik Perseroan mencakup pengaturan atas disiplin kerja, wewenang dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan, penggunaan sarana kerja dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga sesuai dengan prinsipprinsip GCG.
Code of Conduct guidance constitutes one of the Company’s tools in improving the integrity of Company man at every level, so that the application of Company’s Good Corporate Governance (GCG) can be optimized. Company’s Code of Conduct includes regulations on work discipline, authority and responsibility of members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and employees, the use of working facilities in conducting the jobs so in accordance with the principles of GCG.
Dalam hal ini setiap karyawan terikat dalam Kode Etik Perseroan karena hal ini telah disepakati dalam pernyataan pengisian identitas karyawan pada saat bergabung dengan Perseroan. Setiap karyawan dimotivasi untuk selalu mengerahkan kemampuan terbaik dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sehingga dapat mencapai hasil yang terbaik, termasuk dalam menjaga kerahasiaan Perseroan.
In this matter, every employee shall be bound in Company’s Code of Conduct as this has been agreed in the filling statement of employees’ identity at the time of joining the Company. Every employee is motivated to always exert their best ability in performing their duties and responsibilities so that the best result can be achieved including in maintaining the confidentiality of Company.
Dalam pengunaan sarana kerja, diharapkan agar setiap karyawan dapat menggunakan fasilitas kantor secara maksimal dalam mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, tanpa menyalahgunakan fasilitas yang ada. Dalam Kode Etik Perseroan tersebut juga diatur mengenai adanya sanksi atas pelanggaran yang mungkin terjadi.
In utilizing the working facilities, it is expected that every employee can utilize office facilities optimally in supporting the implementation of their duties and responsibilities, without abusing the existing facilities. Imposition of sanctions for abuses/violations that may occur also stipulated in the Company’s Code of Conduct.
Perseroan melakukan sosialisasi kode etik melalui portal Perseroan, di mana setiap karyawan Perseroan dapat setiap waktu untuk mengakses Kode Etik tersebut.
Company shall organize the socialization of code of conduct through Company’s portal, where every Company’s employee may access the Code of Conduct anytime.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
20
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Nilai-nilai Perseroan Company Values Perseroan menanamkan nilai-nilai perusahaan dan karakter yang membentuk budaya Perseroan. Nilai dan karakter yang disebut dengan “The Golden Way of Sinarmas” yang telah mendorong keber hasilan Perseroan dengan per tumbuhan yang berkesinambungan.
• Comparative study (Benchmarking) • Breakthrough
• Studi banding (Benchmarking) • Terobosan
• Keakuratan data • Perhatian terhadap biaya • Proses yang unggul
The Company implants company values and character which form the Company culture. The values and character known as “The Golden Way of Sinarmas” that has promoted Company's success with sustainable growth.
• Data accuracy • Attention to costs • Superior process
• Gairah • Berjuang menjadi yang terbaik • Menindaklanjuti pekerjaan hingga selesai
• Enthusiasm • Striving to be the best • Follow up the work until completed
INOVASI Innovation
PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN Continuous Improvement
KOMITMEN Commitment
INTEGRITAS Integrity
SIKAP POSITIF Positive Attitude
LOYAL Loyalty
• Hati nurani • Menjalankan apa yang diucapkan • Kejujuran
• Conscience • Walking the talk • Honesty
• • • •
Berfikir positif Menghormati sesama Bekerja sama Suasana kerja yang positif
• • • •
Positive thinking Respecting others Cooperating Positive work environment
• Persaudaraan • Rasa bangga • Pengabdian
• Brotherhood • Proud • Dedication
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
Struktur Organisasi
Organization Structure
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Direksi Board of Directors
CEO Chief Executive Officer
Sekretaris Perusahaan & Kepala Legal Corporate Secretary & Legal Head
Audit Internal Internal Audit
Divisi Pemasaran & Perdagangan Marketing & Trading Division
Divisi Pengembangan Bisnis Business Development Division
Divisi Kepatuhan, Perijinan & Administrasi Compliance, Lisence & Administration Division
COD Chief of Organization & Development
CFO Chief Financial Officer
CPO Chief Project Officer
21
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
22
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
Manajemen mampu menghadapi perubahan situasi, melestarikan nilai Perseroan, dan memanfaatkan peluang untuk menjaga momentum Perseroan dalam mencapai posisi yang lebih baik. The Management were able to deal with the changing situations, preserving the value of the Company, and make use the opportunities to maintain the momentum of the Company to bring it to a better position.
L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris President Commissioner
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Atas nama Dewan Komisaris, per tama-tama saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas kesuksesan Perseroan dalam melewati tahun 2013 yang penuh dengan tantangan. Dengan kerja keras dan komitmen penuh dari Direksi dan seluruh karyawan Perseroan, kami mampu menghadapi perubahan situasi, melestarikan nilai Perseroan, dan memanfaatkan peluang untuk menjaga momentum Perseroan dalam mencapai posisi yang lebih baik, bahkan dalam situasi yang tak terduga ini.
On behalf of Board of Commissioners, first of all I would like to take this opportunity to express gratitude to God for the success of the Company through a very challenging year of 2013. With the hard works and full commitment of the BOD and all employees of the Company, we were able to deal with the changing situations, preserving the value of the Company, and make use opportunities to maintain the momentum of the Company to bring it to a better position, even in this unexpected situation.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
23
KINERJA MANAJEMEN
MANAGEMENT PERFORMANCE
Seperti kita ketahui bersama, kondisi pasar pada tahun 2013 untuk industri ini mengalami penurunan, tetapi Perseroan adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang mampu mencatat pertumbuhan yang positif dengan meningkatnya penjualan Perseroan sebesar 9% dan pertumbuhan 49% dalam penjualan domestik di tahun 2013. Selain itu, hasil keuangan Perseroan di tahun 2013 juga menunjukkan tren pertumbuhan, dengan dampak yang positif berkat efisiensi yang dilakukan. Oleh karenanya, likuiditas yang baik pada tahun 2013 harus dipelihara dengan baik dalam menghadapi ketidakpastian berikutnya.
As we all know, the market condition in 2013 for this industry was in downward trend, but the Company was one of a few that made a positive growth by grew its sales by 9% and recorded a growth of 49% in domestic sales in 2013. Besides, the Company financial results in 2013 are indicates growth trends, with the positive impact due to the efficiencies done. Hence, the good liquidity in 2013 should be maintained well in the next uncertainty.
Kami juga dengan bangga menyampaikan bahwa Perseroan telah berhasil menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur pada tahun 2013, proyek jalan dan pelabuhan di Nilau, Jambi, Sumatera dan perluasan pelabuhan Bunati di Kalimantan Selatan. Selain itu, kami juga mampu melakukan perbaikan efisiensi baik secara internal maupun eksternal dengan melakukan negosiasi ulang dengan pihak ketiga dan meningkatkan lini operasional. Kami berusaha untuk terus mengembangkan infrastruktur di sepanjang rantai suplai batubara untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat posisi kami di pasar.
We are also proud to reveal that the Company has also successfully managed to complete a few infrastructures projects in 2013, the road and port project at Nilau in Jambi, Sumatera and the expansion of Bunati port in South Kalimantan. Furthermore, we were able to perform improvement on efficiencies both internal and externally by re-negotiating deals with third parties and improving operational line respectively. We strive to continue developing infrastructure along the coal supply chain to improve efficiencies and strengthen our distinctive position in the market.
Di sisi lain, kami pun juga mempertahankan tingkat pertumbuhan tinggi yang telah kami capai saat ini maupun pengembangan lebih lanjut. Kami juga sadar bahwa Perseroan harus dikelola oleh para profesional di seluruh lini operasional. Oleh karenanya, kami terus mengembangkan basis keterampilan karyawan kami dengan menyer takan mereka baik dalam program pelatihan dan pengembangan internal maupun eksternal. Perseroan juga telah menunjuk McKinsey pada tahun 2012 untuk menangani rasionalisasi biaya di seluruh rantai nilai dan memperbaiki proses. Dewan Komisaris menghargai kemajuan signifikan yang telah dicapai oleh Direksi dalam mengelola dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia.
In other respects, we also maintained our current high rate of growth and to expand further. We know it is essential to have the Company staffed by professionals in all aspects of our operations. We therefore continue to develop our employees' skill base by their participation in both internal and external training and development programs. The Company has also appointed McKinsey in 2012 to work on cost rationalization across the value chain and process improvements. Board of Commissioner appreciates the significant progresses that have been achieved by Board of Directors in managing and improving Human Resource competency.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) SERTA KESEHATAN, KESELAMATAN & LINGKUNGAN (HSE) KAMI
OUR GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) AND HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT (HSE)
Perusahaan memasuki TOP 50 dari Perusahaan Publik dengan skor tertinggi berdasarkan penilaian Scorecard Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) ASEAN CG yang diumumkan pada tanggal 21 Maret 2014 di Jakarta. Selain itu, prestasi kami juga diakui oleh media terkemuka seperti majalah Investor, dimana Perseroan berhasil mempertahankan Corporate Sustainability-nya sehingga dinobatkan sebagai top 100 Emiten 2013.
The Company entered the TOP 50 of The Public Listed with the highest score based on Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) ASEAN CG Scorecard assessment that announced on March 21, 2014 at Jakarta. Moreover, our achievement was also recognized by reputable publications such as Investor magazine, the Company succeeded in maintaining its Corporate Sustainability so that crowned as top 100 Issuer 2013.
Untuk lebih meningkatkan fungsi pengawasan, kami terus mendukung dan mendorong penyelesaian Whistleblowing System (WBS) dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan GCG dari sisi akuntabilitas dan tanggung jawab serta telah membentuk kebijakan WBS pada tanggal 7 Maret 2013.
To further enhance the supervisory function, we continue to support and encourage the completion of Whistleblowing System (WBS) in order to improve the quality of GCG implementation in term of accountability and responsibility and have formed WBS policy in March 7, 2013.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
24
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Kami juga tetap bertekad untuk mendukung kesehatan dan keselamatan karyawan kami di tempat kerjanya dengan menerapkan praktik penambangan yang baik dan mempertahankan standar kesehatan dan keselamatan yang ketat di seluruh operasional kami. Kami mampu mencapai 10.000.000 Jam Kerja dengan tolak ukur 'Zero Lost Time Injury' serta Penghargaan atas penilaian Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (HSE) dalam bentuk Penghargaan PRATAMA melalui Anak-anak Perusahaan kami.
We also remain determined to support our employees' health and safety at work by implementing good mining practices and maintaining strict occupational health and safety standards throughout our operations. We achieved the 10,000,000 Working Hours with 'Zero Lost Time Injury' milestones and also Award on the assessment of Occupational Health and Safety and of Environment (HSE) in the form of PRATAMA Award through subsidiaries.
Ini adalah bukti bahwa Perseroan berhasil berkomitmen untuk meningkatkan praktik terbaik dalam GCG untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan pemangku kepentingan.
This is a proof that the Company has successfully committed to improve the best practices in GCG to meet the expectations of shareholders and stakeholders.
KETERLIBATAN SOSIAL MELALUI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
SOCIAL ENGAGEMENT THROUGH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Di bawah pengawasan Dewan Komisaris, Perseroan terus menunjukkan komitmen dan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungannya dengan mengembangkan Program Pengembangan Masyarakat, Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan, Tanggung Jawab Sosial (CSR), serta program lainnya yang memberikan dampak positif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Under the supervision of Board of Commissioners, the Company continues to show commitment and initiative of social and environmental responsibility by developing Community Development Programs, Environmental Management & Monitoring, Corporate Social Responsibility (CSR) and other programs that provide positive impact on the improved welfare for surrounding community.
Salah satu kegiatan Perseroan dalam pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui Anak Perusahaannya, KIM, dengan memberikan bantuan CSR berupa satu unit mobil pemadam kebakaran dan ambulans untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui bantuan ekonomi maupun bantuan kesehatan. Hal itu dimaksudkan untuk lebih memastikan keseimbangan manfaat atas hasil operasi baik dari segi bisnis Perseroan maupun dari segi sosial dan ekonomi bagi kepentingan masyarakat melalui Program CSR.
One of the activities of Company in empowering the community was conducted through its Subsidiary, KIM, whereas has provided CSR assistance in the form of one unit fire engine and an ambulance to support both empowering the community through economic assistance and health empowerment. It is intended to better ensure the balance of benefits of operating results both in terms of Company's business as well as socially and economically for the benefit of community through CSR Programs.
PROSPEK PERSEROAN DI TAHUN 2014
COMPANY PROSPECT 2014
Kami yakin bahwa Perseroan mampu melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun mendatang. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada Direksi untuk terus mempertahankan pengendalian biaya yang kuat di tahun-tahun mendatang, sehingga kita dapat mempertahankan, meningkatkan, maupun memperluas bisnis kami.
We believe the Company will be able to continue its sustainable growth in the upcoming year. Therefore, we appealed the Board of Directors to continue to maintain strong cost control in the coming year, so we can maintain, upgrade and expand our business.
Kita akan memanfaatkan peluang untuk mempertahankan pertumbuhan Perseroan dengan membuka pasar baru, memperluas basis pelanggan di pasar yang ada, dan secara konsisten menggali peluang arbitrase serta menggali segmen produk baru yang menawarkan keuntungan.
We will make use opportunities to maintain the Company's growth by opening new markets, expanding the customer base in existing markets and consistently exploring arbitrage opportunities and also explore new product segments that offer adjacency advantages.
Kami yakin bahwa dengan cara ini, prospek yang baik di masa depan dapat dioptimalkan dan memberikan manfaat maksimal kepada Perseroan dan semua pemangku kepentingan. Dewan Komisaris juga merasa optimis bahwa Direksi dan seluruh Karyawan akan mampu menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik di masa yang akan datang saat kondisi eksternal menjadi lebih kondusif.
We believe by this way, the good prospects in the future can be optimized and provide maximum benefit to the Company and to all stakeholders. Board of Commissioners also feel optimistic that the Board of Directors and all of the Employees will be able to show a much better performance in the future when the external conditions become more conducive.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
25
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
CHANGE IN BOARD OF COMMISSIONERS COMPOSITION
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 3 Mei 2013, Perseroan menerima pengunduran diri Bapak Raaj Kumar dan Bapak Michael J.P Widjaja dari jajaran Dewan Komisaris. Berbicara atas nama Dewan, kami berterimakasih atas kontribusi beliau terhadap Perseroan selama masa jabatannya. Selain itu, Perusahaan menunjuk Bapak Avinash Ramakant Shah sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Bapak Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza sebagai Komisaris. Pada tanggal 2 Desember 2013, Bapak Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza telah mengundurkan diri dari jabatannya. Dengan demikian, posisinya akan diisi oleh Komisaris baru pada RUPS Tahunan berikutnya.
By resolution of Annual GMS dated May 3, 2013, the Company accept the resignation of Mr. Raaj Kumar and Mr. Michael J.P Widjaja from the Board of Commissioners. Speaking on behalf of the Boards, we are thankful for the past contribution to the Company during their term of office. Further, the Company appointed Mr. Avinash Ramakant Shah as Vice President Commissioner and Mr. Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza as Commissioner. As of December 2, 2013, Mr. Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza has resigned from his position. Thus, his position will be filled by new commissioner on next Annual GMS.
APRESIASI
APPRECIATION
Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan bahwa kami sangat senang dengan semua upaya dan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi dan seluruh Karyawan Perseroan yang telah berusaha sebaik mungkin untuk terus mempertahankan keunggulan operasional di tingkat tertinggi dan mengelola hubungan dengan semua Pemangku Kepentingan.
Representing the Board of Commissioners, I would like to express that we are pleased with the efforts and also sent our gratitude to our Board of Directors and all Employees of the Company who keep on maintaining operational excellence at the highest level and managing relationships with all Stakeholders to the best of their abilities.
Sebagai penutup, atas nama Dewan Komisaris, saya pun ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan dari para Pemegang Saham kami, Pemerintah, pihak Regulator, Pemasok maupun Mitra Bisnis, dan, yang tak terlupakan, Pelanggan kami.
In closing, on behalf of the Board of Commissioners, I would like to extend our deep gratitude for the support of our Shareholders, the Government, Regulatory parties, our Suppliers and Business Partners, and, not least, our Customers.
Dengan hormat, Yours sincerely,
L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris President Commissioner
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
26
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
5 1
4 3 2
1. L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris President Commissioner 2. Avinash Ramakant Shah Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner 3. Ketut Sanjaya Komisaris Independen Independent Commissioner 4. H. Agus Tagor Komisaris Independen Independent Commissioner 5. Dr. Ir. Bambang Setiawan Komisaris Independen Independent Commissioner
Ÿ Efektif pada tanggal 2 Desember 2013, salah satu anggota Dewan Komisaris Perseroan, Bapak Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza mengundurkan diri dari jabatannya. Ÿ Effective as per December 2, 2013, one of Board of Commissioner member of the Company, Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza resigned from his position.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 12 Januari 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur DSS sejak 2009, Wakil Komisaris Utama di PT DSSP Power Sumsel sejak 2012, Wakil Komisaris Utama PT DSSA Mas Sejahtera sejak tahun 2012, Komisaris Utama PT Sinarmas Sukses Sejahtera sejak tahun 2012, Komisaris Utama PT Buana Bumi Energi sejak tahun 2011, dan Wakil Komisaris Utama PT Mora Quatro Multimedia sejak tahun 2012. Sebelumnya beliau menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur Perseroan (2011-Januari 2012), Komisaris Utama RCI (2011-2012), Presiden Komisaris BIB (2011-2012), Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Komisaris dan Direktur PT Multipolar Tbk (2001-2008), serta menduduki beberapa posisi senior di PT Bank Bali Tbk (1995-2000) dan PT Bank Panin Tbk (19841995). Beliau adalah lulusan dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1986 dalam bidang Akuntansi dan merupakan anggota Fellow dari Institute of Public Accountants Australia. Pada November 2013, Beliau mengikuti pertemuan CEO Networking di Bali yang diadakan oleh PT Bursa Efek Indonesia dan pada Mei 2013, Beliau mengikuti seminar “Power and Electricity” di Hongkong yang diadakan oleh Terrapin Pte. Ltd.. Bapak Krisnan Cahya memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
27
Mr. L. Krisnan Cahya, 53 years old, is an Indonesian Citizen and was appointed as President Commissioner of the Company pursuant to the approval of EGM of the Company dated January 12, 2012. Currently, Mr. L. Krisnan Cahya also serves as President Director of DSS since 2009, Vice President Commissioner of PT DSSP Power Sumsel since 2012, Vice President Commissioner of PT DSSA Mas Sejahtera since 2012, President Commissioner of PT Sinarmas Sukses Sejahtera since 2012, President Commissioner of PT Buana Bumi Energi since 2011, and Vice President Commissioner of PT Mora Quatro Multimedia since 2012. He has held several positions previously, such as President Director of the Company (2011-January 2012), President Commissioner of RCI (2011-2012), President Commissioner of BIB (2011-2012), Director of PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Commissioner and Director of PT Multipolar Tbk (2001-2008), and also several senior positions in PT Bank Bali Tbk (1995-2000) and in PT Bank Panin Tbk (1984-1995). He graduated from Tarumanagara University in 1986, Faculty of Economy, majoring in Accounting, and he is a member of The Australia Institute of Accountant. In November 2013, He attended the CEO Networking in Bali which was held by PT Bursa Efek Indonesia, and in May 2013, He participated in “Power and Electricity” in Hongkong which was held by Terrapin Pte. Ltd. Mr. Krisnan Cahya has an affiliate relationship with the shareholder of the Company.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
28
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Ketut Sanjaya Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara India, 57 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan pada tanggal 3 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris BIB sejak 2013, Presiden di GMR Grup yang bertanggung jawab terhadap bisnis batubara termasuk aset batubara di Indonesia dan juga bertanggung jawab terhadap pengadaan batubara untuk proyek energi di India. Beliau bergabung dengan GMR Grup sejak Juli 2006 sebagai Senior Wakil Presiden dalam Divisi Energi. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Energi Hydro dan mengambil alih sebagai Kepala Bisnis Pembangunan Batubara Thermal dan bertanggung jawab atas penerapan proyek 2x300 MW di Warora, Maharashtra dan 2x685 MW di Raikheda, Chhattisgarh. Sebelumnya beliau bergabung dengan IBM sebagai Manajer area Asia Pasifik, GE Capital, dan Bank ICICI. Beliau lulus sebagai Insinyur Kimia dari Indian Institute of Technology, Delhi pada tahun 1978 dan program pasca sarjana dalam bidang manajemen dari Indian Institute of Management, Calcutta pada tahun 1982. Bapak Avinash Ramakant Shah memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Februari 2011. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan sejak Maret 2012. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Bank Barclays Indonesia dan merupakan Pejabat Karier di Bank Indonesia dengan posisi: Peneliti Senior Perbankan (2008-2009), Direktur Pengawasan Bank (2007-2008), Pemimpin Bank Indonesia cabang Denpasar (2004-2007), Pengawas Bank (1994-2004), Pemeriksa Bank (1985-1994), dan Analis Kredit (1979-1983). Beliau lulus dari Universitas Padjajaran pada 1977 jurusan Teknik dan dari Management Education Institute Boston, USA pada 1984. Pada Februari 2014, beliau mengikuti seminar “Launch of the Corporate Governance Road Map and Corporate Governance Manual” yang diselenggarakan di Jakarta oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Mr. Avinash Ramakant Shah, 57 years old, an Indian Citizen, was appointed as Vice President Commissioner of the Company pursuant to the approval of the AGM of the Company dated May 3, 2013. Currently Mr. Avinash serves as a Vice President Commissioner of BIB since 2013, President in GMR Group and in-charge of Coal Business including Coal Assets in Indonesia and also responsible for Coal procurement for the power projects in India. He Joined GMR Group in July 2006 as Senior Vice President – Power Business Division. Initially, he was the Head of Hydro Power Business and then took over the position of a Head of Thermal Business Development and in-charge of Project Development and Project implementation of 2x300 MW project in Warora, Maharashtra and 2x685 MW in Raikheda, Chhattisgarh. Previously, he worked with IBM as Asia Pacific Manager, GE Capital and ICICI Bank. He is a qualified Chemical Engineer from Indian Institute of Technology, Delhi in 1978 and holds a post graduate diploma in management from Indian Institute of Management, Calcutta in 1982. Mr. Avinash Ramakant Shah has an affiliate relationship with the shareholder of the Company.
Mr. Ketut Sanjaya, 62 years old, an Indonesian Citizen. He was appointed as an Independent Commissioner of the Company pursuant to the approval of the EGM of the Company dated February 21, 2011. He also holds the position as the Chairman of Audit Committee to the Company since March 2012. Previously, he held the position of Commissioners in PT Bank Barclays Indonesia and held the following positions in Bank Indonesia: senior Banking Researcher (2008-2009), Director of Supervisory Bank (2007-2008), The Chairman of Bank of Indonesia branch Denpasar (2004-2007), Bank Supervisor (1994-2004), Bank Examiner (1985-1994), and Credit Analyst (1979-1983). He graduated from Padjajaran University in 1977 majoring in Engineering and from Management Education Institute Boston, USA in 1984. On February 2014, He participated in the “Launch of the Corporate Governance Road Map and Corporate Governance Manual” training which was held in Jakarta by the Financial Services Authority.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
29
H. Agus Tagor Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, 70 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Februari 2011. Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen DSS sejak 2010, anggota Komite Audit DSS sejak 2013, dan Koordinator Evaluasi dan Pengawasan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) sejak 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Negara Lingkungan Hidup RI (2005-2009), Anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) (2001-2004), Konsultan Public Relation National Development Information Office (NDIO) (1998-2005), Direktur di PT SKH Indonesian Times (1992-1995), Anggota MPR RI (1987-1992 dan 1992-1997), Anggota DPR RI (1990-1992 dan 1992-1997), Advisor di Radio Kayumanis (1980-2004), Komisaris PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), Direktur Utama PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), Direktur PT Bina Patria Indonesia (1968-1974). Beliau pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1962-1965), dan pendidikan dari Lemhanas, Tarpadnas Kadin II (1984) dan BP7 Pusat (1980).
Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 12 Januari 2012. Saat ini Beliau menjabat berbagai posisi, antara lain sebagai anggota Komisaris dan penasihat di PT Thiess Contractors Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Meares Soputan Mining, PT Tambang Tondano Nusajaya, PT Gunung Bara Utama, PT Kalimantan Surya Kencana, PT Golden Eagle Energy Tbk., PT Weda Bay Nickel, dan PT Celanese Indonesia. Beliau merupakan Pejabat Karier di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebelum pensiun pada 1 April 2011, pernah menjabat Direktur Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (sejak Juli 2008) dan Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung dengan program sarjana pada Mining Exploration Engineering pada 1976. Memperoleh gelar Ph.D dari The Ecole Nationale Superieure Des Mines de Paris, Perancis, dengan jurusan Geology and Mining Exploration pada 1993.
Mr. H. Agus Tagor, 70 years old, an Indonesian Citizen, and was appointed as an Independent Commissioner of the Company pursuant to the approval to the EGM of the Company dated February 21, 2011. He also holds the position as the member of Audit Committee to the Company since May 2013. Currently, Mr. H. Agus Tagor is also an Independent Commissioner of DSS since 2010, member of Audit Committee of DSS since 2013, and also a Coordinator of National Board for Climate Change since 2009. He was previously an Expert Staff of the State Minister of Environment, the Republic of Indonesia (2005-2009), Member of Commissioner of State Executor Possession Inspector (KPKPN, 2001-2004), Public Relation Consultant of National Development Information Office (NDIO, 1998-2005), Director of PT SKH Indonesian Times (1992-1995), Member of Assembly Parliament (1987-1992 and 1992-1997), Member of Parliament (1990-1992 and 1992-1997), Advisor of Radio Kayumanis (1980-2004), Commissioner of PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), Chief Director of PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), and Director of PT Bina Patria Indonesia (1968-1974). Mr. H. Agus Tagor studied medicine at Medical Faculty, University of Indonesia (1962-1965), and Lemhanas (Indonesian National Defense Institute, Tarpadnas Kadin (Indonesian Chamber of Commerce) II (1984) and BP7 Central (1980).
Mr. Bambang Setiawan, 62 years old, an Indonesian Citizen, and was appointed as an Independent Commissioner of the Company pursuant to the approval to the EGM dated January 12, 2012. Currently Mr. Bambang Setiawan holds various positions: as a member of Board of Commissioner and advisor in PT Thiess Contractors Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Meares Soputan Mining, PT Tambang Tondano Nusajaya, PT Gunung Bara Utama, PT Kalimantan Surya Kencana, PT Golden Eagle Energy Tbk., PT Weda Bay Nickel, and PT Celanese Indonesia. Mr. Bambang Setiawan was a carrier officer in Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources. Mr. Bambang Setiawan, prior to his retirement in April 1, 2011, was the Director General of Mineral, Coal, and Geothermal, Ministry of Energy and Mineral Resources since July 2008 and Secretary of Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal. Mr. Bambang Setiawan graduated from Bandung Technology Institute (ITB), Bachelor Program of Mining Exploration Engineering in 1976. He holds his PhD degree from The Ecole Nationale Superieure Des Mines de Paris, France, majoring in Geology and Mining Exploration in 1993.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
30
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Kami senang untuk melaporkan bahwa dengan komitmen kami dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, Perseroan dapat terus memperoleh kinerja yang memuaskan dan meningkatkan penjualannya sebesar 9%. Singkat kata, kami senang bahwa Perusahaan memiliki banyak perkembangan untuk mempertahankan dan bertumbuh dalam lingkungan ekonomi yang melambat. We are pleased to report that through our commitment in sustainable growth, the Company is able to continue perform satisfactorily and grew its sales by 9%. In summary, we are pleased that the Company had many improvements to sustain and grow in a slowing economic environment.
Fuganto Widjaja Presiden Direktur President Director
Para Pemegang Saham yang Kami Hormati,
Dear Our Valued Shareholders,
TONGGAK SEJARAH DALAM PERTUMBUHAN
BUILDING GROWTH IN MILESTONES
Kami senang untuk melaporkan bahwa dengan komitmen kami dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, Perseroan dapat terus memperoleh kinerja yang memuaskan dan meningkatkan penjualannya sebesar 9%. Kami menyelesaikan banyak proyek baru seperti pelabuhan Nilau, pelabuhan Bunati, dan membuka tambang baru di Kusan. Kami mendapatkan izin pinjam-pakai baru sehingga dapat membuka daerah baru untuk ekspansi pertambangan.
We are pleased to report that through our commitment in sustainable growth, the Company is able to continue perform satisfactorily and grew its sales by 9%. We completed many new projects such as Nilau port, Bunati port, and opened new pit in Kusan. We received new borrow and use permits that opened new areas for mining expansion.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
31
Kami juga dengan bangga ingin menyampaikan bahwa pada tahun 2013 Perseroan berhasil menyelesaikan proyek jalan dan pelabuhan di Nilau di Jambi, Sumatera dan perluasan pelabuhan Bunati di Kalimantan Selatan yang dimaksudkan untuk memenuhi fokus Perseroan dalam mempertahankan pertumbuhan sebagaimana yang disebutkan pada tahun 2012. Kami ingin mengonfirmasikan kepada Dewan Komisaris, Pemegang Saham dan semua Pemangku Kepentingan bahwa dengan dua proyek di atas, Perseroan telah mengokohkan dirinya dalam meningkatkan volume secara signifikan tanpa investasi besar lebih lanjut.
We are also proud to announce that in 2013 the Company has successfully completed the road and port project at Nilau in Jambi, Sumatera and the expansion of Bunati port in South Kalimantan which are intended to meet the Company focus in maintaining its growth as mentioned in 2012. We wish to confirm to the Board of Commissioners, Shareholders of the Company and all Stakeholders that with the above two projects, the Company has set itself up to scale up volumes significantly without any further substantial investment.
Pendirian fasilitas pelabuhan di Nilau, Sumatera pada tahun 2013 telah membuka jalan untuk akses ke pasar Malaysia dan China. Sementara itu, peningkatan kapasitas di pelabuhan Bunati di Kalimantan Selatan akan membantu memfasilitasi peningkatan produksi serta kemampuan untuk menangani kapal yang berukuran lebih besar.
The setting up of the port facilities at Nilau in Sumatera in 2013 should open up avenue for access to Malaysia and China markets. Meanwhile the enhancement of capacity at the Bunati port in South Kalimantan would help facilitate improved throughput and also the capability to handle bigger size cape vessels.
Atas nama Direksi dan seluruh Karyawan, kami menyampaikan terima kasih kami kepada para Pemegang Saham dan pemangku kepentingan kami atas kepercayaannya pada pertumbuhan berkelanjutan dan kemajuan bisnis Perseroan pada tahun 2013. Kami percaya bahwa Perseroan akan mampu melanjutkan pertumbuhan berkelanjutannya di tahun-tahun mendatang.
On behalf of the Board of Directors and all Employees, we convey our deep gratitude for our Shareholders and Stakeholders for the trust in our sustainable growth and progress of Company's businesses in 2013. We believe the Company will be able to continue its sustainable growth in the upcoming years.
Perseroan juga mulai menjelajahi pasar baru seperti Malaysia dan Pakistan. Dalam menyelesaikan operasi tahun pertamanya, GEMS Trading Resources Pte. Ltd (sebelumnya bernama GEMS Coal Resources Pte. Ltd), Anak Perusahaan yang didirikan di Singapura pada akhir tahun 2012 mencatatkan omset sebesar Rp. 785 miliar pada tahun 2013 dan secara aktif fokus dalam membuat terobosan ke pasar China dengan terlibat dalam pengambilan nilai dari sisi logistiknya. Sementara itu, perdagangan pihak ketiga kami menyumbang hingga 3 juta ton. Pasar domestik yang cukup kuat memampukan Perseroan mencatat pertumbuhan 49% dalam penjualan domestiknya pada tahun 2013. Hasil ini diperoleh walaupun menghadapi berbagai tantangan harga batubara yang turun di tahun 2013.
The Company has also explored the new markets like Malaysia and Pakistan. Completing its first year of operation, GEMS Trading Resources Pte. Ltd (formerly GEMS Coal Resources Pte. Ltd), a Subsidiary which was set up in Singapore in late 2012, clocked a turnover of Rp. 785 billion in 2013 and is actively focused on making inroads into the Chinese market by engaging in value appropriation from the logistics chain. Meanwhile our third party trading accounted for almost 3 million tons. The domestic market was robust, enabling the Company to record a growth of 49% in domestic sales in 2013. These results are in spite of the challenges faced in 2013 of falling coal prices.
Tahun 2013 mengingatkan kita pada beberapa fakta ekonomi. Ekonomi Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan pada tahun 2013. GDP naik 5,78% pada tahun 2013 setelah kenaikan 6,23% pada tahun 2012 yang menandai pertumbuhan paling lambat sejak 2009. Rupiah melemah 26% sepanjang tahun dari Rp. 9.670 ke Rp. 12.189. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan dari 5,75% menjadi 7,5% sepanjang tahun. Inflasi naik dari rata-rata 4,28% pada tahun 2012 menjadi rata-rata 6,97% pada tahun 2013.
The year 2013 reminds us of certain economic realities. The Indonesian economy experienced a slowdown in its growth in 2013. The GDP rose 5.78% in 2013 after a 6.23% increase in 2012 marking the slowest growth since 2009. IDR depreciated 26% during the year from Rp. 9,670 to Rp. 12,189. The Bank of Indonesia (BI) increased its benchmark interest rate from 5.75% to 7.5% during the year. The inflation rose from an average of 4.28% in 2012 to an average of 6.97% in 2013.
Sektor pertambangan batu bara Indonesia juga terus menghadapi periode yang penuh tantangan pada tahun 2013 dengan penurunan permintaan/harga dan tekanan pada biaya. Walaupun produksi tahunan negara meningkat dari 386 juta mt pada tahun 2012 menjadi 421 juta mt pada tahun 2013, harga yang rendah terus mengancam margin. HBA turun menjadi USD80,31 pada akhir tahun 2013 dibandingkan dengan rata-rata USD95,48 pada tahun 2012. Hal
Indonesian coal mining sector also continued to face a challenging period in 2013 with the softening of demand/prices and upward pressure on costs. While the country's annual production moved up from 386 million mt in 2012 to 421 million mt in 2013, the soft prices kept the margins under pressure. The HBA dropped to USD80.31 by the end of 2013 against an average of USD95.48 in 2012. Compounding the problem was the cost push that the industry faced
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
32
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
yang memperberat masalah ini adalah tekanan harga yang dihadapi industri terutama karena konsekuensi depresiasi rupiah, meningkatnya biaya bahan bakar, suku bunga yang lebih tinggi, dan peningkatan inflasi.
particularly on account of the ramifications of a depreciating IDR, increasing fuel costs, higher interest rates and a rising inflation.
Tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan dari sudut pandang pasar dengan pelambatan di China dan New Castle yang terus jatuh, dan memberikan tekanan pada margin. Meskipun dengan kondisi pasar yang ada, kami tetap berada pada jalur untuk menyajikan hasil dan prestasi memuaskan kami melalui Laporan Tahunan 2013 ini.
The year was a challenging one from the market point of view with China slowing down and New Castle continuing to drop, putting pressure on margins. Despite this market conditions, we remained on track to deliver on our good results and achievements through this 2013 Annual Report.
MELANJUTKAN PERTUMBUHAN YANG BERKELANJUTAN MELALUI EFISIENSI
CONTINUING OUR SUSTAINABILITY GROWTH THROUGH EFFICIENCY
Menghadapi persediaan yang terus meningkat karena kelebihan pasokan batu bara global dan harga batu bara yang terkoreksi, Perseroan telah bertindak cepat dengan menunjuk McKinsey pada tahun 2012 untuk menangani rasionalisasi biaya dan memperbaiki proses. Hal ini mampu mengoptimasi biaya utama secara signifikan ser ta menyempurnakan proses kerja yang menghasilkan penghematan biaya jangka panjang yang berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk mensyaratkan pembenahan untuk semua biaya operasional kunci, melalui penelitian cermat dan bekerja sama dengan kontraktor menggunakan pendekatan kolaboratif untuk efisiensi dan optimalisasi biaya. Langkah-langkah perbaikan biaya ini akan terus berlanjut sepanjang tahun 2014.
Facing increasing inventory due to the global coal oversupply and coal price correction, the Company has responded quickly by appointing McKinsey in 2012 to work on cost rationalization across the value chain and process improvement. This resulted in significant optimization of key costs as well as the refinement of work processes translating to sustainable long-term costs savings. The exercise entailed clean sheet costing for all key operating costs, through a time and motion study and engaging with the contractors on a collaborative approach towards efficiency and cost optimization. These cost improvement measures will continue through 2014.
Kami ingin melaporkan bahwa arus kas operasi tahun 2013, sebesar Rp. 201 miliar, lebih tinggi dari arus kas operasi negatif Rp. 380 miliar pada tahun 2012. Perseroan pun terus mempertahankan posisi bebas utangnya (kecuali untuk fasilitas modal kerja kecil sebesar USD5 juta) dan memiliki saldo kas sebesar Rp. 781 miliar pada akhir 2013. Ini adalah bukti bahwa Perseroan berhasil meningkatkan kualitas manajemen operasional dan pengendalian biaya yang memungkinkan memperoleh manfaat dari segi efisiensi biaya pertambangan dan mencapai target produksi 2013.
We wish to report that operating cash flows in 2013, standing at Rp. 201 billion, were higher than the negative operating cash flows of Rp. 380 billion in 2012. The Company continues to be practically debt-free (except for a minor working capital facility of USD5 million) and has a cash balance of Rp. 781 billion as of end 2013. This is proof that our Company successfully managed to improve the quality of operational management and cost control which allow the gain of mining cost efficiency and achieve the 2013 target production.
PROSPEK BISNIS UNTUK TAHUN 2014
BUSINESS PROSPECTS FOR 2014
Atas nama Direksi, saya harus melaporkan bahwa pasar dan harga diperkirakan akan tetap sama pada tahun 2014. Perseroan akan terus bekerja untuk meningkatan operasional, sekaligus terus menekan biaya.
On behalf of the Board of Directors, we must report that 2014 is expected to remain flat on both market and price fronts. The Company will continue its work on meaningful scaling up of operations, while continuing to pressure down costs.
Di sisi pasar, upaya kami adalah dengan membuka pasar baru, memperluas basis pelanggan di pasar yang sudah ada, dan secara konsisten menggali peluang arbitrase. Perseroan juga akan menggali segmen produk baru yang menawarkan keuntungan, yang diawali dengan uji coba.
On the market front, our thrust will be on opening new markets, expanding the customer base in existing markets and consistently exploring arbitrage opportunities. The Company will also explore new product segments that offer adjacency advantages, initially on a trial basis.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
33
MENINGKATKAN KUALITAS PRAKTIK TERBAIK TATA KELOLA PERUSAHAAN
IMPROVES THE QUALITY OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE BEST PRACTICES
Direksi menegaskan bahwa Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan praktik terbaik dalam Tata Kelola Perusahaan (GCG) untuk memenuhi harapan Para Pemegang saham dan pemangku kepentingan. Sebagai bukti komitmennya terhadap GCG, Perseroan memasuki TOP 50 dari Perusahaan Publik dengan skor tertinggi berdasarkan penilaian Scorecard Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) ASEAN CG yang diumumkan pada tanggal 21 Maret 2014 di Jakarta. Scorecard ASEAN CG juga digunakan di negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
The Board of Directors confirms that the Company is committed to improve the best practices in Good Corporate Governance (GCG) to meet the expectations of Shareholders and Stakeholders. As proof of the commitment towards GCG, the Company entered the TOP 50 of The Public Listed with the highest score based on Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) ASEAN CG Scorecard assessment that announced on 21 March 2014 in Jakar ta. ASEAN CG Scorecard is also used in other ASEAN countries such as Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam.
Sejak berdirinya pada tahun 2012, Komite Audit telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan Piagam Komite Audit dalam bentuk rapat internal serta ulasan periodik atas Laporan Rencana dan Laporan Realisasi Internal Audit dan juga mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait lainnya dan kunjungan kerja ke lokasi pertambangan. Komite Audit mengadakan pertemuan dengan
Since its establishment in 2012, the Audit Committee has carried out its duties in accordance with the Audit Committee Charter in the form of internal meetings as periodic reviews of Internal Audit Plan Reports and Realization Reports, and also meetings with other related parties and working visits to the sites. The Audit Committee have held meeting with the External Auditor and the Management to
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
34
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Auditor Eksternal dan Manajemen untuk membahas Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan baik Limited Review Triwulanan maupun yang telah diaudit yang berakhir 31 Desember 2103, di mana telah disajikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perseroan pun telah meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal dengan menempatkan sistem whistleblowing (WBS) yang efektif.
discuss the Quarterly basis Limited Review and Audited Company's Consolidated Financial Statement for the year ended December 31, 2103, in which is presented in accordance with the prevailing provisions. The Company has upgraded the effectiveness of internal control system through putting an effective whistleblowing system (WBS) in place.
Perseroan tak henti-hentinya berusaha untuk meningkatkan kesadaran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan program Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (HSE), yang telah mencatat perbaikan melalui Anak Perusahaannya. Sebanyak 10.000.000 Jam Kerja dengan tonggak 'Zero Lost Time Injury' dicapai oleh KIM pada bulan April 2013. BIB juga meraih penghargaan pada penilaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (HSE) dalam bentuk Penghargaan PRATAMA pada tanggal 29 November 2013. Penghargaan ini dapat digunakan sebagai acuan agar karyawan melakukan pekerjaan yang aman, tidak berbahaya, dan ramah lingkungan. Perseroan berusaha lebih keras untuk mengintegrasikan pelaksanaan CSR dan HSE dalam rangka mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan di tahun mendatang.
The Company ceaselessly strives to improve awareness of Corporate Social Responsibility (CSR) and Health, Safety and Environment (HSE) programs, which has noted improvements in through its subsidiaries. The 10,000,000 Working Hours with 'Zero Lost Time Injury' milestone was achieved by KIM in April 2013. BIB also achieved award on the assessment of Occupational Health and Safety and of Environment (HSE) in the form of PRATAMA award on November 29, 2013. This award can be used as a benchmark in order that Employees implement performances that are secure, safe and environmentally sound. The Company has more intensely integrated the implementation of both CSR and HSE in order to support sustainable business development in upcoming year.
PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI
CHANGES IN BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 3 Mei 2013, Perseroan menerima pengunduran diri Bapak Ashis Basu dan Bapak Yudha Wibawa dari jajaran Direksi. Berbicara atas nama Dewan, kami berterima kasih atas kontribusi beliau kepada Perseroan selama masa jabatannya. Selanjutnya, Perseroan menunjuk Bapak SL Ravi sebagai Wakil Presiden Direktur dan Bapak Mochtar Suhadi sebagai Direktur.
By resolution of Annual GMS dated May 3, 2013, the Company accepted the resignation of Mr. Ashis Basu and Mr. Yudha Wibawa from the Board of Directors. Speaking on behalf of the Boards, we are thankful for the past contribution to the Company during their term of office. Further, the Company appointed Mr. S.L Ravi as Vice President Director and Mr. Mochtar Suhadi as Director.
PENUTUP
CLOSING
Singkat kata, kami senang bahwa Perusahaan memiliki banyak perkembangan untuk mempertahankan dan bertumbuh dalam lingkungan ekonomi yang melambat. Atas nama tim Manajemen kami, saya sampaikan ucapan terima kasih yang sepenuh hati dan penghargaan yang tulus kepada semua Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang telah mendukung kami melewati tahun 2013 yang dinamik. Kepada seluruh Mitra Bisnis, dengan penuh harapan dapat melihat kami sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam iklim dunia usaha yang semakin tak terduga dan kerap kali mengkhawatirkan.
In summary, we are pleased that the Company had many improvements to sustain and grow in a slowing economic environment. On behalf of our Management team, we would like to offer our heartfelt thanks and sincere appreciation to all Shareholders and Stakeholders who have supported us through a dynamic year of 2013. To all Business Partners, and we hope you will see us as a dependable ally in an increasingly unpredictable and sometimes alarming world business climate.
Kami ingin menyampaikan penghargaan kepada Dewan Komisaris atas bimbingan dan nasihat yang bijaksana, pada saat-saat yang baik dan sebaliknya. Untuk karyawan, Pemasok, dan Mitra Bisnis lainnya, kami ingin memperkuat komitmen dan ikatan kepercayaan kami sehingga terus berlangsung dalam tahun-tahun mendatang.
We wish to offer our appreciation to the Board of Commissioners for its wise guidance and counsel, through good times and otherwise. To our Employees, Suppliers and other Business Partners, we want to reinforce our commitment and bond of trust, to last over coming years.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
Akhirnya, ungkapan terima kasih sebesarnya kepada semua Pelanggan, domestik dan Internasional, yaitu pihak yang benarbenar kami andalkan untuk meraih keuntungan bersama dan kemajuan. Kami inginkan kepercayaan dan keberlanjutan bisnis, dan perasaan tetap puas dengan produk dan layanan yang kami berikan.
35
Finally, a big note of thanks to all Customers, domestic and international, who are really the ones we depend on for win-win profit and progress. We want your trust and continued business, and we want you to be satisfied with the products and services that we delivered.
Dengan hormat, Yours sincerely,
Fuganto Widjaja Presiden Direktur President Director
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
36
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Analisis Manajemen
Management Analysis TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL OVERVIEW
Produksi dan Penjualan
Production and Sales
Perseroan mencatatkan produksi sebesar 5,356 juta ton selama tahun berjalan dibandingkan dengan 5,345 juta ton di tahun 2012. Volume penjualan meningkat sebesar 9% dari 7,687 juta ton di tahun 2012 menjadi 8,370 juta ton di tahun 2013. Pertumbuhan volume penjualan terutama disebabkan oleh kenaikan segmen perdagangan batubara yang mencatatkan penjualan sebesar 2,998 juta ton di tahun 2013 dibandingkan dengan 2,176 juta ton di tahun 2012, meningkat sebesar 38%.
The Company recorded a production of 5.356 million tons during the year against 5.345 million tons in 2012. The sales volume increased by 9% from 7.687 million tons in 2012 to 8.370 million tons in 2013. The growth in volumes was mainly contributed by the trading segment which recorded sales of 2.998 million tons in 2013 against 2.176 million tons in 2012, an increase of 38%.
9.000 8.000
8.370
7.000
7.687
6.000 5.000 4.000
Produksi / Production (juta ton / million tons)
5.356
5.345
Penjualan / Sales (juta ton / million tons)
3.000 2.000 1.000 2013
2012
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDAN / Consolidated Statements of Income % perubahan %variance
(dalam miliar Rp, kecuali dinyatakan lain)
(in billion Rp, except otherwise stated)
2013
2012
Volume Produksi (ton)
Production Volume (tons)
5.355.550
5.345.287
0%
Volume Penjualan (ton)
Sales Volume (tons)
8.370.144
7.687.464
9%
Realisasi Penjualan Rata-rata (Rp/ton) Gabungan
Composite Average Sales Realization (Rp/ton)
528.978
514.981
3%
Penjualan neto
Net sales
4.428
3.959
12%
Beban pokok penjualan
Cost of sales
3.644
3.239
13%
Laba bruto
Gross profit
784
720
9%
Laba usaha
Income from operations
45
119
-62%
Laba bersih
Net income
170
179
-5%
Laba bersih – pemilik entitas induk
Net income – owners of the parents
169
178
-5%
Penjualan Neto
Net Sales
Sementara pertumbuhan volume penjualan sebesar 9% pada tahun 2013, realisasi penjualan bersih tumbuh sebesar 12% dari Rp 3.959 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 4.428 miliar pada tahun 2013. Segmen pertambangan batubara mencatatkan peningkatan realisasi penjualan rata-rata dari Rp 393.760 per ton di tahun 2012 menjadi
While the sales volume growth was 9% in 2013, the net sales realization grew by 12% from Rp 3,959 billion in 2012 to Rp 4,428 billion in 2013. The mining segment recorded an increase in average sales realization from Rp 393,760 per ton in 2012 to Rp 415,111 per ton in 2013. This increase was primarily attributable to changes in
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
37
Rp 415.111 per ton di tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh perubahan dalam syarat penjualan dan peningkatan kualitas batubara yang diperdagangkan selama tahun berjalan. Realisasi penjualan rata-rata dari segmen perdagangan batubara turun dari Rp 822.195 per ton pada tahun 2012 menjadi Rp 732.985 per ton pada 2013 dikarenakan komposisi produk yang diperdagangkan.
sales terms and higher quality coal sold during the year. The average sales realization from trading segment dropped from Rp 822,195 per ton in 2012 to Rp 732,985 per ton in 2013 on account of product mix traded.
Pada tahun 2013, penjualan ekspor menyumbangkan porsi 49% dari total penjualan dengan pasar utama China, India, Thailand, Pakistan dan Malaysia. Selama tahun berjalan, penjualan lokal tumbuh sebesar 37% dari Rp 1.651 miliar menjadi Rp 2.264 miliar, sementara penjualan ekspor turun 6% dari Rp 2.308 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 2.164 miliar pada tahun 2013. Penjualan ekspor ke China adalah sebesar Rp 1.858 miliar di tahun 2013 dan tetap merupakan tujuan ekspor utama yang menyumbangkan porsi 42% dari total penjualan di tahun 2013.
In 2013, exports accounted for 49% of the total sales with the main markets being China, India, Thailand, Pakistan and Malaysia. During the year, the domestic market sales grew by 37% from Rp 1,651 billion to Rp 2,264 billion while the export sales dropped by 6% from Rp 2,308 billion in 2012 to Rp 2,164 billion in 2013. Export sales to China accounted for Rp 1,858 billion in 2013 and continues to remain major export destination accounting for 42% of our total sales in 2013.
Penjualan berdasarkan lokasi georgrafis 2012 Sales by geographical location 2012
Penjualan berdasarkan lokasi georgrafis 2013 Sales by geographical location 2013
Indonesia Thailand
Indonesia
42%
Thailand
42%
47% India China
6% 5%
India
51% Pakistan
1% 1% 4% 1%
Malaysia China
Beban Pokok Penjualan
Cost of sales
Beban pokok penjualan di tahun 2013 sebesar Rp 3.644 miliar atau 82% dari penjualan neto (82% di 2012). Total biaya produksi di tahun 2013 sebesar Rp 2.037 miliar lebih tinggi 7% dari biaya produksi tahun 2012 sebesar Rp 1.908 miliar. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya ongkos angkut batubara sebesar Rp 172 miliar dikarenakan peningkatan kegiatan dan kenaikan harga solar serta penurunan sebagian biaya overhead pertambangan sebesar Rp 56 miliar. Nilai buku persediaan pada akhir tahun meningkat sebesar Rp 276 miliar walaupun persediaan akhir tahun menurun sekitar 17.000 ton. Per ton, beban pokok penjualan rata-rata gabungan naik sebesar Rp 14.068 terutama disebabkan kenaikan harga solar, rasio pengupasan tanah yang lebih tinggi pada salah satu pit, serta dampak depresiasi Rupiah selama tahun berjalan.
The cost of sales in 2013 at Rp 3,644 billion constituted 82% of the net sales (82% in 2012). Total production cost in 2013 at Rp 2,037 billion was 7% higher than 2012 production cost of Rp 1,908 billion. This was mainly due to higher freight cost by Rp 172 billion on account of higher activities and solar price increase which was partly mitigated by reduction in mining overhead by Rp 56 billion. The carrying value of the inventory at the end of the year increased by Rp 276 billion though there was a marginal decrease in year end inventory by around 17,000 tons. On an average per ton basis, the composite average cost of sales rose by Rp 14,068 mainly on account of increase in solar price, higher stripping ratio in one of the pits as well as the impact of depreciation of Rupiah during the year.
Laba Bruto
Gross profit
Terlepas dari adanya tantangan pasar/harga, Perseroan mampu mempertahankan marjin laba bruto di tahun 2013 di sekitar marjin yang sama dengan tahun 2012 yakni sebesar 18%. Per ton, laba bruto gabungan rata-rata untuk tahun 2013 adalah Rp 93.620 per ton dibandingkan Rp 93.690 per ton di tahun 2012. Laba bruto rata-
Despite challenging market/price environment, the Company managed to maintain the gross profit margin in 2013 around the same level of 2012 at 18%. On per ton basis, the composite average gross profit for 2013 was Rp 93,620 per ton as against Rp 93,690 per ton in 2012. The average gross profit from mining segment
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
38
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
rata dari segmen pertambangan batubara meningkat dari Rp 117.259 per ton di tahun 2012 menjadi Rp 129.140 per ton di 2013, sementara laba bruto rata-rata dari segmen perdagangan batubara menurun ke Rp 29.980 per ton di tahun 2013 dari Rp 33.959 per ton di tahun 2012.
improved from Rp 117,259 per ton in 2012 to Rp 129,140 per ton in 2013 while the average gross profit from trading segment dropped to Rp 29,980 per ton in 2013 from Rp 33,959 per ton in 2012.
Beban Usaha
Operating expenses
Beban usaha terdiri dari biaya penjualan, biaya umum dan administrasi serta biaya eksplorasi. Biaya penjualan di tahun 2013 sebesar Rp 326 miliar atau sekitar 7% dari realisasi penjualan neto (8% di tahun 2012). Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan penjualan lokal selama tahun berjalan. Pada tahun 2013, biaya umum dan administasi sebesar Rp 409 miliar atau 9% dari realisasi penjualan neto (7% di tahun 2012). Kenaikan ini terutama dikarenakan lebih tingginya biaya jasa profesional sehubungan dengan jasa teknis dan manajemen selama tahun berjalan. Persentase beban usaha terhadap realisasi penjualan bersih masing-masing sebesar 17% dan 15% di tahun 2013 dan 2012.
The operating expenses comprises of selling expenses, general and administrative expenses and exploration expenses. The selling expenses in 2013 at Rp 326 billion amounted to 7% of the net sales realization (8% in 2012). The drop was attributable to higher domestic sales during the year. In 2013, general and administrative expenses at Rp 409 billion amounted to 9% of the net sales realization (7% in 2012). The increase was mainly on account of higher professional fees on account of management and technical services engaged during the year. The overall operating expenses accounted for 17% and 15% of the net sales realization respectively in 2013 and 2012.
Laba Usaha
Operating income
Laba usaha Perseroan untuk tahun 2013 adalah Rp 45 miliar (Rp 119 miliar di tahun 2012). Persentase total laba usaha terhadap realisasi penjualan neto adalah 1% di tahun 2013 dibandingkan 3% di tahun 2012.
The Company’s operating income for 2013 was Rp 45 billion (Rp 119 billion in 2012). Total operating income as a percentage of net sales realization was 1% in 2013 as against 3% in 2012.
Pendapatan (beban) lain-lain
Other income (expenses)
Perseroan membukukan pendapatan lain-lain sebesar masingmasing Rp 189 miliar dan Rp 100 miliar untuk tahun 2013 dan 2012. Peningkatan sebesar 88% dikarenakan adanya kenaikan neto atas keuntungan selisih kurs sebesar Rp 125 miliar, dikarenakan depresiasi Rupiah selama tahun berjalan, serta penurunan pendapatan bunga dari Rp 68 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 40 miliar pada tahun 2013 karena penurunan penempatan deposito berjangka selama tahun berjalan.
The Company posted net other income of Rp 189 billion and Rp 100 billion respectively in 2013 and 2012. This represents an increase of 88% on account of the increase in net foreign exchange gain of Rp 125 billion arising out of the depreciation of Rupiah during the year, offset by the reduction in interest income from Rp 68 billion in 2012 to Rp 40 billion in 2013 owing to lower placements of time deposits during the year.
Laba sebelum pajak penghasilan
Income before income tax
Perseroan membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 234 miliar di tahun 2013 dibandingkan dengan Rp 219 miliar di tahun 2012.
The Company posted income before income tax of Rp 234 billion in 2013 as against Rp 219 billion in 2012.
Beban (manfaat) pajak penghasilan
Income tax expense (benefit)
Beban pajak penghasilan neto meningkat sebesar Rp 64 miliar pada tahun 2013 dari Rp 40 miliar pada tahun 2012. Persentase beban pajak penghasilan neto terhadap realisasi penjualan neto, stabil sebesar 1% untuk tahun 2013 dan 2012.
The net income tax expense increased to Rp 64 billion in 2013 from Rp 40 billion in 2012. As a percentage of net sales realization, net income tax expense remained at 1% in 2013 and 2012.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
39
Laba tahun berjalan
Profit for the year
Laba untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 170 miliar dan Rp 179 miliar. Persentase laba terhadap realisasi penjualan neto untuk tahun 2013 sebesar 4% (5% di tahun 2012). Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk 2013 sebesar Rp 169 miliar dibandingkan terhadap Rp 178 miliar di 2012.
Profit for 2013 and 2012 were Rp 170 billion and Rp 179 billion, respectively. The profit for 2013 was 4% of the net sales realization (5% in 2012). Profit for the year attributable to owners of the parent company for 2013 was Rp 169 billion as against Rp 178 billion in 2012.
Total laba komprehensif tahun berjalan
Total comprehensive income for the year
Total laba komprehensif untuk tahun berjalan adalah Rp 254 miliar (Rp 198 miliar di tahun 2012).
The total comprehensive income for the year was Rp 254 billion (Rp 198 billion in 2012).
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN / Consolidated Statements of Financial Position
2013
2012
% perubahan %variance
(dalam miliar Rp, kecuali dinyatakan lain)
(in billion Rp, except otherwise stated)
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents
781
951
-18%
Piutang usaha, neto
Trade receivables, net
717
522
37%
Persediaan, neto
Inventories, net
148
103
44%
Aset lancar lainnya
Other current assets
215
219
-2%
Jumlah Aset Lancar
Total Current Assets
1.862
1.796
4%
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS 26%
Aset tetap, neto
Property and equipment, net
Aset pertambangan, neto
Mines properties, net
Aset tidak lancar lainnya
Other non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
694
551
1.035
912
13%
432
181
138%
Total Non-Current Assets
2.160
1.644
31%
JUMLAH ASET
TOTAL ASSETS
4.022
3.440
17%
100%
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Utang bank
Bank loan
58
-
Utang usaha
Trade payables
429
287
50%
Utang pajak
Taxes payable
21
40
-49%
Beban akrual
Accrued expenses
Liabilitas jangka pendek lainnya
Other current liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON-CURRENT LIABILITIES
Liabilitas imbalan kerja, neto Liabilitas jangka panjang lainnya
79
61
30%
428
118
264%
1.016
506
101%
Employee benefits liability, net
27
25
9%
Other non-current liabilities
11
8
36%
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Total Non-Current Liabilities
38
32
16%
JUMLAH LIABILITAS
TOTAL LIABILITIES
1.053
539
95%
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Equity attributable to Owners of the Parent
588
588
0%
2.063
2.063
0%
pemilik entitas induk Modal saham
Capital Stock
Tambahan modal disetor, neto
Additional paid-in capital, net
Beban akrual
Accrued expenses
Liabilitas jangka pendek lainnya
Other current liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Total Current Liabilities
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Liabilitas imbalan kerja, neto Employee benefits liability, net Laporan Direksi / Board of Directors’ Report Liabilitas jangka panjang lainnya
Other non-current liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Total Non-Current Liabilities 40Jumlah PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013 JUMLAH LIABILITAS
TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Equity attributable to Owners of the Parent
79
61
30%
428
118
264%
1.016
506
101%
27
25
9%
11
8
36%
38
32
16%
1.053
539
95%
588
588
0%
2.063
2.063
0%
pemilik entitas induk Modal saham
Capital Stock
Tambahan modal disetor, neto
Additional paid-in capital, net
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali
Difference arising from transaction with
Saldo laba
Retained earnings
Pendapatan komprehensif lainnya
Other comprehensive income
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan
Total Equity Attributable to Owners of the
non-controlling interests
kepada pemilik entitas induk
Parent
19
19
0%
200
216
-7%
92
10
856%
2.962
2.896
2%
7
6
20%
Kepentingan nonpengendali
Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS
TOTAL EQUITY
2.969
2.901
2%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
4.022
3.440
17%
Aset
Assets
Aset Perseroan pada akhir tahun 2013 adalah Rp 4.022 miliar, meningkat sebesar 17% dari akhir tahun 2012 sebesar Rp 3.440 miliar.
The Company’s assets as of end 2013 was Rp 4,022 billion, an increase of 17% from end 2012 of Rp 3,440 billion.
Aset lancar neto pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 846 miliar dibandingkan Rp 1.290 miliar pada tanggal 31 Desember 2012.
The net current assets as of December 31, 2013 was Rp 846 billion as against Rp 1,290 billion as of December 31, 2012.
Piutang usaha meningkat sebesar 37% menjadi Rp 717 miliar pada tanggal 31 Desember 2013. Rata-rata periode penagihan piutang usaha untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 51 hari dan 35 hari. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya perubahan sebagian syarat penjualan menjadi penjualan dengan SKBDN 180 hari selama tahun berjalan.
The trade receivables rose 37% to Rp 717 billion as of December 31, 2013. The average trade receivables collection days for 2013 and 2012 were 51 days and 35 days, respectively. This increase is attributable to conversion of some of the sales which were on clean terms to 180 days SKBDN during the year.
Perseroan memiliki persediaan sebesar 458.702 ton pada akhir tahun 2013 atau senilai Rp 148 miliar. Rata-rata perputaran persediaan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 13 hari dan 11 hari.
The Company carried an inventory of 458,702 tons as of end 2013 valued at Rp 148 billion. The average inventory days cover for 2013 and 2012 were 13 days and 11 days, respectively.
Kas dan setara kas turun sebesar 18% menjadi Rp 781 miliar pada tanggal 31 Desember 2013.
The cash and cash equivalents dropped by 18% to Rp 781 billion as of December 31, 2013.
Pada akhir tahun 2013 dan 2012, total aset tidak lancar masingmasing sebesar Rp 2.160 miliar dan Rp 1.644 miliar.
As of end 2013 and 2012, the total non-current assets stood at Rp 2,160 billion and Rp 1,644 billion, respectively.
Aset pertambangan neto pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp 1.035 miliar dibandingkan Rp 912 miliar pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan ini disebabkan adanya kenaikan pada biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan.
The net mine properties was Rp 1,035 billion as of December 31, 2013 as against Rp 912 billion as of December 31, 2012. This increase is attributable to increase in deferred stripping costs.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap neto adalah sebesar Rp 694 miliar. Investasi atas belanja modal utama selama tahun berjalan adalah kapitalisasi beberapa aset terkait dengan penyelesaian pelabuhan Nilau dan proyek jalan di Sumatera serta tambahan lintasan pembawa barang kedua di pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan.
As of December 31, 2013, the net property and equipment was Rp 694 billion. Major capex investments during the year were on the capitalization of some assets pertaining to Nilau port and road project in Sumatera and additional conveyor line project at Bunati port, South Kalimantan.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
41
Aset tidak lancar lain Perseroan naik 138% dari Rp 181 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp 432 miliar pada akhir tahun 2013 terutama disebabkan oleh kenaikan pada biaya dibayar di muka – penggarapan lahan sebesar Rp 144 miliar, uang muka untuk jasa pertambangan sebesar Rp 46 miliar dan uang jaminan sebesar Rp 43 miliar.
The Company’s other non-current assets rose 138% from Rp 181 billion as of end 2012 to Rp 432 billion as of end 2013 mainly due to increase in prepaid expense-land exploitation by Rp 144 billion, advances for mining services by Rp 46 billion and guarantee deposits by Rp 43 billion.
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas Perseroan pada akhir tahun 2013 sebesar Rp 1.053 miliar, dibandingkan dengan Rp 539 miliar di tahun 2012.
The Company’s liabilities as of end 2013 were Rp 1,053 billion, as against Rp 539 billion in 2012.
Selama tahun berjalan, Perseroan memperoleh fasilitas Open Account Financing sebesar USD 5 juta dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.. Saldo pada tanggal 31 December 2013 adalah Rp 58 miliar.
During the year, the Company availed a USD 5 million Open Account Financing facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. The balance outstanding as of December 31, 2013 was Rp 58 billion.
Utang usaha meningkat sebesar 50% menjadi Rp 429 miliar pada tanggal 31 Desember 2013. Rata-rata periode pembayaran utang usaha untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 36 hari dan 29 hari.
The trade payables increased by 50% to Rp 429 billion as of December 31, 2013. The average trade payables days cover for 2013 and 2012 were 36 days and 29 days, respectively.
Beban akrual adalah sebesar Rp 79 miliar pada akhir tahun 2013 dibandingkan Rp 61 miliar pada akhir 2012 terutama disebabkan oleh kenaikan akrual jasa profesional.
The accrued expenses was Rp 79 billion as of end 2013 as against Rp 61 billion as of end 2012 mainly on account of increase in professional fee accruals.
Liabilitas jangka pendek Perseroan meningkat 264% dari Rp 118 miliar pada akhir 2012 menjadi Rp 428 miliar pada akhir 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan utang lain-lain-pihak ketiga dari Rp 116 miliar pada tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp 415 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 dikarenakan oleh utang lainlain terkait penjualan dengan SKBDN dari PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang masih terutang pada akhir tahun.
The Company’s other current liabilities rose 264% from Rp 118 billion as of end 2012 to Rp 428 billion as of end 2013 mainly due to the increase in other payables-third parties from Rp 116 billion as of December 31, 2012 to Rp 415 billion as of December 31, this is on account of discounting of usance SKBDN with PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk which remained outstanding at the end of the year.
Pada akhir tahun 2013 dan 2012, total liabilitas jangka panjang masing-masing adalah sebesar Rp 38 miliar dan Rp 32 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan penyisihan atas imbalan kerja dan juga penyisihan untuk penutupan tambang.
As of end 2013 and 2012, the total non-current liabilities was at Rp 38 billion and Rp 32 billion, respectively. The increase is attributable to higher provision for employee benefits and higher provision for mining closure.
Ekuitas
Equity
Total ekuitas pada akhir 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.969 miliar dan Rp 2.901 miliar. Peningkatan ini terutama dikarenakan laba tahun berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 169 miliar, selisih kurs dikarenakan penjabaran laporan keuangan sebesar Rp 83 miliar serta pembayaran dividen selama tahun berjalan sebesar Rp 185 miliar atau Rp 31,5 per lembar saham (Rp 137 miliar atau Rp 23 per lembar saham di tahun 2012).
Total equity as of end 2013 and 2012 were Rp 2,969 billion and Rp 2,901 billion, respectively. The increase is mainly on account of profit for the year attributable to parent company of Rp 169 billion, exchange difference due to financial statements translation of Rp 83 billion net of dividend payments during the year totaling to Rp 185 billion at Rp 31.5 per share (Rp 137 billion at Rp 23 per share in 2012).
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
42
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN / Consolidated Statements of Cash Flows (dalam miliar Rp, kecuali dinyatakan lain)
(in billion Rp, except otherwise stated)
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas
Net cash provided by (used in) Operating
2013
2012
% perubahan %variance
201
(380)
153%
Kas neto digunakan untuk Aktivitas Investasi
Net cash used in Investing Activities
(239)
(406)
41%
Kas neto digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
Net cash used in Financing Activities
(132)
(142)
7%
Penurunan neto kas dan setara kas
Net decrease in cash and cash equivalents
(170)
(928)
82%
Kas dan setara kas awal tahun
Cash and cash equivalents at the beginning of 951
1.879
-49%
781
951
18%
Operasi
Activities
the year Kas dan setara kas akhir tahun
Cash and cash equivalents at the end of the year
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp 201 miliar terutama meliputi penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 4.245 miliar sedangkan pengeluaran kas terutama digunakan untuk pembayaran kepada para kontraktor, pemasok dan lainnya sebesar Rp 3.625 miliar, pembayaran royalti dan deadrent dan pajak penghasilan badan serta pembayaran kepada karyawan dengan total Rp 450 miliar.
The net cash provided by operating activities was Rp 201 billion for 2013 mainly comprising of cash receipts from customers of Rp 4,245 billion while the cash outflows were mainly used for payments to contractors, suppliers and others amounting to Rp 3,625 billion and payments of royalty fees, dead rent and corporate income tax as well as payments to employees totaling to Rp 450 billion.
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi mengalami penurunan sebesar 41% menjadi Rp 239 miliar di tahun 2013 dari Rp 406 miliar di tahun 2012. Hal ini dikarenakan lebih rendahnya belanja modal yang dikeluarkan selama tahun berjalan.
The net cash used in investing activities decreased by 41% to Rp 239 billion in 2013 from Rp 406 billion in 2012. This was on account of lower capital expenditures spent during the year.
Pada tahun 2013, Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 132 miliar, yaitu untuk pembayaran dividen sebesar Rp 186 miliar serta penerimaan utang bank neto sebesar Rp 54 miliar.
In 2013, the net cash used in financing activities was Rp 132 billion on account of dividend payment of Rp 186 billion net off with the net proceeds of bank loan amounting to Rp 54 billion.
Solvabilitas
Solvency
Rasio utang terhadap ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah 0,02 dan nihil.
The Company’s debt to equity ratio as of December 31, 2013 and 2012 were 0.02 and nil, respectively.
Perbandingan antara target dengan aktual serta komitmen modal Perseroan
Comparison between target with actual and capital commitments of the Company
Kinerja Perseroan di tahun 2013 dalam hal volume sebagian besar sesuai dengan rencana. Terdapat peningkatan produksi secara marjinal dari 5,345 juta ton di tahun 2012 menjadi 5,356 juta ton di tahun 2013 dan penjualan tumbuh sebesar 9% dari 7,687 juta ton di tahun 2012 menjadi 8,370 juta ton di 2013. Meskipun demikian, harga dan biaya ekonomis serta depresiasi Rupiah berdampak pada laba bersih. Laba sebelum pajak penghasilan adalah sebesar Rp 234 miliar di tahun 2013. Program belanja modal yang direncanakan untuk tahun 2013 adalah Rp 97 miliar terutama digunakan untuk penyelesaian pelabuhan termasuk fasilitas prasarana pendukungnya di Sumatera serta untuk peningkatan kapasitas pelabuhan di Kalimantan Selatan. Pada akhir tahun, ikatan belanja
The Company’s performance in 2013 on the volumes front was largely in line with the plans. The production increased marginally from 5.345 million tons in 2012 to 5.356 million tons in 2013 and the sales grew by 9% from 7.687 million tons in 2012 to 8.370 million tons in 2013. However, the price and costs economics and the depreciating Rupiah impacted the bottom line. The income before income tax was at Rp 234 billion in 2013. The planned capital expenditure program for 2013 was Rp 97 billion mainly on account of completion of the port together with its supporting infrastructure facilities in Sumatera as well as port capacity enhancement at South Kalimantan. As at the year end, the open capital commitments are not very material and these are denominated in Rupiah, therefore the
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
43
modal tidak signifikan karena seluruhnya dalam mata uang Rupiah, oleh karenanya Perseroan tidak mempunyai risiko terhadap selisih kurs.
Company has no open foreign exchange exposures.
Struktur Modal dan Pengelolaan Modal
Capital Structure and Capital Management
Pemegang saham Perseroan dan kepemilikan sahamnya per 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan di bawah ini:
The Company's shareholders and their corresponding share ownership as of December 31, 2013 and 2012 are presented below:
JUMLAH SAHAM Number of shares
% KEPEMILIKAN % of ownership
JUMLAH MODAL DISETOR Total paid-up capital stock (dalam miliar Rp / in billion Rp)
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk
3.941.166.500
66,9998%
394
GMR Coal Resources Pte Ltd
1.764.706.000
30,0000%
176
10.000
0,0002%
0
Publik / Public
176.470.500
3,0000%
18
Jumlah / Total
5.882.353.000
100,0000%
588
PEMEGANG SAHAM Name of stockholders
PT Sinar Mas Cakrawala
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan dan berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dengan posisi ekuitas untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Company manages its capital to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain a balance between the level of borrowing and the equity position to ensure optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Struktur modal Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, selisih transaksi dengan pihak nonpengendali, saldo laba dan pendapatan komprehensif lainnya) dan utang neto.
The capital structure of the Company consists of equity attributable to owners of the Parent (consists of share capital, additional paid-in capital, difference arising from transaction with non-controlling interests, retained earnings and other comprehensive income) and net of payables.
Kebijakan Dividen
Dividend policy
Semua saham ditempatkan dan disetor penuh Perseroan, termasuk saham yang ditawarkan dalam penawaran umum saham, memiliki hak yang sama dan setara dalam segala hal, termasuk hak atas dividen. Perseroan tidak mempunyai negative covenant terkait dengan pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik.
All issued and fully paid shares in the Company, including shares to be offered in this public offering, have the same rights and equal in all respects, including the right to dividends. The Company does not have a negative covenant related to the distribution of dividends that can harm public shareholders.
Pembagian dividen akan dipastikan setelah mempertimbangkan hasil dari operasi, arus kas dan kecukupan modal, kondisi keuangan, rencana-rencana investasi, kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangan, prospek Perseroan di masa yang akan datang, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
The quantum of dividend will be ascertained considering the results of the operations, cash flows and the capital adequacy, financial condition, investment plans, the establishment of a reserve fund compliance obligation, the Company’s outlook for the future, compliance with the applicable laws and regulations, and approval of the Shareholders General Meeting.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
44
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Direksi dapat mengubah kebijakan dividen setiap saat setelah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham.
The Board of Directors may alter the dividend policy at any time after obtaining the approval of the Shareholders General Meeting.
Sejak pendiriannya, Perseroan telah mendistribusikan dividen kas kepada para pemegang saham sebagai berikut:
Since its establishment, the Company has distributed cash dividends to the shareholders as following:
- Dividen interim tahun 2011 sebesar Rp 170 miliar sesuai dengan Akta Linda Herawati, S.H. no. 24 tanggal 19 September 2011.
- Interim dividend for the year 2011 amounting to Rp 170 billion based on Deed no. 24 dated September 19, 2011 of Linda Herawati, S.H.
- Dividen final untuk tahun 2011 berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 25 tanggal 12 Juni 2012 dari Linda Herawati, S.H. berjumlah Rp 204 miliar dikurangi dividen interim Rp 170 miliar yang telah dibagikan sebelumnya.
- Final dividend for the year 2011 based on Memorandum of Annual Shareholder General Meeting No. 25 dated June 12, 2012 of Linda Herawati, S.H. amounting to Rp 204 billion less interim dividend of Rp 170 billion which has been distributed previously.
- Dividen interim untuk tahun 2012 sebesar Rp 103 miliar berdasarkan Edaran Resolusi dari Direksi tanggal 14 November 2012.
- Interim dividend for the year 2012 amounting to Rp 103 billion based on Circular Resolution of the Board of Directors dated November 14, 2012.
- Dividen final untuk tahun 2012 sebesar Rp 185 miliar berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 15 tanggal 3 Mei 2013 dari Linda Herawati, S.H.
- Final dividend for the year 2012 amounting to Rp 185 billion based on Memorandum of Annual Shareholders General Meeting No. 15 dated May 3, 2013 of Linda Herawati, S.H.
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana (IPO)
Use of IPO Proceeds
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 15 tanggal 3 Mei 2013 dari Linda Herawati, S.H. notaris publik di Jakarta, seluruh Pemegang Saham Perseroan menyetujui perubahan penggunaan dana hasil IPO sebagai berikut:
Based on Memorandum of Annual Shareholders General Meeting No. 15 dated May 3, 2013 of Linda Herawati, S.H. notary public in Jakarta, all of the Shareholders of the Company agreed to change the use of IPO proceeds as follows:
SEBELUM / Before
KETERANGAN
Description
SESUDAH / After
%
JUMLAH / Total (dalam miliar Rp / in billion Rp)
%
JUMLAH / Total (dalam miliar Rp / in billion Rp)
Belanja modal
Capital Expenditures
55,00%
1.184
47,00%
1.012
Modal kerja
Working Capital
35,00%
754
43,00%
926
Pelunasan utang
Repayment Loan
10,00%
215
10,00%
215
Jumlah
Total
100,00%
2.154
100,00%
2.154
Tabel berikut menguraikan status penggunaan dana hasil IPO pada tanggal 31 Desember 2013:
The following table describes the status of the use of the IPO Proceeds as of December 31, 2013:
RENCANA / Plan
KETERANGAN
Description
REALISASI / Realization
%
JUMLAH / Total (dalam miliar Rp / in billion Rp)
%
JUMLAH / Total (dalam miliar Rp / in billion Rp)
Belanja modal
Capital Expenditures
47,00%
1.012
33,54%
722
Modal kerja
Working Capital
43,00%
926
39,05%
841
Pelunasan utang
Repayment Loan
10,00%
215
10,00%
215
Jumlah
Total
100,00%
2.154
82,59%
1.779
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
45
Peristiwa setelah tanggal neraca
Subsequent Event
Pada tanggal 10 April 2014, PT ICRA Indonesia (ICRA Indonesia) telah memberikan peringkat [ldr] A- kepada Perseroan. Pemberian peringkat ini didasarkan atas cadangan batubara terbukti dan potensial dalam jumlah yang cukup besar yang dimiliki Perseroan untuk menunjang pertumbuhan jangka menengah dan panjangnya.
On 10 April 2014, PT ICRA Indonesia (Indonesian ICRA) has granted as [ldr] A- rating to the Company. Rating is based on proven and potential reserves of considerable amount that would be sufficient to fuel over the Company's medium to long term growth.
Di samping itu, struktur modal dan tingkat proteksi hutang yang sehat yang akan mendukung rencana ekspansi Perseroan serta dukungan dari kelompok induk Perseroan beserta afiliasinya juga menjadi dasar pertimbangan ICRA dalam memberikan rating Atersebut.
Besides, capital structure and debt protection level that will support the Company's expansion plans as well as the support of the the Company's parent group and its affiliates also become basic considerations in providing the ICRA A- rating.
Peristiwa setelah tanggal neraca yang lebih lengkap, dapat dilihat dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebagaimana terlampir dalam Laporan Tahunan ini.
More details of the subsequent event are described in the Financial Statement of the Company for the book years ended on December 31, 2013 as attached in this Annual Report.
Aspek Pemasaran
Marketing Aspect
Sebagian besar pelanggan Perseroan berasal dari China, India, Thailand, Malaysia, Pakistan serta Indonesia. Perseroan memiliki kontrak jangka panjang dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd dan juga kontrak perdagangan lainnya dengan variasi periode kontrak mulai dari 6 hingga 12 bulan, dan tidak ada kontrak perjanjian yang wanprestasi di tengah penurunan harga batubara sepanjang tahun 2013. Perseroan berfokus pada perdagangan batubara pihak ketiga dan telah mencatatkan pertumbuhan hingga 3 juta ton.
Most of the Company's customers are from China, India, Thailand, Malaysia, Pakistan and Indonesia. The Company has a long-term contract with GMR Coal Resources Pte. Ltd. and other trade contracts with contract periods ranging from 6 to 12 months, and there are no defaults on any contractual agreement amid falling coal prices during the year. The Company focuses on third party coal trading and has recorded a growth of up to 3 million tones.
Perseroan berusaha untuk tetap menjaga kualitas komoditas, pengiriman yang tepat waktu dan pelayanan kepada konsumen yang berkesinambungan guna membangun hubungan usaha yang berorientasi jangka panjang dan loyal dengan konsumen. Untuk memastikan strategi pemasaran ini dapat berjalan dengan baik, Perseroan bersama tim pemasaran Perseroan, juga secara proaktif berkoordinasi dengan baik dan mengikuti kegiatan seminar dan pameran yang dapat mendukung kinerja tim pemasaran Perseroan.
The Company strives to maintain the quality of the commodity, delivery in timely fashion and continuous service to consumers in order to build a loyal and long-term-oriented business relationship with the customers. To ensure this marketing strategy can work well, the Company and its marketing team have proactively coordinated themselves and follow seminars and exhibitions to support the Company's marketing team performance.
Proyeksi 2014 dan rencana-rencana masa depan
2014 Projections and future plans
Perseroan menargetkan volume produksi sekitar 6,9 juta ton dengan volume penjualan sekitar 9 juta ton untuk tahun 2014. Program belanja modal untuk tahun 2014 menargetkan anggaran sekitar Rp 112 miliar terutama untuk pembangunan infrastruktur yang sumbernya berasal dari dana IPO.
The Company is targeting a production volume of around 6.9 million tons with a sales volume of around 9 million tons for 2014. The capital expenditure program for 2014 envisaged a budget of around Rp 112 billion mainly on account of infrastructure creation which funds derived from the IPO proceeds.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
46
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
KONDISI UMUM DAN PROSPEK INDUSTRI BATUBARA
GENERAL CONDITION AND COAL INDUSTRY PROSPECTS
Perkembangan Produksi dan Konsumsi Batubara Dunia
The Development of World Coal Production and Consumption
Produksi dan konsumsi energi global, termasuk batubara,masih mengalami perlambatan per tumbuhan pada tahun 2013. Perlambatan ekonomi telah berdampak pada efisiensi penggunaan energi.
The global energy production and consumption, including coal, was still experiencing a deceleration in growth in 2013. The economic deceleration has affected the efficiency in energy consumption.
Berdasarkan BP Statistical Review of World Energy, Juni 2013, produksi dan konsumsi batubara dunia hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2,3% dan 2,8% pada tahun 2012, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar 6,1% dan 4,8%. Pertumbuhan pada tahun 2012 terutama berasal dari kawasan Asia Pasifik sebagai kontributor dua-pertiga bagian dari jumlah total produksi dan konsumsi dunia, mengimbangi penurunan produksi dan konsumsi batubara dari kawasan Amerika. Walaupun demikian, angka pertumbuhan tahun 2012 tercatat masih lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2009 yang menunjukkan angka pertumbuhan terendah dalam 10 tahun terakhir.
Based on BP Statistical Review of World Energy, June 2013, the world coal production and consumption’s growth was only 2.3% and 2.8% respectively in 2012, lower compared to previous year's growth of 6.1% and 4.8%. The growth in 2012 was mainly derived from the Asia Pacific region as the two-third contributor from the total world production and consumption, aligned with the decline coal production and consumption from the America region. However, the 2012 growth was still higher compared to 2009 growth which recorded as the lowest growth during the last 10 years.
Berdasarkan data BP Energy Outlook 2035, Januari 2014, batubara global tetap akan menjadi input utama sumber energi (power) hingga tahun 2035, meskipun di sejumlah negara OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi) mengalami penurunan akibat meningkatnya permintaan akan gas.
Based on BP Energy Outlook 2035 data, January 2014, the global coal will remain the main energy input until 2035, although some OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) countries will show declining trend due to the increase in gas demand.
Harga Batubara Global dan Indonesia
Global and Indonesia Coal Price
Situasi kelebihan pasokan batubara yang berkepanjangan di pasar batubara global telah menyebabkan harga batubara Newcastle (MTD – ICE Future) turun sebesar 9,7% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi USD85,82 per ton pada akhir tahun 2013, sejak mencapai puncaknya pada bulan Januari 2013.
The prolonged coal oversupply situation in global coal market has affected the decline in Newcastle (MTD – ICE Future) coal price by 9.7% y-o-y compared to the previous year, i.e. to USD85.82 per ton as of end 2013, since its peak in January 2013.
Sejalan dengan penurunan yang terjadi pada harga batubara global, harga batubara Indonesia juga mengalami tekanan di sepanjang tahun 2013. Harga Batubara Acuan (HBA) bergerak dalam kisaran USD76-USD90 per ton, dan ditutup pada posisi USD80.31 per ton pada akhir tahun 2013 (Sumber: Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral). Kisaran ini lebih rendah dibandingkan kisaran HBA tahun 2012 yang berada pada level USD81-USD113 per ton. Sementara itu, indeks harga batubara ICI-1, ICI-2 dan ICI-3 secara umum juga mengalami penurunan berturut-turut menjadi USD83,70 per ton, USD70,50 per ton dan USD57,76 per ton pada akhir tahun 2013 (Sumber: Argus/Coalindo, Indonesia Coal Index Report).
In line with the decline in global coal prices, Indonesian coal prices also faced pressure during 2013. The Reference Coal Price (Harga Batubara Acuan-HBA) moved in the range of USD76-USD90 per ton, and closed at USD80.31 per ton as of end 2013 (Based on Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM)). This range is lower compared to the HBA’s range in 2012 at USD81 – USD113 per ton. Meanwhile, the coal price index ICI-1, ICI-2 and ICI-3 in general also declined to USD83.70 per ton, USD70.50 per ton and USD57.76 per ton, respectively by end of 2013. (Source: Argus/Coalindo, Indonesia Coal Index Report).
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
47
HARGA BATUBARA GLOBAL DAN INDONESIA Global and Indonesia Coal Prices 140.00
Newcastle (5500 kcal/kg - NAR) MTD - ICE Future
120.00 100.00
ICI - 1 (6500 kcal/kg - GAR)
80.00
ICI - 2 (5800 kcal/kg - GAR)
60.00
ICI - 3 (5000 kcal/kg - GAR)
40.00 20.00
HBA (6322 kcal/kg - GAR)
0 2011
2012
2013
Sumber/Source : ICE Future, Newcastle Index dan Argus/Coalindo Indonesia Coal Index Report
Dalam jangka pendek, penurunan maupun kenaikan harga batubara global dimungkinkan akan terjadi dalam rentang yang terbatas. Namun dalam jangka panjang, harga batubara diperkirakan akan kembali stabil karena pertumbuhan kebutuhan energi batubara global di satu sisi dan pemangkasan volume produksi batubara oleh sejumlah produsen di lain sisi. Harga batubara Indonesia akan bergerak dalam rentang yang kurang lebih selaras dengan harga batubara global.
In the short run, the decrease or increase in global coal price will probably occur within a limited range. However, in the long run, the coal price is expected to be stable due to the growth of global coal energy needs on one side and cutting down of coal production volumes by a number of manufacturers on the other side. Indonesian coal prices will move within the range which is more or less consistent with the global coal prices.
Produksi dan Konsumsi Batubara Indonesia
Indonesian Coal Production and Consumption
Di Indonesia, produksi batubara mengalami pertumbuhan yang relatif cukup konstan pada kisaran pertumbuhan 9% per tahun. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batubara Indonesia tercatat sebanyak 421 juta ton pada tahun 2013, atau tumbuh sebesar 9,1% dibandingkan jumlah produksi tahun 2012 sebanyak 386 juta ton yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 349 juta ton atau sekitar 83% dari jumlah total produksi batubara tahun 2013 tercatat telah dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor dengan negara tujuan ekspor batubara terbesar ke Jepang, China dan India.
In Indonesia, the coal production grew relatively constant in the range of 9% per annum. Based on Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), the Indonesian coal production recorded at 421 million tons in 2013, or grew by 9.1% y-o-y compared to 2012 production of 386 million ton which grew by 9.3% y-o-y compared to year 2011. From the 2013 total coal production,349 million tons or around 83% was allocated to supply the export markets needs with the highest export destination to Japan, China and India.
Sejalan dengan rencana peningkatan penggunaan batubara dalam negeri, ESDM secara lebih lanjut menargetkan penurunan produksi batubara nasional tahun 2014 menjadi sebesar 400 juta ton dan peningkatan pemanfaatan batubara dalam negeri (Domestic Market Obligation / DMO) menjadi sekitar 95,5 juta ton (+29%). Selain untuk memenuhi kebutuhan pembangunan smelter, industri tekstil dan pabrik kertas, prioritas utama penggunaan batubara dalam negeri adalah untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pasokan batubara PT PLN (Persero), produsen listrik independen, dan industri semen. Dengan road map ini, pasar ekspor diperkirakan masih akan tetap mendominasi sekitar 76% konsumsi batubara Indonesia tahun 2014, dengan tujuan pasar ekspor – berdasarkan perkiraan APBI - adalah ke Jepang dan pasar-pasar batubara baru seperti Bangladesh dan Srilangka.
In line with the plan of increase in domestic use, ESDM further has targeted the reduction in domestic coal production for 2014 to 400 million tons and increase in Domestic Market Obligation (DMO) to around 95.5 million tons (+29% y-o-y). In addition to meeting the needs of smelter development, textiles industry and paper mills, the main priority is to cover the increasing coal supply needs of PT PLN (Persero), independent electricity producer, and cement industry. With this road map, the export markets is expected to continue to dominate around 76% of Indonesian coal consumption in 2014, with the export market destination – based on APBI’s is Japan and new coal markets such as Bangladesh and Srilanka.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
48
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
6
3
5 4
2
1
1. Fuganto Widjaja Presiden Direktur President Director 2. Sulekera Lingadevaru Ravi Wakil Presiden Direktur Vice President Director 3. Bambang Heruawan Haliman Direktur Director 4. Kumar Krishnan Direktur Director 5. Mochtar Suhadi Direktur Director 6. Indradjaja Lazuardi Direktur Tidak Terafiliasi Non-affiliated Director
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
49
Warga Negara Indonesia, 33 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 12 Januari 2012. Beliau bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi dan menyelaraskan seluruh strategi dan program kerja dari masing-masing divisi dan bisnis unit. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di RCI, BIB, DSSP Power Sumsel, BAS dan PT Super Wahana Tehno, serta Direktur PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Investment Analyst UBS Bank Singapore (2003). Beliau lulus dari College of Arts and Sciences, Cornell University dalam bidang Computer Science and Economics pada 2003, serta dari Cambridge University, Judge Institute of Management Studies pada 2004. Pada November 2013, Beliau mengikuti pelatihan “A Treacherous 2014 for Base Metals and Energy” yang diselenggarakan oleh UBS di Jakarta. Bapak Fuganto Widjaja memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham Perseroan.
Warga Negara India, 56 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 3 Mei 2013. Beliau bertanggung jawab untuk membantu pelaksanaan tugas dari Presiden Direktur serta mengawasi pelaksanaan seluruh program kerja yang telah ditetapkan. Saat ini Beliau menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Barasentosa Lestari dan Wakil Presiden Direktur di BIB, RCI, dan KIM. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Executive Vice President & HeadCentral Procurement Division pada GMR Group sejak Juli 2008 sampai dengan Maret 2013 serta menjabat berbagai posisi di Essar Oil Ltd., Sterlite Industries India Ltd., United Phosphorus Ltd., Hindustan Ferodo Ltd., SVG Works Ltd., National Dairy Development Board, kesemuanya berbasis di India. Beliau lulus dari Regional Engineering College, Surathakal, Karnataka, India dengan gelar Bachelor Technology in Chemical Engineering pada tahun 1981 dan Post Graduate Diploma in Rural Management, Gujarat, India pada tahun 1983. Bapak S.L. Ravi memiliki hubungan afiliasi dengan saham Perseroan.
Mr. Fuganto Widjaja, 33 years old, an Indonesian Citizen and was appointed as the President Director of the Company pursuant to the approval of the EGM of the Company dated January 12, 2012. He is responsible for coordinating and harmonizing all strategies and programs of work of each Division and Business Unit. At present time, Mr. Fuganto Widjaja is also the President Commissioner of RCI, BIB, DSPP Power Sumsel, BAS, and PT Super Wahana Tehno, and also a Director of PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Previously, He served as Investment Analyst at UBS Bank Singapore (2003). He graduated from College of Arts and Sciences, Cornell University, majoring in Computer Science and Economics in 2003, and from Cambridge University as well, Judge Institute of Management Studies in 2004. In November 2013, He participated in the “A Treacherous 2014 for Base Metals and Energy” which was held by UBS in Jakarta. Mr. Fuganto Widjaja has an affiliate relationship with the shareholder of the Company.
Mr. S.L. Ravi, 56 years old, an Indian Citizen, and was appointed as Vice President Director of the Company pursuant to the approval to the AGM of the Company dated May 3, 2013. He is responsible for assisting the President Director in his duties, and oversees the implementation of the entire program of work that has been set. Currently, He holds various positions such as a Director of PT Barasentosa Lestari and Vice President Director of BIB, RCI, and KIM. Previously, he served as Executive Vice President & Head-Central Procurement Division at GMR Group since July 2008 until March 2013 and also held several positions in Essar Oil Ltd., Sterlite Industries India Ltd., United Phosphorus Ltd., Hindustan Ferodo Ltd., SVG Works Ltd., National Dairy Development Board, all of which are based in India. He received his Bachelor Degree in Technology in Chemical Engineering from the Regional Engineering College, Surathakal, Karnataka, India in 1981 and completed his Post Graduate Diploma from Rural Management, Gujarat, India in 1983. Mr. S.L. Ravi has an affiliate relationship with the shareholder of the Company.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
50
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Warga Negara India, 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 12 Januari 2012. Beliau ber tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan di bidang keuangan, anggaran, dan akuntansi. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di KCP, BBU, dan TKS, serta sebagai Direktur di BIB. Beliau juga menjabat sebagai Direktur GEMSTR sejak Juli 2012. Ia pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer dari GMR Grup dalam bidang Agribisnis dan sebagai Wakil Presiden dalam bisnis baru GMR Grup. Sebelumnya pernah menduduki jabatan di beberapa perusahaan antara lain Dunlop, WIMCO, Marico, dan Kawalram Chanrai Group, Filipina. Beliau lulus Bachelor of Commerce dari University of Madras, India pada 1983, selain juga tercatat sebagai Akuntan dalam Institute of Chartered Accountants of India serta berpartisipasi dalam Program Manajemen Senior angkatan ke-3 untuk Management Development yang diselenggarakan oleh Indian Institute of Management, Ahmedabad pada 2009.
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Perseroan tanggal 13 September 2011. Beliau bertanggung jawab atas urusan umum Perseroan pada divisi Sekretaris Perusahaan dan Legal serta divisi Kepatuhan, Perijinan dan Administrasi. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di KIM, KCP, BBU, BHBA, BNP, TBBU, dan TKS, serta sebagai Komisaris di RCI dan sebagai Direktur di BIB. Beliau juga menjabat sebagai Direktur GEMSTR sejak Juli 2012. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Keuangan PT Duta Pertiwi Tbk (1994-2006), Manajer Keuangan PT Benua Indah Grup (1993-1994), dan menduduki jabatan senior di bidang akuntansi/keuangan pada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit, antara lain di PT Sadang Mas/PT Salim Plantation (1988-1992), dan Chief Accountant pada PT Unindo Nusantara P.S. (1987-1988). Beliau lulus dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, dalam bidang Ekonomi Manajemen pada 1986. Pada November 2013, Beliau mengikuti pertemuan CEO Networking di Bali yang diadakan oleh PT Bursa Efek Indonesia.
Mr. Kumar Krishnan, 50 years old, an Indian Citizen and holds position as Director pursuant to the EGM of the Company dated January 12, 2012. He is responsible for coordinating, controlling, and evaluating the implementation of the Company’s operations in finance, budgeting and accounting. Currently he also holds positions as Vice President Director in KCP, BBU, and TKS as well as the Director of BIB. He also holds position as a Director of GEMSTR since July 2012. Previously, he held positions as the Chief Financial Officer of GMR Group in Agribusiness Sector and Vice President in new business of GMR Group. Mr. Kumar Krishnan previously held various positions in several companies such as Dunlop, WIMCO, Marico, and Kawalram Chanrai Group of Philippines. Mr. Kumar Krishnan holds a Bachelor degree in Commerce from University of Madras, India in 1983. He is also listed as an Accountant in the Institute of Chartered Accountants of India, and participated in third batch Senior Management Program of Management Development which was organized by the Indian Institute of Management, Ahmedabad in 2009.
Mr. Bambang Heruawan Haliman, 52 years old and an Indonesian Citizen. He holds position as a Director of the Company pursuant to the approval of the EGM of the Company dated September 13, 2011. He is responsible for the Corporate Affairs of the Company, the Corporate Secretary and Legal division and also Compliance, License and Administration division. Currently, he also holds position as the President Commissioner of KIM, KCP, BBU, BHBA, BNP, TBBU and TKS, and also as a Vice of President Commissioner of RCI and as a Director in BIB. He also holds position as a Director at GEMSTR since July 2012. He was previously a Deputy Director of Finance in PT Duta Pertiwi Tbk (19942006), Finance Manager of PT Benua Indah Group (1993-1994), and held senior position in accountancy/finance sector in several companies which deals with palm plantation, such as PT Sadang Mas/PT Salim Plantation (1988-1992), and in PT Unindo Nusantara P.S. as Chief Accountant (1987-1988). He graduated from Krisnadwipayana University, Jakarta, majoring in Management Economics in 1986. In November 2013, He attended the CEO Networking in Bali which was held by PT Bursa Efek Indonesia.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
51
Indradjaja Lazuardi Direktur Tidak Terafiliasi An Unaffiliated Director
Warga Negara Indonesia, 32 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 3 Mei 2013. Sejak September 2013, Beliau menjabat sebagai Chief of Organization and Development Perseroan, yang bertanggung jawab atas proses penerimaan, pembinaan dan strategi pengelolaan Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, dan pengadaan barang. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Utama TKS, dan Direktur PT JGC Coal Fuel. Sebelumnya beliau menjabat berbagai posisi di PT Catur Mitra Sejati Sentosa, KIM, PT Manggala Alam Lestari, dan PT Nusantara Indah Lestari. Beliau lulus dari University of Michigan dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 2004.
Warga Negara Indonesia,58 tahun. Beliau diangkat menjadi Direktur tidak terafiliasi berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 12 Juni 2012. Beliau menjabat sebagai Business Development Head Perseroan sejak September 2013. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Chief Operation Officer di Poly Union Group dari tahun 20072010 serta beberapa perusahaan di bidang Fast Moving Consumer Goods dan Distribusi dari tahun 2001-2007. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chief of Organization & Development Perseroan (2011-2013). Beliau lulus dari Institut Teknologi 10 November, Surabaya dalam bidang Teknik Sipil.
Mr. Mochtar Suhadi, 32 years old, an Indonesian Citizen, and was appointed as a Director of the Company pursuant to the approval of the AGM of the Company dated May 3, 2013. Since September 2013, he serves as Chief of Organization and Development, which responsible for the process of hiring, coaching and management strategy of Human Resources, Information Technology, and procurement. Currently, he serves as the President Director of TKS, and Director of PT JGC Coal Fuel. Previously, he served in several positions: PT Catur Mitra Sejati Sentosa, KIM, PT Manggala Alam Lestari, and PT Nusantara Indah Lestari. He graduated as Bachelor of Science from University of Michigan, in 2004.
Mr. Indrajaja Lazuardi, 58 years old, an Indonesian Citizen, and holds position as Director pursuant to the AGM of the Company dated June 12, 2012. He currently holds positions as Business Development Head of the Company since September 2013. Previously, he held position as Chief Operation Officers at Poly Union Group (2007-2010) and various companies engaging in Fast Moving Consumer Goods & Distribution (2001-2007). He also served as the Chief of Organization & Development of the Company (2011-2013). Mr. Indrajaja Lazuardi graduated from 10th November Technology Institute in Surabaya majoring in Civil Engineering.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
52
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Komite Audit
Audit Committee
1
2 3
1. Ketut Sanjaya Ketua Komite Audit Audit Committee Chairman 2. Edwin Hidayat Abdullah Anggota Member 3. H. Agus Tagor Anggota Member
1. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Profil Beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris Perseroan.
1. He also serves as the Company’s Independent Commissioner. His Profile can be seen in the Company’s Board of Commissioners’ Profiles.
2. Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Diangkat menjadi salah satu anggota komite audit Perseroan pada tanggal 7 Maret 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bumi Serpong Damai (2003-sekarang). Pada Februari 2013, Beliau menerbitkan buku “Keajaiban Silat : Kaidah Ilmu Kehidupan dalam Gerakan Mematikan”. Berbagai posisi juga pernah dijabat beliau, antara lain: Senior Vice President Indonesian Bank Restructuring Agency (Mei 2002-Januari 2004) dan Analis PT Bank IBJ Indonesia (Agustus 1996-Desember 1998). Beliau lulus dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta jurusan ekonomi dan menyelesaikan Master of Public Management di University of Singapore (NUS), Lee Kwan Yew Fellowship Program di Kennedy School of Government (Harvard University) pada tahun 2004 dan IDEAS Fellow di Sloan School Management, MIT (2008-2009).
2. Indonesian citizen, 42 years, he was appointed as one of the members of the Company's Audit Committee on March 7, 2012. He currently also serves as Independent Commissioner of PT Bumi Serpong Damai (2003-today). In February 2013, he published a book “Martial Arts Wonder: Rules of Life Sciences in a Deadly Motion”. He has also held various positions, such as: Senior Vice President of the Indonesian Bank Restructuring Agency (May 2002-January 2004) and Analyst of PT Bank IBJ Indonesia (August 1996-December 1998). He graduated from the Faculty of Economics, University of Gajah Mada Yogyakarta and completed his Master of Public Management at the National University of Singapore (NUS), Lee Kwan Yew Fellowship Program at Kennedy School of Government (Harvard University) in 2004, and also IDEAS Fellow at Sloan School Management, MIT (2008 – 2009).
3. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Profil Beliau dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris Perseroan.
3. He also serves as the Company’s Independent Commissioner. His Profile can be seen in the Company’s Board of Commissioners’ Profiles.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
Manajemen Eksekutif
The Executive Management
53
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
54
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Semenjak Perseroan terdaftar dan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 November 2011, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG). Peningkatan kualitas kebijakan dan praktik GCG yang sejalan dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan dalam proses bisnis, pengendalian dan prosedur operasi standar, diharapkan dapat tetap menjaga keseimbangan kepentingan antara Pemegang Saham maupun kepentingan Pemangku Kepentingan lainnya.
Since registered and listed on PT Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange) on November 17, 2011, Company is committed to always improve the quality of corporate governance best practice application or Good Corporate Governance (GCG). The enhancement of the quality of policies and GCG practices in line with the values adopted by the Company in the business process, control and standard operation procedure, is expected to keep the balance of interests between the Shareholders and other Stakeholders.
Sebagai bukti komitmen akan GCG, Perseroan berhasil masuk dalam daftar TOP 50 Perusahaan Terbuka dengan nilai tertinggi. Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) sebagai Domestic Rangking Body ASEAN Corporate Governance Scorecard (ASEAN CG Scorecard) di Indonesia, melakukan penilaian Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Assessment) terhadap 100 perusahaan terbuka dengan kapitalisasi pasar terbesar pada tahun 2012 yang dibiayai oleh Asian Development Bank yang kemudian ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan penilaian tersebut di tahun 2013. Pengumuman ASEAN CG Scorecard tersebut berlangsung pada tanggal 21 Maret 2014 di
As prove of the commitment towards GCG, the Company entered the TOP 50 of The Public Listed with the highest score. Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) as the Domestic Ranking Body ASEAN Corporate Governance Scorecard (ASEAN CG Scorecard) in Indonesia, performed a Corporate Governance Assessment on 100 public listed company with the largest market capitalization in 2012 which is sponsored by Asian Development Bank, that which is later appointed by Financial Services Authority (OJK) to continue the assessment. The Announcement of ASEAN CG Scorecard result was made on 21 March 2014 at Borobudur Hotel, Jakarta. ASEAN CG Scorecard is also used in other ASEAN countries
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
55
Hotel Borobudur, Jakarta. ASEAN CG Scorecard juga digunakan di negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
such as Malaysia, Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan terdiri atas tiga lembaga korporasi yang utama: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi yang masing-masing memiliki peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Ketiga lembaga ini, yang didukung oleh sejumlah Komite dan Sekretaris Perusahaan yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan GCG Perseroan.
Pursuant to the provisions stipulated in Law No. 40 year 2007 concerning Limited Liability Company, Law No. 8 year 1995 concerning Capital Market and Articles of Association of Company, a Company shall be comprised of three main corporate bodies: General Meetings of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors where each has an important role in implementing GCG effectively. These three institutions, supported by a number of Committees and a Corporate Secretary hold important roles in the implementation of the Company’s GCG.
Prinsip-prinsip GCG yang baik diimplementasikan melalui sebuah kerangka kerja yang mencakup tata hubungan antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi; tata hubungan antara Perseroan dan pemegang saham; pengelolaan aset dan risiko untuk menunjang pengembangan bisnis; kepatuhan; pengembangan sumber daya manusia; praktik keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan; serta pengembangan budaya Perseroan.
GCG principles are to be implemented through a framework which includea relationship system between the General Meeting of Shareholders (GSM), Board of Commissioners and Board of Directors; a relationship system between the Company and the shareholders; management of assets and risks to support business development; compliance; human resources development; practices of occupational safety and environmental management; and also Company culture development.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Pengawasan terhadap Perseroan dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai organ pengawasan tertinggi. RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Supervision of the Company shall be performed by the General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest supervisory organ. GMS has the authority that is not given to the Board of Commissioners and Board of Directors within the limits prescribed in the Articles of Association and the applicable laws and regulations.
RUPS sesuai dengan penyelenggaraannya terbagi atas RUPS Tahunan (RUPST), yang diselenggarakan minimal satu kali dalam setahun dan dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir; dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB), yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di luar waktu RUPST. Dalam RUPS, seluruh pemegang saham memiliki hak yang setara untuk memutuskan hal-hal penting yang berkaitan dan didasarkan pada keberlanjutan usaha.
GMS according to its implementation is divided into Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), held at least once a year and conducted at the latest 6 (six) months after the Company’s fiscal year ended; and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), which implementation might be held beyond the time of the AGMS. In the GMS, all shareholders have equal rights to decide on important issues related to and based on business continuity.
Kewenangan RUPS yaitu mengambil keputusan tentang masalah penting yang berkaitan dengan bisnis dan operasional Perseroan seperti pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris, jumlah remunerasi Direktur dan Dewan Komisaris, pengumuman/ persetujuan tentang pembagian dividen dan distribusi keuntungan, pengesahan laporan tahunan, penunjukan auditor eksternal, persetujuan tentang perubahan Anggaran Dasar, dan pemberian otorisasi kepada Direksi untuk menindaklanjuti semua keputusan RUPS.
The authority of GMS, namely, is to pass resolutions on important issues related to the business and operations of Company such as the appointment and dismissal of member of the Board of Directors and Board of Commissioners, the amount of remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners, announcement/approval on the distribution of dividends and profits, ratification of annual reports, appointment of external auditor, approval of changes to the Articles of Association, and also to grant authorization to the Board of Directors to follow up all resolutions endorsed by GMS.
Perseroan menjamin memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundangundangan.
Company guarantees to provide all information related to the Company to GMS, provided that it is not in conflict with the interests of Company and the laws and regulations.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
56
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
RUPST Perseroan pada tanggal 3 Mei 2013 bertempat di Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII) Menara II, Lantai 39, Ruang Paseo, Jln. MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350. Dalam RUPST tersebut diputuskan:
Company AGMS on May 3, 2013 held in Sinarmas Land Plaza (ex BII Plaza) Tower II, Floor 39, Paseo Room, Jln. MH Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350. The following resolutions were endorsed in the Annual GMS:
1. Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 serta menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Independen Purwantono, Suherman, & Surja tertanggal 19 Maret 2013. 2. Menerima dengan baik dan menyetujui penetapan penggunaan laba bersih dan/atau Saldo Laba yang Belum Dicadangkan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 a. Sebesar Rp. 1.000.000.000,- disisihkan sebagai dana cadangan Perseroan guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang akan digunakan sesuai dengan Pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan; dan
1. Approved and well accepted Annual Report for the fiscal year ended December 31, 2012 and also approved and endorsed Company Consolidated Financial Statements for the year ended December 31, 2012 audited by Independent External Auditor (KAP) Purwantono, Suherman, & Surja dated March 19, 2013.
b. Sebesar Rp. 185.294.119.500,- atau sebesar Rp. 31,5,per lembar saham disetujui dibagikan sebagai dividen final dimana jumlah tersebut berasal dari sisa Laba Bersih sebesar Rp. 73.804.517.302,- yang merupakan laba bersih Perseroan tahun buku 2012 setelah dikurangi dengan dana cadangan sebagaimana ditetapkan dalam poin a di atas dan dividen interim sebesar Rp. 102.941.177.500,-
2. Well accepted and approved the resolution on the use of net profits and/or Unappropriated Retained Earnings for the fiscal year ended December 31, 2012: a. An amount of Rp1,000,000,000 was to be set aside as the Company's reserved fund in order to meet the provision stipulated in Article 70 of the Law of Limited Liability Company No. 40 Year 2007 which should be used in accordance with Article 20 of Company’s Articles of Association; and b. An amount of Rp. 185,294,119,500 or Rp. 31.50 per share was to be distributed as final dividend in which the sum should be derived from the balance of net profits amounted to Rp. 73,804,517,302 which was the Company’s net profit for fiscal year 2012 after deducted by the reserve fund as set out in item a above and interim dividend of Rp. 102,941,177,500 as it turned out from the Circular of
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
3. 4. 5.
6.
7.
sebagaimana ternyata dari Sirkuler Keputusan Direksi Perseroan yang telah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, tertanggal 14 November 2012 serta berasal dari Saldo Laba yang Belum Dicadangkan dari tahun-tahun buku sebelumnya sebesar Rp. 111.489.602.198,-. Dividen final ini akan dibagikan kepada para pemegang saham sesuai dengan persentase kepemilikan saham dengan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menentukan tata cara dan waktu pembagian dividen final tersebut. Menyetujui dan menerima dengan baik Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perseroan. Menyetujui perubahan rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perseroan. Menyetujui memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Menyetujui memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Independen untuk mengaudit buku Perseroan untuk tahun buku 2013 dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen yang akan ditunjuk tersebut. Menyetujui pengunduran diri: - Bapak Raaj Kumar dari jabatannya selaku Wakil Presiden Komisaris Perseroan; - Bapak Michael JP Widjaja dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan; - Bapak Ashis Basu dari jabatannya selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan; dan - Bapak Yudha Wibawa dari jabatannya selaku Direktur Perseroan; sekaligus menyetujui pengangkatan : - Bapak Avinash Ramakant Shah selaku Wakil Presiden Komisaris Perseroan; - Bapak Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza selaku Komisaris Perseroan; - Bapak Sulekera Lingadevaru Ravi selaku Wakil Presiden Direktur Perseroan; dan - Bapak Mochtar Suhadi selaku Direktur Perseroan;
57
Company’s Directors Decision has been approved by the Company’s Board of Commissioners dated November 14, 2012 and was also derived from the Unappropriated Retained Earnings from the previous fiscal years in the amount of Rp. 111,489,602,198. These final dividends should be distributed to the shareholders in accordance with the percentage of shares ownership by granting authority to the Company’s Board of Directors to decide on the procedure and time of the final dividend distribution. 3. Approved and well accepted Report on the Realization of Proceeds Utilization from Company’s Public Offering. 4. Approved the change of plan on the Utilization of Proceeds from Company’s Public Offering. 5. Agreed to grant authority to Company’s Board of Directors to determine the amount of salaries or remuneration and other allowances for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors for the fiscal year to be ended December 31, 2013. 6. Agreed to grant authority to Company’s Board of Commissioners to appoint Independent Public Accountant to audit the Company’s book for the fiscal year 2013 and to grant authority to Company’s Board of Directors in determining emolument of the Independent Public Accountant still to be appointed. 7. Approved the resignation of: - Mr. Raaj Kumar from his position as Company’s Vice President Commissioner; - Mr. Michael JP Widjaja from his position as Company’s Commissioner; - Mr. Ashis Basu from his position as Company’s Vice President Director; and - Mr. Yudha Wibawa from his position as Company’s Director; as well as approved the appointment of: - Mr. Avinash Ramakant Shah as Company’s Vice President Commissioner; - Mr. Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza as Company’s Commissioner; - Mr. Sulekera Lingadevaru Ravi as Company’s Vice President Director; and - Mr. Mochtar Suhadi as Company’s Director;
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, tugas dan tanggung jawab utama Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan secara umum atau khusus serta memberikan nasihat atas kebijakan Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan dalam mencapai tujuan visi, misi dan strategis yang telah ditetapkan. Dewan Komisaris dapat diberikan tanggung jawab atas tugas-tugas lain dari RUPS dari waktu ke waktu. Kinerja Dewan Komisaris dipertanggungjawabkan kepada RUPS dan dalam menjalankan perannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.
Pursuant to the Company's Articles of Association, the primary duties and responsibilities of the Board of Commissioners are to conduct supervision in general or in particular, as well as to give some advice to the Board of Directors on policies to run the Company in order to achieve the objectives of Company’s vision, mission and strategy that have been established. The Board of Commissioners may be given responsibilities for other duties by GMS from time to time. The Board of Commissioners shall be accounted to GMS for its performance and in carrying out their roles the Board of Commissioners shall be assisted by the Audit Committee.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
58
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Tugas dan wewenang Dewan Komisaris: 1. Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk memeriksa buku-buku, surat-surat, serta dokumen lainnya, memeriksa dan mencocokkan kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain serta berhak mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi. 2. Dewan Komisaris berhak meminta penjelasan dari setiap anggota Direksi mengenai segala hal yang menyangkut kepentingan Perseroan. 3. Dewan Komisaris diwajibkan untuk sementara mengurus Perseroan, dalam hal seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara atau Perseroan tidak memiliki seorang anggota Direksi.
Duties and authorities of the Board of Commissioners: 1. The Board of Commissioners has the authority to check the books, correspondence, and other documents, to examine and reconcile cash for the purpose of verification and others, and also is entitled to know all actions taken by the Board of Directors. 2. The Board of Commissioners has the right to request for clarifications from each member of the Board of Directors concerning all matters related to the interests of the Company. 3. The Board of Commissioners shall be obligated to temporarily run the Company, in the event all members of the Directors are removed from office temporarily or the Company does not have a member of the Board of Directors.
Berdasarkan RUPST Perseroan pada tanggal 3 Mei 2013, Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) anggota, dengan susunan sebagai berikut:
Pursuant to the Company’s AGMS on May 3, 2013, the Board of Commissioners shall consist of 6 (six) members, with the following composition:
Presiden Komisaris / President Commissioner
L. Krisnan Cahya
Wakil Presiden Komisaris / Vice President Commissioner
Avinash Ramakant Shah
Komisaris / Commissioner
Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Ketut Sanjaya
Komisaris Independen / Independent Commissioner
H. Agus Tagor
Komisaris Independen / Independent Commissioner
DR. Ir. Bambang Setiawan
Per tanggal 2 Desember 2013, Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza mengundurkan diri dari jabatannya.
As of December 2, 2013, Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza has resigned from his position.
Jumlah Dewan Komisaris Independen Perseroan adalah 3 orang, dari total anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan dengan komposisi Dewan Komisaris yang sesuai dengan ketentuan pendaftaran PT Bursa Efek Indonesia yang mensyaratkan sekurang-kurangnya 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Proses pemilihan dilakukan setiap 5 tahun sekali. Dalam hal terjadi penggantian sebelum selesainya masa jabatan, anggota Dewan Komisaris yang baru akan melaksanakan tugasnya selama sisa masa jabatan Komisaris yang diganti.
The number of Company’s Independent Commissioners shall be 3 persons from the total members of Board of Commissioners. Member of the Board of Commissioners shall be appointed and dismissed from office by GMS through a transparent process with a composition of Board of Commissioners in accordance with the registration requirements of PT Bursa Efek Indonesia which requires at least 30% of the total members of the Board of Commissioners shall be Independent Commissioners. Selection process is to be conducted once in 5 years. In the event of replacement occurred before the completion of tenure, the new member of the Board of Commissioners will carry out his/her duties during the remaining term of the replaced Commissioner.
Rapat Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Meetings
Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui rapat-rapat, evaluasi laporan operasional dan diskusi dengan komite-komite yang terkait sesuai dengan masalah yang perlu mendapat perhatian. Dewan Komisaris mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap triwulan. Rapat Dewan Komisaris dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat bila lebih dari separuh anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat.
The monitoring process toward the Company’ operational activities shall be conducted through meetings, evaluations of operational reports and discussions with related committees according to the issues that require to be addressed to. Board of Commissioners shall conduct meetings at least once every quarter. The Board of Commissioners’ meeting shall be considered valid and entitled to make any binding decision if more than half of the Board of Commissioners’ members are present or represented in the meetings.
Sepanjang tahun 2013 telah diadakan 4 kali rapat Dewan Komisaris. Direksi Perseroan juga hadir dalam rapat Dewan Komisaris dengan tingkat kehadiran gabungan sebagai berikut:
Throughout 2013, 4 Board of Commissioners’ meetings have been held. Members of Company’s Board of Directors were also present in the meetings with a combined attendance rate as follows:
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
ANGGOTA Member
59
PERSENTASE KEHADIRAN Percentage of Attendance
JUMLAH KEHADIRAN Number of Attendance
DEWAN KOMISARIS / Board of Commissioners L. Krisnan Cahya
100%
Raaj Kumar *
100%
Michael J.P. Widjaja*
100% 100%
Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza**
66,67%
Avinash Ramakant Shah** Ketut Sanjaya
100%
H. Agus Tagor
100%
DR. Ir. Bambang Setiawan
100%
DIREKSI / Board of Directors 100%
Fuganto Widjaja Sulekera Lingadevaru Ravi**
66,67%
Mochtar Suhadi**
33,33%
Kumar Krishnan
100%
Bambang Heruawan Haliman
100%
Indradjaja Lazuardi
75%
KOMITE AUDIT / Audit Committee Sunarto*
100%
Edwin Hidayat Abdullah
75%
*) Sebelum Pengunduran diri sesuai RUPST 3 Mei 2013 Perseroan **) Setelah Pengangkatan Jabatan sesuai RUPST 3 Mei 2013 Perseroan
*) Before Resigning pursuant to Company’s Annual GMS on May 3, 2013 **) After Appointed pursuant to Company’s Annual GSM on May 3, 2013
Direksi
Board of Directors
Direksi bertugas dan bertanggung jawab untuk mengelola Perseroan sehingga semua sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan dapat digunakan secara berkesinambungan demi kemajuan Perseroan. Dalam melaksanakan pengelolaan Perseroan, Direksi memiliki beberapa batasan dalam hal tertentu untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan atau RUPS.
The Board of Directors shall be in charge and responsible for managing the Company so that all resources owned by the Company can be used continuously for the betterment of Company. In carrying out the duties of managing the Company, the Board of Directors have several restrictions in certain areas to get approval from the Company’s Board of Commissioners or GMS.
Setiap anggota Direksi memiliki tugas dan wewenangnya masingmasing sesuai dengan pembagian wewenang yang ada.
Each member of the Board of Directors has his/her respective duties and authorities in accordance with the existing division of authority.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi terdiri dari 6 anggota yang terdiri dari seorang Presiden Direktur, seorang Wakil Presiden Direktur, dan 4 orang Direktur, dimana sedikitnya terdiri dari 1 orang Direktur Tidak terafiliasi.
Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Board of Directors consists of 6 members with the composition of one President Director, one Vice President Director, and 4 Directors, where at least one of them shall be a Non-affiliated Director.
Susunan Direksi Perseroan terakhir diangkat berdasarkan RUPST Perseroan tanggal 3 Mei 2013 adalah sebagai berikut :
The composition of the latest Company’s Board of Directors appointed pursuant to the Company’s AGMS dated May 3, 2013 is as follows:
Presiden Direktur / President Director
Fuganto Widjaja
Wakil Presiden Direktur / Vice President Director
Sulekera Lingadevaru Ravi
Direktur / Director
Bambang Heruawan Haliman
Direktur / Director
Kumar Krishnan
Direktur / Director
Mochtar Suhadi
Direktur Tidak Terafiliasi / Non-affiliated Director
Indradjaja Lazuardi
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
60
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Berbagai pembahasan mengenai jalannya kegiatan usaha Perseroan dilakukan dalam Rapat Direksi yang dilakukan setidaknya 1 (satu) bulan sekali, kecuali dikesampingkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Various discussions on the running of Company business activities are to be conducted in the Board of Directors meetings which shall be held at least once a month, unless it is waived in accordance with the provision stipulated in the Company’s Articles of Association.
Selama tahun 2013, telah diadakan 5 (lima) kali Rapat Direksi, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
During 2013, there have been 5 (five) Board of Directors meetings, with the attendance rate as follows:
SUSUNAN DIREKSI Board of Directors Composition
JUMLAH KEHADIRAN Number of Attendance
PERSENTASE KEHADIRAN Attendance Percentage
Fuganto Widjaja
100%
Ashis Basu*
100%
Yudha Wibawa*
100%
Sulekera Lingadevaru Ravi**
100%
Mochtar Suhadi**
100%
Kumar Krishnan
100%
Bambang Heruawan Haliman
100%
Indradjaja Lazuardi
100%
*) Sebelum Pengunduran diri sesuai RUPST 3 Mei 2013 Perseroan **) Setelah Pengangkatan Jabatan sesuai RUPST 3 Mei 2013 Perseroan
*) Before Resigning pursuant to Company’s Annual GMS on May 3, 2013 **) After Appointed pursuant to Company’s Annual GSM on May 3, 2013
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors
Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi berhak memperoleh remunerasi sesuai dengan tanggung jawab dan pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang dibawanya ke dalam Perseroan. Jumlah remunerasi ditetapkan setiap tahun oleh Direksi sesuai kewenangan yang diberikan oleh RUPS Perseroan. Paket remunerasi total untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013 berjumlah Rp. 30.486.652.034.
Each member of the Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to remuneration in accordance with his/her responsibility and experiences, and the knowledge and expertise he/she brings into the Company. The amount of remuneration shall be determined every year by the Board of Directors in accordance with the authority granted by the Company GMS. The total remuneration package for the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2013 amounted to Rp. 30,486,652,034.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit Perseroan pertama kali dibentuk pada tanggal 7 Maret 2012, dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendorong diterapkannya prinsip GCG, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan, serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan obyektifitas akuntan publik.
The Company Audit Committee was first established on March 7, 2012, in order to assist the Board of Commissioners in promoting the application of GCG principle and the establishment of adequate internal control structure, and also to enhance the quality of openness and financial reporting, as well as to review the scope, accuracy, independency and objectivity of the public accountant.
Pembentukan Komite Audit Perseroan sejalan dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.
The establishment of the Company Audit Committee is in line with the regulation of Bapepam-LK No. IX.I.5 concerning the Establishment and Work Implementation Guidelines of Audit Committee and the regulation of PT Bursa Efek Indonesia No. I-A concerning General Provision of Stocks (Equity Securities) Listing on the Stock Exchanges.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 31 Mei 2013 dan Surat Keterbukaan Perseroan dengan Nomor Surat 166/GEMS-CS/VI/2013 pada tanggal 4 Juni 2013, salah satu Anggota Komite Audit yang semula dijabat oleh Bapak Sunarto digantikan tugas dan tanggung jawabnya oleh Bapak H. Agus Tagor, dengan demikian susunan anggota Komite Audit Perseroan berubah menjadi:
61
Based on the Decision of Company Board of Commissioners dated May 31, 2013 and Company Disclosure Letter Number 166/GEMSCS/VI/2013 dated June 4, 2013, Mr. H. Agus Tagor was to replace the duties and responsibilities of one of the Audit Committee members originally held by Mr. Sunarto, so that the composition of Company Audit Committee members changed to:
Sebelum 1 Juni 2013
Setelah 1 Juni 2013
Before June 1, 2013
After June 1, 2013
Ketua / Chairman
Ketut Sanjaya
Ketut Sanjaya
Anggota / Member
Sunarto
H. Agus Tagor
Anggota / Member
Edwin Hidayat Abdullah
Edwin Hidayat Abdullah
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Komite Audit bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris Perseroan terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan juga melakukan tugas lain yang berhubungan dengan tugas Dewan Komisaris. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Audit adalah:
The Audit Committee is responsible for providing opinions to the Company’s Board of Commissioners on reports or matters presented by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and for identifying matters requiring the Board of Commissioners attention as well as conducting other tasks associated with the duties of the Board of Commissioners. Duties and responsibilities of the Audit Committee are:
1. Menelaah informasi keuangan Perseroan antara lain laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Unit Internal Audit; 4. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua resiko yang penting telah dipertimbangkan; 5. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris Perseroan mengenai laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; 6. Mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; dan 7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.
1. To review financial information of the Company among others financial reports, projections and other financial information; 2. To conduct reviews on Company’s compliance with the laws and regulations in capital market sector and other legislation related to Company’s activities;
Pengawasan yang meliputi semua materi dan laporan lainnya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris menjadi perhatian khusus Komite Audit untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah potensial yang memerlukan tindakan dari Dewan Komisaris ataupun Direksi, dan saran serta rekomendasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris. Setiap temuan utama dibahas secara menyeluruh dalam rapat Komite Audit dan Unit Internal Audit sebelum dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk ditindaklanjuti.
3. To conduct reviews on audits implementation by the Audit Internal Unit; 4. To conduct reviews on the adequacy of audits by the Public Accountant in order to ensure that all important risks have been considered; 5. To provide opinions to the Company’s Board of Commissioners concerning reports submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners; 6. To identify and to report matters requiring the address of the Board of Commissioners; and 7. To maintain confidentiality of documents, data, and information of Company. Supervision that covers all materials and other reports to be submitted to the Board of Commissioners shall become particular concerns of the Audit Committee in identifying and clarifying potential problems that requires actions from the Board of Commissioners or the Board of Directors, and also suggestions and recommendations to be provided to the Board of Commissioners. Each major finding should be discussed comprehensively in meetings with Audit Committee and Internal Audit before it is reported to the Board of Commissioners to decide what steps should be taken next.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
62
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Laporan Komite Audit
Audit Committee Reports
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan tugas sesuai dengan Piagam Komite Audit yang ditandatangani pada tanggal 30 Oktober 2012, yaitu berupa rapat internal, rapat dengan pihak lain terkait dan kunjungan kerja ke lapangan.
Throughout year 2013, the Audit Committee has carried out its duties in accordance with the Audit Committee Charter signed on October 30, 2012, namely in the form of internal meetings, as well as meetings with other related parties and working visits to the sites.
Rapat Komite Audit Perseroan diadakan minimal 3 bulan sekali atau sebagaimana dianggap perlu. Selama tahun 2013, Komite Audit telah melaksanakan 6 (enam) kali rapat berkala, dengan tingkat kehadiran anggotanya sebagai berikut:
Company Audit Committee meeting shall be held once in 3 months at a minimum or as deemed necessary. During 2013, the Audit Committee has held 6 (six) regular meetings, with attendance rate of its members as follows:
NAMA Name
JABATAN Position
JUMLAH KEHADIRAN Number of Attendance
PERSENTASE KEHADIRAN Attendance Percentage
Ketut Sanjaya
Ketua / Chairman
100%
Sunarto*
Anggota / Member
100%
Edwin Hidayat Abdullah
Anggota / Member
100%
H. Agus Tagor**
Anggota / Member
100%
* masa jabatan sampai dengan 1 Juni 2013 ** masa jabatan setelah 1 Juni 2013
* office term up to June 1, 2013 ** office term after June 1, 2013
Berikut ini adalah rangkuman kinerja tugas dan tanggung jawab Komite Audit sepanjang tahun 2013:
Following is the performance summary of the Audit Committee's duties and responsibilities throughout 2013:
1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan konsolidasian auditan tahun 2012 dengan Auditor Eksternal (KAP), dan laporan keuangan konsolidasian Perseroan triwulanan pada tahun 2013. 2. Melakukan pembahasan Rencana Kerja Internal Audit (Audit Plan) dan melakukan pemantauan atas pelaksanaan audit oleh Unit Internal Audit Perseroan serta membahas temuantemuannya termasuk pemantauan tindak lanjut Manajemen atas temuan Unit Internal Audit tersebut. 3. Memberikan usulan kepada Dewan Komisaris atas pengembangan Unit Internal Audit Perseroan. 4. Komite Audit bersama anggota Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan mengunjungi salah satu lokasi pertambangan, Anak Perusahaan Perseroan, KIM Blok di Bungo, Jambi untuk memantau kegiatan & kinerja tim di lokasi pertambangan termasuk pembahasan mengenai aspek lingkungan dan pengembangan masyarakat di sekitar tambang.
1. Conducted reviews of consolidated financial reports 2012 audits with External Auditor (KAP), and quarterly Company’s consolidated financial reports year 2013. 2. Discussed Internal Audit Working Plan (Audit Plan) and conducted monitoring of audits implementation by the Company’s Internal Audit Unit, as well as discussed its findings including monitoring of the Management follow-ups on the Internal Audit Unit findings. 3. Provided proposals to the Board of Commissioners on the development of Company’s Internal Audit Unit. 4. Audit Committee along with members of the Board of Commissioners and the Corporate Secretary visited one of the mining locations, Company’s Subsidiary, KIM Blok in Bungo, Jambi in order to monitor the activities & performances of team at the mining site including discussion on the aspect of environment and community development around the mine.
Berdasarkan penelaahan dan pembahasan tersebut diatas, Komite Audit memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris agar Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dapat diterima dan dilaporkan dalam Laporan Tahunan Perseroan.
Based on the above mentioned review and discussion, the Audit Committee provides recommendations to the Board of Commissioners in order that the audited Company’s Consolidated Financial Statements for the year ended December 31, 2013 be approved and reported in the Company’s Annual Report.
Komite Audit juga berpandangan bahwa Perseroan telah melakukan praktik di bidang Audit Internal, pemantauan pelaporan keuangan dan Audit Eksternal yang baik, yang sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku.
The Audit Committee considered that the Company has done a good practice in the field of Internal Audit, financial reporting monitoring and External Audit, in accordance with the plans and the applicable regulations.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
63
Komite Lainnya
Other Committee
Pada dasarnya Perseroan berusaha membentuk berbagai komite sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan manajemen modern bagi perusahaan publik. Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi maupun Komite Remunerasi. Perseroan akan mempertimbangkan untuk membentuk berbagai komite tersebut di masa yang akan datang.
Basically Company strives to establish various committees in accordance with the needs and demand of a modern management for a public company. At this time Company does not have any Nomination Committee or Remuneration Committee. Company will consider forming those various committees in the future.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahan Perseroan pertama kali diangkat pada Februari 2011. Sekretaris Perusahaan sebelumnya dijabat oleh Bapak Eddy berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 47 tanggal 21 Februari 2011 yang dibuat di hadapan Notaris Linda Herawati SH., dengan masa jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal RUPS mengangkat beliau sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company’s Corporate Secretary was first appointed in February 2011. Previously, the Corporate Secretary was held by Mr. Eddy, pursuant to the Deed of Resolution of the Shareholders No. 47 dated February 21, 2011 made before Linda Herawati SH., Notary, with a service term of 5 (five) years commencing from the date the GMS appointed him in accordance with Company’s Articles of Association.
Sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Eddy tanggal 24 November 2011, Sekretaris Perusahaan efektif digantikan oleh Bapak Sudin SH sampai 21 Februari 2016.
In connection with the resignation of Mr. Eddy, on November 24, 2011 the Corporate Secretary was effectively replaced by Mr. Sudin, SH who will serve up to February 21, 2016.
Saat ini beliau juga menjabat sebagai Head Legal Department Sinarmas Mining (2007-sekarang). Sebelumnya beliau menjabat beberapa posisi seperti Senior Legal Manager PT Batamindo Investment Cakrawala (2003-2007), Senior Legal Officer Salim Group (1997-2003) dan Associate Lawyer di Law Firm Dermawan & Co. (1996-1997). Beliau lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1995 dan Program Pasca Sarjana Universitas Pelita Harapan pada tahun 2005. Beliau mengikuti workshop pasar modal pada tanggal 18-19 Desember 2013 yang diselenggarakan oleh Granada Law Firm.
At present, he also serves as the Head of Legal Department of Sinarmas Mining (2007-present). Previously, he held several positions, such as Senior Legal Manager of PT Batamindo Investment Cakrawala (2003-2007), Senior Legal Officer of Salim Group (1997-2003) and Associate Lawyer in Dermawan & Co. Law Firm (1996-1997). He has graduated from the Faculty of Law, Universitas Indonesia in 1995 and Post-Graduate Program of Universitas Pelita Harapan in 2005. He participated in the capital market workshop organized by Granada Law Firm on December 1819, 2013.
Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung utama antara Perseroan dengan pemegang saham, otoritas pasar modal dan masyarakat serta para pemangku kepentingan. Dalam menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan juga membantu Direksi dalam memenuhi semua kewajibannya terkait transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, indenpensi dan kewajaran yang merupakan unsurunsur utama tata kelola perusahaan yang baik. Secara khusus, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk:
A Corporate Secretary is the primary liaison between a Company and its shareholders, the capital market authority and the society and also the stakeholders. In carrying out his/her function, the Corporate Secretary is also to assist the Board of Directors in meeting all their obligations related to transparency, accountability, responsibility, independency and fairness which are the primary elements of good corporate governance. Specifically, a Corporate Secretary is responsible for:
1. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, ketentuan pasar modal dan peraturan lain yang terkait; 2. Memelihara komunikasi secara berkala dengan instansi pemerintah dan otoritas pasar modal, termasuk OJK dan Bursa Efek Indonesia, yang berkaitan dengan permasalahan tata kelola, tindakan korporasi, dan transaksi material; 3. Mengkordinasikan dan menyelenggarakan aktivitas dan rapatrapat Dewan Komisaris, Direksi serta Rapat Komite Audit dan mencatat risalah rapat; 4. Memberikan informasi terkini mengenai Perseroan kepada pemegang saham, media dan masyarakat umum secara rutin; dan 5. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
1. Monitoring Company’s compliance with the Law of Limited Liability Company, Articles of Association, capital market regulation and other related regulations; 2. Maintaining periodic communication with any government institution and capital market authority, including with OJK and Indonesia Stock Exchange, relating to governance issues, corporate actions, and material transactions; 3. Coordinating and organizing activities and meetings of Board of Commissioners, Board of Directors, and Audit Committee Meetings as well as preparing minutes of meetings; 4. Providing latest information regarding Company routinely to shareholders, media and general public; and 5. Responsible in organizing the GMS.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
64
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Unit Internal Audit
Internal Audit Unit
Unit Internal Audit memiliki peranan penting dalam menjalankan aktivitas kontrol atas kegiatan bisnis Perseroan. Tujuan utama Unit Internal Audit adalah memberikan penilaian independen atas seluruh aktivitas Perseroan guna meningkatkan nilai, sistem manajemen risiko, efisiensi kegiatan operasional serta pengawasan internal Perseroan. Unit Internal Audit memberikan layanan konsultasi dan jaminan kemandirian, obyektivitas dalam mendukung tujuan utama tersebut.
An Internal Audit Unit has an important role in conducting control activities over the business operations of a Company. The main objectives of an Internal Audit Unit are to provide independent assessment of all Company’s activities in order to enhance Company’s values, risk management system, efficiency of operational activities and also internal control. An Internal Audit Unit provides consultancy services and independence guarantees, also objectivities in supporting its main purpose.
Berdasarkan surat penunjukkan Direksi Perseroan pada tanggal 16 Agustus 2011, Direksi resmi mengangkat Bapak Dedy Susanto sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal (“SKAI”) Perseroan, dengan mempertimbangkan latar belakang dan pengalaman kerja Bapak Dedy Susanto selama ini, yaitu menjabat sebagai Kepala Depar temen Internal Audit Perseroan (2008-sekarang). Sebelumnya beliau menjabat beberapa posisi seperti Manager Controller (Audit) di PT Duta Pertiwi Tbk (2002-2008), Supervisor Internal Audit Kawan Lama Group (2001-Januari 2002), Supervisor Internal Audit PT Kapal Api Group (1998-2001) Account Officer di Lippo Bank-Regional Office (1996-1997), dan Account Officer di PT Aspac General Insurance (1996). Beliau lulus dari Universitas Tarumanegara jurusan Akuntansi pada tahun 1995. Unit Internal Audit Perseroan dibentuk pada Oktober 2008 yang beranggotakan 8 orang Auditor.
Based on the appointment letter of the Company’s Board of Directors on August 16, 2011, the Board of Directors officially appointed Mr. Dedy Susanto as the Company’s Head of Internal Audit Work Unit (SKAI), by considering the background and work experiences of Mr. Dedy Susanto to date, i.e. serves as the Department Head of Company’s Audit Internal (2008-present). Previously he has held several positions such as Controller (Audit) Manager at PT Duta Pertiwi Tbk (2002-2008), Internal Audit Supervisor at Kawan Lama Group (2001-January 2002), Internal Audit Supervisor at Kapal Api Group (1998-2001), Account Officerat Lippo Bank - Regional Office (1996-1997) and Account Officer at PT Aspac General Insurance (1996). He graduated from Universitas Tarumanegara, majoring in Accounting in 1995. Company’s Audit Internal Unit was established in 2008 with 8 members of Auditor.
Sebagai pedoman dalam menjalankan wewenang, tugas dan tanggung jawab secara kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan, Unit Internal Audit menyusun Piagam Internal Audit yang ditandatangani pada tanggal 26 September 2011. Dalam Piagam Internal Audit tersebut diatur ketentuan tugas dan tanggung jawab Unit Internal Audit, di antaranya:
As guidance in conducting the authority, duties and responsibilities in a competent, independent and accountable manner the Internal Audit Unit has developed an Internal Audit Charter which has been signed on September 26, 2011. Provisions of duties and responsibilities of the Internal Audit Unit are stipulated in the Internal Audit Charter, among others:
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi paparan risiko yang signifikan dan berkontribusi terhadap peningkatan manajemen risiko dan sistem pengendaliannya; 2. Membuat Perencanaan Audit (tahunan & bulanan); 3. Melaksanakan Kegiatan Audit (financial & operational) mengacu pada Rencana Audit yang telah ditetapkan; 4. Membuat Laporan Audit atas audit yang dijalankan; 5. Menyampaikan Hasil Audit kepada pihak-pihak yang berkompeten; 6. Memonitor atas tindak lanjut hasil audit yang dijalankan oleh Audit; dan 7. Membantu Perseroan dalam melaksanakan pengendalian yang efektif melalui evaluasi efektivitas dan efisiensinya dan mendorong upaya perbaikan secara berkelanjutan untuk mencapai kondisi berikut: a. Informasi keuangan dan usaha dapat dipercaya dan memiliki integritas; b. Usaha dilaksanakan secara efisien dan mencapai hasil yang efektif; c. Aset Perseroan terjaga; dan d. Tindakan dan keputusan Perseroan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
65
1. To identify and evaluate risk exposures which are significant and have contribution to the increase of risk management and its control system; 2. To develop Audit Planning (annually & monthly); 3. To conduct Audit Activities (financial & operational) by referring to Audit Plan that has been set; 4. To prepare Audit Reports on the performed audits; 5. To present Audit Results to the competent parties; 6. To monitor follow-ups of audit results conducted by the Audit Unit; and 7. To assist Company in implementing effective control through evaluation of its effectiveness and efficiency and also in encouraging improvement efforts continuously in order to achieve the following conditions: a. Financial and business information is reliable and has integrity; b. Business done efficiently and achieves effective results; c. Company Assets is maintained; and d. Actions and decisions of the Company are in accordance with the prevailing Laws and regulations.
Unit Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bertanggung jawab secara fungsional kepada Komite Audit. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penunjang Perseroan dalam merealisasikan tujuannya, Unit Internal Audit melakukan koordinasi yang erat dengan berbagai fungsi dalam Perseroan melalui pendekatan yang sistematis dan berdisiplin.
The Internal Audit Unit reports directly to the President Director and functionally to the Audit Committee. In carrying out its function as the support of Company in realizing its objectives, the Internal Audit Unit shall conduct close coordination with various functions within the Company through a systematic and disciplined approach.
Sebagai bagian dari Good Corporate Governance (GCG), Unit Audit Internal telah mendorong komunikasi yang mendukung budaya kejujuran dan keterbukaan. Perseroan telah membuat saluran resmi untuk menerima pelaporan pelanggaran melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) pada Maret 2013 lalu. Melalui saluran yang bebas dan rahasia bagi semua pihak yang berhubungan dengan Perseroan, diharapkan dapat mengurangi potensi kerugian Perseroan dikemudian hari.
As a part of Good Corporate Governance (GCG), the Internal Audit Unit has encouraged communication that supports the culture of honesty and openness. The Company has established an official channel to receive violations reporting through a Whistle Blowing System’ in March 2013. Through this channel which is free and confidential to all parties connecting with the Company, it is expected that Company potential losses in the future can be reduced.
Struktur Organisasi Internal Audit Internal Audit Organization Structure
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
KOMITE AUDIT Audit Committee
PRESIDEN DIREKTUR President Director
AUDIT INTERNAL Internal Audit
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
66
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Uraian Sistem Pengendalian Internal (Internal Control) Yang Diterapkan Perseroan
Description of Internal Control System Implemented by Company
Manajemen Perseroan menerapkan Sistem Pengendalian Internal pada semua kegiatan Perseroan, baik berupa Check and Recheck, Dual Control dan pendelegasian wewenang sesuai dengan batasan wewenang (Matrix Limit Otorization) yang telah ditetapkan.
Company Management applied Internal Control System to all Company’s activities whether in the form of Check and Recheck, Dual Control and delegation of authorities in accordance with the established Matrix of Authorization Limits.
Pengendalian internal yang dijalankan Perseroan dilakukan terhadap setiap kegiatan keuangan dan operasional Perseroan yang terurai pada penjelasan singkat berikut ini:
Internal control implemented by Company has been conducted to all Company’s financial and operational activities described in the brief explanations as follows:
a. Dalam Bidang Operasional Ÿ Semua proses penambangan telah dibuatkan dalam bentuk System Operational Procedure (SOP) yang telah mengandung Pengendalian Internal yang memadai. SOP ini dijalankan dan ditaati oleh setiap Divisi dalam Perseroan. Semua kegiatan operasional penambangan yang dilakukan Perseroan juga telah mengacu pada ketentuan dan perundangan yang berlaku. Ÿ Setiap ketentuan dan perundangan yang berlaku dalam bidang pertambangan disebarkan kepada divisi yang terkait untuk dilaksanakan dan dipatuhi. Kepatuhan atas pelaksanaan Peraturan dan Perundangan itu turut menjadi objek pemeriksaan dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh Unit Internal Audit.
a. In the Operational Sector Ÿ All mining processes have been made in the form of Standard Operational Procedure (SOP) system which already covered adequate Internal Control. This SOP was performed and adhered to by each Division within the Company. All mining operations conducted by Company have also referred to the applicable laws and regulations.
b. Dalam Bidang Keuangan Ÿ Dalam bidang keuangan pengendalian internal telah dilakukan secara ketat, dimana : ¢ Setiap pengeluaran dan penerimaan dana hanya dilakukan oleh petugas yang berwenang, ¢ Setiap pengeluaran dan penerimaan dana harus mendapatkan Persetujuan (ditanda-tangani) oleh pejabat yang berwenang, ¢ Didukung dengan dokumen pendukung yang lengkap dan telah diverifikasi dahulu kebenarannya oleh petugas yang berwenang. ¢ Sebagian besar transaksi keuangan perusahaan dilakukan secara giral, dan secara tunai harus melalui suatu prosedur yang cukup terkontrol. Ÿ Setiap Ketentuan dan Perundangan yang berlaku (Keuangan, Akuntasi & Perpajakan) telah disebarkan kepada divisi yang terkait untuk dilaksanakan dan dipatuhi. Kepatuhan atas pelaksanaan Peraturan dan Perundangan tersebut turut menjadi objek pemeriksaan dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh Unit Internal Audit.
b. In the Financial Sector Ÿ In the financial sector, internal control has been conducted strictly, whereas: ¢ Any expenditure and receipt of funds done only by the authorized personnel, ¢ Any expenditure and receipt of funds must have Approval (signed) by the authorized officials,
Setiap tahun Eksternal Auditor (KAP) melakukan pemeriksaan atas transaksi keuangan dan neraca Perseroan yang digunakan sebagai neraca publikasi pada Laporan Tahunan Perseroan dalam pelaksanaan transparansi Perseroan. Perseroan juga meminta KAP melakukan penelaahan terbatas atas laporan keuangan setiap kuartal pada tahun 2013.
Every year the External Auditor (KAP) has conducted examinations to Company’s financial transactions and balance sheets to be used as balance sheet publication in the Company Annual Report in the implementation of Company’s transparency. Company also requested KAP to conduct limited review on financial reports on each quarter in year 2013.
Ÿ Any applicable legislation in mining sector disseminated to
related divisions in order to be implemented and adhered to. Compliance to the implementation of Laws and Regulations also became object of audits in each examination conducted by the Internal Audit Unit.
Must be supported by complete supporting documents which validity has already been verified by the authorized personnel. ¢ Most of the company's financial transactions conducted by clearings and by cash must go through adequate controlled procedures. Ÿ Any applicable Laws and Regulations (Financial, Accounting & Taxation) have been disseminated to relevant divisions in order to be implemented and adhered to. Compliance with the enforcement of Laws and Regulations also became object of audits in all examinations conducted by the Internal Audit Unit. ¢
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
67
Pelaksanaan Tugas Unit Internal Audit
Task Implementation of Internal Audit Unit
Sepanjang tahun 2013 Unit Internal Audit telah melaksanakan 12 penugasan audit sesuai dengan Rencana Audit 2013 dan 2 penugasan khusus untuk pembuatan SOP Perseroan. Penugasan tersebut mencakup audit terhadap beberapa kegiatan perusahaan yang bersifat strategis dalam rangka untuk mengamankan Perseroan serta mewujudkan perbaikan dalam sistem dan prosedur kerja di masa mendatang.
Throughout 2013 the Internal Audit Unit has conducted 12 audits assignments in accordance with the 2013 Audit Plan and 2 special assignments for developing Company’s SOP. Those assignments covered audits to some company strategic activities in order to secure the Company and to realize improvements in system and work procedure in the future.
Seluruh kegiatan Perseroan (Business Process) akan menjadi obyek pemeriksaan oleh Departemen Internal Audit. Pelaksanaan Audit tahun 2013 sebagian besar dilakukan terhadap Pembebasan Lahan (Land Acquisition) dan Jasa Penambangan Perusahaan. Internal Audit juga melakukan audit terhadap kegiatan di Port Perseroan, dengan fokus pemeriksaan atas Manajemen Stockpile Port.
All Company activities (Business Process) will become object of examinations by Internal Audit Department. The implementation of 2013 Audit mostly was done toward Land Acquisitionand Company Mining Services. The Internal Audit also conducted audit toward activities in the Company’s Ports, focusing the audit to Stockpile Port Management.
Manajemen Risiko Perseroan
Company’s Risk Management
Perseroan menghadapi berbagai jenis risiko dalam bidang usaha dan kegiatan usahanya sehingga diperlukan adanya sistem pengendalian risiko yang terintegrasi dengan baik untuk memitigasi dan mengelola risiko-risiko tersebut. Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan telah menerapkan Manajemen Risiko secara komprehensif dari setiap level dalam struktur organisasi Perseroan untuk mengurangi risiko operasional dalam mencapai tujuan usaha.
Company deals with various types of risk in the business sector and its business activities so that it requires a well-integrated risk control system to mitigate and to manage those risks. Company and its Subsidiaries have implemented Risk Management comprehensively from each level in the Company’s organization structure in order to reduce operational risks in achieving the business objectives.
Perseroan memastikan kerangka kerja manajemen Perseroan yang komprehensif, yang merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis dan kegiatan usaha Perseroan. Secara berkala manajemen juga melakukan indentifikasi risiko, mengkaji ulang, dan memprioritaskan penanganan risiko-risiko tersebut.
Company ensures a comprehensive framework of the Company’s management which is an integral part of the process of Company’s strategic planning and business activities. Periodically, the management also conducts risk identifications and risk reviews, as well as prioritizing the handling of those risks.
Perseroan melakukan evaluasi terhadap segala kategori risiko dengan cermat, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko potensial yang merupakan landasan proses manajemen Perseroan yang ketat. Perseroan menilai risiko secara terintegrasi, namun untuk tujuan organisasi, Perseroan memisahkan risiko ke dalam beberapa kategori risiko utama yang penting bagi Perseroan, yaitu aspek strategi, pasar, politik, operasional dan keuangan. Parameter indikator risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko yang kemudian dipantau secara sistematis di tiap tingkat manajemen. Pendekatan manajemen risiko dengan pendekatan dari bawah ke atas diharapkan mampu menjaga kelangsungan usaha Perseroan.
Company conducts a thorough evaluation to all risk categories, which also includes implementing and monitoring anticipatory measures over potential risks which constitutes the foundation of a strict Company management process. Company assesses risk in an integrated manner, however for organizational purposes, Company distinguishes risks into several main risk categories that are critical to the Company, i.e. the aspects of strategic, market, political, operational and financial. Risk indicator parameters a reset for all risk categories which then shall be monitored systematically at each level of management. Bottom-up risk management approaches are expected to be able to keep the Company’s business continuity.
A. RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUKSI PERSEROAN
A. RISKS ASSOCIATED WITH COMPANY’S PRODUCTION
1. Risiko Fluktuasi harga batubara Harga batubara yang dijual oleh Anak Perusahaan Perseroan ditentukan oleh berbagai faktor di luar kendali Perseroan seperti harga batubara dunia, yang berfluktuasi secara signifikan mengikuti kapasitas produksi dan pola konsumsi batubara dari
1. Risk of Coal Price Fluctuation The price of coals sold by Company’s Subsidiaries is determined by various factors beyond Company’s control, such as global coal prices, that fluctuates significantly in accordance with production capacities and coal consumption pattern of
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
68
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
industri-industri yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama.
industries that use coals as their main fuel.
Perseroan berupaya melakukan pengkajian terhadap efisiensi rantai pasokan batubara yang terus dilakukan secara konsisten guna penyempurnaan efisiensi biaya operasional Perseroan yang akan mampu mengelola risiko fluktuasi harga batubara global. Perseroan mengkombinasikan strategi perdagangan batubara produksi sendiri dengan batubara dari pihak ketiga dengan metode penetapan harga maupun waktu penetapan yang terus disesuaikan dengan perkembangan global yang mempengaruhi pasar batubara.
Company seeks to conduct an assessment to the efficiency of coals supply chain that continues being conducted consistently for the improvement of Company’s operational cost efficiency which will be able to manage the risk of fluctuation in the global coal prices. Company combines the trading strategy of coal from own production and coal from third party with a method of pricing and timing which is continuously being adjusted according to the global developments that influence the coal market.
2. Risiko kenaikan harga bahan bakar, bahan baku dan bahan pendukung penambangan. Bahan bakar merupakan bagian yang signifikan dari biaya operasional Perseroan dimana fluktuasi dalam harga bahan bakar dapat mempengaruhi profitabilitas Perseroan. Kenaikan harga BBM secara tidak langsung akan memicu terjadinya kenaikan pada harga pokok penjualan batubara yang juga akan berdampak pada volume permintaan pasokan batubara.
2. Risk of price increase of fuel, raw materials and mining supporting materials. Fuel is a significant part of Company’s operating cost, where fluctuations in fuel price may affect the profitability of Company. The increase of fuel price will indirectly trigger the increase of coals’ cost of goods sold which will have an impact on the volume of demand for supply of coals as well.
Perseroan berupaya untuk memitigasi risiko kenaikan harga tersebut dengan efisiensi biaya operasi di semua lini usaha, termasuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak dan terus melakukan pengendalian biaya dengan meningkatkan efisiensi rantai pasokan batubara yang secara berkala dievaluasi. Perseroan juga melakukan negosiasi ulang dengan pihak-pihak ketiga guna melakukan efisiensi di tengah gejolak iklim batubara yang tidak mendukung di sepanjang tahun 2013.
Company strives to mitigate the risk of raise in price by conducting operating cost efficiency in all lines of business, which includes reducing the dependency on fuel oil and controlling the cost continuously by improving the efficiency of coals supply chain which is evaluated periodically. Company also conducts renegotiation with third parties in order to conduct efficiency in the midst of unfavorable climatic upheavals of coals throughout 2013.
3. Risiko ketergantungan Anak Perusahaan terhadap kontraktor pertambangan dan pengangkutan. Kegagalan pemenuhan kewajiban sesuai dengan kontrak kerja yang ada, pembatalan atau wanprestasi terhadap kontrak kerja dapat berdampak negatif pada kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan. Dalam memitigasi risiko, Perseroan memberlakukan sistem penalty & punishment kepada kontraktor. Selain melakukan kontrol evaluasi pekerjaan kontraktor secara internal, Perseroan juga bekerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan pengawasan pekerjaan demi sinkronisasi target produksi dengan persediaan batubara Perseroan.
3. Risk of Subsidiaries’ dependency to mining and transportation contractors. Failure in meeting obligations in accordance with the existing contract, cancellation or default of job contract may impact negatively to the financial condition, operations results and business prospects of Company. In mitigating risks, Company imposes penalty & punishment system to contractors. Apart from performing internal control of contractor job evaluation, Company also works closely with third parties in conducting supervision in order to synchronize the target of production with the inventory of Company’s coals.
B. RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL INDONESIA
B. RISKS ASSOCIATED WITH THE PROVISIONS OF REGULATIONS AND SOCIAL ENVIRONMENT OF INDONESIA
1. Risiko diberlakukannya peraturan perundang-undangan baru baik dalam bidang pertambangan dan bidang lain yang dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan perijinan yang dimiliki oleh Anak Perusahaan. Perubahan peraturan perundangan-undangan adalah hal yang sangat sering terjadi di Indonesia. Untuk menjalankan kegiatan
1. Risks of new laws and regulations enactment both in the mining sector and other sectors that may impact negatively to the business activities and licenses held by Subsidiaries. Changes in laws and regulations are common things and frequently occur in Indonesia. To run its business activities,
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
69
usahanya, Perseroan tidak dapat memastikan kemungkinan per ubahan peraturan per undang-undangan yang mempengaruhi industri pertambangan di Indonesia. Perubahan yang bersifat membatasi kegiatan usaha penambangan akan dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan dan Anak Perusahaan. Perseroan akan menyesuaikan operasinya menurut ketentuan perundang-undangan dan peraturan baru.
Company cannot be sure of the possibility of changes in the laws and regulations that shall affect the mining industry in Indonesia. Changes that restrict mining business activities will have a negative impact to the financial condition, operation results and business prospects of Company and its Subsidiaries. Company will adjust its operations in accordance with the provisions stipulated in the new laws and regulations.
Perseroan selalu berupaya mematuhi seluruh peraturan yang berlaku dan mengkaji peraturan baru yang mungkin akan berdampak negatif terhadap operasional Perseroan. Melalui divisi hukum dan divisi Kepatuhan, Perijinan & Administrasi, Perseroan melakukan komunikasi aktif dengan konsultan hukum dan pemerintah terkait dalam menerapkan langkahlangkah yang sesuai untuk menjamin ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan bidang pertambangan.
Company always seeks to comply with all applicable regulations and study new regulations which may have a negative impact to the operational of Company. Through its Legal Division and Compliance, Licensing & Administration Division, Company conducts active communication with legal consultants and relevant government institutions in implementing appropriate measures to ensure compliance with and adherence to the laws and regulation associated with the mining sector.
2. Risiko yang berhubungan dengan penduduk setempat di wilayah pertambangan. Gejolak dan konflik sosial dapat menghambat kegiatan operasional Perseroan. Kegagalan untuk menyelesaikan permasalahan dengan penduduk di sekitar area operasional Anak Perusahaan yang timbul seperti masalah pembebasan lahan, tumpang tindih lahan, dan relokasi penduduk yang dapat mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan yang berpotensi merusak citra Perseroan di mata masyarakat.
2. Risks associated with local residents/community at the mine site. Unrest and social conflict may detain Company’s operational activities. Failure to settle arising problems with the residents around the operational area of the Subsidiaries such as land acquisition, land overlapping, and relocation of residents, may affect Company’s operational activities that potentially damage the Company’s image in the eyes of the community.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
70
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Demi menanggulangi risiko tersebut, Perseroan melalui Anakanak Perusahaan, membina komunikasi yang intensif dengan masyarakat sekitar wilayah pertambangan dengan program pengembangan masyarakat yang juga merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Perseroan sehingga mampu membina masyarakat untuk menjadi lebih mandiri. Perseroan mengupayakan agar kondisi saling menguntungkan ini akan mengurangi risiko terjadinya perselisihan dengan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan Perseroan.
In order to overcome the risks, Company through its Subsidiaries, develop an intensive communication with the community around mine site through community development programs which is also a part of Company’s social responsibilities in order to be able to develop the community in becoming more independent. Company makes efforts so that this mutually beneficial condition will reduce the risks of conflicts with the community around the Company’s mining area.
C. RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN CUACA & KONDISI EKONOMI
C. RISKS ASSOCIATED WITH CHANGES OF WEATHER/CLIMATE AND ECONOMIC CONDITION
1. Risiko terjadinya perubahan cuaca, kecelakaan dan bencana alam yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja operasional Perseroan dan Anak Perusahaan. Perseroan telah menerapkan standar keselamatan kerja yang cukup baik dalam pelaksanaan kegiatan operasional penambangan. Namun demikian dalam pelaksanaan kegiatannya, tidak tertutup kemungkinan terjadi risiko perubahan cuaca, risiko kecelakaan kerja, dan bencana alam lainnya yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Perseroan menyesuaikan rencana penambangan dengan kondisi yang terjadi di lapangan. Secara berkesinambungan Perseroan melakukan investasi di prasarana seperti saluran drainase dan konstruksi jalan yang bebas gangguan cuaca. Perseroan juga melakukan pengawasan rutin dalam prosedur keselamatan kerja di lapangan sehingga meminimalisir adanya kecelakaan kerja akibat gangguan cuaca.
1. Risks of weather/climate changes, accidents and natural disasters that might have negative impacts to the operational performances of Company and its Subsidiaries. Company has implemented a quite good occupational safety standard in the implementation of its mining operations. However, in the implementation of its activities it also possible that there might occur risk of weather change, risk of occupational accidents, and other natural disasters that may affect Company’s business activities. Company shall adjust its mining plan with the condition at the site. Company will continuously make investment in the infrastructures such as drainage and road construction which is free from weather interferences. Company will also conduct routine surveillance in the procedure of occupational safety at Company’s site so as to minimize accidents due to weather disturbances.
2. Risiko perubahan kondisi ekonomi regional atau global. Krisis global dapat mempengaruhi penurunan ketersediaan dana pinjaman, penurunan investasi secara langsung, kegagalan institusi keuangan global, penurunan nilai pada pasar saham global, dan penurunan permintaan terhadap beberapa komoditas. Dalam hal ini tidak ada jaminan bahwa kondisi krisis akan kembali berlanjut seperti sebelumnya terjadi di Indonesia dan negara-negara Asia Pasifik di kemudian hari. Perseroan melakukan indentifikasi dan penilaian risiko berdasarkan tujuan strategis utama yaitu peningkatan produksi batubara dan fokus pada bisnis batubara. Perseroan mengembangkan strategi pembinaan hubungan jangka panjang dan perolehan kontrak pasokan jangka panjang dari pelanggan guna mengurangi risiko ketidakpastian perekonomian regional maupun global. Dalam memitigasi risiko ini, Perseroan juga berfokus pada pembangunan aset berjangka panjang guna meningkatkan kemampuan bisnis Perseroan.
2. Risk of changes in regional or global economic condition. Global crisis may influence the decrease in the availability of loan funds, decrease in direct investment, failures of global financial institutions, decrease of values in global stock markets, and decrease in demand for some commodities. In this case there is no guarantee that the crisis condition will be resumed in the future as occurred previously in Indonesia and Asia-Pacific countries. Company conducts identification and risk assessment based on the objective of the main strategies, namely, the increase of coal production and to focus on coal business. Company develops strategies of making a long-term relationship and acquiring long-term supply contracts from customers in order to reduce the risks of regional or global economic uncertainties. In mitigating these risks, Company also focuses on the development of long-term assets in order to enhance business abilities of Company.
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan secara berkala melakukan evaluasi atas efektivitas manajemen risiko yang dibantu oleh Unit Internal Audit Perseroan. Penyempurnaan yang dilakukan secara berkesinambungan yang disesuaikan dengan tujuan dan kebijakan usaha Perseroan akan mampu mengoptimalkan praktik manajemen risiko dalam menganggulangi risiko-risiko usaha Perseroan.
In implementing risk management, Company periodically conducts evaluation on the effectiveness of the risk management with the help of Company’s Internal Audit Unit. Continuous improvement which is adjusted to Company’s business policy and objectives will be able to optimize the practices of risk management in overcoming Company’s business risks.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
71
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System
Pada Maret 2013 Perseroan memperkenalkan sistem pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) yang dapat menampung laporan pelanggaran hukum dan etika yang dapat meningkatkan ketaatan pada peraturan dan menstimulus tumbuh kembang budaya beretika tinggi dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan internal maupun pihak ketiga. WBS ini merupakan bagian dari pengendalian internal khususnya guna mengurangi risiko kecurangan dan ketidakpatuhan terhadap hukum.
In March 2013 Company introduced violations reporting system or Whistleblowing System (WBS) which can accommodate reports on violations of the law and ethics that can improve compliance with the regulations and stimulate the growth and development of high ethics culture in the implementation of activities related to internal or third parties. This WBS is a part of internal control, particularly in order to reduce the risk of fraud and non-compliance with laws.
Perseroan merumuskan kebijakan WBS pada tanggal 18 Maret 2013 yang merujuk pada Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) tahun 2008 yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Perseroan juga telah menyediakan fasilitas penyampaian laporan pelanggaran melalui laman/website Perseroan yang dapat diakses 24 jam bagi semua pihak dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. Laporan yang diterima akan diproses sesuai dengan pedoman WBS Perseroan. Dan setiap orang dapat menanyakan tindak lanjut laporan tersebut.
Company formulated WBS policy in March 18, 2013 in reference to the Guidance of Whistleblowing System of year 2008 issued by the National Committee of Governance Policy. The Company also has provided facility for submitting violations reports through the Company's pages/website that can be accessed 24 hours for all parties with the purpose of creating better working environment. Any reports received will be processed in accordance with the guidelines of the Company WBS. And everyone can ask a follow-up on that report.
Perseroan menerima pelapor tanpa identitas, karena Perseroan menitikberatkan pada pelanggaran yang merugikan kepentingan Perseroan yang dilaporkan. Selain itu Perseroan juga memastikan setiap informasi tentang identitas pelapor disimpan secara rahasia.
Company accepts reporting person without any identity, as Company emphasizes on violations that is detrimental to the interests of the Company’s reported. Besides, Company also makes sure that any information regarding the identity of the reporting person will be kept confidential.
Perkara Hukum Perseroan dan Anak Perusahaan
Legal cases of Company and Subsidiaries
Sehubungan dengan perkara perdata BIB, Anak Perusahaan Perseroan yang terdaftar di Pengadilan Negeri Batulicin No. 18/Pdt.G/2013/PN.Btl pada tanggal 16 September 2013 yang diungkapkan dalam laporan keuangan Perseroan tahun 2013, halaman 124, Pengadilan Negeri Batulicin telah menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh Penggugat kepada Anak Perusahaan Perseroan, BIB, pada tanggal 20 Maret 2014.
In connection with the civil case of BIB, Company's subsidiary, which case registered in the District Court of (PN-PengadilanNegeri) Batulicin No. 18/Pdt.G/2013/PN.Btl on September 16, 2013 disclosed in the Company's financial reports year 2013, page 124, PN Batulicin has rejected all claims/lawsuit filed by the plaintiff to Company's Subsidiary, BIB, on March 20, 2014.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
72
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan Hidup Health, Safety & Environment
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Occupational Health and Safety
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu faktor kesuksesan operasional perusahaan tambang. Perseroan juga menyadari bahwa kegiatan operasional yang dijalankan memiliki potensi bahaya dan risiko terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Oleh karena itu Perseroan berkomitmen untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi seluruh karyawan, mitra kerja dan tamu yang melakukan kunjungan, aktivitas dan yang bekerja di setiap wilayah kegiatan Perseroan.
Occupational health and safety is one of the success factors of a mining company operational. Company is also aware that the operational activities run by Company have potential hazards and risks toward Occupational Health and Safety (K3). Hence, Company is committed to create a safe and healthy working place for all employees, work partners and visitors conducting visits, activities and working in every working area of Company.
Perseroan menyadari bahwa dalam melakukan kegiatan usahanya, terlebih operasi pertambangan, aspek keselamatan dan kesehatan kerja adalah yang utama. Perseroan senantiasa berkomitmen untuk mencapai standar pengelolaan K3 dengan meminimalkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan operasional.
Company is aware that in carrying out its business activities, particularly mining operations, occupational health and safety is the primary aspect. Company is always committed to achieve the standard of occupational K3 by minimizing risks of accidents in operational activities.
Berdasarkan surat keputusan Bupati Bungo No. 22/SOSNAKERTRANS tahun 2013, pada tanggal 4 Februari 2013, Perseroan melalui anak perusahaan KIM, mendapatkan piagam penghargaan sebagai perusahaan nihil kecelakaan (zero accident) dan Taat Ketentuan K3 di Kabupaten Bungo. Perseroan mendapatkan penghargaan dalam pencapaian 10 juta jam kerja tanpa kecelakaan (Lost Time Incident).
Pursuant to the decision letter of Bungo Regent No. 22/SOSNAKERTRANS year 2013, on February 4, 2013, Company through its subsidiary KIM, has received a charter award as a company with zero accident and K3 Provision Compliance in Bungo District. Company has received award in achieving 10 million working hours without Lost Time Incident (LTI).
Setiap kecelakaan kerja yang terjadi berpotensi mengganggu efisiensi, produktivitas dan kualitas pekerjaan. Perseroan secara berkala mengajak karyawan maupun pihak yang terlibat dalam pekerjaan operasional Perseroan, untuk juga memiliki kesadaran tinggi dalam memenuhi standar dan prosedur K3 yang telah diterapkan Perseroan.
Every occupational accident that occurs has the potential of disrupting efficiency, productivity and quality of works. Company, periodically, urges employees or parties involved in the operational works of Company, to also have a high awareness in fulfilling standards and procedures of occupational K3 already applied by Company.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
73
Dalam rangka memitigasi risiko yang melekat dalam operasi pertambangan, Perseroan secara proaktif meningkatkan prosedur keselamatan dari waktu ke waktu. Perseroan mengadakan sosialisasi dan pelatihan rutin terkait K3, salah satunya yaitu pembentukan Emergency Response yang diselenggarakan Perseroan yang bekerjasama dengan Basarnas (Badan SAR Nasional) atau pelatihan K3 rutin lainnya, seperti :
In order to mitigate the risks inherent in mining operations, Company proactively improves safety procedures from time to time. Company conduct socialization and routine training relating to Occupational Health and Safety, one of them is by forming Emergency Response held by Company in cooperation with Basarnas or other routine training of K3, such as:
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Pelatihan First Aid (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) Pelatihan Basic Fire (Pertolongan Pemadam Kebakaran) Pelatihan Supervisory ( Pelatihan untuk Supervisor Skill) Pelatihan Annual Safety Refress (Pelatihan setiap tahun bagi seluruh karyawan, berisi Analisa kecelakaan, statistik, Penyegaran K3) 5. Kegiatan pelatihan berfokus pada bagaimana menolong dan menghadapi situasi sulit/darurat yang terjadi di darat, laut, dan ketinggian, di antaranya: Ÿ Pertolongan pertama pada kecelakaan Ÿ Penyelamatan kecelakaan & kendaraan bermotor Ÿ Teknik penyelamatan tingkat tinggi Ÿ Latihan pemadam kebakaran Ÿ Penyelamatan bangunan runtuh Ÿ Penyelamatan atas kebakaran Ÿ Dasar penyelamatan dan metode pertolongan di air Ÿ Pengetahuan Peta & Kompas Ÿ Penyelamatan di hutan Obyektif pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan personal di lapangan untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Setelah mengikuti pelatihan, seluruh peserta diharapkan telah memiliki pengetahuan dan kesiapan menghadapi berbagai risiko tentang exposure tambang yang sangat bervariasi. Ini semua untuk menghindari kecelakaan kerja, baik yang ringan maupun yang berakibat kematian pekerja di lapangan.
First Aid Training Basic Firefighting Training (Firefighting Rescue) Supervisory Skills Training Annual Safety Refreshing Training (including accident analysis, statistic, K3 Refreshing)
5. Training activities focusing on how to help and deal with difficult situation/emergency occurred on land, sea, and height, among others: Ÿ first aid in an accident Ÿ motor vehicle and crash rescue Ÿ high level technical rescue Ÿ Firefighter training Ÿ Collapsed building rescue Ÿ Rescue on fires Ÿ Basic and method of water rescue Ÿ Knowledge on Maps & Compass Ÿ Rescue in forests The objectives of these trainings are to enhance personal skills in the field to deal with all possibilities that occur. After training, it is expected that all participants have knowledge and readiness in dealing with various risks regarding mining exposures that are highly varied. All these are to prevent occupational accidents, whether mild or which resulting in fatality of employees in the field.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
74
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
BIB meraih penghargaan penilaian Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan penghargaan Lingkungan berupa PRATAMA pada 29 November 2013 di Hotel Ciputra, Jakarta Barat. Penghargaan ini diterima oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) BIB, Bapak Winarno Wiratmo.
BIB received award on the assessment of K3 and of Environment in the form of PRATAMA award on November 29, 2013 in Hotel Ciputra, West Jakrta. This award was accepted by Technical Head of Mining of BIB, Mr. Winarno Wiratmo.
Penghargaan PRATAMA dapat dijadikan tolok ukur agar karyawan menerapkan kinerja aman, selamat dan berwawasan lingkungan. Hal ini dapat diraih berkat dukungan seluruh Tim BIB baik di site maupun Head Office yang turut berpartisipasi dalam pencapaian ini.
PRATAMA award can be used as a benchmark in order that employees implement performances that are secure, safe and environmentally sound. This parameter could be achieved due to the support of all BIB Team both on site and at the Head Office who participated in this accomplishment.
Perseroan berupaya penuh terhadap K3 dengan cara mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku demi terciptanya suatu lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.
Company makes full efforts toward K3 by complying with the applicable regulations for the creation of a healthy and comfortable working environment.
Demi terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar secara optimal bagi karyawan, Perseroan mendirikan klinik kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap karyawan melalui satu pintu sehingga kesehatan karyawan dapat terpantau dengan baik. Klinik tersebut juga didirikan demi terlaksananya pelayanan kesehatan baik secara promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
In the interest of implementing basic occupational health services for employees optimally, Company established health clinics which organizes health services to employees through one door, so that the health of employees can be well monitored. The clinics are also established for the implementation of health services both in promotion, preventive, curative and rehabilitative manners.
Manajemen Lingkungan
Environmental Management
Perseroan menjalankan kegiatan operasional dengan kepatuhan penuh terhadap standar-standar manajemen pengelolaan lingkungan yang berlaku. Yang bertanggung jawab dalam manajemen lingkungan adalah Kepala Teknik Pertambangan yang dibantu oleh seorang manajer lingkungan. Selain itu, Perseroan juga memiliki petugas khusus yang melakukan monitoring lingkungan harian, melakukan rehabilitasi dan reklamasi lahan bekas tambang dan melakukan revegetasi.
Company is running its operational activities in full compliance with the applicable environmental management standards. Person in charge for the environmental management is the Technical Head of Mining assisted by an environmental manager. Apart from that, Company also has a special officer that conducts daily environment monitoring, as well as rehabilitation and reclamation of the mined land and also conducts re-vegetation.
Perseroan menyampaikan Laporan Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan setiap triwulan ke Kementerian ESDM dan Kementerian Lingkungan Hidup. Pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi kinerja lingkungan kepada Perseroan, minimal dua kali dalam satu tahun. Perseroan melakukan rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan sesuai dengan Persetujuan AMDAL.
Company submits Environmental Management Report and Environmental Monitoring every quarter to the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) and the Ministry of Environment. The Government conducts monitoring and evaluation of environmental performance to Company, no less than two times in a year. Company makes plans on environmental management and environmental monitoring in accordance with Environmental Impact Analysis (AMDAL) approval.
Perseroan melalui kontribusi aktif karyawan melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan untuk mengurangi
Company through active contributions of employees conducts environmental management activities continuously to reduce the
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
75
dampak kegiatan pertambangan terhadap lingkungan dan masyarakat. Pemantauan rutin yang Perseroan lakukan terhadap kondisi lingkungan di sekitar area pertambangan, bertujuan untuk meminimalisir kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi.
impact of mining activities toward the environment and community. Routine monitoring conducted by Company to the environment conditions around the mining area, aims to minimize environmental damages that might occur.
Kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan meliputi antara lain:
Environmental monitoring activities conducted, among others cover:
Ÿ Uji Kualitas Air Limbah dan Kualitas Air Sungai
Ÿ Testing the Qualities of Waste Water and River Water
Perseroan melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kualitas air sungai, sumur dan air limbah tambang yang dilakukan secara rutin dan dilakukan uji kualitas di laboraturium yang terakreditasi. Perseroan melaporkan hasil uji laboraturium atas kualitas air setiap 3 bulan sekali kepada Kementerian Lingkungan Hidup, BLHD Provinsi, BLHD Kabupaten dan Kementerian ESDM. Ÿ Uji Kualitas Udara dan Tanah Perseroan memonitor kualitas udara dengan melakukan pemantauan udara terus menerus di daerah konsesi dan pada interval sepanjang jalan angkut kepelabuhan untuk memastikan bahwa tingkat debu sesuai dengan standar internasional dan untuk meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Pengendalian debu batubara dengan melakukan penyemprotan air dengan menggunakan truk sepanjang jalan hauling dan stockpile batubara. Hasil uji kualitas udara di daerah yang terkena dampak dilaporkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup, BLHD Provinsi, BLHD Kabupaten dan Kementerian ESDM. Ÿ Pengaturan manajemen limbah lainnya Perusahaan pertambangan harus mematuhi peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan Bahan Berbahaya atau Beracun (B3) dan limbah. Pengelolaan limbah B3 ini juga melibatkan pembuangan minyak dan produk hidrokarbon lainnya yang berasal dari pemeliharaan peralatan dan workshop. Perseroan juga melakukan baik penumbuhan kembali atau reklamasi maupun nursery di area sekitar pertambangan. Di samping itu Perseroan melakukan pembuatan pupuk kompos untuk mendukung kegiatan penghijauan di sekitar wilayah tambang Perseroan.
The Company conducts supervision and examination on the quality of river water, well water and mine waste water routinely, as well as quality test in accredited laboratory. The Company shall report lab tests results regarding the water quality, every three months to the Ministry of Environment, provincial and district BLHD and also to the Ministry of ESDM. Ÿ Testing Air and Land Quality
The Company monitor air quality by conducting air monitoring continuously in the area of concession and in the intervals along the haul road to the port to ensure that the dust level is in accordance with the international standard and to minimize its impact to the local community. Coal dust control is conducted by spraying water using truck along the haul road and stockpile of coals. The result of air quality test in the areas affected shall be reported to the Ministry of Environment, provincial and district BLHD and also to the Ministry of ESDM.
Ÿ Regulation on other waste management
Mining companies must adhere to the regulations related with the management of hazardous and toxic materials (B3) and waste. The management of this B3 waste shall also involve oil and other hydrocarbon products disposal sourcing from equipment maintenance and workshop. Company also conducts both regrowth or reclamation and nursery in the area around the mining. Aside from that, Company makes compost to support greening activities around the mining area of Company.
Atas berbagai upaya-upaya perlindungan lingkungan tersebut Perseroan kemudian meraih beberapa penghargaan dalam pengelolaan lingkungan. Anak-Anak Perusahaan Perseroan, memperoleh Sertifikat PROPER BIRU dari Kementerian Lingkungan Hidup atas prestasi dan kinerja di bidang pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan Perseroan.
Upon the various efforts on the environmental protection, Company has achieved several awards in environmental management. Company subsidiaries, has received a PROPER BLUE Certificate from the Ministry of Environment for the achievement and performance in the field of mining environmental management and monitoring of Company.
Perseroan dan anak-Anak Perusahaannya akan terus berupaya meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan yang dapat ditimbulkan dari kegiatan usahanya, baik sekarang, maupun di masa datang.
Company and its Subsidiaries will continue seeks to minimize negative impact toward environment that may be caused by its business activities, both today and in the future.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
76
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Program CSR menjadi perwujudan dari itikad baik Perseroan untuk berbagi dan saling memberdayakan potensi yang ada di masyarakat.
CSR program becomes a manifestation of Company’s good faith to share and to mutually empower existing potential in the community.
Sebagai bagian dari Tanggung Jawab Perusahaan terhadap masyarakat dan bangsa, Perseroan melaksanakan program Corporate Social Responsibility (“CSR”) sebagai upaya perbaikan penataan, pemberdayaan, penyadaran dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat yang bersifat jangka menengah dan panjang. Program CSR merupakan perwujudan dari itikad baik Perseroan untuk berbagi dan saling memberdayakan potensi yang ada di masyarakat.
As a part of Company’s Responsibility to community and the nation, Company implements Corporate Social Responsibility (CSR) program as efforts of improvement in governing, empowering, awareness and quality enhancement of medium-term and long-term community welfare. CSR program is the manifestation of Company's conviction to share and to mutually empower the potential that exist in the community.
Perseroan melalui kegiatan CSR, turut serta dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar Perseroan melalui berbagai kegiatan yang menciptakan nilai jangka panjang di antaranya kegiatan mengembangkan karyawan dan keterlibatan dengan komunitas terhadap masyarakat secara keseluruhan yang akan menjamin kelangsungan pertumbuhan bagi usaha Perseroan.
Company through its CSR activities, participates in the efforts of enhancing the welfare of the community surroundings the Company through various activities that creates long term values, among others, the activities of employees development and community engagement toward the community as a whole which will guarantee the continued growth of the Company’s business.
Seluruh kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan senantiasa melibatkan mulai dari karyawan, pemangku kepentingan eksternal, termasuk media. Perseroan mengelompokkan kegiatan itu dalam lima kegiatan utama pemberdayaan masyarakat, yaitu pendidikan, bantuan ekonomi, kesehatan dan lingkungan, pengembangan infrastruktur, serta hubungan kemasyarakatan. Uraian lebih rinci dari program tersebut adalah sebagai berikut:
All activities of Company’s social responsibility always involve all parties, starting from employees, external stakeholders, including media. Company classifies those activities into five main community empowerment categories, i.e. education, economic assistance, health and environment, infrastructure development, as well as public relations. A more detailed description of the program is as follows:
Pemberdayaan Masyarakat di bidang Pendidikan
Community Empowerment in Education
Dalam kepeduliannya, Perseroan melalui Anak Perusahaan, KIM, memberikan Beasiswa Prestasi berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SD di Kecamatan Jujuhan yang diikuti oleh 14 Sekolah Dasar. Selain itu Perseroan dalam kegiatan tersebut Perseroan juga memberikan dana hibah untuk Sekolah Dasar dengan rata-rata nilai UN terbaik.
In showing its concern, Company, through its Subsidiary, KIM, granted Merit Scholarships based on the result of National Exam for Elementary School level in Jujuhan Sub-District in which 14 Elementary Schools has participated. Apart from that, Company in this activity also granted funds for the Elementary School with the best average score in National Exam.
Anak Perusahaan Perseroan, BIB mengadakan peningkatan penilaian kinerja guru mencakup guru-guru sekolah TK, SD, SMP dan SMA di Kecamatan Angsana dan Kecamatan Sungai Loban. Diharapkan melalui kegiatan ini, standar kinerja dan kualitas guruguru sekolah semakin meningkat yang juga akan berpengaruh pada kualitas pendidikan anak-anak sekolah.
Company’s Subsidiary, BIB, has organized a program on improvement of teacher performance appraisal covering teachers of Kindergarten, Elementary, Junior High and Senior High Schools in Angsana and Sungai Loban Sub-Districts. It is expected that through this activities, the performance and quality standards of the teachers will improve, which also will affect the education quality of the school children.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
77
Pemberdayaan Masyarakat melalui bantuan Ekonomi
Community Empowerment through Economic Assistance
Salah satu kegiatan Perseroan dalam pemberdayaan masyarakat melalui bantuan ekonomi yaitu melalui Anak Perusahaan KIM menyerahkan bantuan CSR dalam bentuk satu unit mobil pemadam kebakaran. Mobil pemadam kebakaran tersebut dipersiapkan sebagai mobil Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) Bandar udara Kabupaten Bungo, Jambi. Bantuan tersebut diharapkan mendukung peningkatan keamanan di Bandara Muara Bungo.
One of the activities of Company in empowering the community through economic assistance was conducted through its Subsidiary KIM, whereas Company has provided CSR assistance in the form of one unit fire engine. The fire engine was prepared as Flight Crash Rescue and Firefighting vehicle for the Airport in Bungo District, of Jambi Province. The assistance is expected to support security enhancements in Muara Bungo Airport.
Pemberdayaan di bidang Kesehatan dan Lingkungan
Empowerment in Health and Environment
Perseroan melalui Anak Per usahaan KIM mendukung pemberdayaan di bidang kesehatan dengan menyerahkan sebuah mobil ambulance kepada RSUD H. Hanafie, di Kabupaten Bungo, Jambi. Penyerahan ini dilakukan oleh Manajemen KIM kepada Wakil Bupati Kabupaten Bungo, untuk kemudian diserahkan kepada pihak RSUD H. Hanafie.
Company, through its Subsidiary KIM suppor ted health empowerment by granting an ambulance to H. Hanafie Regional General Hospital, in Bungo District, Jambi. The handed-over of this ambulance was conducted by KIM Management to Vice Regent of Bungo District, which then would be delivered to H. Hanafie Hospital.
Perseroan akan terus berupaya melaksanakan kegiatan CSR secara berkesinambungan sehingga kehadirannya dapat dirasakan oleh masyarakat luas terutama di lokasi wilayah tambang melalui anak perusahaannya.
Company will continue seeking to implement CSR activities on an ongoing basis so that its presence can be felt by the public especially in Company’s mine site location through its subsidiaries.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
78
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Pemberdayaan di bidang Pengembangan Infrastruktur
Empowerment in Infrastructure Development
Di bidang infrastruktur, beberapa fasilitas umum seperti sarana air bersih, jembatan dan MCK dibangun di sekitar wilayah pertambangan Anak Perusahaan Perseroan. Pembangunan sarana dan prasarana di sekitar wilayah operasional ini diharapkan mampu meningkatkan produktifitas masyarakat.
In the field of infrastructure - some public facilities such as clean water, bridge and MCK (public bathing, washing and toilet) facilities was built around the mining site of Company’s Subsidiary. The development of facilities and infrastructure around this operational area is expected to improve productivity of the community.
Perseroan menyandang dana dalam pembangunan sarana: water treatment dan jaringan pipa ke konsumen. Pelaksanaan dilakukan oleh pemerintah desa terkait.
The Company has funded development of facilities: water treatment and pipelines to consumers. Implementation was conducted by related regional government.
Pemberdayaan Masyarakat di bidang Hubungan Kemasyarakatan
Community Empowerment in the field of Public Relations
Ÿ Kepemudaan dan Olah Raga
Ÿ Youth and Sport
Dalam membina hubungan dengan masyarakat sekitar, Perseroan memberikan bantuan dana untuk kegiatan turnamen bola voli di Desa Tanjung Belit.
In building a relationship with the surrounding communities, Company has provided funding for volleyball tournament activities in Tanjung Belit Village.
Perseroan juga mengadakan turnamen olah raga yang melibatkan masyarakat sekitar Kecamatan Angsana melalui Anak Perusahaan, BIB. Selain itu Perseroan juga mendukung kegiatan kejuaraan Karate Tingkat Nasional di Kabupaten Tanah Bumbu. Kegiatan-kegiatan semacam ini diharapkan menjadi kegiatan positif yang akan mempererat hubungan Perseroan dengan warga di sekitar wilayah pertambangan.
Company also conducted sports tournament involving communities around the area of Angsana Sub-District through its Subsidiary, BIB. Apart from that, Company also supported Karate championship at National Level in Tanah Bumbu District. This kind of activities is expected to become positive activities which will strengthen the relationship between Company and the residents around the mine site.
Analisis Manajemen / Management Analysis Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility
2013 Annual Report / PT Golden Energy Mines Tbk
Ÿ Bidang Keagamaan
79
Ÿ Religious Field
Perseroan telah membangun sarana ibadah di Kabupaten Bungo, Jambi melalui anak Perusahaan Perseroan KIM. Pembangunan Masjid ini diharapkan akan mampu menumbuh kembangkan akhlak dan itikad baik masyarakat sekitarnya. Selain itu Perseroan juga memberikan sumbangan berupa pembangunan Gereja Evangelis di Banjarsari melalui Anak Perusahaan BIB.
Company has built a worship facility in Bungo District, Jambi through Company’s Subsidiary KIM. This mosque is expected to be able to grow and develop the morals and good faiths of the surrounding community. Aside from that, Company also has provided donation in the form of the building of Evangelis Church in Banjarsari through its Subsidiary BIB.
Dalam menyambut Ramadhan, Perseroan bersama dengan warga mengadakan kegiatan buka bersama dan pembagian sembako murah kepada masyarakat di sekitar area tambang. Perseroan juga membagikan hewan-hewan kurban dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha ke beberapa desa di sekitar area pertambangan Perseroan.
In welcoming the Islamic fasting month Ramadan, Company together with the local citizens conducted iftar and distribution of cheap groceries to the community surrounding the mine area. Company also distributed animal sacrifice in order to celebrate Eid Al-Adha (Feast of the Sacrifice) to several villages around the Company’s mining.
Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah merealisasikan penyaluran dana sebesar lebih dari Rp 4,9 miliar untuk program CSR. Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kepeduliannya dengan masyarakat sekitar wilayah kerja Anak Perusahaan Perseroan demi perkembangan mutualisme yang berkesinambungan untuk menjaga kesejahteraan Perseroan dan masyarakat sekitar.
In the year of 2013, the Company disbursed fund more than Rp 4.9 billion for CSR programs. Company is committed to continue increasing its care to community around the areas of its Subsidiaries for the interest of sustainable development of mutualism to maintain the welfare of Company and the surrounding communities.
Sekilas GEMS / GEMS at a Glance Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi / Board of Directors’ Report
80
PT Golden Energy Mines Tbk / Laporan Tahunan 2013
Pernyataan Pertanggungjawaban
Statement of Responsibility
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 PT GOLDEN ENERGY MINES TBK
STATEMENT OF THE MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS REGARDING THE RESPONSIBILITY OF 2013 ANNUAL REPORT OF PT GOLDEN ENERGY MINES TBK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Golden Energy Mines Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.
We the undersigned hereby declare that all information in the 2013 Annual Report of PT Golden Energy Mines Tbk. has been stated accurately and we are fully responsible of the content of the Company's annual report.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We make this statement in truth.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Fuganto Widjaja
S. L Ravi
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Bambang Heruawan Haliman
Kumar Krishnan
Ketut Sanjaya
H. Agus Tagor
Direktur Director
Direktur Director
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Mochtar Suhadi
Indradjaja Lazuardi
Direktur Director
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Laporan Keuangan
Financial Statement
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
PT Golden Energy Mines Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditor’s report
The original onsolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6-125
***************************
Notes to the Consolidated Financial statements
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Financial Position December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember/December 31, 2013 2012
Catatan/Notes
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp86.406.567 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan, neto Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya
2d,2e,2g,2i,3,5,17,31,32 2d,2i,3,6,17,32
780.999.288.709
951.348.181.514
2e,31 13 2i,3,17,32,33 2j,2p,7,13
533.883.844.600 183.284.942.159 6.205.528.367 148.445.755.562 209.147.196.888
310.868.597.812 211.432.791.461 11.658.627.561 103.220.203.378 1.134.074 207.682.702.974
1.861.966.556.285
1.796.212.238.774
2e,2k,8,31,33
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Aset pajak tangguhan, neto Investasi saham Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp90.810.591.518 dan Rp41.458.244.729 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Aset pertambangan, neto Goodwill Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain
2i,3,17,32 2e,31 33 2t,3,15 2i,3,12,17,19,31,32
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables, net of allowance for impairment of trade receivables Rp86,406,567 as of December 31, 2013 and 2012 Related parties Third parties Other receivables - third parties Inventories, net Prepaid taxes Prepaid expenses and other current assets Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS Other receivables Related parties Third parties Deferred tax assets, net Investment in shares of stock Property and equipment, net of accumulated depreciation of Rp90,810,591,518 and Rp41,458,244,729 as of December 31, 2013 and 2012, respectively Mine properties, net Goodwill Restricted funds Other non-current assets
6.619.340.202 4.057.560.166 42.722.171.601 168.348.395
7.225.738.397 5.425.530.807 22.263.890.156 305.065.720
694.183.880.714 1.034.625.123.061 8.703.582.324 10.099.954.915 359.247.049.646
550.663.491.903 912.025.950.423 8.703.582.324 6.760.587.124 130.739.933.805
Jumlah Aset Tidak Lancar
2.160.427.011.024
1.644.113.770.659
Total Non-current Assets
JUMLAH ASET
4.022.393.567.309
3.440.326.009.433
TOTAL ASSETS
2e,2l,2m,2p,3,9,23,24,31 1d,2e,2n,2p,3,10,19,22,27,31 2o,2p,3,28 2e,2h,2i,3,17,31,32,33 2d,2e,2i,2o,3,11,15,17,22,24,31,32,33
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Financial Position (continued) December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan) 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember/December 31, 2013 2012
Catatan/Notes
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Uang muka pelanggan - pihak ketiga
LIABILITIES AND EQUITY
2d,2i,3,13,17,25,32 2d,2i,3,14,17,32 2e,31 2d,2i,3,17,32,33 2t,11,15 2d,2e,2i,3,16,17,31,32,33 2d,32
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja, neto Liabilitas jangka panjang lainnya
2e,2i,3,17,31 2r,3,24,26 2v
-
5.237.069.515 424.107.588.529 414.828.197.540 20.688.503.129 79.364.090.523 13.518.852.445
4.710.483.186 282.307.268.337 116.051.061.763 40.422.390.607 61.255.133.881 1.640.273.750
1.015.810.673.088
506.386.611.524
JUMLAH LIABILITAS
Total Current Liabilities
148.750 24.570.976.000 7.907.479.258
37.607.347.698
32.478.604.008
Total Non-current Liabilities
1.053.418.020.786
538.865.215.532
TOTAL LIABILITIES EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Capital stock - Rp 100 par value Authorized - 20,000,000,000 shares Issued and paid up - 5,882,353,000 shares as of December 31, 2013 and 2012 Additional paid-in capital, net Difference arising from transaction with non-controlling interests Retained earnings Appropriated Unappropriated Other comprehensive income
588.235.300.000 2.062.587.414.338
588.235.300.000 2.062.705.870.831
4
19.139.991.769
19.139.991.769
29 1g,1h
2.000.000.000 197.852.729.706 92.277.316.985
1.000.000.000 215.014.545.314 9.652.907.341
2b,20
2.962.092.752.798 6.882.793.725
2.895.748.615.255 5.712.178.646
Total Equity Attributable to Owners of the Parent Non-controlling Interests
JUMLAH EKUITAS
2.968.975.546.523
2.901.460.793.901
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.022.393.567.309
3.440.326.009.433
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali Saldo laba Dicadangkan Belum dicadangkan Pendapatan komprehensif lainnya Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali
18 2c,2s,10,12,19
CURRENT LIABILITIES Bank loan Trade payables Related parties Third parties Other payables - third parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers - third parties
NON-CURRENT LIABILITIES Other payables - related party Employee benefits liability, net Other non-current liabilities
26.891.436.000 10.715.911.698
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.882.353.000 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Tambahan modal disetor, neto
58.066.371.407
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Comprehensive Income Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/Notes 2013
2012
PENJUALAN NETO
4.427.626.221.656
2d,2e,2q,21,31
3.958.897.172.445
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.644.017.250.925
2d,2e,2q,10,22,31,33
3.238.659.073.969
COST OF SALES
LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban eksplorasi Pendapatan bunga Keuntungan selisih kurs, neto Beban administrasi bank Beban bunga dan keuangan lainnya Penghasilan jasa pelabuhan Bagian rugi neto entitas anak sebelum kehilangan pengendalian Beban lain-lain, neto
783.608.970.731 (326.028.976.039) (409.068.243.251) (3.247.647.260) 39.530.347.161 164.503.512.126 (3.283.554.735) (8.520.112.488) -
2q,9,23 2e,2q,2r,9,11,24,26,31,33 2q 2e,2q,31 2d,2q 2q 2q,13,25 2q,33
(3.489.986.346)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
234.004.309.899
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
LABA TAHUN BERJALAN
720.238.098.476
2e,2n,2q,10,27
(312.325.355.890) (283.481.483.747) (5.755.705.884) 68.429.064.642 39.913.524.404 (2.678.804.708) (3.264.877.893) 7.408.128.700 (172.467.326) (9.325.456.457)
Selling expenses General and administrative expenses Exploration expense Interest Income Gain on foreign exchange, net Bank administration charges Interest and other financial charges Port Income Share in net loss of a subsidiary before loss of control Other expenses, net
218.984.664.317
INCOME BEFORE INCOME TAX
82.876.040.741 (19.140.164.637)
58.852.034.526 (18.801.895.308)
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
63.735.876.104
40.050.139.218
170.268.433.795
178.934.525.099
PROFIT FOR THE YEAR
19.130.545.145
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Exchange different due to financial statements translation
2t,15
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
GROSS PROFIT
83.966.544.513
1g,1h
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
254.234.978.308
198.065.070.244
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
169.132.303.892 1.136.129.903
177.745.694.802 1.188.830.297
Profit for the year attributable to: Owners of the Parent Non-controlling interests
2b,20
170.268.433.795
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
LABA PER SAHAM Dasar dari laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada Pemilik entitas induk
178.934.525.099
251.756.713.536 2.478.264.772
196.515.007.611 1.550.062.633
254.234.978.308
198.065.070.244
2u,30
28,75
30,22
Total comprehensive income for the year attributable to: Owners of the Parent Non-controlling interests
EARNINGS PER SHARE Basic from profit for the year attributable to Owners of the Parent
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2012/ Balance as of January 1, 2012 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/Exchange different due to financial statements translation Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali/ Difference in value from transactions of entities under common control
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Changes in Equity Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid up Capital Stock
19.139.991.769
-
175.033.557.762
1g,1h
-
-
-
-
-
18.769.312.809
19
-
(7.033.428.865)
-
-
-
-
(7.033.428.865)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(136.764.707.250)
-
(136.764.707.250)
-
(136.764.707.250)
-
-
-
-
-
-
-
(1.274.738.698)
(1.274.738.698)
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
177.745.694.802
-
177.745.694.802
1.188.830.297
178.934.525.099
588.235.300.000
2.062.705.870.831
19.139.991.769
1.000.000.000
215.014.545.314
9.652.907.341
2.895.748.615.255
5.712.178.646
2.901.460.793.901
-
82.624.409.644
82.624.409.644
1.342.134.869
83.966.544.513
Dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali/ Dividend of subsidiaries to non-controlling interests 29
Dicadangkan/ Appropriate Laba tahun berjalan/ Profit for the year Saldo pada tanggal 31 Desember 2012/ Balance as of December 31, 2012 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange different due to financial statements translation
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
2.069.739.299.696
29
(9.116.405.468)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
Jumlah/ Total
588.235.300.000
Dampak dari kehilangan pengendalian atas entitas anak/ Effect of loss of control over a subsidiary Dividen/ Dividend
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Selisih Transaksi dengan Pendapatan Saldo Laba/Retained Earnings Pihak Nonpengendali/ komprehensif Difference Arising from Belum Lainnya/ Transaction With Other Comprehensive Dicadangkan/ Dicadangkan/ Non-controlling interests Appropriated Unappropriated Income
Tambahan Modal Disetor, neto/ Additional Paid-in Capital, net
2.843.031.743.759
5.437.994.037
2.848.469.737.796
18.769.312.809
361.232.336
19.130.545.145
-
(1.139.326)
(7.033.428.865)
(1.139.326)
1g,1h
-
-
-
-
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali/ Difference in value from transactions of entities under common control
19
-
(118.456.493)
-
-
-
-
(118.456.493)
-
(118.456.493)
Dividen/ Dividend
29
-
-
-
-
(185.294.119.500)
-
(185.294.119.500)
-
(185.294.119.500)
-
-
-
-
-
-
-
(1.307.649.693)
(1.307.649.693)
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
169.132.303.892
-
169.132.303.892
1.136.129.903
170.268.433.795
588.235.300.000
2.062.587.414.338
19.139.991.769
2.000.000.000
197.852.729.706
92.277.316.985
2.962.092.752.798
6.882.793.725
2.968.975.546.523
Dividen entitas anak kepada kepentingan nonpengendali/ Dividend of subsidiaries to non-controlling interests 29
Dicadangkan/ Appropriate Laba tahun berjalan/ Profit for the year Saldo pada tanggal 31 Desember 2013/ Balance as of December 31, 2013
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statement of Cash Flows Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/Notes 2012
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran DHPB dan deadrent kepada pemerintah Penghasilan bunga Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya Pembayaran pajak penghasilan badan
4.244.637.402.866 (3.625.288.170.730) (136.826.904.914) (223.126.626.565) 40.002.475.140 (8.361.017.028) (90.041.271.934)
3.654.724.762.133 (3.562.918.864.475) (135.472.174.935) (219.210.277.944) 68.429.064.642 (3.264.877.893) (182.146.818.649)
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
200.995.886.835
(379.859.187.121)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran tambang dalam pengembangan Pembayaran uang muka ganti rugi lahan
(93.198.105.767) (14.278.082.073) (99.326.155.500)
93.431.818 (252.246.277.655) (62.477.378.856) (92.451.783.275)
Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Perubahan dalam aset tidak lancar lain-lain Perubahan dalam dana yang dibatasi pencairannya
(86.960.685) (28.759.632.389) (3.339.367.791)
(6.449.810.565) 11.255.142.915 (3.808.259.151)
(238.988.304.205)
(406.084.934.769)
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
10
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to contractors, suppliers and others Cash paid to employees Royalty fees and deadrent paid to Government Interest received Payments of interest and other financial charges Payments of corporate income tax Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment Payments of mines under construction Payments of advances for land compensation Payments of advances for purchases of property and equipment Change in of other non-current assets Change in restricted fund Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan Pembayaran biaya emisi saham Pembayaran dividen
(186.397.878.814)
(1.475.996.317) (2.421.312.000) (138.430.247.116)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Payments of bank loan Payments of lease liabilities Payments for loans payable to bank and financial institutions Payment of stock issuance costs Payment of dividends
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(132.143.289.865)
(142.398.094.139)
Net Cash Used in Financing Activities
PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS
(170.135.707.235)
(928.342.216.029)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUVALENTS
PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING DAMPAK DARI KEHILANGAN PENGENDALIAN ATAS ENTITAS ANAK
91.590.927.173 (37.336.338.224) -
13
(213.185.570)
(70.538.706)
1.042.537.994
-
(142.946.729)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
951.348.181.514
5
1.878.790.806.278
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
780.999.288.709
5
951.348.181.514
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES EFFECT OF LOSS OF CONTROL OVER A SUBSIDIARY CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum a.
1.
Pendirian Perusahaan
General a.
Establishment of the Company
PT Golden Energy Mines Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Maret 1997 yang dibuat dihadapan Imam Santoso, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-7.922HT.01.01.TH.98 tanggal 30 Juni 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 12 April 2002, Tambahan No. 3667.
PT Golden Energy Mines Tbk (the Company) was established under the name of PT Bumi Kencana Eka Sakti based on Notarial Deed No. 81 dated March 13, 1997 of Imam Santoso, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-7.922HT.01.01.TH.98 dated June 30, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 30 dated April 12, 2002, Supplement No. 3667.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 10 tanggal 3 Februari 2012 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek. Akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-08684.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 20 Februari 2012.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 10 dated February 3, 2012 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, to be in accordance with Bapepam - LK regulation No. IX.J.1 dated May 14, 2008 regarding Articles of Association of the Companies Conducting Public Offering This Amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-08684.AH.01.02. Tahun 2012 dated February 20, 2012.
Saat ini Perusahaan bergerak dalam bidang pertambangan melalui penyertaan pada entitas anaknya dan perdagangan batubara. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2010. Pada tanggal 4 Februari 2011, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.206.K./30/DJB/2011, Perusahaan memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan saat ini masih dalam proses perpanjangan. Perusahaan berkedudukan di Sinar Mas Land Plaza, Menara II, Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin Kav. 51, Jakarta 10350.
Currently, the Company is engaged in coal mining through its subsidiaries and in coal trading. The Company started its commercial operations in 2010. On February 4, 2011, based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 206.K./30/DJB/2011, the Company obtained Particular License of IUP Operation Production for Transportation and Trade of Coal which is valid for 3 (three) years and currently under renewal process. The Company’s main office is located at Sinar Mas Land Plaza, Tower II, 6th Floor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 51, Jakarta 10350.
Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anaknya bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”.
Perusahaan tergabung dalam Grup usaha Sinarmas.
The Company operates under the Sinarmas group of business.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) b.
c.
1.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
General (continued) b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 9 November 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan Surat No. S-12171/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham seharga Rp2.500 per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 17 November 2011 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 9, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his Letter No. S-12171/ BL/2011 for its offering to the public of 882,353,000 shares at Rp2,500 per share. On November 17, 2011 all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh saham Perusahaan sejumlah 5.882.353.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013, all of the Company’s shares totaling 5,882,353,000 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Entitas-entitas Anak yang Dikonsolidasikan
c.
Consolidated Subsidiaries The Company’s subsidiaries, directly or indirectly, are as follows:
Entitas-entitas anak yang dimilki perusahaan secara langsung maupun tidak langsung, adalah sebagai berikut:
Entitas Anak/Subsidiary
Domisili/
Jenis Usaha/
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial
Domicile
Nature of Business
Operations
owned
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) 31 Desember/ Total Assets (Before Elimination) December 31,
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2013 2012 % %
2013 Rp'000
2012 Rp'000
Pemilikan langsung/Direct Ownership: PT Roundhill Capital Indonesia (RCI)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Penyertaan saham/ Holding company
-
99,016
99,016
1.202.489.146
992.381.307
PT Kuansing Inti Makmur (KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
99,998
99,998
1.296.092.870
913.980.143
PT Trisula Kencana Sakti (TKS)
Barito Utara, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
70,000
70,000
126.964.382
127.968.435
GEMS Coal Resources Pte. Ltd.(GEMSCR)
Singapura/ Singapore
Perdagangan besar/ Trading
2012
100,000
100,000
147.379.371
101.750.282
PT Bumi Anugerah Semesta (BAS)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Perdagangan besar/ Trading
-
100,000
9.901.162
-
7
-
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
Entitas–entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
Entitas Anak/Subsidiary
Domisili/ Domicile
General (continued) c.
Jenis Usaha/ Nature of Business
Consolidated Subsidiaries (continued)
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2013 2012 % %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi) 31 Desember/ Total Assets (Before Elimination) December 31, 2013 Rp'000
2012 Rp'000
Pemilikan tidak langsung/Indirect Ownership: PT Borneo Indobara (BORNEO) (melalui/through RCI)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
98,095
98,095
1.197.277.864
987.379.747
PT Karya Cemerlang Persada (KCP) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2011
99,998
99,998
319.408.102
169.213.234
PT Bungo Bara Utama (BBU) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
4.749.122
4.057.118
PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2010
99,998
99,998
45.856.754
128.219.570
PT Berkat Nusantara Permai (BNP) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
220.686.676
196.664.965
PT Tanjung Belit Bara Utama (TBBU) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
323.668.620
249.488.434
RCI
RCI
Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 835.K/30/DJB/2012 tanggal 26 September 2012, RCI telah memperoleh Izin Usaha Pertambangan Operasi Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 835.K./30/DJB/2012 dated September 26, 2012, RCI obtained Particular License of IUP Operation Production for Transportation and Trade of Coal which is valid for 5 (five) years.
KIM
KIM
KIM telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
KIM has obtained the following coal mining licenses:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi dan Perubahan atas IUP tersebut/ Production Operations and the Change of the IUP
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 251/DESDM Tahun 2010 Jo. Keputusan Bupati Bungo/ Jo. Decision of Bupati Bungo No. 166/DESDM Tahun 2012
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2020
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 252/DESDM Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
Entitas–entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
General (continued) c.
Consolidated Subsidiaries (continued)
TKS
TKS
TKS telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
TKS has obtained the following coal mining licenses:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken, Gandring, Panaen, Liang Buah, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Kabupaten Barito Utara/North , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.748
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/207/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2026
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken Gandring dan/and Panaen, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Kabupaten Barito Utara/ North , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.959
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/208/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2028
3.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Saing, Patung, Gandrung, Kecamatan Dusun Tengah/Central dan/and Paku, Kabupaten Barito Timur/East , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
1.748
Keputusan Bupati Barito Timur/ Decision of Bupati - East Barito No. 570 tahun/year 2009
14 Agustus/August 2009 s.d./up to 14 Agustus/ August 2019
GEMSCR
GEMSCR
Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 10 Juli 2012, Direksi setuju untuk mendirikan GEMSCR dengan modal ditempatkan dan disetor terdiri dari 100.000 saham dengan nilai nominal USD1 per lembar yang diambil seluruhnya oleh Perusahaan.
Based on Circular Resolution of the Directors of the Company dated July 10, 2012, the Directors agreed to establish GEMSCR with paid up and issued capital of 100,000 shares with a nominal value of USD1 per share which is fully owned by the Company.
Pada tanggal 13 Juli 2012, telah didirikan GEMSCR yang berdomisili di Singapura dan bergerak di bidang perdagangan batubara.
On July 13, 2012, GEMSCR was established in Singapore and is engaging in coal trading business.
Berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Perusahaan tanggal 25 Januari 2013, Direksi setuju untuk menambah modal ditempatkan dan disetor kepada GEMSCR sebesar USD4.900.000 sehingga modal ditempatkan dan disetor GEMSCR berubah menjadi USD5.000.000 terbagi sebanyak 5.000.000 lembar saham dengan nilai nominal USD1 per lembar saham dan seluruhnya dimiliki penuh oleh Perusahaan (Catatan 38).
Based on Circular Resolution of the Board of Directors of the Company dated January 25, 2013, the Board of Directors agree to increase the paid up and issued capital of GEMSCR amounting to USD4,900,000 therefore the paid up and issued capital of GEMSCR increase to USD5,000,000 consisting of 5,000,000 shares with a nominal value of USD1 per share which is fully owned by the Company (Note 38).
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
Entitas–entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
General (continued) c.
Consolidated Subsidiaries (continued)
BAS
BAS
BAS didirikan berdasarkan Akta No. 70 tanggal 24 Juli 2013 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-42235.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 2 Agustus 2013.
BAS was established based on Deed No. 70 dated July 24, 2013 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., a public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-42235.AH.01.01 Tahun 2013 dated August 2, 2013.
Modal dasar BAS sebesar Rp40.000.000.000 terbagi atas 40.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000. Modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp10.000.000.000 terdiri atas 10.000 saham yang dimiliki oleh Perusahaan sebanyak 9.990 saham dan sisanya dimiliki oleh KIM, entitas anak.
BAS’s authorized capital amounting to Rp40,000,000,000 consisting of 40,000 shares with a nominal value of Rp1,000,000. Issued and paid up capital amounting to Rp10,000,000,000 consisting of 10,000 shares wherein 9,990 shares were owned by the Company and the remaining owned by KIM, a subsidiary.
BORNEO
BORNEO
BORNEO memperoleh izin Pengusahaan Pertambangan Batubara dari instansiinstansi berikut:
BORNEO has obtained from the following licenses to conduct coal mining activities:
•
Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 tanggal 15 Agustus 1994. Berdasarkan perubahan PKP2B antara PTBA dan BORNEO tanggal 27 Juni 1997, efektif sejak tanggal 1 Juli 1997 semua hak dan kewajiban PTBA dalam PKP2B beralih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi (sekarang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral).
•
The Government of the Republic of Indonesia as represented by PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) in Coal Contract of Work (CCoW) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 dated August 15, 1994. Based on the changes in CCoW between PTBA and BORNEO dated June 27, 1997, effective July 1, 1997, all of the PTBA rights and obligations in CCoW have been transferred back to the Government of the Republic of Indonesia which was represented by Ministry of Mining and Energy (currently the Ministry of Energy and Mineral Resources).
•
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 10.K/40.00/DJB/2006 tanggal 17 Februari 2006 tentang Permulaan Tahap Kegiatan Produksi Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara seluas 24.100 hektar untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun.
•
Ministry of Energy and Mineral Resources in its Decision Letter No. 10.K/40.00/DJB/2006 dated February 17, 2006 which permits BORNEO concerning the beginning stage of Production Activity of CCoW for 24,100 hectares for a period of 30 (thirty) years.
10
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
Entitas–entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
General (continued) c.
Consolidated Subsidiaries (continued)
KCP
KCP
KCP telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
KCP has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
143
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 350/DESDM/Tahun 2009
22 Juli/July 2009 s.d/up to 21 Juli/July 2019
BBU
BBU
BBU telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BBU has obtained the following coal mining licenses: Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 250/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
1.301
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 341/DESDM/Tahun 2009
9 Juli/July 2009 s.d./up to 8 Juli/July 2029
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
BHBA
BHBA
BHBA telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BHBA has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
172
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 247/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2016
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
1.
Entitas–entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
General (continued) c.
Consolidated Subsidiaries (continued)
BNP
BNP
BNP telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BNP has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 545/DESDM/Tahun 2010
Desember/December 2010 s.d./up to Oktober/October 2019
TBBU
TBBU
TBBU telah memperoleh izin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
TBBU has obtained the following coal mining license:
No.
Izin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
198
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 249/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
Based on Deed No. 24 dated September 19, 2012, of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of TBBU agreed to increase its authorized capital from Rp1,000,000,000 consisting of 2,000 shares to Rp120,000,000,000 consisting of 240,000 shares and its issued and paid up capital from Rp250,000,000 consisting of 500 shares to Rp30,250,000,000 consisting of 60,500 shares or an increase of Rp30,000,000,000 consisting of 60,000 shares which all were acquired by KIM. The deed was approved by Minister of Law of Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU50844.AH.01.02.Tahun 2012 dated September 28, 2012.
Berdasarkan Akta No. 24 tanggal 19 September 2012 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham TBBU menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dari Rp1.000.000.000 terdiri atas 2.000 lembar saham menjadi Rp120.000.000.000 terdiri dari 240.000 lembar saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp250.000.000 terdiri dari 500 lembar saham menjadi Rp30.250.000.000 terdiri dari 60.500 lembar saham atau meningkat Rp30.000.000.000 terdiri dari 60.000 lembar saham yang diambil seluruhnya oleh KIM. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU50844.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 28 September 2012.
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) c.
d.
1.
Entitas–entitas Anak yang Dikonsolidasikan (lanjutan)
General (continued) c.
Consolidated Subsidiaries (continued)
TBBU (lanjutan)
TBBU (continued)
Transaksi di atas menyebabkan kepemilikan KCP di TBBU terdilusi dari 99,800% menjadi 0,825% dan kepemilikan efektif KIM di TBBU berubah dari 99,792%menjadi 99,998% serta kepemilikan efektif Perusahaan pada TBBU meningkat dari 99,798% menjadi 99,998%. Selisih antara harga pelepasan (akuisisi) dengan nilai buku investasi sebesar Rp11.588.889.134 disajikan di bagian ekuitas sebagai bagian dari akun “Tambahan modal disetor” pada laporan keuangan KCP dan KIM dan telah dieliminasi pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anaknya.
The above transaction causes KCP’s ownership in TBBU diluted from 99.800% to 0.825% and KIM’s effective ownership interest increased from 99,792% to 99,998% and the effective ownership interest the Company in TBBU increase from 99.798% to 99.998%. The difference between the selling (acquisition) price and the carrying value of investment amounted to Rp11,588,889,134 was presented in the equity section as part of “Paid-in capital” in each KCP’s and KIM’s financial statements and has been eliminated in the consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries.
Area Eksplorasi dan Eksploitasi
d.
The details of the Group’s exploration and exploitation/development area are as follows (unaudited):
Grup memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut (tidak diaudit):
Pemilik/ License Owner
BORNEO
Blok/Block Batulaki **)*****) Blok/Block Sebamban **)*****) Blok/Block Kusan dan/and Girimulya **) *****)
KIM
Blok/Block - I Muara Bungo Blok/Block - II Muara Bungo *)
KCP
Blok/Block - Muara Bungo **)
TBBU
Blok/Block - Muara Bungo *)
BBU
Blok/Block - Muara Bungo *)
BNP
Blok/Block - Muara Bungo *)
TKS
Blok/Block Muara Teweh **)******) Blok/Block Ampah ****)
Jumlah/Total
Jumlah Aset Pertambangan untuk Tambang dalam Pengembangan dan pada Tahap Produksi pada Tanggal 31 Desember 2013/ Total Mine Properties for Mines under Construction and Producing Mines as of December 31, 2013
Nama Lokasi/ Location
Exploration and Exploitation Area
Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga pada Tanggal 31 Desember 2012***)/ Total Proven and Probable Reserves as of December 31, 2012***) Jutaan ton/ Million Tons
2.376.359.281 29.676.234.395 178.227.025.254
Penyesuaian Cadangan Terbukti dan Terduga *****)/ Adjustment in Proven and Probable Reserves *****) Jutaan ton/ Million Tons
Jumlah Produksi untuk tahun yang Berakhir 31 Desember 2013 ***)/ Total Production for the year Ended December 31, 2013 ***) Jutaan ton/ Million Tons
Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga pada Tanggal 31 Desember 2013***)/ Total Proven and Probable Reserves as of December 31, 2013***) Jutaan ton/ Million Tons
6,58 17,21 619,64
3,78 (3,05) (68,72)
1,10 0,70 2,25
9,26 13,46 548,67
35,82
5,92
1,31
40,43
61.671.454.613 5.549.201.576
8,28 0,40
(3,81) -
-
4,47 0,40
358.506.114.066
687,93
(65,88)
5,36
616,69
52.437.919.889 7.570.527.395 Blok/Block KIM
18.133.732.535 2.360.944.616 502.714.512
Catatan/Notes : Tambang dalam Pengembangan/ Mines under Construction *) Sebagian merupakan Aset Pertambangan-Tambang dalam Pengembangan/Part is included in Mine properties-Mines under Construction **) Tidak diaudit/Unaudited ***) Berdasarkan data internal/Based on internal data ****) *****) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen per Juli 2013 setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2013 (jika ada)/
******)
Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of July 2013, and after considering coal production up to December 2013 (if any) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT Danmar Explorindo, pihak independen per September 2013 setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2013 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT Danmar Explorindo, an independent party, as of September 2013, and after considering coal production up to December 2013 (if any)
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) e.
1.
Cadangan Batubara
e.
Coal Reserves The details of coal reserves owned by the Group as of December 31, 2013, are as follows (unaudited):
Jumlah cadangan batubara yang dimiliki oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
Cadangan batubara/Coal Reserves Terbukti/Proven Terduga/Probable Jumlah/Total Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Million Tons Million Tons Million Tons
Lokasi/Location
Blok/Block Blok/Block Blok/Block Blok/Block
General (continued)
Kusan dan/and Girimulya KIM Sebamban Batulaki
231,38 32,59 6,73 6,53
317,29 7,84 6,73 2,73
548,67 40,43 13,46 9,26
*) *) *) *)
Blok/Block Muara Teweh Blok/Block Ampah
277,23 4,47 0,40
334,59 -
611,82 4,47 0,40
**) ***)
Jumlah/Total
282,10
334,59
616,69
Catatan/Notes : Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen, per Juli 2013, dan setelah memperhitungkan produksi *) batubara sampai dengan Desember 2013 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of July 2013, and after considering coal production
**)
up to December 2013 (if any) Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT Danmar Explorindo, pihak independen, per September 2013, dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2013 (jika ada)/ Based on Independent Technical Study Report from PT Danmar Explorindo, an independent party, as of September 2013, and after
***)
considering coal production up to December 2013 (if any) Berdasarkan data internal setelah memperhitungkan penjualan batubara yang diproduksi dari cadangan batubara Grup selama periode 2013 (jika ada)/ Based on internal data after considering coal sales which were produced from the Group reserves during 2013 (if any)
Total Group’s coal productions are as follows (unaudited):
Jumlah produksi batubara Grup sebagai berikut (tidak diaudit): Blok/Block
2013 Ton/Tons
2012 Ton/Tons
BORNEO KIM TKS
4.044.806 1.310.744 -
3.784.253 1.510.397 50.637
Jumlah/Total
5.355.550
5.345.287
Accumulated total Group coal production since the beginning of exploitation activity until December 31, 2013 amounting to 21 million tons.
Akumulasi jumlah produksi batubara Grup sejak awal kegiatan eksploitasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 sebesar 21 juta ton.
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) f.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
General (continued) f.
Board of Commissioners, Directors, and Employees As of December 31, 2013, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Deed of Stockholders’ Meeting No. 54 dated May 16, 2013 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 54 tanggal 16 Mei 2013 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners : : : :
Lay Krisnan Cahya Avinash Ramakant Shah Wahyudi Harjoyuhianto Tandianza Ketut Sanjaya Haji Agus Tagor Bambang Setiawan
: : : :
Direksi
Directors
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Direktur Tidak Terafiliasi
:
Fuganto Widjaja Sulekera Lingadevaru Ravi Bambang Heruawan Haliman Kumar Krishnan Mochtar Suhadi Indradjaja Lazuardi
: : :
President Director Vice President Director Directors
:
Independent Director
As of December 31, 2012, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Deed of Stockholders’ Meeting No. 47 dated June 19, 2012 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 47 tanggal 19 Juni 2012 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Board of Commissioners : : : :
Lay Krisnan Cahya Raaj Kumar Michael Jackson Purwanto Widjaja Ketut Sanjaya Haji Agus Tagor Bambang Setiawan
: : : :
Direksi
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Directors
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Direktur Tidak Terafiliasi
:
Fuganto Widjaja Ashis Basu Yudha Wibawa Bambang Heruawan Haliman Kumar Krishnan Indradjaja Lazuardi
15
: : :
President Director Vice President Director Directors
:
Independent Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) f.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan (lanjutan)
General (continued) f.
As of December 31, 2013 and 2012, the members of the Company’s Audit Committee, are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: 2013 Ketua Anggota
g.
: :
Board of Commissioners, Directors, and Employees (continued)
2012 : Ketut Sanjaya Edwin Hidayat Abdullah : Sunarto
Ketut Sanjaya Edwin Hidayat Abdullah H. Agus Tagor
Chairman Members
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah karyawan tetap Grup masingmasing 391 dan 412 karyawan (tidak diaudit). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing 142 dan 145 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2013 and 2012, the Group has 391 and 412 permanent employees, respectively (unaudited). As of December 31, 2013 and 2012, the Company has 142 and 145 permanent employees, respectively (unaudited).
Laporan keuangan konsolidasian PT Golden Energy Mines Tbk dan entitas anaknya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Februari 2014. Direksi Perusahaan yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi, bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Golden Energy Mines Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2013 were completed and authorized for issue on February 20, 2014. The Company’s Directors who have signed the Directors’ statement are responsible for the consolidated financial statements.
Mata Uang Pelaporan
g.
Reporting Currency
Mata uang pelaporan dan fungsional Grup adalah Rupiah, kecuali untuk GEMSCR dan BORNEO dalam Dolar Amerika Serikat.
The group reporting and functional currency is Rupiah, except for GEMSCR and BORNEO which is in U.S. Dollar.
Mata uang pelaporan GEMSCR, entitas anak, yang didirikan pada tahun 2012 adalah Dolar Amerika Serikat yang diidentifikasi sebagai mata uang fungsional GEMSCR, berdasarkan lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi.
The reporting currency of GEMSCR, a subsidiary, established in 2012 is U.S. Dollar which is identified as GEMSCR’s functional currency based on the primary economic environment where is operates.
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) g.
h.
1.
Mata Uang Pelaporan (lanjutan)
General (continued) g.
Reporting Currency (continued)
Sebelum 1 Januari 2012, mata uang pelaporan BORNEO, entitas anak tidak langsung, adalah Rupiah. Sejak 1 Januari 2012, mata uang pelaporan BORNEO adalah Dolar Amerika Serikat yang diidentifikasi sebagai mata uang fungsional BORNEO berdasarkan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi. Untuk tujuan pelaporan, saldo awal akun-akun diukur kembali sesuai dengan PSAK No. 10 (revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” seolah-olah mata uang dalam Dolar Amerika Serikat telah digunakan di tahun-tahun sebelumnya. Pengukuran dilakukan sesuai dengan cara berikut:
Prior to January 1, 2012, the reporting currency of BORNEO, an indirect ownership subsidiary, was the Rupiah. Starting on January 1, 2012, the reporting currency of Borneo is the U.S. Dollar which is identified as BORNEO’s functional currency based on the primary economic environment where it operates. For reporting purposes, the beginning balances of the accounts were remeasured in accordance with PSAK No. 10 (revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, as if the reporting currency has been used in prior years. The measurement are based on the following:
•
Aset dan liabilitas moneter diukur kembali dengan menggunakan kurs tanggal pelaporan;
•
Monetary assets and liabilities were translated using the prevailing rates at reporting date;
•
Aset dan liabilitas non-moneter serta modal saham diukur kembali dengan menggunakan kurs historis;
•
Non-monetary assets and liabilities and capital stock were measured using the historical rates;
•
Pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan;
•
Non-monetary items that are measured at fair value in a foreign currency were translated using the exchange rates at the date when the fair value was determined;
•
Perbedaan yang timbul dari pengukuran kembali di atas dicatat dalam saldo awal dari saldo laba.
•
The remeasurement differences arising from the application of the above procedures were recorded in the beginning retained earnings.
Penjabaran dalam Mata Uang Penyajian
h. Translation into Presentation Currency
Mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup adalah Rupiah.
The presentation currency of the Group’s consolidated financial statements is in Rupiah.
Sehubungan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian Grup, laporan keuangan BORNEO dan GEMSCR dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan cara sebagai berikut:
In preparing consolidated financial statements of the Group, BORNEO’s and GEMSCR’s financial statements were translated to Rupiah currency based on the following:
•
•
Aset dan liabilitias dijabarkan menggunakan kurs penutup pada tanggal pelaporan;
17
Assets and liabilities were translated using the prevailing rates at reporting date;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Umum (lanjutan) h.
1.
Penjabaran dalam Mata Uang Penyajian (lanjutan)
General (continued) h.
Translation into Presentation Currency (continued)
•
Penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi; dan
•
Income and expenses were translated using the transaction date exchange rate; and
•
Seluruh hasil dari selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
•
All exchange differences were recognized in other comprehensive income.
Mutation for exchange different due to financial statements translation account are as follow:
Mutasi akun selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2013 2012 Saldo awal Efek penjabaran, neto Saldo akhir
2.
9.652.907.341 82.624.409.644 92.277.316.985
(9.116.405.468) 18.769.312.809 9.652.907.341
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyajian Konsolidasian
Laporan
2.
Keuangan
Beginning balance Effect due to translation, net Ending balance
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat KEP-347/BL/2012 (BAPEPAMLK No. VIII.G.7)
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and BAPEPAM-LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuer or Public Companies”, as attached in letter KEP347/BL/2012 (BAPEPAM-LK No. VIII.G.7).
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian , dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and using the historical cost concept of accounting, except as disclosed in the relevant notes herein. The consolidated statements of cash flows presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) a.
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
2.
Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) a.
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements (continued) The financial statements of GEMSCR, a subsidiary in Singapore, has been prepared and presented in accordance with Singapore Financial Reporting Standards (“SFRS”). There is no reconciliation between SFRS and SAK as there is no difference between SFRS and SAK applied for the preparation and presentation of GEMSCR’s financial statements.
Laporan keuangan GEMSCR, entitas anak di Singapura, telah disusun dan disajikan sesuai dengan Singapore Financial Reporting Standards (“SFRS”). Tidak ada rekonsiliasi antara SFRS dan SAK karena tidak ada perbedaan antara SFRS dan SAK yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan GEMSCR.
b.
and
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis
b.
Principles of Consolidation Business Combination
and
Prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Grup menerapkan secara retrospektif PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Group retrospectively adopted PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary;
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas anaknya seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and is controlled by the Company.
Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
(iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) b.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
b.
and
Principles of Consolidation Business Combination (continued)
Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued)
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases.
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
•
•
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
•
derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
• • • • • •
menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
• • • • •
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries not attributable, directly or indirectly, to the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
Kombinasi Bisnis
Business Combinations
Grup menerapkan secara prospektif PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”.
Group prospectively adopted PSAK 22 (Revised 2010), “Business Combinations”.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) b.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
b.
and
Principles of Consolidation Business Combination (continued)
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Business Combinations (continued)
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Grup:
In accordance with the transitional provision of PSAK 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Group:
• •
menghentikan amortisasi goodwill mengeliminasi jumlah tercatat akumulasi amortisasi goodwill terkait; dan
• •
•
melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
•
ceased the goodwill amortization eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur berdasarkan nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan ke dalam beban-beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup menentukan dan mengklasifikasikan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses and classifies the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi berdasarkan nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan di dalam laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur berdasarkan harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui di dalam laporan laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss. 21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
and
b.
and
Principles of Consolidation Business Combination (continued)
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
Business Combinations (continued)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan kepada UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s cash-generating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dilepas, maka goodwill yang terkait dengan operasi yang dilepas tersebut dimasukkan ke dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepas tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
c.
Business Combination Among Entities Under Common Control
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7, selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali yang merupakan selisih jumlah imbalan yang dialihkan atau diterima dengan nilai tercatat dari setiap transaksi kombinasi atau pelepasan bisnis antar entitas sepengendali dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”.
Based on Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7, the difference in value arising from transaction among entities under common control which represents the difference between the consideration transferred or received and carrying amount of each business combination transaction or disposing business of entities under common control is recorded as part of “Additional Paid-in Capital” account.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitasentitas yang berada dalam suatu Grup yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Grup secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam grup tersebut.
Business combination transaction of entities under common control in the form of business reorganization for entities under the same Group does not charge the ownership in the meaning of economic substance therefore such transaction does not result in a gain o loss to the Group as a whole or to the individual company within such Group.
Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis sepengendali di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor.
The receiving entity in a business combination of entities under common control recognizes any difference between the consideration transferred and carrying amount of each business combination transaction of entities under common control in equity and presents it in additional paid-in capital. 22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) c.
2.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) c.
e.
Business Combination Among Entities Under Common Control (continued) The disposing entity in business combination of entities under common control uses disposal method and recognizes any difference between the consideration received and the carrying amount of the disposed business in equity and presents it in additional paid-in capital.
Entitas yang melepas bisnis, dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, menggunakan metode disposal dan mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor. d.
and
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. (Catatan 1g dan 1h).
Group adopted PSAK No. 10 (Revised 2010) ,“ The Effect of Changes in Exchange Rates Currencies” (Notes 1g and 1h).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun/periode kini.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange prevailing at the last banking transaction date of the year/period, as published by Bank Indonesia, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year/period.
Pada tanggal 31 Desember 2013 kurs yang digunakan (dalam angka penuh) masingmasing adalah Rp12.189 dan Rp1.999,22 untuk USD1 dan CNY1 serta pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp9.670 untuk USD1, yang dihitung dengan menggunakan rata-rata kurs jual dan beli mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
For December 31, 2013 the foreign exchange rates used (in full amounts) were Rp12,189 and Rp1,999.22 per USD1 and CNY1 and for December 31, 2012 were Rp9,670 per USD1, which computed by taking the average of the buying and selling rates of bank notes last published by Bank Indonesia.
Transaksi dalam mata uang asing selain US Dolar tidak signifikan.
Transactions in foreign currencies other than US Dollar are not significant.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties
Grup menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak Pihak Berelasi” PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Group applied PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi disajikan dalam Catatan 31.
The details of the accounts and the significant transactions entered into with related parties are presented in Note 31. 23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) f.
2.
Penggunaan Estimasi
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) f.
Kas dan Setara Kas
g.
Deposito Berjangka
h.
Time Deposits Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three (3) months from the date of placement, are presented as time deposits and restricted funds in the consolidated statement of financial position.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga (3) bulan pada saat penempatan disajikan sebagai deposito berjangka dan dana yang dibatasi pencairannya dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. i.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks and short-term deposits with an original maturity of three (3) months or less at the time of placements and not used as collateral.
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak saat penempatan atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. h.
Use of Estimates Management makes estimates and assumptions in the preparation of the consolidated financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected (Note 3).
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak (Catatan 3). g.
and
Instrumen Keuangan
i.
Financial Instruments Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, which superseded PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menggantikan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan" dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i. i1.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i.
Financial Instruments (continued)
i1.
Financial assets
and
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year-end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, PSAK No. 55 (Revised 2011) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest (EIR) method, and the related gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain, investasi saham, dana yang dibatasi pencairannya dan jaminan tertentu yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya.
The Group’s principal financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables, investment in shares, restricted funds, and certain refundable deposits recorded as part of other non-current assets.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i1.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) a)
b)
Setelah
Pengakuan
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i. i1.
and
Financial Instruments (continued) Financial assets (continued) Subsequent Measurement (continued)
Awal
a)
Piutang
Receivables
Piutang usaha dan lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).
Trade and other receivables are classified and accounted for as loans and receivables under PSAK No. 55 (Revised 2011).
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.
An allowance is made for uncollectible amounts when there is an objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note. b)
Investasi dalam Instrumen Ekuitas yang Tidak Memiliki Kuotasi
Investments Instruments.
in
Unquoted
Equity
Investments in equity instruments that do not have quoted market prices in an active market are carried at costs if either (i) their carrying amounts approximate their fair values; or, (ii) their fair values cannot be reliably measured.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
i
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
26
the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i1.
Aset keuangan (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i. i1.
and
Financial Instruments (continued) Financial assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
ii. Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii
Ketika Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (“pass-through”), maka Grup mengevaluasi sejauh mana tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan. Jika Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risk and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Grup yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
27
the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i1.
Aset keuangan (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i. i1.
and
Financial Instruments (continued) Financial assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
Penurunan Nilai
Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
Financial Instruments (continued)
i1.
Aset Keuangan (lanjutan)
i1.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
a) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
a)
and
Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Grup pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i. i1.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i. Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
i1.
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
a)
a)
b)
and
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. b) Financial Assets Carried at Cost
Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
When there is objective evidence that an impairment loss has occured, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). 30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan)
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued)
i.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
i2.
Liabilitas Keuangan
i2. Financial Liabilities
and
Financial Instruments (continued)
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2011) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of loans and borrowings are initially recognized at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang bank, utang usaha dan utang lain-lain serta beban akrual.
The Group’s principal financial liabilities include bank loan, trade and other payables and accrued expenses.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Utang
Payables
Liabilitas untuk utang bank, utang usaha dan utang lain-lain serta beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Liabilities for bank loan, current trade and other payables, and accrued expenses are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) i.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) i.
i3. Instrumen Keuangan Derivatif
and
Financial Instruments (continued)
i3. Derivative Financial Instruments
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen yang bersangkutan harus diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group's own credit risk associated with the instrument is taken into account.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) j.
2.
Persediaan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) j.
Biaya Dibayar Dimuka
k.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat atau kontrak masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
Inventories Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is determined using the moving average method. Cost of mining inventories consists of material, labour, depreciation and overhead cost related to mining activities. Allowances for inventory obsolescence and decline in values of inventories are provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Persediaan diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan persediaan pertambangan terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan alokasi biaya overhead yang terkait dengan aktivitas penambangan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. k.
and
Aset Tetap
l.
Property and Equipment
Grup menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”.
Group adopted PSAK No.16 (Revised 2011) ,“Fixed Assets” and ISAK No. 25, “Land Rights”.
ISAK 25 “Hak atas Tanah” menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
ISAK 25 “Land Rights” prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”) when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Charges, Net” account in the consolidated statements of financial position and were amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) l.
and
Property and Equipment (continued)
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset non-moneter atau kombinasi aset moneter dan non-moneter diukur pada nilai wajar, kecuali:
Property and equipment acquired in exchange for a non-monetary asset or for a combination of monetary and non-monetary assets are measured at fair values unless:
(i)
transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau (ii) nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
(i) the exchange transaction lacks commercial substance, or (ii) the fair value of neither the assets received nor the assets given up can be measured reliably.
Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation of an asset starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Prasarana Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabotan dan perlengkapan kantor
5 - 20 3 10 4 - 16 4-8 4-8
Building Leasehold improvement Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furnitures and fixtures
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss when the item is derecognized.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) l.
and
Property and Equipment (continued) The asset residual values, useful life and depreciation method are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land are stated at cost and not depreciated.
Jika biaya perolehan tanah termasuk biaya pembongkaran, pemindahan, dan restorasi lokasi, serta manfaat yang diperoleh dari pembongkaran, pemindahan dan pemugaran tersebut terbatas, maka biaya tersebut disusutkan selama periode manfaat yang diperolehnya. Dalam beberapa kasus, tanah itu sendiri memiliki umur manfaat yang terbatas, dalam hal ini disusutkan dengan cara yang mencerminkan manfaat yang diperoleh dari tanah tersebut.
If the cost of land includes the costs of site dismantlement, removal and restoration, and the benefits from the site dismantlement, removal and restoration is limited, that portion of the land asset is depreciated over the period of benefits obtained by incurring those costs. In some cases, the land itself may have a limited useful life, in which case it is depreciated in a manner that reflects the benefits to be derived from it.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Constructions in-progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed. Assets under construction are not depreciated as these are not yet available for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait.
Repairs and maintenance are taken to the profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Manajemen mengakaji ulang atas estimasi umur ekonomis, metode penyusutan dan nilai residu pada setiap akhir periode pelaporan.
Management review the estimated useful life, depreciation method and the residual values at the end of each reporting period.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) m.
2.
Transaksi Sewa
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) m.
and
Lease Transactions
Grup menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”.
Group adopted PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease”.
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested upon the lessor or the lessee, and the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Sewa Pembiayaan – sebagai Lessee
Financial Lease – as Lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung ke operasi tahun/periode berjalan.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss. useful life of the asset and the lease term.
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a saleand-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.
Sewa Operasi – sebagai Lessee
Operating Lease – as Lessee
Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties
Grup menerapkan PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”, yang mengatur pelaporan keuangan atas aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, terutama mengenai identifikasi dan pengungkapan aset yang timbul dari aktivitas tersebut untuk memberi pemahaman atas jumlah, waktu dan kepastian atas arus kas masa depan terkait dan PSAK No.33 (Revisi 2011) “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
Group applies PSAK No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, which prescribes financial reporting of the exploration and evaluation of mining activities for mineral resources, especially identification and disclosures for assets arising from these activities to give understanding of the related amount, timing and certainty and PSAK No.33 (Revised 2011) “Stripping Activities and Environment Management for General Mining”.
Adopsi PSAK No. 64 tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan dan penyajian bagi pengeluaran atas aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan eksploitasi sumber daya mineral dalam laporan keuangan konsolidasian tanpa mempengaruhi pengukurannya.
Adoption of PSAK No. 64 gave impact to the related presentation and disclosures for the expenditures attributable to the exploration, development and exploitation of mineral resources in the consolidated financial statements without affecting the related measurement.
Pengeluaran Sebelum Perolehan Izin
Pre-license Costs
Pengeluaran yang dilakukan sebelum perolehan izin penambangan dibebankan pada saat terjadinya.
Pre-license costs are expensed in the period in which they are incurred.
Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Expenditures
Pengeluaran untuk eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi dan diakui sebagai “aset eksplorasi dan evaluasi” untuk setiap daerah pengembangan (area of interest) apabila izin pertambangan telah diperoleh dan masih berlaku dan: (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi daerah pengembangan, atau (ii) apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk menentukan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan, dalam daerah pengembangan (area of interest) terkait masih berlangsung. Pengeluaran ini meliputi penggunaan bahan pembantu dan bahan bakar, biaya survei, biaya pengeboran dan pengupasan tanah sebelum dimulainya tahap produksi dan pembayaran kepada kontraktor. Setelah pengakuan awal, aset eksplorasi dan evaluasi dicatat menggunakan model biaya dan diklasifikasikan sebagai aset berwujud, kecuali memenuhi syarat untuk diakui sebagai aset takberwujud.
Exploration and evaluation expenditures are capitalized and recognized as “exploration and evaluation assets” for each area of interest when mining rights are obtained and still valid and: (i) the costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest, or (ii) where activities in the area of interest have not reached the stage that allow a reasonable assessment of the existence of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing. These expenditures include materials and fuel used, surveying costs, drilling and stripping costs before the commencement of production stage and payments made to contractors. Exploration and evaluation assets are subsequently measured using cost model and classified as tangible assets, unless they are qualified to be recognized as intangibles.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties (continued)
Pengeluaran untuk Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
Exploration and Evaluation Expenditures (continued)
Pemulihan aset eksplorasi dan evaluasi tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial daerah pengembangan (area of interest) tersebut. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji untuk penurunan nilai bila fakta dan kondisi mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin melebihi jumlah terpulihkannya. Dalam keadaan tersebut, maka entitas harus mengukur, menyajikan dan mengungkapkan rugi penurunan nilai terkait sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) (Catatan 2p).
The ultimate recoupment of deferred exploration expenditure is dependent upon successful development and commercial exploitation of the related area of interest. Exploration and evaluation assets shall be assessed for impairment when facts and circumstances suggest that the carrying amount of an exploration and evaluation asset may exceed its recoverable amount. In such a case, an entity shall measure, present and disclose any resulting impairment loss in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009) (Note 2p).
Aset eksplorasi dan evaluasi ditransfer ke “Tambang dalam pengembangan” pada akun “Aset pertambangan” setelah ditetapkan bahwa tambang memiliki nilai ekonomis untuk dikembangkan.
Exploration and evaluation assets are transferred to “Mines under construction” in the “Mine properties” account after the mines are determined to be economically viable to be developed.
Pengeluaran untuk Pengembangan
Expenditures for Mine under Construction
Tambang
dalam
Pengeluaran untuk tambang dalam pengembangan dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest setelah transfer dari aset eksplorasi dan evaluasi namun sebelum dimulainya tahap produksi pada area yang bersangkutan, dikapitalisasi ke “Tambang dalam pengembangan” sepanjang memenuhi kriteria kapitalisasi.
Expenditures for mines under construction and incorporated costs in developing an area of interest subsequent to the transfer from exploration and evaluation assets but prior to the commencement of production stage in the respective area, are capitalized to” Mines under construction” as long as they meet the capitalization criteria.
Tambang pada Tahap Produksi
Producing Mines
Pada saat tambang dalam pengembangan diselesaikan dan tahap produksi dimulai, “Tambang dalam pengembangan” ditransfer ke “Tambang pada Tahap Produktif” pada akun “Aset Pertambangan”, yang dicatat pada nilai perolehan, dikurangi deplesi dan akumulasi penurunan nilai.
Upon completion of mine construction and the production stage is commenced, the “Mines under construction” are transferred into “Producing mines” in the “Mine properties” account, which are stated at cost, less depletion and accumulated impairment losses.
Deplesi tambang pada tahap produksi adalah berdasarkan metode unit produksi sejak daerah pengembangan (area of interest) tersebut telah berproduksi secara komersial, selama periode waktu yang lebih pendek antara umur tambang dan sisa berlakunya PKP2B atau IUP.
Depletion of producing mines are based on using unit-of-production method from the date of commercial production of the respective area of interest over the lesser of the life of the mine and the remaining terms of the PKP2B or IUP.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) n.
2.
Aset Pertambangan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) n.
and
Mine Properties (continued)
Aktivitas Pengupasan Tanah
Stripping Activities
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rata-rata pengupasan tanah selama umur tambang. Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio rata-rata, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut dikapitalisasi sebagai pengupasan tanah ditangguhkan sebagai bagian dari aset pertambangan, secara kolektif, aset-aset ini merefleksikan investasi gabungan pada unit penghasil kas yang relevan, yang diuji untuk penurunan nilai bila kejadian dan kondisi mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan.
Stripping costs are recognized as production costs based on the average stripping ratio during the life of the mine (which is the ratio between the overburden and ore during mine life). If the actual stripping ratio (which is the ratio between the overburden and ore for a certain period) exceeds the average stripping ratio, the excess stripping costs are recorded as deferred stripping as part of mine properties. These form part of the total investment in the relevant cash generating units, which are reviewed for impairment if events or changes of circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable.
Perubahan atas rasio rata-rata pengupasan tanah merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif. Saldo dari pengupasan tanah tangguhan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode/tahun dengan rasio aktual jauh lebih kecil dari estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah.
Changes in the average stripping ratio are considered as changes in estimates and are accounted for on a prospective basis. The balance of deferred stripping costs are charged to expense as production costs in the period/year where the actual ratio is significantly lower than the estimated average stripping ratio.
Aset Pertambangan dari Kombinasi Bisnis
Mine Properties Combination
Aset pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar aset pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Aset pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi, mulai sejak tanggal akuisisi dengan menggunakan basis estimasi cadangan. Umur manfaat aset pertambangan yang timbul dari hak kontraktual tidak lebih lama dari masa hak kontraktual tersebut, kecuali jika hak kontraktual dapat diperbarui dengan tidak menimbulkan biaya yang signifikan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mine properties represent the fair value adjustment of mine properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mine properties are amortized over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition based on estimated reserves. The useful life of mine properties pertaining to contractual rights is not longer than the validity period of such rights, except if the contractual rights can be renewed upon expiration without incurring significant costs for such renewal. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Aset tak berwujud diperoleh dari kombinasi bisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Intangible assets acquired in a business combination and recognized separately from goodwill are initially recognized at their fair value at the acquisition date.
Perusahaan mengakui pajak tangguhan yang timbul dari aset pertambangan.
The Company recognized the deferred tax arising from mine properties.
39
from
Business
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) o.
p.
2.
Aset Takberwujud
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) o.
and
Intangible Assets
Sebelum tahun 2012, biaya-biaya tertentu, terutama biaya dan beban-beban lain sehubungan dengan biaya perolehan sistem perangkat lunak yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban-beban ini disajikan dalam ”Aset Takberwujud – Piranti lunak, neto” sebagai bagian dari akun “Aset tidak lancar Lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Before 2012, certain expenditures, consisting primarily of costs and expenses relating to systems software cost, which benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized over the periods benefited using the straight-line method. These expenditures are presented in “Intangible assets – software, net” as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position.
Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasan atau penggunaannya.
An intangible asset is derecognized on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
p.
Impairment of Non-Financial Assets
Grup menerapkan secara prospektif PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
Group prospectively adopted PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut mengharuskan uji penurunan nilai bagi goodwill minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) required the impairment test of goodwill at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) p.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) p.
Impairment (continued)
of
Non-Financial
and
Assets
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) p.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) p.
Impairment (continued)
of
Non-Financial
and
Assets
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) q.
2.
Pendapatan dan Beban
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) q.
and
Revenue and Expense
Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria pengakuan pendapatan
the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Grup mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Grup bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup menyimpulkan bahwa Grup bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as principal in all of its revenue arrangement. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
•
Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan telah berpindah kepada pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan, pada saat barang dikapalkan (f.o.b shipping point).
•
Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to the customers. Revenue from export sales is recognized when the goods are shipped (f.o.b shipping point), in accordance with the terms of sale.
•
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
•
Rental revenue is recognized on a straight line basis over the term of the lease contracts.
•
Pendapatan diakui pada saat hak Grup untuk menerima pembayaran dividen ditetapkan.
•
Revenue is recognized when the Group’s right to receive the dividends payment is establish.
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) r.
s.
2.
Imbalan Kerja
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) r.
and
Employee Benefits
Grup menerapkan PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Group adopted PSAK No. 24 2010), “Employee Benefit”.
Revisi PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang relevan terhadap Grup adalah diperbolehkannya Perusahaan untuk menerapan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh Kerugian/keuntungan aktuarial. Karena Grup tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian yang jatuh di luar “koridor” seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No.24 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh atas laporan keuangan konsolidasian.
Revision on PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits’ that is relevant to the Group is permission for the Company to adopt certain systematic methods of faster recognition of actuarial gain or loss, which include, immediate recognition of all actuarial gain or losses. Since the Group opted not to apply this method but to continue the method used to recognize actuarial gain or loss falling outside the “corridor” as further disclosed below, the initial adoption of the revised PSAK No.24 did not give impact to the consolidated financial statements.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini imbalan kerja, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit Method. Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset dana pensiun, pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
The actuarial valuation method used to determine the present value of employee benefits, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations or 10% of the fair value of plan assets, at that date. The actuarial gains or losses in excess of the said 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen pada saat kurtailmen terjadi. Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Group recognizes gains or losses on the curtailment when the curtailment occurs. The gain or loss on curtailment comprises any change in the present value of defined benefit obligation and any related actuarial gains and losses and past service cost that had not previously been recognized.
Biaya Emisi Saham
s.
(Revised
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. 44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) t.
2.
Perpajakan
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) t.
and
Taxation Group adopted PSAK No.46 (Revised 2010) ,“Accounting for Income Tax”.
Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Current tax
Pajak kini Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as the reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductibe.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) t.
2.
Perpajakan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) t.
and
Taxation (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasikan, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which the deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses can be utilized.
Liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (jika memenuhi kriteria) diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak dan asosiasi, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liabilities and assets (provided fulfilling recognition criteria) are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries and associates, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled based on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) t.
u.
v.
2.
Perpajakan (lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (continued) t.
Taxation (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian yang diakui di luar laba atau rugi diakui di luar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Laba per Saham
u.
Earnings per Share
Grup menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham”.
Group adopted PSAK No. 56 (Revised 2011) ,“Earnings Per Share”.
Laba per saham dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is computed based on the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
Provisi
v.
Provisions
Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif.
Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The revised PSAK is to be applied prospectively.
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) v.
w.
2.
Provisi (lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (continued) v.
Provisions (continued)
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibalik.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Pengeluaran yang terkait dengan pemulihan, rehabilitasi dan lingkungan hidup yang terjadi pada tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditure incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.
Grup memiliki kewajiban tertentu untuk merestorasi dan merehabilitasi daerah pertambangan sesudah produksi selesai. Dalam menentukan keberadaan liabilitas tersebut, Grup mengacu kepada kriteria pengakuan liabilitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Perubahan taksiran biaya restorasi dan lingkungan hidup yang akan terjadi dihitung secara prospektif berdasarkan sisa umur tambang.
The Group has certain obligations for restoration and rehabilitation of mining areas following the completion of production. In determining whether a liability exists in respect of such requirements, the Group refers to the criteria for such liability recognition under the applicable accounting standards. Changes in estimated restoration and environmental expenditure to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining life of the mine
Informasi Segmen
w.
Segment Information
Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk tertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen mencakup item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Item-item segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated..
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) x.
2.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) x.
and
Accounting Standards Issued but Not Yet Effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2013 financial statements:
•
•
PSAK 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlaku efektif 1 Januari 2015
This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. •
•
PSAK 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, yang diadopsi dari IAS 4, berlaku efektif 1 Januari 2015
•
PSAK 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, yang diadopsi dari IAS 28, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, adopted from IAS 28, effective January 1, 2015 This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. •
PSAK 4 (2013): Separate Financial Statements, adopted from IAS 4, effective January 1, 2015 This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK 65.
PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65. •
PSAK 1 (2013): Presentation of Financial Statements, adopted from IAS 1, effective January 1, 2015
•
PSAK 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK 24 (2013): Employee Benefits, adopted from IAS 19, effective January 1, 2015 This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simplify clarifications and disclosures.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (lanjutan) x.
2.
Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan) •
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies (continued) x.
Accounting Standards Issued but Not Yet Effective (continued) •
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif 1 Januari 2015
•
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK 67: Disclosure of Interest in Other Entities, adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015
This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) and PSAK 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.
PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain. •
PSAK 65: Consolidated Financial Statements, adopted from IFRS 10, effective January 1, 2015 This PSAK replaces the portion of PSAK 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. •
and
•
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif 1 Januari 2015
PSAK 68: Fair Value Measurement, adopted from IFRS 13, effective January 1, 2015 This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. •
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, yang diadopsi dari IFRIC 19, berlaku efektif 1 Januari 2014
•
ISAK 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, adopted from IFRIC 19, effective January 1, 2014
•
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka, yang diadopsi dari IFRIC 20, berlaku efektif 1 Januari 2014
•
ISAK 29: Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining, adopted from IFRIC 20, effective January 1, 2014
•
PPSAK 12: Pencabutan PSAK 33 Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, berlaku efektif 1 januari 2014.
•
PPSAK 12: Revocation of PSAK 33 Stripping Activity and Environmental Management at General Mining, effective January 1, 2014
Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its financial statements.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan Perusahaan. 50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Keuangan
Liabilitas
Classification of Financials Assets and Financial Liabilities
Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2i.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2i.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli berdasarkan nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp8.703.582.324 (Catatan 28).
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2013 and 2012 was Rp8,703,582,324 (Notes 28).
Aset
Keuangan
dan
51
Allocation
and
Goodwill
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill (lanjutan)
Purchase Price Allocation Impairment (continued)
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang ragu-ragu. Nilai tercatat piutang usaha Grup sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp717.255.193.326 (31 Desember 2012: Rp522.387.795.840). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2013 was Rp717,255,193,326 (December 31, 2012: Rp522,387,795,840). Further details are disclosed in Note 6.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
52
and
Goodwill
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
a.
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 17.
The fair value of financial assets and financial liabilities has been disclosed in Note 17. b.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Estimated Useful lives of Property and Equipment
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang, serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
The useful lives of each of the item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful live of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due usage, obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful live of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year.
Estimasi masa manfaat diungkapkan pada Catatan 2l.
Estimated useful lives of property and equipment is disclosed in Note 2l.
aset
tetap
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
c.
c.
d.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp694.183.880.714 dan Rp550.663.491.903 (Catatan 9).
The carrying value of property and equipment as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp694,183,880,714 and Rp550,663,491,903, respectively (Note 9). d.
Imbalan Kerja
Employee Benefits Liability The determination of the employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 26 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of employee benefits liability. As of December 31, 2013 and 2012, employee benefits liability amounted to Rp26,891,436,000 and Rp24,570,976,000, respectively (Note 26).
Penentuan liabilitas imbalan kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 26 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, liabilitas imbalan kerja masingmasing sebesar Rp26.891.436.000 dan Rp24.570.976.000 (Catatan 26).
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) e.
Biaya Pengupasan Ditangguhkan
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued) Estimates and Assumptions (continued)
Tanah
e.
yang
Stripping costs are deferred in situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is significantly higher than the average stripping ratio. The average stripping ratio is the ratio of the estimated rock/land cover layer to the estimated amount of coal stated in unit quantity. Any changes in average stripping ratio may materially affect the amount of deferred stripping costs, it is considered as changes in estimate. The balances of deferred stripping costs as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp637,848,864,499 and Rp527,054,383,090, respectively (Note 10).
Biaya pengupasan tanah ditangguhkan pada situasi dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama), jauh lebih besar dari rasio rata-ratanya. Rasio Rata-rata Tanah Penutup yaitu perbandingan antara taksiran kuantitas lapisan batuan/tanah penutup terhadap taksiran ketebalan bahan galian batubara dan dinyatakan dalam satuan unit kuantitas. Bila terjadi perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Penutup, dapat berdampak material terhadap jumlah biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, perubahan ini merupakan perubahan estimasi. Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp637.848.864.499 dan Rp527.054.383.090 (Catatan 10). f.
Estimasi Cadangan Batubara
dan
Sumber
Stripping Costs
f.
Daya
Coal Reserve and Resources Estimates
Coal reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the Group’s mine properties. The Group estimates its coal reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the coal body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserved or resource estimates may have impact on the carrying value of mines properties and amortization charges.
Cadangan batubara diestimasi berdasarkan nilai batubara yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan batubara dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk batubara, dan pertimbangan geologis yang kompleks yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari aset pertambangan serta besarnya amortisasi.
55
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan Asumsi Manajemen (lanjutan)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
dan
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
g.
g.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2013 and 2012, deferred tax assets amounted to Rp42,722,171,601 and Rp22,263,890,156, respectively (Note 15). Unrecognized deferred tax assets on unused fiscal losses amounted to Rp10,375,569,029 and Rp6,421,988,479 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo aset pajak tangguhan masingmasing sebesar Rp42.722.171.601 dan Rp22.263.890.156 (Catatan 15). Aset pajak tangguhan yang tidak diakui dari rugi fiskal sebesar Rp10.375.569.029 dan Rp6.421.988.479 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 4.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions (continued)
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali
4.
Difference Arising from Transaction with Non-controlling Interests
Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali merupakan selisih antara nilai penambahan modal saham RCI dan nilai buku RCI adalah sebagai berikut:
Difference arising from transaction with noncontrolling interest represents difference between value of additional capital injected for shares in RCI and RCI’s book value is as follow:
Berdasarkan Akta No. 47 tanggal 23 Februari 2009 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp72.534.000.000 menjadi Rp85.064.000.000 atau meningkat sebesar Rp12.530.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Terdapat selisih lebih antara nilai setoran modal dengan nilai buku RCI pada tanggal akuisisi sebesar Rp1.808.196.657. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 50,000% menjadi 57,365%.
Based on Deed No. 47 dated February 23, 2009 of Linda Herawati, S.H., a public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed to increase its authorized and paid-up capital from Rp72,534,000,000 to Rp85,064,000,000 or increase of Rp12,530,000,000 which were all acquired by the Company. The excess of the amount paid by the Company over the book value of the assets of RCI at transaction date amounted to Rp1,808,196,657. Accordingly, the Company’s ownership interest increased from 50.000% to 57.365%.
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali (lanjutan)
4.
Difference Arising from Transaction with Non-controlling Interests (continued)
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 20 Juli 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp100.000.000.000 menjadi sebesar Rp700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari sebesar Rp85.064.000.000 menjadi sebesar Rp185.064.000.000 atau meningkat sebesar Rp100.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Terdapat selisih lebih antara nilai setoran modal dengan nilai buku RCI pada tanggal akuisisi sebesar Rp8.878.046.813. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 57,365% menjadi 80,403%.
Based on Deed No. 58 dated July 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., a public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed to increase its authorized capital from Rp100,000,000,000 to Rp 700,000,000,000, and its issued and paid-up capital from Rp85,064,000,000 to Rp185,064,000,000 or an increase of Rp 100,000,000,000 which were all acquired by the Company. The excess of the amount paid by the Company over the book value of the assets of RCI at transaction date amounted to Rp 8,878,046,813. Accordingly, the Company’s ownership interest increased from 57.365% to 80.403%.
Berdasarkan Akta No. 59 tanggal15 April 2011 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui antara lain perubahan klasifikasi saham RCI menjadi saham Seri A bernilai nominal Rp1.000.000 dan saham Seri B bernilai nominal Rp1.000 dan perubahan seluruh saham yang telah dikeluarkan menjadi saham Seri A serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp185.064.000.000 terbagi atas 185.064 saham menjadi Rp188.564.000.000 terbagi atas 185.064 saham Seri A dan 3.500.000 saham Seri B yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan sebanyak Rp3.500.000.000 terbagi atas 3.500.000 saham Seri B. Terdapat selisih lebih antara nilai buku RCI pada tanggal akuisisi dengan nilai setoran modal sebesar Rp 29.826.235.239. Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 80,403% menjadi 99,016%.
Based on Deed No. 59 dated April 15, 2011 of Deni Thanur, S.E., S.H. M.Kn, a public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed, among others, to change the classification of RCI’s share into Series A share with nominal value per share of Rp1,000,000 and Series B shares with nominal value per share of Rp1,000 and to change all of the issued shares to Series A shares and increase the issued and paid-up capital from Rp185,064,000,000 consisting of 185,064 shares to Rp188,564,000,000 consisting of 185,064 Series A shares and 3,500,000 Series B shares which were all acquired by the Company amounting to Rp3,500,000,000 consisting of 3,500,000 Series B shares. The excess of the book value of the assets of RCI at transaction date over the amount paid by the Company amounted to Rp29,826,235,239. With such an increase in the capital, the Company’s ownership interest in RCI increased from 80.403% to 99.016%.
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Kas dan Setara Kas
5.
Cash and Cash Equivalents
31 Desember/December 31, 2013 2012 Kas Rupiah Cina Yuan (Catatan 32)
1.039.313.951 39.984.400
919.781.570 -
Cash Rupiah China Yuan (Note 32)
Jumlah Kas
1.079.298.351
919.781.570
Total Cash
Bank Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) Jumlah
28.679.240.068 40.906.915.515
9.507.735.208 31.911.341.930
69.586.155.583
41.419.077.138
Cash in Banks Related party (Note 31) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah U.S. Dollar (Note 32) Total
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Index Selindo
3.501.146.838 2.221.454.916 1.546.519.433 1.220.421.253 234.132.331 175.925.339 175.173.251 66.659.778 58.008.824 -
2.405.273.524 153.392.165 10.908.874 8.097.404 111.567.066 132.290.183 1.932.000 245.952.377 327.561.324 3.477.235
Third parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Index Selindo
Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk
107.274.381.335 37.943.090.320 14.980.880.967 9.439.759.349 6.725.814.018 3.424.175.566 181.374.758 34.166.499
44.460.838.655 12.270.843 7.542.360.087 5.394.410 618.323.978 144.183.374 25.499.307
U.S. Dollar (Note 32) PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk
Jumlah
189.203.084.775
56.209.322.806
Jumlah Bank
258.789.240.358
97.628.399.944
Deposito berjangka Rupiah Pihak berelasi (Catatan 31) PT Bank Sinarmas Tbk Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 32) Pihak ketiga PT Bank Danamon Indonesia Tbk
4.800.000.000
4.800.000.000
150.000.000.000 140.000.000.000 115.000.000.000 90.000.000.000 -
450.000.000.000 200.000.000.000 98.000.000.000 100.000.000.000
Total Total Cash in Banks Time deposits Rupiah Related party (Note 31) PT Bank Sinarmas Tbk Third parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk U.S. Dollar (Note 32) Third parties PT Bank Danamon Indonesia Tbk
21.330.750.000
-
Jumlah Deposito Berjangka
521.130.750.000
852.800.000.000
Total Time Deposits
Jumlah
780.999.288.709
951.348.181.514
Total
Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
5,50% - 11% 1,65%
5,50% - 8,00% -
58
Interest rates on time deposits per annum Rupiah U.S. Dollar
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha
6.
Trade Receivables
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables are as follows:
a.
a.
Berdasarkan Pelanggan
Based on Customer
31 Desember/December 31, 2013 2012
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga Cathay Logistic Services Pte Ltd Shandong Weifeng Mining Ltd Freeland Universal Limited Hunan Xiangzhong Mining Group Ltd PT Holcim Indonesia Tbk Lafarge Cement SDN BHD Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd. Oleander Financial Pte. Ltd. Zhongdian Resources (H.K.) Co., Ltd Novo Commodities Pte. Ltd Masing-masing dibawah Rp5 Miliar Jumlah Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
b.
533.883.844.600
310.868.597.812
Related parties (Note 31)
51.871.460.253 36.002.422.463 34.123.168.395 21.144.721.482 13.679.756.630 13.537.287.941 11.778.047.621 1.234.483.941
162.176.793.835 21.004.826.364 13.750.800.921 8.620.805.000 5.965.971.908
Third parties Cathay Logistic Services Pte Ltd Shandong Weifeng Mining Ltd Freeland Universal Limited Hunan Xiangzhong Mining Group Ltd PT Holcim Indonesia Tbk Lafarge Cement SDN BHD Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd. Oleander Financial Pte. Ltd. Zhongdian Resources (H.K.) Co., Ltd Novo Commodities Pte. Ltd Each below Rp5 Billion
183.371.348.726
211.519.198.028
(86.406.567)
(86.406.567)
Jumlah
183.284.942.159
211.432.791.461
Jumlah - neto
717.168.786.759
522.301.389.273
Berdasarkan Umur Piutang
Total
b.
Allowance for impairment of trade receivables Total Net
Based on Age The aging analysis of trade receivables based on credit term is as follows:
Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2013 2012 Lancar Jatuh tempo < 30 hari Jatuh tempo >30 hari - 60 hari Jatuh tempo >60 hari - 90 hari Jatuh tempo > 90 hari
648.377.317.666 13.679.756.630 44.637.675.401 10.315.821.771 244.621.858
391.255.165.889 91.277.198.502 37.956.336.822 1.899.094.627
Current Overdue < 30 days Overdue > 30 days - 60 days Overdue > 60 days - 90 days Overdue > 90 days
Jumlah Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
717.255.193.326
522.387.795.840
(86.406.567)
(86.406.567)
Total Allowance for impairment of trade receivables
Jumlah - neto
717.168.786.759
522.301.389.273
59
Total - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Piutang Usaha (lanjutan) c.
6.
Berdasarkan mata uang
Trade receivables (continued) c.
Based on Currency
31 Desember/December 31, 2013 2012
7.
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32)
260.374.143.600 456.881.049.726
145.472.365.800 376.915.430.040
Rupiah U.S. Dollar (Note 32)
Jumlah Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
717.255.193.326
522.387.795.840
Total Allowance for impairment of trade receivables
Jumlah - neto
717.168.786.759
(86.406.567)
(86.406.567) 522.301.389.273
Total - net
Piutang usaha kepada pihak ketiga milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan fidusia untuk menjamin pembayaran pinjaman fasilitas Omnibus Trade Non Cash Backed yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 13).
The trade receivables of the Company from third parties are used as fiduciary collateral to guarantee the payment of Omnibus Trade Non Cash Backed loan facility obtained by the Company from PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Note 13).
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen berpendapat bahwa penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account as of December 31, 2013 and 2012, they believe that the allowance for impairment of trade receivables is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade receivables from third parties.
Persediaan
7.
Inventories
31 Desember/December 31, 2013 2012
Persediaan Batubara Barang dalam perjalanan Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai persediaan batubara
116.971.804.424 31.826.183.753
Jumlah - neto
148.445.755.562
97.963.969.673 6.561.502.960
(352.232.615)
(1.305.269.255) 103.220.203.378
60
Coal Inventory Goods in transit Less: Allowance for decline in value of coal inventory Total - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Persediaan (lanjutan)
7.
Inventories (continued) The mutation of allowance for decline in value of coal inventory are as follow:
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan batubara adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
8.
(1.305.269.255) (2.672.684.441) 3.625.721.081 (352.232.615)
(1.305.269.255) (1.305.269.255)
Beginning balance Addition Deduction Ending balance
Persediaan batubara milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan fidusia untuk menjamin pembayaran pinjaman fasilitas Omnibus Trade Non Cash Backed yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Catatan 13).
Coal inventories owned by the Company was used as fiduciary collateral to guarantee the payment of Omnibus Trade Non Cash Backed loan facility obtained by the Company from PT Bank Danamon Indonesia Tbk.(Note 13).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
Management believes that the carrying value of inventories as of December 31, 2013 and 2012 has reflected the net realizable values of those inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan tidak diasuransikan. Manajemen berpendapat bahwa langkah-langkah mitigasi risiko sudah memadai untuk meminimalkan risiko kebakaran ataupun pencurian atas persediaan batubara.
As of December 31, 2013 and 2012, inventories were not insured. Management believes that adequate risk mitigation measures have been put in place to minimize incident of loss arising out of risk of fire or theft.
Biaya Dibayar Lainnya
Dimuka
dan
Aset
Lancar
8.
Prepaid Expenses and Other Current Assets
31 Desember/December 31, 2013 2012
Biaya dibayar dimuka Sewa gedung (Catatan 31) Asuransi Sewa tanah Lain-lain Uang muka Pemasok (Catatan 31) Jasa penambangan (Catatan 33f) Ganti rugi lahan Jasa bantuan manajemen (Catatan 33n) Pengangkutan Karyawan Pembelian solar Pemeliharaan dan perbaikan jalan Infrastruktur dan konstruksi Lain-lain Jumlah
7.180.216.515 773.235.304 481.198.199 152.396.102
6.745.339.254 555.451.118 415.827.017 315.518.042
146.231.335.364 25.351.770.242 12.740.146.500
76.490.261.181 20.420.165.382 69.951.530.275
5.500.000.000 3.709.675.150 3.291.808.022 3.735.415.490
5.500.000.000 5.122.158.128 12.151.944.090 5.821.672.468 3.098.570.428 1.094.265.591
209.147.196.888
207.682.702.974
61
Prepaid expenses Building rental (Note 31) Insurance Land rental Others Advances Suppliers (Note 31) Mining service (Note 33f) Land compensation Management assistance services (Note 33n) Hauling Employees Purchase of gasoline Road repairs and maintenance Infrastructure & construction Others Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
Biaya Dibayar Dimuka Lainnya (lanjutan)
dan
Aset
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Lancar
8.
Prepaid Expenses and Other Current Assets (continued) Advances to employees represent funds given by the subsidiaries to their employees for drilling, general investigation and other mining activities related expenses. These advances will be accounted by the employees.
Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan oleh entitas anak kepada karyawannya dalam rangka kegiatan pengeboran, penyelidikan umum, dan aktivitas pertambangan lainnya. Uang muka akan dipertanggungjawabkan oleh karyawan. 9.
Aset Tetap
9.
Saldo Awal/ Beginning Balance
Property and Equipment
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 , 2013 Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Different due to Financial Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Statements Translation Additions Deductions Reclassifications
-
2.840.765.679 119.676.971.168 937.858.000 388.000.000 563.949.951 (388.000.000) (124.019.544.798)
2.176.334.579 74.528.553.031 255.521.829.965 112.686.263.010 22.666.191.962 28.182.441.492 2.347.324.649 286.885.533.544
Cost Direct ownership Land Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement Leased vehicles Construction in progress
-
-
784.994.472.232
Total
5.282.799.916 18.578.272.145 6.933.611.928 2.413.115.010 4.269.982.450 782.441.550 -
-
388.000.000 (388.000.000)
14.303.707.978 28.974.721.036 19.467.356.302 7.263.926.353 19.724.090.677 1.076.789.172 -
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement Leased vehicles
38.260.222.999
-
-
90.810.591.518
Total
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Prasarana Aset sewaan - kendaraan Aset dalam penyelesaian
1.823.356.407 61.331.576.215 102.167.436.941 83.113.950.553 14.239.348.605 23.230.136.653 2.347.324.649 388.000.000 303.480.606.609
352.978.172 10.240.151.148 33.378.741.342 20.998.839.107 3.319.100.837 2.413.004.095 25.545.699.290
116.059.989 298.680.514 7.635.615.350 4.719.742.520 1.975.350.793 81.878.772.443
-
Jumlah
592.121.736.632
96.248.513.991
96.624.221.609
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Prasarana Aset sewaan - kendaraan
7.536.615.751 6.628.567.874 9.465.491.211 3.439.867.620 13.705.354.651 294.347.622 388.000.000
1.484.292.311 3.767.881.017 3.068.253.163 1.022.943.723 1.748.753.576 -
Jumlah
41.458.244.729
11.092.123.790
Nilai Buku Neto
550.663.491.903
Saldo Awal/ Beginning Balance
Saldo Akhir/ Ending Balance
694.183.880.714
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 , 2012 Dampak dari Kehilangan Pengendalian atas Entitas Anak *)/ Effect of loss of control over Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ a subsidiary *) Additions Deductions Reclassifications
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Different due to Financial Statements Translation
Net Book Value
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Prasarana Aset sewaan - kendaraan Aset dalam penyelesaian
1.732.800.369 52.085.852.896 10.846.815.100 74.585.577.875 7.923.365.344 18.747.602.449 573.000.000 126.525.489.486
84.356.038 2.344.745.705 4.626.495.819 4.634.663.012 648.189.217 512.122.516 5.670.255.442
(88.587.409) (2.791.377.263) (335.315.096) -
6.200.000 558.471.687 1.857.240.804 5.413.794.044 3.461.440.420 2.347.324.649 270.336.213.528
185.000.000 -
6.431.093.336 86.694.126.022 4.827.846.125 254.000.000 844.286.364 (99.051.351.847)
1.823.356.407 61.331.576.215 102.167.436.941 83.113.950.553 14.239.348.605 23.230.136.653 2.347.324.649 388.000.000 303.480.606.609
Cost Direct ownership Land Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement Leased vehicles Construction in progress
Jumlah
293.020.503.519
18.520.827.749
(3.215.279.768)
283.980.685.132
185.000.000
-
592.121.736.632
Total
2.913.477.556 723.121.007 5.831.762.782 1.551.700.715 9.139.613.099 500.250.000
165.555.707 71.393.050 329.667.503 140.393.785 316.876.343 -
(20.026.052) (2.264.307.975) (231.967.912) -
4.477.608.540 5.834.053.817 5.568.368.901 1.747.773.120 4.480.833.121 294.347.622 72.750.000
185.000.000
-
7.536.615.751 6.628.567.874 9.465.491.211 3.439.867.620 13.705.354.651 294.347.622 388.000.000
Accumulated depreciation Direct ownership Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement Leased vehicles
20.659.925.159
1.023.886.388
(2.516.301.939)
22.475.735.121
185.000.000
-
41.458.244.729
Total
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Prasarana Aset sewaan - kendaraan Jumlah Nilai Buku Neto
272.360.578.360
550.663.491.903
*) Pada tahun 2012, kepemilikan Perusahaan atas MAL dan NIP terdilusi (Catatan 19)/ In 2012, the ownerhip interest of the Company in MAL and NIP was diluted (Note 19)
62
Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tetap (lanjutan)
9.
Property and Equipment (continued) Allocation of depreciation expense is as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 December/Year ended December 31, 2013 2012 Beban pokok penjualan Beban penjualan (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
15.846.467.267 4.821.515.193
6.422.619.841 4.072.081.446
17.592.240.539
11.981.033.834
Cost of sales Selling expenses (Note 23) General and administrative expenses (Note 24)
Jumlah
38.260.222.999
22.475.735.121
Total
Detail of construction in progress are as follows:
Rincian aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: Persentase penyelesaian tanggal 31 Desember 2013/ Percentage of completion as of December 31, 2013
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
Mesin dan peralatan
9% - 99%
Pelabuhan Bangunan dan prasarana Infrastruktur
97% 73% - 95% 18% - 98%
Pebruari - Maret/ February - March 2014 Pebruari/ February 2014 Pebruari/ February 2014 Pebruari - Maret/ February - March 2014 -
Aset dalam penyelesaian
Perabot dan peralatan kantor
-
31 Desember/December 31, 2013 2012
Jumlah
Construction in progress
155.362.455.155
115.140.544.475
Machinery and equipment
112.728.280.510 9.987.819.509 8.806.978.370
159.050.285.349 143.494.000 28.877.332.785
Port Buildings and leasehold improvement Infrastructure
-
268.950.000
286.885.533.544
303.480.606.609
Office furniture and fixtures Total
Fasilitas sipil dan peralatan mekanik dan elektrik di lokasi Port Bunati, Kecamatan Satui, Kalimantan Selatan diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD8.434.368 kepada PT Asuransi Eksport Indonesia (Persero), pihak ketiga, pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD6.715.165 kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz), pihak ketiga, pada tanggal 31 Desember 2012.
Civil facilities and mechanical and electrical equipment located at Port Bunati, Kecamatan Satui, South Kalimantan were insured with total coverage amounting to USD8,434,368 to PT Asuransi Eksport Indonesia (Persero), a third party, as of December 31, 2013 and USD6,715,165 to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz),a third party, as of December 31, 2012, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kendaraan diasuransikan kepada PT Asuransi Raksa Pratikara, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp315.000.000 dan Rp330.000.000, kepada PT Asuransi QBE Pool Indonesia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp246.500.000, serta kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp5.689.300.000 dan Rp1.555.600.000 (Catatan 31).
As of December 31, 2013 and 2012, vehicles are insured with PT Asuransi Raksa Pratikara, a third party, with total coverage amounting to Rp315,000,000 and Rp330,000,000, respectively, with PT Asuransi QBE Pool Indonesia, a third party, with total coverage amounting to Rp246,500,000, and with PT Asuransi Sinar Mas, a related party, with total coverage amounting to Rp5,689,300,000 and Rp1,555,600,000, respectively (Note 31).
Bangunan kantor dan basecamp di Desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp29.210.475.950 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Office building and basecamp located at Angsana Village, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan were insured to PT Asuransi Central Asia, a third party, with total coverage amounting to Rp29,210,475,950 as of December 31, 2013 and 2012.
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
10.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tetap (lanjutan)
9.
Property and Equipment (continued)
Bangunan, infrastruktur, mesin dan peralatan lainnya di Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Jambi diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar USD5.600.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Building, Infrastructure, machine and other equipment located at Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Jambi were insured to PT Asuransi Central Asia, a third party, with total coverage amounting to USD5,600,000 as of December 31, 2013 and 2012.
Fasilitas sipil di Tanjung Jabung Barat, Jambi diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp122.200.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
Civil facilities located at Tanjung Jabung Barat, Jambi were insured to PT Asuransi Central Asia, a third party, with total coverage amounting to Rp122,200,000,000 as of December 31, 2013.
Penyelesaian pekerjaan beserta seluruh isinya dan seluruh aset lainnya atau peralatan di Tanjung Jabung Barat, Jambi diasuransikan kepada PT Asuransi Rama Satria Wibawa, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp87.100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
Contract works and their contents and all other property and equipment located at Tanjung Jabung Barat, Jambi were insured to PT Asuransi Rama Satria Wibawa, a third party, with total coverage amounting to Rp87,100,000,000 as of December 31, 2013.
Mesin dan alat berat KIM dan BNP, entitas anak, diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp1.600.000.000 dan Rp200.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
Machinery and heavy equipments of KIM and BNP, subsidiaries, were insured to PT Asuransi Central Asia, a third party, with total coverage amounting to Rp1,600,000,000 and Rp200,000,000, respectively, as of December 31, 2013.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that there is no impairment in the value of property and equipment as of December 31, 2013 and 2012.
Seluruh aset tetap Grup telah atas nama Grup.
All of the property and equipment is under the name of the Group.
Aset Pertambangan
10.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 , 2013 Biaya Pengupasan Tanah yang Aset Pertambangan Ditangguhkan/ dari Kombinasi Bisnis/ Deferred Stripping Mine Properties from Cost Jumlah/Total Business Combination
Tambang dalam Pengembangan/ Mines under Construction
Nilai tercatat Saldo awal Penambahan Ditransfer ke Tambang pada Tahap Produksi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Jumlah Akumulasi amortisasi Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 22 dan 27) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Jumlah Nilai buku
Mine Properties
Tambang pada Tahap Produksi/ Producing Mines
220.029.974.431 14.278.082.073
182.155.605.468 -
614.917.763.456 245.552.900.001
61.449.123.394 -
1.078.552.466.749 259.830.982.074
(55.655.084.078)
55.655.084.078
-
-
-
32.515.633.390
34.456.357.752
47.504.243.404
-
114.476.234.546
211.168.605.816
272.267.047.298
907.974.906.861
61.449.123.394
1.452.859.683.369
-
(58.731.036.674)
(87.863.380.366)
(19.932.099.286)
(166.526.516.326)
-
(46.210.069.563)
(174.005.579.293)
(3.246.879.612)
(223.462.528.468)
-
(19.988.432.811)
(8.257.082.703)
-
(124.929.539.048)
(270.126.042.362)
(23.178.978.898)
211.168.605.816
147.337.508.250
637.848.864.499
38.270.144.496
64
-
(28.245.515.514) (418.234.560.308) 1.034.625.123.061
Cost Beginning balance Addition Transfer to Producing Mines Exchange different due to financial statement translation Total Accumulated amortization Beginning balance Charge for the year (Notes 22 and 27) Exchange different due to financial statement translation Total Net book value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 10.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Pertambangan (lanjutan)
10.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31 , 2012 Biaya Pengupasan Tanah yang Aset Pertambangan Ditangguhkan/ dari Kombinasi Bisnis/ Deferred Stripping Mine Properties from Cost Business Combination Jumlah/Total
Tambang dalam Pengembangan/ Mines under Construction
Nilai tercatat Saldo awal Penambahan Dampak kehilangan pengendalian atas entitas anak *) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Jumlah Akumulasi amortisasi Saldo awal Beban tahun berjalan (Catatan 22 dan 27) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Mine Properties (continued)
Tambang pada Tahap Produksi/ Producing Mines
172.412.007.603 62.477.378.856
175.259.944.798 -
106.131.057.730 502.066.853.004
64.911.620.889 -
518.714.631.020 564.544.231.860
(28.256.841.477)
-
-
(3.462.497.495)
(31.719.338.972)
13.397.429.449
6.895.660.670
6.719.852.722
-
27.012.942.841
220.029.974.431
182.155.605.468
614.917.763.456
61.449.123.394
1.078.552.466.749
-
(41.664.568.754)
(12.857.297.251)
(14.344.969.418)
(68.866.835.423)
-
(13.962.293.411)
(75.573.689.871)
(5.587.129.868)
(95.123.113.150)
-
(2.536.567.753)
Cost Beginning balance Addition Effect of loss of control over a subsidiary *) Exchange different due to financial statement translation Total Accumulated amortization Beginning balance Charge for the year (Notes 22 and 27) Exchange different due to financial statement translation
-
(3.104.174.509)
567.606.756
Jumlah
-
(58.731.036.674)
(87.863.380.366)
(19.932.099.286)
(166.526.516.326)
Total
Nilai buku
220.029.974.431
123.424.568.794
527.054.383.090
41.517.024.108
912.025.950.423
Net book value
*) Pada tahun 2012, kepemilikan Perusahaan atas MAL dan NIP terdilusi (Catatan 19)/ In 2012, the ownership of interest of the Company in MAL and NIP were diluted (Note 19)
Amortisasi aset pertambangan - tambang pada tahap produksi diakui sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 22).
Amortization of mine properties - producing mines presented as part of "Cost of Sales" in the consolidated statements of comprehensive income (Note 22).
Amortisasi aset pertambangan – aset pertambangan dari kombinasi bisnis diakui sebagai bagian dari “Beban Lain – Lain, neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 27).
Amortization of mine properties – mine properties from business combination presented as part of “Other Expense, net” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 27).
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio pengupasan aktual secara signifikan lebih rendah dibandingkan estimasi rasio pengupasan rata-rata.
These represent costs that will be charged to production costs when the actual stripping ratio is significantly lower than the estimated average stripping cost.
Rasio pengupasan rata-rata aktual pada area konsensi entitas anak adalah sebagai berikut (tidak diaudit):
The actual average stripping ratio on concession area of the subsidiaries are as follows (unaudited):
Area
BORNEO TKS KCP BHBA KIM
2013
3,00 : 1 sampai dengan/ up to 6,53: 1 5,30 : 1 sampai dengan/ up to 14,00 : 1 7,00 : 1 6,00 : 1 7,00 : 1
65
2012
3,00 : 1 5,30 : 1
sampai dengan/ up to 5,41 : 1 sampai dengan/ up to 14,00 : 1 7,00 : 1 6,00 : 1 -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tidak Lancar Lain-lain
11.
Other Non-current Assets
31 Desember/December 31, 2012 2013 Tagihan pajak penghasilan (Catatan 15) Biaya dibayar di muka Penggarapan lahan Sewa tanah Aset takberwujud - piranti lunak, neto Uang jaminan Kompensasi tanah Kerusakan lahan Reklamasi (Catatan 33p) Sewa gedung, kendaraan dan alat berat (Catatan 31) Pengelolaan jalan (Catatan 33e) Penggarapan lahan (Catatan 33c) Lain-lain Uang muka Jasa penambangan (Catatan 33f) Kompensasi tanah Pembelian aset tetap Pengelolaan stockpile dan stevedoring (Catatan 33j) Karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 Miliar) Jumlah
42.788.897.422
47.925.782.868
151.689.242.493 11.461.730.726 10.164.798.126
7.557.064.277 9.474.782.419 13.486.931.945
32.355.687.580 26.556.041.684 17.452.118.685
28.035.236.441 993.401.952
4.936.566.877 3.068.596.718 680.872.186
4.185.088.006 2.434.435.168 5.393.195.722 564.920.029
45.905.946.202 6.419.479.849 2.001.932.303
5.092.818.845 1.835.407.676
2.000.000.000 859.724.418 905.414.377
2.000.000.000 1.392.205.450 368.663.007
359.247.049.646
130.739.933.805
Claim for income tax refund (Note 15) Prepaid expense Land exploitation Land rental Intangible assets - software, net Guarantee deposits Land compensation Land damage Reclamation (Note 33p) Building, vehicle, and heavy equipment rental (Note 31) Road maintenance (Note 33e) Land exploitation (Note 33c) Others Advances Mining service (Note 33f) Land compensation Purchase of property and equipment Stockpile management and stevedoring (Note 33j) Employees Others (each below Rp1 Billion) Total
Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan entitas anak kepada karyawannya sehubungan dengan kegiatan/proyek yang penyelesaiannya memakan waktu lebih lama untuk dipertanggungjawabkan oleh karyawan.
Advances to employees represent funds given by the subsidiaries to their employees in relation to activities/projects which will take a while to be accounted for and liquidated by the employees.
Mutasi piranti lunak sebagai berikut:
Movements of software is as follows: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
Harga perolehan Saldo awal Penambahan
19.105.947.998 1.326.218.400
12.617.125.626 6.488.822.372
Costs Beginning balance Additions
Jumlah
20.432.166.398
19.105.947.998
Total
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi
(5.619.016.053) (4.648.352.219)
(2.174.282.296) (3.444.733.757)
Accumulated amortization Beginning balance Amortization
(10.267.368.272)
(5.619.016.053)
Total
10.164.798.126
13.486.931.945
Total - Net
Jumlah Jumlah - bersih
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Tidak Lancar Lain-lain (lanjutan)
11.
Other Non-current Assets (continued) The allocation of amortization expense is as follow:
Alokasi amortisasi adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
12.
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 24)
20.075.000 4.628.277.219
20.075.000 3.424.658.757
Cost of sales General and administrative expenses (Note 24)
Jumlah
4.648.352.219
3.444.733.757
Total
Investasi Saham
12.
Investment in shares of stock represents the investment in MAL’s and PT DSSP Power Sumsel’s (DSSP) shares (Notes 19 and 31c).
Investasi saham merupakan penyertaan saham pada MAL dan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) (Catatan 19 dan 31c)
13.
Investment in Shares of Stock
Utang Bank
13.
Bank Loans
Pada tanggal 12 Juli 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Omnibus Trade Non Cash Backed dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan jumlah maksimum sebesar USD5.000.000, yang berlaku sampai dengan 12 Juli 2014. Fasilitas ini dapat dipergunakan secara bersama-sama (sublimit) dalam bentuk fasilitas pinjaman Trade Cash (Funded) berupa Fasilitas Pre-Shipment Financing (PSF) dengan jumlah pokok maksimum sebesar USD5.000.000 dan dikenakan bunga 5,25% per tahun serta Fasilitas Open Account Financing (OAF) Buyer dan Seller dengan jumlah pokok maksimum sebesar USD5.000.000 dan dikenakan bunga 5,5% per tahun. Tenor untuk fasilitas PSF dan OAF maksimum 90 hari.
On July 12, 2013, the Company obtained Omnibus Trade Non Cash Backed loan facility from PT Bank Danamon Indonesia Tbk for a maximum amount of USD5,000,000, which is valid untill July 12, 2014. This facility can be used with (sublimit) Trade Cash (Funded) loan facility in form of Pre-Shipment Financing (PSF) with a maximum amount of USD5,000,000 and bears interest at 5.25% per annum and Open Account Financing (OAF) Buyer and Seller facility with a maximum amount of USD5,000,000 and bears interest at 5.5% per annum. Repayment periods for PSF and OAF facilities maximum 90 days.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang dan/atau persediaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar USD11.000.000 dan margin deposit sebesar USD1.750.000.
This loan facility is secured by trade receivables and/or inventories for a minimum amount of USD11,000,000 and margin deposit amounting to USD1,750,000.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan menggunakan fasilitas OAF sebesar USD4.750.781,52 atau ekuivalen dengan Rp57.907.275.947. Beban bunga untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 sebesar USD72.150,63 atau ekuivalen dengan Rp850.985.009 (Catatan 25). Jumlah pokok pinjaman dan bunga yang telah dibayarkan masing-masing sebesar USD3.060.112 atau ekuivalen dengan Rp37.336.338.224 dan USD59.098 atau ekuivalen dengan Rp691.889.549 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013.
As of December 31, 2013, the Company use the OAF facility amounting to USD4,750,781.52 or equivalent to Rp57,907,275,947. Interest expense for the year ended December 31, 2013 amounted to USD72,150.63 or equivalent to Rp850,985,009 (Note 25). The principal loan and Interest expense paid amounted to USD3,060,112 or equivalent to Rp37,336,338,224 and USD59,098 or equivalent to Rp691,889,549, respectively, for the year ended December 31, 2013.
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Utang Usaha a.
14.
Berdasarkan Pemasok
Trade Payables a.
Based on Supplier
31 Desember/December 31, 2013 2012 Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga PT Saptaindra Sejati PT Karbon Mahakam PT Jembayan Muarabara PT Wira Bhumi Sejati PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Artamulia Tatapratama PT Bangun Arta Hutama CV Miyor PT Titan Wijaya CV Bangun Arta CV X Dareh CV Waletindo Setia Perkasa PT Tunas Inti Abadi PT Surya Persada Erasindo PT Transindo Makmur Sejahtera PT Bumi Riau Cemerlang PT Geoservices CV Erlianti PT Trans Power Marine Rezki Batulicin Transport CV Jaya Luhur Abadi PT Pelayaran Rusianto Bersaudara PT Intan Sari Prakarsa PT Semesta Andalan Energy Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 Milyar) Jumlah Jumlah
b.
5.237.069.515
4.710.483.186
177.355.545.285 40.230.284.498 25.606.053.086 24.870.693.519 23.831.310.186 16.807.820.888 11.727.872.426 9.687.405.400 9.388.721.688 8.230.638.153 8.182.859.200 7.911.517.960 7.893.249.416 5.922.535.640 4.932.852.089 4.111.326.753 3.897.993.544 3.773.079.538 3.770.866.125 3.752.402.441 3.184.600.963 1.252.167.194 -
136.016.701.116 16.741.895.440 10.820.438.264 12.631.316.529 10.565.295.411 5.860.934.605 7.122.604.518 2.440.313.289 3.603.295.920 1.566.121.060 2.668.965.129 2.604.409.772 4.454.638.854 6.047.941.219 2.632.646.767 2.324.951.418 1.678.569.248 2.049.091.379 4.667.448.192 16.484.944.298 13.013.642.175
Third parties PT Saptaindra Sejati PT Karbon Mahakam PT Jembayan Muarabara PT Wira Bhumi Sejati PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Artamulia Tatapratama PT Bangun Arta Hutama CV Miyor PT Titan Wijaya CV Bangun Arta CV X Dareh CV Waletindo Setia Perkasa PT Tunas Inti Abadi PT Surya Persada Erasindo PT Transindo Makmur Sejahtera PT Bumi Riau Cemerlang PT Geoservices CV Erlianti PT Trans Power Marine Rezki Batulicin Transport CV Jaya Luhur Abadi PT Pelayaran Rusianto Bersaudara PT Intan Sari Prakarsa PT Semesta Andalan Energy Others (each below Rp3 Billion)
17.785.792.537
16.311.103.734
424.107.588.529
282.307.268.337
429.344.658.044
287.017.751.523
Berdasarkan Umur
b.
Related parties (Note 31)
Total Total
Based on Age The aging analysis of trade payables from based on credit term is as follows:
Rincian umur utang usaha dihitung berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2013 2012 Lancar Jatuh tempo <30 hari Jatuh tempo >30 hari - 60 hari Jatuh tempo >60 hari - 90 hari Jatuh tempo >90 hari
311.997.740.444 69.402.502.039 6.503.611.162 8.887.779.840 32.553.024.559
161.799.720.227 54.280.420.045 38.209.568.832 27.138.633.280 5.589.409.139
Current Overdue < 30 days Overdue > 30 days - 60 days Overdue > 60 days - 90 days Overdue > 90 days
Jumlah
429.344.658.044
287.017.751.523
Total
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 14.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Utang Usaha (lanjutan) c.
14.
Berdasarkan Mata Uang
Trade Payables (continued) c.
Based on Currency
31 Desember/December 31, 2013 2012
15.
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 32)
114.390.743.385 314.953.914.659
83.861.466.508 203.156.285.015
Rupiah U.S. Dollar (Note 32)
Jumlah
429.344.658.044
287.017.751.523
Total
Perpajakan
15.
Taxation Taxes payables consists of:
Utang pajak terdiri dari:
31 Desember/December 31, 2013 2012 Pajak penghasilan badan Tahun 2013 Tahun 2012 Pajak Penghasilan: Pasal 4 ayat (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Section 45 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Ekspor Jumlah
10.692.208.132 -
23.010.289.482
59.808.696 323.854.291 1.622.644.005 4.275.752.086 1.913.250.820 222.137.699 914.175.000 664.672.400
460.109.801 137.795.311 2.247.891.973 6.807.377.541 6.343.742.429 750.511.670 664.672.400
20.688.503.129
40.422.390.607
Corporate income tax Year 2013 Year 2012 Income tax: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Section 45 Value Added Tax Export tax Total
Tax expense (benefit) consists of:
Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 The Company Current Deferred Total
Perusahaan Kini Tangguhan Jumlah
34.928.995.750 (503.478.834) 34.425.516.916
28.273.049.500 (699.730.596) 27.573.318.904
Entitas Anak Kini Tangguhan Jumlah
47.947.044.991 (18.636.685.803) 29.310.359.188
30.578.985.026 (18.102.164.712) 12.476.820.314
Subsidiaries Current Deferred Total
63.735.876.104
40.050.139.218
Tax expense
Beban pajak
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
Taxation (continued)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana tercantum pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax, as consolidated statements of comprehensive income, and taxable income is as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: laba sebelum pajak entitas anak
234.004.309.899 61.399.661.758
218.984.664.317 44.288.282.320
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Less: income before tax of the subsidiaries
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
172.604.648.141
174.696.381.997
Income before income tax of the Company
1.553.227.000
2.497.760.000
Perbedaan temporer: Beban imbalan kerja Selisih penyusutan fiskal dan komersial Jumlah perbedaan temporer Perbedaan tetap: Amortisasi aset pertambangan dari kombinasi bisnis Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan dividen Pendapatan bunga yang pajak penghasilannya bersifat final Laba (rugi) yang belum direalisasi dari persediaan akhir Bagian rugi neto entitas anak
Temporary differences: Employee benefit expense Difference in fiscal and commercial depreciation
133.839.212
179.779.553
1.687.066.212
2.677.539.553
Total temporary differences
326.849.125 2.093.677.045 -
121.382.834 2.133.834.264 196.000.000
(36.759.504.499)
(67.142.159.765)
Permanent differences: Amortization of mine properties from business combination Non-deductible expenses Dividend income Interest income already subjected to final income tax
(236.752.504) -
236.752.504 172.467.326
Unrealized gain (loss) on ending inventory Share in net loss of a subsidiary
Jumlah perbedaan tetap
(34.575.730.833)
(64.281.722.837)
Total permanent differences
Penghasilan kena pajak perusahaan
139.715.983.520
113.092.198.713
Taxable income attributable to the Company
The calculation of current tax expense and tax payable are as follows:
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2012 2013 Penghasilan kena pajak Perusahaan Entitas anak Jumlah Beban pajak kini Perusahaan Entitas anak Jumlah Pembayaran pajak dimuka Perusahaan Entitas anak Jumlah Utang pajak penghasilan badan Perusahaan Entitas anak Jumlah Tagihan pajak penghasilan - Entitas anak disajikan sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar - Lain-lain" pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11)
139.715.983.000 191.788.179.964
113.092.198.000 123.673.447.484
331.504.162.964
236.765.645.484
34.928.995.750 47.947.044.991
28.273.049.500 30.578.985.026
82.876.040.741
58.852.034.526
28.901.019.367 86.071.710.664
14.879.357.785 68.888.170.126
114.972.730.031
83.767.527.911
6.027.976.383 4.664.231.749
13.393.691.715 9.616.597.767
10.692.208.132
23.010.289.482
42.788.897.422
47.925.782.868
70
Taxable income The Company Subsidiaries Total Current income tax expense The Company Subsidiaries Total Prepaid taxes The Company Subsidiaries Total Corporate income taxes payable The Company Subsidiaries Total
Claim for income tax refund of subsidiaries presented as part of "Other Non-current Assets" in the consolidated statements of financial position (Note 11)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
Taxation (continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of the deferred tax are as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2013 Selisih Kurs Dibebankan ke Laporan karena Penjabaran Laba Rugi Komprehensif Laporan Keuangan/ Konsolidasian/ Exchange Different Charged to Consolidated Saldo Aw al/ due to Financial Statement of Saldo Akhir/ Beginning Balance Statements Translation Comprehensive Income Ending Balance
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai Penyisihan penutupan tambang Aset tetap dan lainnya Liabilitas pajak tangguhan Aset pertambangan dari kombinasi bisnis Jumlah - neto
20.477.578.930 6.489.679.250 347.918.956 1.976.869.816 278.643.061
782.452.332 5.640.773 543.558.576 57.501.056
17.624.905.110 580.115.000 (238.259.160) 172.005.791 118.642.064
(7.306.799.857)
-
811.719.903
22.263.890.156
1.389.152.737
19.069.128.708
(6.495.079.954)
Deferred tax assets Fiscal loss Employee benefits liability Allowance for impairment Provision for mine closure Property and equipment and others Deferred tax liabilities Mine properties from business combination
42.722.171.601
Net
38.102.484.040 7.852.246.582 115.300.569 2.692.434.183 454.786.181
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2012 Dibebankan Dampak dari Kehilangan ke Laporan Laba Pengendalian Rugi Komprehensif atas Entitas Konsolidasian/ Charged to Liabilitas Pajak Anak *) Tangguhan dari Effect of Consolidated Aset Pertambangan/ Loss of Statements of Deferred Tax Liabilities Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Control over Comprehensive Beginning Balance from Mine Properties Ending Balance a Subsidiary *) Income
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Penyisihan penurunan nilai Penyisihan penutupan tambang Aset tetap dan lainnya Liabilitas pajak tangguhan Aset pertambangan dari kombinasi bisnis Jumlah - neto
7.929.778.444 4.392.447.750 21.601.642 995.367.234 245.824.581
-
(1.419.442.478) -
13.967.242.964 2.097.231.500 326.317.314 981.502.582 32.818.480
20.477.578.930 6.489.679.250 347.918.956 1.976.869.816 278.643.061
13.585.019.651
(8.703.582.324) (8.703.582.324)
(1.419.442.478)
1.396.782.467 18.801.895.307
(7.306.799.857) 22.263.890.156
Deferred tax assets Fiscal loss Employee benefits liability Allowance for impairment Provision for mine closure Property and equipment and others Deferred tax liabilities Mine properties from business combination Net
*) Catatan/Note 19
Management believes that deferred tax assets can be utilized against future taxable income before the utilization period of fiscal losses expires.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak dimasa yang akan datang sebelum masa manfaat pajak tersebut berakhir.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
Taxation (continued) A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2013 2012 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Beban pajak sesuai tarif yang berlaku Efek perbedaan tarif pajak atas entitas anak
234.004.309.899
218.984.664.317
58.501.077.475
54.746.166.079
(671.382.349)
(339.376.845)
Manfaat pajak atas rugi fiskal entitas anak yang tidak diakui
7.164.182.855
6.139.743.944
Penyesuaian pajak penghasilan tahun sebelumnya
5.152.850.157
-
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan dividen Pendapatan bunga yang pajak penghasilannya bersifat final Laba (rugi) yang belum direalisasi dari persediaan akhir Bagian rugi neto entitas anak Total beban pajak penghasilan
524.351.118 2.591.375.265 -
(6.358.477.409) 2.744.036.082 49.000.000
(9.467.390.291)
(17.033.257.590)
(59.188.126) -
59.188.126 43.116.831
63.735.876.104
40.050.139.218
Income before tax per consolidated statements of comprehensive income Tax expense at effective tax rates Effect due to different tax rate of a subsidiary Unrecognized tax benefit of subsidiaries taxes losses Adjustment to prior year income tax Tax effects of permanent differences: Exchange different due to financial statements translation Non-deductible expenses Dividend income Interest income already subjected to final income tax Unrealized gain (loss) on ending inventory Share in net loss of a subsidiary Total income tax expense
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tersebut di atas telah dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan pada tahun 2012. Pajak penghasilan kini tahun 2013 dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak seperti disajikan di atas.
The above taxable income for the year ended December 31, 2012 has been reported in the 2012 Corporate Income Tax Returns. Current income tax computations in 2013 are based on estimated taxable income as presented above.
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto setiap entitas).
For purposes of presentation in the consolidated statements of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities per entity basis).
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (“self assessment”). Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undangundang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the general taxation and procedural law which become effective on January 1, 2008. The Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2007 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2013.
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perpajakan (lanjutan)
15.
On January 24, 2014, KIM and BHBA, subsdiaries, received Overpaid-Tax Assessment Letters (SKPLB) from the Tax Office for fiscal year 2012. Based on the annual tax return of 2012, KIM and BHBA proposed restitution of income tax amounted Rp2,934,749,989 and Rp17,575,606,645, respectively. Based on SKPLB 00001/406/12/332/14 and 00002/406/12/332/14, the agreed restitution by the tax office amounted to Rp2,925,429,908 and Rp12,432,076,569. The difference amounted to Rp9,320,081 and Rp5,143,530,076, respectively, are recorded as part of “Current Income Tax Expense” in the Company’s consolidation statements of comprehensive income.
Pada tanggal 24 Januari 2014, KIM dan BHBA, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SPT Tahunan 2012, KIM dan BHBA mengajukan restitusi atas pajak penghasilan masing-masing sebesar Rp2.934.749.989 dan Rp17.575.606.645. Berdasarkan SKPLB 00001/406/12/332/14 dan 00002/406/12/332/14, jumlah yang disetujui untuk direstitusi oleh kantor pajak adalah sebesar Rp2.925.429.908 dan Rp 12.432.076.569. Selisih masing-masing sebesar Rp9.320.081 dan Rp5.143.530.076 dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan Kini” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Perusahaan.
16.
Taxation (continued)
Beban Akrual
16.
Accrued Expenses
31 Desember/December 31, 2013 2012 Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 33a) Jasa profesional (Catatan 31) Sewa Perbaikan dan pemeliharaan jalan Transportasi Pengangkutan Pembelian solar Lain-lain, masing-masing di bawah Rp2 miliar Jumlah
17.
Kelompok Wajar
Instrumen
25.665.930.191 21.888.363.070 12.021.024.045 8.619.302.382 3.004.361.610 -
19.648.483.201 2.549.406.240 2.499.472.300 14.525.171.090 2.210.227.519 7.218.495.980 6.608.516.652
8.165.109.225
5.995.360.899
79.364.090.523
61.255.133.881
Keuangan
dan
Nilai
17.
Royalty (Note 33a) Professional fees (Note 31) Rental Road maintenance Transportation Hauling Purchase of gasoline Others, each below Rp2 billion Total
Financial Instruments By Category and Fair Value
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah aproksimasi nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragrafparagraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lancar lain-lain, utang usaha dan lain-lain jangka pendek, utang bank dan beban akrual kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut sebagian besar berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, current trade and other receivables, current trade and other payables, bank loan and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 17.
Kelompok Instrumen Wajar (lanjutan)
Keuangan
dan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Nilai
17.
Financial Instruments By Category and Fair Value (continued)
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya (lanjutan)
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values (continued)
Nilai tercatat dana yang dibatasi pencairannya telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair value of restricted funds approximates the estimated fair market values.
Nilai tercatat utang kepada pihak-pihak berelasi dengan suku bunga mengambang besarnya kurang lebih sama dengan nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amounts of non-current other payables to related parties with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.
Instrumen keuangan dicatat pada nilai selain nilai wajar
Financial instruments carried at amounts other than fair values
Investasi dalam saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investments in other unquoted ordinary shares representing equity ownership interest of below 20% are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.
Nilai wajar uang jaminan tertentu yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Fair value of certain refundable deposits recorded as part of other non-current assets is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup:
The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of Group’s financial assets and liabilities:
Nilai Tercatat/ Carrying Value
31 Desember/December 31, 2013 Nilai Tercatat/ Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Carrying Value
2012 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value
Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak berelasi Investasi saham Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain
780.999.288.709 717.168.786.759 10.263.088.533 6.619.340.202 168.348.395 10.099.954.915 2.617.877.170
780.999.288.709 717.168.786.759 10.263.088.533 6.619.340.202 168.348.395 10.099.954.915 2.289.423.166
951.348.181.514 522.301.389.273 17.084.158.368 7.225.738.397 305.065.720 6.760.587.124 878.704.965
951.348.181.514 522.301.389.273 17.084.158.368 7.225.738.397 305.065.720 6.760.587.124 875.352.584
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables - third parties Other receivables - related parties Investment in share of stocks Restricted funds Other non-current assets
Liabilitas Keuangan Utang bank Utang usaha Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Utang lain-lain - pihak berelasi
58.066.371.407 429.344.658.044 414.828.197.540 79.364.090.523 -
58.066.371.407 429.344.658.044 414.828.197.540 79.364.090.523 -
287.017.751.523 116.051.061.763 61.255.133.881 148.750
287.017.751.523 116.051.061.763 61.255.133.881 148.750
Financial Liabilities Bank loan Trade payables Other payables - third parties Accrued expenses Other payables - related parties
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 18.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Modal Saham
18.
The Company’s shareholders and their corresponding share ownership based on the record of PT Sinartama Gunita, share’s register as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham/ Name of Stockholders
19.
Capital Stock
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah Modal disetor/ Total Paid-up Capital Stock
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk GMR Coal Resources Pte. Ltd., Singapura/Singapore PT Sinar Mas Cakrawala Publik/Public
3.941.166.500 1.764.706.000 10.000 176.470.500
66,9998% 30,0000% 0,0002% 3,0000%
394.116.650.000 176.470.600.000 1.000.000 17.647.050.000
Jumlah/Total
5.882.353.000
100,0000%
588.235.300.000
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Grup mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Grup dan berusaha mempertahankan keseimbangan antara tingkat pinjaman dan posisi ekuitas untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Group manages its capital to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain a balance between the level of borrowing and the equity position to ensure optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, selisih transaksi dengan pihak nonpengendali, saldo laba dan pendapatan komprehensif lainnya) dan utang neto.
The capital structure of the Group consists of equity attributable to owners of the Parent (consists of share capital, additional paid-in capital, difference arising from transaction with non-controlling interests, retained earnings and other comprehensive income) and net of payables.
Tambahan Modal Disetor, neto
19.
Additional Paid-in Capital, net Details of additional paid-in capital is as follows:
Rincian tambahan modal disetor sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2013 2012 Tambahan modal disetor dari penerbitan modal saham Biaya emisi saham
2.117.647.200.000 (52.370.019.610)
2.117.647.200.000 (52.370.019.610)
Additional paid-in capital from capital stock issuance Stock issuance costs
Jumlah
2.065.277.180.390
2.065.277.180.390
Total
(2.689.766.052)
(2.571.309.559)
2.062.587.414.338
2.062.705.870.831
Selisih nilai transaksi entitas sepengendali (Catatan 2c) Jumlah
75
Difference in value from transactions among entities under common control (Note 2c) Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued) The details of Difference in value from transactions among entities under common control is as follows:
Rincian selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2013 Entitas anak MAL CAI NIL WAL Jumlah
2012
(7.151.885.358) (1.110.037.804) 212.794.215 5.359.362.895 (2.689.766.052)
(7.033.428.865) (1.110.037.804) 212.794.215 5.359.362.895 (2.571.309.559)
Subsidiaries MAL CAI NIL WAL Total
PT Manggala Alam Lestari (MAL)
PT Manggala Alam Lestari (MAL)
Berdasarkan Akta No.55 tanggal 13 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 4.985 saham baru yang diterbitkan MAL dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham.
Based on Deed No.55 dated May 13, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 4,985 MAL’s new shares with nominal value of Rp1,000,000 per share.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.113 tanggal 28 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham MAL dari PT Cakrawala Dinamika Lestari, pihak ketiga.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No.113 dated May 28, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 14 shares of MAL owned by PT Cakrawala Dinamika Lestari, a third party.
Berdasarkan Akta No.106 tanggal 31 Agustus 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengambil alih 1.280 saham baru yang diterbitkan MAL.
Based on Deed No.106 dated August 31, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 1,280 MAL’s new shares.
Berdasarkan Akta No.45 tanggal 12 Oktober 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengambil alih 6.660 saham baru yang diterbitkan MAL sebesar Rp6.660.000.000. Dengan pengambilalihan ini, kepemilikan Perusahaan dalam MAL sebesar 99,992%.
Based on Deed No.45 dated October 12, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired 6,660 MAL’s new shares amounting Rp6,660,000. Accordingly, the Company’s ownership interest in MAL is 99.992%.
Berdasarkan Akta No. 124 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan seluruh 12.939 saham MAL yang dimiliki Perusahaan kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), pihak berelasi.
Based on Deed No. 124 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan,S.H., a public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell all 12,939 shares of MAL owned by the Company to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party.
Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 Februari 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 12.939 saham MAL yang dimiliki BKES, pihak berelasi, kepada Perusahaan.
Based on Deed No. 68 dated February 18, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of MAL agreed to sell 12,939 shares in MAL owned by BKES, a related party, to the Company.
76
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (lanjutan)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (continued)
Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 9 Januari 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham MAL setuju untuk mengkonversi obligasi konversi yang dikeluarkan kepada BKES, pihak berelasi, menjadi 20.000 saham pada nilai nominal sebesar Rp1.000.000 per saham serta meningkatkan saham ditempatkan dan disetor dari Rp12.940.000.000 menjadi Rp32.940.000.000 atau meningkat sebesar Rp20.000.000.000 sehubungan dengan konversi obligasi konversi. Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-01392 tanggal 13 Januari 2012.
Based on Deed No. 7 dated January 9, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to convert the convertible bonds issued to BKES, a related party, into 20,000 shares at Rp1,000,000 par value per share and increase the issued and paid up capital from Rp12,940,000,000 to Rp32,940,000,000 or an increase of Rp20,000,000,000 relating to the conversion of convertible bonds. The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.10-01392 dated January 13, 2012.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kepemilikan Perusahaan atas MAL menjadi terdilusi, yang sebelumnya sebesar 99,992% menjadi 39,281%. Selisih antara nilai buku MAL dengan nilai buku investasi MAL sebesar Rp3.113.912.985 dicatat sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”.
In relation to the above, the ownership interest of the Company in MAL was diluted, from 99.992% to 39.281%. The difference between MAL net book value and the carrying value of the investment in MAL amounting to Rp3,113,912,985 is presented as part of “Additional Paid-in Capital”.
Berdasarkan Akta No. 23 tanggal 2 Maret 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 20.000 lembar saham MAL milik BKES, pihak berelasi, kepada PT Andalan Satria Lestari (ASL), pihak berelasi.
Based on Deed No. 23 dated March 2, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell 20,000 shares of MAL owned by BKES, a related party, to PT Andalan Satria Lestari (ASL), a related party.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 7 Maret 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui antara lain perubahan klasifikasi saham MAL menjadi saham Seri A bernilai nominal Rp1.000.000 dan saham Seri B bernilai nominal Rp1.000 dan perubahan seluruh saham yang telah dikeluarkan menjadi saham Seri A serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp32.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham menjadi Rp34.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham Seri A dan 2.000.000 saham Seri B yang diambil seluruhnya oleh ASL. Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-12871 tanggal 16 April 2012.
Based on Deed No. 45 dated March 7, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed, among others, to change the classification of MAL’s share into Series A share with nominal value per share of Rp1,000,000 and Series B shares with nominal value per share of Rp1,000 and to change all of the issued shares to Series A shares and increase the issued and paid up capital from Rp32,940,000,000 consisting of 32,940 shares to Rp34,940,000,000 consisting of 32,940 Series A shares and 2,000,000 Series B shares which were all acquired by ASL. The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.1012871 dated April 16, 2012.
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (lanjutan)
PT Manggala Alam Lestari (MAL) (continued)
Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada MAL terdilusi dari 39,281% menjadi 0,636%. Selisih antara nilai buku MAL dengan nilai buku investasi MAL sebesar Rp10.147.341.850 dicatat sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor”. Bagian laba bersih dari MAL sebelum dilusi sebesar Rp172.467.326 disajikan sebagai “Bagian laba bersih entitas anak sebelum kehilangan pengendalian” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012.
With such an increase in the capital, the Company’s ownership interest in MAL decreased from 39.281% to 0.636%. The difference between MAL net book value and the carrying value of the investment in MAL amounting to Rp10.147.341.850 is presented as part of “Additional Paid-in Capital”. Share in net income of MAL prior to dilution amounting to Rp172,467,326 is presented as “Share in net income in Subsidiary before loss of control” in the 2012 consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 11 Desember 2012 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, MAL meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp34.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham Seri A dan 2.000.000 saham Seri B menjadi Rp38.940.000.000 terbagi atas 32.940 saham Seri A dan 6.000.000 saham Seri B yang diambil seluruhnya oleh ASL sebanyak Rp4.000.000.000 terbagi atas 4.000.000 saham Seri B. Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-00366 tanggal 3 Januari 2013.
Based on Deed No. 53 dated December 11, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, MAL increase the issued and paid up capital from Rp34,940,000,000 consisting of 32,940 Series A shares and 2,000,000 Series B shares to Rp38,940,000,000 consisting of 32,940 Series A shares and 6,000,000 Series B shares, which were all acquired by ASL amounting to Rp4,000,000,000 consisting of 4,000,000 Series B shares. The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHUAH.01.10-00366 dated January 3, 2013.
Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada MAL terdilusi menjadi 0,214%. Selisih antara nilai buku investasi MAL dengan nilai buku MAL sebesar Rp118.456.493 dicatat sebagai sebagai bagian “Tambahan modal disetor”. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai tercatat penyertaan saham MAL masing-masing sebesar Rp61.609.227 dan Rp180.065.720 dicatat sebagai bagian dari akun “Investasi saham” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 12).
With such an increase in the capital, the Company’s ownership interest in MAL decreased to 0.214%. The excess difference between the carrying value of the investment in MAL and MAL’s net book value amounting to Rp118,456,493 is presented as part of “Additional paid-in capital”. As of December 31, 2013 and 2012, the carrying value of investment in MAL’s shares amounting to Rp61,609,227 and Rp180,065,720, respectively, were recorded as part of “Investment in shares of stock” account in the consolidated financial position (Note 12).
MAL tidak dikonsolidasi oleh Perusahaan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian atas MAL. Oleh karena itu, saldo aset pertambangan dari kombinasi bisnis dalam akun aset pertambangan telah disesuaikan sebesar Rp3.462.497.495 (Catatan 10).
MAL is not consolidated by the Company on the date the Company losses its control over MAL. Accordingly, mine properties from business combination in mine properties accounts has been adjusted for Rp3,462,497,495 (Note 10).
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Citra Alam Indah (CAI)
PT Citra Alam Indah (CAI)
Berdasarkan Akta No.129 tanggal 30 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham CAI dari PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, dan mengakuisisi 500 saham baru yang diterbitkan CAI.
Based on Deed No.129 dated December 30, 2010, of Hannywati Gunawan, S.H, notary public in Jakarta, the Company acquired 14 CAI’s shares from PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, and acquired 500 CAI’s new shares.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 124 tanggal 24 Maret 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual 514 saham yang dimilikinya dalam CAI kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), pihak berelasi, dengan harga sebesar Rp 514.000.000. Selisih sebesar Rp1.110.037.804 antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi CAI dicatat sebagai “Selisih Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam pos “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 124 dated March 24, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold its 514 shares in CAI to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party, at a selling price of Rp 514,000,000. The difference amounting to Rp1,110,037,804 between the selling price and the carrying value of the investment in CAI is presented as “Difference in value from Transanctions among Entities under Common Control” in the “Additional Paid-in Capital” in the consolidated statements of financial position.
PT Nusantara Indah Lestari (NIL)
PT Nusantara Indah Lestari (NIL)
Berdasarkan Akta No.54 tgl 13 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 4.985 saham yang diterbitkan NIL pada nilai nominal Rp1.000.000 per saham.
Based on Deed No. 54 dated May 13, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquied 4,985 new shares of NIL at nominal value of Rp1,000,000 per share.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.122 tanggal 28 Mei 2009, dari Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham NIL dari PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga.
Based on Deed of Sale and Purchase Shares No.122 dated May 28, 2009, of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 14 shares of NIL from PT Cakrawala Dinamika Permai, third party.
Berdasarkan Akta No.15 tanggal 12 Oktober 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 5.000 saham dalam simpanan dan 19.300 saham baru NIL.
Based on Deed No.15 dated October 12, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 5,000 shares out of the unissued shares and 19,300 NIL’s new shares.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 122 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh 29.299 saham yang dimilikinya dalam NIL kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, pihak berelasi, seharga Rp29.299.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 122 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold 29,299 shares in NIL to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera at a selling price of Rp 29,299,000,000.
Selisih sebesar Rp212.794.215 antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi entitas anak dicatat sebagai “Selisih Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam pos “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference amounting to Rp212,794,215 between the selling price and the carrying value of the investment is presented as “Difference in value from Transanctions among Entities under Common Control” in the “Additional Paid-in Capital” account in the consolidated statements of financial position.
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 19.
20.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
19.
Additional Paid in Capital (continued)
PT Wahana Alam Lestari (WAL)
PT Wahana Alam Lestari (WAL)
Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 13 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 4.985 saham baru WAL yang diterbitkan pada nilai nominal Rp1.000.000 per saham.
Based on Deed No.53 dated May 13, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., Notary public in Jakarta, the Company acquired 4,985 new shares of WAL with nominal value of Rp1,000,000 per share.
Berdasarkan Akta Jual beli Saham No.119 tanggal 28 Mei 2009 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 14 saham WAL dari PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No.119 dated May 28, 2009 of Hannywati Gunawan, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 14 shares WAL from PT Cakrawala Dinamika Permai, third party.
Berdasarkan Akta No. 119 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh 4.999 saham yang dimilikinya dalam WAL kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, pihak berelasi seharga Rp 4.999.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 119 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold 4,999 shares in WAL to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, a related party, at a selling price of Rp 4,999,000,000.
Selisih sebesar Rp5.359.362.895 antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi entitas anak dicatat sebagai “Selisih Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam pos “Tambahan Modal Disetor” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference amounting to Rp5,359,362,895 between the selling price and the carrying value of the investment is presented as “Difference in value from Transanctions among Entities under Common Control” in the “Additional Paid-in Capital” account in the consolidated statements of financial position.
Kepentingan Nonpengendali
20.
Non-controlling Interest
31 Desember/December 31, 2013 2012 Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak PT Roundhill Capital Indonesia PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur
3.490.286.087 3.280.431.006 112.076.632
2.770.670.914 2.595.967.092 345.540.640
Noncontrolling interest in net assets of the subsidiaries PT Roundhill Capital Indonesia PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur
Jumlah
6.882.793.725
5.712.178.646
Total
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Kepentingan nonpengendali atas rugi (laba) neto entitas anak PT Kuansing Inti Makmur PT Borneo Indobara PT Roundhill Capital Indonesia Jumlah
233.464.009 (667.629.726) (701.964.186) (1.136.129.903)
26.203.114 (622.657.539) (592.375.872) (1.188.830.297)
80
Non-controlling interest in net loss (income) of the subsidiaries PT Kuansing Inti Makmur PT Borneo Indobara PT Roundhill Capital Indonesia Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 21.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Penjualan Neto
21.
Net Sales
Penjualan neto merupakan penjualan batubara sebagai berikut:
Net sales represent coal sales with details as follows:
a.
a.
Berdasarkan Tujuan
Based on Sales Area
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
b.
Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri
2.263.995.615.350 2.163.630.606.306
1.650.685.220.636 2.308.211.951.809
Domestic sales Export sales
Jumlah
4.427.626.221.656
3.958.897.172.445
Total
Berdasarkan Pelanggan
b.
Based on Customer
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
c.
Pihak berelasi (Catatan 31) Pihak ketiga
2.043.754.429.886 2.383.871.791.770
1.778.337.440.248 2.180.559.732.197
Related parties (Note 31) Third parties
Jumlah
4.427.626.221.656
3.958.897.172.445
Total
Berdasarkan Mata Uang
c.
Based on Currency
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Rupiah Dolar Amerika Serikat
1.843.059.829.206 2.584.566.392.450
1.120.033.915.598 2.838.863.256.847
Rupiah U.S. Dollar
Jumlah
4.427.626.221.656
3.958.897.172.445
Total
Penjualan kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 46,16% dan 44,92% dari jumlah penjualan neto pada tahun-tahun yang bersangkutan (Catatan 31). Manajemen berpendapat tidak terdapat ketergantungan penjualan kepada pihak berelasi.
Sales to related parties for the years ended December 31, 2013 and 2012 represent 46.16% and 44.92%, respectively, of the total net sales for the respective years (Note 31). Management believes that there is no concentration of sales to related parties.
Penjualan yang melebihi 10% penjualan adalah sebagai berikut:
Sales which are more than 10% of the total sales are as follows:
dari
jumlah
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, % 2013 2012 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Freeland Universal Limited PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Oleander Financial Pte. Ltd., Singapura
1.343.929.612.691 610.237.798.253 327.680.408.426 153.133.467.510
Jumlah
2.434.981.286.880
30% 14% 7% 3%
831.700.216.508 389.094.807.282 437.649.616.602 452.587.304.069 2.111.031.944.461
81
% 21% 10% 11% 11%
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Freeland Universal Limited PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Oleander Financial Pte. Ltd., Singapore Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Beban Pokok Penjualan
22.
Cost of Sales
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
843.778.569.917 675.223.564.902
875.526.314.095 502.791.781.607
Production costs Mining services Coal freight (Note 31)
228.156.512.451
212.588.958.005
Royalty (Note 33a)
46.210.069.563 33.285.386.030 21.161.010.069 189.660.616.173
13.962.293.411 32.033.232.904 25.824.435.250 245.411.899.097
Amortization of mine properties for producing mines (Note 10) Land exploitation (Note 33c) Equipment rental (Note 31) Mining overhead (Note 31)
Jumlah Beban Produksi
2.037.475.729.105
1.908.138.914.369
Total Production Costs
Persediaan Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir
103.220.203.378 1.651.767.074.004 (148.445.755.562)
97.637.764.162 1.336.102.598.816 (103.220.203.378)
Inventory Beginning balance Purchases Ending balance
Kenaikan neto
1.606.541.521.820
1.330.520.159.600
Net increase
Beban Pokok Penjualan
3.644.017.250.925
3.238.659.073.969
Cost of Sales
Beban produksi Jasa penambangan Ongkos angkut batubara (Catatan 31) Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 33a) Amortisasi aset pertambangan atas tambang pada tahap produksi (Catatan 10) Penggarapan Lahan (Catatan 33c) Sewa peralatan (Catatan 31) Overhead pertambangan (Catatan 31)
23.
Pada tahun 2013 dan 2012 tidak terdapat pembelian yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.
In 2013 and 2012 there were no purchases which are more than 10% of the total sales.
Tidak terdapat pembelian bahan baku dari pihak berelasi.
There were no purchases of raw materials from related parties.
Beban Penjualan
23.
Selling Expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
Ongkos angkut Jasa dermaga Analisa dan survei Penyusutan (Catatan 9) Sewa Dokumen ekspor Asuransi pengapalan
189.096.219.010 118.145.597.579 10.087.365.297 4.821.515.193 2.524.027.737 714.869.289 639.381.934
187.481.120.403 106.750.062.659 8.505.061.830 4.072.081.446 3.678.310.022 771.233.581 1.067.485.949
Freight Stockpile services Survey and analysis Depreciation (Note 9) Rental Export documentation Freight Insurance
Jumlah
326.028.976.039
312.325.355.890
Total
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 24.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Beban Umum dan Administrasi
24.
General and Administrative Expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
25.
Gaji dan tunjangan Jasa profesional (Catatan 31) Pemeliharaan dan perbaikan Sewa gedung, kendaraan dan peralatan Penyusutan (Catatan 9) Biaya operasional kantor Biaya operasional tambang Perjalanan dinas Pajak Transportasi Amortisasi piranti lunak (Catatan 11) Asuransi Beban imbalan kerja (Catatan 26) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp3 miliar)
136.826.904.914 133.720.846.356 27.476.289.517
135.471.209.985 13.743.587.264 22.421.397.911
20.559.795.216 17.592.240.539 14.453.331.919 13.271.931.797 9.831.859.879 6.949.979.604 5.368.390.609 4.628.277.219 3.998.204.536 2.806.578.000
22.406.101.931 11.981.033.834 15.754.167.173 9.559.052.478 9.372.426.731 6.834.593.784 6.824.273.939 3.424.658.757 5.038.778.323 7.324.235.000
Salaries and benefits Professional fees (Note 31) Repairs and maintenance Rental of building, vehicle and equipment Depreciation (Note 9) Office expenses Mining operational expenses Travel Taxes Transportation Amortization of software (Note 11) Insurance Employee benefit expense (Note 26)
11.583.613.146
13.325.966.637
Others (each below Rp3 billion)
Jumlah
409.068.243.251
283.481.483.747
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
25.
Total
Interest Expense and Other Financial Charges
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
26.
Interest expense on:
Beban bunga atas: Diskonto Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Utang bank (Catatan 13) Sewa pembiayaan
7.669.127.479 850.985.009 -
3.206.410.670 54.509.932 3.957.291
Jumlah
8.520.112.488
3.264.877.893
Liabilitas Imbalan Kerja, Neto
26.
Discounted Local L/C (SKBDN) Bank loans (Note 13) Lease liability Total
Employee Benefits Liability, Net
Besarnya liabilitas imbalan kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.
The amount of employee benefits liability is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003. No special funding of the benefits has been made to date with employee benefits liability.
Perhitungan aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan kerja dilakukan oleh PT Milliman Indonesia (dahulu PT Eldridge Gunaprima Solution), aktuaris independen, tertanggal 16 Januari 2014. Laporan aktuaris independen tersebut digunakan sebagai dasar untuk mencatat liabilitas imbalan kerja untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The latest actuarial valuation report on the employee benefits liability was from PT Milliman Indonesia (formerly PT Eldridge Gunaprima Solution), an independent actuary, dated January 16, 2014. Such independent actuary report is used as a basis to record employee benefits liability for the years ended December 31, 2013 and 2012.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Liabilitas Imbalan Kerja, Neto (lanjutan)
26.
Employee Benefits Liability, Net (continued)
Jumlah karyawan Grup yang berhak atas imbalan kerja tersebut masing-masing sebanyak 380 dan 370 karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (tidak diaudit).
The number of eligible employees is 380 and 370 as of December 31, 2013 and 2012, respectively (unaudited).
Rekonsiliasi antara nilai kini liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai dengan jumlah liabilitas imbalan kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of unfunded employee benefits liability to the amount of employee benefits liability presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
31 Desember/December 31, 2013 2012 Nilai kini liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Liabilitas imbalan kerja
17.308.197.000
24.267.745.000
9.583.239.000
303.231.000
26.891.436.000
24.570.976.000
Present value of unfunded employee benefits liability Unrecognized actuarial gains Employee benefits liability
Employee benefits expense consists of the following:
Berikut adalah rincian beban imbalan kerja:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Beban jasa kini Beban bunga Pengakuan neto keuntungan atau kerugian aktuarial Pengakuan segera biaya jasa lalu - vested Imbalan kerja yang langsung dibayarkan tahun berjalan Kurtailmen keuntungan atau kerugian Penyelesaian laba atau rugi Jumlah beban imbalan kerja
7.114.582.000 1.573.662.000
6.357.307.000 1.371.279.000
(339.169.000)
319.104.000
(5.427.410.000)
-
(115.087.000) -
(100.662.000) (625.769.000) 2.976.000
2.806.578.000
7.324.235.000
Current service costs Interest costs Net actuarial gains or losses recognized Immediate recognition of past service cost - vested Employment benefits directly paid during the year Curtailment gain or loss Settlement gain or loss Total employee benefits expense
Defined employee benefits expense is presented as part of "General and administrative expenses" (Note 24).
Beban imbalan kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 24).
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Liabilitas Imbalan Kerja, Neto (lanjutan)
26. Employee Benefits Liability, Net (continued) The movements of employee benefits liability are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2013 2012
Liabilitas imbalan kerja awal tahun
24.570.976.000
17.569.791.000
Beban imbalan kerja tahun berjalan Liabilitas imbalan kerja karyawan yang ditransfer
2.806.578.000
7.324.235.000
(486.118.000)
(323.050.000)
Liabilitas imbalan kerja akhir tahun
26.891.436.000
24.570.976.000
2013
2012
9,00% 8,00% 55 TMI 2011
6,50% 7,50% 55 TMI 2011
1% Lebih tinggi/ 1 % higher
1% Lebih rendah/ 1 % lower
12.146.543.000 15.495.746.000
8.215.208.000 19.427.081.000
Unrecognized actuarial losses (Gain) Present value of employee benefit liability
The present value benefit obligation, fair value of assets, deficit and experience adjustment on obligation are as follows:
Nilai kini dari liabilitas, nilai wajar atas aset, defisit dan penyesuaian pengalaman nilai liabilitas adalah sebagai berikut:
Nilai kini dari liabilitas Nilai wajar atas aset Defisit Penyesuaian Pengalaman nilai liabilitas
Annual discount rate Annual salary increase rate Normal retirement age (years) Mortality table
At December 31, 2013, had the discount rate appreciated/depreciated by 1%, it will change the following component:
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat diskonto menguat/melemah sebesar 1% maka akan menyebabkan perubahan pada komponen berikut:
Kerugian (Keuntungan) aktuarial yang belum diakui Nilai kini liabilitas imbalan kerja
Employee benefits liability at the end of the year
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the employee benefits liability are as follows:
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan liabilitas imbalan kerja:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal (tahun) Tabel mortalita
Employee benefits liability at the beginning of the year Employee benefits expense for the year Transferred liability for transferred employees
31 Desember/December 31, 2011 Rp
2013 Rp
2012 Rp
(17.308.198) (17.308.198)
(24.267.745) (24.267.745)
(20.030.243) (20.030.243)
(13.347.325) (13.347.325)
(7.676.162) (7.676.162)
5.396.709
3.592.197
381.693
(810.780)
411.285
85
2010 Rp
2009 Rp
Present value of Benefit Obligation Fair value of Assets Deficit Experience Adjustment on Obligation
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 27.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Beban Lain-Lain - Neto
27.
Others Expenses - Net
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012
28.
Amortisasi aset pertambangan dari kombinasi bisnis (Catatan 10) Provisi biaya penutupan tambang Lain - lain
3.246.879.612 693.855.432 (450.748.698)
5.587.129.868 3.926.010.030 (187.683.441)
Amortization of mine properties from business combination (Note 10) Provision for mining closure cost Others
Jumlah
3.489.986.346
9.325.456.457
Total
Goodwill
28.
Mutasi nilai tercatat goodwill adalah sebagai berikut
Goodwill The mutation of carrying value of goodwill are as follow:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Saldo awal Penambahan Saldo Akhir
8.703.582.324 8.703.582.324
8.703.582.324 8.703.582.324
Beginning balance Addition Ending balance
Seperti diungkapkan pada Catatan 2, sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), Grup melakukan pengujian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013, atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasi.
As disclosed in Note 2, in accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), the Group performed impairment tests on December 31, 2013 on its goodwill reported in the consolidated statements of financial position on that date.
Goodwill tersebut dialokasikan ke UPK terkait untuk pengujian penurunan nilai pada tahun 2013 (pengujian tahunan), yaitu tambang batubara TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO dan TKS.
Such goodwill was allocated to the individual CGU for impairment testing in 2013 (annual testing), the coal mines of TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO and TKS.
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya.
There was no impairment loss recognized at such date as the recoverable amounts of the goodwill stated above were in excess of the respective carrying value.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut, jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan kepada tambang batubara TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO dan TKS ditentukan berdasarkan “nilai pakai”. Berikut adalah ringkasan dari asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable amounts of the goodwill allocated to the coal mines of TBBU, KIM, BBU, BHBA, BORNEO and TKS were determined based on “value-in-use” calculation. A summary of key assumptions used is as follows:
Proyeksi harga batubara Tingkat diskonto sebelum pajak
USD36 – USD68 9%
Projected coal price Pre-tax discount rate
The recoverable value calculation of the above CGU applied a discounted profit before tax model.
Perhitungan jumlah terpulihkan UPK di atas menggunakan model laba sebelum pajak yang didiskontokan.
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 28.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Goodwill (lanjutan)
28.
Changes to the assumptions used by the management to determine the recoverable value, in particular the discount and terminal growth rates, can have significant impact on the results of the assessment. Management is of the opinion that there was no necessary change in any of the key assumptions stated above that would cause the carrying amount of the goodwill allocated to each of the CGU to materially exceed their respective recoverable value.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, khususnya tingkat diskonto dan tingkat pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kemungkinan yang beralasan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat berubah sedemikian sehingga nilai tercatat goodwill masing-masing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara material. 29.
Goodwill (continued)
Cadangan Umum dan Dividen Tunai
29.
General Reserve and Cash Dividends
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 15 tanggal 3 Mei 2013, dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham perusahaan menyetujui:
Based on Memorandum of Annual Stockholders’ Meeting No. 15 dated May 3, 2013 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, all of the Company’s shareholders agreed to:
•
Membentuk dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 dari laba bersih tahun buku 2012.
•
Establish a reserve fund amounting to Rp1,000,000,000 from 2012 net income.
•
Membagikan dividen final untuk tahun buku 2012 sebesar Rp185.294.119.500 atau Rp31,5 per lembar saham kepada para pemegang saham.
•
Pay final dividends for the year 2012 amounting to Rp185,294,119,500 or Rp31.5 per share to shareholders.
Berdasarkan Edaran Resolusi Direksi Perusahaan tanggal 14 November 2012, seluruh anggota Direksi Perusahaan dengan persetujuan Komisaris Perusahaan memutuskan:
Based on Circular Resolution of the Board of Directors of the Company dated November 14, 2012, all of the Directors of the Company with an approval from the Board of Commissioners decided to:
•
Membagikan dividen interim Perusahaan untuk tahun buku 2012 sebesar Rp102.941.177.500 atau Rp17,5 per lembar saham kepada pemegang saham.
•
Pay interim dividends for the year 2012 amounting to Rp102,941,177,500 or Rp17,5 per share to shareholders.
•
Dalam hal laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 tidak mencukupi untuk menutupi dividen interim yang sudah dibagikan, maka kelebihan dividen interim yang sudah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perusahaan.
•
In the event of the profits for the year ended December 31, 2012 being inadequate to cover the interim dividend declared, then the excess interim dividends should be returned by the shareholders to the Company.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 25 tanggal 12 Juni 2012, dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, seluruh Pemegang Saham Perusahaan menyetujui:
Based on Memorandum of Annual Stockholders’ Meeting No. 25 dated June 12, 2012 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, all of the Shareholders of the Company agreed to:
•
•
Membentuk dana cadangan sebesar Rp1.000.000.000 dari laba bersih setelah pajak Perseroan guna memenuhi ketentuan pasal 70 UU PT No. 40 Tahun 2007. 87
Establish a reserve fund amounting to Rp1,000,000,000 from the Company’s net income after tax in order to comply with Limited Liability Company Law No. 40 Article 70 Year 2007.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 29.
Cadangan Umum dan Dividen Tunai (lanjutan) •
30.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 29.
•
Membagikan dividen final untuk tahun buku 2011 sebesar Rp203.823.529.750 dimana sebesar Rp170.000.000.000 telah dibagikan sebagai dividen interim sebagaimana ternyata dari Akta No 24 tanggal 19 September 2011.
Laba Neto per Saham
30.
Laba neto per saham dasar
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Laba neto per saham dasar
31.
Laba tahun berjalan/ Income for the year
Cash
Dividends
Pay final dividends for the year 2011 amounting to Rp203,823,529,750, which amounting to Rp170,000,000,000 has been distributed as interim dividends as stated on Deed No. 24 dated September 19, 2011.
Earnings Per Share
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham/ Weighted Average Laba Neto per Saham/ Number of shares Earning per Shares
169.132.303.892
Laba tahun berjalan/ Income for the year
and
The computation of basic earnings per share is based on the following data:
Perhitungan laba per saham dasar berdasarkan pada informasi berikut: Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
General Reserve (continued)
5.882.353.000
28,75
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham/ Weighted Average Laba Neto per Saham/ Number of shares Earning per Shares
177.745.694.802
5.882.353.000
Sifat Dan Transaksi Hubungan Berelasi
31.
Sifat Pihak Berelasi
30,22
Year Ended December 31, 2013 Basic earning per share
Year Ended December 31, 2012 Basic earning per share
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties Nature of Relationships
a.
Pemegang saham/Shareholders
:
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS) GMR Coal Resources Pte. Ltd. PT Sinar Mas Cakrawala
b.
Perusahaan yang berada dibawah/ kelompok usaha (Grup) Sinar Mas/ Companies under the Sinar Mas Group
:
PT Bank Sinarmas Tbk PT Asuransi Sinarmas PT Arthamas Solusindo PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Royal Oriental PT Purinusa Ekapersada PT Citra Alam Indah PT DSSP Power Sumsel PT DSSP Energy Sejahtera PT Manggala Alam Lestari PT Nusa Indah Permai PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Wirakarya Sakti PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama Guangxi Jingui Pulp and Paper Co., Ltd. Gold East Paper (Jiangsu) Co., Ltd. Ningbo Asia Pulp & Paper Industry Co., Ltd. Hainan Jinhai Pulp & Paper Co., Ltd. Gold Hua Sheng (Suzhou Industrial Park) Co., Ltd.
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Sifat Pihak Berelasi (lanjutan)
Nature of Relationships (continued)
c.
c.
GMR Consulting Services Private Limited, GMR Energy Limited dan PT Barasentosa Lestari merupakan perusahaan dalam satu grup usaha dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd., pemegang saham Perusahaan.
GMR Consulting Services Private Limited, GMR Energy Limited and PT Barasentosa Lestari belong to the same group of GMR Coal Resources Pte. Ltd., the stockholder of the Company.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAMLK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Group and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
a.
Akun-akun terkait transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap jumlah Aset/ dan Liabilitas/ Percentage to Total Assets/ and Liabilities 31 Desember/December 31, 2013 2012 % %
Jumlah/Total 31 Desember/December 31, 2013 2012 Rp Rp Aset Kas dan setara kas (Catatan 5) PT Bank Sinarmas Tbk Bank Deposito berjangka
Piutang usaha (Catatan 6) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Purinusa Ekapersada
Piutang lain-lain dari pihak berelasi PT Manggala Alam Lestari Pinjaman karyawan PT Nusa Indah Permai
Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya (Catatan 8) Sewa gedung PT Royal Oriental Uang muka pemasok PT Barasentosa Lestari
Investasi saham (Catatan 12) PT DSSP Power Sumsel PT Manggala Alam Lestari
Dana yang dibatasi pencairannya PT Bank Sinarmas Tbk
The accounts involving related parties transactions are as follows:
69.586.155.583 4.800.000.000
41.419.077.138 4.800.000.000
1,73% 0,12%
1,20% 0,14%
74.386.155.583
46.219.077.138
1,85%
1,34%
359.605.145.653 126.943.128.885 28.337.156.382 13.555.340.158
107.391.252.678 163.065.632.675 18.485.581.300 20.870.887.909
8,94% 3,16% 0,70% 0,34%
3,12% 4,74% 0,54% 0,61%
5.443.073.522 -
983.569.931 71.673.319
0,13% -
0,03% 0,00%
533.883.844.600
310.868.597.812
13,27%
9,04%
4.633.120.602 1.069.399.800 916.819.800
4.633.120.602 1.675.797.995 916.819.800
0,12% 0,03% 0,02%
0,13% 0,05% 0,03%
6.619.340.202
7.225.738.397
0,17%
0,21%
7.019.141.202
6.302.734.279
0,18%
0,18%
61.680.990.000
20.238.390.000
1,53%
0,59%
68.700.131.202
26.541.124.279
1,71%
0,77%
106.739.168 61.609.227
125.000.000 180.065.720
0,00% 0,00%
0,00% 0,01%
168.348.395
305.065.720
0,00%
0,01%
111.220.000
111.220.000
0,00%
0,00%
89
Assets Cash and cash equivalents (Note 5) PT Bank Sinarmas Tbk Cash in banks Time deposits
Trade receivables (Note 6) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Purinusa Ekapersada
Other receivables - related parties PT Manggala Alam Lestari Employee loan PT Nusa Indah Permai
Prepaid expenses and other current assets (Note 8) Building rental PT Royal Oriental Advances to suppliers PT Barasentosa Lestari
Investment in shares of stock (Note 12) PT DSSP Power Sumsel PT Manggala Alam Lestari
Restricted funds PT Bank Sinarmas Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued) Persentase terhadap jumlah Aset/ dan Liabilitas/ Percentage to Total Assets/ and Liabilities 31 Desember/December 31, 2013 2012 % %
Jumlah/Total 31 Desember/ December 31, 2013 2012 Rp Rp Aset (lanjutan) Aset tetap (Catatan 9) Aset dalam konstruksi GMR Consulting Services Private Limited GMR Coal Resources Pte. Ltd GMR Energy Limited
Aset pertambangan (Catatan 10) Pertambangan dalam konstruksi GMR Coal Resources Pte. Ltd GMR Consulting Services Private Limited
Aset tidak lancar lain-lain (Catatan 11) PT Royal Oriental PT Citra Alam Indah
Liabilitas Utang usaha (Catatan 14) PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Citra Alam Indah
Biaya yang masih harus dibayar (Catatan 16) GMR Coal Resources Pte. Ltd. PT Royal Oriental PT Arthamas Solusindo
Utang lain-lain kepada pihak berelasi PT Sinarmas Cakrawala
17.678.450.000 7.905.975.000 5.048.200.000 30.632.625.000
17.678.450.000 7.905.975.000 5.048.200.000 30.632.625.000
Beban pokok penjualan (Catatan 22) PT Wirakarya Sakti GMR Coal Resources Pte Ltd PT Citra Alam Indah PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
0,51% 0,23% 0,15% 0,89%
55.558.800.000
47.556.300.000
1,38%
1,38%
7.887.000.000 63.445.800.000
7.887.000.000 55.443.300.000
0,20% 1,58%
0,23% 1,61%
2.617.877.170 2.490.958.057 5.108.835.227
2.255.066.562 1.976.172.321 4.231.238.883
0,07% 0,06% 0,13%
0,06% 0,07% 0,13%
2.620.179.539 1.589.655.005 796.504.941 230.730.030 -
2.662.235.959 624.029.702 1.424.217.525
0,25% 0,15% 0,08% 0,02% -
0,49% 0,12% 0,26%
5.237.069.515
4.710.483.186
0,50%
0,87%
9.141.750.000 8.508.639.174 470.000.000
-
0,87% 0,81% 0,04%
-
18.120.389.174
-
1,72%
-
148.750
-
0,00%
-
Jumlah/Total Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Rp Rp Penjualan neto (Catatan 21) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry GMR Coal Resources Pte Ltd PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Guangxi Jingui Pulp And Paper Co., Ltd. Gold East Paper (Jiangsu) Co., Ltd. Ningbo Asia Pulp & Paper Industry Co., Ltd. Hainan Jinhai Pulp & Paper Co., Ltd. Gold Hua Sheng (Suzhou Industrial Park) Co., Ltd. Lain-lain
0,44% 0,20% 0,12% 0,77%
Assets (continued) Property and equipment (Note 9) Construction in progress GMR Consulting Services Private Limited GMR Coal Resources Pte. Ltd GMR Energy Limited
Mines properties (Note 10) Mines under construction GMR Coal Resources Pte. Ltd GMR Consulting Services Private Limited
Other non-current assets (Note 11) PT Royal Oriental PT Citra Alam Indah
Liabilities Trade payables (Note 14) PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Citra Alam Indah
Accrued expenses (Note 16) GMR Coal Resources Pte. Ltd. PT Royal Oriental PT Arthamas Solusindo
Other payables - related parties PT Sinarmas Cakrawala
Persentase terhadap Pendapatan/ Beban yang bersangkutan/ Percentage to Respective Revenue/ Expenses Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 % %
1.343.929.612.692 327.680.408.426 192.482.541.774 101.067.820.537 48.700.717.293 -
831.700.216.508 437.649.616.602 168.063.841.365 41.335.046.385 109.985.669.185 81.410.937.303 39.248.625.409 28.935.064.496
30,35% 7,40% 4,35% 2,28% 1,10% -
21,01% 11,05% 4,25% 1,04% 2,78% 2,06% 0,99% 0,73%
29.893.329.164
20.016.424.745 19.991.998.250
0,68%
0,51% 0,50%
2.043.754.429.886
1.778.337.440.248
46,16%
44,92%
10.733.377.200 8.062.650.000 7.187.330.900 3.054.027.842 1.933.614.813
9.929.163.920 6.491.801.355 2.710.307.367 1.401.014.137
0,29% 0,22% 0,20% 0,08% 0,06%
0,31% 0,20% 0,08% 0,04%
30.971.000.755
20.532.286.779
0,85%
0,63%
90
Net Sales (Note 21) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry GMR Coal Resources Pte Ltd PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Guangxi Jingui Pulp And Paper Co., Ltd. Gold East Paper (Jiangsu) Co., Ltd. Ningbo Asia Pulp & Paper Industry Co., Ltd. Hainan Jinhai Pulp & Paper Co., Ltd. Gold Hua Sheng (Suzhou Industrial Park) Co., Ltd. Others
Cost of sales (Note 22) PT Wirakarya Sakti GMR Coal Resources Pte Ltd PT Citra Alam Indah PT Bina Sinar Amity PT Maritim Sinar Utama
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
Jumlah/Total Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Rp Rp Beban umum dan administrasi (Catatan 24) Jasa profesional GMR Coal Resources Pte Ltd PT Arthamas Solusindo GMR Consulting Services Private Limited
Pendapatan bunga PT Bank Sinarmas Tbk Beban lain-lain, neto PT Citra Alam Indah
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
88.140.825.000 470.000.000
-
Persentase terhadap Pendapatan/ Beban yang bersangkutan/ Percentage to Respective Revenue/ Expenses Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 % %
21,55% 0,11%
-
7.048.500.000 7.048.500.000
21,66%
2,61%
1.331.607.903
1.305.132.731
3,37%
1,91%
Interest income PT Bank Sinarmas Tbk
1,57%
Other expenses, net PT Citra Alam Indah
146.762.341
-
2,61%
General and administrative expenses (Note 24) Professional fees GMR Coal Resources Pte Ltd PT Arthamas Solusindo GMR Consulting Services Private Limited
88.610.825.000
-
-
-
b.
Grup mempunyai kontrak asuransi dengan PT Asuransi Sinarmas dalam rangka asuransi aset tetap tertentu (Catatan 9).
b.
The Group has insurance contracts with PT Asuransi Sinarmas in relation to insurance of certain property and equipment (Note 9).
c.
Pada tanggal 16 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Konsorsium dengan DSS dalam rangka tender Pengadaan Pembelian Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan yang berbasis BOOT (Build-Own-Operate-Transfer) yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (Proyek PLTU). Perjanjian mengatur antara lain pembagian tugas dan tanggung jawab Perusahaan dan DSS dan pembentukan perusahaan operasional dan komposisi penyertaan saham Perusahaan dan DSS atas perusahaan tersebut. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan selesainya Proyek PLTU dan berjalannya Proyek PLTU secara komersial yang akan dijalankan oleh perusahaan operasional. Berdasarkan Surat No.02635/121/DITDANS/2011 tanggal 11 Agustus 2011 dari PT PLN (Persero), Konsorsium DSS dan Perusahaan terpilih sebagai calon pengembang proyek PLTU tersebut.
c.
On June 16, 2010, the Company entered into Consortium Agreement with DSS in relation to bid to tender for the Procurement of the Purchase of Steam Power Plant (PLTU) Mulut Tambang in South Sumatera on a BOOT (Build-Own-Operate-Transfer) basis which was opened by PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLTU Project). The agreement stipulates, among others, the duties and responsibilities of the Company and DSS, and the establishment of a company for operational acitivities of the PLTU project and the composition of the Company and DSS investment in such company. The agreement is valid since the signing date of the agreement up to the completion of the PLTU project and operation of the PLTU project commercially which will be operated and managed by the operational company. Based on Letter No. 02635/121/DITDANS/2011 dated August 11, 2011 from PT PLN (Persero), Consortium of DSS and the Company was chosen as the developer for the PLTU project. Based on Deed No. 45 dated August 23, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company and DSS established PT DSSP Power Sumsel (DSSP) which engages in electricity power supply. The Company has ownership interest of 5% (125 shares with nominal value of Rp1,000,000 per share) in DSSP.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 23 Agustus 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan DSS mendirikan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) yang bergerak dalam suplai tenaga listrik. Perusahaan memiliki kepemilikan sebesar 5% (125 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham) dalam DSSP.
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
d.
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Berdasarkan Sponsors Agreement tanggal 3 November 2011 antara PT PLN (Persero) dan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) (sebagai penjual), DSS dan Perusahaan (keduanya sebagai sponsor), Perusahaan sebagai sponsor memiliki kewajiban untuk mengambil bagian atas saham dalam DSSP, memberikan subordinated loan kepada DSSP, dan menyediakan dana untuk proyek DSSP sampai dihentikannya Power Purchase Agreement tanggal 3 November 2011 antara PLN dan DSSP, dan tidak akan menjual, mengalihkan atau menjaminkan sahamnya dalam DSSP.
Based on Sponsors’ Agreement dated November 3, 2011 by and between PT PLN (Persero), PT DSSP Power Sumsel (DSSP) (as seller) and DSS and the Company (both as sponsors), the Company as the sponsor has obligations to subscribe and pay for shares of DSSP, make subordinated loans to DSSP, and provide funds for DSSP’s project, until the termination of the Power Purchase Agreement dated November 3, 2011, by and between PLN and DSSP, and will not sell, assign, transfer mortage, or pledge its shares in DSSP.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham DSSP No. 132 tanggal 29 Maret 2012 dari Desman, S.H., M. Hum., M.M, notaris di Jakarta, antara lain mengenai penjualan 2.375 saham DSSP milik DSS kepada PT DSSP Energy Sejahtera (DSSE), pihak berelasi, dan pengeluaran 357.500 saham baru dengan nilai nominal Rp1.000.000, yang diambil seluruhnya oleh DSSE sehingga kepemilikan efektif perusahaan di DSSP menjadi 0,03% (Catatan 38c).
Based on DSSP’s Memorandum of Stockholders’ Meeting No. 132 dated March 29, 2012 of Desman, S.H., M. Hum., M.M, public notary in Jakarta, among others, relating to the sales of 2,375 shares of DSSP owned by DSS to PT DSSP Energy Sejahtera (DSSE), a related party, and issuance of 357,500 new shares with nominal value of Rp1,000,000 which fully subscribed by DSSE, therefore, the effective ownership of the Company in DSSP is 0.03% (Note 38c). d.
Perjanjian Jual Beli Batubara
Coal Sale and Purchase Agreement
Pada tanggal 30 September 2010 PT Purinusa Ekapersada dan entitas anaknya (sebagai pembeli), pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara (“Perjanjian Pokok”) dengan Perusahaan dan entitas anaknya (sebagai penjual). Perjanjian Pokok telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir berdasarkan Adendum tanggal 3 September 2012, mengenai perpanjangan Perjanjian Pokok sampai dengan 30 September 2015. Spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya dinyatakan dalam Perjanjian Pokok dan adendumnya.
On September 30, 2010, PT Purinusa Ekapersada and its subsidiaries (as the buyer), related parties, entered into a Coal Sale and Purchase Agreement (the “Master Coal Sales Agreement”) with the Company and its subsidiaries (as the seller). Master Coal Sales Agreement has been amended for several times, the latest is based on Addendum dated September 3, 2012, concerning the extention of Master Coal Sales Agreement until September 30, 2015. Coal specifications and other terms are stated in the Master Coal Sales Agreement and its addendum.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, Perusahaan (penjual) dan GMR Coal Resources Pte. Ltd. (GMR) (pembeli) mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara (CSA) untuk jangka waktu dua puluh lima (25) tahun sejak pengiriman batubara pertama kali.
On August 11, 2011, the Company (as a seller) and GMR Coal Resources Pte. Ltd. (GMR) (as a buyer) entered into a Coal Sales Agreement (CSA) for a period of twenty five (25) years since the date of first shipment of coal.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan) d.
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Perjanjian Jual Beli Batubara (lanjutan)
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued) d.
Coal Sale (continued)
and
Purchase
Agreement
Pada tanggal 11 Agustus 2011, GMR, Perusahaan, dan entitas anak (supplier) yang terdiri dari BBU, BORNEO, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, dan TKS mengadakan Perjanjian Penunjang Jual Beli Batubara (CSSA). Perjanjian ini mengatur dukungan ketersediaan batubara dari entitas anak kepada Perusahaan sehingga Perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dalam CSA. Perjanjian ini berjangka waktu dua puluh lima (25) tahun terhitung sejak tanggal pengiriman batubara pertama kali.
On August 11, 2011, GMR, the Company, and its subsidiaries (suppliers) consisting of BBU, BORNEO, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, and TKS entered into a Coal Sales Support Agreement (CSSA). The agreement stipulates the support for coal availability from the subsidiaries to the Company so that the Company can fulfill its obligations in the CSA. The agreement is valid for twenty five (25) years since the date of first shipment of coal.
Pada tanggal 16 April 2012, Perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Barasentosa Lestari (BSL), pihak berelasi (sebagai penjual), dimana BSL sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam empat (4) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Desember 2012 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 30 Desember 2013, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2014. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo uang muka kepada BSL sebesar Rp20.238.390.000 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka pemasok” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 8).
On April 16, 2012, the Company (as a buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Barasentosa Lestari (BSL), a related party (as a seller), whereas BSL could sell and deliver the coal in four (4) shipment of 50,000 metric ton each. This agreement is valid until December 2012 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum dated December 30, 2013, the agreement was extended until December 31, 2014. Other terms and conditions are stated in the agreement. As of December 31, 2013 and 2012, advances paid to BSL amounted to Rp20,238,390,000 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets– Advances to suppliers” (Note 8), in consolidated statements of financial position.
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan) d.
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Perjanjian Jual Beli Batubara (lanjutan)
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued) d.
Coal Sale (continued)
and
Purchase
Agreement
Pada tanggal 23 Januari 2013, GEMSCR, entitas anak (sebagai pembeli), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan BSL, pihak berelasi (sebagai penjual), dimana BSL sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam empat (4) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Desember 2013 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 30 Desember 2013, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2014. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo uang muka kepada BSL sebesar USD3.400.000 atau ekuivalen dengan Rp41.442.600.000 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka pemasok” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 8).
On January 23, 2013, GEMSCR, a subsidiary (as a buyer), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with BSL, a related party (as a seller), whereas BSL could sell and deliver the coal in four (4) shipment of 50,000 metric ton each. This agreement is valid until December 2013 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first. Based on Addendum dated December 30, 2013, the agreement was extended until December 31, 2014. Other terms and conditions are stated in the agreement. As of December 31, 2013 advances paid to BSL amounted to USD3,400,000 or equivalent to Rp41,442,600,000 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets – Advances to suppliers” (Note 8), in consolidated statements of financial position.
Pada tanggal 1 Februari 2013, BORNEO, entitas anak (penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan GMR (pembeli), dimana BORNEO sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam tiga (3) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Juli 2013 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi.
On February 1, 2013, BORNEO, a subsidiary (as a seller), entered into an Agreement For The Sale and Purchase of Coal with GMR (as a buyer), whereas BORNEO could sell and deliver the coal in three (3) shipment of 50,000 metric ton each. This Agreement is valid until July 2013 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first.
Pada tanggal 2 Agustus 2013, BORNEO, entitas anak (penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan GMR (pembeli), dimana BORNEO sanggup menjual dan mengirimkan batubara dalam dua (2) kali pengiriman dengan kuantitas masing-masing 50.000 metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai dengan Oktober 2013 atau sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah beberapa kali diubah, berdasarkan Amandemen Pertama tanggal 30 September 2013, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2013 dan terakhir diubah berdasarkan Amandemen Kedua tanggal 16 Oktober 2013.
On August 2, 2013, BORNEO, a subsidiary (as a seller), entered into an Agreement For The Sale and Purchase of Coal with GMR (as a buyer), whereas BORNEO could sell and deliver the coal in two (2) shipment of 50,000 metric ton each. This Agreement is valid until October 2013 or until satisfactory fulfillment of the Parties’ obligations hereunder, whichever comes first. This agreement had been amended several times, based on the First Amendment dated September 30, 2013, the Agreement was extended until December 31, 2013 and most recently amended based on the Second Amendment dated October 16, 2013.
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan) e.
f.
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued) e.
Pada tanggal 10 November 2009 dan 11 Agustus 2010, PT Royal Oriental (RO pihak yang menyewakan) menandatangani perjanjian sewa menyewa ruang kantor masing-masing dengan BORNEO dan KIM, (penyewa), entitas anak. Perjanjian sewa berlaku masing-masing selama tiga (3) tahun sejak tanggal perjanjian. Pada tanggal 10 Agustus 2012, KIM mengakhiri perjanjian sewa. Pada tanggal 1 November 2012, BORNEO memperpanjang perjanjian sewa selama tiga (3) tahun.
On November 10, 2009 and August 11, 2010, PT Royal Oriental (RO - as a lessor) entered into an office space rental with BORNEO and KIM, subsidiaries, respectively, (as lessee). The agreement is valid for three (3) years, from the date of the agreement. As of August 10, 2012, KIM has terminated the agreement. As of November 1, 2012, BORNEO extended the agreement for three (3) years.
Pada tanggal 2 Desember 2011, RO (sebagai pihak yang menyewakan) menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Basement dengan KIM, entitas anak. Perjanjian sewa berlaku selama tiga (3) tahun sejak 5 Desember 2011.
On December 2, 2011, RO (as a lessor) entered into a Basement Space Rental Agreement with KIM, a subsidiary. The agreement is valid for three (3) years from December 5, 2011.
Pada tanggal 23 Mei 2012 dan 27 Agustus 2012, RO (sebagai pihak yang menyewakan) menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa ruang kantor dengan Perusahaan. Perjanjian sewa berlaku selama tiga (3) tahun masing-masing sejak 15 Juni 2012 dan 2 September 2012.
On May 23, 2012 and August 27, 2012, RO (as a lessor) entered into an office Space Rental agreement with the Company. The Agreement is valid for three (3) years from June 15, 2012 and September 2, 2012, respectively.
f.
Pada tanggal 9 Agustus 2011 (sebagaimana telah diubah dengan Adendum I tanggal 26 Oktober 2011), KIM dan entitas anak (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan PT Wirakarya Sakti (WKS), pihak berelasi, pengelola kawasan HTI, serta PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), pihak ketiga, perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 126,61 km (Jalan Akses). WKS mengijinkan KIM dan entitas anak menggunakan Jalan Akses terhitung mulai 1 Agustus 2011 sampai selama KIM dan entitas anak melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama ijin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu. Selama jangka waktu penggunaan Jalan Akses, maka KIM dan entitas anak wajib membayar biaya perawatan kepada ANS sebesar USD1,3 per ton batubara.
95
On August 9, 2011 (as amended by Addendum I dated October 26, 2011), KIM and its subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with PT Wirakarya Sakti (WKS), a related party, management of an Industrial Forest Concession (HTI), and PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), a third party. ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 126.61 km (Access Road). WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road starting August 1, 2011 as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS’ Industrial Forest Concession Rights (HPHTI) is still valid, whichever end first. During the use of the Access Road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS amounting to USD1.3 per ton of coal.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan)
g.
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
Berdasarkan Adendum II tanggal 20 April 2012, mulai 1 Januari 2012, ANS sudah tidak lagi melakukan perawatan Jalan Akses dan perawatan Jalan Akses diserahkan ke WKS. Oleh karenanya, biaya perawatan dibayar kepada WKS. Berdasarkan Adendum III tanggal 7 Januari 2013, efektif per-tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan turut mengikatkan diri dalam perjanjian ini. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
Based on Addendum II dated April 20, 2012, starting from January 1, 2012, the maintenance of the Access Road was not maintained by ANS anymore and the Access Road maintenance handed over to WKS. Therefore, the maintenance fee will be paid to WKS. Based on Addendum III dated January 7, 2013, starting from January 1, 2013, the Company has entered into this agreement. Other terms and conditions are stated in the agreement.
Beban perbaikan dan pemeliharaan jalan sebesar USD936.000 atau ekuivalen Rp9.851.790.000 dan Rp881.587.200 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan sebesar USD972.400 atau ekuivalen dengan Rp9.107.030.400 dan Rp822.133.520 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan – Overhead pertambangan”.
The road maintenance fee amounted to USD936,000 or equivalent to Rp9,851,790,000 and Rp881,587,200 for the year ended December 31, 2013 and USD972,400 or equivalent to Rp9,107,030,400 and Rp822,133,520 for the year ended December 31, 2012 were presented as part of “Cost of Sales – Mining overhead”.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, Perusahaan dan GMR (penyedia jasa) mengadakan Management and Technical Support Agreement (MTSA) dalam rangka pemberian jasa konsultasi di bidang teknis terkait teknik persiapan dan pembakaran batubara, jasa pengelolaan dan penasihat teknis, termasuk perencanaan infrastuktur, jasa pengawasan pelaksanaan proyek infrastruktur dan penelaahan sistem, maupun pemusatan sistem pengadaan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu delapan (8) tahun sejak tanggal pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek.
g.
96
On August 11, 2011, the Company and GMR (service supplier) entered into a Management and Technical Support Agreement (MTSA) relating to consultation service in technical preparation and incineration of coal, technical management and advisory services including infrastructure planning, infrastructure project monitoring service and system analysis, and procurement centralization. The agreement is valid for eight (8) years since the date of the Company’s share registration at the stock exchange.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
Sifat Dan (lanjutan) h.
i.
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Perjanjian Sewa Alat Berat
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued) h.
Heavy Equipment Rental Agreement
Pada tanggal 3 April 2012, Perusahaan menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat dengan PT Citra Alam Indah, pihak berelasi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua belas (12) bulan terhitung sejak alat berat diserahkan kepada Perusahaan di area pekerjaan yang terletak di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 21 Oktober 2013, dimana kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat. Pada tanggal 31 Desember 2012, uang jaminan sebesar USD204.361 atau ekuivalen Rp1.976.172.321 disajikan sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11). Beban sewa alat berat untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp5.794.483.091 dan Rp6.000.633.387 disajikan dalam “Beban Pokok Penjualan-sewa peralatan” (Catatan 22).
On April 3, 2012, the Company entered into a Heavy Equipment Rental Agreement with PT Citra Alam Indah, a related party. This agreement is valid for twelve (12) month since the heavy equipment handed over to the Company in work area at Kabupaten Bungo, Jambi Province. This agreement has been amended several time, the latest is on October 21, 2013, whereas both parties agreed to end the Heavy Equipment Rental Agreement. As of December 31, 2012, quarantee deposits amounting to USD204,361 or equivalent to Rp1,976,172,321 was presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statement of financial position (Note 11). Equipment rental expense for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp5,794,483,091 and Rp6,000,633,387, respectively, was presented as part of “Cost of Salesequipment rental” (Note 22).
Pada tanggal 21 Oktober 2013, KIM, entitas anak (sebagai penyewa), menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat dengan CAI, pihak berelasi (sebagai pemilik) sampai dengan Agustus 2015. Pada tanggal 31 Desember 2013, uang jaminan sebesar USD204.361 atau ekuivalen Rp2.490.958.057 disajikan sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11). Beban sewa alat berat untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 sebesar Rp1.392.847.809 disajikan dalam “Beban Pokok Penjualan-sewa peralatan” (Catatan 22).
On October 21, 2013, KIM, a subsidiary (as lessee), entered into a Heavy Equipment Rental Agreement with CAI, a related party (as the owner) until August 2015. As of December 31, 2013, quarantee deposits amounting to USD204,361 or equivalent to Rp2,490,958,057 was presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statement of financial position (Note 11). Equipment rental expense for the year ended December 31, 2013 amounted to Rp1,392,847,809 was presented as part of “Cost of Sales- equipment rental” (Note 22). i.
Pada tanggal 8 Oktober 2012, Perusahaan dengan PT Maritim Sinar Utama (MSU), pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Pembongkaran dan Pengangkutan Batubara yang berlaku sampai dengan 30 September 2013 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Berdasarkan Amandemen tanggal 11 Desember 2012 para pihak antara lain menyetujui untuk menunjuk PT Bina Sinar Amity (BSA), pihak berelasi, untuk melakukan pekerjaan pengangkutan batubara.
On October 8, 2012 the Company and PT Maritim Sinar Utama (MSU), a related party, entered into Discharging and Coal Transportation Agreement which is valid until September 30, 2013 and can be extended upon agreement of both parties. Pursuant to the Amendment dated December 11, 2012, the parties among others agreed to appoint PT Bina Sinar Amity (BSA), a related party, to conduct the coal transportation. In 2013, the Company has entered into a number of Discharging and Coal Transportation Agreement with MSU and BSA.
Selama tahun 2013, Perusahaan telah menandatangani sejumlah Perjanjian Pembongkaran dan Pengangkutan Batubara dengan MSU dan BSA . 97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31.
32.
Sifat Dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Berelasi
31.
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties (continued)
j.
Pada tanggal 25 November 2013, Perusahaan dengan PT Arthamas Solusindo, pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Berlangganan Jasa Outsource Information Technology yang berlaku selama 12 bulan. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
j.
On November 25, 2013, the Company and PT Arthamas Solusindo, a related party, entered into Outsource Information Technology Service Agreement which is valid for 12 months. Other term and condition are stated in the agreement.
k.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek yang dibayar atau diakru kepada Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp30.486.652.034 dan Rp25.628.647.272 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 (tidak diaudit).
k.
Total short term employee benefits paid to or accrued for the Group’s Board of Commissioners and Directors amounted to Rp30,486,652,034 and Rp25,628,647,272 for the year ended December 31, 2013 and 2012, respectively (unaudited).
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan sewa pembiayaan dan utang bank dan lembaga keuangan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to lease liabiltiies, and loans payable to bank and financial institutions.
Walaupun Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, Manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut.
Eventhough the Group has liabilities with fixed interest rate, management of the Group also conducts assessments of such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate to decrease its loan interest rate.
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies (continued)
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued)
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
31 Desember/ December 31 , 2013 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating interest rate Fixed interest rate Kurang dari Kurang dari atau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Less than or more than Less than or more than equal one year one year equal one year one year ≤ 1 Year > 1 Year ≤ 1 Year > 1 Year Rp Rp Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Aset Kas dan setara kas Dana yang dibatasi pencairannya Piutang lain-lain - pihak ketiga
779.919.990.358 -
-
10.099.954.915 6.146.212.481
4.057.560.166
779.919.990.358 10.099.954.915 10.203.772.647
Assets Cash and cash equivalents Restricted funds Other receivables - third parties
Jumlah aset keuangan
Total financial assets
779.919.990.358
-
16.246.167.396
4.057.560.166
800.223.717.920
Liabilitas Utang bank
-
-
58.066.371.407
-
58.066.371.407
Liabilities Bank loan
Jumlah liabilitas keuangan
-
-
58.066.371.407
-
58.066.371.407
Total financial liabilities
31 Desember/ December 31 , 2012 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating interest rate Fixed interest rate Kurang dari Kurang dari atau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ satu tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ ≤ 1 Tahun/ > 1 Tahun/ Less than or more than Less than or more than equal one year one year equal one year one year ≤ 1 Year > 1 Year ≤ 1 Year > 1 Year Rp Rp Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Aset Kas dan setara kas Dana yang dibatasi pencairannya Piutang lain-lain - pihak ketiga
950.428.399.944 -
-
6.760.587.124 3.362.694.757
-
950.428.399.944 6.760.587.124 3.362.694.757
Assets Cash and cash equivalents Restricted funds Other receivables - third parties
Jumlah
950.428.399.944
-
10.123.281.881
-
960.551.681.825
Total
Risiko Mata Uang
Foreign Currency Risk
Sebagai akibat transaksi yang dilakukan dengan pembeli dari luar negeri, laporan posisi keuangan konsolidasian Grup dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan nilai tukar Dolar AS/Rupiah. Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, Grup mempunyai penjualan ekspor yang dapat memberikan lindung nilai alamiah yang terbatas terhadap dampak fluktuasi nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing.
As a result of certain transactions with overseas buyers, the Group’s consolidated statements of financial position may be affected significantly by movements in the US Dollar/Rupiah exchange rates. Currently, the Group does not have a formal hedging policy for foreign currency exposures. However, the Group has export sales which provide limited natural hedge against the impact of fluctuations in exchange rate of Rupiah against foreign currencies.
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
Foreign Currency Risk (continued)
Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
The Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: 31 Desember/December 31,
2013 Mata uang asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
USD CNY USD
19.873.764 20.000 37.483.063
Jumlah Aset Liabilitas Utang bank Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan
2012 Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rupiah
Mata uang asing/ Foreign Currency
Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rupiah
242.241.308.327 39.984.400 456.881.049.726
8.761.139 38.977.811
84.720.212.584 376.915.430.040
699.162.342.453
USD USD USD USD USD
4.763.834 25.839.192 16.657.670 2.900.269 1.109.103
58.066.371.407 314.953.914.659 203.040.338.138 35.351.375.535 13.518.852.445
21.008.923 11.396.837 1.707.143 169.625
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables
461.635.642.624
Total Assets
203.156.285.015 110.207.409.824 16.508.070.485 1.640.273.750
Liabilities Bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Advances from customers
Jumlah Liabilitas
624.930.852.184
331.512.039.074
Total Liabilities
Jumlah Aset, neto
74.231.490.269
130.123.603.550
Total Assets, net
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2d atas laporan posisi keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2013 and 2012 the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2d to the consolidated financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 8%, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp19.356.088.440 dan Rp9.108.653.480, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha dan utang usaha serta utang lain-lain dalam Dolar AS.
At December 31, 2013 and 2012, based on a sensible simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 8%, with all other variables held constant, income before tax for the years ended December 31, 2013 and 2012 would have been lower/higher Rp19,356,088,440 and Rp9,108,653,480, respectively, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables and payables and other payables denominated in US Dollar.
Jika aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 20 Februari 2014, maka aset moneter, neto akan menurun sebesar Rp2.538 juta.
If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2013, shall be converted to Rupiah amount using the middle rate as published by Bank Indonesia at February 20, 2014, the net monetary assets will decrease by Rp2,538 million.
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies (continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit:
The table below shows the Group’s exposures related to credit risk:
31 Desember/December 31, 2013 Total Bruto/ Gross Amount Rp Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain Jumlah
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi Saham
2012 Total Neto/ Net Amount Rp
Total Bruto/ Gross Amount Rp
Total Neto/ Net Amount Rp
779.919.990.358 717.255.193.327 16.882.428.735 10.099.954.915 2.617.877.170
779.919.990.358 717.168.786.759 16.882.428.735 10.099.954.915 2.617.877.170
950.428.399.944 522.387.795.840 24.309.896.765 6.760.587.124 878.704.965
950.428.399.944 522.301.389.273 24.309.896.765 6.760.587.124 878.704.965
1.526.775.444.505
1.526.689.037.937
1.504.765.384.638
1.504.678.978.071
168.348.395
168.348.395
305.065.720
305.065.720
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Restricted funds Other non-current assets Total Available-for-Sale Financial Assets Investment in shares of stock
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32.
Tujuan dan Kebijakan Keuangan (lanjutan)
Manajemen
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Risiko
32.
Financial Risk Management Objectives and Policies (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments:
31 Desember/December 31 , 2013 <= 1 tahun/
1-2 tahun/
> 2-5 tahun/
Total/
Biaya transaksi/
Nilai Tercatat/
<= 1 year
1-2 years
> 2-5 years
Total
Transaction costs
As Reported
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset
Assets
Kas dan setara kas
780.999.288.709
-
-
780.999.288.709
-
780.999.288.709
Cash and cash equivalents
Piutang usaha, neto
717.168.786.759
-
-
717.168.786.759
-
717.168.786.759
Trade receivables - net
6.205.528.367
10.676.900.368
-
16.882.428.735
-
16.882.428.735
Piutang lain-lain Investasi saham
168.348.395
-
-
168.348.395
-
168.348.395
10.099.954.915
-
-
10.099.954.915
-
10.099.954.915
-
2.617.877.170
-
2.617.877.170
-
2.617.877.170
1.514.641.907.145
13.294.777.538
-
1.527.936.684.683
-
1.527.936.684.683
Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Liabilitas
Investment in shares of stock Restricted funds Other non-current assets Total Assets Liabilities
Utang bank
58.066.371.407
-
-
58.066.371.407
-
58.066.371.407
Utang usaha
429.344.658.044
-
-
429.344.658.044
-
429.344.658.044
Trade payables
Utang lain-lain
414.828.197.540
-
-
414.828.197.540
-
414.828.197.540
Other payables
79.364.090.523
-
-
79.364.090.523
-
79.364.090.523
Jumlah Liabilitas
981.603.317.514
-
-
981.603.317.514
-
981.603.317.514
Total Liabilities
Selisih aset dengan liabilitas
533.038.589.631
546.333.367.169
-
546.333.367.169
Gap between assets and liabilities
Biaya yang masih harus dibayar
33.
Other receivables
Perjanjian Kontinjensi a.
Penting,
Iuran Dana (DHPB)
Hasil
13.294.777.538
Komitmen,
Produksi
-
dan
33.
Agreements, Contingencies a.
Batubara
Bank loans
Accrued expenses
Commitments
and
Royalty
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997 tanggal 31 Maret 1997, perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara berkewajiban untuk menyetor DHPB sebesar 13,5% dari produksi batubara.
Based on the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 dated March 31, 1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, companies engaged in coal mining activities are required to pay royalty fee equivalent to 13.5% of coal produced from its activities.
Sehubungan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997, BORNEO, entitas anak, dan Pemerintah Republik Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara No. 32.KS/05/DJB/2009 tanggal 12 November 2009 yang berlaku sejak 1 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2010 dan No. 49.BA/05/DJB/2011 tanggal 28 Maret 2011 yang berlaku sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut, BORNEO wajib menyetor hasil penjualan batubara bagian Pemerintah sebesar 13,5% dari penjualan yang diterima BORNEO.
In accordance with the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, BORNEO, a subsidiary, and the Government of the Republic of Indonesia entered into Coal Sale agreement No. 32.KS/05/DJB/2009 dated November 12, 2009, which was valid starting July 1, 2009 until December 31, 2010 and No. 49.BA/05/DJB/2011 dated March 28, 2011 which is valid starting January 1, 2011 until December 31, 2015. As stated in the agreement, BORNEO is required to pay to Indonesia Government an amount equivalent to 13.5% of proceeds from sale of BORNEO’s coal.
102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) a.
b.
c.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) a.
Iuran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) (lanjutan)
and
Royalty (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003, seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 3% - 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan.
Further, based on Government regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights have an obligation to pay an exploitation fee ranging from 3% - 5% of sales, net of selling expenses.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, iuran DHPB yang masih harus dibayar masing-masing sebesar Rp25.665.930.191 dan Rp19.648.483.201 disajikan sebagai bagian dari “Beban akrual” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16). Beban DHPB untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp228.156.512.451 dan Rp212.588.958.005 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 22).
As of December 31, 2013 and 2012, accrued royalty fee amounted to Rp25,665,930,191 and Rp19,648,483,201, respectively, and is presented as part of “Accrued expenses” in the consolidated statements of financial position (Note 16). The royalty fee for the years ended December 31, 2013 and 2012, amounted to Rp228,156,512,451 and Rp212,588,958,005, respectively, and was presented as part of “Cost of Sales“ (Note 22).
Iuran Tetap (Deadrent)
b.
Deadrent
Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), BORNEO, entitas anak, diwajibkan untuk membayar iuran tetap kepada Pemerintah berdasarkan jumlah hektar yang termasuk dalam area PKP2B yaitu 24.100 hektar sesuai dengan tarif yang ditetapkan dalam PKP2B.
In accordance with the Coal Cooperation Agreement (CCA), BORNEO, a subsidiary, is required to pay fixed payment (deadrent) to the Government based on total area of land of 24,100 hectares in accordance with the rates stipulated therein.
Beban deadrent untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp987.561.104 dan Rp901.525.338, disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi-lainlain”.
Deadrent for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp987,561,104 and Rp901,525,338, respectively, and was presented as part of “General and administrative expensesothers”.
Perjanjian Penggarapan Pertambangan Batubara
c.
Lahan
Land Exploitation Agreement BORNEO, a subsidiary, had agreements with third parties relating to usage/ exploitation of a certain parcel of land in relation to its mining activities. Based on the aforementioned agreement, BORNEO will pay the land owner a certain sum of money calculated based on the production output for each month in accordance with the terms and conditions stipulated in the Agreement.
BORNEO, entitas anak, mengadakan perjanjian dengan beberapa pihak ketiga sehubungan dengan penggarapan/ eksploitasi lahan tambang batubara. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BORNEO akan membayar pemilik lahan sejumlah nilai tertentu berdasarkan hasil produksi setiap bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama.
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) c.
Perjanjian Penggarapan Pertambangan Batubara (lanjutan)
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) c.
Lahan
and
Land Exploitation Agreement (continued)
Beban akrual sehubungan dengan tanggal penggarapan lahan pada 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp938.239.500 dan Rp194.205.000, disajikan sebagai bagian dari “Beban akrual lain-lain”. Beban penggarapan lahan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp33.285.386.030 dan Rp32.033.232.904 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 22).
Accrued production fee related to the agreement as of December 31, 2013 and December 31, 2012 amounted to Rp938,239,500 and Rp194,205,000, respectively, was recorded as part of “Accrued expenses - others”. Land exploitation expense for the years ended December 31, 2013 amounted to Rp33,285,386,030 and Rp32,033,232,904, respectively, and was recorded as part of “Cost of Sales” (Note 22).
Berdasarkan Perjanjian Pemakaian Lahan tanggal 4 Juli 2008 antara PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), pihak ketiga, dengan BORNEO, KIRANA selaku pemilik Hak atas Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) mengijinkan BORNEO melakukan kegiatan penambangan batubara didalam area HTI milik KIRANA, dimana sebagian areal PKP2B BORNEO berada di dalam areal HTI milik KIRANA. Perjanjian ini berlaku sampai BORNEO selesai melakukan penambangan di areal HTI tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo uang jaminan sebesar Rp5.393.195.722 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11). Pada tanggal 6 Maret 2013, saldo uang jaminan tersebut telah diselesaikan seluruhnya oleh KIRANA.
Based on Land Exploitation Agreement dated July 4, 2008 between PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), a third party, and BORNEO, KIRANA as the owner of the Industrial Forest Concession Rights (Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI)) allowed BORNEO to use a certain parcel of land in relation to its mining activities inside HTI’s area owned by KIRANA, where certain area of BORNEO CCA’s area is in the KIRANA’s HTI area. The agreement shall be in force until BORNEO completed its mining activities in such HTI area. As of December 31, 2012, guarantee deposits amounted to Rp5,393,195,722, respectively, was presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11). On March 6, 2013, the guarantee deposits has been fully settled by KIRANA.
Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO memberikan pinjaman tanpa bunga kepada KIRANA, sehubungan dengan pembiayaan kembali Dana Reboisasi Proyek HTI KIRANA sebesar Rp 5.425.530.807 dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain – pihak ketiga tidak lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2012. Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan lima (5) tahun. Pada tanggal 6 Maret 2013, pinjaman ini telah diselesaikan seluruhnya oleh KIRANA.
On March 23, 2009, BORNEO granted a non-interest bearing loan to KIRANA, to pay KIRANA’s Industrial Forest Reforestation Fund amounting to Rp 5,425,530,807 and was recorded as part of noncurrent “Other receivables– third parties” in the 2012 consolidated statements of financial position. The loan has a term for five (5) years. On March 6, 2013, the loan has been fully settled by KIRANA.
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) c.
Perjanjian Penggarapan Pertambangan Batubara (lanjutan)
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) c.
Lahan
and
Land Exploitation Agreement (continued)
Pada tanggal 19 Juli 2011, BORNEO, mengadakan perjanjian dengan PT Gerak Bangun Utama, pihak ketiga. Perjanjian ini dibuat sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal yang terdapat Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) milik pihak ketiga lainnya. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di area tersebut.
On July 19, 2011, BORNEO, entered into an agreement with PT Gerak Bangun Utama, a third party. This agreement has been made in a relation with BORNEO’s mining activities in the area which Industrial Forest Concession Rights (HTI) is owned by other third party. This agreement is valid since the signing date of the agreement until BORNEO’s mining activities in the area are completed.
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan eksploitasi/ penambangan batubara BORNEO, dengan periode kegiatan penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dan dapat diperpanjang selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011, uang jaminan atas kompensasi tanah yang belum digunakan dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana.
On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years since October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation to this agreement, BORNEO pays compensation for the land used in 2011, guarantee for unused land area and guarantee for infrastructure maintenance.
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO, mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan PT Gagah Putera Satria (GPS), pihak ketiga, sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal lahan perkebunan milik BKB, uang jasa pengelolaan lahan dibayarkan oleh BORNEO kepada GPS berkisar antara USD1/ton sampai dengan USD4,75/ton berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di areal tersebut.
On October 5, 2011, BORNEO, entered into a Cooperation Agreement with PT Gagah Putera Satria (GPS), a third party, relating to BORNEO’s mining activities in BKB’s plantation land area. Management fee paid by BORNEO to GPS ranges from USD1/ton up to USD4.75/ton based on the provision stated in the agreement. The agreement is valid since the signing date until BORNEO’s mining activities in the area are completed.
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) d.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) d.
Perjanjian Jual Beli Batubara
PT Andalan Satria Cemerlang, pihak ketiga/third party
e.
Coal Sale and Purchase Agreement The summary of significant coal sale and purchase agreement is a follows:
Ringkasan perjanjian jual beli batubara yang penting adalah sebagai berikut:
Penjual/Seller
and
Periode Perjanjian/ Date of Agreement
Pembeli/Buyer
1 Mei 2010 - 31 Desember 2014/ May 1, 2010 - December 31, 2014
Perusahaan/The Company (Note 33f)
e.
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan
Road Management Cooperation Agreement
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO, entitas anak, mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasional Pengelolaan Jalan Eks PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi ketentuan mengenai pengelolaan dan perawatan jalan yang berkesinambungan, penyempurnaan konstruksi jalan, pengendalian pemakaian jalan sehubungan dengan pengangkutan hasil alam disepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua puluh lima (25) tahun sejak tanggal perjanjian. Saldo jaminan sebesar Rp3.068.596.718 dan Rp2.434.435.168 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).
On June 8, 2007, BORNEO, a subsidiary, entered into a Road Maintenance Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural resources products along the road. This agreement is valid for twenty five (25) years from the agreement date. Balance of guarantee amounted to Rp3,068,596,718 and Rp2,434,435,168 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, was presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
Pada tanggal 26 November 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara dengan PT Tunas Inti Abadi (Tunas), pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi perawatan jalan sehingga dapat dilintasi BORNEO. Perjanjian ini berlaku sampai tercapainya volume sebesar 15.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 5 tahun mana yang tercapai lebih dulu, terhitung sejak ditandatanganinya berita acara dimulainya kegiatan sesuai perjanjian. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On November 26, 2010, BORNEO entered into Maintenance Road for Coal Hauling Cooperation Agreement with PT Tunas Inti Abadi (Tunas), a third party. This agreement includes road maintenance so that BORNEO can pass by. This agreement is valid until total volume achieved 15,000,000 metric tons or for 5 years period, whichever comes first, starting the date the memorandum of activity was signed. Other terms and conditions are stated in the agreement.
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara
and
Coal Mining and Hauling Agreements
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pengawasan Penambangan dengan PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan berhak untuk mengawasi kegiatan penambangan yang dilakukan ASC di area tambang PT Tanjung Batang Asam dan memberikan bantuan kepada ASC (apabila diperlukan) agar ASC dapat memenuhi kewajiban kepada Perusahaan berdasarkan perjanjian Jual Beli Batubara (Catatan 33d).
On April 30, 2010, the Company entered into a Mining Supervision Cooperation Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), a third party. Based on the agreement, the Company has the right to supervise mining activities conducted by ASC in PT Tanjung Batang Asam mining area and to provide assistance to ASC (if needed), so that ASC is able to meet its obligations to the Company based on Coal Sale and Purchase Agreement (Note 33d).
KIM
KIM
Pada tanggal 1 Maret 2012, KIM mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan diatur dalam perjanjian dan adendumnya. Pada tanggal 31 Desember 2012, uang muka yang disetor Perusahaan untuk kegiatan jasa penambangan kepada ATP sebesar Rp4.072.881.141 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On March 1, 2012, KIM entered into a Coal Mining Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. Terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2012, advance paid by Company for mining services to ATP amounted to Rp4,072,881,141 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
BHBA
BHBA
Pada tanggal 23 Februari 2010, BHBA, entitas anak, mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai habisnya cadangan batubara di area penambangan, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan adendum tanggal 21 Oktober 2013, dimana BHBA setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP sampai dengan maksimum sebesar Rp4.300.000.000, dengan bunga 8% per tahun. Pengembalian uang muka dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 30 September 2014 dan pembayaran bunga dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang disepakati. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2013, uang muka sebesar Rp4.297.513.258 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On February 23, 2010, BHBA, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which is valid from March 1, 2010 until March 1, 2015 or until the coal reserve in the area is completely consumed, whichever end first. This agreement has been amended several time, the latest based on addendum dated October 21, 2013, whereby BHBA agreed to provide an advance to ATP up to Rp4,300,000,000 at 8% per annum. Advance repayment shall be made no later than September 30, 2014 and interest repayment shall be installed based on the agreed schedule. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2013, The balance of Rp4,297,513,258 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets – advances for mining service” (note 8).
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and Agreements
TBBU
TBBU
Pada tanggal 3 Mei 2011, TBBU, entitas anak, menandatangani Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai tercapainya produksi 10.000.000 ton cadangan batubara, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian dan adendumnya. Pada tanggal 31 Desember 2013, uang muka sebesar Rp4.876.858.562 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On May 3, 2011, TBBU, a subsidiary, entered into a Coal Mining agreement with ATP for a period starting from February 1, 2011 until March 1, 2015 or up to production volume of 10,000,000 tons coal reserve, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement and its addendum. As of December 31, 2013, advance amounted to Rp4,876,858,562 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
KCP
KCP
Pada tanggal 1 Maret 2012, KCP mengadakan Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP, untuk jangka waktu sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan adendum tanggal 21 Oktober 2013, dimana KCP setuju untuk memberikan uang muka kepada ATP sampai dengan maksimum sebesar Rp46.000.000.000, dengan bunga 8% per tahun. Pengembalian uang muka dilakukan selambat-lambatnya pada tanggal 30 September 2015 dan pembayaran bunga dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang disepakati. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2013, uang muka sebesar Rp45.905.946.202 dicatat sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain uang muka jasa penambangan” (Catatan 11).
On March 1, 2012, KCP entered into a Coal Mining Agreement with ATP, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. This agreement has been amended several times, the latest was based on addendum dated October 21, 2013, whereby KCP agreed to provide an advance to ATP up to Rp46,000,000,000 at 8% per annum. Advance repayment shall be made no later than September 30, 2015 and interest repayment shall be installed based on the agreed schedule. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2013, the balance of Rp45,905,946,202 was recorded as part of “Other non-current assets – advances for mining service” (Note 11).
BNP
BNP
Pada tanggal 9 Agustus 2012, BNP, entitas anak menandatangani Kontrak Jasa Penambangan dengan ATP untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Maret 2012 sampai dengan selesainya kegiatan penambangan dan reklamasi. Syarat dan ketentuan lain diatur di dalam Perjanjian dan adendumnya.
On August 9, 2012, BNP, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with ATP for the period since March 1, 2012 until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and Agreements
TKS
TKS
Pada tanggal 9 Desember 2009, TKS, entitas anak, mengadakan Perjanjian Penambangan Batubara dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga. Jangka waktu kontrak adalah lima (5) tahun sejak dimulainya pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 1.800.000 metrik ton, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 24 Oktober 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah ketentuan satuan nilai jasa penambangan dari single rate menjadi double rate dengan menggunakan harga BBM solar industri di Depo Banjarmasin yang disesuaikan. TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan.
On December 9, 2009, TKS, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Trinity Mine Resources, a third party. The term of the contract is five (5) years starting at the time the work begins based on Work Instruction Letter or up to production of 1,800,000 metric tons, whichever comes first. Based on Addendum dated October 24, 2011, both parties agreed to change the basis of mining service fee from single rate to double rate using the adjusted industrial gasoline price at Banjarmasin depot. TKS has given an advance for the work which will be reckoned with the mining service.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo uang muka masing-masing sebesar Rp16.177.398.422 dan Rp16.347.284.241 disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
As of December 31, 2013 and 2012, advances amounting to Rp16,177,398,422 and Rp16,347,284,241, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 17 Oktober 2006, BORNEO, entitas anak, telah menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Saptaindra Sejati (SIS), pihak ketiga, perjanjian akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2014 atau telah tercapainya kontrak bcm sebanyak 28.000.000 bcm, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya.
On October 17, 2006, BORNEO, a subsidiary, entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Saptaindra Sejati (SIS), a third party, the agreement will be valid up to August 31, 2014 or upon completion of contract bcm of 28,000,000 bcm of coal, whichever comes first. Terms and conditions are stipulated in the agreement and its addendum.
Pada tanggal 1 September 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Wira Bhumi Sejati (WBS), pihak ketiga, sebagai kontraktor pertambangan di proyek Sebamban, untuk produksi 4.000.000 metrik ton batubara atau untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, mana yang tercapai terlebih dahulu. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Adendum III tanggal 20 Januari 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 28 Februari 2014.
On September 1, 2010, BORNEO entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Wira Bhumi Sejati (WBS), a third party, as the mining contractor for Sebamban Project, for a production of 4,000,000 metric tons of coal or for a period of three (3) years, whichever comes first. This agreement had been amended several times, the latest was based on Addendum III dated January 20, 2014, the agreement was extended until February 28, 2014.
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) f.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara (lanjutan)
Coal Mining (continued)
and
Hauling
and
Agreements
Pada tanggal 23 Februari 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Pekerjaan Jasa Pengupasan Tanah Penutup dan Pengangkutan Batubara dengan PT Saptaindra Sejati, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di Proyek Kusan untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2016 atau sampai dengan tanggal dimana kontraktor telah memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 47.550.000 bcm dan pengangkutan batubara dari pit ke stockpile sebanyak 17.370.000 ton dari Pit Tahap I dan Pengupasan Tanah Penutup sebanyak 12.320.100 bcm dan pengangkutan batubara dari pit ke stockpile sebanyak 3.070.000 ton dari area Pit Tahap II apabila sungai dapat dialihkan dan perijinan telah diperoleh BORNEO, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam Perjanjian dan adendumnya.
On February 23, 2012, BORNEO, entered into a Overburden Removal And Coal Hauling Contract with PT Saptaindra Sejati, a third party, as a mining service contractor for Kusan Project for a period until December 31, 2016 or the date on which the contractor has fulfilled the obligation to carry out Overburden Removal of 47,550,000 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 17,370,000 tons from Pit Phase I and Overburden Removal of 12,320,100 bcm and Coal Hauling from Pit to Stockpile of 3,070,000 tons from Pit Phase II when the river can be diverted and licensing acquired by BORNEO, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the Agreement and its addendum.
Pada tanggal 13 November 2013, BORNEO, menandatangani Kontrak Induk Pekerjaan Jasa Pertambangan dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga, sebagai kontraktor jasa pertambangan di areal pertambangan BORNEO untuk jangka waktu 3 tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian, dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan untuk masing-masing Area Kerja akan dituangkan dalam Kontrak Turunan yang mengatur halhal khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada Peta Area Kerja yang disepakati, Jadwal Produksi, Daftar Alat, Harga Pekerjaan, dan hal-hal lain yang belum diatur secara khusus dalam Kontrak Induk.
On November 13, 2013, BORNEO, entered into a Master Contract of the Work of Mining Services with PT Trinity Mine Resources, third party, as a mining service contractor in the BORNEO’s mining area for a period of 3 years since the date of the agreement, with the provisions of the implementation for each Work Area will be stipulated in a Derivative Contract which governing specific matter including but not limited to Map of the agreed Work Area, Production Schedule, List of Equipment, Work Price, and other things which have not specifically set forth in the Master Contract.
110
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) g.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) g.
Pada tanggal 25 Maret 2009, BORNEO, entitas anak, menerima Salinan Surat Paksa No. SP-1435/PUPNC.10/2008 dari Panitia Urusan Piutang Negara cabang DKI Jakarta sebesar Rp5.071.289.634. Sehubungan dengan hal tersebut, BORNEO menanggapinya melalui Surat Tanggapan dan Penjelasan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V pada tanggal 2 April 2009. Menurut BORNEO, jumlah Piutang Negara tersebut berasal dari Pungutan Ekspor Batubara sebagaimana diatur dalam PMK No. 95/PMK.02/2005 dan No. 131/PMK.10/2005, yang telah dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Putusannya No. 07P/HUM/2006 tanggal 21 Juli 2006.
On March 25, 2009, BORNEO, a subsidiary, received a copy of Distress Warrant No. SP-1435/PUPNC.10/2008 from the Committee for State Claim Affair Jakarta branch amounting to Rp5,071,289,634. In this regard, BORNEO has responded through Response and Explanation Letter to the State Receivable and Auction Service Office Jakarta V on April 2, 2009. As represented by BORNEO, such receivables pertain to Coal Export Levy in accordance with PMK No. 95/PMK.02/2005 and No.131/PMK.10/2005, which have been cancelled by the Supreme Court of the Republic Indonesia in its Decision No. 07P/HUM/2006 dated July 21, 2006. Based on letter No. ST-208/D101/I/2011 dated March 7, 2011, the Directorate of Fiscal and Investment Monitoring, Monitoring Unit of Finance and Development conducted an audit on BORNEO’s export tax levy for a period since October 11, 2005 until September 12, 2006. Until the date of the completion of the consolidated financial statements, the audit process is still in progress.
Berdasarkan Surat Tugas No. ST-208/D101/I/2011 tanggal 7 Maret 2011, Direktorat Pengawasan Fiskal dan Investasi, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melaksanakan pemeriksaan atas pemenuhan kewjiban pungutan ekspor BORNEO untuk periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 12 September 2006. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, proses pemeriksaan masih berlangsung. h.
and
h.
Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO, entitas anak, menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 1046/87/DJB/2009, yang menetapkan Jaminan Reklamasi BORNEO sejumlah Rp3.625.704.666 untuk 5 tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013.
On March 23, 2009, BORNEO, a subsidiary, received a letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal No. 1046/87/DJB/2009, stating that BORNEO’s Reclamation Guarantee amounting to Rp3,625,704,666 for 5 years from 2009 until 2013.
Pada tanggal 21 Juni 2012, BORNEO menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 2086/37.06/DJB/2012, yang mengubah Jaminan Reklamasi BORNEO menjadi sebesar Rp4.521.899.000 dan Rp5.274.116.000 masing-masing untuk tahun 2012 dan 2013.
On June 21, 2012, BORNEO received a letter from the Directorate General of Mineral and Coal No. 2086/37.06/DJB/2012, which amend BORNEO’s Reclamation Guarantee to be Rp4,521,899,000 and Rp5,274,116,000 for 2012 and 2013, respectively.
Kemudian berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 3430/37.07/DJB/2012 tanggal 10 Oktober 2012, BORNEO diminta untuk memperpanjang sisa Jaminan Reklamasi tahun 2009 sebesar Rp42.832.260, Jaminan Reklamasi tahun 2010 sebesar Rp264.744.050 dan Jaminan Reklamasi tahun 2011 sebesar Rp810.600.760, ketiganya untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Mei 2013.
Furthermore, based on Letter No. 3430/37.07/DJB/2012 dated October 10, 2012, BORNEO was required to extend the remaining of reclamation guarantee for 2009 amounting to Rp42,832,260, reclamation guarantee for 2010 amounting to Rp264,744,050 and reclamation guarantee for 2011 amounting to Rp810,600,760, all for the period from January 1, 2012 until May 31, 2013.
111
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
i.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued)
and
Pada tanggal 26 April 2013, BORNEO menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No.710/30/DJB/2013, yang menyetujui pelepasan jaminan reklamasi tahun 2012 sebesar Rp1.578.863.297 dan sisa jaminan reklamasi tahun 2009, 2010 dan 2011 masing-masing sebesar Rp5.097.511, Rp62.402.866 dan Rp327.282.791. Kemudian untuk periode 1 April 2013 sampai dengan 30 Juni 2014, BORNEO wajib menempatkan sisa jaminan reklamasi tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 masing-masing sebesar Rp37.759.340, Rp202.369.494, Rp522.163.344 dan Rp2.943.035.703.
On April 26, 2013, BORNEO received a letter from the Directorate General of Mineral and Coal No. 710/30/DJB/2013, which approve to release the reclamation guarantee for 2012 amounted to Rp1,578,863,297 and the remaining reclamation guarantee for 2009, 2010 and 2011 amounted to Rp5,097,511, Rp62,402,866 and Rp327,282,791, respectively. Furthermore, for the period from April 1, 2013 until June 30, 2014, BORNEO must place the reclamation guarantee for 2009, 2010, 2011 and 2012 amounted to Rp37,759,340, Rp202,369,494, Rp522,163,344 and Rp2,943,035,703, respectively.
Sehubungan dengan hal tersebut BORNEO telah menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masingmasing sebesar Rp9.287.111.199 dan Rp5.640.076.070 pada tahun 2013 dan 2012, sebagai jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As such, BORNEO has placed time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp9,287,111,199 and Rp5,640,076,070 in 2013 and 2012, respectively, as a reclamation guarantee which is included as part of “Restricted Funds” in the consolidated statement of financial position.
i.
Perjanjian Jasa Pelabuhan
Port Service Agreement
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 20 September 2007, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian Perairan Pelabuhan Kotabaru dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga, dimana Pelindo III menyerahkan kepada BORNEO penggunaan bagian perairan pelabuhan seluas ± 200.000 m2 yang terletak di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk mendirikan dermaga untuk kepentingan sendiri. Perjanjian berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 20, 2007, BORNEO, a subsidiary, signed Agreement to Use Certain Harbour Area at Kotabaru Port with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party, wherein Pelindo III handed over the utilization of ± 200,000 square meters harbour area located in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, to BORNEO to build dock for its private use. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017. Other terms and provisions are stipulated in the agreement.
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) i.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) i.
Perjanjian Jasa Pelabuhan (lanjutan)
and
Port Service Agreement (continued)
Pada tanggal 24 September 2007, BORNEO menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pada Dermaga BORNEO, dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga. Perjanjian ini mengatur penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhanan yang dilaksanakan untuk kegiatan di dermaga dan fasilitas-fasilitas pelabuhan milik BORNEO di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 24, 2007, BORNEO signed Letter of Cooperation Agreement for Port Service at BORNEO Dock with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party. The agreement stipulates port service activities conducted in dock and BORNEO port facilities in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017 and can be extended upon agreement of both parties. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pendapatan jasa pelabuhan yang diterima BORNEO untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 meliputi sewa pemakaian mesin loading conveyor dan crushing plant sebesar Rp7.408.128.700 yang disajikan sebagai “Penghasilan jasa pelabuhan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Income from Port Services received by BORNEO for the year ended December 31, 2012 include rental using loading conveyor and crushing plant amounting to Rp7,408,128,700, respectively, was presented as “Port income” in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 9 Agustus 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Jasa Operator Pelabuhan pada Pelabuhan Bunati dengan PT Bangun Arta Hutama (BAH), dimana BORNEO menunjuk BAH sebagai operator pelabuhan untuk melakukan kegiatan operasional di pelabuhan BORNEO, antara lain melakukan pengoperasian crushing plant dan stockpile management termasuk pemeliharaan dan perbaikan alat tersebut di areal pelabuhan (Pekerjaan 1) dan membangun 1 (satu) set fasilitas loading conveyor tambahan dan pemuatan batubara termasuk pemeliharaan dan perbaikan alat dan fasilitas tersebut (Pekerjaan 2). Rincian kegiatan dan syarat-syarat lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian Pekerjaan 1 berlaku selama tiga (3) tahun setelah masa percobaan selama enam (6) bulan terhitung sejak 9 Agustus 2010 dan untuk Pekerjaan 2 berlaku selama satu (1) tahun sejak 9 November 2010.
On August 9, 2010, BORNEO entered into Port Service Operator at BUNATI Port Agreement with PT Bangun Arta Hutama (BAH), wherein BORNEO appointed BAH as a port operator to conduct operational activities in BORNEO port, among others, to operate crushing plant and stockpile management including repair and maintenance of those equipment in the port area (Work 1) and to build one (1) set of loading conveyor facility and coal loading including repair and maintenance of such equipment and facility (Work 2). Details and other prerequisites are stipulated in the agreement. For Work 1, the agreement is valid for three (3) years after six (6) months trial period starting August 9, 2010 and for Work 2 the agreement is valid for one (1) year since November 9, 2010.
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan)
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued)
and
j.
Pada tanggal 6 September 2010, TKS, entitas anak, menandatangani Perjanjian Pelaksanaan Pengelolaan stockpile dan stevedoring dengan PT Kencana Andalan Bersama (KAB), pihak ketiga, yang berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2012. Berdasarkan Adendum I dan II masingmasing tertanggal 20 September 2010 dan 29 Desember 2010, TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp2.135.000.000 yang akan diperhitungkan dengan tagihan KAB kepada TKS atau TKS berhak meminta KAB untuk melakukan pembayaran kembali kepada TKS atas uang muka tersebut. Berdasarkan Adendum III tertanggal 19 Agustus 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah nilai uang muka yang akan dibayarkan menjadi sebesar Rp2.000.000.000. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum V tanggal 30 September 2013, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 30 September 2014. Uang muka tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).
j.
On September 6, 2010, TKS, a subsidiary, entered into Stockpile and Stevedoring Management Agreement with PT Kencana Andalan Bersama (KAB), a third party, which shall be valid until September 30, 2012. Based on Addendum I and II each dated September 20, 2010 and December 29, 2010, respectively, TKS has given an advance payment amounting to Rp2,135,000,000 which will be reckoned with KAB invoice to TKS or TKS has the right to require KAB to return the advance. Based on Addendum III dated August 19, 2011, both parties agreed to change the advance payment amount into Rp2,000,000,000. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum V dated September 30, 2013, the agreement was extended until September 30, 2014. The advance was presented as part of “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
k.
Berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tanggal 14 April 2008, KIM, entitas anak, bersedia memberikan pinjaman kepada PT Transindo Makmur Sejahtera, pihak ketiga, sampai dengan jumlah sebesar Rp3.500.000.000 dengan bunga 12% per tahun dan tenggang waktu (grace period) untuk membayar bunga selama tiga (3) tahun. Pembayaran kembali dilakukan dalam jangka waktu lima (5) tahun dan perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Berdasarkan Amandemen Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tanggal 30 Maret 2011, tenggang waktu untuk membayar bunga diubah dari tiga (3) tahun menjadi empat (4) tahun. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 27 Agustus 2013, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Januari 2015. Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp4.057.560.166 disajikan sebagai bagian dari “Piutang lainlain - pihak ketiga - tidak lancar” dan Rp3.653.644.478 disajikan sebagai bagian dari “Piutang lain-lain - pihak ketiga - lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
k.
Based on Loan Agreement dated April 14, 2008, KIM, a subsidiary, agreed to provide a loan to PT Transindo Makmur Sejahtera, third party, up to an amount of Rp3,500,000,000 with interest rate at 12% per year and grace period for interest payment for three (3) years. Payment of the principal shall be within five (5) years and can be extended upon written consent of both parties. Based on Amedment to the Loan Agreement dated March 30, 2011, the grace period was changed from three (3) years to four (4) years. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum dated August 27, 2013, the agreement was extended until January 31, 2015. Balance of the receivable as of December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp4,057,560,166 was presented as part of “Non-current other receivables third parties” and Rp3,653,644,478 was presented as part of “Current other receivables - third parties” in the consolidated statements of financial position, respectively.
114
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) l.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) l.
Pada tanggal 18 Maret 2011, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Bunati Jetty dan Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke Mother Vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012. Berdasarkan Adendum I tanggal 6 Desember 2011, keduabelah pihak setuju untuk, antara lain, mengubah loading point ke Bunati Jetty saja dan jangka waktu perjanjian menjadi sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2014.
On March 18, 2011, BORNEO, a subsidiary entered into a Coal Transhipment Agreement with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Bunati Jetty and Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement, which is valid from April 1, 2011 until March 31, 2012. Based on Addendum I dated December 6, 2011, both parties agreed to change, among others, loading point to Bunati Jetty and the term of the agreement will be commencing from January 1, 2012 until December 31, 2014.
On December 6, 2011, BORNEO entered into a Coal Transhipment Agreement with MITRABAHTERA, a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. The agreement is valid from January 1, 2012 until December 31, 2014.
Pada tanggal 6 Desember 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan MITRABAHTERA, pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke mother vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. m.
and
m.
Pada tanggal 6 Januari 2012, BORNEO, entitas anak, mengadakan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement dengan PT Bangun Arta Hutama, pihak ketiga untuk pembangunan lajur loading conveyor baru di pelabuhan Bunati, Kecamatan Angsana, Kalimantan Selatan dengan nilai kontrak sebesar Rp71.750.000.000. Perjanjian ini berlaku sampai 13 November 2012 dan telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 17 Desember 2013, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah nilai kontrak menjadi Rp68.745.463.582 dan jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Maret 2014. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
115
On January 6, 2012, BORNEO, a subsidiary, entered into an Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement with PT Bangun Arta Hutama, a third party, to build new line loading conveyor at Bunati Port, Kecamatan Angsana, South Kalimantan, with contract value of Rp71,750,000,000. This agreement is valid until November 13, 2012 and had been extended for several times, most recently based on Addendum dated December 17, 2013, both parties agreed to change the contract value to Rp68,745,463,582 and extend the agreement until March 31, 2014. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) n.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) n.
Perjanjian Bantuan Manajemen
and
Management Assistance Agreement
Pada tanggal 13 April 2012, TKS, entitas anak, menandatangani Perjanjian Bantuan Manajemen dengan PT Samudera Bahtera Kencana Sakti, pihak ketiga, dimana TKS setuju untuk memberikan uang muka jasa bantuan manajemen sebesar Rp500.000.000 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya – jasa bantuan manajemen” pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 8). Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani sampai dengan habisnya kandungan batubara yang dapat ditambang dan dijual secara ekonomis di Area Tambang, atau sampai dengan berakhirnya IUP TKS, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On April 13, 2012, TKS, a subsidiary, entered into a Management Assistance Agreement with PT Samudera Bahtera Kencana Sakti, a third party, whereas TKS agreed to pay a management assistance service advance amounting to Rp500,000,000, which was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets-management assistance services” as of December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 8). This agreement is valid since the date of the agreement signed until the economical mineable and saleable coal reserve in the area is completely consumed or until the validity of TKS”s Mining License (IUP) is over, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 13 April 2012, TKS menandatangani Perjanjian Bantuan Manajemen dengan PT Alam Karunia Mineral, pihak ketiga, dimana TKS setuju untuk memberikan uang muka jasa bantuan manajemen sebesar Rp5.000.000.000 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya-jasa bantuan manajemen” pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 8). Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani sampai dengan habisnya kandungan batubara yang dapat ditambang dan dijual secara ekonomis di Area Tambang, atau sampai dengan berakhirnya IUP TKS, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On April 13, 2012, TKS entered into a Management Assistance Agreement with PT Alam Karunia Mineral, a third party, whereas TKS agreed to pay a management assistance service advance amounting to Rp5,000,000,000, which was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets-management assistance services” as of December 31, 2013 and 2012, respectively (Note 8). This agreement is valid since the date of the agreement signed until the economical mineable and saleable coal reserve in the area is completely consumed or until the validity of TKS”s Mining License (IUP) is over, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
116
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) o.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) o.
Perjanjian Sewa Alat
and
Rental Agreement
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 25 April 2007, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Kerjasama Sewa Alat Berat dan Jasa Pemuatan Batubara dengan CV Bangun Artha (BA), pihak ketiga, dengan Adendum tertanggal 9 Desember 2008, dimana BORNEO menyewa alat crusher dan conveyor milik BA serta menggunakan jasa BA untuk melakukan pemuatan batubara. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Mei 2007 sampai dengan 30 April 2012, atau apabila jumlah pemuatan batubara telah mencapai minimum 3.000.000 metrik ton, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Berdasarkan Adendum II tanggal 19 Januari 2012, perjanjian telah diperpanjang sampai 30 April 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On April 25, 2007, BORNEO, a subsidiary, entered into a Cooperation Agreement for Heavy Equipment Rental and Coal Loading with CV Bangun Artha (BA), a third party, with Addendum dated December 9, 2008, wherein the BORNEO rents crusher and conveyor owned by BA and uses loading service provided by BA. This agreement is valid starting May 1, 2007 until April 30, 2012, or up to minimum 3,000,000 metric tons coal loaded, and can be extended upon agreement of both parties. Based on Addendum II dated January 19, 2012, the agreement has been extended until April 30, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 23 Februari 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan PT Saptaindra Sejati (SIS), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari SIS untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Kusan. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2016.
On February 23, 2012, BORNEO entered into a Rental Agreement with PT Saptaindra Sejati (SIS), a third party. BORNEO rent the equipment from SIS to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Kusan Project. This agreement is valid until December 31, 2016.
Pada tanggal 31 Juli 2012, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat dengan SIS, pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari SIS untuk melakukan kegiatan pertambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Batulaki. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Agustus 2014.
On July 31, 2012, BORNEO entered into a Rental Agreement with SIS, a third party. BORNEO rent the equipment from SIS to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Batulaki Project. This agreement is valid until August 31, 2014.
Pada tanggal 28 Januari 2013, BORNEO menandatangani Perjanjian Sewa Alat untuk Proyek Sebamban dengan PT Wira Bhumi Sejati (WBS), pihak ketiga. BORNEO menyewa peralatan dari WBS untuk melakukan kegiatan penambangan yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan di Proyek Sebamban. Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Agustus 2013. Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berdasarkan Adendum tanggal 20 Januari 2014, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 28 Februari 2014.
On January 28, 2013, BORNEO entered into a Rental Agreement For Sebamban Project with PT Wira Bhumi Sejati (WBS), a third party. BORNEO rent the equipment from WBS to conduct mining activitiy specifically that is not implemented by mining service company in Sebamban Project. This agreement had been extended several times, most recently based on Addendum dated January 20, 2014, the agreement was extended until February 28, 2014.
117
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) o.
p.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) o.
Perjanjian Sewa Alat (lanjutan)
and
Rental Agreement (continued)
KIM
KIM
Pada tanggal 2 Mei 2013, KIM, entitas anak, menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga. KIM menyewa peralatan dari ATP untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan di area konsensi KIM di Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2016.
On May 2, 2013, KIM, a subsidiary, entered into a Heavy Equipment Lease Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party. KIM rent the equipment from ATP to conduct mining activity in KIM’s concession area in Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Province Jambi specifically that is not implemented by mining service company.This agreement is valid until April 30, 2016.
KCP
KCP
Pada tanggal 2 Mei 2013, KCP, entitas anak, menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Alat Berat dengan PT Artamulia Tatapratama (ATP), pihak ketiga. KCP menyewa peralatan dari ATP untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan di area konsensi KCP di Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi yang secara khusus tidak dilakukan oleh perusahaan jasa pertambangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2016.
On May 2, 2013, KCP, a subsidiary, entered into a Heavy Equipment Lease Agreement with PT Artamulia Tatapratama (ATP), a third party. KCP rent the equipment from ATP to conduct mining activity in KCP’s concession area in Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Province Jambi specifically that is not implemented by mining service company.This agreement is valid until April 30, 2016.
p.
Pada tanggal 6 Maret 2013, BORNEO, entitas anak, mengadakan Perjanjian Jaminan Reklamasi Tambang dengan PT Kirana Chatulistiwa, pihak ketiga, untuk jangka waktu sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan dan kewajiban reklamasi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2013, uang jaminan reklamasi sebesar Rp13.113.232.631 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11).
118
On March 6, 2013, BORNEO, a subsidiary, entered into a Mine Reclamation Guarantee Agreement with PT Kirana Chatulistiwa, a third party, which shall be valid until the end of the mining and reclamation activities. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2013, quarantee deposit for reclamation amounted to Rp13,113,232,631 was presented as part of “Other non-current assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) q.
33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) q.
Perusahaan dan KCP, entitas anak, mendiskontokan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atas piutang usaha penjualan batubara sebagai berikut:
and
The Company and KCP, a subsidiary, has discounted Local L/C (SKBDN) for trade receivables from coal sales as follows:
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 IDR USD USD PT Bank Central Asia Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
28.621.031 13.288.368
110.131.840.256
33.519.026 -
-
1.197.417.800 13.395.517.583
-
41.909.399
124.724.775.639
33.519.026
-
68.112.918.325
-
-
14.990.513.300
-
-
83.103.431.625
-
41.909.399
207.828.207.264
33.519.026
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry
Jumlah
Suku bunga tahunan PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
IDR 2013
USD 2013 & 2012
2,1% - 2,6% diatas JIBOR 3 bulan/ 2.1% - 2.6% above 3 months JIBOR
2,25% diatas SIBOR 3 bulan/ 2.25% above 3 months SIBOR
8%
-
PT Bank Central Asia Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp And Paper Industry
Total
Annual interest rate PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Saldo SKBDN yang telah didiskontokan Perusahaan dan KCP namun belum jatuh tempo adalah sebesar USD16.327.866 (Rp199.020.363.062) dan Rp206.630.789.463 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD11.146.113 (Rp107.782.913.000) pada tanggal 31 Desember 2012, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Lain-Lain – Pihak Ketiga”.
The SKBDN which have been discounted by the Company and KCP but which have not yet matured amounted to USD16,327,866 (Rp199,020,363,062) and Rp206,630,789,463 as of December 31, 2013 and USD11,146,113 (Rp107,782,913,000) as of December 31, 2012, respectively, which are recorded as part of “Other Payables – Third Parties” account.
SKBDN tersebut memiliki masa jatuh tempo rata-rata selama 180 hari.
Those SKBDNs’ have average maturity period of 180 days.
119
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33.
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi (lanjutan) r.
34.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) 33.
Agreements, Commitments Contingencies (continued) r.
Pada tanggal 24 Desember 2013, BORNEO, entitas anak, menandatangani Perjanjian Jasa Stockpile Management dan Jasa Maintenance Peralatan Di ROM Kusan dan Pelabuhan Bunati dengan PT Bangun Arta Hutama (BAH), dimana BORNEO menunjuk BAH untuk melakukan pekerjaan jasa stockpile management dan jasa maintenance peralatan di ROM Kusan dan Pelabuhan Bunati BORNEO, antara lain melakukan pekerjaan Stockpile Management, pekerjaan Maintenance Peralatan dan Pengadaan Sparepart di ROM Kusan dan di areal Pelabuhan Bunati. Rincian kegiatan dan syarat-syarat lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 9 Agustus 2013 sampai dengan 31 Desember 2014.
Informasi Segmen
34.
On December 24, 2013, BORNEO, a subsidiary, entered into Stockpile Management and Equipment Maintenance Services at ROM Kusan and Bunaiti Port Agreement with PT Bangun Arta Hutama (BAH), wherein BORNEO appointed BAH to conduct operational activities in BORNEO port, among others, to conduct the stockpile management services and equipment maintenance services in the ROM Kusan and Bunati Port area of BORNEO .Other prerequisites are stipulated in the agreement. The agreement is valid commencing from August, 9, 2013 until December 31, 2014.
Segment Information The Group’s segment information is presented based on their business, namely coal trading and coal mining.
Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan jenis usaha, yakni perdagangan batubara dan pertambangan batubara. Pertambangan Batubara/ Coal mining
and
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2013 Perdagangan Batubara/ Lain-lain/ Eliminasi/ Coal trading Others Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
927.021.976.401 1.302.876.390.575
1.631.211.419.450 942.844.781.325
-
(294.237.780.501) (82.090.565.594)
2.263.995.615.350 2.163.630.606.306
Net sales Local Export
2.229.898.366.976
2.574.056.200.775
-
(376.328.346.095)
4.427.626.221.656
Total
1.536.180.378.497
2.484.401.971.027
-
(376.565.098.599)
3.644.017.250.925
Laba bruto
693.717.988.479
89.654.229.748
-
236.752.504
783.608.970.731
Gross profit
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban eksplorasi Beban bunga dan keuangan lainnya Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lain-lain, neto
(326.028.976.039) (205.578.106.092) (3.247.647.260) (144.488.493.435) 2.457.900.844 39.770.917.533
(203.281.458.256) (16.023.444.113) 188.757.000.349 149.231.096.839
(208.678.903) 307.271.028 67.657.769.671
151.991.825.060 (151.991.825.060) (98.929.812.998)
(326.028.976.039) (409.068.243.251) (3.247.647.260) (8.520.112.488) 39.530.347.161 157.729.971.045
Selling expenses General and administrative expense Exploration Expense Interest and other financial charges Interest income Other income (expense), net
Laba sebelum pajak Beban pajak
56.603.584.030 28.807.268.668
208.337.424.567 35.010.319.717
67.756.361.796 -
(98.693.060.494) (81.712.281)
234.004.309.899 63.735.876.104
Income before tax Tax expense
Laba periode berjalan
27.796.315.362
173.327.104.850
67.756.361.796
(98.611.348.213)
170.268.433.795
Net income
Aset segmen - neto dari pajak
2.576.827.413.195
3.650.839.665.459
364.607.586.964
(2.612.603.269.910)
3.979.671.395.708
Segment assets - net of tax
Liabilitas segmen - neto dari pajak
2.285.946.494.025
614.138.037.011
60.945.000
(1.867.415.958.379)
1.032.729.517.657
Segment liabilities - net of tax
Perolehan barang modal
106.866.031.447
5.362.490.635
-
-
112.228.522.082
Capital expenditures
Depresiasi dan amortisasi
96.280.473.015
6.170.448.277
-
-
102.450.921.292
Depreciation and amortization
927.021.976.401 1.079.057.022.252 196.605.098.552 27.214.269.771 -
1.631.211.419.450 778.487.663.882 31.538.077.440 29.978.821.528 20.749.652.881 82.090.565.594
-
(294.237.780.501) (82.090.565.594)
2.263.995.615.350 1.857.544.686.134 196.605.098.552 58.752.347.211 29.978.821.528 20.749.652.881 -
2.229.898.366.976
2.574.056.200.775
-
(376.328.346.095)
4.427.626.221.656
Penjualan neto Lokal Ekspor Jumlah Beban pokok penjualan
Pengungkapan tambahan
Penjualan berdasarkan lokasi geografis Indonesia Cina India Thailand Pakistan Malaysia Singapura Jumlah
Cost of sales
Additional disclosures
120
Sales based on geographical location Indonesia China India Thailand Pakistan Malaysia Singapore Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Informasi Segmen (lanjutan) Pertambangan Batubara/ Coal mining
Penjualan neto Lokal Ekspor Jumlah Beban pokok penjualan
34.
Segment Information (continued)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31, 2012 Perdagangan Batubara/ Lain-lain/ Eliminasi/ Coal trading Others Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
675.545.995.868 1.495.009.308.855
1.587.449.459.526 813.202.642.954
-
(612.310.234.758) -
1.650.685.220.636 2.308.211.951.809
Net sales Local Export
2.170.555.304.723
2.400.652.102.480
-
(612.310.234.758)
3.958.897.172.445
Total
1.524.180.414.077
2.326.552.142.146
-
(612.073.482.254)
3.238.659.073.969
Laba bruto
646.374.890.646
74.099.960.334
-
(236.752.504)
720.238.098.476
Gross profit
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban eksplorasi Beban bunga dan keuangan lainnya Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lain-lain, neto
(312.325.355.890) (210.121.475.712) (5.755.705.884) (60.289.395.379) 1.028.152.444 (16.843.643.930)
(73.259.648.035) (4.689.140.780) 128.856.087.534 82.406.496.345
(100.360.000) 258.482.930 65.237.397.668
61.713.658.266 (61.713.658.266) (95.655.325.470)
(312.325.355.890) (283.481.483.747) (5.755.705.884) (3.264.877.893) 68.429.064.642 35.144.924.613
Selling expenses General and administrative expense Exploration Expense Interest and other financial charges Interest income Other income (expense), net
Laba sebelum pajak Beban pajak
42.067.466.295 12.300.098.163
207.413.755.398 27.780.386.763
65.395.520.598 -
(95.892.077.974) (30.345.708)
218.984.664.317 40.050.139.218
Income before tax Tax expense
Laba tahun berjalan
29.767.368.132
179.633.368.635
65.395.520.598
(95.922.423.682)
178.934.525.099
Net income
Aset segmen - neto dari pajak
1.957.848.507.928
3.276.627.825.225
271.858.927.492
(2.136.200.058.310)
3.370.135.202.335
Liabilitas segmen - neto dari pajak
1.715.641.097.047
357.496.336.346
48.435.000
(1.574.743.043.468)
498.442.824.925
Pengungkapan tambahan Perolehan barang modal
341.505.088.539
11.441.797.821
-
-
352.946.886.360
36.100.167.081
3.782.595.207
-
-
39.882.762.288
1.113.999.534.975 675.545.995.868 228.049.054.845 152.960.719.035
765.551.785.147 1.587.449.459.526 47.650.857.807
-
(612.310.234.758) -
1.879.551.320.122 1.650.685.220.636 228.049.054.845 200.611.576.842
2.170.555.304.723
2.400.652.102.480
-
(612.310.234.758)
3.958.897.172.445
Jumlah
35.
Informasi Lainnya a.
Segment assets - net of tax Segment liabilities - net of tax Additional disclosures
Depresiasi dan amortisasi Penjualan berdasarkan lokasi geografis Cina Indonesia Thailand India
Cost of sales
35.
Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara dan Peraturan Pemerintah
Capital expenditures Depreciation and amortization Sales based on geographical location China Indonesia Thailand India Total
Other Information a.
Mineral and Coal Mining Government Regulations
Law
and
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UndangUndang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (Undang-Undang Pertambangan).
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Mining Law).
Grup terus memonitor perkembangan dari implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan baru ini serta Peraturan Pemerintah terkait pertambangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup. Manajemen berpendapat bahwa ketentuanketentuan pada Undang-Undang Pertambangan dan Peraturan Pemerintah terkait pertambangan tidak akan menimbulkan dampak signifikan pada operasional Grup dalam waktu dekat.
The Group has monitored the development and implementation of new Mining Law and Government Regulations in Mining and analyzed the impact on the Group’s operations. The Group’s management believes that the provisions of the new Mining Law Government Regulations in Mining will have no significant impact to the Group in the near term.
121
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Informasi Lainnya (lanjutan) b.
35.
Analisis Dampak Lingkungan Hidup
Other Information (continued) b.
Environmental Impact Assessment
BORNEO, entitas anak, telah memiliki persetujuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) pada kegiatan penambangan batubara yang dijalankannya berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2005 tentang Persetujuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) PT Borneo Indobara untuk Kegiatan Penambangan Batubara di Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 29/2005”) yang berlaku sejak tanggal ditetapkannya. SK 29/2005, antara lain, mengatur bahwa BORNEO dapat melaksanakan kegiatan penambangan batubara dan wajib mentaati ketentuan yang tersirat dalam dokumen Andal, RKL dan RPL yang telah disetujui.
BORNEO, a subsidiary, has an Environmental Impact Assessment (EIA) approval for its coal mining activities based on Decision of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 regarding Approval on Environmental Impact Assessment (Andal), Environment Management Plan (RKL) and Environment Monitoring Plan (RPL) of PT Borneo Indobara for Coal Mining Activities in Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 29/2005”) which is valid starting from date of the Decision. SK 29/2005, among others, stated that BORNEO can conduct coal mining activities and should comply with the terms stipulated in the approved Andal, RKL, and RPL documents.
Pada tanggal 6 Mei 2010, Bupati Tanah Bumbu telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati Nomor 261 Tahun 2010 atas Kelayakan Lingkungan Kegiatan Tambang Batubara BORNEO di Kecamatan Satui, Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 261/2010”). SK 261/2010, antara lain mengatur, bahwa Andal, RKL dan RPL BORNEO dapat disetujui dan dapat melakukan kegiatan tambang batubara.
On May 6, 2010, Bupati of Tanah Bumbu issued Decision Letter No. 261 Tahun 2010 on the Environment Feasibility for Mining Activities of BORNEO in Kecamatan Satui, Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji and Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 261/2010”). SK 261/2010, among others, stated that Andal, RKL and RPL of BORNEO could be approved and BORNEO could start coal mining activities.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0283/KUM/2012 tertanggal 11 Juni 2012, BORNEO telah memperoleh Izin Kelayakan Lingkungan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauaan Lingkungan Hidup (RPL) pada kegiatan peningkatan kapasitas produksi batubara dari produksi 5 juta ton/tahun menjadi produksi maksimal 13 juta ton/tahun di wilayah PKP2B BORNEO Wilayah KW 99PB0399 di Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Based on Decision of Governor South Kalimantan No 188.44/0283/KUM/2012 dated June 11, 2012, BORNEO already obtained Environment Feasibility License for Environmental Impact Assessment (ANDAL), Environment Management Plan (RKL) and Environment Monitoring Plan (RPL) on increasing coal production capacity activities from production of 5 million tons/year to maximum 13 million tons/year in BORNEO PKP2B area KW99PB0399 in Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban, and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province.
122
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 35.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Informasi Lainnya (lanjutan) b.
Analisis Dampak (lanjutan)
Lingkungan
35. Hidup
Other Information (continued) b.
Environmental (continued)
Impact
Assessment
Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0285/KUM/2012 tertanggal 12 Juni 2012, BORNEO telah memperoleh Izin Lingkungan atas kegiatan Peningkatan Kapasitas Produksi Batubara dari produksi 5 juta ton/tahun menjadi produksi maksimal 13 juta ton/tahun di wilayah PKP2B BORNEO Wilayah KW 99PB0399 di Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Based on Decision of Governor South Kalimantan No 188.44/0285/KUM/2012 dated June 12, 2012, BORNEO already obtained Environment License for Increasing Coal Production Capacity Activities from production of 5 million tons/year to maximum 13 million tons/year in BORNEO PKP2B area KW99PB0399 in Kecamatan Satui, Angsana, Sungai Loban, and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province.
Berdasarkan Surat dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. B-12694/MENLH/PDAL/12/2012 tanggal 28 Desember 2012, dokumen Audit Lingkungan Hidup atas Kegiatan Pengoperasian Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan, telah diverifikasi dan disetujui dari aspek teknis dan untuk tahap selanjutnya BORNEO wajib menyusun dokumen UKL-UPL.
Based on the letter from the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number B-12694/MENLH/PDAL/12/2012 dated December 28, 2012, Environmental Audit Document of the Operasional activities of Terminal for Self Interest (TUKS) at Bunati Village, District of Angsana, Regency Tanah Bumbu, the Province South Kalimantan, has been verified and approved of the technical aspects and for the next stage BORNEO is requested to prepare UKL-UPL document.
Berdasarkan Surat No. 012/BIB-JKT/I/13 tanggal 10 Januari 2013, BORNEO telah menyampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup Dokumen UKL-UPL Pengoperasian Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Based on letter No. 012/BIB-JKT/I/13 dated January 10, 2013, BORNEO has submitted UKL-UPL document for the operational of Terminal for Self Interest (TUKS) at Bunati village, District of Angsana, Regency Tanah Bumbu, Province South Kalimantan to the Minister of Environment.
Berdasarkan Surat Keputusan dari Menteri Lingkungan Hidup No.64 Tahun 2013 tanggal 15 Februari 2013, BORNEO telah memperoleh izin lingkungan Kegiatan Pengoperasian Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
Based on Decision letter from the Minister of Environment No 64 Tahun 2013 dated February 15, 2013, BORNEO has obtained Environment License for the Operational Activities of Terminal for Self Interest (TUKS) at Bunati village, District of Angsana, Regency Tanah Bumbu, Province South Kalimantan.
123
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36.
37.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perkara hukum
36.
Law suit
Pada tanggal 20 September 2013, BORNEO, entitas anak, sebagai tergugat (“Tergugat”), menghadapi perkara perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Batulicin No. 18/Pdt.G/2013/PN.Btl tertanggal 16 September 2013 yang diajukan oleh H. Riduansyah (“Penggugat I”) dan H. Mahfud Hadirat Dawiya (“Penggugat II”), berkaitan dengan klaim Penggugat I dan Penggugat II atas lahan seluas 70 Ha yang berada di areal tambang BORNEO yang telah memiliki Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan No.SK.288/Menhut-II/2010 tanggal 27 April 2010 dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (“Turut Tergugat I”) dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia (“Turut Tergugat II”). Atas dasar gugatan tersebut, Penggugat I dan Penggugat II menuntut Tergugat antara lain ganti rugi sebesar Rp78.750.000.000, dan sampai saat ini perkara tersebut masih berlangsung di Pengadilan Negeri Batulicin.
On September 20, 2013, BORNEO, a subsidiary, as the defendant (“Defendant”), encountered a civil case registered in the Batulicin District Court No. 018/Pdt.G/2013/PN.Btl dated September 16, 2013, filed by H. Riduansyah (“Plaintiff I”) and H. Mahfud Hadirat Dawiya (“Plaintiff II”), relating to the claim submitted by Plaintiff I and Plaintiff II of the 70 hectares of land located inside of the BORNEO’s mining area which has been already granted with the Borrow-Use Permits for Forest Areas under Minister of Forest’ decree number SK.288/Menhut-II/2010 dated 27 April 2010. The lawsuit also addressed to the Minister Of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia (“Co-defendant I”) and the Minister of Forestry Republic of Indonesia (“Co-defendant II”). Based on the case filed, the Plaintiff I and Plaintiff II claimed the Defendant a compensation of Rp78,750,000,000, and till now the case is still ongoing in Batulicin District Court.
Manajemen berkeyakinan bahwa BORNEO telah memiliki perizinan yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan pemanfaatan lahan kehutanan seluas 70 Ha yang diklaim oleh Penggugat I dan Penggugat II. Oleh karenanya, tidak ada provisi yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2013.
Management believes that BORNEO already have the relevant permit based on the prevailing regulations relating to the use of 70 hectares of forestry and claimed by Plaintiff I and Plaintiff II. Therefore, no provision was made as of December 31, 2013.
Pengungkapan tambahan transaksi bukan kas
37.
Supplementary activities
disclosures
non-cash
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, 2013 2012 Reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap
38.
3.426.115.842
31.095.352.044
Peristiwa setelah tanggal neraca
38.
Reclassification of advances for purchases of property and equipment to property and equipment
Subsequent event
a.
Berdasarkan Keputusan Rapat Luar Biasa Direksi GEMSCR, entitas anak, tanggal 27 Januari 2014, nama perusahaan diubah menjadi GEMS Trading Resources Pte. Ltd (Catatan 1c).
a.
Based on GEMSCR, a subsidiary, Director’s Extraordinary General Meeting dated January 27, 2014, the name of the Company will be changed to GEMS Trading Resources Pte. Ltd (Note 1c).
b.
Pada tanggal 1 Februari 2014, RCI, entitas anak (sebagai penjual), menandatangani 2 (dua) Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, pihak berelasi (sebagai pembeli). Kedua perjanjian berlaku sampai dengan 31 Desember 2014. Spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya dinyatakan dalam Perjanjian.
b.
On February 1, 2014, RCI, a subsidiary (as the seller), entered into 2 (two) Coal Sale and Purchase Agreements with PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, a related party (as buyer). Both agreement are valid until December 31, 2014. Coal specification and other terms are stipulated in the agreements.
124
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 38.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to the Consolidated Financial Statements As of December 31, 2013 and for the Year then Ended (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Peristiwa setelah tanggal neraca (lanjutan) c.
38.
Subsequent event (continued) c.
Pada tanggal 10 Februari 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJBS) dengan PT Andalan Satria Lestari (ASL), pihak berelasi. Berdasarkan PPJBS tersebut, seluruh kepemilikan saham Perusahaan di PT DSSP Power Sumsel akan dijual ke ASL dengan harga jual Rp125.000.000 setelah dipenuhinya dan/atau dikesampingkannya (jika dapat dilakukan) syarat-syarat dan kondisi-kondisi dalam perjanjian (Catatan 31c).
125
On February 10, 2014, the Company entered into Conditional Shares Sale and Purchase Agreement (PPJBS) with PT Andalan Satria Lestari (ASL), a related party. Based on the PPJBS, all the Company share ownership in PT DSSP Power Sumsel will be sold to ASL at a selling price of Rp125,000,000 after the fulfillment and/or waiver (if applicable) of terms and conditions as stipulated in the agreement (Note 31c).