Visi dan Misi Our Vision and Mission VISI CP PRIMA
Menjadi Perusahaan akuakultur terbesar dan terdepan yang terintegrasi secara vertikal di dunia.
MISI CP PRIMA
Misi kami adalah untuk terus menerus meningkatkan kekuatan di bidang akuakultur dan mengutamakan efisiensi melalui sistem manajemen yang inovatif serta teknologi terkini dalam rangka memastikan keberhasilan dari para petambak serta memberikan rangkaian produk yang berkualitas. Secara konsisten kami mengevaluasi kinerja CP Prima dan kontribusi di bidang sosial, selain juga menetapkan praktik yang ramah lingkungan di seluruh proses operasional.
OUR VISION
To be the largest and most advanced vertically integrated aquaculture company in the world.
OUR MISSION
To continue leveraging our competitive strengths in aquaculture and drive efficiency through innovative management and new technologies to ensure the sucess of our farmers and the highest quality of our products. We will continue to consistently evaluate our social contribution and our company performance while adhering to environmentally friendly practices across all of our operations.
Daftar Isi Table of Contents
01. Kata Sambutan
02. Profil Perusahaan
Welcome Messages
01.1 Sambutan Presiden Komisaris Letter from the President Commissioner 01.2 Sambutan Presiden Direktur Letter from the President Director 01.3 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile 01.4 Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile
Company Profile
10 14 24 26
03. Tinjauan Keuangan Financial Review
03.1 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 03.2 Ikhtisar Saham Share Trading Highlights 03.3 Struktur Pemegang Saham Shareholder Structure 03.4 Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
52
02.1 Sekilas CP Prima CP Prima in Brief 02.2 Produk CP Prima Products of CP Prima 02.3 Lokasi Kegiatan Usaha Perusahaan Operation Locations 02.4 Model Usaha CP Prima CP Prima Business Model 02.5 Struktur Organisasi Organization Structure 02.6 Struktur Perusahaan Company Structure 02.7 Informasi Perusahaan Company Information 02.9 Akreditasi Perusahaan Company Accreditation
32 34 38 40 42 44 45 46
54 54
04. Tata Kelola Perusahaan
55
04.1 Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance 04.2 Profil Komite Audit Audit Committee Profile 04.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 04.4 Tanggung Jawab Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Responsibility for Financial Statements and The Annual Report
05. Laporan Keuangan Auditan Audited Financial Statements
Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun 2013 89 Consolidated Financial Statements for The Year 2013
Corporate Governance
68 78 80 84
Canada
UK Belgium France
China Germany
Netherlands USA
Japan
Vietnam
Indonesia
Quality Excellence Global Reach
PT. Central Proteinaprima Tbk. (CP Prima) adalah perusahaan akuakultur terintegrasi yang mempunyai pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang budidaya perikanan. CP Prima memproduksi pakan, benur, probiotik dan produk udang. Selain dipasarkan di Indonesia, produk udang CP Prima juga diekspor ke Amerika Serikat, benua Eropa dan Asia.
PT. Central Proteinaprima Tbk. is a leading integrated aqualculture company with over 30 years of experience. CP Prima produces feed, fry, probiotics and shrimp products. CP Prima sells food products both for local market and export destinations, including but not limited to United States of America, European Union and Asia.
Year of Progress 2013 Events WORLD SEAFOOD SHOWS @Boston, Brussels & Dalian
Sebagai produsen terkemuka di Indonesia, CP Prima menjadi wakil Indonesia dalam ajang pameran seafood internasional sekaligus untuk memperluas ekspor udang ke berbagai belahan dunia, seperti Eropa, Amerika dan Asia.
konferensi akuakultur indonesia 2013
Sebagai Perusahaan yang memajukan industri budidaya, CP Prima selalu mengadakan acara seputar budidaya yang di tahun ini bekerjasama dengan IPB Bogor dan Universitas Gajah Mada.
6
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Menjalin silahturahmi yang erat antar karyawan untuk bersama-sama memajukan CP Prima dimasa yang akan datang. CP Prima juga mengadakan RUPS sebagai agenda tahunan kepada seluruh pemegang saham.
@Tanjung Bintang
CP Prima terus melakukan ekspansi dan investasi untuk memenuhi permintaan akan kebutuhan pakan yang terus meningkat di Indonesia.
CP Prima bersama dengan para pelaku usaha budidaya mempersiapkan diri menjelang Asean Economy 2015 dimana pasar bebas Asean akan diterapkan.
@Lampung, Bogor, Surabaya dan Yogyakarta
@Jakarta dan Yogyakarta
Peresmian Pabrik Pakan
@Solo
Seminar Budidaya
CORPORATE EVENTS
Ayo Makan Seafood
@Yogyakarta, Ungaran, Sidoarjo, Depok, Tangerang, Malang, Bandung CP Prima mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi produk hasil budidaya perikanan melalui gerakan “Ayo Makan Seafood”. Acara ini diselenggarakan di 7 kota di pulau Jawa. Atas partisipasinya, CP Prima dianugrahi penghargaan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan.
KERJASAMA TEKNIS @Tulungagung
CP Prima terus mengedepankan pelatihan teknisi dan mengembangkan area bimbingan teknis bagi para pembudidaya ikan maupun udang di berbagai pelosok Indonesia.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
7
01. Kata Sambutan Welcome Messages
01.1
Sambutan Presiden Komisaris Letter From The President Commissioner
Perusahaan terkemuka di dunia adalah Perusahaan yang berhasil memberikan kontribusi kepada konsumen melalui produk yang beragam. Membina kerjasama dengan para pembudidaya dan menghasilkan produk berkualitas unggul adalah bagian dari usaha kami untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen makanan hasil laut nomor satu di dunia. The best companies in the world are the ones who can deliver results to various customers in multiple levels. Partnering with cultivators and producing top quality products are parts of our efforts in delivering our commitment to make Indonesia the world’s #1 seafood producer.
10
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Our Valued Shareholders,
Pertama-tama, kami mengucapkan syukur dan terima kasih yang mendalam atas dukungan yang telah mengalir dari berbagai pihak. Tahun 2013 merupakan tahun pencapaian yang dinamis bagi CP Prima. Perusahaan telah berhasil untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk mengimbangi permintaan, mendapatkan posisi keuangan yang lebih baik, dan sukses dalam mempertahankan daya saing expor udang Indonesia. Selain itu, pendapatan dan EBITDA (Earnings Before Interest Taxes and Depreciation) juga meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Ini adalah bukti nyata prestasi manajemen kami dalam mengeksekusi rencana bisnis dan senantiasa beradaptasi dengan tantangan yang ada dalam industri budidaya.
First, we would like to express our gratitude for your continuing support. 2013 was an exciting year for CP Prima. The company increased capacity to keep up with robust demand, improved its financial position and successfully defended Indonesian shrimp exporters. In the meantime, revenue and EBITDA (Earnings Before Interest Taxes and Depreciation) also rose compared to previous year. This is a testament of our management excellent achievement in executing the company’s business plan while adapting to industry challenges.
Prospek Bisnis
Business Outlook
Pertumbuhan industri dan pasar global terus menciptakan berbagai peluang ekonomi, di mana lebih dari 1 miliar penduduk dunia telah diprediksi akan masuk dalam kategori kelas menengah dalam satu dasawarsa mendatang, termasuk di negara kita tercinta. Dengan meningkatnya pendapatan, banyak orang semakin mampu untuk meningkatkan kandungan gizi dan protein dalam makanan mereka sehari-hari. Selain itu, ekspansi populasi juga berkontribusi dalam peningkatan permintaan dunia terhadap produk makanan dari hasil budidaya perikanan yang kaya protein. Berlandaskan hal ini, posisi unik CP Prima sebagai produsen sarana produksi tambak dan pengolah makanan hasil budidaya berkelas dunia, mempunyai peluang bisnis yang sangat baik untuk terus di masa depan.
As emerging markets and industries continue to create new economic opportunities, more than 1 billion people are expected to enter global middle class in the next decade, and this is happening in Indonesia. As income rises, more people can afford to add protein and nutrients sources to their diets. Population increase also contributes to increased global demand for seafood products. This presents great opportunity for aquaculture companies, such as CP Prima, to grow immensely by supplying feed to cultivators as well as producing excellent food products to customers. to consumers, by producing world-class aquaculture food products.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
11
Maka dari itu, kami terus meningkatkan kerjasama dengan para pembudidaya di pelosok nusantara untuk memastikan praktek budidaya Indonesia telah sejalan dengan tren dunia. Di Jawa Timur, CP Prima menjalin kemitraan dengan para pembudidaya untuk mengembangkan budidaya ikan. Beberapa pembudidaya udang juga telah menjalin kemitraan teknis dengan CP Prima sejak tahun 2002, di mana CP Prima memberikan bantuan dan bimbingan teknis untuk mengubah tambak yang tidak produktif menjadi sumber mata pencaharian yang dapat diandalkan.
Therefore, we continue to work with cultivators in throughout Indonesia to ensure proper alignment between Indonesian aquaculture practices and global market trend. In East Java, CP Prima started partnerships with fish cultivators Many shrimp cultivators in the region, where some started their partnership since early 2002, already enjoyed CP Prima’s helping hands to transform their unproductive ponds to highly dependable income generator.
Dalam beberapa waktu terakhir, kami terus memperluas kemitraan kami, seperti di Aceh dan Makassar, yang akan disusul dengan daerah lain. Dalam program ini, teknisi budidaya CP Prima bekerja sama dengan para pembudidaya untuk meningkatkan kualitas hasil panen, mengangkat produktifitas dan pendapatan, serta mendukung pengembangan komunitas setempat.
In recent times, we expanded our partnerships to Aceh and Makassar, with more areas to follow. Under the program, CP Prima aquaculture technicians are working closely with cultivators to improve harvest quality and yield, raise farm productivity and income, and support local communities.
Menyediakan kemitraan teknis dan menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi adalah upaya utama dari komitmen kami untuk membuat Indonesia menjadi produsen makanan laut nomor satu di dunia. Kami ingin memberi inspirasi kepada masyarakat untuk memajukan perekonomian daerah dan kualitas hidup mereka. Sebagai mitra terpercaya, kami melakukan investasi untuk mendukung pengembangan dan sekaligus mengatasi tantangan sejalan dengan pertumbuhan industri budidaya Indonesia.
Providing technical partnerships and producing high quality products are culmination of our efforts in delivering commitment to make Indonesia to be the world’s #1 seafood producer. We would like to inspire community members to aspire in advancing regional economy, and ultimately, their quality of life. As a trusted partner, we are investing to support the improvements and challenges the new growth will bring to Indonesia aquaculture.
Operasi dan Tata Kelola Perusahaan
Operations and Governance
Kami menghargai Dewan Direksi atas prestasi kinerja yang sangat baik dalam mengatur, melakukan adaptasi, dan melaksanakan amanat dalam rencana bisnis untuk menciptakan hasil positif bagi seluruh pemangku kepentingan. Peningkatan profitabilitas, efisiensi biaya, penambahan modal kerja dan posisi keuangan yang lebih baik adalah pencapaian gemilang berkat kerja keras dari tim manajemen CP Prima.
We would like to compliment our Board of Directors for their commendable performance in navigating, adapting and executing the business plan to create value for all stakeholders. Increased profitability, improved efficiencies, securing our working capital and better financial results are stellar achievements thanks to the dedication of our management team.
Komite audit dan komite numerasi telah memenuhi tugas mereka untuk menjalankan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik dalam operasi Perusahaan.
The audit committee and numeration committee have fulfilled their duty in ensuring proper implementation of good corporate governance principles in operations.
Sebagai penutup, kami yakin bahwa Perusahaan kita tercinta ini akan terus maju untuk mencetak berbagai prestasi baru sejalan dengan menguatnya kontribusi kami kepada masyarakat luas sebagai Perusahaan budidaya tekemuka di dunia.
In closing, we are confident that our beloved company will continue to move forward to reach new heights of sustainability as we strengthen our contribution to communities as a worldleading aquaculture company.
Atas nama CP Prima, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan anda.
On behalf of our CP Prima colleagues, thank you for your ongoing support and trust.
Hormat kami Respectfully yours,
JENDRAL TNI (PURN) FACHRUL RAZI Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
12
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
13
01.2
Sambutan Presiden Direktur Letter From The President Director
CP Prima berhasil meningkatkan pendapatan dan profitabilitas di tahun 2013. Permintaan produk perikanan terus menguat didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat. Maka dari itu, kami terus melakukan investasi untuk meningkatkan kemampuan produksi Perusahaan seraya memperluas mata rantai logistik agar produk kami senantiasa dekat dengan para konsumen. CP Prima had solid growth in 2013. Revenue and profitability increased as global demand for seafood and aquaculture products rose due to growing consumption. We continued to make investments to enhance production capability and improved logistics to bring our products closer to customers.
14
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Our Valued Shareholders,
Kami mengucap syukur atas pencapaian kinerja di tahun 2013. Kerja keras dari setiap unit bisnis telah meningkatkan efisiensi dan profitabilitas Perusahaan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan tahun 2013 telah meningkat sekitar 12.3% menjadi Rp7,68 triliun dan laba bruto meningkat sekitar 18,5% menjadi Rp1,14 triliun. Rasio beban operasional terhadap pendapatan mengalami penurunan dari 14.2% di tahun 2012 menjadi 13.8% di tahun 2013.
We are pleased to close 2013 with a high mark. Outstanding contribution from our business units improved operating efficiency and increased profitability. Revenue increased by 12.3% to Rp7,677 billion and gross profit grew by 18.5% to Rp1,144 billion compared to a year ago. Operation expenditures in 2013 represented 13.8% of revenue, improved from 14.2% a year ago.
Pada tahun 2013, Perusahaan mencatat laba usaha sebelum pendapatan dan beban operasi lain sebesar Rp83,9 miliar meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang membukukan rugi usaha sebesar Rp8,2 miliar. Namun dengan memperhitungkan pendapatan dan beban operasi lain, yang sebagian besar bersifat one-time charge dan non-kas, Perusahaan membukukan rugi usaha sebesar Rp794,4 miliar. Dengan tuntasnya proses restrukturisasi obligasi di anak Perusahaan, Perusahaan mencatat pendapatan lainnya, yang juga bersifat one-time charge and non-kas, sebesar Rp2,5 triliun yang berasal dari penyelesaian bunga obligasi sebelum proses restrukturisasi dan pencatatan nilai wajar obligasi setelah proses restrukturisasi. Setelah dikurangi dengan beberapa pos lainnya seperti beban keuangan dan rugi selisih kurs, Perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp1,2 triliun.
Income from operation before other operating income and expenses was Rp83.9 billion, an improvement from a loss of Rp8.2 billion a year ago. Taking into account other operating expenses, which mostly consisted of one-time and noncash items, the Company booked a loss from operation in the amount of Rp794.4 billion. As a result of the restructured bond, the Company also recorded other income of Rp2.5 trillion, which consisted of one-time and non-cash items from settlement of interest prior to restructuring in accordance with the restructured bond terms and the recording of bond’s fair value. After subtraction of several cost items, including financing items and forex loss, the Company received a net income of Rp1.2 trillion,
Tuntasnya proses restrukturisasi obligasi di anak Perusahaan ini juga memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan Perusahaan berupa turunnya tingkat bunga obligasi, diperpanjangnya jatuh tempo pokok obligasi hingga tahun 2020 dan membaiknya rasio likuiditas serta rasio hutang Perusahaan.
The completion of bond restructuring process gave positive results to the Company due to lower interest rate of the restructured bond, extended maturity period to to 2020, improved liquidity and debt to equity ratio.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
15
16
Seiring dengan kuatnya permintaan, Perusahaan telah meningkatkan kapasitas produksi pakan dan meningkatkan kemampuan fasilitas pengolahan makanan untuk menghasilkan lebih banyak variasi dari produk bernilai tambah (value added products) yang berkualitas tinggi. Pada saat yang sama, Perusahaan juga melakukan efisiensi biaya serta memperkuat jaringan logistik sebagai langkah antisipatif untuk menekan dampak peningkatan biaya bahan baku. Selain itu, Perusahaan juga berhasil memperbaiki kondisi keuangan sehingga bisnis Perusahaan dapat dikelola dengan lebih baik. Semua ini kami lakukan untuk meningkatkan pangsa pasar dan margin keuntungan Perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap seluruh pemangku kepentingan.
In response to strong market demand, we increased feed production capacity and enhanced food processing capabilities to produce more value added products. At the same time, we implemented cost efficiency measures and improved logistic supply chains to alleviate rising material cost. We also fortified financial position to further improve overall business results. These are our efforts to improve profitability and increase market presence in order to generate better outcome to all stakeholders.
Bisnis Pakan
Feed Business
Bisnis pakan berhasil memberikan kontribusi positif terhadap Perusahaan dengan tetap mendominasi pasar pakan udang dan ikan di Indonesia. Pendapatan dari penjualan pakan menguat seiring dengan kuatnya permintaan pakan berkualitas prima dari para pembudidaya.
Feed business posted strong performance as we maintained market dominance in shrimp and fish feed domestic sales. Feed revenue increased in line with our expectation of strong demand for top quality feed from cultivators.
Di bulan Desember 2013, kami mulai mengoperasikan pabrik pakan ikan baru untuk mengimbangi permintaan pakan ikan yang terus menguat. Dibangun di lokasi yang dekat dengan rute transportasi utama di provinsi Lampung, pabrik pakan terbaru ini mempunyai keunggulan untuk menyuplai kebutuhan pakan sentra produksi budidaya perikanan di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Dengan adanya pabrik pakan ini, logistik pasokan pakan ke sentra budidaya di Jawa dan Sumatra dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pakan ikan yang sebelumnya sudah melewati ambang batas produksi maksimum.
We started production in new fish feedmill in December 2013 as a response to bring production capacity in line with market demand. Strategically located near Lampung logistic routes, the new feedmill has excellent access to supply to Sumatra and Java aquaculture production centers. Together with existing production facilities, the additional production platform addressed fish feed capacity constraints and increased our capability to deliver feed quicker to cultivators.
Dengan terus meningkatnya permintaan akan sumber protein yang aman untuk dikonsumsi, bergizi dan terjangkau oleh masyarakat, kami terus berusaha untuk menjalin kerjasama baru dengan para pembudidaya untuk meningkatkan produksi. Di tahun 2013, kami membentuk kerja sama teknis dengan para
As demand of safe, nutritious and affordable protein sources continue to rise, we continue to develop and form partnerships with cultivators to improve their productivity. In 2013, we formed technical partnerships with fish cultivators. Driven by strong domestic demand, we believe fish cultivators should be able to
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
pembudidaya ikan. Ditopang dengan kuatnya permintaan ikan dari dalam negeri, kami berpandangan bahwa produktivitas para pembudidaya ikan harus meningkat untuk mengimbangi permintaan pasar. Kami juga mempunyai kerjasama yang serupa dengan para pembudidaya udang di Pulau Jawa yang terbentuk melalui program Kampung Vannamei yang dimulai sejak tahun 2000. Di masa mendatang, kami ingin terus memperluas area kerjasama dengan para pembudidaya di daerah lainnya, yaitu di Sulawesi dan Aceh.
increase productivity and benefit from our partnerships. Similar partnerships already existed with shrimp cultivators in Java under Kampung Vannamei programs, which started in 2000. Going forward, we would like to extend similar arrangements to cultivators in other regions, such as Sulawesi and Aceh.
Bisnis pakan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti perubahan iklim ekstrem, meningkatnya biaya bahan baku dan fluktuasi kurs mata uang asing terhadap rupiah. Menjawab tantangan yang ada, kami memilih untuk tetap mempertahankan tradisi kualitas unggul dan tidak melakukan kompromi dalam formulasi pakan untuk mengimbangi kenaikan biaya bahan baku. Kami mengerti bahwa para pembudidaya memilih untuk memakai pakan yang terbukti konsisten dan mempunyai kualitas terbaik agar memberikan efisiensi rasio produksi yang maksimal.
External factors, such as extreme climate change, rising raw material costs and currency exchange fluctuations affected feed business revenue. Consistent with previous report, we are sticking to the tradition of quality and chose not to compromise feed formulation to compensate for increased cost. We understand that cultivators will prefer to use feed product with consistent, top quality, in order to attain the best feed conversion ratio for their aquaculture operation.
Namun demikian, untuk mengimbangi kenaikan beban biaya, kami menerapkan beberapa langkah untuk meningkatkan efisiensi biaya, seperti penggunaan energi yang lebih efisien dalam proses produksi serta meningkatkan efisiensi produksi. Penggunaan energi alternatif telah menurunkan biaya energi. Untuk selanjutnya, efisiensi biaya akan terus diterapkan sehingga daya saing Perusahaan meningkat dan menjadikan pakan CP Prima yang berkualitas prima senantiasa menjadi pakan pilihan favorit para pembudidaya.
Therefore, in order to alleviate the impact of rising cost, we also implemented several programs to improve fixed cost efficiency. These included using more cost effective energy supplies in our production facilities and increase production efficiency. The use of alternative energy sources has succesfully reduced energy cost. Going forward, we will maintain cost efficiencies to further bolster competitive advantages as we expect our no compromise, top quality feed continue to be the feed of choice for cultivators.
Bisnis Makanan Olahan
Food Business
Pendapatan dari penjualan produk makanan olahan telah mencapai prestasi yang baik, dengan adanya perluasan pasar dalam negeri dan internasional. Di sepanjang tahun, kami telah meningkatkan kemampuan produksi pengolahan makanan untuk menghasilkan produk makanan olahan yang lebih bervariatif. Dengan adanya peningkatan kemampuan produksi, kami berhasil
Food business revenue grew as we continue to expand our reach to regional markets in domestic and international destinations. During the year, we strengthen our processing capabilities to produce more value-added products and expand food products offerings by installing upgraded production lines in processing plants. This allowed us to serve markets with niche product requirements, PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
17
untuk melakukan ekspor yang mempunyai tuntutan yang unik, seperti Jepang dan Uni Eropa sekaligus memperbanyak produk makanan olahan untuk pasar dalam negeri.
such as Japan and Europe and expand our domestic offerings.
Pertama kali dipasarkan pada tahun 2011, produk makanan olahan CP Prima untuk pasar domestik telah mencapai 20 produk yang didistribusikan melalui lima kantor cabang. Di tahun 2014, kami merencanakan untuk menambah jenis produk dan memperkuat mata rantai logistik dengan menambah kantor cabang distribusi dan pemasaran di Indonesia.
Introduced in 2011, our specially catered food products have expanded to more than 20 products distributed from five branch offices. In 2014, we plan to expand our offerings and add branch locations throughout Indonesia.
Sebagai pemasok produk udang global, kami juga menerima dampak langsung dari pemberlakuan, perubahan maupun tantangan dari regulasi perdagangan dunia.
As a global supplier of shrimp products, we were also subjected to international trade policies.
Pada tanggal 18 Januari 2013, Kementrian Perdagangan Amerika mengumumkan mulainya proses penyelidikan untuk memberlakukan pajak tambahan untuk produk udang dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Selama proses berlangsung, kami dengan para pemasok produk udang dari Indonesia berhasil mempertahankan industri udang Indonesia sehingga tidak mendapatkan tarif pajak tambahan untuk ekspor udang dari Indonesia ke Amerika.
On January 18, 2013, the US Department of Commerce announced the initiation of countervailing duty (CVD) investigation of shrimp product imports from several countries, including Indonesia. In the preliminary and subsequent rulings, together with other players we successfully defended Indonesia’s shrimp industry by getting a rate below de minimis, which translates to no additional duty imposed on shrimp exports from Indonesia to United States of America.
Operasi Budidaya
Farming Operations
Kami yakin bahwa penerapan teknologi dan prosedur budidaya yang tepat guna adalah kunci dari keberhasilan yang berkesinambungan dari proses budidaya. Bisnis makanan olahan kami tergantung dari hasil panen sentra produksi dalam memberikan pasokan udang yang baik. Maka dari itu, kami terus menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi resiko penyebaran penyakit dan meningkatkan penyuluhan kiat-kiat untuk menjaga kondisi budidaya di tambak. Di negara-negara yang telah terkena dampak penyakit Early Mortality Syndrome (EMS), penyebaran penyakit telah menurunkan produksi udang sebesar 50%, yang mengakibatkan pelemahan suplai udang dunia.
We believe appropriate application of technologies and Standard Operating Procedures (SOP) is the key to the sustainability of our aquaculture business. Harvest output from production centers’ farming operations directly impact our food business results, thus we continue to employ more stringent steps to alleviate risk of disease outbreak and increase practices of safe pond management procedures. In countries affected by Early Mortality Syndrome (EMS), disease outbreak already wiped out up to 50% of annual shrimp production, resulting in tight global supply of shrimps.
Di sisi produksi, kenaikan harga bahan baku, biaya energi, biaya pengolahan dan melemahnya Rupiah mengakibatkan naiknya biaya produksi udang di Indonesia.
From production stand point, rising material cost, utility and processing cost together with strengthening of US Dollar also contributed to increased production cost in Indonesia.
Oleh sebab itu, kami memberikan rekomendasi kepada para pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran EMS di Indonesia. Pada saat yang sama, Kementrian Kelautan dan Perikanan menerapkan beberapa
Therefore, we sent out a set of recommendations to regulators to prevent EMS infection in Indonesia. At around the same time, Department of Fisheries (DKP) issued several regulations designed to prevent contamination of EMS in
@Yogyakarta
18
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
19
20
langkah pencegahan dini berupa pelarangan importasi beberapa produk akuakultur dari negara yang terkena wabah EMS, penguatan koordinasi dengan badan karantina, dan memberikan penyuluhan kepada para pembudidaya mengenai ancaman EMS, di mana CP Prima juga melibatkan diri secara aktif. Kami berharap regulasi yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran penyakit dapat diperlakukan di masa mendatang untuk menjaga kondisi budidaya Indonesia.
Indonesia, including erecting a ban on several aquaculture materials from EMS countries, working closely with Border Protection and giving more information about EMS and its dangers which CP Prima became actively involved. We expect tougher regulations will be imposed at later dates to protect our aquaculture industry from diseases spread.
Dalam mengemban peran sebagai perusahaan terdepan dalam pengembangan budidaya perikanan, Perusahaan membentuk dan menugaskan divisi ATRD (Aquaculture Technology and Research Division) untuk mengembangkan aplikasi teknologi sekaligus memberikan bimbingan teknis untuk menjawab tantangan budidaya dan meningkatkan produktifitas secara bertahap serta memperbaiki hasil panen secara berkesinambungan, khususnya di Indonesia. Kontribusi dari ATRD sudah diterapkan dalam operasi tambak udang di sentra produksi Perusahaan, di mana penyuluhan intensif kepada para pembudidaya dan penerapan manajemen resiko dengan mengatur densitas dan periode budidaya telah berhasil untuk mengantisipasi dan mengurangi resiko merebaknya penyakit. Di masa yang akan datang, Perusahaan berharap agar penerapan teknologi dalam budidaya perikanan dapat terus ditingkatkan sehingga hasil produksi dapat meningkat secara berkesinambungan.
As Indonesia’s most advanced aquaculture company, the Company created and tasked Aquaculture Technology and Research Division (ATRD) to develop and implement advanced aquaculture technologies, especially in Indonesia, through providing intensive technical mentorship and workable solutions to overcome aquaculture challenges. Application of ATRD research and development led to modification of stocking density and adjustment of cultivation period to decrease chances of disease outbreak in our production centers. In the future, the Company hoped that continuing advancement of technologies and their successful implementation will continue to improve productivity to reach sustainable harvest results.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis, kami melakukan pengembangan karyawan agar kompetensi dan kemajuan teknologi dapat bersinergi dengan maksimal. Maka dari itu, kami merumuskan FIRE UP sebagai budaya Perusahaan dan acuan sebagai dasar implementasi kode etik untuk Perusahaan.
We understand growth momentum can only be maintained, if we continue to develop our human resources to ensure synergized performance of capabilities and application of technologies. As a result, we formulated FIRE UP culture as the basis of company-wide implementation of our code of conduct.
Program FIRE UP mempunyai fokus untuk mengembangkan kemampuan segenap karyawan perusahaan untuk
The FIRE UP program was designed to improve and develop manpower capability by having principles of
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
memperhatikan pelanggan internal maupun eksternal, mempunyai integritas dalam melakukan kegiatan, bertanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja, berjiwa wirausaha dalam bekerja, untuk meraih target kerja yang tinggi serta mengembangkan keterampilan. Perusahaan juga memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah melakukan program Fire Up dalam bidangnya masing-masing. Sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan budidaya terdepan di dunia, pengembangan yang menyeluruh dalam tiap individu adalah hal penting demi mendukung pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
Focusing on costumers, Integrity in our actions, Responsibility to deliver results, Entrepreneurship of doing business, Unchallenged Target and People Development. The Company also rewarded individuals who has done exceptional performance of Fire Up program in their respectively field. As we move closer towards our vision to become the most advanced integrated aquaculture company, profound implementation of these principles in our human capital becomes crucial to ensure sustainable business growth.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sebagai Perusahaan publik, kami selalu berusaha untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan usaha. Sebagai emiten publik yang transparan, kami selalu memberikan informasi penting dan informasi material mengenai Perusahaan kepada masyarakat dan institusi pengawasan.
As a public company, we always strive to implement Good Corporate Governance in executing business strategies and conducting operation activities. As a transparent publicly traded entity, we always convey important business updates and material information to public and regulatory bodies.
Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 4 Januari 2014, Perusahaan menerima pengunduran diri dari Bapak Gunawan Taslim dari Dewan Direksi.
Therefore, CP Prima sought and was granted approval by our shareholders at Extraodinary General Meeting held on January 4, 2013 to accept resignation from Mr. Gunawan Taslim from the Board of Directors.
Selain memberikan Keterbukaan Informasi mengenai restrukturisasi obligasi, menyelengarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik Tahunan, kami juga telah menyelenggarakan Paparan Publik Insidentil dalam rangka memenuhi permintaan institusi pengawasan untuk memberikan informasi final mengenai hasil akhir penyelesaian restrukturisasi obligasi. Paparan Publik tersebut diadakan pada tanggal 14 Juni 2013, dan telah dihadiri oleh para pemegang saham, perwakilan dari media massa dan masyarakat.
Aside from disclosing material information regarding our business situations and hosting Annual General Meeting, the Company held Extraordinary Public Expose to highlight and disseminate information regarding the completion of bond restructuring process, based on the request of regulators. The Public Expose was held on June 14, 2013 and was attended by shareholders, reporters and public.
Perusahaan juga memiliki Komite Audit Internal, Komite Audit dan Komite Renumerasi sebagai bentuk penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Komitekomite ini dibentuk agar Perusahaan senantiasa mendapatkan imbal hasil
The Company has created Internal Audit Committee, Audit Committee and Remuneration Committee to implement and monitor Good Corporate Governance Practices. The formation of these committees is to ensure the Company to
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
21
yang seimbang untuk memenuhi kepentingan pemegang saham melalui pengambilan keputusan yang berlandaskan prinsip transparansi, akutabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran.
conduct its business practices for the best interest of its shareholders through principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
Strategi Bisnis
Business Strategy
Dalam merencanakan strategi bisnis di masa depan, kami berupaya untuk meningkatkan produksi udang secara berkesinambungan dengan melakukan investasi untuk merawat dan memperbaiki sarana produksi, termasuk di antaranya adalah fasilitas produksi benur, infrastruktur pertambakan, pabrik pengolahan makanan dan fasilitas terkait.
Going forward, we will continue to increase shrimp production with sustainable means, including allocating necessary capital expenditures to maintain shrimp culture and processing facilities, including hatcheries, farm infrastructures, processing plants and cold storages.
Produksi udang yang stabil memberikan kemampuan bagi kami untuk menghasilkan produk bermarjin yang lebih tinggi. Kami akan berusaha untuk meningkatkan penjualan produk olahan dalam negeri sembari mengembangkan kemampuan kami untuk menambah jumlah produk makanan olahan untuk pasar ekspor.
Stable shrimp production allows us to increase value added offerings to gain better margin. We will continue to reinforce our market share in domestic food market by leveraging our existing experience while developing additional capabilities in expanding products portfolio for exports market.
Kami juga berencana untuk terus meningkatkan penjualan pakan dengan memperluas jangkauan daerah pemasaran. Pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi akan sumber protein yang aman, bernutrisi dan terjangkau membutuhkan sarana produksi yang dapat mengimbangi kenaikan permintaan, saat yang tepat untuk Indonesia untuk memacu produksi. Untuk itu, CP Prima terus berupaya untuk
We are planning to expand our feed sales, both in shrimp and fish feed products as market grows. Population expansion and growing consumption of safe, nutritious and affordable protein source necessitates world aquaculture production to keep up with increasing demand, which Indonesia can directly benefit. Therefore, we are planning to form more technical partnerships with cultivators
memberikan bimbingan teknis kepada para pembudidaya di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas.
around Indonesia to boost aquaculture production.
Di tahun 2013, kami memperbaiki posisi keuangan dengan meningkatkan modal kerja dan menuntaskan proses restrukturisasi obligasi. Ke depannya, kami berencana untuk memenuhi persyaratan dan pembayaran bunga dari fasilitas modal kerja dan hutang obligasi.
In 2013, we improved our financial position by increasing our working capital and completed the restructuring process of our bond. Going forward, we will continue servicing our domestic working capital loans and bond obligations.
Pada akhir kata, hasil kinerja kami di tahun 2013 adalah menjadi bukti penerapan rencana bisnis CP Prima telah membuahkan hasil yang didukung oleh berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan kepada segenap karyawan, para agen, mitra kerja, pemegang saham, lembaga keuangan, pemegang obligasi, institusi pemerintah dan pemegang kepentingan lainnya yang senantiasa memberikan dukungan untuk menciptakan CP Prima yang lebih sempurna.
In closing, our performance results in the year 2013 is a proof that the execution of CP Prima business plan has been supported by many parties. We would like to express our gratitude for ongoing support and confidence to employees, agents, partners, shareholders, financial institutions, bondholders, regulatory bodies and other stakeholders who stand by us to create a better CP Prima.
Hormat kami Respectfully yours,
MAHAR ATANTA SEMBIRING Presiden Direktur President Director
22
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
23
01.3
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Jenderal (Purn) Fachrul Razi Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir di Banda Aceh, 26 Juli 1947. Beliau lulus dari AKABRI pada tahun 1970 dan telah menjabat berbagai jabatan dan area penugasan militer. Pangkat militer aktif tertinggi adalah Jenderal TNI dengan jabatan militer terakhir sebagai Wakil Panglima TNI. Sejak tahun 2012, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris Independen di PT Central Proteinaprima Tbk. Indonesian citizen, born in Banda Aceh on July 26, 1947. He graduated from AKABRI in 1970 and held numerous positions in various military deployment during his active military career. His highest rank is TNI General and formerly served as a Deputy Commander-in-Chief of Indonesian Armed Forces. He became the President Independent Commissioner in 2012.
Franciscus Affandy
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Warga negara Indonesia, lahir di Donggala, tanggal 1 Oktober 1951, dengan pendidikan terakhir di fakultas Teknik Sipil di Universitas Parahyangan, Bandung. Beliau bergabung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia pada taun 1971 dan telah menjabat berbagai posisi kunci manajerial, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama pada tahun 2004-2008. Selain menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perusahaan, beliau sejak tahun 2006 juga menjabat antara lain di PT Centralpertiwi Bahari sebagai Komisaris Utama, di PT Centralwindu Sejati sebagai Direktur, di PT Central Agromina sebagai Direktur Utama dan PT Central Windupertala sebagai Komisaris.
Dari kiri / From left : Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Franciscus Affandy, Djoko Muhammad Basoeki
Indonesian citizen, born in Donggala on October 1, 1951. He attended Civil Engineering at Universitas Parahyangan, Bandung. He joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1971 and held various key positions in the management team, culminating in 2004-2008 where he held the position of President Director. In addition to being the Vice President Commissioner of the Company, since 2006 he has concurrently served as President Commissioner of PT Centralpertiwi Bahari, Director of PT Centralwindu Sejati, President Director of PT Central Agromina and Commissioner of PT Central Windupertala.
Djoko Muhammad Basoeki Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir di Bondowoso, tanggal 7 Agustus 1942. Meraih gelar Sarjana Peternakan dari Universitas Brawijaya pada tahun 1965 dan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1975. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Manajer PT Mega Mendung Mixed Farm pada tahun 1967 – 1971, dan bergabung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia pada tahun 1972 sebagai seorang Supervisor. Semenjak itu, beliau telah menjabat berbagai posisi kunci pada Charoen Pokphand Group termasuk posisi Direksi. Indonesian citizen, born in Bondowoso on August 7, 1942. He obtained a Bachelor’s degree in Animal Husbandry from Universitas Brawijaya in 1965 and Institut Pertanian Bogor in 1975. He previously held the position of Manager of PT Mega Mendung Mixed Farm from 1967 – 1971, and joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1972 with as a supervisor. Since then, he has held several key positions at Charoen Pokphand Group, including a Director Position.
24
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
25
01.4
Profil Dewan Direksi Board of Directors Profile
Mahar Atanta Sembiring Presiden Direktur President Director
Warga negara Indonesia, lahir di Medan, tanggal 21 Januari 1974. Meraih gelar Bachelor of Science dari Syracuse University, New York, USA pada tahun 1995 dan meraih gelar Master of Engineering dari Cornell University, New York, USA pada tahun 1996, serta Master of Science dari Stanford University, California, USA pada tahun 1997. Beliau pernah berkiprah sebagai Senior Consultant di Booz Allen & Hamilton, Jakarta pada tahun 1997 – 2000, partner di Daaz Partners, Jakarta pada tahun 2000 – 2003 dan partner di Malacca eL@b, Jakarta pada tahun 2002 – 2003. Semenjak tahun 2003 beliau bergabung dengan PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk sebagai Wakil President Strategic Planning Group & Marketing. Pada tahun 2006 beliau bergabung di CP Prima sebagai Wakil Presiden Direktur, dan menjabat sebagai President Direktur sejak tahun 2011. Indonesian citizen born in Medan on January 21, 1974. He graduated with a Bachelor of Science degree from Syracuse University, New York 1995, Master of Engineering from Cornell University, New York in 1996 and Master of Science from Stanford University, California in 1997. Previously a Senior Consultant with Booz Allen & Hamilton, Jakarta 1997 – 2000, a Partner in Daaz Partners, Jakarta 2000 – 2003 and Principal/Partner in Malacca eL@b, Jakarta 2002 – 2003, Mr. Sembiring joined PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. in 2003 as Vice President in the Strategic Planning Group & Marketing. In 2006, he became the Vice President Director and the Director of the Integrated Aquaculture Operations of CPP. He became the President Director in 2011.
mRT. Jimmy Joeng
Wakil Presiden Directur Vice President Director
Warga negara Indonesia, lahir di Medan, Sumatera Utara tanggal 26 Januari 1952. Bergabung dengan Charoen Pokphand Group pada tahun 1972 dan semenjak itu telah memegang berbagai posisi manajerial di berbagai unit usaha Charoen Pokphand Group. Sejak tahun 2011, beliau menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Central Proteinaprima Tbk. Dari kiri ke kanan / From left to right : Achmad Wahyudi, Isman Hariyanto, Sutanto Surjadjaja, Fredy Robin Sumendap, Mahar Atanta Sembiring, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Djoko Muhammad Basoeki, mRT. Jimmy Joeng, Aris Wijayanto.
Indonesia citizen, born in Medan, North Sumatra on January 26, 1952. He joined the Charoen Pokphand Group in 1972 and has worked in several managerial positions under various business lines of the Charoen Pokphand Group. Since 2011, he served as the Vice President Director of PT Central Proteinaprima Tbk.
Achmad Wahyudi Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Warga negara Indonesia, lahir di Probolinggo, tanggal 16 Agustus 1965. Meraih gelar Sarjana Perikanan dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1989. Bergabung dengan Charoen Pokphand Group pada tahun 1990 dan bekerja di tambak udang Paiton untuk PT Sumberbahari Prima sampai dengan tahun 1992. Pada tahun 1997-2006, beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Akuakultur PT Centralpertiwi Bahari. Sejak tahun 2006, beliau menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi PT Central Proteinaprima Tbk. Indonesia citizen, born in Probolinggo on August 16, 1965. He obtained Bachelor’s degree in Fishery from Universitas Brawijaya, Malang in 1989. He joined the Charoen Pokphand Group in 1990 and worked at the Paiton Pond Site for PT Sumberbahari Prima until 1992. From 1997 – 2006, he held the position of Head of the Aquaculture Division of PT Centralpertiwi Bahari. Since 2006, he served as Unaffiliated Director of PT Central Proteinaprima Tbk.
26
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
27
Saleh
Aris Wijayanto
Warga negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 11 Januari 1969, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari HKBP Universitas Nommensen, Medan pada tahun 1994. Beliau memulai karir di PT Charoen Pokphand Grup di Medan dan terus berkiprah dengan Charoen Pokphand sampai tahun 2004. Sejak tahun 2012, beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan CP Prima.
Warga negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tanggal 13 Februari 1960. Meraih gelar sarjana dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 1983, dan meraih gelar Master of Science pada tahun 1989 dari Universitas Indiana dan Master of Business Administration dari Monash University pada tahun 2000, beliau meraih gelar Doktor dari Institute Pertanian Bogor pada tahun 2012. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Dulux, Nestle, ICI dan Nabisco Food, serta menjadi training manager di Indofood Sukses Makmur dan peneliti di Kementrian Pendidikan Nasional sebelum bergabung di CP Prima. Pada tahun 2012, beliau menjabat sebagai Direktur Human Capital dan General Affairs.
Direktur Director
Direktur Director
Indonesian citizen, born in Medan on January 11, 1969 graduated with a bachelor’s degree in Economics from HKBP Nommensen University, Medan in 1994. He started his career in PT Charoen Pokphand Indonesia Medan branch and has worked in several subsidiaries of PT Charoen Pokphand Indonesia until 2004. Since 2012, he served as the Finance Director of CP Prima.
Indonesian citizen, born in Yogyakarta on Februari 13, 1960 He graduated with a bachelor’s degree in social education from Sebelas Maret University in 1983, and obtained a master’s degree in Instructional System Technology from Indiana University in 1989, a Master of Business Administration degree from Monash University in 2000, and a doctorate degree from Institute Pertanian Bogor in 2012. He worked as a Director of Dulux, Nestle,ICI and Nabisco Food. Also he served as Training Manager in Indofood Sukses Makmur and Researcher in Department of National Education before joining CP Prima. In 2012, he served as a Director of Human Capital and General Affairs of CP Prima.
Sutanto Surjadjaya Direktur Director
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 13 November 1972. Meraih gelar sarjana dari Boston University di Amerika pada tahun 1994, dan meraih gelar Master of Science dari Stanford University di Amerika pada tahun 1995 serta Master of Business Administration dari Northwestern University di Amerika pada tahun 1999. Dalam periode tahun 1996 sampai 2006, Beliau aktif di Boston Consulting Group sebelum bergabung di Perusahaan sejak tahun 2007. Pada tahun 2011, beliau mulai menjabat sebagai Direktur Marketing Ekspor dan Shrimp Processing Plants in PT Central Proteinaprima Tbk.
Fredy Robin Sumendap Direktur Director
Warga negara Indonesia, lahir di Manado pada tanggal 31 Desember 1967. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang teknik mesin dari ITB pada tahun 1991 dan gelar Master of Business Administration dari University of Hawaii pada tahun 1999. Pada tahun 2002 beliau menyelesaikan pelatihan spesialisasi teknologi pabrik pakan dari Institute Teknologi Swiss. Sejak tahun 1992, beliau menjabat berbagai posisi sebelum bergabung Charoen Pokphand Group di tahun 2001. Sejak tahun 2011, beliau menjabat sebagai Direktur Operasi Pabrik Pakan di PT Central Proteinaprima Tbk.
Indonesian citizen, born in Jakarta on November 13, 1972. He obtained a Bachelor of Science’s degree in engineering from Boston University in the US in 1994, a Master of Science degree in engineering from Stanford University in the US in 1995 and a Master of Business Administration’s degree in Northwestern University in the US in 1999. From 1996 – 2006, he was with The Boston Consulting Group. He joined PT Central ProteinaprimaTbk. in 2007. Since 2011, he has served as a Director of Export Marketing and Shrimp Processing Plants in PT Central Proteinaprima Tbk.
Indonesian citizen, born in Manado on December 31, 1967. He obtained a Bachelor of Mechanical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1991 and a Master of Business Administration from University of Hawaii in 1999. He also completed a specialized course in feed manufacturing technology from the Swiss Institute of Technology Switzerland in 2002. From 1992, he worked for various companies before joining Charoen Pokphand Group in 2001. He served as a Director of Feedmill Operation in PT Central Proteinaprima since 2011.
Drs. Isman Hariyanto Direktur Director
Warga negara Indonesia, lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, tanggal 28 Agustus 1956. Meraih gelar Sarjana Administrasi dari Universitas Waskita Darma, Malang, Jawa Timur pada tahun 1996. Beliau bergabung dengan Charoen Pokphand Grup sejak tahun 1977 dan semenjak itu telah memegang berbagai posisi manajerial, termasuk pada bisnis unit akuakultur yang dimulai dari PT Centralpertiwi Bahari pada tahun 1998. Beliau menjabat sebagai Direktur Komunikasi dan Hubungan Kepemerintahan PT Central Proteinaprima Tbk. Indonesian citizen, born in Sidoarjo, East Java on August 28, 1956. He obtained a Bachelor’s degree in Administration from Universitas Waskita Darma, Malang, East Java in 1996. He joined the Charoen Pokphand Group since 1977 and has worked in several managerial positions, including the aquaculture business unit, starting in PT Centralpertiwi Bahari in 1998. He served as the Director of Goverment Relations and Community Development in PT Central ProteinaprimaTbk.
28
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
@Seafood Kitchen
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
29
02.Profil Perusahaan Company Profile
@ATRD Lampung
02.1
Sekilas CP Prima CP Prima in Brief
PT. Central Proteinaprima Tbk. (CP Prima) adalah sebuah Perusahaan akuakultur terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang pakan dan makanan olahan yang didirikan pada bulan April 1980. CP Prima memproduksi dan memasarkan pakan budidaya perikanan, benur, probiotik, dan produk udang untuk pasar ekspor dan dalam negeri. PT. Central Proteinaprima, Tbk. (CP Prima) is a leading aquaculture company in Indonesia which was incorporated in April 1980. CP Prima produces and sells feed, fry, probiotics and shrimp products for domestic and export markets.
CP Prima mempunyai dua lini bisnis utama yaitu bisnis pakan dan bisnis pengolahan udang terpadu. Penjualan pakan dan produkproduk budidaya lainnya disalurkan kepada para produsen secara langsung maupun melalui agen grosir regional di seluruh Indonesia. CP Prima sebagai pemimpin pasar yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam penjualan pakan. Unit bisnis ini juga menjual benur udang sebagai kesatuan dengan penjualan pakan, selain menjual makanan hewan peliharaan, probiotik, dan produk kimia untuk budidaya.
There are two primary business units within CP Prima, the feed business and shrimp processing business. The feed business sells aquaculture products to farmers directly or through regional wholesalers in Indonesia. CP Prima feed is the current market leader in domestic feed market share. The business unit also sells shrimp fry as a bundling package with feed sales, pet food, probiotics and aquaculture chemicals.
Pengolahan udang terpadu CP Prima adalah sistem pengolahan udang hasil budidaya yang terintegrasi dengan memanfaatkan hasil panen dari sentra produksi udang yang terletak di Sumatra Selatan dan Lampung. Kedua sentra produksi ini terletak di lokasi strategis yang dekat dengan garis khatulistiwa dan memiliki siklus budidaya sepanjang tahun. Kegiatan operasi dan produksi CP Prima memiliki sertifikat yang telah memenuhi standar dalam dan luar negeri, tanpa menggunakan antibiotik, dan dapat ditelusuri sepenuhnya (BPOM, BRC, ACC, dan Global GAP).
The food processing business is an integrated aquaculture operation with shrimp production centers in South Sumatra and Lampung, strategically located near equator for year-round cultivation. The operation and production is certified under numerous domestic and international food safety standards with no-antibiotics practices and full traceability (BPOM, BRC, ACC, Global GAP).
CP Prima adalah Perusahaan pengolahan udang pertama di dunia yang meraih sertifikasi Global GAP pada tanggal 26 April 2009. Dalam bisnis pengolahan udang ini, CP Prima berperan sebagai pemasok benur dan pakan udang, probiotik, bahan kimia serta peralatan operasional tambak dan selanjutnya membeli hasil panen untuk diproses sebagai produk udang yang dijual ke pihak luar.
CP Prima was the first shrimp processing company in the world that received the Global GAP certification on April 26, 2009. This business unit supplies shrimp fry, shrimp feed, probiotics, chemicals and utilities to integrated farming operation and produced shrimp products for sale to external parties.
Penjualan pakan dan penjualan produk udang memberikan kontribusi 57% dan 34% dari total pendapatan CP Prima.
Feed sales and shrimp products are CP Prima’s most significant segments, accounted for 57% and 34% of CP Prima’s total revenue, respectively.
Panen Pertama Ikan Patin
Produk Makanan Olahan
CP Prima Buletin
32
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Produk Ekspor CP Prima
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
33
02.2
Produk CP Prima Products of CP Prima
Produk Makanan | Food Products
34
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
35
Produk Pakan | Feed Products
36
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Produk Probiotik | Probiotic Products
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
37
02.3
Lokasi Kegiatan Usaha Perusahaan Operation Locations
NORTH SUMATERA
SOUTH SUMATERA
WEST JAVA
EAST JAVA
SOUTH SULAWESI
LAMPUNG BANTEN 05 CENTRAL JAVA
LOMBOK
Lokasi Berdasarkan perkiraan / All Locations are approximate
38
Kantor Pusat CP Prima CP Prima Headquarters
Tambak Udang Shrimp Farm
Pabrik Pakan Ikan Fish Feedmill
Pembibitan Ikan Fish Hatchery
Unit Penetasan Udang Shrimp Hatchery
Pabrik Pakan Udang Shrimp Feedmill
Pabrik Pengolahan Udang Food Processing Plant / Cold Storade
Kantor Cabang CP Prima dan Anak Perusahaan CP Prima Branch Office
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
39
02.4
Model Usaha CP Prima CP Prima Business Model
40
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
41
Komposisi Karyawan
02.5
Employee Composition
Struktur Organisasi Organization Structure
Jabatan
Rank Position
Presiden Direktur
< 1%
1%
2%
9%
Mahar Atanta Sembiring
34%
Wakil Direktur Utama & Feed Marketing
54%
Jimmy Joeng
Direktur Operasi Pabrik Pakan
Corporate Secretary & Investor Relations
Direktur Keuangan
Direktur HC & GA
Fredy Robin Sumendap
Saleh
Produksi
Fin Accounting Operation
Hatchery
Group Accounting Consolidation
Farm 1
GroupTaxation & Sispro
Farm 2
Group FinanceAnalyst Group Funding & Bank Relation
Aris Wijayanto
Direktur Marketing Export & Shrimp Processing Plant
Direktur Komunikasi & Hubungan Kepemerintahan
Sutanto Surjadjaja
Isman Hariyanto
Produksi
Sales Operation
Export Business
Surabaya Operation
Direksi
Manager
Vice President
Supervisor
General Manager
Staff
Pendidikan Education
11%
60%
Universitas & Pendidikan Strata
Jakarta Operation
Diploma
Lampung Operation
Lain - lain
Medan Operation
8%
21%
SLTA & Pendidikan Setara
Usia Age
10% 41% 44%
Internal Audit
42
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
5%
18 - 30
41 - 50
31 - 40
> 50
02.6
02.7
Company Structure
Company Information
Struktur Perusahaan
Informasi Perusahaan Nama Perusahaan
Keluarga Jiaravanon
Name of Company
PT Central Proteinaprima Tbk.
PT Surya Hidup Satwa
Red Dragon Group Pte.,Ltd.
Masyarakat
32.53%
6.59%
60.88%
Departemen Komunikasi Perusahaan Corporate Communication Department
E-mail :
[email protected] Pembentukan Perusahaan Founded
30 - 04 – 1980 Biro Administrasi Efek Share Registrar
PT Central Proteinaprima Tbk.
PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower, Lantai 10 Suite 02 B, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28, Jakarta 12920 - Indonesia Phone : (+62 21) 521 2316, 521 2317 Facsimile : (+62 21) 521 2320 Kode Saham Ticker Code
99.99%
99.99%
99.36%
99.99%
90%
100%
PT Central Panganpertiwi
PT Central Bali Bahari
PT Centralpertiwi Bahari
PT Centralwindu Sejati
PT Marindolab Pratama
Blue Ocean Resources Pte.,Ltd.
CPRO Alamat Perusahaan Company’s Address
Wisma GKBI, Floor 19, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210 - Indonesia Phone : (+62 21) 5785 1788 Facsimile : (+62 21) 5785 1808 Website : www.cpp.co.id
99.99%
99.99%
99.99%
99.99%
PT Citrawindu Pertala
PT Andalaswindu Murni
PT Suryawindu Pertiwi
PT Windusejati Pertiwi
0.01%
0.01%
0.01%
0.01%
Kantor Akuntan Publik (KAP) Public Accountant Firm
Purwantono, Suherman & Surja Ernst & Young Global IDX Building Tower 2, Lantai 7 JL. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Phone : (+62 21) 5289 5000 Facsimile : (+62 21) 5289 4100 Hubungan Investor Investor Relations
E-mail :
[email protected]
44
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
45
02.9
Akreditasi Perusahaan Company Accreditation
ISO 9001:2000 Iso 9001:2000 adalah sebuah sistem manajemen mutu yang menekankan pada pencapaian kepuasan pelanggan melalui perbaikan terus menerus dalam proses bisnis, termasuk manajemen kegiatan, manajemen sumber daya, analisis produk dan realisasi. Hal ini didirikan, dioperasikan dan diperbarui dalam kerangka sistem manajemen terstruktur dan dimasukkan ke dalam kegiatan manajemen organisasi secara menyeluruh. Kami memiliki sertifikasi ISO dari jaminan kualitas lembaga sertifikasi Indonesia (MALQA (Mutuagung Lestari Quality Assurance)) dan penilaian pihak ketiga yang independen dan sertifikasi terakreditasi untuk sistem dan produk di seluruh dunia (diberikan oleh BM TRADA).
GLOBALGAP telah menempatkan dirinya sebagai referensi kunci untuk Praktek Agrikultur yang Baik - Good Agricultural Practices (GAP) dalam pasar global, dengan menerjemahkan kebutuhan konsumen ke dalam produksi pertanian. GLOBALGAP menggunakan GAP sebagai standar produksi untuk sertifikasi praktek pertanian yang baik dalam industri pertanian dan hortikultura. GLOBALGAP didasarkan pada prinsip-prinsip pencegahan risiko, analisis risiko dan HACCP, pertanian berkelanjutan dengan cara Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), dengan menggunakan teknologi yang sudah ada untuk perbaikan terus-menerus dari sistem pertanian.
Iso 9001:2000 is a system for quality management that emphasizes on achievingcustomer satisfaction through continuous improvements in business processes including activity management, resource management, and product analysis and realization. CP Prima gained this certification from the Indonesian quality assurance certification agency (MALQA (Mutuagung Lestari Quality Assurance)) and an independent, third party assessment and accredited certification for systems and products world-wide (given by BM TRADA).
GLOBALGAP has established itself as a key reference for Good Agricultural Practices (G.A.P.) in the global market place, by translating consumer requirements into agricultural production. Globalgap uses GAP as a production standard for the certification of good agricultural practice in the agricultural and horticultural industry. Globalgap is based on the principles of risk prevention, risk analysis and HACCP, sustainable agriculture by means of Integrated Pest Management (IPM) and Integrated Crop Management (ICM), using existing technologies for the continuous improvement of farming systems.
GMP (Good Manufacturing Practices) GMP (Good Manufacturing Practices) adalah seperangkat peraturan yang ditetapkan oleh FDA untuk memastikan bahwa berbagai produk yang ditujukan untuk digunakan dan dikonsumsi manusia adalah aman, juga memberikan pedoman produksi dan teknis bagi Perusahaan untuk memproduksi produk-produk untuk memenuhi standar keselamatan dan mutu dengan meningkatkan fasilitas pengolahan hasil laut di tujuh wilayah, termasuk pemilihan bahan baku, penanganan dan pengolahan, aditif, kimia, pengemasan, penyimpanan dan distribusi. GMP is a set of regulations set forth by the FDA to ensure that various products intended for human consumption and use are safe and provides production and technical guidance for companies to manufacture products to meet safety and quality standards by improving seafood processing facilities in seven areas, including selection of raw material, handling and processing, additives, chemicals, packaging, storage and distribution.
46
GLOBALGAP
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Halal Certificate Sertifikat Halal adalah fatwa tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui pertemuan komisi fatwa yang menyatakan kehalalan suatu produk berdasarkan proses audit yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat Dan Kosmetika, Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Halal Certificate is a written fatwa issued by Indonesian Ulema Council (MUI) through a fatwa commission meeting stating the halalness of a product based on an audit process conducted by The Assessment Institute for Foods, Drugs And Cosmetics, the Indonesian Ulema Council (LPPOM MUI).
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
47
(ACC) Aquaculture Certification Council Sebagai industri udang terpadu kelas dunia, CPB melakukan Praktek Budidaya Terbaik untuk memenuhi persyaratan standar internasional tentang isu-isu lingkungan dan sosial, keamanan pangan, dan penelusuran. Kepatuhan ini telah disertifikasi oleh Aquaculture Certification Council (ACC), sebuah badan sertifikasi independen bereputasi internasional yang berbasis di Kirkland, Amerika Serikat (web: http://www. aquaculturecertification.org). Ini artinya CPB telah menerapkan budidaya udang yang bertanggung jawab dalam setiap langkahnya, dari mulai pembenuran, pertambakan, sampai seluruh proses pengolahan di pabrik, untuk menghasilkan produknya. As a world class integrated shrimp industry, CPB implements Best Aquaculture Practices to comply international standard requirements concerning environment and social issues, food safety, and traceability. This compliance has been certified by Aquaculture Certification Council (ACC) an international reputable independent certification body based in Kirkland, USA (web: http://www. aquaculturecertification.org). This means CPB has succesfully implemented responsible shrimp culture in every step, from hatchery, farm, through out the processing plant, to produce its product.
(HACCP) Hazard Analysis and Critical Control Point HACCP (Hazard Analysis and Critical Control adalah sistem pencegahan untuk memastikan keamanan produk makanan. Standar internasional ini mensyaratkan bahwa semua bahaya yang mungkin terjadi dalam rantai produksi pangan, termasuk bahaya yang terkait dengan proses dan fasilitas, harus diidentifikasi dan dinilai. HACCP terdiri dari tujuh komponen dasar: analisa bahaya, titik kontrol kritis, batas kritis, prosedur pemantauan, tindakan korektif, pencatatan dan prosedur verifikasi. Pada bulan Oktober 2005 kami menjadi Perusahaan pertama di luar AS yang menerima sertifikasi HACCP dari US Department of Commerce. HACCP USDC diperkenalkan pada bulan Juli 1992 oleh NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) Perikanan - sebuah badan di bawah Departemen Perdagangan AS - prosedur ini berfokus pada pemeriksaan produk pangan laut yang menggunakan protokol HACCP. Prosedur ini bertujuan untuk memastikan konsistensi kualitas produk akhir dengan distribusi yang aman dan sehat dan pelabelan makanan yang tepat. HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) is a preventive system to ensure safety of food products. This international standard requires that all hazards that may occur in the food production chain, including hazards associated with processing and facilities, are identified and assessed. HACCP consists of seven basic components: hazard analysis, critical control points, critical limits, monitoring procedure, corrective action, record keeping and verification procedure. In October 2005 we were the first company outside the US to receive HACCP certification from the US Department of Commerce.HACCP USDC was introduced in July 1992 by NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) Fisheries – an agency under the US Department of Commerce – this procedure focuses on seafood product inspection using HACCP protocol. The procedure is aimed at ensuring quality consistency of end products with safe and healthy distribution and appropriate food labeling.
British Retailers Consortium Issue 5 British Retailers Consortium Issue 5 adalah standar yang dibuat dan diterbitkan oleh Konsorsium Pengecer Inggris, termasuk Tesco, Sainsburys, Islandia Foods, Waitrose, Safeway dan ASDA toko. BRC Global Standar membutuhkan implementasi HACCP, ISO 9001:2000 dan pengelolaan lingkungan fasilitas, produk, proses dan personil. British Retailers Consortium Issue 5 is a standard made and released by the British Retailers Consortium, including Tesco, Sainsburys, Iceland Foods, Waitrose, Safeway and ASDA stores. BRC Global Standard requires implementation of HACCP, ISO 9001:2000 and management of facility environment, products, processes and personnel.
48
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
49
03.Tinjauan Keuangan Financial Review
03.1
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Disajikan Dalam Jutaan Rupiah
Deskripsi
Expressed in Million of Rupiah
2013
2012
2011
• Aset Lancar
3,759,751
3,797,663
3,422,950
• Current Assets
• Aset Tetap
2,415,055
2,513,198
2,707,797
• Property, Plant and Equipment
• Aset Tidak Lancar Lainnya
1,004,581
818,009
931,851
• Jumlah Aset
7,179,387
7,128,870
7,062,598
Disajikan Dalam Jutaan Rupiah
Description
Deskripsi
• Other Non-Current Assets
• Laba (rugi) tahun berjalan
• Pendapatan komprehensif lainnya
• Liabilitas Jangka Pendek
3,111,016
6,572,424
6,095,011
• Short-term Liabilities
• Liabilitas Jangka Panjang
2,760,749
446,861
421,673
• Long-term Liabilities
• Jumlah Liabilitas
5,871,765
7,019,285
6,516,684
• Jumlah Ekuitas
1,307,622
109,585
545,914
• Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
7,179,387
7,128,870
7,062,598
• Total Liabilities • Total Equity • Total Liabilities and Equity
7,677,823
6,835,813
7,529,439
• Net Sales
• Beban Pokok Penjualan
(6,532,953)
(5,870,040)
(6,835,761)
• Cost of Goods Sold
• Laba Bruto
1,144,870
965,773
693,678
• Gross Profit
• Beban penjualan
(457,658)
(430,626)
(448,193)
• Selling Expense
• Beban umum dan administrasi
(603,243)
(543,407)
(520,083)
• General and Administrative Expense
operasi lain
• Income (Loss) from Operation before other operating 83,969
(8,260)
(274,598)
2012
2011
1,198,037
(435,981)
(2,036,203)
-
(348)
(2,020)
1,198,037
(436,329)
(2,038,223)
• Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan
248,347
23,122
• Beban operasi lain
(909,795)
(100,524)
(1,562,223)
• Other Operating Expenses
• Laba (rugi) usaha
(794,415)
139,563
(1,813,699)
• Income (loss) from operation
2,273
2,985
3,157
• Biaya Keuangan
(272,757)
(300,082)
(398,820)
• Rugi Selisih kurs atas Obligasi
(500,977)
(195,650)
(25,025)
• Pendapatan Lainnya
2,522,839
-
-
• Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
• Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto
52
956,963
241,074
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
(353,184)
(82,797)
(2,234,387)
198,184
• Other comprehensive income
• Total comprehensive income (loss)
• Pemilik entitas induk • Kepentingan non-pengendali
1,200,315
(435,894)
(2,036,125)
(2,278)
(87)
(78)
1,198,037
(435,981)
(2,036,203)
• Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang
• Kepentingan non-pengendali • Total
• Non-controlling interest • Total
• Total comprehensive income (loss) for the year
dapat diatribusikan kepada : • Pemilik entitas induk
• Owners of the parent
attributable to : 1,200,315
(436,242)
(2,038,145)
(2,278)
(87)
(78)
1,198,037
(436,329)
(2,038,223)
• Owners of the parent • Non-controlling interests • Total
income and expenses
31,411
• Pendapatan Keuangan
• Income (Loss) for the year
• Income (loss) for the year attributable to :
• Laba (rugi) per saham dasar yang dapat • Pendapatan Operasi Lain
Description
kepada :
• Total
• Laba (rugi) usaha sebelum pendapatan dan beban
2013
• Total Assets • Total laba (rugi) komprehensif
• Penjualan Neto
Expressed in Million of Rupiah
• Other operating income
• Basic earnings (loss) per share attributable to owners of 29,7
(10,8)
(50,3)
the parent
• Pertumbuhan Penjualan
12.32%
-9.21%
20,59%
• Sales Growth
• Marjin Laba Kotor
14.91%
14.13%
9.21%
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
• Gross Profit Margin
• Finance Income
• Marjin Laba (Rugi) Usaha
1%
-0.12%
-4%
• Finance Costs
• Marjin Laba (Rugi) Bersih
15.60%
-6.38%
-27.04%
• Net Profit (Loss) Margin
• Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Total Aset
16.69%
-6.12%
-28.83%
• Return on Asset
• Rasio Laba (Rugi) Bersih terhadap Total Ekuitas
91.62%
-397.85%
-372.99%
• Return on Equity
• Rasio Lancar
1.21
0.58
0.56
• Current Ratio
• Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
4.49
64.05
11.94
• Debt to Equity Ratio
• Rasio Liabilitas terhadap Aset
0.82
0.98
0.92
• Debt to Assets Ratio
648,735
(2,774,761)
(2,672,061)
• Net Working Capital
• Foreign Exchange Loss of Bonds • Other Income
• Income (Loss) before income tax
• Income Tax benefit (expense) - net
• Modal Kerja Bersih
• Operating Profit (Loss) Margin
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
53
03.4
03.2
Ikhtisar Saham
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Share Trading Highlights
Management Discussion and Analysis
Data Perdagangan Saham Tahunan di pasar Reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) Annualy Traded Shares Data in Regular Market of Indonesia Stock Exchange (IDX)
* 2012
Periode
2013
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Tertinggi
Terendah
Penutupan
*Kwartal /Q1
53
53
53
53
53
53
-
*Kwartal /Q2
53
53
53
53
53
53
-
Kwartal /Q3
53
53
53
62
50
50
1,343,145,000
Kwartal /Quarter 1
53
53
53
52
50
50
30,595,500
Highest
Lowest
Closing
Highest
Lowest
Closing
Total
Volume
1,373,740,500
* Tidak ada perdagangan saham di pasar Regular BEI pada tahun 2012 / *No shares were traded in regular market of IDX in 2012
Kode Saham PT Central Proteinaprima Tbk. di BEI adalah : CPRO Ticker Symbol of PT Central Proteinaprima Tbk. at IDX is : CPRO Note: Berdasarkan surat BEI No. Peng-UPT-00004/BEI-PPR/07-2013, perdagangan saham Perusahaan dapat dilaksanakan diseluruh pasar saham terhitung sejak tanggal 2 Juli 2013.
CP Prima adalah Perusahaan terintegrasi yang bergerak dalam industri budidaya perikanan. CP Prima memproduksi dan menjual pakan ikan, pakan udang, benur, produk udang dan probiotik. Bisnis utama CP Prima adalah bisnis pakan dan bisnis makanan olahan. Penjualan pakan dan penjualan produk udang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 57,0% dan 34,1% dari pendapatan di tahun 2013. Dengan bangga kami menyampaikan bahwa dedikasi dan kerja keras dari setiap divisi telah meningkatkan profitabilitas dan efisiensi Perusahaan. CP Prima is an integrated aquaculture company. We produce and sell fish feed, shrimp feed, fry, shrimp products and probiotics. Feed and food business are two main business units within CP Prima. Feed and shrimp products sales accounted for 57.0% and 34.1% of 2013 revenue, respectively. We are pleased to report that outstanding contribution from our business units led to increased profitability and operation efficiency.
Based on IDX Letter No. Peng-UPT-00004/BEI-PPR/07-2013, company’s shares are allowed to be traded in all markets effective from July 2, 2013.
Kondisi Bisnis
Business Environment
03.3
CP Prima bergerak dalam bidang usaha pakan dan produk makanan untuk pasar dalam negeri serta produk udang untuk pasar ekspor.
CP Prima supplies and competes in domestic feed market and food products as well as shrimp product exports.
Industri pakan di Indonesia merupakan sektor sangat kompetitif. Permintaan pakan dipengaruhi oleh rencana produksi dari para produsen budidaya di Indonesia. Walaupun industri budidaya di Indonesia pada umumnya mengalami kemajuan seiring dengan pertumbuhan permintaan, namun ada beberapa faktor, termasuk tetapi terbatas pada, pola cuaca, keadaan ekonomi, munculnya spesies budidaya baru, terobosan teknologi, dan perubahan biaya produksi akan mempengaruhi permintaan, harga dan jenis pakan di setiap daerah.
Domestic feed market is a highly competitive segment. Feed demand depends on the production plan set forth by aquaculture producers. Although Indonesian aquaculture industry generally experienced a period of growth due to increased demand of aquaculture produce, some factors, including but not limited to, weather patterns, general economic condition, consumption trend, introduction of new species for cultivation, innovation in aquaculture technology and change in production cost, may influence feed demand and prices in different region.
Struktur Pemegang Saham per 31 Desember 2013 Shareholders Structure as of 31 December 2013 Pemegang Saham Shareholders
22 3 1
1
3
Persentasi Kepemilikan Percentage of Ownership
Jumlah Saham Total Share
60,88%
24.638.093.526
32,53%
13.163.891.970
6,59%
2.666.612.250 1.000.000
Drs. Isman Hariyanto (*)
< 0.01% < 0.01% < 0.01%
Jumlah / Total
100,00%
40.470.734.746
1.
Masyarakat / Public
2.
PT Surya Hidup Satwa
3.
Red Dragon Group Pte.,Ltd.
4.
Sutanto Surjadjaja (*)
5.
Fredy Robin Sumendap (*)
6.
500.000 628.000
(*) Sutanto Surjadjaja, Fredy Robin Sumendap dan Drs. Isman Hariyanto masing-masing adalah Direktur Perusahaan dengan kepemilikan dibawah 0,01%. (*) Sutanto Surjadjaja, Fredy Robin Sumendap and Drs. Isman Hariyanto are Directors of the Company, with equity ownership below 0,01% each.
54
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
55
56
Di penghujung tahun 2013, kami mulai mengoperasikan pabrik pakan ikan baru untuk mengimbangi permintaan pakan ikan yang kian menguat. Pabrik ini meningkatkan kapasitas produksi pakan ikan sekitar 50 ribu ton per tahun. Pabrik pakan ikan terbaru ini terletak di dekat rute transportasi utama provinsi Lampung yang merupakan lokasi strategis untuk memasok kebutuhan pakan di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Dengan dioperasikannya pabrik pakan ikan ini, maka Perusahaan telah meningkatkan kemampuan dalam mempersingkat waktu transportasi untuk memasok pakan sekaligus meningkatkan kapasitas produksi pakan ikan yang sebelumnya mencapai ambang batas maksimum produksi dari pabrik pakan yang sudah ada. Total produksi pakan ikan dan pakan udang di tahun 2013 masing-masing mencapai sekitar 395.000 ton dan 143.000 ton.
In late 2013, fish feed production started in our feedmill. The construction of this new feedmill was a response to bring our production capacity in line with market demand. This addition increased our fishfeed production capacity by about 50,000 tons. Strategically located in Lampung near main logistic routes, the new feedmill is located near to Sumatra and Java aquaculture production centers. Together with existing production facilities, the addition production platform addressed fish feed capacity constraints and increased our capability to deliver feed faster to cultivators. Total production for fish feed and shrimp feed in 2013 was about 395,000 tons and 143,000 tons, respectively.
CP Prima mengekspor produk udang ke beberapa negara, di mana Amerika, Eropa dan Jepang merupakan negara-negara tujuan ekspor utama. Pasokan udang dunia bergantung pada hasil produksi dari negaranegara penghasil udang utama, di antaranya yaitu Indonesia, Thailand, India dan Ekuador. Setiap negara dapat memasok produk udang untuk satu maupun untuk beberapa negara, tergantung dari regulasi dan kebutuhan pasar di negara tujuan. Di tahun 2013, terjadi masalah produksi udang yang diakibatkan oleh merebaknya penyakit di beberapa negara penghasil udang yang mengakibatkan turunnya pasokan udang di pasar dunia. Namun demikian, kami berharap suplai udang dunia akan kembali stabil dengan adanya perbaikan produksi.
CP Prima exports shrimps products to global destinations, mostly to United States of America, Europe and Japan. Global shrimps supply depends on the production output of supplier countries, such as Indonesia, Thailand, India and Ecuador. Supplier countries might export to multiple or single market destinations, depending on the region’s specific product requirements and trade regulations. Production issues caused by disease outbreak in some countries led to tight supply of shrimps in 2013. We expect to see improved shrimps supply of as production output stabilized in the future.
Sebagian besar penjualan produk udang berasal dari hasil ekspor. Namun demikian, kami senantiasa terus berupaya meningkatkan kemampuan kami untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah dan mengembangkan produk makanan olahan. Maka dari itu, kami telah melakukan investasi dalam menambah lini produksi untuk dapat menyediakan produk makanan olahan yang semakin bervariasi dan bernilai tambah.
Large contribution of shrimp products revenue comes from export proceeds. However, we continue to develop production capabilities to produce more value-added products and expand our food products offerings. Therefore, we have invested in installing upgraded production lines to boost our capabilities to produce more variety of value added and food products.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Berangkat dari pengalaman dalam memasok pasar ekspor, Perusahaan mulai memasarkan produk makanan olahan di pasar domestik pada tahun 2011. Produk makanan untuk pasar domestik ini diracik secara khusus dengan citra rasa selera khas masyarakat Indonesia dengan kualitas dan jaminan mutu yang terbaik. Per 31 Desember 2013, produk makanan olahan Perusahaan untuk pasar domestik telah mencapai 25 jenis produk dan didistribusikan melalui lima kantor cabang. Di tahun sebelumnya, produk makanan olahan berjumlah 9 jenis produk dan didistribusikan melalui satu kantor cabang. Di tahun 2014, kami merencanakan untuk menambah jumlah produk menjadi sekitar 30 jenis produk dan memperkuat jalur distribusi melalui penambahan jumlah kantor cabang.
Leveraging from our in-depth experience, CP Prima markets food products domestically. Introduced in 2011, the domestic food products were specially catered to suit Indonesian consumer’s taste and subjected to rigorous quality control. As of December 31, 2013, CP Prima domestic offerings had 25 products distributed and marketed from five branch offices in Indonesia, increased from nine food products and a single branch office in 2012. In 2014, we plan to expand our offerings to about 30 products and strengthen our distribution by adding branch locations.
Resiko Nilai Tukar Mata Uang
Currency Risk
Kinerja CP Prima dipengaruhi secara langsung oleh fluktuasi nilai kurs Rupiah terhadap beberapa mata uang dunia, khususnya oleh dolar AS.
CP Prima is principally exposed to fluctuations in the value of the U.S. Dollar.
Sebagian besar hasil ekspor produk udang diterima dalam mata uang dolar AS. Beberapa bahan baku untuk produk udang maupun pakan juga dibayarkan dalam mata uang dolar AS. Selain itu, ada jeda waktu pada saat Perusahaan melakukan pembayaran dalam mata uang Rupiah untuk udang yang dipanen para pemasok, saat proses pengolahan pada udang tersebut, hingga pemasaran produk udang beku dan pada akhirnya penerimaan pembayaran dalam mata uang dolar AS.
Our export proceeds from shrimp products were mostly denominated in US dollars. Some part of raw material purchases for feed ingredients and shrimp products were also denominated in US dollars. In addition, there is a time lag between the time we pay in Rupiah for harvested shrimp to our suppliers and the time we are able to subsequently process such shrimp, export our frozen shrimp products and receive payment in US dollars.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
57
58
Hutang Obligasi
Bonds Payable
Pada tanggal 17 Juni 2013, BOR, Perusahaan dan pemegang obligasi menyetujui untuk melakukan restrukturisasi obligasi berdasarkan the Amended and Restated Indenture. Obligasi yang direstrukturisasi sebesar AS$325.000.000 akan dilunasi dengan cicilan setengah tahunan sebesar AS$16.250.000 mulai 30 Juni 2018 sampai 30 Juni 2020 dan sisa hutang pokok sebesar AS$243.750.000 (ditambah bunga yang ditangguhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku) akan dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020. Utang obligasi yang direstrukturisasi dikenakan bunga sebesar 2% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 4% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 6% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 8% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Pembayaran bunga dilaksanakan dua kali setahun yaitu setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember.
On June 17, 2013, BOR, the Company and the bondholders agreed to restructure the bonds based on the Amended and Restated Indenture. The Restructured Bonds payable of US$325,000,000 will be settled by semiannual installments of US$16,250,000 starting from June 30, 2018 until June 30, 2020, and the remaining balance of principal of US$243,750,000 (plus deferred interest in accordance with the terms) will be settled on December 31, 2020. The restructured bonds bear interest rate of 2% per year for the interest periods ended December 31, 2014, 4% per year for the interest periods ended December 31, 2017. 6% per year for the interest periods ended. December 31, 2018 and 8% per year for the interest periods ended December 31, 2020. Interest payment will be done twice a year, every June 30, and December 31.
Penjualan Bersih
Net Sales
Pada tahun 2013, penjualan Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 12,3% menjadi Rp7.677,8 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 6.835,8 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan produk udang dan pakan.
In 2013 the company’s, total sales amounted to Rp7,677.8 billion, a 12.3% increase from Rp6,835.8 billion in previous year. This was primarily due to increased sales from shrimp products and feed.
Penjualan produk udang mengalami kenaikan sebesar 20,2% menjadi Rp 2.617,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh penguatan harga udang di pasar global dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kurs Rupiah terhadap dolar AS melemah sekitar 26% yaitu dari Rp 9.670 pada tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp 12.189 pada tanggal 31 Desember 2013.
Shrimp products sales amounted to Rp2,617.7 billion, a 20.2% increase from previous year. This was primarily due to stronger US Dollar exchange rate against Rupiah and strong global shrimp prices. US dollar exchange rate increased by 26.0% from Rp9,670 on December 31, 2012 to Rp12,189 on December 31, 2013.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Penjualan pakan mengalami kenaikan sebesar 11,2% menjadi Rp 4.379,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh penyesuaian harga pakan sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku.
Feed sales amounted to Rp4,379.7 billion in 2013, an increase of 11.2% from previous year. This was primarily due to increase in feed sales prices, in line with rising material cost.
Penjualan benur mengalami kenaikan sebesar 1,4% menjadi Rp 251,3 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan benur dibandingkan dengan tahun lalu.
Shrimp fry sales amounted to Rp251.3 billion, an increase of 1.4% from previous year. This was primarily due to an increase in fry sales volume compared to previous year.
Penjualan lain-lain mengalami penurunan sebesar 9,7% menjadi Rp 428,9 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh penerapan prosedur budidaya yang ketat sebagai langkah antisipasi untuk mencegah merebaknya penyakit dan sekaligus untuk menjaga kelangsungan panen yang konsisten di tambak-tambak sentra produksi. Penjualan dalam kategori ini terutama mencakup penjualan sarana produksi tambak, seperti listrik dan air, ke tambaktambak sentra produksi di provinsi Lampung dan Sumatra Selatan.
Others was Rp428,9 billion, a decrease of 9.7% from previous year. This was primarily due to applications of selective culture procedures in production centers in order to stabilize harvest rate and minimize disease outbreak. Other revenue generally consisted of sales of aquaculture supplies, such as electricity and treated water, to production centers located in Lampung and South Sumatra province.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
59
60
Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
Laba Bruto
Gross Profit
Pada tahun 2013, beban pokok penjualan Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 11,2% menjadi Rp6,532.9 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 5.870,0 miliar. Hal ini sejalan dengan peningkatan pendapatan.
Cost of goods sold was Rp6,532.9, an increase of 11.2% from Rp5,870.0 billion in previous year. This was in line with sales increase.
Pada tahun 2013, laba bruto mengalami kenaikan sebesar 18,5% menjadi Rp1,144.8 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu sebesar Rp 965,7 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya laba bruto dari produk udang.
In 2013, total gross profit was Rp1,144.8 billion, an increase of 18.5% from Rp965.7 billion in previous year. This was primarily attributed to increased gross profit from shrimp products.
Beban pokok penjualan produk udang mengalami kenaikan sebesar 14,9% menjadi Rp2,224.2 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga udang hasil panen sebagai dampak langsung dari penguatan dolar AS, kenaikan harga bahan baku pakan dan kondisi pasar udang global.
Cost of goods sold of shrimp products was Rp2,224.2 billion, an increase of 14,9% from previous year. This was primarily due to strong domestic shrimp prices as a direct effect of strong US Dollar, increased feed cost and global market conditions.
Laba bruto produk udang mengalami kenaikan sebesar 63,1% menjadi Rp393.5 miliar dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh naiknya harga udang sebagai dampak melemahnya rupiah di pasar global.
Gross profit of shrimp products was Rp393.5 billion, a 63.1% increase from previous year. This was primarily attributed to selling price increase as a result of weakening Rupiah.
Beban pokok penjualan pakan mengalami kenaikan sebesar 13,7% menjadi Rp3,635.2 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku pakan yang masih diimpor sebagai dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Cost of goods sold of feed was Rp3,635.2 billion, an increase of 13.7% from previous year. This was primarily due to increase in raw material cost and stronger US Dollar as some feed ingredients were necessarily imported.
Laba bruto pakan relatif stabil dibandingkan dengan tahun lalu dengan kenaikan sedikit sebesar 0,7% menjadi Rp744.5 miliar.
Gross profit of feed was Rp744.5 billion, a slight 0.7% increase from previous year.
Beban pokok penjualan benur mengalami kenaikan sebesar 6,0% menjadi Rp153.1 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan.
Cost of goods sold of shrimp fry was Rp153,1 billion, an increase of 6.0% from previous year. This was primarily attributed to increased sales volume.
Laba bruto benur mengalami penurunan sebesar 5.0% menjadi Rp98.1 miliar dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan benur yang berupa naupli, yang berharga sedikit lebih murah dibandingkan dengan harga benur yang dijual pada umumnya. Naupli adalah larva udang yang baru menetas.
Gross profit of shrimp fry was Rp98.1 billion, a 5.0% decrease from previous year. This was primarily attributed to more sales of nauplii, resulting in slightly lower sales price than regular fry. Nauplii are newly hatched shrimp larvae.
Beban pokok penjualan lain-lain mengalami penurunan sebesar 12,2% menjadi Rp520.2 miliar. Hal ini terutama sejalan dengan berkurangnya penjualan lain-lain, sesuai dengan penerapan prosedur budidaya yang ketat sebagai langkah antisipasi untuk mencegah merebaknya penyakit dan sekaligus untuk menjaga kelangsungan panen yang konsisten di tambak-tambak sentra produksi.
Cost of goods sold of others was Rp520,2 billion, a decrease of 12.2% from previous year. This was primarily in line with applications of selective culture in production centers to stabilize production and minimize disease outbreak.
Rugi bruto dari penjualan lain-lain mengalami penurunan sebesar 22.4% menjadi Rp91.3 miliar dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini sejalan dengan penerapan prosedur budidaya yang ketat sebagai langkah antisipasi untuk mencegah merebaknya penyakit dan sekaligus untuk menjaga kelangsungan panen yang konsisten di tambak-tambak sentra produksi.
Gross loss of others was Rp91,3 billion, a decrease of 22.4% from previous year. This was primarily due to selective culture operation in production centers resulting in better efficiency in production centers located in Lampung and South Sumatra province.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
61
62
Beban Penjualan
Selling Expense
Beban Operasi Lain
Other Operating Expenses
Beban penjualan mengalami kenaikan sebesar 6.2% menjadi Rp457,6 miliar dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebesar Rp430,6 miliar. Hal ini seiring dengan kenaikan penjualan dan biaya promosi dan iklan terkait dengan ekspansi distribusi produk makanan olahan dalam negeri.
Selling expenses was Rp457.6 billion, a 6.2% increase from Rp430.6 billion in previous year. This was primarily due to sales increase and expenditures related to expansion of domestic food products distribution.
Beban Operasi Lain sebesar Rp909,7 miliar, terutama terdiri atas pencadangan atas penurunan nilai piutang lain-lain, cadangan atas penurunan nilai piutang usaha dan rugi selisih kurs atas aktivitas operasi yang bersifat one-time charge dan non-kas.
Other Operating Expenses was Rp909.7 billion, primarily consisted of non-cash onetime charges of allowances for impairment of others receivables and allowances for impairment of trade account receivable, loss of foreign exchange operating activity.
Rugi Usaha
Loss from Operations
Beban Umum dan Administrasi
General and Administrative Expenses
Operation loss was Rp794,4 billion, primarily due to other operating expenses.
Beban umum dan administrasi mengalami kenaikan sebesar 11.0% menjadi Rp603,2 miliar dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp543.4 miliar. Hal ini terutama disebabkan karena kenaikan biaya promosi dan iklan terkait dengan ekspansi distribusi dan pengembangan produk makanan olahan dalam negeri.
General and administrative expenses was Rp603.2 billion, an increase of 11.0% from Rp543.4 billion in previous year. This was primarily due to increased advertising and sales promotion cost for domestic food market and increased manufacturing cost associated with development of new products.
Rugi usaha adalah sebesar Rp794.4 miliar, terutama disebabkan oleh adanya beban operasi lain.
Pendapatan Lain-Lain
Other Income
Laba Usaha Sebelum Pendapatan dan Beban Operasi Lain
Income Before Other Operating Income and Expenses
Laba usaha Perusahaan mencapai Rp83,9 miliar, peningkatan yang baik mengingat tahun lalu Perusahaan masih mengalami kerugian sebesar Rp8,2 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya efisiensi dan profitabilitas Perusahaan. Laba usaha sebelum pendapatan dan operasi lain dihitung dengan mengurangi beban penjualan dan beban umum dan administrasi dari laba bruto.
Operation income before non-recurring expenses was Rp83.9 billion, an increase from a net loss of Rp8.2 billion in previous year. This was primarily due to increased operation efficiency and improved profitability. The operating income before non-recurring expenses was calculated by subtracting Selling Expenses and General Administration (SG&A) from Gross Profit.
Pendapatan lain-lain sebesar Rp2.522,8 miliar disebabkan oleh tuntasnya proses restrukturisasi obligasi Blue Ocean Resources (BOR). Pendapatan ini bersifat non-kas dan one-time charge. Pendapatan lain-lain terdiri atas pendapatan dari selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar obligasi dan pendapatan atas penyelesaian bunga obligasi sebelum restrukturisasi sesuai dengan kesepakatan dalam restrukturisasi.
Other Income was Rp2,522.8 billion, consisted of one-time, non-cash recording activities resulting from successful bond restructuring process. This primarily consisted of recording of non-cash income from the difference of bond’s carrying value and its fair value, and income from the settlement of interest prior to restructuring in accordance with the restructured bond terms.
Total Laba Komprehensif
Total Comprehensive Income
Laba usaha komprehensif Perusahaan di tahun 2013 mencapai Rp1.198,0 miliar.
Total comprehensive income of the company reached Rp1,198.0 billion in 2013.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
63
64
Aset
Assets
Total aset Perusahaan per 31 Desember 2013 adalah Rp7.179,3 miliar, relatif tidak berubah dari total aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp7.128,8 miliar.
Total assets of the company as of 31 December 2013 was Rp7,179.3 billion, relatively unchanged from Rp7,128.8 billion total assets as of 31 December 2012.
Liabilitas
Liabilities
Total liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2013 adalah Rp5.871,7 miliar, Penurunan ini merupakan dampak positif dari selesainya proses restrukturisasi obligasi BOR.
Total liabilities of the company as of 31 December 2013 was Rp5,871.7 billion. This was primarily due to completion of bond restructuring process.
Ekuitas
Equity
Total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2013 adalah Rp1.307,6 miliar. Kenaikan ini merupakan dampak positif dari selesainya proses restrukturisasi obligasi BOR.
Total equity of the company as of 31 December 2013 was Rp1,307.6 billion. This was mainly attributed to completion of bond restructuring process.
Strategi Bisnis
Business Strategy
Kami berencana untuk meningkatkan produksi udang secara berkesinambungan dengan melakukan investasi untuk merawat dan memperbaiki sarana produksi dan pengolahan. Dengan produksi udang yang stabil, kami mempunyai kesempatan untuk menghasilkan produk makanan yang mempunyai marjin yang lebih baik melalui peningkatan penjualan produk olahan dalam negeri serta mengembangkan pasar ekspor ke negara-negara baru, seperti Australia, Kanada, dan lain-lain. Selain itu, kami juga berencana untuk meningkatkan penjualan pakan dengan memperluas jangkauan daerah pemasaran serta mengembangkan produk ikan olahan di beberapa daerah yang berpotensi di Indonesia.
Going forward, we plan to continue to employ sustainable practices to increase shrimp production, including allocating necessary capital expenditures to maintain shrimp culture and processing facilities. Stable shrimp production allows the company to increase product margins through sales of domestic food products and export expansion to countries such as Australia and Canada, among others. The company also plans to continue to expand feed sales, both in shrimp and fish feed products as market grows, and develop fish food products in regions with tremendous potential.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
65
04.Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
04.1
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kelima prinsip dasar tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
The details of these five basic principles are as follows:
• Transparansi dilakukan melalui keterbukaan informasi atas hal-hal material dan relevan yang berhubungan dengan CP Prima untuk kepentingan pemegang saham.
• Transparency refers to openness in terms of disseminating Company general information to serve the interest of the shareholders.
• Kemandirian, dilakukan untuk memastikan bahwa CP Prima dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan bebas dari pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan praktik usaha yang tidak sehat.
• Independence seeks to ensure that the Company is professionally managed and free from conflicts of interest or interference or influence from any party that are not in accordance with rules and practices.
• Akuntabilitas yang mengacu pada pemisahan peran dan tanggung jawab antara Komisaris dan Direksi.
• Accountability refers to the clear separation of the Commissioners’ and Directors’ role and responsibilities.
• Pertanggungjawaban ditunjukkan dengan penerapan manajemen risiko yang memberikan peringatan dini dalam melakukan kegiatan usaha, serta tanggung-jawab terhadap isu-isu sosial, lingkungan dan pembangunan.
• Responsibility is evident with adoption of risk management that provides early warning system throughout the Company’s activities as well as responsibility for social, environmental and development issues.
• Kewajaran dalam hal ini mengacu pada konsistensi dalam memperhatikan keadilan dan kesetaraan untuk memenuhi hak-hak para pemegang saham yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Fairness refers to consistently striving to be fair and balanced in accomplishing the shareholders rights based on prevailing rules and regulations.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) di CP Prima dilandaskan pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran. CP Prima berusaha menerapkan seluruh prinsip dasar GCG ke setiap kegiatan usaha untuk mendapatkan imbal hasil yang seimbang untuk memenuhi kepentingan pemegang saham. Application of Good Corporate Governance (GCG) within the Company was based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. The Company strives to apply these basic principles throughout all of its activities for the best interest of shareholders.
68
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
69
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Dewan Komisaris bertugas dan berkewajiban mengawasi, memberikan saran dan arahan kepada Direksi apabila diperlukan untuk menjaga kegiatan CP Prima agar tetap berada pada jalur yang benar dan memenuhi harapan dari seluruh pemegang saham. Segenap tugas dan tanggung jawab pokok Dewan Komisaris secara umum ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar CP Prima, di antaranya adalah:
The Board of Commissioners is responsible for and mandated to monitor, recommend, and advise (as required) the Directors so as to ensure that the Company’s activities are in accordance with the Company’s Articles of Association, prevailing law and shareholders’ expectations. The main tasks and responsibilities of the Board of Commissioners, as specified within the Company’s Articles of Association, are as follows:
Dewan Direksi bertanggung jawab penuh untuk mengelola CP Prima secara keseluruhan dengan penuh kehati-hatian dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam upaya pencapaian sasaran CP Prima.
The Board of Directors are responsible for fully and prudently managing the Company on the basis of the prevailing rules needed to achieve the Company’s objectives.
Tugas dan tanggung jawab Direksi ditetapkan secara menyeluruh dalam Anggaran Dasar CP Prima. Tugas pokok Direksi adalah:
The task and responsibility of the Director are specified in detail within the Company’s Articles of Association. The Board of Director’s main tasks are as follows:
• Melakukan pengawasan atas jalannya kepengurusan CP Prima oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi.
• To monitor the Directors’ management and direction of the Company and provide advice to the Board of Directors.
• Mengatur CP Prima untuk kepentingan dan tujuan CP Prima dan bertindak selaku pimpinan dalam kepengurusan tersebut.
• Manage the Company to pursue interests and goals while serving to lead the Company.
• Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku dan / atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
• To perform tasks specifically allocated to the Board of Commissioners that are in accordance with the Articles of Association, prevailing government rules and regulations based on the decision of the General Shareholders Meeting.
• Memelihara dan mengurus kekayaan CP Prima. Pada tanggal 31 Desember 2013, Direksi terdiri dari sembilan orang,termasuk Presiden Direktur, satu orang Wakil Presiden Direktur, seorang Direktur tidak Terafiliasi dan enam Direktur.
• Maintain and manage the Company’s assets. As of 31 December 2013, the Board of Directors comprise of nine members consisted of President Director, Vice President Director, a Non-affiliate Director and six Directors.
• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.
• Research and analyze the annual reports prepared by the Board of Directors.
Based on Extraordinary General Meeting held on January 4, 2013, Mr. Gunawan Taslim resigned from Board Of Directors of CP Prima. Mr. Saleh has since taken over as the Director of Finance.
Per tanggal 31 Desember 2013, Dewan Komisaris CP Prima beranggotakan tiga orang, yang terdiri dari Presiden Komisaris Independen, Wakil Komisaris dan Komisaris Independen.
As of 31 December 2013, the Company’s Board of Commissioners had three members comprised of the Independent President Commissioner, Vice President Commissioner and an Independent Commissioner.
Pada tanggal 4 Januari 2013, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Bapak Gunawan Taslim mengundurkan diri dari Dewan Direksi CP Prima. Sejak saat itu, Bapak Saleh telah menjabat sebagai Direktur Keuangan CP Prima.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Divisi Audit Internal memberikan jaminan secara objektif dan independen kepada manajemen mengenai kecukupan dan keefektifan dari pengendalian internal dan risiko lain atas aktivitas manajemen Perseroan dan anak perusahaannya. Divisi Audit Internal melapor langsung kepada Direktur Keuangan Perusahaan.
The Internal Audit Division provides an independent and objective assurance to the management about the adequacy and effectiveness of internal controls and other risk management activities of the Company and its subsidiaries. The Internal Audit Division reports directly to the Finance Director of the Company.
Audit Internal diatur oleh anggaran dasar internal audit yang menetapkan struktur organisasi, kewenangan, tugas dan tanggung jawab, kualifikasi serta kode etik. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Direktur Keuangan Perusahaan adalah Bapak Saleh Yu. Dia dibantu oleh dua Kepala Divisi Audit Internal. Berikut adalah profil singkat para Kepala Divisi Audit Internal.
70
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The Internal Audit is governed bythe Internal Audit Charter which sets out its structure and organization,authority, duties and responsibilities, qualifications, and code of ethics. As of December 31, 2013, the Company’s Finance Director was Mr. Saleh Yu. He is supported by two Internal Audit Division Heads. The following are brief credentials of the Internal Audit Division Heads.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
71
72
Hanwie Lai Kepala Divisi Audit Internal Free Market
Hanwie Lai Head of Internal Audit Free Market
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2003. Beliau Lulus dari Universitas Dharma Agung Medan pada tahun 1995 dengan meraih gelar Sarjana Ekonomi dan memiliki sertifikat brevet negara Dirjen Pajak Departemen Keuangan pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan lain, di antaranya adalah PT.Udangmas Intipertiwi dan PT Nusantara Unggas Jaya sebagai Finance Manager.
An Indonesian Citizen, who joined the Company in 2003. He graduated from Universitas of Dharma Agung Medan in 1995 and received of brevet of tax certification from Revenue Department – Ministry of Finance in 1997.Prior to joining the Company he worked for several companies, including PT.Udangmas Intipertiwi dan PT Nusantara Unggas Jaya as Finance Manager.
Hanugraha Limanta Kepala Divisi Audit Internal Integration
Hanugraha Limanta Head of Internal Audit Integration
Warga negara Indonesia, bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1992. Beliau Lulus dari STIE Mahardhika Surabaya dengan jurusan akuntansi pada tahun 1991. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan lain, di antaranya adalah PT. Sumberbahari Prima Surabaya dan CV. Arga Kencana Surabaya sebagai Kepala Logistik & Pengadaan.
An Indonesian Citizen, who joined the Company in 1992. He graduated from STIE Mahardhika Surabaya in 1991 majoring in accounting. Prior to joining the Company he worked for several other companies, including PT. Sumberbahari Prima Surabaya and CV. Arga Kencana Surabaya as Head of Logistics and Procurement.
KOMITE AUDIT
THE AUDIT COMMITTEE
CP Prima telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi serta memastikan bahwa pelaksanaan audit internal maupun eksternal terhadap CP Prima dijalankan sesuai rencana dan berpedoman pada standar acuan terbaik.Komite Audit mendorong manajemen Perusahaan dalam meningkatkan kesadaran akan Tata Kelola Perusahaan. Atas dasar tersebut telah dibuat panduan kerja komite audit sebagai pedoman pelaksanaan kerja yang disebut Piagam Audit.
The Company has formed the Audit Committee to assist the Board of Commissioners in evaluating and ensuring that the Company’s internal and external audit processes are carried out according to plan and conform to best practice standards. Audit Committee suggested that the management continue to employ good corporate governance practices. Based on this recommendation, Committee Audit Charter developed a working guidance for Audit Committee called Audit Placard.
Laporan Komite Audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
The Audit Committee report for the year ended on December 31, 2013 was as follows:
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
1.
Komite Audit telah melaksanakan tugasnya untuk memantau pengendalian internal, kebijakan manajemen dan penerapan tata kelola Perusahaan. Rekomendasi laporan internal dan eksternal audit atas hasil pemeriksaannya termasuk perencanaan audit operasional untuk mengevaluasi kebijakan manajemen dan mendorong efisiensi Perusahaan secara berkelanjutan dapat lebih dioptimalkan.
1.
The Audit Committee has performed its duties to fully monitor the Company’s internal audit, management policies and the implementation of good corporate governance. The recommendations laid in the internal and external report on these results, included the operational audit plan to evaluate the management policies and promote Company’s efficiency and effectiveness in executing business plan through sustainable means, stated that these activities should be optimized.
2.
Komite Audit telah menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan pasar modal dan peraturan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
2. The Audit Committee has reviewed the Company’s compliance with all prevailing capital market and related regulations.
3. Komite Audit telah mengadakan rapat dengan Komisaris maupun dengan Direksi Perusahaan terkait laporan keuangan yang dipublikasikan.
3. The Audit Committee has conducted meetings with the Commissioners and the Board of Directors to discuss the published financial report.
4. Komite Audit telah melakukan evaluasi atas paket remunerasi yang diterima anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan dinyatakan bahwa Perusahaan telah melakukan paket tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
4. The Audit Committee has reviewed the implementation of the total remuneration package for the Board of Commissioners and the Board of Directors and has concluded that the procedures were in accordance with the Annual General Meeting of Shareholders.
RAPAT Komite AUDIT
AUDIT COMMITTEE MEETING
Pada tahun 2013, Komite Audit melakukan rapat sebanyak 12 kali dan dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit, untuk membahas strategi bersama Auditor internal maupun eksternal, untuk memastikan bahwa penunjukkan dan Auditor eksternal tidak mengandung kemungkinan benturan kepentingan terhadap tujuan audit. Sampai dengan akhir Desember 2013, komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:
In 2013, the Audit Committee met 12 times and attended by all members of the Audit Committee to discuss audit goals and strategies with the Company’s internal and external Auditors, and ascertain that the assignment and work of the external Auditors do not harbor any potential conflict of interest with the audit objective. As of December 31, 2013, the composition of the Audit Committee was as follows:
Ketua : Djoko Muhammad Basoeki
Chairman : Djoko Muhammad Basoeki
Anggota : Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, SE, MM
Member : Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, SE, MM
Profil dari Komite Audit juga disajikan di laporan tahunan ini dalam bagian tersendiri.
The Audit Committee profile was presented in a separate section in this report.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
73
74
RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD MEETINGS
Dalam rangka mengevaluasi sasaran bisnis dan mendiskusikan masalah tertentu yang berkenaan dengan perkembangan CP Prima, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan pertemuan-pertemuan. Pertemuan tersebut bisa merupakan pertemuan internal Dewan Komisaris, internal Direksi, atau pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi dengan pihak-pihak terkait. Rapat Dewan Komisaris diadakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu oleh Komisaris Utama, seorang atau lebih anggota Komisaris, permintaan tertulis Direksi dan permintaan tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (sepersepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham CP Prima yang beredar.
In order to effectively evaluate business targets and discuss issues related with the Company’s growth, the Board of Commissioners and the Board of Directors convenes the Board Meetings. These meetings were either internal meetings of the Commissioners, internal meetings of the Directors, or joint meetings between members of the Boards of Commissioners and the Board Directors with related parties. The Board of Commissioners Meeting was convened at any time deemed necessary by the President Commissioner or one or more Commissioner, or on the basis of a written request from the Directors, or one or more Shareholders who jointly represent at least 1/10 (one tenth) of the Company’s total outstanding shares.
Pada tahun 2013, Dewan Komisaris melangsungkan 12 kali pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Sedangkan Rapat Direksi diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang anggota Komisaris dengan menyampaikan materi yang akan dibahas sebelum rapat. Pada tahun 2013, Direksi melangsungkan 12 kali pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi.
In 2013, The Board of Commissioners convened 12 meetings and attended by all members of the Board of Commissioners. Meanwhile, the Board of Directors Meeting is convened at any time deemed necessary at the request of one or more Directors or on the basis of a written request from a Commissioner, who specifies the matters for discussion before the meeting. In 2013, The Board of Directors convened 12 meetings and attended by all members of the Board of Directors.
KOMITE REMUNERASI
BOARD REMUNERATION
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi berhak untuk menentukan sejumlah remunerasi mencakup gaji, bonus dan tunjangan lainnya. Di tahun 2013, realisasi gaji dan tunjangan lainnya yang dialokasikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan anak-anak Perusahaannya berjumlah total Rp 32,7 milyar.
For their services, members of the Board of Commissioners and Board of Directors receive a remuneration that includes salaries, bonuses and other benefits. In 2013, salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s and Subsidiaries’ Commissioners and Directors amounted to Rp 32,7 billion.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Besaran renumerasi anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi ditetapkan melalui RUPS dan besarannya telah disesuaikan dengan beberapa faktor utama, yaitu kinerja Perusahaan pada tahun tersebut, masa jabatan tiap anggota, performa divisi dan business unit terkait, dan kinerja maupun kontribusi terhadap kemajuan Perusahaan.
The amount of remuneration of members of the Board of Commissioners and Board of Directors are set by the Annual General Meeting (AGM) and the amount was adjusted by several key factors, performance of the company during the year, the term of head business member, the performance of business units and related divisions and the performance contributed to the achievement of the company.
BUDAYA FIRE UP CP PRIMA
FIRE UP CULTURE
Sebagai salah satu bentuk penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, kami merumuskan budaya Fire Up untuk mengembangkan sumber daya manusia seiring dengan perkembangan bisnis. Budaya CP Prima Fire Up menanamkan nilai-nilai budaya yang meliputi :
Application of Good Corporate Governance was evident in our formulation of company culture. In order to develop manpower capabilities, the company elected to implement the following:
I. BUDAYA CP PRIMA
I. CP PRIMA CULTURE
1. Fokus kepada Pelanggan Internal dan Eksternal 2. Integritas dalam semua kegiatan 3. Bertanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja 4. Berjiwa wirausaha dalam bekerja 5. Target Kerja yang tinggi 6. Pengembangan Karyawan 7. Pengamalan nilai-nilai Utama untuk setiap Level Karyawan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Focus on customers Integrity in our actions Responsibility to deliver result Entrepreneurship of doing business Unchallenged Target People Development The practice of key values for each level of employees
Focusing on Customers
Integrity In Our Actions
Responsibility to Deliver Result
Entreprenership on Doing Business
Unchallenged Target
People Development
Executive
Create Customer Value
Influence And Inspire
Leverage organizational capability to deliver result
Create Strategic Value
Set Priorities to succeed
Develop Organizational Capability
Manager
Enhance Customer Experience
Lead By Example
Plans, Controls and Review Work Team Activities
Drive Commercial Success
Align Target
Develop Your Team
Staff
Delight your Customer
Demonstrate Integrity
Commits to Deliver Results
Understand how businesses work
Set Target
Develop Yourself
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
75
76
II. KODE ETIK CP PRIMA & SOSIALISASI PENEGAKAN KODE ETIK
II. CP PRIMA ETHIC CODES AND SOCIALIZATION OF RULES
A. KODE ETIK CP PRIMA 1. Kode Etik Dalam Memajukan Perusahaan a. Kepatuhan Pada Hukum dan Undang-undang b. Kerahasiaan Perusahaan c. Konflik Kepentingan d. Jamuan e. Pembayaran Fasilitas f. Aset Perusahaan g. Praktek bisnis yang adil 2. Kode Etik Dalam Menjalin Hubungan Kerja a. Penghargaan terhadap Individu b. Penggunaan sistem Informasi dan Teknologi c. Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja d. Menyuarakan Kebenaran 3. Kode Etik dalam Berinteraksi Sosial dan Lingkungan Hidup a. Kepedulian Sosial b. Pelestarian lingkungan hidup
A. CP PRIMA ETHIC CODES 1. The Code of Conduct in Advancing the Company a. Adherence to Law and Legislation b. Company confidential c. Conflicts of interest d. Entertainment e. Payment facilities f. Company Assets g. Fair business practices 2. Codes of Ethics in Employment Relationship a. Appreciation for every individual b. Usage of Information Systems and Technology c. Security, Health, and Safety d. Speak the truth 3. Codes of Conduct in Social and Environment Interaction a. Social Awareness b. The Environmental Protection
B. SOSIALISASI DAN PENEGAKAN KODE ETIK 1. Pembentukan Komite Etik 2. Tugas dan Tanggungjawab Komite Etik 3. Sosialisasi Kode Etik Perusahaan ke semua karyawan 4. Penanganan Pelanggaran Kode Etik
B. SOCIALIZATION OF RULES ETHIC 1. Establishment of Ethics Committee 2. Duties and Responsibilities of the Ethics Committee 3. Socialization Code of Conduct to all Employees 4. Handling of Code Infringement
Perusahaan mengembangkan Kompetensi dengan menanamkan nilai-nilai dalam FIRE UP, dimana ada 3 area yang dikembangkan yaitu kompetensi managerial, kompetensi fungsional, dan kompetensi keilmuan/ teknologi. Masing-masing area kompetensi ini dikembangkan dengan program yang berbeda sesuai dengan tantangan bisnis di masa yang akan datang.
The company planned to infuse value of FIRE UP in concentrating in 3 areas: development of managerial excellence, functional excellence and science/ technology excellence. Each competency area was developed with different programs based on business challenges in the future.
Pada tanggal 31 Desember 2013, CP Prima memiliki karyawan sebanyak 5.844 yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Lampung, Jawa, Bali dan Sulawesi. Kami menyadari betapa pentingnya untuk memberikan penghargaan kepada karyawan-karyawan terbaik dalam bidangnya masing-masing.
As of 31 Desember 2013, CP Prima had 5,844 employees stationed throughout Indonesia, mostly in Lampung, Java, Bali and Sulawesi. We seeked to reward outstanding employees in their respective business units.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
AUDITOR EKSTERNAL
EXTERNAL AUDITORS
CP Prima telah menunjuk Purwantono, Suherman & Surja sebagai Auditor eksternal atas laporan keuangan CP Prima untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013. Auditor eksternal bekerja secara independen serta melaksanakan tugasnya berdasarkan standar profesi dan etika yang baku.
The Company appointed Purwantono, Suherman & Surja as the external auditors for the Company’s financial statements for the year ending 31 December 2013. The external auditors independently perform their tasks based on the prevailing professional and ethical standards.
SEKRETARIS Perusahaan
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada Direksi, serta bertanggung-jawab atas penyampaian informasi mengenai CP Prima yang bersifat material kepada Pemegang Saham, Otoritas Pasar Modal, media massa dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Kegiatan Sekretaris Perusahaan antara lain adalah memperbaharui informasi mengenai CP Prima dan menyampaikan kondisi bisnis kepada pemegang saham CP Prima.
The Corporate Secretary reports directly to the Board of Directors, and is responsible for preparing and disseminating material information about the Company to Shareholders, the Capital Market Authorities, Mass Media and other interested parties. The duties of the Corporate Secretary included updating and disseminating information to shareholders and stakeholders.
Sejak tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan menunjuk Armand Ardika sebagai Sekretaris Perusahaan. Beliau adalah warga negara Indonesia, meraih gelar Master of Science pada tahun 2001 dari Universitas Wisconsin, Madison di Amerika dengan jurusan Teknik Industri. Sebelum bergabung dengan CP Prima, beliau telah meniti karir di berbagai Perusahaan, di antaranya adalah American Appraisal Associates dan AMB Property Corporation.
For this purpose, the Company has appointed Armand Ardika as the Corporate Secretary on June 1, 2011. Armand Ardika, an Indonesian citizen, obtained his Master of Science in Industrial Engineering from University of Wisconsin, Madison in 2001. Prior to joining CP Prima, he worked for numerous companies, such as American Appraisal Associates and AMB Property Corporation.
INFORMASI MENGENAI CP PRIMA
COMPANY INFORMATION
Informasi mengenai CP Prima dapat diperoleh melalui Kantor Sekretaris Perusahaan di Kantor Pusat CP Prima pada saat jam kerja. Masyarakat juga dapat memperoleh informasi umum mengenai CP Prima melalui situs resmi CP Prima pada www.cpp.co.id.
Information of the Company and its subsidiaries is obtainable from the Corporate Secretary Office at the Company’s Headquarters during office hours. The public can also obtain general information about the Company from its official website at www.cpp.co.id.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
77
04.2
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
Djoko Muhammad Basoeki Ketua / Chairman
Warga negara Indonesia, lahir di Bondowoso pada tanggal 7 Agustus 1942. Beliau meraih gelar Sarjana Peternakan dari Universitas Brawijaya pada tahun 1965 dan melanjutkan di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1975. Beliau pernah menjabat beberapa posisi Manager di PT Mega Mendung Mixed Farm dari tahun 1967 – 1971, kemudian bergabung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia di tahun 1972 sebagai Penyelia. Sejak itu beliau sempat menduduki beberapa posisi penting di Charoen Pokphand Group termasuk di antaranya sebagai Direktur. Saat ini beliau adalah Komisaris Independen dan juga Ketua Komite Audit Perusahaan. Indonesian citizen, born in Bondowoso on August 7, 1942. He obtained a Bachelor’s degree in Animal Husbandry from Universitas Brawijaya in 1965 and Institute Pertanian Bogor in 1975. He previously held the position of Manager of PT Mega Mendung Mixed Farm from 1967 – 1971, and joined PT Charoen Pokphand Indonesia in 1972 as a Supervisor. Since then, he has held several key positions at Charoen Pokphand Group including a Director position. He is an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of the Company.
Hendra Nur Salman Anggota / Member
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 22 May 1963. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia di tahun 1988 dan kemudian meraih gelar Magister Manajemen dari PPM Graduate School of Management, Jakarta di tahun 1999. Sebelum bergabung dengan CP Prima, beliau sempat menjabat sebagai Auditor Senior di Kantor Akuntan Publik Drs. Dharmawan & Co, sejak 1987 – 1989, Akuntan di Divisi Controller Deutsche Bank AG sejak 1990 – 1993, Koordinator Keuangan Fdi Angsana Resort, Spa & Golf - Bintan Riau, Group Banyan Tree Resort dari 1999 – 2001 dan General Manager Keuangan PT M2M Indonesia sejak 2001-2004. Indonesian citizen, born in Jakarta on May 22, 1963. He obtained a Bachelor’s degree in Accounting from the University of Indonesia in 1988 and a Masters degree in Management from the PPM Graduate School of Management, Jakarta, 1999. He had previously held the position of Senior Auditor of Public Accountant Firm of Drs. Dharmawan & Co, 1987 – 1989, Accounting Officer - Controller Division Deutsche Bank AG from 1990 – 1993, Financial Controller Angsana Resort,Spa & Golf - Bintan Riau,Group Banyan Tree Resort from 1999 – 2001 and General Manager Finance at PT M2M Indonesia from 2001-2004.
Dr. Suroso, Ak.
Anggota / Member Warga negara Indonesia, lahir di Tangerang pada tangga 1 Juni 1954. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta dan meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Persada Indonesia YAI. Sebelumnya beliau sempat menjadi Commercial Partner untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Suryanto Gunawan sejak 1992 – Desember 2003 dan KAP Dedy Zeinirwan Santosa sejak tahun 2004 – 2007. Di saat yang bersamaan, beliau juga merupakan Direktur Utama SR Management Consultant sejak 1992, annggota komite audit PT Intraco Penta Tbk. sejak tahun 2001, Dosen di Universitas Surapati sejak 2006 dan Associate Partner untuk KAP. Liasta Subakti & Partner sejak tahun 2007. Indonesian citizen, born in Tangerang on June 1, 1954. He obtained a Bachelor’s degree in Economy from University of Indonesia, Jakarta, and a Masters degree in Management from Persada Indonesia YAI University. Previously held positions as Commercial Partner of the Public Accountant Firm Drs. Suryanto Gunawan from 1992 – December 2003 and KAP Dedy Zeinirwan Santosa since 2004 – 2007. He concurrently served as Chairman of SR Management Consultant since 1992, a member of the audit committee of PT Intraco Penta Tbk. since 2001, a Lecturer in Surapati University since 2006 and Associate Partner in KAP Liasta Subakti & Partner since 2007.
78
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
79
04.3
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Program CSR ini diwujudkan melalui kepedulian terhadap masyarakat umum, konsumen, karyawan, serta lingkungan hidup, kesehatan dan keamanan. Sebagai bagian usaha CP Prima yang terintegrasi secara vertikal, para karyawan dan keluarga mereka dapat tinggal di lokasi yang sama di wilayah operasional Perusahaan dengan dilengkapi fasilitas seperti sekolah dasar, sekolah menengah, klinik kesehatan, tempat-tempat ibadah, balai kemasyarakatan, fasilitas rekreasi, layanan perbankan, pertokoan, dan pos polisi. Penyediaan fasilitas-fasilitas tersebut kami pandang sebagai bagian dari proses integrasi vertikal dan sasaran efisiensi sekaligus bentuk investasi dalam menjaga kelangsungan usaha jangka panjang CP Prima.
The company’s CSR program focuses on nourishing public, customers, employees, the environment, health and safety. As CP Prima is vertically integrated, some of our employees and their families live in the same location as the company’s operational areas, which are equipped with facilities such as primary schools, secondary schools, health clinics, places of worship, community halls, recreational facilities, banking services, shops and police stations. We view the provision of these facilities as part of the process of vertical integration and achieving efficiency targets, as well as a form of investment in maintaining the long-term survival of CP Prima.
Pada tahun 2013, CP Prima berperan secara aktif dalam berbagai usaha untuk membangun dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera. CP Prima memberikan bantuan umroh gratis untuk para petambak di Lampung untuk meningkatkan tali silahturami dan kerjasama yang terus berkesinambungan.
In 2013, CP Prima actively participated in efforts to establish a prosperous society. CP Prima provides free umrah trip for the farmers in Lampung to improve our relationship and sustainable cooperation.
CP Prima merupakan salah satu Perusahaan yang mengoperasikan bisnis di lokasi dengan fasilitas terlengkap dibandingkan dengan industri lainnya. CP Prima selalu menyertakan nilai dan manfaat tanggung jawab sosial Perusahaan sebagai bagian dari keseluruhan proses operasional Perusahaan. Sejak awal pendiriannya, CP Prima menyadari bahwa keberhasilan suatu usaha dapat terwujud lebih baik apabila didukung oleh masyarakat di sekitarnya. Dalam menjalankan setiap kegiatan usaha, seluruh keputusan dan kebijakan dibuat berdasarkan praktek-praktek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). CP Prima operates several business sites with supporting facilities. CP Prima always strives to include value and benefits of corporate social responsibility acts as part of overall enterprise operations. Since its establishment, CP Prima understood that the success of a business can often be attributed to the magnitude of support from its surrounding community. As such, management decisions and policies made in conducting our business were largely based on the practices of Corporate Social Responsibility (CSR) values.
80
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
81
82
CP Prima terlibat secara aktif dalam pengembangan budidaya ikan patin di Indonesia. Panen perdana ikan patin yang dilakukan di Tulungagung memberikan hasil yang positif bagi masyarakat sekitar. Pada tahun 2013, CP Prima mendapatkan penghargaan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan atas partisipasi dalam kampanye untuk meningkatkan konsumsi ikan dan hasil laut melalui program ‘’Ayo Makan Seafood’’.
CP Prima was actively involved in development of catfish cultivation in Indonesia. The first harvest of catfish cultivation under CP Prima technical guidance was conducted in Tulungagung. The harvest yield was promising and gave positive encouragement to local communities to advance catfish cultivation. In 2013, CP Prima was also awarded by the Ministry of Marine and Fisheries of Indonesia for participating in a seafood consumption campaign titled “Let’s Eat Seafood”.
CP Prima juga bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada dalam rangka merayakan setengah abad perikanan Indonesia dan Institut Pertanian Bogor dalam pengembangan teknologi budidaya perikanan dan kelautan di Indonesia. Selain Itu, CP Prima juga melaksanakan dialog tentang pelestarian budaya daerah Lampung yang melibatkan para tokoh masyarakat, cendekiawan, kepala daerah dan budayawan.
The company also collaborated with prestigious educational institutions, such as University of Gajah Mada in celebrating 50 years of Indonesia’s fishery heritage and Institute Pertanian Bogor in developing Indonesia’s aquaculture and marine technology. We conducted several dialogues about cultural preservation in Lampung involving community leaders, scholars, region heads and humanists.
Berbagai langkah di atas adalah wujud komitmen dari CP Prima untuk terus mengembangkan usaha budidaya perikanan di berbagai wilayah Indonesia dan sekaligus menjadi Perusahaan terdepan yang memajukan serta membuka wawasan akan budidaya perikanan bagi masyarakat luas.
These efforts are CP Prima initiatives in delivering our commitment to continue to promote and develop sustainable aquaculture enterprises and to become a leading company at the forefront of aquaculture advancement in Indonesia.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Dengan melaksanakan berbagai kegiatan CSR, CP Prima terus menjalankan komitmennya untuk menciptakan hubungan timbal balik yang baik dengan masyarakat setempat melalui program investasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Through its CSR programs, CP Prima continues to create valuable reciprocal relationships with the local community through investment programs and community development.
Melalui aktifitas ini, CP Prima mendukung dan terlibat langsung untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan taraf hidup sekaligus mencapai kemandirian ekonomi, dengan adanya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan dengan mengembangkan potensi bisnis yang sudah ada.
Through the community development project, CP Prima strives to participate in improving the livelihoods of surrounding communities to achieve a greater level of economic independence, through generating sustainable income from local business development.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
83
04.4
Tanggung Jawab Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan
Dewan Direksi
Board of Directors
Responsibility For Financial Statements and The Annual Report
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas isi Laporan Tahunan PT Central Proteinaprima Tbk. tahun 2013, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan PT Central Proteinaprima Tbk. untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013.
Mahar Atanta Sembiring
The undersign declares that the Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the content of the 2013 Annual Report of PT Central Proteinaprima Tbk. which includes the Financial Statement for the year ending on 31 December 2013.
Direktur Utama President Director
Dewan Komisaris
Board of Commissioners mRT. Jimmy Joeng
Fredy Robin Sumendap
Wakil Direktur Utama Vice President Director
Direktur Director
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
84
Achmad Wahyudi
Saleh
Sutanto Surjadjaja
Direktur Tidak Terafiliasi Unaffiliated Director
Direktur Director
Direktur Director
Franciscus Affandy
Djoko Muhammad Basoeki
Aris Wijayanto
Drs. Isman Hariyanto
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direktur Director
Direktur Director
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
85
05.Laporan Keuangan Auditan Audited Financial Statements
PT Central Proteinaprima Tbk dan Entitas Anaknya/and its Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2013 and for the year then ended with independent auditors’ report
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
88
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
89
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
90
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2013 AND FOR THE YEAR ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORSʼ REPORT
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page
Independent Auditorsʼ Report
Laporan Auditor Independen 96-98
………..Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian........................................................
99
Consolidated Statement of Comprehensive ……………………………………………... Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian……………
100
……… Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian……………….
Laporan Arus Kas Konsolidasian ……………………….
101-102 …………….. Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian……… 103-212 ……. Notes to the Consolidated Financial Statements
************************
92
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
93
94
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham) Catatan/ Notes
2013
ASSETS
Piutang Usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp755.543 pada tahun 2013 dan Rp587.494 pada tahun 2012 Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp676.102 pada tahun 2013 dan Rp338.541 pada tahun 2012
186.762
2.185.107 1.349
40.762
Persediaan Uang muka Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Deposito yang terbatas penggunaannya
1.218.884 81.774 1.047 15.077 28.989
Total Aset Lancar
3.759.751
2d,2e,2n,2o 4,32c,35,36a,37 2o,3,36 5
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Accounts receivables Trade
Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp755,543 in 2013 2.002.783 and Rp587,494 in 2012 669 Related parties
33a,36a 2e,32a
6,34b,35, 36,37 2g,3,7,12 10 2h 37
404.256
Other receivables - net of allowance for impairment losses of Rp676,102 in 2013 and Rp338,541 in 2012
1.163.969 46.135 8.855 31.288 19.159
Inventories Advances Prepaid taxes Prepaid expenses Restricted deposit
3.797.663
Total Current Assets
42.474 431.656 46.686
NON-CURRENT ASSETS Due from related party Deferred tax assets - net Investments in shares of stock
2.513.198 140.355 156.838
Fixed assets - net of accumulated depreciation and allowance for impairment losses of Rp2,539,138 in 2013 and Rp2,178,892 in 2012 Claims for tax refund Others non-current assets - net
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi - non usaha Aset pajak tangguhan - neto Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan kerugian nilai sebesar Rp2.539.138 pada tahun 2013 dan Rp2.178.892 pada tahun 2012 Tagihan pajak penghasilan Aset tidak lancar lainnya - neto
2.415.055 184.511 59.186
Total Aset Tidak Lancar
3.419.636
3.331.207
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
7.179.387
7.128.870
TOTAL ASSETS
42.091 672.107 46.686
2e,2n,32c,35 2p,3,29 2r,8
2i,3,9,12 2p,10 2h,2n,11,35
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
96
120.549
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in millions of Rupiah, Except Par Value per Share)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Catatan/ Notes
2013
2012 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang obligasi Utang bank jangka pendek Utang Usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Lain-lain pihak ketiga Utang pajak Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun utang lain-lain Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang obligasi Utang pihak berelasi non-usaha Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun utang lain-lain
- 2o,2n,16,27,37 1.634.558 2n,12,35,36a 2o,2n,13, 35,37 803.748 67.476 2e,32b 443.973 14 27.136 2p,3,29 129.427 2l,2n,15,35 36a 4.033 2n,2m,34,35 665
35,36a
3.111.016
441.847 53.796 392.604 43.078 1.201.728
35,36a
CURRENT LIABILITIES Bonds payable Short-term bank loans Accounts payables Trade Third parties Related parties Others - third parties Taxes payable Accrued expenses
4.057 Short-term employee benefits liability Current portion of long-term debts 852 others payable 6.572.424
2.276.168 2n,2o,16,27,37 187.964 2e,32c,35 18 2p,29 296.599 2n,2m,3,30
-
3.142.750 1.291.712
Total Current Liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES Bonds payable 188.410 Due to related parties 2.851 Deferred tax liabilities - net 255.034 Long-term employee benefit liabilities
566
Long-term debts net of current portion others payable
Total Liabilitas Jangka Panjang
2.760.749
446.861
Total Non-Current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS
5.871.765
7.019.285
TOTAL LIABILITIES
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value per Share)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham) Catatan/ Notes
2013
Total Kepentingan Non-pengendali
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
4.047.073 (1.104.136) 256.316 -
1b,18 2f,19 2b 2b,19
100 (1.898.795) 1.300.558 7.064
2b,17
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings per Share)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba per Saham Dasar)
2012
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 80.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 40.470.734.746 saham Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Share capital - Rp100 par value per share Authorized - 80,000,000,000 share Issued and fully paid 4.047.073 40,470,734,746 shares 96.922 Additional paid-in capital Difference in equity transactions 256.316 of subsidiaries Difference in value of restructuring transactions of entities (1.201.058) under common control Retained earnings (deficit) 100 Appropriated (3.099.110) Unappropriated 100.243
Total
9.342
Non-controlling Interest
TOTAL EKUITAS
1.307.622
109.585
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
7.179.387
7.128.870
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan/ Notes
2013 PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO
2e,2l,2o,3,20 32a,33a,34a
6.835.813
NET SALES
(6.532.953) 2e,2l,2o,9,21
(5.870.040)
COST OF GOODS SOLD
965.773
GROSS PROFIT
7.677.823
1.144.870
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lain Beban operasi lain
(603.243) 2e,2l,3,9,23 31.411 2l,24,33c (909.795) 2l,25,33c
LABA (RUGI) USAHA
(794.415)
Pendapatan keuangan Biaya keuangan Rugi selisih kurs atas obligasi Pendapatan lainnya
(457.658)
139.563
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS Finance income Finance costs Foreign exchange loss of bonds Other Income
(353.184)
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
(82.797)
Income tax benefit (expense) - net
1.198.037
(435.981)
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
-
(348)
Other comprehensive income
1.198.037
(436.329)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto
241.074
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
(543.407) 248.347 (100.524)
Selling expenses General and administrative expenses Other operating income Other operating expenses
(430.626)
2.985 (300.082) (195.650) -
956.963
Pendapatan komprehensif lainnya
2l,3,9,22
2.273 2l,26,32c,34 (272.757) 2l,27,32c,34 (500.977) 16 2.522.839 16,28
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
2012
2p,3,29
Income (loss) for the year attributable to:
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Total
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
98
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
2b,17
(435.894) (87)
Owners of the parent Non-controlling interests Total
1.198.037
(435.981)
Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
1.200.315 (2.278)
Total comprehensive income (loss) for the year attributable to: (436.242) Owners of the parent (87) Non-controlling interests
Total
1.198.037
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1.200.315 (2.278)
29,7
17
2r,31
(436.329)
Total
(10,8)
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
99
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kas untuk beban usaha Pembayaran kepada karyawan Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi Penerimaan dari (pembayaran untuk): Pendapatan keuangan Pajak penghasilan Biaya keuangan Kegiatan operasional lainnya
5 -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan saham entitas anak
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Catatan/ Notes
2013
Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
256.316 (1.104.136) 4.047.073 Saldo, 31 Desember 2013
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statement taken as a whole.
Total comprehensive income for the year
Balance, December 31, 2013 1.307.622 7.064 (1.898.795) 100
1.300.558
1.198.037
-
(2.278) 1.200.315
-
1.200.315 -
1.201.058
-
(1.201.058) 2f
Total laba komprehensif tahun berjalan
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”
(1.201.058 ) 256.316 96.922 4.047.073 18,19 Saldo, 31 Desember 2012
Total rugi komprehensif tahun berjalan
Saldo 1 Januari 2012/ 31 Desember 2011
-
Applying Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 38, “Business Combination of entities Under Common Control”
Balance, December 31, 2012 109.585 9.342 (3.099.110) 100
100.243
Other comprehensive income
Balance January 1, 2012/ December 31, 2011 545.914
(436.329) (87)
9.429
(435.894) -
536.485 (2.663.216) 100
(348)
348 (1.201.058 )
-
256.316 96.922
-
Catatan/ Notes
4.047.073
Tambahan Modal Disetor Bersih/ Additional Paid-in Capital, Net Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
(436.242)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Kepentingan non pengendali/ Non – controlling interest Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Rates Differences Due to Financial Statement Translation Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Difference in Equity Transactions of Subsidiaries
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent
Subtotal/ Subtotal
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For theYear Ended December 31, 2013 (Expressed in Millions of Rupiah)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Utang bank jangka pendek Pihak berelasi Pembayaran untuk: Utang bank jangka pendek Pihak berelasi Utang sewa pembiayaan Utang jangka panjang lain-lain Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Kas Neto yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
2012
7.379.721 (6.123.554)
6.582.502 (5.546.539)
(547.328) (491.938)
(453.250) (487.948)
216.901
94.765
2.273 (55.721) (153.885) 44.511
2.985 (56.310) (125.643) 161.789
54.079
77.586
7.826
9
8.416
(199.561)
9
(92.884)
(1.986)
17
(193.721)
(84.468)
523.781 15.096
146.303 6.968
(336.179) (15.160) (753)
(187.780) (6.587) (7.544) (551)
11.618
4.842
198.403
(44.349)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Payments made to suppliers Cash payments for operating expenses Payments made to employees Cash provided by operating activities Receipts from (payments for): Finance income Income tax Financing cost Other operating activities Net Cash Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of, fixed assets Acquisitions of, fixed assets Acquisition of subsidiaryʼs share Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Short-term bank loans Related parties Payments for: Short-term bank loans Related parties Financial lease obligations Long-term debts – others Placement of restricted deposit Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
100
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
101
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the year ended December 31, 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam jutaan Rupiah)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2013
NET INCREASE (DECREASE) IN (51.231) CASH AND CASH EQUIVALENTS
7.452
3.303
NET EFFECTS OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
120.549
168.477
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
186.762
120.549
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
4
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
102
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
1.
UMUM a.
2012
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
58.761
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
GENERAL a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
Establishment of the Company and General Information
PT Central Proteinaprima Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 30 April 1980 berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia tentang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan dicatatkan melalui Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 59. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA5/281/9 tanggal 21 Mei 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12, tanggal 9 Februari 1990, Tambahan No. 494.
PT Central Proteinaprima Tbk (the “Company”) was established in Indonesia on April 30, 1980 based on the Republic of Indonesia Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968, as amended by Law No. 12 year 1970, as registered through Notarial Deed No. 59 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA5/281/9 dated May 21, 1981, and was published in the State Gazette No. 12, dated February 9, 1990, Supplement No. 494.
Berdasarkan Surat Persetujuan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 91/V/PMA/2004, pada tanggal 28 September 2004, Perusahaan mengubah statusnya dari Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri menjadi Perusahaan Penanaman Modal Asing. Berdasarkan Akta Notaris No. 61 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., tanggal 27 April 2006, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-14086 HT.01.04.TH.2006 tanggal 12 Mei 2006, Perusahaan mengubah status dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka.
Based on approval letter from Investment Coordinating Board (BKPM) No. 91/V/PMA/2004, dated September 28, 2004, the Company changed its status from domestic investment company into foreign investment company. Based on Notarial Deed No. 61 of Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., on April 27, 2006, which was approved by Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-14086 HT.01.04.TH.2006 dated May 12, 2006, the Company changed its status from private company into public company.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 73 tanggal 29 Mei 2008 oleh Yulia S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU31339.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2008, Perusahaan telah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan diubah dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 9 Desember 2008 oleh Yulia, S.H. sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1 yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-25165 tanggal 12 Desember 2008.
Based on the Extraordinary Shareholdersʼ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 73 dated May 29, 2008 of Yulia, S.H., which was approved by the Ministry of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-31339.AH.01.02.Year 2008 dated June 9, 2008, the Company has changed its Articles of Association to comply with Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007. Subsequently the Companyʼs Articles of Association was amended by Notarial Deed No. 20 dated December 9, 2008 of Yulia S.H in relation with amendment of the whole Articles of Association to comply with Bapepam-LK Regulation No.IX.J.1 which has already been received and recorded in Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-25165 dated December 12, 2008.
8 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
103
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) a.
b.
Establishment of the Company and General Information (continued) The most recent amendment to the Companyʼs Articles of Association was documented in Notarial Deed No. 35 dated June 14, 2012 of Ardi Kristiar, S.H., MBA, substitute notary for Yulia, S.H., regarding changes of the Companyʼs business activities.
Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang pertambakan udang terpadu, produksi dan perdagangan pakan udang, pakan ikan dan pakan ternak lainnya; serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan berkantor pusat di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta Pusat, dengan lokasi tambak udang di Lampung, sedangkan lokasi pabrik di Surabaya, Sidoarjo, Medan dan Lampung.
The Company is engaged in integrated shrimp farming, production and sale of shrimp, fish and other livestock feeds; and equity investment in other companies. The Companyʼs head office is located at Wisma GKBI 19th Floor, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Central Jakarta, and its shrimp farms are located in Lampung, while plants are located in Surabaya, Sidoarjo, Medan and Lampung.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1980.
The Company started its operations on August 18, 1980.
Splendid Eagle Financial Pte. Ltd. merupakan entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”).
Splendid Eagle Financial Pte. Ltd. is the ultimate parent entity of the Company and subsidiaries (collectively referred to as “The Group”). b.
Tahun/ Year 1991 1993 1994 1995
Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital
Keterangan/ Description Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/ Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Limited Public Offering II with Pre-emptive Rights Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru/Issuance of bonus shares, whereby each shareholder holding 1 share is entitled to receive 3 new shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh)/Change in par value per share from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share
9 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Total Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Outstanding Shares After the Transaction 9.600.000 38.400.000
1.
UMUM (lanjutan) b.
Tahun/ Year 1996 1997 2002 2006
2007 2008
2009
GENERAL (continued) b.
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
commercial
In 1990, the Company offered 1 million of its shares with par value of Rp1,000 (full amount) per share to the public through the Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange) at the offering price of Rp4,000 (full amount) per share. Since then, the Company has conducted the following share capital transactions:
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 1 juta sahamnya dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan harga penawaran sebesar Rp4.000 (Rupiah penuh) per saham. Berikut transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini:
104
1.
Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 35 tanggal 14 Juni 2012 oleh Ardi Kristiar, S.H., MBA, notaris pengganti Yulia, S.H., sehubungan dengan perubahan kegiatan usaha Perusahaan.
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
GENERAL (continued) a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital (continued)
Keterangan/ Description Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Limited Public Offering III with Pre-emptive Rights Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 5 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru/Issuance of bonus share, whereby each shareholder holding 5 shares is entitled to receive3 new shares Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Limited Public Offering IV with Pre-emptive Rights Bagian dividen dalam bentuk 2 miliar saham baru untuk seluruh pemegang saham dan perubahan nilai nominal saham Rp100 (Rupiah penuh) per lembar saham/Appropriation of dividend in the form of 2 billion new shares to all shareholders and change in par value of shares to Rp100 (full amount) per share Penerbitan 8,8 miliar saham baru/Issuance of 8.8 billion new shares Penawaran Umum Perdana sebanyak 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp110 (Rupiah penuh) per saham, yang disertai dengan 5,3 miliar waran/Initial Public Offering of 3 billion shares with par value of Rp100 (full amount) per share and offering price of Rp110 (full amount) per share accompanied by 5.3 billion warrants Konversi waran Seri I selama tahun 2007 sebanyak 31.882.084 lembar saham/Warrant Series I conversion in 2007 amounted to 31,882,084 shares Konversi waran Seri I, II dan III untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing sebanyak 1.362.413.500, 1.365.601.834 dan 1.296.369.166 lembar saham/Warrant Series I, II and III conversion for the year ended December 31, 2008 amounted to 1,362,413,500, 1,365,601,834 and 1,296,369,166 shares respectively Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 17.226.522.070 lembar saham/Limited Public Offering I with Preemptive Rights of 17,226,522,070 shares Konversi waran Seri II, III dan IV untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebanyak 325.000, 5.400 dan 871.775.692 lembar saham/Warrant Series II, III and IV conversion for the year ended December 31, 2009 amounted to 325,000, 5,400 and 871,775,692 shares respectively
Total Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Outstanding Shares After the Transaction 322.560.000 516.096.000 1.032.192.000
6.515.840.000 15.315.840.000
18.315.840.000 18.347.722.084
22.372.106.584 39.598.628.654
40.470.734.746
Pada tanggal 5 Nopember 2004, Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Surat No. S-1671/BEJPSR/11-2004 telah menyetujui penghapusan pencatatan saham Perusahaan di BEI efektif sejak tanggal 13 Desember 2004.
On November 5, 2004, Indonesia Stock Exchange (IDX) through its letter No. S1671/BEJ-PSR/11-2004 has approved the delisting of the Companyʼs shares on IDX effective on December 13, 2004.
Pada tanggal 28 Nopember 2006, Perusahaan mencatatkan kembali sahamnya di BEI berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006.
On November 28, 2006, the Company re-listed its shares on IDX, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S2769/BL/2006.
153.600.000 307.200.000
10 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
105
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) b.
c.
Pada tanggal 28 Nopember 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) 1 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S- 8637/BL/2008 tanggal 27 Nopember 2008.
On November 28, 2008, the Company conducted Limited Public Offering 1 with Preemptive Rights, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S8637/BL/2008 dated November 27, 2008.
Berdasarkan Surat BEI No. Peng-SPT00005/BEI-PPR/06-2010, BEI memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham Perusahaan terhitung sejak tanggal 29 Juni 2010. BEI mencabut penghentian sementara perdagangan saham Perusahaan khusus untuk pasar negosiasi sejak tanggal 21 Maret 2012.
Based on IDX Letter No. Peng-SPT00005/BEI-PPR/06-2010, IDX decided to temporarily suspend the Companyʼs share trading starting from June 29, 2010. IDX has lifted the temporary trading suspension of the Companyʼs shares spesifically for negotiation market effective from March 21, 2012.
Berdasarkan Surat BEI No. Peng-UPT00004/BEI-PPR/07-2013, BEI memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan saham Perusahaan di seluruh pasar terhitung sejak tanggal 2 Juli 2013.
Based on IDX Letter No. Peng-UPT00004/BEI-PPR/07-2013, IDX decided to lift the temporary trading suspension of the Companyʼs shares in all market effective from July 2, 2013. c.
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya
Dewan Komisaris Komisaris Utama/ Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Key Management and Other Information As of December 31, 2013, the members of the Companyʼs Boards of Commissioners and Directors based on the Extraordinary Shareholdersʼ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 31 dated January 14, 2013 of Yulia, S.H. were as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 31 tanggal 14 Januari 2013 oleh Yulia, S.H. adalah sebagai berikut:
Fachrul Razi K.R.T. Franciscus Affandy Djoko Muhammad Basoeki
Board of Commissioners President Commissioner/ Independent Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Mahar Atanta Sembiring mRT. Jimmy Joeng Achmad Wahyudi Drs. Isman Hariyanto Sutanto Surjadjaja Fredy Robin Sumendap Aris Wijayanto Saleh
Board of Directors President Director Vice President Director Non Affiliated Director Director Director Director Director Director
11
106
Public Offering and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital (continued)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
GENERAL (continued) b.
Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
1.
UMUM (lanjutan) c.
GENERAL (continued) c.
Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya (lanjutan)
As of December 31, 2012, the members of the Companyʼs Boards of Commissioners and Directors based on the Extraordinary Shareholdersʼ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 69 dated September 28, 2012 of Yulia, S.H. were as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 69 tanggal 28 September 2012 oleh Yulia, S.H. adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama/ Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Fachrul Razi K.R.T. Franciscus Affandy Djoko Muhammad Basoeki
Board of Commissioners President Commissioner/ Independent Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Mahar Atanta Sembiring Gunawan Taslim mRT. Jimmy Joeng Achmad Wahyudi Drs. Isman Hariyanto Sutanto Surjadjaja Fredy Robin Sumendap Aris Wijayanto Saleh
Board of Directors President Director Vice President Director Vice President Director Non Affiliated Director Director Director Director Director Director As of December 31, 2013 and 2012, the members of the Companyʼs audit committee are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Key Management and Other Information (continued)
Djoko Muhammad Basoeki Drs. Suroso, Ak. Hendra Nur Salman, S.E., M.M.
Audit Committee Chairman Member Member
Pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The establishment of the Companyʼs audit committee is in compliance with BAPEPAM-LK Rule No. IX.1.5.
Perusahaan dan entitas anak memiliki 5.819 dan 6.079 orang karyawan tetap masingmasing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (tidak diaudit).
The Company and subsidiaries had 5,819 and 6,079 permanent employee as of December 31, 2013 and 2012, respectively (unaudited).
12 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
107
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) d.
Entitas Anak/ Subsidiaries Pemilikan langsung/ Direct Ownership PT Centralpertiwi Bahari (CPB)
Kegiatan Utama/ Principal Activity
Tempat Kedudukan/ Domicile
Group Structure
Mulai Beroperasi/ Start of Commercial Operations
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Tahun Pendirian/ Year of Incorporation
2012
Jumlah Aset (dalam Miliar Rupiah)/ Total Assets (in Billions of Rupiah)
2013
1995
1994
99,37
99,37
3.159,92
3.108,54
PT Central Panganpertiwi (CPgP)
Pertambakan, produksi dan perdagangan pakan serta bibit ikan/ Fish farming, manufacture and trade of fish feeds and fries
Karawang
1991
1982
99,99
99,99
568,36
462,20
PT Centralwindu Sejati (CWS)*
Pemrosesan, pembekuan dan perdagangan udang beku/ Processing, cold storage and trading of frozen shrimp
Sidoarjo
1993
1968
99,99
99,99
226,07
245,84
PT Marindolab Pratama (MLP)
Obat-obatan untuk udang dan ikan/ Medicines for shrimp and fish
Serang
1995
1995
90,00
90,00
15,50
14,10
Blue Ocean Resources Pte Ltd (BOR)
Perusahaan investasi dan usaha perdagangan/ Investment holding and trading business
Singapura/ Singapore
2006
2006
100,00
100,00
4.061,34
3.113,02
PT Central Bali Bahari (CBB)
Pembibitan udang serta industri pembekuan udang dan makanan ternak/ Shrimp hatchery, cold storage and feed
Lampung Selatan
2006
2006
99,99
99,99
12,71
11,72
CPP Intertrade Pte. Ltd.
Perusahaan investasi/ Investment holding
Singapura/ Singapore
2012
100,00
100,00
0,00
0,00
Pertambakan udang/ Shrimp farming
Secanggang, Kabupaten Langkat Secanggang, Kabupaten Langkat Secanggang, Kabupaten Langkat Secanggang, Kabupaten Langkat
1992
1992
99,99
99,99
5,34
8,55
1992
1992
99,99
99,99
3,40
5,84
1992
1992
99,99
99,99
14,98
16,97
1993
1992
99,99
99,99
47,52
48,87
PT Windusejati Pertiwi (WSP)*
Pertambakan udang/ Shrimp farming
PT Citra Windupertala (CWP)*
Pertambakan udang/ Shrimp farming
PT Suryawindu Pertiwi (SWP)
Pertambakan udang/ Shrimp farming
*kegiatan operasional telah dihentikan
e.
Keuangan
Penyajian Dasar Konsolidasian
Laporan
Consolidated
Financial
The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized to be issued in accordance with a resolution of the directors dated March 27, 2014. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Issuance of Statements
SUMMARY POLICIES a.
Keuangan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan PeraturanPeraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Financial Service Authority (“OJK”).
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the Groupʼs consolidated financial statements for the year ended December 31, 2013.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared on an accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and certin accounts which are meansured on the basis, except as disclosed in the relevant notes herein.
*operating activites have been ceased
13 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Laporan
2012
Menggala, Tulang Bawang
2012
Penerbitan Konsolidasian
GENERAL (continued)
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit sesuai dengan keputusan direksi pada tanggal 27 Maret 2014. 2.
2013
1.
UMUM (lanjutan) e.
Industri pertambakan udang terpadu/ Integrated shrimp farming
Pemilikan tidak langsung melalui CWS/ Indirect ownership through CWS PT Andalas Windumurni (AWM)*
108
1.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries, with share ownership of more than 50%, directly or indirectly, as follows:
Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan entitas anak dengan pemilikan saham lebih dari 50% secara langsung dan tidak langsung, sebagai berikut:
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
GENERAL (continued) d.
Struktur Grup
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
14 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
109
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasian (lanjutan)
a.
Keuangan
ACCOUNTING
Basis of Presentation of Consolidated Financial Statements (continued)
b.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan)
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued)
Principles of Consolidation
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:
If it loses control over a subsidiary, the Group:
The financial reporting period of the Group is January 1 to December 31.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing entitas anak.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50% dan dikendalikan oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements comprise of financial statements of the Company and those of its subsidiaries as mentioned in Note 1d, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50% and which are controlled by the Company.
Laporan keuangan konsolidasian entitasentitas anak disusun untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.
All significant intercompany account balances and transactions, including any unrealized profit or loss, have been eliminated to reflect the financial position and results of operations of the Group as a single business entity.
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control until the date of such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns directly or indirectly through subsidiaries more than half of the voting power of an entity.
Kerugian entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali (”KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiaries are attributed to the non-controlling interest (“NCI”) even if that results in a deficit balance.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the Company and each of its subsidiariesʼ functional currency.
Tahun buku Kelompok Usaha adalah tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
b.
2.
Changes in the Groupʼs ownership interest in a subsidiary that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group and noncontrolling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of consideration paid or received is recognised directly in equity and attributed to the owners of the parent.
The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Prinsip-prinsip Konsolidasian
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perubahan dalam bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada suatu entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Kelompok Usaha dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan tersebut diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
15
110
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak Perusahaan; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba, sebagaimana mestinya.
• derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI reflects the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries that is not directly or indirectly attributable to the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the portion attributable to owners of the parent.
• • • • • • •
• derecognizes the carrying amount of any NCI; • derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; • recognizes the the fair value of the consideration received; • recognizes the fair value of any investment retained; • recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and • reclassifies the parentʼs share of components previously recognized as other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
16 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
111
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
c.
Kombinasi Bisnis
ACCOUNTING
Business Combination
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Kombinasi Bisnis (lanjutan)
ACCOUNTING
Business Combination (continued)
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi disajikan pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, disajikan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquireeʼs identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. If classified as equity, the contingent consideration are not restated and finally settled within equity
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit and loss.
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Kelompok Usaha melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Kelompok Usaha menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Kelompok Usaha menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognised at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Groupʼs Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
If goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured on the basis of the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba rugi.
If the business combination is carried out in stages, the acquirerʼs previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
17
112
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
d.
d.
Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents For the purpose of the consolidated statements of financial position, cash and cash equivalents are cash on hand and in banks, deposits on call and time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral.
Untuk tujuan laporan posisi keuangan konsolidasian, kas dan setara kas merupakan kas dan bank, deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.
18 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
113
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
e.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
ACCOUNTING
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to consolidated financial statements herein.
Seluruh sifat dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 33.
The full nature of the relationship and significant transactions with related parties are disclosed in Note 33. f.
Entitas
Restructuring Transactions under Common Control
of
Entities
Sejak tanggal 1 Januari 2013, Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, yang menggantikan PSAK No.38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. PSAK 38 (Revisi 2012) mengatur tentang akuntansi kombinasi bisnis entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun untuk entitas yang melepas bisnis.
Starting January 1, 2013, the Group prospectively adopted Statements of Financial Accounting Standards PSAK No.38 (Revised 2012), “Business Combinations of Entities Under Common Control”, which supersedes PSAK No.38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”. PSAK 38 (Revised 2012) prescribes the accounting for business combinations of entities under common control, for both the entity receiving the business and the entity disposing of the business.
Penerapan PSAK No.38 (Revisi 2012) tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No.38 (Revised 2012) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
Dalam PSAK No.38 (Revisi 2012), pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dialihkan dan tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut. Karena pengalihan bisnis antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi, bisnis yang dipertukarkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Under PSAK No.38 (Revised 2012) transfer of business within entities under common control does not result in a change of the economic substance of ownership of the business being transferred and does not result in gain or loss to the group or to the individual entity within the group. Since the transfer of business of entities under common control does not result in a change of the economic substance, the business being exchanged is recorded at book value as a business combination using the pooling-of-interests method.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Transactions with Related Parties Transactions with related parties are made based on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
19
114
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali (lanjutan)
Entitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
g.
Persediaan
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated costs necessary for a sale to be made. Cost is determined by the weighted-average method. Allowance for any decline in the value of inventories is provided through a review of the condition of the inventories at the end of the year.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Cadangan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. h.
Restructuring Transactions of Entities under Common Control (continued) In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring had already happened from the beginning of the period during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognized under the account “Additional Paid-in Capital”.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang dialihkan diakui dalam akun “Tambahan Modal Disetor”.
g.
ACCOUNTING
h.
Biaya Dibayar di Muka
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of the prepaid expenses is presented as “Other Non-Current Assets” account in the consolidated statements of financial position.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
20 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
115
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Aset Tetap
ACCOUNTING
Fixed Assets
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud Manajemen.
Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises acquisition costs and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by Management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets, except for land, are carried at cost less any accumulated depreciation and impairment losses.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
2.
5 - 20 10 - 20 5 - 20 2 - 20 5 5 - 10
i.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully realizable.
Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss for the year in which the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
The asset residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed at each year end and adjusted prospectively if necessary.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
21
116
Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation
Nilai tercatat aset tetap dikaji ulang atas penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Tahun/Year Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabot kantor Instalasi listrik dan air
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
j.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Aset Tetap (lanjutan)
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas “Beban Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
Legal cost of land rights when the land was acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. The extension or the legal renewal costs of land rights were recognized as part of the “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter of the legal life of the rights and the economic life of the land.
Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Constructions in progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of said assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and ready for use. Assets under construction are not depreciated as they are not yet available for use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan.
Repair and maintenance is charged to operation when incurred. The cost of major renovation and restoration is capitalized to the carrying amount of the related fixed assets if recognition criteria are satisfied. j.
Sewa
Leases
Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya.
The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested in the lessor or the lessee, and based on the substance of the transaction rather than the form of the contract.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya keuangan dibebankan langsung ke laba rugi.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the fair value of the leased property or at the present value of minimum lease payments if the present value is lower than the fair value. Minimum lease payments are apportioned between the finance costs and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance costs are charged directly to profit or loss.
22 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
117
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
j.
Sewa (lanjutan)
ACCOUNTING
Leases (continued)
Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa.
If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful lives of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.
Sewa di mana Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases. k.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group will assess each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group make a formal estimate of the assetʼs recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain.
An assetʼs recoverable amount is the higher of the assetʼs or CGUʼs fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh pengali penilaian atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if information on such is available. If no such transactions can be identified, the Group uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
23
118
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Impairment (continued)
Non-keuangan
of
ACCOUNTING
Non-financial
Assets
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the assetʼs recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited, so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount or the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on said asset is adjusted in future periods to allocate the assetʼs revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than the carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
24 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
119
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan luar negeri (ekspor) diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point), sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri (domestik) diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan karung bekas dan bahan baku dicatat sebesar hasil penjualan neto dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to the customers (f.o.b. shipping point), and revenue from domestic sales is recognized upon delivery of the goods to the customers. Income from sales of used sacks and raw materials are recognized net of the related expenses incurred, and is presented as “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.
Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”), which is the rate that precisely discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are (accrual basis).
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
when
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
incurred
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Employee Benefit Liabilities
m. Liabilitas Imbalan Kerja
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (“VAT”). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
recognized
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
25
120
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.
The Group made additional provision for employee benefit and other long-term employee benefit to qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The additional provisions are estimated through actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.
Kelompok Usaha mencatat beban gaji, bonus, jamsostek dan honorarium yang masih harus dibayar sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Group recorded accrued salary, bonus, jamsostek and honorarium expenses as “Short-term Employee Benefit Liabilities” in the consolidated statements of financial position.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat tersebut. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat.
Provisions made pertaining to past service costs are deferred and amortized over the expected average remaining service years of the qualified employees. On the other hand, provisions for current service costs are directly charged to operations of the current year. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligations. The actuarial gains or losses in excess of mentioned 10% threshold are recognized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees.
Kelompok Usaha mengakui laba atau rugi dari kurtailmen pada saat kurtailmen terjadi. Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
The Group recognizes gains or losses on curtailment when the curtailment occurs. Curtailment gain or loss consists of any change in the present value of obligations and any related actuarial gains and losses and past service costs that had not previously been recognized.
26 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
121
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
n.
Instrumen Keuangan i.
ACCOUNTING
Financial Instruments i.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Initial Recognition and Measurement
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi atas klasifikasi ini pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value. Financial assets that are not measured at fair value through profit or loss, are measured at fair value with the addition of directly attributable transaction costs.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (”SBE”), dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the effective EIR method, and the related gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya - neto diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Groupʼs financial assets including cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due form related parties and other non-current assets - net are classified as loans and receivables.
27
122
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
n.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued) Subsequent Measurement (continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang usaha dan lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011).
•
Loans and receivables The Groupʼs financial aseets are classified and accounted for as loans and receivables under PSAK No. 55 (Revised 2011). An allowance is made for uncollectible amounts when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details of the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.
Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini. Penghentian Pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
•
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
•
the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or
•
Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
•
The Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
28 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
123
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
n.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Groupʼs continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimal pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Group could be required to repay.
Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.
In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.
29
124
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
n.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Assets (continued)
Penurunan Nilai
Impairment
Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa kerugian”), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of significant debtors is experiencing financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicates that there is a measurable decrease in estimated future cash flows, such as increase in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
• Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
• Financial Assets Carried at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and
30 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
125
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
n.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
n.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Impairment (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
Impairment (continued)
tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.
collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment for impairment.
• Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)
•
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini.
When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assetʼs carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assetʼs original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
Nilai tercatat aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
Penurunan Nilai (lanjutan)
31
126
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Financial Assets Carried at Amortized Cost (continued)
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jika penghapusan nantinya terpulihkan, jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of events occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment was reversed. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dan estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
When there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. As at the reporting dates, the Group has no other financial liabilities than those classified as financial liabilities at amortized cost. The Group determines the classification of its financial liabilities upon initial recognition.
32 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
127
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
n.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal (lanjutan)
Initial Recognition (continued)
Pengakuan awal liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities in the form of financial liabilities at amortized cost are initially measured at their fair values plus directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek, utang obligasi dan utang jangka panjang.
The Groupʼs principal financial liabilities include short-term bank loans, trade payables, accrued other payables, expenses, short-term employee benefits liabilitiy, bonds payable and long-term debts.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
•
Utang
•
•
Payables Liabilities for trade and other payables, and accrued expenses are stated at carrying amounts (nominal amounts).
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain-lain lancar, dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nasional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang Dikenakan Bunga
•
Long-term Interest-bearing Loans and Borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Subsequent to initial recognition, longterm interest-bearing loans and borrowings are measured at amortized cost using the EIR method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings in the current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai biaya keuangan dalam laba rugi.
Amortized costs are calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of EIR. The EIR amortization is recorded as a finance cost in profit or loss.
33
128
ACCOUNTING
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) iii. Financial Liabilities(continued)
ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amounts reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
34 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
129
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
o.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
ACCOUNTING
Transactions
and
Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of the reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of the selling and buying rates of exchange as published by Bank Indonesia, prevailing at the last banking transaction date of the year/period, and any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan sebagai berikut (Rupiah penuh):
As of December 31, 2013 and 2012, the exchange rates used were as follows (full amounts):
1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Yen Jepang
2012
20.097 16.821 12.189 9.628 116
15.579 12.810 9.670 7.907 112
p.
Pajak Penghasilan
Great Britain Pound Sterling 1 Euro 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar 1 Japanese Yen 1
Income Tax
Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted as the reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.
Amendments to the taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined. 35
130
Foreign Currency Balances
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun/periode yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun kini.
2013
p.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (jika memenuhi kriteria) diakui atas perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, kecuali yang waktu pembalikannya dapat dikendalikan dan kemungkinan besar perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.
Deferred tax liabilities and assets are recognized in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, except where the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not be reversed in the foreseeable future.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan akan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan dipakai pada tahun saat aset direalisasikan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah substantif berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates and are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled on the tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted by the end of reporting period.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
36 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
131
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
r.
p.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
Deferred tax (continued)
Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian yang diakui di luar laba atau rugi diakui diluar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable rights exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis. q.
Informasi Segmen
Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra-group transactions are eliminated, as part of consolidation process. r.
Laba per Saham
Earnings per Share
Laba per saham dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan (dikurangi perolehan kembali saham beredar).
Earnings per share is computed on the basis of the weighted average number of issued and fully paid shares during the year (less treasury stock).
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
3.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Income Tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
37
132
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Provisi
ACCOUNTING
Provision
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya besar penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. 3.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan Manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Groupʼs consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty for these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future reporting periods.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying those of the Groupʼs accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, asset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2n.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definitions set out in PASK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Groupʼs accounting policies disclosed in Note 2n.
38 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
133
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
3.
KETIDAKPASTIAN
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Judgments (continued)
Pertimbangan (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
3.
KETIDAKPASTIAN
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
The functional currency of each entity under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.
a. Evaluasi Individual
a.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp583.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate purchase prices to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and is subject to annual impairment testing. The carrying amount of the Companyʼs goodwill as of December 31, 2013 was Rp583.
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
An impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to impairment testing an annual basis and whenever there is an indication of impairment. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
Allocation
and
Goodwill
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions relating to future developments may change as a result of market changes or circumstances beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
39
134
SOURCE OF (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Individual Assessment The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group exercises its judgment, based on the available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customerʼs current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due in an effort to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables.
Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan atas penurunan nilai piutang usaha. b.
b. Evaluasi Kolektif
Collective Assessment
Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivable, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customersʼ ability to settle in full amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.
Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum cadangan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp2.940.650 dan Rp2.590.277. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5.
The carrying amount of the Groupʼs trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2013 and 2012 were Rp2,940,650 and Rp2,590,277, respectively. Further details are disclosed in Note 5.
40 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
135
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
3.
KETIDAKPASTIAN
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja jangka panjang Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai laba rugi apabila akumulasi neto dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja jangka panjang.
The determination of the Groupʼs obligations and long-term employee benefit expenses is dependent on its selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains and losses are recognized as profit or loss when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the current defined benefit obligation at that date. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Groupʼs results or significant changes in the Groupʼs assumptions may materially affect its estimated liabilities for employee benefits and long-term employee benefit expenses.
Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka Kelompok Usaha pada tanggal panjang 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp296.599 dan Rp255.034. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 30.
The carrying amounts of the Groupʼs long-term employee benefit liabilities as of December 31, 2013 and 2012 were Rp296,599 and Rp255,034. Further details are disclosed in Note 30.
Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset Tetap
Depreciation and Impairment of Fixed Aseets
Biaya perolehan aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan memperhitungan taksiran nilai residu sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai residunya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets, except land, are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives after taking into account the residual values at a certain percentage of the carrying values, except for land improvements which have no salvage value. Management estimates the useful lives of such fixed assets to be from 5 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological developments could affect the economic useful lives and the residual values of these assets, necessitating revision of future depreciation charges.
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets.
41
136
SOURCE OF (continued)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
3.
KETIDAKPASTIAN
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset Tetap (lanjutan)
Depreciation and Impairment of Fixed Aseets (continued)
Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp2.415.055 dan Rp2.513.198. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9.
The net carrying amounts of the Groupʼs fixed assets as of December 31, 2013 and 2012 were Rp2,415,055 and Rp2,513,198, respectively. Further details are disclosed in Note 9.
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain in the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates as to whether additional corporate income tax will be due.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan CPB menjadi subjek pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2012.
As of December 31, 2013, the Company and CPB is subject to tax audit for fiscal years 2012.
Nilai tercatat atas utang pajak penghasilan pasal 29 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp11 dan Rp182. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.
The carrying amount of income tax payable article 29 as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp11 and Rp182, respectively. Further details are disclosed in Note 29.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realization of Deferred Income Tax Assets
Kelompok Usaha melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Kelompok Usaha atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Kelompok Usaha di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp672.107 dan Rp431.656. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.
The Group reviews the carrying amounts of deferred income tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Groupʼs assessment of the recognition of deferred income tax assets for deductible temporary differences is based on the level and timing of forecast taxable income for the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Groupʼs past results and future expectations as to revenues and expenses as well as future tax planning strategies. As of December 31, 2013 and 2012, deferred tax assets amounted to Rp672,107 and Rp431,656, respectively. Further details are disclosed in Note 29.
42 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
137
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
3.
KETIDAKPASTIAN
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimates and Assumptions (continued)
Cadangan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Decline in Values of Inventories
Cadangan penurunan nilai pasar persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum cadangan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.228.237 dan Rp1.176.015. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in market values of inventories is estimated on the basis of the best available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of the inventories, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. The allowance are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the estimated amounts. The carrying amounts of the Groupʼs inventories before allowance for decline in values of Inventories as of December 31, 2013 and 2012 were Rp1,228,237 and Rp1,176,015, respectively. Further details are disclosed in Note 7. 4.
KAS DAN SETARA KAS
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consist of:
2013 Kas
2012 2.760
Bank Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) Dolar Amerika Serikat PT Bank Sumitomo Indonesia (AS$3.557.836 dalam tahun 2013 dan AS$1.399 dalam tahun 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$1.089.257 dalam tahun 2013 dan AS$1.168.060 dalam tahun 2012) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AS$1.019.154 dalam tahun 2013)
34.808
58.421
8.026
-
7.730 5.673
5.502 4.119
2.103 1.101
7.378 892
773
726
Cash on hand Cash in banks Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Other banks (below Rp1,000 each) United States Dollar
43.366
13.277
12.422
43 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
2.640
14
PT Bank Sumitomo Indonesia (US$3,557,836 in 2013 and US$1,399 in 2012)
11.295
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$1,089,257 in 2013 and US$1,168,060 in 2012)
-
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2013
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Akun ini terdiri dari:
138
SOURCE OF (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (US$1,019,154 in 2013)
Bank (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) Dolar Amerika Serikat (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (AS$790.717 dalam tahun 2013 dan AS$679.291 dalam tahun 2012) PT Bank DBS Indonesia (AS$532.963 dalam tahun 2013 dan AS$179.922 dalam tahun 2012) Indonesia Eximbank (AS$309.280 dalam tahun 2013 dan AS$71.679 dalam tahun 2012) PT Bank Central Asia Tbk (AS$94.338 dalam tahun 2013 dan AS$395.023 dalam tahun 2012) Bank lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
2012 Cash in banks (continued) Third parties (continued) United States Dollar (continued)
6.569
PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$790,717 in 2013 and US$679,291 in 2012)
1.740
PT Bank DBS Indonesia (US$532,963 in 2013 and US$179,922 in 2012)
693
Indonesia Eximbank (US$309,280 in 2013 and US$71,679 in 2012)
1.150
3.820
PT Bank Central Asia Tbk (US$94,338 in 2013 and US$395,023 in 2012)
259
241
Other banks (below Rp1,000 each)
9.638
6.496
3.770
Singapore Dollar
Dolar Singapura PT Bank Sumitomo Indonesia (SG$73.567 dalam tahun 2013 dan AS$17.072 dalam tahun 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (SG$363.988 dalam tahun 2012) Pihak berelasi (Catatan 32) PT Bank Agris Rupiah Dolar Amerika Serikat (AS$1.360.444 dalam tahun 2013 dan AS$91.917 dalam tahun 2012)
708
-
135
PT Bank Sumitomo Indonesia (SG$73,567 in 2013 and US$17,072 in 2012)
2.878
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (SG$363,988 in 2012) Related party (Notes 32) PT Bank Agris Rupiah United States Dollar
14.594
11.071
16.582
889
(US$1,360,444 in 2013 and US$91,917 in 2012)
500 200
Time deposits Third parties Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk.
Deposito Pihak ketiga Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Central Asia Tbk.
500 200
Pihak berelasi Rupiah PT Bank Agris Total
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
826
826
186.762
120.549
Related party Rupiah PT Bank Agris Total
The annual interest rate of time deposits is 4% 5% and 5% for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
Tingkat suku bunga tahunan deposito sebesar 4% 5% dan 5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
44 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
139
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA
The details of accounts receivables – trade are as follows:
a. Berdasarkan pelanggan:
a.
Pihak ketiga: Piutang plasma Piutang non-plasma Heiploeg International BV, Belanda Lyons Seafood Limited, UK Amerin Inc., AS Golden Harvest Inc., AS Ruby Pacific LLC, AS PT Aquafarm Nusantara Mazetta Company., AS Awaludin Anh Quan International Trading, Vietnam Ore-Cal Corporation, AS Inter Ocean Seafood Trader, AS Nichirei Fresh Inc, Jepang Heru Wiyoto NTC Wismettac Pte. Ltd., Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
Based on customer:
2012 Third parties: Farmer receivables Non-farmer receivables Heiploeg International BV, Netherlands Lyons Seafood Limited, UK Amerin Inc., USA Golden Harvest Inc., USA Ruby Pacific LLC, USA PT Aquafarm Nusantara Mazetta Company., USA Awaludin Anh Quan International Trading, Vietnam Ore-Cal Corporation, USA Inter Ocean Seafood Trader, USA Nichirei Fresh Inc, Japan Heru Wiyoto NTC Wismettac Pte. Ltd., Singapore
1.906.176
1.886.441
216.071 83.604 62.870 52.604 29.500 26.838 21.879 17.484 14.435 14.052 13.232 13.127 12.392 10.330
12.558 2.537 51.558 59.453 24.239 22.642 29.606 13.727 11.486 5.504 19.695 4.870 -
446.056
445.961
Total Cadangan atas penurunan nilai
2.940.650 (755.543)
2.590.277 (587.494)
Pihak ketiga - neto
2.185.107
2.002.783
Third parties - net
1.349
669
Related parties (Note 32)
Pihak berelasi (Catatan 32)
Others (below Rp10,000 each) Total Allowance for impairment
Piutang Plasma
Farmerʼs Receivables
Piutang plasma timbul dari penjualan tambak udang, pakan udang, benur, obat-obatan dan bahan kimia, listrik dan air, serta perlengkapan tambak lainnya kepada plasma. Piutang plasma juga termasuk pemberian pinjaman oleh Perusahaan dan CPB kepada plasma untuk biaya hidup, revitalisasi tambak dan operasional plasma (Catatan 33a). Pembiayaan untuk budidaya udang ini diperoleh dari pinjaman bank (Catatan 33b). Plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil panen udang pada Perusahaan dan CPB. Hasil panen tersebut akan digunakan untuk melunasi kewajiban (pokok dan bunga) kepada bank terlebih dahulu dan sisanya digunakan untuk melunasi piutang kepada Perusahaan dan CPB. Satu periode masa budidaya udang memerlukan waktu berkisar antara 4 sampai dengan 6 bulan.
Farmersʼ receivables arose from sales of shrimp ponds, shrimp feeds, shrimp fries, medicines and chemical goods, electricity and water, and other shrimp ponds supplies to farmers. Farmersʼ receivables also include loans given by the Company and CPB to the farmers for their cost of living, shrimp farms revitalization and operations (Note 33a). The financing of these shrimp farmings are provided by the banks (Note 33b). The farmers are obliged to sell all the harvest to the Company and CPB. The proceed from harvest shall be used to repay first the obligations (principal and interest) to the banks and the remaining will be used to settle receivable from the Company and CPB. One cycle of shrimp farming is about 4 months to 6 months.
45 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
2013
140
TRADE RECEIVABLES
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) a.
TRADE RECEIVABLES (continued) a.
Berdasarkan pelanggan: (lanjutan)
Based on customer: (continued)
Piutang Plasma (lanjutan)
Farmerʼs Receivables (continued)
Perusahaan dan CPB juga memberikan pinjaman kepada plasma untuk membayar angsuran pinjaman dan beban bunga yang timbul dari pinjaman bank karena hasil panen belum mencukupi membiayai pengeluaranpengeluaran tersebut di atas. Pinjaman tersebut akan dilunasi oleh masing-masing plasma pada saat hasil panen mereka sudah menghasilkan arus kas neto yang positif.
The Company and CPB also provide loan to respective farmer to repay the loan installments and the interest charges to the respective banks, since the result from the harvests are not yet sufficient to cover the above mentioned expenditures. This loan will be repaid by the respective farmer once the harvest of their cultivation are already providing positive net cash flows.
Piutang usaha di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing (AS$) dengan perincian sebagai berikut (disajikan dalam jumlah penuh):
The above trade receivables include receivables denominated in foreign currencies (US$) with details as follows (stated in full amount):
Dolar Amerika Serikat (Catatan 37)
2013
2012
66.429.570
29.698.445
b.
b. Berdasarkan umur piutang:
United States Dollar (Note 37)
Based on aging receivables: The aging analysis of accounts trade receivables based on invoice date is as follows:
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2013
2012 Third parties: Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days
Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Di atas 180 hari
709.225 279.686 135.672 109.437 1.706.630
449.962 144.503 120.664 408.796 1.466.352
Total Cadangan atas penurunan nilai
2.940.650 (755.543)
2.590.277 (587.494)
Pihak ketiga - neto
2.185.107
2.002.783
Third parties - Net
Pihak berelasi (Catatan 32a): Kurang dari 31 hari
1.349
669
Related parties (Note 32a): Less than 31 days
Pihak berelasi (Catatan 32a)
1.349
669
Related parties (Note 32a)
Total Allowance for impairment
The movements of allowance for impairment of farmers and non farmers receivable are as follows:
Mutasi cadangan atas penurunan nilai piutang plasma dan non plasma adalah sebagai berikut: 2013 Individual/Individual ____
Kolektif/Collective
Total/Total
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 25) Pemulihan cadangan (Catatan 24)
584.009
3.485
587.494
111.246
63.705
174.951
Saldo akhir
688.353
(6.902)
67.190
(6.902) 755.543
Beginning balance Provision during the year (Note 25) Recovery of allowance (Note 24) Ending Balance
46 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
141
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
7.
Based on aging receivables (continued):
Kolektif/Collective
732.252
3.485
____
Saldo awal Pemulihan cadangan (Catatan 24) Penghapusan cadangan Saldo akhir
6.
(127.385) (20.858)
-
584.009
3.485
(127.385) (20.858) 587.494
Beginning balance Recovery of allowance (Note 24) Write off allowance Ending Balance
Cadangan atas penurunan nilai dilakukan untuk menutup kemungkinan kerugian adanya penurunan nilai.
The impairment allowance is provided to cover possible losses from impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo penyisihan penurunan nilai piutang plasma Perusahaan dan CPB masing-masing sebesar Rp587,569 dan Rp162,198 merupakan penurunan nilai atas piutang plasma sehubungan dengan dihentikannya operasi budidaya udang Perusahaan di lokasi tertentu di Lampung pada tahun 2011 dan pengunduran diri sebagian plasma CPB pada tahun 2013.
As of December 31, 2013, the balance of allowance for impairment of the Company and CPBʼ farmers receivable are amounting to Rp587.569 and Rp162.198 respectively, represent impairment of farmersʼ receivable in relation with cessation of the Companyʼs shrimp farming operation in certain location in Lampung in 2011 and the resignation of some farmers of CPB in 2013.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas akun piutang pelanggan individual dan kolektif, manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the collectibility of the receivable accounts, the Company and subsidiariesʼ management believe that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from the non-collection of trade receivable.
Pada tanggal 31 Desember 2013, piutang usaha tertentu dijadikan jaminan untuk pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) sebesar Rp100 miliar.
As of December 31, 2013, certain receivables are used as collateral for loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) amounting to Rp100 billion. 6.
PIUTANG LAIN-LAIN 2013 Kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti (Catatan 39)* Lain-lain Total Cadangan atas penurunan nilai Neto *
2012
676.638 40.226
722.196 20.601
716.864 (676.102)
742.797 (338.541)
40.762
404.256 *
Pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk kegiatan operasional kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti sejak tahun 2007
Aruna Wijaya Sakti Group* (Note 39) Others Total Allowance for impairment Net
Loan given by the Company for operational activities of Aruna Wijaya Sakti Group since 2007
This account represents inventories based on business segments as follows:
berdasarkan 2013
Pertambakan udang terpadu Produksi pakan Lain - lain
INVENTORIES
2012
581.754 637.514 8.969
658.275 509.030 8.710
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
1.228.237 (9.353)
1.176.015 (12.046)
Bersih
1.218.884
1.163.969
2013
Saldo akhir
Less allowance for impairment Net
Movement of allowance for impairment is as follows:
Mutasi penyisihan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo pada awal tahun Penyesuaian pencadangan
Integrated shrimp farming Feeds production Others
2012
(12.046) 2.693
(12.224) 178
Beginning balance Allowanceʼs adjustment
(9.353)
(12.046)
Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp744,2 miliar dan Rp745,6 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, the above inventories are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of Rp744.2 billion and Rp745.6 billion. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan tertentu dijadikan sebagai jaminan untuk pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) sebesar Rp100 miliar dan AS$6,25 juta, jaminan untuk pinjaman BRI Agro senilai 125% dari fasilitas KMK-PTR serta jaminan untuk pinjaman PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) sebesar Rp80 miliar dan fidusia persediaan (atas barang yang dibeli dengan menggunakan fasilitas ini) dengan nilai penjaminan minimal sebesar AS$20 juta, sedangkan persediaan berupa barang yang dibeli dengan fasilitas kredit dijadikan jaminan untuk pinjaman Indonesia Eximbank, PT Bank DBS Indonesia dan Bank Niaga senilai antara 100%-125% dari fasilitas L/C yang terpakai (Catatan 12).
As of December 31, 2013 and 2012, certain inventories are used as collateral for loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) amounting to Rp100 billion and US$6.25 million, collateral for loans from BRI Agro amounting to 125% from KMK-PTR facility and collateral for loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) amounting to Rp80 billion and fiduciary inventory (for asset bought using this facility) minimum of US$20 million, while inventories purchased using the credit facilities are used as collateral for loans from Indonesia Eximbank, PT Bank DBS Indonesia and Bank Niaga amounting to around 100% 125% from the L/C facility being used (Note 12).
Based on the review of the status of others receivable at the end of the year, the Groupʼs management believes that the allowance for impariment is adequate to cover possible losses from the non-collection of other receivables.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain. 47 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
OTHERS RECEIVABLE The details of other receivables are as follows:
Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
142
Total/Total 735.737
7.
PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan segmen usaha sebagai berikut:
2012 Individual/Individual
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
TRADE RECEIVABLES (continued) b.
b. Berdasarkan umur piutang (lanjutan):
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
48 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
143
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
7.
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
8.
PENYERTAAN SAHAM
INVENTORIES (continued)
9.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Details of investments in shares of stock are as follows:
Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2013
2012
CP Aquaculture (India) Private Limited Lain-lain
45.796 890
45.796 890
CP Aquaculture (India) Private Limited Others
Jumlah
46.686
46.686
Total
Penyertaan di CP Aquaculture (India) Private Limited (CP India) adalah sebesar 25%. Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan di CP India karena Perusahaan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan di CP India. Sehubungan dengan hal tersebut, maka jumlah investasi yang terbawa diperlakukan dengan metode biaya perolehan (at cost). Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah ekuitas CP India adalah Rp753,2 miliar, jumlah penjualan Rp1.623,2 miliar dan laba bersih Rp97,5 miliar.
Investment in CP Aquaculture (India) Private Limited (CP India) represents 25% ownership interest. The Company does not exert significant influence in CP India because the Company does not involve in the decision making in CP India. In relation to these matters above, the carrying value of investment in the associated company is treated as cost. As of December 31, 2013, total CP Indiaʼs equity amounted to Rp753.2 billion, total sales of Rp1,623.2 billion and net income of Rp97.5 billion.
Penyertaan lain-lain merupakan penyertaan pada berbagai investasi saham dengan kepemilikan di bawah 20%, dan dinyatakan berdasarkan harga perolehan.
Investments in shares of stock-others, consist of investments in stocks with ownership interest less than 20%, and are stated at cost.
2013 Saldo awal/ Beginning Balance Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium Total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassification
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Direct Ownership Land Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
336.578
1.100
-
1.389
339.067
2.106.509 500.797 1.193.084 173.975
8.017 9 15.567 1.649
3.702 11.233
150.386 42.066 69.171 1.184
2.264.912 542.872 1.274.120 165.575
82.150 189.444 14.173
2.468 414 1.720
161 514 477
878 9.842 1.076
85.335 199.186 16.492
4.596.710
30.944
16.087
275.992
4.887.559
Total
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
38.990 38.514 15.709
85.118 75.714 7.785
1.160 6 16
(110.089) (70.040) (15.284)
12.859 44.182 8.194
Construction in progress Land and buildings improvements Machinery and equipment Others
Total
93.213
168.617
1.182
(195.413)
65.235
Total
2.167
-
-
(768)
1.399
Leased Assets
4.692.090
199.561
17.269
4.954.193
Total Cost
Aset Sewa Pembiayaan Total Harga Perolehan
79.811
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah dan Bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi
667.055 154.354 554.773 79.671
182.406 24.975 66.520 12.205
3.198 7.200
6.416 2.206 132 288
855.877 181.535 618.227 84.964
Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
60.607 107.114 8.873
3.408 18.057 1.779
128 504 427
47 901 -
63.934 125.568 10.225
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
1.632.447
309.350
11.457
9.990
1.940.330
Total
762
346
-
-
1.108
Leased Assets
1.633.209
309.696
11.457
9.990
1.941.438
Total Accumulated Depreciation
54.581
2.564
-
Total Akumulasi Penyusutan Dikurangi rugi penurunan nilai Nilai Buku Neto
144
FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Aset Sewa Pembiayaan
49
9.
ASET TETAP
Total
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, the Management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate to cover possible losses from the decline in value of these inventories.
Berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan.
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
(545.683) 2.513.198
(597.700) 2.415.055
Less allowance on impairment in value Net Book Value
50 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
145
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
9.
ASET TETAP (lanjutan)
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium Total
Penambahan/ Additions
9.
FIXED ASSETS (continued)
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassification
4.596.710
Total
-
336.578
2.100.619 501.383 1.149.309 154.035
91 243 24.645 671
12 9.193 298 18.157
5.811 8.364 19.428 37.426
2.106.509 500.797 1.193.084 173.975
79.111 186.865 13.729
3.160 415 484
325 32 30
4.521.629
29.709
28.047
204 2.196 (10) 73.419
Aset dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
31.054 23.136 13.567
21.529 34.340 7.306
1.394 334
(12.199) (18.962) (4.830)
38.990 38.514 15.709
Construction in progress Land and buildings improvements Machinery and equipment Others
Total
67.757
63.175
1.728
(35.991)
93.213
Total
(37.428)
2.167
Leased Assets
4.692.090
Total Cost
Aset dalam Penyelesaian Total Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium Jumlah Aset Sewa Pembiayaan Total Akumulasi Penyusutan Dikurangi rugi penurunan nilai Nilai Buku Neto
a.
Pembebanan berikut:
39.595
-
-
4.628.981
92.884
29.775
-
528.833 136.879 477.034 74.193
138.222 20.881 78.005 14.201
3.406 266 16.370
7.647
667.055 154.354 554.773 79.671
55.171 89.518 7.381
5.644 17.621 1.503
208 25 11
-
60.607 107.114 8.873
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
1.369.009
276.077
20.286
7.647
1.632.447
Total
6.492
1.917
-
762
Leased Assets
1.375.501
277.994
20.286
1.633.209
Total Accumulated Depreciation
(7.647) -
(545.683)
(545.683)
2.707.797
penyusutan
adalah
2.513.198
a.
sebagai 2013
Beban pokok penjualan dan udang dalam pertumbuhan Beban penjualan (Catatan 22) Beban umum dan administrasi (Catatan 23) Jumlah
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Less allowance on impairment in value Net Book Value
Depreciation expenses is charged as follows:
2012
158.234 61.665
126.092 79.800
89.797
72.102
Cost of goods sold and shrimp pond growing Selling expenses (Note 22) General and administrative expenses (Note 23)
309.696
277.994
Total
51
146
82.150 189.444 14.173
-
FIXED ASSETS (continued) (b) The computation of gain on sale of fixed assets is as follows:
2013 Cost Direct Ownership Land Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
-
9.
ASET TETAP (lanjutan) (b) Keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Saldo Akhir/ Ending Balance
336.578
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2012 Saldo awal/ Beginning Balance
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
2012
Hasil penjualan aset tetap Nilai buku
7.826 1.684
8.416 2.356
Proceeds from sale of fixed assets Book value
Laba atas penjualan aset tetap - neto
6.142
6.060
Gain on sale of fixed assets - net
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Operasi Lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gain on sales of fixed assets are presented as part of the “Other Operating Income” account in the consolidated statements of comprehensive income.
(c) Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap (kecuali tanah dan peralatan transportasi), diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$358,3 juta, SG$0,1 juta dan Rp15,8 miliar (total setara dengan Rp4,4 triliun). Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap (kecuali tanah dan peralatan transportasi), diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$329,5 juta dan Rp14,8 miliar (total setara dengan Rp3,2 triliun). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
(c) As of December 31, 2013, fixed assets (except land and transportation equipment), are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of US$358.3 million, SG$0.1 million and Rp15.8 billion (total equivalent to Rp4.4 trillion). As of December 31, 2012, fixed assets (except land and transportation equipment), are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of US$329.5 million and Rp14.8 billion (total equivalent to Rp3.2 trillion). The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
(d) Penambahan aset tetap dan aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 terutama sehubungan dengan pembangunan pabrik dan laboratorium baru, perbaikan yang signifikan dan penambahan kapasitas terpasang Perusahaan dan entitas anak. Sedangkan penambahan aset tetap dan aset dalam penyelesaian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 terutama sehubungan dengan perbaikan yang signifikan dan penambahan kapasitas terpasang Perusahaan dan entitas anak.
(d) Additions of fixed assets and construction in progress for the years ended December 31, 2013 are mainly due to construction of new plant and laboratory, significant repairs and addition of the Company and subsidiaryʼs installed capacity. Meanwhile additions of fixed assets and construction in progress for the year ended December 31, 2012 are mainly due to significant repairs and addition of the Company and subsidiaryʼs installed capacity.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai antara Januari 2014 dan Juni 2015 dengan persentase penyelesaian hingga saat ini berkisar antara 1,0% - 99,0%.
As of December 31, 2013, construction in progress are estimated to be completed between January 2014 and June 2015 with current percentages of completion between 1.0% - 99.0%.
52 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
147
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
9.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
(e) Aset tetap dalam bentuk tanah dengan status Hak Guna Bangunan terletak di beberapa lokasi di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 168.819.778 meter persegi. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2045. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
(e) Land under “Building Usage Right” is located in several locations in Indonesia with a total area of 168,819,778 square meters. The related landrights will expire on various dates between 2015 and 2045. Management believes that these rights are renewable upon their expiry.
(f)
(f)
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan untuk utang bank jangka pendek dengan nilai buku senilai Rp1,4 triliun (Catatan 12).
As of December 31, 2013, certain fixed assets are used as collateral for short term bank loans with book value of Rp1.4 trillion (Note 12).
(g) Seluruh aset tetap yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Perusahaan, kecuali aset tetap dengan nilai buku sebesar Rp280,5 miliar.
(g) All of the fixed assets as of the reporting date are fully used to support the Company operation activities, except for fixed assets with net book value of Rp280.5 billion.
(h) Manajemen berkeyakinan bahwa nilai yang dapat diperoleh kembali masih melebihi nilai tercatatnya.
(h) Management believes that the recoverable amount is more than the carrying amount.
10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN TAGIHAN PAJAK
10. PREPAID TAXES AND CLAIMS FOR TAX REFUND Prepaid tax consists of:
Pajak dibayar di muka terdiri dari: 2013 Pajak Pertambahan Nilai
2012 1.047
53
148
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
8.855
Value Added Tax
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN TAGIHAN PAJAK (lanjutan)
10. PREPAID TAX AND CLAIMS FOR TAX REFUND (continued) Claim for tax refund consist of:
Tagihan pajak terdiri dari: 2013 Perusahaan Lebih bayar Pajak Penghasilan 2013 2012 2011 Pajak Pertambahan Nilai Entitas Anak Lebih bayar Pajak Penghasilan 2013 2012 2011 2007 2006 Pajak Pertambahan Nilai Total
2012
19.246 13.704 102.835
13.704 15.899 62.473
10.335 3.366 162 14.746 20.117
3.366 8.233 162 10.935 25.583
Company Overpayment of Income Tax 2013 2012 2011 Value Added Tax Subsidiaries Overpayment of Income Tax 2013 2012 2011 2007 2006 Value Added Tax
184.511
140.355
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mencatat lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp102,8 miliar. Jumlah tersebut merupakan akumulasi PPN tahun pajak 2011 sebesar Rp43,4 miliar, tahun pajak 2012 sebesar Rp27,8 miliar, dan tahun pajak 2013 sebesar Rp31,6 miliar.
As of December 31, 2013, the Company recorded Value Added Tax (VAT) overpayment amounting Rp102.8 billion. This amount is accumulation of VAT overpayment from 2011 fiscal year amounting Rp43.4 billion, 2012 fiscal year amounting Rp27.8 billion, and 2013 fiscal year amounting Rp31.6 billion.
Pada tahun 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp15,9 miliar.
In 2013, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) of Corporate Income Tax for 2011 fiscal year amounting to Rp15.9 billion.
Pada tahun 2013, entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp8,2 miliar.
In 2013, certain subsidiary received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) of Corporate Income Tax for 2011 fiscal year amounting to Rp8.2 billion
Pada tahun 2013, entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp1,7 miliar dan dibebankan pada akun “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In 2013, certain subsidiary received Underpayment Tax Assessment Letter (SKPKB) of Corporate Income Tax for 2007 fiscal year amounting to Rp1.7 billion and charged to “Income Tax Expense” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tahun 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) sebagai berikut: Lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp39,8 miliar Lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp0,9 miliar
In 2012, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) as follows: -
Overpayment of Corporate Income Tax for 2007 fiscal year amounting to Rp39.8 billion Overpayment of Value Added Tax for 2007 fiscal year amounting to Rp0,9 billion
54 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
149
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. PAJAK DIBAYAR DI MUKA DAN TAGIHAN PAJAK (lanjutan)
10. PREPAID TAX AND CLAIMS FOR TAX REFUND (continued)
11. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN, BERSIH (lanjutan)
-
-
Lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp14,4 miliar Lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp37,4 miliar
Overpayment of Corporate Income Tax for 2010 fiscal year amounting to Rp14.4 billion Overpayment of Value Added Tax for 2010 fiscal year amounting to Rp37.4 billion
-
Restitusi yang diterima atas SKPLB di atas termasuk jumlah yang telah dibayarkan oleh Perusahaan pada saat proses banding pajak sehingga jumlah penerimaannya menjadi sebesar Rp141,4 miliar.
Tax refund received for the above SKPLBs including amount paid by the Company for tax appeal process therefore total amount received is amounted to Rp141.4 billion.
Pada tahun 2012, entitas anak tertentu menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) sebagai berikut: Lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2010 sebesar Rp7,0 miliar Lebih bayar Pajak Penghasilan Pasal 22 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp0,1 miliar Lebih bayar Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp4,0 miliar Lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp0,7 miliar
In 2012, certain subsidiary received Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) as follows: -
Overpayment of Corporate Income Tax for 2010 fiscal year amounting to Rp7.0 billion Overpayment of Income Tax article 22 for 2007 fiscal year amounting to Rp0.1 billion Overpayment of Corporate Income Tax for 2006 fiscal year amounting to Rp4.0 billion Overpayment of Value Added Tax amounting to Rp0.7 billion
-
11. OTHERS NON-CURRENT ASSETS, NET
11. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN, BERSIH
Details of other non-current assets - net are as follows:
Rincian aset tidak lancar lain-lain-bersih terdiri dari: 2013
2012
Tanah dan aset lain yang tidak digunakan dalam usaha Deposito yang terbatas penggunaannya Lain-lain
51.120 8.066
123.631 21.449 11.758
Land and other assets not used in operations Restricted deposit Others
Total
59.186
156.838
Total
Tanah dan Aset Lain yang Tidak Digunakan dalam Usaha
Land and Other Assets Not Used in Operations
Tanah yang tidak digunakan dalam usaha sebagian besar terletak di Lampung, Sumatera Utara dan Bali. Aset tidak lancar selain tanah, telah direklasifikasikan sebagai aset tetap karena aset tersebut telah digunakan kembali untuk operasi pada tahun 2013.
Lands which are not used in operations are located mostly in Lampung, North Sumatera and Bali. Assets other than land, were reclassified as fixed assets since these assets have been used for operation in 2013.
150
ASSETS
-
OTHERS,
NET
Restricted Deposit
Pada tanggal 31 Desember 2012 deposito yang terbatas penggunaannya di Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) merupakan deposito yang terbatas penggunaannya sehubungan dengan penerbitan utang obligasi oleh BOR (Catatan 16). Pada tanggal 31 Desember 2013, tidak ada deposito terbatas penggunaannya yang harus dicadangkan sehubungan dengan penerbitan obligasi.
As of December 31, 2012, restricted deposit in Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) represents a restricted deposit in relation with the bond issuance by BOR (Note 16). As of December 31, 2013, there is no more restricted deposit required for bond issuance.
12. SHORT-TERM BANK LOANS
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK
This account represents revolving loan and import loan obtained by the Company and certain subsidiaries as follows:
Akun ini merupakan saldo atas pinjaman revolving dan pinjaman impor yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak tertentu sebagai berikut: 2013 Pinjaman revolving Dolar Amerika Serikat PT Bank Capital Indonesia Tbk. (AS$6.425.000) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (AS$20.000.000) Rupiah Indonesia Eximbank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Catatan 33b) Pinjaman impor (Trust Receipt) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk. (AS$28.384.501 pada tahun 2013 dan AS$28.460.855 pada tahun 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (cabang Singapura) (AS$17.522.270 pada tahun 2013) PT Bank DBS Indonesia (AS$16.801.997 pada tahun 2013 dan AS$14.374.545 pada tahun 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (AS$11.182.747 pada tahun 2013 dan AS$3.902.353 pada tahun 2012) Indonesia Eximbank (AS$269.218 pada tahun 2013 dan AS$2.189.950 pada tahun 2012)
Jumlah
55
11. NON-CURRENT (continued)
Deposito yang Terbatas Penggunaannya
Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Indonesia Eximbank PT Bank DBS Indonesia
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2012
78.314 -
Revolving loan US Dollar PT Bank Capital Indonesia Tbk. 62.129 (US$6,425,000) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 193.400 (US$20,000,000)
100.000
100.000
98.260
-
49.238
-
19.650
104.238
345.979
275.216
213.579
-
204.800
139.002
136.307
37.736
3.281
21.177
153.239
153.239
144.314 54.519 33.078
146.126 38.719 20.730
1.634.558
1.291.712
Rupiah Indonesia Eximbank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Note 33b) Import loans (Trust Receipt) US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk. (US$28,384,501 in 2013 and US$28,460,855 in 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Singapore branch) (US$17,522,270 in 2013) PT Bank DBS Indonesia (US$16,801,997 in 2013 and US$14,374,545 in 2012) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (US$11,182,747 in 2013 and US$3,902,353 in 2012) Indonesia Eximbank (US$269,218 in 2013 and US$2,189,950 in 2012) Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Indonesia Eximbank PT Bank DBS Indonesia Total
56 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
151
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Negara (lanjutan)
Indonesia
(Persero)
PT Bank Negara (continued)
Tbk.
Indonesia
(Persero)
Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
CPB
CPB
Kredit Modal Kerja (KMK)
Working Capital Loan (KMK)
CPB (lanjutan)
CPB (continued)
Pada tanggal 21 September 2006, CPB menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) seperti dimuat dalam Akta Notaris Surjadi, S.H., No. 17, dimana BNI memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$20,0 juta. KMK ini dijamin dengan aset tetap tertentu yang terletak di Desa Bratasena, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
On September 21, 2006, CPB entered into an agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) as notarized by Notarial Deed No. 17 of Surjadi, S.H., whereby BNI will provide Working Capital Loan (KMK) with credit limit of US$20.0 million. The loan was secured by certain fixed assets located in Bratasena Village, Menggala District, Tulang Bawang Regency, Lampung.
Fasilitas L/C
L/C Facility
Pada tanggal 21 September 2006 CPB juga mendapatkan fasilitas L/C (Surat Berdokumen Dalam Negeri) dari BNI, yang perjanjiannya dimuat dalam Akta No. 18, dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H. Fasilitas L/C tersebut mempunyai pagu kredit sebesar AS$5,0 juta.
On September 21, 2006 CPB also obtained Letter of Credit (L/C) facility from BNI as notarized in Notarial Deed No. 18 of Surjadi, S.H. This L/C facility has maximum limit of US$5.0 million.
Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (2) 17 tanggal 17 Juni 2008, BNI dan CPB menyetujui untuk mengganti dan menambah jaminan yang sudah ada berupa hak tanggungan peringkat I (pertama) atas tanah senilai Rp50,5 miliar dan 10 bidang tanah yang akan dibebani hak tanggungan peringkat I (pertama) sebesar Rp158,0 miliar.
Based on Amended Credit Agreement No. (2) 17 dated June 17, 2008, BNI and CPB agreed to replace and add the existing collaterals in the form of first ranked mortgage over land amounting to Rp50.5 billion and first ranked mortgage over 10 pieces of land amounting to Rp158.0 billion.
Pada tanggal 16 Juli 2007, CPB menandatangani Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan L/C Impor/SKBDN dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan perjanjian No. (1) 18. Perubahan ini menetapkan bahwa sight L/C yang jatuh tempo dapat diteruskan menjadi Trust Receipt (T/R) / post financing dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan yang telah disetujui.
On July 16, 2007, CPB signed an Amended Opening Import L/C / SKBDN Facilities Agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), under agreement No. (1) 18. The amendment stipulated that due sight L/C can be carried forward as Trust Receipt (T/R) / post financing in line with the agreed terms and conditions.
Pada tanggal 27 Mei 2013, fasilitas KMK CPB senilai AS$20,0 juta mengalami perubahan struktur berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 102 dan 104, yang keduanya dibuat di hadapan Notaris Djumini Setyoadi, S.H., MKn., yaitu menjadi: Fasilitas KMK dalam mata uang asing yang dikonversi menjadi Rupiah sebesar Rp98.260 Fasilitas L/C SKBDN dan TR sebesar AS$10,0 juta
On May 27, 2013, the structure of CPBʼs KMK facility amounted US$20,0 million has been amended based on Deed of Credit Agreement No. 102 and 104 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., into:
Penggunaan fasilitas L/C impor ditambah dengan fasilitas Trust Receipt / post financing tidak boleh melebihi AS$5,0 juta.
Usage of import L/C facilities plus the trust receipt / post financing facility may not exceed US$5.0 million.
Pada tanggal 17 Oktober 2013, berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor/SKBDN No. (15) 18, fasilitas kredit diperpanjang sampai dengan 22 Juni 2014.
On October 17, 2013, based on Amended Opening Import L/C / SKBDN Facilities Agreement No. (15) 18, the credit facilities are extended up to June 22, 2014.
Fasilitas L/C dan KMK dijamin dengan tanah yang terletak di Desa Bratasena, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung dan persediaan bahan baku senilai 125% dari fasilitas.
L/C and Working Capital Loan facility is secured by land located in Bratasena Village, Menggala District, Tulang Bawang Regency, Lampung and raw materials with total value of 125% of the facility.
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 23 Juni 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor/SKBDN dengan BNI seperti dimuat dalam Akta No. 33 yang dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H., dimana BNI memberikan fasilitas pembukaan L/C Impor dalam bentuk Irrevocable Sight L/C dan/atau Usance L/C dan dapat dipergunakan untuk pembukaan SKBDN dalam bentuk Irrevocable Sight atau Usance SKBDN, dengan batas maksimum sebesar Rp185,0 miliar atau AS$20,0 juta.
On June 23, 2008, the Company entered into Letter of Credit Import Facility/SKBDN Agreement with BNI as notarized by Notarial Deed No. 33 of Surjadi, S.H., whereby BNI provides L/C opening facility in the form of Irrevocable Sight L/C and/or Usance L/C which can also be used to open SKBDN in the form of Irrevocable Sight or Usance SKBDN, with credit limit of Rp185.0 billion or US$20.0 million.
-
KMK facility in foreign currency converted to IDR amounting to Rp98,260 L/C SKBDN and TR facility amounting to US$10.0 million
Pada tanggal 17 Oktober 2013, berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (1) 102 dan (1) 104, fasilitas kredit ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juni 2014.
On October 17, 2013, based on Amended Credit Agreement No. (1) 102 and (1) 104, these credit facilities are extended up to June 22, 2014.
CPB diwajibkan untuk mengupayakan rasio keuangan dengan Current Ratio minimum 1x, Debt-to-Equity Ratio maksimum 2,5x dan Debt Service Coverage minimum 120%, Days Inventory maksimum 90 hari, Days Accounts Receivable maksimum 140 hari. Pada tanggal 31 Desember 2013, CPB dapat memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut.
CPB is required to maintain financial position ratio with minimum Current Ratio of 1x, maximum Debtto-Equity Ratio of 2.5x and minimum Debt Service Coverage of 120%, maximum Days Inventory of 90 days, maximum Days Accounts Receivable of 140 days. On December 31, 2013, CPB can fulfill the financial ratios.
57
152
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
58 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
153
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Bank Negara (lanjutan)
Indonesia
(Persero)
PT Bank Negara (continued)
Tbk.
(Persero)
Tbk.
The Company (continued)
Pada tanggal 14 Juli 2010, berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor/Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri No. (2) 33, BNI dan Perusahaan menyetujui untuk memberikan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Bumi Dipasena, Lampung sebesar Rp183,6 miliar, persediaan sebesar Rp65,0 miliar dan piutang sebesar Rp65,0 miliar.
On July 14, 2010, based on Amended Letter of Credit Import Facility / SKBDN Agreement No. (2) 33, BNI and the Company agreed to pledge the land, building and machineries owned by the Company located in Desa Bumi Dipasena Village, Lampung amounting to Rp183.6 billion, inventory amounting to Rp65.0 billion and trade receivable amounting to Rp65.0 billion.
Pada tanggal 5 April 2011 berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Import/SKBDN No. (3) 33, Perusahaan menyetujui untuk memberikan tambahan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Bumi Dipasena, Lampung yang sebelumnya Rp183,6 miliar menjadi Rp246,4 miliar.
On April 5, 2011 based on Amended Letter of Credit Import Facility / SKBDN Agreement No. (3) 33, the Company agreed to give additional pledge in form of land, building and machineries owned by the Company located in Desa Bumi Dipasena, Lampung amounting from Rp183.6 billion to Rp246.4 billion.
Pada tanggal 9 Desember 2011, berdasarkan Surat Perpanjangan Fasilitas Kredit No. KPD/2.2/669/R jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Bumi Dipasena, Lampung, persediaan sebesar Rp65,0 miliar dan piutang sebesar Rp65,0 miliar di atas digantikan dengan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin milik CPB yang berlokasi di Desa Bratasena Adiwarna, Lampung.
On December 9, 2011, based on Credit Facility Extension Letter No. KPD/2.2/669/R pledge in form of land, building and machineries owned by the Company located in Bumi Dipasena Village, Lampung, inventory amounting to Rp65.0 billion and receivable amounting to Rp65.0 billion above are replaced by guarantee in form of land, building and machineries owned by CPB located in Bratasena Adiwarna Village, Lampung.
Pada tanggal 8 Oktober 2012, berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor/SKBDN Nomor (9) 33, terdapat tambahan jaminan berupa persediaan dan piutang usaha yang telah diikat dengan fidusia senilai masing-masing Rp100 miliar.
On October 8, 2012, based on Amended Letter of Credit Import Facility/SKBDN Agreement No. (9) 33, there is an additional pledge in form of fiduciary inventory and trade receivable each amounting Rp100 billion.
Pada tanggal 17 Oktober 2013, berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor/SKBDN No. (11) 33, fasilitas kredit telah diperpanjang sampai dengan 22 Juni 2014.
On October 17, 2013, based on Amended Letter of Credit Import Facility/SKBDN Agreement No. (11) 33, the credit facilities are extended up to June 22, 2014.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi rasio rasio Debt Service Coverage Ratio minimal 120% dan Current Ratio minimal 100%, Debt to Equity Ratio maksimal 2,5x. Pada tanggal 11 Februari 2014, Perusahaan telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tersebut untuk tahun buku 2013.
Based on loan agreement, the Company is required to maintain ratio Debt Service Coverage Ratio minimum 120% and Current Ratio minimum 100%, maximum Debt to Equity Ratio 2.5x. On February 11, 2014, the Company has received waiver for the incompliance of the financial ratio for the 2013 financial year.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Perusahaan (lanjutan)
59
154
Indonesia
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT Bank Negara (lanjutan)
Indonesia
(Persero)
PT Bank Negara (continued)
Tbk.
Indonesia
(Persero)
Tbk.
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas revolving yang sudah digunakan sebesar Rp98,3 miliar sedangkan jumlah fasilitas L/C impor yang sudah digunakan sebesar AS$11,1 juta dan Rp144,3 miliar.
As of December 31, 2013, total revolving facility which has been used amounting to Rp98.3 million whereas total L/C impor facility which has been used amounting to US$11.1 million and Rp144.3 billion.
PT Bank Negara Indonesia (cabang Singapura)
PT Bank Negara Indonesia (Singapore branch)
(Persero)
Tbk.
(Persero)
Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2013, BOR telah menggunakan fasilitas diskonto wesel ekspor melalui kesepakatan anjak piutang usaha sebesar AS$17.368.000 (setelah dikurangi bunga yang dibebankan sebesar AS$155.000). Fasilitas ini dijamin dengan berbagai saldo piutang usaha sebesar AS$17.522.270 pada tanggal 31 Desember 2013. BOR menjamin untuk mengembalikan pinjaman dalam kondisi pelanggan tidak melakukan pembayaran. Tingkat suku bunga efektif atas fasilitas ini sebesar 3,24% - 3,28% per tahun.
As of December 31, 2013, BOR has used discounted export note through trade receivables arrangements amounting to factoring US$17,368,000 (net of interest charged of US$155,000). This facility is secured with various trade receivables balances amounting to US$17,522,270 as of December 31, 2013. BOR undertakes to refund the amounts in the event on non-payment from the customers. The effective interest rate charged for this facility was 3.24% – 3.28% per annum.
PT Bank Capital Indonesia Tbk.
PT Bank Capital Indonesia Tbk.
Pada tanggal 11 Nopember 2009 Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan Bank Capital (Capital) dimana Capital memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$7,425 juta.
On November 11, 2009 the Company entered into a Credit Agreement with Bank Capital (Capital) whereby Capital will provide Working Capital Loan (KMK) facility with credit limit of US$7.425 million.
Berdasarkan Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No. 26, 27, 29 dan 30 yang dibuat oleh Notaris B. Andy Widyanto, S.H. pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan menyetujui untuk menyerahkan jaminan tambahan berupa beberapa bidang tanah beserta isinya milik CPgP yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Based on Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No. 26, 27, 29 and 30 of Notary B. Andy Widyanto, S.H. dated February 25, 2010, the Company agreed to pledge additional collaterals consisting of several pieces of land and related facilities owned by CPgP located in Karawang Regency, West Java.
Pada tanggal 16 Nopember 2010, berdasarkan Perjanjian Penegasan Kembali dan Addendum Terhadap Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 117/P-PA/BCI-KP/XI/2010, pagu kredit fasilitas KMK menjadi sebesar AS$6,425 juta.
On November 16 2010, based on Addendum to Banking Facility Agreement No. 117/P-PA/BCIKP/XI/2010, the working capital loan facility credit limit became US$6.425 million.
Pada tanggal 23 Mei 2013, berdasarkan Addendum Kelima Perjanjian Penegasan Kembali dan Pemberian Fasilitas Perbankan No. 090/ADD/2013, jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan 16 Mei 2014.
On May 23, 2013, based on Fifth Addendum to Banking Facility Agreement No. 090/ADD/2013, the credit facility period is extended until May 16, 2014.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan dari Bank Capital No. 022/CRS/BCI-KP/II/2014, fasilitas kredit telah dilunasi tanggal 10 Februari 2014.
Based on Letter from Capital Bank No. 022/CRS/BCI-KP/II/2014, the credit facilities has been settled on February 10, 2014. 60 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
155
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Indonesia Eximbank
Indonesia Eximbank
Indonesia Eximbank (lanjutan)
Indonesia Eximbank (continued)
Pada tanggal 29 Mei 2008, berdasarkan Akta No. 94 yang dibuat oleh Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dibawah ini kepada Perusahaan:
On May 29 2008, based on Notarial Deed No. 94 of Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) agreed to provide the following credit facilities to the Company:
Pada tanggal 27 Maret 2013 berdasarkan Perubahan Keduabelas Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 083/ADDPK/03/2013, pagu kredit fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan/atau pembiayaan L/C Impor berubah menjadi AS$7,0 juta.
On March 27, 2013 based on Twelve Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 083/ADDPK/03/2013, credit limit of L/C Sight or Usance and / or financing import L/C is amended to US$7.0 million.
Pada tanggal 23 September 2013 berdasarkan Perubahan Ketigabelas Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 239/ADDPK/09/2013, Perusahaan dan Eximbank menyetujui untuk memperpanjang fasilitas L/C dan kredit modal kerja sampai dengan 29 Mei 2014.
On September 23, 2013 based on Thirteen Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 239/ADDPK/09/2013, the Company and Eximbank agreed to extend L/C and working capital facility until May 29, 2014.
Perusahaan diwajibkan untuk memberitahukan dan / atau mendapatkan persetujuan dari Eximbank untuk melakukan hal antara lain: (i) merger, konsolidasi, akuisisi dan / atau pembubaran Perusahaan; (ii) perjanjian yang mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam membayar utangnya; dan (iii) memberikan jaminan perusahaan kepada pihak ketiga kecuali untuk Plasma dan peserta kerjasama operasi.
The Company is required to inform and / or obtain approval from Eximbank to perform the following: (i) merger, consolidation, acquisition and / or liquidation of the Company; (ii) agreement which will influence the ability of the Company to pay its payables; and (iii) give Companyʼs guarantee to third party except for farmers and joint-operation parties.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas modal kerja yang sudah digunakan sebesar Rp100,0 miliar sedangkan jumlah fasilitas L/C impor yang sudah digunakan sebesar AS$0,3 juta dan Rp54,5 miliar.
As of December 31, 2013, total working capital facility which has been used amounting to Rp100.0 billion whereas total import L/C facility which has been used amounted to US$0.3 million and Rp54.5 billion.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga)
Sehubungan dengan legal merger antara PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Lippo Tbk., utang bank jangka pendek dari kedua bank tersebut disajikan sebagai bagian dari utang bank jangka pendek kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pursuant to the legal merger between PT Bank Niaga Tbk. and PT Bank Lippo Tbk., the short term bank loans from these two banks are presented as part of short term loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Dahulu PT Bank Niaga Tbk.
Previously PT Bank Niaga Tbk.
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) dengan perjanjian No. 292/CBG/JKT/2007, No. 293/CBG/JKT/2007 dan No. 294/CBG/JKT/2007, dimana Bank Niaga menyediakan fasilitas pembukaan Letter of Credit Impor dan / atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (L/C Impor – SKBDN), Pinjaman Transaksi Khusus (Fasilitas PTK) dan Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Fasilitas NWE) dengan jangka waktu 12 bulan. Fasilitas kredit tersebut mempunyai pagu kredit gabungan sebesar AS$10,0 juta.
On November 30, 2007, the Company entered into agreements with PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) under agreements No. 292/CBG/JKT/2007, No. 293/CBG/JKT/2007 and No. 294/CBG/JKT/2007, whereby Bank Niaga provides Import and / or SKBDN Letter of Credit (Import L/C – SKBDN) facility, Special Transaction Loan (PTK Facility) and Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents Facility) for a period of 12 months. These facilities have combined credit limit of US$10.0 million.
-
Fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan/atau Pembiayaan L/C Impor sampai jumlah pokok sebesar AS$10,0 juta. Ekspor Fasilitas Kredit Modal Kerja Transaksional sampai jumlah sebesar Rp100,0 miliar.
-
Opening facility for Sight L/C or Usance L/C and/or Financing Import L/C with credit limit of US$10.0 million. Transactional Export Working Capital Loan Facility with credit limit of Rp100.0 billion.
Fasilitas L/C ini dijamin oleh jaminan tunai yang mewakili 15% dari nilai per penerbitan L/C serta jaminan fidusia berupa persediaan barang yang diimpor dengan nilai penjaminan setara 125% dari nilai Outstanding L/C.
This L/C facility is secured by cash collateral representing 15% of the value of a publishing L/C and fiduciary transfer of imported inventories equivalent to 125% of the Outstanding L/C.
Pada tanggal 1 April 2009, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 027A/ADDPK/04/2009, Eximbank menyetujui untuk memberikan fasilitas tambahan berupa Pembiayaan atau Pembukaan SKBDN dengan jumlah pokok gabungan dengan fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan/atau pembiayaan L/C Impor sebesar AS$10,0 juta.
On April 1, 2009, based on the Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 027A/ADDPK/04/2009, Eximbank agreed to provide additional Financing or Opening of SKBDN combined with Opening Facility for Sight L/C or Usance L/C and/or financing import L/C with total credit limit of US$10.0 million.
Pada tanggal 29 Mei 2009 berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 051/ADDPK/05/2009, Eximbank menyetujui perubahan mata uang yang dapat digunakan dalam fasilitas ini. Pembukaan L/C Sight atau Usance dapat memakai mata uang AS$ atau Euro atau SGD atau Rupiah. Pembukaan fasilitas SKBDN dapat memakai AS$ atau Rupiah senilai AS$10,0 juta.
On May 29, 2009, based on Second Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 051/ADDPK/05/2009, Eximbank agreed on changes in currencies used for this facility. Opening of L/C Sight or Usance can be in US$ or Euro or SGD or Rupiah. Opening of SKBDN can be in US$ or Rupiah equivalent to US$10.0 million.
Pada tanggal 30 Desember 2009 Perusahaan dan Eximbank menandatangani Perubahan Keempat Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 306/ADDPK/12/2009, dimana Perusahaan menyetujui untuk menyerahkan jaminan tambahan berupa hak tanggungan atas tanah, bangunan berikut sarana dan mesin milik Perusahaan yang terletak di beberapa lokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat.
On December 30, 2009, the Company and Eximbank signed the Fourth Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 306/ADDPK/12/2009, which the Company agreed to pledge additional collaterals consisting of land, building, facilities and machine owned by the Company located in several areas in East and West Java.
61
156
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
62 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
157
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank CIMB (lanjutan)
Niaga
Tbk.
(Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Niaga)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk. (lanjutan)
Previously PT Bank Niaga Tbk. (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 18 Juni 2009 fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut telah diubah dengan perjanjian No. 260/AMD/CBG/JKT/09, No. 261/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 262/AMD/CBG/JKT/09, dimana antara lain, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan pagu kredit fasilitas L/C Impor menjadi sebesar AS$12,7 juta dan Rp84,3 miliar.
On June 18, 2009 the credit facilities were amended with agreements No. 260/AMD/CBG/JKT/09, No. 261/AMD/CBG/JKT/09 and No. 262/AMD/CBG/JKT/09 whereby among others, Bank Niaga agreed to amend the credit limit of Import L/C facility to US$12.7 million and Rp84.3 billion.
Pada tanggal 29 Desember 2009, berdasarkan perjanjian No. 732/AMD/CBG/JKT/09, No. 733/AMD/CBG/JKT/09, No. 734/AMD/CBG/ JKT/09, Perusahaan menyetujui penambahan jaminan, sehingga keseluruhan jaminan untuk fasilitas tersebut adalah sebagai berikut:
On December 29, 2009, based on Agreement No. 732/AMD/CBG/JKT/09, No. 733/AMD/CBG/ JKT/09, No. 734/AMD/CBG/JKT/09 the Company agreed to add additional collaterals, as result thereof the collaterals for the facility shall be:
a.
Hak Tanggungan Peringkat II sebesar Rp5 miliar dan Hak Tanggungan Peringkat III sebesar Rp2,3 miliar atas tanah milik CPB yang terletak di Desa Suak Lampung.
a.
Hak Tanggungan Peringkat II dan III masingmasing sebesar Rp5 miliar atas tanah milik CPB yang terletak di Desa Sindangsari. Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp106,3 miliar atas tanah milik Perusahaan yang terletak di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung.
b.
Fidusia atas barang yang dibeli dengan fasilitas dari Bank Niaga dengan nilai penjaminan AS$20 juta.
d.
b. c.
d.
c.
Fiduciary over goods purchased with the facility from Bank Niaga for the amount of US$20 million.
Pada tanggal 10 Juni 2013, berdasarkan Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 217/AMD/CB/JKT/2013, fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2014.
On June 10, 2013, based on Letter of Extension Credit Agreement No. 217/AMD/CB/JKT/2013, these facilities have been extended to June 21, 2014.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi rasio Interest Service Coverage Ratio atau Fixed Charge Coverage Ratio sebesar minimal 2x. Pada tanggal 27 Mei 2013, Perusahaan telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tersebut untuk tahun buku 2013.
Based on loan agreement, the Company is required to comply with minimum Interest Service Coverage Ratio or Fixed Charge Coverage Ratio of 2x. On May 27, 2013, the Company has received waiver for the incompliance of the financial ratio for the 2013 financial year.
63
158
Second ranked mortgage over land and building of CPB for the amount of Rp5 billion and third ranked mortgage for the amount of Rp2.3 billion, located at Suak Village, Lampung. Second ranked and third ranked mortgage over land of CPB, each for the amount of Rp5 billion located at Sindangsari Village. First ranked mortgage over land of the Company for the amount of Rp106.3 billion located at Merak Belantung Village, Kalianda District, South Lampung Regency, Lampung Province.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank CIMB (lanjutan)
Niaga
Tbk.
(Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Niaga)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk. (lanjutan)
Previously PT Bank Niaga Tbk. (continued)
CPB
CPB
Pada tanggal 19 Oktober 2006, CPB menandatangani perjanjian dengan Bank Niaga dengan perjanjian No. 389/CBG/JKT/2006, No. 390/CBG/JKT/2006 dan No. 391/CBG/JKT/ 2006, dimana Bank Niaga akan menyediakan fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor (L/C Impor), Pinjaman Transaksi Khusus Impor (PTKImpor) dan fasilitas Pengalihan Hak Atas Wesel Ekspor (NWE) dengan jangka waktu 12 bulan (19 Oktober 2006 –19 Oktober 2007). Fasilitasfasilitas kredit ini mempunyai pagu kredit gabungan sebesar AS$8,0 juta.
On October 19, 2006, CPB entered into agreements with Bank Niaga under agreements No. 389/CBG/JKT/2006, No. 390/CBG/JKT/2006 and No. 391/CBG/JKT/2006, whereby Bank Niaga will provide Import Letter of Credit (Import L/C) facility, Special Transaction Loan - Import Loan Facility (PTK-Import) and Pengalihan Hak Atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents facility - NWE). These facilities are valid for 12 months (October 19, 2006 October 19, 2007) with maximum combined limit of US$8.0 million.
Fasilitas PTK-Impor dijamin dengan:
The Special Transaction Import Loan Facility (PTKImport) is secured by: first ranked mortgage over land and building with areas of 123.71 ha owned by CPB located in Suak Village, Lampung.
-
-
-
hak tanggungan peringkat pertama atas tanah, dan bangunan, milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 123,71 ha yang terletak di Desa Suak, Lampung. hak tanggungan peringkat pertama atas tanah, bangunan, mesin-mesin serta peralatan milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 70.875 meter persegi dan 38.855 meter persegi yang terletak di Desa Sindangsari, Lampung. jaminan fidusia atas barang-barang yang dibeli dengan menggunakan fasilitas L/C Impor, dengan nilai jaminan minimal sebesar Rp80,0 miliar.
-
first ranked mortgage over land, building, machinery and equipment with areas of 70,875 square metres and 38,855 square metres owned by CPB in Sindangsari Village, Lampung.
-
fiduciary securities over inventories purchased under the L/C import facility, with minimum collateral value of Rp80.0 billion.
Fasilitas Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor dijaminkan dengan proceed/dana hasil pembayaran Letter of Credit ekspor di rekening CPB yang ada pada bank.
The Negotiated Line for Export Documents is secured by proceeds from Letter of Credit export payment on CPB bank account.
Pada tanggal 18 Agustus 2009, berdasarkan perjanjian No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 313/AMD/CBG/ JKT/09, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan mata uang dan pagu kredit fasilitas L/C Impor dari AS$13,8 juta dan Rp25,3 miliar menjadi sebesar AS$9,9 juta dan Rp69,0 miliar untuk fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Impor dan LC Impor dan/atau SKBDN serta sebesar AS$9,9 juta dan Rp46,0 miliar untuk Perjanjian Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor.
On August 18, 2009, based on agreements No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/ JKT/09 and No. 313/AMD/CBG/JKT/09, Bank Niaga agreed to amend the currency and the limit of Import L/C facility from US$13.8 million and Rp25.3 billion to US$9.9 million and Rp69.0 billion for Import L/C Facility and Special Transaction Loan - Import Loan Facility (PTK-Import) as well as US$9.9 million and Rp46.0 billion for Negotiated Line for Export Documents Facility.
64 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
159
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank CIMB (lanjutan)
Niaga
Tbk.
(Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Niaga)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk. (lanjutan)
Previously PT Bank Niaga Tbk. (continued)
CPB (lanjutan)
CPB (continued)
Pada tanggal 29 Desember 2009 berdasarkan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 736/AMD/CBG/JKT/09, No. 737/AMD/CBG/ JKT/09, No. 738/AMD/CBG/JKT/09 Bank Niaga dan CPB menyetujui untuk memberikan jaminan tambahan tanah dan/atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Seluruh jaminan yang terletak di Desa Merak Belantung, Desa Suak dan Desa Sindangsari, Lampung terikat secara ”cross collateralized” terhadap fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Niaga kepada CPB dan Perusahaan.
On December 29 2009, based on Amendment of Credit Agreement No. 736/AMD/CBG/JKT/09, No. 737/AMD/CBG/JKT/09, No. 738/AMD/CBG/ JKT/09 Bank Niaga and CPB agreed to pledge additional collateral in form of land and / or building owned by the Company located in Merak Belantung Village, Kalianda District, Lampung Selatan. All of pledged collateral asset located in Merak Belantung Village, Suak Village and Sindangsari Village, Lampung are cross collateralized with other credit facilities given by Bank Niaga to CPB and the Company.
Pada tanggal 10 Juni 2013, berdasarkan Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 214/AMD/CB/JKT/2013, fasilitas pinjaman CPB telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2014.
On June 10, 2013, based on Letter of Extension Credit Agreement No. 214/AMD/CB/JKT/2013, CPBʼs credit facilities have been extended to June 21, 2014.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman di atas, CPB diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu selama kewajiban CPB belum dilunasi, antara lain tanpa persetujuan tertulis dari Bank Niaga, CPB tidak menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/ menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian aset yang nilainya melebihi 10% dari total aset per transaksi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha seharihari, melakukan merger, konsolidasi, akuisisi dan pembubaran, kecuali untuk merger dan akuisisi perusahaan yang mempunyai sifat dan kegiatan usaha yang selaras, cukup dengan pemberitahuan kepada Bank Niaga.
Based on the above credit agreements, CPB should meet certain covenants, during CPB credit is still outstanding, among others without written approval from Bank Niaga, CPB does not dispose/sell or transfer the rights or lease/ surrender the whole or part of assetʼs usage whose value exceeds 10% of total assets per transaction, except in relation to daily operations, mergers, consolidations, acquisitions and liquidations, except for merger with and acquisition of company that has similar nature and activity, by notification to Bank Niaga would be sufficient.
65
160
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank CIMB (lanjutan)
Niaga
Tbk.
(Bank
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Niaga)
Dahulu PT Bank Lippo Tbk.
Previously PT Bank Lippo Tbk.
Pada tanggal 5 Juni 2006, Perusahaan, CPB dan CPgP memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Lippo Tbk. (Bank Lippo) dengan pagu kredit masing-masing sebesar AS$5,0 juta, AS$5,0 juta dan AS$3,0 juta. Fasilitas ini dijaminkan oleh jaminan tunai yang mewakili 15% dari pembukaan L/C dan persediaan yang mewakili 125% dari pinjaman. Perusahaan, CPB dan CPgP diwajibkan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Lippo untuk melakukan hal antara lain: (i) mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan, dimana Perusahaan berkewajiban untuk memberikan tanggapan dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari kerja; (ii) perubahan kegiatan usaha; dan (iii) tidak melakukan investasi kecuali yang sesuai dengan bidang usahanya.
On June 5, 2006, the Company, CPB and CPgP obtained Letters of Credit (L/C) facilities from PT Bank Lippo Tbk. (Bank Lippo) with credit limit of US$5.0 million, US$5.0 million and US$3.0 million, respectively. These facilities are secured by cash collateral representing 15% from opening L/C and inventories representing 125% of the loan. Company, CPB and CPgP are required to obtain written approval from Bank Lippo to conduct among others: (i) conducting a merger, acquisition, consolidation, sale, diversion, bequeath, rent out or abdicate rights to assets, except for common transactions in the Company, where the Company is obligated to provide response in 14 working days at the latest; (ii) changes in business activities; and (iii) not entering into any investments unless it is in line with the Companyʼs operations.
Pada tanggal 26 Desember 2007, CPgP telah melunasi kewajibannya kepada Bank Lippo.
As of December 26, 2007, CPgP had fully repaid its liability to Bank Lippo.
Berdasarkan Perubahan terhadap Perjanjian Fasilitas Pembukaan L/C Line No. 731/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 735/AMD/CBG/ JKT/09 tanggal 29 Desember 2009, Perusahaan dan CPB menyetujui untuk memberikan jaminan berupa tanah dan/atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung.
Based on Amendment of Credit Facilities for opening L/C Line No. 731/AMD/CBG/JKT/09 and No. 735/AMD/CBG/JKT/09 dated December 29, 2009, the Company and CPB agreed to pledge collateral in the form of land and/or building owned by the Company located in Merak Belantung Village, Kalianda District, Lampung.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dan entitas anaknya diwajibkan untuk memenuhi rasio Interest Service Coverage Ratio minimal 2x, Current Ratio minimal 1x, dan Leverage Ratio maksimal 3,75x. Pada tanggal 27 Mei 2013, Perusahaan telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tersebut untuk tahun buku 2013.
Based on loan agreement, the Company and its subsidiaries are required to comply with Requirement of minimal Interest Service Coverage Ratio 2x, Current Ratio 1x, and Leverage Ratio maximum 3.75x. On May 27, 2013, the Company and its subsidiaries have received waiver for the incompliance of the financial ratio for the 2013 financial year.
Pada tanggal 10 Juni 2013, berdasarkan Surat Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 216/AMD/CB/JKT/2013 dan 218/AMD/ CB/JKT/2013, fasilitas pinjaman masing-masing untuk Perusahaan dan CPB telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Juni 2014.
On June 10, 2013, based on Letter of Extension Credit Agreement No. 216/AMD/CB/JKT/2013 and 218/AMD/CB/JKT/2013, loan facility for the Company and CPB have been extended to June 21, 2014 respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas L/C Impor yang sudah digunakan sebesar AS$28,4 juta dan Rp153,2 miliar.
As of December 31, 2013, the total Import L/C facility which has been used amounting to US$28.4 million and Rp153.2 billion. 66 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
161
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Perusahaan, CPB, CPgP dan CWS (“Peminjam”) menandatangani Akta Perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan PT Bank DBS Indonesia (DBS) dengan Banking Facility Agreement No. 12 yang diaktakan oleh Notaris Putut Mahendra, S.H., dimana DBS akan menyediakan fasilitas L/C Impor dengan pagu maksimum sebesar AS$20,0 juta atau setara dalam mata uang lainnya yang disetujui oleh DBS.
On October 23, 2008, the Company, CPB, CPgP and CWS (“Borrower”) entered into a Banking Facility Agreement with PT Bank DBS Indonesia (DBS) based on Banking Facility Agreement No. 12 which was notarized by Notary Putut Mahendra, S.H., whereby DBS provides Import L/C facilities with credit limit of US$20.0 million or its equivalent in any other currency approved by DBS.
Pada tanggal 16 Desember 2009 berdasarkan Perjanjian Perubahan Kedua Fasilitas Perbankan No. 429/PFPA-DBSI/XII/2009, DBS dan Perusahaan, CPB, CPgP dan CWS menyetujui untuk memberikan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Utara, serta tanah dan bangunan milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Selatan. Fasilitas ini dijamin juga oleh jaminan cash margin yang mewakili 15% dari pembukaan LC serta jaminan fidusia berupa persediaan barang yang diimpor melalui fasilitas DBS dengan nilai penjaminan setara 100% dari fasilitas yang digunakan.
On December 16, 2009 based on Second Amendment to the Banking Facility Agreement No. 429/PFPA-DBSI/XII/2009, DBS and the Company, CPB, CPgP and CWS agreed to pledge collaterals in the form of land, building and machine owned by the Company located in North Sumatera, together with land and building owned by the Company located in South Sumatera. The facility is secured by cash margin representing 15% of opening L/C and fiduciary transfer of imported inventories through DBS facilities at value equivalent to 100% of the used facility.
Perubahan Ketiga atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 427A/PFPA-DBSI/XI/2010 tanggal 26 Nopember 2010 menyatakan bahwa CWS tidak lagi merupakan salah satu Peminjam dalam Perjanjian ini.
The Third Amendment to the Banking Facility Agreement No. 427A/PFPA-DBSI/XI/2010 dated November 26, 2010 stated that CWS is no longer a Borrower in this Agreement.
Pada tanggal 21 Mei 2013 berdasarkan Perubahan Kedelapan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 315/PFPA-DBSI/V/2013, fasilitas kredit Perusahaan, CPB, dan CPgP telah diperpanjang sampai dengan 23 April 2014.
On May 21, 2013 based on The Eight Amendment to the Banking Facility Agreement No. 315/PFPADBSI/V/2013, credit facilities for the Company, CPB, and CPgP are extended up to April 23, 2014.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dan entitas anaknya diwajibkan untuk memenuhi rasio EBITDA/Interest expense minimal 1,5x pada setiap semester sejak tahun 2011 dan rasio Total Debt/Networth maksimal 3x pada setiap semester. Pada tanggal 9 Desember 2013, Perusahaan telah menerima waiver atas tidak terpenuhinya rasio keuangan tersebut untuk tahun buku 2013.
Based on loan agreement, the Company and its subsidiaries are required to comply with EBITDA/Interest expense ratio minimal 1.5x at each semester since 2011 and Total Debt/Networth ratio maximal 3x at each semester. On December 9, 2013, the Company and its subsidiaries have received waiver for the incompliance of the financial ratio for the 2013 financial year.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas impor yang sudah digunakan sebesar AS$16,8 juta dan Rp33,1 miliar.
As of December 31, 2013, total import facility which has been used amounting to US$16.8 million and Rp33.1 billion.
67
162
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk.
CPgP telah memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) berupa fasilitas KMK - Pinjaman Rekening Koran (KMK - PRK) maksimum sebesar Rp10,0 miliar sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 68 tanggal 21 Mei 2013 dan fasilitas KMK - Pinjaman Tetap Reguler (KMK-PTR) maksimum sebesar Rp40,0 miliar sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 69 tanggal 21 Mei 2013, yang keduanya dibuat di hadapan Eddy Muljanto, S.H., notaris di Jakarta. Jangka waktu fasilitas pinjaman adalah terhitung 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kredit.
CPgP has obtained a loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) in the form of KMK - Loan Account (KMK - PRK) with maximum limit of Rp10.0 billion based on Working Capital Credit Agreement Deed No. 68 dated May 21, 2013 and KMK - Regular Fixed Loan (KMK - PTR) with maximum limit of Rp40.0 billion based on Working Capital Credit Agreement Deed No. 69 dated May 21, 2013, both notarized by Eddy Muljanto, S.H., notary in Jakarta. The loan facility period is 12 (twelve) months since the signing of Credit Agreement.
Fasilitas ini dijamin oleh persediaan senilai 125% dari fasilitas yang terpakai serta tanah milik entitas anak yang terletak di beberapa lokasi di Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Bali.
This facility is secured by inventory amounting to 125% from facility being used and the subsidiaryʼs land located in several areas in West Java, South Sulawesi and Bali.
Berdasarkan Surat BRI Agro No. B.001/SPPK/ OPK/01/2014 tanggal 28 Januari 2014, BRI Agro menyetujui peningkatan plafon Kredit Investasi (KI) sejumlah Rp50 miliar dan fasilitas Kredit Modal Kerja Impor sejumlah AS$6.000.000. CPgP menyetujui untuk memberikan tambahan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin yang berlokasi di Desa Purwasari, Karawang sebesar Rp160,0 miliar dan persediaan sebesar Rp90,6 miliar.
Based on BRI Agro Letter No. B.001/SPPK/ OPK/01/2014 dated January 28, 2014, BRI Agro agreed to increase plafond of Investment Facility (KI) amounting to Rp50 billion and Import Working Capital Loan facility amounting to US$6,000,000. CPgP agreed to pledge the land, building and machineries located in Purwasari Village, Karawang amounted to Rp160.0 billion and inventory amounting to Rp90.6 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah fasilitas modal kerja yang sudah digunakan sebesar Rp49,2 miliar.
As of December 31, 2013, total working capital facility which has been used amounting to Rp49.2 billion.
Tingkat Suku Bunga Tahunan
The Annual Interest Rates
Tingkat suku bunga tahunan pada pinjaman revolving dan pinjaman impor adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the revolving loan and import loan are as follows:
Mata Uang
2012
Rupiah Dolar AS
2013 11,0% -15,3% 6,9% - 9,3%
11,0% -13,4% 6,9% - 8,9%
Currency Denomination Rupiah US Dollar
68 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
163
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
The details of trade payables are as follows:
a. Berdasarkan pemasok:
a. Based on supplier:
Pihak ketiga: Pemasok dalam negeri: Plasma PT FKS Multi Agro Tbk CV Lancar Arta Niaga CV Bumi Indo PT Fugui Flour & Grain Indonesia Intan Anugra Intan Bahari PT Serba Guna PT Pakanindo Jaya Perkasa PT Bumi Bali Mina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) Sub-total pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri: Pesquera Exalmar, Peru Prostar International, Taiwan Mamta Hygiene Products Pvt. Ltd., India Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) Sub-total pemasok luar negeri Total pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 32b)
82.890 1.247 74.059 22.652 25.641 10.077 6.108 11.654
176.782
164.450
700.611
398.778
Third parties: Local suppliers: Farmers PT FKS Multi Agro Tbk CV Lancar Arta Niaga CV Bumi Indo PT Fugui Flour & Grain Indonesia Intan Anugra Intan Bahari PT Serba Guna PT Pakanindo Jaya Perkasa PT Bumi Bali Mina Others (below Rp5,000) Sub-total local suppliers Foreign suppliers: Pesquera Exalmar, Peru Pro star International , Taiwan Mamta Hygiene Products Pvt. Ltd., India
1 5.763
5.462
-
80.862
37.305
103.137
43.069
Sub-total foreign suppliers
803.748
441.847
Total third parties
67.476
53.796
Related parties (Note 32b)
b. 2013
224.927 219.046
186.948 205.656
PT Central Daya Energi (Note 33c) Others
Total
443.973
392.604
Total
15. ACCRUED EXPENSES
15. BEBAN AKRUAL
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2013 Kewajiban pembayaran kembali kredit plasma (Catatan 33b) Bunga obligasi (Catatan 16) Lain-lain Total
2012
50.421 79.006
93.069 1.037.108 71.551
Provision for repayment of farmerʼs loan (Catatan 33b) Bond interest (Note 16) Others
129.427
1.201.728
Total
16. BONDS PAYABLE
16. UTANG OBLIGASI
Obligasi yang Direstrukturisasi (AS$183.490.433) Obligasi Awal (AS$325.000.000) Bunga yang ditangguhkan (AS$3.249.052) Total
Based on currency:
768.087 98.158 3.914 861 204 -
438.729 54.285 2.013 259 90 267
Rupiah United States Dollar (Note 37) European Euro (Note 37) Singapore Dollar (Note 37) Japanese Yen (Note 37) Great Britain Poundsterling (Note 37)
Total
871.224
495.643
Total
As of December 31, 2013 and 2012, there were no guarantees provided by, or required from, the Group for the above payables.
69
Lain-lain
2013
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 37) Euro Eropa (Catatan 37) Dolar Singapura (Catatan 37) Yen Jepang (Catatan 37) Pound Sterling Inggris (Catatan 37)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
2012
PT Central Daya Energi (Catatan 33c)
Others (below Rp5,000)
2012
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada jaminan yang diberikan oleh, dan diminta dari, Kelompok Usaha atas utang usaha di atas.
164
2013
9.149 7.664
b. Berdasarkan mata uang:
Other payable - third parties represents payables for:
Utang lain-lain - pihak ketiga merupakan utang atas:
2012
195.325 157.043 64.216 35.435 28.429 20.441 11.604 7.217 4.119 -
14. OTHERS PAYABLE - THIRD PARTIES
14. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:
2013
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. TRADE PAYABLE
13. UTANG USAHA
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
2012
2.236.565 -
3.142.750
(US$183,490,433) Restructured Bonds (US$325,000,000) Original Bonds
39.603
-
(US$3,249,052) Deferred interest
2.276.168
3.142.750
Total
Obligasi Awal
Original Bonds
Pada tanggal 28 Juni 2007, BOR menerbitkan obligasi sejumlah AS$325 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2012 (Obligasi) dengan denominasi minimal AS$100.000 dan kelipatan AS$1.000 untuk kelebihan selanjutnya. Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Entitas Anak Penjamin) yaitu (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; dan (iv) CPgP. Penjaminan Obligasi ini telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan dalam Akta Notaris No. 67 tanggal 27 Juni 2007 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.
On June 28, 2007, BOR issued US$325 million guaranteed senior secured notes due in 2012 (the Bonds) in minimum denominations of US$100,000 and integral multiples of US$1,000 in excess thereof. The Bonds are guaranteed by the Company and certain subsidiaries (the Subsidiary Guarantors) i.e., (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; and (iv) CPgP. This guarantee on the Bonds has been approved by the Companyʼs Extraordinary Shareholdersʼ General Meeting as notarized in Notarial Deed No. 67 dated June 27, 2007 by Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.
70 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
165
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. BONDS PAYABLE (continued)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) Obligasi Awal (lanjutan)
Original Bonds (continued)
Tingkat bunga Obligasi adalah sebesar 11% per tahun. Bunga Obligasi terutang setiap tanggal 28 Juni dan 28 Desember tiap tahunnya, dimulai pada tanggal 28 Desember 2007. Obligasi jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2012.
The Bonds bear interest at the rate of 11% per year. Interest on the Bonds is payable on June 28, and December 28, of each year, beginning on December 28, 2007. The Bonds mature on June 28, 2012.
Obligasi ini dijamin oleh: i. seluruh aset pada saat ini dan masa yang akan datang dari BOR, termasuk Collection Account dan Interest Reserve Account serta Bunga dan hak atas Advance Purchase Agreement.
The Bonds were secured by: i. a fixed and floating charge over all of the existing and future assets of BOR, including the Collection Account and the Interest Reserve Account as well as its interest and rights under the Advanced Purchase Agreement ii. a first priority pledge by the Company of all of its capital stock in each of the Subsidiary Guarantors.
ii.
prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di seluruh Entitas Anak Penjamin.
Obligasi ini dicatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX – ST) dan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank of New York.
The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX – ST) with Bank of New York as the Trustee.
Jumlah perolehan bersih dari penerbitan Obligasi, setelah dikurangi komisi penjamin efek, jasa dan biaya lainnya sehubungan dengan penawaran Obligasi, adalah sebesar AS$317,1 juta. Hasil dari obligasi ini digunakan sebagai berikut:
The total net proceeds from the sales of the Bonds, after deduction for underwriting commissions, fees and other expenses relating to the Offering, was US$317.1 million. The proceeds were utilized as follows:
• •
•
AS$200,0 juta digunakan untuk membayar seluruh pinjaman sindikasi Barclays. AS$17,9 juta disisihkan di dalam Interest Reserve Account untuk membayar cicilan bunga tengah tahunan yang pertama (Catatan 11); dan AS$99,2 juta ditempatkan di Escrow Account yang hanya dapat ditarik jika sudah ada persetujuan Akuisisi Aset Dipasena dari mayoritas pemegang saham Perusahaan. Dana yang berada di Escrow Account, digunakan oleh Perusahaan untuk mendanai modal kerja dan keperluan pendanaan lainnya dalam kegiatan operasional Kelompok Usaha Dipasena. Setelah persetujuan pemegang saham atas akuisisi Aset Dipasena melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Juli 2007, dana Escrow Account ini telah ditarik dan digunakan.
• •
•
71
166
US$99.2 million were placed in an Escrow Account, which may be withdrawn only upon approval of the Dipasena Asset Acquisition by a majority of shareholders of the Company. The escrow funds, when released, will be used by the Company to fund working capital and other funding requirements of the assets that constitute the Dipasena Groupʼs operations. Following the shareholdersʼ approval of the Dipasena Assetʼs acquisition through Extraordinary Shareholdersʼ General Meeting dated July 6, 2007, the Escrow fund was withdrawn and used.
Latest rating for the Bonds are “C” by Fitch in February 19, 2010.
Rating terakhir dari Obligasi ini adalah “C” dari Fitch pada tanggal 19 Februari 2010.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
US$200.0 million was used to repay the Barclays Loan in full. US$17.9 million was set aside in the Interest Reserve Account to pay the first scheduled semi-annual interest payment (Note 11); and
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. BONDS PAYABLE (continued)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) Obligasi Awal (lanjutan)
Original Bonds (continued)
Sehubungan dengan memburuknya kondisi keuangan BOR dan Perusahaan sebagai penjamin yang diakibatkan oleh berjangkitnya virus di tambak udang CPB sejak kuartal kedua tahun 2009, pembayaran pokok sebesar AS$325.000.000 dan bunga obligasi tengah tahunan sejak 28 Desember 2009 sampai dengan tanggal obligasi jatuh tempo sebesar AS$107.250.000 belum dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2012.
Due to weakened financial condition of BOR and the Company as Guarantor, as a result of virus spread in CPBʼs ponds since second quarter 2009, repayment of the principal of US$325,000,000 and semiannual interest from December 28, 2009 until the Bondsʼ mature date amounting US$107,250,000 had not been made on June 28, 2012.
Obligasi yang Direstrukturisasi
Restructured Bonds
Pada tanggal 18 Januari 2013 BOR telah mengajukan permohonan kepada Pengadilan Tinggi Singapura untuk mengadakan pertemuan dengan para pemegang obligasi dalam rangka pengesahan proses Scheme of Arrangement (“SOA”). Setelah SOA ini disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura, maka pengaturan akan dilakukan agar SOA dapat segera berlaku efektif.
On January 18, 2013 BOR had applied with the Singapore High Court for permission to hold a Scheme of Arrangement (“SOA”) meeting of Noteholders, hold the meeting and then apply for the Singapore court to hold a sanction thereon. Once the SOA is properly sanctioned, arrangements have to be made to put the SOA into effect.
Based on Notarial Deed No. 69 dated September 28, 2012 of Yulia S.H., the shareholders have approved to restructure the Bonds.
Berdasarkan Akta Notaris No. 69 tanggal 28 September 2012 oleh Yulia S.H., para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi Obligasi.
BOR telah mengadakan pertemuan dan pengambilan suara oleh para pemegang obligasi yang dilaksanakan pada tanggal 18 April 2013 di Singapura (Rapat). Rapat dihadiri oleh kurang lebih 90% dari seluruh total obligasi sejumlah AS$325.000.000 dan 100% dari seluruh pemegang obligasi yang hadir dalam Rapat tersebut telah menyetujui proposal skema restrukturisasi Obligasi yaitu melalui perpanjangan waktu jatuh tempo Obligasi dan pengubahan jadwal pembayaran bunga dan pokok Obligasi. Pada tanggal 14 Mei 2013, SOA telah disahkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura dengan perintah pengadilan tertanggal 14 Mei 2013.
BOR was held a meeting and voting by the bondholders which have been executed on April 18, 2013 in Singapore (Meeting). The Meeting was attended by approximately 90% of the total bond holding amounted US$325,000,000 and 100% of the bondholders present in the Meeting has approved the proposal of scheme restructuring of the Bonds which are to extend the maturity date of the Bonds and to amend the schedule of the interest and principal payment of the Bonds. On May 14, 2013, SOA was sanctioned by the High Court of the Republic of Singapore pursuant to an Order of Court dated May 14, 2013.
Pada tanggal 17 Juni 2013, BOR, Perusahaan dan pemegang obligasi menyetujui untuk restrukturisasi obligasi berdasarkan the Amended and Restated Indenture sebagai berikut:
On June 17, 2013, BOR, the Company and the bondholders agreed to restructure the bonds based on the Amended and Restated Indenture as follows:
(a) Obligasi yang Direstrukturisasi sebesar AS$325.000.000 akan dilunasi dengan cicilan setengah tahunan sebesar AS$16.250.000 mulai 30 Juni 2018 sampai 30 Juni 2020 dan sisa hutang pokok sebesar AS$243.750.000 (ditambah bunga yang ditangguhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku) akan dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020. Utang obligasi yang direstrukturisasi dikenakan bunga sebesar 2% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 4% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal
(a)
The Restructured Bonds payable of US$325,000,000 will be settled by semiannual installments of US$16,250,000 starting from June 30, 2018 until June 30, 2020, and the remaining balance of principal of US$243,750,000 (plus deferred interest in accordance with the terms) will be settled on December 31, 2020. The restructured bonds bear interest rate of 2% per year for the interest periods ended December 31, 2014, 4% per year for the interest periods ended December 31, 2017,
72 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
167
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. BONDS PAYABLE (continued)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
Restructured Bonds (continued)
Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan)
6% per year for the interest periods ended. December 31, 2018 and 8% per year for the interest periods ended December 31, 2020. Interest payment will be done twice a year, every June 30, and December 31.
31 Desember 2017, 6% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 8% per tahun sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Pembayaran bunga dilaksanakan dua kali setahun yaitu setiap tanggal 30 Juni dan 31 Desember. (b)
Saldo utang bunga Obligasi Awal yang masih harus dibayar sebesar AS$107.250.000 (setara dengan Rp1.063.705) dilunasi dengan penerbitan 5.000 saham baru BOR, yang diambil seluruhnya oleh Whitemyer Corp., pihak ketiga.
(b)
The Restructured Bonds were secured by the Company and certain its subsidiaries (Subsidiary Guarantors) i.e., (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; and (iv) CPgP, and: i. a first priority of all of the assets of BOR, including the Collection Account and the Advanced Purchase Agreement ii. a first priority pledge by the Company of all of its capital stock in BOR. iii. a first priority pledge by the Company of all of its capital stock in each of the Subsidiary Guarantors.
Obligasi yang Direstrukturisasi ini dijamin oleh oleh Perusahaan dan entitas anaknya tertentu (“Entitas Anak Penjamin”) yaitu (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; dan (iv) CPgP serta: i. prioritas pertama atas seluruh aset BOR, termasuk Collection Account dan hak atas Advance Purchase Agreement. ii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di BOR. iii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di seluruh Entitas Anak Penjamin. Obligasi ini dicatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX – ST) dan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank of New York Mellon (“BoNY”) (dahulu Bank of New York).
The Bonds are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX – ST) with Bank of New York Mellon (“BoNY”) (formerly Bank of New York) as the Trustee.
Berdasarkan the Amended and Restated Indenture, apabila aktual EBITDA (Earnings Before Interest Taxes Depreciation and Amortization) konsolidasian tidak mencapai proyeksi EBITDA konsolidasian pada tahun pertama sampai tahun ketiga, maka Perusahaan dapat menangguhkan pembayaran bunga sebesar setengah dari bunga yang berlaku. Bunga yang ditangguhkan akan dikapitalisasi dan ditambahkan ke dalam nilai pokok Obligasi serta akan dibayarkan secara tunai pada saat jatuh tempo pada tahun 2020. Sebaliknya apabila aktual EBITDA konsolidasian melebihi proyeksi EBITDA konsolidasian sebesar AS$15 juta pada tahun pertama sampai tahun ketiga atau melebihi AS$10 juta pada setiap relevant redemption period, maka terdapat mekanisme yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali obligasi melalui proses lelang. Pada tanggal pembayaran bunga 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2013, BOR telah memperoleh persetujuan dari BoNY atas penangguhan setengah pembayaran bunga masing-masing sebesar AS$1.615.973 (setara dengan Rp19.697) dan AS$1.633.079 (setara dengan Rp19.906).
Based on the Amended and Restated Indenture, if the actual consolidated EBITDA (Earnings Before Interest Taxes Depreciation and Amortization) does not achieve projected consolidated EBITDA in the first until third year, the Company can defer half of the total interest payment. Deferred interest will be capitalized and added to the principal amount of the Bonds and will be paid in cash on maturity date in 2020. On the other hand, if the actual consolidated EBITDA exceeds projected consolidated EBITDA by more than US$15 million in the first until third year or by more than US$10 million on relevant redemption period, there is mechanism which allows the Company to buy back the Bonds through auction process. On the interest payment dates on June 30, 2013 and December 31, 2013, BOR obtained approval from BoNY to defer half of the interest payment amounting to US$1,615,973 (equivalent to Rp19,697) and US$1,633,079 (equivalent to Rp19,906).
73
168
The outstanding accrued interest from the Original Bonds of US$107,250,000 (equivalent to Rp1,063,705) was settled through issuance of 5,000 new shares of BOR, which has been taken up in full by Whitemeyer Corp., a third party entity.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. BONDS PAYABLE (continued)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan) Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan)
Restructured Bonds (continued)
Pada tanggal 19 Juni 2013, Perusahaan dan Whitemyer Corp menandatangani Perjanjian Jual Beli, dimana Whitemyer Corp mengalihkan kepemilikan 5.000 saham BOR kepada Perusahaan dengan harga pembelian sebesar AS$200.000 (setara dengan Rp1.986). Oleh karena itu, BOR mengakui keuntungan atas penyelesaian bunga yang masih harus dibayar sebesar AS$107.050.000 (setara dengan Rp1.061.722) yang dicatat pada akun “Pendapatan lainnya” pada laporan laba rugi kompherensif konsolidasian tahun 2013 (Catatan 28).
On June 19, 2013, the Company and Whitemyer Corp entered into a Sales and Purchase Agreement, whereby Whitemyer Corp transferred its 5,000 shares in BOR to the Company with a purchase consideration of US$200,000 (equivalent to Rp1,986). Accordingly, BOR recognised gain on settlement of accrued interest amounting to US$107,050,000 (equivalent to Rp1,061,722) which has been recognised in the “Other income” account of the 2013 consolidated statement of comprehensive income (Note 28).
Obligasi yang Direstrukturisasi dicatat sebesar nilai wajarnya pada pengakuan awal tanggal 17 Juni 2013, yang kemudian akan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tingkat bunga efektif Obligasi yang Direstrukturisasi adalah sebesar 14,98% dengan nilai wajar sebesar AS$177.680.243 (setara dengan Rp1.762.233) pada tanggal 17 Juni 2013. Oleh karena itu, BOR telah mencatat keuntungan atas pengakhiran Obligasi Awal sebesar US$147.319.757 (setara dengan Rp1.461.117) yang dicatat pada akun “Pendapatan lainnya” pada laporan laba kompherensif konsolidasian tahun 2013 (Catatan 28).
The Restructured Bonds has been recognized at fair value as at the date of inception, June 17, 2013, to be subsequently carried at amortised cost using the effective interest method. The effective interest rate of the Restructured Bonds has been determined to be 14.98%, with a fair value of US$177,680,243 (equivalent to Rp1,762,233) as at June 17, 2013. Accordingly, BOR has recorded gain on derecognition of Original Bonds of US$147,319,757 (equivalent to Rp1,461,117) which has been recognised in the “Others income” account of the 2013 consolidated statement of comprehensive income (Note 28).
Pada tahun 2013, BOR telah mencatat amortisasi atas nilai wajar Obligasi yang Direstrukturisasi sebesar AS$7.582.252 (setara dengan Rp75.200) yang dicatat pada akun “Biaya Keuangan” pada laporan laba komprehensif konsolidasian tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo unamortized nilai wajar Obligasi yang Direstrukturisasi sebesar AS$141.509.567 (termasuk biaya transaksi sebesar AS$1.772.062) (Catatan 27).
In 2013, BOR has recognized an amortization of the fair value on the Restructured Bonds amounting to US$7,582,252 (equivalent to Rp75,200) which has been recognised in the “Finance Costs” account of the 2013 consolidated statement of comprehensive income. As of December 31, 2013, the balance of unamortized fair value of Restructured Bonds amounting to US$141,509,567 (including transaction costs of US$1,772,062) (Note 27).
Dengan pengecualian-pengecualian tertentu dalam syarat-syarat obligasi, Perusahaan dan Entitas Anak Penjamin mempunyai pembatasan untuk transaksi sebagai berikut: • menjamin utang; • membebankan penjaminan atas aset; • melakukan merger atau konsolidasi; • terlibat di dalam transaksi penjualan dan penyewaan kembali; • terlibat transaksi tertentu dengan afiliasi. • Perusahaan dan entitas anaknya diharuskan mematuhi semua undang-undang, peraturan, aturan dan regulasi.
With certain exceptions specified in the terms and conditions of the bonds, the Company and the Subsidiary Guarantors have a limitation for the following transactions: • guarantee indebtedness; • create any liens; • affect a merger or consolidation; • enter into sale and leaseback transactions; • •
enter into certain transactions with affiliates. The Company and its subsidiaries must comply with all applicable statutes, rules and regulations.
74 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
169
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
•
•
Penambahan utang untuk tujuan modal kerja dengan total pokok pinjaman tidak melebihi (1) Rp250 miliar, atau (2) dari tanggal 1 Januari 2015, selama aktual EBITDA konsolidasian untuk empat kwartal terakhir sama atau lebih besar dari proyeksi EBITDA konsolidasian sebesar Rp450 miliar. Perusahaan dan entitas anaknya tidak boleh mengumumkan dan membayar dividen kecuali bila pada tanggal pengumuman (1) mempertahankan rasio Fixed Charged Coverage Ratio melebihi 10:1 untuk empat kwartal terakhir. (2) mempertahankan Total Indebtedness to Consolidated EBITDA Ratio 1:1 untuk empat kwartal terakhir. (3) tidak melebihi lima persen (5%) dari laba bersih konsolidasian untuk empat kwartal terakhir.
•
•
Non-controlling interests in net assets consolidated subsidiaries are as follows:
Kepentingan non-pengendali atas aset neto entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 2013
of
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama
5.854 1.210
8.304 1.038
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama
Total
7.064
9.342
Total
Non-controlling interests in total comprehensive income (loss) of consolidated subsidiaries are as follows:
2013
2012
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama
2.449 (171)
Total
2.278
75 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Pemegang saham
276 (189) 87
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Total/ Total
Shareholders
Saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham PT Surya Hidup Satwa Red Dragon Group Pte. Ltd. Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*) Sutanto Surjadjaja*) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
13.163.891.970 2.666.621.250 628.000 500.000 1.000.000
32,53 6,59 -
1.316.389 266.662 63 50 100
Ordinary share with par value of Rp100 (full amount) per share PT Surya Hidup Satwa Red Dragon Group Pte. Ltd. Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*) Sutanto Surjadjaja*)
24.638.093.526
60,88
2.463.809
Public (below 5% ownership each)
Total
40.470.734.746
100,00
4.047.073
Total
The composition of share ownership of the Company as of December 31, 2012 is as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Total/ Total
Shareholders Ordinary share with par value of Rp100 (full amount) per share
Saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham
2012
Kepentingan non-pengendali atas laba (rugi) komprehensif entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
170
Additional indebtedness incurred for working capital, not to exceed: (1) Rp250 billion, or (2) from January 1, 2015, provided that, Actual Consolidated EBITDA for the four-quarterly period ending is equal to or greater than Projected Consolidated EBITDA of Rp450 billion. The Company and its subsidiaries shall not declare or pay dividends unless on the date of declaration: (1) maintained a Fixed Charge Coverage Ratio in excess of 10:1 for the most recent four quarter period. (2) maintained a total Indebtedness to Consolidated EBITDA ratio of 1:1 for the most recent four quarter period. (3) do not exceed five percent (5%) of Consolidated Net Income for the most recent four quarter period.
17. NON-CONTROLLING INTERESTS
17. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
The composition of share ownership of the Company as of December 31, 2013 is as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the Company and its subsidiaries have complied with all the requirement and restrictions in accordance with the Amended and Restated Indenture.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan entitas anaknya telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan the Amended and Restated Indenture.
18. SHARE CAPITAL
18. MODAL SAHAM
Restructured Bonds (continued)
Obligasi yang Direstrukturisasi (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. BONDS PAYABLE (continued)
16. UTANG OBLIGASI (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT Centralpertiwi Bahari PT Marindolab Pratama Total
PT Surya Hidup Satwa PT Pertiwi Indonesia Red Dragon Group Pte. Ltd. Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*) Sutanto Surjadjaja*) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
9.302.791.456 3.861.100.514 2.666.621.250 628.000 500.000 1.000.000
22,99 9,54 6,59 -
930.279 386.110 266.662 63 50 100
PT Surya Hidup Satwa PT Pertiwi Indonesia Red Dragon Group Pte. Ltd. Isman Hariyanto*) Fredy Robin Sumendap*). Sutanto Surjadjaja*).
24.638.093.526
60,88
2.463.809
Public (below 5% ownership each)
Total
40.470.734.746
100,00
4.047.073
Total
*)
Isman Hariyanto, Fredy Robin Sumendap, Sutanto Surjadjaja masing – masing adalah Direktur Perusahaan, dengan kepemilikan masing – masing dibawah 0,01%./ Isman Hariyanto, Fredy Robin Sumendap, Sutanto Surjadjaja are Director of the Company, with equity ownership below 0.01% each.
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2013 Selisih lebih penerimaan di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi efek ekuitas dan biaya konversi waran
2012
Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali
(1.201.058)
-
Excess of proceeds over par value net of share issuance costs and warrant conversion costs Difference in value of transactions of entities under common control
Total
(1.104.136)
96.922
Total
96.922
96.922
76 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
171
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) Pada tahun 2006 Perusahaan dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), pemegang saham pengendali Perusahaan, telah merestrukturisasi unit usaha agrobisnis dan budi daya perairan (aquaculture) yang mengakibatkan Perusahaan menjadi perusahaan pengendali untuk usaha budi daya perairan (aquaculture). Transaksi restrukturisasi ini dilakukan dengan entitas sepengendali maupun pihak ketiga dan berlanjut sampai Mei 2007.
In 2006, the Company and PT Surya Hidup Satwa (SHS), the Companyʼs controlling shareholder, restructured their agrobusiness and aquaculture business whereby the Company became the holding company for aquaculture business. The restructuring transactions were conducted with entities under common control as well as third parties, and continued until May 2007.
Ringkasan dari transaksi-transaksi restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:
Summary of the restructuring transactions is as follows: Entities under common control
Entitas Sepengendali
Transaksi/ Transaction
Tanggal Transaksi/ Date of Transaction
Harga pembelian/ penjualan per saham (Rupiah penuh)/ Purchase/ Selling price per share (Rupiah full amount)
Jumlah saham yang dibeli (lembar)/ Number of shares purchased/ sold (shares)
Nilai Transaksi pembelian (jutaan Rupiah)/ Total value of transaction (Millions of Rupiah)
Nilai buku (jutaan Rupiah)/ Book Value (Millions of Rupiah)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (jutaan Rupiah)/ Difference in value of restructuring transactions under common control (Millions of Rupiah)
Perjanjian jual beli saham/ Shares sale and/or purchase agreement
Kepemilikan Langsung/ Direct ownership Penjualan/Divestment PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
PT Central Agromina
12 Mei 2006/ May 12, 2006
400
24 Mei 2007/ May 24, 2007
2.300
779.068.750
22.395.720
311.628
51.510
395.013
91.741
(83.385)
(40.231)
Pembelian/Acquisition PT Centralpertiwi Bahari
PT Centralwindu Sejati
12 Mei 2006/ May 12, 2006
572
12 April 2006/ April 12, 2006
542.564
2.878.526.958
110.586
Jumlah/Total
1.645.575
60.000
575.799
52.334
(1.069.776)
(7.666)
(1.201.058)
Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 12 Mei 2006/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated May 12, 2006 Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 24 Mei 2007/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated May 24, 2007 Perjanjian pembelian saham dengan RBOC & Splendid tanggal 12 Mei 2006/ Share purchase agreement with RBOC& Splendid, dated May 12, 2006 Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 12 April 2006/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated April 12, 2006
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. NET SALES
20. PENJUALAN NETO
The details of net sales based on business segments are as follows:
Rincian penjualan neto berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 2013
2012
Produk udang Pakan Benur Lain-lain
2.617.797 4.379.745 251.310 428.971
2.177.194 3.935.700 247.814 475.105
Shrimp products Feeds Shrimp fries Other
Total
7.677.823
6.835.813
Total
Tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif selama satu tahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There were no sales transactions with any single customer with annual cumulative sales exceeding 10% of consolidated net sales for the years ended December 31, 2013 and 2012.
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2e dan 32.
The nature of relationships and transactions of the Group with related parties is explained in Notes 2e and 32. 21. COST OF GOODS SOLD
21. BEBAN POKOK PENJUALAN
The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
3.633.693 117.222 1.089.493
3.291.059 111.284 1.106.227
Raw material used Direct labor Manufacturing overhead
Total biaya produksi
4.840.408
4.508.570
Total manufacturing costs
Saldo barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
223.997 (282.548)
77
172
Work in process Balance at beginning of year Balance at end of year
Beban pokok produksi
4.781.857
4.363.930
Cost of goods manufactured
Saldo barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
259.279 1.837.930 (346.113)
365.361 1.400.028 (259.279)
Finished goods Balance at beginning of year Purchases Balance at end of year
Beban pokok penjualan
6.532.953
5.870.040
Cost of goods sold
There were no purchases from any single supplier with annual cumulative purchases exceeding 10% of consolidated net sales for the years ended December 31, 2013 and 2012.
Tidak terdapat transaksi pembelian yang dilakukan dengan satu pemasok dengan total pembelian kumulatif selama satu tahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
79.357 (223.997)
78 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
173
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
The details of selling expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Gaji, upah, kesejahteraan karyawan Pengangkutan Penyusutan (Catatan 9) Iklan, promosi dan sarana penunjang lainnya Sewa Insentif penjualan dan komisi Perjalanan dinas dan transportasi Biaya profesional Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000)
134.654 97.845 61.665
117.511 106.431 79.800
32.332 31.250 21.892 19.403 17.647 13.059
20.624 27.873 14.316 19.445 8.765 13.310
Salaries, wages, employeesʼ benefits Freight-out Depreciation (Note 9) Advertising, promotion, and supporting facilities Rental Sales incentive and commission Travel and transportation Professional fees Repairs and maintenance
27.911
22.551
Others (below Rp10,000 each)
Total beban penjualan
457.658
430.626
Total selling expenses
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
The details of general and administrative expenses are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2013 Gaji, upah, kesejahteraan karyawan (Catatan 30) Penyusutan (Catatan 9) Biaya profesional Perjalanan dinas dan transportasi Telepon, listrik dan air Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Fasilitas perumahan Perlengkapan kantor, alat tulis dan fotokopi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) Total beban umum dan administrasi
2012
281.619 89.797 36.442 45.664 41.469 31.935 18.549 12.593
282.127 72.102 32.079 33.778 36.446 27.330 11.575 7.745
11.267
8.287
Salaries, wages, employeesʼ benefits (Note 30) Depreciation (Note 9) Professional fees Travel and transportation Telephone, electricity and water Rental Repairs and maintenance Housing expenses Office supplies, stationery and photocopies
33.908
31.938
Others below (Rp10,000 each)
603.243
543.407
Total general and administrative expenses
24. OTHER OPERATING INCOME
24. PENDAPATAN OPERASI LAIN
The details of other operating income are as follows:
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut: 2013
2012
Laba neto atas penjualan barang sisa Pemulihan cadangan piutang usaha (Catatan 5) Laba penjualan aset tetap Pemulihan cadangan piutang lain - lain Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000)
11.866
11.393
6.902 6.142 -
127.385 6.061 90.247
Net gain on sale of waste product Recovery of trade receivables allowance (Note 5) Gain on sale of fixed assets Recovery of other receivables allowance
6.501
13.261
Others (below Rp5,000 each)
Total pendapatan operasi lain
31.411
248.347
Total other operating income
79
174
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. OTHER OPERATING EXPENSES
25. BEBAN OPERASI LAIN
22. SELLING EXPENSE
22. BEBAN PENJUALAN
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
The details of other operating expenses are as follows:
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: 2013 Cadangan atas penurunan nilai piutang lain-lain (Catatan 6) Rugi sehubungan aktivitas budidaya udang Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha (Catatan 5) Rugi selisih kurs atas aktivitas operasi Penurunan nilai aset tetap (Catatan 9) Penghapusan persediaan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5.000) Total
2012
337.561
-
184.928
-
174.951
-
133.079 54.581 20.468
93.059 178
Allowance for impairment of others receivables (Note 6) Loss from shrimp cultivation activity Allowance for impairment account receivable - Trade (Note 5) Loss on foreign exchange operating activities Impairment in value of fixed assets (Note 9) Write off inventory
4.227
7.287
Others (below Rp5,000 each)
909.795
100.524
Total
26. FINANCE INCOME
26. PENDAPATAN KEUANGAN
The details of finance income are as follows:
Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai berikut: 2013 Penghasilan bunga: Jasa giro Deposito on call dan deposito berjangka Total
2012 2.016
2.883
257
102
Interest income: Current accounts Deposit on call and time deposit
2.273
2.985
Total
27. FINANCE COSTS
27. BIAYA KEUANGAN
The details of finance costs are as follows:
Rincian biaya keuangan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Beban bunga dari: Obligasi Bunga Amortisasi Obligasi yang Direstrukturisasi (Catatan 16) Utang bank Biaya bank
70.281
174.000
75.200 116.033 11.243
119.076 7.006
Interest expenses from: Bonds Interest Amortization of Restructured Bonds (Note 16) Bank loans Bank charges
Total
272.757
300.082
Total
28. OTHERS INCOME
28. PENDAPATAN LAINNYA 2013 Keuntungan pengakhiran Obligasi Awal (AS$147.319.757) Keuntungan atas penyelesaian biaya bunga yang masih harus dibayar atas Obligasi Awal (AS$107.050.000) Total
2012 -
Gain on derecognition of Original Bonds (US$147,319,757)
1.061.722
-
Gain on settlement of accrued interest of Original Bonds (US$107,050,000)
2.522.839
-
Total
1.461.117
80 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
175
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013
2012
Perusahaan Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
164 2.733 199 7 20.592
127 2.951 127 13.415
Company Income tax Article 4 Article 21 Article 23 Article 26 Value-Added Tax
Total Perusahaan
23.695
16.620
Total Company
111 90 2.459 163 393 11
254 3 2.085 112 389 182
214
23.298 135
Subsidiaries Income tax Article 4 Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Additional income tax before 2012 Value-Added Tax
3.441
26.458
Total Subsidiaries
27.136
43.078
Total
Entitas Anak Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Tambahan pajak penghasilan sebelum tahun 2012 Pajak Pertambahan Nilai Total Entitas Anak Total
Income tax benefit (expense) consists of:
Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari: 2013 Perusahaan Pajak tangguhan
2012
111.708
(485) (1.715) 131.566
(11.235) (33.056) 10.427
Subsidiaries Current tax of: Current year Previous period tax audit Deferred tax
Total - Entitas Anak
129.366
(33.864)
Total - Subsidiaries
Neto
241.074
(82.795)
Net
81
176
(48.931)
Company Deferred tax
Entitas Anak Pajak kini dari: Tahun berjalan Pemeriksaan pajak periode lalu Pajak tangguhan
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
29. TAXATION (continued)
29. PERPAJAKAN (lanjutan)
Taxes payable consist of :
Utang pajak terdiri dari:
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. TAXATION
29. PERPAJAKAN
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The reconciliations between loss before income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income and taxable income for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013
2012
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi: Rugi (laba) entitas anak sebelum pajak penghasilan
(2.119.418)
246.757
Income (loss) before income tax per consolidated statements of comprehensive income Deduct: Loss (Income) of subsidiaries before income tax
Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan
(1.162.455)
(106.427)
Loss before income tax attributable to the Company
348.062 28.312 13.649 52.017 (2.515)
(217.632) 24.388 (3.729) (37)
Temporary differences: Impairment loss on receivable value Provision for employeesʼ benefits - net Depreciation Impairment loss on fixed assets Recovery of impairment of inventories
Beda temporer: Rugi penurunan nilai piutang Penyisihan imbalan kerja karyawan - neto Penyusutan Kerugian penurunan nilai aset tetap Pemulihan penurunan nilai persediaan
956.963
(353.184)
28 (1.500) (841)
(1.854) (959)
Permanent differences: Gifts and donations Taxes and penalties Income subject to final tax: Write-off for doubtful accounts Interest Rent
(722.786)
(304.317)
Fiscal loss of the Company before compensation of fiscal loss
Kompensasi rugi fiskal Koreksi rugi fiskal Rugi fiskal yang tidak dapat digunakan
(1.276.600) 115.466 398.755
(1.022.466) 50.183 -
Compensation of fiscal loss Correction of fiscal loss Expired fiscal loss
Akumulasi Rugi Fiskal
(1.485.165)
(1.276.600)
Accumulated Fiscal Loss
Beda permanen: Hadiah dan sumbangan Pajak dan denda Penghasilan yang pajaknya bersifat final Penghapusan piutang tak tertagih Bunga Sewa Rugi fiskal Perusahaan sebelum kompensasi rugi fiskal
1.280 1.177
995 938
The Companyʼs taxable income for the year ended December 31, 2012 was consistent with the Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”) submitted to the Tax Office. The above taxable income for the year ended December 31, 2013 will be reported in the 2013 SPT.
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2013.
82 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
177
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perhitungan tagihan (utang) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of claims for tax refund (income tax payable) is as follows: 2012
Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak
485
11.235
Income tax - current Company Subsidiaries
Total
485
11.235
Total
Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak
19.246 10.809
13.704 14.419
Prepayments of income tax Company Subsidiaries
Total
30.055
28.123
Total
19.246
13.704
Claim for tax refund Company
10.335
3.366
Entitas Anak Tagihan pajak penghasilan
(11)
Utang pajak penghasilan
Subsidiaries Claims for tax refund Income tax payable
Deferred Tax
Pajak Tangguhan 2013 Manfaat (Beban) pajak - tangguhan (tarif 25%) Perusahaan Kerugian penurunan nilai piutang Kerugian penurunan nilai aset tetap Penyisihan imbalan kerja karyawan - neto Penyusutan Kerugian penurunan nilai persediaan Lainnya Total Entitas Anak Manfaat (beban) pajak penghasilan - neto
2012
87.015 13.004 7.078 3.412 (629) 1.828 111.708 131.566 243.274
83 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
(54.408) 6.097 (932) 312 -
Income tax benefit (expense) - deferred (tax rate at 25%) Company Impairment loss on receivable value Impairment loss on fixed assets Provision for employeesʼ benefits - net Depreciation Impairment loss on inventory value Others
(48.931) 10.427
Total Subsidiaries
(38.504)
Income tax benefit (expense) - net
Reconciliations between income tax expense (benefit) calculated by applying the applicable tax rate to the Companyʼs income before income tax based on cost method and the income tax expense (benefit) shown in the consolidated statements of income for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan berdasarkan metode perolehan dan beban (penghasilan) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:
178
(182)
Deferred Tax (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Current Tax (continued)
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan
29. TAXATION (continued)
29. PERPAJAKAN (lanjutan)
Pajak Kini (lanjutan)
2013
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. TAXATION (continued)
29. PERPAJAKAN (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
2013 Rugi (laba) sebelum pajak penghasilan Perusahaan berdasarkan metode perolehan Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda permanen: Penghasilan yang pajaknya bersifat final Bunga Sewa Hadiah dan sumbangan Pajak dan denda Kerugian penurunan nilai aset tetap Penyisihan aset pajak tangguhan Beban (Manfaat) Pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Perusahaan Entitas Anak Manfaat (beban) pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2012
(1.162.455)
106.427
(290.614)
26.607
464 240 (249) (235) -
(178.870)
(75.758)
Income already subject to final tax Interest Rent Gifts and donation Taxes and penalties Impairment loss on fixed assets Valuation allowance for deferred tax assets
48.931 (33.866)
Income Tax Expense (Benefit) per consolidated statements of income Company Subsidiaries
(82.797)
Income tax benefit (expense) per consolidated statements of comprehensive income
111.708 129.366
241.074
The deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013
Entitas Anak - neto Aset pajak tangguhan Kewajiban Pajak Tangguhan – Bersih Aset Pajak Tangguhan - neto
Income tax at applicable tax rate Tax effect on permanent differences:
375 210 (320) (294) (7)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut:
Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto Perusahaan Piutang Persediaan Biaya dibayar di muka Aset tetap Liabilitas imbalan kerja karyawan
Loss (income) before income tax Company based on cost method
2012
317.693 3.522 144.191 35.818
230.677 2.736 (411) 127.776 27.919
501.224
388.697
170.883
42.959
(18) 672.107
Entitas Anak - neto Liabilitas Pajak Tangguhan - neto
(18)
(2.851) 431.656 (2.851)
Deferred tax assets (liabilities) - net Company Account receivable Inventory Prepaid expenses Fixed assets Employee benefit liabilities Subsidiaries - net Deferred tax assets Deffered Tax Liabilities Deferred Tax Assets - net Subsidiaries - net Deferred Tax Liabilities - net
The Management believes that the deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
84 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
179
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. TAXATION (continued)
29. PERPAJAKAN (lanjutan)
Deferred Tax (continued)
Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas.
For purposes of presentation in the consolidated statements of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities) per entity basis.
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri. Sesuai dengan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, pajak dapat ditetapkan paling lambat pada akhir tahun 2013.
The Company submits its tax returns on the basis of self-assessment. In accordance with the latest amendments of the general taxation and procedural law which become effective on January 1, 2008. The Tax Office may assess or amend taxes within 5 years from the date the tax becomes payable, while for fiscal year 2007 and earlier, the tax can be assessed at the latest by the end of 2013.
30. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Kelompok Usaha menyediakan imbalan manfaat pasti yang tidak didanai untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”) dan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
The Group provides a defined benefit which is not funded, for those employees reaching the retirement age of 55 in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“UU No. 13/2003”) and recognizes the liabilities for these employee benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. These benefits are not funded.
Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Milliman Indonesia (dahulu PT Eldridge Gunaprima Solution), aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 14 Maret 2014 dan 15 Maret 2013 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Employee benefit liabilities as of December 31, 2013 and 2012 were determined on the basis of actuarial valuations performed by PT Milliman Indonesia (previously PT Eldridge Gunaprima Solution), an independent actuary, in its reports dated March 14, 2014 and March 15, 2013, respectively using the “Projected Unit Credit” method.
Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:
The significant assumptions used in the valuations are as follows:
2013
85
180
The details of employee benefit expenses recognized in the consolidated statements of comprehensive income are as follows:
Rincian beban imbalan kerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi atas keuntungan aktuarial yang belum diakui Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan
2012
45.541 24.421
31.623 15.293
511
511
458
(661)
70.931
2012
300.765
287.851
40
1.047
Nilai kini kewajiban setelah mutasi karyawan Biaya jasa lalu yang belum diakui Rugi aktuarial yang belum diakui
300.805
288.898
Liabilitas imbalan pascakerja
296.599
(2.155) (2.051)
2013
Liabilitas atas karyawan yang dimutasi - neto Pembayaran tahun berjalan Saldo pada akhir tahun
(2.667) (31.197) 255.034
Present value of benefit obligations before employee transfer Liability for transferred employees - net Present value of defered benefits obligation after employee transfer Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial losses Employee benefit liabilities
The movements of the employee benefit liabilities are as follows:
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai berikut: Saldo pada awal tahun Penyisihan tahun berjalan
Employee benefit expenses for the year
The details of employee benefit liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
Rincian liabilitas imbalan pascakerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban sebelum mutasi karyawan Liabilitas atas karyawan yang dimutasi - neto
46.766
Current service cost Interest cost Amortization of unrecognized past service cost Amortization of unrecognized actuarial gains
2012
255.034 70.931
230.371 46.766
325.965
277.137
40 (29.406)
1.047 (23.150)
296.599
255.034
Balance at beginning of year Provisions during the year Liability for transferred employees - net Payments during the year Balance at end of year
2012
9,0% per tahun/year 6,5% per tahun/year 7,5% per tahun/year 7,0% per tahun/year 55 tahun/year 55 tahun/year 2,5% sampai usia 45 tahun dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 2,5% to age 45 years then decrease linearly to 0% at age 55 years TMI III TMI III 10% dari tingkat kematian/10% of mortality rate
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
30. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
2013
30. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Tingkat kematian Tingkat cacat
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Tingkat bunga Tingkat kenaikan gaji (upah) Usia pensiun Pensiun dini/pengunduran diri
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Interest rate Salary (wage) increase rate Pension age Early retirement/resignation
Mortality rate Disability rate
86 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
181
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
30. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
31. BASIC EARNINGS PER SHARE
31. LABA PER SAHAM DASAR
Liabilitas atas karyawan yang dimutasi merupakan liabilitas imbalan kerja neto atas beberapa karyawan yang dimutasi dari atau ke perusahaan afiliasi yang tidak dikonsolidasi.
Liability for transferred employees represents the net benefit obligations of certain employees that were transferred from or to the other affiliated companies that are not consolidated.
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:
The movements of present value of benefit obligation are as follows:
Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2012
Rata-rata tertimbang total saham yang beredar
2013 Saldo pada awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Imbalan yang dibayar Dampak perubahan asumsi aktuaria Liabilitas atas karyawan yang dimutasi - neto (Laba) rugi aktuarial atas kewajiban
288.898 24.421 45.541 (29.405) (41.660) 40 12.970
1.047 313
Balance at beginning of year Interest cost Current service cost Benefit payment Effect of changes in actuarial assumptions Liability for transferred employees - net Actuarial (gain) loss on obligation
Saldo pada akhir tahun
300.805
288.898
Balance at end of year
239.970 15.294 31.623 (23.150) 23.801
The total amounts of present value of defined benefit obligation and experience adjustments in the plan liabilities for the year ended December 31, 2013 and the previous four annual periods of employee benefits are as follows:
Jumlah nilai kini kewajiban dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
2013 Nilai kini kewajiban
300.805
Penyesuaian liabilitas
(12.972)
2012
2011
288.898
2010
239.970
237.329
206.723
40.412
22.504
13.649
(313)
Present value of defined benefit obligation Experience adjustment on obligation
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
21.525
24.324
Effect on the aggregate current service cost and interest cost Effect on the defined benefit obligation
The computation of basic earnings per share is as follows:
2013
2012
1.200.315 40.470.734.746
Laba (rugi) per saham dasar (Rupiah penuh)
87
182
Weighted-average number of shares outstanding
40.470.734.746
Basic earnings (loss) per share (full amount)
(10,8)
32. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kondisi usaha yang normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati bersama dengan pihak-pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan ekuitas langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
In the normal course of business, the Group conducts transactions with prices, terms and conditions agreed upon with the related parties through equity ownership, either direct or indirect, and/or common control, and/or common key management. The details of the transactions are as follows:
(a) Penjualan kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
(a) Sales to related parties for years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows: Persentase Terhadap Total Penjualan Neto Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Net Sales
Total/ Total 2013
2012
2013
2012
9.268 1.813 701 530
7.042 4.288 1.951 -
0,12 0,02 0,01 0,01
0,10 0,06 0,03 -
Net sales PT Surya Hidup Satwa PT Primafood International PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Sinar Hidup Satwa
12.312
13.281
0,16
0,19
Total
Penjualan bahan baku dan lain-lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
6.879
16.269
0,09
0,24
Sales of raw materials and others PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Total
6.879
16.269
0,09
0,24
Total
Penjualan neto PT Surya Hidup Satwa PT Primafood International PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Sinar Hidup Satwa Total
The balance of trade receivables from related parties as presented in the “Trade Receivable Related Parties” account (Note 5) is as follows:
Saldo piutang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 5) adalah sebagai berikut:
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Income (loss) for the year attributable to owners of the parent
(435.894)
29,7
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:
Perubahan satu poin persentase dalam tingkat diskonto yang diasumsikan akan memiliki dampak sebagai berikut:
Dampak pada agregat biaya jasa kini dan biaya bunga Dampak kewajiban manfaat pasti
2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
88 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
183
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
2013
2012
2013
2012
669 -
0,01 0,00
0,01 -
PT Primafood International PT Sinar Hidup Satwa
Total
1.349
669
0,01
0,01
Total
2013
(b) Purchases of goods from related parties for years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013
53.571 21.706 7.035 1.991 2.077 17 -
22.537 24.217 6.008 1.806 3.309 13 791
0,83 0,33 0,11 0,03 0,03 0,00 -
0,38 0,41 0,10 0,03 0,06 0,00 0,01
Jumlah
86.397
58.681
1,33
0,99
Total
2013
The balance of trade payables to related parties as presented in the “Trade Payables Related Parties” account (Note 13) is as follows: Persentase Terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Liabilities
2012
2013
2012 0,89 0,11 0,13 0,02
0,39 0,18 0,17 0,02
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Intertraco PT SHS International
586
482
0,01
0,01
Others (below Rp1,000 each)
67.476
53.796
1,16
0,77
Total
52.070 6.406 7.464 950
Total
89 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
2012
2013
12.786
0,45
0,18
Cash and cash equivalents (Note 4) PT Bank Agris
42.066
42.471
0,59
0,60
Due from related parties: PT Surya Hidup Satwa
25
3
0,00
0,00
Others(below Rp1,000 each)
42.091
42.474
0,59
0,60
Total
2013 Utang pihak berelasi non-usaha PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) Total
2012
32.002
Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Liabilities 2012
2013
2012
187.818
3,20
2,68
Due to related parties: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
63
592
0,00
0,01
Others (below Rp1,000 each
187.964
188.410
3,20
2,69
Total
187.901
Kompensasi manajemen kunci
Key management position
Manajemen kunci termasuk direksi dan komisaris. Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa kerja adalah sebagai berikut:
Key management includes directors and commissioners. The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
2013
27.592 12.840 11.756 1.126
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Intertraco PT SHS International Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
Persentase terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Consolidated Assets
Total/Total Purchase of raw materials and others PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Tanindo Intertraco PT SHS International PT Surya Hidup Satwa PT Indovetraco Makmur Abadi PT Tanindo Subur Prima PT Nugen Bioscience Indonesia
Total/ Total
Piutang pihak berelasi non-usaha PT Surya Hidup Satwa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000)
2012
Pembelian bahan baku dan lain-lain PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Tanindo Intertraco PT SHS International PT Surya Hidup Satwa PT Indovetraco Makmur Abadi PT Tanindo Subur Prima PT Nugen Bioscience Indonesia
Saldo utang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 13) sebagai berikut:
Kas dan setara kas (Catatan 4) PT Bank Agris
WITH
(c) The balance with related parties outside the main line of business of the Group is as follows:
Total/Total 2013
Total
Persentase Terhadap Total Beban yang Bersangkutan Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Related Expenses 2012
32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) (c) Saldo di luar usaha pokok Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
1.070 279
Jumlah/ Total
184
WITH
PT Primafood International PT Sinar Hidup Satwa
(b) Pembelian kepada pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Persentase Terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Consolidated Total Assets
Total/ Total
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
2012
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pascakerja Imbalan terminasi
32.730 4.007 2.763
37.254 3.427 4.495
Short-term employee benefits Post-employment benefits Termination benefits
Total
39.500
45.176
Total
90 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
185
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
Sifat hubungan Kelompok Usaha dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship of the Group with related parties is as follows: Transaksi/ Transaction
PT Surya Hidup Satwa
Entitas induk/ Parent company
Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, pembelian peralatan, pinjam meminjam antar afiliasi/ Sales of finished goods, purchase of raw materials, purchase of equipments, lending and borrowing between affiliates
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Entitas di bawah pengendalian yang sama dengan Kelompok Usaha/ Entities under same control with Group
Penjualan barang jadi, pembelian bahan baku, pembelian peralatan, pinjam meminjam antar afiliasi/ Sales of finished goods, purchase of raw materials, purchase of equipments, lending and borrowing between affiliates
PT Indovetraco Makmur Abadi
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Tanindo Subur Prima
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Tanindo Intertraco
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Bank Agris
Transaksi perbankan/ Banking transaction
PT SHS International
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
PT Primafood International
Penjualan barang jadi/ Sales of finished goods
PT Nugen Bioscience Indonesia
Pembelian bahan baku/ Purchase of raw materials
91
186
WITH
Nature of relationship
Sifat Berelasi/ Nature of Relationship
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Sifat Relasi
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
KONTINJENSI
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Berikut adalah perjanjian, ikatan dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2013:
The significant agreements, commitments and contingencies as of December 31, 2013 are as follows:
a.
a.
33. PERJANJIAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN
DAN
Perjanjian Kerjasama dengan Plasma
Agreements
with
Shrimp
Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan para plasma yang membeli dan mengelola tambak udang dalam kawasan proyek tambak udang terpadu yang dibangun Perusahaan dan oleh CPB. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPB akan membantu plasma dengan cara:
The Company and CPB have cooperation agreements with individual farmers, who purchased and manage the shrimp ponds for the integrated shrimp farming project area constructed by the Company and CPB. Under these agreements, the Company and CPB with its best effort assist the farmers to:
-
-
Coordinate with the lenders (Note 12) so that the farmers could obtain investment and working capital credit facilities; and
-
Assist in the operational requirements of the farmers.
-
Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi pinjaman (Catatan 12) sehingga plasma dapat memperoleh fasilitas kredit investasi dan modal kerja; dan kebutuhan operasional Membantu plasma.
In return, the farmers are committed to sell all their harvests to the Company and CPB.
Sebaliknya, plasma mempunyai komitmen untuk menjual seluruh hasil panennya kepada Perusahaan dan CPB. b.
Cooperation Farmers
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman
Cooperation Agreements with Lenders
Untuk membiayai kebutuhan kredit investasi dan modal kerja para plasma, Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BN (dahulu PT Bank Niaga Tbk.)), PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah), PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksa Finance (RF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).
To facilitate the investment and working capital requirements of the farmers, the Company and CPB entered into cooperation agreements with PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BN (previously PT Bank Niaga Tbk.)), PT Bank CIMB Niaga Syariah (previously PT Bank Niaga Syariah), PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksa Finance (RF), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).
PT Bank CIMB Niaga (dahulu PT Bank Niaga Tbk.)
PT Bank CIMB Niaga (previously PT Bank Niaga Tbk.)
Pada tanggal 21 September 2001, CPB telah memperoleh persetujuan dari BN atas restrukturisasi saldo pinjaman 826 plasma sebesar Rp86,7 miliar. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tanggal 30 Desember 2014 dan dikenakan bunga sebesar suku bunga deposito satu bulan pada BN ditambah dengan marjin 2% per tahun dengan suku bunga maksimum sebesar 18% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo pinjaman kepada plasma berjumlah Rp8,2 miliar.
On September 21, 2001, CPB obtained an approval from BN to restructure the 826 farmersʼ loans of Rp86.7 billion. Based on this agreement, the farmersʼ loans will mature on December 30, 2014, and the interest rate charged is based on 1 month time deposit interest at BN plus margin of 2% p.a with maximum interest rate of 18% p.a. As of December 31, 2013, the balance of farmerʼs loan amounted to Rp8.2 billion.
92 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
187
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Agreements
with
Lenders
PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah)
PT Bank CIMB Niaga Syariah (previously PT Bank Niaga Syariah)
Pada tanggal 23 Nopember 2007, CPB dan Niaga Syariah telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 40 dari Achmad Bajumi, S.H. dimana Niaga Syariah telah menyetujui penyaluran Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Murabahah (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.000 plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp160,0 miliar. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 24 bulan.
On November 23, 2007, CPB dan Niaga Syariah entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 40 of Achmad Bajumi, S.H. whereby Niaga Syariah agreed to provide working capital loan “Murabahah” (Working Capital Facility) to 1,000 CPBʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp160.0 billion. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24 month revolving facility.
Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut, pada tanggal 3 Desember 2007 CPB dan Niaga Syariah menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 dari Achmad Bajumi, S.H. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa CPB menjamin pembayaran kembali utang plasma kepada Niaga Syariah terbatas pada jumlah sebesar Rp160,0 miliar ditambah bunga, komisi dan biaya lainnya. Pada tanggal 8 Januari 2010 berdasarkan Perubahan 1 Perjanjian Kerjasama, Niaga Syariah dan CPB menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas pembiayan maksimum 30 bulan sejak perjanjian perubahan. Pada tanggal 24 April 2012 berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Kerjasama, Niaga Syariah dan CPB menyetujui untuk melakukan perpanjangan fasilitas pembiayaan maksimum selama 30 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pada tanggal 15 Oktober 2012, berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Kerjasama, Niaga Syariah dan CPB menyetujui untuk melakukan perpanjangan fasilitas kepada 962 plasma dengan jangka waktu maksimum 66 bulan sejak perjanjian ditandatangani.
In relation to this Working Capital Facility, on December 3, 2007 CPB and Niaga Syariah signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 1 of Achmad Bajumi, S.H. This agreement stipulates that CPB guarantees the.repayment of shrimp farmersʼ loan to Niaga Syariah up to Rp160.0 billion plus any interests, commissions and other expenses thereof. On January 8, 2010 based on First Amendment of Cooperation Agreement, Niaga Syariah and CPB agreed to extend the period of Working Capital Facility maximum 30 months since the Amendment. On April 24, 2012 based on the Second Amended Cooperation Agreement, Niaga Syariah and CPB agreed to extend the facility for 30 months from the agreement signing date. On October 15, 2012, based on the Third Amended Cooperation Agreement, Niaga Syariah and CPB agreed to extend the facility for 962 shrimp farmer with maximum period for 66 months from the agreement signing date.
93
188
Cooperation (continued)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank CIMB Niaga Syariah (dahulu PT Bank Niaga Syariah) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Syariah (previously PT Bank Niaga Syariah) (continued)
Pada tanggal 16 Agustus 2011, berdasarkan Akta Notaris No.14, CPB dan Niaga Syariah menyetujui Fasilitas Pembiayaan Modal KerjaMurabahah untuk membiayai 189 plasma CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp30,2 miliar. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan maksimum 30 bulan. CPB menjamin pembayaran kembali utang plasma kepada Niaga Syariah sebesar Rp30,2 miliar atau sebesar plafon pembiayaan untuk keseluruhan plasma yang dibiayai.
On August 16, 2011, based on Notarial Deed No.14, CPB and Niaga Syariah agreed on Working Capital Financing Facility “Murabahah” to finance 189 CPBʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp30.2 billion. This is a 30-month revolving facility. CPB guarantees the repayment of shrimp farmersʼ loan to Niaga Syariah up to Rp30.2 billion or as much as credit limit provided for farmers.
Pada tanggal 1 Agustus 2013, berdasarkan Perubahan ke-1 Perjanjian Kerjasama, CPB dan Niaga Syariah menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas atas 189 plasma CPB dari maksimum 30 bulan menjadi maksimum 66 bulan.
On August 1, 2013, based on First Amendment of Cooperation Agreement, CPB and Niaga Syariah agreed to extend facility period for 189 CPBʼs shrimp farmers from maximum period 30 months to 66 months.
PT Bahana Artha Ventura (BAV)
PT Bahana Artha Ventura (BAV)
Pada tanggal 3 Agustus 2004, CPB memperoleh persetujuan dari BAV atas restrukturisasi saldo pinjaman 94 plasma sebesar Rp11,1 miliar. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tahun 2014. Atas pinjaman tersebut, plasma diwajibkan membayar imbalan jasa bagi hasil sebesar 8,5% per tahun. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tahun 2014, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada BAV.
On August 3, 2004, CPB obtained an approval from BAV to restructure the 94 farmersʼ loans of Rp11.1 billion. Based on the restructuring, the loans are payable up until 2014. The farmers are obliged to pay service fee in the form of profit sharing at 8.5% p.a. CPB will be required to pay any outstanding farmerʼs loan to BAV if the farmers are unable to pay their loans by 2014.
PT Reksa Finance (RF)
PT Reksa Finance (RF)
Pada tanggal 15 Agustus 2005, CPB memperoleh persetujuan dari New Age World Limited (NAW) untuk merestrukturisasi saldo pinjaman 87 plasma sebesar Rp20,7 miliar. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu terutang pinjaman menjadi sampai dengan 31 Januari 2016. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada NAW. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,5% per tahun.
On August 15, 2005, CPB obtained an approval from New Age World Limited (NAW) to restructure the 87 farmersʼ loans of Rp20.7 billion. Based on the restructuring, the loans are payable up until January 31, 2016. CPB will be required to pay any outstanding farmerʼs loan to NAW if the farmers are unable to pay by January 31, 2016. The loans bear interest rate at 8.5% p.a.
94 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
189
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Agreements
with
Lenders
PT Reksa Finance (RF) (lanjutan)
PT Reksa Finance (RF) (continued)
Pada tanggal 30 Januari 2006, berdasarkan Pengalihan Perjanjian Pembiayaan tertanggal 30 Januari 2006, NAW menyetujui untuk menjual dan mengalihkan hak atas piutang plasma kepada RF. Dengan demikian, jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada RF.
On January 30, 2006, based on the Deed of Assignment of Financing Agreements dated January 30, 2006, NAW agreed to sell and transfer its right on the farmersʼ receivables to RF. Therefore, CPB will be required to pay any outstanding farmerʼs loan to RF if the farmers are unable to pay their loans to RF by January 31, 2016.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI)
BRI dan CPB
BRI and CPB
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 26 dari Teddy Anwar, S.H. pada tanggal 13 Maret 2008, BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.050 petambak plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp168,0 miliar. CPB setuju untuk bertindak sebagai penjamin kelancaran pengelolaan budidaya tambak dan kelancaran pembayaran kembali utang plasma kepada BRI.
Based on Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 26 of Teddy Anwar, S.H. on March 13, 2008, BRI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 1,050 CPBʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp168.0 billion. CPB agreed to act as a guarantor of the shrimp farming continuity and the repayment of the farmersʼ loan to BRI.
Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut pada tanggal 13 Maret 2008 CPB dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 27 dari Teddy Anwar, S.H.
The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24-month revolving facility. In relation to this Financing Facility, on March 13, 2008 CPB and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 27 of Teddy Anwar, S.H.
Pada tanggal 27 Maret 2012, berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara CPB dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 44 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.573 petambak plasma dengan jumlah tambak udang CPB pembiayaan maksimum sebesar Rp251,7 miliar. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 31 Desember 2013.
On March 27, 2012, based on Amendment of Cooperation Agreement between CPB and BRI as notarized by Notarial Deed No. 44 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,573 CPBʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp251.7 billion. The facility is valid until December 31, 2013.
95
190
Cooperation (continued)
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)
BRI dan Perusahaan
BRI and the Company
Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 8 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.614 petambak plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp248,6 miliar. Fasilitas ini bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas KMK adalah maksimal 24 bulan dan dapat diperpanjang, sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah maksimal 60 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 9 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H.
On February 9, 2009, the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 8 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,614 WMʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp248.6 billion. This is a revolving facility. The maximum facility period for KMK is 24 months and can be extended, while maximum facility period for KI is 60 months. In relation to this Credit Facility, on February 9 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 9 of Teddy Anwar, S.H.
Pada tanggal 27 Maret 2012, berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara Perusahaan, Wahyuni Mandira (WM) dan BRI yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 45 dibuat di hadapan Djumini Setyoadi, S.H., MKn., BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.530 petambak plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp189,7 miliar. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 31 Desember 2013. Pada tanggal laporan keuangan, fasilitas ini sedang dalam proses perpanjangan.
On March 27, 2012, based on Amendment of Cooperation Agreement between the Company, Wahyuni Mandira (WM) and BRI as notarized by Notarial Deed No. 45 of Djumini Setyoadi, S.H., MKn., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,530 WMʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp189.7 billion. The facility is valid until December 31, 2013. On the financial statement date, this facility is under extension process.
96 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
191
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Agreements
with
Lenders
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) (continued)
BRI dan Perusahaan (lanjutan)
BRI and the Company (continued)
BRI dan Perusahaan (lanjutan)
BRI and the Company (continued)
Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, Aruna Wijaya Sakti (AWS) dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 10 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 5.000 petambak plasma tambak udang AWS dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp634 miliar. Fasilitas ini bersifat revolving. Jangka waktu fasilitas KMK adalah maksimal 24 bulan dan dapat diperpanjang, sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah maksimal 72 bulan dengan grace period selama 12 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H.
On February 9, 2009, the Company, Aruna Wijaya Sakti (AWS) and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 10 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Loan Facility (KI) to 5,000 AWSʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp634 billion. This is a revolving facility. The maximum facility for KMK is 24 months and can be extended, while maximum facility period for KI is 72 months with 12 months grace period. In relation to this Credit Facility, on February 9, 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 11 of Teddy Anwar, S.H.
Berdasarkan Akta Addendum Pengakuan Kesanggupan Pembayaran Hutang No. 1 yang diaktakan oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., MKn. pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan telah menyetujui untuk melunasi kewajiban kepada BRI secara bertahap dengan batas waktu bulan Maret 2014.
Based on Deed of Addendum Liability Acknowledgement Guarantee No. 1 as notarized by Notary Djumini Setyoadi, S.H., MKn. on March 1, 2013, the Company agreed to settle liabilities to BRI in installments latest by March 2014.
PT Bank Negara Indonesia (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (BNI)
Pada bulan Mei 2011 Perusahaan telah menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di area tersebut yang sudah tidak kondusif lagi. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 20 Desember 2011 Perusahaan dan BRI menandatangani Akta Pengakuan Kesanggupan Pembayaran Hutang No. 61 oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., MKn., mengenai kewajiban pembayaran kembali kredit 1.417 plasma AWS kepada BRI yang belum terselesaikan sebesar Rp163,8 miliar. Perusahaan menyatakan kesanggupan untuk melunasi liabilitas plasma kepada BRI tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati dalam Akta. Saldo liabilitas tersebut dicatat sebagai utang bank jangka pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo utang bank jangka pendek adalah sebesar Rp19,7 miliar (Catatan 12).
On May 2011, the Company closed down its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cease of operational activity is caused by the unfavorable investment and business climate in the area. As a result, on 20 December 2011 the Company and BRI signed Deed of Liability Acknowledgement Guarantee No. 61 by Notary Djumini Setyoadi, S.H., MKn., regarding the unsettled credit facilities of 1,417 AWSʼs shrimp farmers to BRI amounted Rp163.8 billion. The Company agreed to settle farmers liabilities to BRI in accordance with the requirement in the Deed. The liabilities has been recorded as short-term bank loan in the consolidated statements of financial position. As of December 31, 2013, the balance of short-term bank loan amounted Rp19.7 billion (Note 12).
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 11 April 2008, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) kepada 493 plasma tambak udang Wahyuni Mandira (WM) dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp75,0 miliar. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan (KMK) dan 60 bulan (KI). Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit antara BNI dengan masingmasing plasma, kedua belah pihak menyetujui perpanjangan jangka waktu Fasilitas Modal Kerja sampai dengan tanggal 23 April 2012.
Based on Cooperation Agreement on April 11, 2008, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 493 Wahyuni Mandira (WM)ʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp75.0 billion. The Company agreed to provide corporate guarantee for Working Capital Facility provided by BNI to WMʼs shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farmingʼs working capital and purchases of shrimp farmʼs equipment. This is a revolving facility with 24 months facility period (KMK) and 60 months facility period (KI). Based on Amendment of Credit Agreement between BNI and each farmer, both parties agreed to extend Working Capital Facility up to April 23, 2012.
Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Dalam Rangka Pelunasan KMK Plasma WM pada tanggal 14 Februari 2012, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) kepada 492 plasma tambak udang Wahyuni Mandira (WM) dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp60,0 miliar. Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 23 April 2014.
Based on Letter of Extension Agreement for Working Capital Facility for WM Farmers on February 14, 2012, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 492 Wahyuni Mandira (WM)ʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp60.0 billion. This facility is extended until April 23, 2014.
97
192
Cooperation (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
98 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
193
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Agreements
with
Lenders
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
b.
Perjanjian Kerjasama dengan Para Pemberi Pinjaman (lanjutan)
Cooperation (continued)
Agreements
with
Lenders
PT Bank Negara Indonesia (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) (continued)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama di bulan Juli 2009, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) kepada 1.121 plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp170,4 miliar. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas KMK bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah 60 bulan.
Based on Cooperation Agreement in July 2009, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Credit Facility (KI) to 1,121 WMʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp170.4 billion. The Company agreed to provide corporate guarantee for the credit facility provided by BNI to WMʼs shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farmingʼs working capital and purchases of shrimp farmʼs equipment. KMK is a 24-month revolving facility, while KIʼs facility period is 60 months.
Pada tanggal 29 April 2010 berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara BNI, Perusahaan, WM dan AWS telah menyetujui agar fasilitas pinjaman yang disediakan BNI tersebut di atas selain dapat dipergunakan untuk petambak plasma WM, dapat pula dipergunakan untuk petambak plasma AWS.
On April 29, 2010, based on Addendum of Cooperation Agreement between BNI, the Company, WM and AWS agreed that credit facility provided by BNI above, which are used by WM farmers, also can be exercised by AWS farmers.
Sejak bulan Mei 2011 Perusahaan telah menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di area tersebut yang sudah tidak kondusif lagi. Fasilitas pinjaman dari BNI kepada petambak plasma udang AWS telah dicatat sebagai beban masih harus dibayar pada posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan Surat BNI tanggal 19 September 2012, BNI meminta Perusahaan untuk membayar secara bertahap Fasilitas Modal Kerja Plasma dan Fasilitas Kredit Investasi kepada para petambak plasma AWS tersebut di atas mulai bulan Oktober 2012 dengan batas waktu pembayaran sampai dengan Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2013, kewajiban pembayaran kepada BNI adalah sebesar Rp50,4 miliar (Catatan 15).
On May 2011, the Company closed down its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cessation of operational activity was caused by the unfavorable investment and business climate in the area. The outstanding facilities from BNI to AWSʼs shrimp farmers have been recorded as accrued expenses in the consolidated statements of financial position. Based on Letter from BNI dated September 19, 2012, BNI requests the Company to pay AWS shrimp farmersʼ Working Capital Facility and Investment Credit Facility above in installments starting from October 2012 until December 2015. As of December 31, 2013, the outstanding facilities from BNI amounted to Rp50.4 billion (Note 15).
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 24 Nopember 2010, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) dan Fasilitas Kredit Investasi kepada plasma tambak udang AWS dan WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp150,0 miliar. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma AWS dan WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan untuk Fasilitas Modal Kerja dan 60 bulan untuk Fasilitas Kredit Investasi.
Based on Cooperation Agreement on November 24, 2010, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) and Investment Credit Facility to AWS and WMʼs shrimp farmers with maximum credit limit of Rp150.0 billion. The Company agreed to provide corporate guarantee for Working Capital Facility provided by BNI to AWS and WMʼs shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farmingʼs working capital and purchases of shrimp farmʼs equipment. This is a 24-month revolving facility for Working Capital Loan Facility and 60 months for Investment Credit Facility.
99
194
Cooperation (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
c.
c.
Perjanjian penyediaan energi listrik antara Perusahaan dan PT Central Daya Energi (CDE)
Energy Supply Agreement between the Company and PT Central Daya Energi (CDE) On December 11, 2007, the Company has entered into Energy Supply Agreements with CDE, whereby CDE will provide electricity to the Company through its power plant facilities in Ogan District Komering, Palembang, South Sumatera and North Lampung District, Bumi Dipasena Agung Village, Lampung. The Agreement has been amended for several times and the last amendment is dated January 2, 2012. The Company will make payments based on the energy used, including the minimum energy payment. In case there is failure in the energy supply by CDE, the Company has no obligation to pay the minimum energy charge. This Agreement will expire in 10 years.
Pada tanggal 11 Desember 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penyediaan Energi dengan CDE, dimana CDE melalui fasilitas pembangkit listriknya akan menyediakan listrik untuk Perusahaan di Kabupaten Ogan Komering, Palembang, Sumatera Selatan dan Kabupaten Lampung Utara, Desa Bumi Dipasena Agung, Lampung. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir tercantum dalam perjanjian tanggal 2 Januari 2012. Perusahaan akan membayar sesuai dengan energi yang dipakai, termasuk pembayaran energi minimum. Dalam hal terjadi kegagalan penyediaan energi oleh CDE, Perusahaan tidak berkewajiban membayar biaya energi minimum. Perjanjian ini berakhir dalam waktu 10 tahun.
100 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
195
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 33. PERJANJIAN IKATAN DAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KONTINJENSI
d.
Perjanjian Penyediaan Induk Udang
Broodstock Supply Agreement
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
a.
Produksi Pakan/ Feeds Production
a.
a.
3.551.595 1.788.619
46.545 5.672
(2.255.410)
6.835.813 -
Total penjualan segmen
3.698.792
5.340.214
52.217
(2.255.410)
6.835.813
Business Segment
Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
3.762.233 548.883
3.846.277 3.612.223
69.313 5.430
(4.166.536)
7.677.823 -
Segment Sales External sales Inter-segment sales
Total penjualan segmen
4.311.116
7.458.500
74.743
(4.166.536)
7.677.823
Total segment sales
83.969
Operating income (loss)
Laba (rugi) usaha
202.463
(100.481)
(18.013)
-
Geographical Segment
Informasi Segmen Geografis Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri Total penjualan segmen Penyusutan
4.310.957 159
3.728.172 3.730.328
74.743 -
4.311.116
7.458.500
74.743
34.223
275.093
380
101
196
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
217.885
5.187.030 2.490.792
Domestic Sales Export Sales
(4.166.536)
7.677.823
Total segment sales
-
309.696
Depreciation
(2.926.841) (1.239.695)
(221.862)
(4.283)
-
(8.260)
Total segment sales Operating income (loss) Geographical Segment
Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri Total penjualan segmen Penyusutan
b.
Segment Sales External sales Inter-segment sales
3.698.792 -
3.327.806 2.012.408
52.217 -
(2.255.410) -
4.823.405 2.012.408
Domestic Sales Export Sales
3.698.792
5.340.214
52.217
(2.255.410)
6.835.813
Total segment sales
31.246
246.474
274
277.994
Depreciation
b.
Aset dan liabilitas segmen
-
Segment assets and liabilities
2013
Konsolidasi/ Consolidated
Informasi Segmen Usaha
Konsolidasi/ Consolidated
3.237.673 461.119
Produksi Pakan1)/ Feeds 1) Production Eliminasi/ Elimination
Eliminasi/ Elimination
Business Segment
Segment income (loss)
Lain-lain/ Others
Lain-lain/ Others
Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
2013
Produksi Pakan/ Feeds Production
Pertambakan Udang Terpadu/ Integrated Shrimp Farming
Informasi Segmen Geografis
The Group classify their segment reporting into operating segment which is classified based on type of operating activity, which consists of production of feeds, integrated shrimp farming, frozen shrimp processing and probiotic segment. The information concerning the Company and subsidiariesʼ operating segments are as follows:
Pertambakan Udang Terpadu/ Integrated Shrimp Farming
Segment income (loss) (continued)
Informasi Segmen Usaha
Laba (rugi) usaha
Kelompok Usaha mengelompokkan pelaporan segmen operasi yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kegiatan usaha, terdiri dari produksi pakan, pertambakan udang terpadu, pemrosesan udang beku dan probiotik. Informasi yang menyangkut segmen operasi Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut: Laba (rugi) segmen
a.
Laba (rugi) segmen (lanjutan) 2012
34. SEGMENT REPORTING
34. INFORMASI SEGMEN
34. SEGMENT REPORTING (continued)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
On October 25, 2011 the Company, AlTareeq Aquaculture Investment Ltd. (AlTareeq) and Shrimp Improvement Systems Group Pte. Ltd. (SIS Group) entered into Broodstock Supply Agreement whereas SIS Group will supply broodstock to ensure the availability of broodstock and to meet the Company production requirement until 2016.
Pada tanggal 25 Oktober 2011 Perusahaan, Al-Tareeq Aquaculture Investment Ltd. (AlTareeq) dan Shrimp Improvement Systems Group Pte. Ltd. (SIS Group) menyetujui Perjanjian Penyediaan Induk Udang dimana SIS Group akan menyediakan induk udang untuk menjaga ketersediaan induk udang serta untuk memenuhi kebutuhan produksi Perusahaan sampai dengan tahun 2016.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
1.757.239
Pertambakan Udang Terpadu2)/ Integrated Shrimp Farming2) 5.215.375
Lain-lain/ Others 44.674
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
(801.440)
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
2.471.769
4.199.788
21.685
(848.630)
Total liabilitas Pengeluaran barang modal
56.628
142.826
107
-
6.215.848
Segment assets
963.539
Unallocated assets
7.179.387
Total assets
5.844.612
Segment liabilities
27.153
Unallocated liabilities
5.871.765
Total liabilities
199.561
Capital expenditures
102 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
197
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Aset dan liabilitas segmen (lanjutan)
Produksi 1) Pakan / Feeds Production1) Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
2012 Pertambakan Udang Terpadu2)/ Integrated Shrimp Farming2)
1.625.873
b.
Lain-lain/ Others
5.263.344
Segment assets and liabilities (continued)
Eliminasi/ Elimination
32.956
Konsolidasi/ Consolidated
(577.693)
Total aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
1.870.466
5.711.765
15.906
(624.781)
Total liabilitas Pengeluaran barang modal 1) 2)
42.125
50.245
Produksi pakan terdiri dari pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya Pertambakan udang terpadu terdiri dari udang beku, pakan udang, bibit udang, benur, obat-obatan, bahan-bahan kimia dan tambak
-
6.344.480
Segment assets
784.390
Unallocated assets
7.128.870
Total assets
6.973.356
Segment liabilities
45.929
Unallocated liabilities
7.019.285
Total liabilities
92.884
Capital expenditures
1)
Feeds production consist of fish, shrimp and other feeds.
2)
Integrated shrimp farming consists of frozen shrimp, shrimp feeds, shrimp broodstock, shrimp fries, medicines, chemical goods and shrimp ponds.
The following tables present fair values of financial assets and financial liabilities of the Group as of December 31, 2013 and 2012, which approximate the carrying amounts:
Tabel berikut menyajikan nilai wajar yang mendekati nilai tercatatnya dari aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013
186.762 2.186.456 40.762 42.091 59.186
120.549 2.003.452 404.256 42.474 156.838
Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable - trade Accounts receivable - others - third parties Due from related parties Other non-current assets
Total
2.515.257
2.727.569
Total
Total
1.634.558 871.224 443.973 129.427
1.291.712 495.643 392.604 1.201.728
4.033
4.057
Financial liabilities Financial liabilities at amortized cost Short-term bank loans Accounts payable - trade Accounts payable - others - third parties Accrued expenses Short term employee benefits liability
665 2.276.168 187.964
852 3.142.750 188.410
Current portion of long-term debt other payable Bonds payable Due to related parties
-
566
Long-term debts net of current portion other payable
5.548.012
6.718.322
Total
103 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
35. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan di dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from the discounted cash flow models.
Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values of each class of financial instruments:
a.
b.
2012
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tidak lancar lainnya
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diukur dengan biaya diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun utang lain-lain Utang obligasi Utang pihak berelasi non-usaha Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun utang lain-lain
35. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
35. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
35. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
198
514
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
34. SEGMENT REPORTING (continued)
34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi
a. Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Pinjaman jangka panjang disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat suku bunga efektif berkisar 14,98% per tahun (2012:11,00%)
Long-term loans are carried at amortized cost using EIR, and the discount rates used are the current market lending rates for similar types of loans. The effective interest rates ranged 14.98% per annum (2012:11.00%).
Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
b. Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha, deposito yang terbatas penggunaannya, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar dan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun kurang lebih sebesar nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, current trade and other receivables, restricted deposit, short-term bank loans, current trade and other payables and accrued expenses and current portion of longterm debt approximate their carrying values in view of their short-term nature.
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN a.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
MANAJEMEN
a. Risk Management
Manajemen Risiko
The main risks from financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, market risk (including foreign exchange rate risk and commodity price risk) and interest rate risk. The Directors review and approve policies to manage these risk which:
Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang dan risiko harga komoditas) dan risiko suku bunga. Penelaahan Direksi dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola risiko-risiko dirangkum sebagai berikut:
104 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
199
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
a.
Manajemen Risiko (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
a.
Manajemen Risiko (lanjutan)
Risk Management (continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko kredit timbul sebagai akibat dari penjualan produk kepada pelanggan. Kelompok Usaha mengelola dan mengendalikan risiko ini dengan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima dan memantau eksposure terkait dengan batasanbatasan tersebut.
Credit risk arises as a result of the sale of products to customers. The Group manages and controls this risk by setting acceptable risk limits and monitoring the exposure related to such limits.
Risiko likuiditas adalah risiko yang terjadi jika posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is the risk that occurs when the cash flows position indicates that short-term revenue is insufficient to cover short-term expenditure.
Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from its customers, clients or counterparties that fail to discharge their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk.
Kelompok Usaha menetapkan sejumlah kebijakan sebelum memberikan kredit kepada pelanggan baru, antara lain dengan melakukan survei atas pelanggan tersebut dan memberikan kredit limit yang terbatas. Kesepakatan dengan pelanggan ini dituangkan dalam suatu surat yang disebut KUL (Kondisi Untuk Langganan) dan Surat Perjanjian Jual Beli. Kelompok Usaha juga menetapkan kebijakan jangka waktu kredit yang relatif pendek, yaitu 30 sampai dengan 60 hari. Peningkatan kredit limit dan perpanjangan jangka waktu kredit akan diberikan setelah melalui proses verifikasi. Atas piutang yang telah jatuh tempo, akan dipantau secara terus menerus dan sedapat mungkin akan dimintakan jaminan dan menghentikan penyaluran kredit kepada pelanggan tersebut dan hanya melakukan transaksi penjualan secara kas. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.
The Group has adopted a number of policies prior to providing credit to new customers, such as customer surveys and setting of strict credit limits. The agreement with customers is outlined in a document entitled KUL (Conditions for Customer) and in the sales and purchase agreements. The Group also sets a credit period which is relatively short, from 30 up to 60 days. Raising of the credit limit and extension of the credit term are only provided after a process of verification. Overdue receivables are monitored continuously and where possible collateral is sought with termination of customer credit and restriction to cash basis transactions being other possible measures. Depending on the evaluation of the Group, an allowance may be provided if receivables are deemed uncollectible.
Kebutuhan likuiditas Kelompok Usaha secara historis timbul akibat kebutuhan untuk membiayai investasi dan pengeluaran barang modal, sedangkan untuk biaya operasional dapat dipenuhi dari arus kas Kelompok Usaha. Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajemen selalu menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Kelompok Usaha, sedangkan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, diatasi dengan ketersediaan fasilitas utang bank.
The liquidity requirements of the Group have historically arisen from the need for investment funding and capital expenditure, while operational expenses can be met from the Groupʼs cash flows. In the handling of liquidity risk, Management always maintains cash and cash equivalents at adequate levels to finance the operations of the Group, while the effects of cash flow fluctuation can be overcome by the availability of bank loan facilities.
Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas termasuk jadwal jatuh tempo jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiasi penggalangan dana baik melalui pinjaman bank maupun pasar modal.
The Group evaluates its cash flow projections regularly including the long-term maturity schedule and continously assesses the condition of financial markets for opportunities to pursue fund raising initiatives, either through bank loans or the equity market.
Tabel berikut menunjukkan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran kontraktual:
The following table represents the maturity schedules of the Groupʼs financial liabilities based on contractual undiscounted payments:
Kolektabilitas piutang plasma tergantung dari keberhasilan panen dari plasma yang bersangkutan. Perusahaan selalu memonitor kinerja plasma dan kolektabilitas dari pelanggannya untuk memastikan agar kerugian yang mungkin timbul dari tidak terbayarnya kredit yang diberikan menjadi seminimal mungkin.
Collectability of the farmers receivables depend on the success of farmersʼ harvesting. Company always monitors farmersʼ performance and collection from each customer to ensure that loss possibility from the uncollectible credit given is minimum as possible.
105
200
Risk Management (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2013/ Expected maturity as of December 31, 2013
Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 8 tahun/ More than 1 year up to 8 years
Total/ Total
Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Utang pihak berelasi non-usaha Utang obligasi Bagian pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun utang lain-lain
1.634.558
-
1.634.558
803.748 67.476 443.973 27.136
-
803.748 67.476 443.973 27.136
129.427 -
187.964 3.961.425
129.427 187.964 3.961.425
Short-term bank loans Accounts payable - trade Third parties Related parties Accounts payable - others - third parties Accrued expenses Short-term employee benefits liability Due to related parties Bonds obligation
665
-
665
Current portion of long-term debts other payable
Total
3.106.983
4.149.389
7.256.372
Total
106 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
201
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
36.
MANAJEMEN
a.
Risk Management (continued)
Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun utang lain-lain Utang pihak berelasi non-usaha Utang obligasi Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun utang lain-lain Total
-
1.291.712
441.847 53.796 392.604 1.201.728
-
441.847 53.796 392.604 1.201.728
4.057
-
4.057
Short-term bank loans Accounts payable - trade Third parties Related parties Accounts payable - others - third parties Accrued expense Short-term employee benefit liabilities
852
188.410 -
852 188.410 3.142.750
Current portion of long-term debts other payable Due to related parties Bonds obligation
-
566
566
Long term debts net of current portion other payable
6.529.346
188.976
6.718.322
Total
Market Risk
Risiko Pasar •
• Foreign Exchange Rate Risk
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah Indonesia. Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atas arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Kelompok Usaha terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang usaha akibat import bahan baku, utang bank dan utang obligasi.
The reporting currency of the Group is the Indonesian rupiah. The foreign exchange rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate as a result of changes in foreign exchange rates. The Groupʼs exposure to the fluctuation of exchange rates primarily arises from trade payables due to import of raw materials, bank loans and bonds payable.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Kelompok Usaha mengupayakan fasilitas utang bank dalam mata uang rangkap, sehingga akan memberikan fleksibilitas dalam mengkonversikan ke mata uang yang akan digunakan dengan memperhatikan keadaan. Untuk risiko nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang usaha, Perusahaan akan mengalihkannya kepada pelanggan dengan melakukan evaluasi harga jual secara berkala.
In managing the foreign exchange rate risk, the Group seeks bank loan facilities in dual currencies offering flexibility in currency conversion in terms of the currency to be used in light of circumstances. For the foreign exchange rate risk which arises from trade payables, the Company will shift this to the customer through periodic evaluation of sales prices.
107
202
Total/ Total
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Risk Management (continued) Market Risk (continued)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan)
• Foreign Exchange Rate Risk (continued)
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to the possibility of a change in the rupiah exchange rate against the United States dollar, with all other variables held constant. The effect on income before income tax is as follows: Dampak terhadap laba sebelum beban pajak/ Effect on income before tax expenses
Perubahan tingkat Rp/ Change in Rp rate
•
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a.
Manajemen Resiko (lanjutan)
•
1.291.712
3.142.750
36.
MANAJEMEN
Risiko Pasar (lanjutan)
Akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2012/ Expected maturity as of December 31, 2012 Lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 1 year up to 5 years
36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Liquidity Risk (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Resiko (lanjutan)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
31 Desember 2013 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat
1% -1%
(24.271) 24.271
December 31, 2013 United States dollar United States dollar
31 Desember 2012 Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat
1% -1%
(46.462) 46.462
December 31, 2012 United States dollar United States dollar
• Commodity Price Risk
Risiko Harga Komoditas Kelompok Usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global.
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment.
Dampak tersebut terutama timbul karena sebagian besar bahan baku produksi pakan udang dan ikan yaitu bungkil kacang kedelai, tepung terigu, tepung ikan, tepung tulang dan jagung merupakan barang komoditas. Kebijakan manajemen untuk mengurangi risiko ini adalah dengan menggunakan formula yang memungkinkan untuk menggunakan bahan baku pengganti bahan baku komoditas tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggan.
Such exposure mainly arises from the fact that most of the raw materials to produce shrimp and fish feed are soybean, wheatflour, fishmeal, meatbone meal, and corn which are commodity goods. Managementʼs policy to reduce this risk is through use of a formula which makes it possible to use a replacement raw material for commodity goods without reducing the quality of the production goods and through passing on price increases to customers.
108 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
203
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
36.
MANAJEMEN
a.
Manajemen Resiko (lanjutan)
•
• Commodity Price Risk (continued)
Risiko Harga Komoditas (lanjutan) Di samping itu, Kelompok Usaha secara terus menerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara melakukan kontrak pembelian pada saat harga murah dengan mengacu kepada rencana produksi dan kebutuhan bahan baku untuk mengurangi risiko biaya bahan baku terhadap fluktuasi harga komoditas.
In addition, the Group continuously monitors the optimal level of inventory by entering into purchase contracts when prices are low, mindful of production plans and raw material requirements to reduce the exposure of raw material costs to fluctuations in commodity prices.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.
For the years ended December 31, 2013 and 2012, the Groupʼs policy is that no hedging in financial instruments is to be undertaken.
Risiko Suku Bunga
•
Interest Rate Risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Kelompok Usaha terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terkait dengan utang bank jangka pendek. Kelompok Usaha mengelola risiko ini dengan memilih bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang terendah.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Groupʼs exposure to the risk of changes in market interest rates is related to short-term bank loans. The Group manages this risk by selecting the bank that can give the lowest loan interest rate.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to the possibility of a change in interest rates on loans. With all other variables held constant, income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows:
31 Desember 2013 Rupiah Rupiah
Kenaikan/ penurunan dalam satuan poin/ Increase/ Decrease In basis point
31 Desember 2012 Rupiah Rupiah
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
Dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan/ Effect on income before income tax
+100 -100
(16.346) 16.346
December 31, 2013 Rupiah Rupiah
+100 -100
(12.917) 12.917
December 31, 2012 Rupiah Rupiah
109
204
Risk Management (continued) Market Risk (continued)
Risiko Pasar (lanjutan) •
FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 36. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
b.
Manajemen Modal
Capital Management
Kelompok Usaha bertujuan mencapai struktur modal yang optimal untuk memenuhi tujuan usaha, di antaranya dengan mempertahankan rasio modal yang sehat dan maksimalisasi nilai pemegang saham.
The Group aims to achieve an optimal capital structure in pursuit of its business objectives, which includes maintaining healthy capital ratios and maximizing stockholder value.
Beberapa instrumen utang Kelompok Usaha memiliki rasio keuangan yang mensyaratkan rasio leverage maksimum. Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar.
Some of the Groupʼs debt instruments contain covenants that impose maximum leverage ratios. The Group has complied with all externally imposed capital requirements.
Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio ekuitas terhadap utang (Debt to Equity Ratio/DER). Manajemen mengupayakan nilai DER semakin kecil setiap tahunnya, yang terlihat dari menurunnya DER pada tahun 2013 (2,99) dibandingkan pada tahun 2012 (40,47).
Management monitors capital using several financial leverage measurements such as debt-to-equity ratio (DER). Management pursues the value of DER to decrease every year, which can be seen from the decrease of DER in 2013 (2.99) compared to 2012 (40.47).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Groupʼs debt-to-equity ratio accounts are as follows:
2013
2012
Utang bank jangka pendek Utang obligasi
1.634.558 2.276.168
1.291.712 3.142.750
Short-term bank loan Bonds payable
Total utang
3.910.726
4.434.462
Total debt
Total ekuitas
1.307.622
109.585
Total equity
2,99
40,47
Debt-to-equity ratio
Rasio utang terhadap ekuitas
110 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
205
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 37. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2013
Aset Kas dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga
Mata Uang Asing/ Foreign Currency AS$/US$ SGD/SGD AS$/US$ AS$/US$ AS$/US$
Beban akrual Utang obligasi
106.960 711
867.798 66.429.570 239.755
10.578 809.710 2.922 930.881
AS$/US$
80.585.733
982.260
AS$/US$ 8.053.027 EUR/EUR 232.668 SGD/SGD 89.453 JPY/JPY 1.755.000 AS$/US$ 55.078 AS$/US$ 186.739.484
98.158 3.914 861 204 671 2.276.168
Liabilitas moneter - neto
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga Piutang lain-lain - Pihak ketiga Deposito yang dibatasi penggunaannya - lancar Aset tidak lancar - lain-lain Deposito yang dibatasi penggunaannya - lancar
Mata Uang Asing/ Foreign Currency AS$/US$ 2.612.417 SGD/SGD 381.060 AS$/US$ 29.698.445 AS$/US$ 35.828
Beban akrual
2013
Assets Cash and cash equivalents Restricted deposit Trade receivable - Third parties Other receivable - Third parties Total
Liabilities Short-term bank loans Accounts payable Trade Third parties
Accrued expenses Bonds payable
3.362.236
Total Monetary liabilities - net
2012
Assets Cash and cash equivalents
25.262 3.013 287.184 346
Trade receivable - Third parties Others receivable - Third parties
AS$/US$ AS$/US$
85.562 211.533
827 2.046
Restricted deposit - current Non - current assets - others
AS$/US$
95.981
928
Restricted deposit - non-current
319.606 AS$/US$ 325.000.000 AS$/US$ 75.352.703
3.142.750 728.660
AS$/US$ 5.613.738 YEN/YEN 800.450 EUR/EUR 157.131 SGD/SGD 32.710 GBP/GBP 17.120 AS$/US$ 107.250.000
54.285 90 2.013 259 267 1.037.108
Total
4.965.432
Liabilitas moneter - neto
(4.645.826)
111
206
IN
(2.431.355) Setara dengan Rupiah/ Rupiah Equivalent
Total
Liabilitas Utang obligasi Utang bank jangka pendek Utang Usaha Pihak ketiga
Jika liabilitas moneter neto Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 27 Maret 2014, maka liabilitas moneter neto akan turun sebesar Rp149.540.
8.775.268 73.833
Total
2012
As of December 31, 2013 and 2012, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: Setara dengan Rupiah/ Rupiah Equivalent
Total
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang Usaha Pihak ketiga
37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
LIABILITIES
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
FOREIGN
37. ASSETS AND CURRENCY
MONETER DALAM
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
Total
Liabilities Bonds payable Short-term bank loans Accounts payable Trade Third parties
37. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCY (continued)
IN
FOREIGN
If the Groupʼs monetary liabilities - net in foreign currencies as of December 31, 2013, were to be converted into rupiah at the Bank Indonesia middle rate of exchange on March 27, 2014, the monetary liabilities - net would decrease by Rp149,540.
38. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
38. KEJADIAN SETELAH PERIODE PELAPORAN Penambahan Fasilitas Pinjaman Bank dari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro)
Increase on Bank Loan Facility from PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro)
Berdasarkan Surat BRI Agro No. B.001/SPPK/OPK/01/2014 tanggal 28 Januari 2014, BRI Agro menyetujui peningkatan plafon Kredit Investasi (KI) sejumlah Rp50,0 miliar dan fasilitas Kredit Modal Kerja Impor sejumlah AS$6.000.000. CPgP menyetujui untuk memberikan tambahan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin yang berlokasi di Desa Purwasari, Karawang sebesar Rp160,0 miliar dan persediaan sebesar Rp90,6 miliar.
Based on BRI Agro Letter No. B.001/SPPK/OPK/01/2014 dated January 28, 2014, BRI Agro agreed to increase plafond of Investment Facility (KI) amounting to Rp50.0 billion and Import Working Capital Loan facility amounting to US$6,000,000. CPgP agreed to pledge land, building and machineries located in Purwasari Village, Karawang amounting to Rp160.0 billion and inventory amounting to Rp90.6 billion.
Pelunasan Pinjaman Bank Capital
Settlement of Bank Capital Loan
Berdasarkan Surat Pemberitahuan dari Bank Capital No. 022/CRS/BCI-KP/II/2014, fasilitas kredit sebesar AS$6.425.000 telah dilunasi tanggal 10 Februari 2014.
Based on Letter from Capital Bank No. 022/CRS/BCI-KP/II/2014, the credit facilities amounting to US$6,425,000 has been settled on February 10, 2014. 39. GOING CONCERN
39. KELANGSUNGAN USAHA
As of December 31, 2013, the Company recorded a balance deficit of Rp1.9 trillion. This was mostly caused by the cessation of the Companyʼs shrimp farming in certain locations in Lampung; the appearance of a virus in subsidiaryʼs main pond; and foreign exchange losses from bonds payable.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mencatat saldo defisit sebesar Rp1,9 trilliun. Hal ini terutama disebabkan oleh penghentian operasi budidaya udang di lokasi tertentu di Lampung, berjangkitnya virus di tambak utama entitas anak, dan kerugian selisih kurs atas utang obligasi.
Accrued expenses Total Monetary liabilities - net
112 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
207
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. GOING CONCERN (continued)
39. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) Defisit ini disebabkan antara lain sebagai berikut:
The deficit is caused by several reason as follow:
1. Penghentian operasi budidaya udang Perusahaan di lokasi tertentu di Lampung
1.
Sejak bulan Mei 2011, Perusahaan menghentikan kegiatan operasional Perusahaan yang terletak di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung. Penghentian kegiatan operasional ini disebabkan oleh iklim investasi dan usaha di daerah tersebut yang tidak kondusif lagi. Hal tersebut menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian. Sehubungan dengan adanya penghentian operasi tersebut, Perusahaan telah mencatat cadangan atas penurunan nilai aset tetap sebesar Rp597,7 miliar (Catatan 9) dan cadangan atas penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp587,6 miliar (Catatan 5) pada tanggal 31 Desember 2013.
Since May 2011, the Company ceased its operational activity located in Rawajitu Timur District, Tulang Bawang Regency, Lampung Province. The cessation of operational activity was caused by the unfavorable investment and business climate in the area. This condition has caused losses to the Company. Due to the cessation of the operation, the Company has recorded an allowance of asset impairment amounting to Rp597.7 billion (Note 9) and an allowance of trade receivable impairment amounting to Rp587.6 billion (Note 5) as of December 31, 2013.
Sehubungan dengan kondisi tersebut di atas, Perusahaan menyatakan kesanggupan untuk melunasi liabilitas plasma kepada BRI dan BNI masing-masing sebesar Rp161,8 miliar dan Rp112,0 pada tanggal 31 Desember 2011.
As a result of the above conditions, the Company agreed to settle farmersʼ liabilities to BRI and BNI amounting to Rp161.8 billion and Rp112.0 billion, respectively, as of December 31, 2011.
Selain itu, Perusahaan juga telah mencadangkan penurunan nilai atas piutang lain-lain kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti sehubungan dengan penghentian operasi sebesar Rp676,1 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 (Catatan 6).
Additionally, the Company has also recorded an allowance of other receivables impairment from the Aruna Wijaya Sakti group in relation with the cessation of operations amounting to Rp676.1 billion as of December 31, 2013 (Note 6).
Manajemen sedang menjajaki alternatif solusi terbaik bagi Perusahaan, plasma dan kelompok usaha Aruna Wijaya Sakti di lokasi tersebut agar kegiatan operasional dapat berjalan kembali.
Management is considering the best alternative solution to the Company, farmers, and the Aruna Wijaya Sakti group in the location in order for the operational activity to run again. 2. Virus in Subsidiaryʼs main ponds
2. Virus di tambak utama Entitas Anak
Since the second quarter of 2009 until the end of 2012, shrimp sales and production of CPB experienced a significant decrease compared to the previous periods. This decrease was caused by the appearance of the Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) in CPBʼs culturing ponds. The significant decrease in revenue from shrimp products of CPB resulted in consolidated operating losses which has affected the Company and Subsidiaries' ability to meet the bond interest payments.
Sejak kuartal kedua tahun 2009 sampai dengan akhir 2012, penjualan dan produksi udang CPB mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berjangkitnya suatu virus jenis baru yang disebut Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) di tambak-tambak udang CPB. Penurunan penjualan udang CPB yang cukup signifikan mengakibatkan kerugian operasi konsolidasian yang berdampak pada kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga obligasi. 113
208
Cessation of the Companyʼs shrimp farming in certain locations in Lampung
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. GOING CONCERN (continued)
39. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) 2. Virus di (lanjutan)
tambak
utama
Entitas
2.
Anak
Virus in (continued)
Subsidiaryʼs
main
ponds
In 2013, in relation with managing the virus in CPB ponds, CPB has implemented a new shrimp cultivation method, which has shown satisfying results in accordance with the expectations of the Company and farmers.
Pada tahun 2013, sehubungan dengan penanganan virus di tambak CPB, CPB telah menerapkan pola budidaya baru yang telah menunjukkan hasil yang memuaskan dengan hasil panen yang sesuai dengan harapan Perusahaan dan plasma.
3. Bonds payable
3. Utang obligasi Perusahaan dan BOR telah berhasil menyelesaikan restrukturisasi utang obligasi pada tanggal 17 Juni 2013 yang berdampak positif terhadap: • Penurunan tingkat bunga obligasi dari 11% per tahun menjadi 2% - 8% per tahun (naik bertahap/step-up). • Jatuh tempo pembayaran pokok obligasi diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2020. Hal ini memberikan dampak positif untuk arus kas yang lebih baik bari Kelompok Usaha. • Bunga obligasi yang masih harus dibayar sebesar AS$107,250,000 telah di konversi menjadi 5,000 saham baru BOR. Dengan demikian total Ekuitas Kelompok Usaha menjadi lebih baik.
The Company and BOR succesfully restructured the bond obligation on June 17, 2013 which had positive impacts on:
Namun demikian, hasil usaha Perusahaan masih sangat dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valuta asing yang berasal dari utang obligasi dalam AS$. Pada tahun 2013, Perusahaan mencatat kerugian selisih kurs atas utang obligasi sebesar Rp501 miliar.
However, the Companyʼs operational results are still highly affected by the fluctuation of foreign exchange rates from its US$ bonds payable. In 2013, the Company recorded a loss on foreign exchange from bonds payable amounting to Rp501 billion.
Dalam beberapa tahun mendatang, Kelompok Usaha akan menerapkan beberapa strategi untuk menunjang pertumbuhan perusahaan antara lain: a. Meningkatkan produksi udang di salah satu sentra produksi yang dimiliki Kelompok Usaha dengan mengalokasikan dana untuk “pembelanjaan modal/capital expenditure” yang mencukupi. b. Memperluas jaringan/pasar ekspor yang menambah pelanggan baru yang berpotensi, selain itu juga melakukan ekspansi ke pasar baru seperti: Australia, Kanada, Rusia, dan lain lain. c. Melakukan diversifikasi penjualan dengan meningkatkan komposisi produk udang bernilai tambah (value added products) yang memberikan marjin yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional.
In the next several of years, the Group will apply some strategies to support the Companyʼs growth, such as: a. Increasing the shrimp production in one production centre owned by the Group by allocating sufficient fund for “capital spending/ capital expenditures”.
• •
•
The decrease of bond interest rates from 11% per year into 2% - 8% per year (gradually increase/step-up). The extension of the maturity date of principal payments to December 31, 2020. This will positively impact for a better cash flow for the Group. Accrued interest of US$107,250,000 has been converted into 5,000 new shares of BOR. Accordingly, the total equity of the group becomes enhanced.
b.
Expanding network/export market which can increase new potential customers, while also expanding into new markets such as Australia, Canada, Russia, and others.
c.
Diversify sales by increasing value-added shrimp productsʼ composition that can deliver higher margins than the conventional products.
114 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
209
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. GOING CONCERN (continued)
39. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) 3.
3. Bonds payable (continued)
Utang obligasi (lanjutan)
d.
d. Meningkatkan market share dan market penjualan pakan ikan di pasar dalam negeri melalui pengembangan produk ikan olahan di beberapa area yang berpotensi di Indonesia. e. Mengembangkan produk makan siap saji (food business) di pasar dalam negeri dan luar negeri.
e.
f.
Selalu melakukan riset dan pengembangan dalam metode dan teknik budidaya (SOP/ Standard Operating Procedure) yang lebih baik lagi untuk menjamin budidaya yang sehat dan handal terhadap serangan penyakit . g. Bekerja sama dengan bank lokal untuk mencari solusi pendanaan transaksi (trade financing) yang lebih efisien dalam rangka mengurangi beban keuangan Kelompok Usaha
f.
Continue research and development for better techniques and methods of cultivation (SOP/Standard Operating Procedure) to ensure healthy and reliable cultivation against attacks of illness.
g.
Cooperate with the local banks to find more efficient trade financing solution in order to reduce the financial burden on the Group.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
40. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
c.
PSAK No.15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi.
c.
PSAK No.15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, effective January 1, 2015. This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.
d.
PSAK No.24 (2013): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
d.
PSAK No.24 (2013): Employee Benefits, effective January 1, 2015. This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.
e.
PSAK No.65: Laporan Keuangan Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
e.
PSAK No.65: Consolidated Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK replaces the portion of PSAK 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.
f.
PSAK No.66: Pengaturan bersama, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini menggantikan PSAK 12 (2009) dan ISAK 12. PSAK ini metode konsolidasi menghapus opsi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
f.
PSAK No.66: Joint Arrangements, effective January 1, 2015.This PSAK replaces PSAK 12 (2009) and ISAK 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
KEUANGAN YANG TETAPI BELUM
40. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasi tahun 2013:
The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2013 consolidated financial statements:
g.
g.
a.
PSAK No.1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pospos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
a.
PSAK No.1 (2013): Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.
PSAK No.67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) dan PSAK 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
PSAK No.67: Disclosure of Interest in Other Entities,effective January 1, 2015.This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK 4 (2009), PSAK 12 (2009) and PSAK 15 (2009). This disclosures relate to an entityʼs interests in other entities.
h.
h.
PSAK No.4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK 65.
b.
PSAK No.68: Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2015. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
PSAK No.68: Fair Value Measurement, effective January 1, 2015. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.
40. STANDAR AKUNTANSI TELAH DITERBITKAN BERLAKU EFEKTIF
b.
115
210
Improve market shares and sales marketsʼ fish feed in the domestic market through the development of fish processed products in several potential areas in Indonesia. Develop a fast-food product (food business) in domestic and overseas markets.
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PSAK No.4 (2013): Separate Financial Statements, effective January 1, 2015. This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK 65.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.
Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasi Kelompok Usaha.
116 PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
211
The original consolidated financial statements included here in are in Indonesian language.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
41. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION
41. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ Notes
2013
2012
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOW
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap Reklasifikasi selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke tambahan modal disetor
79.811
1.201.058
9
-
2f,19
-
Reclassification of others noncurrent assets to fixed assets Reclassification of difference in value of restructuring transactions of entities under common control to additional paid-in capital
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
117
212
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
213
Halaman ini Sengaja Dikosongkan. This page is intentionally left blank.
214
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
PT. Central Proteinaprima Tbk. | 2013 Annual Report
215