Daftar Isi Contents
Visi dan Misi
Vision and Mission
1
Pengantar
VISI
Introduction
Menjadi penyedia hiburan dan informasi terdepan bagi bangsa Indonesia.
3
Sekilas SCM
6
Ikhtisar Keuangan
8
Ikhtisar Saham
SCM in Brief
Financial Highlights
Stock Highlights
10
Program SCTV 2010
12
Penghargaan SCTV 2010
15
Sambutan Komisaris Utama
21
Laporan Direktur Utama
27
Diskusi dan Analisa Manajemen
35
Tata Kelola Perusahaan
45
Programming
49
Penjualan dan Pemasaran
53
Sumber Daya Manusia
57
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
63
Laporan Keuangan
157
2010 SCTV Programmes
2010 Awards for SCTV
Message from the President Commissioner
VISION To be the leading provider of entertainment and information to Indonesians.
MISI Kami berupaya setiap hari untuk menjadi pilihan pertama bagi bangsa Indonesia dalam penyedia konten berkualitas, untuk menghibur dan melaporkan. Kami akan menjadi pilihan pertama melalui pengadaan konten yang menarik, penyediaan layanan yang unggul dan pengembangan berkelanjutan dari sumber daya manusia kami. Melalui pencapaian ini kami akan menciptakan sebuah usaha menguntungkan yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan kami.
Report from the President Director
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Programming
MISSION We work every day to be the first choice provider of quality content to entertain and inform Indonesians. We will become the first choice through the delivery of attractive content, the delivery of superior service and the continuing development of our human resources. By achieving this we will create a sustainable profitable business for our stakeholders.
Sales and Marketing
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Financial Review Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Pada tahun 2010, SCM merayakan 20 tahun telah menghibur dan menginformasikan Indonesia setiap harinya. SCTV mulai bersiaran pada tahun 1990 dan telah didedikasikan untuk menciptakan dan memberikan konten yang mencerminkan kekayaan, dinamika dan keanekaragaman Indonesia: Warna Sejati Indonesia.
In 2010, SCM celebrates 20 years of entertaining and informing Indonesians on a daily basis. SCTV commenced broadcasting in 1990 and has been dedicated to creating and delivering content which reflects the richness, dynamism and diversity of Indonesia: The True Colours of Indonesia.
Setelah mencapai tahun ke-20, SCM mengucapkan terima kasih kepada semua karyawannya, vendor, mitra dan, terutama, pemirsa untuk mendukung SCM dalam visinya menjadi penyedia hiburan dan informasi untuk Indonesia.
Upon reaching this important 20th year anniversary, SCM would like to thank its employees, vendors, partners and, most of all, its viewers for supporting SCM in its vision of being the leading provider of entertainment and information to Indonesians.
SCM tetap berkomitmen untuk menciptakan dan mendistribusikan konten terbaik untuk Indonesia yang akan terus mencerminkan Warna Sejati Indonesia.
SCM remains committed to creating and distributing the best content to Indonesians that will continue to reflect the True Colours of Indonesia.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
1
2
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Sekilas SCM SCM in Brief
PT Surya Citra Media Tbk (SCM) didirikan pada tahun 2000 dan merupakan perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (simbol: SCMA). SCM memiliki 99,9% dari PT Surya Citra Televisi (SCTV), sebagai salah satu saluran siaran televisi terkemuka Free to Air (FTA). Selain melakukan pengawasan atas usaha SCTV, SCM juga terfokus pada distribusi konten SCTV ke mancanegara dan juga meningkatkan interaksi antara SCTV dengan pemirsanya.
PT Surya Citra Media Tbk (SCM) was established in 2000 and is listed on the Indonesia Stock Exchange (Symbol: SCMA). SCM owns 99.9% of PT Surya Citra Televisi (SCTV), one of Indonesia’s leading Free to Air (FTA) Television (TV) channels. In addition to providing oversight of SCTV, SCM is focused upon distributing SCTV’s content internationally as well as enhancing the interaction between SCTV and its viewers. PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
3
4
Tahun 2010 merupakan tonggak sejarah penting bagi SCM saat SCTV merayakan tahun ke-20nya dalam menginformasikan serta menghibur Indonesia. Selama dua dekade terakhir, SCTV telah konsisten berada di antara stasiun-stasiun televisi nasional dengan rating tertinggi dan telah membuktikan dirinya sebagai salah satu stasiun yang paling efisien operasi dan keuangannya di negeri ini. SCTV memulai siaran di Indonesia sejak 1990, pada saat ia merupakan satu-satunya stasiun televisi swasta yang bersiaran di daerah metropolitan Surabaya. Berkat kesuksesan susunan acaranya, SCTV memperluas layanannya ke tingkat nasional pada tahun 1993 bersamaan dengan pindahnya kantor operasional pusatnya ke Jakarta.
2010 is an important milestone for SCM as it marks the 20th year in which SCTV has been informing and entertaining Indonesians. Over the course of the past two decades, SCTV has consistently been amongst the highest rated nationally broadcast television stations and has proven itself to be one of the most operationally and financially efficient stations in the country. SCTV started to broadcast in Indonesia in 1990, at which time it was the only private television station broadcasting in the greater metropolitan area of Surabaya. Due to the success of its programming, SCTV expanded nationally in 1993 at which time it moved headquarters to Jakarta.
SCM dan SCTV ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemirsa loyal kami yang telah memberikan dukungan selama 20 tahun silam, dan juga kepada segenap karyawan, mitra dan pemegang saham.
SCM and SCTV would like to thank our loyal viewers for their support for the past 20 years as well as all of our employees, partners and shareholders.
SCM dan SCTV tetap berkomitmen untuk memberikan konten Indonesia yang benar-benar mencerminkan kekayaan, dinamika dan warisan keanekaragaman budaya Indonesia, True Colours of Indonesia.
SCM and SCTV remain committed to deliver to Indonesians content that truly reflects the richness, dynamism and diversity of Indonesia, the True Colours of Indonesia.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Deskripsi Dalam Miliar Rupiah (kecuali disebutkan lain)
2006
2007
2008
2009
2010
Description In Billion Rupiah (unless otherwise stated)
INCOME STATEMENT & BALANCE SHEET
LAPORAN LABA RUGI dan NERACA
1,201.6
1,308.6
1,723.9
1,614.4
1,928.0
Net Revenue
Laba Kotor
542.9
660.6
842.8
839.4
1,152.3
Gross Profit
Laba Usaha
229.3
321.8
459.3
477.5
790.4
Operating Profit
Laba Bersih
72.3
127.0
208.0
285.5
530.1
Net Profit
1,893,750,000
1,893,750,000
1,899,759,000
1,909,918,880
1,920,496,530
Outstanding Shares
LPS Dasar (Rp/saham)
38.2
67.1
109.9
149.8
276.7
Basic EPS (Rp/share)
LPS Dilusian (Rp/saham)
37.7
65.8
108.0
147.9
273.1
Diluted EPS (Rp/share)
600.3
757.2
831.3
899.9
1,088.9
Net Working Capital
1,822.2
2,552.2
2,322.3
2,359.8
2,515.6
Total Assets
681.9
1,313.9
966.3
964.2
1,028.8
Total Liabilities
1,140.3
1,238.3
1,356.0
1,395.7
1,486.8
Total Equity
Pendapatan Bersih
Saham yang beredar
Modal Kerja Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas RASIO KEUANGAN UTAMA (%)
KEY FINANCIAL RATIOS (%)
Rasio Laba terhadap Aset
4.0
5.0
9.0
12.1
21.1
Return on Assets
Rasio Laba terhadap Ekuitas
6.3
10.3
15.3
20.5
35.7
Return on Equity
355.9
204.9
318.3
343.5
354.7
Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
59.8
106.1
71.3
69.1
69.2
Total Liabilities to Total Equity
Rasio Kewajiban terhadap Aset
37.4
51.5
41.6
40.9
40.9
Total Liabilities to Total Assets
Rasio Lancar
6
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Pendapatan Bersih (dalam milliar rupiah) Net Revenue (In Billion Rupiah) 1,201.6
1,723.9
1,928.0 1,614.4
2,000 1,500
1,308.6
1,000 500
2006
2007
2008
2009
790.4
Laba Usaha (dalam milliar rupiah) Operating Profit (In Billion Rupiah)
229.3
2010
2006
459.3
477.5
2008
2009
321.8
2007
2010 530.1
Laba Bersih (dalam milliar rupiah) Net Profit (In Billion Rupiah)
0 800 700 600 500 400 300 200 100 0 600 500 400
285.5
300
208.0 72.3
200
127.0
100 0
2006
Jumlah Aset (dalam milliar rupiah) Total Assets (In Billion Rupiah)
2007 2,552.2
2008
2009
2010 3,000
2,322.3
2,359.8
2,515.6
2,500 2,000
1,822.2
1,500 1,000 500
2006
Jumlah Kewajiban (dalam milliar rupiah) Total Liabilities (In Billion Rupiah)
2007
2008
2009
2010
0 1,500
1,313.9 966.3
964.2
1,028.8
681.9
1,200 900 600 300 0
2006
Jumlah Ekuitas (dalam milliar rupiah) Total Equity (In Billion Rupiah) 1,140.3
2007 1,238.3
2008 1,356.0
2009 1,395.7
2010 1,486.8
1,500 1,200 900 600 300 0
PT Surya Citra Media Tbk
2006
2007
2008
2009
2010
2010 Annual Report
7
Ikhtisar Saham Stock Highlights Kinerja Saham
2006
2007
2008
2009
2010
Share Performance
Dividen (dalam juta Rupiah)
95,000
53,025
91,203
248,289
441,684*
Dividend (in millions of Rupiah)
1,893,750,000
1,893,750,000
1,899,759,000
1,909,918,880
1,920,496,530
Number of Shares
8.0
28.0
170
170
**
Total Dividend per Share
Nilai Buku per Lembar Saham (Dilusian)
594.3
641.3
704.2
723.4
765.9
Book Value per Share (Diluted)
Laba per Lembar Saham (Dilusian)
37.7
65.8
108.0
147.9
273.1
Earnings per Share (diluted)
Rasio Harga terhadap Laba per Lembar Saham (x)
21.2
14.3
3.8
4.1
13.0
Price to Earnings Ratio (x)
Jumlah Saham Beredar *** Total Dividen per Lembar Saham
* *
Ini adalah deviden final 2009 yang dibayarkan di 2010 sebesar Rp.170/lembar dan dividend interim 2010 sebesar Rp. 60/lembar This is the final dividend for 2009 which was paid in 2010 amounting to Rp. 170/share and an interim 2010 dividend amounting to Rp. 60/share
** Akan diputuskan dalam RUPS untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010 ** Will be decided at the next AGM for the year ending 31 December 2010 *** Tidak termasuk Saham yang dimiliki sendiri sebesar 1.059.500 lembar pada 2010 & 2009 *** Excluding treasury stocks amounting to 1,059,500 shares in 2010 & 2009
Pemegang Saham
Shareholders
(Per 31 Desember 2010)
PT Elang Mahkota Teknologi Masyarakat Saham yang diperoleh kembali Total
8
(As of 31 December 2010) Jumlah Saham
Persentase (%)
Modal Disetor dan Dibayar Penuh (Rp)
Number of Shares
Percentage (%)
Subscribed and Paid-up Capital (Rp)
1,648,322,000
85.8%
412,080,500,000
PT Elang Mahkota Teknologi
272,174,530
14.2%
68,043,632,500
Public
1,059,500
0.1%
264,875,000
1,921,556,030
Laporan Tahunan 2010
480,389,007,500
Treasury Stock at Par Total
PT Surya Citra Media Tbk
GRAFIK HARGA SAHAM SCM UNTUK PERIODE JANUARY - DECEMBER 2010 GRAPH SHOWING SCM SHARE PRICE FROM JANUARY - DECEMBER 2010 PRICE RP
SHARES
3,900
16,000,000
14,000,000
3,400
12,000,000 2,900
10,000,000 2,400 LHS: Share Price
RHS: Volume
8,000,000
1,900 6,000,000 1,400 4,000,000
900
2,000,000
400
Volume (lembar)
Harga Saham SCMA (Triwulanan)
1Q10
2Q10
December-10
November-10
October-10
September-10
August-10
July-10
June-10
May-10
April-10
March-10
February-10
January-10
0
Close
3Q10
4Q10
Bursa Efek Indonesia
SCMA’s Share Price (Quarterly) Indonesia Stock Exchange
Harga Tertinggi per Saham (Rp)
900
1,410
4,050
3,725
Highest Share Price (Rp)
Harga Terendah per Saham (Rp)
610
850
1,030
2,975
Lowest Share Price (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
900
1,120
3,550
3,550
Closing Price (Rp)
222,533
675,435
1,327,650
483,774
Rata-rata Volume Saham (unit)
PT Surya Citra Media Tbk
Average Daily volume (units)
2010 Annual Report
9
Program SCTV 2010 2010 SCTV Programmes
10
Konser Musik Harmoni
SCTV Music Award 2010
Karnaval SCTV
SCTV meluncurkan program musik baru di tahun 2010 yaitu Konser Musik Harmoni. Program ini menyediakan tempat bagi jajaran seniman Indonesia untuk menampilkan bakat mereka didukung oleh pengaturan panggung secara elegan. Harmoni muncul di tahun 2010 sebagai salah satu program musik yang paling populer di Indonesia.
Sejak tahun 2004 SCTV Music Awards telah menjadi ajang penghargaan musik Indonesia yang menampilkan bakat musik dari seluruh Wilayah Indonesia. Penghargaan dikeluarkan berdasarkan suara pemirsa yang mengirimkan pesan melalui Telepon Selular. Kategori penghargaan utama meliputi: • Penyanyi Pria Terbaik • Penyanyi Wanita Terbaik • Band Terbaik • Artis Pendatang Baru Terbaik • Band Pendatang Baru Terbaik • Lagu Baru Terbaik
Program Karnaval SCTV menggabungkan pertunjukan musik dengan kegiatan hiburan lain, kegiatan pendidikan dan sosial di kota-kota seluruh Indonesia. Karnaval SCTV merupakan tempat untuk menampilkan bakat, adat dan tradisi lokal serta jenis informasi lainnya dari seluruh wilayah Indonesia.
Harmoni Musical Concert
2010 SCTV Music Awards
Karnaval SCTV
SCTV launched a new music program in 2010 called Harmoni Musical Concert. This program provides the platform for a wide range of Indonesian artists to display their talents supported by an elegant stage setting. Harmoni emerged in 2010 as one of Indonesia’s most popular music programs.
Since 2004 the SCTV Music Awards has been Indonesia’s premiere music awards show recognizing the musical talent from all regions of Indonesia. The awards are issued based on viewers’ votes that are delivered via mobile phone. The main award categories include: • Best Male Singer • Best Female Singer • Best Band • Best New Artist • Best New Band • Best New Song
The Karnaval SCTV program combines musical performances with other entertainment, educational and social events in cities across Indonesia. Karnaval SCTV is a platform to showcase talent, local customs and traditions as well as other types of information from across all regions of Indonesia.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Liputan 6 Awards
Program In Box
Miss Celebrity
SCTV Awards
Pada bulan Juli 2010, SCTV meluncurkan program Liputan 6 Awards untuk menghargai orang-orang yang telah memberi kontribusi pada pembangunan Indonesia melalui dedikasinya. Kategori penghargaan meliputi: lingkungan hidup, seni dan budaya, pendidikan, advokasi dan penghargaan khusus untuk mendorong masyarakat memperbaiki kualitas hidup.
Program In Box Awards menampilkan para musisi yang telah tampil secara reguler di program In Box SCTV sebagai video musik tebaik. Kategori penghargaan meliputi: Video Musik Terfavorit, Video Musik Cowok Terfavorit, Video Musik Cewek Terfavorit dan Pembawa Acara In Box Terfavorit.
“Miss Celebrity” merupakan program yang menampilkan proses pencarian sosok perempuan muda yang berbakat dan memiliki multi talenta dalam bidang akting dan presenting. Pencarian bakat ini dilakukan oleh SCTV melalui audisi-audisi yang dilaksanakan di berbagai kota yang tersebar di Indonesia. Para finalis dari audisi yang kemudian mengikuti berbagai kompetisi yang mana pemenang akan ditunjuk sebagai Miss Celebrity Indonesia yang baru.
Program SCTV Awards adalah untuk memilih penampilan terbaik dari iklan dan pertunjukan disiarkan di SCTV. Ada tujuh kategori penghargaan: Aktor Terbaik, Aktris Terbaik, Pembawa Acara Terbaik, Iklan Terbaik, Program Terbaik dan Penghargaan “a Life Time Award” untuk peorangan yang memberikan kontribusi di bidang mereka.
Liputan 6 Awards
In Box Awards
Miss Celebrity
SCTV Awards
In July 2010, SCTV launched the Liputan 6 Awards program which is to recognize individuals who have contributed to the development of Indonesia. The categories of awards include: environment, art and culture, education, advocacy and a special reward for inspiring society to improve.
The In Box Awards program recognizes musicians that regularly perform on the SCTV In Box program for the best music videos. The categories of awards include: Best Music Video, Best Male Music Video, Best Female Music Video and Best In Box Host
Miss Celebrity is a program showing the process of searching for and selecting a new female that shows the most talent in acting and presenting. The talent search is conducted by SCTV through holding auditions in various cities across Indonesia. The finalists from these auditions are then put through various competitions from which the winner will be appointed as the new Miss Celebrity Indonesia.
The SCTV Awards program is to select the best performances from advertisements and shows broadcast on SCTV. There are seven categories of award: Best Actor, Best Actress, Best Presenter, Best Advertisement, Best Program and a Life Time Award to an individual that significantly contributed to their chosen field.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
11
Penghargaan SCTV 2010 2010 Awards for SCTV
Program Barometer Memperoleh Penghargaan PJI Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) memberikan penghargaan kepada program SCTV talkshow Barometer, sebagai program yang mendidik dan memberikan informasi kepada pemirsa mengenai demokrasi, kebebasan berbicara dan anti korupsi.
Barometer Program Received PJI Award The Indonesian Journalist Association (PJI) awarded the SCTV talk show “Barometer” for being a program that educates and informs viewers about democracy, freedom of speech and anti corruption.
12
Laporan Tahunan 2010
ISO 9001 – 2000 Departemen pemberitaan SCTV berhasil melewati serangkaian audit sekali lagi mempertahankan sertifikasi ISO 9001 untuk tahun 2010.
ISO 9001 – 2000 The SCTV news department successfully passed a series of audits to once again retain its ISO 9001 certification in 2010.
SCTV Raih Penghargaan Televisi Favorit Pilihan Wanita 2010 SCTV menerima penghargaan dari Mark Plus dan Marketeer sebagai stasiun TV favorit Wanita pada tahun 2010. Penghargaan ini diberikan berdasarkan survei yang dilakukan di antara 1.300 responden wanita berusia 16 sampai 50 tahun di delapan kota di Indonesia.
SCTV Won the 2010 Women Choice Favourite TV Award SCTV received an award from Mark Plus and Marketeer as the favourite TV station of women in 2010. This award was given based on a survey conducted amongst 1,300 female respondents aged 16 to 50 years old across eight cities in Indonesia.
Liputan 6 SCTV Memperoleh Penghargaan Muri Siaran program pemberitaan Liputan 6 SCTV merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-65 dengan memenangkan Penghargaan Muri. Siaran ini juga memecahkan rekor untuk untuk tayangan pemberitaan yang dilakukan di darat, laut dan udara dengan mengibarkan Bendera Indonesia dan mewawancarai Kepala Kabupaten Wakatobi di bawah laut.
Liputan 6 SCTV Won the Muri Award The Liputan 6 SCTV news coverage of the events celebrating the 65th Indonesian Independence Day won the Muri Award. This coverage also broke the record for the simultaneous news coverage of the events on land, underwater and in the air including the Indonesian Flag raising ceremony and interviewing of the Head of Wakatobi Regency under the sea.
PT Surya Citra Media Tbk
SCTV Memperoleh Penghargaan Muri untuk Konser Gempita 20 SCTV’s Konser Gempita 20 memperoleh dua Penghargaan Muri untuk kategori penampilan artis terbanyak dalam satu panggung dan jam tayang terlama. Acara ini berlangsung pada tanggal 24 Agustus 2010 merupakan ulang tahun SCTV ke-20 dengan tampilan lebih dari 550 artis.
SCTV Won the Muri Award for the Concert Gempita 20 SCTV’s Concert Gempita 20 won two Muri Awards for the highest number of artists performing on one stage and the longest broadcast show. The show took place on 24 August 2010 in recognition of SCTV’s 20th anniversary with the appearance of more than 550 artists.
PT Surya Citra Media Tbk
Pundi Amal SCTV Memperoleh Penghargaan untuk Mempromosikan Kesadaran Pendidikan SCTV melalui program tanggung jawab sosial perusahaan SCTV bernama “Pundi Amal SCTV” menerima penghargaan “Anugerah Peduli Pendidikan” karena kontribusi SCTV dalam mempromosikan pendidikan di Indonesia.
Pundi Amal SCTV Won the Award for Promoting Education Awareness SCTV through its corporate social responsibility program titled “Pundi Amal SCTV” received the “Anugerah Peduli Pendidikan” award due to SCTV’s contribution in promoting education in Indonesia.
Citra Pariwara 2010
KPI Awards 2010
Pada “Malam Anugerah Citra Pariwara” yang diadakan pada tanggal 3 Desember 2010 SCTV memenangkan penghargaan Stasiun TV Terbaik tahun 2010. SCTV juga menerima sejumlah penghargaan lain pada acara ini.
SCTV memenangkan 3 penghargaan di KPI Awards untuk program dokumenter nya “Anak Baduy Sunat”, talkshow program “Barometer” dan Sinetron “Saat Wagina Bicara”.
2010 Citra Pariwara
2010 KPI Awards
At the “Malam Anugerah Citra Pariwara” held on 3 December 2010 SCTV won the Best TV Station in 2010 award. SCTV also received several other awards at this event.
SCTV won 3 awards at the KPI Awards for its documentary program “Anak Baduy Sunat”, talkshow program “Barometer” and Sinetron “Saat Wagina Bicara”.
2010 Annual Report
13
14
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Sambutan Komisaris Utama Message from the President Commissioner
Perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja sangat baik di tahun 2010 dengan sebesar 6,1% dan pertumbuhan konsumsi swasta sebesar 4,6%. SCM sekali lagi menunjukkan positioningnya yang strategis dalam memanfaatkan keadaan ekonomi makro yang positif dengan menunjukkan kinerja keuangan dan operasional yang sangat baik pada tahun 2010. SCM mempertahankan posisinya sebagai salah satu stasiun TV teratas di Indonesia.
The Indonesian economy performed strongly in 2010 delivering 6.1% growth and a 4.6% growth in private consumption. SCM once again demonstrated its strategic positioning to benefit from this positive macroeconomic environment by delivering a good financial and operational performance in 2010 and maintaining its position as one of the top TV stations in Indonesia.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
15
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
16
Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk memberi selamat kepada tim manajemen, segenap karyawan dan juga kepada sesama anggota Dewan Komisaris untuk kontribusinya kepada kinerja terbaik seindustri ini.
I would like to take this opportunity to congratulate the management team, all employees as well as my fellow Board of Commissioner members on contributing to this industry leading performance.
Tahun 2010 merupakan tahun yang istimewa bagi SCM karena menandai tahun ke-20 sejak SCTV mulai siaran di Indonesia. SCM telah meningkatkan upayanya untuk terus menghasilkan konten media produksi nasional dengan kualitas tertinggi, yang secara tepat mencerminkan kekayaan, dinamika dan keanekaragaman kultur dan warisan budaya Indonesia. Untuk alasan ini SCM telah memilih tema “the True Colours Indonesia “ atau “Warna Sejati Indonesia” untuk Laporan Tahunan tahun ini. Laporan ini bertujuan, tidak hanya untuk memberikan pemutakhiran lengkap mengenai kemajuan dan kinerja Perseroan, tetapi juga untuk menekankan kehakikian luar biasa industri penyiaran Indonesia dan bagaimana konten SCM secara positif mencerminkan Indonesia.
2010 was a special year for SCM as it marks the 20th anniversary of the commencement of SCTV’s initial broadcast in Indonesia. SCM has redoubled efforts to continue to deliver the highest quality locally produced media content, which properly reflect the richness, dynamism and diversity of Indonesia’s culture and heritage. For this reason SCM has themed this year’s Annual Report “the True Colors of Indonesia”. The report aims, not only to provide a comprehensive update on the Company’s progress and performance, but also to emphasize the remarkable nature of the Indonesian broadcast industry and the manner in which SCM’s content positively reflects Indonesia.
Konten dan Informasi yang Berkualitas
Quality Content and Information
SCM akan melanjutkan kerjasamanya dengan berbagai macam rumah-rumah produksi lokal dari seluruh Indonesia guna memastikan SCM dapat terus menangkap kebhinekaan kehidupan Indonesia. Selain itu, SCM berdedikasi tidak hanya untuk menghibur bangsa Indonesia setiap hari dengan berbagai macam konten, tapi juga mendidik dan memberi informasi kepada masyarakat melalui acara pendidikan dan berita berkualitas, termasuk penyusunan acara peraih penghargaan SCTV Award melalui Liputan6.
SCM will continue to work with a diverse range of domestic production houses from all around Indonesia to ensure that the Company continues to capture the diversity of Indonesian life. While SCM is dedicated to entertaining Indonesians with a diverse range of daily content, it also recognizes the importance of educating and informing viewers with quality educational and news programming, including SCTV’s award winning news programming, Liputan6.
SCM dan SCTV berdedikasi untuk mempertahankan standar tertinggi dalam Tata Kelola Perusahaan yang Baik, dalam ketaatan kepada prinsip-prinsip utama akuntabilitas, kejujuran, integritas, transparansi dan keterbukaan.
SCM and SCTV are committed to maintaining the highest standards for good corporate governance, in adherence to the overarching principals of accountability, honesty, integrity, transparency and full disclosure.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
Tanggung jawab sosial perusahaan SCM didedikasikan melalui lembaga nirlaba independen, Pundi Amal. Di tahun 2010, Pundi Amal juga aktif dalam membantu masyarakat dengan mendukung pembangunan dua sekolah dasar di Padang, menyebarkan unit mobil kesehatan untuk 20 kota di seluruh Indonesia, serta membangun fasilitas toilet umum di Provinsi Banten dan kegiatan lainnya. SCM akan terus mendukung masyarakat melalui kegiatan Pundi Amal.
SCM’s corporate social responsibility goals are realized through the Company’s dedicated independent non-profit company, Pundi Amal. In 2010 Pundi Amal actively helped the community by supporting the construction of two fully equipped elementary schools in Padang, deploying its mobile health unit to 20 cities across Indonesia as well as the construction of public toilet facilities in Banten province amongst other activities. SCM will continue to support the community through the activities of Pundi Amal.
Sebagai penutup, ijinkan saya dalam kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada segenap karyawan SCM dan SCTV, para kontraktor dan pemasok atas dukungan mereka yang yang tak henti. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham untuk kepercayaan mereka atas kemampuan Dewan Komisaris dalam mengawasi operasional Perseroan. Akhirnya saya ingin berterima kasih kepada pemirsa SCTV untuk kesetiaan mereka kepada SCTV dan juga meyakinkan mereka bahwa akan terus menampilkan Warna Sejati Indonesia dalam semua kekayaan, dinamisme dan keanekaragamannya.
In conclusion, I would like to take this opportunity to thank all SCM and SCTV employees, contractors and suppliers for their continuing support. I also wish to thank the shareholders for their ongoing confidence in the Board of Commissioners’ ability to exercise sound oversight of the Company’s operations. Finally I wish to thank SCTV viewers for their enduring loyalty to SCM and SCTV. SCM will continue to display the True Colors of Indonesia in all of its richness, dynamism and diversity.
Herman Bernhard Leopold Mantiri Komisaris Utama President Commissioner
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
17
Dewan Komisaris The Board of Commissioners Herman Bernhard Leopold Mantiri Komisaris Utama President Commissioner Warga Negara Indonesia, 71 tahun, dilahirkan di Bogor, Jawa Barat. HBL Mantiri menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2005. Sebelumnya beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2002 hingga 2004. Beliau pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Singapura sejak tahun 1996-1999. Selain itu, Beliau juga pernah ditunjuk sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Republik Indonesia pada tahun 1993, dengan pangkat terakhir sebagai Letnan Jendral Tentara Nasional Indonesia (Purn.). Indonesian citizen, age 71, born in Bogor, West Java. HBL Mantiri has served as the Company’s President Commissioner since 2005. Before that, he was an Independent Commissioner of the Company from 2002 to 2004. HBL Mantiri was the Ambassador of the Republic of Indonesia to Singapore from 1996-1999. Prior to that he was appointed Chief of General Staff of the Indonesian Armed Forces in 1993, and retired from the military with the rank of Lt. General.
HBL Mantiri Agus Lasmono
Agus Lasmono Komisaris Independen Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, berusia 39 tahun, dilahirkan di Jakarta. Agus Lasmono menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2002 dan ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2005 hingga sekarang. Selain itu Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Surya Citra Televisi (Anak Perusahaan Perseroan) sejak tahun 2001 dan ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Surya Citra Televisi pada tahun 2005 hingga sekarang. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Surya Citra Televisi sejak tahun 1999-2001. Saat ini Agus Lasmono menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Indika Energy Tbk sejak tahun 2007; Komisaris PT Kideco Jaya Agung sejak tahun 2004; Direktur Utama PT Mitra Agung Sentra Investama sejak tahun 1999; dan Direktur Utama PT Indika Multi Media sejak tahun 2002 hingga sekarang. Sebelum itu, Agus Lasmono pernah menjabat sebagai Direktur Program PT Multimedia Nusantara dari tahun 1997-2003, Direktur Utama PT Indika Inti Mandiri dari tahun 1997-1999, sebagai Direktur Pelatihan PT Djayanti Group pada tahun 1997, serta Manajer Proyek Indo Entertainment dari tahun 1995-1997. Agus Lasmono memperoleh gelar Master of International Business (MIBA) dari West Coast University, Los Angeles, California, USA, dan Bachelor of Arts in Economics (BA Ec) dari Pepperdine University, Malibu, California, USA.
18
Laporan Tahunan 2010
Indonesian citizen, 39 years old, was born in Jakarta. Agus Lasmono has served as a Company Commissioner since 2002 and was appointed as an Independent Commissioner in 2005 until present. In addition he also served as Commissioner of PT Surya Citra Televisi (the Company’s Subsidiary) since 2001 and was appointed as an Independent Commissioner of PT Surya Citra Televisi in 2005 until present. Previously he has served as President Commissioner of PT Surya Citra Televisi from 1999 to 2001. Agus Lasmono currently serves as Vice President Commissioner of PT Indika Energy Tbk since 2007; Commissioner of PT Kideco Jaya Agung since 2004; President Director of PT Mitra Agung Sentra Investama since 1999; and President Director of PT Indika Multi Media since 2002. Prior to this, Agus Lasmono has served as Program Director of PT Multimedia Nusantara from 1997 to 2003, President Director of PT Indika Inti Mandiri from 1997 to 1999, as Director of Training PT Djayanti Group in 1997, and the Indo Entertainment Project Manager from 1995 to 1997. Agus Lasmono earned his Master of International Business (MIBA) from the West Coast University, Los Angeles, California, USA, and his Bachelor of Arts in Economics (BA Ec) from Pepperdine University, Malibu, California, USA.
PT Surya Citra Media Tbk
Segara Utama Komisaris Independen Independent Commissioner Warga negara Indonesia, berusia 67 tahun. Segara Utama adalah Komisaris Independen PT Berlian Laju Tanker Tbk, sebelum diangkat sebagai Komisaris Utama PT Surya Citra Media Tbk, pada tahun 2004 dan menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada tahun 2004 sampai dengan sekarang. Sejak Juli 2005-2008 Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen PT Surya Toto Indonesia Tbk, dan menjadi anggota Komite Audit PT Surya Toto Indonesia Tbk, sejak 2009 hingga sekarang. Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Berlian Laju Tanker mulai tahun 2004 sampai dengan Juni 2007. Tahun 1974-1981 akhir menjabat sebagai Direktur PT Merchant Investment Corporation Jakarta. Di pertengahan 1968, Segara Utama bergabung dengan Citibank cabang Jakarta sebagai Senior Officer di Divisi Operasional, Marketing/ Credit dan sebelumnya pada tahun 1965-1968 menjadi Akuntan di Bank Ekonomi Indonesia. Beliau memiliki profesi tetap sebagai Konsultan Keuangan hingga tahun 2004. Segara Utama menjadi mahasiswa di bidang Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1963-1968.
Indonesian citizen, 67 years old. Segara Utama was an Independent Commissioner of PT Berlian Laju Tanker Tbk, before being appointed as President Commissioner of PT Surya Citra Media Tbk, in 2004, and has served as the Company’s Independent Commissioner from 2004-now. In July 2005-2008 he was appointed as an Independent Commissioner of PT Surya Toto Indonesia Tbk, and member of the Audit Committee of PT Surya Citra Toto Indonesia Tbk since 2009-now. He has served as an Independent Commissioner of PT Berlian Laju Tanker since 2004-June 2007. From 1974 to 1981 he was a Director of PT Merchant Investment Corporation Jakarta. In 1968, Segara Utama joined Citibank’s Jakarta branch as a Senior Officer in the Marketing/ Credit Operational Division; prior to that, from 1965 until 1968, he was an Accountant at Bank Ekonomi Indonesia. He was a Financial Consultant until 2004. He was a student majoring in Accounting-Economic Faculty at the University of Indonesia from 1963-1968.
Segara Utama
Glenn MS Yusuf Komisaris Commissioner
Glenn MS Yusuf
Warga negara Indonesia kelahiran Jakarta, berusia 55 tahun. Glenn M.S.Yusuf menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2004. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Penasehat PT Nusantara Capital. Sebelum-nya beliau pernah menjabat sebagai Ketua Tim Asistensi Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan sebagai CEO PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk Pada Januari 2010, beliau ditunjuk sebagai Direktur Independen Non Executive CIMB Group Holding Berhad, Malaysia. Pada tahun 1981, Glenn M.S. Yusuf bergabung dengan Citibank, dan kemudian menjadi General Manager di Kantor Perwakilan Bank Niaga Los Angeles pada tahun 1985. Selama bekerja di Bank Niaga, Glenn M.S.Yusuf antara lain menjabat sebagai Kepala Investment Banking Group sejak tahun 1989 sebelum diangkat sebagai Direktur Keuangan pada tahun 1991. Tahun 1994, Glenn M.S.Yusuf bergabung dengan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia sebagai Direktur. Tahun 1995 – 2001 ditunjuk ke PT (Persero) Danareksa sebagai Presiden Direktur. Dari April sampai Juni 1998 beliau juga menjabat sebagai Dirjen Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan Republik Indonesia. Beliau selanjutnya diangkat sebagai Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada bulan Juni 1998 ketika krisis keuangan melanda Indonesia. Glenn M.S. Yusuf lulus dari University of Philippines di Manila sebagai Sarjana Ekonomi pada tahun 1979. Dua tahun kemudian, beliau memperoleh gelar Master in Business Management dari Asian Institute of Management, Manila. Indonesian citizen, born in Jakarta, age 55. Glenn M.S. Yusuf has served as the Company’s Commissioner from 2004. Currently he also serves as an Advisor to PT Nusantara Capital. Previously, he was Chairman of the Minister’s Assistance Team of Finance of the Republic of Indonesia, and as CEO of PT London Sumatra Indonesia Tbk As of January 2010, he was appointed as the Non-Executive Independent Director of CIMB Group Holding Berhad, Malaysia. In 1981 Glenn M.S.Yusuf joined Citibank, and in 1985 became General Manager of Bank Niaga’s office representation in Los Angeles. He held various positions in Bank Niaga, amongst others Head of the Investment Banking Group since 1989 before being appointed as Financial Director in 1991. In 1994, Glenn M.S. Yusuf joined PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia as a Director. In 1995 – 2001 he was appointed to PT (Persero) Danareksa as the President Director. From April until June 1998 he was also the Director General of Financial Institutions, Department of Finance of the Republic of Indonesia. He was then subsequently appointed as Chairman of the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) in June 1998 in the midst of Indonesia’s financial crisis. He graduated from the University of Philippines in Manila with a Bachelor Degree in Economics in 1979, and two years later earned his Master in Business Management from the Asian Institute of Management, Manila.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
19
20
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Laporan Direktur Utama
Report from the President Director
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemirsa kami karena terus mendukung kami di tahun 2010 dan memungkinkan kami untuk memberikan beragam konten dan informasi setiap hari dan menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang kuat pada tahun 2010. Kami berdedikasi untuk terus menyampaikan konten ke seluruh Indonesia yang mencerminkan “Warna Sejati Indonesia “ dalam segala kebhinekaan, dinamisme dan kekayaannya.
I would like to thank our viewers for continuing to support us in 2010 and enabling us to deliver a diverse range of content and information on a daily basis and deliver a strong operational and financial performance in 2010. We are dedicated to continue to deliver content across Indonesia that reflects the “True Colours of Indonesia” in all of its diversity, dynamism and richness.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
21
LAPORAN DIREKTUR UTAMA
22
Melalui anak perusahaannya SCTV, SCM mempertahankan posisinya sebagai salah satu stasiun TV FTA terpopuler dan menghasilkan kinerja keuangan yang terbaik di industrinya. Pendapatan SCM di tahun 2010 mencapai Rp1.928 miliar, peningkatan sebesar 19,4% dibandingkan tahun 2009. Berkat fokus berlanjut manajemen terhadap pengendalian biaya, maka biaya penyusunan acara dan penyiaran serta beban operasional hampir tak bergerak selama 2010 kendati terjadi pertumbuhan pesat dalam pendapatan. Dengan demikian SCM mampu menghasilkan pertumbuhan profitabilitas dalam semua kategori: • Marjin Kotor meningkat sebesar 37,3% • EBITDA meningkat sebesar 58,9% • Laba Bersih setelah Pajak meningkat sebesar 85,7% mencapai 27,5% dari pendapatan, suatu persentase yang terbaik di industri
SCM, through its subsidiary SCTV, maintained its position as one of the most popular FTA TV stations in Indonesia and delivered an industry leading financial performance. SCM’s 2010 revenues were Rp1,928.0 billion a 19.4% increase over 2009. Due to management’s continued focus on cost controls, SCM’s cost of programming and broadcasting and operating expenses remained nearly flat in 2010 despite this rapid revenue growth. SCM was therefore able to deliver significant profitability growth in all categories: • Gross Margin increased by 37.3% • EBITDA increased by 58.9% • Net Profit after Tax increased by 85.7% to an industry leading 27.5% as a % of revenues.
Tim manajemen melakukan perubahan pada strategi penyusunan acara kami di akhir tahun 2010 yang kami yakini akan memungkinkan kami menghasilkan konten terbaik dengan cara yang paling efisien dari segi finansial dan operasional di masa mendatang. Selain itu, SCTV telah mulai menyiarkan konten hasil Screenplay Produksi milik perusahaan induk, Emtek Group, yang telah memberikan hasil karya yang menjanjikan kendati baru mulai beroperasi pada triwulan keempat tahun 2010. Strategi penyusunan acara baru kami beserta dukungan perusahaan seinduk kami, Screenplay Produksi, dan persembahan berita kami, Liputan6, akan menjadi fondasi kami untuk mencapai cita-cita kami menjadi stasiun TV yang paling banyak ditonton di Indonesia pada tahun 2011.
The management team changed the programming strategy at the end of 2010 which we are confident will enable us to deliver the best content in the most financially and operationally efficient manner into the future. In addition, SCTV began to broadcast content from Screenplay Produksi, a production house owned by our parent company, the Emtek Group. Screenplay delivered promising results in 2010 although it only commenced operations in the fourth quarter of 2010. Our new programming strategy combined with the support of our sister company, Screenplay Produksi, and our news offering, Liputan6, will provide us the foundation upon which to reach our goal of becoming the most watched Indonesian TV station in 2011.
Saya ingin memberikan penghargaan khusus untuk tim penjualan dan pemasaran kami yang sangat berjasa dalam merealisasikan pertumbuhan kuat pendapatan kami sebesar 19,4% berkat besarnya perhatian mereka terhadap kebutuhan para pengiklan dan biro iklan kami. Gabungan antara tim penyusunan acara yang berbakat dengan tim penjualan dan pemasaran kami, akan memastikan bahwa SCM menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik di tahun 2011.
I would like to give a special recognition to our sales and marketing team that was key in delivering our strong revenue growth of 19.4% due to their constant attention to the needs of our advertisers and advertising agencies. The combination of our talented programming team along with our sales and marketing team will ensure that SCM delivers an even better operational and financial performance in 2011.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
REPORT FROM THE PRESIDENT DIRECTOR
Berkat efisiensi tim teknis kami serta kepemimpinan departemen keuangan dalam meminimalisir kebutuhan modal kerja di tahun 2010, SCM mampu menghasilkan kinerja arus kas yang sangat baik. Gabungan antara profitabilitas SCM dan modal kerja yang berkurang menghasilkan kenaikan 79,8% pada kas yang diperoleh dari aktivitas operasi. Efisiensi tim teknis memungkinkan SCM mengurangi kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2010 sebesar 68,8% sehingga meningkatkan arus kas bebas SCM sebesar 107,2% menjadi Rp670,1 miliar. Meskipun SCM meningkat dividen 2010 sebesar 77,9%, SCM mencatat peningkatan 194,9% dalam arus kas bebas setelah aktivitas pendanaan.
Due to our technical teams efficiency and through the finance departments leadership to minimize working capital needs in 2010, SCM was able to deliver a strong cash flow performance. The combination of SCM’s profitability and a reduced working capital need delivered a 79.8% increase in cash provided by operating activities. The technical teams efficiency enabled SCM to reduce 2010 net cash used in investing activities by 68.8% which contributed to SCM’s 107.2% increase in 2010 free cash flow to Rp670.1 billion. Despite SCM increasing 2010 dividends by 77.9%, SCM delivered a 194.9% increase in free cash flow after financing activities.
Sebagai penutup, ijinkan saya dalam kesempatan ini untuk menyampaikan rasa terima kasih saya kepada segenap manajemen dan karyawan SCM dan SCTV untuk dedikasi yang terus mereka berikan. Saya pun ingin memberi pengakuan kepada Dewan Komisaris SCM dan SCTV atas mereka yang telah berperan sama pentingnya dalam memungkinkan SCM menghasilkan kinerja operasional dan keuangan yang sangat baik. Terima kasih juga kepada para pemasok, mitra dan pengiklan atas dukungan mereka yang berlanjut. Yang terpenting komitmen kami kepada pemirsa kami bahwa kami akan terus memberikan konten yang mencerminkan Warna Sejati Indonesia yang akan memenuhi kebutuhan hiburan dan informasi mereka.
In conclusion, I would like to take this opportunity to extend my gratitude to all of SCM’s and SCTV’s management and employees for the dedication they have continued to display. I would also like to give recognition to SCM’s and SCTV’s Board of Commissioners whose guidance was important in enabling SCM to deliver its operational and financial performance. I also thank our suppliers, partners and advertisers for their continued support. Most importantly I restate our commitment to our viewers that we will continue to provide content that reflects the True Colours of Indonesia that fulfills our viewer’s entertainment and information needs.
Akhir kata, kepada para pemegang saham kami, terima kasih untuk kepercayaan yang telah diembankan kepada kami, ke depan kami akan terus berupaya meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Finally, to our shareholders thank you for the trust you have put in us, we will all continue to strive to increase shareholder value into the future.
Fofo Sariaatmadja Direktur Utama President Director
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
23
Dewan Direksi The Board of Directors
Fofo Sariaatmadja Direktur Utama President Director Warga Negara Indonesia, berusia 47 tahun, dilahirkan di Jakarta. Fofo Sariaatmadja menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2004. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan semenjak 2002-2004. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Surya Citra Televisi (SCTV) Anak Perusahaan Perseroan, sejak tahun 2006; sebagai Wakil Komisaris Utama SCTV semenjak 2005-2006 dan Komisaris SCTV sejak tahun 2001-2005. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang, dan ditunjuk sebagai Komisaris PT Mediatama Anugrah Citra dan Komisaris PT Omni Intivision (O’ Channel) semenjak tahun 2007. Pada tahun 2007-2009, Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama PT London Sumatra Indonesia Tbk dan Deputi Presiden Komisaris PT Abimata Persada pada tahun 2006. Pada tahun 2000 menjabat sebagai Direktur Utama PT Abhimata Mediatama; Komisaris Utama PT Abhimata Persada mulai tahun 2002-2006; Direktur Utama PT Abhimata Persada sejak tahun 1990-2002; Komisaris PT Bitnet Komunikasindo sejak 2000 sampai dengan sekarang dan menjabat sebagai Komisaris PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, semenjak tahun 1998-2009. Pada tahun 1998-2000, Fofo Sariaatmadja juga pernah memegang jabatan sebagai Direktur PT Tangara Mitrakom, dan Deputi Presiden Direktur PT Bitnet Komunikasindo pada tahun 1996-1999. Pada tahun 1997-1998 menjabat sebagai Deputi Presiden Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, dan menjabat sebagai Komisaris PT Swadharma Marga Inforindo mulai tahun 1997-2003. Fofo Sariaatmadja memperoleh gelar Master of Engineering Science dari University of New South Wales, Sydney, Australia.
Fofo Sariaatmadja
24
Laporan Tahunan 2010
Indonesian citizen, age 47, born in Jakarta. Fofo Sariaatmadja has served as the Company’s President Director since 2004. Previously, he served as the Company’s Commissioner since 2002-2004. At present he also serves as President Director of PT Surya Citra Televisi (SCTV), the Company’s Subsidiary, since 2006; as Vice President Commissioner of SCTV since 2005-2006 and Commissioner of SCTV since 2001-2005. At present, he also serves as a Director of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, since 2009, and he was appointed as a Commissioner of PT Mediatama Anugrah Citra and Commissioner of PT Omni Intivision (O’Channel) since 2007. In 2007-2009, he served as a Vice President Commissioner of PT London Sumatra Indonesia Tbk, and a Vice President Commissioner of PT Abhimata Persada in 2006. In 2000, he served as President Director of PT Abhimata Mediatama; President Commissioner of PT Abhimata Persada since 2002-2006, President Director of PT Abhimata Persada since 19902002; Commissioner of PT Bitnet Komunikasindo since 2000-now, and a Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, since 1998-2009. In 1998-2000, Fofo Sariaatmadja served as a Director of PT Tangara Mitrakom, and a Vice President Director of PT Bitnet Komunikasindo in 1996-1999. In 1997-1998, he served as Vice President Director of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, and served as a Commissioner of PT Swadharma Marga Inforindo since 1997-2003. Fofo Sariaatmadja earned his Masters Degree in Engineering Science from the University of New South Wales, Sydney, Australia.
PT Surya Citra Media Tbk
David Lim Goldstein Direktur Director Warga Negara Amerika, berusia 40 tahun, dilahirkan di Amerika Serikat. Beliau menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, sejak September 2009 dan telah bergabung dengan Grup sejak 2007. Sebelumnya menjadi Advisor pada Khazanah Nasional Berhad, Kuala Lumpur, Malaysia dari tahun 2005-2007, General Manager Telstra, Hong Kong dari 2004-2005, General ManagerSoutheast Asia di Schlumberger dari 2002-2004, Vice President di New World Mobility / JP Morgran Partners, Hong Kong dari 2000 – 2002 dan Manager di Swisscom, Switzerland dari 1997-1999. Beliau menyelesaikan studi di Universitas Amsterdam, Belanda, dengan meraih gelar Master dalam Hubungan Internasional pada 1995, dan memperoleh gelar Bachelor of Arts dalam bidang Politik Ekonomi Internasional di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat pada tahun 1992.
David Lim Goldstein
American citizen, age 40, born in the United States of America. He has served as a Company Director since May 2010. Currently, he is a Director of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, since September 2009, and been with the Group since 2007. Previously was an Advisor to Khazanah Nasional Berhad, Kuala Lumpur, Malaysia from 2005-2007, General Manager at Telstra, Hong Kong from 2004-2005, General ManagerSoutheast Asia at Schlumberger from 2002-2004, Vice President in New World Mobility / JP Morgan Partners, Hong Kong from 2000-2002 and a Manager in Swisscom, Switzerland from 1997-1999. He completed his studies at the University of Amsterdam, the Netherlands, earning a Master of International Relations in 1995 and earning a Bachelor of Arts in International Political Economy at the University of California, Berkeley, USA in 1992.
Salusra Wijaya
Salusra Wijaya Direktur Director Warga Negara Indonesia, berusia 48 tahun, dilahirkan di Padang, Sumatera Barat. Salusra Wijaya ditunjuk sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2010sekarang. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur SCTV Anak Perusahaan Perseroan sejak 2006-2010 dan sebagai Wakil Direktur Keuangan SCTV Anak Perusahaan Perseroan sejak 2005-2006. Beliau juga pernah menduduki beberapa posisi penting di beberapa Perusahaan yaitu sebagai Direktur PT Satya Dinamika Artha mulai tahun 2004-2005, sebagai Wakil Direktur Senior PT Holdiko Perkasa tahun 2000-2004, sebagai Direktur Keuangan Kesford Pte. Ltd., Singapore dari 20012003, sebagai Wakil Direktur Utama PT Bahana Dharma Utama tahun 2001-2002. Pada tahun 20002003 Beliau menjabat sebagai Direktur PT Sembada Widya Citra dan Komisaris PT Mandara Permai, tahun 2000-2004 menjabat sebagai Komisaris dari PT Bali AntaBoga Canning serta menjabat sebagai Kepala Divisi Finance, Planning & Accounting PT Bank Niaga Tbk tahun 1990-1999. Salusra Wijaya mengawali kariernya sebagai Semi Senior di Prasetio-Utomo (Arthur Andersen) tahun 1986-1988 dan sebagai Project Accountant PT Mc Dermott Indonesia tahun 1988-1990. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration in International Banking and Finance dari University of Birmingham, England, serta merupakan alumni Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia dan memiliki lisensi “Investment Advisor/Manager” yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) tahun 1995.
PT Surya Citra Media Tbk
Indonesian citizen, age 48, was born in Padang, West Sumatera. Salusra Wijaya was appointed as a Company Director since May 2010-present. Previously, he has served as Director of SCTV, a Subsidiary of the Company since 2006-2010 and served as Deputy Finance Director of SCTV since 2005-2006. He has held several key positions at several companies as a Director of PT Satya Dinamika Artha from 2004-2005, as a Senior Vice President of PT Holdiko Perkasa from 20002004, as a Finance Director Kesford Pte. Ltd., Singapore from 2001-2003, as Vice President Director of PT Bahana Dharma Utama from 2001-2002. From 2000-2003 he was a Director of PT Sembada Widya Citra and a Commissioner of PT Mandara Permai, from 2000-2004, he was a Commissioner of PT Bali AntaBoga Canning and as a Head of Finance, Planning & Accounting of PT Bank Niaga Tbk, from 19901999. Salusra Wijaya started his career as Semi Senior of Prasetio-Utomo (Arthur Andersen) from 1986-1988 and as a Project Accountant of PT McDermott Indonesia from 1988-1990. He earned his Master of Business Administration in International Banking and Finance from the University of Birmingham, England, and also an alumnus of the Economic Faculty from the University of Indonesia. He has an “Investment Advisor/Manager License” issued by the Indonesia Capital Market Supervisory Agency (Badan Pengawas Pasar Modal-Bapepam) in 1995.
2010 Annual Report
25
26
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Diskusi & Analisa Manajemen
Management Discussion & Analysis
Perekonomian Indonesia menunjukkan hasil yang baik di tahun 2010 dengan pertumbuhan sebesar 6.1% dan konsumsi swasta sebesar 4.6%. Dibarengi dengan arahan manajemen keadaan positif ekonomi makro ini telah memungkinkan SCM untuk memberikan hasil yang sangat baik. Seperti terlihat di Gambar 1 di halaman berikut, SCTV mempertahankan posisinya di tahun 2010 dengan pangsa pemirsa tertinggi kedua sebesar 15.5.
The Indonesian economy had a strong result in 2010 with the economy growing by 6.1% and private consumption by 4.6%. This positive macro-economic environment combined with management’s guidance enabled SCM to deliver good results. As shown on the next page in Figure 1, SCTV maintained its position in 2010 with the second highest audience share at 15.5.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
27
PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
Figure 1 - Audience Shares SCTV
25 23 21
22.3 20.5
IVM
19 17
17.4
17.1
16.0
15.5
15
14.6
13
13.9
7
13.8
Trans
TPI
11.1
11 9
RCTI
8.9
10.2
Trans 7
9.9 Other 5 stations
8.7
5 2009
28
2010
Ke-6 stasiun TV FTA nasional teratas menguasai sekitar 78% dari pangsa pemirsa pada tahun 2010. Manajemen melakukan strategi program acara dan pilihan rumah produksi eksternal pada kuartal keempat tahun 2010, yang diyakini manajemen akan meningkatkan pangsa pemirsa namun dengan biaya lebih rendah pada tahun 2011. Selain itu, SCTV telah mulai menyiarkan konten hasil produksi PT Screenplay Produksi (Screenplay), yang mayoritas dimiliki oleh Emtek, induk perusahaan SCM. Emtek dan SCM yakin bahwa kolaborasi antara Screenplay dan SCTV akan menghasilkan acara-acara berkualitas tinggi untuk para penonton SCTV yang pada gilirannya akan meningkatkan pangsa pemirsa di masa mendatang.
The top 6 nationwide FTA TV stations controlled approximately 78% of audience share in 2010. The management changed its programming strategy and choice of external production houses in the fourth quarter of 2010, which management is confident will deliver an increased audience share in 2011 at a lower cost. In addition, SCTV began broadcasting content from PT Screenplay Produksi (Screenplay), which is majority owned by Emtek, SCM’s parent company. Emtek and SCM are confident that collaboration between Screenplay and SCTV will result in the creation of high quality shows for SCTV’s viewers that will deliver increased audience share into the future.
Berkat kemampuan tim manajemen untuk mempertahankan pangsa permirsa yang kuat, secara konsisten memenuhi kebutuhan para pengiklan dan menjaga hubungan yang kuat dengan mitra-mitra kuncinya, pendapatan SCM meningkat sebesar 19,4% menjadi Rp1.928,0 miliar, sementara profitabilitas dan arus kas tumbuh lebih cepat lagi di tahun 2010.
Due to the management teams’ capability to maintain a strong audience share, consistently meet the needs of its advertisers and maintain a strong relationship with its key partners SCM’s revenues increased by 19.4% to Rp1,928.0 billion and profitability and cash flow grew even faster in 2010.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Table 1 EBITDA - 2010 vs. 2009 (Rpbn) 2009
2010
% Change
Revenues
1,614.4
1,928.0
19.4%
(Less) Cost of Programming and Broadcasting
(775.1)
(775.7)
0.1%
Gross Margin
839.4
1,152.30
37.3%
(Less) Operating Expenses
(305.4)
(304.0)
-0.5%
EBITDA
533.9
848.3
58.9%
SCM
Seperti terlihat di Tabel 1 di atas, pertumbuhan 19,4% pendapatan SCM digabung dengan keberhasilan manajemen mengendalikan biaya menyebabkan pertumbuhan signifikan dalam marjin kotor dan EBITDA SCM. Manajemen berhasil merestrukturisasi biaya program acara dan mitra-mitra rumah produksi eksternalnya di tahun 2010 sehingga biaya program & penyiaran SCM tetap stabil di tahun 2010 di tingkat Rp775,7 miliar kendati ada pertumbuhan pendapatan sebesar 19,4%, sehingga meningkatkan marjin kotor sebesar 37,3%. Fokus manajemen terhadap pengendalian biaya juga tercermin dari biaya operasional yang stabil di tahun 2010 dimana mengkontribusikan pertumbuhan sebesar 58,9% dalam EBITDA.
As can be seen in Table 1 above, SCM’s 19.4% growth in revenues combined with management’s successful efforts to control costs resulted in significant growth in both SCM’s gross margin and EBITDA. The management successfully restructured its programming costs and external production house partners in 2010 resulting in SCM’s cost of programming and broadcasting to remain flat in 2010 at Rp775.7 billion despite the 19.4% growth in revenues, delivering a 37.3% increase in gross margin. Management’s focus upon cost controls is also reflected in the stable operating expenses in 2010 which contributed to the 58.9% growth in EBITDA.
Fokus jangka panjang manajemen terhadap pengendalian biaya tercermin juga di Gambar 2 di bawah di mana manajemen telah secara konsisten mengurangi biaya program dan penyiaran serta biaya operasional sebagai persentase dari pendapatan selama lima tahun terakhir.
Management’s long term focus on cost controls is also reflected below in Figure 2 in which management has consistently reduced programming and broadcast costs and operating expenses as a percentage of revenues over the past five years.
Figure 2 - as a % of Revenues 60%
55% 50%
50%
51%
48% 40%
40% 30%
23%
23%
20% 10% 0
PT Surya Citra Media Tbk
19%
2007
16%
Operating Expenses
Cost of Programming and Broadcasting 2006
19%
2008
2009
2010
2010 Annual Report
29
PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
Tingkat depresiasi dan amortisasi, biaya bunga bersih serta pendapatan lainnya yang relatif stabil di tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 telah memungkinkan SCM untuk menghasilkan peningkatan signifikan dalam marjin profitabilitasnya sebagai persentase dari pendapatan seperti terlihat di Gambar 3 di bawah.
SCM’s relatively stable level of 2010 depreciation and amortization, net interest expenses and other income as compared to 2009 enabled SCM to deliver significant increases in profitability margins as a percentage of revenues as shown below in Figure 3.
Figure 3 - Earnings as a % of Revenues 45%
41.0%
40% 35% 30% 25% 20% 15%
29.6%
37.4%
25.3%
27.5%
17.7%
EBIT EBT Net Profit
10% 5% 0%
30
2009
2010
Tim manajemen akan terus fokus pada pertumbuhan pendapatan dan pengendalian biaya untuk memastikan bahwa SCM menghasilkan pertumbuhan profitabilitas yang berkelanjutan.
The management team will continue to focus on growing revenues and controlling costs to ensure that SCM delivers continued growth in profitability.
Laba bersih setelah pajak SCM meningkat sebesar 85,7% di tahun 2010 mencapai Rp530,1 miliar atau 27,5% dari pendapatan.
SCM’s net profit after tax grew by 85.7% in 2010 to Rp530.1 billion or 27.5% of revenues.
Neraca
Balance Sheet
Aset
Assets
Neraca SCM menguat di tahun 2010 dengan rasio lancar yang meningkat sebesar 3,3% menjadi 3,55 dan rasio hutang terhadap ekuitas menguat 6,0 % menjadi 0,39.
SCM’s balance sheet strengthened in 2010 with the current ratio increasing by 3.3% to 3.55 and the debt to equity ratio strengthening by 6.0% to 0.39.
Seperti terlihat di Tabel 2 di bawah, jumlah aset SCM meningkat sebesar 6,6% di tahun 2010 sebagai akibat dari peningkatan kas dan setara kas SCM sebesar 47,4% menjadi Rp712,2 miliar. Berkat upaya manajemen untuk mengurangi kebutuhan modal kerja maka umur /siklus piutang usaha SCM berkurang sebesar 5 hari menjadi 103,5 umur /siklus persediaan turun sebesar 4,5 hari menjadi 96,4 hari.
As can be seen below in Table 2, SCM’s total assets increased by 6.6% in 2010 due to SCM’s increase in cash and cash equivalents of 47.4% to Rp712.2 billion. Management’s efforts to minimize working capital needs resulted in trade receivable days declining by 5 days to 103.5 days and inventory days declining by 4.5 days to 96.4 days.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Table 2 Assets - 2010 vs 2009 (Rpbn) 2009
2010
% Change
Cash and Cash Equivalents
483.1
712.2
47.4%
Trade Receivables
544.1
569.3
4.6%
Other Receivables
4.1
5.8
41.0%
Inventory
203.7
199.9
-1.9%
Prepaid Expenses and Other Current Assets
34.4
29.3
-14.9%
1,269.5
1,516.5
19.5%
Fixed Assets - Net
368.6
361.2
-2.0%
Investment in Property - Net
33.5
0.0
-100.0%
Goodwill
482.8
444.2
-8.0%
SCM Current Assets
Total Current Assets
Non Current Asset
Due from Related Parties
6.1
2.0
-67.7%
Investment in Associated Company
1.0
1.0
0.0%
Estimated Claim for Tax Refund
0.0
0.0
91.2%
Deferred Tax Assets
14.3
13.1
-8.1%
Prepaid Long Term Rent
164.8
159.3
-3.3%
Others
19.2
18.2
-5.4%
Total Non Current Assets
1,090.4
999.1
-8.4%
Total Assets
2,359.8
2,515.6
6.6%
Jumlah aset tidak lancar SCM menurun sebesar 8,4% di tahun 2010 sebagai akibat dari amortisasi goodwill dan aset tak bergerak bersih yang menurun.
SCM’s total non current assets declined by 8.4% in 2010 due to amortization of goodwill and declining net fixed assets.
Kewajiban
Liabilities
Kewajiban SCM naik sebesar 6,7% di tahun 2010 menjadi Rp1.028,8 miliar. Kenaikan kewajiban ini diakibatkan oleh kenaikan sebesar 15,7% dalam kewajiban lancar menjadi Rp427,6 miliar. Kewajiban lancar meningkat dikarenakan oleh hutang usaha dan biaya yang harus dibayar yang meningkat.
SCM’s liabilities increased by 6.7% in 2010 to Rp1,028.8 billion. This increase in liabilities was due to a 15.7% increase in current liabilities to Rp427.6 billion. Current liabilities increased due to higher trade payables and accrued expenses.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
31
PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN
Table 3 Liabilities - 2010 vs 2009 (Rpbn) 2009
2010
% Change
Trade payables
159.0
177.7
11.8%
Other payables
26.2
16.2
-38.1%
Accrued expenses
127.9
157.7
23.3%
Taxes payable
52.6
68.2
29.8%
Advances from customers
3.8
7.6
100.4%
369.5
427.6
15.7%
0.7
0.2
-76.9%
573.1
573.8
0.1%
SCM Current Liabilities
Total Current Liabilities Non Current Liabilities Due to related party Bonds
20.8
27.3
30.9%
Total Non Current Liabilities
Estimated liabilities for employees benefits
594.6
601.2
1.1%
Total Liabilities
964.2
1,028.8
6.7%
Kewajiban tidak lancar hampir tidak bergerak pada nilai Rp601,2 miliar yang terutama berasal dari obligasi SCTV yang akan jatuh tempo tahun 2012 nanti. Obligasi SCTV, yang diterbitkan bulan Juli 2007, akan jatuh tempo bulan Juli 2012 dan memiliki nilai kupon 10,95% per tahun yang dibayar setiap triwulan. Manajemen sedang mengkaji opsi yang tersedia untuk membiayai ulang obligasi ini.
Non current liabilities remained nearly flat at Rp601.2 billion which is mainly attributable to SCTV’s outstanding bond due for payment in 2012. The SCTV, bond which was issued in July 2007, matures in July 2012 and has a coupon of 10.95% per annum payable quarterly. Management is now exploring the options available to refinance this bond.
Hak Minoritas dan Ekuitas
Minority Interests and Equity
Hak minoritas konsolidasian tetap berada di jumlah yang tidak berarti di tahun 2010 sebesar Rp0,01 miliar.
SCM’s consolidated minority interests remained insignificant in 2010 at Rp0.01 billion.
Seperti terlihat di Tabel 4 dibawah ini, ekuitas SCM meningkat sebesar 6,5% menjadi Rp1,486,8 miliar yang berasal dari pencapaian pendapatan SCM yang sangat baik di tahun 2010.
As shown below in table 4, SCM’s equity increased by 6.5% to Rp1,486.8 billion due to SCM’s strong 2010 earnings.
Table 4 Minority Interests and Equity - 2010 vs. 2009 (Rpbn) SCM
2009
2010
% Change
Minority interests
0.0
0.0
-6.7%
Paid in capital
477.7
480.3
0.6%
Additional paid in capital
533.3
538.1
0.9%
Treasury stock
(0.8)
(0.8)
0.0%
Share options
20.4
15.6
-23.5%
Retained eanings
365.0
453.4
24.2%
1,395.7
1,486.8
6.5%
Equity
Total Equity
32
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Arus Kas
Cash Flow
Kas yang berasal dari aktivitas operasional SCM meningkat sebesar 79,8% menjadi Rp688,7 miliar sebagai hasil dari kesuksesan manajemen dalam meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan mengelola kebutuhan modal kerja.
SCM’s 2010 cash provided by operating activities increased by 79.8% to Rp688.7 billion due to management’s success in growing revenues, minimizing costs and managing working capital needs.
Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi di tahun 2010 menurun sebesar 68,8% menjadi Rp18,6 miliar sementara manajamen melanjutkan pendekatan yang penuh disiplinnya dalam menyetujui investasi tambahan apapun.
2010 net cash used in investing activities declined by 68.8% to Rp18.6 billion as management continued with a disciplined approach to approving any incremental investments.
Table 5 Cash Flow - 2010 vs.2009 (Rpbn) SCM
2009
2010
% Change
Cash Provided by Operating Activities
383.0
688.7
79.8%
(Less) Net Cash Used in Investing Activities
(59.6)
(18.6)
-68.8%
Free Cash Flow
323.4
670.1
107.2%
Proceeds from exercise of stock options under ESOP
2.5
2.6
4.1%
Purchase of receivables
0.0
(2.0)
NA
(248.3)
(441.7)
77.9%
(245.7)
( 441.0)
79.5%
Free Cash Flow After Financing Activities
77.7
229.1
194.9%
Cash and Cash Equivalents at Beginning of Year
405.4
483.1
NA
Cash and Cash Equivalents at End of Year
483.1
712.2
47.4%
Cash Flow From Financing Activities
Payment of cash dividends
Net Cash Used in Financing Activities
Kinerja operasional SCM, ditambah dengan kebutuhan investasi menghasilkan peningkatan 107,2% dalam arus kas bebas menjadi Rp670.1 milliar.
SCM’s operational performance combined with reduced investment requirements resulted in a 107.2% increase in free cash flow to Rp670.1 billion.
Arus kas keluar dari kegiatan pendanaan meningkat sebesar 79,5% di tahun 2010 mencapai Rp441,0 miliar. Peningkatan ini semata-mata disebabkan oleh pembayaran dividen tunai yang meningkat 77,9% di tahun 2010 menjadi Rp441,7 miliar.
The 2010 net cash used in financing activities increased by 79.5% to Rp441.0 billion. This increase was attributable to payments of cash dividends which went up by 77.9% in 2010 to Rp441.7 billion.
Meski terjadi peningkatan 77,9% dalam pembayaran dividen tunai ini, arus kas bebas SCM setelah kegiatan pendanaan di tahun 2010 tetap meningkat sebesar 194,9% mencapai Rp229,1 miliar. Hal ini mengakibatkan kas dan setara meningkat sebesar 47,4% mencapai Rp712,2 miliar di akhir tahun.
Despite this 77.9% increase in payments of cash dividends, SCM’s 2010 free cash flow after financing activities still increased in 2010 by 194.9% to Rp229.1 billion. This increase resulted in cash and cash equivalents at the end of the year to go up by 47.4% to Rp712.2 billion.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
33
34
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
SCM menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) sesuai dengan standar terbaik. Pandangan tata kelola perusahaan kami dimulai dengan visi yang jelas dan strategi operasionalnya anak perusahaan SCM (Perusahaan), dan mencakup semua lingkup GCG seperti badanbadan pemerintahan, pemisahan yang jelas tugas antara dewan pengawasan dan manajemen, tanggung jawab dan pembentukan independensi, pembentukan dan peran komite, kebijakan keterbukaan melalui Sekretaris Perusahaan, dan Kode Etik.
SCM implements Good Corporate Governance (GCG) in line with best practice standards. Our corporate governance framework begins with a clearly defined vision and strategy of SCM and its operating subsidiaries (the Company), and covers all the scope of GCG practices such as the governance bodies, clear segregation of duties between the oversight and management boards, responsibilities and independence of the boards, formation and roles of committees, disclosure policies through the Corporate Secretary, and the Codes of Conduct.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
35
TATA KELOLA PERUSAHAAN
36
Pernyataan visi dan misi Perusahaan, bersama dengan bisnis strategi, diuraikan pada awal Laporan Tahunan ini, dan mewakili orientasi utama dari kegiatan usaha Perseroan untuk mencapai tujuannya.
The vision and mission statements of the Company, along with its business strategies, are outlined at the beginning of this Annual Report, and represent the major orientations of the Company’s business activities in order to achieve its objectives.
Sejalan dengan tujuan tersebut, manajemen terus mengerahkan segala upaya untuk meningkatkan nilai dan citra Perusahaan. SCM berkomitmen penuh untuk menerapkan GCG, memasukkan prinsip-prinsip dari Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungan-jawab (Responsibility), Kemandirian (Independency), dan Kewajaran (Fairness)-sehingga memungkinkan Perusahaan untuk melakukan risiko yang bijaksana sepadan dengan pengembalian yang diharapkan. Dengan cara ini, Perusahaan bertujuan untuk memastikan nilai penciptaan bagi pemegang saham, pengiriman barang berkualitas tinggi dan layanan kepada pelanggan, menawarkan peluang pertumbuhan kepada karyawan, dan penyediaan manfaat lainnya untuk Pemangku Kepentingan Perusahaan lainnya.
In line with these objectives, Management continues to exert all efforts to enhance the value and image of the Company. SCM is fully committed to implementing GCG, applying the basic principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness – thereby enabling the Company to undertake prudent risks that are commensurate with the expected returns. In this way, the Company aims to ensure the creation of value to its shareholders, the delivery of high-quality goods and services to customers, the offer of growth opportunities to employees, and the provision of other benefits to the Company’s other stakeholders.
SCM melihat GCG sebagai alat manajemen dimana operasi Perusahaan diawasi dan dikendalikan melalui sistem cek dan keseimbangan yang mendukung etik dan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan, integritas dalam pelaporan keuangan, manajemen risiko yang memadai, dan karyawan yang tepat dan etika perusahaan.
SCM views GCG as a management tool by which the Company’s operations are supervised and controlled through a system of checks and balances that supports ethical and responsible decision making, integrity in financial reporting, adequate risk management, and proper employee and corporate conduct.
SCM telah membentuk badan yang diperlukan untuk menerapkan prinsip GCG, yang terdiri dari (i) Rapat Umum Pemegang Saham, (ii) Dewan Komisaris, (iii) Dewan Direksi, (iv) Komite Audit (v) Sekretaris Perusahaan dan (vi) Divisi Internal Audit.
SCM has established the necessary bodies to implement the principles of GCG, comprising of (i) the General Meeting of Shareholders, (ii) the Board of Commissioners, (iii) the Board of Directors, (iv) Audit Committee (v) the Corporate Secretary and (vi) the Internal Audit Division.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
GMS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang merupakan badan otoritatif tertinggi dalam tata kelola perusahaan, terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang diselenggarakan setahun sekali untuk memperhitungkan kinerja manajemen, dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang dapat diadakan setiap waktu bilamana diperlukan dalam rangka mengeluarkan resolusi penting perusahaan yang memerlukan persetujuan pemegang saham.
The General Meeting of Shareholders (GMS), which constitutes the highest authoritative body within the corporate governance framework, comprises of the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), which is held once a year to account for the performance of Management, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS), which can be convened at any time as needed in order to pass important company resolutions requiring the approval of shareholders.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
CORPORATE GOVERNANCE
Pada tahun 2010, SCM melakukan RUPST pada tanggal 25 Mei 2010. Agenda dan resolusi yang disetujui oleh RUPST sepenuhnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan berkaitan dengan persetujuan dan penerimaan laporan keuangan Perusahaan sebagai bagian dari tanggung jawab Dewan Direksi, serta pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun yang dilaporkan. RUPST SCM juga mengumumkan pembayaran dividen. Sesuai Peraturan Bapepam-LK, semua keputusan RUPS telah diiklankan di dua harian nasional.
In 2010, SCM undertook its AGMS on 25 May 2010. The agenda and resolutions that were approved by the AGMS were fully in line with Company’s Articles of Association pertaining to the approval and acceptance of the Company’s financial statements as part of the responsibility of the Board of Directors, as well as the supervision of the Board of Commissioners for the year under review. The AGMS of SCM also declared a dividends payment. Pursuant to Bapepam-LK regulation, all resolutions of the AGMS were advertised in two national dailies.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris (BOC) mengawasi kinerja Perseroan dan memastikan bahwa keputusan RUPS sepenuhnya dilakukan oleh Manajemen. Dewan Komisaris menyetujui orientasi utama dari kegiatan usaha Perseroan yang diatur oleh Manajemen, dan mengawasi kemajuan berkala kegiatan ini. Tugas, tanggung jawab dan prosedur kerja Dewan Komisaris ditetapkan dalam Piagam Dewan Komisaris, yang telah disahkan tanggal 17 Desember 2004.
The Board of Commissioners (BOC) oversees the performance of the Company and ensures that the resolutions of the GMS are fully carried out by Management. The BOC approves the major orientations of the Company’s business activities as set forth by Management, and oversees the periodical progress of these activities. The duties, responsibilities and working procedures of the Board of Commissioners is stipulated in the Board of Commissioners Charter, which was endorsed on 17 December 2004.
Pada akhir tahun 2010, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 4 anggota, termasuk Presiden Komisaris dan dua Komisaris Independen, sesuai dengan peraturan Bursa Efek Indonesia pada independensi dewan pengawas. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, sementara semua anggota Dewan Komisaris memiliki akses ke pendapat ahli yang relevan dengan pengelolaan Perseroan baik dari dalam dan luar SCM. Dalam kasus terakhir, Dewan Komisaris dapat mencari saran profesional yang mandiri dan konsultasi atas biaya Perusahaan.
As at year-end 2010, the Company’s BOC comprised of 4 members, including the President Commissioner and two Independent Commissioners, pursuant to the regulations of the Indonesia Stock Exchange on the independency of the supervisory board. In discharging its duties, the BOC is assisted by the Audit Committee, while all members of the BOC have access to expert opinion that is relevant to the management of the Company from both within and outside of SCM. In the case of the latter, the BOC can seek independent professional advice and consultation at the expense of the Company.
Dewan Komisaris mengadakan pertemuan rutin sebagai bagian dari tugas pengawasan, baik antar anggota Dewan Komisaris sendiri, serta dengan anggota Direksi dan karyawan senior, waktu disesuaikan kebutuhan. Selama tahun 2010, Dewan Komisaris dan Direksi melakukan
The BOC convenes regular meetings as part of its oversight duties, both among members of the BOC themselves, as well as with members of the Board of Directors and senior management personnel, when and as needed. Over the course of 2010, the Board of Commissioners
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
37
TATA KELOLA PERUSAHAAN
2 (dua) kali pertemuan, yang diselenggarakan bersama dengan Dewan Komisaris dan Direksi SCTV, anak perusahaan utama SCM’s. Kehadiran Komisaris dan Direksi Perusahaan pada pertemuan 2010 adalah sebagai berikut:
38
and the Board of Directors conducted 2 (two) meetings that were jointly held with the Board of Commissioners and Board of Directors of SCTV, SCM’s principal subsidiary. Attendance by the Company Commissioners and Directors at the 2010 meetings were as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Kehadiran (Persentase) Attendance (Percentage)
Herman Bernhard Leopold Mantiri
President Commissioner
100%
Segara Utama
Independent Commissioner
100%
Agus Lasmono
Independent Commissioner
100%
Glenn M. Surya Yusuf
Commissioner
100%
Fofo Sariaatmadja
President Director
100%
David Lim Goldstein*
Director
50%
Salusra Wijaya
Director
100%
Lanny Rahardja**
Director
50%
Catatan: * Mulai menjabat sebagai Direksi Perseroan sejak tanggal 25 Mei 2010 ** Telah berakhir masa jabatannya sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 25 Mei 2010 dan digantikan oleh Bapak Salusra Wijaya dan Bapak David Lim Goldstein. Profil singkat dari setiap anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman 20-21 pada lapotan tahunan ini.
Note: * Started to occupy the position as a Company Director since 25 May 2010. ** The period of appointment as a Company Director ended on 25 May 2010 and she has since been replaced by Mr. Salusra Wijaya and Mr. David Lim Goldstein. A brief profile of each member of the BOC is presented on page 2021 of this annual report.
Dewan Direksi
Board of Directors
Dewan Direksi (BOD) Perusahaan bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen dan operasi SCM. Direksi menentukan arah dan strategi perusahaan dalam mencapai tujuan usahanya, dan atas persetujuan Dewan Komisaris, menetapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka mendukung efektivitas dan mengoptimalkan kinerja Perusahaan Dewan Direksi, SCM telah menyiapkan Piagam untuk Dewan Direksi yang telah disetujui pada tanggal 31 Mei 2005.
The Board of Directors (BOD) of the Company is responsible for the overall management and operations of SCM. The BOD determines the direction and strategy of the Company in achieving its business objectives, and upon the approval of the BOC, sets forth to achieve those objectives. In order to support the effectiveness and optimize the performance of the Company’s Board of Directors, SCM has prepared a Charter for the Board of Directors which was approved on 31 May 2005.
Pada akhir tahun 2010, Direksi Perseroan terdiri dari tiga Direktur, termasuk Direktur Utama dan seorang Direktur Non-afiliasi. Yang terakhir menjabat sebagai direktur independen yang menyediakan merupakan independen terhadap Direksi.
As at year-end 2010, the Company’s BOD comprised of three Directors, including the President Director and a Non-affiliated Director. The latter serves as an independent director that provides independent representation on the BOD.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
CORPORATE GOVERNANCE
Direktur Utama mempunyai tanggung jawab mengkoordinasikan anggota lain dari Direksi, masing-masing memiliki wilayah tertentu dari tanggung jawab yang tidak tumpang tindih. Secara kolektif, Direksi memiliki tanggung jawab untuk memimpin manajemen perusahaan terhadap tujuannya.
The President Director has the responsibility of coordinating the other members of the BOD, each of whom has specific areas of responsibilities that do not overlap. Collectively, the BOD has the responsibility of leading the management of the Company towards its objectives.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi dibantu oleh anggota manajemen senior, dan jika dipandang perlu, dapat menunjuk Komite Manajemen untuk membantu Direksi dalam bidang tertentu. Namun, pada akhir tahun 2010, Direksi tidak menunjuk setiap komite tersebut. Profil singkat dari setiap anggota Direksi disajikan pada halaman 24-25 laporan tahunan ini.
In discharging its duties, the BOD is assisted by senior management personnel, and if deemed necessary, can appoint a Management Committee to assist the BOD in specific areas of management. However, as of year-end 2010, the BOD has not appointed any such committee. A brief profile of each member of the BOD is presented on page 24-25 of this annual report.
Remunerasi
Board Remuneration
Untuk jasa tersebut, semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi berhak untuk remunerasi yang terdiri dari honorarium dan tantiem untuk Komisaris dan gaji, tunjangan dan tantiem untuk Direksi Perseroan. Jumlah kolektif remunerasi yang diberikan kepada semua anggota Dewan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp9,05miliar.
For services rendered, all members of the BOC and BOD are entitled to a remuneration scheme that comprises of honorariums and tantiems for the Commissioners; and salaries, benefits and tantiems for the Directors of the Company. The collective amount of remunerations provided to all Board members for the year ending 31 December 2010 amounted to Rp9.05 billion.
Komite Audit
Audit Committee
Perseroan menyadari peran penting Komite Audit sebagai salah satu pilar dalam Good Corporate Governance (GCG), sehingga Perseroan berkomitmen untuk terus mendorong kinerja Komite Audit dengan merujuk kepada Peraturan Bapepam dan Peraturan Bursa. Sebagai langkah selanjutnya, Perseroan berkomitmen untuk memberdayakan Komite Audit dalam pengimplementasian GCG.
SCM acknowledges the important role of the Audit Committee as one of the pillars of Good Corporate Governance (GCG). The Company is therefore committed to supporting the Audit Committee to ensure compliance with all capital market rules and regulations as well as the balanced implementation of GCG.
Komite Audit memainkan peranan penting dalam kegiatan Perusahaan dan bertugas serta berbagai tanggung jawab, yaitu:
The Audit Committee plays an important role in the activities of the Company and is tasked with a wide range of responsibilities, including:
• Membandingkan kinerja aktual SCM dengan rencana lima tahun perusahaan. • Menelaah laporan dan informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan, seperti laporan keuangan berkala, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
• Comparing SCM’s actual performance with the Company’s five year blueprint. • Review of reports and financial information that will be issued by the Company, such as periodic financial statements, projections, and other financial information.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
39
TATA KELOLA PERUSAHAAN
• Menelaah informasi yang disampaikan oleh Perusahaan kepada otoritas pasar modal, investor dan masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku. • Memperbaharui piagam Komite Audit dan piagam Internal Audit untuk menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan dimana Perseroan beroperasi. Hal ini termasuk faktor eksternal dan internal. Ada perubahan signifikan dalam undang-undang dan peraturan yang berkaitan dengan pasar modal, perpajakan, industri penyiaran dan standar akuntansi, serta Standar Prosedur Operasional bahwa Komite Audit harus mempertimbangkan untuk memastikan Piagam Komite Audit dan Internal Audit Charter adalah yang terbaru dan efektif. • Menelaah efektivitas sistem terhadap informasi perusahaan. • Mengevaluasi Laporan Keuangan Perusahaan sehubungan dengan keakuratan dan kualitas informasi yang diungkapkan serta memastikan kepatuhan dengan pedoman yang ditetapkan oleh Pasar Modal dan Bursa Efek. • Evaluasi kebijakan akuntansi dan pajak yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan. • Meninjau kinerja Manajemen keuangan Perusahaan dibandingkan dengan anggaran Perusahaan.
40
Laporan Tahunan 2010
• Review of the information submitted by the Company to the capital market authorities, investors and the public in accordance with applicable regulations. • Update of the Audit Committee Charter and the Internal Audit Charter to adjust to developments in the environment in which the Company operates. These include both external and internal factors. There have been significant changes in the laws and regulations pertaining to capital markets, taxation, broadcasting industries and accounting standards, as well as Standard Operating Procedures that the Audit Committee must take into consideration to ensure the Audit Committee Charter and the Internal Audit Charter are up to date and effective. • Review of the effectiveness of the information systems of the company. • Evaluations of the Company financial statements with regards to the accuracy and quality of the information disclosed as well as to ensure compliance with guidelines stipulated by the Capital Market and Stock Exchange. • Evaluations of accounting and tax policies used in preparing the Company financial statements • Reviewing with Management the actual financial performance of the Company as compared the the Company’s budget.
PT Surya Citra Media Tbk
CORPORATE GOVERNANCE
• Menilai kinerja manajemen berkaitan dengan pelaksanaan rekomendasi yang diberikan oleh auditor eksternal dan internal Perseroan. • Meninjau dan merekomendasikan perbaikan Divisi Internal Audit di bidang-bidang berikut: o Piagam Internal Audit dan Internal Audit SOP. o Pengendalian struktur internal dan Perencanaan Internal Audit. o Status audit internal dan eksternal dan status pelaksanaan hasil rekomendasi. o Kemajuan pada pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk Perusahaan di bawah Departemen SOP, yang merupakan bagian dari Divisi Internal Audit. • Sesi diskusi dengan Auditor Eksternal mengenai semua proses informasi, lingkup dan hasil audit yang dilakukan oleh Auditor Eksternal dan hasil rekomendasi. Selama tahun 2010, Komite Audit membahas dengan Auditor Eksternal 4 kali mengenai: o Dua pertemuan sehubungan dengan audit Laporan Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2009 tentang audit final dan masalah audit; serta rekomendasiManagement Letter (ML).
PT Surya Citra Media Tbk
• Assessing management’s performance with regards to the implementation of recommendations given by the Company’s external and internal auditors. • Reviewing and recommending improvements to the Internal Audit Division in the following areas: o The Internal Audit Charter and Internal Audit SOP. o The internal control structure and Internal Audit Planning. o The status of internal and external audit findings and the status of the implementation of the resulting recommendations. o Progress on developing Standard Operating Procedures (SOPs) for the Company under the SOP Department, which is part of the Internal Audit Division. • Discussion sessions with the External Auditor concerning all information about the scope, process and results of audits conducted by the External Auditor and the resulting recommendations. During the year 2010, the Audit Committee discussed with the External Auditor on 4 occasions regarding: o Two meetings were in connection with the audit of the Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the period ended December 31, 2009 regarding the findings of the final audit and audit issues as well as the Management Letter (ML) recommendations.
2010 Annual Report
41
TATA KELOLA PERUSAHAAN
o Sehubungan dengan dua pertemuan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk Periode yang berakhir pada 31 Desember 2010, termasuk diskusi tentang pengendalian internal dan perencanaan audit. • Laporan hasil diskusi yang dilakukan bersama dengan Divisi Internal Audit, Manajemen dan atau Sekretaris Perusahaan dan Auditor Eksternal mengenai (kuartalan) proses pelaporan interim keuangan, manajemen risiko dan sistem pengendalian internal, proses dan hasil audit baik yang dilakukan oleh Internal Divisi Audit maupun yang dilakukan oleh Auditor Eksternal. Komite Audit berusaha untuk memastikan bahwa Perseroan mematuhi semua hukum dan peraturan serta kode internal etik dan SOP sebagaimana yang ditentukan oleh kerangka Good Corporate Governance Perusahaan dan Dewan Komisaris.
o Two meetings were in connection with the audit of the Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the Period Ended December 31, 2010, including discussions on internal control and audit planning. • Reports the results of discussions conducted jointly with the Internal Audit Division, Management and/or Corporate Secretary and External Auditors regarding quarterly financial reporting process, risk management and internal control systems, process and results of both audits conducted by the Internal Audit Division as well as those carried out by External Auditors. The Audit Committee seeks to ensure that the Company complies with all laws and regulations as well as internal codes of conduct and SOPs as prescribed by the Company’s framework of Good Corporate Governance and the Board of Commissioners.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab,selama tahun 2010 Komite Audit bertemu secara formal sebanyak enam belas kali, sedangkan pertemuan informal dilakukan kirakira dua kali sebulan.
In performing its duties and responsibilities, during 2010 the Audit Committee met formally as many as sixteen times; while frequent informal meetings were carried out approximately twice a month.
Kehadiran pada rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:
The attendance at Audit Committee meetings is summarised below:
No
Anggota Member
Jumlah Sum
Persentase (%) Percentage (%)
1
Segara Utama
15
94
2
M. Risanggono
15
94
3
Emmanuel Bambang Suyitno
15
94
Profil ringkas dari Anggota Komite Audit disajikan pada halaman 160 pada Laporan Tahunan ini.
42
Kehadiran Attendance
Laporan Tahunan 2010
A brief profile of the Audit Comittee Members are presented on page 160 of this Annual Report.
PT Surya Citra Media Tbk
CORPORATE GOVERNANCE
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola penyebaran informasi resmi mengenai Perseroan kepada pemangku kepentingan; penghubung dengan otoritas Pasar Modal; membantu Direksi dalam penyusunan rencana strategis perusahaan; memfasilitasi komunikasi yang efektif antara Dewan Komisaris dan Direksi; menyiapkan rapat Dewan Perusahaan, termasuk distribusi bahan agenda sebelum rapat, mengorganisir dan mengkoordinasikan RUPS, paparan publik dan menunjukkan jalannya Perusahaan; mengelola proses dan pengajuan dokumen yang meliputi risalah rapat Dewan, registri saham, dan MOU dengan rekan-rekan.
The Corporate Secretary is responsible for managing the dissemination of official information regarding the Company to stakeholders; liaising with the Capital Market authorities; assisting the Directors in the preparation of corporate strategic plans; facilitating effective communications between the BOC and BOD; preparing Company Board meetings, including distribution of agenda materials prior to the meeting; organizing and coordinating GMS, public expose and Company road shows; administering the process and filing of documents which include minutes of Board meetings, shares registry, and MOUs with counterparts.
Sekretaris Perusahaan saat ini menjabat sejak sejak tahun 2002. Profil singkat Sekretaris Perusahaan disajikan pada halaman 160 laporan tahunan ini.
The Company’s Corporate Secretary has been appointed since 2002. A brief profile of the Corporate Secretary is presented on page 160 of this annual report.
Divisi Internal Audit
Internal Audit Division
Dalam melaksanakan audit, Divisi Audit Internal merujuk kepada kesepakatan Rencana Audit Internal. Divisi Audit Internal mungkin juga melakukan audit sesuai dengan tugas khusus. Selama tahun 2010, Divisi Internal Audit berhasil menyelesaikan 23 audit, termasuk enam tugas khusus, tugas audit dari Divisi Pertanggungan (ISO 9001: 2008), tugas audit Teknologi Informasi Perseroan serta penugasan audit kegiatan CSR Perseroan, Pundi Amal.
In carrying out audits, the Internal Audit Division refers to the agreed upon Internal Audit Plan. The Internal Audit Division may however, also perform audits in accordance with a special assignment. During 2010, the Internal Audit Division successfully completed twenty three audits, including six special assignments, an audit assignment of the Coverage Division (ISO 9001: 2008), an audit assignment of the Company’s Information Technology as well as an audit assignment of the Company’s CSR activities, Pundi Amal.
Tugas, tanggung jawab dan prosedur kerja Divisi Audit Internal diatur dalam Piagam Internal Audit yang telah diperbaharui pada tanggal 29 Oktober 2010.
The duties, responsibilities and working procedures of the Internal Audit Division is stipulated in the Internal Audit Charter which was updated on October 29, 2010.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
43
44
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Programming Programming
Divisi Program bertanggung jawab atas semua konten non-berita yang disiarkan di SCTV dan dibentuk untuk mempertahankan konten dengan kualitas terbaik, yang secara tepat memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan bagi pemirsa SCTV.
The Programming Division is responsible for all nonnews related content that appears on SCTV and is dedicated to maintaining the highest quality content, which meets the entertainment and information needs of SCTV’s viewers.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
45
PROGRAMMING
46
Divisi program terbagi atas lima divisi yaitu sebagai berikut: 1. Divisi Akusisi bertanggungjawab untuk memilih dan mempertahankan hubungan dengan semua penyedia konten yang dibuat secara eksternal baik dari rumah produksi Indonesia maupun pemasok mancanegara.
The Programming Division is divided into the following five divisions: 1. The Acquisition Division is responsible for selecting and maintaining relationships with all external content providers both from Indonesian production houses and foreign suppliers.
2. Divisi Produksi bertanggungjawab untuk penyusunan acara in-house SCTV seperti In Box, Harmony, Karnaval dan juga SCTV Music Awards dan semua acara infotainment dan variety show. Tim divisi Produksi seluruhnya terdiri dari staf operasional, temasuk para produser eksekutif dan personil yang bertanggung jawab mengelola masing-masing pertunjukkan, serta tim pendukung teknis yang bertanggungjawab memelihara semua studio dan peralatan dan mengelola semua aspek teknis produksi.
2. The Production Division is responsible for SCTV’s in-house programming, including In Box, Harmony, Karnaval as well as the SCTV Music Awards and all infotainment and variety shows. The Production division team is comprised of all operations staff, including executive producers, personnel in charge of managing individual shows, as well as technical support, responsible for maintaining all studios, equipment and managing all technical aspects of production.
3. Divisi Perencanaan dan Penjadwalan bertanggung jawab untuk memastikan konten yang benar diudarakan pada slot waktu yang tepat. Divisi ini berperan utama dalam menyusun konsep acara dan berkerjasama erat dengan departemen Riset & Pengembangan untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja acara.
3. The Planning & Scheduling division is responsible for making sure that the right content is aired at the appropriate time. This division plays a leading role in conceptualizing programs and works closely with the Research & Development department to review and evaluate program performance.
4. Divisi Kreatif & Presentasi On Air bertanggung jawab atas semua penyuntingan pasca-produksi dari konten acara in-house, untuk mengelola semua konten harian dan presentasi siaran, serta menyediakan semua grafis yang dibutuhkan bagi program in-house dan out-source.
4. The Creative & On Air Presentation Division is responsible for all post production editing of in house program content, managing all daily content and on air presentation as well as supplies all graphics required for both inhouse and out-sourced programming.
5. Divisi Riset & Pengembangan bertanggung jawab untuk menghasilkan analisa yang berhubungan dengan program. Berbekal pada data rating dan pangsa pemirsa yang disediakan AGB Nielsen, divisi R&D memberikan analisa untuk mendukung divisi Perencanaan dan Penjadwalan dalam memaksimalkan rating SCTV. Dalam menjalankan tugas ini, R&D secara reguler mengundang rumah produksi untuk turut serta mengevaluasi dan memberi rekomendasi atas konten dan gaya sehingga dapat meningkatkan daya tarik sebuah acara. Selain menganalisa data kuantitatif, R&D juga menggunakan Kelompok Diskusi inhouse maupun outsource untuk mendapatkan data kualitatif.
5. The Research & Development Division is responsible for generating programming related analysis. Using ratings and audience share data provided by AGB Nielsen, the R&D division provides analysis to support the Planning and Scheduling division to maximize SCTV’s ratings. To perform this task R&D regularly invites all production houses to participate in evaluations, and makes recommendations on how content and style can be modified to improve program appeal. In addition to analyzing quantitative data, R&D also regularly uses in-house and outsourced Focus Group Discussion (FGD) to gather qualitative data.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
PROGRAMMING
Industri siaran televisi di Indonesia, seperti halnya di negara lain di seluruh dunia, sangat dinamis, dengan preferensi pemirsa yang cepat berubah dari hari ke hari. Alhasil, divisi Program SCTV sangat sadar akan kebutuhan dalam menanggapi perubahan preferensi pemirsa. Untuk itu, tim program senantiasa menyimak rating pemirsa dan juga perubahan strategi para pesaing SCTV.
The television broadcasting industry in Indonesia, as in markets throughout the world is extremely dynamic, with audience preferences rapidly changing from day-to-day. As a result, SCTV’s programming division is critically aware of the need to respond to the evolution of viewer preferences. For this reason, the programming team keeps a close eye on viewer ratings as well as on any changes in the strategy being pursued by SCTV’s direct competitors.
Bila rating untuk slot waktu tertentu menurun, tim akan mempertimbangkan kembali penjadwalannya. Bila kecenderungan tersebut gagal dikoreksi maka tim yang memproduksi acara tersebut akan diundang rapat untuk membahas cara menanggulangi kecenderungan tersebut dengan merubah konten atau gaya acara tersebut. Hanya sebagai pilihan terakhir bila rating acara tersebut tidak juga membaik maka tim akan memutuskan untuk mengakhiri sebuah acara dan menggantinya dengan konten alternatif. Keputusan seperti ini sudah pasti memakan biaya besar, namun lebih penting lagi adalah untuk menghentikan resiko kehilangan kepercayaan dan kesetiaan pemirsa. Kendati demikian, penyusunan acara selalu mempersiapkan konten alternatif yang dipakai untuk keadaan di mana rating menurun ke tingkat yang tak dapat diterima lagi.
If ratings for a particular time slot decline, the team reconsiders the scheduling. If the trend fails to correct, then the team responsible for producing the show is called in for meetings on how to reverse the trend by either changing the content or style of the program. Only as a very last resort, if the program fails to improve its ratings does the team make the decision to cancel a show and replace it with alternative content. The decision to pursue such a course of action is always costly, but more importantly, if it happens to often, then SCTV runs the risk of losing the consistency upon which audience trust and loyalty is dependent. Nevertheless, programming always maintains alternative content precisely for the circumstance in which ratings fall to unacceptable levels.
Tim Penyusunan Acara SCTV bangga akan kekuatan rating yang telah mereka capai di tahun 2010. Sepanjang tahun ini, SCTV tetap berada di antara jajaran terbaik dalam meraih pangsa pasar nasional. Tim penyusunan acara SCTV yakin dapat terus mencapai rating tinggi untuk SCTV di masa mendatang.
SCTV’s programming team takes great pride in the strength of the ratings, which it has achieved in 2010. At all times throughout the year, SCTV remained amongst the top performers for audience share. SCTV’s programming team is confident that it can continue to achieve top ratings for SCTV into the future.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
47
48
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Penjualan dan Pemasaran Sales and Marketing
19.4% 2010
Divisi Pemasaran dan Penjualan bertanggungjawab atas semua kegiatan pemasaran dan promosi serta penjualan atas alokasi waktu periklanan.
The Sales and Marketing division is responsible for all marketing and promotion as well as sales of allocated advertising time.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
49
PENJUALAN DAN PEMASARAN
50
Tim pemasaran dan penjualan kembali menunjukkan kinerja sangat baik di tahun 2010 dengan menghasilkan pertumbuhan pendapatan sebesar 19,4% di tahun 2010. Kinerja yang baik ini dikarenakan pemahaman mendalam yang dimiliki tim pemasaran dan penjualan tentang kebutuhan para pengiklan serta hubungan kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun dengan pengiklan dan biro iklan.
The Sales & Marketing team performed well in 2010, growing revenues by 19.4% in 2010. This strong performance was due to the Sales and Marketing teams deep understanding of advertisers’ needs as well as the strong relationship that has been built up with advertisers and advertising agencies over the years.
Kinerja baik tim penjualan dan pemasaran didukung oleh brand SCTV yang kuat, cakupan yang luas serta strategi di pasar secara menyeluruh yang memungkinkan SCTV untuk secara bersamaan memenuhi kebutuhan pengiklan dan pemirsa.
The Sales and Marketing team performance, combined with SCTV’s strong brand, comprehensive coverage and strategic positioning in the marketplace has permitted SCTV to simultaneously satisfy the needs of advertisers and viewers.
Tiga pemicu utama kesuksesan tim Pemasaran dan Penjualan adalah: • Komitmen kepada klien: Perseroan secara konsisten memberikan komitmen kepada klien secara terbuka dan transparan. • Harga bersaing: riset pasar Perseroan yang ekstensif dan penindaklanjutan kepada klien untuk memastikan konsistensi dan kualitas pelayanan. • Komitmen untuk keunggulan: Perseroan berkomitmen untuk menjaga standar tertinggi atas konten program, yang dapat memenuhi dan memuaskan target pemirsa dari masing-masing klien.
The three principle drivers of the success of the Sales and Marketing team is: • Commitment to clients: the Company consistently delivers on its commitments to clients in an open and transparent manner. • Competitive pricing: the Company’s extensive market research and client follow up ensure the consistency and quality of its services. • Commitment to excellence: the Company is committed to maintaining the highest standards of programming content, which meet and exceed the expectations of each client’s target audience.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
SALES AND MARKETING
Solusi beragam yang unik untuk masing-masing klien meliputi pilihan jasa produksi berkualitas serta fasilitas produksi yang luas yang mampu menyediakan fasilitas terpadu, yang secara efektif memungkinkan untuk memberikan jasa terpadu yang lengkap bagi kebutuhan iklan setiap klien.
Tailor made solutions for clients include a rich array of quality production services as well as production facilities that are able to provide integrated facilities serving as a one stop media outlet for each client’s advertising needs.
Transparansi, daya saing, kualitas program dan manajemen merek yang efektif, semuanya merupakan sumber utama keunggulan kompetitif Perseroan, yang telah membantu tim Penjualan & Pemasaran untuk memberikan pertumbuhan pendapatan yang konsisten.
Transparency, competitiveness, quality programming and effective brand management are all leading sources of the Company’s competitive advantage, which have helped Sales & Marketing team to deliver consistent revenue growth.
Transparansi Transparency
Manajemen merek yang efektif Effective brand management
Daya saing Competitiveness
Kualitas program Quality programming
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
51
52
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Sumber Daya Manusia Human Resources
Dalam rangka mengimbangi tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi, serta mendukung pengembangan kemampuan dan kualitas karyawan, Perseroan terus mengembangkan potensi penuh semua Sumber Daya Manusia.
In order to balance the demands of the development of knowledge and technology, and support the development of capabilities and quality of employees, SCM continues to develop the full potential of all human resources of the Company.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
53
SUMBER DAYA MANUSIA
54
Program pengembangan Sumber Daya Manusia terbagi menjadi dua bidang utama: • Pengembangan keterampilan teknis, mencakup semua aspek teknis kegiatan karyawan dan, • Pengembangan keterampilan kognitif mencakup semua aspek yang berhubungan dengan kemampuan pribadi yang dimiliki oleh karyawan. Ini termasuk perilaku penampilan mereka, kemampuan mereka untuk berinteraksi sosial.
The human resources development program, is divided into two key areas: • The development of hard skills, including all aspects of employee work activities, and, • The development of soft skills, including all aspects related to the personal abilities of employees, including their presentation, communication and interaction abilities.
SCM mengakui bahwa pengembangan baik keterampilan teknis dan keterampilan kognitif mendukung kemampuan Perusahaan untuk mencapai kinerja yang optimal. Perseroan secara teratur mengadakan program peningkatan pelatihan untuk karyawan dan pelatihan selalu diberikan oleh perusahaan atau narasumber dari luar perusahaan.
SCM recognizes that the development of both hard and soft skills supports the Company’s ability to achieve optimal performance. The Company regularly provides training programs for employees at various levels of the Company and the training is always provided by either in-house or external specialists.
Pada tahun 2010, fokus pelatihan Perusahaan adalah untuk mengembangkan keterampilan teknis karyawan. Pelajaran yang diberikan meliputi: • Perpajakan • Analisis Data dan Pelaporan • Hubungan Industri • Penyusunan Standar Prosedur Operasi • Pelatihan Non Linear Editing (NLE) • Pelatihan Vokal untuk para wartawan • Perencanaan Keuangan Perusahaan • Penganggaran & Pengendalian • Pelatihan ”Kepatuhan Hukum HSE & Audit Internal” (ISO 14001: 2004 & OHSAS 18001: 2007) • Pelatihan SAP (BASE)
In 2010, the focus of the Company’s training was on developing the hard skills of employees. The subjects covered included: • Taxation • Data Analysis and Reporting • Industrial Relations • Standard Operating Procedures Formation • Non Linear Editing (NLE) Training • Vocal Training for Reporters • Corporate Financial Planning • Budgeting & Control • Training ”Legal HSE Compliance & Internal Audit (ISO 14001: 2004 & OHSAS 18001: 2007 • SAP Training (BASE)
Pelatihan keterampilan kognitif yang diadakan pada tahun 2010 meliputi beberapa lokakarya dan kegiatan berbagi pengalaman. Salah satu sesi yang lebih banyak menarik perhatian diadakan oleh pakar Manajemen Indonesia James Gwee yang memberikan ceramah dari Seri Power Seminarnya yang berjudul: • The Most Powerful And Proven Rules in Management Techniques to Build Successful Teams • Noble Person Become A Success for All Profession • Workshop Presentation Skill -People Attractor
Training for soft skills conducted in 2010 included several workshops and knowledge sharing activities. One of the more popular sessions was conducted by a local Indonesian Management guru - James Gwee who provided lectures from his Power Seminar Series entitled: • The Most Powerful and Proven Rules in Management Techniques to Build Successful Teams • Noble Persons Become A Success for All Professions • Workshop Presentation Skills
Sepanjang 2010 sejumlah 45 modul pelatihan telah dilaksanakan untuk pengembangan karyawan yang berlanjut.
Over the course of 2010 a total of 45 training modules were conducted for the continued development of employees.
Program Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare Program
SCM memiliki komitmen untuk mengapresiasi kinerja baik personilnya. Salah satu cara Perseroan memotivasi dan memupuk loyalitas karyawan kepada Perseroan adalah melalui
SCM is committed to rewarding the good performance of its personnel. One means by which the Company motivates and fosters employee loyalty to the Company is through
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
HUMAN RESOURCES
sederet program kesejahteraan perusahaan yang komprehensif. Program kesejahteraan perusahaan tersebut, antara lain, meliputi:
a comprehensive range of corporate welfare programs. The Corporate welfare programs, amongst others, include:
• Program Kepemilikan Saham Karyawan SCM memberi pengakuan kepada karyawan yang telah menjadi kontributor utama terhadap kesuksesan Perseroan melalui suatu Program Kepemilikan Saham Karyawan. Inisiatif ini sebagai kunci yang memungkinkan karyawan mendapat bagian dari pertumbuhan Perseroan.
• Stock Ownership Program for Employees SCM has introduced a Stock Ownership program to reward productive employees who are key contributors to the success of the Company. This initiative enables key employees to share in the growth of the company.
• Program Keberangkatan Haji Karyawan Karyawan yang sudah bekerja sekurangnya lima tahun dan belum menunaikan ibadah haji ke Mekah, bisa mendaftarkan diri untuk turut serta proses pemilihan yang ketat, meliputi ujian tertulis, ujian membaca Quran dan wawancara. Karyawan yang berhasil melewati semua tiga tahap seleksi ini berhak berangkat naik haji atas biaya Perseroan. Di 2010, Perseroan membiayai sebanyak 5 karyawan untuk menunaikan ibadah haji.
• Haj Employee Departure Program Employees already working for a period of at least five years who have never performed the Haj pilgrimage to Mecca, can apply to participate in a rigorous selection process that includes a written exam, an exam involving the reading of the Quran and an interview. Employees who have successfully pass all three stages of the selection process are entitled to perform the Haj, with all expenses paid by the Company. In 2010, the Company paid for 5 employees to make the Haj.
• Program Pembiayaan Kredit Kendaraan Bersubsidi Perseroan telah menetapkan program pendanaan bersubsidi untuk pembelian kendaraan roda empat untuk karyawan yang yang berhak, yang mana program ini membantu mengurangi perputaran karyawan dan meningkatkan loyalitas mereka.
• Vehicle Subsidized Loan Financing Program The Company has established a program of subsidized financing for the vehicle / motorcycle transportation of employees. The program has helped to reduce employee turnover and increased employee loyalty.
Komposisi Pegawai Employee Composition Berdasarkan Jenjang Pendidikan
per 28 Februari 2011 as of 28 February 2011 Jumlah Karyawan
Persentase (%)
Pendidikan
Number of Employees
Percentage (%)
Education
S2
8
27.6
Master
S1
14
48.3
Bachelor
Sarjana Muda/Diploma
3
10.3
Diploma
SLTA
2
6.9
Senior High School
SLTP
2
6.9
Junior High School
Total
29
100.0
Total
Based on Education
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
55
56
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
SCM telah membentuk suatu program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), yang ditujukan untuk membantu kaum yang tidak mampu.
SCM has established a Corporate Social Responsibility (CSR) program, dedicated to helping disadvantaged communities.
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
57
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
58
Kunci komponen dari aktivitas CSR milik SCM adalah Pundi Amal SCTV. Visi Pundi Amal adalah untuk membantu masyarakat mencapai kualitas hidup yang lebih baik serta mendukung masyarakat, saat mereka membutuhkannya.
The key component of SCM’s CSR activities is Pundi Amal SCTV (Pundi Amal). The vision of Pundi Amal is to help communities achieve a better quality of life as well as to provide support in times of need.
Pundi Amal didasari 4 pilar: • Penanggulangan Bencana • Pendidikan • Kesehatan • Lingkungan
Pundi Amal is based on 4 pillars: • Disaster Relief • Education • Health • Environment
Guna memastikan tata kelola yang terbaik bagi organisasi tersebut, SCM telah mendirikan sebuah perusahaan wadah yang nirlaba dan independen untuk mengawasi realisasi dari semua tujuan Pundi Amal. Pundi Amal menggandeng komunitas usaha yang lebih luas, pemirsa, dan anggota masyarakat untuk menyatukan sumber daya dan bekerja sama untuk mencapai visinya.
To ensure the best governance for the organization, SCM has established an independent non-profit company to oversee the realization of Pundi Amal’s objectives. Pundi Amal engages the broader business community, viewers and members of the public to pool resources and work together to achieve its vision.
SCM sangat berterima kasih atas dukungan besar yang diterima Pundi Amal dari perusahaanperusaahan sponsor maupun dari pemirsa SCTV yang memungkinkan diselenggarakannya kegiatan ini.
SCM is very grateful for the extensive support, which Pundi Amal has received from corporate backers as well as from SCTV viewers in making its activities possible.
Aktivitas penanggulangan bencana Pundi Amal meliputi penyediaan bantuan bagi warga korban bencana gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, tsunami dan letusan gunung merapi.
Pundi Amal’s disaster relief activities include providing assistance to communities affected by earthquakes, flash floods, landslides, tsunamis and volcanic eruptions.
Pundi Amal SCTV menyediakan berbagai macam bantuan dalam bentuk sembako, makanan siap saji, pakaian, tempat berlindung dan perlengkapan sanitasi. Ini adalah pilar pertama Pundi Amal. Selain bantuan penanggulangan bencana yang disediakan di tahun 2010, Pundi
Pundi Amal assists communities in need by providing various types of assistance including: basic food, ready-made meals, clothing, shelter, medical equipment and hygiene kits. This is the first pillar of Pundi Amal. In 2010, Pundi Amal also supported the construction of two
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Amal juga membantu pembangunan 2 sekolah dasar berperalatan lengkap, di kota Padang, yang luluh lantak saat terjadi gempa Oktober 2009 lalu.
fully equipped elementary schools in the city of Padang, which was devastated by an earthquake in October of 2009.
Tujuan menyeluruh utama dari kegiatan Pundi Amal SCTV di sektor pendidikan, sebagai pilar kedua adalah untuk berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan pendidikan berbasis karakter kepada anak-anak muda. Sebuah inisiatif terus dilakukan di bawah pilar pendidikan Semai Benih Bangsa (SBB) program. Hal ini mengidentifikasi lokasi sekolah, yang membutuhkan bantuan dan memberikan pelatihan dalam pengembangan kurikulum dan manajemen sekolah ke fakultas dan administrasi.
The overarching goal of Pundi Amal’s activities in the education sector, as the second pillar is to participate in the intellectual life of the nation by enabling holistic character-based education to young children. A continuing initiative carried out under the education pillar is the Nations Plant Seed (SBB) program. The initiative identifies school locations, which are in need of assistance and provides training in curriculum development and school management to the faculty and administration.
Di samping pendidikan berbasis karakter, Pundi Amal SCTV telah berkolaborasi dengan sejumlah lembaga dan universitas di Indonesia untuk membentuk program pendidikan yang berpegang pada konsep peningkatan kinerja guru melalui pelatihan singkat dalam cara berpikir kreatif. Termasuk dalam program tersebut adalah modul Mind-Mapping, suatu alat bantu ingatan yang berguna, yang memungkinkan anak-anak untuk memeriksa suatu pokok masalah dari berbagai titik pandang.
In addition to character-based education, Pundi Amal collaborated with several institutions and universities in 2010 to establish an education program that has pursued the concept of improving teacher performance by providing training for teachers in creative thinking. Included in the program were modules for “Mind Mapping”, a useful memory tool, which allows children to examine their subject matter from multiple vantage points.
Pilar ketiga Pundi Amal SCTV di bidang kesehatan menyediakan bantuan dalam bentuk program donor darah, unit kesehatan bergerak, khitanan massal, operasi katarak, operasi hernia, operasi gigi dan layanan kesehatan umum lainnya. Melalui program ini, para penerima manfaat bisa berkonsultasi dengan
Pundi Amal’s third pillar is in the field of health and supports such activities as a blood donation program, mobile health units, mass circumcision, cataract surgery, hernia surgery, dental surgery as well as other basic public health services. Through this program, beneficiaries may consult public health experts and receive medical
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
59
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
60
ahli kesehatan dan mendapat pemeriksaan medis dan obat-obatan secara cuma-cuma. Sepanjang tahun 2010, aksi donor darah telah diadakan sebanyak 16 kali di sejumlah propinsi di seluruh Indonesia.
examination and obtain drugs free of charge. Over the course of 2010, blood donations were held on 16 separate occasions in several provinces throughout Indonesia.
Unit-unit kesehatan keliling milik Pundi Amal menyambangi 20 kota di tahun 2010. Aktivitas medis umumnya dilakukan dengan kerjasama pihak ketiga. Di tahun 2010 ini termasuk unit-unit kesehatan dari Angkatan Laut RI, Surya Bhaskara Jaya, dan Solidaritas Istri-istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Jumlah pasien yang telah menerima perawatan melalui Pundi Amal SCTV dan layanan terkait ada 25.412 orang.
Pundi Amal’s mobile health units visited 20 cities in 2010. The activities of the medical health units are often carried out in cooperation with third parties. In 2010 these included health units from the Indonesian Navy, Surya Bhaskara Jaya and Solidarity Wife of United Cabinet (SIKIB). The total number of patients who received medical treatment and related services from Pundi Amal in 2010 was 25,412 people.
Pilar keempat Pundi Amal SCTV menyediakan bantuan yang memberi manfaat kepada lingkungan. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi terjadinya perbaikan dalam pelayanan lingkungan setempat bagi masyarakat kurang beruntung. Hal ini meliputi perbaikan pengelolaan limbah padat dan penyediaan akses ke air minum bersih. Di tahun 2010 Pudi Amal SCTV memusatkan perhatian pada pendirian sarana MCK di 7 lokasi di Propinsi Banten. Organisasi juga telah membantu penggalian sumur-sumur di Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu, Pundi Amal SCTV juga mengadakan berbagai aktivitas untuk mendukung upaya memperbaiki lingkungan melalui beragam upaya untuk menciptakan ruang hijau.
Pundi Amal fourth pillar is to provide assistance for the benefit of the environment. The primary objective of this pillar is to provide improvements in local environmental services for disadvantaged communities. This includes improving solid waste management and providing access to clean drinking water. In 2010 Pundi Amal focused on the construction of public toilet facilities at 7 locations in the Banten Province. The organization also helped to dig wells in Central Lombok, West Nusa Tenggara Province. Additionally Pundi Amal SCTV also conducted activities to improve the environment through various efforts to develop green spaces.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
PENGESAHAN LAPORAN TAHUNAN SCM TAHUN 2010 SCM ANNUAL REPORT CERTIFICATION YEAR 2010 Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Peraturan Bapepam & Lembaga Keuangan Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No.: Kep-134/ BL/2006 tanggal 7 Desember 2006, tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, maka dengan ini kami nyatakan bahwa Laporan Tahunan 2010 ini adalah Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat 4 dan 5 Anggaran Dasar Perseroan, untuk diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
In compliance with Law of Republic Indonesia Number 40 year 2007 regarding Limited Liabilities Company and Regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam & Lembaga Keuangan) Number X.K.6, Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam & Lembaga Keuangan Number Kep-134/BL/2006 dated 7 December 2006 regarding Requirement in Submitting the Annual Report for Issuers or Public Companies, we hereby stated that this Annual Report Year 2010 is an Annual Report as stipulated in Article 20 paragraph 4 and 5 of the Article of Association of the Company, to be submitted in the General Meeting of Shareholders.
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait di dalamnya, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Surya Citra Media Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini:
This Annual Report and Financial Statement and any related information contained herein are the responsibility of the Management of PT Surya Citra Media Tbk and it is hereby guaranteed accurate and proper, verified by the Board of Commissioners and the Board of Directors with the affixed signatures as follows:
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS PT SURYA CITRA MEDIA TBK
Herman Bernhard Leopold Mantiri Komisaris Utama President Commissioner
Agus Lasmono Komisaris Independen Independent Commissioner
Segara Utama Komisaris Independen Independent Commissioner
Glenn M. Surya Yusuf Komisaris Commissioner
DEWAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS PT SURYA CITRA MEDIA TBK
Fofo Sariaatmadja Direktur Utama President Director
David Lim Goldstein Direktur Director PT Surya Citra Media Tbk
Salusra Wijaya Direktur Director 2010 Annual Report
61
TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN RESPONSIBILITY FOR FINANCIAL REPORTING Laporan keuangan PT Surya Citra Media Tbk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, merupakan tanggung-jawab manajemen dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda-tangannya masing-masing di bawah ini. Laporan Keuangan tersebut telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diedarkan oleh BAPEPAM & LK serta mencakup beberapa bagian yang didasarkan pada estimasi dan penilaian terbaik oleh manajemen dengan pertimbangan dari sisi dampak material. SCM memiliki prosedur akuntansi dan pelaporan yang mencakup seluruh sistem pengawasan internal yang diperlukan guna memastikan bahwa seluruh transaksi telah diotorisasi dan dibukukan, seluruh aktiva tersedia dan dipergunakan sebagaimana mestinya, serta seluruh kewajiban telah diakui sebagaimana mestinya.
The financial statement of PT Surya Citra Media Tbk for the year ended 31 December 2010 is the responsibility of the Management and has been approved by members the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below. This Financial Statement has been prepared in conformity with the Indonesian Generally Accepted Accounting Principles, the Financial Statement Accounting Standards, Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) regulation, Indonesia Stock Exchange (IDX) and the Guidelines for Financial Statements Presentation as circulated by BAPEPAM & LK and includes certain parts that are based on the best estimates and informed judgment of the Management with due consideration to materiality. SCM maintains a system of accounting and reporting which provides all necessary internal control systems to ensure that all transactions are properly authorized and recorded, assets are properly accounted for and safeguarded against unauthorized use, and disposition and liabilities are duly recognized.
Laporan keuangan SCM telah diaudit oleh Auditor Independen Purwantono, Suherman dan Surja, yang pernyataan pendapatnya disajikan di halaman 66-67.
The financial statement of SCM has been audited by the Independent Auditors Purwantono, Suherman dan Surja, whose letter of opinion is presented on page 66-67.
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS PT SURYA CITRA MEDIA TBK
Herman Bernhard Leopold Mantiri Komisaris Utama President Commissioner
Agus Lasmono Komisaris Independen Independent Commissioner
Segara Utama Komisaris Independen Independent Commissioner
Glenn M. Surya Yusuf Komisaris Commissioner
DEWAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS PT SURYA CITRA MEDIA TBK
Fofo Sariaatmadja Direktur Utama President Director
David Lim Goldstein Direktur Director 62
Laporan Tahunan 2010
Salusra Wijaya Direktur Director PT Surya Citra Media Tbk
Laporan Keuangan Financial Review 65 66 68
PT Surya Citra Media Tbk
Surat Pertanggung Jawaban Direksi Director’s Responsibility Statement Laporan Auditor Independen Auditor Report Laporan Keuangan Financial Statement
2010 Annual Report
63
PT Surya Citra Media Tbk dan anak perusahaan/ and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
64
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
65
66
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) Catatan/ Notes
2010
2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp2.251.640 pada tahun 2010 dan Rp3.468.249 pada tahun 2009 Pihak hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp1.850.790 pada tahun 2010 dan Rp2.251.514 pada tahun 2009 Persediaan Biaya dibayar di muka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp342.386.160 pada tahun 2010 dan Rp316.371.496 pada tahun 2009
712.211.789
483.127.293
2r,4,30
569.261.893 9.735
5.774.144
Cash and cash equivalents Trade receivables
2d,2n,16,28 2e,26i
544.086.717 9.735
2d,2n, 2r,28,30
Third parties - net of allowance for impairment of Rp2,251,640 in 2010 and Rp3,468,249 in 2009 Related party
4.096.445
Other receivables - third parties - net of allowance for impairment of Rp1,850,790 in 2010 Rp2,251,514 in 2009
199.945.610
2f,5,16,21
203.735.490
Inventories
29.270.032
2g,2h,6, 10,27d
34.400.081
Prepaid expenses and other current assets
1.269.455.761
Total Current Assets
1.516.473.203 2e,2n,2r,26d, 1.988.319 26e,26h,28,30,31 13.132.367
361.172.927
Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar dan Rp202.870 pada tahun 2009
-
Investasi pada perusahaan asosiasi
1.000.000
2s,23
2e,2j,7,16, 26a,26f,27a
2u,8 2i,2r,12,30,31
NON-CURRENT ASSETS 6.149.960
Due from related parties
14.284.326
Deferred tax assets - net
368.629.476
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp342,386,160 in 2010 and Rp316,371,496 in 2009
33.484.219
Investment properties - net of accumulated depreciation of Rp202,870 in 2009
1.000.000
Investment in associated company
Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp361.598.041 pada tahun 2010 Rp321.082.020 pada tahun 2009
444.243.640
2b,9
482.815.916
Goodwill - net of accumulated amortization of Rp361,598,041 in 2010 and Rp321,082,020 in 2009
Biaya sewa dibayar di muka jangka panjang
159.308.385
2g,2h,6, 10,27d
164.754.825
Prepaid long-term rent
25.954
Estimated claims for tax refund
19.236.144
Other assets - net
999.094.184
1.090.380.820
Total Non-Current Assets
2.515.567.387
2.359.836.581
TOTAL ASSETS
Taksiran tagihan pajak penghasilan Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
49.628 18.198.918
15 2j,2m,11,31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
68
CURRENT ASSETS
2c,2n,2r,3, 28,30
Laporan Tahunan 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2010
Catatan/ Notes
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga
LIABILITIES AND EQUITY
171.400.756
2n,2r,13,28,30
158.851.509
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties
Pihak hubungan istimewa
6.339.803
2e,26a,26b, 26f,26g,26j
Hutang lain-lain - pihak ketiga
16.232.201
2n,2r,28,30
26.220.625
Other payables - third parties
157.729.477
2r,14,30
127.949.917
Accrued expenses
68.236.342
2s,15
52.566.830
Taxes payables
7.620.805
2p
3.802.710
Advances
369.517.648
Total Current Liabilities
685.937
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related party
Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Uang muka Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan
427.559.384
158.697
2r,30,31
126.057
Related parties
27.281.400
2q,22
20.845.324
Estimated liability for employees’ benefits
Hutang obligasi
573.801.643
1c,2k,2r,16,30
573.108.274
Bonds payable
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
601.241.740
594.639.535
Total Non-Current Liabilities
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
14.000
15.000
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
2b
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 6.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.921.556.030 saham pada tahun 2010 dan 1.910.978.380 saham pada tahun 2009
480.389.008
17
477.744.595
Tambahan modal disetor
538.128.602
2l,18
533.315.772
Additional paid-in capital
15.627.253
2o,25
20.440.083
Stock options
7.000.000 358.002.165
Retained earnings Appropriated Unappropriated
Opsi saham Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan - 1.059.500 saham
EQUITY Share capital - Rp250 (full amount) par value Authorized - 6,000,000,000 shares
8.000.000 445.445.617 (838.217)
19
17
(838.217)
Issued and fully paid 1,921,556,030 in 2010 1,910,978,380 shares in 2009
Treasury stock (at cost) 1,059,500 shares
Ekuitas - Bersih
1.486.752.263
1.395.664.398
Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.515.567.387
2.359.836.581
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. PT Surya Citra Media Tbk
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
2010 Annual Report
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
2010 PENDAPATAN IKLAN - BERSIH
1.927.997.307
BEBAN USAHA Program dan siaran Umum dan administrasi
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2e,2p,21 26b,26f,26g, 27a,27b 22,26f,27d
OPERATING EXPENSES Program and broadcasting General and administrative
1.137.590.379
1.136.929.776
Total Operating Expenses
LABA USAHA
790.406.928
477.485.324
INCOME FROM OPERATIONS
BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN Beban bunga Amortisasi goodwill Rugi selisih kurs - bersih Penghasilan bunga
63.655.869 40.516.021 4.596.176 (33.734.105)
64.322.477 40.516.021 11.391.772 (34.969.321)
OTHER CHARGES (INCOME) Interest expense Amortization of goodwill Loss on foreign exchange - net Interest income
(12.286.368)
Others - net
2p 16 2b,9 2n 2e,2h,7, 15,26h
Lain-lain - bersih
(6.323.281)
Beban Lain-lain - Bersih
68.710.680
68.974.581
Other Charges - Net
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
721.696.248
408.510.743
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
189.679.001 1.889.819
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
191.568.820
123.057.313
Income Tax Expense - Net
LABA BERSIH
530.127.428
285.453.430
NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM (LPS)
2s,23 15
128.968.606 (5.911.293)
2t,24
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
EARNINGS PER SHARE (EPS)
LPS Dasar (Rupiah penuh)
276,68
149,81
Basic EPS (full amount)
LPS Dilusian (Rupiah penuh)
273,09
147,95
Diluted EPS (full amount)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
70
1.614.415.100 NET REVENUE FROM ADVERTISING
775.057.586 361.872.190
Jumlah Beban Usaha
775.741.137 361.849.242
2p,20
2009
Laporan Tahunan 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT Surya Citra Media Tbk
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
71
19
Dividen kas
480.389.008
-
-
-
2.644.413
477.744.595
-
-
-
2.539.970
475.204.625
538.128.602
-
-
-
4.812.830
533.315.772
-
-
-
3.805.600
529.510.172
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital
15.627.253
-
-
-
(4.812.830)
20.440.083
-
-
-
(3.805.600)
24.245.683
Opsi Saham/ Stock Options
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2010
Laba bersih tahun 2010
19
18,25
Pembentukan cadangan umum
Pelaksanaan opsi saham karyawan
Saldo 31 Desember 2009
17
19
Dividen kas
Laba bersih tahun 2009
19
18,25
Pelaksanaan opsi saham karyawan
Pembentukan cadangan umum
17
Saldo 1 Januari 2009
Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4
8.000.000
-
-
1.000.000
-
7.000.000
-
-
1.000.000
-
6.000.000
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
(838.217)
-
-
-
-
(838.217)
-
-
-
-
(838.217)
Saham yang Diperoleh Kembali pada Harga Perolehan/ Treasury Stock (at Cost)
1.486.752.263
530.127.428
(441.683.976)
-
2.644.413
1.395.664.398
285.453.430
(248.289.454)
-
2.539.970
1.355.960.452
Ekuitas Bersih/ Equity - Net
Balance as of December 31, 2010
Net income for 2010
Cash dividends
Appropriation for general reserve
Exercise of employees’ stock options
Balance as of December 31, 2009
Net income for 2009
Cash dividends
Appropriation for general reserve
Exercise of employees’ stock options
Balance as of January 1, 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
445.445.617
530.127.428
(441.683.976)
(1.000.000)
-
358.002.165
285.453.430
(248.289.454)
(1.000.000)
-
321.838.189
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Saldo Laba/Retained Earnings
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan/ Notes
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga dan beban keuangan Penerimaan dari (pembayaran untuk) kegiatan usaha lainnya Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Investasi pada Anak Perusahaan Perolehan perangkat lunak Perolehan properti investasi Penarikan (penempatan) dana investasi - bersih Pembayaran sewa jangka panjang Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2009
1.901.925.819
1.655.968.573
(1.002.570.400)
(1.118.186.377)
899.355.419
537.782.196
32.890.614 (177.052.952)
35.169.985 (139.640.911)
(63.775.415)
(63.750.573)
(2.733.023)
13.440.736
Receipts from interest income Payments for income taxes Payments for interest and financial charges Received from (payments for) other operating activities
383.001.433
Net Cash Provided by Operating Activities
688.684.643
4.027.241 (22.079.393) (434.887) (73.545) -
Cash provided by operations
7 7 1b 11 8
4.377.279 (30.995.351) (4.354.906) (33.687.089)
22 10
12.612.212 (7.521.655)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Investment in Subsidiaries Acquisition of software Acquisition of investment properties Withdrawal from (placement in) managed fund investment - net Payment of long-term rent
(59.569.510)
Net Cash Used in Investing Activities
2.539.970 (248.289.454)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from exercised of stock options under ESOP Take over of receivables Payments of cash dividends Net Cash Used in Financing Activities
(18.560.584)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari pelaksanaan opsi saham atas ESOP Pengambilalihan piutang Pembayaran dividen kas
2.644.413 (2.000.000) (441.683.976)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(441.039.563)
(245.749.484)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
229.084.496
77.682.439
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
483.127.293
405.444.854
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
712.211.789
483.127.293
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
19
3
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi aset dalam penyelesaian ke aset tetap Reklasifikasi properti investasi ke aset tetap
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS -
7
32.311.606
Reclassification of construction in progress to fixed assets
33.146.103
7
-
Reclassification of investment properties to fixed assets
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
72
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers and employees
Laporan Tahunan 2010
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Surya Citra Media Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 29 Januari 1999 berdasarkan Akta Notaris Umar Saili, S.H., No. 3 pada tanggal yang sama dengan nama PT Cipta Aneka Selaras. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-18033 HT.01.01.TH.99 tanggal 25 Oktober 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 9 Tambahan No. 997 tanggal 29 Januari 2002. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Cipta Aneka Selaras menjadi PT Surya Citra Media berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., No. 103 tanggal 31 Desember 2001. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-00124 HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 Januari 2002 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 47 Tambahan No. 5690 tanggal 11 Juni 2002. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan, sebagaimana telah diaktakan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, No. 144 tanggal 17 Juli 2008 untuk penyesuaian dengan Undangundang No. 40 tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas” dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1 tentang “Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik”. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-100932.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008.
PT Surya Citra Media Tbk (“the Company”) was established in Indonesia on January 29, 1999 as PT Cipta Aneka Selaras based on Deed No. 3 on the same date of Umar Saili, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-18033 HT.01.01.TH.99 dated October 25, 1999 and was published in Supplement No. 997 of the State Gazette No. 9 dated January 29, 2002. The Company’s Articles of Association has been amended several times relating to, among others, the change in the Company’s name from PT Cipta Aneka Selaras to PT Surya Citra Media based on Deed No. 103 dated December 31, 2001 of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H. These amendments were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No.C-00124 HT.01.04.TH.2002 dated January 4, 2002 and was published in Supplement No. 5690 of the State Gazette No. 47 dated June 11, 2002. The latest amendment of the Company’s Articles of Association, as notarized by Deed No. 144 dated July 17, 2008 of Sutjipto, S.H., M.Kn., pertains to the compliance with Law No. 40 year 2007 “Limited Liability Company” and with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)’s Regulation No. IX.J.1 concerning “Companies Whose Shares are Listed as Equity and Public Company”. The related changes in the Articles of Association were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-100932.AH.01.02.Year 2008 dated December 31, 2008.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang usaha yang terkait dengan jasa multimedia termasuk memproduksi program televisi lokal dan menjualnya kepada SCTV. Perusahaan berkedudukan di SCTV Tower - Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270.
The Company engages mainly in activities related to multimedia services including producing local television programs and selling them to SCTV. The Company is domiciled in SCTV Tower - Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270.
Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 2002.
The Company started operations in 2002.
its
commercial
6 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan
GENERAL (continued) b.
The Company Structure
and
its
Subsidiaries’
Perusahaan memiliki tiga anak perusahaan secara langsung yaitu PT Surya Citra Televisi (“SCTV”) dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% atau sebesar 229.999.999 saham, PT Bangka Tele Vision dengan kepemilikan saham sebesar 85% atau sebesar 425 lembar saham dan PT Surya Citra Pesona dengan kepemilikan saham sebesar 51% atau sebesar 255 lembar saham.
The Company has three direct subsidiaries, PT Surya Citra Televisi (“SCTV”) where it holds 99.99% share ownership or representing 229,999,999 shares, PT Bangka Tele Vision with ownership of 85% or representing 425 shares and PT Surya Citra Pesona with ownership of 51% or representing 255 shares.
PT Surya Citra Televisi
PT Surya Citra Televisi
SCTV berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam bidang usaha yang berhubungan dengan siaran pertelevisian. SCTV memulai kegiatan siaran nasionalnya pada tahun 1993 dan memiliki jumlah aset masing-masing sebesar Rp1.844 miliar dan Rp1.681 miliar masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
SCTV is domiciled in Jakarta and engaged in activities related to television broadcasting. SCTV started its national broadcasting activity in 1993 and has total assets amounted to Rp1,844 billion and Rp1,681 billion as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010, SCTV telah membentuk cadangan umum sebesar Rp15 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”, Pasal 61 ayat 1, yang telah diubah dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007, Pasal 70 ayat 1.
As of December 31, 2010, SCTV has appropriated Rp15 billion for general reserve to comply with Article 61 (1) of Law No. 1 year 1995, “Limited Liability Company”, which has been amended by Law No. 40 year 2007 under Article 70 (1).
PT Bangka Tele Vision
PT Bangka Tele Vision
Pada bulan Desember 2010, Perusahaan membeli saham PT Bangka Tele Vision dari PT Kuda Persada Sakti dan PT Indonesia Network Information masing-masing sebanyak 350 lembar dan 75 lembar saham dengan harga masing-masing Rp350 juta dan Rp75 juta sebagaimana dinyatakan dalam Akta Jual Beli Saham No. 9 dan 11 tanggal 8 Desember 2010 dari Anne Djoenardi, S.H., MBA, Notaris di Jakarta. Total kepemilikan Perusahaan pada PT Bangka Tele Vision sebesar 85%.
In December 2010, Company purchased 350 shares and 75 shares of PT Bangka Tele Vision shares from PT Kuda Persada Sakti and PT Indonesia Network Information with purchase price of Rp350 million and Rp75 million, respectively as stated in the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 9 and 11 dated December 8, 2010 by Anne Djoenardi, S.H., MBA, Notary in Jakarta. Total Company’s Ownership of Company in PT Bangka Tele Vision is 85 %.
Pada tanggal 28 Desember 2010, pembelian saham PT Bangka Tele Vision yang dilakukan oleh Perusahaan telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) dengan surat No. 117A/HJS/CORSEC/SCM/12-2010.
On December 28, 2010, purchased of shares of PT Bangka Tele Vision by the Company has been reported to Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) with letter No. 117A/HJS/CORSEC/SCM/12-2010.
7 74
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b. The Company and Structure (continued)
its
Subsidiaries’
PT Surya Citra Pesona
PT Surya Citra Pesona
Pada bulan Juli 2010, Perusahaan bersama SCTV, mendirikan PT Surya Citra Pesona berkedudukan di Gorontalo untuk melakukan kegiatan jasa media komunikasi sehubungan dengan Peraturan Menkominfo No. 43 Tahun 2009 mengenai Penyelenggaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan (“Menkominfo 43”). Berdasarkan akta pendirian PT Surya Citra Pesona yang diaktakan dengan Akta Notaris Anne Djoenardi, S.H., MBA No. 26 tanggal 26 Juli 2010, kepemilikan Perusahaan dan SCTV pada PT Surya Citra Pesona, masing-masing sebanyak 255 lembar atau sebesar 51% dan 245 lembar saham atau sebesar 49%. Akta pendirian PT Surya Citra Pesona disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-49955.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 25 Oktober 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010, PT Surya Citra Pesona masih belum beroperasi secara komersial.
In July 2010, the Company together with SCTV, established PT Surya Citra Pesona located in Gorontalo to engaged in media communication service business related with Menkominfo Regulation No. 43 Year 2009 regarding Broadcasting Through Network Station System (“Menkominfo 43”). Based on Deed of Establishment PT Surya Citra Pesona which were notarized by Deed No. 26 dated July 26, 2010 of Anne Djoenardi, S.H., MBA, Company’s and SCTV’s ownership in PT Surya Citra Pesona are 255 shares or 51% ownership and 245 shares or 49% ownership, respectively. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-49955.AH.01.01 Tahun 2010 dated October 25, 2010. As of December 31, 2010, PT Surya Citra Pesona has not yet started its commercial operations.
Pada tanggal 12 Januari 2011, pendirian PT Surya Citra Pesona telah dilaporkan oleh Perusahaan kepada BAPEPAM-LK dengan surat No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
On January 12, 2011, the establishment of PT Surya Citra Pesona has been reported by the Company to BAPEPAM-LK with letter No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
PT Surya Citra Dimensi Media
PT Surya Citra Dimensi Media
Berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham PT Surya Citra Dimensi Media pada tanggal 4 Agustus 2010 yang diaktakan dengan Akta Notaris Anne Djoenardi, S.H., MBA, No. 3 pada tanggal yang sama, Perusahaan telah membeli masing-masing 49 lembar dan 1 lembar saham PT Surya Citra Dimensi Media dari SCTV dan Ir. Susanto Suwarto. Kepemilikan langsung Perusahaan pada PT Surya Citra Dimensi Media pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 10%.
According to the Decree of the Shareholders of PT Surya Citra Dimensi Media on August 4, 2010, as notarized by Notarial Deed No.3 on the same date by Anne Djoenardi, S.H., MBA, the Company has purchased 49 shares and 1 share, of PT Surya Citra Dimensi Media from SCTV and Ir. Susanto Suwarto, respectively. The Company’s direct ownership in PT Surya Citra Dimensi Media on December 31, 2010 is 10%.
Pada tanggal 12 Januari 2011, kepemilikan Perusahaan atas PT Surya Citra Dimensi Media telah dilaporkan oleh Perusahaan kepada BAPEPAM-LK dengan surat No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
On January 12, 2011, the Company’s ownership in PT Surya Citra Dimensi Media has been reported by the Company to BAPEPAM-LK with letter No. 003A/HJS/CORSEC/SCM/01-2011.
8 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan) Pendirian Anak Perusahaan Kepemilikan Tidak Langsung
GENERAL (continued) b.
dengan
The Company and Structure (continued)
its
Establishment Subsidiaries
Other
of
Subsidiaries’ Indirect
Pada tanggal 19 Oktober 2009, Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (“Menkominfo”) telah menerbitkan Peraturan Menkominfo No. 43 Tahun 2009 mengenai Penyelengaraan Penyiaran Melalui Sistem Stasiun Jaringan (“Menkominfo 43”). Berdasarkan peraturan ini, seluruh lembaga penyiaran TV swasta (termasuk SCTV) akan dianggap sebagai stasiun penyiaran lokal dan diharuskan untuk melakukan siaran di daerah lain di Indonesia melalui suatu sistem stasiun jaringan yang terdiri dari stasiun induk dan stasiun jaringan anggota.
On October 19, 2009, the Ministry of the Communication and Information of the Republic of Indonesia (“Menkominfo”) has issued Menkominfo Regulation No. 43 Year 2009 regarding Broadcasting Through Network Station System (“Menkominfo 43”). Under this regulation, all private TV broadcasters (including SCTV) shall be considered as local broadcasting station and require to broadcast in other areas in Indonesia through a network station system comprising of a parent station and network stations.
Dalam memenuhi Menkominfo 43, SCTV telah mendirikan 15 (lima belas) badan hukum baru pada daerah-daerah utama di Indonesia sebagai stasiun jaringan anggotanya dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 99,99% pada tahun 2009 dan 2010 (kecuali PT Surya Citra Dimensi Media sebesar 90% pada tahun 2010). Perusahaan-perusahaan ini akan melakukan kegiatan jasa media komunikasi, terutama dalam aktivitas yang berhubungan dengan siaran TV sesuai dengan Anggaran Dasar. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
In compliance of Menkominfo 43, SCTV has established 15 (fifteen) new legal entities to be its network stations, with 99.99% equity ownership in each company in 2009 and 2010 (except PT Surya Citra Dimensi Media 90% in 2010), in key areas in Indonesia. These companies shall engaged in media communication service business, mainly related to TV broadcasting activities according to their respective Articles of Association. These companies are as follows:
Nama Perusahaan/ Name of Company
Domisili/ Domicile
Tanggal berdiri yang telah disetujui oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia/ Date of Establishment as Approved by the Ministry of Laws and Human Rights
PT Elang Citra Perkasa PT Surya Citra Cendrawasih PT Surya Citra Media Kreasi PT Surya Citra Visi Media PT Surya Citra Ceria PT Surya Citra Dimensi Media PT Surya Citra Kirana PT Surya Citra Kreasitama PT Surya Citra Media Gemilang PT Surya Citra Mediatama PT Surya Citra Multikreasi PT Surya Citra Nugraha PT Surya Citra Pesona Media PT Surya Citra Sentosa PT Surya Citra Wisesa
Surabaya Jayapura Denpasar Medan Palembang Makassar Bengkulu Manado Palangkaraya Bandung Banjarmasin Yogyakarta Batam Aceh Semarang
10 November 2009/November 10, 2009 11 November 2009/November 11, 2009 18 November 2009/November 18, 2009 18 November 2009/November 18, 2009 11 November 2009/November 11, 2009 19 November 2009/November 19, 2009 23 November 2009/November 23, 2009 16 November 2009/November 16, 2009 23 November 2009/November 23, 2009 10 November 2009/November 10, 2009 19 November 2009/November 19, 2009 11 November 2009/November 11, 2009 23 November 2009/November 23,2009 10 November 2009/November 10, 2009 10 November 2009/November 10, 2009
Kepemilikan Perusahaan secara langsung dan tidak langsung (melalui SCTV) adalah sebesar 100% pada PT Surya Citra Dimensi Media dan 90% pada PT Bangka Tele Vision.
Kepemilikan/Ownership 2010
2009
99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 90,00% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99%
99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99% 99,99%
Company’s ownerships in PT Surya Citra Dimensi Media and PT Bangka Tele Vision through direct and indirect ownership (through SCTV) are 100% and 90%, respectively.
9 76
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
1. UMUM (lanjutan) b.
1.
Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) b.
The Company and Structure (continued)
its
Subsidiaries’
Pendirian Anak Perusahaan dengan Kepemilikan Tidak Langsung (lanjutan)
Establishment of Other Subsidiaries (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh Anak Perusahaan yang disebutkan diatas masih belum beroperasi secara komersial. Jumlah aset Anak Perusahaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, terutama merupakan kas pada bank masing-masing sejumlah Rp7,59 miliar dan Rp29,54 juta, dan merupakan sekitar 0,3018% dan 0,0013% dari jumlah aset konsolidasi.
As of December 31, 2010 and 2009, all the above Subsidiaries are not yet started their commercial operations. The Subsidiaries’ total assets as of December 31, 2010 and 2009, mainly consist of cash in bank amounted to Rp7.59 billion and Rp29.54 million, and represent about 0.3018% and 0.0013% of consolidated total assets.
c. Penawaran Surat Berharga Penawaran Perusahaan
Umum
Perdana
c.
Indirect
Securities Public Offerings Company’s Initial Public Offering
Saham
The Company obtained the Effective Statement Letter No. S-1422/PM/2002 dated June 28, 2002 from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to conduct the Initial Public Offering (IPO) of its 375 million shares with par value of Rp250 (full amount) per share at an offering price of Rp1,100 (full amount) per share. Effective on July 16, 2002, the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange (“BEI”).
Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1422/PM/2002 pada tanggal 28 Juni 2002 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 375 juta saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per saham pada harga penawaran sebesar Rp1.100 (Rupiah penuh) per saham. Efektif tanggal 16 Juli 2002, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”). Penawaran Obligasi SCTV
SCTV’s Bond Offerings
SCTV menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 pada tanggal 29 Juni 2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi SCTV kedua dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal sebesar Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II tersebut telah diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Obligasi II ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II tersebut telah didaftarkan di BEI efektif tanggal 11 Juli 2007 (Catatan 16).
SCTV obtained the Effective Statement Letter No. S-3213/BL/2007 dated June 29, 2007 from the Chairman of BAPEPAM-LK regarding the registration of its second bonds issuance under the name of “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Bonds II”) at nominal value amounting to Rp575 billion. On July 10, 2007, the Bonds II were issued under a Jumbo Bonds Certificate, which is registered under PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). These Bonds II are payable in lump-sum on July 10, 2012. The Bonds II were registered in BEI effective on July 11, 2007 (Note 16).
10 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
d.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010/December 31, 2010 Dewan Komisaris/Board of Commissioners Herman Bernhard Leopold Mantiri Glenn M. S. Yusuf Segara Utama Agus Lasmono
Direksi/Directors
- Komisaris Utama/ President Commissioner - Komisaris/ Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Fofo Sariaatmadja Salusra Wijaya David Lim Goldstein
- Direktur Utama/ President Director - Direktur/Director - Direktur/Director
31 Desember 2009/December 31, 2009 Dewan Komisaris/Board of Commissioners Herman Bernhard Leopold Mantiri Glenn M. S. Yusuf Segara Utama Agus Lasmono
Direksi/Directors
- Komisaris Utama/ President Commissioner - Komisaris/Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner - Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Fofo Sariaatmadja Lanny Rahardja
- Direktur Utama/ President Director - Direktur/Director
The composition of the audit committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Susunan komite audit pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010/December 31, 2010
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Ketua/Chairman Anggota/Member
-
Segara Utama Emmanuel Bambang Suyitno
31 Desember 2009/December 31, 2009
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Ketua/Chairman Anggota/Member Anggota/Member
-
Segara Utama Max Sumakno Budiarto* Emmanuel Bambang Suyitno
*Telah mengundurkan diri pada bulan Februari 2010/Resigned in February 2010
11 78
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) 1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
d.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.1.5.
The establishment of the Company’s audit committee has complied with BAPEPAM-LK Rule No. IX.1.5.
Gaji dan kompensasi lainnya kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan masing-masing berjumlah Rp64,45 miliar dan Rp49,04 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s and Subsidiaries’ commissioners and directors amounted to Rp64.45 billion and Rp49.04 billion for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki masing-masing 1.171 dan 1.192 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and Subsidiaries had 1,171 and 1,192 employees, respectively (unaudited).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
GENERAL (continued)
Dasar Penyusunan Konsolidasi
Laporan
Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Presentation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan secara konsisten sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
The consolidated financial statements are prepared, which are consistently applied, in accordance with the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and BAPEPAMLK’s through its Regulation No. VIII.G.7 concerning “Financial Statement Presentation Guidelines”.
Laporan keuangan konsolidasi terlampir, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun dengan dasar akrual dan berdasarkan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared using the accrual basis and based on historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
12 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Konsolidasi (lanjutan)
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of Presentation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
The reporting currency used in consolidated financial statements Indonesian Rupiah.
Laporan arus kas konsolidasi, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
the is
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berada di bawah kendali Perusahaan.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries, which are controlled by the Company.
Dalam hal kendali atas Anak Perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun berjalan, maka hasil usaha Anak Perusahaan yang diperhitungkan dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil sejak kendali dimulai diperoleh atau sampai saat kendali berakhir.
When a Subsidiary either began or ceased to be controlled during the current year, the result of operations of a Subsidiary is included in the consolidated financial statements only from the date control commenced or up to the date control ceased.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
All significant intercompany account balances and material transactions are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiaries as an entity.
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara nilai perolehan dengan nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Goodwill, pada setiap tanggal pelaporan, akan ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasikan adanya kemungkinan bahwa telah terjadi penurunan nilai pada nilai buku goodwill tersebut. Untuk keperluan penilaian atas kemungkinan terjadinya penurunan nilai, rugi penurunan nilai diakui pada saat nilai realisasi dari unit penghasil kas (cash-generating unit) yang terkait dengan goodwill tersebut adalah lebih kecil dari nilai buku goodwill.
The unidentified excesses of acquisition costs over fair values of the net assets of acquired Subsidiaries are recorded as goodwill and are amortized using the straight-line method over 20 years. Goodwill, at each reporting date, is reviewed for an indication of impairment in value if an event or change in condition has occurred that indicated the goodwill carrying value has been impaired. For purposes of such valuation, loss from impairment in value is recognized when the realizable value of cash-generating unit related to the goodwill is less than the carrying amount of goodwill.
13 80
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Principles of Consolidation (continued) The proportionate shares of the minority shareholders in the net assets of the Subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries” account in the consolidated balance sheets. When the cumulative losses applicable to minority shareholders of the Subsidiaries exceed their interests in the equities of the Subsidiaries, the excess is temporarily absorbed by the majority shareholders, except when the minority shareholders have the obligation and the ability to absorb the excess of related cumulative losses incurred. Subsequent profits earned by a Subsidiary under such circumstances that are applicable to the minority shareholders are allocated to the majority shareholders of the Company to the extent of the minority interests’ share in losses that have been previously absorbed by the majority shareholders.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan disajikan sebagain akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. c.
ACCOUNTING
Kas dan Setara Kas
c.
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans and without restrictions in the usage.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan. d. Cadangan Penurunan Nilai
d.
Allowance for Impairment Prior to January 1, 2010, allowance for impairment is provided based on an evaluation of the collectibility of the individual receivable at the end of the year.
Sebelum 1 Januari 2010, cadangan penurunan nilai ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masingmasing piutang tersebut pada akhir tahun.
14 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
g.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
2.
yang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties who have related party relationships as defined in PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan materi program diukur berdasarkan nilai terendah antara nilai buku (biaya perolehan setelah dikurangi amortisasi) dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan materi program dihitung dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Persediaan materi program diamortisasi dengan metode menurun berdasarkan jumlah penayangan program yang umumnya sebanyak dua kali, yaitu sebesar 70% pada penayangan pertama dan 30% pada penayangan kedua untuk program film, program sinetron dan serial, kecuali untuk program produksi sendiri, infotainment, berita, olah raga dan program talk show yang diamortisasi sepenuhnya pada saat ditayangkan. Biaya perolehan materi program yang pengadaannya dengan perjanjian bagi hasil diakui sebesar jumlah yang diatur dalam perjanjian bagi hasil.
Program material inventories are stated at the lower of book value (cost less amortization) or net realizable value. Cost of program material inventories is determined by specific identification method. Program material inventories are amortized based on the number of program runs using declining method, which is generally two times at 70% in the first run and 30% in the second run for film programs, sinetron and series programs, except for inhouse production, infotainment, news, sports and talk-show programs which are fully amortized when aired. Cost of program material puchased under revenue sharing arrangements is recognized in accordance with the related agreement.
Saldo persediaan materi program yang belum diamortisasi namun kontrak penayangannya telah berakhir dibebankan pada tahun kontrak tersebut berakhir. Pada akhir tahun, manajemen melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai materi program dan melakukan penyesuaian, apabila diperlukan, ke estimasi nilai yang terpulihkan untuk penayangan di masa yang akan datang dan dibebankan sebagai kerugian pada usaha tahun berjalan.
The unamortized cost of the program material inventories, of which the related license contract expired, is charged to operations in the year the contract ended. At the end of the year, the management reviews for indications of any impairment in program materials and adjusts, when appropriate, to estimate recoverable amounts from future airing, as loss in the current operations.
Biaya Dibayar di Muka
g.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya.
15 82
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
i.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Lease
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat transaksi sewa dengan menggunakan metode sewa operasi. Berdasarkan metode ini, sebagai lessee, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa, dimana sebagai lessor, biaya langsung awal yang terjadi pada saat negosiasi sewa operasi ditambahkan pada jumlah tercatat dari aset yang disewakan dan diakui sebagai beban selama periode sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa.
The Company and Subsidiaries account their leasing activities under operating lease method. Under this method, as a lessee, operating lease payments are recognized as an expense on straight-line method over the lease term, while as a lessor, the initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased assets and recognized as expense over the lease term on the same basis as rental income.
Sewa kontinjen, jika ada, diakui sebagai pendapatan pada periode-periode pendapatan tersebut dihasilkan. Pendapatan sewa dari sewa operasi akan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama periode sewa.
Contingent rent, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straightline method over the lease term.
Sewa jangka panjang disajikan dalam akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” dalam aset tidak lancar. Bagian lancar dari biaya sewa dibayar di muka jangka panjang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lancar Lainnya” dalam aset lancar pada neraca konsolidasi.
Long-term rent is presented as “Prepaid LongTerm Rent” account in non-current assets. The current portion of prepaid long-term rent is presented as part of “Prepaid Expenses and Other Current Assets” account in current assets of the consolidated balance sheets.
Penyertaan dalam Bentuk Saham
i.
Investment in Shares of Stock
Investasi jangka panjang dalam bentuk saham yang nilai wajarnya tidak tersedia:
Long-term investments in shares of stock whose fair values are not readily available:
i.
i.
Investasi dalam saham pada kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada biaya perolehannya.
Investments in shares of stock less than 20% ownership are carried at cost.
ii. Investment in shares of stock with 20% ownership or more but less than 50% and where the Company has the ability to exercise significant influence over the operating and financial policies of the associated company, are accounted for using the equity method. Investment in shares of stock are stated at cost and added or deducted by the share in the net income or loss of the associated company. Dividend earned is recorded as deduction from the carrying value of the investments.
ii. Investasi dalam saham dengan kepemilikan 20% atau lebih tetapi kurang dari 50% dan dimana Perusahaan memiliki kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas operasi dan kebijakan keuangan perusahaan asosiasi, dicatat dengan metode ekuitas. Investasi dalam saham dicatat sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi. Dividen yang diterima dicatat sebagai pengurang nilai tercatat investasi.
16 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that are not depreciated) and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun/Years
Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
5 - 20 2 - 15 4-5 4-5
Buildings and installations Studio and broadcasting equipments Furnitures, fixtures and office equipments Vehicles
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset yang bersangkutan telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of the fixed assets. The accumulated actuarial costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
17 84
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai biaya ditangguhkan dalam akun “Aset Lain-lain” pada neraca konsolidasi dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Costs incurred in the acquisition or renewal of landrights are deferred and presented as part of “Other Assets” account in the consolidated balance sheets and amortized during the period of the rights or their economic lives, whichever period is shorter.
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan penurunan nilai aset pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The Company and Subsidiaries conduct evaluation to determine whether there are indications for events or changes in circumstance that may indicate assets impairment at each reporting date. If any such indication exists, the Company and Subsidiaries are required to determine the estimated recoverable amount of all their assets and recognize the impairment in assets value as loss in the consolidated statements of income of the current year.
Hutang Obligasi
k.
Bonds Payable
Sejak 1 Januari 2010, setelah pengukuran awal, obligasi yang diterbitkan selanjutnya dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal dan biayabiaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Since January 1, 2010, after initial measurement, bonds issued are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on the acquisition and costs that are an integral part of the effective interest rate.
Sebelum 1 Januari 2010, obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi Perusahaan dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama 5 (lima) tahun.
Prior to January 1, 2010, bonds issued are presented at nominal value net of unamortized discount. Costs incurred relating to the Company’s bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of bonds issued and amortized using the straight-line method over the term of the bonds of 5 (five) years.
Biaya Emisi Efek
l.
Issuance Costs Costs on the issuance of share capital from the Company’s initial public offering are presented as deductions to “Additional Paid-in Capital” account.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang dari akun “Tambahan Modal Disetor”.
18 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
m. Biaya Perangkat Lunak
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Software Costs
Costs incurred in connection with the purchase of software are deferred and amortized over 10 (ten) years. The deferred costs are presented as part of “Other Assets” account in the consolidated balance sheets.
Biaya sehubungan dengan pengadaan perangkat lunak, ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun. Biaya yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Lain-lain” dalam neraca konsolidasi. n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
n.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah agar mencerminkan kurs pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the prevailing exchange rate at the time the transactions are conducted. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah to reflect the rates of exchange at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used are as follows:
2010 AS$1 EUR1 SGD1 AUD1 MYR1 GBP1 JPY1
o.
ACCOUNTING
2009
8.991,00 11.955,79 6.980,61 9.142,51 2.915,85 13.893,80 110,29
Kompensasi Berbasis Saham
9.400,00 13.509,69 6.698,52 8.431,81 2.747,14 15.114,27 101,70
o.
US$1 EUR1 SGD1 AUD1 MYR 1 GBP1 JPY1
Stock Based Compensation The Company adopts PSAK No. 53, “Accounting of Stock-Based Compensation”, which provides for the accounting of the fair value of an employee stock option and other similar equity instruments. Compensation cost is accrued over the vesting period based on the fair value of the stock option on grant date.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk nilai wajar opsi pemilikan saham yang diberikan kepada karyawan dan instrumen ekuitas sejenis lainnya. Beban kompensasi diakui selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar opsi saham pada tanggal pemberian (grant date).
19 86
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
2.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari iklan televisi diakui pada saat iklan yang bersangkutan ditayangkan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat sebagai bagian dari akun “Uang Muka”.
Revenue from television advertisement is recognized when the related advertisement is aired. Advances received from customers are recorded as part of “Advances” account.
Beban diakui pada berdasarkan basis akrual.
Expenses are recognized based on an accrual basis.
saat
terjadinya
Kewajiban Diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan
q.
when
incurred
Estimated Liability for Employees’ Benefits
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja” untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan Anak Perusahaan dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Dalam PSAK ini, nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”.
The Company and Subsidiaries apply PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits” to provide post employment benefits under the Company’s and Subsidiaries’ regulations and under Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Under this revised PSAK, the present value of defined benefit obligation, current service cost and past service cost is determined using “Projected Unit Credit” valuation method.
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuaris yang belum diakui pada saat akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang melebihi 10% koridor diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi atau perubahan-perubahan dalam kewajiban imbalan kerja program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
Actuarial gains and losses are recognized as income or expense if the unrecognized accumulated actuarial gains or losses at the end of previous reporting period have exceeded the higher of the 10% of the present value of defined benefit obligation or of the fair value of the plan asset at that date. Actuarial gains or losses in excess of the 10% corridor are recognized using the straight-line method over the expected remaining average working lives of employees. Past service cost arising from the first introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
20 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial Instrument
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries have applied PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK 50, “Accounting for Certain Investments Securities” and PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs have been applied prospectively.
PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan terhadap klasifikasi instrumen berlaku keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan items nonkeuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
21 88
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Aset Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each financial year-end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, plus, in the case of the financial assets not at fair value through statements of profit and loss, directly attributable transaction costs related to the acquisition or issuance of the respective financial assets.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company and Subsidiaries commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa dan investasi pada perusahaan asosiasi termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties and investment in associated company are included in loans and receivable category.
22 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company and Subsidiaries did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2010.
23 90
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
•
•
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
r. Financial Instrument (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
i) Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of profit and loss when loan and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang hubungan istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company’s and Subsidiaries’ cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and due from related parties are included in this category. • Held-to-maturity (HTM) investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.
24 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
r.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
•
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
• Held-to-maturity (HTM) investments (continued)
Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company and Subsidiaries did not have any held-to-maturity investments as of December 31, 2010. •
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
- Investasi pada saham yang tidak
- Investments in shares of stock that
do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.
tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
25 92
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
r.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i)
Financial Asset (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
• Available-for-sale (AFS) financial assets (continued)
- Investasi dalam modal saham
- Investments in equity shares that
Anak Perusahaan mempunyai investasi pada perusahaan asosiasi yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company’s Subsidiary has investment in associated company classified as AFS as of December 31, 2010.
have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.
yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part if a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the assets have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-thorugh” arrangement; and either (a) the Company have transferred and Subsidiaries substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and reward of the asset, but has transferred control of the asset.
26 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Aset Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) i)
Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.
At each reporting date, the Company and Subsidiaries assess whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has incurred, the Company and Subsidiaries consider factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan cadangan penurunan nilai. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
For assets carried at amortized cost, If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of allowance for impairment. The impairment loss is recognized in the consolidated of statements of profit and loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
27 94
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Kewajiban Keuangan
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued) ii)
Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as hedging derivatives designated as instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya dan dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat di atribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, hutang hubungan istimewa dan hutang obligasi, termasuk dalam kategori hutang dan pinjaman.
The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include trade payables, other payables, accrued expenses, due to related parties and bonds payable, included in loans and borrowings category.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran kewajiban keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
Financial liabilities through profit or loss
at
fair
value
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
28 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan) ii)
r.
Kewajiban Keuangan Pengukuran (lanjutan) •
•
setelah
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instrument (continued) ii)
pengakuan
ACCOUNTING
Financial Liabilities Subsequent measurement (continued)
awal
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (lanjutan)
• Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)
Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income. •
Hutang dan pinjaman
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
29 96
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Financial Instrument (continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’slength market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Pajak Penghasilan
s.
Income Tax
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan pajak atas aset dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui apabila kemungkinan besar jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan.
Current tax expense is provided based on estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi.
Deferred tax is calculated at the tax rates that are expected to have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in carrying amount of deferred tax assets and liabilities, due to a change in tax rates is charged to current year operations. The deferred tax assets and liabilities are presented as net amount in the consolidated balance sheets.
30 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
u.
Income Tax (continued) Amendment to tax obligations is recorded when an assessment is received or, if appealed by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat hasil ketetapan diterima atau apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditentukan. t.
ACCOUNTING
Laba Per Saham (LPS)
t.
Earnings Per Share (EPS)
LPS dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi masing-masing tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada masing-masing tahun yang bersangkutan, yaitu 1.916.051.220 saham dan 1.905.469.077 saham masingmasing pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Basic EPS is computed by dividing the consolidated net income for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year, which are 1,916,051,220 shares and 1,905,469,077 shares for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
LPS dilusian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi masing-masing tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada masing-masing tahun yang bersangkutan setelah mempertimbangkan pengaruh semua saham yang berpotensi dilutif yang timbul dari pemberian waran karyawan pada tanggal 11 Mei 2007, 2006 dan 2005 . Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar atas dasar dilusi setara dengan 1.941.183.901 saham dan 1.929.424.434 saham masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 24).
Diluted EPS is computed by dividing the consolidated net income for the year by the weighted-average number of shares outstanding during the year after considering the effects of all dilutive potential shares arising from the grant of employee stock warrants on May 11, 2007, 2006 and 2005. The weighted-average number of shares outstanding on diluted basis is 1,941,183,901 shares and 1,929,424,434 shares for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 24).
Properti Investasi
u.
Investment Properties
Pada tahun 2009, Perusahaan membeli tanah dan bangunan yang dianggap sebagai properti investasi dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan sewa di masa mendatang. Perusahaan menerapkan model biaya dan mencatat properti investasi pada harga perolehan termasuk biaya transaksi, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada), kecuali tanah yang tidak disusutkan.
In 2009, the Company has acquired land and building considered as investment properties for the purpose of earning rentals in the future. The Company has choosen the cost model and stated investment property at cost including transaction costs less accumulated depreciation and impairment losses (if any), except land which is not depreciated.
Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan estimasi umur manfaat selama 20 tahun.
Depreciation of the buildings is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of 20 years.
31 98
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Properti Investasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Investment Properties (continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit or loss in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau Transfer dari properti pengembangan. investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers are made from investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sale.
Penggunaan Estimasi
v.
Use of Estimates
Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts, which differ from those estimates.
Perbedaan antara estimasi dan hasil aktual dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun berjalan.
Any difference on the estimates and actual results is charged or credited to current operations.
32 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS
3.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mega Syariah Indonesia PT ANZ-Panin Bank Lain-lain Mata uang asing PT Bank Central Asia Tbk (AS$256.139 pada tahun 2010 dan AS$121.996 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$250.456 pada tahun 2010 dan AS$24.438 pada tahun 2009) PT Bank Central Asia Tbk (EUR15.987 pada tahun 2010 dan EUR28.543 pada tahun 2009) Lain-lain (AUD292 pada tahun 2010 dan AS$12.767 dan AUD340 pada tahun 2009) Jumlah kas dan bank Setara kas Deposito berjangka Rupiah PT Bank Jabar Banten PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Mega Syariah Indonesia PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar AS PT Bank Permata Tbk (AS$8.637.108) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (AS$11.049.921)
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
468.704
459.518
Cash on hand
26.364.045 18.695.704 7.580.910 2.790.157 913.827 92.516 1.081
24.417.513 49.905.180 22.058.755 2.786.594 738.347 5.633 1.492
2.302.950
1.146.766
2.251.846
229.720
191.140
385.612
2.668
122.905
Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Mega Syariah Indonesia PT ANZ-Panin Bank Others Foreign currencies PT Bank Central Asia Tbk (US$256,139 in 2010 and US$121,996 in 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$250,456 in 2010 dan US$24,438 in 2009) PT Bank Central Asia Tbk (EUR15,987 in 2010 and EUR28,543 in 2009) Others (AUD292 in 2010 and US$12,767 and AUD340 in 2009)
61.655.548
102.258.035
Total cash on hand and in banks
243.500.000 184.000.000
35.000.000
111.000.000 15.000.000 10.000.000 9.400.000
67.500.000 174.500.000 -
77.656.241 -
Cash equivalents Time deposits Rupiah PT Bank Jabar Banten PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk PT Bank Mega Syariah Indonesia PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
US Dollar PT Bank Permata Tbk (US$8,637,108) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 103.869.258 (US$11,049,921)
Jumlah setara kas
650.556.241
380.869.258
Total cash equivalents
Jumlah Kas dan Setara Kas
712.211.789
483.127.293
Total Cash and Cash Equivalents
As of December 31, 2010 and 2009, there are no placement of cash and cash equivalents to related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak hubungan istimewa.
33 100
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
The time deposits bear annual interest at the following rates:
Suku bunga tahunan untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar AS
4.
2009
7,00% - 10,25% 2,00% - 3,25%
PIUTANG USAHA
Rupiah US Dollar
TRADE RECEIVABLES Trade receivables consist of:
2010
Jumlah piutang usaha Rupiah
6,30%-14,00% 2,13%-6,00%
4.
Piutang usaha terdiri dari:
Rupiah : Pihak ketiga PT Wira Pamungkas Pariwara PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Interpariwara Global PT Dwisapta Pratama PT Optima Media Dinamika PT Activate Media Nusantara PT Citra Surya Media Komunikasi PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT Bintang Multi Mediathama PT Fortune Indonesia Tbk PT Leo Burnett Kreasindo Indonesia/ Star Reachers Indonesia PT Tempo Promosi PT Dian Mentari Pratama PT Mediate Indonesia PT Cursor Media PT Armananta Eka Putra PT Int’l Matari Advertising PT Perada Swara Production PT Media Direction Indonesia PT Rama Perwira PT Quantum Pratama Media PT Pelita Alembana PT Auvikomunikasi Mediapro PT Indonesia Media Exchange PT Esa Algisa PT Advatama Niaga PT Media Kreasi Komunika PT Tirta Hala Ekamatra PT Cipta Adimedia Nusantara PT Merah Putih Pariwara PT Asia Media Network PT Gelson Trijaya Utama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009
107.963.366 47.700.046*) 30.295.458 29.649.947 27.476.565 27.311.528*) 26.036.380 22.957.294 22.301.531 21.181.674
163.647.756 550.000 15.608.707 32.195.555 12.470.030 17.973.483 33.542.558 34.919.832 17.843.702
18.093.972 15.688.217 14.618.809 14.601.460 14.324.740 14.116.696 11.580.624 9.014.161 8.974.878 8.175.064 6.319.808 5.620.128 5.205.579 5.165.600 3.775.703 3.748.888 3.654.543 3.647.424 3.014.771 35.046 -*) -
14.066.052 8.898.336 14.656.356 18.867.793 4.399.360 8.206.088 11.525.404 6.344.414 12.342.528 2.521.354 10.778.733 955.303 1.727.363 167.024 2.566.700 2.754.928 6.956.404 3.511.398 49.587.525 3.347.618
Indonesian Rupiah : Third Parties PT Wira Pamungkas Pariwara PT Kaswall Dinamika Indonesia PT Interpariwara Global PT Dwisapta Pratama PT Optima Media Dinamika PT Activate Media Nusantara PT Citra Surya Media Komunikasi PT Dentsu Indonesia Inter Admark PT Bintang Multi Mediathama PT Fortune Indonesia Tbk PT Leo Burnett Kreasindo Indonesia/ Star Reachers Indonesia PT Tempo Promosi PT Dian Mentari Pratama PT Mediate Indonesia PT Cursor Media PT Armananta Eka Putra PT Int’l Matari Advertising PT Perada Swara Production PT Media Direction Indonesia PT Rama Perwira PT Quantum Pratama Media PT Pelita Alembana PT Auvikomunikasi Mediapro PT Indonesia Media Exchange PT Esa Algisa PT Advatama Niaga PT Media Kreasi Komunika PT Tirta Hala Ekamatra PT Cipta Adimedia Nusantara PT Merah Putih Pariwara PT Asia Media Network PT Gelson Trijaya Utama
38.832.478
34.277.470
Others (below Rp3 billion each)
571.082.378
547.209.774 Total trade receivables in Indonesian Rupiah
34 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
Trade receivables consist of (continued):
Piutang usaha terdiri dari (lanjutan): 2010 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat: Pihak ketiga Lain-lain, masing-masing di bawah Rp3 miliar (AS$29.600 pada tahun 2010 dan AS$16.050 pada tahun 2009) Dolar Singapura: Pihak ketiga Lain-lain, masing-masing dibawah Rp3 miliar (SGD18.200) Ringgit Malaysia: Pihak ketiga Lain-lain, masing-masing dibawah Rp3miliar (MYR13.023 pada tahun 2010 dan MYR70.736 pada tahun 2009) Jumlah piutang usaha dalam mata uang asing Jumlah piutang usaha pihak ketiga Cadangan penurunan nilai Piutang usaha pihak ketiga - bersih
2009
150.870
Foreign Currency US Dollar Third Parties Other, each below Rp3 billion (US$29,600 in 2010 and US$16,050 in 2009)
-
Singapore Dollar Third Parties Other, each below Rp3 billion (SGD18,200)
37.974
194.322
Malaysian Ringgit Third Parties Other, each below Rp3 billion (MYR13,023 in 2010 and MYR70,736 in 2009)
431.155
345.192
Total trade receivables in foreign currencies
571.513.533
547.554.966
Total trade receivables third parties
266.134
127.047
(2.251.640)
Trade receivables - third parties - net
9.735
9.735
Related party PT Omni Intivision (Note 26i)
*)
2010
Saldo akhir
On December 31, 2010, PT Asia Media Network has been divided as two agencies namely PT Activate Media Nusantara and PT Kaswall Dinamika Indonesia.
The movements in the balance of allowance for impairment from third parties are as follows:
Mutasi saldo cadangan penurunan nilai pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Pemulihan dan penghapusan selama tahun berjalan
Allowance for impairment
544.086.717
Pada tanggal 31 Desember 2010, PT Asia Media Network telah dipisahkan menjadi 2 agen yaitu PT Activate Media Nusantara dan PT Kaswall Dinamika Indonesia.
Saldo awal Penambahan tahun berjalan (Catatan 21)
(3.468.249)
569.261.893
Pihak hubungan istimewa PT Omni Intivision (Catatan 26i) *)
TRADE RECEIVABLES (continued)
2009
3.468.249 -
12.767.138 1.768.125
3.468.249
14.535.263
(1.216.609)
(11.067.014)
2.251.640
3.468.249
Beginning balance Addition during the year (Note 21) Reversal and write-off during the year Ending balance
Management’s opinion that the above allowance for impairment is adequate to cover the possible losses that may arise from the uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang.
35 102
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
The aging analysis of trade receivables based on invoice date is as follows:
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
2009 Third Parties Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days
314.692.471
306.110.316
109.211.193 64.108.743 59.551.425 19.152.257 4.797.444
101.302.388 109.175.511 24.445.760 4.964.581 1.556.410
Jumlah Cadangan penurunan nilai
571.513.533 (2.251.640)
547.554.966 (3.468.249)
Pihak ketiga - bersih
569.261.893
544.086.717
Third parties - net
9.735
9.735
Related party Over 180 days
Pihak hubungan istimewa Lebih dari 180 hari
Total Allowance for impairment
As of December 31, 2010 and 2009, SCTV’s trade receivables are pledged under fiduciary trust for Bonds II issued by SCTV whereby the amount of trade receivables plus the fair value of inventories, vehicles and land and building under registered mortgaged should not be less than 50% from the principal of the bonds (Notes 5, 7 and 16).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, piutang usaha SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan SCTV, dimana jumlah piutang usaha ditambah dengan nilai wajar persediaan, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 5, 7 dan 16). 5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
PERSEDIAAN
5.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2010
2009
Materi program: Lokal Impor Lain-lain
155.875.875 42.428.250 1.641.485
150.770.375 51.104.585 1.860.530
Program materials: Domestic Imported Others
Jumlah
199.945.610
203.735.490
Total
Costs of program materials charged to operations (Note 21) are as follows:
Biaya materi program yang dibebankan pada usaha (Catatan 21) adalah sebagai berikut: 2010
2009
Program lokal Program Impor
720.089.533 23.948.308
715.283.187 21.781.884
Domestic programs Imported programs
Jumlah
744.037.841
737.065.071
Total
36 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
6.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
5.
INVENTORIES (continued)
Manajemen SCTV tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena SCTV dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli.
SCTV’s management did not insure its program material inventories against losses from fire or theft since SCTV could ask for replacements of purchased program material inventories from the related film suppliers in case of fire or theft.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, persediaan program SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia atas Obligasi II yang diterbitkan SCTV, dimana nilai wajar persediaan ditambah dengan piutang usaha, kendaraan serta tanah dan bangunan yang diikat dengan hak tanggungan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi (Catatan 4, 7 dan 16).
As of December 31, 2010 and 2009, SCTV’s program inventories are pledged under fiduciary trust for Bonds II issued by SCTV whereby the fair value of inventories plus trade receivables, vehicles and land and building under registered mortgaged should not be less than 50% from the principal of the bonds (Notes 4, 7 and 16).
BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA
6.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Uang muka: Pihak ketiga Karyawan
Biaya dibayar di muka: Sewa (Catatan 10) Asuransi Lain-lain
Pajak dibayar di muka: Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
PREPAID EXPENSES AND OTHER CURRENT ASSETS
2010
2009
16.217.097 4.647.026
15.232.470 6.371.013
20.864.123
21.603.483
6.081.485 98.837 2.225.587
11.494.804 154.866 1.144.801
8.405.909
12.794.471
-
2.127
Prepaid tax: Value Added Tax
29.270.032
34.400.081
Total
Advances: Third parties Employee
Prepaid expenses: Rent (Note 10) Insurance Others
37 104
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP
7.
FIXED ASSETS Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One Year
31 Desember 2010 Harga Perolehan Tanah Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan*)/ Additions*)
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi**)/ Reclassifications**)
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2010 Cost Land Buildings and installations Studio and broadcasting equipments Furniture, fixtures and office equipments Vehicles
18.085.700 147.125.789 402.885.619
438.246 6.519.349
100.000 281.742 8.533.950
27.056.451 6.630.638 -
45.042.151 153.912.931 400.871.018
70.329.120 46.574.744
2.322.424 14.457.780
10.658.729 19.292.352
-
61.992.815 41.740.172
Sub-Jumlah
685.000.972
23.737.799
38.866.773
33.687.089
703.559.087
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran
44.528.908 202.711.730
12.536.862 28.202.404
161.368 6.006.049
540.986 -
57.445.388 224.908.085
40.965.012 28.165.846
9.199.543 7.193.786
10.568.740 14.922.760
-
39.595.815 20.436.872
Accumulated Depreciation Buildings and installations Studio and broadcasting equipments Furniture, fixtures and office equipments Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
316.371.496
57.132.595
31.658.917
540.986
342.386.160
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
368.629.476
361.172.927
Net Book Value
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
*)
Penambahan aset tetap pada tahun 2010 termasuk aset tetap dari PT Bangka Tele Vision, anak perusahaan yang diakuisisi pada Desember 2010, terdiri dari harga perolehan sebesar Rp1,66 miliar dan akumulasi penyusutan sebesar Rp1,37 miliar.
*)
Additions of fixed assets in 2010 is include the assets of PT Bangka Tele Vision, a subsidiary which acquired in December 2010, that consist of the acquisition cost of Rp1.66 billion and accumulated depreciation amounting to Rp1.37 billion.
**)
Merupakan reklasifikasi dari properti investasi (Catatan 8).
**)
Reclassification from investment properties (Note 8).
Perubahan Selama Satu Tahun/ Changes during One Year
31 Desember 2009 Harga Perolehan Tanah Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Kendaraan Sub-Jumlah Aset dalam Penyelesaian: Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran Perabot dan peralatan kantor Sub-Jumlah
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
December 31, 2009
18.085.700 119.946.096 390.408.740
1.675.712 9.099.349
1.099.701
25.503.981 4.477.231
18.085.700 147.125.789 402.885.619
65.849.744 57.917.540
3.128.910 2.805.422
979.928 14.148.218
2.330.394 -
70.329.120 46.574.744
Cost Land Buildings and installations Studio and broadcasting equipments Furniture, fixtures and office equipments Vehicles
652.207.820
16.709.393
16.227.847
32.311.606
685.000.972
Sub-Total
14.380.085 2.519.937
11.123.896 1.957.294
-
(25.503.981) (4.477.231)
-
1.125.626
1.204.768
-
(2.330.394)
-
(32.311.606)
Construction in Progress: Building and installations Studio and broadcasting equipments Furniture, fixtures and office equipments
18.025.648
14.285.958
-
-
Sub-Total
Jumlah Harga Perolehan
670.233.468
30.995.351
16.227.847
-
685.000.972
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan instalasi Peralatan studio dan penyiaran
32.803.240 176.655.246
11.725.668 26.102.305
45.821
-
44.528.908 202.711.730
32.761.276 33.198.330
8.911.046 8.386.095
707.310 13.418.579
-
40.965.012 28.165.846
Accumulated Depreciation Buildings and installations Studio and broadcasting equipments Furniture, fixtures and office equipments Vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
275.418.092
55.125.114
14.171.710
-
316.371.496
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
394.815.376
368.629.476
Net Book Value
Perabot dan peralatan kantor Kendaraan
38 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
Penyusutan yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp55,77 miliar dan Rp55,13 miliar masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 21).
Depreciation charged to operations amounted to Rp55.77 billion and Rp55.13 billion for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 21).
Perhitungan laba (rugi) pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:
The computation of gain (loss) on disposal of fixed assets is as follows:
2010 Penerimaan Nilai buku bersih Laba (rugi) atas pelepasan aset tetap
2009
4.027.241 7.207.856
4.377.279 2.056.137
Proceeds Net book value
(3.180.615)
2.321.142
Gain (loss) on disposal of fixed assets
Laba (rugi) atas pelepasan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain - Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi.
Gain (loss) on disposal of fixed assets is presented as part of “Other Charges (Income) - Others - net” account in the consolidated statements of income.
Aset tetap berupa tanah milik Perusahaan dan SCTV, Anak Perusahaan, terletak di beberapa kota di Indonesia dengan status dan luas (dalam meter persegi) sebagai berikut:
Land owned by Company and SCTV, a Subsidiary are located in various cities in Indonesia with the following status of the related landrights and total area (in square meters):
2010
2009
Hak Guna Bangunan (“HGB”) Hak Milik (“HM”) Girik
118.105 610 9.904
113.000 610 9.904
Right to Build (“HGB”) Right to Own (“HM”) Title of Ownership (“Girik”)
Jumlah
128.619
123.514
Total
HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai dengan 2039. Pada tanggal 31 Desember 2010, tanah dengan status HGB seluas 112.000 m2 merupakan tanah atas nama SCTV dan seluas 6.105 m2 merupakan tanah atas nama Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2009, tanah dengan status HGB seluas 113.000 m2 merupakan tanah atas nama SCTV. Tanah dengan status HM dan Girik merupakan tanah yang masih dalam proses balik nama ke nama SCTV.
HGB will expire in various dates between 2013 and 2039. On December 31, 2010, land with landrights in HGB with area 112,000 sqm as the area on behalf of SCTV and area of 6,105 sqm as the area on behalf Company. On December 31, 2009, land with landrights in HGB with area 113,000 sqm as the area on behalf SCTV. Landrights under HM and Girik are currently in the process of transferring the ownership to SCTV’s name.
Tanah seluas 55.926 m2 milik SCTV merupakan tanah yang digunakan oleh SCTV bersama dengan perusahaan penyiaran televisi lainnya untuk siaran televisi nasional (Catatan 27a).
Land with total area of 55,926 sqm owned by SCTV and another television broadcasting company in relation to the nationwide broadcasting (Note 27a).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan evaluasi atas kondisi aset pada tanggal-tanggal tersebut.
The management believes that there is no indication of asset impairment as of December 31, 2010 and 2009 based on the evaluation of the condition of the assets as of those dates.
39 106
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
8.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
Aset tetap (kecuali tanah) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar AS$35,20 juta dan Rp236,01 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 dan sebesar AS$35,20 juta dan Rp229,04 miliar pada tanggal 31 Desember 2009, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari berbagai risiko tersebut.
Fixed assets (excluding land) are insured against various risks under blanket policies for US$35.20 million and Rp236.01 billion as of December 31, 2010 and for US$35.20 million and Rp229.04 billion as of December 31, 2009, which in the Company’s and Subsidiaries’ management believes is adequate to cover possible losses arising from such various risks.
Kendaraan, piutang usaha dan persediaan program milik SCTV dijadikan sebagai jaminan fidusia serta tanah dan bangunan yang diikat dengan dengan hak tanggungan atas Obligasi II yang diterbitkan SCTV, dimana nilai wajar keseluruhan tidak kurang dari 50% dari jumlah pokok obligasi tersebut (Catatan 4, 5 dan 16).
SCTV’s vehicles, trade receivables and program inventories are pledged under the fiduciary trust and land and building under registered mortgaged for Bonds II issued by SCTV, as fair value not to be less than 50% of the principal amount of the bonds (Notes 4, 5 and 16).
PROPERTI INVESTASI
8.
The following investment properties are acquired in 2009:
Properti investasi yang diperoleh pada tahun 2009: Harga perolehan Tanah
INVESTMENT PROPERTIES
Cost
27.056.451
Land
Bangunan Akumulasi penyusutan
6.630.638 (202.870)
Building Accumulated depreciation
Bersih
6.427.768
Net
33.484.219
Net book value
Nilai buku bersih
Sejak tanggal 1 November 2010, properti ini disewakan ke SCTV, Anak Perusahaan, sehingga sejak tanggal tersebut, Perusahaan mengklasifikasikan properti ini ke dalam aset tetap dengan nilai perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp33,69 miliar dan Rp540,99 juta.
Since November 1, 2010, the property is leased to SCTV, a Subsidiary, so since that date, the Company classified this property into fixed assets with cost and accumulated depreciation amounted to Rp33.69 billion and Rp540.99 million, respectively.
Penyusutan yang dibebankan pada usaha masing masing berjumlah Rp338,12 juta dan Rp202,87 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 21).
Depreciation charged to operations amounted to Rp338.12 million and Rp202.87 million for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 21).
Pada tanggal 31 Desember 2009, tanah dengan status HGB terdiri dari total area seluas 6.105 m2. HGB tersebut merupakan tanah atas nama Perusahaan dan akan berakhir pada tahun 2039.
As of December 31, 2009, land with landrights in HGB have a total area of 6,105 sqm. These HGBs are under the Company’s name and will expire in 2039.
40 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
9.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
8.
INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan evaluasi atas kondisi properti investasi pada tanggal tersebut.
The management believes that there is no indication of investment properties impairment as of December 31, 2009 based on the evaluation of the condition of the investment properties as of the date.
Pada tanggal 31 Desember 2009, properti investasi (kecuali tanah) diasuransikan terhadap berbagai risiko kerugian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp7,71 miliar, yang menurut keyakinan manajemen Perusahaan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari berbagai risiko tersebut.
As of December 31, 2009, investment properties (excluding land) are insured against various risks under blanket policies for Rp7.71 billion, which in the Company’s management believes is adequate to cover possible losses arising from such various risks.
GOODWILL
9.
GOODWILL This account represents the excess between acquisition costs and net book value of net assets of SCTV and PT Bangka Tele Vision at the time of acquisition with details as follows:
Akun ini merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan nilai buku bersih atas aset bersih milik SCTV dan PT Bangka Tele Vision pada saat akuisisi sebagai berikut: 2010
2009
Goodwill SCTV
803.897.936
803.897.936
SCTV Goodwill
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi tahun berjalan
321.082.020 40.516.021
280.565.999 40.516.021
Accumulated amortization Beginning balance Amortization during the year
Saldo akhir
361.598.041
321.082.020
Ending balance
Bersih
442.299.895
482.815.916
Net
1.943.745
-
PT Bangka Tele Vision Goodwill
444.243.640
482.815.916
Net
Goodwill PT Bangka Tele Vision Total
10. BIAYA SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
10. PREPAID LONG-TERM RENT This account represents prepaid rental on the following:
Akun ini merupakan biaya sewa dibayar di muka dari: 2010
2009
Senayan City Office Tower (SCTV Tower) - bersih (Catatan 27d) Bangunan studio Biaya amortisasi tahun berjalan
170.201.266 4.600.000 (10.046.441)
175.834.456 10.120.000 (11.153.190)
Senayan City Office Tower (SCTV Tower) - net (Note 27d) Studio building Amortization expense during the year
Jumlah Bagian lancar (Catatan 6)
164.754.825 (5.446.440)
174.801.266 (10.046.441)
Total Current portion (Note 6)
Bagian jangka panjang
159.308.385
164.754.825
Long-term portion
41 108
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
10. BIAYA SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG (lanjutan)
10. PREPAID LONG-TERM RENT (continued) Amortization of prepaid rent of Rp10.05 billion and Rp11.15 billion in 2010 and 2009, respectively, are presented as part of “General and Administrative Expenses - Rent” account in the consolidated statements of income (Note 21).
Amortisasi atas sewa dibayar di muka sejumlah Rp10,05 miliar dan Rp11,15 miliar masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi Sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). 11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Biaya perangkat lunak - bersih Jaminan sewa Lain-lain - bersih
14.291.112 2.468.997 1.438.809
15.980.533 1.815.061 1.440.550
Software cost - net Rental deposits Others - net
Jumlah - bersih
18.198.918
19.236.144
Total - net
Biaya perangkat lunak terutama merupakan akumulasi kapitalisasi biaya perangkat lunak yang diimplementasikan pada tahun 2009.
Software cost mainly represents accumulated capitalized costs of software that has been implemented in 2009.
Aset lain-lain - bersih merupakan uang jaminan yang diberikan kepada perusahaan jasa, biaya ditangguhkan dan aset tidak lancar lainnya.
Other assets - net represent refundable deposits given to utility companies, deferred charges and other non-current assets.
12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
12. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANY Investment in associated company represent investment at the following company:
Investasi pada perusahaan asosiasi merupakan investasi pada perusahaan berikut ini: 2010 PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (“PT KTDI”)
2009
1.000.000
1.000.000
PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (“PT KTDI”)
Investment in associated company represents SCTV’s 16.67% equity ownership or 1 million shares in PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (“PT KTDI”) amounting to Rp1 billion. This investment in shares of stock is stated at cost. PT KTDI was established by various TV broadcasting companies (including SCTV) on September 21, 2008, in relation to the future digitalization of TV networks. As of December 31, 2010, PT KTDI is not yet started its commercial operation.
Investasi pada perusahaan asosiasi merupakan kepemilikan ekuitas SCTV sebesar 16,67% atau sebanyak 1 juta lembar saham pada PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia (“PT KTDI”) dengan nilai perolehan sebesar Rp1 miliar. Penyertaan saham ini dinyatakan sebesar biaya perolehan. PT KTDI didirikan oleh berbagai perusahaan penyiaran televisi (termasuk SCTV) pada tanggal 21 September 2008 sehubungan dengan digitalisasi jaringan televisi di masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2010, PT KTDI masih belum beroperasi secara komersial.
42 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
13. HUTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES Trade payables represent payables arising from purchases of broadcasting materials and relay station equipments from the following:
Hutang usaha merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian materi penyiaran dan peralatan stasiun pemancar dari:
Pihak ketiga: PT MD Entertainment PT Tripar Multivision Plus PT Nusantara Film PT Dharmawangsa Studio United Champ Assets Ltd, British Virgin Islands PT Millenium Visitama PT Kharisma Starvision Plus PT Creative Indigo PT Verona Pictures PT Rieta Amilia Socha Prada PT Shandika Widya Cinema PT Shandiego Creative Media Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 milliar) Jumlah Pihak Ketiga
2010
2009
57.015.081 25.009.454 10.169.657 9.703.000
68.144.698 750.300 11.107.961 8.138.475
7.813.313 7.091.500 6.494.000 6.045.000 5.400.000 4.475.000 2.556.750 2.245.184
5.454.487 2.914.000 1.582.500 8.389.055 13.698.000 5.503.750 6.077.500
27.382.817
27.090.783
171.400.756
158.851.509
Third parties: PT MD Entertainment PT Tripar Multivision Plus PT Nusantara Film PT Dharmawangsa Studio United Champ Assets Ltd, British Virgin Islands PT Millenium Visitama PT Kharisma Starvision Plus PT Creative Indigo PT Verona Pictures PT Rieta Amilia Socha Prada PT Shandika Widya Cinema PT Shandiego Creative Media Others (below Rp3 billion each) Total Third Parties
Persentase dari Jumlah Kewajiban Konsolidasi/ Percentage to Consolidated Total Liabilities 2010
2009
2010
2009
Pihak hubungan istimewa (Catatan 26a,26b,26f,26g dan 26j): PT Screenplay Produksi PT Indika Siar Sarana PT Omni Intivision PT Indika Cipta Media PT Bitnet Komunikasindo
5.830.000 244.989 97.006 90.808 77.000
36.955 89.102
0,567% 0,024% 0,009% 0,009% 0,007%
0,004% 0,009%
Related parties (Notes 26a,26b,26f,26g and 26j): PT Screenplay Produksi PT Indika Siar Sarana PT Omni Intivision PT Indika Cipta Media PT Bitnet Komunikasindo
Jumlah Pihak Hubungan Istimewa
6.339.803
126.057
0,616%
0,013%
Total Related Parties
The aging analysis of trade payables (third parties and related parties) are as follows:
Rincian umur hutang usaha (pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa) adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari Jumlah
2010
2009
82.362.380
66.966.343
55.560.310 17.567.541 3.751.805 3.175.304 15.323.219
51.171.203 7.690.052 1.782.711 14.316.325 17.050.932
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days
177.740.559
158.977.566
Total
43 110
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
13. TRADE PAYABLES (continued) The details of trade payables by type of currencies are as follows (Note 28):
Rincian hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 28): 2010
2009
Rupiah AS$ (AS$125.759 pada tahun 2010 dan AS$458.819 pada tahun 2009) EUR (EUR126.159 pada tahun 2010 dan EUR99.836 pada tahun 2009) GBP (GBP38.760) SGD (SGD425)
174.563.001
153.313.065
1.130.699
4.312.897
1.508.336 538.523 -
1.348.757 2.847
Rupiah US$ (US$125,759 in 2010 and US$458,819 in 2009) EUR (EUR126,159 in 2010 and EUR99,836 in 2009) GBP (GBP38,760) SGD (SGD425)
Bersih
177.740.559
158.977.566
Net
All trade payables are unsecured by any collateral.
Seluruh hutang usaha tersebut adalah tanpa jaminan. 14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
14. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses represent accruals for:
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
Biaya program Bonus karyawan Beban bunga Honorarium tenaga ahli Lain-lain Jumlah
2010
2009
82.844.343 47.753.722 15.740.625 1.612.356 9.778.431
70.586.387 36.951.067 15.740.625 2.039.427 2.632.411
Program expenses Employees’ bonuses Interest expense Professional fees Others
157.729.477
127.949.917
Total
15. HUTANG PAJAK
15. TAXES PAYABLE Taxes payable consist of:
Hutang pajak terdiri dari: 2010
2009
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
349.970 12.649.392 543.165 13.910.042 421.525 27.328.732 13.033.516
179.732 3.656.912 1.302.273 11.524.434 1.090.941 17.064.617 17.747.921
Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value Added Tax
Jumlah
68.236.342
52.566.830
Total
44 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
111
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
15. HUTANG PAJAK (lanjutan)
15. TAXES PAYABLE (continued) The computation of income tax payable - Article 29 (estimated claims for tax refund) is as follows:
Perhitungan hutang pajak penghasilan - Pasal 29 (taksiran tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut: 2010 Pajak penghasilan - tahun berjalan (Catatan 23) SCTV
2009
128.968.606
Income tax expense - current (Note 23) SCTV
37.021
12.607
Less prepayment of taxes Company Article 23
37.021
12.607
Total
SCTV Pasal 23 Pasal 25
37.059.498 125.290.771
28.022.725 83.881.264
SCTV Article 23 Article 25
Jumlah
162.350.269
111.903.989
Total
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 23 Jumlah
Hutang pajak penghasilan - Pasal 29 (Taksiran tagihan pajak penghasilan) Perusahaan SCTV
189.679.001
(37.021)
(12.607)
27.328.732
17.064.617
Income tax payable - Article 29 (Estimated claims for tax refund) Company SCTV
Perusahaan
Company
Taksiran tagihan pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the estimated claims for tax refund are as follows:
2010
2009
Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak Pasal 28a Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2008
37.021 12.607 -
12.607 13.347
Jumlah
49.628
25.954
Company Overpayment - Article 28a 2010 2009 2008 Total
45 112
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
15. HUTANG PAJAK (lanjutan)
15. TAXES PAYABLE (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerima 3 (tiga) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPh pasal 23 dan pasal 4 ayat 2 tahun 2008 sebesar Rp214 juta dan 3 (tiga) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKP Nihil) atas PPN, PPh pasal 21 dan pasal 26 tahun 2008. Selain itu, Perusahaan juga menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPh badan tahun 2008 sebesar Rp13,3 juta dan Surat Tagihan Pajak (STP) untuk PPh pasal 21 untuk tahun 2009 sebesar Rp3 juta. Kurang bayar pajak beserta bunga dan dendanya sebesar Rp217 juta dibebankan pada Laporan Laba Rugi tahun 2010 sebesar Rp38 juta dan mengurangi akun “Biaya Masih Harus Dibayar - Lain-lain” sebesar Rp179 juta. Akun “Biaya Masih Harus DibayarLain-lain” termasuk biaya yang masih harus dibayar untuk denda dan kurang bayar pajak.
In March 2010, the Company received 3 (three) Underpayment Tax Assessment Letters (SKPKB) for Value Added Tax (VAT) and income taxes under Articles 23 and 4 (2) for 2008 totalling Rp214 million and 3 (three) Nil Tax Assessment Letters for VAT and income taxes under Articles 21 and 26 for 2008. In addition, the Company received Overpayment Tax Assessment Letters (SKPLB) for 2008 corporate income tax totalling Rp13.3 million and Decress of Tax Payment (“Surat Tagihan Pajak - STP”) for 2009 income tax under Article 21 amounting to Rp3 million. Underpayment taxes and its interest and penalty totalling Rp217 million are charged to the 2010 income statement amounting Rp38 million and deducting “Accrued Expenses - Others” account by Rp179 billion. “Accrued Expenses - Others” account included accrued expense for tax penalties and underpayments.
Pada bulan Maret 2009, Perusahaan menerima 2 (dua) SKPKB atas PPN dan PPh pasal 26 tahun 2007 masing-masing sejumlah Rp3,9 juta dan Rp86,6 juta dan 3 (tiga) Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKP Nihil) atas PPh pasal 4 ayat 2, pasal 21 dan pasal 23 tahun 2007. Selain itu, Perusahaan juga menerima SKPLB atas PPh Badan tahun 2007 sebesar Rp114 juta. Pada tanggal 24 April 2009, Perusahaan telah menerima pengembalian (restitusi) atas lebih bayar pajak tersebut.
In March 2009, the Company received 2 (two) SKPKB for VAT and income tax under Article 26 for 2007 amounting Rp3.9 million and Rp86.6 million, respectively, and 3 (three) Nil Tax Assessment Letters for income taxes under Articles 4 (2), 21 and 23 for 2007. In addition, the Company received SKPLB for 2007 corporate income tax amounting Rp114 million. The refund was received by the Company on April 24, 2009.
SCTV
SCTV
Pada bulan Juni 2009, SCTV menerima 2 (dua) Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk bunga penagihan atas PPh pasal 21 dan 23 untuk tahun 2008 yang seluruhnya berjumlah Rp16 juta. Denda pajak tersebut sudah dibayar seluruhnya pada bulan Juni 2009 dan telah diakui sebagai bagian dari akun “Beban (Penghasilan) Lain-lain - Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
In June 2009, SCTV received 2 (two) Tax Collection Letter (“STP”) for interest collection for income taxes under Articles 21 and 23 for 2008 amounting Rp16 million. These tax penalties were fully paid in June 2009 and recognized as part of “Other Charges (Income) - Others - net” account in the 2009 consolidated statements of income.
46 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE This account represents bonds issued by SCTV, with PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank CIMB Niaga”) as the bond trustee, with details as follows:
Akun ini merupakan obligasi yang diterbitkan oleh SCTV, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (“Bank CIMB Niaga”) sebagai wali amanat dengan rincian sebagai berikut: 2010 Hutang pokok Obligasi SCTV II Tahun 2007 Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi Bersih
2009
575.000.000
575.000.000
Principal amount Obligasi SCTV II Tahun 2007
(1.198.357)
(1.891.726)
Unamortized bonds issuance costs
573.801.643
573.108.274
Net
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007
Pada tanggal 29 Juni 2007, SCTV menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-3213/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK sehubungan dengan penawaran umum obligasi SCTV dengan nama “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Obligasi II”) dengan nilai nominal Rp575 miliar. Pada tanggal 10 Juli 2007, Obligasi II diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo Obligasi yang didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Obligasi ini akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 10 Juli 2012. SCTV dapat membeli kembali Obligasi II setiap saat setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi II dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,95% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 10 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 10 Juli 2012. Seluruh Obligasi II telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia efektif pada tanggal 11 Juli 2007.
On June 29, 2007, SCTV obtained the Effective Statement Letter No. S-3213/BL/2007 from the Chairman of BAPEPAM-LK regarding the registration of the bonds issuance under the name of “Obligasi Surya Citra Televisi II Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (“Bonds II”) at nominal value amounting to Rp575 billion. On July 10, 2007, the Bonds II were issued under a Jumbo Bonds Certificate as registered under PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. These bonds are payable in lump-sum on July 10, 2012. SCTV can buy back the Bonds II at anytime after one year from the date of issuance. The Bonds II bear a fixed annual interest of 10.95% payable every 3 (three) months starting from October 10, 2007 until July 10, 2012. All the Bonds II have been registered in the Indonesia Stock Exchange effective on July 11, 2007.
47 114
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (lanjutan)
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (continued)
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank CIMB Niaga sebagaimana dinyatakan dengan Akta Notaris No. 37 tanggal 4 Mei 2007 oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., yang diubah dengan Akta Notaris No. 158 tanggal 18 Juni 2007 oleh notaris yang sama, Obligasi dijamin secara fidusia dengan piutang usaha, dan/atau persediaan film, dan/atau kendaraan bermotor serta tanah dan bangunan milik SCTV yang diikat dengan Hak Tanggungan, yang keseluruhan nilai wajar jaminannya minimal sebesar 50% dari pokok Obligasi II. Apabila nilai jaminan kurang dari 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang, SCTV wajib melakukan penyetoran uang tunai, dari waktu ke waktu, yang ditempatkan pada deposito berjangka atas nama SCTV pada bank yang ditunjuk wali amanat agar nilai jaminan menjadi 50% dari nilai pokok Obligasi II yang terhutang dan diikat secara gadai (Catatan 4, 5 dan 7).
Based on the Bond Trustee Agreement with Bank CIMB Niaga as notarized by Deed No. 37, dated May 4, 2007 of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., which was amended by Deed No. 158 dated June 18, 2007 of the same notary, the Bonds are collateralized under fiduciary trust by SCTV’s accounts receivable, and/or film inventories and/or vehicles and land and building under registered mortgaged with total fair value of collateral of more than 50% of the principal amount of the Bonds II. If the collateral will become minimum 50% from the Bonds II payable outstanding, SCTV is required from time to time to deposit cash as time deposits under SCTV’s name to be placed in a bank agreed by trustee to meet the 50% value of collateral from the outstanding principal amount of the Bonds II and to be registered as a security (Notes 4, 5 and 7).
Penjaminan ini dinyatakan dalam Perjanjian Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Kendaraankendaraan Bermotor seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 161, Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Piutang Usaha seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 162, Pembebanan Jaminan Fidusia Atas Persediaan/Inventory Film seperti yang dinyatakan dengan Akta Notaris No. 163 serta Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atas Tanah dan Bangunan yang dinyatakan dengan Akta No. 164-179, seluruhnya tertanggal 18 Juni 2007. Semua akta tersebut diaktakan oleh Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H.
The collaterals are supported by the Fiduciary Trust of Vehicles as notarized under Deed No. 161, Fiduciary Trust of Accounts Receivable as notarized under Deed No. 162, Fiduciary Trust of Program Inventories as notarized under Deed No. 163 and Deed of Power of Attorney for Registered Mortgage of Land and Building as notarized under Deed No. 164-179, all dated on June 18, 2007. All the Deeds are notarized by Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H.
SCTV tidak diharuskan untuk penyisihan dana pelunasan obligasi.
membentuk
SCTV is not required to appropriate sinking funds for the bonds.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dengan Bank CIMB Niaga, SCTV harus memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain, untuk melakukan hal-hal berikut:
Based on the Bond Trustee Agreement with Bank CIMB Niaga, SCTV should obtain written approval from the trustee prior to the following transactions, among others:
-
-
-
Penggabungan atau pengambilalihan usaha Perolehan pinjaman baru Penjaminan aset yang dijadikan jaminan atas hutang obligasi Pemberian pinjaman kepada pihak manapun Perubahan bidang usaha utama Pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Pengajuan permohonan pailit
-
Merger or acquisition Obtaining new loans Pledging the assets collateralized to the bonds payable Giving the loans to any parties Changing the scope of main activities Reducing the authorized, issued and fully paid share capital Submission of bankruptcy application
48 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
115
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (lanjutan)
OBLIGASI SURYA CITRA TELEVISI II TAHUN 2007 (continued)
-
-
Melakukan perjanjian kerja sama di luar kegiatan usaha utama SCTV yang mengakibatkan operasional keuangan SCTV diatur pihak-pihak lain.
Entering into agreement(s) other than SCTV’s ordinary course of business that cause financial operation of SCTV is being controlled by other parties.
SCTV juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, yaitu:
In addition, SCTV is required to maintain certain financial ratios as follows:
-
-
Current ratio should be at least 100%
-
Debt to equity ratio shall not exceed 300%
-
EBITDA to interest expense ratio shall be at least 250%.
-
Rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100% Rasio kewajiban terhadap ekuitas tidak lebih dari 300% Rasio EBITDA terhadap beban bunga minimal 250%.
SCTV telah memenuhi seluruh persyaratan di atas pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
SCTV has complied with the above covenants as of December 31, 2010 and 2009.
Sebagaimana dijelaskan dalam prospektus penawaran obligasi, dana perolehan bersih dari penawaran Obligasi II tersebut akan digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
As stated in the prospectus of the bonds offering, the net proceeds of the Bonds II offering should be allocated to:
-
-
74% (seventy-four percent) to pay the Bonds I.
-
16% (sixteen percent) for business improvement such as purchases of production equipments, transmission equipments, airing and storage, Information Technology (“IT”) equipment to support the media ordering, archiving, billing and accounting systems.
-
10% (ten percent) for additional working capital.
-
-
Sebesar 74% (tujuh puluh empat persen) akan digunakan untuk pelunasan Obligasi I. Sebesar 16% (enam belas persen) akan digunakan untuk keperluan pengembangan usaha, seperti pembelian alat-alat penunjang sarana produksi, alat-alat transmisi, siaran dan penyimpanan, alat-alat Teknologi Informasi (“TI”) untuk menunjang media ordering, archiving, billing dan accounting system. Sebesar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja.
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2009, akumulasi penggunaan dana hasil penawaran Obligasi II seperti yang dilaporkan ke BAPEPAM-LK adalah sebagai berikut:
The actual cumulative usage of the Bonds II proceeds until March 31, 2009 as reported to BAPEPAM-LK is as follows:
-
-
-
Pelunasan Obligasi I sejumlah Rp425 miliar (74,38%). Pengadaan peralatan produksi, penyiaran dan TI sejumlah Rp92 miliar (16,10%). Modal kerja SCTV sejumlah Rp54,42 miliar (9,52%).
-
Obligasi II memperoleh peringkat idA (Single A, Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), biro pemeringkat efek independen, dalam laporannya masing-masing No. 448/PEF-Dir/V/2010 tanggal 6 Mei 2010 dan No. 492/PEF-Dir/V/2009 tanggal 14 Mei 2009.
Payment of the Bonds I of Rp425 billion (74.38%). Supplying of production, broadcasting and IT equipment of Rp92 billion (16.10%). SCTV’s working capital of Rp54.42 billion (9.52%).
The Bonds II obtained idA (Single A, Stable Outlook) credit rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an independent credit rating bureau, in its Report No. 448/PEF-Dir/V/2010 May 6, 2010 and No. 492/PEF-Dir/V/2009 dated May 14, 2009.
49 116
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM
17. SHARE CAPITAL The Company’s share ownership details with a par value of Rp250 (full amount) per share of the Company as of December 31, 2010 and 2009 based on the reports from PT Raya Saham Registra, the stock administration bureau, are as follows:
Rincian kepemilikan saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan laporan dari PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
31 Desember 2010/December 31, 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk Fofo Sariaatmadja (Direktur Utama) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
1.648.322.000 995.500
85,83% 0,05%
412.080.500 248.875
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk Fofo Sariaatmadja (President Director)
271.179.030
14,12%
67.794.758
Public (below 5% ownership each)
Sub-Jumlah
1.920.496.530
100,00%
480.124.133
Sub-Total
1.059.500
264.875
Treasury stock at par
1.921.556.030
480.389.008
Total
Jumlah saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan Jumlah
31 Desember 2009/December 31, 2009
Pemegang Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (dahulu PT Elang Mahkota Teknologi) Fofo Sariaatmadja (Direktur Utama) Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) Sub-Jumlah Jumlah saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
1.648.322.000 305.500
86,30% 0,02%
412.080.500 76.375
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (formerly PT Elang Mahkota Teknologi) Fofo Sariaatmadja (President Director)
261.291.380
13,68%
65.322.845
Public (below 5% ownership each)
1.909.918.880
100,00%
477.479.720
Sub-Total
1.059.500
264.875
Treasury stock at par
1.910.978.380
477.744.595
Total
50 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
117
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued) In October 2008, the Company submitted information to BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange (“BEI”) regarding the Company’s plan to repurchase the Company’s shares (as treasury stock) that are issued and registered in BEI at a maximum quantity up to 5% of total issued and fully paid shares. The buy back period shall be in 3 (three) months starting from October 13, 2008. The total treasury stock purchased at cost represents 1,059,500 shares (0.05% of total issued and fully paid shares) amounted to Rp838.22 million.
Pada bulan Oktober 2008, Perusahaan menyampaikan ke BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia (“BEI”) informasi mengenai rencana perolehan kembali saham Perusahaan (sebagai saham yang dibeli kembali), yang diterbitkan dan tercatat di BEI dengan jumlah maksimal sebesar 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor. Periode pembelian kembali saham akan dilakukan dalam waktu 3 (tiga) bulan mulai tanggal 13 Oktober 2008. Jumlah saham yang telah diperoleh kembali adalah sebanyak 1.059.500 saham (0,05% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor) dengan harga perolehan sebesar Rp838,22 juta. 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR
18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Agio saham Sebelum Penawaran Umum Saham Perdana Penawaran Umum Saham Perdana Biaya emisi efek Pelaksanaan Waran Karyawan Perdana (ESOP) (Catatan 25) Pelaksanaan Waran Karyawan Kedua Tahap I (ESOP) (Catatan 25) Pelaksanaan Waran Karyawan Kedua Tahap II (ESOP) (Catatan 25) Pelaksanaan Waran Karyawan Kedua Tahap III (ESOP) (Catatan 25) Bersih
2009 Additional paid-in capital
226.424.500
226.424.500
318.750.000 (24.263.247)
318.750.000 (24.263.247)
Before the Initial Public Offering
6.537.375
6.537.375
2.061.544
2.061.544
3.805.600
3.805.600
4.812.830
-
Initial Public Offering Stock issuance costs Exercise of Initial Employees Warrants under ESOP (Note 25) Exercise of Second Employees Warrants Phase I under ESOP (Note 25) Exercise of Second Employees Warrants Phase II under ESOP (Note 25) Exercise of Second Employees Warrants Phase III under ESOP (Note 25)
538.128.602
533.315.772
Net
19. SALDO LABA
19. RETAINED EARNINGS In the Annual Shareholders’ General Meeting held on May 25, 2010, the minutes of which were notarized by Deed No. 175 on the same date of Aulia Taufani S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders approved to:
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 25 Mei 2010, yang hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 175 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
51 118
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
19. SALDO LABA (lanjutan)
19. RETAINED EARNINGS (continued)
Membentuk cadangan umum dari saldo laba tahun 2009 sejumlah Rp1 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007, pasal 70 ayat 1 mengenai “Perseroan Terbatas”.
Appropriate for general reserve amounting to Rp1 billion from the 2009 retained earnings to comply with Article 70 (1) of Law No. 40 year 2007, “Limited Liability Company”.
Pembagian dividen kas final sebesar Rp170 (Rupiah penuh) per saham atau sejumlah Rp326,45 miliar yang dibagikan untuk tahun buku 2009. Pada bulan Juli 2010, dividen tersebut telah dibayarkan ke pemegang saham perusahaan.
Distribute final cash dividend of Rp170 (full amount) per share or totaling Rp326.45 billion to be distributed from 2009 net income. On July 2010, the dividends were paid to shareholders.
Pada tanggal 20 Oktober 2010 berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Perusahaan yang telah disetujui juga oleh Dewan Komisaris, Perusahaan membagikan dividen kas interim sebesar Rp60 (Rupiah penuh) per saham atau Rp115,23 miliar yang dibagikan untuk tahun buku 2010. Pada bulan November 2010, dividen tersebut telah dibayarkan ke pemegang saham Perusahaan.
On October 20, 2010, in accordance with Decree of Directors Meeting and also approved by Board of Commissioners, the Company distribute interim cash dividends of Rp60 (full amount) per share or totalling Rp115.23 billion from 2010 net income. On November 2010, the interim dividends were paid to shareholders.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2009, yang hasilnya telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 119 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan setuju untuk:
In the Annual Shareholders’ General Meeting held on May 27, 2009, the minutes of which were notarized by Deed No. 119 on the same date of Aulia Taufani S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders approved to:
Membentuk cadangan umum dari saldo laba tahun 2008 sejumlah Rp1 miliar untuk memenuhi ketentuan dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007, pasal 70 ayat 1 mengenai “Perseroan Terbatas”.
Appropriate for general reserve amounting to Rp1 billion from the 2008 retained earnings to comply with Article 70 (1) of Law No. 40 year 2007, “Limited Liability Company”.
Pembagian dividen kas tambahan sebesar Rp130 (Rupiah penuh) per saham atau sejumlah Rp248,29 miliar, yang merupakan tambahan atas dividen interim sebelumnya sebesar Rp40 (Rupiah penuh) per saham sehingga total dividen yang dibagikan untuk tahun buku tahun 2008 adalah sebesar Rp170 (Rupiah penuh) per saham.
Distribute additional cash dividend of Rp130 (full amount) per share or totaling Rp248.29 billion, as addition from the previous interim cash dividends of Rp40 (full amount) per share, so that the cash dividend to be distributed from 2008 net income shall be Rp170 (full amount) per share.
Pada bulan Juli 2009, dividen tersebut telah dibayarkan ke pemegang saham Perusahaan.
In July 2009, these dividends were fully paid to the shareholders.
20. PENDAPATAN IKLAN BERSIH
20. NET REVENUE FROM ADVERTISING This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Pendapatan iklan Pendapatan lain-lain Potongan penjualan
2.401.580.762 5.193.460 (478.776.915)
1.964.410.342 11.488.239 (361.483.481)
Bersih
1.927.997.307
1.614.415.100
Revenue from advertising Other sales Sales discount Net
52 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
119
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
20. PENDAPATAN IKLAN BERSIH (lanjutan)
20. NET REVENUE (continued)
PT Wira Pamungkas Pariwara
ADVERTISING
Customers with net revenue from advertising of more than 10% of the consolidated net revenue are as follow:
Pelanggan dengan pendapatan iklan bersih lebih dari 10% dari pendapatan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut: Pembeli
FROM
2010
2009
462.043.828
344.394.036
Customers PT Wira Pamungkas Pariwara
Persentase dari Pendapatan Bersih Konsolidasi/ Percentage of the Consolidated Net Revenue Pembeli PT Wira Pamungkas Pariwara
2010
2009 23,96%
Customers
21,33%
PT Wira Pamungkas Pariwara
Segment reporting is not applicable to the Company and Subsidiaries as the revenue is derived only from advertising.
Pelaporan segmen tidak dapat diterapkan terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan karena pendapatan hanya berasal dari penayangan iklan. 21. BEBAN USAHA
21. OPERATING EXPENSES Operating expenses consist of:
Beban usaha terdiri dari: 2010
2009
Program dan siaran: Beban program (Catatan 5, 26b dan 26g) Beban penyiaran (Catatan 27a) Jasa satelit dan transmisi (Catatan 27b) Lain-lain (Catatan 26f)
744.037.841 14.539.708 7.828.093 9.335.495
Program and broadcasting: 737.065.071 Cost of program (Notes 5, 26b and 26g) 14.664.643 Cost of broadcast (Note 27a) 9.580.566 Satellite and transmission cost (Note 27b) 13.747.306 Others (Note 26f)
Jumlah beban program dan siaran
775.741.137
775.057.586
Total program and broadcasting expenses
214.382.148 56.103.773 15.634.186 8.539.171
207.977.319 55.327.984 17.218.816 13.402.894
General and administrative: Salaries and wages (Note 22) Depreciation (Notes 7 and 8) Rent (Notes 10 and 27d) Promotion
8.381.807 7.905.258 7.886.429 5.722.803 5.493.865 4.038.024
9.532.556 9.244.357 6.594.044 4.810.748 8.485.196 2.315.618
Umum dan administrasi: Gaji dan upah (Catatan 22) Penyusutan (Catatan 7 dan 8) Sewa (Catatan 10 dan 27d) Promosi Honorarium manajemen dan tenaga ahli Kesejahteraan karyawan Perjalanan Listrik Perbaikan dan pemeliharaan (Catatan 26f) Sumbangan
Professional and management fees Employees’ benefits Travelling Electricity Repairs and maintenance (Note 26f) Donation
53 120
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
21. BEBAN USAHA (lanjutan)
21. OPERATING EXPENSES (continued) Operating expenses consist of (continued):
Beban usaha terdiri dari (lanjutan): 2010
2009
Asuransi (Catatan 22) Komunikasi Kendaraan Perlengkapan kantor Penambahan cadangan penurunan nilai (Catatan 4) Lain-lain
3.700.977 3.575.962 2.458.208 1.596.583
4.158.479 3.512.064 3.262.942 3.323.678
16.430.048
2.046.295 10.659.200
Jumlah beban umum dan administrasi
361.849.242
361.872.190
Total general and administrative expenses
1.137.590.379
1.136.929.776
Total Operating Expenses
Jumlah Beban Usaha
Insurance (Note 22) Communication Vehicles Office supplies Addition of allowance for impairment (Note 4) Others
Beban gaji dan upah termasuk manfaat penghentian berjumlah Rp31,15 miliar yang terjadi sehubungan dengan program pensiun dini Perusahaan dan SCTV di tahun 2009.
Salaries and wages include termination benefits amounted to Rp31.15 billion incurred in relation with Company’s and SCTV’s early retirement program in 2009.
Rincian pemasok dengan nilai pembelian program (termasuk yang dibebankan ke penyiaran berdasarkan kesepakatan bagi melebihi 10% dari jumlah pembelian program konsolidasi adalah sebagai berikut:
Suppliers with total purchases of program materials (including charged to cost of broadcast under revenue sharing arrangement) of more than 10% of the consolidated total purchases of program materials are as follows:
materi beban hasil) materi
Jumlah Pembelian/ Total Purchases Pemasok
2010
2009
PT MD Entertainment PT Rieta Amilia Socha Prada
314.335.800 34.180.000
364.510.000 73.090.000
PT MD Entertainment PT Rieta Amilia Socha Prada
Jumlah
348.515.800
437.600.000
Total
Suppliers
Persentase dari Jumlah Pembelian Konsolidasi/ Percentage of Consolidated Total Purchases Pemasok
2010
2009
Suppliers
PT MD Entertainment PT Rieta Amilia Socha Prada
51,89% 5,64%
57,13% 11,46%
PT MD Entertainment PT Rieta Amilia Socha Prada
Jumlah
57,53%
68,59%
Total
22. KEWAJIBAN DIESTIMASI KESEJAHTERAAN KARYAWAN
ATAS
22. ESTIMATED BENEFITS
LIABILITY
FOR
EMPLOYEES’
The Company and SCTV provide employee service entitlements based on the Company’s and SCTV’s regulations and on the Labor Law No. 13/2003 and recognize the estimated liability for these employees’ benefits as accounted for in accordance with the Revised PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”.
Perusahaan dan SCTV memberikan imbalan kerja kepada karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan SCTV dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 dan mengakui kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”.
54 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
121
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
22. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
22. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)
FOR
EMPLOYEES’
Estimasi kewajiban atas imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 20 Januari 2011 dan 19 Januari 2010 (Perusahaan), dan 20 Januari 2011 dan 19 Januari 2010 (SCTV).
The estimated liability for post-employment benefits as of December 31, 2010 and 2009, were determined based on actuarial valuations performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, based on its reports dated January 20, 2011 and January 19, 2010 (for the Company), respectively, and January 20, 2011 and January 19, 2010 (for SCTV), respectively.
Asumsi-asumsi penting yang digunakan aktuaris independen adalah sebagai berikut:
The significant assumptions used independent actuary are as follows:
oleh
by
Tingkat bunga/Discount rates
: 8,5% per tahun (2010)/8.5% per annum (2010) 10,5% per tahun (2009)/10.5% per annum (2009)
Tingkat kenaikan gaji per tahun/ Annual wages and salary increases
: 8%per tahun (2010 dan 2009)/8% per annum (2010 and 2009)
Usia pensiun/Retirement age
: 55 tahun/55 years old
Pensiun dini/pengunduran diri/ Early retirement/resignation
: 10% sampai dengan usia 25 dan berkurang secara linear sampai dengan 1% pada usia 45 dan setelahnya/ 10% up the age of 25 and reducing linearly to be 1% at the age of 45 and thereafter
Tingkat kematian/Mortality rate
: Tabel Kematian Indonesia (TMI II)/Mortality Table of Indonesia (TMI II)
Tingkat cacat/Disability rate
: 10% dari tingkat kematian/10% of mortality rate
Metode penilaian/Valuation method
: Projected Unit Credit The benefit expense (income) recognized in the consolidated statements of income is as follows:
Beban (pendapatan) imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: Beban jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih tahun berjalan Keuntungan dari curtailment Hasil aset program yang diharapkan Keuntungan dari penyelesaian Jumlah beban (pendapatan) imbalan kerja
the
2010
2009
6.213.999 5.947.863 352.226 (97.083) (4.127.132) -
5.071.122 6.931.789 417.995 (11.249.786) (5.223.950) (243.141)
Current service cost Interest cost Net amortization for current year Curtailment gain Expected return on plan assets Settlement gain
8.289.873
(4.295.971)
Total benefit expense (income)
Keuntungan dari curtailment merupakan keuntungan atas pengurangan jumlah karyawan terutama sehubungan dengan program pensiun dini Perusahaan dan SCTV pada tahun 2009.
Curtailment gain represents gain on reduction in the number of employees mainly due to Company’s and SCTV’s early retirement program in 2009.
55 122
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
22. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
22. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)
Jumlah kewajiban Nilai wajar aset program Kewajiban diakui di neraca konsolidasi
EMPLOYEES’
The estimated liability for employees’ benefits is as follows:
Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban Biaya jasa lalu yang belum diakui belum menjadi hak Laba (rugi) aktuarial yang belum diakui
FOR
2010
2009
74.869.879
57.036.579
(1.573.727) (545.076)
(1.927.163) 3.255.291
Present value of obligations Unrecognized non-vested past service cost Unrecognized actuarial gains (losses)
72.751.076 (45.469.676)
58.364.707 (37.519.383)
Total liability Fair value of plan assets
27.281.400
20.845.324
Liability recognized in the consolidated balance sheets
The movements of estimated liability for employees’ benefits for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Mutasi estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal tahun Pembayaran penyelesaian Beban (pendapatan) tahun berjalan Pembayaran kepada karyawan
20.845.324 8.289.873 (1.853.797)
13.261.926 (36.922) (4.295.971) (257.271)
Jumlah Pengurangan aset program - bersih
27.281.400 -
8.671.762 12.173.562
Total Deductions in plan assets - net
Saldo akhir tahun
27.281.400
20.845.324
Balance at end of year
Balance at beginning of year Settlement payment Expense (income) during the year Actual payments to employees
To fund the liability for employees’ benefits, SCTV has purchased a life insurance policy from PT Prudential Life Insurance (“PLI”) on August 19, 2005 of which SCTV has invested in certain insurance managed fund products of PLI under the name of SCTV to cover the medical, death, personal accident, disablement benefits and pension fund of all SCTV’s permanent employees with insurance coverage until 2065. In accordance with the scheduled payment of the insurance program, SCTV has to pay annual payments allocated to insurance premium and to investment in managed fund. The allocation of the payments to investment (net of the allocation for insurance premium expense) in 2010 and 2009 are as follows:
Untuk mendanai kewajiban imbalan kerja karyawan, pada tanggal 19 Agustus 2005, SCTV telah membeli polis asuransi jiwa dengan PT Prudential Life Insurance (“PLI”) dimana SCTV telah melakukan investasi dalam beberapa produk asuransi PLI dalam bentuk managed fund atas nama SCTV untuk menanggung pengobatan, kematian, kecelakaan, cacat dan masa pensiun untuk seluruh karyawan tetap SCTV dengan pertanggungan asuransi sampai tahun 2065. Sesuai dengan jadwal pembayaran dari program asuransi tersebut, SCTV diharuskan untuk membayar angsuran tahunan yang dialokasikan atas premi asuransi dan investasi dalam managed fund. Alokasi pembayaran angsuran untuk investasi (setelah dikurangi dengan alokasi untuk biaya premi asuransi) untuk tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
56 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
123
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
22. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
22. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)
FOR
EMPLOYEES’
2010
2009
Saldo awal tahun Pembayaran asuransi Alokasi untuk premi asuransi
37.519.383 -
39.466.333 8.870.780 (737.619)
Balance at beginning of year Insurance payment Allocation for insurance premium
Alokasi untuk investasi Hasil investasi Penarikan aset program
37.519.383 7.950.293 -
47.599.494 13.302.105 (23.382.216)
Allocation for investment Return on investment Withdrawals in plan assets
Saldo akhir tahun
45.469.676
37.519.383
Balance at end of year
The payment of the insurance premium is recorded as part of “General and Administrative Expenses Insurance” account in the consolidated statements of income (Note 21).
Pembayaran atas premi asuransi dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi Asuransi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). 23. PAJAK PENGHASILAN
23. INCOME TAX Income tax expense (benefit) consists of:
Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: 2010
2009
Tahun berjalan SCTV
189.679.001
Tangguhan Perusahaan SCTV
677.058 1.212.761
556.328 (6.467.621)
Deferred Company SCTV
Jumlah
1.889.819
(5.911.293)
Total
Bersih
191.568.820
Current SCTV
128.968.606
123.057.313
Net
Beban Pajak Tahun Berjalan
Income Tax Expense - Current
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran laba (rugi) fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax per consolidated statements of income and estimated income tax (loss) for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Ditambah: Amortisasi goodwill Laba SCTV sebelum pajak penghasilan Rugi PT Surya Citra Pesona Laba (rugi) yang belum terealisasi Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
2009
721.696.248
408.510.743
Income before income tax per consolidated statements of income
40.516.021
40.516.021
Add: Amortization of goodwill
(759.815.250) 26.598 (30.000)
(451.385.723) 75.000
2.393.617
(2.283.959)
SCTV’s income before income tax PT Surya Citra Pesona’s losses Unrealized profit (loss) Income (loss) before income tax attributable to the Company
57 124
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
23. INCOME TAX (continued)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
Income Tax Expense - Current (continued) 2010
Beda temporer: Pemulihan atas kesejahteraan karyawan - setelah dikurangi pembayaran Penyusutan Beda tetap: Beban sewa dan operasional sehubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Beban kesejahteraan karyawan Beban pajak Penyusutan Sumbangan Jamuan dan representasi Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Lain- lain Taksiran rugi fiskal tahun berjalan Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya Rugi fiskal yang tidak dapat dikompensasi Koreksi atas taksiran rugi fiskal berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Akumulasi rugi fiskal - Perusahaan
2009 Temporary differences:
(83.521) (338.549)
(831.286) (392.549)
Reversal for employees’ benefits - net of payments Depreciation Permanent differences:
8.643.067 2.449.165 60.453 71.455 14.250 106
7.987.717 2.257.285 333.230 115.573 9.500 4.091
Rental and operasional expense related to the income already subjected to final tax Employees’ benefits expenses Tax expenses Depreciation Donation Entertainment and representation
(13.418.088)
(12.938.801)
Rental income already subjected to final tax
(7.178.139) 293.015
(5.810.367) -
Interest income already subjected to final tax Other
(7.093.169) (43.074.528)
(11.549.566) (48.099.841)
Estimated tax loss during the year Tax losses carry-forward
10.950.756
16.569.394
2.614.767
5.485
(36.602.174)
(43.074.528)
Tax losses which could not to be utililized Correction on estimated fiscal loss based on Tax Assessment Letter (SKP) Cumulative tax losses carry-forward Company
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2009 untuk PPh Badan tahun 2007, taksiran laba fiskal Perusahaan untuk tahun pajak 2007 dikoreksi sebesar Rp5,49 juta menjadi sebesar Rp4,26 miliar.
In accordance with on the Tax Assessment Letters (SKPs) issued by the Directorate General of Taxes in 2009 for 2007 corporate income tax, the Company’s estimated tax income for 2007 was corrected by Rp5.49 million to become Rp4.26 billion.
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2010 untuk PPh Badan tahun 2008, taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun pajak 2008 dikoreksi sebesar Rp2,61 miliar menjadi sebesar Rp3,97 miliar.
In accordance with on the Tax Assessment Letters (SKPs) issued by the Directorate General of Taxes in 2010 for 2008 corporate income tax, the Company’s estimated tax loss for 2008 was corrected by Rp2.61 billion to become Rp3.97 billion.
58 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
125
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
23. INCOME TAX (continued)
Beban Pajak Tahun Berjalan (lanjutan)
Income Tax Expense - Current (continued)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The Company’s estimated tax loss for the year ended December 31, 2009 was consistent with the annual corporate income tax return submitted to the Tax Office.
Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The computation of income tax expense is as follows:
2010
2009
Taksiran penghasilan kena pajak SCTV
758.716.004
460.602.165
Estimated taxable income - SCTV
Beban pajak penghasilan tahun berjalan - SCTV
189.679.001
128.968.606
Current income tax expense - SCTV
Beban (Manfaat) Tangguhan
Pajak
Penghasilan
-
Income Tax Expense (Benefit) - Deferred
2010
2009
Pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum: Perusahaan Penyesuaian atas akumulasi rugi fiskal yang mungkin tidak dapat dikompensasi Pemulihan atas kesejahteraan karyawan Penyusutan SCTV
20.880 84.637 1.212.761
207.821 109.914 (6.467.621)
Effects on temporary differences at maximum tax rate: Company Adjustment of accumulated tax losses which might not be utililized Reversal for employees’ benefits Depreciation SCTV
Beban pajak penghasilan - tangguhan
1.889.819
(5.911.293)
Income tax expense - deferred
Beban pajak penghasilan - bersih
571.541
191.568.820
238.593
123.057.313
Income tax expense - net
The reconciliation between income tax expense net which is computed using the applicable tax rate from income before income tax, with income tax expense (benefit) as presented in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan bersih yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban (manfaat) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
59 126
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan (lanjutan)
23. INCOME TAX (continued)
Penghasilan
-
Income Tax Expense (Benefit) - Deferred (continued)
2010 Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi Ditambah (dikurangi): Amortisasi goodwill Laba SCTV sebelum pajak penghasilan Rugi PT Surya Citra Pesona Laba (rugi) yang belum terealisasi Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan Penyesuaian atas akumulasi rugi fiskal yang mungkin tidak dapat dikompensasi Rugi fiskal tahun berjalan yang aktiva pajak tangguhannya tidak diakui Manfaat (beban) pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Beban sewa dan operasional sehubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Beban kesejahteraan karyawan Beban pajak Penyusutan Sumbangan Jamuan dan representasi Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final Lain-lain Dampak perubahan tarif pajak
2009
721.696.248
408.510.743
Income before income tax per consolidated statements of income
40.516.021
40.516.021
Add (deduct): Amortization of goodwill
(759.815.250) 26.598 (30.000)
(451.385.723) 75.000
2.393.617
(2.283.959)
571.541
238.593
1.773.292
3.233.878
598.404
(639.508)
SCTV’s income before income tax PT Surya Citra Pesona’s losses Unrealized profit (loss) Income (loss) before income tax attributable to the Company Adjustment of accumulated tax losses which might not be utililized Current year tax loss which deferred tax assets is not recognized Income tax benefit (expense) using the applicable tax rate Tax effect on permanent differences: Rental land operasional expense related to the income already subjected to final tax Employees’ benefits expenses Tax expenses Depreciation Donation Entertainment and representation
2.160.767 612.291 15.113 17.863 3.563 27
2.236.562 632.040 93.304 32.360 2.660 1.145
(3.354.522)
(3.622.864)
Rental income already subjected to final tax
(1.794.535) 73.254 -
(1.626.903) (24.939)
Interest income already subjected to final tax Others Impact on changes of tax rates
Beban pajak penghasilan Perusahaan SCTV
677.058 190.891.762
556.328 122.500.985
Income tax expense Company SCTV
Beban pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasi
191.568.820
123.057.313
Income tax expense per consolidated statements of income
60 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
127
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
23. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan (lanjutan)
23. INCOME TAX (continued)
Penghasilan
-
Income Tax Expense (Benefit) - Deferred (continued)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan SCTV mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp25 juta dan Rp776 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, sebagai bagian dari beban pajak.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company and SCTV recorded the impact on changes of tax rates amounting to Rp25 million and Rp776 million for the years ended December 31, 2009, respectively, as part of tax expense.
Aset dan Kewajiban Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets and Liabilities
Aset (kewajiban) pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The deferred tax assets (liabilities) as December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Aset (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan Akumulasi rugi fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Aset tetap SCTV Kewajiban diestimasi atas kesejahteraan karyawan Penyisihan pesangon Penyisihan bonus karyawan Aset tetap dan aset lain-lain PT Bangka Tele Vision Akumulasi rugi fiskal Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih
of
2009
706.963 445.009 261.430 (83.202)
13.815.896 1.250.000 3.604 (4.005.193) 753.937 (16.077) 13.132.367
1.278.504 445.009 282.310 1.435
12.204.502 5.241.104 (5.168.538) 14.284.326
Deferred tax assets (liabilities) Company Cumulative tax losses Allowance for doubtful accounts Estimated liability for employees’ benefits Fixed assets SCTV Estimated liability for employees’ benefits Severance provision Provision for employees’ bonuses Fixed assets and other assets PT Bangka Tele Vision Cumulative tax losses Fixed assets Deferred tax assets - net
The Company’s, SCTV’s and PT Bangka Tele Vision’s management believe that the deferred tax assets can be utilized through its future taxable income.
Manajemen Perusahaan, SCTV serta PT Bangka Tele Vision yakin bahwa aset pajak tangguhan dapat dipergunakan melalui laba fiskal di masa mendatang.
61 128
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
24. REKONSILIASI LABA PER SAHAM (LPS)
24. EARNINGS PER RECONCILIATION
Laba Per Saham Dasar Laba bersih tersedia untuk pemegang saham
530.127.428
Ditambah: Asumsi atas konversi waran karyawan ke modal saham pada tanggal pemberian (grant date) (Catatan 25) Laba Per Saham Dilusian Laba bersih tersedia untuk pemegang saham setelah asumsi di atas
31 Desember 2009 Laba Per Saham Dasar Laba bersih tersedia untuk pemegang saham Ditambah: Asumsi atas konversi waran karyawan ke modal saham pada tanggal pemberian (grant date) (Catatan 25) Laba Per Saham Dilusian Laba bersih tersedia untuk pemegang saham setelah asumsi di atas
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham per Saham yang Beredar/ Weighted-average Number of Shares Outstanding
Laba Bersih/ Net Income
(EPS)
The following table presents the reconciliation of the numerators and denominators used in the computation of basic and diluted earning per share (EPS) for the years ended December 31, 2010 and 2009:
Tabel berikut adalah rekonsiliasi pembilang dan penyebut yang digunakan untuk perhitungan laba per saham (LPS) dasar dan dilusian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
31 Desember 2010
SHARE
1.916.051.220
Nilai Laba (Rupiah penuh)/ Earnings per Share Amount (in Rupiah full amount)
December 31, 2010
276,68
Basic Earnings Per Share Net income available to shareholders Add:
-
25.132.681
-
Assumed conversion of warrants to share capital on the grant date (Note 25) Diluted Earnings Per share
530.127.428
1.941.183.901
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham per Saham yang Beredar/ Weighted-average Number of Shares Outstanding
Laba Bersih/ Net Income
285.453.430
1.905.469.077
273,09
Nilai Laba (Rupiah penuh)/ Earnings per Share Amount (in Rupiah full amount)
Net income available to shareholders after the above assumption
December 31, 2009
149,81
Basic Earnings Per Share Net income available to shareholders Add:
-
23.955.357
-
Assumed conversion of warrants to share capital on the grant date (Note 25) Diluted Earnings Per share
285.453.430
1.929.424.434
147,95
Net income available to shareholders after the above assumption
62 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
129
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
25. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN
25. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 25 April 2002, dimana hasilnya telah dinyatakan dalam Akta Notaris No. 104 dari Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., pada tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui rencana pelaksanaan opsi pemilikan saham oleh karyawan dan memberikan kuasa kepada komisaris Perusahaan untuk menentukan hal-hal terkait, jika dianggap perlu.
In the Extraordinary Shareholders’ General Meeting held on April 25, 2002, the minutes of which were notarized by Deed No. 104 on the same date of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders agreed on the plan to execute employee stock option plan (ESOP) and authorized the Company’s commissioners to conduct all the related matters of the ESOP, if necessary.
Opsi kepemilikan saham oleh karyawan akan diberikan kepada komisaris, direksi dan karyawan Perusahaan dan SCTV sebagai insentif dan remunerasi sejumlah 75 juta waran dan terdiri dari 2 (dua) skema:
The ESOP will be granted to the Company’s and SCTV’s commissioners, directors and employees as incentives and remuneration which represents 75 million warrants and divided into 2 (two) schemes:
Waran Karyawan waran)
Perdana
(18,75
juta
The initial employee warrants representing 18.75 million warrants were allocated to the Company’s and SCTV’s employees representing 1,968,200 warrants and 16,781,800 warrants, respectively, that were exercised (without any additional cost) in February 2003.
Waran karyawan perdana sebesar 18,75 juta waran telah dialokasikan kepada karyawan Perusahaan dan SCTV masing-masing sebesar 1.968.200 waran dan 16.781.800 waran, yang telah dikonversi menjadi saham (tanpa biaya tambahan) pada bulan Februari 2003.
Initial Employee Warrant (18.75 million warrants)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran)
Second Employee Warrant (56.25 million warrants) In accordance with the Deed No. 34 dated May 12, 2002 of Employee Warrant (Second Employee Warrants) Issuance of the Company as amended through Addendum No. 79 dated June 19, 2002 of Aulia Taufani, S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., this Employee Warrant will expire in 10 (ten) years after the date of the Deed of Warrant Issuance and is subjected to the following terms and conditions:
Sesuai Akta Pernyataan No. 34 tanggal 12 Mei 2002 mengenai Penerbitan Waran Karyawan Perusahaan (Waran Karyawan Kedua) yang telah diaddendum dengan akta No. 79 tanggal 19 Juni 2002 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti Sutjipto, S.H., Waran Karyawan ini mempunyai masa berlaku selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal Akta Pernyataan Penerbitan Waran dan juga tunduk pada kondisi dan persyaratan sebagai berikut:
63 130
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
25. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan)
25. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
Second Employee Warrant (56.25 million warrants) (continued)
-
Seorang karyawan harus telah bekerja dengan Perusahaan dan/atau SCTV paling sedikit 5 (lima) tahun sejak tanggal pernyataan penerbitan waran sebelum Waran-warannya dapat dikonversikan menjadi saham. Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi direksi, komisaris atau karyawan yang cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun.
-
An employee must have worked for the Company and/or SCTV for no less than 5 (five) years from the date of warrant issuance before the Warrants could be exercised. This condition does not apply to directors, commissioners or employees who sustained permanent disability, died or retired.
-
Setiap tahun pada tanggal 12 Mei sesudah tahun kelima, karyawan yang bersangkutan boleh mengkonversikan Waran-waran dengan harga konversi sebesar Rp250 (Rupiah penuh) per saham yang telah diberikan kepadanya (jadwal vesting).
-
Each year on May 12 after the fifth year, the employee concerned may exercise the Warrants at exercised price of Rp250 (full amount) per share allotted to him that are vested (vesting schedule).
-
Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau berhenti setelah 5 (lima) tahun, karyawan tersebut berhak untuk mengkonversikan Waran-warannya yang telah diberikan kepadanya sesuai dengan kondisi dan persyaratan yang berlaku.
-
If any employee resigns after 5 (five) years of service, the employee shall have the right to exercise the Warrants allotted to him that are vested in accordance with the terms and conditions.
-
Apabila seorang karyawan menjadi cacat permanen, meninggal dunia atau pensiun walaupun belum 5 (lima) tahun maka semua Waran yang telah diberikan kepada karyawan tersebut tetap dapat dikonversikan dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting.
-
If an employee has sustained permanent total disability, dies or retires prior to completing 5 (five) years of service, all the Warrants allotted to him can be exercised based on vesting schedule.
-
Apabila seorang karyawan mengundurkan diri atau dilakukan pemutusan hubungan kerjanya sebelum 5 (lima) tahun masa kerja, maka mereka tidak berhak atas Waran karyawan yang telah diberikan.
-
If an employee resigns or is terminated prior to completing 5 (five) years of service, the employee will not be entitled to receive the Warrants allotted to him.
64 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
131
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
25. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan)
25. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan) -
-
dibagikan
-
Suku bunga bebas risiko yang diharapkan Ketidakstabilan harga saham yang diharapkan Dividen yang diharapkan Periode waran yang diharapkan
Phase 1: 8,437,500 warrants or the total warrants Phase 2: 11,250,000 warrants or the total warrants Phase 3: 11,250,000 warrants or the total warrants Phase 4: 11,250,000 warrants or the total warrants Phase 5: 14,062,500 warrants or the total warrants
-
15% of 20% of 20% of 20% of 25% of
In relation with the issuances of the above warrants, the fair value of each warrant granted was determined by management using the “Black-Scholes” option pricing model based on the following assumptions:
Sesuai dengan penerbitan waran di atas, nilai wajar atas setiap waran yang diberikan ditentukan oleh manajemen dengan menggunakan model penentuan harga opsi “Black-Scholes” dengan asumsi berikut: 2004
If the directors and/or commissioners will retire or resign, the directors and/or commissioners will receive all the Warrants allotted to him and may be exercised based on vesting schedule.
The employee warrants will be distributed into 5 phases as follows:
melalui
Tahap 1: 8.437.500 waran atau 15% dari jumlah waran Tahap 2: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran Tahap 3: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran Tahap 4: 11.250.000 waran atau 20% dari jumlah waran Tahap 5: 14.062.500 waran atau 25% dari jumlah waran
2003
Second Employee Warrant (56.25 million warrants) (continued) -
Apabila direksi dan/atau komisaris diberhentikan atau mengundurkan diri maka direksi dan/atau komisaris tersebut akan memperoleh seluruh Waran yang telah diberikan kepadanya dan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal vesting.
Waran karyawan akan 5 tahap sebagai berikut: -
2005
2006
2007
10,75%
10,54%
10,15%
10,93%
8,36%
Expected risk free interest rate
62,52% 6,46%
61,23% 1,01%
56,57% 2,40%
55,00% 2,86%
54,48% 3,24%
Expected volatility Expected dividend yield
5 tahun/year
Expected warrant period
Rincian penerbitan waran per penerbitan adalah sebagai berikut:
:
The details of the issuances of warrants per grant date are as follows:
tanggal
Jumlah Waran yang Diterbitkan kepada Karyawan/ Number of Warrants Granted to Employees Tahap/ Phase 1 2 3 4 5
Tanggal Penerbitan/ Grant Date 11 Mei 2003/May 11, 2003 11 Mei 2004/May 11, 2004 11 Mei 2005/May 11, 2005 11 Mei 2006/May 11, 2006 11 Mei 2007/May 11, 2007
Perusahaan/ Company
SCTV
1.687.500 2.250.000 2.250.000 2.672.000 3.695.340
6.750.000 9.330.000 9.993.000 9.500.084 11.840.234
Jumlah/ Total 8.437.500 11.580.000 12.243.000 12.172.084 15.535.574
Tanggal Eksekusi/ Exercised Date 12 Mei 2008/May 12, 2008 12 Mei 2009/May 12, 2009 12 Mei 2010/May 12, 2010 12 Mei 2011/May 12, 2011 12 Mei 2012/May 12, 2012
65 132
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
25. OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN (lanjutan)
25. EMPLOYEE STOCK OPTION PLAN (ESOP) (continued)
Waran Karyawan Kedua (56,25 juta waran) (lanjutan)
Second Employee Warrant (56.25 million warrants) (continued)
Pada tahun 2004, sebanyak 330.000 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 2, yang telah dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2009.
In 2004, 330,000 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants are allocated and added to the Second Employee Warrant - Phase 2, which were exercised on May 12, 2009.
Pada tahun 2005, sebanyak 1.914.945 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1 dan 2 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 3, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2010.
In 2005, 1,914,945 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1 and 2 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants are allocated and added to the Second Employee Warrant - Phase 3, which could be exercised on May 12, 2010.
Pada tahun 2006, sebanyak 922.084 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1, 2 dan 3 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 4, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2011.
In 2006, 922,084 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1, 2 and 3 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants are allocated and added to the Second Employee Warrant Phase 4, which could be exercised on May 12, 2011.
Pada tahun 2007, sebanyak 1.473.074 waran dari Waran Karyawan Kedua - Tahap 1, 2, 3 dan 4 telah dibatalkan sehubungan dengan berhentinya karyawan yang bersangkutan dari SCTV. Namun, waran tersebut telah dialokasikan dan ditambahkan ke dalam Waran Karyawan Kedua - Tahap 5, yang dapat dieksekusi pada tanggal 12 Mei 2012.
In 2007, 1,473,074 warrants issued under the Second Employee Warrants - Phase 1, 2, 3 and 4 were cancelled as the related employees were no longer connected with SCTV. However, the warrants are allocated and added to the Second Employee Warrant Phase 5, which could be exercised on May 12, 2012.
Jumlah saldo waran pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing sebanyak 28.443.970 waran dan 39.021.620 waran. Jumlah waran yang dikonversi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebanyak 10.577.650 waran dan 10.159.880 waran.
The total outstanding warrants represent 28,443,970 warrants and 39,021,620 warrants, as of December 31, 2010 and 2009, respectively. The total warrants that were exercised represents 10,577,650 warrants and 10,159,880 warrants for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
66 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
133
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
26. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Saldo dan Transaksi Hubungan Istimewa
Balance and Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati bersama dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama untuk perjanjian pendapatan bagi hasil, sewa, transaksi pembelian materi program, peralatan studio dan penyiaran dan uang muka dengan rincian sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries in their regular conduct of business, have engaged in transactions under agreed terms and conditions with related parties, which consist of revenue sharing arrangement, rental, purchases of program materials and studio and broadcasting equipment and advances, with details as follows:
a.
SCTV membeli peralatan studio dan penyiaran melalui PT Indika Siar Sarana, sehubungan dengan pengembangan pemancar Perusahaan di beberapa kota di Indonesia. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan untuk pembelian dari PT Indika Siar Sarana masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 sebesar Rp222,18 juta dan Rp532,02 juta. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp212,86 juta dan AS$3.574 (nilai penuh dan setara dengan Rp32,13 juta) pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp36,96 juta pada tanggal 31 Desember 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 13).
a.
SCTV acquired studio and broadcasting equipment from PT Indika Siar Sarana, in connection with the Company’s upgrading of its transmitters in several cities in Indonesia. In 2010 and 2009, the total costs of acquisition from PT Indika Siar Sarana amounted to Rp222.18 million and Rp532.02 million, respectively. The related payables from these transactions of Rp212.86 million and US$3,574 (full amount and equivalent Rp32.13 million) as of December 31, 2010 and Rp36.96 million as of December 31, 2009, are presented as part of “Trade Payables Related Parties” account in the consolidated balance sheets (Note 13).
b.
Pada tahun 2010 dan 2009, SCTV menggunakan peralatan studio dan penyiaran milik PT Indika Cipta Media, masing-masing sebesar Rp175,39 juta dan Rp140,58 juta dan mengakui biaya atas transaksi tersebut sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Beban Program” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp90,81 juta pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 13). Tidak ada saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009.
b.
SCTV leases the studio and broadcasting equipment owned by PT Indika Cipta Media, totaling Rp175.39 million and Rp140.58 million in 2010 and 2009, respectively, and recognized the related expense as part of “Program and Broadcasting Expense - Cost of Program” account in the consolidated statements of income (Note 21). The related payable from the above transaction of Rp90.81 million as of December 31, 2010 is presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated balance sheets (Note 13). There is no related trade payable from this transaction as of December 31, 2009.
67 134
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Saldo dan (lanjutan) c.
d.
Transaksi
Hubungan
26. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Istimewa
Balance and Transactions with Related Parties (continued) c.
Pada tahun 2008, SCTV dan PT Omni Intivision (“O’Channel”) mengadakan perjanjian kerjasama untuk memindahkan, menggabungkan dan mengembangkan sistem peralatan Master Control yang dimiliki masingmasing pihak menjadi suatu sistem terintegrasi yang berlokasi di Senayan City Office Tower untuk dapat beroperasi secara multikanal untuk kanal-kanal yang disiarkan oleh masingmasing pihak, serta meningkatkan keandalan sistem peralatan serta meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya.
In 2008, SCTV and PT Omni Intivision (“O’Channel”) entered into a co-operation agreement to transfer, integrate and develop the Master Control System separately owned by them to become an integrated system located in Senayan City Office Tower; to operate multi-channel broadcast separate by each party and to increase reliability of the system and efficiency in resource utilization.
Masing-masing pihak memiliki kewajiban untuk menanggung biaya technical support yang dikenakan oleh pemasok secara bersama atau diatur atas kesepakatan bersama.
Each party has obligation to bear technical support costs as charged by suppliers or any arrangement by respective parties.
Perjanjian ini akan berakhir berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
The above agreement will be terminated upon mutual agreements of both parties. d.
SCTV telah membayarkan uang muka atas nama O’Channel untuk biaya tertentu seperti tagihan listrik dan penyejuk udara, jasa dan sistem survei pemeringkat yang diberikan oleh PT AGB Nielsen Media Research Indonesia dan tanpa tanggal pembayaran yang pasti. Biaya jasa dan sistem survei pemeringkat yang diberikan oleh PT AGB Nielsen Media Research Indonesia dan telah dibayarkan dimuka oleh SCTV di tahun 2010 sebesar Rp587,3 juta. Saldo piutang yang timbul dari transaksi diatas sebesar Rp356,84 juta dan AS$10.468 (nilai penuh dan setara dengan Rp94,11 juta) pada tanggal 31 Desember 2010 dan sebesar Rp635,0 juta pada tanggal 31 Desember 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi tahun 2010 dan 2009.
SCTV made advances on behalf of O’Channel on certain expenses such as electrical and airconditioning charges, and system and survey rating services rendered by PT AGB Nielsen Media Research Indonesia, which have no definite payment dates. Expense for system and survey rating services rendered by PT AGB Nielsen Media Research Indonesia that paid in advance by SCTV in 2010 amounted Rp587.3 million. The related receivables from above transactions amounted Rp356.84 million and US$10,468 (full amount and equivalent to Rp94.11 million) as of December 31, 2010 and Rp635.0 million as of December 31, 2009, are presented as part of “Due from Related Parties” account in the 2010 and 2009 consolidated balance sheet.
68 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
135
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Saldo dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
26. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Istimewa
Balance and Transactions with Related Parties (continued)
e. SCTV telah membayarkan uang muka atas nama PT Abhimata Citra Abadi dan PT Mediatama Anugrah Citra untuk biaya tertentu seperti tagihan listrik dan penyejuk udara dan tanpa tanggal pembayaran yang pasti. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp17,17 juta dan Rp99,89 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi .
e.
SCTV made advances on behalf of PT Abhimata Citra Abadi and PT Mediatama Anugrah Citra on certain expenses such as electricital and air-conditioning charges, which have no definite payment dates. The related receivables from these transactions of Rp17.17 million and Rp99.89 million as of December 31, 2010 and 2009, is presented as part of “Due from Related Parties” account in the consolidated balance sheet.
f.
SCTV membeli peralatan studio dan penyiaran masing-masing sejumlah Rp119,36 juta dan Rp1,04 miliar dari Bitnet pada tahun 2010 dan 2009. Sebagai tambahan, Bitnet memberikan jasa internet dan infrastruktur TI kepada SCTV. Pada tahun 2010 jasa internet dan infrastruktur TI yang diberikan kepada SCTV masing-masing sejumlah Rp848,0 juta dan Rp418,35 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Lain-lain” dan “Beban Umum dan Administrasi Perbaikan dan Pemeliharaan” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). Sedangkan pada tahun 2009, jasa internet dan infrastruktur TI yang diberikan kepada SCTV sejumlah Rp988,0 juta disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). Saldo hutang yang timbul atas transaksi tersebut diatas sejumlah Rp77,0 juta dan Rp89,1 juta, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 13).
f.
SCTV purchased studio and broadcasting equipment amounting Rp119.36 million and Rp1.04 billion from Bitnet in 2010 and 2009, respectively. In addition, Bitnet rendered internet and IT infrastructure services to SCTV. In 2010, internet and IT infrastructure services rendered to the SCTV with amount of Rp848.0 million and Rp418.35 million, respectively, are presented as part of “Program and Broadcasting Expenses Others” and “General and Administrative Expense - Repair and Maintenance” accounts in the consolidated statements of income (Note 21). And in 2009 internet and IT infrastructure services rendered to SCTV amounted to Rp988.0 million is presented as part of “Program and Broadcasting Expense Others” account in the consolidated statements of income (Note 21.) The related payable from the above transaction of Rp77.0 million and Rp89.1 million as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated balance sheets (Note 13).
g.
SCTV membeli program dari PT Screenplay Produksi sejumlah Rp5,30 miliar pada tahun 2010 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Beban Program” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010 (Catatan 21). Saldo hutang yang timbul atas transaksi tersebut diatas sejumlah Rp5,83 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 13).
g.
The Company purchased program from PT Screenplay Produksi amounting Rp5.30 billion in 2010 and presented as part of “Program and Broadcasting Expenses - Cost of Program” account in the consolidated statements of income (Note 21). The related payable from the above transaction of Rp5.83 billion as of December 31, 2010 is presented as part of “Trade Payables - Related Parties” account in the consolidated balance sheets (Note 13).
69 136
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Saldo dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
26. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Istimewa
Balance and Transactions with Related Parties (continued)
h.
Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan menyewakan beberapa lantai atas ruangan kantor yang berlokasi di Senayan City Office Tower (SCTV Tower) kepada PT Mediatama Anugrah Citra (“MAC”) dan PT Omni Intivision (“O’Channel”) selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2010 yang telah diperbaharui dengan jangka waktu sewa yang baru menjadi 1 Maret 2008 sampai dengan 28 Februari 2011 untuk O’Channel dan menjadi 10 Maret 2008 sampai dengan 10 Maret 2011 untuk MAC. Transaksi tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham independen Perusahaan pada bulan Juni 2007. Pendapatan sewa yang diperoleh Perusahaan dari transaksi tersebut selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp1,16 miliar dan Rp1,11 miliar untuk MAC dan Rp1,78 miliar dan Rp2,92 miliar untuk O’Channel, disajikan sebagai bagian dari “Beban (Penghasilan) Lain-lain - Lain-lain bersih” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010 dan 2009. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp1,51 miliar dan Rp5,09 miliar untuk O’Channel dan Rp307,82 juta untuk MAC pada tanggal 31 Desember 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi tahun 2010 dan 2009. Jaminan sewa yang telah dibayarkan kepada Perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp267,12 juta untuk MAC dan Rp849,49 juta untuk O’Channel disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka” dalam neraca konsolidasi tahun 2010 dan 2009.
h.
On November 30, 2007, the Company leases several floors of office space located in Senayan City Office Tower (SCTV Tower) to PT Mediatama Anugrah Citra (“MAC”) and PT Omni Intivision (“O’Channel”) for 3 (three) years from January 1, 2008 until December 31, 2010 which has been updated with a new term lease to March 1, 2008 until February 28, 2011 for O'Channel and into March 10, 2008 until March 10, 2011 for the MAC. The transaction has received approval from independent shareholders of the Company in June 2007. Rental income obtained by the Company extracts such transactions during 2010 and 2009 amounted to Rp1.16 billion and Rp1.11 billion for the MAC and Rp1.78 billion and Rp2.92 billion for O’Channel, presented as part of the “Other Charges (Income) - Others - net” in the consolidated income statements for 2010 and 2009. Receivables arising from these transactions on December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp1.51 billion and Rp5.09 billion for the O’Channel and Rp307.82 million for the MAC on December 31, 2009, presented as part of “Due from Related Parties” in the consolidated balance sheet in 2010 and 2009. Rental deposit has been paid to the Company until December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp267.12 million to MAC and Rp849.49 million to O’Channel, respectively, presented as part of the “Advances” in the consolidated balance sheet in 2010 and 2009.
i.
Perusahaan menjual materi program kepada O’Channel. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing sebesar Rp9,74 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, disajikan sebagai akun “Piutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 4).
i.
The Company sells program material to O’Channel. The related receivables from this transaction of Rp9.74 million as of December 31, 2010 and 2009, is presented as “Trade Receivables - Related Party” in the consolidated balance sheet (Note 4).
70 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
137
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Saldo dan (lanjutan)
Transaksi
Hubungan
26. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Istimewa
Balance and Transactions with Related Parties (continued)
j.
Perusahaan telah mengadakan perjanjian “Value Added Service” dengan O’Channel dimana Perusahaan akan menyediakan peralatan (namun tidak terbatas pada aplikasi jaringan) sehubungan dengan bisnis jasa multimedia yang dilakukan oleh Perusahaan dengan operator telepon selular. Perjanjian ini secara otomatis akan diperbaharui setiap tahun, kecuali dihentikan oleh kedua belah pihak. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp97 juta pada tanggal 31 Desember 2010, disajikan sebagai akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” dalam neraca konsolidasi (Catatan 13).
j.
The Company has entered into a “Value Added Service” agreement with O'Channel whereby the Company will provide equipment (but not limited to network applications) in relation to multimedia services business conducted by the Company with mobile phone operators. This agreement will automatically renew annualy, unless terminated by both parties. The related payable from these transactions amounted to Rp97 million as of December 31, 2010, presented as “Trade Payables - Related Parties” in the consolidated balance sheet (Note 13).
k.
Pada tanggal 1 Maret 2008, Perusahaan dan SCTV menandatangani perjanjian sewa, dimana SCTV menyewakan pemakaian listrik, penyejuk udara dan infrastruktur Teknologi Informatika (“TI”); sistem telpon, kabel dan jaringan TI kepada Perusahaan sejak tanggal 1 Maret 2008 sampai dengan 28 Februari 2013 dan dapat diperpanjang berdasarkan review oleh para pihak. Seluruh saldo akun dan transaksi diatas telah dieliminasi.
k.
On March 1, 2008, the Company and SCTV entered into a rental agreement whereby the SCTV leases out the usages of electrical, airconditioning and Information Technology (“IT”) infrastructures; and telephone, cable and IT network and systems to the Company starting on March 1, 2008 until February 28, 2013 subject to extension upon review by the parties. All account balances and transactions above are eliminated.
l.
Pada tanggal 24 November 2008, SCTV menyewa ruang perkantoran Senayan City Office Tower (“SCTV Tower”) yang disewakan oleh PT Manggala Gelora Perkasa (PT MGP) kepada Perusahaan untuk periode selama 3 (tiga) tahun, dimulai pada tanggal 1 Januari 2008 dan 1 Maret 2008 dengan hak opsi untuk memperpanjang waktu sewa selama 3 (tiga) tahun berikutnya, selanjutnya pada tanggal 22 Februari 2010, SCTV menyewa tambahan ruang perkantoran kepada Perusahaan untuk periode sewa selama 1 (satu) tahun dimulai pada tanggal 1 Januari 2010. Seluruh saldo akun dan transaksi diatas telah dieliminasi.
l.
On November 24, 2008, SCTV sub-leases certain office spaces of the rented office spaces located at Senayan City Office Tower (“SCTV Tower”) from PT Manggala Gelora Perkasa (PT MGP) to the Company for 3 (three) years starting on January 1, 2008 and March 1, 2008 with an option to extend for another 3 (three) years, as futher on February 22, 2010, SCTV rent additional office spaces to the Company for 1 (one) year starting January 1, 2010. All account balances and transactions above are eliminated.
m. On November 15, 2010 the Company and SCTV entered into a rental agreement whereby the SCTV leases Studio at Kebon Jeruk since November 1, 2010 until October 31, 2013 and can be extended on the basis on both parties’ review with total rental fee amounting to Rp19.50 billion. All account balances and transactions above are eliminated.
m. Pada tanggal 15 November 2010, Perusahaan dan SCTV menandatangani perjanjian sewa, dimana SCTV menyewa Studio Kebon Jeruk kepada Perusahaan sejak 1 November 2010 sampai dengan 31 Oktober 2013 dan dapat diperpanjang berdasarkan penelahaan oleh para pihak, dengan nilai sewa sebesar Rp19,50 miliar. Seluruh saldo akun dan transaksi diatas telah dieliminasi.
71 138
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
26. NATURE OF RELATIONSHIP, BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship with Related Parties
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationship with related parties are as follows:
a.
PT Indika Cipta Media dan PT Indika Siar Sarana merupakan kelompok perusahaan Indika yang dimiliki oleh Agus Lasmono, komisaris independen Perusahaan dan SCTV.
a.
PT Indika Cipta Media and PT Indika Siar Sarana belong to Indika group of companies that is owned by Agus Lasmono, the Company's and SCTV’s independent commissioner.
b.
PT Mediatama Anugrah Citra, PT Abhimata Citra Abadi, PT Bitnet Komunikasindo, PT Omni Intivision dan PT Screenplay Produksi merupakan perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham utama Perusahaan.
b.
PT Mediatama Anugrah Citra, PT Abhimata Citra Abadi, PT Bitnet Komunikasindo, PT Omni Intivision and PT Screenplay Produksi are owned by the Company’s major shareholder.
27. PERJANJIAN SIGNIFIKAN a.
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS a.
Pada tahun 1993, SCTV dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (“RCTI”) mengadakan perjanjian “Nationwide Policy” dalam rangka siaran nasional yang dituangkan lebih lanjut dalam bentuk Perjanjian Kerjasama, yang mencakup diantaranya:
In 1993, SCTV entered into a “Nationwide Policy” agreement with PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (“RCTI”) for nationwide broadcasting activities, that is further stated in the Co-operation Agreements, which covered, among others, the following:
-
Pengadaan tanah, pembangunan gedung transmitter dan fasilitasnya di beberapa kota di Indonesia secara bersama untuk keperluan usaha masing-masing (Catatan 7);
-
The joint procurement of land, construction of transmitter buildings and the related facilities in several cities in Indonesia for their respective operations (Note 7);
-
Pengaturan pembagian biaya operasional yang timbul.
-
The allocation of operating expenses incurred.
Bagian SCTV atas biaya operasi yang ditanggung bersama dengan RCTI disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran - Beban Penyiaran” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).
SCTV´s share on the operating expenses with RCTI is presented as part of “Program and Broadcasting Expenses - Cost of Broadcast” account in the consolidated statements of income (Note 21).
Perjanjian ini akan berakhir kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement will be terminated upon mutual agreement of both parties.
berdasarkan
72 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
139
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
27. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) b.
SCTV mengadakan perjanjian sewa dengan PT Indosat Tbk (“Indosat”), untuk penggunaan transponder pada Satelit Palapa C, yang mana telah dilakukan beberapa kali perubahan. Berdasarkan perubahan perjanjian tertanggal 1 Juli 2000, Indosat setuju untuk mengubah jasa penyewaan transponder dari 1 (satu) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam menjadi ¼ (seperempat) transponder selama 24 (dua puluh empat) jam, sesuai kebutuhan SCTV. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 5 (lima) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006.
SCTV has a lease agreement with PT Indosat Tbk (“Indosat”), for the use of a transponder in the Palapa C Satellite, which has been amended several times. Based on the agreement dated July 1, 2000, Indosat agreed to change the transponder rental from 1 (one) transponder for 24 (twenty-four) hours to a ¼ (quarter) of transponder for 24 (twenty-four) hours, in which the usage is based on SCTV’s needs. In the amendment, the lease of transponder is extended for 5 (five) years starting August 1, 2001 until July 31, 2006.
Biaya sewa setahun dan pengoperasian peralatan digital oleh Indosat adalah sebesar AS$425 ribu per tahun untuk periode 1 Agustus 2001 sampai 31 Juli 2006.
The annual rental fee and the operation of digital equipment by Indosat amounted to US$425 thousand a year for the period of August 1, 2001 until July 31, 2006.
Pada tanggal 19 Juni 2006, SCTV dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006 sampai 31 Juli 2010, dengan biaya sewa sebesar AS$325 ribu per tahun.
On June 19, 2006, SCTV and Indosat renewed the lease agreement, whereby the lease of the transponder is extended for 4 (four) years starting August 1, 2006 until July 31, 2010 with an annual rental fee US$325 thousand.
Para pihak juga menyetujui, apabila SCTV melakukan pemutusan kontrak sebelum jatuh tempo, maka SCTV diharuskan membayar biaya pemutusan sebesar 60% dari sisa pembayaran sewa yang belum terbayar atau sebesar 2 (dua) kali pembayaran triwulan, mana yang lebih besar, ditambah AS$1 juta secara tunai atau dalam bentuk penyediaan jasa iklan selama 10 (sepuluh) tahun.
The parties also agreed that when SCTV will terminate the agreement before its maturity, SCTV is obliged to pay a penalty of 60% from the remaining rental fee or twice of the quarterly payment, whichever is higher, plus US$1 million cash or in the form of advertising service for 10 (ten) years payments.
Selama periode sewa, SCTV juga berkewajiban untuk menggunakan fasilitas jenis layanan lainnya dari Indosat, dengan nilai minimum sebesar AS$25 ribu per tahun, untuk periode 4 (empat) tahun sejak tanggal 1 Agustus 2006.
During the lease period, SCTV is also obligated to use other Indosat’s service facilities for US$25 thousand minimum per year for the next 4 (four) years starting August 1, 2006.
Pada tanggal 24 September 2008, SCTV dan Indosat memperbaharui perjanjiannya, dimana disebutkan bahwa penyewaan transponder diperpanjang selama 7 (tujuh) tahun sejak tanggal 24 September 2008 sampai 31 Juli 2015, dengan biaya sewa sebesar AS$525 ribu per tahun.
On September 24, 2008, SCTV and Indosat renewed the lease agreement, whereby the lease of the transponder is extended for 7 (seven) years starting September 24, 2008 until July 31, 2015 with an annual rental fee US$525 thousand.
73 140
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
27. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) The rental expenses of the transponder of Rp4.77 billion and Rp6.05 billion in 2010 and 2009, respectively, are presented as part of “Program and Broadcasting Expenses Satellite and Transmission Cost” account in the consolidated statements of income (Note 21).
Biaya penyewaan transponder masing-masing berjumlah Rp4,77 miliar dan Rp6,05 miliar, pada tahun 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Program dan Siaran Jasa Satelit dan Transmisi” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). c.
SCTV mengadakan perjanjian pembelian dan izin penayangan program dengan berbagai pemasok asing dan lokal. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo dari seluruh perjanjian pembelian dan izin penayangan atas program yang belum diterima dan periode penayangannya belum dimulai dan belum dibayar masing-masing adalah sejumlah Rp65,07 miliar dan Rp54,67 miliar.
c.
SCTV entered into several program purchase and license agreements with various foreign and local suppliers. The balance of total program purchase and license agreements, which the related programs not yet received and the license period not yet started and not yet paid amounted Rp65.07 billion and Rp54.67 billion as of December 31, 2010 and 2009, respectively.
d.
Pada tanggal 12 Mei 2006, selanjutnya diubah pada tanggal 4 Juni 2007 dan 27 Agustus 2007, Perusahaan dan SCTV mengadakan perjanjian sewa secara terpisah dengan PT Manggala Gelora Perkasa (“PT MGP”), dimana Perusahaan dan SCTV secara terpisah akan menyewa gedung perkantoran Senayan City Office Tower (“SCTV Tower”) yang akan digunakan sebagai ruang kantor, ruang studio dan area studio pendukung termasuk hak untuk menggunakan area umum di dalam gedung perkantoran tersebut dengan nilai sewa sebesar Rp87,09 miliar untuk Perusahaan dan Rp85,11 miliar untuk SCTV. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, syarat-syarat dan kondisi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
d.
On May 12, 2006, the Company and SCTV entered into a separate rental agreement, as further amended on June 4, 2007 and August 27, 2007, with PT Manggala Gelora Perkasa (“PT MGP”) whereby the Company and SCTV rent certain separate areas in an office tower known as Senayan City Office Tower (“SCTV Tower”) which will be used for office spaces, studio spaces and studio support area including the right to use common areas in the office tower with total base rent amounting to Rp87.09 billion for the Company and Rp85.11 billion for SCTV. In accordance with these agreements, the significant terms and conditions, among others, are as follows:
-
-
Perjanjian sewa tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2041 atau 2039, jika Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (selaku pemilik utama dari hak tanah tempat bangunan tersebut berdiri) tidak akan memberikan perpanjangan waktu 2 (dua) tahun kepada PT MGP seperti yang disebutkan dalam perjanjian kerjasama antara PT MGP dan BPGBK. Pada akhir masa sewa, Perusahaan dan SCTV memiliki hak opsi pertama untuk memperpanjang jangka waktu sewa ke periode berikutnya dengan ketentuan tambahan dari BPGBK kepada PT MGP di bawah syarat dan kondisi baru.
The terms of the rental will expire in March 2041 or 2039, if Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) (the ultimate owner of the landright where the tower is located) will not render the 2 (two) years grace period to PT MGP as stipulated in the co-operation agreement between PT MGP and BPGBK. At the end of the rental period, the Company and SCTV shall have the first option to extend the rental period to another period subject to the granting of the additional terms from BPGBK to PT MGP under the new terms and conditions.
74 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
141
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
27. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
27. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
-
Apabila PT MGP tidak dapat memperoleh perpanjangan waktu 2 (dua) tahun dari BPGBK, nilai sewa sejumlah Rp87,09 miliar untuk Perusahaan dan Rp85,11 miliar untuk SCTV akan dikurangi sesuai dengan masa sewa untuk 2 (dua) tahun dan akan mengurangi sisa hutang secara proporsional.
-
If PT MGP could not get the 2 (two) years grace period from BPGBK, the rental fee amounting to Rp87.09 billion for the Company and Rp85.11 billion for SCTV will be reduced proportionaly by the equivalent 2 (two) years rental period on the remaining payables.
-
Porsi jumlah sewa pokok sebesar Rp643,15 juta harus diselesaikan oleh SCTV kepada PT MGP dalam bentuk jam penayangan iklan. Jika Perusahaan dan SCTV akan membayar seluruh atau sebagian dari jumlah tetap pada tiap pembayaran cicilan, kedua belah pihak harus menyetujui perhitungan yang baru tanpa denda.
-
The portion of the total base rent for the amount of Rp643.15 million shall be settled by SCTV by giving commercial time to PT MGP in terms of advertising hours. If the Company and SCTV will pay all or part of the outstanding fixed based rents on every installment payment, the parties should agree with the new calculation, without any penalty.
-
Perusahaan dan SCTV harus membayar di muka secara triwulanan biaya pelayanan (service charge) dalam jumlah tertentu untuk menutupi biaya operasi PT MGP yang dapat dikenai peningkatan tahunan selain pembayaran sewa pokok.
-
The Company and SCTV shall pay quarterly in advance service charges at certain amounts to cover the operating costs of PT MGP subject for annual increases in addition to the base rent payments.
-
Perusahaan dan SCTV diharuskan membayar secara triwulanan kepada PT MGP dalam jumlah tertentu setiap meter persegi tapi tidak melebihi AS$900.000 pada setiap waktu selama masa sewa sebagai sinking fund untuk didepositokan pada rekening bersama pada suatu bank yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sinking fund tersebut harus digunakan untuk membiayai perbaikan utama pada bangunan kantor, penggantian utama mesin dan peralatan serta perbaikan fasilitas utama seperti yang termaksud dalam perjanjian. Setiap sisa saldo dari sinking fund pada akhir periode sewa tersebut harus dikembalikan kepada Perusahaan dan SCTV.
-
The Company and SCTV are required to pay quarterly to PT MGP at certain amounts per square meter but not to exceed US$900,000 at any time during term of the leases as sinking funds to be deposited to a joint account in a bank agreed by the parties. The sinking fund shall be utilized to finance the major repair of the office tower, major replacement of machineries and equipment and repair of main facilities as referred in the agreements. Any remaining balances of the sinking fund at the end of the rental period shall be refunded to the Company and SCTV.
On October 20, 2008, SCTV rents additional office spaces in SCTV Tower from PT MGP. SCTV paid in advance the total rental fee amounting to Rp13.43 billion until 2009.
Pada tanggal 20 Oktober 2008, SCTV menyewa ruang tambahan di gedung perkantoran SCTV Tower dari PT MGP. SCTV membayar dimuka biaya sewa sejumlah Rp13,43 miliar sampai dengan tahun 2009.
75 142
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated) 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
27. PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo sewa dibayar di muka sebesar Rp164,76 miliar dan Rp170,20 miliar dimana sebesar Rp159,31 miliar dan Rp164,75 miliar masingmasing pada 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Sewa Dibayar di Muka Jangka Panjang” (Catatan 10), dan bagian lancar masingmasing sejumlah Rp5,45 miliar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lancar Lainnya - Sewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 6).
The total outstanding prepaid rental is amounted to Rp164.76 billion and Rp170.20 billion, as of December 31, 2010 and 2009, respectively, of which Rp159.31 billion and Rp164.75 billion, respectively, is presented as part of “Prepaid Long-term Rent” account (Note 10), and the current portion of Rp5.45 billion, respectively as of December 31, 2010 and 2009, respectively, is presented as part of “Prepaid Expenses and Other Current Assets Rent” account in the consolidated balance sheets (Note 6).
Beban sewa atas transaksi tersebut sejumlah Rp5,45 miliar dan Rp5,63 miliar masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Sewa” dalam laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).
The rental expense for the above transactions of Rp5.45 billion and Rp5.63 billion for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively, is presented as part of “General and Administrative Expenses - Rent” account in the consolidated statements of income (Note 21).
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
28. MONETARY ASSETS AND FOREIGN CURRENCIES
LIABILITIES
IN
As of December 31, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ monetary assets and liabilities in foreign currency are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset dan kewajiban moneter Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah
Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS (AS$9.150.137) Dalam Euro Eropa (EUR20.989) Dalam Dolar Australia (AUD292) Piutang usaha - pihak ketiga Dalam Dolar AS (AS$29.600) Dalam Dolar Singapura (SGD18.200) Dalam Ringgit Malaysia (MYR13.023) Piutang lain-lain - pihak ketiga Dalam Dolar AS (AS$21.203) Dalam Euro Eropa (EUR400) Piutang hubungan istimewa Dalam Dolar AS (AS$10.468)
94.118
Assets Cash and cash equivalents In United States Dollar (US$9,150,137) In European Euro (EUR20,989) In Australian Dollar (AUD292) Trade receivables - third parties In United States Dollar (US$29,600) In Singapore Dollar (SGD18,200) In Malaysian Ringgit (MYR13,023) Other receivables - third parties In United States Dollar (US$21,203) In European Euro (EUR400) Due from related parties In United States Dollar (US$10,468)
83.243.182
Total
82.268.881 250.940 2.669 266.134 127.047 37.974 190.637 4.782
Jumlah
76 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
143
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES FOREIGN CURRENCIES (continued)
IN
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Hutang usaha - pihak ketiga Dalam Dolar AS (AS$122.185) Dalam Euro Eropa (EUR126.159) Dalam GBP Inggris (GBP38.760) Hutang usaha - pihak hubungan istimewa Dalam Dolar AS (AS$3.574) Hutang lain-lain - pihak ketiga Dalam Dolar AS (AS$363.556) Dalam Euro Eropa (EUR60) Dalam Dolar Singapura (SGD6.067) Dalam GBP Inggris (GBP11.664)
1.098.565 1.508.336 538.523 32.134 3.268.732 715 42.354 162.057
Jumlah Aset Moneter Bersih
6.651.416
Total
76.591.766
Net Monetary Assets
On February 21, 2011, the exchange rates are as follows:
Pada tanggal 21 Februari 2011, kurs yang berlaku adalah sebagai berikut: AS$1 EUR1 SGD1 AUD1 MYR1 GBP1
Trade payables - third Parties In United States Dollar (US$122,185) In European Euro (EUR126,159) In Eng GBP (GBP38,760) Other Payables - related parties In United States Dollar (US$3,574) Other payables - third parties In United States Dollar (US$363,556) In European Euro (EUR60) In Singapore Dollar (SGD6,067) In Eng GBP (GBP11,664)
8.845,00 12.109,71 6.940,80 8.960,44 2.916,02 14.369,59
US$1 EUR1 SGD1 AUD1 MYR1 GBP1
Jika aset moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 21 Februari 2011, maka aset moneter bersih akan turun sebesar Rp1,31 miliar.
If the net monetary assets in foreign currency as of December 31, 2010 are converted to Rupiah using the exchange rates as of February 21, 2011, the net monetary assets will decrease by Rp1.31 billion.
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Instrumen keuangan pokok Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa, investasi pada perusahaan asosiasi, hutang usaha, hutang lain-lain, hutang hubungan istimewa, biaya masih harus dibayar dan hutang obligasi.
The Company and Subsidiaries’ principal financial instruments comprise of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties, investment in associated company, trade payables, other payables, due to related parties, accrued expenses and bond payables.
77 144
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen Perusahaan mengawasi manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.
The Company and Subsidairies are exposed to market risk, credit risk and liquidity risk. The Company and Subsidiaries’ management overseas the risk management of these risks.
Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:
The Board of Directors reviews and agrees policies for managing each of these risks which are summarized below:
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices.
SCTV merupakan salah satu TV Stasiun utama di Indonesia saat ini. Persaingan usaha pertelevisian dan media-media lainnya yang semakin ketat di antara Stasiun TV mengharuskan SCTV memperkuat atau mempertahankan pangsa pasarnya saat ini.
SCTV is now a one of major TV Station in Indonesia. A tight business competation among TV Stations and other media has made SCTV strengthen or maintain its market share at this time.
Perkembangan industri pertelevisian menuju era TV Digital yang direncanakan terjadi pada tahun 2018 telah memaksa semua stasiun TV (termasuk SCTV) untuk memulai pemutakhiran peralatan siaran.
The development of the television industry into the era of the planned Digital TV occurred in 2018 have forced all TV stations (including SCTV) to start updates broadcast equipment.
Tantangan dari media-media lainnya seperti radio, surat kabar, majalah dan media luar ruang lainnya juga merupakan persaingan yang harus dihadapi oleh SCTV.
Challenges from other media such as radio, newspapers, magazines and other outdoor media is also a competition that is faced by SCTV.
SCTV mengantisipasi risiko pasar dengan cara memutakhirkan peralatan siaran, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, melakukan program efisiensi berkelanjutan, memonitor “share position” TV rating per program dan daerah guna menerapkan strategi program yang tepat dan memperkuat tim manajemen.
SCTV anticipate the risk market by way of updating broadcast equipment, improve the competence of human resources, conduct ongoing efficiency programs, monitor the “shared position” TV ratings per program and region to implement the right program strategy and strengthen the management team.
Kegagalaan mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasarnya dapat memberikan dampak yang merugikan pada kondisi dan hasil keuangan Perusahaan dan SCTV.
Failure to maintain or increase its market share may give an adverse impact on the financial condition and results of the Company and SCTV.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan dan Anak Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan kas dan setara kas.
Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rate. The Company and Subsidiaries exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to cash and cash equivalents.
78 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
145
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES (continued)
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Perubahan tingkat suku bunga tidak mempunyai dampak signifikan terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Changes in interest rates have no significant impact on the Company and Subsidiaries.
Risiko mata uang asing
Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Tidak adanya kepastian tingkat volatilitas Rupiah terhadap mata uang lain mengharuskan Perusahaan dan Anak Perusahaan membeli valuta asing secara tunai (spot) untuk melakukan pembayaran terutama atas pembelian peralatan penyiaran dalam valuta asing.
Foreign exchange risk is the risk of the fair value of future cash flows that fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates. The lack of certainty the level of volatility of the Rupiah against other currencies requires the Company and Subsidiaries to purchase foreign currency in cash (spot) to make payment especially for broadcasting equipment purchases in foreign currencies.
Perubahan nilai tukar mata uang asing tidak mempunyai dampak signifikan terhadap Perusahan dan Anak Perusahaan.
Changes in foreign currency exchange rates have no significant impact on the Company and Subsidiaries.
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan dan Anak Perusahaan hanya terkena risiko kredit dari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuai dengan kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.
Credit risk is the risk that the counterparty will not meet its obligation under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Company and Subsidiaries are only exposed to credit risk from its operating activities related to sales. Customer credit risk is managed by the Board of Directors subject to the Company and Subsidiaries established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are monitored on a regular basis.
Risiko likuiditas
Risiko Likuiditas
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan.
In managing liquidity risk, the Company and Subsidiaries to monitor and maintain level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the operations of the Company and Subsidiaries and to overcome the impact of fluctuations in cash flow. The Company and Subsidiaries also regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows, including the schedule of maturing long-term debt, and continue to examine the condition of financial markets.
79 146
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
30. INSTRUMEN KEUANGAN
30. FINANCIAL INSTRUMENT The table below is a comparision by class of the carrying amounts and fair value of the Company and Subsidiaries’ financial instruments that are carried in the financial statements.
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan. Nilai Tercatat/ Carrying Value Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain - bersih Piutang hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Jumlah
Nilai Wajar/ Fair Value
712.211.789 569.271.628 5.774.144 1.988.319 1.000.000
712.211.789 569.271.628 5.774.144 1.988.319 1.000.000
Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables - net Due from related parties Investment in associated company
1.290.245.880
1.290.245.880
Total
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Nilai Wajar/ Fair Value
Kewajiban Keuangan Hutang usaha Hutang lain - lain Biaya masih harus dibayar Hutang hubungan istimewa Hutang Obligasi
177.740.559 16.232.201 157.729.477 158.697 573.801.643
177.740.559 16.232.201 157.729.477 158.697 608.408.416
Financial Liabilities Trade payables Other Payables Accrued Expenses Due to related parties Bonds Payable
Jumlah
925.662.577
960.269.350
Total
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate fair value:
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihakpihak yang berkeinginan (willing parties), bukanlah dalam penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Fair value of assets and liabilities presented in amount which the instrument can interchangeable in current transaction between willing parties, this transaction is not sales because of financial difficulties or liquidation be forced.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan hutang hubungan istimewa, dalam jumlah signifikan mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Sedangkan, investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar tidak diperdagangkan dipasar aktif dan jumlahnya tidak signifikan.
Fair value of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties, trade payables, other payables, accrued expenses and due to related parties and in significant amount closed carrying value because of short term. Whereas, investment in associated company are recorded as part of non current assets not for sale in market and the amount is not significant.
Obligasi yang diterbitkan oleh Anak Perusahaan tidak aktif diperdagangkan sehingga teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar obligasi adalah model diskonto arus kas.
The bonds issued by a Subsidiary are not actively traded, so the model to calculate the bonds’ fair value is discounted cash flow.
80 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
147
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
31. REKLASIFIKASI AKUN
31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2010 presentation. These accounts are as follows:
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian di tahun 2010. Rincian akun-akun tersebut adalah sebagai berikut: Laporan terdahulu/As Previously Stated
Direklasifikasi kembali/As Reclassified
Jumlah/Amount
Aset Lancar/ Current Assets (piutang lain-lain - pihak hubungan istimewa/ other receivablesrelated parties)
Aset Tidak Lancar/ Non-Current Assets (piutang hubungan istimewa/ due from related parties)
6.149.960
Kewajiban Lancar/ Current Liabilities (hutang lain-lain - pihak hubungan istimewa/ other payables - related parties)
Kewajiban Tidak Lancar/ Non-Current Liabilities (hutang hubungan istimewa/ due to related parties)
685.937
Aset Tidak Lancar/ Non-Current Assets (aset lain-lain - penyertaan dalam bentuk saham/ other assets - investments in shares of stocks)
Aset Tidak Lancar/ Non-Current Assets (investasi pada perusahaan asosiasi/ investment in associated company)
32. REVISI DAN PERNYATAAN AKUNTANSI KEUANGAN BARU
1.000.000
32. NEW AND REVISED STATEMENTS FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
STANDAR
OF
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
The Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s and Subsidiaries’ financial statements but not yet effective are summarized below:
Efektif berlaku 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
a.
pada
atau
setelah
tanggal
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b.
PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”
PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
81 148
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
32. REVISI DAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): c.
setelah
32. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): c.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
d.
PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
e.
PSAK No. 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan”
January
1,
2011
PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements”
PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”
PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. f.
after
Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. e.
or
Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. d.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
f.
PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”
PSAK No. 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
82 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
149
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
32. REVISI DAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)
32. NEW AND FINANCIAL (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective on (continued):
g.
g.
PSAK No. 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud”
h.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”
i.
PSAK No. 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”
January
1,
2011
PSAK No. 19 (Revised 2010) “Intangible Assets”
PSAK No. 22 (Revised 2010) “Business Combinations”
PSAK No. 23 (Revised 2010) “Revenue” Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. j.
after
Applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. i.
or
Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan pengungkapan yang berhubungan. h.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
j.
PSAK No. 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
83 150
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
32. REVISI DAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) Efektif berlaku pada atau 1 Januari 2011 (lanjutan): k.
setelah
32. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on (continued): k.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
or
after
January
1,
2011
PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. l.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
l.
PSAK No. 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
PSAK No. 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
m. ISAK No. 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”
m. ISAK No. 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”
Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
Applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognized as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.
n.
ISAK No. 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
n.
ISAK No. 17 “Interim Financial Reporting and Impairment” Requires that en entity shall impairment loss recognized interim period in respect of investment in either an equity financial asset carried at cost.
Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
not reverse an in a previous goodwill or an instrument or a
84 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
151
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
32. REVISI DAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan) Efektif berlaku 1 Januari 2012: a.
pada
atau
setelah
PSAK No. 10 (Revisi 2010) Perubahan Kurs Valuta Asing”
32. NEW AND FINANCIAL (continued)
tanggal
Effective on or after January 1, 2012: a.
“Pengaruh
c.
b.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi imbalan kerja.
dan
c.
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan”
PSAK No. 50 (Revisi Keuangan: Penyajian”
2010)
PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
d.
“Instrumen
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. e.
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” Establish the accounting and disclosures for employee benefits.
pengungkapan
Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. d.
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of equity and translate financial statements into a presentation currency.
Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri kedalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. b.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
e.
PSAK No. 53 (Revisi 2010) “Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK No. 53 (Revised 2010) “Share-based Payment” Specify the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
85 152
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT SURYA CITRA MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Thousands of Rupiah Unless Otherwise Stated)
32. REVISI DAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU (lanjutan)
32. NEW AND FINANCIAL (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective on (continued):
f.
f.
PSAK No. 60 Pengungkapan”
“Instrumen
Keuangan:
g.
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
after 60
January
“Financial
1,
2012
Instruments:
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. h.
PSAK No. Disclosures”
or
Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. g.
REVISED STATEMENTS OF ACCOUNTING STANDARDS
h.
ISAK No. 20 “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”
ISAK No. 20 “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”
Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Company and Subsidiaries is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on its financial statements.
33. PENYELESAIAN KONSOLIDASI
LAPORAN
KEUANGAN
33. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of this consolidated financial statements that were completed on February 21, 2011.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 21 Februari 2011.
86 PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
153
Halaman ini sengaja dikosongkan This Page is intentionally left blank
154
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
156
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Data Perusahaan Corporate Data
PT Surya Citra Media Tbk
158
Informasi Perusahaan Corporate Information
159
Struktur Organisasi Organisation Structure
160
Komite Audit dan Sekrertaris Perusahaan Audit Committee and Corporate Secretary
161
Anak Perusahaan Subsidiaries
162
Jaringan SCTV SCTV Network
164
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana Use of Initial Public Offering Proceeds
2010 Annual Report
157
Informasi Perusahaan Corporate Information Pencatatan Saham Stock Listing
Rapat Umum Pemegang Saham Annual General Meeting of Shareholders
Saham PT Surya Citra Media Tbk tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan simbol “SCMA”.
Waktu dan Tempat Time and Place 26 May 2011; 14:00
The common stock of PT Surya Citra Media Tbk is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) with the trading symbol “SCMA”
Akuntan Publik Independen Independent Public Accountant Ernst & Young - Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel : (62-21) 5289 5000 Fax : (62-21) 5289 4100 Website: www.ey.com/id
Biro Administrasi Efek Share Registrar
SCTV Tower; Lantai 8 Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270 Tel Fax
: (62-21) 27935599 : (62-21) 27935598
Hubungi Contact Hardijanto Saroso Corporate Secretary
[email protected]
Situs Perusahaan Company Website www.scm.co.id
PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral, Lantai 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930, Indonesia Tel. : (62-21) 252-5666 Fax. : (62-21) 252-5028 website : www.registra.co.id
158
Laporan Tahunan 2010
Related Websites www.sctv.co.id (Company Subsidiary’s Website) www.liputan6.com www.pundiamalsctv.com
PT Surya Citra Media Tbk
Struktur Organisasi Organisation Structure Komisaris Utama
President Commissioner
H.B.L. MANTIRI Komisaris Independen
Independent Commissioners
SEGARA UTAMA AGUS LASMONO Komisaris
Commissioner
GLENN M.S. YUSUF
Direktur Utama
President Director
Komite Manajemen Resiko
FOFO SARIAATMADJA Direktur
Ketua
Director
Risk Management Committee
Komite Audit
Audit Committee
Ketua
Chairman
Chairman
AGUS LASMONO
DAVID LIM GOLDSTEIN SALUSRA WIJAYA
Anggota
SEGARA UTAMA
Members
Anggota
H.B.L. MANTIRI GLENN M.S. YUSUF*
Sekertaris Perusahaan
Members
EMMANUEL BAMBANG SUYITNO M. RISANGGONO
Corporate Secretary
HARDIJANTO SAROSO
Kepala Divisi Bisnis Multimedia
Kepala Divisi Teknologi Informasi
Head of Multimedia Business Division
Head of Information Technology Division
B.F. WHINARSI
Kepala Divisi Bidang Hukum
Kepala Divisi Komunikasi
Kepala Divisi Audit Internal
Head of Legal Division
Head of Corporate Communication Division
Head of Internal Audit Division
IKA PASARIBU
RAVINDER MAWA
Kepala Divisi Keuangan dan Akunting
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia
Head of Finance & Accounting Division
Head of HRD Division
ROBERT POLANA
PT Surya Citra Media Tbk
IMMANUEL SOEIONO
INDRA DJANUARSYAH
HARDIJANTO SAROSO
Kepala Divisi General Services Head of General Services Division YUSUP SANTOSA
Kepala Divisi Hubungan Investor (Act.) Head of Investor Relations (Act.) INDRA CHRISTANTO
2010 Annual Report
159
Komite Audit & Sekretaris Perusahaan Audit Committee & Corporate Secretary
Emmanuel Bambang Suyitno
Warga Negara Indonesia, berusia 41 tahun. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2002. Beliau pernah menjabat sebagai Corporate Secretary PT Kopitime Dot Com Tbk, sejak 2001-2002, Corporate Finance Manager PT Puridana Sekurindo sejak 1998-2001, Structured Finance Assistant Manager PT ABS Finance Indonesia (Assets Backed Securitization) sejak 1997-1998, serta Senior Auditor Ernst & Young sejak 1994-1997. Emmanuel Bambang Suyitno meraih gelar MBA dari IPMI Business School serta gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beliau memiliki License for Investment Manager dan Underwriter dari Bapepam serta Registered Accountant. Beliau menjadi anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) sejak tahun 2005. Indonesian citizen, aged 41. He served as a member of the Company’s Audit Committee since 2002. Previously, he served as Corporate Secretary of PT Kopitime Dot Com Tbk, from 2001-2002, Corporate Finance Manager of PT Puridana Sekurindo from 1998-2001, Structured Finance Assistant Manager at PT ABS Finance Indonesia (Assets Backed Securitization) from 1997-1998, and as a Senior Auditor at Ernst & Young from 1994-1997. Emmanuel Bambang Suyitno earned his MBA from IPMI Business School and has a degree in Accountancy from the Faculty of Economics, University of Indonesia. He is licensed by Bapepam as an Investment Manager and Underwriter and is also a Registered Accountant. He has been a member of the Indonesian Audit Committee Association (IKAI) since 2005.
M. Risanggono Soemaryono
Warga Negara Indonesia, berusia 60 tahun. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 2010 dan sebagai anggota Komite Audit SCTV (Anak Perusahaan Perseroan) sejak 2004. Bergabung dengan SCTV sejak 1990-2004 dengan beberapa fungsi jabatan di Divisi Internal Audit, HRD, Corporate Affairs & Communications, Commercial Operation, Finance & Administration dll. Berbagai posisi yang pernah dijabatnya di perusahaan lain adalah Finance & Administration Manager di PT Filtrona Indonesia (1989-1990), Financial Executive/Kepala Biro Keuangan di PT Indonesia British Textile (1984-1988), sebagai System Accountant & Audit Manager di PT James Hardie Indonesia (1984), sebagai Internal Auditor dan Distribution Administration di PT Unilever Indonesia (1979), menjabat sebagai Financial Manager di PT Salvin Inc., (1979). Memperoleh gelar Master Business Administration (MBA) dari University of the East Manila, Philipines (1975-1978) dan Sarjana Accounting dengan gelar Bachelor of Art (BA) dari Indonesia Union college, Business Adm. Department (1975). Indonesian citizen, 60 years old. He served as a member of the Company’s Audit Committee since 2010 and also served as a Committee Audit of SCTV (Subsidiary of the Company) since 2004. He joined with SCTV since 1990-2004, with several position in Internal Audit Division, HRD, Corporate Affairs & Communications, Commercial Operation, Finance & Administration etc. He has held various positions at several other Companies, including Finance & Administration Manager at PT Filtrona Indonesia (1989-1990), Financial Executive/Head of the Finance Bureau at PT Indonesia British Textile (1984-1988), System Accountant & Audit Manager at PT James Hardie Indonesia (1984), Internal Auditor and Distribution Administration at PT Unilever Indonesia (1979), Financial Manager at PT Salvin Inc., (1979). He earned his Master’s of Business Administration (MBA) from the University of the East Manila, the Philippines (1975-1978) and a BA degree in Accounting from the Business Administration Department of Indonesia Union College (1975).
Hardijanto Saroso
Warga Negara Indonesia, berusia 44 tahun. Menjabat sebagai Corporate Secretary SCM dan SCTV sejak 2002. Sebelumnya menjabat Deputy Financial Controller SCTV (2001), Manager Purchasing & Collection SCTV (2000), Finance Manager SCTV (1999), Assistant Commercial Director & Opr. Manager Studio Saari SCTV (1997), Coordinator On Air, Editing & Graphic Production (1992-1994), Operation Coordinator untuk SCTV Jakarta (1990). Selain itu, pada 2008-2011 menjabat anggota Tim Pengkajian Peraturan & Kebijakan Pasar Modal Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), menjabat sebagai Dosen FISIP, Universitas Indonesia (1998-2009). Beliau juga menjabat sebagai Dosen di Universitas Al-Azhar (2006-2009). Beliau memperoleh gelar Master of Applied Finance dari Universitas Bina Nusantara (2010), gelar Master Management for Technology dari Melbourne University (1996) dan gelar Sarjana Teknik Telekomunikasi diperolehnya dari Universitas Brawijaya (1990). Indonesian citizen, 44 years old. Hardijanto Saroso has been the Corporate Secretary of SCM & SCTV since 2002. Previously, served as Deputy Financial Controller of SCTV (2001), as Purchasing & Collection Manager of SCTV (2000), as Finance Manager of SCTV (1999), as an Assistant Commercial Director and Operation Manager for SCTV’s Studio Saari (1997), as Coordinator On Air, Editing & Graphic Production (1992-1994), as Operation Coordinator of SCTV Jakarta (1990). In 2008-2011 holds a position as a member of Policy and Stock Market Regulation Reviewer, Indonesian Public Listed Companies Association (AEI), as a Lecturer at the University of Indonesia (1998-2009). He also has been a Lecturer at Al-Azhar University (2006-2009). He earned his Master of Applied Finance from Bina Nusantara University (2010), Master Degree in Management for Technology from Melbourne University (1996) & bachelor’s degree in Telecommunications Engineering from Brawijaya University (1990).
160
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Anak Perusahaan
Subsidiaries Nama Perusahaan
Alamat
Daerah Siaran
Kepemilikan Saham
Company’s Name
Address
Coverage Area
Share Ownership
1
PT Surya Citra Televisi (SCTV)
SCTV Tower Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270
Nasional
99.99%
2
PT Bangka Tele Vision
Jl. Jend. Sudirman No. 134A, Sungailiat
Sungailiat
85.00%
3
PT Surya Citra Pesona
Jl. Hi. Nani Wartobone (Eks. Jl. Panjaitan) No. 233, Gorontalo
Gorontalo
51.00%
4
PT Surya Citra Dimensi Media
Jl. Kumala No. 147 RT. 001 RW. 002, Makassar
Makassar
10.00%
No
•
Keempat Anak Perusahaan di atas, memiliki bidang usaha utama yaitu bidang jasa media khususnya penyiaran televisi.
PT Surya Citra Media Tbk
•
The main business activities of the four above mentioned subsidiary companies are in media services, especially TV broadcasting.
2010 Annual Report
161
PT SURYA CITRA SENTOSA
PT SURYA CITRA VISI MEDIA PT SURYA CITRA PESONA MEDIA
PT SURYA CITRA MULTIKREASI PT BANGKA TELEVISION PT SURYA CITRA MEDIA GEMILANG PT SURYA CITRA KIRANA
PT SURYA CITRA CERIA PT SURYA CITRA WISESA
PT SURYA CITRA MEDIATAMA
PT SURYA CITRA NUGRAHA PT ElANG CITRA PERKASA
PT SURYA CITRA MEDIA KREASI
162
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Jaringan SCTV
SCTV Network
PT SURYA CITRA KREASITAMA
PT SURYA CITRA CENDRAWASIH
PT SURYA CITRA PESONA
PT SURYA CITRA DIMENSI MEDIA
PT Surya Citra Media Tbk
2010 Annual Report
163
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Saham Perdana Use of Initial Public Offering Proceeds
164
Dari total dana perolehan bersih Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp388,24 miliar, hingga 31 Maret 2011, sebesar Rp243,55 milliar digunakan untuk pelunasan hutang sehubungan dengan akuisisi saham SCTV oleh SCM, sebesar Rp8,59 miliar digunakan untuk modal kerja dan sebesar Rp114,65 milliar digunakan untuk pengembangan usaha.
Of the net total proceeds from the IPO which amounted to Rp388.24 billion, until 31 March 2011, a total of Rp243.55 billion has been used to date for debt repayment in relation to the acquisition of SCTV shares by SCM, Rp. 8.59 billion has been used to support the Company’s working capital, and Rp114.65 billion has been used for business development.
Sisa dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana sebesar Rp21,45 milliar akan digunakan untuk pengembangan usaha antara lain pengadaan alat-alat produksi Perseroan dan Anak Perusahaan.
The remaining balance of Rp21.45 billion will be used for business development and, amongst others, purchases of production equipment for The Company and Subsidiaries.
Program Opsi Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP) Tahap A sejumlah 18.750.000 lembar waran telah dialokasikan pada tanggal 11 Nopember 2002 dan dikonversikan menjadi saham pada tanggal 28 Februari 2003. Perseroan juga telah mengalokasikan sebagian ESOP tahap B dari jumlah total 56.250.000 lembar waran yang dapat dikonversikan menjadi saham secepat-cepatnya 5 tahun setelah waran tersebut pertama dialokasikan. Perseroan akan menentukan alokasi dari waran tersebut setiap tahunnya selama 5 tahun. Alokasi pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima telah dilaksanakan masing-masing pada tanggal 11 Mei 2003, 11 Mei 2004, 11 Mei 2005, 11 Mei 2006 dan 11 Mei 2007 dengan jumlah masingmasing 15%, 20%, 20%, 20% dan 25% dari total waran ESOP Tahap B.
The Employees Stock Option Program (ESOP) Tranche-A involving 18,750,000 warrants have been allocated on 11 November 2002, and converted into shares in its entirety on 28 February 2003. The Company has also allocated part of the ESOP Tranche-B that allowed for the conversion into shares a total of 56,250,000 warrants within the 5 year period since the warrants were first allocated. The Company will conduct a warrant allocation annually for a period of 5 years. The first, second, third, fourth and fifth warrants allocations have been executed on 11 May 2003, 11 May 2004, 11 May 2005, 11 May 2006 and 11 May 2007 in which 15%, 20%, 20%, 20% and 25% were allocated respectively, from the total number of warrants in the ESOP Tranche-B.
Tahapan pertama, kedua dan ketiga dari Program ESOP Tahap B telah dilaksanakan. Tahap pertama dengan jumlah waran sebanyak 7.068.500 telah dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2008 - 25 Juni 2008. Tahap kedua dengan jumlah waran yang dikonversikan menjadi saham sebanyak 10.159.880 dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2009 - 19 Juni 2009. Tahap ketiga dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2010 - 25 Juni 2010, dengan jumlah waran yang dikonversikan menjadi saham sebanyak 10.577.650 waran.
The first, second and third batches of ESOP Tranche-B warrants have been exercised. The first batch of 7,068,500 warrants were exercised from 14 May 2008 to 25 June 2008. The second batch of 10,159,880 warrants were exercised from 18 May 2009 to 19 June 2009. The third batch of 10,577,650 warrants were exercised from 14 May 2010 to 25 June 2010.
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk
Daftar Isi Contents
Visi dan Misi
Vision and Mission
1
Pengantar
VISI
Introduction
Menjadi penyedia hiburan dan informasi terdepan bagi bangsa Indonesia.
3
Sekilas SCM
6
Ikhtisar Keuangan
8
Ikhtisar Saham
SCM in Brief
Financial Highlights
Stock Highlights
10
Program SCTV 2010
12
Penghargaan SCTV 2010
15
Sambutan Komisaris Utama
21
Laporan Direktur Utama
27
Diskusi dan Analisa Manajemen
35
Tata Kelola Perusahaan
45
Programming
49
Penjualan dan Pemasaran
53
Sumber Daya Manusia
57
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
63
Laporan Keuangan
157
2010 SCTV Programmes
2010 Awards for SCTV
Message from the President Commissioner
VISION To be the leading provider of entertainment and information to Indonesians.
MISI Kami berupaya setiap hari untuk menjadi pilihan pertama bagi bangsa Indonesia dalam penyedia konten berkualitas, untuk menghibur dan melaporkan. Kami akan menjadi pilihan pertama melalui pengadaan konten yang menarik, penyediaan layanan yang unggul dan pengembangan berkelanjutan dari sumber daya manusia kami. Melalui pencapaian ini kami akan menciptakan sebuah usaha menguntungkan yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan kami.
Report from the President Director
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Programming
MISSION We work every day to be the first choice provider of quality content to entertain and inform Indonesians. We will become the first choice through the delivery of attractive content, the delivery of superior service and the continuing development of our human resources. By achieving this we will create a sustainable profitable business for our stakeholders.
Sales and Marketing
Human Resources
Corporate Social Responsibility
Financial Review Data Perusahaan Corporate Data
Laporan Tahunan 2010
PT Surya Citra Media Tbk