VISI & MISI
VISION & MISSION VISI
VISION
MISI
MISSION
CORE VALUES
CORE VALUES
• TRUSTWORTHY Menjaga rasa kepercayaan tinggi yang diberikan nasabah
• TRUSTWORTHY Keep a high confidence level given by the customers
• RESPONSIVE Cepat tanggap dalam melayani setiap kebutuhan nasabah
• RESPONSIVE Prompt response in serving every customer needs.
• UNITY Kebersamaan dalam tugas sebagai kunci utama meraih sukses
• UNITY Teamwork is the main key success factor.
• SOLID Dapat diandalkan dan mampu bertahan dalam berbagai situasi
• SOLID Reliable and able to survive in every situation.
• TRANSPARENCY Keterbukaan dalam menjalankan usaha
• TRANSPARENCY Openness in conducting business
KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN Pencapaian kepuasan pelanggan yang optimal melalui penyediaan kualitas kerja dan pelayanan prima secara berkesinambungan yang menjadi budaya kerja Bank Artos Indonesia
QUALITY POLICY OF THE COMPANY Accomplishment to give optimum customer satisfaction through a remarkable work quality and services on an ongoing basis which become the working culture of Bank Artos Indonesia.
Menjadi Bank terpercaya dalam menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri. -- Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional. -- Meyakinkan masyarakat Indonesia untuk melaksanakan transaksi perbankan dengan Bank Nasional. -- Menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan memanfaatkan jaringan mitra usaha melalui sebuah kerjasama yang saling menguntungkan. -- Melakukan setiap kegiatan perbankan dengan integritas yang luhur.
Become a trusted Bank in partnership with the business community to support an independent economy of Indonesia. -- Provide a prime banking services that is trusted by Indonesian people and national business community -- Give confidence to Indonesian people in conducting business transactions with National Bank. -- Reach all community levels by utilizing the business partner networks through a mutual benefit cooperation. -- Conduct every banking activities with a sincere integrity.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
1
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Visi & Misi Daftar Isi Sekilas Kinerja Profil Perusahaan Laporan Dewan Komisaris Laporan Direksi Strategi & Kebijakan Pengelolaan Risiko Pelaksanaan G C G Perkembangan Usaha Susunan Pengurus Pejabat Senior Struktur Organisasi Ikhtisar Saham Jaringan Kantor Pengesahan Laporan Tahunan Laporan Auditor Independen
2
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
1 2 3 8 11 14 16 19 47 60 71 75 77 78 79 80
Vision & Mission Table of Contents Performance Review Company Profile Report from the Board of Commissioners Report from the Board of Directors Strategy & Policy Risk Management GCG Implementation Business Progress The Management Senior Officer Organization Structure Stock Highlights Office Network Ratification of the Annual Report Independent Auditor’s Report
SEKILAS KINERJA
PERFORMANCE REVIEW FINANCIAL HIGHLIGHTS
IKHTISAR KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah) URAIAN
2016
2015
2014
2013
2012
(in million Rupiah) DESCRIPTION FINANCIAL POSITION
POSISI KEUANGAN 774.779
745.647
839.836
657.012
511.105
Total Assets
Giro Pada Bank Indonesia
38.131
47.499
48.271
30.087
25.368
Current Account with Bank Indonesia
Simpanan Pada Bank Lain
1.918
1.902
1.782
1.024
3.519
Current Account with Others Bank
Surat Berharga (SBI)
151.989
173.719
187.122
148.719
124.872
Securities (SBI)
Kredit Yang Diberikan
476.651
467.853
548.658
431.396
313.713
Loan
Total Kewajiban
627.511
638.432
735.945
549.176
405.587
Total Liabilities
43.600
48.880
52.701
60.647
47.496
Current Account
Total Aktiva
Giro Tabungan
45.100
25.667
24.577
24.966
19.491
Saving Account
Deposito
501.685
488.895
509.718
309.882
247.723
Time Deposit
18.774
67.688
137.721
148.571
87.007
Current Account from Others Bank
147.269
107.214
104.830
104.993
102.533
Total Equity
Pendapatan Bunga
77.160
94.669
85.993
56.352
46.849
Total Biaya Dana
43.898
60.285
56.718
29.062
24.207
Total cost of funds
Pendapatan Bunga Bersih
33.262
34.384
29.275
27.290
22.642
Net interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
7.473
3.855
5.206
3.342
1.832
Operating Income Other Than Interest
Pendapatan Operasional
7.473
3.855
5.206
3.342
1.832
Operation Income
34.714
899
8.021
437
66
Impairment Losses on Financial Assets
Biaya Operasional
77.242
38.688
32.968
27.706
24.895
Operating Expence
Laba Operasional
(36.507)
(449)
1.514
3.170
194
Operating Profit
(1.373)
527
562
9
716
Net non-Operating Income
Simpanan Bank dari Lain Total Ekuitas
PROFIT & LOSS
LABA RUGI
Biaya Kerugian Penurunan Nilai (KPN)
Pendapatan (Beban) nonOperasional
Interest Income
Laba Sebelum Pajak
(37.880)
78
2.077
3.179
910
Income Before Tax
Laba Setelah Pajak
(33.331)
(309)
1.132
2.318
425
Net Income
Pendapatan (Biaya) Komprehensif Lainnya
(1.384)
2.693
(1.295)
325
2.075
Other Comprehensive Income (Expenses)
Jumlah Laba (rugi) Komprehensif
(34.715)
2.384
(163)
2.460
1.784
Total comprehensive income (loss)
(1.384)
2.693
(1.295)
325
2.075
Net income (loss) attributable to Equity Holders
(34.715)
2.384
(163)
2.460
1.784
Net income (loss) attributable to Equity Holders
(27.63)
(0.32)
11.73
22.12
(3.02)
Net Profit per Share
Jumlah Laba (rugi) yang dapat didistribusikan kepada pemilik Jumlah Laba (rugi) komprehensif yang dapat didistribusikan kepada pemilik Laba Bersih Per Saham
ASSETS QUALITY
KUALITAS AKTIVA Aktiva Produktif Aktiva Non Produktif
630.583
643.954
738.139
581.139
442.104
Productive Asset
10.090
5.234
9.810
4.417
2.175
Non Productive Asset
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
3
FINANCIAL RATIOS
RASIO-RASIO KEUANGAN (dalam %) NO 1
POS-POS
15.73
2012 Capital
22.87
21.62
27.72 Capital Adequacy Ratio Productive assets
5.16
2.48
4.00
2.51
1.80 a. Non Performing Assets
4.08
2.12
3.20
1.07
1.33 b. Non Performing Loan (NPL) -Nett
300.99
0.26
0.43
0.75
a. ROA
(5.25)
0.01
0.25
0.58
0.19 a. Return on Assets
b. ROE
(25.17)
(0.30)
1.12
2.19
0.40 b. Return on Equity
c. NIM
5.48
5.34
4.69
6.75
6.78 c. Net Interest Margin
145.31
100.46
98.34
94.69
80.74
84.15
93.47
109.08
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 a. Rate of Non compliance to Legal Lending Limits (BMPK)
a.1. Pihak Terkait
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
a.1. Related Parties
a.2. Pihak Tidak Terkait
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
a.2. Non-Related Parties
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 b. Rate of Exceeding BMPK
b.1. Pihak Terkait
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
b.2. Pihak Tidak Terkait
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
89.00 c. Loss of Productive Assets (PPAP) to Productive Assets Earnings
Rentabilitas
99.63 d. BOPO Liquidity
Likuiditas
99.68 Loan Deposit Ratio Compliance
Kepatuhan a. Persentase Pelanggaran BMP
b. Persentase Pelampauan BMPK
b.1. Related Parties b.2. Non-Related Parties c. GWM Rupiah
c. GWM Rupiah c.1. GWM Primer
6.65
8.13
8.40
8.39
8.13
c.1. GWM Priimary
c.2. GWM Sekunder
5.23
4.28
5.30
4.18
3.20
c.2. GWM Secondary
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00 d. PDN
d. PDN
4
ITEMS
b. NPL -Net
LDR 5
19.16
2013
a. Aktiva Produktif Bermasalah
d. BOPO 4
2014
Aktiva Produktif
c. CKPN Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif 3
2015
Permodalan CAR
2
2016
(in %)
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUN REPORT ON THE CALCULATION OF MINIMUM CAPITAL ADEQUACY (dalam jutaan Rupiah) NO
POS-POS
(in million Rupiah)
2016
2015
2014
2013
2012
A. Modal Inti
140.384
104.230
101.158
106.629
103.785
1. Modal disetor
120.625
96.500
96.500
96.500
96.500
19.759
7.730
4.658
10.129
7.285
19.759
7.730
4.658
10.193
8.993
Capital Components
I KOMPONEN MODAL
2. Cadangan Tambahan Modal 2.1 Faktor penambah a. Agio
A. Share Capital 1. Additional paid in Capital 2. Disclosed Reserves 2.1 Added Factor a. Agio
4.482
b. Donated Capital
b. Modal sumbangan c. Cadangan umum
ITEMS
9.000
9.000
9.000
6.000
6.000
93
3.018
2.593
1.175
400
c. General Reserves d. Specific Reserves
d. Cadangan tujuan e. Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) f .Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan
3.296
e. Last year profit after income tax f. Current profit after tax
g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan
g. Difference arising from financial statements
h. Dana setoran modal
h. Paid in capital
i. Waran yang diterbitkan (50%)
i. Warrants issued
j. Opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%)
j. Share option published in the occasion of share based compensation
k. Surplus Revaluasi Aktiva Tetap
k. Revaluation Surplus of Fixed Assets
48.343
2.2 Minus Factor
2.2 Faktor pengurang
a. Disagio
a. Disagio b. Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan 100%) c. Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (100
(1.917)
b. Last year Loss(100%)
(1.776)
(39.725)
c. Current Loss(100%)
(528)
d. Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan
d. Differences arising from translation of financial statements
e. Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori tersedia untuk dijual
e. Other comprehensive income:loss and common value decrease In regards to ready for sale category
f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif g. Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung h. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book
(424)
(2.182)
(3.309)
(608)
(598)
f. Lower difference between PPA and loss reserves of decrease value on productive assets (64)
(1.708)
g. Asset Removal Allowance(PPA) on non earning assets is calculated h. Lower difference of total common value and financial instrument adjustment in trading book
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
5
NO
POS-POS
2016
2015
2014
2013
2012
3. Inovative Capital
3. Modal Inovatif 3.1 Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif ) and non accumulative)
3.1 Subordinated obligations(perpetual and non accumulative)
3.2 obligations(perpetual and non accumulative)
3.2 Subordinated loans
3.3 Pinjaman subordinasi (perpetual non kumulatif )
3.3 Subordinated loans
3.4 Instrumen modal inovatif
3.4 Other inovative capital instrument
4. Faktor Pengurang Modal Inti *)
4. Minus Factor Share Capital
4.1 Goodwill
4.1 Goodwill
4.2 Aset tidak berwujud lainnya
4.2 Other undefinable asset
4.3 Penyertaan (50%)
4.3 Attachment(50%)
4.4 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%)
4.4 Loss of subordinated insurance company 5. Non-Controlling interest
5. Kepentingan Non Pengendali B . Modal Pelengkap
4.005
3.798
4.807
3.987
3.008
B. Supplementary Capital
1 Level Atas
1. Upper Tier 2
1.1 Saham preferen (perpetual kumulatif )
1.1 Preference Share(Perpetual Accumulative)
1.2 Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif )
1.2 Subordinated Obligations (Perpetual Accumulative)
1.3 Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif ))
1.3 Subordinated loan(Perpetual Accumulative)
1.4 Mandatory convertible bond
1.4 Mandatory convertible bond
1.5 Modal inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai modal intii
1.5 Innovative Capital recorded as Share Capital
1.6 Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2) lainnya
1.6 Other Supplementary Capital Instrument Opper Tier 2
1.7 Revaluasi aset tetap
1.7 Revaluasi aset tetap Fixed Asset Revaluation
1.8 Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) 1.9 Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas
6
ITEMS
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
4.005
3.798
4.807
3.987
3.008
1.8 General Reserves of Productive Assets 1.9 Other comprehensive income: Income from value increase Common for investment in ready for sale category
NO
POS-POS
2016
2015
2014
2013
2012
ITEMS 2. Lower Tier 2, max 50% Core Capital
2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti *) 2.1 Redeemable preference shares
2.1 Redeemable preference shares
2.2 Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan
2.2 Loans or Subordinated obligations
2.3 Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2) lainnya
2.3 Lower Tier 2, Supplementary capital instrument 3 Minus Factor Supplementary Capital
3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap 3.1 Penyertaan (50%)
3.1 Investments
3.2 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%)
3.2 Loss of capital of subordinate insurance company C . Minus Factor of Core Capital and Supplementary Capital
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap
Security Exposure
Eksposur Sekuritisasi D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
D. Additional Supplementary Capital
E. Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
E . Supplementary Capital allocated for Market Risk 144.389
108.028
105.965
110.616
106.793
Total of Core Capital+Supplementary Capital
III Total Modal Inti, Modal Pelengkap,Dan Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar (A + B - C + E)
144.389
108.028
105.965
110.616
106.793
Total of Core Capital,Supplementary Capital and Additional Supplementary Capital Allocated to anticipate Market Risk
IV Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Kredit
570.227
508.964
593.814
462.424
346.812
Risk Weighted Asset for Credit Risk (ATMR)
V Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Operasional
61.005
54.970
49.213
49.213
38.378
Asset for Operational Risk( ATMR)
VI Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Pasar
0
0
0
0
0
VII Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Risiko Kredit Dan Risiko
631.232
563.934
643.027
511.637
385.190
Capital Adequacy Ratio with consideration for Credit Risk and Operational Risk
22.87%
19,16%
15.73%
21.62%
27.72%
Capital Adequacy Ratio for minimum Credit Risk, Operational Risk and Market Risk
II Total Modal Inti Dan Modal Pelengkap (A + B - C)
VIII Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [III : (IV + V + VI]]
Weighted Asset for Market Risk (ATMR)
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
7
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE IDENTITAS PERUSAHAAN
THE COMPANY’S IDENTITY
Uraian
Keterangan/Remarks
Name
Nama
PT Bank Artos Indonesia Tbk
Pendirian Perusahaan
1 Mei 1992 May 1, 1992
Bidang Usaha
Perbankan Banking
Alamat
Jl. Otto Iskandardinata No. 18 Bandung
Telepon
+6222 4200202
Telephone
Fax
+6222 4200401
Fax
Situs Web
www.bankartos.co.id
Email
[email protected]
Pencatatan Saham
12 Januari 2016 January,12 2016
Kode Saham
ARTO
Akuntan Publik
Biro Administrasi Efek
Notaris
Konsultan Hukum
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
Establishment of the Company Line of Business Address
Website Email Listing Date Ticker Code Supporting Agents of Capital Market
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
8
Description
Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono Gedung Majapahit Permai Blok B103-104 Jl. Majapahit No. 18-20, Jakarta 10160 PT Ficomindo Buana Registrar Mayapada Tower Lt. 10 Suite 02B Jl. Jend. Sudirman Kav. 28, Jakarta 12920 Kantor Notaris / PPAT Dr. Irawan Soerodjo, SH, M.Si. Jl. KH. Zainul Arifin No. 2 Komplek Ketapang Indah B2 No. 4-5 Jakarta 11140 Irma & Solomon Law Firm Sequis Center 1st Floor Jl. Jenderal Sudirman 71, Jakarta 12190
Public Accountant
Share Registrar Bureau
Notary
Lawfirm
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN PT Bank Artos IndonesiaTbk (Selanjutnya disebut dengan “Bank Artos”) merupakan Bank Umum Swasta non-Devisa yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat. Dalam pertumbuhannya, Bank Artos memfokuskan bisnis kemitraan dan prinsip prudential banking menjadi filosofi bisnis Bank. Bank Artos terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ARTO sejak 12 Januari 2016.
A BRIEF HISTORY OF THE COMPANY PT Bank Artos IndonesiaTbk (hereinafter referred to as “Bank Artos”) is a Private Non-Foreign Exchange Bank with a headquarter located in Bandung, West Java. In its development, Bank Artos is focusing to business partnerships guided by prudential banking principles as the Bank’s philosophy. Bank Artos has listed its shares in the Indonesia Stock Exchange with ticker code ARTO since January 12, 2016.
Pada akhir tahun 2016, Bank Artos memiliki kantor pusat, 1 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu, 1 kantor kas dan 1 payment point yang tersebar di Bandung, Banten dan Jakarta serta 6 ATM yang tergabung dengan jaringan ATM Bersama dan Interkoneksi ALTO/ PRIMA guna memudahkan nasabah melakukan berbagai transaksi perbankan.
At the end of 2016, Bank Artos has Head Office, 1 Branch Office, 5 Sub-Branch Offices, and 1 Cash Office spread out in Bandung, Jakarta and Banten, which were equipped with 6 ATM units incorporated with ATM Bersama and ALTO/PRIMA networks as an effort to facilitate the customers in conducting various banking transactions.
KEGIATAN USAHA Bank Artos menyediakan beragam produk dan jasa layanan perbankan yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, serta jasa lainnya yang mendukung aktifitas pelayanan perbankan.
BUSINESS ACTIVITIES Bank Artos provides a wide range of products and banking services which generally can be classified into funding and lending activities, along with other services for supporting banking transactions.
Penghimpunan Dana Bank Artos melakukan aktivitas penghimpunan dana melalui jaringan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas untuk menjangkau nasabah di wilayah-wilayah potensial. Untuk meningkatkan volume penghimpunan dana dari masyarakat, Bank Artos senantiasa melakukan inovasi produk dan jasa perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah yang terus berubah dan berkembang.
Funding Activities Bank Artos conducts funding activities through its office networks, which consists of Branch Office, Sub-Branches Offices and Cash Office in order to reach customers in certain potential areas. To increase the volume of third party funds, Bank Artos continuously innovates its banking products and services in accordance with the change and increase of customers’ needs.
Bank Artos telah meluncurkan beberapa produk guna menghimpun dana masyarakat, yaitu: a. Giro: Giro Artos, Giro Artos Kemitraan b. Tabungan: Tabungan Artos, Tabungan Artos Progresif, Tabunganku c. Deposito Berjangka d. Sertifikat Deposito
Bank Artos has launched several products in order to raise third party funds, amongst others are: a. Current Accounts: Giro Artos, Giro Artos Kemitraan b. Savings Accounts: Tabungan Artos, Tabungan Artos Progresif, Tabunganku c. Time Deposit d. Certificate of Deposit
Dalam rangka memperluas jaringan usaha serta meningkatkan sumber pendanaan, selain memanfaatkan jaringan kantor yang ada juga melalui bisnis kemitraan dengan bank lainnya, BPR, Multifinance, perusahaan asuransi, disamping itu pula Bank Artos melakukan diversifikasi produk dan jasa layanan untuk segmen pasar tertentu, sehingga
To broaden its business networks and increase source of funds, in addition to utilize its existing office networks, the Bank also established business partnerships with other banks, Rural Banks, Multifinance and Insurance company. Bank Artos consistently diversify products and services for a particular market segment, as an effort to respond every customer’s needs as well as to
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
9
mampu menjawab setiap kebutuhan nasabah. Bank Artos juga melakukan upaya promosi secara intensif dan menetapkan suku bunga yang menarik bagi nasabahnya.
carry out intensive campaigns and define competitive interest rate to attract customers.
Penempatan Dana Bank Artos menjalankan fungsi intermediasi melalui penghimpunan dana nasabah yang kemudian disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada debitur perseorangan maupun badan usaha/ perusahaan. Dalam menyalurkan kredit ke sektorsektor yang dianggap mempunyai prospek yang baik, Bank Artos melakukan analisa kredit yang mendalam dan proses pengambilan keputusan melalui Komite Kredit. Di dalam penyaluran fasilitas kredit untuk segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan debitur potensial pada sektor lainnya seperti perdagangan, industri pengolahan, konstruksi dan multifinance yang memenuhi kriteria, Bank Artos senantiasa memperhatikan diversifikasi portofolio kredit, dilaksanakan dengan prinsip kehatihatian, pengelolaan risiko dan pengawasan yang berkesinambungan.
Lending Activities Bank Artos performs an intermediary function by raising third party funds which afterward are disbursed as loans to an individual or corporations. In disbursing loans to prospective sectors, Bank Artos conducts an indepht analysis and decision making process through a Credit Committee. Loan disbursements to the Small Medium Enterprise (SME) and to the potential debtors in other sectors such as trading, manufacturing industry, construction and multifinance always concerns on the diversification of loan portfolios, that are guided by the principles of prudential banking, risk management and ongoing oversight.
Produk kredit Bank Artos yang diberikan kepada nasabahnya antara lain: a. Kredit Modal Kerja b. Kredit Investasi c. Kredit Konsumsi d. Kredit Pemilikan Rumah/ Ruko e. Kredit Pemilikan Mobil/ Sepeda Motor f. Kredit Multiguna g. Kredit Artos Sejahtera h. Kredit Artos Manfaat i. Kredit Artos Berdikari j. Bank Garansi
Loan products that are provided to the customers : a. Working Capital Loan b. Investment Loan c. Consumption Loan d. Mortgages Loan e. Car Ownership/Motorcycle Loan f. Multipurpose Loan g. Kredit Artos Sejahtera h. Kredit Artos Manfaat i. Kredit Artos Berdikari j. Bank Guarantees
Jasa Layanan Perbankan Bank Artos menyediakan jasa layanan perbankan antara lain: a. Penukaran Mata Uang Asing b. Pelayanan Antar Jemput Transaksi c. Sentra pembayaran tagihan bulanan (telepon, PLN, internet dll) d. Kiriman Uang/ RTGS/SKN e. Tagihan Warkat Luar Kota f. Tagihan Warkat dalam kota – Kliring g. Bank Garansi h. Fasilitas Penggajian Karyawan i. Pembayaran Uang Sekolah j. Safe Deposit Box – SDB k. Jaringan ATM Bersama
Banking Services Bank Artos provides several banking services, such as: a. Money Changer b. Pickup Service c. Payment point for telephone bills, electricity bills, internet bills and others d. Transfer/RTGS/SKN e. Intercity Clearing f. Clearing g. Bank Guarantee h. Payroll System i. Tuition Fee Payment j. Safe Deposit Box k. ATM Bersama Networks
Tahunan 2016 10 Laporan Annual Report 2016
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear shareholders and stakeholders,
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah Nya bahwa PT Bank Artos Indonesia Tbk (“Bank Artos”) masih terus eksis dan tetap berkarya untuk mewujudkan visi dan misinya.
Praise to the Lord Almighty upon His grace so that PT Bank Artos Indonesia Tbk (“Bank Artos”) can still exist in the business to achieve its vision and mission.
Dalam kesempatan ini perkenankan kami atas nama Bank Artos, menyampaikan apresiasi yang setinggitingginya kepada para stakeholders yang telah mendukung dan menjadikan Bank Artos sebagai bank terpercaya untuk melakukan transaksi keuangan
On this opportunity let us on behalf of Bank Artos, express our highest appreciation to the stakeholders who have supported and made Bank Artos as a trusted banks in conducting financial transactions.
Kondisi Ekonomi Indonesia Di tengah ketidak pastian ekonomi global baik karena pengaruh faktor eksternal maupun faktor domestik, kita masih bersyukur bahwa perekonomian Indonesia masih memiliki daya tahan yang tinggi dan pada tahun 2016 bahkan telah tumbuh sebesar 5,02 %, sementara tingkat inflasi cukup rendah hanya 3,36 %. Diantara beberapa faktor pendukung, terutama adalah kestabilan dibidang politik dan keamanan, sementara pembangunan di bidang insfrastruktur yang masif meningkatkan pengeluaran Pemerintah dan mendorong mobilitas yang tinggi karena perbaikan infrastruktur memudahkan distribusi barang dan menekan inflasi.
Indonesia Economic Condition In the midst of global economy uncertainty due to the influence of external factors or domestic factors, we are grateful that Indonesian economy was still able to strenghten its position in 2016 and even has grown by 5.02%, while the inflation rate is quite low of just 3.36%. Among others supporting factors to realize such conditions were the stability in national security and politic, while a massive development in infrastructure area has significantly increased Government spending that in turn encouraged a better distribution and lowered the inflation.
Pada tahun 2016 Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan Pengampunan Pajak atau Tax Amnesti yang berlaku mulai 1 Juli 2016 sampai dengan 31 Maret 2017 ( 9 bulan ). Sampai akhir Desember 2016 perolehan pajak dari program ini telah mencapai Rp97,3 Triliun dari target Rp165 Triliun.
In the year 2016, the government also released Tax Amnesty Policy that was in force from July 1, 2016 to March 31, 2017 (9 months). At the end of December 2016, tax revenue from this policy had reached Rp97.3 trillion from the target of Rp165 trillion.
Kegiatan Operasional Bank Artos telah menjadi Perusahaan Terbuka melalui Penawaran Saham Perdana yang efektif pada tanggal 30 Desember 2015 dan mencatatkan sahamnya pada tanggal 12 Januari 2016 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak saat itu Bank Artos telah melaksanakan fungsinya sebagai Perusahaan Terbuka. Semua ketentuan yang berlaku telah dilaksanakan dengan baik. Harga saham pada saat pencatatan perdana tanggal 12 Januari 2016 tercatat sebesar Rp132 per saham dengan kode perdagangan “ARTO”, dan pada akhir tahun 2016 naik menjadi Rp160 per saham.
Operational Activity Since December 30, 2015, Bank Artos has officially become a publicly listed company through an Initial Public Offering (IPO) and listed its share on January 12, 2016 in the Indonesia Stock Exchange (IDX). Since then Bank Artos has carried out its function as a publicly listed company. All applicable requirements for publicly listed company have been fulfilled. The share price at listing day on January 12, 2016 was Rp132 per share with a ticker “ARTO”, by the end of 2016 increased to Rp160 per share.
Pada tahun 2016 Manajemen Bank Artos mengganti core banking system dengan CBS Wincore yang merupakan perubahan signifikan dalam teknologi serta menunjang pengembangan bisnis dan sistem
In 2016 the Management of Bank Artos replaced the former core banking system with the new CBS Wincore which was a significant step in the technology development in order to support the business and
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
11
pelaporan. Disamping itu Manajemen juga telah melakukan Revaluasi Aset dengan hasil diperoleh tambahan nilai aset sebesar Rp 48,3 milyar. Dewan Komisaris mengapresiasi langkah strategis yang telah dilakukan Manajemen.
reporting systems. In addition, the Management has also conducted an assets revaluation that contributed to the additional assets value of Rp48.3 billion. The Board of Commissioners appreciates these strategic actions taken by Management.
Tata Kelola Bank Manajemen telah menerapkan tata kelola bank dengan baik sesuai ketentuan Good Corporate Governance (GCG) dengan membentuk kelengkapan Governance Structure, penerapan Governance Process dan pemantauan Governance Outcome. Sebagai implementasi Governance Structure, Bank Artos telah menetapkan Rencana Bisnis Bank (RBB), Ketentuan Perkreditan dan Pendanaan, serta Struktur Organisasi yang telah menerapkan pemisahan fungsi dan pengendalian internal yang memadahi.
Corporate Governance The Management has implemented the corporate governance in line with the provision of Good Corporate Governance (GCG) by completing the instruments of Governance Structure, implementation of Governance Process and monitoring of Governance Outcomes. The implementation of the bank’s governance structure reflects on the business plan, lending and funding policies, as well as the organization structure that has accommodated the segregation function and internal control adequately.
Dalam kegiatan operasional bank, proses pengambilan keputusan oleh Manajemen bersifat independen, profesional dengan memperhatikan asas keadilan dan kesetaraan. Selain itu, proses penyampaian informasi bersifat transparan, akurat, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
In the bank’s operations, the management decision making process is independent, professional in accordance to the principle of justice and equality. In addition the information delivery process is always transparent, accurate, accountable and reliable.
Penerapan manajemen risiko dilakukan melalui pembentukan satuan kerja yang bersifat struktural. Ditingkat manajemen, Komisaris membawahi berbagai komite yaitu Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Ditingkat operasional, mekanisme kebijakan dilaksanakan secara terstruktur yaitu identifikasi risiko, pengukuran dan pengendalian atas berbagai jenis risiko antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko pasar dan lainlain yang didasarkan pada ukuran dan kompleksitas usaha. Untuk mendukung pengambilan keputusan tentang pemberian kredit, Bank Artos telah membentuk Komite Kredit.
The implementation of risk management is applied through the establishment of a structural working units. In management level, the Board of Commissioners supervises several committees which are the Risk Monitoring Committee, the Audit Committee and the Remuneration and Nomination Committee. In operational level, the policy mechanism are structurally implemented through identification, measurement and controlling of certain risks, such as credit risk, liquidity risk, legal risk, market risk and other risks based on the bank business size and the complexity. Bank Artos has formed Credit Committee to support lending decision.
Di bidang kepatuhan, kebijakan Manajemen tercermin pada pembentukan unit kerja yang dibawahi oleh Direktur Kepatuhan guna memastikan semua ketentuan, sistem dan prosedur telah sesuai dengan ketentuan OJK/BI. Fungsi pengawasan operasional dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama, dimana tugasnya memeriksa dan mengawasi seluruh kegiatan operasional. Untuk menjamin standar mutu pelayanan yang prima, Bank Artos menerapkan standarisasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008.
Management policy in compliance field reflected on establishment of compliance working unit under supervision of the Compliance Director in order to ensure that all regulations, system and procedures are in accordance with the regulation of OJK/BI. Supervisory function is run by the Internal Auditor (SKAI) which directly report to the President Director with responsibility to audit and supervise all operational activities. In order to assure the prime quality standard in operation, Bank Artos applies the standardization of Quality Management System ISO 9001 : 2008.
Tahunan 2016 12 Laporan Annual Report 2016
Di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen sangat memahami pentingnya memiliki SDM yang berkualitas. Berbagai bentuk pelatihan melalui program “ Competency Based HR Management “ dilaksanakan secara intensif.
In the aspect of Human Resource Development, the Management concern on the importance of having highly qualified human resources. Various types of training both internal and external program were intensively implemented through the “Competency Based HR Management”.
Kinerja Keuangan Pada 2016, Total Aset meningkat 4% dibanding 2015 menjadi Rp774,8 Milyar. Peningkatan terbesar selama satu tahun terjadi pada Aset Tetap dan Inventaris yang berasal dari hasil revaluasi aktiva tetap.
Financial Performance In 2016, Total Assets increased 4% compared to 2015 to Rp774.8 billion. The highest increase occurred on Fixed Assets and Inventory as a result fixed assets. revaluation.
Sedangkan Kredit yang Diberikan meningkat 1,88% dari Rp467,85 Milyar menjadi Rp476,65 Milyar. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga meningkat 4,78% dari Rp563,44 Milyar pada 2015 menjadi Rp590,39 Milyar. Di sisi lain penghimpunan Dana dari Bank Lain menurun 72,26% dari Rp67,69 Milyar pada 2015 menjadi Rp18,78 Milyar pada 2016, dimana hal tersebut dilakukan sejalan dengan kebijakan Bank Artos untuk menyesuaikan cadangan likuiditas agar lebih efektif.
Loans increased by 1.88% from Rp467.85 billion to Rp476.65 billion. Third party funds increased by 4.78% from Rp563.44 billion in 2015 to Rp590.39 billion. On the other side, funding from other banks decreased by 72.26% from Rp67.69 billion in 2015 to Rp18.78 billion in 2016, in line with Bank Artos’s policy to have more effective liquidity reserves.
Total Ekuitas pada 2016 secara bersih meningkat sebesar Rp40,1 Milyar atau sebesar 37% menjadi Rp147,3 Milyar yang disumbang oleh tambahan modal disetor dari IPO dan tambahan dari revaluasi aset.
Total Equity in 2016 showed a net increase by Rp40.1 Billion or 37% to Rp147.3 billion which was come from additional paid-in capital in the IPO and assets revaluation.
Dewan Komisaris memperhatikan pelambatan perkembangan bisnis bank dan memburuknya kualitas kredit yang mengakibatkan tekanan pada rentabilitas Bank Artos, namun demikian Dewan Komisaris yakin kinerja pada 2017 akan lebih baik yang akan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham .
The Board of Commissioners gives attention to the business slowdown and the worsening loans quality which caused a pressure on the Bank’s earning ratios, however the Board of Commissioners are confident that the Bank’s performance will be better in 2017 and able to give added value to shareholders.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan kepada Manajeman Bank Artos dalam mencapai Visi dan Misinya. Terima Kasih
May God Almighty will always guides to the Management in realizing its vision and mission.
Bandung, 20 April 2017 Bandung, April 20, 2017
William Arto Hardy Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
13
LAPORAN DIREKSI
REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat, Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga PT Bank Artos Indonesia Tbk (“Bank Artos”) masih terus berkarya bagi negeri tercinta.
Dear shareholders and stakeholders, We would like to convey our praise and gratitude to the God Almighty for the goodness so PT Bank Artos Indonesia Tbk (“Bank Artos”) was able to dedicate our best contributions to this beloved country.
Ekonomi global yang melambat serta tidak tercapainya penerimaan negara membuat pertumbuhan ekonomi dalam negeri sepanjang tahun 2016 belum sepenuhnya optimal. Namun demikian, Bank Artos tetap mampu menjalani masa-masa sulit tersebut dengan tetap optimis menghadapi tantangan dimasa mendatang.
The global economy deceleration and the state revenue that did not meet the target stated, has led to non optimal domestic economic growth throughout the year 2016. Nevertheless, Bank Artos was still able to overcome those difficult times and keep optimistic in facing the future challenges.
Di tengah situasi perekonomian yang sulit tersebut, Bank Artos masih memperlihatkan peningkatan dalam penyaluran kredit pada tahun 2016, meskipun hanya tumbuh sebesar 1,88% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp476,65 Milyar.
Amid of a difficult economy situation, Bank Artos was still able to show an increased performance of loans disbursements in 2016, eventhough the growth was only 1.88% compared to the previous years to become Rp476,65 Billion.
Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar Rp4,78% dari Rp563,44 Milyar pada 2015 menjadi Rp590,39 Milyar pada 2016. Bank Artos menetapkan strategi untuk menyeimbangkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dengan pertumbuhan Kredit Yang Diberikan.
Third Party Funds increased by Rp4.78% from Rp563.44 billion in 2015 to Rp590.39 billion in 2016. Bank Artos stated a balanced strategy of Third Party Funds growth in line with the Loans Growth.
Capital Adequacy Ratio (CAR) pada akhir tahun 2016 mencapai sebesar 22,87%. Tingkat CAR ini masih jauh diatas minimum ketentuan regulator yang maknanya Bank Artos masih memiliki ruang yang cukup besar untuk meningkatkan kredit yang diberikan. Peningkatan permodalan Bank tersebut antara lain berasal dari kebijakan mengenai revaluasi aktiva tetap untuk kepentingan perpajakan, yang menghasilkan tambahan ekuitas sebesar Rp48,3 Milyar.
Capital Adequacy Ratio (CAR) at the end of 2016 was 22.87%. This level of CAR was still far above the minimum requirements stated by the regulator, which means that Bank Artos still has sufficient space to increase its loan disbursements. Increased on the Bank’s capital was derived from the policy on fixed assets revaluation for taxes purpose, that generated additional equity of Rp48.3 billion.
Kondisi perekenomian yang belum sepenuhnya pulih, menyebabkan penurunan kondisi usaha beberapa nasabah yang berimbas pada penurunan kualitas kredit dan menyebabkan Bank Artos harus mencatatkan Penurunan Nilai Aset Keuangan yang cukup besar.
The economic condition that has not been fully recovered, led to the decreased on the business condition of several clients that in turn has decreased their loans quality and enforced Bank Artos to record a declining of Financial Assets Value.
Dampak dari Penurunan Nilai Aset Keuangan memberikan tekanan pada rentabilitas Bank Artos. Pada 2016, Bank Artos membukukan Rugi Bersih sebesar Rp33,3 Milyar dan Rugi Komprehensif sebesar Rp34,7 Milyar.
The decline in the Financial Assets Value has put pressures on Bank Artos profitability. In 2016, Bank Artos booked Net Loss of Rp33.3 billion and Comprehensive Loss of Rp34.7 billion.
Tahunan 2016 14 Laporan Annual Report 2016
Salah satu momentum penting pada 2016 adalah dicatatkannya saham Bank Artos dengan kode ARTO pada Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 12 Januari 2016, yang menandai tahapan penting sebagai perusahaan publik. Dengan demikian pengelolaan Bank Artos didorong untuk lebih profesional dan transparan.
One of the important momentums in 2016 was the Listing of Bank Artos’s Shares with trading code ARTO in the Indonesia Stock Exchange on January 12, 2016, which marked an important stage as a publicly listed company. In consequence, the management of Bank Artos is encouraged to be more professional and transparent.
Momentum penting lainnya adalah penggantian core banking system dengan CBS Wincore, yang dapat memenuhi laporan secara langsung kepada stakeholder sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat menunjang Bank Artos dalam melakukan pengembangan bisnis.
Another important momentum was the replacement of the former core banking system to the new Wincore CBS, which has the capability to produce reports directly to stakeholders in accordance with the prevailing regulations and to support Bank Artos in developing its business.
Guna mewujudkan Visi Bank Artos untuk “Menjadi Bank Terpercaya dalam menjalin kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri“ strategi bisnis kemitraan akan tetap dilanjutkan dengan penekanan pada kerjasama yang menghasilkan nilai tambah yang paling optimal dan risiko yang dapat terkelola dengan baik.
In order to realize Bank Artos’s Vision to “Become a Trusted Bank in partnership with the business community to support an independent economy of Indonesia”, the strategy in business partnership will continue to be carried out that emphasis on cooperations that give the most optimum added value and proper risk management .
Tata Kelola Perusahaan Manajemen selalu berpedoman pada ketentuan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Setiap kebijakan dan prosedur operasional dievaluasi untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku dan berlandaskan pada prinsip akuntabilitas, pertanggungjawaban, keterbukaan, kewajaran dan kemandirian. Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dapat menciptakan dan mempertahankan kelangsungan usaha yang sehat.
Corporate Governance The Management always complies with the regulations on Good Corporate Governance. Every operational policy and procedure are evaluated to ensure their confirmity with the prevailing regulations based on the principles of accountability, openness, fairness and independency. A consistent implementation of Good Corporate Governance may create and sustain a sound business continuity.
Apresiasi Kami menyampaikan apresiasi kepada Para Nasabah, Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang selama ini telah memberikan kepercayaan yang tinggi serta turut serta dalam mengembangkan dan memajukan Bank Artos. Semoga setiap langkah kita selalu dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Appreciation We convey appreciation to our Customers, Shareholders and Stakeholders, who have given their sincere reliance and contributed in developing and bringing Bank Artos to the higher level. We pray that our every single step will always be protected by the God Almighty.
Bandung, 20 April 2017 Bandung, April 20, 2017
ReinanthaYaputra Direktur Utama President Director
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
15
STRATEGI DAN KEBIJAKAN STRATEGY AND POLICY
Kondisi kegiatan usaha perbankan nasional pada umumnya di tahun 2016 ditandai dengan CAR yang meningkat, namun BOPO dan NPL juga meningkat serta LDR yang menurun sesuai Laporan OJK Triwulan IV-2016.
The condition of national banking business activities in 2016 were marked by the increased of the banks’ CAR; however, the ratios BOPO and NPL have also increased that followed by declining LDR ratio according to the OJK’s Quarterly Report IV-2016.
Kondisi perbankan di atas menjadi pertimbangan penting bagi Manajemen dalam menetapkan strategi dan kebijakan Bank Artos pada 2016. Selain itu Manajemen juga memperhatikan dan mempertimbangkan perkembangan perekonomian regional dan internasional. Sedangkan kebijakan regulator baik dari Pemerintah maupun OJK/ BI terus dipantau oleh Manajemen dalam rangka menyusun strategi serta kebijakan dengan tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Kehati-hatian yang terukur (Prudential Banking) serta didukung oleh pengelolaan Manajemen Risiko, pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku .
The banking conditions above became an important consideration for Management in stating the strategy and policy of Bank Artos in 2016. In addition, the Management also concerned and considered with the development of the regional and international economy. The regulatory policy both from the Government and OJK/BI were continuously monitored by the Management in order to formulate appropriate strategies and policies in accordance to a measurable prudent banking principles supported by the implementation of Risk Management, Good Corporate Governance and Compliance to the prevailing regulations.
TARGET PASAR Target pasar Bank Artos adalah skala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). UMKM masih merupakan target pasar yang prospektif. Untuk menjangkau segmen UMKM dibutuhkan jaringan kantor yang luas. Melihat kondisi tersebut Bank Artos melakukan strategi bisnis yang difokuskan pada bisnis kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Bisnis kemitraan tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi Bank Artos terutama peningkatan volume kredit kepada UMKM.
TARGET MARKET Target market of Bank Artos is the micro, small and medium enterprises (SME). The SME is still a prospective target market. To reach this segment, an extensive office network is required. Considering the said condition, Bank Artos implements business strategy that is focused on business partnerships with banking institutions and other financial institutions. These business partnerships are aimed to give positive contributions to Bank Artos, particularly to increase loans volume to SME sector.
SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat bernilai bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Kualitas Sumber Daya Manusia harus terus dikembangkan melalui Program Pengembangan SDM berbasis pada konsep Competency Based HR Management. Sehingga dalam situasi tingkat persaingan di industri perbankan yang semakin tinggi, Bank Artos mampu menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang memiliki kemampuan berkompetensi yang sehat.
HUMAN RESOURCES Human resources are valuable assets to the development and progress of a company. The quality of human resources should be continuously developed through a Human Resource Development Program based on the concept of Competency-Based HR Management. So the Bank will be able to provide qualified human resources with good competencies to face a fierce competition in the banking industry.
Program pengembangan Sumber Daya Manusia yang dilaksanakan antara lain meliputi : 1. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan. 2. Meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan. 3. Meningkatkan kepatuhan, kedisiplinan, produktivitas dan effisiensi kerja karyawan.
Human resource development are conducted through the following programs: 1. Conducting continual training and education. 2. Improving employees’ morale and motivation. 3. Improving employees’ compliance, discipline, productivity and work efficiency
Tahunan 2016 16 Laporan Annual Report 2016
4. Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan karyawan. 5. Menyempurnakan kebijakan dan sistem prosedur yang terkait dengan SDM. 6. Meningkatkan pemahaman karyawan terhadap risiko dalam setiap aktivitas perbankan dan menanamkan budaya sadar risiko. 7. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff karyawan yang terkait dengan pengelolaan risiko mengikuti program sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan OJK serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa waktu tertentu.
4. Providing welfare enhancement program for the employees. 5. Improving HR policies, systems and procedures. 6. Improving employees’ understanding to the inherent risk in every banking activity and encouraging risk awareness culture. 7. Involving the Management, all working unit leaders and staffs of risk taking units to the risk management certification program in accordance to OJK’s regulation, as well as providing refreshment trainings for those who have passed the certification after a certain period of time.
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI Perkembangan Teknologi Sistem Informasi sejalan dengan perkembangan ketentuan / regulasi dan tuntutan pasar. Bank Artos telah mengganti core banking system dengan CBS Wincore, yang dapat memenuhi laporan secara langsung kepada stakeholder sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat menunjang Bank Artos dalam melakukan pengembangan bisnis.
INFORMATION TECHNOLOGY SYSTEM Information Technology System is developed in line with the development of the regulations and market’s demands. Bank Artos has replaced the core banking system to CBS Wincore, that can produce report directly to stakeholder in accordance to prevailing regulation and support business development of the Bank.
Disaster Recovery Center secara berkala telah dilakukan proses pengujian untuk memastikan system dapat berfungsi secara tepat dan cepat.
Disaster Recovery Center has been regularly tested to ensure the system can be properly and timely functioned.
Keikutsertaan Bank Artos sebagai anggota jaringan ATM Bersama telah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi melalui 13.000 jaringan ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Jenis transaksi yang dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama antara lain: penarikan tunai, kiriman uang / transfer antar bank anggota, pembayaran tagihan PLN, Telepon, Pajak dan pembayaran kartu kredit.
The participation of the Bank as a member of ATM Bersama network has provided a comfort and convenience transaction for the customer through 13,000 networks of ATM Bersama scattered throughout the Indonesia region. Type of transactions that can be done at ATM Bersama, among others are: cash withdrawal, remittances/interbank transfer between the member, payments on electricity bills, phone bills, taxes and credit card.
Tujuan penyediaan Teknologi Sistem Informasi yang baik sebagai komitmen Manajemen memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap nasabah atau masyarakat yang akan mempergunakan jasa dan bertransaksi dengan Bank Artos.
The purpose of providing a good Information Technology System is as a reflection of Management’s commitment to provide security and comfort to every customers or other people who have banking transactions with Bank Artos.
KUALITAS ASET PRODUKTIF DAN NONPRODUKTIF & NON PERFORMING LOAN Rasio Aset Produktif bermasalah pada tahun 2016 sebesar 5,28% meningkat dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 1,75% serta Rasio Non Performing Loan (NPL) posisi akhir tahun 2016 sebesar 4,08% naik dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 2,12%.
THE QUALITY OF PRODUCTIVE AND NONPRODUCTIVE ASSET & NON PERFORMING LOANS Non Performing Productive Assets ratio in 2016 was 5.28%, which showed an increase compared to 1.75% in 2015. The Non Performing Loans (NPL) ratio at the end 2016 was 4.08% which also showed an increased compared to 2.12% in 2015.
Peningkatan rasio NPL disebabkan adanya beberapa debitur bermasalah. Penanganan permasalahan kualitas aset produktif dan non produktif Bank
Increase on the NPL ratio was due to some non performing loans disbursed. In managing the quality of productive assets and non-productive assets, the
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
17
Artos selalu mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai win-win solution.
Management always puts priority to an open discussion to reach a win-win solution.
Penyelesaian aset bermasalah sebagian besar menunggu hasil penjualan agunan. Bank Artos telah melakukan pelelangan melalui Lembaga Lelang Negara dan bekerja sama dengan Agen Properti untuk memasarkan penjualan agunan dari aktiva yang bermasalah serta bekerjasama dengan Kantor Kuasa Hukum khusus untuk menangani debitur yang tidak kooperatif untuk diteruskan proses litigasi sesuai dengan hukum yang berlaku.
Completion of the non performing assets mainly through the sale of the collaterals. Bank Artos has conducted auction process through the State Auction Institution and cooperate with a Property Agent to sales the foreclosed collaterals, as well as cooperated with the Corporate Lawyer to particularly bring not cooperative debtors to the litigation process in accordance with the prevailing constitutions.
RASIO TINGKAT KECUKUPAN MODAL Rasio Tingkat Kecukupan Modal (CAR) merupakan salah satu komponen kunci penting untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank. Rasio CAR Bank Artos per Desember 2016 sebesar 22,87% atau diatas ketentuan minimal CAR yang ditetapkan OJK sebesar 8%. Rasio CAR meningkat bila dibandingkan dengan posisi tahun 2015 yang sebesar 19,16%. Rasio CAR yang masih tinggi memberikan ruang terhadap kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi serta memberikan ruang yang sangat besar untuk peningkatan pertumbuhan usaha.
CAPITAL ADEQUACY RATIO Capital Adequacy Ratio (CAR) is one of the major components to build customers confidence to the Bank. As of December 2016, the Bank’s CAR was 22.83% or above the minimum CAR requirements stated by OJK of 8%. CAR position increased compared to 19.16% in 2015. A high CAR provides more space for the Bank to run its intermediary function and to accelerate business growth.
RASIO RENTABILITAS Rasio rentabilitas Bank Artos yang ditunjukkan oleh rasio ROA dan ROE pada tahun 2016 turun apabila dibandingkan dengan tahun 2015. Dari aktivitas usaha, pada tahun 2016 Bank mengalami pertumbuhan yang cukup baik, khususnya terlihat dari adanya peningkatan pendapatan bunga bersih (NIM), namun adanya peningkatan biaya operasional yang cukup signifikan sehingga Bank Artos harus membukukan Rugi. Peningkatan biaya operasional yang cukup signifikan tersebut terjadi karena adanya Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan.
EARNINGS RATIOS Bank Artos earnings ratios in 2016, which were reflected by the ROA and ROE, showed a decrease compared to the year 2015. Business activities of the Bank in 2016 showed a good growth, as being indicated by an increase of Net Interest Margin (NIM). However, a significant increase in operating costs has resulted a loss to the Bank. A significant increase in operating costs was mainly due to the Declining Value of Financial Asset.
Tahunan 2016 18 Laporan Annual Report 2016
PENGELOLAAN RISIKO RISK MANAGEMENT
Manajemen Risiko adalah suatu metode pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman kerugian sebagai dampak dari rangkaian aktivitas atau kegiatan usaha yang dijalankan. Untuk meminimalkan risiko-risiko yang dihadapi, maka dibutuhkan manajemen yang harus memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai sehingga segala macam risiko yang berpotensi muncul dapat diantisipasi sejak awal dan disiapkan penanggulangannya.
Risk management is a structured approach in managing uncertainty related to the potential losses as a result of a series of business activities run. To minimize the risks, then the management is required to have adequate skills and competencies so that potential risks that might be occurred can be anticipated earlier and prepare for the mitigation.
Manajemen risiko Bank Artos meliputi proses identifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan risiko-risiko, untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul dari kegiatan usahanya. Manajemen risiko di Bank Artos memastikan tersedianya sistem pengendalian internal yang memadai untuk mengatasi berbagai risiko. Kebijakan dan prosedur senantiasa disempurnakan dengan menyesuaikan batas toleransi risiko dan untuk memastikan keseimbangan yang optimal antara kualitas aset dengan profitabilitas usaha, serta untuk menjamin penerapan manajemen risiko sejalan dengan dinamika bisnis dan perubahan eksternal.
Risk management of Bank Artos covers the process of risk identifying, measuring, monitoring and controlling in order to minimize negative impacts that may arise from its business activities. Risk management of the Bank ensures an adequate internal control system to address potential risks. Policies and procedures are continuously enhanced by adjusting the risk tolerance limits to ensure an optimum balance between assets quality and business profits, as well as to assure that the implementation of risk management is in line with the the business dynamics and external changes.
Penerapan manajemen risiko yang baik dan menyeluruh diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha dengan risiko yang terkendali dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan praktek perbankan yang sehat.
A proper and comprehensive implementation of risk management is intended to improve the business performance at controllable risk level with an emphasize on the prudential banking principles and practices.
Penerapan manajemen risiko merupakan bagian untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan kegiatan bisnis perbankan yang dilakukan melalui : 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko dan penetapan limit. 3. Proses pengelolaan risiko meliputi: proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 5. Pengungkapan struktur permodalan yang kokoh guna mendukung pertumbuhan usaha yang berkesinambungan dan sebagai penyangga apabila terjadi kerugian baik karena faktor internal maupun eksternal.
Risk management is a part of the efforts for strengthening the stability and resilience of banking business activities, which is conducted through: 1. Active supervisions from the Board of Commissioners and Board of Directors 2. Adequate risk management policies, procedures and limits determination. 3. Risk management proces : risk identification, measurement, monitoring and controlling. 4. A comprehensive internal control system. 5. Disclosure of an adequate capital structure to support sustainable business growth and use as reserve in the event of loss due to internal or external factors.
Pengelolaan modal diselaraskan dengan rencana bisnis Bank Artos melalui pertumbuhan kredit yang berkesinambungan dan melakukan belanja modal yang diperlukan untuk mendukung kegiatan bisnis Bank.
Capital is managed in line with the Bank business plan through a sustainable growth of loans and necessary capital expenditures to support the Bank’s business activities.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
19
Sesuai dengan rencana bisnis Bank Artos, kebutuhan permodalan dapat dipenuhi melalui rights issue dan modal organik dari laba usaha.
Reffering to Bank’s business plan, the needs of additional capital will be fulfilled through rights issue and organic capital obtained from business profits.
STRATEGI MANAJEMEN RESIKO Untuk memastikan manajemen risiko dapat diterapkan secara memadai, maka langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Artos, sebagai berikut : 1. Menetapkan pedoman kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang disusun sesuai dengan Peraturan OJK tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. 2. Membentuk Komite Manajemen Risiko, Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite Kredit, dan ALCO yang secara aktif melakukan pemantauan dan mengusulkan kebijakan manajemen risiko. 3. Menetapkan parameter dan limit transaksi berdasarkan hasil identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. 4. Mengikutsertakan pengurus, pejabat dan karyawan pengelola risiko pada program sertifikasi manajemen risiko sesuai ketentuan OJK dan pelatihan penyegaran sertifikasi manajemen risiko. 5. Melakukan program pelatihan dan edukasi manajemen risiko secara berkesinambungan agar tercipta budaya sadar risiko pada seluruh karyawan.
RISK MANAGEMENT STRATEGY To ensure an appropriate implementation of risk management, Bank Artos has undertaken several actions as follows: 1. State risk management policies and procedures in accordance with OJK Regulations regarding the implementation of risk management for commercial banks. 2. Establish Risk Management Committee, Audit Committee, Information Technology Committee, Loans Committee and ALCO to actively monitor and propose risk management policies. 3. Determine the parameters and transaction limits based on risk identification, measurement, monitoring and controlling.
PROFIL RISIKO Sesuai dengan hasil penilaian Otoritas Jasa Keuangan, profil risiko bank adalah :
RISK PROFILE Reffering to the OJK assessment results, the bank’s risk profile are as follows:
4. Engage the Management, officers and employees at risk taking unit in the risk management certification and refreshment programs according to OJK regulations. 5. Conduct a continuous risk management training and education program to create risk concious culture for the entire employees .
Risiko Kredit/Credit Risk
Moderate
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Quality of Risk Management Implementation Fair
Risiko Pasar/Market Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Likuditas/Liquidity Risk
Low to Moderate
Fair
Low to Moderate
Jenis Risiko Type of Risks
Peringkat Risiko Inheren Inherent Risk Rating
Peringkat Risiko Risk Rating Moderate
Risiko Operasional/Operational Risk
Moderate
Fair
Moderate
Risiko Hukum/Legal Risk
Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Stratejik/Strategic Risk
Moderate
Fair
Moderate
Risiko Kepatuhan/Compliance Risk
Moderate
Fair
Moderate
Risiko Reputasi/Reputation Risk
Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Peringkat Profil Risiko/Risk Profile Rating
Moderate
Fair
Moderate
RISIKO KREDIT Risiko kredit merupakan risiko yang timbul karena pihak peminjam atau counterparties tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada Bank Artos. Pemantauan terhadap perkembangan situasi perekonomian dan kondisi usaha adalah faktor penting dalam menjaga kualitas portofolio kredit.
Tahunan 2016 20 Laporan Annual Report 2016
CREDIT RISK Credit risk occurs due to borrowers or counterparts failures to meet their obligations to the bank. Active monitoring and observation on economy situation and business circumstances is an important factor to maintain the quality of credit portfolio.
Bank Artos mengelola risiko kredit secara menyeluruh melalui penetapan batasan-batasan kredit bagi setiap segmen pasar guna memastikan portofolio kredit terdiversifikasi dengan baik. Strategi Bank Artos dalam mengelola risiko kredit dilakukan melalui: 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Penerapan prisnsip kehati-hatian dalam setiap kebijakan dan prosedur perkreditan. 3. Proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite Kredit. 4. Pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini risiko kredit, sehingga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan untuk penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah. 5. Untuk mendukung pemberian kredit secara prudent, proses pengelolaan manajemen risiko kredit melibatkan unit kerja sebagai berikut: A. Unit Kerja Analis Kredit yang independen bertugas untuk menilai kelayakan kredit yang diberikan. B. Unit kerja Reviewer Kredit bertugas identifikasi risiko kredit. C. Komite Kredit, yang memberikan persetujuan kredit.
Bank Artos manages credit risk entirely by defining credit limits for each market segment to ensure credit portfolios have been properly diversified. The Bank‘s strategy in managing credit risk is implemented through:
RISIKO PASAR Bank Artos menghadapi risiko pasar yang berhubungan dengan fluktuasi tingkat suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga secara keseluruhan dijalankan dengan metodologi yang dapat mengidentifikasikan portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga sehingga tidak menimbulkan marjin negatif
MARKET RISK Market risks faced by Bank Artos mainly due to the interest rate fluctuations. A comprehensive market risk management is excuted through a methodology that identify assets and liabilities portfolio and their sensitivity to the interest rate changes in order to avoid negative interest margin.
RISIKO LIKUIDITAS Memperhatikan kemungkinan perubahan portofolio aset atau kewajiban yang disebabkan oleh kejadian yang tidak terduga, maka Bank Artos harus memelihara pendanaan dan aset likuid yang mencukupi untuk mengantisipasi permintaan dana yang dapat muncul setiap saat. Dalam upaya untuk memenuhi kondisi tersebut Bank Artos melakukan pemantauan likuiditas secara harian. Sepanjang tahun 2016 posisi likuiditas Bank Artos terjaga pada level yang memadai.
LIQUIDITY RISK To anticipate the fluctutations on assets and liabilities portfolio due to unexpected events, Bank Artos tends to maintain sufficient funds and liquid assets in order to fulfil need of funds at any time. As an effort to maintain this condition, Bank Artos monitored the liquidity on a daily basis. Throughout the year of 2016, the Bank was able to maintain its iquidity position at sufficient levels.
Langkah-langkah yang proaktif senantiasa dilakukan bank untuk menjamin dana inti dapat dipertahankan secara konsisten sesuai dengan kebijakan internal Bank Artos maupun kebijakan OJK dan BI. Upayaupaya yang dilakukan adalah dengan: meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah Penyimpan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan; Bank Artos membuat jaringan money market line
Proactive steps are always taken to ensure that core funds can be maintained in accordance with the internal policies, as well as with the OJK and BI policies. Among other actions are: improve the service quality to the funding customers to maintain stability and continuity of their deposits balance; establish money market line with some other bank; develop Emergency Funding Plan Policy that define neccessary actions to
1. Active supervision from the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. Implement prudential banking principles as the guideline for every credit policies and procedures. 3. A transparent and gradual limit authority given to every member of Credit Committee in the approval process. 4. Continuous surveillance to earlier identify credit risks, so that preventive actions can be applied to rescue and settle non performing loans. 5. To support an appropriate and restrained loan disbursements, the credit risk management process involve certain working units as follows: A. Credit Analyst working unit to independetly assess the feasibility of credit proposals. B. Credit Reviewer working unit to identify credit risks of credit proposals. C. Credit Committees to give approval on credit proposals.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
21
dengan beberapa bank lain; disamping itu Bank Artos memiliki kebijakan Rencana Pendanaan Darurat yang berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka menghadapi perubahan likuiditas. Pengelolaan likuiditas atas kelebihan dana dilakukan dengan penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
manage liquidity changes. Liquidity management on excess funds is executed through placement in Bank Indonesia Certificates (SBI).
RISIKO OPERASIONAL Hal-hal yang berpotensi menyebabkan terjadinya risiko operasional yang material diantaranya adalah: kecukupan ketentuan dan prosedur, kualitas SDM, turnover pegawai, Teknologi Informasi, kecukupan supervisi dan faktor eksternal lainnya.
OPERATIONAL RISK Several factors that could potentially lead to the occurrence of material operational risk are: adequate provisions and procedures, quality of human resources, employees turnover, adequate Information Technology, adequate supervision and other external factors.
Secara rutin Bank Artos melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk mengembangkan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama pengelolaan risiko dalam aktivitas usaha sehari-hari.
Bank Artos continuously conducts training and educations to develop a risk culture and improve risk awareness as the main requirements for risk management in daily business practices.
Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank Artos melakukan upaya-upaya seperti: setiap aktivitas operasional dibuatkan SOP yang selalu dievaluasi sesuai dengan perkembangan bisnis, meningkatkan fungsi kontrol dalam proses transaksi, mengamankan aset dan data, melakukan Disaster Recovery Plan secara rutin, memastikan bahwa setiap personil memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai dengan fungsinya, dan memastikan seluruh aktivitas operasional sesuai dengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan.
To minimize the operational risks, Bank Artos takes some actions such as: develop Standard Operational Procedure (SOP) for every operational activity that are regularly reviewed in accordance with the business circumstances, improve control function in transaction process, ensure assets and data security, conduct a regular Disaster Recovery Plan, ensure that each personnel is qualified and trained in accordance with their tasks, and ensure that entire operational activities are in line with the regulations, systems and procedures defined.
RISIKO HUKUM Risiko Hukum adalah risiko akibat kelemahan aspek yuridis yang disebabkan antara lain lemahnya perikatan yang dilakukan, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun sebaliknya.
LEGAL RISK Legal risk occurs due to certain weaknesses on the agremeent, the absence or amandment of the regulation and constitution which cause a transaction does not comply with the new regulations, and the legal process due to third party lawsuits against the Bank or vice versa.
Untuk dapat meminimalkan risiko hukum yang mungkin terjadi maka Bank Artos membentuk unit kerja corporate legal untuk mendukung dan melindungi aktivitas usaha Bank Artos dari risiko hukum.
To minimize legal risk that may happen, Bank Artos formed corporate legal unit work unit in order to support and protect the Bank’s business activities from legal risk.
Bank Artos melakukan mitigasi risiko hukum, dengan cara antara lain : membuat manual kerja dan standarisasi dokumen hukum, melakukan sosialisasi peraturan dan perundangan yang baru, modus operandi kejahatan perbankan beserta cara penanganannya secara hukum.
Mitigations on legal risks are implemented through: development a guidebook for legal working unit, standardization of legal documents, education on the new regulations and practice to handle common banking crimes.
Tahunan 2016 22 Laporan Annual Report 2016
RISIKO REPUTASI Pelayanan nasabah yang kurang memuaskan, penyelesaian pengaduan nasabah yang berlarutlarut, serta adanya pemberitaan negatif merupakan penyebab timbulnya risiko reputasi yang dapat berdampak pada penurunan kepercayaan terhadap Bank Artos dan berpotensi menimbulkan kerugian Bank dan penurunan jumlah nasabah.
REPUTATION RISK Unsatisfactory service quality, slow settlement of customers’ complaints, and the occurance of negative news may lead to the reputational risks that will decrease costumers’ confidence to Bank Artos and in turn may cause potential loss and decreasing in number of customers.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan Bank Artos secara berkala dengan cara memantau kualitas pelayanan, kecepatan penyelesaian pengaduan nasabah dan pemantauan berita yang terkait dengan bank maupun grup usaha bank.
Reputational risk identification is regularly executed by monitoring service quality, time limit for customers’ complaints settlement and news related to the bank or its businees group.
Upaya yang dilakukan Bank Artos dalam meminimalkan potensi risiko reputasi adalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui standarisasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
As an effort to minimize reputational risk, Bank Artos commits on the continuous improvement of service quality through a standardized quality management system ISO 9001:2008.
RISIKO STRATEJIK Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan dari suatu keputusan, serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
STRATEGIC RISK Strategic risk occurs due to inaccurate decision making, implementation of a strategic decision as well as failures in anticipating of changes in the business circumstance.
Untuk meminimalkan potensi risiko stratejik, Direksi telah menyusun rencana stratejik yang dituangkan dalam Rencana Strategis Jangka Panjang dan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Bank Artos telah membentuk Tim RBB untuk merumuskan dan memantau pelaksanaan RBB serta menyusun laporan realisasi secara berkala, dan bila diperlukan dapat menyesuaikan sasaran bisnis sesuai dengan perkembangan lingkungan usaha.
To minimize the strategic risk, the BOD have formulated a strategic plan as being decribed in the Bank’s Corporate Plan and Annual Business Plan initiatives, which were approved by the BOC. In addtion, the Bank also established a Business Plan Team to formulate the business plan, monitor its implementation, and prepare regular realization report, and if neede, to adjust the business target in line with the changes on business circumstances.
RISIKO KEPATUHAN Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan atau ketentuan lainnya baik internal maupun eksternal. Risiko ini dapat berdampak pada pemberian teguran secara administratif maupun pengenaan denda oleh pihak regulator dan otoritas.
COMPLIANCE RISK Compliance risk occurs when the Bank does not comply with or not implement the constitutions or regulations, both internal or external. This risk will impose an administrative reprimand or financial charges by the regulator and authority.
Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan yang mungkin terjadi tersebut, Bank Artos telah menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu Satuan Kerja Kepatuhan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola risiko kepatuhan Bank dan bersifat independen terhadap satuan kerja operasional.
To minimize the compliance risk, the Bank has appointed one of the Board of Directors member as a Compliance Director to supervise compliance functions. In performing his duties, the Compliance is assisted by Compliance Working Unit which has responsibility in managing the Bank’s compliance risk, which is independent to the operational unit.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
23
Satuan Kerja Kepatuhan juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di Bank Artos.
Compliance Working Unit also responsibles on the implementation of the Anti-Money Laundering Program and Prevention to Funding for Terrorism (APU and PPT) in Bank Artos.
Risiko yang dapat ditimbulkan akibat ketidakpatuhan dapat mempengaruhi operasional dan reputasi Bank. Bank Artos mempunyai komitmen yang kuat untuk senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila terjadi.
The risks arise due to failures in fulfilling compliance requirements may affect the Bank operation and reputation. Bank Artos has a strong commitment to always comply with the constitutions and regulations and to take neccessary actions needed to fix the weaknesses.
Secara proaktif Bank Artos melakukan pencegahan (ex-ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya pelanggaran dan melakukan tindakan korektif (expost), dengan melakukan upaya-upaya sebagai berikut: -- Melakukan gap analisis antara ketentuan baru dengan ketentuan lama. -- Melakukan kajian kepatuhan atas rencana produk dan aktivitas baru. -- Melakukan sosialisasi ketentuan kepada karyawan. -- Melakukan pemantauan transaksi keuangan mencurigakan.
The Bank always takes preventive actions (ex-ante) in order to minimize the occurrence of violations and also corrective actions (ex-post) through some initiatives as follows: -- Define gap analysis between new regulations and the previous ones. -- Examine the compliance aspect of new banking products and activities. -- Educate the empolyees on the new regulations. -- Monitor the suspicious financial transactions.
Kompleksitas kegiatan usaha perbankan terus meningkat menyebabkan meningkatnya risiko yang dihadapi perbankan. Untuk meminimalkan tingkat risiko yang dihadapi dibutuhkan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Penerapan GCG secara konsisten akan membawa dampak positif pada tingkat kepercayaan masyarakat hingga kepada hasil usaha. Hasil penilaian penerapan GCG dapat dijadikan sebagai rujukan atas hal-hal yang perlu mendapat perbaikan.
A continuous increase on banking business complexity have led to the increasing risks faced by banking industry. To minimize risk level, the need of Good Corporate Governance (GCG) is highly required. A consistent implementation of GCG will bring a positive impact to customers’ reliance and business results. Assesment on GCG implementation can be used as a reference for corrective actions needed.
Dalam Peraturan OJK No.55/POJK.03/2016 tentang Tata Kelola bagi Bank Umum ditegaskan bahwa pelaksanaan GCG minimal harus diwujudkan dalam : 1. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris dan Direksi. 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komitekomite dan satuan kerja yang terkait dengan pengendalian internal dan manajemen risiko. 3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, auditor internal, auditor eksternal dan manajemen risiko. 4. Kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. 5. Rencana strategis bank. 6. Transparansi kondisi keuangan dan nonkeuangan bank.
OJK Regulation No.55/POJK.03/2016 regarding Good Governance for Commercial Bank affirms that minimum implementation of GCG should be articulated in: 1. Efective implementation on the BOC’s and BOD’s duties and responsibilities. 2. Existence of committes and working units and implementation of their tasks relating to the internal control and risk management. 3. Implementation the functions of compliance, internal auditors, external auditors and risk management. 4. Policy regarding loans for related parties and loans in signifcant amount. 5. The strategic plan of the bank. 6. Transparency of the bank’s financial and nonfinancial conditions.
Tahunan 2016 24 Laporan Annual Report 2016
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
25
-
Modal Inovatif/Inovatif Capital
Faktor Pengurang Modal Inti/Minus Factor Core Capital
Kepentingan Non Pengendali/Non-Controlling Interest
3
4
5
VII
Model Internal/Internal Model
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [Iii : {Iv + V + Vi}]/ Capital Adequacy Ratio for minimum Credit Risk, Operational Risk and Market Risk [III : {IV + V + VI}]
Metode Standar/Standard Method
B
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Pasar/ Risk Weighted Asset (RWA) for Market Risk
VI
A
61.005
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Operasional/ Risk Weighted Asset (RWA) for Operational Risk
V
22,87%
-
570.227
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Untuk Risiko Kredit/ Risk Weighted Asset (RWA) for Credit Risk
144.389
IV
Total Modal Inti, Modal Pelengkap, Dan Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar (A + B - C + E)/ Total of Core Capital,Supplementary Capital and Additional Supplementary Capital Allocated to Anticipate Market Risk (A + B - C +E)
III
144.389
-
Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar/ Supplementary Capital allocated for Market Risk
Total Modal Inti Dan Modal Pelengkap (A + B - C)/ Total of Core Capital+Supplementary Capital (A + B -C)
-
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)/ Additional Supplementary Capital (Tier 3)
-
E
Eksposur Sekuritisasi/Exposure of Securitization
-
-
Faktor Pengurang Modal Pelengkap/Minus Factor of Supplementary capital
3
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/Minus Factor of Core Capital and Supplementary Capital
-
Level Bawah/Lower Tier 2
2
4.005
Level Atas /Upper Tier 2
1
4.005
19.759
Cadangan Tambahan Modal/Disclosed Reserves
Modal Pelengkap/Supplementary Capital
120.625
Modal Disetor/Additional Paid up Capital
2
140.384
(3)
1
Modal Inti/Core Caputal
(2)
Bank (4)
Konsolidasi Consolidated
Desember 2016
D
C
B
A
Komponen Modal/Capital Component
II
I
(1)
KOMPONEN MODAL/CAPITAL COMPISITION
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF STRUKTUR PERMODALAN BANK UMUM QUANTITATIVE DISCLOSURE OF CAPITAL STRUCTURE COMMERCIAL BANK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19,16%
-
54.970
508.620
108.028
108.028
-
-
-
-
-
-
3.798
3.798
-
2.790
-
10.520
96.500
104.230
(5)
Bank
(6)
Konsolidasi Consolidated
Desember 2015
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tahunan 2016 26 Laporan Annual Report 2016 69.159 133.957 15.341 64.950
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institution
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans secured by residential property
Kredit Beragun Properti Komersil/ Loans secured by commercial real estate
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/ Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on micro, small business & retail portfolio
Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on corporate
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/ Past due receivables
Aset Lainnya/ Other assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on public sector entities
2
-
458
-
-
(3)
Wilayah 1 Region 1
Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on sovereigns
(2)
(1)
Desember 2016
-
43.058
11.578
159.443
57.532
-
18.315
1.483
1.247
-
-
190.120
(4)
Wilayah 2 Region 2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.391
(5)
Wilayah 3 Region 3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
664
6.083
(6)
dst. etc
774.779
-
108.008
26.919
294.064
134.165
-
18.315
1.483
1.705
-
-
190.120
(7)
Total
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Nett Receivables by Region
1
Kategori Portofolio Portfolio Category
No
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
-
-
-
-
745.647
-
25.514
1.390
159.600
43.847
-
-
1.511
(8)
Wilayah 1 Region 1
-
29.160
8.904
126.694
97.914
-
14.626
5.449
1.902
-
-
221.218
(9)
Wilayah 2 Region 2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
549
-
4.739
(10)
Wilayah 3 Region 3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.323
1.307
(11)
dst. etc
-
54.674
10.843
287.617
147.807
-
14.626
6.960
1.902
-
-
221.218
(12)
Total
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Nett Receivables by Region
Desember 2015
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY REGION - BANK ONLY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
27
75.356 186.650 1.022
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables on public sector entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institutions
Tagihan Kepada Bank/ Receivables on banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans secured by residential property
Kredit Beragun Properti Komersil/ Loans secured by commercial real estate
Kredit Pegawai atau Pensiunan/ Employee or Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on micro, small business & retail portfolio
Tagihan Kepada Korporasi/ Receivables on corporate
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/ Past due receivables
Aset Lainnya/ Other assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/ Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Total
190.120
Tagihan Kepada Pemerintah/ Receivables on sovereigns
(1)
576.297
-
108.008
-
14.818
-
323
-
-
(3)
(2)
No
< 1 tahun 1< year
Kategori Portofolio Portfolio Category
-
983
210
1.382
-
-
-
131.527
-
-
711
85.320
42.921
(4)
9.831
-
-
778
-
-
-
-
51.572
-
-
18.869
22.094
(5)
>3 thn s.d. 5 thn >3 Yeat to 5 Year
-
-
-
-
9.010
-
-
-
-
6.001
-
2.514
495
(6)
> 5 thn > 5 Year
-
56
-
-
-
-
-
-
-
6.373
-
-
6.317
(7)
NonKontraktual NonContractual
774.779
-
108.008
26.919
294.064
134.165
-
18.315
1.483
1.705
-
-
190.120
(8)
Total
531.496
-
54.674
2.782
165.658
70.107
-
14.626
529
1.902
-
-
221.218
(9)
< 1 tahun 1< year
-
-
1.625
-
-
-
-
149.086
-
-
6.053
73.149
68.259
(10)
>1 thn s.d. 3 thn >1 Yeat to 3 Year
-
-
596
-
-
-
-
25.105
-
-
-
22.458
2.051
(11)
>3 thn s.d. 5 thn >3 Yeat to 5 Year
-
-
-
-
37.850
-
-
-
26.352
7.288
-
-
4.210
(12)
> 5 thn > 5 Year
-
102
-
-
-
-
-
-
-
-
54.674
10.843
287.617
147.807
-
14.626
6.960
1.902
-
-
221.218
(14)
Total
2.110 745.647
-
-
2.008
(13)
NonKontraktual NonContractual
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables by Contractual Maturity
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivables by Contractual Maturity >1 thn s.d. 3 thn >1 Yeat to 3 Year
Desember 2015
Desember 2016
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY CONTRACTUAL MATURITY - BANK ONLY
Tahunan 2016 28 Laporan Annual Report 2016
19 20
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
2 3 4 5 6
Jasa Pendidikan/ Education services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human health and social work activities Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya/ Public, socio-culture, entertainment and other personal services Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga/ Activities of households as employers Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya/ International institution and other extra international agencies Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya/ Undevined activities Bukan Lapangan Usaha / Non business field Lainnya/ Others Total
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/ Public administration, defense and compulsory social security
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, hunting and forestry Perikanan/ Fishery Pertambangan dan Penggalian/ Mining and quarrying Industri Pengolahan/Manufacturing Listrik, Gas dan Air/ Electricity, gas and water Konstruksi/ Construction Perdagangan Besar dan Eceran/ Wholesale and retail trading Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum/ Hotel and food & beverage Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi/ Transportation, warehousing and communications Perantara Keuangan/ Financial intermediary Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan/ Real estate, rental and business services
(1)
1
(2)
No
Desember 2016
SEKTOR EKONOMI Economic Sectors
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(4)
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
-
-
-
-
190.120 190.120
(3)
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
(5)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(6)
-
-
-
-
-
1.705
-
-
-
-
-
-
-
-
1.705
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
(7)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.483 1.483
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
(8)
-
15.801
-
-
-
-
-
-
-
13.826
-
-
-
-
1.975
Kredit Beragun Properti Komersil Loans Secured by Commercial Real Estate
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
(9)
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/ Retired Loans
-
-
-
4.622
-
-
-
10.497
8.388
14.425
2.553
37.052
10 35 8.822 1.127 13.498
732
34.918 136.679
(10)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
7.170
-
-
21.123
-
-
-
26.106
63.751
37.842
13.188
39.450
1.446 13.874 67.364
-
2.750 294.064
(11)
Tagihan Kepada Korporasi Receivables on Corporate Portfolio
315
1.218
4.290
542
-
4.692 26.919
-
-
-
715
-
-
-
490
14.657
(12)
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTORS - BANK ONLY
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
108.008 108.008
(13)
Aset Lainnya Other Assets
(14)
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
29
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
221.218
221.218
Lainnya/ Others
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Konstruksi/ Construction
6
7
-
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, gas and water
Perdagangan Besar dan Eceran/ Wholesale and retail trading Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum/ Hotel and food & beverage Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi/ Transportation, warehousing and communications Perantara Keuangan/ Financial intermediary Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan/ Real estate, rental and business services Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/ Public administration, defense and compulsory social security Jasa Pendidikan/ Education services Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human health and social work activities Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya/ Public, socio-culture, entertainment and other personal services Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga/ Activities of households as employers Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya/ International institution and other extra international agencies Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya/ Undevined activities Bukan Lapangan Usaha / Non business field
-
Industri Pengolahan/Manufacturing
-
-
5
Desember 2015 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, hunting and forestry Perikanan/ Fishery Pertambangan dan Penggalian/ Mining and quarrying
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns
4
2 3
1
No
SEKTOR EKONOMI Economic Sectors
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.663
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.663
Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.960
-
6.960
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
14.626
-
4.100
10.526
Kredit Beragun Properti Komersil Loans Secured by Commercial Real Estate
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee/ Retired Loans
147.807
-
32.965
13.138
-
-
675
-
-
-
-
280
39.310
-
37.503
10.778
624
12.399
-
135
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio
-
282.954
-
28.208
51.619
-
-
-
1.407
-
-
-
60.094
33.614
-
53.841
32.011
-
20.562
1.598
Tagihan Kepada Korporasi Receivables on Corporate Portfolio
10.843
-
2.000
570
-
-
-
-
-
-
-
-
4.254
-
3.874
-
-
46
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
56.576
56.576
Aset Lainnya Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
Lanjutan (Continuation)
99
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTORS - BANK ONLY
Tahunan 2016 30 Laporan Annual Report 2016
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)Individual/Allowance for impairment losses Individual
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)Kolektif/ Allowance for impairment losses Collective
Tagihan Yang Dihapus Buku/Written-off receivables
3
4
5 14.814
1.091
7.096
508
218.407
a. Belum Jatuh Tempo/Non past due
b. Telah Jatuh Tempo/ Past due
218.915
Tagihan yang mengalami penurunan nilai/ Impaired receivables
2
(4)
2.990
3.717
3.148
5.865
243.733
249.598
249.598
(3) 218.915
Wilayah 2 Region 2
Wilayah1 Region 1
Tagihan/Receivables
(2)
Kategori Portofolio Portfolio Category
1
(1)
No
-
121
-
-
1.391
1.391
1.391
(5)
Wilayah 3 Region 3
Wilayah Region
Desember 2016 December 2016
-
47
-
-
6.747
6.747
6.747
(6)
dst etc.
17.804
4.976
10.244
476.651
476.651
(7)
Total
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
-
409
580
-
1.173
1.173
206.348
(8)
Wilayah1 Region 1 (9)
3.179
624
46
1.218
715
1.933
253.587
-
30
-
-
-
-
5.288
(10)
Wilayah 3 Region 3
Wilayah Region
Desember 2015 December 2015
Wilayah 2 Region 2
PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BY REGION - BANK ONL
-
2
-
-
-
-
2.630
(11)
dst etc.
3.179
1.065
626
3.106
467.853
(12)
Total
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
31
(2)
No
(1)
15.741 52.223
1.127 83.379 80.792 16.959 52.582
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, gas and water
Konstruksi/ Construction
Perdagangan Besar dan Eceran/ Wholesale and retail trading
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum/ Hotel and food & beverage Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi/ Transportation, warehousing and communications
5
6
7
Lainnya/ Others
20
Total
Bukan Lapangan Usaha / Non business field 476.651
-
7.170 43.843
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya/ Undevined activities
470.278
-
43.843
7.170
-
-
19
-
25.745
26.460 -
-
-
-
-
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human health and social work activities Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya/ Public, socio-culture, entertainment and other personal services Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga/ Activities of households as employers Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya/ International institution and other extra international agencies
-
-
Jasa Pendidikan/ Education services
50.429
50.919
88.501
88.501
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan/ Real estate, rental and business services Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/ Public administration, defense and compulsory social security
77.201
83.379
1.127
22.696
Perantara Keuangan/ Financial intermediary
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
22.696
Industri Pengolahan/Manufacturing
4
1.481
10
10
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and quarrying
3
1.481
Perikanan/ Fishery
2
732
732
(4)
Belum Jatuh Tempo Non Past Due
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, hunting and forestry
(3)
Tagihan Receivables
1
Desember 2016
Sektor Ekonomi Economic Sectors
(5)
6.373
-
-
-
-
-
715
-
-
-
490
-
359
1.218
3.591
-
-
-
-
-
-
(6)
10.243
-
292
-
-
-
366
-
-
-
-
7.096
-
211
2.099
179
-
-
-
-
-
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Ckpn) Individual Allowance For Impairment Telah Jatuh Tempo Losses - Individual past Due
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
(7)
4.976
-
670
-
-
-
36
-
-
-
2.005
-
1.693
1
519
-
45
5
-
-
2
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Ckpn) Khusus Allowance For Impairment Losses - Collective
PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BASED ON ECONOMIC SECTORS - BANK ONLY
(8)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
17.804
17.804
Tagihan Yang Dihapus Buku Written-Off Receivables
Tahunan 2016 32 Laporan Annual Report 2016 -
-
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya/ Public, socio-culture, entertainment and other personal services Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga/ Activities of households as employers Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya/ International institution and other extra international agencies
68.173 465.744
69.884 467.853
Bukan Lapangan Usaha / Non business field
Lainnya/ Others
19
20
Total
75.552
75.852
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya/ Undevined activities
18
17
16
15
2.083
2.082
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human health and social work activities
-
-
Jasa Pendidikan/ Education services
-
65.038
65.038 -
77.101
77.178
14
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan/ Real estate, rental and business services Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/ Public administration, defense and compulsory social security
Perantara Keuangan/ Financial intermediary
-
95.336
-
95.358
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum/ Hotel and food & beverage Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi/ Transportation, warehousing and communications
Perdagangan Besar dan Eceran/ Wholesale and retail trading
13
12
11
10
9
8
7
42.789
42.789
Konstruksi/ Construction
6
624
624
Listrik, Gas dan Air/ Electricity, gas and water
5
1.598
Industri Pengolahan/Manufacturing
4
-
37.216
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and quarrying
3
234
234
Belum Jatuh Tempo Non Past Due
1.598
Perikanan/ Fishery
Tagihan Receivables
37.216
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan/Agriculture, huntin=g and forestry
2
Desember 2015
1
No
Sektor Ekonomi Economic Sectors
2.109
-
1.711
300
-
-
-
-
-
-
-
-
77
-
21
-
-
-
-
-
-
Telah Jatuh Tempo past Due
Tagihan Yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
-
-
-
-
-
-
626
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
626
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual Allowance For Impairment Losses - Individual
1.064
-
77
144
-
-
2
-
-
-
-
135
516
-
132
26
0
30
1
-
0
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Khusus Allowance For Impairment Losses - Collective
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.179
3.179
Tagihan Yang Dihapus Buku Written-Off Receivables
Lanjutan (Continuatuion)
PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BASED ON ECONOMIC SECTORS - BANK ONLY
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
33
-
10.243
Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode Berjalan Other additional (reversal) of allowance during the year
4
Pembentukan (Pemulihan) Lainnya pada Periode BerjalanOther additional (reversal) of allowance during the year
10.518
2b. Pemulihan CKPN pada Periode Berjalan 2b. Reversal allowance for impairment losses during the year
CKPN Yang Digunakan Untuk Melakukan Hapus Buku atas Tagihan pada Periode Berjalan Allowance for impairment losses used for written off receivables during the year
(901)
2a. Pembentukan CKPN pada Periode Berjalan 2a.Additional allowance for impairment losses during the year
3
9.617
626
Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada Periode Berjalan (Net) Additional/reversal allowance for impairment losses during the year (Nett)
(3)
2
(1)
Saldo Awal CKPN Beginning balance - allowance for impairment losses
(2)
No (4)
4.976
-
37.725
(33.813)
3.912
1.064
CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
Desember 2016 CKPN Individual Allowance for Impairment Losses - Individual
1
Keterangan Description
dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
(5)
626
-
1.486
667
(819)
1.445
CKPN Individual Allowance for Impairment Losses - Individual (6)
1.064
-
901
223
(678)
1.742
CKPN Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective
Desember 2015
PENGUNGKAPAN RINCIAN MUTASI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF MOVEMENTS OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES - BANK ONLY
Tahunan 2016 34 Laporan Annual Report 2016
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on public sector entities 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on multilateral development banks and international institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans secured by residential property 6 Kredit Beragun Properti Komersil Loans secured by commercial real estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/ Retired Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on micro, small business & retail portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables on corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past due receivables 11 Aset Lainnya Other assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any) TOTAL
No
[Idr] AAA
PT ICRA Indonesia
-
(4)
idAAA
AAA (idn)
PT. Fitch Ratings Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia (3)
Aaa
AAA
Fitch Rating
Moody's
AAA
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat Rating Company
-
-
0
-
-
0
-
-
idAA+ s.d idA+ s.d idAAid A(5) (6)
0
-
-
-
-
-
[Idr]BB+ s.d [Idr] BB-
-
0
-
-
-
-
-
-
id BBB+ id BB+ s.d s.d id BBB- id BB(7) (8)
[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB-
0
-
-
-
-
-
[Idr]B+ s.d [Idr] B-
[Idr]A+ s.d [Idr] A-
Idr]AA+ s.d [Idr] AA-
-
id B+ s.d id B(9)
B1 s.d B3
B+ s.d B-
B+ s.d B-
B+(idn) s.d B-(idn)
-
-
-
-
-
0
Tagihan Bersih Net Receivables
Peringkat Jangka Panjang Long-Term Rating AA+ s.d BBB+ s.d BB+ s.d A+ s.d AAABBBBBAA+ s.d BBB+ s.d BB+ s.d A+ s.d AAABBBBBAa1 s.d Baa1 s.d Ba1 s.d A1 s.d A3 Aa3 Baa3 Ba3 AA+(idn) A+(idn) BBB+(idn) BB+(idn) s.d AAs.d. s.d BBBs.d BB(idn) A-(idn) (idn) (idn)
Desember 2016
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating Kurang Kurang A-1 A-2 A-3 dari Bdari A-3 Kurang F1+ s.d Kurang F2 F3 dari BF1 dari F3 Kurang Kurang P-1 P-2 P-3 dari B3 dari P-3 Kurang F1+(idn) Kurang dari s.d F2(idn) F3(idn) dari B-(idn) F1(idn) F3(idn) [Idr] Kurang [Idr]A1+ [Idr]A3+ Kurang A2+ s.d dari [Idr] s.d [Idr] s.d [Idr] dari [Idr] [Idr] BA1 A3 A3 A2 Kurang idA3 s.d Kurang idA1 idA2 dari idBid A4 dari idA4 (10) (11) (12) (13) (14)
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY PORTFOLIO AND RATING CATEGORY - BANK ONLY (dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
0
-
-
-
-
-
190.120
1.705
-
-
-
-
1.705
190.120
(16)
Total
485.889 485.889
-
294.064 294.064
(15)
Tanpa Peringkat Unrated
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
35
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on public sector entities 3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on multilateral development banks and international institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans secured by residential property 6 Kredit Beragun Properti Komersil Loans secured by commercial real estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/ Retired Loans 8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on micro, small business & retail portfolio 9 Tagihan Kepada Korporasi Receivables on corporate 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past due receivables 11 Aset Lainnya Other assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any) TOTAL
No
[Idr] AAA
PT. Fitch Ratings Indonesia
PT ICRA Indonesia
(4)
idAAA
AAA (idn)
PT Pemeringkat Efek Indonesia (3)
Aaa
AAA
Fitch Rating
Moody's
AAA
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat Rating Company
0
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
idAA+ s.d idA+ s.d idAAid A(5) (6)
0
-
-
-
-
-
-
[Idr]BB+ s.d [Idr] BB-
0
-
-
-
-
-
-
id BBB+ id BB+ s.d s.d id BBB- id BB(7) (8)
[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB-
0
-
-
-
-
-
-
[Idr]B+ s.d [Idr] B-
[Idr]A+ s.d [Idr] A-
Idr]AA+ s.d [Idr] AAid B+ s.d id B(9)
B1 s.d B3
B+ s.d B-
B+ s.d B-
B+(idn) s.d B-(idn)
-
-
-
-
-
-
0
Tagihan Bersih Net Receivables
Peringkat Jangka Panjang Long-Term Rating AA+ s.d BBB+ s.d BB+ s.d A+ s.d AAABBBBBAA+ s.d BBB+ s.d BB+ s.d A+ s.d AAABBBBBAa1 s.d Baa1 s.d Ba1 s.d A1 s.d A3 Aa3 Baa3 Ba3 AA+(idn) A+(idn) BBB+(idn) BB+(idn) s.d AAs.d. s.d BBBs.d BB(idn) A-(idn) (idn) (idn)
Desember 2015
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating Kurang Kurang A-1 A-2 A-3 dari Bdari A-3 Kurang F1+ s.d Kurang F2 F3 dari BF1 dari F3 Kurang Kurang P-1 P-2 P-3 dari B3 dari P-3 Kurang F1+(idn) Kurang dari s.d F2(idn) F3(idn) dari B-(idn) F1(idn) F3(idn) [Idr] Kurang [Idr]A1+ [Idr]A3+ Kurang A2+ s.d dari [Idr] s.d [Idr] s.d [Idr] dari [Idr] [Idr] BA1 A3 A3 A2 Kurang idA3 s.d Kurang idA1 idA2 dari idBid A4 dari idA4 (10) (11) (12) (13) (14)
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY PORTFOLIO AND RATING CATEGORY - BANK ONLY (dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
0
-
-
-
-
-
-
(16)
Total
1.902
-
-
510.737 510.737
-
287.617 287.617
1.902
-
-
221.218 221.218
(15)
Tanpa Peringkat Unrated
Lanjutan (Contnuatuin)
Tahunan 2016 36 Laporan Annual Report 2016
Variabel Yang Mendasari Underlying Variables
0
0
TOTAL
-
0
-
6
-
0
Logam Selain Emas Metals other than gold
5
-
-
TOTAL
Emas Gold
4
-
-
LainnyaOther
Saham Equity
3
-
-
-
Nilai Tukar Foreign exchange
2
-
-
Suku Bunga Interest rate
1
BANK SECARA KONSOLIDASI CONSOLIDATED
-
-
Lainnya Othersl
-
3
-
Nilai Tukar Foreign exchange
2
-
>1 thn - < 5 thn >1 Year - < 5 Year
Suku Bunga Interest rate
-
< 1 tahun < 1 Year
Notional Amount
1
BANK SECARA INDIVIDUAL BANK ONLY
No
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
> 5 thn > 5 Year
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
Tagihan Derivatif Derivative Recievables
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
Kewajiban Derivatif Derivative Liabilities
Desember 2016
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
Tagihan Bersih Sebelum MRK MRK Net CRM Recievables Before CRM
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
Tagihan Bersih Setelah MRK Net Recievables After CRM
Notional Amount
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
< 1 tahun >1 thn - < 5 thn > 5 thn < 1 Year >1 Year - < 5 Year > 5 Year
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
Kewajiban Derivatif Derivative Liabilities
Desember 2015 Tagihan Derivatif Derivative Recievables
PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT PIHAK LAWAN: TRANSAKSI DERIVATIF DISCLOSURE OF COUNTERPARTY CREDIT RISK : DERIVATIVE
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
Tagihan Bersih Sebelum MRK Net Recievables Before CRM
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
MRK CRM
0
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
Tagihan Bersih Setelah MRK Net Recievables After CRM
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
37
0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on multilateral development banks and international institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on micro, small business & retail portfolio
Tagihan Kepada Korporasi Receivables on corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
Total
4
5
6
7
-
-
-
-
-
3
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on public sector entities
(3)
2
(1)
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on sovereigns
(2)
No
Nilai Wajar SSB Repo Fair Falue SSB Repo
1
Kategori Portofolio Portofolio Category (4)
Kewajiban Repo Liabilities Repo
0
-
-
-
-
-
-
-
(5)
0
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih Net Receivables after CRM
Desember 2016
(6)
0
-
-
-
-
-
-
-
ATMR RWA (7)
0
-
-
-
-
-
-
-
(8)
0
-
-
-
-
-
-
-
(9)
0
-
-
-
-
-
-
-
Desember 2015 Nilai Wajar SSB Tagihan Bersih Repo Kewajiban Repo Net Receivables Fair Falue SSB Liabilities Repo after CRM Repo
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
(10)
ATMR RWA
0
-
-
-
-
-
-
-
PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT PIHAK LAWAN: TRANSAKSI REPO - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF COUNTERPARTY CREDIT RISK: REVERSE REPO TRANSACTION – BANK ONLY
Tahunan 2016 38 Laporan Annual Report 2016 0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on multilateral development banks and international institutions
Tagihan Kepada Bank Receivables on banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on micro, small business & retail portfolio
Tagihan Kepada KorporasiReceivables on corporate
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
Total
3
4
5
6
7
-
-
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on public sector entities
-
2
(3)
Tagihan Bersih Net Receivables
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on sovereigns
(2)
Kategori Portofolio Portofolio Category
1
(1)
No
(4)
Nilai MRK CRM Value
0
-
-
-
-
-
-
-
(5)
0
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih setelah MRK Nett Receivables after CRM
Desember 2016
(6)
ATMR setelah MRK Risk Weighted Asset after CRM
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
0
-
-
-
-
-
-
-
(7)
0
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih Nett Receivables
(8)
Nilai MRK CRM Value
0
-
-
-
-
-
-
-
(9)
0
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih setelah MRK Net Receivables after CRM
Desember 2015
(10)
ATMR setelah MRK Risk Weighted Asset after CRM
PENGUNGKAPAN RISIKO KREDIT PIHAK LAWAN: TRANSAKSI REVERSE REPO - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF COUNTERPARTY CREDIT RISK: REVERSE REPO TRANSACTION – BANK ONLy
0
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
39
-
-
-
-
-
-
-
-
-
298.128
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on multilateral development banks and international institutions
Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans secured by residential property
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans secured by commercial real estate
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/ Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past due receivables
Asset Lainnya/Other assets
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada/Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
Total Eksposur Neraca/Total Exposures - Balance Sheet
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
-
-
-
-
-
-
-
32.647
54.344
-
-
86.991
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif/Off Balance Sheet Commitment/Contingency Receivables Exposures
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on multilateral development banks and international institutions
Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans secured by residential property
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans secured by commercial real estate
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/ Retired Loans
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past due receivables
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada/Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
Total Eksposur TRA/Total Exposures - Off Balance Sheet
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
108.008
-
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns
2
190.120
(3)
0%
1
Eksposur NeracaBalance /Sheet Exposures
(2)
(1)
A
Kategori Portofolio Portofolio Category
No
Desember 2016
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.705
-
-
-
-
-
-
-
-
1.705
(4)
20%
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.150
-
-
-
-
-
-
-
1.150
(5)
35%
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
210
-
-
-
-
-
-
-
210
(6)
40%
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
123
-
-
-
-
-
-
-
123
(7)
45% (8)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
134.165
(9)
75%
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0 134.165
50%
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
312.379
-
-
-
294.064
-
-
18.315
(10)
100%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
26.919
-
-
26.919
(11)
150%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact
(12)
Lainnya
-
0
-
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
570.227
-
109.153
18.805
294.898
124.769
-
21.477
742
383
(13)
ATMR RWA
(14)
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Beban Modal Capital Charge 0% (15)
98.745
-
-
79.905
18.840
-
-
-
-
-
-
-
275.892
-
54.674
-
-
-
-
-
-
-
-
-
221.218
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.902
-
-
-
-
-
-
-
-
1.902
(16)
20%
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.288
-
-
-
-
-
-
-
5.288
(17)
35%
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.532
-
-
-
-
-
-
-
1.532
(18)
40%
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
140
-
-
-
-
-
-
-
140
(19)
45% (20)
50%
-
-
-
-
147.807
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0 147.807
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(21)
75%
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
302.243
-
-
-
287.617
-
-
14.626
(22)
100%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10.843
-
-
10.843
(23)
150%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact
Desember 2015
(24)
0
-
0
-
Lainnya
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
508.620
-
45.555
9.933
287.258
147.400
-
14.617
3.477
380
(25)
ATMR RWA
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
(26)
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Beban Modal Capital Charge
Tahunan 2016 40 Laporan Annual Report 2016
-
-
-
-
-
-
-
0
Kategori Portofolio Portofolio Category
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)/Counterparty Credit Risk Exposures
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/Receivables on multilateral development banks and international institutions
Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio
Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Exposures - Counterparty Credit Risk
No
C
1
2
3
4
5
6
7
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact
Desember 2016
0
-
ATMR RWA
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
Beban Modal Capital Charge
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact
Desember 2015
0
-
-
-
-
-
-
-
0
-
0
-
-
-
-
-
-
-
ATMR RWA
0
-
-
-
-
-
-
-
Beban Modal Capital Charge
lanjutan (Continuation))
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
41
Eksposur Neraca/Balance Sheet Exposures
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institutions Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans secured by residential property Kredit Beragun Properti Komersil/Loans secured by commercial real estate
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/ Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past due receivables Asset Lainnya/Other assets Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca/Total Exposures - Balance Sheet
A
1 2
3
7 8
9 10 11
4 5 6 7 8
1 2 3
B
9 10 11 12
Eksposur Rekening Administratif/Off Balance Sheet Commitment/Contingency Receivables Exposures Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institutions Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans secured by residential property Kredit Beragun Properti Komersil/Loans secured by commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/ Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past due receivables Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Rekening Administratif/Total Exposures - Off Balance Sheet
(2)
(1)
4 5 6
Kategori Portofolio Portofolio Category
No
-
-
0
86.991
-
54.344 -
32.647
-
663.017
774.779
-
336.976 38.175 -
258.194
4.941 3.674 21.057
(4)
Agunan Collateral
294.064 26.919 108.008 -
134.165
1.705 1.483 18.315
-
190.120 -
(3)
Tagihan Bersih Net Recievables
(5)
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
(6)
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
(7)
0
-
0
-
Garansi Asuransi Kredit Lainnya Guarantee Credit Insurance Others
Desember 2016 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured By
86.991
54.344 -
32.647
-
111.762
(42.912) (11.256) 108.008 -
(124.029)
(3.236) (2.191) (2.742)
-
190.120 -
(8)=(3)[(4)+(5)+(6)+(7)]
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
98.745
79.905 -
18.840
-
745.647
287.617 10.843 54.674 -
147.807
1.902 6.960 14.626
-
221.218 -
(9)
Tagihan Bersih Net Recievables
-
-
0
-
-
-
635.454
329.982 15.574 -
258.077
11.998 19.823
(10)
Agunan Collateral (11)
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
(12)
0
-
-
-
0
-
-
-
-
-
(13)
0
-
0
-
Garansi Asuransi Kredit Lainnya Guarantee Credit Insurance Others
Desember 2015 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured By
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - BANK ONLY
98.745
79.905 -
18.840
-
110.193
(42.365) (4.731) 54.674 -
(110.270)
1.902 (5.038) (5.197)
-
221.218 -
(9)=(9)[(10)+(11)+(12)+(13)]
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
Tahunan 2016 42 Laporan Annual Report 2016
Total (A+B+C)
6 7
663.017
0
0
861.770
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih Net Recievables
0
0
-
-
-
0
0
-
-
-
0
0
-
-
-
-
-
198.753
0
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
844.392
0
-
-
-
-
Tagihan Bersih Net Recievables
635.454
0
-
-
-
Pendekatan Yang Digunakan Indicator Approach
(2)
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
No
(1)
1
(3) 30.582
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Average Gross Income in the past 3 years
4.880
(4)
Beban Modal Capital Surcharge
Desember 2016
(5)
(3) 29.317
(4) 4.398
Beban Modal Capital Surcharge
Desember 2015
Pendapatan Bruto (Rata-rata ATMR 3 tahun terakhir RWA Average Gross Income in the past 3 years
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
54.970
(5)
ATMR RWA
0
0
-
-
-
0
0
-
-
-
0
0
-
0
-
-
-
-
208.938
Bagian Yang Tidak Dijamin Unsecured Portion
Lanjutan (Continuation) Desember 2015 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured By Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Collateral Guarantee Credit Insurance Others -
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIVIDUAL Quantitative Disclosure of Operational Risk - Bank Only
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)/Exposure at Syariah of Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk/Total Exposures - Counterparty Credit Risk
5
4
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institutions Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks
Kategori Portofolio Portofolio Category
1 2 3
No
Desember 2016 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured By Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Collateral Guarantee Credit Insurance Others -
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - BANK ONLY
PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR - BANK SECARA INDIVIDUAL CALCULATE OF RISK WEIGHTED ASSETS CREDIT RISK BY STAND Pengungkapan Eksposur Aset Di Neraca Disclosure Of On Balance Sheet Assets Exposures (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Desember 2016 Tagihan Bersih Net Receivable
Kategori Portofolio Portofolio Category
No
(1) A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(2) Eksposur NeracaBalance /Sheet Exposures Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institutions Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans secured by residential property Kredit Beragun Properti Komersil/Loans secured by commercial real estate Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/ Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past due receivables Asset Lainnya/Other assets TOTAL
ATMR ATMR Sebelum MRK Setelah MRK RWA before RWA after CRM CRM
(3)
(4)
190.120 -
(5) -
Desember 2015 ATMR ATMR Setelah Sebelum MRK MRK RWA after RWA before CRM CRM (7) (8)
Tagihan Bersih Net Receivable (6)
-
221.218 -
-
-
-
-
-
-
-
-
1.705 1.483 18.315 -
383 542 21.477 -
383 742 21.477 -
1.902 6.954 14.617 -
380 2.524 14.617 -
380 3.477 14.617 -
134.165
93.577
124.769
147.400
110.550
147.400
294.064 26.919 108.008 774.779
294.898 28.208 439.085
294.898 18.805 109.153 570.227
287.258 9.933 56.365 745.647
287.258 14.900 430.229
287.258 9.933 45.555 508.620
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen / Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Disclosure of Off Balance Sheets Commitment/Contingency Receivables Exposures (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Desember 2016 No
(1)
Tagihan Bersih Net Receivable
Kategori Portofolio Portofolio Category
(2)
ATMR ATMR Sebelum MRK Setelah MRK RWA before RWA after CRM CRM
(3)
(4)
(5)
Tagihan Bersih Net Receivable (6)
Desember 2015 ATMR ATMR Setelah Sebelum MRK MRK RWA after RWA before CRM CRM (7) (8)
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns
0
0
0
0
0
0
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
0
4
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institutions Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks
0
0
0
0
0
0
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/Loans secured by residential property
0
0
0
0
0
0
6
Kredit Beragun Properti Komersil/Loans secured by commercial real estate
0
0
0
0
0
0
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/Employee/ Retired Loans
0
0
0
0
0
0
8
0
0
0
0
0
0
9
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate
0
0
0
0
0
0
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo/Past due receivables
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
TOTAL
Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposures (dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
Desember 2016 No
(1)
Kategori Portofolio Portofolio Category
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables on sovereigns
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/Receivables on public sector entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables on multilateral development banks and international institutions Tagihan Kepada Bank/Receivables on banks
4 5 6
Tagihan Bersih Net Receivable (3)
ATMR ATMR Sebelum MRK Setelah MRK RWA before RWA after CRM CRM (4)
(5)
Tagihan Bersih Net Receivable (6)
Desember 2015 ATMR ATMR Setelah Sebelum MRK MRK RWA after RWA before CRM CRM (7) (8)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel/Receivables on micro, small business & retail portfolio Tagihan Kepada Korporasi/Receivables on corporate TOTAL
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
43
Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) Disclosure of Settlement Credit Risk Exposures (Settlement Risk) (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) No (1)
Nilai Eksposur Value of Exposure
Nilai Eksposur Value of Exposure
(2)
(3)
1
Delivery Versus Payment
2
a. Beban Modal 8% (5 - 15 hari) a. Capital Charge 8% (5 - 15 day) b. Beban Modal 50% (16 - 30 hari) b. Capital Charge 50% (16 - 30 day) c. Beban Modal 75% (31 - 45 hari) c. Capital Charge 75% (31 - 45 day) d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) d. Capital Charge 100% (more than 45 day) Non-delivery versus payment
Desember 2016 Faktor Pengurang ATMR Setelah MRK Modal RWA after CRM Surcharge Capital (4) (5)
Nilai Eksposur Value of Exposure (6)
Desember 2015 Faktor Pengurang ATMR Setelah MRK Modal RWA after CRM Surcharge Capital (7) (8)
TOTAL
Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Discloseure of Security Exposure (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Jenis Transaksi Type of Transaction
No (1) 1 2 3 4 5 6
7
(2) Fasilitas Kredit Pendukung yang memenuhi persyaratan/Credit Facility meets the recuirement Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan/ Credit Facility is not meets the recuirement Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan Likuidity Facility meets the recuirement Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratanLikuidity Facility is not meets the recuirement Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan/The purchased of asset-backed securities that meets the recuirement Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan/ The purchased of asset-backed securities that is not meets the recuirement Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum/Securitization exposures that are not included in the Bank Indonesia provisions concerning the principles of prudence in asset securitization for banks TOTAL
Desember 2016 Faktor Pengurang Modal Minus Factor Capital (3)
ATMR RWA (4)
Desember 2015 Faktor Pengurang Modal Minus Factor Capital (5)
ATMR RWA (6)
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Disclosure of Total Credit Risk Measurement - Bank Only (dalam juta Rupiah/in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan As Of Total ATMR Risiko Kredit Total Risk Weighted Assets Credit Risk Total Faktor Pengurang Modal Total Capital Charge Factor
Tahunan 2016 44 Laporan Annual Report 2016
Desember 2016
Desember 2015 570.227
508.620
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
45
(2)
II
Penempatan Pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia
Penempatan Pada Bank Lain/Placement with other banks
Surat Berharga/Marketable securities
Kredit Yang Diberikan/i
Tagihan Lainnya/Other receivables
Lain-lain/Others
3.
4.
5.
6.
7.
-
Kewajiban Pada Bank Lain/Liabilities with other banks
Surat Berharga yang Diterbitkan/Securities issued
Pinjaman Yang Diterima/Borrowings
Kewajiban Lainnya/Other liabilities
Lain-lain/Others
3.
4
5.
6.
7.
Komitmen/Commitment
Kontinjen/Contingency
1.
2.
Tagihan Rekening Administratif/Off Balance Sheet Receivables
Komitmen/Commitment
Kontinjen/Contingency
1.
2.
Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Liabilities
Selisih Kumulatif/Cumulative Differences
Selisih [(IA - IB) + (IIA - IIB)]/Differences [(IA - IB) + (IIA - IIB)]
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
Total Kewajiban Rekening Administratif/Total Off Balance Sheet Liabilities
B
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Administrative Account Receivables
A
0
-
-
0
-
-
149.583
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNT
625.196
16.037
-
18.774
-
Kewajiban Pada Bank Indonesia/Liabilities with Bank Indonesia
2.
590.385
Dana Pihak Ketiga/Deposits from customer
1.
Kewajiban/Liabilities
Total Kewajiban/Total Liabilities
B
774.779
92.897
-
476.651
-
1.916
13.195 190.120
Kas/Cash
2.
(3)
Saldo Balance
1.
Aset/Assets
Total Aset/Total Asset
A
NERACA/BALANCE SHEET
(1)
I
Pos-pos Account
No
13.195
503.342
2.550
-
-
-
18.774
-
482.018
190.761
1.765
-
13.180
-
1.916
160.705
0
-
-
0
-
-
(312.581)
(4)
< 1 bulan < 1 month (5)
-
0
-
-
0
-
-
(10.228)
61.947
-
-
-
-
-
-
61.947
51.719
-
-
41.793
-
-
9.926
>1 bln s.d. 3 bln >1 month s.d. 3 month (6)
-
0
-
-
0
-
-
71.061
44.633
-
-
-
-
-
-
44.633
115.694
-
-
101.047
-
-
14.647
>3 bln s.d. 6 bln >3 month s.d. 6 month
Jatuh Tempo Maturity
Desember 2016
(7)
-
0
-
-
0
-
-
131.583
1.787
-
-
-
-
-
-
1.787
133.370
-
-
128.528
-
-
4.842
>6 bln s.d. 12 bln >6 month s.d. 12 month
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
(8)
0
-
-
0
-
-
269.748
13.487
13.487
-
-
-
-
-
-
283.235
91.132
-
192.103
-
-
-
-
>12 bulan >12 month (9)
0
-
-
0
-
-
88.096
638.018
6.888
-
-
-
67.688
-
563.442
726.114
21.714
-
467.853
-
1.902
221.218
13.427
Saldo Balance
13.427
0
-
-
0
-
-
(171.895)
476.559
6.887
-
-
-
67.688
-
401.984
304.664
21.714
-
46.403
-
1.902
221.218
(10)
< 1 bulan < 1 month (11)
0
-
-
0
-
-
(30.779)
109.013
-
-
-
-
-
-
109.013
78.234
-
-
78.234
-
-
-
-
(12)
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
18.324
41.299
-
-
-
-
-
-
41.299
59.623
-
-
59.623
>3 bln s.d. 6 bln >3 month s.d. 6 month
Jatuh Tempo Maturity
Desember 2015
>1 bln s.d. 3 bln >1 month s.d. 3 month
PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF RUPIAH MATURITY PROFILE - BANK ONLY
(13)
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
60.193
11.146
-
-
-
-
-
-
11.146
71.339
-
-
71.339
>6 bln s.d. 12 bln >6 month s.d. 12 month
(14)
-
-
-
-
0
-
-
0
-
-
212.254
0
-
-
-
-
-
-
-
212.254
-
-
212.254
>12 bulan >12 month
Tahunan 2016 46 Laporan Annual Report 2016
II
Kas/Cash
Penempatan Pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia
Penempatan Pada Bank Lain/Placement with other banks
Surat Berharga/Marketable securities
Kredit Yang Diberikan/i
Tagihan Lainnya/Other receivables
Lain-lain/Others
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Aset/Assets
Dana Pihak Ketiga/Deposits from customer
Kewajiban Pada Bank Indonesia/Liabilities with Bank Indonesia
Kewajiban Pada Bank Lain/Liabilities with other banks
Surat Berharga yang Diterbitkan/Securities issued
Pinjaman Yang Diterima/Borrowings
Kewajiban Lainnya/Other liabilities
Lain-lain/Others
1.
2.
3.
4
5.
6.
7.
Kewajiban/Liabilities
Komitmen/Commitment
Kontinjen/Contingency
1.
2.
Tagihan Rekening Administratif/Off Balance Sheet Receivables
Komitmen/Commitment
Kontinjen/Contingency
1.
2.
Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Liabilities
Selisih Kumulatif/Cumulative Differences
Selisih [(IA - IB) + (IIA - IIB)]/Differences [(IA - IB) + (IIA - IIB)]
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
Total Kewajiban Rekening Administratif/Total Off Balance Sheet Liabilities
B
Total Tagihan Rekening Administratif/Total Administrative Account Receivables
A
REKENING ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE ACCOUNT
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences
Total Kewajiban/Total Liabilities
B
Total Aset/Total Asset
A
(2)
NERACA/BALANCE SHEET
(1)
I
Pos-pos Account
No
(3)
Saldo Balance
(4)
< 1 bulan < 1 month (5)
>1 bln s.d. 3 bln >1 month s.d. 3 month (6)
>3 bln s.d. 6 bln >3 month s.d. 6 month
Jatuh Tempo Maturity
Desember 2016
(7)
>6 bln s.d. 12 bln >6 month s.d. 12 month
(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)
(8)
>12 bulan >12 month (9)
Saldo Balance
(10)
< 1 bulan < 1 month (11)
(12)
>3 bln s.d. 6 bln >3 month s.d. 6 month
Jatuh Tempo Maturity
Desember 2015
>1 bln s.d. 3 bln >1 month s.d. 3 month
PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS VALAS - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF FOREIGN EXCHANGE MATURITY PROFILE - BANK ONLY
(13)
>6 bln s.d. 12 bln >6 month s.d. 12 month
(14)
>12 bulan >12 month
PELAKSANAAN GCG
IMPLEMENTATION OF GCG PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE Bank Artos membangun nilai-nilai dan budaya perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional bank.
THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE Bank Artos builds core values and corporate culture based on the GCG basic principles of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness in every activities in the bank’s business and operation.
PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Bank Artos telah memiliki pedoman dan kebijakan pelaksanaan GCG mengacu pada ketentuan yang berlaku dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, tugas dan tanggungjawab Komisaris, Direksi, Komite-Komite, etika bisnis serta perilaku yang berbudi luhur.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE GUIDELINES Bank Artos have already had a guideline and policy for GCG implementation in accordance the GCG regulations that is used as a reference to conduct the General Meeting of Shareholders, perform the duties and responsibilities of the BOC, the BOD, the Committees, define business ethics and encourage noble behaviors.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain : menyetujui Laporan Tahunan, memutuskan pembagian deviden, memutuskan pemupukan cadangan tujuan, menyetujui perubahan anggaran dasar, mengangkat memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan memutuskan agenda lainnya yang telah ditetapkan. Selama tahun 2016 Perseroan mengadakan satu kali RUPST yang menghasilkan beberapa keputusan sesuai agenda yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS The General Meeting of Shareholders (GMS) holds the highest authority in the company. The GMS has authority to approve the Company’s Annual Report, allocate the dividend payment and reserves, approve the amendment on the articles of association, appoint and discharge the BOC ‘s and BOD’s member, state the remuneration package for the BOC’s and BOD’s, and other decisions on the agendas stated. In the year 2016, the Company held a GMS that had resulted several decisions in accordance to the agendas stated in the Articles of Associations.
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terhadap kegiatan usaha bank yang dijalankan oleh Direksi. Komposisi Dewan Komisaris Bank Artos telah sesuai dengan Peraturan OJK tentang Tata Kelola bagi Bank Umum yang terdiri dari 3 (tiga) orang dan 2 (dua) diantaranya adalah komisaris independen.
THE BOARD OF COMMISSIONERS The BOC carry out a supervisory function on the bank’s business activities that are managed by the BOD. Composition of the BOC has complied with the OJK regulations on GCG, which consists of 3 (three) members and 2 (two) members are Independent Commissioners.
Sampai dengan Desember 2016, susunan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
As of December 2016, the BOC composition was as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Hubungan Keuangan/Keluarga Financial/Family Relationship
Komisaris Utama President Commissioner
Pemegang Saham (12%) Shareholder (12%)
Nono Sukarno
Komisaris Commissioner
Pihak Independen Independent Party
Lucia Djatmiko
Komisaris Commissioner
Pihak Independen Independent Party
William Arto Hardy
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
47
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah tertuang dalam Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Komisaris, seperti : • Memberikan usulan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai pencalonan anggota Direksi • Memberikan persetujuan atau penolakan perangkapan jabatan anggota Direksi pada perusahaan lain. • Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan Direksi. • Melakukan pengawasan perkembangan usaha bank. • Memberi bantuan secara terbatas atas kegiatan usaha bank. • Menyelesaikan benturan kepentingan antara sesama anggota Direksi. • Memberikan nasehat kepada Direksi.
Duties and responsibilities of the BOC are articulated in the Commissioner’s guidebook, such as: • Proposing the nomination of the BOD’s member to the GMS. • Giving approval or rejection to the BOD’s member to hold executive positions in other companies. • Supervising the implementation of the BOD policies. • Supervising the business progress of the bank. • Providing a limited assistance on the business activities of the bank. • Resolving conflict of interest that involve the BOD members. • Providing advice to the BOD.
Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan tindak lanjut Direksi atas temuan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan hasil pemeriksaan OJK. Penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris telah dilakukan dengan baik, dimana sepanjang tahun 2016 telah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali, dan secara keseluruhan dihadiri lengkap oleh seluruh anggota Komisaris. Agenda utama rapat tersebut adalah mengevaluasi perkembangan kinerja Bank Artos serta memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja Bank Artos serta tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan selalu mematuhi (comply) terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The BOC continuously monitor corrective actions taken by the BOD on the Internal Auditor, External Auditor and OJK inspection findings. The BOC’s meetings were conducted 4 (four) times in a year and all meeting were attended by the entire members of the BOC. The main agenda of each meeting was the evaluation on the Bank’s performance and the recommendations advised to the BOD for improving the Bank’s performance in accordance to the prudent banking principles and related constitutions and regulations.
KOMITE-KOMITE Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) Komite, yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi.
THE COMMITTEES In performing their duties and responsibilities, the BOC were assisted by 3 (three) Committees, which are the Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee.
Sampai dengan akhir Desember 2016, susunan Komite-Komite tersebut adalah sebagai berikut:
As of December 2016, the composition of the Committees were as follows: Komite Audit Audit Commitee
Nama Name
Jabatan Position
Hubungan Keuangan/Keluarga Financial/Family Relationship
Ketua Chairman
Merangkap Komisaris Independen Also as an Independent Commissioner
Manuel Lahengke Nusa
Anggota Member
Pihak Independen Independent Party
Verawaty
Anggota Member
Pihak Independen Independent Party
Lucia Djatmiko
Tahunan 2016 48 Laporan Annual Report 2016
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Commitee Nama Name
Jabatan Position
Hubungan Keuangan/Keluarga Financial/Family Relationship
Ketua Chairman
Merangkap Komisaris Independen Also as an Independent Commissioner
Manuel Lahengke Nusa
Anggota Member
Pihak Independen Independent Party
Verawaty
Anggota Member
Pihak Independen Independent Party
Nono Sukarno
Komite Remunerasi Dan Nominasi Remuneration And Nomination Commitee Nama Name
Jabatan Position
Hubungan Keuangan/Keluarga Financial/Family Relationship
Ketua Chairman
Merangkap Komisaris Independen Also as an Independent Commissioner
William Arto Hardy
Anggota Member
Merangkap Komisaris Utama As President Commissioner
Fifiningsih A
Anggota Member
Merangkap Kepala Urusan As Head of Section
Lucia Djatmiko
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut telah dituangkan dalam Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, antara lain memberikan rekomendasi yang independen atas laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi serta hal-hal yang memerlukan perhatian dari Komisaris.
Duties and responsibilities of these committees have been articulated in the guidebook of Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee, among others are providing independent opinions on the reports submitted by the BOD and other major concerns which need extra attention from the BOC.
Selama tahun 2016, Komite-Komite tersebut telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali, yang membahas pembuatan program kerja, pembagian tugas anggota Komite, serta pemantauan kegiatan usaha Bank Artos sesuai fungsi dan bidang masingmasing Komite.
During the year 2016, the committees held 4 (four) meetings, which discussed the formulation of the working program, segregation duties of the Committee’s member, and monitoring the Bank’s business activities according to the functions of each Committee.
DIREKSI Susunan dan jumlah keanggotaan Direksi telah sesuai dengan Peraturan OJK. Susunan Direksi per Desember 2016 adalah sebagai berikut :
BOARD OF DIRECTORS The composition and the number of the BOD’s member has been complied with the OJK regulation. As of December 2016, the BOD’s composition was as follows:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
49
Susunan Direksi Composition of Board of Directors Nama Name Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy Bambang Setiawan
Jabatan Position
Hubungan Keuangan/Keluarga Financial/Family Relationship
Direktur Utama President Director
Pihak Independen Independent Party
Direktur SDM, Umum, SKMR & SIM Director HRD, General Affairs,SKMR & MIS
Pemegang Saham (12%) Shareholder (12%)
Direktur Director
Pihak Independen Independent Party
SKMR : Satuan Kerja Manajemen Risiko (Risk Management Working Unit)
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang dituangkan dalam Buku Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi, antara lain : • Memastikan bahwa semua kegiatan usaha bank telah berjalan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Merumuskan dan menetapkan kebijakan bank, serta memastikan bahwa pelaksanaannya sudah berjalan secara konsisten • Melakukan pengkajian ulang terhadap kualitas portofolio aset dan liabilitas dalam rangka pengamanan atas risiko terkait. • Menetapkan kebijakan penerapan APUPPT dan memastikan bahwa pelaksanaannya sudah dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. • Menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta sistem pengendalian intern. • Memantau kecukupan dan efektivitas dari pelaksanaan manajemen risiko dan sistem pengendalian intern. • Menindaklanjuti hasil pemeriksaan SKAI, OJK, BI dan otoritas lainnya. • Memberikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris mengenai realisasi rencana kerja Bank dan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan SKAI, OJK, BI dan otoritas lainnya, serta penyimpangan yang terjadi.
The BOD responsibles to manage the Bank according to their authorities and responsibilities as being regulated in the Company’s Articles of Associations and the prevailing constitution and regulations, and were articulated in the BOD’s Guide Book, amongst other are: • Ensuring that the Bank’s business activities have been run according to the prevailing constitution and regulations. • Formulating and stating the Bank’s policies, and ensuring that the policies have been consistently implemented. • Reviewing of assets and liabilities portfolio in order to mitigate inherent risks. • Stating the policy on Anti Money LaunderingPrevention of Terrorism Financing and ensuring that the policy was consistently and continuously implemented. • Stating the policy and procedure of risk management and internal control system. • Monitoring the sufficiency and effectiveness of risk management and internal control system implementation. • Following up the inspection findings of internal audit, OJK, BI and other authorities. • Providing regular reports to the BOC regarding the realization of the Bank’s Business Plan and the follow-up on the inspection findings of internal audit, OJK, BI and other authorities. of steps that have been, any deviations of the regulations.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Direksi dibantu oleh 2 (dua) Komite, yaitu : Komite Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko.
In performing their duties and responsibilities of the BOD is assisted by 2 (two) Committees which are: the Asset Liability Committee and Risk Management Committee.
Sampai dengan akhir Desember 2016, susunan komite-komite tersebut adalah sebagai berikut :
As of December 2016, the composition of these committees were as follows:
Tahunan 2016 50 Laporan Annual Report 2016
Komite Aktiva Pasiva Asset Liability Commitee (ALCO) Nama Name Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy Bambang Setiawan Fifiningsih Ario
Jabatan Position Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Anggota Member
Hubungan Keuangan/Keluarga Financial/Family Relationship Merangkap Direktur Utama Also as President Director Merangkap Direktur Also as Director Merangkap Direktur Also as Director Merangkap Kepala Urusan Also as Head of Sectiom
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Nama Name Reinantha Yaputra Achmad Humam Lina Arto Hardy Supiarti O. Wijaya Fifiningsih Ario
Jabatan Position Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Anggota Member Anggota Member
Hubungan Keuangan/Keluarga Financial/Family Relationship Merangkap Direktur Utama Also as President Director Merangkap Kepala SKMR Also as Chairman of SKMR Merangkap Direktur Also as Director Merangkap Treasury, Opr & Credit Supp. Mgt Also as Treasury, Opr & Credit Supp. Mgt Merangkap Kepala Urusan Also as Head of Sectiom
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi tentang Komite Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko. Selama tahun 2016, masingmasing Komite tersebut telah mengadakan rapat : untuk Komite Aktiva Pasiva dilaksanakan 1 (satu) kali setiap bulan, dan Komite Manajemen Risiko setiap triwulan, yang membahas pembuatan program kerja dan pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi dan bidang masing-masing komite.
The duties and the responsibilities of these Committees have been articulated in Decree of the BOD regarding Assets Liability Committee and Risk Management Committee. During the year 2016, each Committee has held the meetings as follows: the Assets Liabilities Committee conducted meeting once a month and the Risk Management Committee conducted meeting quarterly, which mainly discussed the formulation of working program and monitoring results of the Bank’s business activities according to the function of each committee.
PEMEGANG SAHAM BANK ARTOS & HUBUNGAN KEUANGAN / KELUARGA Komposisi kepemilikan saham perusahaan serta keterkaitan hubungan keuangan/ keluarga antara Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham Bank Artos adalah sebagai berikut:
SHAREHOLDERS OF BANK ARTOS & FINANCIAL/ FAMILY RELATIONSHIP The Shareholders’ composition of the Bank and the financial/family relationships of the BOD, BOC and/or the shareholders is as follow:
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
51
Susunan Pemegang Saham Composition Of Shareholder Pemegang Saham Shareholder Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy William Arto Hardy Lina Arto Hardy Masyarakat/Public: Rudy Hartono Iskandar Lainnya/Other Total Saham/Total Shares
Jumlah Saham Number of Shares 386.000.000 144.750.000 144.750.000 144.750.000 144.750.000
Nilai Saham (Rp) Shares Value (Rp) 38.600.000.000 14.475.000.000 14.475.000.000 14.475.000.000 14.475.000.000
151.515.100 89.734.900 1.206.250.000
15.151.510.000 8.973.490.000 120.625.000.000
% 32,00 12,00 12,00 12,00 12,00 12,56 7,44 100,00
Direktur dan Komisaris yang Memiliki Saham Perseroan Directors and Commissioners Held the Company’s Share Pemegang Saham Shareholder William Arto Hardy Komisaris Utama/President Commissioner Lina Arto Hardy Direktur/Director Total Saham/Total Shares
Jumlah Saham Number of Shares
Nilai Saham (Rp) Shares Value (Rp)
%
144.750.000
14.475.000.000
12,00
144.750.000
14.475.000.000
12,00
289.500.000
28.950.000.000
24,00
Kelompok Pemegang Saham Masyarakat Public Shareholders Pemegang Saham Shareholder Rudy Hartono Iskandar Lainnya/Other Total Saham/Total Shares
Jumlah Sahan Number of Shares 151.515.100 89.734.900 241.250.000
Nilai Saham (Rp) Shares Value (Rp) 15.151.510.000 8.973.490.000 24.125.000.000
% 12,56 7,44 20,00
Diagram Pemegang Saham The Share Ownership Diagram Arto Hardy 32% (PSP)
Lanny Miguna 12%
Sinatra Arto Hardy 12%
William Arto Hardy 12%
Lina Arto Hardy 12%
PT BANK ARTOS INDONESIA TBK 100%
Tahunan 2016 52 Laporan Annual Report 2016
Masyarakat Public 20%
Kepemilikan saham para pemegang saham Bank Artos pada perusahaan lain sebagai berikut: NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN NAME & ADDRESS OF COMPANY PT. POLYFIN CANGGIH Jln. Raya Cipacing KM 19/28 Rancaekek - Kab. Sumedang
PT. HOTEL TALAGASARI Jln. Dr. Setiabudhi No. 269 - 275 Bandung
PT. ARTOSTEX Jln. Raya Dayeuh Kolot No. 66 Bandung
PT. POLYFILATEX Jln. Panyawungan Rt. 02 Rw 03 Desa Cileunyi Wetan Kab. Bandung 40393 BPR ARTOS PARAHYANGAN Jln. Panjunan No. 22 Bandung PT. SWARNA NIAGA FINANCE Jln. Jalur Sutra Kav. 23C No. 20 Alam Sutra Tangerang Selatan Banten PT. ARTOMEGAH ARGA SEJATI PT CEMERLANG MEGAH DIAN SEJATI
The shareholder of Bank Artos also own in another companies as follows:
PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER Nama Name SWL Capital PTE LTD Tisdale Finance Corporation PT Artostex Sinatra Arto Hardy Arto Hardy Sinatra Arto Hardy William Arto Hardy Lina Arto Hardy Top Continental Holdings Limited PT Artomegah Arga Sejati PT Cemerlang Megah Dian Sejati Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy William Arto Hardy Lina Arto Hardy Arto Hardy Lain-lain
% 66,84 23,66 9,40 0,10 33,33 33,33 20,00 13,34 76,96 21,11 1,93 40,00 15,00 15,00 15,00 15,00 99,00 1,00
PT Artostex
80,00
Tan Ninoy Tandra M
20,00
Arto Hardy Kaikay Hardy Arto Hardy William Arto Hardy
88,98 11,02 54,81 45,19
Dewan Komisaris dan Direksi tidak mempunyai saham dan atau hak option atas saham pada Bank Artos maupun pada kelompok usaha terkait lainnya diluar tabel kepemilikan yang diungkapkan di bawah ini.
The Board of Commissioners and the Board of Directors do not hold other stock or stock’s option in Bank Artos as well as in the business groups besides the ownerships table as disclosed above.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN & AUDIT EKSTERN
THE IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT & EXTERNAL AUDIT
FUNGSI KEPATUHAN Dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatannya, Bank Artos selalu berkomitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah, OJK, BI maupun pihak lainnya.
THE COMPLIANCE FUNCTION In carrying out its activities, Bank Artos always commits to comply with the prevailing laws and regulations issued by the Government, OJK, BI and other authorities.
Direktur Kepatuhan dibantu oleh unit (satuan) kerja Kepatuhan, Sistem & Prosedur serta APU dan PPT. Fungsi kepatuhan meliputi upaya-upaya untuk mewujudkan budaya patuh terhadap ketentuan pada seluruh tingkatan organisasi, mengelola risiko kepatuhan, memastikan pemenuhan kepatuhan dan komitmen terhadap hasil Auditor Internal, Auditor Independen, OJK dan BI, serta memastikan
The Compliance Director is assisted by several working units, which are Compliance Working Unit, System & Procedures Working Unit and the Anti Money Laundering (AML) and Prevention on Funding Financing Working Unit. The Compliance function comprises certain efforts to create a compliance culture in the entire organizational level, manage compliance risks, ensure a compliance and commitment fulfillment
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
53
sistem dan prosedur telah sesuai dengan perundang undangan yang berlaku serta ketentuan OJK dan BI.
on the findings of the Internal Auditor, Independent Auditor, OJK and BI, and also to ensure that systems and procedures have complied with the prevailing constitutions and regulations of OJK and BI.
Selama tahun 2016, Bank Artos telah memenuhi komitmen kepada OJK, BI dan pihak ketiga lainnya, serta tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
During the year 2016, Bank Artos has fulfilled all commitments to OJK, BI and other authorities, there were no violations on the prevailing regulations and constitutions.
FUNGSI AUDIT INTERNAL Bank Artos membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang bertanggungjawab secara langsung kepada Direktur Utama. SKAI bertanggungjawab melakukan pemeriksaan secara independen terhadap seluruh unit kerja dan bekerja sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun. Seluruh hasil pemeriksaan SKAI dilaporkan kepada Direktur Utama
INTERNAL AUDIT FUNCTION Bank Artos established an Internal Audit Working Unit (SKAI) that directly reports to the President Director. SKAI responsibles to independently audit the entire working units according to its annual working plan that had been formulated. All audit findings of are reported to the President Director.
FUNGSI AUDIT EKSTERNAL Laporan keuangan harus dipastikan bebas dari salah saji material serta telah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akuntan Publik bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan yang diaudit dan bersifat independen. Pernyataan pendapat didasarkan atas kewajaran dalam penyajian. Penunjukan Akuntan Publik Bank Artos telah sesuai ketentuan OJK dan BI.
EXTERNAL AUDIT FUNCTION The financial statements should be preconcerted clean from material misstatements and has fulfilled the prevailing general accounting principles. The Public Accountant responsibles for revealing an independent opinion on the Audited Financial Statement, which is based on the fairness in the presentation. Appointment of the Public Accountant has complied with OJK and BI regulations.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap seluruh kegiatan usaha bank, termasuk sistem pengendalian intern. Pelaksanaan kebijakan manajemen risiko Bank Artos, antara lain meliputi: • Melakukan revisi terhadap kebijakan, sistem dan prosedur bank agar berbasis manajemen risiko. • Menetapkan batasan wewenang memutuskan secara berjenjang sesuai bobot risiko pada tingkat masing-masing. • Melakukan proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko atas seluruh kegiatan usaha Bank Artos. • Menerapkan sistem pengendalian intern berbasis manajemen risiko pada setiap kegiatan usaha bank.
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION The Board of Commissioners and the Board of Directors have performed an active supervision over all business activities of the Bank, including the internal control system. The risk management policy of the Bank is implementation through the following actions: • Adjust the policies, systems and procedures of the Bank in accordance to the risk based management. • Set authority limits for the authorized officers according to the risk potencies at each level. • Conduct the process of risk identification, measurement, monitoring and controlling on the overall business activities of the Bank. • Implement a risk based internal control system on each business activity.
Sesuai ketentuan OJK, sampai tahun 2016 Bank Artos telah mengikut sertakan Pengurus dan Pejabat Bank untuk mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR), sebagai berikut:
In accordance to OJK regulation, until 2016 Bank Artos have engaged its Management and Executive Officers to the Risk Management Certification Program conducted by the Risk Management Certification Council with the following results:
Tahunan 2016 54 Laporan Annual Report 2016
Nama/Name
Level
Jabatan/Position
William Arto Hardy
Komisaris Utama/President Commissioner
2
Nono Sukarno
Komisaris Independen/Independent Commissioner
2
Lucia Djatmiko
Komisaris Independen/Independent Commissioner
2
Reinantha Yaputra
Direktur Utama/President Director
3
Lina Arto Hardy
Direktur SDM, Umum & SKMR/Director of HRD, General Affairs & Risk Management
3
Bambang Setiawan
Direktur Kepatuhan/Compliance Director
3
Fifiningsih Ario
Kaur. SDM, Umum & SKMR / HR, General Affairs & Risk Management Div. Head
3
Lanjar
Kaur. Operasional, Credit Support & IT / Operation, Credit Support & IT Div. Head
2
Marthen Sulle Konda
Kepala SKAI/Head of Internal Audit
2
Achmad Humam
Kepala SKMR & MIS/Head of Risk Managemnt & MIS
2
Deddy Triyana
Kaur. Kredit & Marketing, Sekretaris Perusahaan / Credit & Marketing Div. Head, Corporate Secretary
2
Rostiawati
Business Manager
1
Fanny Chandrawati Tjhan
Business Manager
1
Budi Mulyadi
Business Manager
1
Andri Stevanus Sian Field
Business Manager
1
Dicky Setiady
Business Manager
2
Supiarti O. Wijaya
Treasury, Operation & Credit Support Manager
2
Tang Bok Lan
Pemimpin Kantor Cabang Jakarta/Head of Jakarta Branch
1
Lucyana Suryapranata
Business Manager
1
PENILAIAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Penilaian Otoritas Jasa Keuangan atas pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2016 menunjukan nilai predikat komposit “Cukup Baik“ dengan Nilai Komposit sebesar 3. No.
ASSESSMENT ON GCG IMPLEMENTATION The Financial Services Authority’s assessment on Good Corporate Governance implementation during the year 2016 resulted a composite predicate of “Moderate” with a Composite Grade of 3.
Aspek yang Dinilai Aspects that are Assessed
Peringkat Rangking
1
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris The implementation of the duties and responsibilities of Board of Commissioners
3
2
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi The implementation of the duties and responsibilities of Board of Directors
3
3
Kelengkapan tugas dan pelaksanaan tugas Komite Completeness of the tasks and the implementation of the tasks of the Committee
3
4
Penanganan benturan kepentingan Handling conflicts of interest
2
5
Penerapan fungsi kepatuhan bank The implementation of compliance functions of bank
3
6
Penerapan fungsi audit internal The application of the function of internal audit
3
7
Penerapan fungsi audit eksternal The application of the function of external audit
2
8
Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern The application of the function of risk management and internal control
3
9
Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan debitur besar (large exposer) The provision of funds to related parties and large debtors (large exposer)
2
10
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank, laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal Transparency of financial and non financial conditions of the bank report, the implementation of GCG and internal reports
2
11
Rencana strategi bank The bank’s strategy plan
3
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
55
Kelemahan: Masih terdapat beberapa kebijakan dan pedoman internal yang belum dikinikan, serta kinerja rentabilitas yang masih belum membaik.
Weaknesses: Some internal policies and regulations have not been updated and the profitability performance has not improved yet.
Kekuatan: Bank Artos telah memiliki struktur kepengurusan dan Komite yang telah sesuai dengan ketentuan dan komitmen yang tinggi dari Pemegang Saham, Pengurus Bank dan seluruh karyawan untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.
Strength: Bank Artos has already had the Management and Committee structure in accordance to the regulation and the strong commitment from the Shareholders, the Management and the entire employees to implement a Good Corporate Governance
Action Plan: Untuk memperbaiki tingkat penilaian GCG, maka Manajemen telah membentuk Tim Khusus GCG yang bertugas untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dan melakukan konsultasi aktif dengan OJK.
Action Plan : To improve the GCG composite grade, the Management has assigned a GCG task force to fix the weaknesses and conduct active consultations with OJK
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN DEBITUR BESAR Bank Artos selalu berpedoman pada Prinsip Kehatihatian dalam mengelola penyediaan dana kepada nasabah, khususnya pada Pihak Terkait dan Debitur Besar, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
LOANS TO RELATED PARTIES AND MAJOR DEBTORS Bank Artos always refers to the prudence banking principles in disbursing loans to debtors, especially to the Related Parties and Major Debtors, which is conducted according to the prevailing regulations.
Pada tahun 2016, penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar adalah sebagai berikut:
In 2016, the loans disbursed to Related Party and Major Debtor were as follows:
No.
1 2
Penyediaan Dana Provision of Funds Kepada pihak terkait To related parties Kepada debitur Inti To prime debtors
Jumlah Total Debitur Debtor
Nominal Nominal 8
9.369.065.607
10
158.880.193.449
RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Bank Artos telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) dan Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan), serta telah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari OJK.
STRATEGIC PLAN The Strategic Plan of Bank Artos was revealed in the long term Corporate Plan and medium-term and short-term Business Plan, which have been reported and approved by the OJK.
PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI Paket Remunerasi dan Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada Dewan Komisaris berupa: honorarium, tunjangan hari raya, tunjangan kendaraan. Sedangkan kepada Direksi berupa : gaji, tunjangan jabatan, tunjangan kendaraan, tunjangan telepon, tunjangan hari raya, tunjangan asuransi kesehatan serta kendaraan dinas (natura) dengan rincian sebagai berikut :
REMUNERATIONS AND FACILITIES PACKAGE TO THE BOC AND BOD Remuneration and Facilities Package provided by the Company to the BOC are as follow: honorarium, religious day allowances and vehicle allowance. Remuneration and Facilities Packages provided to the BOD are as follows: salary, Director’s allowance, vehicle allowances, phone bills allowances, religious day allowances and health insurance with the following details:
Tahunan 2016 56 Laporan Annual Report 2016
Dewan Komisaris BOC
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lainnya Type of Remuneration and Other Facilities
Orang Person
Remunerasi : Honorarium, Gaji, Bonus, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Jabatan/ Kendaraan/ Telepon Remuneration: Honorarium, Salary, Bonus, Religious Day Allowances / Vehicle/Phone Fasilitas lain dalam bentuk Natura, berupa Asuransi Kesehatan, Sewa Kendaraan Dinas yang sifatnya tidak dapat dimiliki Other facilitie in form of health insurance and rental vehicle service that can not be owned Total
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Paket Remunerasi dalam satu tahun, yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut: Jenis Remunerasi Perorang Dalam 1 Tahun yang Diterima Secara Tunai Types of Remuneration per Personi in 1 Year In Form of Cash
Rp Juta Rp Million
Jabatan Position
Orang Person
2.479
3
3.415
3
101
3
531
3
2.580
3
3.946
Members of the Board of Commissioners and Board of Directors who received the remuneration package in a year, are classified according to the income range as follows: Jumlah Total Dewan Komisaris BOC
Direksi BOD -
-
-
-
3
3
-
-
THE HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO The employee salaries from the Attendant level up to Vice President level have been paid in accordance with the prevailing regulations, particularly the regulation on the Regional Minimum Wage for low-level employees. The highest and lowest Salary Ratio at Bank Artos is as follows:
Gaji Perbulan/Monthly Salary (Rp Juta/Rp Million) Tertinggi Highest
Pegawai Tetap s.d. Pelaksana Permanent Employee up to Officer Diretur/Director Komisaris/Commissiner Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi Ratio of the Highest Salary of BOD and the Highest Employee
Rp Juta Rp Million
3
Di atas Rp2 Miliar Above Rp2 Billion Di atas Rp1 Miliar s.d Rp2 Miliar Above Rp1 Billion up to Rp2 Billion Di atas Rp500 Juta s.d Rp1 Miliar Above Rp500 Million up to Rp2 Billion Rp500 Juta ke bawah Below Rp500 Million
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Gaji karyawan mulai dari tingkat Attendant sampai dengan tingkat Vice President sudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, khususnya ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku setempat bagi karyawan tingkat dasar. Rasio Gaji tertinggi dan terendah pada Bank Artos sebagai berikut :
Direksi BOD
% Rasio/Ratio
Terendah Lowest 63
2
3,17%
102
72
70%
56
41
73,2% 61,76%
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
57
PENYIMPANGAN INTERNAL & BENTURAN KEPENTINGAN Selama tahun 2016 tidak terdapat adanya penyimpangan internal maupun benturan kepentingan.
INTERNAL FRAUD There was no any internal fraud or conflict of interest during the year 2016.
JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN Terdapat satu permasalahan hukum yang tidak membahayakan usaha bank maupun pihak ketiga lainnya. Bank Artos sedang mengajukan permohonan sita eksekusi dan gugatan melalui Pengadilan Negeri atas AYDA yang sudah diserahkan kepada Bank. Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena upaya musyawarah tidak menghasilkan yang kesepakatan.
THE NUMBER OF LEGAL ISSUES AND SETTLEMENT EFFORTS There was one legal issue which did not have significant impact to the Bank’s business or other third parties. Bank Artos was proposing a collateral foreclosure and lawsuit through the District Court on the foreclosed assets (AYDA), which had already been submitted to the Bank. These steps were executed since the deliberation efforts taken previously could not reach an agreement with the debtor
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan/atau pihak terkait dengan bank yang dapat merugikan perusahaan.
CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS Conflict of interest is the difference between economic interests of the company with the economic personal interests of the owners, members of the Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers and/or related parties that may disserve the company.
Dalam menjalankan kegiatan operasional Bank Artos, Anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai Bank Artos selalu berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari atau mengurangi adanya potensi benturan kepentingan. Terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan yaitu Sewa Gedung Kantor Pusat dari Bapak Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham Bank Artos dan Sewa Gedung Kantor Cabang Pembantu Kosambi dari Ibu Lina Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham BankArtos.
In carrying out the Bank’s operational activities, the Board of Directors, Executive Officers and employees of Bank Artos persistently try to avoid or minimize the potencies on conflict of interest. There were transactions contained conflict of interest, which were the lease of Head Office Building from Mr. Arto Hardy as the shareholder of Bank Artos and the lease of Kosambi Sub-Branch Office from Ms. Lina Arto Hardy as a shareholder of Bank Artos.
Transaksi tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bank Artos sudah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur terkait dengan benturan kepentingan yang akan terus dikaji dan disempurnakan kembali sesuai dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku.
The transactions have been conducted in accordance with the prevailing regulations . Bank Artos has already had policies, systems and procedures regulating to the conflict of interest that will be continuously assessed and improved in accordance with the business developments and prevailing regulations.
BUYBACK SAHAM Selama tahun 2016 Bank Artos tidak melakukan buy back saham.
BUYBACK OF SHARES There were no share buybacks executed by Bank Artos during the year 2016.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK SELAMA PERIODE LAPORAN Pada tahun 2016, sumbangan/donasi tidak diberikan kepada kegiatan politik, namun diberikan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang jumlahnya tidak signifikan, seperti : HUT RI, Acara masyarakat setempat. Secara rutin Bank Artos juga melakukan kegiatan donor darah.
DONATION FOR SOCIAL AND POLITICAL ACTIVITIES DURING THE REPORT PERIOD By 2016, there were no donations given to political activities, instead the donations were given to social activities in not significant amounts, such as: the Celebration of Independence Day and local community events. Bank Artos also regularly conducts blood donor activities.
Tahunan 2016 58 Laporan Annual Report 2016
As an existence of Bank Artos’s concern to the welfare of the employees and their families, especially to the basic-level employees, currently Bank Artos provides scholarship for children of employees who shows academic achievement in the school, as well as to meet certain criterias defined by the company as follows: have more than 5 (five) working years, considered as the category of basic-level up to staff level employee, the annual performance appraisal is considered as good grade. During the year 2016, the employees children who received scholarships from Bank Artos were as follows:
Sebagai bentuk kepedulian Bank Artos terhadap kesejahteraan karyawan dan keluarganya khususnya kepada karyawan tingkat dasar, saat ini Bank Artos memberikan beasiswa pendidikan bagi putraputri karyawan yang berprestasi disekolahnya serta memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu : sudah bekerja lebih dari 5 (lima) tahun, kategori pegawai dasar s.d staf, penilaian kinerja tahunan baik. Sepanjang tahun 2016 putra-putri karyawan yang menerima beasiswa beasiswa dari Bank Artos adalah sebagai berikut:
No. 1
Nama Penerima Beasiswa Names of Scholarship Recipients Fajar Surya Gumilang
Anak Karyawan Child of Employee
Sejak Since
Bantuan/Bln Benefit/Month (Rp)
2013
250.000
Agus Heryanto
2
Sonny Kurniawan
Agus Heryanto
2014
250.000
3
Nasyifa Bilbina Nur Septian
Asep Saepudin
2014
250.000
4
Valent
Asep Saepudin
2015
250.000
5
Muhamad Rizky
Hidayat
2014
250.000
6
Dewi A
Salim
2015
250.000
7
Mila Amelia Putri
Undang Surahman
2013
250.000
8
Dendi
Undang Surahman
2015
250.000
Kegiatan Inklusi Keuangan Tahun 2016 Sesuai dengan Surat Direktorat Pengembangan Inklusi Keuangan OJK No.: S-110/EP.11/2016 tanggal 28 September 2016 perihal Kegiatan Inklusi Keuangan dan No.: S-48/EP.112/2016 tanggal 24 Oktober 2016, kegiatan inklusi keuangan yang dilakukan Bank Artos di tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Activity Bulan Promosi Tabungan Artos Progresif Promotion of Tabungan Artos Progresif. Edukasi Perbankan Kepada Siswa SMP Negeri 40 Bandung. Banking Education to the students in SMP Negeri 40 Bandung. Literasi Perencanaan Keuangan Kepada Komunitas (UMKM/PKK) Financial Plan Literacy to the community.
Financial Inclusion Activities in 2016 In accordance to the Letter from the OJK’s Director of Financial Inclusion Development No.: S-110/ EP.11/2016 dated 28 September 2016 regarding the Financial Inclusion Activities and No.: S-48/ EP.112/2016 dated 24 October 2016, the financial inclusion activities conducted by Bank Artos in 2016 were as follows: Tanggal Date 1-31 Oktober 2016 October,1-31, 2016
Tempat Venue Seluruh Kantor Bank Entire the Bank ‘s Office
21 Oktober 2016 October 21, 2016
SMPN 40 Bandung
28 Oktober 2016 October 28, 2016
Kantor Kelurahan Pasteur Bandung
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
59
PERKEMBANGAN USAHA BUSINESS PROGRESS
Kondisi perekonomian yang masih belum pulih memberikan tantangan yang besar terhadap Kinerja Bank Artos pada tahun 2016. Pertumbuhan kredit tidak sesuai dengan harapan dan juga berimbas pada menurunnya performa usaha debitur yang berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran kewajiban kepada Bank yang pada akhirnya menurunkan kualitas kredit. Pada tahun 2016 Bank Artos harus membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dalam jumlah yang besar mencapai Rp34 milyar dan reklasifikasi pendapatan bunga sebesar Rp3,5 milyar.
The economic conditions that had not been recovered in 2016 resulted in significant challenges to Bank Artos performance. Loans growth did not meet the expectations, as the result of the decrease performance on the debtors’ business that affected their payment obligations to the Bank that in turn has lowered the loans quality. Due to this situation, Bank Artos should form reserve for loans impairment losses in significant amount of Rp34 billion and reclassify interest income of Rp3.5 billion.
Seiring dengan pertumbuhan kredit yang melambat dan permasalahan kualitas aktiva yang menurun maka pada tahun 2016 Bank Artos mengalami kerugian sebesar Rp33,33 milyar, secara singkat pertumbuhan kinerja Bank Artos dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Along with the slow growth of loans and the decrease of asset quality, in 2016 Bank Artos booked a current year loss of Rp33.33 billion. A brief highlights of Bank Artos performance is showed in the following table:
dalam juta Rupiah
Kinerja Performance
Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Laba (Rugi) Operasional Operatings Profit (Loss) Laba (rugi) tahun berjalan Current Year Profit and Loss Laba (rugi) Komprehensif tahun berjalan Current Year Comprehensive Profit (Loss) Jumlah Aset Total Assets Dana Pihak Ketiga Third Party Funds Kredit yang diberikan Granted Loans
KREDIT YANG DIBERIKAN Penyaluran kredit pada posisi tahun 2016 sebesar Rp476.651 juta sedangkan pada tahun 2015 sebesar Rp467.853 juta atau meningkat sebesar 1,88%. Penyaluran kredit terdiri dari kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi, dengan komposisi sebagai berikut:
Tahunan 2016 60 Laporan Annual Report 2016
2016
2015
in million Rupiah Pertumbuhan Growth %
33.262
34.384
(3,26)
(36.507)
(449)
(8.130,07)
(33.331)
(309)
(10.786,73)
(34.715)
2.384
(1.556,17)
774.779
745.646
3,91
590.385
563.442
4,78
476.651
467.853
1,88
LOAN DISBURSEMENTS Total loan disbursements in 2016 amounted to Rp476,651 million compared to Rp467,853 million in 2015, or increased by 1,88%. Loan disbursements consisted of investment loans, working capital loans and consumer loans, with the following composition:
dalam juta Rupiah
Jenis Credit Type of Credit
31 Desember 2016 December 31,2016
Investasi Investment Modal Kerja Working Capital Konsumsi Consumption Total
Pihak Berelasi Related Parties Jumlah Total
4,94
377.837
359.308
5,16
37.544
50.159
(25,15)
476.652
467.853
1,88
Loans composition according to disbursements to thirdparties and related parties were as follows:
Giro Current Accounts Tabungan Savings Deposito Deposits Jumlah Total
Pertumbuhan Growth %
2016
2015
467.282
462.154
1,11
9.369
5.699
64,92
476.651
467.853
1,88
THIRD PARTY FUNDING Third-party funds in 2016 amounted to Rp590.385 million or increased by 4.78% compared to 2015.
dalam juta Rupiah Keterangan Description
in million Rupiah
DANA PIHAK KETIGA Penghimpunan dana pihak ketiga pada posisi tahun 2016 sebesar Rp590.385 juta atau meningkat sebesar 4,78% dibandingkan tahun 2015.
31 Desember 2015 December 31,2015 58.386
dalam juta Rupiah
Pihak Ketiga Third Party
in million Rupiah Pertumbuhan Growth %
61.270
Sedangkan komposisi kredit berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga adalah sebagai berikut: Keterangan Description
2016
in million Rupiah
2015
Pertumbuhan Growth %
43.600
48.880
(10,80)
45.100
25.667
75,71
501.685
488.895
2,67
590.385
563.442
4,78
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
61
ASET Total aset pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp 29,13 miliar atau sebesar 3.91% dari tahun 2015, adapun kenaikan total aset sejalan dengan hasil IPO, revaluasi aktiva tetap dan peningkatan penyaluran dana pada Bank Artos. Adapun perincian hasil IPO dan revaluasi aktiva tetap sebagai berikut : • Modal Disetor Rp24.125 juta • Agio Saham Rp 4.482 juta • Selisih Revaluasi Aktiva Tetap Rp48.409 juta dalam juta Rupiah
in million Rupiah Keterangan Description
Kas Cash Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia Giro pada Bank lain Current Accounts with Other Banks Surat Berharga (SBI) Securities Kredit yang diberikan-bersih Loan-nett Aset tetap Fixed Assets Aset tidak berwujud Intangible Assets Agunan diambil alih Acquired Collateral Aset lain-lain Other Assets Jumlah Total
LIABILITAS Liabilitas Bank Artos pada tahun 2016 mengalami penurunan dari tahun 2013, hal ini sejalan dengan adanya dana hasil IPO.
2016
2015
2014
13.195
13.427
12.840
160.704
196.669
205.446
1.918
1.902
1.782
29.416
24.519
29.947
476.651
467.853
548.659
68.578
20.957
20.118
239
239
123
10.090
5.324
9.810
13.988
14.456
12.050
774.779
745.646
840.775
LIABILITIES Bank Artos’s liabilities in 2016 decreased compared to 2015 in line with IPO proceeds. in million Rupiah
dalam juta Rupiah Keterangan Description Simpanan Savings Simpanan dari Bank lain Savings from other Bank Utang Pajak Tax Debt Liabilitas lain-lain Other liabilities Liabilitas imbalan kerja Employment benefit liabilities Jumlah liabilitas Total liabilities Jumlah Total
Tahunan 2016 62 Laporan Annual Report 2016
ASSETS Total assets in 2016 increased by Rp29.13 billion or 3.91% compared to 2015, which was mainly due to the IPO proceeds, fixed assets revaluation and increase in loan disbursements. Details of the IPO proceeds and fixed assets revaluation are as follows: • Paid in Capital Rp24,125 million • Agio Rp 4;482 million • Revaluation Fixed Rp48,409 million
2016
2015
2014
590.385
563.442
586.996
18.774
67.688
137.721
1.934
1.571
1.354
13.526
3.390
4.144
2.892
2.341
5.730
627.511
638.432
735.945
774.779
745.646
840.775
EKUITAS Ekuitas megalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2016 sebesar 37,36% dibanding dengan posisi akhir tahun 2015. Peningkatan tersebut bersumber dari hasil IPO dan revaluasi aktiva tetap dengan total perolehan Rp72 milyar. Perincian ekuitas sebagai berikut: dalam juta Rupiah
EQUITY Equity had increased significantly in 2016 by 37.36% compared to the end of 2015. The increase was derived from the IPO proceeds and fixed assets revaluation with the total proceed of Rp72 billion. The breakdown of equity composition was as follows:
Keterangan Description Modal Disetor Paid in Capital Agio Agio Cadangan Umum General Reserves Surplus penilaian kembali aktiva tetap Revaluation Surplus of fixed asset Jumlah Keuntungan (Kerugian) Komprehensif Lainnya Total comprehensive income (loss) Saldo laba belum ditentukan penggunaannya Non-controlling interest Jumlah Ekuitas Total Equity
PENDAPATAN Meskipun pendapatan bunga bersih mengalami penurunan, namun secara total jumlah pendapatan operasional yang dibukukan oleh Bank Artos pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 6,14%, hal tersebut dikarenakan bank berhasil menyelesaikan beberapa kredit bermasalah dan hapus buku kredit sehingga bank membukukan pendapatan pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp4,3 milyar. dalam juta Rupiah KETERANGAN DESCRIPTION Jumlah Pendapatan bunga Total Interest income Beban bunga Interest expense Pendapatan bunga bersih Net Interest Income Pendapatan Operasional Lainnya Operating Income Other Than Interest Jumlah Pendapatan Operasional Total Operation Income
BEBAN Pada tahun 2016 beban bunga mengalami penurunan yang sejalan dengan kebijakan bank untuk menurunkan penghimpunan dana dari bank lain. Di sisi lain, biaya kerugian penurunan nilai aset keuangan memperlihatkan peningkatan dikarenakan kualitas
2016
in million Rupiah 2015
2014
120.625
96.500
96.500
4.482
-
-
9.000
9.000
9.000
48.343
-
-
66
3.800
1.106
(35.247)
(2.086)
(1.776)
147.269
107.214
104.830
REVENUE Although the net interest income was decreasing, the total operating incomes recorded by Bank Artos in 2016 increased by 6.14%, which was due it the settlements of several non-performing loans and write-off decision on some loans, so that the bank booked revenues from the recovery of impairment loan losses amounted to Rp4.3 billion.
2016
in million Rupiah 2015
2014
77.160
94.669
85.993
43.898
60.285
56.718
33.262
34.384
29.275
7.476
3.854
5.206
40.738
38.238
34.481
EXPENSES In 2016, the interest expense was decreasing in line with the Bank’s policy to lower fundings from other banks. The expense for impairment of financial asset losses was increasing due to the worsening of loans quality and the decisions to write-off some loans that was intended
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
63
kredit yang memburuk dan kebijakan hapus buku kredit yang ditujukan untuk melakukan percepatan penyelesaian kredit bermasalah. Biaya operasional lainnya mengalami kenaikan yang disebabkan oleh meningkatnya biaya tenaga kerja dan biaya teknologi informasi terkait dengan penggantian core banking system. dalam juta Rupiah
in million Rupiah Keterangan Description
Beban bunga Interest expense Biaya Kerugian Penurunan Nilai (KPN) Imparment Losses on Financial Assets Biaya Operasional Lainnya Other Operating Expence Jumlah Biaya Operasional Total Operation Expence
LABA/RUGI Bank Artos pada tahun 2016 mengalami kerugian sebesar Rp33,33 miliar, hal tersebut dikarenakan bank membentuk CKPN sebesar Rp34 miliar dan reklasifikasi pendapatan bunga Rp3,5 miliar.
2016
2015
2014
43.898
60.285
56.718
34.715
899
-
42.527
33.485
32.967
121.140
94.669
89.685
PROFIT / LOSS In 2016, Bank Artos experienced net loss of Rp33.33 billion, as the Bank formed additional allowances for loans losses of Rp. 34 billion and reclassified the interest income of Rp 3.5 billion. in million Rupiah
dalam juta Rupiah Keterangan Description Laba Operasional Operating profit Laba sebelum pajak Profit before tax Beban pajak Tax expenses Laba bersih Net profit
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan Komprehensif lain per 31 Desember 2016 tercatat sebesar minus Rp 1,38 miliar atau menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. dalam juta Rupiah
2016
2015
Keuntungan (Kerugian) aktuaria yang belum direalisasi Gain (Losses) unrealized (Beban) pendapatan pajak tangguhan (Loss) gain recognized as deffered tax Jumlah pendapatan komprehensif lain Total other comprehensive income (expenses)
2014
(36.507)
(449)
1.514
(37.880)
78
2.076
4.549
(387)
(945)
(33.331)
(309)
1.131
OTHER COMPREHENSIVE INCOME As of December 31, 2016, other comprehensive incomes amounted to minus Rp1.38 billion or decreased compared to previous year.
Keterangan Description
Tahunan 2016 64 Laporan Annual Report 2016
to accelerate the settlement of non-performing loans. Other operating expenses also increased due to the increase on HR costs and information technology in accordance to the change of core banking system.
in million Rupiah
2016
2015
2014
(1.845)
3.591
(1.727)
461
(898)
432
(1.384)
2.693
1.295
TOTAL LABA/RUGI KOMPREHENSIF Total rugi bersih komprehensif Bank Artos pada tahun 2016 mencapai Rp 34,72 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan posisi tahun 2015. dalam juta Rupiah Keterangan Description Pendapatan (beban) komprehensif lain Other comprehensive income (expenses) Laba bersih komprehensif Comprehensive Net Income Laba bersih persaham dasar Net profit per basic share
ARUS KAS Kas dan setara kas pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp53,45 miliar, sementara pada akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp62,33 miliar, atau terjadi penurunan sebesar 14,57%. dalam juta Rupiah Keterangan Description Arus kas Neto dari aktivitas Operasi Cash flows from operating activities Arus kas Neto dari aktivitas Investasi Cash flows from investing activities Arus kas Neto dari aktivitas Pendanaan Cash flows from financing activities Peningkatan (penurunan) Neto kas dan setara kas Increase (Decrease) of Net Cash and Cash Equivalents Kas dan setara kas awal tahun Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year Kas dan setara kas akhir tahun Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
TOTAL COMPREHENSIVE PROFIT/LOSS Total comprehensive loss of Bank Artos in 2016 was Rp34.72 billion or lower compared to 2015.
in million Rupiah
2016
2015
2014
(1.384)
2.693
1.295
(34.715)
2.384
(163)
(27,63)
(0,32)
11,72
CASH FLOW. Cash and cash equivalents in 2016 was recorded at Rp53.45 billion, or decreased by 14.57% compared to 2015 that was recorded at Rp62.33 billion.
in million Rupiah
2016
2015
2014
(75.868)
(10.598)
57.013
38.178
10.033
(40.339)
28.607
-
-
(9.083)
(565)
16.675
62.328
62.893
46.219
53.245
62.328
62.893
TINGKAT SUKU BUNGA PENGHIMPUNAN DAN PENYEDIAAN DANA Suku bunga rata-rata DPK pada Bank Artos tahun 2016 dan 2015, yakni: • Bunga rata-rata yang diberikan untuk deposito adalah 8.00% (2016) dan 8.75 % (2015) per tahun. • Bunga rata-rata yang diberikan untuk tabungan adalah 2.50% (2016) dan 2.50% (2015) per tahun. • Bunga rata-rata yang diberikan untuk giro adalah 2.50% (2016) dan 2.50% (2015) per tahun.
FUNDING AND LENDING INTEREST RATES The average interest rate on Third Party Funding in 2016 and 2015, were as follows: • The average interest on time deposits was 8.00% (2016) and 8.75% (2015) per year. • The average interest on savings account was 2.50% (2016) and to 2.50% (2015) per year. • The average interest on current account was 2.50% (2016) and to 2.50% (2015) per year.
Suku bunga rata-rata kredit pada Bank Artos tahun 2016 dan tahun 2015, yakni: • Kredit yang diberikan antara 14.00% - 15.50% (2016) dan 14.00% -15.50% (2015) per tahun.
The average interest rate on Loans in 2016 and 2015, were as follows: • The average loans rate between 14.00% - 15.50% (2016) and 14.00% -15.50% (2015) per year.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
65
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG Bank Artos senantiasa menerapkan prinsip kehatihatian, memperkuat manajemen risiko, memperbaiki proses pengelolaan kredit serta melakukan pemantauan yg lebih ketat terhadap debitur maupun calon debitur yang ada. Rasio kredit bermasalah Bank Artos pada tahun 2016 sebesar 4,08% dan tahun 2015 sebesar 2,12%. Penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh Satuan Kerja Penanganan Kredit Bermasalah (SKPKB) dan atau dengan bantuan kuasa hukum. dalam juta Rupiah
Keterangan Description
Lancar Current Dalam perhatian khusus Special Mention Kurang Lancar Substandard Diragukan Doubtful Macet Non performing Total Kredit Total Loans
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR PERMODALAN Rasio kecukupan modal Bank Artos pada tahun 2016 yakni sebesar 22,24%. Adapun komposisi Modal Bank Artos pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: dalam juta Rupiah Keterangan Description Modal Inti Share Capital Modal Pelengkap Supplementary Capital ATMR Kredit Loans ATMR ATMR Operasional Operations ATMR ATMR Pasar Market ATMR CAR Capital Adequacy Ratio
Kebijakan Struktur Permodalan Bank Artos dilakukan melalui proses perencanaan modal dengan memperhatikan kondisi permodalan dan prospek ekonomi, serta selalu memenuhi kecukupan penyediaan modal minimum. Bank Artos juga telah memenuhi kewajiban persyaratan modal selama
Tahunan 2016 66 Laporan Annual Report 2016
COLLECTION OF THE RECEIVABLES Bank Artos always complies to prudent banking principles, strengthens its risk management, improves loans management process, and also performs strict monitoring on the debtors and potential debtors. Non performing ratios of the Bank was 4.08% in 2016 and 2.12% in 2015. The settlement process of non performing loans is run by Non Performing Loans Management Unit and assisted by the Corporate Lawyer.
2016
in million Rupiah 2015
2014
398.992
378.443
478.944
45.148
78.568
49.608
410
2.917
8.603
3.233
-
5.030
28.868
7.925
6.473
476.651
467.853
548.658
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURE The Bank capital adequacy ratio in 2016 was 22.24%. The composition of the Bank’s capital structure on December 31, 2016, was as follows:
2016
in million Rupiah 2015
2014
140.384
104.230
101.158
4.005
3.798
4.807
570.227
508.964
593.814
61.005
54.970
49.213
-
-
-
22,24 %
18,48 %
15,73 %
The Bank’s policy on Capital Structure is defined through a capital planning process by observing the capital conditional and economic prospects, and always fulfills the minimum capital adequacy requirement. Bank Artos has complied with the minimum capital adequacy requirement during the reporting period,
periode pelaporan, khususnya mengenai rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
particularly to the minimum Capital Adequacy Ratio and the Weighted Risk Assets calculation.
IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Pada tahun 2016 Bank Artos tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.
MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL INVESTMENT In 2016, Bank Artos did not have any material commitment for capital investments.
PERBANDINGAN ANTARA TARGET KINERJA DENGAN REALISASI Berikut ini target kinerja Bank Artos tahun 2016 dibandingkan dengan realisasinya.
PERFORMANCE COMPARISON BETWEEN TARGET TO REALIZATION The following is Bank Artos’s performance targets in 2016 compared to the realizations.
dalam juta Rupiah
Keterangan Description Pendapatan Bunga Bersih/Net interest Income
in million Rupiah
REALISASI REALIZATION
TARGET
33.260
43.610
Laba Operasional/Operating Profit
(38.185)
2.283
Kredit Yang Diberikan/Granted loans
476.651
573.605
Dana Pihak Ketiga/Third Party Funds
590.385
628.919
Jumlah Aset/Total Assets
774.779
845.328
22,87
25,24
CAR/Capital Adequacy Ratio (%) NPL/Non Performing Loan-nett (%)
4,08
3,34
ROA/Return on Assets (%)
(5,25)
0,22
ROE/Return on Equity (%)
(25,17)
0,98
5,48
6,18
145,31
97,92
NIM/Net Interest Margin (%) BOPO/Operating Expense to Operating Income (%)
TARGET JANGKA MENENGAH Berikut ini target Bank Artos dalam jangka menengah yang telah disusun oleh Manajemen. dalam juta Rupiah
MEDIUM- TERM TARGETS The following are Bank Artos’s medium-term targets that have been prepared by the Management.
Keterangan Description Kredit Loan Penghimpunan Dana Funding Laba (rugi) bersih Net (Loss) Income Total Aset Total Assets Modal Inti Core Capital
INFORMASI TERKAIT BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI AFILIASI Selama tahun 2016 tidak ada transaksi material dan transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Bank Artos yang dapat diklasifikasikan sebagai transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
in million Rupiah
2017
2018
2019
567.552
681.062
817.275
627.552
753.062
903.675
6.068
4.002
11.872
823.427
977.426
1.140.910
146.871
186.311
198.182
INFORMATION ON CONFLICT OF INTEREST AND AFFILIATE TRANSACTIONS During 2016 there were no material transactions and affiliate transactions conducted by Bank Artos that could be classified as conflict of interest transactions.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
67
Penyediaan dana yang diberikan kepada debitur berpedoman pada Peraturan BI No.7/3/PBI/2005 perihal Batas Maksimum Pemberian Kredit pada Bank Umum beserta perubahannya, yakni 10% untuk yang terkait dengan bank, 20% untuk yang tidak terkait dengan bank.
Loans disbursement to the debtors were based on BI Regulation No. 7/3/PBI/2005 regarding the Maximum Legal Lending Limits for General Banks and its amendments, which are 10% for the Bank’s related parties and 20% to unrelated parties.
Jumlah penyediaan dana yang dipergunakan kepada pihak terkait per 31 Desember 2016 sebanyak 9 debitur dengan nilai Rp9,37 miliar, sedangkan per 31 Desember 2015 sebanyak 2 debitur dengan nilai Rp 5,70 miliar.
Loans disbursed to related parties as of December 31, 2016, were 9 debtors with a value of Rp9.37 billion, while as of December 31, 2015, were 2 debtors with a value of Rp5.70 billion.
INFORMASI PENTING TERKAIT INVESTASI, EKSPANSI, AKUISISI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA DAN RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL Tidak terdapat pelaksanaan investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/ modal di tahun 2016.
IMPORTANT INFORMATION RELATED TO INVESTMENT, EXPANSION, ACQUISITIONS, DIVESTMENTS, MERGER AND DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING There were no actions related to investment, expansion, acquisitions, divestments, mergers, and debt/capital restructuring in 2016.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Pada tahun 2016 tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berdampak pada laporan keuangan.
CHANGES IN REGULATION AND CONSTITUTION THAT HAVE SIGNIFICANT IMPACTS TO THE COMPANY AND ITS FINANCIAL STATEMENTS In 2016 there was no changes in regulation and constitution that have significant impacts to the company and its financial statements.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ALASAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Pada tahun 2016 tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang berdampak pada laporan keuangan.
CHANGES IN ACCOUNTING POLICY, REASONS AND ITS IMPACT ON THE FINANCIAL STATEMENTS In 2016, there was no amendment in accounting policy which impacted to the financial statements.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Tidak ada informasi atau fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan publik.
SUBSEQUENT EVENTS There were no material subsequent events after the date of public accountant report.
STRUKTUR ORGANISASI Organisasi diciptakan berdasarkan keseimbangan antara struktur dan faktor eksternal dalam hal ini adanya ketentuan regulasi perbankan. Struktur Organisasi disesuaikan dengan memperhatikan faktor lingkungan, skala usaha, kompleksitas usaha serta strategi dan sumber daya manusia yang dimiliki. Struktur Organisasi Bank Artos telah menggambarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
ORGANIZATION STRUCTURE The Organization was created based on a balance between structure and external factors, particularly banking regulation. The Organizational Structure is adapted to the circumstances factors, business scale, complexity and strategy along with its human resources. Organizational Structure of Bank Artos has described the implementation of the GCG principles.
Kecepatan proses pengambilan keputusan juga menjadi perhatian yang sangat penting dalam mengantisipasi tingkat persaingan usaha.
The promptness of decision making process is also a major concern in anticipating business competitive level.
Tahunan 2016 68 Laporan Annual Report 2016
JARINGAN USAHA Sampai dengan tahun 2016, Bank Artos telah memiliki 16 jaringan usaha dalam mendukung pencapaian target pengembangan usaha yang telah ditetapkan ( lihat tabel Jaringan Usaha ).
BUSINESS NETWORK By the end of 2016, Bank Artos had 16 business network to support achievements of business target stated (see the table of Business Networks).
Jumlah tersebut direncanakan akan terus bertambah sejalan dengan rencana pengembangan usaha kedepan.
The business networks will be continuously developed in line with the business plan.
Jaringan Usaha 2016 Business Network 2016 Jumlah Number
Kantor dan ATM Office & ATM Kantor Pusat Head Office Kantor Cabang Branch Office Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Office Kegiatan Kas diluar Kantor Cash Activity Outside the Office ATM Total
SUMBER DAYA MANUSIA Penerapan konsep dan tehnik manajemen sumber daya manusia yang tepat dan efektif, akan menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, kreatif dan loyal. Sumber Daya Manusia yang memiliki kriteria tersebut dapat didayagunakan untuk merealisasikan Visi dan Misi Bank Artos.
1 1 5 3 6 16
HUMAN RESOURCES The application of an appropriate and effective HR concepts and techniques, will create productive, innovative, creative and loyal employees. Employees with those criterias are valuable assets to realize the Bank’s Vision and Mission.
Jumlah SDM Total HR Posisi Position Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Karyawan Tetap Permanent Employees Karyawan Tidak Tetap Non Permanent Employees Total
Jumlah Number 3 3 164 170
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
69
Jenjang Pendidikan Education Level Jenjang Level
Jumlah Number
Magister ( S2 ) Master Degree
9
Sarjana ( S1 ) Bachelor
90
Sarjana Muda ( D3 ) Diploma
14
SLTA Senior High School
48
Dibawah SLTA Under Senior High School
Penyediaan Sumber Daya Manusia yang memiliki keunggulan kompetitif sangat dibutuhkan ditengah tingkat persaingan usaha yang tinggi dan kegiatan usaha yang mengglobal. Pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan kepada nilai tambah yang dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan. Berbagai program peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia, terus dilaksanakan melalui penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan serta pengiriman Sumber Daya Manusia untuk memperoleh sertifikasi profesi pada lembaga sertifikasi yang berwenang.
Tahunan 2016 70 Laporan Annual Report 2016
9 Availability of human resources with competitive skills are highly needed amid of a high level business competition and globalizing business activities. Human resources development is focused on the added value owned by every individual in accordance with their duties and responsibilities. Several development programs to increase employees competencies are continuously conducted through the training and education programs as well as through the assignment of the employees to have professional certification from the authorized institutions
SUSUNAN PENGURUS THE MANAGEMENT
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Komisaris Utama/President Commissioner WILLIAM ARTO HARDY, BCom
Komisaris/Commissioner NONO SUKARNO, SE, MM
Berpengalaman 25 tahun dalam industri perbankan dan industri sepatu. Meraih Bachelor of Commerce dari University of Western, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 1992 sampai sekarang. Dasar hukum penunjukkan: Surat Bank Indonesia No. 30/152/UPB1/AdB1/Bd tanggal 4 Agustus 1997 mengenai penerimaan Bank Indonesia atas susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Artos Indonesia No. 7 tanggal 21 September 2015 yang dibuat dihadapan Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H.,L.L.M.
Berpengalaman 40 tahun dalam industri perbankan. Meraih Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2004 sampai sekarang. Dasar hukum penunjukkan: Surat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 6/28/DGS/DPIP/Rahasia tanggal 13 April 2004 mengenai persetujuan terhadap yang bersangkutan sebagai Komisaris Perseroan dan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Artos Indonesia No. 7 tanggal 21 September 2015 yang dibuat dihadapan Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H.,L.L.M.
Has 25 years experience in the banking industry and shoes industry. Holds a Bachelor of Commerce degree from the University of Western, Sydney. He has joined Bank Artos since 1992 until now. Legal basis for the appointment: Bank Indonesia Letter No. 30/152/UPB1/AdB1/Bd on August 4, 1997, regarding the acceptance of Bank Indonesia on the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors, and the Minutes Deed of the Extraordinary Shareholders General Meeting of PT Bank Artos Indonesia No. 7 dated September 12, 2015, prepared by Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., L.L.M.
Has 40 years experience in the banking industry. Holds a Magister of Management degree from Padjadjaran University, Bandung. He has joined Bank Artos since 2004 until now. Legal basis for the appointment : Senior Deputy Governor of Bank Indonesia Letter No. 6/28/DGS/ DPIP/Secret on April 13, 2004, regarding the approval of the said person’s appointment as a Commissioner and the Minutes Deed of the Extraordinary Shareholders General Meeting of PT Bank Artos Indonesia No. 7 dated September 12, 2015, prepared by Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., L.L.M.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
71
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Komisaris/Commissioner LUCIA DJATMIKO, BSC Berpengalaman 23 tahun dalam industri perbankan. Meraih Bachelor of Science dari University of New South Wales, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 1994 sampai sekarang. Dasar hukum penunjukkan: Surat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 6/28/DGS/DPIP/Rahasia tanggal 13 April 2004 mengenai persetujuan terhadap yang bersangkutan sebagai Komisaris Perseroan dan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Artos Indonesia No. 7 tanggal 21 September 2015 yang dibuat dihadapan Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H.,L.L.M. Has 23 years experience in the banking industry. Holds a Bachelor of Science degree from the University of New South Wales, Sydney. She has joined Bank Artos since 1994 until now. Legal basis for the appointment : Bank Indonesia Letter No. 30/152/UPB1/AdB1/Bd on August 4, 1997, regarding the acceptance of Bank Indonesia on the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors, and the Minutes Deed of the Extraordinary Shareholders General Meeting of PT Bank Artos Indonesia No. 7 dated September 12, 2015, prepared by Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., L.L.M.
Tahunan 2016 72 Laporan Annual Report 2016
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Direktur Utama/President Director REINANTHA YAPUTRA, MBA
Direktur/Director LINA ARTO HARDY, B.Ec, M.Sc
Berpengalaman 35 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Business Administration dari Washington International University, USA. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1982 sampai dengan 1995. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 1996 sampai sekarang. Dasar hukum penunjukkan: Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 8/85/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 6 Juli 2006 mengenai persetujuan terhadap yang bersangkutan sebagai Direktur Utama Perseroan dan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Artos Indonesia No. 7 tanggal 21 September 2015 yang dibuat dihadapan Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H.,L.L.M.
Berpengalaman 26 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Science Ekonomi & Manajemen dari London School of Economics & Political Science (LSE), London, United Kingdom. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 1992 sampai sekarang. Dasar hukum penunjukkan: Surat Bank Indonesia No. 30/152/UPB1/AdB1/Bd tanggal 4 Agustus 1997 mengenai penerimaan Bank Indonesia atas Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Artos Indonesia No. 7 tanggal 21 September 2015 yang dibuat dihadapan Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H.,L.L.M.
Has 35 years experience in the banking industry. Holds Master of Business Administration degree from Washington International University, USA. Started his banking career at Bank Panin since 1982 until 1995. He has joined Bank Artos since 1996 until now. Legal basis for appointment: Deputy Governor of Bank Indonesia Letter No. 8/85/DGS/DPIP/Secret on Juli 6, 2006, regarding the approval of the said person’s appointment as a President Director and the Minutes Deed of the Extraordinary Shareholders General Meeting of PT Bank Artos Indonesia No. 7 dated September 12, 2015, prepared by Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., L.L.M.
Has 26 years experience in the banking industry. Holds Master of Science in Business & Management degree from London School of Economics & Political Science (LSE), London, United Kingdom. She has joined Bank Artos since 1992 until now. Legal basis of appointment: Bank Indonesia Letter No. 30/152/UPB1/AdB1/Bd on August 4, 1997, regarding the acceptance of Bank Indonesia on the composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors, and the Minutes Deed of the Extraordinary Shareholders General Meeting of PT Bank Artos Indonesia No. 7 dated September 12, 2015, prepared by Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., L.L.M.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
73
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Direktur Kepatuhan/Compliance Director BAMBANG SETIAWAN, SE Berpengalaman 31 tahun dalam industri perbankan. Meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin tahun 1986. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 1997 sampai sekarang. Dasar hukum penunjukkan: Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 8/85/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 6 Juli 2006 mengenai persetujuan terhadap yang bersangkutan sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan dan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Artos Indonesia No. 7 tanggal 21 September 2015 yang dibuat dihadapan Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H.,L.L.M. Has 31 years experience in the banking industry. Holds the Bachelor of Economics degree from Parahyangan Catholic University, Bandung. Started his banking career at Bank Panin since 1986. He has joined Bank Artos since 1997 until now. Legal basis of appointment: Deputy Governor of Bank Indonesia Letter No. 8/85/DGS/DPIP/Secret on Juli 6, 2006, regarding the approval of the said person’s appointment as a Compliance Director and the Minutes Deed of the Extraordinary Shareholders General Meeting of PT Bank Artos Indonesia No. 7 dated September 12, 2015, prepared by Notary Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., L.L.M.
Tahunan 2016 74 Laporan Annual Report 2016
PEJABAT SENIOR SENIOR OFFICER
Fifiningsih Ario Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS Berpengalaman 23 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2000 sampai sekarang.
Fifiningsih Ario Head of HRD, General Affairs, SKMR & MIS Has 23 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Economics degree from Atmajaya University, Jakarta. She has joined Bank Artos since 2000 to the present.
Lanjar Kepala Urusan Operasional, Credit Support Manager & IT Berpengalaman 25 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Ekonomi STIE-STAN Indonesia Mandiri Bandung. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2001 sampai sekarang.
Lanjar Head of Operation, Credit Support Manager & IT Has 25 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Economics degree from STIE-STAN Indonesia Mandiri Bandung. He has joined Bank Artos Indonesia since 2001 to the present
Deddy Triyana Kepala Urusan Kredit & Marketing, Corporate Secretary Berpengalaman 16 tahun dalam industri perbankan, meraih Master of Business Administration dari Hawai Pacific University, Honolulu, Hawai, USA. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2011 sampai sekarang.
Deddy Triyana Head of Credit and Marketing, Corporate Secretary Has 16 years experience in the banking industry, holds Master of Business Administration degree from Hawaii Pacific University, Honolulu, Hawaii, USA. He has joined Bank Artos since 2011 to present.
Marthen Sulle Konda Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Berpengalaman 15 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi STIEB Bandung. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2002 sampai sekarang.
Marthen Sulle Konda Head of Internal Audit Working Unit (SKAI) Has 15 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Accounting degree from STIEB Bandung. He has joined Bank Artos since 2002 to the present.
Achmad Humam Kepala SKMR, MIS & Pejabat APU-PPT Berpengalaman 9 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2008 sampai sekarang.
Achmad Humam Head of SKMR, MIS & APU-PPT Officer Has 9 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Accounting degree from Padjadjaran University Bandung. He has joined Bank Artos since 2008 to the present.
Supiarti Ong Widjaja Treasury, Operation & Credit Support Manager – KC Jakarta Berpengalaman 31 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Sospol dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2001 sampai sekarang.
Supiarti Ong Widjaja Treasury, Operation & Credit Support Manager – Jakarta Branch Has 31 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Social Politics degree from Parahyangan Catholic University Bandung. She has joined Bank Artos since 2001 to present
Rostiawati Pemimpin Kantor Pusat Berpengalaman 26 tahun dalam industri perbankan, meraih Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 1996 sampai sekarang.
Rostiawati Head of Head Office Has 26 years experience in the banking industry, holds Master of Law in Public Notary degree from Padjadjaran University Bandung. She has joined Bank Artos since 1996 to the present.
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
75
Fanny Chandrawati Tjhan Business Manager - KCP Bandung Berpengalaman 11 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen Universitas Tarumanegara Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2013 sampai sekarang.
Fanny Chandrawati Tjhan Business Manager – Bandung Sub Branch Has 11 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Management degree from Tarumanegara University Jakarta. She has joined Bank Artos since 2013 to the present.
Andri Stevanus Sian Field Business Manager – KCP Bandung Berpengalaman 9 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Teknik Industri Universitas Maranatha Bandung. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2013 sampai sekarang.
Andri Stevanus Sian Field Business Manager - Bandung Sub Branch Has 9 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Industrial Engineering degree from Maranatha University Bandung. He has joined Bank Artos since 2013 to the present.
Budi Mulyadi Business Manager – KCP Bandung Berpengalaman 12 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2014 sampai sekarang.
Budi Mulyadi Business Manager – Bandung Sub Branch Has 12 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Economics degree from Maranatha Christian University Bandung. He has joined Bank Artos since 2014 until now.
Tang Bok Lan Pemimpin - KC Jakarta Berpengalaman 24 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogjakarta. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2009 sampai sekarang.
Tang Bok Lan Head of Jakarta Branch Office Has 24 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Management degree from the Duta Wacana Christian University Yogyakarta. She has joined Bank Artos since 2009 to the present.
Lucyana Suryapranata Business Manager -KCP Jakarta Berpengalaman 19 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi dari STIE Indonesia Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2006 sampai sekarang.
Lucyana Suryapranata Business Manager - KCP Jakarta Has 19 years experience in the banking industry, holds Diploma of Accounting degree from STIE Indonesia Jakarta. She has joined Bank Artos since 2006 to the present.
Dicky Setiady Business Manager - KCP Jakarta Berpengalaman 20 tahun dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos mulai tahun 2009 sampai sekarang.
Dicky Setiady Business Manager – Jakarta Sub Branch Has 20 years experience in the banking industry, holds Bachelor of Management degree from Tarumanegara University Jakarta. He has joined Bank Artos since 2009 to the present.
Tahunan 2016 76 Laporan Annual Report 2016
IKHTISAR SAHAM STOCK HIGHLIGHTS
Pada tanggal 30 Desember 2015 PT. Bank Artos Indonesia Tbk telah mendapatkan pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaraan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak 241.250.000 lembar saham baru, yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Januari 2016. Total jumlah saham yang beredar menjadi 1.206.250.000 lembar dengan nilai kapitalisasi Rp120.625.000.000. Kinerja saham Perseroan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
On December 30, 2015 PT. Bank Artos Indonesia Tbk received the effective statement letter on the Initial Public Offering (IPO) registration for 241,250,000 new shares, which were listed in the Indonesia Stock Exchange on January 12, 2016. Total number of outstanding shares are 1,206,250,000 shares with a capitalization value of Rp120,625,000,000. Performance highlights of the Company’s stocks in 2016 were as follows:
Pergerakan Harga Saham ARTO The Movemenst of ARTO Stock Price Kwartal Quarter
Pembukaan Opening
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
Penutupan Closing
I
145
145
134
138
II
155
160
155
160
III
149
149
149
140
IV
160
160
160
160
Tahunan 2016 78 Laporan Annual Report 2016
JARINGAN KANTOR OFFICE NETWORKS Kantor Pusat/Head Office
Jl. Otto Iskandardinata No.18, Bandung 40171 Indonesia Ph. (022) 4200202, 4200303 (hunting) Fax. (022) 4200401
Kantor Cabang Utama Jakarta/Jakarta Main Branch Jl. Suryopranoto No. 59, Jakarta Pusat 10160 Indonesia Ph. (021) 3453323 (hunting) Fax.(021) 3802756
Kantor Kas / CashOffice
Pusat Perdagangan Tanah Abang Bukit (Eks AURI) Blok E Lantai Dasar A.5 No.3-3A Jl. KH. Fahrudin No.36 Tanah Abang- Jakarta Pusat Ph. (021) 3805377 Fax. (021) 3161021
Alamat Website / Website Address
www.bankartos.co.id
Kantor Cabang Pembantu/Sub Branch Offices Kompleks Rukan Artha Gading Niaga Blok C No. 12, Kawasan Sentra Bisnis Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Indonesia Ph. (021) 45856788 (hunting) Fax. (021) 45850308
Kompleks Kopo Mas Regensi Blok 9G Jl. Kopo No. 618, Bandung 40225 Indonesia Ph. (022) 5423371, 5436673, 5436669 Fax. (022) 5436672 Jl. Gardujati No. 75, Bandung 40181 Indonesia Ph. (022) 6004087, 6004088 Fax. (022) 6014970 Segitiga Emas Kosambi Blok A/15 Jl. Jend. Ahmad Yani No. 221-223, Bandung 40113 Indonesia Ph. (022) 7218272, 7237024 Fax. (022) 7237024 Komplek Rukan Golden Boulevard Blok D-1 Bumi Serpong Damai (BSD) City Tangerang Banten 15322 Indonesia Ph. (021) 5388880 Fax. (021) 53160728
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
79
PENGESAHAN LAPORAN TAHUNAN RATIFICATION OF THE ANNUAL REPORT SURAT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PT BANK ARTOS INDONESIA TBK TAHUN 2016
STATEMENT LETTER OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS REGARDING RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT PT BANK ARTOS INDONESIA TBK FOR THE YEAR 2016
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Artos Indonesia Tbk Tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan kami bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
We the undersigned below states that all information in the Annual Report of PT Bank Artos Indonesia Tbk for the year 2016 has been completely delivered and we fully responsibles for the accuracy on the contents of the Company Annual Report.
Bandung, 20 April 2017 Bandung, April 20, 2017 Dewan Komisaris Board of Commissioners PT Bank Artos Indonesia Tbk
William Arto Hardy Komisaris Utama President Commissioner
Nono Sukarno Lucia Djatmiko Komisaris Independen Komisaris Independen Commissioner Independent Commissioner Independent Direksi Board of Directors PT Bank Artos Indonesia Tbk
Reinantha Yaputra Lina Arto Hardy Direktur Utama Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS President Director Director of HRD, General Affairs, SKMR & MIS
Tahunan 2016 80 Laporan Annual Report 2016
Bambang Setiawan Direktur Kepatuhan Compliance Director
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan This Page Intentially Blank
Laporan Tahunan 2016 Annual Report 2016
81
PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk Laporan Auditor Independen/ Independent Auditors’ Report Beserta/with Laporan Keuangan / Financial Statements Tanggal 31 Desember 2016/ As of December 31, 2016 dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut/ and For The Year Then Ended
PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk
Laporan Auditor Independen Beserta Laporan Keuangan Tanggal 31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Independent Auditors' Report With Financial Statements As Of December 31, 2016 And For The Year Then Ended
Table of Contents
Daftar Isi Halaman / Page Surat Pernyataan Direksi
Director's Statement Letter
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan
Independent Auditors’ Report 1-2
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3
Statement of Profit or Loss and Others Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5-6
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7 - 75
Notes to the Financial Statements
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2016
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2016 (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes
31 Desember / December 31, 2016 2015
ASET
ASSETS
Kas
2a,c,3
13,195,014,600
13,427,003,550
Cash
2a,c,4
38,131,455,614
47,498,957,467
Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain setelah dikurangi penyisihan kerugian
2a,c,e,i,5
1,918,468,169
1,402,117,072
Current Accounts with other Banks
Penempatan pada bank lain
2a,c,d,6
500,000,000
Placement with Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia
Efek-efek Pihak ketiga
-
Securities
2f,i,7
Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi
152,600,000,000 (611,248,140)
174,200,000,000 (480,724,444)
Jumlah efek-efek bersih
151,988,751,860
173,719,275,556
467,281,920,808 9,369,065,607 (15,219,219,494)
462,154,215,014 5,698,790,843 (1,690,513,743)
461,431,766,921
466,162,492,114
83,875,421,212 (15,058,798,451)
36,016,365,075 (14,819,719,260)
68,816,622,762
21,196,645,815
2r,18
5,037,415,201
26,821,697
Deferred tax assets
2l,i,10
10,090,151,256
5,233,591,324
Other assets Foreclosed assets - net
11 2m,12
2,766,920,694 9,543,533,735 31,102,157 11,827,862,001
3,475,195,928 5,184,816,240 2,560,211,606 5,259,828,694
Unearned revenue Prepaid expenses Down paymentAdvances Other assets
34,259,569,843
21,713,643,792
Total other assets
774,779,064,971
745,646,957,063
TOTAL ASSETS
Kredit yang diberikan Pihak ketiga Pihak berelasi Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
2g,h,I,8,35
Jumlah kredit yang diberikan bersih Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
Total securities - Net Loans Third party Related parties Less allowance for impairment losses
2k,9
Jumlah aset tetap bersih
Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Agunan yang diambil alih - bersih Rp 22,079,495 tahun 2016 Rp 22,079,495 tahun 2015 Pendapatan yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Uang muka Aset lainnya Jumlah Aset lain-lain Rekening antar kantor JUMLAH ASET
Third parties Less unamortized discount
13
Total loans - Net Fixed assets Cost Accumulated depreciation Total fixed assets
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
1 31 Desember / December 31,
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2016
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2016 (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes
31 Desember / December 31, 2016 2015
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES
LIABILITAS Liabilitas segera
2o,14
Simpanan Giro Pihak ketiga Pihak berelasi
415,311,779
Obligations due immediately
31,611,898,252 11,987,767,717
29,256,605,105 19,623,881,512
Deposits Current account Third party Related parties
43,599,665,969
48,880,486,617
43,099,988,741 1,999,519,977
22,603,585,651 3,063,784,928
Savings Third party Related parties
45,099,508,718
25,667,370,579
Total savings
490,428,469,599 11,256,575,325
478,689,562,536 10,205,030,860
Time deposit Third party Related parties
501,685,044,925
488,894,593,396
Total time deposits
18,773,605,560
67,688,198,006
Deposits from other banks
609,157,825,172
631,130,648,597
Total deposits
1,934,322,262 1,887,915,934 100,177,645 10,589,955,397 2,892,278,998
1,571,050,244 2,465,724,545 48,553,184 460,986,835 2,340,999,681
Taxes payable Accrued payable Prepaid income Other liabilities Employee benefits liability
627,510,316,858
638,433,274,865
Total of liability
947,841,449
2h,15,35
Jumlah giro Tabungan Pihak ketiga Pihak berelasi
Total current account
2h,16,35
Jumlah tabungan Deposito Berjangka Pihak ketiga Pihak berelasi
2h,17,35
Jumlah deposito berjangka Simpanan dari bank lain Jumlah simpanan Utang pajak Biaya harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Liabilitas lainnya Liabilitas imbalan kerja
2r,18 19 20 2v,21
Jumlah liabilitas EKUITAS Modal saham nilai nominal Rp. 100 dan Rp. 1.000 (2016; 2015) Modal dasar 3.500.000.000 dan 200.000.000 lembar (2016; 2015) Ditempatkan dan disetor penuh 1.206.250.000 dan 96.500.000 lembar (2016; 2015)
Agio saham Keuntungan (kerugian) komprehensif lainnya Cadangan umum Selisih penilaian kembali aset tetap (Peraturan Menteri Keuangan No. 191/2015)
120,625,000,000 4,481,761,081 65,742,063 9,000,000,000
48,343,251,691
EQUITY Capital stock par value Rp. 100 and Rp. 1,000 (2016; 2015) Authorized capital 3,500,000,000 and 200,000,000 shares '(2016; 2015) Issued and fully paid 1,206,250,000 and 96,500,000,000 96,500,000 shares (2016; 2015) Share premium 3,799,224,361 Other comprehensive gain 9,000,000,000 Statutory reserve Difference in revaluation of property and equipment (Regulation of the Minister of Finance No. 191/2015)
Saldo laba belum ditentukan penggunaannya
(35,247,006,721)
(2,085,542,163)
Unappropriated retained earnings
Jumlah ekuitas
147,268,748,114
107,213,682,198
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
774,779,064,971
745,646,957,063
TOTAL LIABILITY AND EQUITY
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
2
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk LAPORAN LABA-RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016
STATEMENTS OF PROFIT LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the years ended December 31, 2016 (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
Catatan/ Notes
31 Desember / December 31, 2016 2015
OPERATING INCOME AND EXPENSES
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA: Bunga yang diperoleh
2p,2q,26
Jumlah BEBAN BUNGA : Bunga yang dibayar
2p,27
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
77,160,007,562
94,668,951,803
77,160,007,562
94,668,951,803
(43,897,793,206)
(60,284,750,873)
33,262,214,356
34,384,200,930
2q 28
Total INTEREST EXPENSE : Interest paid NET INTEREST INCOME
OTHER OPERATING INCOME AND EXPENSES
PENDAPATAN DAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi diterima selain dari pemberian kredit Pendapatan operasional lainnya
INTEREST INCOME: Interest earned
Other operating income Fees and commissions apart from provision of loan Other operating income
170,804,482 7,301,895,333
123,306,898 3,731,449,720
7,472,699,815
3,854,756,618
(224,252,475) (34,714,652,297) (15,714,763,655) (26,403,289,312) (184,780,976)
(3,037,336,698) (13,195,316,879) (22,358,572,520) (96,885,220)
Jumlah beban operasional lainnya
(77,241,738,716)
(38,688,111,317)
Total other operational expenses
Beban operasional lainnya - Bersih
(69,769,038,901)
(34,833,354,699)
Other operating expenses - Net
RUGI OPERASIONAL
(36,506,824,545)
(449,153,769)
OPERATING LOSS
PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional 33 Beban non operasional 34
151,847,054 (1,524,785,996)
615,086,039 (87,986,600)
Pendapatan (beban) non operasional - Bersih
(1,372,938,943)
527,099,439
Non-operating income (loss) - Net
(37,879,763,487)
77,945,670
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
4,549,198,329
(373,375,250) (14,267,355)
TAX BENEFITS Current tax Deferred tax
Jumlah pajak penghasilan
4,549,198,329
(387,642,605)
Total estimated income tax
LABA (RUGI) BERSIH
(33,330,565,159)
(309,696,935)
NET INCOME (LOSS)
Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Provisi dan komisi dibayar Beban penyisihan kerugian aset produktif Beban umum dan administrasi Beban personalia Beban lain-lain
29 2i,5,7,30 31 32
(RUGI) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK Pajak kini Penghasilan (beban) pajak tangguhan
Other operating expenses Provisions and commissions Provision for possible losses on earning assets General and administrative expenses Personnel expenses Other expenses
NON OPERATING INCOME (EXPENSES) Non-operating income Non-operating expenses
2r,18
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum direalisasi (Beban) penghasilan pajak tangguhan Jumlah LABA (RUGI) KOMPREHENSIF RUGI PER SAHAM DASAR
Total other operating income
2s,24
(1,845,580,703) 461,395,176
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSES) 3,591,183,003 Unrealized actuarial gains (losses) (897,795,751) Deferred income (charges) tax
(1,384,185,527)
2,693,387,252
(34,714,750,686)
2,383,690,317
(27.63)
(0.32)
Total COMPREHENSIVE INCOME EARNING PER BASIC SHARES
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
3
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 (disajikan dalam Rupiah)
Catatan Notes Saldo per 31 Desember 2014
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the year ended December 31, 2016 (expressed in Rupiah)
Modal disetor/ Paid up capital 96,500,000,000
Laba (rugi) komprehensif
Agio saham/ Shares premium -
Penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan Keuntungan (kerugian) aktuaria tahun 2016/ Reassessment of yang belum Fixed assets for direalisasi/ Tax purposes Unrealized actuarial Year 2016 gains (losses) -
1,105,837,109
Cadangan umum/ Statutory reserve 9,000,000,000
-
-
-
2,693,387,252
-
Saldo per 31 Desember 2015
96,500,000,000
-
-
3,799,224,361
9,000,000,000
Tambahan modal disetor
24,125,000,000
4,481,761,081
-
Penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan tahun 2016
-
-
Tax Amnesty
-
-
Rugi komprehensif 2016 Saldo per 31 Desember 2016
23
-
-
120,625,000,000
4,481,761,081
48,343,251,691 48,343,251,691
-
(2,349,296,770) (1,384,185,527) 65,742,063
Unappropriated Saldo Laba Yang belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated retained earnings (1,775,845,227)
104,829,991,881
Balance as of December 31, 2014
(309,696,935)
2,383,690,317
Comprehensive income (loss) 2015
(2,085,542,163)
107,213,682,198
Balance as of December 31, 2015
-
-
-
169,100,600
28,606,761,081
Additional paid-in capital
45,993,954,921
Reassessment of fixed assets for the purpose of taxation in 2016
169,100,600
Tax Amnesty
-
(33,330,565,159)
(34,714,750,686)
9,000,000,000
(35,247,006,721)
147,268,748,114
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
4
Jumlah ekuitas/ Total equity
Comprehensive loss 2016 Balance as of December 31, 2016
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2016 (expressed in Rupiah)
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 (disajikan dalam rupiah)
Catatan
2016
2015
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan pendapatan bunga, provisi dan administrasi Pembayaran beban bunga Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Beban personalia Pembayaran beban pajak Penerimaan pendapatan non operasional Pembayaran beban non operasional Penerimaan kredit yang telah dihapus bukukan Selisih penilaian kembali aset tetap (Peraturan Menteri Keuangan No. 191/2015)
77,868,282,796
94,862,316,227
(44,475,601,817) 7,524,324,276 (20,338,229,941) (25,828,290,345) 166,354,350 151,847,054 (72,635,940,827) 567,035,217
(60,467,694,422) 3,830,192,233 (13,860,895,980) (22,161,528,379) (380,308,250) 615,086,039 (87,986,600)
48,343,251,691
25,434,445 -
Income of interest income, provision and administration Payment of interest Other operating income Other operating expenses Personnel expenses Payment of tax Receipta of non-operating income Paymenta of non-operating expense
Recoveries of written-off loan Revaluation increment of fixed assets (Regulation of the Minister of Finance No. 191/2015)
Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilities operasi
(28,656,967,546)
2,374,615,313
(Kenaikan) Penurunan dalam aset operasi Penempatan pada bank lain Kredit yang diberikan Agunan yang diambil alih Uang muka Aset lain-lain
500,000,000 (27,869,966,303) (4,856,559,932) 2,529,109,449 (6,568,033,307)
(500,000,000) 80,681,646,359 4,576,057,369 (2,474,211,606) (1,347,958,312)
(Increase) Decrease in operating assets Placements with other banks Loans Foreclosed assets Advances Other assets
532,529,670 (5,280,820,648) 19,432,138,139 12,790,451,529 (48,914,592,446) 366,018,268 10,128,968,562
(358,675,583) (3,820,862,896) 1,090,045,483 (20,823,692,257) (70,032,563,264) 224,305,472 (186,868,175)
(Decrease) Increase in operating liabilities Immediately liabilities Current accounts Savings Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
(75,867,724,564)
(10,598,162,098)
Net cash used for operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI : Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
(3,007,606,099) 19,454,906,180 21,730,523,696
(3,412,162,840) 42,682,453 13,402,318,576
CASH FLOWS FROM OF INVESTMENT ACTIVITIES: Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Held to maturity securities
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi
38,177,823,777
10,032,838,189
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Tambahan modal disetor Agio saham
24,125,000,000 4,481,761,081
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Additional paid-in capital Shares premium
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi
28,606,761,081
-
Net cash obtained from investment activity
PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS
(9,083,139,706)
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
62,328,078,089
62,893,401,998
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
53,244,938,383
62,328,078,089
CASH AND CASH EQUIVALENT AT END OF YEAR
(Penurunan) Kenaikan dalam liabilitas operasi Liabilitas segera Giro Tabungan Simpanan berjangka Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
2g,h,i,8,35 2l,i,10
2h,15,35 2h,16,35 2h,17,35
(565,323,909)
Operating profit before changes in operating assets and liabilities
Net cash obtained from Investment activity
DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
5
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the years ended December 31, 2016 (expressed in Rupiah)
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 (disajikan dalam rupiah)
Catatan
2016
2015
Rincian kas dan setara kas akhir tahun : Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank lain
13,195,014,600 38,131,455,614 1,918,468,169
13,427,003,550 47,498,957,467 1,402,117,072
Details of year-end cash and cash equivalents: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Jumlah
53,244,938,383
62,328,078,089
Total
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
6
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
1.
UMUM
1.
GENERAL
PT BANK ARTOS INDONESIA TBK (untuk selanjutnya disebut sebagai "Bank") berkedudukan dan berkantor pusat di Jln. Otto Iskandardinata No. 18 Bandung, didirikan dengan akta notaris Netty Tjandrania, SH No. 1 tanggal 1 Mei 1992 dan akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tertanggal 3 Juni 1992 No. C2-4584 HT 01. 01.tahun 1992. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir adalah mengenai perubahan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dan perubahan seluruh anggaran dasar perseroan sehubungan dengan diberlakukannya Undang - undang Republik Indonesia no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang diaktakan dengan akta notaris Hj Tetty Surtiati Hidayat, SH No. 1 tanggal 10 Nopember 2010.
PT BANK ARTOS INDONESIA TBK (hereinafter referred to as "Bank") is domiciled at Jln. Otto Iskandardinata No. 18 Bandung, established by notarial deed of Netty Tjandrania, SH no. 1 dated 1 May 1992 and this deed has been ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by a Decree dated June 3, 1992. C2-4584 HT 01. 01.tahun 1992. The Company's articles of association have been amended several times. The latest amendment is regarding the change in the issued and fully paid share capital, and the amendment of the entire articles of association of the company in connection with the enactment of the Law of the Republic of Indonesia no. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company which is covered by notarial deed No. 23 of Hj Tetty Surtiati Hidayat, SH. 1 dated November 10, 2010.
Bank telah mendapat izin sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 737/KMK.013/1992 tanggal 10 Juli 1992. Mulai tanggal 12 Desember 1992 perusahaan telah menjalankan operasinya sebagai Bank Umum.
The Bank has obtained a license as a Commercial Bank in accordance with the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 737 / KMK.013 / 1992 dated July 10, 1992. Starting December 12, 1992, the Company has performed its operations as a Commercial Bank.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
In accordance with article 3 of the Bank's Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to conduct general banking activities.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 The composition of the Bank's management as of December 31, 2016 and adalah sebagai berikut : 2015 is as follows: 2016 Dewan Komisaris : Board of Commissioners : Komisaris Utama : William Arto Hardy President Commissioner Komisaris Independen : Lucia Djatmiko Independent Commissioner Komisaris Independen : Nono Sukarno Independent Commissioner Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Independen
: Reinantha Yaputra : Lina Arto Hardy : Bambang Setiawan
Board of Directors : President Director Director Independent Director
2015 Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen
: William Arto Hardy : Lucia Djatmiko : Nono Sukarno
Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur Kepatuhan
: Reinantha Yaputra : Lina Arto Hardy : Bambang Setiawan
Board of Commissioners : President commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors : President Director Director Compliance Director
7
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
1.
UMUM (Lanjutan)
1.
Susunan Komite Audit,Komite Pemantau Resiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : 2016 Komite Audit : Ketua Anggota
Komite Pemantau Resiko : Ketua Anggota
Komite Remunerasi dan Nominasi : Ketua Anggota
The composition of the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination committee as of December 31, 2016 and 2015 are as follows: 2015
: Lucia Djatmiko : Manuel Lahengke Nusa : Verawaty Surya Putra
: Lucia Djatmiko : Manuel Lahengke Nusa : Verawaty Surya Putra
: Nono Sukarno : Manuel Lahengke Nusa : Verawaty Surya Putra
: Nono Sukarno : Manuel Lahengke Nusa : Verawaty Surya Putra
: Lucia Djatmiko : William Arto Hardy : Fifiningsih Ario
: Lucia Djatmiko : William Arto Hardy : Fifiningsih Ario
Audit Committee: Chairman Member
Risk Monitoring Committee: Chairman Member
Remuneration and Nomination Committee: Chairman Member
Kantor Pusat PT BANK ARTOS INDONESIA TBK beralamat di Jalan Otto Iskandardinata No 18 Bandung.
The Head Office of PT BANK ARTOS INDONESIA TBK is located at Jalan Otto Iskandardinata No 18 Bandung.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :
As of December 31, 2016 and 2015, the total number of offices in Indonesia are as follows:
2016 Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas
Karyawan
Head Office Branch Office Sub-Branch Office Cash Office
The number of employees as of December 31, 2016 and 2015 follows (unaudited):
2016
2015
170
177
Jumlah imbalan yang diberikan untuk Direksi dan Komisaris Bank per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar : 2016 Imbalan Direksi dan Komisaris
2015
1 1 1 1 5 5 1 1 ----------------------------------- ------------------------------------8 8 ================== ===================
Jumlah karyawan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut (tidak diaudit) :
1,687,271,459
Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Bank adalah Arto Hardy.
8
GENERAL (Continued)
The amount of compensation awarded to the Board of Directors and Commissioners of the Bank as of December 31, 2016 and 2015 follows: 2015 1,584,414,313
Compensation of Directors and Commissioners
The ultimate shareholder of the Bank is Arto Hardy.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
ACCOUNTING POLICIES
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini.
An overview of the accounting policies adopted by the Bank, which affect the determination of its financial position and results of operations, is
a.
a.
Dasar penyusunan Laporan Keuangan
Basis of preparation of Financial Statements
Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan menggunakan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2008 (PAPI) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, peraturan Bank Indonesia, dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik", Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK (sejak 31 Desember 2012, fungsi Bapepam dan LK dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan atau OJK)) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The financial statements are prepared and presented using the Indonesian Banking Accounting Guidelines 2008 (PAPI) and Financial Accounting Standards (SAK) in Indonesia, including statements and interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, Bank Indonesia regulation, and Regulation no. VIII.G.7 on "Presentation and Disclosure of Financial Statements of Public Companies", Attachment of Decision of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam and LK (as of December 31, 2012, the functions of Bapepam and LK are transferred to the Financial Services Authority or OJK) ) Kep-347 / BL / 2012 dated June 25, 2012.
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan".
The financial statements are prepared and presented in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1 (Revised 2013), "Presentation of Financial Statements".
Laporan keuangan kecuali laporan arus kas disusun dengan menggunakan dasar akrual. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis dan asumsi kelangsungan hidup, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements except for the statements of cash flows are prepared using the accrual basis. The financial statements are prepared on the historical basis and going concern assumptions, except for certain accounts which are measured on the basis of other measurements as described in the accounting policies of each account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama tahun periode dari aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain yang penggunaannya tidak dibatasi, dan deposito berjangka pada bank lain yang penempatannya 1 bulan hingga jatuh tempo.
The statements of cash flows are prepared using indirect methods that show separately the changes occurring during the year from operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks with unrestricted use, and time deposits with other banks maturing 1 month to maturity.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015.
The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements for the period ended December 31, 2016 are consistent with the accounting policies adopted in the preparation of the financial statements for the years ended 31 December 2015.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.
The reporting currency used for the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is also the functional currency of the Bank.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 2s.
The preparation of financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain estimates. It also requires management to make judgments in the process of applying accounting policies. Areas that are complex or require higher levels of consideration or areas where assumptions and estimates have a significant impact on financial statements are disclosed in Note 2s.
Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang sebagai suatu kesatuan usaha.
The financial statements are a combination of financial statements of Head Office and Branches as a business entity. 9
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b.
Perubahan kebijakan akuntansi Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan ("DSAK") yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015. a.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan". Yang diadopsi dari IAS 1.
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) b.
Changes in accounting policies The following are some accounting standards that have been issued by the Financial Accounting Standards Board ("DSAK") effective on January 1, 2015. a.
PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Revisi PSAK No. 1 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. b.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama", yang diadopsi dari IAS 28.
PSAK No. 1 (Revised 2013), "Presentation of Financial Statements". Adopted from IAS 1. This PSAK changes the presentation of groups of items in other Comprehensive Income. The items to be reclassified to profit and loss are presented separately from items that will not be reclassified to profit or loss. Revised PSAK No. 1 will be effective January 1, 2015.
b.
PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi
PSAK No. 15 (Revised 2013), "Investments in Associated Entities and Joint Venture", adopted from IAS 28. This SFAS regulates the application of equity method to joint venture investment as well as associate entity. Revised PSAK No. 15 will be effective January 1, 2015.
ventura bersama dan juga entitas asosiasi. Revisi PSAK No. 15 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. c.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja", yang diadopsi dari IAS 19.
c.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan. Revisi PSAK No. 24 ini, tidak mengizinkan penerapan dini, dan akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. d.
PSAK No. 46 (Revisi 2014), "Pajak Penghasilan", yang diadopsi dari IAS 12. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan adalah bagaimana menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk: (a) pemulihan (penyelesaian) masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan (b) transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak belum dikompensasi atau kredit pajak belum dimanfaatkan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pajak penghasilan. Revisi PSAK No. 46 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
10
PSAK No. 24 (Revised 2013), "Employee Benefits", adopted from IAS 19. This PSAK, inter alia, removes the corridor mechanism and disclosures of contingent liability information to simplify clarification and disclosure. Revised PSAK No. 24, does not allow early adoption, and will become effective January 1, 2015.
d.
PSAK No. 46 (Revised 2014), "Income Tax", adopted from IAS 12. This revised PSAK prescribes the accounting treatment for income tax. The main issues in the accounting treatment for income taxes are how to calculate the current and future tax consequences for: (a) future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) recognized in the statement of financial position of the entity; And (b) any transactions and other events of the current period recognized in the entity's financial statements. This SFAS also provides for the recognition of deferred tax assets arising from uncompensated tax loss or unused tax credits, presentation of income taxes in the financial statements and disclosures related to income taxes. Revised PSAK No. 46 will be effective January 1, 2015.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e.
PSAK No. 48 (revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset", yang diadopsi dari IAS 36.
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar dalam PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar", dan juga memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang kerugian penurunan nilainya telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan. Revisi PSAK No. 48 ini berlaku prospektif, tidak mengizinkan penerapan dini, dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. f
PSAK No. 50 (revisi 2014), "Instrumen Keuangan : Penyajian", yang diadopsi dari IAS 36.
Revised PSAK No. 48 sets the fair value measurement minus the disposal costs referring to the fair value hierarchy in PSAK No. 18. 68, "Fair Value Measurement", and also provides additional disclosure requirements for each individual asset or cash-generating unit whose impairment losses have been recognized or reversed during the reporting period. Revised PSAK No. 48 is prospective, does not allow early adoption, and is effective January 1, 2015.
f.
Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar dalam PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai wajar", yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksa secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara neto atau bersamaan. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
g.
PSAK No. 55 (revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang diadopsi dari IAS 39.
PSAK No. 60 (revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan", yang diadopsi dari IFRS 7. Revisi PSAK No. 60 mengatur pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar". Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memnuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.
PSAK No. 50 (revised 2014), "Financial Instruments: Presentation", adopted from IAS 36. This revised PSAK follows the definition of fair value in SFAS No. 68, "Measurement of Fair Value", ie the price to be received to sell an asset or price to be paid to transfer a liability in a regular transaction between market participants on the date of measurement. In addition, the revised PSAK also provides guidance on the application of the offsetting criteria that can be legally compelled to perform offsetting, as well as the criteria for realizing assets and settling liabilities on a net or concurrent basis. The revised PSAK will become effective on January 1, 2015.
g.
Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68, " Pengukuran Nilai Wajar". Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. h.
PSAK No. 48 (revised 2014), "Impairment of Assets", adopted from IAS 36.
PSAK No. 55 (revised 2014), "Financial Instruments: Recognition and Measurement", adopted from IAS 39. The revised PSAK provides for disclosure of fair value measurement of financial assets or liabilities in accordance with SFAS No. 68, "Measurement of Fair Value". The revised PSAK also provides for the consideration of fair value measurement, a technique for valuing the fair value of financial instruments referring to SFAS No. 68. The revised PSAK will become effective on January 1, 2015.
h.
PSAK No. 60 (revised 2014), "Financial Instruments: Disclosures", adopted from IFRS 7. Revised PSAK No. 60 regulates the disclosure and hierarchy of fair value referring to PSAK No. 68, "Measurement of Fair Value". The revised PSAK also provides that entities that comply with the presentation requirements are deleted in PSAK No. 50 or entity subject to the enforceable master netting arrangement or similar agreement, shall disclose quantitative and qualitative information. The revised PSAK will become effective on January 1, 2015.
11
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasi", yang diadopsi dari IFRS 10.
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
PSAK No. 65 mengganti sebagian dari PSAK No. 4, "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah" yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas bertujuan khusus. Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya disyaratkan dalam PSAK No. 4. PSAK No. 65 dan revisi atas PSAK No. 4 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. j.
PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain", yang diadopsi dari IFRS 12.
PSAK No. 65 substituting part of PSAK No. 4, "Consolidated and Separate Financial Statements" which govern accounting for the consolidated financial statements. PSAK No. 65 establishes a single control model for all entities including special purpose entities. Changes introduced by SFAS No. 65 requires management to make a significant consideration in determining the controlled entity and should therefore be consolidated by the parent, in comparison with the requirements previously required in SFAS No. 4. PSAK No. 65 and revisions to PSAK No. 4 will be effective January 1, 2015.
j.
PSAK No. 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK No. 67 lebih komprehensif daripada persyaratan pengungkapan atas entitas anak yang sebelumnya ditetapkan. Sebagai contoh, ketika entitas anak dikendalikan tanpa mayoritas hak suara. Walaupun kelompok usaha memiliki entitas anak dengan kepentingan nonpengendali yang material, tidak terdapat entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasikan. PSAK No. 67 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. k.
PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar", yang diadopsi dari IFRS 13.
12
Penerapan PSAK yang mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan adalah penerapan PSAK 24 (revisi 2013).
PSAK No. 67, "Disclosure of Interest in Other Entities", adopted from IFRS 12. PSAK No. 67 sets out the requirements for disclosure of an entity's interest in a subsidiary, joint arrangement, associate entity and structured entity. Requirement in PSAK No. 67 is more comprehensive than the disclosure requirements of previously established subsidiaries. For example, when a subsidiary is controlled without a majority of the voting rights. Although the business group owns a subsidiary with material non-controlling interests, there are no structured entities that are not consolidated. PSAK No. 67 will be effective January 1, 2015.
k.
PSAK No. 68 menetapkan sumber panduan tunggal bagi semua pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah kapan suatu entitas diharuskan menggunakan nilai wajar, namun lebih kepada memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. PSAK No. 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang komprehensif atas nilai wajar. PSAK 68 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015. l.
PSAK No. 65, "Consolidated Financial Statements", adopted from IFRS 10.
PSAK No. 68, "Measurement of Fair Value", adopted from IFRS 13. PSAK No. 68 establishes a single guide source for all fair value measurements. PSAK No. 68 does not change when an entity is required to use fair value, but rather provides guidance on how to measure fair value when the fair value is required or permitted. PSAK No. 68 also requires a comprehensive disclosure of fair value. PSAK 68 will become effective on January 1, 2015.
l.
The adoption of PSAK which has a material effect on the financial statements is the application of PSAK 24 (revised 2013).
Rincian pengaruh penerapan PSAK tersebut dapat dilihat pada catatan 42 Penyajian kembali laporan keuangan.
Details of the effect of the application of PSAK can be seen in Note 42 Restatement of financial statements.
Jurnal penyesuaian dilakukan juga dapat dilihat pada catatan 42 Penyajian kembali laporan keuangan.
Adjusting entries are also available in Note 42 Restatement of financial statements.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c.
d.
Kas dan setara kas
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) c.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas merupakan kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain serta penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jangka waktunya tidak melebihi 3 bulan dan tidak dijaminkan pada pihak ketiga, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents represent cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks and placements with Bank Indonesia and other banks with a term not exceeding 3 months and are not pledged as collateral to third parties, provided they are not used as collateral and are not restricted.
Sesuai dengan PSAK No. 2 (Revisi 2009)
In accordance with SFAS No. 2 (Revised 2009)
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
d.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan
Placements with other banks and Bank Indonesia Placements with other banks and Bank Indonesia are placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money, time deposits and others.
penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, deposito berjangka dan lain - lain. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar
Placements with other banks and Bank Indonesia are stated at amortized cost using the effective interest rate less allowance for impairment losses.
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
e.
Giro pada Bank lain
In accordance with SFAS No. 50 (Revised 2014) and 55 (Revised 2014) e.
Giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi penyisihan kerugian. Penyisihan kerugian giro pada bank lain ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masing - masing saldo giro pada bank lain pada akhir tahun.
f.
Efek-efek
Current accounts with other banks Current accounts with other banks are stated at their checking balance net of allowance for possible losses. Allowance for possible losses on current accounts with other banks is determined based on a review of each current account balance at another bank at the end of the year.
f.
Securities
Surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang.
Securities consist of Bank Indonesia Certificates traded on the money market.
Surat-surat berharga pasar uang yang dibeli dengan cara diskonto disajikan di neraca sebesar nilai nominal di kurangi dengan bunga yang belum diamortisasi.
Money market securities purchased by discount are presented on
Investasi dalam efek yang diklasifikasikan "Dimiliki Hingga Jatuh Tempo" disajikan di neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto.
Investments in securities classified as "Held to Maturity" are presented in the balance sheet at cost after amortization of premiums or discounts.
Pada pengukuran awal, Sertifikat Bank Indonesia disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
In initial measurement, Bank Indonesia Certificates are presented at fair value plus direct attributable transaction costs.
Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
In accordance with SFAS No. 50 (Revised 2014) and 55 (Revised 2014)
the balance sheet at nominal value less unamortized interest.
13
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g.
h.
14
Pinjaman yang diberikan
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) g.
Loans
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans granted are the provision of cash or receivables that can be equalized by cash, under a loan-borrowing agreement or agreement with the debtor requiring the debtor to repay the debt and interest after a period of time.
Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
In accordance with SFAS No. 50 (Revised 2014) and 55 (Revised 2014)
Kredit sindikasi, Kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dicatat sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Syndicated loans, Credit in the framework of direct financing and joint financing and forwarding are recorded in accordance with the portion of the loans whose risk is borne by the Bank are stated at amortized cost.
Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga kredit; perpanjangan jangka waktu kredit; dan perubahan fasilitas kredit
Loan restructuring is performed against debtors who have difficulties to fulfill their obligations, which are among others through decreasing interest rates on loans; extension of credit term; and changes in credit facilities
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses arising from credit restructuring related to the modification of the terms of credit are recognized when the present value of future cash receipts specified in the new terms of the loan, including receipts designated as interest or principal, is less than the value of the credits granted recorded prior to restructuring.
Transaksi dengan pihak berelasi
h.
Transactions with related parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company entered into transactions with related parties. In this financial statements, the term "related parties" in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) on "Related Parties Disclosures".
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan: 1. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. 2. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama. b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
Related parties are persons or entities related to the Company: 1.
The person or family member is closely related to the Company if the person: a. Having joint control or control over the Company;
b. Have significant influence over the Company; or c. The key management personnel of the Company or the Company's parent. A related entity with the Company if it meets one of the 2. following: a. Entities and Companies are members of the same business group. b. An entity is an associate or joint venture of another entity (or an associate or joint venture entity that is a member of a business group, of which the other entity is a member).
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) h.
2.
h.
Transaksi dengan pihak berelasi (Lanjutan) c. d.
e.
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan
c. Both entities are joint ventures of the same third party. d. An entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate entity of the third entity. e. Such an entity is a post-employment benefit plan for employee benefits of the Company or entities related to Company. If the Company is the entity that organizes program, then the sponsoring entity also relates to Company.
pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, f. g.
Transactions with related parties (Continued)
maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1). Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki
the the the the
f. Entities controlled or jointly controlled by persons identified in letters (1). g. Persons identified in (1) (a) have significant influence over the entity or are the key management personnel of the entity (or entity of the entity).
pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan. i.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
All significant transactions with related parties are disclosed in the financial statements. i.
Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Allowance for Impairment Losses
Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal lain seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi keuangan debitur yang telah diaudit.
The Bank provides allowance for possible losses on earning assets and non-earning assets based on management's review of the quality of earning assets and non-earning assets at the end of each year, management's evaluation of business prospects, financial performance and repayment ability of each borrower. Also consider other matters such as classification based on the results of Bank Indonesia checks, classifications established by other commercial banks over earning assets provided by more than one bank (BI checking) and availability of the audited financial position statement of the debtor.
Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.
In determining the allowance for possible losses and asset quality ratings, the Bank adopted PBI no. 8/21 / PBI / 2006 dated 5 October 2006 as amended by Bank Indonesia Regulation no. 13/13 / PBI / 2011 dated 24 March 2011.
Klasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
Classify earning assets into five categories with a minimum percentage allowance for loss follows:
Kredit yang diberikan
Loans Peringkat/ Rating I 0,43 %
Peringkat/ Rating II
Peringkat/ Rating III
Peringkat/ Rating IV
Peringkat/ Rating V
0,43 %
50,00%
75,00%
100,00 %
15
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
16
2.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (Continued)
Persentase diatas berlaku untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi minimum, berdasarkan Surat Bank Indonesia No.13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
The above percentages apply to earning assets and minimum commitments and contingencies, based on Bank Indonesia Letter No.13 / 658 / DPNP / IDPnP dated December 23, 2011, the Bank is no longer required to establish allowance for possible losses on nonearning assets and estimated losses on commitments and contingencies. However, the Bank still has to calculate the allowance for impairment losses in accordance with prevailing accounting standards.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang. Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok dan bunga kredit yang belum terbayar.
Specific allowance for non-performing loans is calculated based on the borrower's ability to repay debt. Specific allowance is established when doubt arises in the debtor's ability to pay and, according to management considerations, the estimated amount to be recovered from the debtor is below the principal amount and interest on the unpaid credit.
Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Allowance for losses for foreclosed properties and abandoned properties are grouped into 4 (four) categories with the following minimum percentages:
Klasifikasi/ Classification
Batas waktu/ Time limit
Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
Sampai dengan 1 tahun/Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ 1 year to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ 3 years to 5 years Lebih dari 5 tahun/Ove r 5 years
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Percentase minimum allowance for losses 0% 15% 50% 100%
Current Substandard Doubtful Loss
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
At each reporting date of the financial position, the Bank evaluates whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Financial assets or groups of financial assets are written down in value and any impairment loss has occurred if, and only where, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events occurring after the initial recognition of the asset (the event that caused the impairment) Which impacts future estimated future cash flows on financial assets or groups of financial assets that can be estimated reliably.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (Continued)
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment includes indications of significant financial hardship experienced by the issuer or the borrower, default or arrears of principal or interest payments, the likelihood that the borrower will be declared bankrupt or reorganize other finances and observable data indicate a measurable decrease in the estimated cash flows In the future, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with the defaults on assets in the group.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang diharapkan tapi belum terjadi).
If there is objective evidence that impairment has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying value and the present value of the estimated future cash flows (excluding expected future losses on the expected credit).
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For financial assets carried at amortized cost, the Bank first determines whether there is objective evidence of impairment individually on financial assets that are individually significant, or collectively, for non-individually significant financial assets.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Individual valuations are made on significant financial assets that have objective evidence of impairment. Non-insignificant financial assets are included in a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and are assessed collectively.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment of an individually assessed financial asset, the Bank enters the asset into a group of financial assets with similar credit risk characteristics and assesses the collective value of the group collectively.
Bank telah memadai dalam membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai aktiva dengan pendekatan perhitungan : untuk penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif di hitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dengan menggunakan pendekatan migration loss analysis yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
The Bank has adequately established allowance for impairment loss using the calculation approach: for individual impairment losses is calculated using the discounted cash flow method. While allowance for collective impairment losses is calculated using statistical methods from historical data in the form of probability of default in the past, the time of return and the amount of losses incurred (Loss Given Default) by using migration loss analysis approach which is then adjusted again with related management considerations Current economic and credit conditions.
17
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
18
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (Continued)
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif di hitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) dengan menggunakan pendekatan migration loss analysis yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini.
Allowance for impairment losses on an individual basis is calculated using the discounted cash flows method. While allowance for impairment losses collectively is calculated using statistical methods from historical data in the form of probability of default in the past, the time of return and the amount of losses incurred (Loss Given Default) by using migration loss analysis approach which is then adjusted again with related management considerations Current economic and credit conditions.
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
The associated financial assets and allowance are written off in the absence of realistic opportunities for future returns and any warranties have been realized or taken over by the Bank. The book's financial assets were written off by reversing the allowance for impairment losses. The financial assets may be removed after all necessary procedures have been performed and the amount of loss has been determined.
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the amount of impairment loss is reduced and the deduction can be objectively attributed to an event occurring after the impairment is recognized (such as an increase in credit rating of the debtor or issuer), the previously recognized impairment loss must be recovered, The amount of recoverable financial assets is recognized in the statements of comprehensive income.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
The receipt of return on written-off assets that have been written-off, in the current period is credited with adjusting the allowance account. Returns on loans granted which have been written-off in the previous period are recorded as operating income other than interest.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
For available-for-sale financial assets, at each reporting date, the Bank evaluates whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Any significant decrease or decrease in long-term fair value of investments in equity instruments below their cost is an objective evidence of impairment and cause recognition of impairment losses. When there is evidence of the above for available-for-sale assets, the cumulative loss, which represents the difference between the acquisition cost and the present fair value, is excluded from equity and is recognized in the statements of comprehensive income.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan`peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
If in the subsequent period the fair value of financial assets in debt instruments classified as available-for-sale is increased and the increase may be objectively related to the events occurring after the recognition of impairment loss in the statements of income, the impairment loss shall be recovered through Comprehensive income statement.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
2.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (Continued)
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah nilai yang dapat dipulihkan.
An asset is impaired if the carrying amount of the asset is greater than the recoverable value. The carrying amount of non-financial assets, except deferred tax assets, are reviewed each period, to determine whether there is any indication of impairment. If there is any indication of impairment, the Bank will estimate the amount of recoverable amount.
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014), 50 (Revisi 2014) dan 55 (Revisi 2014)
In accordance with SFAS No. 48 (Revised 2014), 50 (Revised 2014) and 55 (Revised 2014)
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang diberikan serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Productive assets consist of current accounts with other banks, placements with Indonesian banks and other banks, securities, loans and commitments and contingencies on off-balance sheet transactions that have credit risk.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi, titipan setoran kliring dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
Commitments and contingencies with credit risk include but are not limited to bank guarantees, clearing deposits and unused credit facilities.
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum" yang di ubah dengan Peraturan BI No 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No 9/6/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
Allowance for possible losses on earning assets is determined based on the BI criteria in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2 / PBI / 2005 dated January 20, 2005 regarding "Asset Quality Rating for Commercial Banks" as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2 / PBI / 2006 dated January 30 2006 and BI regulation No. 9/6 / PBI / 2009 dated January 29, 2009 which classifies earning assets into five categories with a minimum percentage of allowance for possible losses as follows:
Klasifikasi
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum of allowance for losses 1% 5% 15% 50% 100%
Persentase diatas berlaku untuk aset produktif serta komitmen dan
Classification
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
dimana persentasenya langsung atas saldo aset yang bersangkutan.
The above percentages apply to earning assets as well as commitments and contingencies, less the value of collateral, except for earning assets and commitments and contingencies categorized as current, where the percentage is directly on the balance of the assets concerned.
Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan dengan perhatian khusus sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
Productive assets with current collectibility and with special attention in accordance with Bank Indonesia regulations, are classified as non-performing productive assets. As for productive assets with collectibility substandard, doubtful and loss is classified as problematic earning assets.
kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar,
19
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
2.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
i.
Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (Continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum" yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan Bank Indonesia No 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000.000.000(nilai penuh),agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No 7/2 / PBI / 2005 dated January 20, 2005 regarding "Asset Quality Rating for Commercial Banks" as amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2 / PBI / 2006 dated January 30, 2006 and Bank Indonesia Regulation No. 9 / 6 / PBI / 2007 dated March 30, 2007 and Bank Indonesia Regulation No. 11/2 / PBI / 2009 dated January 29, 2009, for earning assets equal to or above Rp 5,000,000,000 (full amount), collateral which can be considered as Deductions in the allowance for possible losses on earning assets are provided where the collateral assessment does not extend beyond the period of 24 months and is performed by an independent appraiser.
Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi
Allowance for possible losses on commitments and contingencies in off-balance sheet transactions is presented as a liability in the balance sheet.
rekening administratif disajikan sebagai liabilitas di neraca. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang "Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum" , sejak tanggal 20 Januari 2006 yang diulang dengan peraturan BI No 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan BI No 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan BI no 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non produktif seperti agunan yang diambil alih,properti terbengkalai , rekening antar kantor dan suspense accounts.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No 7/2 / PBI / 2005 dated January 20, 2005 regarding "Asset Quality Rating for Commercial Banks", from January 20, 2006 repeated by BI Regulation No. 8/2 / PBI / 2006 dated January 30, 2006 and Regulation BI No. 9/6 / PBI / 2007 dated March 30, 2007 and Bank Indonesia Regulation no 11/2 / PBI / 2009 dated January 29, 2009, the Bank is also required to provide allowance for certain losses on non-productive assets such as foreclosed properties, abandoned properties, Inter-office accounts and suspense accounts.
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut :
Under these rules, the classification of foreclosed properties and abandoned properties is stipulated as follows:
Klasifikasi
Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
Batas waktu/ Time limit
Classification
Sampai dengan 1 tahun/Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ 1 year to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/3 years to 5 years Lebih dari 5 tahun/over 5 years
Current Substandard Doubtful Loss
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accoount ditetapkan sebagai berikut : Klasifikasi
Lancar Macet
20
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Inter branch and suspense account classified as follows :
Batas waktu/ Time limit Sampai dengan 180 Hari/Up to 180 days Lebih dari 180 Hari/More than 180 days
Classification
Current Loss
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) i.
j.
Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Namun berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) untuk transaksi rekening aset non produktif dan transaksi rekening administrasi (TRA) tidak diperhitungkan lagi diposisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi bank dengan melakukan penyesuaian /koreksi untuk transaksi yang telah dibentuk selama ini dilakukan penyesuaian/koreksi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
However, based on Circular Letter of Bank Indonesia No 13/658 / DPNP / DPnP dated December 23, 2011 that Allowance for Asset Losses (PPA) for non-earning asset account transactions and administrative account transactions (TRA) are not taken into account in the financial statements (balance sheet) Bank losses by adjusting / correction for transactions that have been established so far have been adjusted / corrected in the current year statement of income.
Namun untuk tahun 2011 dan 2010 perhitungan penyisihan kerugian, Bank belum mengikuti PSAK 55 (Revisi 2006), masih menggunakan aturan kolektibilitas Bank Indonesia sampai dengan 31 Desember 2011 berdasarkan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Tentang Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI 2008) mengenai ketentuan atau masa transisi.
However, for 2011 and 2010 the allowance for possible losses, the Bank has not complied with PSAK 55 (Revised 2006), still using Bank Indonesia's collectibility regulation up to December 31, 2011 based on Attachment to Bank Indonesia Circular Letter No 11/33 / DPNP dated December 8, 2009, concerning Adjustment Accounting Guidelines for Indonesian Banking (PAPI 2008) on terms or transitions.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah
j.
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya. k.
Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (Continued)
Aset Tetap
Restructuring of Non Performing Loans The restructuring of Non Performing Loans with the modification of terms of credit is recorded prospectively, and does not change the carrying amount of the credit on the date of restructuring, unless the outstanding credit balance exceeds the amount of future cash value of the future defined in the new terms of the loan, the difference is recognized as a loss on restructuring. After restructuring, all future cash receipts specified in the new terms are recorded as returns on loan principal and interest income in proportion.
k.
Fixed assets
Pemilikan langsung Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak dususutkan). Efektif 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), "Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) "Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain". dan PSAK No. 17 (1994) "Akuntansi Penyusutan" Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih metode biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Bank telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan tehadap laporan keuangan.
Direct ownership Prior to January 1, 2008, property, plant and equipment are stated at acquisition cost less accumulated depreciation (except for nonforested land). Effective January 1, 2008, the Bank adopted PSAK No. 16 (Revised 2007), "Fixed Assets" which supersedes SFAS No. 16 (1994) "Fixed Assets and Other Assets". And PSAK No. 17 (1994) "Accounting for Depreciation" In accordance with SFAS No. 16 (Revised 2007), an entity shall choose the cost model or revaluation model as the accounting policy of measurement of fixed assets. The Bank has chosen to use the cost model for fixed assets measurement as accounting policy. The adoption of this revised PSAK did not result in significant impact on the financial statements.
Aset tetap dinyatakan menurut biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya. Seluruh Aset tetap bank, kecuali tanah, disusutkan dengan mengikuti metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut :
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation. All fixed assets, except land, are depreciated by using the straight line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
21
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
2.
k.
Aset Tetap (Lanjutan)
Fixed assets (Continued)
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. All maintenance and repairs that do not meet the recognition criteria are recognized in the comprehensive statements of income as incurred.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Property and equipment are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Penyusutan per tahun/ Depreciation per year Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Gedung
22
ACCOUNTING POLICIES (Continued)
25 25 25 25 5
% % % % %
Taksiran masa manfaat/ Estimated useful life
4 tahun 4 tahun 4 tahun 4 tahun 20 tahun
Inventory Office Machine Office vehicle Software Building
Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.
Property and equipment are for the first time depreciated over the related asset acquisition period.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
In each significant inspection, the inspection fee is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if it meets the recognition criteria. The capitalized significant inspection fee is amortized over the period up to the time of subsequent subsequent inspections.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized ) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jikaa ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode terjadinya penghentian pengakuan.
The carrying amount of the property, plant and equipment is derecognized upon disposal or no future economic benefit is expected from its use or disposal. Gains or losses arising from the derecognition of fixed assets are determined at the difference between the net amount of disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the property, plant and equipment and recognized in the comprehensive statements of income in the period when the recognition is derecognized.
Pada setiap tanggal pelaporan nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK No 16 (Revisi 2011).
At each reporting date the residual value, useful life and depreciation method are reviewed, and if necessary, will be adjusted and applied in accordance with PSAK No. 16 (Revised 2011).
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan labarugi pada saat terjadinya, biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to the income statement as incurred, the cost of replacing the components of an asset and the significant cost of inspection is recognized in the carrying amount of the asset if it qualifies for recognition as part of the asset. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is recorded in the statement of income of the current year.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k.
l.
Aset Tetap (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Fixed assets (Continued)
Sesuai dengan PSAK No 47 tentang "Akuntansi tanah ", perolehan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah .
In accordance with SFAS No. 47 on "Accounting for land", land acquisition is stated at cost and not depreciated. The cost of extending the landrights is deferred and amortized over the term of the landrights or the economic life of the land.
Sesuai dengan PSAK No 48 tentang "Penurunan Nilai Aktiva", nilai aset ditelaah untuk setiap penurunan dan kemungkinan penghapusan aset ke nilai wajar jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali.
In accordance with PSAK No. 48 regarding "Impairment of Asset Values", the asset value is reviewed for each possible decrease and possible write-off of the asset to its fair value in the event of a change or event indicating that the carrying amount can not be recouped.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan kejumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai.
If the carrying amount of an asset exceeds the estimated recoverable amount, that value is derived from the recoverable amount, determined as the highest value between the net selling price and the use value.
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
l.
Foreclosed Assets
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Foreclosed assets are presented as "Other Assets" account.
Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.
Foreclosed properties are stated at net realizable value or at the outstanding value of the loans granted, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of foreclosed properties less estimated costs to sell the collateral. The excess of the outstanding loan balance over the net realizable value of the foreclosed properties is charged to the allowance for impairment losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
The difference between the value of the foreclosed properties and the proceeds of sale is recognized as a gain or loss at the time of
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of collateral foreclosed on a regular basis. Allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on a decrease in the value of the foreclosed properties.
Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan pada saat terjadinya.
The cost of foreclosed assets is charged to the current year statement of comprehensive income as incurred.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.
The reconditioning costs incurred after the acquisition of the collateral are capitalized.
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014)
In accordance with SFAS No. 48 (Revised 2014)
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh bank, baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank.
Foreclosed asset (AYDA) is an asset obtained by a bank, either through auctions or outside auctions on the basis of voluntary submission by the owner of the collateral or by the power to sell outside the auction of the collateral owner in the event that the debtor does not meet its obligations to the bank.
23
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l.
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Agunan yang diambil alih merupakan aset non produktif dan pembentukan penyisihan penghapusan kerugian termasuk pada cadangan khusus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan disempurnakan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Juni 2006. m.
n.
24
Aset lain-lain
Foreclosed Assets (Continued) Foreclosed assets represent non-earning assets and the establishment of allowance for possible losses, including special reserves in accordance with Bank Indonesia Regulation no. 7/2 / PBI / 2005 dated January 20, 2005 and amended by Bank Indonesia Regulation no. 8/2 / PBI / 2006 dated 30 June 2006.
m.
Other assets
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau penyisihan kerugian.
It consists of immaterial assets that can not be classified in previous items. Other assets are stated at their carrying values, which are acquired net of amortization accumulated, impairment or allowance for possible losses.
Biaya yang ditangguhkan merupakan biaya - biaya dan renovasi atas bangunan, biaya yang ditangguhkan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan mengunakan metode garis lurus (straight line method).
Deferred charges represent construction costs and renovations, deferred charges are amortized over their beneficial periods using the straight line method.
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014)
In accordance with SFAS No. 48 (Revised 2014)
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
n.
Impairment of Non-Financial Assets Value
Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 (2014) “Penurunan Nilai Aset”.
The Company applies PSAK No. 48 (2014) "Impairment of Assets".
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Bank membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Bank reviews whether there is any indication that an asset is impaired. If such indication exists or at the time of annual test of asset impairment is necessary, the Bank shall estimate the recoverable amount of the asset.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
The specified recoverable amount for an individual asset is the higher of the fair value of the asset or the Cash Generating Unit (UPK) less the cost to sell at its life value, unless the asset does not generate cash inflows that are significantly independent of any other asset or asset group. If the carrying amount of an asset is greater than its recoverable amount, then the asset is impaired and the carrying amount of the asset is reduced to a value of its recoverable amount. Impairment loss from continuing operations is recognized in the statements of comprehensive income as "Impairment loss". In calculating value in use, future estimated future cash flows are discounted to the present value using the pre-tax discount rate reflecting current market valuations of the time value of money and the specific risk to the asset. In calculating fair value minus cost to sell, market transactions are now also taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Bank menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If the current market transaction is not available, the Bank uses an appropriate valuation model to determine the fair value of the asset. These calculations should be supported by certain valuation methods (valuation multiples) or other fair value indicators available.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n.
o.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) n.
Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses, if any, are recognized in the statements of comprehensive income in accordance with cost categories that are consistent with the function of the derived assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya.
The review is conducted at the end of each reporting period to see if there is any indication that the asset loss loss that has been recognized in the previous period may no longer exist or may have decreased. If such indication is found, the Company estimates the recoverable amount of the asset. Impairment losses recognized in the previous period are recovered only if there are changes to the assumptions used to determine the recoverable amount of the asset since the last impairment loss is recognized. In this case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The recovery is restricted so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount or the carrying amount, net of depreciation, in the absence of any impairment loss recognized for the asset in prior years.
Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Recovery of an impairment loss is recognized in the statements of comprehensive income. After such recovery, depreciation of the asset is adjusted in the future period to allocate the carrying amount of the revised asset, less the residual value, on a systematic basis for the remaining useful life.
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2014)
In accordance with SFAS No. 48 (Revised 2014)
Liabilitas segera
o.
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank. p.
Impairment of Non-Financial Assets Value (Continued)
Pendapatan dan Beban bunga Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Obligations due immediately Obligations due immediately recorded upon the occurrence of obligations or received orders from the trustee, either from the public or from other banks. Obligations due immediately presented at the amount of the bank's liabilities.
p.
Earnings and Interest Expense Prospectively for financial instruments measured at amortized cost and financial assets classified as available for sale, revenues and interest expense are recognized using the effective interest rate method, ie, the interest rate that will accurately discount the estimated future cash payments or receipts Along the approximate age of the financial instrument or, if appropriate for a shorter period, as the net carrying amount of the said financial assets or liabilities. The calculation shall take into account all the terms and conditions of the contractual instruments of any financial instrument including fees / additional fees directly related to the instrument which are an integral part of the effective interest rate.
25
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p.
q.
26
Pendapatan dan Beban bunga (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) p.
Earnings and Interest Expense (Continued)
Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
The carrying amount of financial asset is adjusted if the Bank revises its estimated payments and receipts. The adjusted carrying amount is calculated using the original effective interest rate and the change in the carrying amount recorded in the statement of income. However, for reclassified financial assets, in which the Bank subsequently increased its cash receipts estimates as a result of an increase in cash receipts revenues, the impact of such recovery is recognized as an effective interest rate adjustment since the date of the change in the estimate.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
If a financial asset or a group of similar financial assets has been impaired as a result of impairment loss, interest income earned thereafter is recognized as part of non-impaired financial assets of a impaired financial asset, based on the interest rate used to discount cash flows The future in calculating impairment losses.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
Loans and other earning assets (excluding securities) are classified as non-performing if they are classified as substandard, doubtful and loss. Meanwhile, securities are classified as non-performing if the issuer of securities suffers a default in meeting interest and / or principal payments or has a rating of at least 1 (one) level below the investment grade.
Sesuai dengan PSAK No. 23 (Revisi 2010)
In accordance with SFAS No. 23 (Revised 2010)
Bank mengakui Pendapatan dan Beban bunga dengan menggunakan metode akrual. Bank tidak mengakui pendapatan bunga atas pinjaman yang diberikan atau aset produktif lainnya yang telah diklasifikasikan sebagai non performing. Pendapatan bunga atas aset non performing diakui pada saat diterima. Pendapatan bunga atas aset non performing yang belum diterima, dicatat sebagai tagihan kontinjen. Yang dimaksud dengan aset produktif yang non performing adalah bilamana terdapat tunggakan angsuran pokok, tunggakan bunga dan cerukan sebagaimana tercatat dalam ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
The Bank recognizes Interest Income and Expenses using the accrual method. The Bank does not recognize interest income on loans or other productive assets that have been classified as nonperforming. Interest income on non-performing assets is recognized upon receipt. Interest income on non-performing assets not yet received is recorded as contingent receivable. Non-performing productive assets are defined as arrear in principal installments, interest arrears and overdrafts as recorded in the provisions stipulated by Bank Indonesia.
Pendapatan Provisi dan Komisi
q.
Provision and Commission Revenue
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expenses for all financial instruments are recognized in the statement of comprehensive income accrual using the effective interest method.
Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.
The deferred charges and commissions on fees and commissions on loans granted terminated or settled prior to maturity are recognized as income upon completion.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions that are not related to loans and loans received or credit terms granted and borrowings are received or immaterial, recognized as income or expense at the time the transactions are made.
Sesuai dengan PSAK No. 23 (Revisi 2010)
In accordance with SFAS No. 23 (Revised 2010)
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) r.
Perpajakan
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) r.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense consists of current tax and deferred tax. Taxes are recognized in the income statement, unless the tax relating to transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly recognized in equity. In this case, the respective tax recognized in other comprehensive income or equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
All the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities and their tax bases are recognized as deferred tax using the liability method of financial statements (balance sheet liability method). The current tax rates are used to determine deferred tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent it is probable that taxable profit will be available for the foreseeable future the temporary differences that give rise to deferred tax assets.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Assets and liabilities of deferred income tax can be offset if there is a legal enforceable right to offset between assets and current tax liabilities Current tax and if the assets and liabilities of deferred income tax imposed by the tax authorities the same, both on the entity subject to the same tax or different and the intention to settle the balances on a net basis.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed, when the result of the appeal is determined.
Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan liability method. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substantif berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
All the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities and their tax bases are recognized as deferred tax using the liability method. Tax rates enacted or substantively enacted at this time is used to determine deferred tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized to the extent it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and deductible temporary differences.
Sesuai dengan PSAK No. 46 (Revisi 2014)
In accordance with SFAS No. 46 (Revised 2014)
27
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s.
t.
Laba per Saham
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) s.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba Per Saham”.
The Company adopted SFAS No. 56 (Revised 2011) "Earnings Per Share".
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated based on net income divided by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Perhitungan laba per saham telah disesuaikan dengan modal disetor lainnya yang telah ditempatkan sebesar Rp 965.000.000.000,- (Catatan 23).
The calculation of earnings per share has been adjusted to other paid-up capital of the issued Rp 965 billion, - (Note 23).
Biaya Emisi Penerbitan Saham
t.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK (atau sekarang OJK) No. VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, biaya-biaya emisi efek yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham kepada masyarakat (termasuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu) dikurangkan langsung dari hasil emisi dan disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”, dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan. u.
28
Earnings per Share
Penggunaan estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen
Stock Issuance Cost In accordance with Bapepam and LK (or current FSA) No. VIII.G.7 attachment Decree of Chairman of Bapepam-LK No. Kep-347 / BL / 2012 dated June 25, 2012 regarding "Presentation of Financial Statements for Public Listed Company", the costs of emission effects that occur in connection with the stock offering to the public (including the issuance of rights issue) is deducted directly from the results emissions and presented as part of "additional paid in capital", in equity in the statement of financial position.
u.
Use of estimates, and assumptions Management Considerations
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In applying the Company's accounting policies, as described in Note 2 to the financial statements, management must make estimates, judgment and assumptions on the carrying value of assets and liabilities that are not provided by other sources. The estimates and assumptions, based on historical experience and other factors considered relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlahjumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Management believes that the following disclosures have included an outline of estimates, judgments and significant assumptions made by management, that affect the reported amounts and disclosures in the financial statements.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) u.
Penggunaan estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Use of estimates, and assumptions Management Considerations (Continued)
Pertimbangan
Consideration
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following considerations were made by management in the process of applying the Company's accounting policies that have the most significant impact on jumlahjumlah recognized in the financial statements:
u.a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
u.a.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. u.b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif
The Company determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities with assets and liabilities to assess whether they meet the definition set forth in SFAS No. 55. Financial assets and financial liabilities recorded in accordance with the Company's accounting policies. u.b.
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. u.c Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Asset Not Have A quotation price in active markets
The Company classifies its financial assets by evaluating, among other things, whether the asset is owned or not quoted in an active market. Included in the evaluation whether a financial asset is quoted prices in an active market, the quoted prices are readily and regularly, and whether those prices represent actual market transactions and occur on a regular basis in a fair transaction.
u.c
Allowance for impaiment losses
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses of loans and receivables are maintained on the amount which management believes is adequate to cover any possible uncollectible financial assets. At each balance sheet date, the Company specifically examine whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (doubtful).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Reserves are established is based on past collection experience and other factors that may affect the collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
29
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) u.
2.
Penggunaan estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Use of estimates, and assumptions Management Considerations (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment, the amount and timing of which can be billed are estimated based on past loss experience. Allowance for impairment losses is formed on the accounts specifically identified as impaired. Loans and accounts receivable are written off when the financial asset management that can not be collected or realized after exhausting all means and measures have been implemented. An evaluation of the receivables, which aims to identify the amount of reserves to be established, conducted regularly throughout the year. Therefore, the amount and timing of impairment losses recorded in each period may vary depending on the judgments and estimates used.
Nilai tercatat aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Perusahaan tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diungkapkan sebagai berikut:
The carrying values of financial assets held to maturity and loans and receivables the Company dated December 31, 2016 and by 2015 was expressed as follows:
Nilai Tercatat/The carrying amount 2016 2015 Aset Keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Pinjaman diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Kredit yang diberikan - bersih Pendapatan yang masih akan diterima Jumlah
30
151,988,751,860
173,719,275,556
13,195,014,600 38,131,455,614 1,918,468,169 461,431,766,921
13,427,003,550 47,498,957,467 1,402,117,072 466,162,492,114
2,766,920,694 3,475,195,928 --------------------------- --------------------------669,432,377,858 705,685,041,687 ============== ==============
Financial assets Held to maturity Effects Loans and receivables Cash Current accounts with Bank Indonesia Other banks Loans receivable - net Unearned revenue
Total
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) u.
Penggunaan estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Use of estimates, and assumptions Management Considerations (Continued)
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other major sources of uncertainty in estimating the reporting date that have a significant risk that could cause a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities in subsequent periods discussed below. The company bases the assumptions and estimates on parameters available when the financial statements are prepared. Existing conditions and assumptions regarding future developments may change due to changes in market conditions that are beyond the Company's control. The changes are reflected in the assumptions when the situation occurs:
u.1. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
u.1.
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. u.2. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Indonesian Financial Accounting Standards require that financial assets and certain financial liabilities at fair value, and requires the use of estimates. Components significant fair value measurement is determined based on the evidence objectively verifiable (such as exchange rates, interest rates), while the timing and amount of change in fair value may be different because of the use of different valuation methods.
u.2.
Estimated Useful Life of Fixed Assets
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
The useful life of each of the Company's fixed assets are estimated based on the expected period the asset is available for use. Such estimates are based on the collective judgment based on the same business line, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives of each asset are reviewed periodically and updated estimates differ from previous estimates due to usage, outdated technical or commercial as well as limited rights or other restrictions on the use of the asset. Accordingly, the operating results in future periods may be affected significantly by changes in the amount and timing of the charges due to changes caused by the factors mentioned above. A decrease in the estimated useful lives of the asset will lead to a rise in depreciation and a decrease in the carrying value of fixed assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap.
There is no change in the estimated useful lives of the assets.
31
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) u.
Penggunaan estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) u.
Use of estimates, and assumptions Management Considerations (Continued) u.3.
u.3. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.
Review of impairment occur if there are indications of impairment of certain assets. Determining the fair value of assets requires estimates of cash flows expected to be generated from sustainable consumption and final disposal of the asset. Significant changes in the assumptions used to determine fair value can have a significant impact on the recoverable amount and the amount of the impairment loss that occurs may have a material effect on the Company's operating results. u.4.
u.4. Aset Pajak Tangguhan
v.
32
Impairment of Non-Financial
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the carrying value of assets and liabilities in the financial statements and the tax base when it is probable that taxable profit will be available against which temporary differences are recognized utilization. Significant management estimation is required to determine the amount of deferred tax assets are recognized based on the possibility of the realization time and the amount of taxable income in the future as well as future tax planning strategies.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan tagihan dan kewajiban komitmen kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles, requires management to make estimates and assumptions that affect the amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent receivables and payables commitments on financial statements and the amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from those estimates.
Imbalan pasca kerja
v.
Employee benefits
Kewajiban pensiun
Pension obligations
Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti.
Banks should provide a minimum amount of pension benefits specified in accordance with the Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for calculating the minimum amount of benefits, the pension plans under Labor Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines the pension amount to be received by employees on retirement, usually based on one or more factors such as age, years of service or compensation.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) v.
Imbalan pasca kerja (Lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (Continued) v.
Employee benefits (Continued)
Kewajiban imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The defined benefit obligation recognized in the statement of financial position is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for actuarial gains / losses and past service costs not yet recognized. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows before using interest rates of government bonds (considering currently there is no active market for high quality corporate bonds) denominated in the same currency the benefit that will be paid and the fall time roughly the same tempo with maturities in exchange concerned.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsiasumsi aktuarial yang dibukukan pada ekuitas di pendapatan komprehensif lainnya pada periode terjadinya penyesuaian.
Gains and losses can arise from adjustments made based on experience and changes in actuarial assumptions are recognized in equity in other comprehensive income in the current period adjustments.
Biaya Jasa lalu di akui langsung ke laporan laba rugi.
Fees and recognized directly to the income statement.
Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran dana pensiun yang ditempatkan pada entitas terpisah ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank. Jumlah kontribusi dari bank dan hasil pengembangan investasinya diperhitungkan sebagai bagian dari kewajiban imbalan pasti sesuai dengan UU No.13/2003.
The Bank has a defined contribution pension plan for permanent employees. Contributions to pension funds are placed in a separate entity paid by the employees and the Bank. Total contributions from banks and investment development results are taken into account as part of the defined benefit obligation in accordance with Law No.13 / 2003.
Imbalan kerja dicatat sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2013) – Imbalan Kerja.
Employee benefits accounted for in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2013) - Employee Benefits.
Bank menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/ tanggal 25 Maret 2003. Terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 mencakup liabilitas imbalan pasca kerja yang didasarkan perhitungan oleh aktuaris dan menggunakan metode projected unit credit.
Banks calculate post-retirement benefits to employees in accordance with Labor Law No.13 / March 25, 2003. There are funds set aside by the bank in connection with post-employment benefits. The financial statements for the year ended December 31, 2016 and 2015 include post-employment benefit liabilities based calculations by actuaries and using the projected unit credit method.
33
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w.
x.
y.
Akuntansi aset dan kewajiban pengampunan pajak
ACCOUNTING POLICIES (Continued) w.
Accounting for assets and liabilities of tax amnesty
Perusahaan telah memanfaatkan program amnesti pajak (tax amnesty) berkaitan dengan telah disahkannya Undang-undang Republik Indonesia No 11 tahun 2016 tanggal 1 Juli 2016 tentang Pengampunan Pajak, dan Peraturan Menteri Keuangan No 118/PMK.03/2016 tanggal 15 Juli 2016 tentang Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia No 11 tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak. Dan juga menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 70 tentang Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak.
The Company has utilized the tax amnesty program (tax amnesty) related to the enactment of the Law of the Republic of Indonesia No. 11 of 2016 dated July 1, 2016 of the Tax Forgiveness, and the Minister of Finance Regulation No. 118 / PMK.03 / 2016 dated July 15, 2016 on the Implementation of Act oF the Republic of Indonesia No. 11 of 2016 On Tax Amnesty. And also adopted Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 70, Accounting for Asset and Liability Tax Amnesty.
Bahwa perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Harta Untuk Pengampunan Pajak tanggal 15 September 2016 dan telah membayar uang tebusan ke kas negara sebesar Rp 5.073.018,yang disetor pada tanggal 23 September 2016 untuk mendapatkan pengampunan pajak. Uang tebusan tersebut dibukukan pada tahun 2016.
The company has obtained a Statement of Assets for Tax Amnesty on 15 September 2016 and had paid a ransom to the state treasury amounted to Rp 5,073,018, - paid on 23 September 2016 to obtain tax remission. The ransom money was recorded in 2016.
Informasi segmen
x.
Segment information
Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi" yang mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.
The Company adopted SFAS No. 5 (Revised 2009), "Operating Segments" which requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity involved and the economic environment in which the entity operates.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk itemitem yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.
Revenues, expenses, results, segment assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to the segment.
Cadangan umum Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan wajib setiap tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh Rapat Umum Para Pemegang Saham.
34
2.
y.
General reserves According to the Law - Company Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007, the Company shall annually set aside a certain amount of the net profit to the reserve, until reserve reaches at least 20% of the issued capital. The determination of the allowance as mentioned will be determined by the General Meeting of Shareholders.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
3.
KAS
3.
2015
2016 Rupiah
13,427,003,550 13,195,014,600 ============== ==============
GIRO PADA BANK INDONESIA
Giro Jumlah
Rp 41.829.000.000.- respectively for per December 31, 2016 and 2015 . the risks are borne by the insurer is All risk. Number of ATM cash per December 31, 2016 and 2015 respectively is Rp 1.229.900.000.- and Rp 847.900.000.-.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2015
47,498,957,467 38,131,455,614 --------------------------- --------------------------47,498,957,467 38,131,455,614 ============== ==============
Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
GWM yang telah dibentuk GWM Primer GWM Sekunder
PT Asuransi Bintang General Insurance for a sum of Rp 50.525.000.000.- and
4. 2016
Rupiah
Cash (Cash In Transit, Cash In Safe and Cash In Box) has been insured with
Kas (Cash In Transit, Cash In Safe dan Cash In Box) telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang General Insurance dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 50.525.000.000.- dan Rp 41.829.000.000.- masing-masing untuk per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Jenis risiko yang ditanggung pihak asuransi adalah All Risk. Jumlah kas ATM per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp 1.229.900.000.- dan Rp 847.900.000.-.
4.
CASH
Current account Total
The Company's reserve requirement ratio rupiah as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 %
2015 %
6.65 5.23
8.13 4.28
Primary GWM Secondary GWM
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Primer masing-masing adalah sebesar Rp 38.378.000.000,- dan Rp 42.494.000.000,- serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah sebesar Rp 23.617.000.000,- dan Rp 22.663.000.000,-.
In accordance with the provisions of Bank Indonesia is required to have a minimum demand deposit balance in Bank Indonesia's liquidity reserve a certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies. On December 31, 2016 and 2015, the reserve requirement (GWM) Company in Rupiah for each Primary GWM is Rp 38.378.000.000, and Rp 42.494.000.000, - and for each secondary reserve amounting to Rp 23.617.000.000,- and Rp 22.663.000.000,-.
Perusahaan menerapkan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) berdasarkan ketentuan PBI No. 12/19/PBI/2010 untuk GWM primer, PBI No. 15/7/PBI/2013 untuk GWM sekunder dan PBI No. 13/10/PBI/2011 untuk GWM mata uang asing.
The Company applies the fulfillment of Statutory Reserves (GWM) under the provisions of Regulation No. 12/19 / PBI / 2010 for the primary reserve requirement, PBI 15/7 / PBI / 2013 for secondary reserves and PBI 13/10 / PBI / 2011 for the foreign currency reserve requirement.
Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 6,5 % dari dana pihak ketiga dalam rupiah.
Banks are required to have a balance Statutory Reserves at Bank Indonesia amounted to 6.5% of third party funds in rupiah.
Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya masing-masing adalah sebesar Rp 37.270.000.000.- dan Rp 45.850.000.000.-.
Statutory Reserve Bank on December 31, 2016 and 2015, according to Bank Indonesia regulation should each be Rp 37.270.000.000.- and Rp 45.850.000.000.-.
35
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
5.
GIRO PADA BANK LAIN
5.
2015
2016 Pihak ketiga bank lain PT Bank Panin, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Central Asia, Tbk Jumlah - bersih
Jumlah - bersih
Kolektibiltas/Collectibility Jumlah bersih/ Total
Interest of current account received for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: 2015
2016
6.
Interest of current accounts
19,350,174
26,670,826
Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
Management believes that the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2016 and 2015 are not required.
Tidak ada giro pada bank lain yang digunakan sebagai agunan.
No current accounts with other banks used as collateral.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
6. 2016
Pihak ketiga bank lain PT Bank Pasar Artos Parahyangan Jumlah - bersih
2016 Bunga deposito
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS 2015
500,000,000 --------------------------- --------------------------500,000,000 ============== ==============
Bunga deposito yang diterima untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
36
%
- 2016 100.00 1,918,468,169 1,918,468,169 - 2015 1,402,117,072 1,402,117,072 100.00 --------------------------- --------------------------- --------------------------------------------------------------------------------Total - Net 100.00 3,320,585,240 3,320,585,240 ============== ============== ===========================================
Bunga jasa giro yang diterima untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Bunga jasa giro
Third parties with other banks PT Bank Panin, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Central Asia, Tbk
53,481,913 276,713,540 1,183,963,771 1,497,996,722 164,671,388 143,757,906 --------------------------- --------------------------1,402,117,072 1,918,468,169 ============== ==============
Lancar/ Current - 2016 - 2015
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
416,667
Third parties with other banks PT Bank Pasar Artos Parahyangan Total - Net
Deposit interest received for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows: 2015 21,152,777
Interest deposit
Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
Management believes that the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2016 and 2015 are not required.
Tidak ada giro pada bank lain yang digunakan sebagai agunan.
No placements with other banks used as collateral.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
7.
EFEK-EFEK
Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Dikurangi diskonto yang belum diamortisasi Jumlah
7. 2016
2015
152,600,000,000
174,200,000,000
Held to maturity
2016 1,886,938,750
Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Dimiliki hingga jatuh tempo
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Bank Indonesia Facility Unamortized disconto
(611,248,140) (480,724,444) --------------------------- --------------------------151,988,751,860 173,719,275,556 ============== ==============
Efek - efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia Lelang dan Sertifikat Bank Indonesia Intervensi dengan jangka waktu antara 28 sampai dengan 90 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Lelang, dan sampai dengan 7 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Intervensi. Tingkat bunga rata-rata per tahun mulai 6,00 % sampai dengan 7,00 %. Bunga Sertifikat Bank Indonesia yang diterima untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Bunga SBI
SECURITIES
Nilai Pada Saat Jatuh Tempo/ Value On Time Due date
Total
Securities consist of Certificates of Bank Indonesia and Bank Indonesia Certificates Auction intervention for a period of between 28 to 90 days for Bank Indonesia Certificate Auctions, and up to 7 days for Certificate of Bank Indonesia intervention. The average interest rate per annum ranging from 6.00% to 7.00%. Bank Indonesia Certificate interest received for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2015 Interest SBI
1,800,101,905
The acquisition cost after amortization and market value of securities held to maturity are as follows: Biaya perolehan/ Cost
Nilai pasar/ Market value
Held to maturity
31 Desember 2016 152,600,000,000 151,988,751,860 151,988,751,860 ================== ================== ============================================ 173,719,275,556 31 Desember 2015 173,719,275,556 174,200,000,000 ================== ================== ===================================================
Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah 1 bulan atau kurang dan dengan tingkat kolektibilitas lancar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Maturity of debt securities as held-to-maturity is one month or less and with current collectibility level on December 31, 2016 and 2015.
Manajemen yakin bahwa cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 tidak diperlukan.
Management believes that the allowance for impairment losses for the years ended December 31, 2016 and 2015 are not required.
Surat berharga pada untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 merupakan kelompok lancar.
Securities for the years ended December 31, 2016 and 2015, are current.
37
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN
8.
LOANS
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut : 2016 2015 8.1 Jenis Kredit Pihak ketiga Kredit Modal Kerja Rekening Koran 120,777,328,432 107,208,763,682 Angsuran 86,371,238,203 92,849,226,606 Joint Financing 59,727,773,980 28,826,273,445 Berjangka 161,367,286,291 117,201,333,623 Joint mitra 95,781,362 Kredit Kepemilikan Rumah >type 70 7,800,330,031 10,969,301,712 Kredit Konsumtif Angsuran 12,650,289,230 13,295,419,097 Joint Financing 940,566,106 5,819,886,300 Kredit Investasi Investasi lainnya 46,938,280,390 54,933,984,855 Kredit Artos Sejahtera Payroll System 1,610,328,680 52,743,797 --------------------------- --------------------------Jumlah kredit yang diberikan pihak ketiga 467,281,920,808 462,154,215,014 --------------------------- --------------------------Pihak berelasi (catatan 35) Kredit
9,369,065,607 --------------------------Jumlah pihak berelasi 9,369,065,607 --------------------------Jumlah kredit yang diberikan 476,650,986,415 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (15,219,219,494) --------------------------Jumlah - Bersih 461,431,766,921 ============== Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan : a.
Tingkat bunga rata - rata kredit dalam rupiah 15,5 % per tahun untuk tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Jumlah bunga kredit yang diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : 2016 Bunga kredit
b.
38
67,185,653,817
Kredit kepada nasabah dijamin dengan deposito berjangka yang disertai surat kuasa pencairan, hak tanggungan atas aset atau jaminan lain yang umum diterima oleh bank.
5,698,790,843 --------------------------5,698,790,843 --------------------------467,853,005,857 (1,690,513,743) --------------------------466,162,492,114 ==============
The composition of loans are as follows: 8.1 Type of Credit Third party Working capital loans Checking account Installments Joint Financing Futures Joint partners Housing Loan > Type 70 Consumer loan Installments Joint Financing Investment loan Other investments Artos Sejahtera loan Payroll System Total third party loans
Related parties (Note 35) Loans Total of related parties Total of loans Less allowance for impairment losses Total - Net
The basic information related to loans : a.
Average interest rate - average loans in rupiah 15.5% per year to December 31, 2016 and 2015. The amount of interest received by December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2015 82,534,933,887
Interest
Loans to debtors secured by time deposits accompanied by power of attorney, a mortgage of assets or other collateral generally accepted by the bank.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c.
8.
Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada Pihak yang berelasi dan kepada pihak yang tidak terkait pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing - masing sebesar sebagai berikut : 2016 Pihak berelasi Pihak tidak terkait
LOANS (Continued) Legal Lending Limit (LLL) allowed by Bank Indonesia to related parties and to an unrelated party on December 31, 2016 and 2015- each of the following:
2015
14,422,000,000 28,844,000,000
Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan BMPK pada masing-masing periode.
Related parties Unrelated party
10,802,000,000 21,605,000,000 There is no violation or overrun on LLL in each period.
31 Desember/December 31 2016
8.2 Kolektibilitas Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Rp
2015
398,992,700,583 45,147,779,788 410,053,297 3,232,720,082 28,867,732,665 --------------------------------
83.71 9.48 0.09 0.68 6.06 ---------------------------------------
Jumlah kredit yang diberikan476,650,986,415 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (15,219,219,494) --------------------------------
Jumlah bersih
100.00
378,441,901,705 78,568,487,823 2,917,353,298 7,925,263,031 ---------------------------------------
467,853,005,857
80.89 16.79 0.62 1.69 100.00
(1,690,513,743)
(0.36)
---------------------------------------
--------------------------------------
96.81
466,162,492,114
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
--------------------------------------
(3.19)
99.64
Total of loans Less allowance for impairment losses Total - Net
======================= ======================= ======================
2016
2015 8.3 Economic sector
8.3 Sektor ekonomi Pertanian Pertambangan Pertanian,Pertambangan, Perindustrian, Listrik, gas dan air Konstruksi Perdagangan,restoran,hotel Pengangkutan, pergudangan komunikasi Jasa dunia usaha Jasa sosial masyarakat Lain-lain
8.2 Collectibility
%
---------------------------------------
461,431,766,921 ==================
Rp
%
741,424,275 1,480,428,120 22,694,650,910 1,127,439,069 83,379,032,380 80,790,526,830
234,365,578 1,598,493,447 37,216,929,316 624,037,409 42,788,996,156 95,357,597,138
77,178,230,661 69,543,573,797 145,721,842,987 130,322,642,256 26,457,537,439 226,377,110 44,714,530,608 82,305,336,786 --------------------------- --------------------------Jumlah kredit yang diberikan 476,650,986,415 467,853,005,857 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (15,219,219,494) (1,690,513,743) --------------------------- --------------------------Jumlah - Bersih 461,431,766,921 466,162,492,114 ============== ==============
Agriculture Mining Agriculture, Mining, Industry, Electricity, gas and water Construction Trade, restaurant, hotel Transportation, warehousing communication Business services Community social services Others Total of loans Less allowance for impairment losses Total - Net
39
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
8. 2016
LOANS (Continued) 2015 8.4 Time period
8.4 Jangka waktu s/d 3 bulan 3 s/d 6 bulan 6 s/d 12 bulan 12 s/d 24 bulan diatas 2 tahun
3,092,984,889 8,285,989 249,776,878 109,080,436,022 215,799,451,394 46,856,028,269 44,756,534,861 317,613,251,246 207,047,242,724 --------------------------- --------------------------Jumlah kredit yang diberikan 476,650,986,415 467,853,005,857 Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (15,219,219,494) (1,690,513,743) --------------------------- --------------------------Jumlah - Bersih 461,431,766,921 466,162,492,114 ============== ============== 8.5
s/d 3 months 3 s/d 6 months 6 s/d 12 months 12 s/d 24 months Over 2 years Total of loans Less allowance for impairment losses Total - Net
8.5 Classification of the term based on the remaining age to maturity
Klasifikasi jangka waktu berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo
31 Desember 2016
Kredit yang diberikan Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo
s/d 1
1 s/d
> 3 s/d
> 6 s/d
bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
6,807,438,735 6,373,136,243 --------------------------------
Jumlah
13,180,574,978 ==================
41,792,997,073
100,987,444,010
-
-
---------------------------------------
---------------------------------------
41,792,997,073
100,987,444,010
128,587,430,679 -
> 12 bulan
192,102,539,676 -
Loans Undue Held maturity
-------------------------------------- ------------------------------------------------------------128,587,430,679
192,102,539,676
Total
======================= ======================= ====================== ============================================ 31 Desember 2015
Kredit yang diberikan Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo
s/d 1
1 s/d
> 3 s/d
> 6 s/d
bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
44,292,844,288 2,109,826,492 --------------------------------
Jumlah
46,402,670,780 ==================
40
78,233,524,905
59,623,322,591
-
-
---------------------------------------
---------------------------------------
78,233,524,905
59,623,322,591
71,339,045,284 -
> 12 bulan
212,254,442,297 -
Loans Undue Held maturity
-------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------71,339,045,284
212,254,442,297
Total
======================= ======================= ====================== ============================================
Ketidak lancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan, likuiditas dan kesehatan bank.
The complication in loan repayments can cause credit problems that can reduce revenues, liquidity and soundness of banks.
Kebijakan bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi risiko kredit adalah kredit berjangka pendek untuk perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang umum berlaku dipasar.
The bank's policy on lending reducing credit risk is short-term credit to industry and medium-sized trading and backed by collateral, bearing prevailing interest rate.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
8.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktual dapat terpengaruh oleh kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
2016 Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai Kredit yang diberikan : Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan Penghapusan pinjaman (write off) Penerimaan dari pinjaman yang telah dihapusbukukan Saldo akhir tahun
LOANS (Continued) Concentration of credit risk generally arises when one or a few customers who engaged in the business and have the same economic characteristics, the ability to meet contractual obligations may be affected by economic conditions or same other factors..
2015
1,690,513,743 34,714,652,297 (2,680,996,019) (19,071,985,745) 567,035,217
3,186,934,494 (1,397,634,253) (124,220,943) 25,434,445
15,219,219,494
1,690,513,743
--------------------------- ---------------------------
Changes in allowance for impairment losses Loans: Balance at beginning of year Provision during the year recovery Loan losses (write off) Proceeds from loans written off Balance at end of year
============== ============== Dalam melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit bank menggunakan pendekatan secara kolektif, sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai individual diterapkan kredit non performing dengan plafond Rp 500.000.000,- keatas.
In doing provisioning for impairment losses of bank credit using a collective approach, while impairment losses individually applied to nonperforming loans with a ceiling of Rp 500.000.000, - and above.
Perhitungan CKPN kolektif telah dilakukan sesuai ketentuan dengan menggunakan rumus PD X LGD, dimana perhitungan PD menggunakan metode migration loss analysis.
Collective CKPN calculation has been done according to the provisions by using the formula PD X LGD, where PD calculation uses method loss migration analysis.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover losses that may arise as a result of uncollectible loans.
Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif adalah sebagai berikut :
Allowance for impairment losses individually and collectively are as follows:
2016 Individual Kolektif Jumlah
2015
10,243,138,048 4,976,081,446
626,324,499 1,064,189,238
15,219,219,494
1,690,513,737
--------------------------- ---------------------------
Individual Collective Total
============== ==============
41
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
8.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
8.
LOANS (Continued) Non-performing loans by economic sector:
Kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi : 31 Desember 2016 Kredit bermasalah
Sektor ekonomi Perindustrian Perdagangan,restoran, hotel Konstruksi Jasa dunia usaha Lain-lain
Penyisihannya Perindustrian Perdagangan,restoran, hotel Konstruksi Jasa dunia usaha Lain-lain
31 Desember 2015 Kredit bermasalah
Sektor ekonomi Perindustrian Perdagangan,restoran, hotel Jasa dunia usaha Lain-lain
Penyisihannya Perindustrian Perdagangan,restoran, hotel Jasa dunia usaha Lain-lain
42
Perhatian Khusus/ Special Mention 4,661,836,685
Kurang Lancar/ Substandard -
December 31, 2016 Non-performing loans Diragukan/ Doubtful 791,167,554
Macet/ Loss -
Jumlah/ Total 5,453,004,239
14,775,074,505 19,747,919 813,610,729 4,604,063,684 20,212,496,837 542,083,336 542,083,336 190,698,217 754,066,183 944,764,400 25,520,170,381 390,305,378 1,627,941,799 22,967,519,462 50,505,937,020 ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ----------------------------- ----------------------45,147,779,788 410,053,297 3,232,720,082 28,867,732,665 77,658,285,832 ============== ================== ================= ================ ============= 4,890,569
-
-
-
4,890,569
126,874,237 6,941,313 61,311,582 2,422,267,391 2,617,394,523 179,303,901 179,303,901 400,224,700 401,635,654 1,410,954 132,960,921 11,617,992,340 982,261,126 389,803,122 10,112,967,171 ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ----------------------------- ----------------------14,821,216,987 1,115,436,886 139,902,234 451,114,704 13,114,763,163 ============== ================== ================= ================ =============
Perhatian Khusus/ Special Mention
1,132,763,741
Diragukan/ Doubtful
-
-
-
Allowance Industry Trade, restaurant, hotel Construction Business services Others
December 31, 2015 Non-performing loans
Kurang Lancar/ Substandard
Macet/ Loss
46,143,741
Jumlah/ Total
1,178,907,482
10,254,755,310 115,466,953 3,757,419,290 14,127,641,553 15,417,269,254 569,617,488 15,986,886,742 51,865,088,742 2,801,886,345 3,552,082,512 58,219,057,599 ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ----------------------------- ----------------------78,669,877,047 2,917,353,298 7,925,263,031 89,512,493,376 ============== ================== ================= ================ ============= 7,992,800
Economic sector Industry Trade, restaurant, hotel Construction Business services Others
-
-
7,992,800
72,356,766 11,217,808 626,324,499 709,899,073 108,612,511 108,612,511 365,418,390 272,207,967 637,626,357 ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ----------------------------- ----------------------283,425,775 626,324,499 1,464,130,741 554,380,467 ============== ================== ================= ================ =============
Economic sector Industry Trade, restaurant, hotel Business services Others
Allowance Industry Trade, restaurant, hotel Business services Others
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
9.
ASET TETAP
9.
FIXED ASSETS Summary of property and equipment is as follows:
Ringkasan aset tetap adalah sebagai berikut : Saldo Awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
31 Desember 2016 Pengurangan/ Koreksi/ Disposals Corrections
Revaluasi/ Revaluations
Saldo Akhir/ Ending balance
Direct ownership
Pemilikan langsung
Biaya perolehan Cost Tanah 5,619,427,000 Soil 5,619,427,000 53,058,120,000 53,058,120,000 Gedung 13,822,718,638 13,822,718,638 11,473,205,000 11,473,205,000 Building Inventaris 3,441,832,085 174,157,600 16,911,488 3,599,078,197 Inventory Mesin kantor 4,311,904,249 2,833,448,499 207,785,835 6,937,566,913 Office machines 13,032,000 6,090,058,300 Office Transportation Kendaraan kantor 6,103,090,300 2,717,392,803 2,717,392,803 Software Software ----------------------- ------------------------- ------------------------------ ------------------------------ ----------------------------- ----------------------3,007,606,099 19,679,874,962 64,531,325,000 83,875,421,212 Jumlah Total 36,016,365,075 ----------------------- ------------------------- ------------------------------ ------------------------------ ----------------------------- ----------------------Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation 2,400,409,444 573,660,250 (2,400,409,442) 573,660,251 Gedung Building 2,944,771,544 249,862,289 16,911,480 1,592,997 3,179,315,350 Inventaris Inventory 3,708,381,889 819,747,834 207,785,801 13,424,998 Mesin kantor 4,333,768,920 Office machines 1,119,732,548 271,500 4,407,675,131 Office Transportation Kendaraan kantor 3,288,214,083 2,477,942,300 85,997,408 439,090 Software 2,564,378,798 Software ----------------------- ------------------------- ------------------------------ ------------------------------ ----------------------------- ----------------------14,819,719,260 Jumlah 15,457,085 (2,400,409,442) 15,058,798,451 Total 2,849,000,329 224,968,781 ----------------------- ------------------------- ------------------------------ ------------------------------ ----------------------------- ----------------------Nilai buku
21,196,645,815 ============
68,816,622,762 =============
Book value
43
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
9.
ASET TETAP (Lanjutan)
9. Saldo Awal/
Penambahan/
Beginning balance
Additions
FIXED ASSETS (Continued)
31 Desember 2015 Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir/ Ending balance
Direct ownership
Pemilikan langsung Biaya perolehan Tanah Gedung Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Jumlah
Akumulasi penyusutan Gedung Inventaris Mesin kantor Kendaraan kantor Software Jumlah
Nilai buku
Cost Soil 5,619,427,000 5,619,427,000 12,662,531,798 1,178,680,340 18,493,500 13,822,718,638 Building 3,527,872,760 65,253,000 151,293,675 3,441,832,085 Inventory 4,511,728,066 99,740,000 299,563,817 4,311,904,249 Office machines 5,225,543,200 1,872,310,000 994,762,900 6,103,090,300 Office Transportation 2,521,213,303 196,179,500 2,717,392,803 Software ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ------------------------------- ----------------------36,016,365,075 Total 34,068,316,127 3,412,162,840 1,464,113,892 ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ------------------------------- ----------------------Accumulated depreciation Building 2,079,393,167 317,516,276 3,500,000 2,400,409,444 2,740,194,478 355,870,684 151,293,618 2,944,771,544 Inventory 3,655,211,084 356,234,563 3,708,381,889 Office machines 299,563,757 (3,500,000) 2,954,275,142 1,304,513,005 970,574,064 3,288,214,083 Office Transportation 2,399,240,697 78,701,603 2,477,942,300 Software ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ------------------------------- ----------------------1,421,431,439 13,828,314,569 2,412,836,131 14,819,719,260 Total ------------------------- -------------------------------- ------------------------------ ------------------------------- ----------------------20,240,001,558 ==============
Penyusutan aset tetap dialokasikan pada : Beban umum dan administrasi
21,196,645,815 =============
2016
2015
2,849,000,329
2,412,836,131
Book value
Depreciation of fixed assets is allocated to: General and administrative expenses
============== ==============
44
Aset tetap tersebut telah diasuransikan pada PT Fairfax Insurance dan PT Asuransi Bangun Askrida dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 40.050.187.500.- dan Rp 40.050.187.500,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Jenis risiko yang ditanggung oleh pihak asuransi adalah kebakaran, kehilangan, kebongkaran, kecelakaan dan huru - hara. Manajemen bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk menutup kerugian potensial.
The fixed assets were insured with PT Fairfax Insurance and PT Asuransi Bangun Askrida a sum of Rp 40.050.187.500.- and Rp 40.050.187.500, for the years ended December 31, 2016 and 2015. The risks are borne by the the insurer is a fire, loss, burglary, accidents and - riot. The bank's management believe that the insurance is adequate to cover potential losses.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on a review of the state of the account of each type of asset at the end of the year, the Company believes there are no indications of impairment of fixed assets of the Company for the year ended December 31, 2016 and 2015.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
10. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
10.
10.1. Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang tidak dapat memenuhi atau melunasi kewajibannya. 2016 Saldo awal Penambahan Pengurangan
FORECLOSED ASSETS The foreclosed assets acquired in connection with debtors who can not meet or pay off obligations. 2015
5,255,670,819 9,809,648,693 5,050,737,738 (194,177,805) (4,553,977,874) --------------------------- --------------------------10,112,230,751 5,255,670,819 ============== ==============
Saldo akhir
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif tidak diperhitungkan lagi di posisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi bank, sehingga penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif yang telah dibentuk Bank selama ini dilakukan pemulihan/koreksi dalam laporan laba rugi tahun berjalan. 10.2. Kolektibilitas - 2016 - 2015
10.2. Collectibility
Macet/Loss %
10,112,230,751 5,255,670,819
Rp 100.00 100.00
11. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA
-
- 2016 - 2015
UNEARNED REVENUE Accrued income is interest income accrued on loans granted to the debtor.
2015
256,900,796 1,201,759,696 666,000,474 -
829,537,751 383,849,527 1,445,428,992 668,196
23,423,048
71,526,690
187,287,300 6,875,000
175,605,320 -
-
% -
11.
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan pendapatan atas bunga yang masih akan diterima dari pinjaman yang diberikan kepada debitur. 2016 Kredit Modal Kerja Rekening koran Angsuran Berjangka Joint Financing 1 Joint mitra Kredit Kepemilikan Rumah > Type 70 Kredit Konsumtif Angsuran Berjangka Kredit Artos Manfaat Joint Financing 1 Kredit Investasi Investasi lainnya Kredit Artos Sejahtera Payroll system Giro fasilitas Deposito Bank
Ending balance
Based on Bank Indonesia Circular Letter No. 13/658 / DPNP / DPNP December 23, 2011 an impairment for transaction of nonproductive assets are not counted again in the position of financial statements (balance sheet) and income statement of the bank, so the decline in value for the transaction of non-productive assets that the Bank has been established has been adjusted in the income statement for the year.
Lancar/Current Rp
Beginning balance Additions Reduction
171,404,407
Working capital loans Checking account Installments Futures Joint Financing 1 Joint partners Housing Loan > Type 70 Consumer loans Installments Futures Artos manfaat loans Joint Financing 1
Investment loans 424,674,381 -
345,904,512 354,735 47,026,909 3,888,889
Other investments Artos Sejahtera loan Payroll system Currents account facility Bank Deposits
--------------------------- --------------------------Jumlah
2,766,920,694
3,475,195,928
Total
============== ==============
45
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
12.
PREPAID EXPENSES
Biaya dibayar dimuka terdiri dari :
Sewa Gedung Renovasi & pemeliharaan gedung Premi asuransi Seragam kantor Pendidikan/pelatihan Pajak - pajak Perbaikan inventaris Promosi Pemasaran Biaya IPO Biaya Sistem CBS & ATM Lainnya
Prepaid expenses consist of:
2016
2015
5,959,722,212 2,692,643,682 16,457,077 2,000,000 158,715,430 6,252,600 19,196,175 658,141,136 30,405,423
655,833,354 2,710,507,440 12,839,323 23,719,650 151,281,536 2,301,530 7,020,834 1,585,653,568 35,659,005
Rent Building Renovation & maintenance of the building Insurance premium Office uniform Education / training Taxes Improved inventory Promotion Marketing IPO fee CBS & ATM System Costs Others
--------------------------- --------------------------Jumlah
9,543,533,735
5,184,816,240
Total
============== ============== 13. ASET LAINNYA
13.
2016 Persediaan perlengkapan kantor PPh ps 19 Talangan biaya proses kredit Talangan biaya penyelesaian kredit bermasalah Aset lainnya Jumlah
14. 2016
Jumlah
46
2015
455,024,686 555,450,870 1,495,152,114 153,368,000 2,749,913,423 3,818,605,624 305,944,287 9,903,528,461 --------------------------- --------------------------14,177,158,771 5,259,828,694 ============== ==============
14. LIABILITAS SEGERA
Titipan asuransi nasabah Inkaso Titipan administrasi kredit Titipan proses kredit Titipan listrik dan telepon Titipan dana nasabah Rekening tutup giro Tagihan nasabah - pinjaman, biaya notaris dan blokir BPKB Deposito jatuh tempo - pokok, bunga Pembayaran ATM
OTHER ASSETS
120,959,573 760,000 35,902,836 59,750,000 88,000 15,851,988 50,000
Office supplies PPh ps 19 Bail of credit process costs Bail of solving of non-performing loans Other assets Total
OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY 2015 23,191,000 535,000 12,178,667 82,190,515 -
661,045,042 24,795,000 583,610 2,507,378 269,914,219 52,850,400 --------------------------- --------------------------947,841,449 415,311,779 ============== ==============
Customer insurance deposit Collection Loans administration Process credit Electrical and telephone Customer funds deposit Closing of current account Customer charges - loans, notary fees and BPKB blocking Deposits maturity, interest ATM payments Total
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
15. GIRO
15. 2016
Pihak ketiga bukan bank Pihak berelasi Jumlah
CURRENT ACCOUNTS 2015
29,256,605,105 19,623,881,512 --------------------------- --------------------------43,599,665,969 48,880,486,617 ============== ============== 31,611,898,252 11,987,767,717
Third party Related parties Total
Tingkat bunga rata-rata giro 2% dan 3% per tahun masing-masing untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Beban bunga giro masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
The average interest rate of current accounts is 2% and 3% per years respectively for the year ended December 31, 2016 and 2015. Interest expense on current accounts respectively for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows :
Tingkat bunga giro kepada pihak berelasi dan kepada pihak ketiga tidak ada perbedaan.
The interest rate of current accounts to related parties and third parties is the same.
2016 Bunga giro kepada pihak berelasi Bunga giro kepada pihak ketiga Jumlah bunga giro
2,801,576,720 1,834,011,485 1,542,979,300 1,181,803,077 --------------------------- --------------------------3,983,379,797 3,376,990,785 ============== ==============
16. TABUNGAN
16. 2016
Tabungan Artos Tabungan Artos Cash Tabungan Artos Plus Tabungan Artos Progesif Tabungan Mutiara Tabunganku
2015 Interest on demand deposits to related parties Interest on demand deposits to a third party Total interest on current accounts
SAVINGS 2015
25,069,725,811 412,253,305 17,732,475,057
20,782,291,789 2,682,091,272 361,800,618 -
45,685,206 1,839,369,339
44,449,656 1,796,737,243
Tabungan Artos Tabungan Artos Cash Tabungan Artos Plus Tabungan Artos Progesif Tabungan Mutiara Tabunganku
--------------------------- --------------------------Jumlah tabungan
45,099,508,718
25,667,370,579
Total savings
============== ============== Tingkat bunga rata-rata tabungan 1,5% dan 2,5% per tahun masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The average interest rate of savings is 1.5% and 2.5% respectively for the year ended December 31, 2016 and 2015.
47
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
16. TABUNGAN (Lanjutan)
16.
Beban bunga tabungan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebagai berikut :
The interest expense of savings for the year ended December 31, 2016 and 2015 respectively are as follows:
2016 Bunga tabungan kepada pihak ketiga Bunga tabungan kepada pihak berelasi jumlah bunga tabungan
2015
982,916,202 443,958,246 396,990 161,666,815 --------------------------- --------------------------983,313,191 605,625,061 ============== ==============
Dalam jumlah tabungan terdapat pihak yang berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 (catatan 35) masing-masing adalah sebagai berikut : 2016 Pihak berelasi
SAVINGS (Continued)
2015
17.
Jangka waktu s/d 1 bulan Jangka waktu diatas 1 bulan s/d 12 bulan Deposit on call Jumlah Deposito berjangka pihak berelasi Jangka waktu 1 s/d 3 bulan Jumlah deposito berjangka
Jumlah
48
Time deposits and deposit on call third party non-bank : 2015
380,061,265,165 317,230,677,977 161,458,884,558 108,367,204,434 2,000,000,000 --------------------------- --------------------------478,689,562,536 490,428,469,599 --------------------------- --------------------------11,256,575,325 10,205,030,860 --------------------------- --------------------------501,685,044,925 488,894,593,396 ============== ============== 2016
Komposisi besarnya kepemilikan deposito : Penduduk Yayasan dan badan sosial Asuransi Perusahaan nasional Koperasi Perorangan
Related parties
TIME DEPOSITS
Deposito berjangka dan deposit on call pihak ketiga bukan bank : 2016
Total of interest on savings
In the amount of savings included related parties at December 31, 2016 and 2015 (note 35) respectively are as follows:
1,999,519,977 3,063,784,928 ============== ==============
17. DEPOSITO BERJANGKA
Interest on savings to third parties Interest on savings to related parties
Time period up to 1 month Time period above 1 month up to 12 months Deposit on call Total Related party Time period 1 to 3 months Total time deposits
2015 The composition of depository :
11,850,649,955 500,000 7,400,000,000 5,200,000,000 41,734,635,380 12,000,000,000 8,973,850,789 3,373,054,337 458,514,407,722 431,725,908,800 --------------------------- --------------------------501,685,044,925 479,087,962,060 ============== ==============
Foundations and charities Insurance National company Cooperative Individual Total
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
17. DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)
17.
TIME DEPOSITS (Continued)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangka Menurut jangka waktu :
2016
2015
Average interest rates Per annum of time deposits By the time period:
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
7.25% 8.00% 8.00% 8%
7.00% 8.75% 9.00% 8%
1 month 3 months 6 months 12 months
Klasifikasi jangka waktu deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut: Rupiah 1 bulan > 1 bulan
The remaining term of time depositup to maturity is as follows:
393,317,840,490 361,405,494,461 108,367,204,434 127,489,098,935 --------------------------- --------------------------501,685,044,925 488,894,593,396 ============== ==============
Rupiah 1 month > 1 month
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan dan diblokir atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank masing - masing berjumlah Rp 4.013.047.003,- dan Rp 3.551.529.856,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Time deposits used as collateral and blocked on credit facilities granted by banks amounted to Rp 4.013.047.003, - and Rp 3.551.529.856, - for the year ended December 31, 2016 and 2015.
Beban bunga Deposito untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebagai berikut :
Interest expense for the year ended December 31, 2016 and 2015 respectively are as follows:
2016 Bunga deposito kepada pihak berelasi Bunga deposito kepada pihak ketiga Jumlah bunga deposito
2015
557,403,020 2,646,180,770 38,889,818,224 46,137,449,736 --------------------------- --------------------------39,447,221,243 48,783,630,506 ============== ==============
Interest on deposits to related parties Interest on deposits to a third party Total deposits
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan ("LPS") tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 of the Deposit Insurance Agency ( "LPS") dated September 22, 2004, effective as of September 22, 2005, as amended by Act No. 7 of 2009 dated January 13, 2009 regarding the Stipulation of Government Regulation in Lieu of Law No. 3 In 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks by the applicable guarantee program, the amount of the value of the guarantee is subject to change if they meet certain criteria apply.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000,- untuk per nasabah per Bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunga yang sama dengan atau dibawah 6,25% dan 7,50% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the Indonesian Government Regulation No. 66 of 2009 dated October 13, 2009 regarding the guaranteed amount of Public Savings Deposit Insurance Agency, then on December 31, 2009, the amount of deposits is guaranteed LPS deposits up to Rp 2.000.000.000, - to per customer per bank. Customer deposits are guaranteed only if the interest rate is equal to or below 6.25% and 7.50% at December 31, 2016 and 2015.
49
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN
18. 2016
PPh pasal 21 karyawan PPh pasal 23 tabungan PPh pasal 23 deposito PPh pasal 23 bunga jasa giro PPh pasal 25 PPh pasal 29 PPh pasal 23 lainnya
1,297,721,802 24,624,386 586,865,344 21,636,829 3,473,902
TAXES 2015 Income tax article 21 employees Income Tax Article 23 savings Income Tax Article 23 deposits Income Tax Article 23 interest on current account Income Tax Article 25 Income Tax Article 29 Income Tax Article 23
691,016,600 8,482,080 837,878,680 22,606,280 2,746,250 8,320,354
--------------------------- --------------------------Jumlah a.
1,934,322,262
Perhitungan laba fiskal
1,571,050,244
Total
============== ============== a. Computation of tax
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum penghasilan pajak dengan penghasilan kena pajak untuk tahun- tahun yang berakhir
A reconciliation between income before income taxes and taxable income for the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : 2016 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
(37,879,763,487)
Beda permanen Pengurangan yang tidak 980,876,693 diperkenankan Penghapusbukuan yang tidak disertai nominatif 19,071,985,745 dan tidak dipublikasikan 5,073,018 Beban tax amnesty (2,220,545,986) Pembayaran pesangon dan premi Beda temporer Beda penyusutan aset tetap antara komersial dan fiskal Beda laba penjualan aset tetap antara komersial dan fiskal Imbalan pasca kerja Jumlah penghasilan kena pajak
(178,055,436)
2015 Income and income statements Other comprehensive
77,945,670
1,472,624,813 (887,287,804)
(78,243,648)
(180,772,064) 926,244,600 1,089,234,095 --------------------------- --------------------------(19,294,184,854) 1,493,501,062 ============== ==============
Permanent difference No reduction Permitted A write-off that is not accompanied by a nominative And not published Tax amnesty expense Severance and premium payments Temporary difference The difference between fixed asset depreciation Commercial and fiscal Differences between fixed asset sales income Commercial and fiscal Post-employment benefits Total of taxable income Income tax :
Pajak penghasilan : 25% x Rp
1,493,501,000
Jumlah PPh terhutang PPh pasal 25 yang telah disetor Pajak (lebih) kurang bayar PPh pasal 29 b.
Pajak penghasilan Pajak kini Beban pajak tangguhan Jumlah
50
373,375,250 --------------------------- --------------------------373,375,250 (370,629,000) --------------------------- --------------------------2,746,250 ============== ==============
25% x Rp
1,493,501,000
The amount of Income payable Income Tax Article 25 that has been paid Income Tax Article 29 b.
373,375,250 (4,549,198,329) 14,267,355 --------------------------- --------------------------(4,549,198,329) 387,642,605 ============== ==============
Income tax Current tax Deferred tax Total
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
18.
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi. 2016
TAXES (Continued) Reconciliation between tax expense and the theoretical accounting profit. 2015
Laba akuntansi (37,879,763,487) 77,945,670 Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku 19,486,417 (9,469,940,872) Pengurangan yang tidak diperkenankan 245,219,173 368,156,203 Penghapusbukuan yang tidak disertai nominatif dan tidak dipublikasikan 4,767,996,436 Beban tax amnesty 1,268,255 Pembayaran pesangon dan premi (555,136,497) Penghasilan (beban) pajak tangguhan atas Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum direalisasi (penghasilan komprehensive lain) 461,395,176 Selisih pembulatan (16) --------------------------- --------------------------Jumlah beban pajak penghasilan (4,549,198,329) 387,642,605 ============== ============== c.
Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan
c.
Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut : 31 Desember 2015
No reduction permitted A write-off that is not accompanied by a nominative And not published Tax amnesty expense Severance and premium payments Deferred tax income (expense) over Actuarial gains (losses) that have not Realized (other comprehensive income) Rounding difference Total income tax expense
Deffered tax assets and liabilities Deferred taxes arised due to accounts that are treated differently for financial accounting purposes and for tax reporting purposes, the analysis of assets (liabilities) of deferred tax is as follows:
Dikreditkan
31 Desember 2016
(dibebankan)
December 31, 2016
31 Desember 2014
Dikreditkan
December 31, 2014
(dibebankan)
(Disajikan kembali)/
ke laporan
ke laporan
Restated
laba rugi/
laba rugi/
December 31, 2015
Accounting earnings The amount of tax with the tax rate
Credited
Credited
(charged) to the
(charged) to the
income statement
income statement
Aset pajak tangguhan dari : Aset tetap Imbalan pasca kerja Kompensasi kerugian
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets from: (493,674,296) 1,432,559,098
(64,753,928)
(558,428,224)
(44,513,859)
(602,942,082)
(847,309,178)
585,249,920
231,561,150
816,811,070
Post-employment benefits
4,823,546,213
4,823,546,213
Loss compensation
----------------------------
-----------------------
-
-
-
-----------------------
-----------------------
-----------------------------
938,884,802 =============
(912,063,106) =============
26,821,697 =================
5,010,593,504
5,037,415,201
================
=============
Fixed assets
Deferred tax assets
51
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
18. PERPAJAKAN (Lanjutan)
18. 2016
Jumlah penghasilan (beban) pajak tangguhan : Beban pajak tangguhan atas laba rugi Penghasilan (beban) pajak tangguhan atas Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum direalisasi (penghasilan komprehensive lain) Total penghasilan (beban) pajak tangguhan
TAXES (Continued) 2015
(4,549,198,329)
14,267,355
(461,395,176) 897,795,751 --------------------------- --------------------------(5,010,593,504) 912,063,106 ============== ==============
19. BIAYA HARUS DIBAYAR
19.
Accrued expense consists of: 2016
Jumlah
20. 2016
Jumlah
52
2015
18,391,543 3,690,438 22,189,981 1,381,591 1,833,963,880 2,273,512,452 9,618,693 7,390,224 4,848 950 3,746,990 179,748,890 --------------------------- --------------------------1,887,915,934 2,465,724,545 ============== ==============
20. LIABILITAS LAINNYA
Setoran jaminan Safe deposit box Umum Personalia Lainnya
Total income (expense) tax Deferred
ACCRUED EXPENSE
Biaya harus dibayar terdiri dari :
Bunga jasa giro Bunga tabungan Bunga deposito Bunga antar bank Giro Bunga antar bank tabungan Bunga antar bank deposito
Deferred tax income (expense): Deferred tax expense on income Unrealised deferred tax income (expense) of actuarial gains (losses) (other comprehensive income)
Interest on current accounts Interest on savings Interest on deposits Interbank Interest Current account Interbank savings interest Interbank deposit interest Total
OTHERS LIABILITIES 2015
282,750,000 287,750,000 158,174,597 100,134,314 20,062,238 547,960,401 9,654,110,682 --------------------------- --------------------------10,589,955,397 460,986,835 ============== ==============
Security deposit of Safe deposit box General Personnel Others Total
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA
21.
EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Dana pensiun
Pension fund
Sejak bulan Februari 2007, Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola dan diadministrasikan oleh PT Prudential Life Assurance.
Since February 2007, the Bank has a defined contribution pension plan for eligible permanent employees which is managed and administered by PT Prudential Life Assurance.
Kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif Bank terbatas pada jumlah yang disepakati sebagai iuran kepada PT Prudential Life Assurance. Jumlah imbalan pasca kerja yang diterima karyawan ditentukan berdasarkan jumlah iuran yang dibayarkan Bank kepada perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance, ditambah dengan hasil investasi dari iuran tersebut.
Legal obligation or constructive obligation the Bank is limited to the amount agreed as a contribution to the PT Prudential Life Assurance. The number of post-employment benefits received by the employee is determined by the amount of contributions paid by the Bank to the insurance company PT Prudential Life Assurance, plus investment income from such fees.
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Liabilitas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dihitung oleh Aktuaris Independen, PT Prima Bhaksana Lestari sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2013). Jumlah liablitas berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
Bank calculates and employee benefits expense recorded based on Labor Law No.13 of 2003 dated March 25, 2003. Liabilities for employee benefits as of December 31, 2016 and 2015 is calculated by the Independent Actuary, PT Prima Bhaksana Lestari in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2013). Total liablitas by Independent Actuarial calculations per December 31, 2016 and 2015 are as follows:
2016 Nilai kini liabilitas pada akhir periode Nilai wajar Aset akhir periode Jumlah
2015
8,815,354,723 7,375,048,872 (5,923,075,725) (5,034,049,190) --------------------------- --------------------------2,892,278,998 2,340,999,682 ============== ==============
Perubahan pada liablitas yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen: Saldo awal tahun Penyisihan selama tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Laba/(rugi) Aktuaria periode berjalan Iuran dana pensiun/premi asuransi Saldo akhir tahun
Jumlah
Total Changes to the corresponding recognized liabilities Independent Actuarial calculations:
2,340,999,681 5,730,236,393 926,244,600 1,089,234,095 (210,937,804) (628,895,986) 1,845,580,703 (3,591,183,003) (1,591,650,000) (676,350,000) --------------------------- --------------------------2,892,278,998 2,340,999,681 ============== ==============
Perhitungan beban yang diakui Biaya jasa masa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program
The present value of the liability at the end of the period Fair value At the end of the period
Balance at the beginning of the year Allowance during the year Payments during the year Current Actuarial Profit / (Loss) Contribution of pension funds / insurance premiums Balance at end of year
Calculation of recognized expenses 676,651,296 672,604,457
607,722,331 844,382,399
(423,011,153) (362,870,635) --------------------------- --------------------------926,244,600 1,089,234,095 ============== ==============
Current service costs Interest costs Expected results from assets program Total
53
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
21. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
21.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan kerja tersebut masingmasing 175 dan 169 karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen adalah sebagai berikut:
EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (Continued) The number of employees entitled to the benefits of the work respectively 175 and 169 employees for the years ended December 31, 2016 and 2015. The main assumptions used in determining the cost of pension benefits by the Independent Actuary is as follows:
2016
2015
Assumption
Asumsi Usia pensiun Tingkat kenaikan gaji Tingkat bunga Tabel mortalita Tingkat Pengunduran Diri
Tingkat cacat
55
55
8% TMI III - 2011 1 % di usia 20 kemudian menurun secara linear s/d 0% pada usia 54 tahun/ 1% at age 20 then decreased Linearly up to 0% in age 54 years old 1% dari tingkat
8% TMI III - 2011 1 % di usia 20 kemudian menurun secara linear s/d 0% pada usia 54 tahun/ 1% at age 20 then decreased Linearly up to 0% in age 54 years old 1% dari tingkat
mortalita/ 1% of the rate Mortality
mortalita/ 1% of the rate Mortality 31 Desember 2016/December 31, 2016
Analisa sensitivitas Persentase perubahan tingkat diskonto Efek terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti Efek terhadap biaya jasa kini
8.499% 8,815,354,723 676,651,296
22. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
- 1% 11,539,113,924 422,326,297
22.
Retirement age Rate of salary increase Interest rate Mortality table Resignation Rate
Defect rate
Sensitivity analysis
Percentage change of discount rate + 1% 10,123,046,291 Effect on the present value of the defined benefit obligation 818,644,052 Effects on current service costs
ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Merupakan penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Bank membentuk penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi (bank garansi) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/ 2 / PBI tanggal 20 Januari 2005.
An allowance for losses on commitments and contingencies, for the years ended December 31, 2016 and 2015. The Bank provides allowance for losses on commitments and contingent liabilities (bank guarantee) in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2 / PBI dated January 20, 2005.
Perubahan penyisihan kerugian kewajiban Komitmen dan Kontinjen (bank garansi)
Changes in allowance for losses of Commitments and Contingency (bank guarantee)
Instrumen keuangan yang off balance sheet yang berisiko kredit adalah Financial instruments that are off balance sheet credit risk is as follows: sebagai berikut : 2016 2015 Kewajiban komitmen dan kontijensi : Obligations of commitment and contingency: - Bank garansi yang diberikan 499,079,417 4,124,846,400 - Bank guarantees provided - Fasilitas kredit kepada nasabah yang - Loans facilities to customers belum digunakan 80,980,197,147 57,071,784,531 not been used --------------------------- --------------------------Jumlah 81,479,276,564 61,196,630,931 Total - Fasilitas kredit yang dapat - Loans facilities that can di batalkan (80,980,197,147) (57,071,784,531) be canceled Dasar Pembentukan Penyisihan --------------------------- --------------------------Basis Penghapusan Aset Produktif 499,079,417 4,124,846,400 to write-off Earning Assets ============== ==============
54
Kualitas bank garansi yang diberikan diklasifikasikan sebagai lancar dengan jaminan berupa deposito.
The quality of a given bank guarantees classified as substandard with collateral in the form of deposits.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjen yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjen oleh nasabah.
Management believes that the allowance for losses on commitments and contingent liabilities that have been established is adequate to cover losses when incurred as a result of non-fulfillment of commitments and contingent liabilities by the customer.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
23. MODAL DISETOR
23.
SHARE CAPITAL
Berdasarkan akta notaris Dr. Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M., No. 7 tanggal 21 September 2015, mengenai peningkatan penempatan modal disetor dari sebesar Rp 200.000.000.000,- yang terbagi atas 200.000.000 lembar saham dengan harga nominal tiap-tiap saham adalah @ Rp 1.000,- menjadi sebesar Rp 350.000.000.000,yang terbagi atas 3.500.000.000 lembar saham dengan harga nominal tiap-tiap saham adalah @ Rp 100,-. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 1.206.250.000 lembar saham dengan jumlah nominal sejumlah Rp 120.625.000.000 ,- untuk tahun 2016 dan sejumlah 96.500.000 lembar saham dengan jumlah nominal sejumlah Rp 96.500.000.000 ,- untuk tahun 2015.
Based on notarial deed Dr. Wilamarta Ivyminerva Kirana, SH, LL.M., No. 7 on 21 September 2015 regarding the increase in the placement of paid-up capital of Rp 200.000.000.000, - divided into 200,000,000 shares with a par value of each share is @ Rp 1.000, - to Rp 350.000.000.000, - divided on 3,500,000,000 shares with a par value of each share is @ USD 100, -. Of the authorized capital has been subscribed and paid the full amount of 1.206.250.000 shares with a nominal amount of Rp 120.625.000.000,- for 2016 and 96.500.000 shares with a nominal amount of Rp 96.500.000.000,for 2015.
Pada tanggal 09 Juni 2014 diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tentang persetujuan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 3.000.000.000.-
On June 9, 2014 held the Annual General Meeting of Shareholders on the approval of the establishment of a general reserve amounting to Rp 3.000.000.000.-
Pemilikan saham untuk masing-masing tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
Shareholding for each of the years ended December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Pemegang Saham
Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy, MBA William Arto Hardy, B.Com Lina Arto Hardy, B.Ec Rudy Hartono Iskandar Masyarakat Jumlah
Pemegang Saham
Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy, MBA William Arto Hardy, B.Com Lina Arto Hardy, B.Ec Jumlah
31 Desember 2016, December 31, 2016 Lembar Persentase Jumlah Saham/ Saham/ Kepemilikan/ Total Shares Number of Owned Rp shares Percentage
Shareholders
Arto Hardy 386,000,000 32 38,600,000,000 Lanny Miguna 144,750,000 12 14,475,000,000 Sinatra Arto Hardy, MBA 144,750,000 12 14,475,000,000 William Arto Hardy, B.Com 14,475,000,000 144,750,000 12 Lina Arto Hardy, B.Ec 144,750,000 12 14,475,000,000 Rudy Hartono Iskandar 151,515,100 13 15,151,510,000 Public 89,734,900 7 8,973,490,000 --------------------------- --------------------------- ----------------------------------------------------------------------Total 1,206,250,000 100 120,625,000,000 ============== ============== =========================================== 31 Desember 2016,December 31, 2016 Lembar Persentase Jumlah Saham/ Saham/ Kepemilikan/ Total Shares Number of Owned Rp shares Percentage
Shareholders
38,600,000,000 Arto Hardy 386,000,000 40 Lanny Miguna 14,475,000,000 144,750,000 15 15 14,475,000,000 Sinatra Arto Hardy, MBA 144,750,000 14,475,000,000 William Arto Hardy, B.Com 144,750,000 15 15 14,475,000,000 Lina Arto Hardy, B.Ec 144,750,000 --------------------------- --------------------------- ----------------------------------------------------------------------965,000,000 96,500,000,000 Total 100 ============== ============== ===========================================
55
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
24. LABA PER SAHAM DASAR
24. 2016
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham biasa yang beredar Laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas
2015
(33,330,565,159)
Earnings of the current year attributable Owner
(309,696,935)
Weighted average number of shares outstanding
1,206,250,000 965,000,000 --------------------------- --------------------------(27.63) (0.32) ============== ==============
25. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
25. 2016
Komitmen Kewajiban komitmen - Bank garansi yang diberikan - Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
BASIC EARNING PER SHARES
Basic earnings per share
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2015
(499,079,417)
(4,124,846,400)
(80,980,197,147)
(57,071,784,531)
Commitment Commitment obligations - Bank guarantees provided - Credit facilities to customers which have not been used
--------------------------- --------------------------Jumlah
(61,196,630,931)
(81,479,276,564)
Total
============== ============== Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
6,007,562,781
2,342,628,261
Contingencies Contingent charges Interest income in Remedial action
--------------------------- --------------------------Jumlah tagihan kontinjen
2,342,628,261
6,007,562,781
Total contingency
--------------------------- --------------------------Jumlah kewajiban komitmen dan kontinjensi bersih
(75,471,713,783)
(58,854,002,670)
Total commitment obligations and contingencies - Net
============== ============== 26. PENDAPATAN BUNGA
Giro Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Dari Bank - Bank lain (jasa giro call money, deposito dan kredit yang diberikan) Pihak ke-3 bukan Bank (kredit yang diberikan) Provisi amortisasi pinjaman
26.
INTEREST INCOME
2016
2015
5,163,431,109 1,886,938,750
7,679,254,329 1,800,101,905
105,161,902
40,502,951
Current accounts with Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia From Other Banks (Current Account Call money, deposit and loans)
67,185,653,817 2,818,821,983
82,534,933,887 2,614,158,731
Third party (Loans) Provision of loan amortization
--------------------------- --------------------------Jumlah
77,160,007,562
94,668,951,803
============== ==============
56
Total
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
27. BEBAN BUNGA
27. 2016
Bunga jasa giro Bunga tabungan Bunga deposito berjangka Call money Penghimpunan dana
INTEREST EXPENSES 2015
3,376,990,785 983,313,191 39,447,221,243 90,267,986
3,983,379,797 605,625,061 48,783,630,506 784,722 6,911,330,787
Interest of current accounts Interest of savings Interest of time deposits Call money Fund raising
--------------------------- --------------------------Jumlah
43,897,793,206
60,284,750,873
Total
============== ============== 28. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Administrasi Kredit Administrasi Tabungan Administrasi Giro Administrasi ATM Administrasi lainnya Buku cek / giro Inkaso Sewa safe deposit box Transaksi kas Angsuran pinjaman Kliring Tutup rekening Break pinjaman Break deposito Agunan ambil alih Pemulihan CKPN kredit Lainnya
28.
OTHER OPERATING INCOME
2016
2015
1,550,246,227 236,483,473 240,129,732 31,856,310 2,613,000 18,459,990 24,294,000 66,555,000 100,894,000 500,000 9,897,450 1,630,896 271,893,268 4,637,258,119 109,183,868
685,033,675 225,883,129 287,026,145 36,258,830 4,750,000 23,938,900 389,000 65,045,000 175,331,550 26,058,910 200,878,708 120,000 248,628,217 1,397,634,253 354,473,403
Credit Administration Savings Administration Current account Administration ATM administration Other administrations Check / current account book Collection Rent a safe deposit box Cash transactions Loan installment Clearing Close account Break loan Break deposit Foreclosed assets Recovery of CKPN loan Others
--------------------------- --------------------------Jumlah
7,301,895,333
Total
3,731,449,720
============== ==============
29. PROVISI DAN KOMISI SELAIN UNTUK PENERIMAAN DANA
29.
2016 Komisi transfer dana Via Bank Indonesia Penyaluran pinjaman JF Multi Finance Jumlah
30. 2016
Jumlah
2015
57,687,000 54,181,050 166,565,475 2,983,155,648 --------------------------- --------------------------224,252,475 3,037,336,698 ============== ==============
30. BEBAN PENYISIHAN PENURUNAN NILAI
Kredit yang diberikan
FEES AND COMMISSIONS APART FROM PROVISION OF LOANS
Commission for transfers of funds Via Bank Indonesia Lending of JF Multi Finance Total
ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES EXPENSES 2015
34,714,652,297 --------------------------- --------------------------34,714,652,297 ============== ==============
Loans Total
57
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31. 2016
Premi asuransi Pajak-pajak Pemeliharaan dan perbaikan Amortisasi sewa Penyusutan aset tetap Iuran Otoritas Jasa Keuangan Barang dan jasa Jumlah
2015
1,335,574,784 1,679,082,440 240,152,389 259,508,823 829,907,113 1,420,782,352 2,696,111,145 1,796,111,103 2,849,000,329 2,412,836,131 293,465,000 426,407,506 7,470,552,894 5,200,588,524 --------------------------- --------------------------15,714,763,655 13,195,316,879 ============== ==============
32. BEBAN PERSONALIA
32. 2016
Gaji Tunjangan hari raya Honorarium komisaris Tunjangan makan dan transportasi Lembur Imbalan pasca kerja Iuran dana pensiun Pengobatan Jamsostek Gratifikasi,hadiah dan bonus Tunjangan pajak penghasilan pasal 21 karyawan Lainnya Jumlah
624,372,802 83,778,750 1,394,153,647 510,613,188 --------------------------- --------------------------26,403,289,312 22,358,572,520 ============== ============== 33.
Denda Bank Indonesia Kerugian karena jual agunan Jumlah
58
Honorarium commissioner Food allowances and transportation Overtime Post-employment benefits Pension contribution fee Jamsostek Gratuities, gifts and bonuses Income tax allowance Article 21 employees Others Total
NON OPERATING INCOME
593,811,163
4,999,888 21,274,876 146,844,047 3,119 --------------------------- --------------------------151,847,054 615,086,039 ============== ============== 34. 2016
Salary
2015
-
34. BEBAN NON OPERASIONAL
Total
PERSONNEL EXPENSES
15,484,585,473 1,402,908,848 1,584,414,313 164,254,000 88,321,317 1,089,234,095 801,011,393 570,769,846 578,681,297
2016
Jumlah
Insurance premium Taxes Maintenance and repair Amortization of lease Decreasing asset Contribution of the Financial Services Authority Goods and services
2015
17,351,450,031 1,505,043,128 1,687,271,459 135,207,000 86,944,718 926,244,600 189,705,077 1,042,603,323 643,650,939 816,642,589
33. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
Keuntungan penjualan aktiva tetap kendaraan Keuntungan penjualan aktiva tetap inventaris Keuntungan karena jual agunan Lainnya
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Gain on sale of fixed assets vehicle Gain on sale of fixed assets inventory Profit due to sale of collateral Others Total
NON OPERATING EXPENSE 2015
7,818,000 62,200,000 1,516,967,996 25,786,600 --------------------------- --------------------------1,524,785,996 87,986,600 ============== ==============
Fine by Bank Indonesia Losses due to sale of collateral Total
58
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
35. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
35.
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung. Pihak Berelasi/ Related parties
RELATED PARTIES TRANSACTIONS Related parties are companies and individuals that have relevance to ownership or management, directly or indirectly.
Transaksi/ Transactions
Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of relationship
Arto Hardy
Pemegang saham/Shareholder
Tabungan, Giro, Beban Bunga/ Savings, current account, interest expense
Lanny Miguna
Pemegang saham/Shareholder
Tabungan, Giro, Beban Bunga Savings, current account, interest expense
Sinatra Arto Hardy
Pemegang saham/Shareholder
Kredit yang diberikan, Deposito, Giro, Pendapatan Bunga, Beban Bunga/ Loan, time deposit, current account interest income, interest expense
William Arto Hardy
Pemegang saham dan Komisaris/ Shareholder and Commissioner
Tabungan, Giro, Beban Bunga Savings, current account, interest expense
Lina Arto Hardy
Pemegang saham dan Direktur Shareholder and Director
Tabungan, Deposito, Beban Bunga Savings, current account, interest expense
Nono Sukarno
Komisaris/Commissioner
Tabungan, Beban Bunga/ Savings, interest expenses
Lucia Djatmiko
Komisaris/Commissioner
Tabungan, Deposito, Beban Bunga Savings, deposits, interest expense
Reinantha Yaputra
Direktur/Director
Tabungan, Beban Bunga Savings, interest expenses
Bambang Setiawan
Direktur/Director
Kredit Yang Diberikan, Tabungan, Pendapatan Bunga, Beban Bunga Loan, time deposit, current account interest income, interest expense
Keluarga pengurus dan pemilik
Perorangan karena hubungan keluarga pengurus dan pemilik
Kredit Yang Diberikan, Tabungan, Deposito Giro, Pendapatan Bunga, Beban bunga Loan, savings, time deposit, current account interest income, interest expense
Karyawan kunci
Perorangan karena hubungan kepengurusan
Tabungan, Deposito, Beban Bunga Savings, deposits, interest expense
Kelompok usaha terkait
Perusahaan karena kepemilikan
Tabungan, Deposito, Giro, Beban Bunga Savings, deposits, current account, interest expense
2016 Rp Kredit yang diberikan Reinantha Yaputra Sinatra Arto Hardy Keluarga pengurus dan pemilik Karyawan Kunci
2,750,000,000 2,535,329,823 294,961,275 3,790,000,000 --------------------------------
Jumlah
9,370,291,098 ==================
2015 % 0.60 0.53 0.06 0.82
Rp
%
-
0.00 0.74 0.48 0.00
3,452,029,195 2,246,761,648 -
----------------------------------------- ---------------------------------------
2.01
5,698,790,843
Loans Reinantha Yaputra Sinatra Arto Hardy Relatives of management and share holders Key management
----------------------------------------
1.22
Total
======================== ======================= =======================
59
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
35. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)
35.
RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)
2016 Rp Giro Arto Hardy Lanny Miguna Sinarta Arto Hardy William Arto Hardy Keluarga pengurus dan pemilik Kelompok usaha terkait Jumlah Tabungan Arto Hardy Lanny Miguna Lina Arto Hardy Nono Sukarno Lucia Djatmiko Reinantha Yaputra Bambang Setiawan William Arto Hardy Keluarga pengurus dan pemilik Karyawan kunci Jumlah Deposito berjangka Sinatra Arto Hardy Lucia Djatmiko Keluarga pengurus dan pemilik Karyawan kunci Kelompok usaha terkait Jumlah Simpanan dari Bank lain Kelompok usaha terkait
2015 %
Rp
2,725,496,760
6.25
178,683,397 641,557,634
%
6,361,950,865
13.02
0.41
97,215,010
0.20
1.47
2,350,380,609
4.81
1,162,200,972
2.67
781,552,061
1.60
509,581,596
1.17
545,382,414
1.12
6,776,488,439 --------------------------------
15.54 9,487,400,553 ----------------------------------------- ---------------------------------------
19.41 ----------------------------------------
11,994,008,798 ==================
27.51 19,623,881,512 40.15 ======================== ======================= =======================
Current accounts Arto Hardy Lanny Miguna Sinarta Arto Hardy William Arto Hardy Relatives of management and share holders Related business Total
Savings 198,185,727
0.44
194,342,897
0.76
17,961,651
0.04
17,748,543
0.07
1,149,227,214
2.55
2,582,978,810
10.06
48,967,192
0.11
22,188,248
0.09
111,958,458
0.25
4,792,338
0.02
3,572,391
0.01
638,757
0.00
16,589,343
0.04
15,102,291
0.06
36,000,328
0.08
41,265,893
0.16
206,288,923
0.46
120,462,543
0.47
315,593,965 --------------------------------
0.70 64,264,609 ----------------------------------------- ---------------------------------------
2,104,345,192 ==================
4.67 11.94 3,063,784,928 ======================== ======================= =======================
2,148,126,631
0.25 ----------------------------------------
0.43
2,030,764,123
0.42
3,434,832,347
0.70
2,694,345,547
0.54
3,937,514,768
0.81
2,133,768,888
0.43
500,000,000
-
-
0.10
2,381,790,571 --------------------------------
0.47 301,919,622 ----------------------------------------- ---------------------------------------
9,358,031,636 ==================
1.87 10,205,030,860 2.09 ======================== ======================= =======================
4,043,841,435 ==================
21.54 2,075,986,029 3.07 ======================== ======================= =======================
0.06 ----------------------------------------
Arto Hardy Lanny Miguna Lina Arto Hardy Nono Sukarno Lucia Djatmiko Reinantha Yaputra Bambang Setiawan William Arto Hardy Relatives of management and share holders Key management Total
Time deposits Sinatra Arto Hardy Lucia Djatmiko Relatives of management and share holders Key management Related business Total
Deposits from other Banks Kelompok usaha terkait Interest income
Pendapatan bunga Sinatra Arto Hardy Reinantha Yaputra Keluarga pengurus dan pemilik Karyawan kunci Jumlah Beban Bunga Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy William Arto Hardy Lina Arto Hardy Nono Sukarno Lucia Djatmiko Reinantha Yaputra Bambang Setiawan Keluarga pengurus dan pemilik Karyawan kunci Kelompok usaha terkait Jumlah Lihat catatan 8,15,16,17.
60
Sinatra Arto Hardy 17,958,586
0.05
6,875,000
0.02
614,493
0.00
591,674,213 -
1.72 -
5,705,376 --------------------------------
277,733,333 0.02 ----------------------------------------- ---------------------------------------
0.81 ----------------------------------------
31,153,455 ==================
0.09 869,407,546 2.53 ======================== ======================= =======================
5,931,936
(0.01)
14,463,120
(0.02)
387,997
(0.00)
187,507
(0.00)
31,476,020
(0.07)
300,601,313
(0.50)
1,007,183
(0.00)
1,534,572
(0.00)
2,445,853
(0.01)
6,313,395
(0.01)
63,244
(0.00)
15,388
(0.00)
187,892
(0.00)
26,049,467
(0.04)
6,890,396
(0.02)
3,174
(0.00)
20,371
(0.00)
85,436
(0.00)
36,685,707
(0.08)
32,496,330
4,886,461
(0.01)
2,587,078
(0.05)
40,433,302 --------------------------------
(0.09) 24,166,961 ----------------------------------------- ---------------------------------------
130,416,363 ==================
(0.30) 408,503,741 (0.68) ======================== ======================= =======================
Reinantha Yaputra
Relatives of management and share holders Key management Total
Interest expense Arto Hardy Lanny Miguna Sinatra Arto Hardy William Arto Hardy Lina Arto Hardy Nono Sukarno Lucia Djatmiko Reinantha Yaputra Bambang Setiawan Alvin Sie Key management Related business
(0.04) ---------------------------------------Total
See note 8.15,16,17.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
36. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
36.
FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
31 Desember 2016/December 31, 2016 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value
Aset
Asset
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan
13,195,014,600 38,131,455,614 1,918,468,169 152,015,987,227 476,650,986,415
13,195,014,600 38,131,455,614 1,918,468,169 151,988,751,860 461,431,766,921
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Securities Loans
--------------------------- --------------------------Jumlah
681,911,912,024
Total
666,665,457,164
============== ============== Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
Liabilities 590,384,219,612 18,773,605,560
590,384,219,612 18,773,605,560
Deposits Deposits from other banks
--------------------------- --------------------------Jumlah
609,157,825,172
Total
609,157,825,172
============== ==============
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan
31 Desember 2015/December 31, 2015 Nilai wajar/ Nilai tercatat/ Carrying amount Fair value 13,427,003,550 13,427,003,550 47,498,957,467 47,498,957,467 1,402,117,072 1,402,117,072 173,719,275,556 173,719,275,556 467,853,005,857 466,162,492,114
Asset Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Securities Loans
--------------------------- --------------------------Jumlah
703,900,359,502
702,209,845,759
Total
============== ============== Liabilitas Simpanan Simpanan dari bank lain
Liabilities 563,442,450,591 67,688,198,006
563,442,450,591 67,688,198,006
Deposits Deposits from other banks
--------------------------- --------------------------Jumlah
631,130,648,597
631,130,648,597
Total
============== ============== Nilai wajar adalah jumlah di mana instrumen keuangan dapat dipertukarkan pada transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar selain dalam hal penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Metode yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap aset dan liabilitas keuangan mengikuti kebijakan akuntansi seperti yang dijelaskan pada catatan 2s.1.
Fair value is the amount at which a financial instrument could be exchanged in a short-term transaction between willing parties have adequate knowledge through an arm's length apart in terms of sales forced or liquidation sale. The method used to estimate the fair value for any assets and financial liabilities following the accounting policies as described in note 2s.1.
61
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA
37.
DISCLOSURE OF OTHER SIGNIFICANT INFORMATIONS
37.1 Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas (Maturity GAP) pada 37.1 Analysis of the maturity of assets and liabilities (Maturity GAP) on tanggal 31 Desember 2016 December 31, 2016 (dalam jutaan rupiah/in million rupiah) JATUH TEMPO/MATURITY s/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulan/ SALDO/ bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ Balance Up to 1 month >1-3 month >3-6 month >6-12 month >12 month Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Efek - efek Giro pada bank lain Kredit yang diberikan Yang belum jatuh tempo Yang sudah jatuh tempo Lain-lain Jumlah aset (A)
Liabilitas Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Lain-lain Jumlah Liabilities (B)
62
13,195 38,131 151,989 1,918
13,195 38,131 151,989 1,918
-
-
-
-
470,278 6,807 41,793 100,987 128,587 192,103 6,373 6,373 34,260 34,260 ----------------- ------------------ ---------------------- ------------------- ---------------------- ------------------716,144 252,674 41,793 100,987 128,587 192,103 ========= ========== ============ ========== ============ ===========
43,600 43,600 45,100 45,100 499,685 366,341 1,452 58,611 73,282 18,774 18,774 17,405 17,405 ----------------- ------------------ ---------------------- ------------------- ---------------------- ------------------624,562 491,218 73,282 1,452 58,611 ========= ========== ============ ========== ============ ===========
Asset Cash Current accounts with Bank Indonesia Securities Current accounts with other banks Loans provided undue Due Others Total assets (A)
Liabilities Current accounts Savings Time deposit Deposits from other banks Others Total liabilities (B)
Selisih (A-B)
91,582 (238,544) (31,489) 127,136 192,103 42,377 ----------------- ------------------ ---------------------- ------------------- ---------------------- -------------------
Difference (A-B)
Akumulasi Selisih (A-B)
(238,544) (270,033) (100,521) 91,582 (227,657) ========= ========== ============ ========== ============ ===========
Accumulated Difference (A-B)
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
37.
DISCLOSURE OF OTHER SIGNIFICANT INFORMATIONS (Continued) 37.2
37.2 Rasio kecukupan modal
The capital adequacy ratio
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secara kuantitatif seperti aset, kewajiban dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang.
Banks are required to meet the requirements of Capital Adequacy Ratio (CAR) set by Bank Indonesia, which considers quantitative as assets, liabilities, and certain off-balance sheet accounts, as well as qualitative considerations about the components and the risk weighted.
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank.
Capital Adequacy Ratio (CAR) is one of the indicators used to assess the health and bank capital.
Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 1998 adalah sebesar 4 % dari aset Tertimbang Menurut Risiko, mulai akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 %. Capital Adequacy Ratio bank, masing-masing adalah sebesar:
Bank Indonesia set a capital adequacy ratio at the end of 1998 amounted to 4% of risk weighted assets, from the end of 2001 amounted to 8%. Capital Adequacy Ratio of banks, each of which is as follows:
Capital Adequacy Ratio
2016
2015
22.83%
19.16%
Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. 2016 Rp (Juta) Modal Inti (Tier I) Modal disetor Agio Saham Cadangan umum PPA atas aset non produktif yang tidak tidak wajib dihitung Saldo Surplus Revaluasi Aset Tetap Laba bersih tahun sebelumnya Laba (rugi) bersih tahun berjalan
Capital Adequacy Ratio
The table below shows the capital and capital adequacy ratio (CAR) for the year - year ended December 31, 2016 and 2015. 2015 Rp (Juta)
120,625 4,482 9,000 (424) 48,343 (2,086) (39,725)
96,500 -
Tier capital (Tier I) Paid-in capital Agio Shares
9,000 (2,790) (1,776) 3,296
PPA non-earning assets that unrequired to be counted Balance of Surplus of Revaluation of Fixed Assets Net profit of the previous year Net income (loss) of the current year
--------------------------- --------------------------Jumlah
140,215
104,230
Total
--------------------------- --------------------------Modal pelengkap (Tier II) Penyisihan atas kemungkinan kerugian pada aset produktif
4,005
3,798
Tier capital (Tier II) Allowance for possible losses On earning assets
--------------------------- --------------------------4,005
Jumlah
3,798
Total
--------------------------- --------------------------Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR CAR Persentase Modal Inti terhadap ATMR
144,220 631,841 22.83%
108,028 563,912 19.16%
22.19%
18.48%
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga apabila terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio kecukupan modal (CAR), maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi bank.
Total Tier capital (Tier I and Tier II) Total of ATMR CAR Percentage of tier capital ATMR
Banks will always comply with Bank Indonesia including in the area of capital, so that if there is a change in the Indonesian banking provisions, the management will soon be planning to meet those conditions. When the Bank does not meet the requirements of capital adequacy ratio (CAR), Bank Indonesia can take actions that may affect the bank's operations.
63
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan) 37.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total Aset produktif
37.
DISCLOSURE OF OTHER SIGNIFICANT INFORMATIONS (Continued) 37.3
The ratio of classified earning assets to total earning assets
Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimiliki oleh Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat mempertahankan kualitas aset produktif dari aspek kualitatifnya dan aspek kuantitatifnya.
The economic crisis is going to have a negative impact on the quality of productive assets owned by the Bank primarily loans granted by the Bank. However, the Bank can maintain the quality of earning assets and the qualitative aspects of the quantitative aspect.
Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The table below shows the development of the productive asset
2016 Kategori Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
quality of the Bank for the year ended December 31, 2016 and 2015. 2015
553,511,168,752 45,147,779,788 410,053,297 3,232,720,082 28,867,732,665
554,044,018,777 78,568,487,823 2,917,353,298 7,925,263,031
Category Current Special mention Substandard Doubtful Loss
--------------------------- --------------------------Jumlah (A)
631,169,454,584
643,455,122,929
Amount (A)
--------------------------- --------------------------Aset yang diklasifikasikan Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
11,286,944,947 205,026,649 2,424,540,062 28,867,732,665
19,642,121,956 1,458,676,649 7,925,263,031
Assets classified Special mention Substandard Doubtful Loss
--------------------------- --------------------------Jumlah (B)
42,784,244,322
29,026,061,636
Total (B)
--------------------------- --------------------------Rasio Kualitas aset produktif (B/A x 100 %)
6.78
4.51
============== ==============
64
Quality Ratio of earning assets (B / A x 100%)
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
37. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
37.
DISCLOSURE OF OTHER SIGNIFICANT INFORMATIONS (Continued) 37.4 Other ratios
37.4 Rasio-rasio lainnya RASIO (%) 2016 I.
Permodalan - Rasio Kecukupan Modal - Aset tetap terhadap modal
II. Aset produktif - Aset produktif bermasalah - Non Performing Loan (NPL) - PPAP terhadap aset produktif - Pemenuhan PPAP III. Rentabilitas - Return On Assets (ROA) - Return On Equity (ROE) - Net Interest Margin (NIM) - Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) IV. Likuiditas - Loan Deposit Rasio (LDR)
2015
22.83%
19.16%
58.16%
33.34%
5.28%
1.75%
6.82%
2.32%
2.47% 97.29%
0.27% 36.29%
II. earning assets - Trouble productive assets - Non-Performing Loans (NPLs) - PPAP to assets productive - Fulfillment PPAP
-4.89%
0.01%
-22.63%
-0.29%
5.40%
5.56%
143.14%
100.46%
III. profitability - Return On Assets (ROA) - Return On Equity (ROE) - Net Interest Margin (NIM) - Operating Expenses to Operating income (ROA)
83.03%
IV. Liquidity - Loan Deposit Ratio (LDR)
80.74%
V. Compliance
V. Kepatuhan (Compliance) 1. Persentase Pelanggaran BMPK - Pihak terkait - Pihak tidak terkait 2. Giro Wajib Minimum Rupiah
I. Capital - Adequacy Ratio Capital ###### capital
-
-
6.65%
8.13%
Tidak ada pelanggaran BMPK dan Giro Wajib Minimum.
1. Percentage of Violation of the LLL - Related parties - unrelated parties 2. Minimum Current Account Rupiah No offense of LLL and Minimum Current Account
65
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
38. INFORMASI SEGMEN a.
38.
SEGMENTS INFORMATION a.
Segmen operasi Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran dan kredit. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan, sebagai berikut:
Operating segments Corporate segment information is presented based on business activities, namely marketing and credit. The business activities into basic reporting segment information of the Company, as follows:
31 Desember 2016 Bandung Jawa Barat
DKI Jakarta
Jumlah/Total
Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Pendapatan Pendapatan bunga Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan Beban Beban bunga Beban operasional lainnya Jumlah beban
461,273,113,818 149,772,627,288 611,045,741,106 15,544,876,638 946,934,479 16,491,811,117 --------------------------- --------------------------- -------------------------476,817,990,456 150,719,561,767 627,537,552,223 ============== ============== ============= 38,654,502,150 38,505,505,412 77,160,007,562 515,287,525 4,292,775,076 4,808,062,601 --------------------------- --------------------------- -------------------------39,169,789,675 42,798,280,488 81,968,070,163 ============== ============== ============= (33,495,233,424) (10,402,559,782) (43,897,793,206) (7,818,000) (34,714,652,297) (34,722,470,297) --------------------------- --------------------------- -------------------------(33,503,051,424) (45,117,212,079) (78,620,263,503) ============== ============== =============
Asset Segment assets Unallocated assets Total assets Liability Segment liability Unallocated liabilities Total liabilities Income Interest income Other operating income Total revenue Expenses Interest expense Other operating expenses Total expenses
Pendapatan segmen - bersih
3,347,806,659 --------------------------
Segment income - net
Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
2,816,484,267 (44,044,054,414) -------------------------(37,879,763,488) 4,549,198,329 --------------------------
Unallocated revenue Unallocated Expenses
(33,330,565,159) =============
Net profit
Laba sebelum pajak Beban pajak Laba bersih
66
447,197,792,047 285,555,036,870 732,752,828,917 70,376,428,632 (30,662,698,675) 39,713,729,957 --------------------------- --------------------------- -------------------------517,574,220,679 254,892,338,195 772,466,558,874 ============== ============== =============
Profit before tax The tax burden
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
38. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) a.
38.
SEGMENTS INFORMATION (Continued)
Segmen operasi (Lanjutan) 31 Desember 2015 Bandung Jawa Barat Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset Liabilitas Liabilitas segmen Liabilitas tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Pendapatan Pendapatan bunga Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan Beban Beban bunga Beban operasional lainnya Jumlah beban
DKI Jakarta
Jumlah
Asset 407,643,361,034 308,069,718,314 715,713,079,348 Segment assets 22,288,508,561 7,618,547,457 29,907,056,018 Unallocated assets --------------------------- --------------------------- ----------------------------------------------------------------------429,931,869,595 315,688,265,771 745,620,135,366 Total assets ============== ============== ===================================== Liability 496,516,578,049 137,079,795,094 633,596,373,142 Segment liability 4,620,996,904 215,904,819 4,836,901,723 Unallocated liabilities --------------------------- --------------------------- ----------------------------------------------------------------------501,137,574,952 137,295,699,913 638,433,274,865 Total liabilities ============== ============== ===================================== Income 36,027,674,652 58,641,277,151 94,668,951,803 Interest income 284,304,842 1,236,636,309 1,520,941,151 Other operating income --------------------------- --------------------------- ----------------------------------------------------------------------36,311,979,494 59,877,913,460 96,189,892,954 Total revenue ============== ============== ===================================== Expenses (45,553,391,295) (14,731,359,578) (60,284,750,873) Interest expense (46,800,000) (15,400,000) (62,200,000) Other operating expenses --------------------------- --------------------------- ----------------------------------------------------------------------(45,600,191,295) (14,746,759,578) (60,346,950,873) Total expenses ============== ============== =====================================
Pendapatan segmen - bersih
35,842,942,081 Segment income - net -----------------------------------------------------------------------
Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban yang tidak dapat dialokasikan
2,948,901,506 Unallocated revenue (38,713,897,917) Unallocated Expenses -----------------------------------------------------------------------
Laba sebelum pajak Beban pajak
77,945,670 Profit before tax (387,642,605) The tax burden -----------------------------------------------------------------------
Laba bersih
(309,696,935) Net profit ===========================================
67
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Aktivitas dalam sebuah perusahaan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas mengelola risiko.
Activities within a company can not be separated from risk management activities.
Risiko dapat didefinisikan sebagai Volatilitas Outcome yang umumnya berupa nilai dari suatu Aktivitas Bisnis sebuah perusahaan. Latar belakang Manajemen Risiko memberikan informasi yang mendasar mengenai konsep manajemen risiko serta perlunya penerapan Manajemen Risiko dalam bisnis di suatu Perbankan. Penerapan Manajemen Risiko tidak hanya karena adanya ketentuan Regulator, namun karena adanya kebutuhan Bank untuk mengelola risiko dalam mencapai sasaran perusahaan.
Risk can be defined as the volatility of outcomes which tend to be the value of a business activity of a company. Background Risk Management provides basic information about the concept of risk management and the need for the application of risk management in business in Banking. Application of Risk Management is not only because of the provisions of Regulator, but because of the needs of the Bank to manage risk in achieving the company's objectives.
API (Arsitektur Perbankan Indonesia) menetapkan 6 (enam) pilar sebagai program untuk menciptakan industry perbankan yang sehat. Enam pilar tersebut adalah :
API (Indonesian Banking Architecture) sets out six (6) pillars as a program to create a healthy banking industry. The six pillars are:
1. 2. 3. 4.
1. Creating a Healthy Banking Structure 2. Creating an Effective System Settings 3. Conduct an Independent Monitoring System 4. Create a strong banking industry and has a high competitiveness
5. 6.
68
39.
Menciptakan Struktur Perbankan yang Sehat Menciptakan Sistem Pengaturan yang Efektif Melaksanakan Sistem Pengawasan yang Independen Menciptakan Industri Perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi Mewujudkan Infrastruktur yang lengkap Mewujudkan Pemberdayaan dan Perlindungan konsumen perbankan
5. Create a complete infrastructure 6. Realizing banking Consumer Empowerment and Protection
Krisis finansial dunia yang terjadi pada tahun 2008 yang berlanjut sampai tahun 2011 ini semakin menegaskan bahwa perlunya penerapan Manajemen Risiko secara konsisten. Sejalan dengan enam pilar API, penerapan manajemen risiko pada perbankan menjadi sangat penting dalam menciptakan industri perbankan yang sehat dan terintegrasi. Peranan Manajemen Risiko menjadi sebagai partner dari unit bisnis dalam mencapai target usaha bank dinilai menjadi semakin penting agar bisnis bank yang dijalankan tetap berada dalam koridor risiko yang tetap dan terkendali.
The world financial crisis that occurred in 2008 which continued until 2011, this further confirms that the need for consistent application of Risk Management. In line with the six pillars of the API, the application of risk management in the banking system becomes very important in creating a healthy banking industry and integrated. Role of Risk Management becomes a partner of the business unit in achieving the business targets of banks which become increasingly important for banks to remain within the corridor of controlled risk.
Penerapan manajemen risiko pada Bank berperan besar dalam upaya meningkatkan shareholder value melalui penerapan strategi bisnis berbasis risiko. Manajemen risiko memberikan gambaran kepada pengelola bank mengenai potensi kerugian dimasa mendatang serta memberikan informasi untuk membuat keputusan yang tepat, sehingga dapat membantu pengelola bank untuk meningkatkan daya saing.
Implementation of risk management at the Bank plays a major role in efforts to increase shareholder value through the implementation of a riskbased business strategy. Risk management provides an overview to the bank manager about a potential future losses as well as providing information to make the right decisions, so that it can help managers of banks to improve competitiveness.
Didalam penerapan manajemen risiko PT Bank Artos Indonesia Tbk menerapkan struktur organisasi dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko dimana SKMR bertanggung jawab langsung kepada Direktur SDM.
In the application of risk management of PT Bank Artos Indonesia Tbk implementing organizational structure by establishing a Risk Management Unit (SKMR), Risk Management Committee and the Risk Oversight Committee which SKMR directly responsible to the Director of Human Resource.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 39.I Definisi Risiko
39.
RISK MANAGEMENT (Continued) 39.I
Definition of Risk
Risiko Bank didefinisikan sebagai potensi terjadinya suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian bagi bank. Menurut Bank Indonesia, risiko adalah potensi kerugian yang terjadi karena suatu peristiwa (events) tertentu.
Bank risk is defined as the potential occurrence of an event that may result in losses for the banks. According to Bank Indonesia, the risk is the potential loss incurred due to events are limited.
Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang bersifat expected dan unexpected yang berdampak negative terhadap pendapatan dan permodalan bank.
Risks in the banking context is a potential events, both expected and unexpected negatively affecting the bank's earnings and capital.
Risiko juga dapat dianggap sebagai kendala/penghambat pencapaian suatu tujuan. Dengan kata lain, risiko adalah kemungkinan yang berpotensi memberikan dampak negatif kepada sasaran yang ingin dicapai. Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, pertama bank harus dapat melakukan identifikasi risiko dan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risk ), termasuk risiko yang bersumber dari cabang – cabang dan perusahaan anak.
Risk can also be regarded as a constraint / obstacle to achieve a goal. In other words, the risk is the possibility of potentially negative impacts on the target to be achieved. In order to implement the risk management process, the first bank must be able to identify the risks and understand all the risks that already exist (inherent risk), including the risks stemming from the branches - branches and subsidiaries.
39.IIJenis – jenis Risiko
39.II Type of risk
Manajemen Risiko pada hakikatnya merupakan serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank. Manajemen risiko merupakan upaya untuk mengelola risiko agar peluang mendapatkan keuntungan berbasis risiko dapat diwujudkan secara sustainable.
Risk management is essentially a series of methodologies and procedures used to identify, measure, monitor and control risks arising from all the business activities of the Bank. Risk management is an attempt to manage risk in order to gain a risk-based opportunities can be realized are sustainable.
Suatu aktivitas atau produk Bank mengandung satu jenis risiko atau lebih. Oleh karena itu bank perlu melakukan pengelolaan risiko tersebut.
An activity or Bank products containing one or more types of risks. Therefore, banks need to manage these risks.
Mengacu pada ketentuan Bank Indonesia PBI No 5/8/PBI/2003 dan perubahannya No 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/ 23 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2011 Perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, terdapat 8 (delapan) risiko yang perlu dikelola antara lain :
Referring to the provisions of Bank Indonesia PBI No. 5/8 / PBI / 2003 and its amendments No. 11/25 / PBI / 2009 regarding Implementation of Risk Management for Commercial Bank and Bank Indonesia Circular Letter No. 13/23 / DPNP Jakarta, October 25, 2011 regarding Amendment to Circular Letter No. 5/21 / DPNP concerning Application of Risk Management for Banks, there are eight (8) risks need to be managed, among others:
39.II.1
39.II.1 Credit risk
Risiko Kredit Risiko kredit didefinisikan sebagai potensi kerugian yang disebabkan kegagalan pihak lawan dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti penyaluran kredit, aktivitas treasury, aktivitas terkait investasi, pembiayaan perdagangan, baik yang tercatat dalam banking book maupun dalam trading book .
Credit risk is defined as the potential loss due to the failure of counterparty to meet its obligations. Credit risk can be sourced from a variety of functional activities such as bank lending, treasury activities, investment-related activities, trade financing, which are recorded in the banking book or the trading book.
69
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
39.II.2
70
39.
RISK MANAGEMENT (Continued)
PT Bank Artos Indonesia Tbk melakukan monitoring pada saat pemberian kredit secara berkala. Sebelum memutuskan kredit terlebih dahulu memastikan Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK), cakupan jaminan, fasilitas kredit dan dokumentasinya sehingga keputusan yang dibuat dapat lebih maksimal. Setelah kredit diberikan Bank melakukan pemantauan secara periodik untuk memastikan tidak terjadi penurunan kualitas kredit yang disebabkan penunggakan pembayaran pokok dan bunga, perputaran kredit dan usaha yang dijalankan debitur.
PT Bank Artos Indonesia Tbk regular monitoring during regular lending. Before you decide credit first ensuring Legal Lending Limit (LLL), warranty coverage, the credit facility and documentation so that this decision can be best. After the credit granted Bank conducts periodic monitoring to ensure no decline in credit quality due to non-payment of principal and interest payments, and credit turnover business undertaken debtor.
Pengawasan dilakukan oleh Unit SKMR dengan memberikan indikator peringatan dini jika akan terjadi pelanggaran dan segera melaporkan kepada Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko.
Supervision is done by the Unit SKMR by providing an early warning indicator when violation will occur and immediately report to the Credit Committee and Risk Management Committee.
Dengan adanya pengawasan aktif dari Unit SKMR dan Komite Manajemen Risiko maka Risiko Kredit PT Bank Artos Indonesia Tbk tergolong Moderate dengan tren yang stabil.
With the active supervision of SKMR Unit and the Risk Management Committee credit risk of PT Bank Artos Indonesia Tbk is classified as moderate with a stable trend.
Risiko Pasar
39.II.2 Market risk
Risiko pasar (Market Risk) merupakan risiko yang disebabkan fluktuatifnya posisi Neraca Bank yang muncul akibat adanya pergerakan pada pasar modal. Risiko ini merupakan risiko gabungan yang terbentuk akibat perubahan suku bunga atau instrument keuangan dimasa yang akan datang.
Market Risk is a risk due to fluctuation Bank Balance Sheet positions arising from movements in the capital markets. This risk is formed by the combined risk of changes in interest rates or financial instrument in the future.
Yang dimaksud dengan faktor pasar adalah nilai tukar, suku bunga, harga saham dan harga komoditas.
What is meant by market factor is the exchange rate, interest rates, stock prices and commodity prices.
Risiko pasar dapat terjadi pada banking book maupun trading book . Pada trading book, dampak risiko pasar langsung mempengaruhi rugi laba. Sedang pada banking book dampak risiko pasar secara tidak langsung mempengaruhi perolehan NII (net interest income ), nilai ekonomis dan modal.
Market risk may occur in the banking book or the trading book. In the trading book, the impact of market risk directly affects the income statement. Meanwhile in the banking book impact of indirectly market risk affect the NII (net interest income), economic value and capital.
Proses pengukuran dilakukan dengan menghitung beban risiko spesifik dan beban risiko umum.
The measuring process is done by calculating the loadspecific risk and general risk burden.
Dengan adanya pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi maka risiko pasar PT Bank Artos Indonesia Tbk tergolong Moderate dengan tren yang stabil.
With the active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, the risk of market PT Bank Artos Indonesia Tbk is moderate with a stable trend.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 39.II.3 Risiko Likuiditas
38.II.4
39.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
RISK MANAGEMENT (Continued) 39.II.3 Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dan sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk due to the inability of the Bank to meet its maturing obligations and funding sources of cash flow and / or high-quality liquid assets that can be pledged, without disrupting the activities and financial condition of the Bank.
Risiko likuditas dapat melekat pada aktivitas fungsional perkreditan (penyediaan dana), aktivitas treasuri dan investasi dan kegiatan hubungan koresponden dengan bank lain.
Liquidity risk can be attached to the functional activities of credit (provision of funds), treasury and investment activities and activities of correspondent relationships with other banks.
Dalam pengelolaan likuiditas, bank arus memastikan memiliki kecukupan likuiditas untuk memenuhi penarikan yang terjadwal maupun sebaliknya dalam kondisi normal begitu juga sebaliknya. Untuk mengelola likuiditas, bank melakukan proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan control.
In managing liquidity, the bank has sufficient liquidity to make sure to meet the scheduled withdrawal or otherwise in a normal condition and vice versa. To manage liquidity, the bank do the identification, measurement, monitoring and control.
Berdasarkan pemantauan dan dengan adanya pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi maka risiko Likuiditas PT Bank Artos Indonesia Tbk dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
Based on by monitoring and the presence of active supervision by Board of Commissioners and Board of Directors, the risk Liquidity PT Bank Artos Indonesia Tbk rated moderate with a stable trend.
Risiko Operasional
38.II.4 Operational risk
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian – kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to the inadequacy and / or failed internal processes, human error, system failure, and / or their occurrence - external events affecting the operations of the Bank.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan menimbulkan potensi kesempatan yang hilang untuk memperoleh keuntungan.
Operational risk can lead to financial loss directly or indirectly and cause potential lost opportunities for gains.
Pengendalian dan mitigasi risiko operasional dilakukan
Control and mitigation of operational risk is done by each work units where the unit work activities contain operational risk. Risk calculation is done by using the Basic Indicator Approach (BIA).
oleh masing – masing unit kerja terkait dimana aktivitas kerja unit tersebut mengandung risiko operasional. Perhitungan risiko dilakukan dengan menggunakan pendekatan Basic Indicator Approach (BIA).
Berdasarkan pemantauan dan pengawasan aktif maka risiko operasional PT Bank Artos Indonesia Tbk dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
Based on the monitoring and active surveillance operational risks PT Bank Artos Indonesia Tbk rated moderate with a stable trend.
71
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 39.II.5
39.II.6
39.II.7
72
Risiko Hukum
39.
RISK MANAGEMENT (Continued) 39.II.5 Legal risk
Risiko hukum merupakan risiko yang terjadi akibat kelalaian bank yang dapat menimbulkan kelemahan dan aspek yuridis, dalam menghadapi tuntutan hukum dan pihak lain.
Legal risk is the risk that occurs due to negligence of the bank which can cause weakness and juridical aspects, in the face of lawsuits and by others.
Penyebab risiko hukum antara lain peraturan perundangundangan yang mendukung tidak tersedia, perikatan seperti syarat keabsahan kontrak tidak kuat, pengikatan agunan kredit yang tidak sempurna.
The cause of legal risks among other laws and regulations that support is not available, the terms of the engagement such as the validity of the contract is not strong, binding of collateral is not perfect.
Dalam menilai risiko ini telah dilakukan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi maka risiko ini dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
In assessing this risk active surveillance has been conducted by Board of Commissioners and Board of Directors, the risk is considered moderate with a stable trend.
Risiko Stratejik
39.II.6 Strategic risk
Risiko Stratejik adalah ketidaktepatan Bank dalam mengambil keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan.
Strategic risk is the Bank inaccuracy in the decision and / or implementation of a strategic decision and the failure to anticipate changes in the environment.
Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank dan telah menentukan batasan proyeksi terhadap realiasasi serta telah dilakukan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sehingga penilaian risiko Stratejik dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
Bank prepares Bank's Business Plan and has set limits to the realization projections and has conducted active surveillance by the Board of Commissioners and Directors so that the risk assessment is rated moderate with a stable trend.
Risiko Kepatuhan
39.II.7 Compliance risk
Risiko kepatuhan adalah risiko yang diakibatkan Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Compliance risk is the risk resulting from the Bank that did not comply and / or implement legislation and regulations.
Risiko kepatuhan pada umumnya timbul karena kurangnya pemahaman atau kesadaran hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis yang berlaku.
Compliance risks generally arise because of a lack of understanding or awareness of the provisions of law and the prevailing business standards.
Bank melakukan pemantauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pengkinian data nasabah sesuai ketentuan yang berlaku, melakukan pemantauan terhadap seluruh transaksi dan mengindentifikasikan transaksi tersebut yang memenuhi kriteria mencurigakan.
Bank monitoring the lending limit in accordance with applicable regulations, updating of customer data according to applicable regulations, the monitoring of all transactions and identify those transactions that meet the criteria ofsuspicion.
Risiko kepatuhan telah dilakukan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sehingga risiko ini dinilai Moderate dengan tren yang stabil.
Compliance risk conducted by active surveillance by the Board of Commissioners and Board of Directors so that the risk is rated moderate with a stable trend.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
39. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 39.II.8
39.
RISK MANAGEMENT (Continued) 39.II.8 Reputation risk
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang ditimbulkan akibat menurunnya tingkat kepercayaan Stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is the risk caused by reduced levels of stakeholder confidence that comes from a negative perception of the Bank.
Bank telah melakukan pemantauan terhadap pengaruh
Bank has been monitoring the negative impact of bank owners and related companies, conditions of business ethics, product complexity and business cooperation Bank, the frequency of negative news from both social networking sites and frequency of customer complaints.
negatif dari pemilik Bank dan perusahaan terkait, kondisi etika bisnis, kompleksitas produk dan kerjasama bisnis Bank, frekuensi pemberitaan negatif baik dari situs jejaring sosial dan frekuensi keluhan nasabah. 40. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) 40. TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
GUARANTEE OF GOVERNMENT
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2009, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin Liabilitas tertentu BankBank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24 September 22, 2004, which became effective September 22, 2005, as amended by Government Regulation in Lieu of Law of the Republic of Indonesia No. 3 dated October 13, 2009, the Deposit Insurance Agency (LPS) was formed to guarantee certain liabilities Banks generally based on the applicable guarantee program, the amount of the value of the guarantee is subject to change if they meet certain criteria apply.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, maka pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000.000.000,- untuk per nasabah per Bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunga yang sama dengan atau dibawah 7,50% dan 7,75% pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
Based on the Indonesian Government Regulation No. 66 of 2009 dated October 13, 2009 regarding the guaranteed amount of Public Savings Deposit Insurance Agency, then on December 31, 2009, the amount of deposits is guaranteed LPS deposits up to Rp 2.000.000.000, - to per customer per bank. Customer deposits are guaranteed only if the interest rate is equal to or below 7.50% and 7.75% at December 31, 2016 and 2015.
Pada tanggal yang berakhir per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, PT Bank Artos Indonesia Tbk adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of December 31, 2016 and 2015, PT Bank Artos Indonesia Tbk is a participant of the guarantee program.
41. PERKARA PERDATA Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/kewajiban kontinjen.
41.
CIVIL CASE At year end there are no civil cases that causes contingent liabilities.
73
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
42. PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN a.
Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 7 tanggal 21 September 2015 dari Kirana Ivyminerna Wilamarta, S.H., LLM, notaris di Jakarta, bahwa dalam Keputusan Sirkular Pemegang Saham telah diambil keputusan sebagai berikut :
42.
EVENTS AFTER THE END OF THE REPORTING PERIOD a.
Banks hold a General Meeting of Shareholders which is documented in Deed of Shareholders No. 7 dated September 21, 2015 from Wilamarta Ivyminerna Kirana, SH, LLM, notary in Jakarta, that the Decision of Shareholders Circular has taken the following decisions:
1.
Menyetujui rencana Bank untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas saham-saham "Bank Tertutup" menjadi "Bank Terbuka".
1.
To approve the Bank's plan to conduct Initial Public Offering of shares of closely held to listed company
2.
Menyetujui perubahan Pasal 3 anggaran dasar Bank tentang Maksud dan Tujuan Bank.
2.
To approve the amendment of Article 3 of the Bank's Articles of Association on purpose and objective of Bank.
3.
Menyetujui perubahan nilai nominal saham berkaitan dengan
3.
To approve the change in par value of shares related to the Bank's plan to conduct Public Offering of Shares from Rp. 1.000, - per share to Rp 100, - per share.
rencana Bank untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas Saham ("Penawaran Umum"), dari semula Rp. 1.000,per lembar saham menjadi Rp 100,- Per lembar saham. 4.
Menyetujui pengeluaran saham baru dalam simpanan Bank, yaitu dengan menawarkan dan menjual saham kepada masyarakat, sebanyak-banyaknya 241.250.000 lembar saham baru yang dikeluarkan dari portepel masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp 24.125.000.000,- yang ditawarkan dengan Harga Perolehan.
4.
To approve the issuance of new shares, namely by offering and selling shares to the public, a maximum of 241.250.000 new shares issued from treasury shares each with a nominal value of Rp 24.125.000.000, -.
5.
Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Direksi Bank untuk melaksanakan segala tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum kepada masyarakat dan penggunaan dana hasil Penawaran Umum termasuk menandatangani semua perjanjian dan akta-akta yang berhubungan dengan Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat dan penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut.
5.
To approve the Board of Directors to authorize the Bank to carry out all actions that must be performed in connection with the Public Offering to the public and use the proceeds from the Public Offering, including signing all the agreements and deeds relating to the initial public offering and use of funds resulting from Public offering.
6.
Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Bank untuk: Menentukan kepastian jumlah saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat. Menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Bank, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan.
6.
To approve the Board of Commissioners to authorize :
Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar Bank antara lain guna menyesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku khususnya mengenai ketentuan anggaran dasar perusahaan publik sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal) No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
7.
7.
74
- Determine certainty the number of shares issued through public offering to the public. - Stating in the Notarial Deed of the increase in issued and paid up capital of the Bank, after the Public Offering is completed.
Approved the change of the Articles of Association of Bank among others in order to conform with the rules and regulations that apply specifically to the provisions of the Articles of Association of a public company as stipulated in the Regulation of Financial Services Authority (formerly Capital Market Supervisory Agency) No. IX.J.1 on the Principles of the Articles of Association of Public Offering of Equity Securities and Public Company.
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk
PT BANK ARTOS INDONESIA, Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and for the year then ended (expressed in Rupiah)
(disajikan dalam Rupiah)
42. PERISTIWA (Lanjutan) b.
AKHIR
PERIODE
PELAPORAN 42.
Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana, Bank telah mengadakan perjanjian-perjanjian sebagai berikut : 1. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perdana antara Bank dengan PT Erdikha Elit Sekuritas sebagai " Penjamin Pelaksana Emisi Efek" yang telah didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 28 September 2015 dari Kirana Ivyminerna Wilamarta, S.H., LLM, notaris di Jakarta. 2.
c.
SETELAH
EVENTS AFTER THE END OF THE REPORTING PERIOD (Continued) b.
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham antara Bank dengan PT Ficomindo Buana Registrar yang telah didokumentasikan dalam Akta No. 10 Tanggal 28 September 2015 dari Kirana Ivyminerna Wilamarta, S.H., LLM, notaris di Jakarta.
2.
Manajemen yakin tidak ada peristiwa penting setelah tanggal pelaporan yang tidak diungkapkan dalam laporan keuangan.
43. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan pada tanggal 27 Maret 2017.
Pursuant to the plan of Initial Public Offering, the Bank has entered into agreements as follows: Underwriting Agreement on Initial Public Offering between 1. the Bank and PT Erdikha Elit Sekuritas as the "Underwriters" which has been documented in Deed No. 9 of 28 September 2015 by Wilamarta Ivyminerna Kirana, SH, LLM, notary in Jakarta.
c.
43.
Shares Administration Management Agreement between the Bank and PT Ficomindo Buana Registrar was documented in Deed No. 10 On September 28, 2015 by the Kirana Ivyminerna Wilamarta, SH, LLM, notary in Jakarta.
Management believes there are no significant events after the reporting date that were not disclosed in the financial statements.
APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS The Bank's management is responsible for the preparation of the accompanying financial statements that were completed on March 27, 2017.
75