D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan penduduk dan semakin menggeliatnya mobilitas ekonomi Masyarakat terutama di sektor industri, pertanian dan perkebunan menuntut
kesiapan prasarana yang efektif dan berkelanjutan. Di sektor transportasi, dengan
pesatnya permintaan akan angkutan penumpang dan barang, maka solusi paling mutakhir adalah penyediaan angkutan massal yang strategis dan handal. Angkutan Kereta Api adalah merupakan salah satu jawaban untuk pemenuhan kebutuhan angkutan massal baik penumpang maupun barang. Untuk menunjang kelancaran transportasi kereta dibutuhkan prasarana yang baik pula. Hingga saat ini, prasarana jalan rel dan jembatan kereta api di Indonesia masih cukup banyak yang merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda. Pada awalnya pengoperasian kereta yang melintas dari stasiun babat ke stasiun tuban ini memiliki jumlah pengguna yang cukup banyak, namun seiring berjalannya waktu penggunaan kereta api semakin tidak terpantau hingga terjadi kepadatan yang tinggi namun tidak mampu di koordinir dengan baik sehingga PT.KAI mengalami kerugian yang cukup besar. Hal tersebut mengakibatkan di non aktifkannya sarana transportasi ini. Namun berdasarkan hasil pemantauan ternyata sistem transportasi di pulau jawa sangat buruk bahkan di kategorikan salah, karena terjadinya kelumpuhan terhadap transportasi kereta dan bertitik berat kepada sistem transportasi jalan raya yang mengakibatkan lonjakan pengguna yang cukup tinggi hingga tak terkendali. Maka atas dasar pertimbangan yang ada dilakukan kebijakan Pemerintah melalui Departemen Perhubungan untuk di aktifkannya kembali jalur kereta dari stasiun babat menuju stasiun tuban untuk mengatasi masalah pada lonjakan pengguna sarana transportasi jalan raya, diperkuat dengan dibutuhkannya sarana bebas hambat untuk distribusi dari semen gresik yang memiliki investasi cukup besar
Fauzi Alantia, Ridha Mahardika Permana, Detail Engineering Design….. I - 1
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
untuk daerah. Untuk itu perlu dilakukan kajian memperbaharui struktur lama tersebut agar
transportasi kereta api lancar, untuk itu Kementerian Perhubungan melalui Satuan Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas Prasarana Perkeretaapian Kerja
Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melaksanakan pembuatan Detail Desain Struktur Jembatan KA Lintas Babat – Tuban. Lingkup pekerjaan dari DED tersebut adalah membuat rancangan rinci geometri jalan rel dan pra rancangan
jembatan-jembatan yang terdapat pada lintas tersebut. Untuk melengkapi DED Pembangunan Jalur KA Lintas Babat - Tuban tersebut, maka diadakan pekerjaan
pembuatan DED Pembangunan Jembatan KA lintas Babat-Tuban (dengan bentang > 10 m) sebanyak 6 Bangunan Hikmat (BH) salah satunya BH 5. Eksisting jembatan kereta api BH 5, Km. 2 + 444 yang melintas di atas sungai bengawan Solo ini sudah lebih dari 20 tahun tidak dipakai, jembatan tersebut telah dialih fungsikan menjadi jembatan perlintasan untuk penyeberangan kendaraan roda dua dan pejalan kaki, untuk itu lantai jembatan ini kini telah diaspal. Maka jembatan baru dirancang di sebelah hulu sejarak 19 m dari jembatan lama dengan bentang sama dengan bentang eksisiting yaitu 5 bentang : 5 x 45m = 215m. Maka trase jalan rel sebelum dan sesudah jembatanpun digeser. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari proposal ini adalah untuk membuat rancangan rinci (detailed design) 1 buah jembatan kereta api dari 6 buah jembatan kereta api dengan bentang > 10 m yang terdapat diantara stasiun Babat dan stasiun Tuban dengan penerapan program SAP2000 pada strukutur batang serta analisis manual pada sambungan batang pada jembatan . Tujuannya adalah agar berdasarkan rancangan rinci tersebut, jalur kereta api antara Babat dan Tuban bisa dibangun secara lengkap. 1.3 Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan ini adalah jalur KA antara stasiun Babat dan stasiun Tuban. Yang didalamnya terdapat 6 buah jembatan eksisting, pada lintas cabang Babat – Tuban. Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan berikut merupakan letak lokasi pekerjaan Fauzi Alantia, Ridha Mahardika Permana, Detail Engineering Design….. I - 2
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
seperti pada.
SURABAYA
Laut Jawa
Tuban PROVINSI JAWA TIMUR
Ke Surabaya
Babat
aran
m Ke Se
g
Sumber : Google maps Gambar 1.1 Lokasi Pekerjaan
1.4 Lingkup Pekerjaan Lingkup tugas akhir ini adalah melaksanakan pekerjaan survai dan pembuatan rancangan teknik 1 buah jembatan kereta api dari 6 buah jembatan kereta api yang terdapat diantara stasiun Babat dan Tuban yaitu pada BH 5. Dengan metoda pendekatan terhadap desain terdahulu berupa jembatan eksisting,
Fauzi Alantia, Ridha Mahardika Permana, Detail Engineering Design….. I - 3
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
yang kemudian dilakukan pengkajian terhadap alternatif desain yang apabila telah terpilih berdasarkan aspek kajian yang telah di pilih, kemudian dilakukan analisis
terhadap kekuatan struktur dan sambungan, kemudian dihasilkan gambar perencanaan detail.
Daftar 6 jembatan tersebut ditunjukkan dalam Tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1 Daftar 6 Jembatan Existing
NO.
BH
KM.
ST. BABAT
BENTANG (m)
0+000
1
5
2+444
15,0 + 25,0 + 3 x 45,0 + 25,0 + 15,0
2
20
11+009
4,0 + 15,0 + 4,0
3
23
15+136
12,0
4
51
23+023
15,0
5
53
24+235
12,0
6
55
24+707
6,5 + 15,0 + 6,5
ST. TUBAN
37+948 Sumber : Laporan pendahuluan konsultan
Pekerjaan Detail Engineering Design (DED) pada Tugas Akhir ini yaitu Pembuatan Rancangan Rinci jembatan. 1.5 Batasan Masalah Sebagai pembatasan terhadap lingkup pengerjaan dan bahasan, Berikut batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini, antara lain : 1. Yang di rencanakan hanya bangunan struktur atas dari jembatan 2. penulisan meliputi perencanaan desain hingga didapatkan gambar detail. 3. Tidak menghitung aspek ekonomis dari biaya konstruksi jembatan 4. Tidak membuat metoda pelaksanaan 5. Analisa struktur manual dan program bantu SAP 2000 6. Perancangan pembebanan 100% RM 1921 7. Penggambaran mengunakan program bantu AutoCad
Fauzi Alantia, Ridha Mahardika Permana, Detail Engineering Design….. I - 4
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1.6 Hipotesa Hasil akhir dari perancangan DED pada tugas akhir ini yaitu Lokasi jembatan baru
diposisikan di sebelah hulu sejarak 19 m dari jembatan terdiri dari 5 bentang masing-masing 45 m. Bangunan atas menggunakan konstruksi dinding rangka
baja dengan tipe rel single track.
1.7 Sistematika Penulisan I PENDAHULUAN BAB Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
lokasi pekerjaan, hipotesa, sistematika penulisan, serta batasan masalah dari laporan ini. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian secara umum, Detail Engineering Design yang di dalamnya mencakup tahap perancangan hingga pembebanan yang dilakukan terhadap jembatan kereta api, BAB III METODOLOGI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metoda perancangan elastis dan batas plastis , perancangan teknik untuk beban kerja terhadap jembatan kereta api, serta faktor resistensi atau faktor reduksi yang dipergunakan dalam analisis perhitungan BAB IV KAJIAN ALTERNATIF DESAIN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai data jembatan eksisting, aspek-aspek kajian desain, hingga alternatif desain terpilih. BAB V DETAIL ENGINEERING DESAIN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisa terhadap struktur atas rangka batang dengan menggunakan program SAP2000, dan analisis terhadap detail sambungan secara manual. BAB VI KESIMPULAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari data jembatan eksisting, alternatif perancangan, dan perencanaan rinci atas desain terpilih.
Fauzi Alantia, Ridha Mahardika Permana, Detail Engineering Design….. I - 5