D-3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang memiliki peranan
penting dalam aktivitas kendaraan terutama dalam kegiatan distribusi barang dan jasa. Sejalan dengan aktivitas kendaraan yang tiada henti, jalan harus memiliki beberapa komponen penyusun di dalamnya yang mampu memikul beban
kendaraan yang melintas di atas permukaan perkerasan. Salah satu komponen penting dalam perancanaan konstruksi perkerasan jalan yakni tanah. Tanah adalah material yang banyak digunakan oleh para ahli konstruksi untuk mendukung, memikul, dan menanggung beban pada pondasi atau struktur bawah suatu bangunan. Salah satu jenis tanah yang sering ditemui dilapangan adalah tanah lunak. Tanah lunak yang digunakan sebagai lapisan tanah dasar harus memiliki nilai kekuatan (CBR) yang baik pada struktur perkerasan jalan. Jika tanah lunak yang digunakan tidak memiliki nilai kekuatan (CBR) yang memadai untuk dijadikan sebagai lapis tanah dasar, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara menstabilisasi tanah. Stabilisasi tanah adalah salah satu cara untuk memperbaiki kondisi tanah. Sifat tanah yang paling sering diubah dengan prinsip stabilisasi adalah kekuatan, daya dukung, dan permeabilitas. Pada dasarnya, stabilitasi tanah menambah kekuatan tanah (CBR) seoptimal mungkin dan memperkecil deformasi tanah sehingga tanah lebih stabil untuk menerima beban yang dapat dikaji dengan adanya regangan dan tegangan tanah. Tujuan dari stabilisasi tanah yaitu untuk meningkatkan kerapatan tanah, menambah material tidak aktif sehingga dapat meningkatkan kohesi dan atau tahanan gesek yang timbul, menambah bahan tertentu untuk merubah sifat fisik atau kimia pada tanah, menurunkan muka air tanah, dan mengganti tanah yang buruk dengan kualitas yang baik.
Mustofa Ali Mukti, Rafiq Sobirin, Pengaruh Penambahan Abu ....... I-1
D-3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Salah satu bahan tambah alternatif untuk menstabilisasi tanah adalah abu
cangkang kelapa sawit. Alasan kuat pemilihan abu cangkang kelapa sawit adalah
sisa pembakaran kelapa sawit yang memiliki jumlah produksi yang banyak dan termanfaatkan dengan baik. Selain itu, abu sisa pembakaran ini mudah tidak
didapatkan di beberapa wilayah di Indonesia dan disinyalir memiliki kandungan senyawa Silika (SiO2) yang berfungsi sebagai pengunci, perekat antar butiran tanah jika senyawa tersebut bereaksi dengan air.
Berdasarkan atas latar belakang tersebut, penulis mengangkat topik Tugas
yang berjudul “Pengaruh Penambahan Abu Cangkang Kelapa Sawit Akhir
Pada Tanah Lunak Sebagai Lapisan Tanah Dasar (Subgrade) Jalan Raya”.
1.2
Lokasi Pengamatan Berikut di bawah ini merupakan lokasi pengamatan yang dilakukan saat penelitian berlangsung.
Cililin, Jawa Barat Lokasi pengujian DCP & pengambilan sampel tanah lunak untuk PI > 20
Gambar 1.1 Lokasi Pengujian DCP dan Pengambilan Sampel Tanah Lunak Sumber : Dokumentasi penulis Mustofa Ali Mukti, Rafiq Sobirin, Pengaruh Penambahan Abu ....... I-2
D-3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Kertajaya, Banten Lokasi Pengambilan Abu Kelapa Sawit
Gambar 1.2 Lokasi Pengambilan Sampel Abu Kelapa Sawit Sumber : Dokumentasi penulis
1.3
Tujuan Penelitian Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi Diploma-III, berikut beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui jenis tanah lunak berdasarkan sifat fisiknya 2. Meneliti dan menguji kelayakan campuran material antara tanah lunak dan abu cangkang kelapa sawit untuk dijadikan lapis tanah dasar (subgrade) pada konstruksi perkerasan jalan. 3. Mengetahui pengaruh penambahan abu cangkang kelapa sawit terhadap parameter-parameter tanah lunak seperti kekuatan, sudut geser, kohesi, dan pengembangan dengan kadar campuran dan masa pemeraman yang bervariasi.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian tentang stabilisasi tanah dengan menggunakan abu cangkang
kelapa sawit ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti: 1. Abu cangkang kelapa sawit dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dalam proses stabilisasi tanah. 2. Abu cangkang kelapa sawit dapat memberi keuntungan baik dari aspek konstruksi maupun aspek biaya karena bahan tersebut mudah didapatkan di beberapa wilayah di Indonesia.
Mustofa Ali Mukti, Rafiq Sobirin, Pengaruh Penambahan Abu ....... I-3
D-3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
3. Abu cangkang kelapa sawit merupakan sisa limbah yang dapat
dimanfaatkan bagi dunia teknologi konstruksi sebagai temuan baru
untuk bahan stabilisasi tanah.
1.5 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang muncul dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut: 1. Mengetahui komposisi yang ideal untuk campuran tanah lunak dengan
abu cangkang kelapa sawit berdasarkan kadar dan masa pemeraman yang bervariasi, sehingga dapat memperoleh hasil stabilisasi yang optimum.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi terhadap karakteristik dan sifat-sifat tanah lunak setelah penambahan abu cangkang kelapa sawit. 1.6
Ruang Lingkup Penelitian Pada penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, ruang lingkup penelitian yang
dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Kadar campuran antara tanah lunak dan abu cangkang kelapa sawit yang bervariasi terhadap waktu. 2. Masa pemeraman untuk campuran antara tanah lunak dan abu cangkang kelapa sawit yang bervariasi terhadap komposisi campuran. 3. Penyelidikan lapangan yang terdiri dari: -
Pengujian DCP (Dynamic Cone Penetration)
4. Pengujian laboratorium yang meliputi: -
Penyelidikan Sifat Fisis yaitu penyelidikan terhadap sifat fisik tanah yang meliputi :
Pemeriksaan Kadar Air
Pemeriksaan Berat Jenis
Pemeriksaan Batas Atterberg
Analisa Ukuran Butir
Mustofa Ali Mukti, Rafiq Sobirin, Pengaruh Penambahan Abu ....... I-4
D-3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
-
Penyelidikan Sifat Teknis yaitu penyelidikan yang berkaitan dengan kekuatan tanah yang meliputi :
Pemadatan
Pengujian Triaxial
CBR Laboratorium
Pengujian Swelling
1.7
Metode Penelitian Selama masa penyusunan Tugas Akhir, metode penelitian yang digunakan
adalah sebagai berikut: 1. Studi literatur, yaitu mencari informasi dan data-data terkait dengan penelitian yang dilakukan selama masa penyusunan Tugas Akhir baik melalui media buku/referensi dan internet. 2. Percobaan di lapangan dan di laboratorium. 3. Penyusunan Laporan Tugas Akhir yang diiringi dengan tahapan konsultasi dengan dosen pembimbing.
1.8
Sistematika Penulisan Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam format empat bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian-uraian teori tentang Latar Belakang Penelitian, Lokasi
Pengamatan, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi uraian teori yang mendasari masalah yang berkaitan dengan stabilisasi tanah dengan menggunakan abu cangkang kelapa sawit dan beberapa deskripsi singkat mengenai penelitian yang pernah dilakukan mengenai stabilisasi tanah menggunakan campuran bahan tambah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi tentang seluruh tahapan mengenai prosedur penelitian atau uraian pelaksanaan stabilisasi tanah di lapangan maupun di laboratorium.
Mustofa Ali Mukti, Rafiq Sobirin, Pengaruh Penambahan Abu ....... I-5
D-3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi tentang hasil pengujian tanah sebelum dan setelah penambahan abu
cangkang kelapa sawit. BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan akhir dan saran mengenai hasil penelitian.
Mustofa Ali Mukti, Rafiq Sobirin, Pengaruh Penambahan Abu ....... I-6