D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Gerbang Tol Kopo merupakan salah satu pintu bagi kendaraan yang akan masuk ataupun keluar dari kota Bandung, Selain itu Gerbang
Tol Kopo merupakan akses pergerakan dari desa ke kota dan pusat
LATAR BELAKANG
industri. Setiap hari hari Gerbang Tol Kopo dipenuhi dengan kendaraan
terutama pada waktu pulang kerja, dan akhir pekan. Gerbang Tol Kopo
memiliki 6 buah Gardu, dimana 2 buah gardu sebagai gardu masuk, 3 buah gardu sebagai gardu keluar, dan 1 buah gardu yang berfungsi sebagai multifungsi yaitu sebagai gardu masuk dan keluar. Selain itu Gerbang Tol Kopo memiliki peran penting dalam pertumbuhan pembangunan kota Bandung. Adanya pertumbuhan lalu lintas untuk setiap tahunnya akan mempengaruhi tingkat kedatangan kendaraan pada Gerbang Tol Kopo. Dari evaluasi yang telah dilakukan pada studi kasus (Fiaza Rindonesa, 2011/2012) didapatkan bahwa Gerbang Tol Kopo perlu dilakukan penambahan gardu dikarenakan untuk mengatasi panjang antrian dan mengatasi kapasitas gardu yang sudah melebihi batas yang disyaratkan oleh Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol (SPMJT) dan Pd.T08-2004-B “Penanganan Praktis Kemacetan Lalu Lintas di Jalan Perkotaan. Penambahan Gardu pada Gerbang Tol Kopo yaitu sebanyak 2 Buah + 1 Gardu Eksisting (cadangan). Gardu eksisting (cadangan) ialah Gardu yang sudah ada, tetapi digunakan pada kondisi terdesak saja yaitu ketika terjadi antrian panjang pada Gerbang Tol Kopo. Pengolahan data yang dilakukan yaitu dengan menghitung kapasitas gardu dan panjang antrian. Untuk kapasitas gardu dihitung pada Gardu Masuk saja, Gardu Masuk berjumlah 2 buah gardu sedangkan untuk panjang antrian dihitung pada Gardu Keluar, Gardu Keluar berjumlah 3 buah gardu. Dari hasil pengolahan data didaapat bahwa kapasitas pada Gardu Keluar tersebut melebihi batas yang disyaratkan SPMJT, dimana syarat kapasitas gardu dari SPMJT yaitu < 500 kend/jam. Dari perhitungan yang telah dilakukan Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-1
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
didapat bahwa panjang antrian pada gardu keluar tol telah melebihi batas yang disyaratkan Pd.T-08-2004-B, dimana syarat panjang antrian dari Pd.T-08-2004-B yaitu < 50 m.
Oleh sebab itu perlu dilakukan penambahan 2 buah gardu tol +
pengoperasian kembali 1 buah gardu eksisting. Untuk penambahan 2 buah Gardu Tol dilakukan pada Gardu masuk, sebab di lokasi dekat gardu
masuk tersebut masih memiliki lahan kosong yaitu + 15 m, sedangkan
untuk gardu keluar menggunakan 2 buah gardu eksisting yaitu 1 buah
gardu yang sebelumnya digunakan sebagai gardu masuk dan 1 buah gardu
lagi menggunakan gardu multifungsi.
1.2
LOKASI KAJIAN Lokasi kajian yang ditinjau adalah Gerbang Tol Kopo
Gerbang Tol Kopo
Sumber : Google Earth
Gambar 1.1 Peta Lokasi Gerbang Tol Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-2
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1.3
LOKASI PENAMBAHAN GARDU TOL
Peta Udara Lokasi Penambahan Gardu Tol Baru dapat dilihat pada
Gambar 1.2 Untuk Gambar Eksisting dapat dilihat pada Gambar 1.3,
Sedangkan Untuk Rencana Penambahan Gardu dapat dilihat pada Gambar
1.4 dan 1.5.
Sumber : Google Earth
Keterangan : : Rencana Lokasi Penambahan Gardu Gambar 1.2 Peta Udara Lokasi Penambahan Gardu
Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-3
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Lokasi
Penambahan
Gardu
Gardu
Eksisting yang
Harus
dioperasikan
kembali
Gambar 1.3 Eksisting Gerbang Tol Kopo Keterangan : : Lokasi Penambahan Gardu : Keluar Gerbang Tol : Masuk Gerbang Tol
Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-4
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Gardu
Eksisting yang
Harus dioperasikan
kembali
Gambar 1.4 Rencana Penambahan Gardu
Keterangan : : Keluar Gerbang Tol : Masuk Gerbang Tol
Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-5
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Gambar 1.5 Rencana dan Eksisting pada Gardu Dapat dilihat dari Gambar 1.2 sampai Gambar 1.5, bahwa lokasi penambahan gardu terdapat pada gambar yang telah dilingkari. Penambahan Gardu Baru pada Lokasi yang di lingkari sebanyak 2 buah. Posisi penambahan gardu berada 75 m setelah masuk Gerbang Tol Kopo. Alasan penambahan gardu baru pada gambar yang dilingkari karena lahan di sekitar lokasi tersebut masih cukup luas, lahan tersebut merupakan milik Jasa Marga. Lahan yang kosong pada gambar yang dilingkari yaitu + 15 m. Oleh karena itu penambahan gardu tol dilakukan pada gambar yang telah dilingkari.
Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-6
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
1.4
TUJUAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah 1. Mahasiswa mampu melakukan perancangan secara detail
2. Mahasiswa mampu membuat Gambar Detail Engineering Design.
3. Mahasiswa dapat membuat Metode Pelaksanaan.
4. Mahasiswa dapat membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).
1.5
RUANG LINGKUP PERANCANGAN Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, dibahas dalam lingkup kajian Perancangan Gardu Tol berdasarkan parameter – parameter yang ada, diantaranya : a. Daerah pengamatan 100 meter ke depan dan 100 meter ke belakang Gerbang Tol Kopo. b. Kondisi Rumaja, Rumija, Ruwasja, dan Median Jalan. Untuk mengetahui kondisi Ruang Manfaat Jalan (Rumaja) pada lokasi perancangan. Ruang manfaat jalan untuk jalan tol harus mempunyai lebar dan tinggi ruang bebas serta kedalaman sebagai berikut:
Tinggi ruang bebas sekurang-kurangnya 5 (lima) meter di atas permukaan jalur lalu lintas tertinggi
Lebar ruang bebas diukur di antara 2 (dua) garis vertikal batas bahu jalan tol
Kedalaman ruang bebas sekurang-kurangnya 1,50 (satu koma lima puluh) meter di bawah permukaan jalur lalu lintas terendah.
Untuk mengetahui kondisi Ruang Milik Jalan (Rumija) pada lokasi perancangan. Ruang milik jalan untuk jalan tol harus memenuhi psersyaratan sebagai berikut : Lebar dan tinggi ruang bebas Ruang Milik Jalan Tol sekurang-kurangnya sama dengan lebar dan tinggi ruang bebas Ruang Manfaat Jalan Tol. Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-7
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Lahan Ruang Milik Jalan Tol harus dipersiapkan untuk dapat menampung sekurang-kurangnya 2 x 3 (dua kali tiga) lajur lalu lintas terpisah dengan lebar Ruang Manfaat Jalan
Tol sekurang kurangnya 40 (empat puluh) meter di daerah
luar kota dan 30 (tiga puluh) meter di daerah perkotaan. Lahan pada Ruang Milik Jalan diberi patok tanda batas
sekurang-kurangnya satu patok setiap jarak 100 meter dan
satu patok pada setiap sudut serta diberi pagar pengaman
untuk setiap sisi.
Untuk mengetahui Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja) pada lokasi perancangan. Batas ruang pengawasan jalan bebas hambatan untuk jalan tol adalah 40 meter untuk daerah perkotaan dan 75 meter untuk daerah antarkota, diukur dari as jalan tol Median Jalan Berikut ini adalah syarat median jalan : Lebar median didesain sekurang-kurangnya 5.50 meter untuk daerah luar kota dan 3 meter untuk daerah perkotaan, diukur dari garis tepi dalam lajur lalu lintas Dalam hal dilaksanakan konstruksi bertahap, median harus didesain untuk dapat menampung penambahan lajur, dengan lebar median minimum 13 meter untuk daerah luar kota dan 10 meter untuk daerah perkotaan. c. Tingkat Layanan (LOS) terhadap waktu. Tingkat pelayanan sangat berpengaruh dalam kinerja Gerbang Tol. Jika tingkat pelayanan sesuai dengan yang disyaratkan SPMJT yaitu untuk gardu masuk < 7 detik setiap kendaraan dan untuk gardu keluar < 11 detik setiap kendaraan, berarti Gerbang Tol tersebut telah memenuhi SPMJT dan pengguna tol bisa merasakan kenyamanan serta pengguna tol dapat menghemat waktu.
Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-8
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
d. Perancangan Penambahan Gardu Tol Pada Gerbang Tol Kopo Kota Bandung. Maksudnya adalah melakukan Perancangan secara detail untuk
Penambahan Gardu Tol (Gardu Tol Tambahan), dimana hasil dari
perancangan itu berupa DED dan RAB. e. Metode pelaksanaan dilakukan dari tahap pekerjaan pondasi sampai
tahap pekerjaan pelengkap.
f. Menghitung RAB upah, material, dan pekerjaan.
1.6
SISTEMATIKA PENYUSUNAN Sistematika penyajian tugas akhir ini, adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang penyusunan, tujuan penyusunan tugas akhir, lingkup permasalahan, metoda dan sistematika penyusunan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi mengenai uraian-uraian yang disajikan berdasarkan studi pustaka dari berbagai referensi media massa maupun literatur – literatur untuk digunakan dalam pembahasan. BAB III DASAR TEORI Membahas mengenai uraian dasar teori, sebagai pedoman dalam perancangan dan pembahasan. BAB IV METODOLOGI Berisi mengenai langkah-langkah dalam bentuk bagan alur yang dimulai dari tahap pelaksanaan tugas akhir, dan penentuan kebutuhan data-data, analisa data, perancangan sampai dengan hasil perancangan.
Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-9
D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB V PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
Berisikan uraian tentang kondisi eksisting, Pertimbangan Umum Perancangan, Perancangan Gerbang Tol/Perancangan Penambahan Gardu
Tol, dan Hasil Perancangan.
BAB V PENUTUP Berisikan uraian tentang kesimpulan dan saran dari hasil perancangan
yang dilakukan.
Fiaza Rindonesa, Perancangan Penambahan Gardu….. I-10