LAPORAN TUGAS AKHIR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota metropolitan yang sedang
berkembang menjadi kota jasa, perkembangan tempat komersil terjadi dengan begitu pesat dan hampir merata terjadi di dalam kota. Perkembangan ini menyebabkan pergerakan kendaraan terus meningkat
seiring dengan
pertumbuhan jumlah penduduk dan kepemilikan kendaraan. Perkembangan kota dan kendaraan yang terjadi ini menyebabkan masalah yang sudah menjadi masalah utama pada setiap kota metropolitan yaitu kemacetan yang disebabkan kegiatan nontraffic seperti adanya on-street parking dan aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pejalan kaki yang menggunakan badan jalan. Pengaturan aktivitas Pedagang Kaki Lima yang tidak efektif menyebabkan banyak pedagang yang menggunakan trotoar dan badan jalan untuk melakukan aktivitasnya sehingga pejalan kaki pun kehilangan fasilitasnya dan banyaknya gedung perkantoran dan pertokoan yang belum memenuhi standar ruang parkirnya menyebabkan on-street parking banyak terjadi pada ruas jalan. Adanya kegiatan nontraffic ini tidak dapat dihindari pada kawasan yang berada pada perkotaan. Namun pengaturan Pedagang Kaki Lima yang kurang efektif, penempatan area on-street parking yang tidak sesuai dengan fungsi jalan dan pola on-street parking yang kurang optimal menyebabkan penurunan kinerja jalan seperti penurunan kapasitas jalan dan penambahan waktu tempuh kendaraan terjadi secara signifikan.
Sumber : Dokumentasi Penyusun
Gambar 1.1 On street parking dan PKL pada Ruas Jalan di Kota Bandung
D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
I-1
LAPORAN TUGAS AKHIR
Pengaturan kegiatan nontraffic yang ada telah dilakukan oleh
pemerintah Kota Bandung seperti pengaturan Pedagang Kaki Lima (PKL)
pada ruas jalan yang telah diatur dalam peraturan daerah dengan menentukan
zonasi untuk lokasi aktivitas PKL. Sementara itu untuk aktivitas parkir yang
telah dilakukan hanya menentukan lokasi dan pola parkirnya saja. Kedua
pengaturan ini masih belum efektif diterapkan pada ruas jalan sehingga
kegiatan PKL tetap terjadi di ruas jalan dan parkir yang ada tidak mengikuti
lokasi dan pola yang telah ditetapkan. Dalam penelitian studi kasus dengan
judul “Penanganan Parkir Terhadap Perda PKL Pada Ruas Jalan di Kota
Bandung” (Ahmad, 2013) diperoleh hasil alternatif penanganan yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberikan zonasi wilayah parkir seperti halnya zonasi pada perda PKL. Alternatif solusi zonasi parkir yang terpilih adalah dengan memberlakukan zonasi merah pada ruas jalan arteri primer dan zona kuning pada ruas jalan arteri sekunder, kolektor primer dan kolektor sekunder. Dengan dilakukannya penanganan ini diperoleh peningkatan kinerja ruas jalan sebesar 13.2 % dengan nilai V/C ratio pada jam sibuk sebesar 1.465. Perancangan dilakukan pada ruas jalan Dr. Junjunan dan jalan Pasteur karena kedua ruas jalan ini memiliki semua zonasi parkir dan PKL yang akan diterapkan dan kedua ruas ini akan menjadi contoh bagi penerapan zonasi parkir dan PKL untuk ruas jalan lainnya. Pemberlakuan zonasi parkir dan PKL pada ruas jalan Dr. Junjunan akan meningkatkan nilai V/C ratio jalan pada jam sibuk sebesar 1.6-1.9 %. Sedangkan pada jalan Pasteur peningkatan V/C ratio dapat mencapai 6 %. Peningkatan yang terjadi karena pada jam sibuk tidak akan ada kegiatan parkir pada badan jalan. Selain itu perancangan ini akan membuat fasilitas pejalan kaki tidak akan dipakai oleh PKL dan tempat kegiatan PKL akan terbagi dengan jelas sesuai dengan lokasi zonasinya. Dengan adanya perancangan ini diharapkan pengaturan kegiatan nontrafiic dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menjaga kinerja jalan di Kota Bandung.
D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
I-2
LAPORAN TUGAS AKHIR
1.2 Lokasi Perancangan Lokasi perancangan tugas akhir adalah ruas jalan Dr. Junjunan (STA
0+000 - STA 2+040) dan jalan Pasteur (STA 0+000 - 0+725) kota Bandung.
Gambar 2.1 merupakan pembagian zonasi parkir dan PKL yang terdapat pada
lokasi perancangan.
Jalan Dr. Junjunan
Zona kuning Parkir + PKL Jalan Pasteur Zona Kuning Parkir + Zona merah PKL
Zona Merah Parkir + PKL
Sumber : Dokumentasi Penyusun
Gambar 1.2 Lokasi Perancangan Ruas Jalan Dr.Junjunan dan Jalan Pasteur
1.3 Tujuan Penyusunan Tugas Akhir Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah melakukan perancangan prasarana ruas jalan dan fasilitas pejalan kaki pada Jalan Dr. Junjunan dan Jalan Pasteur dengan target Standar Pelayanan Minimum (SPM) Jalan sesuai dengan standar teknis yang berlaku dan peraturan daerah Kota Bandung.
1.4 Ruang Lingkup Perancangan Dalam penyusunan tugas akhir ini, parameter-parameter perancangan, dan batasan kajian yang digunakan, diantaranya a. Tata guna lahan yang digunakan pada perancangan ruas jalan merupakan tata guna lahan saat tahun peninjauan. b. Pengurangan kebutuhan ruang parkir yang diakibatkan oleh perubahan tempat dan pola parkir tidak diperhitungkan. c. Jumlah pejalan kaki pada trotoar tidak diperhitungkan.
D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
I-3
LAPORAN TUGAS AKHIR
d. Rekomendasi tempat relokasi kendaraan akibat pengurangan
kebutuhan ruang parkir dan relokasi Pedagang Kaki Lima pada
zona merah tidak diberikan.
e. Perancangan fasilitas pejalan kaki (fasilitas penyebrangan, halte) pada ruas jalan menggunakan fasilitas eksisting yang ada pada saat
dilakukan identifikasi pada tahun perancangan.
f. Perancangan terhadap bangunan pelengkap jalan berupa drainase
dan median jalan tidak dilakukan
g. Pelaksanaan pekerjaan berada dibawah pemerintah kota Bandung, dan dikerjakan dengan menggunakan APBD kota Bandung.
h. Perancangan dilakukan pada ruas yang ditinjau dengan komponen yang dirancang seperti terdapat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Ruang lingkup perancangan
No 1
Komponen Perancangan Perancangan Geometrik Jalur dan Lajur Lalu Lintas, Jalan bahu Jalan Satuan Ruang Parkir (SRP) dan Pola Parkir
2
Bangunan Pelengkap Jalan
Fasilitas Pejalan Kaki
Fasilitas Penyandang Cacat 3
Perlengkapan Jalan
Rambu dan marka
Pedoman Pd.T 18 2004 B Klasifikasi Fungsi Jalan, Pedoman Perencanaan Geometrik Jalan Maret 1992 Pedoman Teknis Penyelengaraan Parkir (Lampiran Kep. Dirjen Perhubungan Darat No : 272/HK.105/DRJD/96 Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan No.022/T/BM/1999 Persyaratan Aksesibilitas Pada Jalan Umum No.032/T/BM/1999 Pedoman perencanaan jalur pejalan kaki pada jalan umum No.022/T/BM/1999 Persyaratan Aksesibilitas Pada Jalan Umum Kepmen No KM 60 Tahun 1993, Kepmen No KM 63 Tahun 1993
Data Sekunder Dinas Bina Marga Bandung Sekunder hasil studi kasus
Sekunder dari Dinas Bina Marga Bandung dan Data Primer Survey Lapangan
-
Keterangan Perancangan tetap mempertahankan kondisi eksisting Perancangan terhadap pola parkir pada badan jalan
Perancangan terhadap lebar trotoar dan sarana pejalan kaki yang disesuaikan dengan lokasi zonanya
Perancangan fasilitas ramp dan blok untuk penyandang cacat Perancangan rambu dan marka untuk pengaturan parkir
Sumber : Analisa Data
D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
I-4
LAPORAN TUGAS AKHIR
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir terbagi menjadi lima bagian Penulisan
pada bagian satu terdiri atas beberapa bab diantaranya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN; Berisi mengenai latar belakang penyusunan, lokasi perancangan, tujuan penyusunan tugas akhir, ruang lingkup
perancangan, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA; Berisi mengenai studi pustaka dari
berbagai referensi penelitian sebelumnya maupun literatur – literature berupa
peraturan daerah untuk digunakan dalam pembahasan.
BAB III DASAR TEORI; Membahas mengenai uraian dasar teori secara umum, sebagai pedoman dalam perancangan dan pembahasan teori maupun standar lebih lengkap terdapat pada calculation sheet. BAB IV METODOLOGI; Berisi mengenai langkah-langkah perancangan secara umum yang dilakukan dimulai dari tahap identifikasi sarana dan prasarana, analisa data, dan tahap perancangan prasarana jalan dan fasilitas pejalan kaki. BAB V PEMBAHASAN; Berisi tentang analisa data, perancangan, pembahasan analisa dan hasil perancangan, evaluasi kinerja perancangan, metoda pelaksanaan, RAB, dan kurva S perancangan. BAB VI PENUTUP; Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil perancangan yang telah dilakukan. Pada bagian kedua, calculation sheet merupakan isi dari konsep perancangan, spesifikasi perancangan, standar pedoman, dan proses perhitungan yang dipakai pada setiap komponen perancangan. Bagian ketiga yang merupakan gambar perancangan yang terdiri atas gambar denah, potongan melintang jalan dan detail perancangan. Bagian keempat merupakan Rencana Kerja Syarat yang berisi spesifikasi dan rencana kerja. Terdiri atas tiga bagian pekerjaan yaitu pekerjaan tanah, pekerjaan beton serta pengembalian kondisi dan pekerjaan minor. Bagian kelima merupakan perhitungan volume pekerjaan, Analisa Harga Satuan (AHS), dan perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
I-5