KAJIAN KOMPARATIF KUALITAS BETON ANTARA BAHAN TAMBAH SERAT KALENG, SERAT FIBER, SERAT KAWAT DENGAN SERAT KALENG DAN SERAT FIBER YANG BERBENTUK PENTAGONAL Marsudi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang Abstract Concrete is element for construction material made by a mixture cement the Portland, smooth aggregat (sand), hard aggregat (split), and water. One of strong to effort to increase depress the concrete conducted with the yarns. Yarns of Waste and fiberglass represent the yarns yielded from ex- can waste modification and also fiber secondhand formed of the size and dimension 2 x 20 mm. Target of this yarns addition expected that by a concrete getting this yarns addition will have the change especially in strength depress. This research is conducted to know the influence of the yarns mixture addition which its mixture composition vary from 0%, 10%, 20%, 30% 40%, and 50% and also examination with the concrete treatment at age 7 day, 14 day and 28 day at concrete to strong value depress and nature of other technical. Result of laboratory inspection to strength depress the concrete without yarns addition compared to a strength depress the concrete added a can yarns experience of the strength increase at mixture addition 20 %. While for the addition of fiberglass have the strength is under strength depress the concrete without yarns. Become the addition of can yarns can be made strong to alternative to increase depress the concrete, for the fiberglass of may not be used as a additional materials concrete because strong value depress the lower in comparison with concrete without yarns. Keyword : concrete, fibre of fiber, fibre strand of metal, tin fibre PENDAHULUAN Sampai saat ini bahan beton masih menjadi alternatif yang dominan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, baik sebagai unsur utama maupun bangunan penunjang. Dalam pembuatan struktur utama beton bertulang di wilayah Semarang dan sekitarnya umumnya memakai bahan campuran beton berikut, yaitu semen portland tipe 1, agregat halus dari sungai Krasak (Muntilan) air dari lokasi setempat, sedang agregat kasar (batu pecah) umummya diambil dari Pudak Payung, Kali Kuto, Gunung Pati, atau Ungaran. Sifat-sifat beton baik beton segar maupun setelah mengeras sangat bergantung dari sifat pasta dan agregatnya. Semakin kuat pastanya semakin kuat betonnya. Sifat-sifat yang kurang disenangi pada beton adalah adanya deformasi-deformasi yang bergantung pada waktu disertai penyusutan akibat mengeringnya beton dan lain - lain gejala yang berhubungan dengan itu. Namun, bilamana pengaruh-pengaruh keadaan lingkungan, penyusutan, pembebanan yang mengakibatkan perubahan-perubahan dimensi pada struktur-struktur beton serta elemen-elemen struktural memperoleh perhatian yang cukup pada taraf perencanaan, maka tidak akan dialami kesukaran-kesukaran.
194
Fiber dan kaleng bekas (rongsok) merupakan bahan limbah dari bekas tempat susu formula, cat, roti dan lain lain, banyak dijumpai di daerah Banyumanik, Semarang dan sekitarnya. Dari hasil pengamatan bahwa di Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, saja sudah terdapat 5 lokasi pengepul (pengumpul), yaitu 2 lokasi di jalan Mulawarman, dan 3 lokasi di jalan Tusam Raya Kelurahan Pedalangan Kecamatan Banyumanik. Tempat ini merupakan pengepul barang rongsok yang salah satunya dari bahan kaleng bekas, sehingga limbah kaleng dan fiber bekas ini perlu pemanfaatan yang lebih optimal supaya mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Fiber dan serat kaleng adalah suatu bahan serat yang dibuat dari bahan fiber dan kaleng bekas yang dimodifikasi menjadi serat-serat kecil dengan ukuran panjang ± 20 mm, lebar 2 mm dan dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas beton. Dalam penelitian ini akan dilakukan kajian (studi) komparatif tentang kualitas beton dengan bahan tambah serat dari fiber dan kaleng atau seng maupun serat dari kawat asal daerah Pedalangan Banyumanik Semarang terhadap peningkatan kuat tekan beton dengan serat fiber maupun serat dari kaleng dengan bentuk petagonal.
METODE PENELITIAN START PERMASALAHAN/PENGAMATAN LAPANGAN 1. Belum ada pemisahan timbulan sampah 2. Banyak pengepul barang rongsok (kaleng, fiber) 3. Kaleng bekas, fiber & plastic bekas minuman merupakan limbah yg sulit di uraikan IDENTIFIKASI MASALAH Barang rongsok belum diberdayakan secara optimal PENGUMPULAN DATA PENGUJIAN UJI KUAT TEKAN BETON - Kuat tekan beton K-225 tanpa bahan tambah
``
KOMPILASI DATA
UJI KUAT TEKAN BETON 3. Btn K-225 dg bhn tambah serat fiber pentag onal 4. Btn K-225 dg bhn tambah serat kaleng pentagonal
UJI KUAT TEKAN BETON Kuat tekan btn K-225 dgn bhn tambah : 1.Btn K-225 dg bhn tambah serat fiber 2.Btn K-225 dg bhn tambah serat kaleng 1. Btn K-225 dg bhn tambah serat kawat
ANALISIS DATA KESIMPULAN
HASIL PENGUJIAN FINISH
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut . Bahan yang digunakan adalah PC, agregat halus, agregat kasar (split), air, serat fiber, serat kaleng, sedangkan alatnya terdiri dari ayakan, timbangan kodok, gelas ukur, kerucut abram dan tongkat penusuk, gunting besi, mesin pengaduk beton (molen), cetakan silinder, bak perendam, dan mesin uji tekan Cara Penelitian Agar penelitian dapat tercapai sesuai dengan tujuan, beberapa data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut. a. Data kuat tekan beton tanpa serat dengan b. mutu K-225 c. Data kuat tekan beton dengan bahan tambah serat fiber d. Data kuat tekan beton dengan bahan tambah serat kaleng e. Data kuat tekan beton dengan bahan tambah serat kawat f. Data kuat tekan beton dengan bahan tambah serat fiber berbntuk pentagonal
g.
Data kuat tekan beton dengan bahan tambah serat kaleng berbntuk pentagonal.
Survai lapangan Survai ini dilakukan untuk mendata seberapa banyak pengepul yang ada, kemudian mendata seberapa banyak timbulan barang rongsok dalam satu bulan. Penelitian ini mengambil sampel kaleng /fiber dari daerah pengepulan Banyumanik dan sekitarnya untuk dijadikan bahan campuran pada pembuatan benda uji. Eksperimen (uji laboratorium) Uji laboratorium yaitu uji kuat tekan beton dilakukan dengan tahapan berikut yang di Laboratorium Bahan Politeknik Negeri Semarang (Polines). a. Tahap persiapan. Sebelum bahan-bahan dicampur dan diaduk, terlebih dahulu ditetapkan butir maksimum batu pecah, berat satuan agregatnya, gradasi butirannya, perbandingan berat antara pasir dan batu pecahnya, faktor semen dan nilai slump yang diinginkan. Dalam penelitian ini
KAJIAN KOMPARATIF KUALITAS BETON ANTARA BAHAN TAMBAH SERAT….. ……..(Marsudi )
195
besar butiran maksimum 40 mm, proporsi pasir dan kerikil dibuat dengan cermat sehingga gradasi agregat masuk ke dalam gradasi standar sebagaimana yang tercantur dalam British Standard yang juga terdapat pada Standar Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (1990), nilai faktor air semen ditetapkan antara 0,56 % dan 0,6 % . Nilai slump ditetapkan ±9 cm dengan pertimbangan dapat diaduk, diangkut , dicor, dan dipadatkan dengan baik dengan cara manual (tanpa alat getar). Secara rinci langkah-langkah persiapan perancangan proporsi bahan campuran beton adalah 1. memperkirakan berat adukan beton segar pada setiap m3 uimumnya diambil 2400 kg/m3 ; 2. memperkirakan kebutuhan air tiap m3 beton; 3. menetapkan faktor air semen (fas) yang akan dipakai sebagai model campuran; 4. menghitung kebutuhan semen; 5. menghitung kebutuhan agregat yang diperlukan dari berat yang diperkirakan; 6. menghitung perbandingan berat pasir dan batu pecah berdasarkan analisis gradasi pasir dan gradasi batu pecah sehingga gradasi campuran masuk dalam gradasi standar. b. Pengadukan Penelitian ini menggunakan proporsi campuran antara berat semen dan berat serat fiber maupun serat kaleng bekas sebesar 0 %, 10 %, 20 %, 30 %, 40 %, dan 50 %. Setiap macam bahan dan faktor air semen yang sama dibuat dalam satu adukan, dan setiap adukan direncanakan dibuat 9 buah silinder beton, yang akan diuji tekan pada umur 7, 14 dan 28 hari dengan banyak benda uji masing-masing umur tiga buah. Pengujian tekan beton dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan Polines Jurusan Teknik Sipil. c. 196
Pencetakan. Apabila nilai slump adukan telah mencapai kurang lebih 90 mm, maka adukan beton
dimasukkan ke dalam cetakan silinder beton dan dipadatkan dengan cara yang lazim dilakukan dalam pembuatan benda uji silinder beton. d. Perawatan. Cetakan dibuka setelah 24 jam dan diberi tanda (kode), kemudian direndam dalam bak perendaman sampai saatnya akan diuji tekan. e. Pengujian. Benda uji silinder beton diuji kekuatannya pada umur 7, 14, dan 28 hari. Sebelum diuji silinder beton ditimbang, diukur diameternya, tingginya dan diberi capping pada ujung yang tidak rata, kemudian diuji dengan mesin tekan dan dicatat kuat tekan maksimumnya. Cara Mengolah Data Data-data yang diperoleh dari hasil uji laboratorium bahan Politeknik Negeri Semarang (Polines) diolah dengan cara di ambil rataratanya untuk kemudian di lakukan suatu analisis mengenai data-data tersebut. Dari hasil pengujian-pengujian beton yang diberi campuran serat fiber, serat kaleng bekas, seart kawat dapat diketahui perubahan kuat tekan betonnya. Kemudian dari data variasi proporsi bahan tambah tersebut dan kuat tekan yang diperoleh, selanjutnya dibuat kurva hubungan antara proporsi bahan tambah (serat kaleng, serat fiber, serat kawat, serat kaleng pentagonal, seart fiber pentagonal) dengan kuat tekannya. Dari kurva tersebut dapat dianalisis perilaku beton yang menjadi model dalam memprediksi kekuatan optimumnya. Dari data hasil penelitian kemudian diambil kesimpulan terhadap kekuatan tekan berikut. a. Apakah rata-rata pengujian kuat tekan lebih besar dari 225 kg/cm2 ( K-225)? b. Apakah rata-rata pengujian kuat tekan lebih kecil dari 225 kg/cm2 ( K-225)? c. Bahan tambah apa yang mempunyai kuat tekan paling besar? Jika kuat tekannya lebih besar dari K-225 berarti penambahan serat kaleng/fiber dapat meningkatkan kualitas beton, sedangkan jika sebaliknya maka dalam pembuatan beton
Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 3 Desember 2007: 194-204
dilarang menggunakan serat dari kaleng maupun dari fiber. HASIL Berikut dikemukakan hasil analisis bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini. Semen yang digunakan sebagai bahan pengikat dalam penelitian ini adalah semen portland jenis I, yaitu semen yang digunakan untuk umum. Bahan pengikat ini tidak dilakukan analisis karena dianggap sudah memenuhi syarat Standar Industri Indonesia (SII). Air yang dipakai dalam pembuatan benda uji diambil dari air yang berasal dari PDAM yang berada di Laboratorium Bahan Politeknik Negeri Semarang. Kualitas air ini dianggap telah memenuhi persyaratan sebagai bahan pencampur semen dengan agregat, sehingga tidak perlu dilakukan analisis. Agregat halus (pasir) dari sungai Krasak. Dari penelitian oleh Parhadi dkk (2005) diperoleh hasil sebagai berikut . Tabel 1. Pemeriksaan Agregat Halus Jenis Pemeriksaan Hasil Modulus kehalusan 3,283 Kadar air 1,050 Berat jenis SSD 22,415 Penyerapan 2,460 Berat isi 1,790 Daerah gradasi zone 3 Sumber : Hasil Penelitian Parhadi dkk( 2005) Agregat kasar (split) berupa batu pecah yang didapatkan dari daerah Pudakpayung Ungaran Kabupaten Semarang. Agregat kasar ini sudah umum digunakan sebagai baik. Dari data penelitian Parhadi dkk (2005) diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 2. Pemeriksaan Agregat Kasar Jenis Pemeriksaan Hasil Modulus kehalusan 2,398 Kadar air 0,807 Berat jenis SSD 2,530 Penyerapan 1,300 Berat isi 1,594 Sumber : Hasil Penelitian Parhadi dkk( 2005)
Perencanaan campuran beton menggunakan Job Mix Formula (JMF) dari Balai Pengujian dan Peralatan DPU Kota Semarang 2004. Rancangan untuk beton normal berdasarkan K – 225 dengan kebutuhan material untuk setiap 1 m3 beton selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Perenc. Camp. Beton Perbandingan Bahan Perbdg Semen 360 kg 1 Agregat halus 745,5 kg 2,07 Agregat kasar 1030 kg 2,86 Sumber jmf DPU Kota Semarang (2004). Pengujian yang dilakukan adalah untuk mencari seberapa besar kuat tekan beton terhadap pengaruh penambahan serat kaleng, serat fiber, maupun serat kawat yang diperbandingkan dengan kuat tekan beton tanpa diberi bahan serat. Beton yang dijadikan bahan uji dengan mutu K-225. Pengujian ini diawali dengan melakukan pengujian slump beton baru, kemudian pengujian kuat tekan dengan umur sesuai rencana. Dari penelitian yang dilakukan di laboratorium, didapatkan data-data terhadap pemeriksaan benda uji sebagai berikut Tabel 4 s.d. 29). Tabel 4. Pengujian Beton K-225 No Kode 1 2 3
0-1 0-2 0-3
4 5 6
0-4 0-5 0-6
7 8 9
0-7 0-8 0-9
Tanggal Cor Uji 14-06-06 21-06-06 14-06-06 21-06-06 14-06-06 21-06-06 Rata - rata 14-06-06 28-06-06 14-06-06 28-06-06 14-06-06 28-06-06 Rata - rata 14-06-06 12-07-06 14-06-06 12-07-06 14-06-06 12-07-06 Rata - rata
Umur Ukuran (cm) Berat (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 7 225 8000 7 225 8100 7 225 8200 8100 14 225 8100 14 225 8100 14 225 8200 8133 28 225 8200 28 225 8200 28 225 8100 8167
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 330 147 338 150 337 150 335 149 452 201 459 204 453 201 455 202 540 240 510 227 535 238 528 235
Konv. 28 hari 226 231 230 229 228 232 229 230 240 227 238 235
Tabel 5. Beton K-225 (+ Serat Kaleng 10% ) No Kode 1 K-10.1 2 K-10.2 3 K-10.3 4 K-10.4 5 K-10.5 6 K-10.6 7 K-10.7 8 K-10.8 9 K-10.9
Tanggal Cor Uji 19-06-06 26-06-06 19-06-06 26-06-06 19-06-06 26-06-06 Rata - rata 19-06-06 03-07-06 19-06-06 03-07-06 19-06-06 03-07-06 Rata - rata 19-06-06 17-07-06 19-06-06 17-07-06 19-06-06 17-07-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 8200 225 8000 225 8300 8167 225 8300 225 8200 225 8100 8200 225 8200 225 8100 225 8000 8100
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 330 147 337 150 335 149 334 148 450 200 460 204 465 207 458 204 530 236 510 227 520 231 520 231
KAJIAN KOMPARATIF KUALITAS BETON ANTARA BAHAN TAMBAH SERAT….. ……..(Marsudi )
Konv. 28 hari 226 230 229 228 227 232 235 231 236 227 231 231
197
Tabel 6. Beton K-225 (+ Serat Kaleng 20% ) No Kode 1 K-20.1 2 K-20.2 3 K-20.3 4 K-20.4 5 K-20.5 6 K-20.6 7 K-20.7 8 K-20.8 9 K-20.9
Tanggal Cor Uji 19-06-06 26-06-06 19-06-06 26-06-06 19-06-06 26-06-06 Rata - rata 19-06-06 03-07-06 19-06-06 03-07-06 19-06-06 03-07-06 Rata - rata 19-06-06 17-07-06 19-06-06 17-07-06 19-06-06 17-07-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 8300 225 8200 225 8300 8267 225 8200 225 8200 225 8300 8233 225 8100 225 8200 225 8100 8133
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 339 151 335 149 337 150 337 150 460 204 475 211 465 207 467 207 540 240 530 236 535 238 535 238
Konv. 28 hari 232 229 230 230 232 240 235 236 240 236 238 238
Tabel 7. Beton K-225 (+ Serat Kaleng 30% ) Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 1 K-30.1 22-06-06 29-06-06 7 225 8300 2 K-30.2 22-06-06 29-06-06 7 225 8200 3 K-30.3 22-06-06 29-06-06 7 225 8300 8267 Rata - rata 4 K-30.4 22-06-06 06-07-06 14 225 8200 5 K-30.5 22-06-06 06-07-06 14 225 8200 6 K-30.6 22-06-06 06-07-06 14 225 8300 Rata - rata 8233 7 K-30.7 22-06-06 20-07-06 28 225 8100 8 K-30.8 22-06-06 20-07-06 28 225 8200 9 K-30.9 22-06-06 20-07-06 28 225 8100 Rata - rata 8133
No Kode
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 290 129 300 133 297 132 296 131 370 164 400 178 415 184 395 176 450 200 455 202 469 208 458 204
Konv. 28 hari 198 205 203 202 187 202 210 199 200 202 208 204
Tabel 8. Beton K-225 (+ Serat Kaleng 40% ) No Kode 1 K-40.1 2 K-40.2 3 K-40.3 4 K-40.4 5 K-40.5 6 K-40.6 7 K-40.7 8 K-40.8 9 K-40.9
Tanggal Cor Uji 22-06-06 29-06-06 22-06-06 29-06-06 22-06-06 29-06-06 Rata - rata 22-06-06 06-07-06 22-06-06 06-07-06 22-06-06 06-07-06 Rata - rata 22-06-06 20-07-06 22-06-06 20-07-06 22-06-06 20-07-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 8100 225 8200 225 8300 8200 225 8000 225 7850 225 8000 7950 225 8000 225 8000 225 7900 7967
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 275 122 270 120 274 122 273 121 345 153 351 156 348 155 348 155 425 189 430 191 433 192 429 191
Konv. 28 hari 188 185 187 187 174 177 176 176 189 191 192 191
Tabel 9. Beton K-225 (+ Serat Kaleng 50% ) No Kode 1 K-50.1 2 K-50.2 3 K-50.3 4 K-50.4 5 K-50.5 6 K-50.6 7 K-50.7 8 K-50.8 9 K-50.9
Tanggal Cor Uji 27-06-06 04-07-06 27-06-06 04-07-06 27-06-06 04-07-06 Rata - rata 27-06-06 11-07-06 27-06-06 11-07-06 27-06-06 11-07-06 Rata - rata 27-06-06 25-07-06 27-06-06 25-07-06 27-06-06 25-07-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 8100 225 8200 225 8300 8200 225 8000 225 7850 225 8000 7950 225 8000 225 8000 225 7900 7967
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 270 120 245 109 260 116 258 115 330 147 325 144 330 147 328 146 425 189 430 191 433 192 429 191
Konv. 28 hari 185 168 178 177 167 164 167 166 189 191 192 191
No Kode 1 F-20.1 2 F-20.2 3 F-20.3 4 F-20.4 5 F-20.5 6 F-20.6 7 F-20.7 8 F-20.8 9 F-20.9
Tanggal Cor Uji 03-07-06 10-07-06 03-07-06 10-07-06 03-07-06 10-07-06 Rata - rata 03-07-06 17-07-06 03-07-06 17-07-06 03-07-06 17-07-06 Rata - rata 03-07-06 31-07-06 03-07-06 31-07-06 03-07-06 31-07-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 7900 225 7900 225 8000 7933 225 8000 225 8000 225 8100 8033 225 8000 225 7900 225 8100 8000
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 307 136 302 134 309 137 306 136 410 182 420 187 416 185 415 185 475 211 465 207 489 217 476 212
Konv. 28 hari 210 206 211 209 207 212 210 210 211 207 217 212
Tabel 12. Beton K-225 (+ Serat Fiber 30% ) No Kode 1 F-30.1 2 F-30.2 3 F-30.3 4 F-30.4 5 F-30.5 6 F-30.6 7 F-30.7 8 F-30.8 9 F-30.9
Tanggal Cor Uji 02-08-06 09-08-06 02-08-06 09-08-06 02-08-06 09-08-06 Rata - rata 02-08-06 16-08-06 02-08-06 16-08-06 02-08-06 16-08-06 Rata - rata 02-08-06 30-08-06 02-08-06 30-08-06 02-08-06 30-08-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 8300 225 8200 225 8300 8267 225 8200 225 8200 225 8300 8233 225 8100 225 8200 225 8100 8133
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 275 122 272 121 265 118 271 120 372 165 375 167 365 162 371 165 435 193 421 187 412 183 423 188
Konv. 28 hari 188 186 181 185 188 189 184 187 193 187 183 188
Tabel 13. Beton K-225 (+ Serat Fiber 40% ) No Kode 1 K-40.1 2 K-40.2 3 K-40.3 4 K-40.4 5 K-40.5 6 K-40.6 7 K-40.7 8 K-40.8 9 K-40.9
Tanggal Cor Uji 02-08-06 09-08-06 02-08-06 09-08-06 02-08-06 09-08-06 Rata - rata 02-08-06 16-08-06 02-08-06 16-08-06 02-08-06 16-08-06 Rata - rata 02-08-06 30-08-06 02-08-06 30-08-06 02-08-06 30-08-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 8100 225 7900 225 8000 8000 225 8000 225 7900 225 8000 7967 225 8000 225 7900 225 8000 7967
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 263 117 265 118 259 115 262 117 333 148 341 152 345 153 340 151 396 176 398 177 395 176 396 176
Konv. 28 hari 180 181 177 179 168 172 174 172 176 177 176 176
Tabel 14. Beton K-225 (+ Serat Fiber 50% ) No Kode 1 F-50.1 2 F-50.2 3 F-50.3 4 F-50.4 5 F-50.5 6 F-50.6 7 F-50.7 8 F-50.8 9 F-50.9
Tanggal Cor Uji 08-08-06 15-08-06 08-08-06 15-08-06 08-08-06 15-08-06 Rata - rata 08-08-06 22-08-06 08-08-06 22-08-06 08-08-06 22-08-06 Rata - rata 08-08-06 05-09-06 08-08-06 05-09-06 08-08-06 05-09-06 Rata - rata
Umur Ukuran (cm) Berat (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 7 225 8100 7 225 8200 7 225 8300 8200 14 225 8000 14 225 7850 14 225 8000 7950 28 225 8000 28 225 8000 28 225 7900 7967
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 240 107 252 112 243 108 245 109 355 158 334 148 332 148 340 151 398 177 382 170 396 176 392 174
Konv. 28 hari 164 172 166 168 179 169 168 172 177 170 176 174
Tabel 10. Beton K-225 (+ Serat Fiber 10% ) No Kode 1 F-10.1 2 F-10.2 3 F-10.3 4 F-10.4 5 F-10.5 6 F-10.6 7 F-10.7 8 F-10.8 9 F-10.9
Tanggal Cor Uji 03-07-06 10-07-06 03-07-06 10-07-06 03-07-06 10-07-06 Rata - rata 03-07-06 17-07-06 03-07-06 17-07-06 03-07-06 17-07-06 Rata - rata 03-07-06 31-07-06 03-07-06 31-07-06 03-07-06 31-07-06 Rata - rata
Umur (hari) 7 7 7 14 14 14 28 28 28
Ukuran (cm) Berat 15 x 15 x 15 (gram) 225 8000 225 8000 225 7900 7967 225 8000 225 8000 225 8000 8000 225 7900 225 8100 225 8000 8000
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 311 138 315 140 316 140 314 140 420 187 425 189 428 190 424 189 495 220 490 218 493 219 493 219
Konv. 28 hari 213 215 216 215 212 215 216 214 220 218 219 219
Tabel 11. Beton K-225 (+ Serat Fiber 20% ) 198
Tabel 15. Beton K-225 (+Srt Klg Penta 10%)
Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 3 Desember 2007: 194-204
No
Kode
1 KP-10.1 2 KP-10.2 3 KP-10.3 4 KP-10.4 5 KP-10.5 6 KP-10.6 7 KP-10.7 8 KP-10.8 9 KP-10.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 05-06-07 12-06-07 7 225 8100 05-06-07 12-06-07 7 225 8000 05-06-07 12-06-07 7 225 8200 Rata - rata 8100 05-06-07 19-06-07 14 225 8200 05-06-07 19-06-07 14 225 8000 05-06-07 19-06-07 14 225 8000 Rata - rata 8067 05-06-07 03-07-07 28 225 8300 05-06-07 03-07-07 28 225 8100 05-06-07 03-07-07 28 225 8000 Rata - rata 8133
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 332 148 335 149 329 146 332 148 445 198 455 202 450 200 450 200 532 236 500 222 521 232 518 230
Konv. 28 hari 227 229 225 227 225 230 227 227 236 222 232 230
Tabel 16. Beton K-225 (+Srt Klg Penta 20% ) No
Kode
1 2 3
KP-20.1 KP-20.2 KP-20.3
4 5 6
KP-20.4 KP-20.5 KP-20.6
7 8 9
KP-20.7 KP-20.8 KP-20.9
Umur Ukuran (cm) Berat Tanggal Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 05-06-07 12-06-07 7 225 8200 05-06-07 12-06-07 7 225 8200 05-06-07 12-06-07 7 225 8100 Rata - rata 8167 05-06-07 19-06-07 14 225 8300 05-06-07 19-06-07 14 225 8200 05-06-07 19-06-07 14 225 8100 Rata - rata 8200 05-06-07 03-07-07 28 225 8000 05-06-07 03-07-07 28 225 8200 05-06-07 03-07-07 28 225 8100 Rata - rata 8100
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 340 151 337 150 339 151 339 151 451 200 467 208 460 204 459 204 545 242 530 236 528 235 534 237
Konv. 28 hari 232 230 232 232 228 236 232 232 242 236 235 237
Tabel 17. Beton K-225 (+ Srt Klg Penta 30% ) No
Kode
1 2 3
KP-30.1 KP-30.2 KP-30.3
4 5 6
KP-30.4 KP-30.5 KP-30.6
7 8 9
KP-30.7 KP-30.8 KP-30.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 11-06-07 18-06-07 7 225 8000 11-06-07 18-06-07 7 225 8300 11-06-07 18-06-07 7 225 8300 Rata - rata 8200 11-06-07 25-06-07 14 225 8100 11-06-07 25-06-07 14 225 8200 11-06-07 25-06-07 14 225 8200 Rata - rata 8167 11-06-07 09-07-07 28 225 8300 11-06-07 09-07-07 28 225 8200 11-06-07 09-07-07 28 225 8100 Rata - rata 8200
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 275 122 295 131 310 138 293 130 372 165 375 167 399 177 382 170 455 202 445 198 460 204 453 201
Konv. 28 hari 188 202 212 201 188 189 202 193 202 198 204 201
Tabel 18. Beton K-225 (+ Srt Klg Penta 40%) No
Kode
1 2 3
KP-40.1 KP-40.2 KP-40.3
4 5 6
KP-40.4 KP-40.5 KP-40.6
7 8 9
KP-40.7 KP-40.8 KP-40.9
Umur Ukuran (cm) Berat Tanggal Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 11-06-07 18-06-07 7 225 8200 11-06-07 18-06-07 7 225 8100 11-06-07 18-06-07 7 225 8000 Rata - rata 8100 11-06-07 25-06-07 14 225 8100 11-06-07 25-06-07 14 225 7900 11-06-07 25-06-07 14 225 8100 8033 Rata - rata 11-06-07 09-07-07 28 225 8200 11-06-07 09-07-07 28 225 8300 11-06-07 09-07-07 28 225 8200 Rata - rata 8233
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 263 117 275 122 280 124 273 121 350 156 350 156 345 153 348 155 425 189 415 184 430 191 423 188
Konv. 28 hari 180 188 191 186 177 177 174 176 189 184 191 188
Tabel 19. Beton K-225 (+ Srt Klg Penta 50% )
No
Kode
1 2 3
KP-50.1 KP-50.2 KP-50.3
4 5 6
KP-50.4 KP-50.5 KP-50.6
7 8 9
KP-50.7 KP-50.8 KP-50.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 21-06-07 28-06-07 7 225 8100 21-06-07 28-06-07 7 225 8200 21-06-07 28-06-07 7 225 8300 Rata - rata 8200 21-06-07 05-07-07 14 225 8200 21-06-07 05-07-07 14 225 7850 21-06-07 05-07-07 14 225 8000 Rata - rata 8017 21-06-07 19-07-07 28 225 8000 21-06-07 19-07-07 28 225 8000 21-06-07 19-07-07 28 225 7900 Rata - rata 7967
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 255 113 265 118 250 111 257 114 355 158 334 148 332 148 340 151 398 177 382 170 396 176 392 174
Konv. 28 hari 174 181 171 175 179 169 168 172 177 170 176 174
Tabel 20. Beton K-225 (+Srt Fiber Penta 10%) No
Kode
1 2 3
FP-10.1 FP-10.2 FP-10.3
4 5 6
FP-10.4 FP-10.5 FP-10.6
7 8 9
FP-10.7 FP-10.8 FP-10.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 11-07-07 18-07-07 7 225 8100 11-07-07 18-07-07 7 225 8000 11-07-07 18-07-07 7 225 8000 Rata - rata 8033 11-07-07 25-07-07 14 225 8100 11-07-07 25-07-07 14 225 8100 11-07-07 25-07-07 14 225 8000 Rata - rata 8067 11-07-07 08-08-07 28 225 7900 11-07-07 08-08-07 28 225 8200 11-07-07 08-08-07 28 225 8100 Rata - rata 8067
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 300 133 320 142 310 138 310 138 415 184 420 187 430 191 422 187 500 222 480 213 490 218 490 218
Konv. 28 hari 205 219 212 212 210 212 217 213 222 213 218 218
Tabel 21. Beton K-225 (+Srt Fiber Penta 20%) No
Kode
1 2 3
FP-20.1 FP-20.2 FP-20.3
4 5 6
FP-20.4 FP-20.5 FP-20.6
7 8 9
FP-20.7 FP-20.8 FP-20.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 11-07-07 18-07-07 7 225 8000 11-07-07 18-07-07 7 225 8000 11-07-07 18-07-07 7 225 8100 8033 Rata - rata 11-07-07 25-07-07 14 225 8200 11-07-07 25-07-07 14 225 8000 11-07-07 25-07-07 14 225 8000 8067 Rata - rata 11-07-07 08-08-07 28 225 8100 11-07-07 08-08-07 28 225 7900 11-07-07 08-08-07 28 225 8000 Rata - rata 8000
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 300 133 305 136 310 138 305 136 420 187 425 189 400 178 415 184 480 213 450 200 475 211 468 208
Konv. 28 hari 205 209 212 209 212 215 202 210 213 200 211 208
Tabel 22. Beton K-225 (+Srt Fiber Penta 30% ) No
Kode
1 2 3
FP-30.1 FP-30.2 FP-30.3
4 5 6
FP-30.4 FP-30.5 FP-30.6
7 8 9
FP-30.7 FP-30.8 FP-30.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 27-07-07 03-08-07 7 225 8200 27-07-07 03-08-07 7 225 8100 27-07-07 03-08-07 7 225 8300 Rata - rata 8200 27-07-07 10-08-07 14 225 8100 27-07-07 10-08-07 14 225 8200 27-07-07 10-08-07 14 225 8200 Rata - rata 8167 27-07-07 24-08-07 28 225 8000 27-07-07 24-08-07 28 225 8100 27-07-07 24-08-07 28 225 8100 Rata - rata 8067
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 260 116 270 120 250 111 260 116 373 166 371 165 365 162 370 164 441 196 417 185 417 185 425 189
Konv. 28 hari 178 185 171 178 188 187 184 187 196 185 185 189
Tabel 23. Beton K-225 (+Srt Fiber Penta 40% )
KAJIAN KOMPARATIF KUALITAS BETON ANTARA BAHAN TAMBAH SERAT….. ……..(Marsudi )
199
No
Kode
1 FP-40.1 2 FP-40.2 3 FP-40.3 4 FP-40.4 5 FP-40.5 6 FP-40.6 7 FP-40.7 8 FP-40.8 9 FP-40.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 27-07-07 03-08-07 7 225 8000 27-07-07 03-08-07 7 225 8000 27-07-07 03-08-07 7 225 8000 Rata - rata 8000 27-07-07 10-08-07 14 225 8000 27-07-07 10-08-07 14 225 8000 27-07-07 10-08-07 14 225 8200 Rata - rata 8067 27-07-07 24-08-07 28 225 8100 27-07-07 24-08-07 28 225 8100 27-07-07 24-08-07 28 225 8000 Rata - rata 8067
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 272 121 267 119 257 114 265 118 350 156 362 161 345 153 352 157 404 180 399 177 417 185 407 181
Konv. 28 hari 186 183 176 181 177 183 174 178 180 177 185 181
Tabel 24. Beton K-225 (+Srt Fiber Penta. 50% ) No
Kode
1 2 3
FP-50.1 FP-50.2 FP-50.3
4 5 6
FP-50.4 FP-50.5 FP-50.6
7 8 9
FP-50.7 FP-50.8 FP-50.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Kuat tekan Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) beban (kN) kg/cm2 06-08-07 13-08-07 7 225 8100 241 107 06-08-07 13-08-07 7 225 8100 247 110 06-08-07 13-08-07 7 225 8300 244 108 Rata - rata 8166.667 244 108 06-08-07 20-08-07 14 225 8100 331 147 06-08-07 20-08-07 14 225 7900 338 150 06-08-07 20-08-07 14 225 8000 341 152 Rata - rata 8000 337 150 06-08-07 03-09-07 28 225 8000 402 179 06-08-07 03-09-07 28 225 8100 384 171 06-08-07 03-09-07 28 225 7900 396 176 Rata - rata 8000 394 175
Konv. 28 hari 165 169 167 167 167 171 172 170 179 171 176 175
Tabel 25. Beton K-225 (+ Serat Kawat 10% ) No
Kode
1 2 3
KP-10.1 KP-10.2 KP-10.3
4 5 6
KP-10.4 KP-10.5 KP-10.6
7 8 9
KP-10.7 KP-10.8 KP-10.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 22-08-07 29-08-07 7 225 8300 22-08-07 29-08-07 7 225 8200 22-08-07 29-08-07 7 225 8300 Rata - rata 8267 22-08-07 05-09-07 14 225 8300 22-08-07 05-09-07 14 225 8200 22-08-07 05-09-07 14 225 8100 Rata - rata 8200 22-08-07 19-09-07 28 225 8100 22-08-07 19-09-07 28 225 8200 22-08-07 19-09-07 28 225 8200 Rata - rata 8167
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 450 200 465 207 455 202 457 203 612 272 620 276 630 280 621 276 720 320 730 324 713 317 721 320
Konv. 28 hari 308 318 311 312 309 313 318 313 320 324 317 320
No
Kode
1 2 3
FP-30.1 FP-30.2 FP-30.3
4 5 6
FP-30.4 FP-30.5 FP-30.6
7 8 9
FP-30.7 FP-30.8 FP-30.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 31-08-07 07-09-07 7 225 8300 31-08-07 07-09-07 7 225 8200 31-08-07 07-09-07 7 225 8300 Rata - rata 8267 31-08-07 14-09-07 14 225 8400 31-08-07 14-09-07 14 225 8200 31-08-07 14-09-07 14 225 8300 8300 Rata - rata 31-08-07 28-09-07 28 225 8300 31-08-07 28-09-07 28 225 8200 31-08-07 28-09-07 28 225 8400 Rata - rata 8300
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 402 179 395 176 389 173 395 176 540 240 539 240 505 224 528 235 605 269 599 266 614 273 606 269
Konv. 28 hari 275 270 266 270 273 272 255 267 269 266 273 269
Tabel 28. Beton K-225 (+ Serat Kawat 40% ) No
Kode
1 2 3
FP-40.1 FP-40.2 FP-40.3
4 5 6
FP-40.4 FP-40.5 FP-40.6
7 8 9
FP-40.7 FP-40.8 FP-40.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 31-08-07 07-09-07 7 225 8200 31-08-07 07-09-07 7 225 8300 31-08-07 07-09-07 7 225 8200 Rata - rata 8233 31-08-07 14-09-07 14 225 8300 31-08-07 14-09-07 14 225 8300 31-08-07 14-09-07 14 225 8200 Rata - rata 8267 31-08-07 28-09-07 28 225 8200 31-08-07 28-09-07 28 225 8400 31-08-07 28-09-07 28 225 8200 Rata - rata 8267
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 300 133 325 144 259 115 295 131 390 173 405 180 425 189 407 181 467 208 459 204 475 211 467 208
Konv. 28 hari 205 222 177 201 197 205 215 205 208 204 211 208
Tabel 29. Beton K-225 (+ Serat Kawat 50% ) No
Kode
1 2 3
FP-50.1 FP-50.2 FP-50.3
4 5 6
FP-50.4 FP-50.5 FP-50.6
7 8 9
FP-50.7 FP-50.8 FP-50.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 04-09-07 11-09-07 7 225 8200 04-09-07 11-09-07 7 225 8100 04-09-07 11-09-07 7 225 8300 Rata - rata 8200 04-09-07 18-09-07 14 225 8300 04-09-07 18-09-07 14 225 8200 04-09-07 18-09-07 14 225 8000 Rata - rata 8167 04-09-07 02-10-07 28 225 8200 04-09-07 02-10-07 28 225 8100 04-09-07 02-10-07 28 225 8300 Rata - rata 8200
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 280 124 274 122 290 129 281 125 365 162 390 173 385 171 380 169 442 196 425 189 450 200 439 195
Konv. 28 hari 191 187 198 192 184 197 194 192 196 189 200 195
Tabel 26. Beton K-225 (+ Serat Kawat 20% ) No
Kode
1 2 3
KP-20.1 KP-20.2 KP-20.3
4 5 6
KP-20.4 KP-20.5 KP-20.6
7 8 9
KP-20.7 KP-20.8 KP-20.9
Tanggal Umur Ukuran (cm) Berat Cor Uji (hari) 15 x 15 x 15 (gram) 22-08-07 29-08-07 7 225 8400 22-08-07 29-08-07 7 225 8300 22-08-07 29-08-07 7 225 8300 Rata - rata 8333 22-08-07 05-09-07 14 225 8300 22-08-07 05-09-07 14 225 8200 22-08-07 05-09-07 14 225 8400 Rata - rata 8300 22-08-07 19-09-07 28 225 8400 22-08-07 19-09-07 28 225 8500 22-08-07 19-09-07 28 225 8300 Rata - rata 8400
Kuat tekan beban (kN) kg/cm2 460 204 467 208 475 211 467 208 645 287 635 282 640 284 640 284 745 331 735 327 750 333 743 330
Konv. 28 hari 315 319 325 320 326 321 323 323 331 327 333 330
Tabel 27. Beton K-225 (+ Serat Kawat 30% ) 200
PEMBAHASAN Uji Slump Sebelum dilakukan pencetakan beton menjadi benda uji dilakukan uji slump. Hasilnya menujukkan beton yang mempunyai bahan tambah serat kaleng, serat fiber, maupun serat kawat mempunyai nilai slump yang lebih kecil dibandingkan beton tanpa serat. Demikian juga untuk proporsi perbandingan yang lebih besar akan menghasilkan nilai slump yang semakin kecil. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kemudahan pengerjaan beton dengan serat lebih sulit apabila dibandingkan dengan beton tanpa serat.
Uji Kuat Tekan Beton Serat Kaleng
Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 3 Desember 2007: 194-204
Hubungan antara kuat tekan beton normal tanpa bahan tambah serat dengan beton yang berbahan tambah serat dapat dilihat mulai Tabel 6 sampai dengan Tabel 30. Untuk hasil uji rata-rata kuat tekan beton, hasil modifikasi dengan penambahan bahan serat kaleng, serat fiber, dan serat kawat dapat di tampilkan dalam tabel dan gambar berikut.
250
200
Kuat tekan (kg/cm 2)
0 149 148 150 131 121 115
0 202 204 207 176 155 146
235
202
150
0 235 231 238 204 191 191
50 % 11 5 14 6 19 1
G
0 202 189 185 165 151 151
0 235 219 212 188 176 174
235
219
202
212
189
Umur 7 hari
188
185
176
174
151
151
165
150
149
140
Umur 14 hari Umur 28 hari
136 120
117
109
100
50
0
207
204
1
204 191
191
155
150
148
131
146
121
115
10%
20%
30% 4
40% 5
10%
3
20%
4
30%
40% 5
50%
6
Umur 14 hari Umur 28 hari
50%
0 3
2
Umur 7 hari
50
2
0%
Proporsi Campuran Serat Fiber
176
149
0%
0 149 140 136 120250 117 109200
50 % 10 9 15 1 17 4
238
231
100
1
Tabel 31. Perbandingan Kuat Tekan tanpa dan dengan Penambahan Serat Fiber Kuat tekan ( kg/cm2 ) Umur/ 0 10 20 30 40 camp. % % % % % 7 hari 149 14 13 12 11 0 6 0 7 14 hari 202 18 18 16 15 9 5 5 1 28 hari 235 21 21 18 17 9 2 8 6
Kuat tekan (kg/cm2)
Tabel 30. Perbandingan Kuat Tekan tanpa dan dengan Penambahan Serat Kaleng Kuat tekan ( kg/cm2 ) Umur/ 0 10 20 30 40 camp. % % % % % 7 hari 14 14 15 13 12 9 8 0 1 1 14 hari 20 20 20 17 15 2 4 7 6 5 28 hari 23 23 23 20 19 5 1 8 4 1
Uji Kuat Tekan Beton Serat Fiber Untuk hasil uji rata-rata kuat tekan beton hasil modifikasi dengan penambahan bahan serat kaleng dapat ditampilkan dalam tabel dan ggambar berikut.
6
Gambar 3. Perbandingan antara Beton tanpa Serat dengan Serat Fiber
Proporsi Campuran Serat Kaleng
Gambar 2. Grafik Perbandingan antara Beton Tanpa Serat dengan Serat Kaleng Dari data rata-rata pengujian beton dengan bahan tambah serat kaleng dapat dilihat bahwa penambahan serat kaleng akan mempunyai kekuatan tekan yang lebih besar bagi beton terutama pada prporsi campuran 20 %. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada proporsi ini mempunyai kekuatan tekan pada umur 7 hari, yaitu dari 149 kg/cm2 menjadi 150 kg/cm2 atau mengalami kenaikan 0,70 % , kemudian untuk umur 14 hari dari 202 kg/cm2 menjadi 207 kg/cm2 mengalami kenaikan 2.50 %, sedangkan untuk umur 28 hari dari kuat tekan 235 kg/cm2 menjadi 238 kg/cm2 mengalami kenaikan 1,3 %. Untuk proporsi lebih besar dari 20 % mengalami penurunan kekuatan.
Dari data rata-rata pengujian beton dengan bahan tambah serat fiber dapat dilihat bahwa penambahan serat fiber mengalami penurunan kekuatan tekan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada proporsi penambahan serat fiber makin besar maka akan semakin kecil pula kuat tekan yang dihasilkan. Uji Kuat Tekan Beton Serat Kaleng Bentuk Pentagonal Hubungan antara kuat tekan beton normal tanpa bahan tambah serat dan beton yang berbahan tamah serat dapat dilihat mulai Tabel 2 sampai dengan Tabel 26. Untuk hasil uji rata-rata kuat tekan beton hasil modifikasi dengan penambahan bahan serat kaleng, serat fiber dan serat kawat dapat di tampilkan dalam tabel dan gambar berikut. Tabel 32. Perband. Kuat Tekan Beton
KAJIAN KOMPARATIF KUALITAS BETON ANTARA BAHAN TAMBAH SERAT….. ……..(Marsudi )
201
0 202 200 204 170 155 151 250
0 235 230 237 201 188 174
200 150 100 50 0
235 202
230 200
237 204
149
148
151
50 % 11 4 15 1 17 4
201 170
Umur 14 hari
188 155
130
174 151
121
Umur 28 hari
114
14 hari 28 hari 0 202 187 184 164 250157 200150
235 202
150
0 235 218 208 189 181 175
10 % 13 8 18 7 21 8
20 % 13 6 18 4 20 8
40 % 11 8 15 7 18 1
50 % 10 8 15 0 17 5
Umur 7 hari Umur 14 hari
218
Umur 28 hari
208
187
189
184
181
164
149
30 % 11 6 16 4 18 9
138
136
150
118
116
100
175
157
108
50 0 1
2
3
4
5
6
Proporsi Campuran Serat Fiber
1
2
0%
10%
3
4
20%
5
30%
Proporsi Campuran Serat Fiber
6
40%
50%
0%
Gambar 4. Grafik Perbandingan antara Beton tanpa Serat dengan Serat Kaleng Berbentuk Pentagonal Dari data rata-rata pengujian beton dengan bahan tambah serat kaleng dapat dilihat bahwa penambahan serat kaleng akan mempunyai kekuatan tekan yang lebih besar bagi beton terutama pada prporsi campuran 20 %. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada proporsi ini mempunyai kekuatan tekan pada umur 7 hari, yaitu dari 149 kg/cm2 menjadi 151 kg/cm2 atau mengalami kenaikan 1,00 % , kemudian untuk umur 14 hari dari 202 kg/cm2 menjadi 204 kg/cm2 mengalami kenaikan 2.50 %, sedangkan untuk umur 28 hari dari kuat tekan 235 kg/cm2 menjadi 237 kg/cm2 mengalami kenaikan 0,85 %. Untuk proporsi lebih besar dari 20 % mengalami penurunan kekuatan. Uji Kuat Tekan Beton Serat Fiber Bentuk Pentagonal Hubungan antara kuat tekan beton normal tanpa bahan tambah serat dengan beton yang berbahan tamah serat dapat dilihat mulai Tabel 2 sampai dengan Tabel 26. Untuk hasil uji rata-rata kuat tekan beton hasil modifikasi dengan penambahan bahan serat kaleng, serat fiber dan serat kawat dapat di tampilkan dalam tabel dan gambar berikut. Tabel 33. Perbandingan Kuat Tekan Beton tanpa Serat dengan Serat Fiber Pentagonal 202
0 % 14 9 20 2 23 5
7 hari
0 149 138 136 116 118 108
Umur 7 hari
Kuat tekan ( kg/cm2 )
Umur /camp.
Kuat tekan (kg/cm2)
0 149 148 151 130 121 114
Kuat tekan (kg/cm2)
tanpa dan dengan Serat Kaleng Pentagonal Kuat tekan ( kg/cm2 ) Umur/ 0% 10 20 30 40 camp, % % % % 7 hari 149 14 15 13 12 8 1 0 1 14 hari 202 20 20 17 15 0 4 0 5 28 hari 235 23 23 20 18 0 7 1 8
10%
20%
30%
40%
50%
Gambar 5. Grafik Perbandingan antara Beton tanpa Serat dengan Serat Fiber Berbentuk Pentagonal Dari data rata-rata pengujian beton dengan bahan tambah serat fiber dapat dilihat bahwa penambahan serat fiber mempunyai kekuatan tekan yang rendah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada proporsi campuran serat fiber semakin besar mempunyai kekuatan tekan yang semakin menurun. Kekuatan tekan pada umur 7 hari, yaitu dari 149 kg/cm2 menjadi 138 kg/cm2 pada prporsi 10 % atau mengalami penurunan kekuatan 7,38 % , kemudian untuk umur 14 hari dari 202 kg/cm2 menjadi 187 kg/cm2 mengalami penurunan 7.43 % dan seterusnya. Uji Kuat Tekan Beton Serat Kawat Hubungan antara kuat tekan beton normal tanpa bahan tambah serat dan beton yang berbahan tamah serat dapat dilihat mulai Tabel 2 sampai dengan Tabel 26. Untuk hasil uji rata-rata kuat tekan beton hasil modifikasi dengan penambahan bahan serat kaleng, serat fiber dan serat kawat dapat di tampilkan dalam tabel dan gambar berikut. Tabel 34. Perbandingan Kuat Tekan tanpa dan dengan Penambahan Serat Kawat
Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 3 Desember 2007: 194-204
Kuat tekan ( kg/cm2 )
Umur/ camp.
0 % 14 9 20 2 23 5
7 hari 14 hari 28 hari
350
300
Kuat tekan (kg/cm2)
250
0 149 203 208 176 131 125
235
200
202
150
149
0 202 276 284 235 181 169
10 % 20 3 27 6 32 0
0 235 320 330 269 208 195
20 % 20 8 28 4 33 0
30 % 17 6 23 5 26 9
40 % 13 1 18 1 20 8
50 % 12 5 16 9 19 5
330
KESIMPULAN
284
276
269
235
208
203
208 195 181 169
131
125
100
10%
0%
20%
30%
50%
40%
Umur 7 hari Umur 14 hari Umur 28 hari
0 1
Hasil analisis secara visual menujukkan bahwa arah retak-retak beton antara beton tanpa serat dan beton berbahan tambah serat fiber juga mempunyai kondisi retak-retak hasil penekanan yang tidak jauh berbeda.
320
176
50
perbandingan yang lebih besar akan menghasilkan nilai slump yang semakin kecil pula. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kemudahan pengerjaan beton dengan serat lebih sulit apabila dibandingkan dengan beton tanpa serat.
2
3
4
5
6
Proporsi Campuran Serat Kawat
Gambar 6. Grafik Perbandingan antara Beton tanpa Serat dengan serat kawat Dari data rata-rata pengujian beton dengan bahan tambah serat kaleng dapat dilihat bahwa penambahan serat kaleng akan mempunyai kekuatan tekan yang lebih besar bagi beton terutama pada prporsi campuran 20 %. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada proporsi ini mempunyai kekuatan tekan pada umur 7 hari, yaitu dari 149 kg/cm2 menjadi 208 kg/cm2 atau mengalami kenaikan 39,60 % , kemudian untuk umur 14 hari dari 202 kg/cm2 menjadi 284 kg/cm2 mengalami kenaikan 40.59 % sedangkan untuk umur 28 hari dari kuat tekan 235 kg/cm2 menjadi 330 kg/cm2 mengalami kenaikan 40,42 %. Untuk proporsi lebih besar dari 20 % mengalami penurunan kekuatan. Keretakan Beton Hasil analisis secara visual menujukkan bahwa arah retak-retak beton antara beton tanpa serat mapupun beton berbahan tambah serat kaleng mempunyai kondisi retak-retak hasil penekanan yang tidak jauh berbeda. Beton dengan Bahan Tambah Serat Fiber Uji slump beton berbahan tambah serat fiber mempuyai kondis yang sama, seperti beton serat kaleng, yaitu mempunyai nilai slump yang lebih kecil dibandingkan beton tanpa serat. Proporsi
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan tentang pengaruh penambahan serat kaleng maupun serat fiber pada beton, seperti diuraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. a. Beton yang ditambah bahan serat baik serat kaleng maupun serat fiber mempunyai nilai slump yang lebih kecil bila dibandingkan dengan slump untuk beton K225 tanpa serat. Proporsi campuran serat yang lebih besar akan menghasilkan nilai slump yang lebih kecil. b. Penambahan bahan serat pada beton akan menghasilkan kekuatan berikut.Untuk penambahan serat kaleng pada beton akan mengalami kenaikan kuat tekannya sampai proporsi campuran 20 %, sedangkan untuk proporsi yang lebih tinggi akan mengalami penurunan kuat tekannya. Penambahan serat fiber mengalami penurunan kuat tekannya, semakin besar proporsi campuran serat fiber semakin kecil pula kuat tekan betonnya. Secara visual tampak bahwa kondisi retak retak pada benda uji baik tanpa serat maupun beton yang berbahan serat tidak mempuyai perbedaan yang mencolok. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian diperlukan ketekunan, keseriusan untuk mencapai suatu hasil yang maksimal, disamping dana yang tidak sedikit kadangkadang menjadi kendala dalam keberhasilan dan kelanjutan penelitian tersebut, untuk selanjutnya diterapkan untuk masyarakat.
KAJIAN KOMPARATIF KUALITAS BETON ANTARA BAHAN TAMBAH SERAT….. ……..(Marsudi )
203
Dalam penelitian ini atas nama tim peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung pelaksanaan penelitian ini, antara lain pihak DP2M yang telah mendanai penelitian ini, UP2M yang telah membantu terselenggaranya penelitian, Kalab Bahan Jurusan Sipil Polines yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, Sugiyono dan Tulus yang telah membantu pelaksanaan penelitian, dan rekan-rekan yang telah banyak memberikan saran dan masukkan DAFTAR PUSTAKA PEDC. 1983. Pengujian Bahan. Bandung. Bappeda TK I. Jawa Tengah. 1997. Pengembangan Sistem Pengolahan Batu kapur/Gamping (CaO) Menjadi Gipsun Dengan Reaksi Penggaraman. Semarang. BPKM. 2002. Modul Bahan Bangunan I (Teknologi Bahan 2). Semarang: Polines.
204
Gideon K,. 1993. Pedoman Pengerjaan Beton Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03, Jakarta: Penerbit Erlangga. Ismiyati, 2003. Statistik dan Aplikasinya.Semarang: UNDIP. Junaidi, 2004 Pengembangan Batu kapur/Gamping Grobogan Sebagai Bahan Stabilisasi Subgrade dengan Bahan Tambah Clean Set Melalui Uji Kuat Tekan Bahan, Semarang Marsudi, 2004. Pemanfaatan Batu Blangket Sebagai Bahan Utama Konstruksi Bangunan Irigasi dan Pondasi Rumah Tinggal, Semarang Robert K, 2004. Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Erlangga. Sudibyo 1993. Teknik Bendungan. Jakarta: Pradnya Paramitha. Sunggono, kh, 1984. Buku Teknik Sipil. Bandung: Penerbit Nova. Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta: Nafiri.
Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 12 No. 3 Desember 2007: 194-204