PUTUSAN Nomor: 238/Pdt.G/2011/PA.Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara :
PENGGUGAT, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan SMEA, pekerjaan Ibu rumah tangga, tempat tinggal di KOTA SOLOK, sebagai Penggugat; Melawan :
TERGUGAT, umur 28 tahun, agama Islam,
pendidikan SMP,
pekerjaan dahulu Wiraswasta, tempat kediaman terakhir di KOTA SOLOK, dan sekarang tidak diketahui alamatnya secara jelas dan pasti di wilayah Repubilk Indonesia, sebagai Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut; Setelah mempelajari berkas perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Penggugat serta keterangan para saksi;
TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 20 September 2011 yang
didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Solok,
Nomor:
238/Pdt.G/2011/PA.Slk, tanggal 20 September 2011 telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 16 Mei 2003, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama KOTA SOLOK, sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: NOMOR KUTIPAN AKTA NIKAH tanggal 16 Mei 2003; 2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat kediaman bersama di KOTA SOLOK; 3. Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak bernama : a. ANAK I, perempuan, lahir 07-04-2004 b. ANAK II, laki-laki, lahir 03-09-2007;
4. Bahwa sejak tahun 2006, antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat tidak bertanggung jawab sebagai suami dan kepala keluarga dalam masalah ekonomi rumah tangga, dan Tergugat malas berusaha untuk memenuhi kebutuhan belanja dalam rumah tangga; 5. Bahwa Tergugat sering minum-minuman keras bahkan sampai mabuk; 6.
Bahwa pada tanggal 23 Agustus 2008 terjadi perselisihan dan pertengkaran yang memuncak, dan dalam masalah ekonomi dalam rumah tangga, akibatnya Tergugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama, tanpa meninggalkan alamat yang dapat Penggugat hubungi, dan tidak pernah lagi kembali sampai sekarang;
7.
Bahwa Penggugat dan pihak keluarga Penggugat telah berusaha mencari tahu keberadaan Tergugat, dengan cara bertanya kepada pihak keluarga Tergugat, namun tidak berhasil;
8.
Bahwa
Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat
perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Solok Cq. Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:
PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan Penggugat dengan Tergugat; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: - Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa, pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir sendiri ke persidangan, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut untuk mengahadap di persidangan melalui Radio Solokcitra, sebagaimana relaas panggilan Nomor: 238/Pdt.G/2011/PA.Slk, tanggal 23 September 2011, dan tanggal 24 Oktober 2011, sedangkan ketidakhadiran Tergugat tidak pula disebabkan oleh suatu halangan yang sah;
2
Bahwa, selanjutnya Ketua Majelis menasehati Penggugat agar bersabar dan menunggu Tergugat kembali serta mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Bahwa, mediasi melalui mediator tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan; Bahwa, kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa, untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan bukti surat berupa fotocopi Kutipan Akta Nikah Nomor: NOMOR KUTIPAN AKTA NIKAH tanggal 16 Mei 2003 yang dikeluarkan oleh Lantor Urusan Agama KOTA SOLOK dan surat bukti tersebut telah dinazegelen oleh Kantor Pos Solok, telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Solok, serta surat bukti tersebut dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sesuai dengan aslinya, lalu Ketua Majelis memberi tanda pada surat tersebut dengan tanda (P); Bahwa, Penggugat di samping mengajukan alat bukti surat (P) juga mengajukan alat bukti saksi sebagai berikut : 1. SAKSI I, umur 23 tahun, agama Islam; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, Tergugat bernama TERGUGAT, dan hubungan saksi dengan Penggugat sebagai tetangga Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang menikah tahun 2003 yang lalu di KOTA SOLOK; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga di KOTA SOLOK; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai anak sebanyak 2 (dua) orang; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sejak awal perkawinan sudah tidak harmonis, saksi sering melihat Penggugat dengan Tergugat bertengkar disebabkan Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap nafkah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, dan Tergugat sering minum-minuman keras sampai mabuk; - Bahwa akibat lebih jauh dari perselisihan tersebut Tergugat telah pergi dari tempat kediaman bersama sejak 3 (tiga) tahun yang lalu dan tidak pernah kembali lagi ke tempat kediaman bersama; 3
- Bahwa Penggugat telah berusaha mencari alamat Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; - Bahwa pengetahuan saksi tersebut, berdasarkan penglihatan, pendengaran dan pengalaman saksi sendiri;
2. SAKSI II, umur 25 tahun, agama Islam; Saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, Tergugat bernama TERGUGAT, dan hubungan saksi dengan Penggugat sebagai tetangga Penggugat; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang menikah tahun 2003 yang lalu di KOTA SOLOK; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga di KOTA SOLOK; - Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai anak sebanyak 2 (dua) orang; - Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sejak awal perkawinan sudah tidak harmonis, saksi sering melihat Penggugat dengan Tergugat bertengkar disebabkan Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap nafkah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, dan Tergugat sering minum-minuman keras sampai mabuk; - Bahwa setahu saksi Penggugat yang berusaha untuk mencari nafkah dalam rumah tangga mereka, dan
Tergugat sering meminta uang kepada
Penggugat untuk membeli minuman keras; - Bahwa akibat lebih jauh dari perselisihan tersebut Tergugat telah pergi dari tempat kediaman bersama sejak 3 (tiga) tahun yang lalu dan tidak pernah kembali lagi ke tempat kediaman bersama; - Bahwa Penggugat telah berusaha mencari alamat Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; - Bahwa pengetahuan saksi tersebut, berdasarkan penglihatan, pendengaran dan pengalaman saksi sendiri; Bahwa, selanjutnya Penggugat dalam kesimpulannya menyatakan tetap dengan pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Bahwa, selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; 4
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah hadir sendiri, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sedangkan ketidakhadiran Tergugat tidak pula disebabkan oleh suatu halangan yang sah, oleh karena itu Tergugat harus dinyatakan ”tidak hadir” ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar bersabar dan menunggu Tergugat kembali serta mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan Tergugat tetapi tidak berhasil, dan mediasi melalui Mediator tidak dapat dilaksanakan. Dengan demikian telah memenuhi kehendak Pasal 82 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan dengan alasan di dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus, disebabkan Tergugat tidak bertanggung jawab sebagai suami dan kepala keluarga dalam masalah ekonomi keluarga, Tergugat malas berusaha untuk memenuhi kebutuhanbelanja dalam rumah tangga, dan Tergugat sering minum-minum keras sampai memabukkan, dan akibatnya sejak tanggal 23 Agustus 2008 yang lalu Tergugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama, tanpa meninggalkan alamat yang dapat dihubungi Penggugat, dan sejak kepergiannya Tergugat tidak pernah kembali lagi; Menimbang, bahwa Penggugat untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya telah mengajukan alat bukti surat (P) dan alat bukti saksi di persidangan; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti (P) yaitu surat autentik berupa Kutipan Akta Nikah Penggugat dan Tergugat, terbukti Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa terhadap saksi-saksi yang dihadirkan Penggugat di persidangan Majelis Hakim menilai telah memenuhi ketentuan formil kesaksian oleh karena saksi-saksi mana telah disumpah dan tidak ada suatu halangan untuk didengar keterangannya dalam perkara ini, dengan demikian secara formil dapat diterima; Menimbang, bahwa alat bukti saksi secara formil dapat diterima sebagai saksi (vide Pasal 22 PP. Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 174 R.bg), dan secara 5
materil saksi-saksi dipandang sebagai ahlul hibroh al bathiniyah, karena Friyuti SAKSI sebagai tetangga bersebelahan rumah dengan Penggugat, mengetahui secara langsung kemelut yang terjadi dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, keduanya, sama-sama melihat dan mendengar Penggugat dengan Tergugat bertengkar, bahkan keduanya mengetahui penyebab pertengkaran yaitu Tergugat tidak memberi nafkah kepada Penggugat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan Tergugat sering minum minuman keras sampai memabukkan, dan saksi melihat sendiri Tergugat telah pergi meninggalakan Penggugat, sejak 3 (tiga) tahun yang lalu, dan tidak pernah kembali lagi ke tempat kediaman ; Menimbang bahwa keterangan kedua saksi tersebut, satu sama lain saling bersesuaian dengan keterangan Penggugat, dengan demikian, keterangan saksi dinilai telah mendukung dalil-dalil dalam surat gugatan Penggugat, sehingga dapat diterima dan dikategorikan sebagai alat bukti kesaksian (vide Pasal 308 ayat (1) dan Pasal 309 R.bg); Menimbang, bahwa bila dalil-dalil gugatan Penggugat dihubungkan dengan keterangan para saksi Penggugat, ditemukan fakta yang dapat disimpulkan sebagai berikut : a.
Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan Pertengkaran terus menerus;
b.
Bahwa akibat lebih jauh dari itu sejak 3 (tiga) tahun yang lalu Tergugat telah pergi dari tempat kediaman bersama dan tidak pernah kembali;
c.
Bahwa Penggugat telah berusaha mencari tahu alamat Tergugat akan tetapi tidak berhasil; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
fakta
tersebut
Majelis
Hakim
berkesimpulan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan terus menerus yang sulit untuk dirukunkan yang ditandai dengan Tergugat telah pergi meninggalkan Penggugat dari tempat kediaman bersama sejak 3 (tiga) tiga tahun yang lalu dan tidak pernah kembali lagi; Menimbang, bahwa apabila kondisi seperti ini berlangsung terus menerus dan tidak segera dicarikan jalan keluarnya dikhawatirkan keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akan bertambah parah dan akan menimbulkan pendritaan lahir dan bathin bagi kedua belah pihak; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974, tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang bahagia, yang kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa dan terdapat ikatan lahir dan bathin antara suami isteri dengan cinta kasih sayang sebagai unsur pokok dalam 6
membina rumah tangga tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat ArRuum Ayat 21 sebagai berikut :
اليھا وجعل بينكم مودة١ومن اياته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنو ، ورحمة ان فى ذلك أليات لقوم يتفكرون Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Menimbang, bahwa bila mana rasa cinta dan kasih antara kedua belah pihak sudah tidak ada lagi dan telah bertukar menjadi perselisihan dan pertengkaran yang berkepanjangan, maka perceraian adalah jalan terbaik untuk mengatasinya, dengan harapan agar kedua belah pihak memperoleh ketenteraman dan kedamaian, sebagaimana yang dimaksud dalam firman Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 130, sebagai berikut:
وان يتفرقا يغن ﷲ كال من سعته وكان ﷲ واسعا حكيما Artinya : “Dan jika keduanya bercerai maka Allah SWT. Akan memberikan kecukupan kepada masing-masing dari karunia-Nya. Dan Allah SWT. Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana”.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, gugatan Penggugat dipandang telah mempunyai cukup alasan dan memenuhi maksud pasal 39 ayat 2 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka gugatan Penggugat yang tercantum dalam petitumnya dapat dikabulkan dengan verstek, sesuai dengan pasal 149 R.Bg; Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, Panitera Pengadilan berkewajiban mengirimkan satu helai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap/BHT kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat serta tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 7
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk bidang perkawinan, maka sesuai pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009, serta segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dan dalil syar'i yang bersangkutan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) ; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Solok untuk mengirim salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap/BHT kepada PPN/KUA KOTA SOLOK, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 281.000,- (dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Solok pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2012 Masehi, yang
bertepatan
dengan
tanggal
01 Rabiulawal 1433 Hijriyah, oleh
Dra. YENITATI, SH. Ketua Majelis, dihadiri oleh Dra. YUHI,MA dan Drs. BASRI S sebagai Hakim-hakim Anggota yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Solok dengan penetapan nomor: 238/Pdt.G/2011/PA.Slk tanggal 09 Januari 2012 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 01 Pebruari 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 08 Rabiulawal 1433 Hijriyah dengan dihadiri oleh Dra. YUHI,MA dan
Drs. BASRI S serta RAHMAT HUDAYA, SH.
8
sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat, tanpa hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota I,
Ketua Majelis,
ttd
ttd
Dra. YUHI,MA
Dra. YENITATI, SH.
Hakim Anggota II, ttd
Drs. BASRI S
Panitera
,
ttd RAHMAT HUDAYA, SH.
Rincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pencatatan : Rp. 30.000,2. Biaya Pemberkasan : Rp. 50.000,3. Biaya Pemanggilan : Rp. 190.000,4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,5. Biaya Materai : Rp. 6.000,------------------------------Jumlah : Rp. 281.000,(dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah)
Solok, 01-02-2012 Untuk Salinan Panitera
Ttd. Drs. ARMEN, SH.
9