1
PUTUSAN Nomor 75/Pdt.G/2009/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : Pembanding ----, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di ----, Kampung --, Desa --, Kecamatan --, Kabupaten Gowa, dahulu sebagai termohon/penggugat rekonvensi, sekarang pembanding. melawan Terbanding -----, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan guru agama, bertempat tinggal di --, Kelurahan --, Kecamatan --, Kabupaten Gowa, dahulu sebagai pemohon/tergugat rekonvensi sekarang terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara tersebut. TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan
Agama
Sungguminasa
tanggal
13
April
2009
Nomor
206/Pdt.G/2008/PA Sgm., yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Konvensi -
Mengabulkan permohonan pemohon.
- Memberi izin kepada pemohon, ---- untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap termohon, ------- di depan sidang Pengadilan Agama Sungguminasa. Dalam Rekonvensi. -
Mengabulkan gugatan penggugat rekonvensi sebagian.
-
Menghukum tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah iddah sejumlah Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).
-
Menghukum pula tergugat rekonvensi membayar mut’ah kepada penggugat rekonvensi, berupa uang tunai sejumlah Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).
-
Menolak gugatan penggugat rekonvensi selainnya dan tidak menerima selebihnya.
2
Dalam Konvensi dan Rekonvensi. -
Membebankan kepada pemohon/tergugat rekonvensi membayar biaya perkara sejumlah Rp. 206.000,- (dua ratus enam ribu rupiah). Menimbang, bahwa pembanding tidak puas terhadap putusan Pengadilan
Agama tersebut dan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Agama melalui Pengadilan Agama sesuai surat pernyataan banding tanggal 22 April 2009 dan telah disampaikan kepada terbanding pada tanggal 30 April 2009. Menimbang, bahwa pembanding melengkapi permohonan bandingnya dengan memori banding dan telah disampaikan kepada terbanding pada tanggal 28 Mei 2009, terbanding telah mengajukan pula kontra memori banding dan telah disampaikan kepada pembanding. Menimbang, bahwa sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama, kepada kedua belah pihak telah diberikan kesempatan untuk memeriksa berkas perkara dengan memanggil pembanding sesuai relaas tanggal 14 Mei 2009 dan untuk terbanding dipanggil pada tanggal 14 Mei 2009. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara yang ditentukan oleh Undang-Undang, lagi pula telah dengan sempurna diberitahukan kepada terbanding maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima. Dalam Konvensi; -
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama setelah mempelajari berkas, pertimbangan hukum dan amar putusan Pengadilan Agama maka atas dasar apa yang telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Agama dalam konvensi sudah tepat dan benar, dan Pengadilan Tinggi Agama mengambil alih pertimbangan tersebut menjadi pertimbangan sendiri, sehingga putusan Pengadilan Agama tersebut dapat dikuatkan.
Dalam Rekonvensi; -
Menimbang, bahwa atas dasar apa yang dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama dalam perkara ini, sepenuhnya dapat disetujui oleh Pengadilan Tinggi Agama, namun demikian Pengadilan Tinggi Agama, memandang perlu menambahkan pertimbangannya sendiri sebagai berikut ;
- Bahwa dalam amar putusan Pengadilan Agama berbunyi : “ Menghukum tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah iddah sejumlah Rp 1.500.000,-“ dari bunyi
3
amar tersebut menurut Pengadilan Tinggi Agama tidak jelas, apakah Rp 1.500.000,- selama 3 bulan atau setiap bulan, sementara dalam pertimbangan putusan Pengadilan Agama halaman 25 menyatakan nafkah iddah dibebankan kepada tergugat rekonvensi Rp 4.500.000,- atau Rp 1.500.000,-/bulan “ sehingga menurut Pengadilan Tinggi Agama amar putusan Pengadilan Agama dalam rekonvensi seharusnya berbunyi : membayar nafkah iddah Rp 4.500.000,- atau Rp 1.500.000/bulan selama 3 bulan. -
Menimbang, bahwa pembanding dalam keberatannya tidak setuju dengan pertimbangan Pengadilan Agama yang tidak menetapkan nafkah dan biaya pendidikan untuk anak ---- yang baru berumur 18 tahun, pembanding meminta agar nafkah ditetapkan besarnya perbulan, karena anak tersebut masih masuk dalam daftar gaji terbanding sebagai PNS., menurut Pengadilan Tinggi Agama keberatan pembanding tersebut dapat dibenarkan karena menurut pasal 80 ayat 4 huruf c KHI suami wajib menanggung biaya pendidikan bagi anak sesuai penghasilannya, juga berdasar pasal 149 huruf d KHI suami wajib menanggung biaya pemeliharaan sampai anak tersebut dewasa.
-
Menimbang, bahwa pada dasarnya terbanding bersedia memberi jaminan nafkah kepada anaknya tersebut namun terbanding keberatan ditetapkan jumlahnya terhadap keberatan tersebut tidak dapat diterima karena harus ada kepastian hukum dan standar minimal agar suatu saat dilalaikan ada dasar hukum untuk membayarnya, untuk itu maka Pengadilan Tinggi Agama perlu menetapkan nafkah untuk anak tersebut sesuai kebutuhan dan kemampuan terbanding sebesar Rp 600.000,- perbulan sampai anak tersebut dewasa.
-
Menimbang, bahwa pembanding juga keberatan terhadap putusan Pengadilan Agama yang tidak mengabulkan gugatan penggugat rekonvensi/pembanding tentang nafkah lampau dengan alasan terbanding yang membayar cicilan ongkos ONH pembanding sebesar Rp 800.000,- setiap bulan dan ada pula hasil jualan yang dapat dinikmati oleh pembanding selama ditinggalkan penggugat untuk setiap hari Rp 20.000.
-
Bahwa keberatan pembanding tersebut juga tidak dapat diterima sepenuhnya, karena menurut Pengadilan Tinggi Agama, disamping ada usaha yang ditinggalkan untuk pembanding juga terbanding telah membayar setiap bulan cicilan ONH untuk pembanding Rp 800.000,- pada hal biaya ONH tersebut merupakan utang bersama pembanding dengan terbanding namun yang menanggung seluruhnya adalah terbanding sehingga dengan demikian tuntutan
4
nafkah Rp 240.900,- /bulan hanya dapat dikabulkan 1/2 nya yaitu Rp 120.350,- x 18 bulan = Rp 2.166.300,- (dua juta seratus enam puluh enam ribu tiga ratus rupiah). -
Menimbang, bahwa dengan menambahkan pertimbangan seperti tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama tersebut sepenuhnya dapat dikuatkan dengan perbaikan sehingga amar putusan Pengadilan Agama secara keseluruhan akan berbunyi sebagaimana tersebut dibawah ini.
- Menimbang, bahwa dengan demikian maka biaya perkara dalam tingkat banding dibebankan kepada termohon/pembanding sesuai ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006. -
Mengingat, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dalam perkara ini. MENGADILI
-
Menyatakan, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh pembanding dapat diterima.
Dalam Konvensi : -
Menguatkan
putusan
Pengadilan
Agama
Sungguminasa
Nomor
206/Pdt.G/2008/PA Sgm., tanggal 13 April 2009 yang dimohonkan banding. Dalam Rekonvensi : -
Memperbaiki
amar
putusan
Pengadilan
Agama
Sungguminasa
Nomor
206/Pdt.G/2008/PA Sgm., tanggal 13 April 2009 sehingga secara keseluruhan berbunyi sebagai berikut : -
Mengabulkan gugatan penggugat rekonvensi sebagian.
-
Menghukum tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah).
-
Menghukum tergugat rekonvensi membayar mut’ah kepada penggugat rekonvensi berupa uang tunai sejumlah Rp 3.000.000, (tiga juta rupiah).
-
Menghukum tergugat rekonvensi untuk membayar nafkah lampau kepada penggugat rekonvensi sebanyak Rp 120.350,- /bulan mulai September 2007 sampai Juli 2009 sebanyak Rp 2.166.300,- (dua juta seratus enam puluh enam ribu tiga ratus rupiah).
5
-
Menghukum tergugat rekonvensi untuk memberi biaya pendidikan dan biaya hidup sehari – hari kepada anak pembanding --- sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) /bulan mulai Juli 2008 sampai anak tersebut dewasa.
-
Menolak gugatan penggugat rekonvensi selainnya dan tidak menerima selebihnya.
Dalam Konvensi dan Rekonvensi. -
Membebankan kepada pembanding/penggugat rekonvensi membayar biaya perkara sebesar Rp 100.000,-(seratus ribu rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang musyawarah majelis hakim
Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Jum’at tanggal 4 September 2009 M., bertepatan tanggal 14 Ramadhan 1430 H., yang diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. M. Alwi Mallo, M.H., ketua majelis, dihadiri oleh Dra. Hj. Atirah Mustafa, M.H., dan Drs. H. A. Ahmad As’ad, S.H., masing-masing sebagai hakim anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 10 Juni 2009, dibantu oleh Dra. Hj. Murni Muin panitera pengganti, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara. Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
ttd.
ttd.
Dra. Hj. Atirah Mustafa, M.H.
Drs. M. Alwi Mallo, M.H.
ttd. Drs. H. A. Ahmad As’ad, S.H.
Panitera Pengganti, ttd. Dra. Hj. Murni Muin.
Biaya Perkara : - Meterai
: Rp
6.000,00
- Redaksi
: Rp
5.000,00
- Pemberkasan dll
: Rp 89.000,00
Jumlah
: Rp 100.000,00
6
Untuk Salinan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar,
Supardjiyanto, S.H.