PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kelurahan BK Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara, sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT, umur 44 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir D3., pekerjaan PNS Guru di SMPN 4 BK, tempat tinggal di Kelurahan BK Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah
mendengar
keterangan
Penggugat,
Tergugat,
saksi-saksi,
serta
memeriksa bukti-bukti di persidangan; DUDUK PERKARA Memperhatikan dan menerima keadaan-keadaan mengenai duduknya perkara ini sebagaimana tertera dalam Putusan Sela tertanggal 27 Maret 2015 Nomor XXXX/Pdt.G/2015/PA.Ktbm yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menetapkan, memerintahkan kepada Penggugat untuk mengucapkan sumpah tambahan (suppletoir) dengan rumusan sumpah : “Demi Allah saya bersumpah bahwa apa-apa yang telah saya terangkan di muka persidangan
Hal. 1 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
ini dan apa-apa yang telah saya uraikan dalam surat gugatan saya adalah benar”; 2. Menetapkan
bahwa
biaya
yang
timbul
dalam
perkara
ini,
akan
diperhitungkan bersama-sama dengan putusan akhir; Bahwa, Penggugat telah menyatakan kesediaannya untuk mengucapkan sumpah yang dibebankan kepadanya itu, telah mengucapkan sumpah tanpa dihadiri oleh Tergugat; Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mohon putusan;
PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa Pengadilan Agama Kotabumi perihal tersebut bersandar pada apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan sela tersebut di atas; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis perlu mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai kewenangan Pengadilan Agama dan kedudukan hukum (legal standing) Penggugat; Kewenangan Pengadilan Agama Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 huruf (a) Undangundang No. 3 Tahun 2006 yang diubah dengan Undang-undang No. 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (selanjutnya disebut UUPA), yang menjelaskan bahwa “Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : a. perkawinan; b. waris; c. wasiat; d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari'ah”. Menimbang, bahwa gugatan Penggugat adalah mengenai perceraian yang merupakan bagian dari bidang perkawinan, maka Pengadilan Agama berwenang mengadili dan memeriksa perkara a quo;
Kedudukan Hukum (Legal Standing)
Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 73 ayat (1) UUPA yang menjelaskan bahwa “gugatan perceraian diajukan oleh istri atau kuasanya kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman Penggugat…dst”. Maka sesuai bukti P, Penggugat merupakan seorang istri dari Tergugat yang mempunyai hubungan perkawinan sebagai suami istri yang sah berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 7 ayat (1) KHI, oleh karena itu, menurut Majelis Penggugat berkualitas legitima persona standi in judicio (pihak yang sah yang mempunyai kewenangan di Pengadilan) dalam perkara a quo; Pokok Perkara Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UUPA Jo. Pasal 154 R.Bg Jo. Perma No. 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat agar bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya dan juga telah diupayakan proses mediasi melalui hakim mediator bernama NANA, S.Ag., akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja selama 2 tahun, namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan yang disebabkan Tergugat sering pergi malam, sering bermain judi tigel, dan sudah 2 tahun terakhir tidak memberikan nafkah kepada Penggugat. Akibatnya, sejak Nopember 2014, Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun bathin; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat di atas, Tergugat tidak mengajukan jawaban karena selama persidangan untuk pemeriksaan perkara Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya untuk menghadap meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut sedangkan tidak datangnya ternyata tidak disebabkan karena suatu halangan yang sah, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat perkara ini dapat diputus dengan contradictur. Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P dan 1 (satu) orang saksi;
Hal. 3 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa bukti P merupakan akta otentik, bermaterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut relevan dengan pokok perkara, sehingga dapat dinyatakan telah memenuhi syarat formil dan materil, oleh karena itu bukti tersebut mempunyai kekuatan yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa bukti P berupa Kutipan Buku Nikah mengenai kedudukan
hukum
dalam
perkara
aquo
dan
telah
dipertimbangkan
sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa seorang saksi yang diajukan Penggugat sesuai ketentuan Pasal 76 ayat (1) UUPA Jo. Pasal 22 ayat (2) PP No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, sehingga dapat memenuhi syarat formil, dan keterangan saksi tersebut adalah fakta yang dilihat sendiri mengenai pertengkaran dan pisahnya antara Penggugat dan Tergugat serta sesuai dengan pokok perkara, oleh karena itu keterangan saksi tersebut memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam Pasal 308 dan Pasal 309 R.Bg. sehingga keterangannya dapat diterima dan dipertimbangan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat hanya dapat membuktikan dengan seorang saksi saja, sedangkana satu saksi bukanlah merupakan saksi (unnus testis nullus testis) dan dianggap belum mencapai batas minimal pembuktian (vide Pasal 306 R.bg) tetapi merupakan bukti permulaan, maka untuk mencapai kesempurnaan alat bukti tersebut, Majelis Hakim karena jabatannya telah membebankan Penggugat untuk mengangkat sumpah tambahan (suppletoir) sesuai ketentuan Pasal 182 R.Bg.; Menimbang, bahwa karena Penggugat telah mengucapkan sumpah yang dibebankan kepadanya, dan oleh karena gugatan tersebut di atas telah terbukti, maka harus dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat ditemukan fakta-fakta sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah dan belum pernah bercerai;
-
Bahwa sejak 2 tahun setelah menikah, rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak harmonis dan terjadi pertengkaran yang penyebabnya
Hal. 4 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
karena Tergugat sering keluar malam, sering bermain judi togel dan sudah 2 (dua) tahun terakhir tidak pernah memberikan nafkah kepada Penggugat; -
Bahwa akhirnya sejak Nopember 2014, Penggugat dan Tergugat telah pisah tempat tinggal, dan selama itu pula sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin;
-
Bahwa Penggugat telah diupayakan damai dengan menasehatinya oleh keluarganya dan Majelis Hakim, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka
Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat terbukti terjadi perselisihan yang terus menerus yang disebabkan sebagaimana di atas, akibatnya Terggugat pergi meninggalkan Penggugat, dan selama itu sudah tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin, sehingga rumah tangga yang demikian sudah sulit untuk dapat dirukunkan kembali. Oleh sebab itu, hal tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1 UUP Jo. Pasal 3 KHI; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapat Imam Malik sebagaimana dikutip oleh Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh Sunnah Jilid II halaman 290 yang diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim sebagai berikut :
وﻛﺎن اﻻﯾذاء ﻣﻣﺎ ﻻ ﯾطﺎق ﻣﻌﮫ، أو اﻋﺗراف اﻟزوج،ﻓﺈذا ﺛﺑﺗت دﻋواھﺎ ﻟدى اﻟﻘﺎﺿﻲ ﺑﺑﯾﻧﺔ اﻟزوﺟﺔ .دوام اﻟﻌﺷرة ﺑﯾن أﻣﺛﺎﻟﮭﻣﺎ وﻋﺟز اﻟﻘﺎﺿﻲ ﻋن اﻻﺻﻼح ﺑﯾﻧﮭﻣﺎ طﻠﻘﮭﺎ طﻠﻘﺔ ﺑﺎﺋﻧﺔ Artinya : Jika gugatan isteri menurut hakim telah kuat dengan bukti atau dengan pengakuan suami, sementara perbuatan menyakiti termasuk penyebab tidak langgengnya berumah tangga antara keduanya di samping itu hakim juga sudah tidak bisa lagi mendamaikan keduanya maka hakim memutuskan ikatan perkawinan keduanya dengan talak satu bain (bain sughra). Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namum apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat
terwujud,
maka
mempertahankan
perkawinan
dalam
kondisi
sebagaimana tersebut di atas justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;
Hal. 5 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Penggugat tersebut tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Oleh karena itu, gugatan cerai Penggugat dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa selama pernikahan Penggugat dan Tergugat belum pernah bercerai dan dalam keadaan ba’da dukhul, maka sesuai maksud Pasal 119 ayat (2) huruf (c) Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim akan menjatuhkan talak satu Ba’in Sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud ketentuan Pasal 84 UUPA dengan segala perubahannya Jo. Pasal 35 PP No. 9 Tahun 1975, Pengadilan Agama Kotabumi melalui Majelis Hakim perlu menambahkan amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan satu helai salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan di tempat kediaman penggugat dan tergugat atau tempat dimana pernikahan Penggugat dan Terugat dilangsungkan sebagaimana maksud pasal tersebut; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan berperkara secara cuma-cuma (prodeo), dan berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Agama Kotabumi No. W8-A5/......../Hk.05/II/2015 tanggal 4 Februari 2015, maka biaya perkara ini dibebankan kepada DIPA Pengadilan Agama Kotabumi tahun 2015; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syar’i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Pengugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan BK Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
Hal. 6 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara sejumlah Rp. 231.000,- (dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan Permusyawaratn Majelis pada hari Jum'at tanggal 27 Maret 2015 M.
bertepatan dengan tanggal 6
Jumadilakhir 1436 H., oleh kami H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy. sebagai Ketua Majelis, SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. dan ALVI SYAFIATIN, S.Ag. masingmasing sebagai Anggota Majelis, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Majelis tersebut dan dibantu oleh SABRIMEN, S.Ag., MH. sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
Ketua Majelis
H. A. FERNANDESZ, S.Ag., M.Sy.
Anggota Majelis
Anggota Majelis
SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy.
ALVI SYAFIATIN, S.Ag.
Panitera Pengganti
SABRIMEN, S.Ag., MH.
Hal. 7 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Proses
Rp. 50.000,-
2. Biaya Panggilan
Rp. 140.000,-
3. Meterai
Rp.
Jumlah
6.000,-
Rp. 196.000,-
(Seratus sembilan puluh enam ribu rupiah)
Hal. 8 dari 8 hal. Put. No. 0060/Pdt.G/2015/PA.Ktbm