BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA
TRIWULAN II 2013
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo
Visi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”
Misi Bank Indonesia : “Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan”
Tugas Bank Indonesia : 1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank.
Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada Redaksi : Unit Kajian dan Survey Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo – 96115 Telp : +62 435 824444 Fax : +62 435 827993 Web : www.bi.go.id
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik. Kajian periode triwulan II-2013 ini merupakan pengejawantahan dari peranan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Gorontalo sebagai ‘economic intelligent and research unit’ yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia yang masih muda ini, KPwBI Prov. Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan datang. Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo.
Gorontalo, 12 Agustus 2013 KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO
Suryono. Deputi Direktur
Halaman ini sengaja sengaja dikosongkan dikosongkan Halaman ini
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1 PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL 1.1 Sisi Permintaan 1.1.1 Konsumsi 1.1.2 Investasi 1.1.3 Ekspor – Impor 1.2 Sisi Penawaran 1.2.1 Sektor Pertanian 1.2.2 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 1.2.3 Sektor Perdagangan – Hotel – Restoran 1.2.4 Sektor Bangunan 1.2.5 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.2.6 Sektor Industri Pengolahan 1.2.7 Sektor Lainnya 1.3 Boks KER I
2 2 4 5 7 7 8 10 11 12 12 13 14
BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI 2.1 Inflasi Gorontalo 2.1.1 Faktor Fundamental 2.1.2 Faktor Non Fundamental 2.2 Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang dan Jasa 2.2.1 Inflasi Tahunan 2.3 Boks KER II
17 18 19 20 20 22
BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 3.1 Fungsi Intermediasi 3.1.1 Perkembangan Kantor Bank 3.1.2 Penyerapan Dana Masyarakat 3.1.3 Penyaluran Kredit 3.2 Stabilitas Sistem Perbankan 3.2.1 Risiko Kredit 3.2.2 Risiko Likuiditas 3.2.3 Risiko Pasar 3.3 Boks KER III
25 26 26 27 31 31 32 34 36
BAB 4 KEUANGAN DAERAH 4.1 Pendapatan Daerah 4.2 Belanja Daerah 4.3 Kontribusi Realisasi APBD Terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar
39 40 41
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 5.1 Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 5.1.2 Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan 5.2 Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS)
43 43 43 44 44 45
BAB 6 KESEJAHTERAAN 6.1 Pengangguran 6.2 Kemiskinan 6.3 Rasio Gini 6.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
47 48 49 49
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI 7.1 Outlook Makroekonomi Regional 7.2 Outlook Inflasi 7.3 Prospek Perbankan
51 52 53
LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Grafik 1.2 Grafik 1.3 Grafik 1.4 Grafik 1.5 Grafik 1.6 Grafik 1.7 Grafik 1.8 Grafik 1.9 Grafik 1.10 Grafik 1.11 Grafik 1.12 Grafik 1.13 Grafik 1.14 Grafik 1.15 Grafik 1.16 Grafik 1.17 Grafik 1.18 Grafik 1.19 Grafik 1.20 Grafik 1.21 Grafik 1.22 Grafik 1.23 Grafik 1.24 Grafik 1.25 Grafik 1.26 Grafik 1.27 Grafik 1.28 Grafik 1.29 Grafik 1.30 Grafik 1.31 Grafik 1.32 Grafik 1.33 Grafik 1.34 Grafik 1.35 Grafik 1.36 Grafik 1.37 Grafik 1.38 Grafik 1.39 Grafik 1.40 Grafik 1.41 Grafik 1.42 Grafik 1.43
Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Perkembangan Belanja Barang/Jasa Perkembangan Belanja Pegawai Survei Konsumen Bank Indonesia Indeks Tendensi Konsumen BPS Gorontalo Perkembangan Kredit Konsumsi Perkembangan Simpanan Masyarakat Konsumsi Listrik Rumah Tangga Penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor Perkembangan NTP Petani Perkembangan Kredit Investasi Perkembangan Penjualan Semen Realisasi Belanja Modal APBD Perkembangan Kredit Konstruksi Perkembangan Ekspor Luar Negeri Perkembangan Muat Barang Perkembangan Impor Luar Negeri Perkembangan Muat Barang Perkembangan Harga Kopra Perkembangan Harga Jagung Survei Kegiatan Dunia Usaha Pertanian Realisasi Panen Pertanian Tabama Perkembangan Nilai Tukar Petani Perkembangan Luas Tanam Padi dan Jagung Perkembangan Luas Panen Padi dan Jagung Perkembangan Bagasi Pesawat Perkembangan Penumpang Pesawat Perkembangan Pajak Kendaraan Perkembangan Konsumsi BBM Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut Perkembangan Kargo Laut SKDU Perdagangan Volume Bongkar Muat Perkembangan Kredit Perdagangan Tingkat Penghunian Hotel Perkembangan Kredit Konstruksi Perkembangan Belanja Modal APBD Perkembangan NIM Perbankan Perkembangan Pendapatan/Beban Survei Industri Pengolahanan Besar dan Sedang SKDU Industri Pengolahan Daya Listrik Tersambung PLN Realisasi Kredit Jasa-jasa
1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 8 8 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 13 13
Grafik 2.1 Grafik 2.2
Disagregasi Inflasi Tahunan (y.o.y) Provinsi Gorontalo Perbandingan Indeks Rata-rata Tertimbang Inflasi SKDU & Aktual
18 19
Grafik 2.3 Grafik 2.4 Grafik 2.5 Grafik 2.6
Inflasi Nasional dan Gorontalo Inflasi Bulanan (m.t.m) Disagregasi Inflasi Inflasi Tahunan (y.o.y)
22 22 22 23
Grafik 3.1 Grafik 3.2 Grafik 3.3 Grafik 3.4 Grafik 3.5 Grafik 3.6 Grafik 3.7 Grafik 3.8 Grafik 3.9 Grafik 3.10 Grafik 3.11 Grafik 3.12 Grafik 3.13
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Pertumbuhan Kredit Penggunaan Komposisi Kredit Penggunaan Pertumbuhan Kredit Sektoral Bank Umum Pertumbuhan Kredit UMKM Pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perkembangan NPL Bank Umum NPL bank umum per Sektor Konsentrasi Kredit Sektoral BPR Perkembangan Portofolio DPK Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo (dalam %) Perkembangan Kurs Rupiah terhadap USD dan BI-Rate
26 26 28 28 29 30 30 31 31 32 33 34 35
Grafik 5.1 Grafik 5.2 Grafik 5.3 Grafik 5.4 Grafik 5.5
Net Inflow/Outflow Kas Titipan Gorontalo Perkembangan Netflow Bulanan Perputaran Kliring di Gorontalo Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo
43 43 44 44 45
Grafik 7.1 Grafik 7.2 Grafik 7.3 Grafik 7.4 Grafik 7.5
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012 Survei SKDU BI Survei Konsumen BI Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo Realisasi Dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan
51 51 51 52 53
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3
Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Perkembangan Sektor Hortikultura Desa Ulapato A
2 7 14
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3
Disagregasi Inflasi Provinsi Gorontalo Inflasi Gorontalo Menurut Kelompok dan Sub Kelompok Pengeluaran Inflasi Per Provinsi
18 20 22
Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3
Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR Perkembangan Kredit Bank Umum
27 27 28
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6
Anggaran Induk dan Realisasi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo Komposisi Penerimaan APBD Provinsi Gorontalo (dalam %) Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo Stimulus Fiskal APBD terhadap Sektor Riil Dampak APBD terhadap Uang Beredar
39 40 40 41 41 42
Tabel 5.1 Tabel 5.2
Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo
44 45
Tabel 6.1 Tabel 6.2
Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) Rasio Gini Provinsi Gorontalo Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kab/Kota Tahun 2008-2011
47 48
Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6
48 49 50 50
Halaman ini sengaja dikosongkan
RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perekonomian Gorontalo
Pada triwulan II-2013, perekonomian Gorontalo tumbuh 7,74%
tumbuh lebih baik
(y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar
dibandingkan triwulan sebelumnya
7,63% (y.o.y). Angka pertumbuhan dimaksud masih sesuai angka proyeksi Bank Indonesia Gorontalo sebelumnya yang berada pada kisaran 7,7-8,2% (y.o.y).
Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh konsumsi lembaga swasta nirlaba dan konsumsi pemerintah
Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi didorong
oleh
tingginya konsumsi lembaga swasta nirlaba serta konsumsi pemerintah seiring dengan kenaikan belanja barang dan jasa. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga masih kuat sebagai imbas dari liburan sekolah dan penyelenggaraan beberapa event pemerintah.
Di sisi penawaran,
Di sisi penawaran, membaiknya perekonomian Gorontalo pada
membaiknya
triwulan laporan didorong oleh peningkatan kinerja sektor
pertumbuhan didorong sektor PHR serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Masa liburan sekolah dan pelaksanaan Pospenas VI mendorong aktivitas penerbangan dan tingkat penghunian hotel di akhir triwulan laporan.
PERKEMBANGAN INFLASI Pada triwulan II-2013
Pada triwulan II-2013 Gorontalo tercatat mengalami inflasi
inflasi Gorontalo tercatat
sebesar 3,59% (y.o.y) atau lebih rendah dibandingkan triwulan
sebesar 3,59% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 5,18% (y.o.y).
Kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 3,31% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat
sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 5,18% (y.o.y). Penurunan angka
inflasi pada periode laporan terutama
disebabkan oleh menurunnya harga komoditas inti (core) dan Volatile Food.
Kelompok Inflasi volatile food yang mengalami penurunan dari 9,70% (y.o.y) menjadi 3,31% (y.o.y). Penurunan inflasi volatile food dikarenakan pasokan komoditas khususunya hortikultura dan perikanan tangkap melimpah pada triwulan laporan.
sebesar 9,70% (y.o.y),
Sementara itu, Core inflation yang tercatat pada triwulan laporan
sementara itu core
juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 3,14% (y.o.y) lebih
inflation tercatat sebesar
rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013
i
3,14% (y.o.y) lebih rendah
3,18% (y.o.y), hal ini dapat terlihat dari komoditas emas
dibandingkan triwulan
perhiasan yang mengalami penurunan harga. Sedangkan, inflasi
sebelumnya yang tercatat sebesar 3,18% (y.o.y)
harga yang diatur pemerintah (administered price) mengalami peningkatan dari 3,06% (y.o,y) pada triwulan sebelumnya menjadi 4,99% (y.o.y) pada triwulan II-2013. Peningkatan inflasi administered price disebabkan karena pemberlakukan kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tanggal 22 Juni 2013, yang mengubah harga bensin premium dari semula Rp 4.500,menjadi Rp 6.500,- dan bensin solar yang semula Rp 4.500,menjadi Rp 5.500,-.
.
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Perkembangan perbankan pada triwulan II-2013 menunjukkan performa yang cukup baik dilihat dari indikator penghimpunan Dana
Pada
triwulan
II-2013,
performa
perbankan
Gorontalo
menunjukkan perkembangan yang baik. Dilihat dari indikator Dana Pihak Ketiga (DPK) bank umum tercatat sebesar Rp.3,23 triliun atau tumbuh tahunan sebesar 7,39%. Sementara itu DPK yang berhasil dihimpun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah
Pihak Ketiga maupun
sebesar Rp.18,66 milliar atau tumbuh secara tahunan sebesar
kredit yang berhasil
22,73%. Penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum pada
disalurkannya.
periode laporan tercatat sebesar Rp.6,31 trilliun atau tumbuh tahunan sebesar 25,64%, sementara kredit pada BPR tercatat sebesar Rp.28,07 milliar atau tumbuh 22,73% (y.o.y). Di sisi lain, rasio penyaluran kredit terhadap penghimpunan DPK (LDR) perbankan di Gorontalo masih relatif tinggi, tercatat pada bank umum LDR Bulan Maret 2013 sebesar 195,11% sedangkan pada BPR tercatat sebesar 150,42%. Rasio kredit bermasalah (Non Performing
Loans/NPLs)
pada
BPR
perlu
mendapatkan
perhatian, dimana pada periode laporan tercatat sebesar 10,89%, sementara pada bank umum relatif terjaga pada level wajar yaitu sebesar 3,10%. Stabilitas sistem
Stabilitas sistem perbankan ditunjukkan oleh indikator risiko
perbankanyang
kredit yang dicerminkan oleh rasio kredit bermasalah atau Non
ditunjukkan oleh rasio kredit bermasalah dan rasio pinjaman terhadap DPK menunjukkan
Performing Loans (NPLs) pada bank umum dan risiko kredit yang dicerminkan oleh jangka waktu Dana Pihak Ketiga perbankan dan angka rasio kredit/pembiayaan terhadap dana pihak ketiganya (LDR). Rasio NPL bank umum pada triwulan II-
ii
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 | BANK INDONESIA
perlunya perhatian perbankan dalam
2013 tercatat sebesar 3,10% sementara LDR tercatat sebesar 195,11%.
memitigasi risiko yang mungkin timbul
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Penyerapan belanja APBD pada triwulan II2013 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Realisasi penyerapan belanja APBD Pemerintah
Provinsi
Gorontalo triwulan II-2013 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya persentase realisasi dimaksud disebabkan oleh Belanja Tidak Langsung terutama Belanja
Pegawai,
akan
tetapi belanja
modal mengalami
peningkatan demi pembangunan daerah. Sementara untuk realisasi penerimaan APBD relatif sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan II-2013, kenaikan penerimaan kurang diimbangi penyerapan belanja sehingga mendorong terjadinya kontraksi fiskal terhadap jumlah uang beredar di masyarakat.
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Perkembangan sistem pembayaran pada triwulan II-2013 mengalami perkembangan yang dinamis
Sistem
Pembayaran
di
Gorontalo
pada
triwulan
II-2013
menunjukkan gambaran yang cukup baik. Pada triwulan laporan, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net outflow sebesar Rp.64,37 miliar. Pada triwulan II-2013 tidak ditemukan adanya laporan temuan uang palsu dari masyarakat. Transaksi non tunai, seperti kliring dan RTGS pada triwulan laporan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 9,7% (q.t.q) dan 13,97% (q.t.q).
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Jumlah pengangguran
Jumlah
di Gorontalo menurun.
mengalami penurunan dibandingkan 2012. Sementara angka
pengangguran
di
Gorontalo
per-Februari
2013
kemiskinan hingga Maret 2013 tercatat 17,51% mengalami kenaikan dibandingkan posisi September 2012 yang sebesar 17,22%. Indeks Pembangunan Manusia Gorontalo sendiri relatif masih rendah dibandingkan Provinsi lainnya di Sulawesi.
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013
iii
PROSPEK PEREKONOMIAN Perekonomian Gorontalo
Perekonomian Gorontalo pada triwulan III-2013 diperkirakan
triwulan III-2013
tumbuh 6,0 – 7,0 % y.o.y) lebih rendah dibandingkan
diperkirakan tumbuh 6,0 – 7,0% (y.o.y)
pertumbuhan triwulan II-2013 (7,74% y.o.y). Penuruan tersebut didorong oleh beberapa faktor (i) perkiraan penurunan kinerja sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran (ii)
menurunnya
daya
beli
masyarakat
seiring
proyeksi
peningkatan inflasi dampak kenaikan BBM. (iii) hasil survei kegiatan dunia usaha dan survei konsumen yang menunjukkan perlambatan. Pada triwulan-III 2013,
Proyeksi inflasi Gorontalo pada triwulan III-2013 berada pada
inflasi Gorontalo
kisaran 6,61% ± 1% (y,o,y) lebih tinggi dibandingkan proyeksi
diproyeksikan berada
pada triwulan sebelumnya sebesar 4,92% ± 1% (y.o.y). Tendensi
pada kisaran 6,61% ± 1%
inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena ekspektasi
lebh tinggi di
masyarakat terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah
dibandingkan proyeksi
diimplementasikan oleh pemerintah yang akan berdampak pada
pada triwulan
kenaikan harga secara umum. Pada awal triwulan III-2013,
sebelumnya.
masyarakat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1435 H. Kecenderungan kenaikan harga secara umum khususnya pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau akan terjadi pada periode tersebut sebagai respon seasonal effect, namun harga akan berangsur turun kembali setelah bulan Ramadhan. Pada triwulan III-2013
Pada triwulan III-2013, prospek perbankan diperkirakan tetap
indikator kinerja
tumbuh meski terjadi pelambatan pada penghimpunan Dana
perbankan diperkirakan
Pihak Ketiga (DPK). Pada tahun 2013 perbankan diperkirakan
akan terus membaik seiring peningkatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan penyaluran kreditnya
iv
akan semakin ekspansif dalam menyalurkan kreditnya, namun demikian hendaknya perlu dipikirkan juga strategi penghimpunan dana yang lebih masif untuk mengimbangi rasio LDR yang pada triwulan laporan berada pada level 195,11%.
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2013 | BANK INDONESIA