BANK SENTRAL REPUBLIK INDONESIA
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Gorontalo
Triwulan III 2010
Visi Bank Indonesia : “Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil”
Misi Bank Indonesia : “Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan”
Tugas Bank Indonesia : 1. Menentapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank.
Kritik, saran dan komentar dapat disampaikan kepada Redaksi : Kelompok Kajian dan Survey Bank Indonesia Gorontalo Jl. Hi. Nani Wartabone No 35 Gorontalo – 96115 Telp : +62 435 824444 Fax : +62 435 827993 Web : www.bi.go.id
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga penyusunan Kajian Ekonomi Regional (KER) Provinsi Gorontalo dapat diselesaikan dengan baik. Kajian periode triwulan III-2010 ini merupakan pengejawantahan dari peranan KBI Gorontalo sebagai ‘economic intelligent and research unit’ yang diharapkan mampu memberikan informasi ekonomi dan keuangan daerah yang akurat, menyeluruh, dan terkini sebagai bahan masukan pemangku kepentingan di daerah dan di pusat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan informasi yang amat bermanfaat bagi penyusunan kajian ini. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa di usia yang masih sangat muda ini, KBI Gorontalo dari sisi produk dan peran masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan saran, masukan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas produk dan peranan kami di masa yang akan datang. Akhir kata, kiranya kajian ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pengembangan perekonomian Provinsi Gorontalo.
Gorontalo, 8 November 2010 BANK INDONESIA GORONTALO
Wahyu Purnama A. Pemimpin
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB 1.
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
i
PERKEMBANGAN MAKRO REGIONAL 1.1. Sisi Permintaan 1.1.1. Konsumsi 1.1.2. Investasi 1.1.3. Ekspor-Impor 1.2. Sisi Penawaran 1.2.1. Sektor Pertanian 1.2.2. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 1.2.3. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1.2.4. Sektor Bangunan 1.2.5. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.2.6. Sektor Industri Pengolahan 1.2.7. Sektor Lainnya BOX KER 1
1 2 4 6 8 9 12 14 14 15 16 17 18
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH 2.1. Inflasi Gorontalo 2.1.1 Faktor Fundamental 2.1.2 Faktor Non Fundamental 2.2. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang/Jasa 2.2.1. Inflasi Tahunan (yoy) 2.2.2. Inflasi Triwulanan (qtq) Box KER 2
21 22 25 28 28 29 31
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 3.1. Fungsi Intermediasi 3.1.1. Perkembangan Kantor Bank 3.1.2. Penyerapan Dana Masyarakat 3.1.3. Penyaluran Kredit 3.2. Stabilitas Sistem Perbankan 3.2.1. Resiko Kredit 3.2.2. Resiko Likuiditas 3.2.3. Resiko Pasar Box KER 3
33 33 33 35 38 38 40 41 42
KEUANGAN DAERAH 4.1. Pendapatan Daerah 4.2. Belanja Daerah 4.3. Kontribusi Realisasi APBD Gorontalo terhadap Sektor Riil dan Uang Beredar
45 46 48
SISTEM PEMBAYARAN 5.1. Perkembangan Transaksi Pembayaran Tunai 5.1.1 Aliran Uang Kartal (Inflow/Outflow) 5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar
49 49 49
BAB 6
BAB 7
5.1.3 Uang Palsu 5.2. Perkembangan Transaksi Pembayaran Non Tunai 5.2.1 Kliring Non BI di Gorontalo 5.2.2 Real Time Gross Settlement (RTGS)
50 51 51 52
KESEJAHTERAAN 6.1. Pengangguran 6.2. Kemiskinan 6.3 Rasio Gini 6.4 IPM
53 54 55 56
OUTLOOK EKONOMI 7.1. Outlook Makro Ekonomi Regional 7.2. Outlook Inflasi 7.3. Prospek Perbankan
57 58 59
LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4
Pertumbuhan ekonomi Sisi Permintaan Pertumbuhan ekonomi Sisi Penawaran ARAM III Pertanian Padi ARAM III Pertanian Padi
2 9 11 12
Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7
Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (yoy) Inflasi Tahunan Kelompok Makanan (yoy) Dampak Kenaikan TDL (Analisis Input-Output) Inflasi Tahunan Kelompok Barang dan Jasa (y.o.y) Inflasi Tahunan Sub-kelompok Bahan Makanan (y.o.y) Kelompok Barang dan Jasa (q.t.q) Hasil Estimasi Analisis Konvergensi
22 22 27 28 28 29 31
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6
Anggaran Induk dan Realisasi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo Komposisi Pendapatan APBD Provinsi Gorontalo dalam (%) Anggaran Induk dan Realisasi Belanja APBD Provinsi Gorontalo Komposisi Belanja APBD Provinsi Gorontalo Stimulus Fiskal APBD terhadap sektor Riil Dampak APBD terhadap Uang Beredar
45 46 47 47 48 48
Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3
Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo
50 50 52
Tabel 6.1 Tabel 6.2
Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan Penduduk Usia 15 tahun Ke atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2008-Agustus 2009 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%) Rasio Gini Provinsi Gorontalo Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kab/Kota Tahun 2006-2007
53
Tabel 6.3 Tabel 6.4 Tabel 6.5 Tabel 6.6
54 54 55 56 56
DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1 Grafik 1.2 Grafik 1.3 Grafik 1.4 Grafik 1.5 Grafik 1.6 Grafik 1.7 Grafik 1.8 Grafik 1.9 Grafik 1.10 Grafik 1.11 Grafik 1.12 Grafik 1.13 Grafik 1.14 Grafik 1.15 Grafik 1.16 Grafik 1.17 Grafik 1.18 Grafik 1.19 Grafik 1.20 Grafik 1.21 Grafik 1.22 Grafik 1.23 Grafik 1.24 Grafik 1.25 Grafik 1.26 Grafik 1.27 Grafik 1.28 Grafik 1.29 Grafik 1.30 Grafik 1.31 Grafik 1.32 Grafik 1.33 Grafik 1.34 Grafik 1.35 Grafik 1.36 Grafik 1.37 Grafik 1.38 Grafik 1.39 Grafik 1.40 Grafik 1.41 Grafik 1.42 Grafik 1.43
Pertumbuhan ekonomi Gorontalo Perkembangan APBD Pemprov Perkembangan APBD Kab/Kota-Prov Survei Konsumen BI Perkembangan NTP Perkembangan Tabungan/Deposito Kredit Konsumsi Konsumsi BBM Konsumsi Listrik Realisasi Pajak Perkembangan Kredit Investasi Realisasi Belanja Modal Pemprov Realisasi Fisik dan Keuangan Belanja Daerah Perkembangan Ekspor Luar Negeri Perkembangan Harga Gula Internasional Struktur Ekspor Luar Negeri Gorontalo Perkembangan Harga Gula Internasional Ekspor Antar Provinsi Impor Semen Impor Antar Provinsi Ekspor Kayu Ke Luar Negeri Ekspor Rotan Ke Luar Negeri Survei Kegiatan Dunia Usaha Pertanian Realisasi Panen Pertanian Tabama Perkembangan Kredit Pertanian Perkembangan Luas Panen Jagung Perkembangan Luas Panen Padi Perkembangan Luas Tanam Jagung Perkembangan Luas Tanam Padi Perkembangan Penumpang Pesawat Perkembangan Pajak Kendaraan Bermotor Realisasi Penjualan BBM Transportasi Perkembangan Penumpang Ferry dan Kapal Laut Perkembangan Kargo Laut Kredit Perdagangan Volume Muat Pelabuhan Tingkat Hunian Hotel Kredit Konstruksi Penjualan Semen NIM Perbankan Perkembangan Pendapatan/Beban Ekspor Rotan Poles Ke Luar Negeri Perkembangan Kredit Perdagangan
1 2 2 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 7 7 7 7 7 7 8 9 9 10 10 10 11 11 11 11 12 13 13 13 13 14 14 14 15 15 15 15 16 16
Grafik 1.44 Grafik 1.45 Grafik 1.46 Grafik 1.47 Grafik 1.48 Grafik 1.49
SKDU Industri Pengolahan Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang Realisasi Penjualan Listrik PLN Realisasi Kredit Jasa-jasa Bobot Faktor Investasi Nasional Bobot Faktor Investasi Regional
17 17 17 17 19 19
Grafik 2.1 Grafik 2.2 Grafik 2.3 Grafik 2.4 Grafik 2.5 Grafik 2.6 Grafik 2.7 Grafik 2.8 Grafik 2.9 Grafik 2.10 Grafik 2.11
Disagregasi Inflasi Gorontalo Perkembangan Nilai Tukar Petani Perkembangan Realisasi Harga Jual Perkembangan Harga Komoditas Impor di Gorontalo Perkembangan Inflasi kelompok Bahan makanan Persentase Responden Terpengaruh Kebijakan TDL Persentase Kenaikan Biaya Produksi Akibat Kebijakan TDL Perkembangan Harga-harga Inflasi Gorontalo–Sulut–Sulteng Inflasi Gorontalo – Nasional
21 23 23 24 24 25 27 27 30 32 32
Grafik 3.1 Grafik 3.2 Grafik 3.3 Grafik 3.4 Grafik 3.5 Grafik 3.6 Grafik 3.7 Grafik 3.8 Grafik 3.9 Grafik 3.10 Grafik 3.11 Grafik 3.12 Grafik 3.13
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Komposisi Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan Kredit Penggunaan Komposisi Kredit Penggunaan Pertumbuhan Kredit Sektoral Komposisi Kredit Sektoral Pertumbuhan Kredit UMKM Perkembangan NPL NPL per Sektor Konsentrasi Kredit Perkembangan Protofolio DPK Perkembangan LDR Perbankan Gorontalo Perkembangan Kurs USD dan BI-Rate
34 34 36 36 37 37 38 39 39 39 40 41 41
Grafik 5.1 Grafik 5.2 Grafik 5.3 Grafik 5.4 Grafik 5.5
Netflow Kas Titipan Gorontalo Perkembangan Netflow Bulanan Perputaran Kliring di Gorontalo Rata-rata Perputaran Kliring Per Hari Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI Gorontalo
49 49 51 51 51
Grafik 7.1 Grafik 7.2 Grafik 7.3 Grafik 7.4 Grafik 7.5
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo SKDU Triwulan III-2010 Proyeksi Inflasi Tahunan (yoy) Provinsi Gorontalo (%) Perubahan Umum 3 Bulan Yang Akan Datang Indeks Ekspektasi Tabungan 6 bulan yad
57 57 58 58 59
Indeks Keyakinan Konsumen
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 3.1
Daya Tarik Investasi Daerah Penilaian Untuk Prov. Gorontalo Sistem Resi Gudang
18 20 43
Halaman ini sengaja dikosongkan
RINGKASAN EKSEKUTIF PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO Perekonomian Gorontalo
Perekonomian Provinsi Gorontalo secara year on year (y.o.y)
pada triwulanI II-2010
pada triwulan III-2010 tetap tumbuh positif walaupun mengalami
melambat 5,71% (y.o.y).
perlambatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan pertumbuhan sebesar 5,71% (y.o.y) maka pertumbuhan pada triwulan III-2010 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2010 dan triwulan II-2010 yang masing-masing sebesar 8,36% (y.o.y) dan 7,33% (y.o.y). Penurunan laju pertumbuhan di sisi penggunaan diantaranya disebabkan oleh menurunnya konsumsi
pemerintah,
yakni
sebesar
16,82%(y.o.y)
yang
selanjutnya berimplikasi pada penurunan laju pertumbuhan pada beberapa sektor ekonomi terkait. Namun efek perlambatan pertumbuhan pada konsumsi pemerintah terminimalisir oleh tetap terjaganya kinerja pertumbuhan konsumsi swasta, investasi dan ekspor impor. Konsumsi Pemerintah
Dari sisi penawaran, secara tahunan seluruh sektor tumbuh
melemah mendorong
secara positif. Walaupun tumbuh positif, namun hampir seluruh
perlambatan pertumbuhan ekonomi sisi permintaan
sektor tumbuh melambat kecuali sektor perdagangan dan sektor pengangkutan. Perlambatan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya adalah faktor melambatnya pertumbuhan pembiayaan APBD menyebabkan kinerja sektor bangunan, pertambangan, dan jasa-jasa mengalami perlambatan cukup signifikan. Hal ini terkait kinerja sektor bangunan masih didominasi proyek APBD sementara kinerja jasa-jasa lebih didominasi
oleh
jasa
pemerintahan
umum
(76,60%).
Melemahnya kinerja sektor bangunan berdampak kepada kinerja sektor
pertambangan,
mengingat
sektor
tersebut
lebih
didominasi oleh bahan galian C (95,35%). Sementara itu kinerja sektor utama pertanian relatif stabil, walaupun produksi tabama mengalami peningkatan namun melemahnya kinerja perkebunan mendorong pertumbuhan sektoral secara umum relatif sama dengan triwulan sebelumnya.
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010
i
PERKEMBANGAN INFLASI Pada triwulan III-2010,
Pada triwulan III-2010, inflasi tahunan Gorontalo tercatat sebesar
inflasi tahunan Gorontalo
7,60% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
tercatat sebesar7,63% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,73% (yoy)
sebesar 2,73% (y.o.y). Lonjakan harga yang sangat tinggi tersebut menyebabkan laju inflasi di Kota Gorontalo termasuk yang tertinggi di Indonesia.
Laju inflasi yang tinggi tersebut
merupakan gabungan faktor fundamental dan faktor non fundamental. Lonjakan permintaan masyarakat menyambut Bulan Ramadhan
Lonjakan permintaan masyarakat selama Ramadhan mendorong inflasi.
di tengah terkendalanya aspek produksi memberikan dampak yang besar pada peningkatan harga-harga di Gorontalo. Selain itu,
faktor
ekspektasi
dari
para
pedagang
juga
turut
mempengaruhi proses pembentukan harga di tingkat konsumen. Hal tersebut menyebabkan para pedagang besar di Gorontalo cenderung akan menaikkan harga jika di daerah-daerah lain terjadi kenaikan harga. Sementara itu, beberapa sumber tekanan inflasi
lainnya
meliputi
kenaikan
TDL,
faktor
preferensi
konsumen, dan distorsi pasar turut memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga jual barang/jasa kepada masyarakat.
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Perkembangan fungsi
Kinerja perbankan di Provinsi Gorontalo selama triwulan III-2010
intermediasi perbankan
menunjukkan perkembangan yang cukup baik, tercermin dari
pada triwulan III-2010 menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan.
beberapa indikator seperti penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), penyaluran kredit dan rasio kredit bermasalah/Non Performing Loans (NPLs). Pertumbuhan penyaluran kredit diikuti oleh risiko kredit yang relatif terkendali seperti tercermin dari indikator NPLs yang masih berada pada level aman (<5%).
Dana pihak ketiga
Pada posisi akhir triwulan III-2010 dana yang dihimpun tercatat
tumbuh 10,47% (y.o.y)
sebesar Rp2,06 triliun, tumbuh sebesar 10,47% (y.o.y) lebih
lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 6,79% (y.o.y). Tabungan sebagai komponen DPK dengan share terbesar 52,58% mengalami pertumbuhan sebesar 9,20% (y.o.y) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang terealisasi sebesar 11,31% (y.o.y).
ii
Giro dengan share
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 | BANK INDONESIA
terhadap DPK sebesar 19,98% mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan laporan, yaitu sebesar 38,86% (y.o.y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 15,79% (y.o.y). Sementara itu deposito mengalami kontraksi sebesar 1,94% (y.o.y). Kontraksi pada deposito sejalan dengan tren penurunan Kredit yang disalurkan
suku bunga deposito.
perbankan Gorontalo masih tumbuh positif
Kredit yang disalurkan perbankan Gorontalo masih tumbuh
dengan laju pertumbuhan
positif dengan laju pertumbuhan sebesar 29,49%, yang berasal
sebesar 29,49%
dari pertumbuhan kredit investasi sebesar 39,50%; kredit konsumsi sebesar 36,84% dan kredit modal kerja sebesar 15,84%. Jika dilihat menurut sektor penyaluran kredit, beberapa sektor menunjukkan adanya kontraksi kredit,
namun sektor-
sektor utama penyaluran kredit masih tumbuh secara positif. Sebagian besar kredit yang disalurkan merupakan kredit skala mikro, kecil dan menengah. Sementara itu, pengelolaan kredit bermasalah masih cukup baik yang ditunjukkan oleh tingkat Non Performing Loans (NPLs) bank umum yang secara keseluruhan masih
berada
pada
level
1,90%
(bruto)
lebih
rendah
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,03%.
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Kinerja pendapatan dan
Kinerja pendapatan dan belanja daerah terlihat lebih baik
belanja daerah terlihat
dibandingkan periode triwulan III-2009. Kinerja pendapatan
lebih baik dibandingkan periode triwulan III-2009
didorong oleh peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama penghimpunan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Sementara itu realisasi dana perimbangan secara nominal relatif mengalami penurunan walaupun secara persentase mengalami peningkatan
terhadap
target
anggaran.
Hal
ini
terkait
menurunnya target anggaran dana perimbangan pada APBD-P 2010
dibandingkan
APBD-P
2009.
Penurunan
terutama
disebabkan berkurangnya Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat dibandingkan tahun sebelumnya Di sisi lain peningkatan belanja tidak langsung telah mendorong realisasi belanja pada level yang lebih baik dibanding triwulan III-2009. Dengan pencapaian realisasi sebesari 60,94%, lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2009 dengan pencapaian 57,85% BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010
iii
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN Transaksi sistem
Transaksi sistem pembayaran tunai di Gorontalo pada triwulan
pembayaran nasional di
III-2010 diwarnai oleh net inflow dan peningkatan uang kartal
Gorontalo pada triwulan III-2010 diwarnai oleh net inflow serta
layak edar. Sementara itu, sistem pembayaran non tunai menunjukkan berkembangnya transaksi RTGS. Kondisi net
berkembangnya transaksi
inflow pada triwulan laporan disebabkan karena uang yang
kliring dan RTGS.
beredar untuk kegiatan transaksi pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri telah kembali masuk ke perbankan. Secara bulanan, pada Agustus 2010 aliran uang tercatat net outflow sebesar Rp38,50 miliar yang disebabkan karena maraknya transaksi masyarakat terkait bulan Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, sementara pada September 2010 aliran uang tercatat net inflow sebesar Rp93,47 miliar yang disebabkan kembalinya uang yang telah ditarik masyarakat ke perbankan.
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Tingkat kesejahteraan
Tingkat
kesejahteraan
masyarakat
di
Provinsi
Gorontalo
mengalami
mengalami peningkatan yang ditandai oleh tingkat pengangguran
peningkatan.
dan tingkat kemiskinan yang menurun. Kondisi ini diperkirakan antara lain sebagai dampak dari mulai membaiknya kinerja beberapa sektor utama di Provinsi Gorontalo. Persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan
Jumlah kemiskinan di Gorontalo mengalami penurunan
pada tahun 2010 (data bulan Maret) di Provinsi Gorontalo sebesar 23,19% atau mengalami penurunan dibandingkan periode Maret 2009 yang tercatat sebesar 25,01%. Kemiskinan Gorontalo masih yang tertinggi di Sulawesi serta masih jauh di atas persentase nasional yang berada di tingkatan 14,15%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2010 sebesar Rp171.371 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan sebesar Rp 9.182 perkapita per bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2007 yang tercatat sebesar Rp162.189 perkapita per bulan.
iv
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 | BANK INDONESIA
PROSPEK PEREKONOMIAN Sampai dengan akhir 2010 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 6,9-7,4% (y.o.y)
Sampai dengan akhir 2010 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar
7,1-7,6% (y.o.y) dengan didorong berbagai faktor
penunjang. Dari sisi penggunaan, dorongan perekonomian akan berasal dari suatu kondisi ekonomi yang memiliki nuansa musiman,
yakni
kecenderungan
bahwa
pemerintah banyak dilakukan pada
realisasi
proyek
triwulan IV pada tiap
tahunnya karena akan segera berakhirnya tahun anggaran. Selain itu konsumsi rumah tangga diperkirakan juga akan tetap tumbuh secara positif karena adanya dua momen musiman, yakni Hari Raya Iedul Adha dan
Natal/Tahun Baru yang
diperkirakan akan meningkatkan konsumsi masyarakat walaupun tidak setinggi pada saat Lebaran. Dari sisi sektoral, perekonomian akan terdrive oleh aktivitas sektor konstruksi yang pada tahun ini diperkirakan akan meningkat
aktivitasnya
pada
triwulan
IV-2010.
Sektor
perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan juga akan mengalami peningkatan aktivitas yang didorong oleh kegiatan kedinasan pemerintah yang cenderung meningkat di akhir tahun serta faktor seasonal adanya hari besar keagamaan. Selain itu, diperkirakan sektor pertanian masih akan tumbuh positif, walaupun adanya gangguan banjir yang dialami oleh beberapa area pertanian akan memberikan sedikit tekanan terhadap aktivitas pada sektor tersebut. Inflasi di Kota Gorontalo
Inflasi di Kota Gorontalo pada tahun 2010 diperkirakan sebesar
pada tahun 2010
7% ±1 dengan komoditas-komodtas volatile yang masih akan
diperkirakan sebesar 7% ±1 dengan komoditas-
menjadi penyumbang utama.
Pada triwulan IV-2010, tekanan
inflasi yang terjadi diperkirakan akan mulai berkurang jika
komodtas volatile yang masih akan menjadi penyumbang utama
dibandingkan dengan inflasi pada triwulan III-2010. Namun, komoditas seperti ikan, daging, tepung, rica dan beras diperkirakan masih akan memberikan dorongan kenaikan harga walaupun diyakini masih dalam taraf yang terkendali. Hal yang kemungkinan bisa mengganggu pasokan di Gorontalo adalah alokasi komoditas yang seharusnya ke Gorontalo
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010
v
dipindahkan ke daerah lain yang sedang memiliki permintaan tinggi
sehingga
menyebabkan
terjadi
kenaikan
harga
di
Gorontalo. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadi mengingat banyak penduduk daerah sekitar Gorontalo akan merayakan Natal pada Bulan Desember 2010. Pada perbankan di
Pada perbankan di triwulan IV-2010, diperkirakan akan terjadi
triwulan IV-2010,
pelunasan proyek-proyek konstruksi pemerintah sehingga akan
pertumbuhan kredit akan sedikit tertahan, namun diperkirakan akan tetap meningkat.
menyebabkan pertumbuhan kredit akan sedikit tertahan, namun diperkirakan akan tetap meningkat.
Perkembangan DPK
diperkirakan akan tetap positif namun sedikit tertahan karena sebagian kecil masyarakat akan menarik simpanannya di bank untuk berbagai kebutuhan menjelang Natal dan Iedul Adha namun uang yang ditarik pada triwulan III-2010 pada saat Lebaran telah kembali masuk sistem perbankan. Selain itu, pada triwulan IV-2010 direncanakan akan dicanangkan kegiatan “Gerakan Siswa Gorontalo Menabung” yang diharapkan akan mampu mendorong pengumpulan DPK di Gorontalo.
Dengan
kegiatan tersebut dan program yang akan menindaklanjutinya, diperkirakan akan mampu meningkatkan rekening tabungan masyarakat, khususnya para pelajar.
vi
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2010 | BANK INDONESIA