BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR
Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013
LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini mewajibkan semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari siklus akuntabilitas kinerja. Dalam hal ini, Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai: 1. Sarana bagi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Kepala BPKP, Instansi Pemerintah Pusat/Daerah,BUMN/BUMD/BUL). 2. Sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur untuk memberikan umpan balik bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
L
Untuk memenuhi kedua fungsi utama tersebut, laporan akuntabilitas kinerja secara garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja Tahun 2012. Rencana Kinerja 2012 merupakan sasaran strategis yang ingin dicapai selama Tahun 2012 yang mengacu pada Rencana Stratejik 2010-2014 BPKP. Sedangkan capaian kinerja merupakan hasil realisasi indikator kinerja selama Tahun 2012 yang diarahkan untuk memenuhi target dalam Penetapan Kinerja Tahun 2012. Hasil analisis capaian kinerja, baik yang memenuhi sasaran strategis maupun yang tidak, akan menjadi bahan rencana perbaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang, sehingga diharapkan pada masa yang akan datang capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dapat lebih ditingkatkan.
Sidoarjo, 2 Januari 2013 Kepala Perwakilan,
Hotman Napitupulu
i
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Daftar Isi KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... ii RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................... iii BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi .................................................... 1 B. Aspek Strategis Organisasi .................................................................................. 2 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi .................................................... 3 D. Struktur Organisasi ................................................................................................. 4 E. Sistematika Penyajian LAKIP ............................................................................... 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA PERWAKILAN .......................... 8 A. Rencana Strategis .................................................................................................... 8 1. Pernyataan Visi ................................................................................................. 8 2. Pernyataan Misi ............................................................................................... 9 3. Tujuan Strategis ............................................................................................... 9 4. Indikator Kinerja Utama ............................................................................. 10 5. Program dan Kegiatan ............................................................................... 14 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012 ......................................................................... 17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................ 21 A. Capaian Kinerja ..................................................................................................... 21 B. Analisis Capaian Kinerja ................................................................................... 26 C. Aspek Keuangan ................................................................................................... 91 BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................... 93
ii
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun
2012
menyajikan berbagai capaian strategis pada Tahun anggaran 2012. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan, sasaran strategis dan merupakan bentuk akuntabilitas Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2012 dan Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014. Pencapaian target sasaran menunjukkan kesiapan BPKP untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun 2012. Keberhasilan dalam pelaksanaan pengawasan secara keseluruhan juga sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur Negara/daerah, masyarakat, dunia usaha sebagai bagian integral dari peran BPKP yang telah mengalami perubahan. LAKIP ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah RI No.60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP sebagai auditor Presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina penyelenggaraan SPIP. Seiring hal tersebut, BPKP mengalami perubahan paradigma sebagai pengawas intern pemerintah yaitu berperan melaksanakan
quality assurance dan consultancy. Jasa quality assurance dilakukan melalui kegiatan audit, evaluasi, dan reviu. Sedangkan jasa consultancy dilakukan melalui sosialisasi, asistensi/bimbingan teknis, pengembangan sistem. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah menyelenggarakan sosialisasi dan Diklat SPIP di lingkungan pemerintahan daerah di Provinsi Jawa Timur. Peran utama BPKP yang telah mengalami perubahan tersebut, merupakan upaya perwujudan pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan sebagaimana tercantum dalam Suplemen Rencana Strategi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 20102014. iii
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur “Auditor Presiden Yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas” Sebagai
auditor
meningkatkan
Presiden,
BPKP
akuntabilitas
berperan
keuangan
membantu
negara,
pemerintah
mewujudkan
tata
dalam kelola
pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014. Untuk mewujudkan visinya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-2014, yaitu 1.
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
2.
Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
3.
Terciptanya
iklim
yang
mencegah
kecurangan
dan
memudahkan
pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 4.
Tercapainya
efektivitas
penyelenggaraan
sistem
pengendalian
intern
pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
iv
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Meningkatnya
5.
kapasitas
aparat
pengawasan
intern
pemerintah
yang
profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
6.
Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut surat Menteri PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak tujuh dari delapan sasaran strategis BPKP telah tercapai, sementara satu sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis BPKP berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1
Tabel RE.1 Capaian Sasaran Strategis
1.
Meningkatnya Keuangan
Kelola
11
Capaian Sasaran (IKU Dominan) Tercapai 100%
2.
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan
1
Tercapai 100%
3.
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan
3
Tercapai 100%
4.
Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
8
Tercapai 100%
5.
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
6
Tercapai 100%
No.
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis Kualitas
Tata
v
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No.
Sasaran Strategis
6.
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
2
Capaian Sasaran (IKU Dominan) Tercapai 25,64%
7.
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan
15
Tercapai 100%
8.
Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
7
Tercapai 100%
Indikator Kinerja
Capaian Rata-Rata Indikator Kinerja
90,71%
Dengan demikian capaian rata-rata berdasarkan indikator kinerja dominan adalah sebesar 90,71%. Apabila berdasarkan rata-rata, maka capaian indikator adalah sebesar 99,37%. Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran BPKP dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 12 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 53 IKU yang telah ditetapkan Tahun 2012. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk kategori “Baik Sekali” dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam tahun 2012. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian tiga IKU dominan, dengan rata-rata capaian IKU tersebut adalah 119,06% dengan realisasi pencapaian masing – masing sebagai berikut: a.
IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan . Dalam tahun 2012, instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 27 instansi atau 100% dari vi
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
ditarget. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 85%, maka capaian IKU ini adalah 117,65%. b.
Instansi Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Dalam tahun 2012, realisasi IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak
38 IPD atau 97,34% dari 39 IPD. Bila
dibandingkan dengan dengan target sebesar 85%, maka capaian indikator Kinerja tersebut adalah sebesar 114,52%. c.
Jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar. Realisasi tahun 2012 terhadap IKU ini adalah 100,00% atau sebanyak 108 Laporan Hasil Audit. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 120,00% dari target sebesar 80,00%.
Secara keseluruhan, rata-rata capaian 11 IKU untuk
sasaran ini
adalah
124,88%. 2.
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan Sasaran strategis ini hanya memiliki 1 IKU yang merupakan IKU dominan yaitu Hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat.
Realisasi IKU
tersebut Tahun 2012 sebesar 100%, yang berarti untuk tahun 2012 seluruh laporan terbit telah dikirim ke BPKP Pusat. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 117,65% dari target sebesar 85% 3.
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 2 IKU dominan dengan nilai rata-rata IKU tersebut sebesar 183,83%. Realisasi pencapaian masing-masing IKU tersebut sebagai berikut : a.
Persentase IPD yang telah Menerapkan Standar Pelayanan Minimum Realisasi capaian Indikator Kinerja ini dalam Tahun 2012 sebesar 100%. Ini berarti bahwa tahun 2012 semua Pemerintah Daerah yang dilakukan audit
kinerja
telah
mencantumkan
SPM
kedalam
dokumen
perencanaannya. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 40%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 250,00%.
vii
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
b.
Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik Dalam tahun 2012, BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang mendapat skor baik dan sangat baik sebanyak 7 badan usaha atau sebesar 100% dari 7 badan usaha yang dilakukan asesmen/evaluasi. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 85%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 117,65%.
Secara keseluruhan, rata-rata capaian 3 IKU untuk
sasaran
ini adalah
152,38%. 4.
Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 1 IKU dominan yaitu Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebesar 85%, maka capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100,20% dari target IKU yang ditetapkan. Secara keseluruhan, rata-rata capaian 8 IKU untuk sasaran ini adalah 80,51%.
5.
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 1 IKU dominan yaitu Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang laporan
keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Diyakini opini tersebut dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda. Dalam tahun 2012, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP sebanyak 11 Pemda atau 28,21% dari 39 Pemda. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 28%, maka capaian Indikator Kinerja ini tersebut adalah sebesar 100,75%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian 6 IKU untuk sasaran ini adalah 99,85 %. viii
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
6.
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan yaitu Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor Indikator kinerja sasaran ini dicapai melalui kegiatan pembinaan jabatan fungsional auditor dan tata kelola APIP, yang didukung sub-sub kegiatan yaitu kegiatan fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah sertifikasi auditor. Realisasi Indikator Kinerja pada tahun 2012 sebanyak 7 Pemda atau 17,95 % dari target 39 jumlah pemda yang ada di Jawa Timur. Capaian indikator ini tahun 2012 adalah 25,64% dari target sebesar 70% Secara keseluruhan, rata-rata capaian 2 IKU untuk sasaran ini adalah 12,82%.
7.
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan… Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 2 IKU dominan yaitu Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) dan Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP rata –rata tercapai 101,66%. Realisasi Indikator Kinerja kedua IKU dominan tersebut sebagai berikut: a.
Persentase Pelaksanaan Penugasan Pengawasan (PP) Realisasi IKU Penugasan Pengawasan (PP)
pada tahun 2012 sebesar
97,11% atau mencapai 103,31% dari target sebesar 94%, b.
Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP BPK RI telah memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan BPKP tahun 2011. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 100% dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka capaian kinerja adalah 100%. Keberhasilan
kinerja
IKU
didukung
oleh
terlaksananya
kegiatan
pengelolaan anggaran sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah. ix
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Secara keseluruhan, rata-rata capaian untuk sasaran ini sebanyak 15 IKU adalah 102,96%. 8.
Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis ini dalam tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian 1 IKU dominan yaitu “Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif” diukur dengan membandingkan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibandingkan dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan sesuai target tahun 2012 sebesar 92%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 108,70% dari targetnya Rumusan pengukuran IKU Pemanfaatan system informasi yang dimaksud disini adalah pemanfaatan sistem informasi yang disediakan/dikembangkan oleh BPKP Pusat, sementara itu Perwakilan BPKP Jawa Timur juga sedang mengembangkan Sistem Informasi ExIs(Executive Information System) yang bertujuan untuk membantu kegiatan rutin Perwakilan dalam menjalankan tupoksinya. Secara keseluruhan, rata-rata capaian untuk
sasaran
ini sebanyak 7 IKU
adalah 103,94% . Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.
Tingkat penerapan jabatan fungsional auditor di bawah 100% antara lain disebabkan fasilitasi penerapan JFA pada APIP belum dilakukan secara intensif. Di samping itu, jumlah kelulusan sertifikasi auditor yang relatif rendah membuat APIP belum antusias menerapkan JFA.
2.
Untuk penugasan yang berdasarkan permintaan dari stakeholder, kemungkinan tidak dapat tepat waktu sesuai Rencana Mulai Pemeriksaan (RMP) dalam RKT, karena sangat tergantung pada waktu permintaan dan tersedianya
jumlah
SDM
dan
kualifikasi
SDM
yang
memenuhi
kompetensi untuk penugasan tersebut. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh BPKP dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: x
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
a.
Menuntaskan
penguatan
penyelenggaraan
SPIP
dan
dengan
pengembangan terus
infrastruktur
meningkatkan
pembinaan
penyelenggaraan SPIP. Subkegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut b.
Berkoordinasi
lebih
intensif
dengan
Kementerian/Lembaga
dan
Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. c.
Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kelulusan sertifikasi auditor.
d.
Meningkatkan koordinasi dengan stakeholders terkait baik BPKP Pusat (Rendal),
Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota
Provinsi/Kabupaten/Kota
maupun
instansi
serta
Inspektorat
penyidik
dan
BUMN/BUMD/BUL. e.
Mengefektifkan pemanfaatan SDM yang tersedia dengan melaksanakan penugasan berdasarkan skala prioritas atau permintaan yang bersifat
urgent f.
Peninjauan ulang penetapan target tahunan IKU yang capaiannya di tahun 2012 jauh dari 100%.
g.
Mengaplikasikan secara berkelanjutan dan mengembangkan Aplikasi ExIS (Executive Information System) BPKP Jatim yaitu sebuah sistem yang mengintegrasikan semua unsur dan sumber daya dalam mencapai pengendalian intern yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis pada kegiatan
rutin
perwakilan
dalam
mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP Perwakilan Provinsi
xi
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Bab I A.
PENDAHULUAN
Tugas , Fungsi dan Wewenang Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
keuangan
dan
pembangunan
serta
penyelenggaraan
akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur mempunyai fungsi, sebagai berikut : 1.
Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan;
2.
Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/kekayaan negara;
3.
Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah;
4.
Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas departemen/lembaga/wilayah;
5.
Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan daerah;
6.
Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
7.
Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil dan kontrak kerja sama, badanbadan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima Pemerintah Pusat, dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
8.
Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara, 1
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil, kontrak kerja sama,
badan-badan
usaha
lain
yang
di
dalamnya
terdapat
kepentingan Pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku; 9.
Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya, maupun yang berasal dari pengaduan masyarakat;
10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; 11.
Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
B. Aspek Strategis Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei 1983 sebagai transformasi dari Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN). Tahun 2001 dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 103 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPND sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir kali dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Dalam Pasal 52 disebutkan, BPKP mempunyai
tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, BPKP diberikan mandat untuk melaksanakan: 1.
Asistensi kepada kementerian/lembaga/pemerintah daerah untuk meningkatkan pemahaman bagi pejabat pemerintah pusat/darah dalam
pengelolaan
keuangan
keuangan
Negara/daerah, 2
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan meningkatkan kualitas laporan keuangan dan tata kelola; 2.
Evaluasi
terhadap
penyerapan
kementerian/lembaga/pemerintah rekomendasi
langkah-langkah
daerah, strategis
dan
percepatan
anggaran memberikan penyerapan
anggaran; 3.
Audit tujuan tertentu terhadap program-program strategis nasional yang mendapat perhatian public dan menjadi isu terkini;
4.
Rencana aksi yang jelas, tepat dan terjadwal dalam mendorong penyelenggaraan SPIP pada setiap kementerian/lembaga/pemerintah daerah.
Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor
60 tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) disebutkan bahwa BPKP memperoleh mandat sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur merupakan satuan kerja instansi vertikal BPKP sebagai pelaksana di daerah, dengan wilayah kerja Provinsi Jawa Timur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. C.
Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Kegiatan dan layanan produk organisasi dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan mandat sesuai Inpres Nomor 4 tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 serta pencapaian indikator kinerja dalam tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1.
Audit Keuangan
2.
Audit Operasional
3.
Audit Kinerja
4.
Audit dengan tujuan tertentu
5.
Bimbingan teknis/Konsultasi/Asistensi/Pendampingan
6.
Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan Sistem 3
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
7.
Evaluasi kebijakan
8.
Evaluasi Efektivitas Program
9.
Asessment Good Corporate Governance (GCG)
10. Sosialisasi 11. Kajian Pengawasan 12. Audit Investigasi atas Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) 13. Audit Investigasi atas atas Kasus berindikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK) 14. Audit Investigasi atas Klaim/Eskalasi 15. PKKN 16. Saksi/Keterangan Ahli D.
Struktur Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur memiliki struktur sebagai berikut:
Kepala Perwakilan
Bagian Tata Usaha
Subbagian Program & Pelaporan
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Kelompok Jabatan Fungsional
Subbagian Kepegawaian
Bidang Akuntan Negara
Subbagian Keuangan
Subbagian Umum
Bidang Investigasi
4
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Masing-masing
Bagian/Bidang/Kelompok
mempunyai
tugas
sebagai
berikut: 1.
Bagian Tata Usaha, terdiri dari : a.
Subbagian
Program
dan
Pelaporan,
mempunyai
tugas
menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan berkala hasil pengawasan. b.
Subbagian Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan pengembangan pegawai.
c.
Subbagian Keuangan,
mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan. d.
Subbagian
Umum,
mempunyai
tugas
melakukan
urusan
persuratan, perlengkapan, urusan dalam, dan rumah tangga serta pengelolaan perpustakaan. 2.
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat, mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan
rencana,
program,
pelaksanaan
pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan/hibah luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat, evaluasi hasil pengawasan, dana dekonsentrasi, pendampingan BLUP (Badan Layanan Umum Pusat) dan Inventarisasi. 3.
Bidang
Akuntabilitas
Pemerintah
Daerah,
mempunyai
tugas
melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah, serta pelaksanaan pengawasan
penyelenggaraan
akuntabilitas
dan
evaluasi
hasil
pengawasan. 4.
Bidang Akuntan Negara, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontrak bagi hasil dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, dan Badan
5
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan. 5.
Bidang Investigasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, Badan Usaha Milik Negara, dan badan-badan usaha lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.
6.
Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan
jabatan
fungsional
masing-masing
berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. E.
Sistematika Penyajian LAKIP Alur dokumen SAKIP BPKP mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan tampak dalam gambar berikut: Rencana Strategis
Rencana Kinerja Tahunan Penetapan Kinerja (Performance Contract/Agreement)
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Pelaksanaan Anggaran dan Kinerja Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Laporan Kinerja Triwulanan
Laporan Realisasi Anggaran Triwulanan
Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
LAKIP
Pada dasarnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur selama tahun 2012.
Capaian
kinerja
(performance
results) dibandingkan dengan 6
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Rencana/Penetapan
Kinerja
(performance
plan)
tahun
2012
menggambarkan tingkat keberhasilan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Oleh karena itu, sistematika penyajian atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur selama tahun 2012 dibagi menjadi sebagai berikut : Bab - I PENDAHULUAN Menguraikan
secara
ringkas
tugas,
fungsi
dan
wewenang
organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi dan sistematika penyajian. Bab - II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Menguraikan mengenai Rencana Strategis
2010 - 2014,
pernyataan Visi, Misi, Tujuan Strategis, Indikator Kinerja Utama, Program dan Kegiatan dan
Perjanjian/Penetapan Kinerja untuk
tahun 2012. Bab - III AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR PERWAKILAN Pada bab ini akan diuraikan pencapaian sasaran-sasaran kinerja Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2012, dengan pengungkapan dan hasil pengukuran kinerja. Bab - IV PENUTUP Pada bab ini akan menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dan penyempurnaan yang dapat dilakukan di masa mendatang.
7
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Bab II A.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJASAMA PERWAKILAN
Rencana Strategis 2010 - 2014 Visi, misi, dan tujuan suatu organisasi hanya akan dicapai jika direncanakan dengan cermat dan dengan memperhatikan setiap variabel yang dianggap sebagai faktor kunci dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penyusunan rencana stratejik merupakan hal yang menentukan keberhasilan dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan suatu organisasi. Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Nomor : Kep-2292/PW13/1/2010 tentang Rencana Strategis tahun 2010-2014 menjadi acuan dalam menyusun Rencana Kinerja tahun 2012. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menyusun Dokumen Renstra dan Suplemen Renstra Nomor Kep-21135/PW13/1/2012 tanggal 28 Desember 2012 yang berisi perubahan yang disesuaikan dengan kondisi Provinsi Jawa Timur dengan tetap mengacu kepada Renstra BPKP pusat. Dalam dokumen renstra tersebut dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut: 1.
Pernyataan Visi “Auditor Presiden Yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas” Penjelasan visi tersebut adalah sebagai berikut: 9
Pernyataan sebagai Auditor Presiden merupakan penegasan jati diri BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, yang berbeda dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya. Visi tersebut menggambarkan sekaligus peran BPKP dan manfaat 8
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
yang dapat diberikan BPKP kepada Presiden/pemerintah dan
stakeholders lainnya. 9
Selain itu, Peran BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya. Sebagai auditor Presiden, BPKP
berperan
untuk
membantu
pemerintah
dalam
membangun pemerintahan yang baik dan bersih, membantu menghadapi
permasalahan
yang
terjadi
dan
memberikan
masukan/solusi. 2.
Pernyataan Misi Misi merupakan tugas yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tugas pokok dan fungsi organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Pernyataan Misi yang tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sebagai berikut: a.
Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
b.
Membina
penyelenggaraan
sistem
pengendalian
intern
pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. c.
Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
d.
Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
3.
Tujuan Strategis Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang
9
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama BPKP tercermin dalam sasaran strategis sebagai berikut: a.
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara
b.
Tercapainya
optimalisasi
penerimaan
negara
dari
hasil
pengawasan c.
Meningkatnya kualitas penerapan tata kelolaa kepemerintahan/ perusahaan
d.
Meningkatnya K/L/Pemda,
pemahaman, BUMN/D
kesadaran
dalam
upaya
dan
keterlibatan
pencegahan
dan
pemberantasan korupsi e.
Meningkatnya kualitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah
f.
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten
g.
Meningkatnya
efektifitas
perencanaan
dan
pelayanan
pengawasan serta kualitas pengelolaan keuangan h.
Meningkatnya
penerapan
sistem
dukungan
pengambilan
keputusan bagi pimpinan. Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. 4.
Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam pengawasan akuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan SPIP. Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Renstra tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut:
10
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 :
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
Sasaran Strategis 1.1 :
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan
1
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan
2
Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
3
Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan
4
Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP
5
Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset
6
Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan
7
Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan Wajar
8
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
9
Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat
10
Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu
11
Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Sasaran Strategis 1.2 :
12
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan
Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Tujuan 2 :
Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
Sasaran Strategis 2.1 :
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan
13
Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal
14
Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik
15
Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
11
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Indikator Kinerja Utama
Tujuan 3 :
Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
Sasaran Strategis 3.1 :
16
Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi
17
Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP
18
Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK
19
Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP
20
Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga.
21
Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hokum
22
Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum
23
Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat
24
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Tujuan 4 :
Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Sasaran Strategis 4.1 :
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP.
25
Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada
26
Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
27
Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern
28
Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan
29
Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
12
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Indikator Kinerja Utama
Tujuan 5 :
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Sasaran Strategis 5.1 :
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
30
Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor
31
Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2
Tujuan 6 :
Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Sasaran Strategis 6.1 :
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan
32
Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP)
33
Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu
34
Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu
35
Persentase pengiriman laporan tepat waktu
36
Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standard
37
Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik
38
Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP
39
Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim
40
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
41
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian
42
Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian
43
Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP Jawa Timur
44
Persentase pemanfaatan asset
45
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana
46
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP
47
Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif
13
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis 6.2 :
5.
Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan.
48
Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi Simonev
49
Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM-HP
50
Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMAK-BMN
51
Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM
52
Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMPEG
53
Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS
Program dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Program Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu:
Program Teknis Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah (SPIP) dengan anggaran sebesar Rp 6.759.558.000,00.
Program Generik 1)
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya-BPKP
dengan
anggaran
sebesar
Rp24.562.949.000,00; 2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan anggaran sebesar Rp475.000.000,00.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2012 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2.
14
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan NO
KEGIATAN Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan
Program 1 :
1
Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan pada K/L/Pemda
2
Sosialisasi/Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKD, dan Asistensi SIMDA kepada Pemerintah Daerah
3
Audit Keuangan PHLN
4
Audit Kinerja PPIP
5
Sosialisasi/Asistensi/Bimbingan Teknis SIA PDAM dan Inventarisasi 2. Sasaran Strategis :
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan
1 Audit Tujuan Tertentu (Cost Saving) 2 Kegiatan Clearance Assets
1
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan
2
Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan
3. Sasaran Strategis :
Sistem
Terkait
Pengelolaan
BUMN/BUMD/BUL 3
Bimbingan Teknis, Konsultasi, Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan dan Kajian Mengenai Penerapan GCG dan KPI pada BUMN/BUMD/BUL
4
Assessment Penerapan GCG di BUMN/BUMD/BUL
5
Penyusunan Profil BUMN/BUMD/BUL
6
Bimtek, Konsultasi, Asistensi, Sosialisasi, Pendampingan pada BUMD, atas Sistem Informasi Akuntansi PDAM
7
Asistensi Penyusunan Pedoman/Modul Aset Manajemen PDAM
8
Sosialisasi dan Workshop SAK ETAP
1
Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran, dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)
2
Asistensi Fraud Control Plan
4. Sasaran Strategis :
15
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
NO
KEGIATAN
3
Audit Investigatif
4
Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
5
Pemberian Keterangan Ahli
6
Kajian Peraturan yang Berindikasi KKN
7
Audit Penyesuaian Harga dan Klaim
8
Penyelesaian Hambatan Pembangunan
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 1 Penyusunan Pedoman Teknis (Desain) Penyelenggaraan SPIP 2
Sosialisasi SPIP
3
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP
4
Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP 6. Sasaran Strategis :
1
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sosialisasi Penerapan Tata Kelola
2
Pelaksanaan Assessment Penerapan Tata Kelola APIP 7. Sasaran Strategis :
1
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan Penyusunan dan Evaluasi Rencana
2
Pengelolaan Kepegawaian dan Organisasi
3
Pengelolaan Anggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah
4
Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan Serta Pembayaran Gaji/Tunjangan
5
Penyelenggaraan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Presiden/Pemerintah dan Internal BPKP
6
Pembinaan JFA dan Penyelenggaraan Diklat
7
Fasilitasi Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 8. Sasaran Strategis :
1
Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Perancangan dan Pengembangan Aplikasi Komputer
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP 9. Sasaran Strategis : Penunjang 1 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
Program 3 :
16
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
B.
Perjanjian Kinerja Tahun 2012 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini ditahun 2012 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2012, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi,perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat 53 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Perjanjian Kinerja BPKP Tahun 2012 No
Indikator Kinerja Utama
I. Sasaran Strategis : 1 2 3 4 5 6 7 8
Satuan
Target
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset Persentase Pemda yang menerapkan Simda Asset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
%
85
%
85
% %
30 85
% %
40 40
%
80
%
85
17
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
9
Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
%
85
%
80
%
50
10 11
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke % 85 Pusat
II. Sasaran Strategis : 12
III. Sasaran Strategis : 13 14 15
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan yang telah menerapkan Standar % 40
Persentase IPD Pelayanan Minimal Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
%
85
%
50
Meningkatkan Pemahaman,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi % 85 Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah % 50 mendapatkan sosialisasi FCP Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian % 100 peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP % 90 persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan % 95 penyesuaian harga. Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN % 90 kepada instansi penegak hokum % 90 Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hokum Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan % 95 masyarakat
IV. Sasaran Strategis :
16
17 18
19 20 21 22
23
18
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Indikator Kinerja Utama
V. Sasaran Strategis : 24 25 26
27 28 29
Satuan
Target
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
%
28
% %
70 0,00
%
15
%
0
%
80
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan % 70 Fungsional Auditor Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2 % 0
VI. Sasaran Strategis : 30 31
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) % 94 Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang % 75 tepat waktu Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu % 70 Persentase pengiriman laporan tepat waktu % 90 Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai % 95 standar Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik % 80 Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan % 100 BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % 90 Perwakilan BPKP Jatim Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas % 8,00 pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim % 7,60 terhadap layanan kepegawaian Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian % 94,00 Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP % 85,00 Jawa Timur Persentase pemanfaatan asset % 100,00
VII. Sasaran Strategis :
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
19
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
45
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP
%
7,90
%
91,00
46
Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif % 92 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi % 80 Simonev Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM% 80 HP Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi % 94 SIMAK-BMN Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM % 100 Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi % 85 SIMPEG Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS % 60
VIII. Sasaran Strategis : 47 48 49 50 51 52 53
20
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Bab III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA Pengukuran
capaian
kinerja
tahun
2012
merupakan
bagian
dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2012 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2012. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung. Akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan
visi/misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan program yang telah ditetapkan melalui Renstra dan Rencana Kinerja/Penetapan Kinerja. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2013 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP. Capaian atas 53 IKU adalah sebesar 99,37% secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini :
21
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama No
Uraian Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 :
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
Sasaran Strategis 1.1 : 1
2 3 4 5 6
7
8 9
10
11
Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan Persentase Pemda yang menerapkan Simda keuangan memperoleh opini minimal WDP Persentase Pemda yang menerapkan Simda Aset Persentase Pemda yang menerapkan Simda Aset tanpa kualifikasi asset pada laporan keuangan Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN memperoleh Opini Dukungan WTP Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder yang disampaikan tepat waktu Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
%
85
100
117,65
%
85
97,34
114,52
%
30
48,72
162,40
%
85
100
117,65
%
40
43,60
109,00
%
40
23,52
67,20
%
80
100
125,00
%
85
100
117,65
%
85
100
117,65
%
80
100
125,00
%
50
100
200,00
Capaian rata-rata Sasaran Strategis 1 Sasaran Strategis 1.2 : 12
124,88
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan
Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
%
85
100
117,65
22
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Uraian Indikator Kinerja Utama
Tujuan 2 :
Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
Sasaran Strategis 2.1 : 13 14 15
Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata Kelola Kepemerintahan/Perusahaan
Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/BUMD/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik Persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
%
40
100
250,00
%
85
100
117,65
%
50
44,74
89,48
Capaian rata-rata Sasaran Strategis 3 Tujuan 3 :
Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
Sasaran Strategis 3.1 :
16
17 18
19 20 21
22
23
152,38
Meningkatkan Pemahaman, Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga. Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hukum Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum
%
85
85,17
100,20
%
50
0,00
0,00
%
100
0,00
0,00
%
90
100
111,11
%
95
100
105,26
%
90
100
111,11
%
90
100
111,11
Persentase tindak lanjut pengaduan masyarakat
%
95
100
105,26
penyelesaian
Capaian rata-rata Sasaran Strategis 4
80,51
23
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Uraian Indikator Kinerja Utama
Tujuan 4 :
Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Sasaran Strategis 4.1 : 24 25 26
27 28 29
Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada Persentase K/L/Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain Sistem Pengendalian Intern Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur
%
28
28,1
100,75
%
70
100
142,86
%
0,00
0,00
0,00
%
15
20,51
136,73
%
0
5,13
100
%
80
95
118,75
Capaian rata-rata Sasaran Strategis 5 Tujuan 5 :
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Sasaran Strategis 5.1 : 30 31
99,85
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas pada Level 2
%
70
17,95
25,64
%
0
0
0 12,82
Capaian rata-rata Sasaran Strategis 6 Tujuan 6 :
Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur.
Sasaran Strategis 6.1 : 32 33 34 35 36
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) % 94 97,11 103,31 Persentase pelaksanaan penugasan % 75 72,48 96,64 pengawasan yang tepat waktu Persentase penerbitan laporan % 70 74,54 106,53 pengawasan tepat waktu Persentase pengiriman laporan tepat waktu % 90 100 111,11
Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar
%
95
100
105,26
24
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
Uraian Indikator Kinerja Utama
37
Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP Jawa Timur Persentase pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP
38
39 40
41 42 43 44 45
46
Satuan Target Realisasi Capaian %
80
89,25
111,56
%
100
100
100,00
%
90
100
111,11
%
8
7
87,50
%
7,60
7,5
98,68
%
94
98,10
104,36
%
85
94,92
111,67
% %
100 7,90
95,02 7,7
95,02 97,47
%
91
94,74
104,11
Capaian rata-rata Sasaran Strategis 7 Sasaran Strategis 6.2 : 47 48 49 50 51 52 53
102,96
Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi Simonev Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIM-HP Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMAK-BMN Tingkat Keandalan Penggunaan Aplikasi SPM Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi SIMPEG Tingkat Keandalan Penggunaan Sistem Informasi DMS
%
92
100
108,70
%
80
76,54
95,68
%
80
82,72
103,40
%
94
100
106,38
%
100
100
100
%
85
85,19
100,22
%
60
67,90
113,17
Capaian rata-rata Sasaran Strategis 8
103,94
25
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan
sasaran
strategis.
Selain
itu,
analisis
dilakukan
dengan
membandingkan capaian 2012 dengan capaian 2011, serta mengaitkannya dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2. Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut: Sasaran Strategis
1
Meningkatnya
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan kualitas
laporan
keuangan
pemerintah
pusat,
kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah merupakan tekad BPKP sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan” diindikasikan oleh tiga IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bersama sembilan IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan 26
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 No.
Indikator Kinerja
Satuan
Kinerja
Kenaikan/ Target (Penurunan) KInerja 2014
Capaian 2012/ Target 2014
2011
2012
-
100
-
95
105,26
1
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
%
2
Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
%
-
97,34
-
95
102,46
3
Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan
%
-
48,72
-
50
97,44
4
Persentase pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP
%
-
100
-
95
105,26
5
Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Aset
%
-
43,60
-
60
72,67
6
Persentase pemda yang menerapkan SIMDA Aset tanpa kualifikasi asset pada Laporan Keuangan
%
-
23,52
-
35
67,20
7
Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
%
-
100
-
95
105,26
27
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Kinerja 2011
2012
Kenaikan/ Target (Penurunan) KInerja 2014
Capaian 2012/ Target 2014
8
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
%
-
100
-
95
105,26
9
Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
%
-
100
-
95
105,26
10
Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu
%
-
100
-
90
111,11
11
Persentase BUMD yang laporan keuanggannya memperoleh opini minimal WDP
%
-
100
-
60
166,67
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa ketiga IKU dominan sasaran strategis satu tahun 2012 tercapai 119,06%. Secara keseluruhan, dengan delapan IKU, rata-rata capaian sasaran satu adalah 124,88%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1.
Persentase Instansi Pemerintah Pusat yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan IKU pertama dalam pencapaian sasaran strategis 1 adalah “Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang Mendapat Pendampingan Penyusunan
Laporan
Keuangan”
dengan
target
sebesar
85%.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan target dalam PKPT. 28
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Dalam tahun 2012, instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan adalah sebanyak 27 instansi atau 100% dari ditarget. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 85%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 117,65%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% tidak dapat
dibandingkan
dengan tahun 2011 karena tahun 2011 pengukuran indikator kinerja belum menghitung capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 105,26% dari target sebesar 95%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp185.112.900,00
atau
171,72%
dari
anggaran
sebesar
Rp107.800.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.052 OH atau 131,99% dari rencana sebanyak 797 OH. 2.
Persentase IPD yang Laporan Keuangannya memperoleh opini minimal WDP BPKP berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah kearah yang lebih baik dengan Indikator Kinerja “Persentase IPD yang Laporan Keuangannya memperoleh opini minimal WDP.”. Keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja ini diukur dari Realisasi jumlah IPD yang memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang ada di Jawa Timur. Dalam
tahun
2012,
realisasi
IPD
yang
laporan
keuangannya
memperoleh opini minimal WDP sebanyak 38 IPD atau 97,34% dari 39 IPD. Bila dibandingkan dengan dengan target sebesar 85%, maka capaian indikator Kinerja tersebut adalah sebesar 114,52%. Rincian opini BPK atas laporan Keuangan IPD dapat dilihat dalam Lampiran 3. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator
29
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
kinerja hanya sampai ke level Output,
sehingga tidak bisa
diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 realisasi indikator kinerja ini telah mencapai 97,34% atau 102,46% dari target Renstra 2014 sebesar 95%. Untuk mendukung tercapaianya indikator kinerja ini dilaksanakan melalui kegiatan : ‐
Pelaksanaan Evaluasi Laporan penyelenggaraan pemerintah Daerah (LPPD)
‐
Evaluasi AKIP
‐
Evaluasi penetapan APBD
‐
Pendampingan reviu terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan anggaran sebesar
Rp.767.289.099
atau
100,97%
dari
pagu
sebesar
Rp759.942.790, serta menggunakan SDM sebanyak 3.751 OH atau 80,88% dari rencana sebanyak 4.638 OH. 3.
Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan Salah satu peran BPKP adalah sebagai pembina Pemerintah Daerah dalam mendorong akuntabilitas Pemerintah Daerah yang lebih baik melalui IKU “Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan”. SIMDA Keuangan sebagai suatu produk BPKP yang bisa dijadikan sebagai alat oleh Pemerintah Daerah dalam menyajikan informasi manajemen dalam pengelolaan keuangan daerah. Keberhasilan Indikator Kinerja ini bisa diukur dari jumlah Pemerintah Daerah yang menerapkan SIMDA Keuangan dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemerintah Daerah yang ada di Jawa Timur. Dalam tahun 2012, Pemerintah Daerah yang menerapkan SIMDA Keuangan sebanyak 20 Pemda atau 48,72% dari 39 Pemda di Jawa Timur. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 sebesar 30%, maka capaian indikator Kinerja ini adalah sebesar 162,40%.
30
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level Output,
sehingga tidak bisa
diperbandingkan.. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 97,44% dari target Renstra 2014 sebesar 50%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana dari pihak ketiga atau 0% dari pagu anggaran sebesar Rp. 199.500.000, serta menggunakan SDM sebanyak 4.051 OH atau 148,15% dari rencana sebanyak 2.710 OH. 4.
Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP Suatu Pemerintah Daerah bisa dikatakan telah melakukan tata kelola keuangan dengan baik adalah dengan memperoleh opini minimal WDP dari BPK RI. BPKP dengan SIMDA Keuangannya berusaha untuk membantu Pemerintah Daerah dalam meningkatkan tata kelola keuangan menjadi lebih baik melalui Indikator Kinerja “Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP.” Capaian Indikator Kinerja ini, dapat diukur dengan Jumlah Pemda yang diasistensi memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan. Indikator Kinerja “persentase pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan memperoleh opini minimal WDP” untuk tahun 2012 terealisasi sebanyak 20 Pemda atau 100% dari jumlah Pemda yang mendapat asistensi SIMDA Keuangan dari BPKP. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 sebesar 85%, maka capaian indikator kinerja ini sebesar 117,65%. Keberhasilan
Indikator
Kinerja
ini,
didukung
dengan
kegiatan
asistensi/pendampingan berupa :
31
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
‐
Asistensi Penyusunan LKPD
‐
Asistensi/
Pendampingan
Pelaksanaan
reviu
LKPD
yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Pemerintah Daerah. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level Output,
sehingga tidak bisa
diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 105,26% dari target Renstra 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana dari pihak ketiga, serta menggunakan SDM sebanyak 890 OH. 5.
Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset BPKP sebagai patner pemda sekaligus pembina Pemda, menciptakan suatu alat untuk membantu Pemda dalam mengelola aset- aset yang dimiliki yaitu SIMDA Aset. Melalui Indikator Kinerja “Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset” diharapkan untuk Pemerintah Daerah yang menerapkan SIMDA Aset dapat mengelola asetnya dengan lebih baik. Keberhasilan Indikator Kinerja ini dapat diukur dari Jumlah Pemda yang
menerapkan
SIMDA
Aset
dibandingkan
dengan
jumlah
Pemerintah Daerah yang ada di Jawa Timur. Indikator Kinerja “ Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset” pada tahun 2012 terealisasi sebanyak 17 Pemda atau 43,60% dari jumlah pemda sebanyak 39 Pemda. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 sebanyak 16 Pemda atau 40%, maka capaian Indikator Kinerja untuk tahun ini sebesar 109%. Keberhasilan
Indikator
Kinerja
ini
didukung
oleh
kegiatan
asistensi/pendampingan SIMDA Aset di Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 32
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 72,67% dari target Renstra 2014 sebesar 60%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana sebesar
Rp.10.000.000 atau 5,01% dari pagu anggaran
sebesar Rp. 199.500.000. Rendahnya penggunaan anggaran tersebut disebabkan karena kegiatan asistensi/pendampingan SIMDA Aset banyak menggunakan dana pihak ketiga (Beban Obrik). Serta penggunaan SDM sebanyak 3.802 OH atau 140,30% dari rencana sebanyak 2.710 OH. 6.
Persentase Pemda yang Menerapkan Simda Aset Tanpa Kualifikasi Aset pada Laporan Keuangan Salah satu permasalahan yang sering menjadi temuan BPK dalam melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah masalah aset yang dimiliki oleh Pemda. Salah satu ukuran
bahwa
asistensi/pendampingan
SIMDA
Aset
berhasil
dilaksanakan adalah melalui indikator kinerja “Persentase Pemda yang Menerapkan SIMDA Aset tanpa kualifikasi Aset pada Laporan Keuangan”. Indikator Kinerja persentase pemda yang menerapkan Simda Aset tanpa kualifikasi Aset pada Laporan Keuangan dapat dicapai dari Jumlah Pemda yang Laporan Keuangannya tidaka ada catatan kualifikasi opini tentang aset dibandingkan dengan Pemda yang menerapkan SIMDA Aset. Tahun 2012 jumlah Pemda yang mendapat pendampingan Simda Aset sebanyak 17 Pemda. Tahun 2012, indikator kinerja ini terealisasi sebanyak 4 Pemda atau 23,52% dari target tahun 2012 sebanyak 6 Pemda atau 35%. Apabila dibandingkan dengan 2012, maka capaian indikator kinerja ini mencapai 67,20 % dari target.
33
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Keberhasilan indikator kinerja ini, didukung dengan kegiatan reviu laporan aset yang dibuat oleh Pemda dan asistensi rekonsiliasi antara pengelola aset di Pemda dengan pengelola aset di tingkat SKPD. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian indikator kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 52,27% dari target Renstra 2014 sebesar 45%. Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana dari pihak ke tiga. Rendahnya penggunaan anggaran tersebut disebabkan karena
kegiatan
asistensi/pendampingan
SIMDA
Aset
banyak
menggunakan dana pihak ketiga (beban obrik). Serta penggunaan SDM sebanyak 680 OH atau 100% dari rencana penugasan. 7.
Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan WTP IKU “Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan WTP” merupakan IKU utama dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) yang memperoleh opini dukungan WTP dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 100,00% dari 108 Laporan Hasil Audit. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 125% dari target sebesar 80,00%. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan telah mencapai 105,26%% dari target pada akhir tahun Renstra 2014 sebesar 95%. 34
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp829.577.300,00
atau
73,82%
dari
anggaran
sebesar
Rp1.123.728.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 4.494 OH atau 129,77% dari rencana sebanyak 3.463 OH. Tabel 3.3 Daftar Audit Proyek PHLN Tahun 2012 No
Kegiatan Audit
WTP
Opini Audit WDP TMP
TW
1
IMHERE
11
11
-
-
-
2
PAUD
2
2
-
-
-
3
SCBD
5
5
-
-
-
4
FEATI
2
2
-
-
-
5
BERMUTU
2
2
-
-
-
6
PNPM Mandiri Perkotaan
8
8
-
-
-
7
HPEQ
4
4
-
-
-
8
BOS KITA
10
10
-
-
-
9
MEP
7
7
-
-
-
10
PNPM Mandiri Pedesaan dan PNPM Generasi
12
12
-
-
-
11
INVEST
12
12
-
-
-
12
BEC
9
9
-
-
-
13
PISP
21
21
-
-
-
14
DOISP
1
1
-
-
-
15
SRIP
2
2
-
-
-
108
108
-
-
-
Jumlah
8.
Jumlah Laporan
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan 35
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh BPKP. Hasil pengawasan BPKP atas program/kegiatan yang melibatkan dua atau lebih kementerian/lembaga seperti Pengawasan atas Distribusi Bantuan Langsung Benih Unggul, yang melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah untuk memberikan rekomendasi dalam rangka pengambilan kebijakan atau keputusan yang lebih komprehensif pada Program Ketahanan Pangan. Semakin besarnya rekomendasi yang diperhatikan dan dipergunakan oleh stakeholders menunjukkan bahwa rekomendasi hasil pengawasan BPKP telah tepat sasaran dalam memberikan perbaikan tata kelola Program Ketahanan Pangan. Dalam rangka mendukung pencapaian target kinerja tersebut, Perwakilan
BPKP
Provinsi
Jawa
Timur
melaksanakan
kegiatan
pengawasan yang bersifat lintas sektoral yang berada di wilayah Jawa Timur. IKU “Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat” diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit bersifat lintas sektor yang dikirimkan ke Pusat dibandingkan dengan target yang tercantum dalam PKPT.
Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 100,00% dari 91 target laporan hasil audit yang harus dikirim ke pusat. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 117,65% dari target sebesar 85,00%. Kegiatan pengawasan lintas sektor yang dilaksanakan selama tahun 2012 adalah audit program ketahanan pangan, PPIP, BOS, Dana Dekonsentrasi, BOK/Jamkesmas, Program Wajardikdas 9 Tahun dan Dikmen Kemenag, serta program lintas sektor lainnya. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran 36
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 105,26% dari target sebesar 95%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100%. Kegiatan
yang
dilaksanakan
untuk
mencapai
kinerja
IKU
ini
menggunakan dana sebesar Rp779.207.191,00 atau 117,03% dari anggaran sebesar Rp665.809..000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 8.203 OH atau 186,43% dari rencana sebanyak 4.400 OH. 9.
Persentase hasil pengawasan disampaikan ke Pusat
atas
permintaan
presiden
yang
IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan hasil audit atas permintaan presiden yang dikirimkan ke Pusat dibandingkan dengan target yang tercantum dalam PKPT. Jumlah laporan yang telah dikirimkan ke Pusat dalam tahun 2012 adalah sebanyak 58 laporan atau 100% dari targetnya, maka capaian IKU tahun 2012 sebesar 117,65% dari target sebesar 85%. Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 105,26%
pada akhir periode Renstra tahun 2014
sebesar 95%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100%.
37
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kegiatan pengawasan atas permintaan presiden yang dilaksanakan tahun
2012
adalah
Evaluasi
Penyerapan
Anggaran,
Clearance
Pembangunan Gedung, Monitoring Kegiatan Prioritas Pembangunan Nasional, Audit PNBP, Monitoring dan Evaluasi Raskin, serta Monev Penerimaan Siswa Baru. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp404.504.500,00
atau
122,84%
dari
anggaran
sebesar
Rp329.282.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.024 OH atau 77,99% dari rencana sebanyak 1.313 OH. 10. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu” merupakan IKU untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar 80,00%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit atas permintaan stakeholders yang dikirimkan ke Pusat dibandingkan dengan target yang tercantum dalam PKPT. Dalam tahun 2012, jumlah laporan yang dikirimkan ke Pusat adalah 100% dari jumlah yang ditargetkan dalam PKPT sebanyak 3 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 80,00%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 125 %. Selain itu Tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan kegiatan pengawasan atas permintaan stakeholders diluar yang direncanakan antara lain: a.
Audit kinerja BNP2TKI
b.
Reviu perpanjangan izin Multiyears Contract
c.
Audit eskalasi/penyesuaian harga
d.
Audit tujuan tertentu pada SKS Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Bentang Tengah
e.
Perjanjian pembangunan dan fungsionalisasi Rusun, PSU pada Pusat Pengembangan Kabupaten
f.
Pendampingan Pengadaan Barang dan Jasa pada Instansi
g.
Reviu Penyusunan RKB Pemilukada 38
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
h.
Pemetaan Penggunaan dana BOS
i.
Pendampingan audit pada Polda Jawa Timur
Realisasi indikator kinerja tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan capaian tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, dan jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 111,11% dari target sebesar 90%. Mengikuti target RPJMN 2010-2014, target akhir periode Renstra BPKP tahun 2014 perlu disesuaikan menjadi 100% Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana anggaran DIPA sebesar Rp301.664.400,00 atau 1.096,96% dari anggaran sebesar Rp27.500.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 234 OH atau 107,83% dari rencana sebanyak 217 OH.
11. Persentase BUMD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP
Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004 Pasal 58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah. Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia BUMD yang pada umumnya masih belum memadai, BPKP berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “BUMD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang yang memperoleh opini minimal WDP dan membandingkannya dengan jumlah diasistensi oleh BPKP. 39
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Dari kegiatan aisitensi/bimtek tahun 2012 terhadap 33 BUMD, BUMD yang memperoleh opini minimal WDP adalah sebanyak 33 BUMD ((100%) atau sebesar 200% dari target sebesar 50%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 200% telah mencapai target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 60,00%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar 145.905.000,00 atau 102,06% dari anggaran sebesar Rp148.916.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 6.204 OH atau 243,29% dari rencana sebanyak 2.550 OH. Adapun kegiatan untuk menudukung capaian IKU tersebut meliputi: 1)
Bimtek Implementasi SIKOMPAK pada PDAM
2)
Bimpek implementasi SIPAKBLUD
3)
Bimtek PDAM (SAK ETAP)
4)
Bimtek/Asistensi penyusunan SIA PDAM
5)
Monitoring implementasi SIKOMPAK
6)
Sosialisasi/bimtek SIKOMPAK pada PDAM
Sasaran Strategis
2
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan
Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Dari Hasil Pengawasan” di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur memiliki satu IKU untuk mengukur keberhasilannya yaitu Persentase Hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.4 berikut ini:
40
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Tabel 3.4 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2 No.
1
1.
Indikator Kinerja
Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat
Satuan
%
Kinerja 2011
Kenaikan / Target 2012 (Penurunan) KInerja 2014
-
100
-
95
Capaian 2012 / Target 2014 105,26
Persentase hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat Indikator kinerja “Persentase Hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat “ merupakan indiakor kinerja yang mendorong tercapaianya sasaran strategi 2 . Pencapaian ini dapat diukur dari Jumlah laporan yang dikirim ke pusat tepat waktu dibandingkan dengan jumlah laporan. Untuk Tahun 2012, realisasi indikator kinerja ini sebesar 100%. Dengan demikian untuk tahun 2012 seluruh laporan terbit telah dikirim ke BPKP Pusat mencapai 100%. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 capaian Iindikator kinerja ini adalah 100% atau 117,65% dari target 2012 sebesar 85%. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 100 atau 105,26% dari target Renstra 2014 sebesar 95%. Keberhasilan dari Indikator Kinerja ini didukung oleh kegiatan audit terhadap dana DAK yaitu : ‐
Verifikasi Advance payment DAK tahun 2012
‐
Verifikasi DAK Reimbursement tahun 2011 pada Pemda
‐
Monitoring DAK tahun 2012 41
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana sebesar Rp.1.081.081..000 atau 133,66% dari anggaran sebesar Rp. 808.800.000. Serta penggunaan SDM sebanyak 2.332 OH atau 80,69% dari rencana sebesar 2.890 OH.
Sasaran Strategis
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata kelola Kepemerintahan/ Perusahaan
3
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah tersebut terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan
urusan
wajib,
Pemerintah
dan
Pemerintahan
Daerah
menyusun suatu standar yang disebut dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris dan direksi) untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan peraturan perundangundangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Sebagai
auditor
internal
pemerintah,
terkait
dengan
perannya
dalam
meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, BPKP perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan SPM yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan GCG.
42
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Sasaran
Strategis
“Meningkatnya
Kualitas
Penerapan
Tata
Kelola
Kepemerintahan/ Perusahaan” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik. Bersama satu IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3 Kinerja No.
1
Indikator Kinerja
Persentase IPD
Satuan
Kenaikan / 2011
%
-
2012
(Penurunan)
Target KInerja 2014
Capaian 2012 / Target 2014
100
-
60
166,67
yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal 2
Persentase BUMN
%
-
100
-
95
105,26
%
-
44,74
-
70
63,91
dengan GCG atau KPI mendapat skor Baik 3
Persentase BUMD yang
Kinerjanya
memperoleh prediket baik/sehat
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 183,83%. Secara keseluruhan, dengan tiga IKU, rata-rata capaian sasaran 152,38%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 43
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
1.
Persentase IPD yang Telah Menerapkan Standar Pelayanan Minimum Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang mewajibkan setiap Pemda untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan Pemda melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1 butir a, menyebutkan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja. Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemda yang dilaksanakan BPKP mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan Indikator Kinerja “Persentase IPD yang telah menerapkan SPM”. Indikator ini diukur dengan menghitung jumlah IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan dibandingkan dengan IPD yang dilaksankan Audit Kinerja. Untuk tahun 2012, realisasi Indikator Kinerja ini sebesar 100%. Ini berarti bahwa tahun 2012 semua Pemerintah Daerah yang dilakukan audit kinerja telah mencantumkan SPM kedalam dokumen perencanaannya. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 capaian Iindikator kinerja ini adalah 100% atau 250% dari target 2012 sebesar 40% . Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi indikator kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 pengukuran indikator kinerja hanya sampai ke level indikator output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 100 atau 166,67% dari target Renstra 2014 sebesar 60%. Keberhasilan dari indikator kinerja ini didukung oleh kegiatan audit kinerja terhadap dua bidang pelayanan pada empat Pemda. 44
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kegiatan untuk mencapai Indikator Kinerja ini menggunakan dana sebesar Rp.74.561.500 atau 70.74% dari anggaran sebesar Rp. 105.405.000. Serta penggunaan SDM sebanyak 150 OH atau 75% dari rencana penugasan 200 OH. 2.
Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik BPKP
berperan
melakukan
pengawasan
intern
melalui
pemberian
pelayanan jasa manajemen kepada BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG
dan
KPI,
dengan
harapan
dapat
memperbaiki
kinerja
BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk
mengukur
manfaat,
ditetapkan
IKU
berupa
“BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik”. IKU ini diukur
dengan
menghitung
jumlah
BUMN/BUMD/BUL/BLUD
yang
mendapat skor minimal baik atas penerapan GCG atau KPI, dibandingkan dengan jumlah BUMN/BUMD/BUL/ BLUD yang dilakukan pendampingan asesmen oleh BPKP. Dalam tahun 2012, BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang mendapat skor baik dan sangat baik sebanyak 7 badan usaha atau sebesar 100% dari 7 badan usaha yang dilakukan asesmen/evaluasi. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 85%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 117,65%. Rincian skor GCG badan usaha hasil evaluasi BPKP dapat dilihat dalam Lampiran 6. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% telah mencapai 105,26% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan
untuk
mendukung
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp61.806.000,00 atau 49,63% dari anggaran sebesar Rp124.545.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 3.739 OH atau 138.48% dari rencana sebanyak 2.700 OH. Adapun kegiatan untuk mendukung capaian IKU tersebut meliputi: 1)
Asistensi/bimtek GCG
2)
Assitensi/bimtek Internal Control COSO
3)
Pembimbingan dan konsultasi MR 45
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
3.
4)
Pembimbingan dan konsultasi GCG
5)
Sosialisasi GCG pada BUMN/BUMD
6)
Evaluasi penerapan GCG
7)
Sosialisasi PBJ
8)
GCG penddampingan inventarisasi BMK/N (Manajemen Aset)
Persentase BUMD yang Kinerjanya memperoleh prediket baik/sehat Penetapan IKU “Persentase BUMD yang Kinerjanya Memperoleh Minimal Predikat Baik”, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang dilaksanakan oleh BPKP dalam meningkatkan tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang memperoleh kinerja minimal baik dibandingkan dengan jumlah BUMD yang kinerjanya diaudit oleh BPKP. Dalam tahun 2012, BUMD yang memperoleh kinerja minimal baik sebanyak 17 BUMD atau 44,74% dari 38 BUMD yang diaudit, sehingga capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 89,48% dari target sebesar 50%. Rendahnya capaian ini pada umumnya disebabkan aspek operasional misalnya cakupan pelayanan yang masih rendah, tingkat kehilangan air yang masih cukup tinggi, juga produktifitas, kontinuitas, dan kualitas yang masih perlu ditingkatkan yang itu semua berada di luar kendali BPKP. Rincian BUMD yang memperoleh kinerja minimal baik dapat dilihat dalam Lampiran 7. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 44,74% telah mencapai
63,91% dari
target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 70,00% Kegiatan
untuk
mendukung
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp503.591.000 atau 106,80% dari anggaran sebesar Rp471.536.000, dengan menggunakan SDM sebanyak 2.546OH atau 39,66% dari rencana sebanyak 6.420OH. Adapun kegiatan untuk mendukung capaian IKU tersebut meliputi: 1)
Audit kinerja pada PDAM
2)
Audit kinerja (evaluasi kinerja) pada BPR
3)
Evaluasi kinerja pada RSUD (BLUD) 46
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
4)
Kompilasi hasil audit kinerja PDAM Se Jawa Timur
5)
Konsolidasi/pembahasan hasil audit kinerja
Sasaran Strategis
Meningkatnya Kualitas Penerapan Tata kelola Kepemerintahan/ Perusahaan
4
Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”. Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah pemerintah menetapkan visi jangka menengah 2012-2014 yaitu “Terwujudnya Tata Kepemerintahan yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas Pencegahan dan Penindakan serta Nilai Budaya yang Berintegritas”. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu: 1. Pencegahan tindak pidana korupsi; 2. Penegakan Hukum atas tindak pidana korupsi; 3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan; 4. Kerja sama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor; 5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi; 6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi. Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, BPKP perlu mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern, atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, BPKP berperan dalam melakukan audit investigasi, penghitungan kerugian keuangan Negara, serta sebagai pemberi keterangan ahli pada perkara tindak pidana korupsi. Sasaran
“Meningkatnya
Pemahaman,
Kesadaran
dan
Keterlibatan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam Upaya Pencegahan” diindikasikan oleh satu IKU dominan
yang
terkait
langsung
dengan
kesadaran
dan
keterlibatan 47
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha
Milik
Daerah
dan
masyarakat
dalam
upaya
pencegahan
dan
pemberantasan korupsi. Bersama tujuh IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.6. Tabel 3.6 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4 Kinerja No.
Indikator Kinerja
Satuan
2011
2012
Kenaikan / (Penurunan)
Target KInerja 2014
Capaian 2012 / Target 2014
Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP
%
-
85,17
-
90,00
94,63
%
-
0
-
75,00
0.00
3
Persentase Tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoma n yang dapat berdampak pada tindak TPK
%
0,00
-
100,00
0,00
4
Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP
%
-
100
-
100
100
5
Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga
%
-
100
-
100
100
1
2
-
48
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kinerja No.
6
7
8
Indikator Kinerja
Persentase penyerahan hasil audit investigative dan PKKN kepada instansi penegak hokum Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat
Satuan
2011
2012
Kenaikan / (Penurunan)
Target KInerja 2014
Capaian 2012 / Target 2014
%
-
100
-
100
100
%
-
100
-
100
100
%
-
100
-
100
100
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100,20%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU lainnya, rata-rata capaian sasaran 80,51%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1.
Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik penyelenggaraan good governance, BPKP menetapkan suatu IKU berupa “Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi”.
49
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Keberhasilan IKU diukur dari rata-rata pemahaman atas permasalahan korupsi yang dilakukan melalui survei dengan pengisian kuesioner pada saat melakukan sosialisasi program anti korupsi. Fokus BPKP dalam kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) utamanya pada kelompok dunia pendidikan karena BPKP yakin bahwa dunia pendidikan yang anti korupsi akan menghasilkan generasi muda yang baik dan menjadi harapan masa depan bangsa Indonesia. Sementara itu, dengan makin tingginya perhatian Pemerintah kepada dunia pendidikan yang ditandai dengan kenaikan anggaran, berbagai macam bantuan bagi dunia pendidikan membawa konsekuensi meningkatnya risiko terjadinya korupsi. Dengan memberikan pemahaman dan edukasi, BPKP berharap korupsi bisa dicegah, terutama di dunia pendidikan. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebesar 85%, maka capaian kinerja tahun 2012 sebesar 85,17% atau 100,20% dari target IKU yang ditetapkan. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Capaian ini adalah 94,63% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 90%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp19.315.000,00 atau 52,80% dari anggaran sebesar Rp36.582.000,00 dan dengan SDM sebanyak 125 OH atau 62,81% dari rencana sebanyak 199 OH. 2.
Persentase penerapan FCP oleh instansi sosialisasi FCP
yang sudah mendapatkan
Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas
dan
kinerja
organisasi
secara
keseluruhan,
sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsipprinsip Good Governance. FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah,
menangkal,
dan
memudahkan
pengungkapan
kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari
atribut-atribut
spesifik,
yaitu
Kebijakan
Anti
Fraud,
Struktur 50
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin. IKU “Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi
FCP”
dalam
upaya
perbaikan
penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian Intern manajemen organisasi pemerintah. Realisasi IKU atas Implementasi FCP oleh 3 (tiga) instansi/BUMN/BUMD yang telah mendapatkan sosialisasi FCP masih nihil dengan target IKU sebanyak 50%. Tidak tercapainya target IKU ini dikarenakan tidak adanya permintaan dari instansi/BUMN/BUMD untuk menerapkan FCP. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Target akhir periode renstra tahun 2014 IKU ini diharapkan mencapai 75%. Kegiatan untuk capaian IKU di tahun 2012 ini menggunakan dana sebesar Rp9.175.150,00
atau
sebesar
34,60%
dari
anggaran
sebesar
Rp26.520.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 20 OH atau 12,90% dari rencana sebanyak 155 OH. 3.
Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK Upaya
peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
pengawasan
intern
akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan
untuk
mengukur
instansi/BUMN/BUMD
yang
membuat/mengoreksi kebijakan terkait dengan rekomendasi dari BPKP terhadap hasil kajian atas peraturan perundang-undangan/pedoman yang berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN. Untuk merealisasikan IKU, BPKP melaksanakan kegiatan kajian atas kebijakan/peraturan perundang-undangan/pedoman yang berindikasi KKN dan memberikan saran untuk menyusun/menyempurnakan pedoman pelaksanaan kegiatan.
51
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Dalam tahun 2012 realisasi IKU masih nihil dengan target IKU tahun 2012 sebanyak 1 Instansi. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini diharapkan mencapai 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini tersedia dana sebesar Rp13.255.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 63 OH. 4.
Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan dapat terjadi pada tahapantahapan pelaksanaan pembangunan. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase terselesaikannya kasus HKP ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan evaluasi HKP yang terbit dibandingkan dengan jumlah penugasan evaluasi/mediasi HKP. Dalam tahun 2012, realisasi kinerja sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 90%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 111,11%. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU sebesar 100% adalah berdasarkan 2 laporan yang diselesaikan dari 2 penugasan evaluasi HKP. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% untuk 2 penugasan sama dengan tahun 2011 untuk 3 penugasan, dan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan
untuk
Rp14.210.000,00
mencapai atau
IKU
sebesar
ini
menggunakan
72,69%
dari
dana
sebesar
anggaran
sebesar
Rp19.950.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 45 OH atau 40.91% dari rencana sebanyak 110 OH.
52
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
5.
Persentase Tindak Lanjut Hasil Audit Klaim dan Penyesuaian Harga Audit penyesuaian harga, dan audit klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala
terhadap
peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan penyelesaian tindak lanjut dari rekomendasi yang tertuang dalam laporan audit. Dalam tahun 2012, realisasi kinerja sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 95%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 105,26%. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU sebesar 100% adalah berdasarkan 9 laporan yang ditindaklanjuti oleh auditan dibandingkan dengan jumlah laporan yang sama dengan yang disampaikan kepada auditan, dan telah mencapai target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 28.590.000,00 atau sebesar 95,30% dari anggaran sebesar Rp30.000.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 277 OH atau 115,40% dari rencana sebanyak 240 OH. 6.
Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hukum Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh BPKP menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada
instansi
penegak
hukum.
Dengan
demikian,
“Persentase
Penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada Instansi Penegak Hukum” menjadi salah satu IKU BPKP dalam upaya pencapaian sasaran strategis.
53
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan penyerahan/pelimpahan kasus melalui penerbitan dan penyerahan laporan yang ditangani BPKP kepada instansi penegak hukum. Dalam tahun 2012, penyerahan kasus berindikasi Tindak Pidana Korupsi kepada instansi penegak hukum sebanyak 128 kasus atau sebesar 100,00% dari kasus yang ditangani BPKP. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 111,11 % dari target sebesar 90%. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU ini telah mencapai target akhir periode Renstra tahun 2014 yakni sebesar 100%. Dalam upaya merealisasikan IKU tersebut, BPKP melaksanakan upaya represif berupa audit investigatif atas kasus yang berindikasi KKN dan audit penghitungan kerugian keuangan negara atas permintaan instansi penyidik yang diteruskan ke Instansi Penegak Hukum untuk ditindaklanjuti, dan pemberian keterangan ahli (PKA) kepada penyidik dan di persidangan atas permintaan Jaksa Penuntut Umum maupun Majelis Hakim. Tabel 3.7 Realisasi Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum dan Pemberian Keterangan Ahli
No
Jenis Audit
.
1.
Audit Investigatif
2.
Audit Penghitungan
Audit
Capaian
Diserahkan
Persentase
dan PKA
kpd APH
Outcome
3
3
100%
100%
40
40
100%
100%
85
85
100%
100%
128
128
100%
100%
kinerja
Outcome
Kerugian Keuangan Negara 3.
Pemberian Keterangan Ahli Jumlah
54
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kegiatan untuk IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp664.721.000,00 atau 112,66% dari anggaran sebesar Rp590.006.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 3.169 OH atau 94,97% dari rencana sebanyak 3.337 OH. 7.
Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum Audit investigatif merupakan kegiatan pengungkapan modus terjadinya kerugian keuangan negara atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku untuk ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Hal ini merupakan bagian dari upaya pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara. Selain audit investigatif atas permintaan instansi penyidik, BPKP juga melakukan audit investigatif atas permintaan instansi lainnya. Indikator kinerja utama berupa hasil audit investigatif atas permintaan instansi lainnya yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Kinerja utama ini
dimaksudkan
untuk
mengukur
komitmen
instansi
pemerintah/BUMN/BUMD yang meminta dilakukan audit investigatif menyerahkan kasus yang merugikan keuangan Negara kepada aparat penegak hukum. Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan hasil audit investigatif (LHAI) permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti instansi penegak hukum dibagi jumlah LHAI permintaan instansi lain yang diterbitkan. Dalam tahun 2012, realisasi kinerja sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target tahun 2012 sebesar 90%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 111,11%. Realisasi IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU sebesar 100% adalah berdasarkan 1 laporan yang diterbitkan, telah mencapai target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%.
55
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 9.600.000,00 atau sebesar 96,00% dari anggaran sebesar Rp10.000.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 82 OH atau 91,11% dari rencana sebanyak 90 OH. 8.
Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat Masyarakat dapat melakukan pengawasan secara tidak langsung terhadap akuntabilitas keuangan negara, antara lain melalui mekanisme pelaporan dan pengaduan. Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber data bagi BPKP dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Setiap surat pengaduan atau tembusan surat pengaduan, baik yang diterima secara langsung maupun melalui Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dilakukan penelaahan sebagai bahan tindak lanjut berikutnya. IKU dalam mencapai sasaran strategis
persentase tindak lanjut
penyelesaian pengaduan masyarakat dihitung berdasarkan persentase jumlah tindak lanjut atas pengaduan dibandingkan dengan jumlah surat pengaduan yang masuk/diterima. Realisasi kinerja tahun 2012 sebesar 100% dari target sebesar 95%,
maka
capaian IKU pada tahun 2012 adalah 105,26%. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU sebesar 100 % telah mencapai target akhir periode Renstra tahun 2014 yakni sebesar 100%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2012 tanpa disediakan dana dan OH.
56
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Sasaran Strategis
5
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran
strategis
“Meningkatnya
Kualitas
Penerapan
SPIP
di
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan SPIP pada seluruh K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.8. Tabel 3.8 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5 No.
1
2
Indikator Kinerja
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada
Satuan
Kinerja 2011
Kenaikan / Target 2012 (Penurunan) KInerja 2014
%
-
28,21
-
32
Capaian 2012 / Target 2014 87,81
%
-
100
-
90
111,11
57
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Kinerja
Persentase Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan
%
-
0
-
20
Capaian 2012 / Target 2014 0
%
-
20,51
-
12
170,92
%
-
5,13
-
10
51,30
Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Jawa Timur
%
-
95
-
90
105,56
2011 3
4
5
6
Kenaikan / Target 2012 (Penurunan) KInerja 2014
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100,75%. Secara keseluruhan, dengan enam IKU, rata-rata capaian sasaran 99,85%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1.
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 tahun 2008 Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dapat dilaksanakan, maka Indikator Kinerja “Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur dengan menghitung 58
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda. Dalam tahun 2012, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP adalah sebanyak 11 Pemda atau 28,21% dari 39 Pemda. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 28%, maka capaian Indikator Kinerja ini tersebut adalah sebesar 100,75%. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 Indikator Kinerja hanya sampai ke level Indikator Output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 28,21 atau 88,16% dari target Renstra 2014 sebesar 32%. Kegiatan untuk mendukung Indikator Kinerja ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp 70.049.790,00 atau 53,45% dari anggaran sebesar Rp 131.052.210,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 531 OH atau 80,21% dari rencana sebanyak 662 OH. 2.
Persentase Pemda Yang Sudah Memiliki Perkada Pelaksanaan SPIP di Pemerintah Daerah diatur dengan Peraturan Kepala Daerah masing –masing pemda. BPKP selaku pembina SPIP sesuai dengan amanah PP no 60 Tahun 2008, maka melalui Indikator Kinerja “ Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada” mendorong Pemda untuk segera membuat Perkada SPIP. Capaian Indikator Kinerja ini dapat diukur dari jumlah Pemda yang memiliki perkada penyelenggaraan SPIP sesuai PP No. 60 tahun 2008 dibandingkan dengan jumlah Pemda.
59
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Pada tahun 2012, Indikator Kinerja ini terealisasi sebanyak 39 Pemda atau 100% Pemda di Jawa Timur telah mempunyai Peraturan Kepala Daerah tentang Pelaksanaan SPIP di Pemerintah Daerah (Lampiran 4). Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012, maka capaian Indikator Kinerja “Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada” mencapai 100% atau 142,86 dari target sebanyak 70%. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 Indikator Kinerja hanya sampai ke level Indikator Output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Jika dibandingkan dengan target tahun 2014, maka sampai dengan tahun 2012 capaian indikator kinerja ini telah mencapai 100% atau 111% dari target Renstra 2014 sebesar 90%. Indikator ini didukung oleh kegiatan sosialisasi kepada pemerintah daerah tentang SPIP. Kegiatan ini didanai oleh pihak ketiga (BO) dengan penggunaan SDM sebanyak 81 OH. 3.
Persentase Pemda Yang telah memiliki Dokumen Juklak / Desain Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 Tahap penerapan SPIP di tingkat daerah, setelah penetapan Perkada adalah menyusuna dokumen juklak / desain penyelenggaraan SPIP. Melalui Indikator Kinerja “ Persentase Pemda yang telah memiliki Dokumen Juklak/ Desain Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern sesuai dengan PP
Nomor 60 Tahun 2008”, maka BPKP sebagai Pembina SPIP mendorong dan mengarahkan pemda untuk segera melaksanakan SPIP sesuai dengan tahapan – tahapan di dalam Peraturan Pemerintah. Capaian Indikator Kinerja ini dapat dihitung dari jumlah Pemda yang sudah menyusun Juklak Penyelenggaraan SPIP dibagi dengan Jumlah Pemda yang sudah memiliki Perkada SPIP. Pada tahun 2012, Indikator Kenrja ini belum bisa teralisasi, dan target tahun 2012 juga belum ada. Hal ini berarti belum satupun pemda yang ada diwilayah Jawa Timur menyusun juklak penyelenggaraan SPIP. 60
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 Indikator Kinerja ini belum ada. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2014, maka capaian indikator ini masih 0 % dari target sebesar 20%.Indikator ini belum menyerap dana dan SDM. 4.
Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern BPKP bertanggungjawab untuk mendorong penerapan SPIP di Pemerintah Daerah
melalui
Indikator
Kinerja
“Persentase
pemda
yang
telah
memperbaiki Sistem Pengendalian Intern.” Capaian Indikator Kinerja ini, dapat diukur dari jumlah pemda yang dilakukan monitoring sistem pengendalian intern pemerintah sampai dengan tahun berjalan. Pada tahun 2012, Indikator Kinerja persentase pemda yang telah memperbaiki sistem pengendalian intern telah tercapai 20,51% dari target 15% atau dengan tingkat pencapaian 136,73%. Apabila dibandingkan dengan target 2014, maka untuk tahun 2012 telah mencapai 82,04% dari target 2014 sebesar 25%. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 Indikator Kinerja hanya sampai ke level Indikator Output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Kegiatan untuk mendukung Indikator Kinerja ini adalah melakukan kegiatan monitoring terhadap hasil Diagnostic Assesment (DA) terhadap 5 pemda Kegiatan untuk mendukung Indikator Kinerja ini menggunakan dana sebesarRp.18.638.000 atau 23,30% dari pagu anggaran sebesar Rp. 80.000.000 serta menggunakan SDM sebanyak 45 OH atau 10,23% dari rencana 440 OH.
61
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
5.
Persentase Pemda yang Memiliki SOP Sesuai Target Tahunan SOP sebagai suatu tahapan dalam penerapan SPIP setelah suatu resiko ditetapkan.
SOP merupakan suatu perbaikan terhadap kondisi yang
dianggap akan menimbulkan resiko. Untuk itulah, melalui Indikator Kinerja “Persentase pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan” BPKP berusaha memantau perbaikan sistem pengendalian intern yang ada di masing masing pemerintah daerah. Untuk menilai capaian Indikator Kineja ini, bisa dilihat dari jumlah pemda yang telah menyusun SOP dbandingkan dengan jumlah pemda yang telah menyusun juklak/desain SPIP. Pada tahun 2012, realisasi Indikator Kinerja “persentase pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan” sebanyak 2 pemda atau 5,13% yang telah menyusun SOP. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012 maka capaian indikator kinerja ini sebesar 5,13 atau 100% dari target yang telah ditetapkan sebesar 0% Apabila dibandingkan dengan target 2014, maka untuk tahun 2012 telah mencapai 5,13% atau 51,30% dari target 2014 sebesar 10%. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 Indikator Kinerja ini belum ada. Untuk menunjang Indikator Kinerja ini, dilakukan dengan kegiatan monitoring perbaikan SPIP yang pada tahun 2012 dilaksanakan pada 2 pemerintah daerah yaitu pada Pemda Kabupaten Jombang dan Pemda Kota Batu. 6.
Tingkat Penarapan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 (PP 60/2008) pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota, wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur sebagai bagian 62
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
dari lembaga pemerintahan juga mempunyai kewajiban yang sama untuk menyelenggarakan sistem Pengendalian Intern Pemerintah ( SPIP). Untuk memudahkan pengembangan dan penerapan SPIP yang komplek tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur telah memiliki desain penyelenggaraan SPIP yang berisi strategi dan rencana penyelenggaraan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah realisasi rencana tindak penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dibandingkan dengan rencana perbaikan pada Desain Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 95,00% atau mencapai 118,75% jika dibandingkan target sebesar 80% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 105,56% dari target sebesar 90%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 25.218.000 atau 42,03% dari anggaran sebesar Rp 60.000.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 300 OH atau 400,00% dari rencana sebanyak 75 OH. Belum tercapainya seluruh IKU terkait penyelenggaran SPIP tersebut disebabkan: a.
Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian,
berupa
pemetaan
risiko,
penetapan
dan
pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP); b.
Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP belum dapat dirasakan oleh K/L/Pemda.
Upaya strategis yang direncanakan untuk mencapai target pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: a.
Menuntaskan
penguatan
dan
pengembangan
infrastruktur
penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan 63
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain : 1)
Menambah jumlah personel satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas
secara
fokus
untuk
kegiatan
pembinaan
penyelenggaraan SPIP dan melakukan penilaian tingkat maturitas SPIP pada K/L/Pemda; 2)
Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat, serta
workshop penyelenggaraan SPIP Pemerintah Daerah; 3)
Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.
b.
Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi, termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
Sasaran Strategis
6
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Setiap aparat pengawas intern pemerintah (APIP) mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut. Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional 64
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program pendidikan nongelar dengan mengacu pada dokumen Human Capital
Development
Plan
(HCDP),
yang
merupakan
dokumen
perencanaan
pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait dengan proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai. Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan Kompeten” diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penerapan JFA, yang bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.9 Tabel 3.9 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6 No.
1
Indikator Kinerja
Persentase
APIP
Pemda
yang
2011
2012
%
-
17,95
-
80
Capaian 2012 / Target 2014 22,43
%
-
0
-
2,5
0
Satuan
Kinerja
Kenaikan / Target (Penurunan) KInerja 2014
menerapkan jabatan fungsional auditor 2
Persentase Pemda
APIP dengan
kapabilitas
APIP
pada Level 2
65
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 25,64% dan secara keseluruhan, dengan dua IKU, rata-rata capaian sasaran 12,82%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1.
Persentase APIP Pemda yang menerapkan Jabatan Fungsional Auditor Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan dalam program sertifikasi. Berdasarkan Pasal 1 Butir 2 Permenpan 220/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain, yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut. Indikator sasaran atas tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP. Penentuan tingkat capaian indikator sasaran ini adalah Pemda (APIP Daerah) non-BPKP yang mengimplementasikan JFA sampai dengan tahun berjalan. Indikator kinerja sasaran ini dicapai melalui kegiatan pembinaan jabatan fungsional auditor dan tata kelola APIP, yang didukung sub-sub kegiatan 66
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
yaitu kegiatan fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah sertifikasi auditor. Realisasi Indikator Kinerja ini pada tahun 2012 sebanyak 7 Pemda atau 17,95 % dari jumlah pemda yang ada di Jawa Timur. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2012, maka capaian kinerja tahun 2012 sebesar 17,95 atau 25,64 % dari target tahun 2012 sebesar 70%. Realisasi Indikator Kinerja tahun 2012 ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian Indikator Kinerja tahun 2011, karena untuk tahun 2011 Indikator Kinerja hanya sampai ke level Indikator Output, sedangkan untuk tahun 2012 Indikator Kinerja sampai ke level Outcome, sehingga tidak bisa diperbandingkan. Apabila dibandingkan dengan target 2014, maka capaian indikator kinerja ini mencapai 17,95% atau 22,44% dari target 2014 sebesar 80%. Kegiatan ini menggunakan anggaran dari pihak luar (BO) dengan menggunakan SDM sebanyak 2 OH atau 5% dari rencana 40%. 2.
Persentase APIP Pemda dengan Kapabilitas APIP pada Level 2 BPKP sebagai koordinator uditor dan sebagai pembina Jabatan Fungsional Auditor melakukan usaha untuk menaikkan level APIP Pemda pada Inspektorat baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten / kota melalui Indikator Kinerja “persentase APIP pemda dengan kapabilitas APIP pada level 2”. Capaian indikator kinerja ini dapat dilihat dari jumlah pemda yang APIP nya pada level 2 dibandingkan dengan jumlah seluruh pemda. Pada tahun 2012 realisasi indikator kinerja ini masih 0%, sesuai dengan target 2012 yang juga 0%. Sedangka untuk akhir periode renstra tahun 2014, target indikator kinerja ini sebesar 2,5 % atau 1 pemda yang naik levelnya dari level 1 menjadi level 2. Pada Tahun 2012 Kegiatan untuk mendukung indikator kinerja ini adalah evaluasi/assesment tata kelola APIP dengan menggunakan dana sebesar 28.187.000,00 atau 48,23% dari anggaran sebesar Rp 58.440.000,00 serta SDM sebesar 103 OH atau 46,40% dari target sebesar 222 OH.
67
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Sasaran Strategis
7
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan
Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan BPKP, sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis BPKP. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement
plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. Dalam kerangka keuangan negara, BPKP sebagai lembaga pemerintah mempunyai kewajiban menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Keberhasilan fungsi dukungan dalam membina satuan kerja terkait dengan kualitas pengelolaan keuangan, ditandai dengan tingkat opini WTP terhadap laporan keuangan BPKP yang diperoleh dari BPK RI. Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan dan Pelayanan Pengawasan serta Kualitas Pengelolaan Keuangan” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan. Bersama tiga belas IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3 10. Tabel 3.10 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7 No
Indikator Kinerja
Satuan
1
Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP)
%
2
Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu
%
Kinerja 2011 2012 -
-
Target Capaian Kenaikan / KInerja 2012 / (Penurunan) 2014 Target 2014 98 99,09 97,11
72,48
-
85%
85,27
68
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kinerja 2011 2012
Target Capaian Kenaikan / KInerja 2012 / (Penurunan) 2014 Target 2014 80% 93,18 74,54 -
No
Indikator Kinerja
Satuan
3
Persentase penerbitan laporan pengawasan tepat waktu
%
-
4
Persentase pengiriman laporan waktu
%
-
100
-
94%
106,38
tepat
5
Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar
%
-
100
-
100%
100
6
Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik
%
-
89,25
-
80%
111,56
7
Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP
%
-
100
-
100%
100
8
Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim
%
-
100
-
100%
100
9
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
-
7
-
8,50
82,35
skala likert 1-10
69
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Kinerja 2011 2012
Target Capaian Kenaikan / KInerja 2012 / (Penurunan) 2014 Target 2014 8 93,75
No
Indikator Kinerja
Satuan
10
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian
skala likert 1-10
-
7,5
11
Persentase ketepatan penerbitan terkait kepegawaian
%
-
98,10
-
98 %
100,10
SK
12
Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP Jawa Timur
%
-
94,92
-
95%
99,92
13
Persentase pemanfaatan asset
%
-
95,02
-
100%
95,02
14
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana
skala likert 1-10
-
7,7
-
8,30
92,77
15
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP
%
-
94,74
-
95%
99,73
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 101,66%. Secara keseluruhan, dengan lima belas IKU, rata-rata capaian sasaran 102,96%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
70
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
1.
Persentase Pelaksanaan Penugasan Pengawasan IKU “Persentase Pelaksanaan Penugasan Pengawasan” diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan terhadap rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan, dengan target tahun 2012 sebesar 94%. Realisasi IKU pada tahun 2012 sebesar 97,11% atau mencapai 103,31% dari target sebesar 94, dengan rincian yang tampak pada tabel 3.11 Tabel 3.11 Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Penugasan
Jenis Kegiatan
Rencana
Realisasi
Capaian(%)
Target
Capaian
Penugasan
Penugasan
(Realisasi
Sasaran
Sasaran (%)
(5)
(6)=(5)/(4) x
sasaran) (1)
(2)
(3)
4=(3)/(2) x 100
Audit
268
261
97,39
Evaluasi
72
63
87,5
Reviu
55
54
98,18
Monitoring
100
100
100
Kegiatan
268
263
98,13
763
741
97,11
100
Pengawasan Lainnya Jumlah
94
103,31
Selain itu, pada tahun 2012 BPKP telah melaksanakan penugasan di luar yang direncanakan, khususnya untuk memenuhi permintaan stakeholders sebanyak 934 penugasan atau 55,76 % dari seluruh realisasi penugasan tahun 2012 sebanyak 1.675 penugasan. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebesar
94%, maka
capaian kinerja tahun 2012 adalah 103,31% dari target yang ditetapkan. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 71
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
disebabkan tahun 2011 belum mengukur indikator outcome. Dibandingkan dengan target diakhir tahun renstra yaitu tahun 2014, capain IKU ini adalah 99,09% dari target sebesar 98 % Upaya strategis yang mendukung pencapaian IKU ini adalah penyusunan rencana dan evaluasi, berupa: a.
Mengikuti rapat koordinasi di lingkungan BPKP dalam rangka menyamakan persepsi antara unit kerja BPKP.
b.
Melaksanakaan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder dalam rangka pelaksanaan pengawasan
Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp54.153.600,00 atau 100,28% dari anggaran sebesar Rp54.000.000,00 dan SDM sebanyak 108 OH atau 93,37% dari rencana sebanyak 116 OH. 2.
Persentase Pelaksanan Penugasan Pengawasan Tepat Waktu Salah satu bentuk kualitas perencanaan yang baik adalah tingkat pelaksanaan mulai penugasan sesuai dengan rencana mulai pemeriksaan (RMP) /tepat waktu. IKU “ Persentase Pelaksanan Penugasan Pengawasan Tepat Waktu” diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan tepat waktu sesuai RMP pada RKT terhadap realisasi penugasan pengawasan, dengan target tahun 2012 sebesar 94%. Realisasi IKU pada tahun 2012 sebesar 72,48% atau mencapai 96,64% dari target sebesar 75, dengan rincian yang tampak pada tabel 3.12
72
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Tabel 3.12 Realisasi Persentase Pelaksanaan Penugasan yang tepat waktu Bidang
Rencana
Realisasi
Capaian(%)
Target
Capaian
Penugasan
Penugasan
(Realisasi
Sasaran
Sasaran (%)
Sesuai
sasaran)
(5)
(6)=(5)/(4) x
RMP (1)
(2)
(3)
4=(3)/(2) x 100
IPP
263
215
APD
291
197
AN Investigasi
91 118
Jumlah
763
100
29 112 553
72,48
75
Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebesar
96,64
75%, maka
capaian kinerja tahun 2012 adalah 96,64% dari target yang ditetapkan. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 disebabkan tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Dibandingkan dengan target diakhir tahun renstra yaitu tahun 2014, capain IKU ini adalah 85,27% dari target sebesar 85 % Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp42.786.000,00 atau 106,97% dari anggaran sebesar Rp40.000.000,00 dan SDM sebanyak 86 OH atau 89,14% dari rencana sebanyak 96 OH. 3.
Persentase Penerbitan Laporan Tepat Waktu Salah satu bentuk kualitas perencanaan yang baik adalah tingkat pelaksanaan penugasan berupa penerbitan laporan yang tepat waktu sesuai dengan rencana(RPL)
73
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
IKU “ Persentase Penerbitan laporan Tepat Waktu” diukur dengan membandingkan jumlah penerbitan laporan tepat waktu sesuai rencana penerbitan laporan(RPL) dibandingkan jumlah laporan yang terbit, dengan target tahun 2012 sebesar 70%, dengan rincian sebagai berikut : Realisasi Persentase Penerbitan Laporan tepat waktu Bidang
Rencana
Realisasi
Penerbitan Penerbitan Laporan
Laporan
Capaian(%)
Target
Capaian
(Realisasi
Sasaran
Sasaran (%)
(5)
(6)=(5)/(4) x
sasaran)
sesuai RPL (1)
(2)
(3)
4=(3)/(2) x 100
IPP
263
215
APD
291
224
AN Investigasi
91 118
Jumlah
100
51 75
763
569
74,57
70
106,53
Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2012, maka realisasi kinerja tahun 2012 sebesar 74,57% atau 106,53%
dari target yang ditetapkan
sebesar 70% . Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 disebabkan tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Dibandingkan dengan target diakhir tahun renstra yaitu tahun 2014, capain IKU ini adalah 93,21 % dari target sebesar 80% . Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp29.060.400,00 atau 90,81% dari anggaran sebesar Rp32.000.000,00 dan SDM sebanyak 58 OH atau 86,75% dari rencana sebanyak 67 OH.
74
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
4.
Persentase Pengiriman Laporan Tepat Waktu Pengiriman laporan tepat waktu bertujuan agar hasil pengawasan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk mengambil keputusan bagi stakeholder IKU “Persentase Pengiriman Laporan tepat waktu” diukur dengan membandingkan jumlah laporan yang dikirim tepat waktu terhadap jumlah laporan diterbitkan dengan taget tahun 2012 sebesar 90%. Hasil pengukuran atas indikator menunjukkan hasil 100% atau mencapai 111,11% dari target sebesar 90%. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 disebabkan tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Dibandingkan dengan target diakhir tahun renstra yaitu tahun 2014, capain IKU ini adalah 106,38 % dari target sebesar 94% . Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp64.625.755,00 atau 108,78% dari anggaran sebesar Rp59.409.000,00 dan SDM sebanyak 129 OH atau 76,03% dari rencana sebanyak 170 OH. 5.
Persentase laporan Penugasan Investigasi yang Sesuai Standar Salah satu bentuk akuntabilitas penugasan investigatif terletak pada pemenuhan standar pelaporan hasil penugasan. Hal ini berdampak pada efektivitas pengungkapan dan penanganan kasus yang berindikasi KKN dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara. Untuk itu, dalam Renstranya, BPKP membentuk IKU “Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar ”. Realisasi IKU dihitung berdasarkan persentase jumlah laporan penugasan investigasi yang tidak dikembalikan oleh pusat dibagi jumlah laporan penugasan investigasi yg disampaikan ke pusat. Realisasi kinerja tahun 2012 sebesar 100,00% dari jumlah laporan yang yang disampaikan ke pusat, dan mencapai 105,26% dari target IKU tahun 2012 sebesar 95%. Capaian IKU ini tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome.
75
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Realisasi IKU Tahun 2012 telah memenuhi target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2012 tanpa disediakan dana dan menggunakan SDM sebesar 360 OH atau 87,17% dari target sebesar 413 OH. 6.
Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan Predikat Baik Tingkat capaian kinerja penunjang merupakan hasil kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP terhadap Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur berupa evaluasi kinerja yang bertujuan memberikan informasi yang komprehensif atas kinerja Perwakilan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dan memberi masukan yang konstruktif dalam rangka perbaikan sistem dan peningkatan kinerja. Hasil kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat merupakan bagian dari fungsi early-warning dalam pengembangan dan perbaikan operasional untuk mencapai dan meningkatkan kinerja BPKP. Realisasi IKU diukur dengan hasil penilaian kinerja pengelolaan keuangan, SDM serta sarana dan prasarana oleh Inspektorat dengan nilai 100% dari bobot. Pengukuran atas indikator menunjukkan hasil 89,25 atau mencapai 111,56% dari target sebesar 80. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 disebabkan tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Dibandingkan dengan target diakhir tahun renstra yaitu tahun 2014, capain IKU ini adalah 99,78 % dari target sebesar 90 . Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp26.000.000,00 atau 100% dari anggaran sebesar Rp26.000.000,00 dan SDM sebanyak 52 OH atau 115,56% dari rencana sebanyak 45 OH. 7.
Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah tingkat kewajaran laporan keuangan yang menjadi opini BPK RI terhadap penyajian laporan keuangan BPKP. IKU “ Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP”dibuat untuk 76
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
mendukung agar penyajian laporan keuangan BPKP secara keseluruhan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian . Kinerja sasaran dinilai berdasarkan tingkat perolehan opini BPK terhadap laporan keuangan dengan standar opini Wajar Tanpa Pengecualian dinilai 100%, Wajar Dengan Pengecualian dinilai 80%, Tidak Memberikan Pendapat dinilai 60%, dan Tidak Wajar dinilai 40%. BPK RI telah memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan BPKP tahun 2011. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 100% dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka capaian kinerja adalah 100%. Keberhasilan
kinerja
IKU
didukung
oleh
terlaksananya
kegiatan
pengelolaan anggaran sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah. Realisasi indikator ini tahun 2012 sebesar 100% tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur indikator capaian outcome dan sudah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan
untuk
mencapai
Rp994.402.386.,00
atau
IKU
ini
95,28%
menggunakan dari
dana
anggaran
sebesar sebesar
Rp1.043.633.000.000,00 dan SDM sebanyak 1.989 OH atau 84,49% dari rencana sebanyak 2.354 OH. 8.
Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir dalam DIPA Ketersediaan
dana
yang
memadai
diperlukan
untuk
membiayai
pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA).
Pagu
dana
dalam
DIPA
dapat
dilakukan
pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang memadai/lengkap.
77
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA. Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 sebesar Rp.31.758.850.000,00, dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir sebesar
Rp. 31.758.850.000,00,00 atau 100% dari total pagu dana
DIPA Tahun 2013. Pengukuran atas indikator menunjukkan hasil 100% atau mencapai 111,11% dari target sebesar 90%. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 disebabkan tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Dibandingkan dengan target diakhir tahun renstra yaitu tahun 2014, capain IKU ini adalah 100 % dari target sebesar 100 . Kegiatan yang mendukung capaian kinerja sasaran adalah Pengelolaan Anggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah, melalui sub-sub kegiatan penyusunan dokumen anggaran. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp17.015.000,00 atau 130,88% dari anggaran sebesar Rp13.000.000,00, dan SDM sebanyak 34 OH atau 106,34% dari rencana sebanyak 32 OH. 9.
Persepsi Kepuasan Pengguna atas Pencairan Anggaran yang Diajukan Sesuai Prosedur Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci yang harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, agar para pengguna merasa puas dengan pelayanan keuangan yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel. Ketepatan jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja sama dari unit pengguna
dalam
penyampaian
berkas
permintaan
dan
pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan 78
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
pengguna anggaran atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan. Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sebesar 7,00 dari skala likert 1-10 atau mencapai 87,50% dari target sebesar 8,00 dari skala likert 1-10. Realisasi sasaran tahun 2012 sebesar 7,00 dari skala likert 1-10 dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU Tahun 2012 mencapai 82,35% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 8,50 dari skala likert 1-10. Tidak
tercapainya
target
IKU
antara
lain
disebabkan
kurangnya
kelengkapan dokumen pengajuan SPP, dan kurangnya koordinasi dengan bidang-bidang di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam proses pencairan/penyediaan uang. Pencapaian Indikator Kinerja Utama ini didukung dengan beberapa proses kegiatan, antara lain penyediaan uang yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang diajukan dalam SPP yang sesuai dengan prosedur, verifikasi perbendaharaan, monitoring/evaluasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran, pembinaan penyusunan dan perbendaharaan anggaran, serta rekonsiliasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran. Capaian IKU ini menyerap dana sebesar Rp104.015.600.000,00 atau104,02% dari anggaran sebesar Rp100.000.000,00. Dari sisi SDM, pencapaian IKU tersebut didukung penggunaan SDM sebanyak 208 OH atau 101,98% dari rencana sebanyak 204 OH. 10. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Terhadap Layanan Kepegawaian Pengembangan kompetensi dan profesionalisme pegawai yang optimal akan berdampak positif pada peningkatan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Hal tersebut dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip
tata kepemerintahan yang
baik
(good
governance) akan terwujud dengan dukungan SDM yang andal dan terkelola dengan baik. Untuk itu, perlu terus diagendakan dan diberikan 79
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
perhatian yang memadai terhadap peningkatan pengelolaan kepegawaian dan organisasi sebagai upaya untuk perbaikan kualitas SDM, serta penataan kelembagaan dan proses kerja internal yang dapat menunjang tercapainya hal-hal tersebut. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan dalam hal ini pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur, dengan metode skala Likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur . Target IKU “Persepsi Kepuasan Pegawai
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Timur Terhadap Layanan Kepegawaian” pada tahun 2012 adalah sebesar 7,60 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja IKU ini menunjukkan tingkat kepuasan
pegawai
atas
pelayanan
pengelolaan
kepegawaian
dan
organisasi, antara lain: (a) Pelayanan kenaikan pangkat pegawai, kenaikan jabatan, gaji berkala, dan penyesuaian gaji selalu dilaksanakan secara tepat waktu; (b) Penandatanganan pakta integritas atau pernyataan kepatuhan terhadap aturan perilaku pada setiap awal tahun untuk seluruh pegawai. Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7,5 dari skala Likert 1-10 atau mencapai 98,68% dari target sebesar 7,6 dari skala Likert 1-10, dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU Tahun 2012 mencapai 93,75% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 8. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp348.609.200,00 atau 102,24% dari anggaran sebesar Rp340.960.000,00 dan SDM sebanyak 697 OH atau 106,61% dari rencana sebanyak 654 OH.
80
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
11. Persentase Ketepatan Penerbitan SK Terkait Kepegawaian IKU ini menunjukan keberhasilan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan kepuasan pegawai terhadap keprofesionalan aparatur dalam pengelolaan kepegawaian yang dapat diformulasikan dalam bentuk ketepatan dalam mengusulkan kenaikan pangkat, dan kenaikan gaji berkala secara tepat waktu Kinerja IKU ini diukur dengan jumlah SK yang diterbitkan tepat waktu dibandingkan dengan jumlah SK yang seharusnya terbit. SK yang dimaksud adalah SK yang diterbitkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur seperti SK penilaian angka kredit, SK kenaikan gaji berkala, SK kenaikan pangkat untuk golongan II ke bawah, SK inpasing gaji. Target Indikator Kinerja Utama “Persentase Ketepatan Penerbitan SK Terkait Kepegawaian” pada tahun 2012 sebesar 94%.
Hasil pengukuran atas
indikator menunjukkan hasil 98,10% atau mencapai 104,36% dari target. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 disebabkan tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Dibandingkan dengan target diakhir tahun renstra yaitu tahun 2014, capain IKU ini adalah 100,10 % dari target sebesar 98% . Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp39.049.200,00 atau 124,36% dari anggaran sebesar Rp31.400.000,00 dan SDM sebanyak 78 OH atau 139,46% dari rencana sebanyak 56 OH. 12. Persepsi Publik yang Positif Terhadap Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur yang ditentukan juga oleh citranya di mata publik. Oleh karena itu, persepsi publik terhadap Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Kinerja IKU ini diukur dengan cara mengidentifikasikan dan mengevaluasi terhadap pandangan, opini, dan persepsi publik yang bernuansa positif
81
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
terhadap Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dibandingkan dengan jumlah seluruh opini yang terkait dengan persepsi publik terhadap BPKP. Target Indikator Kinerja Utama “Persepsi publik yang positif terhadap BPKP” pada tahun 2012 sebesar 85%. Hasil pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan hasil 94,92% atau mencapai 111,67% dari target. Tercapainya efektivitas
target kegiatan
tersebut
antara
Perwakilan
BPKP
lain
disebabkan
Provinsi
Jawa
meningkatnya Timur
dalam
membangun komunikasi dengan pihak intern maupun eksern Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 94,92% tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Realisasi IKU Tahun 2012 mencapai 99,92% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menyerap dana sebesar Rp20.627.750 atau 206,28% dari anggaran sebesar Rp10.000.000,00. Dari sisi SDM, pencapaian IKU tersebut didukung penggunaan SDM sebanyak 41 OH atau 63,47% dari rencana sebanyak 56 OH. 13. Persentase Pemanfaatan Aset IKU “Persentase Pemanfaatan Aset” merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 100,00%. Persentase Pemanfaatan Aset digunakan untuk mengukur pengelolaan dan pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di BPKP yang dilaksanakan melalui pengelolaan urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga bagi seluruh satuan kerja. Dalam tahun 2012, capaian persentase Pemanfaatan Aset adalah 95,02% dari target yang telah ditetapkan sebesar 100%. Tidak tercapainya target IKU ini disebabkan adanya asset yang tidak dimanfaatkan berupa tanah dan bangunan yang berlokasi di Kabupaten Jember yang sedang dalam proses penyerahan ke KPKNL Sidoarjo IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan,
meliputi
sub-subkegiatan
pencatatan
dan
updating
82
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
akuntansi aset, inventarisasi aset, serta validasi dan verifikasi aset pada BPKP. Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome dan realisasi IKU Tahun 2012 mencapai 95,02% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan
untuk
mencapai
Rp114.116.700.000,00
atau
IKU
ini
menggunakan
104,79%
dari
dana
anggaran
sebesar sebesar
Rp108.900..000,00 dengan menggunakan SDM, 228 OH atau 104,69% dari rencana sebanyak 218 OH. 14. Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Sarpras Fungsi dukungan manajemen BPKP diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan pengelolaan sarpras sesuai dengan kebutuhan di lingkungan BPKP. IKU “Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Sarpras” merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 7,90 dari skala likert 1-10. IKU ini diukur dari tingkat persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh unit layanan yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarpras. Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2012, capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras sebesar 7,70 dari skala likert 1-10 atau 97,47% dari target sebesar 7,90. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 7,70 dari skala likert 1-10 tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 92,77% dari target sebesar 8,30. Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar
Rp214.906.800.,00
atau
102,49%
dari
anggaran
sebesar
Rp209.690.000,00; dengan menggunakan SDM sebanyak 430 OH atau 103,57% dari rencana sebanyak 415 OH. 83
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
15. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP Kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP antara lain bertujuan memberikan jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan kegiatan BPKP. Hasil kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat
merupakan
pengembangan
dan
bagian
perbaikan
dari
early-warning
fungsi
operasional
untuk
dalam
mencapai
dan
meningkatkan kinerja BPKP. IKU “Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 91%. IKU ini diukur rekomendasi
yang
telah
dengan menghitung jumlah antara
ditindaklanjuti
oleh
satuan
kerja
yang
dievaluasi/direviu/diaudit, dibandingkan dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit. Dalam tahun 2012, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak 18 rekomendasi atau 94,74% dari 19 rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. Realisasi IKU tahun 2012 mencapai 104,11% dari target sebesar sebesar 91% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 99,73% dari target sebesar 95%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp28.549.400,00 atau 95,16% dari anggaran sebesar Rp30.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 57 OH atau 105,74% dari rencana sebanyak 54 OH.
84
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Sasaran Strategis
Meningkatnya Penerapan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
8
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden. Sehubungan dengan itu, BPKP dituntut untuk memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, BPKP juga harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal BPKP. Sasaran strategis ini memiliki tujuh IKU, di mana satu IKU dominan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011, dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.13 berikut ini: Tabel 3.13 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8 No
1
Indikator Kinerja
Persentase Pemanfaatan
Satuan
Realisasi
Kenaikan/
Target
Capaian
Penurunan
2014
2012/2014
(%)
(%)
2011
2012
%
-
100
-
96
104,17
%
-
76,54
-
90
85,04
%
-
82,72
-
90
91,91
%
-
100
-
98
102,04
Sistem
Informasi secara efektif 2
Tingkat
Keandalan
Sistem
Informasi
Simonev 3
Tingkat
Keandalan
Sistem Informasi
SIM-
HP 4
Tingkat
Keandalan
Sistem
Informasi
SIMAK-BMN
85
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
No
5
Indikator Kinerja
Tingkat
Satuan
Realisasi 2011
2012
Kenaikan/
Target
Capaian
Penurunan
2014
2012/2014
(%)
(%)
Keandalan
%
-
100
-
100
100
Tingkat
Keandalan
%
-
85,19
-
95
89,67
Sistem
Informasi %
-
67,90
-
70
97
Aplikasi SPM 6
SIMPEG 7
Tingkat
Keandalan
Sistem Informasi DMS Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.12, terlihat bahwa IKU dominan Sasaran Strategis pada tahun 2012 tercapai 108,70%.
Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian
sasaran 103,94%.
IKU dominan yang digunakan untuk mengukur capaian
sasaran adalah “Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi Dengan
dimanfaatkannya
sistem
informasi
secara
secara efektif”.
efektif,
diharapkan
pencapaian tujuan BPKP berupa “Meningkatnya penarapan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pimpinan” dapat terwujud. Capaian IKU secara keseluruhan adalah sebagai berikut: 1.
Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem
informasi
yang
dikembangkan
oleh
BPKP
untuk
menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan. IKU “Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi
secara efektif” diukur
dengan membandingkan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibandingkan dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan target tahun 2012 sebesar 92%. Rumusan pengukuran IKU Pemanfaatan system informasi yang dimaksud disini
adalah
pemanfaatan
sistem
informasi
yang
disediakan/dikembangkan oleh BPKP Pusat, sementara itu Perwakilan BPKP Jawa Timur juga sedang mengembangkan Sistem Informasi ExIS(Executive 86
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Information System) yang bertujuan untuk membantu kegiatan rutin Perwakilan dalam menjalankan tupoksinya. Sistem informasi Exis ini direncanakan akan memiliki 11 sub sistem dan sampai dengan Tahun 2012 telah selesai 5 sub sistem serta yang sedang dikembangkan sebanyak 6 sub sistem. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 108,70% dari target sebesar 92%. Realisasi tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome dan telah mencapai 104,17% dari target Renstra Tahun 2014 sebesar 96% 2.
Tingkat Keandalan Sistem Informasi Simonev Sistem Informasi Simonev merupakan system informasi yang digunakan untuk mencatat dan memantau seluruh penugasan mulai dari surat tugas sampai dengan terbitnya laporan di Perwakilan BPKP provinsi Jawa Timur. Tingkat keandalan Simonev yang dimaksud berupa ketepatan jumlah data yang di input, ketepatan pengklasifikasian data serta ketepatan waktu data tersebut disampaikan, sehingga sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang andal dan akurat untuk mendukung laporan kinerja dan pengambilan keputusan oleh pimpinan. IKU “Tingkat keandalan sistem informasi Simonev” diukur dengan membandingkan jumlah surat tugas dan laporan terbit yang di input ke simonev dibandingkan dengan jumlah surat tugas dan laporan terbit. Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 76,54% atau mencapai 95,68% jika dibandingkan target 80% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 85,04% dari target sebesar 90%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp82.764.500,00 atau 103,46% dari anggaran sebesar Rp.80.000.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 166 OH atau 115,75% dari rencana sebanyak 143 OH. 87
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
3.
Tingkat Keandalan Sistem Informasi SIM-HP Sistem Informasi SIM-HP merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mencatat dan memantau seluruh hasil pengawasan dan tindak lanjut dari laporan yang terbit di Perwakilan BPKP provinsi Jawa Timur. Tingkat keandalan SIM-HP yang dimaksud berupa ketepatan jumlah data yang di input, ketepatan pengisian data serta ketepatan waktu data tersebut disampaikan, sehingga sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang andal dan akurat untuk mendukung laporan hasil pengawasan dan pengambilan keputusan oleh pimpinan. IKU “Tingkat keandalan system informasi SIM-HP” diukur dengan membandingkan jumlah laporan dan tindak lanjut yang di input ke SIMHP dibandingkan dengan jumlah laporan terbit dan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan. Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 82,72% atau mencapai 103,40% jika dibandingkan target 80% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 91,91% dari target sebesar 90%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp89.313.850,00 atau 111,64% dari anggaran sebesar Rp.80.000.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 179 OH atau 108,26% dari rencana sebanyak 165 OH. 4.
Tingkat Keandalan Sistem Informasi SIMAK-BMN Sistem Informasi SIMAK-BMN merupakan salah satu sistem informasi untuk mendukung penyusunan laporan keuangan secara keseluruhan. Sistem informasi ini digunakan untuk mencatat dan memantau seluruh aset milik negara yang ada di Perwakilan BPKP provinsi Jawa Timur.
Tingkat
keandalan SIMAK-BMN yang dimaksud berupa ketepatan jumlah data yang di input, ketepatan pengklasifikasian data serta ketepatan waktu data tersebut disampaikan, sehingga sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang andal dan akurat untuk mendukung laporan keuangan serta pengambilan keputusan oleh pimpinan. 88
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
IKU “Tingkat keandalan sistem informasi SIMAK-BMN” diukur dengan membandingkan
jumlah
asset
yang
di
input
dalam
SIMAK-BMN
dibandingkan dengan jumlah asset yang dimiliki. Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 106,38% jika dibandingkan target sebesar 94% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 102,04% dari target sebesar 98%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp85.125.765,00 atau 106,53% dari anggaran sebesar Rp.79.909.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 170 OH atau 98,98% dari rencana sebanyak 172 OH. 5.
Tingkat Keandalan Aplikasi SPM Sistem Informasi SPM merupakan salah satu sistem informasi untuk mendukung penyusunan laporan keuangan secara keseluruhan. Sistem informasi ini digunakan sebagai alat mencatat transaksi-transaksi keuangan di Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Tingkat keandalan penggunaan aplikasi SPM bermanfaat dalam memberikan informasi yang andal dan akurat untuk mendukung laporan keuangan serta pengambilan keputusan oleh pimpinan. IKU
“Tingkat
keandalan
sistem
informasi
SPM”
diukur
dengan
membandingkan jumlah transaksi yang diterima oleh KPPN dibandingkan dengan jumlah total transaksi. Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 100% atau mencapai 100% jika dibandingkan target sebesar 100% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 100% dari target sebesar 100%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp24.015.391,00 atau 120,08% dari anggaran sebesar Rp.20.000.000,00,
89
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
dengan menggunakan SDM sebanyak 48 OH atau 92,37% dari rencana sebanyak 52 OH. 6.
Tingkat Keandalan Sistem Informasi SIMPEG Sistem Informasi SIMPEG merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mencatat dan memantau seluruh data individual pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Tingkat keandalan SIMPEG dimaksud untuk melihat sejauh mana perubahan data individual pegawai telah dimutakhirkan oleh bagian kepegawaian baik berupa ketepatan jumlah data yang di input maupun ketepatan waktu data tersebut dimutakhirkan, sehingga sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan oleh pimpinan. IKU “Tingkat keandalan system informasi SIIMPEG” diukur dengan membandingkan jumlah perubahan data pegawai yang di input ke SIMPEG dibandingkan dengan total perubahan data pegawai . Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 85,19% atau mencapai 100,22% jika dibandingkan target sebesar 85% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 89,67% dari target sebesar 95%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp22.649.235,00 atau 150,99% dari anggaran sebesar Rp.15.000.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 45 OH atau 96,38% dari rencana sebanyak 47 OH. 7.
Tingkat Keandalan Sistem Informasi DMS Sistem Informasi DMS merupakan sistem informasi yang mengatur penyimpanan dokumen digital di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur yang berguna sebagai media pelaporan dari unit kerja . Tingkat keandalan penggunaan DMS dimaksud untuk melihat sejauh mana jumlah dokumen LHA yang terbit telah di Up load ke DMS,
sehingga sistem 90
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat untuk penyusunan akuntabilitas pengawasan. IKU “Tingkat keandalan penggunaan Sistem informasi DMS” diukur dengan membandingkan jumlah laporan yang sudah di up load ke DMS dibandingkan dengan jumlah laporan yang terbit . Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 67,90% atau mencapai 113,17% jika dibandingkan target sebesar 60% dan tidak dapat dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2011 karena tahun 2011 belum mengukur capaian outcome. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 97,00% dari target sebesar 70%. Kegiatan
untuk
mencapai
IKU
ini
menggunakan
dana
sebesar
Rp45.188.755,00 atau 113,05% dari anggaran sebesar Rp.39.972.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 90 OH atau 97,18% dari rencana sebanyak 93 OH. C.
ASPEK KEUANGAN
Pelaksanaan kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 dibiayai dari dana APBN sesuai DIPA Nomor: 0012/089-01.2.01/15/2012 tanggal 9 Desember 2011 sebesar Rp 32.523.494.000,00. Dan terakhir diperbaharui dengan DIPA Revisi ke-2 Nomor 0012/089-01.2.01/15/2012, tanggal 6 Juli 2012 sebesar Rp 31.797.507.000,00. Penurunan anggaran disebabkan adanya instruksi Menteri Keuangan untuk penghematan anggaran bagi Kementerian/L embaga. Realisasi anggaran
belanja
sampai
dengan
31
Desember
2012
sebesar
Rp 29.394.161.105,00 atau 92,44% dari anggaran yang disediakan, dengan rincian sebagai berikut: No
Belanja
1.
Belanja Pegawai:
Anggaran
Realisasi
%
19.355.355.000
16.960.190.337
87,63
- Gaji & Tunjangan 2.
Belanja Barang
11.967.152.000
11.959.817.768
99,94
3.
Belanja Modal
475.000.000
474.153.000
99,82
31.797.507.000
29.394.161.105
92,44
Total
91
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Realisasi anggaran belanja sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 menurut program adalah sebagai berikut: No
Uraian Program
1.
Program Pengawasan
Anggaran 6.759.558.000
Realisasi 6.755.574.795
% 99,94
Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 2.
Program Fasilitas
24.562.949.000
22.164.433.310 90,24
475.000.000
474.153.000 99,82
Dukungan Manajemen 3.
Program Pengadaan dan Penyaluran
Sarana
dan
Prasarana Total
31.797.507.000
29.394.161.105
92,44
Realisasi dana yang berasal dari Dropping pusat adalah Rp.940.694.531,00 atau 82,46 % dari anggaran sebesar Rp 1.140.749.531,00. Sedangkan realisasi dana beban pihak ketiga sebesar Rp 7.519.320.096,00,00. Semua dana diluar DIPA ini dipergunakan untuk kegiatan pengawasan.
92
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
Bab IV
Penutup
Sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 Tahun 2008, BPKP melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum dan kegiatan lain atas permintaan Presiden. Fungsi pengawasan
intern
dilakukan
melalui
kegiatan
audit,
reviu,
evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota dalam rangka memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern. Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur, di samping merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2012, juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi. Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen renstra, rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur 2010-2014, telah dilakukan revisi berupa suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur 2010-2014, dimana telah ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target tahunan diselaraskan dengan RPJMN. Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan
dan
penetapan
kinerja,
serta
dimanfaatkan
untuk
mengukur 93
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
keberhasilan. Sasaran strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan indikator-indikator kinerja utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran. Perbaikan
dalam
pengukuran
kinerja
berupa
perbaikan
mekanisme
pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan. Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi. Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk kategori “sangat memuaskan” dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam tahun 2012. Dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 53 IKU, telah dipilih 12 IKU dominan sebagai ukuran penilaian capaian sasaran. Realisasi tahun 2012, tujuh dari delapan sasaran strategis telah mencapai target 100%, dan 11 dari 12 IKU dominan tercapai yang dirinci sebagai berikut. Sasaran 1: Dari 3 IKU dominan, tercapai 3, capaian 100%(119,06) Sasaran 2: Dari 1 IKU dominan capaian 100% (117,65%) Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%(183,83) Sasaran 4: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, tercapai 100%(100,20%) Sasaran 5: Dari 1 IKU dominan tercapai 100(100,75)% Sasaran 6: Dari 1 IKU dominan tercapai 25,64% Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, tercapai 100%(101,66) Sasaran 8: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%(108,70) Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian kinerja atas indikator kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur tahun 2012 adalah karena adanya kerjasama yang baik dan dukungan dari berbagai pihak yaitu:
94
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
1.
Kerja sama yang baik dengan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota serta BUMN/BUMD/BUL yang tercermin pada adanya ikatan Nota Kesepahaman Kerjasama (MoU) dengan seluruh Pemkab/Pemkot di wilayah Jawa Timur dan beberapa BUMN/D berupa permintaan kerja sama dengan Perwakilan BPKP
Provinsi
Jawa
Timur
(sosialisasi/bimbingan
teknis/asistensi/
pendampingan terkait dengan pemberdayaan pemerintah daerah dan penerapan good corporate governance). 2.
Kerja sama yang baik dengan instansi penyidik yang tercermin pada permintaan untuk melakukan audit investigatif, bantuan perhitungan keuangan negara yang ditindaklanjuti dengan pemberian keterangan ahli.
3.
Kompetensi SDM BPKP yang memadai dan dukungan software yang dikembangkan oleh BPKP Pusat maupun oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur berupa aplikasi ExIS.
4.
Kesadaran pemerintah daerah dan BUMN/BUMD/BUL untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi tata kelola masing-masing.
Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1.
Tingkat penerapan jabatan fungsional auditor di bawah 100% antara lain disebabkan fasilitasi penerapan JFA pada APIP belum dilakukan secara intensif. Di samping itu, jumlah kelulusan sertifikasi auditor yang relatif rendah membuat APIP belum antusias menerapkan JFA.
2.
Untuk
penugasan
yang
berdasarkan
permintaan
dari
stakeholder,
kemungkinan tidak dapat tepat waktu sesuai Rencana Mulai Pemeriksaan (RMP) dalam RKT, karena sangat tergantung pada waktu permintaan dan tersedianya jumlah SDM dan kualifikasi SDM yang memenuhi kompetensi untuk penugasan tersebut. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh BPKP dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1.
Peningkatan K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 diupayakan dengan cara: c.
Menuntaskan
penguatan
dan
pengembangan
infrastruktur
penyelenggaraan SPIP dengan terus meningkatkan pembinaan 95
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
penyelenggaraan SPIP. Subkegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung kegiatan tersebut antara lain : 1)
Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang dapat bertugas
secara
fokus
untuk
kegiatan
pembinaan
penyelenggaraan SPIP. 2)
Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan
workshop penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 3)
Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.
d.
Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
2.
Intensifikasi fasilitasi penerapan JFA APIP dan peningkatan jumlah kelulusan sertifikasi auditor.
3.
Meningkatkan koordinasi dengan stakeholders terkait baik BPKP Pusat (Rendal),
Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota
Provinsi/Kabupaten/Kota maupun
instansi
serta
Inspektorat
penyidik
dan
BUMN/BUMD/BUL. 4.
Mengefektifkan pemanfaatan SDM yang tersedia dengan melaksanakan penugasan berdasarkan skala prioritas atau permintaan yang bersifat
urgent 5.
Peninjauan ulang penetapan target tahunan IKU yang capaiannya di tahun 2012 jauh dari 100%.
6.
Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengan capaian IKU.
96
LAKIP TH.2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
7.
Mengaplikasikan secara berkelanjutan dan mengembangkan Aplikasi ExIS (Executive Information System) BPKP Jatim yaitu sebuah sistem yang mengintegrasikan semua unsur dan sumber daya dalam mencapai pengendalian intern yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis pada kegiatan rutin perwakilan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi BPKP, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal LAKIP ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi BPKP dalam pembangunan dapat lebih dirasakan.
---o0o---
97
Lampiran 1/ 1 - 4
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KEUANGAN SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
%
Persentase Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini
%
85,00
97,34
114,52
Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan
%
30,00
48,72
162,40
Persentase Pemda yang menerapkan Simda Keuangan memperoleh opini minimal WDP
%
85,00
100,00
117,65
Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Asset
%
40,00
43,60
109,00
Persentase Pemda yang menerapkan
%
35,00
23,52
67,20
85,00
REALISASI 100,00
% CAPAIAN 117,65
minimal WDP
PROGRAM Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
ANGGARAN
SDM (OH)
REALISASI
%
RENCANA
REALISASI
%
107.800.000
185.112.900
171,72
797
1.052
131,99
759.942.790
767.289.099
100,97
4.638
3.751
80,88
199.500.000
-
0,00
2.710
4.015
148,15
-
0,00
890
100,00
199.500.000
10.000.000
5,01
3.802
140,30
-
-
0,00
680
100,00
2.710
Simda Aset tanpa kualifikasi aset pada Laporan keuangan
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan
Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan WTP
%
80,00
100,00
125,00
1.123.728.000
829.577.300
73,82
3.463
4.494
129,77
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu
%
85,00
100,00
117,65
665.809.000
779.207.191
117,03
4.400
8.203
186,43
%
85,00
100,00
117,65
329.282.000
404.504.500
122,84
1.313
1.024
77,99
%
80,00
100,00
125,00
27.500.000
301.664.400
1096,96
217
234
107,83
Persentase BUMD yang laporan keuanggannya memperoleh opini minimal WDP Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat
%
50,00
100,00
200,00
145.905.000
148.916.000
102,06
2.550
6.204
243,29
%
85,00
100,00
117,65
808.800.000
1.081.081.000
133,66
2.890
2.332
80,69
Lampiran 1/ 2 - 4
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KEUANGAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal
%
40,00
100,00
250,00
105.405.000,00
74.561.500
70,74
200
150
75,00
Persentase BUMN dg GCG mandapat skor baik persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh predikat baik/sehat
%
85,00
100,00
117,65
124.545.000
61.806.000
49,63
2.700
3.739
138,48
%
50,00
44,74
89,48
471.536.000
503.591.000
106,80
6.420
2.546
39,66
Meningkatnya Pemahaman ,Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD, dan Masyarakat Dalam Upaya
%
85,00
85,17
100,20
36.582.000
19.315.000
52,80
199
125
62,81
Pencegahan Pemberantasan Korupsi
Tingkat pemahaman peserta sosialisasi program anti korupsi terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi dan Persentase penerapan FCP oleh instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian
%
50,00
0,00
0,00
26.520.000
9.175.150
34,60
155
20
12,90
%
100,00
0,00
0,00
13.225.000
-
0,00
63
-
0,00
%
90,00
100,00
111,11
19.550.000
14.210.000
72,69
110
45
40,91
%
95,00
100,00
105,26
30.000.000
28.590.000
95,30
240
277
115,42
Persentase penyerahan hasil audit investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hukum Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak hukum Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat
%
90,00
100,00
111,11
590.006.000
664.721.000
112,66
3.337
3.169
94,97
%
90,00
100,00
111,11
10.000.000
9.600.000
96,00
90
82
91,11
%
95,00
100,00
105,26
-
-
0,00
-
-
0,00
Meningkatnya Kualitas
Persentase
%
28,00
28,21
100,75
131.052.210
70.049.790
53,45
662
531
80,21
Penerapan SPIP
menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Meningkatnya Kualitas penerapan tata kelola kepemerintahan/ perusahaan
peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK Persentase penyelesaian penugasan evaluasi HKP Persentase tindak lanjut hasil audit
PROGRAM
SDM (OH)
SATUAN
ANGGARAN
REALISASI
%
RENCANA
REALISASI
%
klaim dan penyesuaian harga.
Pemda
yang
Lampiran 1/ 3 - 4
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KEUANGAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada Persentase Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Jawa Timur Meningkatnya Kapasitas Aparat Persentase APIP Pemda yang
PROGRAM
SDM (OH)
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
%
70,00
100,00
142,86
-
-
-
81
%
0,00
0,00
-
-
-
-
-
%
15,00
20,51
136,73
80.000.000
18.638.000
440
45
%
0,00
5,13
100,00
-
-
-
-
%
80,00
95,00
118,75
60.000.000
25.218.000
42,03
75
300
%
70,00
17,95
25,64
0,00
40
2
5,00
%
0,00
0,00
-
ANGGARAN
REALISASI
%
7.110.000 -
RENCANA
23,30
REALISASI
% 100,00
10,23
400,00
Pengawasan Intern Pemerintah menerapkan Jabatan Fungsional yang Profesional dan Kompeten Auditor
Meningkatnya efektifitas
Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas APIP pada Level 2 Persentase Pelaksanaan Penugasan
perencanaan dan pelayanan pengawasan serta kualitas pengelolaaan keuangan
(PP) Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu
%
75,00
72,48
Persentase penerbitan laporan
%
70,00
74,57
106,53
32.000.000
29.060.400
90,81
67
58
86,75
%
90,00
100,00
111,11
59.409.000
64.625.755
108,78
170
129
76,03
%
95,00
100,00
105,26
-
-
413
360
87,17
%
80,00
89,25
111,56
26.000.000
26.000.000
100,00
45
52
115,56
%
100,00
100,00
100,00
1.043.633.000
994.402.386
95,28
2.354
1.989
84,49
%
90,00
100,00
111,11
13.000.000
17.015.000
130,88
32
34
106,34
pengawasan tepat waktu Persentase pengiriman laporan tepat waktu Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim
%
94,00
97,11
103,31
Dukungan
Manajemen dan 96,64 Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
58.440.000
28.187.000
48,23
222
149
67,12
54.000.000
54.153.600
100,28
116
108
93,37
40.000.000
42.786.000
106,97
96
86
89,14
-
Lampiran 1/ 4 - 4
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KEUANGAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai
Persepsi
kepuasan
Meningkatnya penerapan sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif Tingkat Keandalan Aplikasi Sistem Informasi Simonev Tingkat Keandalan Aplikasi Sistem Informasi SIM-HP Tingkat Keandalan Aplikasi Sistem Informasi SIMAK-BMN Tingkat Keandalan Aplikasi SPM Tingkat Keandalan Aplikasi Sistem Informasi SIMPEG Tingkat Keandalan Aplikasi Sistem Informasi DMS JUMLAH
PROGRAM
ANGGARAN
SDM (OH)
REALISASI
%
RENCANA
REALISASI
%
87,50
100.000.000
104.015.600
104,02
204
208
101,98
7,60
7,50
98,68
340.960.000
348.609.200
102,24
654
697
106,61
94,00
98,10
104,36
31.400.000
39.049.200
124,36
56
78
139,46
85,00
94,92
111,67
10.000.000
20.627.750
206,28
65
41
63,47
100,00
95,02
95,02
108.900.000
114.116.700
104,79
218
228
104,69
7,90
7,70
97,47
209.690.000
214.906.800
102,49
415
430
103,57
%
91,00
94,74
104,11
30.000.000
28.549.400
95,16
54
57
105,74
%
92,00
100,00
108,70
-
-
%
80,00
76,54
95,68
80.000.000
82.764.500
103,46
143
166
115,75
%
80,00
82,72
103,40
80.000.000
89.313.850
111,64
165
179
108,26
%
94,00
100,00
106,38
79.909.000
85.125.765
106,53
172
170
98,98
% %
100,00 85,00
100,00 85,19
100,00 100,22
20.000.000 15.000.000
24.015.391 22.649.235
120,08 150,99
52 47
48 45
92,37 96,38
%
60,00
67,90
113,17
39.972.000
45.188.755
113,05
93
90
97,18
8.545.611.000
8.481.990.117
99,26
46.272
53.196
114,96
%
%
pegawai
Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP
% CAPAIAN
7,00
terkait kepegawaian Persepsi Publik yang positif terhadap Perwakilan BPKP Jawa Timur Persentase pemanfaatan asset
REALISASI
8,00
prosedur Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian Persentase ketepatan penerbitan SK
TARGET
-
-
-
Lampiran 2/ 1 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Keuangan
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan
%
-
%
-
%
KINERJA TAHUN 2012 5
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
6=5-4
7
8=5/7
-
95,00
105,26
97,34
-
95,00
102,46
-
48,72
-
50,00
97,44
%
-
100,00
-
95,00
105,26
%
-
43,60
-
60,00
72,67
100,00
Keuangan Persentase Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Keuangan Persentase Pemda yang menerapkan Simda Keuangan memperoleh opini minimal WDP Persentase Pemda yang menerapkan SIMDA Asset
Lampiran 2/ 2 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
7
8=5/7
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
5
6=5-4
Persentase Pemda yang menerapkan Simda Aset tanpa kualifikasi aset
%
-
23,52
-
45,00
52,27
%
-
100,00
-
95,00
105,26
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu
%
-
100,00
-
95,00
105,26
%
-
100,00
-
95,00
105,26
%
-
100,00
-
90,00
111,11
Persentase BUMD yang laporan
%
-
100,00
-
60,00
166,67
KINERJA TAHUN 2012
pada Laporan keuangan Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan WTP
keuanggannya memperoleh opini minimal WDP
Lampiran 2/ 3 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
7
8=5/7
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
5
6=5-4
Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat
%
-
100,00
-
95,00
105,26
Persentase IPD yang telah menerapkan Standar Pelayanan Minimal
%
-
100,00
-
60,00
166,67
Persentase BUMN dg GCG mandapat skor baik persentase BUMD yang kinerjanya memperoleh predikat baik/sehat
%
-
100,00
-
95,00
105,26
%
-
44,74
-
70,00
63,91
%
-
85,17
-
90,00
94,63
%
-
0,00
-
75,00
-
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dari Hasil
KINERJA TAHUN 2012
Pengawasan Meningkatnya Kualitas penerapan tata kelola kepemerintahan/ perusahaan
Meningkatnya Pemahaman Tingkat pemahaman peserta ,Kesadaran dan Keterlibatan sosialisasi program anti korupsi K/L/Pemda, BUMN/BUMD, dan terhadap pencegahan dan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
pemberantasan korupsiFCP oleh Persentase penerapan instansi yang sudah mendapatkan sosialisasi FCP
Lampiran 2/ 4 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
7
8=5/7
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
5
6=5-4
%
-
0,00
-
100,00
-
%
-
100,00
-
100,00
100,00
evaluasi HKP Persentase tindak lanjut hasil audit klaim dan penyesuaian harga.
%
-
100,00
-
100,00
100,00
Persentase penyerahan hasil audit
%
-
100,00
-
100,00
100,00
investigatif dan PKKN kepada instansi penegak hukum Persentase LHAI permintaan instansi lain yang berindikasi TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi penegak
%
-
100,00
-
100,00
100,00
hukum Persentase tindak lanjut penyelesaian pengaduan masyarakat
%
-
100,00
-
100,00
100,00
Persentase tindak lanjut atas rekomendasi kajian peraturan/pedoman yang dapat berdampak pada tindak TPK Persentase penyelesaian penugasan
KINERJA TAHUN 2012
Lampiran 2/ 5 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
7
8=5/7
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
5
6=5-4
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP
%
-
28,21
-
32,00
88,16
%
-
100,00
-
90,00
111,11
%
-
0,00
-
20,00
-
%
-
20,51
-
25,00
82,04
%
-
5,13
-
10,00
51,30
%
-
95,00
-
90,00
105,56
%
-
17,95
-
80,00
22,44
%
-
0,00
-
2,50
-
Nomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang sudah memiliki Perkada Persentase Pemda yang telah memiliki Dokumen/Desain SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun 2008 Persentase Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang memiliki SOP sesuai target tahunan Tingkat Penerapan SPIP di Perwakilan BPKP Jawa Timur Meningkatnya Kapasitas Aparat Persentase APIP Pemda yang Pengawasan Intern Pemerintah menerapkan Jabatan Fungsional yang Profesional dan Kompeten Auditor Persentase APIP Pemda dengan kapabilitas APIP pada Level 2
KINERJA TAHUN 2012
Lampiran 2/ 6 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
6=5-4
7
8=5/7
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
Meningkatnya efektifitas perencanaan dan pelayanan
Persentase Pelaksanaan Penugasan (PP) Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan yang tepat waktu
%
-
97,11
-
98,00
99,09
%
-
72,48
-
85,00
85,27
Persentase penerbitan laporan
%
-
74,57
-
80,00
93,21
%
-
100,00
-
94,00
106,38
%
-
100,00
-
100,00
100,00
%
-
89,80
-
90,00
99,78
%
-
100,00
-
100,00
100,00
%
-
100,00
-
100,00
100,00
pengawasan serta kualitas pengelolaaan keuangan
KINERJA TAHUN 2012 5
pengawasan tepat waktu Persentase pengiriman laporan tepat waktu Persentase laporan penugasan investigasi yang sesuai standar Tingkat Capaian Kinerja Penunjang dengan predikat baik Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur dengan SAP Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Perwakilan BPKP Jatim
Lampiran 2/ 7 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim atas pencairan anggaran yang diajukan prosedur Persepsi kepuasan pegawai
KINERJA TAHUN 2012 5
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
6=5-4
7
8=5/7
-
7,00
-
8,50
82,35
-
7,50
-
8,00
93,75
-
98,10
-
98,00
100,10
-
94,92
-
95,00
99,92
-
95,02
-
100,00
95,02
-
7,70
-
8,30
92,77
-
94,74
-
95,00
99,73
sesuai
Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan kepegawaian Persentase ketepatan penerbitan SK terkait kepegawaian Persepsi Publik yang positif terhadap
%
Perwakilan BPKP Jawa Timur Persentase pemanfaatan asset
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Jatim terhadap layanan sarana dan prasarana Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP
%
%
Lampiran 2/ 8 - 8
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TIMUR
KENAIKAN/ PENURUNAN
TARGET KINERJA TH 2014
% CAPAIAN TH 2012 THD TARGET TH 2014
6=5-4
7
8=5/7
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TAHUN 2011
1
2
3
4
%
-
100,00
-
96,00
104,17
%
-
76,54
-
90,00
85,04
%
-
82,72
-
90,00
91,91
%
-
100,00
-
98,00
102,04
% %
-
100,00 85,19
-
100,00 95,00
100,00 89,67
%
-
67,90
-
70,00
97,00
Meningkatnya penerapan sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi secara efektif Tingkat Keandalan Sistem Informasi Simonev Tingkat Keandalan Sistem Informasi SIM-HP Tingkat Keandalan Sistem Informasi SIMAK-BMN Tingkat Keandalan Aplikasi SPM Tingkat Keandalan Sistem Informasi SIMPEG Tingkat Keandalan Sistem Informasi DMS
KINERJA TAHUN 2012 5
Lampiran 3
Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda tahun 2011 PROVINSI JAWA TIMUR Opini BPK No.
Nama Pemda
2009
2010
2011
1
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
WDP
WTP
WTP
2
Kabupaten Bangkalan
WDP
WTP
WTP
3
Kabupaten Banyuwangi
WDP
WDP
WDP
4
Kabupaten Blitar
WDP
WDP
WDP
5
Kabupaten Bojonegoro
WDP
WDP
WDP
6
Kabupaten Bondowoso
WDP
WDP
WTP
7
Kabupaten Gresik
WDP
WDP
WDP
8
Kabupaten Jember
WDP
WDP
WDP
9
Kabupaten Jombang
WDP
WDP
WDP
10
Kabupaten Kediri
WDP
WDP
WDP
11
Kabupaten Lamongan
WDP
WDP
WDP
12
Kabupaten Lumajang
WDP
WDP
WDP
13
Kabupaten Madiun
WDP
WDP
WDP
14
Kabupaten Magetan
WDP
WDP
WDP
15
Kabupaten Malang
WDP
WDP
WDP
16
Kabupaten Mojokerto
WDP
WDP
TMP
17
Kabupaten Nganjuk
WDP
WDP
WDP
18
Kabupaten Ngawi
WDP
WDP
WDP
19
Kabupaten Pacitan
WDP
WTP
WTP
20
Kabupaten Pamekasan
WDP
WDP
WTP
21
Kabupaten Pasuruan
WDP
WDP
WDP
22
Kabupaten Ponorogo
WDP
WDP
WDP
23
Kabupaten Probolinggo
WDP
WDP
WDP
24
Kabupaten Sampang
WDP
WDP
WDP
25
Kabupaten Sidoarjo
TMP
WDP
WDP
26
Kabupaten Situbondo
WDP
WDP
WDP
27
Kabupaten Sumenep
WDP
WDP
WDP
28
Kabupaten Trenggalek
WDP
WDP
WDP
29
Kabupaten Tuban
WDP
WDP
WTP
30
Kabupaten Tulungagung
WDP
WTP
WTP
31
Kota Batu
TMP
TMP
WDP
32
Kota Blitar
WDP
WTP
WTP
33
Kota Kediri
WDP
WDP
WDP
34
Kota Madiun
WDP
WDP
WDP
35
Kota Malang
WDP
WDP
WTP
36
Kota Mojokerto
WDP
WTP
WTP
37
Kota Pasuruan
WDP
WDP
WDP
38
Kota Probolinggo
WDP
WDP
WTP
39
Kota Surabaya
TW
WDP
WDP
Lampiran 4
Daftar Pemda Yang Telah Memiliki Perkada SPIP Tahun 2012 Provinsi Jawa Timur No.
Nama Pemda
Perkada SPIP
1
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Ada
2
Kabupaten Bangkalan
Ada
3
Kabupaten Banyuwangi
Ada
4
Kabupaten Blitar
Ada
5
Kabupaten Bojonegoro
Ada
6
Kabupaten Bondowoso
Ada
7
Kabupaten Gresik
Ada
8
Kabupaten Jember
Ada
9
Kabupaten Jombang
Ada
10
Kabupaten Kediri
Ada
11
Kabupaten Lamongan
Ada
12
Kabupaten Lumajang
Ada
13
Kabupaten Madiun
Ada
14
Kabupaten Magetan
Ada
15
Kabupaten Malang
Ada
16
Kabupaten Mojokerto
Ada
17
Kabupaten Nganjuk
Ada
18
Kabupaten Ngawi
Ada
19
Kabupaten Pacitan
Ada
20
Kabupaten Pamekasan
Ada
21
Kabupaten Pasuruan
Ada
22
Kabupaten Ponorogo
Ada
23
Kabupaten Probolinggo
Ada
24
Kabupaten Sampang
Ada
25
Kabupaten Sidoarjo
Ada
26
Kabupaten Situbondo
Ada
27
Kabupaten Sumenep
Ada
28
Kabupaten Trenggalek
Ada
29
Kabupaten Tuban
Ada
30
Kabupaten Tulungagung
Ada
31
Kota Batu
Ada
32
Kota Blitar
Ada
33
Kota Kediri
Ada
34
Kota Madiun
Ada
35
Kota Malang
Ada
36
Kota Mojokerto
Ada
37
Kota Pasuruan
Ada
38
Kota Probolinggo
Ada
39
Kota Surabaya
Ada
Lampiran 5
Daftar BUMD Beropini WTP dan WDP Tahun Buku 2011 per Juni 2011 PROVINSI JAWA TIMUR
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama PDAM PDAM Kab. Bangkalan PDAM Kab. Banyuwangi PDAM Kab. Blitar PDAM Kab. Bojonegoro PDAM Kab. Bondowoso PDAM Kab. Gresik PDAM Kab. Jember PDAM Kab. Jombang PDAM Kab. Kediri PDAM Kab. Lamongan PDAM Kab. Lumajang PDAM Kab. Madiun PDAM Kab. Magetan PDAM Kab. Malang PDAM Kab. Mojokerto PDAM Kab. Nganjuk PDAM Kab. Ngawi PDAM Kab. Pacitan PDAM Kab. Pamekasan PDAM Kab. Pasuruan PDAM Kab. Ponorogo PDAM Kab. Probolinggo PDAM Kab. Sampang PDAM Kab. Sidoarjo PDAM Kab. Situbondo PDAM Kab. Sumenep PDAM Kab. Trenggalek PDAM Kab. Tuban PDAM Kab. Tulungagung PDAM Kota Batu PDAM Kota Blitar PDAM Kota Kediri PDAM Kota Madiun PDAM Kota Malang PDAM Kota Mojokerto PDAM Kota Pasuruan PDAM Kota Probolinggo PDAM Kota Surabaya
Opini LAI WTP WTP Unauditied WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WDP WTP WTP Unauditied WTP WTP WDP Unauditied WTP WTP WDP Unauditied WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WDP WTP WTP WTP Unauditied WTP WTP WDP
Lampiran 6
Daftar BUMN GCG yang mendapat dengan skor baik/sangat baik Tahun Buku 2011 PROVINSI JAWA TIMUR No 1 2 3 4 5 6 7
Nama BUMN PT Semen Gresik Perum Jasa Tirta I PT Petro Kimia Gresik PTPN XII PJB PT SIER PT Barata
Nilai Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik
Lampiran 7
Daftar BUMD Berkinerja Baik Tahun Buku 2011 PROVINSI JAWA TIMUR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama PDAM PDAM Kab. Banyuwangi PDAM Kab. Bondowoso PDAM Kab. Jember PDAM Kab. Jombang PDAM Kab. Madiun PDAM Kab. Magetan PDAM Kab. Malang PDAM Kab. Mojokerto PDAM Kab. Sidoarjo PDAM Kab. Situbondo PDAM Kab. Tuban PDAM Kota Batu PDAM Kota Madiun PDAM Kota Malang PDAM Kota Pasuruan PDAM Kota Probolinggo PDAM Kota Surabaya
Lampiran 8/ 1 - 6
CAPAIAN KINERJA OUTPUT . TAHUN 2012 No.
1
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Meningkatnya
Pengawasan
Kualitas Tata Kelola
Intern
elaksanaan
Keuangan
Indikator Output Kegiatan
Pengendalian/P Jumlah laporan hasil
Akuntabilitas
Pengawasan
Keuangan Negara
Intern
dan Pembinaan
Akuntabilitas
Penyelenggaraan
Keuangan
SPIP
Negara dan Pembinaan Penyelenggaraa n SPIP
Satuan
Target
Realisasi
%
Dana Rencana
Realisasi
SDM (OH) %
Target
Realisasi
%
Laporan
49
62
126,53%
385.465.000
425.072.700
110,28%
1.255
1.971
157,05%
Laporan
4
10
250,00%
39.300.000
68.560.100
174,45%
243
393
161,73%
Laporan
1
5
500,00%
9.000.000
34.280.000
380,89%
64
150
234,38%
Laporan
1
16
1600,00%
5.000.000
109.696.100
2193,92%
40
113
282,50%
Laporan
108
121
112,04%
1.123.728.000
829.577.300
73,82%
3.463
4.494
129,77%
Laporan
42
58
138,10%
614.905.000
404.504.600
65,78%
3.145
6.232
198,16%
Laporan
11
19
172,73%
115.081.000
130.264.200
113,19%
439
299
68,11%
Laporan
11
17
154,55%
68.500.000
116.552.800
170,15%
554
659
118,95%
Laporan
3
5
166,67%
1.410.000
34.280.000
2431,21%
12
61
508,33%
pengawasan lintas sektor bidang perekonomian Jumlah laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKKL bidang perekonomian Jumlah Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang perekonomian Jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang perekonomian Jumlah Laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN bidang perekonomian Jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang polsoskam Jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang polsoskam Jumlah laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LKKL bidang polsoskam Jumlah Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang polsoskam
Lampiran 8/ 2 - 6
CAPAIAN KINERJA OUTPUT . TAHUN 2012 No.
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
%
Dana Rencana
Jumlah Laporan hasil
SDM (OH)
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Laporan
2
28
1400,00%
22.500.000
191.968.300
853,19%
177
121
68,36%
Lap
6
8
133,33%
10.000.000
-
0,00%
165
200
121,21%
Lap
59
226
383,05%
485.245.000
286.922.095
59,13%
1.288
5.902
458,23%
Lap
25
110
440,00%
252.364.000
165.693.300
65,66%
596
7.058
1184,23%
Lap
0
1
-
-
900.000 -
21
139
661,90%
Laporan
0
4
-
-
59.015.000 -
-
Laporan
16
54
337,50%
145.905.000
148.916.000
102,06%
2.550
6.204
243,29%
Laporan
20
23
115,00%
173.791.000
157.688.200
90,73%
640
429
67,03%
Laporan
7
6
85,71%
30.000.000
47.992.000
159,97%
157
85
54,14%
Lap
133
176
132,33%
876.885.000
1.354.484.698
154,47%
3.969
3.922
98,82%
pengawasan atas permintaan stakeholders bidang polsoskam Jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang keuangan daerah Jumlah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang keuangan Daerah Jumlah Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden Laporan hasil pengawasan BUN
212 -
BAN Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKBUMD 2
Tercapainya
Pengendalian/P Jumlah laporan hasil
Optimalisasi
elaksanaan
Penerimaan Negara
Pengawasan
dari Hasil
Intern
Pengawasan
Akuntabilitas Keuangan
pengawasan BUN bidang polsoskam Jumlah laporan hasil pengawasan BUN bidang
Negara dan
perekonomian
Pembinaan
Jumlah laporan hasil
Penyelenggaraa pengawasan BUN keuangan daerah n SPIP
Lampiran 8/ 3 - 6
CAPAIAN KINERJA OUTPUT . TAHUN 2012 No.
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
%
Dana Rencana
3
Meningkatnya
Pengendalian/P Jumlah laporan hasil
SDM (OH)
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Lap
11
13
118,18%
105.405.000
74.561.500
70,74%
250
563
225,20%
Laporan
29
46
158,62%
124.545.000
61.806.000
49,63%
2.700
3.739
138,48%
Penyelenggaraa Laporan hasil pengawasan atas n SPIP kinerja BUMD
Laporan
43
48
111,63%
471.536.000
503.591.000
106,80%
6.420
2.546
39,66%
Pengendalian/P Laporan hasil sosialisasi
Laporan
5
5
100,00
36.582.000
19.315.000
52,80
199
125
62,81
Laporan
3
3
100,00
26.520.000
9.175.150
34,60
155
20
12,90
Laporan
1
0
-
13.225.000
Laporan
6
11
183,33
49.550.000
42.800.000
86,38
Laporan
95
128
134,74
590.006.000
664.721.000
112,66
3.337
3.169
94,97
Laporan
1
1
100,00
10.000.000
9.600.000
96,00
90
82
91,11
Kualitas penerapan
elaksanaan
pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang
tata kelola
Pengawasan
kepemerintahan/
Intern
perusahaan
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
keuangan daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
Pembinaan
4
Meningkatnya Pemahaman ,Kesadaran dan
elaksanaan
masalah korupsi
Pengawasan
Keterlibatan
Intern
K/L/Pemda,
Akuntabilitas
Laporan hasil sosialisasi/bimtek/asistensi
BUMN/BUMD, dan
Keuangan
Masyarakat Dalam
Negara dan
implementasi FCP Laporan hasil kajian
Upaya Pencegahan
Pembinaan
pengawasan
dan Pemberantasan
Penyelenggaraa
Korupsi
n SPIP
Laporan hasil audit investigatif
-
-
63
350
-
322
-
92,00
atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigatif, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik Laporan hasil audit investigatif atas permintaan instansi lainnya
Lampiran 8/ 4 - 6
CAPAIAN KINERJA OUTPUT . TAHUN 2012 No.
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
%
Dana Rencana
5
Meningkatnya
Pengendalian/P Laporan dukungan pembinaan
Kualitas Penerapan SPIP
SDM (OH)
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Lap
24
25
104,17%
219.740.000
88.687.790
40,36%
1.238
576
46,53%
Lap
2
2
100,00%
65.550.000
14.442.000
22,03%
262
105
40,08%
Lap
9
10
111,11%
-
-
0,00%
-
6 -
Lap
3
3
100,00%
-
-
130 -
Jumlah Kegiatan Koordinasi
Kegiatan
6
6
100,00
109.237.000
64.818.966
59,34%
60
80
133,33%
Jumlah Dokumen Rencana
elaksanaan
penyelenggaraan SPIP bidang
Pengawasan
keuangan daerah
Intern Akuntabilitas 6
Keuangan Pembinaan
Meningkatnya Kapasitas Aparat
Jabatan
Pengawasan Intern
Fungsional
Pemerintah yang
Auditor dan
Profesional dan
Tata Kelola
Kompeten
APIP
Jumlah Laporan Sosialisasi dan Bimtek penerapan JFA APIP Daerah Jumlah Sosialisasi dan Bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan Evaluasi penerapan
13.745.000 -
tatakelola APIP Daerah 7
Meningkatnya
Program
Penyusunan
efektifitas
Dukungan
dan Evaluasi
perencanaan dan
Manajemen dan
Rencana
pelayanan
Pelaksanaan Tugas
pengawasan serta
Lainnya
kualitas pengelolaaan
Dokumen
1
1
100,00
107.857.600
110.530.000
102,48%
80
82
102,50%
Pengawasan Jumlah Laporan Kinerja yang
Lap
17
17
100,00
192.658.900
196.785.230
102,14%
407
394
96,70%
tepat waktu Jumlah Laporan Kehumasan
Lap
4,00
4,00
100,00
51.883.500
63.940.270
123,24%
96
101
105,21%
Laporan
1
1
100,00
198.689.500
205.890.600
103,62%
510
412
80,74%
Dokumen Kegiatan
1 12
1 12
100,00 100,00
108.542.700 148.967.800
117.587.300 148.783.391
108,33% 99,88%
85 350
235 298
276,68% 85,02%
tepat Waktu
keuangan Pengelolaan
Jumlah Laporan Keuangan yang
Anggaran dan sesuai dengan Standar Sistem Akuntansi Pemerintah
Akuntansi Pemerintah (SAP) Jumlah Dokumen Anggaran Terselenggaranya Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan
Lampiran 8/ 5 - 6
CAPAIAN KINERJA OUTPUT . TAHUN 2012 No.
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan
Satuan
Target
Realisasi
%
Dana Rencana
Pengelolaan
Jumlah SK Pengangkatan
SK
Realisasi
SDM (OH) %
Target
Realisasi
%
4
4
100,00
98.650.000
102.450.000
103,85%
200
205
102,45%
dan Pelayanan Pegawai, Kenaikan Pangkat dan Kepegawaian Jabatan yang Selesai Tepat Waktu Jumlah penilaian angka kredit
334
334
100,00
55.268.900
59.600.300
107,84%
90
119
132,45%
yang terbit Laporan evaluasi penerapan JFA Laporan
PAK
4
4
100,00
32.581.000
33.501.200
102,82%
45
67
148,89%
Penyediaan layanan informasi
Kegiatan
12
12
26.890.000
27.850.000
103,57%
72
56
77,36%
JFA Jumlah Sosialisasi dan Bimtek
Kegiatan
89.560.000
98.501.200
109,98%
70
197
281,43%
Penerapan JFA (kegiatan dilaksanakan oleh perwakilan) Jumlah Laporan Pengembangan Laporan
2
2
100,00
21.400.000
21.580.900
100,85%
50
43
86,32%
12,00
12,00
100,00
47.320.100
48.578.600
102,66%
72
97
134,94%
276,00
276,00
15.690.000
18.245.435
116,29%
15
36
243,27%
Laporan
4
4
100,00
60.000.000
25.218.000
42,03%
216
50
23,35%
%
100,00
100,00
100,00
497.480.000
523.563.775
105,24%
320
1.047
327,23%
Budaya Kerja Jumlah laporan Disiplin Pegawai
Jumlah pejabat telah
Orang
menandatangani dan melaksanakan pakta integritas Pembinaan
Jumlah Laporan Pengguna
Administrasi
Barang yang terbit tepat waktu
dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/ Tunjangan - BPKP Terpenuhinya keperluan seharihari Perkantoran
Lampiran 8/ 6 - 6
CAPAIAN KINERJA OUTPUT . TAHUN 2012 No.
Sasaran Strategis
Program
Kegiatan
Indikator Output Kegiatan
Terbayarnya hak-hak pegawai
Satuan
Target
Realisasi
%
100,00
Dana
SDM (OH)
Rencana
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
136.196.000
130.615.120
95,90%
300
261
87,08%
475.000.000
474.153.000
99,82%
645
948
147,02%
Bulan
12
12
Unit
40
48
sistem
1
1
100,00
-
-
-
-
laporan
10
10
100,00
-
-
-
594
-
0,00%
Jumlah Sistem yang Dipelihara
Kegiatan
12
12
100,00
-
-
-
396
-
0,00%
Jumlah Sistem yang
Kegiatan
12
12
100,00
-
-
-
545
-
0,00%
memenuhi tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat pertanggung jawaban Pengadaan dan
Pengadaan dan Jumlah Sarana Prasarana
Penyaluran Sarana Penyaluran
8
dan Prasarana
Sarana dan
BPKP
Prasarana BPKP
Meningkatnya
Program
penerapan sistem
Dukungan
Penyelengggar Jumlah Sistem Internal yang aan Sistem
dukungan
Manajemen dan
Dukungan
pengambilan
Pelaksanaan Tugas
Pengambilan
keputusan bagi pimpinan
Lainnya
Keputusan Presiden/Pemer
- -
Dibangun Jumlah Sistem yang mendukung (Penyusunan Laporan)
intah dan Internal BPKP
Diimplementasikan