BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
4.1. Rencana Implementasi Rencana implementasi solusi bisnis yang akan dibahas pada sub bab ini akan difokuskan pada skala Bandung saja. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan sumber daya. Apabila dilakukan penelitian lanjutan maka tidak menutup kemungkinan jika rencana implementasi ini dapat dilakukan untuk skala yang lebih besar yaitu skala nasional.
Seperti telah disebutkan pada bab sebelumnya maka edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair akan diimplementasikan melalui tiga atribut pembentuk kepercayaan yaitu pembuktian langsung, pendapat ahli, dan banyaknya yang mengkonsumsi. Dalam pelaksanaannya edukasi tersebut dikomunikaskan melalui dua cara yaitu Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL). Baik media komunikasi above the line maupun below the line yang akan digunakan untuk mengedukasi harus memuat ketiga atribut pembentuk kepercayaan tersebut.
Dalam rencana implementasi edukasi ini kegiatan ATL akan dilaksanakan secara terus-menerus. Tujuannya agar awareness mengenai fakta bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi dapat benar-benar terbentuk. Kegiatan ATL ini dilaksanakan terlebih dahulu karena melalui kegiatan ATL ini diharapkan awareness dan keingintahuan mahasiswi bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi telah terbentuk sebelum kegiatan BTL dilakukan. Tetapi melalui kegiatan ATL ini kepercayaan mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair belum terlalu terbentuk karena pada kegiatan ATL tidak ada kontak langsung dengan mahasiswi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ATL
sifatnya mendukung proses edukasi yang nantinya akan dilaksanakan lewat kegiatan BTL.
87
Setelah awareness dan keingintahuan tersebut terbentuk maka dilakukan edukasi melalui kegiatan BTL sehingga rasa keingintahuan mahasiswi tersebut dapat terpenuhi karena terjadi kontak langsung dengan mahasiswi. Selain itu, kontak langsung pada kegiatan BTL tersebut juga akan
memperkuat kepercayaan
mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Dari yang sebelumnya mahasiswi hanya aware dan belum terlalu percaya menjadi percaya akan fakta tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan BTL sangat efektif untuk melaksanakan edukasi ini. Penjelasan lebih lanjut mengenai langkah pelaksanaan kegiatan ATL dan BTL akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
4.1.1. Above The Line (ATL) Pemilihan media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui ATL difokuskan pada dua pertimbangan. Pertama, media yang digunakan adalah media yang dapat diimplementasikan dalam skala lokal yaitu skala Bandung. Hal ini sesuai dengan lingkup proyek akhir ini. Kedua, media yang digunakan untuk implementasi ini didasarkan pada hasil research yang dapat dilihat pada Bab 2, serta studi literatur. Berdasarkan pada pertimbanganpertimbangan diatas maka media yang dapat digunakan dalam edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui kegiatan ATL ini adalah banner, internet, dan print ad pada majalah kampus.
1. Banner Banner dapat digunakan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair terhadap mahasiswi. Banner yang dimaksudkan disini adalah iklan berupa gambar yang dicetak diatas kain layar besar. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan banner sebagai media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yaitu: •
dengan memakai banner target audience yang terekspos akan lebih spesifik karena banner dapat dipasang di dalam ruangan (indoor) pada suatu tempat yang sering dikunjungi oleh target audience. Dalam hal ini
88
karena target audiencenya adalah mahasiswi maka banner dipasang di lingkungan kampus. •
Banner ini dapat memuat gambar dan pesan untuk menarik minat mahasiswi untuk melihat banner tersebut.
Berdasarkan keunggulan media banner diatas maka dapat disimpulkan bahwa edukasi melalui banner dapat dilakukan dalam rangka mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan yaitu diharapkan melalui banner ini awareness dari mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair dapat tercipta. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut: a.
Bentuk Pelaksanaan Edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui banner yang akan diimplementasikan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan pendapat ahli. Pada banner akan dimuat gambar yang menunjukkan bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi dan tulisan pendapat ahli gizi tentang kelengkapan serta kealamian kandungan gizi pada susu cair. Selain itu, pada banner juga akan dicantumkan alamat website dimana pada website tersebut mahasiswi dapat memperoleh informasi tentang kandungan gizi pada susu cair dan pemberitahuan mengenai tema, waktu dan tempat kegiatan talk show dilaksanakan.
b.
Tempat Pelaksanaan Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa keunggulan banner adalah dapat diletakkan di dalam ruangan. Dalam implementasinya agar dapat mencapai tujuannya banner dapat diletakkan di lingkungan kampus. Peletakkan banner pada lingkungan kampus dapat diimplementasikan dengan menjalin kerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan memberikan benefit timbal balik. Dengan peletakkan banner di lingkungan kampus yang merupakan tempat dimana mahasiswi menghabiskan sebagian besar waktunya, diharapkan penyampaian pesan edukasi kepada mahasiswi tersebut lebih efisien.
89
2. Internet Media internet dapat digunakan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan internet sebagai media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yaitu: •
Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25 surfing internet merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswi untuk memanfaatkan waktu luang. Sebesar 16% dari responden memanfaatkan waktu luang dengan surfing internet.
•
Media internet dapat memuat banyak informasi sehingga penjelasan yang disampaikan mengenai tema edukasi lengkap.
Berdasarkan keunggulan media internet diatas maka dapat disimpulkan bahwa edukasi melalui internet dapat dilakukan dalam rangka mencapai tujuan komunikasi yang telah ditetapkan yaitu diharapkan melalui internet ini awareness dari mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yang telah terbentuk melalui banner akan dapat lebih ditingkatkan. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut: a. Bentuk Pelaksanaan Edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair melalui media internet dapat dilaksanakan dengan memberikan informasi mengenai tema edukasi melalui website. Informasi yang akan disampaikan melalui website tersebut akan memuat pendapat ahli gizi yang berisi penjelasan mengapa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi dan alami. Selain itu informasi pada website tersebut juga akan diberikan dalam bentuk pemberitahuan mengenai proses pengolahan susu cair dengan cara UHT dan keuntungannya. Keuntungan tersebut misalnya proses UHT tidak menggunakan suhu tinggi sehingga tidak ada gizi yang terhilang. Melalui website tersebut para mahasiswi juga dapat saling memberikan komentar atau sharing pendapat dengan mahasiswi lain maupun pihak perusahaan.
90
b. Tempat Pelaksanaan Edukasi melalui media internet ini akan dilaksanakan pada website yang telah dimiliki oleh PT. Ultrajaya. Hal ini dimaksudkan agar tidak dibutuhkan biaya tambahan lagi seperti jika membuat website baru.
3. Print Ad Print Ad dapat digunakan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair terhadap mahasiswi. Pertimbangan-pertimbangan yang mendasari pemilihan print ad sebagai media edukasi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair yaitu : •
Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25 membaca majalah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswi untuk memanfaatkan waktu luang. Sebesar 13% dari responden memanfaatkan waktu luang dengan membaca majalah.
•
Print ad dapat memuat ulasan dari pendapat ahli tentang kandungan gizi yang tinggi dan alami dan hasil research tentang tingkat konsumsi susu cair di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di luar negeri yang menunjukkan bahwa di luar negeri susu cair banyak yang mengkonsumsi. Dengan demikian, informasi mengenai topik edukasi yang disampaikan lebih lengkap jika dibandingkan banner.
•
Selain itu print ad dapat diletakkan pada media yang spesifik menyasar target audience.
a.
Bentuk Pelaksanaan Print ad yang akan dilaksanakan memuat gambar yang menarik mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Kemudian pada print ad tersebut juga terdapat ulasan tentang kandungan gizi yang tinggi pada susu cair oleh ahli gizi. Ulasan tersebut pada intinya berisi tentang informasi bahwa proses pengolahan susu cair UHT tidak melibatkan suhu yang terlalu tinggi sehingga kandungan gizinya tidak ada yang hilang dan kealamiannya terjaga karena tidak dilakukan penambahan zat-zat gizi. Pada bagian terakhir print ad juga dicantumkan alamat website dimana
91
pada website tersebut mahasiswi dapat memperoleh informasi tentang kandungan gizi pada susu cair.
b.
Tempat Pelaksanaan Print Ad ini dapat dimuat pada majalah kampus yang biasanya dibagikan gratis kepada mahasiswanya ataupun pada majalah dinding yang biasanya ditempel di lingkungan kampus. Peletakkan print ad pada majalah kampus ataupun majalah dinding dapat diimplementasikan dengan menjalin kerjasama dengan pihak perguruan tinggi dan memberikan benefit timbal balik.
4.1.2. Below The Line (BTL) Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan BTL sangat efektif untuk melaksanakan edukasi karena terjadi kontak langsung dengan mahasiswi. Kegiatan BTL yang dapat diimplementasikan untuk melakukan edukasi mengenai kandungan gizi yang lengkap pada mahasiswi adalah dengan menggelar event bernama “Ultra Goes To Campus” dalam bentuk talk show. Adapun bentuk implementasinya adalah sebagai berikut:
a.
Bentuk Pelaksanaan Dalam implementasi “Ultra Goes To Campus” terdapat dua atribut pembentukan kepercayaan yang dapat digunakan yaitu pembuktian langsung dan pendapat ahli.“Ultra Goes To Campus” dilaksanakan dengan mengadakan talk show ke kampus-kampus di Bandung. “Ultra Goes To Campus” ini bertemakan “Get your Ultra nutritions!” dilaksanakan dalam bentuk talk show yang dihadiri oleh ahli gizi. Alasan pemilihan talk show adalah : • Komunikasi Dua Arah Pada acara talk show peserta akan lebih terlibat. Misalnya untuk melakukan tanya jawab dan pembuktian langsung. Sehingga komunikasi dapat berlangsung dua arah antara pihak pengedukasi dengan peserta.
92
Dengan demikian, peserta diharapkan mendapatkan informasi yang benar dan lengkap tentang tema edukasi. • Menghindari Kejenuhan Acara talk show lebih bersifat tidak terlalu resmi, fleksibel dan santai karena peserta talk show terlibat secara aktif dalam acara tersebut. Hal ini bertujuan agar peserta talk show tidak bosan dan dapat menangkap pesan edukasi yang disampaikan.
Talk show yang akan diimplementasikan akan dibagi menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian memuat tujuan yang spesifik. Ketiga bagian tersebut yaitu: •
Penjelasan dari Ahli gizi Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai kandungan gizi susu cair oleh ahli gizi. Penggunaan ahli gizi ini dikarenakan ahli gizi memiliki background ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tema edukasi. Bagian pertama memuat penjelasan dari ahli gizi yang disertai dengan penayangan video pemrosesan susu cair UHT yang dilaksanakan di PT Ultrajaya. Video tersebut ditampilkan pada saat ahli gizi tersebut menjelaskan bahwa susu cair mengandung gizi yang tinggi dan alami karena pemrosesannya yang tidak melibatkan banyak tahap dan panas tinggi sehingga gizi yang terkandung pada susu tidak hilang. Selain itu, ditunjukkan juga video yang merekam kebiasaan minum susu cair oleh masyarakat di luar negeri. Kemudian video ini juga didukung oleh penjelasan ahli gizi tentang hasil research tingkat konsumsi susu cair di negara-negara luar negeri yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Tujuan pada bagian pertama ini adalah memberikan pengetahuan terlebih dahulu kepada mahasiswi. Hal ini bertujuan agar tujuan dari tahap berikutnya dapat tercapai dengan baik. •
Tanya Jawab Sedangkan bagian ketiga merupakan acara tanya jawab antara mahasiswi dengan ahli gizi. Tujuan pada bagian ketiga ini adalah untuk melibatkan peran aktif peserta talk show dan untuk memberikan informasi yang belum
93
diketahui oleh mahasiswi. Pada bagian tanya jawab ini disertai dengan pemberian gimmicks kepada peserta yang mau mengajukan pertanyaan. Hal ini bertujuan agar para mahasiswi terdorong untuk berperan aktif. •
Pembuktian Langsung Yang terakhir adalah bagian pembuktian langsung. Pembuktian langsung yang dilaksanakan pada talk show ini bertujuan untuk memperkuat kepercayaan mahasiswi yang telah terbentuk oleh penjelasan ahli pada bagian pertama. Pembuktian langsung ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Pembuktian Langsung I Pembuktian langsung I ini bertujuan untuk membuktikan bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin A dan D yang tinggi. Pembuktian langsung I ini dilakukan dengan mengukur kadar protein, lemak, karbohidrat, vitamin A, dan D pada susu cair oleh lembaga penelitian seperti LIPI.
Pembuktian Langsung II Pembuktian langsung II ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kandungan gizi yang tinggi pada susu cair merupakan kandungan gizi yang alami dan bukan tambahan sehingga mudah diserap oleh tubuh. Pembuktian langsung ini juga dapat dilakukan oleh lembaga penelitian seperti LIPI.
Bagian pembuktian langsung ini harus dilakukan karena salah satu atribut yang paling membentuk kepercayaan mahasiswi adalah pembuktian langsung. Namun seperti telah disebutkan sebelumnya pada Bab 3 bahwa pembuktian langsung ini tidak dapat terlepas dari atribut pendapat ahli. Oleh karena itu pembuktian ini disatukan dengan talk show, dimana ada ahli yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut.
Setelah talk show berakhir, acara “Ultra Goes To Campus” ditutup dengan acara minum susu bersama. Pada bagian terakhir ini PT Ultrajaya membagikan susu gratis. Tujuan dari minum susu bersama adalah memberikan pesan kepada mahasiswi agar segera memulai minum susu cair sehingga manfaat kandungan gizi susu cair tersebut dapat dirasakan sedini mungkin.
94
b.
Tempat Pelaksanaan “Ultra Goes To Campus” ini akan dilaksanakan pada perguruan tinggiperguruan tinggi di kota Bandung.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat bahwa rangkaian acara pada “Ultra Goes To Campus” ini telah memanfaatkan ketiga atribut pembentuk kepercayaan, yaitu
pembuktian
secara
langsung,
pendapat
ahli,
dan
banyak
yang
mengkonsumsi.
Secara umum, seluruh kegiatan ATL dan BTL yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Kegiatan ATL dan BTL Jenis Kegiatan
Objektif
ATL
Meningkatkan awareness/ keingintahuan mahasiswi bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi
BTL
Untuk membentuk persepsi baru mahasiswi bahwa susu cair memiliki kandungan gizi yang tinggi, dengan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi
Media Banner Internet Print Ad Event Road Show
4.1.3 Waktu Implementasi Kegiatan ATL dan BTL Kegiatan ATL dan BTL yang telah dijelaskan di atas, akan diadakan pada waktu yang berdekatan agar kedua kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain sehingga rencana edukasi mahasiswi untuk mengubah persepsi tentang kandungan gizi yang tinggi pada susu cair dapat berhasil. Rencana pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1.
95
Gambar 4.1 Timeline Pelaksanaan Kegiatan ATL dan BTL
Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan kegiatan edukasi ini akan dilakukan selama 2 bulan. Kegiatan edukasi ini diawali dengan kegiatan ATL yang berupa media banner dan internet. Hal ini bertujuan agar dapat membangun awareness dan rasa keingintahuan mahasiswi terhadap kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Media banner dan internet dilaksanakan secara terus menerus selama delapan minggu sampai kegiatan BTL selesai. Sedangkan untuk media print ad pada majalah kampus atau majalah dinding hanya dilaksanakan satu kali karena biasanya majalah kampus hanya diterbitkan tiap satu bulan. Pelaksanaan print ad di majalah kampus yaitu pada awal bulan kedua. Hal ini dimaksudkan agar awareness tentang kandungan gizi yang tinggi pada susu cair terbentuk terlebih dahulu. Dengan demikian, mahasiswi dapat memahami isi ulasan pada print ad. Selain itu edukasi melalui media print ad juga bertujuan untuk mengekspos mahasiswi yang belum mendapatkan informasi dari website.
Akan tetapi, dalam mengedukasi mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi melakukan kegiatan ATL saja tidak cukup. Hal ini dikarenakan mahasiswi tidak mendapatkan kontak langsung untuk menjawab rasa keingintahuannya. Oleh karena itu, ketika kegiatan ATL telah berlangsung selama 6 minggu, kegiatan
96
BTL mulai diadakan secara berturut-turut dengan melakukan road show ke empat universitas terkenal di kota Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Padjajaran, dan Universitas Kristen Maranatha. Kegiatan BTL ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua minggu. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan kegiatan BTL tersebut, PT Ultrajaya sebaiknya memperhatikan :
Event-event lain yang diselenggarakan di Bandung PT Ultrajaya harus mencari informasi lebih lanjut mengenai event-event yang akan dilakukan di kota Bandung. Dengan demikian PT Ultrajaya dapat mengetahui event-event apa saja yang akan diselenggarakan di kota Bandung dan dapat memilih waktu pelaksanaan talk show sesuai dengan waktu pelaksanaan event yang memiliki tema berkaitan dengan tema talk show di kota Bandung. Hal ini bertujuan agar penyelenggaraan talk show dapat berjalan efektif.
Kesepakatan dengan kampus Mengingat acara ini dilakukan di kampus maka waktunya juga bergantung pada persetujuan yang diperoleh dari pihak kampus tersebut.
4.2 Kebutuhan Sumber Daya Dalam rangka melaksanakan aktivitas ATL dan BTL diatas dibutuhkan beberapa sumber daya yaitu: •
Ahli gizi Ahli gizi yang dipilih adalah ahli gizi yang terkenal dengan reputasinya dan mengerti benar tentang tema edukasi yaitu mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Pemilihan ahli gizi yang terkenal bertujuan untuk mendukung pembentukkan kepercayaan mahasiswi. Hal ini dikarenakan jika yang berbicara ahli gizi yang terkenal memiliki prestasi baik maka mahasiswi akan lebih percaya terhadap pendapatnya.
•
Lembaga Penelitian Sumber daya lembaga penelitian ini digunakan pada saat melakukan uji kandungan gizi di acara talk show “Ultra Goes To Campus”. Pihak lembaga
97
penelitian yang melakukan uji adalah peneliti yang memiliki keahlian yang dibutuhkan dalam melakukan uji tersebut. •
Perguruan Tinggi Kerjasama dengan pihak perguruan tinggi ini dilakukan untuk mendapatkan ijin pelaksanaan baik bagi kegiatan ATL seperti banner dan print ad di majalah kampus atau majalah dinding maupun kegiatan BTL “Ultra Goes To Campus”. Bentuk kerjasama ini bisa dilakukan dengan meberikan benefit tertentu kepada pihak perguruan tinggi.
4.3 Pengukuran Efektifitas Pelaksanaan Masing-masing kegiatan ATL dan BTL yang dilakukan dievaluasi untuk mengetahui efektifitas dari kedua kegiatan tersebut. Evaluasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu evaluasi mengenai pesan yang disampaikan dan evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan. 1. Evaluasi Awal Seperti dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah dapat dilihat bahwa sebelum melakukan kegiatan ATL, dilakukan FGD untuk mengevaluasi pesan, gambar, atau video yang akan digunakan dimuat pada media banner, internet, maupun print ad. Evaluasi ini dilaksanakan dengan mengadakan FGD yang respondennya adalah para mahasiswi. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan tersebut dapat dipahami oleh mahasiswi atau tidak.
2. Evaluasi Efektivitas Evaluasi ini akan dilakukan untuk mengukur efektivitas kegiatan ATL dan BTL. Evaluasi ini dilakukan dengan cara one on one interview menggunakan kuesioner. Evaluasi ini akan dibagi menjadi dua tahap yaitu : •
Sebelum Kegiatan Pada kegiatan ATL evaluasi dilakukan untuk mengetahui awareness dan persepsi mahasiswi mengenai kandungan gizi yang tinggi pada susu cair. Sedangkan pada kegiatan BTL evaluasi hanya dilakukan untuk mengetahui persepsinya saja.
98
•
Setelah Kegiatan Setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan akan dilakukan evaluasi lagi. Akan tetapi, evaluasi ini akan dilaksanakan satu minggu setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan agar terdapat tenggang waktu untuk mengantisipasi terjadinya bias. Pada kegiatan ATL evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui awareness dan persepsi. Sedangkan pada kegiatan BTL hanya persepsinya saja.
Karena pengukuran tersebut terdiri dari dua tahap, maka pengukuran ini akan dilakukan terhadap responden yang sama agar dapat diketahui perubahan awareness dan persepsinya. Selain itu pengukuran untuk kegiatan ATL dan BTL dilakukan secara terpisah, dimana untuk pengukuran kegiatan ATL menggunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL tetapi tidak terekspos oleh kegiatan BTL disebut dengan panel A. Sebaliknya, untuk pengukuran BTL digunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL dan BTL disebut dengan panel B. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui efektivitas dari masing-masing kegiatan tersebut. Untuk lebih jelasnya keseluruhan langkah-langkah implementasi diatas dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini
99
100
Pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan baik untuk panel A maupun panel B pada evaluasi diatas yaitu : 1. Apakah Anda pernah mendengar susu UHT (Ultra High Temperature)? 2. Darimana Anda mendengar mengenai UHT? 3. Seberapa besar Anda mengerti mengenai UHT? 4. Jika responden terekspos oleh beberapa media, media apa yang paling dapat membuat Anda mengerti mengenai UHT? 5. Apakah Anda pernah mendengar kemasan aseptik? 6. Darimana Anda mendengar mengenai kemasan aseptik? 7. Seberapa besar Anda mengerti mengenai kemasan aseptik? 8. Jika responden terekspos oleh beberapa media, media apa yang paling dapat membuat Anda mengerti mengenai kemasan aseptik? 9. Menurut Anda, apakah susu Ultra memiliki kandungan gizi yang tinggi? 10. Seberapa yakin, Anda menjawab pertanyaan nomor 9? 11. Informasi dari mana yang membuat Anda yakin bahwa susu Ultra memiliki kandungan gizi yang tinggi? 12. Menurut Anda, apakah susu Ultra memiliki kandungan gizi yang alami? 13. Seberapa yakin, Anda menjawab pertanyaan nomor 9? 14. Informasi dari mana yang membuat Anda yakin bahwa susu Ultra memiliki kandungan gizi yang alami?
Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan terjadinya perubahan persepsi dan awareness di kalangan mahasiswi terhadap kandungan gizi pada susu cair UHT maka konsep kegiatan ATL dan BTL di atas dapat diimplementasikan lebih lanjut untuk skala yang lebih besar. Tetapi dalam melakukan implementasi untuk skala yang lebih besar perlu dilakukan penelitan lebih lanjut mengenai aktivitas dan media habit mahasiswi. Pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut : 1. Apakah yang Anda lakukan pada waktu luang? 2. Stasiun televisi apa yang sering Anda tonton? 3. Jenis acara yang sering Anda tonton? 4. Jam berapa Anda biasanya menonton televisi?
101
5. Radio apa yang sering Anda dengar? 6. Jenis acara apa yang sering Anda dengarkan di Radio? 7. Jam berapa Anda biasanya mendengarkan radio? 8. Surat kabar apa yang sering Anda baca? 9. Hari apa saja Anda membaca surat kabar? 10. Bagian mana dari surat kabar yang biasanya Anda baca? 11. Majalah apa yang sering Anda baca?
102