BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA 4.1.
Pembahasan Instalasi Pemipaan Sprinkler Pada instalasi pemipaan sprinkler terdapat satu riser (pipa tegak) dimana riser ini diameter
pipanya adalah sebesar 100 mm yang melayani dari lantai Basement-1 sampai dengan lantai 8 dan riser terdapat 1 buah equipment MCV (Main Control Valve) yang ukurannya sesuai dengan diameter pipa riser tersebut. Untuk instalasi pemipaan sprinkler horizontal tiap lantai di bagi menjadi 1 zone dan 1 pipa main line horizontal dengan diameter pipa 100 mm yang mana tiap main line tersebut terdapat 1 buah equipment BCV (Branch Control Valve) yang ukurannya sesuai dengan diameter pipa main line tersebut. Untuk pemipaan cabang sprinkler menggunakan jenis system crossline/dead end system Untuk head sprinkler yang digunakan pada perancangan ini adalah type pendent, yang digunakan di basement-1sampai dengan lantai 8 dikarenakan posisi langit-langit ditutupi dengan plafon (dengan ceiling) dengan warna merah (range temperature pemanasan 68 0 C ). Serta area parkir lantai dasar tetap menggunakan type pendant karena elevasi lantai dengan balok cukup dekat sehingga tidak memungkinkan menggunakan type Upright. Untuk penentuan jumlah head sprinkler pada perancangan ini tergantung dari cover area head sprinkler yang tergantung dari jenis klasifikasi tingkat bahaya kebakaran. Mulai dari basement sampai dengan lantai 8 menggunakan cover area 9 m2 (Extra High Hazard).
4.2.
Pembahasan Instalasi Pemipaan Hidran Pada instalasi pemipaan hidran terdapat 2 riser (pipa tegak) dimana kedua risernya
memiliki diameter pipa sebesar 100 mm, riser yang pertama dan kedua sama-sama melayani dari basement-1 sampai dengan lantai 8 tapi berada disisi yang berbeda. dan Terdapat 1 main line dengan ukuran pipa 100mm diperuntukkan untuk instalasi pemipaan sambungan pemadam kebakaran (Seamesse Connection). Untuk jumlah hidran gedung pada perancangan ini ditentukan dengan jumlah hidrannya yaitu 1 buah per 800 m2. Dimana untuk bangunan Basement-1, lantai 1 s/d lantai 8 masuk kategori bangunan kelas 7 dengan jumlah 18 buah. dan untuk area Ground Floor masuk kategori bangunan kelas 5 dengan jumlah total adalah sebanyak 2 buah ditambah 1 buah hidran diluar Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
61
gedung, Basement-1 s/d lantai 8 memiliki masing-masing sebanyak 2 buah hidan gedung, yang mempunyai sambungan landing valve diameter 32 mm dan 65 mm. Untuk hidran luar terdiri dari outdoor hydrant box dan hidran pilar yang mana jumlahnya masih-masing 1 buah di area eksternal. Dan sambungan dinas pemadam kebakaran (Seamesse Connection) sebanyak 1 buah. Untuk menentukan posisi hidran luar, hidran pilar dan sambungan dinas pemadam kebakaran harus terletak di akses yang mudah di jangkau oleh mobil dinas pemadam kebakaran, di mana hal ini dilihat dari sisi arsitek bangunan, yang dapat terjangkau dari sisi pintu masuk, garis tapak bangunan, dan menurut informasi yang didapat dari dinas pemadam kebakaran, untuk jarak antar hidran pilar adalah maksimum 90 m, jarak dari garis tampak bangunan minimum 5 m. Dimana penempatannya terlebih dahulu harus di survey oleh pihak arsitek perencana dan dinas pemadam kebakaran. 4.3.
Pembahasan Perhitungan Instalasi Pemadam Kebakaran Selisih tekanan pada kedua sisi pompa sesuai dengan Hukum Persamaan Bernouli 3,2 x
105 Pa, dikarenakan diameter keluaran yang terdapat pada Indoor hidran box area lantai 8 adalah diameter 65 mm. Sedangkan untuk head pompa yang didapat dari hasil perhitungan adalah sebesar 177 m. Dan kapasitas Ground Water Tank (GWT) yang di butuhkan adalah sebesar 212,59
4.4.
.
Pembahasan Pengetesan, Pengoperasian dan Perawatan Sistim Instalasi Pemipaan Pemipaan Pemadam Kebakaran
4.4.1. Pembahasan Pengetesan Sistim Instalasi Pemipaan Pemadam Kebakaran Pembahasan disini Terdapat dua jenis pengetesan yaitu testing dan commissioning dan pengetesan oleh dinas pemadam kebakaran, untuk testing dan commissioning adalah sebagai berikut : I. Testing dan Commisioning Pengetesan Tahap Pertama Pengetesan pada sisi plant area pompa dengan cara menutup valve - valve ke sisi distribusi dan mengatur valve by pass ke ground tank. -
Pengecekan peralatan sebelum dilakukan pengetesan :
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
62
a. Pengecekan data teknis peralatan; model; pembuat; kapasitas. b. Peralatan telah terpasang dengan baik dan benar sesuai perencanaan c. Semua Drive telah di alignment d. Benda-benda yang bergerak telah diberi pelumas e. Semua accessories instalasi telah terpasang. f. Seluruh baut telah dikencangkan g. Vibration peralatan telah terpasang dengan benar h. Semua peralatan telah terbebas dari benda-benda lainnya. i. System pengabelan listrik telah tersambung dengan baik dan benar j. Periksa kemampuan daya listrik, tegangan dan phasa yang masuk. k. Semua system terminasi kabel telah tersambung dengan baik. l. Telah tersedia fuel untuk diesel pump. m. Accu Sur telah tersedia dan siap untuk start up. n. Air radiator telah tersedia / water cooler. o. Periksa system panel listrik dan perlengkapannya. p. Periksa system ground tank, pastikan air telah tersedia u/ pengetesan. q. Periksa semua valve-valve telah pada kondisi untuk dilakukan test. -
Pengetesan peralatan pompa Fire Fighting. a. Ukur tegangan listrik yang masuk untuk tegangan 1 phasa & 3 phasa. b. Ukur phasa listrik yang masuk apakah sudah sesuai dengan alat RST meter c. Lakukan simulasi test control untuk panel-panel starter pompa Fire. d. Atur valve-valve suction & discharge pompa e. Lakukan start up pompa sesaat, pastikan pompa berputar sesuai dengan arah panah putaran. f. Siapkan tang ampere untuk mengukur arus listrik yang lewat. g. Jalankan pompa, secara manual atur discharge valve, sampai ampere sesuai design. h. Lakukan langkah diatas untuk pompa berikutnya. i. bila pompa telah normal dioperasikan dengan manual, lakukan pengujian secara otomatis. Setting pressure switch sesuai dengan nilai takanan yang diharapkan (data tekanan terlampir).
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
63
j. Lakukan pengetesan dengan membuka dan menutup valve by pass ke ground tank sampai tekanan sesuai dengan yang inginkan. k. Tutup valve by pass ke ground tank dan setting Safety Valve sesuai dengan tekanan yang direncanakan, pastikan Safety Valve bekerja dengan baik. l. Untuk mengetahui water flow yang dihasilkan oleh pompa, buka valve flow meter, hidupkan pompa dan baca water flow yang keluar. m. Untuk mengetahui performance pompa sebagai perbandingan flow meter, lakukan metode shut off valve discharge pada saat pompa sedang beroperasi dan masukan ∆p pompa kedalam curva pompa. n. Buat laporan hasil pengetesan dan ditanda tangani bersama oleh pihak- pihak yang menyaksikan pengetesan. Pengetesan Tahap Kedua Pengetesan pipa riser –riser dengan tekanan pompa. a. Lakukan pengecekan visual pipa–pipa riser dan pastikan valve-valve cabang telah tertutup. b. Pastikan Air Vent telah terpasang dan valve telah terbuka. c. Hidupkan satu pompa secara auto , siapkan pompa jockey untuk pengisian ke riser. d. Setting unit PRV, sesuai dengan pembagian lantai yang telah ditentukan. e. Buka valve pengisian secara bertahap, sesuai riser pipa yang telah disiapkan. f. Lakukan monitoring & evaluasi kebocoran secara continue untuk instalasi yang sedang
di isi air.
g. Pastikan Air Vent bekerja efektif dan tidak ada udara yang terjebak di dalam pipa. h. Bila pompa telah berhenti pada tekanan maksimal yang diatur, lakukan metode di atas untuk riser-riser pipa berikutnya. i. Buat laporan hasil pengetesan riser dan di tanda tangani bersama oleh pihak-pihak yang menyaksikan. Pengetesan Tahap Ketiga Pengetesan pipa cabang-cabang dengan tekanan pompa - Sprinkler
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
64
a. Melakukan pengecekan secara visual untuk sprinkler head pastikan telah terpasang. b. Tutup sistem valve drain dan buat 1 titik fasilitas pengetesan untuk compressor tekan. ( Untuk meyakinkan bahwa instalasi dropper tidak ada kebocoran sebelum dimasukan air dengan tekanan pompa ). c. Lakukan test tekan dengan compressor max. 6 bar selama 5 – 10 menit, untuk menyakinkan seluruh instalasi dropper & Sprinkler head telah terpasang dengan baik dan tidak ada kebocoran. d. Bila instalasi cabang seluruhnya sudah aman, hidupkan pompa jockey dan standby kan posisi automatis. e. Buka valve cabang sprinkler secara perlahan, dan buang udara dengan membuka valve venting (kalau ada), lakukan monitoring & evaluasi kebocoran secara continue untuk instalasi pipa yang sedang ditest. f. Biarkan tekanan air mencapai titik maksimal sesuai dengan tekanan pompa yang telah ditentukan.sampai pompa berhenti bekerja. g. Flushing pipa lewat drain yang sudah disediakan. h. Lakukan pengetesan untuk cabang-cabang sprinkler yang lain dengan metode yang sama secara bertahap untuk cabang-cabang pipa atau lantai berikutnya. i. Buat laporan hasil pengetesan riser (kalau terpisah dari hydran) dan cabang sprinkler sesuai dengan shop drawing dan di tanda tangani bersama oleh pihakpihak yang menyaksikan. - Hydran a. Lakukan pengecekan secara visual untuk valve-valve box hydrant pastikan pada kondisi tertutup. b. Periksa sambungan-sambungan pengelasan ex. pengetesan partial, pastikan telah tersambung dengan baik. c. Bila instalasi pipa seluruhnya sudah aman, hidupkan pompa jockey dan standby kan pada posisi automatis. d. Setting PRV sesuai dengan tekanan yang diinginkan. e. Buka valve cabang hydrant secara perlahan, lakukan monitoring & evaluasi kebocoran secara continue untuk instalasi pipa yang sedang ditest. Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
65
f. Biarkan tekanan air mencapai titik maksimal sesuai dengan tekanan pompa yang telah ditentukan.sampai pompa berhenti bekerja. g. Lakukan pengetesan untuk cabang-cabang hydrant yang lain dengan metode yang sama di atas untuk cabang-cabang pipa berikutnya. h. Buat laporan hasil pengetesan riser dan cabang hydrant sesuai dengan shop drawing dan di tanda tangani bersama oleh pihak-pihak yang menyaksikan. II. Pengetesan Dinas Pemadam Kebakaran Sistem Pipa Tegak, Slang Kebakaran dan Hidran Halaman Uji coba dilakukan dengan cara membuka 2 titik katup pembuka hidran gedung di lantai 8 dan 2 titik di hidran gedung lantai dasar serta 1 titik pada hidran halaman. Sambungan Dinas Pemadam Kebakaran : Uji coba dilakukan dengan cara memompakan air dari mobil pompa dinas pemadam kebakaran, setelah terlebih dahulu semua pompa kebakaran gedung dibuat pada posisi off. Kriteria diterima: Setelah air dari mobil pompa dinas pemadam kebakaran dipompakan melalui sambungan dinas pemadam kebakaran terpasang, air dapat mengalir dengan lancar ke lantai atap. Sistem Sprinkler Otomatis Uji coba dilakukan dengan cara membuka setiap kran pengetesan yang terpasang pada setiap lantai secara bergantian. Kriteria Diterima : Setelah kran pengetesan di buka saklar aliran air (flow switch) bekerja, lampu indikasi di panel kontrol menyala sesuai dengan lantai yang di uji coba. Bell alarm pada lantai uji coba berbunyi dengan keras terdengar ke seluruh ruangan.
4.4.2. Pembahasan Pengoperasian Sistim Instalasi Pemipaan Pemadam Kebakaran Sistem pemadam kebakaran di gedung Oria Hotel menggunakan wet system (air yang bertekanan) dan selalu pada kondisi stand by di semua jaringan instalasi baik hydrant maupun sprinkler. Sehingga apabila terjadi kebakaran, peralatan pada sistem hydrant (IHB atau OHB) dapat langsung digunakan atau head sprinkler pecah dan langsung menyemburkan air.
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
66
Mekanisme kerja sistem pemadam kebakaran adalah sebagai berikut : Ketika terjadi kebakaran, sprinkler akan pecah atau IHB/OHB akan digunakan, sehingga air yang ada pada instalasi hydrant atau sprinkler akan mengalir dan menyebabkan tekanan air akan menurun. Dengan menurunnya tekanan air itu maka pressure switch yang telah diatur akan memberikan kontak kepada panel kontrol sehingga pompa Jockey akan bekerja dengan otomatis untuk mengisi tekanan air yang turun. Jika tekanan maksimum pada instalasi telah tercapai maka pompa Jockey akan mati. Apabila penambahan tekanan air oleh pompa Jockey tersebut tidak tercapai dan terus menurun maka pompa pemadam Electric Pump.1 (Power dari PLN) akan bekerja dan memberikan tekanan yang berarti telah terjadi kebakaran besar. Jika pompa pemadam elekterik mati dikarenakan padamnya instalasi listrik, maka pompa pemadam Electric Pump.2 (Power dari Genset gedung) akan bekerja. Pada saat pompa Electric Pump.1 & 2 bekerja dan tekanan pada instalasi melebihi maka Safety Relief Valve akan membuka untuk menstabilkan tekanan, adapun air yang keluar dari Safety Relief Valve akan mengalir ke ground tank Raw Water Apabila aliran air melewati unit BCV pada pipa main line sprinkler, maka flow switch di unit BCV tersebut akan memberikan kontak ke sistem fire alarm yang mengindikasikan adanya kebakaran dengan tanda peringatan atau alarm.
Tabel 4.2. Konfigurasi Pompa Pemadam Kebakaran No
Item
Konfigurasi ON
OFF
1
Jockey Pump
Otomatis
Otomatis
2
Electric Fire Pump.1
Otomatis
Manual
3
Electric Fire Pump.2
Otomatis
Manual
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
67
4.4.3. Pembahasan Perawatan Sistim Instalasi Pemipaan Pemadam Kebakaran Pada bagian ini akan dijelaskan sedikit tentang tata cara pemeliharaan peralatan-peralatan pada sistem pemadam kebakaran. Adapun cara-cara pemeliharaan tersebut adalah sebagai berikut : Cek secara berkala pada setiap titik hydrant atau sprinkler apabila terjadi kebocoran. Lakukan flushing atau sirkulasi air agar dapat tergantikan dengan air yang baru. Hal ini dilakukan agar endapan kotoran pada instalasi dapat terbuang. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan 2 atau 3 bulan sekali. Jalankan pompa secara berkala serta periksa fungsi kerjanya untuk menjaga kondisi pompa agar tetap siaga. Apabila terjadi kerusakan agar segera diperbaiki. Segera mengecat kembali permukaan pipa-pipa instalasi yang mengelupas atau tergores sehingga pipa tidak berkarat. Mengecek dan mengontrol peralatan serta aksesoris sistem pemadam kebakaran dari kerusakan sehingga tidak mengganggu sistem saat beroperasi. Cek sistem pengkabelan dan peralatan pada panel pompa.
Dengan melakukan pengoperasian dan pemeliharaan sistem pemadam kebakaran dengan baik dan benar diharapkan dapat menjaga kehandalan dan ketersediaan sistem pemadam kebakaran. Dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
68
Tabel 4.3. Prosedur Operasional NO 1
PENGOPERASIAN RAW WATER TANK Buka valve sumber air di tanki Raw Water Reservoir Buka valve disisi masuk Raw Water Tank dan pastikan floating valve telah beroperasi dengan baik Pastikan sistem pengisian air berfungsi dengan baik
2
PEMELIHARAAN
Lakukan pengecekan volume air secara visual di Raw Water Reservoir dan Raw Water Tank Lakukan pengecekan secara visual terhadap fungsi floating valve Periksa sistem pemipaan air ke tanki dari Raw Water Reservoir
JOCKEY FIRE PUMP Buka valve pada bagian suction dan discharge pada ketiga pompa fire pump Pastikan air di Raw Water Tank telah terisi penuh Periksa tegangan dan arus listrik yang masuk ke starter panel pompa Periksa putaran dan allignment pompa secara manual (dengan tangan) memastikan putaran pompa normal Periksa kerataan/allignment pompa
Lakukan pemeriksaan secara berkala dan pastikan valve slalu pada posisi terbuka Lakukan daily log sheet
Atur tekanan kerja pompa jockey (ON pada tekanan kurang dari 11 bar dan OFF pada 12 bar atau lebih) di pressure switch panel Atur safety valve pada tekanan 13 bar
Lakukan daily log sheet
Lakukan pemeriksaan tegangan dan arus listrik setiap bulan Lakukan pemeriksaan rutin
Lakukan pemeriksaan secara berkala
Periksa tegangan listrik yang masuk
Lakukan daily log sheet Periksa secara berkala untuk fungsi safety valve Lakukan daily log sheet
Hidupkan jockey pump dan periksa putaran
Lakukan daily log sheet
Buka by pass valve di instalasi test pipe Gunakan flow meter di instalasi test pipe untuk memastikan kapasitas pompa sesuai performa Matikan jockey pump 3
Lakukan daily log sheet
ELECTRIC FIRE PUMP.1
lakukan prosedur operasi seperti jockey pump Atur tekanan kerja Electric Fire Pump.1 (ON secara otomatis pada tekanan kurang dari 10 bar dan OFF secara manual)
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
Lakukan daily log sheet
69
4
5
ELECTRIC FIRE PUMP.2 Mati power dari PLN untuk mencoba automatis Power dari Genset Gedung dan pastikan mesin berjalan normal Cek tegangan dan arus listrik yang masuk ke mesin Pump Lakukan prosedur operasi seperti jockey pump Atur tekanan kerja Electric Fire Pump.2 (ON secara otomatis pada tekanan kurang dari 8 bar dan OFF secara manual)
Lakukan daily log sheet
Lakukan daily log sheet
JARINGAN INSTALASI Apabila akan melakukan pengisian ke sistem jaringan instalasi hydrant dan sprinkler gunakan jockey pump Tutup semua BCV pada sistem sprinkler saat melakukan pengisian Buka valve distribusi dari pompa secara bertahap sesuai pembagian jaringan yang ada Lakukan pengaturan pembukaan valve pembagi utama sistem hydrant dan sistem sprinkler Periksa dan pastikan instalasi hydrant dan sprinkler tidak ada yang bocor Periksa sistem venting pada titik terakhir instalasi Buka BCV secara bertahap untuk sistem sprinkler sampai posisi terbuka penuh Standby-kan sistem pompa kebakaran secara otomatis untuk siap digunakan bila terjadi kebakaran
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
Lakukan pemeriksaan visual secara berkala Lakukan pemeriksaan visual secara berkala Lakukan pemeriksaan visual secara berkala Lakukan daily log sheet
70
Tabel 4.4. Kegagalan Operasional (Troubleshooting) No. 1
2
INDIKASI RAW WATER TANK Raw Water Tank tidak ada air
FIRE PUMP Pompa mati
PENYEBAB Valve tertutup
PEMECAHAN
Raw Water Reservoir tidak ada air
Buka valve di Raw Water Tank dan tangki Raw Water Reservoir Isi Raw Water Reservoir dengan dari Deep Well
Listrik padam
Cek instalasi listrik
Pressure switch tidak bekerja
Atur ulang pada pressure switch Cek kontaktor
Suara bising pada pompa
3
Interkoneksi sistem fire alarm tidak berfungsi HYDRANT BOX Air tidak keluar
Semburan air kecil dan tersendat 5
Ubah ke posisi otomatis
Terjadi kapitasi
Lakukan venting
Pertemuan shaft motor dan pompa berubah Ada gesekan
Lakukan perbaikan
Posisi BCV tertutup
BCV dibuka penuh
Penyumbatan pada PRV Valve pada sistem PRV tertutup Tidak ada air pada instalasi pipa Kabel kontrol flow switch tidak tersambung
Bersihkan PRV dari kotoran Buka semua valve PRV kecuali valve pada pipa by pass Periksa pompa dan tangki air
Valve tertutup Tidak ada air pada instalasi pipa Banyak kotoran pada instalasi pipa dan hydrant valve
Valve dibuka penuh Periksa pompa dan tangki air
Bersihkan dari benda lain/kotoran
Periksa koneksi flow switch dengan sistem fire alarm
Lakukan flushing
HYDRANT PILLAR Air tidak keluar dari nozzle
6
Switch pada posisi manual
SPRINKLER Air tidak keluar dari head sprinkler
4
Pompa trip
Cek pipa dan air instalasi pressure switch Lakukan riset pada overload
Valve tidak dapat dibuka SIAMESE CONNECTION Air tidak dapat diisi oleh mobil pemadam kebakaran
Tidak ada air pada instalasi pipa Drat pillar rusak
Check valve terganjal benda
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
Periksa pompa dan tangki air Periksa dan perbaiki
Bersihkan check valve dari kotoran
71