KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Bab III Profil Sanitasi Kota 3.1
Kondisi Umum Sanitasi
Kesehatan lingkungan dalam program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman) mencakup tiga sub sektor sanitasi yaitu sub sektor air limbah, sub sektor persampahan dan sub sektor drainase lingkungan; sector air bersih dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Secara umum kesehatan lingkungan dapat dilihat dari seberapa besar akses masyarakat dalam mendapatkan layanan sanitasi yang layak. 3.1.1
Kesehatan Lingkungan
Kondisi kesehatan masyarakat dapat ditunjukkan langsung dengan data penyakit yang secara umum di derita penduduk Berau dan memberikan sumbangan kepada salah satu factor penyebab kematian pada penduduk Kabupaten Berau. Kondisi lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan individu,masyarakat, oleh karena itu tekanan yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan akan berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap penurunan kesehatan masyarakat. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan karena dapat menjadi sumber penyakit dan sumber penularan penyakit tertentu. Kondisi lingkungan Kabupaten Berau disetiap desa/kampung memiliki karakteristik masing-masing yang disebabkan oleh budaya penduduk setempat dan posisi geografis. Sebagai contoh beberapa desa/kampung dimana ternak penduduk tidak dikandangkan tetapi secara bebas berkeliaran seolah bergaul dengan penduduk dan otomatis secara bebas membuang kotoran dimana saja. Keadaan lingkungan lain yang berdampak pada kesehatan adalah : •
•
•
Kondisi sekitar rumah yang selalu tergenang air sehingga sulit untuk menyalurkan air pembuangan rumah tangga / air limbah rumah tangga. Dari 19.449 KK dilakukan pemeriksaan ternyata ada 80,94% memiliki pengelolaan limbah yang sudah tergolong sehat (tabel 49) Banyak rumah penduduk yang minim ventilasi sehingga mempercepat proses penyebaran penyakit tertentu seperti Tuberkolosis, karena sirkulasi udara di dalam rumah yang tidak baik/tidak sehat. Terbukti prosentase rumah sehat hanya sebesar 8.765 rumah (73,87%) dari seluruh rumah yang diperiksa (11.866) rumah (tabel 47) Banyak desa dimana letak rumah mereka berada disekitar pinggir sungai yang menyebabkan tidak lagi membuat WC dan tempat mandi di rumah masingmasing tetapi secara berkelompok / bersama membuat WC terapung di sungai dan mandipun menggunakan air sungai tersebut. Jumlah keluarga yang menggunakan WC jamban sendiri di rumah sebesar 86,90% dan dari yang
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
memiliki jamban sendiri tersebut yang tergolong sehat sebesar 82,72% (tabel 49). Pada gambar 5 di bawah juga terlihat masih banyak penduduk yang belum memiliki WC yakni 13,10% 2.547 KK dari total yang dilakukan pemeriksaan. Persentase angka diatas didapatkan dari jumlah KK keseluruhan sebanyak 35.273 dan dilakukan pemeriksaan pada 19.449 KK (tabel 49) 3.1.2
Kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat
Kondisi kesehatan masyarakat dapat ditunjukkan langsung dengan data penyakit yang secara umum di derita penduduk Berau dan memberikan sumbangan kepada salah satu factor penyebab kematian pada penduduk Kabupaten Berau. Kondisi lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan individu,masyarakat, oleh karena itu tekanan yang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan akan berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap penurunan kesehatan masyarakat. Dengan demikian kondisi kesehatan masyarakat disuatu tempat dapat dijadikan indikasi kondisi kualitas lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal. Sesuai laporan pertanggung jawaaban Bupati Berau masa jabatan 2006-2010 bahwa hasil evaluasi dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2006 lalu dalam bidang kesehatan terdata penyakit infeksi berbasis lingkungan seperti Malaria, Tuberkolusis, ISPA, DBD dan Diare masih rawan bagi masyarakat. Sementara sesuai data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Berau sampai Tahun 2009 terdapat sebanyak 71.141 penderita penyakit. Jenis penyakit dominan yang menempati 5 peringkat teratas yang diderita masyarakat adalah ISPA dengan jumlah penderita mencapai persentase tertinggi 40,53%, rematik 8,45%, Tukak Lambung 8,32%, Alergi 8,29% dan Diare 7,77%. Penyakit yang terkait dengan kondisi sanitasi lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) meskipun tidak termasuk dalam penyakit utama yang diderita masyarakat tetapi perlu diwaspadai. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Berau dari Januari hingga Juli 2010, tercatat 585 kasus BDB dari 4 kecamatan terdekat dan 74 kasus di kecamatan lainnya. Catatan ini juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 143 kasus di bulan yang sama. Dalam program kesehatan dan KB selama kurun waktu 4 tahun terakhir, hasil yang cukup berarti bagi kesejahteraan masyarakat Berau. Indikator itu dapat dilihat pada menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi. Angka kematian ibu melahirkan di Berau jika dibandingkan dengan angka kematian ibu melahirkan secara nasional masih di bawah yaitu: 226/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu melahirkan di Berau mengalami penurunan setiap tahun, pada tahun 2006 lalu tercatat sebesar 199,61/100.000 kelahiran hidup, pada 2007 sebesar 197/100.000 kelahitan hidup. Sedangkan angka kematian bayi pada 2007 sebanyak 58,02 kematian per 1.000 orang dan tahun 2008 menurun menjadi 54,17 kematian per 1.000 orang, tahun 2009 angka kematian bayi terus tertekan menjadi 48,11 kematian per 1.000 orang. Begitu pula untuk kematian balita, saat ini juga terus tertekan. Bila dihitung pada setiap 1.000 kelahiran hidup pada 2008 angka kematian balita sekitar 31,82 per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah ini menurun bila dibandingkan pada 2007 lalu sebesar 32,84 kematian dari 1.00 kelahiran hidup.
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Sedangkan dalam bidang pelayanan KB sampai dengan Oktober 2010 sesuai data dari Kantor Pemberdayaab Perempuan dan KB di Kabupaten berau terdapat sebanyak 33.122 Pasangan Usia Subur (PUS).
Tabel 3.10. Jenis Penyakit Utama Yang Diderita Penduduk Jumlah Penderita 1 Ispa 28.837 2 Rheumatik 6.009 3 Tukak Lambung 5.916 4 Alergi 5.895 5 Diare 5.530 6 Infeksi 2.988 7 Hipertensi 2.922 8 Malaria 2.409 9 Gatritis 2.158 10 Influenza 2.117 11 Ginggivitis/Periodential 1.638 12 Kecelakaan Ruda Paksa 1,569 13 Ashma 1.221 14 Penyakit Pulpa/Epitel 998 15 OBS/Febris 934 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, 2009. No
% Terhadap Total Penduduk 40,53% 8.45% 8,32% 8,29% 7,77% 4,20% 4,12% 3.39% 3,03% 2,97% 2,30% 2,20% 1,72% 1,40 100%
Jenis Penyakit
3.1.3 Kuantitas dan Kualitas Air Kondisi Lingkungan Hidup Dan Kecenderungannya -------------------------- ( diisi) Tabel ……Kualitas Air Sungai Kabupaten Berau Kalimantan Timur 2009 Parameter
Lokasi Sampling
Satuan 1
2
3
4
5
6
Nama Sungai Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) FISIKA Tempelatur
o
29,7
29,2
29,6
30,1
30,4
29,7
Residu Terlarut
mg/ L
30
30
30
1990
1990
30
Residu Tersuspensi
mg/L
76
5,2
5
4
4,2
5,41
09-Jun
5,91
5,7
5,71
6,15
6,1
5,82
C
KIMIA ANORGANIK pH
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Parameter
Lokasi Sampling
Satuan
BOD
mg/L
1 0,67
2 0,64
3 0,64
4 0,32
5 0,3
6 0,62
COD
mg/L
-
-
-
-
-
-
DO
mg/L
5,17
5,14
5,26
5,25
4,96
5,11
Tabel ……Kualitas Air Sungai Kelay Kabupaten Berau Kalimantan Timur 2009 Parameter
Lokasi Sampling
Satuan 1
2
3
4
5
6
26,8
26,3
28,7
-
-
-
Nama Sungai Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) FISIKA Tempelatur
o
Residu Terlarut
mg/ L
10
30
20
-
-
-
Residu Tersuspensi
mg/L
65
93
112
-
-
-
C
KIMIA ANORGANIK pH
09-Jun
6,32
6,21
6,16
-
-
-
BOD
mg/L
1,02
1,13
1,24
-
-
-
COD
mg/L
-
-
-
-
-
-
5,89
5,57
4,67
DO mg/L Sumber : BLH Kab. Berau Keterangan Lokasi : 1. Long Beliu
2. Tumbit Melayu
3. Pelabuhan Keraton Sambaliung
Tabel ………. Kualitas Air Sungai Segah Kabupaten Berau Kalimantan Timur 2009
Parameter
Lokasi Sampling
Satuan 1
2
3
4
5
6
C
27,4
28,3
28,5
30,5
30,5
30,2
Residu Terlarut
mg/ L
30
40
40
30
30
30
Residu Tersuspensi
mg/L
56
90
108
32
42
42
09-Jun
6,6
6,57
6,53
6,06
6,06
5,81
mg/L
0,89
1,15
0,92
0,95
1,08
1,21
Nama Sungai Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) FISIKA Tempelatur
o
KIMIA ANORGANIK pH BOD
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Parameter
Lokasi Sampling
Satuan
COD DO Sumber : BLH Kab. Berau
mg/L
1 -
2 -
3 -
4 -
5 -
6 -
mg/L
4,46
5,12
4,49
4,77
4,22
5,21
Keterangan Lokasi : 1. Hulu Segah 2. Muara Siduung 4. Arco
3. Hulu BJU
5. Jembatan Gn. Tabur 6. Pelabuhan Ketinting
Tabel ……Kualitas Air Bendungan Merancang Ulu. Kabupaten Berau Kalimantan Timur Tahun 2009 Lokasi Sampling Parameter
Satuan 1
2
3
4
5
6
28,6
-
-
-
-
-
Nama Bendungan : Merancang Waktu Pemantauan: Desember 2010 FISIKA Tempelatur
o
Residu Terlarut
mg/ L
-
-
-
-
-
-
Residu Tersuspensi
mg/L
0,22
-
-
-
-
-
Daya Hantar Listrik
(us/cm)
Kecerahan
(Cm)
80
pH
09-Jun
5,89
-
-
-
-
-
BOD
mg/L
Ttd
-
-
-
-
-
COD
mg/L
-
-
-
-
-
-
DO
mg/L
2,44
-
-
-
-
-
C
33,13
KIMIA ANORGANIK
Sumber : BLH Kab. Berau Keterangan : ( - ) = Tidak Tersedia Data, ttd = tidak terdeteksi
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
3.1.4. Limbah Cair Rumah Tangga Air limbah dimaksud adalah air limbah domestik (air limbah rumah tangga) yang berasal dari perumahan dan permukiman, dengan demikian tidak termasuk air limbah industri, air limbah rumah sakit dan buangan beracun berbahaya. Penanganan air limbah di perumahan dan permukiman pada dasarnya merupakan tanggung jawab masyarakat sendiri, sedangkan sarana penunjangnya dapat dibantu atau disediakan oleh pemerintah daerah, baik dengan atau tanpa bantuan pemerintah pusat maupun kerjasama dengan sektor swasta. Pembuangan limbah cair di kawasan permukiman di Tanjung Redeb biasanya dilakukan dengan cara membuang ke saluran drainase atau dibuang begitu saja di tanah. Sedangkan pembuangan limbah padat (mengandung tinja manusia) dilakukan dengan cara on site, yaitu dengan menggunakan sarana pembuangan berupa WC dengan septic tank, cubluk, maupun pembuangan langsung ke sungai. Di kawasan perdagangan dan pelayanan umum, pembuangan air limbah dilakukan melalui Fasilitas Sanitasi Komunal, pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Selain itu, juga masih menggunakan fasilitas MCK. Tabel 2.26 Cakupan Pelayanan Air Limbah Sistem on-Site Kelurahan 1 Sungai Bedungun Tanjung Redeb Bugis Gunung Panjang Karang Ambun Gayam Rinding Teluk Bayur Sambaliung Gunung Tabur Jumlah
Jumlah Rumah Tangga 2 1.001 3.354 2.177 871 1.507 2.116 889 1.539 1.379 931 15.764
WC Sendiri Tangki Non Tangki Septik Septik 3 4 822 109 2.970 328 1.262 433 718 94 1.340 148 1.221 419 365 136 1.141 147 453 436 113 52 10.405 2.302
WC Umum
Sungai
Lainnya
5
6
7
110 108 218
47 23 464 41 10 449 278 143 490 766 2.711
24 33 18 18 8 27 128
Sumber: Kecamatan dalam Angka 2008
Tabel 2.28 Kebutuhan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Air Limbah No
Prasarana
Volume
Tahun Pembangunan
Kondisi Saat ini
1
IPLT
1 unit
2006
Tidak beroperasi
2
Truck Tinja
1 unit
2006
Tidak beroperasi
Sumber : Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Berau, 2008
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Saat ini IPLT belum dapat digunakan karena fasilitas penunjang untuk pengoperasiannya belum tersedia dan masih menunggu peraturan daerah tentang retribusi pengolahan limbah. 3.1.5 Limbah Padat (Sampah) Sistem pengumpulan sampah rumah tangga di Kota Tanjung Redeb dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Dibuang begitu saja di halaman rumah, tidak dikumpulkan dalam sebuah tempat sampah. Cara seperti ini banyak dilakukan oleh penduduk yang tinggal di daerah sempadan sungai. b. Dibuang secara komunal dengan menggunakan TPS. Karena masih terbatasnya luasan daerah pelayanan, maka sistem pengumpulan yang dilakukan adalah langsung mengangkut timbulan sampah, baik dengan menggunakan gerobak (baru berlaku di Kelurahan Bugis), untuk dibawa ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS), maupun langsung dibuang ke TPS oleh warga. Kemudian dari TPS tersebut sampah dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan armada truk sampah.
Gambar 2.35 Kondisi Persampahan di Pemukiman Penduduk di Kota Tanjung Redeb
3.1.6 Drainase Lingkungan Letak Geografis Kabupaten Berau yang dekat dengan Garis Khatulistiwa menjadikan daerah ini memiliki iklim tropis. Yang akan memiliki curah hujan tinggi dengan hari hujan merata sepanjang tahun. lntensitas penyinaran matahari yang tinggi menjadikan suhu udara retative tinggi sepanjang tahun dengan kelembaban udara yang tinggi pula. Sebagai daerah dengan iklim tropis Kabupaten Berau memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Kedua musim tersebut diselingi dengan masa peralihan yang umumnya disebut masa pancaroba. Pada musim peralihan tersebut curah hujan masih relatif banyak. Namun demikian kondisi alam Kabupaten Berau yang masih dikelilingi oleh hutan tropis yang masih lebat menjadikan daerah ini menunjukan sifat sebagai daerah hutan hujan tropis dengan curah hujan yang relative merata sepanjang tahun. Curah hujan cenderung tinggi sepanjang tahun berkisar antara 105,9 – 493,1 mm3 perbulan. Curah hujan terendah terjadi pada Bulan September pada bulan ini curah hujan sebesar 105,9 mm3 perbulan. Pada bulan ini
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
merupakan pertengahan musim kemarau yang sangat terik. Curah hujan terus meningkat pada bulan-bulan berikutnya. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Januari sebesar 493,1 mm3. Bulan tersebut merupakan akhir dari musim penghujan dan awal masa pancaroba. Sedangkan hari hujan cenderung merata sepanjang tahun berkisar antara 141 - 26 hari tiap bulannya. Bulan Oktober dan September merupakan bulan dengan hari hujan terkecil sebanyak 14 dan 15 hari hujan dalam sebulan. Sedangkan bulan-bulan berikutnya aktifitas hujan relative merata. Bulan dengan hari hujan terbanyak adatah bulan Januari dan Desember, sebanyak 26 dan 25 hari hujan sebulan. Temperatur udara sepanjang tahun relative konstan. •
Karateristik Daerah Pengaliran Daerah Pengaliran sebuah sungai adalah daerah tempat presipitasi yang mengkonsentrasikan ke sungai. Garis batas daerah-daerah aliran yang berdampingan disebut batas daerah pengaliran. Luas daerah pengaliran diperkirakan dengan pengukuran daerah itu pada peta topografi. Daerah pengaliran, topografi, tumbuh-tumbuhan, dan geologi mempunyai pengaruh terhadap debit banjir, corak banjir, debit pengaliran dasar dan seterusnya. Klasifikasi atau pengelompokan sungai biasanya mejadi tiga klasifikasi sungai yaitu sungai besar, sungai menengah, dan sungai kecil. Klasifikasi sungai menurut Helfrich, 1999 (Atlas Okologie) didasarkan pada luas DAS dan lebar sungai.
Tabet 2.33 Klasifikasi Sungai Menurut Helfrich Nama Kali Kecil dari Mata Air Kali Kecil Sungai Kecil Sungai Besar
Luas DAS (km) 0-2 2-50 50-300 > 300
Lebar Sungai (m) 0-1 1 -3 3-10 > 10
Sumber: Atlas Okologie, 1999
Tabel 2.34 Luas DAS Sungai No. 1. 2
Nama Sungai Segah Kelay
Luas DAS (km) 5.959,78 6.693,53
Panjang Sungai (km) 152 254
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Berdasarkan kriteria diatas, maka Sungai Segah dan Sungai Kelay diklasifikasikan sebagai sungai besar. • •
Pola Aliran
Pola Aliran pada Sungai Segah dan Sungai Kelay mengikuti suatu pola atau jaringan satu arah, dimana cabang dan anak sungai mengalir ke sungai utama dengan membentuk pola
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
aliran dendritik. Pola ini pada umumnya terdapat pada daerah dengan batuan sejenis dan penyebarannya luas, disamping itu cenderung akan tertutupi oleh sedimen yang cukup luas dan terletak pada suatu bidang horizontal di daerah dataran rendah (dendritik). Tabel 2.35 Nilai Indek Percabangan (Rb) Sungai Segah No.
Orde
Nu
Rb
Nu + 1
1.
Pertama
295
7,97
37
2. 3.
Kedua Ketiga
37 4
9,25 4
4 1
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Tabel 2.36 Nilai Indek Percabangan (Rb) Sungai Kelay No. 1. 2. 3.
Orde Pertama Kedua Ketiga
Nu 145 22 3
Rb 6,59 7,33 3
Nu + 1 22 3 1
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
• • •
Kriteria indeks tingkat percabangan sungai (bifurcation ratio): Kriteria Rb adalah jika nilai Rb < 3, maka pada alur sungai tersebut akan memiliki kenaikan muka air banjir Umumnya berjatan dengan tambat Nilai Rb > 5, maka pada alur sungai tersebut mempunyai kenaikan dan penurunan muka air banjir dengan cepat Nitai Rb > 3 < Rb < 5, maka pada alur sungai tersebut akan mempunyai kenaikan dan penurunan muka air banjir yang tidak terlalu cepat.
Sehingga Sungai Segah dan Sungai Kelay termasuk Rb > 5 Secara garis besar permasalahan banjir di Kota Tanjung Redeb disebabkan sebagai berikut: A.
Penyebab Banjir akibat kondisi alam/cuaca dibagi dalam 4 (empat) hal, yaitu: 1. Pengaruh pasang surut sungai Segah dan Sungai Kelay. 2. Banjir kiriman dari Sungai Segah dan Sungai Ketay. 3. Intensitas hujan Mal (dalam kota) yang tinggi. 4. Fisiografi daerah.
B.
Penyebab banjir akibat manusia dibagi dalam beberapa hal, yaitu: 1. Penggundulan hutan / vegetatif dan pengupasan lahan. 2. Pemukiman penduduk didaerah resapan air penimbunan 3. Sedimentasi. 4. Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan kurang dengan kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya. 5. In-konsistensi tata guna lahan RTRWK/RDTRK. 6. Tidak berfungsinya ("hilang") saluran sungai alam yang ada (Sungai Bujangga, Sungai Batu Miang, Sungai Bedungan). 7. Lemahnya penegakan hukum.
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Kota Tanjung Redeb sebagai ibu kota dari Kabupaten Berau memiliki dua buah sungai besar yang melintasi kota tersebut yaitu Sungai Segah dan Sungai Kelay. Sungai-sungai itu merupakan tempat bermuaranya sungai-sungai kecil di Tanjung Redeb, selain itu semua drainase khususnya saturan primer bermuara di kedua sungai besar tersebut. Daerah Pesisir Kota Tanjung Redeb rawan akan terjadinya banjir, sebab jika terjadi pasang pada Sungai Segah dan Sungai Kelay maka pada daerah tersebut akan timbul genangan yang menyerupai banjir, hal ini disebabkan elevasi ketinggian pada daerah tersebut yang rendah dari permukaan muka air apabila terjadi pasang. Jika terjadi hujan pada kota Tanjung Redeb akan menambah kapasitas banjir pada daerah pesisir tersebut hal ini karena elevasi ketinggian pada daerah Jl.Diponegoro dan Jl. Pulau Sambit memiliki ketinggian yang lebih tinggi pada daerah kawasan kota dan pemukiman penduduk.
Gambar 2-24 Daerah Banjir Akibat Pasang Semua sungai besar di Tanjung Redeb akan bermuara di Selat Makasar dan letak dari Selat Makasar tersebut tidak terlalu jauh sehingga secara alamiah semua sungai besar yang ada masih akan terpengaruh oteh pasang surut air laut. Hal yang patut diperhatikan adalah bahwa datam pembentukan sistem drainase pada daerah yang masih dipengaruhi pasang surut memerlukan suatu penanganan cermat dan terintegrasi antar komponen sistem. Beda elevasi yang kecil antara lahan darat dan muka air di sungai harus dapat dimanfaatkan secara terpadu dengan pemisahan subsistem-subsistem drainase untuk daerah yang tinggi dan rendah dan terkadang beberapa rekayasa dibutuhkan untuk mengatasi masalah drainase yang tidak diselesaikan secara sederhana dengan pengaliran secara gravitasi. Masalah kemudian akan timbul jika kawasan tersebut dijadikan sebagai daerah hunian atau tempat tinggal, karena khusus untuk daerah hunian yang sehat memerlukan kondisi
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
kawasan kering yang terbatas dari genangan air. Untuk itu dalam perencanaan sistem tata kota harus direncanakan secara cermat dan terintegrasi secara baik khususnya perencanaan sistem drainase. Dari Gambar "Daerah Banjir Akibat Pasang" di beri keterangan bahwa mulai pada daerah Jl. Dr. Sutomo sampai pada JI. A. Yani tersebut dapat dikondisikan akan menimbulkan banjir apabila pada pesisir daerah tersebut mengalami pasang, begitu pula pada JI. Yos Sudarso menuju Jl. P. Diguna serta S. Aminudin. Dari situasi tersebut pertu di rencanakannya suatu solusi tentang bagaimana menanggulangi banjir tersebut jika bersamaan pada saat aliran limpasan air drainase yang berasal dari pusat kota atau dari beberapa wilayah sistem drainase menuju kepada daerah pasang tersebut.
Gambar 2-25
Kondisi Saluran Drainase di Kota Tanjung Redeb
Tabel 2.37 Data Saluran Primer I (Jl Antasari – Jl. Maulana – Jl. Pranoto ) No
Saluran Primer
1
JI.Antasari
Saluran Sekunder
JI.S.Parman JI.Gajah Mada
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
T
b
h
T-b
(T-b)/2
m
m
m
m
m
1.4 3.5
1.2 3
0.9 1.5
0.20 0.50
0.1 0.25
0.111 0.167
1.2 1 1.2 1.2
1 0.8 1 1
0.8 0.7 0.9 0.9
0.20 0.20 0.20 0.20
0.1 0.1 0.1 0.1
0.125 0.143 0.111 0.111
m
A m2 1.170 4.875 6.045 0.880 0.630 0.990 0.990
Ket kiri kanan JI.Antasari kiri kanan kanan kiri
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Jl. JI.Pemuda JI.Dr.Sutomo
2
Jl. Maulana
Jl. Manggis JI.Durian III Jl. SM.Aminudin JI.AKB Sanipa JI.AKB Sanipa JI.H. Isa 1 JI.H. Isa II
JI.APT.Pranoto
JI.Manunggal Jl. Andika
1.2 1.5 1.2 1.2 1 1
1 1.3 1 1 0.8 0.8
0.9 1 0.8 0.8 0.7 0.7
0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
0.111 0.100 0.125 0.125 0.143 0.143
1.5 1.5
1.2 1.3
1 1
0.30 0.20
0.15 0.1
0.150 0.100
1.2 1.2 1 1.2 1.2 1.2 0.9 1.1 1.1 1 1 1.1 1.1 0.8
1 1 0.9 1 1 1 0.7 0.9 1 0.9 0.8 1 1 0.7
0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.6 1 1 0.8 0.6 0.7 0.6 0.7
0.20 0.20 0.10 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.10 0.10 0.20 0.10 0.10 0.10
0.1 0.1 0.05 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.05 0.05 0.1 0.05 0.05 0.05
0.111 0.111 0.056 0.111 0.111 0.111 0.167 0.100 0.050 0.063 0.167 0.071 0.083 0.071
1.3 1.5 1.2
1.1 1.2 1
0.7 0.7 0.9
0.20 0.30 0.20
0.1 0.15 0.1
0.143 0.214 0.111
0.6 0.9 0.9 0.9
0.5 0.8 0.8 0.8
0.5 0.5 0.6 0.6
0.10 0.10 0.10 0.10
0.05 0.05 0.05 0.05
0.100 0.100 0.083 0.083
0.990 1.400 0.880 0.880 0.630 0.630 8.900 1.350 1.400 2.750 0.990 0.990 0.855 0.990 0.990 0.990 0.480 1.000 1.050 0.760 0.540 0.735 0.630 0.525 11.525 0.840 0.945 0.990 2.775 0.275 0.425 0.510 0.510 1.720
kiri kanan kanan kiri kanan kiri JI.Antasari kiri kanan JI.Maulana kiri kanan kiri kanan kiri kanan kanan kiri kiri kanan kanan kiri kiri kanan JI.Maulana kiri kanan kiri JI.Pranoto kiri kanan kiri kanan JI.Pranoto
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Tabel 2.38 Data Saluran Primer II (Jl. Pulau Derawan – Jl. Kartini – Jl. Mangga l – Jl. Mangga II - Jl. Mangga lll - Karang Ambun) No
Saluran Primer
Saluran Sekunder
1
JI.Kartini
JI.Pulau Derawan JI.Dr Soetomo Jl. Kartini
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
T
b
h
T-b
(T-b)/2
m
m
m
m
m
4.34
4.34
2
-
0
0
8.68
Inlet Box
2.28
2
0.75
0.28
0.14
0.187
1.605
A Kartini
m
A
Ket
m2
2.5
2.3
0.75
0.20
0.1
0.133
1.8
kiri
9
8.5
0.57
0.50
0.25
0.439
49.875
kiri
1.08
0.9
0.63
0.18
0.09
0.143
0.6237
kiri,rawa
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
No
Saluran Primer
Saluran Sekunder
T
b
h
T-b
(T-b)/2
m
m
m
m
m
1.46
1.2
0.75
0.26
0.13
0.173
1.08
0.8
0.7
0.28
0.14
0.200
1.08 JI.Pemuda 2
JI.Mangga.1
Jl. Manggis JI.Anggur
3 4
JI.Mangga.1 JI.Mangga.1
0.8
0.7
0.28
0.14
m
0.200
A
Ket
m2 56.112
kanan
0.9975
Jl. Kartini
0.658
kiri
16.555
kanan
0.658
JI.Kartini
1.08
0.8
0.7
0.28
0.14
0.200
0.658
kiri
0.95
0.75
0.57
0.20
0.1
0.175
0.4845
kanan
0.95
0.75
0.57
0.20
0.1
0.175
0.4845
JI.Mangga-I
0.95
0.75
0.57
0.20
0.1
0.175
0.4845
kiri
0.66
0.44
0.8
0.22
0.11
0.138
0.44
kiri
0.9245
kiri
0.85
0.65
0.65
0.20
0.1
0.154
0.4875
kiri
0.85
0.65
0.65
0.20
0.1
0.154
0.4875
kiri
0.9
0.75
0.64
0.15
0.075
0.117
0.528
kanan
0.9
0.75
0.64
0.15
0.075
0.117
0.528
JI.Mangga.1
1
0.85
0.5
0.15
0.075
0.150
0.4625
kiri
0.71
0.55
0.6
0.16
0.08
0.133
0.378
kanan
0.8405
JI.Mangga I
1.22
0.9
0.96
0.32
0.16
0.167
10.176
1.77
1.55
0.67
0.22
0.11
0.164
11.122 21.298
JI.Durian I JI.Durian II 5
JI.Mangga II
0.95
0.8
0.7
0.15
0.075
0.107
0.6125
kiri
0.95
0.8
0.7
0.15
0.075
0.107
0.6125
kiri
1
0.8
0.7
0.20
0.1
0.143
0.63
kanan
1
0.8
0.7
0.20
0.1
0.143
0.63
kanan
1.1
1
0.3
0.10
0.05
0.167
0.315
1.56
1.35
0.65
0.21
0.105
0.162
0.94575
kanan
Gang H.ismed
0.4
0.15
0.3
0.25
0.125
0.417
126.075
JI.Mangga II
Gang Sakiriah
0.2
0.18
0.2
0.02
0.01
0.050
0.0825
kiri
0.038
kiri
1
0.8
0.74
0.20
0.1
0.135
0.666
kiri
1
0.8
0.74
0.20
0.1
0.135
0.666
kiri
0.9
0.8
0.62
0.10
0.05
0.081
0.527
kanan
0.9
0.8
0.62
0.10
0.05
0.081
0.527
kanan
Gang III RTXVI JI.H.Isa II JI.H.Isa III JI.Dahlia
0.96
0.7
0.69
0.26
0.13
0.188
0.5727
kiri
0.96
0.7
0.69
0.26
0.13
0.188
0.5727
kiri
0.56
0.36
0.59
0.20
0.1
0.169
0.2714
kanan
0.6
0.4
0.59
0.20
0.1
0.169
0.295
kanan
gang Pelangi
0.65
0.4
0.8
0.25
0.125
0.156
0.42
kanan
JI.Murjani I
0.98
0.7
0.76
0.28
0.14
0.184
0.6384
0.98
0.7
0.76
0.28
0.14
0.184
0.6384
kiri
1.35
1
0.75
0.35
0.175
0.233
0.88125
kanan
1.35
1
0.75
0.35
0.175
0.233
0.88125
1.5
1.2
0.9
0.30
0.15
0.167
1.215
1.45
1.1
1.19
0.35
0.175
0.147
151.725
JI.Anunta
JI.Murjani II 6
kiri
JI.Mangga III
JI.Cempaka putih
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
0.55
0.3
0.5
0.25
0.125
0.250
kiri
kanan kiri Kanan
273.225
JI.Mangga III
0.2125
Kiri
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
No
Saluran Primer
T
b
h
T-b
(T-b)/2
m
m
m
m
m
0.55
0.3
0.5
0.25
0.125
0.250
0.2125
Kiri
0.68
0.3
0.9
0.38
0.19
0.211
0.441
Kanan
0.6
0.3
0.76
0.30
0.15
0.197
0.342
Kanan
0.66
0.35
0.55
0.31
0.155
0.282
0.27775
Kiri
0.66
0.35
0.55
0.31
0.155
0.282
0.27775
Kiri
0.55
0.3
0.55
0.25
0.125
0.227
0.23375
Kanan
0.55
0.3
0.55
0.25
0.125
0.227
0.23375
jl Mawar
1
0.8
0.55
0.20
0.1
0.182
0.495
1
0.8
0.55
0.20
0.1
0.182
0.495
Kiri
jl Mawar
0.65
0.34
0.84
0.31
0.155
0.185
0.4158
Kanan
Saluran Sekunder
JI.Flamboyan JI.Cempaka kuning JI.Cempaka merah
Kanan Kiri
0.65
0.34
0.84
0.31
0.155
0.185
0.4158
Kanan
0.4
0.22
0.68
0.18
0.09
0.132
0.2108
Kanan
Gang Batu redi
0.38
0.3
0.7
0.08
0.04
0.057
0.238
Kanan
0.4
0.38
0.7
0.02
0.01
0.014
0.273
Kanan
0.58
0.3
0.68
0.28
0.14
0.206
0.2992
Kiri
0.6
0.34
0.59
0.26
0.13
0.220
0.2773
Kiri
0.64
0.4
0.65
0.24
0.12
0.185
0.338
Kanan
0.64
0.4
0.65
0.24
0.12
0.185
0.338
Kanan
0.37
0.22
0.42
0.15
0.075
0.179
0.1239
Kiri
0.37
0.22
0.42
0.15
0.075
0.179
0.1239
Kanan
1.6
1
1.73
0.60
0.3
0.173
2.249
Kiri
1.45
1
2.27
0.45
0.225
0.099
278.075
Kanan
502.975
JI.Mangga III
Jl. Kemakmuran Gang Delima JI.Mangga III
Karang Ambun 8
Ket
m2
Gang seroja
Jl. Nusantara
7
A
m
JI.Mangga III
0.84
0.44
0.8
0.40
0.2
0.250
0.512
Kiri
0.72
0.43
0.66
0.29
0.145
0.220
0.3795
Kanan
2.65
1.9
2.2
0.75
0.375
0.170
5.005
Kiri
1.76
1.4
1.49
0.36
0.18
0.121
23.542
Kanan
73.592
JI.Mangga.III
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Tabel 2.39 Data Saluran Primer III (Jl Teuku Umar - Saluran Besar antara Gg. Swadaya dengan Gg. Lestari) T No
1
Saluran Primer
b
h
T-b
(T-b)/2
Saluran Sekunder
JI.Teuku Umar
Gg.Kencana Gg.Puma Gg.Sawerigading Kmp.Pengayoman
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
A m
Ket
m
m
m
m
m
m2
2.2
2
1.2
0.20
0.1
0.083
2.520
kiri
2.2
2
0.2
0.20
0.1
0.500
0.420
kanan
1.8
1.5
1
0.30
0.15
0.150
1.650
kanan
4.590
JI.T.Umar
0.4
0.3
0.5
0.10
0.05
0.100
0.175
kiri
0.4
0.3
0.5
0.10
0.05
0.100
0.175
kanan
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.100
kanan
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.100
kiri
0.4
0.3
0.4
0.10
0.05
0.125
0.140
kiri
0.4
0.3
0.4
0.10
0.05
0.125
0.140
kanan
0.5
0.3
0.4
0.20
0.1
0.250
0.160
kiri
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
T No
Saluran Primer
h
T-b
(T-b)/2
A m
Gg. Setia
2
b
Saluran Sekunder
Saluran besar
m
m
m
m
m
0.4
0.25
0.4
0.15
0.075
Ket m2
0.188
0.130
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.100
kanan
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.100
kiri
1.320
JI.T.Umar
2.5
2
1.7
0.50
0.25
0.147
3.825
0.7
0.2
0.7
0.50
0.25
0.357
0.315
saluran besar kiri
0.7
0.2
0.7
0.50
0.25
0.357
0.315
kanan
0.7
0.4
0.7
0.30
0.15
0.214
0.385
kiri
0.7
0.4
0.7
0.30
0.15
0.214
0.385
kanan
1.400
saluran besar
3.825 Gg. Swadaya Gg. Nasib
kanan
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Tabel 2.40 Data Saluran Primer IV (Jl Pulau Panjang - Jl Diponegoro) No
Saluran Primer
1
Jl. P. Panjang
Saluran Sekunder
T
b
h
T-b
(T-b)/2
m
m
m
m
m
m
A m2
Ket
1.47
1.3
1.48
0.17
0.085
0.057
20.498
kiri
0.52
0.45
0.32
0.07
0.035
0.109
0.1552
kanan
0.98
0.5
0.8
0.48
0.24
0.300
0.592
kiri
1.08
0.88
0.55
0.20
0.1
0.182
0.539
kanan
0.96
0.58
0.82
0.38
0.19
0.232
0.6314
kiri kanan
1
0.8
0.53
0.20
0.1
0.189
0.477
1.03
0.86
0.72
0.17
0.085
0.118
0.6804
kiri
1.03
0.78
0.7
0.25
0.125
0.179
0.6335
kanan
1.47
1.21
0.79
0.26
0.13
0.165
10.586
kiri
1.53
1.13
0.77
0.40
0.2
0.260
10.241
kanan
0.89
0.7
0.89
0.19
0.095
0.107
0.70755
kiri
1.09
1
0.55
0.09
0.045
0.082
0.57475
kanan
0.8
0.75
0.8
0.05
0.025
0.031
0.62
kiri
1
0.9
0.55
0.10
0.05
0.091
0.5225
kanan
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan kiri
92.416 Jl. Durian II Jl. Durian III Gg. Gotong Royong Gg. Berkah 1 Gg. Salak 1 Gg. Nyiur A Gg. Hidayah Gg. Salak 2 Gg. Kadry
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
0.4
0.2
0.4
0.20
0.1
0.25
0.12
kiri
0.4
0.2
0.4
0.20
0.1
0.250
0.12
kanan
0.4
0.2
0.4
0.20
0.1
0.250
0.12
kiri
0.4
0.2
0.4
0.20
0.1
0.250
0.12
kanan
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
No
Saluran Primer
Saluran Sekunder Gg. Bubuhan
T
b
h
T-b
(T-b)/2
m
m
m
m
m
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
m
A m2
Ket
34.048 Gg. Kemuning
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
Gg. Campur Sari
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
Gg. Sedekah
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
0.4
0.25
0.45
0.15
0.075
0.167
0.14625
kiri
0.4
0.25
0.45
0.15
0.075
0.167
0.14625
kanan
0.6
0.4
0.5
0.20
0.1
0.200
0.25
kiri
0.6
0.4
0.5
0.20
0.1
0.200
0.25
kanan
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan kiri
Gg. Bima Sakti
Gg. Tunggal Gg. Dewata Gg. Karomah Gg. Rahmat Gg. Tirta Allah
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
Gg. Damai
0.4
0.3
0.5
0.10
0.05
0.100
0.175
kiri
0.4
0.3
0.5
0.10
0.05
0.100
0.175
kanan
Gg. Sentosa
0.55
0.4
0.55
0.15
0.075
0.136
0.26125
0.55
0.4
0.55
0.15
0.075
0.136
0.26125
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
Gg. Telaga Gg. Rawa Indah Gg. Gunung Agung Gg. Saudara
kiri kanan
2.42 2
Jl. Diponegoro
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
1.3
1.15
1.7
0.15
0.075
0.044
20.825
kiri
0.55
0.5
0.3
0.05
0.025
0.083
0.1575
kanan
3
1.8
1.45
1.20
0.6
0.414
3.48
kiri
1.2
1.1
0.2
0.10
0.05
0.250
0.23
kanan
2.9
2.3
0.8
0.60
0.3
0.375
2.08
kiri
1.25
1.15
0.25
0.10
0.05
0.200
0.3
kanan
3
2.22
1
0.78
0.39
0.390
2.61
kiri
1.32
1.25
0.25
0.07
0.035
0.140
0.32125
3
2.12
1.3
0.88
0.44
0.338
3.328
1.23
1.1
0.35
0.13
0.065
0.186
0.40775
3.37
2.5
2.09
0.87
0.435
0.208
613.415
kiri
1.45
1.3
0.3
0.15
0.075
0.250
0.4125
kanan
1.6
1
1.73
0.60
0.3
0.173
2.249
kiri
1.45
1
2.27
0.45
0.225
0.099
278.075
2.65
1.9
2.2
0.75
0.375
0.170
5.005
kanan kiri kanan
kanan kiri
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
No
Saluran Primer
Saluran Sekunder
T
b
h
T-b
(T-b)/2
m
m
m
m
m
1.76
1.4
1.49
0.36
0.18
A
m
m2
0.121
23.542
Ket kanan
3.917.435 Jl. Murjani II
2
1.6
0.9
0.40
0.2
0.222
1.62
kiri
2.1
1.7
0.7
0.40
0.2
0.286
1.33
kanan
Gg. Batuah
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.1
kiri
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.1
kanan
Gg. Puji
0.25
0.2
0.4
0.05
0.025
0.063
0.09
kiri
0.25
0.2
0.4
0.05
0.025
0.063
0.09
kanan
Gg. Alam Permai Gg. Cendrawasih Gg. Lasinrang Jl. H. Isa III
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
0.97
0.8
0.45
0.17
0.085
0.189
0.39825
0.8
0.7
0.36
0.10
0.05
0.139
0.27
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kiri
0.25
0.2
0.2
0.05
0.025
0.125
0.045
kanan
kanan
426.825 Gg. Sihan Gg. Teba Jl. Sejahtera
Jl. Diponegoro 11
Jl. Pondok Pesantren
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kiri
0.2
0.15
0.2
0.05
0.025
0.125
0.035
kanan
0.35
0.25
0.3
0.10
0.06
0.167
0.09
kiri
0.35
0.25
0.3
0.10
0.05
0.167
0.09
kanan
0.45
0.35
0.5
0.10
0.05
0.100
0.2
kiri
0.45
0.35
0.5
0.10
0.05
0.100
0.2
kanan
0.4
0.3
0.5
0.10
0.05
0.100
0.175
kiri .
0.4
0.3
0.5
0.10
0.05
0.100
0.175
kanan
1.09
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Tabel 2.41 Data Saluran Primer V (Km.6 - Bandara Kalimarau,Teluk Bayur) T No
1
Saluran Primer
b
h
T-b
(T-b)/2
Saluran Sekunder
A Kalimarau
A m
Ket
m
m
m
m
m
m2
2.6
2.4
2.1
0.20
0.1
0.048
5.25
kiri
2.6
2.4
2.1
0.20
0.1
0.048
5.25
kanan
10.5 2
Jl. M. Ayub Gg. Ketapang Gg. Bina Karya
1.6
1.4
1
0.20
0.1
0.100
1.5
kiri
1.5
1.3
1
0.20
0.1
0.100
1.4
kanan
0.45
0.3
0.5
0.15
0.075
0.150
0.1875
kiri
0.45
0.3
0.5
0.15
0.075
0.150
0.1875
kanan
0.4
0.3
0.4
0.10
0.05
0.125
0.14
kiri
0.4
0.3
0.4
0.10
0.05
0.125
0.14
kanan
3.555 3
JI. G.Subroto
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
1.7
1.5
1
0.20
0.1
0.100
1.6
kiri
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
4
Jl..M. Iswahyudi Gg. Cut Nya Dien
Jl. Cemara Gg. lkhlas Jl. Baru Gg. Poksai Gg. Angsa
1.3
1.1
0.9
0.20
0.1
0.111
1.08
kiri
0.4
0.3
0.4
0.10
0.05
0.125
0.14
kiri kanan
0.4
0.3
0.4
0.10
0.05
0.125
0.14
0.3
0.25
0.4
0.05
0.025
0.063
0.11
kiri
0.3
0.25
0.4
0.05
0.025
0.063
0.11
kanan
0.4
0.3
0.35
0.10
0.05
0.143
0.1225
kiri
0.4
0.3
0.35
0.10
0.05
0.143
0.1225
kanan
1.1
0.9
0.75
0.20
0.1
0,13
0.75
kiri
1.1
0.9
0.75
0.20
0.1
0.133
0.75
kanan
0.3
0.25
0.3
0.05
0.025
0.083
0.0825
kiri
0.3
0.25
0.3
0.05
0.025
0.083
0.0825
kanan
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.1
kiri
0.3
0.2
0.4
0.10
0.05
0.125
0.1
kanan
3.69
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Tabel 2.42 Kondisi Jaringan Drainase Kota Tanjung Redeb Dimensi No
Drainase
Nama Ruas Jalan Panjang
Tinggi
Lebar
Konstruksi
Kondisi
1
Jl. Niaga I
1500
80
100
Permanen
Baik
2
Jl. Gadjah Mada
240
80
120
Permanen
Baik
3
Jl. Jend. Sudirman
1600
90
100
Permanen
Sedang
4
Jl. Manggis
1350
75
100
Permanen
Sedang
5
Jl. Anggur
719
70
100
Permanen
Baik
6
Jl. AKB. Sanipa I
1300
90
120
Permanen
Baik
7
Jl.H. Isa II
900
75
120
Permanen
Baik
8
Jl. Milono
182
80
80
Permanen
Baik
9
Jl. Murjani I
1414
75
100
Permanen
Baik
10
Jl. P. Batur
850
80
120
Permanen
Baik
11
Jl. Antasari
800
90
140
Permanen
Baik
12
Jl. APT. Pranoto
3300
100
120
Permanen
Baik
13
Jl. Mangga I
1436
90
150
Permanen
Baik
14
Jl. P. Panjang
655
120
120
Permanen
Baik
15
Jl. Murjani II
3000
80
180
Permanen
Sedang
16
Jl. P. Semama
1500
60
60
Permanen
Baik
17
Jl. Merah Delima
900
70
60
Permanen
Baik
18
Jl. H. Isa I
1300
75
120
Permanen
Baik
19
Jl. Mangga III
750
150
150
Permanen
Baik
20
Jl. Karang Ambon
614
80
100
Permanen
Baik
21
Jl. Durian I
550
100
110
Permanen
Baik
22
Jl. RA Kartini
320
80
100
Permanen
Sedang
23
Jl. P. Derawan
900
75
220
Permanen
Baik
24
Jl. Cempaka I
300
70
100
Permanen
Baik
25
Jl. Mawar
750
55
100
Permanen
Baik
26
Jl. Cendana
220
100
100
Permanen
Baik
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Dimensi No
Drainase
Nama Ruas Jalan Panjang
Tinggi
Lebar
Konstruksi
Kondisi
27
Jl. AKB. Sanipa II
1628
90
100
Permanen
Baik
28
Jl. Ramania I
940
70
100
Permanen
Baik
29
Jl. Dahlia
228
80
100
Permanen
Baik
30
Jl. Durian II
851
80
100
Permanen
Baik
31
Jl. Durian III
2009
100
120
Permanen
Baik
32
Jl. Mangga II
1500
100
150
Permanen
Baik
33
Jl. Kakaban
1273
120
100
Permanen
Baik
34
Jl. Dr. Sutomo
500
70
100
Permanen
Baik
35
Gang Karomah
329
60
60
Permanen
Baik
36
Gang Rimba
256
50
50
Permanen
Baik
37
Jl. Aminuddin
1440
80
120
Permanen
Baik
38
Jl. Pemuda
1436
90
100
Permanen
Sedang
39
Jl. Ramania II
316
75
100
Permanen
Baik
40
Jl. Cempaka II
300
75
100
Permanen
Baik
41
Jl. Diponegoro
1878
150
220
Permanen
Baik
42
Gang Kuini
800
40
60
Permanen
Baik
43
Jl. Sambaliung
1515
90
100
Permanen
Baik
44
Jl. Teuku Umar
1058
120
200
Permanen
Baik
45
Gang Berkah
998
60
60
Permanen
Baik
46
Gang Bahtera
316
60
60
Permanen
Baik
47
Jl. Pulau Sambit
300
70
100
Permanen
Baik
48
Jl. Milono (II)
750
80
100
Permanen
Sedang
49
Jl. Durian I (II)
1500
80
100
Permanen
Baik
50
Jl. Pulau Panjang (II)
1000
100
120
Permanen
Baik
51
Jl. Pulau Kakaban (II)
1600
80
100
Permanen
Baik
52
Jl. Pemuda (II)
2950
80
100
Permanen
Sedang
Sumber: Dinas PU Kabupaten Berau, 2008.
Berkaitan dengan jaringan drainase, permasalahan jangka pendek yang cukup mendesak untuk dipecahkan adalah masalah kualitas dari jaringan drainase itu sendiri, bukan pada masalah penambahan kapasitas jaringan drainase. Masalah kualitas jaringan drainase ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain: 1. adanya lahan-lahan cekung di tengah 2. ketidakjelasan hirarki elevasi jaringan (sistem leveling) drainase yang ada 3. pembuangan sampah dari masyarakat secara sembarangan yang menyebabkan drainase menjadi tersumbat 4. kecenderungan masyarakat untuk mengatasi masalah banjir dengan meninggikan (mengurug) lahan pekarangannya lebih tinggi dari area genangan banjir yang hanya bersifat quick temporary solution. Kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi adalah semua anggota masyarakat berpikir sama sehingga semuanya mengurug lahan pekarangannya lebih tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan kemungkinan banjir menjadi semakin lebih tinggi.
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
5. Pendangkalan dan penyumbatan drainase karena adanya endapan lumpur. 6. Kesalahan jaringan drainase yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga masyarakat berinisiatif untuk memperbaiki dengan membuka jaringan drainase. 3.1.7 Pencemaran Udara Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup daerah Kabupaten Berau tahun 2010, bahwa tingkat CO di beberapa tempat pengamatan yaitu Pos Polisi KM5 dan Simpang Empat Jl. Antasari – Jl. Pemuda cukup tinggi yaitu pada kisaran 1.600 – 1.700 Ug/Nm3. Tabel . Kualitas Udara Ambien Menurut Lokasi Kabupaten Berau, 2010
No
Parameter
Pos Polisi KM 5
Satuan BML PP.41/1999
I
Simpang Empat Jl. Antasari – Jl. Pemuda
II
I
II
1
Suhu Udara
0
-
33
33
32
31
2
Kelembaban
%
-
73
80
79
86
3
Kebisingan Sesaat
dB(A)
70 – 85 **)
64,1
64,6
64,2
64,2
C
4
Kec.Angin Rata
m/det
-
0,8
0,8
0,8
1
5
Arah Angin Dari
0
-
330
230
340
220
6
SO2
Ug/Nm3
900*)
98,78
78,45
86,58
86,58
7
NO2
Ug/Nm
3
400*)
173,84
180,6
167,07
187,36
8
CO
Ug/Nm3
30.000*)
1.708,89
1.674,51
1.600,49
1.731,88
Ug/Nm
3
250*)
96,52
91,23
110,64
99,12
3
235*)
49,28
38,02
43,51
43,37
2*)
0,3
0,15
0,2
0,19
9
2
Debu, TSP
10
O3
Ug/Nm
11
Pb
Ug/Nm3
*) = PP Nomor 41 Tahun 1999. **) = Kepmenlh Nomor 48 Tahun 1996
3.1.8. Limbah Industri Beban Pencemaran Limbah Cair dari Industri Skala Menengah dan Besar dihasilkan oleh beberapa industri seperti: Pulp, Minyak Sawit, Tambang Batu Bara, dan Plywood. Total BOD dari keempat industri tersebut mencapai 3,362 toh/tahun. Sumbangan terbesar BOD dari industri Pulp, yaitu sekitar 3.230 ton/tahun.
Tabel.. Perkiraan Beban Pencemaran Limbah Cair dari Industri Skala Menengah dan Besar Kabupaten Berau, 2010 No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Industri Pulp Minyak Sawit Tambang Batu Bara Plywood Total
Beban Limbah Cair ( Ton/Tahun ) BOD DO TSS 3,230 Ttd ttd ttd ttd ttd 19,770 0, 132 0,170 4,888 3,362 0,170 24,658
Keterangan : (-) = tidak tersedia data, ttd = tidak terdeteksi
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Sumber : Laporan Triwulan RKL/RPL 2010
3.1.9. Limbah Medis Tabel.. Perusahaan Penghasil Limbah B3, Jenis Limbah dan Volumenya Kabupaten Berau, 2010 No
1
Nama Perusahaan PT. Berau Coal Site Binungan
2
PT. Berau Coal Site Lati
3
PT. Berau Coal Site Sambarata
Jenis Kegiatan
Oli Bekas (Kg)
Accu Bekas (Kg)
Filter Bekas (Kg)
Hose Bekas (Kg)
Pertamb Batubara
255.896
15.810
23.448
10.870
Pertamb Batubara
329.120
20.299
76.987
Pertamb Batubara
276.057
2.362
Majun Bekas (Kg)
Sludge (Kg)
Grease Bekas (Kg)
7.915
15.739
1.870
25.555
57.791
41.250
90
22.152
8.824
9.897
6.082
3.095
Limbah Medis (Kg)
46
4
PT. Bara Jaya Pertamb Utama Batubara
76.220
2570,4
32
-
3
-
-
-
5
PT. Bara Berau Energi
Pertamb Batubara
142
162
1.415
-
1.246
-
2.068
-
PT. MAS
Pertamb Batubara
19.980
-
-
-
-
-
-
-
PT. Kertas Nusantara
Pabrik Pulp
10.915
6 7
JUMLAH
968.330
41.203
124.034
45.249
76.852
63.071
7.123
46
Keterangan : Sumber : Laporan RKL-RPL 2010
Tabel.. Perusahaan yang Mendapat Izin untuk Penyimpanan, Pengumpulan, Pengolahan, Pemanfaatan, dan Pemusnahan (Land Fill) Limbah B3 Kabupaten Berau, 2010 No.
Nama Perusahaan
Jenis Izin*)
1.
CV. Bina Limbah Sejahtera
2. 3.
PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia PT. Berkat Jaya Sukses
Ijin Pengumpul Oli Bekas Dan Accu Bekas Ijin Pengumpul Limbah B3
4.
CV. Sumber Agung
Ijin Pengumpul Limbah B3 Ijin Pengumpul Limbah B3
Nomor Izin KepMenLH Nomor 205 Tahun 2009 KepMenLH Nomor 300 Tahun 2009 KepMenLH Nomor 173 Tahun 2010 KepMenLH Nomor 745 Tahun 2010
: : : :
Sumber : Bidang PPL BLH Berau
Tabel .. Perusahaan yang Mendapat Rekomendasi dan Izin dari Perhubungan untuk Pengangkutan Limbah B3, Kabupaten Berau, 2010
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
No. 1.
2.
Nama Perusahaan PT. Berkat Jaya Sukses
CV. Sumber Agung
Nomor Izin AJ.309/JI.006 BJFD/201064002034 Perhubungan Darat)
(Dirjen
AJ.309/41/012/TJPD/2010/64013001 Perhubungan Darat)
(Dirjen
GM.765/7/18/DN10 (Dirjen Perhubungan Laut) 3.
PT. Wiraswasta Gemilang Indonesia
AJ.309/29/011/DJRD/2009/31003122 Perhubungan Darat)
(Dirjen
4.
CV. Bina Limbah Sejahtera
AJ.309/22/020/DJPD/2009/64015001 Perhubungan Darat)
(Dirjen
Sumber : Bidang PPL BLH Berau
3.2
Pengelolaan Limbah Cair
3.2.1
Landasan Hukum/Legal Operasional Landasan hukum / legal operasional yang secara khusus mengatur pengelolaan Limbah cair di Kabupaten Berau belum tersedia. Namun beberapa pengaturan terkait dengan itu sudah ada, yaitu: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 2) Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau Menurut Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2008 bahwa institusi yang terkait langsung kepada pengaturan kelembagaan pengelolaan limbah cair di Kabupaten Berau bahwa lembaga formal yang menangani pengelolaan limbah cair adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau Belum tersedianya secara khusus peraturan yang mengatur pengelolaan air limbah, menyebabkan pengelolaan air limbah belum berjalan secara maksimal. Indikasi ini terlihat dari cara pengelolaan dan perlakuan yang masih dilakukan secara sederhana. Limbah cair rumah tangga disalurkan/dibuang begitu saja bercampur disaluran yang tersedia atau dengan kata lain dilepas begitu saja ke sungai dan tanah. Kondisi ini dalam jangka waktu singkat maupun panjang akan menyebab pencemaran lingkungan yaitu pencemaran air tanah dan sungai yang merupakan sumber air utama kebutuhan air rumah tangga Kabuapten Berau. Belum lagi pencemaran yang diakibatkan oleh beberapa usaha seperti industri dan kegiatan lainnya yang berpotensi menghasilkan limbah cair. Karena belum adanya pengaturan menyebabkan pengelolaan limbah cair yang dihasilkan oleh beberapa usaha tersebut belum terkendali secara baik. Kedepan pengaturan pengelolaan limbah cair di Kabupaten Berau
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
menjadi sangat penting keberadaannya mengingat semakin meningkatnya pencemaran lingkungan yang disebabkan kurang terkendalinya pengelolaan air limbah. 3.2.2. Aspek Institusional Berdasarkan tupoksinya maka yang memiliki kewenangan dalam penangangan atau pengelolaan limbah cair domestik yaitu Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Berau, dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Kantor Lingkungan Hidup, serta Dinas Kesehatan. Menurut Pasal 4 Perda Nomor 9Tahun 2008 Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi: (1) Perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga dan pengairan; (2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan serta pelayanan umum di bidang bina marga dan pengairan; (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga dan pengairan; (4) Penyelenggaraan urusan kesekretariatan; (5) Pelaksanaan UPTD; (6) Pembinaan kelompok jabatan fungsional; (7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sebagaimana disebutkan Pasal 5, bahwa Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi: 1) Sub Bagian Penyusunan Program; 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan c. Bidang Bina Marga, membawahi: 1) Seksi Pembangunan Peningkatan Jalan; 2) Seksi Pembangunan Peningkatan Jembatan; 3) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; d. Bidang Pembinaan dan Pengendalian Bangunan, membawahi: 1) Seksi Pembinaan Teknis Perkotaan dan Pedesaan; 2) Seksi Air Minum ; 3) Seksi Pengendalian Lingkungan Perumahan dan Pemukiman; e. Bidang Pengairan, membawahi: 1) Seksi Pengelolaan Sumber Air Pemukiman; 2) Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase; 3) Seksi Pemeliharaan Sungai dan Rawa; f. Bidang Bangunan Gedung dan Jasa Konstruksi, membawahi: 1) Seksi Bangunan Gedung dan Lingkungan; 2) Seksi Jasa Konstruksi; 3) Seksi Pengawasan Bangunan Gedung dan Jasa Konstruksi ; g. UPTD h. Kelompok Jabatan Fungsional:
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Struktur Organisasi Dinas Perkerjaan Umum Kabupaten Berau sebagaimana pada gambar di bawah ini. Gambar.. Struktur Organisasi Dinas Perkerjaan Umum Kabupaten Berau SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG BINA MARGA
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANG PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN BANGUNAN
BIDANG PENGAIRAN
BIDANG BANGUNAN GEDUNG DAN JASA KONSTRUKSI
SEKSI PEMBANGUNAN PENINGKATAN JALAN
SEKSI PEMBINAAN TEKNIS PERKOTAAN DAN PEDESAAN
SEKSI PENGELOLAAN SUMBER AIR PEMUKIMAN
SEKSI BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN
SEKSI PEMBANGUNAN PENINGKATAN JEMBATAN
SEKSI AIR MINUM
SEKSI PEMBANGUNAN PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI DAN DRAINASE
SEKSI JASA KONSTRUKSI
SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
SEKSI PEMELIHARAAN SUNGAI DAN RAWA
SEKSI PENGAWASAN BANGUNAN GEDUNG DAN JASA KONSTRUKSI
U P T D
Menurut Pasal 30 Perda Nomor 9 Tahun 2008 bahwa tugas pengelolaan limbah cair di Kabupaten Berau ditangani oleh Seksi Pengendalian Lingkungan Perumahan dan Pemukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Bidang Pembinaan dan Pengendalian Bangunan di bidang pengendalian lingkungan perumahan dan pemukiman. Berdasarkan Pasal 31 Perda Nomor 9 Tahun 2008 Seksi Pengendalian Lingkungan Perumahan dan Pemukiman dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 30 mempunyai rincian tugas: a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengendalian Lingkungan Perumahan dan Pemukiman sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan tugas. b. Mempelajari dan mengumpulkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Seksi Pengendalian Lingkungan Perumahan dan Pemukiman sebagai dasar pelaksanaan tugas. c. Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan di lingkup Seksi Pengendalian Lingkungan Perumahan dan Pemukiman supaya tercapai kinerja yang baik pada bawahan. d. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang kebijakan dan strategi dan NSPK Kasiba dan Lisiba. e. Menyelenggarakan pembangunan Kasiba dan Lisiba sesuai dengan renstra yang telah ditetapkan. f. Melaksanakan kerjasama dengan swasta, masyarakat tingkat nasional dalam pembangunan Kasiba dan Lisiba. g. Melaksanakan penetapan ijin lokasi Kasiba dan Lisiba.
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
h. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Kasiba dan Lisiba dan pelaksanaan NSPK. i. Melaksanakan evaluasi penyelenggaran pembangunan Kasiba dan Lisiba. j. Menyiapkan bahan penyusunan raperda tentang kebijakan dan strategi penanggulangan dan pencegahan timbulnya pemukiman kumuh/nelayan. k. Menyelenggarakan penanganan kawasan kumuh perkotaan dan pengelolaan peremajaan/perbaikan pemukiman kumuh/nelayan dengan rusunawa. l. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program penanganan pemukiman kumuh dan NSPK. m. Menyiapkan bahan penyusunan raperda tentang kebijakan dan strategi dan NSPK pembangunan kawasan. n. Menyelenggarakan pembangunan kawasan strategis nasional. o. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan kawasan dan NSPK. p. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan berdasarkan pelaksanaan tugas yang diserahkan untuk peningkatan kinerja dan sebagai bahan pembinaan kepegawaian. q. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya; r. Menyusunan laporan kegiatan Seksi Pengendalian Lingkungan Perumahan dan Pemukiman baik bulanan, triwulan maupun tahunan sebagai pertanggungjawaban tugas. s. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah dan petunjuk atasan
BUKU PUTIH SANITASI KAB.BERAU
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Berdasarkan kajian kelembagaan yang dilakukan oleh Tim Pokja Sanitasi kabupaten Berau, maka diketahui peran kelembagaan dari setiap tahapan pengelolaan limbah cair di Kabupaten Berau, yang digambarkan berdasarkan peta Diagram Sistem Sanitasi (DSS) adalah sebagai gambar di bawah ini. Gambar..Pemetaan Kelembagaan Pengelolaan Limbah Cair, di Kabupaten Berau
Perorangan/ Rumah tangga
Perorangan/ Rumah tangga
Dinas Pekerjaan Umum + Perorangan/ Rumah tangga
Dinas Pekerjaan Umum + Perorangan/ Rumah tangga
Belum ditangani
Mekanisme/sistem dan prosedur pengelolaan limbah cair di Kabupaten Berau sebagaimana disebutkan di atas kebanyakan masih dilakukan secara sederhana. Sebagaian besar limbah cair rumah tangga masih dilepas begitu saja ke media lingkungan. Dengan sistem itu, peran rumah tangga dalam pengelolaan limbah cair sebenarnya masih cukup tinggi. Disamping itu peran Pemerintah Kabupaten Berau sudah mulai terlihat dalam hal pembangunan prasarana dan sarana limbah cair di tingkat permukiman serta 1 unit alat penyedot tinja. Namun
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 26
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
untuk kegiatan penyedotan tinja belum dilaksanakan karena belum ada payung hukumnya. Peran swasta dalam pengelolaan limbah cair di Kabupaten Berau belum terlihat. Seperti pada Gambar di atas pengelolaan lebih banyak dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah. Terkait dengan pengembangan pengelolaan kedepan maka penumbuhan peran swasta dan masyarakat harus didorong sedemikian rupa agar beban pengelolaan limbah cair tidak hanya berada dipundak Pemerintah Kabupaten namun didukung pula oleh peran swasta dan masyarakat. Hal ini mengingat bahwa beban pengelolaan limbah cair kedepan akan semakin banyak dan beragam. 3.2.3. Cakupan Pelayanan Untuk kebutuhan sanitasi masyarakat Berau belum memiliki sanitasi terpusat. Pembuangan limbah cair di kawasan permukiman di Tanjung Redeb biasanya dilakukan dengan cara membuang ke saluran drainase atau dibuang begitu saja di tanah. Sedangkan pembuangan limbah padat (mengandung tinja manusia) dilakukan dengan cara on site, yaitu dengan menggunakan sarana pembuangan berupa WC dengan septic tank, cubluk, maupun pembuangan langsung ke sungai. Di kawasan perdagangan dan pelayanan umum, pembuangan air limbah dilakukan melalui Fasilitas Sanitasi Komunal, pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Selain itu, juga masih menggunakan fasilitas MCK Limbah cair industri (dari industri besar maupun kecil) masih sering dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan. Pengelolaan air limbah dapat dijabarkan kedalam jenis fasilitas pembuangan tinja serta prasarana penampungan akhir kotoran (tinja). Di KabupatenBerau, khususnya Kota Tanjung Redeb, sebagian besar rumah tangga telah memiliki fasilitas MCK individu (kloset leher angsa), walaupun masih ada yang belum terlayani fasilitas kloset sehingga pembuangan dilakukan melalui fasilitas milik bangunan non-perumahan (masjid, langgar, dll) maupun melalui drainase alami yang ada di sekitarnya (misal: sungai). Untuk prasarana penampungan air kotor/tinja, sebagian besar sudah ditunjang dengan tangki septik, baik individu maupun komunal, walaupun masih ada yang menggunakan sungai, dan lubang tanah, sesuai dengan ketersediaan sarana yang ada. Saat ini IPLT yang telah terbangun, belum dapat digunakan karena fasilitas penunjang untuk pengoperasiannya belum tersedia dan masih menunggu peraturan daerah tentang retribusi pengolahan limbah.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 27
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Tabel .. Kapasitas Pelayanan Air Limbah Kabupaten Berau Tahun 2008 No
Prasarana/Sarana
1
Truk Tinja
2
IPLT *
3
IPAL
Jumlah 1 unit
Kapasitas 3 (m ) 5000 liter
Sistem Pengelolaan (Tidak beroperasi) (Tidak beroperasi) Pemda
1 unit
Internal RSUD Sumber : Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan 2008
Pengelola DTKPK
RSUD
Tabel 4.46 Cakupan Pelayanan Air Limbah On Site di Tanjung Redeb
Jumlah Prasarana Sarana sanitasi sistem on-site
No.
1.
Kecamatan
Pengumpulan Jamban MCK Lain-lain keluarga 9.864 -
Septik tank 8.333
218
-
-
Tanjung Redeb Teluk Bayur (Kel. Teluk 2. 1.789 Bayur & Rinding) Gunung Tabur (Kel. 3. 165 Gunung Tabur) Sambaliung (Kel. 4. 889 Sambaliung) Sumber : Kabupaten dalam Angka 2008
3.2.4.
Pengolahan
1.531
Lainlain 1.162
1.506
283
421
-
113
52
766
-
453
436
490
Cubluk
Aspek Teknis dan Teknologi
Sistem pembuangan limbah cair di Kabupaten Berau pada umumnya dilakukan dengan Sistem pembuangan limbah cair setempat yaitu sistem pembuangan dimana air buangan tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan air penerima, melainkan dibuang di tempat.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 28
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Gambar .. Pembuangan Air Limbah Sistem Setempat Contoh dari sistem ini adalah Tangki Septik (Septic Tank) adalah suatu ruangan kedap air/beberapa kompartemen yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga dengan kecepatan alir lambat, sehingga memberi kesempatan untuk terjadi pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat & penguraian bahan organik oleh jasad anaerobik membuat bahan larut air dan gas. Selain Tangki Septik pengelolaan limbah cair di Kabupaten Berau menggunakan Cubluk merupakan sistem pembuangan tinja yang paling sederhana. Terdiri atas lubang yang digali secara manual dengan dilengkapi dinding rembes air yang dapat dibuat dari pasangan batu bata berongga, anyaman bambu dan lainlain. Cubluk biasanya berbentuk bulat atau kotak dengan potongan melintang sekitar 0,5–1,0 m2 dan kedalaman 1–3 m. Air yang digunakan untuk menggelontorkan tinja hanya sedikit. Cubluk ini biasanya di desain untuk waktu 5– 10 tahun.
Gambar .. Detail Cubluk
A. Fasilitas Sanitasi Individual Di Kota Tanjung Redeb untuk fasilitas buang air besar (BAB) terdapat tiga jenis yaitu : 1. Jamban leher angsa yang langsung dialirkan menuju tangki septik. Efluen dari tangki septik dialirkan ke bidang resapan dimana efluen tersebut meresap ke dalam tanah. 2. Jamban plengsengan yang langsung dialirkan ke bidang resapan. 3. Jamban cubluk pribadi (cemplung terbuka). Limbah rumah tangga khususnya dari WC dialirkan langsung ke bidang resapan. Sebagian besar penduduk Kota Tanjung Redeb memakai fasilitas buang air besar dengan jamban leher angsa. Sementara itu ada sebagian yang membuang limbah air mandi, cuci dan dapur langsung ke saluran drainase masih sering dijumpai. Akan tetapi, kebiasaan ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip sanitasi yang baik, dan oleh karena itu kebiasaan ini harus ditinggalkan.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 29
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Tanggung jawab terhadap pembangunan fasilitas sanitasi setempat berada pada tingkat keluarga. Sedangkan pemerintah Kota Kabupaten Berau melalui pengelola sektor air limbah bertugas melaksanakan perencanaan, pengawasan, pengendalian, dan pemanfaatan sarana dan prasarana di bidang teknik penyehatan yang meliputi urusan-urusan air bersih, air buangan, kebakaran, kebersihan, pertamanan, dan pemakaman. B. Fasilitas Sanitasi Komunal Di Kabupaten Berau terdapat fasilitas sanitasi komunal untuk keperluan buang air besar untuk pemakaian bersifat umum dilayani dengan menggunakan MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Dalam hal ini, masyarakat tidak dilibatkan secara aktif dalam desain dan pelaksanaan fasilitas tersebut dan akibatnya tingkat rasa tanggung jawab dan kepemilikan masyarakat terhadap fasilitas tersebut menjadi rendah. MCK, yang dikenal sebagai WC Umum, dibangun di tempattempat umum seperti pasar dan terminal. MCK biasanya terdiri dari tempat mandi, cuci dan kakus. Air limbah disalurkan ke tangki septik yang menyalurkan ke bidang resapan. Pengurasan tangki septik secara rutin adalah penting agar proses pengolahannya berjalan dengan baik. Untuk keperluan pengolahan air limbah khususnya limbah tinja (IPLT) di wilayah Kota Tanjung Redeb sudah terbangun hanya saja belum dapat difungsikan karena prasarana penunjangnya belum tersedia. C. Fasilitas Sanitasi Terpusat Fasilitas pengolahan air limbah terpusat untuk masyarakat di Kabupaten Berau belum tersedia, sehingga untuk rencana jangka panjangnya perlu penyediaan fasilitas pelayanan tersebut. Satu-satunya instalasi pengolahan air limbah yang ada adalah milik RSUD Dr. Abdul Rivai, namun sampai saat ini kondisi pelayanannya hanya mencakup Rumah Sakit. 3.2.5. Peran Serta Masyarakat dan Jender dalam Penanganan Limbah Cair Peran Serta Masyarakat dan Jender dalam Penanganan Limbah Cair Masih dikelola sendiri oleh masyarakat dan belum mendapatkan fasilitasi dari pemerintah 3.2.6. Permasalahan Permasalahan terkait pengelolaan limbah cair Kabupaten Berau meliputi duan aspek permasalahan, yaitu kelembagaan dan teknis operasional. Secara kelembagaan permasalahan yang dihadapi yaitu kapisitas dan kuantitas SDM pengelola masih kurang, disamping aspek regulasi belum tersedia dan institusi pengelola baru terbentuk. Dalam teknis operasional permasalahan yang dihadapi yaitu belum tersedianya dokumen perencanaan dan beberapa sarana yang ada seperti truk tinja dan IPLT belum beroperasi secara maksimal.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 30
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Tabel.. Permasalahan Sub Sektor Limbah Cair di Kabupaten Berau. No.
Aspek Pengelolaan Air Limbah
A.
Kelembagaan: - Bentuk institusi - Dasar hukum pembentukan institusi - SDM Teknis Operasional: Perencanaan Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED) Sanitasi Sistem On-Site : Rehabilitasi dan Peningkatan Kapasitas: - Truk tinja
B. 1
2. 2.a
- IPLT; dll 2.b
Operasi dan Pemeliharaan - Truk tinja - IPLT
Permasalah Yang Dihadapi Baru terbentuk Belum tersedia SDM Kurang
Belum ada dokumen perencanaan
Belum Beroperasi sesuai ketentuan Perda Fasiltas bangunan Belum Lengkap Belum Beroperasi sesuai ketentuan Perda Belum Beroperasi sesuai ketentuan Perda
3.3. Pengelolaan Persampahan (Limbah Padat) 3.3.1. Landasan Hukum/Legal Operasional Landasan hukum / legal operasional yang secara khusus mengatur pengelolaan Limbah padat di Kabupaten Berau belum tersedia. Namun beberapa pengaturan terkait dengan itu sudah ada, yaitu: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 2) Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Kebersihan 3) Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau bahwa urusan pengelolaan limbah padat ditangani oleh Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran. Belum terlaksananya peraturan untuk pengelolaan sampah, menyebabkan pengelolaannya masih sangat terbatas. Indikasi ini terlihat dari cara pengelolaan yaitu dengan proses kumpul-angkut-buang di TPA. Demikian juga untuk penanganan limbah padat menyebabkan sering terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat yang mebuang sampah disembarangan tempat yang berakibat pencemaran lingkungan. Kondisi ini dalam jangka waktu singkat maupun panjang akan menyebab timbulan dan penyebaran penyakit
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 31
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
3.3.2. Aspek Institusional Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau bahwa urusan pengelolaan limbah padat ditangani oleh Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran. Susunan organisasi Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran Kabupaten Berau berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2008 menyebutkan bahwa perangkat Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran Kabupaten Berau terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha c. Seksi Kebersihan d. Seksi Pertamanan e. Seksi Pencegahan Kebakaran f. Kelompok Jabatan Fungsional. Berdasarkan kajian kelembagaan yang dilakukan oleh Tim Pokja Sanitasi kabupaten Berau, maka diketahui peran kelembagaan dari setiap tahapan pengelolaan limbah padat di Kabupaten Berau, yang digambarkan berdasarkan peta Diagram Sistem Sanitasi (DSS) seperti di bawah ini.
Gambar .. Struktur Organisasi Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 32
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Gambar..Pemetaan Kelembagaan Pengelolaan Limbah Padat, di Kabupaten Berau
Perorangan/ Rumah tangga
RT/RW Swasta PNPM Kantor Kebersihan, Pertamanan
Swasta Kantor Kebersihan, Pertamanan
Swasta Kantor Kebersihan, Pertamanan
Kantor Kebersihan, Pertamanan, Pemulung
Mekanisme/sistem dan prosedur pengelolaan limbah padat di Kabupaten Berau sebagaimana disebutkan di atas kebanyakan masih dilakukan perorangan/rumah tangga. Kegiatan masyarakat hanya melakukan pengumpulan sampah ke Tong-tong sampah yang sudah disediakan di kawasan permukiman serta sebagian lagi ada yang melakukan pengomposan 3.3.3. Cakupan Pelayanan Pada saat ini, ada empat pola pelayanan persampahan yang diberlakukan di kota Tanjung Redeb, yaitu untuk rumah tangga, jalan, dan pasar: a. Pola pelayanan individual tidak langsung untuk rumah tangga: sampah dikumpulkan oleh penghasil sampah pada wadah (kantong plastik, keranjang bekas, tong sampah, bin sampah, dll) kemudian petugas memindahkan ke TPS. Selanjutnya setelah truk datang, sampah dipindahkan ke dalam truk dan kemudian diangkut
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 33
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
b.
c.
d.
ke TPA sampah. Pola pelayanan komunal untuk rumah tangga: sampah dikumpulkan oleh penghasil sampah pada wadah (kantong plastik, keranjang bekas, tong sampah, bin sampah, dll) yang kemudian langsung dipindahkan ke TPS. Selanjutnya setelah truk datang, sampah dipindahkan ke dalam truk dan kemudian diangkut ke TPA sampah. Pola pelayanan untuk sampah jalan: sampah jalan disapu oleh Pengelola (petugas) kemudian tumpukan sampah tersebut dipindahkan ke dalam truk pengangkut dan diangkut oleh Pengelola (petugas) ke TPA. Pola pelayanan untuk pasar: sampah pasar disapu dan dikumpulkan oleh Pengelola (petugas) kemudian dikumpulkan ke bak sampah yang tersedia di sekitar lokasi pasar dan selanjutnya diangkut oleh Pengelola (petugas) ke TPA sampah.
Pelayanan pengangkutan sampah dilaksanakan 6 unit “dump truck”. Sampah yang terangkut dibuang ke TPA Kota Tanjung Redeb.
Tabel .. Sistem Pelayanan Persampahan Saat Ini No 1.
Uraian Teknik Operasional a. Cakupan pelayanan b. Perkiraan timbunan sampah
c. Timbulan sampah yang terangkut - permukiman
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Satuan
Volume
60% m3/hari
150 M
m3/hari
75 M
3
3
Keterangan
Berdasarkan Jumlah Penduduk 54,660 Jiwa Berdasarkan Jumlah TPS 44 Buah
Hal. 34
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
2.
3
- non-permukiman - total - Kapasitas pelayanan TPA - Kapasitas pelayanan pengumpulan sampah Pembiayaan a. Biaya pengelolaan - Pengumpulan sampah
m3/hari m3/hari m3/hari Truk sampah
20 M 3 95 M
Rp/tahun
825 Juta
- Pengolahan sampah b. Pendapatan retribusi
Rp/tahun Rp/tahun
90 M
3
20 - 30 Juta
BBM, Servis & Suku Cadang Retribusi sampah
Sumber: Dinas Tata Kota, Pertamanan dan Kebersihan, 2008
3.3.4. Aspek Teknis dan Teknologi Persampahan saat ini dikelola oleh Kantor Kebesihan, Pertamanan dan Pencegahan Kebakaran. Tugas pokoknya adalah penampungan, pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan, dan mengelola TPA. Pelayanan dilaksanakan rumah ke rumah, serta membentuk organisasi persampahan dalam pembuangan sampah ke lokasi pembuangan sementara (LPS/TPS). 1.
Teknik Operasional Pengelolaan Persampahan Pengelolaan sampah di Kota Tanjung Redeb bagian terbesar masih dilakukan oleh masyarakat. Pelayanan untuk 4 kecamatan secara keseluruhan baru meliputi 60 % dari seluruh areal pelayanan. Pengangkutan sampah baru mencapai 95 M3/hari yang diambil dari 44 TPS yang tersebar di 10 kelurahan, sedangkan timbunan sampah diperkirakan telah mencapai 150 M3/hari. 2.
Daerah Pelayanan Daerah pelayanan pengelolaan persampahan kota Tanjung Redeb saat ini hampir mencakup sebagian besar daerah terbangun kota yang terdapat di Kecamatan Tanjung Redeb (pusat kota Tanjung Redeb), terutama permukiman yang terletak di sekitar jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut sampah di Kecamatan Tanjung Redeb. Prioritas pelayanan saat ini adalah perkantoran, pasar, perumahan di sekitar jalan utama dan perumahan pada daerah padat penduduk, dan penyapuan jalan pada jalan protokol dan sekitar perkantoran dan pasar. Sedang bagian wilayah kota lainnya (bagian kota yang mencakup wilayah Kecamatan Sambaliung, Gunung Tabur, dan Teluk Bayur) baru mendapat pelayanan sebagian kecil. Kecamatan Sambaliung baru dilayani pada sebagian kecil daerah permukiman melalui dua unit TPS. Kecamatan Gunung Tabur dilayani melalui satu unit TPS, tapi pengangkutan sampah dan TPS tersebut belum rutin dilakukan. Pelayanan di Kecamatan Teluk Bayur hanya untuk daerah pasar dan permukiman sekitar pasar (dilayani dengan satu unit TPS yang diangkut setiap hari). 3.
Prasarana dan Sarana Pengumpulan, Pengangkutan/ Pengolahan Akhir
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 35
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Jenis dan jumlah prasarana dan sarana pengumpulan, pengangkutan/ pengolahan Akhir yang digunakan untuk pengelolaan persampahan kota Tanjung Redeb yang diperkirakan telah mencapai 150 m3/hari dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel .. Prasarana dan Sarana Persampahan yang Ada Pengelolaan Prasarana dan Sarana 1. Pewadahan a. Bin/Tong Sampah 2. Pengumpulan a. Gerobak sampah b. Becak sampah c. Gerobak motor; dll 3. Penampungan Sementara a. Pasangan batu
Volume (unit)
Kapasitas
Tahun Pengadaan
Kondisi
150
100 Kg
2007
Baik
50
200
2007
Baik
70
150 M
2000 - 2007
50% Baik
6
3 Ton
2000 - 2008
Baik
4
3 Ton
2005 - 2006
2 Baik dan 2 Rusak
1 1
13 Ha
3
4. Pengangkutan a. Dump truck b. Arm Roll Truck c. Compactor truck 5. Pembuangan Akhir a. Luas area b. Alat berat Loader 6. Fasilitas Dasar / Umum a. Jalan masuk
2000
120
7. Fasilitas Operasional a. Alat berat Loader b. Jalan operasi c. Area Penghijauan d. Cadangan tanah penutup 8. Fasilitas penunjang - Pencucian kendaraan - Parkir
1 120 0,25
2000
Cukup
1 750
2007 30 Mobil
3.3.5. Peran Serta Masyarakat dan Jender dalam Pengelolaan Sampah Peran serta masyarakat adalah segala tindakan masyarakat, langsung atau tidak langsung, yang membantu ataupun mengurangi tugas pengelola persampahan pada pengelolaan persampahan. Peran serta masyarakat pada pengelolaan persampahan di kota Tanjung Redeb dapat dibagi dalam dua bentuk yaitu peran serta pada pembiayaan dan peran serta pada teknis operasional pengelolaan. 1. Peran serta pada pembiayaan Peran serta pada pembiayaan diwujudkan dengan membayar retribusi kebersihan. 2. Peran serta pada teknis operasional pengelolaan Peran serta masyarakat pada teknis operasional pengelolaan persampahan diwujudkan dalam beberapa bentuk kegiatan seperti keikutsertaan pada
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 36
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
sebagian tahap pengelolaan persampahan (proses pengumpulan dilakukan sendiri oleh warga), menempatkan sampah pada tempat penampungan yang telah disediakan. Masyarakat berperan dalam pengelolaan sampah dengan mengurus dan kontribusi melalui retribusi. Pengelolaan sampah dengan program 3R merupakan program berbasis masyarakat, diharapkan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan yang utama. Peran masyarakat tampak pada retribusi dan keikutsertaan pada program 3R dan pengomposan. 3.3.6. Permasalahan Permasalahan persampahan yang dihadapi Kabupaten Berau adalah sebagai berikut: 1. Prasarana dan Sarana Keterbatasan alat angkut dan jumlah/ kualitas personil yang dimiliki. Keterbatasan jumlah alat angkut sampah (truk) menyebabkan rencana peningkatan pengangkutan sampah ke TPA menjadi sulit dilaksanakan. Rendahnya kualitas/kapasitas personil menyebabkan pengelolaan sampah kurang optimal. 2. Tempat Pembuangan Sampah Tempat pembuangan sampah akhir masih belum optimal, masih menggunakan sistem open dumping. 3. Kondisi Lokasi Permukiman Lokasi permukiman yang tidak tertada dengan baik, mengakibatkan sulitnya menangani kebersihan di lingkungan masyarakat yang tidak layak huni. 4. Wilayah Yang Cukup Luas Wilayah Kabupaten Berau yang sangat cukup luas menyebabkan pelayanan pengelolaan sampah hanya dilakukan di ibukota kabupaten saja (Tanjung Redeb). 5. Kurangnya Jumlah Tenaga Pekerja Harian Lepas Saat ini, rasio perbandingan jumlah lokasi penanganan dengan jumlah pekerja yang melayani kebersihan masih kurang. Kekurangan personil menyebabkan kecepatan penanganan yang dilakukan tidak seimbang dengan kecepatan produksi sampah yang dihasilkan. 6. Budaya Masyarakat Pola masyarakat yang masih belum begitu menyadari arti penting kebersihan dalam kehidupan. Jika kita memulai hidup dengan sehat maka akan berdampak pada kecerdasan pada diri anggota keluarga. Tabel.. Permasalahan Sub Sektor Limbah Padat di Kabupaten Berau No. A.
Aspek Pengelolaan Persampahan Kelembagaan: - Bentuk institusi - Dasar hukum pembentukan institusi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Permasalah Yang Dihadapi
Sudah terbentuk Tersedia
Hal. 37
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
No.
B. 1
2
C. D.
E.
Aspek Pengelolaan Persampahan - SDM; dll Teknis Operasional: Perencanaan : Ketersediaan dokumen perencanaan (master plan, FS, DED Prasarana dan Sarana Pengumpulan a.Gerobak sampah Pengangkutan a.Dump truck b.Compactor truck; dll Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) a.Lahan b. Fasilitas Umum -Jalan masuk Sistem Pembiayaan: - Realisasi penerimaan retribusi Peraturan/Perundangan - Kelengkapan & kelayakan materi - Penerapan sanksi & reward Peran serta Masyarakat dan Swasta: - Penyuluhan, edukasi dll - Kemampuan membayar retribusi
Permasalah Yang Dihadapi Jumlah kurang
Dalam Proses Penyelesaian
Kurang
50 % / Kondisi Tua Perawatan Kurang Kurang Jalur (1Jalur) Kecil Perda No.17 Tahun 2003 Belum Ada Belum Ada Koordinasi Yang Baik Kesadaran / Partisipasi Rendah
3.4. Pengelolaan Drainase 3.4.1. Landasan Hukum/Legal Operasional Landasan hukum / legal operasional yang secara khusus mengatur pengelolaan Limbah drainase di Kabupaten Berau belum tersedia. Namun beberapa pengaturan terkait dengan itu sudah ada, yaitu: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 2) Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Berau Menurut Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2008 bahwa institusi yang terkait langsung pengelolaan drainase di Kabupaten Berau adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 38
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
3.4.2. Aspek Institusional Berdasarkan tupoksinya maka yang memiliki kewenangan dalam penangangan atau pengelolaan drainase yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau, dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Menurut Pasal 4 Perda Nomor 9 Tahun 2008 terdapat dua penyelenggaraan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Berau, yaitu: 1) Perumusan kebijakan teknis di bidang bina marga dan pengairan; 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan serta pelayanan umum di bidang bina marga dan pengairan; 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang bina marga dan pengairan; Sebagaimana disebutkan Pasal 5, bahwa Organisasi Dinas Pekerjaan Umum yang menangani langsung pengelolaa drainase, yaitu: Bidang Pengairan, Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase. Struktur Organisasi Dinas Perkerjaan Umum Kabupaten Berau yang terkait dengan pengelolaan drainase sebagaimana pada gambar di bawah ini. Gambar.. Struktur Organisasi Dinas Perkerjaan Umum Kabupaten Berau Terkait dengan Pengelolaan Drainase SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG BINA MARGA
SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
BIDANG PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN BANGUNAN
BIDANG PENGAIRAN
BIDANG BANGUNAN GEDUNG DAN JASA KONSTRUKSI
SEKSI PEMBANGUNAN PENINGKATAN JALAN
SEKSI PEMBINAAN TEKNIS PERKOTAAN DAN PEDESAAN
SEKSI PENGELOLAAN SUMBER AIR PEMUKIMAN
SEKSI BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN
SEKSI PEMBANGUNAN PENINGKATAN JEMBATAN
SEKSI AIR MINUM
SEKSI PEMBANGUNAN PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI DAN DRAINASE
SEKSI JASA KONSTRUKSI
SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
SEKSI PEMELIHARAAN SUNGAI DAN RAWA
SEKSI PENGAWASAN BANGUNAN GEDUNG DAN JASA KONSTRUKSI
U P T D
Menurut Pasal 36 Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008 Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi Bidang Pengairan di bidang pembangunan perbaikan jaringan irigasi dan drainase. Selanjutnya Pasal 37
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 39
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2008, bahwa Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 36 mempunyai rincian tugas : a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan tugas. b. Mempelajari dan mengumpulkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase sebagai dasar pelaksanaan tugas. c. Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan di lingkup Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase supaya tercapai kinerja yang baik pada bawahan. d. Menyelenggarakan pemberian ijin pembangunan, pemanfaatan, pengubahan dan/atau pembongkaran bangunan dan/atau saluran irigasi pada jaringan irigasi primer dan skunder dalam daerah irigasi. e. Melaksanakan pembentukan komisi irigasi tingkat kabupaten. f. Melaksanakan pembangunan dan peningkatan sistem irigasi primer dan sekunder, tersier. g. Menyusun bahan rancangan perda kebijakan dan strategi pengaturan drainase berdasarkan kebijakan nasional dan propinsi. h. Menyusun bahan rancangan perda NSPK drainase dan pematusan genangan berdasarkan SPM yang disusun pemerintah pusat dan propinsi. i. Melaksanakan peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggaraan drainase dan pematusan genangan. j. Menyelesaikan masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan penanggulangan banjir. k. Menyusun rencana induk dan menyelenggarakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana drainase. l. Melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem drainase dan pengendalian banjir. m. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian sistem drainase dan pengendalian banjir. n. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan NSPK o. Melaksanakan pemeliharaan dan rehabiitasi sistem irigasi primer dan skunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha. p. Melaksanakan pemeliharaan dan rehabiitasi sistem irigasi primer dan skunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha. q. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan berdasarkan pelaksanaan tugas yang diserahkan untuk peningkatan kinerja dan sebagai bahan pembinaan kepegawaian. r. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya; s. Menyusunan laporan kegiatan Seksi Pembangunan Perbaikan Jaringan Irigasi dan Drainase baik bulanan, triwulan maupun tahunan sebagai pertanggung jawaban tugas. t. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah dan petunjuk atasan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 40
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Berdasarkan kajian kelembagaan yang dilakukan oleh Tim Pokja Sanitasi kabupaten Berau, maka diketahui peran kelembagaan dari setiap tahapan pengelolaan drainase di kabupaten Berau, seperti digambarkan dalam Diagram Sistem Sanitasi (DSS) di bawah ini. Gambar..Pemetaan Kelembagaan Pengelolaan Drainase, di Kabupaten Berau
Perorangan/ Rumah tangga
Belum tersedia
Perorangan/ Rumah tangga
Belum tersedia
Dinas PU
3.4.3. Cakupan Pelayanan Cakupan Pelayanan yang terlayani masih dalam lingkup perkotaan Tanjung Redeb yang terdiri dari Kecamatan Tanjung Redeb , IKK Teluk Bayur, IKK Gunung Tabur, IKK Sambaliung 3.4.4. Aspek Teknis dan Operasional
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 41
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Tinjauan kondisi drainase studi di wilayah studi merupakan bagian dari proses penyusunan RPIJM untuk komponen drainase. Dengan mengetahui kondisi sistem drainase makro maupun mikro yang ada di wilayah Kota Tanjung Redeb, maka akan dapat didefinisikan indikasi permasalahan yang ada secara lebih detail dan komprehensif, untuk selanjutnya dapat dirumuskan rencana penanganan yang sesuai dengan kondisi lapangan.
1.
Drainase Makro Sistem drainase induk yang ada di wilayah Kabupaten/Kota adalah sistem drainase alam, yaitu suatu sistem yang menggunakan sungai dan anak sungai sebagai sistem primer penerima air buangan dari saluran – saluran sekunder dan tersier yang ada. Keseluruhan sistem tersebut berfungsi untuk menyalurkan air hujan dan limbah rumah tangga. Sebagian dari saluran drainase sekunder yang ada juga menggunakan saluran irigasi sebagai saluran pembuangannya. Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sungai besar yang merupakan cabang dari Sungai Berau sebagai badan penerima air. Tabel .. Luas DAS Sungai No. 1. 2
Nama Sungai Segah Kelay
Luas DAS (km) 5.959,78 6.693,53
Panjang Sungai (km) 152 254
Sumber: Master Plan Drainase Kota Tanjung Redeb, 2008
Wilayah Kota Tanjung Redeb sistem pembuang utama dilayani oleh sistem pembuang kedua sungai tersebut yang mengapit Kecamatan Tanjung Redeb. Secara topografis, Kota terbagi menjadi daerah dataran yang terletak pada pertemuan dua sungai tersebut 2. Drainase Mikro Disamping sungai – sungai tersebut di atas, terdapat juga saluran – saluran pembuang dari pusat – pusat daerah tangkapan di dalam kota atau wilayah permukiman ke sungai dan atau anak sungai yang dikategorikan sebagai saluran tersier atau sekunder. Drainase mikro berupa saluran – saluran pembuang dari suatu kawasan, dimana sistem yang ada masih menjadi satu antara pembuangan air hujan dengan limbah rumah tangga. Pada umumnya saluran drainase yang ada mengikuti alur jalan yang ada dan belum terbagi menurut hirarki sistem aliran maupun sistem blok pelayanan.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 42
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Gambar 4.8 Sistem Drainase Kota Tanjung Redeb Secara umum jaringan drainase yang ada berupa saluran alami dan saluran buatan, saluran terbuka, saluran pasangan/beton maupun saluran galian tanah. Saluran drainase yang ada sebagian besar menjadi satu dengan saluran drainase jalan. Kondisi saluran eksisting yang ada di Kota Tanjung Redeb adalah sebagai berikut:
Genangan yang terjadi kebanyakan disebabkan oleh kapasitas saluran kurang, dan kurangnya tali air, terutama disepanjang saluran yang ada di sisi jalan; Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya perawatan, sehingga banyak gorong – gorong dan tali air yang tersumbat. Sistem saluran yang ada belum ter-integrasi secara baik, terutama dalam rumusan kapasitas saluran terhadap area yang dilayani, sehingga ada saluran yang melayani area terlalu luas. Masalah kemiringan dasar saluran juga memerlukan penanganan. Perubahan kemiringan tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya sedimentasi. Kerusakan – kerusakan pada saluran dan gorong – gorong juga menjadi salah satu penyebab yang menimbulkan genangan.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 43
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Sedimentasi dan timbunan sampah merupakan masalah yang ditemui di lapangan. Inlet saluran tidak berfungsi dengan baik, sehingga limpasan air permukaan tidak dapat masuk dengan lancar ke saluran yang ada. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat kebersihan saluran.
Tabel .. Kondisi Saluran yang Ada di Tanjung Redeb Dimensi No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Jalan/Lokasi Saluran
Jl. Niaga I Jl. Gadjah Mada Jl. Jend. Sudirman Jl. Manggis Jl. Anggur Jl. AKB. Sanipa I Jl.H. Isa II Jl. Milono Jl. Murjani I Jl. P. Batur Jl. Antasari Jl. APT. Pranoto Jl. Mangga I Jl. P. Panjang Jl. Murjani II Jl. P. Semama Jl. Merah Delima Jl. H. Isa I Jl. Mangga III Jl. Karang Ambon Jl. Durian I Jl. RA Kartini Jl. P. Derawan Jl. Cempaka I Jl. Mawar Jl. Cendana Jl. AKB. Sanipa II Jl. Ramania I Jl. Dahlia Jl. Durian II Jl. Durian III Jl. Mangga II Jl. Kakaban Jl. Dr. Sutomo Gang Karomah
Panjang (m)
1500 240 1600 1350 719 1300 900 182 1414 850 800 3300 1436 655 3000 1500 900 1300 750 614 550 320 900 300 750 220 1628 940 228 851 2009 1500 1273 500 329
Tinggi (m) 80 80 90 75 70 90 75 80 75 80 90 100 90 120 80 60 70 75 150 80 100 80 75 70 55 100 90 70 80 80 100 100 120 70 60
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Konstruksi Saluran
Lebar (m) Permanen 100 120 100 100 100 120 120 80 100 120 140 120 150 120 180 60 60 120 150 100 110 100 220 100 100 100 100 100 100 100 120 150 100 100 60
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kondisi
Saluran Baik Sedang Rusak Tanah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Hal. 44
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Gang Rimba Jl. Aminuddin Jl. Pemuda Jl. Ramania II Jl. Cempaka II Jl. Diponegoro Gang Kuini Jl. Sambaliung Jl. Teuku Umar Gang Berkah Gang Bahtera Jl. Pulau Sambit Jl. Milono (II) Jl. Durian I (II) Jl. Pulau Panjang (II) Jl. Pulau Kakaban (II) Jl. Pemuda (II)
256 50 50 √ 1440 80 120 √ 1436 90 100 √ 316 75 100 √ 300 75 100 √ 1878 150 220 √ 800 40 60 √ 1515 90 100 √ 1058 120 200 √ 998 60 60 √ 316 60 60 √ 300 70 100 √ 750 80 100 √ 1500 80 100 √ 1000 100 120 √ 1600 80 100 √ 2950 80 100 √ Sumber : DPU Cipta Karya 2008
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3.4.5. Peran Serta Masyarakat dan Jender dalam Pengelolaan Drainase Peran serta masyarakat pada teknis operasional pengelolaan drainase diwujudkan dalam beberapa bentuk kegiatan seperti keikutsertaan untuk merawat saluran air di lingkungan tempat tinggal. Dengan menjaga ketertiban masyarakat, menjaga kebersihan lingkungan (tidak membuang sampah pada saluran air). 3.4.6. Permasalahan Indikasi permasalahan menyangkut isu – isu penting yang terkait dengan drainase yaitu meliputi permasalahan genangan, kebijakan pembangunan antar kawasan, koordinasi pengawasan pembangunan dan kondisi eksisting system drainase. Dari hasil inventarisasi terdapat beberapa lokasi genangan di Kota Tanjung Redeb, data selengkapnya mengenai lokasi, parameter genangan, dampak, dan masalah atau penyebabnya dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut: Tabel .. Wilayah Genangan di Tanjung Redeb No 1 2 3 4 5 6.
Lokasi Jl. Kartini Jl. Dokter Sutomo Jl. A. Yani Jl. Yos Sudarso Jl. P. Diguna Jl. SM. Aminuddin
Lama Tinggi genang Penyebab genangan an ± 0.70 ± 2 jam 0.5 – 0,75 m Wilayah pasang surut ± 2.20 ± 2 jam 0.5 – 0,75 m Wilayah pasang surut ± 2.00 ± 2 jam 0.5 – 0.75 m Wilayah pasang surut ± 3.50 ± 2 jam 0.5 – 1 m Wilayah pasang surut ± 4.00 ± 2 jam 0.5 – 1 m Wilayah pasang surut ± 0.50 ± 1 jam 0.2 – 0.5 m Wilayah pasang surut Sumber : DPU Cipta Karya 2008 Luas (ha)
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 45
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
Dari hasil inventarisasi serta informasi dari berbagai sumber, penyebab terjadinya genangan tersebut antara lain adalah: Luapan dari beberapa sungai yang disebabkan oleh: Kapasitas sungai yang ada tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi; Pada beberapa lokasi penampang hidrolis yang ada tidak memadai atau tidak dapat menampung debit banjir yang ada; Pada beberapa lokasi penampang hidrolis sungai berkurang akibat dari terjadinya sedimentasi dan penyempitan penampang sungai. Akibat kerusakan tanggul sungai dan bocoran – bocoran yang tidak segera diatasi, sehingga semakin membesar tingkat kerusakan, Elevasi dari beberapa area berada di bawah elevasi muka air air banjir sungai, bahkan beberapa lokasi elevasinya berada di bawah muka air normal sungai. Dengan kondisi tersebut debit limpasan tidak bisa segera dibuang ke sungai, dan jika terjadi kebocoran pada tanggul sungai dapat menyebabkan genangan pada areal yang sangat luas. Sistem pembuang yang ada belum dibagi menurut system pembagian block plan yang ideal, sehingga ada sungai yang melayani area terlalu besar, dan akibatnya kapasitas sungai tidak mampun menampung debit yang terjadi. Luapan dari system pembuang yang ada sebagai akibat pendangkalan, penyempitan dan penyumbatan oleh sampah; Luapan akibat gorong – gorong, sypon, dan pintu pengatur tersumbat atau tidak berfungsi; Inlet saluran tidak tepat posisinya, terlalu tinggi dan sering tersumbat oleh pasir/tanah dan sampah sehingga limpasan air hujan tidak bisa/kurang lancar masuk ke sistem saluran drainase yang ada. Luapan akibat penggunaan bantaran sungai untuk kepentingan yang tidak semestinya; Akibat aliran permukaan (“debit run off”) pada saat hujan yang tidak bisa segera dibuang atau dialirkan ke sungai atau system pembuang yang ada, karena pada saat bersamaan sungai yang ada sudah penuh sehingga tidak mampu menampung tambahan debit dari aliran permukaan; Berkurangnya luas areal resapan akibat perubahan penggunanaan lahan (untuk permukiman, dan lain sebagainya); Tidak terdapatnya system (jaringan) drainase yang memadai pada kawasan atau lokasi rawan banjir, sehingga debit akibat aliran permukaan tidak bisa dibuang/dialirkan secara cepat. Berkaitan dengan jaringan drainase, permasalahan jangka pendek yang cukup mendesak untuk dipecahkan adalah masalah kualitas dari jaringan drainase itu sendiri, bukan pada masalah penambahan kapasitas jaringan drainase. Masalah kualitas jaringan drainase ini disebabkan karena beberapa hal, antara lain: 1) adanya lahan-lahan cekung di tengah 2) ketidakjelasan hirarki elevasi jaringan (sistem leveling) drainase yang ada Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Hal. 46
KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU Jln. APT. Pranoto No. 5 Telp. (0554 ) 21009 Fax.23148
3) pembuangan sampah dari masyarakat secara sembarangan yang menyebabkan drainase menjadi tersumbat 4) kecenderungan masyarakat untuk mengatasi masalah banjir dengan meninggikan (mengurug) lahan pekarangannya lebih tinggi dari area genangan banjir yang hanya bersifat quick temporary solution. Kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi adalah semua anggota masyarakat berpikir sama sehingga semuanya mengurug lahan pekarangannya lebih tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan kemungkinan banjir menjadi semakin lebih tinggi. 5) Pendangkalan dan penyumbatan drainase karena adanya endapan lumpur. 6) Kesalahan jaringan drainase yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga masyarakat berinisiatif untuk memperbaiki dengan membuka jaringan drainase. Tabel.. Permasalahan Sub Sektor Drainase di Kabupaten Berau No . A.
B. 1 2. 2.a. 2.b. 3. 3.a
3.b.
4..
D.
E.
Aspek Pengelolaan Drainase Kelembagaan: - Bentuk institusi - Dasar hukum pembentukan institusi - SDM; dll Teknis Operasional: Perencanaan Ketersediaan dokumen Master Plan, FS, DED Peningkatan/Pembangunan Saluran Baru Pemasangan Turap - Turap Kayu Pemeliharan Bangunan Pelengkap - Gorong-Gorong Operasi dan Pemeliharaan Rutin Pengerukan Saluran - Primer - Sekunder - Tersier Pemasangan Turap - Turap Beton/beton bertulang Rehabilitasi Saluran - Primer - Sekunder - Tersier - Gorong-Gorong Peraturan / Perundangan: - Kelayakan pakai - Penerapan sanksi Peran serta Masyarakat - Kampanye/Penyuluhan - Keterlibatan swasta - Partisipasi aktif masyarakat
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Berau 2011
Permasalahan yang dihadapi Sudah terbentuk Belum tersedia SDM masih terbatas
Belum tersedia
Terbatas kayu Ulin Banyak sampah
Sedimentasi tinggi Sedimentasi tinggi Sedimentasi tinggi
Tanah labil Tanah labil dan sedimentasi Tanah labil dan sedimentasi Tanah labil dan sedimentasi Rusak berat Belum ada Belum diterapkan Belum dilaksanakan Belum optimal Belum optimal
Hal. 47
3.5
Penyediaan Air Bersih
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Segah merupakan salah satu perusahaan milik Daerah Kabupaten Berau yang senantiasa berupaya untuk tetap eksis memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Sebagai perusahaan air minum yang melayani penduduk Kota Tanjung Redeb dan sekitarnya secara khusus, dan Kabupaten Berau Secara Umum, PDAM Tirta Segah harus mampu mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di Daerah-daerah tersebut. Perlu kita sadari bahwa kapasitas sumber daya dan kemampuan sistem kapasitas produksi serta jaringan pipa distribusi yang tersedia perlu terus ditingkatkan, sehingga juga diperlukan peninggkatan pengelolaan dengan sistem manajemen yang baik dan profesional agar dapat secara terus menerus memenuhi kebutuhan air minum bagi masyarakat serta memberikan pelayanan yang terbaik sehingga mampu memberikan kontribusi kepada PDAM maupun kepada Pemerintah Kabupaten Berau menuju semakin berkembangnya daerah tersebut. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Segah merupakan Badan usaha Milik Daerah Kabupaten Berau yang telah berdiri sejak Tahun 1980. Dengan di bangunnya Instalasi Pengolahan Air dengan kontruksi Baja dengan kapasitas 10 lt/det. Dengan sumber dana APBN dan dikelola oleh Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih Kalimantan Timur (PPSAB-KT). Lengkap dengan Bagunan Sipil, Bangunan Intake dan perpipaan, Mekanikal/Electrikal, pipa distribusi dan tersier serta sambungan Rumah sebanyak 200 unit yang dibangun kontraktor PT. Wijaya Kesuma Emindo (WKE).
Dan pada tahun 1986 diadakan pengembangan kapasitas instalasi dengan ditambahnya Instalasi pengolahan Air ( IPA ) paket baja 10 L/detik, bantuan dari PPSAB Kal – Tim. Bekas ( ex ) IPA Dari Balikpapan Produk Sumber Cipta Jaya ( STD ) dengan sumber dan APBN lengkap dengan Pipa Transmisi Intake,Pompa intake dan pompa kimia. Pada tahun 1995 dibangun lagi Instalasi paket baja kapasitas 10 L/detik lengkap pompa Intake dan pompa Kimia dengan sumber dana APBD II Kabupaten produk PT. Ruhaak Phala Industri dan dikelola oleh PDAM Berau Dan pada tahun 1999/2000 diadakan pengembangan kapasitas Instalasi 20 L/det ( konvensional ) dengan sumber dana APBN dan dikelola oleh Dinas PU Daerah dengan desain oleh PDAM Berau
Hal. 48
Kemudian pada tahun 2002 dioptimalkan menjadi 40 L/det dengan menambah pompa intake dan tube setler pada bak sedimentasi serta menambah pompa blower untuk pencucian filter IPA. Dan pada tahun 2006 dioptimalkan lagi dari kapasitas 40 L/det menjadi 60 L/det dengan menambah pompa intake. Pada Tahun 2006 PDAM Tirta Segah mengalami pengembangan (Sarana Air Bersih Perkotaan) dengan membangunan Instalasi Air
Bersih (IPA) type Kedasih konstruksi beton
bertulang (konvensional) dengan kapasitas terpasang 200 l/detik. Yang beralamatkan di Jalan Raja Alam I,KM5, Kel Sei Bedungun. Kec. Tanjung Redeb. IPA ini dalam proses pengolahan airnya menggunakan sistim kontrol yang bekerja secara otomatis dengan komputer (Scada). Hal tersebut akan mudah dalam melakukan antisipasi terhadap perubahan kondisi proses. Pengguna dapat secara langsung melakukan analisis.
Sehingga
meningkatkan
pemahaman
pengguna
terhadap
dalam
proses.
Implementasinya di sesuai dengan kebutuhan operasi. Dan sistem yang di manfaatkan dengan baik sampai dengan saat ini. Kelebihan sistem otomatisasi :
Hal. 49
3.5.1 Landasan Hukum/Legal Operasional lllllllllllll 3.5.2 Aspek Institusional Lllllllllllll
3.5.3 Cakupan Pelayanan 3.5.3.1 Daerah pelayanan Daerah pelayanan PDAM Kabupaten Berau meliputi beberapa kecamatan-kecamatan antara lain : Tanjung Redeb, Teluk Bayur, Gunung Tabur, Sambaliung, Labanan, Tanjung Batu dan Merancang. 3.5.3.2 Jumlah Sambungan dan Pemakaian Air Adapun jumlah total jumlah pelanggan PDAM Tirta Segah Kabupaten Berau pada tahun 2009 adalah sebayak 10.884 sambungan pelanggan. Dan ini merupakan peningkatan dari jumlah pelanggan tahun 2007 sebanyak 10.161 sambungan pelanggan. Hal ini dapat dilihat dalam tabel: Jumlah Tabel pelanggan tahun 2007-2009
TAHUN
Jumlah Pelanggan
2007
10.161
2008
10.521
2009
11.424
Hal. 50
3.5.3.3 Jumlah sambungan pelanggan tiap unit atau cabang PDAM di kabupaten Berau tahun 2007-2009 Tabel Jumlah sambungan pelanggan
NO 1 2 3 4 5 6
Uraian
Sambungan
Tanjung Redeb Teluk Bayur Sambaliung Gunung Tabur Merancang Labanan Jumlah
Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Jumlah Sambungan pelanggan 2007 7.763 1.044 413 378 123 440 10.161
2008 8.053 1.058 428 406 128 448 10.521
2009 8.936 1.058 441 406 129 454 11.424
3.5.3.4. Klasifikasi pelanggan pada tiap-tiap pelayanan PDAM Tirta segah dan sekitarnya tahun 2009 NO
Klasifikasi Pelanggan
1 2 3 4 5 6
Sosial (sos) Rumah Tangga A.1 Rumah Tangga A.2 Rumah Tangga A.3 Niaga Kecil Niaga Menengah Jumlah
Satuan Unit Unit Unit Unit Unit Unit
Jumlah Pelanggan Unit % 80 0.73 68 0.62 10.208 93.79 89 0.82 362 3.32 77 0.70 10.884
Pemakaian Air M3/Tahun % 48.944 1.54 26.458 0.83 2.927.816 92.40 77.250 0.24 123.909 3.91 33.897 1.07 3.168.749
3.5.3.5 Jumlah Air Terjual (M3/Tahun) di tiap daerah pelayanan PDAM tirta segah dan sekitarnya : NO 1 2 3 4 5 6
Uraian Tanjung Redeb Teluk Bayur Sambaliung Gunung Tabur Merancang Labanan Jumlah
Hal. 51
Satuan 3
M /Tahun M3/Tahun M3/Tahun M3/Tahun M3/Tahun M3/Tahun
Jumlah Air Terjual M3/Tahun 2007 190.279 18.045 15.498 10.068 1.939 5.535 241.364
2008 186.431 18.510 16.858 9.348 2.047 4.541 221.076
2009 242.485 18.438 17.575 9.975 2.169 5.023 295.665
3.5.3.6 Pemakaian Rata-rata (M3/sambungan/bulan) di tiap daerah pelayanan PDAM tirta segah dan sekitarnya :
NO
Uraian
Satuan
Tanjung Redeb M3/Sambungan/Bulan Teluk Bayur M3/Sambungan/Bulan Sambaliung M3/Sambungan/Bulan Gunung Tabur M3/Sambungan/Bulan Merancang M3/Sambungan/Bulan Labanan M3/Sambungan/Bulan Rata-rata
1 2 3 4 5 6
Pemakaian rata-rata M3/Sambungan/Bulan 2007 2008 2009 24.51 23.15 27.13 17.28 17.53 17.43 37.52 39.39 39.85 26.63 23.02 24.57 15.76 15.99 16.81 12.58 10.13 11.06 22.38 21.54 22.81
3.5.3.7 Fasilitas Produksi dan Air Baku Daerah pelayanan PDAM Tirta Segah dan sekitarnya sejalan dengan petumbuhan penduduk di kabupaten berau. Telah di bangun fasilitas pengolagan air dengan kapasitas 200l/det dan telah di operasikan pada tahun 2009. Permasalahan yang di hadapi Oleh PDAM Tirta segah dari fasilitas produksi : 1. Adanya penurunan dalam proses pengolahan air yang di sebabkan turunnya kapasitas pompa air baku. 2. Tidak seimbang antara pompa air baku dengan pompa distribusi sehingga sering terjadi kekurangan air dalam bak reservoir. 3.5.3.8.Fasilitas produksi air bersih PDAM tirta segah dan sekitarnya : No
Unit Produksi
Sistem Pengolahan
Operasional Tahun
Kapasitas (lt/det) Terpasang Produksi
1
Tanjung Redeb/Maritam
Lengkap
2009
95
110
2
Tanjung Redeb Km.5
Lengkap
2009
200
180
2
Teluk Bayur
2009
17
20
3
Sambaliung
2009
60
60
4
Gunung Tabur
2009
30
13
5
Merancang
2009
10
10
6
Labanan
2009
10
10
7
Singkuang
2009
30
30
Hal. 52
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Sumber Air Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan
3.5.3.9 Rencana penambahan fasilitas produksi air bersih wilayah Kab. Berau No
Sistem Pengolahan
Unit Produksi
Operasional Tahun
Kapasitas (lt/det)
Terpasang
Produksi
1
Sambaliung
Paket
2011
80
60
2
Merancang
Paket
2011
10
10
3
Labanan
Paket
2012
25
20
4
Tanjung Redeb
Intake
2012
200
150
Sumber Air
Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan Air Permukaan
Sistem Transmisi dan Distribusi Umum Sistem pengaliran pada pipa jaringan transmisi/Distribusi di daerah pelayanan dilakukan dengan system pemompaan baik untuk air baku dari intake ke IPA maupun air minum dari Reservoar ke pelanggan. Sytem pemompaan dilakukan karena daerah yang relatif agak datar. Panjang Total Jaringan pipa transmisi, distribusi dan retikulasi daerah pelayanan Tanjung redeb, Gunung tabur, Teluk Bayur dan sambaliung sampai dengan bulan April 2010. Diameter mm
Tanjung Redeb (M)
400
7.823,70
315
3.662,20
Teluk Bayur (M)
Gunung Tabur (M)
250
Sambaliung
2.718
200
120.68,40
4.592,30
3.621,50
4.100
160
11.945,90
3.554.40
2288
3.128
110
57.154.40
9,548,70
3.092
75
80.227,80
28.190,70
8.511,50
50
47.926,20
Total
220.808.60
Hal. 53
15.265,60
15.998 45.876.1
33.511
25.211.60
3.5 Produksi, Distribusi, Air Terjual dan NRW Untuk jelasnya jumlah produksi dan distribusi air bersih serta air yang terjual dan NRW dapat dilihat pada table : NO 1
2
3
4
5
URAIAN Poduksi Air 2007 2008 2009 Distribusi Air 2007 2008 2009 Air Terjual 2007 2008 2009 Total Kehilangan Air 2007 2008 2009 Total Kehilangan Air (%) 2007 2008 2009
M3/Tahun
L/det
6.309.955,56 6.117.928,21 8.092.497.14
202.86 196.7 260.17
6.198.730,90 6.057.400,61 8.077.557,86
199.3 194.74 259.7
2.858.052 3.168.749
3.199.348,61 4.908.808,86
52.81 60.77
3.5.4 Aspek Teknis dan Operasional ( Masih dalam pengetikan : direncanakan tgl 18 selesai dan kirim tgl 18 /11/11 pagi ) 3.5.5 Permasalahan ( Masih dalam pengetikan : direncanakan tgl 18 selesai dan kirim tgl 18 /11/11 pagi ) 3.6 Komponen Sanitasi Lainnya 3.6.1 Penanganan Limbah Industri ( Masih dalam pengetikan : direncanakan tgl 18 selesai dan kirim tgl 18 /11/11 pagi ) 3.6.2 Penanganan Limbah Medis ( Masih dalam pengetikan : direncanakan tgl 18 selesai dan kirim tgl 18 /11/11 pagi ) 3.6.3 Kampanye PHBS ( Masih dalam pengetikan : direncanakan tgl 18 selesai dan kirim tgl 18 /11/11 pagi )
Hal. 54
3.7 Pembiayaan Sanitasi Kota
Sudah kami kirimkan data ke pak Jusfar dan akan dianalisa dan dibantu penulisannya beliau janji insyaallah hari senin depan)
Hal. 55