Pokja AMPL Kota Balikpapan
BAB III PROFIL SANITASI KOTA BALIKPAPAN 3. 1. Kondisi Umum Sanitasi Kota Balikpapan 3.1.1 Kesehatan Lingkungan Data-data yang digunakan untuk analisa kondisi umum sanitasi adalah hasil survey Dinas Kesehatan Kota Balikpapan pada tahun 2009 mengingat data sebelum tahun tersebut tidak tersedia. Pada tahun 2009, kondisi kesehatan rumah tinggal di Kota Balikpapan 87% sehat dan tidak sehat sebanyak 13%, jumlah rumah tidak sehat terbanyak tersebar di Kecamatan Balikpapan Utara (22%) dan Kecamatan Balikpapan Timur (20%). Namun Kelurahan Klandasan Ulu Kecamatan Balikpapan Selatan tidak dilakukan survey. Tabel 3.1. Kondisi Kesehatan Lingkungan di lihat dari Keadaan Rumah di Kelurahan Kota Balikpapan
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kec/Kel Balikpapan Timur Teritip Lamaru Manggar Batakan Balikpapan Selatan Sepinggan Gn Bahagia Damai Klandasan Ilir Prapatan Tlaga sari Balikpapan Tengah Gn Sari Ilir Mekarsari Karang Rejo Karang Jati Balikpapan Utara Muara Rapak Gn Samarinda Batu Ampar Karang Joang
Jmlh KK yg ada (Target)
Jmlh KK yang di periksa
8026 2166 1292 3314 1254 39708 8924 8595 6309 7250 4523 4107 23280 5564 3369 9735 4612 22651 6502 5192 7542 0.102
2734 1142 490 600 502 26777 7759 2815 6194 5450 3630 929 16008 2760 4178 8755 315 3028 1182 1446 15 385
Buku Putih Kota Balikpapan
Kondisi kesehatan lingkungan Keadaan rumah S TS Jmlh KK % Jmlh KK % 2179 1093 326 432 328 24278 7069 2488 6079 4670 3057 815 12965 2260 3352 7066 287 2055 829 998 10 218
80 96 67 72 65 91 91 92 98 86 84 88 84 82 80 86 91 78 79 83 67 57
545 49 164 168 164 3568 1659 327 115 780 573 114 3013 500 825 1659 28 973 353 448 5 167
20 4 33 39 35 9 9 8 2 14 16 12 16 18 20 14 9 22 21 17 33 43
III - 1
Pokja AMPL Kota Balikpapan
No
Kec/Kel
Jmlh KK yg ada (Target)
19 20 21 22 23 24 25 26
Balikpapan Barat Margo Mulyo Baru Ilir SidoMulyo Marga Sari Baru Tengah Sidodadi Baru Ulu Kariangau Jumlah
13986 1110 4874 947 1795 813 710 3122 615 108.460
Jmlh KK yang di periksa 8722 545 4172 568 1626 155 536 1020 150 57.319
Kondisi kesehatan lingkungan Keadaan rumah S TS Jmlh KK % Jmlh KK % 6776 545 3358 426 1305 150 530 351 111 47.781
86 100 90 75 80 97 99 66 81 87
2008
14 -
826 142 321 5 6 669 39 7.538
10 25 20 3 1 34 19 13
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009 Di Kecamatan Balikpapan Selatan jumlah rumah tidak sehat hanya 9% dengan jumlah rumah tidak sehat tertinggi di Kelurahan Prapatan yaitu 16%. Rumah tidak sehat di Kecamatan Balikpapan Tengah sebanyak 16% yang sebagian besar tersebar di Kelurahan Mekarsari mencapai 20%. Untuk Kecamatan Balikpapan Barat, jumlah rumah tidak sehat sebanyak 14% dengan prosentase terbesar tersebar di Kelurahan Baru Ulu yang mencapai 34%. Kriteria sehat yang digunakan oleh Dinas Kesehatan adalah berdasarkan Keputusan Menteri Kesejatan Republik Indonesia No.829/MENKES/SK/VII/1999 tentan Persyaratan Kesehatan Perumahan. Adapun beberapa komponen persyaratan kesehatan rumah tinggal yaitu : 1. Bahan bangunan, tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang membahayakan kesehatan serta bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikro organism pathogen 2. Komponen dan penataan ruang rumah, meliputi lantai kedap air, mudah dibersihkan, dinding kedap air dan mudah dibersihkan, ventilasi baik, langit-langit mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan, bubungan rumah lebih dari 10 meter harus dilengkapi dengan penangkal petir, ruang dalam rmah ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, dapur, ruang mandi dan bermain anak. Ruang dapur juga harus dilengkapi sarana pembuangan asap. 3. Pencahayaan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 2
Pokja AMPL Kota Balikpapan
4. Kualitas udara dalam rumah ditentukan sushu 18o-30oC, kelembaban 40-70% 5. Ventilasi minimal 10% dari luas lantai 6. Tidak menjadi sarang binatang penular penyakit 7. Tersedia air bersih untuk kapasitas 60/liter/hari dan sehat 8. Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman 9.
Limbah padat dan cair tidak memncemari sumber air dan permukaan tanah serta tidak berbau.
10. Kepadatan hunian ruang tidur dengan luas minimal 8 meter. Dari setiap rumah, jumlah rumah dengan pekarangan sehat sebanyak 74,2% dan tidak sehat adalah 25,8%. Jumlah pekarangan tidak sehat terbanyak di Kelurahan Balikpapan Selatan (33%) dan Balikpapan Timur (30%). Tabel 3.2. Kondisi Kesehatan Lingkungan di lihat dari Pekarangan Rumah di Kelurahan Kota Balikpapan No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Kec/kel Balikpapan Timur Teritip Lamaru Manggar Batakan Balikpapan Selatan Sepinggan Gn Bahagia Damai Klandasan Ilir Prapatan Tlaga sari Balikpapan Tengah Gn Sari Ilir Mekarsari Karang Rejo Karang Jati Balikpapan Utara Muara Rapak Gn Samarinda Batu Ampar Karang Joang
Jmlh kk yg ada (target)
Jmlh kk yang di periksa
8026 2166 1292 3314 1254 39708 8924 8595 6309 7250 4523 4107 23280 5564 3369 9735 4612 22651 6502 5192 7542 0.102
2734 1142 490 600 502 26777 7759 2815 6194 5450 3630 929 16008 2760 4178 8755 315 3028 1182 1446 15 385
Buku Putih Kota Balikpapan
Kondisi kesehatan lingkungan Pekarangan Rumah S TS Jmlh KK % Jmlh KK % 1909 906 276 450 276 17834 6991 2344 4670 3089 800 13254 2260 3730 6991 273 2214 829 1157 10 218
70 79 56 75 55 67 90 83 86 85 86 83 82 89 80 87 73 70 80 67 57
813 236 214 149 214 3685 1764 471 780 541 129 2754 500 448 1764 42 814 353 289 5 167
30 21 44 25 43 13 10 17 14 15 14 21 22 12 25 13 37 30 2520 33 43
III - 3
Pokja AMPL Kota Balikpapan
No
19 20 21 22 23 24 25 26
Kec/kel
Jmlh kk yg ada (target)
Jmlh kk yang di periksa
13986 1110 4874 947 1795 813 710 3122 615
8722 545 4172 568 1626 155 536 1020 150
Balikpapan Barat Margo Mulyo Baru Ilir SidoMulyo Marga Sari Baru Tengah Sidodadi Baru Ulu Kariangau
Kondisi kesehatan lingkungan Pekarangan Rumah S TS Jmlh KK % Jmlh KK % 6813 541 3730 426 1035 155 490 357 79
78 99 89 75 64 100 91 35 53
1909 4 442 142 591 46 663 21
22 1 11 25 46 0 9 65 47
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009 Dari data tersebut, urutan kecamatan tertinggi yang mempunyai rumah dengan pekarangan yang tidak sehat adalah Kecamatan Balikpapan Utara (37%) yang dominan tersebar di Kelurahan Karang Joang (43%) disusul Kecamatan Balikpapan Timur (30%) dengan sebaran terbanyak di Kelurahan Lamaru dan Batakan (44 dan 43%), selanjutnya Kecamatan Balikpapan Barat (22%) yang tersebar di Kelurahan Baru Ulu mencapai 65%. Berikutnya adalah Kecamatan Balikpapan Tengah (21%) yang sebaran terbesar berada di Kelurahan Karang Rejo. Terendah
di Kecamatan
Balikpapan Selatan (13%) dengan sebaran terbesar di Kelurahan Gunung Bahagia (17%). Kondisi kesehatan lingkungan peternakan dari 1.419 rumah tangga yang mempunyai usaha peternakan, 49,4% sehat, 26,4 % tidak sehat dan 24,2% tidak diperoleh data apakah punya atau tidak memiliki kandang ternak. Prosentase dibandingkan dengan jumlah KK yang diperiksa. Tabel 3.3. Kondisi Kesehatan Lingkungan di lihat dari Kandang Ternak di Kelurahan Kota Balikpapan No
1 2 3 4
Kec/kel
Balikpapan Timur Teritip Lamaru Manggar Batakan
Jmlh kk yg ada (target)
Jmlh kk yang di periksa
8026 2166 1292 3314 1254
2734 1142 490 600 502
Buku Putih Kota Balikpapan
Kondisi kesehatan lingkungan Kandang ternak Ada S Ts Jmlh Jmlh Jmlh % kk kk kk 651 330 51 174 336 129 38 60 38 25 66 13 239 151 63 88 38 25 66 13
% 27 18 34 37 37 III - 4
Pokja AMPL Kota Balikpapan
No
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kec/kel
Balikpapan Selatan Sepinggan Gn Bahagia Damai Klandasan Ilir Prapatan Tlaga sari Balikpapan Tengah Gn Sari Ilir Mekarsari Karang Rejo Karang Jati Balikpapan Utara Muara Rapak Gn Samarinda Batu Ampar Karang Joang Balikpapan Barat Margo Mulyo Baru Ilir SidoMulyo Marga Sari Baru Tengah Sidodadi Baru Ulu Kariangau
Jmlh kk yg ada (target)
Jmlh kk yang di periksa
39708 8924 8595 6309 7250 4523 4107 23280 5564 3369 9735 4612 22651 6502 5192 7542 0.102 13986 1110 4874 947 1795 813 710 3122 615
26777 7759 2815 6194 5450 3630 929 16008 2760 4178 8755 315 3028 1182 1446 15 385 8722 545 4172 568 1626 155 536 1020 150
Kondisi kesehatan lingkungan Kandang ternak Ada S Ts Jmlh Jmlh Jmlh % kk kk kk 165 106 64 59 3 1 33 2 5 12 3 25 9 134 97 72 37 11 5 45 6 66 46 70 16 16 11 69 5 24 17 71 7 3 1 33 2 23 17 74 2 245 78 32 97 79 145 68 47 7 3 2 67 1 18 8 44 10 292 88 30 14 71 65 92 24 17 71 7 170 7 7 20 6 30 -
% 36 67 75 28 55 24 31 29 67 9 40 5 33 56 5 29 100 -
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009 Urutan prosentase tertinggi yang memiliki kandang tidak sehat adalah Kecamatan Balikpapan Utara sebesar 40% khususnya di Kelurahan Muara Rapak yang mencapai 100% dari responden terukur. Selanjutnya Kecamatan Balikpapan Selatan mencapai 36% dengan sebaran tidak sehat sebenarnya di Kelurahan Prapatan yaitu sebanyak 37 unit kandang. Kecamatan Balikpapan Timur mempunyai prosentase lebih rendah yaitu 27% kandang tidak sehat dengan sebaran terbanyak di Keluruhan Manggar mencapai 37%. Prosentase kandang tidak sehat di Kecamatan Balikpapan Tengah mencapai 24% dengan sebaran terbanyak di Kelurahan Mekarsari mencapai 4 unit kandang tidak sehat. Jumlah kandang tidak sehat
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 5
Pokja AMPL Kota Balikpapan
terendah di Kecamatan Balikpapan Barat hanya 5% dengan sebaran utama di Kelurahan Margasari (100%). Untuk kondisi sarana kesehatan lingkungan yang menjadi sumber data adalah adanya jamban yang memenuhi syarat, sarana pengolahan air limbah dan sarana air bersih. Pada tahun 2009, umumnya rumah tangga di Kota Balikpapan mempunyai jamban yang memenuhi syarat yaitu sebesar 90% , tidak memenuhi syarat adalah 7%, 1% tidak mempunyai jamban dan 3% tidak ada data. Tabel 3.4. Kondisi Kesehatan Lingkungan di lihat dari Jamban di Kelurahan Kota Balikpapan
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kec/kel Balikpapan Timur Teritip Lamaru Manggar Batakan Balikpapan Selatan Sepinggan Gn Bahagia Damai Klandasan Ilir Prapatan Tlaga sari Balikpapan Tengah Gn Sari Ilir Mekarsari Karang Rejo Karang Jati Balikpapan Utara Muara Rapak Gn Samarinda Batu Ampar Karang Joang Balikpapan Barat Margo Mulyo Baru Ilir SidoMulyo Marga Sari
Jmlh kk Jmlh kk yg ada yang di (target) periksa 8026 2166 1292 3314 1254 39708 8924 8595 6309 7250 4523 4107 24687 5564 3369 9735 4612 22651 6502 5192 7542 3415 13986 1110 947 4874 1795
Buku Putih Kota Balikpapan
2734 1142 490 600 502 26777 7759 2815 6194 5450 3630 929 13689 2760 4776 5838 315 3028 1182 1446 15 385 8972 545 568 4172 1626
Kondisi kesehatan lingkungan Jamban Ms Tms Tidak ada Jmlh kk % Jmlh kk % Jmlh kk % 1776 394 439 504 439 23932 6838 2376 6004 4908 2929 877 13595 2749 4766 5818 262 2893 1147 1436 12 298 7224 485 476 3267 1278
65 35 90 84 87 89 88 84 97 90 81 94 99 100 100 100 83 96 97 99 80 77 81 89 84 78 79
298 183 22 61 22 2852 0 61 115 2500 124 52 63 0 10 0 53 127 35 0 3 89 417 0 10 38 130
11 16 4 10 6 11 0 2 2 46 3 6 0 0 17 4 3 20 23 5 2 2 38
93 0 29 35 29 175 0 88 0 0 87 0 0 0 0 0 0 78 0 0 0 78 337 0 25 9
18 0 6 6 6 1 0 3 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 20 4 0 1 9
III - 6
Pokja AMPL Kota Balikpapan
No 23 24 25 26
Kec/kel
Jmlh kk Jmlh kk yg ada yang di (target) periksa
Baru Tengah Sidodadi Baru Ulu Kariangau
813 710 3122 615
155 536 1020 350
Kondisi kesehatan lingkungan Jamban Ms Tms Tidak ada Jmlh kk % Jmlh kk % Jmlh kk % 124 499 955 140
80 93 94 40
101 16 65 57
81 3 6 16
0 0 0 167
0 0 0 48
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009 Kecamatan Balikpapan Timur merupakan wilayah dengan sebaran jamban tidak memenuhi syarat terbesar yaitu 11% dari responden dan bahkan 18% tidak mempunyai jamban. Kelurahan Lamaru menjadi persebaran terbesar mencapai 16% jamban tidak memenuhi syarat dan keluarga yang tidak mempunyai jamban tersebar di Kelurahan Lamaru, Manggar dan Batakan (masing-masing 6%). Selanjutnya Kecamatan Balikpapan Selatan dengan prosentase 11% responden mempunyai jamban tidak memenuhi syarat dan 1% tidak mempunyai jamban. Kelurahan Klandasan Ilir mempunyai prosentase jamban tidak memenuhi syarat terbesar yaitu 46%, sedangkan di Kelurahan Gunung Bahagia dan Prapatan masih ada 3% dan 2% yang tidak mempunyai jamban. Kecamatan Balikpapan Barat dan Balikpapan Utara mempunyai prosentase sebaran jamban tidak memenuhi syarat hampir sama yaitu 5% dan 4%. Kelurahan Baru Tengah menjadi area sebaran jamban tidak memenuhi syarat terbanyak yaitu 65% dan di Kelurahan Kariangau ada 48% responden tidak mempunyai jamban. Di Kecamatan Balikpapan Utara, Kelurahan Karang Joang ada 23% mempunyai jamban tidak memenuhi syarat dan 20% responden tidak mempunyai jamban. Kelurahan yang hampir semua responden mempunyai jamban memenuhi syarat adalah Kelurahan Teritip Kecamatan Balikpapan Timur, di Kecamatan Balikpapan Selatan adalah Kelurahan Sepinggan, di Kecamatan Balikpapan Tengah adalah Kelurahan Gunung Sari Ilir dan Kelurahan Karang Rejo. Di Kelurahan Gunung Samarinda Kecamatan Balikpapan Utara semua jamban responden memenuhi syarat demikian juga di Kelurahan MargoMulyo Kecamatan Balikpapan Barat. Sarana pengolahan air limbah (SPAL) dari 55.200 KK yang ada pengolahan dan memenuhi syarat sebanyak 40.255 KK (73%) dan tidak memenuhi syarat sebanyak 4.307 KK (8%) dan sebanyak 11% atau 6.148 KK tidak mempunyai sistim pengolahan air limbah.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 7
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Tabel 3.5. Kondisi Kesehatan Lingkungan di lihat dari SPAL di Kelurahan Kota Balikpapan
No
Kec/kel
Balikpapan Timur 1
Teritip
2
Lamaru
3
Manggar
4
Batakan
5
Sepinggan
6
Gn Bahagia
7
Damai
8
Klandasan Ilir
9
Prapatan
10
Tlaga sari
Balikpapan Selatan
Balikpapan Tengah 11
Gn Sari Ilir
12
Mekarsari
13 14
Karang Rejo Karang Jati Balikpapan Utara
15
Muara Rapak
16
Gn Samarinda
17
Batu Ampar
18
Karang Joang Balikpapan Barat
19
Margo Mulyo
20
Baru Ilir
21
SidoMulyo
22
Marga Sari
23
Baru Tengah
24
Sidodadi
25
Baru Ulu
26
Kariangau
Jumlah
Kondisi kesehatan lingkungan Spal
Jmlh kk yg ada (target)
Jmlh kk yang di periksa
8026 2166 1292 3314 1254 39708 8924 8595 6309 7250 4523 4107 23280 5564 3369 9735 4612 22651 6502 5192 7542 3415 13986 1110 4874 947 1795 813 710 3122 615 109.058
2734 1036 38 1142 275 24 490 165 34 600 431 72 502 165 33 26777 16843 63 7759 3657 47 2815 1587 56 6194 4057 65 5450 5100 94 3630 1930 53 929 512 55 16008 12984 95 2760 2760 100 4178 4756 100 8755 5233 89 315 245 78 3028 2565 85 1182 1147 97 1446 1301 90 15 8 53 385 109 28 8722 6827 76 545 465 85 4172 476 84 568 3967 95 1626 1196 74 155 54 35 536 222 41 1020 19 2 150 428 122 55.200 40.255 73
Ms Jmlh % kk
Tms Jmlh % kk
Tidak ada Jmlh % kk
317 117 48 104 48 3589 193 2037 32 920 407 60 10 50 194 45 145 4 147 10 101 28 3 5 4.307
829 30 210 18 277 57 65 11 277 55 4868 18 3838 49 345 12 115 2 0 0 560 15 10 1 65 0 45 1 20 6 35 1 35 3 351 4 145 9 206 38 6.148 11
12 10 10 17 10 13 7 33 1 25 44 0 0 16 6 4 10 27 2 2 65 5 0 1 8
Sumber data : Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, 2009
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 8
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Berdasarkan data rumah tangga yang mempunyai sistem pengolahan air limbah, dari 55.200 responden terperiksa, Kecamatan Balikpapan Selatan mempunyai sebaran tertinggi yaitu 13% sistim pengolahan air limbah tidak memenuhi syarat dengan sebaran utama di Kelurahan Telagasari sebanyak 44% diikuti Kelurahan Damai sebanyak 33%. Kecamatan Balikpapan Timur mempunyai prosentase 12% rumah yang mempunyai sistim pengolahan air limbah tidak memenuhi syarat dengan sebaran hampir merata di semua kelurahan yaitu di Kelurahan Lamaru, Kelurahan Teritip dan Kelurahan Batakan (10%) kecuali Kelurahan Manggar mencapai 17%. Rumah responden di Kelurahan Balikpapan Timur juga banyak yang belum mempunyai sistem pengolahan air limbah yaitu mencapai 30% dengan sebaran terbesar di Kelurahan Lamaru (57%) dan Kelurahan Batakan (55%). Kecamatan Balikpapan Utara rumah responden yang mempunyai sistem pengolahan air limbah yang tidak memenuhi syarat sebanyak 6% dengan sebaran di Kelurahan Batu Ampar mencapai 27%, di Kelurahan Muara Rapak masih ada 3% yang tidak mempunyai SPAL. Kecamatan Balikpapan Barat meskipun hanya 2% rumah yang mempunyai SPAL tidak memenuhi syarat, namun ternyata di Kelurahan Baru Tengah menjadi daerah dengan sebaran SPAL tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 65% dan bahkan berdasarkan data Puskesmas Sidodadi (mewakili sebagian Baru Ulu dan Baru Tengah) masih ada 38% yang tidak mempunyai SPAL. Kecamatan Balikpapan Tengah merupakan daerah dengan SPAL yang banyak memenuhi syarat. Namun di Kelurahan Karang Jati masih ada 6% yang belum mempunyai SPAL. Sarana air bersih yang tersedia untuk masyarakat Kota Balikpapan 89% tersedia sarana air bersih dan layak, 4% tersedia namun tidak layak dan yang belum mempunyai sarana air bersih sebesar 3% Berdasarkan jumlah penduduk tahun 2009, 83,87 % penduduk telah menggunakan air ledeng (PDAM), 3,43% sumur pompa,6,68 % sumur gali, 0,16% air kemasan, 4,33% air hujan dan lain-lain sebesar 1,53%. Dari data ini maka akses sumber air tanah penduduk berasal dari sumur pompa dan sumur gali (10,11%). Di Kecamatan Balikpapan Timur, layanan ledeng tertinggi di Kelurahan Manggar yaitu 65,90% (dari 1.645 responden), dan terendah di Kelurahan Teritip hanya 25,73%. (dari 3.304 responden). Sedangka di Kelurahan Batakan banyak menggunakan air hujan yaitu 48,08% (dari 5.650 responden). Untuk Kelurahan Teritip dan Lamaru juga banyak yang menggunakan sumur gali sebagai sumber air yaitu 49,21% (dari 3.304 responden) dan 47,46% (dari 611 responden). Buku Putih Kota Balikpapan
III - 9
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Tabel.3.6. Akses air bersih keluarga Kota Balikpapan Tahun 2009 No. Kecamatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Balikpapan Timur
Balikpapan Selatan
Balikpapan Tengah
Balikpapan Utara
Balikpapan Barat
Teritip Lamaru Manggar Batakan Sepinggan Gn.Bahagia Damai Klandasan Ilir
Jmlh Sample Klrga 3.034 3.304 1.413 611 3.276 1.645 8.600 5.650 14.849 11.503 13.582 2.079 9.426 8.910 7.132 1.050
108,90 43,24 50,21 65,70 77,47 15,31 94,53 14,72
Prapatan Telagasari Mekarsari G.Sari Ilir Karang Jati Karang Rejo Sumber Rejo Gn.Samarinda Muara Rapak Batu Ampar Karang Joang Margo Mulyo Baru Ilir Sido Mulyo Baru Tengah Marga Sari Baru Ulu Kariangau JUMLAH
4.639 6.208 4.275 4.010 2.083 6.815 6.145 7.857 6.008 13.800 3.524 2.161 4.768 1.250 2.194 2.876 3.595 774 144.294
85,92 100 33,89 100,00 14,40 100 66,75 95,00 63,96 76,96 76,96 68,81 100,00 88,00 100,23 56,57 99,97 32,30 72,06
Puskesmas
3.986 6.208 1.449 4.010 300 6.815 4.102 7.464 3.843 2.712 2.712 1.487 4.768 1.100 2.199 1.627 3.594 250 103.972
%
LDG 502 208 1.084 1.158 7.505 1.935 8.876 900 2.286 6.198 1.179 3.992 300 6.773 4.016 6.163 3.691 1.241 1.241 945 4.291 1.320 2.190 1.495 3.162 0 83.957
SPT 74 65 159 880 78 6 70 250 2 9 0 17 1.047 54 289 289 90 54 80 3 27 170 0 3.436
Akses Air Bersih SGL PAH KMSN 960 411 4 290 47 0 559 2 658 1.952 3 1.630 0 0 66 0 0 9 7 12 80 480 720 100 8 0 0
LAIN 1 130 948 0 0 150 0 270
9 5 34 254 97 928 928 42 18 37 6 0 127 168 6.690
37 20
0 0
0 15
254 254 159
0 0 0
1 0 0 12
20 0 103 0 82 4.331
0 2 34 0 157
0 0 0 0 1.530
JML 1.951 611 1.645 4.060 10.963 2.079 8.910 1.050 3.986 6.208 1.449 4.010 300 6.815 4.102 7.464 3.843 2.712 2.712 1.248 4.363 1.457 2.199 1.627 3.493 250 100.101
LDG 25,73 34,04 65,90 28,52 68,46 93,07 99,62 85,71 57,35 99,84 81,37 99.55 100 99,38 97,90 82,57 96,04 45,76 45,76 75,72 98,35 90,60 99,59 91,89 90,52 83,87
SPT 3,79 10,64 3,92 8,03 3,75 0,07 6,67 6,27 0,03 0,22 0,41 14,03 1,41 10,66 10,66 7,21 1,24 5,49 0,14 1,66 4,87 3,43
% Akses Air Bersih SGL PAH KMSN 49,21 21,07 0,21 47,46 7,69 33,98 0,12 16,21 48,08 0,07 14,87 3,17 0,10 0,08 0,13 7,62 12,04 18,06 2,51 0,13 0,22 0,07 0,54 0,83 0,49 3,40 2,52 34,22 9,37 34,22 9,37 3,37 12,74 0,41 2,54 1,37 0,27 6,33 0,12 3,64 0,97 67,20 32,80 6,68 4,33 0,16
LAIN 0,16 3,20 8,65 3,76 18,63 0,37 0,03 0,96 1,53
Sumber : DInas Kesehatan, 2009
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 10
JML 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Kecamatan Balikpapan Selatan sebagian besar menggunakan sumber air ledeng, yaitu di Kelurahan Damai 93,07% (2.097 responden), Kelurahan Damai 99,62% (dari 8.910 responden) dan Kelurahan Telagasari sebanyak 99,84% (6.028 responden). Sumber air bersih dari sumur bor terbanyak di Kelurahan Sepinggan yaitu 8,03% (11.503 responden) disusul Kelurahan Klandasan Ilir (6,67% dari 1.050 responden) dan Kelurahan Prapatan (6,27% dari 3.986 responden). Untuk Kecamatan Balikpapan Tengah sebagian besar diatas 90% telah menggunakan ledeng. Hanya di Kelurahan Mekarsari yang terendah yaitu 81,37% (dari 1.499 responden) dan 18,63% menggunakan air kemasan. Kecamatan Balikpapan Utara hanya di Kelurahan Muara Rapak yang banyak menggunakan ledeng yaitu 96,04% (dari 3.843 responden) disusul Kelurahan Gunung Samarinda sebesar 82,57% (dari 7.464 responden), Kelurahan Batu Ampar (45,76%) dan Karang Joang (45,76%). Penggunaan sumur bor dan sumur gali merata di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Gunung Samarinda, Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Karang Joang. Kecamatan Balikpapan Barat 5 (lima) kelurahan telah menggunakan air ledeng diatas 90% kecuali Kelurahan Margomulyo baru mencakup 75,72% bahkan Kelurahan Kariangau masih belum terlayani sehingga banyak menggunakan sumur gali (67,20% dari 250 responden) serta menggunakan air hujan (32,80%). Kondisi sanitasi kota juga sangat dipengaruhi keberadaan tempat pengumpulan sampah sementara (TPS). Dari 558 TPS yang tersebar di seluruh wilayah Kota Balikpapan sebanyak 424 TPS merupakan TPS yang diawasi, dan dilakukan survey dan 29,01% TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 18,87% berbau dari rumah terdekat dan 27,12% banyak dijumpai larva lalat dan lalat dewasa. Pada umumnya TPS yang memenuhi syarat yaitu 82,08% dan tidak memenuhi syarat adalah 18,40%. Pada Kecamatan Balikpapan Timur terdapat 19 TPS dan seluruhnya adalah TPS yang diawasi, sebanyak 7 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 6 TPS berbau dari rumah terdekat dan 11 TPS banyak dijumpai larva lalat dan dewasa, 6 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat berikut rincian TPS yang tersebar pada empat kelurahan di Kecamatan Balikpapan Timur. Kelurahan Teritip terdapat 7 TPS yang ada semuanya mempunyai jarak dengan sumur terdekat lebih dari 15 meter tetapi ada 2 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat. Di Kelurahan Lamaru dari 6 TPS banyak dijumpai larva dan lalat dewasa dan 1 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat, Kelurahan Manggar Baru terdapat 6 TPSdan
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 11
Pokja AMPL Kota Balikpapan
semuanya merupak TPS diawasi, dimana 6 TPS berbau dari rumah terdekat, 5 TPS banyak larva dan lalat dewasa, serta 3 TPS deangan kondisi tiadak memenuhi syarat. Kecamatan Balikpapan Selatan terdapat 190 TPS yang 144 TPS diantaranya diawasi, sebanyak 45 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 19 TPS berbau dari rumah terdekat, 51 TPS banyak dijumpai larva lalat dan dewasa,sebanyak 16 TPS tidak memenuhi syarat. Berikut sebaran TPS di kelurahan-kelurahan Kecamatan Balikpapan Selatan. Di Kelurahan Gunung Bahagia terdapat 7 TPS berbau dari rumah terdekat, 43 TPS banyak dijumpai larva lalat dan lalat dewasa, sebanyak 3 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat. Kelurahan Damai terdapat 15 TPS, 10 TPS diantaranya TPS yang diawasi, 6 TPS berbau dari rumah terdekat, 4 TPS banyak dijumpai larva dan lalat. Pada Kelurahan Klandasan terdapat 49 TPS dan 25 TPS diataranya diawasi, sebanyak 23 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 2 TPS berbau dari rumah terdekat, dan 3 TPS dengan kondisi Tidak memenuhi syarat, Kelurahan Prapatan memiliki 28 TPS dan seluruh TPS diawasi, sebanyak 22 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat dan TPS dengan kondisi yang tidak memenuhi syarat sebanyak 8 TPS, pada kelurahan Telaga Sari terdapat 55 TPS, hanya 8 TPS yang diawasi, sebanyak 4 TPS berbau dari rumah terdekat 4 TPS banyak dijumpai larva dan lalat dewasa, TPS dengan kondisi yang tidak memenuhi syarat sebanyak 2 TPS. Di Kecamatan Balikpapan Tengah tersebar 156 TPS, 103 TPS diawasi, dari jumlah tersebut 7 TPS diantaranya mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 22 TPS berbau dari rumah terdekat, 20 TPS banyak dijumpai larva dan lalat dewasa, dari TPS dengan kondisi yang tidak memenuhi syarat sebanyak 19 TPS. Berikut data TPS di kelurahan yang ada di wilayah administrasi Kecamatan Balikpapan Tengah adalah kelurahan Gunung sari Ilir terdapat 13 TPS yang seluruhnya dalah TPS yang diawasi, 5 TPS diantaranya berbau dari rumah terdekat,semua dengan kondisi memenuhi syarat, Kelurahan Mekar Sari terdapat 52 TPS yang semuanya tidak diawasi, pada Kelurahan Karang Jati terdapat 12 TPS, 11 TPS diawasi yang meliputi 7 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 3 TPS berbau dari rumah terdekat, 1 TPS banyak dijumpai larva dan lalat dewasa seluruh kondisi TPS memenuhi syarat, Kelurahan Karang Rejo 79 TPS seluruhnya diawasi, 14 TPS diantaranya mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 19 TPS banyak dijumpai larva dan lalat dewasa, terdapat 19 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat pada Kelurahan Karang Rejo. Kecamatan Balikpapan Utara terdapat 88 TPS, 86 TPS diantaranya adalah TPS diawasi,yang meliputi 34 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 26 TPS berbau dari rumah terdekat, dan 20 TPS banyak larva dan lalat dewasa, dari seluruh TPS yang terdapat pada kecamatan Balikpapan Utara 18 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat, Buku Putih Kota Balikpapan
III - 12
Pokja AMPL Kota Balikpapan
berikut adalah gambaran umum TPS yang terdapat pada kelurahan-kelurahan dalam kecamatan Balikpapan Utara, Kelurahan Muara Rapak terdapat 25 TPS yang selurahnya TPS diawasi, 25 TPS diantaranya mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 18 TPS berbau dari rumah terdekat,18 TPS banyak dijumpai larva dan lalat dewasa,dari keseluruhan TPS 3 TPS diantaranya Tidak memenuhi syarat, Kelurahan Gunung Samarinda terdapat 20 TPS seluruhnya TPS diawasi dan semuanya dengan kondisi memenuhi syarat, Kelurahan Batu Ampar terdapat 32 TPS dan seluruhnya 32 TPS diawasi, 2 TPS berbau dari rumah terdekat, 2 TPS banyak dijumpai larva dan lalat dewasa, terdapat 12 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat, Kelurahan Karang Joang Terdapat 11 TPS, 9 TPS merupakan TPS diawasi, dari keseluruhan TPS terdapat 9 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 6 TPS berbau dari rumah terdekat, 1 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat dari keseluruhan TPS pada Kelurahan Karang Joang. Kecamatan Balikpapan Barat terdapat 105 TPS, 102 TPS diantaranya adalah TPS diawasi, dangan diantaranya 30 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 7 TPS berbau dari rumah terdekat, 13 TPS banyak larva dan lalat dewasa, 21 TPS tidak memenuhi syarat dari seluruh TPS yang ada pada Kecamatan Balikpapan Barat, berikut adalah gambaran umum TPS pada kelurahan di Kecamatan Balikpapan Barat, Kelurahan Margomulyo terdapat 18 TPS yang semuanya merupakan TPS diawasi, diantaranya terdapat 2 TPS berbau dari rumah terdekat, dan seluruh TPS memenuhi syarat, Kelurahan Sidomulyo terdapat 1 TPS, yang merupakan juga TPS diawasi, Kelurahan Margasari terdapat 14 TPS,semuanya merupakan TPS diawasi, yang merupakan 7 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 4 TPS berbau dari rumah terdekat, dan 3 TPS banyak larva dan lalat dewasa, dari seluruh TPS 4 TPS tidak memenuhi syarat, Kelurahan Baru Tengah memliki 35 TPS yang semuanya adalah TPS diawasi, dari saluruh TPS 15 TPS dengan kondisi tidak memenuhi syarat, Wilayah Sidodadi memiliki 5 TPS yang merupakan juga TPS diawasi, 4 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, 1 TPS berbau dari rumah terdekat, seluruh konsisi TPS memenuhi syarat, Kelurahan Baru Ulu memiliki 10 TPS yang seluruhnya merupakan TPS diawasi, 10 diantaranya banyak larva dan lalat dewasa, 10 TPS tersebut dalam kondisi memenuhi syarat, Kelurahan Kariangau memiliki 23 TPS dengan 19 TPS diantaranya merupakan TPS diawasi, 19 TPS mempunyai jarak lebih dari 15 meter dari sumur terdekat, dengan kondisi 2 TPS tidak memenuhi syarat.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 13
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Tabel.3.7. Kondisi Tempat Pengumpulan Sampah Sementara ( TPS ) menurut Jumlah Kepala Keluarga 2009 NO
PUSK/KEC.
I
JML TPS DIAWASI
TPS B
A
KONDISI C
MS
TMS
Ket
JLH
%
JLH
%
JLH
%
JLH
%
JLH
%
1 2 3 4
KEC.BPP.TIMUR TERITIP LAMARU MANGGAR BARU MANGGAR
19 7 6 6
19 7 6 6
7 7 0 0
36.842 100 0 0
6 0 0 6
31.58 0 0 100
11 0 6 5
57.895 0 100 83.333
14 5 5 4
73.68 71.43 83.33 66.67
6 2 1 3
31.579 28.571 16.667 50
A : Jarak sumur Terdekat > 15 M
190
114
45
3 0 3 8
14.035 0 6.9767 0 12 28.571
C : Banyaknya larva Dan lalat dewasa
40 10 23 20
86.84 0 93.02 100 92 71.43
16
0 0 23 22
44.737 0 100 40 0 0
99
43 10 25 28
16.67 0 16.28 60 8 0
51
43 15 49 28
39.474 0 0 0 92 78.571
19
5 6 7 8 9
KEC.BPP.SELATAN SEPINGGAN GN.BAHAGIA DAMAI KLANDASAN PRAPATAN
55
8
0
0
4
50
4
50
6
75
2
25
156 13 52 12 79
103 13 0 11 79
7 0 0 7 0
6.7961 0 0 63.636 0
22 5 0 3 14
21.36 38.46 0 27.27 17.72
20 0 0 1 19
19.417 0 0 9.0909 24.051
84 13 0 11 60
81.55 100 0 100 75.95
19 0 0 0 19
18.447 0 0 0 24.051
88 25 20 32
86 25 20 32
34 25 0 0
39.535 100 0 0
26 18 0 2
30.23 72 0 6.25
20 18 0 2
50.588 18 0 0
70 22 20 20
231.5 30.56 0 320
16 3 0 12
18.605 12 0 37.5
II
10 TLAGA SARI III 11 12 13 14 IV
JML TPS
KEC.BPP TENGAH GN.SARI ILIR MEKAR SARI KARANG JATI KARANG REJO
KEC.BPP UTARA 15 MUARA RAPAK 16 GN.SAMARINDA 17 BATU AMPAR
Buku Putih Kota Balikpapan
7 6 2
43 4 0
B : Berbau dari rumah Terdekat
MS : Memenuhi syarat TMS : Tidak Memenuhi syarat
III - 14
Pokja AMPL Kota Balikpapan
TPS B
KONDISI
JML TPS
JML TPS DIAWASI
18 KARANG JOANG
11
9
JLH 9
% 100
JLH 6
% 66.67
JLH 0
% 0
JLH 8
% 12
JLH 1
% 11.111
KEC.BPP BARAT MARGOMULYO SIDOMULYO BARU ILIR MARGA SARI BARU TENGAH SIDODADI BARU ULU KARIANGAU
105 18 1
102 18 1
30 0 0
7 2 0 4 0 1 0 0
3 0 0 10 0
10 20 5 10 17
79.41 100 100 0 71.43 57.14 100 100 89.47
21 0 0
7 0 4 0 19
12.745 0 0 0 21.429 0 0 100 0
81 18 1
14 35 5 10 19
6.863 11.11 0 0 28.57 0 20 0 0
13 0 0
14 35 4 10 23
29.412 0 0 0 50 0 80 0 100
4 15 0 0 2
20.588 0 0 0 28.571 42.857 0 0 10.526
558
424
123
29.009
80
18.87
115
27.123
348
82.08
78
18.396
NO
V 19 20 21 22 23 24 25 26
PUSK/KEC.
JUMLAH KOTA
A
C
MS
TMS
Ket
(Dinas sehatan,2009)
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 15
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Kondisi sanitasi untuk usaha makanan dan minuman yang dikelompokkan menjadi jasa boga, rumah makan/restoran, dan sentra makanan jajanan, dari 35 tempat usaha jasa boga yang diperiksa (77,8%) di Kota Balikpapan pada umumnya mempunyai sanitasi yang memenuhi syarat (85,71%). Rumah makan atau restoran dari jumlah 193 (70,7%) yang diperiksa sebagian besar memenuhi syarat kesehatan (87,56%), 93,5 % Damiu mempunyai kondisi sanitasi yang memenuhi syarat. Sedangkan sentra makanan jajanan 88,1% memenuhi persyaratan kesehatan (Tabel.3.8) Di Kecamatan Balikpapan Timur, dari 14 rumah makan yang diperiksa terdapat 13 restauran yang memenuhi syarat yang tersebar di Kelurahan, damiu dari jumlah 11 terperiksa ada 11 yang memenuhi syarat yang tersebar di Kelurahan Teritip dan Lamaru masing-masing 2 unit. Kelurahan Manggar ada 4 dan Kelurahan Batakan berjumlah 3 unit. Untuk sentra makanan jajanan di Kecamatan Balikpapan Timur tidak ada. Kecamatan Balikpapan Selatan, dari 15 jasaboga yang diperiksa, 12 buah memenuhi syarat yang tersebar di Kelurahan Sepinggan dan Kelurahan Gunung Bahagia masing-masing ada 2 buah, Kelurahan Damai dan Kelurahan Prapatan masing-masing sebanyak 4 buah sedangkan di Kelurahan Klandasan Ilir dan Telagasari tidak ada jasaboga yang diperiksa. Untuk Restauran/rumah makan, dari 82 unit diperiksa ada 75 (91,5%) yang memenuhi syarat kesehatan dengan sebaran adalah di Kelurahan Sepinggan sebanyak 17 buah, Kelurahan Gn.Bahagia berjumlah 12 buah, Kelurahan Damai terdapat 15 buah, Kelurahan Klandasan Ilir dijumpai 9 buah, Kelurahan Prapatan sebanyak 6 buah dan yang terbanyak yaitu 23 buah dijumpai di Kelurahan Telagasari. Usaha Damiu di Kecamatan Balikpapan Selatan 100% dari 24 unit yang diperiksa memenuhi persyaratan kesehatan
dengan sebaran terbesar di
Kelurahan Damai (8 buah), Kelurahan Gn.Bahagia dan Kelurahan Prapatan masing-masing 5 buah, kemudian disusul Kelurahan Sepinggan ada 4 buah, Kelurahan Telagasari 3 buah dan KElurahan Klandasan Ilir ada 2 buah.Usaha sentra makanan jajanan di Kecamatan Balikpapan Selatan dari 23 yang diperiksa sebanyak 80% (20 buah) yang memenuhi syarat kesehatan dengan penyebaran adalah di Kelurahan Gunung Bahagia dan Kelurahan Perapatan masing-masing ada 8 buah, Kelurahan Klandasan Ilir sebanyak 4 buah sedangkan Kelurahan Sepingan, Kelurahan Damai dan Kelurahan Telagasari tidak ada data. Hasil pengawasan kesehatan makanan dan minuman di Kecamatan Balikpapan Tengah menunjukkan bahwa hampir 100% semua memenuhi syarat kesehatan. Dari usaha jasaboga yang diperiksa sebanyak 3 buah semua memenuhi persyaratan kesehatan yang semuanya berada di Kelurahan Karang Rejo, sedangkan di Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kelurahan Mekar sari dan Kelurahan Karang Jati tidak ada data. Keberadaan rumah makan juga diperiksa dan Buku Putih Kota Balikpapan
III - 16
Pokja AMPL Kota Balikpapan
dari 44 buah hasilnya dalah 41 memenuhi syarat kesehatan dengan sebaran di Kelurahan Karang Rejo ada 20 buah, Kelurahan Mekarsari sebanyak 11 buah, Kelurahan Gunung Sari Ilir terdapat 9 buah dan Kelurahan Karang Jati hanya ada 1 buah. Kelompok usaha damiu dari 7 buah yang diperiksa, 100% memenuhi syarat kesehatan yang semuanya hanya ada di Kelurahan Karang Rejo dan demikian juga usaha sentra makanan jajanan dari 7 yang diperiksa 100% memenuhi syarat kesehatan dan hanya di Kelurahan Karang Rejo. Di Kecamatan Balikpapan Utara, usaha jasaboga yang diperiksa sebanyak 10 buah ada 8 buah yang memenuhi syarat kesehatan dengan sebaran terbesar di Kelurahan Batu Ampar ada 5 buah, Kelurahan Gunung Samarinda terdapat ada 2 buah dan Kelurahan Muara Rapak berjumlah 1 buah. Pemeriksaan usaha jasa restauran/rumah makan dilakukan pada 16 buah rumah makan dan hasilnya adalah ada 14 buah yang memenuhi syarat kesehatan dengan sebaran di Kelurahan Batu Ampar dan Kelurahan Karang Joang masing-masing sebanyak 5 buah, sedangkan di Kelurahan Muara Rapak dan Gunung Samarinda masing-masing berjumlah 3 buah. Semua usaha damiu yang diperiksa ada 6 buah damiu yang memenuhi syarat kesehatan dan terdapat di Kelurahan Muara Rapak sebanyak 4 buah dan di Kelurahan Gunung Samarinda ada 2 buah. Untuk sentra makanan jajanan hanya ada 1 unit yang diperiksa yaitu di Kelurahan Batu Ampar dan memenuhi syarat kesehatan. Di Kecamatan Balikpapan Barat, data pemeriksaan kesehatan makanan dan minuman terpusat di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Ilir (diwakili data Puskesmas Sidodadi). Dari 9 usaha jasaboga yang diperiksa ada 7 buah yang memenuhi syarat kesehatan dan semuanya ada di Kelurahan Margasari. Untuk rumah makan ada 11 buah yang memenuhi syarat kesehatan dan 10 yang tidak memenuhi syarat. Pemeriksaan di lakukan di Kelurahan Margasari dan Kelurahan Baru Ilir dengan sebaran di Kelurahan Margasari ada 3 yang memenuhi syarat dan 1 buah tidak. Sedangkan di Kelurahan Baru Ilir ada 8 yang memenuhi syarat dan 9 tidak. Demikian juga usaha Damiu, ada 4 yang diperiksa, semuanya memenuhi syarat dengan sebaran di Kelurahan Baru Ilir ada 3 buah dan Kelurahan Margasari hanya 1 buah. Untuk sentra makanan jajanan dari 11 yang diperiksa ada 9 buah yang memenuhi syarat dan semuanya berada di Kelurahan Margasari.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 17
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Tabel.3.8. Hasil Pengawasan Penyehatan Makanan dan Minuman Berdasarkan Lokasi ( PUSKESMAS ), 2009 NO
PUSK/KEC TDF
DP
JASABOGA % MS %
TMS
%
TDF
JENIS TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN RUMAH MAKAN/ RESTORAN DP % MS % TMS % TDF DP %
DAMIU MS
%
TMS
%
TDF
DP
SENTRA MAKANAN JAJANAN % MS % TMS
%
I
BALIKPAPAN TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
14
14
100
13
92.9
1
7.14
13
11
84.6
11
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
TERITIP
0
0
0
0
0
0
0
4
4
100
3
75
1
25
4
2
50
2
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2 LAMARU 3 MANGGAR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
100
2
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
8
100
8
100
0
0
4
4
100
4
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4 BATAKAN
0
0
0
0
0
0
0
2
2
100
2
100
0
0
3
3
100
3
100
0
0
0
0
0
II BALIKPAPAN SELATAN 5 SEPINGGAN
15
13
86.67
12
92.3
3
23.1
135
82
60.7
75
91.5
8
9.76
27
24
88.9
24
100
0
0
23
23
100
20
87
3
13
2
2
100
2
100
0
0
17
17
100
15
88.2
0
0
4
4
100
4
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6 GN. BAHAGIA 7 DAMAI
2
2
100
2
100
0
0
12
12
100
12
100
0
0
5
5
100
5
100
0
0
8
8
100
8
100
0
0
6
4
66.67
4
100
2
50
15
15
100
15
100
0
0
8
8
100
8
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8 KLANDASAN ILIR 9 PERAPATAN
0
0
0
0
0
0
0
11
9
81.8
8
88.9
1
11.1
2
2
100
2
100
0
0
4
4
100
4
100
0
0
5
5
100
4
80
1
20
6
6
100
5
83.3
1
16.7
5
5
100
5
100
0
0
11
11
100
8
72.7
3
27.3
10 TELAGA SARI
0
0
0
0
0
0
0
74
23
31.1
20
87
6
26.1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
III BALIKPAPAN TENGAH 11 GN. SARI ILIR
3
3
100
3
100
0
0
44
44
100
41
93.2
3
6.82
17
17
100
13
76
0
0
7
7
100
7
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
9
100
9
100
0
0
4
4
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12 MEKAR SARI 13 KARANG REJO
0
0
0
0
0
0
0
11
11
100
11
100
0
0
5
5
100
5
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
100
3
100
0
0
23
23
100
20
87
3
13
7
7
100
7
100
0
0
7
7
100
7
100
0
0
14 KARANG JATI
0
0
0
0
0
0
0
1
1
100
1
100
0
0
1
1
100
1
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Buku Putih Kota Balikpapan
0
III - 18
0
Pokja AMPL Kota Balikpapan
TMS
%
TDF
JENIS TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN RUMAH MAKAN/ RESTORAN DP % MS % TMS % TDF DP %
80
2
20
22
16
72.7
14
87.5
2
12.5
8
6
1
100
0
0
3
3
100
3
100
0
0
4
100
2
100
0
0
6
3
50
3
100
0
0
7
100
5
71.4
2
28.6
5
5
100
5
100
0
0
0
0
0
0
0
0
8
5
62.5
3
60
V BALIKPAPAN BARAT 19 MARGO MULYO
17
9
52.9
7
77.8
2
22.2
58
37
63.8
26
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
20 BARU ILIR 21 SIDOMULYO
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
22 MARGA SARI 23 BARU TENGAH
13
9
69.2
7
77.8
2
22.2
23
16
69.6
13
81.3
3
18.8
1
1
100
1
100
0
0
26
11
42.3
9
81.8
3
27.3
24 SIDODADI 25 BARU ULU
4
26 KARIANGAU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
45
35
77.8
30
85.7
7
20
273
193
70.7
169
87.6
25
13
75
62
82.7
58
94
0
0
57
42
73.7
37
88.1
6
14.3
NO
PUSK/KEC TDF
DP
JASABOGA % MS %
IV BALIKPAPAN UTARA 15 MUARA RAPAK
10
10
100
8
1
1
100
16 GN. SAMARINDA 17 BATU AMPAR
2
2
7
18 KARANG JOANG
JUMLAH KOTA
0
0 0
0
0
0 0
0
0
0
0 0
0
0
21
0
60
%
TMS
%
TDF
DP
75
6
100
0
0
1
1
0
1
100
0
0
4
100
4
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
2
50
2
100
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
100
1
100
0
0
2
40
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
70.3
11
29.7
10
4
40
4
100
0
0
26
11
42.3
9
81.8
3
27.3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 35
DAMIU MS
0
0 13
0
61.9
0
0 8
0
38.1
0
0 9
3
0
33.3
0
0 3
0
100
0
0 0
0
0
SENTRA MAKANAN JAJANAN % MS % TMS
0
0 0
0
0
0
0
0
0 0
0
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009
Buku Putih Kota Balikpapan
0
0 0
III - 19
%
0 0
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Berdasarkan pemeriksaan tingkat resiko pencemaran sarana air bersih yang dilaksanakan pada tingkat puskesmas tahun 2009, maka dari 8.952 sarana air bersih yang diperiksa, sebanyak 5.332 (60%) beresiko rendah, beresiko sedang sebesar 2% (168) dan yang mempunyai resiko tinggi dan amat tinggi hanya 1%. (Tabel.3…….). Kecamatan Balikpapan Timur di Kelurahan Manggar Baru dari 600 sarana air bersih yang diperiksa sebanyak 83% mempunyai prosentase tingkat pencemaran rendah dan 12% prosentase sedang. Di Kelurahan Teritip ada 100 sarana air bersih menunjukkan prosentase pencemaran sangat tinggi mencapai 25%, tingkat pencemaran tinggi 15%, pencemaran tingkat sedang sebesar 40% dan pencemaran tingkat rendah ada 20%. Dari 50 sarana air bersih yang diperiksa di Kelurahan Lamaru, 5% memiliki tingkat pencemaran tinggi, 12% pencemaran sedang dan 83% tingkat pencemaran rendah. Untuk Kecamatan Balikpapan Selatan, Kelurahan Klandasan merupakan daerah yang mempunyai sampel sarana air bersih diperiksa terbesar yaitu ada 3.205 sampel. Sangat disayangkan dari data tersebut hanya dapat diketahui bahwa 0,2% mempunyai tingkat pencemaran rendah dan 98,8% tidak diketahui apakah tingkat pencemarannya sangat tinggi, tinggi, atau sedang. Demikian juga data-data dari Kelurahan Gunung Bahagia, Kelurahan Damai, Kelurahan Prapatan dan Kelurahan Telagasari tidak banyak memberikan informasi sebaran prosentase tingkat pencemaran. Di Kawasan Kecamatan Balikpapan Tengah, hanya ada dua Kelurahan yang dilakukan pemeriksaan yaitu Kelurahan Mekar Sari sebanyak 4.776 sampel dan 100% menunjukkan tingkat pencemaran rendah. Sedangkan di Kelurahan Karang Rejo dari 33 sampel yang diperiksa hanya ada 2 lokasi yang mempunyai tingkat pencemaran rendah dan lokasi lainnya tidak dapat diinformasikan apakah termasuk dalam tingkat pencemaran sangat tinggi, tinggi atau sedang. Pemeriksaan tingkat resiko pencemaran sarana air bersih di Kecamatan Balikpapan Utara juga tidak merata. Hanya ada di Kelurahan Batu Ampar yang dilakukan pemeriksaan dan dari 10 sampel ada 50% yang mempunyai resiko tingkat pencemaran rendah. Kelurahan Muara Rapak, Kelurahan Gunung Samarinda, Kelurahan Karang Joang tidak dilakukan pemeriksaan. Di Kecamatan Balikpapan Barat, dari 6 (enam) Kelurahan hanya ada 2 Kelurahan yang tersedia data atau informasi resiko tingkat pencemaran sarana air bersih yaitu di Kelurahan Margomulyo yang diwakili oleh data Puskesmas Sidomulyo dan Kelurahan Baru Ulu. Di Kelurahan Margomulyo dari 15 sampel, ada 38% yang memiliki tingkat resiko pencemaran Buku Putih Kota Balikpapan
III - 20
Pokja AMPL Kota Balikpapan
rendah dan sisanya tidak diketahui apakah sangat tinggi, tinggi atau sedang. Untuk Kelurahan Baru Ulu dari 62 sampel adalah 61% mempunyai tingkat resiko pencemaran tinggi, 11% tingkat resiko pencemaran sedang dan 28% mempunyai tingkat resiko pencemaran rendah. Kota Balikpapan telah memperoleh penghargaan Adipura sebanyak 15 Kali. Pada tahun 2010, tempat umum yang memperoleh Plakat Adipura adalah Pasar Klandasan dan Terminal Batu Ampar. Selain penghargaan Adipura, kondisi lingkungan sekolah yang dinilai melalui program Adiwiyata, beberapa sekolah di Kota Balikpapan menjadi pemenang Adiwiyata Tahun 2010, yaitu : 1.
SD Negeri 003 Kecamatan Balikpapan Tengah (Adiwiyata Mandiri/Thn.ke-4)
2.
SMP Negeri 1 Balikpapan (Adiwiyata Madya/ Thn.ke-3)
3.
SD Negeri 001 Kecamatan Balikpapan Selatan (Adiwiyata Pratama/Thn.ke-2)
4.
SMU Negeri 1 Balikpapan (Adiwiyata Pratama/Thn.ke-2)
5.
SMP Negeri 3 Balikpapan sebagai nominasi calon Adiwiyata
SD Kemala Bhayangkari sebagai nominasi calon Adiwiyata.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 21
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Tabel.3.9. Jumlah dan Presentase Tingkat Resiko Pencematan Sarana Air Bersih Menurut Puskesmas, 2009 NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
PUSK/KEC KEC.BPP.TIMUR TERITIP LAMARU MANGGAR BARU MANGGAR KEC.BPP.SELATAN SEPINGGAN GN.BAHAGIA DAMAI KLANDASAN PRAPATAN TLAGA SARI KEC.BPP TENGAH GN.SARI ILIR MEKAR SARI KARANG JATI KARANG REJO KEC.BPP UTARA MUARA RAPAK GN.SAMARINDA BATU AMPAR KARANG JOANG
Jumlah Sarana
Sarana Air Bersih Yang Diinspeksi Jumlah %
1,169 753 1,684
100 50 600
8.6 6.6 36.0 0.0
Amat Tinggi Jumlah % 25 -
25.0 0.0 0.0 0.0
Tingkat Pencemaran Air Bersih Tinggi Sedang Jumlah % Jumlah % 15 17 30
15 34.0 5.0 0.0
0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
40.0 54.0 12.0 0.0
20 6.0 498
KET
20.0 12.0 83.0 0.0
122 6 6462 30 40
23 6 3205 30 23
0.0 18.8 100.0 50.0 100.0 57.5
0 4776 0 8755
0 4776 0 33
0.0 100.0 0.0 0.4
0 5 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0
0 7 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0
0 4764 0 2
0.0 100.0 0.0 0.6
148 4237 10 0
0 0 10 0
0.0 0.0 100.0 0.0
0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 0 0
0.0 0.0 0.0 0.0
0 0 5 0
0.0 0.0 50.0 0.0
0 0 5 0
0.0 0.0 50.0 0.0
Buku Putih Kota Balikpapan
16 0 0 0 0
0.0 69.0 0.0 0.0 0.0 0.0
40 27.0 72.0
Rendah Jumlah %
0 2 0 4 9
0.0 0.0 33.3 0.0 0.0 39.0
4 5 4 14
0.0 0.0 66.7 0.2 13.3 61.0
III - 22
Pokja AMPL Kota Balikpapan
NO
19 20 21 22 23 24 25 26
PUSK/KEC KEC.BPP BARAT MARGOMULYO SIDOMULYO BARU ILIR MARGA SARI BARU TENGAH SIDODADI BARU ULU KARIANGAU JUMLAH
Jumlah Sarana
Sarana Air Bersih Yang Diinspeksi Jumlah %
17 15
17 15
2 0 0 32 0 28,258
2 0 0 62 0 8,952
100.0 0.0 100.0 0.0 0.0 0.6 0.0 32
Amat Tinggi Jumlah % 0 0 2 0 0 0 0 48
0.0 0.0 0.0 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1
Tingkat Pencemaran Air Bersih Tinggi Sedang Jumlah % Jumlah % 0 0 0 0 0 11 0 73
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 61.0 0.0 1
0 0 0 0 0 2 0 168
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 11.0 0.0 2
Rendah Jumlah % 0 5 0 0 0 5 0 5,332
KET
0.0 38.0 0.0 0.0 0.0 0.0 28.0 0.0 60
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 23
Pokja AMPL Kota Balikpapan
3.1.2. Kesehatan dan Pola Hidup Masyarakat Kondisi kesehatan masyarakat dapat ditunjukkan langsung dengan data penyakit yang secara umum di derita penduduk Balikpapan dan memberikan sumbangan kepada salah satu factor penyebab kematian pada penduduk Kota Balikpapan. Tabel 3.10. Jenis Penyakit Utama Yang Diderita Penduduk No
Jenis Penyakit
Jumlah Penderita
1 Influensa 7401 2 Hipertensi 6633 3 Diare 5495 4 Diabetes Mellitus 1414 5 DBD 637 6 Pneumonia 575 7 TBC Paru 435 8 TBC Paru BTA (+) 354 9 Tipus Perut Klinis 304 10 Demam Dengue 208 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, 2009.
% Terhadap Total Penduduk 31.76% 28.46% 23.58% 6.07% 2.73% 2.47% 1.87% 1.52% 1.30% 0.89%
Beberapa penyakit akibat sanitasi buruk (bersumber dari Dinas Kesehatan) yaitu : 1.
Deman Berdarah Dengue, adalah penyakit disebabkan virus melalui Aedes aegpty. Sejak tahun 2007-2009 mengalami tren menurun dari 1.621 kasus pada tahun 2007, tahun 2008 menurun menjadi 1.556 kasus dan ada 1.094 kasus di tahun 2009. Untuk menanggulangi masih tingginya kasus DBD, Pemerintah Kota melakukan upaya pemeriksaan jentik berkala dari rumah ke rumah, fogging focus pada daerah insiden rate tinggi dan ditambah abatisasi pada keadaan KLB.
2.
Tuberkulosis Paru, masih menjadi masalah kesehatan karena penemuan penderita TB dengan BTA masih rendah, penularan tertinggi pada kelompok produktif dan menyerang semua umur. Penularan kasus TB paru cukup tinggi didaerah slum area (daerah kumuh) akibat sanitasi yang buruk dengan kondisi perumahan dan penduduk yang tinggi. Angka deteksi kasus pada tahun 2007 sebanyak 26 kasus, menurun pada tahun 2008 menjadi 18,35 kasus dan tahun 2009 bertambah menjadi 20,40 kasus, dengan sebaran CDR tampak pada grafik di bawah ini.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 24
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Grafik.3.1. Sebaran CDR TBC berdasarkan puskesmas di Kota Balikpapan (2009)
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009 3.
Diare, kasus diare tergantung musim yaitu saat menjelang kemarau dan hujan karena sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas sarana air bersih, perilaku hidup bersih dan sehat secara individu terutama perilaku cuci tangan pada saat makan dan jajan makanan tidak terjaga hygiene sanitasinya. Jumlah penderita cenderung menurun dari tahun 2007,2008 dan 2009, yaitu 10.012 kasus menurun menjadi 9.537 kasus dan 9.334 kasus pada tahun 2009 dengan sebaran berdasarkan puskesmas terlihat pada grafik di bawah ini : Grafik.3.2. Jumlah kasus diare berdasarkan Puskesmas (2009)
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009 Buku Putih Kota Balikpapan
III - 25
Pokja AMPL Kota Balikpapan
4.
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah penyakit yang dipengaruhi oleh musim, tingkat sanitasi perumahan yang buruk dan status gizi. Jumlah penderita ISPA tiga tahun terakhir fluktuatif. Tahun 2007 terdapat 68.455 kasus, tahun 2008 meningkat menjadi 78.114 kasus dan tahun 2009 terjadi 58.387 kasus. Cakupan kasus ISPA setiap puskesmas tahun 2009 dapat di lihat pada grafik di bawah ini. Grafik.3.3. Cakupan Pneumonia berdasarkan Puskesmas di Kota Balikpapan (2009)
Sumber : Dinas Kesehatan, 2009 Masih banyaknya kasus penyakit sanitasi tersebut telah dijelaskan di atas disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang kurang sehat, yang ditunjukkan perilaku: 1.
Sebagian besar masyarakat masih membuang sampah di sungai, saluran drainase, pekarangan rumah.
2.
Masih rendahnya pola cuci tangan pakai sabun saat akan makan, menyiapkan makanan atau setelah membersihkan kotoran anak.
Tingginya penyakit infeksi terutama infeksi saluran pernafasan disebabkan banyaknya daerah kumuh (slum area) di Kota Balikpapan terutama pada kecamatan Balikpapan Selatan dan Balikpapan Tengah. Keadaan ini menciptakan kemudahan dari kuman pathogen untuk menginfeksi penduduk yang kondisi perumahannya kurang sehat.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 26
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Foto.1. Jamban ‘helicopter di kawasan rumah Kampung atas air Kel.Marga Sari
Foto.3. Aktivitas Pedagang Kelapa di Kampung atas air Kel.Marga Sari
Foto.2. Kehidupan Pedagang Bawang Merah Kampung atas air Kel.Marga Sari
Foto.4. Bagian Pasar Pandansari di Kel.Marga Sari
Foto.5. dan 6. Suasana pasar Pandansari di Kel.Marga Sari
Foto.7. dan 8. Kondisi sampah di permukiman atas air dan Pasar Pandasari Kel.Marga Sari Buku Putih Kota Balikpapan
III - 27
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Foto.9. Kondisi sebagian permukiman di Kel.Kariangau
Foto.10. Kondisi sebagian permukiman nelayan di Kel.Manggar
Foto.11. Kondisi sebagian permukiman di Kel.Gunung Sari Ilir
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 28
Pokja AMPL Kota Balikpapan
3.1.3. Kuantitas dan kualitas air. Kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Balikpapan dipenuhi dari beberapa sumber, baik yang diolah maupun langsung dipergunakan. Air tersebut berasal dari: 1. Sistem penyediaan Air Minum (SPAM) melalui jaringan perpipaan, baik yang dikelola oleh PDAM Kota Balikpapan, Pertamina, perusahaan-perusahaan asing yang memiliki kawasan permukiman sendiri maupun pengembangan kawasan permukiman yang mengelola SPAM mandiri. 2. Hidran Umum/terminal air (TAHU) yang dilayani PDAM 3. Mobil tangki yang menghantarkan air dari PDAM maupun sumur bor yang dikelola swasta 4. Sumur dalam atau dangkal yang dikelola secara pribadi, kelompok warga atau perusahaan. Ada yang tidak diolah atau diolah sebelum dipergunakan. 5. Air hujan yang ditampung dengan tampungan khusus. Sumber air baku yang ada dan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga kota yakni waduk Manggar, Waduk Wain, sumur dalam dan dangkal serta air hujan. Waduk Manggar dimanfaatkan oleh PDAM Kota Balikpapan, sedang Waduk Wain dimanfaatkan oleh Pertamina. Sungai-sungai kecil yang ada di dalam kota tidak layak dipergunakan sebagai bahan baku karena mengandung limbah baik domestik maupun industri serta tergolong sungan intermitten – yang mengalirkan debit besar pada saat hujan. Sumber air untuk pemenuhan kebutuhan warga kota dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.11. Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum No. 1 2 3 4 5
Sumber Air Minum Ledeng Sumur Hujan Kemasan Lan-Lain Total Sumber: BPS Kota Balikpapan, 2009.
Jumlah RT 90.906 14.917 1.246 23.308 1.107 131.484
% 69.14 11.35 0.95 17.73 0.84 100.00
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hampir 74% warga kota memperoleh air bersih yang berasal dari SPAM perpipaan (PDAM 69%, selebihnya Pertamina dan swasta). Sisanya memperoleh air dari sumur dan air hujan.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 29
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Sumber Air Bersih Kecamatan-Kecamatan Balikpapan terlayani air bersih yang berasal dari PDAM melalui pemipaan. Namun pada musim kemarau, air PDAM yang jumlahnya terbatas membuat masyarakat mencari alternative lain yaitu bersal dari sumur bor dan pembelian secara eceran baik per-jerigen maupun tanki. Air sumur bor terdapat dua jenis, yaitu yang bias langsung dikonsumsi dan yang harus diolah terlebih dahulu. Di daerah Kelurahan Klandasan Ilir Kecamatan Balikpapan Selatan, Kelurahan Baru Tengah, Baru Ilir dan Baru Ulu di Balikpapan Barat, mengunakan air bersih alternative berupa air sumur bor yang langsung dapat diminum dan tidak perlu diolah terlebih dahulu. Masyarakat mengaku air yang mereka gunakan selama ini tidak menimbulkan ganguan di kulit maupun pencernaan. Demikian pula dengan sumber alternative air bersih di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat yang berupa Mata Air. Selain itu di hampir semua kelurahan, warga mengandalkan sumber alternative air dari sumur bor. Namun rata-rata air dari sumur tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan menggunakan berbagai zat kimia agar kotoran terendap dan didapat air bersih. Namun dalam hal untuk masak-memasak masyarakat menggunakan air yang bersal dari isi ulang gallon. Hal ini berbeda dengan yang terjadi di kelurahan Gunung Sari Ilir. Dimana di kelurahan ini sering mengalami kesulitan air baik musim kemarau maupun musim penghujan. Hal ini diakibatkan kontur tanah/ kondisi topografi yang bebukit-bukit sehingga air PDAM tidak bias mengalir mengikuti elevasi kemiringan. Sehingga masyarakat mengandalkan sumber alternative berupa pembelian air sumur bor yang dikelola swasta dan dijial seharga Rp. 4.000,- per jerigen (± 100 L) dan air ini digunakan untuk memasak. Sedangkan untuk mandi, cuci dan keperluan rumah tangga yang lain masyarakat menggunakan air sumur resapan dan sumur bor yang meskipun sudah diolah dengan beberapa jenis bahan kimia namun masih sering menimbulkan gangguan kesehatan pada kulit. Pelayanan Air Bersih Oleh PDAM Pelayanan air bersih oleh PDAM dimulai tahun 1976 dengan kapasitas kecil (IPA Martadinata dan Gunung Sari). Pada tahun 1980-an dimulai pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) oleh Proyek Air Bersih Kaltim dengan pembangunan Waduk Manggar, stasiun pompa intake dan pipa transmisi air baku, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kampung Damai dan pemasangan jaringan pipa distribusi primer sampai dengan tersier dan tandon serta pompa booster. Tahun 1990-an, dilaksanakan kembali pengembangan SPAM meliputi pembangunan IPA Batu Ampar dan IPA Gunung
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 30
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Tembak, peningkatan IPA Gunung Sari, pemasangan pipa transmisi air baku, pembuatan sumur dalam, pompa booster dan tandon serta perluasan jaringan pipa distribusi. Pengembangan dilakukan kembali pada tahun 200-an dengan pembangunan IPA Teritip, pembuatan sumur dalam, peningkatan IPA Batu Ampar, perbaikan pipa transmisi air baku serta perluasan jaringan pipa distribusi, pompa booster dan tandon. Pengembangan yang dilaksanakan menggunakan sumber dana APBN, APBD Prop, APBD Kota, Pinjaman (RDI dan SLA), PDAM serta peran serta masyarakat. PDAM Balikpapan saat ini melayani sekitar 70% penduduk kota Balikpapan dengan 73.300 SR. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyakat tersebut, saat ini dioperasikan 6 Instalasi Pengelolaan Air (IPA) yang terbangun di seputar kota. Sumber air yang dipergunakan berasal dari air permukaan dan air tanah. Sumber air baku utama berasal dari Waduk Manggar yang terletak di Kecamatan Balikpapan Utara, yang mampu menyediakan air baku sebesar 900 liter/detik dan dapat bertahan selama 6 bulan tanpa hujan karena memiliki kapasitas tampung sebesar 16 juta m 3. Air dari waduk Manggar saat ini dipergunakan sebagai air baku untuk IPA Batu Ampar dan IPA Kampung Damai. Sumber air baku lainnya berasal dari air tanah (sumur bor) dan sungai. Sumur bor yang ada memiliki kedalaman sekitar 100 s/d 200 m dan tersebar di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan IPA. Kapasitas produksi terpasang dari seluruh IPA sebesar 1.115 liter/detik. IPA yang tergolong besar yakni IPA Batu Ampar (500 liter/detik), IPA Kampung Damai (400 liter/detik) dan IPA Gunung Sari (110 liter/detik). Selebihnya memiliki kapasitas produksi sedang (IPA Teritip – 50 liter/detik) dan kecil (kurang dari 10 lliter/detik). Seluruh IPA menggunakan sistem pengolahan lengkap dikarenakan mutu air baku yang ada pada saat ini. Parameter air baku yang terutama berpengaruh dalam pengolahan air dari berbagai IPA antara lain kadar organik (humus), warna, pH, kandungan besi, mangan, amoniak, serta suhu yang relatif tinggi 400C s/d 480C) dari beberapa sumber air tanah. Unit operasi yang biasa dipakai antara lain praklorinasi, aerasi, koagulasi, flokuasi, sedimentasi/flotasi, filtrasi dan desinfeksi. Beberapa IPA menggunakan air baku dari gabungan air permukaan dan air tanah (IPA Batu Ampar, IPA Kampung Damai). Kapasitas IPA terpakai sekitar 1.035 liter/detik. Pendistribusian air dari seluruh IPA menggunakan pompa. Tekanan pompa distribusi berkisar 1,5 s/d 7 bar. Dikarenakan terletak di lokasi yang tinggi maka tekanan distribusi IPA Batu Ampar relatif rendah (1,5 s/d 2,5 bar). IPA lainnya terletak pada lokasi rendah sehingga tekanan pompa distribusi cukup tinggi berkisar 4 s/d 7 bar. Walaupun telah menggunakan pompa dalam pendistribusian air dari IPA, masih dipergunakan pompa booster dan tandon untuk melayani tempat-tempat yang terletak pada daerah tinggi dan jauh dari IPA. Saat ini PDAM memiliki 8 stasiun pompa booster dan 10 tandon di jaringan pipa distribusi. Kapasitas pompa booster berkisar 5 s/d 25 liter/detik dengan tekanan 4 s/d 6 bar serta kapasitas tandon 50 m3 s/d 1000 m3.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 31
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Jaringan pipa distribusi terpasang hampir mencapai daerah pinggiran kota dengan panjang keseluruhan lebih dari 850 km. Pipa distribusi yang dipergunakan berukuran mulai dari 50 mm s/d 600 mm dan berbagai jenis material seperti baja, DCIP, galvanis (sangat sedikit), asbes, PVC dan PE. Jaringan pipa ini mencakup sekitar 20% wilayah kota. Karena perkembangan kota yang sporadis (tidak terkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu), maka penyebaran jaringan pipa mengalami keterbatasan terutama pada tempat-tempat yang lereng dan tinggi serta belum tertata permukimannya. Masih terdapat permukiman di daerah perkotaan yang belum dapat dilayani PDAM. Pelayanan air bersih tersedia selama 24 jam kecuali pada tempat-tempat yang tinggi dan jauh dari IPA. Tekanan air di pelanggan relatif tergantung pada lokasinya, rata-rata 1 bar hingga 4 bar. Pada tempat-tempat tertentu dipasang alat pemantau tekanan yang berfungsi juga sebagai tempat pengambilan sampel pemeriksaan mutu air. Mutu air diperiksa setiap hari (parameter tertentu), baik dari IPA, di jaringan pipa distribusi dan pelanggan. Secara berkala dilakukan pengurasan jaringan pipa distribusi dalam rangka mengendalikan mutu air agar sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Cakupan layanan PDAM kota Balikpapan teah mencapai 27 kelurahan yang ada di Kota Balikpapan. Data cakupan layanan PDAM pada tiap-tiap kecamatan dapat dilihat pada table berikut: Tabel 3.12. Cakupan Layanan PDAM Kota Balikpapan Jumlah RT Yang No. Kecamatan % Cakupan Layanan Terlayani 1 Balikpapan Timur 12.324 20.15 2 Balikpapan Utara 59.865 58.45 3 Balikpapan Barat 36.340 36.45 4 Balikpapan Tengah 54.553 52.93 5 Balikpapan Selatan 87.424 49.26 Total 250.506 43.53 Sumber: RDTRK Kota Balikpapan, Tahun 2007 Pelanggan PDAM Balikpapan digolongkan ke dalam kelas Pelanggan Rumah Tangga, Niaga, Industri, Sosial, Instansi Pemerintah dan khusus. Jumlah pelanggan terbesar adalah pelanggan rumah tangga (93%) dengan pemakaian rata-rata 22,4 m3/bulan. Berdasarkan data diatas diketahui jumlah rumah tangga yang paling banyak terlayani berada di kecamatan Balikpapan Utara dan kecamatan Balikpapan tengah yang meliputi lebih 50%, Kecamatan Balikpapan Timur merupakan daerah yang paling sedikit terlayani PDAM yaitu sebesar 20.15%. Pada Tingkat Kota Balikpapan jumlah rumah tangga yang terlayani PDAM mencapai 43.52%. Hal dapat dilihat pada peta jaringan pelayanan air PDAM Kota Balikpapan (Peta.3.1.)
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 32
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Meskipun jaringan PDAM belum mencakup seluruh daerah di Kota Balikpapan tetapi air yang terjual untuk golongan rumah tangga merupakan jumlah tertinggi yaitu sebesar 14.314.730 m3 setiap bulannya.
Foto.12. Kondisi Waduk Manggar sebagai sumber air baku
Foto.13. Pengolahan air baku PDAM Kota Balikpapan
3.1.4. Limbah Cair Rumah Tangga. Perkiraan total produksi air limbah domestik (rumah tangga) untuk black dan grey water di Kota Balikpapan adalah sebagai berikut :
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 33
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Tabel 3.13. Perkiraan total Produksi Air Limbah Domestik di Kota Balikpapan No I 1 2 3 4 5 6 7 II 8 9 10 11 III 12 13 14 15 IV 16 17 18 19 20 21 V 22 23 24 25 26 27
Kelurahan
Data Jumlah Penduduk (jiwa)
Balikpapan Selatan Perapatan Telaga Sari Klandasan Ulu Klandasan Ilir Damai Gunung Bahagia Sepinggan Balikpapan Timur Manggar Manggar Baru Lamaru Teritip Balikpapan Utara Muara Rapak Gunung Samarinda Batu Ampar Karang Joang Balikpapan Tengah Gunung Sari Ilir Gunung Sari Ulu Mekar Sari Karang Rejo Sumber Rejo Karang Jati Balikpapan Barat Baru Tengah Marga Sari Baru Ilir Margo Mulyo Baru Ulu Kariangau Jumlah
218.520 15.348 19.271 17.660 27.773 36.038 46.429 56.001 61.691 27.309 15.452 7.395 11.535 124.300 31.399 27.226 48.506 17.169 121.620 27.923 15.788 14.868 26.621 19.801 16.619 95.731 22.542 11.961 21.087 14.820 21.591 3.730 621.862
Perkiraan Limbah Domestik 60 liter/jiwa 13.111.200 l/h 920.880 l/h 1.156.260 l/h 1.059.600 l/h 1.666.380 l/h 2.162.280 l/h 2.785.740 l/h 3.360.060 l/h 3.701.460 l/h 1.638.540 l/h 927.120 l/h 443.700 l/h 692.100 l/h 7.458.000 l/h 1.883.940 l/h 1.633.560 l/h 2.910.360 l/h 1.030.140 l/h 7.297.200 l/h 1.675.380 l/h 947.280 l/h 892.080 l/h 1.597.260 l/h 1.188.060 l/h 997.140 l/h 5.743.860 l/h 1.352.520 l/h 717.660 l/h 1.265.220 l/h 889.200 l/h 1.295.460 l/h 223.800 l/h 37.311.720 l/h
Sumber Data : PDAM Kota Balikpapan, 2009 Ket: Kebutuhan Dasar Air Bersih (untuk masak,mandi,cuci piring & pakaian, BAB) = 60 liter/jiwa/hari Terdapat 3 (tiga) instalasi pengolah limbah di Kota Balikpapan, yaitu : -
Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT) yang berada di TPA Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur
-
Instalasi Pengolah Air Lindi yang berada di TPA Manggar Kecamatan balikpapan Timur
-
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) yang berada di Kelurahan Margasari Kecamatan Balikpapan Barat
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 34
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Ketiga instalasi pengolah limbah di atas, dikelola oleh dua institusi yang berbeda. IPLT dan IPAL Sampah dikelola oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan. Sedangkan pengelolaan sistem air limbah terpusat dan IPAL Margasari dilakukan oleh PDAM Kota Balikpapan. Jumlah sambungan rumah yang telah terlayani dengan sistem on site sebanyak 168 sambungan rumah yaitu di Perumahan Total melayani 48 sambungan rumah, Chevron sebanyak 50 rumah, dan Vilabeta yang mengelola air limbah dari 50 rumah. Sedangkan untuk sistem off site yang saat ini hanya ada di Margasari hanya melayani 1800 rumah.
Foto.14. Sebagian outlet air limbah domestic yang langsung ke badan air
Foto.15. Outlet air limbah yang diolah pada IPAL Margasari.
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 35
Pokja AMPL Kota Balikpapan
KONDISI EKSISTING IPLT KOTA BALIKPAPAN IPLT dibangun di TPA Manggar untuk mengolah lumpur tinja dari septic tank. Lumur tinja dari septic tank dibawa ke IPLT dengan menggunakan truk tinja. Kota Balikpapan memiliki satu unit truk tinja, tetapi sudah tidak dapat beroperasi lagi karena rusak. Sedangkan truk tinja yang beroperasi di Balikpapan adalah milik swasta. Belum diketahui dengan pasti nama pemilik/pengusaha truk tinja dan jumlah yang pasti beroperasi di Balikpapan. KONDISI EKSISTING IPAL MARGASARI Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Kota Balikpapan berada di kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat. IPAL ini dikelola oleh PDAM Kota Balikpapan, berdasarkan Surat Keputusan Walikota Balikpapan No. 188.45-49/2005 tanggal 12 April 2005. IPAL adalah bangunan yang tediri dari beberapa unit pengolah yang mempunyai fungsi yang berbedabeda dalam mengolah air kotor. Di instalasi ini, air buangan diolah menjadi air yang kualitasnya lebih baik sehingga aman untuk dibuang. Sementara kotoran-kotoran berbentuk padatan akan diendapkan menjadi lumpur. Instalasi ini mulai dioperasikan pada bulan September 2002 dengan jumlah jam operasi selama 24 jam/hari dengan volume limbah yang masuk mencapai ± 450 m3/hr. Standar mutu air olahan (effluent) yang digunakan dalam perencanaan adalah SK Gubernur Kalimantan Timur Tahun 1995 mengenai Kualitas Air Buangan Kelas C. Limbah yang diolah dalam IPAL ini adalah limbah padat cair yang berasal dari WC, kamar mandi, dan dapur. Teknologi yang digunakan dalam IPAL ini adalah lumpur aktif (extended aeration) dengan karakteristik sebagai berikut :
COD (Chemical Oxigen Demand)
= 500 mg/lt
BOD (Biological Oxigen Demand)
= 300 mg/lt
SS (Suspended Solid)
= 300 mg/lt
NH3-N (N)
= 15 mg/lt
Dengan adanya proses pengolahan, diharapkan air limbah terolah (effluent) mempunyai nilai BOD ≤ 30 mg/lt; COD ≤ 50 mg/lt; SS ≤ 80 mg/lt; dan bakteri ≤ 2.000/100 ml golongan fecal coli most probable number (MPN). Unit-unit IPAL yang digunakan untuk mengolah air limbah ini adalah : - Stasiun pompa dan screen
: menaikkan air limbah manhole ke instalasi dan menyaring sampah-sampah yang terbawa bersama limbah
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 36
Pokja AMPL Kota Balikpapan
- Bak ekualisasi
: meratakan beban aliran air limbah yang masuk ke instalasi dan yang akan diolah di instalasi serta meratakan beban atau organik yang terdapat di air limbah
- Bak aerasi (extended aeration)
: mengubah kandungan organik yanga da di dalam limbah menjadi bentuk lain yang tidak berbahaya bagi manusia melalui
pengolahan
kemungkinan
timbulnya
biologis bau
dan
mengurangi
yang
mengganggu
lingkungan sekitarnya - Bak sedimentasi
: mengendapkan padatan-padatan yang terbentuk dari hasil proses pengolahan biologis di bak aerasi
- Bak klorinasi
: membunuh mikroorganisme yang bersifat patogen dengan cara membubuhkan bahna kimia
- Bak digester aerobik
: menstabilkan dan mengurangi bahan padat dari lumpur, bakteri patogen, dan bau
- Bak air olahan (clearwell)
: menyimpan air hasil pengolahan yang sudah bersih dan siap digunakan untuk kegiatan lain
Proses dan tahapan pengolahan air limbah IPA Margasari dapat dilihat pada Gambar 3.1
Sedimentasi Ekualisasi
Aerasi
Clearwell Klorinasi
Dibuang Dibuang
Digester
Reuse
RSPS
Gambar 3.1. Proses dan Tahapan Pengolahan Air Limbah (Lumpur Aktif dengan Extended Aeration)
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 37
Pokja AMPL Kota Balikpapan
TINGKAT PELAYANAN IPAL MARGASARI Daerah pelayanan sistem pembuangan air limbah dengan perpipaan dan IPAL adalah kawasan seluas ± 98,9 ha di Kel. Margasari Kecamatan Balikpapan Barat, yang mencakup pemukiman di sekitar Jl. Letjen Suprapto, Jl. Pandan Timur, Jl. Pandansari, Jl. Pandanwangi, Jl. Pandanarum, Jl. Semoi, dan Jl. Pandan Barat. Cakupan pelayanan yang menjadi target KUDP (Kalimantan Urban Development Project, IBRD Loan 3854-IND), berdasarkan kajian produk limbah per SR/bulan, jumlah pelanggan yang dapat dilayani adalah sebanyak 1.200 SR atau sekitar 40 – 50% dari jumlah KK yang terdaftar di Kelurahan Margasari. Jumlah penduduk yang dapat dilayani mencapai 6.000 jiwa dengan rata-rata produksi limbah per SR bervariasi antara 20 – 35 m3/bulan. Karakteristik pelayanan didominasi masyarakat berpenghasilan rendah, tinggal di atas rumah air (rumah panggung) yang tidak mempunyai fasilitas pembuangan limbah. KAPASITAS IPAL MARGASARI IPAL Margasari mulai resmi dikelola oleh PDAM Kota Balikpapan pada tanggal 1 Agustus 2005. Rekapitulasi operasional IPAL margasari pada saat itu dapat dilihat ada Tabel 3.10. Tabel 3.14. Rekapitulasi Operasional IPAL Margasari per Desember 2009 No. I II A -
Uraian
Satuan
Realisasi
OPERASIONAL IPAL MARGASARI Kapasitas Terpasang Kapasitas Terealisasi Jam Operasi Pemakaian Listrik PLN
m3/hr m3/bln Jam/bln KWH/bln
24.266 10.184 144 4.893
SARANA PENUNJANG IPAL POMPA STATION Jam Operasi Pompa Station 1 Jam Operasi Pompa Station 2 Jam Operasi Pompa Station 3 Jam Operasi Pompa Station 4 Jam Operasi Pompa Station 5 Jam Operasi Pompa Station 6 Jam Operasi Pompa Station 7 Jam Operasi Pompa Station 8
Jam/bln Jam/bln Jam/bln Jam/bln Jam/bln Jam/bln Jam/bln Jam/bln
7,5 7,5 7,5 20 124 7,5
B BAK PENAMPUNGAN AKHIR - Jam Operasi Pompa 1 - Jam Operasi Pompa 2
Jam Jam
C BAK EKUALISASI - Jam Operasi Mixer 1 - Jam Operasi Mixer 2
Jam Jam
Buku Putih Kota Balikpapan
124 180 -
III - 38
Pokja AMPL Kota Balikpapan
No.
Satuan
Realisasi
Jam Jam Jam
540 540 -
Jam/bln Jam
62 62
F BAK PENGUMPUL LUMPUR - Jam Operasi Mixer 1 - Jam Operasi Mixer 2
Jam Jam
15 -
G BAK AIR AKHIR PROSES - Jam Operasi Pompa 1 - Jam Operasi Sistem Gravitasi 1
Jam Jam
62
D -
Uraian BAK AERASI Jam Operasi Mixer 1 Jam Operasi Mixer 2 Jam Operasi Mixer 3
E BAK SEDIMENTASI - Jam Operasi Pompa 1 - Jam Operasi Pompa 2
III
PELANGGAN - Jumlah Pelanggan Sambungan - Jumlah Gangguan Pelanggan Sambungan Sumber : Laporan Bulanan IPAL Kel. Margasari Balikpapan, Desember 2009.
826 19
Kemudian pada bulan-bulan berikutnya, jumlah kapasitas terpasang IPAL Margasari menurun seiring dengan berkurangnya jumlah pelanggan dan jumlah air limbah yang masuk ke IPAL. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.15.
No.
Bulan
Tabel 3.15 Rekapitulasi Operasional IPAL Margasari Tahun 2009 Kapasitas Kapasitas Jam Operasional Jumlah Sambungan Terpasang Terealisasi Pompa Pelanggan 3 3 m /bln m /bln Jam Unit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jan-09 24.000 9.828 140 826 Feb-09 24.000 11.232 160 826 Mar-09 24.000 9.337 133 826 Apr-09 24.000 10.881 155 826 Mei-09 24.000 10.319 147 826 Jun-09 24.000 10.951 156 826 Jul-09 24.000 10.460 149 826 Agst-09 24.000 10.039 143 826 Sep-09 24.000 9.968 142 826 Okt-09 24.000 9.056 129 826 Nop-09 24.000 10.390 148 826 Des-09 24.000 10.390 139 826 JUMLAH 288.000 122.750 1.741 463 RATA-RATA 24.000 10.229,166 145,083 Sumber : Laporan Bulanan IPAL Kel. Margasari Balikpapan, Januari-Desember 2009 Buku Putih Kota Balikpapan
III - 39
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Foto.16. Visualisasi IPAL Margasari
3.1.5. Limbah Padat (Sampah). Kondisi limbah padat (sampah domestik) di Kota Balikpapan yang dihasilkan perhari sebesar 350 ton/hari dengan komposisi 65 - 67 % sampah organik dan 33 - 35 % sampah anorganik dan jumlah sampah yang dapat diangkut dan dikelola DKPP Kota Balikpapan sebesar 250 ton/hari dengan jumlah dan penghasil limbah padat berasal dari : 1. Pasar : 170 m3 2. Permukiman/Rumah Tangga : 867 m3 3. Kawasan komersial/pusat kota : 32 m3 4. Perkantoran : 9 m3 5. Industri : 24 m3 6. Fasilitas Umum : 3 m3 7. Jalan : 7 m3 8. Drainase : 2 m3 9. Lain-lain : 36 m3 Dari data yang ada di Kota Balikpapan (DKPP) komposisi sampah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.16 Komposisi Sampah Kota Balikpapan Tahun 2004 dan 2005 Prosentase (%) No Komposisi Sampah 2004 2005 1 Sampah Organik 67 66 2 Sampah Anorganik – Kertas 8,8 8,9 – Kaca 1,5 1,5 – Plastik 10,5 11,1 – Logam 1,8 1,8 – Kayu 2,8 2,8 – Kain 1,4 1,4 – Karet 1,1 1,1 – Baterei 0,5 0,5 – Lain-lain 4,6 4,9 Jumlah 100 100 Sumber Data : DKPP Kota Balikpapan, 2005
Buku Putih Kota Balikpapan
III - 40
Pokja AMPL Kota Balikpapan
Sampah dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu sampah pasar dan non pasar. Yang termasuk dalam sampah non pasar adalah sampah pemukiman, komersial, fasilitas umum, sapuan jalan, kawasan industri, saluran, perkantoran, dan lain-lain. SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH Pada saat ini pengelolaan sampah di Kota Balikpapan dikelola oleh DKPP. Tapi sebagian besar sampah masih dibuang secara langsung ke sungai-sungai, ditanam maupun dibakar. Pengelolaan sampah di Kota Balikpapan, khususnya di kawasan yang merupakan pusat-pusat perkotaan dilakukan dengan proses berikut : 1.
Proses pengumpulan sampah Proses pengumpulan sampah dilakukan baik secara individual maupun secara komunal melalui bak-bak penampungan yang di sediakan di setiap unit lingkungan perumahan maupun pada unit kegiatan komersial dan perkantoran. Proses pengumpulan sampah ini dapat dilakukan dengan sistem door to door dengan menggunakan gerobak sampah yang selanjutnya dikumpulkan di bak-bak penampungan yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh masing-masing unit lingkungan. Proses ini telah berjalan dengan baik, khususnya di lingkungan perumahan seperti Kompleks Perumahan Pemerintah Kota, Kompleks Perumahan Balikpapan Baru, Perumahan Korpri, dan lain-lain.
2.
Proses pengangkutan sampah ke TPS/TPA Proses pengangkutan sampah dilakukan dari bak-bak penampungan ke TPS atau Transfer Depo, selanjutnya diangkut dengan menggunakan truck/dump truck menuju TPA. TPA yang masih layak digunakan untuk menampung sampah buangan rumah tangga di Kota Balikpapan berada di Kelurahan Manggar Baru.
TPS (TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH) TPS merupakan salah satu sarana kebersihan yang diperlukan untuk menampung sampah sementara sebelum sampah tersebut diangkut oleh petugas ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk mengetahui jumlah sarana dan prasana kebersihan yang ada, seperti jumlah TPS, gerobak sampah, dan lain-lain dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No
Tabel 3.17 Jumlah TPS Sarana Angkutan Gerobak TPS TPS Transfer Container Kecamatan Pejalan Gerobak Keramik Depo (m3) Kayu Kaki dan Bata
1 2 3
Balikpapan Timur & Selatan 5 Balikpapan Utara & Tengah 5 Balikpapan Barat 3 Jumlah 13 Sumber Data : DKPP Kota Balikpapan, 2005
Buku Putih Kota Balikpapan
175 87 25 287
3 1 2 6
45 45
56 39 17 112
67 16 52 135
III - 41