BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilaksanakan di Lokasi Penambangan Emas Bukit Pasolo, Desa Hulawa Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara. Sedangkan untuk pengujian sampel dilaksanakan di Laboratorium Pembinaaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan ( LPPMHP ) Gorontalo. 3.1.2
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dimulai sejak tanggal 5 April
sampai dengan 5 Juni 2012 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan desain survey analitik
dengan
pendekatan Cross Sectional Study (potong lintang), untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat ( Notoatmodjo, 2010 ). 3.3 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Kriteria Objektif 3.3.1
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini, adalah : a. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, meliputi : Kadar Merkuri/hari, masa kerja, Jam kerja, frekuensi kerja/minggu, dan penggunaan APD
28
29
b. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu keracunan Merkuri (biomarker kadar Merkuri rambut) pada pekerja tambang emas di Lokasi Penambangan Emas Bukit Pasolo Desa Hulawa Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara. 3.3.2 Definisi Operasional Variabel dan Kriteria Objektif a. Keracunan Merkuri ( biomarker kadar Merkuri pada rambut ) 1) Definisi Operasional : Adanya kandungan Merkuri dalam tubuh responden melebihi ambang batas yang telah ditetapkan, dan diukur dengan sampel rambut. 2) Kriteria Objektif : a. Tidak Keracunan bila konsentrasi Merkuri dalam sampel rambut yaitu ≤ 1-2 mg/kg (standar WHO tahun 1990). b. Keracunan bila konsentrasi Merkuri dalam sampel rambut yaitu > 2 mg/kg b. Kadar Merkuri 1) Definisi
Operasional : Kadar Merkuri yang digunakan oleh responden dalam aktivitas penambangan selama 1 hari
2) Kriteria objektif : a. Penggunaan Merkuri normal yaitu ≤ 0,5 Kg/ hari b. Penggunaan Merkuri tidak normal yaitu > 0,5 Kg/hari
30
c. Masa kerja 1) Definisi Operasional
: Lama kerja para responden di area pertambangan dalam hitungan tahun. Untuk masa laten penyakit akibat kerja memerlukan waktu lebih dari 10 tahun untuk bermanifestasi (Harrianto, 2010 )
2) Kriteria Objektif
:
a. Responden dengan masa kerja baru yaitu ≤ 10 Tahun b. Responden dengan masa kerja lama yaitu > 10 Tahun d. Jam Kerja 1) Definisi Operasional
: Jumlah waktu perhari responden melakukan aktivitas penambangan dalam satuan jam.
2) Kriteria Objektif : a. responden dengan Jam kerja normal yaitu ≤ 8 jam/hari (Menaker 1997) b. responden dengan Jam kerja diatas normal yaitu >8 jam/hari e. Frekuensi kerja 1) Definisi Operasional
: Jumlah hari kerja responden dalam seminggu.
2) Kriteria Objektif : a. Jumlah Frekuensi kerja normal yaitu ≤ 5 hari/minggu (Menaker 1997) b. Jumlah Frekuensi kerja tidak normal yaitu >5 hari/minggu f. Penggunaan APD 1) Definisi Operasional : Penggunaan alat-alat pelindung diri (APD) oleh responden selama aktivitas penambangan.
31
2) Kriteria Objektif : a. Lengkap bila menggunakan masker, kacamata, sepatuboot, sarung tangan karet,pakaian panjang. b. Tidak lengkap bila tidak menggunakan salah satu dari peralatan diatas 3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penambang emas yang berada dilokasi penambangan emas Desa Hulawa yang terdiri dari 57 orang penambang yang bekerja dibagian pemijar dan pengolah. 3.4.2 Sampel Sampel yang digunakan adalah para penambang yang ada di Desa Hulawa. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan teknik Purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dianggap dapat mewakili berdasarkan pada pertimbangan peneliti sendiri ( Notoatmodjo, 2010). diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yaitu : a. Kriteria inklusi : 1) Bersedia menjadi responden yaitu sebanyak 56 orang 2) Berumur lebih dari 18 tahun yaitu sebanyak 56 Orang 3) Bekerja lebih dari 1 tahun yaitu sebanyak 56 0rang 4) Tinggal menetap di Desa Hulawa/lokasi penambangan yaitu sebanyak 29 orang
32
b. Kriteria eksklusi 1) Yang tidak bersedia menjadi responden sebanyak 1 orang 2) Yang berumur dibawah 18 tahun tidak ada 3) Penambang yang memiliki masa kerja kurang dari 1 tahun tidak ada. 4) Yang bukan warga di Desa hulawa yaitu sebanyak 27 orang 3.5
Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan uji
laboratorium. Pengumpulan data dengan metode wawancara dilakukan untuk mengidentifikasi variabel independen yaitu kadar Merkuri/hari, masa kerja, Jam kerja, frekuensi kerja/minggu, dan penggunaan APD. Sedangkan untuk Mengidentifikasi variabel dependen yaitu kadar merkuri pada rambut penambang dilakukan dengan uji laboratorium. 3.5.2
Instrumen Penelitian a. Kuesioner untuk panduan wawancara dalam rangka mendapatkan data dan lembar observasi. b. Alat ukur tinggi badan dan berat badan untuk mengukur tinggi badan dan berat badan responden c. Pengukuran keracunan Merkuri menggunakan Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS) d. Gunting untuk mengambil sampel rambut responden. e. Aluminium foil sebagai tempat untuk menyimpan sampel rambut responden.
33
f. Ballpoint (alat tulis) digunakan untuk mengisi kuesioner. 3.5.3
Prosedur Pengambilan Sampel Untuk pengambilan sampel rambut responden akan dilaksanakan oleh
peneliti dengan prosedur kerja sebagai berikut : a. Rambut penambang di ambil sekitar 0.5- 2 gram ( pemotongan rambut pada daerah dekat kulit kepala) b. Rambut dicuci dengan menggunakan aseton dan air bersih untuk membersihkan rambut dari kontaminasi lain. c. Sampel rambut yang telah bersih ditempatkan dalam aluminium foil, ditutup rapat dan selanjutnya dikirimkan ke laboratorium untuk dilakukan analisis kadar
Merkuri
dengan
menggunakan
analisis
AAS
basah. 3.6
Teknik Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 yang
kemudian akan dianalisis secara deskriptif. Dalam analisis data akan dilakukan beberapa analisa yaitu : 1. Analisa Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian ( Notoatmodjo, 2010). Analisa ini untuk melihat gambaran atau distribusi responden melalui variable yang diteliti dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Rumus yang digunakan adalah : P = f/n x 100%
34
Keterangan : P : Persentase (%) f : Jumlah jawaban n : Jumlah skor minimal 2. Analisa Bivariat Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan variabel bebas dan variabel terikat pada penambang emas. Untuk membuktikan bahwa kedua variabel memiliki hubungan maka digunakan Chi Square. Namun jika memiliki sel dengan nilai ekspektasi < 5 sebanyak 20 % maka akan diambil nilai ρ value pada fisher exact. Hasil uji Fisher dapat mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel X dan Y yang bermakna secara statistic (Handoko, 2010). Untuk mengetahui kuat hubungan pada table kontingensi 2 x 2 digunakan rumus Kontingensi Phi (Stang, 2005) Tabel 3.1 Tabel 2 x 2 Variabel Y Variabel X
+ a c a+ c
+ -
Total
Sumber : Riwidikdo, 2010
χ =(
([ )(
] )(
) )(
)
b d b+d
Total a+b c+d n
35
RØ=
[ (
) (
] )(
) (
)
Besarnya nilai Phi (Ø) berada antara 0 sampai 1 secara kualitatif, setiap nilai Phi mempunyai arti yaitu : 1. 0.01 – 0.25 = hubungan lemah 2. 0.26 – 0.50 = hubungan sedang 3. 0.51 – 0.75 = hubungan kuat 4. 0.76 – 1.00 = hubungan sangat kuat 3.7 Teknik Penyajian Data Data hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan interpretasi data.