BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Data Perusahaan
1. Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu a. Profil 1) Nama Resmi
: Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
2) Pusat Pemerintahan
: Pulau Pramuka (Kelurahan Pulau Panggang)
3) Provinsi
: DKI Jakarta
4) Hari Jadi
: 22 Juni 1527
5) Batas wilayah
:
a) Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. Pulau Sabira atau Sebira merupakan pulau paling utara dari Kabupaten Adiministrasi Kepuluan Seribu. b) Sebelah
Selatan
berbatasan
dengan
Penjaringan, Pademangan, Tj.Priok,
Kec.
Cengkareng,
Koja, Cilincing dan
Tangerang. c) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa d) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. 6) Luas Wilayah
: 1.180,8 hektaree (11,8 km²)
7) Jumlah Penduduk
: 17.973 jiwa
8) Website
:pulauseribu.jakarta.go.id
22
23
Peta Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Gambar 3.1: Peta Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
24
Logo Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Gambar 3.2: Logo Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Lambang Daerah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menggunakan logo yang sama dengan logo Provinsi DKI Jakarta. Lambang Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta berbentuk sebuah perisai bersegi lima. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura. Di tengahnya ada gambar Monumen Nasional Indonesia (Tugu Nasional) yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Lalu di bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara stilistis. Monumen Nasional Indonesia adalah sebuah markah tanah Jakarta sehingga dilukiskan di lambang ini. Tugu Nasional ini juga sebagai lambang kemegahan, daya juang dan cipta. Pintu gerbang melambangkan kota, dan kekhususan Jakarta sebagai pintu keluar-masuk kegiatankegiatan nasional dan hubungan internasional. Kemudian kapas dan padi melambangkan kemakmuran atau usaha Jakarta yang bertekad mencukupi kebutuhan sandang dan pangan warganya. Tali emas melambangkan
25
pemersatuan dan kesatuan. Gambar gelombang melukiskan lokasi Jakarta di pesisir dan juga Jakarta sebagai kota pelabuhan. Perisai segi lima melambangkan Pancasila. Serta seloka "Jaya Raya" yang merupakan slogan perjuangan Jakarta yang artinya ialah lambang semangat kota Jakarta supaya tetap berjaya dan besar. Adapun simbolika warna-warnanya adalah sebagai berikut: 1) Warna emas di pinggir perisai, adalah lambang kemuliaan . 2) Warna merah di seloka, adalah lambang kepahlawanan. 3) Warna putih di pintu gerbang, adalah lambang kesucian.Pancasila 4) Warna putih di Tugu Nasional, adalah lambang kemegahan kreasi mulia. 5) Warna kuning di padi, serta hijau dan putih pada kapas, adalah lambang kemakmuran dan keadilan. 6) Warna biru, adalah lambang angkasa bebas dan luas. 7) Warna putih di ombak, adalah lambang alam laut yang kasih. b. Sejarah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu seluruh pulaunya berjejer dari selatan ke utara terbentang sepanjang 45 km. Meskipun namanya Kepulauan Seribu, jumlah seluruh pulau terumbu di kepulauan ini adalah 110 pulau. Menurut data terakhir, dari jumlah ini 36 pulau digunakan untuk pariwisata, 13 berkembang menjadi pulau-pulau berpenghuni, 11 pulau menjadi pulau persinggahan migrasi burung-burung dilindungi, dua pulau mengandung tinggalan-tinggalan sejarah. Juga ada 23 pulau yang dimiliki secara
26
pribadi jadi tertutup untuk umum, dan sisanya adalah pulau-pulau tak berpenghuni, atau sekedar tempat singgah sementara. VOC, serikat dagang Belanda, sejak tahun 1610 dan kemudian diteruskan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sampai mereka hengkang dari Indonesia, menjadikan pulau-pulau ini sebagai pelindung alam atas Batavia, maka beberapa pulaunya masih bisa disaksikan tinggalan-tinggalan sejarahnya seperti benteng dan meriam berkarat. Di kalangan ahli-ahli geologi perminyakan Indonesia, Kepulauan Seribu terkenal sebagai contoh modern pulau-pulau terumbu karbonat (reef, Pulau karang/coral reef). Terumbu karbonat adalah reservoir minyak dan gas bumi yang penting. Kepulauan Seribu terdiri dari gugusan pulau-pulau terumbu karang yang terbentuk dan dibentuk oleh biota koral dan biota asosiasinya (algae, malusho, foraminifera, dan lain-lain) dengan bantuan proses dinamika alam. Ratusan tahun silam, di Teluk Jakarta pulau-pulau karang mulai terbentuk diatas koloni binatang karang yang sudah mati. Koloni ini tumbuh di dasar laut yang dangkal. Lapisan atasnya muncul ke permukaan laut, karena proses pelapukan dari karang tersebut. Di atas dataran karang lapuk tersebut kemudian mulai tumbuh beberapa jenis pohon sehingga menjadi dataran yang ditutupi pasir yang sekarang kita kenal sebagai Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta, tepat berhadapan dengan teluk Jakarta membentang 45 kilometer di utara Jakarta (laut jawa).
27
Walaupun dalam abad 17 VOC sudah bercokol di Batavia dan Pulau Onrust, namun baru diawal abad 20 terdapat catatan adanya pemerintahan di pulau ini. Warga Pulau Panggang, Amrullah, dalam naskah bukunya berjudul “Boleh Nyambang, Serba-Serbi Kelurahan Pulau Panggang tahun 2011” menulis bahwa Bek atau lurah zaman Hindia Belanda sudah ada di Pulau Panggang pada tahun 1920-an. Hal ini dibuktikan dengan adanya bangunan peninggalan Pemerintah Hindia Belanda berupa kantor Kawedanan. Bangunan ini pernah juga berfungsi sebegai kantor Kecamatan Kepulauan Seribu, sebagai kantor Kelurahan Pulau Panggang dan sebagai kantor Pos dan Giro. Dalam kurun waktu tahun 1927-1947 mulai terdapat keresidenan (setingkat kecamatan) yang dipimpin oleh Wedana. Sejak bulan Agustus 1950 Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Kelapa, dan Kelurahan Pulau Ubi sudah menjadi bagian dari wilayah pemerintah Kotapraja Djakarta Raya. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang kita kenal sekarang, adalah sebuah kabupaten administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan wilayah meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta. Sebelumnya wilayah Kepulauan Seribu merupakan salah satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Utara. Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten seja tahun 2003. Terdapat dua kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan
28
Seribu Utara. Semenjak disahkannya UU Nomor 34 Tahun 1999 mengenai Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, Kabupaten Administrasi yang termasuk salah satu dari Administrasi Pemerintah di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta belum tercipta. Sejalan dengan pasal 32 UU Nomor 34 Tahun 1999, Kecamatan Kepulauan Seribu yang berupa suatu bagian dari Kotamadya Jakarta Utara berubah statusnya dari kecamatan menjadi Kabupaten Adminstrasi Kepulauan Seribu yang bertujuan untuk memajukan layanan dan kesejahteraan warga, dan managemen dari Kepulauan Seribu yang berisi atas 110 pulau di dalam segala bidang seperti kelestarian lingkungan, konservasi sumber daya alam, ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan sosial budaya. c. Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seributerletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Lokasinya berada antara 06°00’40” dan 05°54’40” Lintang Selatan dan 106°40’45” dan 109°01’19” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, yaitu luas daratan mencapai 897.71 Ha dan luas perairan Kepulauan Seribu mencapai 6.9997,50 km2. Jumlah Keseluruhan pulau yang ada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mencapai 110 buah.
29
Gambar 3.3: Kantor Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu secara fisik dibatasi oleh: 1) Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. Pulau Sabira atau Sebira merupakan pulau paling utara dari Kabupaten Adiministrasi Kepuluan Seribu. 2) Sebelah
Selatan
berbatasan
dengan
Penjaringan, Pademangan, Tj.Priok,
Kec.
Cengkareng,
Koja, Cilincing dan
Tangerang. 3) Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa 4) Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Jawa dan Selat Sunda. Untuk menjaga kelestarian lingkungan Serta keseimbangan ekologi , pemerintah membagi gugusan kepulaun menjadi tiga zona. 1) Zona pertama, diperuntukan bagi eksploitasi sumber daya alam. Kekayaan di dalamnya bisa diambil dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan industri. Misalnya ada terumbu
30
karang mati yang dieksploitasi untuk kepentingan industri ubin terasi atau lainnya. 2) Zona kedua, adalah pulau-pulau yang khusus disediakan untuk taman nasional atau tujuan wisata alam. 3) Zona ketiga, ditentukan sebagai kawasan cagar alam yang dilindungi. d. Visi dan Misi Visi Kepulauan Seribu Sebagai Ladang dan Taman Kehidupan Bahari Yang Berkelanjutan Misi 1) Mewujudkan wilayah Kepulauan Seribu sebagai kawasan wisata bahari yang lestari 2) Menegakkan hukum yang terkait dengan pelestarian lingkungan kebaharian dan segala aspek kehidupan Tujuan 1) Kelestarian Kepulauan Seribu sebagai satu kesatuan gugus ekosistem. 2) Terwujudnya kelestarian dan berkembangnya fungsi sumber daya kelautan. 3) Berkembangnya
pariwisata
Kepulauan
yang
berkualitas
dan
berkelanjutan. 4) Terkendalinya pertumbuhan dan meningkatnya kualitas kehidupan SDM.
31
5) Terciptanya kenyamanan dan kemudahan melalui pengadaan sarana dan prasarana Kepulauan. e. Potensi di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Pada tahun 2009, Kepulauan Seribu merupakan salah satu tempat wisata bahari terfavorit versi majalah National Geographic. Selain pulau pribadi, Kepulauan Seribu memiliki paling tidak 5 wisata pulau yang dikembangkan. Ada wisata pulau penduduk, wisata pulau resort, wisata pulau cagar alam dan konservasi, ada wisata bersejarah dan cagar budaya serta ada wisata alam. Kepulauan Seribu merupakan tujuan wisata menarik dengan nuansa pulau dan laut. Memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Keindahan alamnya termasuk keindahan bawah air yang menakjubkan. Terdapat juga sejumlah pulau cagar alam (konservasi) yang terlindungi. Kepulauan Seribu juga memiliki pulau pemukiman yang terus berbenah diri menjadi destinasi wisata nelayan. Kepulauan Seribu juga memiliki wisata budaya khas yang menarik mengingat penduduknya yang terdiri dari berbagai etnis di nusantara. Semuanya ini bila terus dipelihara dan dikembangkan akan dapat menjadi daya pikat bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Dari sisi sejarah, Kepulauan Seribu juga memiliki potensi wisata sejarah yang kaya akan situs dan kisah sejarah yang menarik. Bila dikemas dengan baik akan menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi yang bermanfaat. Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu membangun museum sejarah dan budaya untuk menyimpan benda
32
cagar budaya, dan diorama singkat sejarah “Kepulauan Seribu” di Pulau Onrust. Selain Keindahan Alam dan sejarah yang dimiliki oleh Kepulauan Seribu. Disini juga terdapat potensi wisata kuliner dan cinderamata. terdapat beberapa kuliner unik khas Kepulauan Seribu diantaranya: Sate Gepuk,
Kue
Janda
Mengambang,
Pukcue
(empek-empek),
Kue
Selingkuh, dan lain-lain. Cinderamata khas Kepulauan Seribu juga sebuah kerajinan unik berupa alat-alat kerajinan yang terbuat dari biota-biota laut seperti karang dan kerang yang dimanfaatkan menjadi sebuah kerajian yang bernilai. f. Struktur Organisasi
Gambar 3.4: Bagan Struktur Organisasi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
33
2. Suku Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Gambar 3.5: Logo Wisata Bahari Kepulauan Seribu Kegiatan
Kabupaten
Administrasi
Kepulauan
Seribu
pulau
yang
diperuntukkan bagi tujuan wisata sebanyak 45 pulau, keindahan alam dan kekayaan ragam hayati dari Kepulauan Seribu ini sangat menarik bagi wisatawan baik mancanegara maupun nusantara. Dari sekian banyak pulau, terdapat 11 pulau pemukiman yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Ada 4 pulau dengan bangunan bersejarah yaitu Pulau Onrust, Pulau Bidadari, Pulau Cipir dan Pulau Kelor. Banyak hal yang dapat digali dari wisata yang dimiliki pemerintah DKI Jakarta, oleh sebab itu merupakan hal yang penting untuk melakukan sosialisasi baik secara nasional maupun internasional. Dalam melaksanakan sosialisasi, Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi
Kepulauan
Seribu
melalui
Kepala
Seksi
Kepariwisataan
menjalankan tugasnya yaitu menyebarkan informasi kepada masyrakat melalui duta wisatanya yaitu Putra Putri Bahari disisi lain juga turut menggunakan media seperti booklet dan CD.
34
a. Tugas Pokok Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pelayanan, pengelolaan, atraksi, dan monitoring kepariwisataan serta pemberdayaan masyarakat, pergelaran, pameran pengelolaan, prasarana dan sarana, pelayanan dan monitoring kebudayaan sesuai dengan kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta serta kebijakan operasional yang ditetapkan oleh Bupati Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu (berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 107 tahun 2009 tentang organisasi dan tata kerja dinas pariwisata dan kebudayaan tanggal 23 Juni 2009). b. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana diatas, Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai fungsi : 1) Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Suku Dinas. 2) Pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) Suku Dinas. 3) Penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) Suku Dinas. 4) Pelaksanaan ketatausahaan. 5) Pelaksanaan urusan kepariwisataan. 6) Pelaksanaan urusan kebudayaan.Pengembangan wisata bahari 7) Pengembangan wisata kuliner wisata kebaharian.
35
8) Penyiapan bahan laporan dinas yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Suku Dinas. 9) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas. c. Visi dan Misi Visi “Sebagai ladang dan taman kehidupan bahari yang berkelanjutan”. Misi 1) Mewujudkan wilayah Kepulauan Seribu sebagai kawasan wisata bahari yang lestari. 2) Menegakkan hukum yang terkait dengan pelestarian lingkungan kebaharian dan segala aspek kehidupan. 3) Meningkatkan kesejahteraan melalui pemberdayaan masyarakat Kepulauan seribu dengan perekonomian berbasis kelautan. d. Struktur Organisasi Struktur organisasi Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, sebagai berikut :
3.6: Struktur Organisasi Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
36
B. Data Produk
1. Festival Pulau Seribu a. Apa itu Festival Pulau Seribu?
Gambar 3.7: Logo Festival Kepulauan Seibu 2016 Festival Pulau Seribu adalah acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Kegiatan festival ini bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata, kekayaan alam dan budaya di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu kepada masyarakat secara luas melalui event festival. Kegiatan Festival Pulau Seribu diadakan di Pulau Pramuka yang merupakan pusat pemerintahan dari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Di dalamnya berisikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat Kepulauan Seribu terutama masyarakat dari Kelurahan Pulau Panggang (Pulau Pramukan dan Pulau Panggang). b. Dasar Pemikiran Kepulauan Seribu yang memiliki potensi pariwisata yang luar biasa yang mampu menarik wisatawan baik wisatawan lokal maupun internasiona untuk datang. Namun kesadaran masyarakat akan potensi
37
tersebut dirasa masih rendah. Oleh sebab itu demi meningkatkan kesadaran serta paersaingan dalam bidang pariwisata melalui agenda kegiatan Festival Pulau Seribu sebagai promosi unggulan Kepulauan Seribu. c.
Kegiatan Festival Pulau Seribu Kegiatan Festival Pulau Seribu ini berisikan kegiatan-kegiatan yang menggambarkan kekayaan dari potensi wisata Kepulauan Seribu. Kegiatan ini diawali dengan sebuah parade kostum dari satu lokasi ke lokasi utama kegiatan yaitu di Plasa Kabupaten Pulau Pramuka. Kostum yang digunakan tersebut bertemakan berbagai macam biota laut seperti ikan, ubur-ubur, terumbu karang, dan lain-lain. Kemudian anak-anak yang memakai kostum tersebut akan menampilkan drama teatrikal yang menceritakan akan keindahan bahari di Kepulauan Seribu dan segala masalah yang dihadapinya. Selain Teatrikal kegiatan ini dimeriahkan oleh anak-anak dari setiap perwakilan sekolah di Kelurahan Panggang yang menampilkan berbagai macam pentas seni, tarian dan lagu khas yang ada di sana. Selain menampilkan berbagai atraksi dan pentas seni Festival Pulau Seribu juga memamerkan berbagai macam kuliner dan cinderamata khas Kepulauan Seribu dalam sebuah bazar yang mengiringi seluruh kegiatan. Kegiatan dan Rundown yang dilakukan dalam Festival Pulau Seribu adalah sebagai berikut: 1) Parade Kostum 2) Pembukaan Acara Oleh Pemerintah terkait
38
3) Peresmian acara 4) Bazar kuliner dan Cinderamata 5) Drama Teatrikal 6) Pentas Seni
Gambar 3.8: Rundown Kegiatan Festival Pulau Seribu 2016
Gambar 3.9: Parade Kostum Festival Pulau Seribu 2016
39
Gambar 3.10: Sambutan Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Gambar 3.11: Bazar kuliner dan cinderamata khas Kepulauan Seribu
40
Gambar 3.12: Drama Teatrikal oleh para talent kostum Festival Pulau Seribu 2016
Gambar 3.13: Pentas Seni oleh setiap sekolah di Kelurahan Pulau Panggang
41
C. Data Pemasaran
Pada pelaksanaannya kegiatan Festival Pulau Seribu diharapkan untuk mampu menarik para wisatawan dari seluruh Indonesia dan mancanegara. Namun mengingat kegiatan Festival Pulau Seribu baru pertama kali di adakan dan juga masih dalam skala kecil, maka untuk saat ini Festival Pulau Seribu hanya menyasar kepada para wisatawan yang normalnya datang ke Kepulauan Seribu untuk sekedar berwisata dan juga lebih memfokuskan kepada masyarakat sekitar Kepulauan Seribu (masyarakat Kepulauan Seribu dan Kota Jakarta).
D. Data Konsumen
Pada pelaksanaan kegiatan Festival Pulau Seribu yang pertama kebanyakan peserta dan penonton yang ikut serta dalam kegiatan Festival Pulau Seribu kebanyakan berasal dari sekitar Kepulauan Seribu, terutama masyarakat wilayah Kelurahan Pulau Panggang dan juga wisatawan luar Kepulauan Seribu yang kebetulan datang ke Kepulauan Seribu (Pulau Pramuka) dan juga beberapa tamu undangan dari pihak pemerintah dan sponsor. Dari banyaknya pengunjung/penonton kegiatan Festival Pulau Seribu dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu: 1. Tamu undangan pemerintah Tamu undangan pemerintah merupakan tamu-tamu khusus yang diundang secara khusus oleh panitia dan Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yaitu:
42
a. Kementrian Pariwisata b. Lurah-lurah yang ada di Kabupaten Kepulauan Seribu c. Putra-Putri Bahari d. Abang None Jakarta Kepulauan Seribu 2. Tamu undangan orang tua talent festival Tamu undangan yang dimana diundang secara khusus oleh panitia karena keikutsertaan anak atau kelurganya dalam kegiatan Festival Pulau Seribu. 3. Penonton umum Penonton umum adalah para penonton yang ikut menyaksikan kegiatan Festival Pulau Seribu tanpa undangan khusus dari panitia. Di dalamnya termasuk masyarakat sekitar Kepulauan Seribu (masyarakat Kelurahan Panggang). Dan juga para wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke Kepulauan Seribu (Pulau Pramuka).
E. Promosi
Dalam mensosialisasikan kegiatan Festival Kepulauan Sudah memiliki logo sebagai identitas dari kegiatan festival ini. Selain itu juga Festival Pulau Seribu juga membuat beberapa media pendukung promosi antara lain:
43
1. Logo
Gambar 3.14: Logo Festival Pulau Seribu 2016 Logo Fesrival Kepulauan Seribu yang berupa logo type yang dimana logo festival ini menggambarkan sebuah ombak yang bersambung dengan tulisan “SERIBU”. Ombak yang menggambarkan lautan yang dimana kondisi alam di Kepulauan Seribu yang berupa lautan. Warna yang digunakan menggunakan warna biru dengan turunannya yang menggambarkan sebagai warna air dan lautan. Font yang digunakan ada 3 jenis font yaitu dua font Sans Serif dengan ujung rounded, dan satu font dekoratif sebagai tema acara. 2. Kartu Undangan
Gambar 3.15: Kartu Undangan Festival Pulau Seribu 2016
44
3. Poster
Gambar 3.16: Poster Kegiatan Festival Pulau Seribu 2016 4. Spanduk
Gambar 3.17: Spanduk Festival Pulau Seribu 2016 Dari identitas Festival Pulau Seribu yang dimiliki masih kurang menarik dan informatif yang dimana hanya menggambarkan ombak laut yang dirasa masih kurang representatif untuk digunakan menjadi logo festival. Selain itu tone warna yang digunakan hanya menggunakan warna biru dan turunannya yang juga dirasa
45
masih kurang cocok. Untuk media promosi yang dimiliki pun dirasa kurang memiliki keselarasan gaya desain sehingga masih terasa kurang kesinambungan dan juga layout dan dan warna yang masih sangat monoton.
F. Target
1. Target Market a. Geografis Masyarakat secara luas, mengingat Kepulauan Seribu memang sudah cukup terkenal baik secara lokal dan mancanegara. Secara khusus masyarakat sekitar Kepulauan Seribu terutama masyarakat DKI Jakarta yang ingin berwisata sekitar Jakarta. b. Demografis Umur
: Dewasa awal (19 tahun) keatas dan orang tua
Jenis kelamin
: Semua jenis kelamin
Agama
: Semua Agama
Pendidikan
: Semua kalangan masyarakat dengan segala latar
pendidikannya Pekerjaan
: Semua kalangan pekerjaan
c. Psikografis Masyarakat sebagai wisatawan, atau orang yang memiliki hobi atau tujuan untuk sekedar melepas kepenatan rutinitas sehari-hari dengan melakukan perjalanan wisata.
46
d. Perilaku Masyarakat yang suka melakukan perjalanan wisata dan berpergian mencari hiburan atau kegiatan diluar rutinitas pekerjaan. 2. Target Audience a. Geografis Masyarakat sekitar Kepulauan Seribu, baik itu masyarakat dalam Kepulauan Seribu dan masyarakat diluar sekitar Kepulauan Seribu seperti Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). b. Demografi Umur
: Anak-anak umur 10 tahun hingga dewasa dan orang tua
Jenis kelamin
: Semua jenis kelamin
Agama
: Semua Agama
Pendidikan
: Semua kalangan masyarakat dengan segala latar pendidikannya
Pekerjaan
: Semua kalangan pekerjaan
c. Psikografis Masyarakat sebagai wisatawan, atau orang yang memiliki hobi atau tujuan untuk sekedar melepas kepenatan rutinitas sehari-hari dengan melakukan perjalanan wisata. d. Perilaku Masyarakat yang suka melakukan perjalanan wisata dan berpergian mencari hiburan atau kegiatan diluar rutinitas pekerjaan.
47
G. Komparasi
1. Festival Teluk Jailolo Festival Teluk Jailolo merupakan sebuah festival rakyat Halmahera Barat yang melibatkan atraksi budaya yang dikombinasikan dengan kekayaan serta keindahan alam. Festival Teluk Jailolo diadakan setiap tahun oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat. Memasuki tahun ke-8, Festival Teluk Jailolo kembali eksis untuk membawa nama Halmahera Barat menjadi lebih besar lagi. Pentingnya festival ini telah membuat Halmahera Barat menjadi salah satu destinasi utama di Indonesia Timur.
Gambar 3.18: Festival Teluk Jailolo 1
48
Gambar 3.19: Festival Teluk Jailolo 2 Dari Seluruh rangkaian kegiatan. Festival Teluk Jailolo memiliki beberapa rangkaian kegiatan utama yaitu: a. Sasadu On The Sea Sasadu On The Sea adalah ikon Kabupaten Halmahera Barat dan merupakan seni pertunjukan kontemporer yang memadukan unsur tarian tradisional, musik tradisional, drama dan koreografi yang berakarkan kebudayaan masyarakat Jailolo dan persembahan dari masyarakat Kabupaten Halmahera Barat kepada para tamu yang berkunjung ke Jailolo dan pertunjukan ini digelar diatas panggung yang berdiri diatas laut satu satunya di Indonesia. b. Gelar Seni Budaya Moloku Kie Raha Gelar Seni Budaya akan terbagi ke dalam 2 bagian acara yaitu Gelar Kuliner Tradisional; yang akan memanjakan lidah para pengunjung dengan citarasa masakan khas lokal yang lezat dan sehat karena diolah
49
langsung dari alam, yang masih terjaga dan diracik dengan resep dari tradisi kuliner 4 kerajaan Moloku Kie Raha. Panggung Seni Budaya Moluku Kie Raha, akan menyajikan berbagai seni budaya Moluku Kie Raha yang kaya akan filosofi dan seni tradisi yang memanjakan mata dan menjadi sebuah hiburan yang akan menemani para wisatawan sambil menikmati kuliner di sekitar Teluk Jailolo. c. Ritual Budaya Halmahera Barat Masyarakat Halmahera Barat, terdiri dari masyarakat pesisir dan masyarakat petani yang masih memegang teguh tradisi budaya dalam kehidupan sehari harinya.Salah satu rangkaian acara di Festival Teluk Jailolo selain berbagai festival dan hiburan rakyat adalah adanya Sigofi Ngolo yaitu Upacara Bersih Laut. Upacara ini merupakan ritual adat masyarakat pesisir setempat, memberikan sesembahan kepada alam dan khususnya laut, demi berlangsungnya kelancaran acara. Upacara Bersih Laut merupakan acara yang melibatkan kesultanan Jailolo. Bersama belasan iringan kapal yang dihiasi ornamen lokal khas Jailolo membuat pemandangan menjadi semarak dan memanjakan mata. d. Parade Budaya Semangat, kebersamaan dan kreatifitas masyarakat kepulauan rempah
akan
ditunjukan
dalam
Parade
Rempah
yang
akan
menyemarakkan Festival dan juga Karnaval Budaya yang akan menyajikan budaya masyarakat Halmahera Barat yang heterogen terdiri dari berbagai suku namun hidup rukun dalam kebersamaan.
50
2. Rio de Janeiro's Carnival Rio de Janeiro’s Carnival adalah sebuah festival internasional yang sudah sangat terkenal di Brazil. Kegiatan yang sudah menjadi sebuah agenda tahunan Negara Brazil yang dianggap sebagai karnaval terbesar di dunia dengan peserta mencapai 2 juta orang perhari. Rio de Janeiro’s Carnival pertama kali digelar pada tahun 1723. Ciri khas dari Rio de Janeiro’s Carnival diisi oleh parade kostum, penari, band, instalasi dan berbagai macam hiasan pernak pernik yang meramaikan parade karnaval yang diikuti oleh sekolah samba yang ada di brazil (lebih dari 200 sekolah samba yang terbagi menjadi 5 divisi). Sekolah samba berisikan oleh orang-orang yang berkolaborasi untuk mengikuti karnaval bersama dengan latar belakang daerah yang sama. Rio de Janeiro’s Carnival diadakan di Sambadrome dan istana Copacabana dan pantai dan banyak partisipan yang berada di beberapa lokasi lain. Selama karnaval juga berlangsung festival jalanan yang juga dipenuhi oleh warga lokal yang berpesta ria, semua orang diperbolehkan umtuk ikut berpartisipasi dalam festival jalanan. Musik menjadi elemen penting dalam kegiatan festival jalanan yang berlangsung sehingga tidak mengherankan banyak band yang mengikuti kegiatan festival sekedar untuk meramaikan suasana jalanan selama kegiatan karnaval dan festival berlangsung.
51
Gambar 3.20: Rio de Janeiro’s Carnival
Gambar 3.21: Rio de Janeiro’s Carnival (festival jalanan) Rio de Janeiro Carnival sudah menjadi sebuah kegiatan berskala internasional yang selalu diagendakan oleh pemerintah Brazil setiap tahunnya.
52
Dalam hal ini kegiatan Festival Pulau Seribu yang masih sangat kecil skalanya dan merupakan kegiatan yang baru saja di selenggarkan, menjadikan Rio de Janeiro Carnival sebagai sebuah contoh yang dimana mengambil contoh pada bagian karnavalnya sebagai sebuah referensi.
H. Analisa SWOT
1. Tabel SWOT
Strength
Objek Riset (Festival Festival Teluk Pulau Seribu) Jailolo
Rio de Janeiro’s Carnival
• Merupakan Kegiatan yang komunikatif yang akan mampu mempromosikan segala kekayaan budaya dimiliki Kepulauan Seribu.
• Sudah menjadi kegiatan rutin tahunan yang berkelanjutan setiap tahunnya dan sudah menjadi sebuah kegiatan besar pemerintah setempat dan sudah menjadi kegiatan bertaraf internasional
• Sudah dicanangkan menjadi kegiatan tahunan oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu.
• Sudah menjadi kegiatan rutin tahunan yang berkelanjutan setiap tahunnya dan sudah menjadi sebuah kegiatan besar pemerintah setempat
53
Weakness
• Daya tarik • Kurangnya pengunjung untuk promosi yang datang yang masih dimana masih kurang karena banyak masih merupakan masyarakat di kegiatan yang baru Indonesia yang dijalankan sehingga belum masih belum mengetahui banyak menarik kegiatan perhatian tersebut. masyarakat luas
• -
• Desain yang digunakan untuk kegiatan dirasa masih kurang komunikatif dalam menyampaikan pesan kegiatan, dan kurangnya promosi yang dilakukan sehingga masih sedikit masyarakat yang mengetahui akan kegiatan Festival Pulau Seribu.
Opportunity • Meningkatnya aktivitas di sektor pariwisata di Indonesia. • pengembangan Kepulauan Seribu menjadi kawasan pariwisata terpadu oleh pemerintah provinsi.
• Meningkatnya aktivitas di sektor pariwisata di Indonesia.
• Meningkatnya aktivitas di sektor pariwisata mancanegara.
54
Threat
• banyak munculnya kegiatan serupa di seluruh Indonesia.
• banyak munculnya kegiatan serupa di seluruh • Diadakan di luar Indonesia ruangan dan menjadikan dilaksanakan pada pilihan yang bulan Februari yang sulit mengingat dimana masuk lokasi yang dalam musim cukup jauh. penghujan menyebabkan adanya gangguan cuaca saat kegiatan berlangsung.
• banyak munculnya kegiatan serupa di berbagai negara
2. Analisa SWOT a. Strength Kegiatan Festival Pulau Seribu yang merupakan kegiatan festival rakyat Kepulauan Seribu yang di dalamnya memamerkan segala potensi wisata bahari dan budaya yang dimiliki kepulauan seribu melalui sebuah kegiatan seni dan budaya yang akan diadakan setiap tahunnya dan sudah menjadi agenda kegiatan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, sehingga kegiatan Festival Pulau Seribu akan selalu berusaha ditingkatkan kualitas dan kuantitas acaranya di didalamnya. b. Weakness Karena kegiatan Festival Pulau Seribu yang baru dilaksanakan sekali pada awal tahun 2016 masyarakat masih kurang mengetahui akan adanya kegiatan festival ini. Kegiatan awal yang masih terbilang berskala kecil
55
juga membuat kurangnya minat pengunjung untuk datang ke Festival Pulau Seribu. Selain itu media promosi dan desain yang dimiliki dan digunakan oleh festival ini masih dirasa kurang dioptimalkan sehingga pesan adanya kegiatan festival ini masih kurang 55tersampaikan ke masyarakat. Dan nama Festival Pulau Seribu yang belum dikenal juga menjadi faktor kurangnya minat pengunjung atau wisatawan datang ke festival ini. c. Opportunity Sehubungan dengan meningkatnya aktivitas di sektor pariwisata di Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai langkah awal dalam melakukan promosi besar-besaran tentang Festival Pulau Seribu sehingga nama festival ini mampu lebih diketahui dan dikenal oleh masyarakat luas sehingga akan menumbuhkan minat masyarakat untuk datan berwisata dan berpartisipasi dalam kegiatan Festival Pulau Seribu. Selain itu pengembangan Kepulauan Seribu menjadi wilayah pariwisata terpadu juga bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan promosi kegiatan Festival Pulau Seribu. d. Threat Karena meningkatnya aktivitas pada sektor pariwisata di Indonesia membuat persaingan pariwisata di Indonesia ikut meningkat sehingga menyebabkan munculnya kegiatan-kegiatan serupa di Indonesia yang di dalamnya saling memamerkan kebudayan dan kearifan lokal yang dimiliki di tempat-tempat lainnya. Selain itu ancaman lain yang dapat menggangu kegiatan adalah kondisi cuaca yang tidak menentu. Kegiatan
56
Festival Pulau Seribu yang diadakan di luar ruangan dan juga diadakan pada bulan Februari yang dimana kondisi cuaca pada bulan tersebut merupakan musim penghujan yang dimana bisa mengganggu jalannya kegiatan festival ini yang juga dapat menurunkan nilai dari kegiatan Festival Pulau Seribu.