BAB III IDENTIFIKASI DATA
A.
Iman, Pengharapan, Kasih
Menurut Pendeta Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat Nunung Istining Hyands, S.Si. Iman, Pengharapan dan Kasih adalah suatu keterikatan yang tidak bisa dipisahkan dari umat beragama Kristen karena Iman, Pengharapan dan Kasih menjadi sebuah dasar dan pondasi umat Kristen bersikap dan berperilaku di dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan wujud dan rupa Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia. Berikut ini terdapat beberapa rujukan ayat-ayat Alkitab yang dapat mengajarkan pembelajarann tentang Iman, Pengharapan dan Kasih untuk anak sekolah dasar yang nantinya akan dipakai penulis menjadi dasar dalam perancangan interactive story book yang bersumber pada wawancara dengan Pendeta Nunung Istining Hyands, S.Si. . 1.
Iman a.
Yesus Berjalan di Atas Air (Matius 14:22-26) Petrus yang melihat Tuhan Yesus berjalan di atas air, ingin juga bisa berjalan di atas air. Dia meminta agar dia bisa datang kepada Tuhan dengan berjalan di atas air. Yesus pun mengatakan agar Petrus datang dengan berjalan di atas air. Pada mulanya, Petrus berjalan di atas air. Namun, ketika ada tiupan angin, dia mulai takut. Perasaan
41
42
takut inilah yang membuat ia mulai tenggelam. Dan Yesus akhirnya menolong Petrus. Sikap Petrus yang takut ditegur Tuhan dengan mengatakan: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius 14:31) 2.
Pengharapan a.
Perumpamaan tentang domba yang hilang (Matius 18:12-14) Dalam ayat ini menceritakan terdapat perumpaan tentang domba yang hilang. Meskipun sang pengembala sekalipun memiliki Sembilan puluh Sembilan ekor gembala lainnya, jika salah satu dombanya ada yang hilang akan merasakan kesedihan dan di dalam pengharapan dapat menemukan
salah
satu
ekor
kambingnya
akan
lebih
besar
kegembiraannya daripada ke Sembilan puluh Sembilan ekor domba lainnya. 3.
Kasih a.
Cerita Tentang Kasih Yesus Kepada Anak-anak (Matius 19:13-15) Anak-anak biasanya takut kepada orang dewasa, lebih-lebih yang bukan anggota keluarganya. Jika anak-anak itu tidak takut kepada Yesus, berarti Yesus adalah pribadi yang tidak menakutkan bagi anak-anak. Bisa diartikan, Yesus lembut dan bisa membuat anakanak nyaman berada di dekat-Nya. Yesus menerima siapa saja dalam pelayanannya, termasuk anak-anak. Tuhan Yesus tidak menganggap anak-anak sebagai sosok yang tidak penting. Dia tidak merasa terganggu dengan anak-anak. Tetapi dia sayang kepada anak-anak.
43
B.
Data Ketertarikan Anak SD dengan Pembelajaran Alkitab dalam Bentuk Media Aplikasi Android Dalam Perancangan Interactive Story Book sebagai pembelajaran Iman,
Pengharapan, Kasih bagi Anak Sekolah Dasar yang bersumber pada Alkitab, penulis menyebarkan quisioner sebagai data di Sekolah Dasar Kristen Manahan Solo yang beralamat di Jl. M.T Haryono No.12 Surakarta 57139. Terdapat 65 quisioner yang dibagikan di 3 angkatan, yaitu dari kelas 4,5 dan 6 sebagai sampel. Berikut ini merupakan hasil data tentang ketertarikan anak Sekolah Dasar dengan pembelajaran Alkitab dalam bentuk aplikasi android ( interactive story book) :
1.
Ketertarikan anak membaca Alkitab
Ketertarikan anak mambaca Alkitab Tidak Tertarik 9% Tertarik 91%
a. 14 anak kelas 6 satu diantaranya tidak gemar membaca Alkitab b. 28 anak kelas 5 dua diantaranya tidak gemar membaca Alkitab c. 23 anak kelas 4 tiga diantaranya tidak gemar membaca Alkitab
44
6 dari 65 anak (9%) masih tidak suka membaca Alkitab, sedangkan 59 anak (91%) lainnya suka membaca Alkitab. Dari hasil kuisioner tersebut menunjukan bahwa banyak dari target audience memiliki ketertarikan membaca Alkitab. 2.
Pemahaman anak tentang bahasa yang digunakan di dalam Alkitab
Pemahaman Bahasa yang ada di Alkitab Tidak Paham 23%
Paham 77%
a. 14 anak kelas 6 tujuh diantaranya tidak paham akan bahasa yang digunakan dalam Alkitab. b. 28 anak kelas 5 lima diantaranya tidak paham akan bahasa yang digunakan dalam Alkitab c. 23 anak kelas 4 tujuh diantaranya tidak paham akan bahasa yang digunakan dalam Alkitab 15 dari 65 anak (23%) masih tidak paham akan bahasa yang digunakan dalam Alkitab, dan 50 anak (77%) sudah paham akan bahasa yang digunakan di dalam Alkitab. Dari hasil kuisioner di atas menunjukan bahwa masih ada anak yang belum mengerti tentang
45
bahasa Alkitab yang digunakan dalam Alkitab, sehingga aplikasi yang akan dibuat dapat membantu anak yang belum paham ataupun yang sudah paham agar lebih mudah memahami lagi. 3.
Pengetahuan anak tentang pembelajaran Iman, Pengharapan, dan Kasih pada Alkitab
Pengetahuan anak tentang pembelajan Iman, Pengharapan dan Kasih Tidak paham 23%
Paham 77%
a. 14 anak kelas 6 empat diantaranya tidak mengetahui pembelajarab tentang Iman Pengharapan dan Kasih pada Alkitab b. 28 anak kelas 5 lima diantaranya tidak mengetahui tentang pembelajaran Iman Pengharapan dan Kasih pada Alkitab c. 23 anak kelas 4 tujuh diantaranya tidak mengetahui tentang pembelajaran Iman Pengharan dan Kasih pada Alkitab 15 dari 65 anak (23%)
masih tidak mengetahui tentang
pembelajaran Iman Pengharapan Kasih pada Alkitab, dan 50 anak (77%) sudah tau tentang pembelajaran Iman Pengharapan dan Kasih pada Alkitab. Dari hasil kuisioner di atas menunjukan bahwa masih
46
ada anak yang belum mengerti tentang pembelajaran Iman, Pengharapan dan Kasih, sehingga aplikasi yang akan dibuat dapat membantu anak yang belum paham ataupun yang sudah paham agar lebih mudah memahami lagi tentang pembelajaran Iman Pengharapan Kasih. 4.
Peran yang dilakukan orang tua/guru dalam pembelajaran Alkitab terhadap anak
Peran Orangtua dalam pembelajaran Alkitab Jarang mengajarkan 5%
Mengajarkan 95%
a. 14 anak kelas 6 semua orang tua/gurunya mengajarkan pembelajaran Alkitab b. 28 anak kelas 5 dua diantaranya jarang diajarkan orang tua/guru dalam pembelajaran Alkitab c. 23 anak kelas 4 satu diantaranya jarang diajarkan orang tua/guru dalam pembelajaran Alkitab 3 dari 65 anak (3%) jarang diajarkan oleh orang tua/gurunya dalam pembelajaran Alkitab, sedangkan 62 anak (95%) lainnya sering diajarkan tentang pembelajaran Alkitab oleh orang tua/gurunya. Dari
47
hasil kuisioner di atas menunjukan bahwa pembelajaran Alkitab sudah diajarkan oleh orangtua dan guru sehingga aplikasi ini dapat mendukung pembelajaran. 5.
Ketertarikan anak dalam game
Ketertarikan anak dalam game Tidak suka 5%
Suka 95%
a. 14 anak kelas 6 semuanya menyukai game b. 28 anak kelas 5 semuanya menyukai game c. 23 anak kelas 4 tiga diantaranya tidak menyukai game 3 dari 65 anak (5%) tidak menyukai game, dan 62 anak (95%) lainnya menyukai game. Dari hasil kuisioner di atas menunjukan bahwa ketertarikan anak dalam game dapat mempermudah anak-anak untuk memahami aplikasi yang berupa interactive story book.
6.
48
Ketertarikan anak dalam buku cerita bergambar
Ketertarikan anak pada buku cerita bergambar Tidak suka 6% Suka 94%
a. 14 anak kelas 6 dua diantaranya tidak menyukai buku cerita bergambar b. 28 anak kelas 5 dua diantaranya tidak menyukai buku cerita bergambar c. 23 anak kelas 4 delapan diantaranya tidak menyukai buku cerita bergambar 12 dari 65 anak (12%) tidak menyukai buku cerita bergambar, sedangkan 53 anak (94%) lainnya menyukai buku cerita bergambar. Dari hasil kuisioner di atas menunjukan bahwa ketertarikan anak dalam buku cerita bergambar dapat mempermudah anak-anak untuk memahami aplikasi yang berupa interactive story book
49
7.
Ketertarikan anak dalam seringnya membuka aplikasi android di HP
Ketertarikan anak membuka aplikasi android Tidak sering 38% Sering 62%
a. 14 anak kelas 6 dua diantaranya jarang membuka aplikasi android di HP b. 28 anak kelas 5 sembilan diantaranya jarang membuka aplikasi android di HP c. 23 anak kelas 4 empat belas diantaranya jarang membuka aplikasi android di HP 25 dari 65 anak (38%) jarang membuka aplikasi android di HP, dan 40 anak (62%) lainnya sering membuka aplikasi android yang ada di HP. Dari hasil kuisioner di atas menunjukan bahwa ketertarikan anak dalam menggunakan aplikasi android tinggi sehingga akan lebih efektif karena menggunakan media yang sama.
8.
50
Pengetahuan
anak
tentang
adanya
aplikasi
android
dalam
pembelajaran Alkitab
Pengetahuan anak tentang adanya aplikasi android tentang pembelajaran Alkitab Tidak Tahu 37% Tahu 63%
a. 14 anak kelas 6 empat diantaranya tidak mengetahui adanya aplikasi android dalam pembelajaran Alkitab b. 28 anak kelas 5 delapan diantaranya tidak mengetahui adanya aplikasi android dalam pembelajaran Alkitab c. 23 anak kelas 4 sembilan diantaranya tidak mengetahui adanya aplikasi android dalam pembelajaran Alkitab 21 dari 65 anak (37%) tidak mengetahui tentang adanya aplikasi android dalam pembelajaran Alkitab, dan 44 anak (63%) mengetahui tentang adanya aplikasi Android dalam pembelajaran Alkitab. Dari hasil kuisioner di atas
menunjukan bahwa sebagian besar anak mengetahui aplikasi yang dibuat untuk pembelajaran Alkitab maka aplikasi ini akan cepat untuk dipahami dan menyebar.
51
9. Jenis illustrasi gambar yang di minati anak SD a. Ilustrasi Semi Realis
b. Ilustrasi Flat Design
Ketertarikan jenis ilustrasi gambar Gambar A 18%
Gambar B 82%
a. 14 anak kelas 6 tujuh dintaranya memilih gambar a b. 28 anak kelas 5 tiga diantaranya memilih gambar a c. 23 anak kelas 4 dua diantaranya memilih gambar a 12 dari 65 anak (18%) memilih gambar a. (Ilustrasi Semi Realis), dan 53 anak (82%) lainnya memilih gambar b. (Ilustrasi Flat Design). Dari hasil kuisioner di atas menunjukan ketertarikan gambar b. (Ilustrasi Flat Design) lebih diminati oleh anak-anak sehingga aplikasi ini akan dibuat dengan gaya ilustrasi Flat Design.
52
C. Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat sebagai Instansi
Pendukung
Gambar 2. Gereja Kristen Jawa
Instansi pendukung dalam peracangan interactive story book ini adalah Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat Surakarta. Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat beralamat di Jl. Gatot Subroto Kampung Joyodiningratan No.222, Kratonan, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Berikut ini adalah sejarah, srtuktur organisasi dan visi misi yang dimiliki oleh Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan : 1.
Sejarah Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat Sebelum menjadi Gereja yang besar seperti sekarang ini, Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan Solo memiliki sebuah perjalanan yang panjang. Pada awalnya yaitu di tahun 1929 gedung Gereja yang dipakai oleh Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat masih sangatlah sederhana dan hanya
53
memiliki beberapa jemaat saja dan belum diresmikan secara resmi oleh pemerintah yang ada waktu itu. Pendeta yang pertama kali mengabdi untuk Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat
ini
adalah
Bp.
Dwidjowiyono
(almarhum).
Seiring
perkembangan jaman dan waktu yang berlalu Pendeta yang ada di Gereja Kristen Joyodiningrat juga berganti selama kurang lebih tiga periode hingga sekarang Pendeta yang ada di Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat adalah Pendeta Nunung Istining Hyands, S.Si. Kediaman Ibu Pendeta berada tepat di samping gedung Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat. Gedung Gereja yang dipakai oleh jemaat Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat memang berdekatan dengan rumah Ibu Pendeta karena Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat menyediakan rumah dinas untuk Pendeta yang ditugaskan untuk mengabdi di situ. Gedung Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat dahulu belumlah sebesar gedung Gereja yang dipakai sekarang ini. Gedung Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan dahulu dirasa belum bisa memadahi jemaat yang beribadah, kemudian dibangunlah gedung Gereja yang lebih besar lagi agar kapasitas jemaat yang beribadah terpenuhi. Pada
saat
pembangunan
gedung
Gereja,
Gereja
Kristen
Jawa
Joyodiningratan mendapatkan sebidang tanah yang luas dan tanah tersebut diharapkan bisa menampung jumlah jemaat yang ada. Tanah tersebut berada di kampung Joyodiningratan. Pada tahun 1939 pembangunan Gereja selesai dan diresmikan secara resmi pada tahun itu juga. Sebagai tahun pemindahan gedung gereja tersebut dituliskan di atas teras Gereja kata-kata dalam bahasa dan huruf Jawa sengkalan “ Trus Uninga Wiwara mring Gusti ”
54
yang artinya harafiah “ Selalu Melihat Pintu kepada Tuhan”. Diawal tahun 1939 jumlah pengunjungnya pada saat satu kali kebaktian jam 09.00 WIB 80-150 orang. Sekarang pada 4 kali kebaktian menjadi rata-rata sekitar 700 orang, dan yang paling ramai pada kebaktian pertama di jam 06.30.
2.
Struktur Organisasi Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat
Majelis Gereja
Bidang Ibadah
1. Komisi Sakramen Ibadah
Bidang Kesaksian dan Pelayanan
1. 2. 3. 4.
Komisi Pendidikan Komisi Kesehatan Komisi Pralenan Komisi Komunikasi masa 5. Pemberdayaan Ekonomi Jemaat 6. Komisi Multimedia
Bidang Pembinaan Warga Gereja
1. 2. 3. 4.
Komisi Anak Komisi Remaja Komisi Pemuda Komisi Warga Dewasa 5. Komisi Adiyuswa
Gambar 3. Struktur Organisasi Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat
Bidang Penatalayanan
3.
55
Visi dan Misi Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat Sebagai salah satu Gereja yang keberadaannya sudah lama di Kota Solo, Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat memiliki beberapa misi dan visi di antaranya : a.
Menjadi Gereja yang Bertumbuh Dewasa dalam Kristus Yang artinya kedewasaan dalam Iman yang nantinya dibimbing dan dibina di dalam kehidupan Iman dalam bentuk ibadah dan pelayanan ynag lebih baik lagi.
b.
Dinamis Dalam Kebersamaan Dinamis dalam kebersamaan sebagai Gereja Kristen Jawa yang mandiri, tetapi juga berjalan selaras dengan yang lain. (pelayanan di dalam maupun di luar Gereja Kristen Jawa Joyodiningrat)
c.
Dan Menjadi Berkat Bagi Sesama Yaitu kegiatan di luar Gereja Kristen jawa Joyodiningrat yang bisa menjadi berkat bagi orang sekitar didalam rangka mendewasakan Iman Jemaat, menjadi berkat.
D. Target Audience dan Target User Target audience dan target user dari perancangan interactive story book ini dibedakan dalam segmentasi sebagai berikut : 1.
Geografis : Kota Surakarta yang terletak di antara 1100 45’ 15’ – 1100 45’ 35’ Bujur Timur
56
70 36’ 00’ – 70 56’ 35’ Lintang Selatan Dengan dibatasi oleh beberapa daerah yaitu : a.
Sebelah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali
b.
Sebelah Timur Berbatasan dengan
Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten
Karanganyar c.
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo
d.
Sebelah Barat Berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar.
2.
Demografi a.
Usia
: 10 – 12 tahun
b.
Jenis kelamin
: Laki-laki dan Perempuan
c.
Agama
: Agama Kristen
d.
Pendidikan
: Sekolah Dasar
e.
Pekerjaan
: Pelajar
3.
57
Psikologis Anak – anak usia 10 – 12 Tahun yang tidak ataupun sedang mengalami permasalahan dalam pembelajaran Alkitab (Iman, Pengharapan, Kasih).
4.
Perilaku Anak – anak usia 10 – 12 Tahun yang tidak ataupun memiliki kebiasaan membaca Alkitab.
E. Komparasi Komparasi dari perancangan interactive story book ini adalah sebagai berikut : 1.
Cerita Anak Kura-kura Cerita Anak Kura-kura adalah cerita anak interactive yang dibuat oleh studio Educa pada tanggal 14 Juli 2015 dengan 10.000+ orang yang mendownload aplikasi ini. RIRI (Cerita Anak Interactive & Game Edukasi) hadir dengan kisah baru : RIRI - KELINCI dan KURA-KURA. Dongeng ini sangat populer dan disukai oleh anak-anak. Menceritakan tentang seekor kelinci yang sangat lincah namun berhati sombong. Suatu hari, ia menantang hewan-hewan lainnya untuk lomba lari. Ia akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang berhasil mengalahkannya. RIRI (Cerita Anak Interactive) berusaha menghadirkan sebuah aplikasi buku cerita anak dan dongeng yang menarik dan interactive.
58
Dikemas menggunakan bahasa yang ringan, sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak. Aplikasi ini dilengkapi dengan animasi, suara serta musik pendukung yang menjadikan lebih menarik. Animasi Interactive - Voice dan efek suara. a.
b.
Spesifikasi Teknis 1)
Sistem Operasi
: Android
2)
Dukungan Versi
: 1.5 atau lebih (android cupcake)
3)
Perangkat
: Hanya Ponsel
4)
Ukuran Aplikasi
: 30,38 Megabyte
5)
Pengembang
: Educa Studios
Visual
59
Gambar 4. Screenshoot Cerita interactive Anak kura-kura. Sumber : Google Play Store
2.
Komik Alkitab Anak Tuhan Yesus Komik Alkitab Bergambar di patenkan pada tanggal 19 Juni 2015 dengan 1000+ orang mengunduh apikasi ini. Aplikasi Komik Alkitab Bergambar sangat cocok untuk mempelajari cerita-cerita Alkitab dengan cara yang cepat, menarik dan menyenangkan. Cerita-cerita Alkitab ini telah diurutkan secara sistematis dari Alkitab yang berisi tentang Nubuatan Tuhan Yesus, Kelahiran Yesus, Mujizat Yesus, Penyaliban Yesus, Kematian Yesus, Kebangkitan Yesus hingga kematian Yesus. Komik Alkitab Bergambar ini ditujukan untuk semua umur. a.
Spesifikasi Teknis 1)
Sistem Operasi
: Android
2)
Dukungan Versi
: 1.3 atau lebih
3)
Perangkat
: Hanya Ponsel
4)
Ukuran Aplikasi
: 13,77 Megabyte
5)
Pengembang
: Sevensoft
60
b.
Visual
Gambar 5. Screenshoot Komik Alkitab Cerita Tuhan Yesus Sumber : Google Play Store
61
F. Analisis SWOT Interactive Story Book Pembelajaran Iman Pengharapan Kasih Strenght ( kekuatan)
Komparasi I : Ceri Anak Kura-kura
Komparasi II : Komik Alkitab Anak Tuhan Yesus
Animasi dibuat • dengan tokoh yang menarik bagi anakanak SD Memberikan cerita tentang pembelajaran • Iman, Kasih dan Pengharapan bagi anak SD Terdapat narasi ayat Alkitab
Animasi kelinci dan • kura-kura serta musik yang di tampilkan menarik untuk anak-anak. Sudah didownload sebanyak 10.000 • kali. •
Memiliki cerita yang ringkas tentang perjalanan Tuhan Yesus dari kelahiran, kematian hingga kebangkitan Sudah didownload sebanyak 1000 kali. Mendapat rating 3,4 bintang di Google Play Store.
Weakness • (kelemahan)
Merupakan aplikasi • baru yang belum dikenal oleh masyarakat
Terlalu banyak • iklan yang ada sehingga mengganggu pada saat membaca cerita
Opportunity • (kesempatan)
Merupakan • interactive story book pertama yang mengajarkan tentang pembelajaran Iman, Pengharapan dan Kasih
Mempunyai grafis • yang menarik dan sangat interactive
Cerita tentang kelahiran hingga kebangkitan Tuhan Yesus hanya memiliki satu gambar illustrasi saja sehingga kurang menarik Memberikan pengetahuan tentang perjalanan Tuhan Yesus yang mudah dipahami
Munculnya • interactive story book yang lebih menarik dengan versi lebih • tinggi Adanya komentar negative yang berasal dari user •
Anak-anak bosan • dengan cerita yang ada • Terdapat aplikasi yang lebih seru dan grafisnya lebih bagus Munculnya versi yang lebih tinggi • Adanya komentar negative dari user
•
•
•
Treath (Acaman)
•
•
•
Tabel 1. Analisis SWOT
Terdapat versi yang lebih tinggi Cerita yang menceritakan tentang perjalanan Tuhan Yesus sudah banyak dijumpai di google play store Adanya komentar negative dari user