BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Objek 1. Instansi Terkait Perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data-data mengenai profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai instansi pendukung didapatkan melalui buku Profil Kesehatan Kota Surakarta tahun 2013 yang diproduksi tahun 2014 oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Buku profil tersebut merupakan dokumen dan arsip pribadi instansi yang didapat langsung dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data-data mengenai instansi terkait dijelaskan sebagai berikut: a. Profil Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas Kesehatan Kota Surakarta terletak di Jl. Jenderal Sudirman no.2 komplek Balai Kota Surakarta telepon (0271) 632202. Dinas Kesehatan
merupakan
instansi
yang
bertanggungjawab
terhadap
permasalahan kesehatan dan penentuan kebijakan mengenai kesehatan di Kota Surakarta. Visi pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang ingin dicapai adalah “Terwujudnya Masyarakat Surakarta yang Sehat, Mandiri, dan Berbudaya”. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan guna terwujudnya masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri, dan berbudaya.
33
34
Misi, fungsi, dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Kota Surakarta, yang bertanggungjawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan Kota Surakarta. Untuk mewujudkan visi tersebut ada misi yang diemban, yaitu: 1) Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna. Disamping berperan sebagai dinamisator, maka Dinas Kesehatan juga melakukan pembangunan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 2) Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan. 3) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini penanggulangan penyakit. Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data pengamatan penyakit sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa dan wabah penyakit. 4) Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien, dan akuntabel. Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan, yang
meliputi
kebijakan
manajerial,
kebijakan
teknis,
serta
pengembangan standar dan pedoman upaya kesehatan. Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan Dinas Kesehatan, diharapkan fungsi-fungsi administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan efisien yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, IPTEK, serta hukum kesehatan. 5) Meningkatnya upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan budaya hidup
bersih
dan
sehat
serta
kemandirian
masyarakat.
Lebih
35
mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif lebih efisien dibandingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. 6) Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan. Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak hanya semata-mata hasil usaha keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh kontribusi dari berbagai sektor pembangunan lainnya. Dinas Kesehatan berperan sebagai penggerak utama dalam memfasilitasi sektor-sektor lain agar segala upayanya memberikan kontribusi yang positif terhadap perwujudan pembangunan berwawasan kesehatan. b. Tujuan Dinas Kesehatan Kota Surakarta Guna mewujudkan misi, terdapat tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yaitu: 1) Meningkatnya derajat kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia. 2) Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan penyakit tidak menular. 3) Meningkatnya pengawasan dan pembinaan kesehatan lingkungan. 4) Meningkatnya status gizi masyarakat. 5) Tersedianya sumber daya kesehatan yang berkualitas unuk mewujudkan pelayanan sesuai standar. 6) Meningkatnya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan. 7) Meningkatnya budaya hidup bersih dan sehat. 8) Meningkatnya kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
36
9) Berkembangnya sistem informasi kesehatan yang efektif. 10) Optimalnya fungsi regulasi Dinas Kesehatan. c. Strategi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan tersebut maka diperlukan strategi sebagai berikut: 1) Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi pendidikan kesehatan, sarana kesehatan, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka sinergisme, koordinasi diantara pelaku pembangunan guna mendorong pembangunan berwawasan kesehatan. 2) Mewujudkan komitmen pembangunan berwawasan kesehatan, melalui peningkatan advokasi kesehatan kepada stakeholder. 3) Mendorong pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan sesuai standar pelayanan minimal. 4) Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan di semua jenjang administrasi melalui pengembangan kebijakan, sistem informasi, keterpaduan dalam perencanaan, penatalaksanaan, dan evaluasi serta memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanggulangi masalah kesehatan. 5) Mengoptimalkan sumber daya kesehatan yang ada melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM kesehatan.
37
d. Promosi Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dinas Kesehatan Kota Surakarta akan membutuhkan media-media promosi untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Dinas Kesehatan memiliki target dalam meningkatkan ketersediaan media promosi kesehatan (spanduk, leaflet, buku saku, dan dialog interaktif). 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun Data mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso, S.M.Ph. yang berprofesi sebagai fisioterapis di RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sejak 1964 hingga 1997 dan sampai sekarang masih menjadi konsultan bagi pasienpasiennya. a. Wawancara Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan data pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun (huruf T untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban): T: Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun terutama dalam segi fisiologi dan anatomi anak? J: Pertumbuhan fisik setiap anak berbeda-beda tergantung gizi yang diperolehnya. Ada beberapa anak yang pertumbuhan fisiknya cepat ada juga anak yang pertumbuhan fisiknya lambat. Ada anak yang berat badannya lebih besar daripada anak lainnya. Pertumbuhan fisik anak sebaiknya rutin dicek untuk mengetahui anak tersebut sehat atau tidak serta mencegah penyakit atau gangguan pada anak. Pertumbuhan fisik yang tampak jelas adalah pada pertumbuhan lengan dan kaki. Otot,
38
tulang, dan syaraf juga sedang berkembang. Sebenarnya tulang, otot, dan tubuh manusia terus berkembang hingga ia dewasa tetapi pada usia 7-9 tahun pertumbuhan tulang, otot, dan tubuh sedang berkembang pesat. T: Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun? J: Faktor pertumbuhan dan perkembangan anak paling penting adalah gizi anak. Kebutuhan 4 sehat 5 sempurna pada anak harus tercukupi dulu. Semakin tercukupi gizi 4 sehat 5 sempurna akan semakin baik pertumbuhan dan perkembangannya. Gizi akan membantu pertumbuhan tulang dan otot anak. Setelah gizi tercukupi, maka anak akan dapat beraktivitas dengan maksimal. Anak juga harus rutin mengontrol dan menjaga kesehatan. Jauh lebih baik lagi apabila kesehatan anak dikontrol dengan dokter sehingga penyakit dan gangguan dapat dicegah. Tetapi saat ini, masih banyak anak yang belum memperhatikan kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna. Hal tersebut membuat perkembangan otot dan tulang tidak maksimal. b. Kesimpulan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 7-9 Tahun Pertumbuhan fisik setiap anak berbeda-beda. Ada beberapa anak yang pertumbuhan fisiknya cepat ada juga anak yang pertumbuhan fisiknya lambat. Ada anak yang berat badannya lebih besar daripada anak lainnya dengan umur yang sama. Pertumbuhan fisik anak tampak jelas pada pertumbuhan lengan dan kaki. Pada usia 7-9 tahun, otot, tulang, dan syaraf juga sedang berkembang. Tubuh manusia sebenarnya terus berkembang dari
39
ia lahir hingga dewasa tetapi pada usia 7-9 tahun perkembangan tulang, otot, dan tubuh sedang berkembang pesat. Faktor pertumbuhan dan perkembangan anak yang paling penting adalah gizi anak. Pada dasarnya anak bergantung pada gizi yang diperoleh. Kebutuhan 4 sehat 5 sempurna pada anak harus tercukupi. Semakin tercukupi gizi 4 sehat 5 sempurna pada anak akan semakin baik pertumbuhan dan perkembangannya. Setelah gizi tercukupi maka anak akan dapat beraktivitas dengan maksimal. Pertumbuhan dan perkembangannya juga akan maksimal. Anak juga harus rutin mengontrol dan menjaga kesehatan. Kesehatan anak sebaiknya dikontrol dengan dokter sehingga penyakit dan gangguan pada anak dapat dicegah. Saat ini, masih banyak anak yang belum memperhatikan kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna dan kebutuhan kesehatan seperti senam pagi. Hal tersebut membuat perkembangan otot dan tulang tidak maksimal. 3. Senam Pagi Anak Data mengenai senam pagi anak yang berisi tentang manfaat dan pentingnya senam pagi didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso, S.M.Ph. sebagai fisioterapis. a. Wawancara Senam Pagi Anak Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan data senam pagi anak (huruf T untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban): T: Apakah anak usia 7-9 tahun membutuhkan senam pagi untuk pertumbuhan dan perkembangannya?
40
J: Ya, senam pagi yang dilakukan secara rutin minimal seminggu 3 kali kalau bisa dilakukan setiap hari akan bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan dengan catatan senam pagi harus dilakukan semaksimal mungkin dengan gerakan-gerakan yang maksimal. T: Bagaimana peran senam pagi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak usia 7-9 tahun? J: Anak yang rajin senam pagi pertumbuhan dan perkembangannya akan pesat. Tulang dan tubuh bertambah panjang atau tinggi, dan otot bertambah gemuk. Anak yang memiliki kesadaran senam pagi ketika dewasa sudah terbiasa senam pagi sehingga akan menerima dampak yang besar ketika ia dewasa nanti, seperti tidak mudah terkena penyakit, lebih bersemangat dalam menjalani hidup, dan konsentrasi meningkat. T: Apa saja manfaat dari senam pagi untuk anak usia 7-9 tahun? J: Badan akan segar ketika anak sudah melakukan senam pagi sebelum belajar. Senam akan membantu dan memacu peredaran darah yang membawa sari makanan dari sumber gizi ke seluruh tubuh. Tubuh terutama otot telah siap untuk bekerja. Darah yang mengalir ke otak juga banyak sehingga otak anak akan siap untuk berpikir dan berkonsentrasi. Senam pagi akan menaikkan berat badan. Setelah senam pagi anak akan lapar karena seluruh tubuh sudah melakukan aktivitas maksimal sehingga anak akan makan setelah senam pagi. Gizi dan sari-sari makanan akan dicerna kembali setelah senam pagi. Senam juga membuat anak menjadi disiplin untuk mematuhi aturan-aturan gerak senam. Senam juga dapat membentuk pribadi anak. Senam pagi dapat memelihara kesehatan
41
jantung dan paru-paru karena organ tersebut terus bekerja lebih aktif ketika melakukan senam pagi. Anak yang senam pagi teratur akan mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat, tulang yang kuat, massa otot yang lebih besar, jaringan lemak yang sedikit, dan sendi yang fleksibel. Senam pagi akan membakar lebih banyak kalori. Anggota tubuh yang aktif bergerak akan membangun metabolisme tubuh yang baik sehingga anak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara maksimal. T: Apakah ada perbedaan antara anak yang sering senam pagi dengan anak yang tidak sering senam pagi? J: Ada, anak yang tidak senam pagi pertumbuhannya tidak pesat dan berat badannya hanya sedikit karena peredaran darah tidak dipicu untuk membawa sari-sari makanan sehingga peredaran darah dalam membawa sari makanan kurang maksimal. Fungsi sendi anak yang tidak senam pagi tidak baik sehingga anak belum siap beraktivitas. T: Apakah ada gangguan atau penyakit anak yang dapat disembuhkan dengan senam pagi? J: Senam jika dilakukan secara rutin dapat menyembuhkan penyakit jantung dan penyakit pernafasan seperti asma dengan penanganan dokter. Penyakit-penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan gangguan kesehatan tulang, otot, dan sendi juga dapat disembuhkan dengan senam pagi.
42
b. Kesimpulan Wawancara Senam Pagi Senam pagi anak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anak. Senam pagi sebaiknya dilakukan secara rutin minimal seminggu 3 kali kalau bisa dilakukan setiap hari. Senam pagi penting diajarkan kepada anak sejak dini agar timbul sikap terbiasa senam pagi dan timbul kesadaran pentingnya senam pagi. Anak merupakan pribadi yang cepat menangkap informasi. Anak yang memiliki kesadaran akan pentingnya senam pagi diharapkan ketika dewasa sudah terbiasa senam pagi. Anak yang teratur atau rajin senam pagi akan menerima dampak yang besar ketika ia dewasa nanti, seperti tidak mudah terkena penyakit, lebih bersemangat dalam menjalani hidup, dan konsentrasi meningkat. Ketika anak sehat maka aktifitasnya akan lancar sehingga kualitas hidupnya akan lebih baik. Badan akan segar ketika anak sudah melakukan senam pagi sebelum belajar. Tubuh terutama otot juga telah siap untuk bekerja. Senam akan membantu dan memacu peredaran darah yang membawa sari makanan dari sumber gizi ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir ke otak juga banyak sehingga otak anak akan siap untuk berpikir dan berkonsentrasi. Senam pagi juga dapat menaikkan berat badan. Setelah senam pagi anak akan lapar karena seluruh tubuh sudah melakukan aktivitas maksimal sehingga anak akan makan setelah senam pagi. Gizi dan sari-sari makanan akan dapat dicerna kembali setelah senam pagi. Senam juga membuat anak menjadi disiplin untuk mematuhi aturan-aturan gerak senam. Senam juga dapat membentuk pribadi anak.
43
Senam pagi akan menyehatkan organ tubuh anak karena senam pagi membuat seluruh anggota tubuh bergerak aktif. Anggota tubuh yang aktif bergerak akan membangun metabolisme tubuh yang baik sehingga anak dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara maksimal. Senam pagi dapat memelihara kesehatan jantung dan paru-paru karena organ tersebut terus bekerja lebih aktif ketika melakukan senam pagi. Anak yang senam pagi teratur akan mempunyai jantung dan paru-paru yang sehat, tulang yang kuat, massa otot yang lebih banyak, jaringan lemak yang sedikit, dan sendi yang fleksibel. Senam pagi akan membakar lebih banyak kalori. Senam pagi dapat menjadi obat yang murah bagi masyarakat. Senam pagi dapat mencegah bahkan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita anak jika dilakukan secara teratur dan sesuai petunjuk dokter. Penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan adalah penyakit jantung, asma, obesitas, diabetes, penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan gangguan kesehatan tulang, otot, dan sendi. Anak yang jarang senam pagi pertumbuhannya tidak pesat dan berat badannya hanya sedikit karena peredaran darah tidak dipicu untuk membawa sari-sari makanan. Fungsi sendi anak yang tidak senam pagi kurang sempurna sehingga anak belum siap untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 4. Panduan Senam Pagi Anak Data mengenai panduan senam pagi anak yang berisi tentang dasardasar senam yang didapat melalui wawancara dengan Soegeng Santoso, S.M.Ph.
44
a. Wawancara Panduan Senam Pagi Anak Berikut daftar pertanyaan beserta jawaban pertanyaan wawancara yang bertujuan untuk mendapatkan data panduan senam pagi anak (huruf T untuk pertanyaan dan huruf J untuk jawaban): T: Bagaimana panduan senam pagi anak saat ini? J: Panduan senam pagi yang diajarkan ke anak kurang tepat dan maksimal. Senam banyak yang tidak menggunakan pemanasan. Durasinya juga kurang. Panduan gerak senam juga kurang sempurna menurut fisiologi dan anatomi. Contohnya, anak diajarkan menarik nafas secukupnya dan mengeluarkan nafas panjang. Seharusnya udara yang masuk sebanding dengan udara yang keluar agar pembakaran di dalam tubuh sempurna. Umumnya, pada pernafasan biasa tekanan udara di dalam paru-paru dengan tekanan udara diluar paru-paru adalah sama atau sebanding, yaitu sebesar 76 cmHg. Tekanan udara 76 cmHg ini kurang cukup untuk melakukan olahraga sehingga tubuh memerlukan banyak tekanan udara. Hal tersebut dapat diatasi dengan mengeluarkan nafas panjang yang menyebabkan paru-paru akan mengempis sehingga udara akan masuk secara otomatis dengan sendirinya ketika menarik nafas dengan demikian ada gerakan dari paru-paru secara maksimal. T: Berapa durasi yang dibutuhkan anak untuk senam pagi? J: Durasinya sekitar 20 atau maksimal 30 menit. Tetapi sekarang anak sekolah tidak melakukan senam yang durasinya lama karena waktu anak yang terbatas dan harus melakukan aktivitas lain seperti sekolah. Dalam
45
senam harus terdapat pemanasan minimal 5 menit, gerakan inti, dan relaksasi. T: Apa prinsip dan guna dari pemanasan tersebut? J: Pemanasan penting dilakukan agar tubuh terutama otot dan syaraf anak siap untuk melakukan senam. Pemanasan lebih terkonsentrasi pada pernafasan. Pernafasan membantu paru-paru untuk mengolah oksigen menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan bersama racun tubuh. Pada saat senam, peredaran darah harus siap untuk menyalurkan nutrisi dan sel makanan ke seluruh tubuh. Ketika peredaran darah sudah siap maka oksigen yang masuk cukup untuk pembakaran. T: Bagaimana gerak tubuh dan panduan senam yang dianjurkan untuk anak usia 7-9 tahun? J: Anak sudah dapat mengikuti gerakan yang kompleks. Semua sendi dan tulang pada tubuh harus digerakkan dengan maksimal, jangan setengahsetengah. Anak cukup diberi asupan gizi berupa roti atau susu sekedar memberi nutrisi yang cukup untuk melakukan senam pagi. Apabila anak memang harus sarapan maka harus diberi jeda waktu terlebih dahulu. Anak diperbolehkan makan setelah senam pagi selesai dilakukan. Senam idealnya dilakukan pada pagi hari karena udara masih segar. Paru-paru akan dipompa dengan udara yang segar dan bersih sehingga pikiran akan rileks dan nyaman. Pada pagi hari anak belum banyak beraktifitas sehingga tubuh siap untuk menjalankan kegiatan secara maksimal. Panduan senam pagi anak sesuai anatomis terdiri dari 3 tahap, yaitu pemanasan, gerakan inti, dan relaksasi. Tahap pemanasan terdiri dari
46
gerakan-gerakan santai berupa pernafasan yang memacu tekanan udara pada paru-paru, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Sendi dan otot harus siap agar tidak terjadi keseleo atau mengalami gangguan ketika melakukan gerakan inti. Tahap gerakan inti lebih dikonsentrasikan pada gerakan-gerakan yang melatih sendi dan otot. Semua sendi dan otot harus bergerak secara maksimal dan tidak boleh dilakukan separuh-separuh. Tahap terakhir adalah relaksasi yang terdiri dari gerakan pernafasan dengan pelan seperti pada tahap pemanasan. b. Kesimpulan Wawancara Saat ini, banyak panduan senam yang dibuat dan diedarkan di masyarakat. Beberapa panduan senam pagi yang diajarkan ke anak kurang tepat dan maksimal. Beberapa panduan senam pagi anak kurang memiliki tujuan yang selaras dengan ilmu anatomi dan fisiologi. Kurang maksimalnya senam pagi anak terdapat pada kurangnya durasi pemanasan. Saat ini, banyak senam yang tidak menggunakan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan yang ada kurang membuat sendi, tulang, dan otot untuk siap bergerak lebih aktif. Durasi senam pagi yang dianjurkan adalah sekitar 20 atau maksimal 30 menit. Saat ini, anak sekolah tidak melakukan senam yang durasinya lama karena waktu anak yang terbatas dan harus melakukan aktivitas lain, seperti sekolah. Dalam senam harus terdapat pemanasan minimal 5 menit, gerakan inti, dan relaksasi. Pemanasan penting dilakukan agar tubuh terutama otot dan syaraf anak siap untuk melakukan senam. Pemanasan lebih terkonsentrasi pada pernafasan. Pernafasan membantu paru-paru untuk
47
mengolah oksigen menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan bersama racun tubuh. Pada saat senam, peredaran darah harus siap untuk menyalurkan nutrisi dan sel makanan ke seluruh tubuh. Ketika peredaran darah sudah siap maka oksigen yang masuk cukup untuk pembakaran. Panduan gerak senam yang diajarkan di sekolah kurang sempurna menurut ilmu fisiologi dan anatomi. Contohnya, anak diajarkan menarik nafas secukupnya dan mengeluarkan nafas panjang. Seharusnya udara yang masuk sebanding dengan udara yang keluar agar pembakaran di dalam tubuh sempurna. Pada pernafasan biasa tekanan udara di dalam paru-paru dengan tekanan udara di luar paru-paru adalah sama atau sebanding, yaitu sebesar 76 cmHg. Tekanan udara 76 cmHg ini kurang cukup untuk melakukan olahraga sehingga tubuh memerlukan banyak tekanan udara. Solusinya adalah keluarkan nafas panjang yang menyebabkan paru-paru akan mengempis sehingga udara akan masuk secara otomatis dengan sendirinya ketika menarik nafas dengan demikian ada gerakan dari paruparu secara maksimal. Panduan senam pagi anak sebaiknya sesuai dengan ilmu anatomi dan fisiologi agar manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan senam pagi semakin maksimal. Panduan senam pagi anak sesuai anatomis terdiri dari 3 tahap, yaitu pemanasan, gerakan inti, dan relaksasi. Tahap pemanasan terdiri dari gerakan-gerakan santai berupa pernafasan yang memacu tekanan udara pada paru-paru, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Sendi dan otot harus siap agar tidak terjadi keseleo atau mengalami gangguan ketika melakukan gerakan inti. Tahap gerakan inti lebih dikonsentrasikan pada gerakan-gerakan yang
48
melatih sendi dan otot. Semua sendi dan otot harus bergerak secara maksimal dan tidak boleh dilakukan separuh-separuh. Tahap terakhir adalah relaksasi yang terdiri dari gerakan pernafasan dengan pelan seperti pada tahap pemanasan. Senam pagi anak idealnya dilakukan pada pagi hari karena udara masih segar. Paru-paru akan dipompa dengan udara yang segar dan bersih sehingga pikiran akan rileks dan nyaman. Pada pagi hari anak belum banyak beraktifitas sehingga tubuh siap untuk menjalankan kegiatan secara maksimal. Anak usia 7-9 tahun sudah dapat mengikuti gerakan yang kompleks. Semua sendi dan tulang pada tubuh harus digerakkan dengan maksimal dan jangan setengah-setengah. Anak tidak dianjurkan makan berat sebelum melakukan senam pagi. Anak cukup diberi asupan gizi berupa roti atau susu sekedar memberi nutrisi yang cukup untuk melakukan senam pagi. Apabila anak memang harus sarapan maka harus diberi jeda waktu terlebih dahulu. Anak diperbolehkan makan setelah senam pagi. 5. Tahap-tahap Senam Pagi Anak Tahap-tahap panduan senam pagi anak disusun berdasarkan ilmu fisiologi dan anatomi. Tahap ini disusun dengan panduan dari fisioterapis Soegeng Santoso, S.M.Ph. yang dijabarkan sebagai berikut: a. Sikap Awal Berdiri tegak dengan kaki rapat. Lengan di samping paha dan jari-jari rapat. Pandangan lurus ke depan.
49
b. Pemanasan Pemanasan berisi gerakan pernafasan dan penarikan sendi dan otot. Fungsinya untuk memacu tekanan udara pada paru-paru dengan pernafasan, kesiapan otot, dan kesiapan sendi. Durasi: 5 menit 5 detik. No.
1
2A
2B
2C
2D
Gambar
Keterangan Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Hitungan 4x8. Durasi: 32 detik.
Sikap awal. Tangan di pinggang, kepala tunduk. Tangan dipinggang, kepala tengadah. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik.
Sikap awal. Tangan di pinggang, kepala tengok kanan. Sikap awal. Tangan dipinggang, kepala tengok kiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. Sikap awal. Tangan di pinggang, seperti mematahkan leher ke samping kanan. Sikap awal. Ganti leher ke samping kiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik. Sikap awal. Tangan di pinggang, kepala putar searah jarum jam. Kepala putar berlawanan arah jarum jam. Hitungan 4x8. Durasi: 32 detik.
50
3A
3B
3C
4
Sikap awal, bahu diangkat tahan kemudian bahu jatuhkan dengan lemas sambil membuang nafas. Hitungan 1x8. Hitungan 2x4. Ulangi tahap 3A sekali lagi. Durasi: 32 detik. Sikap awal, bahu putar ke depan Hitungan 1x8. Sikap awal, bahu putar ke belakang. Hitungan 1x8. Ulangi tahap 3B sekali lagi. Durasi: 32 detik. Rentangkan tangan, bahu diputar ke depan lalu belakang, ulangi. Hitungan 2x8. Ulangi tahap 3C sekali lagi. Durasi: 32 detik.
Rentangkan tangan, kibaskan telapak tangan ke atas ke bawah. Sikap awal Hitungan 2x8. Ulangi sekali lagi. Durasi: 32 detik. Sikap awal. Tangan dipinggang. Pinggang agak membungkuk lalu tengadah. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik.
5A
51
5B
5C
6
7
Sikap awal. Putar pinggang ke kanan lalu ke kiri dengan tangan dipinggang. Kembali ke sikap awal. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik.
Sikap awal. Condongkan badan ke kanan dan ke kiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik.
Sikap awal. Tangan di depan dada, telapak tangan menghadap ke bawah, jongkok lalu berdiri. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik.
Sikap awal. Tangan di pinggang, kedua kaki jinjit bertumpu pada jari-jari kaki. Kembali ke sikap awal. Hitungan 2x8. Durasi: 16 detik.
Tabel 1. Panduan Senam Tahap Pemanasan Sumber: dokumentasi pribadi
c. Gerakan Inti Gerakan inti berisi gerakan-gerakan yang melatih sendi dan otot. Gerakan inti akan diulang 2 kali agar semakin maksimal. Gerakan akan menaikkan denyut nadi secara maksimal. Fungsinya untuk melatih sendi dan otot tubuh anak terutama pada tangan dan kaki. Durasi: 7 menit.
52
No.
1
2
3
4
5
6
Gambar
Keterangan Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. Durasi: 50 detik.
Sikap awal. Langkahkan satu kaki ke samping kanan sambil meninjukan tangan ke samping kanan, pandangan ke samping. Ganti yang sebelah kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Sikap awal. Langkahkan satu kaki ke samping kanan sambil meninjukan tangan kanan ke atas, pandangan ke samping. Ganti yang sebelah kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Sikap awal. Rentangkan tangan, lutut lurus. Tekuk lengan di depan dada, kaki kanan dibuka selebarnya. Ganti buka kaki kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik Sikap awal. Kaki dibuka, tangan di depan dada. Tangan ditarik ke belakang, kaki kanan di angkat tekuk ke belakang. Ganti kaki kiri. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Sikap awal. Kaki kanan maju ke samping depan, tangan kanan ke samping atas. Kaki kiri maju kesamping depan, kedua tangan di atas membentuk v. Kaki kanan ke belakang, tangan kanan turun. Kaki kiri ke belakang, kedua tangan di samping paha. Hitungan 2x8, ulangi 2x. Durasi: 32 detik. Tabel 2. Panduan Senam Tahap Inti Sumber: dokumentasi pribadi
53
d. Relaksasi atau Pelemasan Relaksasi berisi gerakan pernafasan dengan pelan yang berfungsi mengistirahatkan dan melemaskan otot dan sendi yang sudah banyak bergerak. Tubuh akan mengalami oksidasi sehingga vitamin di dalam tubuh mengalir ke jaringan, dan udara masuk dan keluar dengan leluasa. Semua racun tubuh akan dikeluarkan. Pada pelemasan ini tidak ada hitungan dan hanya diberi durasi waktu 5 menit. Tidak adanya hitungan tertentu dikarenakan setiap anak memiliki waktu sendiri untuk mengistirahatkan tubuhnya. No.
1
2
3
Gambar
Keterangan Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. Durasi: 30 detik.
Sikap awal. Pernafasan. Tangan diangkat ke atas, turunkan ke bawah dengan lemas. Lakukan berulang-ulang. Rileks dan santai. Durasi: 60 detik
Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. Durasi: 30 detik.
54
Tangan di pinggang. Pejamkan mata sejenak. Buka mata kembali. Angkat alis, lemaskan. Gembungkan pipi, lemaskan. Rileks. Durasi: 120 detik
4
Sikap awal. Pernafasan. Hembuskan nafas melalui mulut, ambil nafas. Rileks dan santai. Durasi: 60 detik.
5
Tabel 3. Panduan Senam Tahap Relaksasi Sumber: dokumentasi pribadi
B. Target Market dan Target Audience Sasaran dalam perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak ini meliputi: 1. Target market Target market primer perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak adalah anak usia awal sekolah (7-9 tahun) dengan target market sekunder orang tua anak sebagai pendukung, yang dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Segmentasi geografis
: wilayah Indonesia terutama Kota Solo.
b. Segmentasi demografis : 1) Jenis kelamin
: laki-laki dan perempuan.
2) Usia target market primer
: 7-9 tahun.
Usia target market sekunder : 30-35 tahun
55
3) Pendidikan target market primer
: sekolah dasar (SD) atau sederajat.
Pendidikan target market sekunder : semua jenjang pendidikan. 4) Kelas sosial
: semua status ekonomi.
c. Segmentasi psikografis : anak yang menyukai media animasi 3 dimensi dan orang tua yang menyayangi anak, memperhatikan anak, membutuhkan alternatif media pembelajaran, dan ingin mendidik anaknya untuk lebih sehat dengan senam pagi. d. Segmentasi perilaku
: anak yang belum banyak beraktifitas di pagi hari.
2. Target audience Target audience perancangan media animasi 3 dimensi untuk panduan senam pagi anak adalah anak usia awal sekolah (7-9 tahun), sebagai berikut: a. Segmentasi geografis
: wilayah Indonesia terutama Kota Solo.
b. Segmentasi demografis : 1) Jenis kelamin
: laki-laki dan perempuan.
2) Usia
: 7-9 tahun.
3) Pendidikan
: sekolah dasar (SD) atau sederajat.
4) Kelas sosial
: semua status ekonomi.
c. Segmentasi psikografis : anak yang menyukai media animasi 3 dimensi dan ingin menjaga kesehatan. d. Segmentasi perilaku
: anak yang belum banyak beraktifitas di pagi hari.
56
C. Komparasi 1. Senam Bugar Anak Indonesia
Gambar 3. SBAI versi latihan Sumber: CD Senam Bugar Anak Indonesia
Senam Bugar Anak Indonesia diproduksi oleh PERWOSI (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) yang bekerjasama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Kantor PERWOSI berada di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C, No. 22 Jakarta Selatan, Indonesia. Telepon 0215263238 atau 021-9151377. Alamat website: www.perwosi.or.id. Senam Bugar Anak Indonesia disusun menurut konsultasi dengan dokter ahli olahraga. Senam Bugar Anak Indonesia merupakan video peragaan senam kesegaran jasmani untuk anak. Senam Bugar Anak Indonesia ini dalam pemasarannya menggunakan media DVD dengan teknik video live shoot. DVD tersebut dijual dengan harga Rp 50.000,00. Video Senam Bugar Anak Indonesia ini terdapat 4 versi, yaitu SBAI versi lomba dengan hitungan, SBAI versi lomba tanpa hitungan, SBAI versi latihan dengan hitungan, dan instruksi SBAI. Keempat versi tersebut terdapat dalam satu CD Senam Bugar Anak Indonesia. Video ini diperagakan oleh anak-anak yang memakai seragam olahraga, yaitu Zaki, Elang, Seila, Jihan, dan Varisha. Video ini menggunakan latar tempat halaman di pinggir waduk. Video ini terdapat musik pengiring yang menjadi panduan hitungan dan
57
melengkapi video. Pada video SBAI versi latihan yang digunakan untuk senam anak durasinya sekitar 15 menit yang terdiri dari pemanasan, gerakan inti, dan pendinginan. 2. Belajar tentang Tubuh bersama Adiboo Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo merupakan animasi 3D pembelajaran untuk anak yang diproduksi oleh Emperor Edutainment dan diterbitkan pada 9 November 2007 oleh Video Unggul. VCD Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo merupakan seri ketiga dari seluruh seri Belajar bersama Adiboo dijual dengan harga Rp 50.000,00 dengan 5 judul dalam satu CD. Pada seri ketiga ini terdapat pembahasan mengenai mulut yang dapat merasakan manis, cara tulang dan otot yang menggerakkan tubuh, otak yang dapat membuat mual, kejadian pada mata ketika kita menangis, dan proses melihat pada mata. Animasi 3 dimensi ini merupakan animasi yang berisi edukasi. Anak akan diberi pengetahuan biologi mengenai hal-hal yang terjadi di dalam tubuh manusia. Animasi ini berisi narasi yang menjelaskan dan menceritakan kepada anak apa yang sedang terjadi pada film tersebut. Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo menggunakan konsep cerita petualangan seorang anak bersama teman robotnya, Robitoc, untuk menguak pertanyaan-pertanyaan yang ada di kehidupan sehari-hari yang dapat menambah ilmu pengetahuan anak. Pada seri ini, Adiboo dan kawan robotnya berpetualang ke dalam tubuh manusia untuk belajar bagaimana sesuatu di dalam tubuh dapat terjadi. Adiboo dan Robitoc melakukan gerakan-gerakan unik untuk memperkecil tubuhnya. Adiboo yang dapat memperkecil diri
58
membuatnya dapat masuk ke tubuh manusia dan melihat jaringan tubuh manusia dengan pesawat canggih yang ia punya. Karakter utama yang dipilih adalah karakter yang ceria, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan kritis terhadap suatu masalah. Latar tempat yang dipilih adalah rumah kecil di sebuah pulau dan di dalam beberapa bagian tubuh manusia. Warna yang dipilih adalah warna-warna cerah dengan banyak variasi.
Gambar 4. Scene Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo Sumber: CD Belajar tentang Tubuh Manusia bersama Adiboo
D. Analisis SWOT Bagan analisis SWOT akan dijelaskan sebagai berikut: Animasi 3 Dimensi untuk Panduan
Senam Bugar Anak Indonesia
Belajar tentang Tubuh bersama
Senam Pagi Anak
(Video live shoot senam)
Adiboo (Film animasi 3 dimensi)
Analisis
- Tokoh menggunakan karakter 3 - Tokoh
menggunakan
anak-anak - Tokoh
menggunakan
karakter
dimensi berbentuk kartun yang
sekolah dasar yang dapat menarik
berbentuk kartun 3 dimensi yang
lucu
minat anak
lucu
- Panduan senam sesuai dengan - Sudah dikenal oleh masyarakat ilmu anatomi dan fisiologi
- Sudah dikenal oleh masyarakat
- Banyak digunakan oleh masyarakat - Menggunakan media animasi 3
Strength - Gerakan maksimal untuk tubuh terutama otot, sendi, dan syaraf - Menggunakan media animasi 3 dimensi yang disukai anak
termasuk anak di sekolah dasar
dimensi yang disukai anak-anak
- Peraga berjenis kelamin laki-laki - Visualisasi menarik dan perempuan yang berkesan untuk - Warna yang diambil warna cerah semua anak
- Karakter berjenis kelamin laki- - Tidak hanya dapat dilihat tetapi
59
60
laki dan perempuan sehingga
anak juga dapat ikut melakukan
berkesan untuk semua anak
gerakan-gerakan yang ada
- Tidak hanya dapat dilihat tetapi anak juga dapat ikut melakukan gerakan-gerakan yang ada - Visualisasi menarik - Merupakan produk baru yang - Panduan gerak senam tidak sesuai - Karakter hanya berjenis kelamin belum dikenal masyarakat
dengan ilmu anatomi dan fisiologi
- Belum banyak digunakan oleh - Gerakan masyarakat khususnya anak
yang
dibuat
kurang
maksimal
laki-laki
sehingga
sudah banyak beredar di pasar dan kurang menarik minat anak - Visualisasi kurang menarik
ini
berkesan hanya untuk laki-laki - Hanya dapat dilihat sehingga anak
Weakness - Pemilihan media video live shoot
animasi
tidak ikut beraksi
61
- Merupakan panduan senam pagi - Merupakan senam untuk anak yang - Merupakan
media
anak dengan media animasi 3
diperagakan oleh anak-anak yang
dimensi
yang
dimensi
sudah dikenal masyarakat
pembelajaran
animasi
berisi
3
materi
Opportunity pertama
yang sesuai
dengan ilmu anatomi fisiologi - Adanya
senam
yang
sudah - Adanya panduan senam baru yang - Adanya media animasi 3 dimensi
dikenal dan banyak dipakai oleh masyarakat
lebih bermanfaat bagi tubuh - Adanya media baru yang lebih
yang berisi materi pembelajaran yang dapat menjadi pesaing
Threat - Adanya media animasi 3 dimensi
menarik yang akan menjadi pesaing
- Adanya media yang dapat mengajak
berisi materi pembelajaran yang
anak ikut aktif melakukan aksi yang
dapat menjadi pesaing
lebih menarik Tabel 4. Tabel Analisis SWOT