BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Umum 3.1.1. Sejarah singkat KJKS BTM Bligo Koperasi jasa keuangan syariah BTM Bligo yang berkedudukan di Jl. Raya Bligo No.7 Buaran Kab. Pekalongan didirikan pada tanggal 12 Juli 2009 bertepatan dengan hari koperasi. Awal mula didirikan KJKS BTM Bligo ini karena banyaknya UKM yang berada didaerah Bligo, dengan banyaknya UKM tersebut dan dalam
stia usahanya selalu
membutuhkan pinjaman dana yang digunakan sebagai modal, berdasarkan kondisi inilah dapat dilihat adanya peluang dibidang keuangan. Dengan modal yang tak begitu besar maka dibentuklah sebuah Koperasi Jasa Keuangan Syariah BTM Bligo, selain memiliki modal yang tidak besar, pengurus dan anggota juga masih sanat minim. KJKS BTM Bligo tergolong masih baru dengan lama operasi kurang lebih 2 tahun sehingga masih perlu banyak perbaikan. Dengan berjalannya waktu KJKS BTM bligo ini agar bisa menjadi lebih baik dan diharapkan dapat menjadi
mitra masyarakat dalam bidang ekonomi
masdyarakat yang sesuai dengan motto KJKS BTM Bligo yaitu “ Jujur dan Amanah”.
3.1.2. Struktur Organisasi KJKS BTM Bligo Kemajuan suatu perusahaan ditentukan oleh organisasi yang kuat dan terstruktur dengan baik sehingga dapat mendukung
kinerja
perusahaan. Begitu pula BTM Bligo yang sudah memilki struktur organisasi yang baik sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ditentukan dan tugas masingmasing bagian dapat berjalan denan baik. Struktur Organisasi BTM Bligo RAT
Pengurus
Manager
Personalia
Satpam
Teller
OB
Manajemen Pembiayaan
Dana dan Jasa
Ao Lending
Ao Funding
Gambar 3.2. Struktur Organisasi BTM Bligo Pekalongan
3.1.3. Job Discription KJKS BTM Bligo Pengelola I. Manager Fungsi : Memimpin BTM,Merealisasi Mewakili
Visi dan Misi BTM,dan
BTM kepada pihak luar dalam pertema, negosiasi,
penandatanganan kerjasama atau undangan Tugas-tugas : 1. Menyusun rencana strategis yangmencakup : a. Pandangan pihak eksekutif (ringkasan kualitatif) b. Prediksi tentang kondisi lingkungan c. Perkiraan posisi perusahaan dalam persaingan d. Rencana-rencana perusahaan -
Visi dan misi perusahaan
-
Tujuan dan sasaran
-
Strategi yang dipilih
e. Ringkasan keuangan (ringkasan kuantitatif) 2. Mengusulkan rencana strategis kepada pengurus untuk disahkan dalam RAT ataupun diluar RAT. 3. Mengusulkan rencana anggaran dan rencana kerja, pembiayaan dan jas manajemen kepada pengurus yang nantnya disahkan pada rapat anggota tahunan (RAT).
4.
Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan dengan pengelola yang diadakan pada pekan pertama dengan agenda : a. Laporan tertulis dari manager pembiayaan
dan jasa
manajemen b. Laporan perkembangan bisnis secara umum (target dan realisasi, analisis rasio, permasalahan) c. Peluang bisnis yang ada d. Pengambilan
keputusan
untuk
perencanaan
perbaikan
/mengatasi masalah yang ada. 5. Mengajukan perubahan daftar skala gaji pokok, insentif dan bonus kepada pengelola minimal 1 tahun sekali (bila ada perubahan dari peninjauan ulang). 6. Menandatangani perjanjian kerjasama antara BTM denan pihak lain dengan persetujuan pengurus. 7. Setiap bulan melakukan laporan kinerja pengelola pada pengurus. II. Kepala Bagian Pemasaran Fungsi: Bertanggung jawab atas operasional pendanaan dan pembiayaan BTM . Tugas-tugas : 1. Menyusun rencana Operasional yang mencakup : a. Rencana anggaran pendanaan dan pembiayaan b. Rencana pendanaan dan pembiayaan berupa : -
Target lending dan konfirmasi.
-
Pengembangan wilayah potensial.
-
Rencana pengmebangan produk , promosi dan distribusi (berdasarkan pemetaan sgmen dan potensi pasar).
c. Rencana organisasi saleforce (gugus marketer) 2. Mengusulkan rencana operasional : a. Target pembiayaan b. Target pendanaan c. Target pendapatan d. Target asset e. Target cash flow 3. Memimpin rapat koordinasi dengan manager. Account officer, dan kepala bagian operasional, kepala cabang. 4. Mengembangkan strategi pemasaran III.
Account Officer Fungsi : Menangani dan mengelola proses pemasaran
dan
pembiayaan, sejak proses solisitasi nasabah, proses permohonan, analisis, pengikatan, pencairan, sampai dengan pembinaan dan pengawasan serta penyelesaian / pelunasannya. Tugas-tugas : 1. Memberikan dan meningkatkan pelayanan secara efektif dan efisien. 2. Melakukan analisis pembiayaan atas proposal yang masuk.
3. Melakukan survey on the spot ke calon nasabah untuk analisa kelayakan usaha. 4. Melakukan transaksi jaminan. 5. Melakukan pembinaan nasabah, antara lain penagihan pembiayaan yang
berada pada batas wewenangnya yang tergolong lancar,
kurang lancar, diragukan maupun yang macet. 6. Melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan kepala pemasaran. IV.
Kepala Bagian Operasional Fungsi : Bertanggung jawab atas operasional keuangan BTM Tugas-tugas : 1. Menyusun rencana biaya operasional dan keuangan yang mencakup rencana anggaran operasional dan keuangan meliputi : a. Anggaran pendapatan dan biaya operasional BTM. b. Anggaran biaya pembukuan cabang. c. Anggaran
biaya
pengembangan
produk,
promosi
dan
distribusi. 2. Mengusulkan rencana operasional dan keuangan. 3. Menyusun laporan
keuangan konsolidasi harian, mingguan,
triwulan, semesteran, dan tahunan kepada manajemen akuntansi dan keuangan. 4. Mengimplementasikan keuangan.
kebijakan
akuntansi
pada
laporan
5. Meminta dan memeriksa kelengkapan laporan transkasi harian beserta berkas pendukung transaksi. 6. Mensosialisasikan kebijakan akuntansi atas kemauan manajer. 7. Melakukan pengambilan uang dari bank sesuai dengan kebutuhan biaya operasional dan kas harian. 8. Memimpin rapat koordinasi
bersama kepala pendanaan dan
pembiayaan. V. Accounting Fungsi : Bertanggung jawab atas kegiatan pmbukuan keuangan BTM . Tugas – Tugas : 1. Membuat rekapitulasi berdasarkan rekening sti menerima Slip dari teller, bagian dana dan jasa, manajemen pembiayaan dan personalia. 2. Memposting seluruh bukti pembukuan setelah diperiksa ulang kelengkapan dan keabasahan slip tersebut. 3. Membuat neraca dan laporann laba/rugi. 4. Membuat laporan keuangan bulanan. 5. Melakukan validasi pengeluaran uang sampai dengan jumlah tertentu. VI. Manajemen Pembiayaan Fungsi : Bertanggung jawab atas tertib administrasi pembioayaan BTM Tugas-tugas :
1. Menerima berkas permohonan pembiayaan dari calon nasabah serta mencatatnya dalam buku registrasi permohonan pembiayaan. 2. Menyiapkan kelengkapan pencairan pembiayaan yang meliputi slip pencairan, slip biaya-biaya, berkas akad, pengikatan jaminan, surat kuasa, surat pernyataan, dls. 3. Melaksanakan pencairan pembiayaan. 4. Membukukan
pembiayaan
dan
mengarsipkan
berkas
akad
pembiayaan sesuai dengan jenisnya. 5. Menyimpan barang jaminan dan mengarsipkannya. 6. Melayani hal-hal yang terkait dengan kegiatan administrasi pembiayaan . 7. Membuat laporan pembiayaan. VII.
Bagian Dana dan Jasa Fungsi : Bertanggung jawab atas stabilitasi dana untuk operasional BTM. Tugas-tugas : 1. Mempersiapkan semua perlengkapan tabungan dan simpanan berjangka . 2. Melayani nasabah dengan baik. 3. Memberikan informasi tentang produk-produk pelayanan BTM. 4. Memasukkan data nasabah baru dalam buku register.
5. Memposting slip setoran, pengambilan, pencairan simpanan dan pemindah bukuan. 6. Membuat laporan tabungan dan simpanan berjangka. VIII.
Personalia Fungsi : Bertanggung jawab atas kegiatan rumah tangga BTM. Tugas-tugas : 1. Membuat dan mengarsipkan surat keputusan kepegawaian, peraturan perusahaan, leglitas perusahaan, surat masuk dan surat keluar. 2. Menghitung dan membuat biaya-biaya karyawan. 3. Melakukan penggajian karyawan. 4. Membuat
daftar
aktiva
tetap
dan
inventaris
serta
penyusutannya. 5. Menyusun dan menyimpan arsip dan dokumen transaksi. IX.
Teller Fungsi : Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran keuangan Tugas-tugas : 1. Menerima uang setoran dinasabah dan mengecek kesesuaian dengan bukti setoran tabungan/simpanan. 2. Mengeluarkan uang sesuai dengan bukti penarikan nasabah yang telah di chek persyaratan penarikannya sesuai keputuhan manajer mengenai batasan penarikan.
3. Membuat laporan posisi kas ditangani dan posisi saldo akhir pada bank. 4. Melakukan pengeluaran uang yang telh disetujui oleh manajer dan kepala akt. 5. Menghitung setoran uang dari AO dari penagihan pembiayaan. 6. Menyimpam uang dalam vaulf Brangkas dan atau menyetor ke bank. 7. Mengelola kas kecil (Petty cash) 3.2 Produk dan Jasa 3.2.1 Simpanan Macam-macam simpanan pada KJKS BTM Bligo saat ini adalah : a. Tabungan Tabungan merupakan simpanan atau titipan dana masyarakat yang dapat disetor dan ditarik sewaktu-waktu. Macam – macam tabungan KJKS BTM Bligo : 1. TAS (Tabungan Anak Sekolah) 2. TAQUR (Tabungan Qurban) 3. TAFITRI (Tabungan Idul Fitri) 4. TATERA (Tabungan Terencana) b. Simpanan Berjangka Simpanan berjangka merupakan simpanan dana masyarakat yang memiliki ketentuan jumlah minimal tertentu dan jangka waktu tertentu. Macam-macam simpanan berjangka KJKS BTM Bligo :
1. 1 bulan dengan Nisbah 35 : 65 2. 3 bulan dengan Nisbah 40 : 60 3. 6 bulan dengan Nisbah 45 : 55 4. 12 bulan dengan nisbah 50 : 50 3.2.2. Pembiayaan Macam –macam pembiayaan pada KJKS BTM Bligo saat ini adalah : a. Murabahah Murahabah
adalah
pembelian
barang
dengan
pembayaran
ditangguhkan. Pembiayaan murahabah adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi (inventory). Pembiayaan murahabah ini mirip dengan kredit modal kerja yang biasanya diberikan oleh
bank konvensional,
karenanya pembiayaan murahabah berjangka waktu dibawah 1 tahun
Negosiasi dan persyaratan
Akad Jual beli Bank Syariah (BTM)
Nasabah Bayar
Beli Barang
Suplier Penjual
Kirim
Gambar 3.3. Skema Pembiayaan Murabahah b. Ijarah
Ijarah atau pure leasing
adalah pemberian kesempatan kepada
penyewa untuk mengambil manfaat dari barang sewaan dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama. Ijarah terbagi dalam 2 jenis : 1. Menyewa untuk suatu jangka waktu tertentu 2. Menyewa untuk suatu proyek tertentu Bentuk yang pertama banyak diterapkan dalam sewa-menyewa barang /aset sedangkan bentuk
yang kedua
digunakan untuk pemanfaatan
pekerja/ staf ahli untuk usaha-usaha tertentu. BTM dapat memberikan fasilitas sewa kepada nasabahnya untuk penggunaan suatu jenis barang tertentu dengan cara sebagai berikut : 1. Mula – mula BTM membeli aset yang dibutuhkan nasabah 2. Kemudian BTM menyewakan asset tersebut kepada nasabah untuk jangka waktu tertentu 3. Tarif sewa dan persyaratan lainnya harus telah disepakati terlebih dahulu oleh kedua belah pihak. Skema Pembiayaan Ijarah
Suplier Penjual
Obyek Sewa
Nasabah Beli sewa
Pesan Obyek Sewa
Bank Syariah
Beli Obyek Sewa
Gambar 3.4. Skema Pembiayaan Ijarah Ijarah muntahiyah Bittamlik (IMB) adalah akad sewa menyewa antara pemilik ma’jur (obyek sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyk sewa yang di sewakannya dengan opsi perpindahan hak milik obyek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad sewa. Rukunnya -
Akad sewa
-
Obyek sewa (ma’jur)
-
Pemilik obyek sewa
-
Penyewa (musta’jir)
-
Imbalan atas ma’jur
-
Opsi perpindahan milik ma’jur pada saat tertentu (berupa Hibah, jual beli)
Jenis barang / jasa yang dapat disewakan -
Barang modal asset tetap (bangunan, kantor, ruko)
-
Barang produksi (mesin, alat berat)
-
Barang kendaraan trnasportasi darat, laut, udara.
-
Jasa untuk membayar ongkos Uang sekolah/kuliah Tenaga kerja Hajatan
Angkutan/ Transportasi 3.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.3.1. Analisa pembiayaan Dalam
menyalurkan
memperhatikan ketentuan
pembiayaan,
pengelola
BTM
selalu
-ketentuan yang lazimberlaku dilembaga
keuangan pada umumnya, antara lain dengan melakukan penilaian atas berbagai
faktor
yang
berpengaruh
terhadap
keselamatan
suatu
pembiayaan. Diantaranya faktor yang harus dinilai dari calon penerima pembiayaan adalah yang lazim dikenal faktor 5 C, yaitu :
1. Caracter Yaitu
keadaan
calon
nasabah
yang
berhubungan
dengan
karakter/kepribadian seseorang. Perlu diketahui apakah calon nasabah tersebut memiliki kebiasaan buruk dalam perilaku ekonominya atau tidak. 2. Capital Capital atau modal
adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk
mendukung jalannya dalam bentuk uang, akan tetapi dapat berupa peralatan kerka, perijinan, maupun akses pasar. 3. Capacity
Capacity artinya kemampuan calon penerima pembiayaan dalam mengelola suatu kegiatan usaha. Dalam hal calon penerima pembiayaan bukan pedagang atau pengusaha, maka yang dimaksud capacity adalah kemampuan membayar kembali pembiayaan yang akan diterima yang bersumber dari pendapatan yang bersangkutan. 4. Condition Condition adalah situasi dan kondisi yang melingkupi kegiatan usaha calon penerima pembiayaan. 5. Collateral Collateral adalah jaminan yang akan diberikan oleh calon penerima pembiayaan jaminan dapat berbentuk jaminan fisik dan jaminan non fisik. Selain
faktor
memperhatikan
5C
diatas,
keragaman
penyeluran kegiatan
pembiayaan usaha
juga
nasabah,
harus
sehingga
penyaluran pembiayaan yang dilakukan BTM tidak hanya tertuju pada jenis usaha tertentu saja. Makin beragam kegiatan usaha yang dibiayai BTM, maka akandapat menekan resiko seminimal mungkin. Secara garis besar , analisa pembiayaan terdiri dari 3 macam yaitu : 1. Analisa kelayakan usaha Analisa kelayakan usaha atau analisa kegiatan ekonomi calon nasabah dilakukan untuk mengetahui nasabah yang akan dibiayai.
kondisi
keuangan calon
Apabila permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calno nasabah
akan digunakan
untuk modal kerja, maka yang perlu
diketahui adalah hal-hal yang berkaitan dengan calon nasabah, antara lain meliputi :
kegiatan usaha
modal yang dimiliki,
pengalaman dalam berusaha, perputaran uang dalam kegiatan usaha yang bersangkutan dalam periode tertentu, omset dalam periode tertentu, bahan baku, proses produksi, pemasaran, kas, piutang, hutang, peralatan dan perlengkapan usaha, aktiva tetap dan kekayaan yang dimiliki, serta hal-hal lain yang terkait. Hasil analisa ini kemudian dituangkan dalam laporan tertulis, sesuai dengan tingkat dan jumlah pembiayaan yang dimohonkan, apabila jumlahnya cukup besar dan perlu adanya laporan yang lebih rinci, supaya dilampirkan neraca, laporan laba rugi, cash flow, dan rencana anggaran penggunaan pembiayaan. Sedangkan apabila permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah akan digunakan untuk pembelian barang, sementara yang bersangkutan tidak memliki kegiatan usaha, maka perlu digali informasinya adalah besarnya pendapatan yang bersangkutan dalm periode tertentu. Dengan demikian dapat diketahui berapa sisa pendapatan yang dapat digunakan untuk membayar barang yang dimohonkan pemabiayaannya. 2. Analisa Yuridis
Kegiatan analisa yuridis dilakukan,pada dasarnya untuk mengetahui tingkat keabsahan atau legalitas dari kegiatan usaha calon nasabah. Legalitas ini untuk skala usaha tertentu, antara lain meliputi perijinan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti ijin usaha, tanda daftar perusahaan, nomor pokok wajib pajak, ijin gangguan, legalitas tempat berusaha, dan lain sebagainya. 3. Analisa jaminan Analisa jaminan ini diperlukan untuk mengetahui secara persis kondisi barang yang akan digunakan untuk jaminan pembiayaan, bik yang berkaitan dengan kondisi fisiknya, maupun berhubungan dengan nilai atau harganya. Untuk itu, dalam melakukan analisa jaminan ini perlu dilakukan pengecekan secara fisik kesesuaian antara bukti kepemilikan secara tertulis dengan keadaan barang yang bersangkutan. Apabila barang jaminan itu berbentuk tanah dan bangunan amak harus diketahui kondisi barang
secara pasti batas-batasnya, keadaan atau
tersebut, status kepemilikannya, serta perkiraan
harganya. Sedangkan bila barang jaminan itu berupa kendaraan bermotor, maka perlu diketahui secara langsung merk, type, tahun pembuatan, nomor bukti pemilikan kendaran bermotor, nomor mesin, nomor rangka atau nomor landasan , nomor polisi, atas nama, taksiran harganya, serta hal-hal lain yang terkait. 3.3.2. Prosedur Penyaluran Pembiayaan
Dalam mengambil fasilitas pembiayaan anggota harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Tidak mempunyai lagi tanggungan
pembiayaan pada KJKS BTM
Bligo b. Mengajukan permohonan pembiayaan langsung datang kekoperasi c. Membawa1 (satu) lembar slip gaji bagi karyawan tetap/PNS d. Membawa foto copy jaminan sertifikat atau PBB e. Membawa foto copy jaminan BPKB dan atau STNK f. Bersedia disurvei g. Membawa foto copy KTP suami istri, foto copy jaminan, dan foto copy kartu keluarga Sebelum pihak KSP menyetujui permohonan anggota untuk mengajukan
permohonan BTM, maka terlebih dahulu
pihak BTM
melakukan survey terhadap nasabah. Macam – macam survei yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Survei Eksternal Survei dimana BTM memperoleh atau mencari informasi mengenai peminjam dari lingkungan sekitar. Biasanya survei ini dilakukan sekaligus pada saat pencarian alama peminjam. b. Survei Internal Survei dimana pihak BTM mmperoleh langsung dari pihak yang besangkutan. Macam - macam survei internal :
1) Survei keluarga Survei ini dilakukan
untuk mendapatkan informasi mengenai
keadaan didalam lingkungan keluarga. Survei ini meliputi : a. Kondisi rumah dan status rumah b. Luas tempat tinggal c. Taksiran kekayaan peminjam d. Sosialisasi ditempat tinggal e. Pola hidup sehari-hari f. Tanggungan dalam keluarga (jumlah istri dan anak) 2) Survei jaminan Survei jaminan dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan barang jaminan yang digunakan. Barang jaminan ada 2 macam yaitu : a) Jaminan setifikat Tanah, survei meliputi : i) Nomor sertifikat tanah ii) Status tanah (hak milik/tidak) iii) Luas tanah iv) Lokasi tanah dan taksiran harga tanah
b) Jaminan BPKB, suvei meliputi : i)
Nama pemilik kendaraan
ii) Foto copy STNK dan BPKB iii) Gesekan nomor rangka dan gesekan nomor mesin
iv) Taksiran harga kendaraan 3) Survei Pendapatan Usaha Survei yang ditujukan untuk mengetahui perhitungan laba rugi yang diperoleh peminjam dalam bulan. Survei ini meliputi : a) Pendapatan suami b) Pendapatan istri c) Biaya rumah tangga d) Biaya pendidikan e) Biaya lain-lain Mekanisme / prosedur pelayanan pembiayaan 1. Calon nasabah mengisi formulir permohonan pembiayaan dengan menyertakan fotocopy identitas diri yang masih berlaku, serta bukti kepemilikan barang yang akan dijadikan sebagai jaminan pembiayaan. 2. Petugas bagian man. Pembiayaan akan menerima dan mencatat permohonan pmbiayaan ke dalam buku register permohonan pembiayaan, antara lain memuat nama, alamat, pekerjaan, jumlah permohonan, tujuan penggunaan pembiayaan dll. 3. Petugas bagian Manajemen Pembiayaan akan mendistribusikan permohonan pembiayaan yang masuk kepada Account Officer untuk dilakukan penilaian. 4. Account Officer akan melakukan analisa dan penilaian atas kondisi usaha calon nasabah yang bersangkutan. Sedangkan
untuk jaminan akan dianalisa dan di tafsirkn oleh credit investigator. 5. Penilaian Account Officer atas kondisi usaha calon nasabah mempunyai
2 kemungkinan yaitu memenuhi syarat yang
berlaku di BTM/tidak memenuhi syarat yang di tentukan BTM. 6. Apabila tidak memenuhi persyaratan yang berlaku di BTM, maka Account Officer akan membuat usulan penolakan kepada manager untuk selanjutnya permohonan tersebut di tolak. 7. Apabila permohonan tersebut setelah dianalisa memenuhi syarat, maka Account Officer akan membuat memo usulan pembiayaan kepada manajer yang al memuat identitas nasabah, permasalahan yang dihadapi calon nasabah, pertimbangan yang meliputi aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek jaminan, serta rekomendasi. 8. Manager akan menilai memo usulan yang diajukan Account Officer untuk selanjutnya dapat disetujui, disetujui sebagian/ ditolak. 9. Apabila
ditolak maka segera dibuat surat penolakan dan
apabila disetujui maka nasabah dipanggil melalui SP3(Surat Persetujuan Permohonan Pembiayaan). 10. Surat P3 antara lain memuat fasilitas pembiayaan, biaya-biaya jaminan, serta syarat – syarat pencairan. Mekanisme pencairan pembiayaan.
1. Calon nasabah yang telah diseujui permohonan pembiayaannya datang membawa SP3 dan diserahkan kepada bagian Manajemen Pembiayaan. 2. Bagian Manajemen Pembiayaan memastikan kepada calon nasabah, apakah penawaran yang diberikan oleh BTM melalui SP3 disetujui /tidak. Apabila nasabah setuju dengan tawaran BTM yang tertuang dalam
SP3, maka calon nasabah SP4
membubuhkan tanda tangannya pada kolom yang disediakan dalam surat tersebut. 3. Bagian Manajemen Pembiayaan
selanjutnya menyiapkan
berkas pembiayaan, yang terdiri dari akad pembiayaan, surat pengikatan jaminan, surat
kuas bila diperlukan, daftar
angsuran, slip pencairan pembiayaan, serta biaya-biaya yang muncul akibat adanya pembiayaan yang dibebankan kepada nasabah, tempat bermaterai dan ber Adm. 4. Bagian Manajemen pembiayaan kemudian akan mencatat pembiayaan yang akan dicairkan kedalam buku register pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaan yang ada untuk selanjutnya diterbitkan nomor rekening pembiayaan. 5. Sebelum calon nasabah menandatangani akad pembiayaan dan lampirannya, bagian Manajemen Pembiayaan akan memeriksa kelengkapan persyaratan pembiayaan, seperti bukti pemilikan
barang yang akan dijadikan sebagai jaminan, ahli waris calon nasabah dan hal-hal yang terkait. 6. Calon nasabah menandatangani
akad pembiayaan beserta
lampirannya serta slip pencairan pembiayaan. 7. Slip pencairan pembiayaan selanjutnya diserahkan kepada teller. 8. Teller akan mencairkan pembiayaan sejumlah yang tertera dalam slip.
Flowchart Pengajuan Pembiayaan Murabahah dan Ijarah
Nasabah
Manajemen
Account officer
Manager
pembiayaan
Formulir permohonan pembiayaan
Start
Survey Diterima
Di Tolak Anggota datang ke BTM mengisi formulir permohonan pembiayaan
Menerima dan mencatat permohonan pembiayaan
Membuat memo usulan pembiayaan
Disetujui
Surat persetujuan permohonan pembiayaan
Membuat usulan penolakan
Formulir permohonan pembiayaan
Survey
Surat penolakan Tidak Disetujui
Gambar 3.5. Flowchart Pengajuan Pembiayaan 3.3.3. Dokumen yang digunakan dalam proses pembiayaan a. Akad pembiayaan murabahah dan ijarah
Memo usulan pembiayaan
Dokumen ini digunakan untuk mencatat akad yang terjadi setelah permohonan pembiayaan disetujui atau disepakati. Komponen yang terdapat dalam formulir ini adalah : 1) Nomor akad yang digunakan untuk nomor pembukuan harian 2) Tanggal terjadinya transaksi 3) Keterangan kegunaan dari pembiayaan tersebut 4) Jumlah harga pokok beserta margin keuntungan 5) Jangka waktu pembayaran dan berakhirnya pembayaran 6) Nama barang yang dijaminkan 7) Nama dan tanda tangan pemberi pembiayaan 8) Nama dan tanda tangan penerima pembiayaan b. Surat kuasa Dokumen ini digunakan untuk mencatat semua jenis jaminan yang diberikan pemohon pembiayan kepada BTM, kecuali akad ijarah hanya digunakan untuk mencatat jenis jaminan berupa BPKB. Komponen yang terdapat adalah : 1) Nama pemberi kuasa jaminan 2) Pekerjaan pemberi kuasa jaminan 3) Alamat pemberi kuasa jaminan 4) No KTP/ SIM pemberi kuasa jaminan 5) Nama dan tanda tangan penerima kuasa 6) Nama dan tanda tangan pemberi kuasa 7) Tanggal terjadinya transaksi
c. SP3 (surat persetujuan permohonan pembiayaan) Surat persetujuan permohonan pembiayaan ini digunakan untuk mencatat permohonan pembiayaan yang disetujui dengan ketentuan dan syarat –syarat yang disepakati. SP3 ini terjadi dari satu lembar yang terbagi atas 1) Fasilitas pembiayaan yang meliputi -
Jenis transaksi
-
Tujuan pembiayaan
-
Jangka waktu
-
Jumlah pembiayaan
-
Bagi hasil /sewa
-
Harga pokok
-
Margin
-
Harga jual
-
Angsuran
2) Biaya-biaya yang meliputi -
Biaya adminstrasi
-
Biaya materai
-
Biaya lainnya
3) Jaminan 4) Syarat-syarat pencairan
a) Mengembalikan tembusan surat persetujuan ini yang telah ditanda tangani sebagai tanda persetujuan atas ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam surat ini. b) Menandatangani akad/ perjanjian c) Menyerahkan asli SHM /BPKB yang dijaminkan d) Melunasi seluruh biaya
yang timbul sehubungan dengan
perjanjian pembiayaan e) Pencairan dapat dilakukan apabila disaksikan oleh suami/ istri atau anggota keluarga. d. Surat permohonan pembiayaan / pengajuan pembiayaan Surat ini di gunakan untuk permohonan pembiayaan kepada KJKS syariah BTM Bligo. Komponen yang terdapat adalah : 1) Nama dan umur pemohon pinjaman 2) Usaha / pekerjaan pemohon pinjaman 3) Alamat pemohon pinjaman 4) Besarnya permohonan 5) Penggunaan pembiayaan 6) Bahan pertimbangan sebagai lampiran, meliputi : -
Fotocopy identitas diri (KTP, SIM, KTAM, Akta Nikah)
-
Fotocopy keterangan legaliotas usaha (SIUP, TOP, NPWP dan lain-lain)
-
Photo copy bukti pemilikan barang jaminan
-
Catatan pembukuan / administrasi usaha
1) Nama dan tanda tangan pemohon pinjaman e. Memo Analisa Jaminan Memo ini digunakan untuk mencatat penilaian yang dilakukan terhadap barang jaminan, memo ini hanya berisi keterangan mengenai barang yang dijaminkan. Penilaian dilakukan oleh Account officer yang bertugas. f. Memo penilaian keuangan Memo ini digunakan untuk mencatat hasil survey dan penilaian yang dilakukan terhadap calon nasabah, yang terdiri dari pendapatan yang telah dikurangi pengeluaran calon nasabah sehingga sisa pendapatan dapat direkomendasikan untuk mendapatkan pembiayaan. g. Memo usulan pembiayaan Memo ini digunakan untuk melakukan / mencatat hasil survey, isi formulir ini meliputi : 1. Data nasabah, yang berisi : Nama ,Alamat,dan Jenis usaha 2. Permasalahan , berisi pengajuan pembiayaan 3. Gambaran usaha, yang berisi : a) Aspek Manajemen -
Karakter pemohon
-
Kemampuan dan pengalaman
-
Legalitas usaha
b) Aspek produksi
c) Aspek pemasaran 4. Jaminan, yang berisi : Jenis jaminan,Identitas jaminan,dan Nilai transaksi . 5. Rekomendasi , yang berisi : -
Jumlah pembiayaan
-
Keperluan
-
Jenis pembiayaan
-
Jangka waktu
-
Margin/ bagi hasil
-
Cara pengembalian
-
Persyaratan khusus
6. Persetujuan komite dan tanda tangan petugas h. Surat penolakan permohonan pembiayaan Surat penolakan permohonan pembiayaan ini digunakan untuk mencatat penolakan permohonan pembiayaan dan penilaian terhadap usaha yang diajukan belum saatnya dibiayai. i. Tanda terima Digunakan untuk mencatat jaminan pembiayaan yang telah diambil oleh nasabah karena telah selesai pembayarannya. 3.3.4 Perhitungan pembiayaan Perhitungan pembiayaan pada KJKS Bligo terdiri dari : a. Pembiayaan murahabah
Rumusnya : -
Harga jual = Harga pokok x .....% jangka waktu
-
Angsuran =
-
Biaya administrasi = ......% dari harga pokok
-
Biaya lainnya (asuransi) tergantung dari nasabah
Keterangan : -
Margin 1,85 %
-
Biaya adminstrasi 3% (1-2 th) 4 % (3th)
b. Pembiayaan Ijarah Rumusnya : -
Harga jual = jumlah pembiayaan + bagi hasil/sewa
-
Angsuran =
-
Biaya administrasi = ..% dari harga pokok
Keterangan : -
Bagi hasil /sewa = 2, 75 %
-
Biaya adminstrasi 3% (1-2th) 4% (3 th)