BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1
Sejarah Perusahaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) “Jaya” Telaga adalah Koperasi yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1971. Selama tahun 1971 – 1979
KSP “Jaya” Telaga menempati salah satu ruangan di DEPDIKBUD Kec. Telaga. Tahun 1979 – 2000 menempati gedung di Desa Tuladenggi, Kec. Telaga. Tahun 2000 telah mendirikan gedung yang beralamat di Jl. Potanga, desa Bulila, Kec. Telaga, Kab. Gorontalo yang ditempati sampai dengan sekarang, dimana Koperasi ini merupakan Koperasi Guru, khususnya guru Sekolah Dasar yang berada dikawasan Telaga. Alm. Said Antule merupakan pendiri KSP “Jaya” Telaga. Beliau merupakan seorang yang gigih dalam mempertahankan Koperasi dalam era itu. KSP “Jaya” Telaga merupakan Koperasi terbaik di Kab. Gorontalo, hal ini terbukti dengan banyaknya penghargaan yang di terima Koperasi sebagai Koperasi terbaik di Kab. Gorontalo. Maju dan berkembangnya KSP “Jaya” Telaga, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan terhadap para anggotanya. KSP “Jaya” Telaga sekarang mempunyai 482 anggota aktif yang terdiri dari guru-guru Sekolah Dasar sewilayah Kec. Telaga, Kec. Telaga Biru, Kec. Tilango, dan Kec. Talaga Jaya.
24
3.2
Struktur Organisasi Organisasi merupakan suatu alat yang sangat penting, karena organisasi dapat dikatakan sebagai tindakan menstrukturisasi
individu yang proaktif, dilain pihak organisasi juga merupakan wadah sekelompok orang dan seperangkat komponen yang berintegrasi guna mecapai suatu tujuan. Oleh karena itu organisasi juga turut berperan dalam kelangsungan usaha dimana dalam pengorganisasian dapat menciptakan hubungan antara berbagai individu agar semua pekerjaan yang telah direncanakan dapat dilakukan secara terarah dan bermanfaat. Menurut Anderson (dalam Sutarto,2005;45) struktur organisasi adalah susunan kepengurusan yang menggambarkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab pada suatu organisasi atau perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, KSP “Jaya” Telaga mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
25
PENGURUS
KETUA H. SJARIEF ABDUL BENDAHARA
SEKRETARIS
RATNA ABDUL
ABDULLAH M. ARIF MANAJER ABD. WAHAB AKILI
KARYAWAN
JURU BUKU
BAG. PIUTANG
BAG. SIMPANAN
BAG. TABUNGAN
KASIR
VELNY NANI
MUKRIM SANGO
HAJIRA HARUN
ROSTIN BUSOLO
RUKMIN ALINTI
26
3.3
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini adalah:
3.3.1 Metode Historis Metode berdasarkan data historis yang ada pada koperasi dilaksnakan dengan membaca dan mempelajari arsip-arsip yang ada dalam koperasi yang diteliti. 3.3.2 Metode Kepustakaan Penelitian dalam membaca, mempelajari buku-buku referensi dan sumber-sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
3.4.1 Studi Lapangan ( Field Research ) Hasil Studi lapangan yang dilakukan adalah meninjau
langsung ke tempat terdapatnya masalah, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan data yang akurat dan relevan. Studi ini meliputi pengumpulan data secara langsung dengan mengadakan penelitian terhadap objek-objek yang diteliti untuk memperoleh data primer, dengan melakukan: 1. Pengamatan Langsung ( Observasi ) Yaitu suatu teknik pegumpulkan data dengan mengamati secara langsung objek penelitian dengan melihat kegiatan yang ada hubungnanya dengan objek yang diteliti. 27
2. Wawancara ( Interview ) Yaitu tanya jawab secara langsung dengan bagian yang tekait dengan objek yang sedang diteliti yang ada didalam koperasi tersebut. Dalam wawancara tersebut penulis melakukan konsultasi dan tanya jawab langsung dengan orang yang berwenang dalam instansi yang bersangkutan. Dari wawancara tersebut akan diperoleh data mengenai aktiva tetap yang dimiliki oleh koperasi, sejarah dan perkembangan koperasi, struktur organisasi berikut uraian tugas serta pendapatan mereka mengenai penerpan metode penyusutan aktiva tetap dan biaya yang berkaitan dengan pemeliharan aktiva tetap. Data yang telah diperoleh akan dianalisis untuk kemudian dibuat simpulan.
3.4.2 Studi kepustakaan ( Library Research ) Studi kepustakaan yaitu teknik berdasarkan literatur guna memperoleh dasar teoritis dalam pemecahan masalah yang diteliti. Data dari literatur berguna sebagai bahan pertimbangan atas data yang diperoleh dari penelitian. Dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang diperoleh dengan penelaahan buku-buku referensi dan sumber-sumber lain. Data yang diperoleh akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari, sehingga akhirnya dapat disimpulkan yang akan menjawab permasalahan. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan analisis agar lebih mudah dipahami dan ditindak lanjuti.
28
3.5
Hasil Penelitian
Berdasarkan atas penelitian yang dilakukan oleh penulis, melalui penelitian langsung pada koperasi, penulis memperoleh data tentang metode penyusutan aktiva tetap yang diterapkan pada KSP “Jaya” Telaga. KSP “Jaya” Telaga mengidentifikasi aktiva tetap sebagai aktiva tetap berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun lebih dahulu yang digunakan dalam operasi normal koperasi, tidak dimaksudkan untuk dijual, dan mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Berdasarkan pengamatan, KSP “Jaya” Telaga mengklasifikasikan aktiva tetap yang dimiliki sebagai berikut:
3.5.1 Bangunan 1. Hubungan penurun nilai yang disebabkan oleh fungsi waktu atau penggunaan. Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, diperoleh informasi bahwa penurunan nilai bangunan disebabkan oleh waktu. Fakta – fakta yang menunjang adalah: a. Koperasi menetapkan masa manfaat untuk penyusutan bangunan berdasarkan waktu selama 25 tahun. b. Bangunan tersebut baik digunakan maupun tidak digunakan tetap disusutkan selama 25 tahun.
29
2. Pengaruh Keusangan (obsolescence ) Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, bangunan tidak mempunyai pengaruh ketinggalan jaman sehingga disimpulkan bahwa bangunan tersebut tidak terdapat pengaruh keusangan ( obsolescence ). Fakta – fakta yang menunjang adalah: a. Bangunan tersebut dapat digunakan lebih lama dari masa manfaatnya. b. Bangunan tersebut mempunyai masa manfaat yang sama dengan bangunan yang baru. Daftar Asset :
No.
Daftar Asset
Jumlah
Satuan
1
Gedung
1
Unit
3.5.2 Kenderaan 1. Hubungan penurun nilai yang disebabkan oleh fungsi waktu atau penggunaan. Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, diperoleh informasi bahwa penurunan nilai kenderaan disebabkan oleh waktu. Fakta – fakta yang menunjang adalah: a. Koperasi menetapkan masa manfaat untuk penyusutan kenderaan berdasarkan waktu selama 5 tahun. b. Kenderaan tersebut baik digunakan maupun tidak dipergunakan, tetapi disusutkan selama 5 tahun. 2. Pengaruh Keusangan 30
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, kenderaan tidak mempunyai pengaruh ketinggalan jaman sehingga disimpulkan bahwa kendaraan tersebut tidak terdapat pengaruh keusangan ( obsolescence ). Fakta – fakta yang menunjang adalah: a. Kenderaan tersebut dapat digunakan lebih lama dari masa manfaatnya. b. Kenderaan tersebut mempunyai manfaat yang sama dengan jenis kenderaan yang lebih modern. Daftar Asset :
No. 1 2
Daftar Asset Mobil Motor
Jumlah 1 3
Satuan Unit Unit
3.5.3 Peralatan kantor 1. Hubungan penurun nilai yang disebabkan oleh fungsi waktu atau penggunaan. Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, diperoleh informasi bahwa penurunan nilai peralatan kantor disebabkan oleh waktu. Fakta – fakta yang menunjang adalah: a. Koperasi menetapkan masa manfaat untuk penyusutan peralatan kantor berdasarkan waktu selama 4 tahun. b. Peralatan tersebut baik digunakan maupun tidak dipergunakan, tetapi disusutkan selama 4 tahun. 2. Pengaruh Keusangan
31
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, peralatan tidak mempunyai pengaruh ketinggalan jaman sehingga disimpulkan bahwa peralatan tersebut tidak terdapat pengaruh keusangan ( obsolescence ). Fakta – fakta yang menunjang adalah: Peralatan tersebut dapat digunakan lebih lama dari masa manfaatnya. Daftar Asset : No. 1 2
Daftar Asset Meja Kursi
Jumlah 11 15
Satuan Unit Unit
3
Lemari
2
Unit
4
Etalase
3
Unit
Dalam penelitian lebih lanjut diketahui bahwa KSP “Jaya” Telaga yang memiliki berbagai macam aktiva tetap seperti gedung, kenderaan dan peralatan yang menunjang, namun dalam hal ini Koperasi hanya menggunakan metode penyusutan Garis Lurus ( Straight Line Method ) untuk menghitung penyusutan semua aktiva yang ada.
3.6
Pembahasan
3.6.1 Perhitungan Penyusutan Koperasi Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode penyusutan aktiva tetap yang dipergunakan dalam aktivitas Koperasi yang menggunakan metode Garis Lurus untuk semua aktiva tetap yang dimiliki adalah sebagai berikut: 32
1.
Bangunan Metode Garis Lurus Dik : - Harga perolehan Rp. 136.149.400,- Umur ekonomis 25 Tahun - Nilai residu di taksir Rp. 30.000.000,Peny : Penyusutan Tahunan
= HP – NS n = 136.149.400 – 30.000.000 25 = Rp 4.255.976,-
Keterangan : - HP = Harga Perolehan - NS = Nilai Sisa ( Residu ) - n = Umur Ekonomis Dari perhitungan di atas pengaruh terhadap neraca yaitu akan mengurangi aktiva atas asset Koperasi yaitu berupa bangunan yang nantinya akan mengurangi harga perolehan/nilai buku bangunan dimana harga perolehan/nilai buku bangunan sebesar Rp. 136.149.400,-
33
yang dikurangi dengan beban penyusutan sebesar Rp. 4.255.976,- dan akan memperoleh hasil sebesar Rp. 131.893.424,- untuk tahun pertama. Tahun
Harga Perolehan
2003
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
12,767,928
Rp
123,381,472
2004
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
17,023,904
Rp
119,125,496
2005
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
21,279,880
Rp
114,869,520
2006
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
25,535,856
Rp
110,613,544
2007
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
29,791,832
Rp
106,357,568
2008
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
34,047,808
Rp
102,101,592
2009
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
38,303,784
Rp
97,845,616
2010
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
42,559,760
Rp
93,589,640
2011
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
46,815,736
Rp
89,333,664
2012
Rp 136,149,400
Rp
4,255,976
Rp
51,071,712
Rp
85,077,688
2.
Besar Penyusutan
Akm. Penyusutan
Nilai Buku
Kenderaan Metode Garis Lurus Dik : - Harga perolehan Rp. 65.000.000,- Nilai Residu di taksir Rp. 13.000.000,- Umur ekonomis 5 tahun 34
Peny : Penyusutan Tahunan
= HP – NS n = 65.000.000 – 13.000.000 5 = Rp. 10.400.000,-
Keterangan : - HP = Harga Perolehan - NS = Nilai Sisa ( Residu ) - n = Umur Ekonomis Dari perhitungan di atas pengaruh terhadap neraca yaitu akan mengurangi aktiva atas asset koperasi yaitu berupa kenderaan yang nantinya akan mengurangi harga perolehan dimana harga perolehan kenderaan sebesar Rp. 65.000.000,- yang dikurangi dengan beban penyusutan sebesar Rp. 10.400.000,- dan akan memperoleh hasil sebesar Rp. 54.600.000,- untuk tahun pertama.
2008
Harga Perolehan Rp 65,000,000
Besar Penyusutan Rp 10,400,000
Akm. Penyusutan Rp 10,400,000
Rp 54,600,000
2009
Rp 65,000,000
Rp 10,400,000
Rp 20,800,000
Rp 44,200,000
2010
Rp 65,000,000
Rp 10,400,000
Rp 31,200,000
Rp 33,800,000
2011
Rp 65,000,000
Rp 10,400,000
Rp 41,600,000
Rp 23,400,000
2012
Rp 65,000,000
Rp 10,400,000
Rp 52,000,000
Rp 13,000,000
Tahun
Nilai Buku
35
3.
Peralatan Metode Garis Lurus Dik : - Harga perolehan Rp. 10.000.000,- Nilai Residu Rp. 2.000.000,- Umur ekonomis 5 tahun =HP – NS n = 10.000.000 – 2.000.000 5 = Rp. 1.600.000,- HP = Harga Perolehan
Peny : Penyusutan Tahunan
Keterangan :
- NS = Nilai Sisa ( Residu ) - n = Umur Ekonomis
Dari perhitungan di atas pengaruh terhadap neraca yaitu akan mengurangi aktiva atas asset koperasi yaitu berupa peralatan yang nantinya akan mengurangi harga perolehan dimana harga perolehan peralatan sebesar Rp. 10.000.000,- yang dikurangi dengan beban penyusutan sebesar Rp. 1.600.000,- akan memperoleh hasil sebesar Rp. 8.400.000,- untuk tahun pertama.
36
2008
Harga Perolehan Rp 10,000,000
Besar Penyusutan Rp 1,600,000
Akm. Penyusutan Rp 1,600,000
Rp 8,400,000
2009
Rp 10,000,000
Rp 1,600,000
Rp 3,200,000
Rp 6,800,000
2010
Rp 10,000,000
Rp 1,600,000
Rp 4,800,000
Rp 5,200,000
2011
Rp 10,000,000
Rp 1,600,000
Rp 6,400,000
Rp 3,600,000
2012
Rp 10,000,000
Rp 1,600,000
Rp 8,000,000
Rp 2,000,000
Tahun
3.6.2
Nilai Buku
Perhitungan Sesuai Produktivitas
Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode penyusutan aktiva tetap yang sesuai dipergunakan dalam aktivitas koperasi yang menggunakan metode Beban Variable untuk aktiva tetap yang dimiliki koperasi adalah sebagai berikut:
37
1. Bangunan Metode Garis Lurus Dik : - Harga perolehan Rp. 136.149.400,- Umur ekonomis 25 Tahun - Nilai reseidu di taksir Rp. 30.000.000,= HP – NS n =136.149.400 – 30.000.000 25 = Rp 4.255.976,- HP = Harga Perolehan
Maka : Penyusutan Tahunan
Keterangan :
- NS = Nilai Sisa ( Residu ) - n = Umur Ekonomis Dari perhitungan di atas pengaruh terhadap neraca yaitu akan mengurangi aktiva atas asset koperasi yaitu berupa bangunan yang nantinya akan mengurangi harga perolehan/nilai buku bangunan dimana harga perolehan/nilai buku bangunan sebesar Rp. 136.149.400,yang dikurangi dengan beban penyusutan sebesar Rp. 4.255.976,- dan akan memperoleh hasil sebesar Rp. 131.903.424,- untuk tahun pertama.
38
2. Kenderaan Metode Satuan Produksi Dik : - Harga perolehan Rp. 65.000.000,- Jarak Taksiran Produksi = 500.000 KM - Nilai residu di taksir Rp. 13.000.000,Maka : Penyusutan
= 65.000.000 - 13.000.000 500.000 = Rp 104,Dari data yang diperoleh, dalam satu periode tertentu pemakaian kendaraan tersebut telah menempuh jarak 45.200, maka
besarnya penyusutan P
= 45.200xRp104,= Rp. 4.700.800,-
Keterangan : - HP = Harga Perolehan - NS = Nilai Sisa ( Residu ) - n = Umur Ekonomis
39
Dari perhitungan di atas pengaruh terhadap neraca yaitu akan mengurangi aktiva atas asset koperasi yaitu berupa kenderaan yang nantinya akan mengurangi harga perolehan dimana harga perolehan kenderaan sebesar Rp. 65.000.000,- yang dikurangi dengan beban penyusutan sebesar Rp. 4.700.800,- dan akan memperoleh hasil sebesar Rp. 60.299.200,- untuk tahun pertama.
3. Peralatan Metode Garis Lurus Dik : - Harga perolehan Rp. 10.000.000,- Umur ekonomis 5 Tahun - Nilai reseidu di taksir Rp. 2.000.000,- Penyusutan tiap tahun di tentukan 20% Maka : Penyusutan Tahunan
= HP – NS n =10.000.000 – 2.000.000 5 = Rp. 1.600.000,-
Keterangan : - HP = Harga Perolehan - NS = Nilai Sisa ( Residu ) 40
- n = Umur Ekonomis Dari perhitungan di atas pengaruh terhadap neraca yaitu akan mengurangi aktiva atas asset koperasi yaitu berupa peralatan yang nantinya akan mengurangi harga perolehan dimana harga perolehan peralatan sebesar Rp. 10.000.000,- yang dikurangi dengan beban penyusutan sebesar Rp. 1.600.000,- akan memperoleh hasil sebesar Rp. 8.400.000,- untuk tahun pertama.
3.6.3 Perbandingan Berdasarkan analisis yang dilakukan diantara aktiva yang dimiliki oleh koperasi, bangunan dan peralatan sudah sesuai dengan metode penyusutan yang digunakan namun pada kenderaan metode penyusutan yang lebih cocok digunakan koperasi yaitu Metode Satuan Produksi karena aktiva tersebut harus dilihat dari tingkat produktivitasnya. Dari perhitungan di atas menunjukan perbedaan yang cukup signifikan dari jumlah penyusutannya, dimana koperasi menggunakan Metode Garis Lurus beban penyusutannya sebesar Rp. 10.400.000,- dibanding dengan Metode Satuan Produksi beban penyusutannya lebih kecil sebesar Rp. 4.700.800,Hal ini akan mempengaruhi laporan laba rugi dimana pendapatan dikurangi dengan beban penyusutan yang lebih kecil sehingga tingkat pencapaian laba lebih besar dan lebih menguntungkan bagi koperasi karena adanya penambahan profit koperasi. Maka dalam menghitung beban penyusutan kenderaan koperasi lebih baik menggunakan Metode Satuan Produksi.
41