BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kesesuaian
Argumentasi
Hukum Penuntut Umum Mengajukan
Upaya Banding Dengan Ketentuan Dalam KUHAP 1. Kasus Posisi Berawal pada hari Jum’at tanggal 3 Oktober 2014 sekira jam 17.00 WIB
Terdakwa
I.
Aditya
Kurnia
Perdana
telah
menghubungi
Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dengan cara SMS yang isinya mengajak maan di Rumah Maan Sushi di Gejayan dan Terdakwa II menjawab dengan sms “ Manut artinya ngikut” lalu Terdakwa I. SMS lagi yang isinya “Gue nunggu di Sushi Story Gejayan” dan dibalas oleh Terdakwa II. “Tar gue yang ke rumah lo”, selanjutnya sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto Bin Mangkono memberitahu dengan cara SMS yang isinya kalau Terdakwa II menunggu Terdakwa I di Gapura dekat rumah Terdakwa I di Bakungan Ngemplak, setelah Terdakwa I dan Terdakwa II
bertemu
lalu
pergi
ke
arah
Jalan
Kaliurang
sesampainya
diperempatan Ringroad belok kekanan ke arah Jombor dan setelah sampai di Jl. Layang Jombor belok menuju ke Jl. Jambon tetapi terdakwa I turun ke Toko Circe K di Jl. Magelang untuk membeli kertas paper 2 (dua) bungkus lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Jl. Jambon I di Kricak Tegalrejo Yogyakarta, merasa situasi aman lalu Terdakwa II disuruh turun oleh Terdakwa I untuk mengambil bungkusan plastik warna hitam dengan cara jari tangan Terdakwa I menunjukkan ke arah barang yang akan diambil sambil bilang “itu lho” selanjutnya Terdakwa II mengambil bungkusan plastik warna hitam untuk dikuasai, setelah bungkusan plastik warna hitam diambil dan dikuasai oleh Terdakwa II tiba-tiba datang 3 (tiga) orang petugas
34
1
polisi dari Polda lalu para terdakwa ditangkap dan diamankan berikut barang buktinya untuk proses lebih lanjut. Hasil pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta Nomor Lab : 440/2142/C.3 tanggal 11 Oktober 2014 barang bukti milik Terdakwa I yang dibawa oleh Terdakwa II adalah positif mengandung ganja (THC) seperti terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 8 Lampiran Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Maka Terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak Atau Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai Atau Menyediakan
Narkotika
Golongan
I
Dalam Bentuk
Tanaman”,
sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama Pasal 111 ayat (1) Undang-undang RI No. 35 TAHUN 2009, dan Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan Sengaja Tidak Melapor Adanya Tindak Pidana Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 131 Undang-Undang RI No.
35
Tahun 2009, Tentang Narkotika”,
sebagaimana dalam dakwaan alternatif ketiga. Kemudian Pengadilan Negeri Yogyakarta menjatuhkan pidana oleh kepada Terdakwa I dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan serta denda sebesar Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan, dan kepada Terdakwa II dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan. Atas Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta
tersebut, Penuntut
Umum kemudian mengajukan banding khusus kepada terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono. Berdasarkan memori banding yang diajukan oleh Penuntut Umum, maka Hakim Pengadilan Tinggi Yogyakarta menerima banding tersebut dan menyatakan Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono bersalah melakukan tindak pidana Narkotika sebagaimana dalam dakwaan pertama Pasal 111 ayat
2
(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, serta menjatuhkan pidana kepada Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono yaitu pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan serta denda sebesar Rp 800.000.000,(delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan
2. Identitas Terdakwa a. Terdakwa I Nama
: ADITYA KURNIA PERDANA;
Tempat lahir
: Yogyakarta;
Tanggal lahir/Umur
: 11 Januari 1990 / 24 tahun;
Jenis kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Tempat tinggal
: Samirono CT VI/316 RT.005 RW.002 Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Dan Bakungan Wedomartani, Ngemplak, Sleman;
Agama
: Islam;
Pekerjaan
: Swasta;
b. Terdakwa II Nama
: GUNAWAN DWI PRASTANTO Bin MANGKONO;
Tempat lahir
: Ketapang;
Tanggal lahir/Umur
: 6 Juni 1987/27 tahun;
Jenis kelamin
: Laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia;
Agama
: Islam;
Tempat tinggal
: Perum Kertajaya Indah Ling Desa RT. 001, Rw. 003 Kelurahan Kertasari, Kecamatan
3
Ciamis, Kabupaten Ciamis dan Sorowajan No. 401 Kelurahan Banguntapan, Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul; Pekerjaan
: Swasta
3. Dakwaan Penuntut Umum Terdakwa oleh Penuntut Umum telah didakwa dalam dakwaan alternatif yaitu : a. Dakwaan Pertama Bahwa Terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana dan Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto Bin Mangkono pada hari Jum’at tanggal 3 Oktober 2014 sekira jam 20.00 WIB atau setidak-tidaknya pada bulan Oktober 2014 bertempat di Jl. Jambon I Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta atau setidak-tidaknya dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta, dengan tanpa hak atau
melawan
hukum memiliki,
menyimpan,
menguasai atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman berupa ganja, perbuatan tersebut dilakukan oleh para terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut : Bahwa berawal pada hari Jum’at tanggal 3 Oktober 2014 sekira jam 17.00 WIB Terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana Telah menghubungi Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dengan cara SMS yang isinya mengajak makan di Rumah Makan Sushi di Gejayan dan Terdakwa II menjawab dengan SMS ”Manut artinya ngikut” lalu Terdakwa I. SMS lagi yang isinya “Gue nunggu di Sushi Story Gejayan” dan dibalas oleh Terdakwa II. “Tar gue yang ke rumah lo”, selanjutnya sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto Bin Mangkono memberitahu dengan cara SMS yang isinya kalau Terdakwa II menunggu Terdakwa I di Gapura dekat rumah Terdakwa I di Bakungan Ngemplak, setelah Terdakwa I dan Terdakwa II bertemu lalu pergi
4
ke arah Jalan Kaliurang sesampainya diperempatan Ringroad belok kekanan ke arah Jombor dan setelah sampai di Jl. Layang Jombor belok menuju ke Jl. Jambon tetapi terdakwa I turun ke Toko Circe K di Jl. Magelang untuk membeli kertas paper 2 (dua) bungkus lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Jl. Jambon I di Kricak Tegalrejo Yogyakarta, merasa situasi aman lalu Terdakwa II disuruh turun oleh Terdakwa I untuk mengambil bungkusan plastik warna hitam dengan cara jari tangan Terdakwa I menunjukkan ke arah barang yang akan diambil sambil bilang “itu lho” selanjutnya Terdakwa II mengambil bungkusan plastik warna hitam untuk dikuasai, setelah bungkusan
plastik
warna
hitam diambil dan
dikuasai oleh
Terdakwa II tiba-tiba datang 3 (tiga) orang petugas polisi dari Polda lalu para terdakwa ditangkap dan diamankan berikut barang buktinya untuk proses lebih lanjut. Bahwa para terdakwa telah menguasai ganja tidak ada ijin dari yang berwajib. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta Nomor: 440/2142/C.3 tanggal 11 Oktober 2014 barang bukti milik Terdakwa I yang dikuasai oleh Terdakwa II adalah positif mengandung ganja (THC) seperti terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 8 Lampiran Undang-undang RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 111 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. b. Dakwaan Kedua Bahwa terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana dan terdakwa II.Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono pada hari Jum’at tanggal 3 Oktober 2014 sekira jam 20.00 WIB atau setidak-tidaknya pada bulan Oktober 2014 bertempat di Jl. Jambon I Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta atau setidak-tidaknya dalam daerah
hukum
Pengadilan
Negeri
Yogyakarta,
melakukan
5
percobaan atau permufakatan jahat melakukan tindak pidana Narkotika, prekusor narkotika sebagai dimaksud dalam pasal 111 ayat 1 yang berbunyi dengan tanpa hak atau melawan hukum memiliki,
menyimpan,
menguasai atau menyediakan Narkotika
Golongan I dalam bentuk tanaman berupa ganja, perbuatan tersebut dilakukan oleh para terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut : Bahwa berawal pada hari Jum’at tanggal 3 Oktober 2014 sekira jam 17.00 WIB, terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana telah menghubungi terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dengan cara SMS yang isinya mengajak makan di Rumah Makan Sushi di Gejayan dan terdakwa II menjawab dengan SMS “Manut artinya Ngikut” lalu terdakwa I SMS lagi yang isinya Gue nunggu di Sushi Story Gejayan dan dibalas oleh terdakwa II “Tar gue yang ke rumah lo” , selanjutnya sekira pukul 20.00 WIB Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono memberitahu dengan cara SMS yang isinya kalau terdakwa II menunggu terdakwa I di Gapura dekat rumah terdakwa I di Bakungan Ngemplak, setelah terdakwa I dan terdakwa II bertemu lalu pergi ke arah Jl. Kaliurang sesampainya diperempatan Ringroad
belok
kekanan ke arah
Jombor dan setelah sampai di Jl. Layang Jombor belok menuju ke Jl. Jambon tetapi terdakwa I turun ke Toko Circe K di Jl. Magelang untuk membeli keras paper 2 (dua) bungkus lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Jl. Jambon I Kricak Tegalrejo Yogyakarta, merasa situasi aman lalu terdakwa II disuruh turun oleh terdakwa I untuk mengambil bungkusan plastik warna hitam dengan cara jari tangan terdakwa I menunjukkan ke arah barang yang akan diambil sambil bilang
“itu
lho” selanjutnya
terdakwa
II
mengambil
bungkusan plastik warna hitam untuk dibawa, setelah bungkusan plastik warna hitam yang ternyata isinya ganja kering diambil dan dibawa oleh terdakwa II tiba-tiba datang 3 (tiga) orang petugas
6
polisi dari Polda lalu para terdakwa dibawa oleh petugas dan diamankan berikut barang buktinya untuk proses lebih lanjut. Bahwa para terdakwa telah melakukan percobaan perbuatan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika yaitu memiliki ganja tidak ada ijin dari yang berwajib. Bahwa niat para terdakwa untuk memiliki narkotika jenis ganja tidak terlaksana karena bukan kehendak para terdakwa melainkan adanya petugas Kepolisian Polda D.I.Y yang menggagalkan. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta Nomor: 440/23142/C.3 tanggal 11 Oktober 2014 barang bukti milik terdakwa I yang dibawa oleh terdakwa II adalah positif mengandung ganja (THC) seperti terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 8 Lampiran Undang-undang RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. c. Dakwaan Ketiga Bahwa Tedakwa I. Aditya Kurnia Perdana dan Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono pada hari Jum’at tanggal 3 Oktober 2014 sekira jam 20.00 WIB atau setidak-tidaknya pada bulan Oktober 2014 bertempat di Jl. Jambon I Kelurahan Kricak Kecamatan Tegalrejo Yogyakarta atau setidak-tidaknya dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta, dengan sengaja tidak melapor adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 111 ayat 1 yang berbunyi dengan tanpa hak atau melawan hukum
memiliki,
menyimpan,
menguasai
atau
menyediakan
Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman berupa ganja, perbuatan tersebut dilakukan oleh para terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut :
7
Bahwa berawal pada hari Jum’at tanggal 3 oktober 2014 sekira jam 17.00
WIB terdakwa I Aditya Kurnia Perdana telah
menghubungi terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dengan cara SMS yang isinya mengajak makan di Rumah Makan Sushi di Gejayan dan terdakwa II menjawab dengan SMS “Manut artinya Ngikut”, lalu terdakwa I SMS lagi yang isinya Gue nunggu di Sushi Story Gejayan dan dibalas oleh Terdakwa II “Tar gue yang ke rumah lo”, selanjutnya sekira pukul 20.00 WIB terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono memberitahu dengan cara SMS yang isinya kalau terdakwa II menunggu terdakwa I di Gapura dekat rumah terdakwa I di Bakungan Ngemplak, setelah terdakwa I dan terdakwa II bertemu lalu pergi ke arah Jl. Kaliurang sesampainya diperempatan Ringroad
belok
kekanan ke arah
Jombor dan setelah sampai di Jl. Layang Jombor belok menuju ke Jl. Jambon tetapi terdakwa I turun ke Toko Circe K di Jl. Magelang untuk membeli kertas paper 2 (dua) bungkus lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Jl. Jambon di Kricak Tegalrejo Yogyakarta, merasa situasi aman lalu terdakwa II disuruh turun oleh Terdakwa I untuk mengambil bungkusan plastik warna hitam dengan cara jari tangan terdakwa I menunjukkan ke arah barang yang akan diambil sambil bilang
“itu
lho” selanjutnya
terdakwa
II
mengambil
bungkusan plastik warna hitam untuk dibawa, setelah bungkusan plastik warna hitam yang ternyata isinya ganja kering diambil dan dibawa oleh terdakwa II tiba-tiba datang 3 (tiga) orang petugas polisi dari Polda lalu para terdakwa ditangkap dan diamankan berikut barang buktinya untuk diproses lebih lanjut. Bahwa para terdakwa sebelumnya sudah mengerti kalau akan ada perbuatan tindak pidana narkotika tetapi tidak melapor kepada yang berwajib. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta Nomor Lab : 440/2142/C.3 tanggal 11
8
Oktober 2014 barang bukti milik terdakwa I yang dibawa oleh terdakwa II adalah positif mengandung ganja (THC) seperti terdaftar dalam Golongan I (satu) nomor urut 8 Lampiran Undangundang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 131 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 4. Tuntutan Pidana Penuntut Umum a. Menyatakan Terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana dan Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono bersalah melakukan tindak pidana Narkotika sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 111 ayat 1 UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika; b.
Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana dan Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dengan pidana penjara masing-masing selama 5 (lima) tahun dan denda masing-masing Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) subsider penahanan
2
(dua) yang
bulan telah
kurungan,
dijalani
masa
supaya
penangkapan
dikurangkan,
dan
dengan
perintah para terdakwa tetap ditahan; c. Menyatakan barang bukti : -
2 (dua) bungkus kertas paper merk Marsbrand;
-
1 (satu) lembar bukti transfer ke BCA ke Rek. 2920537963 atas nama Kholifah;
-
1 (satu) buah kartu ATM BCA No.6019002587852536;
-
1 (satu) buah HP Blackberry seri 9320 warna biru hitam nomor sim card 081907644555;
-
1 (satu) plastik warna hitam yang berisi bungkusan kertas koran didalamnya terdapat batang, daun dan biji yang diduga Narkotika berat 52,7 gram beserta bungkusan;
9
-
1 (satu) buah HP Samsung model GT-19500 warna putih dilapisi
karet
warna
kuning
dengan
nomor
sim
card
089678518494; Dirampas untuk dimusnahkan; -
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol R-6473-WN warna putih dikembalikan kepada yang berhak melalui saksi Lira Putri Yoniarta;
d. Agar para terdakwa dibebani membayar biaya perkara masingmasing sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah); 5. Amar Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta a. Menyatakan Terdakwa I. Aditya Kurnia Perdana telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa
Hak
Atau
Melawan
Hukum Memiliki,
Menyimpan,
Menguasai Atau Menyediakan Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Tanaman”, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama Pasal 111 ayat (1) Undang-undang RI No. 35 TAHUN 2009, dan Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan
Sengaja
Tidak
Melapor
Adanya
Tindak
Pidana”
sebagaimana dimaksud Dalam Pasal 131 Undang-undang RI No. 35
TAHUN
2009,
Tentang
Narkotika,
sebagaimana dalam
dakwaan alternatif ketiga; b. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa I dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan serta denda sebesar Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan jika denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan, dan kepada Terdakwa II dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan;
10
c. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para
Terdakwa
dikurangkan
seluruhnya
dari
pidana
yang
dijatuhkan; d. Menetapkan para Terdakwa tetap ditahan; e.
Menetapkan barang bukti berupa : -
2 (dua) bungkus kertas paper merk Marsbrand;
-
1
(satu)
lembar
bukti transfer
ke BCA ke Rekening
2920537963 atas nama Kholifah; -
1 (satu) buah Kartu ATM BCA No. 6019002587852536;
-
1 (satu) buah hand phone Blackberry seri 9320 warna biru hitam Nomor Sim card 081907644555;
-
1 (satu) plastik warna hitam yang berisi bungkusan kertas koran didalamnya terdapat batang, daun dan biji yang diduga Narkotika berat 52,7 gram (lima puluh dua koma tujuh gram) beserta bungkusan;
-
1 (satu) buah hand phone Samsung model GT-19500 warna putih dilapisi karet warna kuning dengan Nomor Sim card 089678518494;
Dirampas untuk dimusnahkan; -
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No.Pol R-6473-WN warna putih dikembalikan kepada yang berhak yaitu saksi Lira Putri Yoniarta;
f.
Membebankan biaya perkara kepada Para Terdakwa masingmasing sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah);
6. Alasan Pengajuan Banding oleh Penuntut Umum Pengadilan Negeri Yogyakarta telah menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono belum memenuhi rasa keadilan masyarakat ; Bahwa hal ini terungkap dalam fakta-fakta dipersidangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
11
-
Bahwa pada tanggal 30 Oktober 2014 setelah menjemput saksi Lira Putri Yoniarta lalu makan di soto Pak No ;
-
Bahwa setelah makan lalu kerumah saksi Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dan sekitar jam 19.00 WIB lalu Terdakwa II pergi kemudian sekitar jam 20.30 terdakwa II menghubungi saksi Lira
Putri Yoniarta
dan pamit mau
menemui Terdakwa I di Jalan Magelang ; -
Bahwa saksi Lira Putri Yoniarta menerangkan kalau Gunawan pernah terlibat narkoba tetapi tidak ke pengadilan ;
-
Bahwa saksi Wahyu Andito, Fery Doyo dan Dodi Ananias para petugas Polda DIY yang menangkap Terdakwa I dan Terdakwa II
memberi
keterangan
yang
saling
bersesuaian
yang
menerangkan pada pokoknya sebagai berikut: -
Para saksi menangkap para terdakwa di Jalan Jambon, Tegal rejo Yogyakarta ;
-
Para saksi setelah melakukan penangkapan terhadap para terdakwa lalu melakukan penggeledahan dibawah sepeda motor yang dikendarai Aditya Kurnia Perdana/Terdakwa I ada 2 (dua) bungkus kertas paper;
-
Bahwa dari para tersangka menemukan barang bukti berupa 1 (satu) lembar bukti transfer dan 1 (satu) buah kartu ATM BCA dari kantong celana Terdakwa I dan 1 (satu) buah HP dari celana Terdakwa II ;
-
Bahwa terdakwa menguasai narkoba jenis ganja tidak ada ijin dari yang berwajib.
7. Pembahasan Putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 11 Februari 2015 No. 445/PID.SUS/2014/PN.Yyk terhadap Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan karena telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Dengan Sengaja Tidak
12
Melapor Adanya Tindak Pidana” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009. Terhadap suatu putusan yang telah dijatuhkan oleh hakim pengadilan, sudah pasti ada para pihak yang kurang puas terhadap putusan tersebut. Oleh karena hal tersebut maka diatur pula ketentuan mengenai upaya hukum agar para pihak dapat merasa mendapatkan putusan yang seadil-adilnya. Upaya hukum adalah hak Terdakwa atau Penuntut Umum untuk tidak menerima putusan peradilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi atau hak terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali. Banding adalah alat hukum yang merupakan hak Terdakwa maupun Penuntut Umum dengan tujuan supaya putusan Pengadilan Negeri diperiksa kembali oleh Pengadilan Tinggi (Luhut Pangaribuan, 2013:184). Terhadap
diri
Terdakwa
atau
Penuntut
Umum,
KUHAP
memberikan hak kepada mereka untuk mengajukan upaya hukum banding terhadap putusan Pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas murni/vrijpraak (bebas dari segala dakwaan), bebas tidak murni/onslag van alle rechtvervollging atau lepas dari segala tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang tepatnya penerapan hukum dan putusan Pengadilan dalam acara cepat yaitu putusan tindak pidana ringan dan perkara pelanggaran lalu-lintas (Luhut Pangaribuan, 2013:185). Luhut Pangaribuan menyatakan bahwa upaya hukum banding, diperiksa oleh Pengadilan Tinggi sebagai judex
factie.
Artinya
pemeriksaan diulang untuk semua aspek tapi tanpa kehadiran para pihak, sekalipun kehadiran para pihak dimungkinkan. Sebagai tindak lanjut pernyataan banding, Terdakwa maupun Penuntut Umum dapat mengajukan satu memori banding namun memori banding ini sifatnya tidak wajib. Artinya sekalipun sudah menyatakan banding sekalipun tidak
membuat
memori banding
Pengadilan
Tinggi tetap
wajib
13
memeriksanya
dan
memberikan
putusan
(Luhut
Pangaribuan,
2013:184). Sesuai dengan Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 butir 12 menyebutkan bahwa upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum
untuk
tidak
menerima
putusan
pengadilan
yang
berupa
perlawanan atau banding atau kasasi hak terpidana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali dalam hal serta menuntut cara yang diatur dalam undang-undang ini. Aturan mengenai banding juga dapat kita lihat pada Bab VI Pasal 67 KUHAP yang mengatur tentang Tersangka dan Terdakwa, bahwa “Terdakwa atau penuntut umum berhak untuk minta banding terhadap putusan pengadilan tingkat pertama kecuali terhadap putusan bebas, lepas, dari segala tuntutan hukum yang menyangkut masalah kurang tepatnya penerapan hukum dan putusan pengadilan dalam acara dalam acara cepat”. Selain itu juga diatur dalam Bab XVII Bagian Kesatu Pemeriksaan Tingkat Banding Pasal 233 butir 1 yang mengatur tentang Upaya Hukum Biasa bahwa “Permintaan banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 dapat diajukan ke pengadilan tingi oleh terdakwa atau yang khusus dikuasakan untuk itu atau penuntut umum”. Jadi dari pasal-pasal tersebut dapat dsimpulkan bahwa antara terdakwa dan penuntut umum sama-sama mempunyai hak seimbang untuk mangajukan banding. Tujuan dilakukannya permohonan banding adalah memperbaiki kekeliruan
Putusan
Pengadilan
Tingkat
Pertama;
Negara
mempercayakan kepada para hakim mengemban tugas mengadili dan memutus perkara para tingkat pertama. Sebagai manusia, hakim tidak luput dari kesalahan, kelalaian, dan kekhilafan. Agar kesalahan dan kelalaian tidak tetap melekat pada suatu putusan yang dijatuhkan peradilan tingkat pertama. Selain itu tujuan lainnya adalah mencegah Kesewenang-wenangan dan Penyalahgunaan Jabatan. Dengan adanya banding ini akan mempengaruhi peradilan tingkat pertama untuk lebih bersikap hati-hati dan korektif.
14
Dengan demikian tercipta keseragaman penerapan hukum yang dilakukan oleh peradilan tingkat banding. Di samping pengawasan yang
bersifat
administratif,
juga
dijalankan
pengawasan jalannya
peradilan yang dilakukan pengadilan negeri sebagai peradilan tingkat pertama. Realisasi bentuk pengawasan ini adalah adanya keseragaman, baik pengawasan struktural maupun keseragaman penerapan hukum melalui putusan-putusan pengadilan tinggi dalam pemeriksaan tingkat banding.
Hal
ini
lazimnya
menyebabkam
putusan-putusan
yang
dianggap baik dijatuhkan pada tingkat banding pada umumnya akan diikuti oleh pengadilan negeri yang ada di lingkungan daerah hukum pengadilan
tinggi
yang
bersangkutan,
menganut
azas
preseden.
Dengan
walaupun adanya
Indonesia
tidak
pengawasan
atas
keseragaman penerapan hukum yang dilakukan oleh peradilan tingkat banding, akan mengurangi terjadinya penerapan dan putusan peradilan yang saling tidak bersesuaian antar satu pengadilan dengan pengadilan negeri yang lain tentang kasus yang sama. (Hotman Sitorus, 2013 : 2) Menurut Pasal 67 jo 233 (1) KUHAP, yang berhak untuk mengajukan
upaya
hukum
berupa
banding
terhadap
putusan
pengadilan tingkat pertama adalah terdakwa atau penuntut umum. Pada kasus ini, putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 11 Februari 2015 No. 445/PID.SUS/2014/PN.Yyk yang mengajukan banding adalah penuntut umum. Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang bertindak
sebagai
Penuntut
Umum serta
melaksanakan
putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (KUHAP Pasal 1 butir 6a). Penuntut Umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan Hakim (KUHAP Pasal 1 butir 6a jo. Pasal 13) Jaksa adalah jabatan, bahkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991, menambahkan kata-kata jabatan fungsional. Jadi, Jaksa yang melaksanakan tugas penuntutan atau penyidangan perkara berdasar
15
surat perintah yang sah itu disebut Penuntut Umum. Apabila tugas penuntutan selesai dilaksanakan, maka yang bersangkutan jabatannya adalah Jaksa. Untuk menjadi Penuntut Umum maka yang bersangkutan harus berstatus Jaksa (Bambang Waluyo, 2008:57). Keberatan berupa pengajuan banding yang diajukan oleh jaksa penuntut terhadap putusan No. 445/PID.SUS/2014/PN. YYK berkisar mengenai ringannya pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa. Alasan diajukannya permohonan banding dalam kasus ini yaitu, bahwa penuntut umum merasa
Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta
dalam menjatuhkan sanksi pidana kepada Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono tidak sesuai dengan penuntutan penuntut umum di tingkat pertama. Penuntut umum merasa bahwa putusan yang telah dijatuhkan terhadap Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono belum memenuhi rasa keadilan. Penuntut
Umum
menyatakan
permintaan
banding
dihadapan
Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 16 Februari 2015
dengan
Nomor
: 2.B/Akta.Pid/2015/PN.
YYK.
Putusan
Pengadilan Negeri Yogyakarta No. 445/PID. SUS/2014/PN. YYK dijatuhkan
pada
tanggal 11
Februari 2015.
Dengan demikian,
Pengajuan banding tersebut sudah sesuai dengan Pasal 233 ayat (2) yaitu : Hanya permintaan banding sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) boleh diterima oleh panitera pengadilan negeri dalam waktu tujuh hari sesudah putusan dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 196 ayat (2). Penuntut umum dalam mengajukan upaya hukum banding tentunya tidak hanya asal-asalan saja dan tidak jelas atau hanya sekedar mengulur-ulur waktu agar pelaksanaan eksekusi putusan hakim dapat tertunda. Akan tetapi, dalam mengajukan banding Penuntut umum haruslah
mempunyai dasar
atau
alasan
yang
kuat
agar tidak
terbantahkan. KUHAP tidak merinci alasan yang dapat dipergunakan
16
untuk mengajukan permintaan banding. Menurut Rusli Muhammad alasan-alasan banding tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ditemukannya bukti baru, termasuk saksi baru yang dapat memberatkan terdakwa, sebagaimana ketentuan Pasal 183 KUHAP
sehingga terdakwa harus dituntut sesuai dengan
hukum yang berlaku. 2. Putusan lamanya hukuman pidana penjara pengadilan negeri dianggap terlalu ringan jika dibandingkan dengan tuntutan dari Penuntut Umum. 3. Pengadilan
kurang
mempertimbangkan
hal-hal
yang
memberatkan dan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan terdakwa terhadap korban. 4. Untuk mempertahankan tuntutan karena terdakwa mengajukan banding. Berdasarkan alasan-alasan tersebut agar pengajuan banding dapat diketahui lebih jelas maka undang-undang memberikan kesempatan untuk mengajukan memori banding. Penuntut Umum dalam kasus ini memberikan memori bandingnya sudah sesuai dengan Pasal 237 KUHAP yaiu “Selama Pengadilan Tinggi belum mulai memeriksa suatu perkara dalam tingkat banding, baik Tedakwa atau kuasanya maupun Peuntut Umum dapat menyerahkan memori bading atau kontra memori banding kepada Pengadilan ini”. Penuntut Umum dalam memori bandingnya mengemukakan pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa
putusan
yang
dijatuhkan
terhadap
Terdakwa
II
Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono belum memenuhi rasa keadilan masyarakat ; -
Bahwa hal ini terungkap dalam fakta-fakta dipersidangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
17
-
Bahwa
pada
tanggal 30
Oktober
2014
setelah
menjemput saksi Lira Putri Yoniarta lalu makan di soto Pak No ; -
Bahwa setelah makan lalu kerumah saksi Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dan sekitar jam 19.00 WIB lalu Terdakwa II pergi kemudian sekitar jam 20.30
terdakwa II menghubungi saksi Lira Putri
Yoniarta dan pamit mau menemui Terdakwa I di Jalan Magelang ; -
Bahwa saksi Lira Putri Yoniarta menerangkan kalau Gunawan pernah terlibat narkoba tetapi tidak ke pengadilan ;
-
Bahwa saksi Wahyu Andito, Fery Doyo dan Dodi Ananias para petugas Polda DIY yang menangkap Terdakwa I dan Terdakwa II memberi keterangan yang saling bersesuaian yang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
-
Para saksi menangkap para terdakwa di Jalan Jambon, Tegal rejo Yogyakarta ;
-
Para saksi setelah melakukan penangkapan terhadap para terdakwa lalu melakukan penggeledahan dibawah sepeda
motor
yang
dikendarai
Aditya
Kurnia
Perdana/Terdakwa I ada 2 (dua) bungkus kertas paper; -
Bahwa dari para tersangka menemukan barang bukti berupa 1 (satu) lembar bukti transfer dan 1 (satu) buah kartu ATM BCA dari kantong celana Terdakwa I dan 1 (satu) buah HP dari celana Terdakwa II ;
-
Bahwa terdakwa menguasai narkoba jenis ganja tidak ada ijin dari yang berwajib ;
18
Permohonan Banding yang dibarengi dengan memori banding, akan
lebih
merngarahkan
Pengadilan
memeriksa keberatan yang diajukan.
Tinggi
Yogyakarta
dalam
19
B. Kesesuaian Pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Menerima Dan Menjatuhkan Sanksi Pidana Kepada Terdakwa Dengan Ketentuan Dalam KUHAP 1. Pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Yogyakarta Setelah memeriksa dan mencermati surat memori banding dari Penuntut Umum dan surat kontra memori banding dari Tekdakwa, bahwa Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan pertimbangan dan putusan Hakim Tingkat Pertama terhadap
Terdakwa II Gunawan Dwi
Prastanto bin Mangkono dengan pertimbangan sebagai berikut : Bahwa dalam perkara ini Terdakwa I Aditya Kurnia Perdana dan Jaksa/Penuntut Umum ternyata tidak mengajukan banding, maka Pengadilan
Tinggi
tidak
akan
mempertimbangkan
pertimbangan
hukum dan putusannya terhadap Terdakwa I Aditya Kurnia Perdana. Bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum mengajukan memori banding dan Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono mengajukan kontra memori banding, maka Pengadilan Tinggi akan memperhatikan pertimbangan hukum dan putusan Hakim Tingkat Pertama khusus mengenai Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono. Bahwa bentuk dakwaan Jaksa/Penuntut Umum terhadap Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono berbentuk Alternatif dan berdasarkan fakta-fakta yang terungkap
dipersidangan Pengadilan
Tinggi, akan mempertimbangkan dakwaan pertama. Menimbang, bahwa dalam dakwaan pertama Terdakwa II didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana diatas dalam pasal 111 ayat 1 (satu) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang unsur-unsurnya sebagai berikut : 1. Setiap orang 2. Yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan 1 (satu) dalam bentuk tanaman ;
20
Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang adalah subyek hukum dan harus mampu bertanggung jawab atas perbuatannya. Menimbang, bahwa sebagaimana fakta hukum Terdakwa telah diperiksa oleh persidangan tingkat pertama ternyata identitasnya sesuai dengan yang diuraikan dalam surat dakwaan dan dibenarkan oleh terdakwa maka dalam perkara ini tidak terjadi Error in Persona dan terdakwa menunjukkan sikap dan perbuatan sebagai individu yang sehat dan mampu bertanggung jawab, sehingga terdakwa adalah orang yang
mampu
bertanggung
jawab
atas
perbuatannya
yang
dilakukannya. Menimbang, bahwa dengan demikian unsur setiap orang tetap terpenuhi. Menimbang, bahwa unsur yang tanpa hak atau melawan hukum menanam,
memelihara,
memiliki
menguasai
atau
menyediakan
Narkotika Golongan 1 (satu) dalam bentuk tanaman. Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tanpa hak adalah terdakwa tidak mempunyai hak
sendiri untuk
itu dan melawan hukum berarti
perbuatan terdakwa bertentangan dengan hukum yang berlaku. Menimbang, bahwa pada hari jumat tanggal 3 Oktober 2014 sekitar jam 17.00 WIB, Terdakwa I Aditya Kurnia Perdana menghubungi Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono melalui sms yang isinya mengajak makan di rumah makan Sushi Story di Jalan Gejayan. Menimbang, bahwa atas sms dari Terdakwa I tersebut, Terdakwa II menjawab sms “manut” lalu Terdakwa I sms kepada Terdakwa II isinya “Gue nunggu di Sushi Story di Jalan Gejayan” lalu dibalas Terdakwa II “Tar Gue yang ke rumah lo”. Menimbang, bahwa Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono memberitahu dengan cara sms yang isinya kalau Terdakwa II menunggu Terdakwa I Aditya Kurnia Perdana di gapura dekat rumah Terdakwa I di Bakungan Ngemplak.
21
Menimbang, bahwa terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono sekitar jam 18.45 bersama saksi Lira Putri Yoniarta setelah menjemput saksi pulang kerja lalu berhenti makan malam. Menimbang,
bahwa
kemudian
Terdakwa
II
Gunawan
Dwi
Prastanto bin Mangkono setelah bertemu dengan Terdakwa I Aditya Kurnia Perdana menuju jalan Kaliurang, sesampai di perempatan ringroad Jalan Kaliurang belok kanan arah jombor dan setelah sampai jalan layang jombor belok kiri menuju Jalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta lalu Terdakwa Aditya Kurnia Perdana turun ke Toko Circe K Jalan Magelang untuk membeli kertas paper 2 (dua) bungkus. Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II melanjutkan perjalanan menuju Jalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta dan setelah Terdakwa I merasa situasi aman lalu Terdakwa I menyuruh Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono turun untuk mengambil plastik warna hitam berisi ganja dengan cara menunjukkan kearah barang tersebut sambil berkata “itu lho”. Menimbang, bahwa Terdakwa II menuruti perintah Terdakwa I untuk mengambil bungkusan plastik warna hitam yang ternyata berisi ganja dan saat itu tiba-tiba datang 3 orang saksi yang juga menjadi saksi dalam perkara ini langsung menangkap dan menggeledah para terdakwa. Menimbang,
bahwa
dalam
penggeledahan
tersebut
polisi
mendapatkan selembar tas plastik warna hitam dari tangan Terdakwa II yang berisi ganja yang dibeli oleh Terdakwa I dari Radit seharga Rp. 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dengan cara mentransfer juga ditemukan 2 (dua) kertas paper yang ada di sepeda motor, pada bagian bawah, 1 lembar bukti transfer, handphone blacbery, 1 buah ATM ditemukan disaku Terdakwa I Aditya Kurnia Perdana semua diakui milik Terdakwa I sedang dari celana Terdakwa II ditemukan handphone merk samsung milik Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono.
22
Menimbang, bahwa sesuai dengan sms Terdakwa I kepada Terdakwa II dimana Terdakwa II diajak makan di Sushi Story di jalan Gejayan dan Terdakwa I mengatakan menunggu di Sushi Story tersebut, namun Terdakwa II malah aktif mengatakan mau kerumah Terdakwa I di Gapura Bakungan Ngemplak dan setelah Terdakwa I dan Terdakwa II bertemu lalu di perempatan ringroad di jalan Kaliurang tidak belok kekiri ke rumah makan Sushi Story di Jalan Gejayan, tetapi belok kekanan ke arah perempatan jombor lalu di perempatan jombor di Jalan Magelang di Toko Cicle K Terdakwa I beli kertas paper, lalu menuju Jalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta. Bahwa Terdakwa II tidak berusaha menolak perbuatan Terdakwa I yang jelas beda tujuan untuk makan di Sushi Story di Jalan Gejayan, tetapi malah mengikuti bahkan ketika dijalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta disuruh oleh Terdakwa I mengambil bungkusan plastik warna hitam yang ternyata berisi ganja terdakwa II tidak berusaha tanya pada Terdakwa I barang itu milik siapa dan apa isinya sehingga setelah Terdakwa II mengambil barang tersebut tiba-tiba ditangkap oleh 3 orang polisi dan saat ditangkap barang tersebut ada ditangan terdakwa II sehingga Terdakwa Ii Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono sudah tahu barang yang diambil adalah Ganja. Menimbang,
bahwa
sesuai
Berita
Acara
Pemeriksaan
Laboratorium Kedokteran Yogyakarta Nomor 440/2142/03 tanggal 11 Oktober 2014 barang bukti yang dirampas dari terdakwa tersebut mengandung ganja (THC). Menimbang, bahwa Terdakwa I Aditya Kurnia Perdana dan Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono memiliki, menguasai barang bukti berupa 1 (satu) tas plastik berwarna hitam berisi ganja berat 52,7 gram (lima puluh dua koma tujuh gram) adalah tanpa hak danmelawan hukum. Menimbang,
bahwa dengan demikian unsur kedua dakwaan
pertama ini telah terpenuhi.
23
Menimbang, bahwa unsur yang dikehendaki Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika telah terpenuhi oleh perbuatan Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto
bin Mangkono,
maka Terdakwa II tersebut haruslah
dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan pertama. Menimbang, Pengadilan
bahwa
Tinggi
berdasarkan
Yogyakarta
pertimbangan
berpendapat
bahwa
diatas
maka
pertimbangan
hukum dan putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 11 Pebruari 2014 Nomor 445/Pid.Sus/2014/PN YYK, khusus terhadap Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono yang dimintakan banding oleh Jaksa Penuntut Umum tidak dapat dipertahankan lagi dan harus dibatalkan,
selanjutnya
Pengadilan
Tinggi
mengadili
sendiri dan
Terdakwa II harus dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan alternatif Pertama. Menimbang, bahwa Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan alternatif pertama dari Jaksa Penuntut Umum sedang pada diri Terdakwa II Gunawan Dwi Prastano bin Mangkono tidak ada alasan pemaaf maupun alasan pembenar melakukan tindak pidana tersebut maka Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatan yang dilakukan. 2. Amar putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta a. Menyatakan Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak Atau Melawan Hukum Memiliki, Menyimpan, Menguasai Atau Menyediakan Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Tanaman”, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama
PASAL 111
AYAT (1) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 TAHUN 2009 ;
24
b. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Magkono dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan 6 (enam) bulan serta denda sebesar Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan ; c. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; d. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; e. Menetapkan barang bukti berupa : -
2 (dua) bungkus kertas paper merk Marsbrand;
-
1
(satu)
lembar bukti transfer ke BCA ke Rekening
2920537963 atas nama Kholifah; -
1 (satu) buah Kartu ATM BCA No. 6019002587852536;
-
1 (satu) buah hand phone Blackberry seri 9320 warna biru hitam Nomor Sim card 081907644555;
-
1 (satu) plastik warna hitam yang berisi bungkusan kertas koran didalamnya terdapat batang, daun dan biji yang diduga Narkotika berat 52,7 gram (lima puluh dua koma tujuh gram) beserta bungkusan; 1 (satu) buah hand phone Samsung model GT-19500 warna putih dilapisi karet warna kuning dengan Nomor Sim card 089678518494;
Dirampas untuk dimusnahkan; -
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat No.Pol R-6473-WN warna putih dikembalikan kepada yang berhak yaitu saksi Lira Putri Yoniarta;
f.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa II Gunawan Dwi Prastanto bin Mangkono dalam kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah).
25
3. Pembahasan Putusan pengadilan dalam perkara pidana mengandung aspek formil maupun materil. Karena itu putusan pengadilan harus “benar secara formil’ dan “adil secara materiil”. Pengertian “benar secara formil” artinya, redaksi dan proses pembuatannya wajib mengikuti ketentuan hukum acara, baik yang diatur dalam KUHAP, UndangUndang, maupun ketentuan internal di lingkungan Mahkamah Agung. Sedangkan pengertian “adil secara materiil” adalah dalam setiap putusan pengadilan wajib menguraikan tentang pembuktian unsurunsur
tindak
pidana,
beserta
pertimbangan-pertimbangan
hakim
sehingga menggambarkan konstruksi bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana secara dengan bersalah sehingga layak dijatuhi pidana dengan jenis dan beratnya pidana yang menggambarkan keadilan. Pertimbangan hakim memiliki posisi sentral yang sangat penting bagi hakim dalam menemukan hukum. Bahkan, pertimbangan hakim merupakan roh dari setiap upaya penemuan hukum yang dilakukan oleh hakim hingga menghasilkan suatu putusan.
Mengutip
pandangan Golding, frasa pertimbangan
hakim dapat digunakan dalam dua arti, yaitu dalam arti luas dan sempit. Dalam arti luas, pertimbangan hakim berkaitan dengan proses psikologis yang dilakukan hakim untuk sampai pada putusan atas kasus yang dihadapinya. Sedangkan, pertimbangan hakim dalam arti sempit, berkaitan dengan argumentasi yang melandasi suatu keputusan. Artinya, pertimbangan hakim dalam arti sempit ini menyangkut kajian logika
dari
suatu
putusan,
yaitu
hubungan
antara
reason
(pertimbangan, alasan) dan putusan, serta ketepatan alasan atau pertimbangan yang mendukung putusan tersebut (B. Arief Sidharta, 2000 : 164). Pertimbangan hakim adalah hal sangatlah penting karena menyangkut pada putusan yang akan dijatuhkan kepada terdakwa. Putusan
yang
disusun
oleh
Hakim
harus
menggunakan
pertimbangan yuridis dan pertimbangan non yuridis. Pertimbangan
26
yuridis adalah pertimbangan hakim yang didasarkan pada faktor-faktor yang telah terungkap di dalam persidangan dan oleh Undang-Undang telah ditetapkan sebagai hal yang harus dimuat dalam putusan, seperti dakwaan penuntut umum,tuntutan pidana, keterangan saksi keterangan terdakwa, barang bukti dan pasal-pasal dalam KUHP. (Pradhita Rika Negara, 2014 : 5). Sedangkan pertimbangan non yuridis adalah terdiri dari latar belakang perbuatan terdakwa, perbuatan terdakwa, kondisi ekonomi
terdakwa,
ditambah
hakim
haruslah
meyakini
apakah
terdakwa melakukan perbuatan pidana atau tidak sebagaimana yang termuat dalam unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepadanya (Roni Utama Putra, 2013 : 13) Penulis akan menguraikan pertimbangan Hakim Pengadilan Tinggi Yogyakarta dalam mengabulkan permohonan banding Penuntut Umum terhadap
Perkara
pertimbangan
yang
No. telah
12/PID.SUS/PT. digunakan
YYK
sebagai
dasar
berdasarkan pengambilan
keputusan sebagai berikut : Pertimbangan pertama adalah dakwaan Penuntut Umum. Dakwaan Penuntut Umum dalam Perkara
No. 12/PID.SUS/PT. YYK ,
berbentuk alternatif. Menurut Pasal 143 ayat (3) KUHAP apabila dakwaan tidak memenuhi syarat materiil yang telah dijelaskan dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b akan mengakibatkan dakwaan “batal demi hukum”. Sedangkan apabila dakwaan tidak memenuhi syarat formal tidak menyebabkan batal demi hukum, akan tetap dakwaan dapat dibatalkan. Berdasarkan hal tersebutlah surat dakwaan harus memenuhi sarat formil dan materiil yang sangat penting agar tidak memiliki celah untuk dilakukan perlawanan dari pihak tersangka (M. Yahya Harahap, 2012 : 391). Surat dakwaan dalam perkara ini sudah memenuhi syrat formil yaitu, identitas lengkap terdakwa. Dakwaan ini juga telah memenuhi syarat materiil karena berisi uraian jelas yang menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana penyalagunaan narkotika.
27
Dakwaan Penuntut umum diatas adalah bentuk dakwaan alternatif.
Dakwaan
secara
Alternatif
merupakan
bentuk
dakwaan yang ditujukan kepada terdakwa, dengan memberikan lebih dari satu dakwaan dan dakwaan tersebut saling saling mengecualikan.
Dakwaan
alternatifii
memberikan
pilihan
kepada hakim untuk menentukan dakwaan mana yang lebih tepat dipertanggungjawabkan kepada terdakwa sehubungan dengan tindak pidana yang dilakukan (M. Yahya Harahap, 2012 : 400). Dakwaan yang telah Penuntut Umum ajukan ke pengadilan Negeri Yogyakarta terhadap Terdakwa II. GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO adalah alternatif dengan rincian, dakwaan pertama adalah Pasal 111 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu “tanpa hak atau melawan
hukum
memiliki,
menyimpan,
menguasai
atau
menyediakan narkotika golongan i dalam bentuk tanaman”, dakwaan kedua adalah Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu “percobaan atau pemufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika”, dan dakwaan yang ketiga adalah Pasal 131 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu “dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana” Berdasarkan dakwaan Penuntut Umum tersebut, penulis sependapat
dengan
bahwa
Terdakwa II.
Gunawan Dwi
Prastanto melakukan tindak pidana dalam Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika
sebagai berikut : 1. Setiap orang
karena
telah
memenuhi unsur-unsurnya
28
2. Yang
tanpa
menyimpan,
hak
atau
melawan
hukum memiliki,
menguasai atau menyediakan Narkotika
Golongan 1 (satu) dalam bentuk tanaman ; Unsur “setiap orang” tersebut sebagai unsur pertama sudah terpenuhi
karena
identitas
terdakwa
sudah
sesuai
dandibenarkan oleh terdakwa sehingga tidak terjadi Error In Persona, selain itu terdakwa enunjukan individu yang sehat dan mampu bertanggung jawab. Unsur kedua yaitu “Yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan
1
dalam bentuk
(satu)
tanaman” juga sudah
dipenuhi” juga sudah terpenuhi dengan ditemukannya beberapa bukti handphone beserta sms yang menunjukkan percakapan antara Terdakwa I dan Terdakwa II, selain itu pada saat Terdakwa II. Gunawan Dwi Prastanto mengambil bungkusan yang berisi ganja, tiba-tiba 3 orang petugas kepolisian yang menjadi juga saksi dalam perkara ini langsung menangkap dan menggeledah para terdakwa. Terpenuhinya 2 unsur dalam dakwaan pertama, maka Terdakwa II. Gunawan dwi Prastanto haruslah dinyataan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan pertama. Mengenai tuntutan Penuntut Umum, menurut Pasal 182 ayat (1) huruf a KUHAP setelah pemeriksaan dalam sidang dinyatakan
selesai,
Penuntut
Umum
mengajukan
tuntutan
pidana yang akan menjadi dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara. Penuntut
Umum
menyatakan
permintaan
banding
dihadapan Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal
16
Februari
2.B/Akta.Pid/2015/PN.
2015
YYK.
dengan
Putusan
Nomor
Pengadilan
:
Negeri
29
Yogyakarta No. 445/PID. SUS/2014/PN. YYK dijatuhkan pada tanggal 11
Februari 2015.
Dengan demikian,
Pengajuan
banding tersebut sudah sesuai dengan Pasal 233 ayat (2) yaitu : Hanya permintaan banding sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) boleh diterima oleh panitera pengadilan negeri dalam waktu tujuh hari sesudah putusan dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 196 ayat (2). Pasal 237 KUHAP mengatur bahwa “Selama Pengadilan Tinggi belum mulai memeriksa suatu perkara dalam tingkat banding, baik Tedakwa atau kuasanya maupun Peuntut Umum dapat
menyerahkan
memori bading
atau
kontra memori
banding kepada Pengadilan ini”. Dalam putusan ini memori banding diajukan oleh Penuntut Umum pada tanggal 20 Februari 2015, saat itu belum dimulai pemeriksaan sidang Pengadilan Tinggi Yogyakarta. Penuntut Umum dalam memori bandingnya mengemukakan pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa putusan yang dijatuhkan terhadap Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO belum memenuhi rasa keadilan masyarakat ;
-
Bahwa hal ini terungkap dalam fakta-fakta dipersidangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
-
Bahwa pada tanggal 30 Oktober 2014 setelah menjemput saksi LIRA PUTRI YONIARTA lalu makan di soto Pak No ;
-
Bahwa setelah makan lalu kerumah saksi GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO dan sekitar jam 19.00 WIB lalu Terdakwa II pergi kemudian sekitar jam 20.30 terdakwa II menghubungi saksi LIRA PUTRI YONIARTA dan pamit mau menemui Terdakwa I di Jalan Magelang ;
30
-
Bahwa saksi LIRA PUTRI YONIARTA menerangkan kalau Gunawan pernah terlibat narkoba tetapi tidak ke pengadilan ;
-
Bahwa saksi WAHYU ANDITO, FERY DOYO dan DODI ANANIAS
para petugas
Polda DIY yang
menangkap Terdakwa I dan Terdakwa II memberi keterangan yang saling bersesuaian yang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : -
Para saksi menangkap para terdakwa di Jalan Jambon, Tegal rejo Yogyakarta ;
-
Para saksi setelah melakukan penangkapan terhadap para terdakwa lalu melakukan penggeledahan dibawah sepeda motor
yang
dikendarai
ADITYA
KURNIA
PERDANA/Terdakwa I ada 2 (dua) bungkus kertas paper; -
Bahwa dari para tersangka menemukan barang bukti berupa 1 (satu) lembar bukti transfer dan 1 (satu) buah kartu ATM BCA dari kantong celana Terdakwa I dan 1 (satu) buah HP dari celana Terdakwa II ;
-
Bahwa terdakwa menguasai narkoba jenis ganja tidak ada ijin dari yang berwajib ; Permohonan
banding,
Banding
akan
Yogyakarta
lebih
dalam
yang
dibarengi
merngarahkan
memeriksa
dengan
memori
Pengadilan
Tinggi
keberatan
yang
diajukan.
Penuntut Umum merasa bahwa putusan yang dijatuhkan oleh Haki
Pengadilan
Negeri
Yogyakarta
terlalu
ringan
dibandingkan dengan tuntutannya, sehinga tidak sejalan dengan tujuan pemidanaan yaitu membuat pelaku tindak pidana merasa jera.
Menanggapi memori banding
Terdakwa
II.
GUNAWAN
DWI
dari Penuntu Umum, PRASTANTO
bin
MANGKONO mengajukan kontra memori banding yang pada
31
intinya, terdakwa menolak semua apa yang telah penuntut umum kemukakan dalam memori bandingnya. Setelah Majelis Hakim tingkat banding membaca serta mempelajari berkas perkara yaitu putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 11 Februari 2015 dan surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini, maka Majelis Hakim tidaklah sependapat
dengan
pertimbangan
Hakim tingkat
pertama
dengan pertimbangan sebagai berikut : Bahwa dalam dakwaan pertama Terdakwa II didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana diatas dalam pasal 111 ayat 1 (satu) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang unsur-unsurnya sebagai berikut : 1. Setiap orang 2. Yang
tanpa
menyimpan,
hak
atau
menguasai
melawan
atau
hukum
menyediakan
memiliki, Narkotika
Golongan 1 (satu) dalam bentuk tanaman ; Bahwa yang dimaksud setiap orang adalah subyek hukum dan harus mampu bertanggung jawab atas perbuatannya, sebagaimana fakta hukum Terdakwa telah diperiksa oleh persidangan
tingkat
pertama
ternyata
identitasnya
sesuai
dengan yang diuraikan dalam surat dakwaan dan dibenarkan oleh terdakwa maka dalam perkara ini tidak terjadi Error in Persona dan terdakwa menunjukkan sikap dan perbuatan sebagai individu yang sehat dan mampu bertanggung jawab, sehingga terdakwa adalah orang yang mampu bertanggung jawab atas perbuatannya yang dilakukannya, bahwa dengan demikian unsur setiap orang tetap terpenuhi. Bahwa unsur yang tanpa hak
atau melawan hukum
menanam, memelihara, memiliki menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan 1 (satu) dalam bentuk tanaman, yang
32
dimaksud dengan tanpa hak adalah terdakwa tidak mempunyai hak sendiri untuk itu dan melawan hukum berarti perbuatan terdakwa bertentangan dengan hukum yang berlaku. Pada hari jumat tanggal 3 Oktober 2014 sekitar jam 17.00 WIB,
Terdakwa
I
ADITYA
KURNIA
PERDANA
menghubungi Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO melalui sms yang isinya mengajak makan di rumah makan Sushi Story di Jalan Gejayan. Atas sms dari Terdakwa I tersebut, Terdakwa IImenjawab sms “manut” lalu Terdakwa I sms kepada Terdakwa II isinya “Gue nunggu di Sushi Story di Jalan Gejayan” lalu dibalas Terdakwa II “Tar Gue yang ke rumah lo”. Bahwa Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO memberitahu dengan cara sms yang isinya kalau Terdakwa II menunggu Terdakwa I ADITYA KURNIA PERDANA di gapura dekat rumah Terdakwa I di Bakungan Ngemplak. Bahwa terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO sekitar jam 18.45 bersama saksi LIRA PUTRI YONIARTA
setelah
menjemput
saksi pulang
kerja lalu
berhenti makan malam, kemudian Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO setelah bertemu dengan Terdakwa I ADITYA KURNIA PERDANA menuju jalan Kaliurang, sesampai di perempatan ringroad Jalan Kaliurang belok kanan arah jombor dan setelah sampai jalan layang jombor belok kiri menuju Jalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta lalu Terdakwa ADITYA KURNIA PERDANA turun ke Toko Circe K Jalan Magelang untuk membeli kertas paper 2 (dua) bungkus. Bahwa
Terdakwa
I
dan
Terdakwa
II
melanjutkan
perjalanan menuju Jalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta dan
33
setelah Terdakwa I merasa situasi aman lalu Terdakwa I menyuruh Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO turun untuk mengambil plastik warna hitam berisi ganja dengan cara menunjukkan kearah barang tersebut sambil berkata “itu lho”. Terdakwa II menuruti perintah Terdakwa I untuk mengambil bungkusan plastik warna hitam yang ternyata berisi ganja dan saat itu tiba-tiba datang 3 orang saksi yang juga menjadi saksi dalam perkara ini langsung menangkap dan menggeledah para terdakwa ; Bahwa dalam penggeledahan tersebut polisi mendapatkan selembar tas plastik warna hitam dari tangan Terdakwa II yang berisi ganja yang dibeli oleh Terdakwa I dari Radit seharga Rp. 350.000 (tiga ratus lima puluh ribu rupiah) dengan cara mentransfer juga ditemukan 2 (dua) kertas paper yang ada di sepeda motor, pada bagian bawah, 1 lembar bukti transfer, handphone blacbery, 1 buah ATM ditemukan disaku Terdakwa I
ADITYA
KURNIA
PERDANA
semua
diakui
milik
Terdakwa I sedang dari celana Terdakwa II ditemukan handphone merk samsung milik Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO ; Bahwa sesuai dengan sms Terdakwa I kepada Terdakwa II dimana Terdakwa II diajak makan di Sushi Story di jalan Gejayan dan Terdakwa I mengatakan menunggu di Sushi Story tersebut, namun Terdakwa II malah aktif mengatakan mau kerumah Terdakwa I di Gapura Bakungan Ngemplak dan setelah Terdakwa I dan Terdakwa II bertemu lalu di perempatan ringroad di jalan Kaliurang tidak belok kekiri ke rumah makan Sushi Story di Jalan Gejayan, tetapi belok kekanan ke arah perempatan jombor lalu di perempatan jombor di Jalan Magelang di Toko Cicle K Terdakwa I beli kertas paper, lalu menuju Jalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta. Bahwa
34
Terdakwa II tidak berusaha menolak perbuatan Terdakwa I yang jelas beda tujuan untuk makan di Sushi Story di Jalan Gejayan, tetapi malah mengikuti bahkan ketika dijalan Jambon Tegalrejo Yogyakarta disuruh oleh Terdakwa I mengambil bungkusan plastik warna hitam yang ternyata berisi ganja terdakwa II tidak berusaha tanya pada Terdakwa I barang itu milik siapa dan apa isinya sehingga setelah Terdakwa II mengambil barang tersebut tiba-tiba ditangkap oleh 3 orang polisi dan saat ditangkap barang tersebut ada ditangan terdakwa II sehingga Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO sudah tahu barang yang diambil adalah Ganja. Bahwa sesuai Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kedokteran
Yogyakarta
Nomor
440/2142/03
tanggal 11
Oktober 2014 barang bukti yang dirampas dari terdakwa tersebut mengandung ganja (THC). Bahwa Terdakwa I ADITYA KURNIA PERDANA dan Terdakwa
II
GUNAWAN
DWI
PRASTANTO
bin
MANGKONO memiliki, menguasai barang bukti berupa 1 (satu) tas plastik berwarna hitam berisi ganja berat 52,7 gram (lima puluh dua koma tujuh gram) adalah tanpa hak dan melawan hukum. Dengan demikian unsur kedua dakwaan pertama ini telah terpenuhi. Berdasarkan
uraian
pertimbangan
Hakim
Pengadilan
Tinggi Yogyakarta di atas, terdakwa bukanlah melakukan tindak pidana sesuai dengan Pasal 131 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu “dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana”. Akan tetapi terdakwa telah melakukan tindak pidana sesuai adalah Pasal 111 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yaitu “tanpa hak atau melawan
hukum
memiliki,
menyimpan,
menguasai
atau
35
menyediakan narkotika golongan i dalam bentuk tanaman” yaitu dakwaan pertama. Memori banding Penuntut Umum mengemukakan bahwa Terdakwa
II.
GUNAWAN
DWI
PRASTANTO
bin
MANGKONO menurut saksi Lira Putri Yoniarta, terdakwa pernah terlibat narkoba tetapi tidak ke pengadilan. Selain itu juga saksi WAHYU ANDITO, FERY DOYO dan DODI ANANIAS
para
petugas
Polda
DIY
yang
menangkap
Terdakwa I dan Terdakwa II memberi keterangan yang saling bersesuaian yang menerangkan pada pokoknya sebagai berikut: -
Para saksi menangkap para terdakwa di Jalan Jambon, Tegal rejo Yogyakarta ;
-
Para saksi setelah melakukan penangkapan terhadap para terdakwa lalu melakukan penggeledahan dibawah sepeda motor
yang
dikendarai
ADITYA
KURNIA
PERDANA/Terdakwa I ada 2 (dua) bungkus kertas paper -
Bahwa dari para tersangka menemukan barang bukti berupa 1 (satu) lembar bukti transfer dan 1 (satu) buah kartu ATM BCA dari kantong celana Terdakwa I dan 1 (satu) buah HP dari celana Terdakwa II ;
-
Bahwa terdakwa menguasai narkoba jenis ganja tidak ada ijin dari yang berwajib. Bahwa
alasan-alasan
Penuntut
Umum
dalam
memori
banding tersebut sesuai denga Pasal 183 KUHAP “ Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah. Bahwa fakta-fakta
yang
belum
terungkap
dipersidangan
diatas
merupakan alat bukti yang jumlahnya lebih dari 2 buah alat bukti, dan bukti-bukti tersebut juga sesuai dengan apa yang dimaksud di dalam Pasal 184 ayat (1). Isi dari memori banding penuntut umum juga sesuai dengan Rusli Muhammad yang
36
mengemukakan
bahwa
diajukannya
banding
karena
ditemukannya bukti baru, termasuk saksi baru yang dapat memberatkan terdakwa. Pengadilan pidana
Tinggi
terhadap
Yogyakarta
Terdakwa
II.
sebelum
menjatuhkan
GUNAWAN
DWI
PRASTANTO bin MANGKONO, perlu mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan dari terdakwa. Bahwa kasus penyalagunaan narkoba akhir-akhir ini banyak menyedot perhatian pemerintah maupun masyarakat karena sudah
menyasar
menyerukan
kesemua
“Indonesia
kalangan
Darurat
sehingga
Narkoba”.
pemerintah
Meningkatnya
kasus penyalagunaan narkoba , sehingga penegak hukum perlu mengupayakan
tindakan
preventif (pencegahan) dan salah
satunya penjatuhan pidana yang dapat membuat orang lain jera untuk melakukan hal yang sama. a. Hal-hal yang memberatkan: -
Bahwa perbuatan Terdakwa II GUNAWAN PRASTANTO
bin MANGKONO
DWI
tidak mendukung
program pemerintah tentang pemberantas Narkoba ; b. Hal-hal yang meringankan : -
Bahwa Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO menyesali perbuatannya ;
-
Bahwa Terdakwa II GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO tidak akan mengulangi perbuatannya lagi ;
-
Bahwa Terdakwa masih muda usia, sehingga masih bisa diharapkan memperbaiki perbuatan dikemudian hari ; Pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP, menyebutkan :
“putusan pemidanaan memuat keadaan yang memberatkan dan yang meringankan terdakwa”. KUHP hanya mengatur tiga hal yang dijadikan alasan memberatkan pidana, yaitu sedang
37
memangku suatu jabatan atau ambetjik hodanigheld (Pasal 52 KUHP), recidive atau pengulangan (Titel 6 Buku 1 KUHP), dan gabungan atau samenloop (Pasal 65 dan Pasal 66 KUHP). Sedangkan hal-hal yang meringankan tidak diatur secara rinci di dalam KUHP. Menurut KUHP hal-hal atau alasan-alasan yang dapat meringankan pidana, yaitu percobaa (Pasal 53 ayat (2) dan ayat (3)), membantu atau medeplichtgheid (Pasal 57 ayat (1) dan ayat (2)), dan belum dewasa atau minderjarigheid (Pasal 47). Hal-hal yang memberatkan pidana berdasarkan fakta yang terdapat dalam putusan pengadilan di indonesia, antara lain : berbelit-belit dalam memberikan jawaban, perbuatannya, dan
tidak
mengingkari perbuatannya, berperikemanusiaan,
masyarakat,
perbuatan
masyarakat,
melarikan
residivis/telah
berkali-kali
menyesali
perbuatannya keji
berpendidikan/berstatus
merugikan diri
tidak
dan
setelah melakukan
berbahaya
melakukan kejahatan,
di
pada
kejahatan, berbuat
dengan sengaja dan telah menikmati hasil (Rusli Muhammad, 2007 : 224). Sedangkan hal-hal yang meringankan yang sering dijadikan dasar perimbangan hakim dalam putusan pengadilan selama ini , antara lain : usia muda, belum pernah melakukan kejahatan, mengaku terus, menyesali perbuatannya, keluarga dan lingkungan yang rusak, masih bekerja/kuliah, berlaku sopan, usia lanjut dan fisik lemah, menanggung tanggungan anak (Rusli Muhammad, 2007 : 227). Berdasarkan perkara ini, penulis hanya menguraikan hal yang menjadi dasar/alasan pertimbangan hakim memperberat hukuman yang dijatukan kepada terdakwa karena Hakim Pengadilan Tinggi Yogyakarta memutuskan hukuman yang lebih berat daripada putusan Pengadilan Tingkat Pertama. Hal yang memberatkan menurut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
38
Yogyakarta dalam putusan ini hanya ada satu hal yang memberatkan,
yaitu
“Bahwa
perbuatan
Terdakwa
II
GUNAWAN DWI PRASTANTO bin MANGKONO tidak mendukung
program
pemerintah
tentang
pemberantas
Narkoba”. Pemerintah saat ini sedang berusaha untuk memberantas penyalagunaan narkoba yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Presiden menyatakan bahwa Indonesia masuk kategori darurat narkoba. Narkoba sudah menyeret berbagai lapisan, termasuk aparat negara maka butuh keseriusan memerangi narkoba (http://utama.seruu.com/read/2016/04/16/279621/indonesiamas ukkategoridaruratnarkoba). Negara memiliki kewajiban untuk menjamin kehidupan warga negaranya dengan baik. Kesehatan merupakan
hak
asasi
manusia
dan
salah
satu
unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan UUD 45, setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya
dilaksanakan
partisipatif,
dan
berdasarkan prinsip
nondiskriminatif,
berkelanjutan dalam rangka pembentukan
sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional. Konsep negara hukum adalah suatu kewajiban negara untuk melindungi hak asasi manusia warga negaranya. Sebagai salah satu wujud
komitmen nasional,
maka penyalagunaan dan
peredaran gelap narkoba harus segera diberantas secara masif dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Dengan mewujudkan kelembagaan yang memiliki tugas dan wewenang yang terfokus pada satu bidangbmelalui upaya koordinasi
39
kelembagaan, guna mengontrol dan menekan peredaran gelap narkoba. Putusan
Hakim
Pengadilan
Tinggi
Yogyakarta
yang
menjatuhkan hukuman lebih berat kepada terdakwa adalah wujud dari komitmen memberantas narkoba agar memberikan efek jera. Selain alasan tersebut Pengadilan Tinggi Yogyakarta juga telah mempertimbangkan alat-alat bukti dan fakta-fakta di persidangan. Berdasarkan ketentuan Pasal 240 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP, Pengadilan Tinggi Yogyakarta membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 11 Pebruari 2015, Nomor putusan
:
445/Pid.Sus/2014/ terhadap
Terdakwa
PN.YYK, II
khusus
mengenai
GUNAWAN
DWI
PRASTANTO bin MANGKONO yang dimohonkan banding. Karena, Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 11 Pebruari 2015, Nomor : 445/Pid.Sus/2014/ PN.YYK tersebut sangat tidak sejalan dengan tujuan pemidanaan yaitu untuk mendidik dan membuat jera serta menjadi penangkal agar orang lain tidak melakukan perbuatan sebagaimana dilakukan oleh
terdakwa
masyarakat.
serta
tidak
mencerminkan
rasa
keadilan
40
74