BAB II DATA PERANCANGAN
2.1 Data Layout 2.1.1Pengertian Layout Desain yang baik agar memiliki nilai penyampaian komunikasi yang baik biasanya tidak pernah terlepas dari sebuah unsur layout yang baik pula.Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen – elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang dibawa dalam sebuah komunikasi yang ingin dicapai. Me-layout adalah salah satu proses kerja yang dilakukan para desainer dalam tiap tahapan kerjanya. Seorang desainer dapat diibaratkan seorang arsitek, dan layout tersebut adalah pekerjaanya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat melebur dan meluas dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me–layout itu sama dengan mendesain. Desain dan layout yang kita lihat pada saat ini sebenarnya adalah hasil perjalanan dari proses eksplorasi kreatif manusia yang tiada henti di masa lalu. Dengan menyelamai proses
tersebut bagi seorang desainer akan meningkatkan
wawasan dan membuatnya lebih bijaksana dalam berkarya. Layout memilki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda – beda dalam membangun keseluruhan layout tersebut. Untuk membuat layout yang optimal seorang desainer perlu dan harus mengetahui perang dari masing – masing elemen tersebut. 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Di dalam setiap buku atau tulisan yang membahas pembelajaran tentang prinsip desain, selalu dimuat lima buah prinsip utama dalam desain, yaitu : Menurut Tom Lincy (dalam Design Principle for Desktop Publishing) •
Proporsi (Proportion) Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara
ukuran halaman dengan isinya. Di dalam dunia tata layout, dikenal ukuran kertas atau bidang kerja yang paling popular, yaitu dengan ukuran Letter, 8,5” x 11”. •
Keseimbangan (Balance) Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan
agar penempatan suatu elemen dalam suatu halaman memiliki efek keseimbangan. Terdapat 2 (dua) macam keseimbangan yaitu keseimbangan formal atau asimetris dan keseimbangan informal atau tidak asimetris. Keseimbangan formal dapat digunakan untuk menata letak elemen – elemen grafis agar terkesan rapi dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetris sering digunakan dalam karya publikasi yang dibuat untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan, serta memberi kesan aman. Sebaliknya, keseimbangan informasi memiliki tampilan yang tidak simetris. Pada dasarnya, setiap elemen yang disusun memilki kesan yang seimbang, hanya saja cara pengaturannya tidak sama.
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Kontras (contrast) Masing – masing elemen di halaman haruslah ada yang
dominan.Dapat menonjolkan headlinenya, ilustrasi atau fotonya, maupun
white
space-nya.
Jika
semua
elemen
sama
menonjolnya, maka mereka akan berebut mencari perhatian. Dalam pemilihan huruf misalnya, penggunaan huruf tebal yang dikombinasikan dengan huruf tipis dapat menimbulkan kontras. Huruf berukuran besar jika disandingkan dengan huruf berukuran kecil juga akan menimbulkan kontras. Banyak yang dapat dilakukan untuk memadu objek agar muncul kontras sehingga diperoleh fokus perhatian. •
Irama (Rhythm) Irama sebenarnya memiliki arti sama dengan repetition
alias pola perulangan yang menimbulkan irama yang enak diikuti. Penggunaan pola warna maupaun motif yang diulang dengan irama tertentu merupakan salah satu prinsip penyusunan layout. •
Kesatuan (Unity) Prinsip kesatuan atau unity (pakar lain menyebut
proximity = Kedekatan) adalah hubungan antara elemen – elemen desain yang semula berdiri sendiri – sendiri serta memilki ciri sendiri – sendiri yang disatukan menjadi satu kesatuan yang baru dan akan memiliki fungsi baru yang utuh 1 . Dari lima buah prinsip diatas, penulis menyimpulkan bahwa untuk mencapai hasil dari sebuah karya grafis, perlu banyak memperhatiakan unsur – unsur tersebut baik dalam 1
Adi Kusrianto, Op. Cit hlm 277 ‐ 285
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penyusunan warna, tipografi, ruang, bidang. Sehingga apa yang akan ingin disampaikan oleh pengirim pesan melalui media cetak pada khususnya dapat diterima pembaca dengan baik. 2.1.2 Tahap Pembuatan Layout Dalam menyusun sebuah layout memiliki beberapa proses tersendiri, yaitu sebagai berikut : 1. Konsep Desain Menurut Freddy Rangkuti (2000: 18) pengertian “Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk
merumuskan
strategi
perusahaan”.
Selanjutnya (2000 : 18-19) dikemukakan pula bahwa, “Analisis
ini
memaksimalkan
didasarkan
pada
kekuatan
(opportunities),
namun
meminimalkan
kelemahan
logika
(strength) secara
yang dan
bersamaan
(weaknesses)
dapat peluang dapat
dan
ancaman
maka
dapatlah
(threats).” Bertitik
tolak
penjelasan
tadi,
dirumuskan bahwa analisis SWOT adalah kegiatan yang menghubungkan internal aspect yang berupa kekuatan dan kelemahan (strength and weakness) dan external factors yang berupa peluang dan ancaman (opportunity and threat) untuk menyusun strategi. Konsep desain sendiri biasanya memiliki prinsip dasar SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Treat). Berikut penjelasan prinsip dasar SWOT : •
Strength atau kekuatan, merupakan segala sesuatu yang dimiliki dan dapat memperlancar pendirian usaha tersebut 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
atau
pembuatan
produk
atau
pelaksanaan
proyek.
Contoh: tenaga ahli, dana yang banyak, bahan baku yang murah, dan sebagainya. •
Weakness atau kelemahan, yaitu ketidakadaan sumber yang diperlukan sehingga dapat menghambat kelancaran pendirian
usaha
pelaksanaan
atau
proyek
pembuatan
yang
produk
bersangkutan.
atau
Contoh:
kekurangan dana, langkanya bahan baku, mahalnya tenaga kerja, dan lain-lain. •
Opportunity atau kesempatan/peluang, ialah faktor luar yang dapat memperluas kegiatan yang akan dilakukan. Contoh: produk baru akan laku di pasaran produk lain belum ada.
•
Threat atau ancaman/tantangan, yakni faktor luar yang dapat mempersempit kegiatan yang akan dilakukan. Contoh: pesaing, keadaan kurang aman, dan sejenisnya.
2. Media dan Spesifikasinya Dalam menentukan sebuah layout yang terpenting adalah menentukan aplikasi apa yang akan digunakan, hal yang perlu diperhatikan adalah : •
Media apa yang paling cocok, misalnya flyer, brosur, dan sebagainya
•
Bahan, misalnya kertas daur ulang, fancy dan lain – lain
•
Ukuran, misalnya A4, A3, 160 x 60 dan sebagainya
•
Posisi. Misalnya A4 tegak ( vertical / portrait ) atau mendatar ( Horizontal / landscape )
•
Kapan, berapa lama dan di manasaja karya itu akan di perlihatkan.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Thumbnails dan Dummy Thumbnails
merupakan
panduan
desain,
dummy/mock-up berguna untuk look & feel dan untuk mengantisipasi
kesalahan.
Keduanya
dibuat
sebelum
melakukan eksekusi desain di computer. 4. Desktop Publishing •
Setelah semua panduan material desain sudah lengkap, barulah memulai dalam tahap media komputer dalam mengeksekusi
desain.
Biasanya
dalam
tahap
ini
diperlukan beberapa software seperti Photoshop untuk mengedit image, freehand, illustrator dan coreldraw sebagai program – program pembuat desain, indesign sebagai tahap dalam aplikasi me-layout •
Dalam tahap ini tidak lupa mengubah / meng-convert warna menjadi format CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) apabila akan dicetak offset, mengumpulkan font, dan memberi penanda pada desain percetakkan agar tidak terpotong.
•
Proses burn file–file yang sudah siap cetak tersebut dan memberi keterangan secukupnya, lalu baru mulai mencetak.
2.1.3 Tipografi dalam Layout Teks dan huruf merupakan suatu bagian kesatuan dalam rancangan desain layout, dalam layout diperlukan pemilihan jenis font, huruf ukuran termasuk jarak dan sebagainya. Hal – hal yang diperlukan dalam pembatasan tipografi dalam layout ini adalah sebagai berikut :
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.
Memilih jenis huruf dan ukurannya Ada berbagai ukuran dan jenis huruf, semua itu disesuaikan dengan kebutuhan, ukuran huruf dihitungan dengan point dan untuk jenis huruf terbagi atas bermacam jenis diantaranya keluarga huruf helveitca, Tahoma, serif dan sebagainya.
2. Menentukan letter spacing, word spacing dan leading Letter spacing adalah jarak antara huruf dan karakter, Word spacing adalah jarak antara kata, leading adalah jarak antara baris. 2.1.4 Elemen Layout Layout memiliki banyak sekali elemen yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam membangun keseluruhan layout.
Untuk
membuat
layout
yang
optimal,
diperlukan
pengetahuan dari masing-masing elemen tersebut. 2.1.4.1 Elemen Teks Beberapa bagian yang termasuk kedalam element teks adalah sebagai berikut : • Judul (Head, Heading, Headline) Sebuah atau beberapa kata singkat yang berada menonjol dibanding tulisan lain disebut dengan Judul. • Deck (gambaran singkat tentang topik)
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ciri dari deck : 1. Ukurannya lebih kecil dari judul tetapi tidak sekecil body teks. 2. Jenis/style huruf yang dipakai berbeda dengan judul. 3. Warna deck yang dibedakan dengan judul dan bodyteks. • Byline (Credit Line, Writer’s Credit) Berisi nama penulis kadang disertai dengan jabatan dan keterangan lainnya. Leyak byline sebelum body teks. • Bodytext (BodyCopy, Copy, Copytext) Isi/naskah/artikel yang mendukung atau memancing pembaca untuk menginformasikan pembaca. • Subjudul (Subhead, Crosshead) Berfungsi sebagai segmen judul dari sub artikel yang terbagi – bagi. • Pullquotes (Liftouts) Satu atau lebih kalimat singkat yang mengandung informasi penting yang ingin di tekankan. • Caption Keterangan singkat yang menyertai elemen visual.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Pengertian Layout Sebuah desain yang baik agar memilki nilai penyampaian komunikasi yang baik biasanya tidak pernah terlepas dari sebuah unsur layout yang baik pula. Pada dasarnya layout dapat di jabarkan sebagai tata letak elemen – elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang di bawa dalam sebuah komunikasi yang ingin di capai. Me-layout adalah salah satu proses kerja yang di lakukan para desainer dalam tiap tahapan kerjanya. Seorang desainer dapat di ibaratkan seorang arsitek, dan layout tersebut adalah pekerjaanya. Namun definisi layout dalam perkembangannya sudah sangat melebur dan meluas dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me–layout itu sama dengan mendesain. • Callouts Hampir sama dengan caption, hanya saja callouts biasa memiliki garis – garis yang menghubungkan dengan bagian – bagian dari elemen visual. • Initial Caps (Drop Caps) Huruf awal yang berukuran besar pada paragraph pertama,
berfungsi
juga
sebagai
penyeimbang
komposisi suatu layout.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Indent Baris pertama yang menjorok untuk memberikan jarak antara paragraf satu dengan yang lainnya. • Header & Footer Header adalah area di antara sisi atas kertas dan margin atas.Footer adalah area di antara sisi bawah kertas dan margin bawah. • Running Head Judul buku, bab/topik yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi lainnya yang berulang – ulang pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah. • Catatan kaki Berisi detail informasi dari sebagian tulisan tertentu dalam naskah. • Nomor halaman Untuk materi publikasi yang memiliki lebih dari 8 halaman dan membuat banyak topik yang berbeda, di beri nomor halaman. • Jumps Sambungan dari halaman sebelumnya, yang biasanya diperlukan untuk informasi kepada pembaca. • Signature Sebuah tanda penunjujk agar mudah diketahui. 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Nameplate Nama sebuah surat kabar ataupun majalah, biasa dibuat besar dan diletakkan di depan dan di atas cover. • Masthead Area pada halaman surat kabar, majalah dan sebagainya
yang
berisikan
informasi
mengenai
penerbit dan lain – lain. Kebanyakan masthead di letakkan pada halaman kedua dan seterusnya. 2.1.4.2 Elemen Visual Yang termasuk dalam elemen visual adalah semua elemen bukan teks yang terlihat jelas dalam suatu layout. Berikut macam-macam elemen visual yang terdapat dalam layout : • Foto Kekuatan periklanan
terbesar
dari
khususnya
fotografi
pada
media
kredibilitasnya
atau
kemampuannya untuk memberi pesan.
Contoh Foto Pada Media Cetak
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Artwork Artwork adalah segala jenis karya seni bukan fotografi baik itu berupa ilustrasi, kartun, sketsa dan lain-lain yang dibuat secara manual maupun komputer.
Contoh Artwork
• Infographics Fakta-fakta dan data-data statistik hasil dari survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik ( chart), table, diagram, bagan, peta dan lain-lain. • Garis Merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada suatu karya desain. • Kotak Berisi artikel yang bersifat tambahan/suplemen dari artikel utama.Bila letaknya di pinggir halaman disebut dengan sidebar. • Inzet Elemen visual berukuran kecil yang diletakkan di dalam elemen visual yang lebih besar. 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Poin Suatu daftar/list yang mempunyai beberapa baris berurutan kebawah, biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda angka atau poin. 2.1.4.3 Invisible Element Merupakan pondasi atau kerangka yang berfungsi sebagai acuan penempatan semua elemen layout. Sesuai dengan namanya elemen ini pada saat cetak tidak akan terlihat, dalam penataan layout invisible elements akan bermanfaat sebagai salah satu pembentuk unity dari keseluruhan layout. Yang merupakan bagian dari invisible elemen adalah : •
Margin Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan ditempati oleh elemenelemen layout. Margin mencegah agar elemenelemen layout tidak terlalu jauh ke pinggir halaman.
•
Grid Adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam melayout. Grid mempermudah kita menentukan di mana harus
meletakkan
elemen
layout
dan
mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih dahulu untuk karya dan desain.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2 Data Fotografi 2.2.1 Pengertian Fotografi Arti dari istilah Fotografi adalah seni mengabadikan gambar dengan kamera, namun jika diartikan berdasar asal katanya fotografi sebenarnya berasal dari bahasa latin “Photos" yang berarti cahaya dan “Graphein” yang berarti menggambar. Dalam menggunakan kamera ternyata ada beberapa hal yang wajib kita tahu agar bisa menciptakan gambar / image bagus yang menunjukkan segenap interpretasi atas apa yang dilihat. Beberapa hal tersebut diantaranya : • Fokus / Focus Fokus adalah titik api di mana pada titik tersebut akan terlihat lebih jelas dan tidak blur. • Rana / Shutter Rana adalah tirai yang bergerak naik turun di dalam kamera dan berfungsi untuk mengatur berapa lama film hendak disinari. Rana memiliki satuan dengan nomor : B-12-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000. Makin cepat, makin sedikit cahaya yang masuk.Beberapa rana yang ada dalam kamera diantaranya adalah rana pusat dan rana celah yang dibagi menjadi rana celah vertikal dan horizontal. Rana pusat sendiri adalah rana yang terletak pada lensa berdampingan dengan diafragma dan menutupnya dengan cara memusat. Sedangkan rana celah adalah rana yang terletak pada kamera, rana celah vertikal menutup secara vertikal dan rana horizontal menutup secara horizontal.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Aperture / Diafragma Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan, atau mudahnya diafragma adalah bukaan lensa. Setiap lensa sebenarnya mempunyai perbedaan ukuran diafragma, namun biasanya ukuran
diafragma
dimulai
dengan
2,8-4-5,6-8-11-1-22.
Pemilihan besar kecilnya diafragma pastinya menghasilkan foto yang berbeda. Misalnya kita menggunakan diafragma besar, efeknya adalah makin sempit ruang tajam, sehingga makin besar efek blur untuk daerah di luar ruang tajam yang fokus. • Pencahayaan Pencahayaan adalah proses menyinari film dengan cahaya yang datang dari luar kamera dengan mengontrol besarnya
diafragma
dan
kecepatan
rana.
Dalam
pencahayaan, diafragma menentukan intensitas cahaya yang
diteruskan
ke
film.Sedangkan
kecepatan
rana
menentukan jangka waktu transmisi sinar. Beberapa teknik dalam pencahayaan diantaranya: • Penerangan Depan
Sumber cahaya dari depan objek, cahaya ini menghasilkan cahaya datar. • Penerangan Belakang
Sumber cahaya berasal dari belakang objek, dengan sumber cahaya seperti ini objek yang kita ambil menjadi shiluette (hitam). 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
• Penerangan Samping
Sumber penerangan
cahaya
dengan
berasal
sumber
dari
cahaya
samping, seperti
ini
membuat objek yang kita ambil akan nampak tegas. 2.2.2 Lensa Lensa adalah alat yang terdiri dari beberapa cermin yang berfungsi mengubah benda menjadi bayangan terbalik dan nyata. Letaknya ada di depan kamera karenanya ia biasa disebut mata dari kamera. Beberapa jenis lensa diantaranya : •
Berdasar Prime-Vario 1. Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap. Lensa ini kurang flexible, namun kualitasnya lebih baik daripada lensa zoom pada harga yang sama. 2. Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah.
•
Berdasar Panjang Fokal 1. Wide, lensa dengan FOV (field of view) lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung. 2. Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Sudut pandang lensa ini hampir sama dengan susut pandang mata manusia. 3. Tele, lensa dengan FOV (field of view) sempit, panjang fokal 70 mm atau lebih. Lensa ini digunakan untuk memotret jarak jauh.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Lensa-lensa Khusus 1. Lensa makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat. 2. Lensa Tilt and Shift, lensa yang bisa dibengkokkan. 3. Lensa Fisheye, lensa dengan permukaan cembung sehingga menghasilkan distorsi yang cukup besar.
• Berdasar Aperture Maksimumnya
1. Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar. 2. Lambat, memiliki aperture yang sempit. 2.2.3 ISO / ASA ISO menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISO-nya maka jumlah cahaya yang dibutuhkan makin sedikit. Jadi, jika kita berada pada tempat yang cahanya kurang, maka ISO yang kita gunakan haruslah tinggi. 2.2.4 Komposisi Fotografi Selain peralatan, dalam fotografi ternyata juga harus memperhatikan komposisi agar menghasilkan foto berkualitas. Komposisi
sendiri
adalah
susunan
objek
foto
secara
keseluruhan pada bidang gambar agar objek menjadi pusat perhatian. Dan berbicara komposisi maka kan selalu terkait dengan kepekaan dan sense. Untuk itu , melatih kepekaan kita saat memotret sangatlah dianjurkan agar bisa mendapatkan komposisi foto yang baik. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan komposisi yang baik diantaranya :
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Sepertiga Bagian (Rule of Third) Dalam aturan umum fotografi, sebenarnya bidang foto dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek foto pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangatlah berbeda dengan yang umumnya dilakukan, yaitu menempatkan objek di tengahtengah.
•
Sudut pemotretan (Angle of View) Sudut pengambilan foto sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Beberapa teknik pengambilan foto yang biasa digunakan diantaranya : •
Eye Level Viewing Ini adalah sudut pengambilan foto yang paling umum dilakukan, yaitu pemotretan sebatas mata pada posisi berdiri. Hasilnya wajar/biasa, tidak menimbulkan efekefek khusus yang terlihat menonjol kecuali efek-efek yang timbul oleh penggunaan lensa tertentu.
•
Bird Eye Viewing Objek dibidik dari atas. Efek yang tampak subjek terlihat rendah, pendek dan kecil. Biasanya digunakan untuk memotret suatu lokasi atau landscape.
•
Low Angle Camera Pemotretan dilakukan dari bawah. Efek yang timbul adalah distorsi perspektif yang secara tekhnis dapat menurunkan kualitas gambar, namun bagi yang kreatif bisa digunakan untuk menghasilkan efek khusus. 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Frog Eye Viewing Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas, tapi mendatar dan dilakukan dengan tiarap. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
•
Waist Level Viewing Pemotretan yang dilakukan sebatas pinggang. Arah lensa disesuaikan dengan arah mata (tanpa harus mengintip dari jendela pengamat). Sudut pengamblan seperti ini biasanya digunakan untuk foto-foto candid. Tapi pengambilan foto seperti ini adalah spekulatif.
•
High Handheld Position Pemotretan yang dilakukan dengan cara mengangkat kamera
tinggi-tinggi
dengan
kedua
tangan
tanpa
membidik. Ada unsur spekulatif juga disini, namun ada kiat
untuk
melakukan
pemotretan
dengan
sudut
penglihatan ini, yaitu dengan menggunakan lensa sudut lebar dan memposisikan gelang fokus pada tak terhingga kemudian memutarnya balik sedikit saja. Pemotretan seperti ini biasanya dilakukan untuk memotret tempat keramaian. •
Komposisi Pola Garis Di dalam pemotretan nature, pola garis juga menjadi salah satu unsur yang dapat memperkuat objek foto. Elemen garis dibangun dari perpaduan elemen-elemen 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lain yang ada di dalam foto. Misalnya pohon, ranting, daun, garis cakrawala, gunung, jalan, garis atap rumah dan lain-lain. Elemen-elemen yang membentuk pola garis ini sebaiknya diletakkan di sepertiga bagian bidang foto. Pola garis ini membuat komposisi foto menjadi lebih seimbang, dinamis dan tidak kaku. 2.2.5 Background dan Foreground Latar belakang atau latar depan adalah benda-benda yang berada di depan maupun di depan inti atau objek dari suatu
foto.
Meskipun
background
maupun
foreground
mempunyai fungsi sebagai pendukung untuk memperkuat kesan dan fokus perhatian kepada objek serta mood suatu foto, namun sangat disarankan keduanya tidak lebih dominan daripada objek intinya. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk kepentingan ini adalah dengan mengaburkan (blur) keduanya melalui pengaturan diafragma. 2.2.6 Landscape Photography Fotografi Landscape adalah fotografi pemandangan alam atau dalam pengertian lain adalah jenis fotografi yang merekam keindahan alam, dapat juga dikombinasikan dengan yang lain seperti manusia, hewan dan yang lainnya, namun tetap yang menjadi fokus utamanya adalah alam. Pemandangan alam yang begitu indah pada saat-saat tertentu ketika secara sensitif kita bisa menandai sifat dan arah datangnya sinar matahari. Misalnya pada saat sore maupun pagi hari ketika sinar matahari bersifat kekuning-kuningan dan arah jatuhnya membentuk bayangan objek yang sangat panjang. Selain itu saat pergantian musim, pada saat beberapa tumbuhan sedang mengalami pergantian daun. 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Foto
Pemandangan
bisa
di
kategorikan
menjadi
beberapa macam, misalnya : • Foto Landscape Foto pemandangan alam daratan yang mencakup alam pegunungan, lembah, persawahaan. dan lain-lain. • Foto Seascape Foto pemandangan laut yang mencakup alam lautan, danau, dan segala objek yang menekankan keberadaan air. • Foto Skyscape Foto pemandangan langit yang mencakup keberadaan awan, biru langit, sunrise, sunset, dan lain-lain. • Foto Cityscape Foto pemandangan kota atau pedesaan yang mencakup keunikan-keunikan dan keindahan-keindahan sudut-sudut perkotaan
ataupun
menginformasikan
ciri
pedesaan khas
yang
kehidupan
mampu masyarakat
didalamnya.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3 Data Objek Perancangan 2.3.1 Sejarah Pada
waktu
Gunungkidul
masih
merupakan
hutan
belantara, terdapat suatu desa yang dihuni beberapa orang pelarian dari Majapahit. Desa tersebut adalah Pongangan, yang dipimpin oleh R. Dewa Katong saudara raja Brawijaya. Setelah R Dewa Katong pindah ke desa Katongan 10 km utara Pongangan, puteranya yang bernama R. Suromejo membangun desa Pongangan, sehingga semakin lama semakin rama. Beberapa waktu kemudian, R. Suromejo pindah ke Karangmojo. Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro. Kemudian ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar membuktikan kebenaran berita tersebut.
Setelah
dinyatakan
kebenarannya,
Tumenggung
Prawiropekso menasehati R. Suromejo agar meminta ijin pada raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya. R.
Suromejo
tidak
mau,
dan
akhirnya
terjadilah
peperangan yang mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki Pontjodirjo yang merupakan anak R Suromejo
akhirnya
menyerahkan
diri,
oleh
Pangeran
Sambernyowo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Namun Bupati Mas Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831. Gunungkidul
(selain
Ngawen
sebagai
daerah
enclave
Mangkunegaran) menjadi kabupaten di bawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta. 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mas Tumenggung Pontjodirjo diganti Mas Tumenggung Prawirosetiko, yang mengalihkan kedudukan kota kabupaten dari Ponjong ke Wonosari. Menurut ”Peprentahan
Mr Praja
R.M
Suryodiningrat
Kejawen”
yang
dalam
dikuatkan
bukunya buku
de
Vorstenlanden terbitan 1931 tulisan G.P Rouffaer, dan pendapat B.M.Mr.A.K Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk, berdirinya Gunungkidul (daerah administrasi) tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro, bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta. Disebutkan bahwa ”Goenoengkidoel, wewengkon pareden wetan lepen
opak.
Poeniko
siti
maosan
dalem
sami
kaliyan
Montjanagari ing jaman kino, dados bawah ipun Pepatih Dalem. Ing
tahoen
1831
Nagoragung
sarta
Mantjanagari-nipoen
Ngajogjakarta sampoen dipoen perang-perang, Mataram dados 3 wewengkon, dene Pangagengipoen wewengkon satoenggalsatoenggalipoen
dipoen
wastani
Boepati
Wadono
Distrik
kaparingan sesebatan Toemenggoeng, inggih poeniko Sleman (Roemijin Denggong), Kalasan serta Bantoel. Siti maosan dalem ing Pengasih dipoen koewaosi dening Boepati Wedono Distrik Pamadjegan Dalem. Makanten oegi ing Sentolo wonten pengageng
distrik
ingkang
kaparingan
sesebatan
Riya.
Goenoengkidoel ingkang nyepeng siti maosan dalem sesebatan nipoen Riya.” Dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta sejarah, penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Kabupaten Gunungkidul dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758 dan dikuatkan 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985 tentang Penetapan hari, tanggal bulan dan
tahun
Hari
Jadi
Kabupaten
Gunungkidul
yang
ditandatangani oleh bupati saat itu Drs KRT Sosro Hadiningrat tanggal 14 Juni 1985. Sedangkan secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan berkedudukan di Wonosari sebagai ibukota kabupaten, ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat. Guna mengabadikan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul dibangun prasasti berupa tugu di makam bupati pertama Mas Tumenggung Pontjodirjo dengan bertuliskan Suryo sangkala dan Condro sangkala berbunyi : NYATA WIGNYA MANGGALANING NATA ”HANYIPTA TUMATANING SWAPROJO” Menurut Suryo sangkala tahun 1831 dibalik 1381, sedang Condro sangkala 1758 dibalik 8571.
2.4 Data Photobook Didasari dengan pengertian photobook itu sendiri, yaitu buku yang didominasi dengan foto dan teks hanya sebagai pelengkap atau sebagai info tambahan yang ada dalam buku tersebut. Buku yang berisi foto-foto tersebut memang di khususkan untuk orang-orang yang lebih suka mencari informasi melalui foto/gambar di banding dengan tulisan. Banyak memang orang-orang yang malas membaca 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan lebih senang melihat gambar/foto. Dengan itu diciptakanlah buku yang di namakan photobook yang berisi 80% foto dan 20% teks. Berikut adalah beberapa macam jenis photobook : 1.
Personal Photobook (berisi foto-foto seseorang/public figure)
2.
Hobbyist Photobook (berisi foto hobi-hobi tertentu)
3.
Travel Photobook (berisi foto objek-objek wisata)
2.5 Data Industri Pariwisata Berkembangnya industri pariwisata di Indonesia dapat dilihat dari semakin banyaknya orang yang mulai bepergian ke berbagai objek pariwisata di Indonesia. Dengan bermunculannya video-blog yang menceritakan sebuah perjalanan dan juga diadakannya travel fair yang lebih dari sekali dalam setahun menandakan semakin banyak minat masyarakat untuk bepergian khususnya mengeksplorasi keindahan alam nusantara. Malesbanget.com
adalah
salah
satu
yang
berkontribusi
terhadap berkembangnya industri pariwisata di Indonesia. Dengan Travel Series Video-nya yaitu “Jalan Jalan Men”, Malesbanget.com ikut mempromosikan objek pariwisata Indonesia. Selain video, juga ada media Travelling Photobook dimana fotografer merekam keindahan alam melalu kamera-kamera mereka kemudian dibukukan sehingga masyarakat bisa ikut menikmatinya dan juga secara tidak langsung mempromosikannya.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/