BAB 3 DATA PERANCANGAN
Data - data yang diperoleh melalui : • Wawancara dengan Guru Sekolah • Survei Lapangan • Data data dari internet Populasi dan sample merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan penelitian dikarenakan populasi sample dapat membantu seorang penulis untuk mengetahui sampai batas mana penelitian dilakukan. Teori dan metode dibutuhkan keseimbangan yang sifatnya kuantitatif dan
kualitatif.
Kedua
aktifitas
dapat
berperan
signifikan
dalam
mengungkapkan masalah dan koneksi dalam penciptaan, evaluasi dan pemahaman bentuk serta pesan-pesannya.
3.1 Data Kuantitatif •
Data kuantitatif, yaitu data yang dapat diselidiki secara langsung dan dapat dihitung dengan menggunakan cara sederhana.
•
Data kualitatif, data yang tidak dapat diselidiki secara langsung dan hanya dapat diukur dengan cara tidak langsung, seperti misalnya tingkat inteligensia, ketrampilan, kejujuran, dan lainnya.
Penelitian perancangan buku cerita anak bergaya Pop up & Lift The Flap segmentasi 4-8 tahun (Tk-SD) dengan memberikan sample buku cerita biasa dengan perbandingan buku cerita anak bergaya pop up& Lift The Flap. Selain terhadap anak, orang tua juga ikut andil dalam penelitian ini karena orang tua sebagai sarana perantara dalam menyajikan atau membawakan cerita dan factor penentu dalam memilih buku edukasi yang bagus buat anaknya.
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penelitian dilakukan di Tk Bayangkari Brimob kelapa dua depok.Data yang diperoleh sebagai bahan dalam penelitian penulis dapat secara langsung dari : •
Pengamatan Dimana proses peneliti dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak dalam kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain. Pengamatan penulis disini pada saat guru membacakan buku cerita kepada anak didik.Dengan gaya cerita dan juga ilustrasi cerita yang biasa saja anak-anak kurang tertarik memperhatikan guru dalam memberi cerita, konsentrasi anak didik makin lama makin hilang dengan melakukan kesibukan masing-masing tidak terfokus pada cerita yang disampaikan guru.
•
Pertanyaan Pertanyaan yang cocok digunakan dalam pendekatan disini adalah survei. Pertanyaan yang efektif akan membantu pengumpulan data yang akurat, karenanya Fox (dalam Sevilla, 1993) memberikan kriteria karakteristik karakteristik pertanyaan yang efektif. • . Hasil Kuisioner Dengan kuisioner yang telah dibagikan kepada 20 responden, sebanyak 6 orang responden yang berusia 8 tahun, 5 orang responden yang berusia 7 tahun,3 orang responden yang berusia 6 tahun, 3 orang responden yang berusia 5 tahun, 3 orang responden yang berusia 4 tahun. Setelah mengajukan 7 pertanyaan dalam kuisioner, maka diperoleh data serta
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
informasi yang kemudian dapat di analisis sebagai berikut : 1.Buku Apa yang kamu sukai buku cerita hanya teks saja apa bergambar? Jawaban : Dari hasil perolehan kuisioner yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun ditemukan bahwa sebanyak 18 anak menyukai buku cerita bergambar dan 2 anak menyukai buku cerita hanya teks saja.Jadi anak usia 4 – 8 tahun lebih menyukai buku cerita bergambar daripada hanya tulisan atau teks saja. 2. Buku cerita berwarna apa yang tidak berwarna yang kamu suka? Jawaban : Dari hasil perolehan kuisioner yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun ditemukan bahwa sebanyak 16 anak menyukai buku cerita berwarna dan 4 anak menyukai buku cerita tidak berwarna 3.Warna apa yang kamu sukai dalam sebuah buku cerita? Jawaban : Dari hasil perolehan kuisioner yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun ditemukan bahwa sebanyak 18 anak menyukai warna cerah dan terang dan 4 anak menyukai buku cerita warna gelap. 4.Buku cerita dengan tema binatang apa orang yang kamu sukai Jawaban : Dari hasil perolehan kuisioner yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun ditemukan bahwa sebanyak 13 anak menyukai tema binatang dan 7 anak menyukai tema orang.
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.Karakter binatang apa yang lucu kamu sukai dalam buku cerita Koala atau monyet? Jawaban: Dari hasil perolehan kuisioner yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun ditemukan bahwa sebanyak 16 anak menyukai koala dan 4 anak menyukai monyet. 6.Menurut kamu lebih menarik warna pakai krayon apa pakai media computer? Jawaban : Dari hasil perolehan kuisioner yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun ditemukan bahwa sebanyak 10 anak menyukai pakai krayon
dan 10 anak menyukai
pakai pensil. 7.Buku cerita yang biasa aja (2D) apa buku cerita yang bias bergerak (3D) yang lebih kamu sukai? Jawaban : Dari hasil perolehan kuisioner yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun ditemukan bahwa sebanyak 19 anak menyukai buku cerita 3d yang bias bergerak dan 1 menyukai buku cerita yang biasa aja 2d
Dari hasil perolehan kuisioner secara keseluruhan yang dibagikan kepada 20 orang responden yaitu anak – anak usia 4 – 8 tahun apat diambil kesimpulan ditemukan bahwa anak-anak lebih suka buku bergambar dan berwarna terang dengan tema binatang dengan media pewarnaan mengunakan komputer dan lebih tertarik dan senang buku cerita dengan visual 3d yang bisa bergerak dibanding 2d yang tampilannya datar. • Studi Dokumenter teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik
dokumen
tertulis,gambar
maupun
elektronik.
Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis terhadap dokumendokumen tersebut. Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Dalam menggunakan metode dokumentasi ini penulis memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka penulis tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel penulis dapat menggunakan kalimat bebas. Metode yang digunakan disini adalah metode kepustakaan dengan mencari informasi melalui buku, majalah, internet, bahan-bahan kuliah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan yang berkaitan dengan materi ini. Maka dengan adanya buku cerita bergaya Pop Up & Lift The Flap ini nantinya dapat membantu anak-anak dalam berpikir dengan kreatif akan kesukaan dan bagaimana cara mereka untuk mengembangkan imajinasi yang mereka miliki. 3.2 Kualitatif Penggambaran
atau
pendeskripsian
tentang
proses
belajar
yang
mengunakan bacaan atau gambar. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan wawancara secara langsung kepada orang tua dan guru-guru setempat : • Wawancara Ibu Santi ( Guru Tk)
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Ibu santi menuturkan bahwa rendahnya minat baca anak terhadap buku cerita dengan tampilan biasa saja hanya teks atau gambar berwarna hitam putih saja, sehingga seringnya anak tidak fokus ketika guru menceritakan buku cerita di depan kelas.Untuk itu hendaknya setiap buku cerita anak dibuat dengan warna dan tampilan yang menarik agar anak senantiasa tertarik membaca dan bermainmain dengan buku cerita Ibu Fitri (Orang tua murid SD) Menurut ibu LFitri isi cerita haruslah ringkas ,padat dan mudah dicerna sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah di cerna oeh anak-anak.Ibu Lala berharap lebih banyak lagi buku cerita edukatif dan bergaya seperti pop up & Lift the Flap karena masih sedikitnya dia menjumpai buku Pop up & Lift The Flap ada di pasaran atau toko buku sehingga dia kesulitan dalam membeli buku cerita edukasi tersebut. •
Data Dari Internet Faktor penyebab rendahnya minat baca anak Rendahnya minat baca anak di sebabkan atas banyak faktor, baik faktor
internal
maupun
faktor
mempengaruhi rendahnya
minat
eksternal.Faktor baca
internal
anak meliputi
usia,
yang jenis
kelamin, sikap, kemampuan membaca, serta kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi rendahnya minat baca anak meliputi ekonomi, status sosial, pengaruh teman sebaya, kelompok etnis, serta bahan bacaan yang tidak sesuai. Orang tua kebanyakan masih memilih-milih bahan bacaan yang akan di berikan untuk anaknya, padahal untuk dapat meningkatkan minat baca anak, tidak harus membaca buku yang ia senangi, membaca bacaan apapun secara tidak langsung juga akan mengajarkan anak membaca sekalipun hanya membaca banner yang tertera di pinggir jalan saat lampu merah. Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.
Jepang,
Amerika,
masyarakatnya
Jerman,
punya
tradisi
dan
negara
membaca
maju
lainnya
yang
buku,
begitu
pesat
peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia kebiasaan ini belum tampak. sumber : Surabaya E-health.
Faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca :
1. Sistem yang di terapkan di indonesia belum membuat anak-anak harus membaca buku yang banyak, mencari ilmu dan informasi yang lebih dari yang di sampaikan oleh guru di sekolah ataupun yang di ajarkan orang tua. 2. Saat ini hiburan semakin mendominasi minat anak sehingga menyebabkan rendahnya minat baca anak. Tayangan TV mampu mengalihkan perhatian mereka dari buku. 3. Semakin banyaknya tempat hiburan. Waktu-waktu senggang kadang di habiskan untuk bertamsya ke tempat-tempat rekreasi. Sebenarnya ini tergantung dari orang tua sang anak. Hilangkan kebiasaan menjanjikan anak untuk liburan di akhir pekan, sekali-kali ajaklah anak-anak berkunjung ke perpustakaan atau toko buku untuk membaca bersama. Apalagi saat ini ada banyak perpustakaan yang di desain lucu dan menyenangkan untuk meningkatkan minat baca mereka. 4. Jarangnya pembudidayaan membaca. Sampai sekarang budaya yang di wariskan nenek moyang kita hanyalah budaya bercerita dan mendengarkan dongeng, sangat jarang membaca dongeng bersama. 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jika terlalu sering di ceritakan sebuah cerita, si anak mungkin hanya ingin di ceritakan terus-terusan karena itu akan lebih menyenangkan bagi mereka sehingga menyebabkan rendahnya minat baca anak. 5. Rendahnya minat baca anak juga disebabkan karena sibuknya orang tua mencari nafkah. Nafkah adalah kewajiban bagi para orang tua, tapi jangan sampai karena mencari nafkah orangtua menjadi lupa akan kewajiban yang lainnya yakni mengajarkan anak hal-hal yang berguna bagi masa depannya. Ini akan mengurangi waktu luang orang tua dengan anaknya sehingga hampir tidak ada waktu untuk mengajarkan anak membaca. 6. Perkembangan fisik, merupakan hal yang sangat penting dalam memutuskan perkembangan minat. Seseorang yang secara fisik mengalami
kebuataan
atau
kecacatan
pada
matanya
akan
berpengaruh pada ketertarikannya pada aktivitas membaca.
7. Perbedaan sex (identitas kelamin). Ada perbedaan besar antara minat membaca disebabkan
pada
perempuan
perbedaan
dan
fisiologis
laki-laki. dan
Perbedaan
pengaruh
tersebut
budaya,
level
pendidikan dan kondisi lingkungan.
8. Lingkungan, menentukan aturan penting dalam memutuskan minat membaca seseorang, misalnya saja linkungan rumah yang kondusif dan memberikan banyak contoh dan stimulus sehingga seseorang akan memiliki kebiasaan membaca.
9. Status sosial-ekonomi, kondisi keluarga juga menentukan dalam pembentukan minat membaca pada seseorang. Seseorang yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi menengah ke atas akan dapat memberikan fasilitas dan stimulus bahan-bahan bacaan yang dapat merangsang minat membaca pada anak.
Selain hal-hal diatas, minat yang berkembang pada anak menurut Hurlock (1993), disebabkan karena: 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
10. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan mental. Minat berubah seiring perubahan fisik dan mental yang juga mengalami perubahan.
Ketika
pertumbuhan
mulai
berhenti
dan
level
perkembangan dari kematangan tercapai, minat menjadi lebih stabil. Minat membaca pun tumbuh bersamaan dengan perkembangan mental, jenis bahan bacaan yang dibaca seseorang pun akan berubah seiring dengan level perkembangan dan kematangan pribadi.
11. Minat bergantung pada kesiapan belajar. Anak-anak tidak dapat memperoleh minat sebelum fisik dan mental siap melakukannya. Minat membaca juga bergantung pada kesiapan belajar, minat membaca dapat semakin kuat apabila seorang anak sudah memiliki kemampuan membaca, untuk memiliki kemampuan membaca seorang anak haruslah siap secara fisik (mata yang normal, otak yang sempurna sehingga proses pengenalan dan perangkaian huruf menjadi kata dan kalimat dapat dilakukan) dan kesiapan mental, mampu menangkap makna dan maksud dari rangkaian huruf dan kata.
12. Minat tergantung pada kesempatan untuk belajar. Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka “tumbuh dari rumah” sehingga kesempatan pertama untuk belajar berasal dari rumah dan lingkungan rumah merupakan reinforcement awal. Minat membaca salah satu contoh paling relevan, dimana lingkungan rumah merupakan stimulus paling awal dan tempat belajar utama bagi seseorang anak untuk belajar membaca dan mempertahankannya dan kemudian dapat menjadi sebuah kebiasaan.
13. Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat anak. Seseorang yang cacat indra penglihatannya akan membatasi aktivitas seseorang tersebut untuk membaca. 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
14. Minat
diperoleh
dari
pengaruh
budaya.
Anak-anak
mendapat
kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka. Budaya merupakan kebiasaan yang sifatnya permanent, sehingga sangat dimungkinkan dengan adanya budaya membaca akan membuat seseorang secara tidak langsung atau secara langsung terpengaruhui dan kemudian menjadikan minat membaca menjadi tinggi.
15. Minat dipengaruhi oleh bobot emosi. Ketidaksenangan emosi akan melemahkan minat dan kesenangan emosi yang mendalam akan menguatkan minat. Seseorang yang telah menemukan manfaat dari kegiatan membaca, akan menimbulkan reaksi positif yang akan membuat orang tersebut ingin mengulanginya lagi dan lagi, sehingga kesenagan emosi yang mendalam pada aktivitas membaca akan menguatkan minat membaca.
Minat adalah sifat egosentris dikeseluruhan masa anak-anak, seorang anak yang sangat yakin dengan membaca akan membuatnya memiliki kekayaan wawasan dan kecerdasan dalam menyikapi hidup akan terus menerus melakukan aktivitas membaca sampai dewasa. Selain yang tersebut diatas Elliot dkk (2000) menjelaskan bahwa minat berperan penting dalam proses belajar mengajar, dan minat harus terus terpelihara, termasuk salah satunya adalah minat membaca. Elliot dkk (2000) juga menjelaskan bahwa untuk dapat memperoleh minat siswa dalam proses pembelajaran diperlukan sebuah stimulus yaitu dengan strategi yang berorientasi curiosity atau teknik mengembangkan dan memfasilitasi curiosity siswa, dengan demikian untuk memperoleh dan menumbuhkan minat membaca pada siswa diperlukan adanya pengembangan dan pemfasilitasan curiosity. Pendapat Elliot dkk diperkuat oleh pendapat Smith & Dechant
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(1961) bahwa curiosity dan gejala untuk bereksplorasi akan membuat seseorang memperoleh minat, termasuk minat membaca.
Kesimpulannya adalah minat
membaca tidaklah dapat ada dengan
sendirinya, melainkan didapat dari proses pembelajaran dan perkembangan fisik, perbedaan sex (identitas kelamin), status sosial-ekonomi, lingkungan, perkembangan mental dan fisik, pengalaman sosial, budaya, bobot emosi, sifat egosentris, kesiapan belajar dan kesempatan untuk belajar serta pengembangan dan pemfasilitasan curiosity
Nah, itulah tadi faktor-faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca anak zaman sekarang. Sebenarnya, dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
minat
baca
anak di
atas,
semuanya
kita
kembalikan lagi pada diri masing-masing bahwa betapa besarnya manfaat baca yang bisa diperoleh untuk anak anda kelak. Jika ada niat memberantas rendahnya minat baca anak tersebut, pasti akan ada jalan. Misalnya saja pada poin ke 2 faktor penyebab rendahnya minat baca anak, anda bisa menyiasatinya dengan membatasi waktu menonton anak. Tapi yang paling penting adalah memberikan mereka contoh yang baik, jangan sampai anda membatasi waktu nontonnya dan menyuruh mereka belajar membaca pada saat yang bersamaan anda sendiri yang menonton sinetron terus-terusan. Rendahnya minat baca anak dapat di minimalisir jika anda memulai menanamkan kebiasaan membaca sejak usia dini. Upaya Menumbuhkan Minat Baca Anak Sejak Dini Berbagai rujukan di atas memberikan suatu hipotesis bahwa minat baca masyarakat Indonesia rendah. Sementara itu, infrastruktur yang mengkondisikan agar minat baca tumbuh dan berkembang di masyarakat masih rendah. Oleh karena itu, perlu upaya-upaya yang dilakukan agar minat baca dapat tumbuh sejak anak usia sekolah atau bahkan sejak dini. Sejak anak-anak dapat membaca buku secara lancar. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan minat baca anak sejak usia ini antara lain dilakukan dengan cara :
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Proses pembelajaran di sekolah harus dapat mengarahkan kepada peserta didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Disinilah peran guru sebagai pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata pelajaran yang relevan memberi tugas kepada peserta didik sebagaimana. 2. merupakan penerapan dari materi pokok "Dasar-dasar penelitian sejarah".Siswa diharapkan mendapat pengalaman belajar menerapkan langkah-langkah
penelitian
sejarah
sederhana
(heuristik,
verifikasi/kritik, interpretasi, dan historiografi), dan kecakapan akademik berupa
kecakapan
mengumpulkan/menggali
informasi,
mengkaji/mengolah informasi, dan menghubungkan variabel-variabel komunikasi tertulis. 3. Menekan harga buku bacaan maupun buku pelajaran agar terjangkau oleh daya beli masyarakat. Minat membeli buku masyarakat rendah, karena harga buku-buku saat ini relatif cukup mahal. Dengan demikian apabila harga buku dapat terjangkau, maka minat membeli buku bacaan oleh masyarakat akan menjadi tinggi. Dengan banyak memiliki buku, maka minat membaca buku akan menjadi meningkatkan secara bertahap. 4. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. Bahkan seorang penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu “pintu masuk” untuk kesenangan anak membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin, dari gambar tokohnya 5. Sudah bisa “berbicara” dan bikin tertawa. Bahkan anak yang belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya. 6. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca anak-anak. Baik di rumah maupun di sekolah. Di sekolah, guru memberikan tugas kepada siswa untuk menceriterakan kembali buku yang telah dibaca, mengadakan lomba meresensi buku, bedah buku, pameran buku bekerjasama dengan penerbit dan masyarakat pecinta buku. Di rumah oranglah yang harus dapat menciptakan kondisi lingkungan agar anak gemar membaca. Para orang tua hendaknya 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
menyediakan bacaan di rumah, seperti majalah, koran, kamus, buku ilmu pengetahuan, dsbnya. 7. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Glenn Doman dalam bukunya “Mengajar Bayi Anda Membaca” menyebutkan bahwa anak usia 18 bulan hingga empat tahun memiliki “rasa ingin tahu” yang amat besar. Keingintahuan tersebut tidak hanya muncul ketika melihat simbol yang tertera dalam buku. 8. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/kabupaten dengan meli-batkan penerbit, LSM, perpustakaan, masyarakat pecinta buku, Depdiknas, dan sekolah-sekolah. Dengan mewajibkan siswa untuk berkunjung pada pameran buku tersebut. 9. Di rumah orang tua memberikan contoh membaca untuk anakanaknya. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh orang tua agar orang tua dapat menjadi teladan bagi anak-anaknya sebagaimana diuraikan berikut ini. 10. Bagi orang tua, ada tips yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan minat baca anak. Tidak ada yang lebih penting untuk kesuksesan akademik seseorang, selain menjadi pembaca yang baik. Orang tua mengenal anak-anak mereka dengan baik dan dapat menyediakan waktu dan perhatian yang akan membimbing mereka berhasil dalam membaca.
4.1 DATA PERANCANGAN
Penyajian urutan data dalam bentuk tabel: SIFAT DATA RINCIAN DATA
A
Primer
Sekunder
(utama)
(Pendamping)
KESIAPAN DATA MANFAAT DATA DALAM PERANCANGAN
Sudah
Belum
Data Objek Perancangan Buku cerita dengan karakter koala
√
Sebagai refensi karakter koala
√
Buku Pop up
√
Menyusun kontruksi pop up
√
√
Penyesuaian layout dan warna sesuai karakter anak
√
Referensi dari internet ilustrasi dengan gaya anakanak Data dari internet tentang koala
√
Mengetahui kehidupan koala dan
√ 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
karakteristiknya sebagai penguat cerita Tutorial teknik pop up & lift the flap B.
√
Membuat kontruksi Pop up & Lift the Flap
√
Alur cerita tiap halaman
√
Data Teknis Perancangan
√
Storyline& story board Ilustrasi
√
Tampilan karakter 2 D
√
Typografi & Layout
√
Penyusunan per halaman
√
Software
√
Media pendukung dalam pengerjaan ilustrasi
√
Tabel 4.1 perancangan
4.2 Rincian Data Perancangan a1 .Referensi buku • Buku cerita dengan karakter hewan koala berjudul Munch Munch Munch penulis Merlinda Lesmana, illustrator Aldriana Amir dan penerbit Erlangga For Kids •
Buku Pop up berjudul Dongeng pengarang Dugald Steer Penerbit Erlangga For kids
a2. Referensi Data tentang koala http://id.wikipedia.org/wiki/Koala, tentang kehidupan koala a3.Referensi ilustrasi,warna sesuai karakteristik anak- anak http://www.shutterstock.com/cat.mhtml?search term=jungle+animals&search_group=&lang=en&search_source=searc h_form
Gambar a3. Referensi ilustrasi
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
a4 .Tutorial teknik Pop up & Lift The Flap dari youtube http://www.youtube.com/watch?v=PIxrtsftXS0 http://www.youtube.com/watch?v=1U3FGIHRgiU b1. Storyline & story board http://4.bp.blogspot.com/_vape1lBeF
Gambar b1. Storyline& story board
b2.Ilustrasi http://www.canstockphoto.com/jungle-safari-10431805.html
Gambar b2. Referensi ilustrasi
b3.Typografi (font) http://www.canstockphoto.com/jungle-safari-10431805.html
Kids Plain Gambar b3. Referensi font
4.2 Obyek Referensi & Inspirasi 4.2.1 Referensi karya setema
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.2.1. Referensi karya setema
Buku cerita oleh Disney berjudul The Wild” Sang Raja Koala” penerbit gramedia pustaka utama.Menceritakan tentang Nigel Sebal (sang koala) ia ingin menjadi koala yang besar dan kuat.Untunglah ketika akan membebaskan teman-temannya yang akan dimangsa dia berhasil membuktikan keberanian dan ketangguhannya. Buku cerita ini memberikan inspirasi membuat cerita dengan tema yang sama dan berisikan pesan kebaikan di dalamnya. 4.2.2 Referensi karya Pop up & Lift the Flap
Gambar 4.2.2 Referensi Pop up
Buku Pop up Berjudul Hewan peliharaan pengarang Dugald steer Ilustrasi Derek Matthew penerbit Erlangga for kid.BUku dengan gaya pop up yang sama hanya bagian tertentu saja yang dibuat pop up.
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.2.3 Referensi Lift The Flap
Buku Lift The Flap penggarang Alastair smit penerbit erlangga for kids.Buku ini memberi inspirasi untuk membuat buku Lift Flap dengan menyisipkan pertanyaan sehingga lebih interaktif
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/