Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor Sistem
Perencanaan
Pembangunan
25
tahun 2004 tentang
Nasional
mendefinisikan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Perencanaan pembangunan daerah ditujukan untuk mengupayakan pembangunan
daerah
sesuai
dengan
potensi
alamnya
dan
memanfaatkan potensi tersebut secara efisien, tertib dan aman, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sistem Perencanaan Pembangunan daerah adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Daerah. Berdasarkan pasal Pasa1 150 Ayat (2) Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah menyebutkan bahwa Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pemerintahan daerah provinsi, Kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya
yang
dilaksanakan
oleh
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda). Sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Bappeda Kabupaten Langkat menyiapkan rancangan Rencana Strategis SKPD (Renstra-SKPD) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah (Pasal 15 Ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2004). RenstraSKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Selanjutnya dalam Pasal 7 Ayat (1)
Undang-undang tersebut menyebutkan bahwa Renstra-SKPD memuat 1
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
visi,
misi,
tujuan,
strategi,
kebijakan,
program,
dan
kegiatan
pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Selanjutnya dalam Pasal 25 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 menyatakan bahwa Renstra-SKPD ditetapkan dengan Keputusan SKPD. 1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Maksud
penyusunan
Perencanaan
Rencana
Strategis
Badan
Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat
adalah : 1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam
melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di
bidang
perencanaan
pembangunan,
sehingga
tujuan
program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 2009-2014 dapat tercapai. 2. Mempermudah koordinasi
pengendalian
dengan
instansi
kegiatan terkait,
serta
pelaksanaan
monitoring,
analisis,
evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal. 3. Memberikan
informasi
kepada
pemangku
kepentingan
(stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan. 4. Menjadi
kerangka
dasar
bagi
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan. 1.2.2 Tujuan penyusunan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat adalah : 1. Menetapkan dokumen perencanaan daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 2. Mengembangkan
pemikiran,
sikap
dan
tindakan
yang
berorientasi pada masa depan.
2
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
3 Mengelola
keberhasilan
Memanfaatkan
organisasi
perangkat
secara
manajerial
sistemik,
dalam
serta
pengelolaan
pemerintahan dan pembangunan. 4. Memudahkan
para
pemangku
kepentingan
(stakeholders)
untuk menghadapi masa depan. 5. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara prima. 1.2.3 Sasaran
penyusunan
Rencana
Strategis
Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat adalah terwujudnya komitmen dan konsistensi perencanaan pembangunan
daerah
serta
pelaksanaan
kegiatan
yang
dioperasionalisasikan secara konsekuen berdasarkan pada skala prioritas yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan daerah yang didukung sistem pengawasan dan pengendalian yang efektif. 1.3. Landasan Hukum Penyusunan Landasan hukum penyusunan Renstra Bappeda Tahun 2009 – 2014 yaitu : 1. Undang Undang No. 7 Drt Th. 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom
Kabupaten-kabupaten
dalam
lingkungan
Provinsi Sumatera UtaraLembaran Negara Republik Indonesia tahun 1956 No. 58). 2. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4286); 3. Undang-undang Perencanaan
Nomor
25
Pembangunan
tahun
2004
Nasional
tentang
(Lembaran
Sistem Negara
Republik Indonesia tahun 2004 No. 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4548); 5. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran
Negara
Pemerintah
Nomor
Republik
Indonesia
Nomor
4438); 6. Peraturan
5
Tahun
1982
tentang
Perpindahan Ibukota Kabupaten DT II Langkat dari Binjai ke Stabat (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1982 Nomor 9); 7. Peraturan
Pemerintah
Nomor
10
Tahun
1986
tentang
perubahan batas wilayah Kotamadya DT II Binjai, Kab. DT II Langkat dan Kab. DT II Deli Serdang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1986 Nomor 3323); 8. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal; 10.Peraturan Pemerintah Nomor 03 tahun 2007 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19); 11.Peraturan Pembagian
Pemerintah Urusan
Nomor
38
Pemerintahan
Tahun antara
2007
tentang
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
4
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12.Peraturan
Pemerintah
Nomor
41
Tahun
2007
tentang
Organisasi Perangkat Daerah 13.Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 14.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara
Penyusunan,
Pelaksanaan
Rencana
Pengendalian
Pembangunan
dan
Daerah
Evaluasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 15.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008
Tentang
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4833); 16.Permendagri No. 59 tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 17.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 7 Tahun
2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun 2003-2018; 18.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor
12
tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2003 Nomor 12) 19.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 tahun 2009
tentang
Daerah
Rencana
Provinsi
Pembangunan
Sumatera
Utara
Jangka
tahun
2009
Menengah –
2013
(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2009 Nomor 8 dan Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 19); 5
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
20.Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kabupaten Langkat; 21.Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009 tentang Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Langkat tahun 2009-2014; 22.Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 32 Tahun 2008 tentang
Struktur
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Pemerintah
Kabupaten Langkat.
1.4. Hubungan
Renstra
Bappeda
Dengan
Dokumen
Perencanaan Lainnya Renstra Bappeda dirumuskan dengan berpedoman kepada RPJM Daerah Kabupaten Langkat Tahun 2009-2014, yang merupakan dokumen perencanaan yang berada di atasnya, kondisi dan potensi serta penjaringan masukan-masukan dari stakholders untuk
bersama-sama
menggagas
peningkatan
kualitas
perencanaan daerah melalui berbagai pertemuan dan rapat-rapat koordinasi.
Hasil pertemuan dan rapat-rapat koordinasi yang
menjaring keinginan-keinginan stakeholders tersebut kemudian dianalisis dan diformulasikan kedalam perumusan Visi dan Misi Bappeda.
Rencana
Strategis
ini
menjadi
pedoman
dalam
penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (Renja SKPD). Sedangkan
RENJA
Bappeda
Kabupaten
Langkat
dijadikan
pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) RENJA Bappeda Kabupaten Langkat : Alur Pikir yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Langkat 2009 – 2014
ini adalah sebagai
berikut:
6
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
1.5
Sistematika Penulisan. Sistematika Penulisan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Langkat
Tahun
2009-2014
berpedoman
pada
Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 sebagai berikut : Bab I
Berisi
uraian
tentang
latar
belakang
penyusunan
Renstra, maksud, tujuan dan sasaran, landasan hukum penyusunan, dokumen
hubungan
perencanaan
Renstra Lainnya,
Bappeda
dengan
dan
sistematika
Bappeda
Kabupaten
penulisan. Bab II
Gambaran
Umum
Pelayanan
Langkat. Bab III
Analisis Isu-Isu Strategis
Berdasarkan Tugas Pokok
Dan Fungsi. Bab IV
Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan
Bab V
Rencana
Program,
Kegiatan,
Indikator
Kinerja,
Kelompok Sasaran Dan Pendanaan Indikatif Bab VI
Indikator Kinerja Bappeda Kabupaten Langkat Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran
Bab VII
RPJMD
Penutup 7
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT 2.1
GAMBARAN UMUM KABUPATEN LANGKAT
2.1.1
KONDISI FISIK
Secara Geografis, Kabupaten Langkat terletak 3˚14’ LU (Lintang Utara) s–d 4˚13’ LU (Lintang Utara) dan 97˚52’ BT (Bujur Timur) s/d 98˚45’ BT (Bujur Timur).
Kabupaten Langkat terletak dibagian Timur Laut
Propinsi Sumatera Utara, di sebelah utara berbatasan dengan Propinsi NAD (Kabupaten Aceh Tamiang) dan Selat Malaka.
Sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Tanah Karo. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli serdang dan Kota Binjai.
Sedangkan sebelah
barat berbatasan dengan Propinsi NAD (Kabupaten Aceh Tenggara). Luas wilayah Kabupaten Langkat adalah 6.263,29 km² atau 626.329 Ha atau sekitar 8,74% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara (71.680,68 km2). Secara administratif, Kabupaten Langkat terdiri atas 23 kecamatan, 240 desa, dan 37 kelurahan. Kondisi topografi bervariasi mulai dari datar untuk daerah sekitar pesisir pantai, bergelombang dan berbukit sampai bergunung untuk daerah hulu sungai, dengan ketinggian antara 0 m dpl s/d 1.200
m
dpl, dengan garis pantai sepanjang 112 km. Di Wilayah Kabupaten Langkat terdapat 26 buah aliran sungai besar dan kecil, 5 diantaranya adalah sungai besar yaitu; Sungai Wampu, Sungai Batang Serangan, Sungai Lepan, Sungai Bingei dan Sungai Besitang. Keberadaan sungai tersebut merupakan potensi fisik yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air untuk Irigasi dan budidaya air tawar. Kabupaten
Langkat
memiliki
Iklim
Tropis
Basah,
hujan
merata
sepajang tahun (curah hujan diatas 100 mm³/bulan) tanpa ada bulan kering, dengan rata-rata curah hujan tertinggi untuk tiga tahun terakhir terjadi di bulan Mei yaitu 300 mm³ dan curah hujan terendah terjadi di bulan Pebruari yaitu 116 mm³. Di Kabupaten Langkat juga terdapat fenomena alam yang disebut angin Bahorok, yaitu angin
8
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
kecang dan kering yang berhembus melalui dari perbukitan daerah Bahorok dan biasa terjadi sekitar bulan-bulan di akhir tahun. Kawasan Hutan seluas ± 330.658,61 ha atau 52,79% luas wilayah Kabupaten Langkat (SK Menhut No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005), terdiri dari kawasan pelestarian alam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) seluas
± 213.985 Ha. (80,38%)
Kawasan
Suaka Marga Satwa Langkat Timur Laut seluas ± 9.520 Ha (3,58%), Hutan Lindung (HL) seluas 3.386,65 Ha, Hutan produksi tetap (HP) seluas 58.442,22 Ha.
Pada kawasan hutan terdapat ekosistem
mangrove/bakau seluas 35.000 Ha.
Pada hutan produksi tetap yang
berhimpitan dengan TNGL terdapat Ekosistem Leuser seluas 7.600 Ha. Luas areal perkebunan di Kab. Langkat adalah 208.782,83 Ha. Dengan komposisi Perkebunan rakyat 43,99% (91.437,60 Ha). Perkebunan Negara 34,67% (72.387,61 ha), Perkebunan Swasta Nasional 15,82% (33.038,41 ha) dan Perkebunan Swasta Asing 5,70% (11,919,21 ha). Areal perkebunan tersebut didominasi oleh Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet. Dengan perincian kebun Kelapa Sawit
132.006
ha.
(63,23%), Karet 60.327 ha (30,35%), Coklat 8.324 ha (4,19 %), Kelapa 3.598 ha (1,81%), Tebu 1.159 ha (0,58%), Tembakau 1.476 ha (0,74%), Kopi 670 ha (0,33%) dan lain-lain 1.222,83 ha (0,62%). Sedangkan luas baku areal persawahan adalah 45.749,50 ha. Terdiri dari lahan sawah Irigasi 7.864 ha, sisanya merupakan lahan sawah tadah hujan (Sumber; Dinas Pertanian Kabupaten Langkat). 2.1.2
KONDISI POLITIK, SOSIAL DAN BUDAYA
Politik. Kesadaran
masyarakat
dalam
berpolitik
telah
diwujudkan
dalam
kegiatan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, pemilihan Bupati/wakil Bupati secara langsung pada tahun 2008, serta Pemilian umum anggota Legislatif 2009. Suasana kondusif menjelang saat dan pasca pesta demokrasi berlangsung di Kabupaten Langkat, hal ini dibuktikan dengan tidak adanya konflik horisontal serius yang terjadi serta tingkat partisipasi mencapai 60.82% pada PILGUBSU 2008, PILBUP Langkat 2008 mencapai 57,94% pada putaran I serta
9
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
58,09% pada putaran II.
Untuk PEMILU anggota Legislatif 2009
partisipasi pemilih mencapai 63,89%. Kependudukan. Penduduk Kabupaten Langkat pada akhir tahun 2008 sebanyak 1.042.523 jiwa, terdiri dari 521.484 jiwa laki-laki dan 521.039 jiwa perempuan. Proporsi penduduk laki-laki dan perempuan cenderung tetap selama 5 tahun terakhir, yaitu berkisar 49,5%: 50,5%. Selama periode tahun 2004-2008 penduduk Kabupaten Langkat bertambah sebanyak 87.175 jiwa yaitu dari 955.348 jiwa pada awal tahun 2004, menjadi 1.042.523 jiwa pada akhir tahun 2008, atau rata-rata per tahun meningkat sebesar 2,20%.
Laju pertumbuhan penduduk
tersebut tergolong tinggi, mengingat rata-rata pertumbuhan penduduk di Provinsi Sumatera Utara 1,35% per tahun dalam kurun waktu 2004 – 2005. Penduduk Usia Produktif (Usia 15 – 60 tahun) mencapai 61,62 %, sedangkan golongan penduduk belum produktif (Usia 0 – 15 tahun) mencapai 32,8% serta penduduk lansia (Usia 60 tahun keatas) mencapai 5,48%. Dalam
kurun
waktu
1999-2007,
IPM
Kabupaten
Langkat
terus
meningkat dari 67,1 (1999), menjadi 70,0 (2001), 70,7 (2004), 71,3 (2005), dan 71,5 (2007).
Bila dibandingkan dengan IPM Propinsi
Sumatera Utara pada tahun 2007, maka IPM Kabupaten Langkat masih dibawah rata-rata IPM Propinsi Sumatera Utara (72,50). Usia harapan hidup meningkat dari 61 tahun pada tahun 2006 menjadi 67,2 tahun pada tahun 2008. Data Rumah Tangga Miskin (RTM) dan penduduk miskin Kabupaten Langkat tahun 2006 berdasarkan konsep kemiskinan absolute dengan memakai ukuran yang biasa digunakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) hasil pengkajian Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
Langkat
tahun
2008
(Bappeda
Kabupaten
Langkat)
disajikan dalam Tabel di bawah ini.
10
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Tabel 1.
No.
Data Rumah tahun 2006.
Kecamatan
1. Bahorok 2. Salapian 3. Kuala 4. Selesai 5. Sei Bingei 6. Sirapit 7. Kutambaru 8. Stabat 9. Wampu 10. Secanggang 11. Binjai 12. Batang Serangan 13. Sawit Seberang 14. Padang Tualang 15. Tanjung Pura 16. Hinai 17. Gebang 18. Sei Lepan 19. Babalan 20. Brandan Barat 21. Pangkalan Susu 22. Besitang 23. Pematang Jaya Jumlah
Jml desa/ kel 22 25 18 13 16
tangga
Miskin
Kabupaten
Rumah Tangga Miskin RT 10.569 11.517 9.823 13.833 11.897
RTM 4.522 5.412 4.085 5.432 4.918
% 43 47 42 39 41
Persen Penduduk Miskin (%) 37 40 36 65 42
Langkat
Keterangan
Kecamatan baru Kecamatan baru
10 13 15 7 8 5 10 19 12 10 14 8 7 17 11
16.054 9.196 14.754 9.290 8.647 6.632 10.442 15.921 11.277 9.239 11.423 12.941 5.018 12.495 12.290
6.003 2.427 8.795 2.760 2.226 1.388 2.917 78.18 4.451 5.282 5.181 6.980 3.146 6.265 6.823
37 26 60 30 26 21 28 49 39 57 45 54 63 50 56
26 25 53 28 24 18 23 51 42 49 43 49 56 48 51 Kecamatan baru
260
223.258
96.831
43
41
Sumber : Dok. Strategi penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Langkat tahun 2008
Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa terdapat 96.831 RTM di Kabupaten Langkat, atau 43% dari total seluruh rumah tangga yang ada di Kabupaten Langkat pada tahun 2006. Sedangkan apabila dari total jumlah penduduk diketahui bahwa 41% penduduk Kabupaten Langkat termasuk kategori penduduk miskin berdasarkan konsep kemiskinan absolute. Agama Suku Bangsa dan Kebudayaan. Kondisi sosial budaya Masyarakat Kabupaten Langkat diwarnai oleh corak heterogenitas penduduk yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama dengan pola budaya yang telah terbina dan terus berkembang hingga saat ini. Masyarakat Kabupaten Langkat terdiri dari suku bangsa Melayu (14,93%), Jawa (56,87%), Karo (10,22%), Banjar/Kalimantan 11
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
(7,00%), Tapanuli Utara/Batak (4,50%), Tapanuli Selatan/Mandailing (2,54%),
Aceh (2,29%), Cina (1,29%), Minang (0,88, dan lain-lain
(6,48%). Dalam rangka mengembangkan dan melestarikan kebudayaan telah dibentuk kelembagaan adat
dari masing-masing Suku bangsa yang
ada di Kabupaten Langkat. Kelembagaan tersebut adalah MABMI untuk masyarakat etnis Melayu, PUJAKESUMA untuk masyarakat etnis Jawa, Perkumpulan Merga Silima untuk etnis Karo, dan HIKMA untuk etnis masyarakat Tapsel (Mandailing), PMKK untuk etnis Banjar/Kalimantan dan lain-lain.
Kedepan untuk dapat meningkatkan Pariwisata dan
menjaga keunikan budaya masing-maisng agar dibentuk Desa Adat Budaya. Komposisi penduduk menurut agama pada tahun 2008: agama Islam 92,01 %, Katolik 2,25 %, Kristen 4,12 %, Hindu 0,15 % dan Budha 1,47 %. Kerukunan kehidupan intern umat dan antar umat beragama di Kabupaten Langkat dalam kondisi baik dan terkendali, terbukti tidak adanya konflik antar umat beragam maupun intern. Dengan sarana ibadah tahun 2008 yang berupa Masjid 978 buah, Mushola/Langgar 1.010 buah, gereja Katolik 69 buah, gereja Kristen 287 buah, Kuil 7 buah, dan wihara 13 buah. Gambaran Pelaksanaan Standart Pelayanan Minimum (SPM). Sebagai gambaran tentang Pelaksanaan SPM, capaian kinerja dari masing urusan Pemerintahan, baik urusan wajib dan urusan pilhan untuk tahun 2008 disajikan dalam tabel 2. sebagai berikut.
12
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Tabel 2. Capaian Kinerja Aspek Pelaksana Kebijakan – SPM Kabupten Langkat 2008 (Sumber LPPD KabupatenLangkat 2008) No.
Urusan
IKK
SATUAN
CAPAIAN KINERJA Tahun 2008
Urusan Wajib 80%)
1 1
2 Pendidikan
3 1 2
%
93,86
%
83,65
%
77,33 0,272 0,658
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
%
8
%
9
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (AL) SD/MI
10
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
%
11
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
%
0,82 99,72 99,41 86,99
12
%
60,73
%
94,32
%
32,9
%
7,51
%
90,60
%
98,08
%
10,40
%
90,99
%
100
%
22
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi
23
Penanganan sampah
24
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. Tempat pembuangan sampah (TPS) per 1000 penduduk Penegakan hukum lingkungan
% %
59,43 93,08 76 100
per 1000
0,26
%
100
13 14 15 16
17 18 19 20 21
Lingkungan Hidup
99,70
7
5
3
%
6
4
Kesehatan
%
6 7,52
5
Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
3
2
4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
25 26
%
%
%
13
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
1 4
2 Pekerjaan Umum
3
5 %
6 17
%
79
29
4 Panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik Rumah Tangga ber Sanitasi
%
30
30
Kawasan Kumuh
%
20
%
30
Ada atau tidak Ada atau tidak Ada atau tidak %
Belum ada
36
Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJPD Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD % Konsistensi penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Rumah tangga pengguna air bersih
%
37
Lingkungan pemukiman kumuh
%
38
Rumah layak huni
%
15 20 72,54
39
Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga
27 28
5
Tata Ruang
31
6
Perencanaan Pembangunan
32 33 34 35
7
8
Perumahan
Kepemudaan & Olahraga
40 9
Penanaman Modal Koperasi & UKM
41
per 1000 per 1000 %
ada ada 66,08
0,03 0,42 Tidak diisi
42
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) Koperasi aktif
43
Usaha Mikro dan Kecil
Kependudukan & Catatan Sipil
44
kepemilikan KTP
45 46
kepemilikan akta kelahiran penerapan KTP Nasional berbasis NIK
12
Ketenagakerjaan
47 48
Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan
13
Ketahanan Pangan
49
Regulasi ketahanan pangan
Ada /tidak
50
Ketersediaan pangan utama
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
51
per 1000 % %
83,58
53
Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Angka melek huruf perempuan usia th 15 keatas Partisipasi angkatan kerja perempuan
69,67 44,69 Tidak ada 231 Kg 0,25
%
54
Prevalensi peserta KB aktif
%
27,02 63
55
%
10 11
14
15
KB & KS
52
% % % per 1000 Sudah/ belum % %
16
Perhubungan
56
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Angkutan darat
17
Komunikasi & Informatika
57
Web site milik pemerintah daerah
58
Pameran/expo
59
Luas lahan bersertifikat
%
60
Penyelesaian Kasus Tanah Negara
%
61
Penyelesian Ijin Lokasi
%
62
Kegiatan pembinaan politik daerah
63
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
18
19
Pertanahan
Kesbang & Politik
% Ada atau tidak Kali
Kegiatan Kegiatan
29,67 74,61 50,51 1,43 belum
42,57 0,01 ada 14 1,59 Tidak diisi Tidak diisi 1 Kgt 1 Kgt
14
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
1 20
21 22
2 Otonomi Daerah
Pemberdayaan Masyarakat&Desa Sosial
3
Sistim Informasi Manajemen Pemda
65
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
66
PKK aktif
67 68
Posyandu Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
69
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS yg memperoleh bantuan sosial
70 23
Budaya
71
74
Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan Buku ”kota dalam angka”
75
Buku ”PDRB Kota”
76
79
Penerapan pengelolaan arsip secara baku Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengunjung perpustakaan
1
Produksi perikanan
2 3
Konsumsi ikan Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
72 73 24
25
Statistik
Kearsipan
77 26
1
2
Perpustakaan
Urusan Pilihan Kelautan & perikanan Pertanian
78
4 3
Kehutanan
4
64
5 6
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan
5
6
Buah Ada atau tidak
2 buah
%
Tidak ada 91,77 86,06 6 buah (BPS) 8,15
% Kali
8,15 1 kali
Buah
1 buah
%
100
Ada atau tidak Ada atau tidak %
Ada
Kegiatan
2 Kgt
%
44,05
Orang
917
Ton
27.355,8
Kg/Org/Th Ton/ha
20,1 5,44
%
54,21 12,59 33,27 110.000 12
% % Buah
% % Ha
4
5
6
Energi dan SDM
Pariwisata
Industri
ada 40
7
Pengendalian dan perlindungan hutan
8
Pertambangan tanpa ijin
%
9 10
Luas areal pertambangan tanpa ijin Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Ha %
20 % 25 7,78
9
Kunjungan wisatawan
orang
26.997
10
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Pertumbuhan Industri secara keseluruhan
%
10.334 (2007 ) 0,00036 %
%
11,10
%
Tidak diisi
11 12
Kgt/Th
15
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
1
2
7
Perdagangan
8
Transmigrasi
3
4
5
6
13
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
%
15,64 %
14
Ekspor Bersih Perdagangan
%
15
Transmigran swakarsa
%
Tidak diisi Tidak disi
2.1.3 Kondisi Perekonomian Daerah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB atas harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata per tahun 15,96 % yaitu dari Rp 7.361,45 milyar tahun 2004 menjadi Rp 13.298,79 milyar pada tahun 2008, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) mengalami kenaikan rata-rata per tahun 4,21 % yaitu dari Rp 5.532,16 milyar tahun 2004 menjadi Rp 6.522,53 milyar pada tahun 2008. PDRB per kapita menurut harga berlaku (ADHB) selama 5 tahun terakhir meningkat 65,25 % atau rata-rata per tahun 16,31 % yaitu dari Rp 7.719.667,34 pada tahun 2004 menjadi Rp 12.756.353,45 pada tahun
2008.
PDRB
per
kapita
menurut
harga
konstan
(ADHK)
meningkat 7,85 % atau rata-rata per tahun 1,96 % yaitu dari Rp 5.801.356,57 pada tahun 2004 menjadi Rp 6.256.486,28 pada tahun 2008. Struktur perekonomian daerah belum banyak mengalami pergeseran kontribusi sektor dalam pembentukan PDRB Kabupaten Langkat selama 5 tahun terakhir. Sektor-sektor primer masih menjadi kontributor dominan, namun mengalami sedikit penurunan. Sektor sektor sekunder semakin membesar kontribusinya. Kontribusi kelompok sektor primer mengalami penurunan rata-rata 0,28%/tahun yaitu dari 61,58% pada tahun 2003 menjadi 60,14% pada tahun 2008. Penurunan kontribusi terbesar dialami oleh sektor pertanian, yaitu dari 52,02% pada tahun 2003 menjadi tinggal 48,62% pada tahun 2008 (rata-rata menurun 0,68%/ tahun). Kontribusi kelompok sektor sekunder terus mengalami kenaikan dari 15,46% pada tahun 2003 menjadi 17,37% pada tahun 2008 atau rata-rata meningkat 0,38%/tahun. Semua sektor dalam kelompok 16
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
sekunder mengalami kenaikan kontribusi. Perubahan terbesar terjadi pada
sektor
industri
pengolahan
dengan
kenaikan
rata-rata
0,36%/tahun. Kontribusi kelompok sektor tersier cenderung menurun meskipun mengalami peningkatan pada tahun 2004 yaitu dari 22,95% pada tahun 2003 menjadi 23,34% pada tahun 2004 (meningkat 0,39%/ tahun).
Penurunan Sektor tersier disebabkan adanya musibah banjir
bandang Bahorok yang menimpa Kawasan Wisata Bukit Lawang Bulan Desember tahun 2004. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami penurunan kontribusi rata-rata 0,24%/tahun, sementara 3 sektor lainnya mengalami peningkatan. Inflasi Berdasarkan Data dari BPS Kabupaten Langkat, tingkat inflasi di Kabupaten
Langkat
tahun
2008
tercatat
15,06%,
yang
berarti
mengalami peningkatan dibandingkan dengan laju inflasi tahun 2007 yang tercatat sebesar 4,15%.
Hal ini agar menjadi perhatian serius,
mengingat peningkatan laju inflasi menggambarkan penurunan daya beli masyarakat Kabupaten Langkat. Sebagai
perbandingan
KabupatenLangkat
dengan
daerah
daerah
sekitar
pada tahun 2006 tingkat inflasi terendah dialami
oleh Kota Sibolga (5,03%) dan tingkat inflasi tertinggi dialami oleh Kota Padang Sidempuan (10,02%). Pada tahun 2007 tingkat inflasi terendah dialami oleh Kota Padang Sidempuan (5,87%) dan tingkat inflasi tertinggi dialami oleh Kota Pematang Siantar (8,37%). Keuangan Daerah Sumber-sumber keuangan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan, dan pendapatan lain-lain yang sah. Selama periode tahun anggaran 2004-2008, Sumber pendapatan daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Langkat masih tergantung aliran dana dari pusat berupa dana perimbangan, dengan proporsi rata-rata mencapai 94,03% dari APBD. Pendapatan asli daerah (PAD) hanya mampu memberi kontribusi terhadap belanja daerah rata-rata sebesar 3,48% per tahun selama periode
tahun
anggaran
2004-2008.
Sementara
itu,
sumber 17
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
pendapatan daerah lain lain pendapatan yang sah, masing-masing memberikan kontribusi rata-rata sebesar 4,86% dari APBD.
Selama
periode tahun 2004-2008 realisasi pendapatan daerah selalu lebih besar dari Belanja Daerah APBD, dengan rasio rata-rata sebesar 102,37%. Investasi Potensi yang mendukung bagi investasi dunia usaha di Kabupaten Langkat adalah komoditas hasil pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan pariwisata meliputi wisata alam dan wisata religius. Di samping itu juga industri yang meliputi industri pengemasan, industri pengolahan, dan industri pengolahan bahan galian golongan C. Perkembangan penanaman
modal
di Kabupaten Langkat sampai
dengan tahun 2008 meliputi investasi PMA dengan nilai investasi sebesar US$ 15.089.000. investasi
sebesar
Rp
Sedangkan
Investasi PMDN dengan nilai
414.839.724.000,-
menyerap
tenaga
kerja
sebanyak 47.189 orang.
2.2 Kondisi Pelayanan Dasar Bappeda Saat Ini Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional,
Perencanaan pembangunan terdiri dari empat (4) tahapan yakni; 1) penyusunan rencana; 2) penetapan rencana; 3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan 4) evaluasi pelaksanaan rencana; keempat tahapan diselenggarakan
secara berkelanjutan sehingga
secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Kondisi pelayanan Bappeda Kabupaten Langkat dapat digambarkan mulai dari struktur organisasi dan tupoksinya, capaian indikator pelayanan, serta kendala dan permasalahan yang ada saat ini.
18
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
2.2.1 Struktur Organisasi dan Tupoksi Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor : 8 Tahun 2008, tentang Tentang Pembentukan Organisasi,
Kedudukan,
Tugas
Dan
Fungsi
Perangkat
Daerah
Kabupaten Langkat. Tugas Pokok Bappeda Kabupaten Langkat adalah “Memimpin. mengkoordinasikan, mengendalikan kegiatan dalam tugas Pemerintah Kabupaten Langkat di bidang perencanaan serta tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Sekretaris daerah”. Untuk
terselenggaranya
Tugas
Pokok
di
atas,
maka
Bappeda
Kabupaten Langkat mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
merumuskan
dan
merencanakan
serta
mengendalikan
pembangunan daerah; b.
mengenbangkan sistem perencanaan pembangunan daerah;
c.
mengadakan terhadap
kebijaksanaan
kegiatan
pembiayaan
perencanaan
dan
dan
monitoring
penilaian
atas
pelaksanaannya; d.
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala daerah;
e.
menyiapkan
Renstra,
Renja,
Lakip
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lakip Pemerintah Daerah; f.
penyusunan
rencana
pembangunan
jangka
menengah
dan
panjang daerah (RPJPD dan RPJMD); g.
penyusunan rencana pembangunan tahunan daerah (RKPD);
STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Langkat yang merupakan penjabaran terhadap tugas pokok dan fungsinya terdiri dari : 1. Kepala
Badan,
bertugas
memimpin,
mengkoordinasikan,
mengendalikan kegiatan di bidang perencanaan pembangunan daerah serta penilaian atas pelaksanaannya, dan tugas lain yang ditetapkan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2.
Sekretariat.
Sekretariat
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas membantu Kepala Bappeda di bidang teknis administrasi.
19
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris dibantu oleh Kepala Sub Bagian Umum, Kepala Sub Bagian Keuangan. 3. Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
bertugas
membantu
Kepala
Bappeda
di
dalam
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata, tata guna
tanah,
sumber
daya
alam
dan
lingkungan,
serta
melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan administrasi pembangunan. Dalam
menjalankan
tugasnya,
Kepala
Bidang
Fisik
dan
Prasarana dibantu oleh Kepala Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pariwisata, serta Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 4. Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertugas membantu Kepala Bappeda di dalam mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian dan eksploitasi laut, perindustrian dan perdagangan, pertambangan dan energi, koperasi serta kegiatan penanaman modal. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Ekonomi dibantu oleh
Kepala
Sub
Bidang
Pertanian,
Eksploitasi
Laut
dan,
Pertambangan dan Energi, serta Kepala Sub Bidang industri, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal. 5. Bidang Sosial dan Budaya, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
bertugas
membantu
Kepala
Bappeda
di
dalam
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan daerah di
bidang
pendidikan,
generasi
muda,
olah
raga,
mental
spiritual, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi serta kependudukan. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Bidang Perencanaan Sosial dan Budaya dibantu oleh Kepala Sub Bidang Bidang Pendidikan, Kesejahteraan Rakyat dan
Kependudukan, serta
Kepala Sub Bidang Inforkom, aparatur, dan tenaga kerja.
20
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
6. Bidang Penelitian, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertugas
membantu
Kepala
Bappeda
di
dalam
mengkoordinasikan kegiatan penelitan di bidang fisik, ekonomi dan sosial budaya dalam rangka perencanaan dan pengendalian pembangunan. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Bidang Penelitian dibantu oleh Kepala Sub Bidang penelitian fisik dan prasarana, serta Kepala Sub Bidang penelianan ekonomi dan sosial budaya. Struktur
Organisasi
Badan
Perencanaan
pembangunan
Daerah
Kabupaten Langkat sebagai berikut :
21
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
22
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN 1. Susunan Kepegawaian Jumlah pegawai di lingkungan Bappeda Kabupaten Langkat sebanyak 47 orang, dengan perincian : 1. Pegawai Negeri Sipil sebanyak 43 orang. 2. Tenaga Tidak Tetap Daerah (Honorer) sebanyak 4 orang 3. Kepangkatan/golongan : - Pembina Utama Muda (IV/c) 1 orang - Pembina Tingkat I (IV/b) 2 orang - Pembina (IV/a) 2 orang - Penata Tingkat I (III/d) 9 orang - Penata (III/c) 3 orang - Penata Muda Tingkat I (III/b) 8 orang - Penata Muda (III/a) 10 orang - Pengatur Tingkat I (II/d) 1 orang - Pengatur (II/c) 2 orang - Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 1 orang - Pengatur Muda (II/a) 4 orang 4. Jenjang Pendidikan - Tamat SLTA 14 orang - Diploma III 1 orang - Sarjana 23 orang - Pasca Sarjana 5 orang 2. Perlengkapan ; - Gedung 1 unit - Ruang Rapat 2 unit - Ruang Kepala 1 buah - Ruang Sekretaris 1 buah - Ruang Kepala Bidang 3 buah - Ruang staf 7 buah - Meja 38 buah - Kursi 77 buah 23
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
- Lemari 50 buah - Filling Cabinet 34 Buah - Mesin Tik 11 Buah - Printer 16 Unit - Camera Digital 5 Unit - Kipas Angin 18 Buah - AC 11 Unit -
Komputer/Laptop 18 unit
-
Kendaraan bermotor roda empat 2 buah
-
Kendaraan bermotor roda dua 11 buah.
Sampai dengan tahun 2008 jumlah pegawai yang telah mengikuti pelatihan penjenjangan ADUM/ADUMLA/DIKLATPIM IV sebanyak 5 Orang,
SPAMA/DIKLATPIM
III
sebanyak
6
orang
dan
SPAMEN/DIKLATPIM II sebanyak 1 orang.
2.2.2 Capaian Kinerja Saat Ini Capaian kinerja yang telah direncanakan dalam Renstra lima tahun yang lalu adalah sebagai berikut; A.
Penyusunan RPJMD dan RPJPD Kabupaten Langkat; 1. Tersusunnya rancangan RPJMD, Musrenbang RPJMD, dan Perda RPJMD Kabupaten Langkat Tahun 2006 – 2010. 2. Tersusunnya rancangan RPJPD, Musrenbang RPJPD, dan Perda RPJPD Kabupaten Langkat Tahun 2005 – 2025.
B.
Penyusunan,
Pelaksanaan
dan
pelaporan
APBD
Kabupaten
Langkat; 1. Tersusunnya rancangan RKPD, terselenggaranya Musrenbang RKPD dan Peraturan Bupati tentang RKPD Kabupaten Langkat Tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010. 2. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dalam bentuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah
dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja. 3. Penyusunan LAKIP Bappeda dan LAKIP Bupati.
24
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
C. Penyusunan dokumen dan kebijakan perencanaan pembangunan lainnya; 1. Tersusunnya
data
pokok
pembangunan
sebagai
bahan
perencanaan pembangunan daerah 2. Tersusunnya Profil Daerah Kabupaten Langkat 3. Tersusunnya buku promosi ekonomi daerah Tersusunnya draft Raperda Perencanaan Transparansi dan Partisipasi Masyarakat dalam Kebijakan Publik 4. Tersusunnya
Sistem
Informasi
Manajemen
Perencanaan
Pembangunan Daerah 5. Tersusunnya dokumen hasil Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan. 6. Tersusunnya
Master
Plan
Pembangunan
Ekonomi
Daerah
Kabupaten Langkat 7. Tersusunnya studi potensi dan rencana penyediaan air baku serta data base air baku sistem perpipaan. 8. Tersusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Langkat 9. Tersusunnya Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kabupaten Langkat, yang berupa RUTR IKK Ibukota Kecamatan. 10. Terlaksananya Review RDTRK Kecamatan-kecamatan 11. Tersedianya data dan peta struktur geologi Kabupaten Langkat. 12. Terselenggaranya kegiatan pendataan Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Langkat dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Langkat. 13. Tersusunnya dokumen data statistik daerah sebagai bahan untuk perencanaan pembangunan. Sedangkan untuk mencapai target kinerja tersebut diatas telah dilaksanakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah 1. Terselenggaranya koordinasi perencanaan bidang pengendalian yang lebih mantap dan sinergis.
25
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
2. Terlaksananya
koordinasi
perencanaan
bidang
fisik
dan
prasarana. 3. Terlaksananya koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran Program Pembangunan Daerah Tertinggal. 4. Terlaksananya
koordinasi
dan
fasilitasi
kegiatan
Percepatan
Pembangunan Kawasan Produksi DaerahTertinggal (P2KP-DT). 5. Terlaksananya
koordinasi
dan
fasilitasi
program/kegiatan
di
kawasan agromarinepolitan dan hinterlandnya. 6. Tersosialisasikannya Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Pembangunan Daerah. 7. Terlaksananya
orientasi
pengembangan
perencanaan
pembangunan daerah. 8. Terlaksananya
bimbingan
teknis
tentang
Perencanaan
Pembangunan Daerah, khususnya dalam Perencanaan Sosial dan Pro Gender Budgeting bagi aparatur perencana. 9. Terlaksananya bimbingan teknis pengendalian pembangunan. 10. Terlaksananya kegiatan jaringan penelitian pendidikan. 11. Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan, laksanaan rencana pembangunan daerah. 12. Terlaksananya koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan DAK dan tugas pembantuan (Non APBD). 13. Terlaksananya
kegiatan
akselerasi
program
pengembangan
Kawasan Sentra Produksi. 14. Terselenggaranya koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi. 15. Terlaksananya koordinasi pengembangan potensi ekonomi dan teridentifikasinya produk-produk unggulan daerah. 16. Terselenggaranya koordinasi penyusunan Master Plan Kesehatan. 17. Terlaksananya koordinasi perencanaan bidang pemerintahan, sosial dan budaya. 18. Terlaksananya koordinasi, monitoring dan evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) melalui P2KP dan PISEW. 26
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
19. Terkoordinasikannya
pelaksanaan
program-program
subsidi
pemerintah pusat. 20. Terkoordinasikannya perencanaan penanggulangan kemiskinan. 21. Terkoordinasikannya perencanaan pembangunan yang responsif gender. 22. Terlaksananya fasilitasi pendampingan Program NSIASP dan koordinasi pengelolaan irigasi. 23. Terlaksananya koordinasi pembangunan daerah rawan bencana. 24. Tersosialisasikannya kebijakan, norma, standar, prosedur dan manual pemanfaatan ruang.
2.2.3
Kendala dan Permasalahan
Penyelenggaraan perencanaan pembangunan belum secara signifikan diikuti
oleh
peningkatan
kualitas
produk
perencanaan.
Hal
ini
disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain: 1.
Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan.
2.
Masih adanya persepsi yang salah terhadap posisi Bappeda sebagai lembaga perencanaan
3.
Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara Bappeda dengan SKPD dan antar SKPD
4.
Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana
kegiatan
pembangunan
yang
dihasilkan
dalam
Musrenbang 5.
Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku nerabas (shortcutting)
6.
Internal birokrasi: lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD, SKPD dengan Desa; rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan
27
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
7.
Internal
BAPPEDA:
belum
mampu
menyediakan
standard
operating procedure (SOP) perencanaan, alat-alat praktis analisis kelayakan kegiatan yang kredibel; belum meratanya kapasitas analitik SDM perencanaan; belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan
data,
teknologi
informasi
dan
komunikasi,
penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan. 8.
Terbatasnya
kemampuan
anggaran
Pemerintah
Kabupaten
Langkat.
28
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. 3.1
FAKTOR – FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
Rencana stratejik Bappeda Kabupaten Langkat memerlukan integrasi dari berbagai faktor pendukung organisasi seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumberdaya lainnya sehingga mampu menjawab setiap perubahan yang terjadi baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal organisasi. Oleh karena itu analisa lingkungan organisasi Bappeda Kabupaten Langkat merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi berbagai perubahan untuk mencapai
tujuan,
baik
jangka
pendek
maupun
tujuan
jangka
menengah. Dalam analisa lingkungan
strategis organisasi Bappeda Kabupaten
Langkat perlu diidentifikasi faktor – faktor yang menjadi penentu keberhasilan Bappeda Kabupaten Langkat dalam mencapai Visi, Misi maupun tujuan organisasi. Untuk menentukan faktor – faktor tersebut dilakukan melalui analisis SWOT : Kekuatan (Strenght), kelemahan (weakness),
peluang
(opportunities),
tantangan
(treath).
Adapun
analisis SWOT terdiri dari : 1. Kekuatan ( Strenght ) Tugas Pokok dan fungsi yang jelas Tersedianya peraturan dan pedoman kerja yang jelas Tersedianya jumlah aparatur yang memadai Tersedianya dukungan sarana dan prasarana yang memadai Adanya kebijakan daerah dalam bidang penelitian dan perencanaan pembangunan
2. Kelemahan ( Weakness ) Kualitas aparatur perencana yang terbatas Dukungan dana peningkatan kualitas aparatur perencana yang masih terbatas Motivasi dan disiplin kerja relatif masih belum optimal 29
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Dukungan data yang belum memadai Belum adanya kesepahaman terhadap proses dan prosedur perencanaan Masih
lemahnya
pelaksanaan
monitoring/evaluasi
dan
pemanfaatan hasilnya. 3. Peluang ( Opportunities ) Adanya kewenangan daerah dan mekanisme perencanaan yang
jelas
(Undang-Undang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional) Dilaksanakannya otonomi daerah termasuk desentralisasi pembangunan Potensi daerah dan SDA yang mendukung komitmen kepala daerah Tersedianya lembaga pendidikan dan pelatihan 4. Tantangan ( Treath ) Ketidak pastian stabilitas ekonomi, politik dan keamanan. Perbedaan
persepsi
perumusan
pembangunan dari
perencanaan
strategis
berbagai Stakeholder, termasuk para
pemegang kebijakan Tuntutan Reformasi penyelengaraan kepemerintahan Intensitas pembangunan yang semakin meningkat Peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunan masih relatif rendah. Berubah-ubahnya
peraturan/ketentuan
tentang
sistem
penganggaran
3.2 ISU-ISU STRATEGIS Dari analisis lingkungan internal maupun eksternal dapat diidentifikasi faktor – faktor kunci yang menjadi penentu bagi keberhasilan Bappeda Kabupaten Langkat lima tahun ke depan sebagai berikut: 1. Peningkatan perbedaan
koordinasi persepsi
dengan perumusan
SKPD
untuk
rencana
meminimalkan strategis
dan
meningkatkan kepercayaan terhadap Bappeda.
30
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
2. Peningkatan
koordinasi
dengan
SKPD
untuk
mengantisipasi
berubah-ubahnya ketentuan tentang sistem anggaran. 3. Pendayagunaan dokumen-dokumen perencanaan pembangunan untuk mengoptimalkan pelaksanaan otonomi daerah. 4. Pendayagunaan sumberdaya manusia dan sumberdaya
material
untuk mengoptimalkan kewenangan daerah bidang penelitian dan perencanaan. 5. Memperkuat pelaksanaan evaluasi/monitoring untuk meningkatkan kualitas pemilihan prioritas pembangunan. 6. Memperkuat organisasi pengelola data untuk mengoptimalkan kewenangan daerah. 7. Mensinergikan integritas pemikiran perencana, stakeholder dan pemegang kebijakan untuk meminimalisir perbedaan persepsi dalam perumusan perencanaan strategis pembangunan. 8. Mensinergikan integritas pemikiran perencana dalam proses dan prosedur
perencanaan
pelaksanaan
otonomi
untuk
daerah
memanfaatkan dan
keleluasaan
kewenangan, daerah
untuk
diatas
dapat
mengalokasikan penggunaan anggaran. Dari
faktor-faktor
kunci
dirumuskan 5 (lima)
keberhasilan
perencanaan
isu strategis perencanaan pembangunan di
Kabupaten Langkat dalam lima tahun yang akan datang sebagai berikut: 1.
Peningkatan kualitas sinergitas perencanaan
pembangunan
daerah. 2.
Peningkatan penyelenggaraan monitoring dan evaluasi
dalam
pengendalian pelaksanaan pembangunan. 3.
Peningkatan
kualitas
Penelitian
untuk
bahan
perencanaan
pembangunan daerah. 4.
Peningkatan Pelayanan data dan
Informasi Pembangunan
Daerah. 5.
Peningkatan kualitas sumber daya perencana.
31
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1
VISI DAN MISI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT Sebagai salah satu komponen dari Perencanaan Strategis, Visi yang dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan
oleh
Bappeda.
Visi
BAPPEDA
dirumuskan
dengan
memperhatikan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Langkat Tahun 2009 – 2014 yaitu ”Terwujudnya Masyarakat Yang Religius, Maju, Dinamis Sejahtera dan Mandiri” Adapun Visi Bappeda Kabupaten Langkat adalah : “TERWUJUDNYA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS, SINERGIS DAN AKUNTABEL”. Sebagai
suatu
lembaga
perencanaan,
produk
perencanaan
pembangunan yang dihasilkan oleh Bappeda harus dapat diandalkan dalam arti merupakan alternatif solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan daerah, terintegrasi secara horizontal dan vertikal, dan sesuai
dengan
kondisi
regional
maupun
sektoral
serta
dapat
diimplementasikan pada suatu waktu tertentu. Selain menjadi suatu institusi
perencanaan
yang
handal,
Bappeda
juga
menginginkan
menjadi suatu lembaga yang kredibel dimana dalam menjalankan tugas dan fungsinya berdasarkan kompetensi, profesionalisme dan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sebagai institusi pemerintah yang ditugaskan dibidang perencanaan pembangunan
daerah,
Bappeda
secara
proaktif
berperan
dalam
menentukan arah pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara melalui pelaksanaan analisis kebijakan/kajian pembangunan daerah (think tank),
pelaksanaan
koordinasi
dan
integrasi
perencanaan
32
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
pembangunan serta menjalankan konsultasi, advokasi, pendampingan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Guna mewujudkan visi Bappeda 2009-2014 di atas, maka disusunlah misi yang menjadi tanggung jawab Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat. Dengan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran serta instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahannya. Oleh karena itu misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat dirumuskan dalam 5 (lima) misi sebagai berikut : 1.
Meningkatkan
kualitas
dan
sinergitas
perencanaan
pembangunan daerah. 2.
Mewujudkan
sinergitas
penyelenggaraan
monitoring
dan
evaluasi dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan. 3.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Penelitian untuk bahan perencanaan pembangunan daerah.
4.
Meningkatkan Pelayanan data dan
Informasi Pembangunan
Daerah. 5.
Peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya perencana.
Misi pertama merupakan keinginan Bappeda Kabupaten Langkat sebagai
“Motor”
penggerak
perencanaan,
bahwa
Perencanaan
pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem perencanaan pembangunan
nasional.
mengedepankan
pada
Sistem
pendekatan
perencanaan perencanaan
pembangunan partisipatif
yang
berlandaskan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh SKPD dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan mengedepankan partisipasi aktif stakeholders agar mampu menghasilkan perencanaan pembangunan menyeluruh,
yang sehingga
bersifat mampu
komprehensif,
dan
holistik
atau
memberikan
arah
kebijaksanaan
pembangunan dan menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan proses pembangunan daerah dan
33
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
mampu mensinergikan semua perencanaan pembangunan lintas fungsi, bidang, kawasan, lintas unit kerja di lingkungan pemerintah daerah. Misi kedua yaitu Mewujudkan sinergitas penyelenggaraan koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. Dalam pelaksanaan
proses
pembangunan
daerah,
diperlukan
kegiatan
koordinasi monitoring dan evaluasi kegiatan proses pembangunan daerah secara bersama-sama instansi terkait. Dengan kegiatan ini dapat diketahui apakah proses pembangunan yang berjalan telah sesuai dengan yang direncanakan dan hasilnya dapat dievaluasi untuk kegiatan perencanaan pembangunan selanjutnya dan yang akan datang. Misi Ketiga yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas Penelitian untuk bahan perencanaan pembangunan daerah. Sebagai institusi perencana pembangunan, Bappeda harus berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen dalam bidang perencanaan. Institusi perencanaan pembangunan harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif dan menyeluruh serta melakukan kajian/analisis dalam rangka penyediaan bahan perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan yang telah dirumuskan. Misi keempat adalah Meningkatkan Pelayanan data dan
Informasi
Pembangunan Daerah. Bahwa Peningkatan pelayanan perencanaan pembangunan daerah merupakan upaya terwujudnya pelayanan prima dalam proses perencanaan pembangunan. Oleh karena itu, institusi perencana pembangunan harus dapat meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi pembangunan dengan cepat, tepat dan akurat. Misi Kelima meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya perencana.
Untuk mendukung dan menjamin kualitas dan kuantitas
hasil-hasil
perencanaan
pembangunan,
maka
kualitas
dan
profesionalisme SDM perencana pembangunan menjadi sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan pembangunan. Kualitas
perencanaan
sangat
bergantung
pada
kemampuan
dan
keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang 34
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
bersifat
intersektoral,
multidisipliner
dan
berfikir
komprehensif.
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia merupakan peningkatan kapasitas individu dalam mengemban beban tugas masingmasing dalam
organisasi.
Peningkatan
profesionalisme
merupakan
upaya
peningkatan kinerja berkait dengan kesetiaan, logika dan etika. 4.2.
TUJUAN DAN SASARAN
A. TUJUAN Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi. Tabel 3. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi No
MISI
1 2 1 Meningkatkan kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan daerah.
2 Mewujudkan sinergitas penyelenggaraan monitoring dan evaluasi dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan 3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas Penelitian untuk bahan perencanaan pembangunan daerah. 4 Meningkatkan Pelayanan data dan Informasi Pembangunan Daerah. 5 Peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya perencana
TUJUAN 3 1. Menyusun dan mengimplementasikan perencanaan pembangunan daerah. 2. Mewujudkan pelayanan prima koordinasi perencanaan pembangunan Meningkatkan koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah.
Pendayagunaan sumberdaya manusia dan sumberdaya material untuk mengoptimalkan kewenangan daerah bidang penelitian dan perencanaan. Memperkuat pengelolaan data dan informasi pembangunan untuk mengoptimalkan kewenangan daerah 1. Meningkatkan kapasitas dan kapasitas SDM perencana pembangunan. 2. Meningkatkan fasilitas pendukung perencanaan pembangunan
35
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
B. SASARAN Sasaran atau objectives organisasi merupakan bagian yang integral dalam proses perencanaan strategis organisasi, sehingga harus disusun secara konsisten konsisten dengan perumusan visi, misi dan tujuan organisasi. Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kaitannya dengan pencapaian kinerja yang diinginkan. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang spesifik, terukur, dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, maka sasaran harus menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai. Dengan demikian apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai, diharapkan bahwa tujuan strategis terkait juga telah dicapai. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran sebagai berikut : Tabel 4.2. Sasaran yang ditempuh untuk mencapai tujuan
NO
TUJUAN
1 2 MISI PERTAMA 1 Menyusun dan mengimplementasikan perencanaan pembangunan daerah
SASARAN URAIAN 3 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya konsistensi antara perencanaan dan penganggaran serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
INDIKATOR 4 Tersusunnya RPJP, RPJM dan RKPD.
Prosentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
36
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
NO 1 2
TUJUAN 2 Mewujudkan pelayanan prima koordinasi perencanaan pembangunan
MISI KEDUA 1 Meningkatkan koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah.
SASARAN URAIAN 3 Terjalinnya komunikasi dan koordinasi perencanaan pembangunan seluruh stakeholders
INDIKATOR 4 Jumlah Rapat-rapat koordinasi perencanaan pembangunan
Meningkatkan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
Rata-rata pelaksanaan Rakordal pembangunan per tahun
Tersedianya dokumen laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
LAKIP Bupati dan Bappeda
Meningkatkan Produk-produk perencanaan Pembangunan di bidang Ekonomi Meningkatkan produk-produk perencanaan pembangunan di bidang dan sosial budaya, Meningkatkan Produk-produk perencanaan Pembangunan prasarana wilayah, SDA dan daerah rawan bencana Meningkatkan Produk-produk
Jumlah Produk-produk perencanaan Pembangunan di bidang Ekonomi
Tingkat kehadiran / Prosentase SKPD yang mengikuti Musrenbang dan Forum SKPD
Rata-rata pelaksanaan monitoring kegiatan pembangunan per tahun
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ Bupati)
MISI KETIGA 1
Pendayagunaan sumberdaya manusia dan sumberdaya material untuk mengoptimalkan kewenangan daerah bidang penelitian dan perencanaan.
Jumlah produk-produk perencanaan pembangunan di bidang dan sosial budaya, Jumlah Produk-produk perencanaan Pembangunan prasarana wilayah, SDA dan daerah rawan bencana
JumlahProduk-produk Perencanaan Tata Ruang 37
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
NO
TUJUAN
1
2
MISI KEEMPAT Memperkuat pengelolaan data dan informasi pembangunan untuk mengoptimalkan kewenangan daerah
MISI KELIMA 1 Meningkatkan kapasitas SDM perencanaan pembangunan
2
Meningkatkan fasilitas pendukung perencana pembangunan yang berkualitas
SASARAN URAIAN 3 Perencanaan Tata Ruang dan pemanfaatan ruang Meningkatkan Produk-produk Perencanaan pengembangan wilayah perbatasan, wilayah strategis cepat tumbuh dan Pengembangan kota-kota Meningkatkan sosialisasi produk produk perencanaan pembangunan
INDIKATOR 4 dan pemanfaatan ruang
Meningkatkan kualitas dan kuantitas data pendukung perencanaan pembangunan melalui up-dating data secara rutin Meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi pembangunan
Jumlah data yang terkelola di Bappeda
Terselenggaranya Capacity Building SDM perencanaan pembangunan
Jumlah Aparat perencanaan yang mengikuti jenjang Pendidikan dan Latihan Formal / Non Formal Perencanaan Tersedianya Pelayanan Administrasi perkantoran yang berkualitas
Penyediaan sarana dan prasaran pendukung perencanaan
Jumlah Produk-produk Perencanaan pengembangan wilayah perbatasan, wilayah strategis cepat tumbuh dan Pengembangan kota-kota
Jumlah sosialisasi produkproduk perencanaan pembangunan
Jumlah publikasi informasi pembangunan
38
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
NO
TUJUAN
1
2
SASARAN URAIAN 3 pembangunan
INDIKATOR 4
Tersedianya Sarana dan prasarana aparatur yang memadai
4.3
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN
Strategi Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau langkah dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan “teknik“ yang lebih sempit, dan merupakan rangkaian kebijakan. Sehingga strategi merupakan cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Tabel 4.3. Strategi yang ditempuh untuk mencapai tujuan No.
TUJUAN
STRATEGI
1
2
3
1
2
1
1
MISI KESATU Menyusun dan mengimplementasikan perencanaan pembangunan daerah. Mewujudkan pelayanan prima koordinasi perencanaan pembangunan
Meningkatkan kualitas perencanaan guna meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi era globalisasi Mensinergikan integritas pemikiran perencana, stakeholder dan pemegang kebijakan untuk meningkatkan efektivitas koordinasi perencanaan pembangunan
MISI KEDUA Meningkatkan koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah.
Memperkuat pelaksanaan evaluasi/monitoring untuk meningkatkan kualitas pemilihan prioritas pembangunan.
MISI KETIGA Pendayagunaan sumberdaya manusia dan sumberdaya material untuk mengoptimalkan
Mengoptimalkan sumberdaya manusia dan sumberdaya material untuk mengoptimalkan kewenangan 39
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No. 1
1
1
2
TUJUAN
STRATEGI
2 kewenangan daerah bidang penelitian dan perencanaan.
3 daerah bidang penelitian dan perencanaan.
MISI KEEMPAT Memperkuat pengelolaan data dan informasi pembangunan untuk mengoptimalkan kewenangan daerah
MISI KELIMA Meningkatkan kapasitas SDM perencanaan pembangunan
Meningkatkan fasilitas pendukung perencana pembangunan yang berkualitas
Mengembangkan sistem database perencanaan Memperkuat organisasi pengelolaan data dan informasi untuk mengoptimalkan kewenangan daerah Melaksanakan fasilitasi pendidikan dan pelatihan fungsional perencanaan serta meningkatkan orientasi dan memperluas wawasan perencanaan pembangunan Meningkatkan kegiatan orientasi keperencanaan dan memperluas wawasan dalam perencanaan pembangunan Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana
Kebijakan Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan, atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu. Oleh karena itu, kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan untuk
dijadikan
pengembangan
pedoman, ataupun
pegangan
pelaksanaan
atau
petunjuk
program/kegiatan
dalam guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi satuan kerja perangkat daerah.
40
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Tabel 4.4.
Kebijakan yang ditentukan
ditempuh
dari
Strategi
No.
STRATEGI
KEBIJAKAN
1
2
3
yang
MISI KESATU 1
2
Meningkatkan kualitas perencanaan guna meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi era globalisasi Mensinergikan integritas pemikiran perencana, stakeholder dan pemegang kebijakan untuk meningkatkan efektivitas koordinasi perencanaan pembangunan
Melaksanakan dan memfasilitasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan sesuai mekanisme perencanaan pembangunan Meningkatkan koordinasi dengan SKPD untuk meminimalkan perbedaan persepsi perumusan rencana strategis dan meningkatkan kepercayaan terhadap Bappeda.
MISI KEDUA 1
Memperkuat pelaksanaan evaluasi/monitoring untuk meningkatkan kualitas pemilihan prioritas pembangunan.
Melaksanakan pengendalian Pelasanaan pembangunan daerah
MISI KETIGA 1
Mengoptimalkan sumberdaya manusia dan sumberdaya material untuk mengoptimalkan kewenangan daerah bidang penelitian dan perencanaan.
Melaksanakan penelitian dan kajian yang aplikatif dan kontributif terhadap perencanaan pembangunan
MISI KEEMPAT 1
Memperkuat organisasi pengelolaan data dan informasi dalam bentuk sistem database untuk mengoptimalkan kewenangan daerah
Melaksanakan penyusunan sistem database dan informasi pembangunan, serta melaksanakan up-dating secara rutin
MISI KELIMA 1
2
3
Melaksanakan fasilitasi pendidikan dan pelatihan fungsional perencanaan serta meningkatkan orientasi dan memperluas wawasan perencanaan pembangunan Meningkatkan kegiatan orientasi keperencanaan dan memperluas wawasan dalam perencanaan pembangunan Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana
Melaksanakan fasilitasi pendidikan dan pelatihan fungsional perencanaan
Melaksanakan Capacity Building bagi perencana pembangunan di SKPD Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan Melaksanakan disiplin anggaran
41
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,
Strategi dan Kebijakan
sebagaimana diuraikan dalam Bab 4, maka disusunlah rencana program dan kegiatan indikatif (sesuai dengan program dan kegiatan yang
ada
pada
Permendagri
No.
59
Tahun
2007)
yang
akan
dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Langkat untuk kurun waktu 2009-2014 sebagai berikut: 5.1. RENCANA PROGRAM Program yang direncanakan oleh Bappeda Kabupaten Langkat
tahun
2009-2014 adalah sebagai berikut : Program terdiri dari beberapa kegiatan yang berupa: 1.
Kerangka mendorong,
regulasi maupun
yang
bertujuan
mengatur
untuk
kegiatan
memfasilitasi,
pembangunan
yang
dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. 2.
Kerangka anggaran yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa publik yang diperlukan masyarakat.
Sedangkan rincian kegiatan-kegiatan yang merupakan implementasi program baik program SKPD, program lintas SKPD, maupun program lintas wilayah. Serta indikator kinerja dan pendanaan indikatif dapat dilihat pada tabel lampiran. A. Program SKPD Program SKPD meliputi: 1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.
Peningkatan Sasana dan Prasarana Aparatur
3.
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
B. Program Lintas SKPD 1.
Perencanaan Tata Ruang
2.
Pemanfaatan Ruang
3.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
4.
Pengembangan Data/Informasi
5.
Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 42
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
6.
Perencanaan Kota-kota Menengah dan Besar
7.
Perencanaan Pembangunan Daerah
8.
Perencanaan Pembangunan Ekonomi
9.
Perencanaan Sosial dan Budaya
10. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam 11. Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana 12. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 13. Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 14. Kerjasama Pembangunan 15. Perencanaan Pembangunan Daerah C. Program Lintas Wilayah 1.
Kerjasama Pembangunan
2.
Pengembangan Wilayah Perbatasan
3.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
5.2. RENCANA KEGIATAN Kegiatan yang direncanakan oleh Bappeda Kabupaten Langkat tahun 2009-2014 dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini.
Tabel 5.1.
Kegiatan yang Direncanakan Bappeda Kabupaten Langkat Tahun 2009-2014
NO
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
1
2
3
4
MISI KESATU 1
Melaksanakan dan memfasilitasi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan sesuai mekanisme perencanaan pembangunan
Program perencanaan pembangunan daerah
2
Meningkatkan koordinasi dengan SKPD untuk meminimalkan
Program Perencanaan Tata Ruang
Penyusunan rancangan RPJPD Penyelenggaraan musrenbang RPJPD Penetapan RPJPD Penyusunan rancangan RPJMD Penyelenggaraan musrenbang RPJMD Penetapan RPJMD Penyusunan rancangan RKPD Penyelenggaraan musrenbang RKPD Penetapan RKPD Rapat koordinasi tentang rencana tata ruang Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rencana tata ruang lintas kabupaten/kota
43
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
NO
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
1
2
3
4
perbedaan persepsi perumusan rencana strategis dan meningkatkan kepercayaan terhadap Bappeda.
Program Pemanfaatan Ruang Program Kerjasama Pembangunan
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota menengah dan besar
Program perencanaan pembangunan ekonomi Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana
Koordinasi dan fasilitasi penyusunan pemanfaatan ruang lintas kabupaten/kota Koordinasi kerjasama wilayah perbatasan Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah Fasilitasi kerjasama dengan dunia usah/lembaga Koordinasi dalam pemecahan masalahmasalah daerah Koordinasi kerjasama wilayah perbatasan Koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah Sosialisai kebijakan pemerintah dalam penyelesaian perbatasan antar negara Koordinasi penetapan rencana tata ruang perbatasan Koordinasi penetapan rencana Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh Koordinasi penyelesaian permasalahan penanganan sampah perkotaan Koordinasi penyelesaian permasalahan transportasi perkotaan Koordinasi penanggulangan dan penyelesaian bencana alam/sosial Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat industri Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pendidikan Koordinasi perencanaan penanganan perumahan Koordinasi perencanaan penanganan perpakiran Koordinasi perencanaan pair minum, drainase dan sanitasi perkotaan Koordinasi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri perkotaan Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi Koordinasi penyusunan masterplan prasarana perhubungan daerah Koordinasi penyusunan masterplan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup Koordinasi penyusunan profile daerah rawan bencana Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana
44
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
NO
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
1
2
3
4
MISI KEDUA 1 Melaksanakan pengendalian Pelaksanaan pembangunan daerah
MISI KETIGA 1 Melaksanakan penelitian dan kajian yang aplikatif dan kontributif terhadap perencanaan pembangunan
Program perencanaan pembangunan daerah
Kordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah Kordinasi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh Program perencanaan pembangunan ekonomi
Penyusunan perencanaan pengembangan perbatasan Penyusunan perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Program perencanaan sosial budaya
Program Perencanaan Tata Ruang
Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah Penyusunan indikator ekonomi daerah Penyusunan perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat Penyusunan tabel input output daerah Penyusunan masterplan penanggulangan kemiskinan Penyusunan indikator dan pemetaan daerah rawan pangan Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya Penyusunan kebijakan tentang penyusunan tata ruang Penetapan kebijakan tentang RDTRK, RTRK, dan RTBL Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang Penyusunan rencana tata ruang wilayah Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan Penyusunan rencana teknis ruang kawasan Penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW Revisi rencana tata ruang Survey dan pemetaan
45
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
NO
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
1
2
3
4
Program Pemanfaatan Ruang
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
MISI KEEMPAT 1 Melaksanakan penyusunan sistem database dan informasi pembangunan, serta melaksanakan updating secara rutin
MISI KELIMA 1 Melaksanakan fasilitasi pendidikan dan pelatihan fungsional perencanaan
2
Melaksanakan Capacity Building bagi perencana pembangunan di SKPD
Penyusunan kebijakan perizinan pemanfaatan ruang Penyusunan norma, standar, dan kriteria pemanfaatan ruang Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang Survey dan pemetaan Sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur dan manual pemanfaatan ruang Penyusunan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang Penyusunan prosedur dan manual pengendalian pemanfaatan ruang Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang Pengawasan pemanfaatan ruang Sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang
Program Pengembangan data/informasi
Pengumpulan, updating dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan ekonomi Penyusunan profile daerah
Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Pelatihan aparat dalam perencanaan tata ruang Pelatihan aparat dalam pemanfaatan ruang
Program peningkatan disiplin aparatur
Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang peningkatan kemampuan teknis aparat perencana Pendidikan dan pelatihan formal Sosialisasi peraturan perundang-undangan Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan Pengadaan mesin/kartu absensi Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian kerja lapangan Pengadaan pakaian KORPRI
46
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
NO
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
1
2
3
4
3
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Melaksanakan disiplin anggaran
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Penyediaan jasa administrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan bahan logistik kantor Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah Pembangunan rumah jabatan Pembangunan rumah dinas Pembangunan gedung kantor Pengadaan mobil jabatan Pengadaan kendaraan dinas/operasional Pengadaan perlengkapan rumah jabtan/dinas Pengadaan perlengkapan gedung kantor Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas Pengadaan peralatan gedung kantor Pengadaan mebeleur Pembangunan rumah jabatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
47
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
5.3. INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF Pelaksanaan prinsip anggaran berbasis kinerja mengandung makna bahwa
semua
program
pembangunan
harus
mampu
mencapai
indikator sasaran yang terukur (indikator outcome) sehingga prinsip akuntabel, keterbukaan, trasparabel dan pemerataan dalam Good Governance dapat benar-benar mampu ditunjukan dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Indikator Kinerja dan Pendanaan Indikatif dari masing-masing program dan kegiatan disajikan dalam Tabel 5.2 dibawah ini.
48
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014 Tabel 5.2. No.
1
Matriks Program Lima Tahunan Bappeda Kabupaten Langkat Tahun 2009-2014
Program/kegiatan Renstra 1 Program perencanaan pembangunan daerah 1
7
Penyusunan rancangan RPJPD 2005 - 2025 Penyelenggaraan musrenbang RPJPD 2005 2025 Penyusunan rancangan RPJMD 2009-2014 Penyelenggaraan musrenbang RPJMD 20092014 Penyusunan rancangan RKPD Penyelenggaraan musrenbang RKPD Penetapan RKPD
8
Sosialisasi RPJMD
9
Sosialisasi RPJPD
10
Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah
2 3 4 5 6
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
3
4
5
Tersusunnya Rancangan RPJPD
Ada/tdk ada
tidak ada
Ada
Terselenggaranya Musrenbang RPJPD
Ada/tdk ada
tidak ada
Tersusunnya Rancangan RPJMD
Ada/tdk ada
Terselenggaranya Musrenbang RPJMD
Indikator
Satuan
Pagu Indikatif (Rp. ) 2010 7
2011 8
2012 9
2013 10
2014 11
350.000.000
-
-
-
-
-
Ada
104.426.203
-
-
-
-
-
tidak ada
Ada
250.000.000
-
-
-
-
275.000.000
Ada/tdk ada
tidak ada
Ada
70.666.203
-
-
-
-
.77.000.000
Tersusunnya Rancangan RKPD
Ada/tdk ada
Ada
Ada
83.800.000 8
85.000.000
Terselenggaranya Musrenbang RKPD Ditetapkannya Perda tentang RKPD Terselenggaranya Sosialisasi RPJMD Ditetapkannya Perda tentang RKPD Terlaksananya kordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah (LAKIP)
Ada/tdk ada
Ada
Ada
207.500.000
209.300.000
211.000.000
Ada/tdk ada
Tidak Ada
Tidak Ada
-
-
-
-
-
-
Ada/tdk ada
Tidak Ada
Ada
-
-
-
-
-
100.000.000
Ada/tdk ada
Tidak Ada
Tidak Ada
-
50.000
-
-
-
55.000.000
Ada/tdk ada
Ada
Ada
104.000.000
106.500.000
108.000.000
2 Meningkatnya Indikator makro ekonomi dan indikator sosial
2009 6
Sumber Pendanaan
80.533.532 209.536.344
97.521.998
75.089.220
80.500.000
202.047.240
205.000.000
99.759.745
102.250.000
82.300.000
12
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
49
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
Program/kegiatan Renstra
Indikator
Satuan
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
1 Koordinasi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
2 Terlaksananya kordinasi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)
3 Ada/tdk ada
4 Ada
5 Ada
212.503.799
2010 7 250.000.000
Koordinasi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
Terlaksananya kordinasi penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ AMJ) Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah Prosentase luas wilayah yang memiliki RUTR/RDTR Terselenggarakannya sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang
Ada/tdk ada
Ada
Ada
212.503.799
-
-
Ada/tdk ada
Ada
Ada
62.849.074
65.063.350
71.569.685
%
100
100
kali
-
1
-
-
Tersusunnya rencana detail tata ruang kawasan Tersusun nya rencana detail tata ruang kawasan perkotaan
Ada/Tidak Ada Ada/Tidak Ada
Tidak Ada
Ada
-
-
-
Tidak Ada
Ada
-
-
-
Meningkatnya prosentase ketersediaan data yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan Tersusun dan teranalisanya data informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana
%
-
215.085.300
-
11
12
13
2
Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah Program Perencanaan Tata Ruang 1 Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang 2 3
3
Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan Penyusunan Revisi/Rencana Ruang Wilayah Perkotaan
Program Pengembangan data/informasi 1
Penyusunan dan analisis data informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana
Ada/tdk ada
Ada
Ada
Pagu Indikatif (Rp. ) 2009 6
2011 8 260.000.000
133.780.000
2012 9 270.000.000
-
78.726.654
-
Sumber Pendanaan 2013 10 280.000.000
2014 11 290.000.000
-
295.000.000
APBD KAB. LANGKAT
95.259.251
APBD KAB. LANGKAT
86.599.319
12 APBD KAB. LANGKAT
-
-
APBD KAB. LANGKAT
230.000.000
240.000.000
260.000.000
250.000.000
270.000.000
290.000.000
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
50
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
Program/kegiatan Renstra
Indikator
Satuan
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
Pagu Indikatif (Rp. )
2
1 Penyusunan profile daerah
2 Tersusunnya profil daerah
3 %
4 -
5 100
2009 6 275.302.685
3
Biaya pembuatan ekspose
%
100
100
47.638.409
4
Pemetaan Kantong-kantong daerah-daerah kemiskinan Kabupaten Langkat Analisis tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Pemetaan dan pemuktahiran peta administrasi Penyusunan dokumen program jangka menengah pemberdayaan sosial ekonomi (PJM-PSE) Penyusunan study kelayakan pengembangan pelabuhan dan infrastruktur Koordinasi dan pembinaan penyusunan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Aplikasi GIS dalam pembuatan data base jalan di Kab. Langkat Penyusunan study kelayakan sekolah unggulan berbasis pertanian, perhubungan dan perikanan
Tersedianya data informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan Tersedianya data daerah-daerah kemiskinan Kabupaten Langkat
Ada/tdk ada
Tidak Ada
Ada
%
0
100
%
0
kegiatan
Tersedianya data perencanaan pembangunan bidang pelabuhan dan infrastruktur Terlaksananya pembinaan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
5 6 7
8 9 10 11
38.406.015
2011 8 39.000.000
2012 9 41.000.000
2013 10 43.500.000
2014 11 -
12
45.000.000
APBD KAB. LANGKAT
-
85.750.000
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
90.037.097
-
-
-
-
-
100
434.100.712
-
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
0
1
142.904.185
-
-
-
-
-
-
kegiatan
0
1
-
272.898.300
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
kegiatan
0
1
131.797.197
282.783.565
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
Tersedianya data kondisi jalan untuk perencanaan
kegiatan
0
3
-
613.533.990
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
Tersedianya data perencanaan pembangunan
kegiatan
0
1
-
273.000.000
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
Tersedianya data kegiatan dalam pemilu Tersedianya peta data administrasi administrasi kabupaten Tersedianya dokumen rogram jangka menengah pemberdayaan sosial ekonomi (PJM-PSE)
-
2010 7 -
Sumber Pendanaan
51
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
Program/kegiatan Renstra
12 13
14 15
4
Implementasi Good Governance Pemerintah Desa Kajian Index Kepuasaan Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik di Kab.Langkat
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh 1
5
1 Manajemen Pendidikan dalam Era Otonomi Daerah di Kab.Langkat Evaluasi Dampak Pembentukan Kecamatan Baru di Kabupaten Langkat
Penyusunan perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Program perencanaan pembangunan ekonomi 1 Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah 2 Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah
Indikator
Satuan
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
2 Tersedianya data dan informasi tentang manajemen pendidikan dalam era otonomi daerah Tersedianya data dan informasi mengenai dampak pembentukan kecamatan baru di Kabupaten Langkat Tersedianya data dan informasi tentang penyelenggaraan pemerintah desa Tersedianya data Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan Publik
3 kegiatan
4 0
5 1
2009 6 -
2010 7 -
2011 8 -
kegiatan
0
1
-
-
-
-
kegiatan
0
1
-
-
-
-
kegiatan
0
1
-
-
84.590.000
-
Berkembangnya 4 wilayah strategis cepat tumbuh (Pangkalan Susu, Binjai-Selesai, Bahorok-Tangkahan) Tersusunnya perencanaan Pengembangan 4 Wilayah Strategis dan cepat tumbuh
Jumlah Wilayah buah rencana
-
-
-
-
235.000.000
ada/tidak ada
tidak ada
ada
-
474..988.300
Kegiatan
-
1
-
104.000.000
Meningkatnya Indikator makro ekonomi Tersusunnya masterplan Kawasan Ekonomi Khusus Kab.Langkat Tersedianya master plan taman bacaan dan tempat bermain di lokasi Eks.Lemtabah stabat 100%
Pagu Indikatif (Rp. )
Sumber Pendanaan
2012 9 88.190.000
2013 10 98.590.000
-
2014 11 -
12 APBD KAB. LANGKAT
-
APBD KAB. LANGKAT
101.190.000
APBD KAB. LANGKAT
-
APBD KAB. LANGKAT
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
52
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
Program/kegiatan Renstra
3 4 6 7 8
1 Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah Penyusunan indikator makro ekonomi Penyusunan masterplan penanggulangan kemiskinan Publikasi langkat dalam angka Publikasi kecamatan dalam angka
9
Publikasi PDRB Kab. Langkat
10
Publikasi PDRB Kecamatan Se- Kab. Langkat
11
Pembuatan buku selayang pandang Pembuatan buku Standard Harga Barang, Peralatan dan Upah Pembuatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab. Langkat Publikasi Potensi Desa SeKab. Langkat Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Publikasi Indikator
12 13 14 15 16
Indikator
Satuan
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
3 Kegiatan
4 -
5 1
ada/tidak ada ada/tidak ada Ada/tidak ada Ada/tidak ada
Tidak Ada
Ada
ada
ada
Ada
Ada
89.376.210
Ada
Ada
Ada/tidak ada
Ada
Ada/tidak ada
Pagu Indikatif (Rp. ) 2012 9
2013 10
2014 11
-
-
-
94.400.000
-
-
-
103.500.000
120.000.000
125.000.000
130.000.000
135.000.000
115.542.542
122.050.000
127.000.000
130.000.000
133.000.000
135.000.000
Ada
80.316.167
81.500.000
85.000.000
88.000.000
92.000.000
95.000.000
APBD KAB. LANGKAT
Ada
Ada
85.541.870
94.000.000
97.000.000
100.000.000
120.000.000
150.000.000
APBD KAB. LANGKAT
Ada/tidak ada Ada/tidak ada
Ada
Ada
58.315.521
99.250.000
110.000.000
132.000.000
145.000.000
160.000.000
Ada
Ada
35.481.870
77.790.000
85.000.000
90.000.000
95.000.000
100.000.000
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
Tersedianya informasi IPM Kab.Langkat
Ada/tidak ada
Ada
Ada
-
79.000.000
-
-
90.000.000
-
APBD KAB. LANGKAT
Tersedianya
Ada/tidak ada Paket
Ada
Ada
116.811.746
-
-
-
-
-
1
6
288.920.945
279.633.480
375.400.000
380.500.000
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
Kegiatan
-
1
-
94.000.000
-
-
2 Tersedianya masterplan pasar tradisional di lokasi Eks terminal Pasar 10 Kecamatan Hinai Tersusunnya indikator ekonomi daerah tahunan Tersusunnya masterplan penanggulangan kemiskinan Tersebarnya informasi perkembangan Kab.Langkat Tersebarnya informasi perkembangan Kecamatan Kab.Langkat Tersebarnya informasi perkembangan PDRB Kab.Langkat Tersebarnya informasi perkembangan PDRB Kecamatan Kab.Langkat Tersedianya informasi umum Kabupaten Langkat Tersedianya standard harga barang/ peralatan dan upah
Terlaksananya sosialisasi program PISEW Tersedianya informasi indikator
2009 6
2010 7 106.000.000
2011 8
Sumber Pendanaan
120.000.000
326.323.000 -
350.325.000 -
12 APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
APBD KAB.
53
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
Program/kegiatan Renstra
17
18 19 20 21 22
6
1 Kesejahteraan Rakyat Kajian Peningkatan Ekonomi Rakyat Berbasis Pertanian Terpadu (perkebunan dan peternakan) Publikasi Profil Perusahaan Besar dan Sedang Kab.Langkat Inventarisasi Potensi Daerah Sektor Perikanan dan Kelautan Inventarisasi Potensi Daerah Daerah Pertanian dan Perkebunan Inventarisasi Potensi Daerah Peternakan Study Dampak Pemberdayaan UMKM dan Koperasi di Kab.langkat
Program perencanaan sosial budaya 1 2 3
4
Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan Biaya operasional dan pembinaan (BOP) dan Dana Pendampingan kegiatan PNPM Sosialisasi Master Plan
Satuan
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
3
4
5
2009 6
2010 7
ada/tidak ada
Tidak Ada
Ada
-
-
Tersedianya data profil perusahaan Besar dan Serdang Kab.Langkat Tersusun potensi daerah sektor perikanan dan kelautan
Kegiatan
-
1
-
Kegiatan
-
1
Tersusun potensi daerah sektor pertanian dan perkebunan
Kegiatan
-
Tersusun potensi daerah sektor perternakan
Kegiatan
Indikator 2 kesejahteraan rakyat Tersusunnya perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
Pagu Indikatif (Rp. ) 2011 8
Sumber Pendanaan
2012 9
2013 10
2014 11
250.000.000
-
-
-
-
120.000.000
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
-
-
175.000.000
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
1
-
-
-
-
1
-
-
-
-
1
-
-
109.858.000
tidak ada
ada
215.184.713
-
-
-
-
-
tidak ada
ada
215.140.208
-
-
-
-
-
tidak ada
ada
217.906.620
213.703.105
279.180.000
307.900.000
-
-
12 LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
175.000.000
APBD KAB. LANGKAT 175.000.000
-
-
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
-
Meningkatnya indikator sosial Tersusunnya masterplan pendidikan Tersusunya masterplan kesehatan Terlaksananya Kegiatan BOP Pendampingan Kegiatan PNPM Tertingkatnya pemahaman
ada/tidak ada ada/tidak ada ada/tidak ada
230.720.000
-
253.800.000
-
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB.
54
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
Program/kegiatan Renstra 1 Pendidikan
6
5
Sosialisasi Master Plan Kesehatan
6
Biaya Operasional Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TPKK) Kab Langkat
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 1
8
Pembinaan dan Pemberdayaan Perangkat Pengelola Daerah Irigasi
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 2 3
Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
Indikator 2 masyarakat tentang masterplan pendidikan Tertingkatnya pemahaman masyarakat tentang masterplan pendidikan Terlaksananya kegiatan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Satuan
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
3
4
5
2009 6
2010 7 53.505.420
2011 8
2012 9
Sumber Pendanaan 2013 10
2014 11
12 LANGKAT
53.505.420 %
Meningkatnya jumlah prasarana wilayah sesuai RPJMD dan menurunnya Indikator pencemaran lingkungan Terbinanya Perangkat Pengelola Daerah Irigasi
%
Meningkatnya ketersediaan barang dan jasa administrasi perkantoran yang dibutuhkan guna mendukung SPM perencanaan pembangunan daerah Tersedianya jasa surat menyurat pertahun Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
%
Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja
Pagu Indikatif (Rp. )
%
-
100
-
-
APBD KAB. LANGKAT 120.700.000
150.200.000
152.300.000
160.200.000
APBD KAB. LANGKAT
APBD KAB. LANGKAT -
100
35.808.948
-
-
-
-
-
APBD KAB. LANGKAT
% pertahun
100
100
40.990.000
55.0000.000
58.000.000
61.000.000
64.000.000
68.000.000
% pertahun
100
100
30.960.000
48.960.0000
51.000.000
53.000.000
56.000.000
61.000.000
%
100
100
7.000.000
9.000.000
11.500.000
14.000.000
16.250.000
20.000.000
55
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
Program/kegiatan Renstra
4 5 6 7 8 9
2 3 4
Target Kondisi 2014
3 %
4
5
2009 6 11.260.566
2010 7 13.138.955
Pagu Indikatif (Rp. ) 2011 8 16.250.000
2012 9 20.000.000
Sumber Pendanaan 2013 10 23.000.000
2014 11 25.000.000
2 Tersedianya alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan/tahun Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Tersedianya peralatan rumah tangga Tersedianya makanan dan minuman Terlaksananya Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daera
% per tahun
100
100
-
26.999.000
% per tahun
100
100
-
3.499.300
5.100.000
7.000.000
8.500.000
10.000.000
APBD KAB. LANGKAT
%
100
100
1.996.700
2.500.000
4.500.000
5.800.000
6.500.000
ada/ tidak ada %i/tahun
ada
ada
-
15.000.000
20.000.000
20.000.000
25.000.000
25.000.000
100
100
136.300.000
15.000.000
100.000.000
120.000.000
125.000.000
130.000.000
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
Terlaksananya Kegiatan Kantor
Kegiatan
5
6
49.800.000
42.000.000
43.000.000
46.000.000
50.000.000
53.000.000
Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi Terlaksananya penyusunan capaian kinerja dan keuangan
Kegiatan
5
6
18.600.000
6.240.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
Kegiatan
5
6
35.352.711
40.000.000
43.000.000
46.000.000
50.000.000
53.000.000
Tersedianya peralatan kebutuhan Kantor Tersedianya peralatan kebutuhan Kantor Terpeliharanya
%
100
100
35.627.500
23.000.000
30.000.000
35.000.000
38.000.000
45.000.000
%
100
100
%
100
100
Terpilharanya kondisi kenderaan dengan baik
%
100
100
Penyediaan jasa pegawai Honorer 11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi 12 Penyusunan perencanaan capaian kinerja dan keuangan Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 1
Kondisi tahun 2008
Satuan
1 Penyediaan alat tulis kantor
10
15
Indikator
Pengadaan peralatan gedung kantor Pengadaan mebeleur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
-
-
-
12 APBD KAB. LANGKAT
-
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
Terpenuhinya kebutuhan minimal sarana dan prasarana aparatur
40.000.000 -
20.000.000
-
-
25.000.000 -
75.000.00030.000.000 -
50.000.000 35.000.000 -
40.000.000 -
56
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
No.
16
17
Program/kegiatan Renstra 1 5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor 6 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 7 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur 8 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 9 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor Program peningkatan disiplin aparatur 1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya 2 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 1
18
Pendidikan dan pelatihan formal 2 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 1 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Satuan
Kondisi tahun 2008
Target Kondisi 2014
2 Terpeliharanya peralatan kantor
3 %
4 100
5 100
Terpilharanya kondisi kenderaan dengan baik
%
100
100
Terpeliharanya meubelair kantor
%
100
100
-
Terpeliharanya meubelair kantor
%
100
100
20.000.000
-
Terpeliharanya meubelair kantor
%
100
100
50.000.000
-
Tersedianya pakaian dinas beserta perlengkapannya Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu Meningkatnya jumlah PNS yang lulus Diklat formal
Stel pakaian /tahun Stel pakaian /tahun
2
4
-
-
Jumlah PNS yang mengikuti Diklat formal Terlaksananya bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
Kegiatan
5
6
120.000.000
100.000.000
Kegiatan
-
1
133.883.570
-
Belum/ sudah
Belum
Sudah
Kegiatan
-
5
Indikator
Tersusunnya neraca akhir tahun
Pagu Indikatif (Rp. ) 2009 6 69.488.000
2010 7 -
2011 8 6.250.000
Sumber Pendanaan
2012 9 8.000.000
2013 10 8.800.000
2014 11 9.100.000
69.488.000
74.500.000
80.000.000
85.000.000
90.000.000
4.875.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
30.000.000
35.000.000
40.000.000
45.000.000
20.650.000
-
15.000.000 -
85.000.000 -
-
-
-
18.000.000
20.000.000
25.000.000
30.000.000
-
35.000.000
100.000.000
100.000.000
120.000.000
-
-
-
12 APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT APBD KAB. LANGKAT
-
15.000.000
20.000.000
20.000.000
25.000.000
25.000.000
57
APBD KAB. LANGKAT
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1 Indikasi Makro Ekonomi Kabupaten Langkat. Berkaitan dengan Agenda untuk menuju Terwujudnya Masyarakat Yang
Religius,
Maju,
Dinamis
Sejahtera
dan
Mandiri
bagi
Kabupaten Langkat, maka di susun sasaran pokok dibidang Makro Ekonomi sebagai berikut ; a. Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Langkat mengalami peningkatan dari tahun 2004 sebesar 1,01% kemudian meningkat menjadi 2,88% pada tahun 2006, serta meningkat lagi menjadi 5,58% pada tahun 2008. Pada tahun 2009 diproyeksikan ekonomi Kabupaten Langkat tumbuh
6,38% dan pada tahun 2014
diproyeksikan
tumbuh sebesar 8,72%. b. PDRB (Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000). Perkembangan PDRB (Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000) pada tahun 2004 sebesar Rp. 5.532,16 milyar (berdasarkan harga berlaku) menjadi Rp. 5.886,65 milyar pada tahun 2006 dan tahun 2007 sebesar Rp. 6.126,88 milyar dan diproyeksikan pada tahun 2009 sebesar Rp. 6.938,99 milyar dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 9.722,44 milyar. c. PDRB per kapita. Demikian juga Pendapatan perkapita berdasarkan harga berlaku pada tahun 2004 sebesar Rp. 5.801 Juta, tahun 2006 sebesar Rp. 5.808 Juta, tahun 2008 sebesar Rp. 6.256 Juta, tahun 2009 diperkirakan sebesar Rp. 6,513
Juta dan tahun 2014 diharapkan
sebesar Rp. 8,184 Juta. d. Tingkat Inflasi Laju Inflasi di Sumatera Utara tahun 2007
tercatat di BPS
Kabupaten Langkat sebesar 4,15 %, kemudian meningkat tajam menjadi 15,06 % pada tahun 2008 pada tahun 2009 diperkirakan sebesar 10 % dan pada tahun 2013 sebesar 6,00%.
58
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014 Untuk lebih jelasnya indikator makro ekonomi yang diharapkan digambarkan pada tabel 4.10 dibawah ini Tabel 6.1
No.
Indikator sasaran
Indikator Makro Ekonomi dan diharapkan tahun 2009 - 2014.
Kondisi
yang
Target Kinerja
Satuan
2009
2010
2011
2012
Keterangan
2013
2014 8,72 Proyeksi BPS
Pertumbuhan PDRB (ADH Konstan 2000)
Persen
PDRB tanpa Migas
Persen
Migas dan hasilhasilnya
Persen
PDRB (ADH Konstan 2000)
Milyar Rp
6.938,99
7.433,14
7.997,51
8.640,38
9.371,59
9.722,44
Proyeksi BPS Kab.Langkat
PDRB tanpa Migas
Milyar Rp
6.493,64
7.005,85
7.584,64
8.238,58
8.977,71
9.358,64
Proyeksi BPS Kab.Langkat
Migas dan hasilhasilnya
Milyar Rp
445,35
427,29
412,87
401,80
393,88
363,80
Proyeksi BPS Kab.Langkat
3
PDRB Perkapita PDRB (ADH Konstan 2000)
Juta
6,513
6,826
7,186
7,597
8,063
4
Tingkat Inflasi
persen
1
2
6.2
6,38
7,12
7,00
8,04
8,46
Kab.Langkat
7,26
7,89
8,00
8,62
9,45 Proyeksi BPS
8,97
Kab.Langkat
-4,95
-4,05
-3,00
-2,68
-1,22 Proyeksi BPS
-1,97
Kab.Langkat
8,184 Proyeksi BPS Kab.Langkat
10,20
8,34
7,91
7,42
6,72
6,00 Proyeksi BPS Kab.Langkat
Indikasi Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Sosial.
Berkaitan dengan Agenda mewujudkan Langkat yang Sejahtera serta perwujudan dari ”Terwujudnya Perencanaan Dan Pengendalian Program Pembangunan
Yang
Berkualitas,
Sinergis
Dan
Dan
Akun”
yang
berkaitan dengan Tupoksi dari Bappeda Kabupaten Langkat, maka disusun sasaran Indikator Kesejahteraan Sosial dan indikator bidang perencaan pembangunan dan Prediksi yang diharapkan sebagai berikut Jumlah persentase penduduk miskin pada tahun 2004 sebesar 14,93 %, tahun 2007 sebesar 13,90 %, tahun 2009 sebesar 10 %, tahun 2013 sebesar 7,25 %. Tingkat Indek Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2004 sebesar 71,40 ; tahun 2009 sebesar
73,4 ; tahun 2013
sebesar 82 dengan Angka Harapan Hidup tahun 2004 sebesar 68,20 tahun, tahun 2009 sebesar 69,96 tahun dan tahun 2013 sebesar 71,30 tahun. Untuk
lebih
jelasnya
berikut
ini
digambarkan
Indikator
Bidang
Perencanaan dan Indikator Kesejahteraan Sosial sebagai berikut : Untuk lebih jelasnya digambarkan pada tabel 6.2 sebagai berikut : 59
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
Tabel 6.2
No.
1
2
3
4
Indikator Bidang Perencanaan dan Kesejahteraan Sosial serta target kinerja tahun 2009 - 2014. Indikator sasaran
Kebijakan Perencanaan pembangunan
Perencanaan dan pengendalian tataruang
Pengentasan kemiskinan
Pegawai yang mengikuti diklat fungsional dan keahlian profesional*
Satuan
Target Kinerja 2009 Ada
2010 Ada
2011 Ada
2012 Ada
2013 Ada
2014 Ada
Ada/ Tidak ada
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada/ Tidak ada
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada/ Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
%
60
60
60
70
70
70
Ada/ tidak ada
Tidak
ada
ada
ada
ada
ada
buah
-
-
-
1
2
3
%
-
-
-
4,00
8,00
13,00
IPM
%
71,3
71,8
72,1
72,3
72,4
72,5
Penurunan prosentase penduduk miskin dan rumah tangga miskin Diklat penyusunan Tata ruang Diklat pengadaan barang & Jasa Diklat perencaaan bidang ekonomi, social budaya, penyusunan anggaran
%
21,0
20,7
20,0
19,5
18,7
18,00
Orang
1
1
2
2
2
2
Orang
2
2
2
2
2
2
Orang
2
2
2
2
2
2
Tersedianya dokumen Perencanaan RPJP Tersedianya dokumen Perencanaan RPJM Tersedianya dokumen Perencanaan RKPD Musrenbang RPJP, RPJM, RKPD % Konsistensi Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD RTRW Jumlah RDTR tersusun
Ada/ Tidak ada
Keterangan
ada
ada
Target Kinerja RPJMD 20092014
ada
Target Kinerja RPJMD 20092014 Target Kinerja RPJMD 20092014
60
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
BAB VII PENUTUP Rencana
Strategis
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten Langkat Tahun 2009 – 2014 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi aparatur Bappeda dalam melaksanakan
tugas
penyelenggaraan
pemerintahan,
pengelolaan
pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada stakeholders yang ada. Rencana Strategis ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Bappeda
yang
mengacu
pada
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Langkat Tahun 2009-2014. Dalam
melaksanakan
Rencana
Strategis
ini
sangat
diperlukan
partisipasi, semangat, dan komitmen dari seluruh aparatur Bappeda, karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Strategis ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan
pencerminan
tuntutan
pembangunan
yang
memang
dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai. Akhir
kata
semoga
Rencana
Strategis
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan tahapan yang telah ditetapkan secara
konsisten
dalam
rangka
mendukung
terwujudnya
good
governance. Stabat, 2010 BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT KEPALA
Ir.H. ANSYARULLAH, MMA PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19530910 198303 1 003
61
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
62
Renstra Bappeda Kabupaten Langkat 2009 - 2014
63