22 BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1
Landasan Teori
4.1.1
Definisi Publikasi Menurut Simmon Jennings, dalam bukunya The Complete Guide to
Advanced Illustration and Design p134, publishing adalah untuk menyatakan ide atau gagasan didepan umum, secara terbuka, dan membuat ide atau gagasan itu diketahui secara umum.
4.1.2
Definisi Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buku mempunyai arti
yaitu lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku mempunyai arti sebagai hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi ataupun juga merupakan suatu hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan. Sedangkan menurut the face dictionary, buku buku adalah kumpulan dari suatu tulisan yang kemudian dicetak atau berupa halaman-halaman kosong yang dijilid, pada satu sisi dilindungi oleh kertas yang tebal yang melindungi sebagai kover.
4.1.3
Jenis-Jenis Buku Pemanfaatan buku sebagai media informasi sudah sangat umum.
Sehingga ada begitu banyak jenis-jenis buku. Seperti yang dikutip dari website www.wikipedia.org, jenis-jenis buku antara lain adalah :
23 •
Buku Fiksi Jenis buku ini merupakan salah satu jenis buku yang paling banyak diterbitkan di dunia. Adapun kisah dibalik cerita adalah fiksi / tidak berdasarkan kehidupan nyata. Contoh dari buku fiksi adalah : novel, novel grafis ataupun komik
•
Buku Non Fiksi Dalam kepustakaan jenis-jenis buku non fiksi banyak digunakan sebagai buku-buku referensi ataupun juga ensiklopedia. Adapun beberapa jenis buku non fiksi antara lain adalah, buku sekolah, atlas, album,laporan tahunan, dsb.
Teori buku ini berguna dalam pembuatan Buku “Hom Pim Pa Alaium Gambreng – Yuuk Kita Main Permainan Tradisional Indonesia!”. Dikarenakan buku ini termasuk kedalam kategori sebagai buku non fiksi, dimana buku ini berisikan sebuah buku referensi tentang permainan tradisional Indonesia untuk anak berusia 6-9 tahun.
24
Gambar 4.3.1 Struktur buku 4.1.4
Struktur Buku Cover Merupakan bagian terpenting pada perwajahan buku karena bagian ini harus dapat mengundang perhatian pembeli untuk tertarik membeli suatu buku. Bagian ini juga dibagi menjadi Front Cover (Cover Depan) Yaitu berisikan nama pengarang , nama editor, nomor edisi, dan judul buku. Front Cover biasanya memuat fotografi atau ilustrasi yang mencerminkan buku tersebut.
Back Cover (Cover Belakang)
25 Back Cover atau cover belakang biasanya memuat foto pengarang dan juga mandatoris seperti quotes ataupun barcode dan juga logo penerbit
Halaman pengantar Buku
Halaman Judul (halaman ii)
Berisikan Judul buku, nama pengarang, dan juga penerbit
Halaman Dedikasi (halaman iii)
Halaman yang berisikan dedikasi untuk seseorang
Epigraf (halaman iv)
Biasanya berisikan tentang quotes bijak dari orang-orang yang berhubungan dengan buku ini.
Halaman Pra Kata
Berisikan tentang kata pengantar yang dibuat oleh editor, ataupun orang yang mempunyai hubungan dengan pengarang dalam pembuatan buku
Daftar Isi
Merupakan halaman penting dalam penulisan buku non fiksi, dikarenakan akan memuat isi-isi setiap halamannya.
26 Kata Pengantar
Halaman yang berisikan kata pengantar oleh pengarang yang ditujukan kepada pembaca
Halaman Persembahan
Disini pengarang memberikan ucapan syukur ataupun terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku ini Halaman isi / Tulisan
Pendahuluan
Dalam penulisan buku non fiksi pada halaman ini yang dijelaskan pertama kali adalah pendahuluan yang tertuju ke topik.
Epilogue
Text tambahan pada akhir buku, menyajikan komentar-komentar yang berguna untuk pembaca.
Kesimpulan
Merupakan kesimpulan dari seluruh isi buku
Tentang pengarang
Berisikan biodata penulis, riwayat hidup, serta pas foto penulis.
27 Halaman Penutup
Glossary/Daftar Kata
Daftar kata dari seluruh isi buku yang berurutan secara alfabetis dari A-Z
Sumber
Berisikan daftar pustaka yang di jadikan pengarang sebagai refrensi isi buku
Colophon / Tanda penerbit
Berisikan tentang data penerbit, ataupun juga penggunaan kertas, typefaces, dan juga percetakan
4.1.5
Penjilidan Buku Penjilidan suatu buku dilakukan dengan tujuan untuk menjaga buku agar
tetap awet dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama lama. Dalam situs www.wikipedia.org yang telah disunting dari beberapa buku refernsi lain, teknikteknik penjilidan antara lain adalah :
Modern Commercial Binding Merupakan teknik penjilidan yang paling sering dipakai sampai hari ini. Diproduksi secara komersil ,yaitu :
28 •
Hardcover Binding Jenis penjilidan ini mempunyai permukaan cover buku yang tebal yang biasanya terbuat dari board/papan yang dilapisi lagi oleh kertas. Teknik penjilidan ini biasanya menggunakan tenkik jahit dan lem panas.
•
Modern Hand Binding Teknik ini merupakan teknik penjilidan yang masih manual, yaitu dengan menjahit setiap halaman-halamannya dan kemudian di rekatkan menggunakan lem panas.
4.1.6
Teori Tipografi Dalam buku Tipografi Dalam Desain Grafis, Danton Sihombing menulis
bahwa tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Legibility Pada desain tipografi, legibility memiliki pengertian sebagai kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, serta penataannya dalam sebuah naskah. Eksekusi terhadap desain tipografi dalam sebuah rancangan grafis, khususnya yang menyangkut kepada perihal legibility, akan mencapai hasil yang
29 baik apabila melampaui proses investigasi terhadap makna dari sebuah naskah, alasan-alasan mengapa naskah tersebut harus dibaca, kapan dan dimana akan dibaca, serta siapa yang membacanya. Sintaktis Tipografi Pada ilmu bahasa dikenal istilah sintaktis, yang berarti penyusunan katakata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti : huruf membentuk kata, kemudian kata membentuk kalimat yang terdiri dari komponen-komponen seperti subjek, predikat, objek. Sintaktis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual kedalam kesatuan bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaktis tipografi dimulai dari elemen komposisi terkecil yaitu, huruf, kata, garis, kolom, dan margin. Dalam penyusunan buku ini, teori tipografi digunakan untuk pemilihan jenis-jenis huruf yang akan dipakai untuk bodycopy, headline, dan juga tata bahasa yang sesuai untuk digunakan pada buku ini.
4.1.7
Teori Warna Warna mempunyai kekuatan untuk menciptakan emosi, mengekspresikan
kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan sensai. Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup rumit, hal ini disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebuadayaan dan masyrakat yang berbeda. Dalam buku Color Design Workbook,2006, Adam Morioka memaparkan bahwa, teori warna merupakan suatu panduan yang dapat dipergunakan untuk
30 meciptakan keharmonisan dalam membuat kombinasi warna. Ide-ide dapat direpresentasikan pada diagram warna, segitiga warna, dan beberpa chart yang dapat membantu seorang desainer untuk dapat mengerti tentang interaksi warna, pemilihan dan kombinasi, serta efektifitas warna tersebut. Menurut Albert H. Munsell, warna dapat dibedakan menjadi : •
Additive Color : Adalah warna yang dihasilkan oleh cahaya, yaitu red, green, dan blue
•
Subtractive Color : Adalah pikmen warna yaitu, yellow, magenta cyan
Warna juga dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut : •
Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata
•
Warna keras/ hangat seperti merah, orange, kuning, warna-warna ini dapat menjadi daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media
•
Warna lembut/dingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis dan cocok untuk produk-proguk tertentu
•
Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi derta jika disusun pada rak penjualan buku, latar belakang yang harus diletakkan adalah dengan warna yang lebih kontras
31 Dalam pembuatan buku ini, warna yang akan digunakan penulis adalah warna-warna yang bersifat playful / bermain, warna-warna cerah, serta warna warmth / hangat yang dapat mewakili penggabungan unsur sisi keceriaan anakanak dalam bermain.
4.1.8
Teori Layout Menurut kamus istilah advertising, definisi layout adalah penalataletakan,
pengorganisasian atau strukturisasi dari berbagai unsur desain agar teratur dan tercipta hirarki yang baik guna mendapatkan dampak yang kuat dari yang melihat. •
Dalam buku Layout dan Penerapannya oleh Surianto Rustan, prinsipprinsip sebuah layout adalah : Sequence/urutan Kita membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama kali sampai yang paling terkahir dibaca. Dengan adanya sequence akan membuat para pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan Emphasis/penekanan Dalam rangka menarik perhatian pembaca, setiap pesan dan layout harus memiliki daya tarik / penekanan yang tinggi agar audience dapat merespons lebih cepat Balance/keseimbangan Merupakan pembagian yang berat dan merata pada sebuah layout. Pembagian ini dimaksudkan agar menghasilkan kesan seimbang dengan
32 menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat Unity/kesatuan Semua elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Kesatuan disini juga mencakupselarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan pada konsepnya
4.1.9
Teori Grid Dalam buku Grid System : Josef Müller-Brockmann menulis bahwa
penggunaan grid sebagai sebuah sistem yang tertata rapih adalah ekspresi dari kepribadian seorang desainer yang menunjukkan bahwa desainer tersebut membuat karyanya konstruktif dan berorientasi kepada masa depan. Danton Sihombing dalam buku Tipografi Dalam Desain Grafis, menulis bahwa sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid systems seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik. Grid menyediakan struktur dari semua elemen desain pada suatu halaman, yang mempermudah dalam penyederhanaan pemikiran kreatif ataupun proses pengambilan keputusan bagi para desainer grafis. Menggunakan grid sangat berpengaruh untuk keakuratan dan konsistensi pada penempatan elemen
33 halaman. Grid dapat digunakan untuk menambah tingkat kedinamisan pada suatu desain. (Basics Design: Grids oleh Gavin Ambrose, Paul Harris,2008 )
4.1.10 Fungsi Grid Pada buku Grids : the structure of graphic design, Andre Jute memaparkan fungsi grid sebagai berikut, yaitu : •
Repeatability Repeatability berguna untuk membuat pengulangan pada suatu halaman atau untuk memberikan kesatuan penampilan suatu halaman, atau untuk menyeragamkan elemen-elemen desain yang terdapat pada dasar halaman.
•
Composition Grid dapat berguna untuk memberikan komposisi yang baik pada desain suatu halaman. Pencampuran bodytext yang berisikan ilustrasi ataupun fotografi merupakan salah satu fungsi yang terdapat pada grid.
•
Communication Fungsi dari desain grafis sendiri adalah untuk mengkomunikasikan pesan. Grid juga berfungsi sebagai alat bantu penyampaian pesan.
34 Gambar 4.1.9.1 Prinsip Golden Section:margin standar yang biasa dipergunakan Proporsi margin yang biasa dipergunakan adalah seperti gambar diatas yang berbasis pada perhitungan golden section.
4.1.11 Jenis Grid Dalam buku Thinking with type oleh Ellen Lupton (Princeton Architectural Press, 2004, jenis-jenis grid dibagi kedalam empat jenis yaitu : a. Single column Grid Merupakan jenis yang penggunaan grid paling dasar untuk merancang struktur halaman. Yaitu dengan menggunakan 1 kolom grid yang lebar b. Multi column Grid Pada jenis ini, grid yang biasa digunakan dalam sebuah halaman buku adalah 3 c. Multi column Grid with horizontal anchor Sama seperti multi column grid, hanya saja penggunaan baris grid tambahan yang berfungsi untuk memisahkan caption dan bodytext d. Modular Grid Merupakan jenis grid yang paling banyak dipakai untuk pembuatan halaman buku. Karena grid nya terdiri dari 4 kolom grid dan 4 baris grid, yang dapat menempatkan elemen-elemen visual lebih tertata
35 Pada Pembuatan Publikasi Buku “Hom Pim Pa Alaium Gambreng – Yuuk Kita Main Permainan Tradisional Indonesia!” ini penggunaan modular grid sangat diperlukan. Grid bukan hanya sebagai pengatur konsistensi setiap isi halaman, tetapi juga sebagai pengatur irama visual yang disampaikan pada buku ini. Oleh karena itu pesan yang akan disampaikan pada pembuatan buku ini juga berpengaruh dari pengaturan kita dalam menggunakan grid.
4.1.12 Teori Ilustrasi Kata Ilustrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Illustrate, yang artinya menerangkan. Dalam ilmu seni, pengertian ini diperluas menjadi menghidupkan, menjelaskan, dan memperindah suasana. Ilustrasi yang pada dasarnya adalah pencitraan gambar dua dimensi, dimaksudkan sebagai penghidup, penghias, atau penjelas suatu tulisan. Gambar ilustrasi berfungsi sebagai pengganti bahasa yang tugasnya memperjelas isi, tema, dan jalan sebuah cerita. Ilustrasi dapat menvisualkan sebuah cerita kejadian ataupun gagasan sesuai dengan ide, maksud dan tujuan tertentu.
Buku Ilustrasi Anak Ilustrasi / gambar bagi anak-anak akan membantu mereka menikmati, menghayati, berimajinasi dan meresapi persepsi visual yang kaya dan mengesankan. Tak ada satu rumus baku yang berlaku umum dalam konteks penilaian ilustrasi anak, namun ada satu hal yang bisa dijadikan patokan, yaitu membuat ilustrasi anak berdasarkan pada ‘kacamata atau dunia’ anak. Pada ‘kacamata’ anak, suatu gambar akan membuat dia tertarik, bukan sekadar
36 gaya/style seorang Ilustrator yang disodorkan, tetapi lebih dari itu, gambar tersebut sudah harus sesuai dengan mereka, bila sudah, dengan begitu (gaya ilustrasi ilustrator) dapat ikut mendukungnya. Setiap gaya itu adalah konsepsi seniman/illustrator tentang suatu rumusan keindahan yang diekspresikan secara visual. Setiap gaya menjadi indah kalau kita letakkan pada konteks yang benar sekaligus sang seniman memahami, menghayati dan memaknai apa yang dibuatnya. Anak-anak akan terpengaruh oleh komunikasi visual yang komunikatif, bukan sekadar visualisasi yang bagus/indah. Jenis-Jenis Buku Ilustrasi Anak Menurut Andi Y Asfandiyar, dalam website karpetbitu.multiply.com. /journal/item/19/ , pada prinsipnya tampilan atau perwujudan buku ilustrasi anak (picture books) berusaha menampilkan teks dan gambar yang mampu mempengaruhi
anak-anak
untuk
terlibat,
mengundang
mereka
berpetualang di dalam gambarnya. Ada beberapa jenis buku bergambar: •
Buku bergambar dengan teks panjang
•
Buku
bergambar
dengan
teks
pendek
(WPB/wordless picture books). •
Buku bergambar berlubang (die cut picture books)
•
Buku bergambar pop-up
•
Buku bergambar hardcover
untuk
37 •
Buku bergambar bersampul bantal (untuk bayi) / buku mainan.
•
Buku bergambar bertekstur (textured picture books)
Semua jenis-jenis tersebut bisa diminati dengan tema apapun apakah jenis buku fiksi maupun non fiksi, karena hanya bersifat medium. Sedikit perkecualian pada buku mainan, karena bagi bayi seluruh inderanya akan aktif dengan cara memegang, meraba, melihat, menggigit, membanting dsb, sehingga dibutuhkan buku multifungsi yang tak sekadar dilihat dan dibaca. Dalam kaitannya dengan pembuatan Publikasi Buku “Hom Pim Pa Alaium Gambreng – Yuuk Kita Main Permainan Tradisional Indonesia!” ini, penggunaan ilustrasi yang tepat bagi anak-anak merupakan faktor penting dalam keberhasilan pesan yang akan disampaikan.
4.1.13 Teori Psikologi Anak Menurut Fawzia Aswin (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia) Oktober 2003 dalam tulisannya “Teknis Menulis Buku Cerita Anak” , mengatakan bahwa psikologi perkembangan anak pada usia sekolah dasar mempunyai ciri-ciri yang berbeda dan psikologi anak balita maupun remaja, baik dalam perkembangan fisik, kognitif dan bahasa, serta perkembangan emosional mereka. Perbedaan ini menyebabkan pula dalam pembuatan buku cerita untuk mereka. Buku-buku bagi anak balita biasanya didominasi oleh gambar-gambar
38 yang besar serta teks yang sedikit. Jika buku untuk anak Sekolah Dasar juga berpesan : •
Melatih kelancaran bahasa
•
Melatih kelancaran membaca
•
Melatih minat baca
•
Memperluas wawasan pengetahuan mereka
•
Meningkatkan kreatifitas
Kemampuan Anak Berdasarkan Tahapan Perkembangan Usia
A. Periode Sekolah Dasar Tahun Pertama dan Kedua (Usia 6-7 Tahun) •
Mampu membaca beberapa cerita yang terkenal
•
Mampu mengucapkan kata yang belum/baru dikenal
•
Menggunakan gambar atau kata-kata untuk mengungkapkan kalimat yang baru dikenal
•
Menggunakan beberapa tanda baca yang telah dikenal dan huruf kapital dalam tulisannya
•
Mampu mengoreksi sendiri bila ada kesalahan dalam membaca buku
•
Menunjukkan kemampuan menguasai buku lewat menggambar
B. Periode Sekolah Dasar Tahun Ketiga dan Keempat (Usia 7-8 Tahun) •
Membaca buku lebih lama tanpa bantuan
•
Membaca buku dengan keras disertai mimik dan ekspresi
39 •
Menggunakan bahasa dan gambar untuk mengungkapkan kalimat yang belum dikenal
•
Mengucapkan kalimat sederhana dengan tepat
•
Menuliskan catatan singkat seperti pesan dari telepon atau email
•
Menikmati permainan kata
•
Mengucapkan kalimat, frase, atau pembicaraan yang baru mereka dengar
•
Memperbaiki kesalahan tulisan yang mereka tulis sendiri
C. Periode Sekolah Tingkat 4-8 (Usia 8-13 Tahun) •
Mengeksplorasi dan memahami berbagai jenis tulisan seperti bibliografi, puisi, dan cerita fiksi
•
Mengeksplorasi dan memahami jenis tulisan bergaya narasi, persuasi dan eksposisi
•
Membaca kemudian menarik kesimpulan dari sebuah bacaan, contoh buku pelajaran
•
Mengidentifikasi jenis pidato dan gaya bahasa (seperti metafora)
•
Mengidentifikasi secara tepat unsur penting dari suatu cerita seperti waktu, tempat, plot, permasalahan
•
Membaca dan menulis sebuah cerita untuk kesenangan dan mengetahui gaya tulisan yang dibutuhkan
•
Menganalisa tulisan sehingga dapat dipahami maksudnya/artinya
40 4.2
Strategi Kreatif 4.2.1
Strategi Komunikasi
4.2.1.1 Fakta Kunci •
Permainan tradisional anak yang dahulu menjadi sebuah permainan anak-anak yang digemari, kini telah memudar keberadaannya seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi
•
Makin berkurangnya bentuk apresiasi dari anak-anak yang hidup di kota besar, khususnya kota-kota besar Indonesia terhadap berbagai macam permainan tradisional.
•
Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan nilai kebudayaannya, oleh karena itu , permainan tradisional menjadi salah satu unsur tradisi budaya yang wajib untuk dilestarikan
4.2.1.2 Masalah Yang Akan Dikomunikasikan Publikasi Buku ‘Hom Pim Pa Alaium Gambreng – Yuuk Kita Main Permainan Tradisional Indonesia!’ yang disajikan secara ilustratif dengan visual yang menarik, agar dapat diterima oleh target audience untuk lebih melestarikan permainan tradisonal anak Indonesia.
4.2.1.3 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi dari publikasi ini yaitu untuk menarik perhatian target audience, dalam hal ini adalah anak-anak, untuk dapat lebih mencintai
41 budaya bangsa sendiri dan juga melestarikan permainan tradisional yang mulai ditinggalkan.
4.2.1.4 Profil Target Target Primer a. Geografi •
Domisili
: Kota besar Indonesia
•
Wilayah
: DKI Jakarta, Bandung, Surabaya
•
Kepadatan
: Perkotaan, pusat kota
•
Iklim
: Daerah tropis perkotaan
b. Demografi •
Usia
: 6-9 tahun
•
Kelamin
: Laki-laki dan perempuan
•
Pengeluaran per bulan : ± Rp.350.000 (termasuk biaya pengeluaran diluar uang jajan)
•
Pekerjaan
: Pelajar
•
Pendidikan
: Siswa / siswi SD kelas 1-4
•
Kepercayaan
: Semua agama
•
Suku/Etnik
: Semua suku
•
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia
c. Psikografi •
Kelas Sosial
: B-A (menengah – atas)
42 •
Gaya hidup
: Modern dan belongers (rasa ingin tahu
tinggi) •
Kepribadian
: Mudah bergaul
d. kebiasaan •
Ritme Pembelian : Reguler
•
Keuntungan yang dicari : Kualitas produk
•
Sikap Terhadap Produk : Antusias dan positif
e. Aktifitas •
Hobby
: Bermain
•
Hiburan
: Bermain Video game, Lego, membaca
•
Liburan
: Pusat perbelanjaan, rekreasi
•
Olah raga
:Olah raga yang diajarkan seputar di
sekolah i. Minat •
Keluarga
: Orang tua
•
Tugas
: Sekolah, mengerjakan PR
•
Fashion
: Seragam sekolah, pakaian sehari-hari
j. Opini •
Pribadi
: Dalam tahap belajar dan pembentukan diri
•
Sosial
:Bergaul dengan teman sekitar atau sekolah
•
Kultur
: Generasi modern
•
Kepribadian
: Aktif dan rasa ingin tahu yang besar
•
Perilaku
: Ceria
43
Target Sekunder f. Geografi •
Domisili
: Kota besar Indonesia
•
Wilayah
: DKI Jakarta, Bandung, Surabaya
•
Kepadatan
: Perkotaan, pusat kota
•
Iklim
: Daerah tropis perkotaan
g. Demografi •
Usia
: 28 – 35 tahun
•
Kelamin
: Pria dan wanita
•
Penghasilan
: > Rp.6.000.000
•
Pekerjaan
: Pegawai Swasta / Wirausahawan
•
Pendidikan
: Sarjana
•
Kepercayaan
: Semua agama
•
Suku/Etnik
: Semua suku
•
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia
h. Psikografi •
Kelas Sosial
: B-A (menengah – atas)
•
Gaya hidup
: Modern
k. Kebiasaan •
Ritme Pembelian
•
Keuntungan yang dicari : Kualitas produk
: Reguler
44 •
Sikap Terhadap Produk : Antusias dan positif
l. Aktifitas •
Hobby
: Membaca, mengoleksi barang antik
•
Hiburan
: Komputer, travelling
•
Liburan
: Pusat perbelanjaan, rekreasi
•
Olah raga
: Jogging, tenis, golf
m. Minat •
Keluarga
: Anak
•
Tugas
: Bekerja, mendidik anak, ibu rumah tangga
•
Fashion
: Kemeja rapih, casual, pakaian sehari-hari
n. Opini •
Pribadi
: Dewasa
•
Sosial
: Lingkungan pekerjaan dan rumah
•
Kultur
: Generasi modern
•
Kepribadian
: Perhatian pada lingkungan sekitar dan
pendidikan anak •
Perilaku
: Bijaksana
4.2.1.5 Keywords •
Permainan Tradisional Indonesia
•
Ceria
•
Ilustratif
•
Interaktif
45 •
Bermain
•
Anak-anak
4.2.1.6 Positioning Buku ini merupakan sebuah buku ilustratif yang berisi tentang permainan tradisional anak Indonesia yang disajikan secara interaktif dengan halaman flip page, dan pop up serta ilustrasi yang menarik dengan bahasa yang mudah dipahami untuk dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa keingintahuan yang lebih tinggi terhadap permainan tradisional Indonesia.
4.2.1.7 Pendekatan Emosional Pendekatan yang dilakukan pada publikasi buku ini lebih bersifat emosional. Pendekatan ini penting dilakukan karena lebih dapat menarik target audience sekaligus menggugah rasa ingin tahu mereka terhadap permainan tradisional Indonesia, dengan memperlihatkan visual yang menarik serta digabungkan dengan konsep buku yang interaktif didalamnya sehingga anak-anak yang menjadi target audience dapat secara emosional tidak hanya ingin mengetahui lebih dalam tentang permainan tradisional Indonesia tetapi juga ikut melestarikannya.
4.2.2
Strategi Desain
4.2.2.1 Tone & Manner
46 Nuansa yang akan ditampilkan dalam perancangan publikasi buku ini adalah atraktif, ceria, interaktif, dan juga dinamis agar target audience yang membaca buku ini tidak mudah bosan.
4.2.2.2 Strategi Verbal Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa yang informal, dimana penggunaan gaya bahasanya lebih ringan, dengan menggunakan kalimatkalimat persuasi yang bersifat edukasi tetapi tidak menggurui yang sesuai untuk anak-anak.
4.2.2.3 Strategi Visual Elemen-elemen visual yang akan dipakai dalam pembuatan buku ini adalah elemen yang mempertimbangkan karakter keceriaan dalam bermain pada anak-anak tanpa meninggalkan unsur permainan tradisional itu sendiri, yaitu : •
Skema warna yang cerah dan didominasi warna-warna kontras, dimaksudkan untuk lebih mengena kepada target audience yaitu anak-anak, dan juga beberapa tone warna yang diambil dari alam
•
Tipografi yang digunakan adalah jenis huruf sans-serif untuk bodycopy, dengan tetap memperhatikan faktor keterbacaan agar pesan yang disampaikan mudah dimegerti. Serta penggunaan jenis script yang lebih berkesan bermain untuk heading atau subheading setiap halaman.
47 •
Ilustrasi yang digunakan adalah ilustrasi yang sesuai dengan karakter anak-anak yaitu ilustrasi kartun bergaya woodcut yang digabungkan
dengan
gaya
anak-anak
masa
kini
untuk
memudahkan penyampaian pesan dari buku tersebut.
4.2.3
Pemilihan Item Berikut, adalah item-item yang digunakan dalam publikasi buku
Permainan Tradisional Anak Jakarta : •
Brand Name Logo buku
•
Cover Serial Cover, back cover
•
Interpages Format, grid system, tipografi, warna, halaman flip page, halaman pop up
•
Visual Ilustrasi, karakter tipografi, warna
•
Promotional Poster promo, display, sticker, postcard, t-shirt