BAB 3 PROFIL SANITASI KABUPATEN PATI
3.1
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. Memang PHBS, khususnya di skala rumah tangga, memang terasa mudah dalam teori, namun dalam pelaksanaannya memang butuh banyak dukungan, mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar hingga pemerintah. Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Promosi kesehatan di sekolah merupakan suatu upaya untuk menciptakan sekolah menjadi suatu komunitas yang mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekolah melalui 3 kegiatan utama (a) penciptaan lingkungan sekolah yang sehat,(b) pemeliharaan dan pelayanan di sekolah,dan (c) upaya pendidikan yang berkesinambungan. Ketiga kegiatan tersebut dikenal dengan istilah TRIAS UKS. Dalam Buku Putih Sanitasi (BPS) ini, yang akan dibahas mengenai permasalahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hanya pada tataran rumah tangga dan sekolahan saja. Hal ini dikarenakan pada kedua lokasi tersebut mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam pencapaian program PHBS.
3.1.1
Tatanan Rumah Tangga Indikator PHBS Tatanan Rumah tangga adalah suatu alat ukur yang membatasi focus perhatian untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Indikator PHBS Tatanan Rumah tangga diarahkan pada aspek program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya hidup, dan upaya kesehatan masyarakat. Indikator PHBS Tatanan Rumah tangga yang digunakan di Propinsi Jawa Tengah terdapat 16 Indikator, yang terdiri dari 10 indikator Nasional dan 6 Indikator lokal Jawa Tengah. a. Indikator Nasional adalah sebagai berikut: 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Memberikan ASI Eksklusif (ASI saja) kepada bayi sampai usia 6 bulan 3. Makan dengan gizi seimbang 4. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 5. Menggunakan jamban sehat untuk buang air besar (BAB). 6. Kepadatan hunian rumah minimah 9 M2 7. Menggunakan lantai rumah yang kedap air (bukan lantai tanah) 8. Melakukan aktifitas fisik (berolah raga) setiap hari. 9. Bebas asap rokok (anggota keluarga tidak ada yang merokok.) 10. Menjadi anggota JPK / Dana Sehat / Asuransi kesehatan lainnya b. Indikator lokal Jawa Tengah 1. Menimbang balita / batita setiap bulan (minimal 8 kali setahun). 2. Membuang sampah pada tempat yang disediakan 3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB. 4. Menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari. 5. Tidak menyalah gunakan miras / napza (narkoba). 6. Anggota rumah tangga melakukan PSN.
Penentuan kriteria strata rumah tangga ditentukan dengan menghitung jumlah indikator yang telah dilaksanakan oleh keluarga meliputi: a. Sehat Pratama : indikator yang terpenuhi antara 1 s/d 5 b. Sehat Madya : indikator yang terpenuhi antara 6 s/d 10 c. Sehat Utama : indikator yang terpenuhi antara 11 s/d 15 d. Sehat Paripurna: semua indikator dapat terpenuhi Untuk melihat kondisi higiene tatanan rumah tangga di Kabupaten Pati dalam menciptakan lingkungan yang sehat, digunakan 6 (enam) indikator yaitu : 1. Menggunakan air bersih. 2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun pada 5 waktu penting 3. Menggunakan jamban sehat 4. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 5. Tempat sampah 6. Rumah sehat Adapun kondisi kesehatan higiene tatanan rumah tangga di Kabupaten Pati berdasarkan indikator kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut : 3.1.1.1 Penggunaan Air Bersih Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar. Berdasarkan hasil pemantauan terhadap prosentase keluarga yang memiliki akses air bersih di Kabupaten Pati, telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pati pada tahun 2011, seperti terlihat dalam tabel 3.1. dibawah ini. Dari 385.638 keluarga yang ada, 49,6 % menggunakan sumur gali, 0,1 % menggunakan sumur pompa tangan, 9,7 % menggunakan jaringan perpipaan, 0,9 % menggunakan penampungan air hujan, 0,2 % menggunakan sumur artesis dan 25,3 % menggunakan sumber air lainnya. Dari data tersebut, prosentase keluarga yang sudah mendapatkan akses air bersih sebesar 85,8% dari jumlah keluarga yang ada di Kabupaten Pati.
Tabel 3.1. Akses Sarana Air Bersih Per Puskesmas NO
Puskemas
1 SUKOLILO I 2 SUKOLILO II 3 KAYEN 4 TAMBAKROMO 5 WINONG I 6 WINONG II 7 PUCAKWANGI I 8 PUCAKWANGI II 9 JAKEN 10 BATANGAN 11 JUWANA 12 JAKENAN 13 PATI I 14 PATI II 15 GABUS I 16 GABUS II 17 MARGOREJO 18 GEMBONG 19 TLOGOWUNGU 20 WEDARIJAKSA I 21 WEDARIJAKSA II 22 TRANGKIL 23 MARGOYOSO I 24 MARGOYOSO II 25 GN WUNGKAL 26 CLUWAK 27 TAYU I 28 TAYU II 29 DUKUHSETI JUMLAH
Jumlah Jiwa KK 48,433 14,301 42733 12283 74832 22985 50091 17951 33820 7936 25774 7395 34.829 10274 16864 14428 53083 6264 41039 12811 95096 28422 49232 15595 60543 17136 47455 13689 27167 9814 28561 8778 55,842 17,662 42618 13477 49849 17157 34784 8720 23552 7452 60.158 18686 37021 10631 36947 8484 37454 12327 44769 15317 45512 13384 23218 6828 58439 15451 1,184,823 385,638
SGL 4842 6574 17388 8818 4673 4258 6755 11036 4737 2039 3474 11495 14953 5412 2629 3994 4333 3535 6549 5697 2757 16171 1603 6501 8413 2656 5302 5066 9451 191,111
% 33.9 53.5 75.6 49.1 58.9 57.6 65.7 76.5 75.6 15.9 12.2 73.7 87.3 39.5 26.8 45.5 24.5 26.2 38.2 65.3 37.0 86.5 15.1 76.6 68.2 17.3 39.6 74.2 61.2 49.6
SPT 749 3114 655 3997 3052 1601 0 1761 642 3634 0 1971 1187 6514 1821 2189 0 0 0 23 2121 2215 8210 721 1107 0 5061 58 2810 55,213
% 5.2 25.4 2.8 22.3 38.5 21.6 0.0 12.2 10.2 28.4 0.0 12.6 6.9 47.6 18.6 24.9 0.0 0.0 0.0 0.3 28.5 11.9 77.2 8.5 9.0 0.0 37.8 0.8 18.2 0.1
Jumlah KK akses sarana air bersih PP % PAH % 2401 16.8 0 0 0 0.0 0 0 1300 5.7 0 0 931 5.2 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 2419 23.5 0 0 98 0.7 83 0.6 61 1.0 15 0.2 744 5.8 2214 17.3 14948 52.6 671 2.4 629 4.0 129 0.8 0 0.0 0 0 403 2.9 0 0 669 6.8 0 0 0 0.0 174 2.0 859 4.9 0 0 6681 49.6 0 0 1452 8.5 0 0 0 0.0 0 0 654 8.8 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 2664 17.4 0 0 484 3.6 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 37,397 9.7 3,286 0.9
SA 0 473 0 0 0 0 0 0 0 0 0 419 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 892
% 0 3.9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.2
Lain2 6,309 2,122 3,642 4,205 211 1,536 1,100 1,450 809 4,180 9,329 952 996 1,360 4,695 2,421 12,470 3,261 9,156 3,000 1,920 300 818 1,262 2,807 9,997 2,537 1,704 3,190 97,739
% 44.1 17.3 15.8 23.4 2.7 20.8 10.7 10.0 12.9 32.6 32.8 6.1 5.8 9.9 47.8 27.6 70.6 24.2 53.4 34.4 25.8 1.6 7.7 14.9 22.8 65.3 19.0 25.0 20.6 25.3
49,6 50,0 45,0 40,0 35,0
30,0 25,0 20,0
25,3
15,0 9,7
10,0 5,0
0,1
0,0
0,9 SGL
SPT
PP
PAH
0,2
SA Lainnya
Gambar 3.1. Prosentase Akses Sarana Air Bersih Per Puskesmas Sedangkan hasil pemantauan terhadap kepemilikan sarana air bersih per puskesmas, dari 385.638 keluarga, hanya dilakukan survey terhadap 225.573 keluarga atau 58,5 % saja dari seluruh keluarga di Kabupaten Pati. Dari hasil survey yang dilakukan, 51,2 % menggunakan sumur gali, 9,3 % menggunakan sumur pompa tangan, 12,0 % menggunakan jaringan perpipaan, 0,3 % menggunakan penampungan air hujan, 0 % menggunakan sumur artesis dan 20,6 % menggunakan sumber air lainnya. Dari data tersebut, sebanyak 93,4 % dari responden telah memiliki sarana air bersih. Kabupaten Pati sebagai wilayah yang memiliki masalah dalam ketersediaan air bersih terutama pada saat musim kemarau. Pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Bening di Kabupaten Pati sudah mencakup 14 kecamatan dari sebanyak 21 kecamatan. Pada tahun 2010 cakupan pelayanan air bersih dari PDAM mencapai 138.028 jiwa atau 39,78% dari daerah cakupan pelayanan yaitu 347.016 jiwa jumlah penduduk pada 14 Kecamatan, sedangkan berdasarkan jumlah penduduk pada akhir tahun 2010 dari total penduduk 1.197.602 jiwa baru dilayani oleh PDAM sebesar 11,53%. Pada tahun 2009 cakupan pelayanan air bersih dari PDAM mencapai 135.410 jiwa atau 39,02% dari daerah cakupan pelayanan yaitu 347.016 jiwa jumlah penduduk pada 14 Kecamatan, sedangkan berdasarkan total penduduk pada tahun 2009 sebanyak 1.265.225 jiwa baru dilayani oleh PDAM sebesar 10,70%. Pada tahun 2008 cakupan pelayanan air bersih dari PDAM mencapai 131.620 jiwa atau 40,20% dari daerah cakupan pelayanan yaitu 327.394 jiwa jumlah penduduk pada 14 Kecamatan, sedangkan berdasarkan total penduduk pada tahun 2008 sebanyak 1.256.182 jiwa baru dilayani oleh PDAM sebesar 10,48%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat perkembangan pelayanan pelanggan dari tahun 2008 – 2010 sebesar 6.408 jiwa atau 4,87%.
Tabel 3.2. Data Pelayanan Penlanggan PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati Tahun 2008-2010
No
Tahu n
Jumlah Penduduk (Administras i)
1 2 3
2008 2009 2010
1.256.182 1.265.225 1.197.602
Jumlah Pelanggan Sambungan
Jumlah Cakupan Pelayanan
SR
HU
Total
Penduduk Terlayani
327.394 347.016 347.016
(Unit) 19.620 20.285 20.738
(Unit) 139 137 136
(Unit) 19.759 20.422 20.874
(Jiwa) 131.620 135.410 138.028
% Cakupan Pelayanan Daerah Administrasi Pelayanan (Jiwa) (Jiwa) 10,48 40,20 10,70 39,02 11,53 39,78
Sumber: PDAM Tirta Bening Pati
Upaya untuk meningkatkan akses terhadap air bersih juga dilakukan oleh Program Pamsimas di Kabupaten Pati. Pada tahun 2008 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses di 9 Desa yang terdiri dari 26 Dusun, dengan daerah cakupan 19.283 jiwa dan yang terlayani air bersih adalah 7.090 jiwa atau 36.77%, sedangkan dari total penduduk tahun 2008 sebanyak 1.256.182 jiwa yang berlayani oleh Program Pamsimas sebesar 0,52%. Pada tahun 2009 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses di 11 Desa yang terdiri dari 40 Dusun, dengan daerah cakupan 26.503 jiwa dan yang terlayani air bersih adalah 5.260 jiwa atau 19,85%, sedangkan dari total penduduk tahun 2009 sebanyak 1.265.225 jiwa yang berlayani oleh Program Pamsimas sebesar 0,42%. Pada tahun 2010 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses di 16 Desa reguler dan 2 desa replikasi yang terdiri dari 69 Dusun, dengan daerah cakupan 50.510 jiwa dan yang terlayani air bersih adalah 26.574 jiwa atau 52,61%, sedangkan dari total penduduk akhir tahun 2010 sebanyak 1.197.602 jiwa yang berlayani oleh Program Pamsimas sebesar 2,22%. Pada tahun 2011 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses di 14 Desa reguler dan 2 desa replikasi yang terdiri dari 87 Dusun, dengan daerah cakupan 46.514 jiwa Hasil yang telah dilakukan Program Pamsimas untuk penyediaan sarana air bersih selama kurun waktu tahun 2008 – 2010 pada 38 desa dengan jumlah penduduk 96.296 Jiwa telah terlayani air bersih sebanyak 38.324 jiwa atau 39,80%. Tabel 3.3. Data PAMSIMAS Bidang Sarana Air Minum Kabupaten Pati Tahun 2008-2010 SARANA AIR MINUM NO
Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah Desa
Jumlah Dusun
Jumlah Penduduk Desa
Jumlah Dusun Yang Dilayani
Jumlah Penduduk Yang Dilayani
3
4
5
% Cakupan Pelayanan
PELAYANAN
Administrasi
Daerah Pelayanan
SR
HU
6
7
8
11
12
1
2
3
1
2008
1.256.182
9
26
19.283
14
6.490
0,52
33,66
1.208
-
2
2009
1.265.225
11
40
26.503
24
5.260
0,42
19,85
1.052
-
3
2010
1.197.602
18
69
50.510
34
26.574
2,22
52,61
5.454
56
38
135
96.296
72
38.324
39,80
7714
56
TOTAL
Sumber:
DMAC Pamsimas Kabupaten Pati
Tabel 3.4. Akses Sarana Air Bersih Per Puskesmas Jumlah yang
Jumlah NO
Jumlah KK Memiliki Sarana air bersih
disurvey
Puskemas Jiwa
KK
Jml
%
SGL
%
SPT
%
PP
%
PAH
%
SA
%
Lain2
%
1
SUKOLILO I
48,433
14,301
6836
47.8
1,639
24.0
254
3.7
1,148
16.8
0
0
0
0
2,448
35.8
2
SUKOLILO II
42733
12283
5718
46.6
3,518
61.5
1,667
29.2
0
0.0
0
0
0
0
48
0.8
3
KAYEN
74832
22985
17906
77.9
13,154
73.5
495
2.8
1,013
5.7
0
0
0
0
2,666
14.9
4
TAMBAKROMO
50091
17951
8635
48.1
4,331
50.2
1,964
22.7
448
5.2
0
0
0
0
1,892
21.9
5
WINONG I
33820
7936
3984
50.2
1,712
43.0
797
20.0
0
0.0
0
0
0
0
22
0.6
6
WINONG II
25774
7395
3706
50.1
1,452
39.2
922
24.9
0
0.0
0
0
0
0
296
8.0
7
PUCAKWANGI I
34.829
10274
9110
88.7
4,099
45.0
0
0.0
1,234
13.5
0
0
0
0
1,606
17.6
8
PUCAKWANGI II
16864
14428
9616
66.6
7,442
77.4
1,347
14.0
65
0.7
55
0.6
0
0
379
3.9
9
JAKEN
53083
6264
4128
65.9
2,582
62.5
485
11.7
40
1.0
10
0.2
0
0
15
0.4
10
BATANGAN
41039
12811
2711
21.2
324
12.0
578
21.3
157
5.8
468
17.3
0
0
1,184
43.7
11
JUWANA
95096
28422
27901
98.2
425
1.5
0
0.0
14,491
51.9
0
0
0
0
12,985
46.5
12
JAKENAN
49232
15595
11470
73.5
9,823
85.6
1,453
12.7
0
0.0
95
0.8
0
0
99
0.9
13
PATI I
60543
17136
12790
74.6
11,048
86.4
1,036
8.1
0
0.0
0
0
0
0
691
5.4
14
PATI II
47455
13689
5312
38.8
2,182
41.1
2,171
40.9
156
2.9
0
0
0
0
18
0.3
15
GABUS I
27167
9814
3139
32.0
604
19.2
328
10.4
214
6.8
0
0
0
0
76
2.4
16
GABUS II
28561
8778
3522
40.1
1,817
51.6
996
28.3
0
0.0
70
2.0
0
0
278
7.9
17
MARGOREJO
55,842
17,662
5187
29.4
1,063
20.5
0
0.0
252
4.9
0
0
0
0
3,319
64.0
18
GEMBONG
42618
13477
9851
73.1
927
9.4
0
0.0
4,884
49.6
0
0
0
0
3,285
33.3
19
TLOGOWUNGU
49849
17157
7489
43.6
2,500
33.4
0
0.0
634
8.5
0
0
0
0
4,355
58.2
20
WEDARIJAKSA I
34784
8720
7392
84.8
4,682
63.3
15
0.2
0
0.0
0
0
0
0
690
9.3
21
WEDARIJAKSA II
23552
7452
3093
41.5
1,020
33.0
785
25.4
271
8.8
0
0
0
0
974
31.5
6
Puskemas
NO
Jumlah yang
Jumlah
Jumlah KK Memiliki Sarana air bersih
disurvey
Jiwa
KK
Jml
%
SGL
%
SPT
%
PP
%
PAH
%
SA
%
Lain2
%
22
TRANGKIL
60.158
18686
13768
73.7
11,395
82.8
1,917
13.9
0
0.0
0
0
0
0
456
3.3
23
MARGOYOSO I
37021
10631
1363
12.8
242
17.8
361
26.5
0
0.0
0
0
0
0
760
55.8
24
MARGOYOSO II
36947
8484
5589
65.9
4,981
89.1
553
9.9
0
0.0
0
0
0
0
55
1.0
25
GN WUNGKAL
37454
12327
7290
59.1
5,742
78.8
755
10.4
0
0.0
0
0
0
0
793
10.9
26
CLUWAK
44769
15317
5422
35.4
1461
26.9
0
0.0
1943
35.8
0
0
0
0
2,018
37.2
27
TAYU I
45512
13384
5118
38.2
2,100
41.0
2,005
39.2
185
3.6
0
0
0
0
828
16.2
28
TAYU II
23218
6828
4392
64.3
3,759
85.6
43
1.0
0
0.0
0
0
0
0
590
13.4
29
DUKUHSETI
58439
15451
13135
85.0
9,451
72.0
0
0.0
0
0.0
0
0
0
0
3,684
28.0
1,184,823
385,638
25,573
58.5
115,475
51.2
20,927
9.3
27,135
12.0
698
0.3
0
0
46,510
20.6
JUMLAH
7
3.1.1.2 Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Sabun Pada 5 Waktu Penting Dari aspek kesehatan masyarakat, khususnya pola penyebaran penyakit menular, cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau perilaku higienes dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS), seperti penyakit diare, typhus perut, kecacingan, flu burung, dan bahkan flu babi. Seperti halnya perilaku buang air besar sembarangan, perilaku cuci tangan, terlebih cuci tangan pakai sabun merupakan masih merupakan sasaran penting dalam promosi kesehatan, khususnya terkait perilaku hidup bersih dan sehat. Sejak dulu kala, nenek moyang kita sudah mengajarkan kepada anak cucunya supaya menjaga kebersihan diri. Salah satunya adalah dengan melakukan cuci tangan dengan air bersih sebelum makan dan tentunya juga sesudahnya. Metode sederhana ini, ternyata banyak dilupakan orang, sehingga belum menjadi budaya atau belum menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk membersihkan sesuatu yang kotor, seperti pakaian, badan, dan alat-alat rumah tangga. Saat ini sabun merupakan bahan kebutuhan primer bagi setiap orang untuk kebersihan. Tangan adalah bagian dari tubuh manusia yang paling sering berhubungan dengan mulut dan hidung secara langsung, sehingga tangan menjadi salah satu penghantar utama masuknya kuman penyebab penyakit ke dalam tubuh manusia. Apabila tangan manusia menyentuh tinja/feses, akan terkontaminasi dengan lebih dari 10 juta virus dan satu juta bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Virus dan bakteri ini, merupakan makhluk halus yang tidak terlihat, sehingga sering diabaikan dan mudah masuk kedalam tubuh manusia. Cuci tangan pakai sabun, bagi sebagian besar masyarakat sudah menjadi kegiatan rutin sehari-hari. Tapi, bagi sebagian masyarakat lainnya, cuci tangan pakai sabun belum menjadi kegiatan rutin, terutama bagi anak-anak. Cuci tangan pakai sabun dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan penyakit infeksi saluran nafas akut. Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun, namun tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting. Tidak terbatas bagi orang awam atau anak-anak, bahkan di kalangan petugas medis pun kebiasaan ini acapakali belum membudaya. Hasil study EHRA di Kabupaten Pati dengan responden 16240 orang yang tersebar di 406 desa dengan pertanyaan waktu kritis Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) menunjukan bahwa baru 18,86 % responden sudah CTPS sebelum makan, 60,31 % responden sudah CTPS sebelum menyiapkan makanan, masih ada responden sebanyak 13,92 % belum CTPS setelah BAB , 34,42 % belum CTPS setelah menceboki bayi dan 76,58 % responden sudah CTPS setelah memegang unggas. Tabel 3.5. Hasil Study EHRA tentang waktu kritis CTPS JAWABAN RESPONDEN NO 1 2 3 4 5
WAKTU KRITIS CTPS Setelah BAB Setelah Menceboki Bayi Sebelum Makan Sebelum Menyiapkan makanan Setelah memegang Hewan
Sumber: Study EHRA
YA
%
TIDAK
%
TIDAK MENJAWAB
%
JUMLAH
13953 10611 3063
85.92 65.34 18.86
2260 5590 13158
13.92 34.42 81.02
27 39 19
0.17 0.24 0.12
16240 16240 16240
9794
60.31
6425
39.56
21
0.13
16240
12436
76.58
3782
23.29
22
0.14
16240
3.1.1.3 Menggunakan Jamban Sehat Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan benar. Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau sebut saja jamban keluarga. Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam bentuk jamban yang paling sederhana, dan murah, misal jamban cemplung, atau jamban yang lebih baik, dan lebih mahal misal jamban leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa dari bahan keramik. Prinsip utama tempat pembuangan tinja adalah suatu wadah atau tempat yang mampu menjaga atau mencegah tinja tersebut tidak mencemari air terutama air untuk sumber air minum dan tidak mencemari tanah. Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika. Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus atau WC Jamban (baik jamban individual, bersama dan jamban umum) dapat dikatakan sehat apabila jamban tersebut telah memiliki pengolahan/pengumpulan tinja yang dapat Mencegah kontaminasi tinja ke badan air (air sungai, air tanah), Mencegah kontak antara manusia dengan tinja, membuat tinja tidak dapat dihinggapi lalat atau serangga vektor lainnya, serta binatang liar atau binatang peliharaan, mencegah buangan dari menimbulkan bau, serta, konstruksi dudukan dibuat dengan baik dan aman. Dengan demikian, jamban sehat lebih dilihat pada sistem pengolahan dan pengumpulannya daripada konstruksi bangunan atasnya (dinding, atap, tipe kloset). Selama seseorang memiliki jamban dengan kriteria seperti diatas, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut sudah tidak melakukan BABS, walaupun konstruksi dinding terbuat dari bambu atau plastik dan tanpa atap. Kondisi jamban sehat di kabupaten Pati, dari 157.186 keluarga yang diperiksa, yang memiliki jamban sebanyak 105.926 keluarga dan yang termasuk kategori jamban sehat sebesar 72.594 keluarga. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.6. Kepemilikan Jamban JAMBAN NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
JUMLAH
KELUARGA
KELUARGA
KELUARGA
RUMAH
DIPERIKSA
MEMILIKI
JUMLAH
1
SUKOLILO
2
KAYEN
3 4
5
%
JUMLAH
%
SEHAT JUMLAH
%
SUKOLILO I
14,301
12,176
4,182
29.2
2,035
48.7
734
36.1
SUKOLILO II
12,283
11,873
1,420
11.6
1,420
100.0
1,237
87.1
KAYEN
22,985
19,884
9,938
43.2
6,364
64.0
5,648
88.7
TAMBAKROMO
TAMBAKROMO
17,951
17,822
2,160
12.0
2,108
97.6
1,775
84.2
WINONG
WINONG I
7,936
8,315
3,167
39.9
3,167
100.0
2,609
82.4
WINONG II
7,395
7,207
2,065
27.9
1,992
96.5
809
40.6
PUCAKWANGI I
10,274
8,855
3,927
38.2
2,953
75.2
2,012
68.1
PUCAKWANGI II
14,428
4,214
9,567
66.3
449
4.7
333
74.2
PUCAKWANGI
6
JAKEN
JAKEN
6,264
12,898
5,038
80.4
1,823
36.2
1,291
70.8
7
BATANGAN
BATANGAN
12,811
11,024
2,859
22.3
1,699
59.4
1,287
75.8
8
JUWANA
JUWANA
28,422
23,525
3,600
12.7
2,487
69.1
2,315
93.1
9
JAKENAN
JAKENAN
15,595
10,730
10,730
68.8
8,053
75.1
3,247
40.3
PATI
PATI I
17,136
14,586
895
5.2
889
99.3
887
99.8
PATI II
13,689
12,976
951
6.9
885
93.1
843
95.3
GABUS I
9,814
8,463
5,196
52.9
5,071
97.6
3,153
62.2
GABUS II
3,778
7,583
3,778
100.0
3,335
88.3
2,068
62.0
10
11
GABUS
12
MARGOREJO
MARGOREJO
17,662
15,533
17,662
100.0
9,779
55.4
6,161
63.0
13
GEMBONG
GEMBONG
13,477
13,558
9,805
72.8
7,447
76.0
4,423
59.4
14
TLOGOWUNGU
TLOGOWUNGU
17,157
14,044
2,245
13.1
2,102
93.6
1,918
91.2
15
WEDARIJAKSA
WEDARIJAKSA I
8,720
9,234
5,425
62.2
2,675
49.3
1,323
49.5
WEDARIJAKSA II
7,452
6,745
6,244
83.8
3,963
63.5
2,363
59.6
16
TRANGKIL
TRANGKIL
18,686
16,318
3,180
17.0
2,703
85.0
2,030
75.1
17
MARGOYOSO
MARGOYOSO I
10,631
8,056
8,056
75.8
6,963
86.4
6,046
86.8
MARGOYOSO II
8,484
8,484
800
9.4
532
66.5
431
81.0
18
GN WUNGKAL
GN WUNGKAL
12,327
10,504
10,504
85.2
6,944
66.1
4,261
61.4
19
CLUWAK
CLUWAK
15,317
14,332
8,079
52.7
6,263
77.5
5,447
87.0
20
TAYU
TAYU I
13,384
12,564
7,349
54.9
5,900
80.3
4,233
71.7
TAYU II
6,828
6,588
6,349
93.0
4,277
67.4
2,267
53.0
DUKUHSETI
15,451
16,243
2,015
13.0
1,648
81.8
1,443
87.6
344,334
157,186
21
DUKUHSETI
JUMLAH
380,638
41.3
105,926
67.4
72,594
68.5
3.1.1.4 Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Salah satu kriteria rumah dinyatakan sehat adalah bebas jentik nyamuk Aedes Aegyti yang merupakan vektor. Indikator keberhasilan program pengendalian vektor adalah rumah atau bangunan yang bebas jentik nyamuk Aedes Aegyti dengan angka toleransi ABJ ( Angka Bebas Jentik) 95%. Dari 344.334 rumah / bangunan yang ada di Kabupaten Pati, 258.321 rumah / bangunan telah dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk aedes dan dari rumah / bangunan yang telah diperiksa tersebut,
208.895 rumah / bangunan atau 80,9 % telah dinyatakan bebas jentik nyamuk aedes. Untuk rincian per puskesmas dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.7. Prosentase Rumah / Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Aegyti Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tahun 2011 NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH
RUMAH /
RUMAH /
RUMAH /
BANGUNAN
BANGUNAN BEBAS
BANGUNAN
DIPERIKSA
JENTIK
YANG ADA
1
SUKOLILO
JUMLAH
%
JUMLAH
%
SUKOLILO I
12,176
9,514
78.1
7,849
82.5
SUKOLILO II
11,873
9,229
77.7
9,029
97.8
2
KAYEN
KAYEN
19,884
9,938
50.0
8,588
86.4
3
TAMBAKROMO
TAMBAKROMO
17,822
17,822
100.0
11,485
64.4
4
WINONG
WINONG I
8,315
8,315
100.0
7,863
94.6
WINONG II
7,207
6,220
86.3
5,285
85.0
PUCAKWANGI I
8,855
8,383
94.7
8,007
95.5
PUCAKWANGI II
4,214
2,450
58.1
2,339
95.5
5
PUCAKWANGI
6
JAKEN
JAKEN
12,898
11,024
85.5
8,438
76.5
7
BATANGAN
BATANGAN
11,024
2,718
24.7
2,279
83.8
8
JUWANA
JUWANA
23,525
7,760
33.0
6,820
87.9
9
JAKENAN
JAKENAN
10,730
10,730
100.0
10,279
95.8
10
PATI
PATI I
14,586
14,586
100.0
10,160
69.7
PATI II
12,976
6,654
51.3
5,621
84.5
GABUS I
8,463
7,430
87.8
4,666
62.8
GABUS II
7,583
7,583
100.0
5,207
68.7
11
GABUS
12
MARGOREJO
MARGOREJO
15,533
15,533
100.0
12,872
82.9
13
GEMBONG
GEMBONG
13,558
13,558
100.0
11,095
81.8
14
TLOGOWUNGU
TLOGOWUNGU
14,044
5,646
40.2
4,415
78.2
15
WEDARIJAKSA
WEDARIJAKSA I
9,234
9,234
100.0
7,862
85.1
WEDARIJAKSA II
6,745
6,244
92.6
4,735
75.8
16
TRANGKIL
TRANGKIL
16,318
6,972
42.7
6,619
94.9
17
MARGOYOSO
MARGOYOSO I
8,056
8,056
100.0
6,323
78.5
MARGOYOSO II
8,484
4,800
56.6
4,344
90.5
18
GN WUNGKAL
GN WUNGKAL
10,504
7,360
70.1
6,582
89.4
19
CLUWAK
CLUWAK
14,332
10,987
76.7
7,689
70.0
20
TAYU
TAYU I
12,564
7,349
58.5
6,009
81.8
TAYU II
6,588
6,349
96.4
3,301
52.0
21
DUKUHSETI
DUKUHSETI
16,243
15,877
97.7
13,134
82.7
344,334
258,321
75.0
208,895
80.9
JUMLAH
3.1.1.5 Tempat Sampah Produksi sampah rumah tangga kian meningkat seiring bertambahnya populasi penduduk Indonesia, setiap harinya pasti banyak sampah yang dihasilkan dari segala aktivitas di rumah, diluar serta di lingkungan. Sampah-sampah tersebut tak semuanya mudah hancur dan larut. Dan tumpukannya akan semakin mengganggu lingkungan. Pencemaran terhadap lingkungan akan semakin meningkat sedangkan tempat pembuangan sampah akhir terbatas dan pihak pemerintah belum maksimal menyediakan pengelolaan sampah, agar bisa lebih bermanfaat atau menjadi sesuatu yang bernilai daripada mencemari lingkungan. Ada baiknya kita tak hanya mengandalkan pemerintah dalam masalah sampah, kita bisa ambil peran dalam menyikapi problema sampah yang kian meningkat perharinya, dimulai dari diri sendiri. Karena jika lingkungan sekitarnya sehat akan berpengaruh juga terhadap kondisi kesehatan kita sendiri dan keluarga. Mengelola sampah sendiri tak susah, tak memerlukan peralatan canggih atau bermodal besar, kita bias mengelola sampah di mulai dari pemilahan tingkat rumah tangga dengan membedakan sampah organik dan anorganik. Kita yang sadar betul akan pentingnya kebersihan selalu berusaha untuk membuang sampah pada tempatnya. Bagi sebagian orang, urusan sampah rumah tangga tampaknya sudah selesai. Tapi bayangkan timbunan jutaan kubik sampah rumah tangga yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Saat datang hujan, timbunan sampah yang menggunung kemudian longsor dan sampahsampah yang kotor, berbau dan penuh kuman akhirnya masuk ke saluran air, mencemari udara dan juga mencemari tanah. Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga terutama tempat sampah keluarga. Dari 344.334 rumah / bangunan yang ada di Kabupaten Pati, 157,186 rumah / bangunan telah dilakukan pemeriksaan dan dari rumah / bangunan yang telah diperiksa tersebut, 108,839 rumah / bangunan atau 69.2 % telah memiliki sarana tempat sampah dan 73,726 rumah/ bangunan atau 67.7 %. Mempunyai tempat sampah yang sehat. Untuk rincian perpuskesmas dapat di pada tabel berikut ini:
Tabel 3.8. Prosentase Rumah Memiliki Tempat Sampah Tahun 2011 TEMPAT SAMPAH NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JML
JML
KELUARGA
KELUARGA
KELUARGA
RUMAH
DIPERIKSA
MEMILIKI
JML 1
SUKOLILO
%
JML
%
SEHAT JML
%
SUKOLILO I
14,301
12,176
4,182
29.2
2,035
48.7
146
7.2
SUKOLILO II
12,283
11,873
1,420
11.6
1,175
82.7
1,175
100
2
KAYEN
KAYEN
22,985
19,884
9,938
43.2
6,364
64.0
6,125
96.2
3
TAMBAKROMO
TAMBAKROMO
17,951
17,822
2,160
12.0
1,024
47.4
900
87.9
4
WINONG
WINONG I
7,936
8,315
3,167
39.9
2,756
87.0
1,471
53.4
WINONG II
7,395
7,207
2,065
27.9
1,902
92.1
1,050
55.2
PUCAKWANGI I
10,274
8,855
3,927
38.2
3,927
100
2,229
56.8
PUCAKWANGI II
14,428
4,214
9,567
66.3
2,179
22.8
1,508
69.2
5
PUCAKWANGI
6
JAKEN
JAKEN
6,264
12,898
5,038
80.4
4,823
95.7
4,042
83.8
7
BATANGAN
BATANGAN
12,811
11,024
2,859
22.3
2,712
94.9
2,170
80.0
8
JUWANA
JUWANA
28,422
23,525
3,600
12.7
2,437
67.7
2,366
97.1
9
JAKENAN
JAKENAN
15,595
10,730
10,730
68.8
7,932
73.9
72
0.9
10
PATI
PATI I
17,136
14,586
895
5.2
873
97.5
871
99.8
PATI II
13,689
12,976
951
6.9
904
95.1
862
95.4
GABUS I
9,814
8,463
5,196
52.9
3,303
63.6
1,105
33.5
GABUS II
3,778
7,583
3,778
100
977
25.9
613
62.7
11
GABUS
12
MARGOREJO
MARGOREJO
17,662
15,533
17,662
100
9,779
55.4
6,161
63.0
13
GEMBONG
GEMBONG
13,477
13,558
9,805
72.8
9,162
93.4
6,933
75.7
14
TLOGOWUNGU
TLOGOWUNGU
17,157
14,044
2,245
13.1
1,483
66.1
1,256
84.7
15
WEDARIJAKSA
WEDARIJAKSA I
8,720
9,234
5,425
62.2
5,210
96.0
3,656
70.2
WEDARIJAKSA II
7,452
6,745
6,244
83.8
5,215
83.5
3,018
57.9
16
TRANGKIL
TRANGKIL
18,686
16,318
3,180
17.0
1,568
49.3
1,259
80.3
17
MARGOYOSO
MARGOYOSO I
10,631
8,056
8,056
75.8
1,346
16.7
1,346
100
MARGOYOSO II
8,484
8,484
800
9.4
562
70.3
421
74.9
18
GN WUNGKAL
GN WUNGKAL
12,327
10,504
10,504
85.2
9,873
94.0
9,361
94.8
19
CLUWAK
CLUWAK
15,317
14,332
8,079
52.7
5,982
74.0
4,534
75.8
20
TAYU
TAYU I
13,384
12,564
7,349
54.9
6,271
85.3
5,129
81.8
TAYU II
6,828
6,588
6,349
93.0
5,050
79.5
1,966
38.9
DUKUHSETI
15,451
16,243
2,015
13.0
2,015
1,981
98.3
380,638
344,334
157,186
41.3
108,839
73,726
67.7
21
DUKUHSETI
JUMLAH
100. 0 69.2
3.1.1.6 Rumah Sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan dan kesehatan . Oleh karena itu rumah harus sehat dan nyaman agar penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktifitas. Kontruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis penyakit, khususnya penyakit yang berbasis lingkungan
Rumah merupakan tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi sebagai tempat perlindungan untuk memberi keamanan, tempat istirahat, tempat menjalin hubungan antar anggota keluarga, tempat tumbuh kembang anak, penyediaan makanan keluarga termasuk mandi, mencuci dan sebagainya. Oleh karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik. Pengertian rumah disini mencakup ruangan yang ada didalam rumah, halaman dan area di sekelilingnya Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Jumlah rumah di Kabupaten Pati pada tahun 2011 yang memenuhi kriteria rumah sehat adalah 142,452 rumah atau 55,1% dari 258,321 rumah yang diperiksa. Tabel 3.9. Prosentase Rumah Sehat Tahun 2011 RUMAH NO
KECAMATAN
1 SUKOLILO 2 3 KAYEN 4 TAMBAKROMO 5 WINONG 6 7 PUCAKWANGI 8 9 JAKEN 10 BATANGAN 11 JUWANA 12 JAKENAN 13 PATI 14 15 GABUS 16 17 MARGOREJO 18 GEMBONG 19 TLOGOWUNGU 20 WEDARIJAKSA 21 22 TRANGKIL 23 MARGOYOSO 24 25 GN WUNGKAL 26 CLUWAK 27 TAYU 28 29 DUKUHSETI JUMLAH
PUSKESMAS SUKOLILO I SUKOLILO II KAYEN TAMBAKROMO WINONG I WINONG II PUCAKWANGI I PUCAKWANGI II JAKEN BATANGAN JUWANA JAKENAN PATI I PATI II GABUS I GABUS II MARGOREJO GEMBONG TLOGOWUNGU WEDARIJAKSA I WEDARIJAKSA II TRANGKIL MARGOYOSO I MARGOYOSO II GN WUNGKAL CLUWAK TAYU I TAYU II DUKUHSETI
JUMLAH YANG ADA 12,176 11,873 19,884 17,822 8,315 7,207 8,855 4,214 12,898 11,024 23,525 10,730 14,586 12,976 8,463 7,583 15,533 13,558 14,044 9,234 6,745 16,318 8,056 8,484 10,504 14,332 12,564 6,588 16,243 344,334
JUMLAH YANG DIPERIKSA
% DIPERIKSA
9,514 9,229 9,938 17,822 8,315 6,220 8,383 2,450 11,024 2,718 7,760 10,730 14,586 6,654 7,430 7,583 15,533 13,558 5,646 9,234 6,244 6,972 8,056 4,800 7,360 10,987 7,349 6,349 15,877 258,321
78.1 77.7 50.0 100 100 86.3 94.7 58.1 85.5 24.7 33.0 100 100 51.3 87.8 100 100 100 40.2 100 92.6 42.7 100 56.6 70.1 76.7 58.5 96.4 97.7 75.0
JUMLAH YANG SEHAT 1,456 3,915 6,364 7,931 4,331 3,073 3,956 1,011 9,193 1,223 4,747 2,103 11,582 5,811 3,507 3,461 10,871 10,082 2,706 3,629 4,306 3,861 3,782 3,532 3,897 7,712 5,224 2,007 7,179 142,452
% RUMAH SEHAT 15.3 42.4 64.0 44.5 52.1 49.4 47.2 41.3 83.4 45.0 61.2 19.6 79.4 87.3 47.2 45.6 70.0 74.4 47.9 39.3 69.0 55.4 46.9 73.6 52.9 70.2 71.1 31.6 45.2 55.1
3.1.2
Tatanan Sekolah Sebagai suatu institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19 tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam jangka waktu cukup lama. Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang anak, sebab di sekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan termasuk kesehatan. Promosi kesehatan di sekolah membantu meningkatkan kesehatan siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga proses belajar mengajar berlangsung lebih produktif. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Intitusi Pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat Institusi Pendidikan ( pengajar, anak didik dll) dalam berprilaku hidup bersih dan sehat. Institusi Pendidikan dalam hal ini adalah dari tingkat TK /RA/BA,SD/MI,SLTP/MTs sampai dengan SLTA/ MA. Sekolah harus memberikan pengajaran baik kepada guru maupun murid bagaimana cara memelihara jamban sekolah yang akan di bangun dan sarana cuci tangan. Misalnya seorang guru di serahkan tanggung jawab untuk pemeliharaan jamban. Ia akan mengkoordinasi murid dengan cara membuat “roster” atau jadwal membersihkan jamban dan sarana cuci tangan yang dibagi secara merata antara murid laki-laki dan murid perempuan. Seringkali terjadi jamban di sekolah hanya terdiri atas dua unit, yaitu satu untuk guru dan yang lain untuk murid. Sementara kondisi jamban murid sangat berbeda jauh dengan jamban guru. Di mana jamban murid sangat jauh dari kondisi bersih dan terpelihara atau tidak jarang dalam kondisi rusak. Akibatnya banyak murid yang kemudian buang air baik buang air kecil maupun buang air besar di halaman sekolah. Kebiasaan ini membuat sekolah menjadi bau dan sangat rentan untuk menjadi sarang penyakit. Selain itu, seringkali jamban di sekolah tidak dilengkapi dengan penerangan yang cukup. Murid yang masih duduk di kelas 1 atau 2 akan merasa takut untuk menggunakan jamban yang kondisinya gelap, berbau dan kotor. Kondisi seperti ini harus dihindari dengan cara membuat jamban dengan penerangan yang cukup baik dari lampu ataupun sinar matahari beserta ventilasi yang memadai PHBS Tatanan Institusi Pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. Ada 12 indikator dari 3 variabel yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah, salah satu variabel yaitu variabel lingkungan sekolah sehat dengan indikator Air bersih, Jamban, Sampah dan Warung sekolah Upaya untuk meningkatkan akses terhadap sanitasi dasar (jamban) juga dilakukan oleh Program Pamsimas di Kabupaten Pati. Pada tahun 2008 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses jamban di 9 Desa pada 14 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 1.773 siswa dan yang terlayani jamban sebanyak 14 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 1.773 siswa atau 100% dari jumlah siswa. Sedangkan dari total penduduk tahun 2008 sebanyak 1.256.182 jiwa siswa yang berlayani oleh Program Pamsimas sebesar 0,14%. Pada tahun 2009 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses jamban di 11 Desa pada 20 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 2.636 siswa dan yang terlayani jamban sebanyak 17 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 2.296 siswa atau 87,10% dari jumlah siswa. Sedangkan dari total penduduk tahun 2009 sebanyak 1.265.225 jiwa siswa yang berlayani oleh Program Pamsimas sebesar 0,18%. Pada tahun 2010 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses jamban di 16 Desa reguler dan 2 desa replikasi pada 37 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 4.668 siswa dan
yang terlayani jamban sebanyak 37 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 4.668 siswa atau 100% dari jumlah siswa. Sedangkan dari total penduduk akhir tahun 2010 sebanyak 1.197.602 jiwa siswa yang berlayani oleh Program Pamsimas sebesar 0,39%. Pada tahun 2011 Program Pamsimas telah melakukan penyediaan akses jamban di 14 Desa reguler pada 14 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 3.449 siswa dan yang terlayani jamban sebanyak 14 SD/MI dengan jumlah siswa SD/MI 3449 siswa atau 100% dari jumlah siswa. Hasil yang telah dilakukan Program Pamsimas untuk penyediaan sarana sanitasi dasar selama kurun waktu tahun 2008 – 2011 pada 52 desa dengan jumlah siswa SD/MI sebanyak 12.526 siswa telah terlayani sarana sanitasi dasar sebanyak 1286 siswa atau 97,29%.
Tabel 3.1: Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah
NO
1
NAMA SEKOLAH
SD TAYU WETAN 01
JUMLAH SISWA L
P
L
134
134
7
P 5
2
SD TAYU WETAN 02
112
109
6
5
3
SDTAYU WETAN 03
87
87
1
8
4 5 6 7 8 9
MI TAYU WETAN SD TAYU KULON 01 SD TAYU KULON 02 SD SAMBIROTO 01 SD SAMBIROTO 02 SD BOPKRI
171 52 78 119 43 26
151 49 82 80 41 37
10 5 2 7 3 3
9 58 7 5 6 6
10
SD MARAHATHA
14
7
0
7
11
SD KEBOROMO
68
50
2
8
12 13 14 15 16
MI KEBOROMO SD JEPAT LOR MI JEPAT LOR SD JEPAT KIDUL SD TUNGGULSARI
108 117 83 72 29
103 125 89 54 34
9 5 6 2 6
7 6 9 6
SD N MARGOMULYO
88
52
2
9
18
SD M. MARGOMULYO
151
99
3
9
19
SD SALAFIYAH M
73
70
6
4
20
SD KEDUNGSARI 01
57
45
4
8
21
SD KEDUNGSARI 02
72
72
4
6
SD PAKIS 01
109
93
1
PDAM S
K
-
-
T
S v
10
23
SD PAKIS 02
63
48
3
9
24
MI PAKIS
86
73
3
6
K
SGL T
JUMLAH TEMPAT KENCING
JUMLAH TOILET
SPT S
v v v v v v v v
K
T
GURU
MURID
L
L
P
v v v
3
1
3
1
1
1
v v v v
v
v
L
P
P
Y v
T
SISWA
GURU PESURUH
Y
Y
Y
T
v
T
T
Y
v v
4
v
v
v
1
1
v
v
v
1
3
v
v
v
2
2
v
v
v
1
2
v
v
v
1
1
v
v
v
1
1
v
v
v
1
1
v
v
v
1
1
v
v
v
v
v
v
2
1
1
2
2
v
v
v
1
3
v
v
v
1
2
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
3
7
T
v
v
1
1
v
v
v
1
2
v
v
v
4
v
v
v
1
1
v
v
v
1
2
v
v
v
v v
L
SIAPA YANG MEMBERSIHKAN TOILET
v
1 v
MURID
PERSE DIAAN SABUN
v
1
v
GURU
FASILITAS CUCI TANGAN
v
2
v
P
1
v
4
17
22
SUMBER AIR BERSIH
JUMLAH GURU
17
NO
NAMA SEKOLAH
JUMLAH SISWA L
P
L
P
25
SD PONDOWAN 01
61
56
2
5
26
SD PONDOWAN 02
100
108
5
7
27
MI PONDOWAN
19
37
9
5
28
SD SENDANGREJO
89
83
3
7
29
MI SENDANGREJO
77
71
4
9
30
SD TENDAS
70
68
6
4
31
MI TENDAS
55
56
6
6
32 33 34 35 36 37 38 40 42
MTS MMH Tayu Wetan MTS PIA Tayu Wetan SMP 01 Tayu SMP Muhammadiyah SMP Bopkri MTS Jepat Lor MTS Nurul Huda, Margomulyo MTS Raudlotut Tholibin, Pakis MTS Mambaul Hidayah, Pondowan
159 195 280 38 28
214 153 372 22 22
SUMBER AIR BERSIH
JUMLAH GURU
25 15 22 5 6
9 13 13 7 5 8
PDAM S
K
SPT T
S
K
SGL T
S
v v
K
T
GURU
MURID
L
L
P
v v
v v
v v
L
L
P
P
Y
T
SIAPA YANG MEMBERSIHKAN TOILET SISWA
GURU PESURUH
Y
Y
Y
T
T
T
Y
v
v
v
1
2
v
v
v
1
v
v
v
1
2
v
v
v
1
2
v
v
v
1
v
v
v
1
1
v
v
v
1
2
v
v
v
1
5
1
v
v
v
6
6
v
v
v
3
v
MURID
PERSE DIAAN SABUN
2
v v
P
GURU
FASILITAS CUCI TANGAN
1
v
v
JUMLAH TEMPAT KENCING
JUMLAH TOILET
3
1
1
v
v
v
1
2
v
v
v
2
59
47
7
v
v
v
22
16
8
7
v
1
1 1
v
v
v
145
228
22
10
1
1
3
v
v
v
13
22
13
2
1
1
1
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
44
MA MMH Tayu Wetan
146
165
34
11
1
2
4
45
MAN 02 Pati
234
450
24
16
2
2
6
6
46
SMA Negeri Tayu
343
596
31
25
1
1
3
3
47
SMA PGRI TAYU
276
208
25
26
1
2
6
6
v
v
v
48
SMK Muhammadiyah
38
34
10
12
1
1
v
v
v
MA Raudlotut Tholibin Pakis
93
191
20
8
1
v
v
v
SDN Gajahmati
67
69
4
9
V
1
1
SDN Semampir
54
47
3
3
V
1
1
SDN Mustokoharjo
94
96
2
9
V
1
1
49
1
2
0 1
v
2 V
V V
V
T
V V
18
NO
NAMA SEKOLAH
JUMLAH SISWA
SUMBER AIR BERSIH
JUMLAH GURU
PDAM S
K
SPT T
JUMLAH TEMPAT KENCING
JUMLAH TOILET GURU
MURID
L
P
L
P
V
1
1
1
V
1
2
1
3
2
S
K
SGL
L
P
L
P
SDN Winong 01
120
105
5
10
SDN Winong 02
110
86
SDN Ngarus
129
123
3
6
V
1
SDN Pati Kidul 03
103
102
1
9
V
1
S
K
T
1
MURID
L
L
P
P
Y
T
PERSE DIAAN SABUN
SIAPA YANG MEMBERSIHKAN TOILET SISWA
GURU PESURUH
Y
Y
Y
T
V
V
3
T
Y
V V
V
V
V
V
V
63
58
2
1
3
1
SDN Blaru
123
111
1
7
V
2
1
1
SDN Sidoharjo
131
88
2
11
V
1
2
1
2
5
V
1
1
1
V V
1
V V
V
SDN Dengkek
126
115
3
11
V
1
2
5
SDN Puri 01
73
52
4
10
V
1
1
1
V
V
SDN Puri 03
105
104
3
10
V
1
1
V
V
SDN Puri 02
120
100
2
10
V
SDN Pati Wetan 01
119
139
2
11
SDN Pati Wetan 02
67
59
1
8
V
SDN Pati Wetan 03
135
96
3
10
V
SDN Pati Lor 04
117
115
2
8
SDN Pati Lor 02 SDN Pati Lor 03
V
V
1
2
2
1
1
2
V
V
2
3
V
V
1
1
2
1
2
3
V
V
1
1
1
V
V
V
1
2
2
V
V
V
1
1
V
1
V
V V
124
84
2
8
SDN Pati Lor 01 7
V
1
1
1
SDN Pati Lor 05
76
59
2
SDN Geritan
64
76
2
7
SDN Parenggan
51
51
2
10
SDI Kauman
45
24
2
12
V
1
SD Muhammadiyah
56
43
4
7
V
1
SDN Panjunan 02
48
44
2
9
V
1
V
1 V
1
1
T
V
V 1
T
SDN Pati Kidul 05
SDN Kalidoro
V
T
GURU
FASILITAS CUCI TANGAN
V
V V
V
V V
V V
2
V
V
V
1
V
V
V
1
1
V
V
V
2
2
V
V
V
1
19
NO
NAMA SEKOLAH
JUMLAH SISWA
SUMBER AIR BERSIH
JUMLAH GURU
PDAM K
SPT T
S
K
SGL T
JUMLAH TEMPAT KENCING
JUMLAH TOILET
S
K
T
GURU
MURID
L
P
L
FASILITAS CUCI TANGAN
GURU
MURID
P
L
P
L
P
Y
T
PERSE DIAAN SABUN
SIAPA YANG MEMBERSIHKAN TOILET SISWA
GURU PESURUH
Y
Y
Y
L
P
L
P
S
T
T
T
Y
SD SEJOMULYO 01
116
110
4
5
v
1
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
SD SEJOMULYO 02
78
66
2
7
v
0
0
1
1
0
0
0
0
v
v
v
SD BRINGIN
99
85
3
6
v
1
0
1
1
0
0
0
0
v
v
v
SD KETIP
110
103
4
5
v
1
0
1
1
0
0
0
0
v
v
v
SD PEKUWON
138
100
6
7
v
1
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
SD KARANG
124
130
2
10
v
1
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
SD KARANGREJO 01
177
158
6
9
v
1
0
3
4
0
0
0
0
v
v
v
SD BUMIREJO
25
29
3
4
v
0
0
1
0
0
0
0
0
v
v
v
SD JEPURO
85
73
3
5
v
1
0
1
0
0
0
0
0
v
v
v
SD TLUWAH
65
80
3
5
v
1
0
1
1
0
0
0
0
v
v
v
SD DOROPAYUNG 01
128
122
4
6
v
1
0
1
1
0
0
0
0
v
v
SD DOROPAYUNG 02
48
35
3
6
v
1
0
1
0
0
0
0
0
v
v
SD MINTOMULYO
85
75
4
7
v
1
0
1
1
0
0
0
0
v
SD GADINGREJO
102
108
3
6
v
1
0
1
1
0
0
0
0
v
v
v
SD MARGOMULYO 01
107
118
6
6
v
1
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
SD MARGOMULYO 02
41
44
7
3
v
1
0
3
0
0
0
0
0
v
v
v
SD LANGGENHARJO 01
99
99
5
5
v
1
0
1
0
0
0
0
0
v
v
v
SD LANGGENHARJO 02
81
61
3
9
v
1
0
5
0
0
0
0
0
v
v
v
SD GENENGMULYO 01
74
68
2
9
v
1
0
1
0
0
0
0
0
v
v v v
v
v
v
v
v
SD GENENGMULYO 02
69
67
4
5
v
1
0
1
0
0
0
0
0
v
SD AGUNGMULYO
126
134
5
8
v
1
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
SD BAKARAN KULON 01
144
139
4
9
v
1
0
3
0
0
0
0
0
v
v
v
SD BAKARAN KULON 02
84
83
2
6
v
1
0
4
0
0
0
1
0
v
v
v
SD BAKARAN KULON 03
85
74
0
6
2
0
1
1
0
0
0
0
v
v
v
SD BAKARAN WETAN 01
129
134
2
10
1
0
2
0
0
0
3
0
v
v
v
v v
T
20
NO
NAMA SEKOLAH
JUMLAH SISWA
SUMBER AIR BERSIH
JUMLAH GURU
PDAM K
SPT T
S
K
SGL T
JUMLAH TEMPAT KENCING
JUMLAH TOILET
S
K
T
GURU
MURID
L
P
L
FASILITAS CUCI TANGAN
GURU
MURID
P
L
P
L
P
Y
SIAPA YANG MEMBERSIHKAN TOILET SISWA
GURU PESURUH
Y
Y
Y
L
P
L
P
S
SD BAKARAN WETAN 03
129
109
2
14
v
2
0
6
0
0
0
5
0
v
v
v
SD DUKUTALIT 01
88
75
4
5
v
1
0
2
0
0
0
0
0
v
v
v
SD DUKUTALIT 02
56
54
3
5
v
1
0
1
0
0
0
0
0
v
SD GROWONG KIDUL 02
212
223
5
14
v
1
0
3
4
0
0
0
0
v
v
v
SD GROWONG LOR 01
141
107
4
9
v
1
0
2
0
0
0
0
0
v
v
v
SD GROWONG LOR 03
90
65
3
5
v
1
0
2
0
0
0
0
0
v
v
v
SD KAUMAN 01
137
139
4
9
v
1
0
1
0
0
0
0
0
v
v
v
SD KAUMAN 02
139
118
3
8
v
1
0
2
0
0
0
4
0
v
v
v
SD KUDUKERAS 01
127
99
6
9
v
1
0
1
1
0
0
0
0
v
v
v
SD KEBONSAWAHAN 01
151
149
3
10
v
2
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
SD KEBONSAWAHAN 02
137
146
2
12
1
1
1
1
0
0
5
0
v
v
v
SD BAJOMULYO
135
118
2
8
v
1
0
1
2
0
0
0
0
v
v
v
SD BENDAR
163
141
4
7
v
1
0
7
3
0
0
0
0
v
v
SD TRIMULYO 01
95
85
1
6
v
1
0
2
0
0
0
0
0
v
v
v
SD TRIMULYO 02
118
98
4
7
v
1
0
3
0
0
0
0
0
v
v
v
SD RAJAWALI
68
84
3
7
v
1
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
SDIT UMAR BIN KHOTOB
192
176
4
9
v
1
0
2
2
0
0
0
0
v
v
v
MI LANGGENHARJO
124
118
5
10
v
1
0
2
0
0
0
0
0
v
MI MARGOMULYO
71
39
8
6
1
0
1
0
0
0
0
0
v
v
v
MI DUKUTALIT
136
139
7
7
v
1
0
3
0
0
0
0
0
v
v
v
MI BAJOMULYO
86
71
4
7
V
1
0
2
0
0
0
0
0
V
V
V
v
v
v
T
PERSE DIAAN SABUN
T
v
T
T
Y
T
v
v
v
v
Keterangan: L = laki-laki, P = perempuan, S = selalu tersedia air , K = kadang-kadang, T = tidak ada persediaan air, SPT = Sumur pompa tangan, SGL = Sumur gali, Y = ya, T = tidak 21
Tabel 3.2: Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) (Pengelolaan sampah dan pengetahuan hygiene) Apakah pengetahuan ttg Higiene dan Sanitasi diberikan Nama Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
SD TAYU WETAN 01 SD TAYU WETAN 02 SDTAYU WETAN 03 MI TAYU WETAN SD TAYU KULON 01 SD TAYU KULON 02 SD SAMBIROTO 01 SD SAMBIROTO 02 SD BOPKRI SD MARAHATHA SD KEBOROMO MI KEBOROMO SD JEPAT LOR MI JEPAT LOR SD JEPAT KIDUL SD TUNGGULSARI SD N MARGOMULYO SD M. MARGOMULYO SD SALAFIYAH M SD KEDUNGSARI 01 SD KEDUNGSARI 02 SD PAKIS 01
Ya, saat Ya, saat pertemuan / Tidak penyuluhan Mata pelajaran pernah PenJas di kelas tertentu v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Apakah ada dana utk air bersih / sanitasi / pend. higiene Ya v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Cara Pengelolaan Sampah
Dikum Dipisah Dibuat pul kan kan kompos
Tempat buangan air kotor
Dari Toliet
Dari Kamar Mandi
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Tidak v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Kapan Tangki Kondisi Septik Higiene Dikosongkan Sekolah
Trivial Trivial Trivial Low Trivial Trivial Trivial Trivial Trivial Low Trivial Trivial Trivial Trivial Trivial Trivial Low Trivial Trivial Trivial Low Trivial
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
SD PAKIS 02 MI PAKIS SD PONDOWAN 01 SD TAYU WETAN 01 SD TAYU WETAN 02 SDTAYU WETAN 03 MI TAYU WETAN SD TAYU KULON 01 SD TAYU KULON 02 SD SAMBIROTO 01 SD SAMBIROTO 02 SD PONDOWAN 02 MI PONDOWAN SD SENDANGREJO MI SENDANGREJO SD TENDAS MI TENDAS MTS MMH Tayu Wetan MTS PIA Tayu Wetan SMP 01 Tayu SMP Muhammadiyah SMP Bopkri MTS Jepat Lor MTS Nurul Huda MTS Raudlotut Tholibin, 40 Pakis
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Low Low Trivial Trivial Trivial Trivial Low Trivial Trivial Trivial Trivial Trivial Low Trivial Low Low Trivial Trivial Trivial Trivial Low Low Low Trivial
v
v
v
v
v
Trivial
42 MTS Mambaul Hidayah, Pondowan 44 MA MMH Tayu Wetan 45 MAN 02 Pati 46 SMA Negeri Tayu 47 SMA PGRI TAYU
v
v
v
v
v
Trivial
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
Trivial Trivial Trivial
v
v
v
v
v
Trivial
48 SMK Muhammadiyah 49 MA Raudlotut Tholibin
v v
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 24 25 26
SDN Gajahmati SDN Semampir SDN Mustokoharjo SDN Winong 01 SDN Winong 02 SDN Ngarus SDN Pati Kidul 03 SDN Pati Kidul 05 SDN Blaru SDN Sidoharjo SDN Kalidoro SDN Dengkek SDN Puri 01 SDN Puri 03 SDN Puri 02 SDN Pati Wetan 01 SDN Pati Wetan 02 SDN Pati Wetan 03 SDN Pati Lor 04 SDN Pati Lor 02 SDN Pati Lor 03 SDN Pati Lor 01 SDN Pati Lor 05 SDN Pati Kidul 01 SDN Geritan SDN Parenggan SDI Kauman
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
1
SD SEJOMULYO 01
V
v v
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v V
v v
v v
Trivial Trivial
v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v
v
v v v v v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v v v v
Medium Medium Medium Low Medium Low Medium Medium Medium Medium Medium Medium Medium Medium Medium Low Low Medium Low Low Medium Medium Low Low Medium Medium Medium
V
V
V
kurang
v v v v v v v v v v v v v v v v V V v v v v v v v
v v v v v
2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SD SEJOMULYO 02 SD BRINGIN SD KETIP SD PEKUWON SD KARANG SD KARANGREJO 01 SD BUMIREJO SD JEPURO SD TLUWAH SD DOROPAYUNG 01 SD DOROPAYUNG 02 SD MINTOMULYO SD GADINGREJO SD MARGOMULYO 01 SD MARGOMULYO 02 SD LANGGENHARJO 01 SD LANGGENHARJO 02 SD GENENGMULYO 01 SD GENENGMULYO 02 SD AGUNGMULYO SD BAKARAN KULON 01 SD BAKARAN KULON 02 SD BAKARAN KULON 03 SD BAKARAN WETAN 01 SD BAKARAN WETAN 03 SD DUKUTALIT 01 SD DUKUTALIT 02 SD GROWONG KIDUL 02 SD GROWONG LOR 01 SD GROWONG LOR 03 SD KAUMAN 01 SD KAUMAN 02
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V
V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
kurang cukup cukup cukup cukup baik kurang kurang kurang baik baik kurang baik baik baik cukup cukup kurang kurang cukup baik baik cukup baik cukup cukup kurang baik baik cukup baik baik
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
SD KUDUKERAS 01 SD KEBONSAWAHAN 01 SD KEBONSAWAHAN 02 SD BAJOMULYO SD BENDAR SD TRIMULYO 01 SD TRIMULYO 02 SD RAJAWALI SDIT UMAR BIN KHOTOB MI LANGGENHARJO MI MARGOMULYO MI DUKUTALIT MI BAJOMULYO
Keterangan Trivial : Baik Low : Jelek
V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V
baik baik baik baik baik kurang kurang baik baik cukup cukup cukup cukup
3.2
Pengelolaan Air Limbah Domestik Pengelolaan sanitasi di Kabupaten Pati pada saat ini belum tersedia sarana instalasi pengolahan air limbah (IPAL) domestik, khususnya untuk air limbah rumah tangga (grey water) dan air limpasan dibuang langsung ke sistem drainase. Sedangkan untuk limbah black water seperti limbah dari kamar mandi (tinja) menggunakan pengolahan setempat (on site system). Kelemahan dari kondisi ini adalah seringkali masyarakat tidak mengetahui standart teknis dan kesehatan yang telah ditentukan. Salah satu syarat yang kurang diperhatikan oleh masyarakat saat membangun tangki septik adalah jarak antar tangki septik dan sumber air/sumur gali kurang dari 10 meter, terutama di kawasan-kawasan permukiman dan perumahan padat penduduk. Estimasi jumlah timbulan air limbah domestik di Kabupaten Pati berdasarkan data dari Daftar Isian Non Fisik Program Adipura 2010 – 2011 Kab. Pati adalah sebagai berikut : TABEL. III Estimasi jumlah timbulan air limbah domestik di Kabupaten Pati Estimasi Total Air Limbah Domestik Dihasilkan 1 2008 356.368 10.691.040 lt/hr 2 2009 381.645 11.449.350 lt/hr 3 2010 347.890 10.436.700 lt/hr Sumber : Daftar Isian Non Fisik rogram Adipura 2010 – 2011 Kab. Pati, 2011 No
Tahun
Jumlah Rumah Tangga (KK)
Pembuangan air limbah rumah tangga/domestik di Kabupaten Pati yang dilakukan oleh masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Kelompok masyarakat yang membuang air limbah domestiknya langsung ke badan air tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Berdasarkan studi EHRA menunjukkan jumlah kelompok sebesar.... 2. Kelompok masyarakat yang membuang air limbah domestiknya langsung ke alam bebas setelah melalui pengolahan awal yang sangat sederhana berupa tangki septik. Berdasarkan studi EHRA menunjukkan jumlah kelompok sebesar.... 3. Kelompok masyarakat yang membuang air limbah domestiknya langsung ke badan air setelah melalui pengolahan terlebih dahulu. Berdasarkan studi EHRA menunjukkan jumlah kelompok sebesar.... Adapun untuk air limbah yang dikeluarkan oleh industri baik kecil, menengah dan besar sebagian telah dikelola melalui IPAL sebelum di buang ke alam, antara lain dengan menggunakan IPAL Biogas. 3.2.1
Kelembagaan Terkait dengan pengelolaan air limbah baik yang berasal dari rumah tangga/domestik dan industri menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah, khususnya Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah dan satuan polisi pamong praja, Badan Lingkungan Hidup merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan di Kabupaten Pati, oleh karena itu BLH merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang lingkungan hidup. Berdasarkan Perda tersebut di atas, struktur organisasi yang ada di BLH adalah sebagai berikut: a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Tata Lingkungan, membawahkan : 1. Subbidang Kebijakan Lingkungan; dan 2. Subbidang Laboratorium Lingkungan dan Pengkajian Dampak Lingkungan. d. Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, membawahkan : 1. Subbidang Pengendalian Pencemaran/Kerusakan Lingkungan dan Bahan Berbahaya dan Beracun; dan 2. Subbidang Pemulihan Lingkungan, Konservasi dan Keanekaragaman Hayati e. Bidang Kepatuhan Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, membawahkan : 1. Subbidang Kepatuhan Lingkungan; dan 2. Subbidang Peningkatan Kapasitas. f. Unit Pelaksana Teknis Badan; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. Terkait dengan pengelolaan air limbah di Kabupaten Pati dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.3: Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
Swasta Masyarakat
PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala Kabupaten Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
√
-
√
√
-
√
√
-
√
√
-
√
√
-
√
-
-
pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa
kolektor) Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
PENGELOLAAN Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja Mengelola IPLT dan atau IPAL Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan
air limbah domestik
PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI
Pemerintah Kabupaten
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan
√
√
√
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
√
-
saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik
Swasta Masyarakat
MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah
domestik skala Kabupaten Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
Dalam pengelolaan air limbah terdapat payung hukum yang mengatur tentang tatacara dan tatalaksana pengelolaan air limbah di Kabupaten Pati, yaitu Peraturan daerah Kabupaten Pati No 3 Tahun 2003 tentang pembuangan air limbah dan Peraturan Bupati No. 15 Tahun 2009 tentang ijin pembuangan air limbah ke air atau sumber air serta Peraturan Bupati No. 60/2010 tentang rencana penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal BLH Kabupaten Pati. Berikut disampaikan Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Pati pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4: Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Pati Ketersediaan Peraturan AIR LIMBAH DOMESTIK • Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten ini
• Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik • Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik • Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah • Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tem pat usaha • Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha • Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik • Retribusi penyedotan air limbah domestik
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan Tidak Efektif Belum Efektif Tidak Efektif Keterangan Ada Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan
Mengacu pada Perbup No. 60/2010 tentang rencana penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal BLH Kabupaten Pati
√
√ √
√
√ √ √ √
√
Ketersediaan Peraturan • Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran • Kewajiban dan sanksi bagi swasta dalam pengelolaan air limbah domestik • Layanan Pemerintah Kab/Kota bagi masyarakat yang tidak mampu dalam pengelolaan air limbah domestik
Ada (Sebutkan) Mengacu Perda No 3 Tahun 2003 tentang pembuangan air limbah dan Peraturan Bupati No. 15 Tahun 2009 tentang ijin pembuangan air limbah ke air atau sumber air
Pelaksanaan Tidak Efektif Belum Efektif Tidak Efektif Keterangan Ada Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan √
√ √
3.2.2
Sistem dan Cakupan Pelayanan Dalam pelayanan pengelolaan air limbah domestik mencakup di seluruh wilayah Kabupaten Pati, hal ini tertuang dalam RTRW Kabupaten Pati 2010-2030 seperti tertera dalam peta di bawah ini: Peta 3.2: Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik
Sistem sanitasi permukiman di Kabupaten Pati, khusus untuk black water pada umumnya menggunakan sistem on site, dimana limbah yang ada ditampung pada suatu wadah yang disebut dengan tangki septic dan terjadi penguraian oleh bakteri anaerobik. Dari penguraian ini menghasilkan limpahan tangki septik yang dimasukkan ke dalam sumur resapan dan langsung meresap ke dalam air tanah, selain itu juga menghasilkan endapan lumpur yang mengendap di dasar tangki. Lumpur ini tidak boleh dibuang ke sungai karena BOD nya masih terlalu tinggi yaitu > 2000 mg/liter, dan perlu diolah melalui instalasi pengolahan limbah, jadi masih memerlukan off site untuk lumpurnya . Berikut disajikan sistem sanitasi air limbah domestik di Kabupaten Pati pada tabel di bawah ini: Tabel 3.5: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Pati User Interface
Input
Penam pungan Pengolahan Pembuangan/ Pengalir an Awal Akhir Daur Ulang
Black Water Black Water
WC Sentor
Tangki Septik
Truk Tinja
WC Sentor
Tangki Septik
Truk Tinja
Black Water
WC Helikopter
Black Water
WC Sentor
Tangki Septik
Grey Water
Tempat Cuci, Kamar mandi
-
Grey Water
Tempat Cuci, Kamar mandi
-
IPLT
Reuse -
-
-
-
-
Drainase Drainase
Saluran Irigasi
Kode/Nama Aliran
Wilayah
Aliran Limbah AL1 Aliran Limbah AL2
Pati Kota
Sungai
Aliran Limbah AL3
Sepanjang Sungai
Resapan
Aliran Limbah AL4
Mayoritas Kabupaten Pati
Sungai
Aliran Limbah AL5
Mayoritas Kabupaten Pati
Sungai
Aliran Limbah AL6
Sebagian Wilayah Sepanjang Sungai
Sungai
Juwana, Jaken, sebagian Pati
Terkait dengan pengelolaan air limbah baik black water maupun grey water di Kabupaten Pati dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.6: Sistem pengelolaan air limbah yang ada di Kabupaten Pati Teknologi yang digunakan b
Jenis Data Sekunder c
(Perkiraan) Nilai Data d
User Interface
WC Sentor
Jumlah (kuantitas)
157,186 Rumah
Dinas Kesehatan
Penampungan Awal
Tangki Septik
Jumlah (kuantitas)
157,186 Tangki
Dinas Kesehatan
Pengelolaan air limbah
-
Jumlah (kuantitas)
99.393
Dinas Kesehatan
Kelompok Fungsi a
Sumber Data e
Sumber : Dinkes Kab. Pati 2012 3.2.3
Kesadaran Masyarakat dan PMJK Berdasarkan studi EHRA yang dilaksanakan di Kabupaten Pati sistem sanitasi dalam pengelolaan air limbah masih banyak yang tanpa melalui pengelolaan terlebih dahulu, karena langsung di buang ke badan air/sungai.
Untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan perlu dikembangkan adanya sikap dan perilaku yang arif terhadap lingkungan, yang intinya adalah kesadaran bahwa alam mempunyai daya dukung yang terbatas. untuk menanamkan sikap pembangunan yang arif terhadap lingkungan, harus dipertimbangkan empat faktor yaitu kesadaran terhadap lingkungan hidup harus dikembangkan sampai setiap individu mengetahui peran yang dimilikinya sebagai anggota masyarakat di dunia, dikembangkannya etika baru dalam penggunaan sumber daya alam, sikap terhadap alam lingkungan dikembangkan berdasarkan keharmonisan, manusia mengembangkan pemikiran bahwa untuk generasi yang akan datang perlu diwariskan keuntungan bukan malapetaka. Perilaku berwawasan lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti tingkat pendidikan, status sosial, keinovatifan, pengetahuan tentang lingkungan, sikap terhadap kebersihan lingkungan dan sebagainya. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan kesadaran melalui program pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaan pemberdayaan hendaknya masyarakat dilibatkan sejak awal, sehingga mereka merasa menjadi bagian penting dalam sistem lingkungan. Berikut disampaikan pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh masyarakat di Kabupaten Pati :
Tabel 3.7: Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat Jumlah Kecamatan Sukolilo Kayen Tambakromo Winong Pucakwangi Jaken Batangan Juwana Jakenan Pati Gabus Margorejo Gembong Tlogowungu Wedarijaksa Trangkil Margoyoso Gunung Wungkal Cluwak Tayu Dukuhseti Sumber : Dinkes
477 432 340 469 329 311 273 366 343 565 401 311 270 321 339 374 336
Pddk miskin 61.868 42.140 32.042 32.068 29.864 37.166 26.930 34.736 29.405 41.620 25.868 18.737 23.905 31.435 28.155 30.122 78.956
Jamban Keluarga 6.959 12.283 14.719 17.519 7.936 7.134 7.726 677 2.267 7.613 19.635 11.704 17.021 12.739 9.578 3.335 9.779
241
15.810
10.236
77 309 14.709 72 380 41.739 46 345 31.014 kab. Pati 2012
16.064 4.300 4.730
RW
RT
80 70 62 82 68 81 53 87 57 99 76 63 85 71 58 60 80 47
Tahun MCK
Jumlah MCK Dikelola RT 30 32 -
Dikelola RW -
Dikelola CBO -
Dikelola Lainnya -
-
-
-
-
Tahun Sanimas
Jumlah Sanimas
2009 2010 -
Dikelola RT -
Dikelola RW -
Dikelola CBO -
Dikelola Lainnya -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
dibangun
dibangun -
Tabel 3.8: Kondisi sarana MCK Kecamatan
RT RW Sukolilo Kayen Tambakromo Winong Pucakwangi Jaken Batangan Juwana Jakenan Pati Gabus Margorejo Gembong Tlogowungu Wedarijaksa Trangkil Margoyoso Gunung Wungkal Cluwak Tayu Dukuhseti Keterangan: L = laki-laki P = perempuan
Pemakai
Lokasi MCK
-
-
MCK
PDAM
SPI
Jml toilet/WC
SGL
Jml kmr mandi
Fas. Cuci Persediaa Ada biaya pemakaian Tangan n Sabun MCK
L
P
S
K
T
S
K
T
S
K
T
L
P
L
P
Y
T
Y
T
Y
T
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
S = selalu tersedia air T = tidak ada persediaan air
K = Kadang-kadang
Y = ya T = tidak
SPT = Sumur pompa tangan SGL = Sumur gali
Tempat buangan air kotor T. Septik Cubluk -
-
Kapan tangki septik dikosongkan -
Tabel 3.9: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No I.
Sub Sektor Air Limbah Domestik (on-site individual)
No
Nama Program/Proyek/Layanan
Pelaksana/PJ
Tahun mulai
1
Pembangunan IPAL domestik usaha kecil dan menengah (UKM) Pembuatan Teknologi Biogas untuk Industri Tahu di Desa Dadirejo Kec. Margorejo Pembuatan Teknologi Biogas untuk Industri Tahu di Desa Jepat Lor Kec. Tayu Pembuatan Teknologi Biogas untuk Peternakan Sapi di Desa Banyuurip Kec. Margorejo Pembuatan Teknologi Biogas untuk Peternakan Sapi di Desa Ketanggan Kec. Gembong Pembuatan Teknologi Biogas Pemanfaatan Tinja utk Ponpes di Desa Bermi Kec Gembong Pembuatan Teknologi Biogas Pemanfaatan Tinja utk Ponpes di Desa Sirahan Kec Cluwak Pembuatan Teknologi Biogas Pemanfaatan Tinja utk Ponpes di Desa Waturoyo Kec Margoyoso
BLH
2012
BLH
2007
BLH
2007
BLH
2007
BLH
2007
BLH
2008
BLH
2008
BLH
2008
9
Pembuatan Teknologi Biogas Pemanfaatan Tinja utk Ponpes di Desa Trangkil Kec Trangkil
BLH
2008
10
Pembuatan Teknologi Biogas Pemanfaatan Tinja utk Ponpes di Desa Lengkong Kec Batangan
BLH
2008
11
Pembuatan Teknologi Biogas utk Peternakan Sapi di Desa Tunjungrejo Kec Margoyoso
BLH
2008
12
Pembuatan Teknologi Biogas utk Industri Tahu di Desa Tayu Wetan Kec. Tayu
BLH
2008
2 3 4 5 6 7 8
Kondisi Sarana Saat Ini Tdk Fungsi Rusak Fungsi
Aspek PMJK PM
JDR
MBR
-
-
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
No
Sub Sektor
No
Nama Program/Proyek/Layanan
Pelaksana/PJ
Tahun mulai
13
Pembuatan Teknologi Biogas utk Industri Tahu di Desa Puluhan Tengah Kec. Jakenan Pembuatan Teknologi Biogas utk Industri Tahu di Desa Sumberejo Kec. Jaken Pembuatan Teknologi Biogas Pemanfaatan Tinja utk Ponpes di Desa Kajen Kec Margoyoso Pembuatan Teknologi Biogas utk Industri Tahu di Desa Dadirejo Kec. Margorejo Pembuatan Teknologi Biogas utk Industri Tahu di Desa Baturejo Kec. Sukolilo Pembuatan Teknologi Biogas utk Industri Tahu di Desa Ketanen Kec. Trangkil Pembuatan Teknologi Biogas utk Industri Tahu di Desa Blaru Kec. Pati Pembuatan Teknologi Biogas utk Peternakan Sapi di Desa Sendangrejo Kec Tayu Pembuatan Teknologi Biogas utk Peternakan Sapi di Desa Nguren Kec Wedarijaksa Pembangunan Percontohan Biogas Pemanfaatan Tinja utk Ponpes di Kec Margoyoso Pembangunan Percontohan Biogas utk Industri Tahu di Desa Pundenrejo Kec. Tayu Pembangunan Percontohan Biogas utk Industri Tahu di Desa Dadirejo Kec. Margorejo Pembangunan Percontohan Biogas utk Industri Tahu di Desa Gembong Kec. Gembong Pembangunan Percontohan Biogas untuk Industri Tahu di Desa Pundenrejo Kecamatan Tayu Pembangunan Percontohan Biogas untuk Industri Tahu di Desa Tambahmulyo Kecamatan Jakenan
BLH
2008
BLH
2008
BLH
2009
BLH
2009
BLH
2009
BLH
2009
BLH
2009
BLH
2009
BLH
2009
BLH
2010
BLH
2010
BLH
2010
BLH
2010
BLH
2011
BLH
2011
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kondisi Sarana Saat Ini Tdk Fungsi Rusak Fungsi
Aspek PMJK PM
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
JDR
MBR
No
Sub Sektor
No
Nama Program/Proyek/Layanan
Pelaksana/PJ
Tahun mulai
28
Pembangunan Percontohan Biogas untuk Peternakan Sapi di Desa Triguno Kecamatan Pucakwangi Pembangunan Percontohan Biogas untuk Peternakan Sapi di Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan Pembangunan Percontohan Biogas untuk Peternakan Sapi di Desa Gembong Kecamatan Gembong Pembangunan Percontohan Biogas Pemanfaatan Tinja untuk Ponpes di Desa Kadilangu Kecamatan Trangkil Pembangunan Percontohan Biogas untuk Industri Tahu di Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo Penataan sanitasi desa Sukoharjo TPA kec. Margorejo Penataan sanitasi desa Raci kec. Batangan Penataan sanitasi dk. Ngeluk, desa Panjunan kec. Pati Penataan sanitasi dk. Rambutan, desa Pohgading kec. Gembong Pengembangan teknologi pengolahan air limbah tapioka (IPAL Percontohan industri kecil tapioka di Desa Ngemplak Kidul Kecamatan Margoyoso)
BLH
2011
BLH
2011
BLH
2011
BLH
2011
BLH
2011
DPU
2009
DPU DPU
2009 2009
DPU
2009
BLH
1998
29 30 31 32 33 34 35 36 II
Air Limbah Domestik (on-site komunal)
1
2
Pengembangan teknologi pengolahan air limbah industri tahu tempe (IPAL Biogas industri tahu tempe di Desa Angkatan Lor Kecamatan Tambakromo)
Keterangan : PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BLH
Kondisi Sarana Saat Ini Tdk Fungsi Rusak Fungsi
Aspek PMJK PM
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
-
-
√
√
√
√
√
2007
JDR
MBR
3.2.4
“Pemetaan” Media Peran media dalam pengelolaan air limbah adalah sangat penting, karena sebagai salah satu bentuk kampanye kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat di Kabupaten Pati. Beberapa kegiatan komunikasi yang telah dilakukan di Kabupaten Pati adalah sebagai berikut: Tabel 3.10: Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Pati
No
Kegiatan
Dinas Khalayak Tujuan kegiatan Pesan kunci pelaksana sasaran 2009- BLH Meningkatkan Masyara Kesadaran 2012 pengetahuan kat masyarakat masyarakat dalam dalam pengelolaan mengelola sampah sampah Tahun
1.
Sosialisasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat
2.
Sarasehan Pengelolaan lingkungan
2012
BLH
3.
Leaflet Tentang 2009 Tata laksana permohonan ijin pembuangan air limbah industri ke sungai / badan air
BLH
Sebagai wahana untuk penyampaian aspirasi masyarakat sebagai pelaku dalam pengelolaan lingkungan Sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada pelaku industri dalam mengajukan ijin pembuangan air limbah industri
Masyara kat
Pelaku industri
Pembelajaran
Masyarakat memahami arti penting mengelola sampah dan melaksanakan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari Media komuni- Memberikan kasi antar ins- Pemahaman kepada tansi pemerin- semua pihak dalam tah dan masya- mengelola lingkungan rakat dalam mengelola lingkungan Aturan Memberikan pengajuan ijin pemahaman kepada pembuangan air pelaku industri dalam limbah industri mengelola air ke badan limbahnya air/sungai
Target utama Kegiatan komunikasi dengan melibatkan peran media massa ini adalah peningkatan kesadaran masyarakat akan perlunya memprioritaskan sanitasi khususnya dalam pengelolaan air limbah rumah tangga dalam kehidupannya yang memacu perubahan pola hidup kearah perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun Media Komunikasi yang turut berperan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.11: Media komunikasi yang ada di Kabupaten Pati No 1 2
Warta Jateng Jawa Pos
3
Harbos FM
4.
PAS FM Majalah BMT
5.
Isu yang Diangkat Artikel Sanimas Pemberitaan Infrastruktur sanitasi, pengelolaan sampah Talk Show Cuci Tangan Pakai Sabun Talk Show Pengelolaan lingkungan Artikel Pengelolaan sampah berbasis masyarakat
Nama Media Jenis Acara
Pesan Kunci
Pendapat Media
Keterlibatan Masyarakat Positif Perbaikan Infrastruktur Sanitasi, Kedalamannya memadai peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah Mendorong Pentingnya CTPS Positif Sangat mendalam dan Partisipatif Menumbuhkan perilaku/budaya Positif Sangat mendalam hidup bersih pada masyarakat dan Partisipatif Menumbuhkan budaya Positif mengelola sampah pada masyarakat
Berdasarkan media komunikasi yang digunakan dalam kampaye hidup bersih dan sehat di Kabupaten Pati mempunyai beberapa kegiatan yang mengarah kepada peningkatan kesadaran masyarakat antara lain dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.12: Kerjasama terkait Sanitasi No
Nama Kegiatan
Jenis Kegiatan Sanitasi
Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun Pendidikan penyuluhan 2. kesehatan di sekolahsekolah lokasi PAMSIMAS 3. Pembangunan MCK ++ Penyediaan sarana dan 4. prasarana persampahan Peningkatan operasional pengelolaan persampahan 5. 1.
PHBS
Mitra Kerja Sama Unilever
-
-
Bentuk Kerjasama Melaksanakan demo tata cara cuci tangan
Dinkes Kabupaten - Pembangunan jamban Pati dan sarana cuci tangan
Penyuluhan dan praktek cucitangan pakai sabun
Pembangunan Infrastruktur - Bapermades Pemberian bantuan tempat - BLH sampah dan alat pengomposan Membangun Tempat - BLH Pemrosesan Sampah dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Pembangunan MCK Masyarakat sebagai pelaksana kegiatan Masyarakat sebagai pelaksana kegiatan
Kegiatan CSR (coorparate Social Responsibility) merupakan kewajiban dari perusahaan untuk menyisihkan sekitar 1,5% keuntungan perusahaan antara lain untuk kegiatan yang bergerak di bidang lingkungan. Berdasarkan data yang ada, beberapa perusahaan yang menjadi mitra kerja dalam pengelolaan lingkungan antara lain: Tabel 3.13: Daftar Mitra Potensial No
Nama Mitra
Jenis Kegiatan Sanitasi
1.
Unilever
2.
Garuda Food
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Dua Kelinci PT. Sinar Indah Kertas PG. Trangkil Bank Jateng Danamon BPR BKK Bank Pasar BPR BKK Pati Kota BNI BRI
Bentuk Kerjasama
PHBS Bantuan operasional TPS 3R, Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah di pasar Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum Bantuan tempat sampah pilahan untuk umum
-
In Kind
-
In Kind
-
In Kind In Kind In Kind In Kind In Kind In Kind In Kind In Kind In Kind
3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha Sampai dengan saat ini Kabupaten Pati belum mempunyai penyedia layanan air limbah domestik yang dijalankan oleh swasta. Selama ini, kegiatan layanan air limbah seperti penyedotan tinja, dan air limbah baik domestik dan industri dilayani oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati, sedangkan untuk swasta selama ini didatangkan dari daerah Kudus dan sekitarnya. Hal tersebut disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.14: Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Pati No
Nama Provider
Tahun mulai operasi
a
b
c
1
Jenis kegiatan d
Usaha sedot tinja
DPU
Keterangan : Di Kabupaten Pati provider penyedia layanan air limbah domestik hanya DPU.
3.2.6
Pendanaan dan Pembiayaan Pendanaan dan pembiayaan dari sub sektor pengelolaan air limbah selama ini berasal dari pemerintah yaitu APBD sebagaimana yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3.15: Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah domestik No
Subsektor / SKPD
2007
2008
2009
2010
2011
a
b
c
d
e
f
g
h
Pertum buhan (%) i
1.482.625.000
876.148.700
4.164.414.000
2.159.830.640
15,80
-
-
-
-
-
A
Air limbah
B
Retribusi Air
4.208.590.500 67.375.000 -
-
Rata-rata
Sumber : Realisasi APBD Kab. Pati
3.2.7
Isu strategis dan permasalahan mendesak Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Pati merupakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pati. Untuk Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pati Berdasarkan visi, misi dan tupoksinya dapat diidentifikasi potensi dan kendala kemudian dikaji adanya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Dengan evaluasi faktor eksternal dan internal dengan menggunakan pembobotan pada faktor-faktor yang teridentifikasi dalam pengelolaan air limbah domestik didapatkan: a. Kekuatan (strenght) : 1. Sudah ada Perda yang berkaitan dengan masalah lingkungan 2. Lembaga yang menangani lingkungan hidup adalah Eselon 2 3. Sudah ada sumber dana dari APBD Kab, DAK, DBHC 4. Sudah mempunyai sarana dan prasarana penunjang kegiatan yang menyangkut permasalahan lingkungan 5. Sudah mempunyai SDM yang ahli dibidangnya 6. Melibatkan peran serta masyarakat terkait pengelolaan lingkungan 7. Melakukan monitoring dan evaluasi atas kegiatan yang sudah berjalan 8. Sudah mempunyai peralatan radio FM 9. Adanya perda RTRW Kab. Pati b. Kelemahan (Weakness) 1. Sumber dana belum sesuai dengan kebutuhan 2. SDM belum mencukupi 3. Peralatan lab belum menunjang 4. Kendaraan operasional belum mencukupi 5. Belum dapat melaksanakan peraturan secara optimal 6. Belum mampu mengoperasionalkan peralatan radio FM c. Peluang ( Opportunity) 1. Masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan 2. Adanya anggaran APBD Prov 3. Adanya anggaran APBN 4. SKPD diluar BLH ikut berperan aktif 5. Adanya tokoh masyarakat peduli lingkungan 6. Adanya LSM peduli lingkungan 7. Adanya CSR dari swasta d.
Ancaman (Threatness) 1. Belum ada kesadaran sebagian masyarakat terhadap permasalahan lingkungan 2. Belum semua perusahaan swasta memiliki IPAL 3. Mobil sedot tinja membuang kotorannya ke bantaran sungai 4. Masih banyak pengusaha / industri belum menjalankan dokumen UKL/UPL 5. Masih banyak pengusaha/ industri belum membuat dokumen UKL/UPL 6. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah di saluran terbuka
3.3
Pengelolaan Persampahan 3.3.1. Kelembagaan Pengelolaan persampahan di Kabupaten Pati dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bidang Kebersihan dan Pertamanan Seksi Kebersihan. Dalam pelaksanaan tugasnya seksi kebersihan mempunyai rincian tugas yaitu : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r.
Merencanakan program kegiatan di bidang kebersihan sebagai pedoman pelaksanaan tugas Merumuskan sasaran program kegiatan kebersihan sebagai pedoman pelaksanaan tugas Menyediakan bahan perumusan bijakan teknis kebersihan sebagai pedoman pelaksanaan tugas Melaksanakan koordinasi dan konsultasi guna kelancaran pelaksanaan tugas Memberikan bimbingan dan arahan pelaksanaan tugas kepada bawahan agar tugas berjalan lancar dan tepat waktu Menyediakan data dan informasi tentang kebersihan sebagai bahan pelaksanaan tugas Melaksanakan pemeriksaan terhadap alat-alat / kendaraan yang dipergunakan untuk melaksanakan operasional pengangkutan sampah Melaksanakan bimbingan, pembinaan dan pelayanan di bidang kebersihan jalan, lingkungan, pengangkutan dan pemanfatan sampah pada masyarakat, pekerja / pasukan kuning Melaksanakan dan memberikan petunjuk pengelolaan pemungutan retribusi pelayanan persampahan / kebersihan Menyusun kebijakan pengembangan sarana dan prasarana persampahan, penetapan lembaga penyelenggara pengelolaan persampahan Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi kerja sama dunia usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana persampahan kabupaten Memberikan bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok masyarakat di kabupaten Menyelenggarakan pembiayaan pembangunan prasaranadan sarana persampahan di Kabupaten Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan dalam rangka pembinaan karir Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang kebersihan Memberikan sarana dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan atasan Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban kepada atasan, dan Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan yang berkaitan dengan tugas seksi
Tabel 3.16: Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan FUNGSI PERENCANAAN Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Membangun sarana TPA Menyediakan sarana komposting PENGELOLAAN Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS Mengelola sampah di TPS Mengangkut sampah dari TPS ke TPA Mengelola TPA Melakukan pemilahan sampah* Melakukan penarikan retribusi sampah Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
PEMANGKU KEPENTINGAN Swasta
Pemerintah Kabupaten Pati
Masyarakat
v v v Menyediakan tong sampah Menyediakan gerobak dan motor sampah Membangun TPS dan menyediakan kontainer sampah Menyediakan dumptruk dan armroll Membangun kolam lindi dan lubang sampah
Menyediakan tong sampah -
Menyediakan tong sampah Menyediakan gerobak saampah
-
-
-
-
-
-
Tukang sapu Petugas TPS Armroll Petugas TPA Menyediakan tong terpilah Petugas retribusi -
-
PSB TPST TPST Pemulung, TPST
-
-
Membuat jadwal layanan sampah, pengangkutan sampah, personil dan peralatan Membuat papan larangan membuang sampah di sungai Menentapkan Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mengajukan aduan
-
-
Mengajukan aduan
sampah
Tabel 3.17: Peta Peraturan Persampahan Kabupaten/Kota … Ketersediaan Peraturan PERSAMPAHAN Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan Efektif Dilaksanakan
Tidak Ada
Permen PU Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Belum Efektif Dilaksanakan
√
Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah
√
Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah
√
Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah
√
√
√ -
Perda Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum Perda Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
√
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keterangan
3.3.2
Sistem dan Cakupan Pelayanan Timbulan sampah yang ada di Kabupaten Pati sebagian besar merupakan sampah dari kegiatan rumah tangga, pertokoan, perkantoran, industri, fasilitas pendidikan, pasar, jalan, taman serta area – area publik lainnya. Pengelolaan persampahan di sebagian wilayah Kabupaten Pati belum semua terlayani. Masih ada sebagian wilayah di Kabupaten Pati yang menggunakan sistem pembuangan open dumping dengan ditimbun atau dibakar. Sebagian wilayah yang kurang mempunyai lahan untuk membuang secara terbuka atau untuk membakar sampah, terpaksa dibuang ke sungai atau dipinggir jalan. Sistem pengelolaan persampahan di Kab. Pati dimulai dari sumber timbulan sampah sampai dengan pemprosesan akhir di TPA. 3.3.2.1 Pewadahan Pewadahan sampah adalah suatu cara penampungan sampah sementara di sumbernya baik individu maupun komunal. Pewadahan merupakan bagian dari system pengelolaan setelah mengadakan kegiatan identifikasi dan inventarisasi sumber sampah. Adapun jenis – jenis wadah sampah yang terdapat di Kab. Pati terdiri dari : 1. Wadah yang disediakan DPU, terdiri dari : a. Drum / tong sampah, kapasitas 40 liter b. Ban bekas, kapasitas 125 liter c. Pasangan bata, kapasitas 100 liter d. Keranjang sampah dan kotak kayu, kapasitas 40 – 60 liter 2. Wadah yang disediakan Paguyuban Sampah Bersama Terdiri dari bin plastik, bin karet, bin tong dan pasangan batu bata yang diletakkan di halaman rumah. 3. Wadah yang disediakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Terdiri dari keranjang yang terbuat dari plastik dan diletakkan di depan kios – kios pasar 4. Wadah yang disediakan Warga Masyarakat Non – Paguyuban Sampah Bersama (PSB) Terdiri dari bak sampah plastik, drum, anyaman bambu dan ban bekas yang disediakan oleh masyarakat secara swadaya. 5. Wadah yang disediakan atas partisipasi dari pelaku usaha dan SKPD Sebagai tindak lanjut dari program Adipura, maka pelaku usaha dan SKPD menyediakan tempat sampah pemilahan dan ditempatkan di tempat – tempat umum dan SKPD terkait. 3.3.2.2 Pengumpulan Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak sampah, becak sampah dan motor roda 3 (tiga). Adapun jumlah sarana pengumpulan sampah di Kab. Pati tersaji dalam Tabel 3.... Tabel 3.....Jumlah Kendaraan Pengumpul Sampah No 1 2 3 4
Jenis Kendaraan Gerobak sampah Becak sampah Motor / roda tiga Sepeda Keranjang
Kapasitas 0,85 m³ 0,85 m³ 1 m³ 0,5 m³
Jumlah 30 85 8 11
Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
Pola pengumpulan sampah dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Pola Individual Proses pengumpulan sampah dengan cara mengumpulkan sampah dari sumber timbulan sampah dan diangkut langsung ke TPA tanpa proses pemindahan. Wilayah pelayanan pola individual ini meliputi pertokoan, perkantoran dan hotel.
2. Pola komunal Sampah yang berasal dari permukiman dikumpulkan dengan menggunakan becak sampah / motor sampah yang dikelola oleh Paguyuban Sampah Bersama (PSB) menuju tempat penampungan sementara (TPS) / kontainer terdekat. Sedangkan masyarakat yang bertempat tinggal di dekat TPS/kontainer dan belum mendapatkan pelayanan secara individu serta tidak melakukan penanganan on site (setempat) membuang sampah langsung ke TPS/kontainer terdekat. Dari TPS/kontainer, petugas kebersihan mengangkut sampah ke TPA. Daerah yang melakukan pola komunal dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 3....Lokasi Pelayanan dengan Pola Komunal No
Lokasi Pengumpulan
Lokasi Pemindahan
1
TPS Joyokusumo
Muktiharjo, Winong, Sidokerto, Pati Lor, Kutoharjo, Parenggan, Perum Rondole Indah dan sampah jalan
2 3
TPS Puri TPS Sleko
4 5
TPS Pasar Gabus TPS Pasar Rogowangsan
Winong, Ds. Puri, Plangitan, Ngarus, Kel. Pati Kidul, Pati Lor, Muktiharjo Kel. Pati Kidul, Pati Lor, Sidoharjo, Semampir, Pati Wetan, Ds. Panjunan, Gajahmati, Sarirejo, Mustokoharjo Pasar Gabus dan sekitarnya Pasar Rogowangsan
6
TPST Kalidoro
Ds. Kalidoro
7 8 9 10 11 12 13
TPS Pasar Trangkil TPS Pasar Tayu TPS Pasar Gembong BRSUD RAA Soewondo TPST 3R Ds. Blaru TPS Ds. Panjunan TPS Polres
Pasar Trangkil dan sekitarnya Pasar Tayu dan sekitarnya Pasar Gembong dan sekitarnya BRSUD RAA Soewondo Ds. Blaru dan Panjunan Ds. Panjunan Kompleks Polres
14 15 16 17 18 19 20
TPS Pasar Juwana Baru TPS Terminal Juwana TPS Pasar Porda Juwana TPS terminal Sleko TPS Pasar Runting TPS BTN Bembleb TPS Pasar Puri
Pasar Juwana dan sekitarnya Terminal, kota dan jalan kota Juwana Pasar Porda Juwana dan sekitarnya Kompleks terminal Sleko dan sekitarnya Pasar Runting dan sekitarnya BTN Gembleb Pasar Puri
21 22 23 24 25
TPS Pemda dan PKK TPS Tayu TPS RS Mitra Bangsa TPS Ds. Karaban TPS Stadion Joyo Kusumo
Pemda dan PKK Tayu dan sekitarnya RS Mitra Bangsa Ds. Karaban Muktiharjo, Winong, Sidokerto, Pati Lor, Kutoharjo, Parenggan, Perum Rondole Indah dan sampah jalan
26 27 28 29 30 31 32
TPS Pasar Bulumanis TPS Bendar TPS SMA 1 Jakenan TPST 3R Winong Pati TPS Garud Food TPS PG Trangkil TPS PSAA
Pasar Bulumanis Desa Bendar SMA 1 Jakenan Desa Winong Pati Garuda Food PG Trangkil PSAA
Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
3.3.2.3 Pemindahan Pemindahan sampah dari TPS / kontainer dibawa oleh alat pengangkut berupa dump truk atau arm roll ke TPA dengan 2 (dua) cara, yaitu : 1. Dump truk atau arm roll datang dengan muatan kosong lalu menaikkan sampah langsung dari TPS/kontainer. Cara ini dilakukan untuk memindahkan sampah yang ada di TPS / kontainer yang jaraknya relative jauh atau berada di luar kota. 2. Dump truk / arm roll langsung menangkut sampah yang ada di TPS / kontainer untuk dibawa ke TPA. Cara ini dilakukan untuk memindahkan sampah yang ada di TPS / kontainer yang jaraknya relative dekat atau berada di dalam kota. Alokasi TPS dan kontainer yang terdapat di Kabupaten Pati dapat diihat pada tabel berikut. Tabel 3....Alokasi Kontainer Kabupaten Pati Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Lokasi Desa Blaru Pasar Gembong BRSUD RAA Soewondo (dalam) Desa Panjunan BRSUD RAA Soewondo (area parkir) Polres Pasar Trangkil Pasar Juwana Baru Terminal Juwana Pasar Porda Juwana Stadion Jaya Kusuma Terminal Sleko Pati Pasar Runting BTN Gembleb Pasar Gabus Pasar Puri Pasar Rogowongso TPS Puri TPS Joyo Kusumo TPS Sleko Pemda dan PKK RS. Mitra Bangsa SMA 1 Jakenan Pasar Winong RS. Kayen TPS Tayu TPS Desa Bendar Garuda Food PG Trangkil TPS PSAA Jumlah
Jml. Kontainer
Volume (m³)
1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 1 1 3 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 40
7 7 7 7 7 7 7 14 21 14 14 7 7 7 7 21 7 14 7 21 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 280
Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
Selain TPS sebagaimana disebutkan diatas, Kab. Pati juga memiliki TPS 3R yang berada di Kelurahan Kalidoro, dengan kapasitas 5 m³ per hari dengan luas 12 x 8 m, jumlah tenaga kerja sebanyak 4 (empat) orang, yang melayani Kel. Kalidoro. Di TPST 3R ini dilaksanakan kegiatan pemilahan dan composting, sedangkan sampah yang sudah tidak bisa diolah lagi langsung diangkut ke TPA Sukoharjo. 3.3.2.4 Pengangkutan Pengangkutan sampah dilakukan dari kontainer maupun TPS ke TPA. Sarana pengangkutan yang dimiliki Bidang Kebersihan dan Pertamanan di DPU Kab. Pati hingga tahun 2011 adalah sebanyak 22 unit, yang terdiri dari : 1. Dump Truck sebanyak 6 (enam) unit Kendaraan pengangkut sampah dengan bak terbuka yang memiliki lengan hidrolis yang tersambung dnegan bak truk, dengan kapasitas 6 m³, untuk mengangkut sampah dari 4 (empat) depo 2. Armroll Truck sebanyak 7 (tujuh) unit Kendaraan untuk mengangkut kontainer sampah sejumlah 36 unit kontainer yang tersebar di wilayah Kab. Pati. 3. Pick-up sebanyak 4 (empat) unit Kendaraan pick-up berkapasitas 2 m³ digunakan untuk melakukan penyisiran sampah, pelayanan / tindak lanjut, pengaduan masyarakat serta memobilisasi personil. 4. Kendaraan roda tiga sebanyak 8 (delapan) unit Kendaraan berkapasitas 1 m³ digunakan untuk melaksanakan operasional pengumpulan sampah dari bak-bak sampah yang ada di jalan protokol, pertokoan, pasar dan berbagai fasilitas umum dan operasional taman. 5. Becak sampah sebanyak 85 (delapan puluh lima) unit Alat pengangkutan berkapasitas 0,85 m³ ini banyak digunakan untuk mengangkut sampah dari permukiman, pasar maupun jalan ke TPS 6. Truck penyedot tinja sebanyak 1 (satu) unit Kendaraan yang dilengkapi tangki dan mesin penyedot ini selain digunakan untuk penyedotan tinja juga digunakan untuk penyedotan kotoran dari saluran air yang tersumbat. Adapun kondisi sarana armada persampahan yang ada dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3..... Kondisi dan Jumlah Sarana Prasarana Pengelolaan Persampahan No
Jenis
Unit
Kapasitas (m³)
Ritasi (kali)
Kondisi
Rusak Ringan 1 Dump Truck 6 6 2 6 2 Arm Roll Truck 7 4 6 1 3 Kontainer 43 7 36 2 4 Pick up 4 2 2 4 5 Motor roda 3 8 1 2 5 3 6 Becak sampah 85 0,85 2 70 11 Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011 Baik
Rusak Berat 5 4
3.3.2.5 Pemrosesan Akhir Pemrosesan akhir sampah dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) untuk memroses dan mengembalikan ke lingkungan secara aman. Kabupaten Pati memiliki 3 TPA yaitu TPA Sukoharjo, TPA Plosojenar dan TPA Sampok. TPA sukoharjo saat ini sudah menggunakan system controlled landfill sedangkan TPA Plosojenar dan Sampok masih menggunakan sistem open dumping.
1. TPA Sukoharjo TPA ini berlokasi di Kec. Margorejo Kab. Pati dan dalam pengelolaan sampah menggunakan 2 sistem, yaitu : a. Controlled landfill Sampah dimasukkan dalam parit / lubang, daerah cekungan atau lereng kemudian ditimbun dengan lapisan tanah dan dipadatkan. b. Daur ulang cell Sampah organik dimasukkan dalam kotak – kotak cell dan dibiarkan selama 2 – 3 tahun dan setelah itu dibongkar dan diayak menjadi kompos. Sisa produksi yang ada selama ini difungsikan sebagai tanah penutup untuk controlled landfill Proses Pengolahan Sampah 1. Pemilahan sampah Proses ini adalah memisahkan antara sampah organik dan non organik untuk selanjutnya dilakukan proses daur ulang. 2. Pengolahan sampah Pengolahan sampah yang dilakukan di TPA Sukoharjo adalah pengomposan, dimana hasil dari proses tersebut berupa pupuk kompos masih digunakan dilingkungan TPA sendiri sebagai pupuk tanaman. Fasilitas Pendukung 1. Pintu Gerbang, dibuat cukup menarik dan tidak berkesan akan menuju ke areal TPA. 2. Kantor TPA 3. Fasilitas jalan, yang terdiri dari : a. Jalan akses utama, yaitu jalan utama menuju TPA Sukoharjo yang sudah berupa jalan aspal b. Jalan kerja, adalah jalan yang menghubungkan satu fasilitas dengan fasilitas yang lain didalam komplek TPA 4. Tempat parkir 5. Taman bermain (rest area) 6. Bumi Perkemahan 7. Pondok taman baca 8. Kebun binatang kecil (little zoo) 9. Bangunan pengolah lindi (leachate) Lindi adalah cairan yang timbul sebagai limbah akibat masuknya air eksternal kedalam urugan atau timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil dekomposisi biologis. Air eksternal di TPA Sukoharjo berasal dari air hujan, saluran drainase, air tanah atau dari sumber lain. 10. Pipa gas Digunakan untuk mengalirkan gas dari timbunan sampah agar tidak terjadi ledakan akibat terakumulasinya gas pada tumpukan sampah. 11. Areal pengomposan Pengomposan adalah pengolahan sampah organik melalui pembusukan yang terkendali. Produk akhir dari kegiatan ini adalah pupuk kompos. Adapun profil TPA Sukoharjo secara detail seperti terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 3. .......Profil TPA Margorejo No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Item Jenis penimbunan Lokasi Waktu rencana umur TPA Luas Keseluruhan Luas Terpakai Jarak dari permukiman Jarak dari pusat kota Jarak dari badan air Kantor TPA : - Luas kantor
Keterangan Controlled landfill Ds. Sukoharjo, Kec. Margorejo 1994 – 2014 12,495 ha 2,5 ha 1,5 km 6 km 0,5 km 6 x 12 m²
- Bengkel & garasi
12 x 19 m² 10 Excavator 1 unit 11 Compactor 12 Mesin crusher 13 Jumlah petugas 10 orang 14 Instalasi lindi 2 unit 15 Sumur pantau 2 unit 16 Mesin pencacah sampah 2 unit 17 Tempat Pengomposan 6 x 9 m2 18 Taman Baca 5 x 9 m2 Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
Area TPA terdiri dari 6 zona, dimana zona 1 – 3 telah penuh (zona non aktif), sehingga pembuangan sampah saat ini dilakukan di zona 4 – 6 yang masih aktif. Pengurugan sampah dilakukan setiap 1 – 10 hari tergantung operasional mesin excavator. 2. TPA Sampok Sampai dengan saat ini, TPA masih menggunakan sistem open dumping, dimana sampah dibuang begitu saja tanpa dibuat zona pembuangan. TPA ini digunakan untuk menampung pembuangan sampah dari Kec. Tayu dan Margoyoso dikarenakan jarak ke TPA SUkoharjo terlalu jauh. Adapun profil TPA Sampok terlihat pada tabel berikut ini. No 1 2 3 4
Tabel 3..... Profil TPA Sampok Item Keterangan Jenis penimbunan Open dumping Lokasi Kec. Gunungwungkal Waktu rencana umur TPA Luas 1.000 m²
5 6 7 8 9 10 11
Jarak dari permukiman Kantor TPA Excavator Compactor Mesin crusher Jumlah petugas Instalasi lindi
1 km -
Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
3. TPA Plosojenar
TPA Plosojenar masih menggunakan sistem open dumping untuk menampung sampah dari Kec. Juwana. Adapun profil TPA Plosojenar terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. ...Profil TPA Plosojenar No 1 2 3 4
Item Jenis penimbunan Lokasi Waktu rencana umur TPA Luas
Keterangan Open dumping Ds. Plosojenar, Kec. Jakenan -
5 6 7 8 9 10 11
Jarak dari permukiman Kantor / gudang Excavator Compactor Mesin crusher Jumlah petugas Instalasi lindi
0,8 km 1 unit -
9.000 m²
Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Pati secara resmi merupakan tanggung jawab Bidang Kebersihan dan Pertamanan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati. Saat ini, daerah pelayanan pengelolaan persampahan di Kab. Pati meliputi Kecamatan Pati, Juwana, Tayu, Trangkil, Gembong dan Gabus. Berdasarkan data tersebut, cakupan layanan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pati hanya meliputi 6 (enam) kecamatan dan belum semua wilayah yang ada di 6 (enam) kecamatan tersebut dapat terlayani. Dengan demikian, masih terdapat 15 kecamatan di Kab. Pati yang belum terlayani sama sekali. Adapun tingkat pelayanan persampahan diasajikan dalam tabel berikut. Tabel 3....Tingkat Pelayanan Kebersihan Kota No 1 2 3
Pelayanan Luas daerah pelayanan Jumlah penduduk terlayani Jumlah penduduk terlayani terhadap jumlah penduduk perkotaan
2009 27,3147 Ha 80.764 jiwa 88,63 %
Tingkat Pelayanan 2010 2011 27,3147 Ha 27,3147 Ha 80.573 jiwa 81.739 jiwa 88,95 %
89,1 %
Berdasarkan Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati tahun 2011, total timbunan sampah perkotaan sebesar 250 M³/hari atau 7500 M³/bulan, sedangkan kapasitas sampah terangkut ke TPA adalah sebesar 240 M³/hari atau 7200 M³/bulan. Data mengenai penanganan sampah disajikan dalam tabel berikut.
No 1 2
3 4
Penanganan Diangkut ke TPA Diolah : 1. Kompos 2. Daur ulang 3. Pemanfaatan lain Dipilah (bank sampah) Tidak terangkut
Tabel 3. .. Penanganan Sampah Prosentase (Dari total timbulan Volume (M³/bulan) sampah) 7200 96 % 3 20 -
0,04 % 0,27 % -
277
3,7 %
Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
Secara jelas, cakupan pelayanan pengelolaan sampah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3..... Daerah Cakupan Pelayanan Pengelolaan Persampahan No 1
Pati
Kecamatan
2
Margorejo
3
Juwana
4
Tayu
Daerah Layanan Kel. Pati Wetan Kel. Pati Lor Kel. Pati Kidul Kel. Kalidoro Kel. Parenggan Ds. Blaru Ds. Gajahmati Ds. Panjunan Ds. Puri Ds. Winong Ds. Ngarus Ds. Plangitan Ds. Kutoharjo Ds. Sidokerto Ds. Semampir Ds. Sarirejo Ds. Sidoharjo Ds. Mustokoharjo Kawasan perkotaan Ds. Sukoharjo Ds. Muktiharjo Pasar Juwana Pasar Porda Bumirejo Doropayung Bakaran Kulon Bakaran Wetan Dukutalit Growong Kidul Growong Lor Kauman Pajeksan Kebonsawahan Bajomulyo Bendar Trimulyo Kawasan perkotaan Pasar Tayu Keboromo
Keterangan Diproses lebih lanjut di TPA Sukoharjo
Diproses lebih lanjut di TPA Sukoharjo Diangkut ke TPA Plosojenar
Diangkut ke TPA Sampok
No
Kecamatan
5
Margoyoso
6 7 8
Trangkil Gembong Gabus
9
Winong
Daerah Layanan Sambiroto Tayu Wetan Tayu Kulon Kawasan perkotaan Pasar Bulumanis Bulumanis kidul Pasar Trangkil Pasar Gembong Pasar Gabus Pasar Karaban Pasar Winong
Keterangan
Diangkut ke TPA Sampok Diproses lebih lanjut di TPA Sukoharjo Diproses lebih lanjut di TPA Sukoharjo Diproses lebih lanjut di TPA Sukoharjo Diproses lebih lanjut di TPA Sukoharjo
Sumber : Laporan periodik volume sampah harian TPA, Badan Lingkungan Hidup Kab. Pati, 2011
Peta 3.3: Peta cakupan layanan persampahan
Peta 3.4: Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan
Keterangan No 1 2 3 5 6 10 11 12 13 17 18 19 20 21 23 25 29 30 32
Lokasi Pemindahan TPS Joyokusumo TPS Puri TPS Sleko TPS Pasar Rogowangsan TPST Kalidoro BRSUD RAA Soewondo TPST 3R Ds. Blaru TPS Ds. Panjunan TPS Polres TPS terminal Sleko TPS Pasar Runting TPS BTN Bembleb TPS Pasar Puri TPS Pemda dan PKK TPS RS Mitra Bangsa TPS Stadion Joyo Kusumo TPST 3R Winong Pati TPS Garud Food TPS PSAA
Keterangan No 8 22 26
Lokasi Pemindahan TPS Pasar Tayu TPS Tayu TPS Pasar Bulumanis
Keterangan No 7 31
Lokasi Pemindahan TPS Pasar Trangkil TPS PG Trangkil
Keterangan No 14 15 16 27 28
Lokasi Pemindahan TPS Pasar Juwana Baru TPS Terminal Juwana TPS Pasar Porda Juwana TPS Bendar TPS SMA 1 Jakenan
Keterangan No 9
Lokasi Pemindahan TPS Pasar Gembong
Keterangan No 4 24
Lokasi Pemindahan TPS Pasar Gabus TPS Ds. Karaban
Tabel 3.18: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan persampahan
Input
1 Sampah jalan 2 Sampah Rumah 3 4 5 6 7 8
9
Pengumpulan Setempat
User Interface
Becak Sampah Gerobak Becak Sampah
Sampah Kantor/toko Sampah taman Motor Roda Tiga Sampah Sampah Rumah Sampah Rumah Sampah Rumah Sampah Rumah
Motor Roda Tiga Gerobak
Kompos skala rumah tangga
Penampungan Pengang Sementara kutan (TPS) Container Container
Container Bak TPS
Bak TPS (Pilah) Organik (Kompos) Bak TPS
Arm Roll Truck Arm Roll Truck
Semi Daur Ulang / Pengolah Pembuang an Akhir an Akhir (Terpusat) TPA
Dump truck Arm Roll Truck Dump Truck
Sampah Fasilitas umum keprasan pohon
AL 1
TPA
AL 2
TPA
AL 3
TPA
AL 4
TPA
AL 5
Wilayah Pati, Juwana, Tayu Kota Pati, Juwana, Tayu Kota
Pati bagian timur arah Juwana Di bakar / AL 6 Di luar wilayah Ditimbun pelayanan Sungai AL 7 Di luar wilayah pelayanan, di lewati sungai Residu – TPA Al 8A Kalidoro Al 8B Kalidoro
Motor sampah
TPA
10 11
Kode/ Nama Aliran
Al 9
TPA Di pilah Al 10 – daur ulang TPA, sampah Al 11 organik dibuat Kompos
Dump Truk
Tabel 3.19: Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota Kelompok Fungsi a
Persampahan
Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Sumber Data
b
c
d
e
Pengangkutan dengan menggunakan truk arm roll Pengelolaan sampah di TPA Sukoharjo dengan sistem controlled landfill dengan menggunakan beghoe dan excavator Pengomposan dengan menggunakan mesin pencacah sampah, mesin screen / pengayak kompos
3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMJK Tabel 3.20: Pengelolaan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat Kelurahan / Kecamatan L P v
Dikelola oleh Masyarakat Jenis kegiatan
RT
RW
Pengumpulan sampah dari rumah
L -
P v
L -
P v
Pemilahan sampah di TPS
v
-
v
-
v
Pengangkutan Sampah ke TPS
v
-
v
-
Pengangkutan sampah ke TPA
v
-
v
Pemilahan sampah di TPA
v
v
Para Penyapu Jalan
-
-
Dikelola Pihak Swasta L v
P
-
-
-
v
-
-
-
-
v
-
v
v
v
v
v
-
-
-
-
-
-
-
v
Keterangan
Tabel 3.21: Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten/kota Dikelola oleh Kabupaten
Jenis Kegiatan
Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat L P
Dikelola oleh Masyarakat
L
P
L
P
Pemilahan sampah di TPA
v v v v
v
v v v -
v -
v v v v -
Para Penyapu Jalan
v
v
-
-
-
Pengumpulan sampah dari rumah Pemilahan sampah di TPS Pengangkutan Sampah ke TPS Pengangkutan sampah ke TPA
Dikelola Pihak Swasta L
P
-
-
-
-
-
-
Tabel 3.22: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat No
Nama Program / Pelaksana Proyek / Layanan /PJ
Sub Sektor Persampahan
-
-
Kondisi Sarana Saat ini Tahun Mulai Fungsi Tidak Rusak Fungsi -
Aspek PMJK PM -
JDR
MBR
-
-
3.3.4 “Pemetaan” Media Tabel 3.23: Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota No
Kegiatan -
Dinas pelaksana
Tahun -
-
Tujuan kegiatan -
Khalayak sasaran -
Pesan kunci -
Pembelajaran -
Tabel 3.24: Media komunikasi yang ada di Kabupaten/Kota
1.
Suara Merdeka
Jenis Acara Artikel
2.
Radio Pas FM
Wawancara
3.
TV Simpang 5
No
Nama Media
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci
Pendapat Media
Masalah persampahan, Masalah kebon binatang mini di TPA, Masalah penataan pohon di TPA, Penilaian Adipura Masalah persampahan, Masalah kebon binatang mini di TPA, Masalah penataan pohon di TPA, Penilaian Adipura TPA Sukoharjo sangat baik untuk dikembangkan menjadi objek wisata
Profil TPA
Tabel 3.25: Kerjasama terkait Sanitasi No
Nama Kegiatan
Jenis Kegiatan Sanitasi
1. 2.
Mitra Kerja Sama -
Bentuk Kerjasama -
Tabel 3.26: Daftar Mitra Potensial No
Nama Mitra
Jenis Kegiatan Sanitasi
Bentuk Kerjasama
1.
Limbah Buana Plastik
Pengepul sampah
-
2.
Safitri Jaya
Pengepul sampah
-
3.
-
Pengurangan sampah di TPA Pengurangan sampah di TPA
timbunan timbunan
3.3.5
Partisipasi Dunia Usaha
Tabel 3.27: Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten/Kota No
Nama Provider
a
b Pengepul Sampah Safitri Jaya Pengepul sampah Limbah Buana Plastik
1 2
Tahun mulai operasi c
Jenis kegiatan d pengepul sampah yaitu usaha pemilahan sampah agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi pengepul sampah yaitu usaha pemilahan sampah agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi
1998 2006
3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan Tabel 3.28: Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan No a A B
Subsektor/SKPD b Persampahan Retribusl Sampah
3.3.7
n-4
n-3
n-2
n-1
n
c
d
e
f
g
Ratarata
Pertumbuhan (%)
Isu strategis dan permasalahan mendesak Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode SWOT dapat diketahui isu strategis dan permasalahan mendesak terkait pengelolaan persampahan di Kabupaten Pati yaitu sebagai berikut : Kekuatan :
Tersedianya lahan TPA yang telah dimiliki Pemerintah Daerah Kabupaten Pati yaitu TPA Sukoharjo, TPA Plosojenar dan TPA Sampok Adanya Perda No.7 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah Adanya Perda No. 13 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum dalam hal ini Retribusi Persampahan Telah dimiliknya sarana pengelolaan sampah yang berupa Kendaraan Pengangkut Sampah Adanya tenaga kebersihan yang bertugas melaksanakan pengelolaan sampah yaitu Pasukan Kuning Alokasi dana APBD adanya TPS
Kelemahan :
kurangnya Sumber daya manusia Sarpras persampahan kurang Ada TPA masih dengan sistem open dumping Kurangnya Monev Anggaran kurang Sosialisasi Perda Kurang Belum ada Kendaraan pengangkut sampah 3R Belum semua wilayah di Kab. Pati terlayani Belum adanya alat ukur timbulan sampah
Peluang :
penghargaan adipura CSR pihak swasta adanya tempat sampah 3R Sampah sebagai peluang ekonomi Budaya untuk hidup bersih
adanya kreatifitas, inovasi, improvisasi masyarakat adanya media tv lokal adanya media radio adanya media cetak adanya pendanaan dari APBN adanya pendanaan dari APBProp
Hambatan :
masyarakat belum tahu Perda sampah masyarakat belum memilah sampah masyarakat belum berperan serta mengelola sampah budaya hidup bersih belum mengakar masyarakat belum berfikir sampah sebagai bisnis keengganan masyarakat menjadikan sampah sebagai peluang
3.3.8
Beri penjelasan mengenai berbagai penyedia layanan (service provider) yang ada dalam pengelolaan drainase yang berasal dari dunia usaha maupun LSM, di kabupaten/kota. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-02: Survei Penyedia Layanan Sanitasi” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Lengkapi dengan tabel: - Tabel 3.39 Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten/Kota (Isi apabila ada. Biasanya berlaku untuk kawasan pemukiman yang dikelola pengembang besar) Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 3.4.5 selesai disusun
3.3.9
Partisipasi Dunia Usaha
Pendanaan dan Pembiayaan
Berikan informasi terkait dengan pendapatan dan belanja (baik belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan) yang dilakukan pemerintah (SKPD terkait) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan drainase. Berikan informasi mengenai besaran retribusi serta penerimaan dari retribusi (sekiranya ada). Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Lengkapi dengan tabel - Tabel 3.40 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 3.4.6 selesai disusun
3.3.10 Isu strategis dan permasalahan mendesak
Sebutkan Isu Strategi dan Permasalahan Mendesak terkait pengelolaan drainase di kabupaten/kota. Silakan lihat buku-buku mengenai perencanaan strategis daerah untuk penjelasan lebih detailnya. Permasalahan yang disampaikan dapat berupa permasalahan yang terkait infrastruktur maupun noninfrastruktur. Tuliskan dalam bentuk “bullet” atau “number”. Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 3.4.7 selesai disusun
3.4
Pengelolaan Drainase Lingkungan Drainase lingkungan di kabupaten Pati pada umumnya kondisinya sudah cukup baik, namun masih ada beberapa wilayah / kawasan yang masih rawan terjadi banjir khususnya pada musim hujan. Hal tersebut terjadi karena belum adanya saluran drainase dan kapasitas saluran tidak sebanding dengan debit air yang mengalir. Untuk mengatasinya perlu adanya pembangunan saluran drainase, normalisasi, dan memperbesar dimensi saluran drainase. Permasalahan prioritas yang di hadapi terkait pengelolaan drainase lingkungan antara lain ; 1. Terbatasnya anggaran yang tersedia 2. Belum adanya master plan (DED) drainase kabupaten Pati
3.4.1
Kelembagaan Terkait dengan pengelolaan drainase lingkungan yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah dan satuan polisi pamong praja, Dinas Pekerjaan Umum merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Pati, oleh karena itu DPU merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang lingkungan. Berdasarkan Perda tersebut di atas, struktur organisasi yang ada di DPU adalah sebagai berikut: Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari : a. b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kepala Dinas; Sekretariat, membawahkan : 1. Subbagian Program; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Umum dan Kepegawaian. Bidang Tata Kota dan Perdesaan, membawahkan : 1. Seksi Tata Ruang; 2. Seksi Air Bersih; dan 3. Seksi Penyehatan Lingkungan. Bidang Cipta Karya dan Perumahan, membawahkan : 1. Seksi Tata Bangunan/Gedung; 2. Seksi Permukiman dan Perumahan; dan 3. Seksi Jasa Konstruksi. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, membawahkan : 1. Seksi Pertamanan; 2. Seksi Kebersihan; dan 3. Seksi Penerangan Jalan. Bidang Bina Marga, membawahkan : 1. Seksi Jembatan; 2. Seksi Peralatan; dan 3. Seksi Jalan. Bidang Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral, membawahkan : 1. Seksi Pembangunan dan Pengairan; 2. Seksi Bina Manfaat; dan 3. Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral. h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
i. (2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Subbagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk sebagai ketua kelompok dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Terkait dengan pengelolaan air limbah di Kabupaten Pati dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.29 : Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI Pemerintah Masya Swasta Kabupaten rakat PERENCANAAN √ Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota √ Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target √ Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA √ Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan PENGELOLAAN √ Membersihkan saluran drainase lingkungan √ Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak √ Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN √ Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun √ Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer
FUNGSI Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
PEMANGKU KEPENTINGAN Pemerintah Masya Swasta Kabupaten rakat √ √ √ √
-
-
-
-
-
-
-
-
√
Tabel 3.30: Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Pati Ketersediaan Peraturan DRAINASE LINGKUNGAN Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
Efektif Ada Tidak Dilaksa (Sebutkan) Ada na kan
Pelaksanaan Belum Tidak Efektif Efektif Kete rangan Dilaksana Dilaksana kan kan
-
√
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
-
√
-
-
-
-
3.4.2
Sistem dan Cakupan Pelayanan
Pembangunan drainase di prioritaskan di kawasan yang kumuh, padat penduduk dan miskin. Institusi yang berwenang dalam pengelolaan drainase di kabupaten Pati adalah Dinas Pekerjaan Umum. Peta 3.5: Peta jaringan drainase Kabupaten Pati (atau peta zone drainase)
Tabel 3.31: Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan drainase lingkungan No
Input
1
User Interface
Penam pungan Awal
Kamar mandi Kamar mandi
Saluran Tersier Saluran Tersier
3
Kamar mandi
Saluran Tersier
4
Air hujan / Jalan Kamar mandi Air hujan / Jalan Kamar mandi
Saluran Tersier Saluran Tersier Saluran Tersier
2
5 6 7
Pengaliran
Saluran sekunder Saluran sekunder
Pembu angan/ Daur Ulang
Kode/ Nama Aliran
Keterangan /Lokasi
AL 1
Dekat Sungai
Genangan
AL 2
Genangan
AL 3
Tidak di lewati sungai Batangan, Jakenan Tidak ada sungai, tidak ada sal sekunder Dekat sungai
Pengolahan Akhir
Sungai
Saluran sekunder Saluran sekunder Saluran sekunder
Sungai
AL 4
Saluran irigasi Saluran irigasi
AL 5
Ds kalidoro, Dosoman Pati
AL 6
Ds kalidoro, Dosoman Pati
AL 7
Pedesaan
Genangan
Tabel 3.32: Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Kelompok Fungsi a -
3.4.3
Teknologi yang digunakan b -
Jenis Data Sekunder c -
(Perkiraan) Nilai Data d -
Sumber Data e -
Kesadaran Masyarakat dan PMJK
Kesadaran masyarakat dalam pembangunan drainase di Kabupaten Pati cukup tinggi. Mereka sudah sadar akan pentingnya drainase dalam hal mencegah banjir. Sebagian masyarakat juga dengan kesadaran sendiri ikut membersihkan drainase di lingkungan tempat tinggal mereka. Berikut ini adalah data kondisi drainase di kabupaten Pati.
Tabel 3.33: Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan/kelurahan Jumlah
Kondisi Drainase Saat Ini
Pembersihan Drainase
Kelurahan / Desa RT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Panjunan Gajahmati Mustokoharjo Semampir Pati Wetan Blaru Pati Kidul Plangitan Puri Winong Ngarus Pati Lor Parenggan Sidoharjo Kalidoro Sarirejo Geritan Dengkek Sugiharjo Widorokandang Payang Kutoharjo Sidokerto Mulyoharjo Tambaharjo Tambahsari Ngepungrojo
3 2 1 2 3 5 5 2 9 5 1 3 2 3 4 2 2 2 3 2 4 10 2 3 4 1 7
RW 23 8 4 8 17 20 41 20 32 39 8 33 9 14 13 25 11 10 15 13 22 52 20 19 23 7 31
Lancar
Rutin
Mampet L √
√ √
Tidak Rutin P
L √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
Pemerintah Kab
P √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pengelola oleh Masyarakat Kelurahan (RT /RW) Swasta L P
Bangunan Di Atas Saluran Ada
Tidak Ada √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah
Kondisi Drainase Saat Ini
Pembersihan Drainase
Kelurahan / Desa RT
RW
Lancar
Rutin
Mampet L
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
Purworejo Sinoman Sejomulyo Bringin Ketip Pekuwon Karang Karangrejo Bumirejo Kedungpancing Jepuro Tluwah Doropayung Mintomulyo Gadingrejo Margomulyo Langgenharjo Genengmulyo Agungmulyo Bakaran Kulon Bakaran Wetan Dukutalit Growong Kidul Growong Lor Kauman Pajeksan Kudukeras Kebonsawahan Bajomulyo
5 2 3 2 4 2 3 5 1 1 1 1 3 3 3 3 4 6 2 5 3 3 4 3 3 2 3 1 4
20 8 19 10 13 11 16 20 6 3 2 3 9 9 9 19 29 13 9 16 12 15 17 21 12 8 12 5 16
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tidak Rutin P
L √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemerintah Kab
P √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pengelola oleh Masyarakat Kelurahan (RT /RW) Swasta L P
Bangunan Di Atas Saluran Ada
Tidak Ada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumlah
Kondisi Drainase Saat Ini
Pembersihan Drainase
Kelurahan / Desa RT
RW
Lancar
Rutin
Mampet L
57 58
Bendar Trimulyo
5 4
15 17
Tidak Rutin P
√ √
L √ √
Pemerintah Kab
P
Pengelola oleh Masyarakat Kelurahan (RT /RW) Swasta L P
Bangunan Di Atas Saluran Ada
√ √
Tidak Ada
√ √
Tabel 3.34: Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat No IV
Sub Sektor Drainase Lingkungan
No
Nama Program/Proyek/Layanan
1 2
Penataan saluran lingkungan perumahan Puri Baru Penataan saluran lingkungan perumahan Kutoharjo belakang MUI Penataan saluran lingkungan perumahan Sidokerto Penataan saluran lingkungan perumda Sukoharjo Penataan saluran lingkungan Desa Blaru Penataan saluran lingkungan Desa Sukoharjo dan kompleks TPA Sukoharjo Penataan saluran lingkungan GWIB Desa Winong Penataan saluran lingkungan Desa Panjunan Perbaikan saluran desa Raci kec. Batangan (Lanjutan) Perbaikan saluran desa Kuniran kec. Batangan Perbaikan saluran desa Sukoharjo kec. Margorejo (Lanjutan)
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kondisi Sarana Saat Ini Tdk Fungsi Rusak Fungsi √ √ -
Pelaksana /PJ
Tahun mulai
DPU DPU
2008 2008
DPU DPU DPU DPU
2008 2008 2008 2008
√ √ √ √
-
-
-
-
DPU DPU DPU DPU DPU
2008 2008 2010 2010 2010
√ √ √ √ √
-
-
-
-
Aspek PMJK PM
JDR
MBR
√ √
-
-
-
-
√ √ √ √
-
-
-
-
√ √ √ √ √
-
-
-
-
No
Sub Sektor
No
Nama Program/Proyek/Layanan
12 13 14 15
Perbaikan saluran desa Winong kec. Pati Perbaikan saluran desa Panjunan kec. Pati (Lanjutan) Perbaikan saluran desa Ngarus kec. Pati Perbaikan saluran kompleks perumahan Rendole Blok F ds Muktiharjo Perbaikan saluran Ds. Sukoharjo Gapuro depan RS KSH Pati Kec. Margorejo Perbaikan saluran Ds. Panjunan RT 10/ RW 02 Tembus Jl. Provinsi Kec. Pati Perbaikan saluran desa Raci kec. Batangan Perbaikan saluran desa Kuniran kec. Batangan Perbaikan saluran desa Bulumanis Kidul RT 2 RW II Kec. Margoyoso Perbaikan Saluran Kompleks Eks Stasiun Kereta Api Ds. Puri Kec. Pati Perbaikan Saluran Jl Melati Perumda Sukoharjo Kec. Margorejo Perbaikan saluran Ds. Soneyan Kec. Margoyoso Perbaikan saluran Ds. Lengkong Kec. Batangan Perbaikan saluran Ds. Ketitang Wetan Kec. Batangan Perbaikan saluran Ds. Bogotanjung Kec. Gabus Perbaikan saluran Ds. Puncel Kec. Dukuhseti Perbaikan saluran Ds. Pecangaan Kec. Batangan Perbaikan Saluran Ds. Tamansari Kec. Pati (Sisa dana DAK 2010)
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Pelaksana /PJ
Tahun mulai
DPU DPU DPU
2010 2010 2011 2011
DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU DPU
Kondisi Sarana Saat Ini Tdk Fungsi Rusak Fungsi √ √ √ √ -
2011
√
2011
√
2011 2011 2011
√ √ √
2011
√
2011
√
2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011
√ √ √ √ √ √ √
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Aspek PMJK PM
JDR
MBR
√ √ √ √
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ASPEK KEBIJAKAN DAERAH DAN KELEMBAGAAN PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN PATI a. Peta Peran dan Tupoksi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Drainase Lingkungan No
Fungsi
A 1
Perencanaan Strategis
2
Operasional
B 1
Pembangunan Pembangunan
2
Pemeliharaan
C 1
Pemberian layanan Pengumpulan, penampungan Pengangkutan, pengaliran Semi pegolahan air terpusat Pembuangan akhir, daur ulang Pemastian sumber daya Anggaran dan pembiayaan
2 3 4 D 1
SKPD
Peran dan Tupoksi Swasta
Berperan dalam memanage kegiatan pengelolaan Drainase Lingkungan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, operasional dan monitoring evaluasi Operasional drainase lingkungan diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat, DPU sebagai institusi yang memantau sekaligus mengevaluasi pelaksanaannya tersebut
Belum ada
Pembangunan melalui DAK SLBM bidang drainase lingkungan mulai tahun 2009 s.d tahun 2011 Pemeliharaan drainase lingkungan yang dibiayai DAK SLBM dilaku kan oleh masyarakat langsung sedangkan pemeliharaan drainase lingkungan yang dibiayai APBD II dilakukan oleh DPU Kab. Pati
Sebagai penyedia jasa
Masyarakat Memberikan masukan terkait dengan program/kegiatan pada sub sektor sanitasi, khususnya pengelolaan drainase lingkungan.
Belum ada
-
Membangun IPLT Pengerukan/Normalisasi sungai
penyedia jasa
Pendanaan berasal dari APBD Kabupaten dan APBN (DAK SLBM)
Tidak ada
- Membangun saluran limbah rumah tangga ke saluran lingkungan, Membuat septic tank.
Swadaya masyarakat
No
Fungsi
2
Sosialisasi / penyadaran
3
Pembinaan
4
Advokasi
E 1 2
Pengawasan Monitoring Evaluasi
Peran dan Tupoksi SKPD Swasta Sosialisasi hanya dilakukan pada pembangunan drainase yang dibiayai DAK SLBM sedangkan pembangunan yang melalui APBD II usulan didasarkan pada musrenbang Pelaksanaan sosialisasi sekaligus dilanjutkan pembinaan kepada masyarakat yang menjadi sasaran proram/kegiatan pada pembangunan drainase lingkungan yang dibiayai DAK SLBM Melaksanaan pendampingan kepada masyarakat mulai dari perencanaan sampai dengan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana Melekat pada kegiatan Melekat pada kegiatan
b. Peta kebijakan sanitasi No Kebijakan A Aspek ketersediaan Kebijakan teknis manajemen 1
Aspirasi dewan
Melekat pada kegiatan (SLBM) Melekat pada kegiatan
Kebijakan Pengelolaan Air Limbah Domestik Pembangunan drainase dari usulan masyarakat melalui proposal dan musrenbang karena belum ada masterplan drainase / limbah Di serahkan kepada pemerintah desa / masyarakat penerima manfaat Retribusi air limbah rumah tangga berdasarkan Perda No. 13 tahun 2011
2 3
Kebijakan Operasi dan pemeliharaan Kebijakan retribusi
B 1 2 3 4 C 1
Aspek Isi Pelibatan masyarakat dan swasta Kesesuaian dengan kebijakan propinsi dan nasional Pemerataan keadilan layanan bagi kelompok miskin Pelibatan perempuan dalam pengelolaan sanitasi Aspek implementasi Kesesuaian isi dengan substansi masalah Kesesuaian otoritas, fasilitas dan organisasi penegak kebijakan
2
Masyarakat
Masyarakat di libatkan dalam kegiatan SLBM Masyarakat di libatkan dalam kegiatan SLBM Memberikan prioritas pembangunan bagi masyarakat di wilayah kumuh, padat dan miskin Di libatkan dalam program SLBM Sesuai sesuai
3.1.1
“Pemetaan” Media
Tabel 3.35: Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten No Tahun Dinas Tujuan Kegiatan pelaksana kegiatan 1 -
Khalayak sasaran -
Pesan kunci -
Pembelajaran -
Keterangan : Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Pati terkait dengan drainase masih belum ada Tabel 3.36: Media komunikasi yang ada di Kabupaten No 1
Jenis Acara -
Nama Media -
Isu yang Diangkat -
Pesan Kunci
Pendapat Media
-
-
Keterangan : Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Pati terkait dengan drainase masih belum ada Tabel 3.37: Kerjasama terkait Sanitasi Jenis Kegiatan No Nama Kegiatan Sanitasi 1 . -
Mitra Kerja Sama -
Pendapat Media -
Keterangan : Kerjasama terkait sanitasi dengan mitra lain yang ada di Kabupaten Pati terkait dengan drainase masih belum ada
Tabel 3.38: Daftar Mitra Potensial No Nama Mitra 1 -
Jenis Kegiatan Sanitasi -
Pendapat Media -
Keterangan : Mitra potensial kegiatan sanitasi yang ada di Kabupaten Pati terkait dengan drainase masih belum ada
Tabel 3.39: Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten Pati No a
1
Nama Provider
Tahun Mulai Operasi
Jenis Kegiatan
B
c
d
-
-
-
3.1.2
Partisipasi Dunia Usaha
3.1.3
Pendanaan dan Pembiayaan
Tabel 3.40: Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase No
Subsektor/SKPD
2007
2008
A
6.073.593.000 16.110.239.547 Drainase Retribusl Drainase B Lingkungan Sumber : Realisasi APBD Kab. Pati 2007 - 2011
3.1.4
2009 2010 -
-
-
-
2011
Rata-rata
Pertum buhan (%)
500.000.000 4.536.766.509
-
-
Isu strategis dan permasalahan mendesak Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode SWOT dapat diketahui isu strategis dan permasalahan mendesak terkait pengelolaan Drainase di Kabupaten Pati yaitu sebagai berikut : Kekuatan : Sudah ada pendanaan dari APBD dan DAK (APBN)Adanya Perda No.7 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah Sudah memiliki SDM sesuai keahliannya Telah dimiliknya sarana pengelolaan sampah yang berupa Kendaraan Pengangkut Sampah Telah melibatkan masyarakat dalam kegiatannya Alokasi dana APBD Melakukan Perencanaan/Desain sesuai NSPM yang ada Kelemahan : Sumber dana belum sesuai kebutuhan SDM sudah ada tetapi secara kuantitas belum mencukupi Belum adanya PERDA terkait drainase Belum adaya Master Plan menyeluruh terkait drainase Peluang : Adanya anggaran APBN Adanya anggaran APBD Provinsi Adanya anggaran dana LOAN (program USRI) Masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pengelolaan drainase lingkungan Hambatan : Perilaku masyarakat sangat rendah dalam memelihara drainase lingkungan Kurangnya lahan untuk lokasi sarana dan prasarana drainase Belum adanya master plan drainase mempengaruhi turunnya bantuan dana
0,16
-
3.5 3.5.1
Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Pengelolaan Air Bersih
Berkaitan dengan pengelolaan air bersih, di Kabupaten Pati telah ditetapkan peraturan Bupati Pati No. 62 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Pati Tahun 2011 – 2015. Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD-AMPL) Kab. Pati berperan sebagai rencana pengembangan kapasitas daerah untuk perluasan program pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan serta pengadopsian pendekatan AMPL berbasis masyarakat selama 2011 sampai dengan 2015 dalam rangka mendukung percepatan pencapaian tujuan pembanguan millennium. Kabupaten Pati memiliki jumlah sungai yang cukup banyak jumlahnya, yaitu terdapat 111 sungai/kali yang tersebar merata di seluruh wilayah. Ada beberapa sungai yang memiliki mata air, akan tetapi banyak juga yang tidak, yaitu bersumber dari drainase kota saja. Mata air sungai-sungai umumnya bersumber dari mata air Gunung Muria, khususnya sungai-sungai yang terdapat di Wilayah Utara Kabupaten Pati. Selain sungai, terdapat juga bangunan-bangunan utama sebagai penampung air maupun sumber air sebagai upaya pemenuhan sumber daya air di Kabupaten Pati yang terdiri dari waduk 2 (dua) buah, bendung tetap 201 buah, bendung gerak 12 buah, pengambilan bebas 188 buah, mata air 36 buah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pati. A.
Pengelolaan Air Bersih Pemenuhan air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Pati sebagian besar masih menggunakan sumur gali sebagai sumber air bersih, yaitu sebesar 49,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua wilayah di Kabupaten Pati dapat terlayani oleh sistem perpipaan dalam pemenuhan air bersihnya. Untuk lebih jelasnya mengenai sumber air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Pati terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. ..... Akses Sarana Air Bersih Per Puskesmas NO
Puskemas
1 SUKOLILO I 2 SUKOLILO II 3 KAYEN 4 TAMBAKROMO 5 WINONG I 6 WINONG II 7 PUCAKWANGI I 8 PUCAKWANGI II 9 JAKEN 10 BATANGAN 11 JUWANA 12 JAKENAN 13 PATI I 14 PATI II 15 GABUS I 16 GABUS II 17 MARGOREJO 18 GEMBONG 19 TLOGOWUNGU 20 WEDARIJAKSA I 21 WEDARIJAKSA II 22 TRANGKIL 23 MARGOYOSO I 24 MARGOYOSO II 25 GN WUNGKAL 26 CLUWAK 27 TAYU I 28 TAYU II 29 DUKUHSETI JUMLAH
Jumlah Jiwa KK 48,433 14,301 42733 12283 74832 22985 50091 17951 33820 7936 25774 7395 34.829 10274 16864 14428 53083 6264 41039 12811 95096 28422 49232 15595 60543 17136 47455 13689 27167 9814 28561 8778 55,842 17,662 42618 13477 49849 17157 34784 8720 23552 7452 60.158 18686 37021 10631 36947 8484 37454 12327 44769 15317 45512 13384 23218 6828 58439 15451 1,184,823 385,638
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, 2011
SGL 4842 6574 17388 8818 4673 4258 6755 11036 4737 2039 3474 11495 14953 5412 2629 3994 4333 3535 6549 5697 2757 16171 1603 6501 8413 2656 5302 5066 9451 191,111
% 33.9 53.5 75.6 49.1 58.9 57.6 65.7 76.5 75.6 15.9 12.2 73.7 87.3 39.5 26.8 45.5 24.5 26.2 38.2 65.3 37.0 86.5 15.1 76.6 68.2 17.3 39.6 74.2 61.2 49.6
SPT 749 3114 655 3997 3052 1601 0 1761 642 3634 0 1971 1187 6514 1821 2189 0 0 0 23 2121 2215 8210 721 1107 0 5061 58 2810 55,213
% 5.2 25.4 2.8 22.3 38.5 21.6 0.0 12.2 10.2 28.4 0.0 12.6 6.9 47.6 18.6 24.9 0.0 0.0 0.0 0.3 28.5 11.9 77.2 8.5 9.0 0.0 37.8 0.8 18.2 0.1
Jumlah KK akses sarana air bersih PP % PAH % 2401 16.8 0 0 0 0.0 0 0 1300 5.7 0 0 931 5.2 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 2419 23.5 0 0 98 0.7 83 0.6 61 1.0 15 0.2 744 5.8 2214 17.3 14948 52.6 671 2.4 629 4.0 129 0.8 0 0.0 0 0 403 2.9 0 0 669 6.8 0 0 0 0.0 174 2.0 859 4.9 0 0 6681 49.6 0 0 1452 8.5 0 0 0 0.0 0 0 654 8.8 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 2664 17.4 0 0 484 3.6 0 0 0 0.0 0 0 0 0.0 0 0 37,397 9.7 3,286 0.9
SA 0 473 0 0 0 0 0 0 0 0 0 419 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 892
% 0 3.9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.2
Lain2 6,309 2,122 3,642 4,205 211 1,536 1,100 1,450 809 4,180 9,329 952 996 1,360 4,695 2,421 12,470 3,261 9,156 3,000 1,920 300 818 1,262 2,807 9,997 2,537 1,704 3,190 97,739
% 44.1 17.3 15.8 23.4 2.7 20.8 10.7 10.0 12.9 32.6 32.8 6.1 5.8 9.9 47.8 27.6 70.6 24.2 53.4 34.4 25.8 1.6 7.7 14.9 22.8 65.3 19.0 25.0 20.6 25.3
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Pati sebagai lembaga penyedia air bersih di Kabupaten Pati, dibentuk berdasarkan Surat Keputusn Bupati Kepala Daerah Tingkat II No. 539690/569/1992 tanggal 7 Agustus 1992. Perusahaan Daerah Air Minum merupakan kelanjutan dari Perusahaan Daerah Air Minum yang ada sejak jaman Belanda yang air bakunya diambil dari sumber mata air Sonean dengan daerah pelayanannya khusus kota Juwana. Pada tanggal 26 November 1980 dengan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 110/KPTS/CK/XI/1980 dilebur menjadi Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Dati II Pati mulai beroperasi bulan Juli 1982. Sesuai Kebijaksanaan Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Dati II Pati menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) No. 14 tahun 1991 tanggal 31 Desember 1991 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Dati II Pati. Untuk meneruskan pengelolaan dalam rangka memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat dan sebagai tangan panjang Pemerintah Daerah dalam rangka menyongsong Otonomi Daerah yang mandiri. Serah Terima / Alih Status dari Badan Pengelola Air Minum ke Perusahaan Daerah Air Minum secara resmi mulai tanggal 17 Pebruari 1992. Penetapan perubahan Peraturan Daerah (Perda) no. 25 tanggal 24 Agustus 2007 Oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, membuka peluang peran serta pihak swasta dalam pengelolaan di Perusahaan Daerah Air Minum. Dengan dasar Surat Keputusan DPRD Kabupaten Pati nomor : 48/Kep/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Persetujuan Kerjasama Operasi (KSO) PDAM Kabupaten Pati, Surat Keputusan Bupati nomor : 690/168/2004 tanggal 27 Pebruari 2004 tentang penunjukan PT. Pragolapati Jayasakti Selaku Pihak Ketiga Kerjasama Operasional Optimalisasi Kinerja PDAM Kabupaten Pati dan MOU antara Pemerintah Kabupaten Pati dengan PT. Prqagolapati Jayasakti Nomor : 01/III/MOU 2004 dan 603/MOU/AM/IV/2004 tanggal 6 Maret 2004 tentang Kerjasama Operasional Optimalisasi Kinerja PDAM Kabupaten Pati. Maka Pengelolaan PDAM Kabupaten Pati Sepenuhnya oleh PT. Pragolapati Jayasakti. Serah terima Kerjasama Operasional Optimalisasi dari Pemerintah Kabupaten Pati ke PT. Pragolapati Jayasakti pada tanggal 22 Desember 2004. Adapun wilayah pelayanan PDAM seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3. .....Wilayah Pelayanan PDAM NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA DESA Kecamatan Juwana Ds. Doropayung Ds. Kauman Ds. Pajeksan Ds. Kudukeras Ds. Kebonsawahan Ds. Bajomulyo Ds. Growong Lor Ds. Growong Kidul Ds. Dukutalit Ds. Bakaran Wetan Ds. Bakaran Kulon Ds. Langgenharjo Ds. Geneng Mulyo Ds. Agung Mulyo Ds. Margomulyo Ds. Sejomulyo Ds. Bringin
PENDUDUK
HU
SR
2,986 2,318 962 2,989 967 4,623 6,846 5,092 3,439 5,013 5,925 6,001 3,146 2,335 1,137 3,778 1,972
1 2 2 1 7 7 1 2 3 5 4 3 1 -
372 448 247 496 129 798 987 599 352 495 435 328 356 306 326 358 189
NO 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2
1 2 3 4 5 6
NAMA DESA Ds. Ketip Ds. Pekuwon Ds. Karang Ds. Karangrejo Ds. Bumirejo Ds. Kedungpancing Ds. Jepuro Ds. Tluwah Ds. Bendar Ds. Tri Mulyo Ds. Mintomulyo Ds. Gadingrejo Jumlah Kec. Wedarijaksa Ds. Bangsalrejo Ds. Sidoharjo Ds. Tluwuk Ds. Jetak Ds. Kepoh Jumlah Kec. Batangan Ds. Kedalon Ds. Raci Ds. Ketitang Wetan Ds. Bumi Mulyo Ds. Jembangan Ds. Lengkong Ds. Mangunlegi Ds. Batursari Ds. Gajahkumpul Ds. Pecangaan Ds. Ngening Jumlah
Kec. Pucakwangi Ds. Lumbung Mas Ds. Pucakwangi Jumlah Kec. Jakenan Ds. Karangrowo Ds. Tondomulyo Ds. Glonggong Ds. Sembatur Agung Ds. Sidoarum Ds. Tambah Mulyo
PENDUDUK
HU
SR
2,154 2,161 2,767 3,602 1,980 677 585 1,123 3,120 4,293 2,203 2,162 86,356
1 3 1 1 2 3 1 51
269 152 166 461 348 116 74 176 592 666 400 350 10,991
2,082 2,132 2,442 1,618 1,698 9,972
2 1 3 6
33 1 253 1 1 289
4,106 4,349 2,180 1,927 2,063 2,112 1,387 2,345 1,217 1,040 2,023 24,749
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
20 228 85 120 75 117 124 334 30 117 47 1,297
2,069 4,934 7,003
10 6 16
17 214 231
922 1,769 1,820 2,685 1,451 4,180
-
1 186 87 216 193 27
NO
7
1 2 1 2 3 4 5 6 7 8
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
NAMA DESA
Ds. Kalimulyo Jumlah Kec. Kayen Ds. Kayen Ds. Sumbersari Jumlah Kec. Tambakromo Ds. Tambakromo Ds. Mangurekso Ds. Sitirejo Ds. Kedalingan Ds. Karangmulyo Ds. Angkatan Lor Ds. Mojomulyo Jumlah Kec. Sukolilo Ds. Sukolilo Jumlah Kec. Pati Ds. Purworejo Ds. Sinoman Ds. Widorokandang Ds. Sugiharjo Ds. Panjunan Ds. Gajahmati Ds. Mustokoharjo Ds. Semampir Ds. Pati Wetan Ds. Blaru Ds. Pati Kidul Ds. Plangitan Ds. Puri Ds. Winong Ds. Ngarus Ds. Pati Lor Ds. Parenggan Ds. Sidoharjo Ds. Kalidoro Ds. Sarirejo Ds. Geritan Ds. Dengkek Ds. Kutoharjo Ds. Sidokerto Jumlah
PENDUDUK
HU
SR
1,713 14,540
-
214 924
11,215 5,104 16,319
-
317 8 325
4,050 2,769 2,285 2,318 1,414 2,780 2,475 18,091
2 2
147 31 25 45 20 10 3 281
11,872 11,872
5 5
380 380
3,169 1,432 1,597
1 2 1 5 6 2 1 9 2 1 1 31
354 93 305 451 13 11 31 147 252 18 435 28 189 623 178 357 192 65 144 24 50 196 1,030 132 5,318
3,486 1,998 1,402 1,434 2,879 3,148 7,119 3,399 6,209 7,508 1,774 6,894 2,140 2,628 1,997 4,608 1,609 2,280 9,630 4,837 83,177
NO
1 2
1
1 2 3 4
1 2
1
NAMA DESA
Kec. Tlogowungu Ds. Tlogorejo Ds. Wonorejo Jumlah Kec. Margorejo Ds. Muktiharjo Jumlah Kec. Gembong Ds. Gembong Ds. Bermi Ds. Wonosekar Ds. Semirejo Jumlah Kec. Gunungwungkal Ds. Gunung Wugkal Ds. Ngetuk Jumlah Kec. Cluwak Ds. Sentul Jumlah Total
PENDUDUK
HU
SR
4,786 3,309 8,095
1 1 2
6 6
8,002 8,002
-
510 510
8,897 4,263 1,510 3,755 18,425
2 2 4
421 176 65
4,137 4,105 8,242
2 2
469 63 532
2,000 2,000 316,843
6 6 134
101 101 21,847
662
Peta 3.6: Peta cakupan layanan air bersih Dalam rangka untuk menjamin kualitas air yang dihasilkan oleh PDAM Tirta Bening Kabupaten Pati, maka dilakukan analisa harian terhadap air hasil produksi agar tetap terjaga kualitas dan memenuhi baku mutu. Adapun hasil dari pemeriksaan harian seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Sample
Tabel 3. ..... Laporan Analisa Harian Kualitas Air PDAM
Parameter
Reservoir
pH Tbd TDS
Unit
NTU mg/L
Temp CaCO3 Ca Free Chlor pH Tbd TDS
oC mg/L -
Temp
oC
NTU mg/L
Limit Value 6,5 - 8,5 5 1000 T.Udara ±3 500 -
6-9 500 1000 T.Udara ±3
Tanggal Sample 5 6 7 8 Waktu Analisa 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 7.05 7.08 7.03 7.28 7.02 7.05 7.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 167 168 173 223 169 168 165 1
2
3
29 134
29 136
29 125
30 136
29 137
29 134
29 125
0.01 7.08 1.1 115
0.01 7.11 1.1 110
0.01 7.05 1.1 118
0.01 7.31 1.2 115
0.01 7.11 1.2 118
0.01 7.08 1.1 110
0.01 7.11 1.1 115
29
29
29
30
29
29
29
Sample
Lanjutan Parameter
Raw Water
Reservoir
pH Tbd TDS
Unit
NTU mg/L
Temp CaCO3 Ca Free Chlor pH Tbd TDS
oC mg/L -
Temp
oC
NTU mg/L
Limit Value 6,5 - 8,5 5 1000 T.Udara ±3 500 -
6-9 500 1000 T.Udara ±3
Tanggal Sample 9 10 12 13 14 15 16 Waktu Analisa 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 7.04 7.08 7.08 7.08 7.05 7.00 7.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 167 165 166 168 169 165 168 29 125
29 132
30 125
30 134
29 125
29 125
29 132
0.01 7.05 1.1 118
0.01 7.12 1.1 115
0.01 7.11 1.1 110
0.01 7.12 1.1 115
0.01 7.08 1.1 110
0.01 7.08 1.1 115
0.01 7.05 1.1 110
29
29
30
30
29
29
29
Sample
Lanjutan Parameter
Raw Water
Reservoir
pH Tbd TDS
Unit
NTU mg/L
Temp CaCO3 Ca Free Chlor pH Tbd TDS
oC mg/L -
Temp
oC
NTU mg/L
Limit Value 6,5 - 8,5 5 1000 T.Udara ±3 500 -
6-9 500 1000 T.Udara ±3
Tanggal Sample 17 19 20 21 22 23 24 Waktu Analisa 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 7.05 6.98 6.95 7.02 7.08 7.05 7.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 168 162 156 167 168 168 169 28 134
29 125
29 134
29 125
29 125
29 134
29 125
0.01 7.08 1.1 118
0.01 7.02 1.1 115
0.01 7.00 1.1 110
0.01 7.00 1.1 118
0.01 7.09 1.1 115
0.01 7.08 1.1 110
0.01 7.10 1.1 118
28
29
29
29
29
29
29
Sample
Lanjutan Parameter
Raw Water
Reservoir
pH Tbd TDS Temp CaCO3 Ca Free Chlor pH Tbd TDS
Unit
NTU mg/L oC mg/L -
Limit Value 6,5 - 8,5 5 1000 T.Udara ±3 500 -
Tanggal Sample 26 27 28 29 30 31 Waktu Analisa 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 8 11 7.02 7.00 7.05 7.08 7.05 7.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 156 167 164 168 167 169 29 125
29 134
28 134
28 134
28 136
28 134
0.01 7.05 1.1 115
0.01 7.04 1.1 118
0.01 7.11 1.1 115
0.01 7.12 1.1 110
0.01 7.11 1.1 115
0.01 7.15 1.1 118
28
28
28
28
6-9 NTU 500 mg/L 1000 T.Udara Temp oC ±3 29 29 Sumber : PDAM Tirta Bening, Kabupaten Pati, 2012
Sampai dengan saat ini, PDAM Tirta Bening telah memiliki 7 cabang, terdiri dari cabang Juwana I, Juwana II, Batangan, Pati I, Pati II, Gunung Wungkal dan Kayen. Adapun spesifikasi teknis sistem penyediaan dan pengelolaan air bersih PDAM Tirta Bening seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
8
11
Tabel 3.41: Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten/Kota No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Uraian Pengelola Tingkat Pelayanan (Wil Pelayanan) Tingkat Pelayanan (Wil se Kab.) Kapasitas Produksi Kapasitas Terpasang Jumlah Sambungan Rumah (Total) Jumlah Kran Air Kehilangan Air (UFW) Retribusi/Tarif (rumah tangga) Sosial Umum ( HU / KU ) Tempat Ibadah & Panti Asuan RT. 1A RT. 1B RT. 2 RT. 3
Satuan % % Lt/detik Lt/detik Unit Unit % M3 M3 M3 M3 M3 M3 M3
Sistem Perpipaan
Keterangan
PDAM/ BPAM 44,61 12,19 248,41 351,00 21.968 134 30,29 1.400,1.500,1.750,2.600,3.500,3.750,-
B. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Dalam memetakan isu – isu strategis dan permasalahan di PDAM Tirta Bening Kabupate Pati, digunakan analisa SWOT dengan menggunakan program expert choice, dengan menghasilkan isu – isu sebagai berikut. Tabel 3. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kekuatan Sudah ada perda untuk PDAM Sudah ada SOT dan job description Sudah ada Perbub tarif air dan sambungan rumah (SR) Pengembangan cakupan layanan cukup luas Saldo kas sudah memenuhi batas aman Adanya jaringan eksisting Adanya anggaran CSR untuk wilayah sumber air baku Keterlibatan PDAM dalam rakor kecamatan Sebagian pegawai telah mempunyai diklat manajemen dan teknis Jumlah SDM cukup Kelemahan Belum ada Direktur definitif Belum menerapkan GCG Belum menerapkan standar ISO Tarif belum FCR Ada cabang yang defisit Masih mempunyai hutang pada pemerintah Biaya listrik terlalu tinggi Ada sumur yang tidak dapat dimanfaatkan Ada pipa transmisi yang sudah tua Ada water meter pelanggan berumur lebih 5 th Sebagian wilayah pelayanan belum 3 K
12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Belum ada forum komunikasi pelanggan Kesejahteraan pegawai kurang memadai Kurangnya pelatihan manajemen Komposisi pegawai tidak seimbang Etos kerja dan motivasi pegawai menurun Peluang Daya beli konsumen cukup tinggi Loyalitas konsumen cukup tinggi Banyak dibangun permukiman baru Kesadaran masy untuk hidup sehat Daerah pelayanan dekat jaringan Adanya rakor tingkat kecamatan Adanya program SPAM regional Kebanggan masy apabila mempunyai sambungan PDAM Ancaman Perhatian Pemda kurang Kebijakan Pemda kurang mendukung PDAM Dampak reklasifikasi pelanggan PLN tarif bisnis Adanya Pamsimas diwilayah PDAM Adanya UU perlindungan konsumen Belum ada penyertaan modal dari pemerintah Ketergantungan dengan PLN Sumber air baku terbatas Tuntutan masyarakat terhadap kompensasi PDAM sekitar sumber Sumber air banyak dimiliki masyarakat secara pribadi Kapasitas sumber air menurun Kawasan hutan gundul
3.5.2
Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, Industri kecil terdiri dari industri makanan, minuman dan tembakau (430 unit), industri kayu, bambu, rotan termasuk perabotan rumah tangga (33 unit), industri kertas, percetakan dan penerbitan (30 unit), industri kimia, karet dan plastik (43 unit), industri barang galian bukan logam kecuali minyak bumi dan batu bara (52 unit), industri pakaian jadi dan kulit (78 unit) serta industri pengolahan lainnya (248 unit). Berdasarkan jenis air limbah yang dihasilkan, industri kecil yang berpotensi mencemari lingkungan antara lain industri tapioka dan tahu tempe yang tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Pati. Berikut disampaikan data pengelolaan limbah industri rumah tangga di Kabupaten Pati: Tabel 3.42: Pengelolaan limbah industri rumah tangga kabupaten Pati Jenis Industri Rumah Tangga Tapioka
Kecamatan Margoyoso
Tapioka
Kecamatan Trangkil
38
Tahu -tempe
Desa Angkatan Lor Kecamatan Tambakromo Desa Dadirejo Kecamatan Margorejo
18
Bahan Pangan, Industri Bahan Pangan, Industri Bahan Pangan
13
Bahan Pangan
Tahu-tempe
Lokasi
Jumlah industri RT 286
Jenis Pengolahan
Kapasitas (m3/hari) 10.000- 12.000 760-1520 32-43 39-52
Beberapa industri kecil tersebut di atas dalam mengelola limbahnya sudah dibuatkan IPAL, dalam bentuk IPAL komunal dan biogas yang terletak di Desa Sekarjalak dan Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso untuk industri tapioka. Adapun untuk indutri tahu tempe sudah tersedia IPAL Biogas yang dikelola oleh masyarakat/pengrajin sendiri. Untuk industri kecil tapioka, perbandingan antara pengrajin yang mengolah limbah dan yang tidak persentasenya lebih besar yang tidak mengolah limbahnya, mengingat kapasitas IPAL Komunal yang dibangun oleh pemerintah tidak sebanding dengan kapasitas air limbah yang dihasilkan oleh proses pembuatan tepung tapioka tersebut. Sebagai informasi, kapasitas IPAL komunal yang dibangun di Desa Sekarjalak Kecamatan Margoyoso hanya mampu menampung air limbah dengan kapasitas 300 m3 sedangkan untuk IPAL Komunal yang dibangun di Desa Sidomukti masih dalam tahap penyelesaian, direncanakan akan mengolah air limbah dengan kapasitas sekitar 2700 m3/perhari. Adapun Industri-industri kecil tapioka yang tidak dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah, limbah cair yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Air limbah yang dikeluarkan dari proses-proses yang dikeluarkan produksi tapioka di sentra industri kecil Kecamatan Margoyoso dibuang langsung ke sungai Suwatu, Sungai Bango dan ke sawah tanpa diolah terlebih dahulu. Setiap hari sekitar 10.000-12.000 meter kubik limbah cair dihasilkan dan mengalir di Sungai-sungai yang melintasi wilayah Margoyoso. Aktivitas pembuatan tepung tapioka yang dilakukan selama bertahun-tahun itu telah mengubah wajah sungai yang dulunya jernih menjadi putih pekat keabu-abuan dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Pencemaran sungai-sungai di Margoyoso menjadikan isue pencemaran sungai yang menjadi prioritas untuk ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Pati. 3.5.3
Pengelolaan Limbah Medis Limbah medis merupakan bahan yang berbahaya bagi kesehatan bila tidak dikelola dengan baik. Sampah medis yang ada di sarana pelayanan kesehatan salah satu pengelolaannya adalah dengan pengunaan incinerator. Penggunaan incinerator untuk pengelolaan sampah medis yang cukup memenuhi persyaratan teknis ada di RSUD RAA Soewondo Pati. Incinerator yang ada di RSUD RAA Soewondo Pati selain untuk keperluan pengelolaan sampah medis sendiri juga menerima sampah medis dari sarana pelayanan kesehatan lain. Incinerator juga tersedia di 15 UPT Puskesmas dari 29 UPT Puskesmas yang ada di Kabupaten Pati dengan kondisi seperti table dibawah ini Tabel 3…Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan Nama Fasilitas Kesehatan Puskesmas Pati I Puskesmas Pati II Puskesmas Margorejo Puskesmas Wedarijaksa I Puskesmas Trangkil Puskesmas Margoyoso I Puskesmas Tayu I Puskesmas Dukuhseti Puskesmas Juwana Puskesmas Jakenan Puskesmas Gembong Puskesmas Pucakwangi II Puskesmas Gabus I Puskesmas Winong I Puskesmas Tlogowungu
Unit
Kondisi
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Rusak Baik Baik Rusak Baik Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak Rusak Baik Baik Baik