BAB 3 OBYEK PENELITIAN
3.1
Tentang Perusahaan 3.1.1
Sejarah Perusahaan Bina Nusantara didirikan pada tanggal 21 Oktober 1974 sebagai lembaga pendidikan computer yang disebut Modern Computer Course (MCC). Dengan fondasi dan visi yang kuat serta dedikasi yang tinggi, lembaga ini terus tumbuh dan berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, lembaga pendidikan berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan Departemen Manajemen Informatika karena permintaan yang tinggi dari orang-orang yang tertarik. Tiga tahun kemudian, pada 13 Juli 1984, ATK memperoleh status terdaftar dan berubah menjadi AMIK Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, Departemen Komputerisasi Akuntansi dibuka dan AMIK Jakarta berubah menjadi AMIK Bina Nusantara pada tanggal 21 September 1985. Pada tahap sebelumnya, AMIK Bina Nusantara terpilih sebagai Akademi Komputer Terbaik oleh Departemen Kebudayaan dan Pendidikan melalui Kopertis pada tanggal 17 Maret 1986. Karena meningkatnya kebutuhan masyarakat dan permintaan dari para ahli di bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, STMIK Bina
30
31
Nusantara mendirikan program sarjana (S1) Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer dan program sarjana (S1) Teknik Komputer. Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara menjadi STMIK Bina Nusantara, yang mulai menjalankan program diploma (D3) dan program sarjana lainnya (S1). STMIK Bina Nusantara berhasil memperoleh status terakreditasi untuk semua departemen dan program pada tanggal 18 Maret 1992 dan membuka Magister Pascsarjana Manajemen Sistem Informasi pada 10 Mei 1993, sebagai salah satu program pascasarjana pertama untuk Sistem Informasi di Indonesia. Pada 8 Agustus 1996, Binus University telah diakreditasi dan diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara melebur menjadi Binus University pada tanggal 20 Desember 1998, dan saat ini terdiri dari Sekolah dan Fakultas: School of Computer Science, School of Information System, School of Business Management, School of Design, Faculty of Engineering, Faculty of Humanities, Faculty of Economics and Communication, juga BINUS INTERNATIONAL dan Program Pascasarjana. Binus University sebagai institusi pendidikan telah menunjukkan komitmen yang berkelanjutan untuk menjadi yang terbaik dalam memberikan kualitas pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industry. Untuk mencapai standar kualitas internasional, Binus University terus melakukan upaya terbaik untuk memberikan para siswa dengan proses belajar yang terbaik, hingga materi pembelajaran yang up to date,
32
dan sumber daya manusia yang profesional untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan. Selain itu, Binus University menerapkan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, mengembangkan kurikulum yang diakui secara internasional dengan mitra industri dan internasional, dan selalu mengukur dan meningkatkan kualitas seperti yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2008 (sejak 1997). Binus University dengan pengalaman yang luar biasa dalam pendidikan selama 30 tahun telah melahirkan 65.596 alumni, dan saat ini terdaftar 30.767 siswa, Binus University siap untuk memasuki pendidikan internasional. Sejak tahun 2001, Binus International berjalan inovatif dengan dosen yang berkualitas internasional.
3.1.2
Visi dan Misi
Dedikasi dikombinasikan dengan landasan visi yang jelas dan stabil telah membawa Bina Nusantara untuk tumbuh dari awal yang sederhana menuju hari ini. Namun, impian untuk menjadi A World-Class Knowledge
Institution
tidak
pernah
berakhir.
Bina
Nusantara
berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang menuju masa depan yang terdefinisikan dalam visi dan misi.
a. Visi
A World-class Knowledge Institution in Continuous Pursuit of Innovation and Enterprise.
33
• World Class University: Graduates of Binus University will be accepted in the global market and enviroment through the highest level of education excellence encompassing teaching, learning, and applied research. • Innovation: the economically successful introduction and application of new and existing scientific knowledge and teachinglearning process for practical purposes in order to create superior stakeholder value. • Enterprise: innovative business practices relating to an individual or organization’s capability to drive positive changes in the global market and enviroment.
b. Misi Bina Nusantara berkomitmen untuk memberikan keunggulan dalam pendidikan dan penelitian bagi masyarakat global dengan : • Providing a learning experience that encourages and rewards innovation Applying an international – standard teaching - learning process and environment. Life-long globally-oriented journey through student centered learning.
34
Vibrant learning environment that places greater emphasis on developing intellectual curiosity, exploration and the spirit of enterprise. Superior academic quality that inspires, challenges and develops skills & values that enables stakeholders to reach their fullest potential. Excellent and unparalleled service at every touch-point. • Creating high impact applied knowledge Constructive contribution and effective dissemination to the universal body of knowledge that is relevant to stakeholders’ current needs & emerging trends in line with the spirit of enterprise. • Pursuing a positive contribution to the quality of life Achieving success through the betterment of people’ lives by discovering potential and developing high ethical values. • Contributing to outstanding leadership Becoming a role model university in the creation of new opportunities. Moving towards the future by influencing others to reach shared purposes. • Leading corporate entrepreneurship Innovative and successful creation of business opportunities to enhance competitive advantage and strategic renewal.
35
3.1.3
Struktur Organisasi Bina Nusantara Group
Gambar 3.1 Business Unit Bina Nusantara Group
Bina Nusantara
Binus International School
Binus International School Simprug
Binus International School Serpong
Binus Undergraduate Program
Binus Graduate Program
Binus University
Binus Business School
Binus University International
Binus University Graduate Program
Binus University Online Learning
Binus Center
Binus University Doctorate Program
Sumber : Corporate Communication Department
Binus Square
36
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Bina Nusantara Finance
Talent Management
Marketing
Information Technology
Board of Management Bina Nusantara
Reporting Officers General affairs & legal
Infrastructure developement &optimization
Widia Center for teaching & Learning
Strategic Planning & Corporate Developement
Sumber : Corporate Communication Department
37
3.1.4
Struktur Organisasi Corporate Communication Bina Nusantara
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Corporate Communication
Sumber : Corporate Communication Department
3.1.5
Job Description Divisi Corporate Communication
a. Job Description Corporate Communication Manager •
Memastikan dan mengatur efektivitas dari Binus Media Group.
•
Memastikan dan mengatur efektivitas dari kegiatan Corporate Public Relations di Binus.
•
Mengatur program corporate social responsibility.
•
Mengatur keluhan stakeholder terhadap produk atau perusahaan.
38
•
Memastikan dan mengatur efektifitas dalam kegiatan Binusian Card.
•
Mendukung program Corporate Communication dan marketing.
b. Job Description Media Group Section Head •
Memastikan
proses
terbaik
yang
mampu
mendukung
perkembangan Binus dengan mengatur, mengoptimalkan dan mengontrol program Media Group. •
Memastikan efektivitas penyampaian dan inovasi ide-ide di dalam aktivitas Media Group.
•
Memastikan hasil yang terukur dalam keseluruhan kegiatan Media Group.
c. Job Description Marketing Media Group Staff •
Memastikan efektivitas dari kegiatan marketing Binus Media Group.
•
Berkontribusi dalam membangun komunikasi merek yang baik melalui kegiatan marketing Binus Media Group.
•
Meningkatkan produktifitas dalam kegiatan marketing Binus Media Group.
39
d. Job Description Media Group Staff •
Memastikan efektivitas penyampaian dan inovasi ide-ide di dalam aktivitas Media Group.
•
Menjaga semua Binusian peka terhadap berita yang akan disampaikan.
e. Job Description Corporate Public Relations Staff •
Memastikan efektivitas dari kegiatan Corporate Public Relations di Binus.
•
Mendukung program Corporate Public Relations.
•
Bertindak sebagai wakil Binus kepada media.
•
Merancang dan mengimplementasikan program Corporate Social Responsibility.
•
Memenuhi keluhan pelanggan terhadap produk atau perusahaan.
•
Mendukung program Corporate Communication.
f. Job Description Binusian Card Section Head •
Mengoptimalkan kontrol pengeluaran yang dilakukan dalam aktivitas Binusian Card.
•
Memastikan prosedur keseluruhan kegiatan Binusian Card berjalan dengan baik.
40
•
Menyampaikan
efektifitas
dalam
kegiatan
Binusian
Card
(percetakan, percetakan kembali, sesi foto, dan distribusi). •
Bertanggung jawab untuk mengelola keluhan stakeholder.
•
Mengkoordinasi kegiatan komunikasi internal.
•
Melengkapi kualitas pelayanan terbaik.
g. Job Description Binusian Card Merchant Staff •
Mengatur, mengoptimalkan dan mengontrol program Binusian Card Merchant.
•
Memastikan hasil yang terukur dari keseluruhan kegiatan Binusian Card Merchant.
•
Menyampaikan ide-ide yang efektif dan inovatif dalam kegiatan Binusian Card Merchant.
h. Job Description Binusian Card Staff •
Memastikan pencetakan ulang dan pencetakan baru Binusian Card berjalan dengan baik.
41
3.2
Prosedur yang Berlaku Prosedur yang digunakan oleh divisi Corporate Communication Bina Nusantara dalam mensosialisasikan program cashless society antara lain : a.
Program sosialisasi penggunaan Binusian Card Flazz ke semua Binusian khususnya mahasiswa, terkait dengan manfaat dan fungsi Binusian Card Flazz.
b.
Menyebarkan informasi terkait program cashless society melalui Binus Media Group, yaitu print media, broadcasting media, online media, dan outdoor media.
c.
Menginformasikan langkah-langkah Top Up Binusian Card Flazz. Proses Transaksi Isi Ulang (Top Up) dapat dilakukan melalui mesin Electronic Draft Capture (EDC) BCA yang berada di merchant - merchant Flazz atau melalui ATM Non Tunai. • Cara transaksi isi ulang (Top Up) di merchant :
o
Informasikan ke kasir nilai Top Up.
o
Masukkan Binusian Card Flazz pada mesin EDC.
o
Gesek Kartu Paspor BCA pada mesin EDC lalu tekan enter.
o
Masukkan nilai Top Up yang diinginkan lalu tekan enter.
o
Masukkan PIN Kartu Paspor BCA lalu tekan enter.
o
Apabila transaksi berhasil, saldo Binusian Card Flazz akan bertambah, struk akan keluar dan ambil Binusian Card Flazz.
42
• Cara transaksi isi ulang (Top Up) di ATM Non Tunai (ANT) :
o
Masukkan Kartu Paspor BCA ke ANT.
o
Masukkan PIN Kartu Paspor BCA.
o
Pilih menu Top Up Flazz.
o
Masukkan nilai Top Up. Tekan benar.
o
Tarik Kartu Paspor BCA dan masukkan Binusian Card Flazz ke ANT.
o
Tampil saldo terakhir Binusian Card Flazz sebelum di Top Up dan nilai Top Up. Tekan benar.
o
Masukkan PIN Kartu Paspor BCA.
o
Apabila transaksi berhasil saldo Binusian Card Flazz akan bertambah, struk akan keluar dan ambil Binusian Card Flazz.
d.
Pemegang Binusian Card Flazz dapat melakukan pengecekan saldo Binusian Card Flazz dimiliki melalui EDC BCA yang berada di merchant Flazz atau melalui ATM Non Tunai. • Cara cek saldo Binusian Card Flazz di merchant :
o
Letakkan Binusian Card Flazz ke Reader.
o
Reader secara otomatis akan menampilkan saldo Binusian Card Flazz.
43
• Cara cek saldo Binusian Card Flazz di ATM Non Tunai (ANT) :
o
Masukkan Binusian Card Flazz ke ANT dan jangan ditarik sebelum transaksi selesai diproses.
e.
o
ANT akan menampilkan saldo Binusian Card Flazz.
o
Tekan selesai dan ambil Binusian Card Flazz.
Langkah-langkah dalam melakukan transaksi dengan Binusian Card Flazz • Pastikan nilai yang tampil di Reader sesuai dengan nilai pembayaran. • Jika benar letakkan Binusian Card Flazz di Reader. • Apabila transaksi berhasil dana di Binusian Card Flazz akan berkurang sebesar nilai pembayaran. • Pastikan sisa saldo di Binusian Card Flazz sudah benar.
f.
Limit Binusian Card Flazz
Minimum pengisian ulang saldo (top up) Binusian Card Flazz adalah Rp. 100.000 dan saldo maksimum yang dapat ditampung sebesar Rp. 1.000.000.
g.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Binusian Card Flazz • Sebagai alat pembayaran, Binusian Card Flazz dapat digunakan untuk melakukan
Transaksi
oleh
pihak
selain
Binusian
tanpa
sepengetahuan/seizin Binusian, oleh karena itu Binusian wajib menjaga dan menyimpan Binusian Card Flazz dengan sebaik-baiknya.
44
• Apabila Binusian Card Flazz hilang atau dicuri, BCA maupun Binusian Card Center tidak dapat melakukan penggantian atau pemblokiran atas dana yang tersimpan pada Binusian Card Flazz. • Saat melakukan Transaksi Pembayaran Binusian Card Flazz harus diletakkan di Reader. • Simpanlah Binusian Card Flazz dengan baik agar tidak rusak karena patah, tergores dan terkena panas. • Apabila Transaksi atau Binusian Card Flazz bermasalah, Pemegang Binusian Card Flazz dapat menghubungi Binusian Card Center.
3.3
Metode Pengumpulan Data Penelitian dengan judul “Strategi Bauran Promosi Divisi Corporate Communication Bina Nusantara dalam Mensosialisasikan Program Cashless Society” menggunakan metode penelitian kualitatif dalam pengumpulan data. Penulis menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu : a. Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian, seperti buku-buku referensi yang memuat berbagai ragam teori, maupun jurnal, naskah, dokumen, , serta karya ilmiah yang berkaitan dengan topik skripsi yang sedang dibuat (Zed, 2008 : h3).
45
b. Studi Lapangan •
Wawancara Mendalam (depth interview) Merupakan proses tanya jawab secara langsung (face to face) antara penulis dengan pihak dari perusahaan secara langsung terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis. Wawancara mendalam mengandalkan keahlian penulis dalam mencari informasi melalui wawancara
secara
mendalam,
kemudian
menganalisa,
memberi
kesimpulan dari narasumber yang berpotensi dalam memberikan informasi mengenai topik dalam sebuah penelitian. Dengan wawancara mendalam kepada narasumber, penulis dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari responden mengambil keputusan itu (Ardianto, 2010: h61). Pedoman wawancara yang digunakan adalah bentuk semi structured, dalam hal ini mula-mula pewawancara menanyakan serangkaian pertanyaan yang sudah tersusun, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut untuk memperoleh keterangan yang lengkap dan mendalam (Arikunto, 2010 : h270). Kegiatan wawancara dilakukan penulis dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan strategi bauran promosi yang digunakan divisi Corporate Communication Bina Nusantara (periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, dan penjualan pribadi) dalam mensosialisasikan program cashless society kepada mahasiswa khususnya di Universitas Bina Nusantara.
46
Dalam hal penentuan narasumber, penulis menggunakan teknik nonprobabilitas yakni sampling pusposif (purposive sampling), yaitu metode untuk memperoleh informasi dari sasaran-sasaran sampel tertentu yang disengaja oleh penulis, karena hanya sampel tersebut saja yang mewakili dan narasumber diseleksi atas dasar kriteria tertentu yang dibuat penulis (Zulganef, 2008: h146). Narasumber yang penulis pilih berjumlah empat orang, yaitu Corporate Communication Manager, Binusian Card Center Section Head, dan dua orang mahasiswa/i. Berikut alasan mengapa penulis memilih narasumber tersebut. 1. Corporate Communication Manager dipilih karena aktivitas Binusian Card
dipertanggungjawabkan
dan
dikelola
oleh
Corporate
Communication Manager. 2. Binusian Card Center Section Head dipilih karena merupakan narasumber utama yang dapat memberikan informasi yang kompleks mengenai tujuan pelaksanaan program cashless society. Binusian Card Center Section Head adalah pihak yang menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan Binusian Card yang salah satunya adalah program cashless society. 3. Mahasiswa dipilih karena merupakan narasumber yang menjadi subjek dari program cashless society. Mahasiswa yang merasakan manfaat dan dampak dari program ini. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui apakah melalui periklanan, promosi penjualan, hubungan
47
masyarakat, dan pemasaran langsung, cashless society telah tersosialisasikan kepada mahasiswa dengan baik. •
Observasi Kegiatan observasi merupakan suatu kegiatan di mana penulis terjun
langsung
Communication
ke Bina
tempat
penelitian
Nusantara.
yaitu
Observasi
divisi
Corporate
dengan
melakukan
pengamatan langsung terhadap obyek penelitian meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian strategi bauran promosi divisi Corporate Communication Bina Nusantara dalam mensosialisasikan program cashless society (Sarwono, 2006 : h224). Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin mengenai strategi periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung yang digunakan divisi Corporate Communication Bina Nusantara. Observasi ini berlangsung selama 3 bulan, Februari sampai dengan Mei 2012.
3.4
Jenis dan Sumber Data Prosedur pengambilan data penelitian menggunakan dua jenis sumber yang dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Data Primer Data ini berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan narasumber dari mahasiswa dan divisi Corporate Communication
48
Bina Nusantara. Data dapat direkam atau dicatat oleh penulis. Termasuk pula hasil observasi yang dilakukan penulis selama 3 bulan. b. Data Sekunder Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh penulis dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Bagian yang termasuk dalam kategori data sekunder yang diteliti yaitu dokumen-dokumen (tabel, catatan, notulen rapat, dan lain-lain), pengumuman, spanduk, foto, iklan, dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer.
3.5
Triangulasi Menurut Arikunto (2010 : h25), dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, triangulasi yaitu bagaimana penulis memperoleh sumber data dan menggunakan berbagai
metode, sehingga
pemahaman terhadap fenomena yang dikaji semakin jelas. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh penulis dalam melakukan triangulasi, yaitu: a. Triangulasi dengan sumber yang sama tetapi dengan cara atau metode yang berbeda. b. Triangulasi dengan cara atau metode yang sama tetapi dengan sumber data yang berbeda.
49
3.6
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dibagi menjadi tiga kegiatan menurut Miles dan Huberman (Ardianto, 2010 : h223) yang dikutip pada buku Metodologi Penelitian untuk Public Relations: a. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. b. Model data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang digunakan dari penelitian ini adalah teks naratif. c. Penarikan atau verifikasi kesimpulan, dari pengumpulan data, penulis mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisiproposisi.
3.7
Permasalahan yang ada Bina Nusantara sedang menerapkan alat pembayaran yang menggunakan Binusian Card Flazz sebagai substitusi penggunaan uang tunai di area kampus. Selain untuk transaksi di area kampus, Binusian Card Flazz berfungsi sebagai kartu identitas dan kartu diskon di merchant yang bekerja sama dengan Bina Nusantara. Hal ini merupakan salah satu program dari divisi Corporate Communication yang disebut program cashless society. Program cashless society dapat dikategorikan sebagai suatu hal yang relatif baru di Universitas Bina
50
Nusantara, sehingga tidak mudah bagi divisi Corporate Communication untuk mengubah kebiasaan mahasiswa agar dapat bertransaksi secara cashless di area kampus, walaupun sebenarnya implementasi dari Binusian Card Flazz sendiri telah berjalan sejak tahun 2008. Selain itu mahasiswa enggan melakukan top up pada Binusian Card Flazz karena nilai top up minimum yang terlalu besar, yaitu Rp 100.000 dan tenant-tenant yang berada di kantin belum sepenuhnya menerapkan pembayaran secara cashless dan masih menerima pembayaran dengan uang tunai. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, penulis melihat bahwa tingkat penggunaan Binusian Card Flazz oleh mahasiswa masih rendah. Binusian Card Center Section Head memaparkan bahwa di penghujung tahun 2011, hanya sekitar 7% dari 24.000 mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang aktif melakukan transaksi di area kampus. Pada akhir tahun 2012, target yang diharapkan adalah sebanyak 60% mahasiswa menggunakan Binusian Card Flazz untuk bertransaksi. Apabila 60% ini tidak tercapai di tahun 2012, maka target dari Binusian Card Center Section Head tidak tercapai. Data penggunaan Binusian Card Flazz hanya bisa didapat penulis hingga September 2011, karena hingga satu minggu sebelum pengumpulan skripsi, data dari pihak BCA belum diterima oleh Corporate Communication Bina Nusantara. Hal ini membuat penulis tidak dapat melihat peningkatan penggunaan Binusian Card Flazz di tahun 2012.
51
Jadi, dapat disimpulkan bahwa banyak mahasiswa yang tidak melakukan top up pada Binusian Card Flazz yang dimiliki sehingga secara otomatis mahasiswa pun tidak dapat melakukan aktivitas cashless. Di sisi lain Binusian Card Flazz bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam bertransaksi, tetapi mahasiswa belum melihat manfaat dan nilai tambah yang diberikan.
3.8
Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada pada divisi Corporate Communication dalam mensosialisasikan program cashless society adalah dengan menonaktifkan semua transaksi dengan uang tunai di area Universitas Bina Nusantara secara bertahap. Selain itu, Universitas Bina Nusantara mewajibkan pembayaran menggunakan Binusian Card Flazz di kantin, area parkir, megastore, Learning and Knowledge Center (LKC), sehingga program cashless society dapat berjalan. Selain itu, perlu adanya maksimalisasi dari kampanye bauran promosi agar mahasiswa dapat tersosialisasikan dengan lebih baik. Kemudian, divisi Corporate Communication sebaiknya menambah fungsi baru pada Binusian Card Flazz agar frekuensi penggunaan Binusian Card Flazz meningkat. Sedangkan alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah sedikitnya mahasiswa yang melakukan top up adalah menyempurnakan perangkat Binusian Card Flazz, yaitu dengan menurunkan nilai top up atau isi ulang minimum yang awalnya Rp 100.000 menjadi Rp 50.000. Sehingga mahasiswa tidak merasa keberatan dengan nilai isi ulang yang terlalu tinggi.
52
Selain itu, mesin-mesin untuk isi ulang Binusian Card Flazz perlu untuk ditambah, agar mahasiswa tidak kesulitan untuk melakukan isi ulang. Alternatif pemecahan masalah lainnya yakni Binusian Card Center Section Head mengadakan cashless vaganza yang merupakan program promosi untuk Binusian berupa pemberian hadiah ke pada Binusian yang aktif menggunakan Binusian Card Flazz. Program ini berlangsung selama 3 bulan (Februari-Mei 2012) dimana setiap bulannya akan diberikan 5 buah Blackberry untuk 5 pemenang dan diakhir program tersedia grand prize berupa 3 buah iPad2.