40
BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan. 3.1.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah perusahaan jasa kontraktor pameran PT. Wanindo Prima, SemananJakarta Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan public relations dalam mengembangkan citra positif perusahaan melalui service excellence. 3.1.2 Idientitas Organisasi Nama Organisasi : PT. Wanindo Prima Alamat
: Jl. Haji Aseni 88, Komplek Kopti-Semanan
Telepone
: 021-54376477
Website
: www.indoprima.com
3.1.3 Sejarah Organisasi Promosi, yang berarti meluncurkan atau mempromosikan produk atau jasa, menjadi ebih terkemuka sekarang ini. Dengan pasti telah berkontribusi untuk ekonomi Indonesia melaui banyak sektor, menjadi industri
mereka,
perdagangan
atau
jasa.
Sejalan
dengan
ini,
PT.
Wanindo Prima telah didirikan pada tahun 1993 sebagai bisnis jasa
41 terpadu yang menyediakan alat promosi pameran. Lingkup dari jasa PT. Wanindo Prima termasuk desain, pembangunan stan pameran, dan arena: desain, konstruksi, dekorasi, dan display dalam level nasional maupun internasional.
Dengan
menambah
pengalaman
dari
konsumen
PT.
Wanindo Prima yang luas dari berbagai sektor, PT. Wanindo Prima menjanjikan produk dan jasa yang terbaik untuk kesuksesan dari setiap pameran. PT. Wanindo Prima kembali menghadirkan diri dengan stannya di setiap pameran. PT. Wanindo Prima membangun kerja sama dengan event organizer utama dan juga kerja sama untuk mendekorasi mall di dalam atau di luar Jakarta. Kemajuan teknologi dan kedinamisan permintaan dari konsumen menjadi tantangan untuk PT. Wanindo Prima. Itu
membuat
PT.
Wanindo
Prima
beradaptasi
dengan
perubahan
teknologi dan menciptakan inovasi baru. Sisi baiknya, designer dan teknisi selalu mengatur untuk mengembangkan produksi untuk kualitas yang lebih baik dan lebih bernilai. Kesuksesan PT. Wanindo Prima tentunya sangat bergantung pada struktur operasional yang sangat baik serta memiliki keahlian pada bidangnya masing-masing. Kombinasi antara keterampilan individu dan kerja sama tim telah membuat PT. Wanindo Prima menjadi bisnis yang kuat, memiliki sinergi yang dinamis dan
mnyediakan
konsumen.
produk
dan
pelayanan
berkualitas
untuk
semua
42 3.1.4 Visi dan Misi Organisasi
VISI Menjadi perusahaan pelayanan terpadu yang terkemuka dalam mempromosikan perekonomian. MISI Untuk menyediakan produksi berkelas dunia dan mendukung bisnis dan produk dan promosi. 3.1.5 Philosohpy 1. Peduli kepada semua pelanggan, sopan setiap waktu dan berprilaku baik 2. Membantu dan pekerja keras 3. Mudah diterima lingkungan, berani mengambil inisiatif dan kreatif 4. Bertanggung jawab, menghormati dan terintegrasi 5. Memotovasi, perusahaan.
mempromosikan
dan
menunjukan
kebanggaan
43 3.1.6 Slogan Good Service is Our Commitment. 3.1.7 Tugas Public Relations Sebagai mediator antara pihak internal perusahaan dengan pihak
eksternal
perusahaan,
menjalin
hubungan
dengan
pelanggan
maupun konsumen baru, menjaga kesinambungan kerja dengan customer, membangun citra positif perusahaan. 3.1.8 Logo dan Struktur Organisasi 5 1
3 2 4 3.1 Gambar Logo Perusahaan
Berikut merupakan arti logo PT. Wanindo Prima di atas : 1. Tetesan tinta merah : Sebagai aksen/dinamika sebuah keberanian dalam berkarya yang penuh improvisasai, berbentuk menyerupai mahkota gambaran sebuah kepemimpinan dan kesejahteraan.
44 2. Goresan tinta hitam : Gambaran dari sebuah karya yang diciptakan dengan sentuhan personal dan citarasa yang tinggi. 3. Font type : Arbeka Bold Bentuk sudut tajam dan lengkung (perpaduan fleksibelitas dan ketegasan) warna abu-abu RGB 153 (futuristik dan selalu up to date). 4. Font type : Helvetica - Regular Bentuk yang tegas dan mudah dimengerti. 5. Ring merah : Simbol
keberanian
&
kebulatan
tekad
yang
utuh,
konsistensi
terhadap hubungan dan pelayanan yang baik (engagement conceptkomitment tertinggi dlm sebuah hubungan) secara fengshui dapat diartikan pula lingkaran secara bentuk dasar berarti emas.
45
46 3.2 Metode Pengumpulan Data. 3.2.1 Desain Penelitian Elvinaro Ardianto (2011: 59) mendefinisikan penelitian kualitatif merupakan penelitian artistik. Pendekatan filosofis dan aplikasi metode dalam kerangka penelitian kualitatif dimakduskan untuk memproduksi ilmu-ilmu lunak, seperti sosiologi dan antropologi. Kepedulian utama penelitian kualitatif adalah bahwa keterbatasan objektivitas dan kontrol sosial sangat esensial. Penelitian kualitatif berangkat dari ilmu-ilmu perilaku dan ilmu-ilmu sosial. Esensinya adalah sebagai sebuah metode pemahaman atas keunikan, dinamika, hakikat holistik dari kehadiran manusia dan interaksinya dengan lingkungan. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang dalam interaksinya dengan situasi sosial kesejarahan (Danim, 2002: 35). 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodelogi kualitatif ini adalah metode wawancara mendalam dan metode studi pustaka.
47 1. Metode Wawancara Mendalam Wawancara
mendalam
(intensive/depth
interview)
adalah
teknik
mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
Wawancara
(berulang-ulang)
secara
ini
dilakukan
intensif.
dengan
Selanjutnya,
frekuensi
tinggi
dibedakan
antara
responden (orang yang akan diwawancarai hanya sekali) dengan informan (orang yang ingin peneliti ketahui/pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali). Karena itu, wawancara mendalam disebut juga wawancara intensif. Biasanya wawancara mendalam menjadi alat utama pada penelitian kualitatif. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrolatas respons informan. Artinya informan bebas memberikan jawabanjawaban yang lengkap, mendalam; bila perlu, tidak ada yang di sembunyikan. Caranya dengan mengusahakan wawancara berlangsung informal seperti sedang ngobrol (Ardianto Elvinaro, 2011: 178). 2. Riset Kepustakaan (Library Research) Riset
kepustakaan
merupakan
suatu
upaya
penulis
dalam
memperoleh data dengan memanfaatkan buku-buku perpustakaan untuk mendapatkan teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu penulis dapat memahami teori-teori yang berhubungan dengan penelitian dan menghubungkannya dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
48 3.2.3 Jenis Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan peneliti untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data ini tidak tersedia karena memang blum ada riset sejenis yang pernah dilakukan atau hasil riset sejenis sudah kedaluwarsa. Jadi peneliti, perlu melakukan pengumpulan
data
pengadaan
data
sendiri
karena
tidak
bisa
mengandalkan data dari sumber lain. (Istijano, 2005: 45) Data primer yang didapat peneliti dalam penelitian ini berasal dari wawancara
mendalam.
Wawancara
mendalam
(intensive/depth
interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam (Ardianto Elvarino, 2011: 178). 2. Data Sekunder Data Skunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lainbukan oleh peneliti sendiri-untuk tujuan lain. Ini mengandung arti bahwa peneliti sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan. Peneliti
hanya
memanfaatkan
data
yang
sudah
ada
untuk
penelitiannya. Keberadaan data skunder tidak dipengaruhi oleh riset yang akan dijalankan peneliti. Dengan kata lain, data tersebut sudah disediakan oleh pihak lain (Istijano, 2005: 38).
49 Data sekunder merupakan mendukung
proses
analisis
secondary data masalah
yang
yang dimana dapat akan
diteliti.
Data
sekunder akan didapatkan dari buku-buku, jurnal, website serta data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 3.2.4 Metode Analisis Data Menurut Afifuddin dan Saebani (2009: 159-160), prinsip pokok analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data yang terkumpul menjadi data yang sistematis, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna. Prosedur analisis data kualitatif dibagi dalam lima l angkah : 1. Mengorganisasi data Cara ini dilakukan dengan membaca berulang-ulang data yang ada sehingga
peneliti
dapat
menemukan
data
yang
sesuai
dengan
penelitiannya dan tidak membuang data yang tidak sesuai. 2. Membuat kategori, menentukan tema, dan pola Menentukan kategori yang merupakan suatu proses yang cukup rumit karena peneliti harus mampu mengelompokan data yang ada ke dalam suatu kategori dengan tema masing-masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat dengan jelas. 3. Menguji hipotesis yang muncul dengan menggunakan data yang ada. Setelah pembuatan kategori penelitian menguji kemungkinan 4. berkembangnya suuatu hipotesis dengan menggunakan data yang tersedia.
50 5. Mencari eksplanasi alternatif data. Peneliti memberikan keterangan masuk akal tentang data yang ada dengan didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data tersebut. 6. Menulis Laporan Merupakan bagian analisis kualitatif yang tidak terpisahkan. Peneliti harus mampu menuliskan kata, frase dan kalimat serta pengertian secara tepat yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan data dan hasil analisisnya. Model analisis data penelitian kualitatif ini memakai Model Strauss dan Corbin. Menurut Strauss dan Corbin, analisis data kualitatif, khususnya dalam penelitian Grounded Theory, terdiri atas tiga jenis pengodean (coding) utama, yaitu (a) pengodean terbuka (open coding), (b) pengodean berporos (axial coding), (c) pengodean selektif (selective coding). Pengodean terbuka dan berporos mengambil tempat dalam tahap-tahap
awal penelitian atau
mendekati akhir penelitian. Hal ini
karena selama proses pengodean selektif hampir selalu menemukan beberapa konsep yang meninggalkan sisa yang tidak terintegrasi dan kurang dikembangkan. Pada saat itu kedua pengodean tersebut dilakukan dalam melayani pengodean selektif. Pengumpulan data dan analisis data merupakan proses antarjaringan (interwoven process) yang erat, dan harus
terjadi
secara
bergantian
karena
analisis
data
mengarahkan
pengambilan sumber data (Strauss, dalam Emzir, 2010: 137-138).
51 3.2.5 Teknik Mencapai Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif, ada empat teknik mencapai keabsahan data, yaitu : Kredibilitas, transferabilitas, auditabilitas, konfirmabilitas, dan triangulasi. Dalam penelitian ini, penulis memilih teknik mencapai keabsahan
data
konfirmabilitas.
Konfirmabilitas
merupakan
teknik
keabsahan data yang dimana data hasil penelitian yang telah dilakukan dihubungkan
dengan
sumbernya.
Hal
ini
guna
pembaca
dapat
menentukan bahwa kesimpulan dan penafsiran yang ada, muncul secara langsung dari sumber tersebut (Daymon Christine, 2008: 428). 3.2.6 Teknik Pemilihan Informan Informan yang penulis pilih dari penelitian ini adalah informan internal
yang
perusahaan. penulis
dimana
penulis
adalah
informan
memilih
dalam
ruang
ini
informan lingkup
berasal internal internal
dari
pihak
karena
internal
pembahasan
perusahaan
sehingga
informan yang dipilih juga berasal dari internal. Hal ini dilakukan karena dengan informan internal maka hasil penelitian yang didapat akan lebih tepat. Karena informan internal akan lebih tau keadaan dalam pihak internal secara lebih jelas dan mendalam dibandingkan dengan informan eksternal yang tidak bias tahu secara mendalam masalah yang dialami oleh pihak internal sebab informan eksternal ini tidak berada langsung di perusahaan dan tidak langsung berhubungan oleh pihak internal. Maka dari itu hasil penelitian dengan informan eksternal juga
52 tidak bisa setepat dengan informan internal. Pemilihan informan ini sebaiknya di sesuaikan dengan ruang lingkup dan pembahasan penelitian agar hasil yang diinginkan dapat tercapai. 3.2.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 5 Maret-25 Mei 2012. Adapun lokasi penelitian ini berada di PT. Wanindo Prima yang beralamat di Jl. Haji Aseni 88, Komplek Kopti-Semanan, Jakarta Barat. 3.3 Permasalahan yang Ada. Masalah penelitian yang ada, telah diutarakan pada bagian kerangka pikiran
sebelumnya
yaitu
bagaimana
peran
public
relation
dalam
mengembangkan citra positif perusahaan melalui service excellence. Penelitian ini merupakan penelitian ilmiah maka penelitian ini menggunakan teori-teori seperti teori citra perusahaan dan
teori komunikasi. Dalam penelitian ini
peneliti ingin menganalisa bagaimana solusi dari permasalahan public relations PT. Wanindo Prima dalam mengembangkan citra positif perusahaan. Peneliti ingin menggali lebih mendalam mengenai service excellence dalam peranan PR mengembangkan citra positif perusahaan.
53 3.4 Alternative Pemecahan Masalah. Menurut peneliti peranan public relations PT. Wanindo Prima sudah melakukan good service dalam peranannya. Namun service tersebut belum bias disebut service excellence karena PR belum melakukan semua komponen service excellence. Menurut peneliti, alternative pemecahan masalahnya adalah dengan
meningkatkan
memberikan sanksi
standard
system
yang
berlaku
di
perusahaan,
yang tegas terhadap staff yang tidak mematuhinya,
menerapkan standard sistem juga terhadap pihak eksternal sehingga adanya dukungan dari kedua belah pihak, melakukan meeting internal yang intens untuk
meningkatkan
dan
mengevaluasi
masalah
yang
ada,
memberikan
pelatihan juga seminar untuk staff guna meningkatkan potensi dan kualitas diri untuk semakin baik lagi.