22 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan “Kompas Gramedia”
Berikut penjelasan dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi perusahaan: 1. Corporate Finance Corporate Finance berperan menjadi pengendali cash budget dan pengelola keuangan yang handal dan terpercaya bagi korporat & unit bisnis agar mampu bersaing di pasar global dan memberikan nilai tambah bagi stakeholders melalui
23 sistem pengelolaan keuangan yang terintegrasi, pendayagunaan aset secara optimum dan kepastian keabsahan hukum. 2. Corporate Human Resources Sering dikenal sebagai Human Resources Development, dalam Kompas Gramedia hal ini dikenal sebagai Sumber Daya Manusia (divisi SDM). Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang bekerja serta berkaitan di dalam Kompas Gramedia. Segala kegiatan karyawan, masuk – keluar hingga cuti serta kegiatan lainnya menjadi tanggung jawab Divisi SDM. 3. Corporate Facility Management
Corporate Facility Management berperan menjadi unit fungsional yang mampu mendukung daya saing Kompas Gramedia di pasar global melalui penyelenggaraan facility management yang berkualitas dan efisien.
4. Corporate Circulation
PT. Sirkulasi Kompas Gramedia (SKG) adalah salah satu dari sekian banyak anak perusahaan di bawah naungan kelompok usaha media terbesar di Indonesia, Kompas Gramedia. SKG yang mulai beroperasi tanggal 1 Januari 2009 merupakan hasil penggabungan seluruh Departemen Sirkulasi/Distribusi media di Kompas Gramedia. Unit usaha ini dibentuk sejalan dengan visi jangka panjang KG dalam memenangkan persaingan yang semakin ketat dan keras di masa mendatang.
24 Wilayah operasi SKG meliputi seluruh wilayah Indonesia, dengan 14 Kantor Cabang (Branch Office), 5 Kantor Penjualan (Sales Office) dan jumlah karyawan organik 300 orang dan dibantu tenaga non organik lebih dari 500 orang. SKG menangani penjualan melalui jaringan distribusi keagenan konvensional maupun modern channel yang berjumlah lebih dari 4000 agen, serta melayani penanganan pelanggan langsung (direct subscription). 5. Corporate Comptroller
Corporate Comptroller berperan menjadi Pengendali dan Pengawas Keuangan serta Konsulen perpajakan yang handal bagi unit bisnis Kompas Gramedia. Dengan menciptakan dan memastikan terlaksananya sistem keuangan yang baik, menyediakan informasi keuangan yang cepat dan akurat sebagai dukungan pengambilan keputusan manajemen, memberikan pembinaan dan pelatihan sistem keuangan serta konsultasi perpajakan sesuai peraturan.
6. Corporate IT & IS Bertanggung jawab pada pengelolaan teknologi dan mesin yang digunakan dalam kegiatan perusahaan sehari – hari. Memonitor dan menjaga segala data – data yang ada serta berkaitan dengan perusahaan. 7. Corporate Communication
Direktorat
ini
dibentuk
dengan
misi
membangun,
memelihara
dan
mengembangkan citra positif perusahaan berbasis pengetahuan terkemuka di Asia Tenggara, baik internal maupun eskternal melalui kegiatan komunikasi, tanggung
25 jawab sosial perusahaan dan pengembangan komunitas masyarakat di lingkungan perusahaan, serta kegiatan seni dan budaya.
Berbagai aktivitas seni budaya berada di bawah pengelolaan Bentara Budaya (Jakarta, Jogja, Solo, dan Bali), dan ditampilkan secara rutin dalam bentuk pengelolaan dan pameran koleksi benda-benda seni, serta kegiatan-kegiatan yang bertujuan memperkaya apresiasi masyarakat terhadap seni budaya bangsa.
8. Corporate Advertising Corporate Advertising adalah unit yang bertanggung jawab untuk pengembangan pasar iklan, pengembangan produk/paket iklan, dengan membuat paket dari proposal
iklan
terpadu
(Integrated
Marketing
Communication)
untuk
mengoptimalkan semua saluran yang dimiliki grup Kompas Gramedia. Termasuk memberikan layanan purna jual yang terbaik khususnya bagi top 12 agensi yang memiliki billing iklan terbesar di grup Kompas Gramedia. Dan itu semua dilakukan melalui sinergi dengan semua jaringan yang yang dimiliki grup Kompas Gramedia.
Dalam segala kegiatan masing – masing divisi memiliki keterikatan yang tidak terlepas. Sama halnya pada kegiatan Corporate Social Responsibility walaupun merupakan titik tumpu tanggung jawab seorang public relations, dimana dalam struktur perusahaan terletak pada Corporate Communication atau lebih dikenal sebagai divisi Marcomm. Hal ini harus dilaporkan keseluruh bagian terkait, selain
26 sebagai pemberi informasi, tetapi masing – masing divisi memiliki peran tersendiri dalam suatu kegiatan. Selain menangani kegiatan CSR, divisi marcomm juga memegang peran sebagai hubungan kemasyarakatan. Hal ini meliputi beberapa hal antara lain, pelanggan Kompas, stakeholder, para pemegang saham, hingga kegiatan Internal lainnya. Seperti, gathering karyawan, pengelolaan alat – alat yang berhubungan dengan hadiah (merchandise) yang biasa digunakan sebagai alat sponsorship pada acara – acara tertentu yang didanai oleh Kompas.
3.2 Sejarah dan Prosedur Perusahaan 3.2.1 Sejarah Perusahaan Kompas Gramedia merupakan perusahaan besar yang menaungi banyak media di Indonesia. Mulai dari cetak hingga televisi. Salah satu produk perusahaan yang sudah bertahan sangat lama adalah Koran Kompas yang dikenal sebagai media cetak tertua dengan umur yang dewasa diantara para media lainnya. Singkat cerita mengenai Kompas Gramedia, Kompas diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari Kelompok Kompas Gramedia (KG). Untuk memudahkan akses bagi pembaca di seluruh dunia, Kompas juga terbit dalam bentuk media internet bernama kompas.com yang dikelola oleh PT. Kompas Cyber Media. Kompas.com berisi berita-berita yang diperbarui secara aktual dan juga memiliki sub kanal koran Kompas dalam bentuk digital.
27 Dikutip melalui www.kompasgramedia.com berikut penulis sampaikan beberapa rangkuman penting sejarah serta perjalanan Kompas:
Pada awalnya Petrus Kanisius(PK) Ojong dan Jakob Oetama(JO) bersama J. Adisubrata dan Irawati,SH bersama-sama menerbitkan majalah bulanan Intisari pada tanggal 17 Agustus 1963 dengan tujuan memberikan bacaan untuk membuka cakraawala bagi masyarakat Indonesia. Majalah ini mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat hingga mencapai oplah 11.000 eksemplar pada saat itu. Hampir tiga tahun kemudian tepatnya pada tanggal 28 Juni 1965, terbitlah Surat Kabar Kompas yang berawal dari ide untuk menerbitkan koran untuk melawan pers komunis. Pada mulanya Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar.
Melihat perkembangan usaha yang sangat baik dan dengan semangat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan kerja baru, PK Ojong mulai melakukan diversifikasi usaha. Pada tanggal 2 Februari 1970 didirikan Toko Buku Gramedia untuk memperkuat penyebaran produk dan menjual buku-buku yang berasal dari luar negeri. Sebagai langkah awal, dibuka sebuah toko kecil berukuran 25 m2, di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.
Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan fenomena meningkatnya penggunaan jaringan internet untuk mendapatkan informasi, maka Harian Kompas membuat versi online dari harian
28 Kompas
cetak
yang
disebut
Kompas
Online
dengan
alamat
http://www.kompas.com. Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri dibawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat ini Kompas Online diubah menjadi Kompas.com.
Upaya diversifikasi kembali dilakukan pada tanggal 25 November 2005, dengan mendirikan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yang dikelola oleh Yayasan Media Informasi Kompas Gramedia. UMN merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses belajar mengajar. Pada awalnya, sebagai tempat belajar mengajar, UMN menyewa gedung BNI46 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Pada tahun 2009 UMN membangun gedung sendiri dan diresmikan pada tanggal 2 Desember 2009, bertempat di Gading Serpong, Summarecon, Tangerang.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi lingkungan bisnis di media, bisnis media cetak diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era digital. Dengan demikian sosok media selanjutnya ditampilkan melalui multi media, multi channel, dan multiplatform (MMM). Maka pada awal tahun 2009 media televisi mulai dijajagi kembali. Kompas Gramedia Television (Kompas Gramedia Tv) menjadi kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis di televisi yang dimulai dengan pembentukan proyek Kompas Gramedia TV pada awal Oktober 2009. Proyek ini memulai kegiatannya dengan membentuk Kompas Gramedia Production yang diberi tugas untuk memproduksi program acara yang memberikan value added kepada pemirsa, sehingga programprogram yang akan ditayangkan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai
29 sosial
dan
pendidikan.
Proyek
Kompas
Gramediatv
sekaligus
juga
mempersiapkan terbentuknya Kompas Gramedia Tv Network, Kompas Channel, Kompas Gramedia Vision, dan Kompas TV.
3.2.2 Prosedur Perusahaan
Kompas memberlakukan prosedur yang berlaku pada setiap divisi, hal ini terkait dengan tanggung jawab masing – masing divisi. Secara garis besar, prosedur sebuah media cetak ialah mulai dari wartawan mencari berita, membawa ke editor, melalui tahap gate-keeper, hingga penyusunan layout koran, dan tercetak. Hasil dari koran yang sudah tercetak akan memasuki divisi sirkulasi guna pendistribusian ke masing – masing agen atau daerah. Tetapi diantara tugas utama Kompas sebagai media penyalur informasi, masing – masing divisi juga bertugas memegang tanggung jawabnya yang dijalankan berdasarkan visi dan misi kompas selama 74 Tahun ini. Dibawah naungan Kompas Gramedia, Kompas dengan sepakat menjalan nilai – nilai luhur yang ada berlandasakan atas visi dan misi perusahaan yakni : "Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera”
30 Guna mewujudkan Visi dan Misi Kompas Gramedia, dibutuhkan manusia KG yang memahami dan menghayati nilai-nilai luhur sebagaimana telah diwariskan oleh para pendiri,yakni caring, credible, competent, competitive, customer delight. Dimana semua hal ini terinsipirasi dari satu hal yakni tagline “Amanat Hati Nurani Rakyat”.
Amanat prosedur perusahaan inilah yang tetap dijaga dan dihayati sampai pada detik ini, dan ini menjadi pegangan penting bagi Kompas untuk menjaga kestabilan perusahaan tidak hanya dari dalam tetapi dari lingkungan sekitar Kompas. Dan atas semua hal inilah Kompas dirasa sangat perlu untuk melakukan kegiatan sosial, dengan penyisihan dana sebagian guna mengisi Dana Kemanusiaan Kompas, Kompas sepakat untuk terus bergerak tidak hanya sebagai perusahaan media cetak tetapi dalam kegiatan sosial, atau CSR.
CSR Kompas sendiri telah dilakukan sejak tahun 2005 silam, tetapi sedang gencar dilaksanakan sejak tahun 2007. Hal ini juga dilakukan setelah mendapat kewajiban dari pemerintah dalam menggalakan undang – undang dasar tahun 2007 yang mengharuskan setiap perseroan yang menggunakan bahan baku sumber daya alam untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Ini juga termasuk dalam prosedur perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial yang setidaknya harus dilakukan kurang lebih setiap dua hingga tiga bulan sekali.
31 3.3 Metodelogi Penelitian
3.3.1 Data Primer
Mengutip dari Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber informan pertama yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara terhadap para pihak terkait pelakasanaan Corporate Social Responsibility serta melakukan observasi yang dilakukan selama melakukan kerja praktek lapangan selama kurang lebih tiga bulan, bersamaan dengan adanya pelaksanaan kegiata Corporate Social Responsibility tersebut. Berikut adalah teknik pengumpulan data primer: 1. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakankomunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung. Sampel informan bagi metode kualitatif sifatnya purposive itu artinya sesuai dengan maksud dan tujuan peneliti (Raco, 2012: 116). Disini penulis memilih informan yang penulis anggap memahami betul seluk beluk penelitian penulis, serta terkait secara langsung dengan kegiatan penelitian tersebut. Wawancara ini akan mengambil tiga(3) informan sebagai sumber informasi, diantaranya:
32 a. Bapak Lukminto Wibowo (Head of Marcom Division), selaku kepala divisi bagian komunikasi kompas yang membawahi segala kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan. b. Bapak Hengky .M selaku public relations yang bertanggung jawab di lapangan kegiatan Corporate Social Responsibility “Aksi Bersih Kompas – Prudential 2012” c. Bapak Syamsudin Noor selaku Lurah Palmerah Selatan
2. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjala Pada waktu melakukan obesrvasi kegiatan, penulis turut berpartisipasi langsung serta mengamata orang – orang yang sedang melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility. Selama kurang lebih tiga(3) bulan penulis melakukan observasi lapangan dan terjun langsung dalam pelaksanaan. Disinilah penulis dapat menggambarkan dan menjelaskan apa dan bagaimana proses berlangsungnya kegiatan dari awal hingga akhir pelaksanaan.
33 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
3.4 Teknik Analisis Data Menurut Nasution(2003) pada buku Metodelogi Penelitian(Ardianto, 2011: 216) data yang diperoleh dari lapangan harus segera dituangkan dalam bentuk tulisan dan analisis. Salah satu cara yang dapat dianjurkan ialah dengan melakukan hal sebagai berikut: 1. Mereduksi Data, data yang diperoleh dari lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci 2. Mendisplay Data, agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian tertentu dari penelitian itu, harus diusahakan membuat martiks, grafik, network, atau charts 3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan itu mula – mula masih tentative, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data kesimpulan itu akan lebih grounded. Selama penelitian berlangsung kesimpulan senantiasa harus diverifikasi.
34 3.4.1
Validitas
Dalam memverifikasi sebuah data diperlukan tahapan validitas yakni guna melihat keabsahan data yang penulis peroleh sehingga mendapatkan intrepretasi yang lebih mendalam dari hasil data tersebut. Triangulasi adalah sebuah pendekatan multimetode untuk melihat suatu fenomena dengan berbagai perspektif antara lain dari data – data primer maupun data – data sekunder. Jenisjenis triangulasi antara lain triangulasi data (sering kali juga disebut dengan triangulasi sumber), triangulasi metode, triangulasi teori, dan triangulasi peneliti seperti yang diungkapkan Patton (Pawito, 2007:99)
3.5 Permasalahan Yang Ada Dalam setiap penyelenggaraan suatu acara tentu tidak lepas dari latar belakang serta permasalahan yang dihadapi selama kegiatan berlangsung. Dalam hal ini penulis menemukan beberapa titik permasalahan yang dihadapi selama masa penelitian antara lain: (1)pra-acara seperti meeting dengan partner,(2)sounding area,(3)kepada para aparat terkait, (4)premanisme di lapangan,(5)hingga koordinasi lapangan pada saat acara berlangsung. Disinilah menjadi tantangan tersendiri bagi
seorang public relations untuk
mengaplikasikan teori yang ada dengan dengan praktik lapangan yang disesuaikan dengan situasi serta kondisi.
35 3.6 Alternatif Pemecahan Masalah Pengaplikasian komunikasi yang baik, terarah menjadi salah satu senjata yang paling baik dalam menengahkan permasalahan yang banyak dihadapi sebelum atau selama acara berlangsung. Mengambil unsur terbaik dari suatu rundingan dan meminimalisir noise yang ada, sehingga dapat menciptakan komunikasi yang efektif. Namun tidak dapat dipungkiri hal ini terkadang tidak dapat berjalan sesuai pelaksanaan. Disinilah peran PR sangat diuji, untuk terus berupaya menyelesaikan dan menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut. Seperti halnya menyelesaikan masalah yang timbul sebelum acara berlangsung, ketika pada saat rapat belum sampai juga dengan kata mufakat dengan partner. Sebagai wujud sosial dan bertanggung jawab kita, kita harus bertahan dan mencoba mengajak partner mengenal lingkungan yang akan kita sosialisasikan. Atau pada saat sounding area di kelurahan – kelurahan tertentu Kompas mengalami kendala yang kurang mengenakan. Dimana keadaan kami ditolak secara halus karena kelurahan tersebut takut tersorot dengan media. Namun setelah Kompas menjelaskan maksud dan tujuan datang ke wilayah tersebut akhirnya mereka paham dan mengerti maksud kedatangan Kompas. Lain lagi ketika premanisme memanfaatkan keadaan, dimana penulis dan tim PR seringkali mendapati pungli(pungutan liar) hanya karena parker untuk beberapa saat di lokasi CSR yang sering dikunjungi untuk melakukan peninjauan, atau para tukang yang mendapatkan pungutan liar di wilayah tersebut, tetapi lagi – lagi hal tersebut harus bisa penulis dan tim selesaikan sehingga tidak menjadi masalah yang panjang dan komunikasi yang baik adalah salah satu solusi terbaik untuk itu.