BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1
Sejarah PT PAM Lyonnaise Jaya Pada bulan Juni 1997, Perjanjian Kerjasama ditandatangani antara PT PAM Lyonnaise Jaya (“Perseroan”) dan Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Raya (“PAM JAYA”) untuk 25 tahun kontrak konsesi yang dimulai sejak tanggal 1 Pebruari 1998. Sebagai akibat dari krisis ekonomi dan sosiopolitik di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2000, maka Perjanjian Kerjasama tersebut dinegosiasikan kembali dan berhasil menghasilkan
suatu
Perjanjian
Kerjasama
yang
Diperbaharui
yang
ditandatangani pada tanggal 22 Oktober 2001 dan kemudian diubah kembali pada tanggal 24 Desember 2004, yang mencakup proses Rebasing untuk periode tahun 2003 sampai dengan 2007. Perseroan didirikan di Jakarta untuk meningkatkan penyediaan dan pelayanan air bersih untuk masyarakat di wilayah Barat Jakarta dan merupakan bagian dari kelompok usaha SUEZ ENVIRONNEMENT, yang merupakan anak perusahaan SUEZ dengan kegiatan usaha di bidang jasa penyediaan air bersih dan penanganan limbah, dan berbagai peralatan terkait. Pada tanggal 25 Juli 2006, SUEZ ENVIRONNEMENT menjual sahamnya sebesar 49% di PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) kepada PT Astratel Nusantara (Astratel-30%) dan Citigroup Financial Products Inc. (Citigroup19%).
33
34
Berdasarkan persetujuan BKPM dan anggaran dasarnya, kegiatan usaha Perseroan mencakup antara lain untuk pengadaan dan penyediaan air bersih
beserta
kegiatan
usaha
lain
yang
terkait
seperti
transmisi/pendistribusian air, pengelolaan air, dan lain-lain.
3.1.1 Kegiatan Perusahaan
Gambar 3.1.1.1 Jumlah Jaringan Air Bersih
Perseroan telah berhasil memberikan akses pelayanan air bersih bagi lebih dari 3 juta masyarakat di wilayah Barat Jakarta.Disamping itu, sejak tahun 1998, Perseroan juga telah meningkatkan akses pelayanan air bersih bagi pelanggan sosial sebesar 456% dan pelanggan berpenghasilan rendah sebesar 64% seperti pada grafik berikut ini.
35
Gambar 3.1.1.2 Jumlah Pelanggan PALYJA
Perseroan terus merehabilitasi jaringan pipa yang sudah tua dan bocor untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan air bersih kepada pelanggan. Investasi tahunan Perseroan (dalam milyar rupiah) dapat terlihat dalam grafik 2.iii. berikut ini:
Gambar 3.1.1.3 Jumlah Investasi Perusahaan
Dengan nilai investasi sekitar Rp 1,03 triliun, Perseroan telah merehabilitasi pipa air bersih sepanjang 646 km dan memperluas jaringan baru pipa air bersih sepanjang 713 km di wilayah Barat Jakarta. Dengan direhabilitasinya pipa tersebut di atas, Perseroan dapat mengurangi tingkat kehilangan air dari 62% pada tahun 1998 menjadi
48%
pada
bulan
Desember
2006.
36
Grafik di bawah ini memperlihatkan panjangnya pipa air bersih yang telah direhabilitasi dan diperluas setiap tahunnya (dalam kilometer):
Gambar 3.1.1.4 Jumlah Panjang Pipa
Air bersih yang didistribusikan dalam wilayah konsesi Perseroan di wilayah Barat Jakarta terdiri dari air bersih yang diproduksi oleh Perseroan dan air curah olahan yang dibeli dari PDAM Tangerang dan Thames PAM Jaya (“TPJ”). Pada tahun 2006, Perseroan mendistribusikan 66% (sekitar 5.332 liter per detik) air bersih yang berasal dari produksi sendiri dan 34% (sekitar 2.759 liter per detik) yang dibeli dari PDAM Tangerang dan TPJ.
3.1.2
Air Bersih Yang Diproduksi oleh Perusahaan Perseroan menggunakan 2 (dua) unit instalasi pengolahan air utama (Pejompongan I – 2.000 liter per detik dan Pejompongan II – 3.600 liter per detik) dan 2 (dua) unit instalasi pengolahan air tambahan (Cilandak – 400 liter per detik, Taman Kota – 200 liter per
37
detik). Total kapasitas produksi terpasang Perseroan adalah sekitar 6.200 liter per detik. Setiap unit instalasi pengolahan air bersih dilengkapi
dengan
fasilitas
pompa
dan
penampungan.
3.1.2.1 Produksi Air Bersih Dari Kanal Tarum Barat Penyaluran air baku ke instalasi Pejompongan I dan II diperoleh dari Kanal Tarum Barat yang dioperasikan oleh Perum Jasa Tirta II (PJT-II). Air baku tersebut berasal dari waduk Jatiluhur yang letaknya sekitar 70 km dari tenggara Jakarta. Selama musim kemarau, sekitar 60% dari total aliran diperlukan untuk kebutuhan air baku tersebut dan pada musim lainnya kurang dari 40%. Selebihnya dipasok dari Kali Bekasi.
Gambar 3.1.2.1 System Distribusi Air Baku Jakarta
38
3.1.2.2 Produksi Air Bersih Dari Kali Krukut dan Kali Pesanggrahan Instalasi Cilandak Instalasi pengolahan air bersih Cilandak terdiri dari 2 (dua) unit produksi masing-masing berkapasitas 200 liter per detik dan memasok kurang lebih 4% dari seluruh air bersih yang diproduksi Perseroan. Unit yang pertama dibangun pada tahun 1977. Unit kedua dioperasikan pada bulan Pebruari 2001. Air baku
dari
instalasi
ini
berasal
dari
kali
Krukut.
Instalasi Taman Kota Instalasi Taman Kota memasok kurang lebih 2,5% dari seluruh volume air bersih yang diproduksi Perseroan. Fasilitas ini dibangun pada tahun 1982 dengan kapasitas sebesar 50 liter per detik. 3 (tiga) unit tambahan dengan kapasitas masingmasing sebesar 50 liter per detik telah di pasang pada awal tahun 90-an. Air baku dari instalasi ini berasal dari Kali Pesanggrahan. 3.1.3 Air Bersih Yang Dipasok oleh Pihak Ketiga Air curah olahan sebagian besar dipasok oleh instalasi pengolahan air Serpong yang terletak di Tangerang tepatnya disekitar sungai Cisadane. Air bersih dipasok melalui jaringan pipa ke pusat distribusi, DCR4 dan DCR5, yang dilengkapi dengan penampungan air (reservoir) dan stasiun pompa. Volume yang dipasok dari instalasi pengolahan air Serpong dan dialokasikan ke wilayah Barat Jakarta
39
adalah sebesar 2.625 liter per detik dan pada tahun 2006 Perseroan memanfaatkan 94% dari volume yang dialokasikan. DCR5 berlokasi di Lebak Bulus dan memasok kurang lebih 12% dari air yang didistribusikan, sedangkan DCR4 yang berlokasi di Kedoya wilayah UPP Barat memasok 21% dari air yang didistribusikan. Selain itu, air curah olahan juga dipasok oleh TPJ yang merupakan pemegang konsesi wilayah Timur Jakarta (sekitar 0,6% dari air yang didistribusikan) dan Tangerang Cikokol (sekitar 1% dari air yang didistribusikan), keduanya memasok secara langsung ke jaringan distribusi. 3.1.4 Pelayanan Pelanggan Pelanggan adalah prioritas utama dari Perseroan dan Perseroan berupaya untuk melayani pelanggannya dengan baik. Hingga saat ini, Perseroan memiliki pusat layanan 24 jam yang siap menanggapi kebutuhan darurat pelanggan seperti layanan mobil tangki, layanan kebocoran dan lain-lain. Data pelanggan Perseroan dikelola melalui sistem jaringan online. Setiap pelanggan dapat membayar tagihannya dengan mudah melalui Citibank 1 bill, Bank BCA (ATM dan debit langsung), loket Bank Bukopin, Bank Permata, fasilitas debit langsung Bank BII, Bank Mandiri, semua kantor pos di Jakarta dan loket-loket di kantor hubungan pelanggan Perseroan. 3.1.5. Tentang Obligasi Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 2005, Perseroan memperoleh surat pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran dari Bapepam untuk penerbitan Obligasi PT PAM Lyonnaise Jaya
40
I Tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok
seluruhnya
sebesar
Rp
650
milyar.
Sehubungan dengan penerbitan obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yaitu: A-
(Single
A
Minus;
Stable
Outlook)
Pada tanggal 12 Juli 2005 obligasi tersebut tercatat di Bursa Efek Surabaya (“BES”) dan secara resmi mulai dapat diperdagangkan.
41
3.2
Struktur Organisasi Perusahaan
42
3.2.1
Visi dan Misi PT PAM Lyonnaise Jaya
VISI lama
VISI baru
"Menjadi perusahaan unggulan dalam jasa "Menjadi perusahaan penyedia pelayanan penyediaan air layak minum (potable
air pilihan di Indonesia dengan
water services) dan menjadi acuan untuk memberikan kepuasan pelanggan dan Indonesia dengan melebihi harapan
nilai tambah kepada para stakeholder"
stakeholder"
MISI
1. Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan kita dengan tingkat pelayanan yang tinggi dan dengan menyediakan air dengan kuantitas, kesinambungan dan kualitas yang baik melalui operasi yang unggul 2. Untuk menjaga kerjasama yang berkesinambungan dengan stakeholder publik untuk kepentingan masyarakat seraya tetap memenuhi peraturan yang berlaku 3. Untuk mengembangkan potensi karyawan agar karyawan dapat memaksimalkan kinerja, puas dalam bekerja serta memberikan kepada karyawan lingkungan yang sehat dan aman 4. Untuk memberikan kepada stakeholder kita tingkat pengembalian modal pada waktunya. 5. Untuk memberikan pertanggungjawaban sosial, melindungi lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. 6. Berhubungan baik dengan semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sumber air dalam rangka meningkatkan kesadaran umum tentang kelangkaan air.
43
7. Untuk mengembangkan kerjasama strategis jangka panjang dengan rekan bisnis kita. 8. Untuk menjaga citra perusahaan yang baik.
TATA NILAI
1. Tanggung jawab sosial dengan memperhatikan kepentingan semua pelanggan. 2. Akuntabilitas dan Tanggung jawab terhadap masalah. 3. Profesionalisme dan Upaya mencapai keunggulan. 4. Tata Kelola yang baik (Good Governance) dan keterbukaan. 5. Penghargaan terhadap individu / lingkungan / masyarakat. 6. Komitmen, Kesetiaan dan Dedikasi kepada perusahaan. 7. Kepercayaan / Etika. 8. Kerjasama dan Semangat Kelompok. 9. Keadilan (fairness). 10. Kejujuran 11. Kepedulian (melebihi yang wajib)
Company Objectives 2007
• Water sold/Air Terjual: 137million m3 • NRW/Tingkat Kehilangan Air: 46.8% • EH&S/Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Astra Green Company = Blue Level;
44
Astra Friendly Company =3 Star; FR = 5; SR = 0.2; Audit rating = 80%; Fatal accident = 0, vehicle rate accident 0.1/year
Perspektif: Proses Internal
• Mempunyai bisnis proses yang efektif: memperbaiki bisnis proses (audit, compliance/Tata Kelola Perusahaan yang Baik, PDCA, dll). • Rebasing: Mencapai target persetujuan sebelum 31 Dec 2007. • Memperbaiki hubungan kita dengan pemerintah dan institusi: mengidentifikasi semua unsur terkait yang penting dan hubungan mereka, memetakan institusiinstitusi tersebut. • Mengimplementasikan
sistem
manajemen
Lingkungan,
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja (PALYJA & Kontraktor) dan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Perspektif: Pelanggan
• Meningkatkan citra perusahaan: membuat dan melaksanakan strategi komunikasi ke semua stakeholder (internal dan eksternal).
45
3.3
Prosedur yang Berlaku Prosedur yang digunakan oleh team Public Relation PT PAM Lyonnaise Jaya dalam mensosialisasikan program Air Bersih Siap Minum di lingkungan kerja perusahaan antara lain adalah : 1. Menyebarkan Informasi Terkait Program Air Bersih Siap Minum Melalui Internal Memo Yang Dikirimkan ke Email Tiap – Tiap Karyawan Team PR PALYJA mempersiapkan draft Internal Memo yang berisi penjelasan perihal Program Air Bersih Siap Minum. Internal Memo tersebut akan ditandatangani oleh Presiden Direktur PALYJA. Kemudian, sekretaris Presiden Direktur PALYJA akan mendistribusikan Internal Memo tersebut kepada tiap – tiap karyawan melalui email. 2. Melakukan Presentasi di Tiap – Tiap Kantor PALYJA Team PR PALYJA dibantu dengan Departmen Water Quality akan mempersiapkan bahan presentasi yang berisi penjelasan mengenai Program Air Bersih Siap Minum lengkap dengan hasil analisa air tersebut. Lalu mereka akan menginformasikan kepada penanggung jawab di tiap – tiap lokasi kantor PALYJA mengenai waktu presentasi. Selanjutnya penanggung jawab dari tiap – tiap kantor akan memilih dan mengundang perwakilan dari tiap – tiap department yang ada pada lokasi kantor tersebut untuk datang pada saat presentasi Program Air Bersih Siap Minum. 3. Menyebarkan Melalui Majalah ALIR ( Majalah Internal PALYJA ) Majalah ALIR adalah majalah internal PALYJA dimana pengelola dan penanggung jawab majalah tersebut adalah team Public Relation . Penjelasan mengenai Program Air Bersih Siap Minum ini dijadikan
46
artikel yang ada pada Majalah ALIR. Majalah ALIR ini akan dibagikan ke tiap- tiap karyawan dan karyawati PT PAM Lyonnaise Jaya secara langsung oleh penanggung jawab di tiap – tiap kantor PALYJA.
3.4
Metode Pengumpulan data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, dan observasi langsung ke lokasi PT PAM Lyonnaise Jaya untuk memperoleh data yang akurat. Adapun untuk responden wawancara merupakan karyawan atau Karyawati PT.PAM lyonnasie jaya . Karyawan :
- Amir Rhamdan (staf department konstruksi di lokasi pejompongan office) - Rony S wongso (staf departemen Technical Planning di lokasi pejompongan office)
Karyawati :
- Retno Sawitri (staf departemen aset management di lokasi pejompongan office). - Yurike Mega Sari (staf department Distribusi di lokasi pejompongan office) -
Carbelyn
Septwit
(
staf
department
Corporate
Communication & Social Reponsibility ). Wawancara dilakukan guna memperoleh gambaran mengenai kondisi PT. PAM Lyonnaise Jaya setelah program Air Bersih Siap Minum disosialisasikan di lingkungan kerja mereka dan mengetahui strategi yang digunakan oleh team Public Relation PALYJA dalam mensosialisasikan program tersebut.
47
3.5
Permasalahan yang Ada PT PAM Lyonnaise jaya sudah sangat di kenal di dalam kualitas air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, tetapi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Palyja, maka pada tahun 2009 dibentuklah satu departemen yang bernama Water Quality Departement yang bertugas untuk meningkatkan kualitas air palyja. Salah satu program dari department ini adalah meningkatkan kualitas air bersih Palyja menjadi air bersih siap minum. Program ini sudah mulai berjalan sejak tahun 2010. Tetapi di lingkungan masyarakat Jakarta khususnya, tidaklah mudah untuk mengubah keinginan mereka untuk meminum air langsung dari keran rumah mereka. Masyarakat akan lebih memilih meminum air yang berasal dari mata air pegunungan dibanding meminum air yang berasal dari keran rumah mereka , walaupun air tersebut sudah di uji dan di analisa kelayakannya. Oleh karena itu, demi kesuksesan program Air Bersih Siap Minum Palyja ini, program ini akan mulai di implementasikan terlebih dahulu di lingkungan kerja Palyja, dimana karyawan dan karyawati Palyja yang merupakan bagian dari masyarakat Jakarta akan berperan sebagai konsumen.
Air adalah kebutuhan mendasar umat manusia dan tidak dapat dipungkiri, air sangat berperan penting dalam kehidupan makhluk hidup, terlebih lagi untuk manusia. Kita menggunakan air dalam kehidupan seharihari untuk mandi,mencuci, dan yang terpenting untuk minum.Oleh karena itu banyak saran – saran dari para ahli untuk meminum air putih minimal 1 liter per hari untuk kesehatan tubuh, menyembuhkan penyakit, bahkan untuk kecantikan kulit sekalipun. Oleh karena itu, tentunya, tidaklah mudah untuk
48
mengubah persepsi ataupun keinginan seseorang, apalagi hal tersebut berhubungan dengan kesehatan tubuh mereka.
Hal mendasar yang menjadi ketakutan para karyawan / karyawati PALYJA untuk meminum air bersih ini adalah mereka takut akan terkena penyakit seperti diare serta masih adanya bau klorin pada air ini. Karena mereka mengetahui seperti apakah warna dari air tersebut sebelum diolah,dan mereka mengetahu darimana air tersebut berasal. Hal itulah yang menambah ketakutan para karyawan dalam mengkonsumsi Air Bersi Siap Minum ini.Tetapi,diharapkan hal ini tidak akan mempengaruhi pada saat program ini di sosialisasikan ke masyarakat Jakarta.
3.6
Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif untuk mengatasi permasalahan yang ada pada PT PAM Lyonnaise Jaya dalam mensosialisasikan air bersih siap minum di lingkungan kerjanya,adalah dengan menon-aktifkan atau menarik seluruh dispencer untuk air pegunungan yang terdapat di lingkungan kerja PALYJA dan menggantinya dengan dispencer yang langsung terhubung ke kran. Sehingga para karyawan / karyawati tetap dapat menikmati air bersih siap minum ini dalam keadaan dingin ataupun panas sesuai dengan keinginan mereka. Tentunya pemecahan masalah ini menjadi alternatif kedua dalam permasalahan sosialisasi air bersih siap minum ini, karena pastinya banyak karyawan / karyawati yang pro maupun kontra dengan keputusan ini. Air minum adalah kebutuhan mendasar umat manusia,sehingga hal tersebut
49
terlalu sensitive jika harus di perdebatkan.Management dalam hal ini tidak dapat memaksakan kehendak mereka, karena hal ini merupakan hak seseorang untuk memilih yang terbaik untuk kelangsungan hidup mereka.