Reliability to Sustain Kehandalan Untuk Tumbuh dan Terus Berkembang
Menara Standard Chartered Lantai 15 & 16 Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164 Jakarta 12950 Indonesia Phone : (62-21) 2553 2400, Fax : (62-21) 2553 2411 www.pertamina-pdsi.com
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT 2011
KANTOR PUSAT
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2011
Reliability to Sustain
Kehandalan Untuk Tumbuh dan Terus Berkembang
DAFTAR ISI C o n t e n t s IKHTISAR UTAMA IKHTISAR KEUANGAN IKHTISAR OPERASI PENCAPAIAN KPI PERUSAHAAN 2011 PETA SEBARAN AREA OPERASI RIG PDSI 2011 PERISTIWA PENTING 2011 PENGHARGAAN 2011
2 2 3 5 7 8 9
PROFIL PERUSAHAAN 10 SEKILAS PERSEROAN 13 SEJARAH SINGKAT PERSEROAN 14 STRUKTUR KORPORASI 15 KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM 15 VISI DAN MISI 17 TATA NILAI 18 STRATEGI JANGKA PANJANG 19 ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN 20 PDSI STRATEGY MAP 21 STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN 21 PROFIL DEWAN KOMISARIS 22 PROFIL DEWAN DIREKSI 26 LAPORAN KOMISARIS UTAMA 32 LAPORAN DIREKTUR UTAMA 36 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TINJAUAN UMUM 2011 PRODUK/ JASA PDSI PROSPEK 2012 EKONOMI DAN INDUSTRI DRILLING SECARA KESELURUHAN URAIAN TENTANG ASPEK PEMASARAN REALISASI INVESTASI 2011 PEMBAHASAN ATAS KINERJA BISNIS KINERJA KEUANGAN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 80 KOMITMEN GCG 85 KEBIJAKAN MANAJEMEN 87 TUJUAN PENERAPAN GCG 88 PENGUKURAN IMPLEMENTASI GCG 88 STRUKTUR DAN HUBUNGAN TATA KELOLA 89 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) 89 DEWAN KOMISARIS 91 DEWAN DIREKSI 94 KOMITE AUDIT 96 REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 98 MEKANISME GCG 100 ETIKA BISNIS DAN ETIKA KERJA 103 SISTEM DAN PROSEDUR PERSEROAN 104 PENGENDALIAN RISIKO PERSEROAN 105 INTERNAL AUDIT 117 LAPORAN KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA MANUSIA LAPORAN K3LL TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
122 124 133 144
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS PERNYATAAN DEWAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN AUDITED 2011
148 149 151
42 44 44 46 47 51 52 53 70
Growth of a company rests on the strength of the response in answering the challenges of an increasingly dynamic business world. Response is contained in a smart and sharp management strategy in seeing any value and opportunity. PDSI responds to challenge by strengthening the basic competencies, expertise, and skills to be able to work more reliably. Ready to provide solutions and make every customer as a partner. Reliable, trustworthy, and thriving/growing.
1
PDSI 2011 Annual Report
Pertumbuhan sebuah perusahaan bertumpu pada kekuatan respon dalam menjawab tantangan dunia usaha yang semakin dinamis. Respon tersebut tertuang dalam strategi manajemen yang cerdas dan bernas dalam melihat setiap nilai dan peluang. PDSI menjawab tantangan dengan memperkuat kompetensi dasar, keahlian, dan ketrampilan untuk dapat bekerja lebih handal. Siap menyediakan solusi dan menjadikan setiap pelanggan sebagai mitra kerja. Handal, terpercaya, dan bertumbuh.
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHT
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah)
URAIAN
2009*
2010*
2011*
LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan
COMPREHENSIVE PROFIT/LOSS 1,507,258
1,402,246
1,629,013
EBITDA **
474,169
498,085
379.339
EBITDA **
718,679
636,441
369,395
Gross Income
Laba Usaha
593,268
445,364
199,069
Comprehensive Income
Laba Bersih
332,424
310,233
138,364
Net Income
7.60
0.95
0.42
Comprehensive Basic Earning per Share
1,490,416
1,325,840
1,515,579
Current Asset
288,262
915,065
1,994,759
Fixed Asset - Net
POSISI KEUANGAN Aset Lancar Aset Tetap - Bersih Aset Lain-Lain
FINANCIAL POSITION
13,250
69,232
98,110
Other Assets
Jumlah Aset
1,791,928
2,310,137
3,608,448
Total Assets
Liabilitas Lancar
1,325,488
963,070
2,350,748
Current Liabilities
Liabilitas Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas
1,946
18,584
11,512
Non-Current Liabilities
1,327,434
981,654
2,362,260
Total Liabilities
464,494
1,328,483
1,246,188
Total Equity
INDIKATOR KEUANGAN Return on Equity Return on Investment
FINANCIAL INDICATORS 251.70%
30.47%
31.52%
Return on Equity
28.03%
21.83%
13.00%
Return on Investment
Operating Profit Margin
39.36%
31.76%
10.68%
Operating Profit Margin
Net Profit Margin
22.05%
22.12%
8.49%
Net Profit Margin
4.09%
17.89%
9.08%
Cash Ratio
112.44%
137.67%
66.40%
Current Ratio
295,71
196,63
85.02
Collection Periods
12.80
21.32
20.39
Inventory Turn Over
Cash Ratio Current Ratio Collection Periods
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Revenue
Laba Kotor
Laba Bersih per Saham Dasar
2
DESCRIPTION
Inventory Turn Over Total Asset Turn Over
89.16%
61.92%
55.63%
Total Asset Turn Over
Equity to Total Asset
25.92%
57.51%
34.52%
Equity to Total Asset
* Laporan Keuangan Diaudit ** Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi
* Audited Financial Statements ** Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Ammortization
IKHTISAR UTAMA GENERAL OVERVIEW
Ikhtisar Operasi
Operational Overview
Kinerja operasi tahun 2011 terlihat dari pencapaian
Operatinal performancein 2011can be seen fromthe
tingkat rig availability sebesar 97,52% dari 32 unit rig
achievementsofrigavailability at97.52% of32
yang dioperasikan , termasuk 2 unit rig brand new, yaitu
operatingrigs, includingtwounits ofbrandnewrigs,
D-1000/52 (1000HP) dan D-1500/53 (1500HP). Sepanjang
D-1000/52 (1000HP) andD-1500/53 (1500HP).
tahun 2011, rig PDSI telah selesai mengerjakan 262
Throughout2011, PDSI’s rigs have completed262wells,
sumur, yang terdiri dari 5 sumur Eksplorasi, 74 sumur
consistingoffiveexplorationwells, 74 Exploitation wellsand
Eksploitasi dan 183 sumur workover.
183workoverwells.
Downtime ratio dari seluruh rig PDSI pada tahun 2011
Downtime Ratio of all PDSI rigs in 2011 was 2.23%,
adalah 2.23%, dihitung dengan membandingkan total
calculated by comparing the total hours of downtime
jam downtime saat operasi dengan jumlah jam kerja,
during the operation by the number of work hours,
sepanjang tahun 2011. Hal ini dapat dicapai tidak lepas
during 2011. This achievement cannot be separated from
dari kinerja fungsi maintenance yang berhasil mengelola
the performance of maintenance functions that managed
overhaull sejumlah 48 unit engine, 43 unit BOP, dan
to overhaul 48 engine units, 43 BOP units, and to calibrate
melakukan kalibrasi instrument untuk 22 rig.
the instrument for 22 rigs.
Secara umum performa aspek HSE mengalami
In general, the performance of HSE aspect saw an
peningkatan pada tahun 2011, jika dibandingkan dengan
improvement in 2011, compared to the previous years.
tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat
This can be seen from significant increase in contribution
dari adanya peningkatan yang cukup signifikan dalam
of Safety Morning Card as one of early detection means
kontribusi pelaporan Safety Monitoring Card sebagai
and minimizing risk of accident in actual declining
salah satu sarana deteksi dini dan minimalisir risiko
number of accidents.
kecelakaan dalam penurunan angka kecelakaan yang sebenarnya.
11 36 1,382 26,650 2010
FatalitiesRecordable
Accident
First Aid
Near Miss
Safety Monitoring Card
0
14 21 893
3
79,030 2011
PDSI 2011 Annual Report
0
Sementara itu, Total Recordable Incident Rate (TRIR)
In general, the performance of HSE aspect saw an
tahun 2011 tercapai 1,37. Meskipun tidak mencapai target
improvement in 2011, compared to the previous years.
(1,14) namun terdapat penurunan angka TRIR dari tahun-
This can be seen from significant increase in contribution
tahun sebelumnya. Ini menjadi indicator peningkatan
of Safety Morning Card as one of early detection means
performa HSE selama 3 (tiga) tahun terakhir.
and minimizing risk of accident in actual declining number of accidents.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar terhadap rig, maka pada tahun 2011 ini, PDSI membeli 4 unit
In order to meet market demand for rigs, PDSI bought 4
rig elektrik baru yang terdiri dari 2 unit rig 1.000
new electric rig units in 2011, which consists of two rigs
HP dan 2 unit rig 1.500 HP. 2 unit sudah beroperasi
of 1000 HP and 2 rigs of 1500 HP. Two units have already
pada akhir tahun 2011, dan yang lainnya baru tiba di
been in operation at the end of 2011, while the two
bulan Desember 2011, dan sampai akhir tahun masih
others arrived in December 2011, and until the end of the
dalam tahap comissioning. Rig baru ini menggunakan
year were still in the comissioning phase. The new rigsuse
teknologi baru, yaitu rig elektrik dengan sistem amphion
new technology, the electric rig with an integrated system
terintegrasi yang dibuat oleh NOV-Dreco Canada.
made by Amphion-NOV Dreco Canada.
Rig baru yang telah beroperasi di tahun 2011 adalah rig
The newrigshave been operating in2011 areD-1500/53
D-1500/53 (1500HP) mulai operasi pada 5 September
(1500HP) rig, began operations on September 5,2011 at
2011 di lokasi Cilamaya (CLU-B1/CLU-12), dan rig
Cilamaya site (CLU-B1/CLU-12), and D-1000/52rig(1000HP)
D-1000/52 (1000HP) mulai operasi pada 25 Desember
beganoperations onDecember 25, 2011, at Donggisite
2011 di lokasi Donggi (DNG-06).
(DNG-06). Accident Frequency Rate (AFR)
Total Recordable Incident Rate (TRIR) 6.00 5.00
Good
5.16
4.67
5.08
1.40 1.20
3.00
1.00
1.37
1.43
1.00 0.00
1.56
Good
1.34 1.13 1.00
1.04
0.80
2.11
1.50
0.60
0.39
0.40 0.20
2009
2010 IADC * Asia Pacific Land
Laporan Tahunan 2011 PDSI
1.60
4.00
2.00
4
1.80
2011 PDSI
0.00
2009
2010 IADC * Asia Pacific Land
2011 PDSI
EBITDA
A. Laba Usaha
K1
K2
Ketepatan Penyampaian Data BOD Control Room
PEOPLE, SAFETY AND ENVIRONMENT
K9
III
SHARED KPIs
PDSI 2011 Annual Report
K13 Laporan Keuangan tahunan Audited 2010
K12 Utilisasi Sistem ERP
K11 Tindak Lanjut Temuan Audit
IV
- Management Walkthrough
- HSE Meeting
- TRIR
K10 Penerapan Safety berstandar Tinggi
Non Productive Time (NPT)
Rig Utilization
K7
K8
Bulanan Bulanan
Nilai Rata-rata
%
Tahunan
Bulanan
Hari Kalender
Triwulanan
%
%
Triwulanan
Triwulanan
%
Kunjungan
Bulanan Bulanan
%
%
Bulanan
%
K6
Rig Availability
OPERASIONAL
II
Bulanan
Return On Capital Employed (ROCE)
K5
IDR (juta)
Bulanan
Bulanan
IDR (Triliun)
%
Bulanan Bulanan
IDR (Triliun)
%
Bulanan
SATUAN
IDR (Triliun)
FREQ. MON
%
Biaya Usaha
Tingkat Pencapaian Investasi
K3
K4
B. Persentase Pencapaian Laba Usaha
FINANCIAL
I
NO
UKURAN KINERJA TERPILIH
90
95%
80%
4
100%
1.14
100%
87%
100%
98%
100%
1,376,106
90%
1.31
100%
0.50
0.63
BASE
100.0%
2%
1% 60
1% 100%
4%
1%
2%
3%
6%
5%
10%
10%
10%
35%
10%
10%
5%
10%
10%
10%
55
BOBOT
100%
8
120%
1.03
120%
91%
90%
100%
105%
1,452,557
95%
1.24
110%
0.55
0.70
STRETCH*
TARGET 2011
PENCAPAIAN KPI PERUSAHAAN 2011 CORPORATE KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI ACHIEVEMENT 2011)
5
0
95%
80%
1
100%
1.14
100%
88%
100%
98%
100%
1,376,106
90.00%
1.31
100%
0.50
0.63
Base
95.00%
1.24
110.00%
0.55
0.70
Stretch
0
100%
100%
2
120%
1.03
120%
92%
90%
100%
106%
1,452,557
4Q
15.30%
0.33
25.00%
0.12
0.16
Base
100%
100%
2
120%
1.03
120%
92%
90%
100%
105%
Akhir Akhir Maret Pebruari
95%
80%
1
100%
1.14
100%
88%
100%
98%
100%
245,568
16.16%
0.31
27.50%
0.14
0.17
Stretch
Cum/Ave
233,874
Target
0
96.06%
88.50%
5
100%
1.37
100.00%
93.88%
81.69%
97.52%
100.06%
1,361,626
98.95%
1.32
27.27%
0.14
0.32
TW4
Realisasi
108
96%
89%
8
100%
1.37
100%
93.88%
81.69%
97.52%
100.06%
1,361,626
98.95%
1.32
27.27%
0.14
0.32
Komulatif
80.00%
104.26%
108.50%
120.00%
100.00%
79.82%
100.00%
120.00%
120.00%
99.51%
100.23%
98.95%
98.74%
27.27%
27.27%
50.48%
TW4
Deviation
83.63%
1.60%
1.04%
1.09%
3.73%
1.20%
2.00%
2.39%
5.59%
5.00%
12.00%
12.00%
9.95%
38.95%
10.02%
9.89%
4.94%
2.73%
2.73%
5.05%
35.36%
Performance
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN Kinerja Keuangan
RKAP 2011
Audited 2011
Nilai
SKOR
Nilai
Kinerja Keuangan SKOR
1. Imbalan Kpd Pemegang Saham (ROE)
30.73
20.00
31.52
2. Imbalan Investasi (ROI)
19.21
12.00
13.01
20.00 9.00
3. Operating Profit Margin
24.75
2.50
12.22
1.50
4. Net Profit Margin
18.66
2.50
8.49
1.50
5. Rasio Kas
34.99
4.00
7.17
1.00
6. Rasio Lancar 7. Collections Period
132.51
5.00
64.47
1.00
96.36
1.50
85.02
2.50
8. Perputaran Persediaan
9.11
3.00
20.39
2.50
9. Perputaran Total Asset
61.06
2.00
55.65
1.50
10. Rasio TMS Thd Total Asset
43.75
7.00
34.54
7.00
11. Time Interest Earned Ratio
-
-
75.80
3.00
Nilai Kinerja Keuangan
59.50
50.50
Nilai Kinerja Keuangan Proporsional
62.16
-
Klasifikasi Tingkat Kinerja Keuangan Kinerja Pertumbuhan
Sehat
Nilai
Sehat
SKOR
Nilai
SKOR
Kinerja Pertumbuhan
1. Pertumbuhan Produktivitas, antara lain : - Aspets Produktifity Growth (ASPG)
0.19
1.00
(69.41)
-
2. Pertumbuhan Daya Saing, antara lain : - Sales Growth (SALG)
48.91
5.00
116.17
5.00
(19.77)
-
(61.61)
-
- Sales to Total Asset Growt (STAG)
13.57
3.00
(25.99)
-
- Net Profit Growth (NPG)
19.48
5.00
(55.40)
- Net Profit Margin Growt (NPMG) 3. Pertumbuhan Efisiensi, antara lain :
14.00
Sub Total NKO Klasifikasi Tingkat Kinerja Pertumbuhan
Kinerja Administrasi
Tumbuh Tinggi
Nilai
5.00
Kurang Tumbuh
SKOR
Nilai
SKOR
1. Laporan Keuangan Perusahaan Bulanan
≤7 hari kalender
2.00
≤7 hari kalender
2.00
2. Laporan Manajemen Perusahaan Bulanan
≤11 hari kalender
2.00
≤11 hari kalender
2.00
≤Bulan Maret
3.00
≤Bulan Maret
3.00
3.00
≤Bulan Juli
3. Laporan Keuangan Audited 4. Rancangan RKAP
≤Bulan Juli
Sub Total NKA
10.00
3.00 10.00
Klasifikasi Tingkat Kinerja Administrasi
Laporan Tahunan 2011 PDSI
6
Total Kinerja Perusahaan Klasifikasi Tingkat Kinerja Perusahaan
86.16 Sehat AA
65.50 Sehat A
Kinerja Administrasi
PDSI 2011 Annual Report
Area SUMBAGSEL: • H-40 D / 29 • E. D-2 / 38 • N-80 UE / 25 • N -110M1 / 18 • LTO-650/35 • LTO-750 /43 • KT-210 B No. 3A/42 • N-80 B1 / 27 • IE-900 No.9 / 3 • Top Drive Tesco 272 • Top Drive Tesco 583
Area SUMBAGTENG: • H-25 CD / DR II • T-45 I / 33 • LTO-350 / 37 • T-45-II/ 34 • H35-3/UY6
Area NAD-SUMBAGUT: • KM-200A No.1 /9 • KT-210 B No.2A /41 • H-30FD/23 • SKYTOP RR650/UY7
Area JAWA: • N-80 UE / 22 • OW 700 / 39 • OW 700 / 40 • MSH-2000/30 • OW-760 / 20 • H-40 D/24 • N - 80 B2/01 • N110-M2 / 31 • N110-M3 / 28
• D-700 N0.6 /26 • N-80-UE/UY3 • D-1500/ 53 • F – 200 • Top Drive Maritime HY 01 • Top Drive Maritime HY 02 • Top Drive Tesco 584 • Top Drive Tesco 919
Peta Sebaran Area Operasi Rig PDSI 2011
7
Area KTI: • N-80 UE / 22 • OW 700 / 39 • D-700 N0.6 /26 • D1000/52 • Maritime HY 03
PERISTIWA PENTING 2011 Milestone 2011
Feb
10
Pemegang Saham menetapkan perubahan penyebutan jabatan Direksi, yaitu sebutan Direktur Keuangan menjadi Direktur Keuangan & Administrasi Shareholders established Director nomenclature change of Finance Director to Finance and Administration Director
Mar
01
Perseroan ditugaskan untuk melakukan pembelian atas asset PT. Usayana berupa rig, top drive dan suku cadang. The Company was commissioned to make a purchase of PT. Usayana’s assets of rigs, top drives and spare parts.
Apr
25
Terbitnya persetujuan Pemegang Saham tentang penghapusan dan pelepasan rig IH 40 D/26 dan rig N 80B2/01 yang rusak dan telah mendapat klaim dari asuransi The issu an ceof Shareholders’ approval on the discharge and release of IH40D/26 rig and N80B2/01 rig that were damaged and have received payment of claim from the insurance
Jun
07
Kedatangan 2 rig baru dari Kanada yang merupakan pesanan Perseroan, terdiri dari 1.000 HP dan 1.500 HP. Rig baru ini adalah Type : Cantilever mast, Slingshot substructure. The arrival of two new rigs from Canada ordered by the Company, consisting of 1,000 HP and 1,500 HP rigs. The type of the new rigs is Type: Cantilevermast, Slingshot substructure.
15
Persetujuan Pemegang Saham atas Laporan Tahunan termasuk pengesahan Laporan Keuangan (Audited) Tahun Buku 2009 beserta penjelasannya Shareholders’ approval on the Annual Reportincluding the adoption of Financial Statements (Audited) for 2009 fiscal year and an its explanations
16
Perseroan melaksanakan RUPS Tahunan Tahun Buku 2010 The Company held Annual General Meeting of Shareholders for 2010 Fiscal year
08
Perseroan mendapatkan persetujuan memberikan performance bond sebesar USD 4.994.750 dalam rangka kerjasama penyediaan jasa pembangunan rig pemboran, sehubungan dengan pengembangan lapangan minyak dan gas Blok Cepu di Jawa. The Company received an approval to give USD4,994.75 million performance bondin the cooperation of drilling rigs development service provision, related to oil and gas field development of Cepu Block in Java.
25
Penetapan Direktur Pemasaran dan Pengembangan, dimana semula Sdr. Adi Harianto adalah PJ. Direktur Pemasaran dan Pengembangan menjadi Direktur Pemasaran dan Pengembangan Appointment of Adi Harianto as Marketing and Development Director, who previously served as Acting Marketing and Development Director.
6
Perseroan menerima kedatangan 2 rig baru lagi dari Kanada yang terdiri dari 1.000 HP dan 1.500 HP The Company received the arrival of two new rigs from Canada consisting of 1,000 GP and 1,500 HP
10
Perseroan meraih 2 penghargaan bidang HSE Patra Adhikriya Bhumi Pratama untuk Drilling Area Sumbagsel dan Drilling Area Jawa, serta 1 penghargaan Patra Adhikriya Bhumi Madya untuk drilling Area NAD-Sumbagut.
Agt/Aug
Des /Dec
8
Laporan Tahunan 2011 PDSI
The Company received two awards for HSE, Patra Adhikriya Bhumi Pratama award for Southern Sumatra Drilling Area, and Patra Adhikriya Bhumi Madya award for Aceh-Northern Sumatra Drilling. 30
Persetujuan Pemegang Saham menerima pengunduran diri Sdr. Made Mahendra Budhi dari jabatannya sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi terhitung sejak tanggal 1 Januari 2012. Shareholders’ approval on resignation of Made Mahendra Budhi from his post as Finance and Administration Director since January 1, 2012
Penghargaan 2011
2011 Awards
Pada tanggal 10 Desember 2011, Perseroan mendapatkan
On December 10, 2011, The Company received several
penghargaan atas implementasi bidang HSE yang terdiri
awards for the HSE implementation, consisting of:
dari : No. 1
Pencapaian Patra Adhikriya Bhumi Utama dari PT. Pertamina (Persero) untuk Drilling Area Sumbagsel Patra Adhikriya Bhumi Utama from PT. Pertamina (Persero) to Drilling Area in Southern Sumatera
2
Patra Adhikriya Bhumi Utama dari PT. Pertamina (Persero) untuk Drilling Area Jawa Patra Adhikriya Bhumi Utama from PT. Pertamina (Persero) to Drilling Area in Java Patra Adhikriya Bhumi Madya dari PT. Pertamina (Persero) untuk Drilling Area NAD-Sumbagut Patra Adhikriya Bhumi Madya from PT. Pertamina (Persero) to Drilling Area in NAD-Northern Sumatera
9
PDSI 2011 Annual Report
3
1 Laporan Tahunan 2011 PDSI
10
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Memperkuat Kompetensi Enhancing Competency
PDSI 2011 Annual Report
11
INFORMASI PERSEROAN Corporate Information
Laporan Tahunan 2011 PDSI
12
SEKILAS PERSEROAN
COMPANY IN BRIEF
Pertamina Drilling Services Indonesia adalah anak
PertaminaDrilling ServicesIndonesiais asubsidiary
perusahaan Pertamina (Persero) yang memiliki kompetensi dan berpengalaman lebih dari 30 tahun di bidang jasa drilling dan work over meliputi eksplorasi dan eksploitasi dengan memberikan solusi jasa pemboran terpadu (one stop solution drilling services) kepada pelanggan, serta memiliki kegiatan usaha lain yang terkait dan
ofPertamina(Persero) which has competencyand morethan 30years of experience indrillingandwork overservicesincluding explorationandexploitationby providing one stop solution drillingservicesto customers, andhas other related businessactivitiesandsupport business activitiesindrillingandwork overserviceswitha provencompetence.
menunjang kegiatan usaha di bidang jasa drilling dan work over tersebut yang telah teruji kompetensinya. PDSI sebagai pemimpin di bidang
PDSIas aleaderindrillingandwork overservices, is familiar
jasa drilling dan work over
withbuildingstrategicandprofessionals alliances with
yang terbiasa menjalin aliansi
relatedindustrythroughsynergywith sound business
strategis dan profesional dengan dunia industri terkait melalui sinergi dengan prinsip-prinsip bisnis yang kuat. PDSI memiliki reputasi
principles. PDSIhas areputation ofencouragingtrack record, demonstrated by performance that meetstheinternationally recognized qualitystandard of ISO9001:2008andOHSAS18001:2007.
rekam jejak yang membanggakan, ditunjukkan dengan kualitas kinerja yang memenuhi standard ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 yang telah diakui secara internasional.
keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan
PDSI has a strong commitment to the occupational safety, health and environmental protection principles
lingkungan serta memiliki kebijakan dalam seluruh
as well as having a policy in all aspects of Health, Safety
aspek Health, Safety and Environment (HSE) dengan
and Environment (HSE) to always give priority to efforts
selalu memberikan prioritas terhadap upaya pencegahan
in preventing the incidences and minimize the risks of
terjadinya insiden dan meminimalkan risiko operasi.
operations.
Dengan pengelolaan perusahaan berdasarkan
With the management of the company based on
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik Good
the Good Corporate Governance (GCG) principles
Corporate Governance (GCG) sebagai komitmen untuk
as a commitment to maintaining the confidence of
mempertahankan kepercayaan pelanggan, pemegang
customers, shareholders, business partners and other
saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya.
stakeholders. PDSI consistently continues to increase
PDSI secara konsisten terus melakukan peningkatan
the competence of human resources as an important
kompetensi sumber daya manusia sebagai aset penting
asset of the company, environmental stewardship,
perusahaan, kepedulian terhadap lingkungan, dan
and implementation of social responsibility to create
implementasi tanggung jawab sosial untuk menjadikan
better future generations. In addition, PDSI is part of a
generasi masa depan yang lebih baik. Selain itu, PDSI
Pertamina’s big family which is the largest national energy
adalah bagian dari keluarga besar Pertamina yang
company and a "Power House" for national economic
merupakan perusahaan energi nasional terbesar dan
growth.
menjadi “Power House” bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
13
PDSI 2011 Annual Report
Komitmen PDSI sangat kuat terhadap prinsip
SEJARAH SINGKAT PERSEROAN
BRIEF HISTORY OF THE COMPANY
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) berdiri
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) was
sejak tahun 2008 berdasarkan Akte Notaris Marianne
founded in 2008, according to Notarial Act by Marianne
Vincentia Hamdani, SH Nomor 13 tanggal 13 Juni 2008
Vincentia Hamdani, SH No. 13 dated June 13, 2008 that
yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
has been authorized by Minister of Justice and Human
Hukum & HAM RI No. AHU-39442. AH. 01.01 Tahun 2008
Rights of Republic of Indonesia No. AHU-39442. AH. 01.01
tanggal 8 Juli 2008.
of 2008 dated July 8, 2008.
Sebelumnya, PT. PDSI merupakan salah satu unit usaha
Previously, PT. PDSI is a business unit (division) of
(divisi) Direktorat Hulu PT. Pertamina (Persero) yang
Upstream Directorate of PT. Pertamina (Persero) that
melakukan kegiatan pemboran. Namun, sesuai dengan
operated drilling. However, according to the letter
surat rekomendasi Komisaris PT. Pertamina (Persero)
of recommendation of the PT. Pertamina (Persero)
tanggal 28 Desember 2007 Nomor 365/K/DK/2007
Commissioners dated December 28, 2007 No. 365/K/
maka melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
DK/2007 through Extraordinary General Meeting of
tanggal 13 Juni 2008, Unit Usaha Drilling ini menjadi
Shareholders on June 13, 2008, the Drilling Business Unit
entitas bisnis sendiri yang profit oriented dengan
has become a separate is profit-oriented business entity
nama PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI)
under the name PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
dengan komposisi kepemilikan sahamnya terdiri atas PT.
(PDSI) with its shareholder composition consisting of
Pertamina (Persero) 99 % dan PT. Pertamina Hulu Energi 1
PT. Pertamina (Persero) controlled99% of shares and
%. Dengan ini. PDSI diharapkan memperoleh keuntungan
PT. Pertamina Hulu Energi held the remaining 1%. PDSI
berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan secara efektif
is expected to earn profits based on the principles of
dan efisien.
efefctive and efficient management.
Pada tanggal 18 Juni 2010 terbit Keputusan Pemegang
On June 18, 2010, Shareholders’ Circulair Resolution was
Saham Secara Sirkuler yang merubah status kepemilikan
issued that changed the company’s shares ownership to
saham perseroan menjadi 99,87 % dimiliki PT. Pertamina
99.87% is controlled by PT. Pertamina (Persero) and 0.13%
(Persero) dan 0,13% dimiliki oleh PT. Pertamina Hulu
is owned by PT. Pertamina Hulu Energi.
Energi.
14
Pendirian PDSI memiliki maksud dan tujuan yaitu
The establishment of PDSI has aim and purpose
menyelenggarakan usaha di bidang jasa drilling baik
which are to operate business in drilling services both
di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha
domestic and overseas, as well as other business
lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di
related or supporting the business of drilling services.
bidang jasa drilling tersebut. Untuk itulah maka PT. PDSI
Therefore, PT. PDSI operates business in management
ini menyelenggarakan kegiatan usaha pengelolaan
and development of resources drilling services including
dan pengembangan sumberdaya jasa drilling meliputi
exploration and exploitation of oil, gas and geothermal.
eksplorasi dan eksploitasi, baik migas maupun panas
The service business includes consultation, operation
bumi. Menyelenggarakan kegiatan usaha jasa yang
and maintenance, as well as technology development in
meliputi konsultasi, operasi dan pemeliharaan serta
extensive range of drilling services.
pengembangan teknologi di bidang jasa drilling dalam
Laporan Tahunan 2011 PDSI
arti yang seluas-luasnya. Sebagai wujud komitmen untuk memberikan jasa drilling
Asa commitmenttoprovidequalitydrillingservices, the
yang berkualitas, Investasi menambah rig baru kapasitas
investments innewrigs with largecapacity andacquisition
besar dan akuisisi rig PT. Usayana dilakukan oleh PDSI
ofPT. Usayana’s rigswere conductedbyPDSIfor
untuk lebih memantapkan sumber daya ke dalam bisnis
consolidationof resourcesinto thecompany's core
inti perseroan.
business.
STRUKTUR KORPORASI CORPORATION STRUCTURE
PT. PERTAMINA (PERSERO)
PT. PERTAMINA HULU ENERGI
99,87%
0,13%
PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM COMPOSITION OF SHAREHOLDERS
lembar quantity PT. Pertamina (Persero) PT. Pertamina
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
% Saham % Shares
Kept. Pemegang Saham Secara Sirkuler tgl. 18 Juni 2010 Shareholders’ Circular Resolution on June 18, 2010
lembar quantity
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
% Saham % Shares
43.312
86.624.000.000
98,99
325.456
650.992.000.000
99,87
438
876.000.000
1,01
438
876.000.000
0,13
15
PDSI 2011 Annual Report
Saham Shares
Akte Pendirian – SK Menteri Kehakiman RI No. AHU-39442.AH.01.01. Tahun 2008 Tgl. 08 Juli 2008 Deed of Establishment - Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU-39442. AH. 01.01 of 2008 dated July 8, 2008.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
16
VISI DAN MISI Vision and Mission
Visi Vision Perusahaan Penyedia Jasa Pemboran Dengan Reputasi Internasional. Drilling Service Provider Company with International Reputation.
Misi Mission Menyediakan jasa solusi terpadu yang berkualitas tinggi di bidang pemboran, kerja ulang dan reparasi sumur kepada pelanggan, untuk memberi nilai tambah yang optimal bagi Pemegang Saham dan pekerja, serta berkontribusi secara proporsional kepada pemangku kepentingan lainnya. Provide integrated high quality solution services in drilling, workover, and well repair for the customers, to give optimal added value for Shareholders and
17
PDSI 2011 Annual Report
employees, and proportionally contribute to other stakeholders.
TATA NILAI
CORE VALUES
Menjunjung tinggi dan menerapkan secara konsisten
Consistenly uphold and apply values:
nilai-nilai : 1. Care (Peduli) & Safety First (Mengutamakan Keselamatan)
1. Care& Safety First
Senantiasa memberikan perhatian penuh pada
Always give full attention to occupational safety and care for the preservation of environment.
keselamatan kerja dan selalu peduli pada kelestarian lingkungan. 2. Clean (Bersih)
2. Clean
Dikelola secara profesional, menghindari benturan
Professionally managed, avoid conflict of interest,
kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung
no tolerance for bribery, uphold trust and integrity.
tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada
Guided by good corporate governance principles.
asas-asas tatakelola korporasi yang baik. 3. Competence (Mumpuni)
3. Competence
Dikelola oleh SDM yang profesional, memiliki talenta
Managed by human resources who are professional,
dan penguasaan teknis tinggi serta berkomitmen
talented and have high technical skills, as well as
dalam membangun kemampuan riset dan
committed to building the competence in research
pengembangan.
and development.
4. Customer Focused (Prima)
4. Customer Focused (Excellence)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan
Oriented to the customers’ interests, and committed to
berkomitmen untuk memberikan pelayanan
provide high quality services to the customers based
berkualitas tinggi pada pelanggan berdasarkan
on sound commercial principles.
prinsip-prinsip komersial yang kuat. 5. Competitive (Kompetitif )
5. Competitive
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun
Competitive in regional and international scale,
internasional, mendorong pertumbuhan melalui
stimulating growth through investments, building
investasi, membangun budaya sadar biaya dan
cost-conscious culture and respect to performance.
menghargai kinerja. 6. Continuous Improvement (Pertumbuhan)
6. Continuous Improvement (Pertumbuhan)
Laporan Tahunan 2011 PDSI
18
Komitmen memajukan perusahaan dengan
Commitment to foster the company with growth
pertumbuhan kinerja dari waktu ke waktu guna
performance from time to time to securet the interests
mengamankan kepentingan stakeholder kunci.
of key stakeholders.
7. Commitment (Komitmen)
7. Commitment (Komitmen)
Komitmen terhadap aturan main serta
Commitment to the rule of the game as well as fair and
penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika
ethical business operations through the application of
melalui penerapan prinsip-prinsip manajemen risiko
the principles of risk management and governance of
dan tatakelola organisasi yang modern, transparansi,
modern organizations, transparency, accountability,
akuntabilitas, responsibilitas serta independensi.
responsibility and independence.
STRATEGI JANGKA PANJANG
LONG TERM STRATEGY
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2011-
PT. PDSI Long-Term Corporate Plan (RJPP) of 2011 to
2015 untuk PT. PDSI ini disusun dengan arah strategis,
2015 was developed with the strategic direction, so that
sehingga end state PDSI menjadi sebuah world class
the end state of PDSI as a world class company can be
company dapat tercapai. Momentum transformasi
reached. Transformation momentum in 2008 was started
yang pada tahun 2008 diwali dengan mengubah PDSI
by changing PDSI as a business unit of the Upstream
dari sebuah unit usaha Direktorat Hulu menjadi anak
Directorate to a Limited Liability Company (PT) subsidiary
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) harus
should be maintained so that PT. PDSI keeps growing
terus dijaga sehingga PT. PDSI tetap tumbuh dan
and expanding in anticipation of bigger external market
berkembang dalam mengantisipasi setiap peluang pasar
opportunities by establishing a competitive working
eksternal yang lebih luas dengan membentuk budaya
culture and more business oriented.
kerja yang kompetitif dan lebih berorientasi bisnis. Arah Pengembangan Perusahaan
Direction of Company Development
Sesuai dengan Visi & MIsi, arah pengembangan PDSI
In accordance with the Vision & Mission, the PDSI
harus menuju kepada VIsi yang telah ditetapkan, yaitu
development should lead to the Vision that has been
Menjadi Perusahaan Penyedia Jasa Pemboran dengan
established, namely Becoming Drilling Service Provider
Reputasi Internasional. Langkah-langkah yang diambil
Company with International Reputation. The step staken
PDSI untuk mencapai Visinya, dibagi dalam 3 (tiga)
by PDSI to achieve its Vision, is divided into 3 (three)
tahapan, yaitu:
stages:
I. Membangun Pondasi
I. Foundation Building
II. Sistem Enterprise – Go Public Non Listed
II. Enterprise System – Go Public Non Listed
III. Drilling Company With International Reputation.
III. Drilling Company With International Reputation.
2013 – 2015 : Stage 2 – System Enterprise – Go Public
2013 – 2015 : Stage 2 –Enterprise System – Go Public
Non Listed
Non Listed
• Pengembangan kompetensi bidang operasional dan
• Competence development in offshore drilling
• Pengembangan kompetensi bidang marketing dan sales
operations and management • Competence development in marketing and sales • Building drilling competency
• Membangun kompetensi drilling competency
• Execution of drilling operations without error
• Eksekusi operasi pemboran tanpa kesalahan
• Consistent application of HSE, rig operation &
• Penerapan secara konsisten sistem HSE, operation & maintenance rig, zero accident, and zero downtime • Pelaksakaan system bisnis full computerized dan penilaian GCG baik sekali • Membangun pasar local dan penetrasi pasar internasional
maintenance, zero accident, and zero downtime systems • Implementation of full computerized business system and excellent GCG assessment • Building local market and international market penetration
• Laporan keuangan standard IFRS
• Financial statemens of IFRS standard
• Pengembangan teknologi drilling melalui kerjasama
• Drilling technology development through cooperation
dengan pihak mitra
with partners
19
PDSI 2011 Annual Report
manajemen offshore drilling
2016 : Stage 3 – Drilling Company With International
2016 : Stage 3 – Drilling Company With International
Reputation
Reputation
• Identifikasi overseas project (South East Asia)
• Identification of overseas project (South East Asia)
• Kolaborasi dengan mid-size international drilling
• Collaboration with mid-sized international drilling company in particular projects
company pada proyek-proyek tertentu • Didukung kualitas SDM berpengalaman dan skill kelas
• Supported by qualified HR with experience and world class skills
dunia
• Operations supported by world class HSE, operation
• Operational didukung system HSE, operation, dan
and maintenance systems
maintenance kelas dunia
• Operation performance of world class record (TRIR,
• Operation performance record kelas dunia (TRIR,
downtime)
downtime) • Inherent business control
• Inherent business control
• Kinerja keuangan world class dan dipercaya investor
• World class financial performance and trusted by investors as well as optimal capital market utilization
serta pemanfaatan pasar modal yang optimal • Laporan keuangan IFRS dan dipercaya investor dalam
• IFRS financial performance and trusted by domestic and foreign investors
dan luar negeri
ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN/ DIRECTION OF COMPANY DEVELOPMENT 2010
2010 – 2012 : • Membangun Safety Culture • Memperkuat Kompetensi Pekerja • Pengembangan Business Process & KPI berdasarkan ISO & OHSAS • Membangun Sistem Procurement Material & Jasa • Membangun Integrated Information System yang realtime • Membangun sistim manajemen operasi rig • Membangun kompetemsi di bidang Marketing Intelligence • Membangun Budaya Kerja berbasis Kinerja • Laporan Keuangan Unqualified Opinion & Persiapan Go Public
Stage 1: Membangun Pondasi
2013
2016
2013 - 2015 • Pengembangan kompetensi bidang operational & management offshore drilling • Pengembangan kompetensi di bidang marketing & Sales • Membangun kompetensi drilling competency • Eksekusi Operasi Pemboran tanpa kesalahan • Penerapan secara konsisten sistem HSE, Operation & Maintenance Rig, Zero Accident & Zero Downtime • Pelaksanaan sistem bisnis full computerized & Penilaian GCG baik sekali • Membangun pasar lokal dan penetrasi pasar internasional • Laporan Keuangan standar IFRS • Pengembangan teknoligi drilling melalui kerjasama dengan pihak mitra
2016 • Identifikasi overseas project (South–East Asia) • Kolaborasi dengan mid-size international drilling company pada proyek-proyek tertentu • Didukung kualitas SDM berpengalaman dan skill kelas dunia • Operational didikung sistem HSE, Operation & Maintenance kelas dunia • Operation performance record kelas dunia (TRIR, downtime) • Inherent business control • Kinerja keuangan world class dan dipercaya investor serta pemanfaatan pasar modal yang optimal • Laporan keuangan IFRS dan dipercaya investor dalam & luar negeri
Stage 2: System Enterprise – Go Public Non Listed
Stage 3: Drilling Company with International Reputation pada 2016
Evolusi PDSI
Laporan Tahunan 2011 PDSI
20
Time
PDSI STRATEGY MAP
STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Corporate Organization Structure PRESIDENT DIRECTOR
CORPORATE SECRETARY VP QHSE HEAD OF INTERNAL AUDIT
VP COMMERCIAL & MARKETING
VP VENTURE PLANNING & DEVELOPMENT
OPERATION DIRECTOR
VP DRILLING OPERATION
VP DRILLING SUPPORT
FINANCE & ADMINISTRATION DIRECTOR
VP GENERAL AFFAIR & HR
VP TREASURY
21
VP CONTROLLER
PDSI 2011 Annual Report
MARKETING & BUSINESS DEV. DIRECTOR
M. Afdal Bahaudin Komisaris Utama
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2011 PDSI
22
Subarkah Kustowo
Komisaris Independen
Komisaris
23
PDSI 2011 Annual Report
Suyartono
PROFIL DEWAN KOMISARIS Profile of the Board of Commissionners
M. AFDAL BAHAUDIN Komisaris Utama Pada tanggal 12 Juli 2010 diangkat sebagai Komisaris PT
On July 12, 2010, he was appointed Commissioner
PDSI. Lahir di Jakarta, 14 November 1955, Mohammad
at PT PDSI. Born in Jakarta on November 14, 1955,
Afdal Bahaudin meraih gelar sarjana Akuntansi di
Mohammad Afdal Bahaudin earned his bachelor’s degree
Universitas Padjadjaran Bandung dan gelar Master in
in Accounting from Padjadjaran University, Bandung
Business Administration di University of Illinois, Urbana-
and received Master in Business Administration from
Champaign USA.
University of Illinois, Urbana-Champaign, USA.
Mengawali karir tahun 1985- 2001 selaku staff, staff
Began his career in 1984-2001 as a staff, main staff, and
utama, dan Kepala Sub. Dinas Analisa Kontrak pada
Head of Contract Analysis sub-Agency at State Share
Dinas Perhitungan Bagian Negara-Financial & Economics
Calculation Agency - Financial & Economics Pertamina-
Pertamina-BPPKA (Badan Pembinaan dan Pengusahaan
BPPKA (Foreign Contractors Management Body). During
Kontraktor Asing). Tahun 2001 – 2007 berkarir di PT
2001 to 2007, worked at PT Pertamina (Persero) as Project
Pertamina (Persero) selaku Project Support Leader
Support Leader for SAP R/3 Implementation project, Vice
proyek Implementasi SAP R/3, Vice President Manajemen
President of Risk Management and Insurance at Finance
Resiko dan Asuransi Dit. Keuangan, Senior Vice President
Directorate. In 2007 to 2010 he served as President
Operasi Keuangan Dit. Keuangan. Pada tahun 2007 – 2010
Director of PT Tugu Pratama Indonesia and 2010 t0 2011
menjadi Presiden Direktur PT Tugu Pratama Indonesia,
as Corporate Sernior VP & CFO of PT Pertamina (Persero),
dan 2010-2011 selaku Corporate Senior VP & CFO PT
and since 2011 until now serves as Investment Planning
Pertamina (Persero), dan 2011 – sekarang menjabat
and Risk Management Director of PT Pertamina (Persero).
sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT. Pertamina (Persero). SUBARKAH KUSTOWO Komisaris
Laporan Tahunan 2011 PDSI
24
Kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 2 Januari 1953 ini adalah
Born in Kudus, Central Java, on January 2, 1953, he
lulusan S-1 Teknik Tambang Minyak ITB. Beliau memulai
earned a bachelor’s degree in Petroleum Engineering
karirnya di PT. Pertamina (Persero) sejak 19 Mei 1981.
from Bandung Institute of Technology. He began his
Setelah itu berbagai tugas pernah diembannya, di
career at PT Pertamina (Persero) since May 19, 1981.
antaranya sebagai General Manager DOH Jawa Bagian
After that, he was entrusted with various tasks, including
Barat dan General Manager DOH Sumbagsel. Periode 1
as General Manager of DOH Western Java and General
Januari 2006 hingga 31 Agusuts 2008 beliau dipercaya
Manager of DOH Southern Sumatra. During the period
untuk menduduki posisi sebagai Direktur Operasi PT.
January 1, 2006 to August 31, 2008, he was appointed
Pertamina EP Kantor Pusat. Beliau memasuki Masa Purna
Operations Director of PT. Pertamina EP Head Office.
Karya di Direktorat Hulu. Pada 13 Juni 2008 – 12 Juli 2010
He entered Retirement at Upstream Directorate.
beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina
Between June 13,2008 and July 12, 2010, he served
Drilling Services Indonesia, dan kemudian hingga kini
as President Commissioner of PT. Pertamina Drilling
menduduki posisi sebagai Komisaris PT. PDSI.
Services Indonesia, and then until now has served as Commissioner of PT PDSI.
SUYARTONO Komisaris Lahir di Bogor, 7 Februari 1952. Lulusan Fakultas
Born in Bogor, February 7, 1952. Graduated from
Teknologi Mineral Jurusan Tambang Metalurgi, ITB
Mineral Technology Faculty, Metallurgy Mining major,
Bandung tahun 1978. Program S-2 ditempuh di School
Bandung Institute of Technology in 1978. He underwent
of Mining Engineering University of New South Wales,
Graduate Program at Mining Engineering, University of
Sidney, Australia. Memulai kariernya sebagai Peneliti
New South Wales, Sydney, Australia. Began his career
di Puslitbang Tekmira tahun 1977 – 1992. Kemudian
as a Researcher at Research and Development Center
menjabat selaku Kepala Subdit Pemanfaatan, Kepala
of Mineral and Coal Technology in 1977to 1992. Then
Subdit Bina Program dan Kepala Subdit Bina Usaha di
he served as Utilization Sub-directorate Head, Program
Direktorat Batubara tahun 1992-1999. Pada tahun 2000
Development Sub-directorate Head and Business
Suyartono menduduki jabatan Direktur Batubara di
Development Sub-directorate Head at Directorate of
Dit. Pertambangan Umum DESDM, kemudian Direktur
Coal in 1992 to 1999. In 2000, Suyartono served as Coal
Teknik dan LIngkungan Mineral dan Batubara pada
Director at General Mining Directorate General of Energy
2001 – 2005. Sekretaris Badan Geologi dijabatnya pada
and Mineral Resources Department, then as Engineering
2006-2007. Dan sejak 2007 sampai 2010, menjabat
and Environment of Mineral and Coal Director in 2001
sebagai Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas
to 2005. He served as Secretary for Geology Body in
Bumi di Ditjen Migas. Di Perseroan, Suyartono diangkat
2006 to 2007. And since 2007 to 2010, he served as
sebagai Komisaris pada tanggal 6 Mei 2010. Beliau aktif
Engineering and Environment of Oil and Gas at Oil and
menulis buku diantaranya Hidup Dengan Batubara – Dari
Gas Directorate General. At the Company, Suyartono wa
Kebijakan Hingga Pemanfaatan (2001), Good Mining
appointed Commissioner on May 6, 2010. He actively
Practice – Konsep Tentang Pengelolaan Pertambangan
wrote books, among others Live with Coal - From Policies
yang Baik dan Benar (2003), Pertambangan Berwawasan
to Utilization (2001), Good Mining Practice - a Concept
Lingkungan – Perannya Bagi Pertumbuhan Ekonomi
on Good and Proper Mining Management (2003),
dan Pembangunan Berkelanjutan (2007), Keselamatan
Environmentally Friendly Mining - Its Role for Economic
Lingkungan Migas – Era Baru Paradigma Baru (2009), serta
Growth and Sustainable Development (2007), Oil and Gas
Keselamatan Instalasi Migas (2010). Suyartono mendapat
Environment Safety - New Era New Paradigm (2009), and
anugerah penghargaan Satya Lancana Karya Satya, Satya
Safety of Oil and Gas Installation (2010). Suyartono was
Lancana Wira Karya (2009), dan Dharma Karya Energi dan
awarded Satya Lancana Karya Satya, Satya Lancana Wira
Sumber Daya Mineral (2009).
Karya (2009), and Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral (2009).
PDSI 2011 Annual Report
25
Amran Anwar Direktur Utama President Director
PROFIL DEWAN DIREKSI Board of Directors Profile
Laporan Tahunan 2011 PDSI
26
Faried Rudiono Direktur Operasi Operational Director
Made Mahendra Budhi Direktur Keuangan dan Administrasi Finance and Administration Director
27
PDSI 2011 Annual Report
Adi Harianto Direktur Pemasaran dan Pengembangan Marketing and Development Director
PROFIL DIREKSI Profile of the Board of Directors
AMRAN ANWAR Direktur Utama/ President Director Lulusan sarjana Teknik Pertambangan Universitas
Graduate of Mining Engineering, Sriwijaya University,
Sriwijaya Palembang, kelahiran Pangkal Pinang, 16
Palembang, born in Pangkal Pinang, September 16, 1961.
September 1961. Memulai karir di Pertamina pada
He started his career in Pertamina in 1989 to 1998 as
1989 – 1998 sebagai Ahli Teknik Lapangan Pertamina EP
a Field Engineer of Pertamina EP Rantau, then in 1998
Rantau, kemudian 1998 – 2001 selaku Ka. Ops. Teknik EPT
to 2001 as the Head of EPT Engineering, Pertamina EP
Pertamina EP Prabumulih. Berbagai tugas lainnya antara
Prabumulih. His other posts include General Affairs
lain pada 2001 – 2004 menjabat sebagai Man. Umum
Manager of Pertamina EP Prabumulih in 2001 to 2004,
Pertamina EP Prabumulih, kemudian Man. Mgt. Operasi
Manager of EPT Operational Management in2004 - 2007.
EPT pada 2004 – 2007. Sempat menduduki posisi GM
He also held the position of GM of JOB P. Hess/Talisman
JOB P. Hess/Talisman Jambi Merang tahun 2007 – 2010
Jambi Merang in 2007 to 2010 before the end on July
sebelum akhirnya pada 01 Juli 2010 menjabat sebagai
1, 2010 was appointed as President Director of the
Direktur Utama Perseroan.
Company.
FARIED RUDIONO Direktur Operasi/ Director of Operations Lahir di Jakarta tanggal 09 Oktober 1955 adalah S-1
Born in Jakarta on October 9, 1955, he graduated from
Mesin lulusan ITB Bandung. Memulai karirnya di Mobil
Mechanical Engineering undergraduate program,
Oil Indonesia sebagai Drilling Engineer tahun 1983.
Bandung Institute of Technology. He began his career
Pengalaman pemboran di darat maupun dilaut dalam
at MobilOil Indonesia as a Drilling Engineerin 1983. He
memegang record pemboran laut terdalam (waterdepth)
has had experience in onshore and deep water drilling
saat itu dengan kedalaman laut sebesar 4000 ft pada
with record water depth of 4,000 ft in 1993 (Bayu Deep
tahun 1993 (Bayu Laut Dalam di Selat Malaka). Tahun
Sea in Malacca Strait). In1995 to 2000he was assigned
1995-2000 ditugaskan di Dallas untuk proyek pemboran
in Dallas for drilling projects in Latin America, Vietnam
di Amerika Latin, Vietnam dan Eropa. Tahun 2000-2003
and Europe. In 2000 to 2003 he was assigned in Nigeria
ditugaskan di Nigeria sebagai Drilling engineering
as Drilling Engineering Manager to manage the JV with
Manager mengelola JV dengan NNPC (Nigerian National
NNPC (Nigerian National Petroleum Corporation) before
Petroleum Corporation) sebelum kembali ke Jakarta
returning to Jakarta and served as Planning Manager. In
sebagai Planning Manager. Tahun 2005 di tugaskan
2005, he was assigned to Houston for drilling projects
kembali ke Houston untuk projek pemboran di Papua
in Papua New Guinea. He was back to Jakarta in 2007 to
New Guinea. Kembali ke Jakarta tahun 2007 untuk
become the Drillling Manager of MCL Cepu project. He
menjadi Drillling Manager pada proyek MCL Cepu. Mulai
joined PDSI on June 13, 2008 as Director of Operations.
bergabung dengan PT. PDSI sejak 13 Juni 2008 sebagai
Laporan Tahunan 2011 PDSI
28
Direktur Operasi.
ADI HARIANTO Direktur Pemasaran & Pengembangan/ Director of Marketing & Development Kelahiran Medan, Sumatera Utara, 27 Maret 1962 adalah
Born in Medan, North Sumatra, on March 27, 1962, he
lulusan S-1 Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara dan
graduated from undergraduate program of Chemical
kemudian mengambil Master of Business Administration
Engineering, University of North Sumatra and then
di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Memulai
earned a Masterof Business Administration degree from
karirnya sebagai Asisten 1 Eksploitasi di PT. Pertamina
Gadjah Mada University, Yogyakarta. Starting his career
DOH Cirebon sejak 09 September 1989. Setelah itu
as an Assistant 1 of Exploitation at PT. Pertamina DOH
berbagai tugas pernah diembannya, di antaranya sebagai
Cirebon since September 9, 1989. Several assignments
Chief Operation DOH Prabumulih, Chief Petroleum
that he under took include Chief Operation of DOH
Engineering JOB P-HEDI, Operations Manager JOB P –
Prabumulih, Chief Petroleum Engineering of JOBP-HEDI,
HESS, Vice President Drilling Operation PT. Pertamina
Operations Managerof JOBP-HESS, Drilling Operations
Drilling Services Indonesia (PDSI) dan kemudian terhitung
Vice President of PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
mulai 01 Juli 2010 hingga saat ini beliau dipercaya
(PDSI) and starting from July 1, 2010 to the present he has
untuk menduduki posisi sebagai Direktur Pemasaran &
been appointed Marketing & Development Director of
Pengembangan PT. PDSI.
PDSI.
MADE MAHENDRA BUDHI Direktur Keuangan dan Administrasi/ Director of FinanceandAdministration Born in Denpasar, Bali, on May 2, 1955. Graduated from
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah Mada
undregraduate program of Accounting Department,
Yogyakarta tahun 1981 dan menyelesaikan S2 pada Pasca
Economics Faculty, Gadjah Mada University in 1981 and
Sarjana bidang Administrasi dan Kebijakan Perpajakan
completed his Master's degree in Administration and Tax
Universitas Indonesia pada tahun 1999. Kariernya diawali
Policy, University of Indonesiain 1999. His career began
pada Departemen Perdagangan dan Koperasi pada tahun
at the Department of Trade and Cooperatives in 1982
1982 sampai dengan tahun 1985. Mulai merintis karier
until 1985. Started his career in Pertamina since March
di Pertamina pada bulan Maret 1985 dan ditempatkan
1985 and placed on Foreign Contractors Coordinating
pada Badan Koordinasi Kontraktor Asing. Manajer
Board. The post of Legal and Taxation Manager,
Hukum dan Perpajakan Direktorat Keuangan dijabat
Directorate of Finance, was held since 2002 and in 2003
sejak tahun 2002 dan tahun 2003 diangkat sebagai
he was appointed as a Senior Manager of Finance and
Manajer Senior Pendanaan dan Manajemen Portofolio
Investment Portfolio Management, Directorate of Finance.
Investasi Direktorat Keuangan. Tahun 2005 diangkat
In 2005, he was appointed as Director General Affairs
sebagai Direktur Keuangan dan Umum PT. Pelita Air
and Finance of PT. Pelita Air Services. In 2007, he was
Services. Tahun 2007 ditetapkan sebagai Komisaris pada
appointed as Commissioner of PT. Usayana. In the early
PT. Usayana. Pada awal berdirinya PT. Pertamina Drilling
establishment of PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
Services Indonesia bulan Juli 2008 diangkat sebagai
in July 2008, he was appointed as Director of Finance and
Direktur Keuangan dan Administrasi.
Administration.
29
PDSI 2011 Annual Report
Lahir di Denpasar Bali 2 Mei 1955. Lulus S1 Fakultas
PROFIL KOMITE AUDIT Profile of Audit Committee
Sigit Raharjo Komite Audit Audit Committee
Bambang Priyatna Komite Audit Audit Committee
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN Profile of Corporate Secretary
Laporan Tahunan 2011 PDSI
30 Ali Mundakir Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
SIGIT RAHARJO Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak bulan Februari 2009. Pendidikan S1 Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Magister Management di Jakarta dan Magister Geologi ITB Bandung. Saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S3, Universitas Padjadjaran Bandung. Memulai karir di Pertamina tahun 1990, dan sempat ditempatkan di JOB PERTAMINA-Suryaraya, dan PT. Pertamina EP. Saat ini menjabat sebagai Vice President, Upstream Strategic Planning & Portfolio, Upstream Directorate. Sigit Raharjo juga aktif dalam organisasi IATMI dan IAGI.
He has become a member of the Audit Committee since February 2009. He graduated from undergraduate program of Geological Engineering, Gadjah Mada University; Master of Management in Jakarta and Master of Geology, Bandung Institute of Technology. He is currently completing his post graduate studies in Padjadjaran University, Bandung. He started his career at Pertamina in 1990, and was placed at JOB Pertamina - Suryaraya, and PT. Pertamina EP. He currently serves as Vice President of Upstream Strategic Planning & Portfolio, Upstream Directorate. Sigit Raharjo is also active in the organizations, IATMI and IAGI.
BAMBANG PRIYATNA Lahir di Bandung, 20 Februari 1956 adalah seorang Akuntan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Jakarta pada 1989. Kemudian tahun 1996 lulus Master of Sience in Accountancy dari University of Illinois, Urbana, Champaign, USA. Tahun 1992 sampai sekarang Bambang Priyatna adalah dosen pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta. Aktif sebagai instruktur pada berbagai institusi seperti Komite Pemberantasan Korupsi, Yayasan Pendidikan Internal Auditor, Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan, dan lain-lain. Tahun 20052007, beliau tercatat sebagai Komite Audit pada PT. Pembangunan Perumahan (Persero). Sejak Tahun 2005 – sampai sekarang adalah Direktur Institute of Social Moral Management Education & Development (ISMMED), Tahun 2005 – sampai sekarang Anggota Badan Penasehat Profesi Akuntan Manajemen, dan sejak Februari 2009 menjabat sebagai Komite Audit Perseroan.
Born in Bandung, February 20, 1956, he is an Accountant, graduated from State Institute of Accountancy, Jakarta, in 1989. Then in1996, he earned Master of Sience in Accountancy from the University of Illinois, UrbanaChampaign, USA. Since 1992 to present, Bambang Priyatna has been a lecturerat the State Institute of Accounting, Jakarta. Active as an instructor at various institutions such as the Corruption Eradication Committee, Internal Auditor Education Foundation, Center for Development of Accounting and Finance, and others. In 2005 to 2007, he was registered as a member of the Audit Committee at PT Pembangunan Perumahan (Persero). Since 2005 until now, he has served as Director of the Institute of Social Management Moral Education & Development (ISMMED), in 2005 until present he has been a Member of Management Accountant Professionals Advisory Board, and since February 2009 he has served as a member of the Company's Audit Committee.
ALI MUNDAKIR Born in Lamongan, September 20, 1969, he earned Bachelor’s degree in Mechanical Engineering from Brawijaya University, Malang in 1991. Then in1997, he earned Graduate Diploma in Energy Technology from Geothermal Institute, New Zealand and earned Masterof Engineering(MEng) of Mechanical from the University of Auckland, New Zealand, in 2000. He started his career in Pertamina since May 1993 in geothermal operations as a Production Engineer, Drilling Engineer and later as Head of Reservoir at Geothermal Lahendong Area in 2001. Subsequently he served in corporate management as Assistant Secretary of the Board of Directors PERTAMINA (Upstream, Downstream, Subsidiaries and Joint Venture), BOD Support Assistant Manager-Corporate Secretary PT. Pertamina (Persero). Starting June 2008, he served as Relations & Corporate Administration Manager of PT. Pertamina Hulu Energi. Since August 2011 he has served as Corporate Secretary of PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
31
PDSI 2011 Annual Report
Lahir di Lamongan, 20 September 1969, adalah seorang Sarjana Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang tahun 1991. Kemudian tahun 1997 lulus Graduate Diploma in Energy Technology dari Geothermal Institute, New Zealand dan menyelesaikan Master of Engineering (MEng) in Mechanical dari University of Auckland, New Zealand tahun 2000. Memulai karir di Pertamina sejak Mei 1993 di bidang operasi geothermal sebagai Production Engineer, Drilling Engineer dan terakhir sebagai Kepala Reservoir Area Geothermal Lahendong tahun 2001. Selanjutnya bertugas di bidang manajemen korporasi sebagai Asisten Sekretaris Dewan Direksi PERTAMINA (bidang Hulu, Hilir, Anak Perusahaan dan Joint Venture), Asisten Manajer BOD Support - Sekretaris Perseroan PT. Pertamina (Persero). Mulai Juni 2008, menduduki jabatan Manajer Relation & Corporate Administration PT. Pertamina Hulu Energi. Sejak Agustus 2011 menjabat sebagai Sekretaris Perseroan PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
LAPORAN KOMISARIS UTAMA President Commissioner’s Report Tahun 2011 adalah menjadi tahun yang penuh
Year 2011was a year full of challenges for the Company.
dengan tantangan bagi Perseroan. Karenanya tidak
Therefore it was not surprising that many changes have
mengherankan bila banyak perubahan yang telah
been made, especially on some systems that support
dilakukan, terutama pada beberapa sistem yang
the Company’s operations. That change is an absolute
mendukung operasi Perseroan. Perubahan itu adalah
necessity, to strengthen the Company's business structure
keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, guna
to better in the future.
memperkuat struktur bisnis Perseroan agar dapat lebih baik lagi di masa mendatang. Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan
Throughout 2011, the Board of Commissioners has
tugas-tugas pengawasan dan memberikan arahan
conducted oversight tasks and providing direction and
serta nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan dan
advice to the Board of Directors in the management
pengurusan Perseroan sehingga Perseroan mampu
and maintenance of the Company to increase the value
meningkatkan nilai (value) bagi Pemegang Saham dan
for shareholders and other stakeholders. In performing
para stakeholders lainnya. Dalam melakukan tugasnya
their duties, Board of Commissioners is assissted by Audit
Dewan Komisaris dibantu oleh perangkat yang berbentuk
Committee, which has provided data and information to
Komite Audit, yang telah memberikan masukan data
the Board of Commissioners in the aspects of compliance
dan informasi kepada Dewan Komisaris dari segi-segi
with laws and regulations, implementation of good
kepatuhan terhadap peraturan perundangan, penerapan
corporate governance (GCG), the application of risk
tata kelola perusahaan yang baik (GCG), penerapan
management in operations, financial and investment
manajemen risiko pada bidang operasi, keuangan dan
areas.
investasi.
Menghadapi tantangan bisnis ke depan, Perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat terus tumbuh dan berkembang di tahun-tahun mendatang. To face business challenges ahead, 32
the Company will continue to make efforts to continue
Laporan Tahunan 2011 PDSI
growing and expanding in the coming years.
M. Afdal Bahaudin Presiden Komisaris President Commissioner
Dalam konteks itu, Dewan Komisaris secara rutin
In that context, the Board Commissioners regularly
memantau kinerja Perseroan, baik secara insidentil
monitors the performance of the Company, both
maupun berkala dan memberikan arahan untuk
incidentally and periodically, and immediately provides
pengambulan keputusan manajemen dengan segera.
direction for management decision making. During 2011,
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan
the Board of Commissioners has held eight meetings.
8 kali rapat. Di samping itu juga beberapa kali pertemuan
Besides, there were also some non-meeting sessions and
non rapat, kunjungan Management Walk Through (MWT)
Management Walk Through (MWT) visit as part of the
sebagai bagian dalam menjalankan fungsi pengawasan.
implementation of over sight function.
Kinerja 2011 memang belum cukup menggembirakan,
Performance in 2011is not yet quite satisfactory, but
namun Dewan Komisaris telah melihat adanya upaya-
the Board of Commissioners have seen the efforts of
upaya maintenance dan overhaul beberapa rig untuk
maintenance and overhaul some of the rigs to always
senantiasa menjamin kehandalan operasi. Di samping
ensure the reliability of operation. In addition, the arrival
itu, kedatangan 4 unit rig baru hingga akhir tahun 2011
off our new rig units by the end of 2011 has given a hope
menjadikan secercah harapan di tahun 2012 dalam
to generate revenue in 2012. The Company’s move to
menghasilkan revenue. Langkah Perseroan untuk masuk
enter the off shore drilling business would at least put the
ke dunia offshore drilling setidaknya akan menempatkan
company in a better position than before.
Perseroan pada posisi yang lebih baik dari sebelumnya. Karenanya, Dewan Komisaris menyampaikan bahwa
Therefore, the Board of Commissioners stated that in
dalam rangka menghadapi tantangan bisnis ke depan,
order to face future business challenges, the Company
Perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk
will continue to make efforts to continue growing and
dapat terus tumbuh dan berkembang di tahun ini dan
thriving this year and in the coming years. The Board
di tahun-tahun mendatang. Dewan Komisaris telah
of Commissioners has conducted several internal and
melakukan beberapa aksi bersifat internal maupun
external actions in order to refine and strengthen its
eksternal guna menyempurnakan dan memperkuat
business structure and business process.
struktur bisnis maupun bisnis proses yang ada. Aspek Health, Safety and Environment (HSE) di
Aspects of Health, Safety and Environment(HSE) within
lingkungan Perseroan, tak luput dari pantauan Dewan
the Company, did not escape theBoard of Commissioners’
Komisaris mengingat bisnis yang dijalankan Perseroan
monitor as the Company runs a high risk business.
tergolong pada risiko tinggi. Peningkatan aspek kualitas
Improvement of service quality, occupational safety,
jasa dan keselamatan, kesehatan kerja dan lindung
health and environmental protection, as well as resource
lingkungan serta kompetensi sumber daya menjadi
competence are the priorities of its activities.
prioritas utama kegiatannya. Achievement of the Company's performance is supported
untuk memegang teguh prinsip-prinsip GCG, dimana
by a commitment to uphold the principles of good
implementasinya telah dilakukan secara bertahap.
corporate governance, and it has been implementation
Setiap personil yang memegang fungsi tertentu telah
gradually. Any personnel who hold a particular function
menandatangani Paktra Integritas serta Code of Conduct.
has signed Integrity Pactand Code of Conduct. It is
Diharapkan pada 2012 telah mulai dilakukan diagnostic
expected that GCG diagnostic to start being conducted
33
PDSI 2011 Annual Report
Pencapaian kinerja Perseroan didukung oleh komitmen
GCG oleh lembaga independen, untuk selanjutnya
by independent institutionsin 2012, then the Companyis
Perseroan diharapkan mampu melakukan penilaian
expected toconductindependent assessments to
mandiri agar dapat mengetahui tingkat ketaatan
determine its level of compliance in implementing the
Perseroan dalam menjalankan prinsip-prinsip GCG.
principles of good corporate governance.
Perkembangan sektor industri jasa drilling and workover
Development of drilling and workover services industry
di Indonesia pada tahun-tahun mendatang memiliki
sector in Indonesia has a great potential in the coming
potensi yang besar. Harga minyak yang diprediksi terus
years. Oil prices that a repredicted to continue rising
meningkat menjadi harapan yang menarik. Peluang
becomes an attractive prospect. Opportunities that lead
yang lebih mengarah pada pengeboran di perairan
to more drilling in waters has been addressed with the
telah disikapi dengan rencana Perseroan untuk siap-
Company's plan to get ready to enter the offshore sector,
siap masuk ke dunia offshore, memang menjadi sebuah
and it becomes a challenge and opportunities in the
tantangan dan peluang tersendiri dalam upaya Perseroan
Company's efforts to enhance its competencies.
mengembangkan kompetensinya. Dengan memperhatikan parameter kinerja Perseroan
By observing the parameters of the Company's
tahun 2011, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi
performance in 2011, the Board of Commissioners
atas upaya yang telah dilakukan, dengan harapan agar
expressed its appreciation for the efforts that have been
tetap berusaha untuk mencapai kinerja yang lebih baik di
done, with the hope that the Company will continue to
masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terima
achieve better performance in the future. We also express
kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemegang
gratitude and appreciation to the shareholders for the
Saham atas kepercayaan dan dukungan selama ini.
trust and support over the years. May all the efforts that
Semoga semua upaya yang telah dilakukan mendapat
have been made had the blessing and mercy of Allah
berkah dan rahmat dari Allah SWT, dan kita selalu
SWT, and we are always given the power to still be able to
diberikan kekuatan untuk tetap dapat menampilkan
demonstrate the best work for the nation and state.
karya terbaik bagi bangsa dan negara.
M. Afdal Bahaudin Presiden Komisaris President Commissioner
Laporan Tahunan 2011 PDSI
34
PDSI 2011 Annual Report
35
LAPORAN DIREKTUR UTAMA President Director’s Report Tahun 2011 adalah tahun keempat berjalannya PT.
Year 2011was the fourth year of PT PertaminaDrilling
Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) sebagai anak
Services Indonesia (PDSI) operating as a subsidiary of
perusahaan Pertamina. Pada tahun ini perseroan mulai
Pertamina. In this year the company began implementing
menerapkan strategi yang lebih fokus pada peningkatan
a strategy that is more focused on improving the
kehandalan dan mutu layanan jasa drilling dan work over
reliability and quality of drilling and work over services,
termasuk unsur pendukungnya.
including the supporting elements.
Dalam upaya memantapkan langkah Perseroan untuk
In an effort to establish measures of the Company to
terus fokus pada bisnis jasa pengeboran, kami mulai
continue to focus on drilling services business, we
memperkuat bisnis di bidang drilling ini dengan terus
began to strengthen the business in the drilling area by
menyiapkan kehandalan rig dan pendukung lainnya dan
continuing to prepare the reliability of rig and its other
melakukan perbaikan-perbaikan armada rig, menyiapkan
support, as well as improvements of rig fleet, preparing
SDM yang handal serta membangun sistem infrastruktur
reliable human resources, and building supporting
pendukung. Kekurangan di masa lalu menjadi bahan
infrastructure systems. The short comings in the past
pembelajaran yang berharga, dan berbagai macam
become valuable lessons, and various improvement
program improvement dilaksanakan tidak hanya untuk
programs are implemented not only to raise the
meningkatkan performa perusahaan namun juga
performance of the company but also anticipate the
mengantisipasi potensi risiko yang mungkin dapat terjadi.
potential risks that may occur. Corporate action as an
Aksi korporasi sebagai upaya untuk meningkatkan utility
effort to improve utility continues to be done, including
terus dilakukan, diantaranya melalui koordinasi yang
through intensive coordination with users to minimize
intensif dengan user untuk meminimalkan jumlah rig
the number of idle rigs. Learning and improvement
yang idle. Proses pembelajaran dan pembenahan terus
process continues to be one important aspect in order to
dilakukan sebagai salah satu aspek penting dalam rangka
boost the company’s performance. A string of programs
peningkatan performa perusahaan. Satu demi satu
have been rolled out and become PDSI’s milestone
Dalam upaya untuk memantapkan dan memperkuat bisnis intinya, PDSI terus menyiapkan kehandalan rig dan pendukung lainnya, melakukan perbaikanperbaikan armada rig, menyiapkan SDM yang handal serta membangun sistem infrastruktur pendukung. 36
In an effort to consolidate and strengthen its core business, PDSI
Laporan Tahunan 2011 PDSI
continues to prepare reliability of rigs and other support, improve rig fleet, prepare reliable human resources, and build supporting infrastructure systems.
Amran Anwar Direktur Utama President Director
program telah digulirkan dan menjadi milestone PDSI
that will continue to be refined. Throughout 2011, 12
yang akan terus disempurnakan. Sepanjang tahun 2011,
application systems have been successfully developed to
telah berhasil dikembangkan 12 sistem aplikasi guna
support operations.
mendukung operasional perusahaan. Pencapaian Perseroan Selama 2011
Company Achievements During2011
Dengan diiringi puji syukur kehadirat Allah SWT, PDSI
With gratitude to Allah SWT, PDSI has closed the year
telah menutup lembaran kerja tahun 2011 dengan
2011with the performance of rig utilizationat an average
performa utilisasi rig rata-rata sebesar 93,88% dan
of 93.88%, availability of rigs at 97.52%, and 262 wells
availability rig 97,52% dan telah berhasil menyelesaikan
have been successfully completed.
262 sumur. Mengingat mesin uang PDSI terletak pada armada rig,
Given the rig fleet is PDSI’s cash machine, the company
maka pada tahun 2011 PDSI telah merealisasikan 89,05%
in 2011 has realized 85.76% of its investment budget to
anggaran investasi antara lain untuk membeli peralatan
buy drilling equipment, rig utilities and bring 4 (four)
pemboran, rig utilities dan mendatangkan 4 (empat) unit
new rig units with a capacity of 1,000 and 1,500 HP.
rig baru dengan kapasitas 1.000 dan 1.500 HP. Rig baru ini
These new rigs are electric rigs manufactured by NOV
adalah rig elektrik yang dibuat oleh NOV-Dreco Canada
Dreco Canada using new technology, which is integrated
dengan menggunakan teknologi baru, yaitu sistem
Amphion system. The Company also has acquired two
amphion terintegrasi. Selain itu Perseroan juga telah
rig units belonging to Usayana with a capacity of 350 HP.
mengakuisisi 2 unit rig milik Usayana dengan kapasitas
Now, PDSI has had a rig fleet of 36 units, consisting of 28
350 HP. Kini, PDSI telah memiliki 36 unit armada rig, terdiri
drilling rig units and 8 workover units as well as one unit
atas 28 unit rig pemboran dan 8 unit rig KUPL serta 1 unit
dedicatedas a facility for crew training.
rig yang didedikasikan sebagai sarana untuk pelatihan crew. In addition, PDSI is also developing a maintenance
program pemeliharan dengan metode Online System
program with Online System Online called Program
yang disebut Program Online Maintenance System
Online Maintenance System (OMS). The program is
(OMS). Program yang berbasis Reliablitiy Centered
based on Reliablitiy Centered Maintenance (RMC) and
Maintenance (RMC) ini diharapkan dapat mendukung
is expected to support PDSI’s growth, because through
kemajuan PDSI, karena melalui OMS ini kondisi suatu
the OMS, the condition of the equipment can be
peralatan bisa diketahui secara mudah dan cepat, bahkan
identified easily and quickly, even before the equipment
sebelum suatu peralatan itu rusak sistem tersebut sudah
is damaged, the system would warn to prepare for its
mengingatkan guna persiapan untuk penggantiannya.
replacement. Similarly, for equipment that operates
Demikian pula bagi alat yang jam kerjanya sudah
overtime, works at the deadline has passed, this system
melewati batas waktunya, maka sistem ini pun akan
will provide early warning so the replacement spare
memberikan peringatan dini sehingga bisa disiapkan
parts can be prepared. If the OMS has run properly, it is
spare part penggantinya. Jika OMS telah berjalan dengan
expected that PDSI’s maintenance target can be achieved,
baik, maka diharapkan target maintenance di PDSI bisa
which is optimal safety operational costs and excellent rig
tercapai, yaitu safety operational cost yang optimal dan
condition.
kondisi rig yang excellence.
37
PDSI 2011 Annual Report
Di samping itu, PDSI juga tengah mengembangkan
Sepanjang tahun 2011, asset yang dimiliki oleh PDSI
Throughout 2011, the assets owned by the PDSI (rig and
(rig dan non rig) mayoritas terutilisasi di PT. Pertamina
non-rig) were majority utilizedin PT. Pertamina EP (PEP)
EP (PEP) dan PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE)
and PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) with a total
dengan nilai total kontrak yang diperoleh sebesar USD
contract value of USD274,686,504.59 obtained. In 2011,
274.686.504,59. Pada tahun 2011 ini pula PDSI bekerja
PDSI in cooperation with partners won the contract
sama dengan mitra memenangkan kontrak pemboran
drilling of 42 wells in Mobil Cepu Ltd.Project, with a
42 sumur di Proyek Mobil Cepu Ltd., dengan nilai kontrak
contract value of USD98,895,000 and is targeted to start
sebesar USD 98.895.000 dan ditargetkan dapat mulai
drilling operations in September 2012.
melaksanakan operasi pemboran pada September 2012. Guna meningkatkan performa di bidang jasa
In order to improve performance in drilling services, the
pengeboran, Perseroan mulai mengedepankan kualitas
Company began to promote quality out of all business
dari seluruh aspek bisnis. Karenanya pada tahun 2011
aspects. Therefore in 2011, Quality aspect has been
ini aspek Quality telah terintegrasi secara resmi dengan
officially integrated with HSE as one of the aspects of
aspek HSE menjadi satu kesatuan aspek Quality, Health,
Quality, Health, Safety and Environment (QHSE), led by a
Safety and Environment (QHSE) yang dipimpin oleh
Vice President. Given the Company runs a business that
seorang Vice President. Mengingat bisnis yang dijalankan
is categorized as high risk, the concern for safety is an
Perseroan adalah berkategori high risk, maka perhatian
absolute need to be conducted. All aspects of business
terhadap safety adalah mutlak dilakukan. Segala aspek
processes implemented always proritize safety factor as
proses bisnis yang dijalankan selalu mengedepankan
a pre-requisite. Therefore programs such as Management
faktor safety sebagai sebuah persyaratan. Karenanya
Walk Through, Follow-up Safety Monitoring Card, HSE
program-program Management Walk Through, Tindak
Training Development continue to be done.
Lanjut Safety Monitoring Card, HSE Training Development terus menerus dilakukan. Di samping itu, Perseroan juga patuh menjalankan
In addition, the Company also complies with the
prinsip-prinsip ISO 9001:2008 guna memastikan
principles of ISO 9001:2008 to ensure the implementation
berjalannya sistem manajemen mutu berstandar
of international standard quality management system
Internasional dan OHSAS-18001:2007 guna menjaga
and OHSAS-18001: 2007 to maintain standards of
standar sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
occupational safety and health management systems.
kerja. Komitmen yang diterapkan sejak tahun 2005
The commitment that has been in place since 2005, made
menjadikan Perseroan tetap berhak memiliki sertifikat
the Company retains its OHSAS-18001 certificate as a
OHSAS-18001 sebagai pengakuan akan kemampuan
recognition of the Company's ability to control various
Perseroan dalam melakukan pengendalian terhadap
activities that have potential safety and health hazards,
berbagai aktifitas yang mempunyai potensi bahaya
which could ultimately reduce the level of accidents and
keselamatan dan kesehatan kerja yang pada akhirnya
health risks to its workers.
dapat menurunkan tingkat kecelakaan dan resiko kesehatan bagi pekerjanya.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
38
Sepanjang tahun 2011, realisasi jam kerja total adalah
Throughout 2011, the Total Recordable Incident Rate
10.224.605 dan total recordable accident 1,37. Meskipun
(TRIR) was at 1:14, while the realization of total working
tidak mencapai target, namun terdapat penurunan angka
hours in 2011 was 10,22,605 and total recordable
TRIR dimana hal ini menunjukkan adanya peningkatan
accidents at 1:37. Although it fell short of target, but
performa HSE dilihat dari sisi menurunnya jumlah
there is adecline in TRIR rate which showed an increase
recordable accident selama 3 (tiga) tahun terakhir.
in HSE performance in terms of the declining number of recordable accidents for the last 3 (three) years.
Sementara itu, improvement yang dituangkan ke dalam
Meanwhile, the improvement contained in the
Breakthrough Project tahun 2011 terkait sistem informasi
Breakthrough Project in 2011related to HSE information
HSE dinamakan HSE Online Reporting System. Portal
system called the HSE Online Reporting System. The
tersebut dibuat untuk memudahkan sistem pelaporan
portal was created to facilitate the reporting systemfor
bagi personil-personil HSE serta memudahkan personil
HSE personnel and facilitate non-HSE personnel in
non HSE dalam mengakses informasi-informasi mengenai
accessing HSE-related information ranging from crash
HSE mulai dari data kecelakaan, safety alert, status
data, safety alert, certification status of equipment and so
sertifikasi peralatan dan lain sebagainya.
forth.
Dari sisi financial, pendapatan operasi pada tahun 2011
In terms of financial, operating in come in 2011 reached
mencapai Rp 1.629.013 juta, meningkat 16,17% atau
Rp1,629,013 million, increased by 16.17% or Rp226.767
Rp 226.767 juta dibandingkan pendapatan tahun 2010
billion compared to revenues in 2010 amounted to
sebesar Rp 1.402.246 juta. Peningkatan ini dipicu adanya
USD1,402,246 million. The increase was triggered by an
kenaikan aktifitas operasi yang berasal dari penambahan/
increase in operating activities derived from the addition/
pembelian 2 buah rig yang mulai beroperasi pada bulan
purchase of 2 rigs which began operating in September
September 2011 dan pelaksanaan IPM (Integrated Project
2011and the implementation of IPM (Integrated Project
Management). Sedangkan Beban Administrasi & Umum
Management). While Operating Expenses decreased
mengalami penurunan dari Rp 191.076 juta di tahun 2010
from Rp191,076 million in 2010 to Rp170,326 million in
menjadi Rp 170.326 juta pada tahun 2011, turun 10,86%
2011, down 10.86% or Rp20,750 million. This decrease
atau Rp 20.750 juta. Penurunan ini disebabkan adanya
was due to efficiency of employee benefits. However, net
efisiensi pada tunjangan pegawai. Namun demikian,
profit in 2011 stood at Rp138,364 million or 55.40% of
keuntungan atau laba bersih pada tahun 2011 tercatat
profit in 2010. This was due to many efforts and costs for
sebesar Rp 138.364 juta atau 55,40% dari laba tahun
maintenance and overhaul were realized in2011.
2010. Hal ini dikarenakan upaya-upaya dan biaya untuk maintenance dan overhaul banyak terealisasi di tahun 2011. Corporate Governance
Pencapaian kinerja Perseroan harus didukung oleh
Achievement of the Company's performance must be
komitmen untuk terus memegang teguh prinsip-prinsip
supported by a commitment to continue upholding the
Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG). Hal ini sejalan
principles of Good Corporate Governance (GCG). This is
dengan nilai-nilai Perseroan yang diemban dalam
consistent with the Company’s values that are carried
bekerja. Dalam best practice-nya kami ingin Perseroan
in the works. In its best practice we want the Company
dijalankan melalui pengelolaan yang bersih, transparan,
to run with management that is clean, transparent, and
dan dapat dipercaya, di mana hal ini diimplementasikan
trust worthy, in which it is implemented at all levels to
di semua lini hingga level terbawah, seluruh insan
the lowest level, all personnel of the Company, to always
Perseroan, untuk selalu menjunjung nilai-nilai kejujuran
uphold the values of honesty and professionalism at
dan profesionalisme dalam bekerja. Sebagai sebuah
work. As a drilling services company that always seeks
perusahaan jasa pemboran yang selalu berupaya untuk
to maintain and sustain the business, the Company
memelihara dan menjaga kelangsungan usahanya,
strictly and continuously implements standards of
Perseroan menerapkan standar Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance. In order to improve the
yang baik secara ketat dan berkesinambungan. Dalam
implementation of good corporate governance practices,
rangka meningkatkan implementasi praktik GCG, pada
Code of Conduct (COC) has been finalized in 2011 and
tahun 2011 telah diselesaikan dan disosialisasikan Code
disseminated to all personnel of the Company.
of Conduct (COC) ke semua insan Perseroan.
39
PDSI 2011 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Kegiatan usaha Perseroan itu tidak lepas pula dari
The Company’s business activities are not independent
kegiatan sosial Perseroan guna meningkatkan kualitas
of its social activities in order to improve the quality of
komunitas sekitar. Konsep yang dibangun Perseroan
surrounding communities. The concept developed by
dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ini, adalah
the Company in corporate social responsibility (CSR)
dengan memetakan kebutuhan masyarakat sekitar
is to map the needs of local communities which are
yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kepedulian
then manifested in the form of the Company's care
Perseroan terhadap lingkungan. Alokasi manfaat CSR
programs for the environment. The Company’s CSR
Perseroan dibangun dengan 5 pilar, yaitu pendidikan,
benefit allocation was built with five pillars, namely
kesehatan, lingkungan, infrastruktur dan sosial
education, health, environment, infrastructure and social.
kemasyarakatan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial
Implementation of social responsibility is more intended
lebih diarahkan di drilling area karena aktivitas Perseroan
to drilling area, as the Company’s activities are more
lebih banyak terkait langsung di area yang lebih dekat
directly related to the area that has closer interaction
berinteraksi dengan masyarakat setempat. Alokasi
with the local community. The allocation of CSR budget
anggaran CSR ini dalam kurun waktu 3 tahun terakhir
with in the last 3 years has increased significantly. This is
mengalami peningkatan yang signifikan. Ini merupakan
a manifestation of the Company’s care for the community
wujud dari kepedulian Perseroan terhadap masyarakat
who are also a stakeholder of the Company.
sekitar yang juga menjadi stakeholder Perseroan. Prospek Perseroan ke Depan
Future Prospect of the Company
Menyongsong tahun mendatang, di mana kondisi
Ahead of the upcoming years, where as the global and
ekonomi global maupun nasional yang memiliki potensi
national economic conditions have great potential
besar untuk diraih, menjadi sebuah tantangan yang
to be grasped, it becomes a challenge that must be
harus digapai. Harga minyak yang terus meningkat,
reached. Oil prices continue to rise, and the government's
dan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan
commitment to continue increasing oil production
produksi minyak dan ketahanan energy baik melalui
and energy security through sectors of oil and gas,
sector migas, geothermal, coal bed methane, ataupun
geothermal, coal bed methane, or other energy sources
sumber energy lainnya adalah peluang. Proyek-proyek
is an opportunity. Pertamina new projects such as CBM
baru Pertamina seperti CBM dan shale gas membutuhkan
and shale gas needs drilling equipment that have to be
peralatan pengeboran yang harus diantisipasi. Perseroan
anticipated. The Company will also begin to target the
juga akan mulai mengincar wilayah yang sebelumnya
areas that had not been touched, that is offshore drilling.
belum pernah disentuh, yaitu pengeboran offshore.
It is planned that of 8 (eight) rig units to be purchased in
Direncanakan dari 8 (delapan) unit rig yang akan dibeli
2012, 1 (one) unit will be specially used for offshore.
pada tahun 2012, diantaranya 1 (satu) unit khusus digunakan untuk offshore.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
40
Dalam percaturan bisnis drilling di Indonesia, PDSI
In the drilling business arena in Indonesia, PDSI is
termasuk yang memiliki rig terbesar. Market share
considered to own the largest number of rigs. PDSI
yang diraih dari total biaya onshore drilling rig
gained 35% of market share of total value of onshore
nasional sekitar USD 355 juta, di mana PDSI meraih 35
national drilling rigs of approximately USD355 million.
persen di dalamnya. Karenanya, kami optimis bahwa
Therefore, we are optimistic that the Company will
Perseroan akan tetap memiliki prospek bisnis yang
continue to have great business prospects in the future.
besar di masa mendatang. Perseroan tentu akan terus
The Company will certainly continue to make internal
melakukan pembenahan internal, meningkatkan
improvements, increasing efficiency, raising cost-
efisiensi, menanamkan awareness sadar biaya, dan
conscious awareness, and developing foreign market
mengembangkan pangsa pasar luar dalam rangka
share in order to capture market opportunities. With
menangkap peluang pasar. Dengan pengelolan dan
the optimal and proven competence management and
pengembangan yang optimal serta kompetensi yang
development, has brought the Company to become one
telah teruji, tentu akan mengantarkan Perseroan menjadi
of reliable and esteemed national companies.
salah satu perusahaan nasional yang dapat diandalkan dan dibanggakan. Atas semua pencapaian yang telah diraih, Direksi
For all the accomplishments that have been achieved,
menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi yang
the Board of Directors express high appreciation for the
ditunjukkan oleh para karyawan. Juga ucapan terima
dedication shown by our employees. Also twe would ike
kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Mitra
to thank the Shareholders, the Board of Commissioners,
Usaha, Pemasok, Pelanggan dan stakeholders lainnya
Business Partners, Suppliers, Customers and other
atas segala dukungan dan kepercayaan yang telah
stakeholders for all the support and confidence that have
diberikan. Dukungan itu tentu masih tetap dibutuhkan
been gviven . That support would be needed in the years
dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan
to wade through a challenging forward. In the future,
ke depan. Di masa yang akan datang, Perseroan akan
the Company will always work together to continuously
selalu bekerjasama untuk terus meningkatkan kinerjanya
improve its performance and provide the best services
dan memberikan jasa terbaik sehingga Perseroan dapat
so that the Company can achieve its vision of becoming
mencapai visinya menjadi perusahaan penyedia jasa
the provider of drilling services with an international
pemboran dengan reputasi internasional.
reputation.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan
May Allah always give an abundance of mercy for us all, to
rahmatNya bagi kita semua, untuk dapat bekerja
be able to work and work better in the Renewable Spirit!
dan berkarya lebih baik lagi dalam nafas Semangat Terbarukan ! Thank you.
Amran Anwar Direktur Utama President Director
41
PDSI 2011 Annual Report
Terima kasih.
2 Laporan Tahunan 2011 PDSI
42
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management’s Discussion and Analysis
Memperluas Wawasan dan Keahlian Broadening Knowledge and Expertise
PDSI 2011 Annual Report
43
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management’s Discussion and Analysis
TINJAUAN UMUM 2011
GENERAL OVERVIEW 2011
Produk/ Jasa PDSI
PDSI Products/Services
Secara garis besar, jasa yang dimiliki oleh PDSI terbagi
In general, services of PDSI are divided into three main
dalam tiga kategori utama, yaitu jasa rig, jasa integrated
categories, namely rigservices, integrated project
project management (IPM) dan jasa non rig, sehingga
management (IPM) services and non-rig services, to
lebih jauh dapat diketahui hubungan antara prospek
further indetify relations between the company's
perusahaan dengan industri, ekonomi secara umum dan
prospects with the industry, general economy and
pasar internasional.
international markets.
Jasa Drilling & Workover Rig 29 Drilling Rig: 2 unit 400HP 1 unit 450 HP 1 unit 500 HP 3 unit 550 HP 1 unit 650 HP 1 unit 630 HP 2 unit 700 HP 2 unit 750 HP 7 unit 1000 HP 4 unit 1500 HP 1 unit 1600 HP 2 unit NEW 1000 HP 2 unit NEW 1500 HP
Fishing Services Tools : All size of Casing / Hole All size of FISH All type of Fish All size of Catch type (inner & outer) Technology : Latest Technology (Bowen, Well engineered modification, experienced in designing and modification for non standard fish. Supported with special tools for specific job.
Coring Services
Laporan Tahunan 2011 PDSI
44
Tools : Core Barrel 6 ¾” : 6 set Core Barrel 5 ¾” : 3 set Extention 6 ¾” : 4 pcs Extention 5 ¾” : 4 pcs Core Head PDC 8 ½” x 4“ : 1 ea Core Head 8 15/32” x 4“ : 1 ea Core Head 6 1/8” x 3 1/2“ : 1 ea
7 Workover Rig: 2 unit 300 HP 3 unit 350 HP 1 unit 500 HP 1 unit 550 HP 1 unit 150 HP sebagai Training Center
IPM (Integrated Project Management) PDSI current IPM Geothermal : 1. Geothermal Ulubelu ; 2 Rig 1500 HP - Rig N 110/M1 (1500 HP) PDSI - Rig F - 200 DEC (1500 HP) PDSI - Top Drive 500 T PDSI 2. Integrated Project Management Ulubelu PT. PGE - PT. PDSI has completed 15 Well from Total 17 Well. 3. Drilling Tools & Equipments PDSI also utilized in Ulu Belu Project ; Single shot & Fishing Tools. 4. Incoming Geothermal Kamojang
H2S Services
As part of New Bussiness Development of PDSI ; 1. 2 Unit of H2S Services with "Computerized & Wire Less Technology" 2. Fix & Portable systems ( Personal Detector) 3. Others safety equipment that can accomodate all personil on Rig Floor.
Top Drive 2 unit NEW 500 ton 3 unit 500 ton 2 unit NEW 250 ton 1 unit 250 ton
Quality - Professionals ; more than 20 experienced engineer. - Experienced workshop man & technician - SOP ; Coring Job Standard Procedure. - SMP ; Coring Tools Standard Maintenance Procedure.
Gambar 1.1. Jasa-jasa yang dimiliki PDSI
Jasa Rig
Rig Services
Sampai dengan 2011, PDSI memiliki 36 unit armada rig,
Until 2011, PDSI has 36 units of rig fleet, consisting of 29
terdiri atas 29 unit rig pemboran dan 7 unit rig KUPL
drilling rig units and seven workover rig units (including
(termasuk dua unit rig bor berdaya 1000 HP dan dua unit
two drilling rig units of 1,000 HP and two units of 1,500
rig bor berdaya 1500 HP yang datang 2011).
HP that arrived in 2011).
Saat ini mayoritas rig PDSI melayani pelanggan internal
Currently majority of PDSI rigs serve internal customer
PT. Pertamina (Persero), yaitu PT. Pertamina EP (PEP)
of PT. Pertamina (Persero), namely PT. Pertamina EP
sebanyak 30 Rig dan PT. Pertamina Geothermal Energy
(PEP) with 30 rigs and PT. Pertamina Geothermal Energy
(PGE) sebanyak dua Rig dan dua unit rig sedang
(PGE) with two rigs and two other rigs are conducting
melaksanakan commissioning (satu unit rig 1000 HP dan
commissioning units (one 1,000 HP rig and 1,500 HP rig).
satu unit rig 1500 HP). Jasa IPM
IPM Services
Selain menyediakan jasa drilling rig, dalam melaksanakan
In addition to drilling rig services, PDSI also has a role as
pemboran sumur geothermal tersebut PDSI juga
a coordinator for other services provision in geothermal
berperan sebagai koordinator dalam penyediaan jasa-jasa
well drilling, such as directional drilling, H2S monitoring,
lainnya seperti directional drilling, H2S monitoring, top
top drive, drilling fluid, general services, cementing, mud
drive, drilling fluid, general services, cementing, mud
logging unit, water pump, as seen in picture 1.2.
logging unit, water pump, seperti terlihat pada gambar 1.2. PDSI saat ini melaksanakan pemboran sumur geothermal
PDSI currently conducts gothermal well drilling with
secara integrated project management (IPM) di PGE
integrated project management (IPM) at PGE by using 2
dengan menggunakan 2 (dua) unit drilling rig milik PDSI.
(two) units of drilling rigs owned by PDSI.
Rig General Services
Water Pump
Directional Drilling
H2S Monitoring
PDSI Koordinator
45
Mud Logging Unit Drilling Fluid
Cementing
Gambar 1.2. PDSI sebagai Koordinator dalam Pemboran IPM Geothermal Picture 1.2. PDSI as Coordinator in IPM Geothermal Drilling
PDSI 2011 Annual Report
Top Drive
Jasa Non Rig
Non-Rig Services
Selain Jasa Rig dan IPM, PDSI juga menyediakan jasa
In addition to Rig and IPM Services, PDSI also provides
coring, fishing serta penyewaan peralatan pemboran
coring services, fishing and drilling equipment rental such
seperti top drive, tubular goods dan blow out preventer.
as topdrive, tubular goods and blow out preventer.
Saat ini PDSI memiliki total 8 unit top drive, terdiri atas
PDSI currently has a total of eight topdrive units,
lima unit top drive berkapasitas 500 ton dan tiga unit
consisting of five topdrive units with a capacity of 500
250 ton, selain top drive PDSI juga menyewakan jasa non
tons and three units of 250 tons, PDSI also provides non-
rig lainnya seperti coring, fishing, fire pump, directional
rig services such as coring, fishing, firepump, directional
drilling, H2S monitoring, dan penyewaan peralatan
drilling, H2S monitoring, and other equipment rental.
lainnya. Dari total 8 unit top drive tersebut, tujuh unit sudah
From a total of eight units of topdrive, seven units have
terutilisasi di PEP dan PGE, sedangkan satu unit sedang
been utilized at PEP and PGE, while one unit is being
disiapkan untuk beroperasi di PGE (sumur workover) pada
prepared to operate at PGE (workover wells) in 2012.
2012. Penjualan/ Pemasaran
Sales/Marketing
Sepanjang tahun 2011, asset yang dimiliki oleh PDSI
Throughout 2011, the assets owned by the PDSI (rig and
(rig dan non rig) mayoritas terutilisasi di PT. Pertamina
non-rig) utilized majority at PT. Pertamina EP (PEP) and PT.
EP (PEP) dan PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE)
Pertamina Geothermal Energy (PGE) with a total contract
dengan nilai total kontrak yang diperoleh sebesar USD
value obtained amounted to USD274,686,504.59.
274.686.504,59. Pada tahun 2011 ini pula PDSI bekerja sama dengan
In 2011 PDSI along with partners won the drilling contract
mitra memenangkan kontrak pemboran 42 sumur di
of 42 wells in Mobil Cepu Ltd. Project, with a contract
Proyek Mobil Cepu Ltd., dengan nilai kontrak sebesar USD
value of USD98,895,000 and is targeted to begin carrying
98.895.000 dan ditargetkan dapat mulai melaksanakan
out drilling operations in September 2012.
operasi pemboran pada September 2012.
46
Prospek 2012
2012 Prospect
Profil Bisnis PDSI Secara Singkat
PDSI Business Profile in Brief
Pada awalnya PT. Pertamina Drilling Services Indonesia -
Initially PT. Pertamina Drilling Services Indonesia - here in
selanjutnya disingkat PDSI - merupakan unit kerja di PT.
after abbreviated PDSI - a work unit of the PT. Pertamina
Pertamina Direktorat Eksplorasi dan Produksi, dengan
Exploration and Production Directorate, with the name
nama Drilling Services, untuk memenuhi kebutuhan jasa
of Drilling Services, to meet the company’s internal needs
pengeboran internal perusahaan. Saat ini PDSI selain
of drilling services. Currently PDSI in addition to serving
melayani kebutuhan internal PT. Pertamina (Persero) juga
the needs of the PT. Pertamina (Persero), also serves other
melayani perusahaan lainnya dengan jenis jasa yang
companies with types of services provided include:
diberikan meliputi:
• OnshoreRigServicesfordrilling and workoverwells
• Jasa Rig Darat untuk pekerj aan pemboran dan kerja
• IntegratedProjectManagement(IPM) Services
Laporan Tahunan 2011 PDSI
ulang reparasi sumur/ workover (KUPL) • Jasa Integrated Project Management (IPM) • Jasa Non Rig
• Non-RigServices
Ekonomi dan Industri Drilling secara keseluruhan
Economy and Drilling Industry
Di Indonesia, energi migas masih menjadi andalan utama
In Indonesia, oil and gas energy are still the main stay
perekonomian Indonesia, baik sebagai penghasil devisa
commodities of Indonesia's economy, both as a source
maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri.
of foreign exchange and supplier of domestic energy
Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-
needs. Infrastructure and industrial development is
giatnya dilakukan di Indonesia, membuat pertumbuhan
being actively carried out in Indonesia, makes energy
konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10 tahun
consumption growt have raged 7% in the last 10 years.
terakhir. Peningkatan yang sangat tinggi, melebihi rata-
The increase is very high, exceeding the average global
rata kebutuhan energi global, mengharuskan Indonesia
energy needs, requiring Indonesia to quickly find new oil
untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik
and gas reserves, both in Indonesia and expand overseas.
di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan
The proven reserves of oil a indepleting condition,
terbukti minyak bumi dalam kondisi depleting, sebaliknya
while of natural gas tend to increase. Development
gas bumi cenderung meningkat. Perkembangan produksi
of Indonesia's oil production from year to year has
minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
decreased, so it needs extraordinary efforts to find new
penurunan, sehingga perlu upaya luar biasa untuk
reserves and increase production.
menemukan cadangan-cadangan baru dan peningkatan produksi. Di sisi lain, cadangan terbukti minyak bumi yang dimiliki
On the other hand, Indonesia’s proven reserves of oil
Indonesia saat ini adalah sebesar 3,7 milyar barel atau
are currently at 3.7 billion barrels, or 1.2% of total world
1,2% dari total cadangan minyak dunia. Indonesia
oil reserves. Indonesia itself has a diversity of geological
sendiri memiliki keanekaragaman geological basin yang
basins that have quite large oil and gas potential. From
memiliki potensi minyak dan gas bumi cukup besar. Dari
128 basins, only 38 that have been explored with the
sebanyak 128 basin, hanya 38 yang telah dieksplorasi
majority of oil production and the exploration was done
dengan mayoritas produksi minyak dan eksplorasi yang
in basins of western Indonesia (onshore and offshore
telah dilakukan berada pada basin bagian barat wilayah
central Sumatra and eastern Kalimantan).
Indonesia (onshore dan offshore Sumatera bagian tengah dan Kalimantan bagian timur). Indonesia's crude oil production continued to fall
selama dekade terakhir diakibatkan oleh antara lain
during the last decade caused by, among others, the
maturity alami dari sumur-sumur minyak dan gas, serta
natural maturity of oil and gas wells, and the slow rate
lambannya tingkat penemuan cadangan baru (gambar
of discovery of new reserves (figure 5.1). As a result, in
5.1). Akibatnya pada tahun 2009, total produksi minyak
2009, Indonesia’s total crude oil production stood at 0.949
mentah Indonesia berada pada angka 0,949 juta barel
million barrels per day, down about 33% since 2000. Over
per hari, turun sekitar 33% sejak tahun 2000. Selama 10
the past 10 years, the Government of Indonesia has been
tahun terakhir, Pemerintah Indonesia berusaha untuk
trying to encourage exploration, especially in the eastern
mendorong dilakukannya eksplorasi terutama pada
part of Indonesia and the deep sea.
bagian timur wilayah Indonesia dan laut dalam.
47
PDSI 2011 Annual Report
Produksi minyak mentah Indonesia terus turun
Indonesian Oil Supply and Consumption, 199-2009 1,800
Thousand Barrels Per Day
1,600
Total Oil Supply
1,400 1,200 1,000
Consumption
800 600
Indonesia becomes a net importer of oil
400
Indonesia suspends its OPEC membership
200 0 1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Source: EIA International Energy Statistics
Gambar 5.1. Produksi dan Konsumsi Minyak Indonesia Picture 5.1. Indonesian Oil Production and Consumption Akibat produksi minyak mentah yang terus turun,
Due tothe production ofcrude oilcontinues
Pemerintah Indonesia mulai beralih kepada sumber
to fall, the Government ofIndonesiabegan to
energi lainnya yaitu gas bumi dan geothermal untuk
switchtoother energysources, including natural
digunakan sebagai sumber energi alternatif pembangkit
gasandgeothermaltobe usedas alternative energy
listrik. Dimana lebih dari 50% produksi gas Indonesia
sources for power generation. Wheremorethan50%
berasal lapangan offshore, hal ini yang menyebabkan
ofIndonesiangasproductionfromoffshore fields,
adanya kenaikan jumlah sumur gas yang selesai dibor,
thiscausesan increase inthe numberofcompleted drilled
seperti terlihat pada tabel 5.1.
gas wells, as shown intable5.1. 2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
Oil
558
807
605
566
570
574
568*
Gas
42
88
430
402
420
439
434*
Dry Hole
25
80
52
49
55
62
40
Other
288
125
63
58
55
52
N/A
Total
913
1100
1150
1075
1100
1127
1042
3079
3330
3350
3120
3350
3597
N/A
Average Depth (ft)
Sumber: OPEC 2008 Annual Statistical Bulletin
Tabel 5.1. Jumlah sumur yang diselesaikan di Indonesia Table 5.1. Number of completed wells in Indonesia
Laporan Tahunan 2011 PDSI
48
Sehingga pada akhirnya mengembangkan usaha sektor
Eventually development of the upstream sector
hulu terutama gas bumi dan wilayah offshore akan
business, especially natural gas and offshore areas will
menjadi salah satu alternatif jalan keluar dari penurunan
be an alternative solution of the declining rate of crude
laju produksi minyak mentah serta menambah sumber
oil production and increase the sources of energy for
energi sebagai pembangkit listrik di Indonesia Indonesia
power plants in Indonesia Indonesia to further expand
dengan lebih memperbanyak aktivitas eksplorasi dan
exploration and production activities.
produksi. Selain itu, mengacu pada bauran energi primer, seperti
In addition, referring to the primary energy mix, as shown
terlihat pada gambar 5.2, Indonesia akan mulai beralih
in Figure5.2,Indonesia will begin converting energy
dari sumber energi minyak mentah menuju gas bumi
source from crude oil to natural gas as well as new and
serta sumber energi baru dan terbarukan lainnya
renewable energy sources such as coal bed methane and
seperti coal bed methane dan geothermal, sehingga
geothermal, that are projected to be much potential for
diproyeksikan akan banyak potensi pemboran sumur coal
coal bed methane (CBM) and geothermal well drilling.
bed methane (CBM) serta geothermal. 5% Others
5% Geothermal 2% Coal Liq. 5% Biofuel 5% (Nuclear, CBM.Biomass, Hydrogen, etc)
14% Coal 54% Oil
27% Gas
17% Others
20% Oil
2025 2005 33% Coal
30% Gas
Gambar 5.2. Energy Mix Indonesia 2005 – 2025
Pada tahun 2011, realisasi produksi minyak sebesar
In 2011, the realization of oil production amounted
903.000 barel per hari, sedangkan untuk tahun 2012,
to 903,000barrelsperday, while forthe year2012, the
pemerintah mengusulkan target produksi minyak sebesar
government proposesoil production targetof950,000
950.000 barel per hari dengan 20 Kontraktor Kontrak Kerja
barrelsperdaywith20 major Contract Cooperation
Sama (KKKS) utama yang diharapkan dapat menggenjot
Contractors (KKKS) that are expectedtoboost their
produksinya .
production.
Berikut adalah target produksi minyak 2012 dari 20 KKKS
The following are oil production target of 20 major KKKS
utama di Indonesia:
in Indonesia:
1. PT. Chevron Pacific Indonesia dengan target produksi
1. PT. Chevron Pacific Indonesia with maximum target production 357,000 barrels per day;
2. PT. Pertamina EP (PEP) sebesar 135.000 barel per hari;
2. PT. Pertamina EP (PEP) with 135,000 barrels per day;
3. Total Indonesie E&P (Kaltim) sebesar 86.000 barel per
3. Total Indonesie E&P (East Kalimantan) with 86,000
hari; 4. ConocoPhillips Blok B (Natuna) sebesar 45.000 barel per hari;
barrels per day; 4. ConocoPhillips Block B (Natuna) with 45,000 barrels per day;
5. CNOOC SES sebanyak 38.000 barel per hari;
5. CNOOC SES with 38,000 barrels per day;
6. Chevron Indonesia Co sebesar 28.300 barel per hari;
6. Chevron Indonesia Co with 28,300 barrels per day;
7. PHE (ONWJ) sebesar 35.000 barel per hari;
7. PHE (ONWJ) with 35,000 barrels per day;
8. Medco Sumatera (Rimau & SSE) sebesar 22.960 barel
8. Medco Sumatera (Rimau & SSE) with 22,960 barrels
per hari;
49
per day;
PDSI 2011 Annual Report
maksimal 357.000 barel per hari;
9. BOB Sumatera-Bumi Siak Pusako sebanyak 17.000
9. BOB Sumatera-Bumi Siak Pusako with 17,000 barrels
barel per hari;
per day;
10. Petrochina International (Jabung) sebesar 17.300
10. Petrochina International (Jabung) with 17,300 barrels
barel per hari;
per day;
11. Mobil Cepu Ltd diharapkan dapat menggenjot
11. Mobil Cepu Ltd is expected to boost production to
produksi sebesar 22.000 barel per hari;
22,000 barrels per day;
12. Vico (Sanga-Sanga) sebesar 15.000 barel per hari;
12. Vico (Sanga-Sanga) with 15,000 barrels per day;
13. PHE West Madura Offshore sebesar 23.000 barel per
13. PHE West Madura Offshore with 23,000 barrels per
hari;
day;
14. ConocoPhillips Sumatera (Corridor Blok) sebanyak
14. ConocoPhillips Sumatera (Corridor Block) with 12,200
12.200 barel per hari;
barrels per day;
15. JOB PetroChina East Java (Tuban) sebesar 11.000 barel per hari;
15. JOB PetroChina East Java (Tuban) with 11,000 barrels per day;
16. Kondur Petroleum 7.600 barel per hari;
16. Kondur Petroleum 7,600 barrels per day;
17. PetroChina Bermuda (Papua) diharapkan
17. PetroChina Bermuda (Papua) is expected to
berkontribusi 6.190 barel per hari;
contribute 6,190 barrels per day;
18. BP Indonesia Tangguh sebesar 5.400 barel per hari;
18. BP Indonesia Tangguh with 5,400 barrels per day;
19. Star Energy (Kakap) 4.500 barel per hari;
19. Star Energy (Kakap) 4,500 barrels per day;
20. ExxonMobil Oil (Aceh) sebesar 2.420 barel per hari;
20. ExxonMobil Oil (Aceh) with 2,420 barrels per day;
21. KKKS lainnya sebesar 59.130 barel per hari.
21. Other KKKS with 59,130 barrels per day.
Selanjutnya pada tahun 2015, pemerintah menargetkan
In 2015, the government is targeting oil production of
produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari dan
1.2 million barrels per day and gas at 4.5 million barrels
gas bumi sebesar 4,5 juta barel ekuivalen minyak per
of oil equivalent per day. The above conditions will
hari. Dengan kondisi tersebut di atas, akan mendorong
encourage exploration and development drilling to
peningkatan jumlah pemboran eksplorasi maupun
pursue production growth that has been targeted by the
pengembangan untuk mengejar pertumbuhan produksi
government.
yang telah ditargetkan pemerintah. Usaha Pertamina untuk meningkatkan produksi minyak
Pertamina's effort to increase production of oil and
dan gas bumi tercermin dari rencana pemboran yang
natural gas is reflected in the drilling plan contained in
terdapat dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan
the Company's Long Term Plan (RJPP) 2012-2016 of each
(RJPP) 2012-2016 masing-masing anak perusahaan,
subsidiary, as shown in table 5.2, 5.3 and 5.4.
seperti terlihat pada tabel 5.2, 5.3 dan 5.4. Tabel 5.2. Rencana Pemboran Sumur Minyak dan Gas Table 5.2. Oil and Gas Well Drilling Plan 2012
2013
2014
2015
2016
23
27
27
28
28
143
173
181
176
172
KUPL
84
125
128
113
91
Total
250
325
336
317
291
Eksplorasi
Laporan Tahunan 2011 PDSI
50
Pengembangan
Sumber: Pengolahan Data (termasuk mitra)
Sementara usaha Pertamina untuk memproduksikan gas
Meanwhile Pertamina's efforts to produce CBM gas
CBM tercermin dari rencana pemboran yang terdapat
is reflected from drilling plan that contained in the
dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2012-
Company's Long Term Plan (RJPP) from 2012 to 2016 of
2016 PT. Pertamina Hulu Energy - CBM, seperti terlihat
PT. Pertamina's Hulu Energy - CBM, as shown in table 5.5.
pada tabel 5.5.
Tabel 5.5. Rencana Pemboran Sumur CBM Table 5.5. CBM Well Drilling Plan 2012
2013
17
27
10
-
-
-
-
20
66
97
17
27
30
66
97
Eksplorasi Pengembangan Total
2014
2015
2016
Sumber: Pengolahan Data (termasuk mitra) PHE-CBM merencanakan untuk melaksanakan pemboran
PHE-CBM planned to conduct CBM exploration drilling
eksplorasi CBM di tiga (3) wilayah kerja, yaitu Enim, Suban
in three (3) the working areas, in Enim, Suban both in
keduanya berada di Sumatera dan Tanjung (Kalimantan).
Sumatra and Tanjung (Kalimantan). PHE-CBM is planning
PHE-CBM merencanakan untuk melaksanakan pemboran
to carry out drilling in Enim in September 2012, in Suban
di Enim pada September 2012, Suban pada Oktober 2012
in October 2012 and in Tanjung in June 2012.
dan Tanjung pada Juni 2012. Selain CBM usaha Pertamina untuk turut memajukan
In addition to CBM, Pertamina's efforts to help promote
sumber energi baru terbarukan (EBT) lainnya yang
other new renewable energy sources (EBT) are reflected
tercermin dari rencana jangka panjang PGE, seperti
inlong-termplan of PGE, as shown in table 5.6.
terlihat pada tabel 5.6. Tabel 5.6. Rencana Pemboran Sumur Geothermal Table 5.6. Geothermal Well Drilling Plan 2012 Eksplorasi
2013
2014
2015
2016
3
4
2
8
2
Pengembangan
16
28
25
21
15
Total
19
32
27
29
17
Sumber: Pengolahan Data (termasuk mitra) With the above conditions, market demand for rig
market terhadap jasa rig diproyeksikan akan tetap tinggi.
services are projected to remain high.
Uraian tentang Aspek Pemasaran
Description of Marketing Aspect
Pemahaman atas peta persaingan jasa pemboran di
Understanding of competitive landscape in Indonesia’s
Indonesia, baik onshore maupun offshore merupakan
drilling services, both onshore and offshore is
hal fundamental bagi pelaku usaha pemboran. Dapat
fundamental to drilling business players. It can be seen
diketahui bahwa posisi PDSI memiliki jumlah rig onshore
that PDSI’s position that has a total of 36 onshore rigs, the
sebanyak 36, terbanyak dibandingkan drilling contractor
largest than any other drilling contractors, with control
lainnya, dengan penguasaan market share nasional
of national market share of 35.49% of the total value of
sebesar 35,49% dari total nilai kontrak onshore drilling
national onshore drilling contract of USD355 million.
nasional sebesar USD355 juta.
51
PDSI 2011 Annual Report
Sehingga dengan kondisi tersebut di atas, maka demand
Tabel 6.1. Market Share PDSI Tiap Lini Jasa Table 6.1. Market Share of PDSI in each Service Line No
Produk/ Jasa
Customer
Kompetitor
Market Share
1
Onshore drilling rig
PEP & PGE
Apexindo, NYT, BKY
35%*
2
IPM
PGE
Apexindo, Radiant Utama, Antareja
20%
3
Jasa non rig
PEP, PGE & Kondur
Fergaco, Dyfco Energy, Pandu
*) Market share berdasarkan estimasi revenue **) Asumsi Kontrak Fishing, Coring, dan H2S Monitoring
30%**
*) Market share based on estimated revenue **) Assumption of Fishing, Coring, and H2S Monitoring Contracts
Realisasi Investasi 2011
Investment Realization of 2011
Dalam rangka mengembangkan usaha & meningkatkan
In order to develop businesses and improve the quality
kualitas pelayanan terhadap pelanggan, maka
of service to customers, PDSI in 2011 invested a total of
pada tahun 2011, PDSI melakukan investasi total
Rp1,335,989,791,285. This value included purchases of
Rp.1.361.625.869,-. Nilai tersebut termasuk untuk
new rigs, topdrive, Usayana’s assets and rig utilities. The
pembelian rig baru, pembelian top drive, pembelian asset
following table lists the realization of 2011 investment
usayana dan membeli rig utilities. Berikut tabel daftar
budget :
realisasi anggaran investasi 2011 : Investasi Investments Plan Ekiv. IDR
Actual Ekiv. IDR
%
Carry Over 1
9DB502
Pembelian Peralatan Pemboran Purchase of Drillng Equipment
2
9DB503
Pembelian Rig Utilities Purchase of Rig Utilities
3
0DB502
Pembelian Peralatan Pemboran Purchase of Drilling Equipment
4
0DB503
Pembelian Rig Utilities Purchase of Rig Utilities
37,268,145
29,360,845
78.78
1,296,240
1,030,261
79.48
124,919,919
125,266,610
100.28
537,240
-
-
5
0DB504
Pembelian Rig 1000 HP 2 Unit Purchase of 2 Unitsof Rig 100 HP
334,386,000
342,155,163
102.32
6
0DB505
Pembelian Rig 1500 HP 2 Unit Purchase of 2 Unitsof Rig 1500 HP
393,210,000
406,718,013
103.44
9,648,009
8,129,155
84.26
403,200,000
250,235,638
62.06
26,360,950
12,284,536
46.60
Usul Baru 7
1DB501
Pembelian Peralatan HSE Purchase of HSE Equipment
8
1DB502
Pembelian Peralatan Pemboran Purchase of Drillng Equipment
9
1DB503
Pembelian Rig Utilities Purchase of Rig Utilities
10
1DB505
Pembelian Asset eks Usayana Purchase of ex Usayana Assets Total
198,180,497
186,445,648
94.08
1,529,007,000
1,361,625,869
89.05
Grafik Realisasi ABI 2011 UPDATE SAP, 3 Januari 2012 Graph of ABI Realization of 2011, SAP UPDATE, January 3, 2012 450.000 Realisasi ABI 2011 = 85.76%
Laporan Tahunan 2011 PDSI
52
IDR (x 1000.000)
400.000
Plan
Actual
350.000 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 Pembelian Peralatan Pemboran
Pembelian Rig Utilities
Pembelian Peralatan Pemboran
Pembelian Rig Utilities
Pembelian Rig 1000 HP 2 unit
Pembelian Rig 1500 HP 2 unit
Pembelian Peralatan HSE
Pembelian Peralatan Pemboran
Pembelian Rig Utilities
Pembelian Rig 1500 HP
Pembelian Asset eks Usayana
Pembahasan atas Kinerja Bisnis
Analysis of Business Performance
Pengukuran Kinerja
Performance Measurement
Pada tahun 2011 ini rig Availability mencapai 96.94%.
In 2011, Rig Availability reached 96.94%. The performance
Nilai kinerja itu dicapai dengan jumlah Rig 32 unit. Tahun
scores were achieved with 32 rig units. PDSI in 2011
2011 PDSI melakukan penambahan 5 unit Rig, dimana 4
added 5 Rig units, where 4 of themare brand new rig,
diantaranya adalah rig brand new, D-1000/52 (1000HP),
D-1000/52 (1,000HP), D-1500/53 (1,500HP), D-1000/54
D-1500/53 (1500HP), D-1000/54 (1000HP), D-1500/55
(1,000HP), D-1500/55 (1,500HP), and 1 unit of ex-Usayana
(1500HP), serta 1 unit rig ex-Usayana H35-3/UY6 (350 HP).
H35-3/UY 6 rig (350HP).
Tabel Availability Bulanan Tahun 2011 Table of Monthly Availability of 2011 Area Operasi SBU-NAD
Bulan Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
99.33
97.82
97.89
99.03
99.76
99.11
97.06
94.64
97.14
99.19
97.31
98.05
Kumulatif rata-rata 98.03
Sumbagteng
99.01
95.80
98.86
100.00
98.69
96.84
96.10
98.70
99.75
95.95
98.75
94.11
97.71
Sumbagsel
95.04
90.48
92.97
98.35
97.63
94.26
94.19
99.46
90.26
98.72
98.01
97.06
95.54
Jawa
99.32
97.96
99.39
97.20
96.47
97.55
99.85
99.55
95.04
95.91
95.26
98.23
97.64
PDSI
97.65
94.81
96.73
98.24
97.63
96.53
97.06
98.75
94.53
97.15
96.92
97.24
97.52
Tabel Availability Bulanan Tahun 2011
100.00
AVAILABILITY Tahun 2011
99.00
98.71
98.46
99.03 98.00
97.90 98.00 97.00
97.10
97.09
97.52 96.92
97.24
97.00
97.60
97.30
96.00 95.85 95.00
ri
ua
n Ja
ri
ua
br Fe
M
et ar
Target
Akumulatif Rata-rata
r Ap
il
M
ei
ni
Ju
li
Ju
r
s
tu
us Ag
be
Se
em pt
er
b to k O
r
r
be
be
m ve No
m se
De
53
PDSI 2011 Annual Report
AVAILABILITY 94.00
a. RKAP 2011
a. RKAP 2011
Berdasarkan RKAP 2011, target availability adalah 98%,
Based on RKAP 2011, the availability target was 98%,
namun dengan banyaknya kendala dan hambatan
but with many obstacles and barriers, the realization
yang terjadi maka realisasi hanya mencapai 97,52%.
only reached 96.94%. The external barriers, equipment
Hambatan yang terjadi, mulai dari hambatan eksternal,
damage during the operation, unforeseen equipment
kerusakan peralatan saat operasi, kerusakan peralatan
breakdowns, requires a long time to repair, SKPI
yang tidak terduga namun membutuhkan waktu yang
inspection findings closingtakes a long time that
lama untuk perbaikan, closing temuan inspeksi SKPI
caused rig could not generate revenue. And there
yang membutuhkan waktu yang lama sehingga rig
are 3 units of rigs that can not resume operations in
tidak bisa generate revenue. Dan ada 3 unit rig yang
accordance with the RKAP target, namely H-350/UY3,
tidak bisa mulai beroperasi sesuai dengan target
D-1000/52, and D-1500/53, because the process of
RKAP, yaitu H-350/UY3, D-1000/52, dan D-1500/53,
completing the equipment and pending location.
dikarenakan proses melengkapi peralatan dan tunggu lokasi. Tabel Perbandingan Availability RKAP vs Realisasi Tahun 2011 Table Availability RKAP vs Realization 2011 AREA
Target vs Realisasi RKAP 2011 No.
Rig Name
Daya
Avail.
HP NAD
1
IE900/3
SBT SBS
%
%
97.26
97.14
Deviasi
-0.12
Total
"Realisasi Avail."
days
days
365.00
365.00
Deviasi
0.00
2
KM200A/9
250
0.995
99.45
99.53
0.08
365.00
365.00
0.00
KT210B2A/41
400
0.973
97.26
97.56
0.30
365.00
365.00
0.00
4
H30FD/23
350
0.984
98.36
96.83
-1.52
365.00
365.00
0.00
2,000
0.984
5
LTO350/37
350
0.986
98.63
98.33
-0.30
365.00
365.00
0.00
6
H25CD / 50
300
0.986
98.63
98.70
0.07
365.00
365.00
0.00
1,460
7
T45I / 33
550
0.986
98.63
99.61
0.98
365.00
365.00
0.00
8
T45II / 34
550
0.981
98.08
97.07
-1.01
365.00
365.00
0.00
1,750
0.987
TOTAL SBT
1,460
9
N110M1 / 18
1,500
0.986
98.63
91.10
-7.53
365.00
365.00
0.00
10
N80 UE/25
1,000
0.973
97.26
97.57
0.31
365.00
365.00
0.00
11
N80B1 / 27
1,000
0.973
97.26
99.29
2.03
365.00
365.00
0.00
12
ED2 / 38
750
0.973
97.26
96.71
-0.55
365.00
365.00
0.00
13
LTO750/43
750
0.973
97.26
99.37
2.11
365.00
365.00
0.00
14
LTO650 / 35
650
0.986
98.63
98.00
-0.63
365.00
365.00
0.00
15
H40D / 29
550
0.973
97.26
92.85
-4.41
365.00
365.00
0.00
16
H 350 UY (3)
350
0.986
98.63
95.34
-3.29
365.00
184.00
-181.00
17
KT210B3A/42
400
0.986
98.63
97.15
-1.48
365.00
365.00
0.00
6,950
0.982
TOTAL SBS Laporan Tahunan 2011 PDSI
0.973
"Realisasi Avail."
3
TOTAL NAD
54
1,000
"Avail. RKAP"
3,285
AREA
Target vs Realisasi RKAP 2011 No.
Rig Name
Daya
Avail.
"Avail. RKAP"
"Realisasi Avail."
%
%
JAWA & KTI
HP
Total
"Realisasi Avail."
days
days
Deviasi
18
N110M2 / 31
1,500
0.986
98.63
94.96
-3.67
365.00
365.00
0.00
19
N80B2 / 01
1,000
0.973
97.26
99.85
2.59
365.00
365.00
0.00
20
OW760 / 20
1,000
0.973
97.26
99.14
1.88
365.00
365.00
0.00
21
H40D / 24
22
MSH2000 / 30
23
550
0.986
98.63
99.73
1.10
365.00
365.00
0.00
1,600
0.986
98.63
99.06
0.43
365.00
365.00
0.00
OW700 / 40
700
0.986
98.63
97.45
-1.18
365.00
365.00
0.00
24
N80UE / 22
1,000
0.984
98.36
98.72
0.37
365.00
365.00
0.00
25
OW700 / 39
700
0.986
98.63
99.79
1.16
365.00
365.00
0.00
26
D-700
630
0.986
98.63
98.31
-0.32
365.00
365.00
0.00
27
N110M3 / 28
1,500
0.986
98.63
97.73
-0.90
365.00
365.00
0.00
28
RIG F 200 DEC
1,500
0.986
98.63
95.48
-3.15
365.00
365.00
0.00
29
RIG N 80 UE (UY)
1,000
0.986
98.63
96.50
-2.13
365.00
365.00
0.00
98.63
98.52
-0.11
365.00
365.00
0.00
30
RIG SKYTOP R650 TOTAL JAWA
2011
Deviasi
450
0.986
13,130
0.062
4,745
31
Rig 1000HP (1)
1,000
0.975
97.534
99.73
2.20
365.00
31.00
-334.00
32
Rig 1500HP (2)
1,500
0.995
99.452
90.18
-9.27
365.00
153.00
-212.00
b. Hambatan Operasi
b. Operational Barriers
Hambatan Internal
Internal Barriers
Untuk hambatan internal terbagi atas 3 bagian:
Internal barriers are divided in three parts:
1. Downtime peralatan rig saat operasi
1. Downtime of rig equipment during operation
Untuk rincian peralatan rig yang rusak saat operasi
Details of the rig equipment damaged during
ada pada lampiran “NPT Rig Tahun 2011”, pada
the operation are in the appendix "NPT Rig 2011",
lampiran tersebut diuraikan kejadian-kejadian
the appendix describes the incidents that led to
yang menyebabkan Non Productive Time yang
Non-Productive Time, which occurred in 2011,
terjadi tahun 2011, baik saat operasi maupun
both during operation and when the rig move,
saat rig move,rig up, rig down, dan saat idle tidak
rig up, rig down, and unpaid idle time. In general,
dibayar. Secara garis besarnya peralatan rig yang
rig equipment that are experiencing the largest
mengalami downtime terbesar pada tahun 2011
downtime in 2011 were draw work, top drive,
adalah drawwork, top drive, swivel/power swivel,
swivel/power swivel, mud pump and crossover sub.
mud pump dan crossover sub. 2. Penalties of Rig Down, Rig Move, and Rig Up
Kejadian yang menyebabkan denda ini diantaranya;
Incidents leading to these penalties include:
permasalah pada vendor HTE (mulai dari
problems at HTE vendors (ranging from fleet
kekurangan armada, kerusakan armada, tunggu
shortage, fleet damage, pending fuel delivery, and
BBM, dan masalah lainnya pada internal vendor),
other problems at internal vendors), HSE checklist
closing check list HSE dan SIKA, kebocoran line
closing and SIKA, line leak age during testline,
saat test line, tunggu swivel pengganti, perbaikan
pending swivel replacement, genset repair, tower
genset, test load menara setelah perbaikan, tunggu
load test after repair, pending camp storage and
camp storage dan lain-lain.
others.
55
PDSI 2011 Annual Report
2. Denda Rig Down, Rig Move, dan Rig Up
3. Idle tidak dibayar
3. Unpaid Idle
Ada beberapa hambatan operasional internal
There are several internal operational barriers that
yang menyebabkan rig tidak bisa operasi sehingga
disrupt the rig to operate that are categorized as
masuk ke dalam kategori idle tidak dibayar,
unpaid idle, such as critical damage to equipment/
diantaranya karena kerusakan peralatan/komponen
rig component, repair of equipment for closing of
rig yang critical, perbaikan peralatan untuk closing
SKPI extension inspection findings and moving
temuan inspeksi perpanjangan SKPI dan moving
beyond the payment due date in accordance with
melewati batas waktu bayar sesuai dengan UBEP
UBEP Jambi so that the rig is categorized as unpaid
Jambi sehingga rig masuk dalam kategori idle tidak
idle. These occurred at Rig H40D/24, N-80-UE/
dibayar. Hal ini terjadi pada Rig H40D/24, N-80-
UY3, LTO-350/37, OW-700/40, CWKT-210B No.
UE/UY3, LTO-350/37, OW-700/40, CWKT-210B No.
3A/42, N-80-B1,-210B CWKT No.2A/41, D-1500/53,
3A/42, N-80-B1, CWKT-210B no. 2A/41, D-1500/53,
H-30-FD/23, T-45/1, EMSCOD-2/38, F-200/UY8, and
H-30-FD/23, T-45/1, Emsco D-2/38, F-200/UY8, dan
OW-700/39.
OW-700/39.
Rig H-40D/24 melakukan overhaull engine
The Rig-40D/24 performed overhaul of draw
drawworks CAT-3408 pada bulan Januari 2011
works CAT-3408 engine in January2011 and the
dan proses perpanjangan SKPI yang dimulai pada
SKPI extension process that started on March
31 Maret 2011, serta mulai operasi kembali pada
31, 2011, and resumed operation on May 15,
15 Mei 2011. Saat inspeksi untuk perpanjangan
2011. During an inspection for SKPI extension,
SKPI dilakukan perbaikan untuk seluruh temuan
repairs were conducted to all inspection findings,
inspeksi, diantaranya; H-beam pada upper mast
including: H-beam on the uppermast due to decay
karena keropos dan bending sudah melebihi
and bending beyond tolerance, acrack on shave
toleransi, terdapat crack pada shave traveling
traveling block, circular crack on swivel bail, crack
block, bail swivel terdapat crack melingkar, crack
on main rotary table gear, apparent bending,
pada main gear rotari table, terlihat bending dan
decayed uppermast brace and second crack on the
keropos pada brace upper mast dan terdapat crack
draw work rimbrake, main drums and cathead.
pada kedua brake rim drawwork, main drum dan cathead.
Rig N-80-UE/UY3,melakukan General Overhaull
Rig N-80-UE/UY3, performed General Overhaul of
Engine Detroit Diesel Engine GM 12 V-149 pada
Detroit Diesel Engine GM12V-149 on January 25,
tanggal 25 Januari 2011, dan selesai pada 11
2011, and completed on February 11, 2011.
Februari 2011.
56
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Rig T-45 I /33 melakukan inspeksi untuk proses
Rig T-45 I/33performed inspection for SKPI
perpanjangan SKPI pada tanggal 8 Februari 2011
extension process on February 8, 2011and ready for
dan siap operasi kembali pada 24 Februari 2011.
operation again on February 24, 2011. The process
Saat inspeksi tidak ada temuan kerusakan, sehingga
went faster as there was no findingof damage
proses menjadi lebih cepat.
during inspection.
Rig LTO-350 /37, pada tanggal 8 – 9 Februari 2011
Rig LTO-350/37, on February 8 -9,
melakukan perbaikan drive axle (GARDAN) mobile
2011torepairthe driveaxlemobilerambler. Unpaid
rambler. Idle tidak dibayar untuk rig ini bukan
idleforthisrigwas notonly due torigequipment
hanya dikarenakan perbaikan peralatan rig, akan
repair, but alsoduetowait for daylight
tetapi juga idle untuk tunggu hari terang untuk rig
forrigmoveandSafetyRiskAssessmentMeeting,
move dan Safety Meeting Risk Assesment, serta
as wellasidle caused by exceeding time of
idle karena melebihi waktu moving di UBEP Jambi,
movingatUBEP Jambi, fromlocation SGC-10 toTPN-46 whichhas distance of44.2km. According
dari lokasi SGC-10 ke TPN-46 yang berjarak 44,2 km.
to PJP, UBEP Jambi was given only 6 hours for
Sesuai PJP dengan UBEP Jambi hanya diberi waktu
moving , if it took longer then it was considered
moving hanya 6 Jam, jika melebihi waktu tersebut
unpaid. However, according to PJP with PEP, for 350
dianggap tidak dibayar. Padahal jika melihat
HP r ig in the area of Java, the time for moving is 4
PJP dengan PEP, untuk rig 350 HP di area jawa, diberikan jatah moving 4 hari jika moving berjarak
days if it is in the radius between 25 and 50 KM.
25 s/d 50 KM.
Rig KT-210 B No.2A /41, melakukan perbaikan
Tower repair of Rig KT-210 B No. 2A/41 was carried
menara yang dikerjakan oleh PT. Barata. Kerusakan
out by PT. Barata. The damage was at monkey board
terjadi pada sambungan monkey board ke menara.
connection to the tower. There was as lit on monkey
Terdapat koyakan dibagian support monkey
board support and crack on the tower around the
board dan crack pada bagian menara disekitar
monkey because of bumps with traveling block
monkey board karena benturan traveling block
that was lifted due to kick from well. Repairs were
yang terangkat akibat kick dari sumur. Perbaikan
carried out from May 8 to 17, 2011.
dilakukan dari tanggal 8 s/d 17 Mei 2011.
Rig Emsco D-2/38, melakukan proses perpanjangan
Rig EMSCOD-2/38, processed SKPI extension
SKPI pada tanggal 1 s/d 14 Mei 2011, dari hasil
on May 1 to14, 2011, and the findings of PJIT
inpeksi didapati temuan oleh PJIT ; Pad eye pada
inspection were: Padeye on subctructure needed to
subctructure agar diganti dengan yang standar,
be replaced with a standard one, complete welding
melengkapi prosedur pengelasan sebelum
procedure prior to repair, expired BOPCOC has to
perbaikan, COC BOP yang masa berlakunya telah
be extended for the next SKPI and all corro dedlines
habis agar diperpanjang untuk SKPI yg berikutnya
to immediately cleaned and repainted.
dan seluruh line yg korosi agar segera di bersihkan dan di cat ulang.
Rig CWKT-210 B No. 3A/42, melakukan perbaikan
Rig CWKT-210 B No. 3A/42, conducted tower repair
menara dari tanggal 9 Mei s/d 14 Juli 2011,
from May 9 to July 14, 2011, including repair of
diantaranya perbaikan upper mast, lower mast,
uppermast, lowermast, monkeyboard of Rig CWKT
monkey board Rig CWKT 210B no. 3A/42 (estimasi
210B No.3A/42 (estimate 36 points) including
36 titik) termasuk penggantian bracing, repair las
bracing replacement, welding and jacketing repair.
dan jacketing.
Rig OW 700 / 40, pada tanggal 28 Mei s/10 Sept
Rig OW700/40, on May 28 to September 10, 2011
2011 berada dalam status idle tidak dibayar karena
were in unpaid idle status due to draw work
melakukan overhaull drawwork yaitu penggantian
over haul which were input and output shafts
input & output shaft dan perbaikan mast &
replacement, as well as mastand rig substructure
substructure rig.
repair.
Rig N-80 B1 / 27, melakukan perbaikan drawwork
Rig N-80 B1/27, conducted draw work (bearings)
(penggantian bearing) pada tanggal 10 s/d 21 Mei
repair on May 10 to 21, 2011. And on October
2011. Dan pada tanggal 6 Oktober s/d 31 Desember
6 to December 31, 2011 to repair acorroded
2011 melakukan perbaikan substructure yang
substructure.
keropos.
57
PDSI 2011 Annual Report
Rig D-1500/ 53, melakukan proses rig up sekaligus
Rig D-1500/53, conducted rig up process and rig
commissioning rig dari tanggal 1 Juli s/d 29
commissioning from July 1 to August 29, 2011. And
Agustus 2011. Dan pada tanggal 1 s/d 5 Desember
on December 1to 5, 2012 waiting for the inspection
2012 tunggu inspeksi tubular goods.
of tubular goods.
Hambatan Eksternal
Hambatan external yang dialami selama tahun 2011
External Barriers External barriers experienced during 2011, among
diantaranya adalah tunggu program, tunggu surat
others, were pending program, pending moving
perintah moving, tunggu kesiapan lokasi, tunggu
order, pending location readiness, pending road
perbaikan jalan, gangguan keamanan, kahar, tunggu
repair, security disturbance, force majeure, pending
kesiapan service company lain, inspeksi pra tajak oleh
servicereadiness of othercompanies, pre-excavation
Ditjen Migas, tunggu peralatan material sumur, dan
inspection by the Directorate General of Oil and
tunggu ijin lokasi dari pemda dan ijin tajak dari Katek
Gas, pending well equipment material, and pending
Tambang.
location permit from local government and pending excavation permit from Head of Mine Engineering.
58
Dari tabel “Faktor Penyebab Siaga Without Crew”,
terlihat hambatan external terbesar adalah tunggu
Table "Causes of Standby Without Crew", shows the
lokasi baik karena perbaikan lokasi yang rusak ataupun
biggest external barriers are pending location both
lokasi yang belum selesai. 5 hambatan terbesar adalah
due to repair of damaged location or unfinished
permasalahan eksternal PDSI.
location. Five biggest barriers were external problems
Laporan Tahunan 2011 PDSI
of PDSI.
FAKTOR PENYEBAB SIAGA WITHOUT CREW
387.94
TUNGGU LOKASI TUNGGU PROGRAM
271.83
TUNGGU PERBAIKAN JALAN/ JEMBATAN
147.71
TUNGGU PERIJINAN
50.71
(4.93%)
GANGGUAN MASYARAKAT
45.67
(4.44%)
TUNGGU CHEKIST HSE
29.23
(2.84%)
PERSIAPAN MOVING
27.63
(2.69%)
TUNGGU SURAT PERINTAH MOVING TUNGGU MATERIAL SUMUR TUNGGU HASIL RISK ASSESSMENT GANGGUAN CUACA MOVING TERHAMBAT (SEMEN BLOCK PENYEBERANGAN DI JALAN RAYA PANTURA SUKRA BELUM DIBUKA) TUNGGU LEBARAN TUNGGU SIKA TUNGGU AIR & TRANSFER AIR MODIFIKASI SISIR BORDEST, PEMASANGAN & PENGELASAN PAD EYE UNTUK PASANG REL TOP DRIVE KE MENARA RIG
14.00
480
400
320
240
0
80
160
(Hari)
(37.74%)
(26.44%)
(14.37%)
(1.36%)
12.67
(1.23%)
10.50
(1.02%)
8.65
(0.84%)
7.00
(0.68%)
4.04
(0.39%)
3.83
(0.37%)
3.46
(0.34%)
2.00
(0.19%)
0.92
(0.09%)
0.25
(0.02%)
59
PERSAPAN TAJAK
PDSI 2011 Annual Report
TUNGGU HARI TERANG
Non Productive Time (NPT)
Non Productive Time (NPT)
Yang termasuk kedalam kategori Non Productive
Included inthe category of Non Productive Time is
Time adalah perbaikan alat dibayar, perbaikan alat
paid equipment repair, unpaid equipment repair,
tidak dibayar, denda alat rusak, denda moving,
damaged equipment penalties, moving penalties,
denda BOP job dan idle tidak dibayar. Pada idle
BOP job penalties. Unpaid idle includes SKPI
tidak dibayar, termasuk proses perpanjang SKPI
extension process, as well as equipment rig repair
maupun akibat perbaikan peralatan rig yang
that causes the rig can not carry out well program
menyebabkan rig tidak bisa mengerjakan program
that has been provided by users (PEP & PGE).
sumur yang telah diberikan oleh user (PEP & PGE). Grafik NPT Tahun 2011 Graph of NPT 2011 120
100
Satuan (Hari)
80
60
40
20
OW700/40 N80B1/27 D1500/53 KT210BNo3A H40D/24 N80UE/UY3 N110M1/18 F200 ED2/38 H40D/29 T45I/33 N110M2/31 KT210BNo2A N80UE/25 IE900No9/3 LTO350/37 H30FD/23 LTO650/35 T45II/34 N110M3/28 H35-3/UY6 SKYTOP OW700/39 D700N0626 H25CD/DRII N80UE/22 N80B2/01 OW760/20 MSH2000/30 LTO750/43 KM200A D1000/52
0
Grafik NPT Bulanan Tahun 2011 Graph of Monthly NPT 2011 104.25 100.00
95.06
72.00
73.15
73.56
69.71
60.90 60.00
53.73
49.10
46.90
40.00
31.35
Desember
November
Oktober
September
Agustus
Juli
Juni
Mei
April
Maret
0.00
Februari
20.00
Januari
Laporan Tahunan 2011 PDSI
60
Satuan (Hari)
80.00
NPT BULAN
90.15
Downtime Ratio
Downtime Ratio
Berdasarkan data Rekap Time Distribution & kinerja
Based on Recap Time Distribution & performance
PT. PDSI tahun 2011 (terlampir), ± 10% dari total
2011 data of PT. PDSI (attached), ±10% of the
hari utilization rig PDSI adalah siaga without crew
total rig utilization days of PDSI standby without
(penyebab siaga without crew ada dilampiran),
crew(the causes are attached), which means the
yang artinya rig dalam kondisi siaga/tidak bekerja.
rig is idle/not operated. So it is not appropriate to
Sehingga tidak tepat jika membandingkan kinerja
compare the performance of rigs on downtime
antar rig yang berkaitan dengan downtime tanpa
without taking into account the number of
melihat jumlah hari operasinya.
operating days.
Maka untuk membandingkan kinerja antar
Therefore Downtime Ratio was prepared to
rig dibuat Downtime Ratio, dimana cara
compare the performance of rigs, with the
perhitungannya dengan membandingkan jumah
calculation is done by comparing the amount
waktu downtime dengan jumlah waktu operasi
of downtime with the rig operating time. The
rig tersebut. Yang dimaksud jumlah waktu operasi
definition of the operating time is the time of
adalah waktu dimulai tajak sampai dengan
excavation starts until its release. Downtime Ratio
release. Untuk rumusan Downtime Ratio, dapat
formulation, can be described as follows:
digambarkan sebagai berikut:
Kerusakan Komponen Rig Selama Operasi (antara waktu tajak & release) Downtime Ratio =
Rig Component Damage During Operation (between time of excavation & release) Jumlah Waktu Operasi (antara waktu tajak & release)
x 100%
Total Operating Time (between time of excavation & release) Komponen time distribution yang memperbesar
Time distribution components that increase
nilai downtime ratio adalah kerusakan alat dibayar,
the value of downtime ratio is paid damaged
kerusakan alat tidak dibayar, denda alat rusak, dan
equipment, unpaid damaged equipment, faulty
denda BOP job. Dan jika rig masuk dalam status idle
equipment penalties, and BOP job penalties. If
tidak dibayar dan status denda rig move/rig up/ rig
the rig is in unpaid idle status and the penalty
down, tidak akan mempengaruhi downtime ratio,
status of rig move/rig up/rig down, will not affect
karena berada diluar waktu operasi (antara waktu
downtime ratio, because it takes place outside of
tajak & release).
the operating time(between time of excavation & release).
61
PDSI 2011 Annual Report
Grafik Downtime Ratio Tahun 2011 Graph of Downtime Ratio 2011
20.00
Prosentase
15.00
10.00
5.00
Rincian total sumur yang dikerjakan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: SUMUR PEP PEP WELLS
AREA OPERASI BOR EXP
Laporan Tahunan 2011 PDSI
62
BOR EPT
WORKOVER
KT-210 B No. 3A/42
N - 80 B2/01
H-40 D/24
OW 700 / 39
N-80-UE/UY3
T-45 I / 33
LTO-650/35
MSH-2000/30
LTO-350 / 37
LTO-750 /43
KM-200A No.1 / 9
D1000/52
H-30FD / 23
N-80 B1 / 27
E. D-2 / 38
KT-210 B No.2A /41
OW-760 / 20
IE-900 No.9 / 3
H-25 CD / DR II
T-45-II/ 34
N110-M2 / 31
N-80 UE / 22
OW 700 / 40
N-80 UE / 25
D-700 N0.6 /26
N110-M3 / 28
SKYTOP RR650 / UY7
F - 200
N -110M1 / 18
H35-3/UY6
D1500/53
H-40 D / 29
0.00
Details of total works on wells during 2011 are as follows:
SUMUR PGE PGE WELLS
TOTAL
OPERATION AREA
SUMBAGUT - NAD
0
8
50
0
58
NORTHERN SUMATERA-NAD
SUMBAGTENG
1
7
99
0
107
CENTRAL SUMATERA
SUMBAGSEL
3
23
13
11
50
SOUTHERN SUMATERA
KTI
0
17
0
0
17
KTI
JAWA
1
19
10
0
30
JAVA
TOTAL SUMUR
5
74
172
11
262
TOTAL WELLS
Dari grafik diatas, downtime ratio terbesar adalah
From the graph above, the largest downtime ratio is
pada rig D-1500/53, karena jumlah hari kerja nya
at rig D-1500/53, because the few number of working
sedikit, namun downtime saat operasi tinggi. Rig
days, but high downtime during operations. This
ini mulai operasi pada tanggal 5 September 2011, di
rig began operations on September 5, 2011, at the
lokasi CLU-B1/CLU-12. Selama tahun 2011, rig tersebut
CLU-B1/CLU-12 location. During 2011, the rig operated
operasi selama ± 96.63 hari, dan jumlah hari downtime
for ±96.63days, and 21.08 of downtime days (the
21,08 hari.
causes of downtime available in the appendix).
Lima penyebab utama downtime yang disebabkan oleh
Five major causes of downtime by any type of equipment,
setiap jenis peralatan, antara lain :
among others:
No.
DOWNTIME PERALATAN
TOTAL DT (JAM)
%
DOWNTIME EQUIPMENT
1
Drawwork
337.5
10.92
Drawwork
2
Top Drive
334.0
10.80
Top Drive
3
Swivel
286.0
9.25
Swivel
4
Mud Pump
260.0
8.41
Mud Pump
5
Cross Over Sub
252.0
8.15
Cross Over Sub
Total Sumur Yang Selesai Dikerjakan
Total Completed Well
Selama tahun 2011, total sumur yang telah selesai
During 2011, total wells that have been completed was
dikerjakan adalah sebanyak 262 sumur, dimana 251
262 wells, of which 251 wells owned by PT. Pertamina
sumur milik PT. Pertamina EP dan 11 sumur milik PGE.
EP and 11 wells owned by PGE.
Catatan Operasi
Operating Records
Sebagai catatan operasi tahun 2011, akibat cuaca
As operating records in 2011, due to bad weather,
yang buruk, terjadi 3 (tiga) kali kondisi kahar, 2 kali di
there were 3 (three) conditions of force majeure, twice
rig LTO-750/43 dan 1 kali di rig N110-M2/31, dengan
at rig LTO-750/43 and once at rig N110-M2/31, with the
uraian sebagai berikut:
following descriptions:
1. Rig LTO-750/43
1. Rig LTO-750/43
- Stop operasi sementara 6,13 hari (17 s/d 23
- Temporary stop of operation for 6.13 days
Maret) karena banjir di lokasi DWA-13N, sumur
(March 17 to 23) due to floods at location of
DWA-61, ketinggian air maksimum 120 cm.
DWA-13N, DWA-61 well, with maximum water
- Stop operasi sementara 2.25 hari / 54 jam (9
level of 120 cm.
s/d 11 April) akibat banjir, dan tunggu air surut
- Temporary stop of operation for 2.25 days/54
di lokasi DWA-13N, sumur DWA-61, yang sama
hours (April 9 to 11) due to floods, and waited for
Services dievakuasi di mess Pengabuan. Level air
water to recede at the same location of DWA-
di camp 35 cm, di area genset / rig site 8 cm.
13N, DWA-61 well, Services were evacuated to Pengabuan mess. Water level at the camp was 35
2. Rig N110-M2 / 31
cm, and 8 cm at genset area/rig site.
Stop operasi sementara tanggal 13 Mei 2 jam/ 0.08 hari akibat cuaca buruk, hujan dan ada
2. Rig N110-M2 / 31
petir menyambar Rig, sistem elektrik rig mati dan
Temporary stop of operation on May 13, for 2 hours/0.08 day due to bad weather, rain and
dilakukan perbaikan sistem elektrik.
lightning stroke the rig, outage of electrical system and repair of electrical system.
Maintenance Pada kegiatan sehari-hari, arah proses bisnis diusahakan untuk berada dalam jalur program
Maintenance
Maintenance Excellence tahun 2014 .Tujuannya
On daily activities, the direction of business process
sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya
is attempted to be in line with the Maintenance
kerusakan peralatan yang dapat berakibat downtime
Excellence program 2014. It is aimed to minimize the
atau meminimalisir kerugian karena menurunnya
damage to equipment that can result in downtime
pendapatan dan company image. Fungsi Maintenance
or minimize losses due to declining revenue and
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia selama tahun
company image. Maintenance function of PT.
2011 telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sbb:
PertaminaDrilling Services Indonesia during 2011has conducted the following activities:
63
PDSI 2011 Annual Report
a. STRATEGI.
a. STRATEGY.
i) Proses bisnis berada dalam jalur program
i) Business process is in line with program of
Maintenance Excellence tahun 2014.
Maintenance Excellence 2014.
ii) Mempunyai cadangan unit alat utuh (selain
ii) Own full equipment backup (excluding spare
suku cadang) dengan jalan memberdayakan
parts) by optimizing the utilization of damaged/
unit/asset yang rusak/tidak terpakai seoptimal
idle unit/asset.
mungkin. iii) Secara terus menerus/ jangka panjang berupaya
iii) Continuous/long-term effort to have the
mempunyai sistem administrasi dengan
administrative system by utilizing an integrated
memanfaatkan teknologi jaringan elektronik
electronic network.
terpadu. iv) Membuat data base sederhana untuk memenuhi kebutuhan informasi jangka pendek.
iv) Create a simple database to meet short-term information needs.
v) Melakukan cost reduction dengan tetap
v) Perform cost reduction through constant quality
melakukan pengawasan mutu dengan upaya
control efforts including:
antara lain: (a) Melakukan swakelola OH engine / genset dan uji mutu dengan test beban.
(a) Self-management of OHengine/generator set and quality test by load test.
(b) Berusaha mencari suku cadang dead stock /
(b) Sourcing of dead stock/alternative spare
alternatif ke gudang PT.PDSI atau PT. EP.
parts to warehouses of PDSI or PEP.
(c) Melakukan Kalibrasi instrument langsung ke
(c) Instrument Calibration directly to the
bengkel representatif tanpa melalui rekanan/
workshop without partner/CV with a down
CV dengan uang muka kerja atau tunjuk
payment or direct appointment.
langsung . (d) Dan lain-lain.
(d) Others.
vi) Melakukan pelatihan terhadap SDM
vi) Conduct training on HR Maintenance
Maintenance b) REALIZATION of activities: b) REALISASI kegiatan: URAIAN ENGINE / GENSET SAFETY MEETING BOP EVALUASI KALIBRASI INSTRUMENT PELATIHAN * berdasarkan KPI 2010
Laporan Tahunan 2011 PDSI
64
RENCANA *
REALISASI
KETERANGAN
10 Unit
48 Unit
480%
10 kali
44 kali
440%
15 Unit
43 Unit
287%
28 Rig
22 Rig
-
8
Proses kontrak besar yang sedang berjalan antara lain :
Process of ongoing major contracts include:
1. Kontrak perbaikan dan sertifikasi BOP : kontrak
1. Repair contract and BOP certification: the contract
dilakukan secara Multi Standing Agreement (MSA).
was under Multi Standing Agreement (MSA) scheme.
Jangka waktu kontrak 19 Maret 2010 s.d. 18 Maret
Period of contract March 19, 2010 to March 18, 2012.
2012. 2. Kontrak Pengadaan Jasa Perawatan, Perbaikan
2. Procurement contracts of Maintenance Services,
dan Rekondisi Peralatan Product Caterpillar Serta
Equipment Repair and Recondition of Caterpillar
Penyediaan Kebutuhan Spare Parts Caterpillar dengan
Products, and Supply of Caterpillar Spare Partswith On
System On Call Basis. Jangka Waktu kontrak 01
Call Basis System. Period of contract November 1, 2010
November 2010 s.d. 21 Oktober 2012.
to October 21, 2012.
3. Kontrak Perbaikan dan Sertifikasi Valve & BPM :
3. Repair contractand Valve & BPM Certification: Winner
Pemenang PT. Esa Karunia Abadi. Jangka Waktu
PT. Esa Karunia Abadi. Period of Contract: July 19, 2010
Kontrak : 19 Juli 2010 – 18 Juli 2011.
- July 18, 2011.
Kontrak yang sedang disiapkan antara lain :
In process contracts include:
1. Kontrak Perbaikan dan Sertifikasi Valve & BPM baru :
1. Repair contractand new Valve & BPM Certification:
Proses di Tim Lelang
Process at Auction Team
2. Kontrak perbaikan dan Sertifikasi BOP : Penyiapan Data
2. Repair contract and BOP certification: Data Preparation
Kontrak Tahun 2011
Contracts in 2011
Pada tahun 2011, untuk mendukung kegiatan operasi
In 2011, to support rig operations across all areas, as many
rig di seluruh area, telah diterbitkan kontrak– kontrak
as 88 (eighty eight) contracts have been issued with a
sebanyak 88 (Delapan Puluh Delapan) buah dengan nilai
value of Rp315,839,494,628.44 and USD1,045,447.00. The
sebesar Rp. 315,839,494,628.44 dan US$ 1,045,447.00 Nilai
Contract Value is a combination of multi-years contracts
Kontrak tersebut merupakan gabungan kontrak multi
and short-term contracts.
years dan kontrak jangka pendek. Kontrak kontrak tersebut disusun dalam kelompok untuk:
The contracts are composed into the following groups:
• Kontrak Jasa, antara lain : kontrak crew , catering,
- Service Contract, including: contracts of crew, catering,
peralatan
facilities and equipment - Material Contract, including: equipment spare parts contract
Mobilisasi Rig
Rig Mobilization
Pada tahun 2011 untuk memenuhi kebutuhan konsumen
In 2011, to meet the needs of consumers, especially
terutama PT. Pertamina EP, telah dilakukan mobilisasi
PT. Pertamina EP, there have been rig mobilization
rig antar area area & antar pulau. Dengan kondisi ini
between areas and inter-island. With this condition,
diperlukan persiapan yang baik agar pelaksanaan
good preparation was needed for safe and smooth
mobilisasi dapat dilakukan dengan aman dan lancer.
implementation ofmobilization.
65
PDSI 2011 Annual Report
fasilitas dan peralatan. • Kontrak Material, antara lain : kontrak suku cadang
Tabel Mobilisasi Rig Pada Tahun 2011 Table of Rig Mobilization in 2011 No.
RIG
DARI
KE
JARAK
NAD-SUMBAGUT (PT-22)
1683.4 KM
1
SKYTOPRR650/ PRABUMULIH UY7
2
T-45-II/ 34
UBEP JAMBI (SGC-05A) SETITI (STT-A)
3
D-1000/ 52
JANGGA INDRAMAYU (CMS-20)
DONGGI (DNG-06)
4
H35-3/ UY6
PRABUMULIH
UBEP JAMBI (KNALI ASAM)
JANGKA WAKTU
BIAYA
KETERANGAN
37 Hari Rp.912.500.000 Lewat darat (antar area)
57 KM
26.5 Hari
- Lewat sungai
+ 2700 KM
47.5 Hari
Rp.5.749.000- Antar pulau (lewat laut)
367 KM
7 Hari
Lewat darat (antar area)
Pertumbuhan Kapasitas Rig
Rig Capacity Growth
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, pada tahun
To meet customers’ needs, PDSI invested in 5 Rig units in
2011 ini, PDSI melakukan investasi 5 unit Rig, yaitu; 1unit
2011, namely: 1 unit rig ex Usayana, and 4 new rig units
rig ex usayana, dan 4 unit Rig baru (2 unit D-1000 & 2
(2 units of D-1000 & 2units of D-1500) manufactured by
unit D-1500) dari manufacture NOV-Dreco dari Canada.
NOV-Dreco of Canada. The new rigs are electric rigs with
Rig baru tersebut merupakan rig elektrik dengan sistem
integrated Amphion systems on the control. Unlike the
amphion terintegrasi pada bagian controlnya. Berbeda
regular electric rig that uses a DC motor to drive the main
pada rig elektrik pada umumnya yang menggunakan
component, this rig uses AC motors with VFD (Variable
motor DC untuk menggerakkan komponen utama, rig ini
Frequency Devices) to control the speed of the motor.
menggunakan motor AC dengan VFD (Variable Frequency Devices) untuk mengatur kecepatan motor.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
66
Rig-rig tersebut adalah :
The rigs are as follows:
1. Rig H-35 UY/6 Ex. Usayana, kapasitas 350 HP, mulai
1. Rig H-35 UY/6 Ex Usayana, capacity 350 HP, started
operasi pada tanggal 17 Juli 2011 di lokasi kenali asam
operating on July 17, 2011 at Kenali Asam (KAS-212)
(KAS-212).
site.
2. Rig D-1000/52
2. Rig D-1000/52
Type : Cantilever mast, Slingshot substructure. Nilai
Type : Cantilever mast, Slingshot substructure.
Invetasi Rig D-1000/52 ini senilai USD 18.154.500,-. Rig
Investment Value of Rig D-1000/52 is USD18,154,500.
ini datang tanggal 7 Juni 2011 di tanjung priok dan
This rig arrived on June 7, 2011 at Tanjung Priok
mulai operasi 25 Desember di area KTI / Donggi (DNG-
and started operations on December 25, in
06).
EasternIndonesia Region/Donggi (DNG- 06).
3. Rig D-1500/53
3. Rig D-1500/53
Type : Cantilever mast, Slingshot substructure. Nilai
Type : Cantilever mast, Slingshot substructure.
Invetasi Rig D-1500/53 ini senilai USD 21.690.000,-. Rig
Investment Value ofthe Rig D-1500/53 is
ini datang tanggal 7 Juni 2011 di tanjung priok dan
USD21,69,.000. This rig arrived on June 7, 2011 at
mulai operasi 05 September 2011 dilokasi Cilamaya
Tanjung Priok and started operations on September
(CLU-B1 / CLU-12) masuk dalam area kerja Drilling Area
5, 2011 at Cilamaya (CLU-B1/CLU-12) site, which is in
Jawa.
Drilling working area Java.
4. Rig D-1000/54
4. Rig D-1000/54
5. Rig D-1500/55
5. Rig D-1500/55
Untuk Rig D-1000/54 & D -1500/55, tiba di indonesia
Rig D-1000/54 & D -1500/55 arrived in Indonesia in
pada bulan Desember 2011, sehingga hingga akhir
December 2011, and was in preparation stage for
desember 2011 masih dalam tahap persiapan untuk
commissioning and has not yet to operate. Purchase of
comissioning, dan belum bisa beroperasi. Pembelian
rig D-1000/54 & D -1500/55 used Repeat Order so that
rig D-1000/54 & D -1500/55 menggunakan Repeat
the purchase value was the same with D-1000/52 &
Order sehingga nilai pembeliannya sama dengan D-1000/52 & D -1500/53.
D-1500/53.
Sejak berdirinya PT. PDSI dari tahun 2008 sampai
Since the establishment of PDSI in 2008 to 2011 there has
dengan tahun 2011 telah terjadi pertumbuhan
been significant growth in rig capacity. Compared to the
kapasitas rig yang signifikan. Jika dibandingakan
years before PDSI establishment, there has been growth
dengan tahun awal berdirinya PDSI, telah terjadi
of 7,480 HP with the addition of 8 rig units, as shown in
pertumbuhan 7.480 HP dengan penambahan rig 8
the "Rig Capacity Growth Graphic in 2011" below.
unit, seperti yang terlihat pada “Grafik Pertumbuhan Kapasitas Rig Tahun 2011” dibawah.
Pertumbuhan ini dilakukan dengan dengan beberapa
Growth was carried out with a few things:
hal yaitu : • Alih kelola rig-rig PT. Usayana
• Take over of PT. Usayana rigs
• Pembelian baru
• New purchases
Grafik Pertumbuhan Kapasitas Rig Tahun 2011 Graphic of Rig Capacity Growth 2011 12.40%
30,000 9.77%
25,000 20,000
13.30% 18,800 18,800
21,300 20,273
23,390
26,280 24,313
21,983 8.44%
10.60%
7.83%
15,000 10,000 5,000 2009
2010
2011
ACTUAL HP
HP RIG YEAR
Keterangan:
Note:
1. Tahun 2009 N 80 B2 (1000 HP) + F 200 (1500 HP)
1. Year 2009 N 80 B2 (1000 HP) + F 200 (1500 HP)
2. Tahun 2010 D-700 (630 HP) + SKYTOP (450 HP) + N
2. Year 2010 D-700 (630 HP) + SKYTOP (450 HP) + N 80
80 UE (1000 HP) 3. Tahun 2011 H-35 UY/6 (350 HP) + D-1000/52 (1000 HP) + D-1500/53 (1500 HP)
UE (1000 HP) 3. Year 2011 H-35 UY/6 (350 HP) + D-1000/52 (1000 HP) + D-1500/53 (1500 HP)
67
PDSI 2011 Annual Report
2008
DIVISION TOOL & EQUIPMENT
DIVISION TOOL & EQUIPMENT
Division (Tool & Equipment) sampai saat ini telah
Division (Tool & Equipment) to date has operated a
mengoperasikan beberapa peralatan non-Rig yang
number of non-rig equipment rented out to PT. Pertamina
disewakan kepada PT. PERTAMINA EP dan PT. PERTAMINA
EP and PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGI consisting
GEOTHERMAL ENERGI yang terdiri dari:
of:
1) 8 (delapan) unit Top Drive dengan kegiatan di
1) 8 (eight) unit of Top Drive with activities in several
beberapa Area, yaitu :
areas, namely :
- Area Sumbagteng
: 1 (satu) unit
- Central Sumatra Area : 1 (one) unit
- Area Sumbagsel
: 3 (tiga) unit
- Southern Sumatra Area : 3 (three) units
- Area Jawa
: 3 (tiga) unit
- Java Area
- Donggi, Sulawesi
: 1 (satu) unit
- Donggi, Sulawesi : 1 (one) unit
2) Fishing Tools yang telah disewakan kepada PT. PERTAMINA EP dengan Warehouse dan Workshop di Gudang Sunter, Jakarta. 3) Coring Tools, yang terdiri dari : - 4 (empat) unit tipe Stell Inner Barrel yang digunakan pada sumur Geothermal. - 2 (dua) unit tipe Fiberglass Inner Barrel yang digunakan pada sumur Migas. 4) Directional Drilling yang dimiliki merupakan tipe
: 3 (three) units
2) Fishing Tools that have been rented out to PT. PERTAMINA EP with Warehouse and Workshop at Sunter Warehouse, Jakarta. 3) Coring Tools, consisting of: - 4 (four) units of Stell Inner Barrel type used for Geothermal wells. - 2 (two) unitsof Fiberglass Inner Barrel type used for Oil and Gas wells. 4) Directional Drilling owned by the company is a
konvensional sehingga masih diperlukan penambahan
conventional type that need an addition of other tools
jenis peralatan lain seperti MWD. Walaupun
such as MWD. However, there has been cooperation
demikian telah dilakukan kerjasama dengan partner
with partners for some of the tools and has generated
untuk sebagian peralatan dan telah menghasilkan
income.
pendapatan. Fishing Tools
Fishing Tools
Sedang melaksanakan pembenahan tools dengan
In a process of tool revamp through procurement, repair,
mengadakan, memperbaiki, melengkapi dan
complementing and improvement. On the other hand to
meyempurnakan. Di sisi lain untuk menangkap peluang
capture market opportunities, the company cooperated
pasar maka dilakukan kerjasama dengan mitra, sehingga
with partners, to be able to carry out request from PT.
dapat dikerjakan permintaan dari pihak PT. PERTAMINA
Pertamina EP. The wells that have been completed in 2011
EP. Adapun sumur-sumur yang telah dikerjakan pada
are as follows:
tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2011 PDSI
68
No.
Periode
Nama Sumur/ Customer
1
16 Januari 2011 s/d 18 Februari 2011 Rig T 45 II - Sungai Gelam Jambi
2
Februari 2011
KTB-03/RIG NYT
3
31 Maret 2011 s/d 04 April 2011
NYT ZJ 05 LTD 01 Limau Ubeb
4
26 Maret 2011 s/d 23 April 2011
Sopa 08 Rig H 40
5
16 April 2011 s/d 25 April 2011
Rig OW 740 RDL 01 - Karawang
6
25 April 2011 s/d 30 April 2011
RDL-01/ST USRD
7
07 Mei 2011 s/d 22 Mei 2011
KTB-03/RIG NYT
8
16 Mei 2011 s/d 25 Mei 2011
RDL-01
9
09 Mei 2011 s/d 17 Mei 2011
PDMA/PDM-10 RIG TMMJ 01
10
Mei 2011
BERINGIN
11
Juni 2011
WPM-06
12
19 Juni 2011 s/d 31 Juli 2011
KBB-01/N 80 UY
13
3 Juli 2011 s/d 5 Agustus 2011
Kamojang/ Riig Antareja
14
3 Juli 2011 s/d 5 Agustus 2011
LM-20/LIMAU
15
5 Sept 2011 s/d 18 Sept 2011
EDR 01 KAS 20
16
Oktober 2011 s/d Nop 2011
KRE-01/Rig N 80 UY CLU/ Rig D-1500
17
Desember 2011
KRE-01/ Rig N 80 UY
Period
Coring Tools
Coring Tools
Sedang melaksanakan pembenahan tools dengan
In a process of tool revamps through procurement, repair,
mengadakan, melengkapi dan meyempurnakan
complementing and improvement of some tools with
beberapa peralatan dengan modifikasi local, sehingga
local modifications, to be able to carry out request by PT.
dapat mengerjakan permintaan dari pihak PT. PERTAMINA
Pertamina EP and PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGi.
EP dan PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGI. Saat ini PT.
Currently PT. PDSI has 6 (six) sets of Coring Tools with
PDSI memiliki 6 (enam) set Coring Tools dengan ukuran
size of 6-3/4 "(8-1/2" Bit) and 5-3/4 "(6" Bit). The tools are
6-3/4” (8-1/2” Bit) dan 5-3/4” (6” Bit). Posisi tools saat ini
currently stored in the Sunter Warehouse, Jakarta. The
tersimpan di Gudang Sunter, Jakarta. Adapun sumur-
wells that have been completed in 2011 are as follows:
sumur yang telah dikerjakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Periode
Sumur/Lokasi
1
Januari 2011 s/d Februari 2011
HLS-B1
2
Desember 2011 s/d April 2011
Kotamubagu
3
28 April s/d 03 April 2011
KMJ-79/Rig Antareja#1
4
Desember 2011
Hulu Lais
Period
69
PDSI 2011 Annual Report
No.
Directional Drilling
Directional Drilling
PDSI saat ini memiliki beberapa peralatan pendukung
PDSI currently has some Directional Drilling support
Directional Drilling. Peralatan yang dalam kondisi baik
equipment.The equipment is in good condition and
dan siap pakai adalah Monel. Dan saat ini beberapa
ready to use is Monel. At present some of the equipment
peralatan disewakan kepada perusahaan Directional
are leased to existing Directional Drilling companies.
Drilling yang telah berjalan. Hal ini dilakukan untuk turut
This is done to support PDSI’s income. Some of the core
mendukung pendapatan PDSI. Beberapa peralatan inti
equipment of Directional Drilling are Mud Motor and
Directional Drilling berupa Mud Motor dan MWD saat ini
MWD that are currently in the procurement process.
sedang dalam proses pengadaan. Kinerja Keuangan
Financial Performance
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan
The following discussion and analysis refer to the
Keuangan perusahaan hasil dari proses audit yang
company's financial statements resulting from the audit
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
conducted by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana
Wibisana & Rekan sesuai laporannya tanggal 28 Februari
& Partners according to its report dated February 28,
2012 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
2012 for the year ended December 31, 2011 and 2010
Desember 2011 dan 2010 yang disajikan dalam buku
that are presented in this Annual Report. These financial
Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan ini disajikan
statements are presented based on the Financial
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
Accounting Standards applicable in Indonesia. Financial
di Indonesia. Mata uang pelaporan keuangan adalah
reporting currency is Rupiah. In this analysis Rupiah value
Rupiah. Dalam analisis ini nilai Rupiah dinyatakan dalam
is stated in millions.
satuan jutaan. Laporan Laba-Rugi Komprehensif
Comprehensive Profit-Loss Report
Tabel berikut menyajikan ikhtisar Laporan Laba Rugi
The following table presents summary of the Company’s
Komprehensif Perusahaan untuk tahun-tahun yang
Comprehensive Profit/Loss for years ended December 31,
berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
2011 and 2010.
URAIAN
%
Pendapatan
1,402,246
100.00
1,629,013
100.00
16.17
Beban Pokok Pendapatan
(765,805)
-54.61
(1,259,618)
77.32
-264.48
Cost of Revenue
-189.14
Administration and General Expenses
Beban Administrasi dan Umum
Laporan Tahunan 2011 PDSI
70
(191,076)
-13.63
2011
(170,326 )
%
Variance (%)
2010
10.46
DESCRIPTION Revenue
Laba Usaha
445,365
31.76
199,069
12.22
-55.30
Operating Income
EBITDA
498,085
35.52
379.339
23.33
-23.70
EBITDA
Beban Lain-Lain
(26,692)
-1.90
(6,362)
-0.39
-76.17
Other Expenses
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
(418,673)
-29.86
(192,707)
-11.83
-53.97
Beban Pajak Penghasilan
(108,440)
-7.73
(54,343)
-3.34
-49.89
Income Tax Expense
Total Laba Komprehensif
320,233
22.84
138,364
8.49
-56.79
Comprehensive Total Profit
Profit Before Income Tax
Pendapatan
Revenue
Jumlah Pendapatan pada tahun 2011 sebesar Rp
Total revenue in 2011 amounted to Rp1,629,013 million,
1.629.013 juta, meningkat 16,17% dari Rp 1.402.246
increased 16.17% from Rp1,402,246 million in 2010. The
juta pada tahun 2010. Pendapatan ini berasal dari tiga
revenue was derived from three business groups namely
kelompok usaha yaitu Jasa Rig PDSI, Jasa Rig Mitra, serta
PDSI, Rig Services, Partners Rig Service, as well as IPM &
Jasa IPM & Lainnya. Komposisi pendapatan terbesar tahun
Other Services. The composition of the largest revenue in
2011 berasal dari Jasa Rig PDSI yang merupakan bisnis
2011 came from PDSI Rig Services which is the company's
inti perusahaan dengan kontribusi 84,08%, kemudian
core business with contribution of 84.08%, followed by
Jasa Rig Mitra 7,89% dan Jasa IPM & Lainnya 7,90% dari
Partners Rig Services with 7.89% and IPM & Other Services
total pendapatan perusahaan.
with 7.90% of total company revenue.
PENDAPATAN
2010
%
2011
Variance (%)
%
Jasa Rig PDSI
1,177,406
83.97
1,371,374
84.18
16.47
Jasa Rig Mitra
139,016
9.91
128,732
7.90
-7.40
6.12
128,907
7.91
50.20
100.00 1,629,013
100.00
16.17
Jasa IPM & Lainnya Jumlah
85,823 1,402,246
REVENUE
Pendapatan dari Jasa Rig PDSI
Revenue from PDSI Rig Services
Jumlah Pendapatan dari Jasa Rig PDSI pada tahun 2011
PDSI Service Rig revenue in 2011 amounting to Rp
sebesar Rp 1.371.373 juta, meningkat 16,47% dari Rp
1,371,373 million, increased 16.47% from Rp1,177,405
1.177.405 juta pada tahun 2010. Peningkatan ini dipicu
million in 2010. The increase was triggered by an increase
adanya kenaikan aktifitas operasi yang berasal dari
in operating activities due to the addition/purchase of 2
penambahan/pembelian 2 buah rig dan peningkatan
units of the rig and rig utilization increased from 93.38%
utilisasi rig dari 93,38% di tahun 2010 menjadi 93,48% di
in 2010 to 93.48% in 2011.
tahun 2011. Revenue from Partner Rig Services
Jumlah Pendapatan dari Jasa Rig Mitra pada tahun 2011
Partner Service Rig revenue in 2011 amounting to
sebesar Rp 128.732 juta, menurun 7,40% dari Rp 139.016
Rp128,732 million, down 7.40% from Rp139,016 million
juta pada tahun 2010. Penurunan ini disebabkan karena
in 2010. The decline was triggered by a decrease in to
rig-rig mitra mayoritas baru beroperasi pada Quartal 3
partners’ rig operationsas their rigs only operate in
tahun 2011. Selain itu, PDSI menunggu bridging contract
the third quarter of 2011. Moreover, PDSI waiting for
antara PEP dan mitra selesai, baru kemudian PDSI dapat
the bridging contract between the PEP and partners
menggunakan mitra tersebut. PDSI juga membutuhkan
completed, then PDSI can work together with these
waktu dalam memproses pemilihan mitra dengan
partners. PDSI also takes in the partner selection process
memperhatikan aspek safety, teknis, pengalaman kerja
with due respect to safety, technical, commercial and
dan komersial.
work experience.
Pendapatan dari Jasa IPM & Lainnya
Revenue from the IPM & Other Services
Jumlah Pendapatan dari Jasa IPM & Lainnya pada tahun
Total income from IPM & Other Services in 2011
2011 sebesar Rp 128.907 juta, meningkat 50,20% dari
amounting to Rp 128,907 million, an increase of 50.20%
Rp 85.823 juta pada tahun 2010. Peningkatan ini dipicu
from Rp 85,823 million in 2010. The increase was
adanya kenaikan aktifitas operasi IPM di proyek ulubelu
triggered by an increase in the IPM operating activities in
yang pada tahun 2011 menyelesaikan sampai dengan 11
ulubelu project that completed in 11 wells in 2011, while
sumur sedangkan tahun 2010 hanya 5 sumur.
it had been only only 5 wells in 2010.
71
PDSI 2011 Annual Report
Pendapatan dari Jasa Rig Mitra
Komposisi Pendapatan Perusahaan Berdasarkan Jenis
Company Revenue Composition by Type of Customer
Pelanggan Komposisi pendapatan perusahaan secara keseluruhan
Composition of the company's overall revenue in 2011,
pada tahun 2011 yang terbesar berasal dari pihak berelasi
the largest came from related parties at 99.84% consisting
perusahaan sebesar 99,84% yang terdiri dari PT Pertamina
of PT Pertamina EP amounted to Rp 1,334,833 million and
EP sebesar Rp 1.334.833 juta dan PT Pertamina GE sebesar
PT Pertamina GE Rp291,650 million with the composition
Rp 291.650 juta dengan komposisi 81,94% dan 17,90%.
81.94% and 17.90 %.
PENDAPATAN
2010
%
2011
%
Variance (%)
REVENUE
Pihak Berelasi:
Related Party
PT Pertamina EP
1,203,222
85.81
1,334,833
81.94
10.94
PT Pertamina EP
PT Pertamina GE
191,768
13.68
291,650
17.90
52.08
PT Pertamina GE
7,255
0.52
2,530
0.16
-65.13
Third Party
100.00 1,629,013
100.00
16.17
Total
Pihak Ketiga Jumlah
1,402,246
Beban Pokok Pendapatan
Cost of Revenue
Beban Pokok Pendapatan perusahaan berasal dari Beban
The company’s Cost of Revenue is derived from Direct
Langsung serta Beban Penyusutan dan Amortisasi.
Costs, Depreciation and Amortization. Along with the
Seiring dengan peningkatan pendapatan sebesar
increase in revenues of 16.17%, the cost of revenues
16,17% maka beban pokok pendapatan juga mengalami
also increased from the beginning of 2010 amounted to
peningkatan dari semula pada tahun 2010 sebesar Rp
Rp765,805 million to Rp 1,259,618 million in 2011 or an
765.805 juta menjadi Rp 1.259.618 juta di tahun 2011
increase of 64.48%. In percentage, the largest increase is
atau meningkat sebesar 64,48%. Secara prosentase
at Depreciation and Amortization which was 117.30%.
peningkatan terbesar adalah pada Beban Penyusutan
This is due to the capitalization of new assets valued at
dan Amortisasi yaitu sebesar 117,30%. Hal ini dikarenakan
Rp602,848 million in 2011 and ex.inbreng assets of PT
adanya kapitalisasi asset baru senilai Rp 602.848 juta
Pertamina (Persero) in 2010 which were depreciated
di tahun 2011 dan asset ex.inbreng dari PT Pertamina
over six months (inbreng was done by July 1, 2010), the
(Persero) yang pada tahun 2010 disusutkan selama 6
depreciation in 2011 was 12 months.
bulan (inbreng dilakukan per 1 Juli 2010) maka pada tahun 2011 penyusutannya adalah 12 bulan. BEBAN POKOK PENDAPATAN Beban Langsung
Laporan Tahunan 2011 PDSI
72
Beban Penyusutan dan Amortisasi Jumlah
2010
%
685,380
89.50
80,425 765,805
2011
%
1,084,858
86.13
Variance (%)
COST OF REVENUE
58.29
Direct Costs
174,760
13.87
117.30
Depreciation and Amortization Expenses
100.00 1,259,618
100.00
64.48
Total
10.50
Beban Langsung
Direct Costs
Beban Langsung perusahaan berasal dari Beban
The company’s Direct Costs derived from operating direct
Langsung operasional pada tahun 2011 meningkat
costs in 2011 increased by 64.44% or Rp493,813 million
sebesar 64,44% atau Rp 493.813 juta dari Rp 765.805 juta
from Rp765,805 million in 2010 to Rp1,259,618 million in
pada tahun 2010 menjadi Rp 1.259.618 juta tahun 2011.
2011.
Peningkatan ini dipicu terutama oleh kenaikan aktifitas
The increase was driven primarily by an increase in
operasi, biaya perbaikan dan pemeliharaan dalam rangka
operating activities, cost of repairs and maintenance
optimalisasi peralatan rig, tarif crew, dan catering.
in order to optimize the rig equipment, crew rates, and catering.
BEBAN LANGSUNG
2010
%
2011
%
Variance (%)
DIRECT COSTS
Sewa
211,673
30.88
301,232
27.77
42.31
Rent
Sub Kontraktor
164,703
24.03
289,393
26.68
75.71
Sub-contractor
Perbaikan dan Pemeliharaan
141,818
20.69
210,807
19.43
48.65
Repair and Maintenance
Aktivitas Pengeboran
24,938
3.64
113,721
10.48
356.01
Drilling Activities
Pemakaian Material
64,303
9.38
75,764
6.98
17.82
Material Usage
Camp dan Jasa Katering
23,434
3.42
38,493
3.55
64.26
Camp and Catering Services
Asuransi
36,908
5.39
37,827
3.49
2.49
Insurance
Lainnya
17,603
2.57
17,621
1.62
0.10
Other
Jumlah
685,380
100.00 1,084,858
100.00
58.29
Total
Beban Administrasi dan Umum
Administrative and General Expenses
Beban administrasi dan umum mengalami penurunan
Administrative and general expenses decreased from
dari Rp 191.076 juta di tahun 2010 menjadi Rp 170.326
Rp191,076 million in 2010 to Rp170,326 million in 2011,
juta pada tahun 2011, turun 10,86% atau Rp 20.750
down 10.86% or Rp20,750 million. The decrease was due
juta. Penurunan ini disebabkan sebagian besar oleh
largely to declining salaries, wages and benefits as much
menurunnya gaji, upah dan tunjangan sebanyak 47,89%
as 47.89% from Rp132.348 million in 2010 to Rp68.966
dari Rp 132,348 juta di tahun 2010 menjadi Rp 68,966
million in 2011.
juta pada tahun 2011.
2010
Gaji, Upah dan Tunjangan
132,348
69.26
68,966
40.49
-47.89
Salaries, wages and other employee benefits
Pajak dan Retribusi
23,554
12.33
35,261
20.70
49.70
Taxes and Retribution
Jasa-Jasa Layanan Kantor
%
2011
%
Variance (%)
ADMINISTRATIVE AND GENERAL EXPENSES
14,462
7.57
19,961
11.72
38.02
Office Services
Perjalanan Dinas
4,126
2.16
16,408
9.63
297.67
Business Travel
Imbalan Kerja
8,146
4.26
10,114
5.94
24.16
Employee Benefit
260
0.14
6,562
3.85
2423.85
Recruitment and Training
85.56
Entertainment, Advertisement and Promotion
Penerimaan dan Pelatihan Jamuan, Iklan dan Promosi
3,413
Representasi dan Sumbangan
1,504
0.79
1,299
0.76
-13.63
Representation and Donation
556
0.29
1,318
0.77
137.05
Professional Services
Lainnya
2,707
1.42
4,104
2.41
51.61
Other
Jumlah
191,076
100.00
170,326
100.00
-10.86
Total
Jasa Profesional
1.79
6,333
3.72
73
PDSI 2011 Annual Report
BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
Other Income (Expense)
Beban Lainnya di tahun 2011 tercatat sebesar Rp 6.362
Other Expenses in 2011 totaled Rp6,362 million or
juta atau menurun sebesar Rp 20.330 juta atau 76,17%
decreased by Rp20,330 million or 76.17% of Rp26,692
dari Rp 26.692 juta pada tahun 2010. Hal ini dipicu oleh
million in 2010. This was triggered by declining losses on
menurunnya kerugian atas selisih kurs.
foreign exchange.
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN
2010
%
2011
%
Variance (%)
OTHER INCOME (EXPENSE)
Pendapatan Keuangan
1,373
-5.14
1,062
-16.69
-22.65
Financial Income
Pendapatan atas Denda, Bersih
9,413
-35.27
5,889
-92.57
-37.44
Income on Penalties, Net
Rugi Selisih Kurs, Bersih
(36,857)
138.08
(7,930)
124.65
-78.48
Foreign Exchange Loss, Net
Beban Lain-Lain, Bersih
(621)
2.33
(5,383)
84.61
766.83
Other Expenses, Net
100.00 (6,362)
100.00
-76.17
Total
Jumlah
(26,692)
Beban Pajak Penghasilan
Income Tax Expense
Beban pajak tahun 2011 menjadi Rp 54.343 juta, turun
Tax expenses in 2011 wasRp54,343 million, down by
sebanyak Rp 54.097 juta atau 49,89% dari 108.440 juta
Rp54, 097 million or 49.89% from Rp108,440 million in
pada tahun 2010. Hal ini dipicu oleh penurunan Laba
2010. This was triggered by a decline in profit before tax
sebelum pajak sebesar Rp 225.966 juta atau 53,97% dari
of Rp225,966 million or 53.97% of Rp418,673 million to
Rp 418.673 juta menjadi Rp 192.707 juta di tahun 2011 .
Rp192,707 million in 2011.
Laba Bersih
Net Income
Laba Bersih pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 138.364
Net profit in 2011 reached Rp138,364 million, down by
juta, turun sebanyak Rp 171.869 juta atau 55,40% dari Rp
Rp171,869 million or 55.40% of Rp310,233 million in
310.233 juta di tahun 2010. Penurunan ini disebabkan
2010. The decrease was due to reduction in Operating
karena adanya penurunan Laba Usaha dimana terefleksi
Profit which was reflected in the net margin decrease of
dari menurunnya Marjin Bersih dari 22,14% ditahun 2010
22.14% in 2010 to 8.49% in 2011.
menjadi 8,49% ditahun 2011.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
74
LAPORAN POSISI KEUANGAN
FINANCIAL POSITION REPORT
Aset
Asset
Total asset perusahaan pada tahun 2011 adalah
The company’s total assets in 2011 amounted to
sebesar Rp 3.608.448 dengan komposisi aset lancar
Rp3,608,448 with a composition of 42.00% of current
sebesar 42,00% dan aset tidak lancar sebesar 58,00%.
assets and 58.00% non-current assets. The amount
Nilai tersebut naik dibandingkan tahun 2010 sebesar
increased compared to 2010 amounted to Rp2,310,237.
Rp 2.310.237. Peningkatan total nilai asset sebagian
Increase in total assets value largely due to the increase in
besar diakibatkan oleh peningkatan asset tidak lancar
non-current assets of the company of 112.63% from last
perusahaan sebesar 112,63% dari tahun lalu, sedangkan
year, while current assets only increased by 14.31%.
untuk aktiva lancar hanya terjadi peningkatan sebesar 14,31%.
ASET
2010
%
2011
%
Variance (%)
ASET LANCAR
ASSET CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas
172,338
7.46
168,519
4.67
-2.22
Cash and Cash Equivalent
Piutang Usaha
624,892
27.05
636,777
17.65
1.90
Trade Receivables
Piutang Lain-Lain
130,505
5.65
53,708
1.49
-58.85
Other Receivables
Persediaan, Bersih Pajak Dibayar Dimuka Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar
81,897
3.55
91,003
2.52
11.12
Inventory, Net
293,723
12.71
546,279
15.14
85.98
Prepaid Taxes
22,485
0.97
19,293
0.53
-14.20
Advances and Prepayments
1,325,840
57.39
1,515,579
42.00
14.31
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap, Bersih Beban Tangguhan, Bersih
NON-CURRENT ASSETS 915,065
39.61
1,994,759
55.28
117.99
Fixed Assets, Net
67,201
2.91
51,142
1.42
-23.90
Deferred Charges, Net
-
0.00
44,937
1.25
0.00
Dana yang Dibatasi Penggunaannya Aset Lain-Lain Jumlah Aset Tidak Lancar TOTAL AKTIVA
Restricted Deposit
2,031
0.09
2,031
0.06
0.00
Other Assets
984,297
42.61
2,092,869
58.00
112.63
Total Non-current Assets
100.00 3,608,448
100.00
56.20
TOTAL
2,310,137
Aset lancar perusahaan meningkat sebesar 14,31% dari
The company's current assets increased by 14.31% from
yang semula pada tahun 2010 sebesar Rp 1.325.840 juta
the beginning of 2010 amounted to Rp1,325,840 million
menjadi Rp 1.515.579 juta pada tahun 2011. Hal ini terjadi
to Rp1,515,579 million in 2011. This was due to the
dikarenakan adanya peningkatan yang cukup signifikan
significant increase in prepaid taxes derived from VAT
pada pajak dibayar dimuka yang berasal dari PPN
in that can be refunded and overpayment of Corporate
masukan yang dapat ditagihkan kembali dan kelebihan
Income Taxes in 2011.
pembayaran PPH Badan tahun 2011. Aset tidak lancar perusahaan meningkat signifikan , yaitu
Non-current assets of the company increased
naik sebesar 112,63% menjadi Rp 2.092.869 pada tahun
significantly by 112.63% to Rp2,092,869 million in
2011, hal ini terjadi karena adanya peningkatan asset
2011, this was due to the increase in fixed assets of the
tetap perusahaan yang semula Rp 915.065 pada tahun
company that originally Rp915,065 million in 2010 to
2010 menjadi Rp 1.994.759 pada tahun 2011 atau naik
Rp1,994,759 million in 2011 or an increase of 117.99%.
sebesar 117,99%. Peningkatan asset tetap perusahaan
Increase in fixed assets of the company was due to the
dikarenakan adanya pembelian 2 buah rig baru dan 6
purchase of 2 new rigs and 6 rigs ex PT USAYANA.
buah rig ex PT USAYANA.
PDSI 2011 Annual Report
75
Liabilitas Liabilities LIABILITAS
2010
%
2011
%
Variance (%)
LIABILITIES
LIABILITAS LANCAR Hutang Usaha
CURRENT LIABILITIES 98,872
10.07
125,926
5.33
27.36
Trade Payables
666,352
67.88
1,923,223
81.41
188.62
Other Payables
16,587
1.69
5,525
0.23
-66.69
Tax Payables
Biaya yang Masih Harus Dibayar
181,259
18.46
296,074
12.53
63.34
Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas Lancar
963,070
98.11
2,350,748
99.51
144.09
Hutang Lain-lain Hutang Pajak
LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang Pajak tangguhan, bersih Taksiran Kewajiban Imbalan Kerja Jumlah Liabilitas Tidak Lancar TOTAL LIABILITAS
Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES
16,317
1.66
7,480
0.32
-54.16
Deferred Tax Payable, net
2,267
0.23
4,032
0.17
77.86
Provision for Employee Benefit
18,584
1.89
11,512
0.49%
-38.05
Total Non-current Liabilities
100.00 2,362,260
100.00
140.64
TOTAL LIABILITIES
981,654
Perusahaan membukukan total liabilitas pada akhir
The company booked total liabilities at the end of 2011
tahun 2011 sebesar Rp 2.362.260 juta dengan jumlah
amounting to Rp2,362,260 million with current liabilities
liabilitas lancar sebesar 99,51% dan liabilitas tidak lancar
amounting to 99.51% and non-current liabilities of
sebesar 0,49%. Nilai total liabilitas perusahaan tahun
0.49%. Total value of the company’s liabilities in 2011
2011 meningkat sebesar 140,64% dari tahun sebelumnya
increased by 140.64% from the previous year, amounting
yang berjumlah Rp 981,64 juta. Peningkatan liabilitas
to Rp981.64 million. The largest increase was in other
terbesar berasal dari hutang lain-lain, biaya yang masih
payables, accrued expenses and the provision for
harus dibayar dan taksiran kewajiban imbalan kerja.
employee benefits.
Hutang lain-lain yang meningkat 188,62% dari tahun
Other payables increased 188.62% from 2010 came
2010 berasal dari hutang kepada PT PERTAMINA (Persero)
from loans to PT Pertamina (Persero) used to purchase
yang digunakan untuk membeli peralatan penunjang
supporting equipment of company operations.
kegiatan operasional perusahaan.
76
Ekuitas
Equity
Jumlah Ekuitas Pemegang Saham tercatat sebesar Rp
Shareholders' Equity was recorded at Rp1,246,188
1.246.188 juta pada tahun 2011, menurun sebesar Rp
million in 2011, a decrease of Rp82,295 million, or 6.19%
82.295 juta atau 6,19% dari Rp 1.328.483 juta pada tahun
from Rp1,328,483 million in 2010. The decline was due to
2010. Penurunan tersebut disebabkan adanya Selisih
the Difference in Value from Restructuring Transactions
Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
of Entities under Common Control (SNTRES) of Rp127,588
(SNTRES) sebesar Rp 127.588 juta yang merupakan
million which was a result of operational support
hasil transaksi pembelian peralatan penunjang operasi
equipment purchases with PT USAYANA which was in the
dengan PT USAYANA yang sedang dalam proses
process of restructuring and related with the company as
restrukturisasi dan mempunyai hubungan sepengendali
entities under common control.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
dengan perusahaan.
EKUITAS Modal saham
Variance (%)
2010
%
2011
%
651,868
49.07
651,868
52.31
0.00
Share capital
Cadangan Umum
EQUITY
2
0.00
15,514
1.24
775600.00
General Reserve
SNTRES
(10,614)
-0.80%
(138,202)
-11.09
0.00%
SNTRES
Saldo Laba
687,227
51.73
717,008
57.54
4.33
Retained Earnings
1,328,483
100.00
1,246,188
100.00
-6.19
TOTAL EQUITY
TOTAL EKUITAS
LAPORAN ARUS KAS
STATEMENT OF CASH FLOWS
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flows from Operating Activities
Penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi menurun
Net cash receipts from operating activities decreased by
sebesar 88% dari Rp 264.951 juta di tahun 2010 menjadi
88% from Rp264,951 million in 2010 to Rp32,222 million
Rp 32.222 juta di tahun 2011. Penyebab penurunan kas
in 2011. The cause of the decrease in cash was due to a
tersebut karena adanya penurunan penerimaan kas dari
decrease in cash receipts from customers by 16%
pelanggan sebesar 16% Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Pengeluaran kas bersih dari aktivitas investasi meningkat
Net cash disbursements from investing activities
sebesar 655% dari Rp 145.478 juta di tahun 2010
increased by 655% from Rp145,478 million in 2010 to
menjadi Rp 1.098.221 juta di tahun 2011. Penyebab
Rp1,098,221 million in 2011. The cause of the increase
peningkatan pengeluaran kas tersebut karena adanya
was due to the cash disbursements through investment
investasi melalui penambahan asset tetap perusahaan
in the addition of the company’sfixed assets amounted to
sebesar Rp 1.053.284 juta.
Rp1,053,284 million.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Penerimaan kas bersih dari aktivitas pendanaan
Net cash receipts from financing activities amounted
sebesar Rp 1.053.284 yang berasal dari pinjaman ke PT
to Rp 1,053,284 from loans to PT Pertamina (Persero) as
PERTAMINA (Persero) selaku pemegang saham adalah
shareholder is the fund that was used to add fixed assets
dana yang digunakan untuk melakukan penambahan
of the company.
asset tetap perusahaan.
PDSI 2011 Annual Report
77
LAPORAN-ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
STATEMENT OF CASH FLOWS FOR YEARS ENDED
31 DESEMBER 2011 DAN 2010
DECEMBER 31, 2011 AND 2010
ARUS KAS
2010
2011
Variance %
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Penerimaan kas dari pelanggan
CASH FLOWs FROM OPERATING ACTIVITIES: 1,945,484
1,635,353
-16
Cash receipts from customers
Penerimaan kas dari pendapatan keuangan
1,373
1,062
-23
Cash receipts from financial income
Penerimaan kas dari Aktivitas operasi lainnya
9,822
3,698
-62
Cash receipts from other operating activities
Restitusi Pajak
-
49,497
100
Tax refunds
Pembayaran kas kepada pemasok
(1,427,679)
(1,406,418)
-1
Cash paid to suppliers
Pembayaran kas kepada karyawan
(100,909)
(97,371)
-4
Cash paid to employees
Pembayarankas untuk pajak penghasilan
(163,140)
(153,599)
-6
Cash payment for income tax
Arus kas bersih yang diperolehdari aktivitas operasi
264,951
32,222
-88
Net cash flows from operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Penambahan aset tetap Dana yang dibatasi penggunaannya Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES: (145,478)
(1,053,287)
624
Fixed asset addition
-
(44,937)
100
Restricted deposit
(145,478) (1,098,224)
655
Cash flows disbursed for operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Laporan Tahunan 2011 PDSI
78
CASH FLOWS
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES:
Penerimaan kas dari pemegang saham untuk belanja modal
-
1,053,284
100
Cash receipts from shareholders for capital expenditure
Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan
-
1,053,284
100
Net cash flows from financing activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
119,473
(12,718)
-111
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENT
Dampak perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas
(1,307)
8,896
-781
Effect of exchange rates on cash and cash equivalent
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
54,172
172,338
218
CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
172,338
168,516
-2
CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE END OF THE YEAR
PDSI 2011 Annual Report
79
3 Laporan Tahunan 2011 PDSI
80
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Mengasah Ketrampilan Enhancing Skills
PDSI 2011 Annual Report
81
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report
Corporate governance atau Tata kelola Perusahaan merupakan struktur dan mekanisme yang diperlukan untuk menjalankan suatu perusahaan dengan baik yang biasa disebut dengan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan prinsip-prinsip GCG dalam tata kelola perusahaan adalah merupakan salah satu bentuk kepatuhan terhadap aspek transparansi, akuntabilitas, responsibility, independensi dan fairness. Dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, diharapkan dapat tercapai keseimbangan serta menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, para shareholders dan stakeholders.
Corporate Governance is the structure and mechanism needed to run a company properly, which commonly called Good Corporate Governance (GCG). Application of GCG principles in corporate governance is a form of compliance with aspects of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness. Application of these principles is expected to achieve a balance and create added value for the company, its shareholders and stakeholders.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
82
Adapun penjelasan secara rinci prinsip-prinsip GCG
The detailed explanation of the principles of good
adalah sebagai berikut:
corporate governance are as follows:
Transparansi
Transparency
Perusahaan harus menyediakan informasi yang material
The company must provide material and relevant
dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan
information in a way that is easily accessible and
dipahami oleh pemangku kepentingan.
understood by stakeholders.
Akuntabilitas
Accountability
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan
The company must be accountable for its performance
kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu
in a transparent and fair manner. Therefore the company
perusahaan harus dikelola dengan benar.
must be managed properly.
Responsibilitas
Responsibility
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-
The company must comply with legislation and carry out
undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap
responsibilities for people and the environment.
masyarakat dan lingkungan. Independence
Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga
The company must be managed independently so
masing-masing organ tidak saling mendomi-nasi dan
that each organ cannot dominateone another and no
tidak diintervensi oleh pihak lain.
intervention by other parties.
Kewajaran dan kesetaraan
Fairness and equality
Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus
In carrying out its activities, the company must always
senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang
take into consideration the interests of shareholders and
saham dan pemangku kepentingan lainnya.
other stakeholders.
Prinsip-prinsip GCG di atas harus dilaksanakan bersamaan
GCG principles above should be implemented
dan secara proporsional, sesuai dengan tuntutan
simultaneously and proportionally, according to market
pasar (performance), regulator (compliance) dan juga
demands (performance), regulators (compliance) and also
masyarakat luas (conformance). Untuk selanjutnya
the wider community (conformance). They furthermore
dituangkan dalam kebijakan-kebijakan tata kelola
are set forth in the corporate governance policies that
perusahaan yang menjadi acuan bagi peraturan-
become the reference for the regulations under it,
peraturan di bawahnya, diantaranya adalah (bagan
including the following (chart attached):
terlampir):
83
PDSI 2011 Annual Report
Independensi
1. Charter, Aturan pokok-pokok Organ Pendukung
1. Charter, Fundamental Rules of Company Support
Perusahaan dan pelaksanaan tugasnya. Charters dapat
Organs and execution of their duties. The Charters
terdiri dari Charter Dewan Komisaris, Charter Direksi,
can be composed of Board of Commissioners Charter,
Charter Komite Audit, Charter Internal Audit dll.
Board of Directors Charter, Audit Committee Charter,
2. Code of Conduct, Aturan /pedoman etika bisnis
Internal Audit Charter, etc.
dan etika kerja yang berlaku bagi seluruh jajaran
2. Code of Conduct, rules/guidelines of business ethics and work ethics that apply to all personnel of the
perusahaan dan stakeholders 3. Management Policy & SOP (Standard Operating
company and stakeholders
Procedure), Aturan yang berisi pedoman dan prosedur
3. Management Policy & SOP (Standard Operating
teknis seperti Tata Kerja Organisasi (TKO), Tata Kerja
Procedure), Rules that provide guidance and technical
Individu (TKI), Prosedur dan Manual untuk Health Safty
procedures such as the Working Procedures of
& Environment (HSE).
Organization (TKO), Individual Work Procedures (TKI), Procedures and Manual for Health Safety & Environment (HSE).
Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness
Corporate Governance Policies
Charter
Internal Audit Charter
Code of Conduct (CoC)
Management Policy
Whistle Blowing System
Standart Operating Procedures
Penerapan GCG tentunya tidak dapat dipisahkan dari 3
GCG implementation surely can not be separated from
aspek Utama sasaran perusahaan yang meliputi:
three main aspects of corporate targets which include:
1. Peningkatan kinerja perusahaan (performance);
1. Improvement of corporate performance
2. Kepatuhan pada peraturan perundangan yang berlaku
84
(compliance), dan; 3. Kesesuaian pada norma etika dan masyarakat
Laporan Tahunan 2011 PDSI
(conformance)
(performance); 2. Compliance with applicable laws and regulations (compliance), and; 3. Conformity to the norms of ethics and society (conformance)
Komitmen GCG
GCG Commitment
Menyadari akan pentingnya penerapan GCG bagi
Aware of the importance to implement good corporate
pertumbuhan, perkembangan dan keberlangsungan
governance for growth, development and sustainability
perusahaan, maka sejak berdirinya PDSI telah disusun
of the company, the PDSI since its establishment has
suatu roadmap implementasi GCG dengan kerangka
developed of a GCG implementation roadmap with the
konseptual sebagai berikut:
conceptual framework as follows:
Kinerja Saat Ini Current Performance
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Corporate governance policies
Kepatuhan atas: Etika Korporasi dan Etika Bisnis yang sehat Compliance with: Fair Corporate Ethics and Business Ethics
Terbentuknya Budaya GCG Establishment of GCG Culture
Kinerja yang lebih baik Better Performance
Adapun tahapan proses implementasi dapat dilihat pada
The stages of the implementation process can be seen in
bagan berikut:
the following chart:
Evaluasi GCG GCG Evaluation
Penetapan Visi, Misi dan Nilai Korporat Determination Vision, Mission and Corporate Values (1)
Perumusan GCG GCG Formulation
Pemetaan Praktek Governance Mapping of Governance Practices (2)
Evaluasi GCG
GCG Evaluation
(8)
Melengkapi Pedoman GCG: Penyusunan CoCG & Code of Conduct, dll. Completing GCG Guidelines: Preparation CoCG & Code of Conduct, etc. (3)
Review Implementasi
Implementation Review
(7)
Implementasi GCG GCG implementation Pelaksanaan Praktek GCG GCG Practice Implementation (5)
Internalisasi & Sosialisasi Internalization & Dissemination (4)
85
PDSI 2011 Annual Report
Diagnostic Assessment GCG GCG Diagnostic Assessment (6)
Adapun penjabaran dari roadmap tersebut kedalam
The implementation of the roadmap into the activities,
aktifitas, sasaran, ukuran dan hasil yang diharapkan dapat
objectives, parameter and expected results can be seen in
dilihat pada table di bawah ini:
the table below:
No.
Aktifitas Activity
Ukuran Parameter
Hasil Outcome • Komitmen Manajemen/ Management Commitment. • Adanya pedoman perilaku insan PDSI dalam berinteraksi dengan stakeholders/ Code of Conduct for PDSI personnel in interacting with stakeholders. • Terbentuknya struktur pengendalian manajemen/ Formation of management control structure.
Perumusan GCG/ GCG Formulation 1
Penetapan Visi, Misi dan Nilai Korporat/ Establishment of Vision, Mission and Corporate Values
Visi, Misi dan Nilai Korporat yang termuat dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan telah disahkan oleh Pemegang Saham Vision, Mission and Corporate Values contained in the the Company's Long Term Plan (RJP) has been approved by Shareholders
2
Pemetaan Praktek Governance/ Mapping of Governance Practices
• Identifikasi nilai-nilai yg selaras dg Visi dan Misi/ Identification of appropriate values with Vision and Mission. • Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti insan PDSI dalam bekerja/ Describe the Values as the foundation of ethics to be followed by PDSI at work.
3
Melengkapi Pedoman GCG/ Completing GCG Guidelines
Adanya pedoman GCG yg lengkap/ Comprehensive GCG guidelines: • Code of CG • Board Manual • Charter Komite/ Committees’ Charter • Code of Conduct (CoC) • Sistem Pengendalian Manajemen/ Manuals & Standard Operating Prosedures
Implementasi GCG/ GCG Implementation 4
Internalisasi & Sosialisasi/ Internalization & Dissemination
• Pelaksanaan sosialisasi yang ekstensif dan intensif/ Extensive and intensive dissemination • Munculnya kesadaran GCG/ GCG awareness • Tingkat kepatuhan yang meningkat/ Improved compliance rate
5
Pelaksanaan Praktek GCG/ Implementation of GCG Practices
• Menerapkan CoC sebagai sumber nilai budaya perusahaan/ Implementation of CoC as source of values for company culture • Penerapan semua sistem dan prosedur/
6
Diagnostic Assessment
Penerapan GCG pada semua proses bisnis/ GCG implementation of all business processes.
• Perilaku praktek bisnis yang beretika/ Ethical business conducts • Operasional bisnis terkendali secara efektif/ Effectively controlled business operations. • Pengendalian internal dan penanganan resiko bisnis secara efektif/ Effective internal control and business risk • Peningkatan kinerja perusahaan/ Improved performance of the company.
Evaluasi GCG/ GCG Evaluation
Laporan Tahunan 2011 PDSI
86
7
Review Implementasi GCG/ GCG Implementation Review
Penguatan budaya GCG, sistem dan prosedur pengendalian proses bisnis dengan focus pada penanganan resiko usaha/ Enhancement of GCG culture, systems and control procedures of business processes with a focus on operational risk management.
8
Evaluasi GCG/ GCG Evaluation
Perbaikan sistem dan prosedur yang berbasis manajemen resiko/ Improvement of systems and procedures based on risk management.
Penerapan GCG yang sesuai dengan perkembangan lingkungan bisnis. GCG implementation in accordance with the development of business environment.
Sebagai pelaksanaan dari roadmap implementasi GCG
As the implementation of the roadmap implementation
tersebut, beberapa hal telah terlaksana yaitu;
of GCG, some things have been accomplished, namely;
1. Kebijakan Pengendalian internal yang tertuang
1. Internal Control policies contained in the Board of
dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: Kpts– 177/
Directors Decree No: Kpts-177 / DSI0000/2009-S0
DSI0000/2009-S0 tentang Pedoman Umum Internal
onGeneral Guidelines on Internal Audit.
Audit. 2. Kebijakan Tata Kerja Organisasi (TKO) Internal Audit
2. TKO Working Procedures of Organization (TKO) Policy
yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor:
for Internal Audit contained in the Board of Directors
Kpts–029/DSI0000/2010-S0, dimana didalamnya
Decree No: Kpts-029/DSI0000/2010-S0, in which TKO is
tercakup TKO Nomor: B-0189/DSI0200/ 2010 yang
also covered, No: B-0189/DSI0200 / 2010 that regulates
mengatur pengelolaan Whistle Blowing System.
the management of Whistle Blowing System.
Untuk melengkapi pedoman-pedoman GCG, maka pada
To complement the GCG guidelines, Code of GCG andn
tahun 2011 telah disusun Pedoman GCG (code of GCG)
Code of Conduct have been prepared in 2011. Both
dan Pedoman Etika dan Tata Perilaku (code of Conduct).
guidelines were expected to be passed in early 2012.
Kedua pedoman tersebut diharapkan dapat disahkan pada awal tahun 2012. Selanjutnya pada tahun 2012, perusahaan telah
Subsequently in 2012, the company has planned to
merencanakan untuk melakukan sosialisasi dan
conduct an intensive dissemination and internalization of
internalisasi yang intensif atas Code of CG dan Code
the Code of CG and the Code of Conduct to all personnel
of Conduct kepada seluruh insan PDSI. Dengan proses
of PDSI. With this dissemination, it is expected to raise
sosialisasi ini maka diharapkan akan menumbuhkan
awareness of the GCG principles. Growing awareness will
kesadaran atas prinsip-prinsip GCG. Tumbuhnya
improve compliance with the GCG principles, including
kesadaran tersebut akan meningkatkan kepatuhan atas
compliance with the procedures and sound business
prinsip-prinsip GCG termasuk kepatuhan atas prosedur
ethics. The dissemination is expected to be completed.
dan etika bisnis yang sehat. Adanya kesadaran tersebut Proses sosialisasi ini diharapkan dapat diselesaikan Kebijakan Manajemen
Management Policy
Sebagai perusahaan yang menyediakan jasa pemboran,
As a company that provides drilling services, PDSI is aware
PDSI menyadari bahwa kehandalan operasi menjadi
that the operating reliability is not negotiable in order
hal yang tidak bisa ditawar lagi guna memberikan hasil
to provide maximum results for customer satisfaction.
yang maksimal bagi kepuasan pelanggan. Ditambah
In addition, the nature of drilling services in oil, gas
lagi, sifat jasa pemboran di bidang minyak dan gas serta
and geothermal sector has a very high risk, both in
panasbumi mempunyai resiko yang sangat tinggi, baik
operational, environmental and social aspects. Reliable
secara operasional, lingkungan dan social. Kehandalan
operation can only be achieved with the support of
operasi tersebut tentunya hanya bisa dicapai dengan
equipment that meets the standard, competent human
dukungan peralatan yang memenuhi standard, SDM
resources and adequate Standard Operating Procedures.
yang kompeten dan Standard Operating Prosedur yang
Hal ini ditandai dengan tetap dipertahankannya ISO
This is marked by maintaining ISO 9001:2008 and OHSAS
9001:2008 dan OHSAS 18001:2007.
18001:2007.
PDSI 2011 Annual Report
87
memadai.
Tujuan Penerapan GCG
GCG Implementation Objectives
Penerapan GCG merupakan wujud komitmen
GCG implementation is the Company's commitment to
Perseroan untuk mencapai tujuan Perseroan. Dalam
achieve the objectives of the Company. In developing
mengembangkan GCG, Perseroan senantiasa
GCG, the company always pays attention to the provisions
memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum
in the Code of Corporate Governance issued by the
GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional
Indonesia National Committee on Governance Policy and
Kebijakan Governance serta memperhatikan praktik-
with regard to best practices.
praktik bisnis terbaik (best practice). Penerapan tata kelola perusahaan di lingkungan
Implementation of corporate governance within the
Perseroan mempunyai tujuan utama untuk :
Company has the main objectives as follows:
1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja
1. Directing and controlling the working relationship
Organ Perseroan yaitu antara Rapat umum Pemegang
between organs of the Company, namely General
Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi;
Meeting of Shareholders (GMS), the Board of
2. Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dnegan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders; 3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders; 4. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan
Commissioners and Directors; 2. Increasing the accountability of the management of the Company to the Shareholders while taking into account the interests of stakeholders; 3. Creating clarity of the working relationship between the company and its stakeholders; 4. Encouraging and supporting business development,
pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga
corporate resource management and risk
meningkatkan nilai perusahaan;
management more effectively to increase the
5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi perusahaan; 6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia; 7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan budaya perusahaan; 8. Implementasi GCG diharapkan akan mencegah praktik-praktik KKN serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan perusahaan.
company’s value; 5. Directing the achievement of the company’s vision and mission; 6. Enhancing the professionalism of human resources; 7. Becoming the basis for the implementation and development of corporate culture; 8. GCG implementation is expected to prevent corrupt practices and to improve the oversight function in the
Pengukuran Implementasi GCG Sesuai dengan Road Map Implementasi GCG yang
management of the company. Measurement of GCG Implementation
telah disusun, di tahun 2011 dan 2012 dilaksanakan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
88
pemenuhan kelengkapan pedoman GCG yaitu: Code
In accordance with the established GCG Implementation
of CG, Board Manual, Charter Komite, Code of Conduct,
Road Map, the GCG guidelines completed in 2011 and
Sistem Pengendalian Manajemen (Manual & Standard
2012 include: Code of CG, Board Manual, the Committee
Operating Procedure). Kemudian dilanjutkan dengan
Charter, Code of Conduct, Manual& Standard Operating
proses sosialisasi dan internalisasi seluruh pedoman
Procedure. It was then carried on with the dissemination
tersebut. Untuk itu assesmen Good Corporate Governace
and internalization process of all guidelines. Therefore the
Pertamina Drilling Services Indonesia direncanakan pada
assessment of Good Corporate Governance of Pertamina
akhir tahun 2012 atau awal 2013.
Drilling Services Indonesia was planned for late 2012 or early 2013.
Struktur dan Hubungan Tata Kelola
Governance Structure and Relations
Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No.
As mandated by Law No. 40 of 2007 regarding Limited
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ suatu
Liability Company, organs of a Company consist of:
Perseroan terdiri dari : 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
1. General Meeting of Shareholders (GMS)
2. Dewan Komisaris
2. Board of Commissioners
3. Direksi
3. Board of Directors
Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci
The Company’sorgans play a key role in the successful
dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan
implementation of GCG. Company organs perform
menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan
their functions in accordance with the provisions of
perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan
laws and regulations, the Articles of Association and
ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-
other provisions on the principle that each organ has
masing organ mempunyai independensi dalam
independence in carrying out duties, functions and
melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya
responsibilities for the interest of the Company. Thus,
untuk kepentingan Perseroan. Dengan demikian maka
the GMS, the Board of Commissioners and Directors
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling memahami
understand each other’s duties, responsibilities and
tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing
authorities according to laws and regulations as well as
sesuai peraturan perundang-undangan dan Anggaran
the Articles of Association.
Dasar Perseroan. Dalam konteks hubungan kerja Dewan Komisaris dan
In the context of work relations between the Board of
Direksi, hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan
Commissioners and Directors, informal relationships can
oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan
be made by each Member of the Board of Commissioners
Direktur, namun tidak mempunyai kekuatan hukum
and Directors, but does not have legal force before it is
sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai
decided through the legal mechanisms in accordance
dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran
with the laws and articles of association of the Company.
dasar Perseroan. General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan
GMShas the authoritiesthat are not given to the Board
kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas
of Directors or Board of Commissioners, within the
yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran
limits stipulated in the laws or articles of association.
dasar. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta
The authorities, among others, are asking the Board of
pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
Commissioners and Directors’ accountability related to
terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah
the management of the Company, ammendments of
anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan
articles of association, appoint and dismiss the Director
Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan
and Board of Commissioners’ Member, to determine the
pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara
division of duties and authority of managementamong
Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk
Directors and others. The Company guarantees to provide
memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan
any information relating to the Company to the GMS, to
Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan
the extent it is not contrary to the Company’s interests
dengan kepentingan Perseroan dan peraturan
and applicable laws and regulations.
perundang-undangan yang berlaku.
89
PDSI 2011 Annual Report
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada
Decisions taken in the GMS is based on the interests of
kepentingan Perseroan. RUPS atau Pemegang Saham
the Company. GMS or Shareholders can not intervene
tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi
against the duties, functions and authority of the Board
dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi, dengan
of Commissioners and Directors, without limiting the
tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan
authority of the GMS to exercise its rights in accordance
haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan
with the articles of association and applicable laws and
perundang-undangan yang berlaku.
regulations.
Pada tahun 2011 telah dikeluarkan Keputusan Pemegang
In 2011, seven Shareholders’ Circular Resolutions have
Saham Secara Sirkuler sebanyak 7 buah.
been issued.
Sepanjang tahun 2011, Perseroan telah mengadakan
The Company held Annual General Meeting of
RUPS Tahunan pada tanggal 15 Juni 2011 dengan
Shareholders held on June 15, 2011 with the following
keputusan penting yang telah ditetapkan antara lain
important resolutions that have been established:
sebagai berikut : 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun
1. Approve the Company's Annual Report for Fiscal Year
Buku 2010, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas
2010, including the Oversight Implementation Report
Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2010;
of Board of Commissioners for Fiscal Year 2010;
2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan
2. Accept and approve Financial Statements for the
untuk tahun buku yang berakhir 31-12-2010 beserta
year ended December 31,2010 and explanation that
penjelasannya yang telah diaudit Kantor Akuntan
have been audited by Public Accountant Office (KAP)
Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana dan Rekan dengan
Tanudiredja, Wibisana and Partners with the opinion of
pendapat “Wajar dalam semua hal yang material”,
"fair in all material respects", while providing discharge
sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan
and release of responsibility (acquit et decharge) to
sepenuhnya dari tanggung jawab (acquit et decharge)
the Board of Directors for the actions of management
kepada Dewan Direksi atas tindakan pengurusan dan
and the Board of Commissioners for theiroversight
kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan
actions in the fiscal year ending December 31,2010
yang mereka lakukan dalam Tahun Buku yang berakhir
inasmuch as:
31-12-2010 sepanjang : 1. Tindakan tersebut tercermin dalam Laporan
1. Actions are reflected in the Company's Annual
Tahunan Perseroan (termasuk laporan keuangan)
Report (including financial statements) the fiscal
Tahun Buku yang berakhir 31-12-2010;
year ending December 31, 2010;
2. Tindakan tersebut bukan merupakan tindakan
2. The action was not a criminal act.
pidana. 3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan
3. Determine the Company’s net profit for the year ended
Tahun Buku yang berakhir 31-12-2010 sebesar Rp.
December 31,2010 amounting to Rp310,233,000,000
310.233.000.000 sebagai berikut :
as follows:
1. Sebesar 5 % dari laba bersih digunakan untuk
1. 5% of net profit used for Compulsory Reserves;
Cadangan Wajib;
90
2. Sebesar 65 % dari laba bersih sebagai Cadangan lainnya; 3. Sebesar 30 % dari laba bersih sebagai Deviden ke
Laporan Tahunan 2011 PDSI
2. 65% of net profit as other Reserves; 3. 30% of net profit as a dividend to shareholders
Pemegang Saham 4. Penetapan penghargaan atas kinerja Direksi dan
4. Establishment of appreciation for the performance of
Dewan Komisaris akan dilaksanakan dalam RUPS
the Board of Directors and Board of Commissioners
terpisah/tersendiri. Penyesuaian remunasi Direksi
will be implemented in a separate/individual GMS.
dan Dewan Komisaris Perseroan akan ditetapkan
Remuneration adjustment of Board of Directors and
kemudian.
Board of Commissioners will be determined later.
5. Memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan
5. Authorize and delegate authority to the Board of
kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
Commissioners to determine a Public Accounting Firm
menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam
(KAP) to audit the financial statements for fiscal year
melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
ended December 31, 2011, with the following value of
Perseroan tahun buku yang berakhir tanggal 31-12-
services according to the rules and regulations
2011, berikut besaran nilai jasanya, sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 100 % (seratus
Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) was
persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan dan
attended by 100% (one hundred percent) of all holders
ditempatkan serta disetor ke dalam kas Perseroan. Hasil
of shares issued and placed, as well as paid into the the
dan berita acara RUPS juga telah disusun oleh Notaris
Company’s treasury. AGMSresults and minutes of meeting
yang telah ditunjuk Perseroan yaitu Marianne Vincentia
have also been prepared by the Notary appointed by the
Hamdani, SH, Notaris di Jakarta.
Company, Marianne Vincentia Hamdani, SH, Notary in Jakarta.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara
Board of Commissionersis an organ of the Company that
umumd an atau khusus sesuaui Anggaran Dasar serta
is collectively assigned to conduct general and/or special
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komsiaris
oversightin accordance with Articles of Association as
tidak turut serta edalam mengambil keputusan
well as provides advice to the Board of Directors. Board of
operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan
Commissionersdoes not take part in making operational
Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.
decisions. The position of each member of the Board of
Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah
Commissioners including the President Commissioner
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.
is equal. The President Commissioner’s duty as primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of
Adapun komposisi Dewan Komisaris Perseroan per 31
Commissioners.
Desember 2011 adalah sebagai berikut : Board of Commissioners composition as of December 31, 2011 is as follows: Mulai Menjabat Date of appointment
Jabatan Position
1.
M. Afdal Bahaudin
12.07.2010
Komisaris Utama/ President Commissioner
2.
Subarkah Kustowo
12.07.2010
Komisaris/ Commissioner
3.
Suyartono
01.07.2010
Komisaris/ Commissioner
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Implementation of Duties
Sesuai ketentuan Pasal 66 ayat (2) huruf e Undang-
In accordance with the provisions of Article 66 paragraph
Undang Nomor 40 tahun 2007 jo. Pasal 15 ayat
(2) letter e of Law Number 40 of 2007 jo. Article 15
(1) Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris
paragraph (1) Articles of Association, the Board of
memberikan laporan tugas pengawasan kepada Rapat
Commissioners providesoversight duty reportto the
Umum Pemegang Saham, sebagai berikut:
General Meeting of Shareholders, as follows:
1. Pengarahan Penyusunan RKAP dan RJPP
1. The briefings of RJPP and RKAP preparation
Memberikan pengarahan/masukan dalam
Provide guidance/input in the preparation of
penyusunan RKAP dan RJPP dan memantau
RJPPand RKAP and monitor the implementation of
pelaksanaan RKAP dan RJPP
RJPP and RKAP
91
PDSI 2011 Annual Report
Nama Name
No.
Beberapa kekurangan dalam dokumen RKAP dan RJPP: ketidaktelitian/ ketidak-konsistenan informasi dan kesalahan penulisan Dokumen RKAP dan RJPP mengalami perbaikan
The shortcomings in the documents of RKAP and RJPP: inaccuracy/inconsistency of information and writing mistakes RKAP and RJPP documents are improved every year
dari tahun ke tahun 2. Pengawasan Kinerja Perusahaan a. Kinerja Keuangan : meneliti dan menelaah laporan
2. Corporate Performance Monitoring a. Financial Performance: researching and reviewing
keuangan bulanan (unaudited). Telah dilakukan
monthly financial statements (unaudited).
pengarahan melalui konfirmasi, koreksi dan
Direction has been done through the confirmation,
penyampaian catatan-catatan kepada Direksi guna
correction and delivery records to the Board of
penyempurnaan laporan keuangan.
Directors to improve the financial statements.
b. Kinerja Operasi : • Menelaah laporan operasi bulanan. Tindak
b. Operating Performance: • Reviewing monthly operating reports. The
lanjutnya adalah konfirmasi serta penyampaian
follow-up actions are confirmation and delivery
catatan-catatan kepada Direksi, terutama bila
records to the Board of Directors, especially if
terjadi fluktuasi kinerja operasi secara mencolok
there are significant fluctuations in operating
• Meminta Direksi memperhatikan secara serius dan mencari jalan keluar sejumlah asset
performance • Requesting the Board of Directors to take
bermasalah agar dapat berkontribusi positif
matters seriously and find a way out of a
terhadap kinerja Perseroan
number of troubled assets in order to contribute
• Meminta Direksi agar terus mencari peluang dalam upaya peningkatan kinerja operasi untuk
positively to the performance of the Company • Requesting the Board of Directors to continue
pencapaian target yang telah ditetapkan oleh
to seek opportunities in improving operating
PT. Pertamina (Persero).
performance for target achievements set by PT. Pertamina (Persero).
3. Rapat Periodik Dengan Direksi • Membahas berbagai isu strategis : termasuk kinerja
3. Periodic Meeting with Board of Directors • Discussing strategic issues: including operating
operasi, keuangan dan investasi, organisasi dan
performance, finance and investment, organization
SDM, perencanaan dan komersial, serta isu-isu
and human resources, planning and commercial,
legal. • Isu-isu yang mendesak/memerlukan penanganan secepatnya.
and legal issues. • The issues that are urgent/requiring immediate treatment. 4. Periodic Meeting with Internal Board of Commissioners
4. Rapat Periodik Internal DewanKomisaris & Komite Audit • Dilakukan sebelum dan sesudah rapat dengan Direksi dalam menyiapkan agenda dan memantau pelaksanaan keputusan rapat
92
• Membahas isu-isu penting lain termasuk upaya peningkatan kinerja Dewan Komisaris
& Audit Committee • Being Held before and after the meeting with the Board of Directors in preparing the agenda and monitor the implementation of the meeting’s resolutions • Discussingother important issues including efforts to improve the performance of the Board of
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Commissioners 5. Rapat Periodik Dengan Satuan Pengawas Internal • Dilaksanakan minimal setiap tiga bulan guna
5. Periodic Meeting with Internal Control Unit • Conducted at least every three months to
memperoleh gambaran tentang kemungkinan
get a picture of a possible bottleneck in the
adanya hambatan dalam pelaksanaan pengawasan
implementation of internal supervision and control
dan pengendalian internal perusahaan
of the company
• Keterbatasan SDM/auditor sangat tidak berimbang
• Limited number of HR/auditor is not balanced by
dengan jumlah asset yang sangat banyak,
the large number of assets, is a crucial issue to be
merupakan isu krusial untuk dapat dicarikan
able to find a solution.
solusinya. 6. Tindak Lanjut Penerapan GCG
6. Follow-up of GCG Implementation
• Meningkatkan koordinasi dengan Direksi
• Improve coordination with the Board of Directors
• Melakukan pengawasan dan pemantauan
• Conducting supervision and monitoring of the
atas pelaksanaan GCG oleh Direksi, termasuk
implementation of good corporate governance
pelaksanaan manajemen risiko Perseroan
by the Board of Directors, including the
• Menetapkan organisasi dan tata kerja Komite Audit
implementation of corporate risk management
• Meningkatkan ketertiban administrasi di
• Establish the organization and functioning of Audit
lingkungan Dewan Komisaris
Committee • Improve the administrative order within the Board
7. Kunjungan Lapangan (Management Walkthrough) • Untuk mengetahui kinerja operasional secara
of Commissioners 7. Field Visit (Management Walkthrough)
langsung ke beberapa lapangan yang dinilai
• To determine the operational performance directly to several fields which are considered to have
mempunyai kontribusi signifikan bagi Perseroan
contributed significantly to the Company PERSETUJUAN DAN REKOMENDASI AKSI KORPORASI APPROVAL AND RECOMMENDATION FOR CORPORATE ACTION Bulan Mounth
Perihal Subject
February
Pemberlakuan Charter Hubungan Korporasi PT Pertamina (Persero) dengan antar Anak Perusahaan Hulu (APH) Enactment of Corporate Relations Charterof PT Pertamina (Persero) with inter Upstream Subsidiaries (APH)
June
Pembelian Tanah Milik PT Usayana di Indramayu Purchase of land owned by PT Usayana in Indramayu
July
Kerjasama Penyediaan Jasa Pembangunan Rig Pemboran sehubungan dengan Pengembangan Lapangan Minyak dan Gas Blok Cepu di Jawa Cooperation of Service Provision for Drilling Rig Development in connection with the Cepu Block Oil and Gas Field Development in Java. Pembelakukan Charter Hubungan Korporasi PT Pertamina (Persero) dengan dan antar Anak Perusahaan Hulu (APH) Enactment of Corporate Relations Charter of PT Pertamina (Persero) with and inter Upstream Subsidiaries (APH) Rekomendasi untuk tidak membeli aset PT Patra Drilling Contractor (PT PDC) berupa Barge, Rig beserta kelengkapannya. Recommendation not to buy the assets of PT Patra Drilling Contractor (PT PDC) of Barge, Rig along with the supporting equipment. Rekomendasi Pelimpahan Wewenang kepada Direksi untuk Melepaskan dan Menghapuskan Aktiva Tetap Bergerak dengan Umur Ekonomis Sampai Dengan 5 (lima) Tahun dan Persediaan Barang mati Recommendations for Delegation of Authority to the Board of Directors for Release and Dischargeof Fixed Assets with Economic Life up to 5 (five) years and Dead Stock Rencana Perpindahan Kantor Pusat PDSI Relocation Plan of PDSI Head Office
December
Rekomendasi Untuk Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Untuk Jasa Audit Laporan Keuangan PDSI Tahun Buku 2011 Recommendation for Appointment of Public Accountant (KAP) for Financial Statements Audit Services of PT PDSI for Fiscal Year 2011
93
PDSI 2011 Annual Report
October
Direksi
Board of Directors
Direksi Perseroan merupakan organ Perseroan yang melakukan pelaksanaan pengelolaan perusahaan untuk mencapai visi dan misinya meliputi perncapaian sasaransararan jangka pendek yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Di samping itu juga bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG dan sistem manajemen risiko secara konsisten. Dan Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
Board of Directors is an organ of the Company that performs execution of company management to achieve its vision and mission including short-term targetsstated in the Corporate Work Plan and Budget (RKAP) and the Company's Long Term Plan (RJPP). In addition, it is also responsible for the consistent implementation of good corporate governance and risk management systems. And the Board of Directors shall be accountable for performance of its duties to shareholders through the GMS.
Komposisi Direksi Komposisi Direksi ditetapkan Pemegang Saham, yang terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur. Anggota Direksi diseleksi dan diangkat Pemegang Saham sesuai Anggaran Dasar Perseroan dengan komposisi sebagai berikut :
Composition of Board of Directors Composition of Board of Directors is established by Shareholders, which consists of 4 (four) members, 1 (one) President Director and 3 (three) Directors. Board members are selected and appointed by Shareholders in accordance with the Company’s Articles of Association with the following composition:
No.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
94
Nama Name
Mulai Menjabat Date of appointment
Jabatan Position Direktur Utama/ President Director
1.
Amran Anwar
01.07.2010
2.
Faried Rudiono
13.06.2008
Direktur Operasi/ Operational Director
3.
Made Mahendra Budhi
13.06.2008
Direktur Keuangan & Administrasi/ Finance & Administration Director
4.
Adi Harianto
01.07.2010
Direktur Pemasaran & Pengembangan/ Marketing & Development Director
Fungsi dan Tugas Direksi
Functions and Duties of Directors
Direksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Anggaran Dasar.
Board of Directors is an organ of the Company that is authorized and fully responsible for the management of the Company for the benefit of the Company, in accordance with the purposes and objectives of the Company and represent the Company both in and out of court in accordance with the Articles of Association.
Direksi bertanggungjawab menyusun strategi bisnis, anggaran dan rencana kerja sesuai dengan visi, dan misi perusahaan serta RKAP dan RJPP. Direksi juga bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian internal dan penerapan manajemen risiko dan praktekpraktek tata kelola perusahaan yang baik. Direksi memastikan praktek akuntansi dan pembukuan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, memberikan perhatian pada pelaksanaan audit internal, melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai arahan Dewan Komisaris dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang ada saat ini, Direksi bertanggungjawab terhadap laporan keuangan
Board of Directors is responsible for developing business strategy, budgets and work plans in accordance with the vision, and mission as well as RKAP and RJPP. Board of Directors are also responsible for internal control structure and risk management implementation and practices of good corporate governance. Board of Directors is to ensure the practice of the company’s accounting and bookkeeping are in accordance with applicable regulations, giving attention to the implementation of internal audit, perform necessary follow-up according to directions of the Board of Commissioners and applicable laws and regulations. In line with current regulations, the Board of Directors is responsible for corporate financial
reporting and GMS's decision. Board of Directors holds a regular meeting once a week and a meeting with the Board of Commissioners at least once a month.
Direksi bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial. Masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing Direktur tetap merupakan tanggungjawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adala mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Adapun fungsi dan tugas masing-masing Direktur adalah sebagai berikut :
Board of Directors has collegial duties and responsibility. Each Director can act and make decisions in accordance with the division of duties and responsibilities. But the performance of duties by each Director remains a shared responsibility. The position of each member of the Board of Directors including the President Director are equal. President Director’s duties as primus inter pares include to coordinate the activities of the Board of Directors. The functions and duties of each director are as follows:
1. Direktur Utama Menentukan, memutuskan dan menetapkan strategi perencanaan serta pelaksanaan selluruh kegiatan Perseroan meliputi fungsi operasi, pemasaran dan pengembangan, keuangan dan administrasi, Internal Audit, Quality HSE dan Corporate Secretary.
1. President Director Determine, decide and establish the planning strategy and implementation of the Company's overall activities including functions of operations, marketing and development, finance and administration, Internal Audit, Quality HSE and Corporate Secretary.
2. Direktur Keuangan dan Administrasi Menentukan, memutuskan dan menetapkan serta mengendalikan kebijakan dan strategi keuangan, untuk meningkatkan profitabilitas, likuiditas perusahaan guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan secara efektif dan efisien. Bertanggungjawab dalam mengendalikan kegiatan SDM dan Umum meliputi Human Resources, Supply Chain Management, untuk mendukung kegiatan operasi maupun proyek perusahaan secara tepat waktu, accountable dan auditable.
2. Finance dan Administration Director Determine, decide,establish and control the financial policies and strategies, to increase profitability, liquidity of the company to achieve its goals and objectives effectively and efficiently. Responsible for controlling the activities of HR and General Affairs including Human Resources, Supply Chain Management, to support the company's operations and projects timely, accountable and auditable.
3. Direktur Operasi Menentukan, memutuskan dan menetapkan serta mengendalikan kebijakan pembuatan kebijakan operasi dalam rangka pencapaian sasaran business plan dengan merumuskan arah unit usaha bidang drilling dan work over, serta mengevaluasi dan mengkaji kinerja operasional perusahaan.
3. Operation Director Determine, decide, establish and control the operational policymaking to achieve business plan targets by formulating the direction of drilling and work over business unit, as well as evaluate and assess the operational performance of the company.
4. Direktur Pemasaran dan Pengembangan Menentukan, memutuskan dan menetapkan serta mengendalikan kebijakan marketing dan pengembangan usaha melalui pemantauan dan evaluasi baik operasi dalam perusahaan maupun di luar perusahaan guna meningkatkan revenue, optimalisasi utilisasi rig, dan upaya-upaya optimalisasi pengembangan usaha perusahaan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
4. Marketing and Development Director Determine, decide, and establish and control policies of marketing and business development through monitoring and evaluation of operationsboth within and outside the company to increase revenue, optimize the utilization of rig, and efforts to optimize the company's business development in order to achieve targets that have been set.
95
PDSI 2011 Annual Report
perusahaan dan keputusan RUPS. Jajaran Direksi mengadakan rapat rutin seminggu sekali dan rapat bersama Dewan Komisaris minimal sebulan sekali.
Komite Audit
Audit Committee
Dewan Komisaris dalam kesehariannya dibantu oleh
Board of Commissioners in performing their daily duties is assisted by Audit Committee which has been formed since 2009 as an effort to realize the implementation of good corporate governance principles that refers to Law No. 19 of 2003 on state-owned enterprises Article 70 which states that the Commissioner and the Supervisory Board of the State Owned Enterprises (SOEs) are required to establish an Audit Committee. The regulations regarding Audit Committee ae further referred to SOEs Minister Decree No. Kep-117/MBU/2002 on the application of GCG practices.
Komite Audit yang dibentuk sejak tahun 2009 sebagai upaya merealisasikan implementasi prinsip-prinsip GCG yang mengacu pada Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang BUMN pasal 70 yang menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) wajib membentuk Komite Audit. Peraturan- peraturan mengenai Komite Audit selanjutnya mengacu Keputusan Menteri BUMN No.KEP- 117/ MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG.
pelaksanaan pengelolaan Perseroan.
The Audit Committee functions as an aid for the Board of Commissioners to supervise and advise the Board of Directors on the implementation of the Company’s management.
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Dalam rangka melaksanakan fungsinya, maka Tugas dan
In order to carry out its functions, the Duties and
Tanggung Jawab Komite Audit adalah:
Responsibilities of the Audit Committee are:
1. Memberikan masukan, pendapat dan/atau
1. Provide input, opinions and/or recommendations to
Komite Audit berfungsi sebagai alat bantu Dewan Komisaris Perseroan dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi Perseroan dalam
rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap
the Board of Commissioners of the report and/or other
laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan oleh
matters submitted by the Board of Directors to the
Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris,
Board of Commissioners,
2. Mengidentifikasi serta melakukan evaluasi/analisis terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 3. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan
2. Identify and conduct evaluation/analysis on matters that require the attention of the Board of Commissioners. 3. Carry out duties related to the oversight duty of the
tugas pengawasan Dewan Komisaris, yaitu:
Board of Commissioners, namely:
• Melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil
• Conduct evaluation and assessment of
kegiatan compliance audit & performance
performance audit & compliance audit results by
audit yang dilakukan oleh satuan internal
the company’s internal audit unit, in an effort to
audit perusahaan, dalam upaya memastikan
ensure the effectiveness of internal control systems
terlaksananya efektifitas dari sistem pengendalian
implementation.
internal perusahaan. • Melakukan review atas informasi keuangan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
96
• Conduct review of financial information to be
yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, seperti
published by the company, such as Financial
Laporan Keuangan, Rencana Kerja dan Anggaran
Statements, Corporate Work Plan and Budget,
Perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
Corporate Long-Term Plan, Management Report
Laporan Manajemen dan informasi lain sebelum
and other information before submitted to the
disampaikan kepada Pemegang Saham dan/atau
Shareholders and/or the Regulator.
Regulator. • Melakukan evaluasi atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
• Conduct an evaluation of the company's compliance with applicable laws and regulations.
• Melakukan review dan seleksi atas pencalonan
• Perform review and selection onnomination
Kantor Akuntan Publik (KAP), termasuk
of Public Accounting Firm (KAP), including its
independensinya, serta memberikan rekomendasi
independence, and make recommendations of KAP
penunjukan KAP kepada Dewan Komisaris.
appointment to the Board of Commissioners.
• Melakukan evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan
• Conduct evaluation and assessment on the
kegiatan pemeriksaan/audit atas Laporan
implementation of the Company’s financial
Keuangan Perusahaan oleh KAP, untuk memastikan
statements inspection/audit by KAP, to ensure the
pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar
implementation of the audit in accordance with the
yang berlaku. • Mengevaluasi resiko dari suatu kebijakan dan
applicable standards. • Evaluate the risk of policies and strategies
stategi yang ditetapkan Direksi pada bidang
establishedby the Board of Directors in operations,
operasi, keuangan dan investasi
finance and investment
• Melakukan tugas-tugas lain yang diminta Dewan Komisaris.
• Perform other tasks that are requested by the Board of Commissioners.
Kewenangan Komite Audit
Authority of Audit Committee
Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada
Board of Commissioners authorizes the Audit Committee
Komite Audit dalam lingkup tanggung jawabnya untuk
within the scope of its responsibility to obtain the
memperoleh berbagai informasi yang diperlukan secara
necessary information legally and ethically both from
legal dan etis baik dari pihak internal maupun eksternal
internal and external parties relating to the Company's
Perseroan berkaitan dengan catatan keuangan, dana,
records of finance, funds, personnel, assets and other
kepegawaian, aset dan sumber daya Perseroan lainnya.
resources of the Company.
Dalam menjalankan kewenangan tersebut, Komite
In exercising such authority, Audit Committee may work
Audit dapat berkerja sama dengan Internal Audit, dan
together with Internal Audit and other management
fungsi-fungsi manajemen dalam Perseroan. Berdasarkan
functions within the Company. Based on the approval
persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat
of the Board of Commissioners, Audit Committee
memperoleh masukan atau rekomendasi dari para
may obtain advice or recommendation from of the
profesional diluar Perseroan seperti Akuntan, Konsultan,
professionals outside the Company such as accountants,
Penasehat Hukum dan profesi lainnya yang berkaitan
consultants, legal advisers and other professions related
dengan pelaksanaan tugasnya atas beban Perseroan.
to the execution of its duties at the expense of the Company.
Atas persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit juga dapat meminta Internal Audit dan Eksternal Auditor
Upon the approval of the Board of Commissioners, the
untuk melakukan penelitian ataupun penyelidikan
Audit Committee may also request Internal Audit and
terhadap masalah-masalah tertentu yang berpengaruh
External Auditors to conduct research or investigations
terhadap Kinerja Perseroan
into specific issues that affect the performance of the Company
Independensi Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan,
Audit Committee members who are from an independent
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
party has no financial, management, ownership and/or
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau
family relations with the Board of Commissioners, Board
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
of Directors and/or controlling shareholders or relations
Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan
with the Company, which may affect the ability to act
bertindak independen.
independently.
97
PDSI 2011 Annual Report
Independence of Audit Committee Members
Susunan Anggota Komite Audit
Composition of Audit Committee Members
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK diatas, Komite
In accordance with Bapepam-LK above, the Audit
Audit dipimpin oleh seorang Komisaris Independen
Committee chaired by an Independent Commissioner
Perseroan. Anggota Komite Audit juga harus memenuhi
of the Company. Audit Committee members must
beberapa persyaratan, dimana salah satu anggotanya
also meet certain requirements, in which one member
merupakan seorang pihak independen yang memiliki
is an independent party with expertise in finance or
keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang
accounting and one of an independent party with
dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang
expertise in law or banking.
hukum atau perbankan. Per 31 Desember 2011, Susunan Anggota Komite Audit
As per December 31, 2011, the composition of Audit
terdiri dari:
Committee members are as follows:
No.
Nama
Mulai Menjabat
Jabatan
1.
Suyartono
01 Mei 2010
Ketua, merangkap Komisaris Independen
2.
Bambang Priyatna
01 Februari 2009
Anggota, dari pihak independen
3.
Sigit Rahardjo
01 Februari 2009
Anggota, dari pihak independen
Laporan Kegiatan Komite Audit 2011
Audit Committee Activity Report 2011
Pada tahun 2010 Komite Audit telah melaksanakan tugas
In 2010 the Audit Committee has been carrying out
dan tanggung jawab tersebut diatas, mengacu pada
the duties and responsibilities mentioned above, refers
Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) yang disetujui Dewan
to the Audit Committee Work Plan (RKKA) Board of
Komisaris dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Commissioners approved the following activities:
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of Board of Commissioners and Board
98
of Directors
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah
Board of Commissioners and Board of Directors receive
total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan
remuneration consisting of salary, allowances and bonus.
Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS
Total remuneration received by members of the Board
tahunan. Remunerasi yang ditetapkan untuk Direksi
of Commissioners is reported by the Company in annual
direkomendasikan oleh Komisaris serta dilaporkan dalam
GMS. Remuneration determined by the Board of Directors
RUPS tahunan.
is recommended by Board of Commissioners and reported in the annual GMS.
Adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan
The details of the amount of remuneration are as follows:
adalah sebagai berikut : (dalam Jutaan Rp)
No.
Gaji & Tunjangan (sebelum Pajak) Salary & Benefits (before tax)
Tantiem (sebelum Pajak) Bonus (before tax)
2010
2011
2010
Total
2011
2010
2011
1.
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
1116.7
1162.3
566.7
306
1683.4
1468.3
2.
Direksi/ Board of Directors
4364.7
4440
2758.9
977
7123.6
5417
Gaji Direktur Utama merupakan sebagai acuan porsi
President Director’s salary is as 100% portion reference,
100%, di mana gaji Direktur memiliki porsi 90% dari
in which a director has a salary of 90% portion of the
nilai gaji Direktur Utama, sedangkan honorarium
President Director’s salary value, while the honorarium
untuk Komisaris Utama dan Komisaris memiliki porsi
for the President Commissioner and Commissioners have
masingmasing 40% dan 36% dari nilai gaji Direktur
a portion of each of 40% and 36% respectively of the
Utama.
President Director’s salary.
Dalam penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris
Determination of remuneration for the Board of
dan Direksi Perseroan menggunakan referensi pada
Commissioners and Board of Directors refers to the
Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-02/
Minister of State Owned Enterprises Regulation No. Per-2/
MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
MBU/2009 on Guidelines for Income Determination of
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan
Board of Directors, Board of Commissioners and State-
Usaha Milik Negara serta dengan tetap memperhatikan
Owned Enterprises Supervisory Board as well as with due
keadaan market competitiveness untuk level Jabatan
regard to the state of market competitiveness for the post
Direksi dan Dewan Komisaris.
levels Board of Directors and Board of Commissioners.
Penghasilan anggota Direksi dan anggota
Income of the Board of Directors and Board of
Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan
Commissioners’ members is established by the GMS by
mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi
considering factors of income, assets, the company’s
dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi
financial condition and ability, inflation rate and other
dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaiman yang
relevant factors as set out in laws and regulations.
telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
99
PDSI 2011 Annual Report
Jabatan Position
(in million Rp)
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan merupakan fungsi dalam Perseroan
Corporate Secretary is a function in the Company which
yang berperan sebagai penghubung informasi Perseroan
acts as a liaison information between the Company
dengan pemegang saham, mitra bisnis dan pelaku pasar
and shareholders, business partners and other market
lainnya, pemerintah, media, seta pemangku kepentingan
players, government, media, and other stakeholders. In
lainnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretaris
performing its duties, Corporate Secretary is required
Perusahaan dituntut untuk mengupayakan komunikasi
to seek effective and transparent communication for
yang efektif dan transparan untuk keterbukaan informasi
disclosure of information relating to corporate actions
yang menyangkut aksi korporasi dan transaksi material
and material transactions conductedby the company.
yang dilakukan perusahaan. Selain itu Sekretaris
In addition the Corporate Secretary is in charge of
Perusahaan juga bertugas menyelenggarakan RUPS
organizing the GMS and information to public to describe
dan informasi kepada publik untuk memaparkan kinerja
the company's performance to stakeholders.
perusahaan kepada pemangku kepentingan. Dalam hal kepatuhan, Sekretaris Perusahaan
In terms of compliance, Corporate Secretary is responsible
bertanggungjawab memastikan Perseroan untuk selalu
to make sure that the Company always meet and comply
memenuhi dan mematuhi peraturan-peraturan, hukum,
with regulations, laws and business ethics. This is the
dan etika bisnis. Hal ini merupakan komitmen perusahaan
company's commitment to implement good corporate
untuk menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang
governance.
baik.
100
Saat ini Sekretaris Perusahaan Perseroan dipimpin oleh
Currently, Corporate Secretary of the Company is led
Ali Mundakir yang membawahi fungsi legal, Corporate
by Ali Mundakir who oversees legal function, Corporate
Relations dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Relations and corporate social responsibility.
Mekanisme GCG
GCG mechanism
Governance Mechanism merupakan mekanisme
Governance Mechanism is a GCG implementation
implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang
mechanism that is reflected in a strong system. This
kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi
becomes important because GCG implementation will
GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar
not be adequate by only relying on the governance
governance structure, melainkan dibutuhkan adanya
structure pillars, but it needs a clear rule in the form of the
aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme.
mechanism. Governance mechanisms can be interpreted
Governance mechanism dapat diartikan sebagai
as rules, procedures and a clear relationship between
aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara
parties that make decision and parties that control
pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang
over the decision. The Company called the governance
melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan
mechanism as GCG softstructure. Softstructure is an
tersebut. Perseroan menyebut governance mechanism
important aspect in the implementation of GCG, because
dengan sebutan softstructure GCG. Softstructure
GCG softstructure will be a living document for all ranks
merupakan aspek penting dalam implementasi GCG,
and levels of the organization in a company.
karena softstructure GCG akan menjadi living document
Laporan Tahunan 2011 PDSI
bagi segenap jajaran dan tingkatan organisasi di suatu perusahaan. Secara mudah, GCG dapat diartikan sebagai mengerjakan
GCG can be easily interpreted as conducting what is
apa yang tertulis dan menuliskan apa-apa yang
written and write down what is done. By establishing
dikerjakan. Dengan membentuk dan menguatkan
and strengthening GCG softstructure, it is expected that
softstructure GCG, diharapkan tidak akan ada lagi
there will be no decision-making practices based on
praktik-praktik pengambilan keputusan berdasarkan
habit. There will be no longer practices considered as
kebiasaan. Tidak akan ada lagi praktik-praktik yang
"gray area". Development of these rules is expected to
termasuk “grey area”. Pembangunan aturan main yang
strengthen the Company’s system. If the rules had been
kuat ini diharapkan akan memperkokoh sistem Perseroan.
accustomed to be implemented, this will be a culture, in
Apabila aturan main telah terbiasa dijalankan, ini akan
which the Company’s personnel are expected to have
menjadi budaya, dimana Insan Perseroan diharapkan
been used to carry out the system. Gradually, it will
telah terbiasa menjalankan sistem. Secara bertahap, hal
continuously implemented in the Company.
ini terus menerus dijalankan di Perseroan. Softstructure GCG yang dimiliki Perseroan antara lain:
Softstructure GCG of the Company includes:
1. GCG Roadmap
1. GCG Roadmap
GCG Roadmap merupakan arahan atau panduan
GCG Roadmap is a direction or guideline in the
dalam proses menjalankan implementasi GCG sebagai
process of implementing GCG as a part to achieve the
bagian dalam pencapaian tujuan Perseroan.
Company’s goals.
2. Code of CG
2. Code of CG
Merupakan sekumpulan nilai dan praktik perusahaan
It is a set of the company’s values and practices that
yang menjadi dasar dan acuan bagi Pemegang Saham,
become the basis and reference for the Shareholders,
Dewan Komisaris, segenap jajaran manajemen dalam
the Board of Commissioners, all levels of management
mengelola perusahaan dan berhubungan dengan
in managing the company and interact with other
pihak-pihak berkepentingan lainnya (stakeholders).
stakeholders. Code of CG contains the application of
Code of CG memuat prinsipprinsip penerapan
GCG principles in line with laws, vision and mission,
GCG yang selaras dengan perundang-undangan,
as well as corporate culture. The Company places the
visi dan misi, serta budaya perusahaan. Perseroan
Code of CG as an 'umbrella' for the development of
menempatkan Code of CG sebagai ‘payung’ bagi
technical regulations under it.
pembuatan peraturan-peraturan teknis di bawahnya. 3. Board Manual
3. Board Manual
Board Manual is a compilation of corporate
praktik pengelolaan perusahaan yang bersumber dari
management practices derived from the regulation
regulasi (Undang-undang/Peraturan), Anggaran Dasar
(Laws/RPeraturan), Articles of Association and best
dan best practices yang disepakati bersama dalam
practices that are mutually agreed upon within the
rangka implementasi GCG. Board Manual digunakan
framework of the GCG implementation. Board Manual
oleh organ-organ perusahaan yang berfungsi
is used by the organs of the company that conduct
melakukan pengawasan dan pengelolaan Perusahaan,
oversight and management of the Company, the
yakni Dewan Komisaris dan Direksi.
Board of Commissioners and Board of Directors.
4. Code of Conduct
4. Code of Conduct
Code of Conduct merupakan pedoman bagi individu
Code of Conduct is a guideline for the company’s
perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan
individual in carrying out corporate activities in
sesuai dengan budaya yang diharapkan. Merupakan
accordance with the expected culture. It is the
etika bisnis perusahaan dan nilai-nilai yang mengatur
company's business ethics and values that govern
cara mengelola perusahaan dalam mencapai visi, misi
how to manage the company in achieving its vision,
101
PDSI 2011 Annual Report
Board Manual merupakan kompilasi dari praktik-
dan tujuan. Merupakan komitmen tertulis tentang
mission and goals. It is a written commitment on GCG
GCG oleh manajemen dan karyawan Perseroan.
by management and employees of the Company..
5. Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris
5. Committee Charter under Board of Commissioners
Memiliki peran sebagai panduan bagi Komite
It has a role as a guidelinefor Audit Committee
Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi dalam
and Nomination and Remuneration Committee in
pelaksanaan tugas sebagai organ pendukung Dewan
performing their duties as the Board of Commissioners’
Komisaris. Karakteristik Piagam Komite ini bersifat
supporting organ. Characteristics of the Committee
fleksibel dan dilakukan sesuai kebutuhan.
Charter is flexible and is conducted as needed.
6. Piagam Internal Audit
6. Internal Audit Committee
Piagam Internal Audit memiliki peran untuk
Internal Audit Charter has a role to enhance the
meningkatkan fungsi pengendalian yang terintegrasi
integrated control functions at PT. Pertamina Drilling
di lingkungan PT. Pertamina Drilling Services
Services Indonesia. Also ensure that operational
Indonesia. Dan memastikan kegiatan operasional telah
activities have been conducted properly according to
dijalankan dengan baik sesuaidengan aturan main
rules and regulations.
yang berlaku. 7. Pakta Integritas
7. Integrity Pact
Pakta Integritas adalah pernyataan atau janji tentang
Integrity Pact is a statement or pledgeon commitment
komitmen untuk melaksanakan segala tugas dan
to carry out all duties and responsibilities in
tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang
accordance with applicable regulations. Integrity
berlaku. Pakta Integritas diperlukan untuk mencegah
Pact is needed to prevent corruption and fraud.
terjadinya praktik korupsi dan kecurangan. Pakta
Integrity Pact is a mutual commitmentof the Board of
Integritas menjadi komitmen bersama Dewan
Commissioners, Board of Directors and all personnel of
Komisaris, Direksi dan seluruh Insan Perseroan dalam
the Company torun the company professionally.
menjalankan perusahaan secara profesional. 8. Ketentuan Penerimaan dan Pemberian Hadiah dan
8. Provisions on Receipt and Giving Gifts and
Hiburan
Perseroan memiliki peraturan yang secara spesifik
Entertainment
The Company has specific regulations governing the
mengatur mengenai penerimaan dan pemberian
receipt and giving gifts and entertainment. In this
hadiah dan hiburan. Dalam ketentuan ini terdapat
provisions there are two main subjects that must be
dua inti pokok yang harus dilaksanakan oleh Insan
undertaken by the Company’s Personnel, as follows:
Perseroan, sebagai berikut : • Insan Perseroan DILARANG meminta dan/atau
• The Company’s personnel are PROHIBITED from
menerima hadiah dan hiburan yang berhubungan
asking and/or receiving gifts and entertainment
dengan jabatan dan pekerjaannya dari pihak luar ;
related to their position and job from outside party;
• Insan Perseroan DILARANG memberikan atau
Laporan Tahunan 2011 PDSI
102
• The Company’s personnel are PROHIBITED from
menjanjikan hadiah dan hiburan kepada pihakyang
giving or promising gift and entertainment to
berhubungan dengan Perusahaan
parties related to the Company
9. Kebijakan Benturan Kepentingan
9. Conflict of Interest Policy
Perseroan memiliki kebijakan yang
The Company has a policy that regulates conflict
mengatur,mengenai benturan kepentingan.
of interest. This policy regulates matters that are
Dalam kebijakan ini diatur mengenai hal-hal yang
categorized as conflict of interest, way of handling and
termasuk dalam kategori benturan kepentingan, cara
other related aspects.
penanganan dan berbagai aspek lain terkait lainnya. 10. Whistleblower Policy
10. Whistleblower Policy
Perseroan memiliki ketentuan mengenai
The Company has a whistleblower policy provisions
whistleblower policy yakni sistem pelaporan
regarding violations of the reporting system. This
pelanggaran. Dalam ketentuan ini diatur mengenai
provision regulates mechanism of violation reporting.
mekanisme pelaporan pelanggaran. Selain itu,
In addition, it also regulates stages of receiving the
diatur juga mengenai tahap penerimaan laporan,
report, the investigation to the delivery of decision and
tahap penyelidikan sampai kepada tahap pemberian
sanctions that will be given if the reported violation is
keputusan dan sanksi yang akan diberikan apabila
proven.
pelanggaran yang dilaporkan terbukti. 11. Berbagai kebijakan dan prosedur lain terkait dengan
11. Various policies and other procedures related to the
kepengurusan perusahaan berbasis GCG
Perseroan memiliki berbagai kebijakan lain yang
GCG-based company management
The Company has various other policies related
terkait dengan kepengurusan berbasis GCG. Tanggung
to GCG-based management. Responsibilities
jawab penyusunan berada di Section of System and
offormulationis in System and Procedure Section.
Procedure. Dengan terpusatnya tanggung jawab
Centralized responsibilities of policy and procedure
penyusunan kebijakan dan prosedur, diharapkan
formulation is expected to create a comprehensive and
dapat tercipta sebuah sistem yang komprehensif dan
integrated system for all personnel ofthe Company.
terintegrasi bagi seluruh Insan Perseroan. Pembagian tata kebijakan Perseroan terdiri atas
The division of the Company’s policy governance
Kebijakan Mutu, Manual Mutu, Kebijakan, Prosedur,
consists of Quality Policy, Quality Manual, Policies,
Manual dan Dokumen Pendukung.
Procedures, Manual and Supporting Documents.
Etika Bisnis dan Etika Kerja
Business Ethics and Work Ethics
Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang public
The Company is one of the public companies that has the
yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
responsibility to implement Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap
(GCG) in each of its activity. GCG implementation in
aktivitasnya. Implementasi GCG di Perseroan diharapkan
the Company is expected to be the umbrella for all
menjadi payung bagi seluruh sistem dan struktur
systems and structures in the GCG principles down to the
yang ada di dalam prinsip GCG sampai kepada level
operational levels, as well as a guideline in the Company's
operasional, sekaligus menjadi panduan dalam hubungan
relationships with stakeholders. GCG implementation
Perseroan dengan stakeholders. Implementasi GCG di
in the Company is aimednot only to establish strong
Perseroan diarahkan untuk membentuk tidak saja sistem
systems and structures, but creating a human resources
dan struktur yang kuat, namun menciptakan mentalitas
mentality who have good integrity to be the agent of
SDM yang memiliki integritas baik sehingga menjadi
change to implement and make GCG as a culture of the
agent of change yang melaksanakan dan menjadikan
Company. The Company is committed to implementing
GCG sebagai budaya Perseroan. Perseroan berkomitmen
good corporate governance practices as part of efforts
untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate
to achieve the company’s Vision and Mission. Code of
Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik
Conduct is one manifestation of that commitment and
sebagai bagian dari usaha untuk pencapaian Visi dan
outlines the Company's Values, namely Care & Safety
Misi perusahaan. Code of Conduct ini merupakan salah
Focus, Clean, Competitive, Confident, Customer Focused,
satu wujud komitmen tersebut dan menjabarkan Tata
Commercial and Capable into the interpretation of
Nilai Unggulan Perseroan, yaitu Care & Safety Focus,
behaviors related to business ethics and code of conduct.
103
PDSI 2011 Annual Report
Clean (Bersih), Competitive (berdaya saing), Confident (Percaya Diri), Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan), Commercial (Komersial) dan Capable (Berkemampuan) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika usaha dan tata perilaku. Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) disusun
Business Ethics and Code of Conduct are composed to be
untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan
a reference of conductfor Commissioners, Directors and
pekerja sebagai Insan PDSI dalam mengelola perusahaan
employees as PDSI Personnel in managing the company
guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.
to achieve the vision, mission and corporate goals.
Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan adanya
To support this, a mechanism is need with full
mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap insane
commitment and consistency. One of the ways is to
Perseroan dalam menjalankan implementasi GCG dengan
implement Code of Conduct (Code of Business Ethics and
penuh komitmen dan konsistensi. Salah satu caranya
Work Ethics) which has been owned by the Company
adalah dengan menjalankan Code of Conduct (Pedoman
since 2011. Code of Conduct covers basic principles of
Etika Bisnis dan Etika Kerja) Perseroan yang telah dimiliki
business ethics as a guideline for all personnel of the
sejak tahun 2011. Code of Conduct mencakup prinsip-
Company, which consists of several aspects:
prinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh Insan Perseroan, yang terdiri dari beberapa aspek : 1. Etika Bisnis, mengatur hubungan dengan Pegawai
Company's employees, customers, shareholders,
dan regulator, lingkungan, penyedia barang/jasa,
governments and regulators, the environment,
kreditur/investor, pesaing dan masyarakat sekitar.
providers of goods/services, lenders/investors,
2. Etika kerja, mengatur tuntutan perilaku individu, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
104
1. Business Ethics, governing the relationship with the
Perseroan, pelanggan, pemegang saham, pemerintah
competitors and surrounding communities. 2. Work ethics, governing the individual expected
perundangundangan, kerahasiaan informasi, benturan
behavior, compliance with laws and regulations,
kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah,
confidentiality, conflicts of interest, giving and
anti penggelapan, melindungi aset perusahaan,
receiving gifts, anti fraud, corporate assets protection,
keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga criteria
occupational safety and health, maintain the
perusahaan, serta ketepatan pencatatan.
company's criteria, as well as the accuracy of recording.
Sistem dan Prosedur Perseroan
Corporate System and Procedure
Perubahan internal Organisasi Perseroan menuntut
Changes in the Company's internal organization
adanya adaptasi terhadap struktur organisasi dan proses
requires adaptation to the organizational structure and
bisnis (business process) di lingkungan Perseroan.
business process within the Company. With regard to the
Berkenaan dengan kelancaran dan kelangsungan operasi
smoothness and continuity of the Company's operations,
Perseroan, kebijakan dan prosedur atas proses bisnis
policies and procedures on the Company's business
di Perseroan perlu distandarkan dan disempurnakan.
processes need to be standardized and improved.
Pendekatan dalam menentukan proses bisnis berasal
Approach in determining the business processes derived
dari ketentuan pemangku kepentingan (stakeholder
from stakeholders’ requirements to be executed by the
requirement) yang akan dijalankan oleh Perseroan
Company so as to result in stakeholders’ satisfaction.
sehingga dapat menghasilkan kepuasan (stakeholder satisfaction).
Perseroan telah menentukan bisnis inti pada Jasa
The Company has determined its core business in Drilling
Pengeboran, yang meliputi Drilling dan Workover, serta
Services, covering Drilling and Workover, as well as its
pengembangan usahanya (business development).
business development. Identification of stakeholder
Identifikasi terhadap stakeholder requirement kemudian
requirements is then formulated in a business plan of the
dirumuskan dalam rencana bisnis (business plan)
Company and becomes achievement target at all lines,
Perseroan dan menjadi target pencapaian di semua lini,
ranging from the pre-operation, operation and post-
mulai dari pra operasi, operasi dan pasca operasi.
operation.
Sementara dalam menjalankan setiap tahapan aktivitas
Meanwhile in conductingeach stage, operational
operasional tersebut didukung oleh fungsi-fungsi
activities are supported by Shared Services/Support
Shared Services /Support di Perseroan. Secara garis
functions in the Company. In general, the Business
besar Business Process yang dijalankan di Perseroan
Processescarried out in the Company are described by the
digambarkan seperti gambar berikut, imana dapat
following picture, where involvement of each process can
dilihat keterlibatan masing-masing proses, sekaligus
be seen, as well as represent their respective element of
merepresentasikan unsur organisasi yang mewakilinya.
organization.
Pengendalian Risiko Perseroan
Enterprise Risk Control
“Sistem Monitoring Manajemen Risiko PDSI “ dibangun
"PDSI Risk Management Monitoring System" was built
sebagai bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
as an important part that can not be separated from the
proses penerapan manajemen risiko pada “AKTIVITAS
risk management application in a Subsidiary’s "BUSINESS
BISNIS” APH khususnya PT. Pertamina Drilling Services
ACTIVITIES" especially PT. Pertamina Drilling Services
Indonesia, yang merupakan suatu proses yang dilakukan
Indonesia, which is a continuous process conducted to
secara berkesinambungan untuk memaksimalkan
maximize opportunities and minimize threats on the
opportunities dan meminimalkan ancaman pada proyek-
projects undertaken.
proyek yang dilaksanakan. Series of planning and implementation of enterprise
manajemen risiko perusahaan dan proyek di PT.
and project risk management in PT. Pertamina Drilling
Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) telah
Services Indonesia (PDSI) has been peroperly conducted
dilakukan dengan baik dan selaras dengan kebijakan
and in accordance with the policy of the Upstream
Direktorat Hulu Pertamina. Seluruh dokumen yang telah
Directorate of Pertamina. All documents have been
dihasilkan dalam proses kegiatan sebelumnya sangat
produced in the previous activities help PT. Pertamina
membantu PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
Drilling Services Indonesia (PDSI) achieve its strategic
(PDSI) untuk mencapai sasaran strategis dari perusahaan
goals which must be consistent and aligned with vision
yang tentunya harus sejalan dan selaras dengan visi dan
and mission of PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
misi dari PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
(PDSI).
Kegiatan perencanaan dan penerapan manajemen risiko
The planning and implementation of enterprise risk
perusahaan dan proyek di PT. Pertamina Drilling Services
management and project in PT. Pertamina Drilling
Indonesia (PDSI) ini juga merupakan rangkaian dari
Services Indonesia (PDSI) is also a series of planning and
program perencanaan dan implementasi manajemen
implementation of risk management programsthat have
risiko yang telah tersusun sebelumnya. Manajemen risiko
been previously arranged. Risk management is a new
adalah hal yang baru dan menarik. Oleh karena tuntutan
and exciting issue. As the market demands ahead toward
pasar ke depan terhadap bisnis PDSI semakin berat dan
the company’sbusiness areincreasingly tough and hard,
tidak mudah, maka BOD PT. PDSI sangat concern dan
PT. PDSI’s BOD is highly concerned and committed to
komit terhadap hal ini, apalagi menyangkut rencana
this matter, especially regarding plans to launch IPO and
105
PDSI 2011 Annual Report
Rangkaian kegiatan perencanaan dan penerapan
PDSI untuk masuk dalam IPO dan target-target lainnya.
other targets. Therefore the need for awareness of the risk
Untuk itu perlunya kesadaran akan arti pentingnya
management importance in carryingPDSI’sbusiness. The
manajemen risiko dalam membawa gerbong bisnis PDSI.
awareness is manifested in the implementation and its
Kesadaran itu terwujud dalam implementasi dan proses
monitoring process. Furthermore "In the monitoring and
pemantauannya. Selanjutnya “Dalam pemantauan dan
control of risk management, the role of SPI is not small.
pengendalian manajemen risiko, peran SPI tidaklah kecil.
Incoming reports must be acted upon and not just being
Laporan yang masuk harus dapat ditindaklanjuti dan
a "creation of art". SPI will act as an independent party.
tidak sekedar menjadi “kreasi seni”. SPI akan bertindak selaku pihak independen. Pemantauan risiko merupakan upaya pengumpulan
Risk monitoring is an effort of gathering information
informasi berlangsung dalam proses rutin dan menjadi
becomes a routine process and preventive activities that
kegiatan preventif yang penting dilakukan. Karenanya
are important to be done. Therefore the company should
perusahaan harus intens melakukan kegiatan ini
perform these activities intensively in order to avoid
guna menghindari kejadian yang tak terduga. Yang
unforeseen incidents. Equally important is the control
tak kalah pentingnya adalah pengendalian terhadap
of risk is often referred to as risk management, with
risiko yang sering disebut sebagai penanganan
reference to the steps taken when a risk occurring or will
risiko, dengan mengacu pada langkah-langkah yang
occur. The most important issue in controlling the risks
diambil ketika suatu risiko terjadi atau akan terjadi.
faced in the early stages of significant risk events are the
Isu yang paling penting dalam pengendalian risiko
beginning to determine what really happened. Action
yang dihadapi dalam tahap awal peristiwa risiko yang
in response to the risks that are planned to be executed
signifikan adalah awal untuk menentukan apa yang
during a project, but work of project should also be
sebenarnya terjadi. Tindakan respons terhadap risiko
monitored continuously toward new risks that may arise
yang telah direncanakan akan diseksekusi selama proyek
or changes that may occur.
berlangsung, namun pekerjaan proyek harus juga dipantau secara berkesinambungan terhadap risiko baru yang mungkin muncul atau perubahan yang terjadi. Penerapan Sistem Monitoring Manajemen Risiko
Application of Risk Management Monitoring System
Beberapa hal penting terkait dengan kegiatan
Some important things related to the planning
perencanaan dan penerapan manajemen risiko korporat
and implementation of enterprise and project risk
dan proyek pada PT. Pertamina Drilling Services
management at PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
Indonesia (PDSI) melalui Penerapan Sistem Monitoring
(PDSI) through the Application of Risk Management
Manajemen Risiko adalah sebagai berikut :
Monitoring System as follows:
1. Mengetahui hasil evaluasi atas pelaksanaan rencana
1. Discover the evaluation results of the implementation
tindakan respons risiko beserta status pengendalian
of risk response action plans and their control status
(merah, kuning, hijau) atas kejadian-kejadian
(red, yellow, green) of the risk events, to determine
risiko, guna mengetahui efektifitas dari tindakan
the effectiveness of control measures that have been
pengendalian yang telah dilakukan oleh PT PDSI.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
106
2. Menyajikan laporan atas peristiwa kejadian risiko
carried out by PT PDSI. 2. Presenting a report on risk events during 2011 or
selama tahun 2011 atau sebelumnya dan tindakan
earlier and control measures that have been carried
pengendalian yang telah dilaksanakan terkait dengan
out regarding the application of the Governance Risk
penerapan system Governance Risk and Compliance
and Compliance (GRC) system by Pertamina Corporate
(GRC) oleh Pertamina Korporat 3. Menyajikan daftar kejadian-kejadian risiko baru yang
3. Presenting a list of new risk events that have not been
belum teridentifikasi sebelumnya agar risk owner
identified previously to enable risk owners to be more
lebih banyak mengetahui potensi risiko yang mungkin
aware of potential risks that may arise
timbul
4. Menyajikan daftar kejadian-kejadian risiko yang telah retired setelah adanya tindakan respon. 5. Menyajikan perubahan atau penambahan atas
4. Presenting a list of risk events that have been retired after a response action. 5. Presenting the changes or additions to response plan
rencana respons untuk kejadian risiko tertentu bila
for particular risk events if the response plan that has
rencana respon yang telah dibuat tidak atau belum
been made is not or yet effective.
efektif. 6. Menyajikan perubahan atas status risiko residual (probalitas dan dampak) dari kejadian-kejadian risiko tertentu setelah dilakukan beberapa tindakan respon 7. Menyajikan estimasi potensi kerugian finansial atas
6. Presenting changes in the residual risk status (probability and impact) of certain risk events after conducting several response actions 7. Presenting estimates of the potential financial loss over
kejadian-kejadian risiko dalam risk register sehingga
risk events in the risk register so that management can
manajemen dapat mengambil tindakan respon
take response action with a reasonable response costs
dengan biaya respon yang wajar dan dianggarkan
and budget them in RKAP of PT PDSI.
dalam RKAP PT PDSI. “Go Live” Risk Management Monitoring System
"Go Live" Risk Management Monitoring System
Pada tanggal 27 Maret 2011, PT PDSI telah melaksanakan
On March 27, 2011, PT PDSI has conducted "go live" on
“go live” atas penerapan Sistem Monitoring Manajemen
the application of Risk Management Monitoring System.
Risiko. Dalam acara ini, PT.PDSI dengan penuh komitmen
In this event, PT.PDSI with full commitment continued
terus berusaha melakukan peningkatan kapabilitas dalam
to enhance capabilities in risk management, both at
manajemen risiko, baik pada proyek ataupun dalam
the project or within the framework of Enterprise Risk
kerangka Enterprise Risk Management.
Management.
Dalam hal ini SPI sebagai bagian dari Komite Manajemen
In this regard SPI as part of the Risk Management
Risiko, sangat berperan penting dalam proses penerapan
Committee, plays a very important role in the process
manajemen risiko terutama pada proses pemantauan
of risk management implementation primarily on
dan pengendalian risiko, dalam kerangka audit berbasis
monitoring and risk control process, within risk-based
risiko. SPI akan mengeluarkan pendapat yang obyektif
audit framework. SPI will issue an objective and
dan independen kepada manajemen apakah pengelolaan
independent opinion to the management if the risk
risiko telah dilakukan dengan pola yang dapat diterima.
management has been carried out with an acceptable pattern.
Acara “Go Live” yang dihadiri oleh seluruh fungsi di PDSI korporat dan wakil-wakil dari seluruh Area menghasilkan
The "Go Live" event which was attended by all the
kesepakatan untuk menyampaikan materi dari setiap
functions in PDSI corporate and representatives from all
fungsi dan Area (proyek) yang akan menjadi laporan risk
areas resulted in an agreement to convey the material
profile untuk disampaikan kepada Pemegang Saham.
of each function and area (project) which will be the risk profile reports to be submitted to the Shareholders.
Selain itu, untuk meningkatkan komitmen dan motivasi In addition, to raise commitment and motivation of
untuk memasukkan penerapan manajemen risiko dan
management and personnel, PT PDSI is planning to
pelaksanaan pemantauan dan pengendalian risiko
include the application of risk management and the
sebagai salah satu item KPI mulai dari BOD, VP, Manager
monitoring and control of risk as one of the KPI items
sampai dengan risk owner pada setiap fungsi dan proyek/
from BOD, VP, Manager to the risk owner at every function
area yang ada.
and existing project/area.
107
PDSI 2011 Annual Report
manajemen dan personel, PT PDSI merencanakan
Penerapan Risk Management ISO 31000 Standard
Application of Risk Management ISO 31000 Standard
Untuk terus dapat meningkatkan kapabilitas
To continue enhancing risk management capabilities
manajemen risiko pada lingkungan PDSI, maka
within PDSI, the company held workshop "Introduction
PDSI menyelenggarakan workshop “Introduction to
to International Standard of ERM ISO 31000 (Enterprise
International Standard ERM ISO 31000 (Enterprise Risk
RiskManagement with ISO standard 31000) on February
Management dengan standar ISO 31000) pada tanggal 23
23 to 25, 2011.
s/d 25 Februari 2011. Pemahaman dasar atas Standar Enterprise Risk
The basic understanding of the Enterprise Risk
Management (ERM) yang sesuai dengan ISO 31000 ini
Management (ERM) Standard in accordance with ISO
dilanjutkan dengan membuat rencana kerja penerapan
31000 is followed by an action plan of the ISO 31000
ISO 31000 dalam kerangka penerapan Enterprise Risk
implementation in the framework of Enterprise Risk
Management di PT PDSI, dengan melakukan penyesuaian
Managementat PDSI, to make adjustments to the risk
terhadap risk management framework yang ada
management framework that existed before.
sebelumnya.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
108
Pada tanggal 11 s/d 15 Juli 2011 serta tanggal 5 s/d 9
On July 11 to July 15, 2011 and December 5 to December
Desember 2011, PDSI telah mengirimkan personelnya
9, 2011, PT PDSI sent its personnel to participate in
untuk mengikuti ujian sertifikasi Internasional untuk
International certification test for Enterprise Risk
Enterprise Risk Management (ERM) berbasis standard
Management (ERM) based on ISO 31000 standard.
ISO 31000. Personel PT PDSI telah berhasil mendapat
Personnel of PT PDSI have successfully received
sertifikasi ERMCP (Enterprise Risk Management Certified
certifications of ERMCP (Enterprise Risk Management
Professionals) serta ERMAP (Enterprise Risk Management
Certified Professionals) and ERMAP (Enterprise Risk
Assosiate Program) dari ERM Academy, Singapura. Ujian
Management Associate Program) from the ERM Academy,
sertifikasi ini diadakan di Indonesia selama dua hari
Singapore. This certification test was held in Indonesia for
setelah waktu pelatihan.
two days after the training.
Pelatihan selama lima hari yang dimulai dengan
The five-day training started with the strengthening
pemantapan pengetahuan tentang prinsip-prinsip
knowledge of risk management principles of ISO 31000,
manajemen risiko ISO 31000, dilanjutkan dengan
followed by the application of ISO 31000framework,
penguasaan aplikasi kerangka kerja ISO 31000, dan
and then ends with practice how to implement
kemudian diakhiri dengan mempraktikan bagaimana
risk management processes systematically in a
melaksanakan proses manajemen risiko ISO 31000 secara
comprehensive process cycle.
sistematis dalam satu siklus proses yang utuh. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memperoleh
After this training, participants gain sufficient knowledge
pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
and skills to support the implementation of the ISO 31000
mendukung implementasi ISO 31000 di perusahaan
at the company because of this training approach is a
karena pendekatan pelatihan ini berupa campuran antara
mixture between material presentation by the instructor
pemberian paparan oleh penyaji materi dan dinamika
and the class dynamics of group discussions, simulations,
kelas yang berupa diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,
case studies, and sharing experiences with practitioners.
dan berbagi pengalaman dengan praktisi. One of work stages at PT. Pertamina Drilling Services Salah satu langkah tahapan kerja PT. Pertamina Drilling
Indonesia (PDSI) in achieving the strategic goals is to
Services Indonesia (PDSI) dalam pencapaian sasaran
conduct a systematic internal improvements, such as
strategis adalah melakukan pembenahan internal secara
servicequality, rigquality, and the quality of human
sistematis, antara lain kualitas layanan, kualitas rig, dan
resources, especially to rectify existing deficiencies.
kualitas SDM, terutama untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Implementasi penerapan manajemen risiko di PT PDSI
Implementation of risk management at PT PDSI among
antara lain dengan melakukan risk assessment terhadap
others is by conducting risk assessment of some of the
beberapa kegiatan operasional maupun rencana
operations and investment plans. One implementation of
investasi. Salah satu implementasi penerapan manajemen
risk management is land rig property insurance coverage
risiko adalah berupa penutupan asuransi property land
including Top Drive for the period 2010-2011 with sum
rig termasuk Top Drive untuk periode 2010-2011 dengan
insured of USD376 million with a premium value of 1.08%,
sum insured sebesar US$376 juta dengan nilai premi
and the insurance coverage of the TPL and Marine Cargo.
sebesar 1,08%, serta penutupan asuransi TPL dan Marine Cargo. Gambaran Umum Eksposur Risiko Perseroan 2011 &
Overview of Enterprise Risk Exposures 2011 &
Antisipasi Eksposur Risiko 2012
Anticipation of Risk Exposures 2012
Registrasi terhadap Profil Potensi Risiko yang telah
Registration of Potential Risk Profile that has been
disusun PDSI menjadi tidak berarti tanpa ada
prepared by PDSI would be meaningless without actual
implementasi di lapangan. Rencana tindakan respon
implementation. Implementation of response action plan
yang telah dibuat sebelumnya masih perlu ditindaklanjuti
that was previously created still needs to be followed up
implementasinya termasuk melakukan pemantauan dan
including by monitoring and control.
109
Manfaat-manfaat Penerapan Produk Manajemen Risiko
Benefits of Risk Management of Products Application
untuk PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI)
for PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) in
secara khusus dan PT. Pertamina (Persero) secara umum
particular and PT. Pertamina (Persero) in general are as
adalah sebagai berikut :
follows:
PDSI 2011 Annual Report
pengendalian.
• Membantu dan mendukung pencapaian tujuan
• Assist and support the achievement of corporate goals
perusahaan sesuai visi dan misi perusahaan. • Mencapai kesinambungan pemberian pelayanan
according to the vision and mission. • Achieve continuity of service delivery to stakeholders,
kepada stakeholder, sehingga meningkatkan kualitas
thus improving the quality and value of the company.
dan nilai perusahaan. • Mencapai hasil yang lebih baik berupa efisiensi dan
• Achieve better results in the form of efficiency and
efektivitas di setiap bidang organisasi. • Meningkatkan akuntabilitas dan corporate governance
effectiveness in every area in the organization. • Increase accountability and good and proper
(tata kelola) yang baik dan benar. • Secara substansial akan mengurangi biaya-biaya
corporate governance. • It would substantially reduce costs through the
melalui penurunan tingkat kerugian dan memperbaiki
reduction of losses and improve the techniques and
teknik dan pelaksanaan Manajemen Risiko.
the implementation of Risk Management.
• Membantu di dalam pengambilan keputusan yang
• Assist in the transparent decision making process
transparan dan berjalannya proses manajemen
and running good management, up to a deeper
yang baik, sampai dengan pemahaman lebih dalam
understanding of the significant risks and how to
terhadap risiko-risiko yang signifikan dan bagaimana
control those risks.
cara mengendalikan risiko tersebut. • Meningkatkan reputasi PT. Pertamina Drilling
• Improve the reputation of PT. Pertamina Drilling
Services Indonesia (PDSI) secara khususnya dan PT.
Services Indonesia (PDSI) in particular and the PT.
Pertamina secara umumnya di dalam komunitas
Pertamina in general in the international business
bisnis internasional, dan dengan para mitra kerja di
community, and with its partners in adopting risk
dalam mengadopsi praktek-praktek manajemen risiko
management best practices.
terbaik. • Meningkatkan moral dan kinerja pegawai melalui
• Raise morale and performance of employees through
peningkatan dan pelaksanaan standarisasi pekerjaan
improvement and standardization of work execution
dan mengurangi eksposur kerugian seperti pada
and reduce exposure to losses such as the company's
properti aset perusahaan, karyawan dan operasional. • Mengubah pandangan terhadap risiko menjadi lebih
property assets, employees and operations. • Change the view of the risk to become more open and
terbuka dan membentuk langkah awal suatu budaya
establish an initial step in the company's risk culture.
risiko di perusahaan. 1. Potensi Risiko keterlambatan / gagalnya proses
1. Potential Risk of delay/failure of the investment
pengadaan investasi
Dampak dari adanya keterlambatan atau gagalnya
procurement process
procurement process are:
a) Tidak tercapainya target investasi
a) Theinvestment target was not achieved
b) Pelaksanaan pemboran terganggu sehingga
b) Disruptions in Implementation of drilling that led to
utilisasi rig tidak tercapai
Laporan Tahunan 2011 PDSI
failure to reach rig utilization
c) Tidak tercapainya revenue yang sesuai dengan
110
The impacts of delay or failure of investment
proses pengadaan investasi adalah :
c) Revenue target of RKAP 2011was not achieved
RKAP 2011
Beberapa hal yang menjadi akar penyebabnya adalah
Some issues that became the source of the problems
antara lain :
include:
a) Terjadinya gagal lelang
a) Failed auctions
b) Over Load difungsi pengadaan SCM
b) Over Load at SCM procurement function
c) Vendor pemenang tender tidak dapat memenuhi
c) Vendor who won the bid failed to meet the
persyaratan yang ditetapkan
requirements
Untuk mengantisipasi terjadinya risiko ini di kemudian
hari, manajemen telah menetapkan beberapa rencana
To anticipate this risk in the future, the management has set several plans ad risk treatment as follows:
sebagai risk treatment yaitu : a) Melakukan survey pasar dan pembuatan data base
a) Conduct market survey and produced data base on
atas harga barang dan jasa serta perencanaan tata
prices of goods and services as well as planning the
waktu pelelangan yang optimal
optimal time of auction
b) Penambahan personil dan peningkatan kompetensi
b) The addition of personnel and improving the
SDM untuk fungsi SCM
competence of human resources for SCM function
c) Pemilihan dan penetapan vendor yang harus
c) The selection and determination to be selective
selektif sesuai performance yang dimiliki 2. Potensi Risiko Tidak Optimalnya Pengelolaan
according to vendor-owned performance 2. Potential Risk of Not optimized Maintenance and
Maintenance dan Repair, baik dari aspek
Repair Management, both from the aspect of
perencanaan, pelaksanaan, maupun dari
planning, implementation, and its control
pengendaliannya. Akibat dari kejadian ini akan berdampak pada
disruption of rig drilling so that the target of Rig
utilisasi dan Availability rig tidak tercapai. Akar
utilization and Availability are not achieved. The root
penyebab dari kejadian risiko ini adalah :
cause of the occurrence of these risks are:
a. Kompetensi SDM secara menyeluruh belum
a. HR competency as a whole has not been fully
sepenuhnya memadai
adequate
b. SOP perencanaan dan pelaksanaan maintenance
b. SOP of maintenance planning and execution was
sudah tidak up to date
not up to date
c. Pemahaman tentang tatacara dan tatawaktu
c. Understanding of the procedures and time of
preventif maintenance belum optimal.
Untuk mengatasi hal ini, manajemen telah
preventive maintenance was not optimal.
To overcome this, management has formulated plans
merumuskan rencana untuk menurunkan peluang
to reduce the opportunities and impacts through the
serta dampaknya melalui hal-hal sebagai berikut :
following activities:
a. Melakukan Finetune Organisasi dan pemenuhan
a. Perform Finetune of Organization and the
SDM Maintenance.
fulfillment of HR Maintenance.
b. Melaksanakan Continuous Improvement TKO dan
b. Implement Continuous Improvement of TKO and
TKI, untuk hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi.
TKI, for issues that are no longer appropriate.
c. Sosialisasi minimal per 6 bulan untuk mereview TKO
c. Dissemination at least every 6 months to review the
dan TKI serta mencari masukan. 3. Potensi risiko tidak selesainya proses perijinan dan
TKO and TKI as well as seeking input. 3. Potential risk of unfinished licensing process and
penyiapan lokasi pemboran
This incident will have an impact on the time
terganggunya waktu pelaksanaan pemboran sehingga
Dampak dari kejadian ini berakibat pada tidak
preparation of drilling locations
The impact of these events resulted in failure to
tercapainya target laba yang sesuai dengan target
achieve profit targets stated in RKAP 2011, as well
pada RKAP 2011, serta terganggunya pelaksanaan
as disruption of the drilling so that the rig utilization
pemboran sehingga utilisasi rig tidak tercapai.
target was not achieved. This risk event was caused
Penyebab dari kejadian risiko ini adalah perencanaan
by the drilling locationplanning was not optimal and
lokasi pemboran yang tidak optimal serta kondisi
environmental conditions associated with the local
lingkungan yang terkait dengan kondisi sosial budaya
community’s social and cultural conditions are not
masyarakat setempat yang tidak kondusif.
conducive.
111
PDSI 2011 Annual Report
Rencana respon yang dilakukan adalah melakukan
The response plan action was to coordinate with
koordinasi dengan pihak Korporat, PT PEP, para
the Corporate, PT PEP, other stakeholders including
stakeholder lainnya termasuk Aparat keamanan serta
security forces and local government.
pemerintah setempat. 4. Risiko Mata Uang Asing
4. Foreign Currency Risk
Perusahaan rentan terhadap risiko nilai tukar mata
The company is vulnerable to exchange rate risk
uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata
of foreign currency arising from various currency
uang. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari
exposures. Exchange rate risk arose from foreign
transaksi komersil di masa depan serta aset dan
currency transactions as well as the commercial future
liabilitas yang diakui.
of assets and recognized liabilities.
5. Risiko Harga dan Suku Bunga
5. Price and Interest Rate Risk
Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan
Price risk is the fluctuation in the value of financial
sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini
instruments due to changes in market prices. Currently
Perusahaan tidak terekspos terhadap risiko harga
the Company is not exposed to price risk as all sales
karena semua transaksi penjualan yang dilakukan
transactions are conducted by related parties with a
adalah dengan pihak yang memiliki hubungan
mutually agreed price.
istimewa dengan harga yang telah disetujui bersama.
Perusahaan tidak terekspos secara signifikan dengan
The Company is not significantly exposed to
risiko suku bunga karena, selain kas dan setara
interest rate risk because, aside from cash and cash
kas, tidak ada aset dan kewajiban yang berbunga.
equivalents, there was no interest in assets and
Pendapatan dan arus kas yang diperoleh dari aktivitas
liabilities. Revenues and cash flow from operating
operasi secara substansial independen terhadap
activities are substantially independent of changes in
perubahan suku bunga pasar.
market interest rates.
6. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul
6. Liquidity Risk
dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan
Liquidity risk is the risk that arises in situations where
mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari
the position of the Company's cash flows indicates
pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk
that the cash inflow from short-term revenues are not
memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka
sufficient to meet cash outflows for the short-term
pendek. Sebagian besar arus kas masuk perusahaan
expenses. Most of the company's cash inflows depend
bergantung pada dana dari Pertamina, dalam bentuk
on funding from Pertamina, in the form of cash call.
cash call. Management perusahaan secara rutin
The company’s management routinely monitor
melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus
the cash flow forecast and actual cash flows and to
kas aktual dan melakukan koordinasi secara rutin atas
coordinate on a regular basis for funding by Pertamina.
pendanaan dengan Pertamina.
112
7. Risiko Usaha
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Dalam menjalankan kegiatan operasinya, Perusahaan
7. Operating Risk
selalu menghadapi bahaya dan risiko yang
During its operations, the Company has always faced
ditimbulkan dari aktivitas produksi seperti kebakaran,
the dangers and risks arising from production activities
bencana alam, ledakan, keretakan, pencemaran
such as fire, natural disaster, explosion, cracks,
lingkungan, kecelakaan kerja dan kerugian
environmental pollution, work accidents and losses
lainnya. Untuk mengurangi dampak keuangan
other. To reduce the financial impact of the possible
dari kemungkinan bahaya dalam operasional ini,
hazard in this operation, the Company has insurance
Perusahaan memiliki asuransi atas risiko kerugian-
on the risk of certain losses, but not all risk of loss.
kerugian tertentu, namun tidak untuk seluruh risiko kerugian. 8. Risiko tidak tepatnya waktu pengiriman rig sesuai
8. Risk of untimely delivery of rig according to agreed
delivery time yang telah disepakati.
Hal ini akan berdampak pada terlambatnya “time
delivery time.
to enter market” sehingga berpotensi kehilangan peluang bagi PDSI untuk menghasilkan pendapatan. Penyebab dari risiko tersebut terjadi:
PDSI to generate income.
The cause of the risk are:
• Pemasok yang tidak profesional
• Suppliers were not professional
• Proses pengadaan yang lama sehingga terlambat
• The procurement process was long that caused late
diterima oleh pemasok.
This will impact on the delay in "time to enter the market", so it potentially causes loss of opportunity for
Untuk mengantisipasi risiko serupa dimasa
delivery by the supplier.
In anticipation of similar risks in the future, some of the
mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang
risk mitigation measures are undertaken to procure
dilakukan adalah melakukan pengadaan langsung
directly to the manufacturer, perform due diligence
ke pabrikan, melakukan due diligence terhadap
on potential suppliers (reputation and legality) and
calon pemasok (reputasi dan legalitas) dan serta
accelerate the process of SPK/PO issuance to the
mempercepat proses penerbitan SPK / PO kepada
supplier.
pemasok. 9. Risiko meningkatnya initial investment yang tidak
9. Risk of increased initial investment that can not be
dapat dimonitoring
Adalah dimana perusahaan akan mengeluarkan biaya
monitored
The risk is when the company spent larger initial
initial investment yang lebih besar dari harga yang
investment costs than the price offered by
ditawarkan oleh pabrikan / Sole distributor.
manufacturer/Sole distributor.
Hal ini disebabkan :
• Pengadaan peralatan rig dilakukan tidak melalui
This was caused by: • Rig equipment procurement does not conducted
sole distributor atau pabrikan
through sole distributor or manufacturer.
• Perencanaan terhadap nilai estimasi peralatan
• Planning of rig equipment estimated value was
rig yang kurang memadai dan cenderung tidak
iinadequate and tend not to be supported by the
didukung data-data estimasi harga yang terbaru
latest data of estimated prices from manufacturer.
dari pabrikan. Mitigasi yang dilakukan agar potensi risiko tersebut
Mitigation is done so that the potential risk does
tidak terjadi di masa mendatang dengan melakukan
not happen in the future by making a priority of
prioritas terhadap proses pengadaan rig langsung
the rig procurement process directly through the
melalui pabrikan/ distributor, melakukan kujungan
manufacturer/distributor, direct visit to he location of
langsung ke lokasi manufaktur dan penyempurnaan
manufacturing and improving information database of
database informasi harga peralatan rig secara
rig equipment prices sustainably.
sustainable.
113
PDSI 2011 Annual Report
10. Risiko ketidaksiapan memasuki pasar yang
10. Riskof unpreparedness to enter the market after
tersedia setelah peralatan diterima dan
the equipment is received and declared fit for
dinyatakan layak untuk operasi.
operation.
Adalah dimana pay out time terhadap pengembalian
It is when pay-out time of the return on investment
investasi menjadi lebih lama. Hal ini terjadi pada
takes longer. This occurred in the procurement project
proyek pengadaan rig 1000 HP dan 1500 HP yang
of rig HP 1000 and HP 1500 caused by:
disebabkan oleh : • Ketidaksiapan SDM terhadap penguasaan teknologi
• HR unpreparedness in the mastery of existing
yang ada
technologies
• Lahan pemboran belum siap untuk dilakukan
• Drilling location was not ready for the execution of
pemboran
Untuk mengantisipasi risiko tersebut dimasa
drilling
To anticipate future risks, several measures of risk
mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang
mitigation are being conducted by PDSI through the
sedang dilakukan oleh PDSI dengan melakukan
selection and training of human resources, especially
seleksi dan training SDM terutama untuk rig electrical
for electrical and mechanical rig as well as coordinate
dan mechanical dan melakukan koordinasi serta
and approach the employer (KKS contractors)
pendekatan dengan pemberi kerja (kontarktor KKS) 11. Risiko asset rig tidak dapat dicatat/ dibukukan
11. Rig asset risk cannot be recorded/booked based
sesuai standar IFRS
Adalah dampak dari laporan keuangan diqualifikasi
on IFRS standards
It is the impact of the disqualified financial statements
karena tidak sesuai standar IFRS. Hal ini disebabkan
because it does not meet IFRS standards. This is due
harga per komponen asset rig tidak dipisahkan.
to price per rig asset components are not separated.
Mitigasi untuk risiko ters ebut adalah dengan
The mitigation for the risk is to perform calculations of
melakukan perhitungan harga per komponen asset
price per asset component in the calculation of OE
dalam perhitungan OE 12. Risiko meningkatnya jumlah Unbilled
12. Risk of increasing number of Unbilled
Dikarenakan Perusahaan sebagian besar bertransaksi
The risk arises because the company conducts most
dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa yang
of its transactions with related parties that requires
menghendaki agar dilakukan pembagian terhadap
distribution of tax penalty. There are internal and
denda pajak. Ada Faktor internal dan eksternal yang
external factors that cause this risk such as:
menjadi penyebab risiko ini seperti:
114
• Tidak lengkapnya dokumen pendukung time sheet
• Incomplete time sheet supporting document
• Verifikasi dengan pihak yang memiliki hubungan
• Verification with related parties took a long time.
istimewa membutuhkan waktu yang lama.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
• Ketidaklengkapan dalam kontrak mengenai
• Incomplete contract provisions on clarity of
kejelasan batas waktu berita acara serah terima.
handover document deadline
• Belum adanya TKO draft invoice.
• Absence of TKO draft invoice.
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa
To anticipate a similar risk in the future, the company
mendatang, perusahaan melakukan mitigasi risiko
mitigates risk by implementing S2C (Sales to Cash)
dengan menerapkan sistem S2C (Sales to Cash),
system, intensive coordination with related parties’
koordinasi itensif dilakukan dengan drilling pihak yang
drilling and coordination between PDSI’s Marketing
memiliki hubungan istimewa dan koordinasi antara
and Development function and Operations function.
fungsi Sarbang dan fungsi Operasi PDSI. 13. Risiko Sumber Daya Manusia
13. Human Resources Risk
Adalah dampak dari masalah-masalah yang berasal
The risk as impact of problems caused by human
dari faktor manusia, terhadap perolehan pendapat,
factors, on revenues, expenses and profit of the
beban dan laba perusahaan. Ada Faktor yang
company. There are controllable and uncontrollable
dapat dikendalikan dan tidak dikendalikan menjadi
factors that cause the risk such as:
penyebab risiko seperti: • Deskripsi pekerjaan yang belum jelas
• Unclear job description
• Produktivitas dan motivasi karyawan
• Produktivity and motivation of employees
• Peluang ditempat lain
• Opportunities elsewhere
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa
To anticipate a similar risk in the future, steps that are
mendatang, beberapa langkah yang sedang
being carried out by the company include to create
dilakukan perusahaan adalah antara lain dengan
jobs description in accordance with the company's
membuat deskrisi pekerjaan sesuai dengan proses
business processes, implement punishment and
bisnis perusahaan, menerapkan punishment dan
reward consistently and consequently, raise in
reward secara konsisten dan konsekuen, peningkatan
employee remuneration and conduct scheduled and
remunerasi karyawan dan melakukan kegiatan
sustainable training activities for all workers.
pelatihan secara terjadwal dan berkelanjutan untuk semua pekerja. Upaya-upaya Mitigasi Risiko
Risk Mitigation Efforts
Pihak manajemen perusahaan telah melakukan
Management of the company has made some efforts to
beberapa upaya-upaya untuk meminimalkan risiko-risiko
minimize enterprise risks that arise as follows:
perusahaan yang timbul dengan :
1. Further analysis to determine which risk events
1. Analisis lebih lanjut untuk menentukan kejadian– kejadian risiko yang menjadi prioritas dari pihak
becomes a priority of the management on updated risk register.
manajemen atas risk register yang telah diupdate. 2. Perform quantitative analysis of all the risk impact
risiko yang terdapat pada risk register baik risk
on the risk register both corporate and project risk
register korporat maupun proyek. Penentuan secara
registers. Quantitative determination of the impact
kuantitatif atas dampak risiko sangat diperlukan dan
of risk is necessary and beneficial for the company to
bermanfaat bagi perusahaan untuk menentukan
determine the next work step.
langkah kerja selanjutnya. 3. Menerapkan pemahaman yang tepat dan benar bagi
115
3. Apply proper and appropriate understanding for all
seluruh manajemen dan pekerja di bidang kompensasi
management and workers in risk-based compensation
berbasis risiko ( seperti KPI, dan Lainnya)
department (such as KPIs, and Others)
PDSI 2011 Annual Report
2. Melakukan Analisis kuantitatif atas seluruh dampak
Road Map ERM - (Generic) Dalam Kaitannya Dengan Pertumbuhan Perusahaan In its Relation with the Company’s Growth Stage 5 Stage 4 Stage 3 Stage 2 2011-2012
Stage 1 Stage 0
Awareness
• Do Nothing • Internal Control • Ketergantungan kpd Internal Audit • Program mitigasi ERM Road Map individual • Bergantung kpd kualitas orang dan budaya perusahaan
Key Success Factors
Laporan Tahunan 2011 PDSI
116
• Leadership • Budaya Perusahaan
Framework
Dicipline
2013-2014 2012-2013
Culture
Habit
• Penentuan risiko • Adanya Operational risk manager • Pengembangan Alat2: Peta Risiko, Manual, Sistem, Komite • Pengelolaan loss event tahap awal • Model ekonomi sederhana • Penentuan Value Preposition
• Visi & goal operational risk management yg jelas • KPI & KRI yang jelas & komprohensif • Sistem Pelaporan Risiko yg terkonsolidasi • Pengembangan kriteria eskalasi usaha • Training Program
• Sasaran Kuantitatif dari Pengukuran Risiko • Komite RM yg efektif • Adanya Leading Indicators • Sistem Database & Analisa Loss Event yg Komprohensif • Model Ekonomi dr Risiko yg bersifat bottom-up
• Risk-adjusted Corporate plan • Hubungan kuantitatif antara KPI, KRI & Kerugian (losses) • Hubungan antara Return – Kompensasi yg sdh Risk-adjusted (EVA) • Hubungan antara Pengelolaan Risiko dgn Kompensasi SDM
• Kematangan Fungsi Unit • Indipedensi • Penentuan Value yg Tepat
• Kuantifikasi Risiko • Sistem Informasi • Hubungan Risiko – • Penentuan KPI dan Pengambilan Value KRI – Knowledgekeputusan ERM • Hubungan based • Leading Indicators Risiko-Nilai Usaha - Model – Kompensasi Pegawai
Internal Audit
Internal Audit
Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan Perseroan
Fundamental Guidelines and Policies of the Company
mengenai GCG merekomendasikan agar perusahaan
GCG recommends the company to have internal control
memiliki fungsi pengawasan internal (Internal Audit).
function (Internal Audit). The Company views Internal
Perseroan memandang Internal Audit sebagai salah
Audit one of internal control and supervisory functions to
satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk
support operations, finance and management becomes
mendukung kegiatan operasional, keuangan dan
more effective and efficient.
manajemen menjadi lebih efektif dan efesien. Internal Audit also has established the Internal Audit
Internal Audit yang merupakan aturan perilaku bagi
Charter which is a code of conduct for Internal Auditors
Internal Auditor dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan
and the basic principles of Internal Audit implementation.
Internal Audit. Piagam ini ditetapkan melalui SK Direktur
This charter was established by decree of the President
Utama dan ditandatangani bersama oleh Head of Internal
Director and co-signed by Head of Internal Audit,
Audit, Direktur Utama dan Ketua Audit tanggal 17
President Director and Chairman of Audit on December
Desember 2010.
17, 2010.
Internal Audit Perseroan menempatkan diri sebagai mitra
The Company’s Internal Audit positionsitself as auditees’
auditee (pihak yang diaudit) dalam tujuan pencapaian
partner in the Company's goal achievement. Internal
sasaran Perusahaan. Aktivitas Internal Audit mencakup
Audit activities include examination of financial
pengujian atas transaksi keuangan, compliance (ketaatan
transactions, compliance (adherence to rules), and
terhadap peraturan), serta pengujian terhadap system
examination of existing systems, running processes and
117
PDSI 2011 Annual Report
Internal Audit Perseroan juga telah menetapkan Piagam
yang ada, proses dan operasi yang berjalan. Saat ini
operations. Internal Audit is currently headed by Abdul
Internal Audit Perseroan dipimpin oleh Abdul Azis
Aziz Mukhlis. In the Company's organizational structure,
Mukhlis. Dalam struktur organisasi Perseroan, fungsi
Internal Audit function is directly under the President
Internal Audit, langsung di bawah Direktur Utama.
Director.
Struktur Divisi tersebut terdiri dari :
The Division structure is composed of:
1. Corporate Office & Shared Services Audit Manager
1. Corporate Office & Shared Services Audit Manager
(Vacant)
Telah dilakukkan staffing terdiri dari 1 (satu) orang
(Vacant)
Staffing has been carried out comprising 1 (one) Senior
Senior Auditor, 2 (orang) Junior Auditor yang
Auditor, 2 (two) Junior Auditorsto handle operational
menangani aspek audit operasional maupun
and financial audit;
keuangan; 2. Product Owner & marketing Audit Manager (Vacant)
2. Product Owner & marketing Audit Manager (Vacant)
3. Planning & Evaluation Asistance Manager (Vacant)
3. Planning & Evaluation Assistant Manager (Vacant)
Telah dilakukan staffing terdiri dari 1 (satu) orang
Staffing has been carried out comprising 1 (one)
Planning & Evaluation Assistance yang menangani
Planning & Evaluation Assistant to handle planning
aspek perencanaan dan evaluasi pelaksanaan audit,
and evaluation of audit implementation, follow-up
monitoring tindak lanjut dan kesekretariatan.
monitoring and secretariat.
Tugas penting Audit Internal Perseroan adalah
Important task of the Company's Internal Audit is to
memastikan bahwa pengendalian internal Perusahaan
ensure that the Company's internal controlhas been run
telah berjalan dan mengalami peningkatan dari tahun ke
and improved from year to year. In performing its duties,
tahun. Dalam melaksanakan tugasnya, langkah-langkah
the steps are as follows:
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Prepare Annual Audit Work Plan (RKAT) at the
a. Menyusun Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) pada
beginning of each year based on risk analysis of the
setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang
Company. RKAT is presented to the Board of Directors
dimiliki Perusahaan. RKAT ini disampaikan kepada
and Audit Committee for approval;
Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan; b. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai
b. Conduct examination on the implementation of internal control and risk management in accordance with the Company’s policies;
kebijakan yang dimiliki Perusahaan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap
covering aspects of marketing, operations, finance,
operasi,keuangan, sumber daya manusia, pengadaan,
human resources, procurement, information
teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;
technology, and other activities;
d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa; e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
118
c. Conducting checksand assessment on auditee
auditee yang mencakup aspek pemasaran,
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan.
d. Provide improvement advices and objective information on audited activities; e. Monitor, analyze, and report the corrective follow-up implementation.
Selama tahun 2011, telah dilakukan audit terhadap
During 2011, audit has been performed on several
beberapa obyek audit sebagai berikut :
objects as follows:
a. Audit atas Pengadaan Barang
a. Audit on Procurement of goods
b. Audit atas Pengelolaan Persediaan material Periode
b. Audit on material inventory management period 2010
Tahun 2010
c. Audit atas Pertanggungjawaban Biaya Area
c. Audit on Area Cost Accountability
d. Audit atas Pelaksanaan Jasa Angkutan Berat dan Crane
d. Audit on Transportation Service of Heavy Equipment
untuk Drilling Area Sumbangsel e. Evaluasi atas Proses Verifikasi Tagihan PT Patra Drilling Contracttor (PDC) di Onshore Drilling Area Jawa f. Audit atas pengelolaan Barang Bekas (Limbah)yang Masih Mempunyai Nilai Ekonomis g. Evaluasi atas Addendum I PO No. 3900077004 Antara PT PDSI dengan PT Dieselindo Utama Nusa h. Audit atas Pembayaran Kepada PT Aqua Terra Oceanic
and Crane for Drilling Area of southern Sumatra e. Evaluation on Billing Verification Process of PT Patra Drilling Contracttor (PDC) at Onshore Drilling Java Area f. Audit on Waste management that still have Economic Value g. Evaluation on Addendum I PO No. 3900077004 Between PT PDSI and PT Dieselindo Utama Nusa h. Audit on Payment to PT Aqua Terra Oceanic Offshore
Offshore i. Evaluasi atas Pelaporan Time Distribution dalam Sistem S2C j. Evaluasi atas Permasalahan Repeat Order 2 Rig 1000 HP dan 1500HP.
i. Evaluation on Time Distribution Reporting in S2C System j. Evaluation on Matters of Repeat Order of 2 rigs, Rig 1000 HP dan 1500HP.
Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Internal Audit
From the results of the audit, the Internal Audit together
bersama-sama dengan auditee telah membahas
with the auditees have discussed weaknesses to be
hal-hal yang merupakan kelemahan untuk diberikan
given suggestions for improvement. The Report of Audit
saran perbaikannya. Seluruh Laporan Hasil Audit
Results and its recommendations are submitted to the
beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi
Board of Directors and Commissioners through the Audit
dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga
Committee. This report was also presented to the auditees
disampaikan kepada auditee untuk dapat dipergunakan
to be used as a improvement material for internal control
sebagai bahan perbaikan baik aspek pengendalian
aspects, as well as processes and activities.
internal, maupun proses dan aktivitasnya. Internal Audit regularly monitor the implementation
pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi audit dengan
of the follow-up on audit recommendations with
pihak auditee. Pelaksanaan tindak lanjut sudah berjalan
the auditees. Implementation of follow-up has been
cukup baik dengan dilaksanakannya rekomendasi yang
running quite well with the implementation of the
diberikan, termasuk rekomendasi dari pemeriksaan
recommendations, including recommendation of a
khusus.
special examination.
Etika Bisnis dan Etika Kerja | Code of Conduct
Business Ethics and Work Ethics | Code of Conduct
Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang public
The Company is one of the public companies that has the
yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
responsibility to implement Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap
(GCG) in each of its activity. GCG implementation in
aktivitasnya. Implementasi GCG di Perseroan diharapkan
the Company is expected to be the umbrella for all
menjadi payung bagi seluruh sistem dan struktur
systems and structures in the GCG principles down to the
yang ada di dalam prinsip GCG sampai kepada level
operational levels, as well as a guideline in the Company's
operasional, sekaligus menjadi panduan dalam hubungan
relationships with stakeholders. GCG implementation
Perseroan dengan stakeholders. Implementasi GCG di
in the Company is aimednot only to establish strong
Perseroan diarahkan untuk membentuk tidak saja sistem
systems and structures, but creating a human resources
dan struktur yang kuat, namun menciptakan mentalitas
mentality who have good integrity to be the agent of
SDM yang memiliki integritas baik sehingga menjadi
change to implement and make GCG as a culture of the
agent of change yang melaksanakan dan menjadikan
Company. The Company is committed to implementing
119
PDSI 2011 Annual Report
Secara berkala Internal Audit melakukan monitoring atas
GCG sebagai budaya Perseroan. Perseroan berkomitmen
good corporate governance practices as part of efforts
untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate
to achieve the company’sVision and Mission. Code of
Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik
Conduct is one manifestation of that commitment and
sebagai bagian dari usaha untuk pencapaian Visi dan
outlines the Company's Values, namely Care & Safety
Misi perusahaan. Code of Conduct ini merupakan salah
Focus, Clean, Competitive, Confident, Customer Focused,
satu wujud komitmen tersebut dan menjabarkan Tata
Commercial and Capable
Nilai Unggulan Perseroan, yaitu Care & Safety Focus,
into the interpretation of behaviors related to business
Clean (Bersih), Competitive (berdaya saing), Confident
ethics and code of conduct.
(Percaya Diri), Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan), Commercial (Komersial) dan Capable (Berkemampuan) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika usaha dan tata perilaku. Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) disusun
Business Ethics and Code of Conduct are composed to be
untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan
a reference of conductfor Commissioners, Directors and
pekerja sebagai Insan PDSI dalam mengelola perusahaan
employees as PDSI Personnel in managing the company
guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.
to achieve the Vision, Mission and corporate goals.
Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan adanya
To support this, a mechanism is need with full
mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap insane
commitment and consistency. One of the ways is to
Perseroan dalam menjalankan implementasi GCG dengan
implement Code of Conduct (Code of Business Ethics and
penuh komitmen dan konsistensi. Salah satu caranya
Work Ethics) which has been owned by the Company
adalah dengan menjalankan Code of Conduct (Pedoman
since 2011. Code of Conduct covers basic principles of
Etika Bisnis dan Etika Kerja) Perseroan yang telah dimiliki
business ethics as a guideline for all personnel of the
sejak tahun 2011. Code of Conduct mencakup prinsip-
Company, which consists of several aspects:
prinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh Insan Perseroan, yang terdiri dari beberapa aspek : 1. Etika Bisnis, mengatur hubungan dengan Pegawai Perseroan, pelanggan, pemegang saham, pemerintah
Company's employees, customers, shareholders,
dan regulator, lingkungan, penyedia barang/jasa,
governments and regulators, the environment,
kreditur/investor, pesaing dan masyarakat sekitar.
providers of goods/services, lenders/investors,
2. Etika kerja, mengatur tuntutan perilaku individu, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
120
1. Business Ethics, governing the relationship with the
competitors and surrounding communities. 2. Work ethics, governing the individual expected
perundangundangan, kerahasiaan informasi, benturan
behavior, compliance with laws and regulations,
kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah,
confidentiality, conflicts of interest, giving and
anti penggelapan, melindungi aset perusahaan,
receiving gifts, anti fraud, corporate assets protection,
keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga criteria
occupational safety and health, maintain the
perusahaan, serta ketepatan pencatatan.
company's criteria, as well as the accuracy of recording.
PDSI 2011 Annual Report
121
4 Laporan Tahunan 2011 PDSI
122
LAPORAN KEBERLANJUTAN Sustainability Report
Menjaga Amanah dan Kepercayaan Maintaining Mandate and Trust
PDSI 2011 Annual Report
123
SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources
Laporan Tahunan 2011 PDSI
124
Mengingat arti pentingnya sumber daya manusia (SDM)
Considering the importance of human resources in the
dalam bisnis pengeboran, Perseroan menempatkan
drilling business, the Company puts workers as the most
pekerja sebagai asset terpenting dalam menjalankan
important asset in running the Company’s business
proses bisnis Perseroan. Kinerja dan kapabilitas SDM yang handal akan membawa pengaruh terhadap keberhasilan Perseroan meraih visi dan misinya. Karena itu Perseroan terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan mulai dari perekrutan, pembinaan dan pengembangan SDM agar dapat mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang sangat dinamis dan mampu meningkatkan nilai Perseroan bagi
process. Human resources’ reliable performance and capability will bring impact toward the Company’s success in achieving its vision and mission. Therefore, the Company continues to carry out constanttransformation and improvement starting from recruitment, training and human resources development aimed at anticipatingevery dynamic business challenge and increasing the Company’s value for the shareholders and other stakeholders. Effective human resources management is an integral part of the Company strategy.
Pemegang Saham dan pemangku kepentingan lainnya. Pengelolaan
In line with the Company's long-term business strategy to
SDM yang efektif merupakan
focus on core businesses and reorganize the development
bagian yang integral dalam
of business structure to become stronger, the Company
strategi Perseroan.
re-establishes the pattern of Human Capital-based human resources management as a management
Sejalan dengan strategi bisnis jangka panjang Perseroan untuk focus
strategic partner in materializing the Company’s vision, mission and objective.
pada bisnis inti dan menata kembali pengembangan struktur bisnis sehingga menjadi lebih kuat, maka Perseroan memantapkan kembali pola pengelolaan SDM yang berbasis Human Capital sebagai mitra strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan.
As of December 31, 2011, the Company was supported by 372 workers comprised 104 support workers from PERTAMINA (Persero) and 268 Company’s Direct Hire Workers. Compared to the previous year, there has been 8% decrease in support workers from PERTAMINA (Persero) while for the Direct Hire workers saw 100% increase in PWTT (No Specific Time Workers) and for the
Sampai dengan 31 Desember 2011, Perseroan didukung
PWT (Specific Time Workers) was relatively the same.
oleh 372 orang pekerja, yang terdiri dari 104 orang pekerja Perbantuan dari PERTAMINA (Persero) dan
Decrease in numbers of Support workers from Persero
268 orang Pekerja Direct Hire Perusahaan. Apabila
was due to the workers have entered retirement (natural
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka terlihat
termination) or were transferred from the Company and
untuk Pekerja Perbantuan dari PERTAMINA (Persero)
returned to PERTAMINA (Persero).Meanwhile, increase in
mengalami penurunan sebesar 8%, sedangkan untuk
Company’s Direct Hire workers is significant due to new
Pekerja Direct Hire mengalami kenaikan diatas 100%
recruits through the Company education and Company’s
untuk PWTT (Pekerja Waktu Tidak Tertentu) dan untuk
policy in accommodating potential PWT to be promoted
PWT (Pekerja Waktu tertentu) relatif sama.
to become the Company’s Direct Hire PWTT.
Penurunan jumlah pekerja Perbantuan dari Persero
125
alami) maupun mutasi keluar dari Perusahaan dan kembali ke PERTAMINA (Persero). Sedangkan kenaikan Pekerja Direct Hire Perusahaan yang signifikan karena adanya rekrutmen pekerja baru melalui pendidikan perusahaan dan juga kebijakan Perusahaan dalam mengakomodir PWT yang potensial untuk diangkat menjadi PWTT Direct Hire Perusahaan.
PDSI 2011 Annual Report
dikarenakan telah memasuki masa pensiun (terminasi
Headcount
Des 2010
Pekerja Perbantuan
Des 2011
%
Headcount
113
104
-8
Support Workers
62
154
148
PWTT Direct Hire
PWTT Direct Hire PWT Direct Hire
134
114
-15
PWT Direct Hire
Total
309
372
20
Total
Tabel dibawah ini menguraikan rincian Pekerja Perusahaan berdasarkan posisi jabatan : Jenjang Kepangkatan
The table below describes detail on the Company’s Workers based on their ranks: 31 Des 2010
31 Des 2011
No.
Layer
%
%
Ranks
1.
L0
Direksi
4
1
4
1
2.
L1
Vice President/ setara
4
1
9
2
3.
L2
Manager
26
8
26
7
4.
L3
Assistant Manager/ setara
55
18
66
18
5.
L4
Sr Supervisor/ setara
31
10
72
19
6.
L5
Supervisor/ setara
89
29
120
32
7.
L6
Staff
100
32
75
20
Total
309
100
372
100
Komposisi Pekerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Workers Composition Based on Education
Dibandingkan dengan tahun 2010, terjadi perubahan
Compared to 2010, there has been a change in work-
jumlah pekerja berdasarkan tingkat pendidikan, terutama
ers numbers based on education level, especially in
pada kelompok pendidikan Pasca Sarjana dan Sarjana
Graduate,Post Graduate and Undergraduate education
yang mengalami penurunan namun pada kelompok
group that saw a decrease, while Diploma group experi-
Diploma mengalami kenaikan sebanyak 25 orang.
enced an increase by 25 people.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa pada penerimaan
The increase shows that during worker recruitment in
pekerja di tahun 2011 Perusahaan lebih difokuskan
2011, the Company is focusing on the workers as an effort
pada pekerja guna menunjang kegiatan operasional
to support Company’s operations, and in anticipation to
Perusahaan, dan sebagai langkah antisipasi
the increasing number of PDSI rig fleet.
bertambahnya jumlah armada rig PDSI.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
126
Selain itu, komposisi pekerja pada kelompok
In addition, the workers composition in the undergradu-
pendidikanSarjana merupakan porsi terbesar dari
ate education group is the largest portion of the entire
keseluruhan kelompok pendidikan di PDSI dengan
educational groups in PDSI with its number reaches near-
jumlah hampir 50%. Hal ini menunjukkan bahwa di
ly 50%. This indicates that beside workers with technical
samping pekerja berketerampilan teknis operasional,
operations skill, undergraduate group still holds a key role
maka kelompok sarjana masih memegang peranan yang
in running the business and the Company’s management.
dominan dalam menjalankan bisnis dan manajemen
The Graduate and Post Graduate group which increas-
Perseroan. Ditambah lagi kelompok Pasca Sarjana
ingly complement the Company’s human resources force
yang kian melengkapi kekuatan SDM Perseroan dalam
in supporting its business activities.
menunjang aktivitas bisnisnya. Pemetaan pekerja berdasarkan pendidikan dapat dilihat
A worker mapping based on education can be seen in the
pada tabel dibawah ini.
table below.
No.
Jenjang Pendidikan
1.
Pasca Sarjana (S2 dan S3)
2.
Sarjana (S1)
31 Des 2010
%
31 Des 2011
%
Education Level
24
8
21
6
Graduate and Post Graduate (S2 and S3)
165
53
178
48
Undergraduate (S1)
3.
Diploma (D1 s.d. D3)
38
12
63
17
Diploma (from D1 to D3)
4.
SLTA / Kejuruan
82
27
110
30
High School/Vocational School
309
100
372
100
Total
Total
Komposisi Pekerja Berdasarkan Jenjang Usia
Workers Composition Based on Age
Sesuai dengan tabel dibawah, terlihat bahwa jumlah
In accordance with the table below, it is seen that workers
pekerja pada kelompok usia 26 – 45 tahun mendomi-
numbersaged between 26 and 45 dominate the entire
nasi komposisi keseluruhan pekerja dengan jumlah 249
worker composition with the number reaches 249 work-
pekerja (68%). Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan me-
ers (68%). This indicates that the Company has significant
miliki jumlah pekerja dengan usia produktif yang cukup
number of workers in productive age so that it has a great
signifikan sehingga memiliki potensi yang besar untuk
potential to contribute to the Company.
memberikan kontribusi bagi Perusahaan. Namun demikian program kaderisasi dan succesion plan
However, regeneration program and succession plan
tetap perlu dimatangkan dengan melihat fakta bahwa
still need to be refined by taking into consideration the
dalam 5 tahun ke depan pekerja dalam kelompok usia 46-
fact that in the next 5 years, workers grouped under the
56 tahun (sepertiga dari keseluruhan komposisi pekerja)
age between 46 and 56 (one-third of the entire workers
akan memasuki masa pension.
composition) will enter retirement.
No.
Jenjang Usia
31 Des 2010
%
31 Des 2011
%
1.
20 – 25 Tahun
9
3
25
7
2.
26 – 30 Tahun
79
26
78
21
3.
31 – 35 Tahun
51
17
58
16
4.
36 – 40 Tahun
40
13
55
15
5.
41 – 45 Tahun
31
10
58
16
6.
46 – 50 Tahun
45
15
49
13
7.
51 – 55 Tahun
48
16
38
10
8.
Di atas 56 Tahun
6
2
11
3
309
100
372
100
Total
Age Range
Produktivitas SDM
Human Resources Productivity
Dalam hal produktivitas pekerja, secara umum dapat
In terms of worker productivity, in general, a number
dilihat terjadi sejumlah penurunan yang cukup signifikan
of significant declines can be seen in the component
terutama pada komponen laba usaha dan laba bersih.
of operating income and net income. However, the
Namun untuk pendapatan usaha relatif stabil. Hal ini
operating revenue is relatively stable.This is because the
dikarenakan laba bersih dan laba usaha Perusahaan
net income and operating income ofthe Company also
juga mengalami penurunan sementara jumlah pekerja
experienced a decrease while the number of workers has
mengalami peningkatan.
increased.
PDSI 2011 Annual Report
127
Satuan Unit
2010
2011
Pendapatan Usaha/ Jumlah Pekerja
Rp. Milyar
4.54
4.38
Beban Usaha/ Jumlah Pekerja
Rp. Milyar
3.18
Laba Usaha/ Jumlah Pekerja
Rp. Milyar
Laba Bersih/ Jumlah Pekerja
Rp. Milyar
Komponen
Laporan Tahunan 2011 PDSI
128
Satuan Unit
2010
2011
Component
USD Ratusan Ribu
4.98
4.99
Operating Revenues/ Number of Workers
3.86
USD Ratusan Ribu
3.50
4.40
Operating Expenses/ Number of Workers
1.35
0.52
USD Ratusan Ribu
1.48
0.59
Operating Profit/ Number of Workers
1.00
0.37
USD Ratusan Ribu
1.09
0.42
Net Income/ Number of Workers
Program Pengembangan/Peningkatan Kompetensi
Development Program/HR Competency Improvement
SDM Tahun 2011
Year 2011
Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan sejumlah
In 2011, the Company conducted a number of
pengembangan dan peningkatan kompetensi di bidang
development and competency improvement in the field
Sumber Daya Manusia. Adapun program perbaikan
of Human Resources. The improvement programs are as
tersebut adalah :
follow:
Pembenahan Organisasi
Organization Reform
Melakukan evaluasi atas fungsi-fungsi dalam organisasi
Conducting evaluation on functions in the organization
untuk mendukung kegiatan Perusahaan, seperti
to support Company activities, such as strengthening
memperkuat fungsi QHSE dan pembentukan Fungsi
the function of QHSE and establishing the function
Sekretaris Perseroan yang berada di bawah koordinasi
of Corporate Secretary which is under the direct
langsung Direktur Utama. Perbaikan organisasi ini
coordination of President Director. The organization
bertujuan agar proses bisnis dapat berjalan lebih efektif
improvement is aimed to run a more effective business
sehingga diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap
process so that it can be expected to be more competitive
persaingan dunia usaha.
in businessworld competition.
Menjadikan parameter Key Performance Indicator (KPI)
Making the Key Performance Indicator (KPI) parameter as
sebagai salah satu kontrak kinerja yang harus dilakukan
one of the performance contracts which must be done by
oleh setiap fungsi yang ada dalam Perusahaan
each function within the Company.
Pengembangan SDM
HR Development
Implementasi program pengembangan pekerja
The implementation of workers development program
yang dilakukan sejalan dengan kebutuhan bisnis dan
is carried out in line with the business needs and
pemenuhan target kinerja sehingga mendukung
meeting the performance target in a bid to support the
pencapaian target kerja dan tujuan Perusahaan.
achievement of the Company’s target and objectives.
Program pengembangan pekerja salah satunya adalah
One of the workers development programs is training.
melalui pelatihan. Pengembangan difokuskan pada
The development is focused on the development of
pengembangan kompetensi pekerja baik kompetensi
workers’ competency both in technical competency and
teknikal maupun kompetensi manajerial.
managerial competency.
Program pelatihan yang telah dilakukan tersebut adalah :
Training programs that have been carried out are as
1. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang
follow:
berkaitan dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di
1. Mandatory Training Program, a training related to
bidang operation maupun support yang wajib diikuti
job requirement both in operations and support
oleh pekerja sesuai dengan fungsi pekerjaan dan
which is mandatory to be participated by workers in
kepangkatannya.
accordance with the job functions and ranks.
2. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang
2. Technical Training Program, a training related to
berkaitan dengan kompetensi teknis pendukung
supporting technical competency of a post in
suatu jabatan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan
accordance with the job function and ranks.
kepangkatannya. 3. General Training Program, yaitu pelatihan yang
3. General Training Program, a training related to soft
berkaitan dengan soft skill sesuai dnegan fungsi
skill in line with the job functions and ranks, all form
pekerjaan dan kepangkatannya, segala bentuk
of learning to improve general knowledge and not
pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum
directly related tojob requirement or competency of a
dan secara langsung tidak terkait dengan persyaratan
certain position.
jabatan atau kompetensi pada suatu jabatan tertentu. 4. Pembelajaran bekerjasama dengan PT. PERTAMINA
4. Learning, in cooperation with PT PERTAMINA (Persero)
(Persero) dan GE Oil University. Program ini bertujuan
and GE oil University. This program is aimed to develop
untuk pengembangan pekerja di bidang oil & gas
workers in the field of oil and gas especially in terms of
terutama dalam hal ilmu teknikal secara best practices
technical knowledge in best practices and provide an
dan memberikan pemahaman mengenai managerial
understanding in terms of general managerial. This is
secara umum. Dilaksanakan selama 1.5 Bulan di
carried out for 1.5 months at the Pertamina Learning
Pertamina Learning Center (PLC).
Center (PLC).
5. Leadership, PPEP & TLE
5. Leadership, PPEP & TLE
6. Upskilling Rig Superintendent
6. Upskilling Rig Superintendent
Secara keseluruhan, pada tahun 2011 Perseroan telah
In general, throughout 2011 the Company has organized
menyelenggarakan 510 hari pelaksanaan pelatihan
510 days of training with the number of participants
dengan jumlah peserta sebanyak 223 orang pekerja.
reached 223 workers. Learning days in 2011 were 7.28
Learning days pada tahun 2011 adalah sebesar 7.28 hari,
days, with 1 person in the Company gets 7.28 days of
yakni 1 orang di Perseroan mendapatkan hari pelatihan
training days.
sebanyak 7.28 hari. Pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada semua pekerja
The trainings given to all workers with equal
dengan kesempatan yang sama dan memperhatikan
opportunities and regard totheir respective competence
kompetensi serta bidang pekerjaan yang ditangani.
and job areas.
Investasi pelatihan dan pengembangan yang dikeluarkan
Investments for training and development spent in 2011
pada tahun 2011 adalah sebesar
amounted to Rp4.850 billion excluding business trip
Rp. 4,850 Milyar di
luar biaya perjalanan dinasnya. Rata-rata alokasi biaya
costs. Average training cost allocation per total workers
pelatihan per seluruh pekerja adalah sebesar Rp. 13
amounting Rp13 million. The values can be interpreted
Juta. Nilai ini dapat diartikan bahwa Perusahaan sudah
that the Company has viewed its workers as assets that
memandang pekerja sebagai asset Perusahaan yang
are expected to generate higher revenue.
diharapkan dapat menghasilkan revenue yang lebih tinggi lagi. The number of PDSI workers who have passed and
sertifikasi untuk jasa pengeboran pada tahun 2011 adalah
obtained certification for drilling services in 2011 was
sebanyak 149 orang pekerja. Jumlah ini meningkat
149 workers. These numbers show a 40% increase from
sebanyak 40% dari jumlah pekerja bersertifikat pada
certified worker numbers recorded in 2010. This indicates
tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa Perusahaan
that the Company gives high attention to safety aspects
sangat memberi perhatian yang tinggi terhadap aspek
in the drilling services.
keselamatan kerja di jasa pengeboran.
129
PDSI 2011 Annual Report
Jumlah Pekerja PDSI yang sudah lulus dan memiliki
Di samping pendidikan dan pelatihan, program
Aside from education and training, workers development
pengembangan pekerja juga dilakukan melalui
program also done through the implementation of
pelaksanaan kenaikan golongan di mana pada tahun
promotion which in 2011 has been applied to 51 workers.
2011 telah dilakukan sebanyak 51 orang pekerja.
As for the recruitment in 2011, reached 169 people,
Sedangkan untuk recruitment di tahun 2011 mencapai
comprised 23 fresh graduates while 146 people were pro-
169 orang, yang terdiri dari 23 orang berasal dari fresh
hire workers from within the Company.
graduate sedangkan 146 orang merupakan tenaga pro hire yang berasal dari internal perusahaan. Rencana Program Improvement SDM Yang Berkelanjutan
Sustainable HR Improvement Program Plan
Beberapa rencana program improvement yang telah
A number of improvement program plans which
direncanakan untuk terus melakukan pengelolaan
have been planned to continue to perform people
manusia yang sejalan dengan strategi Perusahaan
management in line with the Company’s strategy
sehingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan
and ultimately able to achieve the Company’s
Perusahaan yang diharapkan, antara lain :
expectedobjectives, including:
1. Melaksanakan tinjauan dan evaluasi terhadap struktur
1. Implementing review and evaluation on existing
organisasi yang ada, kinerja SDM, kompetensi dan
organizational structures, HR performances,
alokasi sumber daya manusia sehingag diharapkan
competencies and human resources allocation so that
tercipta organisasi yang lebih efektif, lebih handal
a more effective organization can be created, more
dalam melaksanakan proses bisnis, menghasilkan
reliable in performing business process, generate high
produktivitas tinggi dan diharapkan dapat lebih
productivity and is expected to be more competitive
kompetitif terhadap persaingan dunia usaha terutama
toward business world competition especially in rig
jasa layanan Rig. 2. Program penguatan Culture masih dilakukan secara
services. 2. Culture reinforcement program continued to be
berkelanjutan sebagai dasar untuk membangun
conducted as the foundation in building Good
budaya Good Corporate Governance (GCG) melalui
Corporate Governance (GCG) through internalization
program internalisasi code of conduct (Pedoman Etika
program of code of conduct (Guidelines for Business
Bisnis dan Etika Kerja).
Ethics and Work Ethics).
3. Program perbaikan sistem melalui evaluasi kebijakan
3. System improvement program through policy
dan prosedur SDM dengan memperhatikan
and HR procedure evaluation by taking into
pertimbangan efisiensi dan efektifitas proses kerja.
accounteffectiveness and efficiencies of work process.
Program penyusunan career path dan succesion
Career path development program and succession
planning akan dibuat berdasarkan skill group para
planning will be formulated by optimizing existing
pekerja. Perbaikan proses resourcing juga akan
media sourcing through cooperation with PT
dilakukan yaitu dengan lebih mengoptimalkan media
PERTAMINA (Persero), extending social community
sourcing yanga da, melakukan kerjasama dengan PT.
networks and by participating in job fairs as well as
PERTAMINA (Persero), memperluas jaringan komunitas
improving the database.
sosial,dan mengikuti job fair serta melakukan penyempurnaan terhadap database.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
130
4. Untuk menjamin kesiapan sumber daya manusia
4. To guarantee human resources readiness in dealing
dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada, maka
with existing business demands, it is necessary to
perlu dipastikan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh
ensure that the workers’ competencies are in line with
pekerja sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
their job requirement. Therefore, further analysis will
jabatannya. Oleh karena itu analisa lebih jauh akan
be done to focus on fulfilling the existing competency
dilakukan untuk memfokuskan pada pemenuhan
gaps and comprehensively implemented through
kesenjangan kompetensi yang ada dan dilaksanakan
training and education programs.
secara komprehensif melakui program pelatihan dan pendidikan.
5. Mengembangkan program knowledge management
5. Developing the management knowledge program
sebagai bagian dari pengembangan SDM, yaitu
as part of HR development namely means to deliver
berupa sarana untuk menyampaikan ide, konsep, dan
ideas, concepts and information that can be accessed
informasi yangd apat diakses oleh seluruh pekerja,
by all workers, including means to document
termasuk sarana untuk mendokumentasikan informasi
information and knowledge owned by the Company.
dan pengetahuan yang dimiliki oleh Perusahaan. 6. Melakukan pengembangan sistem HRIS sehingga
6. Conducting HRIS system development so that it can
dapat digunakan secara optimal, terutama untuk
be used optimally especially for HR management
kegiatan-kegiatan pengelolaan SDM yang saat ini
activities which to this day still done manually.
masih dilakukan secara manual. Pengelolaan Hubungan Industrial
Industrial Relations Management
Tahun 2011 pengelolaan SDM di PDSI semakin solid
In 2011 HR management at PDSI became more solid
dengan terbentuknya Serikat Pekerja (SP). PDSI juga
with the establishment of a Workers Union (SP). PDSI
melibatkan SP dalam melakukan beberapa konsultasi
also involved the SP in conducting several consultancies
terkait perpanjangan Peraturan Perusahaan yang habis
in relation to the extension of Company Regulation
tahun 2011, serta dalam rencana perancangan Perjanjian
which expired in 2011, as well as in designing plan of the
Kerja Bersama (PKB).
Collective Work Agreement (PKB).
PDSI juga melakukan hubungan kerja sama dengan
PDSI also cooperated with the government agencies
Instansi Pemerintah baik daerah maupun pusat
both regional and central such as the Manpower Ministry
seperti Departemen Tenaga Kerja RI dalam rangka
of Republic of Indonesia in bid to extend the Company
perpanjangan Peraturan Perusahaan serta pendaftaran
Regulation and registering the workers in PDSI’s work
tenaga kerja di area-area kerja PDSI. Serta menghadiri
areas. As well as attending various manpower seminars
berbagai undangan seminar ketenagakerjaan yang
organized by NGOs and local government agencies. This
diselenggarakan oleh LSM maupun instansi pemerintah
is done aside from improving knowledge also to develop
setempat. Hal ini dilakukan selain untuk menambah
good relations with local government agencies and
wawasan juga untuk membina hubungan yang baik
NGOs.
dengan lembaga pemerintah serta LSM setempat. To accommodate and provide the opportunity for
pemuda setempat, PDSI juga melakukan perekrutan
local youths, PDSI also conducted recruitment of the
Bimbingan Profesi Ahli Teknik (BPAT) di lingkungan kerja
Engineering Profession Guidance (BPAT) programwithin
PDSI yaitu melakukan rekrutmen ke politeknik-politeknik
PDSI work environment by conducting recruitment at
setempat seperti Politeknik Negeri Medan, Politeknik
local polytechnics such as Medan State Polytechnic,
Negeri Lhoksumawe, Politeknik Negeri Palembang,
Lhokseumawe State Polytechnic, Palembang State
Politeknik Negeri Padang dan Politeknik Negeri
Polytechnic, Padang State Polytechnicand Samarinda
Samarinda. Dari hasil tersebut, pada tahun 2011 PDSI
State Polytechnic. From this program, PDSI managed to
berhasil melakukan perekrutan 37 orang BPAT baik untuk
recruit 37 people of the BPAT both for drillers and SCM
posisi Driller dan SCM.
positions in 2011.
PDSI memiliki Badan Dakwah Islam (BDI) yang
PDSI has the Islamic Teachings Body (BDI) which organizes
menyelenggarakan pengajian rutin tiap bulan di kantor
routine Koran recital each month at the head and area
pusat maupun area. Selain itu, untuk memfasilitasi
offices.In addition, to facilitate workers’ sports activities,
kegiatan olahraga pekerja, dibentuk BAPOR PDSI dengan
a BAPOR PDSI was formed by holding routine activities
kegiatan rutin seperti futsal, senam, bulutangkis, sepeda,
such as futsal, gymnastics, badminton, cycling, fishing
mancing dan menyelam.
and diving.
131
PDSI 2011 Annual Report
Untuk mengakomodir serta memberi kesempatan bagi
Laporan Tahunan 2011 PDSI
132
Sistem Informasi SDM
HR Information System
Pada tahun 2011, telah dilakukan permulaan project
In 2011, a project has started to improve Human
untuk meningkatkan Human Resources Information
Resources Information System in accordance with the
System sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penerapan
organization needs. The implementation of the HRIS
HRIS untuk pekerjaan terkait pengelolaan SDM antara lain
for jobs related to HR management including workers
pencatatan absensi pekerja, update data pribadi pekerja,
attendance record, workers personal data updates, and
dan melihat data-data pekerja terkait dengan golongan
viewing workers data regarding wage, job histories and
upah, riwayat jabatan dan nilai kinerja.
performance scores.
Laporan K3LL Health, Safety, and Environment Report
Menginjak tahun ke-empat sebagai entitas bisnis
In its fourth year as business entity and subsidiary, PT
dan anak perusahaan, PT. Pertamina Drilling Services
Pertamina Drilling Services Indonesia never ceases efforts
Indonesia tak pernah berhenti meningkatkan performa
in improving performance as one of the steps to develop
sebagai salah satu langkah pengembangan sayap bisnis
business wings in drilling services by prioritizing quality
di bidang jasa pengeboran dengan mengedepankan
in all business aspects. Therefore, in 2011, Quality aspect
kualitas seluruh aspek bisnis. Oleh karena itulah pada
has officially been integrated in HSE aspect to become
tahun 2011 ini, Quality telah terintegrasi secara resmi
Quality, Health, Safety and Environment (QHSE) aspect.
dengan aspek HSE menjadi satu kesatuan aspek Quality, Health, Safety and Environment (QHSE). Program-program kerja yang telah berjalan pada tahun-
The work programs that have been running in previous
tahun sebelumnya terus dikembangkan dan dievaluasi
year continue to be developed and evaluatedon an
secara berkesinambungan dengan mengintegrasikan
ongoing basis by integrating aspects of Quality role.
aspek Quality berperan. Continuous Improvement
Continuous Improvement in the form of innovation
dalam bentuk inovasi baik dari segi teknis, sumber daya
from technical aspect, human resources, culture and
manusia, budaya hingga teknologi berbuah peningkatan
technology resulting in the improvement of performance
performa pada tahun 2011 ini.
this 2011.
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia telah
PT Pertamina Drilling Services Indonesia has gained
mendapatkan pengakuan mengenai kualitas sistem
recognition of its management system quality in the form
manajemen dalam bentuk sertifikasi ISO 9001:2000 sejak
of ISO 9001:2000 certification since before it became a
sebelum menjadi anak perusahaan, yaitu mulai tahun
subsidiary, starting from 2004 with PT SGS Indonesia as
2004 dengan PT. SGS Indonesia sebagai badan sertifikasi.
the certification body. All types of operations are done
Segala macam bentuk kegiatan operasional terlaksana
in accordance with the system and procedures which
sesuai dengan sistem dan prosedur tata cara yang telah
has been organized and documented, according to ISO
tersusun serta terdokumentasi, sesuai dengan prasyarat
9001:2000 requirements. Internal Audit and Surveillance
dari ISO 9001:2000. Internal Audit maupun Surveillance
were done periodically according to schedule; Internal
dilaksanakan secara rutin sesuai jadwal, tim Internal
Auditor team has been formed by prior guidance through
Auditor telah dibentuk dengan pembinaan terlebih
training and certification as an Internal Auditor.
dahulu melalui pelatihan dan sertifikasi sebagai Internal Auditor. As for HSE system management, the Company has also
juga telah mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:1999
obtained the OHSAS 18001:1999 certification in 2005
pada tahun 2005 dengan PT. TUV Nord Indonesia
with PT TUV Nord Indonesia as certification body, and
selaku badan sertifikasi, dan diaudit secara rutin setiap
was audited periodically each year both internally and
tahunnya baik internal maupun eksternal. Pada tahun
externally. In 2010, quality management system and HSE
2010 dilakukan integrasi antara sistem manajemen
management system were integrated as well as quality
mutu dengan sistem manajemen HSE sekaligus upgrade
management system upgrade to become ISO 9001:2008.
sistem manajemen mutu menjadi ISO 9001:2008. Kedua
Both certifications were evidence that PT Pertamina
sertifikasi ini merupakan salah satu pembuktian bahwa
Drilling Services Indonesia business and operations have
bisnis dan operasional PT. Pertamina Drilling Services
been carried out systematically with HSE as one of the key
133
PDSI 2011 Annual Report
Sementara untuk sistem Manajemen HSE, Perseroan
Indonesia telah dijalankan secara tersistem dengan
aspects to be regarded in each operational activity.
aspek HSE menjadi salah satu aspek utama yang harus dipertimbangkan dalam tiap kegiatan operasional. Implementasi aspek HSE yang terintegrasi dengan
The implementation of integrated HSE aspect with quality
manajemen mutu diharapkan dapat menghasilkan
management is expected to be able to produce better
pencapaian yang semakin baik seiring waktu, oleh
achievements over time; therefore achievement target
karena itu target pencapaian dibentuk sebagai sarana
is established as a means of monitoring as well as a
monitoring sekaligus acuan untuk improvement. Pada
reference for improvement. In 2011, strategic target that
tahun 2011 target strategis yang harus dicapai sebagai
must be achieved were as follows:
berikut : 1. Tidak terjadinya pencemaran lingkungan atau dampak negatif pada lingkungan dari kegiatan operasional
1. No environmental pollution or negative environmental impact of drilling operations.
pemboran 2. Rate recordable accident (Total Recordable Incident Rate) < 1.14 3. Tidak terjadinya kejadian yang menyebabkan property damage dengan nilai kerugian > $US 100,000
Laporan Tahunan 2011 PDSI
134
2. Rate of recordable accident (Total Recordable Incident Rate) < 1.14 3. No incidents that could led to property damage with losses of >$US100,000
Dalam pencapaian target tersebut di atas, segala upaya
In achieving the targets mentioned above, all efforts in
dalam pelaksanaan dan peningkatan program-program
the implementation and improvement of HSE programs
HSE dengan mempertimbangkan aspek Quality telah
by considering aspects of Quality has been done both in
dilakukan baik pada kegiatan operasional maupun non
operational and non operational activities. HSE aspect
operasional. Kinerja aspek HSE terukur dan dimonitor di
performance is measured and monitored in the Key
dalam Key Performance Indicator (KPI) yang melekat pada
Performance Indicator (KPI) which is embedded to each
tiap fungsi sebagai bentuk tanggung jawab aspek HSE
function as a form of responsibility for the HSE aspects as
merupakan tanggung jawab bersama.
a shared responsibility.
LEADING INDICATOR
LEADING INDICATOR
Secara garis besar Program Kerja QHSE pada tahun 2011
In general, QHSE Work Program in 2011 can be described
dapat dijabarkan sebagai berikut :
as follows:
1. Contractor Safety Management System (CSMS)
1. Contractor Safety Management System (CSMS)
Program ini telah dimulai sejak tahun 2010 dan
This program has begun since 2010 and is aimed to
bertujuan untuk memastikan para mitra kerja yang
ensure all business partners which has and will be
akan dan sudah mulai bekerja di lingkungan kerja
working in the environment of PT Pertamina Drilling
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia telah
Services Indonesia have fulfilled all qualifications
memenuhi persyaratan yang terkait dengan aspek-
related to HSE aspects and guaranteed to be able
aspek HSE dan dipastikan dapat bekerja secara aman
to work securely and safely as well as not create
dan selamat serta tidak menimbulkan kerugian
losses both morally and material. This program
baik moril maupun materiil. Progam ini dimulai dari
began from the establishment of special team and
pembentukan tim khusus serta dilakukan upskilling,
upskilling, familiarization whether it is internal to the
sosialisasi baik internal kepada manajemen dan fungsi
management and related functions or external parties
terkait) maupun eksternal (para mitra kerja), kemudian
(work partners), later the drafting of Risk Management,
penyusunan Risk Management, hingga berlanjut pada
continue to the CSMS clinic, CSMS prequalification and
klinik CSMS, prakualifikasi CSMS dan dokumentasi
HSE Plan documentation from each work partner. As of
HSE Plan dari masing-masing mitra kerja. Hingga akhir
the end of the year, 234 registered partners who have
tahun tercatat terdapat 234 mitra kerja yang telah
followed the CSMS with graduation rate of 69% of total
mengikuti CSMS dengan tingkat kelulusan sebesar
partners.
69% dari total mitra kerja. 2. Equipment/Plant Integrity
2. Equipment/Plant Integrity
This program is related to equipment condition
peralatan pemboran maupun peralatan keselamatan
whether it is drilling equipment or safety equipment
melalui kegiatan inspeksi rutin dan terjadwal serta
through routine and scheduled inspections as well
monitoring sertifikasi peralatan. Pada tahun 2011
as monitoring the equipment certification. In 2011,
juga telah dilaksanakan pembinaan kepada para
counseling has been conducted to the selected HSE
personil HSE terpilih yang sudah berpengalaman dan
personnel who has the experience and stationed
ditempatkan sebagai Inspector di masing-masing
as inspector at each drilling area in a bid to support
Drilling Area untuk menunjang program inspeksi yang
inspection program that has been made.
telah dibuat.
135
3. Management Commitment
3. Commitment Management
Komitmen manajemen sangat penting di dalam
Management commitment is significant in the
implementasi aspek HSE, sehingga dituangkan dalam
implementation of HSE aspect, thus it is materialized
bentuk kegiatan Management Walkthrough dan
in the form of Walkthrough Management and HSE
HSE Meeting. Pada awal tahun telah direncanakan
Meeting. Early this year, there has been plan to
jadwal Management Walkthrough setiap bulannya
schedule a Walkthrough Management every month
untuk seluruh level manajemen dari tiap fungsi,
to all management levels of all functions, while the
PDSI 2011 Annual Report
Program ini terkait dengan kondisi peralatan baik
sementara penetapan target di KPI 2011 pelaksanaan
target set in the KPI 2011 states that the Walkthrough
Management Walkthrough setidaknya sekali dalam
Management is at least conducted once every three
satu triwulan. Realisasi Management Walkthrough
month. The realization of Walkthrough Management
pada tahun 2011 yaitu sebanyak 10 kali kunjungan
in 2011 was 10 visitations involving a number of teams
yang melibatkan beberapa tim dari manajemen
from management of all functions.
seluruh fungsi. 4. HSE Culture
4. HSE Culture
Pengembangan budaya HSE merupakan salah
The development of HSE culture is one of the
satu program strategis pada tahun 2011 karena
strategic programs in 2011 because of its significant
dirasakan berkontribusi signifikan di dalam
contribution in boosting HSE performance. Various
peningkatan performa HSE. Berbagai macam bentuk
types of activities included in this HSE culture
kegiatan dilaksanakan masuk di dalam kerangka
development, such as:
pengembangan budaya HSE ini, seperti : - Peningkatan hazard observation melalui laporan
- Increased in hazard operation throught Safety
Safety Monitoring Card (SMC), pada tahun
Monitoring Card (SMC) report, in 2011 it was
2011 tercatat terdapat 79.030 laporan dengan
recorded 79,030 reports with status that per
status per 31 Desember 2011 89% temuan telah
December 31, 2011, 89% findings have been
ditindaklanjuti. Peningkatan laporan SMC dapat
followed up. The increased in SMC reports can be
dilihat pada grafik berikut :
seen in the graphic below:
Safety Monitoring Card (SMC) 90,000
79,030
80,000 70,000 60,000 50,000 40,000
26,650
30,000 20,000 10,000 0
136
4,942 2009
Pelaporan SMC turut diapresiasi dalam bentuk
2011
SMC reporting was also appreciated in the form
SMC Award, dan pada tahun 2011 terdapat 5 (lima)
of SCM Award, and in 2011 there were 5 (five)
personil yang mendapatkan SMC Award yang
personnel who obtained the SMC Award which was
diserahkan langsung dari Direktur Utama pada
given directly from the President Director at the
acara Town Hall Meeting - Peningkatan hazard observation juga melalui
Laporan Tahunan 2011 PDSI
2010
Town Hall Meeting - Increasing hazard observation also through
laporan Near Miss, tertuang di dalam KPI dimana
report of Near Miss, stipulated within the KPI in
masing-masing Rig ditargetkan melaporkan Near
which every rig was targeted to report near miss a
Miss minimal 5 (lima) laporan setiap bulannya - Safety Alert, merupakan sistem informasi lesson
minimum of 5 (five) report every month - Safety Alert is a lesson-learned information system
learned atas kejadian kecelakaan yang terjadi
on accidents occurred both internal and external in
baik internal maupun eksternal dalam rangka
an effort to prevent similar occurrence to happen or
pencegahan terjadinya kejadian yang sama
repeated which is distributed evenly to all rig and
ataupun kejadian berulang yang didistribusikan
put up on announcement board
secara merata ke seluruh Rig serta dipasang di papang pengumuman - Safety Stand Down, bentuk sistem informasi lesson learned lainnya perihal kejadian kecelakaan yang disampaikan secara lisan di masing-masing Rig - Safety Award, merupakan program penghargaan
- Safety Stand Down, another lesson-learned information system on the accidents which is delivered verbally at each rig - Safety Award is an appreciation program done
yang dilaksanakan secara rutin tiap tahunnya
periodically every year as an appreciation to rigs
sebagai bentuk apresiasi kepada Rig-rig dengan
with good HSE performances. In 2011, the Safety
performa HSE yang baik. Pada tahun 2011 Safety
Award went to:
Award diberikan kepada : (a) Rig H 40 D/24, atas pencapaian 6 tahun tanpa LTI (b) Rig OW 700/40, atas pencapaian 4 tahun tanpa LTI (c) Rig N 80 B1/27, atas pencapaian 3 tahun tanpa LTI
(a) Rig H 40 D/24, on its achievement of 6 years without LTI (b) Rig OW 700/40, on its achievement of 4 years without LTI (c) Rig N 80 B1/27, on its achievement of34 years without LTI
- HSE Bulletin is one of the means of information
informasi HSE Campaign terkait dengan
of the HSE Campaign related to QHSE activities
kegiatan-kegiatan QHSE yang telah
which have been done, published each month
dilaksanakan, terbit setiap bulannya dan
and distributed to all work areas
didistribusikan ke seluruh wilayah kerja - Weekly Safety Campaign, merupakan salah satu
- Weekly Safety Campaign is one of the campaign
sarana kampanye dalam bentuk artikel yang
means in the form of article placed in all working
ditempatkan di seluruh meja kerja dengan topik
desks with different topics each week
yang berganti-ganti setiap minggunya - Safety Poster dan Sticker HSE
137
- Safety Poster and HSE sticker
PDSI 2011 Annual Report
- Bulletin HSE, merupakan salah satu sarana
5. Ketersediaan dan Kepatuhan Terhadap Prosedur
5. Availability and Obedience toward Procedur
Program ini dimulai dengan pembentukan tim khusus
This program began with the formation of special
untuk mereview dan mengevaluasi SOP maupun TKI
team to review and evaluate existing SOP and TKI, and
yang sudah ada, kemudian dilaksanakan sosialisasi
later followed by familiarization on procedures which
atas prosedur-prosedur yang telah direview melalui
have been reviewed through HSE One Day Course.
One Day Course HSE. 6. Kompetensi HSE Untuk Personil HSE dan
6. HSE Competency For HSE Personnel and
Operasional
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
Operations
Improving the quality of human resources and
kompetensi personil juga menjadi salah satu aspek
personnel competence is also one of the important
penting di tahun 2011. One Day Course yang telah
aspects in 2011. One Day Course which has run since
berjalan sejak tahun 2010 berlanjut pada tahun 2011
2010 continued in 2011 in all Drilling Areas.The HSE
di seluruh Drilling Area. Program HSE Mandatory
Mandatory Training Program was conducted at the
Training yang dilaksanakan di HSE Training Center
HSE Training Center Gerong River has been formed
Sungai Gerong telah dibentuk dan mulai berjalan pada
and started in 2011 when all personnel of Operations
tahun 2011, dimana seluruh personil fungsi Operasi
and HSE functions (divided into 5 batches) were
dan HSE (dibagi menjadi 5 batch) wajib mengikutinya,
required to attend, such as Fire Safety and Behaviour
seperti Fire Safety dan Behaviour Based Safety dengan
Based Safety in the hope of each personnel will
harapan jiwa HSE semakin melekat pada tiap personil.
embrace the HSE spirit.
Berdasarkan evaluasi laporan dan hasil investigasi
Based on report evaluation and work accident
kecelakaan kerja yang terjadi selama tahun 2010,
investigation occurred throughout 2010, it was
didapat bahwa Supervision menjadi salah satu
found that Supervision was one of the factors that
faktor penyebab kecelakaan secara tidak langsung.
indirectly caused accidents. Therefore, the Upskilling
Oleh karena hal tersebut, program Upskilling HSE
HSE Competency program is one of the important
Competency merupakan salah satu program penting
programs in 2011. All Rig Superintendentsare required
di tahun 2011. Dimana seluruh Rig Superintendent
to participate in the activities undertaken around the
wajib mengikuti kegiatan tersebut yang dilaksanakan
drilling area and were divided into 7 (seven) batches.A
di seluruh Drilling Area dan terbagi menjadi 7 (tujuh)
motivator was also invitedfor these activities to instill
batch. Kegiatan tersebut turut mendatangkan seorang
HSE Awareness, and the roles and responsibilities in
motivator untuk menanamkan HSE Awareness, dan
all aspects of HSE into theRig Superintendents’ mind
peran serta tanggung jawab aspek HSE di seluruh
set as the highest leader in drilling operations. The
mind set para Rig Superintendent selaku pimpinan
Upskilling activities have become knowledge and
tertinggi di kegiatan operasional pemboran. Pada
problems sharing event for all the trouble faced in the
kegiatan Upskilling ini turut menjadi ajang sharing
field directly with management level up to Director
knowledge dan sharing permasalahan-permasalahan
level.
yang dihadapi di lapangan secara langsung dengan level manajemen hingga ke tingkat Direksi.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
138
7. Emergency Response and Contigency Plan
7. Emergency Response and Contigency Plan
Kesigapan dalam menghadapi keadaan darurat terus
Preparedness to face emergency situation isconstantly
ditingkatkan dan dikembangkan, selain pelaksanaan
improved and developed, aside fromroutine
Drill secara rutin pada tiap sumur, pada tahun
drillsconducted at each well, the Company cooperated
2011 telah dilakukan kerjasama dengan third party
with a third party, SOS International, in the handling of
dalam hal ini SOS International dalam penanganan
Emergency Responsein 2011.
Emergency Response.
8. Penanganan Limbah
8. Waste Treatment
Sesuai dengan target yang ingin dicapai dalam
In accordance with the projected target in HSE
performa HSE yaitu tidak terjadinya pencemaran
performance, which is no pollution, then waste
lingkungan, maka penanganan limbah turut menjadi
treatment becomes one of the special programs
salah satu program khusus dimana di dalamnya
including activities of used motor oil management
terdapat kegiatan pengelolaan oli bekas melalui pihak
through third party with permit from Environment
ketiga yang telah memiliki izin dari Kementerian
Ministry.
Lingkungan Hidup. 9. Improvement
9. Improvement
Improvement yang dituangkan ke dalam
Improvement in the Breakthrough Project of 2011
Breakthrough Project tahun 2011 terkait dengan
related to information system involving the creation
sistem informasi yaitu pembuatan portal sistem
of HSE information system portal called HSE Online
informasi HSE yang dinamakan HSE Online Reporting
Reporting System. The portal was created to facilitate
System. Portal tersebut dibuat untuk memudahkan
the reporting system for HSE and non-HSE personnel
sistem pelaporan bagi personil-personil HSE serta
in accessing information on HES such as accident data,
memudahkan personil-personil non HSE dalam
Safety Alert, the certification status of equipment and
mengakses informasi-informasi mengenai HSE mulai
so forth.
dari data kecelakaan, Safety Alert, status sertifikasi peralatan dan lain sebagainya.
PDSI 2011 Annual Report
139
Lagging Indicator
Lagging Indicator
Secara umum lagging indicator dapat dilihat pada
In general, lagging indicator can be seen in the Statistical
Statistical Safety Performance berikut :
Safety Performance as follow:
No.
Lokasi
Description
NAD-SBU
SBT
SBS
Jawa
Pusat
TOTAL
1
Total Man Hours Worked
1,037,506
1,355,470
3,420,156
4,078,457
333,016
10,224,605
2
No. of Fatality (FAT)
0
0
0
0
0
0
3
No. of Lost Time Accident (LTA)
0
0
0
4
0
4
4
No. of Restricted Work Case (RWC)
0
0
0
1
0
1
5
No. of Medical Treatment Case (MTC)
1
1
3
4
0
9
6
No. of Near Miss Incident
112
46
331
404
0
893
7
No. of Environment Pollution
0
0
0
0
0
0
8
No. First Aid Case
2
4
8
7
0
21
9
Accident Frequency Rate
0
0
0
0.98
0
0.39
10
Total Recordable Incident Rate
0.96
0.74
0.88
2.21
0
1.37
Secara umum performa aspek HSE mengalami
In general, the performance of HSE aspects has increased
peningkatan pada tahun 2011 jika dibandingkan dengan
in 2011 compared to previous years. This can be seen in
tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada
the following pyramid:
piramida berikut :
0 11 36 1,382 26,650
0
Fatalities Recordable Accident
21
First Aid
Near Miss Safety Monitoring Card
2010
Laporan Tahunan 2011 PDSI
140
14
Fatalities Recordable Accident
First Aid
893 79,030
Near Miss Safety Monitoring Card
2011
Dari piramida di atas terlihat jelas adanya peningkatan
From the pyramid above, it clearly shows the existence of
performa yang cukup signifikan serta kontribusi
a significant increase in performance and contributions
peningkatan pelaporan Safety Monitoring Card sebagai
of Safety Monitoring Card reporting as a means of early
salah satu sarana deteksi dini dan minimalisir risiko
detection and to minimize the risk of accidents in the
kecelakaan dalam penurunan angka kecelakaan yang
decline of actual accident rate. Although there was an
sebenarnya. Meskipun terlihat adanya peningkatan angka
increase in the number of Recordable Accident whereas
Recordable Accident dimana pada tahun 2010 terdapat
in 2010 there were 10 cases while in 2011 increased to
10 kasus sementara pada tahun 2011 meningkat menjadi
14 cases, but the TRIR figures showing the actualrate
14 kasus, namun angka TRIR yang menunjukkan rate yang
increased as the direct impact of addition of the
sebenarnya meningkat karena imbas dari penambahan
operating Rig to the man hour.
Rig yang beroperasi berdampak langsung pada jumlah jam kerja.
1. Total Recordable Incident Rate (TRIR)
1. Total Recordable Incident Rate (TRIR)
Target Total Recordable Incident Rate (TRIR) pada KPI
The target of Total Recordable Incident Rate (TRIR) in
tahun 2011 yaitu sebesar 1.14, sementara realisasi
the KPI in 2011 was1.14, while the realization of the
dengan jam kerja total pada tahun 2011 sebesar
total working hours in 2011 was10.22.605 and total
10.22.605 dan total recordable accident sebanyak 14
recordable accidents of 14 cases is 1.37. Although it
kasus yaitu 1.37. Meskipun tidak mencapai target,
did not reach the target, however there was a decline
namun terdapat penurunan angka TRIR dalam hal
in TRIR number in this case showed an increase in HSE
ini menunjukkan adanya peningkatan performa
performance seen from the declining of recordable
HSE dilihat dari sisi menurunnya jumlah recordable
accidents during the past 3 (three) years. Based on
accident selama 3 (tiga) tahun terakhir. Berdasarkan
comparison with the IADC survey of the 2009 - 2011
perbandingan dengan hasil survey IADC periode
period, it can also be seen that the incident rates of PT.
2009 – 2011 juga dapat dilihat bahwa incident rate
Pertamina Drilling Services Indonesia is still in a good
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia masih dalam
category withbelow the average conditions of similar
kategori baik dengan kondisi di bawah rata-rata
companies in the Asia-Pacific region, as seen in the
perusahaan sejenis untuk wilayah Asia Pasifik, seperti
graphic below:
pada grafik berikut :
Total Recordable Incident Rate (TRIR) 6.00 5.00
Good
5.16
5.08
4.67
4.00 3.00 2.00
2.11 1.37
1.43
1.50 1.00 2009
2010 IADC
2011 PDSI
* Asia Pacific Land
141
PDSI 2011 Annual Report
0.00
2. Accident Frequency Rate (AFR)
2. Accident Frequency Rate (AFR)
Angka Accident Frequency Rate (AFR) tahun 2011
The number of Accident Frequency Rate (AFR) in
yaitu 0.39 sementara target di dalam KPI sebesar
2011 states 0.39 while KPI’s target was 1.20. This
1.20. Pencapaian ini merupakan prestasi yang cukup
achievement was quite an accomplishment that stood
menonjol selama 3 (tiga) tahun terakhir, adanya
out for the past 3 (three) years, with a significant a
penurunan angka AFR yang sangat signifikan
decrease in AFR figure resulting from the efforts of
didapat dari usaha-usaha pencegahan terjadinya
prevention of accidents, especially recurringaccidents
kecelakaan terutama kecelakaan berulang yang
that could cause the loss of working days. Every
dapat menyebabkan hilangnya hari kerja. Setiap
accident becomes lesson learn material in the future
kejadian kecelakaan menjadi bahan lesson learn untuk
through the means of Safety Alert, good dissemination
kedepannya melalui sarana Safety Alert, sosialisasi
through HSE Meeting or Safety Stand Down. The
baik melalui HSE Meeting ataupun Safety Stand Down.
existing lesson learn become one of the material
Lesson learn yang ada juga menjadi salah satu materi
presented at the HSE One Day Course attended by all
yang disampaikan pada One Day Course HSE yang
operations and HSE personnel.
diikuti oleh seluruh personil Operasi dan HSE.
1.80
Accident Frequency Rate (AFR)
1.60 1.40 1.20
1.56 1.34 1.13 1.00
1.00
1.04
0.80 0.60 0.39
0.40 0.20 0.00 2009
2010 IADC * Asia Pacific Land
Laporan Tahunan 2011 PDSI
142
2011 PDSI
Good
PDSI 2011 Annual Report
143
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2011 PDSI
144
Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan masyarakat guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat dan menjadi lebih
Social and environmental responsibilities are the Company’s commitment to participate in the community development in a bid to improve quality of life and beneficial environment and become better. This
baik. Komitmen Perseroan ini adalah perwujudan
Company’s commitment is the implementation of Law
implementasi dari Undang-Undang Nomor 40
No. 40 of 2007 article 74 and the Company’s awareness
Tahun 2007 pasal 74 dan kepedulian Perseroan terhadap komunitas maupun masyarakat secara luas. Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan yang berdaya nilai, sepanjang tahun 2011 telah dilaksanakan berbagai upaya menempatkan posisi tanggung
toward the community and society in general. As a form of Company’s commitment in enforcing corporate social responsibilities with values, throughout 2011, various efforts were implemented to place the position of corporate social responsibilities in strategic level in supporting the company’s operations by strengthening the basis of community relations in the surrounding location where the company’s work is taking place.
jawab sosial perusahaan pada level yang strategis dalam
Corporate social responsibilities on the impact of decision
mendukung kegiatan operasi
and actions toward the community and environment are
perusahaan dengan memperkuat basis hubungan masyarakat di seputar lokasi pekerjaan perusahaan berlangsung.
reflected in transparent manner through ethical behavior which contributes to the sustainable development, including education, health, infrastructure and natural disaster as well as community by taking into account
Tanggung jawab sosial perusahaan atas dampak keputusan dan tindakannya terhadap masyarakat dan lingkungan tercermin
the expectations of the shareholders, implemented in integrated manner within the organization and carried out in all of its interactions.
secara transparan melalui perilaku etis yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, termasuk pendidikan, kesehatan,
Corporate social responsibilities were carried out by placing the Company as the integrated part of its
infrastruktur dan bencana alam, serta sosial masyarakat
environment for added value for the stakeholders. The
dengan memperhitungkan harapan para pemangku
main coordination door is at the Public Relations working
kepentingan, dilaksanakan terintegrasi di dalam
unit – Corporate Secretary, by synergizing with the
organisasinya dan dijalankan dalam segala interaksinya.
corporate CSR function and other upstream subsidiaries.
Tanggung jawab sosial perusahaan dilaksanakan dengan menempatkan Perseroan sebagai bagian yang berpadu tak terpisahkan dengan lingkungannya untuk bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Pintu koordinasi utama berada di unit kerja Public Relation – fungsi CSR korporat dan Anak Perusahaan Hulu lainnya.
145
PDSI 2011 Annual Report
Divisi Corporate Secretary, dengan bersinergi bersama
Landasan utama pelaksanaan tanggung jawab sosial
The main foundation of the corporate social responsibility
perusahaan adalah triple bottom line (people - planet
implementation is a triple bottom line (people - planet
- profit). Karenanya pelaksanaan tanggung jawab
- profit). Therefore, the implementation of corporate
sosial perusahaan ditujukan untuk menciptakan dan
social responsibilities is aimed to create and foster a more
memelihara hubungan yang lebih harmonis dengan
harmonious relation with its surrounding community of
lingkungan di sekitar daerah operasinya serta bekerja
its operational areasand cooperate with the Government
sama dengan Pemerintah untuk memberikan manfaat
to provide great benefits for society. Pertamina Drilling
yang besar bagi masyarakat. Pertamina Drilling Services
Services Indonesia has committed to carry out Corporate
Indonesia memiliki komitmen untuk melaksanakan
social responsibilities in social and environmental
tanggung jawab Perusahaan di bidang sosial serta
areasbased on the needs of the community to provide
lingkungan dengan mendasarkan diri pada kebutuhan
them with appropriate benefits.
masyarakat sehingga dapat memberikan manfaat yang tepat. Oleh karena itu, Perseroan memfokuskan format
Therefore, the Company focused the format of corporate
tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam 5 (lima) pilar
social responsibilities into 5 (five) key pillars as follows:
utama yaitu : 1. Pendidikan, • memberikan bantuan terhadap akses pendidikan dengan prioritas di sekitar wilayah kerja operasi dan masyarakat secara selektif • meningkatkan kualitas pendidikan secara prioritas
prioritizing the surrounding area of operations and community selectively • Improve the quality of education as a priority around the working area of operations and the
secara selektif
wider community selectively
• Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan
2. Health, • Improve the community’s health by prioritizing
prioritas di sekitar wilayah kerja operasi dan
the surrounding areas of operations and wider
masyarakat luas secara selektif
community selectively
3. Lingkungan, • Mendukung implementasi hemat energi dan bebas polusi • Meminimalisasikan dampak negatif terhadap lingkungan akibat kegiatan operasi perusahaan. 4. Infrastruktur dan Bencana, • Membantu pembangunan dan perbaikan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
• Provide assistance for educational access by
di sekitar wilayah kerja operasi dan masyarakat luas 2. Kesehatan,
146
1. Education
3. Environment, • Support the implementation of energy saving and pollution-free • Minimize the negative impact on the environment resulting from the company’s operations. 4. Infrastructure and Disaster, • Help build and restore public facilities and
sarana prasarana umum sesuai peruntukan dan
infrastructures according to allocation and needs,
kebutuhan, khususnya masyarakat sekitar wilayah
especially the people around the working area
kerja operasi perusahaan dan masyarakat luas
of the company's operations and the public
secara selektif. • Mengurangi dampak buruk terjadinya bencana 5. Sosial Kemasyarakatan. • Membantu program-program kemasyarakatan
selectively. • Reduce negative impact of a disaster 5. Social Community • Assist the community programs incidentally to
secara insidentil pada komunitas masyarakat sekitar
the surrounding community of the company’s
operasi perusahaan dan masyarakat luas secara
operations and general public selectively.
selektif.
Pelaksanaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Implementation of Corporate Social Responsibilities
Perusahaan Pelaksanaan tanggung jawab sosial lebih diarahkan di
The implementation of social responsibilities is more
area drilling karena perseroan lebih banyak beraktivitas
directed at the drilling areas as the company has more
langsung di area yang relatif lebih dekat berinteraksi
direct activities in these areasthat relatively more closely
dengan masyarakat setempat. Sepanjang tahun 2011,
interact with local community. Throughout 2011, various
telah dilaksanakan berbagai program tanggung jawab
corporate social responsibility programs implemented
sosial perusahaan sebagai berikut :
are as follows:
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAM 2011
Sosmas Social Community
Penghijauan & Perpustakaan Keliling Reforestation & Mobile Library
Kesehatan Health
Bantuan Anak Yatim & Fakir Miskin Assistance to Orphans & the Poor
Bright with Pertamina (pemberian 412 kacamata) Bright with Pertamina (distribution of 412 spectacles)
Penunjang Pendidikan SMA & Pesantren High School & Islamic Boarding School Education Support
Donor Darah Blood Donor
Rp. 559.500.000 272,000,000
Pendidikan Sosmas 200,000,000
Kesehatan Infrastruktur
50,000,000
Lingkungan
2,500,000
Infrastruktur Infrastructure
Perbaikan Pondok Pesantren Sirojul Kutub Ulubelu Renovation of the Sirojul Kutub Ulubelu Islamic Boarding School
Lingkungan Environment
Laskar Sepeda 400 unit Bicycle Troops 400 units
Pembangunan Asrama Pesantren Anak SLB Construction of Islamic Boarding School Dormitory for Children with special needs Pembangunan Sekolah & Asrama Gratis untuk Kaum Dhuafa & Yatim Piatu Construction of School&Free Dormitory for the Poor & Orphans
Pembangunan Masjid Baitul Mutaqin Desa Sangowetan - Cepu Construction of School & Free Dormitory for the Poor & Orphans
35,000,000
Sepanjang tahun 2011, kegiatan CSR dilakukan dengan dua program, yaitu: 1. Program Korporat: Rp.472.000.000,00 2. Program PDSI: Rp.87.500.000,00
Throughout 2011, the CSR activities were conducted with two programs, namely: 1. Corporate Program: Rp.472,000,000.00 2. PDSI Program: Rp.87,500,000.00
147
PDSI 2011 Annual Report
Pendidikan Education
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioner’s Statement
Kami, Komisaris PT Pertamina Drilling Services Indonesia
We, the 2011 Board of Commissioners of PT Pertamina
Tahun 2011, menyatakan menyetujui dan bertanggung
Drilling Services Indonesia, hereby state that wehave
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan
approved and are fully responsible for the accuracy of
PT Pertamina Drilling Services Indonesia Tahun 2011
the content of the 2011 Annual Report of PT Pertamina
yang didalamnya juga memuat Laporan Keuangan
Drilling Services Indonesia, which also consists of a
Konsolidasian PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Consolidated Financial Statement of PT Pertamina Drilling
per tanggal 31 Desember 2011.
Services Indonesia as of 31 December 2011.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya
This Statement is duly made to be used in accordance
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
with its purpose.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
M. Afdal Bahaudin Komisaris Utama President Commissioner
Subarkah Kustowo
Laporan Tahunan 2011 PDSI
148
Suyartono
Komisaris
Komisaris
Commissioner
Commissioner
PERNYATAAN DEWAN DIREKSI The Board of Director’s Statement
Kami, Direksi PT Pertamina Drilling Services Indonesia
We, the 2011 Board of Directors of PT Pertamina Drilling
Tahun 2011, menyatakan menyetujui dan bertanggung
Services Indonesia, hereby state that we have approved
jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan
and are fully responsible for the accuracy of the content
PT Pertamina Drilling Services Indonesia Tahun 2011
of the 2011 Annual Report of PT Pertamina Drilling
yang didalamnya juga memuat Laporan Keuangan
Services Indonesia, which also consists of a Consolidated
Konsolidasian PT Pertamina Drilling Services Indonesia
Financial Statement of PT Pertamina Drilling Services
pertanggal 31 Desember 2011.
Indonesia as of 31 December2011.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenamya
This Statement is duly made to be used in accordance
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
with its purpose.
Dewan Direksi Board of Directors
Amran Anwar Direktur Utama President Director
Faried Rudiono
Adi Harianto
Direktur Operasi
Direktur Pemasaran dan Pengembangan
Operational Director
Marketing and Development Director
Made Mahendra Budhi Direktur Keuangan dan Administrasi
149
PDSI 2011 Annual Report
Finance and Administration Director
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page has been intentionally left blank.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2011 DAN 2010/ 31 DECEMBER 2011 AND 2010
PDSI 2011 Annual Report
151
Laporan Tahunan 2011 PDSI
152
PDSI 2011 Annual Report
153
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 1/1 Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2011
Catatan/ Notes
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan, bersih Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap, bersih Beban tangguhan, bersih Dana yang dibatasi penggunaanya Aset lain-lain
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables
168 ,519
5
172,338
634 ,180 2,597
21a
624,553 339
Related parties Third parties Other receivables
51 ,448 2,260 91 ,003 54 6,279
21b 6 20a
127,661 2,844 81,897 293,723
Related parties Third parties Inventories, net Prepaid taxes
1 9,293
7
22,485
Advances and prepayments
1,325,840
Total Current Assets
915,065 67,201
NON-CURRENT ASSETS Fixed assets, net Deferred charges, net
2,031
Restricted funds Other assets
1,51 5,579
1,994 ,759 51 ,142 44 ,937 2,031
8 9 10 11
Jumlah Aset Tidak Lancar
2,092 ,869
984,297
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
3,60 8,448
2,310,137
TOTAL ASSETS
Laporan Tahunan 2011 PDSI
154
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 1/2 Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
unless otherwise stated) 2011
Catatan/ Notes
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Lancar LIABILITAS TIDAK LANCAR Hutang pajak tangguhan, bersih Taksiran kewajiban imbalan kerja Jumlah Liabilitas Tidak Lancar JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar – 2,000,000 saham dengan nilai nominal Rp2.000.000 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor – 325.934 saham (2010: 325.934 saham) Cadangan umum Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
LIABILITIES AND EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payables 40,595 85,331
1,923,223 5,525 296,074
12 12
56,882 41,990
21d 20b
666,352 16,587
Related parties Taxes payables
13
181,259
Accrued expenses
963,070
Total Current Liabilities
2,350,748
Related parties Third parties Other payables
NON-CURRENT LIABILITIES 7,480
20e
16,317
4,032
14
2,267
Deferred tax liabilities, net Estimated employee benefits obligations
11,512
18,584
Total Non-Current Liabilities
2,362,260
981,654
TOTAL LIABILITIES
651,868 15,514
15 16
651,868 2
(138 ,202) 717,008
16
(10,614) 687,227
EQUITY Share capital Authorised – 2,000,000 shares at par value of Rp2,000,000 (full amount) each Issued and paid-up capital – 325,934 shares (2010: 325,934 shares) General reserve Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings
JUMLAH EKUITAS
1,246,188
1,328,483
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,608,448
2,310,137
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PDSI 2011 Annual Report
155
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 2 Schedule
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011 PENDAPATAN
1,629,013
17
1,402,246
BEBAN POKOK PENDAPATAN Beban langsung Beban penyusutan dan amortisasi
1,084,858
18
685,380
174,760
8,9
80,425
COST OF REVENUE Direct expenses Depreciation expenses and amortisation
765,805
TOTAL COST OF REVENUE
191,076
General and administration expenses
1,429,944
956,881
TOTAL EXPENSES
199,069
445,365
OPERATING INCOME
JUMLAH BEBAN POKOK PENDAPATAN
Beban administrasi dan umum JUMLAH BEBAN LABA USAHA
170,326
1,062 5,889 (7,930) (5,383)
JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN, BERSIH
(6,362)
19
3o
192,707
REVENUES
1,373 9,413 (36,857) (621)
OTHER INCOME/(EXPENSES): Finance income Revenue from penalty, net Foreign exchange loss, net Other expenses, net
(26,692)
TOTAL OTHER EXPENSES, NET
418,673
INCOME BEFORE INCOME TAX
93,071 15,369
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
63,180 (8,837)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN, BERSIH
54,3 43
108,440
INCOME TAX EXPENSE, NET
138,364
310,233
PROFIT FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
138,364
310,233
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA
Laporan Tahunan 2011 PDSI
1,259,618
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN LAIN: Pendapatan keuangan Pendapatan atas denda, bersih Rugi selisih kurs, bersih Bebanlain-lain, bersih
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
156
2010
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
20c 20c
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
-
651,868
-
-
16
PDSI 2011 Annual Report
2
2
-
16
-
564,368
-
15
87,500
(10,614)
-
(10,614)
-
-
-
687,227
310,233
-
-
-
376,994
Total comprehensive income for the year
Changes in equity due to difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Appropriation to general reserve
Additional paid-up capital
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
1,328,483 Balance as at 31 December 2010
310,233
(10,614)
2
564,368
464,494
Balance as at 1 January 2010
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in Modal value from ditempatkan restructuring dan disetor/ transactions of Issued and Cadangan umum/ entities under Saldo laba/ Jumlah ekuitas/ paid-up capital General reserve common control Retained earnings Total equity
Lampiran 3/1 Schedule
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Saldo per 31 Desember 2010
Total laba komprehensif tahun berjalan
Perubahan ekuitas terkait selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Pembentukan cadangan
Tambahan modal disetor
Saldo per 1 Januari 2010
Catatan/ Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
157
651,868
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Saldo per 31 Desember 2011
-
Total laba komprehensif tahun berjalan
-
-
651,868
-
16
Perubahan ekuitas terkait selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah)
15,514
-
-
-
15,512
2
(138,202)
-
-
(127,588)
-
(10 ,614)
717,008
138,364
(93,071)
-
(15,512)
687,227
Total comprehensive income for the year
Dividend
Changes in equity due to difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Appropriation to general reserve
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
1,246,188 Balance as at 31 December 2011
138,364
(93,071)
(127,588)
-
1,328,483 Balance as at 31 December 2010
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in Modal value from ditempatkan restructuring dan disetor/ transactions of Issued and Cadangan umum/ entities under Saldo laba/ Jumlah ekuitas/ paid-up capital General reserve common control Retained earnings Total equity
Lampiran 3/2 Schedule
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
Dividen
16
Pembentukan cadangan
Saldo per 31 Desember 2010
Catatan/ Notes
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Laporan Tahunan 2011 PDSI
158
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 4 Schedule STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI : Penerimaan kas dari pelanggan Penerimaan kas dari pendapatan keuangan Pembayaran kas dari aktivitas operasi lainnya Restitusi pajak Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI : Penambahan aset tetap Dana yang dibatasi penggunaannya Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN : Penerimaan kas dari pemegang saham untuk belanja modal Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan
1,635,353
3d, 5
2010
1,945,484
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES : Cash receipts from customers
1,062
1,373
Cash receipts from finance income Cash paid from other operating activities Receipt from tax refund Cash paid to suppliers Cash paid to employees
3,698 49,497 (1,406,418) (97,371)
9,822 (1,427,679) (100,909)
(153,599)
(163,140)
32,222
264,951
Cash paid for income taxes Net cash flows generated from operating activities
(1,053,284)
(145,478)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES : Addition to fixed assets
(44,937)
-
(1,098,221)
(145,478)
Restricted funds Cash flows used in investing activities
1,053,284
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES : Cash receipt from shareholder for capital expenditures
1,053,284
Net cash flows - provided by financing activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(12,715)
119,473
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
Dampak perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas
8,896
(1,307)
Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
172,338
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT 54,172 THE BEGINNING OF THE YEAR
168,519
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
172,338
Aktivitas pendanaan dan investasi yang tidak mempengaruhi arus kas
Non-cash financing and investing activities
Penambahan hutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa akibat pembagian dividen Setoran modal dalam bentuk aset Transfer aset dari entitas sepengendali
93,071
-
Addition in other liabilities related parties due to dividend declared
-
553,755
Capital contribution in form of assets
177,912
-
Transfer of assets from entity under common control
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
159
PDSI 2011 Annual Report
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/1 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
160
Pendirian perusahaan
1.
GENERAL a.
The Company’s establishment
PT Pertamina Drilling Services Indonesia (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 13 tanggal 13 Juni 2008 oleh Marianne Vincentia Hamdani, S.H., akta pendirian ini telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-39442.AH.01.01 tanggal 8 Juli 2008, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 84 tanggal 17 Oktober 2008.
PT Pertamina Drilling Services Indonesia (the “Company”) was established by virtue of Notarial Deed No. 13 dated 13 June 2008 of Marianne Vincentia Hamdani, S.H., the deed of establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights in Decision Letter No. AHU-39442.AH.01.01 dated 8 July 2008 and was published in the State Gazette No. 84 dated 17 October 2008.
Perusahaan didirikan untuk menjalankan usaha dalam bidang jasa penunjang pemboran minyak dan gas bumi, baik di daratan maupun perairan laut, dan jasa terkait lainnya.
The Company was established to engage in drilling services of oil and gas, both onshore and offshore, and other related services.
Pendirian Perusahaan merupakan tindak lanjut dari diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA, selanjutnya disebut ”Pertamina Lama”) menjadi perusahaan perseroan (Persero).
The Company’s establishment is related with Government Regulation No. 31 of 2003 dated 18 June 2003 regarding the change in the status of Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (PERTAMINA, the “former Pertamina Entity”) to a limited liability company (“Persero”).
Pengalihan bentuk Pertamina Lama menjadi PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”) dituangkan dalam Akta Notaris No. 20 tanggal 17 September 2003 dari Lenny Janis Ishak, S.H., dan telah disahkan melalui keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-24025 HT.01.01.TH.2003 tanggal 9 Oktober 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 93 Tambahan No. 11620 tanggal 21 November 2003.
The change in the status of the former Pertamina Entity to PT Pertamina (Persero) (“Pertamina”) is documented by Notarial Deed No. 20 dated 17 September 2003 of Lenny Janis Ishak, S.H., which was approved by the Ministry of Law and Human Rights in Decision Letter No. C-24025 HT.01.01. TH.2003 dated 9 October 2003 and published in Supplement No. 11620 to the State Gazette No. 93 dated 21 November 2003.
Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 9 dari Marianne Vincentia Hamdani, S.H., tanggal 10 Agustus 2010 tentang Perubahan Susunan Dewan Komisaris.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 9 from Marianne Vincentia Hamdani, S.H., dated 10 August 2010 regarding Change in Board of Commisioners Composition.
Area operasi pemboran perusahaan berada pada lokasi sebagai berikut: Sumatera bagian Utara - Nangroe Aceh Darussalam Sumatera bagian Tengah - Jambi Sumatera bagian Selatan - Prabumulih Jawa bagian Barat – Cirebon
Drilling operation areas of the Company were as follows: North of Sumatera - Nangroe Aceh Darussalam Central of Sumatera - Jambi South of Sumatera - Prabumulih West of Java - Cirebon
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/2 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) UMUM (lanjutan) b.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
GENERAL (continued) b. Commissioners, Directors, and Employees
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
The composition of the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors as at 31 December 2011 and 2010 were as follows:
2011 dan/and 2010 Mohamad Afdal Bahaudin Subarkah Kustowo Suyartono
Direksi: Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Pemasaran dan Pengembangan Direktur Keuangan dan Administrasi
Amran Anwar Faried Rudiono Adi Harianto Made Mahendra Budhi
2.
Board of Directors: President Director Director of Operations Director of Marketing and Business Development Director of Finance and Administration
Based on a circular shareholder resolution dated 30 December 2011, the shareholders approved the resignation of Made Mahendra Budhi as Finance and Administration Director effective from 1 January 2012. As at the completion date of this financial statement, the Company’s President Director acts as the interim Finance and Administration Director.
Berdasarkan keputusan sirkuler pemegang saham tanggal 30 Desember 2011, para pemegang saham menerima pengunduran diri Made Mahendra Budhi dari jabatannya sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi terhitung sejak tanggal 1 Januari 2012. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Direktur Utama Perusahaan menjadi Pejabat Sementara Direktur Keuangan dan Administrasi. c.
Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Commissioner
Domisili
c. Principal address
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Menara Standard Chartered Lantai 15 - 16, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 164, Jakarta Selatan.
The Company’s head office is located at th th Menara Standard Chartered 15 - 16 floor, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 164, South Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai 372 karyawan (2010: 311 karyawan), dimana 104 karyawan (2010: 115 karyawan) adalah karyawan Pertamina dengan status diperbantukan kepada Perusahaan dan 268 karyawan (2010: 196 karyawan) adalah karyawan tetap Perusahaan (tidak diaudit).
As at 31 December 2011 the Company had 372 employees (2010: 311 employees), for which 104 employees (2010: 115 employees) were Pertamina’s employees seconded to the Company and the remaining 268 employees (2010: 196 employees) were employees directly hired by the Company (unaudited).
PENGALIHAN KEPENTINGAN
HAK,
KEWAJIBAN
DAN
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Pertamina No. KPTS-13/C00000/2010-S0 tanggal 28 Januari 2010, kegiatan pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan seluruh aset penunjang dalam bidang jasa pemboran minyak dan gas bumi, baik di daratan maupun perairan laut, dan jasa terkait lainnya dialihkan dari Pertamina kepada Perusahaan efektif sejak tanggal 1 Juli 2008.
2.
TRANSFER OF RIGHTS, OBLIGATIONS AND INTERESTS In accordance with Pertamina’s President Director’s Decision Letter No. KPTS13/C00000/2010-S0 dated 28 January 2010, the management, operations and maintenance of all assets for drilling activities, both in onshore and offshore, and other related services were transferred from Pertamina to the Company effective since 1 July 2008.
161
PDSI 2011 Annual Report
1.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/3 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PENGALIHAN HAK, KEWAJIBAN KEPENTINGAN (lanjutan)
DAN
2. TRANSFER OF RIGHTS, OBLIGATIONS AND INTERESTS (continued)
Penggunaan aset tetap milik Pertamina oleh Perusahaan dilakukan berdasarkan Perjanjian Sewa Aset antara Pertamina dengan Perusahaan No. 122/C00000/2009-SO tanggal 2 Februari 2009 antara Pertamina dengan Perusahaan yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 atau sampai dengan tanggal efektif berlakunya pengalihan aset tetap dari Pertamina kepada Perusahaan, mana yang terjadi lebih dahulu. Biaya sewa yang dikenakan oleh Pertamina kepada Perusahaan sesuai dengan perjanjian sewa operasi tersebut adalah sebesar biaya depresiasi aset tetap tersebut selama periode berjalan.
The use of Pertamina’s fixed assets by the Company is based on Asset Lease Agreement No. 122/C00000/2009-SO dated 2 February 2009 between Pertamina and the Company, which is effective from 1 July 2008 through 31 December 2009 or from the effective date of transfer of Pertamina’s fixed assets to the Company, whichever occurs first. The lease charge under the operating lease agreement with Pertamina is equal to Pertamina’s fixed assets depreciation expense for the period.
Sesuai Akta Notaris No.26 dan 27 tanggal 28 Juni 2010 dari Lenny Janis Ishak, S.H., Pertamina mengalihkan aset-aset tersebut kepada Perusahaan sebagai bentuk tambahan setoran modal Pertamina kepada Perusahaan. Pengalihan aset tersebut efektif berlaku sejak 30 Juni 2010 (Catatan 16). 3.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
162
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Based on Notary Deed No. 26 and 27 dated 28 June 2010 of Lenny Janis Ishak, S.H., Pertamina transferred its assets to the Company as additional paid in capital of Pertamina to the Company (“inbreng assets ”). This inbreng asset was effective on 30 June 2010 (Note 16).
3. SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan Perusahaan telah disusun oleh Dewan Direksi dan diselesaikan pada tanggal 28 Februari 2012.
These financial statements of the Company were prepared by the Board of Directors and completed on 28 February 2012.
Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikan, diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang dianut oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian financial accounting standards. The significant accounting principles were applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended 31 December 2011 and 2010 by the Company, and are as follows:
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan
Basis of preparation
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali aset keuangan yang tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The financial statements have been prepared under the historical cost, except for available for sale financial assets and financial assets and liabilities which were measured at fair value through profit or loss.
Di tahun 2011, Perusahaan telah mengubah metode penyusunan laporan arus kas dari metode tidak langsung menjadi metode langsung. Oleh karena itu, laporan arus kas 2010 telah disesuaikan oleh manajemen dengan tidak ada pengaruh terhadap arus kas operasi Perusahaan.
In 2011, the Company has changed the cash flows method from the indirect method to the direct method. Therefore, the statement of cash flows for the year 2010 was adjusted and did not impact on the Company’s operating cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/4 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a.
Dasar penyusunan (lanjutan)
laporan
keuangan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (”IDR”), kecuali dinyatakan lain. b.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
PSAK 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”
Basis of preparation (continued) Figures in the financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah (”IDR”), unless otherwise specified.
b.
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards On 1 January 2011, the Company adopted new and revised statements of financial accounting standards (“SFAS”) and interpretations of statement of financial accounting standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Company’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Pada tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru dan revisi yang efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
-
ACCOUNTING
-
SFAS 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”
Standar yang direvisi melarang penyajian penghasilan dan beban (yakni “perubahan ekuitas nonpemilik”) dalam laporan perubahan ekuitas, mengharuskan “perubahan ekuitas nonpemilik” disajikan terpisah dari perubahan ekuitas pemilik. Seluruh “perubahan ekuitas nonpemilik” disajikan dalam suatu laporan kinerja.
The revised standard prohibits the presentation of items of income and expense (that is “nonowner changes in equity”) in the statement of changes in equity, requiring “non-owner changes in equity” to be presented separately from owner changes in equity. All “non-owner changes in equity” are required to be shown in a performance statement.
Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan pendapatan komprehensif) atau dua laporan (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif). Seluruh penghasilan dan beban disajikan sebagai bagian aktivitas normal entitas.
Entities can choose whether to present one performance statement (the statement of comprehensive income) or two statements (the income statement and statement of comprehensive income). All items of income or expenses are to be presented as arising from the entity’s ordinary activities.
Jika entitas menyajikan kembali atau mereklasifikasi informasi komparatif, entitas harus menyajikan laporan posisi keuangan yang disajikan kembali pada awal periode komparatif di samping penyajian laporan posisi keuangan pada akhir periode berjalan dan periode komparatif.
Where entities restate or reclassify comparative information, they will be required to present a restated statement of financial position as at the beginning comparative period in addition to the current requirement to present balance sheets at the end of the current period and comparative period.
Perusahaan memilih menyajikan satu laporan. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan yang disyaratkan oleh standar.
The Company has elected to present one statement. The financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
163
PDSI 2011 Annual Report
3.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/5 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
-
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)
b.
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
-
SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”
Standar memperjelas pedoman pengungkapan pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak berelasi. Standar menjelaskan bahwa personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, yang mewajibkan pengungkapan jumlah dan kategori remunerasi dan kompensasi kepada personil manajemen kunci. Standar juga mewajibkan pengungkapan atas transaksi dan saldo terkait dengan entitas yang berelasi dengan Pemerintah. Perusahaan telah melakukan evaluasi ulang mengenai pihak berelasi sesuai dengan standar ini dan memastikan laporan keuangan telah disusun berdasarkan ketentuan pengungkapan yang direvisi.
The standard enhances the guidance for disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments. It makes clear that a member of the key management personnel is a related party, which in turn requires the disclosure of each category of remuneration and compensation of the key management personnel. The standard also requires disclosures of transactions with Governmentrelated entities and outstanding balances with those entities. The Company has re-evaluated its related party relationships in accordance with this standard and ensured the financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi dan pencabutan standar berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek material terhadap laporan keuangan:
The adoption of these new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”
PSAK 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” PSAK 19 (Revisi 2010), “Aset Tak berwujud” PSAK 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”
164
Laporan Tahunan 2011 PDSI
SFAS 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows” SFAS 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” SFAS 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” SFAS 5 (Revised 2009), “Operating Segment” SFAS 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period” SFAS 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures” SFAS 15 (Revised 2009), “Investments in Associates” SFAS 19 (Revised 2010), “Intangible Assets” SFAS 22 (Revised 2010), “Business Combinations” SFAS 23 (Revised 2010), “Revenue” SFAS 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” SFAS 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” SFAS 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/6 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)
PSAK 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” ISAK 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” ISAK 10, “Program Loyalitas Pelanggan” ISAK 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” ISAK 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” ISAK 14, “Aset Tak berwujud – Biaya Situs Web” ISAK 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
SFAS 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” ISFAS 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities” ISFAS 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” ISFAS 10, “Customer Loyalty Programs” ISFAS 11, “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” ISFAS 12, “Jointly Controlled Entities-NonMonetary Contributions by Venturers” ISFAS 14, “Intangible Assets - Website Costs” ISFAS 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”
Pencabutan standar dan interpretasi ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak material atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
The withdrawals of these standards and interpretations did not result in significant changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial year:
PSAK 6, “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” PSAK 21, “Akuntansi Ekuitas” PSAK 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Entitas Anak atau Asosiasi” ISAK 1, “Penentuan Harga Pasar Dividen”
ISAK 2, “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemegang Saham”
ISAK 3, “Akuntansi atas Sumbangan atau Bantuan”
Pemberian
SFAS 6, “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities” SFAS 21, “Accounting for Equity” SFAS 40, “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiaries or Associates” ISFAS 1, “Determining Market Price of Dividends” ISFAS 2, “Presentation of Capital in the Balance Sheet and Subscription Receivables” ISFAS 3, “Accounting for Donations or Endowment”
Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2012:
The following new and revised accounting standards and interpretations have been published and are mandatory for financial years beginning on or after 1 January 2012:
PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” PSAK 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian”
SFAS 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” SFAS 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” SFAS 28 (Revised 2010), “Accounting for Loss Insurance”
165
PDSI 2011 Annual Report
3.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/7 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)
Laporan Tahunan 2011 PDSI
166
PSAK 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” PSAK 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” PSAK 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” PSAK 45 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” PSAK 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba Per Saham” PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
SFAS 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”
SFAS 34 (Revised 2010), “Construction Contracts” SFAS 36 (Revised 2010), “Accounting for Life Insurance” SFAS 45 (Revised 2010), “Financial Reporting for Non-Profit Organisations” SFAS 46 (Revised 2010), “Income Taxes”
PSAK 62, “Kontrak Asuransi” PSAK 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” PSAK 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK 15 – PSAK 24, “Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”
ISAK 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam ekonomi hiperinflasi” ISAK 20, “Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” ISAK 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK 23, “Sewa Operasi – Insentif” ISAK 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”
SFAS 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” SFAS 53 (Revised 2010), “Share-Based Payments” SFAS 56 (Revised 2010), “Earnings per Share” SFAS 60, “Financial Instruments: Disclosures” SFAS 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance” SFAS 62, “Insurance Contracts” SFAS 63, “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” SFAS 64, “Exploration and Evaluation of Mineral Resources” ISFAS 13, “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” ISFAS 15 – SFAS 24, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction ISFAS 16, “Service Concession Arrangements” ISFAS 18, “Government Assistance — No Specific Relation to Operating Activities” ISAK 19, “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” ISAK 20, “Income Taxes—Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” ISAK 22, “Service Concession Arrangements: Disclosure” ISAK 23, “Operating Leases – Incentives” ISAK 24 - Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a lease”
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/8 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
The following withdrawals of accounting standards and interpretations have been published and are mandatory for the financial year beginning on or after 1 January 2012:
PSAK 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” PSAK 27, “Akuntansi Koperasi” PSAK 29, “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” PSAK 39, “Akuntansi Kerja Sama Operasi” PSAK 52, “Mata Uang Pelaporan” ISAK 4, “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs”
Perusahaan masih menganalis is dampak standar dan interpretasi baru/revisi serta pencabutan standar dan interpretasi tersebut terhadap laporan keuangan. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Kas dan setara kas
SFAS 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies” SFAS 27, “Accounting for Cooperatives” SFAS 29, “Accounting for Oil and Gas”
SFAS 39, “Accounting for Joint Operations”
SFAS 52, “Reporting Currencies” ISFAS 4, “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences”
The Company is still assessing the impact of these new or revised SFAS and ISFAS and withdrawals of those standards and interpretations on the financial statements. c.
Related parties transactions The Company enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 “Related Party Disclosures”. All significant transactions and balances with related parties have been disclosed in the notes to these financial statements, including transactions with Government-related entities.
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak berelasi”. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian, termasuk transaksi dengan entitas yang berelasi dengan Pemerintah. d.
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
Pencabutan standar akuntasi dan interpretasi berikut ini telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2012:
c.
ACCOUNTING
d.
Cash and cash equivalents
Pada laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, bank dan semua deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan setelah dikurangi cerukan. Pada laporan posisi keuangan, cerukan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.
In the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanya disajikan sebagai “Dana yang Dibatasi Penggunaannya”. Bila dana tersebut akan digunakan dalam waktu satu tahun atau kurang maka akan disajikan sebagai asset lancar dan bila jatuh tempo lebih dari satu tahun disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar.
Cash and cash equivalents which are restricted for certain use are presented as “Restricted funds”. If the funds are expected to be used within one year or less, they are classified as part of current assets and if the funds are not going to be used within the next one year, they are classified as part of non-current assets.
167
PDSI 2011 Annual Report
3.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/9 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
f.
g.
Piutang Usaha
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
168
Trade receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customer for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.
Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less provision for impairment.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan dicatat berdasarkan metode ratarata tertimbang dan nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Inventories are stated at the lower of weighted average cost and net realisable value. A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
Penyisihan penurunan nilai persediaan usang, tidak terpakai, dan lambat pergerakannya dilakukan berdasarkan analisa manajemen terhadap kondisi material tersebut pada akhir tahun.
An allowance for obsolete, unusable and slowmoving inventories is provided based on management’s analysis of the condition of such materials at the end of the year.
Biaya dibayar di muka
g.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama periode manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan peruntukannya. h.
ACCOUNTING
Aset Tetap
Prepayments Prepaid expenses are amortised on a straightline basis over the estimated beneficial periods of the prepayments.
h.
Property, plant and equipment
Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada.
Fixed assets are stated at accumulated depreciation and losses, if any.
cost less impairment
Termasuk ke dalam biaya perolehan adalah biaya penggantian sebagian aset tetap dan biaya pinjaman untuk proyek konstruksi jangka panjang jika kriteria pengakuan terpenuhi. Demikian pula, ketika major inspection dilakukan, biayanya diakui sebagai nilai aset tetap sebagai biaya penggantian, jika kriteria pengakuan terpenuhi. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laporan laba-rugi dalam periode dimana biayabiaya tersebut terjadi.
Acquisition cost includes the cost of replacing part of fixed assets and borrowing costs for long-term construction projects if the recognition criteria are satisfied. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognised in the carrying amount of the fixed assets as a replacement cost if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/10 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
h.
Aset Tetap (lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
ACCOUNTING
Property, plant and equipment (continued) Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Instalasi Bangunan Harta Bergerak Tanah dan berdasarkan disusutkan.
5 - 20 40 5 - 10
Installations Buildings Moveable equipments
hak atas tanah dinyatakan biaya perolehan dan tidak
Land and land rights are stated at cost and are not amortised.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai sisa, umur manfaat dan metode penyusutan ditinjau ulang dan disesuaikan secara prospektif sebagaimana mestinya.
At each financial year end, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed and adjusted prospectively, as appropriate.
Nilai aset dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai biaya tahun berjalan.
Asset values are reviewed for any impairment and possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered. Impairment of asset is recognised as a charge to current year operations.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan di laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to the statement of income in the year the asset is derecognised.
Aset dalam penyelesaian
Assets under construction
Aset dalam penyelesaian merupakan biayabiaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan dan akuisisi aset tetap dan biaya-biaya lainnya. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dan siap digunakan. Biaya pinjaman yang terjadi untuk mendanai aset dalam penyelesaian dikapitalisasi selama periode sampai dengan proses pembangunan aset selesai.
Assets under construction represents costs for the assets and acquisition of fixed assets and other costs, for which costs are transferred to the relevant asset account when the asset is completed and ready to use. Borrowing costs incurred specifically to fund assets under construction are capitalised during the period up to completion of the respective assets.
169
PDSI 2011 Annual Report
3.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/11 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
170
Sewa
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Leases
Suatu sewa dimana porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset masih tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan ke laporan laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to the statements of income on a straight-line basis over the period of the lease.
Sewa aset tetap dimana Perusahaan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewa atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Company substantially has all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the commencement of the lease term based on the fair value of the leased property or, if lower the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan penyusutan aset tetap yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan memiliki aset tersebut pada akhir masa sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate of interest on the outstanding finance balance. The interest element of the finance cost is charged to the statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets. If there is no reasonable certainty that the Company will hold the ownership by the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau yang mengandung, sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Apabila perjanjian mengandung sewa, Perusahaan akan menilai apakah perjanjian sewa tersebut adalah sewa pembiayaan atau sewa operasi. Sewa yang mengalihkan secara substansial kepada lessee seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan, sebaliknya akan diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. If an arrangement contains a lease, the Company will asses whether the lease is a finance or operating lease. Leases that transfer substantially to the lessee all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases, otherwise they are classified as operating leases.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/12 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
j.
Beban tangguhan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
l.
Penurunan nilai aset non keuangan
Deferred charges Expenditures which are considered to provide benefits in future periods are recorded as deferred charges and amortised using the straigh-line method over the useful life of these expenditures.
Biaya-biaya yang dianggap memberikan manfaat di masa mendatang dicatat sebagai biaya yang ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat dari biaya-biaya tersebut.
k.
ACCOUNTING
k. Impairment of non-financial assets
Evaluasi terhadap aset jangka panjang dilakukan pada setiap tanggal neraca untuk mengetahui adanya penurunan nilai ketika terjadi peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat terpulihkan. Jika terdapat kondisi seperti yang digambarkan di atas, nilai terpulihkan dari aset diestimasi. Nilai terpulihkan dari aset ditentukan berdasarkan nilai yang lebih besar antara nilai jual aset bersih dan nilai pakainya.
Long-lived assets are reviewed at each balance sheet date for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. If any such indication exists, the asset’s recoverable amount is estimated. The recoverable amount of an asset is determined as the greater of an asset’s net selling price and value in use.
Kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai diakui ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas melebihi nilai yang terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba-rugi periode berjalan.
An impairment loss is recognized whenever the carrying amount of the asset or its cashgenerating unit exceeds its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the current period’s statements of comprehensive income.
Nilai tercatat aset dimana kerugian penurunan nilai telah diakui akan dipulihkan tidak melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali dan kerugian penurunan nilai dibalik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai aset yang terpulihkan sejak terakhir kerugian penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai dibalik sepanjang nilai tercatat dari aset tidak melebihi nilai tercatat yang seharusnya, setelah dikurangi penyusutan, deplesi atau amortisasi, dan tidak tercatat adanya kerugian penurunan nilai yang diakui.
The carrying amount of an asset for which an impairment loss has been recognised is increased to not more than its recoverable amount and an impairment loss is reversed if there has been a change in the estimate used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognised. An impairment loss is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, depletion or amortisation, if no impairment loss had been recognised.
Hutang usaha dan hutang lain-lain Hutang usaha dan hutang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada harga perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Hutang dikelompokkan sebagai kewajiban lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, hutang usaha tersebut disajikan sebagai kewajiban tidak lancar.
l.
Trade and other payables Trade and other payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method. Payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as noncurrent liabilities.
171
PDSI 2011 Annual Report
3.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/13 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
m.
n.
Pengakuan pendapatan dan beban
Laporan Tahunan 2011 PDSI
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Revenue and expense recognition
Pendapatan usaha berasal dari penjualan jasa pengeboran setelah dikurangi potongan penjualan, dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).
Revenue is recognised from the sale of drilling services, net of trade allowances, and Value Added Tax (“VAT”).
Bila suatu transaksi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal neraca dengan mengacu pada kondisi berikut:
When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction is recognised by reference to the stage of completion of transaction at the balance sheet date. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all the following conditions are met:
- jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; - besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Perusahaan - tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan - biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
-
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated reliably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable.
Beban diakui pada saat terjadi berdasarkan konsep akrual.
Expenses are recognised when incurred on an accrual basis.
Program pensiun dan imbalan kerja (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja
172
3.
the amount of revenue can be measured reliably; - it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Company - the stage of completion of the transaction at the balance sheet date can be measured reliably; and - the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
n.
Pension plan and employee benefits (i)
Post–retirement benefit obligation
Program imbalan pascakerja dapat diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, bergantung pada substansi ekonomis syarat dan kondisi utama program tersebut.
Post-retirement benefit plans are classified as either defined contribution plans or defined benefit plans, depending on the economic substance of the plan as derived from its principal terms and conditions.
Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu atau lebih faktor seperti usia, masa kerja, dan kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines the amount of pension benefit that an employee will receive on retirement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/14 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Program pensiun dan imbalan kerja (lanjutan)
(i) Kewajiban (lanjutan)
imbalan
pasca
masa
kerja
n.
Pension plan and employee benefits (continued) (i)
Post–retirement (continued)
benefit
obligation
Program iuran pasti adalah program imbalan pascakerja yang mewajibkan perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada (dana) entitas terpisah, sehingga perusahaan tidak memiliki kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pascakerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode berjalan dan periode lalu.
A defined contribution plan is a postretirement benefit plan under which an enterprise pays fixed contributions into a separate entity (a fund) and will have no legal or constructive obligation to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employee benefits relating to employee service in the current and prior periods.
Perusahaan menerima pembebanan biaya jasa kini atas kewajiban pensiun dan imbalan kerja untuk karyawan Pertamina yang statusnya diperbantukan ke Perusahaan.
The Company is charged for current service costs for pension and other employee benefit obligations for Pertamina employees seconded to the Company.
Perusahan memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawan tetap (yang statusnya bukan perbantuan) sesuai dengan Kontrak Kerja Bersama (“KKB”). Imbalan pasca kerja karyawan diakui berdasarkan ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-Undang”) atau program imbalan pasca kerja Perusahaan, mana yang lebih tinggi. Karena Undang-undang Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun pada dasarnya UndangUndang Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti.
The Company provides postemployment benefits covering all of its permanent employees (direct hired employees) in accordance with its employment agreement (the “KKB”).The Company post-employment benefits are recognised in accordance with Labour Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (the “Labour Law”), or the KKB, whichever benefit is higher. Since the Labour Law or the KKB sets a formula to determine the minimum amount of benefits, in substance the Labour Law or the KKB represents a defined benefit plan.
173
PDSI 2011 Annual Report
3.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/15 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
Program (lanjutan)
pensiun
dan
imbalan
kerja
(i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
Laporan Tahunan 2011 PDSI
174
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. Pension plan (continued) (i)
and
Post–retirement (continued)
ACCOUNTING
employee
benefit
benefits
obligation
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projectedunit-credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of the defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected–unit-credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension liability.
Beban yang diakui di laporan laba rugi komprehensif termasuk biaya jasa kini, beban bunga, amortisasi biaya jasa lalu, dan amortisasi keuntungan dan kerugian aktuaria.
Expense charged to the statement of comprehesive income includes the current service cost, interest expense, amortisation of past service cost and amortization of actuarial gains and losses.
Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan pada program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Past-service costs are recognised immediately in the statement of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In the case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, apabila melebihi 10% dari nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca, dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba-rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja para karyawan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions, when exceeding 10% of the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date, are charged or credited to the statement of comprehensive income over the average remaining service lives of the employees.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/16 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n.
Program (lanjutan) (ii)
pensiun
dan
imbalan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
kerja
n.
Pension plan (continued)
Pesangon pemutusan kontrak kerja
(ii)
Penjabaran mata uang asing
employee
benefits
Termination benefits Termination benefits are payable when an employee’s contract is terminated by the Company before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The Company recognises the termination benefits when it is demonstrably committed to either terminating the employment of current employees according to a detailed formal plan without realistic possibility of withdrawal; or providing termination benefits as a result of an offer made to encourage voluntary redundancy. Benefits falling due more than 12 months after the end of the reporting period are discounted to their present value.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya oleh Perusahaan sebelum tanggal pensiun normal atau ketika karyawan menerima penawaran pengunduran diri secara sukarela sebagai ganti dari manfaat yang diterima. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya baik untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai hasil dari penawaran yang diberikan untuk mendorong pemberhentian secara sukarela. Pesangon yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan akan didiskonto ke nilai kini. o.
and
ACCOUNTING
o.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah dijabarkan menjadi Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksitransaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the statements of income.
Kurs yang digunakan pada tanggal neraca, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
At the balance sheet date, the exchange rate used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, were as follows (Rupiah full amount):
2011 Dolar Amerika Serikat (“US$”)
9,068
2010 8,991
US Dollars (“US$”)
175
PDSI 2011 Annual Report
3.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/17 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
p.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
176
Pajak Penghasilan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Income Tax
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang langsung dicatat ke ekuitas. Pada kasus ini, beban pajak juga dicatat secara langsung di ekuitas.
The income tax expense comprises current and deferred income tax. The tax expense is recognised in the statements of comprehensive income, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case the tax expense is also recognised directly in equity.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode kewajiban neraca. Akan tetapi, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak. Tarif pajak yang digunakan oleh Perusahaan untuk menghitung pajak penghasilan tangguhan adalah tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku.
Deferred income tax is recognised using the balance sheet liability method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, the deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liabilty in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. The tax rate used to calculate the deferred income tax is the current or substantially enacted tax rate.
Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai.
Deferred tax assets relating to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against the future tax benefits and unused tax losses can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika dalam hal Perusahaan mengajukan banding: (1) pada saat hasil dari banding tersebut ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap kewajiban perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain yang serupa dengan kasus yang sedang dalam proses banding, berdasarkan keputusan Pengadilan Pajak atau Makamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses banding tersebut menjadi tidak pasti, maka pada saat tersebut kewajiban perpajakan berdasarkan jumlah yang sedang dibanding akan diakui.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment letter is received or, for assessment amounts appealed against by the Company, when: (1) the result of the appeal is determined, unless there is significant uncertainty as to the outcome of such appeal, in which event the impact of the amendment of the tax obligations based on an assessment is recognised at the time of making such appeal, or (2) at the time based on knowledge of developments in similar cases involving matters appealed, based on rulings by the Tax Court or the Supreme Court, that a positive appeal outcome is adjudged to be significantly uncertain, in which event the impact of an amendment of tax obligations based on assessment amounts appealed is recognised.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/18 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Aset dan kewajiban keuangan q.1. Aset keuangan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities q.1. Financial assets
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Company classifies its financial assets into the categories of: (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) held-to-maturity investments, (iii) loans and receivables and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Company has transferred substantially all risks and rewards of ownership.
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i) Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan di dalam laporan laba rugi di dalam periode terjadinya.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial assets is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are financial guarantee contracts or designated and effective hedging instruments. Gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are presented in the statements of income in the period in which they arise.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba-rugi komprehensif, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya.
Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the statements of comprehensive income, and subsequently carried at fair value.
177
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/19 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) q.1. Aset keuangan (lanjutan) (ii)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
q.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) q.1.Financial assets (continued) (ii) Held-to-maturity investments Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and fixed maturities that the Company has the positive intention and ability to hold the financial assets to their maturity, except for:
(a)
(a) investments that upon initial recognition are designated as financial assets at fair value through profit or loss;
(c)
Laporan Tahunan 2011 PDSI
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
(b)
178
3.
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang.
(b) investments that are designated in the category of available-forsale; and (c) investments that meet the definition of loans and receivables.
Investasi ini dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
These investments are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of them within 12 months of the end of the reporting period.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Held-to-maturity investments are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.
Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif diakui di dalam laporan laba-rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan lain-lain.
Interest on the investments calculated using the effective interest method is recognised in the statements of comprehensive income as part of other income.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/20 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) q.1. Aset keuangan (lanjutan) (iii) Pinjaman dan piutang
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) q.1. Financial assets (continued) (iii)
Loans and receivables
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka dimasukkan di dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and not quoted in an active market. They are included in current assets, except for those with maturities more than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as noncurrent assets.
Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman atau piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi. Mereka dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
(iv)
Available-for-sale financial assets Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or that are not classified as loans or receivables, held-to-maturity investments and financial assets at fair value through profit or loss. They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
179
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/21 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) q.1. Aset keuangan (lanjutan) (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
q. Financial assets and liabilities (continued) q.1. Financial assets (continued) (iv) Available-for-sale (continued)
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian diakui melalui laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas diakui dalam laporan laba rugi. q.2. Kewajiban keuangan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
180
ACCOUNTING
financial
assets
Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial assets are carried at fair value, with gains or losses recognised in the statements of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised. If the available-for-sale financial assets are impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statements of changes in equity is recognised in the statements of income.
q.2. Financial liabilities
Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat kewajiban keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi kewajiban keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut berakhir yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company classifies its financial liabilities into the categories of: (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities carried at amortised cost. The classifi cation depends on the purpose for which the financial liabilities were acquired. Management determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are derecognised when they are extinguished, which means the obligation specified in the contract is discharged, cancelled or expires.
(i)
(i)
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam jangka pendek.
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities held for trading. A financial liability is classified in this category if incurred principally for the purpose of repurchasing it in the short-term.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/22 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) q.2. Kewajiban keuangan (lanjutan) (i)
(ii)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued) q.2. Financial liabilities (continued)
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
(i) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi.
Financial liabilities carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value and subsequently carried at fair value, with gains or losses recognised in the statements of income.
Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
(ii) Financial liabilities carried at amortised cost
Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss, are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs.
Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Mereka dimasukkan di dalam kewajiban lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Kewajiban keuangan ini diklasifikasikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Subsequently, financial liabilities are carried at amortised cost using the effective interest method. They are included in current liabilities, except for maturities more than 12 months after the end of the reporting period. These financial liabilities are classified as non-current liabilities.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognised in the statement of comprehensive income when the financial liabilities are derecognised or impaired, as well as through the amortisation process.
q.3. Saling hapus keuangan
antar
instrumen
Aset keuangan dan kewajiban keuangan disajikan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam neraca jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.
q.3. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.
181
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/23 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r.
Penurunan nilai dari aset keuangan r.1. Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
Impairment of financial assets r.1. Assets carried at amortised cost
At each balance sheet date, the Company assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan Perusahaan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi:
The criteria that the Company uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include:
-
-
significant financial difficulty of the issuer or obligor;
-
a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments;
-
the lenders, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lenders would not otherwise consider;
-
it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation;
-
the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including:
-
-
-
Laporan Tahunan 2011 PDSI
r.
ACCOUNTING
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
-
182
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
-
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; peminjam , dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
-
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/24 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
r.
Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
keuangan
r.1. Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
r.1. Assets carried (continued)
at
amortised cost
adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s orig inal effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognised in the statements of income.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipuli hkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba-rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognise d (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss will be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal will not result in carrying of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment reversed. The reversal amount will be recognised in the statement of comprehensive income.
183
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/25 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
keuangan
r.2. Aset yang tersedia untuk dijual
Laporan Tahunan 2011 PDSI
184
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
r.2. Assets classified as available-for-sale
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi komprehensif meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumul atif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi komprehensif.
When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the assets are impaired, the cumulative loss that had been recognised in the equity will be reclassified from equity to the statement of comprehensive income even though the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss that is reclassified from equity to the statement of comprehensive income will be the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the statement comprehensive of income.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba-rugi.
The impairment losses recognised in the statements of income for an investment in an equity instrument classified as available-for-sale will not be reversed through statement of income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occuring after the impairment loss was recognised in the statements of income, the impairment loss is reversed through the statement of comprehensive income.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/26 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
s. Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-ofinterests).
Restructuring transactions among entities under common control are accounted for using the pooling-of-interests method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas dalam neraca.
The difference between the transfer price and the book value of each restructuring transaction among entities under common control is recorded under the account “difference in value from restructuring transactions of entities under common control” in the equity section of the balance sheet.
Saldo akun “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dapat berubah pada saat:
The balance of the account “difference in value from restructuring transactions of entities under common control” can change when:
(i)
adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; (ii) adanya peristiwa kuasi reorganisasi; (iii) hilangnya status sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau (iv) pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali.
(i)
there are reciprocal transactions between entities under common control; (ii) there is quasi-reorganisation; (iii) “under common control” status is lost between transacting entities; or (iv) there is a transfer of the assets, liabilities, share or other ownership instruments that has caused the difference in value from restructuring transactions of entities under common control to another party that is not under common control.
Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang disebabkan oleh (i), saldo yang ada akan disalinghapuskan dengan transaksi baru, sehingga menimbulkan saldo baru.
When changes in the balance of this account result from point (i), the existing balance is netted-off with the new transaction, hence creating a new balance for the account.
Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang disebabkan oleh (ii), saldo yang ada akan digunakan untuk menghilangkan atau menambah saldo negatif akun laba ditahan.
When changes in the balance of the account come from point (ii), the balance is used to eliminate or add to the negative retained earnings balance.
Jika terjadi perubahan atas saldo akun ini yang disebabkan oleh (iii), atau (iv), saldo yang ada diakui sebagai laba atau rugi yang terealisasi.
When changes in the balance of the account come from points (iii) or (iv), the balance is recognised as realised gain or loss.
185
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/27 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
186
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
The preparation of the Company’s financial statements requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expense, assets and liabilities, and the disclosure of contigent liabilities, at the end of the reporting period.
Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
Estimates and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances. Actual results may differ from these estimates. The estimates and assumptions that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
Perusahaan membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi akuntansi yang dihasilkan, menurut definisi, jarang yang sama dengan hasil aktualnya. Estimasi dan asumsi yang secara signifikan berisiko menyebabkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas selama 12 bulan ke depan dipaparkan di bawah ini.
The Company makes estimates and assumptions concerning the future. The resulting accounting estimates will, by definition, seldom equal the related actual results. The estimates and assumptions that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next 12 months are addressed below.
-
-
Kewajiban pensiun
Pension obligation
Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan berdasarkan basis dari aktuaria dengan menggunakan sejumlah asumsi. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya (pendapatan) bersih untuk pensiun termasuk tingkat diskonto, perubahan remunerasi masa depan, tingkat pengurangan karyawan, tingkat harapan hidup dan periode sisa yang diharapkan dari masa aktif karyawan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat atas kewajiban pensiun.
The present value of the pension obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate, future remuneration changes, employee attrition rates, life expectancy and expected remaining periods of service of employees. Any changes in these assumptions will have an impact on the carrying amount of pension obligation.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada setiap akhir tahun. Tingkat suku bunga inilah yang digunakan untuk menentukan nilai kini dari estimasi arus kas keluar masa depan yang dibutuhkan untuk memenuhi kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Perusahaan mengggunakan tingkat suku bunga obligasi korporat berkualitas tinggi (atau obligasi pemerintah, dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo kewajiban pensiun yang bersangkutan. Asumsi kunci lainnya untuk kewajiban pensiun didasarkan sebagian pada kondisi pasar saat ini.
The Company determines the appropriate discount rate at the end of each year. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligation. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the interest rates of high-quality corporate bonds (or government bonds, if there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension obligation. Other key assumptions for pension obligation benefits are based in part on current market conditions.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/28 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) -
Pajak Penghasilan
-
4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) -
ESTIMATES
AND
Income taxes
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang hasil pajak akhirnya tidak pasti. Perusahaan mengakui liabilitas untuk area audit pajak yang diantisipasi berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan terutang Jika hasil pajak final berbeda dengan jumlah yang sudah dicatat, selisihnya akan mempengaruhi aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan pada periode ditentukannya hasil pajak tersebut.
Significant judgement is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. The Company recognizes liabilities for anticipated tax audit issues based on estimates whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the current and deferred tax income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari perbedaan temporer, diakui hanya apabila dianggap lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, dimana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan bergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini bergantung pada estimasi pendapatan jasa pengeboran, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen lainnya di masa depan.
Deferred tax assets, including those arising from temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of sales of drilling service, operating costs, capital expenditure, dividends and other capital management transactions in the future.
Penyusutan
- Depreciation
Perusahaan mencatat nilai aset tetap dengan nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penurunan nilai. Nilai perolehan aset tetap termasuk semua biaya untuk mempersiapkan aset tersebut agar dapat digunakan. Aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus selama estimasi umur ekonomisnya, setelah memperhitungkan nilai sisa. Pertimbangan penting dan estimasi meliputi hal-hal sebagai berikut:
The Company records the value of fixed assets at cost less accumulated depreciation and any impairment charges. The cost of the fixed assets includes all expenditures to prepare the assets for service. Fixed assets are depreciated on a straight-line basis over the assets’ estimated useful lives, after reducing for the estimated residual values. The critical judgements and estimates involved are:
-
- Estimated useful life of the assets which range from an estimated 5 to 40 years. However, actual life of the fixed assets may be different depending on many factors such as maintainance method and the rate of obsolosence of the equipment may result in a shorter or longer life.
Estimasi masa manfaat aset antara 5 sampai 40 tahun. Meskipun demikian masa manfaat aktual aset tetap dapat berbeda yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti metode pemeliharaan dan tingkat keausan peralatan mempengaruhi masa manfaat menjadi lebih panjang atau lebih pendek.
187
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/29 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) -
AND
-
Residual values are difficult to estimate given the long lives of fixed assets, the uncertainty as to future economic conditions and the future price of steel, which is considered as the main determinant of the residual price.
Saat ini Perusahaan melakukan estimasi nilai sisa secara tahunan berdasarkan evaluasi terbaik atas hasil penilaian masa manfaat dan nilai sisa aset tetap.
The Company currently estimates residual value annually based upon the best estimation of useful life and residual value.
Setiap tiga tahun sekali, Perusahaan menggunakan jasa penilai independen untuk melakukan penelaahan atas masa manfaat dan nilai sisa dari aset.
On a three year basis, the Company uses independent appraisal to review the useful lives and residual values of the assets.
Jika estimasi masa manfaat ekonomis tidak benar atau kondisi lingkungan berubah, estimasi masa manfaat ekonomis harus disesuaikan, rugi penurunan nilai aset atau penambahan biaya penyusutan harus diperhitungkan untuk periode yang akan datang. Penurunan masa manfaat aset atau penurunan nilai residu akan mengakibatkan beban penyusutan tahunan meningkat dan berpotensi mengakibatkan rugi penurunan nilai. Jika nilai sisa lebih dari yang di estimasikan maka akan mengurangi biaya penyusutan dan lebih catat atas nilai aset.
If the estimated economic useful life is incorrect, or circumstances change such that the estimated economic useful life has to be revised, an impairment loss or additional depreciation expense could result in future periods. A decrease in the useful life of the assets or fall in the residual value would have the effect of increasing the annual depreciation charge and potentially resulting in an impairment loss. If the residual value is over estimated, it would reduce the annual depreciation and overstate the value of the assets.
KAS DAN SETARA KAS
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS The details of cash and cash equivalents based on currency and by individual bank were as follows:
20 11 Kas: Rupiah
Laporan Tahunan 2011 PDSI
ESTIMATES
Depreciation (continued)
Nilai sisa sulit diestimasi berdasarkan masa manfaat aset tetap, karena adanya ketidakpastian seperti kondisi ekonomi dan harga baja di masa yang akan datang, yang dianggap sebagai pertimbangan utama dalam menentukan nilai sisa.
Rincian kas dan setara kas berdasarkan mata uang dan masing-masing bank adalah sebagai berikut:
188
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) -
Penyusutan (lanjutan) -
5.
4.
2010 204
264
Cash on hand: Rupiah
Bank: Entitas berelasi dengan Pemerintah Rekening rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
41,538
91,011
Cash in banks: Government-related entitiy Rupiah acccounts: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Rekening dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
126,777
81 ,063
U,S, dollar accounts: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah bank
168,315
172 ,074
Total cash in banks
Jumlah kas dan setara kas
168,519
172 ,338
Total cash and cash equivalents
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/30 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PERSEDIAAN
6. 20 11
2010
Material umum
93,609
81 ,897
General materials
dikurangi: Penyisihan persediaan usang
(2,606)
-
less: Provision for obsolete inventories
Bersih
91,003
81 ,897
Net
Manajemen berpendapat bahwa nilai penyisihan persediaan telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak terpakainya persediaan. 7.
Management believes that the provision for obsolete inventories is adequate to cover possible losses from the non-usable inventories.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
7.
20 11 Asuransi dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka Panjar kerja Jumlah 8.
INVENTORIES
2010
14,593 4,700 -
14 ,816 5,473 2,196
Prepaid insurance Prepaid rent Working advances
19,293
22 ,485
Total
ASET TETAP
2011
8. Saldo awal/ Beginning balance
ADVANCES AND PREPAYMENTS
FIXED ASSETS
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Nilai perolehan Tanah Bangunan Harta bergerak
603 549 970,122
188 -
1,794 600,866
791 2,343 1,570,988
Acquisition cost Land Building Moveable equipment
Sub-jumlah
971,274
188
602,660
1,574,122
Subtotal
28,193
1,243,323
(602,6 60)
668,856
Assets under construction
Jumlah
999,467
1,243,511
-
2,242,978
Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Harta bergerak
(31) (84,371)
(301) (163,516)
-
(332) (247,887)
Accumulated depreciation Building Moveable equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
(84,402)
(163,817)
-
(248,219)
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
915,065
Aset dalam penyelesaian
1,994,759
Net book value
189
PDSI 2011 Annual Report
6.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/31 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
ASET TETAP (lanjutan)
2010
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions Reclassifications
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Saldo akhir/ Ending balance
204,922
603 549 552,603
212,597
603 549 970,122
Acquisition cost Land Building Moveable equipment
Sub-jumlah
204,922
553,755
212,597
971,274
Sub- total
95,312
145,478
(212,597)
28,193
Assets under construction
Jumlah
300,234
699,233
-
999,467
Total
Akumulasi penyusutan Bangunan Harta bergerak
(11,972)
(31) (72,399)
-
(31) (84,371)
Accumulated depreciation Building Moveable equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
(11,972)
(72,430)
-
(84,402)
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
288,262
915,065
Net book value
Kebijakan asuransi atas aset Perusahaan terpusat di Manajemen Asuransi Pertamina. Seluruh aset tetap Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lain yang mungkin terjadi kepada PT Tugu Pratama Indonesia, dengan nilai pertanggungan asuransi sebesar US$415.092.500 (nilai penuh) atau setara dengan Rp3.544.059 (2010: US$368.250 .000 – nilai penuh atau setara dengan Rp3.310.936) yang mencakup pertanggungan seluruh aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan dan aset yang disewa Perusahaan dari Pertamina.
The insurance for fixed assets of the Company is arranged under the Management Insurance of Pertamina. All of the Company’s fixed assets have been insured against fire, theft and other risks under policies with PT Tugu Pratama Indonesia involving insurance of US$415,092 ,500 (full amount) or equivalent to Rp3,544,059 (2010: US$368,250,000 – full amount or equivalent to Rp3,310,936) which cover all of the Company’s fixed assets and leased assets from Pertamina.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
Management believes that the insurance coverage amounts are adequate to cover any possible losses that may arise in relation to the risks insured.
Pada tanggal 31 Desember 2011, mayoritas dari aset dalam penyelesaian adalah biaya yang terjadi terkait dengan proses pengadaan rig baru.
At 31 December 2011, the majority of assets under construction related to costs incurred in relation to procurement of new rigs which were in progress.
BEBAN TANGGUHAN
9. 20 11
190
FIXED ASSETS (continued)
Nilai perolehan Tanah Bangunan Harta bergerak
Aset dalam penyelesaian
9.
8.
Biaya overhaul rig Dikurangi: amortisasi
DEFERRED CHARGES 2010
70,080 (18 ,938)
75,196 (7,995)
51,142
67,201
Bersih Biaya overhaul rig diamortisasi selama 4 tahun.
Rig overhaul expenses Less: amortisation Net
Rig overhaul expenses is amortised over 4 years.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/32 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
10. RESTRICTED FUNDS
Akun ini merepresentasikan kas di bank yang digunakan sebagai jaminan atas bank garansi sehubungan dengan kontrak unit pengeboran darat Perusahaan dengan pelanggan. (Catatan 22d)
11. ASET LAIN-LAIN
This account represents cash in bank which is used as collateral for bank guarantee in relation to the Company’s land drilling rig contract with a customer. (Note 22d)
11. OTHER ASSETS 20 11
2010
Jaminan – sewa gedung
2,031
2,031
Guarantee deposit – building rental
Jumlah
2,031
2,031
Total
12. HUTANG USAHA
12. TRADE PAYABLES 20 11
40,595
56 ,882
Related parties (Note 21c)
Pihak ketiga: PT Drilling Rig International Dreco Energy Services, Ltd PT Traktor Nusantara Lainnya (masing-masing dibawah Rp5.000)
27,989 12,315 -
13 ,173
Third parties: PT Drilling Rig International Dreco Energy Services, Ltd PT Traktor Nusantara
45,027
28,817
Others (each below Rp5,000)
Jumlah pihak ketiga
85,331
41 ,990
Total third parties
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
13. ACCRUED EXPENSES
20 11
2010
Kontrak jasa Pembelian material Gaji dan bonus Biaya-biaya kantor
236,859 53,294 5,921
113 ,674 36 ,663 30 ,170 752
Contract services Materials purchase Salary and bonus Office expenses
Jumlah
296,074
181 ,259
Total
191
PDSI 2011 Annual Report
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 21c)
2010
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/33 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAKSIRAN KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
14. ESTIMATED OBLIGATIONS
a. Post-employment benefits and other longterm employee benefits
a.1. Program imbalan kerja jangka panjang untuk karyawan perbantuan dari Pertamina
a.1. Post-employment benefit program for employees seconded from Pertamina
Program manfaat pasti dibawah Dana Pensiun Pertamina
(i)
(ii)
Program imbalan panjang lainnya
kerja
jangka
Defined benefit plans under Dana Pensiun Pertamina The Defined Benefit Plan (“PPMP”) covers all of Pertamina’s permanent employees seconded to the Company. Pertamina and employees seconded from Pertamina fund contributions to the pension plan which funds are managed separately by the Pertamina Pension Plan. Pertamina’s contributions are determined based on actuarial report. The employees seconded from Pertamina’s contributions amount to 7.5% of Pensionable Earnings.
Seluruh pekerja tetap Pertamina yang diperbantukan ke Perusahaan terdaftar dalam Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) dimana Pertamina dan karyawan perbantuan Pertamina diwajibkan untuk membayar iuran yang dikelola secara terpisah oleh Dana Pensiun Pertamina. Iuran Pertamina ditentukan berdasarkan laporan aktuaris. Iuran karyawan perbantuan Pertamina adalah sebesar 7.5% dari Penghasilan Dasar Pensiun.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
BENEFITS
a. Program imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya
(i)
192
EMPLOYEE
(ii)
Other benefits
long-term
employee
Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya yang tidak didanai, seperti biaya pemulangan, ulang tahun dinas dan tunjangan cuti. Manfaat ini tidak didanai.
The Company provides other long term employee benefits such as the cost of repatriation, anniversary service and leave allowances. The benefits are unfunded.
Pertamina dan Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk tunjangan Masa Persiapan Purnakarya (“MPPK”), tunjangan cuti, dan Program Asuransi Guna Mandiri I kecuali untuk program asuransi. Manfaat-manfaat ini tidak didanai.
Pertamina and the Company provide other long-term employee benefits in the form of pre-retirement benefits (“MPPK”), annual leave and a Guna Mandiri I Insurance Program except the insurance program benefit, these benefits are unfunded.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/34 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. TAKSIRAN (lanjutan)
KEWAJIBAN
IMBALAN
KERJA
14. ESTIMATED EMPLOYEE OBLIGATIONS (continued)
BENEFITS
a. Program imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan)
a. Post-employment benefits and other longterm employee benefits (continued)
a.1. Program imbalan kerja jangka panjang untuk karyawan perbantuan dari Pertamina (lanjutan)
a.1. Post-employment benefit program for employees seconded from Pertamina (continued)
(ii)
Program imbalan kerja panjang lainnya (lanjutan)
jangka
(ii)
Other long-term benefits (continued)
employee
Mulai tahun 2010, karyawan perbantuan Pertamina yang telah berumur 55.5 dan telah bekerja minimum selama 15 tahun berhak atas MPPK selama 6 bulan. Sebelumnya, Program MPPK hanya diberikan kepada pekerja yang lahir sebelum tahun 1956 dan telah menyelesaikan masa kerja minimal 15 tahun sebagai berikut:
Starting in 2010, employee seconded from Pertamina who have reached age of 55.5 years and completed minimum 15 years of service are eligible for 6 months of MPPK. Previously, the MPPK program is only provided to employees who were born prior to 1956 and who have completed a minimum of 15 years of service as follows:
- Pekerja yang lahir 1953 berhak atas sebanyak 9 bulan; - Pekerja yang lahir 1954 berhak atas sebanyak 6 bulan; - Pekerja yang lahir 1955 berhak atas sebanyak 3 bulan.
pada tahun masa MPPK
-
pada tahun masa MPPK
-
pada tahun masa MPPK
-
(iii) Tunjangan kesehatan pasca-kerja Pertamina memberikan tunjangan kesehatan pasca-kerja kepada para pensiunan dan pasangannya yang berhak sejak mereka memasuki usia pensiun sampai meninggal dunia. Manfaat ini tidak didanai.
(iii)
Employees who were born in 1953 are eligible for a 9 (nine) months MPPK period; Employees who were born in 1954 are eligible for a 6 (six) months MPPK period; Employees who were born in 1955 are eligible for a 3 (three) months MPPK period.
Post-employment health benefits Pertamina provides post retirement healthcare benefits. The benefits cover retired employees and their spouses from the date of the employees’ retirement until death. The benefits are unfunded.
193
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/35 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAKSIRAN (lanjutan)
KEWAJIBAN
IMBALAN
KERJA
a. Post-employment benefits and other longterm employee benefits (continued)
a.1. Program imbalan kerja jangka panjang untuk karyawan perbantuan dari Pertamina (lanjutan)
a.1. Post-employment benefit program for employees seconded from Pertamina (continued)
Penghargaan (”PAP”)
atas
pengabdian
(iv)
Severance (“PAP”)
and
service
pay
Manfaat PAP merupakan imbalan tambahan yang diberikan pada saat karyawan memasuki usia pensiun, mengalami cacat tetap, meninggal, atau mengundurkan diri secara sukarela. Besarnya masing-masing manfaat tersebut tergantung pada masa kerja karyawan dengan mengacu pada tabel perhitungan yang telah ditetapkan Pertamina. Manfaat ini tidak didanai.
PAP consists of additional benefits to which employees are entitled when they enter the pension period. and in the event of permanent disability, death, or voluntary resignatio n. The amounts for each of these benefits depend on the years of service completed in accordance with the calculation table previously determined by Pertamina. These benefits are unfunded.
Untuk pensiun normal, 90% dari jumlah manfaat pensiun PAP dibayarkan pada saat karyawan berusia 55 tahun dan sisanya dibayarkan pada usia 56 tahun.
In the case of normal retirements, 90% of the total severance and service pay amounts are paid when the employees attain 55 years of age and the balance is paid to the employees at 56 years of age.
a.2. Program imbalan pasca-kerja karyawan tetap Perusahaan
untuk
(i) PAP Manfaat PAP merupakan imbalan yang diberikan pada saat karyawan memasuki usia pensiun, atau mengalami cacat tetap, meninggal, atau mengundurkan diri secara sukarela. Besarnya masing-masing manfaat tersebut tergantung pada masa kerja karyawan dengan mengacu pada tabel perhitungan yang telah ditetapkan Perusahaan. Manfaat ini tidak didanai.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
BENEFITS
a. Program imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan)
(iv)
194
14. ESTIMATED EMPLOYEE OBLIGATIONS (continued)
a.2. Post-employment benefit program for the Company’s direct hire employees (i)
PAP PAP consist of benefits to which employees are entitled when they enter the pension period, and in the event of permanent disability, death, or voluntary resignation. The amounts for each of these benefits depend on the years of service completed in accordance with the calculation table previously determined by the Company. These benefits are unfunded.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/36 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) KEWAJIBAN
IMBALAN
KERJA
14. ESTIMATED EMPLOYEE OBLIGATIONS (continued)
BENEFITS
a. Program imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan)
a. Post employment benefits and other longterm employee benefits (continued)
a.2. Program imbalan pasca-kerja untuk karyawan tetap Perusahaan (lanjutan)
a.2. Post employment benefit program for the Company’s direct hire employees (continued)
(ii)
Biaya pemulangan
(ii)
Biaya pemulangan merupakan imbalan yang diberikan untuk pemulangan karyawan ke tempat penerimaannya.
Repatriation cost Repatriation cost is a benefit given to repatriated employees and their family members at their point of origin.
b. Taksiran kewajiban imbalan kerja
b.
Estimated employee benefit obligations
Taksiran kewajiban imbalan kerja karyawan perbantuan Pertamina dan karyawan tetap Perusahaan per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, dalam laporan mereka tanggal 12 Januari 2012 (2010: 28 Februari 2011).
The estimated employee benefit obligations of Pertamina and the Company at 31 December 2011 and 2010, were determined based on the valuation reports of an independent actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dated 12 January 2012 (2010: 28 February 2011).
Berikut ini adalah ringkasan jumlah-jumlah yang diakui dalam neraca untuk kewajiban imbalan kerja.
The following tables summarise the estimated amounts of employee benefit obligations recognised in the balance sheet.
b.1 Pembebanan biaya imbalan kerja karyawan perbantuan Pertamina kepada Perusahaan
b.1 Seconded employee benefits expense charged by Pertamina to the Company
20 11
2010
Pensiun dan imbalan pasca-kerja Penghargaan atas pengabdian Program manfaat pasti dibawah Dana Pensiun Pertamina Biaya pemulangan
6,034
4,890
701 104
579 90
Severance and service pay Defined benefit plan under Pertamina Pension Fund Repatriation costs
Sub-jumlah
6,839
5,559
Sub-total
937
754
Other long-term employee benefits Leave allowance
755 46
564 -
Pre-retirement benefits Anniversary service
Sub-jumlah
1,738
1,318
Sub-total
Jumlah
8,577
6,877
Total
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Tunjangan cuti Masa Persiapan Purna Karya (MPPK) Ulang tahun dinas
Pension and post -employment benefits
195
PDSI 2011 Annual Report
14. TAKSIRAN (lanjutan)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/37 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. TAKSIRAN (lanjutan)
KEWAJIBAN
IMBALAN
KERJA
14. ESTIMATED EMPLOYEE OBLIGATIONS (continued)
b.1 Pembebanan biaya imbalan kerja karyawan perbantuan Pertamina kepada Perusahaan (lanjutan)
b.1 Seconded employee benefits expense charged by Pertamina to the Company (continued)
Tidak ada tunjangan kesehatan pasca kerja yang dibebankan oleh Pertamina ke Perusahaan untuk karyawan perbantuan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Pertamina has not charged postemployment health benefit costs for its seconded employees to the Company for the years ended 31 December 2011 and 2010.
b.2 Biaya imbalan Perusahaan
kerja
karyawan
b.2 Employee benefits expense for the Company’s direct hire employees
20 11 Pensiun dan imbalan pasca-kerja Penghargaan atas Pengabdian Biaya pemulangan
2010 Pension and post-employment benefits
1,086 142
297 22
Severance and service pay Repatriation costs
1,228
319
Sub-total
Imbalan kerja jangka panjang lainnya Selisih pesangon Tunjangan cuti
305 232
828 121
Other long-term employee benefits Severance payment difference Leave allowance
Sub-jumlah
537
949
Sub-total
1,765
1,268
Total
Sub-jumlah
Jumlah
b.3 Perubahan kewajiban imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya 20 11
Laporan Tahunan 2011 PDSI
196
BENEFITS
b.3 Changes in post-employment benefits and other long-term employee benefits obligations 2010
Saldo awal Biaya imbalan kerja (Catatan 14b,2)
2,267
999
1,765
1,268
Beginning balance Employee benefits expense (Note 14b,2)
Saldo akhir
4,032
2,267
Ending balance
Selisih pesangon disebabkan oleh gaji pokok yang dibayarkan kepada karyawan perbantuan oleh Perusahaan lebih tinggi dari gaji pokok menurut Pertamina; pembebanan selisih pesangon karyawan perbantuan Pertamina kepada Perusahaan dicatat oleh Perusahaan berdasarkan struktur gaji karyawan di Perusahaan, tidak berdasarkan struktur gaji karyawan Pertamina.
The severance payments difference is due to the higher basic salaries paid to seconded employees by the Company compared to Pertamina; the severance payment expense for Pertamina’s employees seconded to the Company is recognised by the Company on the basis of the Company’s employee salary levels, not Pertamina’s employee salary levels.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/38 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c.
KEWAJIBAN
IMBALAN
KERJA
14. ESTIMATED EMPLOYEE OBLIGATIONS (continued)
Asumsi aktuarial Tingkat diskonto
Kenaikan gaji Faktor demografi: - Tingkat kematian - Tingkat cacat - Pengunduran diri
Usia pensiun normal
c.
Actuarial assumptions
2011: 7.00% per tahun/year; 2010: 9.25% per tahun/year
Discount rate
9% per tahun/year
Salary increases Demographic factors: Mortality Disability -
Group Annuity Mortality 1971 0.75% dari tingkat kematian/of mortality rate 1% pada usia/at age 20 tahun/years dan berkurang secara linear sebesar/ and reducing linearly by 0.028% sampai usia/per year up to age 55 tahun/years 56 tahun/years of age
15. MODAL SAHAM
BENEFITS
Resignation rate -
Normal pension age
15. SHARE CAPITAL
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Lembar/Shares
As at 31 December 2011 and 2010, the Company’s shareholders were as follows: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Nilai/Value
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Hulu Energi
325,496 438
650 ,992 876
99 .9% 0 .1%
PT Pertamina(Persero) PT Pertamina Hulu Energi
Jumlah
325,934
651 ,868
100%
Total
16. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN CADANGAN UMUM
16. DIFFERENCE IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL AND GENERAL RESERVES
Berdasarkan Akta Notaris No.26 tanggal 28 Juni 2010 oleh Lenny Janis Ishak. S.H., Pertamina menyetujui setoran saham dalam bentuk aset senilai Rp564.369 kepada Perusahaan. Nilai tersebut terbagi atas Rp564.368 yang ditetapkan sebagai ekuitas untuk menambah setoran modal sedangkan sisanya sebesar Rp1.6 ditetapkan sebagai cadangan umum. Harga pengalihan dan nilai buku aset setoran saham pada tanggal tersebut berturut-turut sebesar Rp564.368 dan Rp553.755. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sebesar Rp10.614 dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.
Based on Notarial Deed No.26 dated 28 June 2010 of Lenny Janis Ishak, SH., Pertamina agreed to contribute capital in the form of assets (inbreng assets) amounting to Rp564,369 to the Company. The value consisted of Rp564,368 that asserted as additional paid-up capital and Rp1.6. appropriated as general reserve. The transfer price and book value of the inbreng assets as at that date were Rp564,368 and Rp553,755, respectively. Difference between the transfer price and the book value of Rp10,614 is recorded as difference in value from restructuring transactions of entities under common control.
197
PDSI 2011 Annual Report
14. TAKSIRAN (lanjutan)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/39 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN CADANGAN UMUM (lanjutan)
16. DIFFERENCE IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL AND GENERAL RESERVES (continued)
Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan dan PT Usayana menandatangani perjanjian jual beli aset rig, top drive, dan suku cadang (material) No. B0000/Srt/XII/2010/294 dan No. 1224/DSI0000/2010-S0 dengan nilai total sebesar Rp184.540. Perpindahan aset tersebut terjadi pada 1 Maret 2011 dengan nilai Rp161.764 setelah dikurangi dengan biaya perbaikan.
On 17 December 2010, the Company and PT Usayana entered into a sale and purchase agreement for rigs, top drives, and spare parts (material) No. B0000/Srt/XII/2010/294 and No. 1224/DSI0000/2010-S0 with total value of Rp184,540. The transfer of the assets was executed on 1 March 2011 with total value of Rp161,764 after adjustments for repair cost.
Berdasarkan keputusan rapat pemegang saham tertanggal 16 Juni 2011, Perusahaan menambah cadangan umumnya sebesar Rp15.512.
Based on minutes of shareholders’ meeting dated 16 Juni 2011, the Company increased its general reserves by Rp15,512.
Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan dan PT Usayana menandatangani perjanjian jual beli untuk aset rig Ideco H-35 (1) dan H-35 (2) dengan total nilai jual beli sebesar Rp16.148.
On 29 December 2011, the Company and PT Usayana entered into another agreement to purchase rig Ideco H-35 (1) and rig H-35 (2) with a total price of Rp16,148.
Dari kedua transaksi diatas, Perusahaan mencatat aset tetap sebesar Rp177.912 berdasarkan nilai buku aset tersebut di PT Usayana, karena PT Usayana adalah sesama anak perusahaan Pertamina. Selisih antara harga beli dengan nilai buku dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp127.588.
From the above transactions, the Company recorded Rp177,912 of fixed assets based on the net book value of the assets at PT Usayana books due to PT Usayana is a fellow subsidiary of Pertamina. The difference between the purchase price and the net book value is recorded as “Difference in value from restructuring transactions of entities under common control” of Rp 127,588.
17. PENDAPATAN
17. REVENUE 20 11
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 21e) Pihak ketiga
1,626,483
1,394 ,990
Related parties (Note 21e)
2,530
7,256
Third parties
1,629,013
1,402 ,246
18. BEBAN LANGSUNG
Laporan Tahunan 2011 PDSI
198
2010
18. DIRECT EXPENSES 20 11 301,232 289,393 210,807 113,721 75,764 38,493 37,827
2010 211,673 164,703 141,818 24,938 64,303 23,434 36,908
Lainnya
17,621
17,603
Rental Sub contractors Repairs and maintenance Drilling Material usage Camp and catering service Insurance (Note 21f) Others (each below Rp500)
Jumlah
1,084,858
685,380
Total
Sewa Sub kontraktor Perbaikan dan pemeliharaan Aktivitas pengeboran Pemakaian material Camp dan jasa katering Asuransi
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/40 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. BEBAN LANGSUNG (lanjutan)
18. DIRECT EXPENSES (continued)
Di tahun 2010, beban sewa sebagian besar merupakan beban atas sewa aset rig kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu sewa rig milik Pertamina (Catatan 2) dan Usayana (Catatan 21c) dan beban atas sewa rig kepada pihak ketiga.
19. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
19. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 20 11
Representasi dan sumbangan Jasa profesional Lainnya (masing-masing dibawah Rp500) J umlah
68,966 35,261 19,961 16,408 10,114 6,562
132 ,348 23 ,554 14 ,462 4,126 8,146 260
6,333 1,299 1,318
3,413 1,504 556
4,104
2,707
Salaries, wages and allowances Taxes and retribution Office services Business travel Employee benefits Recruitment and training Entertaiment, advertising and promotions Representation and donations Professional fees Others (each below Rp500)
170,326
191 ,076
Total
20. PERPAJAKAN a.
20. TAXATION
Pajak dibayar dimuka
a. 20 11
Pajak Pertambahan Nilai (”PPN”) masukan yang dapat ditagihkan kembali: 2011 2010 2009 Kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun: 2011 2010 2009 Jumlah
2010
Prepaid taxes
2010
211,634 154,947 -
154,947 49,497
90,419 62,476 26,803
62 ,476 26 ,803
Reimbursable Value Added Tax (”VAT”) In 2011 2010 2009 Overpayment of corporate income tax for the year: 2011 2010 2009
546,279
293 ,723
Total
Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan adanya pencadangan atas PPN masukan yang dapat ditagihkan kembali dan kelebihan pembayaran pajak badan yang dapat ditagihkan kembali pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management is of the opinion that no allowance for reimbursable VAT and overpayment of corporate income tax are required as at 31 December 2011 and 2010.
199
PDSI 2011 Annual Report
Gaji , upah dan tunjangan Pajak dan retribusi Jasa -jasa layanan kantor Perjalanan dinas Imbalan kerja Penerimaan dan pelatihan Jamuan, iklan dan promosi
In 2010, rental expenses mostly represent the rent expense of rig to related parties, which are Pertamina (Note 2) and Usayana (Note 21c) and rent expense of rig to third parties.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/41 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
b.
20. TAXATION (continued)
Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
a.
Pada tanggal 28 April 2011, Kantor Pelayanan Pajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak menyetujui kelebihan pembayaran PPN untuk masa pajak 2009 sebesar Rp49 Milyar. Jumlah ini telah diterima Perusahaan pada bulan Mei 2011.
On 28 April 2011, the Tax Office issued a tax assessment letter for the fiscal year 2009 VAT, agreeing the VAT overpayment was Rp49 billion. This amount has been received by the Company in Mei 2011.
Perusahaan saat ini sedang diperiksa oleh kantor pajak untuk pengembalian kelebihan pembayaran pajak badan tahun 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diselesaikan, hasil dari pemeriksaan tersebut belum diterima oleh Perusahaan.
The Company is currently being audited by the tax office for its refund of 2009 corporate income tax overpayment. As at the completion date of these financial statements, the Company has not yet received the results of the tax audit.
Perusahaan telah mengajukan permohonan pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak atas pembayaran PPN dan PPh Badan untuk tahun fiskal 2010.
The Company has submitted requests for tax refunds for its VAT and corporate income tax overpayments for fiscal year 2010.
Hutang pajak
b. 20 11
Pajak Penghasilan Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 PPN Keluaran Jumlah
c.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Taxes payable
2010
11 3,991 1,523 -
1,260 3,611 3,713 7,991 12
5,525
16 ,587
Beban/(manfaat) pajak penghasilan
c. 20 11
200
Prepaid taxes (continued)
Income Tax Article 4(2) Article 21 Article 23 Article 25 VAT Out Total
Income tax expense/(benefit)
2010
Kini (Catatan 20d) Tangguhan (Catatan 20e)
63,180 (8,837)
93 ,071 15 ,369
Current (Note 20d) Deferred (Note 20e)
Bersih
54,343
108 ,440
Net
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/42 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) Pajak kini
d.
Current income tax Reconciliation between income before income tax and taxable income for the year ended 31 December 2011 and 2010 is as follow :
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 20 11 Laba sebelum pajak penghasilan
2010
192,707
418,673
Income before income tax
Ditambah/(dikurangi): Perbedaan waktu Penyisihan imbalan kerja Penyisihan persediaan usang Penyusutan aset tetap
10,341 2,606 22,401
8,146 (69,620)
Add/(less): Temporary differences Provision for employee benefits Provision for obsolete inventory Fixed assets depreciation
Sub-jumlah perbedaan waktu
35,348
(61,474)
Sub-total temporary differences
Perbedaan tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang, dikenakan pajak final
25,728
16,461
(1,062)
(1 ,373)
Sub-jumlah perbedaan tetap
24,666
15,088
Sub-total permanent differences
252,721
372,287
Taxable income
63,180
93,071
Current income tax expense
27,349 30,868 95,382
730 40,077 114,740
Less: Prepaid income taxes Article 22 Article 23 Article 25
(90,419)
(62,476)
Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan kini Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan
Permanent differences
Laba sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan dihitung pada tarif 25% Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Jumlah beban pajak penghasilan
Overpayment of corporate income tax
The reconciliation between income tax expense computed by applying the applicable tax rate to the income before income tax and the net income tax expense as shown in the statement of comprehensive income for the year ended 31 December 2011 and 2010 were as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan mengalikan laba sebelum pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan bersih pada laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 20 11
Non-deductible expenses Interest income subject to final tax
2010
192,707
418 ,673
Income before income tax
48,176 6,432
104 ,668 4,115
(265)
(343)
Income tax calculated at tax rate 25% Non-deductible expenses Interest income subject to final tax
54,343
108 ,440
Income tax expense
201
PDSI 2011 Annual Report
d.
20. TAXATION (continued)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/43 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
20. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan
e.
Mutasi aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan selama 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
2011 Aset/(kewajiban) pajak tangguhan Taksiran kewajiban imbalan kerja Penyisihan persediaan usang
2,585
7,058
-
652
652
Aset tetap
(20,790)
5,600
(15,190)
Fixed assets
Kewajiban pajak Tangguhan, bersih
(16,317)
8,837
(7,480)
Deferred tax liabilities, net
Aset tetap Kewajiban pajak tangguhan, bersih
Laporan Tahunan 2011 PDSI
Saldo akhir/ Ending balance
Mutasi/ Movement
4,473
Aset/(kewajiban) pajak tangguhan Taksiran kewajiban imbalan kerja
202
Analysis of deferred tax assets and liabilities during 2011 and 2010 are as follows:
Deferred tax assets/ (liabilities) Estimated employee benefit obligations Provision for obsolete inventory
2010
f.
Saldo awal/ Beginning balance
Deferred tax
Saldo awal/ Beginning balance
Saldo akhir/ Ending balance
Mutasi/ Movement
2,437
2,036
4,473
Deferred tax assets/ (liabilities) Estimated employee benefit obligations
(3,385)
(17,405)
(20,790)
Fixed assets
(948)
(15,369)
(16,317)
Deferred tax liabilities, net
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Perusahaan yang berdomisili di Indonesia menghitung dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
f.
Administration Under the taxation laws of Indonesia the Company which is domiciled in Indonesia calculates and pays tax on the basis of self assessment. The Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to the fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/44 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
21. RELATED-PARTY TRANSACTIONS
a. Piutang usaha
a. 20 11
Trade receivables
2010
PT Pertamina EP PT Pertamina Geothermal Energy
554,203 79,977
522 ,938 101 ,615
PT Pertamina EP PT Pertamina Geothermal Energy
Jumlah
634,180
624 ,553
Total
b. Piutang lain-lain
b. Other receivables 20 11
2010
Pertamina PT Pertamina Hulu Energi
51,388 60
127 ,661 -
Pertamina PT Pertamina Hulu Energi
Jumlah
51,448
127 ,661
Total
Piutang lain-lain dari Pertamina merupakan tagihan atas biaya operasional yang dibayar oleh Perusahaan untuk kepentingan Pertamina.
Other receivables from Pertamina represent charges of operating costs paid by the Company on behalf of Pertamina.
c. Hutang usaha
c. 20 11
Trade payables
2010
Pertamina PT Patra Drilling Contractor PT Elnusa, Tbk PT Pratama Mitra Sejati PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Trans Kontinental PT Usayana
16,904 12,928 4,300 2,537 2,510 1,416 -
45 ,139 11 ,743
Pertamina PT Patra Drilling Contractor PT Elnusa, Tbk PT Pratama Mitra Sejati PT Tugu Pratama Indonesia PT Pertamina Trans Kontinental PT Usayana
Jumlah
40,595
56 ,882
Total
d. Liabilitas lain-lain
d. 2010
PT Pertamina (Persero) PT Usayana PT Pertamina Bina Medika PT Mitra Tour and Travel PT Pertamina EP Lainnya (masing-masing dibawah Rp500)
1,739,348 180,049 1,586 1,236 377
564 ,386 1,765 99 ,696
627
505
PT Pertamina (Persero) PT Usayana PT Pertamina Bina Medika PT Mitra Tour and Travel PT Pertamina EP Others (each below Rp500)
Jumlah
1,923,223
666 ,352
Total
Liabilitas lain-lain kepada Pertamina diantaranya terdiri dari pemberian dana untuk belanja modal Perusahaan, penggantian biaya operasional yang dibayar oleh Pertamina untuk Perusahaan, dan gaji serta manfaat karyawan perbantuan dari Pertamina kepada Perusahaan.
Other payables to Pertamina consists of dropping of funds for Company’s capital expenditures reimbursement of operational expenses paid by Pertamina on behalf of the Company, and salaries and benefits for Pertamina’s employees seconded to the Company.
203
PDSI 2011 Annual Report
20 11
Other payables
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/45 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)
21. RELATED-PARTY TRANSACTIONS (continued)
d. Liabilitas lain-lain (lanjutan)
d.
Pada 31 Desember 2010, liabilitas lain-lain kepada PT Pertamina EP merupakan pendapatan atas jasa rig sebelum Perusahaan berdiri. Dimana sebelumnya jasa rig tersebut dilaksanakan oleh unit bisnis drilling Pertamina yang ditagihkan oleh Perusahaan untuk Pertamina.
At 31 December 2010, other payables to PT Pertamina EP represent revenue from rig services before the establishment of the Company. Previously the drilling services were performed under the drilling business unit of Pertamina which are billed by the Company on behalf of Pertamina.
e . Pendapatan
e. Revenues 20 11
2010
PT Pertamina EP PT Pertamina Geothermal Energy
1,334,833 291,650
1,203 ,222 191 ,768
PT Pertamina EP PT Pertamina Geothermal Energy
Jumlah
1,626,483
1,394 ,990
Total
99%
99%
As a percentage of total revenue
Persentase total pendapatan f.
Sewa dan Asuransi
f. Rental and Insurance 20 11
2010
PT Usayana PT Tugu Pratama Indonesia
37,460
296 ,282 36 ,908
PT Usayana PT Tugu Pratama Indonesia
Jumlah
37.460
333 ,190
Total
3%
44%
As percentage of total cost of revenue
Persentase dari total beban pokok pendapatan
In 2010, the trade payable represents rental costs charged to the Company in accordance with the Fixed Assets Lease Agreements (Note 2 and 22c)
Di tahun 2010, hutang usaha merupakan beban sewa yang dibebankan kepada Perusahaan sebagaimana yang telah diatur dalam Perjanjian Sewa Aset (Catatan 2 dan 22c). g. Kompensasi manajemen kunci
g. Key management compensation
Manajemen kunsi termasuk direksi, komisaris, sekretaris Perusahaan dan kepala audit internal. Kompensasi yang dibayar atau terhutang untuk manajemen kunci atas dasar jasa pekerja adalah sebagai berikut: 20 11
Laporan Tahunan 2011 PDSI
204
Other payables (continued)
Key management includes director, commissioner, the Corporate secretary and head of internal audit. The compensation paid payable to key management for employee services as shown below: 2010
Gaji dan imbalan pekerja jangka pendek
7,009
7,441
Salaries and other short term employee benefits
Jumlah
7,009
7,441
Total
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/46 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a.
b.
Perjanjian dengan PT Pertamina EP
22. SIGNIFICANT CONTRACTS, AND COMMITMENTS a.
Agreement with PT Pertamina EP
Pada tanggal 11 Agustus 2006, Pertamina dan Pertamina EP menandatangani Kontrak Kerjasama Jasa Pemboran dan Rencana Kerja Pemboran dan Kerja Ulang Sumur PT Pertamina EP No. 854/EP0000/2007-S0 dan No. 944/C00000/2007-S0. Perjanjian ini telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk mengenai kesepakatan pengalihan wewenang dari Pertamina kepada Perusahaan untuk melakukan kegiatan pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan seluruh aset drilling terhitung sejak 30 Oktober 2008.
On 11 August 2006, Pertamina and Pertamina EP signed a Memorandum of Understanding for Wells Drilling Services and Workover of PT Pertamina EP No. 854/EP0000/2007-S0 and No. 944/C00000/2007-S0. This agreement has been amended for several times, including the agreement for delegation of authorities from Pertamina to the Company to perform the management, operation and maintenance of all drilling assets effective 30 October 2008.
Sejak Juni 2008, perjanjian ini diperpanjang setiap 6 bulan. Perpanjangan perjanjian yang terakhir adalah untuk periode 1 Juli 2011 – 31 Desember 2011. Perusahaan dan Pertamina EP masih dalam proses untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian untuk tahun 2012.
Since June 2008, this agreement has been extended semi annually. The latest extention was for the period from 1 July 2011 – 31 December 2011. The Company and Pertamina EP is in the process to extend the term of this agreement for 2012.
Perjanjian dengan Geothermal Energi
PT
Pertamina
b.
Pada tanggal 8 April 2010, Perusahaan dan PT. Pertamina Geothermal Energy menandatangani Perjanjian Tentang Penyediaan Jasa Semi Integrated Project Management (”IPM”) Proyek Geothermal Ulubelu No. 215/PGE000/2010-S0. Perjanjian ini telah mengalami perubahan di bulan Mei 2011, untuk melaksanakan penambahan pengeboran 3 sumur injeksi dengan estimasi nilai kontrak sebesar US$ 10,8 juta. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, proyek ini masih berlanjut. c.
AGREEMENTS
Perjanjian dengan PT Usayana
Agreement with PT Pertamina Gothernal Energi On 8 April 2010 , the Company and PT Pertamina Geothermal Energy signed a Contract for Semi Integrated Project Management (“IPM”) services Geothermal Ulubelu Project No. 215/PGE000/2010-S0. This agreement has been amended in May 2011, to perform additional drilling of 3 injection wells with estimated contract value of US$ 10.8 million. This project is still on going at the completion date of these financial statements.
c.
Agreement with PT Usayana
Pada bulan Mei tahun 2009, Perusahaan melakukan perjanjian sewa aset berupa 4 rig beserta peralatan pendukung unit jasa pemboran termasuk pekerja milik PT Usayana (”Usayana”) yang berlaku sejak tanggal 14 Mei 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 atau sampai dengan tanggal efektif berlakunya pengalihan aset tetap dari Usayana kepada Perusahaan, mana yang terjadi lebih dahulu.
In May 2009, the Company entered into an Asset Lease Agreement of 4 rigs, including the drilling equipments and the co-workers of PT Usayana (“Usayana”) which agreement is effective from 14 May 2009 through 31 December 2009 or from the effective date of transfer of Usayana’s fixed assets to the Company, whichever occurs first.
Sesuai dengan addendum I antara Usayana dan Perusahaan pada tanggal 1 Maret 2010, dinyatakan bahwa biaya sewa yang dikenakan oleh Usayana kepada Perusahaan sesuai dengan perjanjian sewa operasi tersebut adalah sebesar biaya depresiasi masingmasing rig tersebut selama periode berjalan terhitung sejak masing-masing rig beroperasi.
Based on addendum I between Usayana and the Company dated 1 March 2010, the lease charge under the lease agreement with Usayana is equal to the each of Usayana’s rig depreciation expense for the period which effective since the operation date of each rig.
205
PDSI 2011 Annual Report
22. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/47 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan) c.
d.
Laporan Tahunan 2011 PDSI
206
Perjanjian dengan PT Usayana (lanjutan)
22. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) c.
Agreement with PT Usayana (continued)
Pada tanggal 17 Desember 2010, Perusahaan dan PT Usayana menandatangani perjanjian jual beli aset rig, top drive, dan suku cadang (material) No. B0000/Srt/XII/2010/294 dan No. 1224/DSI0000/2010-S0 dengan nilai total sebesar Rp184.540. Perpindahan aset tersebut terjadi pada 1 Maret 2011 dengan nilai Rp161.764 setelah dikurangi dengan biaya perbaikan.
On 17 December 2010, the Company and PT Usayana entered into a sale and purchase agreement for rigs, top drives, and spare parts (material) No. B0000/Srt/XII/2010/294 and No. 1224/DSI0000/2010-S0 with total value of Rp184,540. The transfer of the assets was executed on 1 March 2011 with total value of Rp161,764 after adjustments for repair cost.
Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan dan PT Usayana menandatangani perjanjian jual beli untuk aset rig Ideco H-35 (1) dan H-35 (2) dengan total nilai jual beli sebesar Rp16.148.
On 29 December 2011, the Company and PT Usayana entered into another agreement to purchase rig Ideco H-35 (1) and rig H-35 (2) with a total price of Rp16,148.
Dari kedua transaksi diatas, Perusahaan mencatat aset tetap sebesar Rp177.912 berdasarkan nilai buku aset tersebut di PT Usayana, karena PT Usayana adalah sesama anak perusahaan Pertamina. Selisih antara harga beli dengan nilai buku dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp127.588.
From the above transactions, the Company recorded Rp177,912 of fixed assets based on the net book value of the assets at PT Usayana books due to PT Usayana is a fellow subsidiary of Pertamina. The difference between the purchase price and the net book value is recorded as “Difference in value from restructuring transactions of entities under common control” of Rp 127,588.
Kontrak unit pengeboran darat dengan Perusahaan Minyak Internasional
d.
Land drilling rig contract with Multinational Oli Company
Pada tanggal 12 September 2011 konsorsium antara Perusahaan dan Atlantic Rotterdam Ltd., (“Konsorsium”) dan suatu kontraktor kontrak kerja sama (“KKKS”) mengadakan kontrak unit pengeboran darat. Jangka waktu kontrak adalah 4 tahun terhitung sejak 12 September 2011 sampai dengan 11 September 2015. Nilai kontrak tersebut adalah US$ 98.895.000 (nilai penuh), yang dihitung berdasarkan tarif harian dari 2 unit pengeboran darat dan biaya lainnya seperti camp rates, biaya mobilisation dan demobilisation.
Effective as of 12 September 2011, a consortium between the Company and Atlantic Rotterdam Ltd., (the Consortium) and a contractor of a production sharing contract (“KKKS”) entered into a land drilling rig contract. The contract term is 4 years from 12 September 2011 to 11 September 2015. The estimate value of the contract is US$ 98,895,000 (full amount) based on the day rates of 2 land drilling rigs and other charges, e.g. camp rate and mobilisation and demobilisation fees.
Berdasarkan kontrak tersebut. Perusahaan harus menyediakan Performance bond yang dikeluarkan oleh bank pemerintah dengan menggunakan persentase tertentu berdasarkan estimasi dari nilai kontrak.
Under this contract, the Company is required to provide a performance bond issued by a state-owned bank based on a certain percentage of the estimate value of the contract.
Berdasarkan perjanjian konsorsium tertanggal 3 Agustus 2011 antara Perusahaan dan Atlantic Rotterdam Ltd., masing-masing pihak setuju untuk mengadakan 1 unit pengeboran darat untuk memenuhi kontrak unit pengeboran darat.
Under the consortium agreement dated 3 August 2011 entered by the Company and Atlantic Rotterdam Ltd., each party agrees to procure 1 land drilling rig to fulfill their commitment under the land drilling rig contract.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/48 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d.
Kontrak unit pengeboran darat dengan Perusahaan Minyak Internasional (lanjutan)
22. SIGNIFICANT CONTRACTS, AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) d.
In November 2011, the Company entered into a contract with PT Citra Tubindo Engineering to procure a rig to fulfill its commitment under the Consortium. The construction of the rig is in progress.
Di bulan November 2011, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Citra Tubindo Engineering untuk pengadaan sebuah rig untuk memenuhi komitmen konsorsiumnya. rig tersebut masih dalam pengerjaan. e.
Sewa operasi kepada pihak ketiga
e.
Rental operating lease to third party The Company entered into several operating lease agreements with third parties to acquire rental rig, supporting driiling equipments and other heavy equipment. These operating lease aggrements generally have one year term. Total non-cancellable future minimum lease payments up to one year after the balance sheet date is Rp18,966.
Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa operasi dengan pihak-pihak ketiga untuk sewa rig, peralatan pendukung untuk pengeboran, dan alat berat lainnya Perjanjian sewa operasi tersebut pada umumnya berjangka waktu satu tahun. Total pembayaran sewa minimum yang tidak dapat dibatalkan sampai dengan satu tahun kedepan adalah Rp18.966.
23. MANAJEMEN RISIKO
Land drilling rig contract with Multinational Oli Company (continued)
23. RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko dari dampak nilai tukar mata uang asing, risiko harga, dan risiko suku bunga), risiko kredit, dan risiko likuiditas. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including the effects of foreign currency exchange risk. price risk and interest rate risk), credit risk, and liquidity risk. The objectives of the Company’s risk management are to identify measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company's long term business continuity and to minimize potential adverse effects on the financial performance of the Company.
a. Risiko pasar
a.
(i)
Risiko mata uang asing Sebagian besar pendapatan dan pengeluaran operasi dari Perusahaan didenominasi dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi mata uang asing. Namun demikian, karena mata uang pelaporan dari Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan mempunyai eksposur yang signifikan terhadap fluktuasi mata uang asing di dalam pendapatan dan beban operasi untuk tujuan pelaporan laporan keuangan.
Market risk (i)
Foreign exchange risk The majority of the Company’s revenue and operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to the fluctuation in foreign exchange rates. However, since the reporting currency of the Company is Rupiah, the Company has a significant exposure to fluctuations in foreign exchange rates on the Company's revenue and operating expenses for financial reporting purposes.
207
PDSI 2011 Annual Report
22. KONTRAK, PERJANJIAN DAN IKATAN YANG MATERIAL (lanjutan)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/49 Schedule NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
23. RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko pasar (lanjutan)
a. Market risk (continued)
(ii) Risiko harga
(ii)
Price risk Price risk is the risk that the value of financial instrument will fluctuate as a result of changes in market price. Currently, the Company did not encounter any price risks since all sales transactions were done with related parties at agreed price by both parties.
Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini, Perusahaan tidak terekspos terhadap risiko harga karena semua transaksi penjualan yang dilakukan adalah dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan harga yang telah disetujui bersama. (iii) Risiko suku bunga
(iii) Interest rate risk The Company is exposed to interest rate risk due to payable to parent company in relation with the Company’s asset acquisition. The Company monitor interest rates to minimise any impact on the Company’s financial position.
Perusahaan terekspos dengan risiko suku bunga sebagai akibat dari hutang kepada Induk Perusahaan dalam rangka pembelian aset Perusahaan. Perusahaan melakukan monitoring atas tingkat bunga untuk meminimalisasi pengaruhnya terhadap posisi keuangan Perusahaan.
31 Desember/December 2011 Suku bunga mengambang/ Suku bunga tetap/ Floating rate Fixed rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
Lebih dari satu tahun/ More than one year
Tidak berbunga/ Noninterest bearing
Jumlah/ Total
Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents Dana yang dibatasi penggunaannya/ Restricted funds Piutang/ Receivables Jumlah aset keuangan/ Total financial assets
Laporan Tahunan 2011 PDSI
208
168,519
-
-
-
-
168,519
44,937
-
-
-
-
44,937
-
-
-
-
690,485
690,485
213,456
-
-
-
690,485
903,941
-
-
-
-
125,726
125,726
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Hutang usaha/ Trade payables Hutang lain-lain/ Other payables Biaya yang masih harus dibayar/ Accrued expenses
-
-
-
-
1,923,223
1,923,223
-
-
-
-
296,074
296,074
Liabilitas keuangan/ Financial Liabilities
-
-
-
-
2,345,023
2,345,023
b. Risiko kredit Perusahaan memiliki eksposur risiko kredit yang rendah karena mayoritas transaksi penjualan yang dilakukan adalah dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Risiko kredit yang mungkin muncul berasal dari penempatan dana pada bank.
b. Credit risk The Company has low risk exposure on credit risk since the majority of sales transactions were done with related parties. The possible credit risk that may arise is from cash in banks.
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/50 Schedule
23. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b. Risiko kredit (lanjutan) Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan memiliki kebijakan yang jelas dalam penempatan dana di bank dimana ditempatkan pada bank pemerintah c. Risiko likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Sebagian besar arus kas masuk perusahaan bergantung pada dana dari Pertamina dalam bentuk cash call. Management perusahaan secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual dan melakukan koordinasi secara rutin atas pendanaan dengan Pertamina. d. Nilai Wajar Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari aset dan kewajiban keuangan Perusahaan mendekati nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember 2011. e. Mitigasi Risiko Pihak manajemen perusahaan telah melakukan beberapa upaya untuk meminimalkan risikorisiko Perusahaan yang timbul dengan: 1. Analisis lebih lanjut untuk menentukan kejadian–kejadian risiko yang menjadi prioritas dari pihak manajemen atas risk register yang telah diupdate. 2. Melakukan Analisis kuantitatif atas seluruh dampak risiko yang terdapat pada risk register baik risk register korporat maupun proyek. Penentuan secara kuantitaif atas dampak risiko sangat diperlukan dan bermanfaat bagi perusahaan untuk menentukan langkah kerja selanjutnya. 3. Menerapkan pemahaman yang tepat dan benar bagi seluruh manajemen dan pekerja di bidang kompensasi berbasis risiko (seperti KPI dan lainnya)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk (continued) Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk given that the Company has clear policies placement of fund in bank which placed in government banks.
c. Liquidity risk Liquidity risk is defined as a risk that arises in situations where the Company's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. Most of the Company’s cash inflow depends on funding in form of “cash calls” from Pertamina. The Company’s management regularly monitors the projected and actual cash flows and regularly coordinates the funding arrangement with Pertamina.
d. Fair value Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2011. e. Risk Mitigation The management has made several efforts to minimise the Company’s risks incurred with: 1.
Further analysis to determine the risks that a priority of the management of risk registers that have been updated.
2.
Conduct quantitative analysis of the risk impact contained in risk registers corporate and project risk register. Determination of quantitative over the impact of the risk is very necessary and beneficial for the company to determine the next work step.
3.
Apply a proper understanding for the whole management and workers in the field of risk-based compensation (such as KPI and others)
209
PDSI 2011 Annual Report
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) f. Manajemen risiko permodalan
Laporan Tahunan 2011 PDSI
210
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. RISK MANAGEMENT (continued) f. Capital risk management
Tujuan Perusahaan dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stake holders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Kebijakan manajemen adalah untuk mempertahankan basis modal yang kuat untuk mempertahankan keyakinan investor, kreditur dan pasar, dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis dimasa yang akan datang. Modal terdiri dari modal saham biasa. Manajemen memonitor tingkat pengembalian modal dan tingkat dividen yang dibagikan.
Management’s policy is to maintain a strong capital base in order to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. Capital consists of share capital. The Management monitors the return on capital as well as the level of dividens.
Manajemen berusaha mempertahankan keseimbangan antara laba yang lebih tinggi yang mungkin tecapai dengan tingkat pinjaman yang lebih tinggi dan manfaat serta jaminan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
Management seeks to maintain a balance between the higher returns that might be possible with higher level of borrowings and the advantages and security afforded by a sound capital position.