BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut ditandai dengan bertambahnya ukuran tubuh seperti lingkar kepala, tinggi badan, dan berat badan. Pertumbuhan akan terus berlangsung mulai dari masa anak-anak sampai dewasa. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan manusia diantaranya faktor internal yaitu gen dan hormon, serta fakor eksternal yaitu makanan. Nirmala Devi dalam bukunya yang berjudul Gizi Anak Sekolah mengatakan bahwa makanan adalah salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan manusia semenjak masa anak-anak. Zat gizi dalam makanan yang dibutuhkan oleh anak sekolah adalah zat yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral. Kebutuhan zat gizi tersebut harus disesuaikan dengan usia, berat, dan tinggi badan anak. Pada usia dini 1-5 tahun orang tua memiliki andil yang besar dalam asupan gizi anak, karena pada usia tersebut anak belum bisa menentukan pilihan makanannya sendiri. Saat menginjak usia sekolah dasar 6-12 tahun, anak sudah mulai memilih makanan sendiri. Hal tersebut disebabkan karena orang tua beranggapan mereka sudah besar sehingga mampu mengatur pola makannya sendiri. Seperti contoh saat belanja di supermarket, kebanyakan orangtua membebaskan anaknya untuk mengambil makanan snack sendiri sedangkan anak
1
belum mengerti betul mana makanan yang baik untuk dikonsumsi dan makanan yang tidak baik. Anak cenderung memilih makanan yang menurut mereka enak dan menarik. Padahal pada usia 6-12 tahun merupakan periode dimana anak tumbuh dengan pesat dan membutuhkan gizi yang tepat. Karena itu anak masih memerlukan bimbingan dari orang tuanya. Menurut Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS., dosen dan koordinator mata kuliah Pendidikan Gizi di Institut Pertanian Bogor, anak usia 6-12 tahun mudah terpengaruh oleh berbagai jajanan berupa snack atau camilan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Setelah pulang sekolah atau saat hari libur mereka banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi di rumah atau pergi ke mall dan memilih untuk mengkonsumsi makanan siap saji serta snack atau camilan. Kesibukan dan aktivitas orang tua yang bekerja dan tinggal di daerah perkotaan menyebabkan kurangnya pengawasan pola makan anak. Mereka cenderung hanya mengawasi konsumsi makanan utama pada anak, namun lalai dalam pengawasan konsumsi snack atau camilan anak. Banyak orang tua yang membebaskan anak untuk memilih snack atau camilan saat berbelanja di supermarket. Padahal snack atau camilan memiliki kalori yang tinggi dan rendah zat gizi. Masuknya kalori yang berlebihan dalam tubuh akan menimbulkan penimbunan lemak dan menyebabkan obesitas. Saat ini obesitas merupakan masalah yang perlu diwaspadai bagi anak sekolah. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Rikesdas) tahun 2007, menunjukkan sebanyak 11.4% anak perempuan dan 12,4% anak laki-laki umur 6-14 tahun di DKI Jakarta memiliki berat badan lebih 2
Kemudian hasil Riskesdas tahun 2010, sebanyak 12,6% anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta masuk dalam kategori gemuk. Lalu hasil Riskesdas tahun 2013 juga menunjukkan bahwa obesitas pada anak 5-12 tahun di DKI Jakarta meningkat dengan prevalensi 30,1%. Menurut laporan Riskesdas tahun 2010, kegemukan pada anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta lebih banyak terjadi kepada anak dengan kepala keluarga yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai dan wiraswasta. Dalam laporan tersebut juga dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita, semakin tinggi juga presentase kegemukan pada anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta. Peningkatan obesitas pada anak di DKI Jakarta ini perlu diperhatikan karena akan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan. Seperti yang dikemukakan oleh dr. Genis Ginanjar Wahyu bahwa obesitas merupakan masalah serius yang dapat mengakibatkan diabetes melitus tipe 2 pada anak, asma bronkhiale, hipertensi, dan gangguan tidur akibat sleep apnea juga dapat timbul akibat obesitas. Jika dari kecil sudah obesitas, dapat dipastikan saat dewasa juga akan mengalami obesitas. Saat ini sudah banyak orang tua yang paham akan bahaya obesitas bagi anak, namun tanpa sadar mereka masih lalai dalam mengawasi makanan yang dikonsumsi anaknya. Orang tua cenderung tidak ingin repot dalam menyediakan makanan dan masih memiliki pemikiran bahwa yang penting anak mau makan tiga kali sehari.
3
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa obesitas pada anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan orang tua dalam mengatur pola makan anak. Selain itu orang tua cenderung menuruti kemauan anak dalam hal memilih makanan. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah: 1.
Bagaimana menurunkan tingkat obesitas pada anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta dengan menyadarkan orang tua akan bahayanya obesitas terhadap anak dan menginformasikan pentingnya menerapkan pola makan yang baik?
2.
Bagaimana perancangan visualisasi kampanye sosial yang tepat untuk menurunkan tingkat obesitas anak umur 6-12 tahun di DKI Jakarta?
1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dari Tugas Akhir ini adalah: 1.
Segmentasi kampanye sosial dalam menurunkan tingkat obesitas pada anak hanya ditujukan untuk: a. Geografis Lokasi penyebaran kampanye sosial ini ditujukan khusus untuk wilayah DKI Jakarta. b. Demografis Target primer dari kampanye sosial ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia 6-12 tahun terutama ibu yang bekerja dan target sekundernya 4
adalah anak usia 6-12 tahun dengan semua jenis kelamin. Kampanye sosial ini ditujukan kepada rumah tangga yang memiliki Social Economy Status (SES) menengah ke atas. c. Psikografis Dari segi psikorafisnya, target dari kampanye sosial ini adalah orang tua yang memiliki gaya hidup modern dan orang tua yang memiliki pekerjaan sehingga banyak aktivitasnya. 2.
Pembahasan dalam Tugas Akhir meliputi visual kampanye sosial untuk menurunkan tingkat obesitas pada anak melalui media yang akan disesuaikan dengan kebutuhan.
1.4. Tujuan Perancangan TA Adanya tujuan dari perancangan kampanye sosial ini yaitu: 1. Menyadarkan orang tua akan bahayanya obesitas terhadap anak. 2. Menginformasikan orang tua pentingnya pola makan yang baik dengan menerapkan gizi seimbang untuk anak. 1.5. Manfaat Perancangan TA Adanya manfaat dari perancangan kampanye sosial ini yaitu: 1. Umum Dengan pengawasan asupan anak yang baik dan menerapkan pola makan gizi seimbang kepada anak, akan mengurangi ancaman terjangkitnya penyakit 5
pada anak sehingga kualitas hidup lebih baik. Kualitas hidup yang baik bagi anak akan menjadikan anak sumber daya manusia yang bermanfaat bagi Indonesia di masa depan. 2. Akademis Penulis berharap dengan adanya Tugas Akhir ini, anak usia 6-12 tahun lebih paham tentang pentingnya mengatur pola makan dengan gizi yang seimbang. Mereka dapat belajar makanan apa saja yang bergizi dan mana yang tdak baik untuk dikonsumsi. 1.6. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan hasil yang dapat diterima oleh masyarakat, dalam pembuatan Tugas Akhir ini dibutuhkan informasi yang cukup. Informasi tersebut didapatkan melalui studi pustaka, observasi, kuesioner, dan wawancara. 1.6.1. Studi Pustaka Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengolah teori-teori dari sumber yang berupa teks (Zed, 2004, hlm. 3). Studi pustaka diperlukan untuk memahami lebih dalam teori dari topik pembahasan Tugas Akhir dapat menunjang bahasan dalam perancangan. Penulis menggunakan sumber berupa buku, e-book, serta jurnal dari internet yang berkaitan dengan teori desain, media, kampanye sosial, psikologi pendekatan dan gizi sebagai studi pustaka.
6
1.6.2. Observasi Obeservasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan indra pengelihatan (Dudiarto dan Anggraeni, 2003, hlm. 45). Dengan menggunakan teknik obeservasi, penulis dapat mengamati langsung keadaan lingkungan sekitar dari objek yang diteliti, yaitu anak usia 6-12 tahun. Penulis melakukan observasi di SD Tarakanita 2, Jakarta Selatan. 1.6.3. Kuesioner Metode pengumpulan data melalui kuesioner dilakukan dengan mengedarkan sejumlah daftar pertanyaan yang sistematis dan mudah dimengerti sehingga semua responden dapat menjawabnya (Supranto, 2000, hlm. 23). Fungsi kuesioner adalah sebagai alat untuk memperoleh data yang berhubungan langsung dengan target pasar perancangan. Penulis menyebarkan kuesioner online untuk orang tua di DKI Jakarta dan kuesioner tertulis untuk anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta. 1.6.4. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab terarah yang dilakukan secara langsung di mana dua orang atau lebih saling berhadapan secara fisik (Dudiarto dan Anggraeni, 2003, hlm. 46). Proses wawancara tersebut memiliki fungsi sebagai data pendukung berupa pendapat dari sumber terpercaya. Wawancara dilakukan oleh penulis kepada Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS selaku dosen dan koordinator mata kuliah Pendidikan Gizi di Institut Pertanian Bogor. 7
1.7. Metode Perancangan Metode perancangan dari Tugas Akhir ini adalah: 1. Objek Permasalahan Anak dengan usia 6-12 tahun yang tinggal di wilayah DKI Jakarta dan memiliki berat badan berlebih atau obesitas. 2. Rumusan Mengurangi konsumsi snack camilan pada anak dengan menyadarkan orang tua akan bahaya obesitas dan menginformasikan pentingnya penerapan pola makan yang baik bagi anak melalui sebuah perancangan visual kampanye sosial yang tepat. 3. Solusi Perancangan Berdasarkan hasil data riset, survey dan brainstorming, penulis mendapatkan ide dan konsep. Dari ide dan konsep tersebut, penulis membuat sketsa kasar. Kemudian sketsa tersebut dimatangkan lagi menjadi sketsa perancangan, baru setelah itu dipindahkan dalam bentuk digital. 4. Proses Perancangan Proses perancangan visual kampanye sosial penurunan tingkat obesitas pada anak usia 6-12 tahun di DKI Jakarta ini diawali dengan sketsa kasar. Sketsa tersebut lalu dipindahkan dalam bentuk digital dengan mengatur 8
layout, warna, dan ilustrasi, melalui perangkat lunak seperti Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop. 5. Eksekusi Visual Eksekusi visual dari perancangan ini melalui proses digital lalu setelah itu diaplikasikan ke media yang akan digunakan dalam kampanye ini. 6. Pemilihan Media Media yang akan digunakan dalam perancangan ini ada dua, yaitu above the line (ATL) seperti web, web banner, aplikasi smartphone dan majalah. Lalu media below the line (BTL) yang digunakan seperti poster, booklet, sticker, dan merchandise. 7. Evaluasi Setelah perancangan selesai, penulis akan menulis laporan mengenai proses perancangan dari awal sampai hasil akhir yang terbagi dalam beberapa bab.
9
1.8.
Skematika Penulisan !"#"$%&'(")"*+, !"#$%&'(#%)*+,%-#.&"%/&0#.%-1231"4#2&.%561.%7127#4#(%8#8#"#"%712&3#%'"#9$%#-#&% 9#/(6#":%;#0#.#6%'"#9$%#-#&%91/(6#"%/1"4#"0&"4%$#652(%<#"4%-("44(%0#"%21"0#.%=#-% 4(=(:%>#652(%<#"4%/#'&$%$1%0#6#/%-&7&.%'19#2#%712617(.#"%#$#"%/1"(/7&"#"%61/#$% 0#"%/1"<17#7$#"%571'(-#':
-./.0"*%1"0"("2,
%%3.4."*,
?#4#(/#"#%/1"&2&"$#"%-("4$#-%
E1/7-%$#/3#"<1%'5'(#6%%<#"4%
571'(-#'%3#0#%#"#$%)*+,%-#.&"%0(%@>A% B#$#2-#%/16#6&(%312#"9#"4#"%C('%
1F1$-(FG%("F52/#-(FG%0#"%0#3#-% /1"4&2#"4(%571'(-#'%3#0#%#"#$%0(%
$#/3#"<1%'5'(#6D
@>A%B#$#2-#:
5'*+./6.("*%7"#", E1"44&"#$#"%'-&0(%3&'-#$#G%57'12C#'(G%$&1'(5"12%0#"% H#H#"9#2#:
82"("9")%:"0"$"*, +:%I#241-%;2(/12%%%%J%K2#"4%-%31$128#%<#"4%/1/(6($( %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%#"#$%&'(#%)*+,%-#.&"%0(%@>A%B#$#2-#: ,:%I#241-%L1$&"012J%!"#$%&'(#%)*+,%-#.&"%0(%@>A%B#$#2-#:%%
!"#$%&'( !"#$%&%''($13#0#%52#"4-%/1"41"#(%7#.#<#"<#% 571'(-#'%3#0#%#"#$:%
8;*0'6%5'$"*<"*+"*,% +:%?(4%A01#J%E1"44&"#$#"%'-2#-14(%$#/3#"<1%'5'(#6%01"4#"%/1"44&"#$#"%C(' %%%%<#"4%/1"44#/7#2$#"%#$#"%7#.#<#"<#%571'(-#'%3#0#%#"#$: ,:%I1$"($%M('('#'(J%)%*+,$(-../'+$#+0,& N:%E10(#J%%;5'-12G%1,,2.%+3(4+0*2%$3(5%$*6#&70'%G%E#8#6#.G%O17G%O17%?#""12G%!33'
Tabel 1.1. Bagan Skematika Penulisan (Sumber: Dokumen Pribadi)
10