BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh
modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah laporan keuangan periode 2011-2013. Di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu industri kimia dasar, aneka industri, dan industri barang konsumsi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan perusahaan-perusahaan dalam industri dasar dan kimia yaitu sub-sektor semen, keramik porselin dan kaca, logam dan sejenisnya, kimia, plastik dan kemasan, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, dan pulp dan kertas. 3.2
Desain Penelitian
3.2.1
Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar
dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengujian hipotesis atau kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan audited perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian kuantitatif atau pengujian hipotesis memberikan pemahaman lebih mendalam atas hubungan yang terjadi antara variabel-variabel yang ada untuk menunjukkan sebab akibat di antara variabel-variabel tersebut (Sekaran, 2010:59). Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data sekunder. Dimana data sekunder adalah data yang diolah bersumber dari perusahaan yang diteliti dan mengacu pada informasi yang telah dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Data sekunder juga diperoleh
39
40
dari berbagai sumber seperti catatan, dokumentasi perusahaan, publikasi, analisis oleh media, situs, internet, dan seterusnya (Sekaran, 2009:61). 3.2.2
Penentuan Jumlah Sampel Populasi menurut Haryadi dan Winda (2011:21) adalah seluruh karekteristik
yang menjadi objek penelitian, dimana karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20112013. Perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI untuk periode 2011-2013 adalah sebanyak 60 perusahaan. 3.2.3
Metode Pengumpulan Sampel Sampel menurut Haryadi dan Winda (2011:21) adalah bagian dari populasi
yang dipercayai dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dimana perusahaan dipilih menggunakan kriteria-kriteria tertentu, dimana kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Perusahaan
menerbitkan dan mempublikasi laporan keuangan tahunan
audited secara lengkap dan menggunakan mata uang rupiah (Rp) per 31 desember dari tahun 2011-2013 dan memiliki data tahun 2010 (guna perhitungan sales growth) yang dinyatakan dalam rupiah (Rp). 3. Perusahaan tidak di delisting selama periode penelitian. 4. Data yang dimiliki perusahaan lengkap dan sesuai dengan variabel yang diteliti. 3.2.4
Metode Analisis Data Analisis data memiliki tiga tujuan utama di dalam suatu penelitian yaitu
mendapatkan perasaan terhadap data, menguji kualitas data, dan menguji hipotesis penelitian. Perasaan terhadap data akan memberi gambaran awal mengenai seberapa baik skala yang dibuat, seberapa baik dan benar bagaimana cara kita melakukan pengolahan data, dan seterusnya. Tujuan kedua yaitu menguji kualitas data, yaitu
41
dapat dilakukan dengan memasukkan data dan menguji apakah data tersebut memang memiliki kualitas apa tidak. Sedangkan untuk tujuan yang ketiga atalah menguji hipotesis penelitian yaitu dapat dicapai dengan menggunakan aplikasi yang sesuai di dalam melakukan pengujian setiap hipotesis dengan menggunakan alat uji statistika yang relevan (Sekaran, 2009:175). Hasil dari pengujian tersebut kemudian akan menentukan apakah hipotesis tersebut benar atau tidak. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan Statistical Product and Solutions Service (SPSS) 20.0 dengan melakukan analisis data statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis Analisis data tersebut juga digunakan untuk menyederhanakan data agar data lebih mudah untuk diinterpretasikan. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana untuk mengolah dan membahas data yang telah diperoleh dan kemudian menguji hipotesis yang diajukan. Penelitian ini memilih analisis regresi berganda karena dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan secara parsial maupun secara bersama-sama. Model penelitian ini akan terdiri dari 3 variabel, yaitu: 1. Variabel Dependen a. Return On Assets (ROA) 2. Variabel Independen a. Number of Days Account Receivable (NDAR) b. Number of Days Inventory (NDI) c. Number of Days Account Payable (NDAP) d. Cash Conversion Cycle (CCC) 3. Variabel Kontrol a. Ukuran Perusahaan (SIZE) b. Pertumbuhan Penjualan (SGROW) c. Kapasitas Hutang / Debt Ratio (DEBT) 3.2.5
Metode Penyajian Data Penyajian data dilakukan secara deskriptif melalui penjabaran dan penjelasan
dari hasil penelitian. Selain itu, untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini data disajikan dalam bentuk table yang disertai dengan keterangan yang diperlukan.
42
Di samping itu, pada penelitian kali ini penulis menggunakan hasil statistik yang diolah menggunakan SPSS versi 20.0. 3.2.6
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan pengumpulan
dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi berguna. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atas mendeskripsikan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif yang standar dan biasa digunakan dalam penelitian, antara lain : a. Rata-rata (mean) Adalah total semua data dibagi dengan jumlah data. b. Nilai maksimum (max) dan nilai minimum (min) Merupakan nilai data dari minimum ke maksimum yang disampling. c. Standar deviasi/ simpangan baku Adalah ukuran sebaran statistik yang mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. 3.2.7
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi dilakukan, uji asumsi klasik harus terlebih dahulu dilakukan. Uji asumsi klasik meliputi uji nomalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. 3.2.7.1 Uji Normalitas Menurut Ghozali (2011:107), uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah data yang digunakan baik menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis grafik dan statistik. Berdasarkan analisis grafik menggunakan probability plot, data yang digunakan dapat dikatakan terdistribusi normal apabila residual plots mengikuti garis normalitas dan berada di sekitar garis. Sedangkan analisa statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, dimana data dapat dikatakan terdistribusi normal apabila memenuhi criteria yang ditentukan. Kriteria dalam pengambilan keputusan hasil uji Kolgomorov-Smirnov test ini adalah:
43
•
Jika Asymp. Sig > 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal.
•
Jika Asymp. Sig < 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi dengan normal.
3.2.7.2 Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2011:95) uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Untuk itu diperlukan pengujian ini untuk melihat apakah terdapat multikolinieritas pada suatu persamaan regresi. Uji Multikolinearitas adalah pengujian untuk melihat apakah terdapat korelasi antara variabel independen, jika terjadi korelasi antara variabel independen maka hal ini berarti terdapat multikolinieritas dan persamaan regresi ganda yang akan terbentuk tidak dapat digunakan untuk peramalan. Metode untuk menguji adanya multikolinieritas dilihat pada tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Dasar pengambilan keputusan untuk uji multikolinieritas adalah: •
Jika VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas
•
Jika VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas
•
Jika tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multukolinearitas
•
Jika tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas
3.2.7.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastistas adalah pengujian untuk melihat apakah dalam suatu model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah heterokedastisitas. Menurut Ghozali (2011:125) uji heterokedastisitas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Dalam penelitian ini pengujian heterokedastisitas menggunakan metode levene. Prinsip utama dari metode levene ini adalah meregresikan seluruh variabel bebas (independent variable) dengan nilai residual yang sudah diabsolutkan (absolute residual). Jika terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan absolute residual, maka dapat dikatakan terjadi heterokedastisitas atau data tidak homogen (Ghozali. 2011:43). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel bebasnya yang lebih besar dari 5% (Sign > 0,05).
44
3.2.7.4 Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2011:99) Uji autokorelasi adalah pengujian untuk melihat apakah dalam regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka persamaan regresi yang terbentuk nanti tidak dapat digunakan untuk meramalkan pergerakan saham. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lainnya. Masalah ini timbul karena kesalahan penggangu tidak bebas dari satu observasi lainnya. Untuk menguji autokorelasi maka digunakan uji Durbin Watson (DW test). Jika nilai Durbin-Watson terletak diantara du dan 4-du maka disimpulkan tidak terjadi pelanggaran autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan untuk uni autokorelasi yaitu : a. 0
< d < dL
: ada autokorelasi positif
b. dL < d < du
: ragu-ragu ada autokorelasi positif (inconclusive)
c. du < d < 4-du
: tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif
d. 4-du < d < 4-dL
: ragu-ragu ada autokorelasi negatif (inconclusive)
e. 4-dL < d < 4
: ada autokorelasi negatif
3.2.8
Uji Hipotesis Hipotesis adalah rumusan jawaban atau kesimpulan sementara/masih bersifat
praduga yang harus diuji dengan data yang terkumpul melalui kegiatan penelitian. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk melihat pengaruh Cash Conversion Cycle, Number of Day Account Payable, Number of Day Inventory, Number of Day Account Receivable, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Kapasitas Hutang terhadap Return On Assets. dengan menggunakan analisis regresi berganda, koefisien determinasi (R2), uji signifikansi simultan (uji statistik F), dan pengujian signifikansi parsial (uji statistik t). 3.2.8.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Deteminasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Menurut Ghozali (2011:97), nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
45
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. 3.2.8.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Menurut Ghozali (2011:98), Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Membandingkan antara p value dengan tingkat signifikansi 0,05, maka dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima (Ho diterima apabila p value > 0,05, Ho ditolak apabila p value < 0,05). Kriteria signifikansi hipotesis adalah: •
Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
•
Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen terhadap variabel dependen.
3.2.8.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Menurut Ghozali (2011:98), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %, maka kriteria signifikansi simultan adalah sebagai berikut : •
Apabila nilai signifikansi f < 0.05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.
•
Apabila nilai signifikansi f > 0.05, maka H0 diterima artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.2.8.4 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hubungan antara Cash Conversion Cycle, Number of Day Account Payable, Number of Day Inventory, Number of Day Account Receivable, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Kapasitas Hutang terhadap Return On Assets.
46
Untuk menguji model tersebut maka digunakan regresi linear berganda dengan rumus sebagai berikut: ROA = α + ß1CCC + ß2NDAR + ß3NDI + ß4NDAP + ß5SGROW + ß6SIZE + ß7DEBT + ε Diketahui:
3.2.9
α
:
Konstanta
ROA
:
Return On Assets
CCC
:
Cash Conversion Cycle
NDAR
:
Number of Day Account Receivables
NDI
:
Number of Day Inventory
NDAP
:
Number of Day Account Payables
SIZE
:
Log penjualan
SGROW
:
Pertumbuhan penjualan
DEBT
:
Rasio antara total hutang dengan total aset
ε
:
Standard Error
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Operasionalisasi variabel digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri dari jenis variabel, variabel yang digunakan, definisi dari variabel tersebut, pengukuran dari variabel yang digunakan, serta sumber data dimana variabel-variabel tersebut diperoleh. Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang operasional dari seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
47
Tabel 3.1 Operasional Variabel Jenis Variabel
Variabel Dependen
Variabel Independen
Variabel
Definisi
Return On Assets (ROA)
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari keseluruhan investasi yang ditanamkan dalam bentuk asset
Number of Days Account Receivable (NDAR) Number of Days Inventory (NDI) Number of Days Account Payable (NDAP)
Variabel Kontrol
(SGROW) Kapasitas Hutang (DEBT)
Sumber Data
(Net Income / Laporan Total Assets) X Keuangan 100% Perusahaan
Periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang
(Account Receivable / Net Sales) x 365
Laporan Keuangan Perusahaan
Periode rata-rata yang diperlukan untuk menjual persediaan
(Inventory / COGS) x 365
Laporan Keuangan Perusahaan
Periode rata-rata pembayaran hutang
(Account Payable / COGS) x 365
Laporan Keuangan Perusahaan
(NDAR + NDI) - NDAP
Laporan Keuangan Perusahaan
Periode rata-rata Cash yang dibutuhkan Conversion perusahaan untuk Cycle mendapatkan uang (CCC) kas Ukuran Perusahaan Ukuran (Firm’s Perusahaan Size) Sales Growth
Pengukuran
Pertumbuhan Penjualan
Rasio Leverage Debt Ratio
natural log dari Laporan total aset Keuangan perusahaan Perusahaan (Sales1 – Sales0) / Sales0
Laporan Keuangan Perusahaan
(Total Laporan Liabilities / Keuangan Total Assets) X Perusahaan 100%
48