BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1
Objek Penelitian Jakarta sebagai ibukota negara, pusat pemerintahan dan barometer perekonomian
nasional memerlukan dukungan energi listrik yang besar, bermutu dan handal. PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang merupakan salah satu ujung tombak PLN dalam melayani pelanggan diwilayah DKI Jakarta. Kotamadya Tangerang, Kabupaten Tangerang, serta sebagian Kabupaten Bogor, Kabupaten Depok dan Kabupaten Bekasi. Total luas wilayah operasi adalah 2.067 km2. Tugas pokok PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang. meliputi distribusi, penjualan tenaga listrik dan pelayanan pelanggan. Operasionalisasi tugas pokok tersebut dikendalikan melalui unsur pelaksana yang terdiri dari 35 Area Pelayanan yang tersebar dipenjuru Jakarta dan Tangerang, didukung oleh 4 Area Jaringan dan 1 Area Pengatur Distribusi. Pengembangan bisnis dilakukan dengan berpedoman pada konsep retail dan wire, dimana retail menekankan pada aktivitas bisnis berorientasi pelanggan dan wire memfokuskan pada pengembangan jaringan fisik untuk mendukung layanan bagi pelanggan. Dari sisi retail kegiatan dilaksanakan oleh Area Pelayanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi proses bisnis yang saling berkaitan. Model pelayanan yang dibangun adalah one stop service. Dari sisi wire kegiatan dilaksanakan oleh Area Jaringan dengan tujuan 23
menjaga mutu dan keandalan pasokan tenaga listrik. Gambar III.1 Peta Wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang
Keterangan : AP = Area Pelayanan ; AJ = Area Jaringan ; APD = Area Pengatur Distribusi Sumber: www.jakarta.pln.co.id
III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan Belanda Nederlands Indische Waterkracht Electriciteit Maatschappij (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara (PLTU Batabara) yang berlokasi di Gambir. Pada
masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda)
diambil alih oleh Pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Pada 17 Agustus 1945, dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi Gemeenschappelijke Electriciteit Bedrijven
24
Bandung en Omstreken (NV OGEM). Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 Januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaannya diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Ranting Kebayoran & Tangerang. Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahanpun terus bergulir hingga Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan Unit Kerja, sehingga PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel pemeliharaan kelistrikan. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.
III.1.2 Visi dan Misi Visi Sebagai satu kesatuan usaha PLN. PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki Visi “Menjadi perusahaan distribusi tenaga listrik yang handal, tangguh dan berkembang”. Misi Melaksanakan bisnis distribusi tenaga listrik yang berorientasi kepada pelanggan, karyawan dan pemilik. Meningkatkan profesionalisme SDM
25
Menjadikan bisnis tenaga listrik sebagai sarana pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Melaksanakan usaha sesuai kaidah bisnis.
III.1.3 Produk/Jasa Perusahaan Berikut ini produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan : 1. Listrik Prabayar Listrik prabayar adalah layanan terbaru dari PT PLN (Persero) Disjaya dan Tangerang untuk konsumen dalam mengelola konsumsi listrik melalui meter elektronik prabayar (MPB). Listrik prabayar memiliki keunggulan dan manfaat yaitu: Dapat mengendalikan sendiri pemakaian Pembelian disesuaikan kemampuan Tidak ada sanksi pemutusan Kemudahan pembelian token/pulsa Pelaksanaan penyambungan cepat dll. 2. Call Center 123 Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, telah hadir Layanan Call Center 123 sebagai pusat layanan informasi PLN. Layanan ini disediakan untuk mempermudah pelanggan dalam mengakses semua informasi mengenai ketenagalistrikan di area Jakarta & Tangerang. Call Center 123 yang beroperasi 24 jam/hari dan 7 hari dalam satu minggu dapat diakses dengan menggunakan Fixed Phone dengan menekan 123 atau tekan 021-123 bila menggunakan Handphone.
26
3. Informasi Ubah Daya, Pasang Baru dan Migrasi Kemudahan pelayanan telah menjadi komitmen perusahaan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. Calon pelanggan dapat mengajukan permohonan pasang baru, ubah daya dan migrasi ke listrik prabayar dengan cara: a. Mendatangi kantor pelayanan terdekat dan mengajukan permohonan pasang baru, ubah daya maupun migrasi ke listrik prabayar b. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan seperti - Copy Identitas atau surat kuasa di atas materai jika diwakili - Sket Lokasi sederhana c. Petugas melakukan survey lapangan d. Penerbitan surat persetujuan e. Pelanggan menyampaikan laik operasi (SLO) f. Calon pelanggan membeli token Perdana Rp 20.000 untuk aktivasi g. Calon pelanggan menandatangani surat perjanjian jual beli listrik Melayani kemudahan pelayanan pelanggan, kantor pelayanan PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang terdiri dari 23 area pelayanan dan 12 gerai mall layanan. 4. Layanan Lintas Batas Meningkatkan pelayanan pada pelanggan dengan cara mendekatkan sistem pelayanan PLN pada pelanggan yang dibuka di tempat keramaian umum (Mall, Kantor Area Pelayanan) dengan pola buka 1 minggu 7 hari, jam kerja sesuai buka tutup tempat keramaian. Informasi yang dapat dilayani meliputi :
27
•
Informasi tentang tata cara Penyambungan Tenaga Listrik antara lain: Penyambungan
Baru,
Perubahan
Daya,
Penyambungan
Sementara,
Perubahan/Balik Nama, Perubahan Alamat dll. •
Informasi tentang cara perhitungan dan besarnya biaya yang harus dibayar antara lain: Harga Jual Listrik, Biaya Penyambungan (BP), Uang Jaminan Langganan (UJL), Perhitungan Rekening Listrik, dan biaya lainnya.
•
Informasi tentang ketentuan Persyaratan Penyambungan Tenaga Listrik dan Peraturan Instalasi Pelanggan.
5. Payment Point Online Bank Payment point online bank atau disingkat dengan PPOB adalah layanan transaksi pembayaran rekening dan non rekening listrik pelanggan PLN secara online melalui bank dan dikelola secara terpusat sehingga dapat menghindari terjadinya double bayar (dua kali bayar). Produk layanan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi baik pembayaran rekening maupun non rekening seperti biaya pasang baru (PB), penambahan daya (PD), pasang sementara (PS), dan pembayaran uang jaminan listrik (UJL) Akses Transaksi Melalui layanan PPOB, pelanggan dapat menggunakan fasilitas perbankan. Berikut ini daftar Bank yang bekerjasama dengan PLN dalam proses transaksi online : Tabel III.1.3 Daftar Bank DAFTAR BANK 1. Bukopin
11. Niaga
21. BCA
31. Jabar Banten
28
2. Permata
12. CitiBank
22. BII
32. Sinar Mas
3. Victoria Int
13. Mutiara
23. Panin
33. Artha Graha
4. BRI
14. BPR KS
24. HSBC
34. Syariah Mega
5. Maspion Indonesia
15. Ina Perdana
25. ABN AMRO 35. DKI
6. NISP
16. Ganesha
26. Ekonomi
36. Swadesi
7. Danamon
17. BTN
27. RaboBank
37. BNI
8. BNP
18. Bumi Putera
28. UOB Buana
38. PT POS Indonesia
9. Syariah Mandiri
19. Bank Of Tokyo Mits
29. Royal
10. Mandiri
20. Mega
30. Muamalat
III.1.4 Struktur Organisasi
Gambar III.14 Struktur Organisasi
29
General Manager (MOCH SULASTYO)
Audit Internal (IRWAN ZAINAL NASUTION)
Bidang Perencanaan (M BUDISUSILO)
Bidang Distribusi (DJOKO RAHARDJO A)
AREA AREA BANDENGAN AREA BINTARO AREA BULUNGAN AREA CEMPAKA PUTIH AREA CENGKARENG AREA CIKOKOL AREA CIKUPA AREA CIPUTAT AREA CIRACAS AREA JATINEGARA AREA KEBON JERUK AREA KRAMATJATI AREA LENTENG AGUNG AREA MARUNDA AREA MENTENG AREA PONDOK GEDE AREA PONDOK KOPI AREA SERPONG AREA TANJUNG PRIOK AREA TELUK NAGA
Bidang Niaga (DWI KUSNANTO)
Bidang Keuangan (DWIYANTO HARIADI)
Bidang SDM dan Organisasi (M SO'IM)
AP PRIMA AP PRIMA JAKARTA SELATAN
Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi (RIZA INDRIAWAN)
AREA PENGATUR DISTRIBUSI
AP PRIMA JAKARTA UTAR AP PRIMA TANGERANG
Sumber: PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang
30
Uraian singkat tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang, sesuai dengan struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut: 1. Tugas dan Tanggung Jawab General Manajer: Mengelola bisnis pendistribusian tenaga listrik secara efektif dan efisien dengan mengoptimalkan dan mensinerjikan seluruh sumberdaya. Menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik dan mengembangkan upaya-upaya untuk meningkatkan profitabilitas. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan pemasaran, penjualan dan kepuasan pelanggan. 2. Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal: Mengelola penyusunan program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja perusahaan. Melaksanakan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen dan sumber daya manusia. Memberikan masukan dan rekomendasi menyangkut proses manajemen dan operasional. 3. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang Perencanaan: Menyusun Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL). Menyusun rencana pengembangan sistem ketenagalistrikan. Menyusun metoda evaluasi kelayakan investasi dan melakukan penilaian financial. 4. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang Distribusi:
31
Menetapkan rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan pembinaan penerapannya untuk memenuhi perkembangan kebutuhan tenaga listrik masyarakat. Menetapkan strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi dan pembinaan penerapannya untuk memperoleh efisiensi dan keandalan yang tinggi dalam pemasokan tenaga listrik kepada pelanggan. 5. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang Niaga: Merencanakan kebijakan strategi pemasaran, pengembangan pelayanan pelanggan untuk meningkatkan pangsa pasar dan kepuasan pelanggan. Menyusunan rencana penjualan energi listrik dan rencana pendapatan untuk meningkatkan penjualan. Mengevaluasi harga jual energi listrik untuk bahan masukan dalam rangka penentuan tarif dasar listrik. 6. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang Keuangan: Menjamin terlaksananya penyediaan dan pengendalian anggaran investasi dan operasi untuk pelaksanaan kegiatan perusahaan. Menjamin terlaksananya pengendalian aliran kas pendapatan dan kas pembiayaan untuk pengamanan pendapatan (revenue protection). Menjamin terselenggaranya penyusunan laporan keuangan kantor distribusi dan unit-unit untuk laporan keuangan konsolidasi PLN Disjaya. 7. Tugas dan Tanggung Jawab Bidang SDM dan Organisasi: Menyusun
kebijakan
pengembangan
organisasi
dan
mengelola
pelaksanaannya.
32
Menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia dan mengelola pelaksanaanya. 8. Bidang Komunikasi, Hukum, dan Administrasi Mengelola sistem komunikasi internal dan eksternal untuk membangun citra baik dan memperkuat posisi perusahaan. Mengkaji dan merekomendasikan kebijakan dan Prosedur Hukum perusahaan. Kelancaran penyelesaian kasus hukum perusahaan dan memberikan Advokasi Hukum dalam bisnis energi listrik dan ketenagakerjaan. 9. Tugas dan Tanggung Jawab Area Layanan: Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik Mengkoordinasikan proses penyambungan dan tambah daya dengan Area Jaringan untuk mempercepat proses pelayanan Mengelola kegiatan pembacaan meter serta proses pembayaran rekening 10. Tugas dan Tanggung Jawab Area Jaringan: Merencanakan , mengesahkan usulan Pedoman Rencana Kerja (PRK) Area Jaringan ke Kantor Distribusi. Mengusulkan penyesuaian dan pengembangan standar konstruksi jaringan tenaga listrik untuk kesesuai peruntukan operasional ke kantor distribusi. Menyetujui pengelolaan kontrak pengadaan barang dan jasa di unit kerjanya. 11. Tugas dan Tanggung Jawab Area Pengatur Distribusi: Menetapkan rencana pengembangan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) yang merupakan suatu sistem kendali industri berbasi
33
komputer yang digunakan untuk mengendalikan suatu proses industri, proses infrastruktur dan proses fasilitas. Memastikan terselenggaranya mekanisme proses realisasi pengadaan barang dan jasa dalam hal pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan SCADA, Telekomunikasi dan Instalasi 20 kV Gardu Induk.
III.1.5 Pengertian CSR menurut PLN Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan gabungan Program Kemitraan dahulu disebut program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dan Program Bina Lingkungan (sebelumnya Community Development) yang selanjutnya
berdasarkan
facsimile
Deputi
Direktur
Lingkungan
Keselamatan
Ketenagalistrikan (DD LKL) PLN Pusat Nomor : 013/FAC/DDLKL/2006 tanggal 14 Februari 2006, sebutan Bina Lingkungan berubah menjadi Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan (P3L). Pelaksanaan pengelolaan PKBL berpedoman kepada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor : 366.K/DIR/2007 tanggal 28 Desember 2007. Sesuai Facsimile Vice Presiden (VP) CSR Nomor : 00287/013/VPCSR/2009 tanggal 29 Januari 2009 bahwa dana hibah Program Kemitraan yang biasanya digunakan promosi dan pameran produk mitra binaan tidak diperbolehkan dikeluarkan dan jika sangat diperlukan dapat diambil dari dana Program Bina Lingkungan. Program Bina Lingkungan (PBL) adalah Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh PLN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba PLN.
34
Program Partisipasi
Pemberdayaan
Lingkungan
(P3L)
adalah
kegiatan
pengembangan/ pembangunan masyarakat/ komunitas yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya dan merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui pemanfaatan dana dari bagian laba PLN.
III.1.6 Visi, Misi dan Tujuan CSR pada PT PLN (Persero) Visi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah terwujudnya keharmonisan hubungan PLN dengan masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PLN dalam menyediakan listrik kepada masyarakat. Misi CSR adalah: •
Membantu pengembangan kemampuan masyarakat agar dapat aktif berperan dalam pembangunan.
•
Berperan aktif dalam meningkatkan hidup masyarakat.
•
Berperan aktif dalam mendorong tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
•
Berperan aktif dalam menjaga kesinambungan lingkungan melalui pelestarian alam.
Tujuan CSR adalah: •
Memulihkan dan meningkatkan citra perusahaan dan dukungan keberadaan PLN.
•
Pemberdayaan masyarakat. 35
•
Masyarakat ikut peduli mengamankan dan merasa memiliki instalasi PLN.
•
PLN peduli terhadap masyarakat yang terkena dampak sosial.
III.1.7 Struktur Organisasi Tim CSR Sesuai SK Nomor : 075.K / GM / 2010 tanggal 16 Juli 2010 Susunan anggota Tim P3L PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang sebagai berikut: 1. Pembina
: General Manager
2. Ketua
: Manajer Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi
3. Wakil Ketua: Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan 4. Sekertaris : Supervisor Bina Lingkungan
III.1.8 Jenis Kegiatan CSR pada PT PLN (Persero) A. Community relation. Adalah kegiatan-kegiatan menyangkut pengembangan pemahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait (stakeholder). Misalnya: ‐ Pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada Para Pihak yang terkait, untuk meningkatkan hubungan baik dengan kelompok masyarakat dan pemerintah setempat; ‐ Bantuan konsultasi publik; ‐ Bantuan penyuluahan. B. Community Services, adalah program bantuan yang diberikan berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan umum. 36
Bentuk bantuan meliputi: ‐ Bantuan kepada korban bencana alam, yaitu bantuan yang diberikan untuk meringankan beban para korban yang diakibatkan oleh bencana alam. ‐ Bantuan peningkatan kesehatan, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. ‐ Bantuan pengembangan prasarana dan umum, yaitu bantuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan fasilitas kesejahteraan masyarakat. ‐ Bantuan sarana ibadah, yaitu bantuan untuk meningkatkan kualitas sarana ibadah masyarakat. C. Community Empowering, adalah program bantuan yang berkaitan dengan pemberian akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya. Bentuk bantuan meliputi: ‐ Banyuan pendidikan dan
atau pelatihan yaitu bantuan yang diberikan
dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). ‐ Bantuan pengembangan dan ataupun penguatan kelompok-kelompok swadaya masyarakat, komunitas asli, organisasi profesi. ‐ Bantuan meningkatkan kapasitas usaha masyarakat yang berbasis potensi sumber daya setempat. ‐ Bantuan pelestarian alam.
37
III.1.9 Prinsip Pengelolaan Dana PBL/P3L A. Transparan
: Harus jelas kepada siapa dan mengapa dana diberikan.
B. Akuntabilitas
: Harus jelas pertanggungjawabannya, dapat diverivikasi/ diaudit.
C. Fairness
: Harus dilaksanakan secara jujur
D. Flexible
: Dalam penyalurannya harus jelas kriterianya
E. Azas Manfaat
: Memberikan manfaat terbesar bagi tujuan PLN
III.1.10 Pelaksanaan Program Bina Lingkungan(CSR) Pada tahun 2010, PLN Kantor Pusat mengalokasikan dana Bina Lingkungan (CSR) untuk PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang sebesar Rp. 1.500.000.000,-
berdasarkan
Facsimile
Sekretaris
Perusahaan
Nomor
:
064/Fac/SEKPER/2010 tanggal 12 Mei 2010 dan Program Penanaman Pohon bersama IKPLN
sebesar
Rp.
136.125.000,-
sesuai
surat
Sekper
Nomor
:
08850/521/SEKPER/2010 tanggal 19 Nopember 2010. bahwa penyaluran dana P3L dilakukan sebelum akhir tahun 2010. Jumlah dana yang disalurkan sampai dengan Triwulan IV tahun 2010 sebesar Rp. 1.563.501.050,- dengan rincian sebagai berikut : •
Community Relation
Rp.
20.000.000,-
•
Community Service
Rp.
903.000.000,-
•
Community Empowering
Rp.
429.200.000,-
•
Pelestarian Alam
Rp.
136.125.000,-
•
Biaya Operasional
Rp.
75.000.000,-
38
Sehingga Efektivitas penyaluran dana mencapai 95.56%. Dan sisa alokasi dana sebesar Rp. 72.623.950,-
III.1.11 Realisasi Kegiatan dan Penyaluran Dana CSR Realisasi kegiatan dan penyaluran dana CSR PT PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang Tahun 2010 dalam bentuk rupiah. Tabel III.1.11 Realisasi Kegiatan dan Penyaluran Dana CSR
No 1.
2.
KELOMPOK/ JENIS KEGIATAN Community Relation a. Forum Komunikasi Dewan Kelurahan DKI
TUJUAN
Meredam LSM dan membantu biaya operasional LSM
BIAYA
20.000.000
Community Service a. PAUD Tunas Melati b. Lembaga Metropolitan Study Center
c. Mushola Al-Ikhlash
d. Laboratorium juara e. Water well dan MCK f. UPPJ Masjid Jami Al-Uswah g. Yayasan Pesantren Islam Hubbul Wathon
Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan belajar Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan belajar Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga instalasi PLN Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan belajar Membantu sarana air bersih agar masyarakat dapat hidup lebi sehat. Membantu sarana UPPJ dengan mobil jenajah agar lebih membantu mempromosikan PLN di mobil tersebut Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga instalasi PLN
20.000.000
36.300.000
48.000.000
216.376.050 47.600.000
126.000.000
50.000.000
39
h. Yayasan Seroja Jakarta i. Yayasan Rukun Istri Sejahtera
j. Masjid Jami Ashshobirin
k. Mushola Nurul Huda
3.
l. Yayasan Riyadhul Mu’minin m. Bantuan Bencana Alam Mentawai n. Bantuan Bencana Gunung Merapi Community Empowering a. Bantuan Bina Lingkungan seni “Hari Kartini” b. Pesantren Kilat Bulan Ramadhan c. Bantuan sembako bulan Ramadhan
d. Bantuan Beasiswa e. Lembaga Pendidikan Pelatihan dan kewirausahaan Indonesia
4.
Membantu pondasi sekolah yang akan direncanakan untuk sekolah masyarakat sekitar Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan belajar Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga instalasi PLN Membantu Sarana Ibadah sehingga masyrakat sekitar dapat merasakan bantuan PLN sehingga timbul rasa perhatian masyarakat untuk menjaga instalasi PLN Membantu anak-anak tidak mampu sekolah dengan memberikan sarana / perlengkapan belajar Meningkatkan kepedulian kepada masyarakat yang mendapat musibah Meningkatkan kepedulian kepada masyarakat yang mendapat musibah
Membantu Peringatan Hari Kartini Membantu meningkatkan kualitas agama anakanak pegawai Meningkatkan perhatian kepada masyarakat sekitar unit area PLN Disjaya pada bulan Ramadhan Meningkatkan perhatian kepada masyarakat sekitar unit area PLN Disjaya dengan memberikan beasiswa
f. KSM Nurul Hidayah
Meningkatkan perhatian kepada lembaga yang melaksanakan kegiatan pelatihan kepada masyarakat agar lebih baik dalam kemapuan usaha Meningkatkan perhatian kepada KMS yang melaksanakan kegiatan pelatihan kepada masyarakat agar lebih baik dalam kemapuan usaha
Pelestarian Alam a. Penanaman Pohon (IKPLN) dana tambahan
Meningkatkan kelestarian alam dan penunjang program penanaman sejuta pohon
20.000.000
30.000.000
20.000.000
46.500.000
42.400.000 100.000.000 100.000.000
2.700.000 64.000.000
136.000.000
199.500.000
12.000.000
15.000.000
136.125.000
40
5.
Biaya Operasi
TOTAL REALISASI DANA CSR TAHUN 2010
75.000.000 1.563.501.050
III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode penelitian kualitatif yang diperoleh langsung dari perusahaan. Menurut Sugiyono (2008: 14) pengertian metode penelitian kualitatif adalah: “Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal), digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.” Populasi dari penelitian ini adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tanggerang yang memiliki kebijakan untuk melaksanakan PKBL yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007.
41