BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang memenangkan penghargaan ISRA. Sampel yang digunakan adalah perusahaan go public peraih Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) tahun 2010-2011. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. III.2 Desain Penelitian II.2.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga, yakni harga saham harian, indeks harga saham gabungan dan jumlah saham yang beredar. Data diperoleh melalui studi kepustakaan, serta kunjungan ke Indonesian Capital Market Electronic Library (ICaMEL) yang terletak di kantor Bursa Efek Indonesia terkait dengan perolehan data perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini juga mempelajari teori-teori yang relevan melalui studi kepustakaan dari Universitas Bina Nusantara, jurnal-jurnal akuntansi dan situs internet lainya. III.2.3 Metode Pemilihan Sampel Metode pemilihan sample yang digunakan adalah metode judgement sampling, yaitu salah satu bentuk purposive sampling, dimana pemilihan sampel dari suatu
34
populasi didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria – kriteria yang digunakan untuk pemilihan sampel : 1. Perusahaan-perusahaan
yang
mendapatkan
penghargaan
dari
Indonesia
Sustainability Reporting Award (ISRA) pada tahun 2010-2011 2. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka (go public) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Terdapat data return saham, closing price, sekitar tanggal publikasi pengumuman pemenang. III.3 Variabel Penelitian 1. Variabel Independen : Pengumuman peraih ISRA 2. Variabel Dependen
: Abnormal return dan volume perdagangan saham
III.3.1. Variabel Independen Pengumuman pemenang ISRA tahun 2010 dan 2011 yang diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2011 dan 21 Desember 2011. Penelitian ini mengambil periode pengamatan 5 hari yaitu 2 hari sebelum pengumuman, pada saat pengumuman, 2 hari setelah pengumuman. III.3.2 Variabel Dependen Dalam penelitian ini yang menjadi variable dependen adalah reaksi investor yang ditunjukkan dengan variabel pengukur abnormal return dan volume perdagangan saham. 1.
Abnormal return Abnormal return pada umumnya menjadi fokus dalam mengamati reaksi harga atau
efisiensi pasar. Return ini merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang dengan harga sebelumnya secara relatif, sedangkan
35
return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diharapkan oleh investor. Perhitungan abnormal return dapat diukur dengan rumus sebagai berikut: RTNi.t = Ri.t – E (Ri.t)
Keterangan : RTN i.t
: abnormal return sekuritas ke i pada periode ke t
Ri.t
: return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke i pada periode
peristiwa ke t E (Ri.t) 2.
: expected return sekuritas ke i untuk periode peristiwa ke t
Return Sesungguhnya Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang
merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Return sesungguhnya dapat dihitung menggunakan rumus :
Rit
= Pit – Pit-1 Pit-1
Keterangan: Pi.t : Harga saham sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke- t Pi.t-1 : Harga saham sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke t-1 3.
Return Ekspetasi (Expected Return) Expected Return adalah return yang diharapkan investor di masa yang akan datang
merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan (Jogiyanto, 2003). Dalam penelitian ini untuk menentukan return ekspektasi menggunakan market adjusted model yang menggangap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan demikian : 36
E [Ri,t] = Rmt
dimana Rmt = IHSGt – IHSGt-1 IHSGt-1 Keterangan: E[Ri,t] : expected return Rmt : Return pasar pada periode t 4. Rata-rata Return Tidak Normal Menurut Jogiyanto (2003) pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agrerat dengan menguji rata- rata return tidak normal seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari di periose peristiwa. Rata-rata return tidak normal (average abnormal return) untuk hari k-t dapat dihitung berdasarkan aritmatika sebagai berikut: RRTNt = k
Keterangan : RRTNt = rata-rata return tidak normal (average abnormal return) pada hari ke-t. RTNi,t = return tidak normal( abnormal return) untuk sekuritas ke-i pada hari ke t. K
= jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa.
5. Volume Perdagangan Saham atau Trading Volume Activity (TVA) Merupakan suatu indikator yang digunakan dalam analisis teknikal pada penilaian harga saham dan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat 37
reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham. Trading Volume Activity dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : TVA = Σ saham perusahaan j yang diperdagangkan pada waktu t Σ saham perusahaan j yang beredar pada waktu t Setelah TVA di ketahui maka selanjutnya dihitung rata-rata volume perdagangan saham : XTVAt = ΣTVAi N Dimana: XTVAt= Rata –rata TVA pada waktu ke-t ΣTVAi = Jumlah TVA pada waktu ke-t N
= Jumlah sampel
III.4 Metode Analisis Data III.4.1 Teknik Analisis Event Study Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis event study untuk mengolah dan membahas data yang diperoleh. Beberapa tahap yang dilakukan untuk observasi dengan metode event study adalah sebagai berikut: Event study adalah suatu pengamatan terhadap pergerakan harga saham di pasar modal untuk mengetahui apakah terdapat tingkat pengembalian abnormal yang diperoleh investor akibat dari suatu peristiwa (event) tertentu (Peterson,1989). Jadi event study dapat dikatakan suatu studi yang mempelajari tentang dampak atau pengaruh suatu peristiwa terhadap harga pasar saham yang ditunjukan dengan perubahan harga saham dan abnormal return. Langkah-langkah untuk melakukan metodologi event study ini adalah: 38
1.Definisi kejadian (event definition) Pertama adalah menentukan kejadian apa yang akan diteliti dan pada periode waktu bagaimana harga saham akan dianalisis. Kejadian yang akan di analisis yaitu pengumuman ISRA 2010 dan 2011. 2. Menentukan rentan waktu studi peristiwa Dalam penelitian ini, event dilihat dari pengumuman pemenang ISRA 20102011. Dengan periode pengamatan 5 hari yaitu 2 hari sebelum, pada saat pengumuman dan 2 hari setelah pengumuman ISRA. t-2
t0
t+2
3. Menentukan metode penyesuaian return yang digunakan untuk menghitung abnormal return. Pada penelitian ini menggunakan metode penyesuaian return market adjusted model dengan menggangap bahwa penduga yang terbaik intuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar tersebut. 4. Menghitung abnormal return disekitar periode peristiwa serta volume perdagangan saham. Abnormal return merupakan return aktual dikurangi dengan return harapan sedangkan volume perdagangan saham merupakan hasil bagi antara jumlah saham yang di perdagangkan dibagi jumlah saham saham yang beredar. 5. Menghitung rata-rata abnormal return serta volume perdagangan saham. 6. Merumuskan Hipotesis statitis
39
7. Menguji apakah abnormal return rata-rata yang telah dihitung pada langkah sebelumnya berbeda dari 0, atau apakah return sebelum peristiwaw berbeda dari return sesudah peristiwa. Pengujian dapat dilakukan dengan uji parametik seperti uji t dan uji Z. 8. Simpulan hasil studi didasarkan pada probabilitas signifikansi kurang dari probabalitas yang disyaratkan (misalnya 0,01 ; 0,05 atau 0,10). III.5
Pengujian Hipotesis Setelah melakukan analisis data, dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji-
t berpasangan (paired sample test) dengan tingkat keyakinan yang digunakan pada penelitian ini adalah (1-α) sebesar 95% dan derajat kebebasan (n-1) dengan tingkat signifikansi 5% (0,05). Data yang digunakan diolah dengan program Statistical Package for the Social Science (SPSS) dan Microsoft Excel. Pengkajian statistik dengan menggunakan uji-t mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi abnormal return dan volume perdagangan saham dari sebuah pengumuman informasi yang ada di dalam periode peristiwa. Signifikansi tersebut untuk menentukan apakah abnormal return dan volume perdagangan saham secara statistik menolak atau menerima hipotesis. Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut: 1) Ho : µi1 = µi2 (tidak terdapat perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah ISRA 2010) Ha : µi1 ≠ µi2 (terdapat perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah ISRA 2010) 2) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) sebesar 5% dengan derajat bebas (n-1), dimana n adalah jumlah data yang diamati.
40
3) Hasil perhitungan t-hitung dibandingkan dengan t-tabel adalah dengan uji dua sisi yaitu: a) Hipotesis diterima apabila nilai t-hitung > ttabel atau t-hitung < t-tabel, artinya Ho ditolak dan Ha diterima karena terdapat perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah ISRA 2010 dan ISRA 2011. b) Hipotesis ditolak apabila nilai t-hitung < t-tabel atau t-hitung > t-tabel, artinya Ho diterima dan Ha ditolak karena tidak terdapat perbedaan harga saham dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah ISRA 2010 dan ISRA 2011. 4) Sedangkan untuk nilai probabilitas yang dibandingkan dengan nilai α (5%), yaitu : a) Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas < α (5%) atau nilai probabilitas/2 < α /2 (2,5%) untuk uji dua sisi. b) Hipotesis ditolak apabila nilai probabilitas > α (5%) atau nilai probabilitas/2 > α /2 (2,5%) untuk uji dua sisi.
41