BAB 3
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian. Penentuan objek sangat penting untuk menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian akan mudah diperoleh. Objek penelitian yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah
perputaran
persediaan, perputaran piutang dan likuiditas pada perusahaan industri rokok yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
Data
yang
digunakan
adalah
laporan
keuangan periode 2004-2010. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu jenis data dalam bentuk angka yang terdiri dari: 1.
Data laporan keuangan perusahaan industri rokok periode tahun 2004-2010 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
25
Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini adalah data sekunder, artinya data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah terdokumentasi oleh pihak sekunder. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari: 1. Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. 2. Literatur-literatur 3. Dan media lain yaitu yang terkait dengan topik pembahasan pada penelitian ini. 3.3 Penentuan Jumlah Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk ke dalam kategori industri rokok dan telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4 perusahaan sektor industri rokok. Pada penelitian ini sampel yang digunakan hanya sebanyak 3 perusahaan yang memenuhi kriteria. Sampel yang dipilih adalah perusahaan industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004-2010 yang memenuhi kriteria. 3.4 Metode Pengumpulan Sampel Metode yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel yang diambil yaitu: 1. Perusahaan industri rokok yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia minimal sejak tahun 2004 dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian. 2. Selama periode penelitian, perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan dan triwulan yang dipublikasikan secara umum.
26
3.
Perusahaan industri rokok yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata
uang Rupiah (Rp). 3.5 Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimulai dari jenis variabel, menentukan variabel yang digunakan, serta penjabaran definisi dari setiap variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar. Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu “Analisa
Pengaruh Perputaran
Persediaan dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Industri Rokok Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel Independen (X) Yang menjadi variabel independen pada penelitian ini adalah : a. Perputaran Persediaan sebagai variable pertama (X1) Perputaran persediaan (inventory turnover) mengukur hubungan antara harga pokok penjualan dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan. b. Perputaran Piutang sebagai variabel kedua (X2) Perputaran piutang dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dengan saldo rata–rata
piutang.
Piutang
yang
dimiliki
oleh
suatu perusahaan mempunyai
hubungan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dapat dihitung dengan menggunakan rasio perputaran piutang.
27
2)
Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah : • Likuiditas sebagai variabel Y Rasio likuiditas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan pengelola perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar hutang jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio. 3.6 Metode Analisis Data Penulis menggunakan metode analisis regresi linier berganda karena data – data yang ada kompleks dan variabel yang digunakan juga lebih dari dua variabel. Pada penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan sejauh
mana
perputaran
persediaan
dan
perputaran
piutang berpengaruh
terhadap likuiditas pada industri perusahaan rokok. Berikut ini adalah model analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini:
Y = a +b1X1 + b2X2
Dimana: =
variabel tak bebas (likuiditas)
a
=
bilangan berkonstanta
b1,b2
=
koefisien regresi
X1
=
variabel bebas X1 (perputaran persediaan)
X2
=
variabel bebas X2 (perputaran piutang)
Y
28
•
Analisis Korelasi Analisis ini digunakan penulis dalam hubungannya untuk mengukur keeratan
hubungan linier antara variabel independen terhadap variabel dependen dalam model regresi. Data yang digunakan penulis memilki tipe data berskala rasio, maka metode yang digunakan adalah Pearson Correlation. Besaran nilai korelasi (r) nilainya berada dalam rentang -1 sampai dengan 1. Jika nilai yang diperoleh semakin dekat dengan angka 1, maka hubungan semakin kuat dan arah hubungan tersebut searah, nilai yang positif menunjukkan arah yang sama, begitu pula sebaliknya. •
Analisis Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan dalam hubungannya untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh variabel independen dalam model regresi yang secara bersamasama memberikan pengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. 3.7 Metode Penyajian Data Metode penyajian data pada penelitian kali ini menggunakan hasil statistik yang diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0. 3.8 Uji Statistik 3.8.1
Uji Statistik Deskriptif Analisis data yang dilakukan dalam bab ini meliputi analisis deskriptif.
Analisis deskriptif menggunakan statistik deskriptif (minimum, maksimum, ratarata dan standar deviasi).
29
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis. Sebelum digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu model regresi yang diperoleh dilakukan uji normalitas data dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. 3.8.2
Uji Normalitas Uji
normalitas
digunakan
untuk
menguji
apakah
model
regresi
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian ini dilakukan dengan alat uji Kolmogrov Smirnov. Dasar bisa
dilakukan
berdasarkan
pengambilan
keputusan
probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu jika
probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal, begitu pun sebaliknya. Uji ini juga dilakukan dengan menggunakan analisis grafik Normal PPlot regression standardized. Apabila titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka menunjukkan bahwa model tersebut berdistribusi normal. 3.8.3 Uji Multikolinieritas Multikolinieritas
merupakan
suatu
situasi
dimana
beberapa
atau
semua variabel independen berkorelasi kuat. Model regresi yang baik memiliki
variabel
independen
yang
tidak
berkorelasi.
Cara yang
digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Suatu model regresi dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10.
30
3.8.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID). Dasar pengambilan keputusan yaitu: - Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. - Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini juga dilakukan dengan menggunakan uji White, dengan ketentuan apabila nilai c² hitung > c² tabel maka terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dan sebaliknya. 3.8.5 Uji Autokorelasi Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara data residu periode tertentu dengan data residu periode sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Metode pengujian dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW), jika hasil uji D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak terjadi autokorelasi.
31
3.8.6 Uji Koefisien Regresi Secara Individual ( Uji t) Uji ini digunakan untuk
mengetahui
ap ak ah d al am m o d el
re gres i v ari ab el i n d ep en d en s ec ara i n d i v i d u al b erp en g a ru h s i gn i fi k an terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi menggunakan
α = 5%. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas, yaitu: a) Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b) Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, berarti variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 3.8.7 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi menggunakan α = 5%. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas, yaitu: a) Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b) Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
32