BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Panin Bank Pusat berdiri pada tahun 1971 di Jakarta, Indonesia. Panin Bank telah di catatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 1982, dan merupakan Bank Indonesia pertama yang Go Public. Sejak awal manajemen berusaha untuk memberikan nilai bagi semua pemangku kepentingan melalui tiga aspek, yaitu keseimbangan, kehati-hatian, dan pertumbuhan yang progresif. Panin Bank merupakan salah satu bank di Indonesia yang sangat sedikit tidak direkapitalisasi oleh pemerintah setelah Krisis Moneter 1988. Panin Bank memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang perbankan. Panin Bank memiliki banyak divisi atau biro, diantaranya Biro Teknologi Informasi, Biro Umum, Biro Umum dan Personalia, Biro Hukum, Biro Internasional, Biro Komisaris, dan Biro Komite. Di dalam Biro Teknologi Informasi (BTI) terdiri dari IT Risk Compliance, Security System Computer, Retail System, Corporate System, Service Operations, IT Infrastructure, Project Management Office, Electronic Delivery Channel, dan General Office Admin. Untuk mempertahankan posisi kompetitif, Panin Bank mengadopsi pendekatan untuk bisnis kehandalan dan konsistensi. Kuatnya modal Panin 55
56
Bank secara struktur dan strategi terus diperkuat sebagai bank yang berfokus ke arah memperluas pasar komersial dan konsumen. Strategi bisnis jelas menunjukkan hasil positif sebagai momentum keuntungan bank untuk menuju sasaran menjadi kekuatan pendorong di industri perbankan Indonesia. Sampai akhir tahun 2011, aset Panin Bank yang sebesar Rp. 125 Triliun, total simpanan 85,7 Triliun, outstanding kredit Rp. 75,7 Triliun, dan total networth Rp. 19,8 Triliun dengan kapitalisasi pasar dari Rp. 18,8 Triliun. Panin Bank Pusat mulai beroperasi melalui 450 cabang dan peringkat ketujuh sebagai bank terbesar nasional dalam hal total aktiva. Pemegang saham saat ini adalah pemegang saham sendiri, Panin Financial dengan 46%, Votraint (ANZ Banking Group of Australia) pada 39% dan publik dengan 15%. Saat ini Panin Bank Pusat berlokasi di Jalan Jendral Sudirman Kav. 1 (Senayan), Jakarta 10270, Indonesia.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Adapun visi dan misi dari Panin Bank adalah sebagai berikut: Visi Perusahaan Sebagai salah satu bank papan atas di Indonesia, Panin Bank akan senantiasa menjaga dan meningkatkan kinerja keuangannya secara sehat, meneruskan kepeloporan, dan peranannya dalam pertumbuhan industri perbankan nasional.
57
Misi Perusahaan Mentransformasikan Panin Bank menjadi salah satu bank terkemuka dalam perbankan konsumen, bisnis di Indonesia, dan menjadikan Panin Bank pilihan utama untuk layanan konsumen dan bisnis perbankan.
3.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi pada Panin Bank Pusat divisi Hardware & Inventory memiliki 9 bagian utama yaitu Kepala Biro Teknologi Informasi (BTI), Wakil BTI, Kepala Infrastruktur BTI, Kepala Server & Desktop, Active Directory, Path Management, Hardware & Inventory, Technical Support, dan Voice & Communication. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi pada divisi Hardware & Inventory dapat dilihat pada gambar berikut:
58
Kepala BTI
Wakil BTI
Kepala Infrastruktur BTI
Kepala Server & Desktop
Active Directory
Path Management
Hardware & Inventory
Technical Support
Voice & Communication
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Panin Bank Pusat Divisi Hardware & Inventory
59
3.1.4 Tugas dan Wewenang Berdasarkan struktur organisasi perusahaan, adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada Panin Bank Pusat dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala BTI Kepala BTI Panin Bank bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan perusahaan oleh direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang perusahaan, rencana kerja, dan anggaran tahunan perusahaan dalam Biro Teknologi Informasi. 2. Wakil BTI Wakil BTI Panin Bank bertugas membantu Kepala BTI melakukan pengawasan kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan perusahaan oleh direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang perusahaan, rencana kerja, dan anggaran tahunan perusahaan dalam Biro Teknologi Informasi. 3. Kepala Infrastruktur BTI Kepala Infrastruktur BTI bertugas mengatur dan mengendalikan infrastruktur teknologi informasi dalam jaringan Panin Bank dan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana jangka panjang infrastruktur perusahaan.
60
4. Kepala Server & Desktop Tugas utama Kepala Server & Desktop sebagai berikut: a.
Melakukan update patch untuk server KP
b.
Melakukan update patch untu PC di kantor pusat
c.
Melakukan pengambilan Log Server-Server BI-Sistem, Internet Banking, Corporate System
d.
Membuat laporan performance
e.
Membuat laporan bulanan pemakaian telepon untuk didistribusikan kepada biro dan divisi
f.
Membuat dokumentasi keadaan fisik sistem PABX di kantor pusat
g.
Laporan pengeluaran barang bulanan dan tahunan
h.
Laporan penerimaan barang baru bulanan dan tahunan
i.
Laporan penerimaan barang bekas bulanan dan tahunan
j.
Laporan pengeluaran barang bekas bulanan dan tahunan
k.
Laporan service barang bulanan dan tahunan
l.
Report ADRAP Tools (Seluruh server dalam jaringan domain corp.paninbank.co.id)
m. Report update pattern antivirus server (update antivirus harian dan mingguan)
61
n.
Melakukan update pattern antivirus PC kantor pusat (SWIFT dan RTGS)
o.
Report incident virus
5. Active Directory Tugas utama seksi Active Directory sebagai berikut: a.
Melakukan monitoring dan memastikan server dan client sudah terupdate dengan antivirus pattern terbaru (laporan log server bulanan)
b.
Melakukan monitoring dan memastikan status usb block dan unblock seluruh cabang Panin Bank (laporan sophos endpoint security)
c.
Melakukan monitoring sophos web appliance log top bandwith user dan traffic serta performance volume (laporan sophos web filtering)
d.
Melakukan dan memastikan backup image dan database server CBS teller seluruh cabang Panin Bank (laporan backup image dan database server CBS teller)
e.
Melakukan monitoring terhadap change summary log active directory (laporan active directory)
62
6. Patch Management Tugas utama Patch Management sebagai berikut: a.
Melakukan update patch untuk server KP (berita acara uji coba dan migrasi patch)
b.
Melakukan update patch untuk PC di kantor pusat (berita cara update patch)
c.
Monitoring new updater patch untuk server dan PC
d.
Melakukan update patch untuk server KCU dan KCP (berita acara uji coba dan migrasi patch)
e.
Melakukan backup database intranet chat-spark (berita acara)
7. Hardware & Inventory Tugas utama Hardware & Inverntory sebagai berikut: a.
Laporan penerimaan barang baru
b.
Laporan pengiriman barang
c.
Laporan service hardware
d.
Laporan biaya service
e.
Laporan mutasi barang
f.
Laporan backup barang
63
8. Technical Support Tugas utama Technical Support sebagai berikut: a.
Melakukan pengambilan Log Server-Server BI-Sistem, Internet Banking, dan Corporate System
b.
Membuat laporan performance atau utilisasi server
c.
Membuat laporan problem atau incident
9. Voice & Communication Tugas utama Voice & Communication sebagai berikut: a.
Membuat report untuk ekstensi, password telepon untuk create baru atau remove password telepon untuk tiap divisi
b.
Memonitoring keadaan line PSTN Telkom untuk outging dan incoming yang berada di kantor pusat
c.
Membuat dokumentasi keadaan fisik sistem PABX di kantor pusat
d.
Membuat laporan bulanan pemakaian telepon untuk didistribusikan kepada biro dan divisi
e.
Membuat laporan bulanan untuk keadaan server PBX dan server aplikasi untuk Call Center seperti CMS, IR, dan AES
64
3.2 Gambaran Sistem Pada sub bab berikut ini akan dijelaskan mengenai gambaran sistem yang berjalan pada divisi Hardware dan Inventory Panin Bank Pusat. 3.2.1 Prosedur yang Sedang Berjalan Divisi Hardware dan Inventory pada Panin Bank tidak menyimpan dokumen file penerimaan, pengiriman, dan service hardware dalam sebuah basis data yang terintegrasi. Hingga saat ini masih dilakukan penyimpanan dalam banyak odner. Pada Panin Bank divisi Hardware dan Inventory
terdapat tiga
prosedur yang sedang berjalan, yaitu prosedur penerimaan barang baru dari vendor, prosedur pengiriman barang ke Kantor Cabang Utama (KCU) dan Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan prosedur service hardware ke vendor. 3.2.1.1 Prosedur Penerimaan Barang Baru Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana prosedur yang sedang berjalan dalam penerimaan barang baru dari vendor di Panin Bank divisi Hardware dan Inventory. a.
Langkah-langkah penerimaan barang baru dari vendor
1.
Cabang atau user memberikan memorandum/CEB ke Manager BTI
2.
Manager BTI memberikan hasil memorandum/CEB ke sekretaris BTI untuk dilakukan Purchase Order barang
3.
Sekretaris BTI membuat tembusan ke Hardware & Inventory, dan BUP, serta menghubungi vendor
4.
Jadwal barang datang setiap hari Selasa dan Kamis + DO
65
5.
Admin melakukan pengecekan nomor Puchase Order (PO) dan peruntukan cabang atau divisi
6.
Admin pengecekan jumlah unit barang (hardware) dan kondisi
7.
Admin melakukan pengecekan Serial Number (SN)
8.
Admin mendata pemilikan dan nomor PO pada serial number di setiap barang (hardware)
9.
Admin pendataan barang (stok)
10. Admin membuat form penerimaan barang 11. Admin meng-Copy DO ditembuskan ke Bagian Aset Manajemen (BUP) untuk pencatatan stok dan barcoding
Cabang/User (Memorandum/CEB)
Sekretaris BTI Ibu Nana (No. PO)
Vendor
Tembusan ke Hardware Inventory Ibu Dewi & BUP
Selasa & Kamis Terima Barang + DO
Manager BTI Bpk. Ariyanto
BUP (Bpk. Fatwa atau Bpk. Johan)
Admin Form Penerimaan Barang + Copy DO
Admin Periksa + Data
Gambar 3.2 Aur Kerja SOP Penerimaan Barang
3.2.1.2 Prosedur Pengiriman Barang Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana prosedur yang sedang berjalan dalam prosedur pengiriman barang ke Kantor
66
Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu Panin Bank oleh divisi Hardware dan Inventory. a.
Langkah-langkah pengiriman barang ke KCU dan KCP
1. Admin mengajukan form persetujuan pengiriman peralatan komputer dari Biro Teknologi Informasi (BTI) lantai 10 yang sudah di setujui atau di tanda tangani oleh kepala Biro Teknologi Informasi dan Kepala Bagian Technical Support. 2. Admin pengecekan Konfirmasi Permintaan Barang (KPB) 3. Admin mencatat serial number barang yang akan di kirim 4. Admin menginformasikan ke bagian aset jumlah barang dan serial number yang akan di kirim untuk di proses barcode 5. BUP melakukan barcode (penempelan label barcode di tiap barang) 6. Admin konfirmasi ke pengguna atau cabang 7. Untuk pengiriman pengguna kantor pusat (divisi atau biro), dan cabang dalam kota, barang dapat diambil sendiri ke BTI Technical Support lantai 2 8. Untuk pengiriman cabang ke luar kota dikirim melalui ekspedisi (KGP), sesuai dengan jumlah barang dan harga untuk coverage asuransi 9. Untuk jadwal pengiriman barang dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Jum’at 10. Admin membuat tanda terima form pengiriman barang 11. Warehouse BTI update data stock tembusan ke BUP
67
Gambar 3.3 Alur Kerja SOP Pengiriman Barang
3.2.1.3 Prosedur Service Hardware Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana prosedur yang sedang berjalan dalam service hardware di Panin Bank divisi Hardware dan Inventory. Dalam tahap ini terdapat dua kondisi barang untuk di service, yaitu barang yang masih bergaransi resmi dan barang yang sudah tidak bergaransi. a.
Langkah-langkah service hardware garansi
1. Jika hardware tersebut berupa PC IBM, Printer Passbook IBM, dan Server IBM, maka terima barang dari cabang 2. Admin menelpon hotline service center IBM 3. Admin memberikan data kerusakan 4. Admin menerima jadwal dan nomor tiket dari IBM untuk melakukan perbaikan di kantor pusat
68
5. Setelah selesai diperbaiki, dilakukan pengecekan kembali, dan informasikan ke cabang untuk pengambilan barang di kantor pusat 6. Untuk cabang luar kota, dikirim melalui ekspedisi (KGP)
Gambar 3.4 Alur kerja SOP Service Hardware Garansi
b. Langkah-langkah service hardware tidak garansi 1. Jika hardware tersebut berupa PC IBM dan Server IBM, maka terima barang dari cabang di lengkapi surat permohonan service URF 2. Technical Suppport pendataan identitas barang dan kerusakan 3. Penggantian part yang rusak dengan part backup 4. Jika kerusakan terjadi pada mainboard karena harga part hampir mendekati harga baru, maka proses service di batalkan 5. Dilanjutkan dengan admin mengajukan surat persetujuan pihak ketiga untuk di ganti dengan hardware baru
69
6. Bila di setujui untuk di ganti baru oleh Manager dan Kepala Bagian, hasil surat di kirim ke pengguna untuk digunakan sebagai lampiran pengajuan unit baru yang ditujukan ke bagian pembelian barang 7. Unit yang rusak di informasikan ke bagian aset untuk di hapuskan dari inventaris unit kerja 8. Admin menerima barang Ex. Service untuk diperiksa dan didata 9. Vendor memberikan invoice service yang ditujukan ke BUP
Gambar 3.5 Alur kerja SOP Service Hardware Tidak Garansi
70
3.2.2 Diagram Aliran Data 3.2.2.1 Diagram Konteks Proses penerimaan, pengiriman, dan service hardware pada divisi Hardware & Inventory digambarkan dalam diagram konteks dibawah ini:
Gambar 3.6 Diagram Konteks Proses Penerimaan, Pengiriman, dan Service Hardware
71
3.2.2.2 Diagram Nol Diagram nol proses penerimaan, pengiriman, dan service hardware pada divisi Hardware & Inventory berdasarkan diagram konteks adalah sebagai berikut:
Gambar 3.7 Diagram Nol Proses Penerimaan, Pengiriman, dan Service Hardware
72
3.3 Definisi Sistem 3.3.1 Mission Statement Sistem ini ditujukan untuk meningkatkan keefektifan proses penerimaan, pengiriman, dan service hardware pada Panin Bank Pusat. Adapun tujuan yang diharapkan sebagai berikut: 1. Dapat memudahkan pekerjaan karyawan dalam melakukan pemasukan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pencarian data melalui sistem aplikasi basis data 2. Dapat menghemat biaya operasional perusahaan dalam menghasilkan output data 3. Data yang di-submit oleh pengguna aplikasi dapat tersimpan secara otomatis ke dalam sistem basis data yang terintegrasi 4. Mengurangi resiko kerusakan atau kehilangan data dari segi human error akibat banyaknya transaksi data yang berlangsung 3.3.2 Mission Objective Fungsi dari mission objective adalah untuk mencantumkan data-data yang akan dikelola dan dipelihara pada penggunaan aplikasi sistem basis data. Beberapa hal dalam pengolahan data sebagai berikut: 1. Mengelola (insert, update, delete) data pengguna 2. Mengelola (insert, update, delete) data penerimaan barang 3. Mengelola (insert, update, delete) data pengiriman barang 4. Mengelola (insert, update, delete) data service barang
73
5. Mengelola (insert, update, delete) data gagal service 6. Mengelola (insert, update, delete) data mutasi penerimaan barang 7. Mengelola (insert, update, delete) data mutasi pengiriman barang 8. Mengelola (insert, update, delete) data backup barang 9. Mengelola (insert, update, delete) laporan penerimaan barang 10. Mengelola (insert, update, delete) laporan pengiriman barang 11. Mengelola (insert, update, delete) laporan service barang 12. Mengelola (insert, update, delete) laporan gagal service barang 13. Mengelola (insert, update, delete) laporan mutasi penerimaan barang 14. Mengelola (insert, update, delete) laporan mutasi pengiriman barang 15. Mengelola (insert, update, delete) laporan backup barang
3.3.3 System Boundaries System Boundaries merupakan batasan sistem yang akan dibuat pada sistem basis data Hardware & Inventory pada Panin Bank Pusat. System Boundaries digambarkan pada gambar dibawah ini.
74
Patch Management
Admin1 Kepala Bagian Server & Desktop
Admin2
Admin4
Admin3
Technical Support
Gambar 3.8 System Boundary
Active Directory
75
3.4 User System Requirement 3.4.1 Data Requirement 1. User Login Berisi data untuk melakukan login ke dalam aplikasi basis data. Datadata tersebut mencakup NIK, password, dan Login As. 2. Penerimaan barang Berisi data penerimaan barang berupa tanggal, nama barang, jenis barang, jumlah, vendor, Pre Order (PO), dan milik. 3. Pengiriman barang Berisi data pengiriman barang berupa tanggal, nama barang, jenis barang, jumlah, serial number (SN), unit kerja, PO, dan alasan pengeluaran barang. 4. Service barang Berisi data service barang berupa tanggal masuk, nama barang, jenis barang, serial number, pemilik, jenis kerusakan, vendor, tanggal penawaran, tanggal kirim, tanggal selesai, dan biaya. 5. Mutasi penerimaan barang Berisi data mutasi barang berupa tanggal, model, tipe, nama barang, jenis barang, kode barang, serial number, kondisi, divisi, tanggal pengembalian, dan jumlah.
76
6. Mutasi pengiriman barang Berisi data mutasi barang berupa tanggal, model, tipe, nama barang, jenis barang, kode barang, serial number, kondisi, divisi, tanggal pengembalian, tanggal keluar, divisi atau biro peneriman, status, dan jumlah. 7. Backup barang Berisi data backup barang berupa tanggal, nama barang, jenis barang, status barang, jumlah, serial number, unit kerja, dan keterangan. 8. Laporan penerimaan barang Berisi data yang telah dimasukkan oleh pengguna, dan dapat memilih data sesuai periode waktu tertentu untuk ditampilkan yang berisi data tanggal, nama barang, jenis barang, jumlah, vendor, Pre Order (PO), dan milik. 9. Laporan pengiriman barang Berisi data yang telah dimasukkan oleh pengguna, dan dapat ditampilkan data sesuai pilihan periode waktu yang diinginkan. Data tersebut berisi tanggal, nama barang, jenis barang, jumlah, serial number (SN), unit kerja, PO, dan alasan pengeluaran barang. 10. Laporan service barang Berisi data yang telah dimasukkan oleh pengguna aplikasi, dan dapat memilih data dalam periode waktu yang diinginkan untuk ditampilkan yang berisi data tanggal masuk, nama barang, jenis barang, serial
77
number, pemilik, jenis kerusakan, vendor, tanggal penawaran, tanggal kirim, tanggal selesai, dan biaya. 11. Laporan gagal service Berisi data yang telah dimasukkan oleh pengguna aplikasi, dan dapat memilih data dalam periode waktu tertentu untuk ditampilkan yang berisi data tanggal, nama barang, pemilik, kerusakan, alasan, dan rekomendasi. 12. Laporan mutasi penerimaan barang Berisi data yang telah dimasukkan oleh pengguna, dan dapat ditampilkan datanya sesuai pilihan periode waktu yang diinginkan. Data tersebut berisi tanggal, model, tipe, nama barang, jenis barang, kode barang, serial number, kondisi, divisi, tanggal pengembalian, dan jumlah. 13. Laporan mutasi pengiriman barang Berisi data yang telah dimasukkan oleh pengguna, dan dapat ditampilkan datanya sesuai pilihan periode waktu yang diinginkan. Data tersebut berupa tanggal, model, tipe, nama barang, jenis barang, kode barang, serial number, kondisi, divisi, tanggal pengembalian, tanggal keluar, divisi atau biro peneriman, status, dan jumlah. 14. Laporan backup barang Berisi data yang telah dimasukkan oleh pengguna, dan dapat ditampilkan datanya sesuai pilihan periode waktu yang diinginkan. Data
78
tersebut berisi tanggal, nama barang, jenis barang, status barang, jumlah, serial number, unit kerja, dan keterangan.
3.4.2 Transaction Requirement 1. Data Entry a. Memasukkan data User Login b. Memasukkan data penerimaan barang c. Memasukkan data pengiriman barang d. Memasukkan data service barang e. Memasukkan data gagal service f. Memasukkan data mutasi penerimaan barang g. Memasukkan data mutasi pengiriman barang h. Memasukkan data backup barang
2. Update dan Delete Data a. Mengubah dan menghapus data penerimaan barang b. Mengubah dan menghapus data pengiriman barang c. Mengubah dan menghapus data service barang d. Mengubah dan menghapus data gagal service barang e. Mengubah dan menghapus data mutasi penerimaan barang
79
f. Mengubah dan menghapus data backup barang
3. Query a. Menampilkan laporan harian, bulanan, tahunan, dan stok gudang penerimaan barang b. Menampilkan laporan harian, bulanan, tahunan, dan stok gudang pengiriman barang c. Menampilkan laporan harian, bulanan, dan tahunan service barang d. Menampilkan laporan gagal service barang e. Menampilkan laporan harian, bulanan, dan stok gudang mutasi penerimaan dan pengiriman barang f. Menampilkan laporan harian, bulanan, dan tahunan backup barang
3.5 Kelebihan dan Kekurangan pada Sistem yang Berjalan 3.5.1 Kelebihan pada Sistem yang Berjalan 1. Sistem penerimaan barang baru dari vendor, pemesanan barang dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan setiap kantor pusat atau cabang. 2. Sistem pembayaran atas barang baru, pengiriman barang, dan service hardware dilakukan melalui Internet Banking oleh divisi Biro Umum & Personalia dengan vendor.
80
3. Sistem pengiriman barang baru dan service hardware untuk seluruh KCU dan KCP se-Indonesia dapat dilakukan menggunakan ekspedisi KGP. 3.5.2 Kekurangan pada Sistem yang Berjalan 1. Sistem pencatatan dan penyimpanan untuk penerimaan, pengiriman, dan service hardware dilakukan berdasarkan sistem komputer namun belum terintegrasi karena keluaran dokumen tersebut masih disimpan dalam banyak odner. 2. Penyimpanan data-data dokumen transaksi penerimaan, pengiriman, dan service hardware disimpan secara tidak terstruktur dan terorganisir sehingga ketika dokumen tersebut dibutuhkan akan menyulitkan dalam proses pencariannya dan membutuhkan banyak waktu. 3. Belum adanya sistem keamanan yang terjamin pada sistem yang berjalan. Data yang dimiliki bisa saja mengalami kerusakan ataupun bisa berpindah tangan baik sengaja maupun tidak sengaja. 3.6 Permasalahan yang Dihadapi Saat ini, perusahaan mempunyai beberapa masalah dikarenakan adanya kelemahan-kelemahan pada sistem yang lama. Berikut kelemahan tersebut berdasarkan wawancara yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Masih diterapkannya sistem konvensional dalam menyimpan berkas dokumen berisi data-data penerimaan, pengiriman, dan service hardware dalam sebuah odner yang dapat mengakibatkan rentannya kehilangan data.
81
2. Adanya sebuah kondisi dimana saat pencarian berkas dokumen oleh karyawan secara manual, membutuhkan waktu yang lama dikarenakan berkas tersebut tersimpan dalam tumpukan odner. 3. Masih membutuhkan biaya operasional yang besar dalam hal menyediakan jumlah kertas dan odner. 4. Penyimpanan berkas file dalam komputer nampak tidak teratur dikarenakan banyaknya pekerjaan membuat karyawan tidak sempat menyimpan file secara keseluruhan.
3.7 Alternatif Pemecahan Masalah Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Panin Bank Pusat divisi Hardware & Inventory saat ini, maka dibutuhkan suatu sistem aplikasi basis data untuk mengelola penerimaan, pengiriman, dan service hardware yang terintegrasi dengan baik untuk menggantikan sistem manual atau konvensional. Dengan aplikasi ini, akan mempermudah perusahaan dan karyawan dalam mengolah, menyimpan, mencari, memelihara, dan mencegah redundansi data, meningkatkan keamanan data, serta mengurangi resiko kehilangan atau kerusakan data akibat human error.