BAB 3 ANALISA DAN DATA PROYEK 3.1 Identitas Proyek
Gambar 11. View depan Legend of Noodle Data Operasional Restoran Nama Proyek
: Legend of Noodle
Sifat Proyek
: Riil
Lokasi
: Ruko The Metro Unit JU Jl. Mandara Permai No.VII Jakarta Utara, Pantai Indah Kapuk
Jenis Restoran
: Korea
Masakan
: Korea
Kapasitas Pengunjung
: 130 orang
Sasaran
: Masyarakat menengah atas dan orang korea 73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Struktur Organisasi Pengelolaan OWNER
General Manager
Manager Keuangan
Cheff
Assistent Cheff
Manager Operasional
Manager Marketing Administrasi dan keuangan
Restaurant Captain
Chashier
Waiter atau waitress Bush boy
3.2 Analisa Studi Fisik Bangunan dan Lingkungan Analisa Bangunan restoran ini merupakan bangunan yang berdiri sendiri terdiri dari 2 tingkat, lokasi restoran berada di lantai 1. Walau demikian restoran ini sangat menonjolkan desain eksterior Korea yang mencerminkan sekali karakter dari restoran Korea. Restoran ini mudah dicapai karena entrance sangat jelas, melalui area parkir yang berada di luar bangunan. View yang terlihat adalah jalan raya. Lokasi restoran ini merupakan lokasi yang cukup strategis karena terletak ditengah tengah
74
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kota. Kawasan ini berada di bagian Jakarta Utara yang cukup ramai karena di sekitar restoran juga sebagian besar membuka usaha seperti restoran, kedai kopi, dll.
3.2.1
Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan 1. Analisa Pencapaian Site Plan
Gambar 12. Maps Legend of Noodle PIK Restoran
Legend of Noodle ini terletak di Ruko The Metro Unit JU Jl.
Mandara Permai No. VII Jakarta Utara, Pantai Indah Kapuk. Restoran tersebut terletak sangat strategis yang merupakan tempat bisnis. Di samping kiri restoran Legend of Noodle ini terdapat dua buah tempat makan dan minum. Di sebelah kiri restoran Legend of Noodle ada sebuah tempat makan singapura yaitu “Bong Tong Kee‖, tepat disebelah restoran ini terdapat unik bernama “House of Hobbit – Bar & Grill”, lalu di sebelah restoran ini juga terdapat kedai kopi ―Native Coffee Tribe‖, dimana para pecinta kopi akan disuguhkan berbagai jenis minuman kopi dan tempat 75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kopi ini sangat cocok untuk menjadi tempat pertemuan singkat. Kemudian disebelah kedai kopi ini juga terdapat rumah makan khusus menyediakan steak “Pepperloin Steakhouse”. Di samping kanan restoran Legend of Noodle terdapat toko roti dan kue ―Sugar Ministry‖. Pada seberang jalan Mandara Permai atau seberang restoran Legend of Noodle terdapat pula area makan khusus sate “Sapeng Art of Satay‖.
2. Analisa Pencapaian pada Area Parkir
Gambar 13. Analisa Pencapaian Area Parkir tehadap Gedung Baik pengunjung yang menggunakan kendaraan roda empat (mobil) dan kendaraan roda dua (sepeda motor) dapat parkir tepat di depan di Ruko The Metro Unit JU Legend of Nooodle, lalu berjalan kaki sekitar 20 meter dari area parkir.
76
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Analisa Bad View dan Good View
Gambar 14. Analisa Bad View dan Good View Bad View :
Utara, arah hadap utara merupakan arah hadap buruk karena berhadapan langsug ke parkiran dan kali yang menjadi dengan penghubung arah arus jalan.
Barat dan Timur, arah barat dan timur merupakan arah hapa buruk karena berhadapan langsung denan jalan dan tempat bisnis lainnya
77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Good View :
Selatan, arah hadap selatan merupakan arah baik karena berhadapan langsung ke area hijau (taman).
4. Analisa Tingkat Kebisingan
Gambar 15. Analisa Tingkat Kebisingan
(+) Utara dan Selatan, arah hadap utara dan selatan tingkat kebisinganny cukup baik, karena masih tersedianya laha yang luas serta lahan hijau yang cukup.
78
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(-) Barat dan Timur, arah barat dan timur tingkat kebisingannya sangat tinggi dikarenakan faktor jalan raya.
5. Analisa Arah Sinar Matahari
Terbenam
Terbit Gambar 16. Analisa Arah Sinar Matahari
Pergerakan arah matahari di mulai dari arah timur ke barat tepatnya dari arah Jl. Mandara Permai VII. Sinar matahari yang didapat cukup bagus karena tidak ada gedung-gedung tinggi di sekitar bagunan berdiri. 79
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sinar matahari yang baik karena tidak terhalagi oleh gednuggedung.
Arah hadap gedung yang menyimpang dengan arah sinar matahari cukup menghalangi sinar matahari yang didapat.
6. Analisa Faktor Angin
Terhalang
Angin
Gambar 17. Analisa Faktor Angin Pergerakan arah angin (faktor angin) berhembus dari arah utara keselatan sehingga menimbulkan pengawaan yang segar dan sirkulasi pada luar bangunan restoran ini sehingga terasa segar. Pada bagian arah barat terhalang oleh bangunan yang membuat angin tidak berhembus dengan lancar. 80
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2
Analisa Mikro Bangunan dan Lingkungan
Analisa Aspek Arsitektural
Gambar 18. Analisa Aspek Arsitektural Ruko The Metro Unit JU yang akan dirancang ada pada bagian yang ditandai merah
81
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 19. View Sebelah Kanan Restoran Legend of Noodle (Sumber : www.google.com. 2015)
Gambar 20. View Sebelah Kiri Legend of Noodle
Gambar 21. View Depan Legend of Noodle
(Sumber : www.google.com. 2015)
82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.3 Analisa Konteks pada Tapak a) Faktor Pemandangan / View Karena bangunan ini terdari 2 lantai dan bangunan sekitarnya mendukung dengan adanya berbagai jenis resroan dan juga ada tempat bersantai seperti minum dikedai kopi sehingga pemandangan di depan restoran dapat menikmati keadaan sekitar yang ramai melihat orang berlalu lalang. b) Faktor Cahaya Pada pagi menjelang siang hari hingga sore jam 15.00 WIB pencahayaan dalam restoran menggunakan bias cahaya matahari yang menembus kaca pada bagian depan restoran sehingga mendapat pencahayaan alami dan mengurangi pemborosan penggunaan listrik yang dapat mengurangi global warming. c) Faktor Suara Terdapat pohon sebagai sarana penghijauan di parkiran yang memungkin mendapatkan oksigen alami dan pada bagian dalam restorran dipasang kedap suara agar tidak mengganggu penggunjung saat menikmati makanan atau minum yang disajikan dalam restoran. d) Aspek Bangunan Bangunan ini merupakan bangunan ruko dengan memeiliki 2 lantai dengan mempunyai gaya modern dan memiliki area parkir yang terdapat di depan restoran yang cukup luas.
83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3 Analisa (Non Fisik) Tujuan utama dalam menrancang desain interior Restoran Korea adalah bagaimana menciptkan suasana dan fungsi ruang dari suatu ruangan dari suatu bangunan yang mampu memnuhi kebutuhan fisik dan emosional bagi penghuni ruang dan pengguna ruang secara maksimal. 1. Analisa Pelaku Pelaku kegiatan dalam Restoran Korea terdiri dari : a. Pengelola Restoran :
Owner
Manager Restoran – General Manager, manager keuangan, manager operasional dan marketing manager.
Staff Restoran – administrasi dan keuangan, waiter, bush boy dan kasir.
Cheff – Bersama para staff dan beserta asisten
b. Para pengunjung / Tamu Restroran Tabel 5. Kegiatan Pengelola dalam Restoran Korea PELAKU Owner / Pemilik Restoran
KEGIATAN DALAM RESTORAN Pimpinan tertinggi Restoran yang mengawasi perkembngan Restoran, mengatur dana dan mengawasi serta membimbing karyawannya.
84
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PELAKU General Manager
KEGIATAN DALAM RESTORAN Bertanggung
Jawab
pelaksanaan mulai
dan
atas
Pengelolaan,
perkembangan
dari karyawan
restoran
sampai pelayanan
restoran. Manager Keuangan
Mengatur seperti
semua
Pengeluaran
Restoran
gaji karyawan, biaya oprasional
restoran dan bertanggung jawab mengawasi keluar
dan
masuknya
keuangan
dalam
restoran. Manager Operasional
Bertanggung opresional
jawab restoran
atas
kelancaran
secara
keseluruhan,
mengurus dan mengawassi masalah karyawan yang
berhungungan
dengan
operasional
restoran. Manager Marketing
Mengatur
segala
sesuatu
yang
ada
hubungannya dalam promosi atau periklanan yang ada hubunganya dengan restoran. Administrasi dan keuangan
Bertanggung
jawab
terhadap
manager
keuangan serta membua dan mencatat segala hal yang berhubungan dengan pembukuan atau
keluarnya
massuknya
uang
dalam
restoran. Waiter atau waitress
Tugasnya adalah memberi tugas terhadap bush boy dan melayani tamu mulai dari memberikan daftar makanan atau menu, 85
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PELAKU
KEGIATAN DALAM RESTORAN pemesanan, hingga pembayaran.
Bush boy
Membawa pesanan makanan dan minuman ke meja
tamu
serta
membereskan
dan
membersihkan meja jika tamu sudah bersi, dan bertanggung jawab terhadap kebersihan restoran. Kasir
Melayani
transaksi
pembayaran
dari
pengunjung restoran. Cheff & cheff assistant
Bertanggung
jawab
dalam
pengolahan
makanan dan minuman yang disajikan kepada tamu, menjaga kebersihan dapur, saling berbagi tugas antara cheff dan asistennya.
Tabel 6. Kegiatan Pengunjung dalam Restoran PELAKU Pengunjung
KEGIATAN DALAM RESTORAN Menikmati makanan yang dipesan baik secara memasak sendiri maupun makanan jadi yang dhidangkan dan menikmati suasana restoran serta dapat foto bareng (selfie) dalam restoran.
86
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4 Analisa Citra Tema dan Gaya Definisi Gaya Modern Kata modern berasal dari kata latin “Modo“ yang berarti barusan. Sejarah penggunaan kata modern dapat di tarik dalam sejarah sejak tahun 1127, seseorang kepala biarawan, sugger, merekontruksi bassilica St. Deenis diparis. Hasil rekontrulsi adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan ―opus modernum‖ yang berarti sebuah karya yang baru. 29 Kata modern dalam Kamus Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Modernisme dalam kamus bahasa indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah dan ilmu pengetahuan.30 Ciri – Ciri Desain Modern
Formalisme, adalah menampilkan bentuk yang sederhana mungkin, kejujuran bahana, warna formal, dan berorintasi pada bisnis.
Pragmatisme adalah menempilkan kepraktisan dalam kontruksi, bahan, waarna dan fungsi.
Fungsionalisme adalah menampilkan bentuk yang harus mempunyai fungsi
Universitalisme adalah menampilkan sutau ukuran kebenran dan keindahan ukuran –ukuran yang ada di masyrakat modern barat (international style).
29
Arief, Aditya. Tinjauan Desain. 1999. hlmn : 49
30
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. hlmn : 589
87
http://digilib.mercubuana.ac.id/
From Follow Funcation, setiap bentuk harus ada fungsi (fungsional dan rasional).
Simplicity
Membuang ornamen
Penekananan konsep keseragaman.
Pengaplikasian Warna Pada Desain Yang Modern Warna yang digunakan pada desain yang modern bukan waarna-warna yang berani seperti pada gaya post modern seperti waarna biru yang kuat, orange, merah dan kuning. Warna yang di tampilkan dalam desain modern merupakan waarnawarna bahan aslinya yang ditampilkannya, tanpa perlu di tutupi sehingga terlihat natural. Bahkan desain modern cenderung tidak memiliki warna, warna yang ada seperti hitam, putih, dan abu-abu. Sema ini akibat ajaran dari sekolah bauhaus sebagai pelopor gerakan modern yang membiarkan desain modern tempil natural (tampil apa adanya). Denga ciri-ciri kaca yang dominan dan berbentuk kotak. Ciri-ciri utamanya adalah :
Menyatu dengan alam
Kompenen interior lebih sederhana
Lebih terang, lebih, jelas & terbuka
Sumber cahaya tersembunyi
88
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Definisi Natural Kata Natural di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia artinya adalah : na-tural a (bersifat alam). Kesan dari gaya natural yang dihadirkan dalam ruang adalah homy, hangat dan stylelist. Gaya ini juga tidak lekang oleh waktu, apalagi dengan spirit “ Green Living” atau “ Eco Living” yang akhir-akhir ini semakin dikenal karena extra benefitnya. Penerapan Natural pada perancangan restoran Korea Ini ialah menjadikannya tema untuk restoran Korea tersebut. Gaya Modern yang dipadukan dengan tema natural, diaplikasikan melalui bahan atau material-material dengan pemilihan Hpl dan bermotif kayu pada setiap furniture sehingga memberikan kesan natural pada setiap ruangan Restoran Korea tersebut. Definsi Gaya Modern Natural Kata modern berasal dari kata latin Modo yang berarti barusan, sejarah penggunaan kata modern dapat di tarik dalam sejarah sejak tahun1127, seorang kepala biarawan, Sugger merekontruksi Bassilica St. denis diparis. Hasil rekontruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “ Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru.31 Kata modern dalam Kmaus Besar Bahasa Indonesia berate sikap dan cara berfikir serta cara bertindak sesuai tuntutan zaman. Moderenisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bererti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional yang menyesuaikan aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan.32
31
Arief, Aditya. 1999. Tinajuan Desain. hlmn : 49
32
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989. hlmn : 589
89
http://digilib.mercubuana.ac.id/
MAIN MAP GAYA & TEMA
90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Legend of Noodle
Modern
Natural
Korea
Mengikuti perkembangan zaman
menyejukan
Warna Warm (Hangat)
Penggunaan Furniture Modern
Fresh
Suka Unsur Bahan yang Natural
Fikiran lebih jernih
GAYA DAN TEMA MODERN KOREAN NUANSA NATURAL
91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5 Analisa Aktivitas Pola Sirkulasi A. Tamu / Pengunjung
Pulang
Menikmati makanan
Memesan makanan
Menempati meja makan
Datang
Bersantai dan berbincang
Membayar bill
B. Manager dan Staff Datang
Absen
Pulang
Bekerja
Istirahat
Absen
Bekerja Kembali
92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Waiters Datang
Ganti Pakaian
Absen
Membereskan meja
Istirahat
Ganti pakaian
Bekerja kembali
Persiapan sebelum buka
Melayani pembayaran
Absen
Melayani tamu
Pulang
D. Chashier atau kasir Datang
Absen
Absen
Ganti pakaian
Ganti pakaian
Melayani pembayaran
Bekerja kembali
Istirahat
Pulang
93
http://digilib.mercubuana.ac.id/
E. Recepcionist Ganti pakaian
Absen
Datang
Berganti pakaian
Absen
Enerima tamu, mengatur tempat pemesanan, mengantar tamu
Bekerja kembali
Istirahat
Pulang
3.6 Analisa Aktivitas Kebutuhan Fasilitas dan Besaran Ruang Tabel 7. Analisa Aktivitas Kebutuhan Fasiltas Cara No
1
Pelaku
Jenis
Kegiatan
kegiatan
Pengunjung Makan
Melakukan
Kebutuhan Ruang/ Area
Duduk
Fasilitas Keluasaan
Luas yang
yang
Perorang
dibutuhkan
dibutuhk an
Area
180 m2 x 70
Kursi,
Makan
m2
meja, wastafel, toliet
94
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Kasir
Menerima Pembayaran
Berdiri,
Area Kasir
duduk
210 m2 x 90 m
2
Meja, kursi, mesin pembayar an
3
4
Manajer
Waiters
Kontrol
Berdiri,
Seluruh
120 m2 x 60
Meja,
Restoran
duduk
area
m2
kursi
Melayani
Berdiri,
Seluruh
120 m2 x 60
Kitchen
Pengunjung
duduk
area
m
2
set
95
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 8. Analisa Kebutuhan Ruang Kegiatan
Kebutuhan ruang
Pelaku Tamu
Entrance area
Pelayan
Pengelola
Kegiatan
Tuntutan ruang
Memasuki area restoran Memerima dan menyambut tamu Memasuki area
Mudah dicapai
Sirkulasi baik
Bersih dan menarik
Mudah dicapai
Sirkulasi baik dan
restoran
Menanyakan informasi
Tamu
Reservasi
Melakukan transaksi pembayaran
Reception
Melayani tamu Pelayan
teratur
dalam hal
Nyaman
informasi,
Kecepatan
reservasi, dan pembayaran
pelayanan
Mengontrol dan Pengelola
mengawasi karyawan
96
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kebutuhan ruang
Pelaku
Kegiatan Menyimpan peralatan makan
Service Table
Pelayan
dan minum serta bumbu yang dibutuhkan pada ruangan makanan
Tuntutan ruang
Mudah dicapai
Tertata rapi
Bersih
hygenis
Ergonomi dan Besaran Ruang Ergonomi adalah ilmu terapan yang menjelaskan interakasi antar manusia dengan tempat kerjanya. Ergonomi antara lain memeriksa kemampuan fisik pekerja, lingkungan tempat kerja dan tugas yang dilengkapi dan mengaplikasikan informasi ini dengan desain model alat, perlengkapan, metode-metode kerja yang dibutuhkan tugas menyeluruh dengan aman. Masing-masing pekerja mempunyai tanggung jawab sendiri-sendiri untuk mengetahui tentang fokus keselamatan lingkungan kerja untuk diri sendiri dan atasan mereka. Tujuan akhir dari program ergonomi adalah untuk kesempurnaan kerja dengan meminimalkan tekanan kerja yang mungkin bagi tubuh.33
33
Panero, Julius; Zelnik, Martin. 1979. Humam Dimension dan Interior Space : A Source Book of Design Reference Standards. hlmn : 23
97
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 9. Ergonomi dan Besaran Ruang RECEPTION AREA Kegiatan
Ergonomi
Reservasi tempat Melayani pembayaran Bertanya
98
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAR AREA Memesan minuman Memesan makanan Berbincang Sosialisasi
99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DINING AREA Pesan makanan Makan Berbincang
100
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
http://digilib.mercubuana.ac.id/
WAITTING AREA Duduk Membaca Berbincang
104
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 10. Analisa Besaran Ruang AREA
FASILITAS
LAY OUT
KEBUTUHAN RUANG
Recepcionist
Meja Kursi
Waiting Area
Soffa Meja
Bar area
Meja bar Kursi bar
2 m² + sirkulasi 30 % = 3 m²
2,4 m² + sirkulasi 30 % = 6 m²
8 m² + sirkulasi 30 % = 7, 35 m² = 7m²
Rak minuman Dinning area
Meja
Untuk 2 orang :
Kursi
4 m² + sirkulasi 30 % = 3,5 m² Untuk 4 orang : 13,25 m² + sirkulasi 30% =
105
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16 m² Untuk 6 orang : 15,25 m² + sirkulasi 30 % = 13, 11 = 13 m²
Ruang
Loker
2,4 m² + sirkulasi
karyawan
karyawan
30 % = 2 m²
Watafell area
Wastafell
3,6 m² + sirkulasi 30 % = 3 m²
Total besaran ruang : Recepcionist : 3 m² Waiting area : 6 m² Dinning area : 3,5 m² + 16 m² + 13 m² = 32,5 m² : 16 = 2,1 m² Rata-rata lahan yang dibtuhkan setiap 1 orang pengunjung = 2 m² Target kursi tamu = 130 kursi 106
http://digilib.mercubuana.ac.id/
130 x 2 m² = 260 m² Bar area
: 7m²
Ruang karyawan : 2 m² Wastafell
: 3 m²
Non dinding area (dapur, gudang, ruang karyawan, wastafell dan rak service) : 1/3 dari luas besaran ruang keseluruhan. 2500 x 1/3 = 833 m² 247 m² - 3 m² - 2 m² - 15,75 m² - 2 m² - 12,40 m² = 211,8 m² Total keseluruhan yang dibutuhkan = ± 797,85 m² Sisanya sirkulasi dan ruang gerak 30 %
3.7 Analisa Studi Persyaratan Ruang Tabel 11. Analisa Studi Persyaratan Ruang ZONNING
GRUOPING Recepcionist
PUBLIC AREA
chashier SEMI PUBLIC AREA
Dinning area Bar area
SERVICE AREA
Kitchen area Gudang
MOST PRIVATE
Ruang karyawan Ruang office
107
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7.1
Fungsi Aktivitas
Fungsi aktivitas merupakan salah satu tahap penting dalam kegiatan perencanaan interior atau bangunan. Ruang atau bangunan kita akan nyaman dipakai jika di tata dengan memperhatikan aspek fungsi, keindahan, serta keharmonisan
ruangan.
Kesemuanya
perlu
diperhitungkanagar
penghuni
didalamnya merasakan kenyamanan fisik dan juga psikologisnya. Jika kenyamanan tercipta maka akan betah berlama-lama di di dalam ruangan dan akan menunjang aktivitas yang dikerjakan.
3.7.2
Sistem Pencahayaan
Cahaya merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam perancangan ruang dalam interior, karena memberi pengaruh sangat luas serta menimbulkan efek-efek tertentu. Dengan pengetahuan mengenai cahaya sesorang desain interior harus mengembangkan kreativtasnya dalam memberikan kesan-kesan tertentu terhadap pada ruang dengan memberikan keuntungan lain dari sistem pencahayaan. 34 Pencahayaan ada 2 macam, yaitu : c. Cahaya alami (Natural Lighting ) Penerangan alami adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari, sinar bulan dan sinar-sinar yang didapat dari alam. Sumber pencahayaan alam yang digunakan dalam merencang suatu interior umunya dipakai pencahayaan sinar matahari. Cahaya alam dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu :
34
Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design (Merancang Tata Ruang Dalam), Catatan Kuliah 2. Jakarta : UPT Penerbitan Universitas Tarumanegaara. hlmn : 67
108
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pencahayaan langsung
Pencahayaan langsung adalah pencahayaan yang berasal dari matahari / secara langsug melalui atap, jendela, genting kaca dan lain-lain. Pencahayaan tidak langsung
Pencahayaan tidak langsung adalah pencahayaan yang diperoleh dari sinar matahari secara tidak langsung, sistem pencahayaan tersebut banyak kita temui penggunannya dalam ruang dengan memainkan bidang kaca dan lain-lain. d. Cahaya buatan (Artifical Lighting) Cahaya buatan adalah pencahayaan yang berasal dari buatan manusia, misalnya lilin, cahaya lampu, dan lain-lain. Secara umum terdapat 3 tipe pencahayaan buatan yang buat oleh manusia yaitu :35
General Lighting General Lighting adalah penerangan utama pada ruangan, tipe pencahayaan ini, ditandai dengan penempatan lampu pada beberapa titik yang difungsikan unntuk menerangi ruangan secara merata. Misalnya, dengan menempatkan sebuah lampu berwatt besar pada bagian tengah plafond ruangan atau dengan cara menenmpatkan beberapa sumber cahaya yang di nyalakan bersamaan, sehingga memberikan terang yang merata pada ruangan.
35
Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design (Merancang Tata Ruang Dalam), Catatan Kuliah 2. Jakarta : UPT Penerbitan Universitas Tarumanegaara. hlmn : 70-75
109
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Task Lighting
Sesuai dengan namanya, pencahyaan tipe ini berfungsi memberi penerangan pada objek yang spesifik. Contohnya, pada area meja dapur, area membaca atau area yang lain. Tidak seperti lampu general lighting, task lighting menyorotkan cahaya kearah tertentu. Pencahayaan task lighting ini juga dipakai untuk menerangi karya seni lukis atau lukisan di dinding atau patung di rak pajangan. Sebagai penerangan yang menyorotkan cahaya pada area terbatas, task lighting dapat diwujudkan melalui penggunaan spot light, standing lamp atau desk lamp. Accent Lighting
Accent Lighting ,merupakan tipe pencahayaan yang membangkitkan suasana dramatis, fungsinya untuk menciptakan mood pada ruangan. Tipe pencahayaan ini dapat di peroleh dengan menempatkan lampu dinding, lampu track, atau rumah-rumah lampu yang memiliki bentuk dan arah sorot yang beraneka ragam. Untuk menciptakan mood, accent lighting dipakai untuk menerangi lukisan atau karya seni.
Selain
itu,
tipe
pencahyaan
ini
diwujudkan
dengan
menempatkan lampu pada lantai atau bagian bawah dinding agar tampilan cahaya yang keluar lebih fleksibel, dimmer ditambahkan pada sistem untuk mengatur tingkat terang cahaya lampu.36
Tatang. Tata Cahaya Lebih Indah dan Eksotis. Jakarta : Majalah IDEA PT. Samindra Utama. hlmn : 9-11 36
110
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7.3
Sistem Tata Suara dan Akustik
Akustik atau sound sistem juga merupakan unsur penunjang terhadap keberhasilan desain yang baik, pengaruh sound sistem sangat luasndan dapat menimbulkan efek-efek psychis dan emosional dalam ruang. Dengan suatu sound sistem yang baik seseorang dapat merasakan kesan-kesan tertentu dalam ruangan. Keberhasilan sound sistem ditunjang oleh berbagai faktor yaitu :
3.7.4
Bentuk ruang
Permukaan lantai
Permukaan plafond
Permukaan dinding
Luas ruang
Fungsi
Pengaruh lingkungan
dan akustik 37
Sistem Penghawaan
Air conditioning adalah teknik mengatur kondisi udara untuk mendapatkan lingkungan yang nyaman (confortable enviroment) bagi
penghuni. Pengaturan
tersebut meliputi empat sifat udara yaitu : temperatur, kelembaban relatif (R.H), pergerakan atau sirkulasi dan partikel debu yang terkandung dalam udara. Pengertian air conditioning tidak terbatas pada pengertian proses pendinginan saja semata-mata 37
Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design (Merancang Tata Ruang Dalam), Catatan Kuliah 2. Jakarta : UPT Penerbitan Universitas Tarumanegaara. hlmn : 103-105
111
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mempunyai pengertian yang sangat luas termasuk pengertian pemanasan dan sebagainya.38
3.7.5
Studi Material A. Lantai
Lantai merupakan salah satu bagian yang penting dari ruang, secara makro disebut lantai, yaitu lantai dapat menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi dalam ruang, dapat memberi karakter dan dapat memperjelas sifat ruang misalnya dengan memberikan permainan pada permukaan lantai itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa kriteria finishing lantai, yaitu: Tabel 12. Kriteria Finishing Lantai Bahan Terazzo
Karakteristik
Kelebihan
Kekurangan
Permanent
Tahan lama
Keras
Tahan lama
Indah
Desain
Aneka warna
Kotoran tidak
Pemeliharaan Bersihkan dengan air
terbatas
nampak Marmer
Permanent Kaku
indah
Mahal
Digosok
Mudah
Jika kena noda
kotor
38
keras
sulit dihilangkan.
Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design (Merancang Tata Ruang Dalam), Catatan Kuliah 2. Jakarta : UPT Penerbitan Universitas Tarumanegaara. hlmn : 144
112
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bahan Kayu Parket
Karakteristik
Kelebihan
Alamaiah
Tahan lama
Dapat di cat
meluntur
Kedap suara
Kekurangan Tidak tahan dengan serangga
Pemeliharaan Pemeliharan mudah Jika terkena noda mudah dibersihkan.
Ceramic tile
Tahan goresan Tahan lama
Kayak akan bentuk dan corak
Vinyl tile
Permukaan
dengan air dan
Indah
sabun.
Tidak kotor lunak
dicetak
Dibersihkan
Tidak untuk
Mudah
daerah ramai
pemeliharannya
licin
Mudah
Mudah tergores
Vinyl as
menarik
Pemasangan
bestos
Vinyl Cushio
Tahan lama
mudah
Tahan minyak
Murah
Kaya akan
ed sheet
warna
pemeliharaanya
Melentur
manual
lunak
Mudah pemeliharaanya
Mewah
113
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bahan
Vinyl Solid Tile
Karakteristik
Tahan kotor
Tidak licin
Tahan
Kelebihan
Kekurangan
Tahan lama
Pemeliharaan
Mudah pemeliharaanya
terhadap noda
Menyerupai warna alam
Rubber Tile
Kaya akan warna
Kedap suara
Tahan
Menarik
Mahal
Tahan lama
Licin jika
lentur
permukaan
Pemeliharaanya dengan menggunakan sabun.
basah
terhadap noda
Dapat rusak jika terkena detergent
Cork tile
Tekture
Tahan lama
alamiah
Murah
Mewah
Pemasangan
Sulit dibershikan
khusus
jika kotor
Mudah kotor
Melekuk jika dibersihkan
114
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Karpet Berikut ini beberapa jenis bahan karpet, yaitu : Tabel 13. Kriteria Jenis Bahan untuk Karpet Bahan Woll
Karakteristik
Kenyal
Tahan akan
Kekurangan Dapat rusak
Pemeliharaan Pembersihannya sulit
dengan detergen
hembusan api
Acrylic
Tahan gesekan
Tahan akan sinar
matahari
Pemeliharaanya mudah
Tahan gesekan
Tahan terhadap kotoran
Molacry
Tahan akan abrasi
Mudah atau dapat
Pemeliharaanya mudah
direndam Nylon
Polyester
Tahan gesekan
Perlu
Lembut
Tahan terhadap
khusus dalam
jamur
pemasangannya
Tahan lama
Membutuhkan
Dapat digunkan
Tahan akan
membutuhkan
kotorandan asam-
pengetahuan
asam Pembersihannya mudah
keahlihan khusus
115
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bahan
Karakteristik
Kekurangan
Pemeliharaan
dimana saja Tahan terhadap
jamur dan serangga
Berdasarkan kriteria material lantai diatas maka finishing antaiyang akan digunkan pada restoran korea ini adalah: Keramik tile
Dapur, gudang dan ruang karyawan
Parket
seluruh lantai 2
Marmer
seluruh lantai 1
C. Dinding Dinding adalah elemen arsitektir yang penting untuk setiap bangunan, secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai struktur pemikul lantai diatas permukaan tanah, langit-langit dan atap. Menjadi muka bangunan memberi proteksi dan privasi bagi ruangan tertentu yaitu ruang interior yang dibentuknya. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai dinding, yaitu : Tabel 14. Kriteria Jenis Bahan untuk Dinding Bahan Batu
Karakteristik
Tahan terhadap benturan
Tahan terhadap panas & dingin
Pemeliharaan Cukup di bersihkan dengan kain yang lembab
116
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bahan
Kayu
Metal
Glass
Plastik
Gysum
Karakteristik
Warna tidak dapat berubah
Kuat terhadap cuaca
Tahan panas
Tidak tahan air
Tahan lama/ awet
Tahan panas / dingin
Tidak tahan terhadap getaran
Tahan air, panas dan dingin
Tahan lama / awet
Tahan panas / dingin
Dapat di cat
Penyerapan suara baik
Tidak tahan air
Pemeliharaan
Mudah dibersihkan
Mudah dibersihkan dengan lap basah. Mudah,
praktis
bersihkan
mudah
dengan
Pembersihan
dengan
pembersih kaca Mudaj dibersihkan
Jakarta : UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara. hlm : 39, 47- 52 Berdasarkan dari kriteria material diatas untuk dinding maka bahan yang akan digunkan pada restoran korea ini adalah : Gysum, Multipleks dan glass
117
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bahan
pembersih lainnya
Sumber : Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design Merancang Ruang Dalam.
Dinding
di
D. Celling / plafond Celling atau plafon adalah salah satu unur penting dalam inteior, sebagai pembentuk dari space / ruang. Seperti telah kita ketahui dan pelajari dibagian depan bahwa lantai dan dinding sebagai pembatas ruang, demikian juga halnya dengan celling / plafon. Ketiga unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya dalam memberi suatu bentuk atau karakter ruang. Berikut ini adalah beberapa bahan untuk plafond, yaitu : Tabel 15. Kriteria Jenis Bahan untuk Plafond Bahan
Kesan
Bambu
Alamiah
Kayu
Alamiah
Kaca
Glamour
Eternit
Sederhana
Gysum board
Sederhana
Alumunium
Bangunan umum
Fiber glass
Bangunan umum
Beton expose
Bangunan umum
Tripleks / multipleks
Sederhana
Sumber : Suptandar, Pamudji. 1982. Interior Design Merancang Ruang Dalam. Jakarta : UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara. hlmn : 61-62
118
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan dari jenis bahan untuk plafond diatas maka bahan yang digunkan untuk plafond pada restoran korea ini adalah : Plafond
gypsum dan kayu untuk area indoor
E. Pintu Pintu menyediakan jalan masuk secara fisik dari suatu ruangan keruangan yang lain. Apabila pintu ditutup maka akan menghalangi hubungan-hubungan visual, spasial dan akustial diantara ruangan. Pintu dengan bukaan lebar mengikis kesatuan pelingkupan ruang dan memperkuat hubungannya dengan ruang-ruang didekatnya atau ruang luar. Beberapa desain pintu pada restoran korea ini bentuknya modern. Tabel 16. Desain Pintu Restoran Korea dokumentasi pribadi Ruang
Bentuk pintu
Entrance
Sumber : Foto Survey Legend of Noodle
F. Jendela Jendela memungkinkan cahaya dan udara yang masuk kedalam ruang inteior sebuah bangunan dan memberikan kesan pemandangan dari satu ruang keruang yang 119
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lainnya. Ukuran dan penempatannya, secara relatif terhadap bidang dinding dimana mereka berada, juga mempengaruhi bungan anta ruang interior dengan ligkungan sekitar. Jendela yang ada pada restoran korea ini mngunkan desain yang modern sehingga membeikan kesan pada restoran korea ini kemewahan. G. Furniture Manusia hidup membutuhkan ruang yang lengkap dengan peralatan yang sesuai dengan keperluan seperti alat penerangan, alat pengatur udara, tempat duduk atau furniture dan sebagainnya.
Ruang yang kosong tanpa ada benda satupun
didalamnya tentu tidak akan memuaskan kebutuhan manusia, lain halnya apalbila ruang interior telah dilengkapi dengan furniuture, barulah ruangan tersebut dapat berfungsi. Dalam perancangan restoran korea ini, pemilihan desain furniture yang digunkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya bentuk, fungsi, keamanan, kenyamanan dan juga estetika. Tabel 17. Desain Furniture pada Berbagai Jenis Ruang Restoran Korea RUANG
JENIS FURNITURE
BAR AREA
120
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DINNING AREA
KITCHEN AREA
SEMI PRIVAT AREA
121
http://digilib.mercubuana.ac.id/
WASTAFELL AREA
Sumber : Foto survey Legend of Noodle Ciri-ciri material modern :
Fungsional (benrtuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk monoton karena tidak diolah)
Idealis
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien, karera di anggap tidak memiliki fungsi. Jenis material yang akan digunakan untuk material moderen untuk menegaskan konsep modern itu sendiri, materialnya yaitu :
Cat
Marmer
Kaca
Karpet 122
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Stenlist steel
Tile
Wallpaper ( gambar material belom )
Analisa Material Korea H. Elemen Estetis Elemen estetis pada ruangan sangat dibutuhkan untuk melengkapi ruangan, mempercantik ruangan dan dapat membenagkitkan suasana dalam ruangan seperti yang diinginkan. elemen estetis dalam ruangan haruslah disesuaikan dengan tema ruangan, agar keseimbngan dalam ruangan tetap terjaga elemen estetis haruslah mencakup beberapa aspek yaitu :
Warna Warna yang dipergunkan harus disesuaikan dengan tema restoran korea, sehingga terdapat suatu keharmonisan pada komposisi antara tema dan warna.
Betuk Bentuk yang dipergunkan harus sesuai dengan bentuk dan desain ruangan.
Motif Motif yang terdapat pada elemen estetis harus seimbang dengan tema ruangan dan penempatannya pun harus tepat, elemen estetis akan bertambah menarik dan indah apanila ditambah dengan penerangan dari lampu, contohnya lampu spot light. 123
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7.6
Studi Psikologi Warna
Aspek komposisi warna interior Menururt Serial Rumah Kombinasi Warna : “Warna adalah suatu bentuk cahaya atau radiasi gelombang elektromagnetik, yang dihasilkan dari cahaya matahari yang berwarna murni, lingkaran dasar warna yaitu :” 1. Premier Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru. Disebut warna primer kaerena tidak dapat diperoleh dari warna campuran lainnya.
Gambar 22. Warna Primer
2. Skunder Warna skunder di peroleh dengan mencampur dua warna primer yaitu :
Kuning + biru = hijau
Kuning + merah = orange
Biru + merah = ungu
124
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 23. Warna Sekunder 3. Tersier Warna tersier adalah warna yag diperoleh daari mencampur warna sekunder dan warna skunder dan warna disebelahnya pada lingkaran warna, yaitu :
Kuning + orange = kuning orange
Merah + orange = merah orange
Kuning + hijau = kuning hijau
Biru + hijau = biru hijau
Biru + ungu = biru ungu
Merah + ungu = merah ungu
Gambar 24. Warna Tersier
125
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Kombinasi warna Kombinasi warna yang biasanya menjadi pedoman, namun jangan terlalu terpaku dengan aturan yang ada, sebab tidak ada batasan yang terlalu kaku dalam memilih warna. Padda dasarnya kombinasi warna dan aplikasinya dapat dilakukan tanpa batas. Berikut macam-macam kombinasi warna : a. Kombinasi warna monokromatis Kombinasi warna-warna monokromatis dapat menciptakan kesan tenang, anggun atau elegan. Kunci kombinasi ini adalah penggunaan warna-warna yang memiliki velue (ditambahkan warna hitam atau putih) serta intensitas (cerah-pucat) yang sama atau dengan sedikit gradasi warna. Warna-warna netral dapat menjadi dasar aksen yang menarik atau menjadi warna dasar dari kombinasi warna monokromatis. b. Kombinasi warna analog Adalah kombinasi degan warna yang berdekatan atau terletak bersebelahan pada lingkaran warna. Misalnya: merah – merah orange – orange – biru violet – violet. Biasanya berpatokan pada warna yang umum (common colour) untuk menghindari kesan yang monoton, variasikan dengan banyaknya pemakian warna yang dominan, lainnya sebagai aksen. Kombinasi warna analog dapat menciptkan suasana harmonis. c. Kombinasi warna komplementer Adalah penggunaan warna-warna yang saling melengkapi. Kombiasi warna ini dibentuk dari warna-warna yang berlawanan atau bersebrangan pada lingkaran warna. Kesan warna yang 126
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ditimbulkan
oleh
komplementer
biasanya
suasana
yang
menggairahkan. Merah dan hijau, kuning – orange, dan biru – violet adalah beberapa contohnya. Tidak selalu harus warnawarna yang tepat bersebrangan, dapat juga dipakai warna yang nyaris bersebrangan misalnya: warna kuning – hijau dipadukan dengan dengan violet dapat menjadi kombinasi yangsangat cantik meski warna-waarna tersebut tidak bersebrangan. d. Kombinasi warna kompleks Adalah kombinasi warna yang ada dilingkaran warna merah, hijau, kuning–orange dan biru–violet atau hijau- biru, merah– vilolet dan kuning–orange. Kombinasi warna menciptkan kesan warna yang gembira sebab secara otomatis warna yang ditimbulkan akan saling menyeimbangan temperatur warna dalam pandangan mata kita.39 5. Karakter Warna a. Karakter tenang (calm) Terdiri dari warna-warna lembut yang elegan dan menjadikan ruangan menjadi terkesan luas, sejuk, dan modern. Warna-warna yang termasuk pada golongan warna ini antara lain sebagai berikut :
Biru muda : menyejukkan dan menenagkan.
Biru pucat : memberi kesan ringan, luas dan terbuka, tenangm dan tentram.
39
Gon, Harry. Harry, Maya. Budiarsa, Andrianto. Pawang, Robertus. 2008. Serial Rumah Kombinasi Warna. Cetakan Ke-3. Jakarta : PT Prima Infosarana Media. hlmn : 10-22
127
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Biru laut : membangktkan imajinasi, meningkatkan sensitivitas, menimbulkan perasaan tenang dan damai.
Ungu/ lila : menentramkan, menciptakan suasana tenang mediatif.
Hijau daun : memudahkan relaksasi, menyeimbangkan emosi, dan memberikan rasa nyaman.
Hijau muda : merupakan warna yang penuh ketenangan, menghadirkan keseimbangan, dan menciptakan rasa penuh keyakinan.
Hijau pupus/ tosca : menciptakan suasana tenang, hening, dan elegan.
b. Karakter hangat (warm) Terdiri dari warna-warna natural dan warna-warna hangat yang mamp menghadirkan suasan yang hidup, hangat, nyaman, dan mengundang, memberi sentuhan dramatis atau kesan etnik kontemporer. Warna-warna yang termasuk golongan ini antara lain sebagai berikut :
Merah : diasosiakan dengan cinta, kehidupan, kekuatan, bersifat panas, dan menyala.
Cokelat : menciptakan perasaan aman, nyaman, dan harmonis, menimbulkan suasana akrab.
Kuning : mengundang dan daat membawa kehangatan dalam ruang.
128
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terakota : hangat, akrab, dan memberi sentuhan etnik yang kuat.
Oranye
:
menciptakan
kehangatan,
mengundang,
membangkitkan energi dan keceriaan, menimbulkan rasa aman, mendorong kreativitas, dan meningkatkan selera makan.
Emas etnik : menimbulkan kesan glamour dan mewah.
c. Karakter segar (fresh) Terdiri dari warna-warna segar yang ceria dan berjiwa muda, banyak mengambil insiprasi dari alam. Warna-warna yang termasuk golongan ini antara lain sebagai berikut :
Putih kebiru-biruan : menciptakan kesan segar dan bersih.
Kuning muda/ pastel : menimbulan keceriaan dan berkesan lembut.
Kuning lemon/ citrus : menimbulkan keceriaan dan semangat untuk bersosialisasi, mengaktifkan emosi.
Hijaun daun : diasosiasikan dengan pertumbuhan.
Hijaun limau, hijau apel : menghadirkan kesegaran dan semangat.
Biru laut : menimbulkan kesegaran, perasaan santai.
Merah cerah : melambnagkan semangat, vitalitas, dan keberanian.
129
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pink muda/ pastel : menenangkan, memanjakan, dan meremajakan, terkait dengan kelembutan dan kesegaran.
d. Karakter berani (vibrant) Terdiri dari warna-warna cerah yang tegas, kontras, dan berani. Warna –warna yang termasuk golongan ini antara lain sebagai berikut :
Kuning menyala : aktif, menyegarkan, berjiwa muda.
Hijau tua : dramatis.
Biru kehijauan : dramatis.
Biru menyala : menstimulir, membangkitkan semangat.
Biru
gelap
pekat
:
mendorong,
menstimulir,
membangkitkan semangat.
Merah cerah : aktif, menstimulir, menggugah semangat, membangkitkan energi yang dinamis, dan memberi pengaruh yang kuat.
Orangye
menyala
:
semarak,
memberi
tenaga,
membangkitkan energi dan keberanian.
Pink tua : membangkitkan energi, penuh gairah, menimbulkan perasaan positif dan gembira.
Hitan dan putih : memberikan pernyataan yang kuat, menimbulkan kesan cerdas dan modern.
130
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Analisa Konsep Warna Modern Gaya modern merupakan gaya yang memiliki bentuk yang simple, unsur warna biasanya yaitu seerti warna hitam, putih dan abu-abu. Sedangkan untuk warna diluar itu dapat menggunkan warna-warna dingin seperti biru dan hijau.
Warna netral
warna estettika
Analisa Konsep Warna Korea Warna yang digunakan berdasarkan analisa yang telah dilakukan, warna korea sebagai warna utamanya adalah warna warna (hangat) warna ini sesuai berdasarkan arsitektural korea.
Warna netral
warna utama korea
Analisa Nuansa Natural Tampilan restoran Korea yang fresh dengan desain interior bernuansa natural dan pemilihan material alami akan menciptakan kesan sejuk sehingga akan menarik dan dapat membuat pengunjung betah berlama-lama di restoran. Salah satu dinding dan sudut ruangan restoran Korea akan dihiasi tanaman kecil atau tanaman dalam
bentuk sedang yang diletakkan didalam pot. Adanya tanaman ini dapat
menarik perhatian pengunjung dan memberikan kesan asri dan sejuk. Penggunaan pot hijau ditambah dengan bantalan atau sofa yang berwarna hijau atau bantal bermotif tanaman akan membuat suasana interior menjadi lebih hijau dan terkesan 131
http://digilib.mercubuana.ac.id/
natural. Cahaya alami yang masuk melalui jendela-jendela besar membuat restoran Korea ini tampak hangat dan nyaman. Penggunaan material-material alami dengan furniture modern seakan saling melengkapi satu sama lainnya.
Gambar 25. Nuansa Modern Natural
Warna yang dipakai dalam restoran
132
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8 Organisasi Ruang Kriteria dalam membuat zoning grouping harus memperhatikan organisasi ruang dimna terdapat faktor yang mempengaruhi dalam organisasi ruang. Hal-hal tersebut sebagai berikut : Berdasakan keterkaitan hubungan antara pola urutan kegiatan dan
kebiasaan pemakai ruang. Berdasarkan pertimbangan fungsi ruang seperti publik, semi publik, most
private dan service. Berdasarkan pertimbangan hubungan antara ruang / kegiatan yang
diinginkan. Berdasarkan sirkulasi / akses pencapaian yang dibutuhkan oleh pengguna
ruang. Berdasarkan pertimbangan fleksibilitas layout yang dihendaki, baik
bentuk bangunan yang dapat dirubah maupun yang tidak dapat dirubah (pondasi).
Analisa Hubungan Kedekatan Ruang
3.8.1
Analisa hubungan kedekatan ruang adalah
pemabagian zoning menurut
fungsi area yang ada di dalam ratoran, di bedakan dalam 5 kategori yaitu :
Publik adalah area yang paling berhunungan dengan pengunjung Area sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya karena bersifat umum.
Area semi publik, adalah bagian pelayanan dalam restoran yang bersifat umum, namun ada batasan – batasan tertentu terhadap pengunjung dan karyawan, yaitu : waiting area. 133
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Area semi private, adalah area yang bersifat setengah tertutup dan hanya
diperbolehkan bagi orang yang memliki keperluan terhadap area tersebut, yaitu : Dinning area, bar, dan kasir Area private, adalah bagian pelyanan yang tertutup untuk umum, hanya
manager dan karyawan yang bersangkutan dalam restoran tersebut, yaitu : loker karyawan dan ruang manager. Area service adalah area penunjang dari area-area yang ada diatas,
biasanya area ini hanya digunkan oleh cheff, staff, serta karyawan yang bersangkutan, yaitu : kitchen A. Tata Ruang CASHIER AREA BAR AREA DINNING AREA KITCHEN AREA RUANG KARYAWAN RUANG MANAGER WASTAFEL AREA GUDANG
Keterangan :
Sangat berdekatan berdekatan berjauhan 134
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Organisasi Ruang Kriteria dalam membuat zoning grouping harus memperhatikan organisasi ruang dimana terdapat faktor yang mempengaruhi dalam organisasi ruang, hal-hal tersebut sebagai berikut :
Berdasarkan pertimbangan hubungan antara ruang / kegiatan yang diinginkan.
Berdasarkan keterkaitan hubungan antara pola urutan kegiatan dan kebiasaan pemakai ruang.
Berdsarkan sirkulasi / akses pencapaian yang dibutuhkan oleh pengguna ruang.
Berdasarkan pertimbangan seperti ruang publik, semi publik, private, most private dan service.
Berdasarkan pertimbangan fleksibilitas layout yang dihendaki, baik bentuk bangunan yang dapat diubah maupun yang tidak dapat diubah (pondasi).
135
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut adalah analisis organisasi ruang berdasarkan kedekatan orang yang dibahas dalam bentuk diagram sebagai berikut. RUANG KARYAWAN
WASTAFELL AREA
RUANG MANAGER
KITCHEN AREA DINNING AREA BAR AREA
CASHIER AREA
ENTRANCE AREA
Keterangan : Sangat berdekatan Berdekatan Berjauhan
Gambar 26. Diagram Kedekatan Orang antar Ruang
136
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8.2
Analisa Zoning dan Grouping
Berikut adalah tabel zoning dan grouping dalam restoran Korea Legend Of Noodle yang terdapat di Jakarta : Tabel 18. Analisa Zoning and Grouping ZONING PUBLIC AREA
GROUPING
Entrance area
Cashier Area
Dinning Area
Bar Area
Wastafell Area
PRIVATE AREA
Manager Area
MOST PRIVATE
Ruang Karyawan
SERVICE AREA
Kitchen Area
SEMI PUBLIC
137
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut ini adalah alternatif zoning dalam restoran Korea Legend Of Noodle ini, yaitu : ALTERNATIVE ZONING 1
Keterangan : TERPILIH = SEMI PUBLIK = PUBLIK = SERVICE =
PRIVATE
138
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE ZONING 1
Keterangan : TERPILIH = SEMI PUBLIK = PRIVATE
139
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE ZONING 1
Keterangan : TERPILIH = SEMI PUBLIK = PRIVATE = SEMI PRIVATE
140
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE ZONING 2
Keterangan : = SEMI PUBLIK = PUBLIK = SERVICE = PRIVATE
141
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE ZONING 2
Keterangan : = SEMI PUBLIK = PRIVATE = SEMI PRIVATE
142
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE ZONING 2
Keterangan : = SEMI PUBLIK = MOST PRIVATE = SEMI PRIVATE
143
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE GROUPING 1
Keterangan : TERPILIH = BAR AREA
= GUDANG
= RUANG MANAGER
= MEJA CASHIER
= LOKER KARYAWAN = DINNIG AREA = DAPUR UTAMA
144
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE GROUPING 1
Keterangan : TERPILIH = DINNING AREA
= BOTH FOTO
= TOILET = WASTAFELL = LIFT MAKANAN BERSIH = LIFT MAKANAN KOTOR 145
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE GROUPING 1
Keterangan : TERPILIH = DINNING AREA = TOILET
= AREA DINNER = OFFICE
= WASTAFELL = LIFT MAKANAN BERSIH = LIFT MAKANAN KOTOR 146
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIVE GROUPING 2
Keterangan : = BAR ARE
= GUDANG
= RUANG MANAGER
= MEJA CASHIER
= LOKER KARYAWAN = DINNINGAREA = KITCHEN AREA
147
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIE GROUPING 2
Keterangan : = DINNING AREA
= BOTH FOTO
= TOILET = WASTAFELL = LIFT MAKANAN BERSIH = LIFT MAKANAN KOTOR 148
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ALTERNATIE GROUPING 2
Keterangan : = DINNING AREA = TOILET
= AREA DINNER = OFFICE
= WASTAFELL = LIFT MAKANAN BERSIH = LIFT MAKANAN KOTOR 149
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.8.3
Aktivitas Pra Layout
Aktivitas Pra Layout ini adalah pengarahan dan pembimbingan jalan atau tapak yang terjadi dalam ruangan inteior restoran Korea ini. Pengaruh sirkulasi akan memberi kesan langsung kepada pengunjung terhadap fungsi ruang, antara lain mengenai faktor penggunaan. Berikut ini adalah hasil analisis aktivitas Pra Layout :
Keterangan : : pencapaian aksesibilitas alur sirkulasi pengguna : akses penyelamatan diri 150
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keterangan : : pencapaian aksesibilitas alur sirkulasi pengguna : akses alur penyelamatan diri
151
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Keterangan : : pencapaian aksesibilitas alur sirkulasi pengguna : akses alur penyelamatan diri
152
http://digilib.mercubuana.ac.id/