BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak kelapa sawit
Minyak sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah dimasa mendatang.Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan minyak sawit.Minyak sawit disamping digunakan sebagai bahan mentah industri pangan,dapat pula digunakan sebagai bahan mentah industri non pangan.Dalam perekonomian Indonesia komoditas kelapa sawit memegang peranan yang cukup strategis karena komoditas ini punya prospek yang cerah sebagai sumber devisa.Disamping itu minyak sawit merupakan bahan baku minyak goreng yang banyak dipakai di seluruh dunia,sehingga secara terus-menerus mampu pula menciptakan kesempatan kerja yang luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tujuan umum pertanian di Indonesia adalah meningkatkan produktivitas perusahaan dan nilai tambah produktivitasnya.Peningkatatan nilai tambah dari suatu komoditas dicapai melalui proses pengolahan dari bentuk bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan juga barang jadi.Industri pengolahan komoditas minyak sawit memungkinkan terciptanya mata rantai pengaolahan dalam negeri.Hal ini diharapkan berdampak positif terhadap perluasan kesempatan berusaha di samping mencinptakan tambahan lapangan kerja.
Universitas Sumatera Utara
Pemasaran komoditas perkebunan selama ini masih berkonsentrasi pada upaya ekspor berupa bahan mentah.Pola pemasaran seperti ini mempunyai posisi yang lemah di tengah-tengah ketatnya persaingan dalam perdagangan dunia,posisi ini juga akan semakin sulit dengan banyaknya barang substitusi sebagai hasil kemajuan teknologi di Negara maju yang diciptakan untuk mengurangi ketergantungannya terhadap Negara-negara berkembang.Oleh karena itu pemerintah telah memulai mengambil langkah-langkah kebijaksanaan untuk mengembangkan kegiatan agroindustri.(Suyatno Risza,1994)
2.1.1 Sejarah kelapa sawit
Perkebunan komersial harus dibangun dalam luasan yang besar untuk mencapai skala ekonomi.Dalam konteks inilah,aspek legal perkebunan kelapa sawit menjadi penting untuk diketahui karena pemerintah tidak bisa memberikan hak milik untuk penguasaan lahan dalam skala besar.Penguasaan lahan untuk perkebunan skala besar hanya diberikan dalam bentuk hak guna usaha(HGU).
Perkebunan indonesia telah melewati perjalanan sejarah yang panjang.Lebih dari lima abad yang lalu,lautan Nusantara telah ramai oleh lalu lintas perdagangan komoditi utama produk perkebunan,seperti lada,pala,cengkih, dan rempah-rempah yang kemudian berkembang dengan berbagai komoditi tambahan,seperti kopi,kakao,karet dan kelapa sawit yang tetap menjadi produk utama dalam perekonomian nasional.Pada awalnya,perkebunan merupakan sistem perekonomian pertanian komersial yang bercorak kolonial.Sistem perkebunan ini dibawa oleh
Universitas Sumatera Utara
perusahaan kapitalis asing yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa(European plantation).Sistem perkebunan Eropa sangat berbeda dengan sistem perkebunan rakyat(Garden System) yang bersifat tradisional dan diusahakan dalam skala kecil dengan penyertaan modal yang seadanya, perkebunan(plantation) merupakan bagian dari sistem perekonomian pertanian komersial yang diwujudkan dalam bentuk usaha pertanian tanaman komersial dalam skala besar dan kompleks yang bersifat padat modal(capital intensive),menggunakan lahan yang luas,memiliki
organisasi
tenaga
kerja
yang
besar
dengan
pembagian
kerja
yang
rinci,menggunakan teknologi modern,spesialisasi,serta sistem administrasi dan birokrasi.(Iyung pahan,2001)
2.1.2 Varietas kelapa sawit
Berdasarkan tebal tipisnya tempurung (cangkang) dan kandungan minyak dalam buah maka kelapa sawit dibedakan beberapa dalam 3 tipe,yakni 1.Tipe dura
:Tempurung (cangkang) sangat tebal,kandungan minyak dalam buah rendah
2.Tipe pisifera :Tempurng sangat tipis bahkan hanya berbentuk bayangan cincin,hamper tidak bertempurung namun kandungan minyak dalam buah tinggi\ 3.Tipe tenera : merupakan persilangan dura sebagai pohon ibu,dengan pisifera sebagai pohon bapak.tenera bertempurung tipis kandungan minyak tinggi.(Suyatno Risza.1994) 4.Macro carya
Universitas Sumatera Utara
Tempurumg sangat tebal,sekitar 5 mm,sedang daging buahnya tipis sekali. 5.Diwikka-wakka Varietas ini mempunyai cirri khas dengan adanya dua lapisan daging buah.Diwikkawakka dapt dibedakan menjadi diwikka-wakkadura.Diwikka-wakkapsifera dan diwikkawakkatenera.Dua Varietas kelapa sawit yang disebutkan terakhir ini jarang dijumpai dan kurnag begitu dikenal di Indonesia.(Tim Penulis PS,1977)
2.1.3 Sifat-sifat fisiko - kimia sawit
Sifat fisiko-kimia sawit meliputi warna,bau, dan flavor,kelarutan,titik cair dan polymorphism,titik didih (boiling point),titik pelunakan,slipping point,shot melting point,bobot jenis,indeks bias,titik kekeruhan (turbidity point),titikasap,titik nyala dan titik api. Beberapa sifat fisiko-imia dari kelapa sawit nilainya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel.2.1.3 Nilai sifat fisiko-kimia minyak sawit dan minyak inti sawit Sifat
Minyak sawit
Minyak Inti Sawit
Bobot jenis pada suhu kamar
0,900
0,900-0,913
Inseks Bias D 40̊ C
1,4565-1,4585
1,495-1,415
Bilangan Iod
48-56
14-20
Bilangan Penyabunan
196-205
244-254
Universitas Sumatera Utara
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan,karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna.Warna orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami,juga terjadi akibat adanya asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak.Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu,karena minyak kelapa sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-beda. Perbandingan sifat antara minyak kelapa sawit sebelum dan sesudah dimurnikan dapat dilihat pada Tabel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1.3.2 Sifat Minyak Kelapa Sawit Sebelum dan Sesudah Dimurnikan Sifat
Minyak sawit kasar
Minyak sawit murni
awal
21 – 24
29,4
Akhir
26 – 29
40,0
Bobot jenis 15 ̊C
0859 – 0,870
-
Indeks bias D 40 ̊C
36,0 – 37,5
46 – 49
Bilangan penyabunan
224 – 249
196 – 206
Bilangan iod
14,5 – 19,0
46 – 52
Bilangan reichert meissel
5,2 – 6,5
-
Bilangan polenske
9,7 – 10,7
-
Bilangan krichner
0,8 – 1,2
-
Bilangan bartya
33
-
Titik cair :
(S,Ketaren,1986) 2.1.4 Mutu minyak kelapa sawit
Akhir-akhir ini minyak sawit berperan cukup penting dalam perdagangan dunia, berbagai industri baik pangan maupun nonpangan.
Banyakyangmenggunakannya sebagai bahan baku.,berdasarkan peranan dan kegunaan minyak sawit itu,maka mutu dan kualitasnya harusdiperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditasnya.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam perdagangan kelapa sawit,isitilah mutu sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua arti.yang pertama adalah mutu minyak sawit dalam arti benar-benar murni dan tidak tercampur dengan minyak nabati yang lain.Mutu minyak dalam arti yang pertama dapat ditentukan dengan nilai ataupun sifat-sifat fisiknya,antara lain titik lebur angka penyabunan,dan bilanganyodium,sedangakan yang kedua,yaitu mutu minyak sawit dapat dilihat dalam arti penilaian menurut ukuran.Dalam hal ini syarat mutunya diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional,yang meliputi kadar asam lemak bebas(ALB,FFA),air,kotoran,logam besi,logam tembaga,peroksida, dan ukuran pemucatan. (Tim Penulis PS,1977)
2.1.4.1 Asam lemak Bebas (free Fatty acid)
Sebagai minyak atau lemak,minyak sawit adalah suatu trigliserida,yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak.Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya,minyak sawit termasuk golongan minyak asam oleat-linoleat.Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenida(terutama B karotena),berkonsistensi setengah padat pada suhu kamar(konsistensi dan titik lebur banyak ditentukan oleh kadar ALB-nya),dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas yang rendah,baud an rasanya cukup enak.
Titik lebur minyak sawit tergantung pada kadar ALB-nya,atau lebih tepat lagi pada kadar digliseridanya.Pada kadar ALB 7% terdapat titik lebur terendah karena terbentuk formasi eutectic antara digliserida dengan trigliserida.
Universitas Sumatera Utara
Minyak sawit terdiri atas berbagai trigliserida dengan rantai asam lemak yang berbedabeda.Panjang rantai adalah antara 14-20 atom karbon.dengan demikian sifat minyak sawit ditentukan oleh perbandingan dan komposisi trigliserida tersebut.Pada tabel 2.2.2 tercantum panjang rantai dan sifat-sifat asam lemak yang ada dalam minyak sawit.Karena kandungan asam lemak yang terbanyak adalah asam tak jenuh oleat dan linoleat,minyak sawit masuk golongan minyak asam oleat-linoleat. (Soepadiyo Mangoensoekarjo .2003)
2.1.4.2 Kadar air
Seperti juga energy dan bahan proses,air mutlak diperlukan dalam industry kimia.Air digunakan untuk berbagai macam keperluan,misalnya;
•
Sebagai media pemanas(air panas) dan media pendingin (air pendingin),es
•
Sebagai bahan baku untuk pembuatan kukus (air umpan ketel)
•
Sebagai energy hidrolik(penggerak pada alat sentrifugasi,torak hidrolik)
•
Sebagai bahan proses(melarutkan,mensuspensikan,mencuci,bahan baku untuk sintesa)
•
Sebagai air minum,bahan pembersih,pemadam api
Air dapat membahayakan jika terjadi tekanan lebih,reaksi kimia(misalnya Dengan natrium) atau melalui panasnya air. (Lienda handoin,1995)
Universitas Sumatera Utara
2. 1.4.3 Kadar Sludge
Sludge yang masuk ke dalam sludge separator ataupun sludge centrifuge terdiri dari bahan mudah menguap(VM) 80-85%,bahan padatan bukan minyak (NOS) 8-12 % dan minyak 5-10 %.komposisi sludge yang keluar daripada sludge tank dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain a) Jumlah air pengencer yang digunakan.jumlah air yang terproyeksi pada sludge seluruhnya beralas daripada air buah,air pengencer pada screw press,ayakan getar dan air pencucian lantai yang terkumpul ke fat pit dan dipompakan ke COT(crude oil tank) dan CST(continous settling tank). b) Perlakuan sebelumnya,apakah menggunakan desander seperti sand cyclone ataupun strainer.Pabrik yang tidak menggunakan decanter untuk mengambil lumpur sebelum continous settling tank Umumnya menggunakan decanter.c.Pemakaian ayakan getar.Ayakan getar dapat dapat ditempatkan pada bak penampung sludge yang kemudian di pompakan kedalam sludge separator.fungsi daripada ayakan ini adalah untuk memisahkan lumpur dan pasir yang terdapat dalam cairan.dengan kurangnya kandungan NOS maka kemampuan sludge separator untuk memisahkan minyak semakin tinggi.Ayakan yang digunakan adalah ukuran 50 mesh sehingga lumpur dan pasir halus yang lolos pada ayakan getar di Cot dapat tertapis. Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan minyak dan juga air dan kotoran,dengan kata lain untuk memisahkan minyak dan fraksi yang berat jenisya,air dan kotoran yang dipisahkan disebut dengan air drab dengan kadar minyak/zat kering 7- 10% . fraksi ringan
Universitas Sumatera Utara
dikembalikan ke oil settling tank.suhu minyak dalam sludge separator dipertahankan diatas 90̊ C,yang dapat dibantu dengan pemberian uap panas,Cairan yang telah dibebaskan dari pasir-pasir halus dipompakan lagi ke oil settling tank. (Ponten Naibaho.1998)
2.1.5 Standart Mutu Sawit Standart mutu adalah merupakan hal yang paing penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik.Ada beberapa faktor yang menentukan standart mutu yaitu : kandungan air dan kotoran dalam minyak,kandungan asam lemak bebas(FFA) ,warna,dan bilangan peroksida
Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu adalah titik cair dan kandungan gliserida, refining loss, plastisitas dan spreadability, kejernihan kandungan logam berat dan bilangan penyabunan
Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 %dan kadar
kotoran lebih kecil dari 0,01%, kandungan asam lemak bebas serendah mungkin (kurang lebih
2% atau kurang),bilangan peroksida dibawah 2%,bebas dari warna merah atau kuning(harus berwarna pucat) tidak berwarna hijau,jernih dan kandungan logam berat serendah mungkin atau bebas dari ion logam.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1.5 standar Mutu SPB dan Ordinary Kandungan
SPB
Ordinary
Asam lemak bebas(%)
1-2
3-5
Kadar air(%)
0,1
0,1
Kotoran(%)
0,002
0,01
Besi p.p.m.
10
10
Tembaga p.p.m.
0,5
0,5
Bilangan Iod
53 + 1,5
45-56
Karotene p.p.m.
500
500-700
Tokoferol p.p.m.
800
400-600 (S.Ketaren,1986)
2.2 Pemurnian kelapa sawit
Stasiun pemurnian minyak terdiri dari beberapa alat yang berfungsi untuk mengutip dan memurnikan minyak dengan bantuan panas dan secara centrifugase.Instalasi pemurnian minyak bekerja lebih efektif bila pengutipan minyak dalam Continous Settling tank(CST) dilakukan pada ketebalan ≥ 50 cm.Ketebalan minyak pada saat pengutipan< 50 lebih cm menghasilkan minyak dengan kadar air dan kadar kotoran lebih tinggi dibandingkan dengan pengutipan pada ketebalan > 50 cm.Dalam kondisi seperti ini ada kemungkinan instalasi pemurnian tidak dapat
menghasilkan kualitas minyak sesuai spesifikasi.Pengutipan minyak di stasiun pemurnian harus efektif agar jumlah minyak di tangki fat pit seminimal mungkin.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Vibrating Screen atau Saringan getar
Vibrating screen berfungsi untuk memisahkan massa padatan berupa ampas,yang terikut minyak kasar.massa padatan berupa ampas yang disaring dikembalikan ke timba buah untuk di prose kembali.Sedangkan cairan minyaknya ditampung dalam tangki minyak kasar(Crude Oil tank atau bak RO).Vibrating Screen terdiri dari 2 tingkat.Tingkat atas memakai kawat saringan mesh 30 dan tingkat bawah memakai mesh 40.Untuk memudahkan penyaringan,Vibrating screen tersebut disiram dengan air panas.Pengenceran dengan air panas diatur sedemikian rupa,sehingga cairan dalam bak RO mempunyai perbandingan kira-kira 1(satu) bagian minyak dan 2(dua) bagian air/lumpur(sludge).
2.2.2 Bak RO atau Crude oil Tank
Bak RO atau tangki Crude Oil adalah tangki penampung crude oil atau minyak kasar yang dilengkapi pipa pemanas steam coil(temperatur> 95℃.Fungsi utama Bak RO adalah untuk meningkatkan temperature sebelum minyak kasar dipompakan ke CST melalui balance tank terlebih dahulu.Dengan temperatur di minyak≥ 95℃,berarti di CST tidak perlu dipanaskan dengan steam injeksi sehingga cairan dalam kondisi yang lebih tenang dan pemisahan minyak dapat lebih maksimal.Pemanasan di Bak RO menggunakan steam coil untuk membantu pengendapan kotoran dalam minyak kasar(karena cairan tidak bergejolak).
2.2.3 Balance Tank
Universitas Sumatera Utara
Balance tank adalah tangki penampung minyak yang dipompakan dari Bak RO sebelum dimasukkan ke CST.Fungsi dari tangki ini adalah untuk mengurangi tekanan cairan yang dipompakan langsung ke CST sehingga cairan di CST tetap dalam kondisi tenang.Dengan kondisi ini diharapkan proses pemisahan minyak dapat berlangsung lebih sempurna.posisi balance tank lebih tinggi dari CST(5-10 cm) dan mengalir melalui pipa CST.Jumlah balance tank yang diperlukan cukup satu buah walaupun pabrik memiliki 2 unit CST.Untuk mempertahankan temperature cairan minyak,ada juga yang memnerikan pemanasan di balance tank.
2.2.4 Continous Settling Tank
CST atau clarifier Tank adalah tangki berkapasitas 70 ton/90 ton/120 yang difungsikan untuk memisahkan(mengutip) minyak dengan sludge dalam temperature yang tinggi dan kondisi cairan yang tenang sehingga terjadi pengendapan.Sistem pemisahan minyak dan sludge terjadi karena adanya perbedaan berat jenis.Sludge yang mempunyai berat jenis lebih besar mengendap ke bawah,sedangkan minyak yang berat jenisnya lebih kecil akan naik keatas.
Minyak yang naik keatas mengalir melalui oil skimmer yang dapat diatur sesuai dengan ketebalan minyak yang diinginkan.Minyak dari CST dialirkan ke oil tank.Untuk mendapatkan kualitas minyak yang baik(kadar kotoran dan air),ketebalan minyak pada waktu pengutipan minimal 50 cm.
Universitas Sumatera Utara
Bila di satu pabrik sudah tersedia 2 unit CST,maka akan lebih bagus dioperasikan 2 unit(secara seri maupun pararel),walaupun kapasitas pabrik hanya 30 ton TBS/jam.Dengan kapasitas CST yang lebih besar berarti waktu tinggal(retention time ≥ 5 jam) sehingga proses
pengutipan minyak berlangsung lebih efektif,namun harus diperhatikan juga bilangan DOBI(deterioration of Bleachability Index = kemampuan untuk memucatkan warna) dengan norma DOBI≥ 2,5. 2.2.5 Sludge Tank dan Oil tank
Dari Outlet CST dihasilkan dua cairan yaitu minyak dan sludge.Minyak dialirkan ke oil tank dan sludg ke dialirkan ke Sludge Tan
Oil
tank
adalah
tangki
penampung
minyak
sementara hasil pemisahan minyak di CST,sebelum diproses di Oil purifier dan Vacum Drier.Pada tangki ini minyak dipanasi sebelum diolah lebih lanjut pada sentrifuge minyak dan Oli purifier.Diusahakan tangki tetap berisi untuk menjaga agar temperature pemanasan≥ 90℃.Sistem pemanasan dilakukan bagian dasar berbentuk kerucut yang dilengkapi kran untuk spui endapan/kotoran.
2.2.6 Self Cleaning Strainer
Self Cleaning Strainer adalah alat yang digunakan untuk mengolah sludge dari Sludge tank,berfungsi untuk memisahkan serabut yang masih ada dalam sludge sebelum diolah dalam Sludge separator.Alat ini terdiri dari tabung silinder yang berlubang-lubang halus dan sikat-sikat
Universitas Sumatera Utara
yang berputar bersama poros di tengah-tengah silinder tersebut.Cairan yang telah tersaring keluar dari bagian atas menuju ke dalam Desanding Cyclone,sedangkan serabut/sampah dibuang dari bagian bawah.
2.2.7 Desanding Cyclone
Desanding cyclone/sand Cyclone adalah alat untuk memisahkan pasir halus yang masih terbawa sludge.Bila alat ini bekerja dengan baik maka sangat bermanfaat untuk memperkecil keausan nozzle sludge separator (life time nozzle sampai > 1.000 jam). Alat ini pada bagian atas berbentuk silinder,dan bagian bawah berbentuk konus yang terbuat dari bahan keramik.Dibawah konus terdapat tabung pengendapan pasir.Cairan dipompakan pada bagian samping atas dengan system cyclone,sehingga cairan berputar dalam tabung dan konusnya yang mengakibatkan timbulnya gaya sentrifugal.Gaya ini menyebabkan pasir turun ke bawah dengan cepat melalui konus untuk dibuang,sedangkan cairan tanpa pasir bergerak ke atas dan keluar melalui pipa masuk ke buffer tank(tangki umpan Sludge separator).
2.2.8 Sludge Separator
Cairan sludge dari sludge tank dipompakan ke self cleaning strainer dan desanding Cyclone.Selanjutnya dipompakan ke Buffer Tank yang terletak ± 7 meter diatas Sludge
separator.Pada Buffer Tank dubuat pip overflow kembali ke sludge tank.
Universitas Sumatera Utara
Sludge separator adalah alat untuk memisahkan minyak dari sludge dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan dari putaran 5000 rpm.Minyak yang berat jenisnya lebih kecil akan bergerak menuju ke poros dan terdorong keluar melalui sudu-sudu disc.Minyak hasil pengutipan dikirim ke bottom Tank kemudian dipompakan ke CST.Cairan yang mempunyai berat jenis lebih berat dibanding minyak terdorong ke bagian dinding bowl dan keluar melalui nozzle.Padatan yang menempel pada dinding bowl dibersihkan/dicuci secara manual setiap 4 jam sekali. Sebelum mulai
a) Lakukan pemeriksaan untuk memastikan tutup elektro motor telah terpasang b) Periksa buku jurnal shift sebelumnya untuk memastikan mesin tidak mengalami kerusakan c) Bersihkan bensin: •
Pastikan tombol dalam posisi OFF pada saat sedang pencucian
•
Nozzle dan bushing telah dipasan dengan benar,ikat dengan kuat.
d) Hidupkan mesin untuk memastikan apakah mesin masih balance.
Mulai
a) Buka kran pemasukan air panas b) Pada saat menghidupakan centrifuge,lakukan pengecekan: •
Tidak adanya oli yang bocor
•
Tidak adanya suara yang aneh
•
Catat jam mulai dijalankan
Universitas Sumatera Utara
c) Buka kran sludge sesuai kebutuhan
Pengoperasian
a) Apabila ada kelainan suara,getaran dan beban ampere tinggi menunjukkan bahwa Sludge separator sudah kotor dan perlu dilakukan pencucian b) Apabila minyak hasil olahan sludge separator berwarna pucat periksa : •
Keseimbangan umpan sludge dengan air panas
•
Temperatur sludge dan air panas(norma≥ 90℃ )
•
Apabila dua kondisi diatas dalam keadaan normal,maka sludge separator stop untuk periksa nozzle dan lakukan pencucian
c) Periksa cairan sludge yang keluar sludge separator (norma ≤ 0,5% terhadap contoh)
d) Catat jam jalan masing-masing sludge separator di buku jurnal
Pemberhetian
a) Untuk memberhetikan Sludge separator,tutuo kran pemasukan sludge dan keadaan air panas tetap terbuka untuk pembilasan selama 5 menit b) Tutup kran air panas dan stop sludge separator c) Periksa semua tombol listrik dalam keadaan OFF
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Universitas Sumatera Utara
• •
Temperatur sludge dan air panas dipertahankan ≥ 95℃
•
Setiap selesai pencucian sebelum Sludge separator dioperasikan,Operator memharus
Pembersihan dan pemeriksaan menyeluruh dilaksanakan setiap hari
memutar Conveyor pulley.Apabila putaran pulley tersa ringan maka Sludge Separator dapat dioperasikan.
2.2.9 Oil purifier
Oil purifier adalah alat yang berfungsi untuk memurnikan atau memisahkan air dan kotoran yang masih ada dalam minyak.Minyak dari Oil tank yang dialirkan ke Oil purifier masih mengandung air dan kotoran,tetapi sudah lebih kecil dari minyak yang masuk ke Oil tank akibat proses pemanasan dan pengendapan.
Minyak diproses dengan system sentrifuge dengan kecepatan ± 7.500 rpm.Akibat gaya
sentrifugal yang terjadi,maka minyak yang mempunyai berat jenis lebih ringan bergerak kea rah poros,dan terdorong keluar dari sudu-sudu disc.Sedang kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar terdorong kea rah dinding bowl.Air keluar,padatan melekat pada dinding bowl yang dibilas dengan pencucian.Pembilasan dilakukan setiap 1 jam sekali.
Jumlah oil purifier yang harus disediakan di PKS tergantung pada besarnya kapasitas olah.Untuk PKS berkapasitas 30 ton TBS/jam,diperlukan 3 unit oil purifier berkapasitas 2 @ 4.500 liter/jam dengan rincian 2 unit dioperasikan dan 1 unit cadangan siap operasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.10 Vacuum drier
Vacuum drier berfungsi untuk memisahkan air yang masih terkangdung dalam minyak dengan cara penguapan hampa pada ruang ± 760 mmHg.pompa vacuum ,hampa udara diciptakan oleh vacu, dengan media air.JIka tekanan hampa pada system pompa vacuum tidak tercapai.
Universitas Sumatera Utara