BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) Tabel 2.1: State Of The Art No.
Judul Penelitian
1.
Alamsyah, Aydhil Akbar
Teori
Metodelogi
Teori Umum:
Kualitatif
(2012). Proses
Hasil Strategi
Komunikasi
produksi
yang
Massa
dilakukan
oleh
Produksi
Radio
tim
Program “Lite Is
Penyiaran
acara
tersebut
telah
sukses
Beautiful” Pada Radio Lite FM 105,8 Jakarta.
Teori Khusus:
produksi
menarik
para
Program
pendengar
Talkshow
sehingga
Strategi
dinikmati
Program
semua orang.
oleh
Produksi Program
2.
Akbar, Rahmat
Teori Umum:
Kualitatif
Setiap
stasiun
(2011). Analisis
Media Massa
radio,
Produksi
Radio
khususnya
Program Voice of Islam di
Teori Khusus:
Radio Kisi 93,4 FM Bogor
di
bagian produksi
Analisa
siaran
sangat
Produksi
membutuhkan
Proses
para kreator atau
Produksi
orang-orang
Program Radio
yang
Format
sekaligus
Program Radio
inovatif
Konstruksi
mengemas
kreatif
dalam
Sosial Massa
Media
produksi program
yang
akan disiarkan. Dengan menggunakan teori konstruksi social
media
massa yang ada pada
radio
semakin menjadikan radio
sebagai
media elektronik yang memiliki peranan
kuat
dalam
menarik
perhatian audien atau masyarakat secara
luas.
Dengan peranan yang
sangat
besar
tersebut,
makanya banyak
radio
yang berlombalomba
untuk
menyajikan programprpgram menarik merebut perhatian
demi
pendengarnya. 3.
Kristiono, Andreas (2011).
Produksi Program “Slagi
Kualitatif
Teori Umum:
Dalam
Komunikasi
penelitian
Massa
didapatkan hasil
Media
Massa
bahwa
proses
Ada” di Motion
Radio
produksi
Radio 97,5 FM.
Teori Khusus:
program
ini
ini
Produksi
melalui 3 tahap
Radio
yaitu: tahap pra
Program Radio
produksi
yang
meliputi, meeting
ide,
perencanaan dan juga persiapan. Untuk merencanakan produksi program diperlukan Format Clockuntuk menjadi atau
acuan
pegangan
dalam produksi program. Dalam penelitian
ini,
Format Clocksangat diperlukan agak tidak
terjadi
kesalahankesalahan supaya
dan tidak
meleset dari apa yang
telah
direncanakan. 4.
Massarelli,
Virginia (2008). Listening to Radio Talkshows: An Italian Perspective.
Kualitatif
Radio
Talkshow di
Progamming
radio
Radio
menawarkan
Show
Talk
kita untuk belajar berpartisipasi kepada pendengar dalam pengembangan debat public, serta juga mendorong refleksi pada dinamika yang menekankan interaksi pada penyiaran dan masyarakat yang mendengarkan. Talkshow merupakan perpaduan dari siaran kebutuhan dan juga minat publik yang bermanfaat bagi masyarakat.
5.
Ubaid, Ali
Tv Talkshow
(2011). TV Talk
Host
Show As
Kualitatif
Program talk show di dominasi oleh
Institutional
host atau
Talk:
pembawa
Topicalization Analysis.
acaranya. Host merupakan orang yang paling berpengaruh besar di dalam keberlangsunga n suatu talk show. Program ini menggunakan teknologi komunikasi untuk mengajak penontonnya berpartisipasi dalam program acaranya.
2.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio dan televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesanpesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik) (Mulyana, 2005: 75). Menurut Charles R. Wright (dalam Wiryanto, 2000:11-12) fungsi komunikasi massa yaitu: a. Surveillance Menunjuk pada fungsi pengumpulan dan peyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan, baik di luar maupun dalam masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan apa yang disebut Handling of news. b. Correlation Meliputi fungsi interpretasi pesan yang menyangkut lingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian.Untuk sebagian, fungsi ini diidentifikasikan sebagi fungsi editorial atau propaganda. c. Transmission Menunjuk pada fungsi mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya dari satu generasi ke generasi lainnya atau dari anggota-anggota masyarakat kepada pendatang baru.Fungsi ini diidentifikasikan sebagi fungsi pendidikan. d. Entertainment Menunjuk pada kegiatan-kegiatan komunikatif yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan tanpa mengharapkan efek-efek tertentu .
2.2.2 Media Massa Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunkasi massa. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik dipengaruhi oleh media.Media massadapat dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita dan membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan (Ardianto, 2007 : 58) Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2012:41). Karakteristik media masa menurut Cangara yaitu : 1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri
dari
pengumpulan,
banyakorang pengelolaan,
yakni
mulai
sampai
dari
pada
proses
penyajian
informasi. 2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkanterjadinya dialog antara pengirim pesan dan penerima pesan, jika terjadi reaksiumpan balik atau feedback biasanya memerlukan waktu. 3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan dalam waktu dan jarakkarena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan dimana informasiyang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang bersamaan. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dansemacamnya. 5. Bersifat terbuka, artinya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpamengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa(Cangara,2006: 122).
2.2.3 Radio Radio adalah suatu medium komunikasi, dimana pesan berupa suara diubah menjadi sinyal suara, dipancarkan, dari sumber dengan antena pemancar, tanpa perangkat kabel, melalui gelombang elektromagnetik, kemudian diterima oleh antena penerima, pada pesawat penerima, yang mengubah sinyal suara menjadi pesan berupa suara kembali (Fred Wibowo, 2011:1). Radio merupakan teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara) (Romli, 2009:11). Pengertian radio menurut ensiklopedi Indonesia, yaitu penyampaian
informasi
dengan
pemanfaatan
gelombang
elektromagnetik bebas yang memiliki frequensi kurang dari 300 GHz (panjang gelombang lebih besar dari 1 mm). Sedangkan istilah “radio siaran” atau “siaran radio” berasal dari kata “radio broadcast” atau “radio omroep” (Belanda) artinya yaitu penyampaian informasi kepada khalayak berupa suara yang berjalan satu arah dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media. 2.2.3.1 Karakteristik Radio a. Theater of Mind. Dimana radio dapat mengajak pendengarnya untuk berimanjinasi dan berkhayal mengenai apa yang sedang dibahas oleh penyiar radio. b. Pesan bersifat umum. Ditujukan kepada orang banyak, tidak boleh bersifat pribadi layaknya komunikasi interpersonal (komunikasi antarpribadi). c. Serentak. Radio merupakan media massa bagi khalayak dalam jumlah besar dan dalam penyampaiannya radio bersifat serentak,tetapi penyampaian oleh penyiar ke pendengar
mengenai pesan yang disampaikan terasa dekat. Karena radio biasanya didengarkan secara personal. d. Komunikan atau lawan bicara bersifat heterogen. Terdiri dari pribadi-pribadi dengan berbagai karakter, beragam latar belakang sosial, budaya, agama, usia, pendidikan. e. Berlangsung satu arah. Di radio, penyiar aktif melakukan komunikasi, sedangkan pendengar pasif, bahkan bisa saja tidak menggubris apa yang dikatakan penyiar (Romli, 2009:16). 2.2.3.2 Kekuatan dan Kelemahan Radio 1. Kekuatan a. Kecepatan Di Indonesia, unsur kecepatan radio siaran dalam sisi penyampaiannya masih jauh lebih cepat ketimbang koran, majalah, dan televisi. Buktinya saja, berita atau peristiwa yang terjadi dapat disampaikan langsung pada saat yang sama oleh radio siaran, sedangkan media cetak dan televisi masih harus melalui proses produksi yang memakan waktu lama. Media cetak membutuhkan waktu cetak dan peredarannya, sedangkan televisi membutuhkan proses produksi yang rumit dan mahal. b. Imajinatif Sifat auditif yang ditampilkan radio siaran memiliki keunggulan
untuk
merangsang
imajinasi
pendengar.
Imajinasi ini sama sekali tidak tergambar dalam media cetak atau televisi karena semuanya sudah menjadi jelas. Radio sering membuat orang berimajinasi, yang kadang sering tidak cocok antara fakta dan imajinasi itu.Oleh karena itu, radio siaran sering dikenal dengan julukan “Theatre of Mind” c. Murah Dalam hal ini, pengertian “murah” dapat ditinjau dari 2 hal.Pertama, murah bagi pendengar.Artinya, mereka tidak dituntut untuk membayar iuran saat mendengarkan siaran
radio, tidak perlu biaya khusus.Berbeda dengan media cetak dan televisi yang mengharuskan peminatnya mengeluarkan biaya, seperti berlangganan dan membayar iuran untuk televisi.Murah
juga
berlaku
untuk
sarana
radio
penerimanya.Kedua, murah dalam hal peringkat dan biaya produksi.Pengertian ini harus ditengok kalau dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk produksi media cetak atau televisi. Kedua media ini relatif butuh dana yang lebih besar ketimbang radio siaran. d. Alternatif Beragam Radio siaran dianggap lebih memberi peluang dalam hal keragaman pilihan, misalnya seperti yang dilakukan media cetak.Pendengar memiliki peluang untuk memilih radio mana yang disukainya. Ketika pendengar bosan dengan sebuah radio, dia dapat memilih gelombang atau frekuensi yang lain untuk memenuhi keinginannya. e. Mobilitas Tenaga Mendengarkan radio siaran tidak akan mengganggu aktivitas pendengar. Dengan mendengarkan radio siaran, pendengar masih dapat melakukan aktivitas lainnya, seperti bekerja, memasak, mengemudikan kendaraan, belajar, dan sebagainya. f. Personal Radio siaran punya kekuatan dalam hal komunikasi yang bersifat personal.Siaran selalu dirasakan seperti kunjungan kawan yang sangat pribadi sifatnya. 2. Kelemahan a. Selintas Karena auditif maka apa yang disampaikan lewat radio siaran bersifat selintas. Maksudnya, apa yang sudah disampaikan seketika itu akan hilang di udara. Berbeda dengan media cetak yang karena tertulis memungkinkan untuk
dibaca
ulang
bila
tidak
mengerti.
Sangat
memungkinkan di radio siaran terjadi salah pengertian,
entah karena salah menangkap atau salah mengerti apa yang disiarkan. b. Anti Detail Sangat sulit untuk menyajikan segala hal yang bersifat detail di radio siaran. Radio siaran diharapkan hanya menyampaikan hal-hal yang bersifat global. Kalau dipaksakan untuk membicarakan hal yang detail, pendengar akan merasa lelah dan membuat pendengar semakin tidak mengerti karena tidak bisa menangkap semua itu (Yulia, 2010: 66-69) 2.2.3.3 Program Radio Pengertian “Program” dalam media penyiaran sangat identik dengan jasa siaran yang menjadi ujung tombak utama. Kata program adalah asal kata programme atau program yang berarti acara atau rencana. Acara radio sangat beragam, masing-masing lengkap dengan visi,misi, target pendengar, format siaran, gaya siaran, dan bahasa siaran, serta durasinya. Program radio berarti acara, sementara yang dimaksudkan dengan program adalah susunan kesatuan acara dalam sehari.Seorang programmer/perencana yang profesional selalu mempertimbangkan
bagaimana
setiap
program
yang
disiarkannya digemari(Romli, 2009:28-29). Departemen program harus mempertimbangkan empat hal ketika merencanakan program siaran yang terkait dengan : 1.
Product, materi program yang dipilih haruslah
yang berkualitas dan diharapkan disukai audiens. 2. Price, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi program. Menekan biaya se-efisien mungkin dengan memaksimalkan keuntungan yang optimal. 3. Place, jadwal penayangan program yang tepat bagi setiap program dengan target audiens, berdasarkan life style masyarakat yang bersangkutan. Perhitungan
menjadwalkan program yang tepat akan sangat membantu keberhasilan program tersebut. 4. Promotion, proses memperkenalkan setiap program secara semaksimal mungkin dengan memanfaatkan potensi sendiri dan media lainnya, untuk mendapatkan audien sebanyak-banyaknya. (Romli, 2009:21). Menurut Pringle – Starr – McCavitt(Morissan, 2013:233), format stasiun radio dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu: a. Format Musik: Format yang paling umum digunakan oleh hampir seluruh stasiun radio komersial, karena setiap siaran radio menjual lagu dan musik yang disajikan. b. Format informasi: Format ini dibagi menjadi dua bagian yaitu, dominasi berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk news). c. Format khusus (specialty): Format yang dikhususkan untuk audien berdasarkan etnis dan agama. Empat format siaran utama yang popular didunia menurut Michael C. Keith (Morissan, 2013:232): Tabel 2.2 Format Siaran Adult
Contemporary Untuk Kaum muda dan dewasa dengan rentang umur
(AC)
sangat luas antara 20 – 50 tahun, berdaya beli tinggi,. Menyiarkan musik pop masa kini, softrock, balada. Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik,. Format ini berkembang pula kedalam format lain seperti Middle of the Road, Album Oriental Rock, dan Easy Listening.
Contemporary
Hit Untuk ABG dan muda belia berumur antara 12 – 20
Radio (CHR) atau TOP tahun. Format yang paling popular yang berisi lagu – 40 Radio
lagu top 40 / top30dan tips praktis. Sebelum menjadi CHR awalnya disebut TOP 40 Radio. CHR merupaka
radio yang sering memutarkan 30 rekaman terkini, bukan album lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara berdekatan, perpindahan anatar lagu sangat cepat. All News/All Talk
All Talks lebih dahulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles dengan konsep siaran Talk Show interkatif mengupas isu – isu lokal. All News hadir kemiudian tahun 1964 dimotori Gordon McClendon di Chicago dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan dewasa berumur 20 – 50 tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi politik menjadi primadona.
Classic/Oldies
Untuk kalangan dewasa dan tua berumur 35-60 tahun. Memutar lagu-lagu klasik, apresiasi penyanyi, dan lirik lagu lebih penting dari lagunya. Menyiarkan berita kilas balik masa lalu, berita mistik. Oldies juga mencakup segmen beragam pada level ekonomi menengah ke bawah dengan dominasi musik dangdut dan kolaborasi.
2.2.4 Talk Show Radio Talkshow merupakan perpaduan antara seni panggung dan teknik wawancara jurnalistik.Wawancara dilakukan di tengah atau disela-sela pertunjukan, apakah itu musik, lawak, peragaan busan dan sebagainya.Jika suatu wawancara diselenggarakan ditengahtengah show, maka acara ini disebut talkshow. Disini pembawa acara juga berfungsi sebagai pewawancara ( Wahyudi, 1996 : 90 ) Talkshow dewasa ini merupakan program unggulan.Sebab bisa disiarkan secara langsung atau interaktif dan atraktif.Ditambah lagi dengan sifatnya yang menghibur (entertainment).Entertainment sebenarnya bukan sekadar berarti menghibur, melainkan dinamis dan hidup.Oleh karena itu, peran pemandu sangat menentukan
sukses tidaknya acara ini. Metode talkshow menurut Klaus Kastan dikenal istilah talkshow skill, berupa kemampuan pemandu dalam melakukan beberapa tindakan yang meliputi : a. Mengambil keputusan b. Menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat c. Memotong pembicaraan narasumber yang melenceng d. Kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan narasumber e. Memadukan kemasan program secara interaktif Salah satu acara yang diminati di radio adalah talkshow. Perbedaannya dengan wawancara berita adalah adanya unsur talk (perbincangan) dan show (hiburan). Jadi, selain bincang-bincang dengan narasumber, siaran talkshow juga menyajikan music sebagai selingan yang menghibur pendengar. Talkshow dapat memperbincangkan mengenai banyak hal, mulai dari politik, musik, hingga fashion dan kuliner. Materi talkshow sangat tergantung pada jenis radio yang menyiarkannya, misalnya: talkshow mengenai pembuatan jalan tol di radio berita, talkshowmengenai musik di radio ABG, dan talkshow kecantikan di radio perempuan (Masduki, 2005:97). 2.2.4.1 Karakteristik Talk Show Daya tarik dari program talkshow disamping topik dan tamu yang menarik, adalah pertanyaan-pertanyaan cerdas dan humor dari presenter.Seni bertanya yang sangat bagus dan formula pertanyaan akurat, tetapi yang tidak menyinggung perasaan juga harus diperhatikan di acara talkshow. Program talkshow di masa kini tidak lepas dari humor.Sebab kebanyakan talkshow adalah hiburan.Namun kendatipun hiburan, seorang presenter dapat tampil menghibur dengan humor murah dan humor tinggi.Dalam hal ini kualitas dari kecerdasan dan kemampuan keterampilan presenter yang menentukan.Biasanya penonton cepat bosan pada hiburan yang tidak kreatif ( Wibowo, 2009:85 – 86).
Durasi talkshow radio biasanya berkisar antara 30 – 60 menit.Talkshow ini dapat menjadi ajang diskusi bagi publik, menyampaikan gagasan, dan kritik, juga menciptakan interaksi langsung
antara
penyiar,
narasumber,
dan
pendengar. Talkshow merupakan suatu cara menarik minat pendengar,
karena
mendengarkan
pendengar
pemaparan
dapat
secara
narasumber,
langsung
mendapatkan
penjelasan, dan sekaligus bertanya kepada narasumber. Metode Talkshow menurut Klaus Kastan adalah HARLEY (Harmony, Actual, Responsible, Entertainment, dan Yield).Ketrampilan talkshow meliputi kemampuan penyiar untuk menyusun topik pembicaraan yang menarik, membuat pertanyaan, mengambil keputusan, mengarahkan narasumber yang keluar dari tema, berinteraksi dengan audience, dan kompromis (Masduki, 2005:99) Topik ditentukan lebih dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan pengalaman penyiar, kemudian pendengar diminta untuk memberikan respon berdasarkan pengalaman masing-masing ke stasiun radio.Tidak semua responaudience layak
disiarkan
sehingga
perlu
petugas
penyeleksi telepon masuk sebelum diudarakan. Dalam pelaksanaannya, urutan proses talk show adalah sebagai berikut: a. Pertama, pembukaan yang berisi perkenalan topik, latar belakang, narasumber dan informasi interaksi dengan pendengar jika memang akan dilakukan demikian. b. Kedua, diskusi utama yang berisi pertanyaan awal penyiar, tanggapan narasumber dan interaksi pendengar. c. Ketiga, penutup yang berisi kesimpulan dan ucapan tarima kasih. Programtalkshow dapat menjalankan keseluruhan dari orientasi berita, isu, dan hubungan anegan komunitas. Sering
terjadi
talk
show
sudah
direkam
sebelumnya
dan
mengutamakan host dan satu atau dua orang tamu untuk mendiskusikan topik. 2.2.4.2 Bentuk Talk Show Radio Tiga bentuk program perbincangan yang banyak digunakan oleh stasiun radio adalah: a. One-on-one-show yaitu bentuk perbincangan saat penyiar
(pewancara)
mendiskusikan
suatu
dan topik
narasumber dengan
dua
posisi microphone terpisah di studio yang sama. b. Panel
discussion yaitu
pewancara
sebagai
moderator ada bersama sejumlah narasumber. c. Call in show yaitu program perbincangan yang hanya
melibatkan
telepon
dari
pendengar.
(Diunduh tanggal 11 Juni 2014)
2.2.5 Tahapan Proses Produksi Proses produksi merupakan tahapan-tahapan yang di lalui untuk membuat suatu program, yaitu dari Pra Produksi, Produksi, sampai Pasca Produksi.Tahapan produksi sendiri terdiri dari tiga bagian seperti berikut: (Wibowo, 2009: 39-42) 1. Tahap Pra-produksi (Ide, Perencanaan dan Persiapan) Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres.Pada tahap ini, seorang produser professional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu seperti sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi. Tahap ini meliputi tiga bagian, sebagai berikut: a. Penemuan Ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta peneliti naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. Dalam seleksi ini diperlukan intelektualitas dan spiritualitas secara kritis menentukan materi mana yang diperlukan dan yang mana yang
tidak, kemudian akan lahir ide dan gagasan. Dilengkapi dengan materi atau bahan lain yang dapat menunjang ide ini, makan akan tercipta konsep berupa naskah untuk di produksi. Tema ataupun konsep program kemudian diwujudkan menjadi treatment, yaitu langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi sebuah program.Dari situ lah penyempurnaan konsep program dapat dilaksanakan sehingga menghasilkan naskah atau program yang baik. b. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pembuatan rundown, dan rencana siaran. c. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat. Memastikan kehadiran narasumber tepat waktu, meneliti dan melengkapi perlatan yang diperlukan.Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.Agar pelaksanaan produksi dapat berjalan, maka juga diperlukan penyusunan organisasi pelaksana produksi. Jika organisasi pelaksana produksi tidak disusun dengan rapi, maka akan menghambat jalannya produksi, berarti akan adanya kerugian waktu. Kunci keberhasilan suatu program terletak pada persiapan dan perencanaannya yang dilakukan dengan matang. Karena proses perencanaan maupun persiapan perlu dilakukan pada jauh-jauh hari atau beberapa hari sebelum pelaksanaan. Karena proses tersebut akan lebih menyita waktu disbanding proses produksinya sendiri. 2. Tahap Produksi (Pelaksanaan) Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Produser program bekerja sama dengan penyiar dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (script) ke dalam bentuk theater of mind. Semua kebutuhan untuk proses perekaman harus disiapkan. Mic harus dipastikan terpasang dan ditaruh di tempat yang benar, jingle, gimmick dan kebutuhan untuk perekaman juga sudah harus di siapkan, agar proses ini dapat berjalan tanpa adanya halangan.
3. Tahap Pasca produksi Pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik editing, yaitu :Pertama, editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing dengan teknik digital atau non liner dengan komputer.
Edit yang lebih sering digunakan adalah editing offlineatau ketika suatu program tidak dilakukan live. Proses edit jenis ini menggunakan
komputer
dan
peralatan
khusus
untuk
melakukan editing. Alat yang digunakan untuk editing juga beragam, tergantung dengan jenis kebutuhannya. 2.2.6 Analisa S.W.O.T Pada awalnya, SWOT digunakan untuk menganalisis kasus-kasus militer, kemudian digunakan untuk menganalisis kasus-kasus bisnis.Akhir-akhir ini setelah dikritik beberapa kelemahannya, ternyata SWOT dapat pula digunakan sebagai alat analisis yang sering kali dimanfaatkan dalam penelitian deskriptif kualitatif untuk menganalisis masalah-masalah administrasi dan kebijakan publik.maupun untuk mengkaji masalah-masalah manajemen dan kinerja perusahaan (Bungin, 2007: 250). SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Hasil analisis SWOT bisa digunakan untuk menawarkan sebuah alternatif yang dapat dilakukan dalam sebuah implementasi kebijakan maupun dalam sebuah manajemen perusahaan.Saran alternatif ini bisa saja merupakan saran baru yang merevisi beberapa alternatif yang pernah ditentukan sebelumnya. Begitu pula bahwa saran alternatif tersebut dapat mengubah alternatif strategi dan sasaran-sasaran baru dalam kebijakan maupun manajemen perusahaan yang akan dicapai diwaktu yang akan dating (Bungin, 2007: 250). Menurut David (2008:8), semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan
dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Berikut merupakan penjelasan tentang S.W.O.T (David, 2006:47): 1. Kekuatan (Strenghts) Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulankeungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar 2. Kelemahan (Weakness) Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan. 3. Peluang (Opportunities) Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan
perusahaan.Kecendrungan–kecendrungan
penting
merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. 4. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan.Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.Adanya peraturanperaturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan. Cara yang dapat dilakukan untuk dapat menerapkan strategi S.W.O.T dalam penelitian ini yaitu: A. Meneliti kekuatan (Strength) yang ada pada produksi program The Mery Riana Show. B. Meneliti kelemahan (Weakness) yang ada pada program tersebut dan agar tim produksi dapat mengantisipasi kekurangan yang dimiliki.
C. Meneliti peluang (Opportunity) apakah ada kesemapatan yang dapat dimanfaatkan dan dapat memberikan keuntungan bagi produksi program tersebut. D. Meneliti ancaman (Threats) yang dapat beresiko pada program ini, dan apakah ada pesaing yang memiliki ketrampilan atau kemampuan yang lebih baik daripada program The Mery Riana Show. 2.3 Kerangka Pemikiran Tabel 2.3 : Kerangka berpikir penulis
Produksi Program: Tahap Pra Produksi Tahap Produksi Tahap Pasca Produksi
Program The Mery Riana Show
21