IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang cukup penting mempunyai peran dalam memacu pembangunan. Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan disektor lainnya seperti perdagangan, akomodasi, jasa-jasa bahkan sektor pertanian dan industri sehingga mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Besarnya potensi destinasi wisata di Kabupaten Wonosobo, apabila dikelola dengan baik akan dapat menjadi sektor yang dapat menggerakkan perekonomian daerah. Hal ini dimungkinkan karena sektor pariwisata dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Pengembangan Desa Wisata baru seperti Desa Wisata Sembungan, Desa Wisata Erorejo dan Desa Wisata Wilayu merupakan salah satu upaya memperkenalkan potensi destinasi wisata selain Dieng dan Waduk Wadaslintang yang sudah lama dikenal wisatawan. Untuk itu pembangunan kepariwisataan harus memberi perhatian pada pariwisata alternatif, seperti pariwisata minat khusus dan pariwisata yang berbasis komunitas seperti adventure travel, cultural travel dan ecotourism. Pengembangan sektor pariwisata dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik masyarakat, swasta dan pemerintah itu sendiri. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai , serta informasi lokasi wisata, akses jalan, tempat penginapan yang mendukung pariwisata. Selain itu perlu diperhatikan adanya peningkatan promosi wisata juga faktor keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan . Dalam RPJMD 2010-2015 telah ditegaskan bahwa arah kebijakan urusan kepariwisataan adalah pengembangan industry pariwisata yang berdaya saing, melalui pengembangan kemitraan, pengembangan pemasaran pariwisata dan pengembangan destinasi pariwisata. Hal ini sejalan dengan prioritas pembangunan berdasarkan RKPD Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 yaitu 1) meningkatkan kualitas perlindungan pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya; 2) mengembangkan industri pariwisata. a. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pelaksanaan urusan Kepariwisataan, pada tahun 2013 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 6.056.743.650,- dan terealisasi sebesar Rp 5.624.565.665,-. Proporsi realisasi belanja tersebut 0,57% dari total realisasi belanja APBD Tahun 2013 yang berjumlah Rp 988.103.772.409,-. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013 No.
Program
A
Belanja Langsung
1
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2
Alokasi (Rp)
Realisasi (Rp)
3.310.580.650
3.058.694.669
765.000.000
710.298.000
Pengembangan Destinasi Pariwisata
1.795.000.000
1.640.827.100
3
Pelayanan Administrasi Perkantoran
231.334.000
202.966.469
4
Peningkatan Sarana Prasarana aparatur
519.246.650
504.603.100
B
Belanja Tidak langsung
2.746.163.000
2.565.870.996
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
269
IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
No. 1
Program
Alokasi (Rp)
Realisasi (Rp)
Belanja Pegawai
2.746.163.000
2.565.870.996
a. Belanja Gaji dan Tunjangan
2.339.360.000
2.234.982.836
323.963.000
248.049.160
82.840.000
82.839.000
b. Belanja Tambahan penghasilan c. Belanja Insentif Pajak/Retribusi Daerah 2
Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
-
-
3
Belanja Tak Terduga
-
-
6.056.743.650
5.624.565.665
Jumlah total Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2013 (diolah)
b. Realisasi Program dan Kegiatan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Tujuan dan sasaran program ini adalah untuk mendorong terjadinya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan peningkatan penerimaan devisa negara serta peningkatan perjalanan wisatawan nusantara. Dalam rangka meningkatkan akses pengembangan pemasaran pariwisata agar pariwisata Kabupaten Wonosobo bisa dikenal lebih luas, pada tahun 2013 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka promosi pariwisata dan meningkatkan pelayanan pada wisatawan. Kegiatan tersebut meliputi : 1) Pembuatan Brosur, Peta Wisata, Kalender Wisata CD Interaktif dan DVD Pariwisata sebagai sarana untuk promosi pariwisata, 2) Promosi lewat Forum Java Promo, merupakan kegiatan rutin untuk promosi bersama 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY 3) Jateng Promo, merupakan kegiatan promosi pariwisata, dilaksanakan di Jakarta. 4) Pemilihan Duta Wisata dan Pokdarwis di Tingkat Kabupaten dan Duta Wisata Tingkat Provinsi, kegiatan penggalian potensi remaja/pemuda sebagai wakil daerah untuk promosi Kabupaten Wonosobo. 5) Pengadaan Sarana dan Prasarana Promosi Pariwisata, berupa pengadaan alat-alat studio sebagai sarana promosi 6) Travel Dialogue, merupakan kegiatan temu wicara antara pihak pemerintah dengan para pelaku wisata/agen perjalanan wisata dari Yogyakarta dan Semarang sebagai langkah awal menjalin kemitraan di sektor pariwisata. 7) Penguatan Kelembagaan Pokdarwis Desa Sembungan dan Desa Erorejo, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM Pokdarwis. 8) Fasilitasi Pameran Wisata dan Budaya, merupakan pelaksanaan pameran di Bali, Malang dan Semarang dengan mengirimkan duta budaya. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Tujuan dan sasaran program ini adalah terlaksananya revitalisasi peraturan dan daya tarik wisata di destinasi pariwisata unggulan, berkembangnya destinasi pariwisata baru yang berbasis ekowisata dan desa wisata melalui peningkatan kapasitas dan pelayanan usaha pariwisata, serta peningkatan jaringan kerjasama antar pelaku pariwisata dan antara pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi-potensial lainnya dalam pengembangan destinasi pariwisata baru. Dalam rangka pengembangan pariwisata Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
270
IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
kegiatan yang terkait dengan peningkatan sarana prasarana maupun fasilitas obyek wisata sehingga akan meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan tersebut meliputi : 1) Penataan dan Pengelolaan Obyek Wisata Dieng, Kalianget, Pemandian Mangli, Waduk Wadaslintang, Pemandian Air Panas Somogede dan Telaga Menjer, 2) Penataan Kawasan Tol Garung, 3)Rehab Area Parkir Obyek Wisata Telaga Warna Dieng, Kecamatan Kejajar, 4)Pengembangan Desa Wisata, 5) Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata Ziarah, 6)Fasilitasi dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rest Area Potensial Kabupaten Wonosobo, 7)Pengadaan Sarana dan Prasarana Anjungan Maerokoco, 8)Pengaspalan dan Rehab Kawasan Lembah Dieng (Tol Garung), 9) Pelaksanaan Survey Peningkatan Pembangunan Infrastruktur di Obyekobyek Wisata, 10) Fasilitasi dan Penataan Bukit Sikunir, 11) Operasional Obyek Waduk Wadaslintang dan Pekan Lebaran 5 Obyek Wisata, 12) Pelatihan dan Pembinaan Pemandu Wisata. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kualitas administrasi perkantoran yang tertib dan lancar serta terlaksananya tugas kedinasan dengan cepat dan akurat yaitu melalui : Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan, Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah, Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor Kota dan Pasar, Penyelesaian Pekerjaan Kantor, Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Pemerintahan. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yaitu dengan melalui : Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan Mebelair, Pengadaan Komputer/Laptop Printer, Pemeliharaan Rutin/Berkala Ge dung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Kantor. c. Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Tabel IV.C.5.2 Capaian Kinerja Urusan Kepariwisataan Tahun 2013 Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penyelenggaraan Pemerintah Daerah No.
Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD
1
Kunjungan wisata (orang)
2
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB tahun 2013 (Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor Pariwisata/ Jumlah total PDRB x 100%)
Capaian Kinerja 2012
2013
412.727
483.428
1,24%
27.393,99 ______________ x 100% 2.179.015,39 = 1,26%
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan BPS
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
271
IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
Penyelenggaraan urusan kepariwisataan di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat dari kunjungan wisatawan, yang pada tahun 2013 sebesar 483.428 orang. Jika dibandingkan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 17,13%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata Wonosobo semakin mendapat perhatian masyarakat baik lokal maupun mancanegara. Apabila dilihat dari kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, pada tahun 2013 rata-rata menyumbang 1,26%, mengalami kenaikan 0,02% jika dibandingkan tahun 2012. Tabel IV.C.5.3 Data Indikator Kinerja Urusan Kepariwisataan berdasarkan RPJMD 2010-2015 No. 1 2 3 4 5
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Lama tinggal wisatawan mancanegara dan nusantara Jumlah penerimaan obyek-obyek wisata (juta) Jumlah wisman Jumlah wisnu Jumlah tenaga kerja yang diserap di industri pariwisata
Capaian Pembangunan 2012 2013 2 2 1.542,27 19.089 393.638 803
1.769,83 10.335 473.093 583
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Penyelenggaraan urusan kepariwisataan berdasarkan target capaian RPJMD 2010-2015 sebagian indikator sudah melampaui target awal yang ditetapkan dalam RPJMD. Hanya indikator jumlah tenaga kerja yang diserap di industri pariwisata pada tahun 2013 sebanyak 583 orang. Data tersebut mengalami penurunan karena data pada tahun 2013 adalah data tenaga kerja formal sedangkan data pada tahun 2012 adalah semua tenaga kerja sektor pariwisata baik formal maupun non formal. Hal ini disebabkan karena data tersebut hanya tenaga kerja dari penginapan/hotel dan rumah makan/restoran sementara tenaga kerja yang mendukung sektor pariwisata seperti jasa biro perjalanan, industri kerajinan/souvenir dan industri makanan oleh-oleh belum terdata. Hasil yang diharapkan dari sektor ini adalah agar pariwisata menjadi sektor utama dan berhasil mendatangkan investasi, sehingga pariwisata merupakan sektor dengan pertumbuhan yang cepat dan dinamis dalam perekonomian dan mampu menjadi pemicu dinamika pembangunan serta mampu menggerakkan perekonomian rakyat. d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan umum yang dihadapi dalam urusan kepariwisataan adalah: Masih perlunya kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat akan manfaat pariwisata guna menunjang dan memacu pertumbuhan ekonomi yang berguna bagi pembangunan. Masih sedikitnya SDM di bidang pariwisata. Pengembangan sektor pertanian tanpa adanya kesadaran dari masyarakat terhadap lingkungan dan alam sehingga membawa akibat terhadap kegiatan kepariwisataan . Masyarakat kurang peduli untuk ikut serta memelihara dan menjaga lokasi pariwisata,
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
272
IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
Upaya yang perlu dilakukan untuk pengembangan kepariwisataan ke depan antara lain: Peningkatan pemahaman bahwa sektor pariwisata memberikan dampak yang sangat berarti bagi semua baik sektor pertanian, perdagangan, industri, bisnis jasa dan lain sebagainya sehingga kerjasama antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata dapat terjalin. Peningkatan promosi wisata melalui website dan paket-paket wisata. Peningkatan kualitas SDM industri pariwisata. Pengembangan kegiatan pariwisata harus memperhatikan arahan dalam rencana tata ruang wilayah serta memperhatikan daya dukung lingkungan
LKPJ 2013 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
273