16
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tingkah Laku ikan Dalam Karamba Perekaman suara dilakukan dengan meletakkan hidrofon dekat dengan permukaan air. Hal ini karena gerakan ikan secara dominan berada di permukaan ketika pemberian pakan. Berikut adalah ilustrasi posisi ikan sebelum dan saat diberi pakan.
Gambar 9. Peletakan hidrofon dan posisi ikan sebelum diberi pakan (kiri), saat diberi pakan (kanan). Posisi ikan sebelum diberi pakan terlihat menyebar karena tidak ada fokus seperti makanan. Posisi ikan saat diberi pakan berkumpul di permukaan karena ada fokus makanan berupa pakan terapung sehingga ikan bergerak ke permukaan untuk mendapatkan makanan. Pergerakan ikan pada saat berebut makanan menimbulkan suara berisik (noise). Suar berisik yang diakibatkan karena pergerakan sirip pektoral saat berenang karena saat berenang tubuh ikan bergesekan dengan air.
16
17
4.2 Interpretasi Suara Ikan Suara ikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suara yang berasal dari gerakan sirip ikan terhadapa air. Hasil dari penelitian ini berupa data suara yang diterjemahkan ke dalam bentuk grafik intensitas suara terhadap frekuensi. Frekuensi yang direkam mulai dari 0-22 kHz. Berikut ini ditampilkan lima grafik perbedaan intensitas suara ikan dengan jumlah yang berbeda-beda. Intensitas., suara ikan 100 ekor ditunjukkan oleh grafik berwarna hitam, ikan dengan jumlah 200 ekor berwarna biru, ikan dengan jumlah 400 ekor berwarna hijau, dan warna merah untuk ikan berjumlah 800 ekor. Hasil tersebut ditunjukkan pada gambar 10.
Gambar 10. Spektrum suara ikan Berdasarkan grafik pada Gambar 10, dapat dilihat nilai rata-rata intensitas suara ikan berbanding lurus dengan jumlah ikan. Grafik intensitas suara ikan 100 ekor berada paling bawah kemudian secara berurut ikan dengan jumlah 200 ekor, 400 ekor, dan grafik untuk ikan 800 ekor berada paling atas.
18
Echo Level (dB)
62
y = 0.0106x + 49.993 R² = 0.7815
57 52
f = 1000 Hz 47 0
200
400
600
800
1000
Jumlah Ikan (ekor)
Gambar 11. Regresi linier echo level pada frekuensi 1000 Hz
Gambar 11 adalah hubungan antara jumlah ikan dengan nilai echo level yang dilihat pada frekuensi 1000 Hz. Nilainya berkisar antara 49,29 – 60,50. Persamaan regresi yang terbentuk adalah y = 0,010x + 49,99 dengan nilai R2 = 0,781.
75 Echo Level (dB)
70 y = 0.0193x + 44.771 R² = 0.7323
65 60 55 50
f = 5000 Hz
45 40 0
200
400
600
800
1000
Jumlah Ikan (ekor)
Gambar 12. Regresi linier echo level pada frekuensi 5000 Hz Gambar 12. adalah hubungan antara jumlah ikan dengan nilai echo level yang dilihat pada frekuensi 5000 Hz. Nilainya berkisar antara 45,89 – 71,73.
19
Persamaan regresi yang terbentuk adalah y = 0.019x + 44.77 dengan nilai R2 =
Echo Level (dB)
0,732.
56 54 52 50 48 46 44 42 40
y = 0.0119x + 43.755 R² = 0.6082
f = 10000 Hz 0
200
400
600
800
1000
Jumlah Ikan (ekor)
Gambar 13. Regresi linier echo level pada frekuensi 10000 Hz Gambar 13. adalah hubungan antara jumlah ikan dengan nilai echo level yang dilihat pada frekuensi 10000 Hz. Nilainya berkisar antara 41,69 – 55,91. Persamaan regresi yang terbentuk adalah y = 0.019x + 43.755 dengan nilai R2 = 0,6082. 4.3 Pembahasan Nilai echo level para Gambar 10 menunjukkan adanya kesesuaian karakteristik antara nilai echo level dengan jumlah ikan yang digunakan yaitu semakin banyak ikan yang berada dalam karamba semakin besar nilai echo level-nya. Hal ini terlihat dari letak grafik echo level dimana letak sebanding dengan jumlah ikan. Posisi grafik secara terurut terletak dari yang paling bawah sampai yang paling atas yaitu ikan 100, 200, 400, dan 800. Menurut Colson et al., (1998), pada saat berebut makanan dengan sesamanya, suara ikan dominan dihasilkan oleh sirip pectoral, sehingga menghasilkan suara berisik karena gemericik air akibat gerakan sirip.
20
Sesuai dengan jumlahnya, dengan semakin banyak ikan yang berebut makanan maka echo level yang dihasilkan juga semakin tinggi. Pada saat diberi makan ikan dalam keadaan lapar sehingga aktif berebut makanan. Pergerakan inilah yang sangat dominan pada saat pengambilan data di lapangan. Berdasarkan hal ini, tingkat keaktifan ikan ikan sangat tinggi pada saat pakan jatuh pertama kali dan semakin melemah dari waktu ke waktu seiring dengan banyaknya pakan yang dimakan oleh ikan. Oleh karena itu pada kodisi ini ikan telah jenuh dengan pakan dan lama kelamaan tidak lagi melakukan aktivitas makan. Berdasarkan Gambar 10. terdapat perpotongan antargrafik yaitu pada grafik ikan 100 dan 200. Sedangkan antara grafik ikan 100 terhadap ikan 400 dan ikan 800 tidak ada perpotongan grafik, kemudian antara grafik ikan 200 terhadap grafik ikan 400 dan 800 juga tidak terjadi perpotongan, dan juga antara grafik ikan 400 dan ikan 800 juga tidak terjadi perpotongan. Akan tetapi pada grafik ikan 100 dan ikan 200 terjadi perpotongan, yaitu pada frekuensi 1462 Hz dengan nilai echo level 59,4931 dB. Kemudian berpotongan kembali pada frekuensi 3385,50 Hz dengan nilai echo level 48,3518 dB. Nilai echo level ikan 100 pada selang frekuensi antara 1462 Hz sampai dengan 3385,50 Hz nilainya lebih tinggi dari pada ikan 200. Fenomena ini menandakan tingkat aktivitas pada ikan 100 lebih tinggi daripada ikan 200 pada selang frekuensi tersebut, sehingga nilai echo level-nya melampaui nilai echo level ikan 200.
21
Berdasarkan hasil grafik yang didapatkan, frekuensi rendah lebih cocok digunakan untuk menganalisis spektrum suara ikan dalam karamba adalah frekuensi rendah. Hal ini ditunjukkan dari nilai regresi linier yang dianalisis pada tiga frekuensi yang berbeda yaitu 1000 Hz, 5000 z, dan 10000 Hz, nilai R2 yang baik adalah 1000 Hz dan 5000 Hz sedangkan pada frekuensi 10000 Hz, nilai R2 rendah. Nilai R2 pada frekuensi 1000 Hz adalah adalah 0,781. Artinya terdapat 78,1% data pada frekuensi 1000 Hz memiliki keeratan atau dapat dijelaskan dengan model regresi ini, sedangkan pada frekuensi 5000 Hz nilai R 2 bernilai 0,732 atau 73,2% data yang memiliki keeratan, kemudian pada frekuensi 10000 Hz nilai R2 semakin rendah yaitu 0,6082 atau hanya 60,82 % data yang memiliki nilai keeratan. Berdasarkan hal ini, dalam menganalisis suara ikan nila, nilai frekuensi yang dianjurkan adalah frekuensi rendah.