MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS XI SMKN 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MAKALAH
Oleh Iyep Saepudin 1021.1044
SEKO LA H DAN IL
AN URU G ID IKAN
GG TIN PENI KE U D M
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS XI SMKN 1 TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Iyep Saepudin 1021.1044 Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Bahasa memiliki peranan sangat penting bagi manusia untuk berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Menulis tidak mudah dilakukan setiap orang, maka memerlukan latihan dan pengetahun, bahkan dalam pembelajaran di sekolah menulis menjadi problematika siswa. Sesuai dengan judul tersebut, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran tentang pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menerapkan metode discovery di Kelas XI SMKN 1 Tarogong, dan ingin mengetahui tingkat keberhasilan siswa kelas XI di SMKN 1 Tarogong dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan metode discovery Berdasarkan hasil penelitian data yang penulis lakukan di kelas XI SMKN 1 Tarogong tersebut diperoleh hasil yang sangat baik hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan secara prosentase dilaksanakan melalui pretes dan postes penerapan metode discovery. Berikut hasil perhitungan secara presentase; Nilai rata-rata pretes =3,33, Nilai rata-rata postes = 8,22 , Kenaikan = 4,87 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan berhasil sangat efektif dan dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa di kelas XI SMKN 1 Tarogong. Kata Kunci : Menulis Karangan Eksposisi, Discovery
PENDAHULUAN Dalam kajian sejarah, tulisan merupakan bukti dan batas suatu zaman beradab dan pra beradab. Itu artinya betapa pentingnya kehadiran tulisan di tengah-tengah kehidupan ini. Dengan demikian, menulis perlu ditingkatkan yang berkesinambungan dengan keterampilan bahasa tulis dan lisan. Berkaitan hal tersebut diatas, menulis karangan eksposisi menjadi bagian dan proses belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia yang harus di kembangkan di setiap lingkungan sekolah. Lamuddin Finoza (08-1993) berkata bahwa, kata eksposisi di pungut dan kata bahasa Inggris exsposition berasal dan kata bahasa latin yang berarti membuka atau memulai. Karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi, masalah yang di komunikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi sebagaimana berupa informasi dalam media massa. Sementara yang di namakan “Metode Discovery” di tinjau dan kata “discover” berarti menemukan dan “discovery” adalah penemuan. Dalam anak/individu mengasimilasi konsep dan prinsip.
Jadi, seorang siswa dikatakan melakukan “discovery” bila anak didik terlihat menggunakan proses mentalnya dalam usaha menemukan konsepkonsep atau prinsip-prinsip. Proses-proses mental yang dilakukan, misalnya mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga, dan mengambil kesimpulan. Demikian pula tercantum pada buku Bahasa dan Sastra Indonesia KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendididkan) untuk SMA Kelas XI ( Dawud dkk, 2004) bahwa, karangan eksposisi menekankan pada uraian agar pembaca memahami penjelasan, konsep, definisi, atau uraian yang dikemukakan penulis. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Pembelajaran Model adalah pola dan sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan dalam persiapan mengajar memegang peranan penting setiap kegiatan. Secara umum istllah “model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain “model” juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dan benda sesungguhnya,
misalnya “globe” digunakan untuk menunjukan pengertian pertama sebagai kerangka proses pemikiran. Sedangkan “model dasar” dipakai untuk menunjukan model yang “generic” yang berarti umum dan mendasar yang dijadikan titik tolak pengembangan model lanjut dalam artian lebih rumit dan dalam artian lebih baru, (Wong dan Raulerson:1973:9).; Sementara yang dimaksud dengan istilah pembelajaran yakni pengalaman belajar yang dialami siswa dalam menguasai sesuatu bahan kajian, maka pengertian pembelajaran ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan khusus pembelajaran. (Tarigan:1997:12). Pengertian Menulis Karangan eksposisi Karangan adalah penjabaran atau buah pikir seseorang yang di tuangkan lewat tulisan secara resmi dan literatur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Mengarang adalah pekerjaan merangkai atau menyusun kata. frase, kalimat, dan alinea yang di padukan degngan topik dan tema tertentu untuk memperoleh hasil akhir berupa karangan. Sesuai bahasan tersebut di atas, maka pengertian menulis karangan eksposisi adalah, salah satu bentuk tulisan yang berusaha untuk menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran yang dianggap perlu untuk di sampaikan kepada pembaca. “Jadi karangan eksposisi adalah karangan yang membahas atau menerangkan sesuatu, karena mengandung berbagai kegiatan seperti, merumuskan, menguraikan, membandingkan, menghubungkan, menafsirkan, menilai, dan menyimpulkan. Pengertian Discovery Teknik discovery adalah cara penyajian yang banyak melibatkan siswa proses-proses mental atau prinsio-prinsip dalam rangka penemuannya (Robert B-Sudirman: 1991). Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa discovery adalah suatu perluasan proses-proses penemuan yang di gunakan dengan cara yang lebih luas dengan prinsip-prinsip metal yang lebih tinggi tingkatnya. Misalnya merumuskan problema sendiri, melakukan eksperimen mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, hasrat ingin tahu dalam pengamatannya. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan studi korelasional. Artinya dalam penelitian ini penulis menitikberatkan kepada pengetahuan siswa tentang karangan eksposisi dengan metode discovery. Sedangkan data dikumpulkan, diolah dan diambil kesimpulan. Teknik Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik diantaranya adalah studi pustaka, tes dan wawancara, yaitu; 1. Studi Pustaka, digunakan untuk memperoleh beberapa teori yang akan menunjang pada pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan hasil penelitian yang di lakukan penulis. 2. Tes tertulis, digunakan untuk memperoleh data dengan mengukur kemampuan hasil belajar siswa kelas XI SMKN 1 Tarogong dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan metode discovery. Wawancara, dilakukan terhadap guru kelas XI SMKN 1 Tarogong, bertujuan untuk memperoleh gambaran dan data-data lain tentang pembelajaran bahasa Indonesia. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data memegang peranan penting dalam setiap penelitian yang digunakan oleh penulis dalam usaha penelitian. Teknik penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data. 1. Teknik Kepustakaan Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu penulis mengumpulkan sumber-sumber bacaan sebagai acuan yang diperlukan dalam penelitian ini. Dan dalam inset kepustakaan penulis milih bahan-bahan yang sudah direncanakan. 2. Uji Coba Uji coba yang penulis lakukan adalah uji coba berupa kegiatan belajar menulis karangan eksposisi, maka dalam kegiatan ini penulis menyajikan bahan pelajaran pengenalan tentang menulis karangan eskposisi. 3. Tes Tes yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah tes awal untuk mengetahui sejauhmana siswa dapat memahami dan menulis karangan eksposisi sebelum dan sesudah belajar mengajar dilakukan. Kemudian kegiatan belajar mengajar selesai akan dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui penguasaan menulis karangan eksposisi yang sebaik-baiknya. 4. Analisis Data Setelah siswa melakukan tes akhir, hasilnya berupa tulisan karangan eksposisi, kemudian penulis analisis. HASIL DAN PEMBAHASAN Pretes Sebelum penulis melakukan pretes, penulis terlebih dahulu memberikan pengertian tentang pembelajaran ini kepada siwa agar benar-benar mengikuti pembelajaran ini. Pretes yang akan penulis lakukan untuk mengetahui penguasaan menulis karangan yang
mereka milik, maka sebelum mereka mengikuti pembelajaran yang tela penulis perisiapkan. Hasil pretes yang penulis gunakan ini akan dijadikan sebagai bahan acuan untuk melihat sejauhmana pengetahuan siswa belajar tentang menulis karangan eksposisi. Postes Setelah penulis melakukan pembelajaran tentang mengembangkan kerangka karangan eksposisi, maka selanjutnya penulis melaksanakan postes. Dari postes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran mengenai menulis karangan eksposisi. Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sudah berasil dengan baik? Alat evalausi yang penulis gunakan pada saat postes sama saja dengan alat evaluasi saat pretes. Cuma perbedaannya terletak pada fungsi pelaksanaan tes saja dan juga pada waktu pelaksanaan tes. Analisis Deskripsi Hasil Pretes dan postes Novianti Dari 4 soal yang ada novi dapat menjawab soal pretes: soal no 1 dengan nilai 1, soal no 2 dengan nilai 0, sedangkan soal no 3 nilainya 0, dan soal no 4 mendapat nilai 1.5 sehingga mendapat nilai total sebesar 2.5. Sedangkan pada soal postes soal no 1 mendapat nilai 2, soal no 2 mendapat nilai 1, sedangkan pada soal no 3 mendapat nilai 2, dan pada soal no 4 menulis sebuah karangan eksposisi mendapat nilai 4, sehingga nilai postes menapat nilai 9 Noneng U Dari 4 soal yang ada noneng dapat menjawab soal pretes: soal no 1 dengan nilai 1, soal no 2 dengan nilai 0, sedangkan soal no 3 nilainya 0, dan soal no 4 mendapat nilai 1 sehingga mendapat nilai total sebesar 2. Sedangkan pada soal postes soal no 1 mendapat nilai 2, soal no 2 mendapat nilai 1.5, sedangkan pada soal no 3 mendapat nilai 2, dan pada soal no 4 menulis sebuah karangan eksposisi mendapat nilai 3, sehingga nilai postes menapat nilai 9.5 Simpulan Analisis Kegiatan belajar mengajar yang penulis lakukan setelah dianalisis, maka data atau hasil diperoleh sebagai berikut: 1. Menurut perhitungannya secara prosentase temyata nilai postes lebih besar dan nilai pretes. Dengan perkataan lain kegiatan belajar mengajar berhasil dengan baik. 2. Menurut perhitungan secara statistik dengan t tes, maka dapat dilihat dan dibuktikan bahwa t hitung lebih besar dan t tabel (16,32 : 3,460). Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar berhasil yakni dalam taraf kepercayaan 99,9 % atau tarafsignifikansi 0,1%.
Pembuktian Hipotesis Setelah menganalisis data persiapan mengajar, kegiatan belajar mengajar dan hasil proses belajar mengajar menulis karangan eksposisi, maka hasilnya menunjukan; 1. Satuan pelajaran yang penulis buat ialah satuan pelajaran yang baik. 2. Kegiatan belajar mengajar menulis karangan eksposisi berlangsung sesuai dengan rencana dengan metode discovery mampu menimbulkan respon atau prakarsa siswa. 3. Hasil kegiatan belajar menulis karangan eksposisi setelah dianalisis secara statistik menunjukan. a. Secara presentase dengan nilai rata-rata pretes 3,33 dan postes 8,22, berarti ada kenaikan 4,87. siswa yang memperoleh nilai 7,5 atau memahami materi 75 % ke atas sebanyak 38 orang atau 100 % dari jumlah keseluruhan siswa. b. Secara statistik menunjukan nilai thitung 16,32 dan t tabel : 3,460. Berdasarkan hasil analisis data diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa hipotesis yang berbunyi “Model Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi” akan berhasil dengan baik, jika dipersiapkan secara baik dengan metode discovery. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian data yang dilakukan penulis di kelas XI SMKN 1 Tarogong, diperoleh yang menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam penerapan sistem penulisan awal dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan metode discovery dinyatakan sanga baik, hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil pretes dan postes sebagai berikut: 1. Nilai Rata-rata Pretes = 3,33 2. Nilai Rata-rata Postes = 8,22 3. Kenaikan = 4,87 Adapun agar lebih terinci lagi dapat dilihat dan pemahaman setiap individu (siswa) setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan ialah; 1. Siswa yang memperoleh nilal 10 atau yang memahami materi 100 % = 0 orang atau 0 % 2. Siswa yang memperoleh nilai 9,5 atau yang memahami materi 95 % = 3 orang atau 7,89 % 3. Siswa yang memperoleh nilai 9 atau yang memahami materi 90 % = 6 orang 15,79 % 4. Siswa yang memperoleh nilal 8,5 atau yang memahami materi 85 % = 6 orang 15,79 % 5. Siswa yang memperoleh nilai 8 atau yang memahami materi = 13 orang 34,21 % 6. Siswa yang memperoleh nilai 7,5 atau yang memahami materi = 10 orang 26,32 %
Dengan demikian, pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan metode discovery dapat disimpulkan lebih efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMKN 1 Tarogong tahun pelajaran 2011/2012. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, et al, 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia. Ambary, A. 1983. Intisari Tata Bahasa Indonesia, Bandung : Penerbit Djatnika. Arikanto, S. 1998. Prosedur Penelitian, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta Dawud, dkk, 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Untuk Kelas XI, Jakarta: Erlanga. Depdiknas, 2003. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA dan Madrasah, Jakarta. Dawud, dkk, 2004. Bahasa dan sastra Indonesia, KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Djamarah, Zain, Asman, 2002. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta Finoza, L, 1993. Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Mulyana, E, 2006. KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya Rahardjo, S, 2006. Bahasa Indonesia SMA Untuk Kelas XI KTSP(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Membangun Kompetensi, Jakarta : Erlangga Sukmadinata, N, 2005. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, N, 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya. Paulus, 2003. Mahir Berbahasa Indonesia Kelas X1 SMA, Jakarta Yudhisitra.