MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUSIKALISASI PADA SISWA KELAS X SMAN 14 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MAKALAH
Oleh MUSLIHAT 10.21.0441
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUSIKALISASI PADA SISWA KELAS X SMAN 14 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh MUSLIHAT 10.21.0441
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan yang menunjukkan minat dan kemampuan siswa dalam memahami puisi yang masih rendah. Penggunaan teknik musikalisasi diharapkan dapat membantu memudahkan siswa dalam memahami puisi. subjek penelitian ini, yaitu siswa kelas X dengan populasinya berjumlah 40 orang. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi, dan mendeskripsikan hasil pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen one grup desain. Eksperimen one grup desain adalah suatu kegiatan penelitian yang dilakukan hanya menggunakan satu kelompok/kelas tanpa adanya kelas kontrol/pembanding dalam mengujicobakan suatu variabel. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumeninstrumen berikut: tes, lembar aktifitas guru dan angket. Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu: 1) tes awal (pretes); 2) perlakuan I; 3) perlakuan II; 4) tes akhir (postes). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang signifikan sebesar 13,15. Akan tetapi, perlu pengujian hipotesisnya. Hal tersebut diperuntukan memperkuat hasil penelitian ini. Berdasarkan hasil penghitungan uji hipotesis diketahui bahwa thitung sebesar 11,7, sedangkan harga ttabel dengan taraf signifikan 99% = 2,54, dengan db = 19. Dengan demikian, thitung > ttabel atau thitung lebih besar dari ttabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil pretes dan postes adalah signifikan, dan hipotesis (Hi) yang berbunyi “terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X-A SMAN 14 Garut Tahun Ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan teknik musikalisasi,” dapat diterima secara signifikan.
Kata Kunci : Puisi, Musikalisasi
PENDAHULUAN Latar Belakang Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan penyair terhadap bahasa (Aftarueddin, 1982:16). Puisi merupakan pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Perasaan dan pikiran penyair yang masih abstrak dikonkretkan. Puisi tak lepas dari seni rangkai kata yang penuh dengan makna. Penyair mengolah kata sedemikian rupa sehingga tercapai puisi. Puisi merupakan salah satu media bagi seseorang untuk mencurahkan segala macam perasaan yang ada di benaknya. Berdasarkan kutipan Wulan dalam Mulyana (1997:34) membaca puisi merupakan salah satu cara
mengapresiasi puisi yang paling banyak dilakukan. Pembelajaran membaca puisi memang telah ada mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga tingkat atas, namun ternyata hasilnya belum cukup memuaskan. Masih banyak siswa yang membaca puisi tanpa penghayatan. Mereka cenderung sekedar membaca puisi, tanpa mengerti makna, maksud, bahkan jiwa puisi yang dibaca. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan memanfaatkan sedikit peluang meneruskan rumusan masalah mengenai membaca puisi yaitu hasil karya musikalisasi menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dan variatif dalam pembelajaran apresiasi puisi. Salah satu yang membedakan penelitian ini, yaitu lebih difokuskan kepada suatu pemahaman siswa atas puisi yang
dibacanya, bukan cara mendeklamasikan puisi tersebut. Alasan penulis mencetuskan teknik musikalisasi sebagai media pembelajaran apresiasi puisi karena bertolak pada pengertian media yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran perasaan, perhatian, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa hingga proses belajar mengajar terjadi efektif dan efisien. Adapun yang menjadi alasan penulis memilih teknik musikalisasi, karena media ini suatu karya seni yaitu musik yang dipadukan dengan puisi. Hal ini, sangat menarik jika menjadi sebuah media hasil karya mengapresiasi puisi dengan melantunkannya menjadi lagu dan dipadukan dengan alat musik tradisional maupun modem menjadi karya seni musik. Musik merupakan salah satu cabang seni yang universal. Musik dikenal oleh berbagai kalangan, bahkan musik sudah menjadi bagian dari kehidupan (Jamalus, 1991:2). Oleh karena itu, penulis ingin bereksperimen sejauh mana teknik musikalisasi ini jika diaplikasikan dalam pembelajaran apresiasi puisi dapat menjadi stimulus rangsangan untuk menggeluti atau mendalami jiwa puisi yang dibacanya. Setiap penelitian tentu saja harus menggunakan suatu metode yang tepat untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan serta situasi penyelidikan. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan keberhasilan suatu kegiatan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Pada akhirnya penelitian ini diharapkan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tanpa adanya kelas kontrol atau one grup desain. Desain ini mencakup tes yang dilakukan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (Oi) disebut tes awal (pretes), dan sesudah eksperimen (O2) disebut tes akhir (postes). KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Puisi Puisi adalah salah satu seni yang tua. Puisi hidup sejak manusia menemukan kesenangan dalam
bahasa. Puisi bukanlah metode komunikasi yang sederhana tetapi merupakan pengalaman yang unik Meyer (Badrun, 1989:1). Adapun menurut Badrun (1989:2) puisi pada hakekatnya mengkomunikasikan pengalaman yang penting-penting karena puisi lebih terpusat dan terorganisasi. Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani, poeima ‘membuat’ atau poeistes ‘pembuatan’, dan dalam bahasa inggris disebut peom dan poetry. Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasanasuasana tertentu, baik fisik maupun batiniah (Aminuddin, 1995:134). Metode Puisi Metode puisi atau struktur fisik puisi dibangun oleh diksi (diction), pengimajian (imagery), kata konkret (the concret words), bahasa figuratif (figurative language), versifikasi, dan tata wajah puisi. Hakikat Puisi Richards menyebutkan makna atau struktur batin dengan istilah hakikat puisi. Hakikat puisi merupakan wujud kesatuan makna puisi yang terdiri atas tema, perasaan, nada dan amanat yang disampaikan penyair. Unsur-unsur tersebut menciptakan sebuah puisi menjadi struktur yang kompleks dan berbeda dengan karya sastra lainnya. Pengetian Apresiasi puisi Apresiasi berasal dari bahasa latin apresiation yang berarti mengindahkan atau menghargai. Gove mengungkapkan bahwa apresiasi mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang (Aminuddin, 1995:34). Effendi dalam Aminuddin (1995:35) juga berpendapat bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara bersungguh-sungguh sehingga menubuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Demikian pula pendapat Tarigan (1993:233) yang menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah penaksiran kualitas karya sastra, serta pemberian nilai yang wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis. Dalam hubungan psikologi pendidikan, apresiasi diterangkan sebagai recognition of worth in the realm of the higher values. Lebih lanjut diterangkan bahwa apresiasi merupakan jawaban seseorang yang sudah matang dan sudah berkembang kearah nilai yang lebih tinggi, sehingga ia siap untuk melihat dan mengenal nilai dengan tepat, dan menjawabnya dengan hangat dan simpatik.
Seseorang yang telah memiliki apresiasi bukan sekedar yakin bahwa sesuatu itu dikehendaki sebagai perhitungan akalnya, tetapi benar-benar menghasratkan sesuatu, dan jawaban dengan sikap yang penuh kegairahan terhadapnya (Witherington, 1950:299). Maka, dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa apresiasi puisi adalah kegiatan menggauli, memahami, dan menghargai puisi dengan penuh penghayatan, sehingga menumbuhkan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam terhadap puisi. Pengertian Musikalisasi Sebelum beranjak pada pengertian musikalisasi. Terlebih baik harus kita pahami kata perkatanya untuk mengartikan seutuhnya dari musikalisasi tersebut. Musikaliasasi berasal dari kata musik, musikalisasi, dan puisi. Menurut Sulastiono (2005:14) berpendapat bahwa musik memiliki ritme, melodi, harmoni yang memberikan kedalam dan kemungkinan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian. Apabila instrumen atau suara dimainkan atau dinyanyikan bersama pada nada yang berbeda, instrumen dan suara itu tampil dalam harmoni. Adapun muskalisasi adalah hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik (KBBI, 2005:776). Carlyle dalam Pradopo (1987:6) mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun sedemikian rupa sehingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestrasi bunyi. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan pengalaman secara imajinatif dan emosional dengan menggunakan medium bahasa, yang disusun dengan mempertimbangkan efek keindahan bahasa yang penuh daya pikat. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa musik, musikalisasi dan puisi mempunyai unsur yang saling mewarnai dalam suatu karya sastra. Jadi, musikalisasi dapat dikatakan sebagai kegiatan mengapresiasi puisi dengan mengubah puisi menjadi sebuah lagu dengan sedemikian, antara musik dan puisi harus memiliki kesatuan keselarasan, tanpa mengesampingkan makna atau meubah jiwa puisi. Ada pun Mulyana (1997:52) berpendapat bahwa salah satu hal yang membedakan antara musikalisasi dengan lagu adalah proses penciptaannya. Syair atau lirik lagu biasanya dibuat setelah lagu tercipta, atau diciptakan pada saat bersamaan dengan nada lagunya. Sedangkan dalam musikalisasi tidaklah demikian. Hal itu merupakan salah satu bentuk seni, yakni karya sastra. Oleh sebab
itu, dalam musikalisasi aransemen musik tidak boleh mengubah jiwa puisi, puisi harus tetap utuh. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin, medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengatur”. Geralch dan Ely (1971:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam dan lingkungan sekolah dapat dikategorikan sebagai media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Batasan lain telah dikemukakan pula oleh para ahli. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Fleming (1987:234) media diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Heinich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima. Selain pengertian tersebut, ada juga yang berpendapat bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, garfik, diagram, dan lain sebagainya. Metode Penelitian Setiap penelitian tentu saja harus menggunakan suatu metode yang tepat untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan serta situasi penyelidikan. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan keberhasilan suatu kegiatan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah
yang sedang diteliti. Pada akhirnya penelitian ini diharapkan dapat dipertanggung jawabkan. Metode eksperimen ialah suatu cara untuk mencari sebab akibat (kausal) antara faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 1998:40). Sukmadinata (2005:207) berpendapat bahwa penelitian eksperimental merupakan khas mengenai keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa variabel saja. Penelitian ini bertujuan untuk diperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tanpa adanya kelas kontrol atau one grup desain. Desain ini mencakup tes yang dilakukan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut tes awal (pretes), dan sesudah eksperimen (O2) disebut tes akhir (postes). Adapun model rancangan kegiatan penelitian dipaparkan sebagai berikut. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes yang meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal yakni berupa tes kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sebelum menggunakan teknik musikalisasi, siswa diinstruksikan untuk mengerjakan soal-soal dari puisi yang telah disediakan oleh peneliti. Setelah tes awal peneliti memberikan dua kali tahap perlakuan dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik musikalisasi. Tes akhir yakni berupa tes kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sesudah menggunakan teknik musikalisasi. Puisi yang diteskan kembali pada siswa adalah puisi yang serupa pada tes awal. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Analisis Data Pretes Dan Postes Analisis Data Pretes Kategori nilai rendah adalah nilai yang berada pada rentang 21 sampai dengan 40. 1) Kategori Rendah Berdasarkan hasil pretes siswa yang bernama Nanda Dwi, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 4 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 2 soal. Dari data tersebut, ia hanya dapat menjawab dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, dan diksi/makna. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 5 unsvir saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur
dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori kurang. Jadi, dapat simpulkan bahwa siswa yang bernama Nanda Dwi H, dengan nilai akhir sebesar 36. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Kurang. Nilai tersebut diperoleh sebelum mendapatkan perlakuan menggnnakan teknik musikalisasi. Kategori nilai sedang adalah nilai yang berada pada rentang 41 sampai dengan 60. 2) Kategori Sedang Berdasarkan hasil pretes siswa yang bernama Fanji Asmoro, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 6 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 4 soal. Dari data tersebut, ia hanya dapat menjawab dengan benar soal mengenai materi tema, nada/suasana, rima, majas, kata konkret dan diksi/makna. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 6 unsur saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori cukup. Jadi, dapat simpulkan bahwa siswa yang bernama Fanji Asmoro, dengan nilai akhir sebesar 56. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Cukup. Nilai tersebut diperoleh sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Kategori nilai tinggi adalah nilai yang berada pada rentang 61 sampai dengan 80. 3) Kategori Tinggi Berdasarkan hasil pretes siswa yang bernama Hera Mariam Karlina, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 8 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 4 soal. Dari data tersebut, ia hanya dapat menjawab dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, majas, hata konkret, diksi/makna, dan jenis puisi. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 8 unsur saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori baik. Jadi, dapat simpulkan bahwa siswa yang bernama Hera Mariana Karlina , dengan nilai akhir sebesar 72. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Baik. Nilai tersebut diperoleh sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi.
Analisis Data Postes Kategori nilai rendah adalah nilai yang berada pada rentang 41 sampai dengan 60. 1) Kategori Rendah Berdasarkan hasil postes siswa yang bernama Nur Rochmah Aini, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 5 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 2 soal. Dari data tersebut, ia hanya dapat menjawab dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, dan diksi/makna. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 5 unsur saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori cukup. Jadi, dapat simpulkan bahwa siswa yang bernama Nur Rochmah Aini, dengan nilai akhir sebesar 50. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Cukup. Nilai tersebut diperoleh sesudah mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Kategori nilai sedang adalah nilai yang berada pada rentang 61 sampai dengan 80. 2) Kategori Sedang Berdasarkan hasil postes siswa yang bernama Agatya M. Irawan, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 8 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 6 soal. Dari data tersebut, ia hanya dapat menjawab dengan benar soal mengenai materi tema, amanat, nada/suasana, rima, majas, kata konkret, diksi/makna dan jenis puisi. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 9 unsur dari 16 soal. la sudah mendekati taraf maksimal dalam memahami puisi dengan baik, atas 10 unsur dari hakikat; metode; dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori baik. Jadi, dapat simpulkan bahwa siswa yang bernama Agatya M. Irawan, dengan nilai akhir sebesar 74. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Baik. Nilai tersebut diperoleh sesudah mendapat perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Kategori nilai tinggi adalah nilai yang berada pada rentang 81 sampai dengan 100. 3) Kategori Tinggi Berdasarkan hasil postes siswa yang bernama Hera Mariam Karlina, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 8 soal, dan dapat menjawab soal esai berjumlah 6 soal. Dari data tersebut, ia hanya dapat menjawab dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, majas, kata konkret, diksi/makna,
pengimajian, amanat dan jenis puisi. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 10 unsur dari 16 soal. la telah dengan maksimal dapat memahami puisi dengan baik, yaitu dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori sangat baik. Jadi, dapat simpulkan bahwa siswa yang bernama Hera Mariana Karlina, dengan nilai akhir sebesar 84. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Sangat Baik. Nilai tersebut diperoleh sesudah mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Analisis Skor Pretes dan Postes Kemampuan Apresiasi Puisi Siswa Data pretes berupa skor yang diperoleh sebelum penulis memberikan pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi, sedangkan data postes diperoleh setelah penulis memberikan perlakuan dalam pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi. Penghitungan skor menjadi nilai dapat dilihat dilampiran. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan pretes yaitu sebesar 52,65. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah nilai ratarata siswa sebesar 1053 dibagi jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Adapun nilai rata-rata postes siswa sebesar 66,8. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah nilai rata-rata siswa sebesar 1336 dibagi jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Nilai rata-rata siswa dalam pelaksanaan postes lebih besar dibandingkan nilai rata-rata siswa ketika pelaksanaan pretes. Berdasarkan rata-rata tersebut, maka diperoleh perbedaan (gain) antara nilai rata-rata pretes dan postes siswa sebesar13,15. Kriteria hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Jika ݐ௧௨ < ݐ௧ , maka Ho diterima. Jika ݐ௧௨ > ݐ௧ , maka Ho ditolak. Keterangan: Ho = Hipotesis nol Hi = Hipotesis kerja Dari perhitungan di atas, diperoleh thitung sebesar 11,7, sedangkan harga ݐ௧ dengan taraf signifikan 99% = 2,54, dengan db = 19, dengan demikian, ݐ௧௨ > ݐ௧ atau , ݐ௧௨ lebih besar dari ݐ௧ Maka dapat disimpulkan perbedaan hasil pretes dan postes adalah signifikan. Berdasarkan kriteria pengujian, hipotesis kerja (Hi) memenuhi kriteria dan diterima. Hal ini membuktikan bahwa media musialisasi puisi efektif digunakan dalam pembelajaran apresiasi puisi terhadap siswa kelas X.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa simpulan yang dapat dikemukakan, yaitu sebagai berikut. 1) Kemampuan siswa dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum diberi perlakuan media musikalisasi puisi, berdasarkan tolak ukur kriteria penilaian dapat dikategorikan cukup. Hal itu berdasarkan hasil penghitungan skor rata-rata pretes yang diperoleh siswa sebesar 52,65. 2) Kemampuan siswa dalam pembelajaran apresiasi puisi sesudah diberi perlakuan media musikalisasi puisi, berdasarkan tolak ukur kriteria penilaian dapat dikategorikan baik. Hal itu berdasarkan hasil penghitungan skor ratarata postes yang diperoleh siswa sebesar 66,80. 3) Terdapat perbedaan antara rata-rata nilai siswa dalam pelaksanaan postes lebih besar dibandikan nilai rata-rata siswa ketika pelaksanaan pretes.Berdasarkan rata-rata tersebut, maka diperoleh perbedaan (gain) antara nilai rata-rata pretes dan postes siswa sebesar 13,15. Artinya teknik musikalisasi terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi walau tidak begitu signifikan. 4) Hipotesis kerja (Hi) dapat diterima sscara signifikan. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penghitungan, yaitu ࢚ࢎ࢚࢛ࢍ sebesar 11,7, sedangkan harga ࢚࢚ࢇ࢈ࢋ dengan taraf signifikan 99% = 2,54, dengan db = 19, dengan demikian, ࢚ࢎ࢚࢛ࢍ > ࢚࢚ࢇ࢈ࢋ atau ࢚ࢎ࢚࢛ࢍ lebih besar dari ࢚࢚ࢇ࢈ࢋ maka dapat disimpulkan perbedaan hasil pretes dan postes adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis kerja (Hi) yang berbunyi “terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X-A SMAN 14 Garut Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan teknik musikalisasi, dapat diterima secara signifikan”. Adapun hipotesis nol (Ho) yang berbunyi “tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X-A SMAN 14 Garut dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan teknik musikalisasi,” ditolak.
Ali, Mohammad. (1984). Metodelogi Penelitian. Bandung: Angkasa. Aminuddin. (1987). Pengantar Apresiasi Sastra. Malang: Sinar Algesindo. A.R., Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (1994). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Effendi, S. (2002). Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustakajaya. Indraputri, Kiki. (2008). Pembelajaran Puisi dengan Media VCD Pembacaan Puisi Para Penyair (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Pelajaran 2007/2008). Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. Tidak diterbitkan. Mulyana, Yoyo at.all. (1997). Sanggar Sastra. Bandung: Depdikbud. Pradopo, R.D. (2000). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rahmanto, B. (1988). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Subana, M. dan Sudrajat. (2001). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Subana, M.at.all. (2000). Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sadiman, A.S. (1984). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafmdo Persada. Sudjana, Nana. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta. Sumardjo, J. dan Saini K.M. (1991). Apresiasi Kesustraan. Jakarta: Gramedia. Siswanto, Wahyudi. (2008). Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Indonesia. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Indonesia UPI. Waluyo, HJ. (1987). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Wulan, Neneng Sri. (2006). Model Pembelajaran Membaca Puisi dengan Teknik Musikalisasi (Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X-A SMAN 6 Bandung Tahun Ajar an
2005/2006). Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. Tidak diterbitkan. W.S., Hasanudin. (2002). Membaca dan Menilai Sajak Pengantar Pengkajian dan Interpretasi. Bandung: Angkasa.